159
0 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU BALITA DALAM MENIMBANG ANAKNYA KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KELURAHAN ROROTAN KECAMATAN CILINCING JAKARTA UTARA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) Disusun Oleh : Indah Jamiatun Hasanah 1111101000001 PEMINATAN PROMOSI KESEHATAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

0

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU

BALITA DALAM MENIMBANG ANAKNYA KE POSYANDU

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KELURAHAN ROROTAN

KECAMATAN CILINCING JAKARTA UTARA TAHUN 2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)

Disusun Oleh :

Indah Jamiatun Hasanah

1111101000001

PEMINATAN PROMOSI KESEHATAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2015

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

i

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

ii

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

Skripsi, 14 Agustus 2015

Indah Jamiatun Hasanah, NIM : 1111101000001

Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu balita dalam

menimbang anaknya ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan

Rorotan Tahun 2015

107 halaman, 25 tabel, 3 bagan, 35 lampiran

ABSTRAK

Posyandu merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan yang

memudahkan masyarakat untuk memeriksakan kesehatannya, terutama pada ibu

hamil dan anak balita. Penimbangan balita setiap bulan sangat penting dilakukan

sebagai salah satu upaya dalam memantau status gizi anak. Di Kelurahan Rorotan

persentase cakupan penimbangan balita pada tahun 2014 sebanyak 77,7% balita

yang ditimbang ke Posyandu, sedangkan dilihat dari indikator cakupan

penimbangan balita ke Posyandu yang ditetapkan oleh pemerintah sebanyak 85%

(Kemenkes RI, 2014).

Jenis penelitian ini adalah survei dengan pendekatan cross sectional

dengan tujuan untuk menganalisis hubungan faktor predisposisi, enabling dan

reinforcing berdasarkan teori yang dikeluarkan oleh Lawrence W Green 1980

yaitu sebagai faktor-faktor untuk seseorang berperilaku. Populasi dalam penelitian

ini adalah seluruh ibu balita yang memiliki anak usia 6-59 bulan tinggal di

wilayah kerja Puskesmas kelurahan Rorotan tahun 2015, sedangkan sampel nya

yaitu ibu yang mempunyai anak usia 6-59 bulan tinggal di Kelurahan Rorotan saat

penelitian ini dilakukan. Analisis data melalui tahapan analisis univariat, analisis

bivariat dengan uji Chi-square.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara

variabel pengetahuan, sikap, jarak, pembinaan dari tenaga kesehatan, dukungan

keluarga, dukungan teman, dukungan tokoh masyarakat dan dukungan kader

dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu, dengan nilai

Pvlue = (0,460), Pvlue = (0,868), Pvlue = (0,269), Pvlue = (0,937), Pvlue =

(0,468), Pvlue = (0,061), Pvlue = (0,990), Pvlue = (0,443). Disarankan kepada

Puskesmas Kelurahan Rorotan untuk lebih memberikan informasi seperti

penyuluhan tentang tumbuh kembang anak, penimbangan dan cara membaca buku

(KMS) Kartu Menuju Sehat, memberi pelatihan public speaking serta materi-

materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

dan memberikannya bekal, diharapkan dapat melakukan penyuluhan di masing-

masing Posyandu yang kelolanya, dilakukannya advokasi untuk menambahkan

penjelasan tentang makna garis ijo, kuning dan merah pada buku KMS.

Referensi : 60 (1980-2015)

Kata Kunci : Posyandu, Penimbangan, Balita

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

iii

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE

PUBLIC HEALTH STUDY PROGRAM

Undergraduate Thesis, 14 Agustus 2015

Indah Jamiatun Hasanah, NIM : 1111101000001

Factors relating to the behavior of mothers in their children to Posyandu

weigh in Puskesmas Village Rorotan 2015

107 pages, 25 tables, 3 charts, 35 attachments

ABSTRACT

Posyandu is one of healthcare unit that allows all people to check their

health, include for pregnant woman and children under five. Weighings children

under five is very important to do, because it‟s one way for monitoring children

nutritional status. In 2014, child‟s weight percentage in Rorotan Village is 77,7%,

whereas child‟s weight indicator Posyandu from government as much as 85%

(Kemenkes RI, 2014).

The research apply cross sectional research aims to analyze relationship

between predisposing, enabling, and reinforcing factor based on Lawrence W.

Green Theory in 1980 about person behave. The population is all mother who

lives around region Puskesmas Rorotan and have children age 6-59 months. The

amount of the sample is mother who have children age 6-59 month and lives

around region Puskesmas Rorotan when this survey was conducted. Data analysis

using univariate and bivariate with Chi-square test

Results shows that there is a not significant relation between the variables

of knowledge, attitude, distance, support from health provider, family support,

friends support, teacher support, and cadre support with mother behavior for bring

her children to posyandu, with Pvlue = (0,460), Pvlue = (0,868), Pvlue = (0,269),

Pvlue = (0,937), Pvlue = (0,468), Pvlue = (0,061), Pvlue = (0,990), Pvlue =

(0,443). For the next, Puskesmas Rorotan recommended to give more information

especially about child development counseling, weighing, and how to read KMS,

public speaking training and more lesson to empower cadres, so they can do

counseling session for every mom who come in their Posyandu, and advocacy to

explain definition line green, red, and yellow in KMS book.

Reference : 60 (1980-2015)

Keyword : IHC, Weighing, Toddler

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

iv

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

v

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

PERSONAL DATA

Nama : Indah Jamiatun Hasanah

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 26 November 1993

Agama : Islam

Email : [email protected]

Alamat : Dian Asri 2 Blok D 12 No 12 Cibinong, Bogor

PENDIDIKAN FORMAL

1998-1999 : TK Al-Mugni

1999-2005 : SDN Pabuaran I

2005-2008 : SMP Pest. Putri As-Syafi‟iyah 04

2008-2011 : MAN Cibinong

2011-2015 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

vii

LEMBAR PERSEMBAHAN

Setiap kesulitan pasti ada kemudahan, barang siapa yang bersungguh

sungguh pasti akan mendapatkan nya. Alhamdulillah terimakasih banyak

atas semua yang telah membantu saya dalam menyelesaikan SKRIPSI

ini, SKRIPSI ini saya persembahkan untuk orang-orang yang SPECIAL

terutama untuk kedua orang tua saya. Banyak pengalaman yang sudah

saya dapatkan dalam menyusun SKRIPSI ini semoga semua dapat

dijadikan pembelajaran khusus nya untuk saya pribadi dan teman-

teman yang akan membaca tulisan ini.

-TERIMA KASIH-

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, “Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu”

Alhamdulillahirobbil alamin, puji sukur penulis ucapkan kepada Allah

SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah dan nikmat yang berlimpah,

sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan judul “Faktor-faktor

yang berhubungan dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke

Posyandu di Wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan

Cilincing Jakarta Utara tahun 2015”. Sholawat serta salam penulis haturkan

kepada Rasulullah SAW, yang telah membawa kebenaran agama Islam, dan telah

menjadi suri tauladan bagi kita umatnya. Semoga kita semua mendapatkan

syafaatnya di akhirat nanti. Amin.

Dengan bekal pengetahuan, pengarahan serta bimbingan yang diperoleh

selama perkuliahan penulis mencoba menyusun skripsi ini. Dalam penyusunan

skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa

bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis bermaksud

menyampaikan terimakasih yang setulusnya kepada :

1. Bapak Dr. H. Arif Sumantri, S.KM, M.Kes, selaku dekan Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sekaligus dosen

pembimbing akademik.

2. Ibu Fajar Ariyanti, S.KM, M.Kes selaku Kepala Program Studi Kesehatan

Masyarakat.

3. Bapak Dr. M. Farid Hamzens, M. Si sebagai pembimbing I yang telah banyak

memberikan masukan dan saran perbaikan terhadap skripsi ini.

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

ix

4. Ibu Dr. Ela Laelasari, SKM, M.Kes sebagai pembimbing II yang telah banyak

memberikan masukan dan saran perbaikan terhadap skripsi ini.

5. Para dosen-dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat dan dosen-dosen

Peminatan Promosi Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

memberikan ilmu yang bermanfaat.

6. Bapak H. Turmudzi, Ibu Hj. Siti Salsiah selaku orang tuaku, Kepada kakaku

Siti Aminah, dan adik-adiku Ilham Achmad Turmudzi dan Salma Al-fauziah

yang selalu memberi dukungan nya hingga saya bisa mencapai jenjang

pendidikan tingkat strata-1, nasehat serta doa yang selalu dipanjatkan demi

kelancaran penyusunan skripsi ini.

7. Kak Ida Farida yang telah memberikan dukungan serta masukannya dalam

penyelesaian skripsi ini.

8. Kak Ami, dan Kak Septi yang telah memberikan dukungan dan bantuan nya

untuk memperlancar dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Betti, Ayu, Ismi dzalva, Yourike aliya, dan April yang telah membantu saya

saat pengambilan data skripsi ini.

10. Ka Arga yang udah bantu untuk membantu memeriksa penulisan dalam

skripsi ini.

11. Bidan Iis, dan keluarga besar Gerai Sehat Rorotan LKC Dompet Dhuafa yang

telah memberikan tempat, izin dan bantuannya dalam penyelesaian skripsi ini.

12. Kepala Puskesmas dr. Siti Maimunah, dan keluarga besar Puskesmas

Kelurahan Rorotan yang telah mengizinkan saya untuk dapat melakukan

penelitian diwilayah Rorotan.

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

x

13. Ibu-ibu kader (bu Rina, bu dedeh, bu Pur, bu Vero dan bu Jueni) yang telah

membantu saat pengambilan data mencari balita.

14. Warga Rorotan yang telah membantu saya dalam melakukan pengambilan

data penelitian ini.

15. Temen-temen Kost Tulip indah n, miftah, mba jupe, sukma yang selalu

memberikan dukungannya.

16. Temen-temen Promkes 2011 (nadra, iput, nurul, firna, rahma, uniq, farah,

deis, karin, sugi, amri, munir, bakar, andam, fera, fuji).

17. Temanku Safira Hilwa terimakasih juga untuk dukungannya selama ini.

Dengan memanjatkan doa kepada Allah SWT, penulis berharap semua

kebaikan yang telah diberikan mendapatkan balasan dari Allah SWT, Amin.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih kurang dari sempurna. Oleh karena itu,

penulis sangat mengharapkan saran perbaikan dari pembaca.

“Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu”

Jakarta, 14 Agustus 2015

Penulis

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN .......................................................................... i

ABSTRAK ..................................................................................................... ii

PERNYATAAN PERSETUJUAN ............................................................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................... vi

LEMBAR PERSEMBAHAN ....................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 6

C. Pertanyaan Penelitian ................................................................... 7

D. Tujuan Penelitian .......................................................................... 9

1. Tujuan Umum ....................................................................... 9

2. Tujuan Khusus ...................................................................... 10

E. Manfaat Penelitian ........................................................................ 12

1. Peneliti selanjutnya ............................................................... 12

2. Untuk Puskesmas Kelurahan Rorotan ................................... 12

3. Untuk Program Studi Kesehatan Masyarakat ....................... 13

F. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................ 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 14

A. Posyandu ...................................................................................... 14

B. Balita ............................................................................................ 22

C. Kartu Menuju Sehat (KMS) ......................................................... 24

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

xii

D. Penimbangan Balita ...................................................................... 25

E. Tumbuh Kembang Anak .............................................................. 27

F. Perilaku ......................................................................................... 30

G. Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu balita

ke Posyandu .................................................................................. 36

H. Kerangka Teori ............................................................................. 42

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ...... 43

A. Kerangka Konsep ......................................................................... 43

B. Definisi Operasional ..................................................................... 48

C. Hipotesis ....................................................................................... 51

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 53

A. Desain Penelitian .......................................................................... 53

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 53

C. Populasi dan Sampel .................................................................... 54

D. Instrumen Penelitian ..................................................................... 56

E. Pengumpulan dan Pengolahan Data ............................................. 57

1. Pengumpulan Data ................................................................ 57

2. Pengolahan Data .................................................................... 58

F. Analisis Data ................................................................................ 59

BAB V HASIL ............................................................................................... 60

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................ 60

B. Analisis Univariat ......................................................................... 64

C. Analisis Bivariat ........................................................................... 69

BAB VI PEMBAHASAN .............................................................................. 78

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

xiii

A. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 78

B. Gambaran perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke

Posyandu ...................................................................................... 78

C. Hubungan Pengetahuan ibu balita dengan perilaku ibu balita

dalam menimbang anaknya ke Posyandu ..................................... 81

D. Hubungan Sikap ibu balita dengan perilaku ibu balita

dalam menimbang anaknya ke Posyandu ..................................... 84

E. Hubungan Jarak Posyandu dengan perilaku ibu balita

dalam menimbang anaknya ke Posyandu ..................................... 87

F. Hubungan pembinaan dari tenaga kesehatan dengan Perilaku

ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu ..................... 88

G. Hubungan dukungan keluarga dengan perilaku ibu balita

dalam menimbang anaknya ke Posyandu ..................................... 90

H. Hubungan dukungan teman dengan perilaku ibu balita

dalam menimbang anaknya ke Posyandu ..................................... 91

I. Hubungan dukungan toma dengan perilaku ibu balita dalam

menimbang anaknya ke Posyandu ............................................... 93

J. Hubungan dukungan kader dengan perilaku ibu balita dalam

menimbangkan anaknya ke Posyandu .......................................... 94

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 98

A. Simpulan ....................................................................................... 98

B. Saran ............................................................................................. 99

1. Bagi Masyarakat..................................................................... 99

2. Bagi Puskesmas Kelurahan Rorotan ..................................... 100

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

xiv

3. Bagi Peneliti Lain .................................................................. 102

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 101

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv

DAFTAR BAGAN ........................................................................................ xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xviii

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sistim Lima Meja di Posyandu ........................................................17

Tabel 4.1 Perhitungan Jumlah Sampel .............................................................55

Tabel 4.2 Kode .................................................................................................57

Tabel 5.1 Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan umur di Kelurahan

Rorotan ..............................................................................................................61

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di

Kelurahan Rorotan ............................................................................................62

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan jenis pekerjaan di

Kelurahan Rorotan ............................................................................................62

Tabel 5.4 Nama Posyandu di Kelurahan Rorotan ..............................................63

Tabel 5.5 Sistem Kewaspadaan Dini Nasional Kecamatan Cilincing tahun 2014

.............................................................................................................................64

Tabel 5.6 Distribusi frekuensi perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke

Posyandu di Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015

.............................................................................................................................65

Tabel 5.7 Distribusi frekuensi pengetahuan ibu balita dalam menimbang anaknya

ke Posyandu di Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun

2015 ...................................................................................................................65

Tabel 5.8 Distribusi frekuensi sikap ibu balita dalam menimbang anaknya ke

Posyandu di Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015

.............................................................................................................................66

Tabel 5.9 Distribusi frekuensi Jarak ke Posyandu di Kelurahan Rorotan

Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 ..............................................66

Tabel 5.10 Distribusi frekuensi pembinaan dari tenaga kesehatan dalam

penimbangan balita ke Posyandu di Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing

Jakarta Utara Tahun 2015 .................................................................................67

Tabel 5.11 Distribusi frekuensi keluarga dalam penimbangan balita ke Posyandu

di Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 ...........67

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

xvi

Tabel 5.12 Distribusi frekuensi dukungan teman dalam penimbangan balita ke

Posyandu di Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015

.............................................................................................................................68

Tabel 5.13 Distribusi frekuensi dukungan toma dalam penimbangan balita ke

Posyandu di Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015

.............................................................................................................................68

Tabel 5.14 Distribusi frekuensi dukungan kader dalam penimbangan balita ke

Posyandu di Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015

.............................................................................................................................69

Tabel 5.15 Hubungan antara Pengetahuan ibu dengan perilaku ibu balita dalam

menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan

Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 ..............................................70

Tabel 5.16 Hubungan antara Sikap ibu dengan perilaku ibu balita dalam

menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan

Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 ..............................................71

Tabel 5.17 Hubungan antara Jarak Posyandu dengan perilaku ibu balita dalam

menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan

Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 ..............................................72

Tabel 5.18 Hubungan antara pembinaan oleh tenaga kesehatan dengan perilaku

ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas

Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 ...............73

Tabel 5.19 Hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku ibu balita dalam

menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan

Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 ..............................................74

Tabel 5.20 Hubungan antara dukungan teman dengan perilaku ibu balita dalam

menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan

Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 ..............................................75

Tabel 5.21 Hubungan antara dukungan toma dengan perilaku ibu balita dalam

menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan

Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 ..............................................76

Tabel 5.22 Hubungan antara dukungan kader dengan perilaku ibu balita dalam

menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan

Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 ..............................................77

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

xvii

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.2 Kerangka Teori ...............................................................................42

Bagan 3.1 Kerangka Konsep ............................................................................47

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian .....................................................................1

Lampiran 2 Output data spss ............................................................................7

Lampiran 3 Register Posyandu Balita ...............................................................27

Lampiran 4 Foto Pengambilan Data dan Kegiatan Posyandu ............................35

Lampiran 5 Surat Izin Penelitian ........................................................................36

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tumbuh kembang seorang anak dapat dikontrol sejak dini,

pemantauan pertumbuhan balita sangat penting dilakukan sejak awal untuk

mengetahui adanya gangguan pertumbuhan (growth faltering) (Syafrudin

dkk, 2009). Pertumbuhan pada balita dapat dipantau melalui penimbangan

berat badan anak setiap bulan (Kemenkes RI, 2013).

Pemantauan pertumbuhan balita yang dilakukan setiap bulan

menunjukkan bahwa persentase balita umur 6-59 bulan yang tidak pernah

ditimbang dalam enam bulan terakhir cenderung meningkat dari 25,5%

(2007), 23,8 % (2010) menjadi 34,3 % (2013) (Kemenkes RI,2013).

Jumlah anak balita yang berstatus gizi baik masuk kepada posisi

rawan terus meningkat mengikuti pertambahan usia, 21,3% anak balita

masuk kedalam kategori rawan dan dari 21,3% balita tersebut ada 10%

balita sangat rawan untuk menjadi status rendah (gizi kurang) oleh karena

itulah sangat diperlukan perbaikan gizi yang bersifat preventif (Basuri,

2011) .

Menurut Kemenkes tahun 2015 terdapat hubungan antara balita

yang ditimbang dengan status gizi buruk dan kurang. Balita yang

ditimbang tidak teratur memiliki resiko 1,5 kali mengalami gagal tumbuh

dibandingkan yang ditimbang teratur (Ramadini, 2013).

Pelaksanaan penimbangan pada balita dapat dilakukan di Pos

Pelayanan Terpadu (Posyandu). Posyandu merupakan salah satu bentuk

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

2

Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan

diselenggarakan dari, oleh, untuk, bersama masyarakat dalam

penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang memiliki tujuan untuk

mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian

Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKBA) (Kemenkes RI, 2013).

AKBA di Indonesia mengalami penurunan yaitu antara tahun 2003

sampai 2012 dari 46/1.000 menjadi 40/1.000 kelahiran hidup (BPS, 2012).

Millenium Development Goals (MDGs) menetapkan nilai normatif AKBA

yaitu sangat tinggi dengan nilai > 140 per 1.000 kelahiran hidup, tinggi

dengan nilai 71-140 per 1.000 kelahiran hidup, sedang dengan nilai 20-70

per 1.000 kelahiran hidup, dan rendah dengan nilai < 20 per 1.000

kelahiran hidup. Artinya untuk Indonesia sendiri masuk kedalam kategori

sedang (BPS, 2012).

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

2010-2014 telah menetapkan empat sasaran pembangunan kesehatan, yaitu

1) Meningkatkan Umur Harapan Hidup menjadi 72 tahun, 2) Menurunkan

AKB menjadi 24 per 1000 Kelahiran Hidup (KH), 3) Menurunkan AKI

menjadi 118 per 100 ribu KH dan 4) Menurunkan prevalensi gizi kurang

menjadi 15% dan menurunkan prevalensi balita pendek menjadi 32%

(Kemenkes RI, 2010).

Untuk mencapai sasaran RPJMN 2010-2014 bidang kesehatan,

pemerintah telah menetapkan rencana strategi 2010-2014 yang dibuat

oleh Kementrian Kesehatan yaitu dengan menetapkan indikator 1) Balita

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

3

ditimbang berat badannya (D/S), 2) Balita gizi buruk mendapat perawatan

(Kemenkes RI, 2010).

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan di Nigeria

tahun 2011 yaitu menunjukkan bahwa 23,6% anak stunting, dan 22,0%

anak gizi kurang. Analisis menunjukkan bahwa faktor-faktor penentu

signifikan dari gizi buruk adalah jenis kelamin dan usia anak, pendidikan

dan indeks massa tubuh ibu, asupan kalori dari rumah tangga, akses ke air

dan keberadaan toilet rumah tangga (Olanrewaju dkk, 2011).

Penelitian di daerah kumuh perkotaan Bhubaneswar Odisha India,

melibatkan anak-anak dari kelompok usia (3-9 tahun) selama tahun 2013-

2014, hasil penelitiannya yaitu 57,4% anak stanting, dan 45,4% anak gizi

kurang. Faktor-faktor penentu ini disebabkan dari urutan kelahiran anak,

periode inisiasi menyusui, pendidikan ibu, dan fasilitas toilet di rumah

tangga (Panigrahi dkk, 2014).

Selain itu berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan

diwilayah kerja Puskesmas Darussalam kecamatan Medan tahun 2013

untuk partisipasi ibu menimbang balita ke Posyandu masih rendah 39,7%

(Hindu dkk, 2013). Terdapat juga penelitian yang dilakukan di Kabupaten

Sragen yaitu untuk keaktifan ibu menimbangkan balita ke Posyandu

sebagian besar tidak aktif sebanyak 52,4%.

DKI Jakarta estimasi jumlah balita pada tahun 2013 sebanyak

863,999 dari jumlah tersebut hanya 179,887 balita ditimbang, terdapat

selisih 684,112 balita yang memiliki kemungkinan untuk tidak terdeteksi,

terdapat balita gizi buruk atau gizi kurang. Selain itu di tahun 2014 dari

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

4

jumlah balita 836.594 tersebut, balita yang ditimbang sebanyak 556.267

(66,5%) (Kemenkes RI, 2015). Balita yang ditimbang masih belum

mencapai target pemerintah 85% (Kemenkes RI, 2014).

Menurut data Riskesdas Provinsi DKI Jakarta 2013 salah satu

indikator yang dapat digunakan untuk Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) sesuai dengan kriteria PHBS yang ditetapkan oleh Pusat Promkes

pada tahun 2011, yaitu penimbangan balita. Proporsi PHBS di Jakarta

Utara 49,9% merupakan terendah kedua dari Kepulauan Seribu 38,8%

(Kemenkes RI, 2013).

Secara umum dapat dikatakan bahwa masalah gizi pada anak

berusia balita di DKI Jakarta adalah akut masalah tersebut terjadi di

Jakarta Selatan, Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Proporsi gizi buruk anak

berusia kurang dari lima tahun (balita) di DKI Jakarta mengalami stagnan

pada angka sekitar 2,8 persen (Kemenkes RI, 2013).

Berdasarkan hasil Proporsi status gizi balita BB/U menurut

Kabupaten/Kota, pada Riskesdas di Provinsi DKI Jakarta tahun 2013 yaitu

didapatkan Jakarta Utara 3,5% untuk status gizi buruk balitanya yang

artinya bahwa tertinggi kedua setelah Jakarta Barat 4,3%. Selain itu status

gizi baik Jakarta Utara 75,0% merupakan terendah pertama dibandingkan

Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Kepulauan Seribu yang

memiliki status tertinggi 83,9% (Kemenkes RI, 2013).

Jakarta Utara memiliki enam kecamatan, salah satunya yaitu

kecamatan Cilincing. Kecamatan Cilincing merupakan kecamatan yang

memiliki Kelurahan terbanyak dibandingkan kecamatan yang lain.

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

5

Berdasarkan hasil sensus penduduk kecamatan Cilincing memiliki jumlah

penduduk tertinggi dibandingkan kecamatan lainnya dengan jumlah

391.544 penduduk (BPS, 2013).

Wilayah kerja Puskesmas kecamatan Cilincing membawahi 10

Kelurahan yaitu Semper Timur, Semper Barat I, Semper Barat II, Semper

Barat III, Kalibaru, Sukapura, Rorotan, Marunda, Cilincing I dan Cilincing

II. Kelurahan Rorotan pada tahun 2014 untuk cakupan penimbangan

merupakan terendah dari kelurahan-kelurahan lain sebanyak 64,07%

dengan cakupan tertinggi yaitu Kelurahan Semper barat I sebanyak

98,23% (Puskesmas Kecamatan Cilincing, 2014) .

Perilaku adalah suatu tindakan yang mempunyai frekuensi, lama

dan tujuan khusus baik yang dilakukan secara sadar maupun tanpa sadar

(Green, 1980). Perilaku kadarzi pada keluarga yang memiliki balita 6-59

bulan adalah salah satunya menimbang balita secara teratur (Kemenkes RI,

2007).

Cakupan penimbangan balita dapat diukur dengan frekuensi

kunjungan balita untuk menimbang berat badan secara rutin enam bulan

terakhir (Kemenkes RI, 2015). Ibu merupakan bagian dari keluarga balita

berperan sebagai orang yang mengandung, melahirkan, menyusui, dan

mengasuh memberikan pengaruh besar terhadap tumbuh kembang balita

(Rahmadini dkk, 2013).

Puskesmas kelurahan Rorotan merupakan satu-satunya Puskesmas

yang ada di wilayah kelurahan Rorotan. Kelurahan Rorotan memiliki

jumlah penduduk 44.360 jiwa. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan, di

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

6

Kelurahan Rorotan hanya 76,9% balita yang mau menimbang berat badan

ke Posyandu. Hal ini masih belum memenuhi indikator cakupan

penimbangan di Posyandu pada tahun 2014 yang telah ditetapkan oleh

pemerintah yaitu 85% (Kemenkes RI, 2014).

Balita yang ditimbang tersebut, dapat dilihat juga bahwa balita

yang naik timbangannya sebanyak 1336 artinya, hanya 55,4% balita yang

memiliki peningkatan pada cakupan penimbangannya. Terkait hal tersebut

maka pengaruh dari permasalahan yang ada apabila setiap balita tidak

diperhatikan pemantauan tumbuh kembangnya akan berdampak kepada

permasalahan gizi.

Pada tahun 2014 di wilayah Rorotan didapatkan bahwa terdapat 19

balita yang memiliki hasil penimbangan dibawah garis merah, atau dapat

disebut dengan balita BGM dan terdapat 1 balita mengalami gizi buruk.

Hal inilah yang membawa peneliti untuk tertarik mengangkat topik

penelitian yang berjudul faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku

ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja

Puskesmas Kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun

2015.

B. Rumusan Masalah

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan, di Kelurahan Rorotan

hanya 76,9% balita yang mau menimbang berat badannya ke Posyandu.

Ini masih belum memenuhi indikator cakupan penimbangan pada tahun

2014 yaitu 85% (Kemenkes RI, 2014). Di Rorotan pada tahun 2014 juga

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

7

didapatkan bahwa terdapat 19 balita yang memiliki hasil penimbangannya

dibawah garis merah (BGM) dan terdapat 1 balita mengalami gizi buruk.

Hal inilah yang membawa peneliti untuk tertarik mengangkat topik

penelitian yang berjudul faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku

ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja

Puskesmas Kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun

2015.

C. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana gambaran perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya

ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan

Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015?

2. Bagaimana gambaran pengetahuan pada ibu balita dalam menimbang

anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan

Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015?

3. Bagaimana gambaran sikap pada ibu balita dalam menimbang

anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan

Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015?

4. Bagaimana gambaran jarak Posyandu pada ibu balita dalam

menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas

Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015?

5. Bagaimana gambaran pembinaan dari tenaga kesehatan pada ibu

balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

8

Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara

tahun 2015?

6. Bagaimana gambaran dukungan keluarga pada ibu balita dalam

menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas

Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015?

7. Bagaimana gambaran dukungan teman pada ibu balita dalam

menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas

Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015?

8. Bagaimana gambaran dukungan tokoh masyarakat pada ibu balita

dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas

Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015?

9. Bagaimana gambaran dukungan kader pada ibu balita dalam

menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas

Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015?

10. Bagaimana hubungan pengetahuan dengan perilaku ibu balita dalam

menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas

Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015?

11. Bagaimana hubungan sikap dengan perilaku ibu balita dalam

menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas

Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015?

12. Bagaimana hubungan jarak Posyandu dengan perilaku ibu balita

dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas

Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015?

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

9

13. Bagaimana hubungan pembinaan dari tenaga kesehatan dengan

perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di

wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing

Jakarta Utara tahun 2015?

14. Bagaimana hubungan dukungan keluarga dengan perilaku ibu balita

dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas

Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015?

15. Bagaimana hubungan dukungan teman dengan perilaku ibu balita

dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas

Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015?

16. Bagaimana hubungan dukungan tokoh masyarakat dengan perilaku

ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja

Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara

tahun 2015?

17. Bagaimana hubungan dukungan kader dengan perilaku ibu balita

dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas

Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015?

D. Tujuan

1. Tujuan Umum

Diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu

balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja

Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara

tahun 2015.

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

10

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya gambaran perilaku ibu balita dalam menimbang

anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan

Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015

b. Diketahuinya gambaran pengetahuan pada ibu balita dalam

menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas

Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015

c. Diketahuinya gambaran sikap pada ibu balita dalam menimbang

anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan

Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015

d. Diketahuinya gambaran jarak Posyandu pada ibu balita dalam

menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas

Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015

e. Diketahuinya gambaran pembinaan dari tenaga kesehatan pada ibu

balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja

Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara

tahun 2015

f. Diketahuinya gambaran dukungan keluarga pada ibu balita dalam

menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas

Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015

g. Diketahuinya gambaran dukungan teman pada ibu balita dalam

menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas

Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

11

h. Diketahuinya gambaran dukungan tokoh masyarakat pada ibu

balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja

Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara

tahun 2015

i. Diketahuinya gambaran dukungan kader pada ibu balita dalam

menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas

Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015

j. Diketahuinya hubungan pengetahuan dengan perilaku ibu balita

dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja

Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara

tahun 2015

k. Diketahuinya hubungan sikap dengan perilaku ibu balita dalam

menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas

Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015

l. Diketahuinya hubungan jarak Posyandu dengan perilaku ibu balita

dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja

Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara

tahun 2015

m. Diketahuinya hubungan pembinaan dari tenaga kesehatan dengan

perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di

wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing

Jakarta Utara tahun 2015

n. Diketahuinya hubungan dukungan keluarga dengan perilaku ibu

balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

12

Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara

tahun 2015

o. Diketahuinya hubungan dukungan teman dengan perilaku ibu

balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja

Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara

tahun 2015

p. Diketahuinya hubungan dukungan tokoh masyarakat dengan

perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di

wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing

Jakarta Utara tahun 2015

q. Diketahuinya hubungan dukungan kader dengan perilaku ibu

balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja

Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara

tahun 2015.

E. Manfaat Penelitian

1. Peneliti selanjutnya

Sebagai bahan untuk penelitian selanjutnya dan dapat dijadikan

data pembanding pada penelitian dengan topik yang sama.

2. Untuk Puskesmas Kelurahan Rorotan

Sebagai bahan masukan kepada pihak Puskesmas agar data dan

hasil yang didapatkan sebagai bahan pertimbangan perencanaan

program selanjutnya.

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

13

3. Untuk Program Studi Kesehatan Masyarakat

Sebagai pengembangan keilmuan Program Studi Kesehatan

Masyarakat UIN Jakarta terkait faktor-faktor yang berhubungan dengan

perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang

berhubungan dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke

Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan

Cilincing Jakarta Utara tahun 2015. Dilakukan di wilayah kerja Puskesmas

Kelurahan Rorotan. Pelaksanaan penelitian ini pada bulan Mei-Agustus

2015 Penelitian sifatnya kuantitatif dengan menggunakan desain studi

cross sectional. Sampel penelitian ini yaitu ibu rumah tangga yang

memiliki anak usia 6-59 bulan tinggal di wilayah Kelurahan Rorotan

Jakarta Utara tahun 2015.

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Posyandu

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan

Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk, dan

bersama masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan

kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan

dasar. Posyandu memiliki kegiatan-kegiatan didalamnya yaitu terbagi

menjadi 2 (dua) kegiatan utama dan kegiatan pengembangan/pilihan

(Kemenkes RI, 2012).

1. Kegiatan utama

Kegiatan utama yang dilakukan oleh masing-masing Posyandu

diantaranya yaitu pelayanan kesehatan ibu dan anak, pelayanan

Keluarga Berencana, pelayanan Imunisasi, pelayanan dan

pemeriksaan gizi, pencegahan dan penanggulangan diare.

2. Kegiatan pengembangan/pilihan,

Masing-masing Posyandu dapat menambah kegiatan baru

disamping lima kegiatan utama yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

hal ini apabila dilaksanakan pada masing-masing Posyandu maka

Posyandu tersebut dinamakan dengan Posyandu Terintegrasi. Berikut

adalah contoh-contoh kegiatan tambahan yang dilakukan oleh

Posyandu Terintegrasi.

a. Bina Keluarga Balita (BKB)

b. Tanaman Obat Keluarga (TOGA)

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

15

c. Bina Keluarga Lansia (BKL)

d. Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

e. berbagai program pembangunan masyarakat desa lainnya.

Keberadaan Posyandu memang sangat penting terutama bagi

masyarakat. Disini dijelaskan bahwa terdapat 2 (dua) manfaat yang dapat

dirasakan dengan keberadaan Posyandu sendiri yang dilihat dari sisi

Masyarakat dan dari sisi kader kesehatan (Kemenkes RI, 2012).

1. Manfaat Posyandu bagi Masyarakat

a. Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan

pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi, dan anak balita.

b. Pertumbuhan anak balita terpantau sehingga tidak menderita gizi

kurang atau gizi buruk.

c. Bayi dan anak balita mendapatkan kapsul Vitamin A.

d. Bayi memperoleh imunisasi lengkap.

e. Ibu hamil akan terpantau berat badannya dan memperoleh tablet

tambah darah (Fe) serta imunisasi Tetanus Toksoid (TT).

f. Ibu nifas memperoleh kapsul Vitamin A dan tablet tambah darah

(Fe). Memperoleh penyuluhan kesehatan terkait tentang kesehatan

ibu dan anak.

g. Apabila terdapat kelainan pada bayi, anak balita, ibu hamil, ibu

nifas dan ibu menyusui dapat segera diketahui dan dirujuk ke

puskesmas.

h. Dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang kesehatan ibu,

bayi, dan anak balita.

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

16

2. Manfaat Posyandu bagi Kader Kesehatan

a. Mendapatkan berbagai informasi kesehatan lebih dahulu dan lebih

lengkap.

b. Ikut berperan secara nyata dalam perkembangan tumbuh kembang

anak balita dan kesehatan ibu.

c. Citra diri meningkat di mata masyarakat sebagai orang yang

terpercaya dalam bidang kesehatan.

d. Menjadi panutan karena telah mengabdi demi pertumbuhan anak

dan kesehatan ibu (Kemenkes, 2012).

Posyandu diselenggarakan dan digerakkan oleh kader Posyandu.

Posyandu buka satu kali dalam sebulan. Hari dan waktu yang dipilih,

sesuai dengan hasil kesepakatan. Apabila diperlukan, hari buka

Posyandu dapat lebih dari satu kali dalam sebulan. Tempat

penyelenggaraan kegiatan Posyandu sebaiknya berada pada lokasi yang

mudah dijangkau oleh masyarakat. Tempat penyelenggaraan tersebut

dapat di salah satu rumah warga, halaman rumah, balai desa/kelurahan,

balai RW/RT/ dusun, salah satu kios di pasar, salah satu ruangan

perkantoran, atau tempat khusus yang dibangun secara swadaya oleh

masyarakat.

Kegiatan rutin Posyandu diselenggarakan dan digerakan oleh kader

Posyandu dengan bimbingan teknis dari Puskesmas dan sektor terkait.

Pada saat penyelenggaraan Posyandu minimal jumlah kader adalah 5

orang. Jumlah ini sesuai dengan jumlah langkah yang dilaksanakan oleh

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

17

Posyandu, yakni yang mengacu pada sistim 5 langkah. Kegiatan yang

dilaksanakan pada setiap langkah serta para penanggung jawab

pelaksanaannya secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut.

Tabel 2.1

Sistim Lima Meja di Posyandu

Meja/

Langkah

Pelayanan Pelaksanaan

Pertama Pendaftaran Kader

Kedua Penimbangan Kader

Ketiga Pengisian Kartu

Menuju Sehat

(KMS)

Kader

Keempat Penyuluhan Kader

Kelima Pelayanan

Kesehatan

Petugas

kesehatan dan

sektor terkait

bersama kader

Kader Posyandu adalah anggota masyarakat yang bersedia, mampu

dan memiliki waktu untuk menyelenggarakan kegiatan Posyandu secara

sukarela (Kemenkes RI, 2011). Fasilitasi Penyelenggaraan Posyandu

(Tugas kader Posyandu) sebagai berikut (Kemenkes RI, 2012).

1. Sebelum hari buka Posyandu, antara lain:

a. Memastikan data sasaran seperti jumlah bayi baru lahir, bayi,

balita, ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, PUS, dan WUS.

b. Menyebarluaskan hari buka Posyandu melalui pertemuan warga

setempat, sarana ibadah, dan lainlain.

c. Mempersiapkan tempat pelaksanaan Posyandu.

d. Mempersiapkan sarana dan prasarana Posyandu.

e. Melakukan pembagian tugas antar kader.

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

18

f. Berkoordinasi dengan petugas kesehatan, tim penggerak PKK

Desa, dan petugas lainnya.

g. Mempersiapkan bahan PMT penyuluhan dan PMT pemulihan jika

diperlukan.

2. Pada hari buka Posyandu, antara lain:

a. Melaksanakan pendaftaran pengunjung Posyandu.

b. Melaksanakan penimbangan balita dan ibu hamil yang

berkunjung ke Posyandu.

c. Pengukuran LILA pada ibu hamil dan WUS.

d. Mencatat hasil penimbangan dan pengukuran di buku KIA atau

KMS dan mengisi buku register Posyandu.

e. Melaksanakan kegiatan penyuluhan dan konseling kesehatan dan

gizi sesuai dengan hasil penimbangan serta hasil rujukan kasus

balita dan ibu hamil berisiko.

f. Membantu petugas kesehatan memberikan pelayanan kesehatan

dan KB sesuai kewenangannya.

g. Setelah pelayanan Posyandu selesai, kader bersama petugas

kesehatan melengkapi pencatatan dan membahas hasil kegiatan

serta tindak lanjut (Kemenkes RI, 2012).

3. Di luar hari buka Posyandu, antara lain:

a. Mengadakan pemutakhiran data sasaran Posyandu: ibu hamil, ibu

nifas, dan ibu menyusui, serta bayi dan anak balita.

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

19

b. Membuat diagram batang (balok) SKDN tentang jumlah semua

balita yang bertempat tinggal di wilayah kerja Posyandu, jumlah

balita yang mempunyai Kartu Menuju Sehat (KMS) atau Buku

KIA, jumlah balita yang datang pada hari buka Posyandu, dan

jumlah balita yang timbangan berat badannya naik.

c. Melakukan tindak lanjut terhadap

1) Sasaran yang tidak datang.

2) Sasaran yang memerlukan penyuluhan lanjutan.

d. Memberitahukan kepada kelompok sasaran agar berkunjung ke

Posyandu saat hari buka.

e. Melakukan kunjungan tatap muka ke tokoh masyarakat, dan

menghadiri pertemuan rutin kelompok masyarakat atau organisasi

keagamaan (Kemenkes RI, 2012).

Sebagai fasilitator Posyandu, fasilitasi yang harus dilakukan adalah

sebagai berikut.

1. Mengelola berbagai data dan informasi yang berkaitan dengan

kegiatan Posyandu.

2. Menyusun rencana kegiatan tahunan dan mengupayakan adanya

sumber-sumber pendanaan untuk mendukung kegiatan pembinaan

Posyandu (Kemenkes RI, 2012).

a. Melakukan analisis masalah pelaksanaan program berdasarkan

alternatif pemecahan masalah sesuai dengan potensi dan

kebutuhan desa/kelurahan

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

20

b. Meningkatkan kapasitas kader agar terampil

menyelenggarakan Posyandu.

c. Membimbing kader dalam penyelenggaraan Posyandu.

d. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan Keluarga

Berencana di langkah 5 hanya diselenggarakan satu kali

sebulan. Menyelenggarakan penyuluhan dan konseling

kesehatan, KB, dan gizi kepada pengunjung Posyandu dan

masyarakat luas.

e. Menggerakkan dan mengembangkan partisipasi, gotong

royong, dan swadaya masyarakat dalam mengembangkan

Posyandu.

f. Melakukan bimbingan dan pembinaan, pemantauan, dan

evaluasi terhadap pengelolaan kegiatan dan kinerja kader

Posyandu secara berkesinambungan.

g. Menganalisis hasil kegiatan Posyandu, melaporkan hasilnya

kepada Puskesmas, Pokjanal Posyandu, menginformasikan

kepada Lurah/Kepala Desa serta menyusun rencana kerja dan

melaksanakan upaya perbaikan sesuai dengan kebutuhan

Posyandu (Kemenkes RI, 2012).

Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama. Dengan

demikian, pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga

berbeda. Untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu, telah

dikembangkan metode dan alat telaahan perkembangan Posyandu yang

dikenal dengan nama telaah kemandirian Posyandu. Tujuan telaahan

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

21

adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu yang secara

umum dibedakan atas 4 (empat) tingkatan sebagai berikut :

1. Posyandu Pratama

Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap, yang

ditandai oleh kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin

serta jumlah kader sangat terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang.

2. Posyandu Madya

Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat

melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata

jumlah kader sebanyak lima orang atau lebih, tetapi cakupan kelima

kegiatan utamanya masih rendah, yaitu kurang dari 50%.

3. Posyandu Purnama

Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat

melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata

jumlah kader sebanyak lima orang atau lebih, cakupan kelima

kegiatan utamanya lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan

program tambahan, serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari

dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih

terbatas yakni kurang dari 50% KK di wilayah kerja Posyandu.

4. Posyandu Mandiri

Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat

melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

22

jumlah kader sebanyak lima orang atau lebih, cakupan kelima

kegiatan utamanya lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan

program tambahan, serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari

dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari

50% KK yang bertempat tinggal di wilayah kerja Posyandu

(Kemenkes RI, 2006).

B. Balita

Balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau

lebih populer dengan anak usia dibawah lima tahun (Muaris, 2006). Pada

anak balita usia 6-59 bulan, masa ini adalah masa dimana anak mulai bisa

melakukkan penyesuaian sepanjang rentan hidup yaitu dengan

mengembangkan keterampilan dasar untuk membaca, menulis, berhitung,

mengembangkan hati nurani, pengertian moral dan tata nilai belajar

menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya, membangun sikap

yang sehat mengenai diri sendiri sebagai makhluk yang sedang tumbuh,

mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan yang

umum, dan mencapai kebebasan pribadi (Syafrudin „dkk‟, 2009).

Mengacu dari berbagai hasil penelitian, pemilihan intervensi gizi

didasarkan pada intervensi yang telah terbukti “cost effective”. Terdapat 3

kelompok kegiatan gizi, yaitu kegiatan peningkatan (promotif) yang

bertumpu pada kegiatan pemberdayaan dan pendidikan gizi masyarakat,

kegiatan pencegahan (preventif) agar anak gizi kurang tidak menjadi gizi

buruk, dan kegiatan pemulihan (kuratif) yaitu tatalaksana kasus gizi buruk.

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

23

Kegiatan promotif adalah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di

tingkat masyarakat oleh masyarakat dan petugas. Kegiatannya meliputi

pemantauan pertumbuhan, penyuluhan dan konseling tentang pemberian

makanan bayi adan anak, pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi setiap 6

bulan, pemberian tablet tambah darah kepada ibu hamil, promosi garam

beriodium, pelacakan dan tindak lanjut kasus gizi buruk (Kemenkes RI,

2013).

1. Promosi kesehatan pada anak balita

a. Pemeriksaan dan penimbangan anak dilaksanakan setiap bulan

untuk menjamin kesehatan, perkembangan termasuk kecerdasan

dan pertumbuhan anak.

b. Berikan anak balita satu kapsul vitamin A takaran tinggi setiap 6

bulan untuk mencegah kebutaan akibat kekurangan vitamin A.

c. Berikan anak balita sayuran dan buah-buahan berwarna untuk

mencegah kebutaan.

d. Berikan oralit pada anak balita yang terkena penyakit mencret atau

diare.

e. Anak yang menderita diare tetap memerlukan makanan, oleh

karena itu jangan dipuasakan.

f. Berbicara, bermain dan memperlihatkan kasih sayang penting bagi

pertumbuhan jasmani, mental dan emosi anak.

g. Anak balita yang tumbuh dan berkembang yang baik akan

menjamin kelangsungan hidup yang lebih besar sehingga

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

24

menimbulkan rasa tentram pada peserta KB testari (Syafrudin dkk,

2009).

C. Kartu Menuju Sehat (KMS)

Kartu Menuju Sehat untuk Balita (KMS-Balita) adalah alat yang

sederhana dan murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan

dan pertumbuhan anak. Oleh karenanya, KMS harus disimpan oleh ibu

balita dirumah, dan harus selalu dibawa setiap kali mengunjungi posyandu

atau fasilitas kesehatan, termasuk bidan dan dokter. KMS-Balita menjadi

alat yang bermanfaat bagi ibu dan keluarga untuk memantau tumbuh

kembang anak, agar tidak terjadi kesalahan atau ketidakseimbangan

pemberian makan anak.

Penggunaan KMS balita yaitu sebagai bahan penunjang petugas

kesehatan untuk menentukan jenis tindakan yang tepat sesuai dengan

kondisi kesehatan dan gizi anak untuk mempertahankan, meningkatkan

atau memulihkan kesehatannya. Isi dari KMS sendiri adalah catatan

penting tentang pertumbuhan, perkembangan anak, imunisasi,

penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan

anak, pemberian ASI Eksklusif, makanan pendamping ASI, pemberian

makanan dan rujukan ke Puskesmas atau Rumah Sakit (RS) (Prasetyawati,

2012).

1. Manfaat KMS Balita

a. Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan

balita secara lengkap, meliputi pertumbuhan, perkembangan,

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

25

pelaksanaan imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul

vitamin A, kondisi kesehatan, pemberian ASI Eksklusif, dan

makanan pendamping ASI.

b. Sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan

anak.

c. Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas

untuk menentukan penyuluhan dan tindakan layanan kesehatan dan

gizi.

2. KMS balita dapat berguna apabila memperhatikan syarat

berikut.

a. Penimbangan dan deteksi tumbuh kembang balita dilakukan tiap

bulan.

b. Semua kolom isian dengan benar.

c. Semua keadaan kesehatan dan gizi anak dicatat dalam KMS balita.

d. Kader dan petugas kesehatan selalu memperhatikan hasil

penimbangan (Prasetyawati, 2012).

D. Penimbangan Balita

Penimbangan bulanan anak balita merupakan salah satu kegiatan

yang harus dilaksanakan di setiap pelaksanaan Posyandu. Hasil

penimbangan ini merupakan suatu indikator bagi ibu-ibu dalam

mengetahui apakah anaknya ini sehat atau tidak, dan ini pun dapat

mempengaruhi perilaku ibu-ibu dalam penimbangan berikutnya.

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

26

Komisi teknik perbaikan menu makanan rakyat mengemukakan

bahwa tujuan dari penimbangan bulanan adalah :

1. Untuk mengetahui keadaan gizi anak balita dengan memeperhatikan

berat badan anak tetap, naik atau menurun dengan memperhatikan

berat badan anak tetap, naik atau menurun dengan melakukan

penimbangan berat badan melalui perbandingan terhadap tabel berat

badan dan umur.

2. Untuk lebih meyakinkan ibu-ibu mengerti pentingnya hubungan

makanan dengan kesehatan anak (Depkes RI, 1978) dalam

(Hutanggalung, 1992)

Penimbangan balita setiap bulan sangat diperlukan. Pada Riskesdas

2013, informasi tentang pemantauan pertumbuhan anak diperoleh dari

frekuensi penimbangan anak umur 6-59 bulan selama enam bulan terakhir.

Idealnya dalam enam bulan anak balita ditimbang minimal enam kali

(Kemenkes RI, 2015). Frekuensi penimbangan ≥ 4 kali sedikit menurun

pada tahun 2013 (44,6%) dibanding tahun 2007 (45,4%). Anak umur 6-59

bulan yang tidak pernah ditimbang dalam enam bulan terakhir meningkat

dari 25,5 persen (2007) menjadi 34,3 persen (2013).

Sementara itu menurut Purnawan Junadi dan kawan-kawan dalam

bukunya program usaha perbaikan gizi keluarga (UPGK) di dalam

Posyandu mengemukakan bahwa dilihat dari sudut pelaksanaan

programnya, tujuan UPGK adalah untuk tercapainya keadaan gizi yang

baik, melaui tujuan antara lain yaitu perubahan perilaku. Ada 2 perilaku

penting yang menjadi sasaran pertama yaitu perilaku membawa anaknya

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

27

ke Posyandu untuk mengetahui tumbuh kembang anaknya melalui

penimbangan, tempat memperoleh informasi serta pertolongan yang

dibutuhkan sesuai dengan perkembangan gizi dan kesehatan nya, dan yang

kedua adalah perilaku pemberian penggunaan makanan bergizi yang akan

menjamin gizi tetap baik (Junaedi, Purnawan dkk ) dalam (Hutanggalung,

1992).

E. Tumbuh Kembang Anak

1. Definisi Tumbuh Kembang Anak

Pemantauan pertumbuhan balita sangat penting dilakukan untuk

mengetahui adanya gangguan pertumbuhan (growth faltering) secara

dini. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan anak dapat terbagi

menjadi dua bagian yaitu :

a. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan

dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ

maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram,

pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan

keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh).

b. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan

(skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks

dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari

proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi

dan sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ

yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat

Page 47: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

28

memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi,

intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan

lingkungannya (Syafrudin dkk, 2009).

2. Proses Tumbuh Kembang Anak

Proses pertumbuhan dan perkembangan anak terdiri atas dua

proses yang tidak bisa dipisahkan karena saling mempengaruhi yaitu

proses pertumbuhan ditandai dengan semakin besarnya ukuran tubuh

(berat, tinggi badan, lingkaran lengan atas, dan lainnya) dan proses

yang ditandai dengan bertambahnya kemampuan anak (koordinasi

gerakan, bicara, kecerdasan, pengendalian perasaan, interaksi dengan

orang lain, dan sebagainya). Kedua proses ini perlu diikuti secara

teratur agar dapat mengetaui pertumbuhan dan perkembangan anak

(Syafrudin dkk, 2009).

3. Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

a. Pertumbuhan Anak

Terdapat berbagai cara untuk mengikuti pertumbuhan anak

secara teratur. Salah satu yang dapat dilakukan secara mudah

adalah dengan memantau berat badan anak menurut tinggi

badannya, pengukuran ini adalah salah satu cara untuk mengetahui

status gizi anak.

b. Perkembangan Anak

Perkembangan seorang anak menurut kemampuannya dapat

dikelompokan dalam 4 aspek, yaitu :

Page 48: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

29

1) Kemampuan gerak dasar : yaitu kemampuan melakukkan

gerakan yang tampak jelas, misalnya berjalan, berlari,

melompat.

2) Kemampuan gerak halus : yaitu kemampuan melakukan

gerakan halus yang memerlukan kecermatan dan koordinasi

gerakan otot kecil, misalnya mengkancingkan baju,

mengedipkan mata.

3) Kemampuan berbicara, berbahasa dan kecerdasan : yaitu

kemampuan mengungkapkan perasaan, keinginan dan

pendapat melalui kata-kata, mengerti dan memahami perkataan

orang lain, serta kemampuan berfikir.

4) Kemampuan bergaul dan mandiri : yaitu kemampuan

berteman, mengenal sopan santun, mengikuti peraturan, dan

memenuhi kebutuhan sendiri (Syafrudin dkk, 2009).

4. Penilaian Keadaan Tumbuh Kembang Anak

Keadaan tumbuh kembang dapat dinilai dalam empat macam aspek

yaitu :

a. Penilaian pola tumbuh kembang dapat dilakukan dengan cara

pemeriksaan fisik, yaitu corak normal atau corak yang tidak normal

misalnya kelainan kepala.

b. Penilaian proses tumbuh kembang dilakukan dengan cara

pemeriksaan antropometri secara berkala. Anak yang normal akan

mengikuti kurva tumbuh kembang secara mantap dalam persentil

yang kira-kira sama, terutama tinggi badan. Suatu penyimpangan

Page 49: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

30

dari kurva normal adalah suatu indikator terhadap adanya kelainan

atau sakit atau kebutuhan gizi yang tidak terpenuhi. Penyimpangan

menjurus kebawah merupakan lintas sentil kebawah untuk berat

merupakan indikator yang disebut tumbuh terlambat, terlambat,

dan berhenti.

c. Penilaian posisi anak yaitu normal atau tidak. Untuk tinggi dan

berat badan diperoleh dari hasil tumbuh kembang pada suatu

waktu.

d. Keadaan gizi merupakan bagian dari tumbuh kembang (Syafrudin

dkk, 2009).

F. Perilaku

Terdapat dua pandangan terkait definisi perilaku itu sendiri yaitu

dapat dilihat dari sudut biologis, dan psikologis. Dari segi biologis definisi

perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organsime (makhluk hidup)

yang bersangkutan. Dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup

mulai dari tumbuhan, hewan, dan manusia berperilaku, karena punya

aktifitas masing-masing. Perilaku (manusia) adalah semua tindakan atau

aktifitas manusia, baik yang dapat diamati langsung dan yang tidak dapat

diamati oleh pihak luar. Dari segi psikologis menurut Skiner (1938) dalam

(Maulana, 2009), perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang

terhadap stimulus (rangsangan dari luar).

Definisi perilaku kesehatan adalah respon seseorang (organisme)

terhadap stimulus atau objek yang berhubungan dengan sakit dan penyakit,

Page 50: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

31

sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman serta lingkungan.

Meskipun perilaku adalah bentuk respons atau reaksi terhadap stimulus

atau rangsangan dari luar organisme (orang), namun dalam memberikan

respon sangat bergantung pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari

orang yang bersangkutan. Faktor-faktor yang membedakan respon

terhadap stimulus yang berbeda disebut determinan perilaku (Maulana,

2009).

Dalam ilmu perilaku kesehatan, terdapat beberapa teori tentang

faktor yang mempengaruhi pembentukan perilaku seseorang salah satunya

yaitu teori Lawrence W Green. Menurut Lawrence W. Green Pendidikan

merupakan bagian tak terpisahkan dari penentuan terbaik untuk proses

perubahan perilaku. Definisi perilaku menurut Lawrence Green adalah

suatu tindakan yang mempunyai frekuensi, lama dan tujuan khusus baik

yang dilakukan secara sadar maupun tanpa sadar. Agar lebih mudah, disini

penulis mencoba untuk menjelaskan faktor-faktor penyebab perilaku

menurut Lawrence W. Green, 1980. Menurutnya terdapat tiga jenis yang

berbeda penyebab seseorang atau individu berperilaku yaitu dari faktor

(Predisposing) predisposisi, (Enabling) pemungkin, dan (Reinforcing)

penguat.

Faktor predisposisi merupakan faktor utama pembentuk perilaku

berdasarkan motivasi seperti pengetahuan, sikap, kepercayaan, dan nilai-

nilai. Faktor pendukung merupakan faktor pembentuk perilaku yang

membuat motivasi untuk melakukan perubahan perilaku seperti

keterampilan pribadi, dan sumber informasi. Faktor penguat adalah faktor

Page 51: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

32

selanjutnya dalam pembentuk perilaku yang menyediakan hadiah,

dorongan, dan hukuman untuk membentuk perilaku, apakah perilaku

tersebut dapat terbentuk atau tidak seperti keuntungan mendapatkan

hadiah.

Teori yang telah dicetuskan oleh Lawrence W. Green pada tahun

1980 memiliki konsep terkait perencanaan program-program pendidikan

kesehatan yang mengarah kepada upaya pragmatik mengubah perilaku

kesehatan dibandingkan dengan pengembangan teoritis. Teori ini

menganalisa kebutuhan-kebutuhan kesehatan masyarakat dengan lima

analisa yang berbeda yaitu secara sosial, epidemiologi, perilaku,

pendidikan, dan administrasi.

Kelima analisa tersebut dapat menghindarkan diri dari kesalahan

penilaian terhadap individu. Dikatakan juga bahwa menurut Lawrence W.

Green terdapat dua faktor penentu masalah kesehatan yang dapat dilihat

dari faktor lingkungan dan bukan faktor lingkungan (Nadra, 2012).

Adapun faktor-faktor lingkungan yang menyebabkan untuk seseorang

berperilaku sebagai berikut :

1. Predisposisi (Predisposing)

Pada faktor ini terdapat beberapa variabel untuk mendukung

adanya perilaku yaitu ilmu pengetahuan, sikap, kepercayaan, nilai-

nilai dan persepsi yang berhubungan dengan motivasi individu atau

kelompok dalam bereaksi atau bertindak. Pada umumnya kita

berfikiran bahwa faktor predisposisi sebagai faktor personal yang

setiap individu atau kelompok membawa pengalaman edukasinya.

Page 52: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

33

Namun dalam hal tersebut memiliki pengaruh juga terhadap

perilaku yang berdampak kepada kesehatannya. Selain itu terdapat

faktor demografi seperti status sosial ekonomi, usia, jenis kelamin,

dan ukuran keluarga. Pada faktor tersebut juga merupakan bagian dari

faktor predisposisi yang secara tidak langsung dapat berpengaruh

terhadap program pendidikan kesehatan.

2. Pemungkin (Enabling)

Pada faktor ini variabel yang berperan untuk seseorang

memungkinkan dapat berperilaku yaitu dengan adanya sumber daya.

Sumberdaya disini diantaranya yaitu terdapatnya fasilitas pelayanan

kesehatan, adanya tenaga kesehatan yang memadai, sarana pendidikan

seperti sekolah, klinik atau yang lainnya.

Selain itu faktor pendukung untuk adanya kemungkinan perilaku

itu berjalan dengan baik yaitu dengan adanya akses yang mudah untuk

masyarakat mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan dari sumber

biaya yang terjangkau, terdapatnya transportasi untuk ke pelayanan

kesehatan, jam buka fasilitas yang hingga mencapai 24 jam, dan lain

sebagainya.

3. Penguat (Reinforcing)

Faktor penguat merupakan faktor dimana pada setiap individu

mendapatkan dukungan dari lingkungannya untuk berperilaku. Seperti

contohnya pada perilaku ibu memberikan ASI Eksklusif kepada

anaknya apakah hal tersebut sang ibu mendapatkan dukungan penuh

Page 53: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

34

dari kelauarga atau suami. Sumber dukungan ini tentu saja bervariasi

tergantung pada tujuan dan jenis programnya.

6 1

2

5

3

4

(Bagan 2.1 Teori Lawrence W. Green, 1980)

Faktor predisposisi :

Pengetahuan

Kepercayaan

Nilai

Sikap

(variabel demografi terpilih)

Faktor pemungkin :

Ketersediaan sarana kesehatan

Akses menuju kesarana kesehatan

Komitmen dan prioritas

pemerintah/masyarakat

Kemampuan tenaga kesehatan

Faktor penguat :

Keluarga

Teman

Guru

Pengusaha

Tenaga kesehatan

Permasalah

perilaku yang

spesifik

Page 54: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

35

Menururt Lawrence Green dalam buku “Health Education Planning a

diagnostic Aprproach” tahun 1980 dijelaskan bahwa maksud dari faktor-

faktor penentu untuk seseorang berperilaku sesuai pada bagan 2.1 yaitu

berawal dari faktor predisposing (predisposisi) seperti (pengetahuan,

kepercayaan, nilai, sikap dan variabel demogafi) dan untuk faktor

keduanya dari faktor pemungkin (Enabling) (ketersediaan pelayanan

kesehatan, ketersediaan akses ke pelayanan kesehatan, prioritas dan

komitmen pemerintah/masyarakat, kemampuan tenaga kesehatan) kedua

faktor tersebut dapat menjadi penentu faktor-faktor perilaku yang

menyebabkan timbulnya masalah perilaku kesehatan.

Permasalahan perilaku kesehatan dapat juga mempengaruhi timbulnya

faktor ketiga yaitu Reinforcing (Penguat) (keluarga, teman, guru,

employer, tenaga kesehatan) begitu sebaliknya faktor penguat ini juga

dapat mempengaruhi tentang permasalahan perilaku kesehatan untuk tetap

berperilaku sehat atau sakit. Selanjutnya, faktor penguat juga memiliki

hubungan tidak langsung dengan faktor predisposisi yang mana pada

faktor penguat contohnya keberadaan keluarga dapat memiliki

kemungkinan untuk tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh responden

bisa jadi responden tersebut memiliki pengetahuan berdasarkan

pengalaman dari keluarganya. Untuk yang terakhir yaitu faktor pemungkin

yang memiliki hubungan tidak langsung kepada faktor predisposisi dengan

contoh keberadaan akses menuju pelayanan kesehatan apabila jauh maka

kemungkinan dapat berpengaruh juga dengan niat responden untuk pergi

ke pelayanan kesehatan.

Page 55: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

36

G. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Ibu Balita ke

Posyandu

1. Pengetahuan Ibu

Berdasarkan teori dari Lawrence W. Green tahun 1980 telah

dijelaskan bahwa peningkatan pengetahuan tidak selalu menjadi

penyebab dari perubahan perilaku seseorang, tetapi sangat berkaitan

dengan penentu awal untuk seseorang berperilaku.

Pengetahuan kesehatan adalah suatu kemungkinan baik yang

sangat penting sebelum perilaku sehat seseorang terbentuk, tetapi

perilaku kesehatan yang diinginkan berkemungkinan untuk tidak

terjadi, kecuali jika seseorang menerima suatu isyarat yang cukup kuat

untuk memotivasi mereka untuk tidak dalam pengetahuannya.

Sesuai penelitian yang telah dilakukan oleh Reihana dkk tahun

2014 yaitu terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan

partisipasi ibu untuk menimbang balita ke Posyandu. Selain itu

terdapat juga penelitian yang dilakukan oleh Heriani tahun 2010 yaitu

tidak terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan frekuensi

kunjungan balita ke Posyandu.

2. Sikap Ibu

Sikap adalah salah satu kata samar namun yang paling sering

digunakan dalam ilmu perilaku (Green, 1980). Untuk singkatnya,

terdapat dua definisi yang dikombinasikan menutupi elemen pokok

sikap. Mucchielli mendefinisikan “sikap yaitu sebagai kecenderungan

fikiran atau perasaan yang stabil terhadap suatu objek tertentu,

seseorang atau situasi”. Sedangkan menurut Kirscht “menunjukan

Page 56: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

37

bahwa sikap merupakan kumpulan keyakinan yang selalu meliputi

aspek evaluatif, yaitu, sikap selalu dapat dinilai dari segi baik dan

buruk atau positif dan negatif”.

Sikap merupakan produk dari proses sosialisasi dimana seseorang

bereaksi sesuai dengan rangsangan yang diterimanya. Pengertian sikap

berdasarkan unsur kepribadian adalah berkaitan dengan motif yang

mendasari tingkah laku seseorang berdasarkan keyakinan, kebiasaan,

pendapat dan konsep (Wirawan, 2002).

Sikap memiliki unsur penilaian dan reaksi afektif yang tidak sama

dengan motif, akan tetapi menghasilkan motif tertentu yang dapat

menghasilkan perilaku. Penilaian individu tentang objek diperoleh

melalui pengalaman langsung berdasarkan interaksi. Penilaian ini

menghasilkan reaksi afektif yang berupa dimensi positif atau negatif

terhadap objek sikap (Mar‟at, 1981). Nilai adalah sikap juga yang

didasarkan oleh pengetahuan dan kepercayaan (Wirawan, 2002).

Penelitian yang dilakukan oleh Jannah tahun 2012 yaitu

terdapatnya hubungan antara variabel sikap dengan kunjungan ibu ke

posyandu. Selain itu terdapat juga penelitian yang dilakukan oleh

Yunidar tahun 2012 yaitu tidak ada hubungan antara sikap ibu dengan

tingkat kunjungan ke Posyandu.

3. Jarak Posyandu

Menurut teori Green, 1980 dalam faktor pemungkin untuk

seseorang berperilaku sehat yaitu berdasarkan fasilitas tenaga

kesehatan. Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu tempat yang

Page 57: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

38

digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik

promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh

pemerintah, pemerintah daerah, dan atau masyarakat. Fasilitas

Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas pelayanan

kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan dasar seperti

Posyandu (Permenkes RI, 2013).

Sesuai yang telah dijelaskan tersebut bahwa setiap masing-masing

daerah sudah memiliki pelayanan kesehatan dasar seperti Posyandu,

namun berbagai macam alasan kenapa faktor ini diteliti yaitu sesuai

teori Lawrence W Green 1980 menyatakan bahwa faktor enabling

atau memungkinkan untuk seseorang berperilaku dilihat dari akses

menuju tempat pelayanan kesehatan.

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Suryaningsih tahun 2012 yaitu terdapat hubungan antara jarak ke

Posyandu dengan Perilaku kunjungan ibu bayi dan balita ke Posyandu.

Terdapat juga penelitian yang dilakukan di wilayah kerja Pancoran

Mas Depok yaitu tidak adanya hubungan antara jarak Posyandu

dengan perilaku kunjungan ke Posyandu (Hairunida, 2012).

4. Pembinaan dari tenaga kesehatan

Menurut teori Green, 1980 dalam faktor pemungkin untuk

seseorang berperilaku sehat yaitu berdasarkan kemampuan tenaga

kesehatan. Sebagai tenaga kesehatan yang terampil sudah seharusnya

memiliki pengetahuan yang cukup serta melakukan pemberian

pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan memberikan

Page 58: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

39

informasi dalam bentuk penyuluhan. Kemampuan tenaga kesehatan

ini dilihat dari kemampuan petugas Puskesmas.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Reihana dkk

tahun 2014 yaitu terdapatnya hubungan antara kehadiran tenaga

kesehatan dengan partisipasi ibu untuk menimbang anaknya ke

Posyandu. Selain itu terdapat juga penelitian yang dilakukan oleh

Hairunida tahun 2012 yaitu tidak terdapat hubungan antara pelayanan

imunisasi yang diberikan oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas

dengan perilaku kunjungan ke Posyandu.

5. Dukungan Keluarga

Faktor penguat untuk seseorang berperilaku sehat yaitu

berdasarkan dukungan keluarga (Green, 1980). Ibu akan aktif ke

Posyandu jika ada dorongan dari orang terdekat termasuk keluarga.

Dukungan keluarga sangat berperan dalam memelihara dan

mempertahankan status gizi balita yang optimal.

Keluarga merupakan sistem dasar dimana perilaku sehat dan

perawatan kesehatan diatur, dilakukan, dan diamankan keluarga

memberikan perawatan kesehatan bersifat preventif dan bersama-sama

merawat anggota keluarga. Keluarga memiliki tanggung jawab utama

untuk memulai dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan

oleh petugas kesehatan (Azzahy, 2011) dalam (Nofianti, 2012).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Reihana dkk

tahun 2014 yaitu terdapatnya hubungan antara dukungan keluarga

dengan partisipasi ibu untuk menimbangkan anaknya ke Posyandu.

Page 59: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

40

Namun berbeda dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Hairunida

pada tahun 2012 yaitu tidak adanya hubungan dukungan keluarga

dengan perilaku kunjungan ke Posyandu.

6. Dukungan Teman

Menurut teori Green, 1980 dalam faktor penguat untuk seseorang

berperilaku sehat yaitu berdasarkan dukungan peers atau teman dalam

penelitian ini dukungan teman dilihat dari ajakan tetangga atau sesama

ibu balita yang mengajak responden untuk berkunjung ke Posyandu.

Berdasarkah hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Rohman dkk tahun 2013 yaitu terdapatnya hubungan antara teman

sebaya dengan frekuensi kunjungan ibu ke Posyandu. Selain itu

terdapat junga penelitian yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas

Keboan Ngusikan Jombang yaitu tidak terdapat hubungan antara

dukungan teman sebaya dengan kunjungan ibu balita ke Posyandu

(Purnamasari, 2011).

7. Dukungan Tokoh Masyarakat

Faktor penguat untuk seseorang berperilaku sehat yaitu

berdasarkan dukungan guru, disini guru dalam masyarakat dapat

dikatakan serbagai tokoh masyarakat (Green, 1980). Tokoh

masyarakat memiliki peran yang cukup besar dalam mempengaruhi

perilaku masyarakat didalam pengambilan keputusan termasuk

keputusan dalam perilaku kesehatan, seperti perilaku membawa balita

ke Posyandu (Nofianti, 2012).

Page 60: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

41

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan di Depok

yaitu tidak terdapat hubungan antara dukungan tokoh masyarakat

dengan perilaku kunjungan ke Posyandu (Hairunida, 2012). Selain itu

juga terdapat penelitian yang dilakukan di Jombang bahwa tidak

terdapat hubungan antara dukungan tokoh masyarakat dengan

kunjungan ibu balita ke Posyandu (Purnamasari dkk, 2011).

8. Dukungan Kader

Faktor penguat untuk seseorang berperilaku sehat yaitu

berdasarkan dukungan tenaga kesehatan seperti perawat, dokter, bidan

dan kader kesehatan (Green, 1980). Penelitian ini melihat dukungan

yang diberikan kader Posyandu kepada ibu balita untuk membawa

anaknya ke Posyandu.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ari dkk yaitu

terdapatnya hubungan antara peran serta kader dengan keaktifan ibu

membawa balita ke Posyandu. Selain itu terdapat juga penelitian yang

dilakukan oleh Cahyaningrum tahun 2015 yaitu terdapatnya hubungan

peran serta kader dengan keaktifan ibu balita dalam kegiatan

Posyandu. Terdapat juga penelitian yang dilakukan di Jombang tidak

terdapatnya hubungan antara dukungan kader dengan kunjungan ibu

balita ke Posyandu (Purnamasari dkk, 2011).

Page 61: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

42

H. Kerangka Teori

Dalam penelitian ini mengembangkan teori dari Lawrence W.

Green. Berikut adalah kerangka teori yang digambarkan oleh Lawrence W.

Green terhadap tiga faktor variabel untuk mendukung seseorang

berperilaku.

Bagan 2.2

Kerangka Teori

(Lawrence W. Green, 1980) dan (Hutanggalung, 1992)

Predisposisi

Pengetahuan Ibu

Kepercayaan Ibu

Nilai Ibu

Sikap Ibu

Pemungkin

Ketersediaan Posyandu

Jarak Posyandu

Pembinaan dari tenaga

kesehatan

Komitmen prioritas

pemerintah

Penguat

Dukungan Keluarga

Dukungan Teman

Dukungan Tokoh

Masyarakat

Dukungan Kader

Perilaku ibu balita

dalam menimbang

anaknya ke Posyandu

Page 62: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

43

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Berdasarkan teori Lawrence W Green 1980 dengan faktor-

faktornya, maka disini peneliti ingin mengambil variabel-variabel

penelitian ini berdasarkan teori tesebut. Adapun variabel dependen dalam

penelitian ini yaitu (perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke

Posyandu) dan untuk variabel independennya yaitu (pengetahuan ibu,

sikap ibu, jarak Posyandu, pembinaan dari tenaga kesehatan, dukungan

keluarga, dukungan teman, dukungan tokoh masyarakat, dan dukungan

kader).

1. Perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu

Perilaku pada penelitian ini yaitu jumlah tindakan ibu dalam

membawa anaknya yang memiliki usia 6-59 bulan ke Posyandu untuk

melakukan penimbangan dalam 6 bulan terakhir saat penelitian ini

dilakukan. Perilaku ibu dianggap penting untuk diteliti dikarenakan ibu

merupakan orang terdekat dengan anak balitanya yang dapat

berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan setiap

balitanya.

2. Pengetahuan

Pengetahuan disini yang diambil yaitu pengetahuan ibu yang

memiliki balita usia 6-59 bulan, pemilihan variabel pengetahuan

karena dianggap penting, seseorang untuk berperilaku sebagian besar

dapat didasarkan dari pengetahuan yang didapatkannya.

Page 63: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

44

3. Sikap

Sikap disini yang diambil yaitu sikap ibu yang memiliki balita usia

6-59 bulan, pemilihan variabel sikap karena dianggap penting,

seseorang untuk berperilaku sebagian besar dapat didasarkan dari

pengetahuan yang membentuk sikap.

4. Jarak Posyandu

Jarak disini yaitu jarak rumah ibu ke Posyandu, jarak dihitung

dengan satuan kilometer. Variabel jarak dianggap penting untuk diteliti

dikarenakan perilaku seseorang baik jika mendapatkan pelayanan

kesesehatan mudah didapatkan.

5. Pembinaan dari tenaga kesehatan

Pembinaan dari tenaga kesehatan dilihat dari kehadiran tenaga

kesehatan Puskesmas ke Posyandu serta memberikan pelayanan

kesehatan dan materi penyuluhan di Posyandu. Pembinaan ini

dianggap penting dikarenakan petugas kesehatan di Puskesmas

dianggap sebagai orang terdekat dengan masyarakat yang dipercaya

masyarakat untuk bisa mengkonsultasikan masalah kesehatannya.

6. Dukungan keluarga

Dukungan keluarga dilihat dari pernahnya anggota keluarga

mengingatkan ibu untuk membawa anaknya ke Posyandu dan bentuk

tindakan seperti motivasi keluarga kepada responden. Variabel ini

dianggap penting dikarenakan seseorang untuk berperilaku dapat

diperkuat dari dukungan lingkungan sekitarnya seperti keluarga.

Page 64: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

45

7. Dukungan teman

Dukungan teman dilihat dari pernahnya teman-teman sesama ibu

yang memiliki balita mengingatkan responden untuk membawa

anaknya ke Posyandu. Variabel ini dianggap penting dikarenakan

seseorang untuk berperilaku dapat diperkuat dari dukungan lingkungan

sekitarnya seperti teman.

8. Dukungan tokoh masyarakat

Dukungan tokoh masyarakat dilihat dari tindakan yang diberikan

tokoh masyarakat seperti ketua RT atau RW kepada warganya ibu-ibu

yang memiliki balita untuk datang ke Posyandu. Variabel ini dianggap

penting dikarenakan seseorang untuk berperilaku dapat diperkuat dari

dukungan tokoh masyarakatnya yang memang memberikan contoh

untuk berperan aktif dalam kegiatan Posyandu.

9. Dukungan kader

Dukungan tenaga kesehatan disini dilihat dari tindakan yang

diberikan kader untuk membawa ibu yang memiliki balita menimbang

anaknya ke Posyandu. Variabel ini dianggap penting dikarenakan

kader dianggap orang terdekat dengan masyarakat.

Terdapat beberapa variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini

namun terdapat beberapa alasan peneliti untuk tidak meneliti variabel-

variabel tersebut seperti pada penjelasan berikut. Variabel Kepercayaan

dan Nilai seseorang tidak diteliti dikarenakan, Kepercayaan dan nilai

seseorang dianggap sudah mewakili dengan melihat variabel sikap yang

akan diteliti. Seperti yang dijelaskan oleh Nirawan tahun 2002 bahwa

Page 65: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

46

Nilai adalah sikap juga, dan sikap didasarkan oleh pengetahuan serta

kepercayaan.

Variabel demografi tidak diteliti dikarenakan, Menurut Lawrence

Green, dikatakan bahwa “meskipun variabel demografi seperti status

ekonomi, umur, jenis kelamin, jumlah keluarga penting juga, tetapi sulit

untuk melihat dampak langsung dalam program pendidikan kesehatan”.

Variabel Ketersediaan tempat pelayanan Posyandu tidak diteliti

dikarenakan keterbatasan waktu peneliti untuk dapat memasukan variabel

ini, jika variabel ini diteliti maka peneliti harus memastikan jawaban

responden dengan mendatangi seluruh posyandu satu persatu sehingga

keterbatasan tersebut peneliti tidak memasukan variabel ini dalam

penelitian.

Variabel Komitmen dan prioritas pemerintah atau masyarakat tidak

diteliti dikarenakan definisi komitmen sendiri menurut KBBI adalah

perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu kontrak. Didalam

perjanjian yang telah dijelaskan dalam no 19 tahun 2011 bahwa Posyandu

merupakan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia sejak dini

melalui layanan sosial dasar masyarakat untuk menunjang pembangunan.

Pemerintah memang telah memiliki keterkaitan terhadap pelaksanaan

Posyandu sendiri dan komitmen telah dilaksanakan bahwa didaerah

Rorotan sudah adanya pelaksanaan Posyandu sesuai dalam permen no 19

tahun 2011 tersebut.

Variabel dukungan employer tidak diteliti dikarenakan Responden

penelitian ini yaitu ibu-ibu rumah tangga yang memiliki anak usia 6-59

Page 66: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

47

bulan sehingga kemungkinan untuk variabel mendapatkan dukungan

employer tidak ada, yang akan menyebabkan data homogen.

Predisposisi

Pemungkin

Penguat

Bagan 3.1

Kerangka Konsep

Dukungan Kader

Perilaku ibu balita

dalam menimbang

anaknya ke Posyandu

Pengetahuan

Jarak Posyandu

Dukungan keluarga

Sikap

Pembinaan dari tenaga

kesehatan

Dukungan teman

Dukungan tokoh

masyarakat

Page 67: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

48

B. Definisi Operasional

Variabel Dependen

Variabel Definisi Operasional Alat ukur Cara ukur Skala Hasil ukur

Perilaku ibu

balita dalam

menimbang

anaknya ke

Posyandu

Jumlah kunjungan ibu balita

untuk ke Posyandu

menimbangkan anaknya

secara rutin sebulan sekali

dalam 6 bulan terakhir dari

waktu penelitian berlangsung.

Kuesioner Wawancara Ordinal 1. Buruk : ≤ 3

2. Baik : > 3

(Kemenkes RI, 2015)

Variable Independen

Pengetahuan Jawaban yang diketahui ibu

tentang tujuan, manfaat

penimbangan dan hubungan

nya dengan keadaan gizi anak.

Kuesioner Wawancara Ordinal 1. Buruk ≤ 9

2. Baik > 9

Sikap Pendapat atau pandangan

responden yang terlihat dalam

jawaban dari pertanyaan

Kuesioner Wawancara Ordinal 1. Buruk ≤ 12

2. Baik > 12

Page 68: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

49

kuesioner terhadap pentingnya

penimbangan.

Jarak Posyandu Persepsi responden tentang

pemikiran jauh dekatnya

rumah reponden (ibu) dengan

perhitungan meter yang

diterjemahkan kedalam satuan

kilometer, dan divalidasi

dengan alat penghitung jarak.

Kuesioner Wawancara Ordinal 1. Buruk ≤ 0,05 KM

2. Baik > 0,05 KM

Pembinaan dari

Tenaga

Kesehatan

Adanya kegiatan yang

diberikan oleh tenaga

kesehatan dari puskesmas

kepada responden.

Kuesioner Wawancara Ordinal 1. Buruk ≤ 5

2. Baik > 5

Dukungan

Keluarga

Sikap dan tindakan keluarga

terhadap ibu balita dalam

menimbangkan anaknya ke

Posyandu.

Kuesioner Wawancara Ordinal 1. Buruk ≤ 7

2. Baik > 7

Dukungan Teman Tindakan yang pernah

diberikan ibu-ibu yang

Kuesioner Wawancara Ordinal 1. Buruk ≤ 8

2. Baik > 8

Page 69: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

50

memiliki balita kepada

responden yang merupakan

teman responden untuk

membawa anaknya ke

Posyandu.

Dukungan Tokoh

Masyarakat

Tindakan yang diberikan

tokoh masyarakat kepada

responden untuk mengikuti

program penimbangan di

posyandu.

Kuesioner Wawancara Ordinal 1. Buruk ≤ 3

2. Baik > 3

Dukungan Kader Adanya kegiatan yang

diberikan kader meliputi

anjuran atau ajakan kepada

ibu-ibu yang memiliki anak

balita untuk menimbangkan

anaknya ke Posyandu.

Kuesioner Wawancara Ordinal 1. Buruk ≤ 5

2. Baik > 5

Page 70: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

51

C. Hipotesis

1. Ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku ibu balita dalam

menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas

Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015.

2. Ada hubungan antara sikap dengan perilaku ibu balita dalam

menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas

Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015.

3. Ada hubungan antara jarak Posyandu dengan perilaku ibu balita dalam

menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas

Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015.

4. Ada hubungan antara pembinaan dari tenaga kesehatan dengan

perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah

kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta

Utara tahun 2015.

5. Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku ibu balita

dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas

Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015.

6. Ada hubungan antara dukungan teman dengan perilaku ibu balita

dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas

Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015.

7. Ada hubungan antara dukungan tokoh masyarakat dengan perilaku ibu

balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja

Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara

tahun 2015.

Page 71: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

52

8. Ada hubungan antara dukungan kader dengan perilaku ibu balita

dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas

Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015.

Page 72: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

53

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional yang mana

pengambilan data variabel independen dan variabel dependen dilakukan

dalam waktu bersamaan. Sifat penelitian ini analitik yaitu akan melihat

hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Variabel

dependen yang diteliti pada penelitian ini yaitu perilaku ibu balita yang

menimbang anaknya ke Posyandu dan untuk variabel independen pada

penelitian ini yaitu pengetahuan ibu, sikap ibu, jarak Posyandu, pembinaan

dari tenaga kesehatan, dukungan keluarga, dukungan teman, dukungan

tokoh masyarakat, dukungan kader.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan

Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei hingga Agustus

2015.

Page 73: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

54

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu yang memiliki anak

usia 6-59 bulan tinggal di wilayah Kelurahan Rorotan Kecamatan

Cilincing Jakarta Utara pada saat penelitian dilakukan.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak usia

6-59 bulan tinggal di wilayah Kelurahan Rorotan Kecamatan

Cilincing Jakarta Utara pada saat penelitian dilakukan. Pemilihan

sempel hanya ibu yang memiliki balita 6-59 bulan dikarenakan

pengukuran cakupan penimbangan balita dilihat dari jumlah

penimbangan 6 bulan terakhir (Kemenkes RI, 2015).

Kerangka pengambilan sampel (sampling frame) pada penelitian

ini menggunakan metode Proporsional Random Sampling. Adapun

tahap pengambilan sampel pada penelitian ini sebagai berikut :

a. Tahap 1 : pemilihan Posyandu yang ada di wilayah kerja

Puskesmas kelurahan Rorotan dengan total keseluruhan terdapat

25 Posyandu, didalam Posyandu terdapat empat tingkatan yaitu

Posyandu kategori Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri. Untuk

kategori pratama terdapat 6 Posyandu, madya 18 Posyandu,

purnama 1 Posyandu dan mandiri tidak ada. Peneliti memilih

untuk masing-masing kategori Posyandu menjadi perwakilan

untuk diteliti oleh karena itu berdasarkan hasil kocokan yang

didapatkan dari masing-masing kategori tersebut didapatkan

Page 74: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

55

Posyandu Anggrek 3 menjadi perwakilan Posyandu pratama,

Kamboja 2 menjadi perwakilan Posyandu madya dan kemuning

menjadi perwakilan Posyandu purnama.

b. Tahap 2 : pada tahap kedua ini peneliti mengkocok nama-nama

balita yang akan dijadikan sampel pada sampling frame yang

didapatkan dari kader masing-masing Posyandu. Adapun jumlah

kocokan untuk masing-masing Posyandu (kemuning 25 sampel,

kamboja 56, dan anggrek III 23). Setelah itu peneliti mendatangi

rumah-rumah balita yang sudah dijadikan sampel lalu

mewawancarai ibu balita yang merupakan responden dalam

penelitian ini. Apabila terdapat dua balita atau lebih didalam satu

rumah maka balita yang dipilih adalah balita termuda.

Penelitian ini menggunakan rumus uji hipotesis beda dua proporsi.

Penggunaan rumus uji beda dua proporsi pada penelitian ini

dikarenakan adanya dua kelompok proporsi yang telah dikategorikan

dalam penelitian ini yaitu melihatnya perilaku kunjungan ibu balita ke

Posyandu dengan kategori baik atau kurang baik.

Tabel 4.1

Perhitungan Jumlah Sampel

Variabel P1 P2 Jumlah

Sampel

Sumber

Pengetahuan

Ibu

53,0% 23.5% 42 (Ayu, 2014)

Sikap Ibu 53,6% 19,4% 30 (Ayu, 2014)

Jarak

Posyandu

53,1% 33,3% 98 (Ayu, 2014)

Dukungan

Toma

73,2% 39,3% 33 (Nofianti, 2012

Page 75: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

56

Populasi dan sampel

Keterangan

n : jumlah sampel

p1 : 53,1%

p2 : 33,3%

P : p1+p2

2

Z 1-α/2 : derajat kepercayaan 95% = 1,64

Z 1-β : Power 80% = 0,8

Dari hasil perhitungan diatas diperoleh jumlah sampel minimal

sebanyak 98 sampel, kemudian untuk menjaga apabila ada kesalahan

atau ketidak lengkapan data, maka besar sampel ditambah 10%

sehingga besar sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 103 orang

ibu balita.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pengembangan instrument yang pernah dikembangkan dari penelitian

(Suryaningsih, 2012), (Suharti, 2012), (Ayu, 2014), (Saragih, 2008), dan

(Hindu, 2013). Untuk mengumpulkan data perilaku ibu balita berkunjung

ke Posyandu di wilayah Kelurahan Rorotan tahun 2015. Pertanyaan yang

Page 76: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

57

menjadi variabel independen dalam penelitian ini yaitu variabel (sikap ibu,

pengetahuan ibu, jarak Posyandu, pembinaan dari tenaga kesehatan,

dukungan keluarga, dukungan teman, dukungan tokoh masyarakat,

dukungan kader). Adapun pengukuran data dari setiap variabel dalam

penelitian ini sebagai berikut :

Tabel 4.2

Kode

Variabel Kode Item

Perilaku ibu balita

dalam menimbang

anaknya ke

Posyandu

A2. 1. Buruk : ≤ 3

2. Baik : > 3

Kemenkes RI, 2015

Pengetahuan C1- C11. 1. Buruk ≤ 9

2. Baik > 9

Sikap D1-D4. 1. Buruk ≤ 12

2. Baik > 12

Jarak Posyandu E1 1. Buruk ≤ 0,05 KM

2. Baik > 0,05 KM

Pembinaan dari

tenaga kesehatan

F1-F3. 1. Buruk ≤ 5,5

2. Baik > 5,5

Dukungan

keluarga

G1-G4. 1. Buruk ≤ 7

2. Baik > 7

Dukungan teman H1-H4. 1. Buruk ≤ 8

2. Baik > 8

Dukungan tokoh

masyarakat

I1-I4. 1. Buruk ≤ 3

2. Baik > 3

Dukungan kader J1-J3. 1. Buruk ≤ 5

2. Baik > 5

E. Pengumpulan dan Pengolahan Data

1. Pengumpulan Data

Data yang dukumpulkan dalam penelitian ini merupakan data

primer untuk data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner

Page 77: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

58

perilaku ibu balita yang berkunjung ke Posyandu di wilayah

Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara pada saat

penelitian dilakukan.

2. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan menggunakan program komputerisasi

statistik dengan melalui beberapa tahapan sebagai berikut :

a. Editing

Mencek data dari kelengkapan data tersebut yang dilakukan

di lapangan setelah responden mengumpulkan kuesioner.

b. Coding

Biasanya setelah di edit maka data di beri kode agar bisa

dimasukan ke dalam software. Tetapi dalam penelitian ini sudah

langsung mengcoding pada saat penyusunan kuesioner yang akan

di sebarkan ke responden.

c. Entry

Memasukan data yang sudah di koding di ketik langsung ke

software.

d. Cleaning

Mencek ulang data yang sudah dimasukan ke dalam software

agar sepurna dan tidak ada yang salah dalam meng enty data-data

tersebut.

Page 78: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

59

F. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini berupa analisis univariat dan bivariat.

1. Analisis Univariat

Analisis ini digunakan untuk mendapatkan distribusi frekuensi

masing-masing variabel penelitian yang meliputi variabel dependen

perilaku ibu balita berkunjung ke Posyandu dan untuk variabel

independen pada penelitian ini yaitu pengetahuan ibu, sikap ibu, Jarak

Posyandu, pembinaan dari tenaga kesehatan, dukungan keluarga,

dukungan teman, dukungan tokoh masyarakat, dan dukungan kader.

Hasil analisis univariat akan disajikan dalam bentuk tabel.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat pada penelitian ini menggunakan uji statistik uji

chi-square untuk menguji hipotesis melihat hubungan antara variabel

kategorik independen dan kategorik dependen. Tingkat kepercayaan

pada penelitian ini sebesar 95% dan nilai α 0,05. Dikatakan memiliki

hubungan signifikan apabila nilai p < 0,05 dan tidak memiliki

hubungan signifikan jika nilai p ≥ 0,05.

Page 79: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

60

BAB V

HASIL

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Keadaan Geografis

Kelurahan Rorotan merupakan hasil pemecahan dari kelurahan

Sukapura kecamatan Cilincing Jakarta Utara Provinsi DKI Jakarta.

Kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing adalah kelurahan yang

letaknya paling ujung Timur wilayah kotamadya Jakarta Utara yang

berbatasan dengan wilayah Kabupaten tingkat II Bekasi Provinsi Jawa

Barat berasal dari Pemecahan Provinsi Jawa Barat, sebelah Timur

dengan Desa Pusaka Rakyat Bekasi Kabupaten Bekasi Jawa Barat,

sebelah Selatan dengan wilayah kelurahan Cakung Timur.

Luas wilayah Kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing kurang lebih

1063,70 Ha, terdiri dari tanah darat sebagian tanah sawah ditanami

padi termasuk palawija dibagi habis menjadi 12 RW terdiri dari 136

RT hasil pemekaran pengurus peremajaan RT/RW pada tahun 2007-

2012 dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara : Kali Gendong Gubuk Genteng serta saluran dan

batas patok Pal.Kel.Rorotan

b. Sebelah Timur : Ujung Timur Desa Pusaka Rakyat dan Patok Batas

Wilayah DKI Jakarta

c. Sebelah Selatan : Kali Rawa Rorotan kelurahan Cakung Timur

d. Sebelah Barat : Jalan Raya Cakung Cilincing

Page 80: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

61

2. Keadaan Demografi

Jumlah penduduk kelurahan Rorotan tahun 2014 sebanyak 41.733

penduduk. Adapun distribusi penduduk berdasarkan umur di

kelurahan Rorotan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 5.1

Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan umur

di kelurahan Rorotan

Usia Laki-laki Perempuan Jumlah Presentase

0-14 2394 2419 3250 7,7

15-29 5816 6833 12649 30,3

30-44 10073 10130 20203 48,4

45-59 2588 887 3475 8,3

60-74 319 244 563 1,3

>75 21 9 30 0,07

Total 212211 20522 41733 100

Sumber : Profil kelurahan Rorotan tahun 2014

Berdasarkan tabel 5.1, diketahui bahwa sebagian besar penduduk

berada pada rentang umur 30-44 tahun yaitu sebesar 48,4% jiwa.

Mayoritas agama yang dianut oleh penduduk kelurahan Rorotan

adalah Islam yaitu sebesar 74,5%. Adapun tingkat pendidikan

penduduk kelurahan Rorotan sebagian besar adalah tidak sekolah

yaitu sebesar 22,2% penduduk, bagaimana terlihat pada tabel berikut

ini :

Page 81: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

62

Tabel 5.2

Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan

di Kelurahan Rorotan

Pendidikan Jumlah Persentase

Tidak Sekolah 9.283 22,2

Tidak Tamat SD 7.468 17,8

Tamat SD 6.793 16,2

Tamat SLTP/

Sederajat

6.765 16,2

Tamat SLTA/

Sederajat

6.786 16,2

Tamat Akademi/

Perguruan Tinggi

4.660 11,1

Jumlah 41.755 100

Sumber : Profil kelurahan Rorotan tahun 2014

Adapun gambaran mata pencaharian penduduk kelurahan Rorotan

dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 5.3

Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan jenis pekerjaan

di kelurahan Rorotan

Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase

Petani 1.232 4,6

Karyawan Swasta/

Pemerintah dan TNI

10.300 39,1

Dagang 4.790 18,1

Nelayan 65 0,2

Buruh Tani 980 3,7

Pensiunan 1.709 6,4

Pertukangan 2.145 8,1

Pengangguran 3.405 12,9

Fakir Miskin 1.720 6,5

Total 26.346 100

Sumber : Profil kelurahan Rorotan tahun 2014

Berdasarkan tabel 5.3, diketahui bahwa jenis pekerjaan penduduk

kelurahan Rorotan paling banyak adalah Karyawan swasta/

Pemerintah dan TNI yaitu sebesar 39,1% penduduk dan jenis

pekerjaan penduduk Kelurahan Rorotan paling sedikit adalah nalayan

yaitu sebesar 0,2% penduduk.

Page 82: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

63

Tabel 5.4

Nama Posyandu di kelurahan Rorotan

No RW Nama Posyandu

1 01 Cempaka

2 02 Sedap malam

3 03 Kemuning

4 04 Seruni 1

Seruni 2

5 05 Anggrek 1

Anggrek 2

Anggrek 3

6 06 Mawar 1

Mawar 2

Mawar 3

7 07 Teratai 1

Teratai 2

Kemala

Asoka

8 08 Mawar putih

Mawar merah

9 09 Melati

10 010 Kamboja 1

Kamboja 2

11 011 Bougenvil

12 012 Dahlia 1

Dahlia 2

Sumber : Profil Puskesmas kelurahan Rorotan tahun 2014

Berdasarkan tabel 5.4 diketahui bahwa jumlah seluruh Posyandu

yang ada diwilayah kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing Jakarta

Utara tahun 2014 yaitu sebanyak 23 Posyandu.

Page 83: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

64

Tabel 5.5

Sistem Kewaspadaan Dini Nasional (SKDN)

kecamatan Cilincing tahun 2014

No Kelurahan Data Cakupan

%D/S S K D N D‟

1 Semper

Timur

2667 2667 2094 1351 1796 78.51

2 Semper

Barat I

1695 1695 1318 918 1153 98.23

3 Semper

Barat II

2747 2747 2501 1615 1960 91.04

4 Semper

Barat III

633 633 594 407 475 93.84

5 Kalibaru 4378 4378 3438 2524 2971 78.53

6 Sukapura 4213 4213 3875 2991 3442 91.98

7 Rorotan 4300 4300 2784 2755 2765 64.74

8 Marunda 1707 1707 1432 826 1234 83.89

9 Cilincing I 1547 1547 1148 789 937 74.21

10 Cilincing II 1091 1091 747 421 626 68.47

Sumber : Laporan LB3 Gizi data riil Puskesmas Kecamatan

Cilincing tahun 2014.

Berdasarkan tabel 5.5 diketahui bahwa cakupan penimbangan di

kecamatan Cilincing tahun 2014 untuk kelurahan terendah yang

memiliki cakupan penimbangannya yaitu kelurahan Rorotan 64.74%

dibandingkan dengan kelurahan Semper barat I memiliki cakupan

penimbangan tertinggi sebanyak 98.23%.

B. Analisis Univariat

Pada analisis univariat ini akan digambarkan distribusi frekuensi

dari masing-masing variabel yang diteliti, baik variabel independen

maupun variabel dependen.

1. Perilaku Ibu Balita Dalam Menimbangkan Anaknya ke Posyandu

Distribusi perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke

Posyandu di kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing Jakarta Utara

tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Page 84: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

65

Tabel 5.6

Distribusi frekuensi perilaku ibu balita dalam menimbang

anaknya ke Posyandu di kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing

Jakarta Utara Tahun 2015

Perilaku

Penimbangan Ibu

Balita

Jumlah (n) Persentase (%)

Buruk 23 22,3

Baik 80 77,7

Total 103 100

Berdasarkan Tabel 5.6 diketahui bahwa dari 103 ibu balita, ibu

yang memiliki perilaku buruk sebesar 23 (22,3%) dan perilaku baik 80

(77,7%).

2. Pengetahuan

Distribusi pengetahuan ibu balita dalam menimbang anaknya ke

Posyandu di kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing Jakarta Utara

tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 5.7

Distribusi frekuensi pengetahuan ibu balita dalam

menimbangkan anaknya ke Posyandu di Kelurahan Rorotan

Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015

Pengetahuan Ibu Jumlah (n) Persentase (%)

Buruk 45 43,7

Baik 58 56,3

Total 103 100

Berdasarkan tabel 5.7 diketahui bahwa dari 103 ibu balita yang

memiliki pengetahuan buruk sebesar 45 (43,7%) dan yang memiliki

pengetahuan baik sebesar 58 (56,3%).

Page 85: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

66

3. Sikap

Distribusi sikap ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu

di kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015

dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5.8

Distribusi frekuensi sikap ibu balita dalam menimbang

anaknya ke Posyandu di kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing

Jakarta Utara Tahun 2015

Sikap Jumlah (n) Persentase (%)

Buruk 41 39,8

Baik 62 60,2

Total 103 100

Berdasarkan tabel 5.8 dari 103 ibu balita, diketahui bahwa sikap

ibu balita yang buruk terhadap penimbangan balita di Posyandu yaitu

41 (39,8%) dan baik 62 (60,2%).

4. Jarak Posyandu

Distribusi Jarak Posyandu dari rumah ibu balita untuk menimbang

anaknya ke Posyandu di kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing

Jakarta Utara tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 5.9

Distribusi frekuensi Jarak ke Posyandu di kelurahan Rorotan

kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015

Jarak Posyandu Jumlah (n) Persentase (%)

Jauh 50 48,5

Dekat 53 51,5

Total 103 100

Berdasarkan tabel 5.9 diketahui bahwa dari 100 ibu balita, jarak

dari rumah ibu balita ke Posyandu yang dikategorikan jauh yaitu 50

(48,5%) dan yang masuk kategori dekat 53 (51,5%).

Page 86: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

67

5. Pembinaan dari Tenaga Kesehatan

Distribusi pembinaan dari tenaga kesehatan terhadap perilaku ibu

balita untuk menimbang anaknya ke Posyandu di kelurahan Rorotan

kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015 dapat dilihat pada tabel

berikut ini :

Tabel 5.10

Distribusi frekuensi pembinaan dari tenaga kesehatan

dalam penimbangan balita ke Posyandu di kelurahan Rorotan

kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015

Pembinaan dari

Petugas Kesehatan

Jumlah (n) Persentase (%)

Buruk 24 23,3

Baik 79 76,6

Total 103 100

Berdasarkan tabel 5.10 diketahui bahwa distribusi bimbingan dari

petugas kesehatan kepada ibu balita untuk menimbangkan anaknya ke

posyandu yaitu buruk 24 (23,3%) dan baik 79 (76,6%).

6. Dukungan Keluarga

Distribusi dukungan keluarga terhadap perilaku ibu balita untuk

menimbang anaknya ke Posyandu di kelurahan Rorotan kecamatan

Cilincing Jakarta Utara tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.11

Distribusi frekuensi dukungan keluarga dalam penimbangan

balita ke Posyandu di kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing

Jakarta Utara Tahun 2015

Dukungan Keluarga Jumlah (n) Persentase (%)

Buruk 36 35,0

Baik 67 65,0

Total 103 100

Page 87: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

68

Berdasarkan tabel 5.11 diketahui bahwa distribusi dukungan

keluarga kepada ibu balita untuk menimbang anaknya yaitu buruk 36

(35,0%) dan baik 67 (65,0%).

7. Dukungan Teman

Distribusi dukungan teman terhadap perilaku ibu balita untuk

menimbang anaknya ke Posyandu di kelurahan Rorotan kecamatan

Cilincing Jakarta Utara tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.12

Distribusi frekuensi dukungan teman dalam penimbangan balita

ke Posyandu di Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing

Jakarta Utara Tahun 2015

Dukungan teman Jumlah (n) Persentase (%)

Buruk 43 41,7

Baik 60 58,3

Total 103 100

Berdasarkan tabel 5.12 diketahui bahwa distribusi dukungan teman

kepada ibu balita dalam menimbangkan anaknya ke Posyandu yaitu

buruk 43 (41,7%) dan baik 60 (58,3%).

8. Dukungan Toma

Distribusi dukungan toma terhadap perilaku ibu balita untuk

menimbangkan anaknya ke Posyandu di kelurahan Rorotan kecamatan

Cilincing Jakarta Utara tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.13

Distribusi frekuensi dukungan toma dalam penimbangan balita

ke Posyandu di kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing

Jakarta Utara Tahun 2015

Dukungan toma Jumlah (n) Persentase (%)

Buruk 29 28,2

Baik 74 71,8

Total 103 100

Page 88: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

69

Berdasarkan tabel 5.13 diketahui bahwa distribusi dukungan toma

kepada ibu balita untuk menimbang anaknya ke Posyandu yaitu buruk

29 (28,2%) dan baik 74 (71,8%).

9. Dukungan Kader

Distribusi dukungan kader terhadap perilaku ibu balita untuk

menimbangkan anaknya ke Posyandu di kelurahan Rorotan kecamatan

Cilincing Jakarta Utara tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.14

Distribusi frekuensi dukungan kader dalam penimbangan balita

ke Posyandu di kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing Jakarta

Utara Tahun 2015

Dukungan tenaga kesehatan Jumlah (n) Persentase (%)

Buruk 19 18,4

Baik 84 81,6

Total 103 100

Berdasarkan tabel 5.14 diketahui bahwa distribusi dukungan kader

kepada ibu balita untuk menimbang anaknya ke Posyandu yaitu buruk

19 (18,4%) dan baik 84 (81,6%).

C. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara

variabel independen dengan dependen yang dianalisis melalui uji Chi

Square. Dikatakan bermakna jika nilai p < 0,05 dan tidak bermakna jika

mempunyai nilai p ≥ 0,05.

Page 89: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

70

1. Hubungan Antara Pengetahuan Ibu dengan Perilaku Ibu Balita

Dalam Menimbang Anaknya ke Posyandu

Hasil analisis bivariat antara pengetahuan ibu dengan perilaku ibu

balita dalam menimbang anaknya dapat dilihat pada tabel 5.13 berikut

ini :

Tabel 5.15

Hubungan antara Pengetahuan ibu dengan perilaku ibu balita

dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja

Puskesmas kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing Jakarta

Utara Tahun 2015

Pengetahuan Perilaku ibu balita

dalam menimbang

anaknya ke Posyandu

Total Pvalue

Buruk Baik

n % n % n %

Buruk

Baik

8

15

17,8

25,9

37

43

82,2

74,1

45

58

100

100

0,460

Total 23 22,3 80 77,7 103 100

Berdasarkan tabel analisis diatas diketahui responden yang

memiliki pengetahuan buruk dan perilaku buruk 8 (17,8%).

Sedangkan responden yang memiliki pengetahuan baik ada 15 dari 58

orang (25,9%) yang perilaku buruk. Dari hasil uji statistik diperoleh

nilai probabilitas (Pvalue) 0,460 artinya pada alpha 5% tidak terdapat

hubungan antara pengetahuan ibu dengan perilaku ibu balita dalam

menimbang anaknya ke Posyandu.

Page 90: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

71

2. Hubungan Antara Sikap Ibu dengan Perilaku Ibu Balita Dalam

Menimbang Anaknya ke Posyandu

Hasil analisis bivariat antara sikap ibu dengan perilaku ibu balita

dalam menimbang anaknya dapat dilihat pada tabel 5.16 berikut ini :

Tabel 5.16

Hubungan antara Sikap ibu dengan perilaku ibu balita dalam

menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas

kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun

2015

Sikap Perilaku ibu balita

dalam menimbang

anaknya ke Posyandu

Total Pvalue

Buruk Baik

n % n % n %

Buruk

Baik

10

13

24,4

21,0

31

49

75,6

79,0

41

62

100

100

0,868

Total 23 22,3 80 77,7 103 100

Berdasarkan tabel analisis diatas diketahui responden yang

memiliki sikap buruk dan perilaku buruk 10 (24,4%). Sedangkan

responden yang memiliki sikap baik 13 dari 62 orang (21,0%) yang

memiliki perilaku buruk. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai

probabilitas (Pvalue) 0,868 artinya pada alpha 5% tidak terdapat

hubungan antara sikap ibu dengan perilaku ibu balita dalam

menimbang anaknya ke Posyandu.

3. Hubungan Antara Jarak Posyandu dengan Perilaku Ibu Balita

Dalam Menimbang Anaknya ke Posyandu.

Hasil analisis bivariat antara jarak Posyandu dengan perilaku ibu

balita dalam menimbang anaknya dapat dilihat pada tabel 5.17 berikut

ini :

Page 91: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

72

Tabel 5.17

Hubungan antara Jarak Posyandu dengan perilaku ibu balita

dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja

Puskesmas kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing Jakarta

Utara Tahun 2015

Jarak

Posyandu

Perilaku ibu balita

dalam menimbang

anaknya ke Posyandu

Total Pvalue

Buruk Baik

n % n % n %

Jauh

Dekat

14

9

28,0

17,0

36

44

72,0

83,0

50

53

100

100

0.269

Total 23 22,3 80 77,7 103 100

Berdasarkan tabel analisis diatas diketahui responden yang

memiliki jarak rumah jauh dengan Posyandu dan perilakunya buruk

14 (28,0%). Sedangkan responden yang memiliki jarak dekat 9 dari

53 orang (17,0%) yang memiliki perilaku buruk. Dari hasil uji

statistik diperoleh nilai probabilitas (Pvalue) 0,269 artinya pada alpha

5% tidak terdapat hubungan antara jarak Posyandu dengan perilaku

ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu.

4. Hubungan Antara Pembinaan dari Tenaga Kesehatan dengan

Perilaku Ibu Balita Dalam Menimbang Anaknya ke Posyandu

Hasil analisis bivariat antara pembinaan dari tenaga kesehatan

dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya dapat dilihat

pada tabel 5.18 berikut ini :

Page 92: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

73

Tabel 5.18

Hubungan antara pembinaan dari tenaga kesehatan dengan

perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di

wilayah kerja Puskesmas kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing

Jakarta Utara Tahun 2015

Pembinaan

petugas

kesehatan

Perilaku ibu balita

dalam menimbang

anaknya ke Posyandu

Total Pvalue

Buruk Baik

n % n % n %

Buruk

Baik

6

17

25,0

21,5

18

62

75,0

78,5

24

79

100

100

0,937

Total 23 22,3 80 77,7 103 100

Berdasarkan tabel analisis diatas diketahui responden yang buruk

mendapatkan pembinaan dari petugas kesehatan dan perilaku buruk 6

(25,0%). Sedangkan responden yang baik mendapatkan pembinaan

dari petugas kesehatan 17 dari 79 orang (21,5%) yang memiliki

perilaku buruk. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai probabilitas

(Pvalue) 0,937 artinya pada alpha 5% tidak terdapat hubungan antara

pembinaan tenaga kesehatan dengan perilaku ibu balita dalam

menimbang anaknya ke Posyandu.

5. Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Perilaku Ibu

Balita Dalam Menimbang Anaknya ke Posyandu

Hasil analisis bivariat antara dukungan keluarga dengan perilaku

ibu balita dalam menimbang anaknya dapat dilihat pada tabel 5.19

berikut ini :

Page 93: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

74

Tabel 5.19

Hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku ibu balita

dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja

Puskesmas kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing Jakarta

Utara Tahun 2015

Dukungan

keluarga

Perilaku ibu balita

dalam menimbang

anaknya ke Posyandu

Total Pvalue

Buruk Baik

n % n % n %

Buruk

Baik

10

13

27,8

19,4

26

54

72,2

80,6

36

67

100

100

0,468

Total 23 22,3 80 77,7 103 100

Berdasarkan tabel analisis diatas diketahui bahwa responden yang

buruk mendapatkan dukungan dari keluarga dan perilaku buruk 10

(27,8%). Sedangkan dukungan keluarga yang baik 13 dari 67 orang

(19,4%) yang memiliki perilaku buruk. Dari hasil uji statistik

diperoleh nilai probabilitas (Pvalue) 0,468 artinya pada alpha 5%

tidak terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku

ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu.

6. Hubungan Antara Dukungan Teman dengan Perilaku Ibu Balita

Dalam Menimbang Anaknya ke Posyandu

Hasil analisis bivariat antara dukungan teman dengan perilaku ibu

balita dalam menimbang anaknya dapat dilihat pada tabel 5.20 berikut

ini :

Page 94: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

75

Tabel 5.20

Hubungan antara dukungan teman dengan perilaku ibu balita

dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja

Puskesmas kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing Jakarta

Utara Tahun 2015

Dukungan

teman

Perilaku ibu balita

dalam menimbang

anaknya ke Posyandu

Total Pvalue

Buruk Baik

n % n % n %

Buruk

Baik

14

9

32,6

15,0

29

51

67,4

85,0

43

60

100

100

0,061

Total 23 22,3 80 77,7 103 100

Berdasarkan tabel analisis diatas diketahui responden yang buruk

mendapatkan dukungan teman dan perilaku buruk 14 (32,6%).

Sedangkan responden yang baik mendapatkan dukungan 9 dari 60

orang (15,0%) yang memiliki perilaku buruk. Dari hasil uji statistik

diperoleh nilai probabilitas (Pvalue) 0,061 artinya pada alpha 5% tidak

terdapat hubungan antara dukungan teman dengan perilaku ibu balita

dalam menimbang anaknya ke Posyandu.

7. Hubungan Antara dukungan Toma Dengan Perilaku Ibu Balita

Dalam Menimbang Anaknya ke Posyandu.

Hasil analisis bivariat antara dukungan toma dengan perilaku ibu

balita dalam menimbang anaknya dapat dilihat pada tabel 5.21 berikut

ini :

Page 95: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

76

Tabel 5.21

Hubungan antara dukungan toma dengan perilaku ibu balita

dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja

Puskesmas kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing Jakarta

Utara Tahun 2015

Dukungan

tokoh

masyarakat

Perilaku ibu balita

dalam menimbang

anaknya ke Posyandu

Total Pvalue

Buruk Baik

n % n % n %

Buruk

Baik

7

16

24,1

21,6

22

58

75,9

78,4

29

74

100

100

0,990

Total 23 22,3 80 77,7 103 100

Berdasarkan tabel analisis diatas diketahui responden yang buruk

mendapatkan dukungan dari toma dan perilaku buruk 7 (24,1%).

Sedangkan responden yang baik mendapatkan dukungan dari toma 16

dari 74 orang (21,6%) yang memiliki perilaku buruk. Dari hasil uji

statistik diperoleh nilai probabilitas (Pvalue) 0,990 artinya pada alpha

5% tidak terdapat hubungan antara dukungan tokoh masyarakat

dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu.

8. Hubungan Antara Dukungan Kader dengan Perilaku Ibu Balita

Dalam Menimbang Anaknya ke Posyandu

Hasil analisis bivariat antara dukungan tenaga kesehatan dengan

perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya dapat dilihat pada tabel

5.22 berikut ini :

Page 96: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

77

Tabel 5.22

Hubungan antara dukungan kader dengan perilaku ibu balita

dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja

Puskesmas kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing Jakarta

Utara Tahun 2015

Dukungan

kader

Perilaku ibu balita dalam

menimbang anaknya ke

Posyandu

Total Pvalue

Buruk Baik

n % n % n %

Buruk

Baik

6

17

31,6

20,2

13

67

68,4

79,8

19

84

100

100

0,443

Total 23 22,3 80 77,7 103 100

Berdasarkan tabel analisis diatas diketahui bahwa responden yang

buruk mendapatkan dukungan dari kader dan perilaku buruk 6

(31,6%). Sedangkan responden yang baik mendapatkan dukungan dari

kader 17 dari 84 orang (20,2%) yang memiliki perilaku buruk. Dari

hasil uji statistik diperoleh nilai probabilitas (Pvalue) 0,443 artinya

pada alpha 5% tidak terdapat hubungan antara dukungan kader dengan

perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu.

Page 97: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

78

BAB VI

PEMBAHASAN

A. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian, yaitu :

1. Pada saat pengambilan data, kemungkinan beberapa responden

menjawab baik pada pertanyaan variabel dukungan kader disebabkan

kader yang ikut keliling saat peneliti mewawancari sehingga tidak

adanya kesesuaian informasi yang diberikan responden dengan

kenyataannya. Untuk mengatasi bias ini maka peneliti mewawancarai

variabel ini pada saat kader tidak memperhatikan pertanyaan yang

diajukan oleh peneliti.

2. Beberapa responden pada saat diwawancarai kurang fokus karena

disibukan dengan anaknya, sehingga membuat ketidak sesuaian

jawaban yang diberikan responden pada peneliti melalui wawancara.

Dalam mengatasi bias ini peneliti mewawancarai setiap pertanyaan

secara berulang dan anak yang sedang menangis dibantu oleh rekan

peneliti untuk diajak main dan diberi susu sebagai alat untuk

menenangkan anaknya.

B. Gambaran Perilaku Ibu Balita Dalam Menimbang Anaknya ke

Posyandu

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan

Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk, dan

Page 98: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

79

bersama masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan

kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan

dasar (Kemenkes, 2014).

Perilaku adalah faktor terbesar kedua setelah faktor lingkungan yang

mempengaruhi kesehatan individu, pembahasan tentang perilaku itu

sendiri terdapat pada teori perilaku kesehatan masyarakat. Teori perilaku

kesehatan masyarakat merupakan gabungan dari berbagai ilmu

pengetahuan yaitu psikologi, psikologi sosial, ekologi, sosiologi,

antropologi, dan lainnya (Edberg, 2007).

Definisi perilaku dapat dilihat dari dua sudut yaitu biologis, dan

psikologis. Dari segi biologis definisi perilaku adalah suatu kegiatan atau

aktifitas organsime (makhluk hidup) yang bersangkutan. Dari segi

psikologis menurut Skiner (1938) dalam (Maulana, 2009), perilaku

merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan

dari luar).

Pada psikologi perilaku dikatakan bahwa perilaku dapat dipelajari

atau dikondisikan melalui kegiatan dengan mekanisme stimulus respon,

dengan contoh yang dilakukan oleh ahli perilaku pertama Ivan Pavlov

(1849-1936) berasal dari Rusia yaitu dengan menyembunyikan lonceng

bersamaan dengan meletakan daging di lidah anjing yang membuat anjing

berliur, beberapa lama ia lakukan setelah itu ia lakukan loceng tetap

berbunyi namun tidak ada daging dan anjing tersebut tetap berliur. Hal ini

menunjukan bahwa efek stimulus dikondisikan oleh lonceng tersebut

(Edberg, 2007).

Page 99: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

80

Perilaku kesehatan sendiri yaitu respon seseorang (organisme)

terhadap stimulus atau objek yang berhubungan dengan sakit dan penyakit,

sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman serta lingkungan

(Maulana, 2009). Perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya disini

dilihat dari frekuensi kehadiran ibu balita untuk menimbang anaknya ke

Posyandu 6 bulan terakhir dari penelitian ini dilakukan yaitu terhitung

pada bulan maret hingga september 2015 dengan stimulus dalam perilaku

ini yaitu adanya program kegiatan Posyandu.

Hal ini sesuai menurut Riskesdas 2013 yaitu informasi tentang

pemantauan pertumbuhan anak diperoleh dari frekuensi penimbangan

anak umur 6-59 bulan selama enam bulan terakhir (Kemenkes RI, 2013).

Idealnya dalam enam bulan anak balita ditimbang minimal enam kali

(Kemenkes RI, 2015).

Untuk melihat gambaran perilaku ibu balita untuk menimbang

anaknya ke Posyandu peneliti menggunakan teknik wawancara dengan

menggunakan instrumen kuesioner, selain itu di validasi dengan melihat

buku KMS responden. Teknik wawancara sendiri merupakan alat re-

cheking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang

diperoleh sebelumnya (Noor, 2011).

Berdasarkan hasil yang didapatkan perilaku ibu untuk menimbang

anaknya ke Posyandu sebagian besar 77,7% angka tersebut tidaklah sedikit

yaitu cukup banyak namun belum mencapai target pemerintah 85%

(Kemenkes RI, 2015). Kemungkinan terdapat angka tersebut peneliti

menduga dikarenakan pengukuran kunjungan ibu ke Posyandu hanya

Page 100: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

81

dilihat dalam frekuensi kehadiran di Posyandu 6 bulan terakhir, sehingga

terlihat sebagian besar kunjungannya baik.

Sesuai dari penelitian sebelumnya bahwa 54,8% ibu memiliki

partisipasi baik untuk datang ke Posyandu (Reihana dkk, 2014), selain itu

terdapat juga penelitian yang dilakukan oleh Nuraini tahun 2013 yaitu

75,3% balita ditimbang secara teratur dan terdapat juga penelitian yang

dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Pancoran Mas Depok dengan hasil

60,1% perilaku kunjungan ibu ke Posyandu masih kurang (Hairunida,

2012).

Terdapatnya hasil penelitian sebelumnya seperti yang dilakukan oleh

Heriani tahun 2010 yaitu penyebab ibu-ibu tidak puas terhadap Posyandu

dikarenakan jadwal Posyandu tidak jelas, acara yang membosankan,

tempat yang jauh dari rumah, pelayanan kurang, tempat tidak

menyenangkan dll. Berdasarkan hal ini peneliti tidak menelitinya kecuali

jarak dan pembinaan tenaga kesehatan yang salah satu pengukurannya

melihat pelayanan yang diberikan tenaga kesehatan dari puskesmas di

Posyandu.

C. Hubungan Pengetahuan Ibu Balita dengan Perilaku Ibu Balita dalam

Menimbang Anaknya ke Posyandu

Pengetahuan adalah kesan didalam fikiran manusia sebagai hasil

penggunaan panca inderanya. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan

akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh

pengetahuan, sebab perilaku ini terjadi akibat adanya paksaan atau aturan

yang mengharuskan untuk berbuat (Iqbal, 2007).

Page 101: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

82

Pada penelitian ini didapatkan hasil 43,7% ibu memiliki pengetahuan

buruk dan 56,3% ibu memiliki pengetahuan baik. Hasil tersebut lebih

banyak responden memiliki pengetahuan baik. Berdasarkan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan di kota Lampung terdapat 63, 9%

ibu memiliki pengetahuan baik terdahap penimbangan dan 36,1% ibu

memiliki pengetahuan yang buruk (Reihana dkk, 2012).

Hasil analisis bivariat pada penelitian ini didapatkan ibu yang

memiliki pengetahuan buruk dan perilaku buruk 8 (17,8%), sedangkan ibu

yang memiliki pengetahuan baik ada 15 dari 58 orang (25,9%) dengan

perilaku buruk. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai probabilitas

(Pvalue) 0,460 artinya pada alpha 5% tidak terdapat hubungan antara

pengetahuan ibu dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke

Posyandu.

Terlihat bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik dengan

perilaku nya buruk lebih tinggi yaitu 25,9% dibandingkan responden yang

memiliki pengetahuan buruk dengan perilaku buruk 17,8%, dengan hasil

tersebut maka terlihat jelas bahwa tidak terdapat hubungan antara ibu yang

memiliki pengetahuan baik dengan perilaku yang tentunya akan baik juga.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang sudah

dilakukan oleh Suryaningsih tahun 2012 yaitu tidak terdapat hubungan

antara pengetahuan ibu dengan perilaku kunjungan ibu ke Posyandu.

Selain itu terdapat pula penelitian yang dilakukan oleh Hendriani tahun

2010 bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan

frekuensi kunjungan balita ke Posyandu.

Page 102: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

83

Terdapat juga penelitian yang dilakukan oleh Hindu tahun 2013

pengetahuan tidak memiliki hubungan dengan perilaku ibu balita dalam

menimbang anaknya ke Posyandu. Berbeda dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh La Ode tahun 2013 yaitu terdapatnya hubungan antara

pengetahuan ibu dengan kunjungan ibu balita ke Posyandu.

Dalam teori WHO, dijelaskan bahwa pengetahuan individu

dipengaruhi oleh pengalaman seseorang, faktor-faktor di luar orang

tersebut seperti lingkungan, baik lingkungan fisik maupun nonfisik dan

sosial budaya yang kemudian pengalaman tersebut diketahui,

dipersepsikan, diyakini sehingga menimbulkan motivasi, niat untuk

bertindak dan akhirnya menjadi perilaku (Marimbi H, 2009).

Namun teori WHO tersebut tidak selamanya berhubungan dengan

kenyataan bahwa dengan pengetahuan yang baik tentang kesehatan, belum

tentu memberikan perilaku yang baik pada ibu balita untuk melakukan

penimbangan di Posyandu. Setiap pengetahuan seseorang dapat

dipengaruhi beberapa faktor yaitu seperti pendidikan, pekerjaan, umur,

minat, pengalaman, kebudayaan lingkungan sekitar dan informasi.

Informasi yang dimaksud yaitu kemudahan untuk memperoleh suatu

informasi sehingga dapat mempercepat seseorang memperoleh

pengetahuan baru (Iqbal, 2007).

Pada penelitian ini tidak melihat faktor-faktor lain seperti pendidikan,

pekerjaan, umur, minat, pengalaman, kebudayaan lingkungan sekitar

untuk responden berkunjung ke Posyandu, serta sarana informasi yang

Page 103: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

84

mudah didapatkan responden untuk memperoleh pengetahuan yang baru

terkait Posyandu dan penimbangan balita.

Menurut Green tahun 1980 dikatakan bahwa peningkatan pengetahuan

individu tidak selalu menjadi penyebab untuk seseorang memiliki

perubahan perilaku, namun Green juga menambahkan bahwa pengetahuan

tertentu tentang kesehatan juga memiliki kemungkinan yang penting

sebelum tindakan kesehatan terjadi, akan tetapi perilaku kesehatan

mungkin tidak terjadi jika kurang mendapat dukungan dari pengetahuan

yang dimiliki.

D. Hubungan Sikap Ibu Balita dengan Perilaku Ibu Balita dalam

Menimbang Anaknya ke Posyandu

Sikap adalah salah satu kata samar namun yang paling sering

digunakan dalam ilmu perilaku. Sikap merupakan produk dari proses

sosialisasi dimana seseorang bereaksi sesuai dengan rangsangan yang

diterimanya (Green, 1980). Sikap merupakan organisasi pendapat

keyakinan seseorang mengenai objek atau situasi yang relatif ajeg, yang

disertai dengan adanya perasaan tertentu dan memberikan dasar pada

orang tersebut untuk membuat respon atau berperilaku dengan cara

tertentu yang dipilihnya (Bimo Walgito, 2001) dalam (Sunaryo, 2002).

Pengertian sikap berdasarkan unsur kepribadian adalah berkaitan

dengan motif yang mendasari tingkah laku seseorang berdasarkan

keyakinan, kebiasaan, pendapat dan konsep (Wirawan, 2002). Sikap

memiliki unsur penilaian dan reaksi afektif namun tidak sama dengan

Page 104: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

85

motif, akan tetapi menghasilkan motif tertentu yang dapat mewujudkan

perilaku (Mar‟at, 1981).

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan yaitu 39,8% responden

memiliki sikap buruk dan 60,2% responden memiliki perilaku baik. Hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan di Lamongan 58,6% ibu memiliki

sikap baik terhadap frekuensi kunjungan ke Posyandu (Jannah, 2012).

Hasil analisis statistik pada penelitian ini responden yang memiliki

sikap buruk dan perilaku buruk 10 (24,4%). Sedangkan responden yang

memiliki sikap baik 13 dari 62 orang (21.0%) dengan memiliki perilaku

buruk. Dari hasil uji statistik chi square diperoleh nilai probabilitas

(Pvalue) 0,868 artinya pada alpha 5% tidak terdapat hubungan antara sikap

ibu dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu.

Sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan, untuk

merealisasikan menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor

pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah

fasilitas (Iqbal, 2007).

Menurut Suryaningsih tahun 2012 yaitu hal yang dapat membuat

sikap ibu berhubungan dengan perilaku kunjungan ke Posyandu dapat

dilihat dari keaktifan kader yang memberikan pendekatan cukup baik

secara persuasif dilakukan penyuluhan terkait isu-isu positif terkait

keuntungan ke Posyandu dan kewajiban hadir ke Posyandu untuk

mendapatkan pelayanan imunisasi, pemberian vitamin A dll.

Sesuai pendapat yang diberikan oleh Iqbal tahun 2007 adalah

menurutnya sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan apabila

Page 105: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

86

tidak didukung dengan adanya fasilitas. Fasilitas untuk ibu berkunjung ke

Posyandu juga dapat dilihat dengan informasi yang didapatkan oleh ibu

untuk memiliki keinginan berkunjung ke Posyandu.

Pada penelitian ini diukur juga variabel dukungan kader seperti

ditanyakan apakah kader memberikan informasi tentang pentingnya

membawa anak balita ke Posyandu, namun disini tidak melihat informasi

apa saja yang diberikan oleh kader kepada ibu yang membuat ibu ingin

berkunjung ke Posyandu, sehingga kemungkinan hal tersebut juga dapat

mempengaruhi variabel sikap dan dukungan kader tidak berhubungan

dengan perilaku ibu untuk berkunjung ke Posyandu.

Selain itu kemungkinan lain terdapat pada variabel lain seperti motif

seseorang diwujudkan dari kebiasaan dan keyakinan yang dapat

memperkuat sikap individu tersebut terwujud keperilaku yang tidak diteliti

pada penelitian ini.

Hasil tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Yunidar tahun 2012 yaitu tidak ada hubungan antara sikap ibu dengan

tingkat kunjungan ke Posyandu. Terdapat juga hasil penelitian yang

dilakukan oleh Nofianti tahun 2012 yaitu tidak memiliki hubungan yang

antara sikap dengan perilaku pemanfaatan Posyandu oleh ibu balita.

Namun hasil tersebut tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Jannah tahun 2012 yaitu terdapat hubungan yang bermakna antara

sikap ibu dengan frekuensi kunjungan ibu ke Posyandu. Selain itu juga ada

penelitian yang dilakukan oleh Suryaningsih tahun 2012 yaitu memiliki

Page 106: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

87

hubungan antara sikap dengan perilaku kunjungan ibu dan balita ke

Posyandu.

E. Hubungan Jarak Posyandu dengan Perilaku Ibu Balita dalam

Menimbang Anaknya ke Posyandu

Jarak merupakan faktor enabling atau pemungkin untuk seseorang

berperilaku yang dilihat dari akses menuju tempat pelayanan kesehatan

(Green, 1980). Akses responden untuk menuju ke tempat pelayanan

kesehatan disini dilihat dari jarak rumah responden menuju ke Posyandu.

Sebagian besar responden memiliki jarak dekat dengan Posyandu 51,5%.

Pada penelitian ini diperlihatkan bahwa jarak rumah responden ke

Posyandu jauh 48,5% dan dekat 51,5%. Berdasarkan hasil penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Reihana dkk tahun 2014 diketahui bahwa

jarak rumah responden yang jauh sebanyak 27,6% dan yang dekat 73,6%.

Hasil analisis uji statistik pada penelitian ini yaitu jarak rumah jauh

dengan Posyandu dan perilakunya buruk 14 (28,0%). Sedangkan

responden yang memiliki jarak dekat 9 dari 53 orang (17,0%) dengan

memiliki perilaku buruk. Dari hasil uji statistik Chi square diperoleh nilai

probabilitas (Pvalue) 0,269 artinya pada alpha 5% tidak terdapat hubungan

antara jarak Posyandu dengan perilaku ibu balita dalam menimbang

anaknya ke Posyandu.

Dugaan tidak ada hubungan antara jarak rumah ibu untuk ke Posyandu

berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan sebagian besar

ibu tidak mengetahui jarak tempuh rumahnya ke Posyandu, sehingga

dengan ketidak tahuan tersebut bisa jadi ibu tidak memiliki kepedulian

Page 107: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

88

untuk jarak jauh atau dekat ibu tetap datang ke Posyandu, hal ini juga

diperkuat sesuai hasil didapatkan 72,0% ibu yang memiliki jarak rumah

jauh dengan Posyandu maka perilakunya tetap baik. Dalam pengukuran

variabel ini peneliti memvalidasi pertanyaan dengan menggunakan

aplikasi pengukur jarak melalui handphone.

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nofianti

tahun 2012 yaitu tidak adanya hubungan antara jarak Posyandu dengan

perilaku pemanfaatan Posyandu oleh ibu balita. Selain itu terdapat juga

penelitian yang sejalan tidak adanya hubungan yang bermakna antara jarak

Posyandu dengan perilaku Ibu ke Posyandu (Suryaningsih, 2012).

Terdapat juga penelitian yang dilakukan oleh Reihana dkk tahun 2012

tidak terdapat hubungan antara jarak rumah ke Posyandu dengan

partisipasi ibu untuk menimbang balitanya ke Posyandu.

Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Widystuti tahun 2013 yaitu terdapat hubungan antara

keterjangkauan Posyandu dengan kunjungan ibu balita ke Posyandu di

desa Jambangan Grombongan. Juga penelitian yang dilakukan di kota

Sabang terdapat hubungan antara jarak tempat tinggal dengan kunjungan

balita ke Posyandu (Rinawati, 2014).

F. Hubungan Pembinaan dari Tenaga Kesehatan dengan Perilaku Ibu

Balita dalam Menimbang Anaknya ke Posyandu

Menurut teori Green, 1980 Faktor pemungkin untuk seseorang

berperilaku dipengaruhi oleh kemampuan tenaga kesehatan. Ibu akan aktif

ke Posyandu jika memiliki kepuasan pada pelayanan yang diberikan

Page 108: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

89

tenaga kesehatan. Hasil penelitian pada variabel ini didapatkan responden

yang mendapat dukungan dari tenaga kesehatan Puskesmas baik 76,7%

dan buruk 23,2%. Berdasarkan hasil analisis uji statistik didapatkan

responden yang buruk mendapatkan pembinaan dari tenaga kesehatan dan

perilaku buruk 6 (25,0%). Sedangkan responden yang baik mendapatkan

pembinaan dari petugas kesehatan 17 dari 79 orang (21,5%) yang

memiliki perilaku buruk.

Dari hasil uji statistik Chi square diperoleh nilai probabilitas

(Pvalue) 0,937 artinya pada alpha 5% tidak terdapat hubungan antara

pembinaan tenaga kesehatan dengan perilaku ibu balita dalam menimbang

anaknya ke Posyandu. Berdasarkan sampel yang diambil pada penelitian

ini diketahui tidak ada hubungan antara pembinaan dari tenaga kesehatan

dengan perilaku ibu balita menimbang ke Posyandu. Kemungkinan tidak

ada hubungan pada variabel ini yaitu kepuasan pelayanan tergantung pada

ketersediaan sarana dan prasarana yang ada di Posyandu.

Ketersediaan sarana yang dibutuhkan oleh Posyandu menjadi faktor

pendorong ibu untuk membawa balitanya ke Posyandu (Fitriani, 2010).

Ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan tidak diteliti pada penelitian

ini, oleh karena itulah kemungkinan tidak ada hubungan antara pembinaan

dari tenaga kesehatan terkait kepuasan pelayanan juga karena tidak melihat

adanya ketersediaan sarana dan prasarana yang ada di Posyandu.

Selain itu dari hasil juga menunjukan bahwa ibu yang mendapat

pembinaan dari tenaga kesehatan buruk perilakunya tetap baik sebanyak

75%, dengan penjelasan tersebut maka memang ibu yang mendapat

Page 109: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

90

pembinaan buruk tidak mempengaruhi ibu untuk tetap berkunjung ke

Posyandu, sehingga tidak ada hubungan antara variabel pembinaan dari

tenaga kesehatan dengan perilaku ibu dalam menimbang ke Posyandu.

Hasil ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yaitu tidak terdapat

hubungan antara pelayanan imunisasi yang diberikan oleh tenaga

kesehatan dari Puskesmas dengan perilaku kunjungan ke Posyandu

(Huraida, 2012). Namun tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Suryaningsih tahun 2012 yaitu terdapatnya hubungan antara

bimbingan dari petugas kesehatan dengan perilaku kunjungan ibu balita ke

Posyandu.

G. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Perilaku Ibu Balita dalam

Menimbang Anaknya ke Posyandu

Menurut teori Green, 1980 Faktor penguat untuk seseorang

berperilaku sehat yaitu berdasarkan dukungan keluarga. Ibu akan aktif ke

Posyandu jika ada dorongan dari orang terdekat termasuk keluarga.

Dukungan keluarga sangat berperan dalam memelihara dan

mempertahankan status gizi balita yang optimal.

Hasil analisis diketahui bahwa responden yang mendapatkan

dukungan keluarga untuk menimbang anak ke Posyandu baik 65% dan

buruk 35%. Berdasarkan hasil pada penelitian sebelumnya 80,3% ibu

mendapat dukungan dari keluarga untuk menimbang balita ke Posyandu

dan 19,7% ibu tidak mendapatkan dukungan untuk ke Posyandu (Reihana

dkk, 2014).

Page 110: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

91

Diketahui bahwa responden yang buruk mendapatkan dukungan dari

keluarga dan perilaku buruk 10 (27.8%). Sedangkan keluarga yang baik

dalam mendukung responden 13 dari 67 orang (19.4%) yang memiliki

perilaku buruk. Dari hasil uji statistik Chi square diperoleh nilai

probabilitas (Pvalue) 0,468 artinya pada alpha 5% tidak terdapat

hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku ibu balita dalam

menimbang anaknya ke Posyandu.

Berdasarkan sampel yang diambil pada masyarakat kelurahan Rorotan

untuk variabel ini dukungan keluarga tidak berpengaruh terhadap perilaku

ibu untuk ke Posyandu, didasarkan bahwa ibu yang tidak mendapatkan

dukungan baik dari keluarganya untuk menimbang anaknya ke Posyandu

ternyata tetap menimbang anaknya di Posyandu, hal ini mengindikasikan

bahwa dukungan keluarga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

perilaku ibu menimbang ke Posyandu.

Hasil tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Suryaningsih tahun 2012 yaitu tidak terdapat hubungan antara dukungan

keluarga dengan perilaku ibu berkunjung ke Posyandu, dan juga sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Hairunida tahun 2012 yang mana

dari hasil penelitiannya dikatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara

dukungan keluarga dengan kunjungan ibu balita ke Posyandu.

H. Hubungan Dukungan Teman dengan Perilaku Ibu Balita dalam

Menimbang Anaknya ke Posyandu

Menurut teori Green, 1980 dalam faktor penguat untuk seseorang

berperilaku sehat yaitu berdasarkan dukungan peers atau teman dalam

Page 111: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

92

penelitian ini dukungan teman dilihat dari ajakan tetangga atau sesama ibu

balita yang mengajak responden untuk berkunjung ke Posyandu.

Lingkungan merupakan semua yang terlibat dalam interaksi individu pada

waktu pelaksanaan aktifitasnya, baik lingkungan fisik psikososial biologis

maupun budaya. Lingkungan psikososial seperti keluarga, kelompok,

komunitas dan masyarakat (Kusumandari, 2010). Variabel teman disini

yaitu sesama masyarakat yang mana ibu-ibu yang memiliki anak usia 6-59

bulan.

Diperoleh hasil penelitian pada variabel ini yaitu ibu yang mendapat

dukungan dari temannya untuk berkunjung ke Posyandu baik 58,3% dan

buruk 41,7%. Hasil analisis statistik pada penelitian ini yaitu responden

yang tidak mendapatkan dukungan teman dan perilaku buruk 14 (32,6%).

Sedangkan responden yang mendapatkan dukungan 9 dari 60 orang

(15,0%) yang memiliki perilaku buruk. Dari hasil uji statistik Chi square

diperoleh nilai probabilitas (Pvalue) 0,061 artinya pada alpha 5% tidak

terdapat hubungan antara dukungan teman dengan perilaku ibu balita

dalam menimbang anaknya ke Posyandu.

Berdasarkan sampel yang diambil pada masyarakat kelurahan Rorotan

untuk variabel ini dukungan teman tidak berpengaruh terhadap perilaku

ibu untuk ke Posyandu, didasarkan bahwa ibu yang tidak mendapatkan

dukungan baik dari teman untuk menimbang anaknya ke Posyandu

ternyata tetap menimbang anaknya di Posyandu, hal ini mengindikasikan

bahwa dukungan teman tidak berpengaruh terhadap perilaku ibu

menimbang ke Posyandu.

Page 112: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

93

Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan di wilayah kerja

Puskesmas Keboan Ngusikan Jombang yaitu tidak terdapat hubungan

antara dukungan teman sebaya dengan kunjungan ibu balita ke Posyandu

(Purnamasari, 2011). Namun tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya

yang dilakukan oleh Rohman dkk tahun 2013 yaitu terdapatnya hubungan

antara teman sebaya dengan frekuensi kunjungan ibu ke Posyandu.

I. Hubungan Dukungan Toma dengan Perilaku Ibu Balita dalam

Menimbang Anaknya ke Posyandu

Menurut Green, 1980 dalam faktor penguat untuk seseorang

berperilaku sehat yaitu berdasarkan dukungan guru, disini guru dalam

masyarakat dapat dikatakan serbagai tokoh masyarakat. Tokoh masyarakat

memiliki peran yang cukup besar dalam mempengaruhi perilaku

masyarakat didalam pengambilan keputusan termasuk keputusan dalam

perilaku kesehatan, seperti perilaku membawa balita ke Posyandu

(Nofianti, 2012).

Didapatkan berdasarkan hasil penelitian yaitu responden mendapatkan

dukungan dari tokoh masyarakat buruk 28,2% dan baik 71,8%. Untuk

hasil analisis uji statistik pada penelitian ini responden yang buruk

mendapatkan dukungan dari tokoh masyarakat dan perilaku buruk 7

(24,1%). Sedangkan responden yang baik mendapatkan dukungan dari

tokoh masyarakat 16 dari 74 orang (21,6%) yang memiliki perilaku buruk.

Dari hasil uji statistik Chi square diperoleh nilai probabilitas (Pvalue)

0,990 artinya pada alpha 5% tidak terdapat hubungan antara dukungan

Page 113: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

94

tokoh masyarakat dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya

ke Posyandu.

Berdasarkan sampel yang diambil pada masyarakat Kelurahan

Rorotan untuk variabel ini dukungan tokoh masyarakat tidak berpengaruh

terhadap perilaku ibu untuk ke Posyandu, didasarkan bahwa ibu yang tidak

mendapatkan dukungan baik dari tokoh masyarakat untuk menimbang

anaknya ke Posyandu ternyata tetap menimbang anaknya di Posyandu, hal

ini mengindikasikan bahwa dukungan tokoh masyarakat tidak berpengaruh

terhadap perilaku ibu menimbang ke Posyandu.

Terkait itu juga, dipengaruhi oleh 52% dari responden merasa tidak

mendapatkan penjelasan dari pamong tokoh masyarakat tentang

pentingnya penimbangan. Kemungkinan ini disebabkan oleh kesadaran

dari tokoh masyarakatnya sendiri rendah terhadap pentingnya

penimbangan balita.

Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hairunida

tahun 2012 yaitu tidak terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan

tokoh masyarakat dengan perilaku kunjungan ibu yang mempunyai balita

ke Posyandu. Selain itu terdapat juga penelitian yang dilakukan oleh

Nofianti tahun 2012 tidak terdapat hubungan antara dukungan tokoh

masyarakat dengan perilaku pemanfaatan Posyandu oleh ibu balita.

J. Hubungan Dukungan Kader dengan Perilaku Ibu Balita dalam

Menimbang Anaknya ke Posyandu

Menurut teori Green, 1980 dalam faktor penguat untuk seseorang

berperilaku sehat yaitu berdasarkan dukungan tenaga kesehatan seperti

Page 114: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

95

perawat, dokter, bidan dan kader kesehatan. Dalam penelitian ini

dukungan yang diberikan kader Posyandu kepada ibu balita untuk

membawa anaknya ke Posyandu. Sudah menjadi tugas kader untuk

memberikan informasi kesehatan terkait tumbuh kembang anak, sesuai

tugasnya yang di tempatkan di meja keempat adanya 1 kader yang

memberikan perwakilan untuk menyuluh (Kemenkes, 2012).

Berdasarkan hasil didapatkan bahwa responden yang mendapatkan

dukungan kader untuk menimbang anaknya ke Posyandu baik 81,6% dan

buruk 18,4%. Berdasarkan hasil analisis uji statistik diperoleh responden

yang buruk mendapatkan dukungan dari tenaga kesehatan dan perilaku

buruk 6 (31,6%). Sedangkan responden yang baik mendapatkan dukungan

dari tenaga kesehatan 17 dari 84 orang (84%) yang memiliki perilaku

buruk. Dari hasil uji statistik Chi square diperoleh nilai probabilitas

(Pvalue) 0,443 artinya pada alpha 5% tidak terdapat hubungan antara

dukungan tenaga kesehatan dengan perilaku ibu balita dalam

menimbangkan anaknya ke Posyandu.

Berdasarkan sampel yang diambil pada masyarakat Kelurahan

Rorotan untuk variabel ini dukungan kader tidak berpengaruh terhadap

perilaku ibu untuk ke Posyandu, didasarkan bahwa ibu yang tidak

mendapatkan dukungan baik dari kader untuk menimbangkan anaknya ke

Posyandu ternyata tetap menimbang anaknya di Posyandu, hal ini

mengindikasikan bahwa dukungan kader tidak berpengaruh terhadap

perilaku ibu menimbang ke Posyandu.

Page 115: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

96

Selain itu, dipengaruhi oleh kader kesehatan yang tidak berkunjung ke

rumah responden, dikarenakan sebagian besar dari ibu-ibu tidak pernah

tidak hadir terlihat dengan jumlah kunjungan ibu ke Posyandu baik 77,7%.

Dugaan lain tidak ada hubungan pada variabel ini yaitu, untuk mewakili

responden mendapat dukungan baik atau buruk dari kader dilihat dari

pertanyaan seperti hal nya apakah kader memberikan informasi tentang

pentingnya membawa anak balita ke Posyandu, namun disini tidak melihat

informasi apa saja yang diberikan oleh kader kepada ibu sehingga ibu

ingin berkunjung ke Posyandu.

Hasil tersebut sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan di

Jombang yaitu tidak terdapatnya hubungan antara dukungan kader dengan

kunjungan ibu balita ke Posyandu (Purnamasari dkk, 2011). Namun tidak

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ari dkk yaitu terdapatnya

hubungan antara peran serta kader dengan keaktifan ibu membawa balita

ke Posyandu. Selain itu terdapat juga penelitian yang dilakukan oleh

Cahyaningrum tahun 2015 yaitu terdapatnya hubungan peran serta kader

dengan keaktifan ibu balita dalam kegiatan Posyandu.

Kesimpulan dari pembahasan semua variabel diatas yaitu berdasarkan

penelitian yang telah dilakukan pada masyarakat Kelurahan Rorotan

tentang perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu

didapatkan hasil bahwa delapan variabel tidak berhubungan dengan

perilaku ibu dalam menimbang anaknya ke Posyandu. Variabel tersebut

adalah pengetahuan, sikap, jarak, pembinaan dari tenaga kesehatan,

Page 116: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

97

dukungan keluarga, dukungan teman, dukungan tokoh masyarakat dan

dukungan kader.

Terdapat beberapa faktor yang memungkinkan mengapa variabel

tersebut tidak berhubungan dengan perilaku menimbang ke Posyandu.

Faktor pertama adalah karakteristik masyarakat yaitu hasil observasi yang

dilakukan peneliti didapatkan cukup banyak urbanisasi kewilayah Rorotan,

sehingga sangat mempengaruhi pola hidup maupun budaya masyarakat

tersebut yang berbeda-beda antara satu masyarakat dengan masyarakat

lainnya, tentunya dapat mempengaruhi hasil dari penelitian.

Faktor kedua yang mungkin dapat mempengaruhi hasil penelitian

adalah karakteristik daerah, letak daerah berada di dekat pesisir pantai

utara, selain itu Rorotan juga merupakan salah satu kawasan berikat

industri terpadu nasional. Faktor ketiga yaitu demografi seperti

pendidikan yang sebagian besar masyarakat tidak sekolah sebanyak

22,2%, status sosial ekonomi yang berbeda sehingga memungkinkan untuk

mempengaruhi hasil penelitian.

Page 117: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

98

BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Distribusi frekuensi perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke

Posyandu baik 77,7% dan buruk 22,3%.

2. Distribusi frekuensi pengetahuan ibu balita dalam menimbang anaknya

ke Posyandu baik 56,3% dan buruk 43,7%.

3. Distribusi frekuensi sikap ibu balita dalam menimbang anaknya ke

Posyandu baik 60,2% dan buruk 39,8%.

4. Distribusi frekuensi jarak Posyandu dari rumah ibu dekat 48,5% dan

jauh 51,5%.

5. Distribusi frekuensi pembinaan dari tenaga kesehatan pada ibu balita

dalam menimbang anaknya ke Posyandu baik 76,7% dan buruk 23,3%.

6. Distribusi frekuensi dukungan keluarga kepada ibu balita dalam

menimbang anaknya ke Posyandu baik 65,0% dan buruk 35,0%.

7. Distribusi frekuensi dukungan teman kepada ibu balita dalam

menimbang anaknya ke Posyandu baik 58,3% dan tidak mendukung

41,7%.

8. Distribusi frekuensi dukungan tokoh masyarakat kepada ibu balita

dalam menimbang anaknya ke Posyandu baik 71,8% dan buruk 28,2%.

9. Distribusi frekuensi dukungan kader kepada ibu balita dalam

menimbang anaknya ke Posyandu baik 81,6% dan buruk 18,4%.

10. Tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku ibu balita

dalam menimbang anaknya ke Posyandu dengan Pvalue : 0,460.

Page 118: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

99

11. Tidak ada hubungan antara sikap ibu dengan perilaku ibu balita dalam

menimbang anaknya ke Posyandu dengan Pvalue : 0,868.

12. Tidak ada hubungan antara jarak Posyandu dengan perilaku ibu balita

dalam menimbang anaknya ke Posyandu dengan Pvalue : 0,269.

13. Tidak ada hubungan antara pembinaan dari tenaga kesehatan dengan

perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu dengan

Pvalue : 0,937.

14. Tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku ibu

balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu dengan Pvalue : 0,468.

15. Tidak ada hubungan antara dukungan teman dengan perilaku ibu balita

dalam menimbang anaknya ke Posyandu dengan Pvalue : 0,061.

16. Tidak ada hubungan antara dukungan tokoh masyarakat dengan

perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu dengan

Pvalue : 0,990.

17. Tidak ada hubungan antara dukungan kader dengan perilaku ibu balita

dalam menimbang anaknya ke Posyandu dengan Pvalue : 0,443.

B. Saran

1. Bagi Masyarakat

Agar masyarakat lebih terbuka untuk menerima informasi dan

arahan dari petugas kesehatan, tokoh masyarakat, dan kader kesehatan

terhadap pentingnya penimbangan balita.

Page 119: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

100

2. Bagi Puskesmas Kelurahan Rorotan

Lebih memberikan informasi seperti penyuluhan tentang tumbuh

kembang anak, penimbangan dan cara membaca buku (KMS) Kartu

Menuju Sehat, memberi pelatihan public speaking serta materi-materi

penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader

setempat dan memberikannya bekal, diharapkan dapat melakukan

penyuluhan di masing-masing Posyandu yang kelolanya,

dilakukannya advokasi untuk menambahkan penjelasan tentang

makna garis ijo, kuning dan merah pada buku KMS.

3. Bagi Peneliti Lain

Diharapkan peneliti yang ingin mengangkat topik yang sama

dianjurkan untuk meneliti variabel motivasi ibu, variabel ketersediaan

sarana kesehatan dan lainnya, agar dapat terlihat seberapa besarnya

motivasi dari masing-masing ibu-ibu selain sikapnya yang baik

terhadap Posyandu. Selain itu diharapkan untuk melakukan penelitian

lebih mendalam untuk dapat menjabarkan variabel sikap yang dapat

digali secara mendalam.

Page 120: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

101

DAFTAR PUSTAKA

Ayu, Licha Rizki. 2014. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pemanfaatan

Pelayanan Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Tahun

2013. FKM Universitas Sumatera Utara

Ari, Elizabeth Setyarini Santo, Stikes Boromeus. Hubungan peran serta

kader dalam memotivasi keaktifan ibu membawa balita ke Posyandu

terhadap status kesehatan balita di RW 07 Kelurahan pasir biru Cibiru.

Stikes Santoso Borromeus Bandung.

Basuni, Abas Jahari. 2011. Kecenderungan masalah gizi buruk di Indonesia.

Pusat penelitian dan pengembangan gizi dan makanan.

Bajuri, Pungkas Ali „dkk‟. 2005. Kajian Kebijakan Perencanaan Tenaga

Kesehatan. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

BPS.2013. Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin 2013

dapat diakses di http://jakutkota.bps.go.id/LinkTabelStatis/view/id/11

pada 8 september 2015.

Edberg, Mark. 2007. Buku ajar kesehatan masyarakat. Jakarta ; Kedokteran

EGC

Fitriani, S. 2010. Analisis Faktor yang Mempengaruhi rendahnya kunjungan

ibu balita ke Posyandu di kecamatan Karangjaya kabupaten

Tasikmalaya tahun 2009. FKM UNSIL.

Green, Lawrence W „dkk‟. 1980. Health Education Planning A Diagnostic

Approach. California; Mayfield publishing company.

Heriani, Farida. 2010. Hubungan pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, dan

kepuasan ibu terhadap Posyandu dengan frekuensi kunjungan balita ke

Posyandu. Lampung ; FKM UNLAM.

International Health Conference.1948. Preamble to the Constitution of the

World Health Organization; New York. Dapat diakses

http://www.who.int/about/definition/en/print.html pada tanggal 20

maret 2015

Iqbal, Wahid Mubarak „dkk‟. 2007. Promosi kesehatan sebuah pengantar

proses belajar mengajar dalam pendidikan. Yogyakarta ; Graha Ilmu.

Page 121: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

102

Jannah, Musrifatul. 2012. Pengaruh tingkat pendidikan pengetahuan jarak

tempat tinggal dan sikap ibu kepada pelayanan petugas puskesmas

terhadap frekuensi kunjungan ibu ke Posyandu di Kabupaten

Lamongan. Universitas Negeri Surabaya.

Hendriani, Farida.2010. Hubungan pendidikan, pekerjaan, pengetahuan dan

kepuasan ibu terhadap Posyandu dengan frekuensi kunjungan balita ke

Posyandu di Puskesmas. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Mangkurat.

Hutagalung, Sihol P. 1992. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku ibu

dalam menimbangkan anaknya di Posyandu Kotip Palu Provinsi

Sulawesi Tengah. Tesis Universitas Indonesia.

Hairunida, Elida BR Purba. 2012. Faktor yang berhubungan dengan

perilaku kunjungan ke Posyandu pada Ibu Balita di wilayah Kerja

Puskesmas Pancoran Mas Kota Depok tahun 2012. FKM UI

Hindu, S Mathi. 2013. Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat

Partisipasi Ibu Dalam Penimbangan Balita Ke Posyandu Di Wilayah

Kerja Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2013.

FKM USU

Imelda, Erman. 2010. Faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan ibu

yang mempunyai balita 0-5 tahun ke Posyandu di kelurahan Lubuk

Tanjung wilayah kerja Puskesmas Perumnas Kota Lubuk Linggau

tahun 2010. Poltekes Palembang.

Kemenkes RI. 2011. Panduan penyelenggaraan pemberian makanan

tambahan pemulihan bagi balita gizi kurang (BOK). Kementrian

Kesehatan Republik Indonesia.

Kemenkes RI. 2012. Ayo ke Posyandu Setiap Bulan. Jakarta. Pusat Promosi

Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

________ . 2012. Kurikulum dan Modul Pelatihan Fasilitator

Pemberdayaan Kader Posyandu. Jakarta; Kementrian Kesehatan RI.

________ . 2014. Rencana Kerja Pembinaan Gizi Masyarakat.

Jakarta; Kementrian Kesehatan RI.

Page 122: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

103

________ . 2015. Pedoman teknis pemantauan status gizi. Jakarta;

Kementrian Kesehatan RI.

________ . Rencana aksi pembinaan gizi masyarakat. Jakarta:

Kementrian Kesehatan RI.

________ . 2014. Pedoman pelayanan gizi di Puskesmas. Jakarta;

Kementrian Kesehatan RI Direktorat Bina Gizi dan KIA.

________ . 2013. Buku 2 pedoman paket gizi masyarakat. Jakarta;

Kementrian Kesehatan RI Direktorat Bina Gizi dan KIA.

________ . 2011. Panduan penyelenggaraan pemberian makanan

tambahan pemulihan bagi balita gizi kurang (Bantuan Operasional

Kesehatan). Jakarta; Kementrian Kesehatan RI Direktorat Bina Gizi dan

KIA.

________ . 2011. Pedoman umum pengelolaan Posyandu. Kementrian

Kesehatan., Kelompok Kerja Operasional Posyandu.

________ . 2013. Buku panduan kader Posyandu menuju keluarga

sadar gizi. Jakarta; Kementrian Kesehatan RI.

________ . 2007. Keputusan menteri kesehatan republik Indonesia

nomor : 747/Menkes/SK/VI/2007 tentang pedoman operasional

keluarga sadar gizi di desa siaga. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

Kusuma, Indah Wati. 2014. Faktor-faktor yang berhubungan dengan minat

Ibu terhadap kunjungan ke Posyandu di Kelurahan Kembangarum Kota

Semarang tahun 2014. Program Studi Diploma Iv Kebidanan Stikes

Ngudi Waluyo Ungaran

Kusumandari, winda. 2010. Bidan pendekatan midwifery of knowledge.

Yogyakarta; Nuha medika.

KBBI. Definisi Umur. Dapat diakses http://kbbi.web.id/umur pada tanggal

24 april 2015.

La Ode, Muhammad Syahir. 2013. Faktor-faktor yang berhubungan dengan

kunjungan ibu yang mempunyai balita ke Posyandu wilayah kerja

Puskesmas Tamalanrea Makassar. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

(Vol. 2. No.)

Page 123: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

104

Lia, Pamungkas. 2008. Hubungan antara faktor pengetahuan, sikap, dan

kepercayaan dengan perilaku ibu berkunjung ke Posyandu III

Kelurahan Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang.

Minarto. 2014. Rencana Aksi Pembinaan Gizi Masyarakat (RAPGM) Tahun

2010 -2014. Dapat diakses

http://www.gizikia.depkes.go.id/terbitan/rencana-aksi-pembinaan-gizi-

masyarakat-rapgm-tahun-2010-2014/?print=print pada tanggal 1 April

2015

Muaris, Hindah. 2006. Sarapan sehat untuk anak balita .Jakarta; PT

Gramedia Pustaka Utama. (online) dapat diakses dari

https://books.google.co.id/books?id=IP2HH41gfLsC&pg=PT5&lpg=P

T5&dq=balita+adalah&source=bl&ots=nHvsrwi0Vp&sig=lzk7UXZRB

zFNtfdJrjNaFdzMq-

k&hl=id&sa=X&ei=ZX3tVP73KIOouQTB9YG4BQ&sqi=2&redir_esc

=y#v=onepage&q=balita%20adalah&f=false pada 21 februari 2015

Maulana, Heri D.J. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC

Mar‟at.1981. Sikap manusia perubahan serta pengukurannya. Fakultas

Psikologi Universitas Padjadjaran ; Bandung. Ghalia Indonesia

Marimbi, H. (2009). Sosiologi dan Antropologi Kesehatan. Yogyakarta:

Penerbit Nuha Medika

Nadra, Raihana Alkaff., Minsarnawati. 2012. Psikologi kesehatan bagi

praktisi kesehatan masyarakat. Jakarta; FKIK UIN Jakarta.

Nofianti, Susi. 2012. Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku

pemanfaatan Posyandu oleh ibu balita di wilayah kerja Puskesmas

Maek kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2012.

Nurena „dkk‟.2012. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan

Posyandu di Suku Bajo Desa Mola Selatan Kabupaten Wakatobi.

STIKES Nani Hasanuddin Makassa. Val.1 no.3

Nur, Halimah. 2012. Hubungan tingkat pendidikan ibu dan jarak tempat

tinggal balita ke Posyandu dengan tingkat kehadiran balita di posyandu

Desa Karang Tengah Kecamatan karang Tengah Kabupaten Wonogiri.

Universitas Muhamadiyah Surakarta.

Page 124: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

105

Nur, siti lailia sukbaniyah‟dkk‟. Hubungan pengetahuan ibu balita dengan

kepatuhan kunjungan balita ke Posyandu di desa Sumberejo kecamatan

Meranggen kabupaten Demak. Universitas Muhammadiyah Semarang.

Olanrewajhu, Raphael Babatunde dkk. 2011. Prevalence and Determinants

of Malnutrition among Under-five Children of Farming Households in

Kwara State, Nigeria. Journal of Agricultural Science.

Prasetyawati, Arsita Eka. 2012. Kesehatan Ibu dan Anak dalam Milenium

Development Goals (MDGs).yogyakarta ; Nuha Medika.

Panigrahi, Ansuman dkk. 2014. Undernutrition and Its Correlates among

Children of 3–9 Years of Age Residing in Slum Areas of Bhubaneswar,

India. Department of Community Medicine, Kalinga Institute of

Medical Sciences, KIIT University Bhubaneswar, Odisha 751024,

India.

Petunjuk pelaksanaan dana dekonsentrasi program bina gizi dan KIA. 2014.

Direktorat Jenderal bina gizi dan KIA Kementrian Kesehatan Republik

Indonesia.

Pengertian umur dan kategori menurut Depkes dapat diakses

http://www.scribd.com/doc/162685921/usia-menurut-depkes#scribd

pada tanggal 25 april 2015.

Permenkes RI. 2011. Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia. Dapat diakses

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd

=1&ved=0CBwQFjAA&url=http%3A%2F%2Fwww.depkes.go.id%2F

resources%2Fdownload%2Fgeneral%2FPMK%252019%2520th%2520

2014.pdf&ei=rTg_Ve6WKoqVuASX-

4DoDw&usg=AFQjCNGlhpasznTH4UY8tdWSybD9R_Q8VQ pada

tanggal 28 april 2015.

Permenkes RI. 2013. Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia. Dapat diakses

http://ropeg.kemkes.go.id/documents/PMK%20No%206%20Thn%202

013%20ttg%20Kriteria%20Fasyankes.pdf pada tanggal 24 april 2015.

Ramadini, Nuani‟dkk‟. 2013. Status gizi balita berdasarkan composite index

of anthropometric failure. Jurnal kesmas nasional vol.7 no.12.

Page 125: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

106

Riskesdas.2013. Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Rinawati. 2014. Faktor-faktor yang berhubungan dengan rendahnya

kunjungan balita ke Posyandu diwilayah kerja Puskesmas Sukakarya

kota Sabang. Stikes Ubudiyah Banda Aceh.

Rencana Kerja Pembinaan Gizi Masyarakat. 2013. Direktorat Bina Gizi

Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan RI

Reihana., Budi, artha susila duarsa. 2014. Factor-faktor yang berhubungan

dengan partisipasi ibu untuk menimbang balita ke Posyandu. Jurnal

Kedokteran Yarsi.

Rohman, Hidayatur. 2013. Determinan niat masyarakat untuk berkunjung ke

Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Jelbuk kabupaten Jember

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember.

Sadjaja‟dkk‟. 2005. Cakupan penimbangan balita di Indonesia. Litbangkes

Depkes RI.

Saragi, Griseli. 2008. Motivasi ibu dalam memanfaatkan Posyandy bayi di

Desa Bangun Tobing kecamatan STM Hilir kabupaten Deli Serbang

Program D-IV Kebidanan Universitas Sumatera Utara.

SDKI.2012. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. Badan Pusat

Statistik Kementrian Kesehatan

Suryaningsih, Hestri. 2012. Faktor-faktor yang berhubungan dengan

perilaku ibu bayi dan balita ke Posyandu di Puskesmas Kemiri Muka

Kota Depok tahun 2012. FKM Universitas Indonesia

Suharti, Erni. 2012. Hubungan faktor pengetahuan, sikap dan dukungan

keluarga dengan perilaku kunjungan ke Posyandu pada ibu bekerja di

Banjanegara Jawa Tengah. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Indonesia.

Sudinkes. 2014. Situasi Upaya Kesehatan. Dapat diakses di

http://www.sudinkes-jakpus.net/profil-kesehatan-jakpus/situasi-upaya-

kesehatan pada 5 Agustus 2015. Suku Dinas Kesehatan Kota

Administrasi Jakarta Pusat.

Page 126: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

107

Sulistiyanti, Anik‟dkk‟. 2013. Hubungan status pekerjaan dengan keaktifan

ibu menimbangkan balita di Posyandu Puriwaluyo desa gembang

kecamatan masaran kabupaten Sragen. INFOKES vol.3 no.2. AKBID

Citra Medika Surakarta.

Santrock, John W. 2003. Adolescence perkembangan remaja. Jakarta ;

Erlangga. (online) dapat diakses

https://books.google.co.id/books?id=Z3LWS-

xbTv4C&pg=PA203&dq=pekerjaan+Ibu&hl=id&sa=X&ei=bLU5VZO

KOYji8AX6nYDYBg&ved=0CCUQ6AEwAg#v=onepage&q=pekerja

an%20Ibu&f=false pada tanggal 24 april 2015.

Sri, Budi Widyastuti „dkk‟. 2013. Hubungan antara beberapa faktor dengan

kunjungan ibu balita ke Posyandu di Kelurahan Jambangan Wilayah

Kerja Puskesmas Geyer I Kabupaten Brobogan tahun 2013. UDINUS

Syafrudin., Fatidhina, Yudhia. 2009. Promosi Kesehatan untuk mahasiswa

kebidanan. Jakarta Timut; CV Trans Info Medika.

Truwahyuningsih, Indra. 2009. Hubungan antara sikap ibu balita terhadap

keaktifan dalam kegiatan Posyandu III dusun Boto Kabupaten Tulung

Agung. Program Studi D IV Kebidanan Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Wirawan, Sarlito Sarwono. 2002. Psikologi Sosial Individu dan teori-teori

psikologi sosial. Jakarta ; Balai Pustaka.

Yunidar. 2012. Faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kunjungan

ibu ke Posyandu Sinar M keluarga Gampong IE meulee kecamatan

Sukajaya kota Sabang. STIKES Kebidanan Universitas Budyah Banda

Aceh.

Page 127: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

1

LAMPIRAN 1

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN TENTANG PERILAKU IBU BALITA

DALAM MENIMBANGKAN ANAKNYA KE POSYANDU DI WILAYAH

KERJA PUSKESMAS KELURAHAN ROROTAN KECAMATAN

CILINCING JAKARTA UTARA TAHUN 2015.

Assalammualaikum Wr. Wb.

Saya Indah Jamiatun Hasanah salah seorang mahasiswi kesehatan

masyarakat semester 8 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya sedang

melakukan penelitian mengenai perilaku ibu balita berkunjung ke Posyandu.

Pengisian kuesioner ini akan menghabiskan waktu ± 15 menit. Informasi yang

Anda berikan akan dijaga kerahasiaannya dan tidak akan ditunjukkan kepada

orang lain atau siapapun. Saya berharap Anda dapat berpartisipasi karena

pendapat Anda sangat penting bagi peningkatan kualitas di Puskesmas Kelurahan

Rorotan dan Posyandu-Posyandu yang ada di Kelurahan Rorotan Kecamatan

Cilincing Jakarta Utara.

Saat ini apakah Anda bersedia menjadi responden untuk mengisi kuesioner

ini? Apakah saya dapat memberikan kuesioner ini kepada Anda?

Tanda Tangan : (_______________________________)

Tanggal : (_______________________________)

Nama Enumerator : (_______________________________)

Alamat lengkap enumerator :

Apakah ibu adalah ibu kandung dari balita : a). ya

b). tidak

Page 128: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

2

Identitas Responden

A1 Nama Responden

A2 Berapa kalikah anak balita ibu yang terkecil

ditimbang dalam 6 bulan terakhir ini? (cek

lagi di buku KMS)

........ kali

Identitas Balita

B1 Nama Balita

B2 Umur Balita ………. Bulan

Pengetahuan Ibu Balita tentang Posyandu

C1 Menurut ibu, apa tujuan dari penimbangan

pada anak balita? (boleh isi lebih dari satu)

1. mengetahui perkembangan anak (1)

2. mengetahui berat badan anak (1)

3. mengetahui apakah anak sehat (1)

4. tidak tahu (0)

[ ]

C2 Menurut ibu anak umur berapakah yang

perlu ditimbang?

1. anak balita 0-5 tahun (1)

2. bayi saja 0-1 tahun (0)

3. semua anak (0)

4. tidak tahu (0)

[ ]

C3 Menurut ibu kapankah seharusnya anak

pertama kali ditimbang?

1. sejak lahir (1)

2. kapan saja (0)

3. tidak tahu (0)

4. lain nya, sebutkan ......... (0)

[ ]

C4 Menurut ibu, selanjutnya kapan sajakah anak

balita harus ditimbang?

1. setiap bulan secara teratur (1)

2. kapan saja sesempatnya (0)

3. tidak tahu (0)

4. lainnya, sebutkan ........ (0)

[ ]

C5 Setelah anak berumur 5 tahun, menurut ibu

apakah anak tersebut masih harus

ditimbang?

1. ya (1)

2. tidak (0)

3. tidak tahu (0)

[ ]

C6 Bila anak ibu sehat, menurut ibu apakah

masih perlu ditimbang?

1. ya (1)

2. tidak (0)

[ ]

Page 129: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

3

3. tidak tahu (0)

C7 (tunjukan KMS yang menunjukan status gizi

baik) menurut ibu, bagaimanakah keadaan

anak yang memiliki KMS ini?

1. status gizi buruk (0)

2. status gizi kurang (0)

3. status gizi baik (1)

4. lainnya, sebutkan ....... (0)

5. tidak tahu (0)

[ ]

C8 (tunjukan KMS yang menunjukan status gizi

kurang) menurut ibu, bagaimanakah keadaan

anak yang memiliki KMS ini?

1. status gizi buruk (0)

2. status gizi kurang (1)

3. status gizi baik (0)

4. lainnya, sebutkan ....... (0)

5. tidak tahu (0)

[ ]

C9 Bila keadaan anak ibu demikian, apa yang

akan ibu lakukan?

1. diberi makanan yang lebih banyak

dan bergizi (1)

2. dibawa kedokter/puskesmas (0)

3. dibiarkan saja (0)

4. lainnya, sebutkan ..... (0)

5. tidak tahu (0)

[ ]

C10 (tunjukan KMS yang menunjukan status gizi

buruk)

menurut ibu, bagaimanakah keadaan anak

yang memiliki KMS ini?

1. Status gizi buruk (1)

2. Status gizi kurang (0)

3. Status gizi baik (0)

4. Lainnya, sebutkan...... (0)

5. Tidak tahu (0)

[ ]

C11 Bila keadaan anak ibu demikian, apa yang

akan ibu lakukan?

1. diberi makanan yang lebih banyak

dan bergizi (0)

2. dibawa kedokter/puskesmas (1)

3. dibiarkan saja (0)

4. lainnya, sebutkan ..... (0)

5. tidak tahu (0)

[ ]

Page 130: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

4

Sikap ibu tentang Posyandu

D1 Menurut ibu, apakah penimbangan di

Posyandu bermanfaat bagi anak ibu?

1. Sangat bermanfaat (3)

2. Cukup bermanfaat (2)

3. Kurang bermanfaat (1)

[ ]

D2 Bila ada anak tetangga ibu yang baru

mempunyai anak balita, merencanakan untuk

menimbangkan anaknya setiap bulan di

Posyandu bagaimana pendapat ibu?

1. Ragu (2)

2. Setuju (3)

3. Tidak setuju (1)

[ ]

D3 Bila ada tetangga ibu yang memiliki anak

balita sehat, lalu menolak ajakan/ anjuran

kader untuk menimbang anaknya.

Bagaimana pendapat ibu?

1. Setuju (1)

2. Ragu (2)

3. Tidak setuju (3)

[ ]

D4 Bila ada tetangga ibu yang memiliki anak

balita mengatakan bahwa, tanpa

menimbangkan anaknya setiap bulan, ibu

tetap tahu kesehatan anaknya. Bagaimana

pendapat ibu?

1. Setuju (1)

2. Ragu (2)

3. Tidak setuju (3)

[ ]

Jarak Posyandu

E1 Menurut ibu berapa jarak tempuh dari rumah

ke Posyandu? ………… meter

[ ]

Pembinaan dari tenaga kesehatan

F1

Apakah tenaga kesehatan dari puskesmas

mengajak ibu yang mempunyai balita untuk

datang ke Posyandu?

1. Tidak (1)

2. Ya (2)

[ ]

F3 Apakah tenaga kesehatan dari puskesmas

memberikan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat saat posyandu berlangsung

seperti imunisasi pada balita?

1. Tidak (1)

2. Ya (2)

[ ]

F4 Apakah tenaga kesehatan dari puskesmas

menjelaskan pengertian kegiatan serta

Page 131: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

5

manfaat posyandu bagi balita?

1. Tidak (1)

2. Ya (2)

[ ]

Dukungan Keluarga

G1 Apakah keluarga selalu mengingatkan

tentang jadwal Posyandu ?

1. Tidak (1)

2. Ya (2)

[ ]

G2 Apakah ibu pernah mendapat informasi

tentang manfaat posyandu dari keluarga?

1. Tidak (1)

2. Ya (2)

[ ]

G3 Apakah keluarga memberi motivasi pada ibu

untuk membawa balita ke Posyandu

1. Tidak (1)

2. Ya (2)

[ ]

G4 Bila ibu berhalangan untuk ke Posyandu, ada

anggota keluarga yang membantu membawa

balita ke Posyandu

1. Tidak (1)

2. Ya (2)

[ ]

Dukungan Teman

H1 Apakah tetangga ibu mengajak ibu agar

membawa bayi/balita ke Posyandu

1. Tidak (1)

2. Ya (2)

[ ]

H2 Apakah tetangga ibu mengingatkan ibu pada

saat ada kegiatan Posyandu.

1. Tidak (1)

2. Ya(2)

[ ]

H3 Apakah tetangga ibu memberikan informasi

setiap akan dilaksanakan kegiatan Posyandu

1. Tidak (1)

2. Ya (2)

[ ]

H4 Apakah tetangga ibu menjelaskan manfaat

membawa bayibalita ke Posyandu

1. Tidak (1)

2. Ya (2)

[ ]

Dukungan Tokoh Masyarakat

I1 Apa ibu pernah mendapat ajakan dari tokoh

masyarakat untuk datang ke Posyandu?

1. Tidak (1)

2. Ya (2)

[ ]

I2 Apakah ibu pernah mendapatkan penjelasan

dari pamong tokoh masyarakat tentang

pentingnya penimbangan

1. Tidak (1)

2. Ya (2)

[ ]

Page 132: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

6

Dukungan Kader

J1 Apakah kader Posyandu pernah memberikan

informasi bahwa penting membawa anak

balita ke Posyandu untuk penimbangan

hingga balita usia 5 tahun untuk memantau

tumbuh kembang anak ?

1. Tidak (1)

2. Ya (2)

[ ]

J2 Apakah kader Posyandu selalu menanyakan

alasan ibu apabila tidak datang

menimbangkan anak ke Posyandu?

1. Tidak (1)

2. Ya (2)

[ ]

J3 Apakah kader Posyandu mengunjungi rumah

ibu jika ibu yang memiliki balita tidak hadir

3 kali berturut turut dalam penimbangan

balita?

1. Tidak (1)

2. Ya (2)

[ ]

Page 133: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

7

LAMPIRAN 2

UJI NORMALITAS

VALIDITAS INSTRUMEN

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.689 11

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

C1 6.90 3.785 .497 .649

C2 8.12 5.958 .133 .692

C3 8.05 6.203 .000 .696

C4 8.08 6.225 -.060 .702

C5 8.40 5.477 .218 .688

C6 8.08 6.276 -.125 .705

C7 8.60 4.554 .649 .607

C8 8.62 4.446 .714 .594

C9 8.58 4.815 .510 .635

C10 8.70 4.779 .563 .626

C11 8.38 5.625 .157 .697

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.377 4

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

D1 8.35 1.413 .018 .532

D2 8.12 1.548 .305 .289

D3 8.30 1.036 .327 .150

D4 8.30 1.087 .280 .214

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

E1 5.15 .900 -.067 .494

Page 134: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

8

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.494 3

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

F1 3.63 .497 .207 .599

F2 3.25 .603 .262 .472

F3 3.43 .404 .506 .025

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.691 4

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

G1 5.02 1.051 .528 .593

G2 5.12 .984 .522 .594

G3 4.95 1.074 .620 .551

G4 5.22 1.153 .287 .754

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.647 4

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

H1 5.60 .605 .222 .696

H2 5.60 .451 .687 .422

H3 5.58 .507 .677 .474

H4 5.80 .369 .355 .724

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.519 5

Page 135: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

9

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

I1 6.58 .969 .411 .374

I2 6.85 .849 .527 .272

J1 6.35 1.310 .251 .489

J2 6.38 1.317 .192 .514

J3 6.85 1.208 .113 .587

UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

PERILAKU .265 103 .000 .791 103 .000

PENGETAHUAN .127 103 .000 .935 103 .000

SIKAP .353 103 .000 .708 103 .000

BIMBINGAN_NAKES .285 103 .000 .791 103 .000

D.KELUARGA .244 103 .000 .826 103 .000

D.TEMAN .326 103 .000 .679 103 .000

D.TOMA .280 103 .000 .770 103 .000

D.KADER .263 103 .000 .817 103 .000

JARAK.KM .215 103 .000 .845 103 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Descriptives

Statistic Std. Error

PERILAKU Mean 4.40 .181

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 4.04

Upper Bound 4.76

5% Trimmed Mean 4.50

Median 5.00

Variance 3.379

Std. Deviation 1.838

Minimum 1

Maximum 6

Range 5

Interquartile Range 3

Page 136: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

10

Skewness -.694 .238

Kurtosis -1.071 .472

PENGETAHUAN Mean 9.06 .213

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 8.64

Upper Bound 9.48

5% Trimmed Mean 9.09

Median 9.00

Variance 4.663

Std. Deviation 2.159

Minimum 5

Maximum 13

Range 8

Interquartile Range 4

Skewness .054 .238

Kurtosis -1.095 .472

SIKAP Mean 11.19 .117

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 10.96

Upper Bound 11.43

5% Trimmed Mean 11.33

Median 12.00

Variance 1.413

Std. Deviation 1.189

Minimum 8

Maximum 12

Range 4

Interquartile Range 1

Skewness -1.350 .238

Kurtosis .740 .472

BIMBINGAN_NAKES Mean 5.17 .093

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 4.99

Upper Bound 5.36

5% Trimmed Mean 5.25

Median 5.00

Variance .891

Std. Deviation .944

Minimum 3

Maximum 6

Range 3

Interquartile Range 1

Page 137: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

11

Skewness -.858 .238

Kurtosis -.316 .472

D.KELUARGA Mean 6.68 .133

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 6.42

Upper Bound 6.94

5% Trimmed Mean 6.76

Median 7.00

Variance 1.828

Std. Deviation 1.352

Minimum 4

Maximum 8

Range 4

Interquartile Range 2

Skewness -.827 .238

Kurtosis -.478 .472

D.TEMAN Mean 7.23 .116

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 7.00

Upper Bound 7.46

5% Trimmed Mean 7.37

Median 8.00

Variance 1.377

Std. Deviation 1.173

Minimum 4

Maximum 8

Range 4

Interquartile Range 1

Skewness -1.619 .238

Kurtosis 1.627 .472

D.TOMA Mean 3.16 .083

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 2.99

Upper Bound 3.32

5% Trimmed Mean 3.17

Median 3.00

Variance .701

Std. Deviation .837

Minimum 2

Maximum 4

Range 2

Interquartile Range 2

Page 138: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

12

Skewness -.302 .238

Kurtosis -1.512 .472

D.KADER Mean 5.11 .080

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 4.95

Upper Bound 5.27

5% Trimmed Mean 5.17

Median 5.00

Variance .665

Std. Deviation .815

Minimum 3

Maximum 6

Range 3

Interquartile Range 1

Skewness -.753 .238

Kurtosis .244 .472

JARAK.KM Mean .1040 .01011

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound .0840

Upper Bound .1241

5% Trimmed Mean .0949

Median .0500

Variance .011

Std. Deviation .10260

Minimum .00

Maximum .50

Range .50

Interquartile Range .15

Skewness 1.365 .238

Kurtosis 2.538 .472

Page 139: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

13

UNIVARIAT

Statistics

KATEGORI PERILAKU

KATEGORI PENGETAHUAN

KATEGORI SIKAP

KATEGORI JARAK

KATEGIRI B.NAKES

KATEGORI D.KELUARGA

KATEGORI D.TEMAN

KATEGORI D.TOMA

KATEGORI D.KADER

N Valid 103 103 103 103 103 103 103 103 103

Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Std. Deviation .418 .498 .492 .502 .425 .479 .496 .452 .390

Minimum 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Maximum 2 2 2 2 2 2 2 2 2

KATEGORI PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid BURUK 45 43.7 43.7 43.7

BAIK 58 56.3 56.3 100.0

Total 103 100.0 100.0

KATEGORI SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid BURUK 41 39.8 39.8 39.8

BAIK 62 60.2 60.2 100.0

Total 103 100.0 100.0

KATEGORI JARAK

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid JAUH 50 48.5 48.5 48.5

DEKAT 53 51.5 51.5 100.0

Total 103 100.0 100.0

KATEGORI PERILAKU

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid BURUK 23 22.3 22.3 22.3

BAIK 80 77.7 77.7 100.0

Total 103 100.0 100.0

Page 140: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

14

KATEGIRI B.NAKES

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid BURUK 24 23.3 23.3 23.3

BAIK 79 76.7 76.7 100.0

Total 103 100.0 100.0

KATEGORI D.KELUARGA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid BURUK 36 35.0 35.0 35.0

BAIK 67 65.0 65.0 100.0

Total 103 100.0 100.0

KATEGORI D.TEMAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid BURUK 43 41.7 41.7 41.7

BAIK 60 58.3 58.3 100.0

Total 103 100.0 100.0

KATEGORI D.TOMA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid BURUK 29 28.2 28.2 28.2

BAIK 74 71.8 71.8 100.0

Total 103 100.0 100.0

KATEGORI D.KADER

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid BURUK 19 18.4 18.4 18.4

BAIK 84 81.6 81.6 100.0

Total 103 100.0 100.0

Page 141: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

15

BIVARIAT

PENGETAHUAN Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

KATEGORI PENGETAHUAN * KATEGORI PERILAKU

103 100.0% 0 .0% 103 100.0%

Crosstab

KATEGORI PERILAKU

Total BURUK BAIK

KATEGORI PENGETAHUAN

BURUK Count 8 37 45

% within KATEGORI PENGETAHUAN

17.8% 82.2% 100.0%

BAIK Count 15 43 58

% within KATEGORI PENGETAHUAN

25.9% 74.1% 100.0%

Total Count 23 80 103

% within KATEGORI PENGETAHUAN

22.3% 77.7% 100.0%

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square .955a 1 .328

Continuity Correctionb .546 1 .460

Likelihood Ratio .970 1 .325

Fisher's Exact Test .353 .231

Linear-by-Linear Association .946 1 .331

N of Valid Casesb 103

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10.05.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 142: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

16

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for KATEGORI PENGETAHUAN (BURUK / BAIK)

.620 .236 1.625

For cohort KATEGORI PERILAKU = BURUK

.687 .320 1.477

For cohort KATEGORI PERILAKU = BAIK

1.109 .905 1.360

N of Valid Cases 103

SIKAP Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

KATEGORI SIKAP * KATEGORI PERILAKU

103 100.0% 0 .0% 103 100.0%

Crosstab

KATEGORI PERILAKU

Total BURUK BAIK

KATEGORI SIKAP BURUK Count 10 31 41

% within KATEGORI SIKAP 24.4% 75.6% 100.0%

BAIK Count 13 49 62

% within KATEGORI SIKAP 21.0% 79.0% 100.0%

Total Count 23 80 103

% within KATEGORI SIKAP 22.3% 77.7% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square .167a 1 .683

Continuity Correctionb .028 1 .868

Likelihood Ratio .166 1 .684

Fisher's Exact Test .810 .430

Linear-by-Linear Association .165 1 .685

N of Valid Casesb 103

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.16.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 143: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

17

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for KATEGORI SIKAP (BURUK / BAIK)

1.216 .475 3.110

For cohort KATEGORI PERILAKU = BURUK

1.163 .564 2.399

For cohort KATEGORI PERILAKU = BAIK

.957 .771 1.187

N of Valid Cases 103

JARAK Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

KATEGORI JARAK * KATEGORI PERILAKU

103 100.0% 0 .0% 103 100.0%

Crosstab

KATEGORI PERILAKU

Total BURUK BAIK

KATEGORI JARAK JAUH Count 14 36 50

% within KATEGORI JARAK 28.0% 72.0% 100.0%

DEKAT Count 9 44 53

% within KATEGORI JARAK 17.0% 83.0% 100.0%

Total Count 23 80 103

% within KATEGORI JARAK 22.3% 77.7% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 1.801a 1 .180

Continuity Correctionb 1.222 1 .269

Likelihood Ratio 1.810 1 .179

Fisher's Exact Test .238 .134

Linear-by-Linear Association 1.784 1 .182

N of Valid Casesb 103

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11.17.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 144: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

18

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for KATEGORI JARAK (JAUH / DEKAT)

1.901 .738 4.897

For cohort KATEGORI PERILAKU = BURUK

1.649 .784 3.466

For cohort KATEGORI PERILAKU = BAIK

.867 .702 1.071

N of Valid Cases 103

PEMBINAAN DARI NAKES Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

KATEGIRI B.NAKES * KATEGORI PERILAKU

103 100.0% 0 .0% 103 100.0%

Crosstab

KATEGORI PERILAKU

Total BURUK BAIK

KATEGIRI B.NAKES BURUK Count 6 18 24

% within KATEGIRI B.NAKES

25.0% 75.0% 100.0%

BAIK Count 17 62 79

% within KATEGIRI B.NAKES

21.5% 78.5% 100.0%

Total Count 23 80 103

% within KATEGIRI B.NAKES

22.3% 77.7% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square .129a 1 .720

Continuity Correctionb .006 1 .937

Likelihood Ratio .126 1 .722

Fisher's Exact Test .781 .458

Linear-by-Linear Association .127 1 .721

N of Valid Casesb 103

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.36.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 145: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

19

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for KATEGIRI B.NAKES (BURUK / BAIK)

1.216 .418 3.539

For cohort KATEGORI PERILAKU = BURUK

1.162 .516 2.614

For cohort KATEGORI PERILAKU = BAIK

.956 .738 1.237

N of Valid Cases 103

DUKUNGAN KELUARGA Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

KATEGORI D.KELUARGA * KATEGORI PERILAKU

103 100.0% 0 .0% 103 100.0%

Crosstab

KATEGORI PERILAKU

Total BURUK BAIK

KATEGORI D.KELUARGA BURUK Count 10 26 36

% within KATEGORI D.KELUARGA

27.8% 72.2% 100.0%

BAIK Count 13 54 67

% within KATEGORI D.KELUARGA

19.4% 80.6% 100.0%

Total Count 23 80 103

% within KATEGORI D.KELUARGA

22.3% 77.7% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square .947a 1 .330

Continuity Correctionb .526 1 .468

Likelihood Ratio .927 1 .336

Fisher's Exact Test .334 .232

Linear-by-Linear Association .938 1 .333

N of Valid Casesb 103

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.04.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 146: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

20

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for KATEGORI D.KELUARGA (BURUK / BAIK)

1.598 .619 4.122

For cohort KATEGORI PERILAKU = BURUK

1.432 .698 2.935

For cohort KATEGORI PERILAKU = BAIK

.896 .709 1.133

N of Valid Cases 103

DUKUNGAN TEMAN

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

KATEGORI D.TEMAN * KATEGORI PERILAKU

103 100.0% 0 .0% 103 100.0%

Crosstab

KATEGORI PERILAKU

Total BURUK BAIK

KATEGORI D.TEMAN BURUK Count 14 29 43

% within KATEGORI D.TEMAN

32.6% 67.4% 100.0%

BAIK Count 9 51 60

% within KATEGORI D.TEMAN

15.0% 85.0% 100.0%

Total Count 23 80 103

% within KATEGORI D.TEMAN

22.3% 77.7% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 4.452a 1 .035

Continuity Correctionb 3.498 1 .061

Likelihood Ratio 4.406 1 .036

Fisher's Exact Test .054 .031

Linear-by-Linear Association 4.409 1 .036

N of Valid Casesb 103

Page 147: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

21

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.60.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for KATEGORI D.TEMAN (BURUK / BAIK)

2.736 1.054 7.098

For cohort KATEGORI PERILAKU = BURUK

2.171 1.035 4.550

For cohort KATEGORI PERILAKU = BAIK

.793 .628 1.002

N of Valid Cases 103

DUKUNGAN TOMA Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

KATEGORI D.TOMA * KATEGORI PERILAKU

103 100.0% 0 .0% 103 100.0%

Crosstab

KATEGORI PERILAKU

Total BURUK BAIK

KATEGORI D.TOMA BURUK Count 7 22 29

% within KATEGORI D.TOMA

24.1% 75.9% 100.0%

BAIK Count 16 58 74

% within KATEGORI D.TOMA

21.6% 78.4% 100.0%

Total Count 23 80 103

% within KATEGORI D.TOMA

22.3% 77.7% 100.0%

Page 148: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

22

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square .076a 1 .783

Continuity Correctionb .000 1 .990

Likelihood Ratio .075 1 .784

Fisher's Exact Test .796 .486

Linear-by-Linear Association .075 1 .784

N of Valid Casesb 103

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.48.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for KATEGORI D.TOMA (BURUK / BAIK)

1.153 .418 3.182

For cohort KATEGORI PERILAKU = BURUK

1.116 .513 2.429

For cohort KATEGORI PERILAKU = BAIK

.968 .763 1.228

N of Valid Cases 103

DUKUNGAN KADER Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

KATEGORI D.KADER * KATEGORI PERILAKU

103 100.0% 0 .0% 103 100.0%

Crosstab

KATEGORI PERILAKU

Total BURUK BAIK

KATEGORI D.KADER BURUK Count 6 13 19

% within KATEGORI D.KADER

31.6% 68.4% 100.0%

BAIK Count 17 67 84

% within KATEGORI D.KADER

20.2% 79.8% 100.0%

Total Count 23 80 103

% within KATEGORI D.KADER

22.3% 77.7% 100.0%

Page 149: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

23

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 1.149a 1 .284

Continuity Correctionb .588 1 .443

Likelihood Ratio 1.079 1 .299

Fisher's Exact Test .360 .217

Linear-by-Linear Association 1.138 1 .286

N of Valid Casesb 103

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.24.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for KATEGORI D.KADER (BURUK / BAIK)

1.819 .603 5.487

For cohort KATEGORI PERILAKU = BURUK

1.560 .711 3.425

For cohort KATEGORI PERILAKU = BAIK

.858 .620 1.186

N of Valid Cases 103

Page 150: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

24

LAMPIRAN 3

REGISTER POSYANDU BALITA KEMUNING 03

KELURAHAN ROROTAN TAHUN 2015

NO NAMA BALITA TANGGAL LAHIR

NAMA ORANG TUA ALAMAT

JENIS KELAMIN IBU BAPAK

1 Raka Alvis 27/11/2010 Reina Dwi RT 001 L

2 Adiel 5/12/2012 Fitri Indra RT 001 L

3 Rizky 13/07/2011 Sherly Lendra RT 001 L

4 Ardi Andi 3/7/2012 Erni Dwi RT 001 L

5 Gebi 26/02/2014 Neng Taufik RT 001 P

6 Ghaizan 18/04/2014 Dede. H Ahmud RT 001 L

7 Luwi Mukni 13/06/2015 Rani Fafa RT 001 L

8 Gisela 30/06/2011 Maria Sulanto RT 002 L

9 Nazwa 2/5/2011 Hamidah Agus RT 002 P

10 Melvin 7/12/2011 Tri Dwi RT 002 L

11 Yoshua 26/07/2012 Irma Andarias RT 002 L

12 Adhi Daya 16/07/2012 Sherly Amin RT 002 L

13 Nasya 23/12/2013 Sherly Amin RT 002 P

14 Adly 8/1/2014 Rini Agus RT 002 L

15 Al Akbar Arsenio 16/07/2015 Sherly Amin RT 002 L

16 Kenzie 25/09/2011 Olvi Yudi Prasetio RT 003 L

17 Mutafaqih 10/2/2011 Retno Dr Insan AN RT 003 L

18 Muariffa 8/9/2012 Retno Dr Insan AN RT 003 P

19 Fauzan 12/12/2012 Nunung Herry RT 003 L

20 Cato 18/07/2012 Indah Didit RT 003 L

21 Louis 7/5/2013 Olla Nico RT 003 L

22 Lionel 17/10/2013 Ika Saud RT 003 L

23 Haffa 21/09/2013 Anita Wiwit RT 003 L

24 Nuno 15/07/2014 Ana Jaka RT 003 L

25 Ahnaf 27/08/2014 Retno Dr Insan AN RT 003 L

26 Fais 19/12/2014 Neneng Heri. R RT 003 L

27 Fahrizal 11/11/2011 Reini H. Andi RT 004 L

28 Aska 7/1/2012 Sri Ridwan RT 004 P

29 Nathanael 22/11/2012 Dorenci Luat RT 004 L

30 Novalina 6/11/2010 Sugiarti Selohadi RT 005 P

31 Nada 31/08/2011 Ira Deni RT 005 P

32 Haekal 16/09/2011 Yuli Sarbidi RT 005 L

33 Yemimma 13/12/2011 Conny Yose RT 005 P

34 Rafa 1/10/2011 Ida Zamsari RT 005 L

35 Aryo Kusumo 22/04/2012 Rina Eko RT 005 L

36 Michael 5/5/2013 Yani Engbi RT 005 L

Page 151: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

25

37 Bunga 20/11/2013 Aghnes Slamet RT 005 P

38 Alifa 23/02/2013 Tita Agustinus RT 005 P

39 Clara 18/12/2013 Rina Indra RT 005 P

40 Nurqisya 27/01/2011 Fifi Basri RT 006 P

41 Bian 26/01/2011 Nanan Cipto RT 006 L

42 Nadif 6/12/2013 Nanan Cipto RT 006 L

43 Zuhairry Abinaya 23/08/2013 Pipit Budi RT 006 L

44 Farid 30/05/2013 Santy Budiono RT 006 L

45 M. Syamil 26/01/2013 Yetty Mappa RT 006 L

46 Affan 10/6/2013 Fifi Basri RT 006 L

47 Dinar 17/06/2013 Mariaty Supareng RT 006 L

48 Talita 28/04/2014 Lilik Sony RT 006 P

49 M. Alif 15/10/2012 Wiwin Ayo RT 006 L

50 Afika 17/10/2012 Tatik Jabib RT 006 P

51 Achmad 5/9/2012 Siti Nazarudin RT 006 L

52 Diah Danikem Ujang RT 006 P

53 Reza Dewi Dani RT 006 L

54 Rizky Katicem Rocmat RT 006 L

55 Shinta 3/9/2013 Yeni Muklis RT 006 P

56 Dimas 21/05/2013 Eni Badari RT 006 L

57 Sofie Ferlani Yayat RT 003 P

58 Fauzan 6/12/2011 Tuti Rizal RT 001 L

59 Faiza P

REGISTER POSYANDU BALITA KAMBOJA 02

KELURAHAN ROROTAN TAHUN 2015

NO NAMA BALITA

TANGGAL LAHIR

NAMA ORANG TUA ALAMAT

JENIS KELAMIN BAPAK IBU

1 Airin 11/1/2013 Riyan Diyan RT 02 P

2 Napizha 6/2/2012 Suryana Murni RT 02 P

3 Azahiran 19/8/2011 Mulyadi Faizah RT 02 P

4 Asipah 20/1/2012 Mulyadi Ayu RT 02 P

5 Alena Y 4/2/2013 Didip Siti Rohmah RT 02 P

6 Zahra A 15/12/2014 Asmari Nuraini RT 02 P

7 Aqillah Azkana 7/7/2013 Suripto Puji RT 02 P

8 Najuah 9/7/2012 Poniman Yunawah RT 02 P

9 Rani S 22/5/2015 Toni Rani RT 02 P

10 Nisa 26/12/2013 Bajuri Suhanah RT 02 P

11 Nur Alfia L 10/10/2012 Arip Dede RT 02 P

12 Lia Nurazizah 16/7/2014 Budi Deti RT 02 P

13 Zian 28/8/2014 Najmudin Mila RT 02 P

Page 152: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

26

14 Human Zada 13/1/2014 Yudi Laila RT 02 P

15 Nur Afilaila 10/10/2012 Arif Ade RT 02 P

16 Raka 30/7/2013 Sabri Hermawati RT 02 P

17 Ita 28/6/2011 Tri Rohman Nurhasanah RT 02 P

18 Dea 20/10/2011 Basri RT 02 P

19 Nur Fitri 20/8/2014 Indri Niko RT 02 P

20 Putra Tangguh 4/2/2013 Parcoyo Titi RT 02 L

21 ayudi Saputra 26/9/2014 Mulyadi Ayu RT 02 L

22 Hafiz 23/8/2014 Solehah Rusnia RT 02 L

23 Hekta G 24/2/2011 A. Gani Nurholis RT 02 L

24 Gian S 27/4/2013 Hari Paufi RT 02 L

25 Hamka Hasbih 28/11/2013 Surnata Inunh RT 02 L

26 M. Daffa Ibnu 17/11/2014 Tokidin Muawanah RT 02 L

27 Parel Z 1/7/2012 Amin Ani RT 02 L

28 M. Rafa 9/6/2014 Umar Rosmawati RT 02 L

29 Chio 1/1/2015 Nurcholis A. Goni RT 02 L

30 Dafa 28/12/2014 Andri Indah RT 02 L

31 Rendi 22/3/2015 Jarolah Ahmad Rifai RT 03 L

32 Tasya 18/10/2013 Fitri Dede RT 03 P

33 Dinda 26/6/2014 Dedi Puspita RT 03 P

34 Riska A 3/6/2015 Warsito Sri H RT 03 P

35 Muthia F 2/8/2015 Mariatul Q RT 03 P

36 Amira 24/4/2014 Pardi Yanti RT 03 P

37 Zahra A 5/4/2013 HabiAllah Umamah RT 03 P

38 Pipik 4/8/2013 Endi Wiwin RT 03 P

39 Safira 17/7/2013 Iwan Lilis RT 03 P

40 Priska 30/4/2014 Ahyudin Mursinah RT 03 P

41 Ika Nopiyana 17/11/2013 Neneng Heri Santosa RT 03 P

42 Sovia 2/7/2013 Ali Istiqomah RT 03 P

43 Alia Lativa 31/3/2013 Japar Neneng H RT 03 P

44 Dian Salendra 3/12/2012 Gian Siti RT 03 P

45 Alia Indri Yani 7/3/2014 Rotuwa Renta RT 03 P

46 Antoni 29/12/2012 Rotuwa Renta RT 03 L

47 Alfaro 29/12/2012 Rotuwa Renta RT 03 L

48 Lutfi 19/11/2012 RT 03 L

49 Rendi S 22/3/2015 Ahmad Rifai RT 03 L

50 Rahul 28/11/2012 Mustangrang Zuriah RT 03 L

51 Johon M 24/2/2013 Demarson RT 03 L

52 Dani 25/9/2011 Husni Indah RT 03 L

53 Reno Syaputra 8/4/2013 Siska P RT 03 L

54 Darrel R 19/7/2012 Dede J Rosmawati RT 03 L

55 Mubarok 5/11/2014 Wahyudi Preti RT 03 L

56 Alpiyan H 16/5/2011 Mustad Tuti RT 03 L

Page 153: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

27

57 Devandra Athallah 18/11/2014 Dede J Rosmawati RT 03 L

58 Ali Rosidin 28/10/2013 Setianto Etik RT 03 L

59 Eka Saputra 2/7/2012 Didik Widodo Hety RT 03 L

60 Ulum 27/8/2014 Nanang K Maswiroh RT 03 L

61 M. Asyhuri 18/10/2012 Nanang K Maswiroh RT 03 L

62 Fahri 7/8/2015 Abdul R Ani RT 03 L

63 Rakhi 14/5/2014 Agus Imah RT 03 L

64 Ari Al Fatih 3/3/2015 Dudung Susi RT 03 L

65 Ahmad R 5/8/2012 Saripudin Ulin RT 03 L

66 Zahra Yoyok RT 04 P

67 Fauziyah 28/1/2013 Padly Siti Sumiyati RT 04 P

68 Haninda Aulia 28/11/2014 Badri Kholilah RT 04 P

69 Bintang P 4/5/2015 rasmi Sunir RT 04 P

70 Nayla Hanan 13/3/2011 Ropiudin Suryani RT 04 P

71 Alika 4/1/2013 Samilah Yuni W RT 04 P

72 Siti Hujanah 22/2/2014 Karsiman Masenah RT 04 P

73 Kirana Khairiya 21/12/2013 Jajang Dedeh RT 04 P

74 Najwa 9/8/2011 agung Nur RT 04 P

75 Olifia 10/6/2011 Irpan Apriyanti RT 04 P

76 Rosiana Imeida 17/5/2013 Sarjoko Fedriyanti RT 04 P

77 Umay 28/12/2011 Robiatun Jamil RT 04 P

78 Selfia 2/9/2012 Agus Meli RT 04 P

79 Sakira 15/3/2015 Yayan Mulyadi RT 04 P

80 Nadia Syakira 7/11/2013 Syakur Nia RT 04 P

81 Rani S 22/9/2012 Ardi Mae RT 04 P

82 Adinda Vricilla 4/3/2013 Hergiawan Sugiarti RT 04 P

83 M. Habsyi 18/8/2013 Somad Mutmainah RT 04 L

84 Rasit 17/8/2011 Somad Mutmainah RT 04 L

85 Abijar 5/3/2014 Baihaki Muinah RT 04 L

86 Bagas 14/12/2010 Mujiarti Abdullah RT 04 L

87 Al Abib 22/5/2012 suharno Mulyani RT 04 L

88 Rafa 14/10/2013 Tanto Rofiqoh RT 04 L

89 Padlih 4/2/2011 Adnan Y Suratmi RT 04 L

90 Alif 7/4/2014 Afif Tuti RT 04 L

91 Agung 7/5/2011 Dadang Triutami RT04 L

92 Ibnu 12/3/2012 Kardi Munah RT 04 L

93 Daffa 22/09/2014 Ismail Liya RT 04 L

94 Noupal 7/10/2014 Nuri Rahmat Ipit RT 04 L

95 M. Fatih 19/11/2011 Sugianti Piky RT 04 L

96 M. Hilmi 18/11/2011 Sofiat Muhajirin RT 04 L

97 Dwi Cahyo 9/4/2015 Nurima Nofita RT 04 L

98 Ega 31/11/2011 Ahmad E Triutami RT 04 L

Page 154: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

28

99 Khoirunisa 6/6/2012 Djunaidi Warsinah RT 09 P

100 Ineke 24/9/2012 Eko Suroso Dita RT 09 P

101 Nabilah Arsyilla 11/12/2012 Slamet Aspiana RT 09 P

102 Najuah 9/7/2013 Solihin Ika RT 09 P

103 Najila 13/3/2014 Mustopa Catih RT 09 P

104 Zulfa 12/11/2010 Nur Ahmad Maesaroh RT 09 P

105 Chika 5/4/2014 Dedy Ismi RT 09 P

106 Sella 4/10/2012 Parange Ronge RT 09 P

107 Zulia Indriani 28/7/2011 Anwar Saidah RT 09 P

108 Nurvita 14/8/2012 Nahroji Dasini RT 09 P

109 Sahla 25/1/2011 Syarif Royhana RT 09 P

110 M. Dzaka Rasid 11/11/2013 sukandar Saodah RT 09 L

111 M. Jaelani 9/10/2014 Mardani Aminah RT 09 L

112 Deva Rayhan 10/4/2012 Suryadi Endang RT 09 L

113 Lutfi 12/5/2014 Heriyanto Indriyani RT 09 L

114 Rifki Alyudistira 22/2/2015 Casnuri Dewi RT 09 L

115 Fadil 31/3/2015 Angga Puput RT 09 L

116 M. Nur Ulinnuha 6/3/2015 Nuriman Rini RT 09 L

117 Abdul Hanif 15/8/2014 Arif Umi RT 09 L

118 Al Gierra R 3/4/2014 Cahyo Nastati RT 10 P

119 Alfath Jailah 22/7/2013 Mursali Husnul RT 10 P

120 Aulia 17/4/2011 Bani Fitra RT 10 P

121 Nabila 4/8/2014 Edy P Sulastri RT 10 P

122 Siti Fatimah 12/9/2014 Maswah Madali RT 10 P

123 Vasyah 30/8/2012 Fikri Elma RT 10 P

124 Dwi Oktalia 21/10/2013 M. Hasan Sumarni RT 10 P

125 Al Ghazali 25/12/2014 Byafriandi Hana Indra RT 10 L

126 Iksan 31/7/2013 Sahim Nani RT 10 L

127 Afif 17/6/2011 Aat Nuraini RT 10 L

128 Avecienna 5/12/2011 Cahyo Nastati RT 10 L

129 Rafa 29/1/2014 Amat Cici RT 10 L

130 Fahruroji 12/12/2011 Tuti Toni RT 10 L

131 M. Malik 6/11/2011 Aidil Lina RT 10 L

132 Ahmad Shaka 23/4/2012 Wiwan Ati RT 10 L

133 Farraz 16/8/2011 Zainal Siti RT 10 L

134 Rafki 24/11/2010 Fikri Ema RT 10 L

135 Aliftran Rahmat 25/4/2015 Susanto Aenah RT 10 L

Page 155: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

29

REGISTER POSYANDU BALITA ANGGREK 03

RW 05 KELURAHAN ROROTAN TAHUN 2015

NO NAMA BALITA TANGGAL LAHIR

NAMA ORANG TUA ALAMAT

JENIS KELAMIN IBU BAPAK

1 Hanifah 26/03/2011 Nuraeni Hasan Basri RT 12 P

2 Patriana 4/4/2011 Riana Simanjuntak RT 06 P

3 Askia Nur 25/5/2011 Maysaroh Nanang RT 06 P

4 Almi Rizki 31/5/2011 Ningsih Solehudin RT 06 P

5 Desnal 5/12/2011 Sari Budi RT 12 L

6 Syafa F 10/8/2011 Umi Hayulqoyum RT 06 P

7 Ashar A 29/12/2011 Indri Lukman RT 02 L

8 Fauziah S 13/4/2012 Hasanah Budiman RT 12 P

9 M. Fauzi Al Asmi 8/3/2012 Nurhasanah M.Fauzi RT 06 L

10 M. Zain Rofifah 31/12/2012 Nurbayni Heri RT 05 L

11 Nayla 26/7/2010 Mizkawati Deni RT 02 P

12 Haykal 24/6/2012 Yuyun Aris R RT 03 L

13 M. Rafa Aditya 30/4/2012 Superyati Asrofi RT 01 L

14 M. Fahru 6/9/2012 Nur Asiyah Nandam RT 06 L

15 Hendi Gusfino 23/8/2012 Retno Rustam RT 06 L

16 Ahmad Mursalin 1/1/2012 Poniati Habibi RT 02 L

17 Dani Dwi S 18/11/2013 Ningsih Narzi RT 12 L

18 Riva Toti 3/1/2013 Budiarti Priyanto RT 02 P

19 Ninda Nur F 3/1/2013 Rasmiyati Hadi RT 06 P

20 Munawir Al Asam 12/4/2011 Nasiha M. Jubir RT 02 L

21 M Arsad 8/10/2012 Neng Yanti Rian H RT 02 L

22 Abel 26/4/2011 Rina Rizal RT 12 P

23 Hausar Faiq 4/3/2012 Yuli Sihono RT 12 L

24 Fardan 4/12/2012 Saroja Samsul Bahri RT 02 L

25 Nabila Jasirah 15/4/2013 Silvia R Imam P RT 06 P

26 A. Jaki 7/2/2013 Yanti Edi RT 01 L

27 Rizki Dwi 12/5/2013 Rojulah Sudaryanto RT 02 L

28 Alfito M. Putra 29 bulan Esih Raswanto RT 06 L

29 Gilang Andika 49 bulan Ani Widiono RT 03 L

30 Chrischie 3/10/2013 Ririn Kristian RT 12 L

31 Nabila Jasirah 17/5/2012 Jumini Mahmudin RT 02 P

32 Kanza Nabilah 22/10/2013 Diana Sukri RT 06 P

33 Pramesti 27/11/2013 Sukinah Pujiana RT 01 P

34 Marsya Pedia 22/8/2012 Edah RT 03 P

35 Bulan Sahfira 21/2/2014 Sri Astuti Nur Ali RT 02 P

36 Auliya 26/7/12 Eti Heru P

37 Agustinus 48 bulan Anastasya Bambang RT 12 L

38 Haykal 5/8/2012 Mutia Matalih RT 01 L

Page 156: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

30

39 Dava Alhusairi 21 bulan Nurhasanah Amaludin RT 02 L

40 Nur Afifah 3/12/2013 Retno Riswan RT 03 P

41 Aska Sauhi Nur 17/4/2014 Nurul Budirahman RT 12 L

42 Chelsie 22/4/2013 Maiya Ulfa Saripudin RT 03 P

43 Sania 10/6/2013 Kurniyawati Winarko RT 03 P

44 Ariqa Fatimah 4/11/2014 Robana Sutrisno P

45 Putri Salsabila 31/10/2012 Sulastri Sahrul P

46 Wisnu 11 bulan Eis Nanang RT 06 L

47 Ali 8 bulan Daryanti Edika RT 02 L

48 Naufal 1/11/2014 Neng Rian RT 02 L

49 Nazwa Khaina 28/10/2015 Sutarman RT 11 L

50 Ismawati Dewi 13/02/2015 Matalih RT 02 P

51 Khairunisa 21/10/2014 Paroni RT 05 P

52 Shafira 17/2/2015 Marni Muhajir RT 06 P

53 fatih Fajrin Tahsya 27/4/2015 Nasrul RT 02 P

54 Krisna 19/4/2012 Zeni RT 11 L

55 Rusidan 13/4/2015 Rustiah Yatin RT 03 L

Page 157: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

31

LAMPIRAN 4

FOTO PENGAMBILAN DATA

KEGIATAN POSYANDU

Page 158: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

32

Page 159: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38059/1/INDAH... · materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat

33