21
Jurnal Akuntansi & Bisnis Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana Rika Ikawati & Budi Tri Raharjo Vol. 5 No. 1 Januari April 2018 EVALUASI PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN BUNGA DAN PINJAMAN BUNGA PADA LAPORAN KEUANGAN KOPDIT (CU) NGUDI RAHAYU BERDASARKAN PERMEN KUKM NO. 13/PER.M.KUKM/IX/2015 DAN SAK ETAP Rika Ikawati 1) Budi Tri Rahardjo 2) , 1) Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana Kampus Unkris Jatiwaringin email: [email protected] 2) Program Studi Akuntasi, Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana Kampus Unkris Jatiwaringin email: [email protected] Abstract : This research was the conclusion obtained from the results of this study that the transaction on Kopdit (CU) Ngudi Rahayu has been in accordance with the concept of transaction recognition based on Candy KUKM and SAK ETAP, transactions are recognized and recorded on an accrual basis, ie transactions are recognized when the transaction occurs. Kopdit (CU) Ngudi Rahayu has presented balance sheet, residual result of business report, estimated ledger report, member loan balance report, stock balance balance and daily interest balance report. However, Kopdit (CU) Ngudi Rahayu has not completed its financial reporting in accordance with the cooperative reporting regulation contained in the Minister of Cooperatives and Trade Regulation No. KUKM. No. 13 / Per / M.KUKM / IX / 2015 and SAK ETAP, and the necessary advice should be better if the financial statements have been made in accordance with applicable cooperative reporting rules. Keywords: Interest Income, Interest Loans, Reports,Finance Cooperatives PENDAHULUAN Peningkatan pendapatan dalam suatu kegiatan usaha yang telah dilakukan dalam periode tertentu sangat penting bagi setiap badan usaha. Salah satu tujuan didirikanya suatu usaha adalah untuk meningkatkan pendapatan. Dengan meningkatnya pendapatan maka suatu badan usaha tersebut dapat dikatakan mengalami perkembangan yang positif dalam menjalankan kegiatan usahanya. Pada badan usaha yang bergerak di bidang pelayanan jasa seperti koperasi simpan pinjam, pendapatan diperoleh atas pinjaman yang diberikan kepada anggota yang disebut pendapatan bunga. Pinjaman yang diperoleh sebagai modal saham koperasi dalam menjalankan kegiatannya selain berasal dari simpanan anggotanya juga berasal dari pihak luar koperasi. Atas pinjaman tersebut maka timbul pinjaman bunga sebagai kompensasi koperasi atas pinjaman yang diperoleh koperasi. Pendapatan utama dari aktivitas koperasi simpan pinjam berupa pendapatan bunga yang diperoleh dari nilai bunga atas pinjaman yang diberikan kepada anggotanya. Dalam menentukan nilai bunga, koperasi memberikan kebijakan tersendiri atas suku bunga pinjaman yang diberikan. Bila diperhatikan dari nilai laporan keuangan, pendapatan bunga merupakan pendapatan terbesar pada koperasi simpan pinjam. Pendapatan bunga menjadi salah satu faktor penentu dalam mewujudkan kesejahteraan anggotanya yang dicerminkan melalui Sisa Hasil Usaha yang diperoleh koperasi. Semakin besar pendapatan bunga yang diperoleh maka akan lebih baik pula tingkat kesejahteraan koperasi dan anggotanya. Koperasi memperoleh modal saham yang berasal dari anggotanya dan pinjaman yang berasal dari pihak luar koperasi atau lembaga mitra koperasi. Pinjaman yang diperoleh koperasi dari pihak luar menjadi 32 | Hal

EVALUASI PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN BUNGA …

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EVALUASI PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN BUNGA …

Jurnal Akuntansi & Bisnis Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana Rika Ikawati & Budi Tri Raharjo Vol. 5 No. 1 Januari – April 2018

EVALUASI PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN BUNGA

DAN PINJAMAN BUNGA PADA LAPORAN KEUANGAN KOPDIT (CU)

NGUDI RAHAYU BERDASARKAN PERMEN KUKM NO.

13/PER.M.KUKM/IX/2015 DAN SAK ETAP

Rika Ikawati 1)

Budi Tri Rahardjo2)

, 1)

Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana Kampus Unkris Jatiwaringin

email: [email protected] 2)

Program Studi Akuntasi, Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana Kampus Unkris Jatiwaringin

email: [email protected]

Abstract : This research was the conclusion obtained from the results of this study

that the transaction on Kopdit (CU) Ngudi Rahayu has been in accordance with the

concept of transaction recognition based on Candy KUKM and SAK ETAP,

transactions are recognized and recorded on an accrual basis, ie transactions are

recognized when the transaction occurs. Kopdit (CU) Ngudi Rahayu has presented

balance sheet, residual result of business report, estimated ledger report, member

loan balance report, stock balance balance and daily interest balance report.

However, Kopdit (CU) Ngudi Rahayu has not completed its financial reporting in

accordance with the cooperative reporting regulation contained in the Minister of

Cooperatives and Trade Regulation No. KUKM. No. 13 / Per / M.KUKM / IX / 2015

and SAK ETAP, and the necessary advice should be better if the financial statements

have been made in accordance with applicable cooperative reporting rules.

Keywords: Interest Income, Interest Loans, Reports,Finance Cooperatives

PENDAHULUAN Peningkatan pendapatan dalam suatu

kegiatan usaha yang telah dilakukan dalam periode tertentu sangat penting bagi setiap badan usaha. Salah satu tujuan didirikanya

suatu usaha adalah untuk meningkatkan pendapatan. Dengan meningkatnya

pendapatan maka suatu badan usaha

tersebut dapat dikatakan mengalami perkembangan yang positif dalam

menjalankan kegiatan usahanya. Pada

badan usaha yang bergerak di bidang pelayanan jasa seperti koperasi simpan

pinjam, pendapatan diperoleh atas

pinjaman yang diberikan kepada anggota

yang disebut pendapatan bunga. Pinjaman yang diperoleh sebagai modal saham

koperasi dalam menjalankan kegiatannya

selain berasal dari simpanan anggotanya juga berasal dari pihak luar koperasi. Atas

pinjaman tersebut maka timbul pinjaman

bunga sebagai kompensasi koperasi atas

pinjaman yang diperoleh koperasi.

Pendapatan utama dari aktivitas koperasi simpan pinjam berupa pendapatan bunga yang diperoleh dari nilai bunga atas pinjaman yang diberikan kepada

anggotanya. Dalam menentukan nilai

bunga, koperasi memberikan kebijakan tersendiri atas suku bunga pinjaman yang

diberikan. Bila diperhatikan dari nilai

laporan keuangan, pendapatan bunga merupakan pendapatan terbesar pada

koperasi simpan pinjam. Pendapatan bunga

menjadi salah satu faktor penentu dalam mewujudkan kesejahteraan anggotanya

yang dicerminkan melalui Sisa Hasil

Usaha yang diperoleh koperasi. Semakin

besar pendapatan bunga yang diperoleh maka akan lebih baik pula tingkat

kesejahteraan koperasi dan anggotanya. Koperasi memperoleh modal saham

yang berasal dari anggotanya dan pinjaman

yang berasal dari pihak luar koperasi atau

lembaga mitra koperasi. Pinjaman yang

diperoleh koperasi dari pihak luar menjadi

32 | Hal

Page 2: EVALUASI PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN BUNGA …

Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana

modal bagi koperasi dalam menjalankan

kegiatan usahanya. Dari pinjaman yang

diperoleh koperasi maka timbul pinjaman

bunga sebagai nilai atas pinjaman yang diterima koperasi dari pihak atau lembaga

mitra lain. Lembaga mitra koperasi yang

berperan sebagai pemberi pinjaman antara lain seperti lembaga koperasi induk,

koperasi lain, atau bahkan bank. Kebijakan

atas pinjaman bunga tersebut diatur

berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak dengan menerapkan kebijakan suku

bunga yang telah disepakati. Dalam kegiatan ekonomi suatu

badan usaha, memiliki aturan dalam

penyajian laporan keuangan kegiatan usaha

pada suatu periode. Begitu pula koperasi

juga memiliki aturan dalam penyajian laporan keuangan usahanya. Dalam

penyajian laporan keuangan disusun

beberapa laporan seperti laporan neraca, laporan perhitungan hasil usaha, laporan

arus kas, laporan perubahan ekuitas dan

catatan atas laporan keuangan (CALK). Namun koperasi Ngudi Rahayu hanya

menerapkan beberapa laporan keuangan

diantaranya seperti laporan neraca dan

laporan perhitungan hasil usaha, sehingga belum mencantumkan seluruh laporan

yang seharusnya. Karenanya penyusunan

Laporan keuangan koperasi harus disusun sedemikian rupa dengan pelaporan yang

sesuai dengan aturan pelaporan keuangan

koperasi sehingga dapat mencerminkan

laporan yang relevan dan andal sebagai penentu kebijakan koperasi.

LANDASAN TEORI

Perlakuan Akuntansi Peran akuntansi sangat penting

sebagai standar dalam mengelola keuangan koperasi. Koperasi harus dikelola secara

professional seperti pada badan usaha lain. Seluruh pemrosesan data dari pengidentifikasian sampai penyajian disebut dengan perlakuan akuntansi. Perlakuan akuntansi melibatkan beberapa

Rika Ikawati & Budi Tri Raharjo

aktivitas seperti pengukuran

(measurement), penyajian (presentation), dan pengungkapan (disclosure). Perlakuan

akuntansi suatu badan usaha, seperti koperasi atau badan usaha lain, harus

mengikuti suatu pedoman yang disebut prinsip akuntansi yang diterima umum atau biasa disebut (Generally Accepted

Accounting Principles/GAAP). Effendi (2014:6).

Kebijakan Akuntansi Entitas harus menyusun laporan

keuangan dengan menggunakan dasar akrual, yaitu setiap transaksi dan peristiwa

lain diakui pada saat kejadian dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan

dalam laporan keuangan pada periode bersangkutan. Dalam ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan harus mencakup

hal berikut: a. Dasar pengukuran yang digunakan

dalam penyusunan laporan keuangan. b. Kebijakan akuntansi lain yang

digunakan yang relevan untuk memahami laporan keuangan.

Kebijakan akuntansi merupakan prinsip dasar, konvensi, aturan dan praktik tertentu yang diterapkan oleh suatu entitas dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangannya (SAK ETAP, 2013:29).

Pencatatan Akuntansi Akuntansi pada usaha simpan pinjam

oleh Koperasi adalah sistem pencatatan

yang sistematis yang mencerminkan pengelolaan usaha simpan pinjam koperasi yang transparan dan bertanggung jawab

sesuai dengan nilai, norma, dan prinsip koperasi. Pencatatan kas masuk pada akun

kas dilakukan pada saat terjadi penerimaan. Pencatatan kas keluar dilakukan pada saat terjadi pengeluaran. Sedangkan pencatatan saldo kas disesuaikan dengan fisik kas per tanggal laporan. Pencatatan akuntansi koperasi tersebut meliputi unsur-unsur pos/akun dalam neraca, laporan laba rugi, laporan

Hal | 33

Page 3: EVALUASI PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN BUNGA …

Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana Rika Ikawati & Budi Tri Raharjo

perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan (SAK ETAP, 2013:12).

Penyajian dan Pengungkapan Laporan keuangan menyajikan

informasi posisi keuangan, kinerja keuangan dan laporan arus kas suatu

entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Penyajian dan

pengungkapan yang relevan diperlukan dalam suatu laporan keuangan.

Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan mengakibatkan informasi menjadi tidak

benar atau menyesatkan, karena itu tidak dapat diandalkan dan kurang mencukupi

jika ditinjau dari segi relevansi. a. Penyajian

Merupakan proses penempatan

pos/akun (perkiraan) dalam laporan

keuangan secara tepat dan wajar.

Penyajian pos-pos dalam laporan keuangan antar periode harus konsisten

kecuali terjadi perubahan yang

bertujuan menghasilkan penyajian yang lebih baik, misalkan disyaratkan

berubah sesuai SAK ETAP atau

menyajikan informasi yang lebih andal

dan relevan. Penyajian secara lengkap laporan keuangan minimal setahun

sekali (SAK ETAP, 2013:11). b. Pengungkapan

Yaitu pemberian informasi tambahan yang dibutuhkan untuk menjelaskan unsur-unsur pos/akun (perkiraan)

kepada pihak yang berkepentingan sebagai catatan dalam laporan keuangan

koperasi. Segala fakta atas laporan keuangan harus diungkapkan bersama

dengan dasar penyusunan laporan keuangan dan alasannya (SAK ETAP, 2013:11).

Perlakuan Akuntansi berdasarkan

Peraturan Menteri KUKM No.

13/Per/M.KUKM/IX/2015 dan SAK

ETAP Pada prinsipnya akuntansi koperasi

tidak jauh berbeda dengan akuntansi perusahaan lainnya. Perlakuan akuntansi

koperasi berubah setelah dikeluarkannya Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi

Keuangan (PPSAK No. 8) pada 8 April 2011 atas PSAK No 27 tentang koperasi, dan kemudian aturan pelaporan koperasi

yang menjadi acuan dapat menggunakan Peraturan Menteri KUKM No. 13/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang pedoman akuntansi usaha simpan pinjam

oleh koperasi dan SAK ETAP.

Penyusunan pedoman pelaporan koperasi

pada peraturan ini didasarkan pada Standar Akuntansi Keuangan Umum (SAK

Umum) dan Standar Akuntansi Keuangan

Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yang dimodifikasi sesuai dengan

tujuan transaksi usaha simpan pinjam oleh

koperasi (Effendi, 2014:8). Penyusunan perlakuan akuntansi

dalam Peraturan Menteri KUKM No.

13/Per/M.KUKM/ IX/2015 didasarkan pada SAK ETAP, SAK umum dan ditambah peraturan perundang-undangan

yang relevan dengan usaha simpan pinjam koperasi. Dalam Peraturan yang termuat dalam Permen KUKM No. 13/Per/M.KUKM/IX/2015, disebutkan bahwa pelaporan koperasi mencakup hal berikut, antara lain: a) Neraca

b) Laporan perhitungan hasil usaha

c) Laporan perubahan ekuitas

d) Laporan arus kas e) Catatan atas laporan keuangan.

Penjelasan yang termuat dalam Peraturan Menteri KUKM No. 13/PERM.KUKM/IX/2015 adalah sebagai berikut : 1. Neraca

Adalah laporan yang memberikan informasi mengenai posisi keuangan,

34 | Hal

Page 4: EVALUASI PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN BUNGA …

Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana Rika Ikawati & Budi Tri Raharjo

yaitu sifat dan jumlah harta atau sumber

daya usaha simpan pinjam koperasi, kewajiban kepada pihak pemberi

pinjaman dan penyimpan serta ekuitas pemilik dalam sumber daya usaha

simpan pinjam koperasi pada saat tertentu, terdiri dari komponen Aset, Kewajiban dan Ekuitas.

2. Laporan Perhitungan Hasil Usaha Adalah laporan yang memberikan informasi tentang perhitungan tentang penghasilan dan beban.

3. Laporan Perubahan Ekuitas Adalah penambahan atau pengurangan komponen ekuitas koperasi dalam satu periode tertentu.

4. Laporan Arus Kas Adalah informasi mengenai perubahan

historis atas kas dan setara kas koperasi yang menunjukkan secara terpisah

perubahan yang terjadi selama satu periode dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.

5. Catatan atas Laporan Keuangan Adalah tambahan informasi yang

disajikan dalam laporan keuangan yang

berisi penjelasan naratif atau rincian

jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan dan informasi pos-pos yang

tidak memenuhi kriteria pengakuan

dalam laporan keuangan. Informasi dalam Catatan atas Laporan Keuangan

berkaitan dengan pos-pos dalam neraca,

laporan perhitungan hasil usaha, laporan perubahan ekuitas dan Laporan Arus

Kas yang sifatnya memberikan

penjelasan, baik yang bersifat kualitatif

maupun kuantitatif. Dalam SAK ETAP dijelaskan

lebih komplek mengenai penjelasan pada laporan tersebut, yaitu meliputi: 1. Neraca

Menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, yaitu sifat dan jumlah harta atau aset, kewajiban kepada pihak

pemberi pinjaman dan penyimpan serta ekuitas pemilik dalam sumber daya

usaha simpan pinjam koperasi pada saat

tertentu. Dalam neraca minimal mencakup pos-pos berikut: a. Kas dan setara kas

b. Piutang usaha dan piutang lainnya

c. Persediaan

d. Properti investasi

e. Aset tetap

f. Aset tidak berwujud

g. Utang usaha dan utang lainnya

h. Aset dan kewajiban pajak

i. Kewajiban diestimasi

j. Ekuitas Entitas menyajikan aset lancar dan aset

tidak lancar, kewajiban jangka pendek dan jangka panjang, sebagai klasifikasi yang terpisah dalam neraca. Kecuali

penyajian memberikan informasi yang andal dan lebih relevan. Dalam SAK

ETAP tidak menentukan format atau urutan terhadap pos-pos yang disajikan

(SAK ETAP, 2013:15). 2. Laporan Perhitungan Hasil Usaha

Laporan yang menyajikan informasi

tentang perhitungan tentang penghasilan

dan beban. Laporan perhitungan hasil

usaha atau laporan laba rugi minimal

mencakup pos-pos berikut:

a. Pendapatan

b. Beban keuangan

c. Bagian laba atau rugi dari investasi

d. Beban pajak e. Laba atau rugi neto (SAK ETAP,

2013:19). 3. Laporan Perubahan Ekuitas

Menyajikan perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan pada suatu periode, seperti penambahan atau pengurangan komponen ekuitas koperasi dalam satu periode tertentu.

Dalam laporan ini disajikan beberapa informasi laporan perubahan ekuitas yang menunjukkan : a. Laba atau rugi suatu periode b. Pendapatan atau beban yang diakui

langsung dalam ekuitas c. Komponen ekuitas, pengaruh

perubahan kebijakan akuntansi dan

Hal | 35

Page 5: EVALUASI PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN BUNGA …

Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana Rika Ikawati & Budi Tri Raharjo

koreksi kesalahan yang diakui sesuai kebijakan akuntansi yang berlaku

d. Untuk setiap komponen ekuitas, suatu rekonsiliasi antara jumlah tercatat awal dan akhir periode, diungkapkan secara terpisah perubahan yang berasal dari : 1) Laba atau rugi 2) Pendapatan dan beban yang

diakui langsung dalam ekuitas 3) Jumlah investasi, deviden, dan

distribusi lainnya ke pemilik ekuitas, yang menunjukkan secara

terpisah modal saham transaksi saham treasuri, dan dividen serta distribusi lainnya ke pemilik ekuitas, dan perubahan kepemilikan dalam entitas (SAK ETAP, 2013:21).

4. Laporan Arus Kas Menyajikan informasi mengenai

perubahan kas dan setara kas entitas selama periode tertentu. Menunjukkan secara terpisah perubahan dalam

periode tersebut dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. a. Aktivitas Operasi

Diperoleh dari aktivitas penghasil

utama pendapatan entitas. Arus kas tersebut umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang

mempengaruhi penetapan laba atau rugi, yaitu: a. Penerimaan kas dari penjualan

barang/jasa b. Penerimaan kas dari royalti,

komisi dan pendapatan lain c. Pembayaran kas kepada pemasok

barang/jasa d. Penerimaan dan pembayaran kas

dari investasi dan pinjaman. Pelaporannya dengan metode tidak langsung, arus kas neto aktivitas investasi ditentukan dengan menyesuaikan laba/rugi dari dampak perubahan persediaan, piutang dan utang usaha periode berjalan.

b. Aktivitas Investasi

Arus kas yang berasal dari aktivitas investasi antara lain: a. Pembayaran kas dan penerimaan

kas dari aset tetap, asset tidak berwujud dan aset jangka panjang lain.

b. Pembayaran kas dan penerimaan kas atas perolehan efek ekuitas atau efek utang entitas lain dan bunga.

c. Pembayaran dan penerimaan kas dari pembayaran kembali uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain

Pelaporannya secara terpisah, penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto yang berasal dari aktivitas investasi.

c. Aktivitas Pendanaan Kegiatan dari Aktivitas Pendanaan antara lain : a. Penerimaan kas dari penerbitan

saham atau efek ekuitas lain b. Pembayaran kas kepada para

pemegang saham untuk menarik atau menebus saham entitas

c. Penerimaan kas dari penerbitan pinjaman, wesel, dan pinjaman

jangka pendek atau jangka panjang

d. Pelunasan pinjaman e. Pembayaran kas oleh lessee untuk

mengurangi saldo kewajiban berkaitan dengan sewa pembiayaan.

Pelaporannya secara terpisah penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto yang berasal dari aktivitas pendanaan (SAK ETAP, 2013:24).

5. Catatan Atas Laporan Keuangan Berisi informasi tambahan terhadap

pos-pos yang disajikan dalam neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas. Catatan

atas laporan keuangan memberikan uraian naratif atau pemisahan pos-pos

yang diungkapkan dalam laporan

36 | Hal

Page 6: EVALUASI PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN BUNGA …

Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana Rika Ikawati & Budi Tri Raharjo

keuangan. Hal yang disajikan dalam catatan Atas Laporan Keuangan yaitu: a. Penyajian informasi tentang dasar

penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yaitu dasar pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan,

b. Penyajian informasi yang disyaratkan

dalam SAK ETAP tetapi tidak

disajikan dalam laporan keuangan

c. Memberikan informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan, tetapi relevan untuk memahami laporan keuangan (SAK ETAP, 2013:27).

Penyusunan laporan keuangan koperasi bertujuan sebagai media informasi yang bermanfaat untuk menilai kondisi keuangan koperasi serta bagi pihak yang berkepentingan dalam pengambilan kebijakan kegiatan koperasi. Disebutkan bahwa ada beberapa pihak yang membutuhkan informasi mengenai kondisi keuangan/laporan keuangan antara lain:

Pemegang saham (anggota koperasi),

Manajer, Karyawan, Kreditur, Analis

sekuritas, serta berbagai pihak lain baik eksternal maupun internal yang

berkaitan dengan informasi seputar

kondisi laporan keuangan sebagai wujud perkembangan suatu badan

usaha/Koperasi (Murhadi, 2013:6).

METODOLOGI PENELITIAN

Objek, Lokasi Penelitian Dan Waktu

Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kopdit

(CU) Ngudi Rahayu yang berlokasi di

Krajan RT. 004, Rw. 001, Desa Tlogosari, Kec. Donomulyo, Kab. Malang, Jawa

Timur. Lokasi tersebut dipilih karena strategis dengan lokasi peneliti dan semua aspek pendukung penelitian dapat berjalan dengan baik. Waktu Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun

ajaran 2015/2016, dilaksanakan antara bulan Februari dan Maret 2016. Adapun penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana perlakuan akuntansi pendapatan bunga dan pinjaman bunga pada Kopdit (CU) Ngudi Rahayu, apakah

sudah dibukukan secara tepat sesuai dengan peraturan dalam Peraturan Menteri

KUKM No. 13/Per/M.KUKM/IX/2015 dan SAK ETAP.

Metode Pengumpulan Data Dalam pelaksanaan pengumpulan

data, data yang diperlukan adalah data

yang menjadi objek penelitian, sehingga

benar-benar didapat data yang valid dan

reliabel. Data yang digunakan berupa data sekunder yaitu data yang telah

dikumpulkan sesuai dengan tujuan

penelitian yang akan dicapai. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan

atau laporan historis yang telah tersusun

dalam arsip yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Pada penelitian ini metode yang digunakan dalam mengumpulkan data antara lain meliputi :

Studi Kepustakaan Dalam penelitian ini, penulis

melakukan studi kepustakaan guna memperoleh bahan-bahan dan informasi

yang relevan untuk dikumpulkan, dibaca,

dikaji, dicatat dan dimanfaatkan sebagai

pelengkap dalam penyusunan studi ilmiah ini. Dalam studi kepustakaan, penulis

mengumpulkan informasi/data dari laporan

keuangan berhubungan mengenai hal yang terkait dengan pendapatan bunga maupun

pinjaman bunga serta hal yang berkaitan

dengan pelaporan keuangan pada Kopdit (CU) Ngudi Rahayu.

Studi Lapangan 1. Observasi

Observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data yang lazim

digunakan dalam penelitian kualitatif. Observasi dilakukan untuk memperoleh

Hal | 37

Page 7: EVALUASI PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN BUNGA …

Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana Rika Ikawati & Budi Tri Raharjo

gambaran riil suatu peristiwa atau transaksi yang terjadi untuk memenuhi ketepatan dalam penelitian. Penelitian lapangan dilakukan dengan mengadakan survey langsung ke koperasi yang

sedang diteliti dalam penelitian ini yang

menjadi objek penelitian yaitu Kopdit (CU) Ngudi Rahayu. Hal umum yang

dilakukan yaitu berupa penglihatan,

pengamatan peristiwa, objek, kondisi atau suasana tertentu yang ada dilokasi

penelitian. Sedangkan secara khusus

dalam penelitian, observasi yang

dilakukan dengan mengamati dan mendengar dalam rangka memahami,

mencari jawaban, mencari bukti

terhadap fenomena sosial (perilaku, kejadian-kejadian, keadaan, benda, dan

simbol-simbol tertentu) selama

beberapa waktu tanpa mempengaruhi

fenomena yang diobservasi, dengan mencatat, merekam, memotret fenomena tersebut guna penemuan data analisis.

2. Wawancara Wawancara yang dilakukan dalam

penelitian ini melibatkan antara dua

orang atau lebih, bahkan melibatkan

hampir keseluruhan para pengurus

Kopdit (CU) Ngudi Rahayu, guna memperoleh informasi yang berkaitan

dengan objek penelitian mengenai

pendapatan, bunga, pinjaman serta pembukuan dalam pelaporan keuangan

Koperasi Kredit (CU) Ngudi Rahayu.

Untuk memperoleh keterangan yang

menjadi landasan objek penelitian, wawancara dilaksanakan langsung di

lokasi yang menjadi objek penelitian. 3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh narasumber, yaitu Kopdit (CU) Ngudi Rahayu. Metode dokumentasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data

dengan mempelajari dokumen yang berkaitan dengan seluruh data yang diperlukan dalam penelitian. Dokumentasi yang dimaksud pada penelitian ini yaitu berkaitan dengan

laporan pendapatan, bunga, serta pencatatan pelaporan keuangan yang

dilakukan oleh Kopdit (CU) Ngudi Rahayu.

Teknik Analisis Data Analisis data pada Penelitian ini

dengan menggunakan teknik penelitian

kualitatif, umumnya analisis dilakukan

dengan pengelompokan data yang

bersumber dari pengamatan yang diperoleh dari data-data yang dikumpulkan dengan

menggunakan metode deskriptif yaitu

dengan cara membandingkan kesesuaian antara perlakuan akuntansi pendapatan

bunga dan pinjaman bunga dalam koperasi

dengan Standar pelaporan keuangan koperasi berdasarkan Peraturan menteri

KUKM dan SAK ETAP. Untuk menyusun

berbagai hal atas pengamatan yang

dipelajari, dengan membandingkan data berupa dokumen, buku, pembukuan atau

referensi lainnya. Data yang telah

diperoleh akan dianalisis secara kualitatif serta diuraikan dalam bentuk deskriptif.

Analisis data adalah proses mencari

dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga

dapat mudah difahami, dan temuannya

dapat diinformasikan kepada orang lain. Pada penelitian kualitatif, teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah menggunakan langkah-langkah

seperti yang dikemukakan dibawah ini. Adapun aktifitas dalam analisis data antara

lain, reduksi data (data reduction),

penyajian data (data display), dan menarik kesimpulan (conclusion drawing/ verification). 1. Reduksi Data (Data Reduction)

Pada teknik analisis ini, data yang diperoleh di lapangan perlu dicatat

38 | Hal

Page 8: EVALUASI PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN BUNGA …

Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana Rika Ikawati & Budi Tri Raharjo

secara teliti dan rinci. Mereduksi data

berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal

yang penting, mencari tema dan polanya, memfokuskan pada hal-hal

yang penting saja. Data yang telah direduksi memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data selanjutnya. Reduksi data bisa dilakukan dengan membuat abstraksi, yaitu membuat rangkuman yang sarat

dengan pokok pembahasan. Proses reduksi data ini dilakukan oleh peneliti

secara terus menerus saat melakukan penelitian untuk menghasilkan catatan-

catatan inti dari data hasil penelitian yang diperoleh.

2. Penyajian Data (Data Display) Penyajian data merupakan tahap

setelah dilakukannya reduksi data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian

data yang paling sering digunakan

dengan teks yang bersifat naratif, bisa juga dilakukan dalam uraian singkat,

bagan, grafik dan sejenisnya. Pada tahap

reduksi data, data-data yang telah

diperoleh kemudian disusun lalu disajikan agar dapat memudahkan

peneliti dalam memahami apa yang

terjadi berkaitan dengan fenomena atau permasalahan yang menjadi objek

penelitian. Berdasarkan data-data yang

ditemukan di lapangan, selanjutnya diuji

melalui pengumpulan data yang terus menerus. Pada tahap ini peneliti

berupaya mengklasifikasikan data dan

menyajikan data sesuai dengan pokok pembahasan, Selanjutnya data yang

diperoleh disajikan pada laporan

penelitian. 3. Menarik Kesimpulan (Conclusion

Drawing/ Verification) Kesimpulan atau verifikasi

merupakan tahap akhir dalam proses analisa data. Pada bagian ini peneliti mengutarakan kesimpulan dari data-data

yang telah diperoleh. Dalam tahap

ini dilakukan penarikan kesimpulan atau

proses pengambilan intisari pokok dari data-data yang telah diperoleh

kemudian disusun dan disajikan dalam bentuk pernyataan yang singkat, padat

dan dapat dipahami serta dapat memberikan penjelasan atau penjabaran yang menyeluruh.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu yang setelah diteliti menjadi jelas dan dapat dimengerti. Penarikan kesimpulan dilakukan

dengan membandingkan kesesuai- an pernyataan dari subyek penelitian dengan konsep dasar dalam penelitian.

Dengan demikian metode analisis kualitatif menentukan kualitas analisis

dan hasil penelitian yang telah dilaksanakan.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian Untuk mencapai tujuan koperasi,

Kopdit (CU) Ngudi Rahayu melaksanakan berbagai kegiatan koperasi demi

membantu kepentingan perekonomian. Usaha utama Kopdit Ngudi Rahayu yaitu menyelenggarakan simpan pinjam dengan

menghimpun simpanan atau tabungan dari anggota dan calon anggotanya, hal yang

dilaksanakan oleh anggota antara lain: a. Mewajibkan dan menggiatkan anggota

untuk menyimpan pada Kopdit secara

teratur dalam rangka membangun permodalan yang kuat dan sehat.

b. Memberikan pelayanan pinjaman atau kredit dan keuangan lain kepada anggota.

c. Membina dan mengembangkan potensi serta usaha perekonomian anggota agar menjadi kuat, mandiri dan profesional.

d. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan tentang perekonomian, khususnya koperasi kredit.

Hal | 39

Page 9: EVALUASI PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN BUNGA …

Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana

e. Memberikan bimbingan manajemen koperasi kredit dan kewirausahaan kepada anggota.

f. Mengembangkan jaringan kerjasama usaha antar anggota dan lembaga usaha lain yang relevan

g. Memberi pelayanan jasa perlindungan kepada anggota

Dalam rangka menjalankan usaha Kopdit Ngudi Rahayu dapat bekerjasama dengan pihak lain, maupun koperasi lain. Ada

beberapa jenis simpanan dan pinjaman yang diadakan oleh Kopdit (CU) Ngudi

Rahayu, jenis simpanan tersebut antara lain berupa:

a. Simpanan Saham Simpanan ini merupakan simpanan kepemilikan terhadap Kopdit Ngudi Rahayu, meliputi Simpanan Pokok, Simpanan Wajib dan Simpanan Kapitalisasi.

b. Simpanan Non Saham Simpanan ini tidak mewajibkan anggotanya untuk membayar rutin setiap bulan seperti simpanan pokok,

namun bisa dilaksanakan kapan saja. Jenis simpanan ini antara lain Sibuhar

A, Sisuka (Simpanan Suka Rela) dan Youth Be savers (Simpanan untuk anak- anak).

Berbagai jenis pinjaman yang diadakan oleh Kopdit (CU) Ngudi Rahayu antara lain: a. Pinjaman Umum

b. Pinjaman Khusus

c. Pinjaman dengan bunga tetap

d. Pinjaman Musiman Seluruh kegiatan simpan pinjam

yang telah dilaksanakan oleh pengelola dilakukan dengan memberi pelayanan yang baik dimana setiap tahun akan selalu mengalami peningkatan baik dari simpanan maupun pengguna jasa simpanan.

Rika Ikawati & Budi Tri Raharjo

Keanggotaan Kopdit (CU) Ngudi

Rahayu Beberapa hal yang menjadi syarat

untuk menjadi anggota Kopdit Ngudi Rahayu selain harus Warga Negara Indonesia, diantaranya: a. Mempunyai kemampuan penuh untuk

melakukan tindakan hukum (dewasa dan tidak dalam perwalian)

b. Berpenghasilan tetap dan bermata pencaharian

c. Menyetujui ketentuan koperasi yang berlaku

Seseorang yang akan menjadi anggota Kopdit Ngudi Rahayu harus mengajukan surat permohonan kepada

pengurus setelah itu melunasi biaya tanda daftar menjadi anggota Kopdit Ngudi

Rahayu sebesar Rp. 165.000,- . Biaya tersebut akan dirinci dalam iuran berikut ini:

Simpanan Pokok Rp. 100.000,-

Simpanan Wajib Rp. 20.000,-

Simpanan Kapital Rp. 10.000,-

Buku Anggota Rp. 10.000,-

Buku Sibuhar Rp. 10.000,-

Sumbangan gedung Rp. 10.000,-

Setoran Sibuhar A Rp. 5.000,-

Setiap anggota memiliki hak yang sama untuk memberikan suara dalam rapat anggota, memiliki hak untuk memilih dan dipilih menjadi pengurus, serta

mendapatkan pelayanan yang sama dari Kopdit. Pemegang kekuasaan tertinggi

dalam Kopdit berada pada saat RAT

(Rapat Anggota Tahunan) yang diadakan setiap tahun. Selain memperoleh hak, para

anggota Kopdit juga harus menjalankan

kewajibannya sebagai anggota Kopdit

Ngudi Rahayu. Selain berkewajiban membayar simpanan-simpanan kopdit,

setiap anggota juga berkewajiban untuk

mengamalkan landasan, prinsip dan undang-undang koperasi serta turut aktif dalam memajukan koperasi demi

40 | Hal

Page 10: EVALUASI PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN BUNGA …

Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana Rika Ikawati & Budi Tri Raharjo

terpeliharanya kebersamaan berdasarkan asas kekeluargaan.

Kopdit (CU) Ngudi Rahayu memiliki santunan bernama “Klaim Permata” yaitu sebagai pemberian santunan duka apabila

terjadi suatu hal terhadap anggotanya. Dengan besar santunan dari koperasi

Ngudi Rahayu sendiri sebesar Rp 2.500.000,- dan santunan klaim permata sesuai dengan usia anggota yaitu mulai

dari Rp 25.000.000,- s/d Rp 100.000.000,-.

Pembahasan Pendapatan bunga merupakan

imbalan atas jasa pinjaman dana dari koperasi, dan sebagai kompensasi kepada pemberi jasa (koperasi) atas manfaat pinjaman kedepannya sehingga terbentuklah bunga. Pendapatan bunga termasuk pendapatan terbesar pada

koperasi simpan pinjam. Pendapatan bunga diperoleh dari nilai bunga atas pinjaman ke

anggota. Sumber modal koperasi berasal dari simpanan dan pinjaman, diantaranya : 1. Simpanan

a. Simpanan Pokok Nilai simpanan pokok sebesar Rp 100.000,- yang dibayarkan saat mendaftar anggota langsung, atau

dapat dicicil selama tiga bulan setelah terdaftar sebagai calon

anggota. b. Simpanan Wajib

Simpanan wajib bernilai Rp 20.000,-perbulan dan harus dibayarkan pertama saat mendaftar. Untuk selanjutnya bisa perbulan atau dilunasi setahun kedepan.

c. Simpanan Kapitalisasi Besar setoran sukarela sesuai

kemampuan masing-masing anggota dan dapat diisi sewaktu-waktu untuk memperbesar simpanan saham. Simpanan saham ini dapat dijadikan agunan untuk mengajukan pinjaman, tidak dapat ditarik/diambil kecuali

anggota mengundurkan diri/berhenti menjadi

anggota/diberhentikan/meninggal

dunia.

2. Simpanan Non Saham Simpanan non saham ini bukanlah

tanda kepemilikan terhadap Kopdit Ngudi Rahayu, tapi jasa yang diberikan atas simpanan yang lebih tinggi, antara lain: a. Sibuhar A (Simpanan Bunga Harian)

Untuk simpanan sibuhar A bersifat

terbuka untuk umum, dengan biaya

cetak buku hanya Rp 10.000,-dengan

setoran awal dan saldo minimal Rp

10.000,- untuk setoran selanjutnya

minimal Rp 2.000,-. Bunga yang

diberikan maksimal 5 % per tahun

b. Sisuka (Simpanan Sukarela

Berjangka) Simpanan ini terbuka pula untuk

umum, hampir seperti simpanan deposito. Untuk perjanjian berjangka

dimuat dalam perjanjian bermeterai 7.000. Setoran minimal Rp 500.000,-berlaku kelipatannya. Jangka waktu

simpanan : 3 bulan dengan bunga 6% per tahun

6 bulan dengan bunga 7% per tahun

12 bulan dengan bunga 8% per tahun (dengan kondisi bunga menyesuaikan

kondisi pasar) Simpanan ini bisa

perpanjangan otomatis sesuai dengan

jangka waktu pertamanya bila tidak

diambil pada waktu jatuh tempo. Jika

penarikan sisuka dilakukan sebelum

jatuh tempo akan dikenakan penalti

sebesar 1% dari nilai simpanan.

c. Youth Be savers (Simpanan untuk

anak-anak) Simpanan ini adalah khusus untuk

anak-anak berusia dibawah 15 tahun, dengan biaya cetak buku hanya Rp

10.000,- setoran awal dan saldo minimal Rp 5.000,- dan untuk setoran selanjutnya minimal Rp

1.000,-. Penarikan simpanan ini hanya boleh dilakukan oleh orang tua

Hal | 41

Page 11: EVALUASI PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN BUNGA …

Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana Rika Ikawati & Budi Tri Raharjo

penabung/harus dengan

sepengetahuan orang tua. Bunga maksimal simpanan sebesar 5 % (menyesuaikan dengan kondisi pasar).

3. Pinjaman Berikut ini beberapa jenis

pinjaman yang ada di Kopdit (CU) Ngudi Rahayu, antara lain: a. Pinjaman Umum

Untuk pinjaman umum, suku bunga yang diberikan sebesar 2,5% dengan bunga menurun dari saldo pinjaman. Lamanya

angsuran selama 30 kali (tiga puluh bulan), jika kelalaian

pembayaran lebih dari sepuluh hari dari tanggal realisasi akan

dikenakan denda sebesar 10% dari bunga pinjaman.

b. Pinjaman Khusus Besar suku bunga pinjaman

khusus 2,5% dengan bunga

menurun dari saldo pinjaman.

Lamanya angsuran maksimal selama 30 kali (tiga puluh bulan).

Kelalaian pembayaran lebih dari

sepuluh hari dari tanggal realisasi akan dikenakan denda sebesar

10% dari bunga. Jika sekali

melakukan kelalaian maka tidak akan mendapatkan jasa kembali.

c. Pinjaman dengan bunga tetap Pinjaman bunga tetap hanya

diberikan kepada anggota lama

atau anggota yang telah melewati masa penjajakan menjadi anggota

(setelah 3 bulan menjadi anggota).

Besar suku bunga 1,4%, namun

bisa berlaku pula untuk pinjaman umum atau pinjaman khusus.

Lamanya angsuran maksimal

selama 30 kali (tiga puluh bulan). Kelalaian pembayaran lebih dari

sepuluh hari dari tanggal realisasi

akan dikenakan denda sebesar

10% dari bunga pinjaman tertunggak.

d. Pinjaman Musiman Pinjaman musiman hanya

diberikan kepada anggota lama

atau anggota yang telah melewati

masa penjajakan menjadi anggota. Besar suku bunga pinjaman 2,5%

bunga tetap dari pinjaman yang

direalisasi, dengan jangka waktu pinjaman maksimal 12 kali (dua

belas bulan). Besar bunga sebesar

2,5% akan dipotong saat realisasi

pinjaman, dan dimasukkan ke buku sibuhar A anggota yang

secara otomatis akan ditarik untuk

pembayaran bunga pinjaman setiap bulannya.

Perlakuan Akuntansi Pendapatan Bunga Menurut Kopdit (CU) Ngudi

Rahayu Pendapatan pada Kopdit (CU) Ngudi

Rahayu berasal dari beberapa aktivitas seperti pendapatan atas jasa pinjaman, biaya administrasi, denda atas keterlambatan angsuran dan pendapatan

lain-lain yang diperoleh dari jasa Kopdit (CU) Ngudi rahayu, seperti pembayaran listrik dan perpanjangan STNK atau

pengurusan ganti plat nomor kendaraan. Namun demikian kegiatan utama Koperasi

ini tetaplah sebagai penghimpun jasa simpan pinjam anggota, sehingga pendapatan bunga merupakan pendapatan terbesar pada Kopdit. 1. Kebijakan

Pendapatan jasa pada Kopdit (CU) Ngudi Rahayu diukur berdasar nilai

nominal transaksi, diakui dan dicatat secara langsung dalam transaksi pada saat itu juga. Atau dengan menerapkan

konsep akrual basis. 2. Pencatatan

Nilai transaksi pendapatan bunga dihitung berdasar suku bunga atas pinjaman. Transaksi diakui sebesar nilai transaksi tersebut dan dicatat sebesar nilai nominalnya pada saat itu juga.

42 | Hal

Page 12: EVALUASI PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN BUNGA …

Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana Rika Ikawati & Budi Tri Raharjo

3. Penyajian dan Pengungkapan Laporan pendapatan bunga disajikan

dalam pos pendapatan sebagai nilai jasa dari pinjaman yang diberikan dengan nama akun bunga piutang. Penyajiannya direkap dalam periode pelaporan tiap bulan dan disajikan dalam laporan keuangan perhitungan hasil usaha.

Pinjaman merupakan pokok utang yang harus dibayarkan, dan presentase atas

pokok utang dihitung sebagai suku bunga.

Suku bunga yang berlaku di Kopdit (CU)

Ngudi rahayu menggunakan suku bunga 2,5% dan 1,4%. Bunga yang didapat dari

setoran pinjaman dirinci penulisannya

dalam nota pembayaran. Perincian pendapatan bunga tersebut terdiri dari 80%

sebagai bunga atas pinjaman dan 20%

sebagai biaya solidaritas.

Perlakuan Akuntansi Pendapatan

Bunga Menurut Peraturan Menteri

KUKM dan SAK ETAP Hal yang dijelaskan pada Permen

KUKM dan SAK ETAP berkaitan dengan perlakuan akuntansi pendapatan bunga antara lain : 1) Kebijakan

Pendapatan bunga diukur berdasarkan nilai wajar yang diterima. Entitas harus

mengakui pendapatan yang muncul dari penggunaan aset oleh entitas yang lain

yang menghasilkan bunga. Pendapatan bunga diakui secara akrual.

2) Pencatatan Transaksi pendapatan bunga dicatat sebesar nilai nominalnya.

3) Penyajian dan Pengungkapan Pendapatan Bunga diakui secara akrual dan diakui selama periode laporan keuangan.

Contoh Transaksi Pendapatan Bunga Dalam pencatatan tiap transaksi,

Kopdit (CU) Ngudi Rahayu menggunakan buku bantu untuk mempermudah transaksi, termasuk saat pembayaran angsuran

pinjaman, ada slip setoran yang biasa

disebut (Slip Uang Masuk/SUM)

digunakan untuk menulis nilai setoran

anggota, dan Slip pengambilan (Slip Uang

Keluar/SUK) untuk pengambilan tabungan atau pengeluaran transaksi apapun.

Transaksi kemudian diinput dalam sistem

yang selanjutnya dicetak sebesar nominal transaksi pada buku anggota. Pada saat

transaksi ditutup akhir hari maka transaksi

dihitung dan digolongkan menurut

SUM/SUK yang selanjutnya akan diinput secara manual pada laporan harian, mingguan, bulanan, tahunan dan

dilaporkan secara keseluruhan pada laporan keuangan. Sebagai buku bukti

transaksi, buku bantu koperasi terdiri dari buku anggota, buku pinjaman dan buku

simpanan. Bunga pinjaman yang berlaku pada

Kopdit (CU) Ngudi Rahayu sebesar 2,5% dan 1,4% per tahun. Angsuran pinjaman diperhitungkan telat apabila melebihi bulan bersangkutan. Misal pembayaran seharusnya

jatuh pada tanggal 10 April 2016, sedangkan

anggota yang meminjam baru bisa

membayar pada tanggal 25 April 2016, maka

tidak dikenakan denda. Sedangkan apabila

pembayaran angsuran dibayar oleh anggota

pada tanggal 1 Mei 2016, maka dikenakan

denda sebesar 10% dari nilai bunga

pinjaman. Misalkan bunga angsuran sebesar

Rp 25.000,- maka apabila peminjam telat

pembayaran angsuran sampai bulan

berikutnya, maka dendanya adalah 10% x

Rp 25.000,- = Rp 2.500,-

Diperoleh data pinjaman koperasi

atas nama Tn. Santoso, melakukan pinjaman sebesar Rp 12.000.000,- pada koperasi dengan bunga menurun 2,5% pa, angsuran dicicil selama setahun, jika dikenakan denda (10%) maka perinciannya adalah:

pinjaman pokok Rp 1.000.000,- perincian

bunga Rp 20.000,- bunga

pinjaman biaya solidaritas Rp. 5.000,- sebesar

denda Rp 2.500,- 2,5%

Maka total keseluruhan yang harus dibayar oleh peminjam adalah sebesar Rp

Hal | 43

Page 13: EVALUASI PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN BUNGA …

Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana

1.027.500,-. Jurnal saat angsuran pertama pembayaran transaksi yaitu :

Kas Rp 1.027.500,-

Piutang Rp 1.000.000,-

Pendapatan bunga Rp 25.000,-

Denda Rp 2.500,-

Pada pencatatan koperasi, kas masuk

pada transaksi debet pada buku kas,

piutang dalam transaksi pos piutang (kredit) sebagai pengurang nilai pokok atas

pinjaman, Pendapatan bunga dihitung

terpisah dengan nominal denda pada pos

masing-masing. Pencatatan pendapatan bunga dicatat saat transaksi dan diakui

sebagai pendapatan bunga koperasi.

Transaksi dicatat dalam pendapatan dengan nama akun bunga piutang.

Berdasarkan Permen KUKM dan SAK ETAP, transaksi diukur secara wajar, sesuai nominal serta diakui pada saat terjadinya transaksi.

Kas Rp 1.027.500,-

Piutang Rp 1.000.000,-

Pendapatan bunga Rp 27.500,-

Pencatatan pendapatan bunga sesuai dengan nominal, namun dalam SAK ETAP dijelaskan bahwa pencatatan diperboleh-

kan sepanjang masih relevan dalam pelaporannya. Maka apabila pendapatan

bunga dan denda dicatat secara terpisah, merupakan kebijakan tersendiri oleh pihak

koperasi. Berdasarkan data yang diperoleh

dalam penelitian pada Kopdit (CU) Ngudi Rahayu, didapat data tentang pendapatan bunga tahun 2011-2015 berikut datanya : 1) Tahun 2011, Pendapatan bunga sebesar

Rp. 659.816.700,- dengan jumlah peminjam sebanyak 240 orang.

2) Tahun 2012, Pendapatan bunga sebesar Rp. 712.223.100 dengan jumlah peminjam sebanyak 313 orang.

Rika Ikawati & Budi Tri Raharjo

3) Tahun 2013, Pendapatan bunga sebesar Rp 962.332.750,- dengan jumlah peminjam sebanyak 339 orang.

4) Tahun 2014, Pendapatan bunga sebesar Rp 975.027.390,- dengan jumlah peminjam sebanyak 261 orang.

5) Tahun 2015, Pendapatan bunga sebesar Rp 833.848.490,- dengan jumlah peminjam sebanyak 267 orang.

Perlakuan Akuntansi Pinjaman Bunga Dalam modal koperasi (CU) Ngudi

Rahayu, selain modal berasal dari anggota,

terdapat pula dana yang bersumber dari pihak luar koperasi dan biasa disebut dana pihak ketiga. Dana tersebut dapat berupa pinjaman ataupun sebagai modal

penyertaan. Dana pinjaman tersebut berasal dari Koperasi induk yang merupakan pusat dari seluruh Kopdit di Kabupaten Malang.

Perlakuan Akuntansi Pinjaman Bunga

Menurut Kopdit (CU) Ngudi Rahayu Perlakuan Akuntansi pinjaman itu

dapat disesuaikan berdasarkan perjanjian yang dibuat oleh koperasi dengan pihak ketiga yang bersangkutan, termasuk pula nilai suku bunganya. 1) Kebijakan

Dana pinjaman tersebut merupakan modal Kopdit, sebagai modal pinjaman. Transaksi pinjaman bunga digolongkan

dalam pasiva dan dicatat sebesar nilai nominalnya. Kopdit mengakui seluruh

pinjaman bunga sebagai beban pada laporan perhitungan hasil usaha.

2) Pencatatan Pencatatan pada transaksi pinjaman bunga menggunakan konsep akrual basis dan dicatat sesuai nominal transaksi.

3) Penyajian dan Pengungkapan Pinjaman dari pihak koperasi induk Ngudi Rahayu, disajikan di neraca pada

pos pasiva sebagai hutang SPD. Pinjaman bunga yang diberikan disajikan di laporan sisa hasil usaha

44 | Hal

Page 14: EVALUASI PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN BUNGA …

Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana

sebesar saldo atas pinjaman yang diberikan. Dengan nama akun bunga hutang SPD (Silang Pinjam Daerah).

Perlakuan Akuntansi Pinjaman Bunga

Menurut Peraturan Menteri KUKM

dan SAK ETAP

Berdasarkan peraturan menteri KUKM dan SAK ETAP diungkapkan :

1) Kebijakan Dana pinjaman tersebut dapat dikategorikan sebagai modal, baik

sebagai modal pinjaman maupun sebagai modal penyertaan. Transaksi diakui sebagai aset dan dicatat sebesar

nilai nominalnya. Entitas harus mengakui seluruh pinjaman bunga

sebagai beban pada laporan laba rugi. 2) Pencatatan

Pencatatan pada transaksi ini menggunakan konsep akrual basis dan dicatat sesuai nominal transaksi.

3) Penyajian dan Pengungkapan Pinjaman bunga dari pihak luar entitas disajikan pada pos pasiva sebagai hutang atau pinjaman luar entitas. Pinjaman bunga yang diberikan disajikan di neraca sebesar saldo atas pinjaman yang diberikan dan diungkapkan besarnya biaya pinjaman bunga sesuai nominal.

Contoh Transaksi Pinjaman Bunga Pada Kopdit (CU) Ngudi Rahayu,

pinjaman kepada koperasi induk tidak menggunakan prosedur yang rumit, dikarenakan Kopdit Ngudi Rahayu merupakan bagian dari koperasi induk tersebut. Bunga pinjaman yang diberlakukan atas pinjaman oleh Kopdit (CU) Ngudi Rahayu adalah sebesar 2% pa.

Berdasarkan data transaksi pinjaman pada koperasi induk, Kopdit melakukan

pinjaman sebesar Rp 155.000.000,- dengan bunga 2% maka pinjaman bunganya sebesar Rp 3.100.000,-. Saat pembayaran

angsuran, transaksi yang terjadi adalah : Hutang SPD Rp. 155.000.000,-

Rika Ikawati & Budi Tri Raharjo

Bunga hutang SPD Rp 3.100.000,-

Kas Rp 158.100.000,-

Transaksi pinjaman bunga dicatat

dan diakui saat terjadinya transaksi dan dicatat sesuai nominalnya. Pada saat

pembayaran pinjaman bunga dicatat sebagai beban pada laporan sisa hasil usaha. Pinjaman ditulis dengan akun

hutang SPD (Silang Pinjam Daerah), dan pinjaman bunga ditulis dengan nama akun bunga hutang SPD, pembayaran

dikeluarkan melalui kas, sehingga kas dicatat di kredit. Pinjaman bunga atas

pinjaman koperasi ini dibayarkan rutin tiap bulannya sehingga Kopdit (CU) Ngudi

Rahayu tidak ada denda atas keterlambatan pembayaran.

Berdasarkan Permen KUKM dan SAK ETAP besarnya biaya pinjaman diungkap sesuai dengan nominal pinjaman,

dicatat dan diakui secara akrual beserta bunganya. Pinjaman bunga dicatat dengan

nama akun modal penyertaan, dan dikeluarkan dari kas dikredit. Maka jurnal

yang diberlakukan saat pembayaran pinjaman bunga yaitu:

Modal Penyertaan Rp 158.100.000,-

Kas Rp 158.100.000,-

Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian pada Kopdit (CU) Ngudi Rahayu, didapat data tentang pinjaman bunga tahun 2011-2015 berikut data yang diperoleh: 1) Tahun 2011 pinjaman bunga sebesar Rp

48.079.625,- 2) Tahun 2012 pinjaman bunga sebesar Rp

21.945.899,- 3) Tahun 2013 pinjaman bunga sebesar Rp

23.193.708,- 4) Tahun 2014 pinjaman bunga sebesar Rp

20.848.130,- 5) Tahun 2015 pinjaman bunga sebesar Rp

14.133.327,-

Hal | 45

Page 15: EVALUASI PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN BUNGA …

Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana

Pelaporan Keuangan Kopdit (CU)

Ngudi Rahayu Laporan Keuangan Koperasi

merupakan laporan keuangan yang disusun untuk dapat menggambarkan posisi keuangan atau keadaan keuangan koperasi pada suatu periode tertentu. Selain itu laporan keuangan juga sebagai pertanggungjawaban pengurus atas pengelolaan koperasi kepada anggota.

Laporan keuangan yang disusun oleh Kopdit (CU) Ngudi Rahayu antara lain

berupa laporan keuangan, meliputi neraca dan laporan sisa hasil usaha, dan buku pembantu berupa Laporan buku besar

perkiraan, laporan saldo pinjaman anggota, laporan saldo simpanan saham, dan

laporan saldo simpanan bunga harian. 1. Laporan Neraca

Pada laporan neraca terdiri dari dua sisi, sisi kiri berisi daftar tentang

aktiva dan pada sebelah kanan tentang akun pasiva yaitu hutang dan modal

kopdit. Berikut neraca yang disajikan pada Kopdit (CU)Ngudi Rahayu :

Koperasi (CU) Ngudi Rahayu Laporan Neraca Per 31 Desember 2015

AKTIVA DES 2015 PASIVA DES 2015

Hutang

jangka

pendek :

10 Kas 40 Sibuhar 4.095.527.

1 198.696.65 1 A 811

0

10 P.Gedun 40 Sibuhar

2 g dalam - 2 B 523.096.65

proses 7

12 Bank 40 Sisuka A

1 402.200.27 3 781.000.00

7 0

15 Piutang 40 Youth

1 A 194.141.90 6 be 671.623.97

0 Savers 6

15 Piutang 40 Solidarit

2 B 6.210.179. 8 as 331.053.91

800 Anggota 0

15 Piutang 41 Hutang

3 C 50.118.001 1 SPD 155.555.20

0

15 Piutang 41 Hutang

4 D - 2 lembaga -

mitra

20 Simpana 42 Biaya

1 n SPD 131.897.30 1 YMH 97.839.320

2 dibayar

Rika Ikawati & Budi Tri Raharjo

20 Sibuhar

2 SPD 1.534.029.

645

20 Sibuhar Modal

3 Lembaga 3.187.709 sendiri :

Mitra

20 Simpana 50 Simpana

4 n 5.227.310 1 n pokok 123.792.00

Stabilisa 0

si

30 Inventari 50 Simpana

1 s Kantor 334.940.50 2 n wajib 851.728.85

0 0

30 Gedung 50 Simpana

2 160.846.25 3 n 342.337.18

0 sukarela 4

30 Tanah 50 Simpana

3 9.500.000 4 n 32.806.200

kapitalis

asi

31 Penyusut 51 Donasi

1 an (266.827.4 1 40.675.025

inventari 74)

s kantor

31 Penyusut 51 Dana

2 an (58.592.71 2 Cadanga 393.254.88

gedung 7) n 8

51 Dana

3 Resiko 151.207.76

5

51 Tanggun

4 g 181.924.90

renteng 0

52 Penyisih

0 an 20.656.200

gedung

55 SHU -

0 Ditahan

SHU

Tahun 115.465.26

berjalan 7

JUMLAH 8.909.545. JUMLAH 8.909.545.

AKTIVA 153 PASIVA 153 Sumber: Dokumentasi Kopdit (CU) Ngudi Rahayu (2015)

Berdasarkan laporan neraca diatas, pada Kopdit (CU) Ngudi Rahayu

mencatat aktiva secara keseluruhan,

tidak ada pemisahan antara aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. Pada bagian

pasiva terdiri dari hutang jangka

pendek, sedangkan bila dibandingkan dengan peraturan Permen KUKM dan

SAK ETAP aktiva terdiri dari aset

lancar dan aset tidak lancar, dan pada

kolom pasiva meliputi kewajiban jangka pendek ditambah kewajiban jangka

panjang dan ekuitas. Pada kolom

ekuitas tetap dicantumkan pada laporan neraca Koperasi dengan nama Modal

sendiri.

46 | Hal

Page 16: EVALUASI PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN BUNGA …

Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana

2. Laporan sisa Hasil Usaha (SHU) Laporan sisa hasil usaha ini

mencakup mengenai berapa pendapatan piutang yang diperoleh dan pendapatan lainnya, dikurangi dengan biaya-biaya

pada suatu periode, maka terbentuklah sisa hasil usaha yang kemudian dicatat

dalam laporan sisa hasil usaha (SHU).

Kopdit (CU) Ngudi Rahayu Laporan Sisa Hasil Usaha Per 31 Desember

2015

PENDAPATAN DES 2015 BIAYA DES 2015

60 Bunga 833.848.4 70 Bunga

1 piutang 90 1 sibuhar A 179.039.4 57

60 Denda 70 Bunga

2 15.631.00 2 sibuhar B 61.606.79

0 9

60 Administra 70 Bunga

3 si/ 33.053.00 3 sisuka A 60.150.43

Provisi 0 7

60 Pangkal 70 Bunga

4 1.860.000 6 Youth bee 29.762.77

Savers 0

61 Penjualan 71 Bunga

1 Buku 7.490.000 1 hutang 14.133.32

SPD 7

61 Pendapatan 71 Bunga

2 lain 14.300.87 2 hutang L. -

1 Mitra

61 Bunga 71 Fee

3 simpanan 46.476.10 6 Pinjaman 37.292.50

pihak III 5 0

71 Administr

9 asi hutang 6.006.000

72 Biaya

1 rapat 15.307.00

pengurus 0

72 Biaya

2 rapat 97.839.32

anggota 0

72 Biaya

3 pendidikan 6.075.000

72 Dana

4 kehormata 9.500.000

n

72 DHT

5 9.600.000

72 Biaya

6 audit -

73 Gaji

1 karyawan 115.761.0

00

73 Listrik, air

2 & Telp. 6.887.500

73 Transport

3 Dinas 6.465.000

73 Sewa

4 gedung 3.000.000

73 Lembur

5 1.325.000

73 Biaya

6 penitipan 2.200.000

database

Rika Ikawati & Budi Tri Raharjo

74 Alat tulis

1 kantor 6.000.000

74 Rumah

2 tangga 1.151.000

74 Perawatan

3 kantor 3.811.000

74 Administr

4 asi & 955.702

umum

74 Konsumsi

5 15.608.50

0

75 Penyusuta

1 n 50.624.87

inventaris 9

75 Biaya

5 penyusuta 7.439.808

n gedung

75 Biaya lain-

6 lain 19.934.40

0

75 Premi

7 permata 64.462.80

0

75 Pajak

8 kendaraan 5.255.000

JUMLAH

BIAYA 837.194.1

99

SISA HASIL

USAHA 115.465.2

67

TOTAL 952.659.4 JUMLAH 952.659.4

PENDAPATAN 66 TOTAL 66 Sumber : Dokumentasi Kopdit (CU) Ngudi Rahayu (2015)

Berdasarkan laporan sisa hasil usaha pada Kopdit (CU) Ngudi Rahayu,

didapat data bahwa laporan pendapatan

bunga dicatat pada kolom pendapatan dengan nama akun bunga piutang yang

merupakan sumber pendapatan terbesar

koperasi. Pada pinjaman bunga atas pinjaman yang diberikan oleh induk

Koperasi dicatat pada kolom biaya

dengan nama akun bunga hutang SPD. Pelaporan sisa hasil usaha

koperasi tidak jauh berbeda disbanding-

kan dengan yang dijelaskan pada

pelaporan berdasarkan Permen KUKM dan SAK ETAP. Kopdit mencantumkan

nilai pendapatan dan jumlah biaya-biaya

sehingga didapatkan nilai atas Sisa

Hasil Usaha (SHU) sebagai pendapatan bersih koperasi. Kemudian dari jumlah

nilai SHU tersebut yang kemudian akan

dibagikan kepada anggota dan pengurus koperasi. Pendapatan koperasi

mencerminkan

Hal | 47

Page 17: EVALUASI PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN BUNGA …

Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana

tingkat kesejahteraan koperasi dan

anggotanya. Berikut merupakan nilai Sisa Hasil Usaha (SHU) Kopdit (CU) Ngudi Rahayu Tahun 2011-2015 :

Tabel IV.1 Sisa Hasil Usaha (SHU) Kopdit Ngudi Rahayu

2011-2015

Tahun Nilai SHU (Rp)

2011 198,550,056

2012 231,808,689

2013 320,638,621

2014 312,634,277

2015 115,465,267 Sumber : Dokumentasi Kopdit (CU) Ngudi Rahayu (2011-2015)

Dari nilai SHU yang diperoleh koperasi Ngudi Rahayu, pembagiannya

dirinci sesuai dengan aturan yang berlaku pada perkoperasian, yaitu sebagai berikut : Anggota 50%

Koperasi 50% Pada koperasi hasil SHU tersebut dirinci kembali sebagai : Dana Cadangan 20%

Dana Pendidikan 10%

Dana Pengurus 10%

Dana Karyawan 5%

Dana Sosial 5%

Dalam laporan tahunan Kopdit (CU) Ngudi Rahayu mencatat laporan neraca dan laporan sisa hasil usaha

dalam satu laporan keuangan. Berikut merupakan rekap dari seluruh transaksi

yang dimuat dalam laporan keuangan Kopdit (CU) Ngudi Rahayu yang disajikan dalam laporan bulanan

maupun tahunan :

Rika Ikawati & Budi Tri Raharjo

Kopdit (CU) Ngudi Rahayu Laporan Keuangan per 31 Desember 2015

AKTIVA DES

PENDAPATAN DES

2015 2015

10 Kas 60 Bunga

1 198.696. 1 piutang 833.848 650 .490

10 P.Gedung 60 Denda

2 dalam proses - 2 15.631.

000

12 Bank 60 Administr

1 402.200. 3 asi/ 33.053.

277 Provisi 000

15 Piutang A 60 Pangkal

1 194.141. 4 1.860.0

900 00

15 Piutang B 6.210.17 61 Penjualan

2 9.800 1 Buku 7.490.0

00

15 Piutang C 61 Pendapata

3 50.118.0 2 n lain 14.300.

01 871

15 Piutang D 61 Bunga

4 - 3 simpanan 46.476.

pihak III 105

20 Simpanan

1 SPD 131.897.

302

20 Sibuhar 1.534.02

2 SPD 9.645

20 Sibuhar

3 Lembaga 3.187.70

Mitra 9

20 Simpanan

4 Stabilisasi 5.227.31

0

30 Inventaris

1 Kantor 334.940.

500

30 Gedung

2 160.846.

250

30 Tanah

3 9.500.00

0

31 Penyusut.inv

1 entaris (266.827.

kantor 474)

31 Penyusutan

2 gedung (58.592.7

17)

JUMLAH 8.909.54 TOTAL 952.659

AKTIVA 5.153 PENDAPATAN .466

PASIVA DES 2015 BIAYA DES 2015

Hutang

jangka

pendek :

40 Sibuhar A 4.095.527. 701 Bunga

1 811 sibuhar 179.039

A .457

40 Sibuhar B 702 Bunga

2 523.096.6 sibuhar 61.606.

57 B 799

40 Sisuka A 703 Bunga

3 781.000.0 sisuka A 60.150.

00 437

48 | Hal

Page 18: EVALUASI PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN BUNGA …

Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana

40 Youth be 706 Bunga

6 Savers 671.623.9 Youth 29.762.

76 bee 770

Savers

40 Solidaritas 711 Bunga

8 Anggota 331.053.9 hutang 14.133.

10 SPD 327

41 Hutang SPD 712 Bunga

1 155.555.2 hutang -

00 L. Mitra

41 Hutang 716 Fee

2 lembaga - Pinjama 37.292.

mitra n 500

42 Biaya YMH 719 Adminis

1 dibayar 97.839.32 trasi 6.006.0

0 hutang 00

721 Biaya

rapat 15.307.

penguru 000

s

722 Biaya

Modal rapat 97.839.

sendiri : anggota 320

50 Simpanan 723 Biaya

1 pokok 123.792.0 pendidik 6.075.0

00 an 00

50 Simpanan 724 Dana

2 wajib 851.728.8 kehorma 9.500.0

50 tan 00

50 Simpanan 725 DHT

3 sukarela 342.337.1 9.600.0

84 00

50 Simpanan 726 Biaya

4 kapitalisasi 32.806.20 audit -

0

51 Donasi 731 Gaji

1 40.675.02 karyawa 115.761

5 n .000

51 Dana 732 Listrik,

2 Cadangan 393.254.8 air & 6.887.5

88 Telp. 00

51 Dana Resiko 733 Transpo

3 151.207.7 rt Dinas 6.465.0

65 00

51 Tanggung 734 Sewa

4 renteng 181.924.9 gedung 3.000.0

00 00

52 Penyisihan 735 Lembur

0 gedung 20.656.20 1.325.0

0 00

55 SHU 736 Biaya

0 Ditahan - penitipa 2.200.0

n 00

database

741 Alat

tulis 6.000.0

kantor 00

742 Rumah

tangga 1.151.0

00

743 Perawat

SHU Tahun 115.465.2 an 3.811.0

berjalan 67 kantor 00

744 Adminis

trasi & 955.702

umum

745 Konsum

si 15.608.

500

751 Penyusu

tan 50.624.

inventari 879

Rika Ikawati & Budi Tri Raharjo

755 Biaya

penyusu 7.439.8

tan 08

gedung

756 Biaya

lain-lain 19.934.

400

757 Premi

permata 64.462.

800

758 Pajak

kendara 5.255.0

an 00

JUMLA

H 837.194

BIAYA .199

JUMLAH 8.909.545. SISA HASIL PASIVA 153 USAHA 115.465

.267

Sumber : Dokumentasi Kopdit (CU) Ngudi

Rahayu (2015)

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah

dilakukan pada Kopdit (CU) Ngudi Rahayu serta berdasarkan data yang ada maka dapat memberikan kesimpulan

sebagai berikut: 1. Pencatatan pendapatan bunga dan

pinjaman bunga pada Kopdit (CU) Ngudi rahayu telah dicatat sesuai dengan pos masing-masing. Pendapatan

bunga dicatat dalam pos pendapatan, sedangkan pinjaman bunga dicatat

sebagai biaya yang disajikan dalam laporan sisa hasil usaha.

2. Konsep yang digunakan oleh Kopdit (CU) Ngudi Rahayu dalam pencatatan

transaksi telah sesuai dengan konsep yang digunakan berdasar aturan Permen

KUKM dan SAK ETAP yaitu secara akrual, artinya transaksi diakui dan

dicatat saat terjadinya transaksi. 3. Laporan keuangan Kopdit (CU) Ngudi

Rahayu yang disusun tiap bulannya

meliputi laporan neraca, laporan sisa hasil usaha yang keduanya disajikan

pula dalam laporan keuangan Kopdit (CU) Ngudi Rahayu. Laporan tambahan berupa Laporan buku besar perkiraan,

laporan saldo pinjaman anggota, laporan saldo simpanan saham dan laporan

saldo simpanan bunga harian.

Hal | 49

Page 19: EVALUASI PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN BUNGA …

Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana

Laporan tersebut merupakan hasil dari

rekap yang dilakukan secara manual dari transaksi yang dicatat setiap hari, sehingga perlu ketelitian dalam mencermati tiap transaksi yang ada.

4. Laporan keuangan secara keseluruhan dicatat dalam laporan keuangan, serta dilaporkan dalam laporan bulanan dan diumumkan dalam laporan tahunan/RAT.

5. Berdasar pada peraturan pelaporan

koperasi yang termuat dalam Permen

KUKM No. 13/Per/M.KUKM/IX/2015 dan SAK ETAP, Laporan yang telah

disajikan oleh Kopdit (CU) Ngudi

Rahayu berupa laporan neraca dan laporan sisa hasil usaha. Kopdit belum

menyajikan laporan secara lengkap

karena belum adanya laporan perubahan

ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.

6. Kopdit (CU) Ngudi Rahayu dapat disimpulkan belum menggunakan

aturan pelaporan koperasi secara lengkap yang dianjurkan seperti yang

tercantum dalam Permen KUKM No. 13/Per/M.KUKM/IX/2015 dan SAK ETAP.

Saran Koperasi berperan penting dalam

menunjang kemajuan perekonomian di

Indonesia, sebagai penggerak sektor

perekonomian dengan cara memberikan kredit pinjaman sebagai penunjang bagi

masyarakat dalam memanfaatkan sumber

daya lingkungan masyarakat. Oleh karena itu sebagai penunjang keberlangsungan

Koperasi, hendaknya didukung pula

dengan manajemen keuangan yang tertib,

baik dan benar. Kopdit (CU) Ngudi Rahayu selain menyajikan laporan neraca,

laporan sisa hasil usaha, Laporan buku

besar perkiraan, laporan saldo pinjaman anggota, laporan saldo simpanan saham

dan laporan saldo simpanan bunga harian,

Kopdit (CU) Ngudi Rahayu hendaknya

melengkapi pelaporan keuangannya sesuai

Rika Ikawati & Budi Tri Raharjo

dengan peraturan pelaporan koperasi yang

termuat dalam Peraturan Menteri KUKM No. No. 13/Per/M.KUKM/IX/2015 dan SAK ETAP yang meliputi : 1) Neraca

2) Laporan perhitungan hasil usaha

3) Laporan perubahan ekuitas

4) Laporan arus kas 5) Catatan atas laporan keuangan

Demikian saran yang dapat penulis sampaikan dalam penelitian ini. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, saran dari pembaca akan

menjadi masukan bagi penulis. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua

pihak.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Subagyo. 2014. Manajemen koperasi simpan pinjam. Mitra

Wacana Media : Jakarta.

Ari Purwanti dan Darsono Prawironegoro. 2013. Akuntansi Manajemen. Mitra Wacana Media:Jakarta

Dwi Martani., dkk. (2012). Akuntansi

Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Buku 1. Salemba Empat:Jakarta.

Erlina, Oemar Sakti Rambe, Rasdianto. 2015. Akuntansi Keuangan Daerah

Berbasis Akrual. Salemba Empat: Jakarta

Eva Purnamasari. 2010.Analisis

Penerapan Akuntansi Perkoperasian

Pada Koperasi Bunut Abadi

Kabupaten Siak. Skripsi. Universitas

Islam Riau.

Ikatan Bankir Indonesia. 2016. Mengelola

Kredit Secara Sehat.Gramedia

Pustaka Tama: Jakarta.

50 | Hal

Page 20: EVALUASI PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN BUNGA …

Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana Rika Ikawati & Budi Tri Raharjo

Murhadi, Werner R.2013. Analisis

Laporan Keuangan,

Proyeksi dan

Valuasi Saham. Salemba Empat:

Jakarta.

Permen KUKM No No. 13/Per/M.KUKM/

IX/2015. Pedoman Akuntansi Usaha

Simpan Pinjam Oleh Koperasi.

Rina Yuliana. 2014. Analisis Penyusunan

Laporan Laba Rugi dan Neraca

Berdasarkan SAK ETAP Pada UD

Andy Putra. Skripsi. Universitas

Jember.

Rizal Effendi. 2014. Accounting

Principles. PT Raja Grafindo

Persada: Jakarta.

Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi.

Erlangga: Jakarta

Sukrisno Agoes. 2013. Petunjuk Praktis

Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan

Publik. Salemba Empat: Jakarta.

Standar Akuntansi Keuangan (SAK). 2015.

IAI: Jakarta

Standar Akuntansi Keuangan Entitas

Tanpa Akuntabilitas Publik

(SAKETAP). Cetakan ketiga.2013.

IAI: Jakarta

Thamrin Abdullah. 2013. Bank dan

lembaga Leuangan. Rajawali Pers:

Jakarta

Hal | 51

Page 21: EVALUASI PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN BUNGA …