Upload
others
View
12
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Jurnal Akuntansi & Bisnis Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana Rika Ikawati & Budi Tri Raharjo Vol. 5 No. 1 Januari – April 2018
EVALUASI PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN BUNGA
DAN PINJAMAN BUNGA PADA LAPORAN KEUANGAN KOPDIT (CU)
NGUDI RAHAYU BERDASARKAN PERMEN KUKM NO.
13/PER.M.KUKM/IX/2015 DAN SAK ETAP
Rika Ikawati 1)
Budi Tri Rahardjo2)
, 1)
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana Kampus Unkris Jatiwaringin
email: [email protected] 2)
Program Studi Akuntasi, Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana Kampus Unkris Jatiwaringin
email: [email protected]
Abstract : This research was the conclusion obtained from the results of this study
that the transaction on Kopdit (CU) Ngudi Rahayu has been in accordance with the
concept of transaction recognition based on Candy KUKM and SAK ETAP,
transactions are recognized and recorded on an accrual basis, ie transactions are
recognized when the transaction occurs. Kopdit (CU) Ngudi Rahayu has presented
balance sheet, residual result of business report, estimated ledger report, member
loan balance report, stock balance balance and daily interest balance report.
However, Kopdit (CU) Ngudi Rahayu has not completed its financial reporting in
accordance with the cooperative reporting regulation contained in the Minister of
Cooperatives and Trade Regulation No. KUKM. No. 13 / Per / M.KUKM / IX / 2015
and SAK ETAP, and the necessary advice should be better if the financial statements
have been made in accordance with applicable cooperative reporting rules.
Keywords: Interest Income, Interest Loans, Reports,Finance Cooperatives
PENDAHULUAN Peningkatan pendapatan dalam suatu
kegiatan usaha yang telah dilakukan dalam periode tertentu sangat penting bagi setiap badan usaha. Salah satu tujuan didirikanya
suatu usaha adalah untuk meningkatkan pendapatan. Dengan meningkatnya
pendapatan maka suatu badan usaha
tersebut dapat dikatakan mengalami perkembangan yang positif dalam
menjalankan kegiatan usahanya. Pada
badan usaha yang bergerak di bidang pelayanan jasa seperti koperasi simpan
pinjam, pendapatan diperoleh atas
pinjaman yang diberikan kepada anggota
yang disebut pendapatan bunga. Pinjaman yang diperoleh sebagai modal saham
koperasi dalam menjalankan kegiatannya
selain berasal dari simpanan anggotanya juga berasal dari pihak luar koperasi. Atas
pinjaman tersebut maka timbul pinjaman
bunga sebagai kompensasi koperasi atas
pinjaman yang diperoleh koperasi.
Pendapatan utama dari aktivitas koperasi simpan pinjam berupa pendapatan bunga yang diperoleh dari nilai bunga atas pinjaman yang diberikan kepada
anggotanya. Dalam menentukan nilai
bunga, koperasi memberikan kebijakan tersendiri atas suku bunga pinjaman yang
diberikan. Bila diperhatikan dari nilai
laporan keuangan, pendapatan bunga merupakan pendapatan terbesar pada
koperasi simpan pinjam. Pendapatan bunga
menjadi salah satu faktor penentu dalam mewujudkan kesejahteraan anggotanya
yang dicerminkan melalui Sisa Hasil
Usaha yang diperoleh koperasi. Semakin
besar pendapatan bunga yang diperoleh maka akan lebih baik pula tingkat
kesejahteraan koperasi dan anggotanya. Koperasi memperoleh modal saham
yang berasal dari anggotanya dan pinjaman
yang berasal dari pihak luar koperasi atau
lembaga mitra koperasi. Pinjaman yang
diperoleh koperasi dari pihak luar menjadi
32 | Hal
Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana
modal bagi koperasi dalam menjalankan
kegiatan usahanya. Dari pinjaman yang
diperoleh koperasi maka timbul pinjaman
bunga sebagai nilai atas pinjaman yang diterima koperasi dari pihak atau lembaga
mitra lain. Lembaga mitra koperasi yang
berperan sebagai pemberi pinjaman antara lain seperti lembaga koperasi induk,
koperasi lain, atau bahkan bank. Kebijakan
atas pinjaman bunga tersebut diatur
berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak dengan menerapkan kebijakan suku
bunga yang telah disepakati. Dalam kegiatan ekonomi suatu
badan usaha, memiliki aturan dalam
penyajian laporan keuangan kegiatan usaha
pada suatu periode. Begitu pula koperasi
juga memiliki aturan dalam penyajian laporan keuangan usahanya. Dalam
penyajian laporan keuangan disusun
beberapa laporan seperti laporan neraca, laporan perhitungan hasil usaha, laporan
arus kas, laporan perubahan ekuitas dan
catatan atas laporan keuangan (CALK). Namun koperasi Ngudi Rahayu hanya
menerapkan beberapa laporan keuangan
diantaranya seperti laporan neraca dan
laporan perhitungan hasil usaha, sehingga belum mencantumkan seluruh laporan
yang seharusnya. Karenanya penyusunan
Laporan keuangan koperasi harus disusun sedemikian rupa dengan pelaporan yang
sesuai dengan aturan pelaporan keuangan
koperasi sehingga dapat mencerminkan
laporan yang relevan dan andal sebagai penentu kebijakan koperasi.
LANDASAN TEORI
Perlakuan Akuntansi Peran akuntansi sangat penting
sebagai standar dalam mengelola keuangan koperasi. Koperasi harus dikelola secara
professional seperti pada badan usaha lain. Seluruh pemrosesan data dari pengidentifikasian sampai penyajian disebut dengan perlakuan akuntansi. Perlakuan akuntansi melibatkan beberapa
Rika Ikawati & Budi Tri Raharjo
aktivitas seperti pengukuran
(measurement), penyajian (presentation), dan pengungkapan (disclosure). Perlakuan
akuntansi suatu badan usaha, seperti koperasi atau badan usaha lain, harus
mengikuti suatu pedoman yang disebut prinsip akuntansi yang diterima umum atau biasa disebut (Generally Accepted
Accounting Principles/GAAP). Effendi (2014:6).
Kebijakan Akuntansi Entitas harus menyusun laporan
keuangan dengan menggunakan dasar akrual, yaitu setiap transaksi dan peristiwa
lain diakui pada saat kejadian dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan
dalam laporan keuangan pada periode bersangkutan. Dalam ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan harus mencakup
hal berikut: a. Dasar pengukuran yang digunakan
dalam penyusunan laporan keuangan. b. Kebijakan akuntansi lain yang
digunakan yang relevan untuk memahami laporan keuangan.
Kebijakan akuntansi merupakan prinsip dasar, konvensi, aturan dan praktik tertentu yang diterapkan oleh suatu entitas dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangannya (SAK ETAP, 2013:29).
Pencatatan Akuntansi Akuntansi pada usaha simpan pinjam
oleh Koperasi adalah sistem pencatatan
yang sistematis yang mencerminkan pengelolaan usaha simpan pinjam koperasi yang transparan dan bertanggung jawab
sesuai dengan nilai, norma, dan prinsip koperasi. Pencatatan kas masuk pada akun
kas dilakukan pada saat terjadi penerimaan. Pencatatan kas keluar dilakukan pada saat terjadi pengeluaran. Sedangkan pencatatan saldo kas disesuaikan dengan fisik kas per tanggal laporan. Pencatatan akuntansi koperasi tersebut meliputi unsur-unsur pos/akun dalam neraca, laporan laba rugi, laporan
Hal | 33
Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana Rika Ikawati & Budi Tri Raharjo
perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan (SAK ETAP, 2013:12).
Penyajian dan Pengungkapan Laporan keuangan menyajikan
informasi posisi keuangan, kinerja keuangan dan laporan arus kas suatu
entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Penyajian dan
pengungkapan yang relevan diperlukan dalam suatu laporan keuangan.
Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan mengakibatkan informasi menjadi tidak
benar atau menyesatkan, karena itu tidak dapat diandalkan dan kurang mencukupi
jika ditinjau dari segi relevansi. a. Penyajian
Merupakan proses penempatan
pos/akun (perkiraan) dalam laporan
keuangan secara tepat dan wajar.
Penyajian pos-pos dalam laporan keuangan antar periode harus konsisten
kecuali terjadi perubahan yang
bertujuan menghasilkan penyajian yang lebih baik, misalkan disyaratkan
berubah sesuai SAK ETAP atau
menyajikan informasi yang lebih andal
dan relevan. Penyajian secara lengkap laporan keuangan minimal setahun
sekali (SAK ETAP, 2013:11). b. Pengungkapan
Yaitu pemberian informasi tambahan yang dibutuhkan untuk menjelaskan unsur-unsur pos/akun (perkiraan)
kepada pihak yang berkepentingan sebagai catatan dalam laporan keuangan
koperasi. Segala fakta atas laporan keuangan harus diungkapkan bersama
dengan dasar penyusunan laporan keuangan dan alasannya (SAK ETAP, 2013:11).
Perlakuan Akuntansi berdasarkan
Peraturan Menteri KUKM No.
13/Per/M.KUKM/IX/2015 dan SAK
ETAP Pada prinsipnya akuntansi koperasi
tidak jauh berbeda dengan akuntansi perusahaan lainnya. Perlakuan akuntansi
koperasi berubah setelah dikeluarkannya Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi
Keuangan (PPSAK No. 8) pada 8 April 2011 atas PSAK No 27 tentang koperasi, dan kemudian aturan pelaporan koperasi
yang menjadi acuan dapat menggunakan Peraturan Menteri KUKM No. 13/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang pedoman akuntansi usaha simpan pinjam
oleh koperasi dan SAK ETAP.
Penyusunan pedoman pelaporan koperasi
pada peraturan ini didasarkan pada Standar Akuntansi Keuangan Umum (SAK
Umum) dan Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yang dimodifikasi sesuai dengan
tujuan transaksi usaha simpan pinjam oleh
koperasi (Effendi, 2014:8). Penyusunan perlakuan akuntansi
dalam Peraturan Menteri KUKM No.
13/Per/M.KUKM/ IX/2015 didasarkan pada SAK ETAP, SAK umum dan ditambah peraturan perundang-undangan
yang relevan dengan usaha simpan pinjam koperasi. Dalam Peraturan yang termuat dalam Permen KUKM No. 13/Per/M.KUKM/IX/2015, disebutkan bahwa pelaporan koperasi mencakup hal berikut, antara lain: a) Neraca
b) Laporan perhitungan hasil usaha
c) Laporan perubahan ekuitas
d) Laporan arus kas e) Catatan atas laporan keuangan.
Penjelasan yang termuat dalam Peraturan Menteri KUKM No. 13/PERM.KUKM/IX/2015 adalah sebagai berikut : 1. Neraca
Adalah laporan yang memberikan informasi mengenai posisi keuangan,
34 | Hal
Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana Rika Ikawati & Budi Tri Raharjo
yaitu sifat dan jumlah harta atau sumber
daya usaha simpan pinjam koperasi, kewajiban kepada pihak pemberi
pinjaman dan penyimpan serta ekuitas pemilik dalam sumber daya usaha
simpan pinjam koperasi pada saat tertentu, terdiri dari komponen Aset, Kewajiban dan Ekuitas.
2. Laporan Perhitungan Hasil Usaha Adalah laporan yang memberikan informasi tentang perhitungan tentang penghasilan dan beban.
3. Laporan Perubahan Ekuitas Adalah penambahan atau pengurangan komponen ekuitas koperasi dalam satu periode tertentu.
4. Laporan Arus Kas Adalah informasi mengenai perubahan
historis atas kas dan setara kas koperasi yang menunjukkan secara terpisah
perubahan yang terjadi selama satu periode dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.
5. Catatan atas Laporan Keuangan Adalah tambahan informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan yang
berisi penjelasan naratif atau rincian
jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan dan informasi pos-pos yang
tidak memenuhi kriteria pengakuan
dalam laporan keuangan. Informasi dalam Catatan atas Laporan Keuangan
berkaitan dengan pos-pos dalam neraca,
laporan perhitungan hasil usaha, laporan perubahan ekuitas dan Laporan Arus
Kas yang sifatnya memberikan
penjelasan, baik yang bersifat kualitatif
maupun kuantitatif. Dalam SAK ETAP dijelaskan
lebih komplek mengenai penjelasan pada laporan tersebut, yaitu meliputi: 1. Neraca
Menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, yaitu sifat dan jumlah harta atau aset, kewajiban kepada pihak
pemberi pinjaman dan penyimpan serta ekuitas pemilik dalam sumber daya
usaha simpan pinjam koperasi pada saat
tertentu. Dalam neraca minimal mencakup pos-pos berikut: a. Kas dan setara kas
b. Piutang usaha dan piutang lainnya
c. Persediaan
d. Properti investasi
e. Aset tetap
f. Aset tidak berwujud
g. Utang usaha dan utang lainnya
h. Aset dan kewajiban pajak
i. Kewajiban diestimasi
j. Ekuitas Entitas menyajikan aset lancar dan aset
tidak lancar, kewajiban jangka pendek dan jangka panjang, sebagai klasifikasi yang terpisah dalam neraca. Kecuali
penyajian memberikan informasi yang andal dan lebih relevan. Dalam SAK
ETAP tidak menentukan format atau urutan terhadap pos-pos yang disajikan
(SAK ETAP, 2013:15). 2. Laporan Perhitungan Hasil Usaha
Laporan yang menyajikan informasi
tentang perhitungan tentang penghasilan
dan beban. Laporan perhitungan hasil
usaha atau laporan laba rugi minimal
mencakup pos-pos berikut:
a. Pendapatan
b. Beban keuangan
c. Bagian laba atau rugi dari investasi
d. Beban pajak e. Laba atau rugi neto (SAK ETAP,
2013:19). 3. Laporan Perubahan Ekuitas
Menyajikan perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan pada suatu periode, seperti penambahan atau pengurangan komponen ekuitas koperasi dalam satu periode tertentu.
Dalam laporan ini disajikan beberapa informasi laporan perubahan ekuitas yang menunjukkan : a. Laba atau rugi suatu periode b. Pendapatan atau beban yang diakui
langsung dalam ekuitas c. Komponen ekuitas, pengaruh
perubahan kebijakan akuntansi dan
Hal | 35
Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana Rika Ikawati & Budi Tri Raharjo
koreksi kesalahan yang diakui sesuai kebijakan akuntansi yang berlaku
d. Untuk setiap komponen ekuitas, suatu rekonsiliasi antara jumlah tercatat awal dan akhir periode, diungkapkan secara terpisah perubahan yang berasal dari : 1) Laba atau rugi 2) Pendapatan dan beban yang
diakui langsung dalam ekuitas 3) Jumlah investasi, deviden, dan
distribusi lainnya ke pemilik ekuitas, yang menunjukkan secara
terpisah modal saham transaksi saham treasuri, dan dividen serta distribusi lainnya ke pemilik ekuitas, dan perubahan kepemilikan dalam entitas (SAK ETAP, 2013:21).
4. Laporan Arus Kas Menyajikan informasi mengenai
perubahan kas dan setara kas entitas selama periode tertentu. Menunjukkan secara terpisah perubahan dalam
periode tersebut dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. a. Aktivitas Operasi
Diperoleh dari aktivitas penghasil
utama pendapatan entitas. Arus kas tersebut umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang
mempengaruhi penetapan laba atau rugi, yaitu: a. Penerimaan kas dari penjualan
barang/jasa b. Penerimaan kas dari royalti,
komisi dan pendapatan lain c. Pembayaran kas kepada pemasok
barang/jasa d. Penerimaan dan pembayaran kas
dari investasi dan pinjaman. Pelaporannya dengan metode tidak langsung, arus kas neto aktivitas investasi ditentukan dengan menyesuaikan laba/rugi dari dampak perubahan persediaan, piutang dan utang usaha periode berjalan.
b. Aktivitas Investasi
Arus kas yang berasal dari aktivitas investasi antara lain: a. Pembayaran kas dan penerimaan
kas dari aset tetap, asset tidak berwujud dan aset jangka panjang lain.
b. Pembayaran kas dan penerimaan kas atas perolehan efek ekuitas atau efek utang entitas lain dan bunga.
c. Pembayaran dan penerimaan kas dari pembayaran kembali uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain
Pelaporannya secara terpisah, penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto yang berasal dari aktivitas investasi.
c. Aktivitas Pendanaan Kegiatan dari Aktivitas Pendanaan antara lain : a. Penerimaan kas dari penerbitan
saham atau efek ekuitas lain b. Pembayaran kas kepada para
pemegang saham untuk menarik atau menebus saham entitas
c. Penerimaan kas dari penerbitan pinjaman, wesel, dan pinjaman
jangka pendek atau jangka panjang
d. Pelunasan pinjaman e. Pembayaran kas oleh lessee untuk
mengurangi saldo kewajiban berkaitan dengan sewa pembiayaan.
Pelaporannya secara terpisah penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto yang berasal dari aktivitas pendanaan (SAK ETAP, 2013:24).
5. Catatan Atas Laporan Keuangan Berisi informasi tambahan terhadap
pos-pos yang disajikan dalam neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas. Catatan
atas laporan keuangan memberikan uraian naratif atau pemisahan pos-pos
yang diungkapkan dalam laporan
36 | Hal
Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana Rika Ikawati & Budi Tri Raharjo
keuangan. Hal yang disajikan dalam catatan Atas Laporan Keuangan yaitu: a. Penyajian informasi tentang dasar
penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yaitu dasar pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan,
b. Penyajian informasi yang disyaratkan
dalam SAK ETAP tetapi tidak
disajikan dalam laporan keuangan
c. Memberikan informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan, tetapi relevan untuk memahami laporan keuangan (SAK ETAP, 2013:27).
Penyusunan laporan keuangan koperasi bertujuan sebagai media informasi yang bermanfaat untuk menilai kondisi keuangan koperasi serta bagi pihak yang berkepentingan dalam pengambilan kebijakan kegiatan koperasi. Disebutkan bahwa ada beberapa pihak yang membutuhkan informasi mengenai kondisi keuangan/laporan keuangan antara lain:
Pemegang saham (anggota koperasi),
Manajer, Karyawan, Kreditur, Analis
sekuritas, serta berbagai pihak lain baik eksternal maupun internal yang
berkaitan dengan informasi seputar
kondisi laporan keuangan sebagai wujud perkembangan suatu badan
usaha/Koperasi (Murhadi, 2013:6).
METODOLOGI PENELITIAN
Objek, Lokasi Penelitian Dan Waktu
Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kopdit
(CU) Ngudi Rahayu yang berlokasi di
Krajan RT. 004, Rw. 001, Desa Tlogosari, Kec. Donomulyo, Kab. Malang, Jawa
Timur. Lokasi tersebut dipilih karena strategis dengan lokasi peneliti dan semua aspek pendukung penelitian dapat berjalan dengan baik. Waktu Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun
ajaran 2015/2016, dilaksanakan antara bulan Februari dan Maret 2016. Adapun penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana perlakuan akuntansi pendapatan bunga dan pinjaman bunga pada Kopdit (CU) Ngudi Rahayu, apakah
sudah dibukukan secara tepat sesuai dengan peraturan dalam Peraturan Menteri
KUKM No. 13/Per/M.KUKM/IX/2015 dan SAK ETAP.
Metode Pengumpulan Data Dalam pelaksanaan pengumpulan
data, data yang diperlukan adalah data
yang menjadi objek penelitian, sehingga
benar-benar didapat data yang valid dan
reliabel. Data yang digunakan berupa data sekunder yaitu data yang telah
dikumpulkan sesuai dengan tujuan
penelitian yang akan dicapai. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan
atau laporan historis yang telah tersusun
dalam arsip yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Pada penelitian ini metode yang digunakan dalam mengumpulkan data antara lain meliputi :
Studi Kepustakaan Dalam penelitian ini, penulis
melakukan studi kepustakaan guna memperoleh bahan-bahan dan informasi
yang relevan untuk dikumpulkan, dibaca,
dikaji, dicatat dan dimanfaatkan sebagai
pelengkap dalam penyusunan studi ilmiah ini. Dalam studi kepustakaan, penulis
mengumpulkan informasi/data dari laporan
keuangan berhubungan mengenai hal yang terkait dengan pendapatan bunga maupun
pinjaman bunga serta hal yang berkaitan
dengan pelaporan keuangan pada Kopdit (CU) Ngudi Rahayu.
Studi Lapangan 1. Observasi
Observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data yang lazim
digunakan dalam penelitian kualitatif. Observasi dilakukan untuk memperoleh
Hal | 37
Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana Rika Ikawati & Budi Tri Raharjo
gambaran riil suatu peristiwa atau transaksi yang terjadi untuk memenuhi ketepatan dalam penelitian. Penelitian lapangan dilakukan dengan mengadakan survey langsung ke koperasi yang
sedang diteliti dalam penelitian ini yang
menjadi objek penelitian yaitu Kopdit (CU) Ngudi Rahayu. Hal umum yang
dilakukan yaitu berupa penglihatan,
pengamatan peristiwa, objek, kondisi atau suasana tertentu yang ada dilokasi
penelitian. Sedangkan secara khusus
dalam penelitian, observasi yang
dilakukan dengan mengamati dan mendengar dalam rangka memahami,
mencari jawaban, mencari bukti
terhadap fenomena sosial (perilaku, kejadian-kejadian, keadaan, benda, dan
simbol-simbol tertentu) selama
beberapa waktu tanpa mempengaruhi
fenomena yang diobservasi, dengan mencatat, merekam, memotret fenomena tersebut guna penemuan data analisis.
2. Wawancara Wawancara yang dilakukan dalam
penelitian ini melibatkan antara dua
orang atau lebih, bahkan melibatkan
hampir keseluruhan para pengurus
Kopdit (CU) Ngudi Rahayu, guna memperoleh informasi yang berkaitan
dengan objek penelitian mengenai
pendapatan, bunga, pinjaman serta pembukuan dalam pelaporan keuangan
Koperasi Kredit (CU) Ngudi Rahayu.
Untuk memperoleh keterangan yang
menjadi landasan objek penelitian, wawancara dilaksanakan langsung di
lokasi yang menjadi objek penelitian. 3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh narasumber, yaitu Kopdit (CU) Ngudi Rahayu. Metode dokumentasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data
dengan mempelajari dokumen yang berkaitan dengan seluruh data yang diperlukan dalam penelitian. Dokumentasi yang dimaksud pada penelitian ini yaitu berkaitan dengan
laporan pendapatan, bunga, serta pencatatan pelaporan keuangan yang
dilakukan oleh Kopdit (CU) Ngudi Rahayu.
Teknik Analisis Data Analisis data pada Penelitian ini
dengan menggunakan teknik penelitian
kualitatif, umumnya analisis dilakukan
dengan pengelompokan data yang
bersumber dari pengamatan yang diperoleh dari data-data yang dikumpulkan dengan
menggunakan metode deskriptif yaitu
dengan cara membandingkan kesesuaian antara perlakuan akuntansi pendapatan
bunga dan pinjaman bunga dalam koperasi
dengan Standar pelaporan keuangan koperasi berdasarkan Peraturan menteri
KUKM dan SAK ETAP. Untuk menyusun
berbagai hal atas pengamatan yang
dipelajari, dengan membandingkan data berupa dokumen, buku, pembukuan atau
referensi lainnya. Data yang telah
diperoleh akan dianalisis secara kualitatif serta diuraikan dalam bentuk deskriptif.
Analisis data adalah proses mencari
dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga
dapat mudah difahami, dan temuannya
dapat diinformasikan kepada orang lain. Pada penelitian kualitatif, teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan langkah-langkah
seperti yang dikemukakan dibawah ini. Adapun aktifitas dalam analisis data antara
lain, reduksi data (data reduction),
penyajian data (data display), dan menarik kesimpulan (conclusion drawing/ verification). 1. Reduksi Data (Data Reduction)
Pada teknik analisis ini, data yang diperoleh di lapangan perlu dicatat
38 | Hal
Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana Rika Ikawati & Budi Tri Raharjo
secara teliti dan rinci. Mereduksi data
berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal
yang penting, mencari tema dan polanya, memfokuskan pada hal-hal
yang penting saja. Data yang telah direduksi memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data selanjutnya. Reduksi data bisa dilakukan dengan membuat abstraksi, yaitu membuat rangkuman yang sarat
dengan pokok pembahasan. Proses reduksi data ini dilakukan oleh peneliti
secara terus menerus saat melakukan penelitian untuk menghasilkan catatan-
catatan inti dari data hasil penelitian yang diperoleh.
2. Penyajian Data (Data Display) Penyajian data merupakan tahap
setelah dilakukannya reduksi data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian
data yang paling sering digunakan
dengan teks yang bersifat naratif, bisa juga dilakukan dalam uraian singkat,
bagan, grafik dan sejenisnya. Pada tahap
reduksi data, data-data yang telah
diperoleh kemudian disusun lalu disajikan agar dapat memudahkan
peneliti dalam memahami apa yang
terjadi berkaitan dengan fenomena atau permasalahan yang menjadi objek
penelitian. Berdasarkan data-data yang
ditemukan di lapangan, selanjutnya diuji
melalui pengumpulan data yang terus menerus. Pada tahap ini peneliti
berupaya mengklasifikasikan data dan
menyajikan data sesuai dengan pokok pembahasan, Selanjutnya data yang
diperoleh disajikan pada laporan
penelitian. 3. Menarik Kesimpulan (Conclusion
Drawing/ Verification) Kesimpulan atau verifikasi
merupakan tahap akhir dalam proses analisa data. Pada bagian ini peneliti mengutarakan kesimpulan dari data-data
yang telah diperoleh. Dalam tahap
ini dilakukan penarikan kesimpulan atau
proses pengambilan intisari pokok dari data-data yang telah diperoleh
kemudian disusun dan disajikan dalam bentuk pernyataan yang singkat, padat
dan dapat dipahami serta dapat memberikan penjelasan atau penjabaran yang menyeluruh.
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu yang setelah diteliti menjadi jelas dan dapat dimengerti. Penarikan kesimpulan dilakukan
dengan membandingkan kesesuai- an pernyataan dari subyek penelitian dengan konsep dasar dalam penelitian.
Dengan demikian metode analisis kualitatif menentukan kualitas analisis
dan hasil penelitian yang telah dilaksanakan.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian Untuk mencapai tujuan koperasi,
Kopdit (CU) Ngudi Rahayu melaksanakan berbagai kegiatan koperasi demi
membantu kepentingan perekonomian. Usaha utama Kopdit Ngudi Rahayu yaitu menyelenggarakan simpan pinjam dengan
menghimpun simpanan atau tabungan dari anggota dan calon anggotanya, hal yang
dilaksanakan oleh anggota antara lain: a. Mewajibkan dan menggiatkan anggota
untuk menyimpan pada Kopdit secara
teratur dalam rangka membangun permodalan yang kuat dan sehat.
b. Memberikan pelayanan pinjaman atau kredit dan keuangan lain kepada anggota.
c. Membina dan mengembangkan potensi serta usaha perekonomian anggota agar menjadi kuat, mandiri dan profesional.
d. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan tentang perekonomian, khususnya koperasi kredit.
Hal | 39
Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana
e. Memberikan bimbingan manajemen koperasi kredit dan kewirausahaan kepada anggota.
f. Mengembangkan jaringan kerjasama usaha antar anggota dan lembaga usaha lain yang relevan
g. Memberi pelayanan jasa perlindungan kepada anggota
Dalam rangka menjalankan usaha Kopdit Ngudi Rahayu dapat bekerjasama dengan pihak lain, maupun koperasi lain. Ada
beberapa jenis simpanan dan pinjaman yang diadakan oleh Kopdit (CU) Ngudi
Rahayu, jenis simpanan tersebut antara lain berupa:
a. Simpanan Saham Simpanan ini merupakan simpanan kepemilikan terhadap Kopdit Ngudi Rahayu, meliputi Simpanan Pokok, Simpanan Wajib dan Simpanan Kapitalisasi.
b. Simpanan Non Saham Simpanan ini tidak mewajibkan anggotanya untuk membayar rutin setiap bulan seperti simpanan pokok,
namun bisa dilaksanakan kapan saja. Jenis simpanan ini antara lain Sibuhar
A, Sisuka (Simpanan Suka Rela) dan Youth Be savers (Simpanan untuk anak- anak).
Berbagai jenis pinjaman yang diadakan oleh Kopdit (CU) Ngudi Rahayu antara lain: a. Pinjaman Umum
b. Pinjaman Khusus
c. Pinjaman dengan bunga tetap
d. Pinjaman Musiman Seluruh kegiatan simpan pinjam
yang telah dilaksanakan oleh pengelola dilakukan dengan memberi pelayanan yang baik dimana setiap tahun akan selalu mengalami peningkatan baik dari simpanan maupun pengguna jasa simpanan.
Rika Ikawati & Budi Tri Raharjo
Keanggotaan Kopdit (CU) Ngudi
Rahayu Beberapa hal yang menjadi syarat
untuk menjadi anggota Kopdit Ngudi Rahayu selain harus Warga Negara Indonesia, diantaranya: a. Mempunyai kemampuan penuh untuk
melakukan tindakan hukum (dewasa dan tidak dalam perwalian)
b. Berpenghasilan tetap dan bermata pencaharian
c. Menyetujui ketentuan koperasi yang berlaku
Seseorang yang akan menjadi anggota Kopdit Ngudi Rahayu harus mengajukan surat permohonan kepada
pengurus setelah itu melunasi biaya tanda daftar menjadi anggota Kopdit Ngudi
Rahayu sebesar Rp. 165.000,- . Biaya tersebut akan dirinci dalam iuran berikut ini:
Simpanan Pokok Rp. 100.000,-
Simpanan Wajib Rp. 20.000,-
Simpanan Kapital Rp. 10.000,-
Buku Anggota Rp. 10.000,-
Buku Sibuhar Rp. 10.000,-
Sumbangan gedung Rp. 10.000,-
Setoran Sibuhar A Rp. 5.000,-
Setiap anggota memiliki hak yang sama untuk memberikan suara dalam rapat anggota, memiliki hak untuk memilih dan dipilih menjadi pengurus, serta
mendapatkan pelayanan yang sama dari Kopdit. Pemegang kekuasaan tertinggi
dalam Kopdit berada pada saat RAT
(Rapat Anggota Tahunan) yang diadakan setiap tahun. Selain memperoleh hak, para
anggota Kopdit juga harus menjalankan
kewajibannya sebagai anggota Kopdit
Ngudi Rahayu. Selain berkewajiban membayar simpanan-simpanan kopdit,
setiap anggota juga berkewajiban untuk
mengamalkan landasan, prinsip dan undang-undang koperasi serta turut aktif dalam memajukan koperasi demi
40 | Hal
Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana Rika Ikawati & Budi Tri Raharjo
terpeliharanya kebersamaan berdasarkan asas kekeluargaan.
Kopdit (CU) Ngudi Rahayu memiliki santunan bernama “Klaim Permata” yaitu sebagai pemberian santunan duka apabila
terjadi suatu hal terhadap anggotanya. Dengan besar santunan dari koperasi
Ngudi Rahayu sendiri sebesar Rp 2.500.000,- dan santunan klaim permata sesuai dengan usia anggota yaitu mulai
dari Rp 25.000.000,- s/d Rp 100.000.000,-.
Pembahasan Pendapatan bunga merupakan
imbalan atas jasa pinjaman dana dari koperasi, dan sebagai kompensasi kepada pemberi jasa (koperasi) atas manfaat pinjaman kedepannya sehingga terbentuklah bunga. Pendapatan bunga termasuk pendapatan terbesar pada
koperasi simpan pinjam. Pendapatan bunga diperoleh dari nilai bunga atas pinjaman ke
anggota. Sumber modal koperasi berasal dari simpanan dan pinjaman, diantaranya : 1. Simpanan
a. Simpanan Pokok Nilai simpanan pokok sebesar Rp 100.000,- yang dibayarkan saat mendaftar anggota langsung, atau
dapat dicicil selama tiga bulan setelah terdaftar sebagai calon
anggota. b. Simpanan Wajib
Simpanan wajib bernilai Rp 20.000,-perbulan dan harus dibayarkan pertama saat mendaftar. Untuk selanjutnya bisa perbulan atau dilunasi setahun kedepan.
c. Simpanan Kapitalisasi Besar setoran sukarela sesuai
kemampuan masing-masing anggota dan dapat diisi sewaktu-waktu untuk memperbesar simpanan saham. Simpanan saham ini dapat dijadikan agunan untuk mengajukan pinjaman, tidak dapat ditarik/diambil kecuali
anggota mengundurkan diri/berhenti menjadi
anggota/diberhentikan/meninggal
dunia.
2. Simpanan Non Saham Simpanan non saham ini bukanlah
tanda kepemilikan terhadap Kopdit Ngudi Rahayu, tapi jasa yang diberikan atas simpanan yang lebih tinggi, antara lain: a. Sibuhar A (Simpanan Bunga Harian)
Untuk simpanan sibuhar A bersifat
terbuka untuk umum, dengan biaya
cetak buku hanya Rp 10.000,-dengan
setoran awal dan saldo minimal Rp
10.000,- untuk setoran selanjutnya
minimal Rp 2.000,-. Bunga yang
diberikan maksimal 5 % per tahun
b. Sisuka (Simpanan Sukarela
Berjangka) Simpanan ini terbuka pula untuk
umum, hampir seperti simpanan deposito. Untuk perjanjian berjangka
dimuat dalam perjanjian bermeterai 7.000. Setoran minimal Rp 500.000,-berlaku kelipatannya. Jangka waktu
simpanan : 3 bulan dengan bunga 6% per tahun
6 bulan dengan bunga 7% per tahun
12 bulan dengan bunga 8% per tahun (dengan kondisi bunga menyesuaikan
kondisi pasar) Simpanan ini bisa
perpanjangan otomatis sesuai dengan
jangka waktu pertamanya bila tidak
diambil pada waktu jatuh tempo. Jika
penarikan sisuka dilakukan sebelum
jatuh tempo akan dikenakan penalti
sebesar 1% dari nilai simpanan.
c. Youth Be savers (Simpanan untuk
anak-anak) Simpanan ini adalah khusus untuk
anak-anak berusia dibawah 15 tahun, dengan biaya cetak buku hanya Rp
10.000,- setoran awal dan saldo minimal Rp 5.000,- dan untuk setoran selanjutnya minimal Rp
1.000,-. Penarikan simpanan ini hanya boleh dilakukan oleh orang tua
Hal | 41
Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana Rika Ikawati & Budi Tri Raharjo
penabung/harus dengan
sepengetahuan orang tua. Bunga maksimal simpanan sebesar 5 % (menyesuaikan dengan kondisi pasar).
3. Pinjaman Berikut ini beberapa jenis
pinjaman yang ada di Kopdit (CU) Ngudi Rahayu, antara lain: a. Pinjaman Umum
Untuk pinjaman umum, suku bunga yang diberikan sebesar 2,5% dengan bunga menurun dari saldo pinjaman. Lamanya
angsuran selama 30 kali (tiga puluh bulan), jika kelalaian
pembayaran lebih dari sepuluh hari dari tanggal realisasi akan
dikenakan denda sebesar 10% dari bunga pinjaman.
b. Pinjaman Khusus Besar suku bunga pinjaman
khusus 2,5% dengan bunga
menurun dari saldo pinjaman.
Lamanya angsuran maksimal selama 30 kali (tiga puluh bulan).
Kelalaian pembayaran lebih dari
sepuluh hari dari tanggal realisasi akan dikenakan denda sebesar
10% dari bunga. Jika sekali
melakukan kelalaian maka tidak akan mendapatkan jasa kembali.
c. Pinjaman dengan bunga tetap Pinjaman bunga tetap hanya
diberikan kepada anggota lama
atau anggota yang telah melewati masa penjajakan menjadi anggota
(setelah 3 bulan menjadi anggota).
Besar suku bunga 1,4%, namun
bisa berlaku pula untuk pinjaman umum atau pinjaman khusus.
Lamanya angsuran maksimal
selama 30 kali (tiga puluh bulan). Kelalaian pembayaran lebih dari
sepuluh hari dari tanggal realisasi
akan dikenakan denda sebesar
10% dari bunga pinjaman tertunggak.
d. Pinjaman Musiman Pinjaman musiman hanya
diberikan kepada anggota lama
atau anggota yang telah melewati
masa penjajakan menjadi anggota. Besar suku bunga pinjaman 2,5%
bunga tetap dari pinjaman yang
direalisasi, dengan jangka waktu pinjaman maksimal 12 kali (dua
belas bulan). Besar bunga sebesar
2,5% akan dipotong saat realisasi
pinjaman, dan dimasukkan ke buku sibuhar A anggota yang
secara otomatis akan ditarik untuk
pembayaran bunga pinjaman setiap bulannya.
Perlakuan Akuntansi Pendapatan Bunga Menurut Kopdit (CU) Ngudi
Rahayu Pendapatan pada Kopdit (CU) Ngudi
Rahayu berasal dari beberapa aktivitas seperti pendapatan atas jasa pinjaman, biaya administrasi, denda atas keterlambatan angsuran dan pendapatan
lain-lain yang diperoleh dari jasa Kopdit (CU) Ngudi rahayu, seperti pembayaran listrik dan perpanjangan STNK atau
pengurusan ganti plat nomor kendaraan. Namun demikian kegiatan utama Koperasi
ini tetaplah sebagai penghimpun jasa simpan pinjam anggota, sehingga pendapatan bunga merupakan pendapatan terbesar pada Kopdit. 1. Kebijakan
Pendapatan jasa pada Kopdit (CU) Ngudi Rahayu diukur berdasar nilai
nominal transaksi, diakui dan dicatat secara langsung dalam transaksi pada saat itu juga. Atau dengan menerapkan
konsep akrual basis. 2. Pencatatan
Nilai transaksi pendapatan bunga dihitung berdasar suku bunga atas pinjaman. Transaksi diakui sebesar nilai transaksi tersebut dan dicatat sebesar nilai nominalnya pada saat itu juga.
42 | Hal
Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana Rika Ikawati & Budi Tri Raharjo
3. Penyajian dan Pengungkapan Laporan pendapatan bunga disajikan
dalam pos pendapatan sebagai nilai jasa dari pinjaman yang diberikan dengan nama akun bunga piutang. Penyajiannya direkap dalam periode pelaporan tiap bulan dan disajikan dalam laporan keuangan perhitungan hasil usaha.
Pinjaman merupakan pokok utang yang harus dibayarkan, dan presentase atas
pokok utang dihitung sebagai suku bunga.
Suku bunga yang berlaku di Kopdit (CU)
Ngudi rahayu menggunakan suku bunga 2,5% dan 1,4%. Bunga yang didapat dari
setoran pinjaman dirinci penulisannya
dalam nota pembayaran. Perincian pendapatan bunga tersebut terdiri dari 80%
sebagai bunga atas pinjaman dan 20%
sebagai biaya solidaritas.
Perlakuan Akuntansi Pendapatan
Bunga Menurut Peraturan Menteri
KUKM dan SAK ETAP Hal yang dijelaskan pada Permen
KUKM dan SAK ETAP berkaitan dengan perlakuan akuntansi pendapatan bunga antara lain : 1) Kebijakan
Pendapatan bunga diukur berdasarkan nilai wajar yang diterima. Entitas harus
mengakui pendapatan yang muncul dari penggunaan aset oleh entitas yang lain
yang menghasilkan bunga. Pendapatan bunga diakui secara akrual.
2) Pencatatan Transaksi pendapatan bunga dicatat sebesar nilai nominalnya.
3) Penyajian dan Pengungkapan Pendapatan Bunga diakui secara akrual dan diakui selama periode laporan keuangan.
Contoh Transaksi Pendapatan Bunga Dalam pencatatan tiap transaksi,
Kopdit (CU) Ngudi Rahayu menggunakan buku bantu untuk mempermudah transaksi, termasuk saat pembayaran angsuran
pinjaman, ada slip setoran yang biasa
disebut (Slip Uang Masuk/SUM)
digunakan untuk menulis nilai setoran
anggota, dan Slip pengambilan (Slip Uang
Keluar/SUK) untuk pengambilan tabungan atau pengeluaran transaksi apapun.
Transaksi kemudian diinput dalam sistem
yang selanjutnya dicetak sebesar nominal transaksi pada buku anggota. Pada saat
transaksi ditutup akhir hari maka transaksi
dihitung dan digolongkan menurut
SUM/SUK yang selanjutnya akan diinput secara manual pada laporan harian, mingguan, bulanan, tahunan dan
dilaporkan secara keseluruhan pada laporan keuangan. Sebagai buku bukti
transaksi, buku bantu koperasi terdiri dari buku anggota, buku pinjaman dan buku
simpanan. Bunga pinjaman yang berlaku pada
Kopdit (CU) Ngudi Rahayu sebesar 2,5% dan 1,4% per tahun. Angsuran pinjaman diperhitungkan telat apabila melebihi bulan bersangkutan. Misal pembayaran seharusnya
jatuh pada tanggal 10 April 2016, sedangkan
anggota yang meminjam baru bisa
membayar pada tanggal 25 April 2016, maka
tidak dikenakan denda. Sedangkan apabila
pembayaran angsuran dibayar oleh anggota
pada tanggal 1 Mei 2016, maka dikenakan
denda sebesar 10% dari nilai bunga
pinjaman. Misalkan bunga angsuran sebesar
Rp 25.000,- maka apabila peminjam telat
pembayaran angsuran sampai bulan
berikutnya, maka dendanya adalah 10% x
Rp 25.000,- = Rp 2.500,-
Diperoleh data pinjaman koperasi
atas nama Tn. Santoso, melakukan pinjaman sebesar Rp 12.000.000,- pada koperasi dengan bunga menurun 2,5% pa, angsuran dicicil selama setahun, jika dikenakan denda (10%) maka perinciannya adalah:
pinjaman pokok Rp 1.000.000,- perincian
bunga Rp 20.000,- bunga
pinjaman biaya solidaritas Rp. 5.000,- sebesar
denda Rp 2.500,- 2,5%
Maka total keseluruhan yang harus dibayar oleh peminjam adalah sebesar Rp
Hal | 43
Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana
1.027.500,-. Jurnal saat angsuran pertama pembayaran transaksi yaitu :
Kas Rp 1.027.500,-
Piutang Rp 1.000.000,-
Pendapatan bunga Rp 25.000,-
Denda Rp 2.500,-
Pada pencatatan koperasi, kas masuk
pada transaksi debet pada buku kas,
piutang dalam transaksi pos piutang (kredit) sebagai pengurang nilai pokok atas
pinjaman, Pendapatan bunga dihitung
terpisah dengan nominal denda pada pos
masing-masing. Pencatatan pendapatan bunga dicatat saat transaksi dan diakui
sebagai pendapatan bunga koperasi.
Transaksi dicatat dalam pendapatan dengan nama akun bunga piutang.
Berdasarkan Permen KUKM dan SAK ETAP, transaksi diukur secara wajar, sesuai nominal serta diakui pada saat terjadinya transaksi.
Kas Rp 1.027.500,-
Piutang Rp 1.000.000,-
Pendapatan bunga Rp 27.500,-
Pencatatan pendapatan bunga sesuai dengan nominal, namun dalam SAK ETAP dijelaskan bahwa pencatatan diperboleh-
kan sepanjang masih relevan dalam pelaporannya. Maka apabila pendapatan
bunga dan denda dicatat secara terpisah, merupakan kebijakan tersendiri oleh pihak
koperasi. Berdasarkan data yang diperoleh
dalam penelitian pada Kopdit (CU) Ngudi Rahayu, didapat data tentang pendapatan bunga tahun 2011-2015 berikut datanya : 1) Tahun 2011, Pendapatan bunga sebesar
Rp. 659.816.700,- dengan jumlah peminjam sebanyak 240 orang.
2) Tahun 2012, Pendapatan bunga sebesar Rp. 712.223.100 dengan jumlah peminjam sebanyak 313 orang.
Rika Ikawati & Budi Tri Raharjo
3) Tahun 2013, Pendapatan bunga sebesar Rp 962.332.750,- dengan jumlah peminjam sebanyak 339 orang.
4) Tahun 2014, Pendapatan bunga sebesar Rp 975.027.390,- dengan jumlah peminjam sebanyak 261 orang.
5) Tahun 2015, Pendapatan bunga sebesar Rp 833.848.490,- dengan jumlah peminjam sebanyak 267 orang.
Perlakuan Akuntansi Pinjaman Bunga Dalam modal koperasi (CU) Ngudi
Rahayu, selain modal berasal dari anggota,
terdapat pula dana yang bersumber dari pihak luar koperasi dan biasa disebut dana pihak ketiga. Dana tersebut dapat berupa pinjaman ataupun sebagai modal
penyertaan. Dana pinjaman tersebut berasal dari Koperasi induk yang merupakan pusat dari seluruh Kopdit di Kabupaten Malang.
Perlakuan Akuntansi Pinjaman Bunga
Menurut Kopdit (CU) Ngudi Rahayu Perlakuan Akuntansi pinjaman itu
dapat disesuaikan berdasarkan perjanjian yang dibuat oleh koperasi dengan pihak ketiga yang bersangkutan, termasuk pula nilai suku bunganya. 1) Kebijakan
Dana pinjaman tersebut merupakan modal Kopdit, sebagai modal pinjaman. Transaksi pinjaman bunga digolongkan
dalam pasiva dan dicatat sebesar nilai nominalnya. Kopdit mengakui seluruh
pinjaman bunga sebagai beban pada laporan perhitungan hasil usaha.
2) Pencatatan Pencatatan pada transaksi pinjaman bunga menggunakan konsep akrual basis dan dicatat sesuai nominal transaksi.
3) Penyajian dan Pengungkapan Pinjaman dari pihak koperasi induk Ngudi Rahayu, disajikan di neraca pada
pos pasiva sebagai hutang SPD. Pinjaman bunga yang diberikan disajikan di laporan sisa hasil usaha
44 | Hal
Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana
sebesar saldo atas pinjaman yang diberikan. Dengan nama akun bunga hutang SPD (Silang Pinjam Daerah).
Perlakuan Akuntansi Pinjaman Bunga
Menurut Peraturan Menteri KUKM
dan SAK ETAP
Berdasarkan peraturan menteri KUKM dan SAK ETAP diungkapkan :
1) Kebijakan Dana pinjaman tersebut dapat dikategorikan sebagai modal, baik
sebagai modal pinjaman maupun sebagai modal penyertaan. Transaksi diakui sebagai aset dan dicatat sebesar
nilai nominalnya. Entitas harus mengakui seluruh pinjaman bunga
sebagai beban pada laporan laba rugi. 2) Pencatatan
Pencatatan pada transaksi ini menggunakan konsep akrual basis dan dicatat sesuai nominal transaksi.
3) Penyajian dan Pengungkapan Pinjaman bunga dari pihak luar entitas disajikan pada pos pasiva sebagai hutang atau pinjaman luar entitas. Pinjaman bunga yang diberikan disajikan di neraca sebesar saldo atas pinjaman yang diberikan dan diungkapkan besarnya biaya pinjaman bunga sesuai nominal.
Contoh Transaksi Pinjaman Bunga Pada Kopdit (CU) Ngudi Rahayu,
pinjaman kepada koperasi induk tidak menggunakan prosedur yang rumit, dikarenakan Kopdit Ngudi Rahayu merupakan bagian dari koperasi induk tersebut. Bunga pinjaman yang diberlakukan atas pinjaman oleh Kopdit (CU) Ngudi Rahayu adalah sebesar 2% pa.
Berdasarkan data transaksi pinjaman pada koperasi induk, Kopdit melakukan
pinjaman sebesar Rp 155.000.000,- dengan bunga 2% maka pinjaman bunganya sebesar Rp 3.100.000,-. Saat pembayaran
angsuran, transaksi yang terjadi adalah : Hutang SPD Rp. 155.000.000,-
Rika Ikawati & Budi Tri Raharjo
Bunga hutang SPD Rp 3.100.000,-
Kas Rp 158.100.000,-
Transaksi pinjaman bunga dicatat
dan diakui saat terjadinya transaksi dan dicatat sesuai nominalnya. Pada saat
pembayaran pinjaman bunga dicatat sebagai beban pada laporan sisa hasil usaha. Pinjaman ditulis dengan akun
hutang SPD (Silang Pinjam Daerah), dan pinjaman bunga ditulis dengan nama akun bunga hutang SPD, pembayaran
dikeluarkan melalui kas, sehingga kas dicatat di kredit. Pinjaman bunga atas
pinjaman koperasi ini dibayarkan rutin tiap bulannya sehingga Kopdit (CU) Ngudi
Rahayu tidak ada denda atas keterlambatan pembayaran.
Berdasarkan Permen KUKM dan SAK ETAP besarnya biaya pinjaman diungkap sesuai dengan nominal pinjaman,
dicatat dan diakui secara akrual beserta bunganya. Pinjaman bunga dicatat dengan
nama akun modal penyertaan, dan dikeluarkan dari kas dikredit. Maka jurnal
yang diberlakukan saat pembayaran pinjaman bunga yaitu:
Modal Penyertaan Rp 158.100.000,-
Kas Rp 158.100.000,-
Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian pada Kopdit (CU) Ngudi Rahayu, didapat data tentang pinjaman bunga tahun 2011-2015 berikut data yang diperoleh: 1) Tahun 2011 pinjaman bunga sebesar Rp
48.079.625,- 2) Tahun 2012 pinjaman bunga sebesar Rp
21.945.899,- 3) Tahun 2013 pinjaman bunga sebesar Rp
23.193.708,- 4) Tahun 2014 pinjaman bunga sebesar Rp
20.848.130,- 5) Tahun 2015 pinjaman bunga sebesar Rp
14.133.327,-
Hal | 45
Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana
Pelaporan Keuangan Kopdit (CU)
Ngudi Rahayu Laporan Keuangan Koperasi
merupakan laporan keuangan yang disusun untuk dapat menggambarkan posisi keuangan atau keadaan keuangan koperasi pada suatu periode tertentu. Selain itu laporan keuangan juga sebagai pertanggungjawaban pengurus atas pengelolaan koperasi kepada anggota.
Laporan keuangan yang disusun oleh Kopdit (CU) Ngudi Rahayu antara lain
berupa laporan keuangan, meliputi neraca dan laporan sisa hasil usaha, dan buku pembantu berupa Laporan buku besar
perkiraan, laporan saldo pinjaman anggota, laporan saldo simpanan saham, dan
laporan saldo simpanan bunga harian. 1. Laporan Neraca
Pada laporan neraca terdiri dari dua sisi, sisi kiri berisi daftar tentang
aktiva dan pada sebelah kanan tentang akun pasiva yaitu hutang dan modal
kopdit. Berikut neraca yang disajikan pada Kopdit (CU)Ngudi Rahayu :
Koperasi (CU) Ngudi Rahayu Laporan Neraca Per 31 Desember 2015
AKTIVA DES 2015 PASIVA DES 2015
Hutang
jangka
pendek :
10 Kas 40 Sibuhar 4.095.527.
1 198.696.65 1 A 811
0
10 P.Gedun 40 Sibuhar
2 g dalam - 2 B 523.096.65
proses 7
12 Bank 40 Sisuka A
1 402.200.27 3 781.000.00
7 0
15 Piutang 40 Youth
1 A 194.141.90 6 be 671.623.97
0 Savers 6
15 Piutang 40 Solidarit
2 B 6.210.179. 8 as 331.053.91
800 Anggota 0
15 Piutang 41 Hutang
3 C 50.118.001 1 SPD 155.555.20
0
15 Piutang 41 Hutang
4 D - 2 lembaga -
mitra
20 Simpana 42 Biaya
1 n SPD 131.897.30 1 YMH 97.839.320
2 dibayar
Rika Ikawati & Budi Tri Raharjo
20 Sibuhar
2 SPD 1.534.029.
645
20 Sibuhar Modal
3 Lembaga 3.187.709 sendiri :
Mitra
20 Simpana 50 Simpana
4 n 5.227.310 1 n pokok 123.792.00
Stabilisa 0
si
30 Inventari 50 Simpana
1 s Kantor 334.940.50 2 n wajib 851.728.85
0 0
30 Gedung 50 Simpana
2 160.846.25 3 n 342.337.18
0 sukarela 4
30 Tanah 50 Simpana
3 9.500.000 4 n 32.806.200
kapitalis
asi
31 Penyusut 51 Donasi
1 an (266.827.4 1 40.675.025
inventari 74)
s kantor
31 Penyusut 51 Dana
2 an (58.592.71 2 Cadanga 393.254.88
gedung 7) n 8
51 Dana
3 Resiko 151.207.76
5
51 Tanggun
4 g 181.924.90
renteng 0
52 Penyisih
0 an 20.656.200
gedung
55 SHU -
0 Ditahan
SHU
Tahun 115.465.26
berjalan 7
JUMLAH 8.909.545. JUMLAH 8.909.545.
AKTIVA 153 PASIVA 153 Sumber: Dokumentasi Kopdit (CU) Ngudi Rahayu (2015)
Berdasarkan laporan neraca diatas, pada Kopdit (CU) Ngudi Rahayu
mencatat aktiva secara keseluruhan,
tidak ada pemisahan antara aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. Pada bagian
pasiva terdiri dari hutang jangka
pendek, sedangkan bila dibandingkan dengan peraturan Permen KUKM dan
SAK ETAP aktiva terdiri dari aset
lancar dan aset tidak lancar, dan pada
kolom pasiva meliputi kewajiban jangka pendek ditambah kewajiban jangka
panjang dan ekuitas. Pada kolom
ekuitas tetap dicantumkan pada laporan neraca Koperasi dengan nama Modal
sendiri.
46 | Hal
Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana
2. Laporan sisa Hasil Usaha (SHU) Laporan sisa hasil usaha ini
mencakup mengenai berapa pendapatan piutang yang diperoleh dan pendapatan lainnya, dikurangi dengan biaya-biaya
pada suatu periode, maka terbentuklah sisa hasil usaha yang kemudian dicatat
dalam laporan sisa hasil usaha (SHU).
Kopdit (CU) Ngudi Rahayu Laporan Sisa Hasil Usaha Per 31 Desember
2015
PENDAPATAN DES 2015 BIAYA DES 2015
60 Bunga 833.848.4 70 Bunga
1 piutang 90 1 sibuhar A 179.039.4 57
60 Denda 70 Bunga
2 15.631.00 2 sibuhar B 61.606.79
0 9
60 Administra 70 Bunga
3 si/ 33.053.00 3 sisuka A 60.150.43
Provisi 0 7
60 Pangkal 70 Bunga
4 1.860.000 6 Youth bee 29.762.77
Savers 0
61 Penjualan 71 Bunga
1 Buku 7.490.000 1 hutang 14.133.32
SPD 7
61 Pendapatan 71 Bunga
2 lain 14.300.87 2 hutang L. -
1 Mitra
61 Bunga 71 Fee
3 simpanan 46.476.10 6 Pinjaman 37.292.50
pihak III 5 0
71 Administr
9 asi hutang 6.006.000
72 Biaya
1 rapat 15.307.00
pengurus 0
72 Biaya
2 rapat 97.839.32
anggota 0
72 Biaya
3 pendidikan 6.075.000
72 Dana
4 kehormata 9.500.000
n
72 DHT
5 9.600.000
72 Biaya
6 audit -
73 Gaji
1 karyawan 115.761.0
00
73 Listrik, air
2 & Telp. 6.887.500
73 Transport
3 Dinas 6.465.000
73 Sewa
4 gedung 3.000.000
73 Lembur
5 1.325.000
73 Biaya
6 penitipan 2.200.000
database
Rika Ikawati & Budi Tri Raharjo
74 Alat tulis
1 kantor 6.000.000
74 Rumah
2 tangga 1.151.000
74 Perawatan
3 kantor 3.811.000
74 Administr
4 asi & 955.702
umum
74 Konsumsi
5 15.608.50
0
75 Penyusuta
1 n 50.624.87
inventaris 9
75 Biaya
5 penyusuta 7.439.808
n gedung
75 Biaya lain-
6 lain 19.934.40
0
75 Premi
7 permata 64.462.80
0
75 Pajak
8 kendaraan 5.255.000
JUMLAH
BIAYA 837.194.1
99
SISA HASIL
USAHA 115.465.2
67
TOTAL 952.659.4 JUMLAH 952.659.4
PENDAPATAN 66 TOTAL 66 Sumber : Dokumentasi Kopdit (CU) Ngudi Rahayu (2015)
Berdasarkan laporan sisa hasil usaha pada Kopdit (CU) Ngudi Rahayu,
didapat data bahwa laporan pendapatan
bunga dicatat pada kolom pendapatan dengan nama akun bunga piutang yang
merupakan sumber pendapatan terbesar
koperasi. Pada pinjaman bunga atas pinjaman yang diberikan oleh induk
Koperasi dicatat pada kolom biaya
dengan nama akun bunga hutang SPD. Pelaporan sisa hasil usaha
koperasi tidak jauh berbeda disbanding-
kan dengan yang dijelaskan pada
pelaporan berdasarkan Permen KUKM dan SAK ETAP. Kopdit mencantumkan
nilai pendapatan dan jumlah biaya-biaya
sehingga didapatkan nilai atas Sisa
Hasil Usaha (SHU) sebagai pendapatan bersih koperasi. Kemudian dari jumlah
nilai SHU tersebut yang kemudian akan
dibagikan kepada anggota dan pengurus koperasi. Pendapatan koperasi
mencerminkan
Hal | 47
Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana
tingkat kesejahteraan koperasi dan
anggotanya. Berikut merupakan nilai Sisa Hasil Usaha (SHU) Kopdit (CU) Ngudi Rahayu Tahun 2011-2015 :
Tabel IV.1 Sisa Hasil Usaha (SHU) Kopdit Ngudi Rahayu
2011-2015
Tahun Nilai SHU (Rp)
2011 198,550,056
2012 231,808,689
2013 320,638,621
2014 312,634,277
2015 115,465,267 Sumber : Dokumentasi Kopdit (CU) Ngudi Rahayu (2011-2015)
Dari nilai SHU yang diperoleh koperasi Ngudi Rahayu, pembagiannya
dirinci sesuai dengan aturan yang berlaku pada perkoperasian, yaitu sebagai berikut : Anggota 50%
Koperasi 50% Pada koperasi hasil SHU tersebut dirinci kembali sebagai : Dana Cadangan 20%
Dana Pendidikan 10%
Dana Pengurus 10%
Dana Karyawan 5%
Dana Sosial 5%
Dalam laporan tahunan Kopdit (CU) Ngudi Rahayu mencatat laporan neraca dan laporan sisa hasil usaha
dalam satu laporan keuangan. Berikut merupakan rekap dari seluruh transaksi
yang dimuat dalam laporan keuangan Kopdit (CU) Ngudi Rahayu yang disajikan dalam laporan bulanan
maupun tahunan :
Rika Ikawati & Budi Tri Raharjo
Kopdit (CU) Ngudi Rahayu Laporan Keuangan per 31 Desember 2015
AKTIVA DES
PENDAPATAN DES
2015 2015
10 Kas 60 Bunga
1 198.696. 1 piutang 833.848 650 .490
10 P.Gedung 60 Denda
2 dalam proses - 2 15.631.
000
12 Bank 60 Administr
1 402.200. 3 asi/ 33.053.
277 Provisi 000
15 Piutang A 60 Pangkal
1 194.141. 4 1.860.0
900 00
15 Piutang B 6.210.17 61 Penjualan
2 9.800 1 Buku 7.490.0
00
15 Piutang C 61 Pendapata
3 50.118.0 2 n lain 14.300.
01 871
15 Piutang D 61 Bunga
4 - 3 simpanan 46.476.
pihak III 105
20 Simpanan
1 SPD 131.897.
302
20 Sibuhar 1.534.02
2 SPD 9.645
20 Sibuhar
3 Lembaga 3.187.70
Mitra 9
20 Simpanan
4 Stabilisasi 5.227.31
0
30 Inventaris
1 Kantor 334.940.
500
30 Gedung
2 160.846.
250
30 Tanah
3 9.500.00
0
31 Penyusut.inv
1 entaris (266.827.
kantor 474)
31 Penyusutan
2 gedung (58.592.7
17)
JUMLAH 8.909.54 TOTAL 952.659
AKTIVA 5.153 PENDAPATAN .466
PASIVA DES 2015 BIAYA DES 2015
Hutang
jangka
pendek :
40 Sibuhar A 4.095.527. 701 Bunga
1 811 sibuhar 179.039
A .457
40 Sibuhar B 702 Bunga
2 523.096.6 sibuhar 61.606.
57 B 799
40 Sisuka A 703 Bunga
3 781.000.0 sisuka A 60.150.
00 437
48 | Hal
Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana
40 Youth be 706 Bunga
6 Savers 671.623.9 Youth 29.762.
76 bee 770
Savers
40 Solidaritas 711 Bunga
8 Anggota 331.053.9 hutang 14.133.
10 SPD 327
41 Hutang SPD 712 Bunga
1 155.555.2 hutang -
00 L. Mitra
41 Hutang 716 Fee
2 lembaga - Pinjama 37.292.
mitra n 500
42 Biaya YMH 719 Adminis
1 dibayar 97.839.32 trasi 6.006.0
0 hutang 00
721 Biaya
rapat 15.307.
penguru 000
s
722 Biaya
Modal rapat 97.839.
sendiri : anggota 320
50 Simpanan 723 Biaya
1 pokok 123.792.0 pendidik 6.075.0
00 an 00
50 Simpanan 724 Dana
2 wajib 851.728.8 kehorma 9.500.0
50 tan 00
50 Simpanan 725 DHT
3 sukarela 342.337.1 9.600.0
84 00
50 Simpanan 726 Biaya
4 kapitalisasi 32.806.20 audit -
0
51 Donasi 731 Gaji
1 40.675.02 karyawa 115.761
5 n .000
51 Dana 732 Listrik,
2 Cadangan 393.254.8 air & 6.887.5
88 Telp. 00
51 Dana Resiko 733 Transpo
3 151.207.7 rt Dinas 6.465.0
65 00
51 Tanggung 734 Sewa
4 renteng 181.924.9 gedung 3.000.0
00 00
52 Penyisihan 735 Lembur
0 gedung 20.656.20 1.325.0
0 00
55 SHU 736 Biaya
0 Ditahan - penitipa 2.200.0
n 00
database
741 Alat
tulis 6.000.0
kantor 00
742 Rumah
tangga 1.151.0
00
743 Perawat
SHU Tahun 115.465.2 an 3.811.0
berjalan 67 kantor 00
744 Adminis
trasi & 955.702
umum
745 Konsum
si 15.608.
500
751 Penyusu
tan 50.624.
inventari 879
Rika Ikawati & Budi Tri Raharjo
755 Biaya
penyusu 7.439.8
tan 08
gedung
756 Biaya
lain-lain 19.934.
400
757 Premi
permata 64.462.
800
758 Pajak
kendara 5.255.0
an 00
JUMLA
H 837.194
BIAYA .199
JUMLAH 8.909.545. SISA HASIL PASIVA 153 USAHA 115.465
.267
Sumber : Dokumentasi Kopdit (CU) Ngudi
Rahayu (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah
dilakukan pada Kopdit (CU) Ngudi Rahayu serta berdasarkan data yang ada maka dapat memberikan kesimpulan
sebagai berikut: 1. Pencatatan pendapatan bunga dan
pinjaman bunga pada Kopdit (CU) Ngudi rahayu telah dicatat sesuai dengan pos masing-masing. Pendapatan
bunga dicatat dalam pos pendapatan, sedangkan pinjaman bunga dicatat
sebagai biaya yang disajikan dalam laporan sisa hasil usaha.
2. Konsep yang digunakan oleh Kopdit (CU) Ngudi Rahayu dalam pencatatan
transaksi telah sesuai dengan konsep yang digunakan berdasar aturan Permen
KUKM dan SAK ETAP yaitu secara akrual, artinya transaksi diakui dan
dicatat saat terjadinya transaksi. 3. Laporan keuangan Kopdit (CU) Ngudi
Rahayu yang disusun tiap bulannya
meliputi laporan neraca, laporan sisa hasil usaha yang keduanya disajikan
pula dalam laporan keuangan Kopdit (CU) Ngudi Rahayu. Laporan tambahan berupa Laporan buku besar perkiraan,
laporan saldo pinjaman anggota, laporan saldo simpanan saham dan laporan
saldo simpanan bunga harian.
Hal | 49
Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana
Laporan tersebut merupakan hasil dari
rekap yang dilakukan secara manual dari transaksi yang dicatat setiap hari, sehingga perlu ketelitian dalam mencermati tiap transaksi yang ada.
4. Laporan keuangan secara keseluruhan dicatat dalam laporan keuangan, serta dilaporkan dalam laporan bulanan dan diumumkan dalam laporan tahunan/RAT.
5. Berdasar pada peraturan pelaporan
koperasi yang termuat dalam Permen
KUKM No. 13/Per/M.KUKM/IX/2015 dan SAK ETAP, Laporan yang telah
disajikan oleh Kopdit (CU) Ngudi
Rahayu berupa laporan neraca dan laporan sisa hasil usaha. Kopdit belum
menyajikan laporan secara lengkap
karena belum adanya laporan perubahan
ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
6. Kopdit (CU) Ngudi Rahayu dapat disimpulkan belum menggunakan
aturan pelaporan koperasi secara lengkap yang dianjurkan seperti yang
tercantum dalam Permen KUKM No. 13/Per/M.KUKM/IX/2015 dan SAK ETAP.
Saran Koperasi berperan penting dalam
menunjang kemajuan perekonomian di
Indonesia, sebagai penggerak sektor
perekonomian dengan cara memberikan kredit pinjaman sebagai penunjang bagi
masyarakat dalam memanfaatkan sumber
daya lingkungan masyarakat. Oleh karena itu sebagai penunjang keberlangsungan
Koperasi, hendaknya didukung pula
dengan manajemen keuangan yang tertib,
baik dan benar. Kopdit (CU) Ngudi Rahayu selain menyajikan laporan neraca,
laporan sisa hasil usaha, Laporan buku
besar perkiraan, laporan saldo pinjaman anggota, laporan saldo simpanan saham
dan laporan saldo simpanan bunga harian,
Kopdit (CU) Ngudi Rahayu hendaknya
melengkapi pelaporan keuangannya sesuai
Rika Ikawati & Budi Tri Raharjo
dengan peraturan pelaporan koperasi yang
termuat dalam Peraturan Menteri KUKM No. No. 13/Per/M.KUKM/IX/2015 dan SAK ETAP yang meliputi : 1) Neraca
2) Laporan perhitungan hasil usaha
3) Laporan perubahan ekuitas
4) Laporan arus kas 5) Catatan atas laporan keuangan
Demikian saran yang dapat penulis sampaikan dalam penelitian ini. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, saran dari pembaca akan
menjadi masukan bagi penulis. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua
pihak.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Subagyo. 2014. Manajemen koperasi simpan pinjam. Mitra
Wacana Media : Jakarta.
Ari Purwanti dan Darsono Prawironegoro. 2013. Akuntansi Manajemen. Mitra Wacana Media:Jakarta
Dwi Martani., dkk. (2012). Akuntansi
Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Buku 1. Salemba Empat:Jakarta.
Erlina, Oemar Sakti Rambe, Rasdianto. 2015. Akuntansi Keuangan Daerah
Berbasis Akrual. Salemba Empat: Jakarta
Eva Purnamasari. 2010.Analisis
Penerapan Akuntansi Perkoperasian
Pada Koperasi Bunut Abadi
Kabupaten Siak. Skripsi. Universitas
Islam Riau.
Ikatan Bankir Indonesia. 2016. Mengelola
Kredit Secara Sehat.Gramedia
Pustaka Tama: Jakarta.
50 | Hal
Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana Rika Ikawati & Budi Tri Raharjo
Murhadi, Werner R.2013. Analisis
Laporan Keuangan,
Proyeksi dan
Valuasi Saham. Salemba Empat:
Jakarta.
Permen KUKM No No. 13/Per/M.KUKM/
IX/2015. Pedoman Akuntansi Usaha
Simpan Pinjam Oleh Koperasi.
Rina Yuliana. 2014. Analisis Penyusunan
Laporan Laba Rugi dan Neraca
Berdasarkan SAK ETAP Pada UD
Andy Putra. Skripsi. Universitas
Jember.
Rizal Effendi. 2014. Accounting
Principles. PT Raja Grafindo
Persada: Jakarta.
Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi.
Erlangga: Jakarta
Sukrisno Agoes. 2013. Petunjuk Praktis
Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan
Publik. Salemba Empat: Jakarta.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK). 2015.
IAI: Jakarta
Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik
(SAKETAP). Cetakan ketiga.2013.
IAI: Jakarta
Thamrin Abdullah. 2013. Bank dan
lembaga Leuangan. Rajawali Pers:
Jakarta
Hal | 51