15
EXECUTIVE SUMMARY PENGELOLAAN BASIS DATA DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SUMBER DAYA AIR BIDANG IRIGASI TAHUN ANGGARAN 2013 Desember, 2013

EXECUTIVE SUMMARY PENGELOLAAN BASIS DATA ... - web…web.irigasi.net/sites/default/files/Executive Summary Pengelolaan Basis...PENGELOLAAN BASIS DATA DAN SISTEM ... Irigasi dengan

  • Upload
    lykhanh

  • View
    261

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EXECUTIVE SUMMARY PENGELOLAAN BASIS DATA ... - web…web.irigasi.net/sites/default/files/Executive Summary Pengelolaan Basis...PENGELOLAAN BASIS DATA DAN SISTEM ... Irigasi dengan

Konsep Executive Summary

Pusat Litbang Sumber Daya Air i

EXECUTIVE SUMMARY

PENGELOLAAN BASIS DATA DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

SUMBER DAYA AIR BIDANG IRIGASI

TAHUN ANGGARAN 2013

Desember, 2013

Page 2: EXECUTIVE SUMMARY PENGELOLAAN BASIS DATA ... - web…web.irigasi.net/sites/default/files/Executive Summary Pengelolaan Basis...PENGELOLAAN BASIS DATA DAN SISTEM ... Irigasi dengan

Executive Summary

Pusat Litbang Sumber Daya Air ii

KATA PENGANTAR

Laporan ini hasil dari kegiatan Pengelolaan Basis Data dan Sistem

Informasi Geografis Sumber Daya Air Bidang Irigasi yang dilaksanakan oleh Balai

Irigasi, Pusat Penelitian dan pengembangan Sumber Daya Air, Badan Penelitian

dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum, yang dibiayai oleh APBN

tahun anggaran 2013.

Tujuan dari kegiatan ini adalah Pangkalan data irigasi permukaan maupun

irigasi mikro, serta tersedianya Sistem Informasi Geografis Sumber Daya Air (SIG-

SDA) bidang irigasi, untuk menunjang tersusunnya buku data daerah irigasi

sebagai katalog irigasi serta tersusunnya peta alih fungsi lahan irigasi dan peta

zonasi potensi lahan irigasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

bagi pemangku kebijakan dalam mengembangkan lahan pertanian beririgasi.

Executive Summary ini disusun oleh Widya Utaminingsih, SP, dengan

arahan Kepala Balai Irigasi selaku penanggungjawab kegiatan, dimana pada

tahun anggaran 2013, kegiatan ini akan menghasilkan satu output yaitu: Model

Sistem Pangkalan Data Irigasi serta Peta Zonasi Potensi dan Alih Fungsi Lahan

Irigasi serta Sistem Informasi (Website Balai Irigasi).

Harapan Executive Summary ini dapat dimanfaatkan oleh stakeholder

dalam pelaksanaan perbaikan jaringan irigasi dan data informasi dapat digunakan

pemangku kewenangan dalam pengambilan keputusan terkait dengan irigasi.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah

membantu terlaksananya kegiatan ini.

Bandung, Desember 2013 Kepala Pusat Litbang Sumber Daya Air

Ir. Bambang Hargono, Dipl. HE, M. Eng

NIP. 195404251980121002

Page 3: EXECUTIVE SUMMARY PENGELOLAAN BASIS DATA ... - web…web.irigasi.net/sites/default/files/Executive Summary Pengelolaan Basis...PENGELOLAAN BASIS DATA DAN SISTEM ... Irigasi dengan

Executive Summary

Pusat Litbang Sumber Daya Air iii

Page 4: EXECUTIVE SUMMARY PENGELOLAAN BASIS DATA ... - web…web.irigasi.net/sites/default/files/Executive Summary Pengelolaan Basis...PENGELOLAAN BASIS DATA DAN SISTEM ... Irigasi dengan

Executive Summary

Pusat Litbang Sumber Daya Air iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ iv

1. Latar Belakang ....................................................................................... 1

2. Lingkup Kegiatan .................................................................................... 2

3. Tujuan dan Sasaran ............................................................................... 2

4. Sasaran (Output) .................................................................................... 3

5. Metode .................................................................................................... 4

6. Hasil Kegiatan dan Pembahasan............................................................ 9

7. Kesimpulan dan Saran ........................................................................... 14

Page 5: EXECUTIVE SUMMARY PENGELOLAAN BASIS DATA ... - web…web.irigasi.net/sites/default/files/Executive Summary Pengelolaan Basis...PENGELOLAAN BASIS DATA DAN SISTEM ... Irigasi dengan

Executive Summary

Pusat Litbang Sumber Daya Air 1

1. Latar Belakang

Luas Daerah Irigasi (DI) di Indonesia berdasarkan Kepmen PU No.

390/KPTS/M/2007 lebih kurang7.469.796 ha, yang terbagi kedalam 33.210 Daerah

Irigasi dengan jumlah hampir 6000 Daerah Aliran Sungai (DAS). Mengingat luas dan

banyaknya daerah irigasi di Indonesia, maka perlu dibangun sebuah sistem untuk

pengelolaan data keirigasian yang terstruktur dengan baik.

Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan terintegrasi Pengelolaan Basis Data

dan Sistem Informasi SDA untuk mendukung peningkatan kualitas data dalam

pengelolaan SDA yang dilaksanakan secara multiyears yang dimulai sejak tahun

2006.

Penyediaan data dan informasi mengenai irigasi kepada publik sangat penting

terutama untuk mendukung pengelolaan jaringan irigasi yang berkelanjutan. Data

dan informasi yang ada akan menjadi acuan bagi pemangku kepentingan dalam

mengambil keputusan mengenai pengelolaan irigasi. Tidak hanya untuk irigasi

permukaan, data irigasi mikro juga perlu diidentifikasi lebih lanjut agar

pelaksanaannya dapat mendukung kelangsungan ketahanan pangan nasional.

Adanya alih fungsi lahan beririgasi menjadi lahan permukiman dan industri menjadi

kendala bagi pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, karena dalam jangka

panjang akan berdampak terhadap menurunnya ketahanan pangan nasional.Untuk

mengatasi hal tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum menatapkan kebijakan

pengembangan lahan beririgasi. Pengembangan irigasi diharapkan dapat

meningkatkan kerterjaminan air irigasi sehingga indeks pertanaman dan

produktivitas lahan dapat meningkat.

Hasil penelitian yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya menunjukkan bahwa

alih fungsi lahan irigasi (sawah) ke sektor nonpertanian di Pulau Jawa pada periode

tahun 2006-2011, terjadi cukup luas yaitu sebesar 741.948,88 ha, atau 20,785 %,

sedangkan rerata laju alih fungsi lahan irigasi di P. Jawa setiap tahunnya 4,157 %.

Adanya alih fungsi lahan di P. Jawa yang cukup besar akan menjadi masalah dalam

pemenuhanan kebutuhan pangan nasional, sehingga perlu mendapatkan perhatian

yang cukup besar dari pemerintah dan menjadi pertimbangan dalam kebijakan

pengembangan lahan irigasi.

Dalam rangka mengidentifikasi hal tersebut, perlu dilakukan updating data

keirigasian baik irigasi mikro maupun irigasi permukaan, termasuk data alih fungsi

Page 6: EXECUTIVE SUMMARY PENGELOLAAN BASIS DATA ... - web…web.irigasi.net/sites/default/files/Executive Summary Pengelolaan Basis...PENGELOLAAN BASIS DATA DAN SISTEM ... Irigasi dengan

Executive Summary

Pusat Litbang Sumber Daya Air 2

lahan sawah beririgasi dan pengkajian untuk menentukan tingkat kesiapan suatu

daerah dalam pengembangan dan pengelolaan irigasi, terutama dari aspek

agroekologi, ketersediaan air, sosial, budaya dan ekonomi. Hasil dari studi ini dapat

dijadikan acuan awal untuk menentukan skala prioritas upaya

pengembanganirigasi.Pengkajian dilakukan mencakup alih fungsi lahan dan kriteria

kesiapan daerah, agar kemudian dapat disusun peta zonasi irigasi yang dapat

digunakan dalam penentuan kebijakan pengembangan dan pengelolaan lahan

beririgasi.Untuk itu Pusat Litbang SDA perlu menyusun pengelolaan basis data dan

sistem informasi SDA untuk mendukung peningkatan kualitas data dalam

pengelolaan SDA.

2. Lingkup Kegiatan

Kegiatan ini terdiri dari dua sub kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun

anggaran 2013 yaitu terdiri dari:

A. Sub Kegiatan I: Pangkalan Data dan Sistem Informasi Geografis

Bidang Irigasi

Lingkup kegiatan yang akan dilakukan dalam kegiatan Pangkalan Data dan

Sistem Informasi Geografis Bidang Irigasi ini adalah:

1. Basis data Irigasi berbasis website, meliputi kegiatan:

a. Pembangunan sistem informasi basis data berbasis website.

b. Sinkronisasi dan integrasi data/informasi irigasi dengan data yang ada

di Direktorat Jenderal SDA.

2. Pengembangan website SIG-SDA Bidang Irigasi

3. Penyusunan Katalog Irigasi.

B. Sub Kegiatan II: Pemetaan Alih Fungsi dan Zonasi Potensi Lahan

Irigasi

Lingkup kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kegiatan Zonasi dan Alih

Fungsi Lahan Irigasi adalah:

1. Pemetaan alih fungsi lahan untuk Pulau Sumatera.

2. Pemetaan Zonasi Potensi lahan irigasi di Pulau Sumatera.

3. Tujuan dan Sasaran

Tujuan

1. Terwujudnya Pangkalan data Irigasi baik irigasi permukaan maupun irigasi

mikro dan tersedianya Sistem Informasi Geografis Sumber Daya Air (SIG-SDA)

Page 7: EXECUTIVE SUMMARY PENGELOLAAN BASIS DATA ... - web…web.irigasi.net/sites/default/files/Executive Summary Pengelolaan Basis...PENGELOLAAN BASIS DATA DAN SISTEM ... Irigasi dengan

Executive Summary

Pusat Litbang Sumber Daya Air 3

bidang irigasi untuk menunjang tersusunnya buku data daerah irigasi sebagai

katalog irigasi.

2. Tersusunnya peta alih fungsi lahan irigasi dan peta zonasi potensi lahan irigasi,

yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pemangku kebijakan

dalam mengembangkan lahan pertanian beririgasi.

4. Sasaran Keluaran (Output)

Kegiatan Pengelolaan Basis Data dan Sistem Informasi Geografis Bidang

Irigasi merupakan kegiatan multiyears yang dilaksanakan mulai tahun 2006

dengan sasaran output setiap tahunnya sebagai berikut:

2006: Model Sistem; Pembangunan Software Sistem Informasi Data Dasar

Irigasi.

2007: Model Sistem; Pangkalan Data Hasil Penyempurnaan Software SIDDI.

2008: Model Sistem;Pangkalan Informasi Tentang Data Dasar Sistem Irigasi

yang Dikemas dalam Satu Kesatuan Software (SIDDI).

2009: Model Sistem: berupa Pangkalan Data dan Informasi Irigasi Hasil

Ujicoba dan Penyempurnaan Software SIDDI dan pengembangan

Software SIDDI Berbasis Opensource.

2011: Model Sistem SIG-SDA Bidang Irigasi serta Buku Pangkalan Data dan

Informasi Bidang Irigasi di P. Jawa, Sebagian P. Sumatera dan

Kalimantan.

2012: Model Sistem Pangkalan Data dan Sistem Informasi Geografis Bidang

Irigasi

Dari output tersebut dihasilkan pula Komponen Output dari Model Sistem

Pangkalan Data dan Sstem Informasi Geografis yaitu:

1. Buku Data Irigasi;

2. Buku SIG-SDA Bidang Irigasi;

3. Katalog Irigasi Daerah Irigasi Cihea.

2013: Model Sistem Pangkalan Data Irigasi serta Peta Zonasi Potensi dan

Alih Fungsi Lahan Irigasi serta Sistem Informasi (Website Balai Irigasi), dengan komponen outputnya adalah: 1. Basis Data berbasis Website

2. Website SIG-SDA Bidang Irigasi

3. Katalog Irigasi Daerah Irigasi di BBWS Brantas

4. Peta Zonasi Potensi Lahan Irigasi P. Sumatera

5. Peta Alih Fungsi Lahan Irigasi P. Sumatera

Page 8: EXECUTIVE SUMMARY PENGELOLAAN BASIS DATA ... - web…web.irigasi.net/sites/default/files/Executive Summary Pengelolaan Basis...PENGELOLAAN BASIS DATA DAN SISTEM ... Irigasi dengan

Executive Summary

Pusat Litbang Sumber Daya Air 4

2014: Dokumen; berupa Model SIG-SDA bidang Irigasi serta buku

pangkalan data dan informasi halil litbang bidang irigasi

5. Metode

Metode yang digunakan untuk kegiatan Pengelolaan Basis Data dan Sistem

Informasi Geografis Sumber Daya Air Bidang Irigasimeliputi:

5.1. Pengelolaan Basis Data dan Sistem Informasi Geografis Sumber Daya

Air Bidang Irigasi.

a. Basis Data berbasis Website

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi:

1) Menyusun kerangka Pengembangan Software Sistem Informasi

Data Dasar Irigasi (SIDDI) berbasis Website.

Penyusunan kerangka ini dilakukan dengan mempelajari struktur

data base pada Software Sistem Informasi Data Dasar Irigasi

(SIDDI), sejauhmanakah materi yang terkandung didalamnya dan

bagaimana alur pemikiran dalam sebuah sistem, termasuk

mempelajari pengkodean sistem untuk integrasi data dalam

sebuah software.

2) Pembuatan Sistem Data Base dan penelaahan terhadap

Peraturan Presiden, Peraturan Menteri serta Keputusan Menteri

yang berkaitan dengan Data dan Operasi Irigasi.

Pembuatan sistem data base dilakukan setelah pengkodean

dilaksanakan, agar dapat menjadi sebuah integrasis sistem yang

baik maka penterjemahan kode dilakukan berdasarkan peraturan

yang ada. Adapun peraturan-peraturan yang digunakan untuk

mendukung sistem ini adalah:

a. Keppres No 12 tahun 2012 tentang Penetapan Wilayah

Sungai.

b. Kepmen PU No 390/KPTS/M/2007 Tentang Penetapan Status

Daerah Irigasi yang Pengelolaannya Menjadi Wewenang dan

Tanggung Jawab Pemerintah.

c. Permen PU Nomor 32/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Operasi

dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi

3) Integrasi Data dalam SIDDI pada pengembangan SIDDI berbasis

website.

Page 9: EXECUTIVE SUMMARY PENGELOLAAN BASIS DATA ... - web…web.irigasi.net/sites/default/files/Executive Summary Pengelolaan Basis...PENGELOLAAN BASIS DATA DAN SISTEM ... Irigasi dengan

Executive Summary

Pusat Litbang Sumber Daya Air 5

4) Integrasi dilakukan dengan melihat ketersediaan data hasil

inputing dalam Software SIDDI untuk selanjutnya dapat dikonversi

dalam software aplikasi online yang akan dibuat.

5) Simulasi penayangan dan Integrasi menggunakan Internet

Protocol (IP) Publik.

6) Penayangan secara online untuk dapat diakses oleh masyarakat

umum dengan menggunakan IP Publik.

7) Finalisasi Software

Finalisasi software dilakukan jika semua menu telah dapat diakses

langsung dan sudah tidak terjadi error.

b. Website SIG-SDA Bidang Irigasi

SIG SDA bidang irigasi merupakan bentuk penyajian data dan

informasi irigasi secara spasial pada daerah irigasi berdasarkan

DAS yang ada. Pengerjaannya dilakukan pada softwareArcGIS

yaitu dengan digitasi dan kodefikasi pada peta DAS yang telah

ditentukan.

Langkah-langkah untuk membangun website SIG-SDA Bidang

irigasi adalah sebagai berikut:

1) Menyiapkan data kodefikasi irigasi dalam bentuk file .shp yang

telah dilengkapi keterangannya.

2) MenginstallArcGIS Server pada server Basis Data.

3) Setting dan uji coba penayangan.

4) Integrasi website Balai Irigasi denganwebsite Pusat Litbang SDA

Kodefikasi SIG-SDA bidang irigasi meliputi penyampaian

informasi pada peta daerah irigasi dengan menampilkan

informasi berupa:

1. Poligon, dengan komponen informasi didalamnya meliputi:

a. Nama Irigasi

b. Luas Area (Ha)

c. Indeks Pertanaman (IP)

d. Status Pengelolaan

2. Titik (point) untuk menggambarkan informasi dari skema irigasi,

dengan komponen informasi yang akan ditampilkan meliputi:

a. Kode Petak

Page 10: EXECUTIVE SUMMARY PENGELOLAAN BASIS DATA ... - web…web.irigasi.net/sites/default/files/Executive Summary Pengelolaan Basis...PENGELOLAAN BASIS DATA DAN SISTEM ... Irigasi dengan

Executive Summary

Pusat Litbang Sumber Daya Air 6

b. Kondisi

c. Debit Kebutuhan

d. Luas Petak Tersier

e. Nama dan Status P3A

f. Jenis Bangunan Irigasi

g. Tahun dibangun

c. Katalog Irigasi

Data hasil survei dan pengumpulan data, selanjutnya disusun

menjadi sebuah katalog irigasi. Data yang telah dianalisa,

kemudian diinventarisasi dan disusun berdasarkan outline yang

telah ditentukan. Inventarisasi data dilakukan berdasarkan

bangunan dan saluran irigasi pada skema bangunan dan

jaringan irigasi.

5.2. PemetaanAlih Fungsi Lahan dan Zonasi Potensi Lahan Irigasi

Pemetaan dilakukan untuk menentukan luasan alih fungsi lahan

pada periode tiga tahunan menggunakan peta tutupan lahan tahun

yang berbeda. Peta alih fungsi lahan irigasi dibuat untuk

mengetahui laju alih fungsi lahan dari tahun 2003 sampai dengan

2011 yang terbagi menjadi tigaperiode peta yaitu tahun 2003 – 2006,

2006 - 2009 dan tahun 2009 sampai 2011.

Metode yang digunakan dalam penyusunan peta zonasi potensi

pengembangan irigasi adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan Peta tematik

Peta tematik yang digunakan dalam pemetaan zonasi potensi

pengembangan irigasi adalah peta yang sesuai dengan 8 kriteria

pengembangan irigasi, peta tematik yang dimaksud adalah sebagai

berikut:

a) peta jenis tanah dan tata guna lahan untuk mewakili kriteria tanah

yang subur dan sesuai dengan tanaman yang diairi.

b) peta ketersediaan air untuk mewakili kriteria air cukup tersedia dan

memenuhi syarat Kualitas dan Kuantitas.

c) peta sebaran desa/sensus penduduk untuk mewakili kriteria

adanya Petani penggarap tersedia atau akan tersedia.

Page 11: EXECUTIVE SUMMARY PENGELOLAAN BASIS DATA ... - web…web.irigasi.net/sites/default/files/Executive Summary Pengelolaan Basis...PENGELOLAAN BASIS DATA DAN SISTEM ... Irigasi dengan

Executive Summary

Pusat Litbang Sumber Daya Air 7

d) peta kepemilikan lahan dan Peta RTRW untuk mewakili kriteria

Tidak ada hambatan status lahan.

e) peta Indeks Potensi Desa untuk mewakili kriteria yang dapat

digunakan sebagai daerah konsumsi, atau pemasaran produksi.

f) peta infrastruktur atau Peta RTRW untuk mewakili kriteria adanya

prasarana dari maupun ke daerah tersebut tidak sulit.

g) peta potensi banjir Tidak selalu mengalami banjir atau genangan

yang sulit diatur.

h) Hal yang baik yang diperkirakan mendukung dan menghambat

(Peta RTRW).

2. Proses Pemetaan

Proses pembuatan peta zonasi potensi pengembangan irigasi adalah

sebagai berikut:

a. Pemetaan dilakukan dengan cara menganalisa atribut peta RTRW

yaitu dengan memisahkan polygon “peruntukan untuk pertanian”

yang artinya daerah yang peruntukan tata ruangnya dipergunakan

untuk kawasan pertanian, polygon tersebut kemudian di “clip” atau

dipisahkan dan disimpan dengan nama “kawasan_pertanian”

untuk proses analisa selanjutnya.

b. Buka peta jenis tanah pada sheet yang sama, proses selanjutnya

adalah proses pemisahan/pemotongan (clip) polygon yang

atribut/keterangannya merupakan daerah yang mempunyai

kelerengan/elevasi 0 – 8%, kemudian disimpan dalam file

“elevasi_memenuhi”.

c. Buka peta “Daerah Rawan Banjir”, lakukan proses yang sama

dengan peta RTRP dan Jenis tanah, yaitu melakukan proses “clip”

polygon pada keterangan/atribut “non banjir” dan disimpan dengan

nama file “non_banjir”.

d. Lakukan proses “overlay” bertahap yaitu antara peta/file dengan

nama “kawasan_pertanian” dengan peta jenis tanah yang

memenuhi untuk pengembangan lahan pertanian yang telah

tersimpan dengan nama file “elevasi memenuhi. Hasil overlay

tersebut kemudian di overlaykan kembali dengan peta Daerah

rawan banjir yang telah di clip dan tersimpan dengan nama “

non_banjir”.

Page 12: EXECUTIVE SUMMARY PENGELOLAAN BASIS DATA ... - web…web.irigasi.net/sites/default/files/Executive Summary Pengelolaan Basis...PENGELOLAAN BASIS DATA DAN SISTEM ... Irigasi dengan

Executive Summary

Pusat Litbang Sumber Daya Air 8

e. Hasil overlay dari ketiga peta tersebut (peta RTRP, Jenis tanah

dan Daerah Rawan Bajir) selanjutnya disimpan dengan nama file

“potensi_irigasi”

f. Buka pada view baru file peta “potensi_irigasi”, untuk kemudian

dilakukan penentuan titik untuk melakukan groundcheck. Lakukan

penambahan peta daerah irigasi di Sumatera dan Jalan Provinsi

maupun jalan nasional.

3. Groundcheck

Titik lokasi groundcheck yang telah ditentukan sebelumnya kemudian

di cek langsung ke lapangan. Kriteria penentuan titik groundcheck

adalah pada daerah yang masuk dalam daerah potensi_irigasi (warna

hijau) yaitu dengan menentukan koordinat x dan y untuk selanjutnya

dikunjungi di lapangan untuk dilihat bagaimana kondisi eksistingnya.

Proses cek dilapangan dilakukan sesuai dengan form groundcheck

yang telah dibuat (terlampir dalam lampiran 4) meliputi:

a. Lokasi (koordinat x, y), desa, kecamatan, provinsi

b. Sumber air.

c. Keterangan alih fungsi.

d. Kondisi eksisting tutupan lahan.

e. Keterangan pernah mengalami banjir atau tidak.\

f. Foto Lokasi.

g. Ada tidaknya akses pasar.

h. Kondisi Infrastruktur.

4. Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk penilaian terhadap kesesuaian hasil cek

lapangan dengan peta potensi irigasi yang telah dibuat, yaitu dengan

membandingkan hasil groundcheck dengan posisi titik pada peta,

apakah titik yang ada di lapangan telah masuk kedalam polygon

potensi irigasi pada peta potensi irigasi.

5. Layout Peta

Setelah proses evaluasi selesai, maka proses pembuatan layout peta

dengan menampilkan informasi potensi pengembangan irigasi jika

disandingkan dengan kondisi tata guna lahan terkini.

Page 13: EXECUTIVE SUMMARY PENGELOLAAN BASIS DATA ... - web…web.irigasi.net/sites/default/files/Executive Summary Pengelolaan Basis...PENGELOLAAN BASIS DATA DAN SISTEM ... Irigasi dengan

Executive Summary

Pusat Litbang Sumber Daya Air 9

6. Hasil Kegiatan dan Pembahasan

Secara garis besar kegiatan Pangkalan Data dan Sistem Informasi Geografis

Bidang Irigasi terbagi dalamdua subkegiatan yang dapat dijadikan komponen output

dariModel Sistem Pangkalan Data Irigasi serta Peta Zonasi Potensi dan Alih Fungsi

Lahan Irigasi serta Sistem Informasi (website balai irigasi)yaitu:

1. Sub Kegiatan I: Pangkalan Data dan Sistem Informasi Geografis Bidang

Irigasi, dengan komponen kegiatan; Basis Data berbasis website, website SIG-

SDA Bidang Irigasi dan penyusunan Katalog Irigasi.

2. Sub Kegiatan II: Pemetaan Alih Fungsi dan Zonasi Potensi Lahan Irigasi,

dengan komponen kegiatan; peta alih fungsi lahan untuk P. Sumatera danpeta

Zonasi Potensi lahan irigasi di P. Sumatera.

Berdasarkan penjadwalan yang ada sampai dengan disusunnya Konsep laporan

akhir ini, sub kegiatan tersebut telah dilaksanakan, meliputi:

Sub Kegiatan I: Pangkalan Data dan Sistem Informasi Geografis Bidang

Irigasi, kegiatan yang telah dilaksanakan adalah:

1. Penyusunan Rencana Mutu Pelaksanaan kegiatan Pengelolaan Basis Data dan

Sistem Informasi Geografis Bidang Irigasi.

2. Diskusi dengan narasumber mengenai rencana kegiatan Pengelolaan Basis

Data dan Sistem Informasi Geografis Bidang Irigasi.

3. Konsultasi ketersediaan data dengan Direktorat Irigasi.

4. Persiapan pembuatan sistem informasi basis data berbasis website.

5. Penyusunan outline katalog irigasi.

6. Menentukan daerah irigasi yang akan disusun menjadi katalog irigasi dengan

melihat ketersedian data dari hasil survei dan pengumpulan data serta proses

analisa data.

7. Survei dan pengumpulan data irigasi permukaan dan irigasi mikro di BWS Bali

Penida.

8. Survei dan pengumpulan data irigasi permukaan dan irigasi mikro di BWS

Sulawesi II, BWS Sulawesi I dan BWS Sulawesi III.

9. Pengisian data yang telah dianalisa kedalam software Sistem Informasi Data

Dasar Irigasi (SIDDI).

10. Menyusun kerangka Pengembangan software SIDDI berbasis website.

11. Pembuatan sistem data base dan penelaahan terhadap Peraturan Presiden,

Peraturan Menteri serta Keputusan Menteri yang berkaitan dengan Data dan

Operasi Irigasi.

Page 14: EXECUTIVE SUMMARY PENGELOLAAN BASIS DATA ... - web…web.irigasi.net/sites/default/files/Executive Summary Pengelolaan Basis...PENGELOLAAN BASIS DATA DAN SISTEM ... Irigasi dengan

Executive Summary

Pusat Litbang Sumber Daya Air 10

12. Menyiapkan data kodefikasi irigasi dalam bentuk .shp file yang telah dilengkapi

keterangan.

13. Menginstall ArcGIS Server pada server Basis Data.

14. Setting dan uji coba penayangan.

15. Integrasi website Balai Irigasi dengan Website Pusat Litbang SDA.

Sub Kegiatan II: Pemetaan Alih Fungsi dan Zonasi Potensi Lahan Irigasi,

kegiatan yang telah dilaksanakan adalah:

1. Konsultasi dengan Pusat Pengolah Data (Pusdata) mengenai ketersediaan

data peta di lingkungan PU

2. Inventarisasi peta tematik yang akan digunakan dalam pemetaan zonasi

potensi dan alih fungsi lahan irigasi.

3. Penentuan kriteria zonasi potensi pengembangan irigasi.

4. Penyiapan Peta Tutupan Lahan P. Sumatera Tahun 2003, 2006, 2009 dan

2011

5. Penyiapan software ArcGIS.

6. Penyiapan peta tematik yang akan digunakan dalam pemetaah Zonasi.

7. Pembuatan peta Alih Fungsi lahan Pulau Sumatera

8. Pembuatan peta Zonasi potensi pengembangan lahan irigasi

9. Pelaksanaan groundcheck lapangan pemetaan alih fungsi dan zonasi potensi

pengembangan lahan irigasi.

10. Finalisasi peta.

1. Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk penilaian terhadap kesesuaian hasil cek lapangan

dengan peta potensi irigasi yang telah dibuat, yaitu dengan membandingkan

hasil groundcheck dengan posisi titik pada peta, apakah titik yang ada di

lapangan telah masuk kedalam polygon potensi irigasi pada peta potensi irigasi.

Hasil evaluasi menunjukkan bahwa lokasi titik potensi pada peta untuk masing-

masing provinsi sudah sesuai dengan potensi di lapangan, akan tetapi perlu

dilakukan kaji ulang apabila akan dilakukan pengembangan lahan sawah baru,

apabila ditinjau „dari segi lokasiterdekat dengan sumber air.

2. Layout peta

Layout peta Zonasi Potensi Pengembangan Irigasi disajikan dalam gambar 4.13.

Page 15: EXECUTIVE SUMMARY PENGELOLAAN BASIS DATA ... - web…web.irigasi.net/sites/default/files/Executive Summary Pengelolaan Basis...PENGELOLAAN BASIS DATA DAN SISTEM ... Irigasi dengan

Executive Summary

Pusat Litbang Sumber Daya Air 11

7. Kesimpulan dan Saran

7.1. Kesimpulan 1. Pelaksanaan kegiatan basis data berbasis website telah berjalan 60%, desain

website basis data telah disusun, rancangan website tersebut ditayangkan

dalam website Balai Irigasi yang telah dibuat.

2. SIG-SDA berbasis website sudah dapat diakses melalui website pada

www.balaiirigasi.or.id atau www.irigasi.pusair-pu.go.id/d_irigasi. Perlu dilakukan

penyesuaian data dan kelengkapan data alih fungsi lahan di P. Jawa hasil dari

kegiatan Zonasi dan alih fungsi lahan irigasi Tahun 2011.

3. Penyusunan katalog irigasi telah dilaksanakan sampai dengan isi yaitu

keterangan mengenai sumber air, kondisi wilayah, Keterangan Wilayah sungai

DAS serta Daerah Irigasi.

4. Pemetaan Alih fungsi lahan dilakukan untuk menganalisa perubahan alih fungsi

lahan sawah menjadinon sawah untuk 3 periode yaitu periode tahun 2003 ke

2006, periode 2006 ke 2009, dan periode tahun 2009 ke 2011. Perubahan alih

fungsi lahan sawah di Pulau Sumatera banyak terjadi di Provinsi Sumatera

Selatan, Jambi dan Lampung, perubahan alih lahan sawah ke sektor

perkebunan banyak terjadi, hal ini dikarenakan banyaknya perusahaan asing

yang membuka perkebunan sawit di provinsi tersebut dan adanya perubahan

alih fungsi lahan sawah menjadi kebun karet oleh masyarakat setempat dengan

alasan pendapatan.

5. Peta potensi pengembangan irigasi telah selesai dilakukan, hasil cek lapangan

menunjukkan bahwa di Pulau Sumatera masih banyak lahan yang berpotensi

untuk pengembangan irigasi (menjadi sawah). Provinsi Riau, Bengkulu,

Sumatera Selatan, jambi dan Lampung menjadi provinsi yang mempunyai

potensi luas di Sumatera.

7.2. Saran

1. Perlu disusun peta potensi pengembangan Irigasi Mikro untuk mengetahui

Kesesuaian daerah untuk penerapan irigasi mikro.

2. Perlu sinergi dengan Puslitbang SDA untuk mengintegrasikan beberapa software

berbasis website yang ada di Balai Irigasi.

3. Peta Zonasi Potensi Pengembangan irigasi kedepannya dapat disinergikan

dengan peta Luas Baku Sawah yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian

untuk melihat arah pengembangan potensi lahan sawah untuk peningkatan

produksi padi nasional.