111
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI Studi Kasus Pada Toko Merah Jalan Affandi Nomor 1 Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh: SRI WAHYUNI NIM: 061334009 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

  • Upload
    others

  • View
    21

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI

Studi Kasus Pada Toko Merah Jalan Affandi Nomor 1

Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

SRI WAHYUNI NIM: 061334009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus

Bapakku Y.Suyono dan Ibuku F.Narni

Adikku E. Sri Handayani

Seluruh keluarga untuk segala dukungan

Almamaterku

Sahabat dan semua orang yang mengenal dan menolong aku,

terimakasih atas doa dan bantuan semua pihak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

v

MOTTO

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. (Yeremia 29:11)

TUKANG SAPU PUN MAMPU MENJADIKAN

S1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 25 Agustus 2010 Penulis

Sri Wahyuni

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Sri Wahyuni Nomor Mahasiswa : 061334009

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada Toko Merah Jalan Affandi Nomor 1 Yogyakarta. beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada Tanggal : 27 Agustus 2010 Yang menyatakan Sri Wahyuni

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

viii

ABSTRAK

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI

Studi Kasus Pada Toko Merah Jalan Affandi Nomor 1 Yogyakarta

Sri Wahyuni Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2010

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui sistem informasi akuntansi penjualan tunai yang diterapkan oleh perusahaan, 2) mengetahui pengendalian intern sistem informasi akuntansi penjualan tunai yang diterapkan oleh perusahaan.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara dokumentasi, wawancara, observasi, dan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan cara 1) membandingkan sistem penjualan tunai yang diterapkan oleh perusahaan dengan teori yang ada. 2) menganalisis secara kritis penjualan tunai dan sistem pengendalian intern dengan membandingkan sistem yang diterapkan oleh perusahaan dengan teori yang ada.

Dari analisis data dan pembahasan dapat diketahui bahwa sistem informasi akuntansi penjualan tunai yang diterapkan oleh perusahaan kurang baik. Hal tersebut dapat dilihat dari tidak tersedianya faktur penjualan pada setiap transaksi sehingga perusahaan masih menggunakan kertas kosong dan tidak menggunakan formulir formal sebagai media otorisasi pada setiap transaksi. Pengendalian yang dapat mencegah dan mengevaluasi kecurangan serta kesalahan yang mungkin timbul juga masih terdapat kelemahan. Hal ini terlihat dari pemberian cap “lunas“ yang sangat mudah dipalsukan. Melihat dari kondisi-kondisi tersebut dapat dikatakan bahwa sistem pengendalian intern sistem informasi akuntansi penjualan tunai yang dilaksanakan oleh perusahaan kurang baik.

 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

ix

ABSTRACT

THE INTERNAL CONTROL SYSTEM EVALUATION ON THE CASH SALES SYSTEM

A Case Study in Toko Merah, at 1 Jl. Affandi, Yogyakarta

Sri Wahyuni Sanata Dharma Yogyakarta University

2010

This research aims to figure out: 1) the cash sales accounting information system used by the firm, 2) the internal control of the cash sales accounting information system used by the firm.

The data gathering techniques in this research were documentation, interview, observation, and questionnaire. The techniques to analyse the date were: 1) comparing the cash sales system used by the firm with the related theories, 2) critically analyzing the cash sales and the internal control system by comparing the system used by the firm with the related theories.

From the data analysis and discussion, it was found that the cash sales accounting information system used by the firm was low. It was represented by the absence of sales invoice for every transaction that the firm still used blank paper instead of formal form as an authorization media for every transaction. Besides, the avoidance and evaluation control of possible corruption and mistakes was low too. It could be figured out from the false “paid” stamp given. For these reasons, it can be concluded that the internal control system of the cash sales accounting information system used by the firm was low.

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Bapa yang telah melimpahkan berkat dan karunia-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul EVALUASI

SISTEM PENJUALAN TUNAI, studi kasus pada Toko Merah Jalan Affandi

Nomor 1 Yogyakarta. Tujuan penyusunan skripsi adalah untuk memenuhi salah

satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan sesuai program studi yang di

tempuh di Universitas Sanata Dharma.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada

semua pihak yang memberikan bimbingan, dorongan, dan bantuan moral maupun

material hingga skripsi ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih ini khususnya

penulis tujukan kepada:

1. Bapak Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu

Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., Selaku Ketua Progaram Studi

Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si., selaku doesen pembimbing yang

telah memberikan saran dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan

skripsi ini sampai dengan selesai.

5. Dosen dan karyawan Universitas Sanata Dharma, khususnya Prodi PAK yang

telah mendukung, terima kasih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

xi

6. Bapak, ibu, dan adikku tercinta, serta seluruh keluargaku yang sangat

memberi dukungan.

7. Teman-teman PAK angkatan 2006, terima kasih atas dukungan dan

kebersamaan kita selama ini.

8. Teman kostku, Dyah, mbak Sari, Hana, Anggi, martina, terima kasih atas

kebersamaan menemaniku dalam proses penyusunan skripsi ini. Teman

ngobrol, gosip, nongkrong, dll. Khususnya mbak Sari, makasih banget dah

bantuin buat abstract.

9. Temanku Arni, Lina, Novy, Dian, Nita, Vivin, Suci, Pristi kalian adalah

sahabatku yang sering menunjukkan batang hidung di kostku. Teman-teman

alumni dan guru-guru SMA PL St Yosef……Hidup!!!!!

10. Orang-orang yang secara khusus mendukung aku Alexander serta keluarga,

Y. Rezky serta keluarga, Ghopoer, Adi Melon, Nick Puma, Sindu, kalian

adalah motivasiku.

11. Teman-teman di Perkampungan Sosial Pingit: Fr Yayan, Fr Beny, Fr Eko, Fr

Fajar, Rm Bamb’s, Rm In, mas Gembong, mas Kris,Bu Sum, Ditya, Monik,

Putri, Lisa, Rosa, Devy, Jalu, mas Leo, Gloria, Santy, Mbak Riri, mas Ari,

anak Pingit dll. Kapan kita refreshing ke Solo lagi?.

12. Teman-teman OMK St Maria Kartasura, Vokal grup St John, Paguyuban

pemazmur St Pius X, bersamamu kuhabiskan waktu. Senang bisa mengenal

kalian.

13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, terima kasih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

xii

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari

sempurna, sehingga masih perlu dikaji dan dikembagkan lebih lanjut. Oleh karena

itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif. Akhir

kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

berkepentingan.

Yogyakarta, 09 Agustus 2010

Penulis

 

 

 

 

 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

HALAMAN MOTTO .................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLUKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT ..................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR.................................................................................... x

DAFTAR ISI................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................... 4

C. Batasan Masalah ..................................................................... 4

D. Rumusan Masalah................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian.................................................................... 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

xiv

F. Manfaat Penelitian.................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................ 7

A. Tinjauan Teoritik .................................................................... 7

1. Sistem ................................................................................. 7

2. Sistem Informasi Akuntansi ............................................... 10

3. Sistem Akuntansi ............................................................... 11

4. Sistem Penjualan Tunai..................................................... 13

5. Sistem Pengendalian Intern .............................................. 22

6. Sistem Pengendalian Intern Dalam

Sistem Penjualan Tunai ..................................................... 25

B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan .................................... 27

C. Kerangka Berfikir ................................................................... 28

D. Hipotesis ................................................................................. 28

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 29

A. Jenis Penelitian ....................................................................... 29

B. Tempat dan Waktu Penelitian................................................. 29

C. Subjek dan Objek Penelitian............................................... 29

D. Data yang Dibutuhkan ............................................................ 30

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................... 30

F. Teknik Analisis Data .............................................................. 31

BAB IV GAMBARAN UMUM ................................................................ 38

A. Gambaran Umum Perusahaan ............................................... 38

1. Sejarah Perusahaan ............................................................ 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

xv

2. Lokasi Perusahaan ............................................................. 40

3. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan ..................................... 40

4. Sumber Daya Manusia atau Personalia ............................. 41

5. Pemasaran .......................................................................... 42

6. Jam Kerja ........................................................................... 43

7. Struktur Organisasi ............................................................ 43

B. Gambaran Umum Sistem Penjualan Tunai Toko

Merah Yogyakarta .................................................................. 46

1.Fungsi yang Terkait Dalam Sistem Penjualan Tunai

Toko Merah Yogyakarta ..................................................... 47

2.Catatan Akuntansi yang Digunakan Dalam

Sistem Penjualan Tunai Toko Merah Yogyakarta .............. 51

3.Bukti Transaksi Dalam Sistem Penjualan Tunai

Toko Merah Yogyakarta ..................................................... 52

4.Prosedur Dalam Sistem Penjualan Tunai

Toko Merah Yogyakarta ..................................................... 54

5.Sistem Pengendalian Intern Dalam

Sistem Penjualan Tunai Toko Merah Yogyakarta .............. 55

6.Bagan Arus Sistem Akuntansi Penjualan Tunai

Toko Merah Yogyakarta .............................................. 58

BAB V ANALISIS DATA........................................................................ 59

A. Catatan Akuntansi yang Digunakan Dalam Sistem

Penjualan Tunai Toko Merah Yogyakarta.............................. 59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

xvi

B. Fungsi yang Terkait Dalam Sistem Penjualan Tunai Toko

Merah Yogyakarta .................................................................. 65

C. Jaringan Prosedur yang Membentuk Dalam Sistem

Penjualan Tunai Toko Merah Yogyakarta.............................. 67

D. Struktur Organisasi dan Pembagian Wewenang Dalam

Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Toko Merah Yogyakarta 70

E. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan Dalam

Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Toko Merah.................... 71

F. Praktek yang Sehat Dalam Sistem Akuntansi Penjualan

Tunai Toko Merah Yogyakarta .............................................. 73

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 75

A. Kesimpulan............................................................................. 75

B. Keterbatasan Penelitian ......................................................... 76

C. Saran ....................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rangkuman Analisis Dokumen dan Catatan Akuntansi dalam

Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Toko Merah .......................... 32

Tabel 3.2 Rangkuman Analisis Fungsi yang terkait dalam Sistem

Akuntansi Penjualan Tunai Toko Merah ...................................... 32

Tabel 3.3 Rangkuman Analisis Jaringan Prosedur yang Membentuk

Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Toko Merah ......................... 33

Tabel 3.4 Rangkuman Analisis Struktur Organisasi dan Pembagian

Wewenang dalam Sistem Akuntansi Penjualan Tunai

Toko Merah ................................................................................... 35

Tabel 3.5 Rangkuman Analisis Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan

dalam Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Toko Merah................ 36

Tabel 3.6 Rangkuman Analisis Praktek yang Sehat dalam Sistem

Akuntansi Penjualan Tunai Toko Merah ...................................... 37

Tabel 5.1 Hasil Analisis Dokumen dan Catatan Akuntansi dalam

Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Toko Merah .......................... 59

Tabel 5.2 Hasil Analisis Fungsi yang Terkait dalam Sistem Akuntansi

Penjualan Tunai Toko Merah........................................................ 65

Tabel 5.3 Hasil Analisis Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem

Akuntansi Penjualan Tunai Toko Merah ...................................... 67

Tabel 5.4 Hasil Analisis Struktur Organisasi dan Pembagian Wewenang

dalam Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Toko Merah................ 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

xviii

Tabel 5.5 Hasil Analisis Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan dalam

Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Toko Merah .......................... 71

Tabel 5.6 Hasil Analisis Praktek yang Sehat dalam Sistem Akuntansi

Penjualan Tunai Toko Merah........................................................ 73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 5.1 Faktur Penjualan Tunai untuk Pembeli ...................................... 64

Gambar 5.2 Faktur Penjualan Tunai untuk Kasir .......................................... 64

Gambar 5.3 Faktur Penjualan Tunai untuk Bagian Gudang .......................... 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan dagang dalam bentuk toko, swalayan, mini market,

departemen store, dan lain-lain telah banyak kita temukan. Semakin banyak

perusahaan dagang menyebabkan adanya persaingan yang kuat dalam dunia

perdagangan. Perusahaan memerlukan informasi agar dapat bekerja dengan

efektif dan efisien serta dapat mencapai tujuan perusahaan yang salah

satunya adalah memperoleh laba yang optimal. Informasi yang dibutuhkan

tersebut sebagian besar dihasilkan oleh sistem informasi yang disebut sistem

informasi akuntansi.

Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi bentuk yang lebih

berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya dan nyata atau berupa nilai

yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang maupun masa depan

(Jogiyanto, 1997: 24). Informasi merupakan data yang sudah diolah sehingga

siap digunakan untuk membuat kesimpulan, argumen, peramalan, keputusan

atau tindakan. Untuk mempertahankan eksistensinya dan untuk mencapai

tujuannya, perusahaan memerlukan penyediaan informasi yang cukup.

Sistem akuntansi diciptakan untuk menangani transaksi-transaksi

perusahaan yang terjadi berulang-ulang. Sistem akuntansi mengorganisasi

formulir, catatan, dan laporan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi

yang dibutuhkan untuk mempermudah pengelolaan perusahaan (Mulyadi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

2

1989: 4). Salah satu faktor yang dapat menentukan dapat dipercaya

tidaknya laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan adalah sistem

pengendalian intern yang terdapat pada perusahaan tersebut.

Sistem pengendalian intern dari suatu sistem akuntansi mempunyai

tujuan dan berguna untuk menjaga keamanan harta milik suatu organisasi,

memeriksa ketelitian dan keandalan data akuntansi, memajukan efisiensi

dalam operasi, dan membantu menjaga agar tidak ada yang menyimpang dari

kebijakan manajemen yang telah ditetapkan terlebih dahulu (Baridwan, 1992:

2). Dalam sistem penjualan tunai maupun sistem penjualan kredit,

perusahaan melakukan transaksi penjualan produk kepada konsumen.

Penjualan ini merupakan sumber pendapatan bagi perusahaan. Perusahaan akan

lebih menyukai jika penjualan dapat dilakukan secara tunai karena perusahaan

akan segera menerima kas dan kas tersebut dapat segera digunakan kembali

untuk mendatangkan pendapatan selanjutnya. Sedangkan di pihak

konsumen umumnya lebih menyukai bila perusahaan melakukan penjualan

kredit karena pembayarannya dapat ditunda dan ini akan lebih

menguntungkan konsumen.

Pihak manajemen harus tepat dalam menerapkan sistem akuntansi

penjualan pada perusahaan karena sistem akuntansi penjualan merupakan

salah satu sarana untuk mendukung dan memantau efektifitas kegiatan

penjualan, sistem itu dapat mencegah kemungkinan terjadinya kesalahan dan

penggelapan yang material dalam proses akuntansi. Apabila sistem akuntansi

penjualan tersebut telah berjalan dengan baik maka proses kegiatan penjualan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

3

yang merupakan salah satu kegiatan pokok untuk menghasilkan laba dalam

perusahaan diharapkan dapat berjalan dengan lancar.

Toko Merah sebagai organisasi entitas yang aktivitasnya di bidang

perdagangan. Kegiatan penjualan yang dilaksanakan Toko Merah adalah

penjualan tunai. Toko Merah terletak di jalan Affandi nomor 1, Mrican,

Yogyakarta. Lokasi Toko Merah sangat strategis karena berada di

kawasan kampus yang mudah dijangkau. Toko Merah bergerak dalam

penjualan peralatan, perlengkapan sekolah dan penjualan barang

kebutuhan sehari-hari. Pelaksanaan sistem penjualan di Toko Merah

masih sederhana dan belum menggunakan faktur penjualan dengan nomor

urut tercetak.

Sistem penjualan di Toko Merah masih berbasis manual. Dari

pengamatan awal di lokasi, sistem yang dilaksanakan Toko Merah

terdapat beberapa kelemahan. Kelemahan yang dapat ditemukan antara

lain:

a. Pada Toko Merah belum ada faktur penjualan yang dibuat secara

formal.

b. Pada saat pembayaran, bagian kassa hanya membubuhkan cap ”lunas”.

Cap lunas ini menjadi suatu kelemahan karena cap ”lunas” mudah

ditiru oleh orang lain. Jika penyimpangan ini terjadi maka besar

kemungkinan harta akan hilang.

Hal ini berkaitan dengan pengadaan sistem pengendalian intern

pada perusahaan. Jika dengan sistem penjualan yang ada sekarang tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

4

menimbulkan penyalahgunaan, maka sistem yang dilaksanakan sekarang

dapat dikatakan sudah efektif, dan jika yang terjadi menggambarkan

keadaan yang sebaliknya, maka sistem penjualan yang diterapkan dirasa

tidak efektif bahkan perlu diperbaiki. Sistem penjualan dan sistem

pengendalian ini perlu diperhatikan dalam suatu perusahaan supaya tujuan

yang telah diharapkan dapat tercapai. Bertitik tolak dari pernyataan di

atas, maka penulis tertarik untuk mengevaluasi apakah perusahaan telah

melaksanakan sistem pengendalian intern terhadap sistem akuntansi penjualan

tunai secara efektif.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis dapat

mengidentifikasi permasalahan sebagai berikut:

1. Ada beberapa kelemahan yang dapat ditemukan dari sistem penjualan

yang dilaksanakan di Toko Merah.

2. Ada perbedaan sistem pengendalian intern terhadap sistem penjualan tunai

yang dilaksanakan sekarang dengan teori yang ada.

C. Batasan Masalah

Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak terlalu luas dan dapat lebih

terfokus, maka penulis membatasi penelitian ini hanya pada sistem akuntansi

penjualan tunai dan sistem pengendalian intern yang berkaitan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

5

adanya transaksi penjualan tunai pada Toko Merah jalan Affandi No. 1

Yogyakarta.

D. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis mengajukan rumusan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana sistem akuntansi penjualan tunai di Toko Merah?

2. Bagaimana pelaksanaan sistem pengendalian intern sistem akuntansi

penjualan tunai di Toko Merah?

3. Apakah sistem penjualan tunai dan sistem pengendalian intern di Toko

Merah sudah memenuhi syarat pengamanan harta?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan pada Toko Merah bertujuan untuk:

1. Mengetahui bagaimana sistem akuntansi penjualan tunai di Toko

Merah.

2. Mengetahui efektivitas sistem pengendalian intern sistem akuntansi

penjualan tunai di Toko Merah.

3. Mengetahui keadaan keamanan harta di Toko Merah dengan adanya

sistem pengendalian intern.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

6

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan

bagi perusahaan. Lebih dari itu, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat

membawa langkah-langkah perbaikan dalam menjalankan sistem

pengendalian intern terhadap sistem akuntansi penjualan tunai di masa

yang akan datang.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi tentang

analisis sistem pengendalian intern penjualan tunai terutama bagi

mahasiswa Universitas Sanata Dharma.

3. Bagi Peneliti

Dengan adanya penelitian ini, penulis dapat memperdalam dan

menerapkan ilmu yang didapatkan di perkuliahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritik

1. Sistem

a. Pengertian Sistem

Mulyadi (1989: 3) mengemukakan pengertian sistem adalah

sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya

yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan

Wilkinson (1997: 32) mengemukakan bahwa sistem adalah suatu

kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berkaitan dan

mempunyai satu atau beberapa tujuan yang sama. Pengertian sistem

yang dikemukakan oleh Wahana (2003: 28) adalah suatu kesatuan

yang utuh yang terdiri dari beberapa bagian yang saling berhubungan

dan berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.

Pada dasarnya sesuatu dapat disebut sistem bila memenuhi dua

syarat. Pertama adalah memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi

dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu, yang disebut sebagai

subsistem. Agar sistem dapat berfungsi secara efektif dan efisien,

subsistem-subsistem itu harus saling berinteraksi antara satu dengan

lainnya. Interaksi ini bisa tercapai terutama melalui komunikasi

informasi yang relevan antar subsistem. Namun, biasanya antara satu

subsistem dengan subsistem lainnya tidak dapat dilihat garis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

8

pemisahnya secara tegas, karena interaksi yang terjalin antar subsistem

itu demikian kuatnya dan sering kali saling tumpang tindih.

Syarat yang kedua adalah bahwa suatu sistem harus memiliki 3

unsur, yaitu input, proses dan output. Input merupakan penggerak atau

pemberi tenaga dimana sistem itu dioperasikan. Sedangkan output

adalah hasil operasi. Dalam pengertian sederhana, output berarti yang

menjadi tujuan, sasaran, atau target pengoperasian suatu sistem.

Sedangkan proses adalah aktivitas yang mengubah input menjadi

output.

b. Karakteristik Sistem

Karakteristik yang terkandung dalam sistem yang dikemukakan

oleh Jogiyanto (1999: 3) adalah memiliki komponen-komponen, batas

sistem (boundary), lingkungan luar sistem, penghubung (interface),

input, output, proses dan sasaran atau tujuan. Suatu sistem terdiri dan

sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang saling bekerjasama

membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa

suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem

mempunyai sifat-sifat dan sistem untuk menjalankan fungsi tertentu dan

mempengaruhi proses secara keseluruhan. Misal, bila perusahaan

dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah

subsistemnya.

Suatu sistem mempunyai batas sistem yang merupakan daerah

yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

9

dengan lingkungan luarnya. Batas suatu sistem menunjukkan ruang

lingkup dari suatu sistem. Lingkungan luar sistem adalah apapun diluar

batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan tetapi

dapat juga bersifat merugikan sistem. Bila bersifat menguntungkan,

maka lingkungan tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Namun bila

bersifat merugikan maka harus ditahan dan dikendalikan karena dapat

mengganggu kelangsungan hidup dari sistem. Penghubung sistem

merupakan media yang menghubungkan antar subsistem, yang

memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke

subsistem lainnya.

Input adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Input

terdiri dari dua macam, yaitu maintenance input dan signal input.

Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut

dapat beroperasi. Contohnya adalah program komputer dalam sistem

komputer. Sedangkan signal input adalah energi yang diproses untuk

didapatkan output, contohnya data yang diolah menjadi informasi.

Sedangkan keluaran atau output adalah hasil dan energi yang diolah,

contohnya informasi keuangan.

Pengolah sistem merupakan bagian dari sistem yang akan

merubah input menjadi output. Misalnya, sistem akuntansi akan

mengolah data-data transaksi menjadi laporan keuangan dan laporan lain

yang dibutuhkan manajemen. Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

10

sasaran, karena sasaran dan sistem akan sangat menentukan input yang

dibutuhkan sistem dan output yang akan dihasilkan sistem.

2. Sistem Informasi Akuntansi

Nugroho (2001: 4) mengemukakan bahwa sistem informasi

akuntansi adalah susunan berbagai formulir, catatan, peralatan, termasuk

komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga

pelaksananya, dan laporan yang terkoordinasikan secara erat dan didesain

untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang

dibutuhkan manajemen. Sistem informasi akuntansi juga berperan sebagai

pengaman harta kekayaan perusahaan. Apabila melihat pengertian sistem

di atas, bahwa suatu sistem terdiri dari rangkaian input, proses dan output.

Sistem informasi akuntansi memegang peran penting dalam

perusahaan, karena sistem informasi akuntansi memberi informasi

keuangan dalam bentuk laporan keuangan dan laporan-laporan kegiatan

ekonomi lain yang digunakan manajer dalam pengambilan keputusan.

Keluaran dari sistem informasi akuntansi adalah laporan keuangan.

Pengguna informasi akuntansi dapat dibagi ke dalam dua kelompok yaitu

internal dan eksternal. Kelompok internal adalah pihak menejemen dan

pihak eksternal adalah publik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

11

3. Sistem Akuntansi

a. Pengertian Sistem Akuntansi

Mulyadi (1989: 4) mengemukakan bahwa sistem akuntansi adalah

organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi

sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang

dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan

perusahaan. Dari definisi sistem akuntansi tersebut, unsur suatu sistem

akuntansi pokok adalah formulir, catatan yang terdiri dan jurnal, buku besar

dan buku pembantu, serta laporan.

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam

terjadinya transaksi. Formulir sering disebut pula sebagai media,

karena formulir merupakan media untuk mencatat peristiwa yang

terjadi dalam organisasi ke dalam catatan. Jurnal merupakan catatan

akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat,

mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya.

Buku besar terdiri dan rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas

data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Buku

pembantu terdiri dan rekening-rekening pembantu yang merinci data

keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar.

Laporan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang dapat

berupa neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan modal, laporan harga

pokok penjualan, daftar umur piutang, dan lainnya. Laporan berisi

informasi yang merupakan keluaran dan sistem akuntansi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

12

b. Pengembangan Sistem Akuntansi

Jogiyanto (1999: 35) mengemukakan bahwa pengembangan

sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk

mengganti sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki

sistem yang telah ada. Beberapa hal yang menyebabkan sistem lama

perlu diperbaiki, antara lain:

1. Adanya permasalahan dari sistem lama

Permasalahan dari sistem lama yang dapat dibagi menjadi

dua yaitu:

a. Ketidakberesan

Ketidakberesan dapat berupa kecurangan-kecurangan disengaja

yang menyebabkan tidak amannya harta kekayaan perusahaan

dan kebenaran data kurang terjamin, kesalahan-kesalahan yang

tidak disengaja yang juga dapat menyebabkan kebenaran dan

data kurang terjamin, tidak efisietmya operasi, tidak ditaatinya

kebijaksanaan manajemen yang telah diterapkan.

b. Pertumbuhan organisasi

Pertumbuhan organisasi yang berupa kebutuhan akan informasi

semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat.

2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan. Teknologi informasi telah

berkembang dengan cepatnya dan organisasi mulai merasakan

bahwa telcnologi ini perlu digunakan untuk meningkatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

13

penyediaan informasi sehingga dapat mendukung dalam proses

pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen.

3. Adanya instruksi-instruksi. Penyusunan sistem baru dapat juga

terjadi karena adanya instruksi-instruksi dari pimpinan ataupun

dan luar organisasi.

4. Sistem Penjualan Tunai

a. Pengertian Penjualan Tunai

Penjualan adalah suatu proses penyerahan hak seseorang atas

sesuatu benda kepada orang lain yang biasanya diteruskan dengan

pembayaran sejumlah uang dan orang yang menerima hak atas barang

tersebut (Mulyadi, 2001: 202). Penjualan tunai adalah penjualan yang

dilakukan perusahaan dengan menyerahkan atau mengirimkan

barang/jasa kepada pembeli setelah fungsi penerimaan kas perusahaan

menerima uang dari pembeli (Mulyadi, 2001: 202).

b. Fungsi yang Terkait Dengan Penjualan Tunai

Dalam sistem informasi akuntansi penjualan, pada umumnya

terdapat empat fungsi dasar yang membentuk sistem penjualan tunai

antara lain (Mulyadi, 1989: 202):

1. Fungsi penjualan

Fungsi ini bertugas untuk menerima order atau melayani kebutuhan

barang dari pelanggan, mengisi faktur penjualan tunai dan

menyerahkan kepada pelanggan untuk kepentingan pembayaran

harga barang ke bagian kassa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

14

2. Fungsi kassa

Fungsi ini bertanggung jawab untuk pengumpulan kas dari

pelanggan.

3. Fungsi gudang

Fungsi ini bertanggungjawab untuk menyiapkan barang yang

dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi

pengiriman.

4. Fungsi pengiriman

Fungsi ini bertanggung jawab untuk membungkus barang yang

kemudian diserahkan ke pembeli.

5. Fungsi akuntansi

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat transaksi penjualan

dan penerimaan kas dan menyajikan informasi kepada manajemen.

Data sumber yang dipergunakan sebagai input dalam sistem

informasi akuntansi penjualan sangat berdasarkan pada pelanggan,

dalam hal ini adalah order pelanggan dan pembayaran kas dari pelanggan

yang ditangani oleh bagian kassa sehingga dihasilkan suatu bukti

otorisasi untuk pelanggan oleh bagian akuntansi. Penjualan dan

penerimaan kas tersebut akan dicatat dan dari data tersebut akan

dihasilkan informasi bagi pihak manajemen.

lnformasi yang umumnya diperlukan oleh pihak manajemen dari

kegiatan penjualan tunai adalah ikhtisar data transaksi penjualan

seperti total penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

15

jumlah harga pokok penjualan yang dijual, namun pada dasarnya

informasi yang dibutuhkan satu perusahaan dengan perusahaan lain akan

sangat berbeda tergantung pada kebutuhan masing-masing perusahaan

itu sendiri. Laporan-laporan yang dibutuhkan manajemen penjualan

antara lain:

1. Laporan total penjualan, laporan ini memuat tentang jumlah

penjualan barang dalam jangka waktu tertentu, laporan ini

berguna untuk pihak manajemen tingkat atas untuk mengetahui

jumlah penjualan dan pendapatan perusahaan.

2. Laporan penjualan menurut jenis barang, laporan ini berisi data

penjualan yang lebih spesifik dimana tercantum spesifikasi

barang yang telah dijual dalam jangka waktu tertentu, laporan ini

dapat membantu manajemen untuk mengetahui peningkatan dan

penurunan penjualan barang dalam perusahaan.

3. Laporan retur barang, laporan ini berisi tentang barang yang

dikembalikan oleh konsumen beserta dengan keterangan untuk

retur tersebut dalam jangka waktu tertentu, laporan ini dapat

membantu manajemen untuk meningkatkan layanan konsumen

yang lebih baik.

4. Laporan persediaan berjalan, laporan ini memuat informasi tentang

jumlah persediaan barang yang ada di bagian gudang. Laporan ini

berguna bagi manajemen untuk mengetahui barang dagangan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

16

masih tersedia dan menentukan barang yang akan dipesan kembali

kepada bagian pembelian.

5. Laporan harga pokok penjualan, laporan ini berisi harga pokok barang

dagangan yang telah dijual oleh perusahaan dalam jangka waktu

tertentu, laporan ini berguna untuk membantu manajemen dalam

mengetahui laba kotor perusahaan untuk per jenis barang.

c. Dokumen yang Digunakan

Dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan tunai adalah

(Mulyadi,1989: 198):

1. Faktur penjualan tunai

Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi

yang diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan

tunai. Faktur penjualan tunai dapat digunakan untuk merekam

data mengenai nama pembeli dan alamat pembeli, tanggal

transaksi, kode dan nama barang, kuantitas, harga satuan, jumlah

harga, nama dan kode wiraniaga, otorisasi terjadinya berbagai

tahap transaksi. Faktur penjualan tunai diisi oleh fungsi penjualan

yang berfungsi sebagai pengantar pembayaran oleh pembeli

kepada fungsi kas dan sebagai dokumen sumber untuk

pencatatan transaksi penjualan ke dalam jurnal penjualan.

2. Pita register kas

Dokumen ini dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara

mengoperasikan mesin register kas. Pita register kas ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

17

merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh fungsi kas

dan merupakan dokumen pendukung faktur penjualan tunai yang

dicatat dalam jurnal penjualan.

3. Bukti setor bank

Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran

kas ke bank. Bukti setor ini dibuat 3 lembar dan diserahkan

oleh fungsi kas ke bank, bersamaan dengan penyetoran kas dari

hasil penjualan tunai ke bank. Dua lembar tembusannya diminta

kembali dari bank setelah ditandatangani dan dicap oleh bank

sebagai bukti penyetoran kas ke bank. Bukti setor bank diserahkan

oleh fungsi kas kepada fungsi akuntansi, dan dipakai oleh fungsi

akuntansi sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi

penerimaan kas dari penjualan tunai.

4. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan

Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk

meringkas harga pokok produk yang dijual selama satu periode.

Data yang direkam dalam dokumen ini berasal dari kolom jumlah

harga dalam kolom pemakaian pada formulir kartu persediaan.

d. Catatan Akuntansi yang Digunakan

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penjualan tunai

adalah: jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, jurnal umum, kartu

persediaan, dan kartu gudang (Mulyadi, 1989: 201).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

18

1. Jurnal Penjualan

Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat

dan meringkas data penjualan. Dalam jurnal penjualan disediakan

satu kolom untuk setiap jenis produk guna meringkas informasi

penjualan menurut jenis produk tersebut.

2. Jurnal Penerimaan Kas

Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi akuntansi untuk

mencatat penerimaan kas dan berbagai sumber, diantaranya dari

penjualan tunai.

3. Jurnal Umum

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, jurnal ini

digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok

produk yang dijual.

4. Kartu Persediaan

Kartu persediaan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat

berkurangnya harga pokok dari produk yang dijual. Selain itu,

kartu ini juga digunakan untuk mengawasi mutasi dan persediaan

barang yang ada di gudang.

5. Kartu Gudang

Catatan ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat

mutasi dan persediaan barang yang disimpan di gudang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

19

e. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Penjualan Tunai

Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan tunai

adalah prosedur order penjualan, prosedur penerimaan kas, prosedur

penyerahan barang, prosedur pencatatan penjualan tunai, prosedur

penyetoran kas ke bank, prosedur pencatatan penerimaan kas, dan

prosedur pencatatan harga pokok penjualan (Mulyadi, 1989: 203).

1. Prosedur Order Penjualan.

Dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima order dari pembeli

dan membuat faktur penjualan tunai untuk memungkinkan

pembeli melakukan pembayaran harga barang ke fungsi kas dan

untuk memungkinkan fungsi gudang dan fungsi pengiriman

menyiapkan barang yang akan diserahkan kepada pembeli.

2. Prosedur Penerimaan Kas.

Dalam prosedur ini, fungsi kas menerima pembayaran harga barang

dari pembeli dan memberikan tanda pembayaran (berupa pita

register kas dan cap "lunas" pada faktur penjualan tunai) kepada

pembeli untuk memungkinkan pembeli tersebut melakukan pengambilan

barang yang dibelinya dari fungsi pengiriman.

3. Prosedur Penyerahan Barang.

Dalam prosedur ini fungsi pengiriman menyerahkan barang

kepada pembeli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

20

4. Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai.

Dalam prosedur ini fungsi akuntansi melakukan pencatatan

transaksi penjualan tunai dalam jurnal penjualan dan jurnal

penerimaan kas, selain itu fungsi akuntansi juga mencatat

berkurangnya persediaan barang yang dijual dalam kartu

persediaan.

5. Prosedur Penyetoran Kas Ke Bank.

Dalam prosedur ini fungsi kas menyetorkan kas yang diterima dari

penjualan tunai ke bank dalam jumlah penuh.

6. Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas.

Dalam prosedur ini fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas ke

dalam jurnal penerimaan kas berdasar bukti setor bank yang

diterima dari bank melalui fungsi kas.

7. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan.

Dalam prosedur ini fungsi akuntansi membuat rekapitulasi harga

pokok penjualan berdasar data yang dicatat dalam kartu persediaan,

yang kemudian dijadikan sebagai dokumen sumber untuk

pencatatan harga pokok penjualan ke dalam jurnal umum.

f. Unsur Pengendalian Intern Dalam Sistem Penjualan Tunai

Unsur pengendalian intern yang seharusnya ada dalam

sistem penjualan tunai dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu (Mulyadi,

1989: 204):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

21

1. Dari segi organisasi, ada 3 pengendalian antara lain :

a. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kas.

b. Fungsi kas harus terpisah dari fungsi akuntansi.

c. Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan oleh fungsi

penjualan, fungsi kas, fungsi pengiriman, dan fungsi akuntansi.

2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, ada 5 pengendalian yaitu:

a. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan

dengan menggunakan formulir faktur penjualan tunai.

b. Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi kas dengan cara

membubuhkan cap "lunas" pada faktur penjualan tunai dan

penempelan pita register kas pada faktur tersebut.

c. Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara

membubuhkan cap "sudah diserahkan" pada faktur penjualan

tunai.

d. Pencatatan kedalam buku jurnal diotorisasi oleh fungsi

akuntansi dengan cara memberi tanda pada faktur penjualan

tunai.

3. Praktik yang sehat, ada tiga pengendalian yaitu :

a. Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan

pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan.

b. Jumlah kas yang diterima dan penjualan tunai disetor

seluruhnya ke bank pada hari yang sama dengan transaksi

penjualan tunai atau pada hari kerja berikutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

22

c. Penghitungan saldo kas yang ada di tangan fungsi kas secara

periodik dan secara mendadak oleh fungsi pemeriksa

intern.

5. Sistem Pengendalian Intern

1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern

Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan

ukuran-ukuran yang dikoordinasi, mengecek ketelitian dan

keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong

dipatuhinya kebijakan manajemen (Mulyadi, 1993: 165). Menurut Zaki

Baridwan (1991: 13), Pengendalian intern meliputi struktur organisasi

dan semua cara-cara serta alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan

di dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta

milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi,

memajukan efisiensi di dalam operasi dan membantu menjaga

dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan lebih

dahulu. Pengendalian internal merupakan kerangka yang terdiri dari

beragam tindakan pengendalian dan pengamanan yang bersifat

internal yang meliputi semua transaksi serta praktek–praktek organisasi,

operasi, dan bahkan manajemen perusahaan.

2. Tujuan Sistem Pengendalian Intern

Menurut definisi di atas, tujuan dari sistem pengendalian intern

adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

23

a. Menjaga kekayaan organisasi.

b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.

c. Mendorong efisiensi.

d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

3. Unsur Sistem Pengendalian Intern

Menurut Jogiyanto (1997: 165), unsur pokok sistem

pengendalian intern adalah:

a. Struktur organisasi yang mencerminkan tanggungjawab

fungsional secara tegas.

Struktur organisasi merupakan kerangka (framework)

pembagian tanggungjawab fungsional kepada unit-unit organisasi

yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok

perusahaan. Pembagian tanggungjawab fungsional didasarkan pada

prinsip-prinsip berikut ini (Mulyadi, 1989: 162):

1. Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan

dari fungsi akuntansi.

2. Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggungjawab perusahaan untuk

melaksanakan semua tahap akuntansi.

b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan

perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan

biaya.

Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar

otorisasi dari pejabat yang memilki wewenang untuk menyetujui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

24

terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu, penggunaan formulir

harus diawasi karena formulir merupakan dokumen yang dipakai

sebagai dasar pencatatan transaksi dalam catatan akuntansi. Prosedur

pencatatan yang baik akan menjamin data yang direkam dalam

formulir yang kemudian dicatat dalam catatan akuntansi dengan

tingkat ketelitian dan keandalannya (reliability) yang tinggi.

c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap

organisasi.

Adapun cara-cara yang umumnya ditempuh

perusahaan dalam menciptakan praktik yang sehat adalah:

1. Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya

harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang.

2. Pemeriksaan mendadak (surprised audit).

3. Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir

oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa ada campur

tangan dari orang atau unit organisasi lain.

4. Perputaran jabatan (job rotation).

5. Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak.

6. Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan

catatannya.

7. Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek

efektivitas unsur-unsur sistem pengendalian intern yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

25

d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnya

Mutu karyawan merupakan unsur sistem pengendalian

intern yang paling penting. Jika perusahaan memiliki karyawan

yang kompeten dan jujur, unsur pengendalian yang lain dapat

dikurangi sampai batas yang minimum, dan perusahaan tetap

mampu menghasilkan pertanggungjawaban keuangan yang dapat

diandalkan.

6. Sistem Pengendalian Intern Dalam Sistem Penjualan Tunai

1. Pengertian Pengendalian Intern

Penerapan sistem pengendalian intern sangat penting dalam sistem

penjualan tunai pada perusahaan. Pengendalian intern merupakan

kerangka yang terdiri dari beragam tindakan pengendalian dan

pengamanan yang bersifat internal yang meliputi semua transaksi serta

praktek-praktek organisasi, operasi, dan bahkan manajemen perusahaan

(Wilkinson, 1997: 97).

Pengendalian intern adalah sistem yang meliputi struktur

organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk

menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data

akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan

manajemen (Mulyadi, 1989: 161).

2. Tujuan Pengendalian Intern

Tujuan pengendalian internal diterapkan dalam perusahaan

menurut Wilkinson (1997: 198) adalah untuk:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

26

a. Melindungi aset perusahaan, yaitu sumber daya, termasuk data dan

informasi.

b. Memastikan ketepatan dan keandalan data dan informasi akuntansi

artinya, menjaga agar data dan informasi bebas dari kesalahan dan

menyediakan hsil yang konsisten bila memproses data yang

serupa.

c. Mendorong efisiensi di semua operasi perusahaan.

d. Mendorong kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur yang

ditetapkan manajemen.

Sedangkan Mulyadi (1989: 162) mengemukakan tujuan

pengendalian internal adalah untuk :

1. Menjaga kekayaan organisasi

2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi

3. Mendorong efisiensi

4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

3. Jenis-jenis Pengendalian

Mulyadi (1989: 163) membagi pengendalian intern menurut tujuannya

menjadi dua macam: pengendalian intern akuntansi (internal

accounting control) dan pengendalian intern administratif (internal

administrative control).

1. Pengendalian interen akuntansi, yang merupakan bagian dari

sistem pengendalian intern, meliputi struktur organisasi, metode dan

ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama menjaga kekayaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

27

organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.

Pengendalian intern akuntansi yang baik akan menjamin

keamanan kekayaan para investor dan kreditur yang ditanamkan

dalam perusahaan dan akan menghasilkan laporan keuangan

yang dapat dipercaya.

2. Pengendalian intern administratif meliputi struktur organisasi,

metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutarna untuk

mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen.

B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Dalam penelitian yang berjudul: Evaluasi Sistem Penjualan Tunai

pada PT. Gelael Supermarket Yogyakarta. Mengemukakan bahwa sistem

informasi akuntansi penjualan tunai yang diterapkan oleh perusahaan sudah

baik. Hal tersebut dapat dilihat dari prosedur yang dijalankan untuk proses

transaksi penjualan tunai dan juga dilengkapi dengan sejumlah pengendalian

yang dapat mencegah dan mengevaluasi kecurangan serta kesalahan yang

mungkin timbul.

Pada pengendalian intern sistem informasi akuntansi penjualan tunai

yang diterapkan oleh perusahaan, dapat dilihat bahwa pengendalian umum

yang meliputi organisasi, pemisahan fungsi, kepegawaian, pengendalian

operasi, physical logical access dan physical security, environmental

control, pemulihan masalah telah dilaksanakan dengan baik, sedangkan

pengendalian aplikasi yang meliputi input, proses, dan output juga telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

28

dilaksanakan dengan baik. Sehingga dari kondisi-kondisi tersebut dapat

dikatakan bahwa sistem pengendalian intern sistem informasi akuntansi

penjualan tunai yang dilaksanakan oleh perusahaan sudah baik (Sukmana Tri

Atmaja, 2003: 75).

C. Kerangka Berfikir

Sistem akuntansi penjualan merupakan bagian penting dalam

pengoperasian suatu perusahaan. Sistem akuntansi penjualan ini berpengaruh

pada tingkat penerimaan pendapatan. Efektivitas penjualan terlaksana jika

pimpinan mengawasi dan mengendalikan kegiatan penjualan dengan

menerapkan sistem informasi penjualan yang memadahi. Demi mewujudkan

pengelolaan aktivitas-aktivitas perusahaan secara efektif, efisien dan

ekonomis diperlukan pengendalian intern yang dapat memberikan informasi

yang akurat dan dapat dipercaya. Pengendalian intern atas penjualan ini

ditujukan untuk mencegah adanya penyimpangan-penyimpangan yang

terjadi pada aktivitas penjualan.

D. Hipotesis

Hipotesis yang dapat dirumuskan dari observasi pra penelitian yaitu

sistem akuntansi penjualan tunai di Toko Merah belum efektif dalam menjaga

harta atau kekayaan organisasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian berupa studi kasus, yaitu penelitian terhadap objek tertentu

yang populasinya terbatas sehingga kesimpulan yang diambil berdasarkan

penelitian ini hanya terbatas pada objek yang diteliti.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian : Toko Merah Jalan Affandi No.1 Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian : Bulan Februari – Maret 2010

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah:

a. Kepala bagian penjualan.

b. Kepala bagian gudang.

c. Kepala bagian akuntansi.

d. Kepala bagian internal audit.

2. Objek penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah sistem akuntansi penjualan tunai dan

sistem pengendalian intern penjualan tunai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

30

D. Data yang Dibutuhkan

1. Sejarah perusahaan.

2. Struktur organisasi perusahaan.

3. Bagan organisasi.

4. Personalia dan pemasaran.

5. Fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem penjualan tunai.

6. Dokumen sumber, formulir, catatan-catatan dan dokumen

pendukung dalam sistem akuntansi penjualan tunai.

7. Prosedur yang membentuk sistem akuntansi penjualan tunai.

8. Bagan alir sistem akuntansi penjualan tunai.

9. Sistem pengendalian intern penjualan tunai.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara.

Wawancara adalah metode tanya jawab secara langsung dengan

pihak yang mempunyai kaitan terhadap objek penelitian. Adapun

data yang diperoleh dalam metode ini adalah gambaran umum

perusahaan, dan struktur organisasi.

2. Dokumentasi.

Metode ini dilakukan dengan melihat, mempelajari dan meneliti

kegiatan perusahaan melalui dokumen dan data yang ada di perusahaan.

Dalam teknik ini, data yang akan didapatkan adalah catatan-catatan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

31

formulir-formulir, dan rangkap-rangkapnya yang berhubungan dengan

sistem akuntansi penjualan tunai.

3. Kuesioner.

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan menyusun daftar

pertanyaan secara tertulis, kemudian pertanyaan tersebut harus dijawab

sesuai dengan keadaan yang ada di perusahaan. Teknik ini dilakukan

untuk memperoleh tanggapan tertulis atas data yang diperlukan, yang

berkaitan dengan subjek dan objek penelitian.

4. Observasi.

Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan

pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

deskriptif. Teknik analisis deskriptif adalah teknik statistik yang berfungsi

untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti.

Pada penelitian di Toko Merah ini, dilakukan dengan cara mendeskripsikan

sistem akuntansi penjualan tunai yang sudah ada di dalam perusahaan, yang

meliputi prosedur yang sudah dilaksanakan di dalam perusahaan, dokumen dan

catatan sistem akuntansi penjualan tunai yang dipakai dalam perusahaan dan

fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penjualan tunai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

32

Uji beda antara sistem pengendalian intern terhadap penjualan tunai pada

teori dan pada keadaan sesungguhnya, dilakukan dengan menyusun kuesioner

seperti di bawah ini:

Tabel 3.1 Rangkuman Analisis Dokumen dan Catatan Akuntansi dalam

Sistem Akuntansi Penjualan Tunai di Toko Merah.

Praktek

No. Teori Ada Tidak Keterangan

1 Faktur Penjualan.

2 Pita Register Kas.

3 Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan.

4 Bukti Setor Bank.

5 Jurnal penjualan

6 Jurnal penerimaan kas.

7 Jurnal Umum.

8 Kartu persediaan.

9 Kartu gudang.

Tabel 3.2

Rangkuman Analisis fungsi yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Penjualan Tunai di Toko Merah.

Praktek

No. Teori Ada Tidak Keterangan

1

Fungsi Penjualan.

a. Menerima order dari pembeli.

b. Mengisi faktur penjualan tunai

c. Menyerahkan faktur penjualan tunai

kepada pelanggan untuk

kepentingan pembayaran harga

barang ke bagian kassa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

33

2

Fungsi Kassa.

a. Mengumpulkan kas yang diterimakan

dari pelanggan.

b. Menyerahkan copy bukti

pembayaran/penyetoran kas ke bank

pada fungsi akuntansi.

3

Fungsi Gudang.

a. Menyiapkan barang yang dipesan

oleh pembeli.

b. menyerahkan barang dan dokumen

pencatatan ke fungsi pengiriman.

4

Fungsi Pengiriman.

a. Membungkus barang yang dipesan

oleh pembeli.

b. Menyerahkan barang tersebut kepada

pembeli.

5

Fungsi Akuntansi.

a. mencatat transaksi penjualan.

b. mencatat transaksi penerimaan kas

c. menyajikan informasi kepada

manajemen.

Tabel 3.3

Rangkuman Analisis Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Penjualan Tunai di Toko Merah.

Praktek

No. Teori Ada Tidak Keterangan

1

Prosedur order penjualan.

a. Fungsi penjualan menerima order dari

pembeli dan membuat faktur

penjualan tunai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

34

b. Pembeli melakukan pembayaran harga

barang ke fungsi kassa.

c. Fungsi pengiriman menyiapkan barang

yang akan diserahkan kepada pembeli.

2

Prosedur penerimaan kas.

a. Fungsi kas menerima pembayaran

harga barang dari pembeli dan

memberikan tanda pembayaran berupa

pita register kas dan cap "lunas" pada

faktur penjualan tunai kepada pembeli

b. Pembeli melakukan pembayaran harga

barang ke fungsi kassa.

3

Prosedur pengiriman.

Fungsi pengiriman menyerahkan

barang kepada pembeli.

4

Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai.

a. Fungsi akuntansi melakukan

pencatatan transaksi penjualan tunai

dalam jurnal penjualan dan jurnal

penerimaan kas.

b. Fungsi akuntansi juga mencatat

berkurangnya persediaan barang

yang dijual dalam kartu persediaan.

5

Prosedur Penyetoran Kas Ke Bank.

Fungsi kas menyetorkan kas yang diterima

dari penjualan tunai ke bank dalam jumlah

penuh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

35

6

Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas.

Fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas

ke dalam jurnal penerimaan kas berdasar

bukti setor bank yang diterima dari bank

melalui fungsi kas

7

Prosedur Pencatatan Harga Pokok

Penjualan.

Fungsi akuntansi membuat rekapitulasi

harga pokok penjualan berdasar data yang

dicatat dalam kartu persediaan, yang

kemudian dijadikan sebagai dokumen

sumber untuk pencatatan harga pokok

penjualan ke dalam jurnal umum.

Tabel 3.4

Rangkuman Analisis Struktur Organisasi dan Pembagian Wewenang Dalam Sistem Akuntansi Penjualan Tunai di Toko Merah.

Praktek

No. Teori Ada Tidak Keterangan

1

Fungsi penjualan terpisah dari fungsi

penerimaan kas.

2

Fungsi pencatat penerimaan kas

terpisah dari fungsi akuntansi.

3

Transaksi penjualan dilaksanakan oleh lebih dari satu fungsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

36

Tabel 3.5 Rangkuman Analisis Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan Dalam

Sistem Akuntansi Penjualan Tunai di Toko Merah.

Praktek

No. Teori Ada Tidak Keterangan

1

Penerimaan order dari pembeli

diotorisasi oleh fungsi penjualan.

2

Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi

kas dengan cara membubuhkan cap

"lunas" pada faktur penjualan tunai dan

penempelan pita register kas pada

faktur.

3

Penyerahan barang diotorisasi oleh

fungsi pengiriman dengan cara

membubuhkan cap ”barang sudah

diambil” pada faktur penjualan tunai.

4

Pencatatan ke dalam buku jurnal

diotorisasi oleh fungsi akuntansi

dengan cara memberi tanda pada faktur

penjualan tunai.

5

Pencatatan ke dalam catatan akuntansi

diotorisasi oleh fungsi akuntansi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

37

Tabel 3.6 Rangkuman Analisis Praktek yang Sehat Dalam

Sistem Akuntansi Penjualan Tunai di Toko Merah.

Praktek

No. Teori Ada Tidak Keterangan

1

Faktur penjualan bernomor urut

tercetak dan pemakaiannya

dipertanggungjawabkan oleh fungsi

penjualan.

2

Jumlah kas yang diterima dan

penjualan tunai disetor seluruhnya

ke bank pada hari yang sama dengan

transaksi penjualan tunai atau pada

hari kerja berikutnya.

3

Penghitungan saldo kas yang ada di

tangan fungsi kas secara periodik dan

secara mendadak oleh fungsi

pemeriksa intern.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

38

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Perusahaan

Penulis mengambil tempat penelitian di Toko Merah Yogyakarta

dikarenakan letaknya yang strategis di dekat kampus Universitas Sanata

Dharma dan kebetulan peneliti tertarik dengan sistem penjualan tunai dan

sistem pengendalian intern di Toko Merah Yogyakarta sehingga merasa

ingin lebih mengenal tempat tersebut sekaligus melakukan penelitian.

Toko Merah didirikan oleh Ibu Hj. Sri Sunarti Rusdi di jalan

Gejayan/Mrican No.1 Yogyakarta, yang sekarang dinamakan jalan

Affandi atas modal sendiri dan mulai beroperasi pada tanggal 4 Agustus

1996. Ibu Rusdi tertarik berjualan alat tulis dan kantor serta kebutuhan

sehari-hari karena terinspirasi oleh keinginan bekerja sekaligus

mendapat tambahan uang belanja atau penghasilan.

Sejarah Toko Merah sendiri dimulai sekitar tahun 1975 saat Bapak

Rusdi masih bekerja sebagai karyawan di Hotel Ambarukmo. Setiap

bulan beliau menyisihkan sedikit gajinya sebagai modal berjualan

kelontong. Setiap sore beliau dibantu istrinya berjualan kelontong di

sepanjang jalan Colombo (dulu Samirono) dengan menggunakan

gerobak yang berwarna merah. Nama Toko Merah beliau peroleh dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

39

konsumen yang kebanyakan warga sekitar dan mahasiswa yang

menyebut gerobak merahnya. Hingga akhirnya beliau dapat menyewa

tanah dan membuat kios di pertigaan Jalan Colombo dan membuka

toko kelontong dan sebagian besar menjual sembako. Kemudian beliau

mengembangkan usahanya untuk berjualan kebutuhan sehari-hari, alat

tulis dan perlengkapan kantor. Akhirnya berkembang hingga kini

dan setelah beliau meninggal, usahanya dilanjutkan oleh istri dan anak-

anaknya.

Beliau memang lebih menitikberatkan pada kebutuhan alat tulis

dan kantor serta kebutuhan sehari-hari dikarenakan lokasi usahanya di

jalan Gejayan yang strategis di dekat pusat pertokoan, sekolah dan

universitas dan agar sesuai dengan visi dan misinya.

Saat ini Toko Merah mempunyai tiga cabang yang dikelola

keluarga sendiri, yaitu :

1. Toko Merah Cabang Jalan Kaliurang yang berdiri 15 Juni

2000 dan dikelola oleh putra pertama Ibu Rusdi yaitu Bapak H.

Eksa Adhaparda.

2. Toko Merah Cabang Condong Catur yang berdiri 27 September

2004 dan dikelola oleh Ibu Rusdi sendiri selain Jalan Affandi.

3. Toko Merah Cabang Besi yang berdiri 15 Oktober 2004 dan

dikelola oleh Bapak H. Eksa Adhaparda. Sehingga pada

tahun 2004, Ibu Rusdi membuka dua cabang Toko Merah

secara bersamaan. Masing–masing Toko Merah telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

40

mempunyai bagian Administrasi dan Personalianya sendiri.

Toko Merah mempunyai motto 3M yaitu MERAH,

MURAH, MERIAH. Motto ini sekaligus mencerminkan harga dan

pelayanan karyawannya kepada konsumen. Toko Merah mampu bertahan

dan berkembang hingga kini tentunya karena dukungan dan pelayanan

karyawannya yang ramah kepada konsumen. Ini juga dikarenakan

pemilik dan staff Toko Merah sangat menghargai karyawannya dengan

rasa kekeluargaan. Staff Toko Merah juga melatih karyawan baru dengan

disiplin, contoh pelatihan karyawan dengan pengenalan toko, visi, misi,

tujuan, dan semua dilakukan dengan rasa kekeluargaan, sehingga

karyawan merasa betah dan dianggap sama.

2. Lokasi Perusahaan

Penentuan lokasi Toko Merah sangat strategis, karena dekat

dengan universitas, sekolah, pusat perbelanjaan dan perkantoran.

Sehingga memudahkan konsumen yang akan berkunjung dan berbelanja

di Toko Merah. Konsumen Toko Merah kebanyakan pelajar dan

mahasiswa yang berada di sekitar Toko Merah. Semua cabang Toko

Merah memiliki lokasi yang strategis, tetapi karena munculnya lebih

dahulu Toko Merah 1 sebagai pelopor maka seringkali konsumen

hanya mengenal Toko Merah Jalan Gejayan/Affandi No 1 Yogyakarta.

3. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan

Visi: Ingin mengembangkan sebuah toko yang mudah dikenal

masyarakat, baik dalam segi nama maupun lokasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

41

Misi: Ingin membantu mahasiswa dalam pelayanan kebutuhan

sehari hari dengan harp. murah.

Tujuan: Ingin membantu mahasiswa dalam pelayanan kebutuhan

sehari-hari dengan harga murah dan mendapatkan laba

sehingga kelangsungan Toko Merah dapat bertahan.

4. Sumber Daya Manusia atau Personalia

Sumber daya manusia atau personalia merupakan salah satu faktor

yang sangat menentukan berjalannya operasional perusahaan dari

perencanaan sampai realisasinya. Kualitas dari tenaga kerja

mempengaruhi perkembangan perusahaan.

Manajemen personalia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas

sumber daya manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah untuk

memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif. Untuk

mencapai tujuan tersebut, diperlukan pengembangan, penggunaan,

evaluasi dan pemeliharaan karyawan dalam jumlah atau kuantitas, dan

tipe atau kualitas yang tepat. Kegiatan manajemen personalia adalah

tindakan-tindakan yang diambil untuk memberikan kepada organisasi

satuan kerja yang efektif. Efektivitas manajemen personalia

berkaitan dengan organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.

Sumber Daya Manusia atau karyawan pada Toko Merah

berjumlah sekitar 70 orang minimal lulusan SMA. Karyawan Toko

Merah mayoritas adalah wanita yang dianggap lebih fleksibel dalam

bersikap terhadap pelanggan. Rata–rata karyawan di Toko Merah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

42

berumur sekitar 30-40 tahun dan merupakan karyawan tetap. Toko Merah

merekrut karyawannya atas dasar bantuan dari mulut ke mulut atau jika

mereka membutuhkan tambahan karyawan, mereka meminta bantuan

karyawan tetapnya untuk mencarikan jika ada orang atau teman yang

membutuhkan pekerjaan. Syarat yang diajukan sebagai karyawan tidak

sulit karena mereka harus lulusan SMA dan sederajad, ramah, bisa

bergaul, dan bisa bekerja dalam satu tim kerja.

Toko Merah juga memberikan fasilitas kepada karyawannya

antara lain :

1. Makan siang.

2. Bonus insentif

Bonus intensif ini dapat diperoleh jika dalam satu bulan karyawan

tidak pernah ijin baik sakit atau cuti. Toko Merah juga memberikan

sanksi bila dalam sebulan kerja, karyawan sering tidak masuk maka

insentif atau bonus hilang.

3. Karyawan yang telah bekerja > 6 tahun diberi hadiah cincin emas.

4. Karyawan yang telah bekerja 6 tahun diberi cuti 3 hari.

5. Pemasaran

Toko Merah tidak mempunyai manajemen pemasaran yang khusus

diterapkan bagi organisasi. Bentuk pemasaran masih secara tradisional

melalui mulut ke mulut seperti halnya perekrutan karyawan, tidak

ada promosi maupun iklan. Toko Merah berdiri pada tahun 1996, dan

sudah mempunyai banyak pengalaman dalam bidang perniagaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

43

Apalagi didukung dengan banyaknya anak cabang di Yogyakarta, yang

jumlah konsumennya cukup banyak, Toko Merah mampu bersaing

dengan toko-toko lainnya.

6. Jam Kerja

Sistem penggajian karyawan berdasar waktu shift atau jam

kerja. Sistem kerja pada Toko Merah adalah shift atau kerja paruh

waktu, agar tidak memberatkan karyawan dan sesuai dengan gaji yang

diberikan. Waktu kerja diatur setiap hari Senin–Minggu. Sistem kerja

dibagi menjadi dua shift, yaitu:

a. Shift pagi pukul 07.45 -16.00 WIB.

b. Shift sore pukul 13.15 - 21.30 WIB.

Pada shift pagi dan sore hari terdapat selisih 3 jam, maksudnya,

karyawan yang bertugas jaga pada shift pagi akan tetap berjaga sampai

pukul 16.00 walaupun karyawan yang bertugas shift sore sudah datang.

Dikarenakan waktu kerja pada semua swalayan memang demikian,

sehingga karyawan yang berjaga pagi dan sore dapat bertemu dan

bekerja sama dalam selisih waktu tersebut. Pukul 16.00 WIB hanya

menunjukkan waktu pulang karyawan shift pagi.

7. Struktur Organisasi

Struktur organisasi di Toko Merah sangatlah sederhana. Ada

beberapa orang yang tidak termasuk di dalam struktur organisasi, mereka

bertugas sebagai pembersih (cleaning service). Mereka adalah bagian

dan Toko Merah yang paling berjasa dalam hal kerapian dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

44

pembersihan ruangan, karena menurut Ch. Sumarmi, di mana penulis

melakukan wawancara, para cleaning service disebut berjasa karena

tanpa bantuan mereka, konsumen tidak akan mau datang dan belanja ke

Toko Merah jika situasi toko berantakan dan kotor.

Menurut staff Toko Merah, yang membuat konsumen tertarik dan

berbelanja di Toko Merah adalah keramahan, pelayanan karyawannya

dan kebersihan toko. Pelayanan Toko Merah memang masih sederhana

akan tetapi kreatif dan unik, dapat dilihat dari cara menurunkan barang

yang dibeli konsumen dari lantai atas menggunakan tas belanja yang

dikatrol ke bawah.

Struktur organisasi pada Toko Merah Jalan Affandi/Mrican

sangat sederhana, terdiri atas pimpinan, administrasi, personalia

merangkap supervisor, bagian pengadaan barang, bagian

pembayaran, kasir, bagian pengambilan barang, karyawan, gudang,

bidang transportasi, dan driver.

Struktur organisasi tersebut mempunyai fungsi, tugas, dan

tanggung jawab masing-masing. Berikut tanggung jawab setiap

departemen:

1. Pimpinan tertinggi sekaligus pemilik: Hj. Sri Sunarti Rusdi,

membawahi bagian administrasi dan personalia. Hj. Sri Sunarti

Rusdi tidak dapat setiap hari memantau dua toko sekaligus,

maka beliau memberikan kepercayaan penuh kepada bagian

administrasi dan personalia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

45

2. Bagian Administrasi: Ch. Tri Rahayu

Bagian Administrasi berkaitan dengan pembayaran gaji

karyawan dan pembayaran supplier atas kiriman barang.

Bagian Administrasi membawahi :

a. Divisi Pengadaan Barang

Divisi pengadaan barang bertanggungjawab mengurusi

persediaan barang jika barang di gudang akan habis/menipis

dan memesan barang kepada supplier.

b. Divisi Pembayaran

Divisi pembayaran bertanggungjawab terhadap pembayaran

gaji karyawan dan pembayaran barang dari supplier atas

kiriman barang.

3. Bagian Personalia / Supervisor : Ch Sumarmi

Bagian Personalia berkaitan dengan karyawan secara langsung

maupun tidak langsung dan pengawasan terhadap cara kerja

karyawan dan barang-barang pada Toko Merah. Secara langsung

dengan cara memantau cara kerja karyawan, merekrut dan

mendidik karyawan baru.

Bagian Personalia membawahi :

a. Kasir

Kasir bertanggungjawab pada transaksi keuangan, dan mengecek

nota pembelian barang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

46

b. Bagian Pengambilan Barang

Bagian pengambilan barang bertanggungjawab pada

pemeriksaan barang dan pengambilan barang dari gudang.

c. Karyawan

Karyawan bertanggungjawab pada pelayanan terhadap konsumen,

baik dalam hal keterangan barang maupun pengambilan

barang dari counter.

d. Gudang

Gudang bukan nama suatu ruangan tetapi istilah yang diberikan

bagi karyawan yang bertugas pada pengawasan barang dan keluar-

masuk barang di toko.

e. Transportasi

Transportasi juga hanya istilah untuk menyebut karyawan yang

bertanggungjawab mengantar barang dari counter ke bagian

depan toko.

B. Gambaran Umum Sistem Penjualan Tunai Toko Merah Yogyakarta

Pelanggan dapat melakukan pembelian barang secara langsung pada

counter yang ada di Toko Merah. Penjualan tunai dilaksanakan oleh

perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga

barang lebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada

pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang kemudian

diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

47

oleh perusahaan. Dengan demikian transaksi penjualan tunai yang dilakukan

konsumen dengan perusahaan telah dilakukan dengan baik dan sah. Berikut

ini disajikan data mengenai sistem akuntansi penjualan tunai dari hasil

wawancara dan observasi.

1. Fungsi yang Terkait Dalam Sistem Penjualan Tunai Toko Merah

Yogyakarta

Sistem penjualan di Toko Merah melibatkan banyak fungsi

dengan pembagian kerja masing-masing. Fungsi yang terkait dalam

sistem penjualan tunai Toko Merah antara lain:

a. Fungsi Penjualan

Fungsi penjualan pada Toko Merah memiliki peran dalam

sistem penjualan tunai sebagai penerima order dari pembeli, lalu

peran selanjutnya setelah menerima order dari pembeli adalah

menulis pesanan barang dari konsumen pada selembar kertas

kosong. Data yang ditulis oleh bagian penjualan dalam selembar

kertas kosong memuat tanggal transaksi, jenis barang yang dibeli,

kuantitas barang, harga barang dan otorisasi oleh bagian penjualan.

Setelah menulis pesanan barang konsumen pada selembar kertas

kosong, bagian penjualan menyerahkannya kepada konsumen

untuk kepentingan pembayaran harga barang ke bagian kassa.

b. Fungsi Kassa

Fungsi Kassa pada Toko Merah Yogyakarta terdiri dari dua

bagian yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

48

1. Cashier

Cashier merupakan bagian yang penting dalam sistem

akuntansi penjualan tunai pada Toko Merah Yogyakarta karena

Cashier inilah yang berhubungan langsung dengan

konsumen untuk melakukan transaksi penjualan tunai dan tugas-

tugas yang dilakukan adalah:

a. Menerima uang tunai, sebagai alat pembayaran dan

konsumen dan selanjutnya memberi cap lunas pada selembar

kertas kosong yang telah ditulisi daftar pesanan barang oleh

bagian penjualan pembayaran sebagai tanda bahwa

konsumen telah membayar barang yang dibelinya. Kemudian

mengembalikan selembar kertas kosong yang telah ditulisi

pesanan konsumen yang telah diberi cap lunas itu pada

pembeli untuk mengambil barang yang dibelinya.

b. Pada setiap habis jam kerja atau satu shift kerja, Cashier

bertanggungjawab kepada Head Cashier dalam perhitungan

jumlah kas yang masuk sedangkan Supervisor melakukan

perhitungan persediaan fisik karyawan counter.

2. Head Cashier

Head Cahshier ini merupakan bagian yang mengawasi

jalannya transaksi penjualan tunai yang dilakukan oleh Cashier

dan tugas-tugasnya adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

49

a. Mengawasi Cashier dalam menghitung jumlah uang kas

yang masuk dari penjualan tunai dan disesuaikan dengan

catatan pada setiap counter pada setiap habis jam kerja

atau satu shift kerja.

b. Menerima uang kas yang masuk dari Cashier kemudian

menyetorkannya ke bank di mana Toko Merah Yogyakarta

menyimpan uangnya. Toko Merah menyimpan pada Bank

BPD DIY cabang Gejayan/Affandi, sehingga diperoleh bukti

setor bank. Hal ini dilakukan setiap hari atau selambat-

lambatnya sehari berikutnya.

c. Memberikan bukti setor bank tersebut ke bagian akuntansi

untuk proses pencatatan selanjutnya.

c. Fungsi Gudang

Fungsi gudang dalam Toko Merah hanya bertugas

mengambil barang dagangan atau persediaan barang yang di

gudang jika barang yang dijual dalam counter telah menipis. Jika

ada pesanan khusus dari konsumen, maka bagian gudang yang

mempersiapkan barang untuk konsumen. Misalnya jika ada

konsumen yang akan membeli sterofoam dalam ukuran besar,

maka bagian gudang akan mempersiapkan barang yang akan dibeli

itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

50

d. Fungsi Transportasi

Transportasi hanya istilah untuk menyebut karyawan yang

bertanggungjawab mengantar barang dari counter ke bagian

pengambilan barang. Namun tidak menutup kemungkinan jika ada

pesanan yang perlu diantar.

e. Fungsi Pengiriman

Fungsi pengiriman di Toko Merah adalah fungsi yang

bertanggungjawab dalam pembungkusan barang yang dipesan oleh

konsumen serta menyerahkannya kepada konsumen. Fungsi ini

harus memiliki ketelitian yang tinggi dalam melihat bukti

pembayaran yang digunakan pembeli dalam pengambilan barang.

f. Fungsi Akuntansi

Fungsi Akuntansi bertanggungjawab pada pimpinan Toko

Merah Yogyakarta untuk membuat laporan yang dibutuhkan,

berikut ini adalah tugas-tugas fungsi akuntansi yang berhubungan

dengan transaksi penjualan tunai antara lain:

1. Membuat laporan harian atau daily report yang berisi

tentang laporan penerimaan per kelompok barang, laporan

penerimaan penjualan, dan laporan penerimaan kas dari

pembayaran uang tunai, pada setiap harinya dan juga jumlah

uang kas masuk yang disetor ke bank setiap harinya. Bertugas

membandingkan uang yang telah disetor ke bank oleh Head

Cashier dengan cara jumlah yang tertera pada bukti setor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

51

bank apakah sesuai dengan informasi jumlah kas masuk

yang disetor ke bank yang ada pada daily report.

2. Membuat buku pembantu persediaan dan laporan

penjualan yang kemudian digunakan untuk membuat

laporan keuangan sederhana yang dibutuhkan oleh

pimpinan Toko Merah Yogyakarta

2. Catatan Akuntansi yang Digunakan Dalam Sistem Penjualan Tunai

Toko Merah Yogyakarta

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem

akuntansi penjualan tunai Toko Merah Yogyakarta adalah:

a. Jurnal Penjualan

Jurnal penjualan digunakan untuk mencatat dan meringkas

data penjualan. Toko Merah dalam menjalankan sistem penjualan

tunainya tidak membuat jurnal penjualan karena Toko Merah

bergerak dalam sistem penjualan tunai. Toko Merah menghitung

hasil penjualan pada setiap harinya dengan melihat persediaan

barang yang terjual secara fisik melalui catatan yang ada pada

setiap counter.

b. Jurnal Penerimaan Kas

Jurnal penerimaan kas digunakan untuk mencatat penerimaan

kas dari berbagai sumber. Toko Merah dalam menjalankan sistem

penjualan tunainya membuat jurnal penerimaan kas, hanya jurnal

penerimaan kas tidak dibuat secara rinci karena adanya transaksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

52

penjualan yang intensitasnya sering, sehingga Toko Merah memilih

kebijakan untuk mencatat besarnya kas yang diterima tiap hari

secara sederhana dengan menggunakan format pencatatan yang

telah ditetapkan Toko Merah.

c. Kartu Persediaan

Kartu persediaan ini berisi tentang hasil dari pengawasan

barang dengan metode fisik, dalam sistem ini mutasi setiap jenis

barang setiap saat selalu dicatat oleh karyawan counter.

d. Kartu Gudang

Kartu gudang ini berfungsi untuk mencatat mutasi dan

persediaan barang yang disimpan dalam gudang. Kartu gudang

yang ada pada Toko Merah digunakan oleh bagian pengadaan

barang untuk pengadaan barang/persediaan yang akan dijual.

3. Bukti Transaksi Dalam Sistem Penjualan Tunai Toko Merah

Yogyakarta

Bukti-bukti transaksi dalam sistem penjualan tunai Toko Merah

Yogyakarta adalah:

a. Faktur Penjualan Tunai

Faktur penjualan tunai digunakan untuk merekam berbagai

informasi mengenai transaksi penjualan tunai. Formulir faktur

penjualan tunai dapat digunakan untuk merekam data mengenai

nama dan alamat pembeli, tanggal transaksi, kode dan nama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

53

barang, kuantitas, harga satuan, jumlah harga, nama dan kode

pramuniaga, otorisasi terjadinya berbagai tahap transaksi.

Pada Toko Merah, transaksi penjualan yang terjadi pada

counter tidak menggunakan faktur penjualan tunai secara formal.

Toko Merah hanya menggunakan selembar kertas kosong yang

ditulisi daftar pesanan barang oleh bagian penjualan/counter saat

ada konsumen yang membeli barang. Hal ini dikarenakan adanya

transaksi penjualan yang intensitasnya sering dan dalam partai

kecil, sehingga Toko Merah memilih kebijakan untuk tidak

menggunakan faktur penjualan tunai secara formal.

Pihak Supervisor mengutarakan jika pihak Toko Merah

membuat Faktur penjualan tunai formal dirasa tidak efektif, efisien

dan ekonomis. Hal ini dilihat dari banyaknya transaksi penjualan

yang terjadi setiap hari, sehingga jika diadakan faktur penjualan

formal akan terdapat banyak sekali faktur penjualan yang ada,

sehingga akan menimbulkan cost/ biaya tambahan yang lebih besar

bagi Toko Merah.

b. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan

Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan digunakan untuk

meringkas harga pokok produk yang dijual selama satu periode.

c. Bukti Setor Bank

Apabila Toko Merah Yogyakarta menyetor uang ke bank,

maka dari bank akan diperoleh bukti setor bank biasanya disediakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

54

oleh bank di mana Toko Merah Yogyakarta akan menyimpan

uangnya. Toko Merah Yogyakarta menyimpan uangnya di Bank

BPD DIY cabang Gejayan/Affandi.

4. Prosedur Dalam Sistem Penjualan Tunai Toko Merah Yogyakarta

Prosedur dalam sistem penjualan tunai Toko Merah Yogyakarta

adalah:

a. Prosedur order penjualan

Dalam prosedur order penjualan ini, bagian order penjualan

atau karyawan counter menerima order dari konsumen dan

menulisnya pada selembar kertas kosong yang kemudian

menyerahkan pada konsumen agar digunakan untuk melakukan

pembayaran di bagian kassa dan digunakan untuk pengambilan

barang yang dibeli oleh konsumen.

b. Prosedur penerimaan kas

Dalam prosedur penerimaan kas ini, bagian kassa menerima

pembayaran harga barang dari konsumen dan memberikan tanda

pembayaran yaitu berupa cap “lunas” pada selembar kertas kosong

yang ditulisi daftar pesanan barang oleh bagian penjualan/counter

kemudian digunakan oleh konsumen untuk pengambilan barang.

c. Prosedur penyerahan barang

Dalam prosedur penyerahan barang ini, bagian pengiriman

barang menyerahkan barang yang dibeli kepada konsumen dan

memberikan tanda berupa cap “barang sudah diambil” pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

55

selembar kertas kosong yang ditulisi daftar pesanan barang oleh

bagian penjualan/counter dan telah di cap ”lunas” oleh bagian

kassa.

d. Prosedur penyetoran kas ke bank

Dalam prosedur penyetoran kas ke bank ini, Head Cashier

menerima uang kas yang masuk dari Cashier kemudian

menyetorkannya ke bank di mana Toko Merah Yogyakarta

menyimpan uangnya yaitu di Bank BPD DIY cabang

Gejayan/Affandi, sehingga diperoleh bukti setor bank. Hal ini

dilakukan setiap hari atau selambat-lambatnya sehari berikutnya.

e. Prosedur pencatatan penerimaan kas

Dalam prosedur pencatatan penerimaan kas ini, bagian

akuntansi mencatat penerimaan kas berdasar bukti setor bank yang

diterima dari bank melalui bagian Cashier.

f. Prosedur pencatatan harga pokok penjualan

Dalam prosedur pencatatan harga pokok penjualan ini, bagian

kartu persediaan membuat rekapitulasi harga pokok penjualan.

5. Sistem Pengendalian Intern Dalam Sistem Penjualan Tunai Toko

Merah Yogyakarta.

a. Organisasi

Perancangan organisasi harus didasarkan pada elemen pokok

sistem pengendalian intern, berikut ini perancangan organisasi yang

telah ada di Toko Merah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

56

1. Transaksi penjualan tunai dilaksanakan oleh fungsi penjualan

dan terpisah dari fungsi penerimaan kas.

Fungsi penjualan adalah fungsi operasi, sehingga harus

dipisahkan dengan fungsi penyimpan yaitu fungsi penerimaan

kas.

2. Fungsi penerimaan kas terpisah dari fungsi akuntansi.

Fungsi penerimaan kas di Toko Merah terpisah dari

fungsi akuntansi. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga

kekayaan perusahan dan menjamin ketelitian serta keandalan

data akuntansi.

3. Transaksi penjualan tunai dilaksanakan oleh lebih dari satu

fungsi.

Dalam pelaksanaan transaksi penjualan tunai di Toko

Merah dilaksanakan oleh lebih dari satu fungsi. Pelaksanaan

seperti ini bertujuan untuk pengecekan intern pekerjaan tiap

fungsi yang terkait dalam pelaksanaan transaksi.

b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

Otorisasi yang terjadi pada setiap transaksi penjualan tunai

pada Toko Merah antara lain:

1. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi

penjualan dengan menggunakan selembar kertas kosong yang

ditulisi daftar pesanan barang oleh bagian penjualan/counter

saat ada konsumen yang membeli barang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

57

2. Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi penerimaan kas dengan

cara membubuhkan cap “lunas” pada selembar kertas kosong

yang ditulisi daftar pesanan barang oleh bagian

penjualan/counter saat ada konsumen yang membeli barang.

3. Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman barang

dengan cara membubuhkan cap “barang sudah diambil“

selembar kertas kosong yang ditulisi daftar pesanan barang

oleh bagian penjualan/counter saat ada konsumen yang

membeli barang dengan cap ”lunas” sebagai bukti bahwa

konsumen telah melakukan pembayaran di kassa.

c. Praktik yang sehat

1. Faktur penjualan formal di Toko Merah belum tersedian. Toko

Merah hanya menggunakan selembar kertas kosong yang

ditulisi daftar pesanan barang oleh bagian penjualan/counter

saat ada konsumen yang membeli barang.

2. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor

seluruhnya ke bank pada hari yang sama atau hari kerja

berikutnya.

3. Perhitungan saldo kas yang ada di fungsi penerimaan kas

secara periodik dan secara mendadak oleh supervisor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

58

6. Bagan Arus Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Toko

Merah Yogyakarta

Bagan Arus atau Flowchart ini menguraikan jalannya sistem

akuntansi penjualan tunai di Toko Merah Yogyakarta yang

merupakan sistem penjualan tunai yang dilakukan antara konsumen

dengan perusahaan. Bagan arus sistem akuntansi penjualan tunai

Toko Merah Yogyakarta dapat dilihat pada halaman lampiran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

59

BAB V

ANALISIS DATA

Penjualan tunai dilaksanakan oleh Toko Merah dengan cara mewajibkan

pembeli melakukan pembayaran harga barang lebih dahulu sebelum barang

diserahkan oleh Toko Merah kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh Toko

Merah, barang kemudian diserahkan kepada pembeli. Berikut ini disajikan

analisis data mengenai sistem akuntansi penjualan tunai dan sistem pengendalian

intern dari hasil wawancara dan observasi penelitian di Toko Merah Yogyakarta:

A. Catatan Akuntansi yang Digunakan Dalam Sistem Penjualan Tunai

Toko Merah Yogyakarta

Tabel 5.1 Hasil Analisis Dokumen dan Catatan Akuntansi Dalam

Sistem Akuntansi Penjualan Tunai di Toko Merah.

Praktek Keterangan

No. Teori Ada Tidak

1 Faktur Penjualan. √ Masih menggunakan kertas kosong

2 Pita Register Kas. √ Masih menggunakan kalkulator

3 Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan. √

4 Bukti Setor Bank. √ BPD DIY Cabang Affandi

5 Jurnal penjualan √

6 Jurnal penerimaan kas. √

7 Jurnal Umum. √

8 Kartu persediaan. √

9 Kartu gudang. √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

60

Melihat daftar tabel Tabel 5.1 mengenai hasil analisis dokumen dan

catatan akuntansi dalam sistem akuntansi penjualan tunai di Toko Merah,

bahwa secara umum masih terdapat kelemahan dalam sistem akuntansi

penjualan tunai di Toko Merah. Kelemahan-kelemahan ini dapat diidentifikasi

dari:

a. Toko Merah sebagai perusahaan yang bergerak dalam usaha dagang tidak

menggunakan faktur penjualan tunai secara formal.

Pada Toko Merah, transaksi penjualan yang terjadi pada counter tidak

menggunakan faktur penjualan tunai secara formal. Toko Merah hanya

menggunakan selembar kertas kosong yang ditulisi daftar pesanan barang

oleh bagian penjualan/counter saat ada konsumen yang membeli barang.

selembar kertas kosong yang ditulisi daftar pesanan barang oleh bagian

penjualan/counter saat ada konsumen yang membeli barang di Toko Merah

Yogyakarta dapat dilihat pada halaman lampiran.

Selembar kertas kosong yang ditulisi daftar pesanan barang oleh

bagian penjualan/counter saat ada konsumen yang membeli barang yang ada

di Toko Merah Yogyakarta, hanya mampu merekam tanggal transaksi, jenis

barang, kuantitas, harga satuan, jumlah harga, nama dan otorisasi bagian

penjualan. Sedangkan secara teori formulir faktur penjualan tunai secara

formal seharusnya terbuat secara tercetak dan memuat persyaratan sebuah

formulir penjualan tunai yaitu yang dapat digunakan untuk merekam data

mengenai nama dan alamat pembeli, nama dan alamat penjualan, tanggal

transaksi, kode dan nama barang, kuantitas, harga satuan, jumlah harga,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

61

nama dan kode pramuniaga, otorisasi terjadinya berbagai tahap transaksi

serta terdapat data perusahaan/toko penerbit faktur penjualan tunai.

Faktur penjualan tunai yang dibuat secara formal bertujuan untuk

mencegah terjadinya penyalahgunaan formulir. Dalam sistem pengendalian

hal ini sangat penting, kerena faktur penjualan tunai merupakan bukti

transaksi penjualan utama. Keadaan di Toko Merah Yogyakarta yang tidak

terdapat faktur penjualan tunai secara formal terdapat beberapa kelemahan

antara lain:

a. Selembar kertas kosong yang ditulisi daftar pesanan barang oleh bagian

penjualan/counter saat ada konsumen yang membeli barang yang ada di

Toko Merah Yogyakarta tidak dapat menunjukkan pihak yang

menerbitkan faktur.

b. Selembar kertas kosong yang ditulisi daftar pesanan barang oleh bagian

penjualan/counter saat ada konsumen yang membeli barang yang ada di

Toko Merah Yogyakarta mudah disalahgunakan oleh pihak lain yang

ingin merugikan perusahaan. Hal ini dapat terlihat dari tidak adanya

nomor urut tercetak pada selembar kertas kosong yang ditulisi daftar

pesanan barang oleh bagian penjualan/counter saat ada konsumen yang

membeli barang sehingga pengendalian formulir tidak diperhatikan.

c. Toko Merah Yogyakarta yang tidak memiliki faktur penjualan tunai

secara formal tidak mampu melakukan pembukuan secara lengkap,

karena tidak tersedia bukti pendukung untuk melakukan pembukuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

62

b. Toko Merah sebagai perusahaan yang bergerak dalam usaha dagang belum

menggunakan pita register kas.

Dokumen ini dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara mengoperasikan

mesin register kas. Pita register kas ini merupakan bukti penerimaan kas

yang dikeluarkan oleh fungsi kas dan merupakan dokumen pendukung faktur

penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal penjualan. Namun, dalam sistem

penjualan tunai pada Toko Merah belum menggunakan mesin register kas,

sehingga penjualan tunai yang terjadi tanpa disertai adanya pita register kas.

Pita register kas yang tidak dimiliki oleh Toko Merah memunculkan

adanya kelemahan yang dapat kita temukan dari sistem penjualan tunai dan

sistem pengendalian intern, selain tidak tersediannya faktur penjualan tunai

secara formal. Ketidaktersediaan dokumen ini berpengaruh pada pencatatan

yang dilakukan oleh bagian akuntansi.

c. Toko Merah menyelenggarakan pencatatan jurnal penerimaan kas secara

sederhana dan hanya berdasarkan penerimaan kas dari penjualan.

Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi akuntansi untuk

mencatat penerimaan kas dan berbagai sumber, diantaranya dari penjualan

tunai. Toko Merah dalam menjalankan sistem penjualan tunainya membuat

jurnal penerimaan kas, hanya jurnal penerimaan kas tidak dibuat secara rinci

karena adanya transaksi penjualan yang intensitasnya tinggi, sehingga Toko

Merah memilih kebijakan untuk mencatat besarnya kas yang diterima tiap

hari secara sederhana dengan menggunakan format pencatatan yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

63

ditetapkan Toko Merah. Format penerimaan kas dapat dilihat pada halaman

lampiran.

Berdasar informasi yang diperoleh dan dengan melihat format

penerimaan kas yang ada pada Toko Merah Yogyakarta, informasi

penerimaan kas yang terekam hanya yang berasal dari penjualan sedangkan

penerimaan kas dari sumber yang lain tidak terlihat. Bagian akuntansi

mencatat penerimaan kas berdasarkan bukti setor bank melalui bagian kassa

yang kemudian dicocokkan dengan kartu persediaan pada tiap counter.

Berikut ini adalah contoh faktur penjualan tunai yang sesuai dengan

syarat formulir penjualan tunai formal. Formulir di bawah ini mampu

merekam data mengenai nama dan alamat pembeli, nama dan alamat

penjualan, nomor faktur, tanggal transaksi, nama barang, kuantitas, harga

satuan, jumlah harga, nama dan kode pramuniaga, otorisasi terjadinya

berbagai tahap transaksi serta terdapat data perusahaan/toko penerbit faktur

penjualan tunai. Faktur penjualan tunai ini dibuat rangkap tiga yang

bertujuan untuk dokumen transaksi bagi pembeli, kasir dan bagian gudang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

64

Gambar 5.1: faktur penjualan tunai untuk pembeli

Gambar 5.2: faktur penjualan tunai untuk kasir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

65

Gambar 5.3: faktur penjualan tunai untuk bagian gudang.

B. Fungsi yang Terkait Dalam Sistem Penjualan Tunai Toko Merah

Yogyakarta

Tabel 5.2 Hasil Analisis Fungsi yang Terkait Dalam

Sistem Akuntansi Penjualan Tunai di Toko Merah.

Praktek

No. Teori Ada Tidak Keterangan

1

Fungsi Penjualan.

a. Menerima order dari pembeli.

b. Mengisi faktur penjualan tunai

c. Menyerahkan faktur penjualan tunai

kepada pelanggan untuk

kepentingan pembayaran harga

barang ke bagian kassa.

Masih

menggunakan

kertas kosong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

66

2

Fungsi Kassa.

a. Mengumpulkan kas yang diterimakan

dari pelanggan.

b. Menyerahkan copy bukti

pembayaran/penyetoran kas ke bank

pada fungsi akuntansi.

3

Fungsi Gudang.

a. Menyiapkan barang yang dipesan oleh

pembeli.

b. Menyerahkan barang dan dokumen

pencatatan ke fungsi pengiriman.

4

Fungsi Pengiriman.

a. Membungkus barang yang dipesan

oleh pembeli.

b. Menyerahkan barang tersebut kepada

pembeli.

5

Fungsi Akuntansi.

a. Mencatat transaksi penjualan.

b. Mencatat transaksi penerimaan kas

c. Menyajikan informasi kepada

manajemen.

Melihat daftar tabel Tabel 5.2 mengenai hasil analisis fungsi yang

terkait dalam sistem akuntansi penjualan tunai di Toko Merah, bahwa secara

umum fungsi yang terkait dalam sistem penjualan tunai pada Toko Merah

Yogyakarta telah menunjukkan pemisahan fungsinya masing-masing sesuai job

description. Dengan demikian transaksi penjualan tunai pada Toko Merah

melibatkan banyak fungsi, sehingga antara satu fungsi dengan fungsi yang lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

67

tercipta pengendalian. Namun, pada fungsi penjualan yang bertugas untuk

menerima order pembelian dari pembeli belum menggunakan faktur penjualan

formal tetapi masih menggunakan kertas kosong. Berbagai kelemahan dari

penggunaan kertas kosong telah diuraikan pada hasil analisis dokumen dan

catatan dalam sistem penjualan tunai di Toko Merah Yogyakarta yang di

halaman sebelumnya.

C. Jaringan Prosedur yang Membentuk Dalam Sistem Penjualan Tunai

Toko Merah Yogyakarta

Tabel 5.3 Hasil Analisis Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Penjualan Tunai di Toko Merah.

Praktek No. Teori Ada Tidak Keterangan

1

Prosedur order penjualan.

a. Fungsi penjualan menerima order dari

pembeli dan membuat faktur

penjualan tunai.

b. Pembeli melakukan pembayaran harga

barang ke fungsi kassa.

c. Fungsi pengiriman menyiapkan barang

yang akan diserahkan kepada pembeli.

Masih

menggunakan

kertas kosong

2

Prosedur penerimaan kas.

a. Fungsi kas menerima pembayaran

harga barang dari pembeli dan

memberikan tanda pembayaran

berupa pita register kas dan cap

Masih

menggunakan

kertas kosong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

68

"lunas" pada faktur penjualan tunai

kepada pembeli

b. Pembeli melakukan pembayaran

harga barang ke fungsi kassa.

3

Prosedur pengiriman.

Fungsi pengiriman menyerahkan

barang kepada pembeli.

4

Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai.

a. Fungsi akuntansi melakukan

pencatatan transaksi penjualan tunai

dalam jurnal penjualan dan jurnal

penerimaan kas.

b. Fungsi akuntansi juga mencatat

berkurangnya persediaan barang

yang dijual dalam kartu persediaan.

5

Prosedur Penyetoran Kas Ke Bank.

Fungsi kas menyetorkan kas yang diterima

dari penjualan tunai ke bank dalam jumlah

penuh.

6

Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas.

Fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas

ke dalam jurnal penerimaan kas berdasar

bukti setor bank yang diterima dari bank

melalui fungsi kas.

7

Prosedur Pencatatan Harga Pokok

Penjualan.

Fungsi akuntansi membuat rekapitulasi

harga pokok penjualan berdasar data yang

dicatat dalam kartu persediaan, yang

kemudian dijadikan sebagai dokumen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

69

sumber untuk pencatatan harga pokok

penjualan ke dalam jurnal umum.

Melihat daftar tabel Tabel 5.3 mengenai hasil analisis jaringan prosedur

yang membentuk sistem akuntansi penjualan tunai di Toko Merah, bahwa

secara umum prosedur yang membentuk dalam sistem penjualan tunai Toko

Merah Yogyakarta telah menunjukkan prosedur yang runtut sesuai teori yang

ada. Masing-masing fungsi/bagian yang terlibat dalam penjualan tunai telah

menjalankan prosedur yang ditetapkan oleh pimpinan. Namun, pada prosedur

order penjualan dan prosedur penerimaan kas masih terdapat kelemahan.

Kelemahan ini sebenarnya telah muncul pada analisis dokumen dan catatan

yang terkait pada sistem penjualan tunai di Toko Merah Yogyakarta di

halaman sebelumnya yaitu tentang penggunaan kertas kosong dalam

penerimaan order dari konsumen yang kemudian digunakan juga pada

pembayaran di bagian kassa.

Penggunaan kertas kosong pada prosedur ini dapat menimbulkan

kelemahan pada sistem pengendalian intern di Toko Merah Yogyakarta. Hal ini

pastinya juga akan mempengaruhi pencatatan pada bagian akuntansi, meskipun

transaksi penjualan tunai pada Toko Merah telah melalui prosedur yang runtut,

sehingga otorisasi dapat terlihat dengan jelas melalui prosedur yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

70

D. Struktur Organisasi dan Pembagian Wewenang Dalam Sistem

Akuntansi Penjualan Tunai Toko Merah Yogyakarta

Tabel 5.4

Hasil Analisis Struktur Organisasi dan Pembagian Wewenang Dalam

Sistem Akuntansi Penjualan Tunai di Toko Merah.

Praktek No. Teori Ada Tidak

Keterangan

1

Fungsi penjualan terpisah dari

fungsi penerimaan kas.

2

Fungsi pencatat penerimaan

kas terpisah dari fungsi

akuntansi.

3

Transaksi penjualan

dilaksanakan oleh lebih dari satu

fungsi.

Hasil analisis struktur organisasi dan pembagian wewenang dalam

sistem akuntansi penjualan tunai di Toko Merah Yogyakarta:

a. Transaksi penjualan tunai dilaksanakan oleh fungsi penjualan dan terpisah

dari fungsi penerimaan kas.

Fungsi penjualan adalah fungsi operasi, sehingga harus dipisahkan dengan

fungsi penyimpan yaitu fungsi penerimaan kas.

b. Fungsi penerimaan kas terpisah dari fungsi akuntansi.

Fungsi penerimaan kas di Toko Merah terpisah dari fungsi akuntansi. Hal

ini perlu dilakukan untuk menjaga kekayaan perusahan dan menjamin

ketelitian serta keandalan data akuntansi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

71

c. Transaksi penjualan tunai dilaksanakan oleh lebih dari satu fungsi.

Dalam pelaksanaan transaksi penjualan tunai di Toko Merah dilaksanakan

oleh lebih dari satu fungsi. Pelaksanaan seperti ini bertujuan untuk

pengecekan intern pekerjaan tiap fungsi yang terkait dalam pelaksanaan

transaksi.

E. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan Dalam Sistem Akuntansi

Penjualan Tunai Toko Merah

Tabel 5.5 Hasil Analisis Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan Dalam

Sistem Akuntansi Penjualan Tunai di Toko Merah.

Praktek No. Teori Ada Tidak

Keterangan

1 Penerimaan order dari pembeli

diotorisasi oleh fungsi penjualan.

2

Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi

kas dengan cara membubuhkan cap

"lunas" pada faktur penjualan tunai dan

penempelan pita register kas pada faktur.

Masih

menggunakan

kertas kosong

3

Penyerahan barang diotorisasi oleh

fungsi pengiriman dengan cara

membubuhkan cap ”barang sudah

diambil” pada faktur penjualan tunai.

Masih

menggunakan

kertas kosong

4

Pencatatan ke dalam buku jurnal

diotorisasi oleh fungsi akuntansi

dengan cara memberi tanda pada faktur

penjualan tunai

Masih

menggunakan

kertas kosong

5 Pencatatan ke dalam catatan akuntansi

diotorisasi oleh fungsi akuntansi. √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

72

Melihat daftar tabel Tabel 5.5 mengenai hasil analisis sistem otorisasi

dan prosedur pencatatan dalam sistem akuntansi penjualan tunai di Toko

Merah telah dilaksanakan sesuai prosedur yang ada. Pada analisis sistem

otorisasi dan prosedur pencatatan masih dapat ditemui adanya beberapa

kelemahan. Kelemahan ini terdapat pada penerimaan kas oleh fungsi kassa

dengan membubuhkan cap "lunas" pada selembar kertas kosong yang ditulisi

daftar pesanan barang oleh bagian penjualan/counter saat ada konsumen yang

membeli barang dan tidak penempelan pita register kas pada selembar kertas

kosong yang ditulisi daftar pesanan barang oleh bagian penjualan/counter saat

ada konsumen yang membeli barang tersebut. Hal ini dikarenakan pada

penjualan di Toko Merah Yogyakarta masih menggunakan alat hitung

sederhana yaitu kalkulator. Penjualan di Toko Merah Yogyakarta belum

menggunakan/ mengoperasikan mesin register kas.

Pembubuhan cap ”lunas” pada selembar kertas kosong yang ditulisi

daftar pesanan barang oleh bagian penjualan/counter saat ada konsumen yang

membeli barang, menimbulkan kelemahan yaitu cap ”lunas” sangat mudah

ditiru sehingga tidak menjamin terjadinya penyalahgunaan oleh pihak-pihak

yang hendak berbuat curang dengan membuat cap tersebut pada ahli stempel

yang dapat kita temukan, sehingga jika karyawan tidak teliti, maka kecurangan

dapat terjadi dan harta atau barang dagang hilang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

73

F. Praktek yang Sehat Dalam Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Toko

Merah Yogyakarta

Sistem akuntansi penjualan tunai di Toko Merah Yogyakarta

sebenarnya sudah baik namun untuk pengendalian pihak eksternal maka perlu

disempurnakan. Di bawah ini hasil analisis praktek yang sehat dalam sistem

akuntansi penjualan tunai di Toko Merah Yogyakarta:

Tabel 5.6 Hasil Analisis Praktek yang Sehat Dalam

Sistem Akuntansi Penjualan Tunai di Toko Merah.

Praktek No. Teori Ada Tidak

Keterangan

1

Faktur penjualan bernomor urut

tercetak dan pemakaiannya

dipertanggungjawabkan oleh fungsi

penjualan.

Masih

menggunakan

kertas kosong

2

Jumlah kas yang diterima dan penjualan

tunai disetor seluruhnya ke bank pada

hari yang sama dengan transaksi

penjualan tunai atau pada hari kerja

berikutnya.

Bank BPD DIY

Cabang

Gejayan/Affandi

3

Penghitungan saldo kas yang ada di

tangan fungsi kas secara periodik dan

secara mendadak oleh fungsi

pemeriksa intern.

Melihat daftar tabel Tabel 5.6 mengenai hasil praktek yang sehat

dalam sistem akuntansi penjualan tunai di Toko Merah Yogyakarta, bahwa

masih terdapat kelemahan dalam sistem akuntansi penjualan tunai di Toko

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

74

Merah. Kelemahan-kelemahan ini dapat diidentifikasi dari tidak adanya faktur

penjualan secara formal meskipun pemakaiannya

dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan. Adanya kelemahan ini

menunjukkan terdapatnya kelemahan pengawasan formulir yang digunakan

sebagai media otorisasi pada setiap transaksi. Pada sistem penjualan tunai yang

dilakukan oleh Toko Merah Yogyakarta, sangatlah perlu memiliki faktur

penjualan tunai secara formal agar pengawasan formulir dapat lebih

dipertanggungjawabkan dan dapat tercipta praktek yang sehat dalam

organisasi. Salah satu cara pengawasan formulir adalah dengan merancang

formulir formal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

75

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka penulis mengambil

kesimpulan bahwa pada sistem akuntansi penjualan tunai di Toko Merah

Yogyakarta sudah baik namun untuk pengendalian pihak eksternal maka

perlu disempurnakan. Beberapa kelemahan yang masih ditemukan antara

lain:

1. Toko Merah Yogyakarta tidak memiliki faktur penjualan secara formal

yang berakibat:

a. Penerimaan order penjualan hanya ditulis pada kertas kosong

sehingga tidak memenuhi syarat formulir penjualan tunai secara

formal.

b. Mudah disalahgunakan oleh pihak lain yang ingin merugikan

perusahaan.

c. Tidak mampu melakukan pembukuan secara lengkap, karena tidak

tersedia bukti pendukung untuk melakukan pembukuan oleh bagian

akuntansi.

2. Toko Merah sebagai perusahaan yang bergerak dalam usaha dagang

belum menggunakan pita register kas, sehingga penjualan tunai yang

terjadi tanpa mengoperasikan mesin register kas dan hanya

menggunakan kalkulator.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

76

Sistem pengendalian intern terdapat beberapa kelemahan, antara

lain:

1. Pembubuhan Cap ”lunas” sangat mudah ditiru sehingga tidak menjamin

terjadinya praktek yang sehat.

2. Terdapat kelemahan pengawasan formulir yang masih menggunakan

kertas kosong dan tidak menggunakan formulir formal sebagai media

otorisasi pada setiap transaksi.

B. Keterbatasan Penelitian

Analisis data dan pembahasan pada dokumen, catatan akuntansi

dan penyetoran uang tunai ke bank maupun proses pembayaran yang

berhubungan dengan kerahasiaan bank dan pihak Toko Merah tidak dapat

diamati secara langsung sehingga data yang didapat hanya berupa hasil

dokumentasi data, kuesioner dan wawancara yang hanya dilakukan oleh

supervisor Toko Merah Yogyakarta. Peneliti menyarankan pihak Toko

Marah Yogyakarta untuk mengadakan faktur penjualan tunai secara formal

dan mengadakan pita register kas agar pengawasan media otorisasi pada

transaksi penjualan dapat dipertanggungjawabkan.Usulan ini hanya untuk

yang mengetahui sistem akuntansi agar sistem akuntansi penjualan yang

telah dijalankan menjadi lebih sempurna.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

77

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, terdapat beberapa hal yang perlu

disarankan bagi perusahaan. Saran ini semoga bermanfaat terutama

dalam sistem pengendalian intern yang terdapat pada Toko Merah

Yogyakarta. Saran tersebut adalah:

1. Mengingat pentingnya faktur penjualan tunai secara formal, maka perlu

diadakan faktur penjualan tunai secara formal sehingga dapat lebih

dipertanggungjawabkan penggunaannya serta dapat melakukan sistem

akuntansi penjualan tunai dan sistem pengendalian intern secara handal.

2. Mengingat pentingnya pita register kas, maka Toko Merah Yogyakarta

perlu mulai untuk merencanakan untuk menggunakan mesin register

kas agar dokumen dalam sistem penjualan tunai menjadi lengkap.

3. Pembubuhan cap”lunas” hendaknya diganti dengan mengoperasikan

mesin register kas karena cap “lunas” mudah ditiru/dibuat oleh ahli

stempel dan dapat disalahgunakan untuk kepentingan yang merugikan

perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki.1990. Sistem Akuntansi-Penyusunan Prosedur dan Metode-Metode. Edisi ke-4, Cetakan ke-1. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi.

Fransisca.1999. Efektivitas Pengendalian Intern Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

dari Penjualan Tunai studi kasus pada CV Andi Offset. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

James A. Hall. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Buku 1. Jakarta: Penerbit

Salemba Empat. Jogiyanto.1997. Analisis dan Disain Sistem Informasi: Pendekatan terstruktur teori

dan praktek aplikasi dan bisnis. Edisi ke-2, Cetakan ke-1. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Jusup, Al. Haryono.2002. Auditing. Cetakan ke-1. Yogyakarta: Bagian

Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Mulyadi 1993. Sistem Akuntansi. Edisi ke-3. Yogyakarta: Bagian Penerbit

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Mulyadi, & Kanaka Puradireja.1998. Auditing. Edisi ke-5, Cetakan ke-1.

Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Munawir .1995. Auditing Modern, Buku I. Yogyakarta: BPFE. Narko. 1994. Sistem Akuntansi. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama. Pedoman Penulisan Skripsi. 2007. Buku Pedoman Program Studi Pendidikan

Akuntansi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Sugiyono.1997. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Penerbit Alfa beta. Tugiman, Hiro. 1996. Pengantar Audit Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit

Kanisius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

Widjajanto, Nugroho. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Penerbit Erlangga

Wilkinson, Joseph. 1990. Sistem Akuntansi dan Informasi. Edisi-2. Jakarta: Penerbit

Erlangga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

Gambar: Format dokumen penerimaan kas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

Gambar: Format kartu persediaan terjual

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

 

Gambar : Format dokumen Kertas Kosong Pembayaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

Gam

bar :

For

mat

Buk

ti Se

tor B

ank

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

 

PIMPINAN

ADMINISTRASI PERSONALIA SUPERVISOR

Pengadaan barang

(3 orang)

Pembayaran (2 oarang)

Kasir (5 orang)

Pengambilan barang

(6 orang)

Karyawan (43 orang)

Gudang (5 orang) 

Transportasi(4 Orang)

Driver (2 orang)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

Bagan Arus Sistem Penjualan Tunai Toko Merah Yogyakarta

Bagian order pejualan

Bagian kassa Bagian gudang Bagian penguriman barang

Via pembeli bersama barang

Via Via pembeli pembeli bersama bersama uang barang bersama barang Diserahkan ke bank untuk pembeli

Mulai

Menerima order dari pembeli

Menulis pada kertas

kosong

2 1 

DPB 

1  2 

11

DPB 

Menerima uang dari pembeli

Memberi cap lunas pada DPB

1DPB 

3

Mengisi bukti setor

bank

321

Bukti setor bank 

Menyetorkan kas ke bank

32

1Bukti setor 

bank 4

T

2DPB 

Kartu gudang 

Menyiapkan dan

menyerahkan barang 2DPB 

5

3 5

1DPB 

2DPB 

Membandingkan DPB 1 dengan

DPB 2 Menyerahkan

barang kepada pembeli

1DPB 

7

Keterangan :DPB: Daftar Pesanan Barang 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

Bagan Arus Sistem Penjualan Tunai (lanjutan) Toko Merah Yogyakarta Bagian

Akuntansi Bagian kartu persediaan dan kartu biaya

Secara Periodik

4

Bukti setor bank 

Buku penerimaan 

kas 

T

8

1Rekapitulasi 

HPP

N

Selesai

7

1DPB 

NKartu persediaan 

Membuat Rekapitulasi

HPP

Rekapitulasi HPP 

8

Keterangan : DPB: Daftar Pesanan Barang 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

PEDOMAN WAWANCARA

1. Gambaran Umum Perusahaan Toko Merah Yogyakarta

a. Bagaimana sejarah berdirinya Toko Merah?

b. Tujuan berdirinya Toko Merah?

c. Dimana dan bagaimana lokasi Toko Merah?

d. Bagaimana struktur organisasi Toko Merah?

e. Bagaimana deskripsi masing-masing jabatan?

f. Berapa jumlah karyawan di Toko Merah?

g. Bagaimana jam kerja di Toko Merah?

h. Bagaiman mekanisme penambahan karyawan?

i. Apakah ada tunjangan yang diberikan pada karyawan? Jika ada, berapa

prosentasenya?

2. Gambaran Umum Sistem Penjualan Tunai Toko Merah Yogyakarta

a. Bagaimana sistem atau mekanisme penjualan di Toko Merah?

b. Bagaiman dengan faktur penjualan di Toko Merah?

c. Pembubuhan cap lunas pada faktur penjualan sudah dirasa efektif

dalam menjaga keamanan barang dagang?

d. Faktur penjualan yang tidak dilengkapi copy faktur dan bernomor urut

tercetak, menghambat proses pencatatan/pembukuan oleh bagian

akuntansi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

e. Apakan karyawan di bagian pengambilan barang mempunyai

ketelitian yang tinggi?

f. Apakah di Toko Merah memiliki dokumen di bawah ini dan jelaskan

fungsinya masing-masing:

1. Faktur Penjualan

2. Pita Register Kas

3. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan

4. Bukti Setor Bank

5. Jurnal Penjualan

6. Jurnal penerimaan kas

7. Jurnal Umum

8. Kartu persediaan

9. Kartu gudang

g. Apakah peran fungsi di bawah ini dalam organisasi Toko Merah

yogyakarta?

1. Fungsi Penjualan

2. Fungsi Kassa

3. Fungsi Gudang

4. Fungsi Pengiriman

5. Fungsi Akuntansi

h. Jelaskan prosedur yang ada pada sistem penjualan tunai Toko Merah

Yogyakarta!

1. Prosedur order penjualan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

2. Prosedur penerimaan kas

3. Prosedur penyerahan barang

4. Prosedur penyetoran kas ke bank

5. Prosedur pencatatan penerimaan kas

6. Prosedur pencatatan harga pokok penjualan

i. Jelaskan struktur organisasi dan pembagian wewenang dalam sistem

penjualan tunai Toko Merah Yogyakarta!

1. Fungsi penjualan terpisah dari fungsi penerimaan kas.

2. Fungsi pencatat penerimaan kas terpisah dari fungsi

akuntansi.

3. Transaksi penjualan dilaksanakan oleh lebih dari satu fungsi.

j. Jelaskan sistem otorisasi dan prosedur pencatatan penjualan tunai

wewenang dalam sistem penjualan tunai Toko Merah Yogyakarta!

1. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan.

2. Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi kas dengan cara

membubuhkan cap "lunas" pada faktur penjualan tunai dan

penempelan pita register kas pada faktur.

3. Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara

membubuhkan cap ”barang sudah diambil” pada faktur penjualan

tunai.

4. Pencatatan ke dalam buku jurnal diotorisasi oleh fungsi

akuntansi dengan cara memberi tanda pada faktur penjualan tunai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

5. Pencatatan ke dalam catatan akuntansi diotorisasi oleh fungsi

akuntansi.

k. Jelaskan praktek yang sehat dalam sistem penjualan tunai Toko

Merah Yogyakarta!

1. Faktur penjualan bernomor urut tercetak dan

pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan.

2. Jumlah kas yang diterima dan penjualan tunai disetor

seluruhnya ke bank pada hari yang sama dengan transaksi

penjualan tunai atau pada hari kerja berikutnya.

3. Penghitungan saldo kas yang ada di tangan fungsi kas secara

periodik dan secara mendadak oleh fungsi pemeriksa

intern.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: EVALUASI SISTEM PE NGENDALIAN INTERN TERHADAP ...repository.usd.ac.id/10554/2/061334009_Full.pdfEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM PENJUALAN TUNAI. Studi Kasus Pada

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI