1
EVALUASI PENJADWALAN PROYEK DENGAN METODE PERT PADA PROYEK PEMBUATAN PABRIK PT. DAYA KOBELCO NEW FACTORY ARI PRABOWO 4414217012 Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pancasila Jakarta Pendahuluan Tuntutan pembangunan disegala bidang mulai dirasakan terutama di negara berkembang khususnya di indonesia. Dalam suatu proyek pembangunan dibutuhkan perencanaan dan penjadwalan yang terperinci tentang aktivitas kegiatan, waktu dan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek, agar mencapai hasil optimal. Salah satu perusahaan konstruksi tersebut PT. Kinden Indonesia dan proyek sedang di lakukan yakni proyek PT. Daya Kobelco New Factory. Masalah yang sering terjadi di dalam proyek tersebut adalah waktu pembangunan building ialah penggunaan waktu yang kurang efektif dan pengiriman perlengkapan barang serta instalasi unit dan material sehingga menghambat pekerjaan lain yang berhubungan. Konstruksi periode pengerjaan 1 Desember 2015 – 30 Juli 2016 dengan lama waktu penyelesaian sekitar 8 bulan. Pada penelitian ini, penulis akan menggunakan metode PERT untuk memperbaiki jadwal perencanaan pembangunan building. Metode PERT digunakan untuk menemukan estimasi waktu yang tepat sehingga mencapai waktu total proyek sehingga mengurangi resiko efek karena keterlambatan proyek. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah merancang diagram hubungan proyek antar aktivitas-aktivitas proyek, serta menghitung waktu penyelesaian proyek secara tepat waktu dengan harapan dari perusahaan dengan tingkat keberhasilan yang di inginkan. Keberhasilan sebesar 0,0026%. Apabila harapan dari manajemen target keberhasilan proyek selesai dengan tepat waktu minimal sebesar 95%, maka durasi optimal manajemen harus menyediakan buffer time proyek selama 50 hari yakni dapat diselesaikan dalam waktu 290. Pengolahan Data 1. Menentukan Aktifitas dan Kode Aktifitas Penentuan aktifitas pekerjaan dalam proyek didapat dari hasil pengamatan di lapangan dan diskusi dengan supervisor proyek beserta semua pihak yang terlibat dalam proyek. Hasil data yang diperoleh berupa Work Breakdown Structure yang belum saling terkait satu sama lain. 2. Menentukan Sequence Pada tahap ini, penulis akan menggabungkan aktifitas spesifik yang tertera di dalam list untuk membentuk suatu hubungan kegiatan. Dengan demikian, kita mendapatkan hubungan keterkaitan dalam setiap aktivitas. Keterkaitan mengenai aktivitas pertama yang harus dikerjakan, aktivitas pendahulu dari masing-masing aktivitas, dan aktivitas mana yang paling terakhir dikerjakan. 3. Menetapkan Durasi Pekerjaan Menggunakan Metode PERT Dalam pendekatan PERT, triple duration estimate merupakan dasar perhitungannya, yaitu waktu optimistic, pessimistic, dan realistic (most likely duration). Ketiga durasi diatas merupakan hasil dari distribusi beta yang apabila suatu pekerjaan sejenis sudah dilakukan berkali-kali. 4. Mengembangkan Metode Penjadwalan Jaringan PERT yang telah dibuat akan dikembangkan ke dalam dua metode, yakni forward scheduling dan backward scheduling. Forward scheduling digunakan dalam menghitung total durasi pekerjaan menggunakan data ES (Earliest Start) dan EF (Earliest Finish), dapat dilihat pada gambar 5.1. Sedangkan backward scheduling digunakan untuk menghitung durasi aktifitas berdasarkan waktu saat proyek diselesaikan. Analisis Output Penjadwalan 1. Analisis Jalur Kritis Setiap kegiatan kritis haruslah tepat waktu dalam pengerjaannya, karena apabila terjadi keterlambatan pada kegiatan kritis, maka keseluruhan proyek akan mengalami keterlambatan. Bila terdapat aktifitas yang slack time nya 0 (nol) maka aktifitas tersebut adalah aktifitas kritis. Terdapat 9 aktifitas kritis pada proyek pembangunan buidling antara lain Va1, Va2, Va3, Vb1, Vb5, Vb6, Vb7, Vc4, VD2 2. KESIMPULAN DAN SARAN Dengan menggunakan analisa PERT maka diperoleh durasi penegerjaan aktifitas dalam proyek pembangunan gedung membutuhkan 274 hari. Jika proyek ini akan diselesaikan selama kurang dari 240 hari, maka prosentase keberhasilan proyek sebesar 0,026 %. Apabila perusahaan menetpakan target prosentase keberhasilan proyek selesai tepat waktu sebesar 95%, maka durasi optimal yang dibutuhkan untuk proyek konstruksi pembangunan selama 290 hari. . Perlu memanfaatkan aplikasi sebagai pembanding dari perhitungan manual yang dilakukan antara lain dengan Microsoft project. Perhitungan biaya akibat keterlambatan atau percepatan proyek perlu dipertimbangkan pada studi kasus selanjutnya. Metode PERT dapat diterapkan didalm penjadwalan proyek pembangunan Daya Kobelco New Factory karena belum adanya metode penjadwalan yang digunakan oleh project team selama proses pembangunan. Daftar Pustaka Anonim, Practice Standard for Scheduling, 2nd Edition, Project Management Institute, Pennsylvania, 2011. Anonim, A Guide to The Project Management Body of Knowledge, 5th Edition, Project Management Institute, Pennsylvania, 2013. Santosa, Budi, Manajemen Proyek Konsep dan Implementasi, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2009. M.Spinner, A. I (1981) Element of Project Management Plan, Schedule and Control. Abstrak PT. Kinden Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi mekanikal dan elektrikal. Terjadi keterlambatan proyek konstruksi dan pemasangan selama tahun 2016. Metode penjadwalan yang handal dalam pengerjaan sebuah proyek sangat penting dilakukan untuk mengetahui waktu penyelesaian proyek yang optimal sehingga tidak mengalami keterlambatan. Dengan mengetahui penjadwalan yang handal dan optimal, maka perusahaan dapat terhindar dari keterlambatan penyelesaian proyek yang berdampak pada oprasional pada semua kegiatan yang dilakukan berbasis pada tahapan pada PMBOOK Forth Edition. Tujuan dalam penelitian ini adalah merencanakan penjadwalan proyek konstruksi dan menghitung durasi penyelesaian pekerjaan dengan metode PERT untuk mengetahui tingkat keberhasilan proyek dan Buffer Time. Dari hasil perhitungan durasi berdasarkan analisis PERT didapatkan bahwa proyek diselesaikan dengan durasi 274 hari. Jika proyek kurang dari 240 hari maka prosentase keberhasilan hanya 0,0026%. Apabila harapan manajemen ingin 95%, maka durasi optimal harus myediakan waktu 290 hari. Pokok Persoalan Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka terdapat beberapa rumusan masalah terkait penjadwalan proyek, antara lain : 1.Bagaimana menentukan strategi yang efektif untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam penyelesaian proyek. 2.Bagaimana merancang diagram penjadwalan hubungan antar aktivitas dalam suatu proyek berdasarkan metode PERT. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain : 1. Merancang diagram hubungan antar aktivitas - aktivitas proyek. 2. Mehitung waktu penyelesaian proyek secara tepat waktu dengan keberhasilan 95%.

EVALUASI PENJADWALAN PROYEK DENGAN ...dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/...EVALUASI PENJADWALAN PROYEK DENGAN METODE PERT PADA PROYEK PEMBUATAN PABRIK PT. DAYA KOBELCO NEW FACTORY

  • Upload
    others

  • View
    53

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EVALUASI PENJADWALAN PROYEK DENGAN ...dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/...EVALUASI PENJADWALAN PROYEK DENGAN METODE PERT PADA PROYEK PEMBUATAN PABRIK PT. DAYA KOBELCO NEW FACTORY

EVALUASI PENJADWALAN PROYEK DENGANMETODE PERT PADA PROYEK PEMBUATAN PABRIK

PT. DAYA KOBELCO NEW FACTORY

ARI PRABOWO4414217012

Jurusan Teknik Industri Fakultas TeknikUniversitas Pancasila Jakarta

Pendahuluan Tuntutan pembangunan disegala bidang mulai dirasakan terutama di negara berkembang khususnya di indonesia. Dalam suatu proyek pembangunan dibutuhkan perencanaan dan penjadwalan yang terperinci tentang aktivitas kegiatan, waktu dan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek, agar mencapai hasil optimal. Salah satu perusahaan konstruksi tersebut PT. Kinden Indonesia dan proyek sedang di lakukan yakni proyek PT. Daya Kobelco New Factory. Masalah yang sering terjadi di dalam proyek tersebut adalah waktu pembangunan building ialah penggunaan waktu yang kurang efektif dan pengiriman perlengkapan barang serta instalasi unit dan material sehingga menghambat pekerjaan lain yang berhubungan. Konstruksi periode pengerjaan 1 Desember 2015 – 30 Juli 2016 dengan lama waktu penyelesaian sekitar 8 bulan. Pada penelitian ini, penulis akan menggunakan metode PERT untuk memperbaiki jadwal perencanaan pembangunan building. Metode PERT digunakan untuk menemukan estimasi waktu yang tepat sehingga mencapai waktu total proyek sehingga mengurangi resiko efek karena keterlambatan proyek. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah merancang diagram hubungan proyek antar aktivitas-aktivitas proyek, serta menghitung waktu penyelesaian proyek secara tepat waktu dengan harapan dari perusahaan dengan tingkat keberhasilan yang di inginkan. Keberhasilan sebesar 0,0026%. Apabila harapan dari manajemen target keberhasilan proyek selesai dengan tepat waktu minimal sebesar 95%, maka durasi optimal manajemen harus menyediakan buffer time proyek selama 50 hari yakni dapat diselesaikan dalam waktu 290.

Pengolahan Data

1. Menentukan Aktifitas dan Kode AktifitasPenentuan aktifitas pekerjaan dalam proyek didapat dari hasil pengamatan di lapangan dan diskusi dengan supervisor proyek beserta semua pihak yang terlibat dalam proyek. Hasil data yang diperoleh berupa Work Breakdown Structure yang belum saling terkait satu sama lain.

2. Menentukan SequencePada tahap ini, penulis akan menggabungkan aktifitas spesifik yang tertera di dalam list untuk membentuk suatu hubungan kegiatan. Dengan demikian, kita mendapatkan hubungan keterkaitan dalam setiap aktivitas. Keterkaitan mengenai aktivitas pertama yang harus dikerjakan, aktivitas pendahulu dari masing-masing aktivitas, dan aktivitas mana yang paling terakhir dikerjakan.

3. M e n e t a p k a n D u r a s i P e k e r j a a n Menggunakan Metode PERTDalam pendekatan PERT, triple duration estimate merupakan dasar perhitungannya, yaitu waktu optimistic, pessimistic, dan realistic (most likely duration). Ketiga durasi diatas merupakan hasil dari distribusi beta yang apabila suatu pekerjaan sejenis sudah dilakukan berkali-kali.

4. Mengembangkan Metode PenjadwalanJaringan PERT yang telah dibuat akan dikembangkan ke dalam dua metode, yakni forward scheduling dan backward scheduling. Forward scheduling digunakan dalam menghitung total durasi pekerjaan menggunakan data ES (Earliest Start) dan EF (Earliest Finish), dapat dilihat pada gambar 5.1. Sedangkan backward scheduling digunakan untuk menghitung durasi aktifitas berdasarkan waktu saat proyek diselesaikan.

Analisis Output Penjadwalan

1. Analisis Jalur Kritis

Setiap kegiatan kritis haruslah tepat waktu dalam penger jaannya , ka rena apab i la te r jad i keterlambatan pada kegiatan kritis, maka k e s e l u r u h a n p r o y e k a k a n m e n g a l a m i keterlambatan. Bila terdapat aktifitas yang slack time nya 0 (nol) maka aktifitas tersebut adalah aktifitas kritis.Terdapat 9 aktifitas kritis pada proyek pembangunan buidling antara lain Va1, Va2, Va3, Vb1, Vb5, Vb6, Vb7, Vc4, VD2

2. KESIMPULAN DAN SARAN

Dengan menggunakan analisa PERT maka diperoleh durasi penegerjaan aktifitas dalam proyek pembangunan gedung membutuhkan 274 hari. Jika proyek ini akan diselesaikan selama kurang dari 240 hari, maka prosentase keberhasilan proyek sebesar 0,026 %.

Apabila perusahaan menetpakan target prosentase keberhasilan proyek selesai tepat waktu sebesar 95%, maka durasi optimal yang dibutuhkan untuk proyek konstruksi pembangunan selama 290 hari..

Perlu memanfaatkan aplikasi sebagai pembanding dari perhitungan manual yang dilakukan antara lain dengan Microsoft project.

Perhitungan biaya akibat keterlambatan atau percepatan proyek perlu dipertimbangkan pada studi kasus selanjutnya.

Metode PERT dapat diterapkan didalm penjadwalan proyek pembangunan Daya Kobelco New Factory karena belum adanya metode penjadwalan yang digunakan oleh project team selama proses pembangunan.

Daftar Pustaka

Anonim, Practice Standard for Scheduling, 2nd Edition, Project Management Institute, Pennsylvania, 2011.

Anonim, A Guide to The Project Management Body of Knowledge, 5th Edition, Project Management Institute, Pennsylvania, 2013.

Santosa, Budi, Manajemen Proyek Konsep dan Implementasi, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2009.

M.Spinner, A. I (1981) Element of Project Management Plan, Schedule and Control.

AbstrakPT. Kinden Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi mekanikal dan elektrikal. Terjadi keterlambatan proyek konstruksi dan pemasangan selama tahun 2016. Metode penjadwalan yang handal dalam pengerjaan sebuah proyek sangat penting dilakukan untuk mengetahui waktu penyelesaian proyek yang optimal sehingga tidak mengalami keterlambatan. Dengan mengetahui penjadwalan yang handal dan optimal, maka perusahaan dapat terhindar dari keterlambatan penyelesaian proyek yang berdampak pada oprasional pada semua kegiatan yang dilakukan berbasis pada tahapan pada PMBOOK Forth Edition. Tujuan dalam penelitian ini adalah merencanakan penjadwalan proyek konstruksi dan menghitung durasi penyelesaian pekerjaan dengan metode PERT untuk mengetahui tingkat keberhasilan proyek dan Buffer Time. Dari hasil perhitungan durasi berdasarkan analisis PERT didapatkan bahwa proyek diselesaikan dengan durasi 274 hari. Jika proyek kurang dari 240 hari maka prosentase keberhasilan hanya 0,0026%. Apabila harapan manajemen ingin 95%, maka durasi optimal harus myediakan waktu 290 hari.

Pokok Persoalan

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka terdapat beberapa rumusan masalah terkait penjadwalan proyek, antara lain :

1.Bagaimana menentukan strategi yang efektif untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam penyelesaian proyek.2.Bagaimana merancang diagram penjadwalan hubungan antar aktivitas dalam suatu proyek berdasarkan metode PERT.

Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain :

1. Merancang diagram hubungan antar aktivitas - aktivitas proyek.

2. Mehitung waktu penyelesaian proyek secara tepat waktu dengan keberhasilan 95%.