Executive Summary TI Dan Fungsi Bisnis (Soal No. 2)

  • Upload
    salsa

  • View
    234

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/24/2019 Executive Summary TI Dan Fungsi Bisnis (Soal No. 2)

    1/25

    Excutive Summary

    Teknologi Informasi dan Fungsi Bisnis

    Implementasi teknologi informasi (TI) adalah suatu bentuk perubahan di dalam perusahaan atau

    organisasi. Dengan begitu, kita tidak bisa memisahkan persoalan teknis, yang terkait dengan TI,

    dengan persoalan non-teknis, seperti manajemen perubahan. Hal ini harus dipikirkan dan

    dicarikan solusinya secara komprehensif demi kesuksesan implementasi TI tersebut. Hanya saja,

    pengalaman menunjukkan baha seringkali suatu proyek implementasi TI menganggap

    manajemen perubahan sebagai persoalan sekunder, sehingga tidak dipikirkan dengan baik.

    !eringkali perhatian yang sangat serius diberikan hanya pada aspek teknis TI. Hal inilah yang

    berpotensi menggagalkan proyek implementasinya di berbagai perusahaan atau organisasi.

    "erbagai literatur menunjukkan setidaknya ada tiga jenis kesalahan (error) yang berkaitan

    dengan TI ini. #ertama, kesalahan teknis (technical error) yang berkaitan dengan kualitas teknis

    yang rendah. $edua, kesalahan fungsional (functionality error) yang berkaitan dengan

    ketidaksesuaian antara fungsi teknologi dengan kebutuhan perusahaan atau organisasi. $etiga,

    kesalahan manusia (human error) yang secara garis besar berkaitan dengan kemampuan (skill)

    dan kemauan (moti%ation) karyaan untuk menggunakan teknologi tersebut.

    $etiga jenis kesalahan ini sudah harus dipikirkan sejak aal proyek implementasi tersebut

    dimulai. Tulisan ini akan memberikan perhatian khusus pada kesalahan ketiga, yaitu human error,

    yang terkait dengan kemampuan melakukan manajemen perubahan sejalan dengan

    implementasi TI dalam perusahaan.

    &albraith, Doney, dan $ates dalam buku mereka yang berjudul 'Designing Dynamics

    rganiation* pada tahun ++ mengungkapkan suatu model yang menggambarkan empat fase

    dalam desain organisasi. Inti dari model tersebut adalah, desain organisasi diturunkan dari

    strategi perusahaan atau organisasi. ika terjadi suatu perubahan pada desain organisasi, maka

    itu sebagai akibat dari perubahan strategi.

    ika ditelusuri lebih lanjut, perubahan strategi adalah akibat dari perubahan lingkungan bisnis,

    baik eksternal maupun internal perusahaan atau organisasi. ebih lanjut, diungkapkan baha

    terdapat empat komponen penting dalam desain organisasi, yaitu (/) struktur organisasi, (+)

    proses dan kemampuan, (0) sistem remunerasi, serta (1) manusia di organisasi itu sendiri. Dimanakah letaknya TI2 Ternyata mereka menempatkannya sebagai bagian dari proses dan

    kemampuan.

    ika bersandar pada model &albraith, Doney, dan $ates, maka kita dapat menyimpulkan baha

    implementasi TI di suatu perusahaan atau organisasi tidaklah sesuatu yang berdiri sendiri.

    !etidaknya ada beberapa hal yang dapat kita simpulkan. 3akni, (/) Implementasi TI haruslah

  • 7/24/2019 Executive Summary TI Dan Fungsi Bisnis (Soal No. 2)

    2/25

    mengacu dan selaras dengan strategi bisnis perusahaan atau organiasi. (+) Implementasi TI

    sebagai bagian dari proses dan kapabilitas, harus memperhatikan proses dan kapabilitas itu

    sendiri, serta tiga komponen lainnya, yaitu struktur organisasi, sistem remunerasi, serta manusia

    di perusahaan atau organisasi. (0) Implementasi TI harus didahului oleh suatu rencana tindakan

    yang rinci, termasuk semua aspek yang berkaitan di luar TI itu sendiri. (1) Implementasi TI di

    suatu perusahaan atau organisasi berarti mengubah sesuatu di dalam perusahaan atau

    organisasi tersebut. Dengan "egitu, implementasi TI adalah suatu perubahan di dalam

    perusahaan atau organisasi, sehingga kita harus melihat model-model yang berlaku dalam

    manajemen perubahan.

    4enurut hemat penulis, model manajemen perubahan yang sangat baik diartikulasikan oleh ohn

    #. $otter dengan delapan langkah manajemen perubahan seperti yang diungkapkan dalam

    bukunya yang berjudul 'eading 5hange* pada tahun /667, serta Dean 8nderson dan inda

    8ckerman 8nderson dengan sembilan langkah perubahan yang jika dirincikan menjadi +/

    langkah perubahan, seperti yang mereka ungkapkan dalam buku berjudul 'The 5hange eader9s

    :oadmap* pada tahun +/.

    $otter mengungkapkan delapan langkah perubahan, yaitu (/) membangun situasi perlunya

    perubahan, (+) membangun koalisi atau kelompok kerja untuk perubahan, (0) membangun %isi

    dan strategi untuk perubahan, (1) mengomunikasikan %isi perubahan ke semua pihak di dalam

    perusahaan atau organisasi, (;) melakukan perubahan melalui pemberdayaan, (7) menciptakan

    kemenangan atau hasil baik jangka pendek, (

  • 7/24/2019 Executive Summary TI Dan Fungsi Bisnis (Soal No. 2)

    3/25

    4enurut hemat penulis, pada prinsipnya model perubahan ohn #. $otter tidak berbeda jauh

    dengan model Dean 8nderson dan inda 8ckerman 8nderson. #erbedaan mendasar hanya

    terletak pada urutan langkah perubahan, sedang komponen-komponennya relatif hampir sama.

    ika kita sepakat baha implementasi TI dalam perusahaan atau organisasi merupakan suatu

    bentuk perubahan, dan tunduk pada hukum-hukum manajemen perubahan, maka hal akan

    berimplikasi pada kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang manajer proyek TI. 4anajer

    proyek TI juga harus membekali dirinya dengan kemampuan manajemen perubahan yang

    meliputi berbagai keahlian berikut>

    $emampuan membangun koalisi dengan berbagai pihak atau unit kerja lainnya di dalam

    perusahaan. ika tidak dilakukan, maka proyek TI yang dicanangkan akan mendapatkan

    dukungan yang kecil, atau bahkan tidak sama sekali, dan tentu saja ini menggiring proyek

    tersebut ke arah kegagalan. $oalisi diperlukan karena seperti konsep &albraith, Doney, dan

    $ates, implementasi TI bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri. Ini terkait dengan berbagai

    aspek lainnya di dalam perusahaan atau organisasi, sehingga seorang manajer proyek TI

    harus mendapatkan dukungan dari manajer lain, seperti manajer sumber daya manusia,

    manajer unit fungsional, dan tentunya manajemen puncak.

    $emampuan mengomunikasi %isi dengan baik. 4engapa kita perlu teknologi yang baru2 8pa

    salahnya teknologi yang ada saat ini2 8pa dampaknya terhadap bisnis2 $eunggulan

    kompetitif apa yang dijanjikan teknologi baru tersebut2 "ayangkan jika semua pertanyaan ini

    tidak terjaab, maka bisa dipastikan manajemen puncak perusahaan dan para manajer unit

    kerja lainnya akan menolak gagasan implementasi teknologi baru, apalagi memberi

    dukungan.

    Kemampuan memanajemeni tim lintas fungsional dengan baik. Jika selama ini seorang manajer proyek

    TI dianggap hanya cukup memiliki kemampuan memanajemeni tim yang terdiri dari para pekerja TI,

    maka sesungguhnya hal itu keliru. Proyek TI melibatkan berbagai pihak di dalam perusahaan, sehingga

    anggota timnya juga terdiri dari berbagai pihak dari unit-unit di dalam perusahaan atau organisasi.

    Karakteristik anggota tim ini tentu saja beragam, dan di sinilah manajer proyek TI dituntut keahliannya

    dalam mamanajemeni tim.

    Contoh Penerapan Implementasi TI di Perusahaan

    PT Asuransi Astra Buana

    Cermat enakar !isiko "asa#ah

    4enjadi pemain nomor satu dalam bisnis yang dinamis sungguh tak mudah. ?amun, tidak bagi

    #T 8suransi 8stra "uana (88"). @ntuk menggapai ambisi tersebut, mereka tanpa ragu

  • 7/24/2019 Executive Summary TI Dan Fungsi Bisnis (Soal No. 2)

    4/25

    menggelontorkan @!A; juta guna menerapkan core system> &enius (&eneral Insurance

    @nderriting !ystem). eat sistem ini, menurut eny 4ustopha, IT head di%ision 88", kelak

    seluruh informasi mengenai nasabah bisa dikonsolidasikan secara terpadu.

    4au tahu efek positifnya2 "anyak. 4ereka jadi lebih mudah memahami dan menganalisis

    karakter nasabah, serta mampu mengetahui besarnya kontribusi satu konsumen atau daerah

    terhadap pencapaian laba perusahaan. In%estasi TI juga mampu mendongkrak kualitas

    layanan 88", yang sebulan bisa menerima 0.-an panggilan--sekitar ; di antaranya

    merupakan panggilan darurat. !elain itu, proses pengajuan polis pun bisa lebih singkat dan

    mudah, yakni dari yang dulu rata-rata /+ hari, kini cukup satu hari. "egitulah kalau TI sudah

    jadi kuda tunggangan.

    PT Bank Central Asia T#k$

    asih %adi Panutan

    4encermati ino%asi layanan perbankan sulit tanpa menyebut "58. "ank yang didirikan pada

    /67< ini dikenal kreatif dalam menaarkan produk dan layanan. "ukan hanya leat

    electronic deli%ery channel (BD5)-nya--seperti 8T4, internet banking, mobile banking--tetapi

    intinya, penguasaan TI berhasil menopang pertumbuhan bisnisnya. !alah satunya,

    terciptanya efisiensi biaya. $etika semua jaringan "58 terhubung online dan real time, biaya

    komunikasi terpangkas ;C-7C. "elum lagi penghematan biaya lembur, sea gedung,

    hingga infrastruktur. In%estasi TI memiliki %alue yang tinggi untuk meningkatkan business return

    atau profit bagi "58, kata 8sin Eirjadi, akil presdir "58.

    !ebagai pendukung bisnis, urai 8sin, TI juga dimanfaatkan untuk pengembangan produk,selain memudahkan nasabah dalam bertransaksi. Dengan banyaknya nasabah, "58 berpeluang

    meraih pendapatan dari fee-based income. Data "58 menunjukkan, sampai Februari +;,

    mereka memiliki 0.-an pengguna internet banking

    dengan total transaksi setahun terakhir mencapai ;/ juta. alu untuk mobile banking terdapat

    /=;. pengguna dengan /< juta transaksi.

    !ebagai transactions banking, ragam kanal pembayaran memang penting bagi "58. 8palagi

    mereka memiliki =/ kantor cabang dan 7,< juta nasabah. 4aka, BD5 menjadi sangat efektif

    bukan cuma bagi nasabah, tetapi juga bagi efisiensi operasional usaha. !ekadar contoh,

    transaksi leat internet banking jauh lebih menguntungkan "58. "ayangkan, setiap transaksi

    dengan tatap muka menelan biaya @!A/, sementara leat internet banking cuma @!A,/-,+.

    4emang benar, dalam memanfaatkan TI, "58 bukanlah pionir. arang mereka menjadi yang

    pertama dalam menaarkan ragam produkGlayanan berbasis teknologi. ?amun, implementasi

    TI yang mereka terapkan bukan sekadar gagah-gagahan, melainkan untuk menjaab

  • 7/24/2019 Executive Summary TI Dan Fungsi Bisnis (Soal No. 2)

    5/25

    kebutuhan nasabahnya. adi, TI benar-benar menjadi pilar bisnis utama "58, sehingga ajar

    jika setiap tahun mereka mesti menggelontorkan dana @!A7 juta untuk itu.

    PT Bank andiri T#k$

    Investasi TI&nya Ter#esar

    In%estasi TI "ank 4andiri boleh jadi yang terbesar dibanding bank-bank lainnya. 4ereka

    mengucurkan lebih dari @!A+ juta untuk merombak core banking system (e48! #rogram)

    dan membenahi sejumlah aplikasi layanan. Itu belum termasuk biaya rutin setiap tahun. Intinya,

    in%estasi TI diarahkan sebagai strategi penunjang untuk menjadi regional champion bank.

    $eberhasilan IT go%ernance "ank 4andiri dikukuhkan dengan diraihnya 4I! 8sia Inno%ations

    8ard +1. #enghargaan ini membuktikan baha strategi TI-nya selaras dengan strategi

    bisnisnya, sehingga, dalam jangka panjang, memberi nilai tambah, dan kinerja yang terukur

    dengan risiko yang terkelola.

    "erkat sistem TI, Transaksi nasabah cabang naik 0;C, dari /6 juta pada +0 menjadi +; juta

    untuk +1, ungkap 8ndreas B. !usetyo, chief informations technology officer "ank 4andiri.

    $enaikan itu ;;C-nya disumbang dari transaksi elektronik.

    PT Bank "iaga T#k$

    Am#isi asuk 'elompok (ima Besar

    "ank ?iaga menjadikan TI sebagai andalan untuk masuk dalam kelompok lima bank terbesar

    di Tanah 8ir pada +

  • 7/24/2019 Executive Summary TI Dan Fungsi Bisnis (Soal No. 2)

    6/25

    posisinya sebagai penguasa pasar justru mendorong mereka bergerak cepat memperbaiki

    pengelolaan informasi yang selama ini simpang-siur di lingkungannya. 8lhasil, informasi menjadi

    lebih transparan, mengalir serba teratur dan rapi.

    !ejak +/, perusahaan ini telah menerapkan sistem Bnterprise :esources #lanning (B:#),

    yang tujuannya untuk mengelola seluruh sumber daya perusahaan secara maksimal. Intinya

    adalah mengintegrasikan seluruh informasi di dalam perusahaan, di antaranya termasuk

    informasi mengenai keuangan, penjualan, distribusi, dan in%entori. Implementasi TI yang

    menghabiskan 0C dari total pendapatan perusahaan pada +/--yang senilai :p0; miliar--ini

    berhasil go li%e pada ++.

    Hasilnya2 $ini data penjualan dan stok barang bisa diperoleh lebih cepat. "ukan cuma itu,

    penyusunan laporan keuangan pun kini menjadi makin cepat. ika dulu laporan keuangan baru

    bisa diperoleh sekitar tanggal /; setiap bulannya, kini pada tanggal + laporan itu sudah ada

    di meja direksi.

    $omunikasi antarcabang yang kini berjumlah ; itu pun menjadi makin cepat. 4aka tak heran

    jika biaya komunikasi bisa dipangkas hingga ;C-nya. Dan, yang paling menggembirakan tentu

    saja peluang untuk mengontrol stok barang, yang pada gilirannya bisa ikut memotong beban

    in%entori hingga :p1 miliar per bulan. Ini jelas hasil yang menggembirakan bagi manajemen

    lympic, yang terus berambisi untuk menjadi penguasa pasar.

    PT Panasonic anufacturing Indonesia

    Ciamik encipta Produk Baru

    @ntuk mempercepat proses penciptaan produk baru yang sesuai keinginan konsumen, #T

    #anasonic 4anufacturing Indonesia (#4I) memilih memanfaatkan TI. "erkat perangkat lunak

    bernama 58TI8 yang seharga @!A+., #4I berhasil mempersingkat proses penciptaan

    produk baru dari yang tadinya satu tahun, kini tinggal delapan bulan. "ahkan, ke depan,

    mereka berambisi melepas produk baru ke pasar setiap enam bulan sekali.

    !elain memangkas umur penciptaan produk baru, implementasi TI juga meningkatkan efisiensi

    usaha. #asalnya, biaya pengembangan produk baru bisa susut hingga tinggal 00C, dari yang

    biasanya mencapai :p7 juta. Bfisiensi lainnya didapat dari penurunan biaya in%entori. !tok

    produk di gudang dari yang semula berumur sebulan, kini tinggal hitungan minggu. 8lhasil, daya

    saing #anasonic pun meningkat, karena mereka dapat menaarkan produk baru dengan harga

    yang lebih kompetitif.

  • 7/24/2019 Executive Summary TI Dan Fungsi Bisnis (Soal No. 2)

    7/25

    ,rup Blue Bird

    en-emput (e#ih A.al

    !ering kesal karena urusan taksi2 :asanya hampir setiap pengguna taksi, termasuk yang milik

    &rup "lue "ird (&""), mengalaminya. "edanya, untuk armada "lue "ird, kalau dulu 8nda

    mungkin kesal karena taksi yang dipesan kerap terlambat datang, kini kesal karena taksinya

    datang jauh lebih aal. #adahal 8nda masih sibuk dengan urusan kantor.

    $ian tepat aktunya jika 8nda memesan taksi &"" tak lepas dari keberhasilan mereka

    menerapkan teknologi informasi (TI). !ejak empat tahun lalu, &"" memang memanfaatkan

    &lobal #ositioning !ystem (!). Dengan teknologi itu, pihak &"" dapat dengan cepat

    memantau posisi armadanya di lapangan. Ini jelas memudahkan pengaturan taksi yang

    harus dikirim ke tempat pemesan, sehingga response time (aktu yang diperlukan mulai dari

    pemesanan leat telepon hingga taksi datang) menjadi lebih pendek.

    !ebelum penerapan !, response time &"" bisa +-0 menit. $ini, tinggal /-/; menit. Ini

    tentu akan meningkatkan produkti%itas per unit taksi &"" yang kini berjumlah lebih dari /;.

    unit. Data lainnya, tujuh bulan sejak penerapan ! pada ratusan unit taksi !il%er "ird di tahun

    +/, jumlah pesanan per hari meningkat dari /. menjadi +., atau naik /C.

    4elihat hasilnya yang positif, &"" pun kemudian memasang peralatan ! yang senilai

    @!A= pada setiap unit taksinya. Harga tersebut belum termasuk perangkat lunak,

    perangkat keras, dan peralatan pemantau di kantor.

    ! sebenarnya cuma satu dari banyak perangkat TI yang dipakai oleh perusahaan jasa

    transportasi terkemuka di Indonesia ini. @ntuk meningkatkan kepuasan pelanggan, &"" pun

    melakukan pembenahan ke dalam dengan menerapkan sistem Bnterprise :esources #lanning

    (B:#). #enerapan ini bertujuan meningkatkan efisiensi, produkti%itas, yang pada gilirannya

    berujung pada peningkatan profit. $e depan, &"" berencana menerapkan sistem 5ustomer

    :elationship 4anagement (5:4). !ebab, mereka telah memiliki data yang cukup mengenai para

    pelanggan setianya.

    PT ,aruda Indonesia

    Tak Perlu Bergegas Pesan 'ursi

    8ntre tiket atau check in di bandara2 $uno. !oalnya, berkat kemajuan teknologi informasi (TI),

    8nda bisa pesan tiket leat internet ataupun ponsel. #T &aruda Indonesia menyediakan

    fasilitas tersebut. "ahkan tak cuma urusan pesan tiket dan check in, soal bagasi,

    pemeliharaan pesaat, sampai keberangkatan pun telah lama bersentuhan dengan TI. TI

    menjadi alat strategis bagi manajemen untuk mengambil keputusan, ungkap Eidjaya

    Hadinukerto, direktur TI &aruda Indonesia.

  • 7/24/2019 Executive Summary TI Dan Fungsi Bisnis (Soal No. 2)

    8/25

    !elain membenahi hal yang bersentuhan dengan pelanggan, &aruda pun memanfaatkan TI

    untuk membenahi urusan internalnya. 4ereka menggunakan sistem B:#. !ementara itu,

    pembenahan !D4 dilakukan leat sistem 5re 4anagement !ystem (54!). Targetnya,

    selain meningkatkan efisiensi, juga untuk mendongkrak kinerja usaha. @jung-ujungnya, tentu

    agar &aruda bisa tetap mempertahankan dominasinya di pasar lokal. 4aklum, "@4? ini

    masih menguasai ;C pangsa pasar domestik.

    PT atahari Putra Prima T#k$

    akin Pintar Pilih Barang

    4enebak selera konsumen memang tak mudah. !alah sedikit saja menerka keinginan

    mereka, stok barang di gudang bakal makin menumpuk. Dan, perusahaan pun bakal

    kehilangan peluang meraih penjualan yang lebih besar. #adahal, demi ambisi

    mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar, pemain bisnis eceran sebesar #T 4atahari

    #utra #rima Tbk. tentu membutuhkan pertumbuhan penjualan yang signifikan. !eperti untuktahun +; ini, perusahaan ini memasang target pertumbuhan hingga +;C, atau mencapai

    pendapatan sebesar :p7 triliun.

    !adar akan beratnya mempertahankan ambisi ini, jauh-jauh hari mereka mencoba memperkuat

    seluruh fondasi bisnisnya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi (TI). Ini

    ditunjukkan leat pembenahan beberapa bagian penting dalam operasional bisnis mereka,

    mulai dari bagian merchandising, in%entori, keuangan, hingga urusan tenaga kerja.

    4ereka pun tak ragu-ragu menggelontorkan modal hingga :p+ miliar untuk membeli sistem

    yang dianggap cocok bagi kebutuhan tersebut. 4ereka pun tak segan-segan menggabungkansistem aplikasi informasi terkemuka, :eteJ dan racle, dengan sistem yang dibangun sendiri.

    Tahun +7 kami akan menerapkan :eteJ !tore In%entory 4anagement dan :eteJ #oint of

    !ales, ungkap 8%ril Tjokrorahardjo, head of information technology #T 4atahari #utra #rima

    Tbk.

    eat pembaruan sistem ini, ke depan pihak manajemen bakal makin cepat mengambil

    keputusan penting yang ada kaitannya dengan pembelian barang, penentuan harga, hingga

    urusan stok. ebih dari itu, sistem ini pun akan membantu mereka untuk memahami tren

    penjualan pada hampir setiap lokasi gerai, yang, ujungnya, makin mempercepat proses

    pengambilan keputusan pembelian barang dan menempatkannya di lokasi yang tepat pula,

    serta meningkatkan efisiensi dalam hal operasional usaha. Di 4atahari memang terbukti

    betapa TI membantu mereka lebih pintar dalam memilih barang.

  • 7/24/2019 Executive Summary TI Dan Fungsi Bisnis (Soal No. 2)

    9/25

    PT T"T Indonesia

    emotong (em#ur 'arya.an

    "erkat kemajuan teknologi informasi (TI), kini setiap pelanggan jasa kurir #T T?T Indonesia

    bisa melacak status barang yang dikirimnya secara real time. "ahkan, jika mau, mereka

    bisa menghitung ongkos yang mesti dibayar secara otomatis. Itu semua bisa dilakukan %ia

    internet atau #D8. $ata Harsinto, country manager TI #T T?T Indonesia, semua ini berkat

    implementasi TI yang dijalankan perusahaan sejak tahun +.

    "agi T?T, manfaat penerapan TI memang tak terhitung banyaknya. Di antaranya, mereka bisa

    menghemat banyak biaya. 4ereka bisa memangkas lembur karyaan dari yang biasanya 0-1

    jam per hari menjadi tak ada sama sekali. !elain itu, soal pasokan informasi yang biasanya

    memakan aktu satu-dua hari sekali, kini hampir setiap aktu dalam satu hari informasi bisa

    mereka peroleh. Dan, akhir semua ini adalah kepuasan pelanggan yang berdampak positif

    terhadap peningkatan penggunaan jasa mereka.

    PT 'al#e Farma T#k$

    Efisien/ tapi Ekspansif

    4enjadi pelopor terkadang tak enak. $alau tidak terus berupaya meningkatkan kompetensi,

    bisa-bisa disalip oleh pesaing. @ntunglah #T $albe Farma Tbk. paham kondisi ini. 4enyadari

    ketatnya persaingan di industri farmasi, perusahaan yang kini memiliki 7+ kantor cabang di

    dalam negeri dan < kantor pemasaran di luar negeri ini segera berbenah diri, termasuk dengan

    penerapan sistem TI.

    $albe kini menerapkan aplikasi Bnterprise :esources #lanning (B:#), 5ustomer :elationship

    4anagement (5:4), penanganan eb perusahaan, message and flo untuk e-mail, dan

    bagian support. 4enurut uanito Ian, direktur TI $albe Farma, implementasi sistem TI ini

    ditujukan sebagai tools yang menunjang proses bisnis perusahaan, di samping menjadi media

    untuk meningkatkan efisiensi. Ini dimungkinkan karena proses produksi yang semula manual,

    dengan bantuan TI bisa dijalankan secara otomatis. 4anfaat lainnya adalah makin

    meningkatnya kepuasan konsumen, kebutuhan informasi antarkantor cabang sudah online,

    termasuk juga online dengan bagian produksi, tambah uanito.

    4elihat besarnya keuntungan yang diraih perusahaan, maka tak heran jika manajemen $albemenganggarkan dana @!A;. untuk sistem dan :p+-0 miliar ke perangkat keras. ?amun,

    dalam prakteknya, pihak manajemen tetap akan mengutamakan penerapan di lini usaha yang

    dianggap penting. Di antaranya, pengelolaan laporan keuangan dan perencanaan pembelian

    bahan baku obat.

  • 7/24/2019 Executive Summary TI Dan Fungsi Bisnis (Soal No. 2)

    10/25

    ika sebelumnya penyusunan laporan keuangan membutuhkan aktu sekitar dua minggu,

    dengan TI proses tersebut bisa dipersingkat menjadi tiga hari. Ini terjadi karena data yang

    dibutuhkan sudah tersedia dalam aktu yang singkat.

    !ukses $albe dalam penerapan TI tak lepas dari peran para aaknya. @ntuk mendukung

    peningkatan kualitas !D4 TI, secara rutin $albe memberikan kesempatan kepada mereka

    untuk mengikuti pelatihan-pelatihan, termasuk juga untuk !D4 di kantor-kantor cabang.

    Dengan strategic planning TI yang jelas plus didukung kemampuan !D4 yang tinggi, ambisi

    $albe untuk menjadi perusahaan farmasi yang dikelola secara efisien tetapi tetap giat

    berekspansi, bakal lebih mudah tercapai.

    PT BAT Indonesia

    TI Tingkatkan (oyalitas Petani

    "8T Indonesia menyandarkan penerapan TI-nya pada empat sistem utama> B:# 5!0,

    !kyline, "8Teaf, dan 5?D:. B:# 5!0, yang diterapkan sejak /66;, merupakan aplikasi

    utama yang dipakai di hampir semua departemen. !kyline diterapkan khusus di departemen

    pemasaran, untuk memantau penjualan dan stok di depot distributor di seluruh Indonesia. @ntuk

    departemen yang memasok tembakau, dipakai aplikasi "8Teaf. 8dapun produksi dipantau

    leat aplikasi 5?D:.

    "anyak manfaat dari implementasi TI. !oal pembayaran tembakau ke petani, jika sebelumnya

    "8T membutuhkan aktu 0-1 hari, kini, dengan "8Teaf, bisa selesai pada hari yang sama.

    Dengan aplikasi yang sama, proses traceability pun bisa lebih mudah dan cepat. Hal ini bakal

    mengurangi kemungkinan lolosnya tembakau yang tidak memenuhi standar yang bisamengurangi tingkat kepuasan konsumen.

    PT 0ankos (a#oratories T#k$

    (e#ih Cepat/ (e#ih Akurat

    Implementasi TI di Dankos ditandai dengan dibentuknya departemen TI. Departemen ini

    memiliki tiga bagian, yaitu training implementation, maintenance information, dan

    de%elopment information. !istem TI yang dipakai adalah local-area netork(8?) dan menuju

    penggunaan ide-area netork (E8?) dengan sasaran melakukan otomatisasi proses kerja,

    sehingga dapat mengurangi biaya operasional dan meningkatkan produkti%itas, kualitas,efekti%itas, serta kemampuan berkompetisi perusahaan.

    !oal pengukuran in%estasi dengan hasil, Husein, manajer TI Dankos, menuturkan, $ami

    menggunakan parameter kecepatan dan akurasi informasi yang dihasilkan untuk pengambilan

    keputusan. Dankos memang memperoleh nilai tambah dengan terjadinya proses otomatisasi

  • 7/24/2019 Executive Summary TI Dan Fungsi Bisnis (Soal No. 2)

    11/25

    kerja dan ketersediaan data secara cepat dan akurat. #ihak manajemen bisa mengambil

    keputusan secara cepat dan tepat.

    PT Tam#ang Batu#ara Bukit Asam T#k$

    'endala Teratasi hingga 123

    #roses bisnis yang beragam menuntut "ukit 8sam untuk menerapkan sistem Bnterprise

    :esources #lanning(B:#). $ondisi tersebut sejalan dengan tujuan perusahaan yang meraih

    omet lebih dari :p+,; triliun pada +1 ini untuk memberikan layanan aplikasi dan informasi

    yang tepat dan cepat, serta agar proses bisnis dapat menjadi lebih efektif dan efisien.

    4enurut Bndang #urnomo, manajer sistem informasi "ukit 8sam, langkah ini dibarengi

    dengan program pelatihan, termasuk di departemen TI. Hasilnya, sekitar =C kendala bisa

    diatasi. #enerapan sistem TI ini pun menghasilkan berbagai dampak positif, seperti

    perbaikan dan percepatan proses bisnis, konsumen bisa memperoleh produk yang lebih baik,

    pembayaran lebih cepat, dan sebagainya.

    'egagalan 0alam Implementasi System E!P

    Dalam dunia bisnis, dampak dari Information Technology (IT) yang sekarang mulai ditambah lagi

    dengan kata Information 5ommunication Technology (I5T) ternyata cukup besar dan mampu

    merubah ajah bisnis. Dengan bantuan I5T ini proses menjadi lebih mudah. ebih cepat dan

    tentu saja lebih efektif dan efisien. !alah satu lagi yang mampu diubah oleh penggunaan I5T ini

    adalah transparansi, suatu kata yang terkadang tidak disukai di Indonesia apalagi di birokrasi

    (baca>pemerintahan).

    ika kita berbicara tentang system (baca> softare), maka akan banyak sekali yang ada di

    pasaran saat ini. Tergantung bisnis kita IT strategic-nya mau kemana. "agaimana menentukan IT

    strategic bagi perusahaan kita, kemudian system apa yang cocok buat kita dan seberapa besar

    benefi t yang bisa kita dapat dari system yang kita pakai, tentu ada metodologi dan %aluation

    tersendiri untuk mengerjakannya. Tulisan saya kali ini tidak akan membahas tentang hal ini.

    $emudian pertanyaan selanjutnya apa saja yang menjadi penghalang dalam hal instalasi dan

    implementasi dari softare B:#2 !erta apakah dengan instalasi dan implementasi B:# maka

    dipastikan bisnis akan berhasil dalam arti lebih effi sien, produktif, memuaskan pelanggan2#ada dasarnya yang menjadi penghalang utama dalan hal instalasi dan implementasi B:# ada

    dua yaitu memperoleh kepercayaan dari para supplier dan partner perusahaan serta adanya

    resistance untuk berubahan dari internal perusahaan.

    4enurut data dari ID5 8sia #asifi k, in%estasi TI dari perusahaan-perusahaan di Indonesia pada

    tahun +/ sebesar @! A =;= juta. Tahun ++ diperkirakan sekitar @! A =67,7 juta dan tahun

  • 7/24/2019 Executive Summary TI Dan Fungsi Bisnis (Soal No. 2)

    12/25

    +0 diramalkan sekitar @! A /,= miliar. Dari angka tersebut, kontribusi belanja softare

    diperkirakan sekitar 1C-nya.

    "erdasarkan data di atas, nilai yang sudah dan hendak ditanamkan di bidang IT memang cukup

    signifi kan. 8lokasi dana sebesar itu yang tujuannya mengintegrasikan semua proses bisnis,

    efisiensi, meningkatkan produkti%itas, mengelola !D4, memuaskan dan mengoptimalkan

    pelanggan itu, memang sudah seharusnya dilakukan.

    !ebab, jika %isi dan implementasi benar, hasilnya sungguh luar biasa. Di 8merika !erikat,

    misalnya, sejak pertengahan /66-an banyak top eksekutifnya berani mengambil risiko

    menerapkan teknologi baru dan cara baru berbisnis untuk memacu produkti%itas, pemangkasan

    biaya, dan memuaskan pelanggan. Hasilnya, perusahaan nonkeuangan di sana rata-rata berhasil

    mendongkrak +;C produkti%itas mereka.

    ?amun masalahnya, banyak juga dari in%estasi itu yang tak jelas juntrungannya, seperti

    dipaparkan di aal tulisan ini. Dan itu tak hanya terjadi di Indonesia. Data dari hasil studi The!tandish &roup, menyebutkan hanya +=C proyek TI besar yang mampu mencapai harapan.

    $enapa banyak proyek TI gagal, idle, atau pengunaannya di baah kapasitas2 $emungkinan

    penyebabnya adalah sebenarnya masalahnya lebih ke arah lo utiliation ketimbang idle.

    4asalah itu bisa terjadi -- kalau dilihat dari sisi argumen "usiness Integration, yang menyebutkan

    baha TI adalah bagian dari program besar menata strategi, proses, organisasiG!D4 dan sistem

    yang perlu dilakukan secara terpadu untuk dapat memperoleh manfaat - karena proyek jadi

    sangat besar, menyangkut hal non-TI yang cakupannya luas dan kompleks. Hal ini terkadang

    sulit diterima perusahaan, karena cara berpikir kita yang umumnya berangkat dari organisasi

    manajemen yang fungsional. $alau toh rekomendasi itu diterima dan 5B mencoba

    menerapkan, pelaksanaannya sangat sulit. !ebab, masalahnya justru timbul dalam kultur

    manajemen yang harus berubah. 8da juga dari pendekatan piece meal. Dalam hal ini, mungkin

    sistem TI-nya terpasang, tetapi perubahan tidak terjadi, karena prosesnya hanya berubah sedikit,

    organisasinya tidak menyesuaikan. Ini akhirnya malah mengkanibal TI-nya, atau strateginya tidak

    terdukung, lalu meng-o%errule sistemnya, meskipun proyek TI-nya sendiri bisa dinyatakan

    sukses.

    Dari hasil penelitian terhadap berbagai implementasi B:# di perusahaan-perusahaan di seluruh

    dunia, pada akhirnya di-simpulkan baha yang menjadi penyebab utama kegagalan

    implementasi dan instalasi ini ada beberapa faktor yaitu>

    'etika tidak ada atau kuranngya support dan sponsorship dari Top Executive

    !eperti diketahui baha instalasi dan implementasi B:# adalah suatu keputusan yang harus

    diambil dan dimulai oleh para Top BJecuti%e, artinya keputusan harusnya adalah Top Don.

    8palagi dengan implementasi dan instalasi ini akan berakibat perubahan terhadap proses

    business. B:# adalah crossfuction dalam satu perusahaan.

  • 7/24/2019 Executive Summary TI Dan Fungsi Bisnis (Soal No. 2)

    13/25

    rang-orang harus komit untuk melakukan perubahan di bagian masing-masing. rang yang

    dimasukkan dalam proyek akan meluangkan aktunya sebagian besar untuk

    proyek ini yang pada aalnya tentu kelihatan seperti hal yang tidak berguna sama sekali.

    Disinilah dibutuhkan support dan sponsorship dari Top BJecuti%e.

    'etika proyek dianggap se#agai proyek dari satu departemen sa-a

    !udah disebutkan diaal baha implemntasi dan instalasi B:# adalah crossfuction, artinya

    proyek tidak akan berjalan semestinya jika ada asumsi baha proyek ini hanya milik satu bagian

    atau departemen saja, misalnya saat implementasi di Departemen Finance, maka deparetemen

    lain merasa tidak berkepentingan dan jika terjadi fail, dianggap adalah fail tersebut hanya milik

    depertemen yang bersangkutan. #adahal dengan B:# ini nantinya akan terjadi keterkaitan yang

    erat antar departemen dan terjadi transparansi dan juga sinergi antara satu bagian dengan

    bagian yang lain. !ebagai contoh misalnya saat permintaan hasil produksi besar atau trendnya

    lagi meningkat maka otomatis bagian produksi akan segera mengetahuinya dan kapasitas

    produksi bisa ditingkatkan dan bagian ra material bisa menyediakan kabutuhan yang

    dibutuhkan dengan tepat dan online.

    'etika tidak ada yang diserahkan untuk men-adi Person In Charge )PIC+ atau pro-ect

    anager yang full time

    @ntuk satu proyek seperti ini maka sangat dibutuhkan seseorang yang memang ditugaskan untuk

    menjadi #I5 atau project manager atau oner project. Hal ini untuk meningkatkan komitmen dan

    mampunya terpenuhi semua pekerjaan sesuai dengan schedule yang direncanakan.

    Implementasi dan instalasi ini membutuhkan biaya, aktu dan resources yang tidak sedikit

    sehingga dibutuhkan seseorang yang bertanggung jaab.

    'etika untuk segala proses dan prosedur implementasi diserahkan hanya ke team IT sa-a$

    Hal ini sangat umum terjadi, dimana para anggota team yang terlibat di proyek implementasi

    umunya suka menyerahkan saja untuk pengambilan keputusan atau perubahan prosedur ke

    pihak IT dengan alasan mereka orang teknikal yang menguasai secara baik bidang teknikal.

    #adahal yang mengetahui prosedur yang benar dibagian masing-masing adalah pihak yang

    terlibat utama didalamnya, misalnya orang finance untuk di bagian finance, orang produksi untuk

    dibagian produksi dan seterusnya.

    'etika vendor yang melakukan implementasi kurang atau tidak memiliki kemampuan dan

    kompetensi yang #aik dalam melakukan implementasi dan instalasi$

    Disini dibutuhkan %endor yang akan melakukan instalasi dan implementasi sudah memiliki jam

    terbang yang baik sehingga sudah mengetahui kira-kira problem yang akan muncul dan memiliki

    kemampuan untuk melakukan sol%e sesuai dengan pengalaman yang telah didapat sebelumnya.

  • 7/24/2019 Executive Summary TI Dan Fungsi Bisnis (Soal No. 2)

    14/25

    'etika tidak adanya dokumentasi untuk prosedur implementasi

    Dalam implementasi B:#, dokumentasi adalah salah satu kata kunci. !etiap pihak yang terlibat

    didalamnya harus melakukan dokumentasi sehingga bisa diketahui sudah sampai dimana proses

    dan prosedur implemnatsi yang dilakukan. Ibarat system I!, maka dokumtasi haruslah sesuatu

    yang utama dilakukan.

    'ekurangan atau kegagalan di Training

    Training memberikan peran yang besar untuk menentukan sukses tidaknya implementasi dan

    instalasi dari B:#. $aryaan yang selama ini bekerja dengan prosedur yang telah ada dan akan

    berubah tentu sesuatu yang sulit, tapi perubahan bisa dilakukan dengan meberikan training bagi

    para implementor dan user sehingga saat system dijalankan maka para user sudah mengetahui

    kira-kira apa yang akan dilakukan.

    'esulitan peru#ahan cultur di organisasi

    rang biasanya cenderung mempertahankan comfort one, dimana jika sudah merasa nyaman

    akan sangat sulit untuk melakukan perubahan, apalagi jika sampai saat tersebut semua operasi

    dan prosedur dirasa sudah cukup baik tanpa perlu memakai suatu system baru dalam hal ini

    B:#. !alah satu kendala terbesar dalam implementasi ini adalah merubah cultur ini. ika

    seseorang terlambat atau salah dalam melakukan entry data, maka dampaknya akan sangat

    panjang kedepannya. 5ultur ini yang mesti diubah dan dijelaskan kesemua pihak yang terlibat

    didalamnya.

    Dari paparan diatas kita bisa lihat bagaimana B:# diimplementasikan diperusahaan, apa plus-

    minus dan apa saja yang mesti diperhatikan saat melakukan implementasi sehingga in%estasiyang luar biasa besar ini tidak akan sia-sia belaka. !elanjutnya adalah tinggal bagaimana dengan

    kita dan perusahaan kita, mau menerapkannya dengan in%estasi yang cukup besar dan adanya

    risiko gagal atau tetap dengan kondisi saat ini, ditegah persaingan ekonomi digital yang menuntut

    bisnis untuk cepat beradaptasi dengan kondisi dan lingkungan, dan dalam bisnis elektronik.

    !etiap perusahaan memiliki struktur organisasinya masing-masing, yang dikembangkan

    berdasarkan proses bisnis yang ada. !ecara umum, pimpinan paling tinggi (seperti misalnya

    #residen Direktur, Direktur @tama, atau 5hief BJecuti%e fficer) bertanggung jaab terhadap

    kinerja perusahaannya, termasuk dalam hal implementasi teknologi informasi.

    @ntuk membantu tugasnya, biasanya ditunjuk seseorang dengan jabatan khusus yang

    bertanggung jaab terhadap proses perencanaan dan pengembangan sistem dan teknologi

    informasi di perusahaan. Tugas utama yang bersangkutan ini adalah untuk menjamin lancarnya

    implementasi teknologi informasi (TI), sehingga dapat memberikan kontribusi signifikan bagi

    operasional dan perkembangan bisnis sehari-hari.

  • 7/24/2019 Executive Summary TI Dan Fungsi Bisnis (Soal No. 2)

    15/25

    Tinggi rendahnya posisi orang ini sangat ditentukan oleh posisi dan peranan TI bagi perusahaan.

    !emakin kritikal fungsi TI, biasanya semakin tinggi pula jabatan penanggung jaabnya di dalam

    organisasi. abatan tertinggi adalah pada le%el Direktur (anggota Direksi) atau 5hief Information

    fficer, yang memiliki paling tidak ; (lima) tugas utama sebagai berikut>

    4$ emahami Bisnis

    Tugas pertama dan utama yang merupakan tanggung jaab eksekutif lain dalam jajaran direksi

    adalah mempelajari dan memahami secara menyeluruh dan mendetail bisnis yang digeluti

    perusahaan. $alau dahulu manajemen inti cukup mempelajari semua komponen internal

    perusahaan (khususnya sehubungan dengan produk-produk atau jasa-jasa yang ditaarkan).

    !aat ini hal tersebut tidaklah cukup.

    #ersaingan yang begitu cepat dan lingkungan bisnis yang sangat dinamis mengharuskan

    eksekutif perusahaan untuk selalu memantau dan mempelajari aspek-aspek di luar perusahaan

    (eksternal) secara intens dan terus-menerus, terutama yang terkait dengan perilaku pasar(market) dan pelanggan.

    !etidak-tidaknya, untuk deasa ini, ada tujuh cara yang terbukti efektif untuk mempelajari hal

    internal dan eksternal perusahaan.

    $etujuh cara tersebut adalah>

    /. 4emiliki armada !D4 yang secara berkala mempelajari keadaan pasar dan komponen

    eksternal lainnyaK

    +. 4empelajari secara mendalam proses-proses penciptaan produk atau jasa yang

    ditaarkan perusahaanK

    0. 4engundang bagian-bagian lain dalam perusahaan untuk berdiskusi secara berkalaK

    1. 4enghadiri seminar-seminar yang berhubungan dengan industri terkaitK

    ;. 4embaca secara aktif publikasi-publikasi yang terkait dengan produk, jasa, dan industri

    di mana perusahaan yang bersangkutan beradaK

    7. 4enjadi anggota forum-forum bisnis maupun akademis terkaitK dan

  • 7/24/2019 Executive Summary TI Dan Fungsi Bisnis (Soal No. 2)

    16/25

    ?amun alau bagaimanapun juga, direktorat sistem informasi yang ada harus dapat

    membuktikan baha akti%itias-akti%itas yang dilakukan saat ini adalah merupakan jalan atau

    jembatan menuju masa depan. Direktorat, departemen, atau di%isi sistem informasi (atau

    teknologi informasi) harus memiliki citra yang baik di mata fungsi-fungsi lain dalam perusahaan.

    !trategi yang paling efektif adalah dengan cara membantu para !D4 di dalam perusahaan untuk

    meningkatkan kinerjanya melalui utilisasi TI, karena hal inilah yang merupakan misi utama dari

    keberadaan sistem informasi di perusahaan.

    #emberian pendidikan dan pelatihan kepada para pengguna (users) sistem informasi, mulai dari

    staf sampai dengan manajer eksekutif, merupakan salah satu cara lain untuk meningkatkan citra

    di%isi sistem informasi. Dengan menghasilkan 'produk-produk* yang terbukti dapat membantu

    para karyaan dalam melaksanakan akti%itas perkerjaannya sehari-hari, di%isi sisten informasi

    akan dengan mudah mendapatkan kepercayaan dari fungsi-fungsi lain di organisasi untuk

    membaa mereka ke bentuk perusahaan masa depan.

    6$ eningkatkan utu Penggunaan Teknologi

    'Tak kenal maka tak sayang*, mungkin demikianlah kalimat yang cocok ditujukan bagi para

    karyaan yang belum pernah dan takut menggunakan komputer. 4elihat baha keberadaan TI

    ditujukan untuk meningkatkan kualitas kinerja !D4 (employees empoerment), seorang 5I

    memiliki tugas memasyarakatkan teknologi informasi agar digunakan secara aktif untuk para

    karyaan perusahaan.

    !elain pemberian program-program pelatihan (training) yang bersifat edukatif, diperlukan suatu

    strategi untuk membuat karyaan tertarik belajar lebih jauh dan memanfaatkan teknologi

    informasi yang ada. 5aranya bisa beraneka ragam, mulai dari yang bersifat hiburan

    (entertainment) L seperti melalui permainan pada saat rekreasi perusahaan (company outing) L

    sampai dengan yang sangat serius, seperti diadakannya orkshop khusus. Tujuannya adalah

    agar para karyaan akrab dengan komputer (computer literate), sehingga selain dapat

    meningkatkan kualitas kerja mereka, ino%asi-ino%asi baru berupa ide-ide pengembangan di masa

    mendatang akan turut berpengaruh pada pengembangan sistem informasi di perusahaan.

    7$ encanangkan 8isi Teknologi Informasi

    Tugas selanjutnya bagi seorang 5I adalah menentukan %isi perusahaan melalui pemanfaatan

    sistem informasi di masa mendatang. !eorang eksekutif senior yang baik, adalah yang selalu

    bersifat proaktif. 4embantu perusahaan mencanangkan %isinya di masa mendatang adalah salah

    satu contoh sikap proaktif yang harus dimasyarakatkan di kalangan perusahaan. Misi

    pemanfaatan sistem informasi merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari %isi

    perusahaan secara umum.

  • 7/24/2019 Executive Summary TI Dan Fungsi Bisnis (Soal No. 2)

    17/25

    4elihat baha abad sekarang dan mendatang adalah era yang sangat bergantung kepada

    informasi, peranan 5I dalam melihat masa depan perusahaan menempati posisi yang cukup

    dominan. ?amun tugas 5I tidak hanya terbatas untuk merumuskan %isi saja, namun yang

    bersangkutan harus dapat memasyarakatkan ide-ide yang ada ke seluruh jajaran manajemen

    dan staf (create a %ision).

    8palah artinya sebuah %isi yang bagus tapi tidak ada seorang pun dari karyaan yang merasa

    perlu untuk meujudkannya. 8da banyak teknik dan teori yang ditaarkan kepada manajemen

    untuk membantu merumuskan dan menjual %isi kepada seluruh jajaran karyaan secara efektif.

    Hal ini sangat penting, karena %isi merupakan akar dari seluruh akti%itas yang dilakukan oleh

    perusahaan dalam kegiatan bisnisnya setiap hari.

    9$ Pengem#angan Sistem Informasi

    4isi terakhir dari seorang 5I tentu saja membuat semua hal yang ada di atas menjadi nyata,

    yaitu merencanakan dan mengembangkan arsitektur sistem informasi perusahaan, yang terdiridari komponen-komponen seperti softare, hardare, brainare, proses dan prosedur,

    infrastruktur, standard, dan lain sebagainya. !ecara berkesinambungan, seorang 5I harus

    dapat me-utilisasikan sistem informasi yang dimiliki perusahaan saat ini secara optimum, sejalan

    dengan rencana pengembangannya di masa mendatang.

    !uatu kali seorang praktisi manajemen mengatakan baha seorang 5I yang baik akan dapat

    'memanusiakan* karyaannya dengan cara memanfaatkan TI untuk membantunya

    melaksanakan akti%itas pekerjaan sehari-hari.

    "erdasarkan pengamatan dan kajian terhadap implementasi TI, khususnya di perusahaan-perusahaan Indonesia, nampaknya hal yang menjadi kunci sukses utama adalah aspek

    leadership atau kepemimpinan dari seorang #residen Direktur.

    #impinan perusahaan ini harus dapat menjadi 'lokomotif* yang dapat merubah paradigma

    pemikiran (mindset) terhadap orang-orang di dalam organisasi yang belum mengetahui manfaat

    strategis dari teknologi informasi bagi bisnis perusahaan.

    Disamping itu, yang bersangkutan harus memiliki rencana strategis atau roadmap yang jelas

    terhadap pengembangan teknologi informasi di perusahaannya dan secara konsisten dan

    kontinyu disosialisasikan ke seluruh jajaran manajemen dan stafnya. Hal-hal semacam business

    plan, kebijakan (policy), masterplan, cetak biru, dan lain sebagainya dapat dijadikan sebagai alat

    untuk membantu manajemen dalam usahanya untuk mengembangkan TI secara holistik, efektif,

    dan efisien.N

    ilihat dari obyektifnya, yaitu untuk meningkatkan kualitas hubungan atau relasi antara perusahaan

    dengan pelanggannya agar yang bersangkutan dapat menjadi customer yang loyal, penerapan

    konsep aplikasi 5:4 tidak membedakan apakah perusahaan tersebut berskala kecil, menengah,

  • 7/24/2019 Executive Summary TI Dan Fungsi Bisnis (Soal No. 2)

    18/25

    atau besar. !elagi perusahaan merasa perlu menjalin komunikasi dan interaksi yang 'intim*

    dengan pelanggannya, pada saat itu konsep 5:4 dibutuhkan.

    Dari jenisnya, aplikasi 5:4 dapat dibagi menjadi 0 (tiga) kategori, yaitu masing-masing>

    perational 5:4, 8nalytical 5:4, dan 5ollaborati%e 5:4. $arakteristik dari masing-masing

    kategori adalah sebagai berikut >

    perational 5:4 merupakan kumpulan dari aplikasi yang terkait secara langsung maupun tidak

    langsung dengan proses transaksional yang berhubungan dengan pelayanan pada pelanggan.

    Terdapat 0 (tiga) tipe aplikasi dalam domain ini. #ertama, aplikasi mobile office yang diinstalasi

    pada perangkat digital (digital de%ices) portable L seperti handphone, personal digital assistant,

    notebook, dan lain-lain - yang digunakan oleh sejumlah salesman atau company agent yang lain

    untuk melayani pelanggan.

    $edua, aplikasi front office yang digunakan oleh salesman, marketing agent, atau customer

    ser%ice sebagai alat bantu dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang menghubungi merekasehari-hari.

    $etiga, aplikasi back office yang merupakan aplikasi penunjang sejumlah aplikasi utama dalam

    dua domain terdahulu.

    8nalytical 5:4 merupakan kumpulan dari aplikasi yang digunakan khususnya oleh para

    pimpinan, manajer, dan super%isor dalam usahanya mengambil sejumlah keputusan

    (decision making) penting, baik yang bersifat strategis maupun operasional. antung dari

    domain aplikasi ini terletak pada sebuah data arehouse yang berisi data dan informasi

    lengkap mengenai seluruh profil pelanggan beserta rekaman transaksi dan 'perilaku*-nya.$eseluruhan data dan informasi inilah yang akan menjadi dasar kajianGanalisa manajemen

    terhadap karakteristik pelanggan yang dimiliki perusahaan, sehingga manajemen dapat

    mengambil sejumlah langkah-langkah strategis dalam usahanya memahami kebutuhan dan

    menjalin relasi intensif dengan pelanggannya.

    5ollaborati%e 5:4 merupakan kumpulan dari aplikasi yang memiliki fungsi utama untuk

    membantu manajemen dan karyaan perusahaan dalam menjalin akti%itas komunikasi,

    kolaborasi, dan kooperasi secara efektif dengan para pelanggan perusahaan. Dengan

    menggunakan beragam kanal akses (access channels) seperti ebsite, tele conference,

    email, chatting, faJ, e-receptionist, dan lain-lain diharapkan akan diperoleh sebuah

    mekanisme interaksi yang dapat memuaskan pelanggan karena seluruh kepentingan dan

    kebutuhannya dapat dipenuhi oleh perusahaan.

    !etiap perusahaan pasti memiliki mekanisme yang terkait dengan proses penciptaan produk

    danGatau jasa yang ditaarkan kepada pelanggan. !ejumlah rangkaian proses utama ini (core

    processes) biasanya ditunjang oleh beragam teknologi informasi (TI) dan komunikasi agar

  • 7/24/2019 Executive Summary TI Dan Fungsi Bisnis (Soal No. 2)

    19/25

    tercipta suatu mekanisme kerja yang efektif, efisien, dan terkendali dengan baik.

    4elihat baha core processes merupakan suatu penting yang harus selalu dijaga kinerjanya L

    dalam arti kata tidak boleh sampai terjadi peristia dimana core processes terhenti akti%itasnya

    yang berarti pula perusahaan tidak dapat menciptakan produk danGatau jasa yang seharusnya

    dihasilkan L maka perusahaan harus memikirkan cara atau strategi dalam menghadapi sejumlah

    risiko yang berpotensi mengganggu jalannya akti%itas produksi tersebut.

    !alah satu upayanya adalah dengan membangun sebuah Disaster :eco%ery 5enter (D:5),

    dimana jika terjadi gangguan serius yang menimpa satu atau beberapa unit kerja penting di

    perusahaan L seperti pusat penyimpanan dan pengolahan data dan informasi L proses produksi

    tetap berjalan sebagaimana mestinya karena ada D:5 yang mengambil alih fungsi unit yang

    'rusak* tersebut. 5ontohnya adalah ketika terjadi malapetaka yang menimpa sejumlah

    perusahaan besar dunia yang bermarkas di Eorld Trade 5enter tetap dapat beroperasi (segera

    pulih kegiatan operasionalnya dalam aktu cepat), karena mereka telah mempersiapkan

    sejumlah D:5 untuk mengantisipasi bencana yang tidak dikehendaki tersebut.4embangun sebuah D:5 yang baik, bukanlah suatu hal yang mudah L bahkan beberapa praktisi

    mengategorikannya sebagai sebuah akti%itas kompleks - karena di dalamnya terdapat beragam

    aspek dan komponen yang membutuhkan perhatian khusus dan serius. leh karena itu, yang

    perlu dipelajari dan dipahami sungguh-sungguh oleh mereka yang ingin merencanakan dan

    mengembangkan D:5 adalah metodologi pembangunannya. 4etodologi yang baik akan

    menekankan pada aspek-aspek sebagai berikut>

    4emberikan gambaran yang jelas kepada manajemen mengenai besarnya usaha yang

    harus dilakukan dalam merencanakan, mengembangkan, dan memelihara sebuah D:5K

    4enggalang komitmen penuh dari seluruh manajemen dan karyaan di berbagai lapisan

    organisasi untuk berpartisipasi dalam proses perencanaan dan pengembangan D:5K

    4endefinisikan kebutuhan reco%ery dipandang dari berbagai perspektif bisnisK

    4emperlihatkan dampak kerugian yang akan diderita perusahaan jika D:5 tidak segera

    dibangunK

    4emfokuskan diri pada pencegahan terjadinya gangguan dan mencoba untuk

    meminimalisasikan dampak negatif yang terjadi L alaupun tetap dipersiapkan berbagai

    usaha reaktif (reco%ery) seandainya gangguan tersebut benar-benar terjadiK

    4emudahkan proses pemilihan anggota tim yang bertangung jaab di dalam proses

    pengembangan D:5K

    4enghasilkan sebuah perencanaan reco%ery yang mudah dipahami, mudah diterapkan, dan

    mudah dipeliharaK dan

  • 7/24/2019 Executive Summary TI Dan Fungsi Bisnis (Soal No. 2)

    20/25

    4endefinisikan secara jelas bagaimana keberadaan D:5 tersebut terintegrasi secara baik

    dengan sejumlah entiti bisnis lain yang dalam keadaan normal tetap berjalan.

    8dapun metodologi perencanaan dan pengembangan D:5 yang baik paling tidak harus

    memperhatikan = (delapan) tahapan utama, yaitu>

    /. #re-#lanning 8cti%ities (#roject Initiation) L merupakan tahap persiapan untuk menjamin

    baha seluruh pimpinan dan jajaran manajemen perusahaan paham betul mengenai

    karakteristik dan perlunya D:5 dibangunK

    +. Mulnerability 8ssessment and &eneral Definition of :euirements L merupakan kajian

    terhadap potensi gangguan yang dapat terjadi karena 'kerapuhan* sistem dan usaha untuk

    mendefinisikan kebutuhan akan D:5 yang dimaksudK

    0. "usiness Impact 8ssessment L merupakan analisa terhadap dampak bisnis yang akan terjadi

    seandainya gangguan tersebut terjadi pada kenyataannyaK

    1. Detailed Definition of :euirements L merupakan proses mendefinisikan kebutuhan secara

    lebih rinci setelah proses kajian terhadap dampak bisnis selesai dilakukan, sehingga

    perusahaan dapat memfokuskan diri secara tepat (karena adanya keterbatasan sumberdaya

    yang dimiliki)K

    ;. #lan and 5enter De%elopment L merupakan tahapan membangun perencanaan dan D:5

    yang dimaksud sesuai dengan spesifikasi kebutuhan yang telah didefinisikan sebelumnyaK

    7. Testing and BJercising #rogram L merupakan rangkaian usaha uji coba atau latihan kinerja

    D:5 dengan cara mensimulasikan terjadinya gangguan yang dimaksudK

    :esiko terjadinya gangguan cukup tinggi karena nature dari proses atau teknologi yang

    dipakai di dalam menunjang core processes yang ada L misalnya dalam

    mengimplementasikan internet banking, remote trading, e-auction, dan lain sebagainyaK

    :esiko gangguan yang terjadi berpotensi mengganggu sejumlah besar (mayoritas) proses

    atau akti%itas yang sangat kritikal bagi kelangsungan hidup perusahaan L misalnya terkait

  • 7/24/2019 Executive Summary TI Dan Fungsi Bisnis (Soal No. 2)

    21/25

    dengan automated teller machine, corporate electronic payment system, automatic

    procurement system, dan lain sebagainyaK dan

    :esiko gangguan melekat pada sejumlah proses bernilai tinggi (%alue-added processes),

    yaitu serangkaian akti%itas dimana> terkait langsung dengan mekanisme penciptaan produk

    atau jasa, bersifat mutlak dilakukan oleh perusahaan agar tidak kehilangan sumber

    pendapatan, dan pelanggan 'is illing to pay* untuk keberadaan proses tersebut.

    'esimpulan

    #engembangan sistem informasi akan mendorong terjadinya perubahan dari pola !istem

    manajemen database yang terkoneksi secara parsial menuju pola Decision !uport !ystem yang

    terintegrasi. Dengan sistem yang terintegrasi, para perumus kebijakan dan pengambil keputusan

    dapat mengkaji suatu permasalahan secara komprehensif yang didukung berbagai informasi

    yang rele%an dan tersedia secara utuh. !elain itu tingkat kecepatan dan ketepatan pelayanan

    kepada masyarakat senantiasa akan mencapai sasaran. !istem manajemen informasi yang

    terintegrasi akan memperbaiki akuntabilitas dan membangun transparansi penyelenggaraan

    pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan proses pelayanan publik, karena dengan

    didukung jaringan komunikasi dan informasi yang komprehensif aparat dan arga masyarakat

    mampu mengakses data, melakukan pengaasan dan e%aluasi kinerja setiap satuan kerja dalam

    menjalankan fungsi dan perannya sebagai penyelenggara pemerintahan.

    !eferensi :

    1. [email protected]

    . !!!.!artaekonomi.com

    ". !!!.portalhr.com#. !!!.ebi$$asia.com

    %. !!!.depkominfo.go.id

    &. !!!.kpdeasda'yahoo.com

    (. !!!.cert.co.id

    ). !!!.pro*est.com+p*d!eb. hen To all In / onsultant

    Kat$, 0artin I.. The ecured 2ender. 3e! 4ork5 0ar+/pr 16. 7ol. #&, Iss. 8 p. %6 9 pages:16. ;esource enablement modeling5 Implications for studying the diffusion of technology

  • 7/24/2019 Executive Summary TI Dan Fungsi Bisnis (Soal No. 2)

    22/25

    mega. >Aford5 /pr 66(. 7ol. "%, Iss. 8 p. "(

    1(. Fo! much information do !e need

    Peter 0 Todd. perational ;esearch. /msterdam5 0ar 1&, 66(. 7ol. 1((, Iss. "8

    p. 1"1(1). Hostering a rene!able energy technology industry5 /n international comparison of !ind industry

    policy support mechanisms

    Joanna I 2e!is, ;yan F iser. rgani$ational effectiBeness through technology innoBation and F;0 strategieshongming ang. International Journal of 0anpo!er. =radford5 66%. 7ol. &, Iss. &8 p. #)1 9) pages:

    ). Technology innoBation, human resources and dysfunctional integration

    /rne tjernholm 0adsen, John P LlhMi. International Journal of 0anpo!er. =radford5 66%. 7ol. &,Iss. &8 p. #)) 91& pages:. Fuman ;esource 0anagers and the 3e! Technology /genda

    Templer, /ndre!. Journal of ?eneral 0anagement. Fenley-on-Thames5 inter 1). 7ol. 1%, Iss. 8 p.

    (" 9) pages:

    "6. Fuman ;esource 0anagement in Practice5 / ase tudy /nalysis at ompany 2eBel3oon, 0ike. Personnel ;eBie!. Harnborough5 1). 7ol. 1), Iss. #8 p. 1% 9 pages:

    "1. The Third Industrial ;eBolution5 / pecial hallenge to 0anagers

    Hinkelstein, Joseph, 3e!man, DaBid /. F.. >rgani$ational Dynamics. 3e! 4ork5 ummer 1)#. 7ol.1", Iss. 18 p. %" 91" pages:

    http://proquest.umi.com/pqdweb?index=3&did=1186100381&SrchMode=1&sid=6&Fmt=2&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167994900&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=3&did=1186100381&SrchMode=1&sid=6&Fmt=2&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167994900&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=4&did=1186100421&SrchMode=1&sid=6&Fmt=2&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167994900&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=5&did=1159745881&SrchMode=1&sid=6&Fmt=2&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167994900&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=6&did=1159745951&SrchMode=1&sid=6&Fmt=2&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167994900&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=6&did=1159745951&SrchMode=1&sid=6&Fmt=2&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167994900&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=7&did=1167208221&SrchMode=1&sid=6&Fmt=2&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167994900&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=8&did=1179152401&SrchMode=1&sid=6&Fmt=2&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167994900&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=8&did=1179152401&SrchMode=1&sid=6&Fmt=2&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167994900&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=9&did=1179152091&SrchMode=1&sid=6&Fmt=2&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167994900&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=10&did=1175443491&SrchMode=1&sid=6&Fmt=2&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167995257&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=11&did=1186108091&SrchMode=1&sid=6&Fmt=2&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167995257&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=12&did=1185057161&SrchMode=1&sid=6&Fmt=4&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167995257&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=13&did=1185057451&SrchMode=1&sid=6&Fmt=4&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167995257&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=13&did=1185057451&SrchMode=1&sid=6&Fmt=4&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167995257&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=14&did=1185057441&SrchMode=1&sid=6&Fmt=4&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167995257&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=14&did=1185057441&SrchMode=1&sid=6&Fmt=4&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167995257&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=15&did=1181670231&SrchMode=1&sid=6&Fmt=2&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167995257&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=0&did=1283098&SrchMode=1&sid=14&Fmt=2&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167996459&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=0&did=929531701&SrchMode=1&sid=13&Fmt=3&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167996204&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=1&did=929531751&SrchMode=1&sid=13&Fmt=4&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167996204&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=2&did=1167399&SrchMode=1&sid=13&Fmt=2&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167996204&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=3&did=1283098&SrchMode=1&sid=13&Fmt=2&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167996204&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=4&did=1261190&SrchMode=1&sid=13&Fmt=2&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167996204&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=3&did=1186100381&SrchMode=1&sid=6&Fmt=2&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167994900&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=3&did=1186100381&SrchMode=1&sid=6&Fmt=2&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167994900&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=4&did=1186100421&SrchMode=1&sid=6&Fmt=2&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167994900&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=5&did=1159745881&SrchMode=1&sid=6&Fmt=2&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167994900&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=6&did=1159745951&SrchMode=1&sid=6&Fmt=2&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167994900&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=6&did=1159745951&SrchMode=1&sid=6&Fmt=2&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167994900&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=7&did=1167208221&SrchMode=1&sid=6&Fmt=2&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167994900&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=8&did=1179152401&SrchMode=1&sid=6&Fmt=2&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167994900&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=8&did=1179152401&SrchMode=1&sid=6&Fmt=2&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167994900&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=9&did=1179152091&SrchMode=1&sid=6&Fmt=2&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167994900&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=10&did=1175443491&SrchMode=1&sid=6&Fmt=2&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167995257&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=11&did=1186108091&SrchMode=1&sid=6&Fmt=2&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167995257&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=12&did=1185057161&SrchMode=1&sid=6&Fmt=4&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167995257&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=13&did=1185057451&SrchMode=1&sid=6&Fmt=4&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167995257&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=13&did=1185057451&SrchMode=1&sid=6&Fmt=4&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167995257&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=14&did=1185057441&SrchMode=1&sid=6&Fmt=4&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167995257&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=14&did=1185057441&SrchMode=1&sid=6&Fmt=4&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167995257&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=15&did=1181670231&SrchMode=1&sid=6&Fmt=2&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167995257&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=0&did=1283098&SrchMode=1&sid=14&Fmt=2&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167996459&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=0&did=929531701&SrchMode=1&sid=13&Fmt=3&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167996204&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=1&did=929531751&SrchMode=1&sid=13&Fmt=4&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167996204&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=2&did=1167399&SrchMode=1&sid=13&Fmt=2&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167996204&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=3&did=1283098&SrchMode=1&sid=13&Fmt=2&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167996204&clientId=56330http://proquest.umi.com/pqdweb?index=4&did=1261190&SrchMode=1&sid=13&Fmt=2&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1167996204&clientId=56330
  • 7/24/2019 Executive Summary TI Dan Fungsi Bisnis (Soal No. 2)

    23/25

    ". Hragmentation and jelanki 3g!enyama, /$i$ ?uergachi, Tim 0c2aren. International Journal of Production I

    harlene 0armer olomon. orkforce. >ct 1(. 7ol. , Iss. #8 p. 1( 91 page:#. The !ork force in the 1st century

    /nonymous. ?etting ;esults ... for the Fands - >n 0anager. aranac 2ake5 Heb 1(. 7ol. #, Iss. 8

    p. ) 91 page:

    #". elcome to the ne! !orkspace7erespej, 0ichael /. Industry eek. leBeland5 /pr 1%, 1&. 7ol. #%, Iss. )8 p. # 9( pages:

    ##. 3e! hori$ons/nonymous. F; Hocus. 3e! 4ork5 0ar 1&. 7ol. (", Iss. "8 p. & 91 page:

    #%. hatNs your techno type--and !hy should you careHinley, 0ichael. Personnel Journal. Jan 1&. 7ol. (%, Iss. 18 p. 16( 9" pages:

    #&. Lse technology to manage your eApats

    roft, =rian. Personnel Journal. Dec 1%. 7ol. (#, Iss. 18 p. 11" 9# pages:

    #(. elcome to Birtual F;0c3erney, Donald J. F; Hocus. 3e! 4ork5 /ug 1%. 7ol. (, Iss. )8 p. " 91 page:

    #). F; hears the call of technology

    Hlynn, ?illian. Personnel Journal. 0ay 1%. 7ol. (#, Iss. %8 p. & 9% pages:

    #. 0aking the Birtual office a reality?reengard, amuel. Personnel Journal. ep 1#. 7ol. (", Iss. 8 p. && 911 pages:

    %6. 0ade in hina5 IT infrastructure policy and the politics of trade opening in post-T> hina

    tephen =ell, Fui Heng. ;eBie! of International Political

  • 7/24/2019 Executive Summary TI Dan Fungsi Bisnis (Soal No. 2)

    24/25

    %". 0odels for assisted conception data !ith embryo-specific coBariates

    tephen / ;oberts. tatistics in 0edicine. 3e! 4ork5 Jan 1%, 66(. 7ol. &, Iss. 18 p. 1%&

    %#. hinaache D3 Total 3et!ork apacity ;eaches 166?bps

    P; 3e!s!ire

  • 7/24/2019 Executive Summary TI Dan Fungsi Bisnis (Soal No. 2)

    25/25