7
 Exfoliative Dermatitis Merupakan infamasi pada kulit dengan kemerahan dan pengelupasan (eritem dan scaling) pada kulit yang meliputi lebih dari 90% dari permukaan kulit di seluruh tubuh. Epidemiologi: Insidensi 09 ! "#0 ke$adian per tahun ria berbanding &anita' :# sampai :# *ata+rata usia penderita # ! ,# tahun Etiologi: enyebab E- primer: idiopathic ("+%) enyebab E- sekunder: soriasis (%) spongiotic disorder (#,%) cutaneous /+cell lymphoma (#,%) reaksi hipersensitiitas obat (#1%) berbagai macam obat diantaranya antiepileptic lithium cimetidine allopurinol 2uinidine calcium channel blocker 3 obat+obatan dengan sediaan intradermal dan topical.  4uga dapat disebabk an oleh penyakit sistemi k keganas an dan in5eksi. -iagnosis: #. Mani 5esta si klini s ( der mato logi) a. Eryt hema tous pat ches6 sec ara umum E- dia &ali oleh ge$a la ini. at ch eritem ini muncul diakibatkan oleh dilatasi kapiler . 7eberapa hari sampai beberapa minggu patches akan menyebar ke seluruh tubuh dan ber&arna merah menyala. Epidermis akan tampak tipis dan menampilkan &arna kulit yang bersinar. b. 8cale6 dimulai beber apa hari set elah ter$a dinya eri tem dan ter$ adi pertama kali di daerah lekukan. arnanya putih atau kekuningan dengan tekstur halus. ada kondisi akut dan yang ter$adi pada telapak kaki dan tangan adalah seperti lembaran yang besar . 8aat deskuamasi terus berlangsung kulit terlihat kering dengan &arna merah hati dan keabu+abuan dan tertutupi oleh sisik+sisik yang kecil yang terus+menerus mengelupas. etika ter$adi kolonisasi bakteri menyebabk an kulit lembab dan terdapat crust yang menempel dan tercium bau tidak enak. c. E- kro nis6 bany aknya rambut yang r onto k. ad a kuk u ter$adi penebalan rapuh ter$adi subngual hyperkerat osis distal oncholysis splinter hemorrhage paronychia dapat $uga kukunya terlepas. ada periorbital ter$adi indurasi dan penurunan tegangan kelopak mata khususnya bagian ba&ah. ada bagian palmoplantar ter$adi penebalan dan pengelupasan yang bisa terlihat seperti retakan. /idak secara umum mengenai permukaan mukosa.

Exfoliative Dermatitis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Exfoliative Dermatitis

Citation preview

Exfoliative DermatitisMerupakan inflamasi pada kulit dengan kemerahan dan pengelupasan (eritem dan scaling) pada kulit yang meliputi lebih dari 90% dari permukaan kulit di seluruh tubuh.

Epidemiologi:Insidensi 0,9 71,0 kejadian per tahunPria berbanding wanita= 2:1 sampai 4:1Rata-rata usia penderita 41 61 tahun

Etiologi:Penyebab ED primer: idiopathic (7-33%)Penyebab ED sekunder:Psoriasis (23%), spongiotic disorder (16%), cutaneous T-cell lymphoma (16%), reaksi hipersensitivitas obat (15%), berbagai macam obat diantaranya antiepileptic, lithium, cimetidine, allopurinol, quinidine, calcium channel blocker, & obat-obatan dengan sediaan intradermal dan topical.Juga dapat disebabkan oleh penyakit sistemik, keganasan, dan infeksi.

Diagnosis:1. Manifestasi klinis (dermatologi)a. Erythematous patches; secara umum ED diawali oleh gejala ini. Patch eritem ini muncul diakibatkan oleh dilatasi kapiler. Beberapa hari sampai beberapa minggu patches akan menyebar ke seluruh tubuh dan berwarna merah menyala. Epidermis akan tampak tipis dan menampilkan warna kulit yang bersinar.b. Scale; dimulai beberapa hari setelah terjadinya eritem dan terjadi pertama kali di daerah lekukan. Warnanya putih atau kekuningan dengan tekstur halus. Pada kondisi akut dan yang terjadi pada telapak kaki dan tangan adalah seperti lembaran yang besar. Saat deskuamasi terus berlangsung, kulit terlihat kering dengan warna merah hati dan keabu-abuan dan tertutupi oleh sisik-sisik yang kecil yang terus-menerus mengelupas. Ketika terjadi kolonisasi bakteri menyebabkan kulit lembab dan terdapat crust yang menempel, dan tercium bau tidak enak.c. ED kronis; banyaknya rambut yang rontok. Pada kuku terjadi penebalan, rapuh, terjadi subngual hyperkeratosis, distal oncholysis, splinter hemorrhage, paronychia, dapat juga kukunya terlepas. Pada periorbital terjadi indurasi dan penurunan tegangan kelopak mata khususnya bagian bawah. Pada bagian palmoplantar terjadi penebalan dan pengelupasan yang bisa terlihat seperti retakan. Tidak secara umum mengenai permukaan mukosa.d. Edema dan lichenification; kulit mengalami indurasi (pengerasan) dan penebalan yang menyebabkan sensasi tarikan dan kekakuan pada kulit. Pada mild dan early ED, terjadi pemutihan menjadi mild macular eritem yang mudah terlihat pada seseorang dengan kulit gelap.Manifestasi sistemik: Lymphadenopathy pada bagian axilla dan inguinal, menandakan peningkatan proliferasi limfosit T. Hepatomegaly berkaitan dengan disfungsi kerja hati dan demam menandakan adanya sensitivitas terhadap suatu obat atau berkaitan dengan keganasan. Splenomegali Poikilotermia; fluktuasi temperature core karena dilatasi pembuluh darah kutan yang tidak terkontrol menyebabkan peningkatan aliran darah ke kulit dan ketidakmampuan untuk mengkompensasi suhu tubuh terhadap perubahan suhu sekitar. Kehilangan panas tubuh yang terus-menerus yang disebabkan oleh barrier kutan yang gagal dan menyebabkan penguapan cairan tubuh melalui permukaan kulit. Peningkatan output cardiac failure disebabkan oleh dilatasi pembuluh darah di dermis yang kemudian menurunkan resistensi aliran darah sistemik. Takikardi dan demam Peningkatan kehilangan cairan menyebabkan dehidrasi, BUN meningkat, renal insufisiensi, hal ini terjadi paling tinggi pada saat waktu puncak pengelupasan kulit. Banyaknya kulit yang mengelupas menyebabkan hilangnya protein, hilangnya nitrogen, potassium, dan folate balance. Menurunnya massa otot, hipoalbuminemia, dan edema. Gynecomastia yang terjadi karena hyperestrogenic state.2. Hasil pemeriksaan labAnemia, lymphocytosis, eosinofilia, peningkatan eritrosit sedimentation rate, penurunan level serum protein, dehidrasi menyebabkan konsentrasi serum elektrolit yang abnormal dan disfungsi ginjal. Polyclonal gamma globulinemia, peningkatan IgE, penurunan limfosit count, biopsy bone marrow menunjukan eosinofilia dan benign hyperplasia.3. Hasil pemeriksaan PatologiSpecimen dari hasil biopsy menunjukkan hyperkeratosis, parakeratosis, acathosis, dan chronic inflammatory infiltrates.

PenatalaksanaanPengobatan awal bertujuan untuk menggantikan cairan tubuh dan elektrolit. Juga dengan penghentian penggunaan obat-obatan yang merupakan penyebab ED seperti lithium dam antimalaria. Pemberian suplemen folate dan protein 130% dari normal untuk mengurangi hilangnya nutrisi. Pasien ditempatkan di ruangan yang hangat dan lembab untuk kenyamanan dan kelembaban kulit.Penggunaan obat kulit topical: Oatmeal bath dan wet dressing untuk luka crust Emollient / krim lunak dan low-potency topical steroid Hindarkan dari high-potency topical steroid dan immunomodulator Hindarkan dari topical irritant seperti tar dan anthralinOral glukokortikoid hanya untuk meredakan gejala bukan untuk digunakan secara terus-menerus untuk menejemen sistemik. Juga bertujuan untuk mempertahankan hemodinamika normal, keseimbangan elektrolit, dan gizi yang baik penting untuk meminimalisir hilangnya protein.

Komplikasi:Ketidakseimbangan cairan tubuh dan elektrolit, gangguan termoregulator, infeksi, high-out[ut cardiac failure, cardiogenic shock, acute respiratory distress syndrome, decompensation of chronic liver disease, gynecomastia

Prognosis:Tergantung dari penyebabnya: Drug-induced ED, dengan penghentian obat dapat meningkatkan survival rate. Hypersensitive syndrome, ED menetap beberapa minggu setelah penghentian obat. Psoriasis dan atopic ED, membaik selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan. CTCL, kronik dan sulit sembuh Idiopathic 1/3 sembuh total Chronic idiopatic beresiko menjadi CTCL Angka kematian 3,75-64% Kematian ED tertinggi akibat reaksi obat, lymphoproliferative malignancy, pemphigus foliceus, dan idiopathic.

Preventif:Hindari obat-obatan yang dapat menyebabkan ED. Cari tahu apakah terdapat riwayat alergi atau tidak dengan reaksi cross-reactive potensial. Hindari penggunaan steroid pada kasus ED dengan penyebab psoriasis.