25
i EVALUASI PERUBAHAN GEJALA PENINGKATAN INTRACRANIAL PADA PASIEN CEDERA KEPALA SETELAH DILAKUKAN POSISI ELEVASI 15-30 0 DI IGD RSUD Dr.SOEDIRMAN KEBUMEN SKRIPSI Sebagai Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Sarjana S-1 Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan Diajukan Oleh : ADITYA DWI PRIASOJO A11200735 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG 2016

EVALUASI PERUBAHAN GEJALA PENINGKATAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/19/1/ADITYA DWI PRIASOJO NIM. A11200735... · i evaluasi perubahan gejala peningkatan intracranial pada pasien

  • Upload
    vuhanh

  • View
    222

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

i

EVALUASI PERUBAHAN GEJALA PENINGKATAN INTRACRANIAL

PADA PASIEN CEDERA KEPALA SETELAH DILAKUKAN POSISI

ELEVASI 15-300 DI IGD RSUD Dr.SOEDIRMAN KEBUMEN

SKRIPSI

Sebagai Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Sarjana S-1

Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

Diajukan Oleh :

ADITYA DWI PRIASOJO

A11200735

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

2016

ii

iii

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan proposal ini, yang mana merupakan salah satu syarat untuk

memperoleh Sarjana Keperawatan.

Selama dalam penyusunan proposal ini dengan judul “Evaluasi Perubahan

Gejala Peningkatan Intracranial pada Pasien Cedera Kepala Setelah Dilakukan

Posisi Elevasi 15-300 di IGD RSUD dr.Soedirman Kebumen”. Penulis banyak

mendapatkan bantuan moril maupun materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. M Anis S,Kep,Ns selaku Ketua STIKes Muhammadiyah Gombong.

2. Isma Yuniar M.Kep selaku Ketua Program Studi S1 Keperawatan STIKes

Muhammadiyah Gombong.

3. Dadi Santoso S,Kep.Ns,M.Kep selaku pembimbing I yang telah banyak

memberikan waktu pemikiran, perhatian, pengarahan dalam membimbing

penulis untuk penyusunan skripsi ini.

4. Wuri Utami S,Kep.Ns,M.Kep selaku pembimbing II yang telah banyak

memberikan waktu pemikiran, perhatian, pengarahan dalam membimbing

penulis untuk penyusunan skripsi ini.

5. Seluruh dosen dan staff progam S1 keperawatan STIKES Muhammadiyah

Gombong.

6. Buat orang tua tercinta yang telah memberikan dorongan dan semangat

dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Buat kakak dan adikku yang tercinta yang turut serta memberikan semangat

dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Buat teman-teman satu bimbingan yang selalu memberikan semangat dalam

penyelesaian skripsi ini.

9. Buat teman-teman satu angkatan S1 keperawatan 2012 yang tidak bisa saya

sebutkan satu persatu.

v

Penulis menyadari proposal ini masih jauh dari sempurna baik dari segi isi

maupun penulisan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan masukan

yang bersifat membangun demi sempurnanya skripsi ini.

Gombong, 25 juli 2016

Aditya dwi p

vi

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

Skripsi , Juni 2016

Aditya Dwi Prasojo

1), Dadi Santoso S.Kep.Ns, M.kep

2), Wuri Utami, S.Kep.Ns, M.kep

3)

EVALUASI PERUBAHAN GEJALA PENINGKATAN INTRAKRANIAL PADA

PASIEN CEDERA KEPALA SETELAH DILAKUKAN POSISI ELEVASI 15-300

DI IGD RSUD SOEDIRMAN KEBUMEN

ABSTRAK

Latar Belakang : Cedera kepala masih merupakan permasalahan kesehatan global

sebagai penyebab kematian, disabilitas, dan defisit mental. Cedera kepala menjadi

penyebab utama kematian disabilitas pada usia muda. Akibat yang sering terjadi pada

pasien CKB antara lain terjadi cedera otak sekunder, edema cerebral, peningkatan

tekanan intrakranial, vasospasme, hdrosefalus, gangguan metabolik, infeksi dan kejang.

Managemen awal untuk pasien CKB dengan gangguan pernafasan adalah elevasi kepala

di tempat tidur agar oksigen dapat masuk secara adekuat dan mencegah terjadinya

peningkatan intrakranial

Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi perubahan gejala

peningkatan intracranial pada pasien cedera kepala setelah dilakukan posisi elevasi 15-

300 di IGD RSUD Soedirman Kebumen.

Metode : Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen, dengan pendekatan cross

sectional. Pengambilan sampel dengan tehnik accidental sampling yang berjumlah 18

responden. Hasil uji menggunakan T test dan pengambilan data menggunakan lembar

observasi.

Hasil : Hasil penelitian sebelum dilakukan tindakan elevasi kepala menunjukan rata-rata

nilai 7,28 sedangkan setelah dilakukan tindakan elevasi kepala nilai rata-ratanya menjadi

1,89. Sedangkan pada uji statistik didapatkan nilai p value 0,000 atau kurang dari 0,005

maka dapat disimpulkan ada perbedaan tekanan intrakranial sebelum dan sesudah

dilakukan elevasi kepala 15-30 derajat.

Kesimpulan : Ada pengaruh tindakan elevasi kepala terhadap penurunan tekanan

intracranial pada pasien cedera kepala di RSUD Dr. Soedirman Kebumen.

Kata Kunci : elevasi kepala, cedera kepala, tekanan intracranial

Daftar Pustaka : 24 (2000-2013)

vii

BACHELOR OF NURSING PROGRAM

MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG

Minithesis, June 2016

Aditya Dwi Prasojo1)

, Dadi Santoso S.Kep.Ns,M.kep2)

, Wuri Utami, S.Kep.Ns, M.kep3)

EVALUATION OF CHANGES IN INTRACRANIAL PRESSURE INCREASING

SYMPTOMS OF HEAD INJURY PATIENTS AFTER 15-300 ELEVATION

POSITION AT EMERGENCY ROOM, DR. SUDIRMAN HOSPITAL OF

KEBUMEN

Background: Head injury remains as global health problem resulting in death, disability,

and mental deficits. It is the leading cause of death of disability at young ages. The

common clinical manifestations of severe head injury are secondary brain injury, cerebral

edema, increase of intracranial pressure, vasospasm, hydrocephalus, metabolic disorders,

infection and seizures. Early management of severe head injury with respiratory disorder

is patients’ head elevation on the bed to get adequate oxygen and prevent the increasing

of intracranial pressure.

Objective: This study aims at evaluating changes in intracranial pressure increasing

symptoms of head injury patients after 15-300 elevation position at emergency room, dr.

Sudirman Hospital of Kebumen.

Methods: The study is an experimental research with cross sectional approach. The

samples were 18 respondents taken by accidental sampling technique. Data were

collected by observation sheet and analyzed using T test.

Results: The results of the study consisted of an average value of pre and post head

elevation intracranial pressure increasing symptoms. Before head elevation showed an

average value of 7.28 while the average value after showed 1.89. There were significant

difference statistically between both results indicated by p value of 0.000 (< 0.05).

Conclusion: There was significant influence of head elevation to the decrease of

intracranial pressure in patients with severe head injuries at dr. Sudirman state hospital of

Kebumen.

Keywords: head elevation, intracranial pressure symptoms, severe head injury

Bibliography: 24 (2000-2013)

viii

MOTTO

o Setiap pekerjaan dapat diselesaikan dengan mudah bila dikerjakan tanpa

keengganan.

o Jangan tunda sampai besok apa yang bisa engkau kerjakan hari ini.

o Berusahalah jangan sampai terlengah walau sedetik saja, karena atas kelengahan kita tak akan bisa dikembalikan seperti semula.

o Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan

yang teguh .

o Jadi Diri Sendiri, Cari jati diri, and dapetin hidup yang mandiri, Optimis, Karena hidup terus mengalir dan Kehidupan terus berputar .

ix

HALAMAN PERSEMBAHAN

Tiada yang maha pengasih dan maha penyayang selain Engkau Ya

ALLAH...Syukur alhamdulillah berkat rahmat dan karunia-Mu ya Allah, saya

bisa menyelesaikan SKRIPSI ini. ini ku persembahkan untuk :

1. Kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Aris sugito dan ibunda Sri rahayu ini

anakmu mencoba memberikan yang terbaik untukmu. Betapa diri ini ingin

melihat kalian bangga padaku. Betapa tak ternilai kasih sayang dan

pengorbanan kalian padaku. Terimakasih atas dukungan moril maupun

materil untukku selama ini.

2. For My brother (Sri anggita novia R), and Dede gemes (Nn.khikmatul F )

terima kasih atas dukungan dan do’a untuk kesuksesan

3. Dosen-dosenku yang telah menjadi orang tua kedua ku, yang namanya tak bisa

ku sebutkan satu persatu yang selalu memberikan motivasi untukku, selalu

peduli dan perhatian, ucapan terimakasih yang tak terhingga atas ilmu yang

telah kalian berikan sangatlah bermanfaat untukku.

4. Dosen pembimbing akademik ku Dadi santoso S.kep, Ns, M.kep dan Wuri

utami S.kep, Ns, M.kep , beliau yang terus memotivasiku untuk selalu fokus

menyelesaikan perkuliahanku dan skripsi supaya bisa menjadi orang yang

sukes nantinya.

5. Sahabat-sahabatku tersayang di kampus yang selalu optimis,

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. iv

HALAMAN MOTO ................................................................................................. v

ABSTRAK ............................................................................................................... vi

ABSTRAC .............................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... viii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 4

C. Tujuan penelitian ....................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ........................................................................................ 6

1. Cedera Kepala ................................................................................................ 6

2. Tekanan Intra Kranial ................................................................................... 19

3. Patofisiologi TIK .......................................................................................... 24

4. Metode Pemantauan TIK .............................................................................. 25

5. Komplikasi Pemantauan TIK ....................................................................... 26

6. Manajemen Tekanan Intrakranial ................................................................. 27

7. Evaluasi waktu terhadap pemberian posisi 15-300 pada peningkatan tekanan

intrakranial ................................................................................................. 30

B. Kerangka Teori ........................................................................................ 31

C. Kerangka Konsep..................................................................................... 32

D. Hipotesis .................................................................................................. 33

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ..................................................................................... 34

B. Populasi dan Sampel ................................................................................ 34

xi

C. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 35

D. Variabel Penelitian................................................................................... 35

E. Definisi Operasional ............................................................................... 36

F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 37

G. Instrumen Penelitian ................................................................................ 37

H. Teknik Analisa Data ................................................................................ 38

I. Mekanisme Penelitian .............................................................................. 40

J. Etika Penelitian ........................................................................................ 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil ......................................................................................................... 42

B. Pembahasan ............................................................................................. 43

C. Keterbatasan penelitian ............................................................................ 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .............................................................................................. 47

B. Saran ........................................................................................................ 47

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Cedera kepala masih merupakan permasalahan kesehatan global sebagai

penyebab kematian, disabilitas, dan defisit mental. Cedera kepala menjadi

penyebab utama kematian disabilitas pada usia muda (Stiefel MF, 2005).

Penderita cedera kepala sering kali mengalami edema serebri atau perdarahan

intrakranial yang akan meningkatkan tekanan intrakranial (intracranial

pressure/ICP) (Ware ML, 2005) Peningkatan tekanan intrakranial telah dikenal

sebagai faktor yang sangat menentukan mortalitas dan morbiditas penderita

cedera kepala (Anderson RCE, 2004). Tekanan intrakranial yang terkontrol

mencegah perburukan cedera kepala sekunder sehingga penderita cedera kepala

memiliki prognosis yang lebih baik. Terjadinya cedera kepala dapat

menyebabkan gangguan autoregulasi tekanan perfusi otak dan menyebabkan

otak tidak terlindungi dari perubahan hemodinamika tubuh. Terganggunya

autoregulasi berpotensi meninggikan tekanan intrakranial (Catala Temperano A,

2007).

Tekanan intrakranial (TIK) didefiniskan sebagai tekanan dalam rongga

kranial dan biasanya diukur sebagai tekanan dalam ventrikel lateral otak (Joanna

Beeckler, 2006). Menurut Morton, et.al (2005), tekanan intrakranial normal

adalah 0-15 mmHg. Nilai diatas 15 mmHg dipertimbangkan sebagai hipertensi

intrakranial atau peningkatan tekanan intrakranial. Tekanan intrakranial

dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu otak (sekitar 80% dari volume total), cairan

serebrospinal (sekitar 10%) dan darah (sekitar 10%) (Joanna Beeckler, 2006).

Selama total volume intrakranial sama, maka TIK akan konstan. Peningkatan

volume salah satu faktor harus diikuti kompensasi dengan penurunan faktor

lainnya supaya volume tetap konstan. Perubahan salah satu volume tanpa diikuti

respon kompensasi dari faktor yang lain akan menimbulkan perubahan TIK

(Morton, et.al, 2005). Beberapa mekanisme kompensasi yang mungkin antara

2

lain cairan serebrospinal diabsorpsi dengan lebih cepat atau arteri serebral

berkonstriksi menurunkan aliran darah otak (Joanna Beeckler, 2006) .

Otak yang normal memiliki kemampuan autoregulasi, yaitu kemampuan

organ mempertahankan aliran darah meskipun terjadi perubahan sirkulasi arteri

dan tekanan perfusi (Morton, et.al, 2005). Autoregulasi menjamin aliran darah

yang konstan melalui pembuluh darah serebral diatas rentang tekanan perfusi

dengan mengubah diameter pembuluh darah dalam merespon perubahan tekanan

arteri. Pada klien dengan gangguan autoregulasi, beberapa aktivitas yang dapat

meningkatkan tekanan darah seperti batuk, suctioning, dapat meningkatkan

aliran darah otak sehingga juga meningkatkan tekanan TIK. Monitoring TIK

paling sering dilakukan pada trauma kepala dengan situasi (Thamburaj, Vincent,

2006) GCS kurang dari 8, Mengantuk/drowsy dengan hasil temuan CT scan,

Post op evakuasi hematoma, Klien risiko tinggi seperti usia diatas 40 tahun,

tekanan darah rendah, klien dengan bantuan ventilasi. Tidak ada yang dapat

dicapai jika monitoring dilakukan pada klien dengan GCS kurang dari 3

(Thamburaj, Vincent, 2006). Untuk mengetahui dan memonitor tekanan

intrakranial, dapat digunakan metode non invasif atau metode invasif. Metode

non invasif diantaranya (Thamburaj, Vincent, 2006) : Penurunan status

neurologi klinis dipertimbangkan sebagai tanda peningkatan TIK. Bradikardi,

peningkatan tekanan pulsasi, dilatasi pupil normalnya dianggap tanda

peningkatan TIK.

Secara umum maneuver untuk mengurangi ICP (Intra Cranial Presure)

adalah elevasi kepala. Pada teori ini posisi seharusnya dapat menurunkan

tekanan vena cerebral dan menurunkan tekanan intra cranial oleh rendahnya

cerebral blood volume. Diambil dari jurnal Indian J Pediatric (2010), tentang

algoritma pada penanganan intracanial pada anak ketika ada tanda gejala

peningkatan intrakranial segera dilakukan tindakan menjaga jalan nafas dan

memposisikan kepala pada 15-30 derajad. Sedangkan pada jurnal Stefan S

(2001) menjelaskan bahwa pernah dilakukan penelitian dengan posisi 0-30’

posisi kepala elevasi pada pasien cedera kepala mereka menemukan tidak ada

perubahan yang signifikan secara statistik baik CCP (Cerebral perfusi Presure).

3

Sebaliknya pada publikasi terbaru Moraine et al menunjukan perubahan dengan

ditandai penurunan bertahap dalam antara 30-45’, sedangkan CPP tetap stabil

antara 0 dan 30.

Menurut WHO (2004) sekitar 16.000 orang meninggal di seluruh dunia

setiap hari yang diakibatkan oleh semua jenis cedera. Cedera mewakili sekitar

12% dari beban keseluruhan penyakit, sehingga cedera penyebab penting ketiga

kematian secara keseluruhan. Di amerika serikat kejadian cedera kepala setiap

tahunnya diperkirakan mencapai 500.000 kasus. Dari jumlah tersebut 10%

meninggal sebelum tiba di rumah sakit. Yang sampai rumah sakit, 80%

dikelompokan sebagai cedera kepala ringan (CKR), 10% termasuk cedera kepala

sedang (CKS) dan 10% sisanya adalah cedera kepala berat (CKB). Insiden

cedera kepala terutama terjadi pada kelompok usia produktif antara 15-44 tahun.

kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab 48%-53% dari insiden cedera

kepala, 20%-28% lainnya karena jatuh dan 3%-9% lainnya disebabkan tindak

kekerasan, kegiatan olahraga dan rekreasi.

Setelah dilakukan studi pendahuluan pada tanggal 27 Oktober 2015 di

RSUD Soedirman didapatkan bahwa data dalam tiga bulan terakhir tentang

cedera kepala berjumlah 30 pasien dalam 1 bulan terakhir, sedangkan untuk

pasien rawat jalan 317 pasien dan untuk rawat inap berjumlah 987 pasien. Dari

jumlah yang didapat tentang kasus cedera kepala di rumah sakit tersebut, saya

tertarik meneliti tentang perubahan tanda-tanda peningkatan intrakranial dengan

judul “Evaluasi Perubahan Gejala Peningkatan Intracranial pada Pasien Cedera

Kepala Setelah Dilakukan Posisi Elevasi 15-300 di IGD RSUD Soedirman

Kebumen”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

“Evaluasi Perubahan Gejala Peningkatan Intracranial pada Pasien Cedera Kepala

Setelah Dilakukan Posisi Elevasi 15-300 di IGD RSUD Soedirman Kebumen”

4

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui evaluasi perubahan

gejala peningkatan intracranial pada pasien cedera kepala setelah dilakukan

posisi elevasi 15-300 di IGD RSUD Soedirman Kebumen.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui angka kejadian pasien cedera kepala dengan perubahan TIK di

IGD RSUD Soedirman Kebumen.

b. Mengetahui adanya perubahan TIK pada pasien dengan tindakan

keperawatan elevasi 15-300.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis atau Aplikatif

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menekan/mengurangi akibat dari

peningkatan TIK pada pasien cedera kepala.

2. Manfaat Teoritis atau Akademis

Hasil penelitian ini dapat memeberikan manfaat tentang pentingnya

pemberian posisi yang tepat pada pasien cedera kepala untuk mengurangi

TIK.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson RCE, kan P,klimo P.brockmeyer DL, Walker ML, Kestle JRW. 2004.

Complication of intracranial monitoring in children with head trauma J

neurososurg;101(2 Suppl).53-8.

Antonio J Marinn-Cabalio, Fransisco Muriloo, Aurelio Cayuela dkk. 2005. Cerebral Perfusion Pressure and Risk Of Brain Hypoxia in Severe Head Injury. Critical

Care.2005.http://creativecomm ons.org/licenses/by/2.0)

Arif Muutaqin. 2008. .Asuhan Keperawatan klien dengan Gangguan Sistem

Persarafan. Jakarta. Salemba Medika

Azwar, Muhammad. 2011. Gambaran Cedera kepala dengan Komplikasi

Perdarahan Epidural di RSU Dokter Soedarso Pontianak 1 Januari-31

Desember 2010. Skripsi. Naskah dipublikasikan. Fakultas Kedokteran

Universitas Tanjungpura Pontianak. Kalimantan Barat. Indonesia

Batticaca, Fransiska B. 2008. Asuhan Keperawtan dengan gangguan Sistem

persarafan. Jakarta . Salemba Medika

Black, Joice. M., & Hawk, Jane. H. (2005). Medical Surgical Nursing; clinical

management for positive outcomes. 7th Edition. St. Louis : Elsevier. Inc

Brain Trauma Foundation, 2007. Journal of Neurotrauma, Volume 24,

Suplement

Brain Injuri Association of America. 2013. To The Housecommite on energy and

commerce subcommite on helath America

Brien Susan,MD. ( 2000 ), Head elevation reduces head rotation associated

increased,ICP in patient with intracranial tumours diambil dari http : //

www.cja.csa.org/cgi/content/full/47/5/415

Center for Disease Control. 2011. Traumatic Brain Injury in the United State :

Fact sheet.

Eccher, M and Suarez J.I. 2004. Cerebral Edema and Intracranial Dynamics

Monitoring and Management of Intracranial Pressure. In: Critical Care

Neurology and Neurosurgery. Surez, J.I. editor. New Jersey:Humana Press.

pp 45-55.

Feldman, Zeev, et al. 2016. Effect of Head Elevation on Intracranial Pressure,

cerebral Perfusion Pressure and Cerebral Blood flow In Head Injured

Patients. Journal of Neurosurgery. Department of Neurological Surgery,

Baylor College of Medicine. Houston. Texas

Gururaj, G., Kolluri S.V.R., Chandramouli, B.A. 2005. Traumatic Brain Injury.

India : national Institute of Mental Health & Neuro Sciences Bangalore

Joseph V, dkk. Intracranial pressure/ head elevation. Diambil 02 Januari 2016.

http://pedscm.wustl.edu/all_net/English/Neuropage/Protect/icp-Tx-3.htm

Kim, BS., Jallo, J. 2008. Intracranial Pressure Monitoring and Management of

raised Intracranial Pressure. In Neurosurgical Emergencies. Second edition.

Loftus, C.B editor. New York; AANS, pp. 11-12.

Naveen Sankhyan. 2010. Management of Raised Intracranial Pressure. Indian J

Pediatr 77:1409–1416

Padayachy, L., Figaji, A.A., Bullock, M.R. 2010. Intracranial pressure

monitoring for traumatic brain injury in the modern era. Childs Nerv Syst,

26:441-452.

Raboel, P.H., Bartek Jr. J. Andresen, M., Bellander, B.M., Romner, B. 2012.

Intracranial Pressure Monitoring: Invasive versus Non Invasive Methods-A

Review. Critical care research and Practice, volume 2012.

Samir H Haddad dan Yaseen M Arabi. 2012. Critical Care Mangement of Severe

Traumatic Brain Injury in Adult. Journal of Trauma Resuscitationn and

Emergency Medicine

Smith, M. 2008. Monitoring Intracranial Pressure in Traumatic Brain Injury.

International Anesthesia research Society, Volume 106, No.1:240-248.

Stefan Schwarz. 2002. Effects of Body Position on Intracranial Pressure and

Cerebral Perfusion in Patients With Large Hemispheric Stroke.

Stroke.;33:497-501

Stiefel MF, Spiotta A, Gracias V, garuffe AM, Guillamondegui o, maloney-

Wilensky E dkk. 2005. Reduced mortality rate inpatient s with severe

traumatic brain injury trated with brain tissue oxygen monthoring. J

Neurosurg ;103;805-11.

UNC Hospital. Intracranial Pressure Monitoring. Diambil 02 Januari 2016..

www. intracranial pressure monitoring.

Vincent Thamburaj, (2005), Intracranial Pressure, diambil 3 november

2012.http://www.Rhamburaj.com/assited_ventilation-in-neurosurgery.htm

Ware ML, nemanu VM, meeker m.Lee C, Morabito DJ, manley GT. 2005. Effects

Of 23,4% Natrium Chloride Solution In Reducing Intracranial Pressure In

Patient With Traumatic Brain Injury:A Preelimmary Study. Congress of

neurological surgeon.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

Jl. Yos Sudarso No. 461, Telp./Fax. (0287) 472433, 473750, Gombong, 54412

Website: www.stikesmuhgombong.com E-mail : [email protected]

LEMBAR PERMOHONAN RESPONDEN

Kepada

Yth………………

Assalamualaikum Wr.Wb

Dengan Hormat

Yang bertanda tangan dibawah ini saya, mahasiswa tingkat 4 prodi S1 Keperawatan STIKes

Muhammadiyah Gombong,

Nama :

NIM :

Judul Penelitian : Evaluasi Perubahan Gejala Peningkatan Intracranial pada

Pasien Cedera Kepala Setelah Dilakukan Posisi Elevasi 15-

300 di IGD RSUD Soedirman Kebumen.

Dengan ini memohon kesediaan saudara/saudari untuk menjadi responden dalam penelitian saya

guna penyusunan skripsi.

Wassalamulaikum Wr.Wb

Hormat Saya,

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

Jl. Yos Sudarso No. 461, Telp./Fax. (0287) 472433, 473750, Gombong, 54412

Website: www.stikesmuhgombong.com E-mail : [email protected]

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Dengan menandatangani lembar ini, saya bersedia turut berpartisipasi sebagai responden dalam

penelitian yang dilakukan oleh :

Nama :

NIM :

Judul Penelitian : Evaluasi Perubahan Gejala Peningkatan Intracranial pada

Pasien Cedera Kepala Setelah Dilakukan Posisi Elevasi 15-

300 di IGD RSUD Soedirman Kebumen.

Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak akan merugikan atau berakibat negative buat saya

sehingga jawaban yang saya berikan bahwa adalah jawaban yang sebenar-benarnya.

Wassalamulaikum Wr.Wb

Gombong,……….2016

KUISIONER OBSERVASI GEJALA PENINGKATAN TIK

No :

Nama :

No. RM :

Diagnosa :

No Tanda & Gejala Ya Tidak

1 Sakit kepala

2 Muntah proyektil

3 Tekanan darah meningkat

4 Nadi takikardi

5 Frekuensi pernafasan meningkat (takipnea)

6 Peningkatan suhu tubuh

7 GCS/perubahan tingkat kesadaran

8 Edema pupil

Frequencies

Statistics

UMUR JK

N Valid 18 18

Missin

g 0 0

Std. Deviation ,786 ,502

Range 2 1

Minimum 1 1

Maximum 3 2

Frequency Table

UMUR

Frequenc

y Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 15-30 7 38,9 38,9 38,9

31-45 7 38,9 38,9 77,8

>45 4 22,2 22,2 100,0

Total 18 100,0 100,0

JK

Frequenc

y Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-laki 11 61,1 61,1 61,1

Perempua

n 7 38,9 38,9 100,0

Total 18 100,0 100,0

T-Test

[DataSet0] C:\Users\Asus\Documents\ADIT SKRIPSI\Pre post.sav

Paired Samples Statistics

Mean N

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

Pair 1 PRE 7,28 18 ,669 ,158

POS

T 1,89 18 1,023 ,241

Paired Samples Correlations

N

Correlatio

n Sig.

Pair 1 PRE &

POST 18 -,468 ,050

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviati

on

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

PRE -

POST 5,389 1,461 ,344 4,662 6,115 15,651 17 ,000