121
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI SEKTOR INFORMAL SEBAGAI TUKANG OJEK DI KELURAHAN SUKARAME KECAMATAN SUKARAME KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 (Skripsi) Oleh Nia Riskiana Pembimbing I : Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si Pembimbing II : Dra. Nani Suwarni, M.Si Pembahas : Drs. Edy Haryono, M.Si FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2010

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

  • Upload
    hanhu

  • View
    239

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA

DI SEKTOR INFORMAL SEBAGAI TUKANG OJEK

DI KELURAHAN SUKARAME KECAMATAN SUKARAME

KOTA BANDAR LAMPUNG

TAHUN 2010

(Skripsi)

Oleh

Nia Riskiana

Pembimbing I : Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si

Pembimbing II : Dra. Nani Suwarni, M.Si

Pembahas : Drs. Edy Haryono, M.Si

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2010

Page 2: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

2

ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA

DI SEKTOR INFORMAL SEBAGAI TUKANG OJEK

DI KELURAHAN SUKARAME KECAMATAN SUKARAME

KOTA BANDAR LAMPUNG

TAHUN 2010

Oleh

Nia Riskiana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji faktor-faktor

penyebab penduduk bekerja di sektor informal sebagai tukang ojek,

dengan titik kajiannya pada pendidikan tukang ojek, peluang lapangan

pekerjaan, tingkat pendapatan, waktu luang dan lingkungan sosial

tukang ojek di Kelurahan Sukarame Kecamatan Sukarame.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Sampel pada penelitian

ini sebanyak 49 Tukang ojek. Pengumpulan data primer dengan

menggunakan teknik observasi dan wawancara terstruktur. Pengumpulan

data sekunder menggunakan teknik dokumentasi. Analisis data dengan

tabulasi dan persentase sebagai dasar deskripsi dalam pembuatan laporan

penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan, bahwa (1) Sebanyak 77,65% penduduk

yang bekerja pada sektor informal sebagai tukang ojek disebabkan

kerena tukang ojek berpendidikan rendah (Jika tidak Tamat SD/SMP,

Tamat SD, SMP/Mts, atau Sederajat). (2) Sebanyak 100% penduduk

yang bekerja pada sektor informal sebagai tukang ojek disebabkan

kerena tersedianya peluang lapangan pekerjan sebagai tukang ojek. (3)

Sebanyak 83,68% penduduk yang bekerja pada sektor informal sebagai

tukang ojek disebabkan kerena tukang ojek berpendapatan rendah(≤

Rp.755.000,-). (4) Sebanyak 67,34 % penduduk yang bekerja pada

sektor informal sebagai tukang ojek disebabkan kerena tukang ojek

mengisi waktu luangnya dengan bekerja sebagai tukang ojek (5)

Sebanyak 87,76% penduduk yang bekerja pada sektor informal sebagai

tukang ojek bertempat tinggal di lingkungan sosial tukang ojek (teman

begaul atau tetangga) yang mendukung untuk bekerja sebagai tukang

ojek.

Page 3: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

3

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA

DI SEKTOR INFORMAL SEBAGAI TUKANG OJEK

DI KELURAHAN SUKARAME KECAMATAN SUKARAME

KOTA BANDAR LAMPUNG

TAHUN 2010

Oleh

NIA RISKIANA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

pada

Program Studi Pendidikan Geografi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2010

Page 4: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

4

Judul Skripsi : FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK

BEKERJA DI SEKTOR INFORMAL SEBAGAI

TUKANG OJEK DI KELURAHAN SUKARAME

KECAMATAN SUKARAME

KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010

Nama mahasiswa : Nia Riskiana

NPM : 0613030437

Program Studi : Pendidikan Geografi

Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI,

1. Komisi Pembimbing

Pembimbing Utama Pembimbing Pembantu

Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si Dra. Nani Suwarni, M.Si

NIP. 195707251985031001 NIP. 195709121985032002

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Ketua Program Studi

Pendidikan IPS Pendidikan Geografi

Drs. Iskandarsyah, M.H. Drs. Rosana, M.Si.

NIP. 195711101987031 001 NIP. 19570514198503 1 004

Page 5: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

5

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si ............................... Penguji utama : Drs. Edy Haryono, M.Si …………………….. Sekertaris : Dra. Nani Suwarni, M.Si ...............................

2. Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Prof. Dr. Sudjarwo, M.S. NIP. 19530528103 1 002 Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 14 MEI 2010

Page 6: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

6

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama : Nia Riskiana

2. NPM : 0613034037

3. Program Studi : Pendidikan Geografi

4. Jurusan/ Fakultas : Pendidikan IPS/ FKIP

5. Alamat : Jln. Pulau Karimun Jawa Gg. Percetakan

Kamel No. 72 Kelurahan Sukarame

Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar sarjana di suatu perguruan tinggi dan

sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam

naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, Maret 2010

Nia Riskiana

NPM. 0613034037

Page 7: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

7

RIWAYAT HIDUP

Nia Riskiana dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 16 Juni 1988,

merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Sarwani, AS dan

Ibu Nurdalena.

Penulis menyelesaikan Pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 3 Perumnas Way

Halim diselesaikan pada Tahun 2000, Sekolah Mengengah Pertama Di SMP Negeri

12 Bandar Lampung Diselesaikan Pada Tahun 2003, Sekolah Menengah Atas Di

SMA Utama 2 Bandar Lampung Diselesaikan Pada Tahun 2006.

Pada Tahun 2006 Penulis menjadi Mahasiswi di Universitas Lampung pada Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Studi

Pendidikan Geografi melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB).

Penulis juga menyelesaikan kegiatan PPL di SMA Negeri 6 Bandar Lampung Tahun

2009.

Page 8: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

8

MOTTO

“ Jadilah seperti pohon kurma yang memiliki kemauan keras. Bila ia dilempar

dengan batu ia justru menjatuhkan buahnya yang segar”

(Aidh Abdullah Al-Qarni)

“ Berawal dari langkah kecil yang kita lakukan, di sanalah titik awal datangnya

sebuah keajaiban “

(Nia Riskiana)

“ Keyakinan, kerja keras dan ketekunan adalah benih untuk mampu menuai

sukses dan bahagia di akhir episode hidup “

(Nia Riskiana)

“ Masalah dan airmata merupakan sedikit tanda kasih Allah yang harus

dijalani dalam hidup, tetapi menyikapinya dengan positif adalah cara

seorang pejuang “

(Nia Riskiana)

Page 9: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

9

PERSEMBAHAN

BISMILLAHIROHMANNIRROHIM,

Seiring dengan rasa syukur atas kehadirat Allah SWT atas kasih saying dan Cinta-Nya, Kupersembahkan karya kecilku ini kepada:

Page 10: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

10

Ayah dan Ibu tercinta, yang senantiasa memberikan kasih saying, doa, dan dukungan baik secara moril maupun materiil yang tiada hentinya

demi mewujudkan cita-citaku.

Almamater tercinta Universitas Lampung

SANWACANA

Bismillahirihmanirrohim,

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat

dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Page 11: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

11

Dalam penulisan ini banyak kesulitan yang dihadapi, namun berkat bimbingan dan

arahan dari Bapak Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si., selaku Pembimbing I dan

Pembimbing Akademik, Ibu Dra. Nani Suwarni, M.Si., selaku Pembimbing II, serta

Bapak Drs. Edy Haryono, M.Si., selaku penguji, skripsi ini dapat terselesaikan.

Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan

selama dalam penyusunan skripsi ini. Dalam kesempatan ini penulis juga ingin

menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Sudjarwo, M.S., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung.

2. Pembantu Dekan I, II, III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung.

3. Bapak Drs. Iskandarsyah, M.H., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung.

4. Bapak Drs. Rosana, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak dan Ibu Staf Pengajar di lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung.

6. Bapak Parbe Mujiono selaku Kepala Kelurahan Sukarame yang telah memberi

izin penulis untuk mengadakan penelitian di Kelurahan Sukarame.

7. Teman-teman seperjuanganku geografi angkatan 2006, kakak-kakak tingkatku

angkatan 2003, angkatan 2004, dan angkatan 2005 dan adik-adik tingkatku

angkatan 2007, angkatan 2008, dan angkatan 2009 serta semua pihak yang telah

membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-

persatu.

Page 12: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

12

Penulis menyadari walaupun telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun

skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat

membangun akan penulis terima dengan tangan terbuka dan ucapan terima kasih.

Namun, demikian penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca

umumnya dan penulis khususnya.

Akhirnya melalui tulisan ini, sekali lagi penulis mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan,

penulis hanya dapat berdoa semoga amal bapak, ibu dan saudara sekalian

mendapatkan imbalan dari Allah SWT. Amin.

Bandar Lampung, Mei 2010

Penulis

Nia Riskiana

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Page 13: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

13

Perkembangan kota sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, pendidikan dan

kesehatan berpengaruh terhadap kebutuhan transportasi yang semakin meningkat.

Dari fakta yang ada kota merupakan tempat bermukim, tempat bekerja dan tentunya

tempat hidup setiap warga kota. Oleh karena itu, kelangsungan dan kelestarian kota

harus didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Sejalan dengan hal

tersebut tentunya kota dituntut untuk semakin meningkatkan sarana dan prasarana

yang ada sebagai pendukung aktivitas masyarakat termasuk di dalamnya kebutuhan

masyarakat akan transportasi.

Transportasi merupakan urat nadi dari sebuah pembangunan untuk melancarkan arus

manusia, barang maupun informasi sebagai penunjang tercapainya pengalokasian

sumber-sumber perekonomian secara optimal untuk itu jasa transportasi harus cukup

tersedia secara merata dan terjangkau oleh daya beli masyarakat. Peranan

transportasi pula untuk mengatasi kesenjangan jarak antara tempat asal dan tempat

tujuan. Untuk itu perlu dikembangkannya sistem transportasi dan komunikasi dalam

wujud sarana dan prasarana. Dari sini timbul jasa angkutan umum untuk memenuhi

kebutuhan akan alat angkut.

Untuk wilayah perkotaan transportasi memegang peranan yang cukup menentukan.

Suatu kota yang baik dapat ditandai antara lain dengan melihat kondisi

transportasinya. Tranportasi yang baik, lancar dan aman selain mencerminkan

keteraturan kota juga memperlihatkan kelancaran kegiatan perekonomian kota.

Kota sebagai pintu gerbang kehidupan dan penghidupan dari wilayahnya dan

menjadi motor penggerak dari pengembangan wilayahnya. Hal tersebut sejalan

dengan semakin berkembangnya daerah-daerah pusat kegiatan di wilayah perkotaan

tentu hal tersebut berdampak terhadap semakin majunya jalur transportasi dan alat

pengangkutan sebagai wadah arus pengangkutan barang maupun manusia.

Page 14: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

14

Dengan semakin meningkatnya arus pengangkutan, maka sewajarnya semakin

dibutuhkannya sarana dan prasarana yang sangat memadai baik alat angkut pribadi

maupun alat angkut umum untuk menampung dan memberikan kemudahan bagi

penduduk baik dimasa sekarang maupun yang akan datang. Sejalan dengan hal

tersebut Kelurahan Sukarame sebagai bagian dari wilayah perkotaan telah

berkembang menjadi wilayah yang cukup padat akan pemukiman penduduk, dimana

jasa angkutan umum kemudian sangat berperan dalam memperlancar penyuplaian

arus barang maupun gerak penduduk dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari.

Selain hal tersebut, tentunya dibutuhkan alat angkut umum yang memiliki kelebihan

lain tidak hanya mengantarkan penumpang ketempat tujuan namun dapat lebih cepat

mengantarkan penumpang ke tempat tujuan dengan waktu singkat dan dapat

melewati sela-sela kemacetan di kota. Selain itu pula dapat menjangkau daerah-

daerah dengan gang-gang yang sempit yang sulit dilalui oleh mobil. Hal tersebut

kemudian yang berdampak pada semakin diminatinya kendaraan umum seperti ojek

dikalangan masyarakat kota dikarenakan pertimbangan-pertimbangan di atas.

Setiap manusia terutama yang telah memiliki rumah tangga sendiri, atau mereka

yang telah memasuki angkatan kerja khususnya yang sedang mencari pekerjaan,

mereka senantiasa dituntut untuk memenuhi kebutuhan ekonomi sehingga ketiadaan

kerja dipandang sebagai suatu tantangan. Mereka yang memiliki keterampilan

khusus atau mereka yang berpendidikan tinggi dapat bekerja pada sektor formal

yaitu sektor ekonomi yang mendapat bantuan dan perlindungan dari pemerintah dan

sisanya memilih bekerja pada sektor informal atau mungkin menjadi penganguran.

Dalam hal pekerjaan, strategi untuk mempertahankan diri dilakukan manusia dengan

secepatnya mencari pekerjaan, upaya lain yang dilakukan adalah dengan mencari

lapangan pekerjaan baru. Sifat manusia yang selalu berupaya untuk mempertahankan

Page 15: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

15

hidup kemudian menuntutnya untuk mendapatkan penghasilan yang setinggi-

tingginya, karena dengan pendapatan yang tinggi akan dapat membantu

pertumbuhan dan perkembangan kehidupan masyarakat.

Salah satunya adalah masyarakat yang kemudian memilih berprofesi sebagai tukang

ojek. Pekerjaan sebagai tukang ojek merupakan salah satu bidang pekerjaan yang

termasuk ke dalam sektor informal. Tenaga kerja sektor informal menurut Hidayat

(1991:86-87) memiliki karakteristik tertentu antara lain:

1. Tenaga kerja sektor informal mudah keluar masuk pasar

2. Tidak memiliki keterampilan yang memadai

3. Biasanya tidak atau sedikit memiliki pendidikan formal

4. Biasanya tenaga kerja dirangkap produsen dengan dibantu tenaga kerja

keluarga.

Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Hans Dieter-Evers dalam M.C Suprapti

(1990: 21) tentang tenaga kerja sektor informal, yaitu: pada umumnya ciri pola

kegiatan usaha tidak teratur, baik dalam arti lokasi maupun jam kerja. Teknologi

yang dipergunakan dalam usaha informalnya biasanya masih sederhana, untuk

menjalankan usaha tidak memerlukan pendidikan formal khusus karena keterampilan

dalam usaha diperoleh dari pengalaman mereka bekerja, modal dan perputaran usaha

relatif kecil sehingga skala operasi juga relatif kecil. Hasil produksi atau jasa

terutama dikonsumsikan ke golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah salah

satunya pekerjaan menjadi tukang ojek.

Sebagai salah satu bidang pekerjan yang tidak membutuhkan suatu pendidikan dan

keterampilan tertentu pekerjaan menjadi tukang ojek kemudian menjadi salah satu

pilihan warga masyarakat untuk menjadi penopang dan pemenuhan kebutuhan hidup

mereka. Namun pada kenyatannya tukang ojek sebagai salah satu bidang pekerjaan,

ternyata tidak dapat menghasilkan pendapatan yang cukup sehingga warga

Page 16: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

16

masyarakat yang berprofesi sebagai tukang ojek sulit untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya dan mereka selalu dikategorikan sebagai warga masyarakat yang

berpenghasilan rendah. Hal tersebut tidak berimbang sebagaimana tujuan dari

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, khususnya tersebut dalam pasal

27 ayat 2 yang berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan

penghidupan yang layak”.

Kelurahan Sukarame adalah suatu wilayah yang terletak di Kecamatan Sukarame

Kota Bandar Lampung dengan luas wilayah 493Ha, dengan jumlah penduduk 18.132

jiwa, yang terdiri atas 3.807 kepala keluarga. Daerah ini berjarak 2 Km dari pusat

pemerintahan kecamatan dan 5 km dari Ibukota Propinsi Bandar Lampung. Karena

letaknya yang tidak terlalu jauh dari ibukota propinsi hal tersebut sangat berpengaruh

terhadap perkembangan wilayah ini yang semakin pesat.

Dibangunnnya pusat-pusat perdagangan, pendidikan dan pelayanan kesehatan

berdampak pada semakin padatnya pemukimam-pemukiman penduduk yang

kemudian didominasi oleh perumahan-perumahan. Pembangunan perumahan-

perumahan tersebut terpusat pada satu wilayah dimana wilayah tersebut tidak dilalui

oleh kendaraan umum. Padahal dengan padatnya penduduk yang bermukim di

perumahan-perumahan tersebut tentunya keberadaan kendaraan umum sangat

dibutuhkan. Dengan keadaan tersebut untuk memenuhi kebutuhan akan transportasi

di Kelurahan Sukarame Kecamatan Sukarame tersedia jenis alat pengangkutan/

transportasi umum yaitu ojek.

Berdasarkan hasil survey diketahui bahwa kebutuhan akan transportasi di wilayah ini

didominasi oleh para pelajar yang ingin menuju ke sekolahnya ataupun sebaliknya

namun tidak mampu berjalan kaki dikarenakan angkutan kota (angkot) hanya

melewati jalan raya utama sedangkan untuk menuju lokasi perumahan jarak antara

jalan utama dan perumahan cukup jauh. Namun, tidak hanya didominasi oleh para

Page 17: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

17

pelajar adapula warga lain di Kelurahan Sukarame yang menggunakan ojek untuk

melakukan aktivitas sehari-hari menuju tempat tujuannnya masing-masing, seperti

berangkat bekerja, mengunjungi keluarga jauh atau bahkan untuk pergi ke pasar dan

beragam aktivitas lainnya dikarenakan tidak memiliki kendaraan pribadi.

Tukang ojek di Kelurahan Sukarame Kecamatan Sukarame bergabung dalam sebuah

perkumpulan tukang ojek yang mereka sebut “Ojek Karimun”. Untuk menjadi

anggota perkumpulan tukang ojek ini, tidaklah terlalu rumit karena masih

menjunjung tinggi asas kekeluargaan. Setiap calon anggota hanya perlu mendatangi

koordinator pangkalan ojek dan mengungkapkan niatnya untuk bergabung menjadi

tukang ojek di pangkalan tersebut kemudian mengisi buku induk yang telah

disediakan oleh koordinator pangkalan. Dengan tercantum nama calon anggota

tukang ojek dalam buku induk kemudian resmilah tukang ojek tersebut menjadi

anggota. Setelah resmi menjadi anggota tukang ojek berhak untuk mengojek sesuai

dengan keinginannya yang dimulai dari pagi hingga malam hari, dengan catatan

menyetorkan uang keanggotaan sebesar Rp. 5.000,- setiap bulan kepada koordinator

pangkalan. Jam kerja tukang ojek di Kelurahan Sukarame biasanya dimulai dari

pukul 06.00 sampai 22.00 WIB.

Namun banyaknya jumlah jam kerja kembali lagi kepada tukang ojek masing-masing

yang dapat mereka sesuaikan dengan jam kerja pekerjaan yang mereka miliki selain

pekerjaan menjadi tukang ojek. Dalam menjalankan tugasnya tukang ojek selalu

menjaga kekompakan dengan sesama tukang ojek, tidak saling serobot ataupun

berebut penumpang hal tersebut karena rasa tidak enak antar sesama tukang ojek

yang masih saling bertetangga bahkan adapula yang memiliki hubungan saudara.

Setiap tukang ojek yang datang lebih dulu berhak mengisi daftar mengantar

penumpang pada urutan pertama dan kemudian berlaku seterusnya bagi tukang ojek

yang lain. Sehingga kelancaran dalam mengantar penumpang maupun banyak atau

Page 18: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

18

tidaknya curahan jam kerja tukang ojek ditentukan oleh tukang ojek sendiri. Untuk

mengetahui lokasi pangkalan ojek Kelurahan Sukarame dapat dilihat pada Gambar 1.

Aktivitas tukang ojek ini terjadi setiap harinya bahkan dihari libur sekalipun. Setiap

harinya para tukang ojek tersebut bekerja mengantar penumpang ke tempat tujuan.

Pekerjaan sebagai tukang ojek amat tergantung pada penggunaan jasa mereka,

ketergantungan semacam ini tentunya dapat mempengaruhi besar kecilnya tingkat

pendapatan mereka. Semakin banyak tukang ojek mendapatkan penumpang, maka

semakin banyak penghasilan yang mereka peroleh pada hari itu. Dalam hal ini

membawa dampak baik pada keadaan sosial ekonomi keluarga mereka. Banyaknya

tukang ojek di Kelurahan Sukarame Kecamatan Sukarame tentu menjadi kendala

bagi tukang ojek dalam memperoleh pendapatan, karena tingkat persaingan antara

sesama tukang ojek menjadi sangat tinggi sehingga kesempatan dalam memperoleh

pendapatan dengan sendirinya akan semakin kecil sehingga hasil yang diperolehpun

tidak seberapa untuk memenuhi kebutuhan pokok belum lagi dipotong dengan

pembayaran sewa motor apabila kendaraan yang digunakan merupakan kendaraan

sewaan, atau bahkan membayar cicilan motor apabila kendaraan yang digunakan

merupakan hasil kredit.

Page 19: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

Gambar 1. Peta Lokasi Pangkalan Ojek di Kelurahan Sukaram

Page 20: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

Sebagai gambaran untuk mengetahui keadaan sosial ekonomi beberapa tukang ojek

di Kelurahan Sukarame, dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut:

Tabel 1. Kondisi Sosial Ekonomi Beberapa Tukang Ojek di Kelurahan Sukarame

Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung Tahun 2010.

Sumber : Hasil wawancara dengan tukang ojek pada tanggal 4 Maret 2010

Dari Tabel 1, menunjukkan bahwa tukang ojek memiliki penghasilan yang tidak

mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, hal ini dapat terlihat dari

penghasilan rata-rata yang diperoleh beberapa tukang ojek sebesar Rp.4.650.000 : 10

= Rp. 465.000,- dalam waktu satu bulan. Dengan penghasilan yang tidak mencapai

Rp. 500.000,- dalam jangka waktu 1 bulan yang telah dirata-ratakan tentunya akan

berdampak akan semakin sulitnya tukang ojek untuk memenuhi kebutuhan pokok

keluarganya.

Itupun belum termasuk untuk memenuhi kebutuhan lain seperti: pendidikan,

kesehatan, rekreasi dan tabungan dihari tua dan kebutuhan lainnya juga belum

tercukupi. Alternatif yang ditempuh oleh tukang ojek untuk menutupi pengeluaran

biasanya dengan berhutang atau mencari pekerjaan sampingan. Namun, karena

keterbatasan pada diri sendiri seperti berpendidikan rendah, miskin, tidak terampil,

dan desakan untuk bertahan hidup. Karena itu, cakrawala mereka terbatas untuk

No Nama Usia Pendidikan

Terakhir

Penghasilan rata-rata

per bulan dari

mengojek (Rp)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Parman

Joko suseno

Yadi

Ismail

Halpian

Mulyadi

Apriandi

Hadi

Priyatno

Tejo

23

19

44

36

30

41

33

45

32

17

Tamat SMP

Tamat SMA

SMP Kelas 1

Tamat SD

SD Kelas 3

Tamat SMP

SMA Kelas 1

SD Kelas 2

Tamat SMP

Tamat SMP

Rp. 400.000,-

Rp. 300.000,-

Rp. 650.000,-

Rp. 500.000,-

Rp. 550.000,-

Rp. 500.000,-

Rp. 400.000,-

Rp. 600.000,-

Rp. 500.000,-

Rp. 250.000,-

Jumlah Rp. 4.650.000,-

Page 21: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

21

mencari kesempatan kerja lain dan ada unsur keterpaksaan bekerja menjadi tukang

ojek.

Dari uraian di atas, maka penelitian ini difokuskan mengenai: faktor-faktor penyebab

penduduk bekerja di sektor informal sebagai tukang ojek di Kelurahan Sukarame

Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung Tahun 2010.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa hal

yang menjadi masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Rendahnya tingkat pendidikan tukang ojek

2. Tersedia peluang lapangan pekerjaan

3. Keinginan untuk menambah pendapatan

4. Mengisi waktu luang

5. Lingkungan sosial tukang ojek yang mendukung

6. Sempitnya lahan garapan

7. Banyaknya jumlah jiwa dalam keluarga

8. Ingin mencari pengalaman baru

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka masalah yang akan diteliti dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Rendahnya tingkat pendidikan tukang ojek

2. Tersedia peluang lapangan pekerjaan

3. Keinginan untuk menambah pendapatan

4. Mengisi waktu luang

5. Lingkungan sosial tukang ojek yang mendukung

Page 22: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

22

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut :

1. Apakah rendahnya tingkat pendidikan tukang ojek merupakan faktor penyebab

penduduk bekerja di sektor informal sebagai tukang ojek di Kelurahan Sukarame

Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung Tahun 2010?

2. Apakah tersedia peluang lapangan pekerjaan merupakan faktor penyebab

penduduk bekerja di sektor informal sebagai tukang ojek di Kelurahan Sukarame

Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung Tahun 2010?

3. Apakah keinginan untuk menambah pendapatan merupakan faktor penyebab

penduduk bekerja di sektor informal sebagai tukang ojek di Kelurahan Sukarame

Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung Tahun 2010?

4. Apakah mengisi waktu luang merupakan faktor penyebab penduduk bekerja di

sektor informal sebagai tukang ojek di Kelurahan Sukarame Kecamatan

Sukarame Kota Bandar Lampung Tahun 2010?

5. Apakah lingkungan sosial tukang ojek yang mendukung merupakan faktor

penyebab penduduk bekerja di sektor informal sebagai tukang ojek di Kelurahan

Sukarame Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung Tahun 2010?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Untuk mendapatkan informasi bahwa rendahnya tingkat pendidikan tukang ojek

merupakan faktor penyebab penduduk bekerja di sektor informal sebagai tukang

ojek di Kelurahan Sukarame Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung Tahun

2010?

2. Untuk mendapatkan informasi bahwa tersedia peluang lapangan pekerjaan

merupakan faktor penyebab penduduk bekerja di sektor informal sebagai tukang

Page 23: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

23

ojek di Kelurahan Sukarame Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung Tahun

2010?

3. Untuk mendapatkan informasi bahwa keinginan untuk menambah pendapatan

merupakan faktor penyebab penduduk bekerja di sektor informal sebagai tukang

ojek di Kelurahan Sukarame Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung Tahun

2010?

4. Untuk mendapatkan informasi bahwa mengisi waktu luang merupakan faktor

penyebab penduduk bekerja di sektor informal sebagai tukang ojek di Kelurahan

Sukarame Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung Tahun 2010?

5. Untuk mendapatkan informasi bahwa lingkungan sosial tukang ojek yang

mendukung merupakan faktor penyebab penduduk bekerja di sektor informal

sebagai tukang ojek di Kelurahan Sukarame Kecamatan Sukarame Kota Bandar

Lampung Tahun 2010?

F. Kegunaan Penelitian

1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan skripsi guna mencapai gelar

sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Aplikasi ilmu pengetahuan yang diperoleh di perguruan tinggi dengan fenomena

nyata di lapangan terutama yang berhubungan dengan Geografi Sosial

3. Menambah wawasan bagi penulis tentang usaha tukang ojek dalam rangka

memenuhi kebutuhan hidupnya.

4. Sebagai sumbangan bahan ajar pada Mata Pelajaran IPS di SMP kelas VII

semester II pada pokok bahasan penggunaan lahan dan sub pokok bahasan mata

pencaharian penduduk Indonesia.

Page 24: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

24

5. Sebagai sumbangan bahan ajar pada Mata Pelajaran Geografi di SMA kelas XI

semester I pada pokok bahasan antroposfer dan sub pokok bahasan kualitas

penduduk berdasarkan mata pencaharian dan pendapatan.

G. Ruang Lingkup Penelitian

1. Ruang lingkup subyek penelitian adalah penduduk yang bekerja di sektor

informal sebagai tukang ojek di Kelurahan Sukarame yaitu sebanyak 49 orang.

2. Ruang lingkup obyek penelitian adalah faktor-faktor penyebab penduduk bekerja

di sektor informal sebagai tukang ojek di Kelurahan Sukarame Kecamatan

Sukarame Kota Bandar Lampung

3. Ruang lingkup waktu dan tempat penelitian adalah Kelurahan Sukarame Tahun

2010

4. Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah Geografi Sosial

Geografi Sosial adalah Cabang Geografi Manusia yang bidang studinya Aspek

keruangan yaitu karakteristik dari penduduk, organisasi sosial, dan unsur kebudayaan

dan kemasyarakatan (Nursid Sumaatmadja, 1988: 56).

Dalam penelitian ini menggunakan Geografi Sosial, karena penelitian ini mengkaji

mengenai aspek keruangan yang ada di muka bumi dengan objek kajiannya adalah

manusia dengan berbagai karakteristiknya seperti kegiatan perekonomian manusia,

kebudayaan, dan kemasyarakatan seperti peluang lapangan pekerjaan, pendapatan

penduduk, mengisi waktu luang yang termasuk di dalam kegiatan perekonomian

manusia, lingkungan sosial termasuk ke dalam hubungan kemasyarakatan serta

pendidikan yang termasuk ke dalam unsur dari kebudayaan.

Page 25: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

25

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka

Pengertian Geografi Sosial

Menurut Ikatan Geograf Indonesia atau IGI dalam Yulmadia Yulir (2004:2) bahwa

Geografi adalah suatu ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena

geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks

keruangan. Ilmu geografi terdiri atas 2 aspek yaitu aspek fisik dan aspek sosial,

aspek fisik berkenaan dengan alam sekitar dan aspek sosial berkenaan dengan

manusia. Kedua aspek tersebut saling berhubungan, dalam hal interaksi manusia

dengan manusia dan manusia dengan alam sekitarnya.

Dalam penelitian ini lingkup ilmu yang digunakan adalah Geografi Sosial yaitu

cabang Geografi Manusia. Titik tekan kajian Geografi Sosial dalam penelitian ini

adalah mengkaji mengenai aspek keruangan yang ada di muka bumi dengan objek

kajiannya adalah manusia dengan berbagai karakteristiknya seperti penduduk,

kebudayaan, kegiatan perekonomian manusia, dan kemasyarakatan.

Pengertian Tukang Ojek

Pengertian ojek adalah sepeda motor yang ditambangkan/ diojekkan dengan cara

memboncengkan penumpang atau penyewanya untuk memperoleh nafkah,

sedangkan tukang ojek adalah orang yang mencari nafkah dengan ojek (Kamus

Besar Bahasa Indonesia, 1995:700).

Page 26: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

26

Ojek adalah transportasi umum informal di Indonesia yang berupa sepeda motor atau

sepeda, namun lebih lazim sepeda motor (http://id.wikipediaindonesia.org/

wiki/ojek).

Dalam penelitian ini menggunakan istilah tukang ojek karena nama tersebut

merupakan nama yang digunakan secara umum oleh masyarakat.

1. Tingkat Pendidikan Tukang Ojek

Pengaruh pendidikan pada umumnya bersifat aktif, dalam arti pendidikan dijalankan

dengan penuh kesadaran dan dengan secara sistematik untuk mengembangkan

potensi-petensi atau bakat-bakat yang ada pada individu sesuai dengan cita-cita atau

tujuan pendidikan.

Fungsi pendidikan nasional dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang

sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk

mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan martabat manusia

Indonesia dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Dengan dicanangkannya wajib belajar 6 tahun, pemerintah memandang perlu untuk

meningkatkan wajib belajar menjadi 9 tahun, ini tercantum dalam Undang-Undang

Republik Indonesia No.2 Tahun 1989 ayat 1 tentang sistem pendidikan bahwa

pendidikan ini dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu :

1. Pendidikan dasar (SD/SLTP)

2. Pendidikan menengah (SLTA)

3. Pendidikan tinggi (PT/AKADEMIK)

Kemudian menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional RI No. 20 Tahun

2003 (2003:4) :

Page 27: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

27

”Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengambangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa dan negara”.

Pendidikan dibagi menjadi tiga jalur yaitu: pendidikan formal, non formal dan

informal. Berdasarkan pendapat di atas, maka yang dimaksud dengan pendidikan

dalam penelitian ini adalah pendidikan formal yang telah ditempuh tukang ojek.

Selanjutnya menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional RI No. 20 Tahun

2003 (2003:12) jenjang pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk

mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan

tujuan pendidikan, yaitu sebagai berikut :

1. Jenjang pendidikan dasar :

a. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang

pendidikan menengah

b. Pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI)

dan bentuk lain yang sederajat serta sekolah menengah pertama (SMP) dan

madrasah tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang sederajat.

2. Jenjang pendidikan menengah :

a. Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar

b. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan

pendidikan menengah kejuruan

c. Pendidikan menengah berbentuk sekolah menengah atas (SMA), madrasah

aliyah (MA), sekolah menengah kejuruan (SMK), dan madrasah aliyah

kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.

3. Jenjang pendidikan tinggi :

a. Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah menengah yang

mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan

doktor yang diselenggarakan dengan sistem terbuka.

Dari pendapat tersebut, maka pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat

penting dalam meningkatkan pengetahuan dan wawasan, karena semakin tinggi

tingkat pendidikan seseorang maka akan semakin banyak pengetahuan dan wawasan

yang didapatnya.

Page 28: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

28

Dengan bentuk pengklasifikasian tersebut di atas maka dalam penelitian mengenai

pendidikan formal tukang ojek dihitung berdasarkan jenjang pendidikan yang telah

ditempuh oleh tukang ojek dengan ketentuan tidak tamat sekolah, tamat SD, tamat

SMP/MTs, tamat SMA/SMK/MA, ataupun telah menempuh program pendidikan

tinggi.

Menurut pendapat Ahmad Muri Yusuf (1999:9) bahwa individu dengan pendidikan

yang terbatas, seperti tidak tamat sekolah dasar atau tidak pernah sekolah akan

mempunyai wawasan yang sangat terbatas dalam menguasai lingkungannya, mereka

kurang mampu memikirkan hidup layak dan daya abstraknya yang terbatas dan sikap

mental yang terikat oleh kesederhanaan.

Tingkat pendidikan dengan profesi sebagai tukang ojek sangatlah jelas karena untuk

berprofesi sebagai tukang ojek tidak diperlukan suatu keterampilan yang khusus atau

pendidikan yang tinggi, cukup dengan pendidikan yang rendah ia dapat berprofesi

sebagai tukang ojek.

2. Tersedia Peluang Lapangan Pekerjaan

Kesempatan kerja merupakan hubungan nyata angkatan kerja dengan kemampuan

penerapan tenaga kerja dan harus diimbangi dengan investasi yang yang dapat

menciptakan lapangan pekerjaan. Kesempatan kerja adalah suatu kebutuhan

manusia, karena kesempatan kerja merupakan faktor untuk dapat tercipta pemerataan

kebutuhan pokok, khususnya sandang, pangan, dan perumahan. Kesempatan kerja

tidak selalu dapat diperoleh disuatu wilayah karena setiap wilayah memiliki

perbedaan potensi dan kemampuan dalam menyediakan lapangan pekerjaan bagi

penduduknya. Wilayah yang memilki potensi yang luas tentunya akan mampu

menyediakan lapangan pekerjaan seluas-luasnya bagi penduduknya, sedangkan

Page 29: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

29

wilayah dengan potensi yang tidak begitu banyak tentu kecenderungan akan

penyediaan lapangan pekerjaan akan semakin kecil.

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia melakukan aktifitas diberbagai

bidang pekerjaan. Tingkat pendapatan dan kondisi sosial ekonomi masyarakat dapat

diketahui dari jenis pekerjaannya. Selain itu jenis pekerjaan yang diperoleh adalah

pekerjaan yang sesuai dengan lapangan pekerjaan yang ada atau tersedia.

Lapangan pekerjaan dapat diartikan dengan suatu keadaan yang kosong atau belum

terisi dalam hal bekerja. (www.setroshunter.blogspot.com/2009/06) sedangkan

Menurut Soemitro Djojohadikusumo (2001:189) lapangan pekerjaan dapat diartikan

sebagai suatu keadaan yang menunjukkan tersedianya sebuah pekerjaan sehingga

semua orang bersedia dan sanggup bekerja serta memperoleh pekerjaan sesuai

dengan keahlian, keterampilan dan bakatnya masing-masing.

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan pada hakikatnya

lapangan pekerjaan adalah suatu keadaan dimana menunjukkan tersedianya sebuah

pekerjaan. Dalam hal ini adalah tersedianya lapangan pekerjaan yaitu sebagai tukang

ojek.

3. Tingkat Pendapatan

Untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarga, penghasilan memegang peranan

penting. Seseorang melakukan pekerjaan adalah untuk mendapatkan penghasilan.

Dengan demikian mereka berusaha bekerja dengan sebaik-baiknya sehingga mereka

dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Rendahnya pendapatan akan menyebabkan

sulit terpenuhinya berbagai kebutuhan pokok seperti sandang, pangan dan papan,

perumahan, kesehatan dan pendidikan (Emil Salim, 1984:44).

Page 30: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

30

Pengukuran pendapatan dapat dilakukan dengan menghitung jumlah seluruh

pendapatan dalam nilai mata uang rupiah.

Menurut Husni Margaretta (2000:21) pendapatan dapat berupa upah dari orang lain

yaitu gaji honor, pendapatan usaha sendiri atau pendapatan dari bidang usaha yang

dilakukan baik dari sektor formal maupun sektor informal, sedangkan menurut

Ritongga (2003:37) pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh masyarakat

dalam jangka waktu tertentu.

Pendapatan merupakan gambaran tentang keadaan ekonomi sebuah keluarga.

Pendapatan merupakan pemasukan yang berupa uang yang diperoleh seseorang dari

hasil usahanya melalui suatu pekerjaan. Semakin besar pendapatan yang diperoleh

dari pekerjaan pokok dan pekerjaan sampingan lainnya, maka semakin tinggi

pemenuhan kebutuhan pokok dari anggota keluarga tersebut.

Pendapatan kotor adalah hasil usaha yang diperoleh dari pekerjaan pokok dan

pekerjaan tambahan, sedangkan pendapatan bersih adalah pendapatan yang diperoleh

setelah dikurangi biaya produksi dan transportasi.

Pendapatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil usaha yang diperoleh

tukang ojek, diluar dari pekerjaannya sebagai tukang ojek dalam jangka waktu satu

bulan dan dihitung dengan nilai rupiah.

Menurut Sadono Sukirno (2002:37) :

”Pendapatan digunakan oleh rumah tangga untuk dua tujuan yang pertama untuk

membeli berbagai barang maupun jasa yang diperlukannya. Dalam perekonomian

yang masih rendah taraf perkembangannya, sebagian besar pendapatan yang

dibelanjakan tersebut untuk membeli makanan dan pakaian yaitu untuk keperluan

sehari-hari yang paling pokok. Pada tingkat perkembangan ekonomi yang lebih

maju, pengeluaran untuk makan dan minum bukan lagi bagian terbesar dari

pengeluaran rumah tangga. Pengeluaran lain seperti pendidikan, pengangkutan,

perumahan, dan rekreasi menjadi sangat bertambah penting”.

Page 31: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

31

Dari pendapat tersebut dapat dijelaskan bahwa pendapatan merupakan gambaran

tentang keadaan ekonomi sebuah keluarga. Pendapatan merupakan suatu hal yang

sangat penting dalam kehidupan suatu keluarga karena dari keadaan tingkat

pendapatan keluarga tersebut akan dapat mempengaruhi tingkat kemakmuran

keluarga tersebut. Tentunya semakin tinggi penghasilan keluarga maka akan

tercukupi kebutuhan hidup sedangkan semakin rendah penghasilan keluarga maka

akan semakin sulit untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

4. Mengisi Waktu Luang

Pada hakikatnya setiap manusia akan selalu berupaya untuk dapat terus

mempertahankan hidupnya, salah satu upaya tersebut tentunya dengan bekerja.

Seseorang melakukan pekerjaan adalah untuk mendapatkan penghasilan. Dengan

demikian mereka berusaha bekerja dengan sebaik-baiknya sehingga mereka dapat

memenuhi kebutuhan hidupnya.

Dengan bekerja manusia berusaha untuk dapat memenuhi setiap kebutuhan hidup

dari penghasilan yang ia peroleh dari bekerja baik pekerjaan pokoknya maupun dari

pekerjaan sampingan.

Jenis pekerjaan sangat penting bagi penduduk, terutama penduduk yang sudah

berkeluarga, karena sebagai anggota keluarga mereka mampunyai tanggung jawab

untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Dari jenis pekerjaan seseorang maka

akan diperoleh pendapatan yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan seseorang.

Menurut Sukadji (2003) Jenis pekerjaan terbagi menjadi 2, yaitu :

a. Pekerjaan pokok: Sebuah pekerjaan atau profesi yang merupakan mata

pencaharian utama dari pekerjaanya.

Page 32: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

32

b. Pekerjaan sampingan: Pekerjaan lain atau profesi lain yang dijalani diluar dari

pekerjaan pokok.

Dari pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pekerjaan sampingan hanya

sebagai selingan saja dari pekerjaan utama yang dijalani. Seseorang melakukan

pekerjaan sampingan dikarenakan beberapa motif salah satunya adalah untuk

menambah penghasilan sedangkan motif lain adalah alasan karena waktu senggang

diluar dari pekerjaan pokoknya, dengan kata lain waktu luang yang dimiliki.

Pengertian waktu luang memang seringkali diasosiasikan dengan tidak melakukan

apa-apa dan juga bermalas-malasan, padahal tidak seperti itu. Menurut Triatmoko

(2007) kita harus melihat istilah waktu luang dari 3 dimensi, yaitu :

1. Dilihat dari dimensi waktu: Waktu luang dilihat sebagai waktu yang tidak

digunakan untuk bekerja, mencari nafkah, melaksanakan kewajiban dan

mempertahankan hidup.

2. Dilihat dari cara pengisian: Waktu luang adalah waktu yang dapat diisi dengan

kegiatan pilihan sendiri atau sesuka hati.

3. Dilihat dari sisi fungsi: Waktu yang dapat digunakan untuk mengembangkan

potensi, meningkatkan mutu pribadi, sebagai selingan dan rekreasi serta sebagai

kompensasi dari kegiatan pekerjaan tambahan untuk mempertahankan hidup.

Dari pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa salah satu fungsi dari waktu

luang dapat digunakan manusia untuk tetap meningkatkan produktivitas pekerjaan

dan tentunya juga dapat menambah penghasilan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:1267) waktu adalah saat yang

tertentu untuk melakukan sesuatu. Sedangkan menurut Siswanto (2003) waktu luang

adalah sebuah keadaan kosong yang dapat dimanfaatkan seseorang untuk melakukan

aktifitas sesukanya.

Page 33: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

33

Mengarah pada seluruh pendapat di atas waktu luang yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah sebuah keadaan dimana seseorang memiliki waktu senggang

diluar dari pekerjaan pokoknya sehingga menyebabkan seseorang bekerja menjadi

tukang ojek.

5. Lingkungan Sosial Tukang Ojek yang Mendukung

Faktor ekstern ialah merupakan faktor yang datang dari luar diri individu, merupakan

pengalaman-pengalaman, alam sekitar dan sebagainya. Masyarakat merupakan

faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap minat seseorang untuk melakukan

sebuah kegiatan termasuk di dalamnya dalam hal bekerja.

Menurut S. Nasution (1995:11) berpendapat bahwa perkembangan dipengaruhi oleh

berbagai faktor yakni faktor biologis, lingkungan alamiah dan lingkungan sosial

budaya. Lingkungan sosial mengandung 2 unsur yaitu (1) unsur sosial adalah

interaksi antara dua manusia, (2) unsur budaya adalah bentuk kelakuan yang sama

yang terdapat dikalangan kelompok manusia.

Berdasarkan pendapat Abu Ahmadi (2003:201) lingkungan sosial yaitu lingkungan

masyarakat, dimana dalam lingkungan masyarakat ini ada interaksi individu satu

dengan yang lainnya. Keadaan masyarakat akan memberikan pengaruh tertentu

terhadap perkembangan individu. Sedangkan menurut Dalyono (2005:133)

lingkungan sosial ialah semua orang atau manusia lain yang mempengaruhi kita.

Abu Ahmadi (2003:201) membagi lingkungan sosial menjadi 2, yaitu :

1. Lingkungan sosial primer, yaitu lingkungan sosial dimana terdapat hubungan

yang erat antara anggota satu dengan anggota lain, anggota satu saling kenal

dengan baik dengan anggota lain. Oleh karena diantara anggota telah ada

hubungan yang erat, maka sudah tentu pengaruh dari lingkungan sosial ini akan

lebih mendalam bila dibandingkan dengan lingkungan sosial yang hubungannya

tidak erat.

2. Lingkungan sosial sekunder, yaitu lingkungan sosial yang hubungan anggota satu

dengan anggota lain agak longgar. Pada umumnya anggota satu dengan anggota

Page 34: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

34

lain kurang atau tidak saling kenal mengenal. Karena itu pengaruh lingkungan

sosial sekunder akan kurang mendalam bila dibandingkan dengan lingkungan

sosial primer.

Dari pendapat tersebut diketahui bahwa manusia tidak terlepas dari lingkungan

sosialnya, proses perkembangan manusia termasuk di dalamnya aktivitas yang di

lakukan oleh manusia banyak dipengaruhi oleh interaksinya dengan manusia lain

(lingkungan sosial). Begitu juga terhadap minat seseorang untuk memilih jenis

pekerjaan yang akan dijalaninya. Untuk memperoleh pekerjaan yang baik maka

seseorang harus mengupayakan dan mengarahkan dirinya agar tidak terpengaruh

dengan lingkungan sosial yang kurang mendukung tercapainya sebuah pekerjaan.

Lingkungan sosial yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keadaan atau kondisi

sosial yang ada disekitar tukang ojek dilihat dari lingkungan tempat tinggal dan

tetangga.

B. Kerangka Pikir

Masyarakat yang memiliki penghasilan yang rendah selalu berusaha untuk

meningkatkan penghasilan mereka, dengan pendapatan yang tinggi, akan dapat

membantu pertumbuhan dan perkembangan perekonomian keluarga di dalam

kehidupan bermasyarakat, misalnya tukang ojek.

Sebagai salah satu bidang pekerjaan yang tidak membutuhkan suatu pendidikan dan

keterampilan tertentu pekerjaan menjadi tukang ojek kemudian menjadi salah satu

pilihan jenis pekerjaan warga masyarakat di tengah semakin sempitnya lapangan

pekerjaan di daerah perkotaan dan juga untuk menjadi penopang dan pemenuhan

kebutuhan hidup mereka selain tentunya terdapat banyak hal lain yang

memungkinkan seseorang untuk memilih bidang pekerjaan tertentu.

Page 35: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

35

Atas dasar uraian tersebut, penelitian ini dilakukan guna untuk mendapatkan suatu

gambaran tentang faktor-faktor penyebab penduduk bekerja di sektor informal

sebagai tukang ojek di Kelurahan Sukarame Kecamatan Sukarame. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada bagan kerangka pikir berikut ini :

Gambar 2. Bagan Kerangka Pikir

Rendahnya tingkat pendidikan tukang ojek

Tersedia peluang lapangan pekerjaan

Keinginan untuk menambah pendapatan

Mengisi waktu luang

Faktor penyebab

penduduk bekerja di

sektor informal

sebagai tukang ojek

di Kelurahan

Sukarame

Lingkungan sosial tukang ojek yang mendukung

Page 36: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

36

III. METODOLOGI PENELITAN

A. Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian ilmiah, seorang peneliti memerlukan suatu cara atau metode

yang dipergunakan untuk memecahkan permasalahan, sehubungan dengan itu

menurut Joko Subagyo (1997:11) mengemukakan bahwa metode merupakan jalan

yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi

penggunanya sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam

upaya mencapai sasaran atau tujuan pemecahan masalah.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa metodologi adalah suatu cara

yang menjadi pegangan dalam melaksanakan suatu penelitian dan berfungsi

membimbing seseorang dalam penelitian yang dilakukan untuk mencapai tujuan

yang diinginkan.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

seperti pendapat Hadari Nawawi dan Mimi Martini(1994:73) penelitian deskriptif

dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan

menggambarkan atau melukiskan keadaan objek penelitian pada saat sekarang,

berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa metode deskriptif dapat

digunakan bertujuan untuk menganalisa mengenai faktor-faktor penyebab penduduk

bekerja di sektor informal sebagai tukang ojek sebagai salah satu jenis pekerjaan di

Page 37: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

37

Kelurahan Sukarame, maka metode penelitian yang paling tepat digunakan adalah

metode deskriptif.

B. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Suharsimi Arikunto, 2002:130).

Menurut Moh Pabundu Tika, (2005:24) populasi adalah himpunan individu atau

objek yang banyaknya terbatas atau tidak terbatas. Himpunan individu atau objek

yang terbatas adalah himpunan individu atau objek yang dapat diketahui atau diukur

dengan jelas jumlah maupun batas wilayahnya.

Sedangkan menurut Nursid Sumaatmadja (1988:112) sebagai berikut :

”Populasi adalah semua kasus, individu dan gejala yang ada di daerah penelitian

disebut populasi penelitian atau universe, populasi penelitian geografi inti meliputi

kasus (masalah, peristiwa tertentu) individu (manusia maupun sebagai kelompok)

dan gejala (fisis, sosial, ekonomi, budaya, politik) yang ada pada ruang geografi”.

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut maka yang menjadi populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh penduduk yang bekerja sebagai tukang ojek di

Kelurahan Sukarame Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung yang berjumlah

49 orang. Oleh karena besar populasi hanya 49 Orang, maka dalam penelitian ini

tidak dilakukan penarikan sampel. Dengan demikian penelitian ini merupakan

penelitian populasi.

C. Variabel Penelitian

Menurut Sumadi Suryabrata (2000:72) variabel penelitian diartikan sebagai faktor-

faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala-gejala yang akan diteliti.

Variabel atau objek yang akan dikaji dalam penelitian ini merupakan variabel

tunggal yaitu sebagai berikut :

1. Rendahnya tingkat pendidikan yang dimiliki tukang ojek

Page 38: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

38

2. Tersedia peluang lapangan pekerjaan

3. Keinginan untuk menambah pendapatan

4. Mengisi waktu luang

5. Lingkungan sosial tukang ojek yang mendukung

D. Definisi Operasional Variabel

Menurut Nur Indrianto dan Bambang Supomo, (2002:69) Definisi operasional

variabel adalah penentuan variabel sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

Definisi operasional variabel menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti

dalam mengoperasionalisasikan variabel.

Untuk dapat mengukur setiap variabel penelitian ini maka dibuatkan batasan-batasan

terhadap setiap variabel penelitian sebagai berikut :

1. Tingkat pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Jenjang

Pendidikan formal yang ditempuh oleh tukang ojek yang diperoleh seseorang

melalui bangku sekolah yaitu: SD, SMP, SMA/SMK, dan Perguruan Tinggi.

Adapun penggolongan yang berkenaan dengan tingkat pendidikan tersebut

adalah sebagai berikut :

a. Tidak tamat sekolah

b. Tamat SD

c. Tamat SMP

d. Tamat SMA

e. Tamat Perguruan Tinggi

Berikut merupakan Tabel 2, menerangkan mengenai penggolongan tingkat

pendidikan responden menjadi tiga yaitu :

Page 39: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

39

Tabel 2. Kriteria Penilaian Variabel Tingkat Pendidikan

No Variabel Indikator Klasifikasi

1. Tingkat

Pendidikan

a. Pendidikan

rendah

b. Pendidikan

menengah

c. Pendidikan

tinggi

a. Jika tidak tamat/tamat

SD/SMP/Mts, atau sederajat

b. Jika tidak tamat/tamat SMA/

SMK/ MA, atau sederajat

c. Jika tidak tamat/tamat akademik/

perguruan tinggi atau sederajat

2. Lapangan Pekerjaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebuah keadaan

dimana menunjukkan tersedianya sebuah pekerjaan. Pengukuran tingkat

perolehan lapangan pekerjaan dalam penelitian ini dilakukan pengukuran dengan

menggunakan prosedur pengukuran indeks yang digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat atau persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian

atau gejala sosial, dalam hal ini yaitu pendapat atau anggapan tukang ojek

terhadap peluang lapangan pekerjaan. Melalui pengukuran ini, peneliti dapat

membagi respondennya ke dalam urutan ranking atas dasar sikap dan

persepsinya pada obyek atau tindakan tertentu dalam hal ini mengenai

ketersediaan peluang lapangan pekerjaan. Pada panduan wawancara mengenai

lapangan pekerjaan ini terdiri dari 5 pertanyaan dengan rincian 4 pertanyaan

dengan masing-masing pertanyaan terdiri dari 2 pilihan jawaban dan 1

pertanyaan dengan jawaban mutlak. Untuk pertanyaan berpilihan pengukuran

dilakukan dengan memberikan skor pada masing-masing pilihan jawaban seperti

sebagai berikut :

a. Untuk responden yang menjawab pilihan jawaban A : Diberi skor 2

b. Untuk responden yang menjawab pilihan jawaban B : Diberi skor 1

Dengan rincian keseluruhan jawaban responden sebagai berikut :

Page 40: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

40

a. Skor tertinggi : Apabila responden menjawab seluruh pertanyaan dengan

pilihan jawaban A dengan skor 8

b. Skor terendah : Apabila responden menjawab seluruh pertanyaan dengan

pilihan jawaban C dengan skor 4

Kemudian dari rincian tersebut dapat ditarik kesimpulan mengenai kriteria

penilaian variabel tersedia peluang lapangan pekerjaan pada Tabel 3, sebagai

berikut :

Tabel 3. Kriteria Penilaian Variabel Tersedia Peluang Lapangan Pekerjaan

No Variabel Indikator Klasifikasi

1. Tersedia

peluang

lapangan

pekerjaan

a. Tersedia

b. Tidak

tersedia

a. Apabila jumlah skor hasil

jawaban > dari 6

b. Apabila jumlah skor hasil

jawaban dari atau = 6

3. Tingkat pendapatan tukang ojek di Kelurahan Sukarame adalah jumlah

keseluruhan pendapatan yang diperoleh oleh tukang ojek atas jenis pekerjaan

yang dilakukannya diluar dari pekerjaan sebagai tukang ojek yang dihitung

dalam setiap bulan yang diukur dalam nilai rupiah, kemudian dihitung rata-rata.

Pada panduan wawancara mengenai tingkat pendapatan terdapat 6 pertanyaan.

Untuk kriteria yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4,

sebagai berikut :

Tabel 4. Kriteria Penilaian Variabel Tingkat Pendapatan

No Variabel Indikator Klasifikasi

1. Tingkat

pendapatan

a. Di bawah

rata-rata

b. Di atas

rata-rata

a. Bila pendapatan di bawah atau

sama dengan rata-rata pendapatan

keseluruhan tukang ojek

b. Bila pendapatan di atas rata-rata

pendapatan keseluruhan tukang ojek

Page 41: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

41

4. Waktu luang yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebuah keadaan dimana

seseorang memiliki waktu senggang diluar dari pekerjaan pokoknya sehingga

menyebabkan seseorang bekerja menjadi tukang ojek. Pengukuran pada variabel

ini dilakukan pengukuran dengan menggunakan prosedur pengukuran indeks

yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat atau persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial, dalam hal ini yaitu

pendapat atau anggapan tukang ojek terhadap keputusannya untuk mengisi waktu

luangnya sesuai dengan pandangannya. Melalui pengukuran ini, peneliti dapat

membagi respondennya ke dalam urutan ranking atas dasar sikap pada obyek

atau tindakan tertentu dalam hal ini mengenai sikapnya untuk mengisi waktu

luang dengan bekerja sebagai tukang ojek. Pada panduan wawancara mengenai

mengisi waktu luang terdiri dari 4 pertanyaan dengan rincian 3 pertanyaan

dengan masing-masing pertanyaan terdiri dari 2 pilihan jawaban dan 1

pertanyaan dengan jawaban mutlak. Untuk pertanyaan berpilihan pengukuran

dilakukan dengan memberikan skor pada masing-masing pilihan jawaban seperti

sebagai berikut :

a. Untuk responden yang menjawab pilihan jawaban A : Diberi skor 2

b. Untuk responden yang menjawab pilihan jawaban B : Diberi skor 1

Dengan rincian keseluruhan jawaban responden sebagai berikut :

a. Skor tertinggi : Apabila responden menjawab seluruh pertanyaan dengan

pilihan jawaban A dengan skor 8

b. Skor terendah : Apabila responden menjawab seluruh pertanyaan dengan

pilihan jawaban C dengan skor 4

Kemudian dari rincian tersebut dapat ditarik kesimpulan mengenai kriteria

penilaian pada Tabel 5, sebagai berikut :

Page 42: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

42

Tabel 5. Kriteria Penilaian Variabel Mengisi Waktu Luang

No Variabel Indikator Klasifikasi

1. Mengisi

waktu luang

a. Mengisi waktu

luang

b. Tidak Mengisi

waktu luang

a. Apabila jumlah skor hasil

jawaban > dari 6

b. Apabila jumlah skor hasil

jawaban dari atau = 6

5. Lingkungan Sosial tukang ojek yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

keadaan atau kondisi sosial yang ada disekitar tukang ojek dilihat dari teman

bergaul, lingkungan rumah dan tetangga, seperti tetangga yang bekerja pada

sektor formal, sektor informal atau menganggur. Pengukurannya adalah dengan

menggunakan prosedur pengukuran indeks yang digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat atau persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian

atau gejala sosial, dalam hal ini yaitu pendapat atau anggapan tukang ojek

terhadap mendukung atau tidaknya lingkungan sosial dengan keputusannya

untuk memilih bekerja sebagai tukang ojek. Pada panduan wawancara mengenai

lingkungan sosial terdiri dari 4 pertanyaan dengan rincian 3 pertanyaan dengan

masing-masing pertanyaan terdiri dari 2 pilihan jawaban. Kemudian dilakukan

pengukuran dengan memberikan skor pada masing-masing pilihan jawaban

seperti sebagai berikut :

a. Untuk responden yang menjawab pilihan jawaban A : Diberi skor 2

b. Untuk responden yang menjawab pilihan jawaban B : Diberi skor 1

Dengan rincian keseluruhan jawaban responden sebagai berikut :

a. Skor tertinggi : Apabila responden menjawab seluruh pertanyaan dengan

pilihan jawaban A dengan skor 8

b. Skor terendah : Apabila responden menjawab seluruh pertanyaan dengan

pilihan jawaban C dengan skor 4

Page 43: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

43

Kemudian dari rincian tersebut dapat ditarik kesimpulan mengenai kriteria

penilaian pada Tabel 6, sebagai berikut :

Tabel 6. Kriteria Penilaian Variabel Lingkungan Sosial

No Variabel Indikator Klasifikasi

1. Lingkungan

sosial

a. Lingkungan sosial

mendukung

b. Lingkungan sosial

kurang

mendukung

a. Apabila jumlah skor hasil

jawaban > dari 6

b. Apabila jumlah skor hasil

jawaban dari atau sama

dengan 6

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Teknik Observasi

Dalam penelitian pendahuluan yang telah dilakukan, peneliti menggunakan teknik

observasi terhadap objek dan subjek penelitian untuk mendapatkan gambaran

informasi yang jelas, benar dan lengkap terhadap semua yang diamati.

Menurut pendapat Joko Subagyo (1997:63) observasi adalah pengamatan yang

dilakukan secara sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dengab gejala-gejala

psikis untuk kemudian dilakukan penelitian. Observasi sebagai alat pengumpul data

dapat dilakukan secara spontan dapat pula dengan daftar isian yang telah disiapkan

sebelumnya. Teknik ini dilakukan guna memperoleh gambaran tentang keadaan atau

wilayah penelitian dan keadaan subjek penelitian, dalam hal ini lokasi pangkalan

ojek di Kelurahan Sukarame dan juga keadaannya.

Page 44: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

44

2. Teknik Wawancara Terstruktur

Menurut Arief Sukadi Sadiman (1993: 227) Wawancara Terstruktur adalah suatu

rencana wawancara yang memuat semua pertanyaan yang akan ditanyakan seorang

peneliti dan ditentukan susunannya.

Teknik ini digunakan untuk memperoleh informasi secara langsung dari responden

dengan menggunakan panduan wawancara untuk memandu setiap pertanyaan yang

diajukan oleh peneliti kepada responden atau para tukang ojek untuk diperoleh data.

Data yang ingin diperoleh adalah data peluang lapangan pekerjaan, pendidikan

tukang ojek, pendapatan tukang ojek, lingkungan sosial tukang ojek.

3. Teknik Dokumentasi

Teknik Dokumentasi adalah teknik yang digunakan untuk mendapatkan data

sekunder. Seperti yang dikemukaan oleh Suharsimi Arikunto (2006:231) bahwa

metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa

catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda dan sebagainya.

Data dokumentasi berasal dari kantor Kelurahan Sukarame seperti berupa data

jumlah penduduk menurut kelompok umur, data jumlah penduduk menurut jenis

kelamin, data jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan, data mengenai

penggunaan lahan di Kelurahan Sukarame, data luas dan batas wilayah Kelurahan

Sukarame.

F. Teknik Analisa Data

Analisa adalah pengolahan dan interpretasi terhadap data yang diperoleh dari hasil

penelitian. Teknik analisa data yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri atas

dua teknik analisa data yaitu pertama dengan teknik analisa persentase sederhana

adalah distribusi yang frekuensinya telah diubah dalam persentase. Pada teknik

analisa data menggunakan presentase digunakan pada variabel yaitu tingkat

Page 45: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

45

pendidikan dan tingkat pendapatan tukang ojek, juga ketiga variabel mengenai

persepsi responden terhadap suatu keadaan, peristiwa maupun lingkungan, seperti

tersedia peluang lapangan pekerjaan, mengisi waktu luang dan lingkungan sosial

dilakukan dengan menggunakan skor yang kemudian dipersentasekan.

Langkah pertama dalam penyusunan distribusi persentase adalah membagi jumlah

observasi dalam masing-masing kategori variabel (f) dengan jumlah frekuensi (N).

Setelah pembagian dilakukan, hasilnya dikalikan 100 untuk mendapatkan persentase.

Dalam suatu distribusi sederhana total (T) dari persentase harus sama dengan 100%,

selanjutnya dari hasil penelitian suatu deskripsi yang sistematis sebagai hasil

penelitian dan kemudian diambil suatu kesimpulan sebagai akhir laporan penelitian

(Arief Sukadi Sadiman, 1993: 96) dan analisa persentase tersebut adalah sebagai

berikut:

Keterangan :

% = Persentase yang diperoleh

N = Jumlah Frekuensi

f = Variabel

100 = Konstanta (Arief Sukadi Sadiman, 1993: 96)

Kemudian analisis data yang kedua ialah dengan menggunakan prosedur pengukuran

indeks yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat atau persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial. Menurut Sofian effendi

(1995:104) ”Dalam penelitian sosial, instrumen pengukur yang paling sederhana

biasanya berbentuk suatu pertanyaan tunggal,................... jawaban-jawaban ini diberi

skor berjenjang tiga” selanjutnya Sofian Effendi (1995:105) mengemukakan ”Indeks

adalah akumulasi skor untuk tiap pertanyaan. Jadi, kalau suatu indeks terdiri dari

% = f /N x 100

Page 46: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

46

lima pertanyaan dan setiap pertanyaan memilki jenjang skor 1 sampai 3, maka skor

indeks berkisar antara 5 sampai 15, tergantung pada jawaban responden”.

Berdasarkan pendapat di atas, maka pada variabel dalam penelitian ini yang

menyatakan tentang persepsi responden terhadap peluang lapangan pekerjaan,

mengisi waktu luang dan lingkungan sosial tukang ojek dilakukan pengukuran

dengan memberikan skor pada masing-masing pilihan jawaban responden.

Kemudian setelah diperoleh skor masing-masing responden, baru kemudian

dipersentasekan untuk mengetahui pengaruh dari setiap variabel pada rumusan

masalah. Dan pemberian skor pada masing-masing pertanyaan tersebut adalah

sebagai berikut:

a. Skor 1 : Diberikan untuk setiap responden yang menjawab dengan pilihan

jawaban B

b. Skor 2 : Diberikan untuk setiap responden yang menjawab dengan pilihan

jawaban A

Page 47: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

47

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Keadaan Geografis Daerah Penelitian

Keadaan Geografis adalah keadaan berbagai bentuk nyata dari lingkungan alam,

berupa alam maupun hasil adaptasi manusia terhadap lingkungan alam (Daldjoeni,

1992:11). Secara geografis letak dibedakan menjadi letak absolut dan letak relatif.

Letak absolut, yaitu letak yang berkenaan dengan posisinya menurut garis lintang

dan garis bujur atau berdasarkan jaring-jaring derajat, sedangkan letak relatif

merupakan letak yang bersangkutan dengan hubungan tempat atau wilayah itu

dengan faktor alam atau faktor budaya yang ada di sekitarnya (Nursid

Sumaatmadja,1988: 118-119) Keadaan geografis daerah penelitian yang akan

disajikan mengenai gambaran tentang Kelurahan Sukarame Kecamatan Sukarame

Kota Bandar Lampung adalah sebagai berikut :

1. Luas Wilayah dan Batas Administratif Daerah Penelitian

Kelurahan Sukarame merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Sukarame Kota

Bandar Lampung, dengan luas wilayah 493 Ha yang dihuni oleh 18.132 jiwa, yang

terdiri atas 3.807 Kepala Keluarga. Kelurahan ini terdiri dari 3 lingkungan, lahan

yang terdapat di Kelurahan Sukarame di antaranya digunakan untuk permukiman,

pertokoan/perdagangan, persawahan, perladangan, jalan, makam, bangunan sekolah,

sarana umum, dan areal kosong.

Untuk lebih jelasnya mengenai penggunaan lahan di Kelurahan Sukarame dapat

dilihat pada Tabel 7 sebagai berikut :

Page 48: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

48

Tabel 7. Penggunaan Lahan di Kelurahan Sukarame Kecamatan Sukarame Kota

Bandar Lampung Tahun 2009.

Sumber : Monografi Kelurahan Sukarame Tahun 2009

Berdasarkan Tabel 7, dapat dijelaskan bahwa penggunaan lahan di Kelurahan

Sukarame Kecamatan Sukarame sebanyak 72,22% digunakan untuk permukiman.

Hal ini karena Kelurahan Sukarame berada di wilayah yang dekat dengan perkotaan

Kota Bandar Lampung juga dengan letak yang cukup strategis yang mudah

dijangkau, sehingga sangat menarik bagi penduduk untuk bertempat tinggal di

Kelurahan Sukarame selain itu wilayah ini merupakan wilayah pemekaran dari

Ibukota Bandar Lampung sehingga sedang sangat berkembang baik dari sektor

perekonomian, kesehatan maupun pendidikan ditambah lagi dengan topografi

wilayah ini yang datar menjadi wilayah yang disukai untuk dijadikan tempat tinggal

sebanyak 3.807 Kepala Keluarga dari jumlah penduduk 18.132 jiwa yang terdiri dari

jumlah penduduk laki-laki sebanyak 9062 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak

9070 jiwa.

No

Penggunaan Lahan

Luas (Ha)

Persentase (%)

1 Permukiman 356 72,22

2 Persawahan 20 4,06

3 Perladangan 15 3,04

4 Pertokoan / Perdagangan 33 6,70

5 Jalan 15 3,04

6 Makam 6 1,22

7 Bangunan Sekolah 17 3,44

8 Sarana Umum 16 3,24

9 Areal Kosong 15 3,04

Jumlah 493 100

Page 49: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

49

Secara administratif Kelurahan Sukarame merupakan bagian dari wilayah

Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung. Kelurahan Sukarame memiliki

orbitasi/ jarak dari pusat pemerintahan sebagai berikut :

1. Jarak dari Pusat Pemerintahan Kecamatan : 2 Km

2. Jarak dari Ibukota Bandar Lampung : 5 Km

Orbitasi di atas memberikan banyak keuntungan bagi Kelurahan Sukarame, terutama

dari segi pembangunan. Kelurahan ini terus mengalami kemajuan dan perkembangan

wilayahnya baik dari segi aksesibilitas, fasilitas dan sarana serta prasarana yang

tentunya akan semakin menunjang untuk kemajuan Kelurahan Sukarame

kedepannya.

Adapun batas-batas wilayah Kelurahan Sukarame adalah sebagai berikut :

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Harapan Jaya

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sukabumi

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Lampung Selatan

- Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Gunung Sulah

(Sumber : Monografi Kelurahan Sukarame Tahun 2009)

Mengenai letak administrasi Kelurahan Sukarame Kecamatan Sukarame, dapat

dilihat pada peta administratif Kelurahan Sukarame (Gambar 3).

Page 50: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

50

Page 51: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

Gambar 3. Peta Administratif Kelurahan Sukarame Kecamatan Sukarame

Gambar 1. Peta Lokasi Pangkalan Ojek di Kelurahan SukaramE

Page 52: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

2. Letak Astronomis

Wardiyatmoko (1997:10), menyatakan bahwa letak astronomis adalah letak suatu

tempat dihubungkan dengan posisi garis lintang dan garis bujur yang akan

membentuk suatu titik koordinat. Menurutnya, garis lintang adalah garis-garis paralel

pada bola bumi yang sejajar dengan ekuator (khatulistiwa). Jadi Lintang Utara (LU)

berarti semua posisi atau tempat yang terletak di sebelah utara ekuator, sedangkan

Lintang Selatan (LS) berarti semua posisi atau tempat yang terletak di sebelah

selatan ekuator.

Sedangkan garis bujur (meridian) adalah semua garis yang menghubungkan kutub

utara dan kutub selatan, tegak lurus pada garis lintang. Semua meridian adalah

setengah lingkaran besar. Banyak sekali meridian dapat ditarik, namun agar tidak

terlalu rapat dibuatlah garis meridian tiap-tiap 15. Meridian pertama disebut

meridian pangkal atau garis bujur 0 yang terletak di Kota Greenwich, Inggris.

Keliling bumi besarnya 360, dibagi menjadi dua bagian, yakni Bujur Barat dan

Bujur Timur dan masing-masing besarnya 180. Dari perhitungan garis bujur yang

berada pada meridian pangkal maka dapat diketahui letak bujur suatu wilayah. Hal

tersebut berlaku pula pada wilayah Keluarahan Sukarame, berdasarkan letak

astronomis, wilayah Kelurahan Sukarame Kecamatan Sukarame berada pada

05°22’12” LS - 05°23’24” LS dan 105°17’50” BT - 105°18’36” BT (Peta

Administratif Kelurahan Sukarame Tahun 2010).

Kelurahan Sukarame Kecamatan Sukarame termasuk berada pada daerah tropis yaitu

terletak antara zona garis lintang 23° 30’ LU dan 23° 30’ LS. Oleh karena itu,

keberadaan letak astronomis di atas telah berperan menentukan kondisi iklim di

wilayah ini. Sedangkan untuk pembahasan lebih lanjut mengenai iklim di Kelurahan

Sukarame dapat dilihat pada pembahasan berikutnya. Mengenai letak astronomis

Page 53: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

53

Kelurahan Sukarame Kecamatan Sukarame, dapat dilihat pada peta administratif

Kelurahan Sukarame (Gambar 3).

3. Keadaan Iklim

Keadaan iklim adalah nilai rata-rata dari keadaan atau kejadian alam di dalam udara

disuatu tempat yang dipengaruhi unsur-unsur seperti: temperatur, angin, kelembaban

udara, curah hujan dan keadaan alam (Sumadi dan Bambang Sumitro: 1989:58),

Sedangkan menurut Subarjo (2003: 2-3) iklim adalah keadaan yang mencirikan

atmosfer suatu daerah dalam jangka waktu yang lama dan dapat diungkapkan dengan

melakukan pengukuran atau pengamatan berbagai unsur cuaca yang dilakukan dalam

periode waktu tertentu (sekurang-kurangnya 10 tahun).

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kondisi iklim sangat

dipengaruhi oleh unsur curah hujan dan suhu udara, kondisi iklim di wilayah

Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung.

Kondisi iklim di wilayah Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung, juga

dipengaruhi oleh unsur curah hujan. Menurut Rendra, (1994:107) ”Intensitas curah

hujan adalah jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu tertentu”.

Ditinjau dari curah hujannya, wilayah Kelurahan Sukarame mempunyai curah hujan

rata-rata mencapai 300 mm per tahun, sementara mengenai data curah hujan di

wilayah Kelurahan Sukarame Kota Bandar Lampung pada Tahun 2009, dapat dilihat

pada Tabel 3 Berikut:

Page 54: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

54

Tabel 8. Data Curah Hujan Di Kelurahan Sukarame Tahun 1999-2008

Sumber : BMKG stasiun Panjang Kota Bandar Lampung Tahun 2008

Guna menentukan bulan kering, bulan lembab, dan bulan basah penulis berpedoman

pada pembagian iklim menurut Scmidth-Fergusson dalam Subarjo, (2006: 59), yaitu:

1. Bulan Kering (BK) : Bulan dengan curah hujan < 60 mm

2. Bulan Lembab (BL) : Bulan dengan curah hujan antara 60-100 mm

3. Bulan Basah (BB) : Bulan dengan curah Hujan > 100 mm

Menurut Schmith-Ferguson dalam Subarjo (2006:61) mengklasifkasikan iklim

didasarkan pada nilai Q yang diperoleh dari rata-rata bulan kering per bulan basah

kali 100%. Untuk menentukan nilai Q (bulan basah dan bulan kering) dapat

digunakan rumus sebagai berikut :

Q = Rata-rata jumlah bulan kering x 100%

Rata-rata jumlah bulan basah

Q = 2 x 100%

8,1

Q = 24,69 %

Thn

Bulan

Jan

Feb Mar

Apr Mei

Jun Jul

Ags Sep Okt

Nop Des

BB BL BK

1999 262 359 176 107 260 60 130 50 20 204 99 180 8 2 2

2000 149 256 169 42 67 144 141 48 76 158 156 111 8 2 2

2001 235 159 149 74 142 91 299 73 81 139 230 205 8 4 0

2002 383 171 331 167 158 116 216 16 0 51 65 116 8 1 3

2003 128 200 297 189 167 35 22 15 122 354 163 237 9 0 3

2004 289 300 281 157 140 63 98 152 116 56 172 435 9 2 1

2005 308 366 142 77 112 198 110 146 79 171 150 120 10 2 0

2006 233 333 150 92 6 68 161 3 0 12 47 192 5 2 5

2007 102 175 238 180 104 81 75 36 0 101 20 200 7 2 3

2008 262 284 302 99 118 87 0 135 213 121 466 464 9 2 1

Jumlah 81 19 20

Rata -rata 8,1 1,9 2

Page 55: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

55

Didapat nilai Q adalah 24,69%, maka bila dilihat dari batas nilai interval Q berada

pada iklim tipe B dimana iklim terletak pada angka antara (14,3% - 33,3%). Untuk

lebih jelas dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4 : Diagram Nilai Q dan Tipe Curah Hujan Menurut Schmidt-Fergusson

Selanjutnya, dari hasil perhitungan tersebut akan disesuaikan dengan zona/tipe iklim

berdasarkan kriteria Schmith-Ferguson seperti pada tabel berikut :

Tabel 9. Klasifikasi Iklim Menurut Schmith-Ferguson

Zona/Tipe

Iklim

Besarnya Nilai Besarnya Nilai Q

dalam %

Kondisi Iklim

A 0 < Q < 0,143 00% - 14,3% Sangat basah

B 0,143 < Q < 0,333 14,3% - 33,3 % basah

C 0,333 < Q < 0,60 33,3 % - 60 % Agak basah

D 0,60 < Q < 1,00 60 % - 100 % Sedang

E 1,00 < Q < 1,67 100 % - 167 % Agak kering

F 1,67 < Q < 3,00 167 % - 300 % Kering

G 3,00 < Q < 7,00 300 % - 700 % Sangat kering

H 7,00 < Q < - 700 % - keatas Luar biasa kering

Sumber : Subarjo Tahun 2006

Berdasarkan Tabel 9, dan keterangan diagram nilai Q dari tipe curah hujan di

Kelurahan Sukarame berdasarkan penggolongan iklim menurut Scmidth-Fergusson

maka termasuk golongan tipe B yaitu daerah basah dengan vegetasi hutan hujan

tropika yang baik untuk tanaman padi, tembakau, karet, tebu, kelapa dan coklat. Hal

tersebut terbukti dengan tetap dipertahankannya sebagian wilayah yang digunakan

Page 56: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

56

sebagai wilayah pertanian seperti sawah dan juga kelapa. Kelurahan Sukarame

memiliki suhu rata-rata harian 33C (Monografi Kelurahan Sukarame Tahun 2009),

hal tersebut sesuai dengan pendapat F.Junghuhn dalam Subarjo (2006: 65) bahwa

daerah dengan suhu harian 26,3C - 22C masuk ke dalam penggolongan daerah

Panas (Tropik). Sedangkan, Menurut Suryatna (1995:265) semakin besar jumlah

bulan basah, semakin kecil nilai Q, dan sebaliknya semakin besar nilai Q, maka

semakin kecil jumlah bulan basahnya. Dengan perkataan lain semakin besar nilai Q

semakin kering tipe iklim daerah yang bersangkutan. Jadi berdasarkan keterangan

tersebut bahwa di Kelurahan Sukarame Kota Bandar Lampung termasuk memiliki

curah hujan yang tinggi, karena nilai ,Q kecil yaitu (24,69%).

Dari hasil penelitian diketahui bahwa kondisi iklim yang baik maka akan

mempengaruhi kelancaran proses kerja dari tukang ojek, dimana dengan curah hujan

yang cukup tinggi di Kelurahan Sukarame maka tentu akan menghambat proses kerja

tukang ojek dalam mengantar penumpang. Hal tersebut pula mempengaruhi besar

kecilnya pendapatan yang tukang ojek peroleh, karena apabila terjadi hujan tentu

saja tukang ojek akan sepi penumpang karena penumpang tidak mau berpergian

dalam keadaan cuaca yang buruk.

4. Topografi

Topografi adalah perbedaan tinggi rendahnya daerah di permukaan bumi. Topografi

menurut Budiyono (2003: 12) adalah lahan muka bumi baik yang bergelombang,

miring, lereng gunung, lembah dan lainnya yang sangat berpengaruh pada kegiatan

manusia baik untuk pertanian, perindustrian, sumber daya air, pembangkit tenaga

listrik, jalur lalu lintas, perikanan, yang semua jenis topografi ini akan berpengaruh

pada jenis aktivitas manusia di permukaan bumi.

Page 57: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

57

Berdasarkan hasil penelitian Lembaga Penelitian Tanah Bogor Tahun 1971 (BPN

Kota Bandar Lampung, 2000), Topografi Kecamatan Sukarame termasuk ke dalam

daerah datar sampai bergelombang dengan ketinggian tempat antara 0 sampai 200

meter di atas permukaan laut. Secara umum wilayah Kelurahan Sukarame termasuk

dalam kategori topografi datar dan berada pada ketinggian 120 meter di atas

permukaan laut (Monogarfi kelurahan Sukarame Tahun 2009), oleh sebab itu daerah

ini cocok dikembangkan untuk daerah permukiman penduduk .Terbukti dengan

semakin berkembang pesatnya wilayah perumahan di Kelurahan Sukarame yang

dikelola oleh berbagai perusahaan pengembangan perumahan tentunya hal tersebut

dikarenakan suatu wilayah yang memiliki kondisi topografi datar akan memudahkan

dalam perluasan dan pengembangan aksesibilitas, fasilitas dan infrastruktur sehingga

hal tersebut pula telah memberikan dampak positif bagi penduduk di Kelurahan

Sukarame selain dibangunnya perumahan untuk dijadikan pemukiman juga secara

tidak langsung memberikan lapangan pekerjaan baru untuk menjadi tukang ojek

karena wilayah perumahan tidak dilalui kendaraan umum selain itu kondisi jalan

yang baik juga menambah kondisi positif bagi penduduk yang bekerja menjadi

tukang ojek karena dengan kondisi infrastruktur yang baik akan memperlancar

proses kerja tukang ojek dalam mengantarkan penumpangnya sampai ke tempat

tujuan.

5. Letak Sosial Ekonomi

Letak sosial ekonomi suatu daerah merupakan letak suatu daerah dalam

hubungannya dengan kegiatan sosial ekonomi penduduk atau masyarakat. Secara

sosial ekonomi, Kelurahan Sukarame merupakan kelurahan yang cukup berkembang,

hal tersebut dapat dilihat dari kondisi jalan yang cukup baik sehingga transportasi

baik itu angkutan umum maupun kendaraan pribadi dapat menjangkau Kelurahan

Sukarame dengan lancar, serta penunjang lain kearah Kelurahan Sukarame adalah

Page 58: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

58

dengan jalur jalan Trans Sumatera yang menghubungkan kota-kota besar yang ada di

Pulau Sumatera dengan kota-kota besar yang ada di Pulau Jawa. Kondisi jalur jalan

utama Trans Sumatera yang baik dan dengan sarana transportasi 24 jam yang lancar,

sehingga untuk menuju ke Kelurahan Sukarame sangat mudah.

Mengenai keadaan ekonomi penduduk Kelurahan Sukarame, secara umum penduduk

bermata pencaharian sebagai buruh sebanyak 5.554 orang, dari hasil penelitian

diketahui bahwa sebanyak 31 responden sebelum bekerja menjadi tukang ojek telah

memiliki pekerjaan sebagai buruh hal ini karena banyaknya jumlah pabrik yang

tumbuh dan berkembang di Kelurahan Sukarame sehingga membuka kesempatan

pada penduduk sekitar untuk bekerja menjadi buruh. Namun, pendapatan yang

diperoleh dari pekerjaan menjadi buruh ternyata belum dapat mencukupi kebutuhan

hidup penduduk yang bekerja menjadi buruh, sehingga salah satu alternatif yang

menjadi pilihan untuk dapat menambah pendapatan dengan mencari pekerjaan

tambahan seperti dengan memilih bekerja menjadi tukang ojek.

B. Keadaan Demografis Penduduk

1. Jumlah, Pertumbuhan, dan Kepadatan Penduduk

Menurut Suseno (1982: 23) penduduk adalah :

”Manusia (perorangan) atau sekelompok manusia yang bertempat tinggal pada suatu

daerah atau wilayah tertentu. Atau sekelompok makhluk hidup atau organisme yang

terdiri dari individu yang sejenis yang mendiami suatu daerah atau wilayah dengan

batas tertentu”.

Berdasarkan pendapat di atas, maka makhluk manusia dapat disebut sebagai suatu

penduduk apabila hidup berkelompok pada suatu daerah atau wilayah sebagai tempat

kediamannya dan mempunyai batas-batas tertentu. Berdasarkan Monografi

Kelurahan Sukarame Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung tahun 2009

Page 59: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

59

jumlah penduduk di Kelurahan Sukarame yaitu sebanyak 18.132 jiwa. yang terdiri

dari jumlah penduduk laki-laki sebanyak 9062 jiwa dan penduduk perempuan

sebanyak 9070 jiwa dengan jumlah kepala keluarga 3.807 kepala keluarga. Secara

keseluruhan Kelurahan Sukarame terdiri dari 3 lingkungan yaitu Lingkungan 1,

Lingkungan 2, dan Lingkungan 3. Di bawah ini akan dicantumkan jumlah penduduk

di Kelurahan Sukarame dari tahun 2004 sampai tahun 2009. dapat dilihat pada Tabel

4 berikut:

Tabel 10. Jumlah Penduduk dari Tahun 2004 Sampai Dengan Tahun 2009 di

Kelurahan Sukarame Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung

Sumber: Monografi Kelurahan Sukarame Tahun 2004-2009

Berdasarkan pada Tabel 10, maka dapat dijelaskan bahwa jumlah penduduk

Kelurahan Sukarame Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung pada tahun 2004

yaitu 17.135 jiwa sedangkan pada tahun 2009 berjumlah 18.132 jiwa. Pertumbuhan

penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh 3 variabel yaitu kelahiran, kematian,

dan migrasi. Ketiga variabel ini akan berpengaruh satu sama lain, jika salah satu

variabel berubah, maka kedua variabel yang lain juga akan ikut berubah. Penduduk

akan bertambah apabila ada yang lahir dan ada yang datang, dan penduduk akan

berkurang jumlahnya, apabila ada penduduk yang mati dan meninggalkan daerah

tersebut atau melakukan migrasi.

Berdasarkan data di atas dapat dihitung laju pertumbuhan penduduk dapat dihitung

dengan menggunakan rumus geometri yang dinyatakan oleh Mantra (2003:85),

bahwa tingkat pertumbuhan penduduk geometri adalah pertumbuhan penduduk pada

No

Tahun

Jumlah Penduduk

(jiwa)

1. 2004 17.135

2. 2005 17.754

3. 2006 17.982

4. 2007 18.073

5. 2008 18.104

6. 2009 18.132

Page 60: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

60

akhir tahun dari suatu periode. Untuk menghitung laju pertumbuhan penduduk, dapat

digunakan rumus sebagai berikut:

Rumus : Pt = Po.ert

Keterangan:

Pt = Jumlah penduduk pada tahun t

Po = Jumlah penduduk pada tahun dasar

r = Tingkat pertumbuhan penduduk

t = Jangka waktu antara tahun dasar dengan tahun t

e = Angka Exsponensial besarnya 2,718282

Berdasarkan rumus tersebut, maka dapat diketahui bahwa laju pertumbuhan

penduduk Kelurahan Sukarame Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung tahun

2004-2009 adalah sebagai berikut:

Pt = Po.ert

17135 = 18132 x 2,718282 5

2,7182825 = 18132

17135

2,718282 5

= 1,058185001

5 log 2,718282 = log 1,058185001

5r 0,434294509 = 0,024561601

5r = 0,024561601

0,434294509

r = 0,056555173 x 100%

5

= 1,131103455 dibulatkan menjadi 1,13 %

Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan penduduk di suatu wilayah, menurut

Wardiyatmoko (1994:176), bahwa laju pertumbuhan penduduk digolongkan menjadi

tiga yaitu :

a. Pertumbuhan penduduk rendah, jika pertumbuhan kurang dari 1 %

b. Pertumbuhan penduduk sedang, jika pertumbuhan 1-2 %

c. Pertumbuhan penduduk tinggi, jika pertumbuhan di atas 2 %

Page 61: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

61

Berdasarkan penggolongan tinggi rendahnya pertumbuhan penduduk tersebut, maka

dengan demikian laju pertumbuhan penduduk di Kelurahan Sukarame Kecamatan

Sukarame tahun 2004-2009 tergolong sedang karena pertumbuhannya berkisar

antara 1 - 2% yaitu 1,13%. Dari monografi Kelurahan Sukarame diketahui hal

tersebut disebabkan oleh angka kematian dapat tertutupi oleh angka kelahiran dan

juga angka perpindahan penduduk tiap bulannya dapat ditutupi oleh angka pendatang

setiap tahun di Kelurahan Sukarame. Para pendatang di Kelurahan Sukarame

tersebut, kemudian menambah jumlah angkatan kerja baru di Kelurahan Sukarame,

dimana jumlah angkatan kerja pendatang tersebut rata-rata berpendidikan rendah

sehingga kemudian memilih mencari lagi lapangan pekerjaan baru agar tidak

menganggur, salah satu lapangan pekerjaan yang tersedia ialah dengan bekerja

menjadi tukang ojek. Hal tersebut sesuai dengan data yang diperoleh dari hasil

penelitian bahwa hampir 50% responden beretnis jawa dan rata-rata merupakan

penduduk pendatang dari Pulau Jawa.

Menurut Ida Bagoes Mantra (2003:74) Kepadatan penduduk adalah jumlah

penduduk per satuan unit wilayah. Menurut Mantra (2003:75), kepadatan penduduk

diketahui dengan cara membandingkan jumlah penduduk pada suatu wilayah dengan

luas wilayahnya. Dalam penelitian ini akan dikemukakan kepadatan penduduk

aritmatika (kasar) yang dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

Kepadatan Penduduk : Jumlah Penduduk Suatu Wilayah

Luas Wilayah (Km2)

Jumlah penduduk Kelurahan Sukarame pada tahun 2009 adalah 18.132 jiwa dengan

luas wilayah 4,93 km2. maka berdasarkan rumus tersebut kepadatan penduduk

Kelurahan Sukarame adalah sebagai berikut:

Kepadatan Penduduk : 18.132 = 3.677,89

4,93 km²

= 3678 jiwa/km² (dibulatkan)

Page 62: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

62

Berdasarkan perhitungan tersebut, berarti dalam setiap satu kilometer persegi

wilayah Kelurahan Sukarame dihuni oleh 3.678 jiwa penduduk. Untuk mengetahui

kriteria kepadatan penduduk di daerah perkotaan menurut Badan Pusat Statistik

(2008 : 19) adalah sebagai berikut:

a. Penduduk < 500 Jiwa/Km2 dikategorikan Jarang.

b. Penduduk Antara 500-950 Jiwa/Km2 dikategorikan Sedang.

c. Penduduk > 950 Jiwa/Km2 dikategorikan Padat.

Berdasarkan klasifikasi menurut BPS di atas maka Kelurahan Sukarame

dikategorikan padat karena jumlah penduduknya 3.678 jiwa/km2.

Hal ini dikarenakan Kelurahan Sukarame terletak diwilayah yang dekat dengan

perkotaan Kota Bandar Lampung juga letaknya yang cukup strategis yang mudah

dijangkau, sehingga sangat menarik bagi banyak penduduk untuk bertempat tinggal

di Kelurahan Sukarame selain itu wilayah ini merupakan wilayah pemekeran dari

Ibukota Bandar Lampung sehingga sedang sangat berkembang baik dari sektor

perekonomian, kesehatan maupun pendidikan sehingga memungkinkan penduduk

yang bermukim di pusat kota untuk kemudian memilih bermukim di Kelurahan

Sukarame ditambah lagi dengan topografi wilayah ini yang datar menjadi wilayah

yang disukai untuk dijadikan tempat tinggal oleh penduduk sehingga kemudian

berdampak semakin bertambahnya jumlah penduduk pendatang dan juga tentunya

semakin memperbanyak jumlah angkatan kerja. Bagi penduduk pendatang tentunya

keinginan pertama merantau adalah untuk merubah nasib, salah satu caranya adalah

dengan bekerja. Namun, kesempatan kerja pada suatu daerah tentunya harus

diimbangi dengan adanya ketersediaan lapangan pekerjaan. Oleh sebab itu penduduk

di Kelurahan Sukarame kemudian mencari adanya peluang lapangan pekerjaan baru

salah satu jenis pekerjaan yang tersedia di Kelurahan Sukarame ialah pekerjaan

menjadi tukang ojek. Karena hal tersebutlah kemudian jenis pekerjaan menjadi

Page 63: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

63

tukang ojek menjadi salah satu pilihan penduduk Kelurahan Sukarame untuk

memperoleh pendapatan guna untuk memenuhi kebutuhan hidup.

2. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

Jumlah penduduk di Kelurahan Sukarame tahun 2009 sebanyak 18.132 jiwa.

Mengenai jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin di Kelurahan

Sukarame dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok dan Jenis Kelamin di Kelurahan

Sukarame Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung Tahun 2009

No

Kelompok Umur

Jenis Kelamin Jumlah

(jiwa)

Persentase

(%) Laki-laki Perempuan

1.

2.

3.

≤ 14 tahun

(Belum produktif)

15-64 tahun

(Produktif)

> 64 tahun

(Tidak produktif)

3525

4365

1172

2970

4890

1210

6495

9255

2382

35,82

51,05

13,13

Jumlah 9062 9070 18132 100,00 Sumber : Monografi Kelurahan Sukarame Tahun 2009

Berdasarkan Tabel 11, tersebut maka dapat dijelaskan bahwa penduduk Kelurahan

Sukarame sebanyak (51,05%) termasuk penduduk yang berusia produktif yaitu (15-

64 tahun). Dengan jumlah penduduk yang tidak lagi produktif di Kelurahan

Sukarame yang mencapai 13,13%, hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena dapat

tertutupi oleh jumlah penduduk yang berusia produktif yang lebih dari setengah

jumlah penduduk, diharapkan dapat membantu semakin berkembangnya

pembangunan di wilayah ini baik dari sektor perdagangan, pendidikan dan kesehatan

ditambah lagi dengan jumlah penduduk yang belum produktif pada Kelurahan

Sukarame yang mencapai 35,82% tentu diharapkan kedepannya penduduk yang

berusia belum produktif tersebut dapat menjadi penduduk yang produktif yang dapat

ikut membangun perkembangan wilayah ini kedepannya.

Page 64: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

64

Sulitnya mencari lapangan kerja saat ini menyebabkan banyaknya tenaga kerja yang

bukan berasal dari Kota Bandar Lampung mencari lapangan kerja disekitar wilayah

tersebut. Letak Kelurahan Sukarame dekat dengan tempat kerja penduduk pendatang

sehingga, penduduk pendatang memilih untuk bertempat tinggal di Kelurahan

Sukarame. Untuk mengetahui angka ketergantungan (Dependency Ratio) yaitu

diperoleh dengan rumus:

1006415

65140x

P

PPDR

Sehingga didapatkan angka ketergantungan di Kelurahan Sukarame yaitu :

DR = (6.495) + (2.382) x 100%

(9.255)

DR = 8.877 x 100%

9.255

DR = 95%

Hal ini berarti setiap 100 penduduk usia produktif di Kelurahan Sukarame

Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung menanggung beban sebanyak 95 orang

usia tidak produktif. Selanjutnya bila ditinjau dari jenis kelamin, yang berjenis

kelamin perempuan sebanyak yaitu 9.062 orang sedangkan yang berjenis kelamin

laki-laki sebanyak 9.070 orang. Maka untuk mengetahui sex ratio penduduk di

Kelurahan Sukarame pada tahun 2008 dengan rumus :

100xperempuanPenduduk

lakilakiPendudukSR

= 9.070

9.062

= 100

Page 65: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

65

Jadi setiap 100 penduduk perempuan sebanding dengan 100 penduduk laki-laki di

Kelurahan Sukarame Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung. Menurut Mantra

(2000: 82) bahwa apabila rasio jenis kelamin angkanya jauh di bawah 100 dapat

menimbulkan masalah karena itu berarti wilayah tersebut kekurangan penduduk laki-

laki atau kekurangan tenaga laki-laki untuk melakukan pembangunan. Hal ini dapat

terjadi apabila di suatu daerah banyak penduduk laki-laki meninggalkan daerahnya,

atau kematian banyak terjadi pada penduduk laki-laki. Namun, hal tersebut tidak

berlaku pada Kelurahan Sukarame dimana angka perbandingan antara penduduk

laki-laki dan perempuan sama sehingga wilayah ini semakin berkembang. Terbukti

dengan sedikit demi sedikit Kelurahan Sukarame mulai menjadi salah satu alternatif

penduduk untuk bermukim, dengan berkembang pesatnya kompleks perumahan di

Kelurahan Sukarame yang kemudian membuka lapangan pekerjaan baru bagi

penduduk di Kelurahan Sukarame, salah satunya dengan bekerja menjadi tukang

ojek.

3. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Proporsi penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha atau mata pencaharian

biasa dipakai sebagai salah satu ukuran untuk melihat potensi sektor perekonomian

dalam menyerap tenaga kerja. Mata pencaharian penduduk merupakan pekerjaan

yang dilakukan sehari-hari oleh penduduk untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Kondisi penduduk Kelurahan Sukarame sebagian besar bermata pencaharian sebagai

buruh. Mengenai jumlah penduduk menurut mata pencaharian dapat dilihat pada

Tabel 12 sebagai berikut :

Page 66: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

66

Tabel 12. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Di Kelurahan Sukarame

Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung Tahun 2009

Sumber : Monografi Kelurahan Sukarame Tahun 2009

Dalam rangka memenuhi kebutuhan sehari-hari, manusia selalu berusaha dengan

melakukan segala aktivitasnya diberbagai jenis lapangan pekerjaan yang ada.

Berdasarkan Tabel 12, dapat dijelaskan bahwa di Kelurahan Sukarame sebagian

besar mata pencaharian penduduknya adalah Buruh yaitu sebanyak (30,63%).

Banyaknya penduduk yang bekerja menjadi buruh hal tersebut karena di wilayah

Kelurahan Sukarame banyak berdiri pabrik-pabrik seperti pabrik roti dan kerupuk,

selain itu pula karena ditunjang dengan tingkat pendidikan yang cenderung rendah

seperti yang terinci pada bahasan berikutnya sehingga kesempatan kerja yang lebih

besar terbuka untuk menjadi buruh walaupun tentunya banyak lagi penunjang yang

berpengaruh terhadap pemilihan jenis pekerjaan bagi setiap orang.

Selain hal tersebut dapat diketahui pula bahwa penduduk di Kelurahan Sukarame

yang bekerja sebagai tukang ojek masuk ke dalam kategori mata pencaharian pada

poin kedelapan, dimana pekerjaan sebagai tukang ojek merupakan salah satu jenis

pekerjaan dalam bidang jasa, pekerjaan ini menjadi salah satu jenis pekerjaan pilihan

penduduk di Kelurahan Sukarame karena peluang yang tersedia selain tentunya

No Mata Pencaharian Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1 Buruh 5554 30,63

2 Pegawai Negeri 4590 25,32

3 Tukang 3217 17,74

4 Dagang 1491 8,23

5 Petani 1083 5,97

6 ABRI 949 5,24

7 Pensiunan 852 4,69

8 Lain-lain 396 2,18

Jumlah 18132 100

Page 67: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

67

banyak yang menjadikannya sebagai mata pencaharian tambahan bagi pendapatan

keluarga.

4. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan yang dimaksud yaitu jumlah penduduk

yang didasarkan atas pendidikan formal yang telah ditempuh mulai dari pendidikan

dasar yaitu belum sekolah, taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), sekolah

menengah pertama (SMP), pendidikan lanjutan yaitu sekolah menengah atas (SMA)

hingga pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu perguruan tinggi. Penduduk

Kelurahan Sukarame Kecamatan Sukarame berdasarkan tingkat pendidikannya dapat

dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Kelurahan Sukarame

Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung Tahun 2009.

No Tingkat Pendidikan Jumlah

(jiwa)

Persentase

(%)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Belum sekolah

Taman kanak-kanak

Tamat SD

Tamat SMP

Tamat SMA

Akademi (D1-D3)

Sarjana

2682

844

7069

2525

3420

405

1187

13,80

4,66

38,98

13,92

18,86

2,23

6,54

Jumlah 18132 100,00 Sumber : Monografi Kelurahan Sukarame Tahun 2009

Berdasarkan Tabel 13, dapat dijelaskan bahwa tingkat pendidikan di Kelurahan

Sukarame termasuk dalam kategori rendah hal tersebut didasarkan atas pendidikan

formal yang telah ditempuh penduduk mulai dari pendidikan dasar yaitu belum

sekolah, taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama

(SMP). Karena penduduk yang telah menamatkan pendidikan dasarnya yaitu

berjumlah 57,44% lebih hal tersebut berarti lebih dari setengah jumlah keseluruhan

penduduk hanya menamatkan pendidikannya sampai dengan jenjang yang paling

Page 68: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

68

tinggi SMP. Hal ini disebabkan sebagian penduduk di Kelurahan Sukarame belum

memahami arti penting pendidikan. Kelurahan ini terletak di Kota Bandar Lampung,

biasanya cara berpikir penduduk yang tinggal di kota lebih maju, berbeda dengan

penduduk yang tinggal di wilayah pedesaan.

Penduduk yang tinggal di wilayah pedesaan menganggap pendidikan bukan

merupakan hal yang penting, jika sudah mampu menulis dan membaca, biasanya

penduduk di wilayah pedesaan yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan yang

lebih tinggi sangat sedikit jumlahnya. Untuk mendapatkan lapangan kerja di wilayah

perkotaan biasanya yang lebih diutamakan adalah tingkat pendidikan yang

ditamatkan, karena daya saing untuk mendapatkan lapangan kerja di wilayah

perkotaan tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian hampir 55% penduduk yang menetap di Kelurahan

Sukarame bukan merupakan penduduk asli Kota Bandar Lampung namun berasal

dari luar kota Bandar Lampung dan ada yang berasal dari Pulau Jawa.

C. Deskripsi Penduduk yang Bekerja di Sektor Informal

Berdasarkan hasil penelitian di Kelurahan Sukarame Kecamatan Sukarame Kota

Bandar Lampung Tahun 2010 dari tanggal 4 Maret 2010 sampai dengan tanggal 11

Maret 2010 dengan responden yang berjumlah 49 tukang ojek, maka diperoleh data

identitas responden sebagai berikut :

1. Umur Responden

Berdasarkan hasil penelitian menurut Umur Responden, dapat dilihat pada Tabel 14

sebagai berikut :

Page 69: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

69

Tabel 14. Komposisi Umur Responden

No Komposisi Umur Jumlah

Responden

Persentase

(%)

1. ≤14 tahun

(Belum produktif)

2

4,09

2. 15-64 tahun

(Produktif)

47

95,91

Jumlah 49 100

Sumber : Hasil Penelitian tahun 2010

Berdasarkan Tabel 14, dijelaskan hampir seluruh responden yaitu penduduk yang

bekerja di sektor informal sebagai tukang ojek di Kelurahan Sukarame Kecamatan

Sukarame Kota Bandar Lampung Tahun 2010 kebanyakan berusia produktif yaitu 47

responden (95,91 %). Tentunya hal ini pengaruh dari jumlah penduduk keseluruhan

di Kelurahan Sukarame pada Tabel 11 yang dimana lebih dari 50% penduduk

Kelurahan Sukarame adalah berusia produktif sehingga hal tersebut pula

berpengaruh pada komposisi umur responden. Responden berusia produktif tersebut

pula telah masuk ke dalam usia angkatan kerja walaupun seharusnya masih ada yang

bersekolah dan tidak ada satupun responden yang berusia tidak produktif atau

berusia lebih dari 64 tahun, dari seluruh responden yang telah berusia produktif

tersebut pula dapat dklasifikasikan kembali tukang ojek yang telah berkeluarga dan

belum berkeluarga serta dari hasil penelitian juga diketahui terdapat 2 responden

masih berusia belum produktif, 2 responden tersebut juga masih berstatus sebagai

pelajar dan memang belum wajib untuk mencari nafkah karena masih berusia wajib

belajar, dari hasil penelitian diketahui salah satu alasan mereka bekerja menjadi

tukang ojek dikarenakan mereka ingin membantu keuangan keluarganya yang

menurut mereka masih merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup hanya

dengan mengharapkan penghasilan dari sang ayah sehingga mereka memilih selain

bersekolah juga bekerja menjadi tukang ojek. Dari penghasilan yang diperoleh dari

Page 70: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

70

mengojek kebutuhan pertama yang mereka penuhi ialah untuk biaya sekolah, baru

sisanya diberikan kepada orang tua mereka masing-masing.

2. Status Responden

Dari Tabel 14, Mengenai Komposisi Umur Responden, dapat pula dilihat lebih lanjut

rincian status responden di dalam keluarga di Kelurahan Sukarame Kecamatan

Sukarame Kota Bandar Lampung Tahun 2010 pada Tabel 15, sebagai berikut:

Tabel 15. Jumlah Responden Berdasarkan Status di Dalam Keluarga

No Status Responden Jumlah

Responden

Persentase

(%)

1. Kepala Keluarga 39 79,60

2. Anak 10 20,40

Jumlah 49 100,00

Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2010

Berdasarkan Tabel 15, dapat diketahui bahwa jumlah responden yang berstatus

sebagai kepala keluarga adalah 39 responden atau 79,60% dan seluruh responden

yang telah berstatus sebagai kepala keluarga berdasarkan, Tabel 10 seluruhnya telah

berusia produktif. Hal tersebut tentunya berpengaruh terhadap pandangan responden

terhadap fungsi dari sebuah pekerjaan, dimana setiap orang yang telah berkeluarga

apalagi seorang kepala keluarga berkewajiban untuk menafkahi keluarganya

tentunya dari jenis pekerjaan yang telah dijalaninya termasuk tukang ojek yang telah

berkeluarga. Hal ini tentunya menandakan bahwa sudah pasti seluruh penghasilan

yang didapat dari mengojek digunakan sepenuhnya untuk membiayai hidup

keluarganya. Sedangkan sisanya 10 responden atau 20,40% berstatus sebagai anak

di dalam keluarga maka penghasilan yang diperoleh tidak sepenuhnya untuk

membiayai hidup keluarganya tetapi cenderung untuk membiayai dirinya sendiri

sehingga tidak meminta uang dari orang tuanya dan responden yang mesih berstatus

Page 71: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

71

sebgai pelajar, penghasilan yang mereka peroleh digunakan untuk memenuhi

keperluan sekolah sehingga untuk membeli buku tidak lagi meminta kepada orang

tuanya selain itu juga digunakan untuk menambah uang jajan, baru kemudian sisanya

diberikan kepada orang tuanya guna menambah pemasukan keluarga. Berdasarkan

data tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar penduduk yang

bekerja sebagai tukang ojek yaitu sebanyak 39 responden berstatus sebagai kepala

keluarga.

3. Jenis Pekerjaan Responden

Kemudian Untuk lebih jelasnya mengenai pekerjaan responden sebelum bekerja

sebagai tukang ojek dapat dilihat pada Tabel 16, berikut ini.

Tabel 16. Jumlah Responden Menurut Jenis Pekerjaan Sebelum Bekerja Menjadi

Tukang Ojek

Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2010

Berdasarkan Tabel 16 tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar

responden bekerja sebagai buruh sebelum bekerja menjadi tukang ojek Pilihan

penduduk untuk bekerja sebagai buruh ini tentunya bukan tanpa alasan, adanya

banyak hal yang melatarbelakanginya tapi yang salah satunya adalah adanya

kesempatan untuk bekerja sebagai buruh seperti berdirinya pabrik-pabrik di

Kelurahan Sukarame seperti pabrik roti dan kerupuk walaupun tentunya banyak lagi

penunjang yang berpengaruh terhadap pemilihan jenis pekerjaan bagi setiap

responden selain itu alasan yang tak kalah mendukung adalah rendahnya tingkat

No

Jenis Pekerjaan

Jumlah

Responden

Persentase

(%)

1. Buruh 31 63,27

2. Supir 5 10,20

3. Tidak bekerja 10 20,41

4. Penjual Nasi Goreng 1 2,04

5. Kuli Pasar 1 2,04

4. Tukang Parkir 1 2,04

Jumlah 49 100

Page 72: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

72

pendidikan responden. Sehingga mau tidak mau mereka harus bekerja di sektor

informal karena sektor informal dapat menyerap tenaga kerja walaupun dengan

tingkat pendidikan formal yang rendah. Dari jenis pekerjaan responden sebelum

bekerja menjadi tukang ojek pada pembahasan selanjutnya akan dibahas mengenai

kategori pekerjaan mengojek seperti pada uraian berikutnya.

4. Kategori Pekerjaan Responden

Berikut tabel yang menjelaskan mengenai Kategori pekerjaan ojek pada responden

dapat dilihat pada Tabel 17 di bawah ini.

Tabel 17. Jumlah Responden Menurut Kategori Pekerjaan

No Kategori Pekerjaan Jumlah

Responden

Persentase

(%)

1 Tukang ojek sebagai pekerjaan pokok 8 16,32

2 Tukang ojek sebagai pekerjaan sampingan 41 83,68

Jumlah 49 100

Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2010

Dari Tabel 17, di atas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 41 responden yang bekerja

sebagai tukang ojek atau 83,68% menjadikan pekerjaan mengojek sebagai pekerjaan

sampingannya. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa Pekerjaan sebagai tukang

ojek sebagian besar dijadikan pekerjaan sampingan oleh responden. Hal tersebut

kemungkinan dikarenakan bahwa sebagian besar dari responden masih merasa

pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan pokok mereka masih belum mencukupi

untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga responden yang telah berkeluarga Hal ini

tentunya menandakan bahwa sudah pasti seluruh penghasilan yang didapat dari

mengojek digunakan sepenuhnya untuk membiayai hidup keluarganya. sedangkan

berdasarkan hasil penelitian bagi responden yang belum berkelurga pekerjaan

sebagai tukang ojek maka penghasilan yang diperoleh tidak sepenuhnya untuk

membiayai hidup keluarganya tetapi cenderung untuk membiayai dirinya sendiri

Page 73: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

73

sehingga tidak meminta uang dari orang tuanya dan responden yang masih berstatus

sebgai pelajar, penghasilan yang mereka peroleh digunakan untuk memenuhi

keperluan sekolah sehingga untuk membeli buku tidak lagi meminta kepada orang

tuanya selain itu juga digunakan untuk menambah uang jajan, baru kemudian sisanya

diberikan kepada orang tuanya guna menambah pemasukan keluarga. Selain alasan

mendasar tersebut pembahasan lebih lanjut pada pembahasan hasil penelitian.

Dari Tabel 17 di ketahui bahwa sebanyak 8 responden atau 16,32% menjadikan

pekerjaan mengojek sebagai pekerjaan pokoknya. Hal tersebut ternyata tidak sama

dengan Tabel 16 yang menunjukkan bahwa sebelum bekerja menjadi tukang ojek,

sebanyak 10 responden belum memiliki pekerjaan. Namun, dari hasil penelitian

diketahui bahwa ternyata selain memiliki dua pekerjaan, ada beberapa responden

yang memiliki lebih dari 2 pekerjaan sekaligus sehingga dari hasil wawancara

diketahui bahwa ternyata hanya 8 responden mengakui bahwa pekerjaan sebagai

tukang ojek merupakan pekerjaan pokoknya.

5. Etnis Responden

Berdasarkan hasil penelitian, etnis atau suku bangsa Penduduk yang bekerja di sektor

informal sebagai tukang ojek, dapat dilihat pada Tabel 18 berikut :

Tabel 18. Jumlah Responden Menurut Etnis

No

Jenis Etnis

Jumlah

Responden

Persentase

(%)

1. Jawa 24 48,97

2. Lampung 17 14,29

3. Sunda 6 12,25

4. Palembang 7 14,28

5. Aceh 3 6,12

6. Padang 2 4,09

Jumlah 49 100 Sumber : Hasil Penelitian tahun 2010

Page 74: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

74

Kebaradaan Tabel 18 tersebut, tidak untuk dibahas lebih jauh tentang etnis penduduk

yang bekerja sebagai tukang ojek apalagi mendiskriminasikan salah satu suku yang

dominan maupun tidak dominan dalam etnis responden, tetapi hanya untuk

menggambarkan bahwa sebanyak 24 orang atau 48,97% Penduduk yang bekerja di

sektor informal sebagai tukang ojek di Kelurahan Sukarame Kecamatan Sukarame

Kota Bandar Lampung adalah beretnis Jawa hal tersebut kemungkinan dikarenakan

responden sebagian besar merupakan para pendatang dari Pulau Jawa yang menetap

di Kelurahan Sukarame baik sejak dulu yang sekarang telah dihuni responden

maupun pendatang yang baru menetap di Kelurahan Sukarame. Selain Etnis Jawa,

Etnis lain responden diantaranya Lampung yang merupakan penduduk yang

jumlahnya cukup dominan setelah penduduk beretnis Jawa di wilayah ini hal

dikarenakan penduduk beretnis Lampung merupakan penduduk Asli Kelurahan

Sukarame selain itu terdapat juga Etnis Aceh, Sunda, Pelembang, dan Padang.

D. Deskripsi Dan Pembahasan Faktor-Faktor Penyebab Penduduk Bekerja di

Sektor Informal Sebagai Tukang Ojek

1. Tingkat Pendidikan Tukang Ojek

Tingkat pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Jenjang Pendidikan

formal yang ditempuh oleh tukang ojek yang diperoleh seseorang melalui bangku

sekolah yaitu: SD, SMP, SMA/SMK, dan Perguruan Tinggi. Adapun penggolongan

yang berkenaan dengan tingkat pendidikan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Tidak Tamat Sekolah

b. Tamat SD

c. Tamat SMP

d. Tamat SMA

e. Tamat Perguruan Tinggi

Page 75: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

75

Tingkat Pendidikan responden digolongkan menjadi :

a. Pendidikan rendah : Jika tidak tamat/tamat SD, SMP/Mts atau

Sederajat

b. Pendidikan menengah : Jika tidak tamat/tamat SMA/SMK/MA atau

Sederajat

c. Pendidikan tinggi : Jika tidak tamat/tamat Akademik/ Perguruan

Tinggi atau Sederajat

Untuk lebih jelasnya mengenai tingkat pendidikan Responden dapat dilihat pada

Tabel 19 di bawah ini.

Tabel 19. Tingkat Pendidikan Responden

No Tingkat Pendidikan Jumlah

Responden

Persentase

(%)

1. Rendah 38 77,56

2. Menengah 11 22,44

Jumlah 49 100

Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2010

Dari Tabel 19 di atas, dapat dijelaskan bahwa sebanyak 38 responden atau 77,56%

responden berpendidikan rendah. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa tingkat

pendidikan penduduk yang bekerja di sektor informal sebagai tukang ojek

berpendidikan rendah. Hal tersebut dikarenakan rendahnya pemahaman responden

akan pentingnya pendidikan dimana dengan pendidikan formal yang tinggi peluang

untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik akan semakin besar, tapi selain faktor

dari dalam diri sebagian besar responden mengaku bahwa mereka tidak melanjutkan

pendidikan dikarenakan ketiadaan biaya, sehingga mereka terpaksa putus sekolah.

Rendahnya tingkat pendidikan yang dimiliki responden di Kelurahan Sukarame

menyebabkan mereka harus memasuki lapangan kerja sektor informal yaitu lapangan

Page 76: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

76

kerja yang tidak memerlukan pendidikan yang tinggi dan keterampilan yang khusus

serta rendahnya tingkat pendidikan juga berpengaruh pada wawasan dalam

menguasai lingkungannya, hal ini sesuai dengan pendapat Ahmad Muri Yusuf (1989:

9) bahwa individu dengan pendididkan yang terbatas, seperti tidak tamat sekolah

dasar atau tidak pernah sekolah akan mempunyai wawasan yang sangat terbatas

dalam menguasai ligkungannya, ,mereka kurang mampu memikirkan hidup layak

dan daya abstraknya yang terbatas dan sikap mental yang terikat oleh kesederhanaan.

Tingkat pendidikan dengan profesi tukang ojek sangatlah jelas karena untuk

berprofesi sebagi tukang ojek tidak diperlukan suatu keterampilan yang khusus atau

pendidikan yang tinggi, cukup dengan pendidikan rendah seseorang dapat berprofesi

sebagai tukang ojek. Seperti pada penelitian diketahui bahwa ternyata dari 49

responden terdapat 2 responden yang masih berstatus sebagai pelajar Sekolah

Menengah Pertama, hal tersebut membuktikan bahwa tingkat pendidikan bukan

merupakan syarat utama untuk dapat bekerja menjadi tukang ojek. Namun, tentunya

diharapkan 2 responden yang masih berusia wajib belajar tersebut kedepannya dapat

melanjutkan jenjang pendidikan mereka ke jenjang yang lebih tinggi sehingga

tentunya akan memberikan kesempatan yang lebih besar bagi mereka untuk dapat

memperoleh pekerjaan yang lebih layak dan memperbaiki taraf hidup sehingga tidak

lagi seperti beberapa tukang ojek lain yang putus sekolah.

Berikut merupakan Tabel 20, yaitu responden yang menyatakan bahwa faktor

Rendahnya tingkat pendidikan yang dimiliki merupakan penyebab responden bekerja

sebagai tukang ojek.

Page 77: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

77

Tabel 20. Faktor Rendahnya Tingkat Pendidikan Menyebabkan Responden

Bekerja Di Sektor Informal Sebagai Tukang Ojek

No

Persepsi responden terhadap

tingkat pendidikan menyebabkan

bekerja sebagai tukang ojek

Jumlah

responden

Persentase

(%)

1. Ya 38 77,56

2. Tidak 11 22,46

Jumlah 49 100

Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2010

Dari Tabel 20, dapat dilihat 38 responden atau 77,56% memilih alternatif jawaban

”Ya”. Berdasarkan data tersebut dapat dinyatakan bahwa 38 responden atau lebih

dari 75% Responden menganggap pilihan untuk bekerja menjadi tukang ojek

memang dikarenakan rendahnya tingkat pendidikan yang mereka miliki sehingga

dapat disimpulkan bahwa faktor rendahnya tingkat pendidikan menyebabkan

responden memilih bekerja pada sektor informal sebagai tukang ojek di Kelurahan

Sukarame Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung Tahun 2010.

2. Peluang Lapangan Pekerjaan

Lapangan Pekerjaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebuah keadaan

dimana menunjukkan tersedianya sebuah pekerjaan. Pengukuran tingkat perolehan

lapangan pekerjaan dalam penelitian ini dilakukan pengukuran dengan menggunakan

prosedur pengukuran indeks yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat atau

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial, dalam

hal ini yaitu pendapat atau anggapan tukang ojek terhadap peluang lapangan

pekerjaan. Melalui pengukuran ini, peneliti dapat membagi respondennya ke dalam

urutan ranking atas dasar sikap dan persepsinya pada obyek atau tindakan tertentu

dalam hal ini mengenai ketersediaan peluang lapangan pekerjaan. Pada panduan

wawancara mengenai lapangan pekerjaan ini terdiri dari 5 pertanyaan dengan rincian

4 pertanyaan dengan masing-masing pertanyaan terdiri dari 2 pilihan jawaban dan 1

Page 78: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

78

pertanyaan dengan jawaban mutlak. Untuk pertanyaan berpilihan pengukuran

dilakukan dengan memberikan skor pada masing-masing pilihan jawaban seperti

sebagai berikut :

a. Untuk responden yang menjawab pilihan jawaban A : Diberi skor 2

b. Untuk responden yang menjawab pilihan jawaban B : Diberi skor 1

Dengan rincian keseluruhan jawaban responden sebagai berikut :

a. Skor tertinggi : Apabila responden menjawab seluruh pertanyaan dengan

pilihan jawaban A dengan skor 8

b. Skor terendah : Apabila responden menjawab seluruh pertanyaan dengan

pilihan jawaban C dengan skor 4

Kemudian dari penjabaran di atas dapat di ketahui kriteria penilaian variabel tersedia

peluang lapangan pekerjaan sebagai berikut:

a. Tersedia : Apabila jumlah skor hasil jawaban lebih dari dari 6

b. Tidak Tersedia : Apabila jumlah skor hasil jawaban atau sama dengan 6

Dari Penelitian diketahui bahwa seluruh responden sebanyak 49 orang atau 100%

responden berpendapat bahwa pekerjaan sebagai tukang ojek tersedia karena adanya

peluang lapangan pekerjaan menjadi tukang ojek Berdasarkan data tersebut, dapat

dinyatakan bahwa seluruh penduduk yang bekerja di sektor informal sebagai tukang

ojek menganggap bahwa ketersediaan peluang lapangan pekerjaan sebagai tukang

ojek tersebut memang ada. Kelurahan Sukarame merupakan salah satu wilayah di

Kecamatan Sukarame yang sedang berkembang, dibangunnya tempat-tempat

perdagangan, pendidikan dan juga kesehatan memberikan dampak wilayah ini

semakin berkembang diikuti juga dengan berkembangnya wilayah pemukiman

diantaranya perumahan mulai dari perumahan elite sampai yang sangat sederhana

dibangun di Kelurahan ini. Pembangunan perumahan pada Kelurahan Sukarame

Page 79: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

79

terpusat pada sebuah wilayah dengan pintu utama melalui Jalan Karimun Jawa, jalan

ini tidak dilalui oleh kendaraan umum sehingga kemudian membuka peluang untuk

terbentuknya lapangan pekerjaan baru yaitu sebagai tukang ojek. Hal tersebut

tentunya berdampak sangat baik, selain memperluas kesempatan kerja bagi

penduduk tentunya juga membantu mengurangi angka pengangguran yang juga akan

berdampak positif untuk mengurangi tindak kriminalitas yang disebabkan oleh

pengangguran.

Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan responden, maka diketahui responden

yang menyatakan bahwa faktor tersedia peluang lapangan pekerjaan sebagai tukang

ojek menyebabkan responden bekerja di sektor informal sebagai tukang ojek seluruh

responden yaitu sebanyak 49 responden memilih alternatif memilih alternatif

jawaban ”Ya” sedangkan tidak ada seorang responden pun yang menyatakan bahwa

ketersediaan lapangan pekerjaan sebagai tukang ojek tidak menyebabkan responden

bekerja menjadi tukang ojek. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa tersedianya

peluang lapangan pekerjaan sebagai tukang ojek merupakan faktor yang

menyebabkan penduduk bekerja di sektor informal sebagai tukang ojek di Kelurahan

Sukarame Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung Tahun 2010.

3. Tingkat Pendapatan

Pendapatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jumlah keseluruhan

pendapatan yang diperoleh Responden atas jenis pekerjaan diluar dari pekerjaan

sebagai tukang ojek yang dilakukan dalam waktu satu bulan dan dihitung dengan

nilai rupiah. Pada panduan wawancara mengenai tingkat pendapatan terdapat 6

pertanyaan.

Penentuan kriteria pendapatan dalam penelitian ini dilihat dengan mengetahui

pendapatan dari keseluruhan responden yang kemudian dirata-ratakan. Dari hasil

Page 80: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

80

penelitian kemudian dapat diketahui jumlah keseluruhan pendapatan dari 47

responden apabila dijumlahkan diperoleh pendapatan sebesar Rp.35.485.000,-

kemudian dari jumlah keseluruhan pendapatan tersebut dihitung rata-ratanya dengan

dibagi jumlah keseluruhan responden sehingga diperoleh rata-rata pendapatan

Rp.755.000,-.

Selanjutnya kriteria yang digunakan adalah Pendapatan dinyatakan tinggi apabila

pendapatan orang tua lebih dari rata-rata pendapatan keseluruhan responden,

sedangkan pendapatan dinyatakan rendah apabila pendapatan Responden kurang dari

atau sama dengan rata-rata pendapatan keseluruhan responden.

Dalam penelitian ini setelah peneliti menghitung rata-rata keseluruhan pendapatan

responden maka diperoleh kriteria :

a. Pendapatan dinyatakan di atas rata-rata apabila jumlah pendapatan yang

diperoleh tukang ojek di atas rata-rata pendapatan keseluruhan tukang ojek yaitu

sebesar Rp.755.000,- per bulan

b. Pendapatan dinyatakan di bawah rata-rata apabila jumlah pendapatan yang

diperoleh tukang ojek di bawah atau sama dengan rata-rata pendapatan

keseluruhan tukang ojek yaitu sebesar Rp.755.000,- per bulan

Berikut merupakan Tabel 21 mengenai pendapatan Responden yang bekerja di

sektor informal sebagai tukang ojek di Kelurahan Sukarame :

Tabel 21. Pendapatan Responden di Luar dari Pekerjaan Sebagai Tukang Ojek

No Pendapatan Jumlah

Responden

Persentase

(%)

1 Pendapatan di bawah atau sama dengan

rata-rata Rp.755.000,- 39 82,98

2 Pendapatan di atas rata-rata Rp.755.000,- 8 17,02

Jumlah 47 100

Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2010

Page 81: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

81

Dari Tabel 21 di atas, dapat diketahui bahwa responden yang bekerja sebagai tukang

ojek tergolong berpendapatan di bawah rata-rata pendapatan keseluruhan tukang ojek

yaitu sebanyak 39 responden atau 82,98 %. Dengan demikian dapat dinyatakan

bahwa sebagian besar penduduk yang bekerja di sektor informal sebagai tukang ojek

berpendapatan di bawah rata-rata dari keseluruhan tukang ojek. Padahal, pendapatan

merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan kelangsungan pemenuhan

kebutuhan sebuah keluarga. Dengan tingkat penghasilan di bawah rata-rata tersebut

merupakan sebuah tuntutan kepada responden untuk bisa terus memenuhi kebutuhan

keluarganya apalagi bagi responden yang telah berkeluarga salah satu alternatifnya

adalah dengan mencari pekerjaan sampingan diluar dari pekerjaan pokoknya, itulah

sebabnya banyak responden yang ternyata menjadikan pekerjaan mengojek sebagai

pekerjaan sampingannya karena untuk menambah pendapatan dari pekerjaan

pokoknya agar kebutuhan hidup keluarga dapat senantiasa terpenuhi. Namun,

responden yang menjadikan pekerjaan tukang ojek sebagai pekerjaan sampingannya

apabila ingin memperoleh pendapatan yang lebih, harus mampu bersaing dengan

tukang ojek lainnya, sebagaimana diketahui tingkat persaingan sangat ketat

dikarenakan banyaknya jumlah penduduk yang bekerja tukang ojek yang tidak

seimbang dengan banyaknya jumlah penumpang.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa masih ada beberapa responden yang

menjadikan pekerjaan mengojek untuk menambah pendapatan namun, tidak

sebanding dengan curahan jam kerja mereka yang masing rendah. Dimulai dengan

curahan jam kerja paling rendah hanya sebanyak 3 jam dan paling banyak 10 jam

untuk responden yang menjadikan pekerjaan mengojek sebagai pekerjaan sampingan

mereka, itupun terkadang menurut pengakuan responden mengojek tidak dilakukan

setiap hari karena alasan menyisihkan waktu pula untuk bersama keluarga juga untuk

beristirahat, padahal untuk dapat memperoleh pendapatan lebih banyak tentunya

Page 82: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

82

harus diimbangi juga dengan curahan jam kerja yang tinggi sehingga hasil yang

diperolehpun dapat lebih meningkat.

Selain itu responden yang menjadikan tukang ojek sebagai pekerjaan pokoknya pun

dari hasil penelitian diketahui beberapa responden memiliki pekerjaan sampingan

selain mengojek hal tersebut dikarenakan berdasarkan pengakuan mereka

pendapatan yang diperoleh dari mengojek belum dapat mencukupi kebutuhan hidup

mereka sehingga tetap harus mencari pekerjaan tambahan untuk memenuhi

kebutuhan hidup mereka dan keluarga. Bahkan dari hasil penelitian dikathui bahwa

adapula dari responden yang memiliki pekerjaan lebih dari dua karena menurut

responden pekerjaan pokok dan pekerjaan mengojek saja belum dapat memenuhi

kebutuhan hidup yang tidak hanya kebutuhan pokok seperti sandang, pangan dan

tempat tinggal namun juga untuk dapat pula memenuhi kebutuhan akan pendidikan

dan kesehatan.

Dari Tabel 21 dicantumkan hanya sebanyak 47 responden saja, hal tersebut karena

sebanyak 2 responden yang belum berstatus sebagai pelajar, dengan kata lain bahwa

masih berusia wajib belajar, belum memiliki pekerjaan sampingan selain menjadi

tukang ojek sehingga tidak memiliki pendapatan selain dari pekerjaan sebagai tukang

ojek. Keputusan 2 responden yang berstatus sebagai pelajar tersebut dengan bekerja

menjadi tukang ojek oleh karena untuk memenuhi kebutuhan sekolah sehingga tidak

merepotkan dan membebani orang tua, selain itu digunakan juga untuk menambah

uang jajan mereka dan sisanya untuk membantu keuangan keluarga.

Berikut Tabel 22, merupakan pendapat responden yang menyatakan bahwa faktor

keinginan untuk menambah pendapatan merupakan faktor penyebab responden

bekerja di sektor informal sebagai tukang ojek.

Page 83: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

83

Tabel 22. Faktor Keinginan Untuk Menambah Pendapatan Menyebabkan

Responden Bekerja Sebagai Tukang Ojek.

No Keinginan untuk menambah

pendapatan

Jumlah

Responden

Persentase

(%)

1 Ya 41 83,68

2 Tidak 8 16,32

Jumlah 49 100

Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2010

Dari Tabel 22, dapat dilihat bahwa 41 responden (83,68%) memilih alternatif

jawaban “Ya”. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden

menjawab mereka bekerja sebagai tukang ojek memang karena memiliki pendapatan

yang di bawah rata-rata dari pendapatan tukang ojek lain sehingga kemudian untuk

menambah pendapatan mereka memilih bekerja menjadi tukang ojek. Pendapatan di

bawah rata-rata yang dimaksud tentunya pendapatan yang responden peroleh dari

pekerjaan pokok mereka selain menjadi tukang ojek. Dari hasil penelitian diketahui

bahwa sebanyak 41 responden menjadikan pekerjaan mengojek sebagai pekerjaan

sampingan mereka hal tersebut dilakukan guna untuk menambah pendapatan mereka

sehingga kebutuhan hidup dapat terpenuhi.

Dari jawaban yang diberikan kepada responden dapat diketahui bahwa pendapatan

yang masih di bawah rata-rata dengan kebutuhan hidup yang tinggi tentunya akan

menimbulkan kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan hidup keluarga, dan sebanyak

83,68% responden menyatakan bahwa mereka mengalami kesulitan dalam

memenuhi kebutuhan keluarganya, sehingga karena pendapatan yang di bawah rata-

rata dari pekerjaan pokok tersebutlah menjadi faktor yang menyebabkan responden

bekerja sebagai tukang di Kelurahan Sukarame Kecamatan Sukarame Kota Bandar

Lampung Tahun 2010 dengan tujuan untuk dapat menambah pundi-pundi keuangan

tukang ojek guna memenuhi kebutuhan hidup keluarga tukang ojek.

Page 84: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

84

Dari Tabel 22 pula dapat dijelaskan bahwa sebanyak 8 responden bekerja menjadi

tukang ojek bukan berkeinginan untuk menambah pendapatan, karena memang

pekerjaan tukang ojek merupakan pekerjaan pokok mereka. Namun, dari hasil

wawancara dikatahui bahwa ternyata dari 8 responden sebanyak 6 responden

memiliki pekerjaan sampingan lain, selain menjadi tukang ojek oleh karena

pekerjaan mengojek saja belum dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Sedangkan, sisanya sebanyak 2 responden memang tidak memiliki pekerjaan lain

sebagai tukang ojek karena pendapatan yang diperoleh dari mengojek dirasa cukup

untuk dapat memenuhi biaya sekolah responden tersebut yang memang masih

berstatus sebagai pelajar selain itu tidak ada kewajiban bagi mereka untuk menafkahi

keluarga.

4. Waktu Luang

Waktu Luang yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebuah keadaan dimana

seseorang memiliki waktu senggang diluar dari pekerjaan pokoknya sehingga

menyebabkan seseorang bekerja menjadi tukang ojek. Pengukuran pada variabel ini

dilakukan pengukuran dengan menggunakan prosedur pengukuran indeks yang

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat atau persepsi seseorang atau sekelompok

orang tentang kejadian atau gejala sosial, dalam hal ini yaitu pendapat atau anggapan

tukang ojek terhadap keputusannya untuk mengisi waktu luangnya sesuai dengan

pandangannya. Melalui pengukuran ini, peneliti dapat membagi respondennya ke

dalam urutan ranking atas dasar sikap pada obyek atau tindakan tertentu dalam hal

ini mengenai sikapnya untuk mengisi waktu luang dengan bekerja sebagai tukang

ojek. Pada panduan wawancara mengenai mengisi waktu luang terdiri dari 4

pertanyaan dengan rincian 3 pertanyaan dengan masing-masing pertanyaan terdiri

dari 2 pilihan jawaban dan 1 pertanyaan dengan jawaban mutlak. Untuk pertanyaan

Page 85: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

85

berpilihan pengukuran dilakukan dengan memberikan skor pada masing-masing

pilihan jawaban seperti sebagai berikut :

a. Untuk responden yang menjawab pilihan jawaban A : Diberi skor 2

b. Untuk responden yang menjawab pilihan jawaban B : Diberi skor 1

Dengan rincian keseluruhan jawaban responden sebagai berikut :

a. Skor tertinggi : Apabila responden menjawab seluruh pertanyaan dengan

pilihan jawaban A dengan skor 8

b. Skor terendah : Apabila responden menjawab seluruh pertanyaan dengan

pilihan jawaban C dengan skor 4

Kemudian dari rincian tersebut dapat ditarik kesimpulan mengenai kriteria penilaian

variabel mengisi waktu luang yaitu sebagai berikut :

a. Mengisi waktu luang : Apabila jumlah skor hasil jawaban > dari 6

a. Tidak Mengisi waktu luang : Apabila jumlah skor hasil jawaban ≤ atau

sama dengan 6

Berikut merupakan Tabel 23, yaitu responden yang menyatakan bahwa responden

memiliki waktu luang diluar dari pekerjaan pokok sehingga memanfaatkannya untuk

bekerja sebagai tukang ojek.

Tabel 23. Jumlah Responden Atas Pilihan Bekerja Berdasarkan Waktu Luang

dari Pekerjaan Pokoknya.

No Pilihan Responden Berdasarkan

Waktu Luang

Jumlah

Responden

Persentase

(%)

1. Mengisi waktu luang (skor > 6) 41 83,68

2. Tidak Mengisi waktu luang (skor ≤ 6) 8 16,32

Jumlah 49 100

Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2010

Berdasarkan Tabel 23, dapat dijelaskan bahwa sebanyak 41 orang atau 83,68 %

responden memiliki waktu luang diluar pekerjaan pokoknya dan 8 tukang ojek atau

Page 86: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

86

16,32% responden menjawab tidak memiliki waktu luang diluar pekerjaan pokok

Berdasarkan data tersebut, dapat dinyatakan bahwa sebagian besar tukang ojek

memiliki waktu luang diluar dari pekerjaan pokoknya. Hal ini dikarenakan curahan

waktu kerja pekerjaan pokok responden tidak banyak dan ada pula yang justru

curahan jam kerja dari pekerjaan pokok tidak menentu. Hal tersebut sesuai dengan

data hasil penelitian yang menyebutkan bahwa 39 responden sebelum bekerja

menjadi tukang ojek memang telah memiliki pekerjaan. Hal ini masih berkaitan

dengan faktor pendapatan, bahwa selain alasan karena rendahnya pendapatan,

penduduk juga bekerja menjadi tukang ojek karena memiliki waktu luang dari

pekerjaan pokok mereka masing-masing yang kemudian diisi dengan bekerja sebagai

tukang ojek. Untuk lebih jelasnya mengenai jawaban responden yang menyatakan

bahwa faktor mengisi waktu luang merupakan penyebab responden bekerja sebagai

tukang, dapat dilihat pada Tabel 24 di bawah ini.

Tabel 24. Faktor Mengisi Waktu Luang yang Menyebabkan Responden Bekerja

Sebagai Tukang Ojek.

Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2010

Dari Tabel 24, dapat dilihat bahwa sebanyak 83,68% responden memilih alternatif

jawaban “Ya”. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ketersediaan waktu luang

responden dari pekerjaan pokok merupakan faktor yang menyebabkan responden

memilih mengisi waktu luangnya dengan bekerja sebagai tukang di Kelurahan

Sukarame Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung Tahun 2010. Hal tersebut

sesuai dengan jawaban dari responden sebanyak 83,68% memilih mengisi waktu

luangnya dengan bekerja sebagai tukang ojek.

No

Persepsi responden dalam mengisi

waktu luang dengan menjadi

tukang ojek

Jumlah

Responden

Persentase

(%)

1. Ya 41 83,68

2. Tidak 8 16,32

Jumlah 49 100

Page 87: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

87

5. Lingkungan Sosial Tukang Ojek yang Mendukung

Lingkungan Sosial tukang ojek yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keadaan

atau kondisi sosial yang ada disekitar tukang ojek dilihat dari teman bergaul,

lingkungan rumah dan tetangga, seperti tetangga yang bekerja pada sektor formal,

sektor informal atau menganggur. Pengukurannya adalah dengan menggunakan

prosedur pengukuran indeks yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat atau

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial, dalam

hal ini yaitu pendapat atau anggapan tukang ojek terhadap mendukung atau tidaknya

lingkungan sosial dengan keputusannya untuk memilih bekerja sebagai tukang ojek.

Pada panduan wawancara mengenai lingkungan sosial terdiri dari 4 pertanyaan

dengan rincian 3 pertanyaan dengan masing-masing pertanyaan terdiri dari 2 pilihan

jawaban. Kemudian dilakukan pengukuran dengan memberikan skor pada masing-

masing pilihan jawaban seperti sebagai berikut :

a. Untuk responden yang menjawab pilihan jawaban A : Diberi skor 2

b. Untuk responden yang menjawab pilihan jawaban B : Diberi skor 1

Dengan rincian keseluruhan jawaban responden sebagai berikut :

a. Skor tertinggi : Apabila responden menjawab seluruh pertanyaan dengan

pilihan jawaban A dengan skor 8

b. Skor terendah : Apabila responden menjawab seluruh pertanyaan dengan

pilihan jawaban C dengan skor 4

Kemudian dari rincian tersebut dapat ditarik kesimpulan mengenai kriteria penilaian

sebagai berikut :

a. Lingkungan sosial mendukung responden untuk bekerja sebagai tukang ojek :

Apabila jumlah skor hasil jawaban > dari 6

Page 88: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

88

b. Lingkungan sosial kurang mendukung responden untuk bekerja sebagai

tukang ojek : Apabila jumlah skor hasil jawaban ≤ atau sama dengan 6

Untuk lebih jelasnya mengenai lingkungan sosial penduduk yang bekerja di sekor

informal sebagai tukang ojek di Kelurahan Sukarame dapat dilihat pada Tabel 25 di

bawah ini:

Tabel 25. Lingkungan Sosial Responden

No Lingkungan Sosial Jumlah

Responden

Persentase

(%)

1. Lingkungan Mendukung (skor > 6) 43 87,76

2. Lingkungan Kurang Mendukung

(skor ≤ 6) 6 12,24

Jumlah 49 100

Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2010

Berdasarkan Tabel 25, bahwa lingkungan sosial tukang ojek yang dilihat dari teman

bergaulnya atau tetangganya diketahui dari 49 responden sebanyak 43 responden

atau 87,76 % responden berada pada lingkungan yang mendukung responden untuk

bekerja sebagai tukang ojek yaitu dengan teman bergaul ataupun tetangga yang

bekerja juga di sektor informal. Hal ini ternyata disebabkan karena sebagian besar

teman bergaul atau tetangga mereka juga bekerja di sektor informal bahkan lebih

cenderung bergaul dengan sesama tukang ojek saja dan mereka mengakui bahwa

teman bergaul mereka mempengaruhi untuk bekerja pula menjadi tukang ojek.

Seperti yang dikatakan Ari Gunawan (2000:60) bahwa perkembangan kepribadian

seseorang dapat dipengaruhi oleh lingkungan sosial tempat ia berada. Seperti halnya

dengan responden yang berada dilingkungan teman bergaul yang juga bekerja di

sektor informal.

Page 89: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

89

Untuk lebih jelasnya mengenai jawaban responden yang menyatakan bahwa faktor

lingkungan sosial Responden tukang ojek yang mendukung untuk bekerja di sektor

informal sebagai tukang ojek merupakan penyebab responden bekerja menjadi

tukang ojek, dapat dilihat pada Tabel 26 di bawah ini.

Tabel 26. Faktor Lingkungan Sosial Tukang Ojek yang Mendukung Merupakan

Penyebab Responden Bekerja di Sektor Informal Sebagai Tukang Ojek.

Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2010

Berdasarkan data dari Tabel 26, tersebut dapat dinyatakan bahwa mendukungnya

lingkungan sosial tukang ojek merupakan faktor yang menyebabkan penduduk

bekerja pada sektor informal sebagai tukang ojek di Kelurahan Sukarame Kecamatan

Sukarame Kota Bandar Lampung Tahun 2010. Hal tersebut dapat dilihat dari Tabel

26 dimana hampir mencapai 88% responden mengaku bahwa faktor lingkungan

sosial memepengaruhi mereka dan kemudian menyebabkan mereka bekerja menjadi

tukang ojek ditambah lagi tidak satupun responden yang menjawab bahwa faktor

lingkungan sosial tidak menyebabkan responden bekerja sebagai tukang ojek.

No

Persepsi Responden

Terhadap Lingkungan

Sosial Penyebab Bekerja

Menjadi Tukang Ojek

Jumlah

Responden

Persentase

(%)

1 Ya 43 87,76

2 Tidak 6 12,24

Jumlah 49 100

Page 90: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

90

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data dalam pembahasan, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor

penyebab penduduk bekerja di sektor informal sebagai tukang ojek di Kelurahan

Sukarame Kecamatan Sukarame yaitu :

1) Bahwa rendahnya tingkat pendidikan tukang ojek merupakan faktor penyebab

penduduk bekerja di sektor informal sebagai tukang ojek di Kelurahan Sukarame

Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung Tahun 2010. Dengan rician

sebanyak 38 responden atau 77,65% responden berpendidikan rendah, yaitu

responden yang tidak tamat pendidikan formal, tamat SD, SMP/Mts atau

sederajat.

2) Bahwa tersedianya peluang lapangan pekerjaan menjadi tukang ojek merupakan

faktor penyebab penduduk bekerja di sektor informal sebagai tukang ojek di

Kelurahan Sukarame Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung Tahun 2010.

Dengan rincian sebanyak 49 responden atau 100% berpendapat bahwa

ketersediaan lapangan pekerjaan sebagai tukang ojek disebabkan angkutan umum

yang tidak melewati jalan menuju perumahan.

3) Bahwa keinginan tukang ojek untuk menambah pendapatan karena pendapatan

tukang ojek di bawah rata-rata merupakan faktor penyebab penduduk bekerja di

sektor informal sebagai tukang ojek di Kelurahan Sukarame Kecamatan

Sukarame Kota Bandar Lampung Tahun 2010. Dengan rician sebanyak 39

Responden atau 82,98 % responden diketahui bahwa memiliki tingkat

Page 91: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

91

pendapatan tergolong dibawah rata-rata dari rata-rata pendapatan keseluruhan

tukang ojek yaitu sebesar Rp.755.000,-.

4) Bahwa mengisi waktu luang menjadi faktor yang menyebabkan penduduk

bekerja di sektor informal sebagai tukang ojek di Kelurahan Sukarame

Kecamatan Sukarame Kota Bandar lampung Tahun 2010. Dengan rician

sebanyak 41 Responden atau 83,68% responden memiliki waktu luang diluar

pekerjaan pokoknya. Hal ini dikarenakan curahan waktu kerja pekerjaan pokok

responden tidak banyak dan ada pula yang justru curahan jam kerja dari

pekerjaan pokok tidak menentu.

5) Bahwa lingkungan sosial yang mendukung merupakan faktor penyebab

penduduk bekerja di sektor informal sebagai tukang ojek di Kelurahan Sukarame

Kecamatan Sukarame Kota Bandar lampung Tahun 2010. Dengan rician

sebanyak 43 tukang ojek atau 87,76% responden berada pada lingkungan sosial

yang mendukung responden untuk bekerja sebagai tukang ojek. Lingkungan

sosial responden sebagian besar yaitu dengan teman bergaul ataupun tetangga

yang bekerja juga di sektor informal.

B. Saran

1) Bagi penduduk yang bekerja sebagai tukang ojek yang memiliki pendapatan di

bawah rata-rata dari pendapatan keseluruhan tukang ojek dengan curahan jam

kerja mengojek yang sedikit, diharapkan dapat lebih meningkatkan curahan jam

kerja mengojek, sehingga pendapatan akan semakin meningkat.

2) Bagi penduduk yang menjadikan pekerjaan sebagai tukang ojek sebagai

pekerjaan pokok dan apabila pendapatan yang diperoleh dari mengojek ternyata

belum dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, diharapkan untuk mencari

tambahan pendapatan dengan mencari pekerjaan sampingan sehingga dapat

meningkatkan pendapatan sehingga kebutuhan hidup dapat terpenuhi.

Page 92: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

92

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi. 2003. Psikologi Umum. Rineka Cipta. Jakarta.

Ahmad Muri Yusuf. 1999. Psikologi Sosial. Raja Grafindo. Jakarta.

Anonim. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta.

Anonim. 2000. Hasil Penelitian Lembaga Penelitian Tanah Bogor Tahun 1971.

Kutipan dari Badan Pertanahan Nasional Propinsi Kota Bandar Lampung.

Anonim. 2008. Monografi Kelurahan Sukarame Kecamatan Sukarame. Bandar

Lampung.

Anonim. 2009. Pengertian Ojek. www.wikipediaindonesia.org/wiki/ojek. Internet.

(29 November 2009, 13:15 WIB)

Anonim. 2010. Lapangan Pekerjaan. www.stroshunter.blogspot.com. Internet. (20

Januari 2010, 10:15 WIB)

Daldjoeni. 1992. Geografi Baru Organisasi Keruangan dalam Teori dan Praktek.

Alumni. Bandung.

Ari Gunawan. 2000. Psikologi Sosial. Alumni. Bandung.

Arief Sukadi Sadiman. 1993. Metode dan Analisis Penelitian Mencari Hubungan.

Erlangga. Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2003. Lampung Dalam Angka. Bandar Lampung.

Bambang Supomo. 2002. Penelitian Pendidikan. Bima Aksara. Jakarta.

Budiyono. 2003. Dasar-dasar Geografi Sosial. Buku Ajar. Universitas Lampung.

Bandar Lampung.

Dalyono. 2005. Psikologi Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta.

Emil Salim. 1984. Perencanaan Pembangunan dan Pemerataan Pendapatan. Inti

Idayu Press. Jakarta.

Page 93: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

93

Hadari Nawawi dan Mimi Martini. 1994. Penelitian Terapan. Gajah Mada

University Pers. Yogyakarta.

Hidayat Abdullah. 1991. Pekerjaan Sektor Informal (Dalam Kaitannya Dengan

Perkotaan). Rineka Cipta. Jakarta.

Husni Margaretta. 2000. Pengantar Ekonomi. FEUI. Jakarta.

Ida Bagus Mantra. 2003. Pengantar Studi Demografi. Pustaka Pelajar. Jakarta.

Joko Subagyo. 1997. Landasan Kependidikan. Rineka Cipata. Jakarta.

M.C Suprapti. 1990. Adaptasi Migrasi Musiman Terhadap Ligkungan Tempat

Tinggalnya (Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya). Depdikbud. Jakarta.

Moh. Pabundu Tika. 2005. Metode Penelitian Geografi. Bumi Aksara. Jakarta.

Nasution. 1995. Sosiologi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.

Nur Indrianto dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitan Bisnis. BPFE.

Yogyakarta.

Nursid Sumaatmadja. 1988. Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa

Keruangan. Alumni. Bandung.

Riduwan. 2006. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Alfabeta. Jakarta.

Ritongga. 2003. Pelajaran Ekonomi Untuk Kelas 2. Erlangga. Jakarta.

Rendra Surakhmad. 1994. Pengantar Klimatologi dan Meteorologi. Tarsito.

Bandung.

Sadono Sukirno. 2002. Pengantar Teori Ekonomi. Rajawali Pers. Jakarta.

Siswanto. 2003. Pekerjaan Sampingan. www.e-psikologi.com. Internet. (23 Februari

2010, 14:00 WIB)

Soemitro Djojohadikusumo. 2001. Ekonomi Makro dan Mikro. Bumi Aksara.

Jakarta.

Sofian Effendi. 1995. Metode Penelitian Survei. Pustaka LP3ES. Jakarta.

Subarjo. 2006. Meteorologi dan Klimatologi. Buku Ajar. Bandar Lampung. Unila.

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka

Cipta. Jakarta.

Sukadji. 2003. Mengisi Waktu Luang. www.anuarkim.com. Internet. (23 Februari

2010, 15:30 WIB)

Page 94: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

94

Sumadi dan Bambang Sumitro. 1989. Geografi Regional Indonesia. Buku Ajar.

FKIP. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Sumadi Suryabrata. 2002. Metodologi Penelitian. Pt. Grafindo. Jakarta.

Suryatna Rafi’i. 1995. Meteorologi dan Klimatologi. Angkasa. Bandung

Suseno Hardiyatmoko. Pertumbuhan Penduduk Indonesia. Rineka Cipta. Jakarta.

Triatmoko. 2007. Meluangkan Waktu Dengan Bekerja. www.freelance.blogspot.

com. Internet. (23 Februari, 15:00 WIB)

Wardiyatmoko. 1997. Geografi Untuk Sma Kelas 1. Erlangga. Bandung.

Yulmadia Yulir. 2004. Geografi. Bumi Aksara. Jakarta.

Page 95: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

95

Page 96: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

96

KISI-KISI PANDUAN WAWANCARA

VARIABEL INDIKATOR TINGKAT PENGUKURAN ITEM

SOAL

Tingkat

pendidikan

tukang ojek

a. Pendidikan

rendah

b. Pendidikan

menengah

c. Pendidikan

tinggi

a. Jika tidak tamat SD/SMP, tamat

SD,SMP/Mts, atau sederajat

b. Jika tidak SMA/ SMK/ MA, tamat

SMA/ SMK/ MA, atau sederajat

c. Jika tidak tamat PT, tamat akademik/

perguruan tinggi atau sederajat

1, 2, 3

Tersedia

peluang

lapangan

pekerjaan

a. Tersedia

b.Tidak tersedia

a. Apabila jumlah skor hasil jawaban >

dari 6

b. Apabila jumlah skor hasil jawaban

dari atau sama dengan 6

4, 5, 6, 7, 8

Tingkat

pendapatan

a. Di bawah

rata-rata

b. Di atas rata-

rata

a. Bila pendapatan > dari rata-rata

pendapatan keseluruhan tukang ojek

sebesar Rp.755.000,

b. Bila pendapatan atau sama dengan

rata-rata pendapatan keseluruhan

tukang ojek sebesar Rp.755.000,-

9, 10, 11,

12,13, 14

Mengisi

waktu luang

a. Mengisi waktu

luang

b. Tidak Mengisi

waktu luang

a. Apabila jumlah skor hasil jawaban >

dari 6

b. Apabila jumlah skor hasil jawaban

dari atau sama dengan 6

15, 16, 17,

18, 19

Lingkungan

sosial tukang

ojek yang

mendukung

a. Lingkungan sosial

mendukung

b. Lingkungan sosial

Kurang mendukung

a. Apabila jumlah skor hasil jawaban >

dari 6

b. Apabila jumlah skor hasil jawaban

dari atau sama dengan 6

20, 21, 22,

23

Page 97: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

97

PANDUAN WAWANCARA PENELITIAN

JUDUL : Faktor-Faktor Penyebab Penduduk Bekerja di Sektor

Informal Sebagai Tukang Ojek di Kelurahan Sukarame

Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung Tahun 2010

PETUNJUK : Mohon Dijawab Sesuai Dengan Keadaan Sebenarnya.

I. Identitas Responden

Nama : .............................................................................

Umur : .............................................................................

Etnis : .............................................................................

Alamat sekarang : ..........................................................……….......

A. Tingkat Pendidikan Tukang Ojek

1. Apakah anda pernah menempuh pendidikan formal?

a. Pernah

b. Tidak Pernah

2. Jika pernah, apakah pendidikan formal terakhir yang anda tempuh?

a. SD, SMP/MTs atau sederajat

b. SMA/SMK/MA atau sederajat

c. Akademik/Perguruan Tinggi atau sederajat

d. Tidak Tamat, (sebutkan jenjangnya)..........................

3. Apakah dengan pendidikan formal yang anda tempuh tersebut menjadi alasan

anda sehingga bekerja menjadi tukang ojek?

a. Ya

b. Tidak

B. Tersedia Peluang Lapangan Pekerjaan

4. Sebelum bekerja menjadi tukang ojek, apakah anda telah memiliki pekerjaan?

a. Ya

b. Tidak

5. Jika Ya, apakah jenis pekerjaan anda?

Jawab: ...........................................................

Page 98: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

98

6. Bagaimanakah menurut anda, dalam memperoleh pekerjaan ketika anda belum

bekerja menjadi tukang ojek?

a. Sulit

b. Tidak Sulit

7. Menurut anda, apakah peluang pekerjaan menjadi tukang ojek dikarenakan tidak

adanya angkutan umum yang melewati jalan menuju perumahan?

a. Ya

b. Tidak

8. Jika ya, apakah hal tersebut menjadi faktor yang menyebabkan anda bekerja

sebagai tukang ojek?

a. Ya

b. Tidak

C. Tingkat Pendapatan

9. Apakah status anda dalam keluarga?

a. Kepala keluarga

b. Anak

c. Lain-lain, Sebutkan..............................................................

10. Siapakah anggota keluarga yang bekerja selain anda?

Jawab : (Sebutkan)…………………………………………………………

11. Berapakah rata-rata pendapatan yang anda peroleh tiap bulan dari pekerjaan

sebagai tukang ojek?

Jawab : Rp. …………………………..

12. Berapakah rata-rata pendapatan yang anda peroleh tiap bulan dari pekerjaan lain

di luar pekerjaan sebagai tukang ojek?

Jawab : Rp. …………………………..

13. Menurut anda, apakah anda merasa kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup

keluarga sehari-hari dengan pendapatan yang diperoleh diluar dari mengojek

setiap bulan?

a. Ya

b. Tidak

Page 99: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

99

14. Menurut anda, apakah karena pendapatan yang anda peroleh di bawah rata-rata

menyebabkan anda ingin menambah pendapatan dengan memilih bekerja sebagai

tukang ojek?

a. Ya

b. Tidak

D. Mengisi Waktu Luang

15. Apakah pekerjaan sebagai tukang ojek merupakan pekerjaan sampingan anda?

a. Ya

b. Tidak

16. Jika ya, apakah pekerjaan pokok anda?

Jawab: sebutkan…………………

17. Apakah anda memiliki lebih dari dua pekerjaan sekaligus ?

a. Ya

b. Tidak

18. Apakah pekerjaan pokok anda tidak membutuhkan curahan waktu kerja yang

banyak atau justru tidak menentu sehingga anda mempunyai waktu luang untuk

mengojek?

a. Ya

c. Tidak

19. Jika ya, apakah dikarenakan waktu yang luang dari pekerjaan pokok tersebut

menjadi penyebab anda bekerja menjadi tukang ojek?

a. Ya

b. Tidak

E. Lingkungan Sosial Tukang Ojek

20. Apakah kegiatan sebagian besar teman bergaul atau lingkungan sekitar anda

(tetangga)?

a. Bekerja di sektor informal, sebutkan……………

b. Tidak bekerja/ Bekerja di sektor formal,sebutkan……………..

Page 100: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

100

21. Dengan siapa anda sering bergaul?

a. Dengan teman atau tetangga yang bekerja di sektor informal,

sebutkan……………

b. Dengan teman atau tetangga yang tidak bekerja/ bekerja di sektor formal,

sebutkan…………….

22. Apakah teman bergaul atau tetangga mempengaruhi anda sehingga anda bekerja

sebagai tukang ojek?

a. Ya

b. Tidak

23. Menurut anda, apakah lngkungan teman bergaul dan tetangga menyebabkan anda

sehingga anda bekerja sebagai tukang ojek?

a. Ya

b. Tidak

Page 101: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

101

Page 102: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

102

Tabel 27. Rekapitulasi Data Tentang Variabel Rendahnya Tingkat Pendidikan Penduduk Yang Bekerja di Sektor Informal

Sebagai Tukang Ojek Di Kelurahan Sukarame Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung Tahun 2010.

No Nama Responden Umur Pendidikan Terakhir Faktor pendidikan menyebabkan bekerja

sebagai tukang ojek

1 Parman 23 Tamat SMP Ragu-ragu

2 Joko Suseno 19 Tamat SMA Tidak

3 Yadi 44 SMP Kelas 1 Ya

4 Ismail 36 Tamat SD Ya

5 Halpian 30 SD Kelas 3 Ya

6 Mulyadi 41 Tamat SMP Ya

7 Apriandi 33 SMA kelas 1 Ragu-ragu

8 Hadi P. 45 SD Kelas 2 Ya

9 Priyatno 32 Tamat SMP Ya

10 Tejo 17 Tamat SMP Ya

11 Halim Kusuma 25 SMA Kelas 1 Ya

12 Roni 14 Masih SMP Kelas 1 Ya

13 Edi 18 SD Kelas 3 Ya

14 Indra Lesmana 14 Masih SMP Kelas 1 Ya

15 Ahmad Affandi 24 Tamat SMK Tidak

16 Muslimin 29 SMP Kelas 3 Ya

17 Budi Hantoro 27 Tamat SMP Ya

18 Yuhendri 22 SMA Kelas 2 Tidak

19 Ujang 20 Tamat SMP Ya

Page 103: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

103

Tabel 27 (Lanjutan)

20 Anton Maulana 39 SMP Kelas 3 Ya

21 Saliman 21 Tamat SMA Tidak

22 Dwi 23 Tamat SMP Ya

23 Andri 36 SMP Kelas 1 Tidak

24 Bayu 26 SMK Kelas 1 Ragu-ragu

25 Yoga 28 SD Kelas 5 Ya

26 Apriandi 19 Tamat SMP Ya

27 Aditya Wiyono 17 SD Kelas 3 Ya

28 Rodiansyah 35 Tamat SMP Ya

29 Doni Simanjuntak 27 Tamat SD Ya

30 Hardiansyah 17 SMP Kelas 1 Ya

31 Ijul 33 SD Kelas 5 Ya

32 Nirmanto 18 SD Kelas 3 Ya

33 Sumantri 18 Tamat SD Ya

34 Marzuki 39 SMP Kelas 1 Ya

35 Dimas Setiawan 42 SD Kelas 3 Ya

36 Arif Budiman 45 Tamat SD Ya

37 Ucok 47 SD Kelas 2 Ya

38 Eri susanto 50 Tidak Sekolah Ya

39 Jeno 51 Tidak Sekolah Ya

40 Solihin 45 SD Kelas 3 Ya

Page 104: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

104

Tabel 27 (Lanjutan)

Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2010

Keterangan :

1. Pendidikan Rendah : Jika tidak tamat SD/SMP, tamat SD,SMP/Mts atau sederajat

2. Pendidikan Menengah : Jika tidak SMA/ SMK/ MA, tamat SMA/ SMK/ MA atau sederajat

Jumlah Tukang ojek Pendidikan Rendah : 38 Responden

Jumlah Tukang ojek Pendidikan Menengah : 11 Responden

41 Sutrisno 20 Tamat SMA Tidak

42 Bambang 21 SD Kelas 5 Ya

43 Alimin 33 SMA Kelas 3 Ya

44 Taslim 39 Tamat SD Ya

45 Rizki 38 SMP Kelas 1 Ya

46 Enjit 17 Tamat SD Ya

47 Samsudin 43 SMA Kelas 2 Tidak

48 Suyatmin 22 SMA Kelas 2 Ragu-ragu

49 Haryanto S. 17 Tamat SMP Tidak

PILIHAN JAWABAN RESPONDEN

Ya = 37 Orang

Ragu-ragu = 4 Orang

Tidak = 8 Orang

Page 105: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

105

Tabel 28. Rekapitulasi Data Tentang Variabel Tersedianya Peluang Lapangan Pekerjaan Sebagai Tukang Ojek Di Kelurahan Sukarame

Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung Tahun 2010.

No Nama

Responden

Jenis Pekerjaan

Responden sebelum

bekerja sebagai tukang

ojek

Kepemilikan

pekerjaan

sebelum menjadi

tukang ojek

(1)

Persepsi responden tentang

kesempatan lapangan

pekerjaan sebelum menjadi

tukang ojek

(2)

Persepsi responden

tentang ketersediaan

lapangan pekerjaan

sebagai tukang ojek

(3)

Faktor Peluang

lapangan menyebabkan

bekerja sebagai tukang

ojek

(4)

Jumlah Skor

1 Parman Tidak Bekerja Tidak Sulit Ya Ya 10

2 Joko Suseno Buruh Ya Sulit Ya Ya 12

3 Yadi Supir Ya Kadang-kadang Ya Ya 11

4 Ismail Buruh Ya Sulit Ya Ya 12

5 Halpian Buruh Ragu-ragu Sulit Ya Ya 11

6 Mulyadi Buruh Ya Sulit Ya Ya 12

7 Apriandi Buruh Ya Sulit Ya Ya 12

8 Hadi P. Supir Ya Sulit Ya Ya 11

9 Priyatno Buruh Ya Kadang-kadang Ya Ya 12

10 Tejo Tukang Nasi Goreng Ya Sulit Ya Ya 11

11 Halim Kusuma Tidak Bekerja Tidak Sulit Ya Ya 12

12 Roni Buruh Ya Sulit Ya Ya 10

13 Edi Buruh Ya Sulit Ya Ya 12

14 Indra Tidak Bekerja Tidak Sulit Ya Ya 12

15 Ahmad Affandi Buruh Ya Sulit Ya Ya 11

16 Muslimin Buruh Ya Sulit Ya Ya 11

17 Budi Hantoro Tukang Parkir Ya Kadang-kadang Ya Ya 12

18 Yuhendri Buruh Ya Sulit Ya Ya 12

19 Ujang Kuli Pasar Ragu-ragu Sulit Ya

Ya 11

Page 106: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

106

Tabel 28 (Lanjutan)

20 Anton Maulana Buruh Ya Sulit Ya Ya 12

21 Saliman Tidak Bekerja Tidak Sulit Ya Ya 10

22 Dwi Buruh Ya Kadang-kadang Ya Ya 11

23 Andri Buruh Ya Sulit Ya Ya 12

24 Bayu Tidak Bekerja Tidak Sulit Ya Ya 10

25 Yoga Buruh Ya Sulit Ya Ya 12

26 Apriandi Buruh Ragu-ragu Sulit Ya Ya 11

27 Aditya Wiyono Tidak Bekerja Tidak Sulit Ya Ya 10

28 Rodiansyah Tidak Bekerja Tidak Sulit Ya Ya 10

29 Doni Simanjuntak Buruh Ya Sulit Ya Ya 12

30 Hardiansyah Tidak Bekerja Tidak Sulit Ya Ya 10

31 Ijul Buruh Ya Sulit Ya Ya 12

32 Nirmanto Sulit Ya Sulit Ya Ya 12

33 Sumantri Buruh Ya Sulit Ya Ya 12

34 Marzuki Supir Ya Kadang-kadang Ya Ya 11

35 Dimas Setiawan Buruh Ya Sulit Ya Ya 12

36 Arif Budiman Buruh Ya Sulit Ya Ya 12

37 Ucok Buruh Ragu-ragu Sulit Ya Ya 12

38 Eri susanto Buruh Ya Sulit Ya Ya 12

39 Jeno Buruh Ya Sulit Ya Ya 12

40 Solihin Supir Ragu-ragu kadang-kadang Ya Ya 11

Page 107: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

107

Tabel 28 (Lanjutan)

Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2010

Keterangan :

1. Responden yang menjawab Tersedia Peluang Lapangan Pekerjaan : 49 Responden

2. Responden yang menjawab Tidak Tersedia Peluang Lapangan Pekerjaan : 0 Responden

41 Sutrisno Buruh Ragu-ragu Sulit Ya Ya 11

42 Bambang Buruh Ya Kadang-kadang Ya Ya 11

43 Alimin Buruh Ya Sulit Ya Ya 12

44 Taslim Buruh Ya Kadang-kadang Ya Ya 11

45 Rizki Supir Ya Kadang-kadang Ya Ya 11

46 Enjit Tidak Bekerja Tidak Sulit Ya Ya 10

47 Samsudin Buruh Ya Sulit Ya Ya 12

48 Suyatmin Buruh Ya Kadang-kadang Ya Ya 11

49 Haryanto S. Tidak Bekerja Tidak Sulit Ya Ya 12

Buruh = 31

Supir = 5

Tidak Bekerja = 10

Lain-lain = 3

Ya = 33

Ragu-ragu = 5

Tidak = 11

Sulit = 36

Kadang-kadang = 13

Ya = 49

Ya = 36

Ragu-ragu = 13

Page 108: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

108

Tabel 29 Rekapitulasi Data Tentang Variabel Keinginan Untuk Menambah Pendapatan Menyebabkan Penduduk Bekerja di Sektor Informal

Sebagai Tukang Ojek Di Kelurahan Sukarame Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung Tahun 2010.

No Nama Responden Status Responden dalam

keluarga

Pendapatan per bulan

diluar Pekerjaan Sebagai

tukang ojek

Merasa Sulit

memenuhi kebutuhan

hidup

Faktor pendapatan

menyebabkan bekerja sebagai

tukang ojek

1 Parman Kepala Keluarga 850.000 Tidak Tidak

2 Joko Suseno Anak 400.000 Ya Ya

3 Yadi Kepala Keluarga 600.000 Ya Ya

4 Ismail Kepala Keluarga 850.000 Ya Ya

5 Halpian Kepala Keluarga 550.000 Ya Ya

6 Mulyadi Kepala Keluarga 850.000 Tidak Tidak

7 Apriandi Kepala Keluarga 500.000 Ya Ya

8 Hadi P. Kepala Keluarga 1.500.000 Tidak Tidak

9 Priyatno Kepala Keluarga 750.000 Ya Ya

10 Tejo Anak 450.000 Ya Ya

11 Halim Kusuma Kepala Keluarga 650.000 Ya Ya

12 Roni Anak 300.000 Ya Ya

13 Edi Kepala Keluarga 740.000 Tidak Ya

14 Indra Lesmana Anak 550.000 Ya Ya

15 Ahmad Affandi Kepala Keluarga 600.000 Ya Ya

16 Muslimin Kepala Keluarga 600.000 Ya Ya

17 Budi Hantoro Kepala Keluarga 750.000 Ya Ya

18 Yuhendri Kepala Keluarga 600.000 Ya Ya

19 Ujang Kepala Keluarga 650.000 Ya Ya

Page 109: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

Tabel 29 (Lanjutan)

20 Anton Maulana Kepala Keluarga 600.000 Ya Ya

21 Saliman Kepala Keluarga 750.000 Ya Ya

22 Dwi Kepala Keluarga 600.000 Ya Ya

23 Andri Kepala Keluarga 750.000 Ya Ya

24 Bayu Kepala Keluarga 1.000.000 Tidak Tidak

25 Yoga Kepala Keluarga 450.000 Ya Ya

26 Apriandi Anak 350.000 Ya Ya

27 Aditya Wiyono Anak 400.000 Ya Ya

28 Rodiansyah Kepala Keluarga 600.000 Ya Ya

29 Doni Simanjuntak Kepala Keluarga 700.000 Ya Ya

30 Hardiansyah Anak 450.000 Ya Tidak

31 Ijul Kepala Keluarga 1.500.000 Tidak Ya

32 Nirmanto Anak 300.000 Ya Ya

33 Sumantri Kepala Keluarga 850.000 Tidak Tidak

34 Marzuki Kepala Keluarga 500.000 Ya Ya

35 Dimas Setiawan Kepala Keluarga 600.000 Ya Ya

36 Arif Budiman Kepala Keluarga 750.000 Ya Ya

37 Ucok Kepala Keluarga 500.000 Ya Ya

38 Eri susanto Kepala Keluarga 670.000 Ya Ya

39 Jeno Kepala Keluarga 700.000 Ya Ya

40 Solihin Kepala Keluarga 600.000 Ya Ya

Page 110: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

110

Tabel 29 (Lanjutan)

Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2010

Keterangan :

1. Pendapatan Di bawah rata-rata : Bila di bawah atau sama dengan rata-rata dari Rp.755.000,-

2. Pendapatan Di atas rata-rata : Bila di atas rata-rata Rp.755.000,-

Jumlah Tukang ojek Pendapatan Di bawah rata-rata : 39 Responden

Jumlah Tukang ojek Pendapatan Di atas rata-rata : 8 Responden

41 Sutrisno Kepala Keluarga 1. 050.000 Tidak Tidak

42 Bambang Kepala Keluarga 650.000 Ya Ya

43 Alimin Kepala Keluarga 760.000 Ya Ya

44 Taslim Kepala Keluarga 650.000 Ya Ya

45 Rizki Kepala Keluarga 750.000 Tidak Tidak

46 Enjit Anak 300.000 Ya Ya

47 Samsudin Kepala Keluarga 650.000 Ya Ya

48 Suyatmin Kepala Keluarga 700.000 Tidak Ya

49 Haryanto S. Anak 460.000 Ya Ya

Kepala Keluarga = 31 Responden

Anak = 10 Responden

Pendapatan di atas rata-rata =

39 Responden

Pendapatan di bawah rata-rata =

8 Responden

Ya = 31 Responden

Tidak = 10 Responden

Ya = 41 Responden

Tidak = 8 Responden

Page 111: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

111

Tabel 30. Rekapitulasi Data Tentang Variabel Mengisi Waktu Luang Menyebabkan Penduduk Bekerja di Sektor Informal Sebagai Tukang

Ojek Di Kelurahan Sukarame Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung Tahun 2010.

No Nama

Responden

Kategori Pekerjaan sebagai

tukang ojek

Persepsi Responden

terhadap pekerjaan

sebagai tukang ojek

(1)

Persepsi responden

tentang curahan jam

kerja dari pekerjaan

pokok

(2)

Faktor Mengisi waktu

luang menyebabkan

bekerja sebagai

tukang ojek

(3)

Jumlah Skor

1 Parman Pekerjaan Sampingan Ya Ya Ya 9

2 Joko Suseno Pekerjaan Pokok Tidak Tidak Tidak 3

3 Yadi Pekerjaan Sampingan Ya Ya Ya 9

4 Ismail Pekerjaan Sampingan Ya Ya Ya 9

5 Halpian Pekerjaan Sampingan Ya Ya Ya 9

6 Mulyadi Pekerjaan Sampingan Ya Kadang-kadang Ya 8

7 Apriandi Pekerjaan Sampingan Ya Ya Ya 9

8 Hadi P. Pekerjaan Sampingan Ya Ya Ya 9

9 Priyatno Pekerjaan Sampingan Ya Ya Ya 9

10 Tejo Pekerjaan Sampingan Ya Ya Ya 9

11 Halim Kusuma Pekerjaan Sampingan Ya Ya Ya 9

12 Roni Pekerjaan Pokok Tidak Tidak Tidak 3

13 Edi Pekerjaan Sampingan Ya Ya Ya 9

14 Indra Pekerjaan Pokok Tidak Tidak Tidak 3

15 Ahmad

Affandi Pekerjaan Sampingan

Ya Ya Ya 9

16 Muslimin Pekerjaan Sampingan Ya Ya Ya 9

17 Budi Hantoro Pekerjaan Sampingan Ya Kadang-kadang Ya 8

18 Yuhendri Pekerjaan Sampingan Ya Ya Ya 9

19 Ujang Pekerjaan Sampingan Ya Ya Ya 9

Page 112: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

112

Tabel 30 (Lanjutan)

20 Anton Maulana Pekerjaan Sampingan Ya Ya Ya 9

21 Saliman Pekerjaan Sampingan Ya Ya Ya 9

22 Dwi Pekerjaan Sampingan Ya Ya Ya 8

23 Andri Pekerjaan Sampingan Ya Ya Ya 9

24 Bayu Pekerjaan Sampingan Ya Ya Ya 9

25 Yoga Pekerjaan Sampingan Ya Ya Tidak 7

26 Apriandi Pekerjaan Pokok Tidak Tidak Ya 5

27 Aditya Wiyono Pekerjaan Sampingan Ya Ya Ya 9

28 Rodiansyah Pekerjaan Sampingan Ya Ya Ya 9

29 Doni Simanjuntak Pekerjaan Sampingan Ya Ya Tidak 7

30 Hardiansyah Pekerjaan Pokok Tidak Tidak Ya 5

31 Ijul Pekerjaan Sampingan Ya Ya Tidak 7

32 Nirmanto Pekerjaan Pokok Tidak Tidak Ya 5

33 Sumantri Pekerjaan Sampingan Ya Ya Ya 9

34 Marzuki Pekerjaan Sampingan Ya Ya Ya 9

35 Dimas Setiawan Pekerjaan Sampingan Ya Ya Ya 8

36 Arif Budiman Pekerjaan Sampingan Ya Ya Ya 9

37 Ucok Pekerjaan Sampingan Ya Ya Ya 9

38 Eri susanto Pekerjaan Sampingan Ya Ya Ya 9

39 Jeno Pekerjaan Sampingan Ya Ya Ya 8

40 Solihin Pekerjaan Sampingan Ya Ya Ya 9

Page 113: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

113

Tabel 30 (Lanjutan)

Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2010

Keterangan :

1. Responden yang menjawab Mengisi Waktu Luang : 41 Responden

2. Responden yang menjawab Tidak Mengisi Waktu Luang : 8 Responden

41 Sutrisno Pekerjaan Sampingan Ya Ya Ya 9

42 Bambang Pekerjaan Sampingan Ya Ya Ya 8

43 Alimin Pekerjaan Sampingan Ya Ya Ya 9

44 Taslim Pekerjaan Sampingan Ya Ya Ya 9

45 Rizki Pekerjaan Sampingan Ya Ya Ya 9

46 Enjit Pekerjaan Pokok Tidak Tidak Tidak 3

47 Samsudin Pekerjaan Sampingan Ya Ya Ya 9

48 Suyatmin Pekerjaan Sampingan Ya Ya Ya 9

49 Haryanto S. Pekerjaan Pokok Tidak Tidak Tidak 3

Pekerjaan Pokok = 8 Responden

Pekerjaan Sampingan = 41Responden

Ya = 41 Responden

Tidak = 8 Responden

Ya = 41Responden

Tidak = 8 Responden

Ya = 41Responden

Tidak = 8 Responden

Page 114: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

114

Tabel 31 Rekapitulasi Data Tentang Lingkungan Sosial (Teman Bergaul) Tukang Ojek Di Kelurahan Sukarame Kecamatan Sukarame

Kota Bandar Lampung Tahun 2010

No

Nama

Responden

Kegiatan sebagian besar

teman bergaul atau

tetangga

(1)

B. Teman Bergaul Responden

(2)

Teman mempengaruhi

Anda untuk bekerja

sebagai tukang ojek

(3)

Faktor Lingkungan

Sosial (teman)

menyebabkan bekerja

sebagai tukang ojek

(4)

Jumlah Skor

1 Parman Bekerja di Sektor Informal Bekerja di Sektor Informal Ya Ya 12

2 Joko Suseno Bekerja di Sektor Informal Bekerja di Sektor Informal Ya Ya 12

3 Yadi Bekerja di Sektor Informal Bekerja di Sektor Informal Ya Ya 12

4 Ismail Bekerja di Sektor Informal Bekerja di Sektor Informal Ya Ya 12

5 Halpian Bekerja di Sektor Informal Bekerja di Sektor Informal Ya Ya 12

6 Mulyadi Bekerja di Sektor Formal Bekerja di Sektor Informal Tidak Ragu-ragu 7

7 Apriandi Bekerja di Sektor Informal Bekerja di Sektor Informal Ya Ya 12

8 Hadi P. Bekerja di Sektor Formal Bekerja di Sektor Informal Tidak Ragu-ragu 7

9 Priyatno Bekerja di Sektor Informal Bekerja di Sektor Informal Ya Ya 12

10 Tejo Bekerja di Sektor Informal Bekerja di Sektor Informal Ya Ya 12

11 Halim Kusuma Bekerja di Sektor Informal Bekerja di Sektor Informal Ya Ya 12

12 Roni Bekerja di Sektor Informal Bekerja di Sektor Informal Kadang-kadang Ya 11

13 Edi Bekerja di Sektor Informal Bekerja di Sektor Informal Ya Ya 12

14 Indra Bekerja di Sektor Informal Bekerja di Sektor Informal Ya Ya 12

15 Ahmad

Affandi Bekerja di Sektor Informal Bekerja di Sektor Informal Ya Ya

12

16 Muslimin Bekerja di Sektor Informal Bekerja di Sektor Informal Ya Ya 11

17 Budi Hantoro Bekerja di Sektor Informal Bekerja di Sektor Informal Ya Ya 12

18 Yuhendri Bekerja di Sektor Informal Bekerja di Sektor Informal Ya Ya 12

19 Ujang Bekerja di Sektor Informal Bekerja di Sektor Informal Ya Ya 11

Page 115: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

115

Tabel 31 (Lanjutan)

20 Anton Maulana Bekerja di Sektor Informal Bekerja di Sektor Informal Ya Ya 12

21 Saliman Bekerja di Sektor Informal Bekerja di Sektor Informal Ya Ya 12

22 Dwi Bekerja di Sektor Informal Bekerja di Sektor Informal Kadang-kadang Ya 11

23 Andri Bekerja di Sektor Informal Bekerja di Sektor Informal Ya Ya 12

24 Bayu Bekerja di Sektor Formal Bekerja di Sektor Informal Tidak Ragu-ragu 7

25 Yoga Bekerja di Sektor Informal Bekerja di Sektor Informal Ya Ya 12

26 Apriandi Bekerja di Sektor Informal Bekerja di Sektor Informal Ya Ya 12

27 Aditya Wiyono Bekerja di Sektor Informal Bekerja di Sektor Informal Ya Ya 12

28 Rodiansyah Bekerja di Sektor Informal Bekerja di Sektor Informal Ya Ya 12

29 Doni

Simanjuntak Bekerja di Sektor Informal Bekerja di Sektor Informal Ya Ya

12

30 Hardiansyah Bekerja di Sektor Informal Bekerja di Sektor Informal Ya Ya 12

31 Ijul Bekerja di Sektor Formal Bekerja di Sektor Informal Tidak Ragu-ragu 7

32 Nirmanto Bekerja di Sektor Informal Bekerja di Sektor Informal Ya Ya 12

33 Sumantri Bekerja di Sektor Formal Bekerja di Sektor Informal Tidak Ragu-ragu 7

34 Marzuki Bekerja di Sektor Informal Bekerja di Sektor Informal Ya Ya 12

35 Dimas Setiawan Bekerja di Sektor Informal Bekerja di Sektor Informal Ya Ya 12

36 Arif Budiman Bekerja di Sektor Informal Bekerja di Sektor Informal Ya Ya 12

37 Ucok Bekerja di Sektor Informal Bekerja di Sektor Informal Ya Ya 12

38 Eri susanto Bekerja di Sektor Informal Bekerja di Sektor Informal Ya Ya 11

39 Jeno Bekerja di Sektor Informal Bekerja di Sektor Informal Ya Ya 12

40 Solihin Bekerja di Sektor Informal Bekerja di Sektor Informal Ya Ya 12

Page 116: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

116

Tabel 31 (Lanjutan)

Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2010

Keterangan :

1. Responden yang menjawab Lingkungan sosial mendukung : 43 Responden

2. Responden yang menjawab Lingkungan sosial Tidak mendukung : 6 Responden

4

1 Sutrisno Bekerja di Sektor Formal Bekerja di Sektor Informal Tidak Ragu-ragu

7

4

2 Bambang

Bekerja di Sektor

Informal Bekerja di Sektor Informal Ya Ya

12

4

3 Alimin

Bekerja di Sektor

Informal Bekerja di Sektor Informal Ya Ya

12

4

4 Taslim

Bekerja di Sektor

Informal Bekerja di Sektor Informal Ya Ya

12

4

5 Rizki

Bekerja di Sektor

Informal Bekerja di Sektor Informal

Kadang-kadang Ya 10

4

6 Enjit

Bekerja di Sektor

Informal Bekerja di Sektor Informal

Ya Ya 12

4

7 Samsudin

Bekerja di Sektor

Informal Bekerja di Sektor Informal

Ya Ya 12

4

8 Suyatmin

Bekerja di Sektor

Informal Bekerja di Sektor Informal

Ya Ya 11

4

9 Haryanto S.

Bekerja di Sektor

Informal Bekerja di Sektor Informal

Ya Ya 12

Bekerja di Sektor Formal

= 8 Responden

Bekerja di Sektor

Informal = 41 Responden

Bekerja di Sektor Informal =

49 Responden

Bekerja di Sektor Informal =

0 Responden

Ya = 40 Responden

Kadang-kadang = 3 Responden

Tidak = 6 Responden

Ya = 43 Responden

Ragu-ragu = 6 Responden

Page 117: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

117

Tabel 32 Rekapitulasi Data Umur, Status, Pekerjaan, Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Peluang Lapangan Pekerjaan, Mengisi Waktu Luang,

dan Lingkungan Sosial Tukang Ojek Di Kelurahan Sukarame Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung Tahun 2010

No

Nama

Responden Umur

Pendidikan

Terakhir

Status Responden

dalam keluarga

Jenis Pekerjaan

Responden sebelum

bekerja sebagai

tukang ojek

Pendapatan

per bulan

diluar

Pekerjaan

Sebagai

tukang ojek

Jumlah

Skor

Peluang

lapangan

pekerjaan

Jumlah

Skor

mengisi

waktu

luang

Jumlah

Skor

lingkungan

sosial

1 Parman 23 Tamat SMP Kepala Keluarga Tidak Bekerja 850.000 9 9 12

2 Joko Suseno 19 Tamat SMA Anak Buruh 400.000 11 3 11

3 Yadi 44 SMP Kelas 1 Kepala Keluarga Supir 600.000 11 9 12

4 Ismail 36 Tamat SD Kepala Keluarga Buruh 850.000 12 9 12

5 Halpian 30 SD Kelas 3 Kepala Keluarga Buruh 550.000 11 9 12

6 Mulyadi 41 Tamat SMP Kepala Keluarga Buruh 850.000 12 8 7

7 Apriandi 33 SMA kelas 1 Kepala Keluarga Buruh 500.000 12 9 12

8 Hadi P. 45 SD Kelas 2 Kepala Keluarga Supir 1.500.000 11 9 7

9 Priyatno 32 Tamat SMP Kepala Keluarga Buruh 750.000 12 9 12

10 Tejo 17 Tamat SMP Anak Tukang Nasi Goreng 450.000 11 9 12

11 Halim Kusuma 25 SMA Kelas 1 Kepala Keluarga Tidak Bekerja 650.000 12 9 12

12 Roni 14 Masih SMP Kelas 1 Anak Buruh 300.000 10 3 10

13 Edi 18 SD Kelas 3 Kepala Keluarga Buruh 740.000 12 9 12

14 Indra 14 Masih SMP Kelas 1 Anak Tidak Bekerja 550.000 12 3 12

15 Ahmad Affandi 24 Tamat SMK Kepala Keluarga Buruh 600.000 10 9 12

16 Muslimin 29 SMP Kelas 3 Kepala Keluarga Buruh 600.000 11 9 11

17 Budi Hantoro 27 Tamat SMP Kepala Keluarga Tukang Parkir 750.000 12 8 12

18 Yuhendri 22 SMA Kelas 2 Kepala Keluarga Buruh 600.000 11 9 12

19 Ujang 20 Tamat SMP Kepala Keluarga Kuli Pasar 650.000 11 9 11

Page 118: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

118

Tabel 32 (Lanjutan)

20 Anton Maulana 39 SMP Kelas 3 Kepala Keluarga Buruh 600.000 12 9 12

21 Saliman 21 Tamat SMA Kepala Keluarga Tidak Bekerja 750.000 9 9 12

22 Dwi 23 Tamat SMP Kepala Keluarga Buruh 600.000 11 8 10

23 Andri 36 SMP Kelas 1 Kepala Keluarga Buruh 750.000 12 9 12

24 Bayu 26 SMK Kelas 1 Kepala Keluarga Tidak Bekerja 1.000.000 9 9 7

25 Yoga 28 SD Kelas 5 Kepala Keluarga Buruh 450.000 12 7 12

26 Apriandi 19 Tamat SMP Anak Buruh 350.000 11 5 12

27 Aditya Wiyono 17 SD Kelas 3 Anak Tidak Bekerja 400.000 10 9 12

28 Rodiansyah 35 Tamat SMP Kepala Keluarga Tidak Bekerja 600.000 9 9 11

29 Doni Simanjuntak 27 Tamat SD Kepala Keluarga Buruh 700.000 12 7 12

30 Hardiansyah 17 SMP Kelas 1 Anak Tidak Bekerja 450.000 9 5 12

31 Ijul 33 SD Kelas 5 Kepala Keluarga Buruh 1.500.000 12 7 7

32 Nirmanto 18 SD Kelas 3 Anak Sulit 300.000 12 5 12

33 Sumantri 18 Tamat SD Kepala Keluarga Buruh 850.000 12 9 7

34 Marzuki 39 SMP Kelas 1 Kepala Keluarga Supir 500.000 11 9 12

35 Dimas Setiawan 42 SD Kelas 3 Kepala Keluarga Buruh 600.000 12 8 12

36 Arif Budiman 45 Tamat SD Kepala Keluarga Buruh 750.000 11 9 12

37 Ucok 47 SD Kelas 2 Kepala Keluarga Buruh 500.000 12 9 12

38 Eri susanto 50 Tidak Sekolah Kepala Keluarga Buruh 670.000 12 9 11

39 Jeno 51 Tidak Sekolah Kepala Keluarga Buruh 700.000 11 8 12

40 Solihin 45 SD Kelas 3 Kepala Keluarga Supir 600.000 11 9 12

Page 119: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

119

Tabel 32 (Lanjutan)

4

1 Sutrisno 20 Tamat SMA Kepala Keluarga Buruh 1. 050.000

10 9 7

4

2 Bambang 21 SD Kelas 5 Kepala Keluarga Buruh 650.000

11 8 12

4

3 Alimin 33 SMA Kelas 3 Kepala Keluarga Buruh 760.000

12 9 12

4

4 Taslim 39 Tamat SD Kepala Keluarga Buruh 650.000

11 9 12

4

5 Rizki 38 SMP Kelas 1 Kepala Keluarga Supir

750.000 11 9 10

4

6 Enjit 17 Tamat SD Anak Tidak Bekerja

300.000 10 3 12

4

7 Samsudin 43 SMA Kelas 2 Kepala Keluarga Buruh

650.000 11 9 12

4

8 Suyatmin 22 SMA Kelas 2 Kepala Keluarga Buruh

700.000 10 9 11

4

9

Haryanto

S. 17 Tamat SMP Anak Tidak Bekerja

460.000 9 3 12

Jumlah

14 Tahun :

2 Rsponden

15-64 Tahun :

47 Responden

Pendidikan

Rendah :

38 Responden

Pendidikan

Menengah :

11

Responden

Kepala Keluarga :

39 Responden

Anak :

10 Responden

Buruh :

31Responden

Supir :

5 Responden

Tidak

Bekerja: 10

Rsponden

Lain-lain :

3 Responden

Pendapatan

Tinggi :

8 Responden

Pendapatan

Rendah :

41 Responden

Seluruh

Responden

Mengakui

Tersedianya

Peluang

Lapangan

Pekerjaan

Mengisi waktu

luang :

41 Responden

Tidak Mengisi

Waktu Luang :

8 Rersponden

Lingkungan

Mendukung :

43 Responden

Lingkungan

Tidak

Mendukung :

6 Responden

Page 120: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya

120

Page 121: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA DI …digilib.unila.ac.id/19781/1/SKRIPSI NIA RISKIANA (0613034037).pdf · FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENDUDUK BEKERJA ... dengan titik kajiannya