Upload
tranxuyen
View
241
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI KELURAHAN KENJERAN SURABAYA
Oleh :Izzah Qomarul Haq S
1309 100 034
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Pembimbing :Dra. Destri Susilaningrum, M.Si
Co. Pembimbing :M. Sjahid Akbar, M.Si
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Pendahuluan1
Tinjauan Pustaka2
Metodologi Penelitian3
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
OUTLINE
Analisis dan Pembahasan4
Kesimpulan dan Saran5
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Laporan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004“Prevalensi karies gigi dan radang gusi pada masyarakat Indonesia adalah
90,05%. Dimana 85% diderita anak usia sekolah dasar”
Sumber : Depkes RI, 2008
LATAR BELAKANG
Riset Kesehatan Dasar Tahun 2007“72,1% mempunyai pengalaman gigi berlubang. 46,5%merupakan karies aktif yang belum dirawat”
Bebas Karies28%
Karies Aktif46%
Karies Pasif26%
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Data Statistik Dinkes Surabaya tahun 2011“Penyakit gigi dan mulut masuk peringkat ke-3 dari 10 penyakit yang diderita
oleh masyarakat Indonesia terutama karies gigi”
WHO pada tahun 2010 menargetkan status karies gigisangat rendah pada setiap negara
NYATANYA!!!
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Infeksi yang menyebabkan kerusakan gigi karena serangkaian reaksi kimiawidan mikrobiologis yang kompleks
KARIES GIGI
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Faktor penyebab terjadinya karies gigi:
Usia Jenis Kelamin Kultur Sosial Ekonomi Perilaku Berobat Pengetahuan Sikap Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
U.S. findings by the Centers for Disease Control and Prevention (CDC) released in August2005 reveal :
“High ongoing prevalence of dental caries in children, with 27% of preschoolers,42% of school-age children, and 91% of dentate adults having caries experience. Parallelinginternational findings of country and family level income-related disparities (dubbed "dentalcaries polarization") the new U.S. report reveals ongoing marked disparities by income. Forexample, primary tooth caries prevalence is 1.8 times greater for children of poverty than forthose with incomes twice the poverty level.”
Sumber : Edelstein, 2006
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak sangat penting dan harus diperhatikan sedini mungkin pada geligi usia tersebut mengalami fase pergantian gigi, dari gigi sulungke fase gigi permanen kerusakan gigi yang terjadi pada usia anak-anak dapatmempengaruhi pertumbuhan gigi pada usia selanjutnya.
Karies gigi telah menjadi epidemik sejak terjadinya perubahan pola makan yang dikonsumsi di setiap orang. Selain itu, beberapa faktor yang dikemukakan erat hubungannya dengan terjadinya gigi berlubang, antara lain usia, jenis kelamin, kultur sosial ekonomi, perilaku berobat, pengetahuan, serta sikap terhadap kesehatan gigi.
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Jumlah penduduk kota Surabaya : 3.107.609 jiwa (Surabaya Dalam Angka 2012)Letak geografisnya, kota Surabaya sebelah timur dibatasi oleh selat Madura
Kecamatan Bulak kecamatan dengan jumlah rumah tangga nelayan terbanyak yaitu1136 rumah tangga (Dinas Pertanian Surabaya, 2011).
Perekonomian nelayan di kota Surabaya termasuk bersifat usaha kecil bergantung adanyapengaruh musim yang sangat kuat menyebabkan nelayan tidak mempunyaikemampuan untuk mengontrol baik produksi maupun harga produksi yang dihasilkan.
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
1Bagaimana gambaran angka kejadian karies gigi pada anak usia sekolah dasar?
2
3
4
Bagaimana karakteristik keadaan sosial ekonomi keluarga nelayan?
Faktor apa yang mempengaruhi angka kejadian karies gigi pada anak usia sekolahdasar?
Seberapa besar pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap angka kejadian kariesgigi pada anak usia sekolah dasar?
Rumusan Masalah
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
1Mendeskripsikan angka kejadian karies gigi pada anak usia sekolah dasar.
2
3
4
Mendeskripsikan keadaan sosial ekonomi keluarga nelayan.
Mengetahui faktor yang mempengaruhi angka kejadian karies gigi pada anak usiasekolah dasar.
Menganalisis seberapa besar faktor-faktor yang berpengaruh terhadap angkakejadian karies gigi pada anak usia sekolah dasar.
Tujuan
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Manfaat
Batasan Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan pemerintah daerahmengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhiangka kejadian karies gigi pada anak usia sekolah dasar7-12 tahun di kelurahan Kenjeran Surabaya. Selainitu, hasil penelitian ini juga dapat memberikan informasiatau pengetahuan kepada pembaca mengenai ilmustatistika dan aplikasi statistika dalam permasalahan dibidang ekonomi dan kesehatan.
Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada keluarga nelayan yang memilikianak usia sekolah dasar 7 – 12 tahun dan bertempat tinggal di kelurahan KenjeranSurabaya.
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
TINJAUAN PUSTAKA
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Statistika deskriptif memberikan informasi hanya mengenai data yang dimiliki dan sama sekali tidak
menarik kesimpulan apapun tentang sekumpulan data yang lebih besar. Penyajian data yang dilakukan secara
deskriptif misalnya dalam bentuk tabel, diagram, grafik, serta besaran-besaran lainnya (Walpole, 1995)
Statistika Deskriptif
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Metode regresi merupakan suatu analisis data yang mendeskripsikan hubungan antara variabel respon dan satu atau
lebih variabel prediktor (Hosmer dan Lameshow, 2000).
Regresi Logistik
Transformasi
g(x) memiliki banyak sifat yang diinginkan dari sebuah model regresi linier. Fungsi logit, g(x), linier dalam parameternya, mungkin kontinyu, dan dapat berkisar dari - ke , bergantung pada kisaran x.
∞ ∞
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Regresi logistik merupakan suatu metode analisis data yang digunakan untuk mencari hubungan antara
variabel respon (y) yang bersifat biner atau dikotomus dengan variabel prediktor (x) yang bersifat
polikotomus (Hosmer dan Lemeshow, 1989).
Selanjutnya dilakukan estimasi parameter model regresi logistik dengan menggunakan MLE.
Regresi Logistik Ordinal
Transformasi
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Hipotesis:H0 : βi = 0H1 : βi ≠ 0, i=0,1......k
Statitik Uji:
Pengujian Estimasi Parameter
Uji Parsial
Tolak Ho, jika nilai |W| >Z1-α/2
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Hipotesis:H0 : β0 = β1 = ........=βk=0 H1 : paling sedikit ada satu βi≠0
Statitik Uji:
G2
Pengujian Estimasi Parameter
Uji Serentak
−
∏=
−n
i
yi
yi
nn
ii
nn
nn
1
)1(
01
)ˆ1(ˆln 2- =
01
ππ
Nilai G2 yang diperoleh dibandingkan dengan nilai tabel pada distribusi χ2 dengan derajat bebas v = k+1. Tolak Ho G2 < χ2.
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Hipotesis:H0 : model sesuai (tidak ada perbedaan antara observasi
dengan kemungkinan hasil prediksi model)H1 : model tidak sesuai (ada perbedaan antara observasi
dengan kemungkinan hasil prediksi model)
Statitik Uji:
Tolak H0 jika D ≥ χ2(J-(p+1),α)
Uji Kesesuaian Model Regresi Logistik
( )1
ˆ ˆ12 ln 1 ln
1
nij ij
ij iji ij ij
D y yy yπ π
=
−= − + − −
∑
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Karies GigiAnatomi Gigi Sehat dan Karies Etiologi Karies Gigi
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Faktor yang Mempengaruhi Karies Gigi
1. Perilaku Menyikat Gigi Rutin sikat gigi Frekuensi dan waktu menyikat gigi Teknik sikat gigi Jenis pasta gigi
2. Perilaku Konsumsi Makanan Kariogenik Intensitas makan makanan kariogenikWaktu konsumsi makanan kariogenik
3. Perilaku Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Periksa gigi 6 bulan sekali
4. Perilaku Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Tindakan saat ada keluhan gigi dan pernah mendapatkan perawatan gigi Tempat mendapat perawatan
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Indeks Pengukuran Karies
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Beberapa pengamatan dan penelitian telah menunjukkan bahwamasyarakat dengan status sosial ekonomi yang rendah cenderunguntuk lebih takut terhadap perawatan gigi dibandingkan denganmasyarakat dengan status sosial ekonomi menengah keatas.
Keadaan ekonomi atau penghasilan memegang peranan pentingdalam meningkatkan status kesehatan keluarga. Jenis pekerjaanorangtua erat kaitannya dengan tingkat penghasilan dan lingkungankerja, bila penghasilan tinggi maka pemanfaatan pelayanankesehatan dan pencegahan penyakit juga meningkat, dibandingkandengan penghasilan rendah akan berdampak pada kurangnyapemanfaatan pelayanan kesehatan dalam hal pemeliharaankesehatan karena daya beli obat maupun biaya transportasi dalammengunjungi pusat pelayanan kesehatan (Zacler dalamNotoatmodjo, 1997).
Keadaan Sosial Ekonomi RT Nelayan
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
1. Kondisi Rumah2. Jumlah Anggota Keluarga3. Pendapatan4. Pengeluaran5. Jaminan Kesehatan6. Tingkat Pendidikan7. Pengasuh Anak
Faktor Sosial Ekonomi yang Mempengaruhi Kesehatan Gigi dan Mulut
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
METODOLOGI PENELITIAN
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Dalam melakukan penelitian ini menggunakan dataprimer yang diperoleh dengan cara survey. Surveydilakukan terhadap rumah tangga nelayan yang berada diwilayah kelurahan Kenjeran Surabaya yang memiliki anakusia sekolah dasar 7 – 12 tahun. Pengambilan datadilakukan pada bulan Agustus 2012 dengan melakukanwawancara langsung terhadap responden yang sesuaidengan kriteria.
Sumber Data
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Kuesioner sampling acak sederhana
Keterangan :n = jumlah sampel yang diambilN = jumlah populasi keluarga nelayan yang memiliki anak usia SDP = proporsi angka kejadian karies gigi tinggiQ = proporsi angka kejadian karies gigi rendahB = batas kekeliruan taksiran
Metode Pengambilan Sampel
Dengan N=88, P=0,5, Q=0,5 dan nilai B=0,055 n=68
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Variabel respon yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angkakejadian karies gigi pada anak usia sekolah dasar 7 – 12 tahun. Dalamhal ini dibedakan menjadi tiga, yaitu tingkat karies gigi tinggi, sedangdan rendah. Untuk mendapatkan tingkat karies gigi tinggi, sedangdan rendah digunakan indeks pengukuran def-t.
Variabel Penelitian
Variabel Respon
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Variabel Penelitian
Variabel Prediktor
Kategori Variabel Kriteria
Perilaku Menyikat
Gigi
Rutin Sikat Gigi (X1)
a. Rutin setiap hari b. Tidak rutin
Frekuensi Sikat Gigi
(X2)
a. 1 kali sehari b. ≥2 kali sehari
Waktu Sikat Gigi (X3)
a. Setelah sarapan pagi dan sebelum tidur b. Selain waktu di atas
Teknik Sikat Gigi
(X4)
a. Sesuai anjuran (Semua permukaan gigi disikat) b. Disikat dengan keras dan cepat c. Lainnya,….
Jenis pasta gigi (X5)
a. Pasta gigi dewasa b. Pasta gigi anak-anak
Perilaku Menjaga Makanan
Intensitas Makan Manis
(X6)
a. > 4 kali sehari b. ≤ 4 kali sehari
Waktu Makan Manis (X7)
a. Di antara jam makan b. Jam makan normal
Perilaku Pemanfaatan
Pelayanan Kesehatan
Perawatan gigi rutin (X8)
a. Rutin, 6 bulan sekali b. Tidak Rutin
Pernah ada keluhan gigi
(X9)
a. Pernah b. Tidak pernah
Penangan keluhan gigi
(X10)
a. Dibiarkan saja b. Pengobatan sendiri, pengobatan tradisional c. Pergi ke pelayanan kesehatan
Pergi ke pelayanan kesehatan
(X11)
a. Tidak pernah b. Pernah, saat ada keluhan c. Pernah, tidak ada keluhan
Keadaan sosial
ekonomi
Kondisi rumah (X12)
a. Semi permanen b. Permanen
Pendapatan (X13) a. ≤ UMR b. > UMR
Jumlah anggota
keluarga (X14) a. ≤ 4 orang b. > 4 orang
Pengeluaran (X15) a > Pendapatan b ≤ Pendapatan
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
1. Untuk mengetahui karakteristik angka kejadian karies gigi pada anak usia sekolah dasar 7-12 tahun digunakan analisis deskriptif dengan melakukan tabulasi silang (cross tabulation) antara variabel respon (Y) yaitu tingkat karies gigi dengan masing-masing variabelprediktor yang berkaitan dengan kesehatan gigi dan mulut (X1-X11) dan menampilkan pie cart atau bar chart.
2. Untuk menjawab tujuan kedua yaitu mengetahui karakteristik keadaan sosial ekonominelayan digunakan analisis deskriptif dengan melakukan tabulasi silang (cross tabulation) antara variabel respon (Y) yaitu tingkat karies gigi dengan masing-masing variabelprediktor yang berkaitan dengan keadaan social ekonomi keluarga nelayan (X12-X18).
3. Mendapatkan model faktor-faktor yang mempengaruhi angka kejadian karies gigi padaanak usia sekolah dasar 7–12 tahun dengan cara analisis logistik ordinal. Adapun langkah-langkah dalam analisis regresi logistik ordinal adalah sebagai berikut.a. Melakukan uji parsial masing-masing variabel prediktor terhadap variabel respon.b. Melakukan uji serentak seluruh variabel prediktor terhadap variabel respon.c. Melakukan pembentukan model.d. Menguji kesesuaian model yang telah terbentuk.
4. Menginterpretasikan model yang didapatkan dengan odds ratio untuk mengetahuiseberapa besar faktor yang mempengaruhi angka kejadian karies gigi pada anak usiasekolah dasar dan dilanjutkan dengan pengambilan kesimpulan.
Metode Analisis
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Analisis dan Pembahasan
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Karakteristik Angka Kejadian Karies Gigi
16%
18%66%
Rendah
Sedang
Tinggi
Angka Kejadian Karies Gigi
27%
33%13%
16%
7% 4%
7 th
8 th
9 th
10 th
11 th
12 th
Frekuensi Karies Berdasarkan Usia
46%54% Laki-laki
Perempuan
Frekuensi Karies Berdasarkan Jenis Kelamin
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Analisis dan Pembahasan
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Karies GigiTotalRendah
≤3Sedang>3≤5
Tinggi>5
Waktu Sikat Gigi
Pagi setelah sarapan dan sebelum tidur
9 9 1 1913.2% 2.9% 1.5% 27.9%
Selain waktu tersebut2 3 44 49
2.9% 4.4% 64.7% 72.1%
Total11 12 45 68
16.2% 17.6% 66.2% 100%
Tabulasi Silang Waktu Sikat Gigi dengan Karies Gigi
Tabulasi Silang Teknik Sikat Gigi dengan Karies Gigi
Karies GigiTotalRendah
≤3Sedang>3≤5
Tinggi>5
Teknik Sikat Gigi
Disikat dengan keras dan cepat ke segala arah
0 1 22 230% 1.5% 32.4% 33.8%
Semua permukaan gigi disikat
10 6 9 2514.7% 8.8% 13.2% 13.2%
Lainnya 1 5 14 201.5% 7.4% 20.6% 29.4%
Total11 12 45 68
16.2% 17.6% 66.2% 100%
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Analisis dan Pembahasan
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Tabulasi Silang Intensitas Makan Manis dengan Karies Gigi
Tabulasi Silang Waktu Makan Manis dengan Karies Gigi
Karies GigiTotalRendah
≤3Sedang>3≤5
Tinggi>5
Intensitas Makan Manis
>4 kali sehari 0 1 40 41
0% 1.5% 58.8% 60.3%
≤4 kali sehari11 12 5 27
16.2% 17.6% 7.4% 39.7%
Total11 12 45 68
16.2% 17.6% 66.2% 100%
Karies GigiTotalRendah
≤3Sedang>3≤5
Tinggi>5
Waktu Makan Manis
Diantara jam makan1 6 29 36
1.5% 8.8% 42.6% 52.9%
Jam makan normal10 6 16 32
14.7% 8.8% 23.5% 47.1%
Total11 12 45 68
16.2% 17.6% 66.2% 100%
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Uji Parsial
Variabel Logit
Rutin Sikat Gigig1(x) = – 0,834 + 3,207X10
g2(x) = 0,448 + 3,207X10
Frekuensi Sikat Gigig1(x) = – 4,182 – 4,815X20
g2(x) = – 2,145 – 4,815X20
Waktu Menyikat Gigig1(x) = –4,182 – 4,210X30
g2(x) = –2,145 – 4,210X30
Teknik Menyikat Gigig1(x) = – 0,552 + 1,661X40 + 3,843X41
g2(x) = 0,739+ 1,661X40 + 3,843X41
Intensitas Makan Manisg1(x) = – 0,389 + 5,205X60
g2(x) = 1,513 + 5,205X60
Waktu Makan Manisg1(x) = – 0,974 + 1,590X70
g2(x) = 0,112 + 1,590X70
Perawatan Gigi Ruting1(x) = – 0,258 + 2,405X60
g2(x) = 1,012 + 2,405X60
Penanganan Sakit Gigig1(x) = – 0,003 + 2,288X100 + 1,733X101
g2(x) = 1,104 + 2,288X100 + 1,733X101
Pernah ke Pelayanan Kesehatang1(x) = – 0,226 + 1,741X110 + 1,492X111
g2(x) = 0,825 + 1,741X110 + 1,492X111
Kondisi Rumahg1(x) = – 1,165 + 1,020X120
g2(x) = –0,144 + 1,020X120
Pendapatang1(x) = – 1,072 + 1,401X130
g2(x) = –0,013 + 1,401X130
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Variabel Estimate Wald P-valueRutin Sikat Gigi (X1)
Konstanta 1 -0,834 4,984 0,026Konstanta 2 0,448 1,603 0,205
Tidak rutin 3,207 16,250 0,000*Frekuensi Sikat Gigi (X2)
Konstanta 1 -0,510 1,772 0,189Konstanta 2 1,173 7,072 0,008
1 kali sehari 4,815 19,345 0,000*Waktu Sikat Gigi (X3)
Konstanta 1 -4,182 31,394 0,000Konstanta 2 -2,145 21,174 0,000
Setelah sarapan dan sebelum tidur -4,210 27,812 0,000*Teknik Sikat Gigi (X4)
Konstanta 1 -0,552 1,896 0,168Konstanta 2 0,739 3,261 0,071
Lainnya 1,661 7,003 0,008*Disikat dg keras dan cepat ke segalaarah
3,843 12,073 0,001*
Intensitas Makan Manis (X6)Konstanta 1 -0,389 0,989 0,320Konstanta 2 1,513 9,333 0,002
>4 kali sehari 5,205 21,292 0,000*Waktu Makan Makanan Manis (X7)
Konstanta 1 -0,974 6,645 0,010Konstanta 2 0,112 0,104 0,747
Diantara jam makan 1,590 8,484 0,004*Perawatan Gigi Rutin (X8)
Konstanta 1 -0,258 0,303 0,582Konstanta 2 1,012 4,107 0,043
Tidak rutin 2,405 16,051 0,000*Penanganan Sakit Gigi (X10)
Konstanta 1 -0,003 0,000 0,996Konstanta 2 1,104 3,080 0,079
Dibiarkan 2,288 9,687 0,002*Pengobatan sendiri/tradisional 1 733 5 366 0 021*
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Uji Serentak
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Statistik Uji : G = 35,613Pengujian dengan likelihood ratio test menunjukkan bahwa nilai G =35,613 dan nilai p-value sebesar 0,000 < α=10%, maka diputuskan tolak H0artinya terdapat satu atau lebih variable bebas (βk) yang berpengaruhsecara signifikan terhadap angka kejadian karies gigi pada anak usiasekolah dasar.
Variabel Kategori Estimate Wald df P-value
Angka Kejadian KariesKonstanta (1)Konstanta (2)
0,1264,015
0,0043,696
11
0,9480,055
Waktu Sikat Gigi (X3)Setelah sarapan dan sebelum tidur
2,534 2,914 1 0,088
Teknik Sikat Gigi (X4) Lainnya 2,239 3,346 1 0,067
Intensitas Makan Manis (X6) > 4 kali/hari 4,592 7,237 1 0,007
Waktu Makan Manis (X7) Diantara jam makan 1,727 3,035 1 0,081
Hasil Variabel yang Signifikan Regresi Logistik Ordinal Secara Serentak
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Uji Serentak
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Logit 1g1(x) = 0,126–2,534X3(setelah sarapan dan sebelum
tidur)+2,239X4(lainnya)+4,592X6(>4kali/hari)+1,727 X7(diantara jam makan)Logit 2g2(x) = 4,105–2,534X3(setelah sarapan dan sebelum
tidur)+2,239X4(lainnya)+4,592X6(>4kali/hari)+1,727 X7(diantara jam makan)
Fungsi Logit
Nilai Peluang
π�1(x) =exp(0,126− 2,534X3(0) + 2,239X4(0) + 4,592X6(0) + 1,727X7(0))
1 + exp(0,126− 2,534X3(0) + 2,239X4(0) + 4,592X6(0) + 1,727X7(0))
π�2(x) =exp(4,105− 2,534X3(0) + 2,239X4(0) + 4,592X6(0) + 1,727X7(0))
1 + exp(4,105− 2,534X3(0) + 2,239X4(0) + 4,592X6(0) + 1,727X7(0)) − π�0(x)
𝜋𝜋�3(𝑥𝑥) = 1 − 𝜋𝜋�0(𝑥𝑥)− 𝜋𝜋�1(𝑥𝑥)
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Uji Kesesuaian Model
Chi-Square df p-value Keputusan
Deviance 32,789 88 1,000 Gagal tolak H0
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Pada taraf signifikan 10% diperoleh keputusan gagal tolak H0 yang artinyamodel sesuai (tidak ada perbedaan antara hasil observasi dengan hasilprediksi) dengan nilai p-value > α.
Variabel Kategori Odds Ratio
Waktu Sikat Gigi (X3) Setelah sarapan dan sebelum tidur 0,079
Teknik Sikat Gigi (X4) Lainnya 9,384
Intensitas Makan Manis (X6) > 4 kali/hari 98,692
Waktu Makan Manis (X7) Diantara jam makan 5,624
Nilai Odds Ratio Hasil Uji Serentak
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Kesimpulan
Angka kejadian karies gigi pada anak usia sekolah dasar di keluarga nelayanmenunjukkan bahwa sebesar 66% termasuk karies tinggi, 18% termasuk kariessedang, dan 16% termasuk karies rendah. Berdasarkan usia, prosentase terbanyakyaitu 33% karies dialami oleh anak berusia 8 tahun. Sedangkan berdasarkan jeniskelamin, 54% gigi karies dialami oleh anak perempuan, sedangkan anak laki-laki 46%.
Karakteristik keadaan sosial ekonomi nelayan di kelurahan Kenjeran yaitukondisi rumah keluarga nelayan mayoritas semi permanen sebesar 53%. Pendapatankeluarga nelayan sebesar 51,5% masih ≤UMR. Sebesar 62% keluarga nelayanmemiliki jumlah anggota keluarga kurang dari atau berjumlah 4. Pengeluarankeluarga nelayan 93% kurang dari atau berjumlah sama dengan pendapatannya.Sebesar 59% keluarga nelayan memiliki jaminan kesehatan. Pada keluarganelayan, pendidikan ibu mayoritas tidak tamat SMP yaitu sebesar 62%. Mayoritaspengasuh anak pada keluarga nelayan diasuh oleh kerabat dekat yaitu sebesar 51%.
Karies gigi dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu waktu menyikat gigi, teknikmenyikat gigi, intensitas makan makanan manis dan waktu makan makanan manisdengan tingkat signifikansi sebesar 10%. Peluang untuk anak beresiko karies tinggisebesar 0,877. Sedangkan anak peluang anak beresiko karies sedang sebesar 0,018dan peluang anak beresiko karies rendah sebesar 0,015.
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Kesimpulan
3. Faktor-faktor penyebab angka kejadian karies gigi pada anak usia sekolah dasar 7-8 tahun di kelurahanKenjeran Surabaya yang berpengaruh dengan menggunakan analisis chi-square dan α=0,05 adalah variablerutin sikat gigi (X1), frekuensi sikat gigi (X2), waktu sikat gigi (X3), teknik sikat gigi (X4), jenis pasta gigi(X5), intensitas makan makanan manis (X6), waktu makan manis (X7), perawatan gigi rutin (X8), penanganansakit gigi (X10), pernah ke pelayanan kesehatan (X11), kondisi rumah (X12) dan pendapatan (X13).
4. Hasil dari pengujian parameter model regresi logistic ordinal secara parsial terdapat 11 variabel predictor yangberpengaruh dari 12 variabel yang dihasilkan dari uji independensi variable yaitu variable rutin sikatgigi, frekuensi sikat gigi, waktu menyikat gigi, teknik menyikat gigi, intensitas makan makanan manis, waktumakan makanan manis, perawatan gigi rutin, penanganan sakit gigi, pernah tidaknya ke pelayanankesehatan, kondisi rumah dan pendapatan. Hal ini dapat dilihat dari nilai p-value < α (10%), sehinggadisimpulkan tolak H0. Nilai odds ratio dari hasil pengujian secara parsial untuk anak yang tidak menyikat gigirutin sebesar 24,705 yang berarti bahwa anak yang tidak menyikat gigi rutin akan terkena karies tinggi 24,705lebih besar dibandingkan dengan anak yang menyikat gigi rutin setiap hari. Hasil dari uji serentak didapatkan 4variabel yang berpengaruh terhadap karies gigi yaitu variable waktu menyikat gigi (X3), teknik menyikat gigi(X4), intensitas makan makanan manis (X6) dan waktu makan makanan manis (X7). Diputuskan tolak H0, karenanilai p-value < α (10%). Setelah itu didapatkan nilai peluang merupakan peluang untuk anak beresiko terkenakaries gigi tinggi sebesar 0,877. Sedangkan untuk nilai merupakan peluang untuk anak beresiko terkena kariesgigi sedang sebesar 0,018 dan nilai merupakan peluang anak beresiko terkena karies gigi rendah sebesar0,015. Kemudian diketahui untuk uji kesesuaian model dengan α=0,1 disimpulkan gagal tolak H0- yangartinya model sesuai (tidak ada perbedaan antara hasil observasi dengan hasil prediksi)dengan ketepatan klasifikasi model sebesar 85,29%.
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Saran
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 4 faktoryang mempengaruhi angka kejadian karies gigi pada anak usiasekolah dasar 7-12 tahun di kelurahan Kenjeran Surabaya.Berdasarkan fakta tersebut, disarankan untuk instansi terkait agardapat memberikan penyuluhan tentang kesadaran akan menjagakesehatan gigi dan mulutnya terutama sejak dini baik ke orangtua maupun ke anak-anak.
Penelitian ini dapat dikembangkan lagi guna mendapatkanhasil yang lebih baik. Saran untuk penelitian selanjutnya adalahmengkaji ulang variabel prediktor yang akan digunakan, karenabersamaan berjalannya waktu , kondisi kesehatan gigi dan mulutanak usia sekolah dasar dalam masyarakat nelayan dapatberubah-ubah.
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Daftar Pustaka
Agresti, A. (1990). Categorical Data Analysis. New York: John Wiley and Sons, Inc._______. (2002). Categorical Data Analysis. New York: John Wiley and Sons, Inc._______. (2007). An Introduction to Categorical Data Analysis. New York: John Wiley and Sons, Inc.Angela A. (2005). Pencegahan primer pada anak yang berisiko karies tinggi. Majalah Ked. Gigi. (Dent J); 38(3):
130-134. _______ (2008). Peran berbagai faktor risiko karies terhadap kejadian karies pada anak usia 4-5 tahun. Tesis.
Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Anak Universitas Indonesia. Jakarta. P: 36-45.Anonimous. (2002). Kementerian Kelautan dan Perikanan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
18/Men/2002. Tentang Rencana Strategis Pembangunan Kelautan Perikanan Tahun 2002-2004, Jakarta. Halaman 18
Arsyad, Lincolin. (1992). Memahami Masalah Kemiskinan di Indonesia : Suatu Prengantar. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. No.1 Tahun VII. pp 95-116
Axelsson, Per. (2000). Diagnosis and risk prediction of dental caries. Quintessence Publishing Co. Inc. London. P:17-19, 91-121p.
Bender R, Grouven U. (1997). Using Binary Logistic Regression Models For Ordinal Data With non-proportional odds. BMJ (Clinical research ed.)
Bertness J, Holt K. (2008). Promoting awareness, preventing pain: facts on early childhood caries (ECC). National Maternal and Child Oral Health Resource Center,Georgetown University 2008. http://www.mchoralhealth.org (diakses pada tanggal 24 Maret 2008)
Besford, John. (1996). Mengenai Gigi Anak Petunjuk Bagi Orang Tua. Arcan. Jakarta.
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Daftar Pustaka
Bland J.M. & Altman D.G. (2000). The Odds Ratio. British Medical Journal 320, 1468.Budiharto. (2000). Perencanaan Pendidikan Kesehatan Gigi Melalui Pendekatan Analisa Komponen yang Terlibat.
Jakarta: Jurnal Universitas IndonesiaBurt B.A., Eklund S.A., Morgan K.J. (1988). The Effects Of Sugars Intake And Frequency Of Ingestion On Dental
Caries Increment In A Three-Year Longitudinal Study. Tesis. University of Michigan. Ann Arbor, Michigan. P: 1422-1427.
Carranza FA, Newman M.G,. (2006), Carranza’s Clinical Periodontology, 10th Ed, St.Louis: W.B. Saunders Elsevier Company.
Dalimunthe T, Hermina T, Yati R, Essie O. (2010). Ilmu kedokteran gigi anak terapan. USU Press. Medan. P: 21.Departemen Kesehatan RI. (2008). Laporan Hasil Riset Kesahatan Dasar (Riskesdas) Nasional 2007. Dewi O. (2003). Pemilihan sikat gigi individual. Dentika Dent J; 8(1) : 54-60 Dewi O. (2007). Perbandingan penurunan skor plak antara sikat gigi manual dengan sikat gigi elektrik pada
murid-murid SMP. Dentika Dent J; 12(2) : 145-148 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. (2012). Pertambahan Penduduk Surabaya 2012.
http://dispendukcapil.surabaya.go.id/ (Diakses pada tanggal 8 Oktober 2012)Dinas Pertanian Kota Surabaya dalam Surabaya Dalam Angka 2011. (2011). Surabaya Dalam Angka
2011. Surabaya: Badan Pusat Statistika Kota Surabaya.Edelstein, BI. (2006). The Dental Caries Pandemic And Disparities Problem. BMC Oral Health, 6 (Suppl 1).Fauzi, A. (2005). Kebijakan Perikanan dan Kelautan (Isu, Sintesis, dan Gagasan), Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.Ford, P.T.R. (1993). The Restoration of Teeth. Jakarta: EGC
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Daftar Pustaka
Bland J.M. & Altman D.G. (2000). The Odds Ratio. British Medical Journal 320, 1468.Budiharto. (2000). Perencanaan Pendidikan Kesehatan Gigi Melalui Pendekatan Analisa Komponen yang Terlibat.
Jakarta: Jurnal Universitas IndonesiaBurt B.A., Eklund S.A., Morgan K.J. (1988). The Effects Of Sugars Intake And Frequency Of Ingestion On Dental
Caries Increment In A Three-Year Longitudinal Study. Tesis. University of Michigan. Ann Arbor, Michigan. P: 1422-1427.
Carranza FA, Newman M.G,. (2006), Carranza’s Clinical Periodontology, 10th Ed, St.Louis: W.B. Saunders Elsevier Company.
Dalimunthe T, Hermina T, Yati R, Essie O. (2010). Ilmu kedokteran gigi anak terapan. USU Press. Medan. P: 21.Departemen Kesehatan RI. (2008). Laporan Hasil Riset Kesahatan Dasar (Riskesdas) Nasional 2007. Dewi O. (2003). Pemilihan sikat gigi individual. Dentika Dent J; 8(1) : 54-60 Dewi O. (2007). Perbandingan penurunan skor plak antara sikat gigi manual dengan sikat gigi elektrik pada
murid-murid SMP. Dentika Dent J; 12(2) : 145-148 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. (2012). Pertambahan Penduduk Surabaya 2012.
http://dispendukcapil.surabaya.go.id/ (Diakses pada tanggal 8 Oktober 2012)Dinas Pertanian Kota Surabaya dalam Surabaya Dalam Angka 2011. (2011). Surabaya Dalam Angka
2011. Surabaya: Badan Pusat Statistika Kota Surabaya.Edelstein, BI. (2006). The Dental Caries Pandemic And Disparities Problem. BMC Oral Health, 6 (Suppl 1).Fauzi, A. (2005). Kebijakan Perikanan dan Kelautan (Isu, Sintesis, dan Gagasan), Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.Ford, P.T.R. (1993). The Restoration of Teeth. Jakarta: EGC
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Daftar Pustaka
Frans. E. Likadja, Dania F. Bessie. (1988). Hukum Laut Dan Undang-undang Perikanan. Ghalia Indonesia.Jakarta Ginandjar R. (2003). Cara Menyikat Gigi yang Benar. http://www.pdgionline.com/v2/index.php. Diakses pada
tanggal 12 Nopember 2012.Guwandi, J. (2002). Hospital Law : Emerging Doctriness and Juris Prudence. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran
Univeritas Indonesia. JakartaIsmail, Z. (2004). Faktor-faktor yang mempengaruhi penghasilan dan Pola Konsumsi
Nelayan, Dampak Kerusakan Lingkungan Pesisir terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Nelayan. Jakarta. Hosmer, D. W., and S. Lemeshow. (2000). Applied Logistic Regression, 2nd ed. New York: Wiley.Joanna M, Douglass Alan B, Silk Hugh J. (2004). A practical guide to infant oral health. Am Fam Physician. P:
30, 2113-20, 2121-2.Kidd, EAM, and Bechal, SJ. (1992). Dasar-dasar karies. Trans. Sumawinata N, Faruk Safrida. EGC. Jakarta. P: 5-8, 79-
96Kuusela, et al. (1999). Frequent Use of Sugar Product by Schoolchildren in 20 Europe Countries, Israel, and Canada
in 1993/1994. Int. Dent. J, p. 105-114Kusnadi. (2007). Jaminan Sosial Nelayan, Pelangi Aksara, Yogjakarta.Maliderou M, Reeves S, Noble C. (2006). The effect of social demographic factors, snack comsumption and vending
machine use on oral health of children living in London. British Dent J. London. P: 201 (7) 441-4.Malik, I. (2008). Kesehatan gigi dan mulut. Ceramah di Badan Pengembangan Sistem Informasi dan Telematika
Daerah. P: 8-15.Mishra, R. (2010). Dental indices used in pedodontics. Available at
http://www.docstoc.com/docs/25098629/Dental-indices-used-inpedodontics (Diakses 18 Februari 2012)
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Daftar Pustaka
Morris RE, Gillespie G, Dashti A, et al. (1999). Early chilhdhood caries in Kuwait: policy and recommendations. Eastern Mediterranean Health Journal 1999; 5: 1-2
Moyhan, P. and Peterson, P.E. (2008). Diet, nutrition and the prevention of dental diseases. Public Health Nutrition. 2008 ; 7(1A). P: 201-26.
Mubyarto, L. Sutrisno, M. Dove. (1984). Nelayan dan Kemiskinan, Studi Ekonomi Antrologi di Dua Ekonomi DesaRajawali, Jakarta.
Natalia, Ekaputri dan Sri Lestari. (2003). Perbedaan efektivitas penyikatan gigi antara tehnik Roll dan Horizontal Scrubbing terhadap penyingkiran plak. Majalah Ilmiah Kedokteran Gigi. September 2003 Tahun 18 no 53 hal 93-97
Nikijuluw, V.P.H. (2002). Rezim Pengelolaan Sumberdaya Perikanan. P3R, JakartaNotoatmodjo, S. 2002. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. P.26Nuryati W. (2005). Hubungan antara Frekuensi Jajan di Sekolah dan Status Gizi Siswa Kelas IV dan V SD Negeri
Wonotingal 01-02 Candisari Semarang. Tesis. Universitas Negeri Semarang. Semarang, Indonesia. P: 17-20.Panjaitan M. (1997). Etiologi karies gigi dan penyakit periodontal. USU Press. Medan. P: 4-10, 22.PDGI online. (2012). Gigi berlubang? Mencegah lebih baik dari pada mengobati.
http://dentaluniverseindonesia.com/index.php/component/content/article/5-gigi-berlubang-mencegah-lebih-baik-daripada-mengobati (diakses pada tanggal 12 November 2012).
Pine, C and Rebecca. H. (2007). Community Oral Health. Berlin: Quintessemce Publishing Co. Ltd. p. 165-167Ratna, D. (2008). Peranan Saliva Dalam Melindungi Gigi Terhadap Karies. Skripsi. Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Sumatera Utara. Medan.
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Daftar Pustaka
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2007). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia (Riskesdas).Riyanti E. (2005). Pengenalan dan perawatan kesehatan gigi anak sejak dini. Dalam: Seminar Sehari Kesehatan Psikologi
Anak, 2005Ruslawati Y. (1991). Diet Yang dapat Merusak Gigi Pada Anak-Anak. Jurnal Cermin Dunia Kedokteran. P: 45-47, 73.Siregar A. Z dan Batubara R. (2007). Kerugian Ekonomis Akibat Serangan Rayap terhadap Bangunan Rumah Masyarakat
Pada Dua kecamatan. Jurnal Biologi Sumatera Vol. 2, No. 2 Juli 2007.Sondang, P and Hamada, T. (2010). Menuju gigi dan mulut sehat: pencegahan dan pemeliharaan. USU Press. Medan. P:
2-24. Suchman, Edward. (1965). Stages of Illness and Medical Care. Journal of Health and Human Behaviour 6:114-28.Suhardjo. (1989). Sosial Budaya Gizi. IPB Bogor. P.54-67Susilowati, Indah. (1991). Welfare Impact of Improved Boat Modernisation in Pemelang Regencies, Central Java
Indonesia. Master Thesis, The Faculty of Economics and Management. University Putra Malaysia.Susilowati, Indah. (2001). Kajian partsisipasi wanita dan istri nelayan dalam membangun masyarakat pesisir (Studi Kasus
pada perkampungan nelayan di Demak, jawa tengah). Laporan penelitian, Kerjasama UNDIP dengan McMaster University Canada
Tarigan, Kelin. (2002). Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian USU. Medan. Hal 10Townsend, P (ed). (1970). The concepts of Poverty. London. HeinemannWahyono, A., I.G.P.Antariksa, M., Imron., R. Indrawasih, dan Sudiyono. (2001). Pemberdayaan Masyarakat Nelayan.
Media Pressindo, Jogjakarta.Walpole, Ronald E. (1995). Pengantar Metode Statistika. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.Warni L. (2009). Hubungan perilaku murid SD kelas V dan VI pada kesehatan gigi dan mulut terhadap status karies gigi.
Tesis. Universitas Sumatera Utara. Medan. P: 1-10.Weinstein, P. (1998). Public Health Issues in Early Childhood Caries. Community Dentistry and Oral Epidemiology, (26) 84-
90.Yoga, TP. (1994). Pemakaian pasta gigi yang mengandung fluor pada anak. Kumpulan Makalah Ilmiah KPPIKG X FKG UI:
690 – 92.
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Kamis, 27 Juni 2013 Lab S Lt. 3