Upload
truongkhuong
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
EVALUASI PENERIMAAN RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN
OLAH RAGA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI
KABUPATEN BOYOLALI
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Perpajakan
Oleh :
Vishnu Guntoro
F3408081
PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPAJAKAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ABSTRACT
EVALUASI PENERIMAAN RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAH RAGA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN
BOYOLALI
VISHNU GUNTORO F3408081
The objectives of research are to find out: the growth, effectiveness, and
how much the contribution of recreation and sport places to the Local Original Income in Boyolali Regency, the factor inhibiting the revenue and the attempt of DIPARBUD in improving the reribution revenue of recreation and sports places in 2008-2010. This research belongs to a qualitative research using the data on retribution revenue of recreation and sport places in Boyolali Regency. In order to complete this research, the interview was conducted with the tourism object management officer. The result of research shows that: the growth of retribution revenue of recreation and sport places tends to improve, with the means growth rate of 6.7% per year, viewed from the effectiveness level of revenue, the retribution of recreation and sport places is sufficiently effective reaching 101.51% ratio, the contribution of retribution recreation and sport places to the Local Original Income in Boyolali Regency tends to decrease with the mean contribution value of 0.66% per year, the factors inhibiting the retribution revenue of recreation and sport places include: the less cooperation between the collector and the management of tourist destination, quality of executor of tourism development low. The attempt of DIPARBUD in improving the retribution revenue of recreation and sports places that is, make-up good cooperating with the related parties to optimize the revenue, development officer ability as tourism development executor. Considering the result of research, the writer gives the following recommendations: to improving good cooperating between the collector and the management of tourist destination, make-up promotion as wide as possible through both printed media and internet, development of object and fascination tourism.
Keywords:Growth, Effectiveness and Contribution
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
ABSTRAK
EVALUASI PENERIMAAN RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAH RAGA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN
BOYOLALI
VISHNU GUNTORO F3408081
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: perkembangan, efektivitas
dan kontribusi retribusi tempat rekreasi dan olah raga terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Boyolali, faktor yang menghambat penerimaan dan upaya DIPARBUD dalam meningkatkan penerimaan retribusi tempat rekreasi dan olah raga tahun 2008-2010. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan data penerimaan retribusi tempat rekreasi dan olah raga di Kabupaten Boyolali. Untuk melengkapi penelitian ini, dilakukan wawancara dengan beberapa pengelola obyek wisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: perkembangan penerimaaan retribusi tempat rekreasi dan olah raga cenderung meningkat, dengan rata-rata perumbuhan 6,7% per tahun, dilihat dari tingkat efektivitas pemungutan retibusi tempat rekreasi dan olah raga sudah cukup efektif yakni mencapai rasio 101,51%, kontribusi retribusi tempat rekreasi dan olah raga terhadap Pendaptan Asli Daerah cenderung menurun dengan rata-rata kontribusi sebesar 0,66% per tahunnya, faktor yang menghambat penerimaan retribusi tempat rekreasi adalah kurang adanya kerja sama antara pemungut dan pengelolan obyek wisata, kualitas pelaksana pengembangan pariwisata yang masih rendah. Upaya yang dilakukan DIPARBUD adalah dengan melakukan kerjasama baik dengan pihak-pihak terkait untuk mengoptimalkan penerimaan, mengembangan kemampuan pegawai sebagai pelaksana pengembangan pariwisata. Hasil penelitian tersebut penulis mengajukan beberapa rekomendasi: meningkatkan kerjasama yang baik antara pemungut dan pengelola obyek wisata, meningkatkan pemasaran yang seluas-luasnya, baik itu lewat media cetak maupun internet, pengembangan obyek dan daya tarik wisata.
Kata Kunci: Perkembangan, Efektivitas dan Kontribusi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Pikullah tanggung jawab untuk mencapai standar lebih tinggi daripada yang orang
lain harapkan dari anda, jangan pernah berdalih, jangan pernah mengasihi diri,
jadilah tuan yang keras pada diri sendiri dan lembutlah pada orang lain.
(Henry Ward Beecher)
Gemar belajar adalah berada dekat dengan pengetahaun.
(Tze-sze)
Karya ini penulis persembahkan kepada:
ALLAH SWT
Bapak dan Ibu yang tercinta
Kakak dan adikku yang tersayang
Sahabat-sahabatku yang terbaik
Almamaterku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah, segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga Tugas Akhir ini
dapat diselesaikan dengan baik.
Tugas Akhir dengan judul ”EVALUASI PENERIMAAN RETRIBUSI
TEMPAT REKREASI DAN OLAH RAGA TERHADAP PENDAPATAN ASLI
DAERAH DI KABUPATEN BOYOLALI”, disusun untuk memenuhi persyaratan
guna memperoleh gelar Ahli Madya Program Studi Diploma III Perpajakan Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam rangka penyelesaian Tugas Akhir ini tentu tidak lepas dari peran serta
berbagai pihak yang sangat membantu menyelesaikan Tugas Akhir ini. Pada
kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. ALLAH SWT yang selalu memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis.
2. Bapak Dr. Wisnu Untoro, MS. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Drs. Hanung Triatmoko, M.Si., Ak.. selaku Ketua Program Studi
Diploma III Perpajakan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Bapak Arif Lukman Santoso, S.E., MM. MS. Ak. selaku Dosen Pembimbing
Tugas Akhir.
5. Ibu Lulus Kurniasih, S.E., M.Si., Ak. selaku Dosen Pembimbing Akademik.
6. Seluruh pegawai dan staf Badan KESBANGPOLINMAS atas ijin penelitian
Tugas Akhir yang telah diberikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7. Seluruh pegawai dan staf Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten
Boyolali.
8. Ayahku Rujanto dan Ibuku Tri Wahyuni yang tercinta, terimakasih atas doa,
dukungannya baik moral, material maupun spiritual yang telah diberikan.
9. Kakakku Dhesy Pertiwi dan Adikku Gilang Wahyu Nugroho, terimakasih atas
waktu kebersamaan kalian.
10. Teman-teman Perpajakan 2008, Tasya, Yuni, Dimar, Reima, Adit, Wahyu,
Yopi, Wisnu, Hanief, Fahmi, Faham dan teman-teman yang lain, terimakasih
atas semuanya.
11. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam bentuk apapun yang tidak
dapat penulis sebutkan satu per satu demi terselesainya Tugas Akhir ini.
Namun demikian penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan penulis, untuk itu kritik dan saran yang bersifat
membangun akan penulis terima dengan senang hati.
Surakarta, Juli 2011
Penulis
DAFTAR ISI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
ABSTRACT ..................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ................... .... .................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………. xiii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian .................................................. 1
B. Latar Belakang Masalah .................................................................... 13
C. Perumusan Masalah ........................................................................... 16
D. Tujuan Penelitian ............................................................................... 17
E. Manfaat Penelitian ............................................................................. 17
F. Metode Penelitian .............................................................................. 18
BAB II. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 20
1. Pengertian Retribusi .................................................................... 20
2. Fungsi Retribusi Daerah ............................................................. 21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. Subyek Retribusi Daerah ............................................................ 21
4. Obyek Retribusi Daerah ............................................................. 22
5. Jenis-jenis Retribusi Daerah ....................................................... 24
6. Tata Cara Pemungutan Retribusi ............................................... 25
7. Cara Perhitungan Retribusi ......................................................... 26
8. Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga ................................. 26
9. Subyek Retribusi Tempat Rekreasi ............................................ 27
10. Obyek Retribusi Tempat Rekreasi .............................................. 27
11. Sttruktur dan Besarnya Tarif Retribusi ....................................... 27
B. Analisis Data dan Pembahasan .......................................................... 31
1. Pekembangan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga di
Kabupaten Boyolali selama kurun waktu tahun anggaran 2008-
2010……………………………………………………………. 31
2. Tingkat Efektivitas Penerimaan Retribusi Tempat Rekreasi dan
Olah Raga di Kabupaten Boyolali selama kurun waktu tahun
anggaran 2008-2010. .................................................................. 34
3. Kontribusi Penerimaan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga
Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Boyolali tahun
anggaran 2008-2010……………………………… ................... 38
4. 1 Faktor-faktor yang menghambat penerimaan Retribusi Tempat
Rekreasi dan Olah Raga .............................................................. 40
4. 2 Upaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam meningkatkan
penerimaan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah raga .............. 41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB III. TEMUAN
A. Kelebihan .......................................................................................... 42
B. Kelemahan ......................................................................................... 43
BAB IV. PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 44
B. Rekomendasi ..................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
TABEL Halaman
2.1 Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga Kabupaten Boyolali ................................................................ 28
2 2 Prosentase Peningkatan/ Penurunan Retribusi Tempat Rekreasi dan
Olah Raga Tahun 2008-2010 ........................................................... 32 2.3 Lapoaran Realisasi Penerimaan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah
Raga Tahun 2008 Kabupaten Boyolali ............................................ 34 2.4 Lapoaran Realisasi Penerimaan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah
Raga Tahun 2009 Kabupaten Boyolali ............................................ 35 2.5 Lapoaran Realisasi Penerimaan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah
Raga Tahun 2010 Kabupaten Boyolali ............................................ 36 2.6 Laporan Realisasi Penerimaan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah
Raga Periode 200-2010 .................................................................... 37 2 7 Laporan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Boyolali
Periode 2008-2010 ........................................................................... 38 2.8 Penerimaan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga Terhadap
pendapatan Asli Daerah Kabupaten Boyolali tahun 2008-2010 ...... 39
DAFTAR GAMBAR
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
GAMBAR Halaman
1.1 Gambar Susunan Organisasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Boyolali ................................................................................ 12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Surat Pernyataan Tugas Akhir
Lampiran 2: Surat Ijin Penelitian
Lampiran 3: Surat Rekomendasi Pemberian Ijin
Lampiran 4: Tanda Terima Kuliah Magang Kerja
Lampiran 5: Rekapitulasi Target dan Penerimaan Retribusi Tempat Rekreasi dan
Olah Raga Tahun 2008-2010
Lampiran 6: Rekapitulasi Target dan Penerimaan Retribusi Tempat Rekreasi dan
Olah Raga Tahun 2008
Lampiran 7: Rekapitulasi Target dan Penerimaan Retribusi Tempat Rekreasi dan
Olah Raga Tahun 2009
Lampiran 8: Rekapitulasi Target dan Penerimaan Retribusi Tempat Rekreasi dan
Olah Raga Tahun 2010
Lampiran 9: Laporan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2008
Lampiran 10: Laporan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2009
Lampiran 11: Laporan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2010
Lampiran 12: Perda Kabupaten Boyolali Nomor 22 Tahun 2003 Tentang Retribusi
Tempat Rekreasi dan Olah Raga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
EVALUASI PENERIMAAN RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAH RAGA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN
BOYOLALI
VISHNU GUNTORO F3408081
The objectives of research are to find out: the growth, effectiveness, and how
much the contribution of recreation and sport places to the Local Original Income in Boyolali Regency, the factor inhibiting the revenue and the attempt of DIPARBUD in improving the reribution revenue of recreation and sports places in 2008-2010. This research belongs to a qualitative research using the data on retribution revenue of recreation and sport places in Boyolali Regency. In order to complete this research, the interview was conducted with the tourism object management officer. The result of research shows that: the growth of retribution revenue of recreation and sport places tends to improve, with the means growth rate of 6.7% per year, viewed from the effectiveness level of revenue, the retribution of recreation and sport places is sufficiently effective reaching 101.51% ratio, the contribution of retribution recreation and sport places to the Local Original Income in Boyolali Regency tends to decrease with the mean contribution value of 0.66% per year, the factors inhibiting the retribution revenue of recreation and sport places include: the less cooperation between the collector and the management of tourist destination, quality of executor of tourism development low. The attempt of DIPARBUD in improving the retribution revenue of recreation and sports places that is, make-up good cooperating with the related parties to optimize the revenue, development officer ability as tourism development executor. Considering the result of research, the writer gives the following recommendations: to improving good cooperating between the collector and the management of tourist destination, make-up promotion as wide as possible through both printed media and internet, development of object and fascination tourism.
Keywords:Growth, Effectiveness and Contribution
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
EVALUASI PENERIMAAN RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAH RAGA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN
BOYOLALI
VISHNU GUNTORO F3408081
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: perkembangan, efektivitas
dan kontribusi retribusi tempat rekreasi dan olah raga terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Boyolali, faktor yang menghambat penerimaan dan upaya DIPARBUD dalam meningkatkan penerimaan retribusi tempat rekreasi dan olah raga tahun 2008-2010. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan data penerimaan retribusi tempat rekreasi dan olah raga di Kabupaten Boyolali. Untuk melengkapi penelitian ini, dilakukan wawancara dengan beberapa pengelola obyek wisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: perkembangan penerimaaan retribusi tempat rekreasi dan olah raga cenderung meningkat, dengan rata-rata perumbuhan 6,7% per tahun, dilihat dari tingkat efektivitas pemungutan retibusi tempat rekreasi dan olah raga sudah cukup efektif yakni mencapai rasio 101,51%, kontribusi retribusi tempat rekreasi dan olah raga terhadap Pendaptan Asli Daerah cenderung menurun dengan rata-rata kontribusi sebesar 0,66% per tahunnya, faktor yang menghambat penerimaan retribusi tempat rekreasi adalah kurang adanya kerja sama antara pemungut dan pengelolan obyek wisata, kualitas pelaksana pengembangan pariwisata yang masih rendah. Upaya yang dilakukan DIPARBUD adalah dengan melakukan kerjasama baik dengan pihak-pihak terkait untuk mengoptimalkan penerimaan, mengembangan kemampuan pegawai sebagai pelaksana pengembangan pariwisata. Hasil penelitian tersebut penulis mengajukan beberapa rekomendasi: meningkatkan kerjasama yang baik antara pemungut dan pengelola obyek wisata, meningkatkan pemasaran yang seluas-luasnya, baik itu lewat media cetak maupun internet, pengembangan obyek dan daya tarik wisata.
Kata Kunci: Perkembangan, Efektivitas dan Kontribusi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
1. Sejarah Berdirinya DIPARBUD Kabupaten Boyolali
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (DIPARBUD) Kabupaten Boyolali
merupakan Unit/ Satuan Kerja di lingkungan Kabupaten Boyolali yang
didirikan sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 2
Tahun 2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas
Kabupaten Boyolali (Lembar Daerah Tahun 2001 Nomor 3 Tambahan
Lembaran Daerah Nomor 33).
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali terletak di Jl.
Raya Boyolali-Solo KM 2 Mojosongo Boyolali. Sebagai lembaga teknik
daerah, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali mempunyai
tugas penting untuk membantu Bupati dalam menangani dan mengembangkan
sektor pariwisata. Pada saat ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali
mempunyai 61 karyawan yang mempunyai tugas sendiri-sendiri. Kantor
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali mempunyai 6 ruangan
yaitu: Ruang Kepala Bagian, Ruang Administrasi, Ruang Marketing, Ruang
Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW), Ruang Peralatan, dan Ruang
Kebudayaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
2. Visi dan Misi Dinas
1. Visi
Berdasarkan musyawarah bersama dengan seluruh pejabat di jajaran Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan telah menghasilkan suatu komitmen sebagai
rumusan tentang suatu visi, maka ditetapkannya visi dalam misi
pembangunan Kabupaten Boyolali, yaitu:
“Terwujudnya Kabupaten Boyolali Sebagai Daerah Tujuan Wisata Yang
Kompetitif Melalui Pengembangan Potensi Daerah”
2. Misi
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali memiliki
Misi, Yaitu:
a. Meningkatkan kualitas produk pariwisata dan diversifikasi produk
wisata serta pemberdayaan masyarakat dan dunia usaha pariwisata.
b. Menguatkan SDM pariwisata melalui pelatihan yang relevan dan
berkelanjutan.
c. Meningkatkan upaya konservasi budaya.
d. Meningkatkan pemasaran dan,
e. Meningkatkan jaringan kerjasama antar daerah dalam bidang promosi
pariwisata.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
3. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
1. Tugas Pokok
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali
mempunyai tugas melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang
kepariwisataan dan kebudayaan yang menjadi tanggung jawabnya
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati.
2. Fungsi Organisasi
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali mempunyai
fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis pemberian bimbingan dan pembinaan
terhadap obyek wisata, pramuwisata khusus, penginapan remaja,
urusan rumah makan/ restoran, usaha rekreasi dan hiburan umum dan
atraksi wisata, promosi serta urusan kebudayaan.
b. Perencanaan teknis operasional dan pengembangan urusan-urusan
kepariwisataan dan kebudayaan yang menjadi tanggung jawabnya
sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh Bupati
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. Pelaksanan tugas pokok sesuai dengan kebijaksanaan yang telah
ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
d. Pemberian perizinan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh
Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
e. Pengawasan dan pengendalian teknis atas pelaksanaan tugas pokok
sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh Bupati
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
f. Penyusunan dan pelaksanaan tugas administrasi Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan.
4. Susunan dan Tugas Organisasi
Berdasarkan Peraturan Bupati Boyolali Nomor 13 Tahun 2008 tentang
Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Daerah Kabupaten Boyolali,
susunan organisasi dan penjabaran tugas pokok dan fungsi Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali terdiri dari:
1. Kepala
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mempunyai tugas
pokok memimpin dan mengkoordinasi pelaksanaan urusan pemerintahan
daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang
kepariwisataan dan kebudayaan.
2. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan surat-
menyurat, rumah tangga, hubungan masyarakat, keprotokolan, barang,
urusan umum dan kepegawaian, keuangan, perencanaan, penelitian dan
pelaporan. Sekretariat mempunyai fungsi:
a. Pengelolaan urusan umum dan kepegawaian.
b. Pengelolaan keuangan.
c. Pengelolaan perencanaan, penelitian dan pelaporan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Sekretariat sendiri terdiri dari:
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok
melaksanakan pengelolaan administrasi umum meliputi surat-
menyurat, kearsipan, rumah tangga, hubungan masyarakat,
keprotokolan, pelayanan umum dan administrasi kepegawaian serta
pengelolaan barang.
2) Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok memimpin
pelaksanaan administrasi penatausahaan keuangan, pengelolaan
keuangan dan pertanggungjawaban keuangan.
3) Sub Bagian Perencanaan dan Penelitian
Sub Bagian Perencanaan dan Penelitian mempunyai tugas
pokok melaksanakan pengumpulan data penyusunan dokumen satuan
kerja dan rencana anggaran, meneliti dan menilai serta menyusun
laporan.
3. Bidang Obyek dan Daya Tarik Wisata (ODTW)
Bidang Obyek dan Daya Tarik Wisata mempunyai tugas pokok
penyiapan bahan pembinaan, pengembangan dan pemantauan obyek
wisata, atraksi wisata, rekreasi dan hiburan umum. Bidang Obyek Dan
Daya Tarik Wisata mempunyai fungsi:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
a. Perumusan, perencanaan dan pelaksanaan penyiapan bahan
pembinaan, pengembangan dan pemantauan obyek wisata, atraksi
wisata, rekreasi dan hiburan umum.
b. Penyiapan perizinan di bidang pengembangan obyek wisata, atraksi
wisata, rekreasi dan hiburan umum.
c. Pengawasan dan pengendalian kegiatan obyek wisata, atraksi wisata,
rekreasi dan hiburan umum.
Bidang Obyek dan Daya Tarik Wisata sendiri terdiri dari:
1) Seksi Atraksi Daya Tarik Wisata
Seksi Atraksi Daya Tarik Wisata mempunyai tugas pokok
mengumpulkan dan menyusun bahan pembinaan, pengembangan,
bahan laporan, perizinan dan pemantauan atraksi daya tarik wisata.
2) Seksi Rekreasi dan Hiburan
Seksi Rekreasi dan Hiburan mempunyai tugas pokok
mengumpulkan dan menyusun bahan pembinaan, pengembangan,
bahan laporan, perizinan dan pemantauan rekreasi dan hiburan.
4. Bidang Pemasaran
Bidang Pemasaran mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan
pembinaan, pengembangan, pemantauan dan pemasaran wisata. Dalam
menyelenggarakan tugas pokok, Bidang Pemasaran mempunyai fungsi:
a. Perumusan, perencanaan dan pelaksanaan penyiapan bahan
pembinaan, pengembangan pemasaran pariwisata.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
b. Pengawasan dan pengendalian dan pelaporan kegiatan pemasaran
wisata.
Bidang Pemasaran sendiri terdiri dari:
1) Seksi Promosi dan Informasi
Seksi Promosi dan Informasi mempunyai tugas pokok
mengumpulkan bahan pembinaan, laporan dan kegiatan promosi serta
pelayanan informasi pariwisata.
2) Seksi Pengembangan Kemitraan
Seksi Pengembangan Kemitraan mempunyai tugas pokok
mengumpulkan bahan pembinaan, laporan dan kegiatan
pengembangan kemitraan.
3) Seksi Peningkatan Peran Serta Masyarakat dan Sumber Daya
Pariwisata
Seksi Peningkatan Peran Serta Masyarakat dan Sumber Daya
Pariwisata mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan dan
melaksanakan urusan di Bidang Peningkatan Peran Serta Masyarakat
dan Sumber Daya Pariwisata.
5. Bidang Sarana Wisata
Bidang Sarana Wisata mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan
pembinaan, pengembangan, pemantauan, pembangunan, pemeliharaan
dan pengelolaan sarana prasarana wisata dan obyek wisata. Dalam
menyelenggarakan tugas pokok. Bidang Sarana Wisata mempunyai
fungsi:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
a. Perumusan, perencanaan dan pelaksanaan penyiapan bahan
pembinaan, perizinan, pengembangan, pemantauan, pembangunan,
pemeliharaan dan pengelolaan sarana prasarana wisata dan obyek
wisata.
b. Pengawasan, pengendalian dan pelaporan kegiatan pembinaan,
perizinan, pengembangan, pemantauan, pembangunan, pemeliharaan
dan pengelolaan sarana prasarana wisata dan obyek wisata.
Bidang Sarana Wisata sendiri terdiri dari:
1) Seksi Pembangunan Sarana dan Obyek Wisata
Seksi Pembangunan Sarana dan Obyek Wisata mempunyai
tugas pokok mengumpulkan dan menyusun bahan perencanaan,
pengembangan, laporan dan kegiatan pembangunan serta
pemeliharaan sarana prasarana wisata dan obyek wisata.
2) Seksi Pengelolaan Sarana Wisata
Seksi P engelolaan Sarana Wisata mempunyai tugas pokok
mengumpulkan dan menyusun bahan perencanaan, pembinaan
pengembangan, perizinan dan pemantauan laporan, dan kegiatan
pengelolaan sarana prasarana wisata, rumah makan/ restoran, hotel/
penginapan dan biro perjalanan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
6. Bidang Kebudayaan
Bidang Kebudayaan mempunyai tugas pokok melaksanakan
kegiatan pembinaan, pengembangan, pelestarian dan pengelolaan
kebudayaan. Dalam menyelenggarakan tugas pokok Bidang Kebudayaan
mempunyai fungsi:
a. Perumusan, perencanaan dan pelaksanaan penyiapan bahan dan
kegiatan pembinaan, pengembangan, pelestarian dan pengelolaan
kebudayaan.
b. Pengawasan, pengendalian dan pelaporan kegiatan pembinaan,
pengembangan, pelestarian dan pengelolaan kebudayaan.
Bidang Kebudayaan sendiri terdiri dari:
1) Seksi Kesenian, Bahasa dan Sastra Daerah
Seksi Kesenian, Bahasa dan Sastra Daerah mempunyai tugas
pokok mengumpulkan dan menyusun bahan kegiatan pembinaan,
pengembangan, pelestarian, pengelolaan dan pemantauan kesenian,
bahasa dan sastra daerah.
2) Seksi Sejarah dan Nilai Tradisional
Seksi Sejarah dan Nilai Tradisional mempunyai tugas pokok
mengumpulkan dan menyusun bahan kegiatan pembinaan,
pengembangan, pelestarian, pengelolaan dan pemantauan sejarah dan
nilai tradisional.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
3) Seksi Museum dan Kepurbakalaan
Seksi Museum dan Kebudayaan mempunyai tugas pokok
mengumpulkan dan menyusun bahan dan kegiatan pembinaan,
pengembangan, pelestarian, pengelolaan dan pemantauan museum
dan kepurbakalaan.
7. Unit Pelaksanaan Teknis
Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Boyolali terdiri dari:
a. Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Obyek Wisata Budaya-Ziarah
Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Obyek Wisata Budaya-Ziarah
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis
operasional dan/ atau kegiatan teknis penunjang dalam urusan
pengelolaan Obyek Wisata Budaya-Ziarah.
b. Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Obyek Wisata Alam Pegunungan
Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Obyek Wisata Alam
Pegunungan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
kegiatan teknis operasional dan/ atau kegiatan teknis penunjang dalam
urusan pengelolaan Obyek Wisata Alam Pegunungan.
c. Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Obyek Wisata Alam Tirta
Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Obyek Wisata Alam Tirta
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis
operasional dan/ atau kegiatan teknis penunjang dalam urusan
pengelolaan Obyek Wisata Alam Tirta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
8. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional adalah sejumlah tenaga fungsional
yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan keahliannya.
Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seseorang koordinator
mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan masing-masing sesuai
dengan keahliannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Gambar 1. 1 Struktur Organisasi
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali
KEPALA DINAS
Sekretariat Jabatan Fungsional
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
SUB BAGIAN KEUANGAN
SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN
PENELITIAN
BIDANG OBYEK
DAN DAYA TARIK
BIDANG PEMASARAN
BIDANG SARANA WISATA
BIDANG KEBUDAYAAN
SEKSI ATRAKSI DAYA TARIK WISATA
SEKSI PROMOSI DAN
INFORMASI
SEKSI PEMBANGUNAN SARANAN DAN OBYEK
WISATA
SEKSI KESENIAN, BAHASA DAN
SASTRA DAERAH
SEKSI REKREASI DAN
HIBURAN
SEKSI PENGEMBANGAN
KEMITRAAN
SEKSI PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DAN SUMBER DAYA
SEKSI MUSEUM DAN NILAI KEPURBAKALAAN
SEKSI SEJARAH DAN NILAI
TRADISIONAL
UPT Obyek Wisata Alam Pegunungan
UPT Obyek Wisata Budaya Ziarah
UPT Obyek Wisata Alam Tirta
SEKSI PENGELOLAAN SARANA WISATA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
B. Latar Belakang Masalah
Otonomi Daerah adalah wewenang untuk mengatur dan mengurus rumah
tangga daerah yang melekat pada Negara kesatuan maupun Negara federasi
(Winarna, 2010). Adapun tujuan otonomi daerah adalah berorientasi kepada
pembangunan, yaitu pembangunan dalam arti luas yang meliputi semua segi
kehidupan dan penghidupan.
Pemerintah daerah otonom dalam melaksanakan kegiatan menggunakan
dana yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD). Undang-Undang Nomor
33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Pemerintah
Daerah dalam pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa sumber-sumber Pendapatan
Daerah meliputi:
1. Pajak Daerah
2. Retribusi Daerah
3. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
4. Lain-lain PAD yang sah
Dalam rangka menunjang pelaksanaan otonomi daerah, suatu daerah
dituntut kemandiriannya dalam menggali dan mengelola potensi pendapatan asli
daerah. Pendapatan Asli Daerah merupakan satu-satunya sumber yang benar-
benar murni dikelola oleh Pemerintah Daerah, oleh karena itu keberhasilan
daerah dalam menghadapi otonomi daerah dapat dilihat dari penerimaan dana
dari sektor ini. Salah satu sumber pendapatan daerah yang penting dari sekian
banyak sumber pendapatan asli daerah tersebut adalah retribusi daerah, karena
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
setiap tahunnya retribusi daerah mampu memberikan sumbangan yang cukup
besar bagi penerimaan daerah.
Retribusi Daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran jasa atau
pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/ atau diberikan oleh
pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi dengan badan. Beberapa
faktor yang menyebabkan sektor retribusi daerah lebih potensial sebagai sumber
keuangan daripada sumber-sumber yang lainya, antara lain:
1. Retribusi Daerah dipungut atas balas jasa sehingga pembayaran dapat
dilakukan berulang kali. Siapa yang menikmati jasa yang disediakan oleh
Pemerintah Daerah dapat dikenakan retribusi. Faktor perbedaan antara
pungutan retribusi dengan sumber-sumber pendapatan yang lain adalah ada
tidaknya jasa yang disediakan oleh pemerintah daerah.
2. Pelaksanaan pemungutan retribusi dapat dilakukan di luar waktu yang telah
ditentukan oleh petugas perundang-undangan selama pemerintah daerah dapat
menyediakan jasa dengan persetujuan pemerintah pusat.
3. Sektor retribusi terkait erat oleh tingkat aktivitas sosial ekonomi masyarakat
di suatu daerah. Artinya, semakin maju dan berkembang tingkat sosial
ekonomi masyarakat, maka semakin besar potensi retribusi yang bisa
dipungut.
Undang-Undang tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
sebagaimana telah diperbarui menjadi Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009
dan Peraturan Pemerintah nomor 66 tahun 2001 tentang Retibusi Daerah,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
menyatakan bahwa Retribusi Daerah dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga)
bagian, yaitu:
1. Retibusi Jasa Umum
2. Retribusi Jasa Usaha
3. Retibusi Perizinan Tertentu
Pada masing-masing kelompok Retribusi Daerah, terdiri atas berbagai
macam retribusi yang sangat banyak dan beragam. Pada kesempatan kali ini
penulis akan memfokuskan pada satu jenis retribusi, yaitu Retribusi Tempat
Rekreasi dan Olah Raga yang masuk dalam bagian Retribusi Jasa Usaha, hal ini
dilakukan mengingat di Kabupaten Boyolali terdapat banyak sekali obyek tempat
rekreasi dan olah raga yang dikenakan retribusi tempat rekreasi dan olah raga,
dan merupakan sumber yang potensial untuk pendapatan asli daerah di
Kabupaten Boyolali.
Mengingat sumber penerimaan dari retribusi tempat rekreasi dan olah
raga cukup signifikan dan mampu memberikan kontribusi yang cukup besar
terhadap penerimaan daerah dibandingkan dengan retribusi yang lainnya, maka
evaluasi terhadap penerimaan retribusi tempat rekreasi dan olah raga perlu
dilakukan untuk mengetahui apakah dalam penentuan target penerimaan retribusi
tempat rekreasi dan olah raga untuk tahun yang telah dianggarkan dapat tercapai
dan mengetahui jumlah realisasi yang diperoleh. Serta mengetahui
perkembanngan penerimaan retribusi tempat rekreasi dan olah raga dan
kontribusinya dalam mendukung penerimaan pendapatan asli daerah di
Kabupaten Boyolali.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Peningkatan retribusi tempat rekreasi dan olah raga diharapkan mampu
memberikan kontribusi yang positif bagi perkembangan pembangunan di
Kabupaten Boyolali yang pada akhirnya mampu meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah sejalan dengan hal tersebut maka penulis tertarik mengambil judul
“EVALUASI PENERIMAAN RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN
OLAH RAGA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI
KABUPATEN BOYOLALI (TAHUN 2008-2010)”.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan gambaran obyek penelitian diatas dan dengan memahami arti
pentingnya penerimaan retribusi tempat rekreasi dan olah raga sebagai komponen
dalam mendukung Pendapatan Asli Daerah, maka peneliti merumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana perkembangan penerimaan retribusi tempat rekreasi dan olah raga
di Kabupaten Boyolali tahun anggaran 2008-2010?
2. Bagaimana tingkat efektivitas penerimaan retribusi tempat rekreasi dan olah
raga di Kabupaten Boyolali tahun anggaran 2008-2010?
3. Seberapa besarkah kontribusi retribusi tempat rekreasi dan olah raga terhadap
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Boyolali tahun anggaran 2008-2010?
4. Faktor-faktor apa saja yang menghambat penerimanan retribusi tempat
rekreasi dan olah raga, dan upaya apa saja yang dilakukan Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan dalam meningkatkan penerimaan retribusi tempat rekreasi
dan olah raga?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang dirumuskan di atas
penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui perkembangan penerimaan retribusi tempat rekreasi dan
olah raga di Kabupaten Boyolali tahun anggaran 2008-2010.
2. Untuk mengetahui tingkat efektivitas penerimaan retribusi tempat rekreasi
dan olah raga di Kabupaten Boyolali tahun anggaran 2008-2010.
3. Mengetahui seberapa besarkah kontribusi retribusi tempat rekreasi dan olah
raga terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Boyolali tahun anggaran
2008-2010.
4. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang menghambat penerimanan retribusi
tempat rekreasi dan olah raga, dan upaya apa saja yang dilakukan Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan dalam meningkatkan penerimaan retribusi
tempat rekreasi dan olah raga.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Guna memenuhi salah satu syarat kelulusan pada program studi
Diploma III Perpajakan di Universitas Sebelas Maret Surakarta, dan sebagai
media untuk menambah wawasan dan menguji kemampuan mahasiswa yang
berkaitan dengan perpajakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
2. Bagi Instansi
Sebagai bahan masukan dan evaluasi serta sebagai bahan
pertimbangan dalam menentukan kebijakan-kebijakan mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga.
3. Bagi Pihak Lain
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmiah serta
sebagai salah satu sumber acuan referensi mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga.
F. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif sebagai desain
penelitian yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari objek yang diteliti.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah
Raga di Kabuapaten Boyolali.
3. Jenis dan Sumber Data
Menurut Lofland dan lofland seperti yang dikutip Moleong (2000:
112) sumber data yang utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata
dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan berupa dokumen dan lain-
lain. Adapun jenis data yang digunakan adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
a. Data Primer
Data Primer yang digunakan adalah data yang diperoleh langsung dari
objek yang teliti mengenai penerimaan retribusi tempat rekreasi dan olah
raga di Kabupaten Boyolali tahun anggaran 2008-2010.
b. Data Sekunder
Data Sekunder yang digunakan adalah data yang diperoleh dengan
mempelajari buku-buku, makalah-makalah, undang-undang perpajakan,
dan buku-buku yang terkait dengan penulisan. Data sekunder bersifat
melengkapi data primer dan digunakan sebagai landasan teori untuk
memecahkan masalah.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi Langsung, dengan cara melakukan pengamatan langsung ke
lokasi penelitian untuk mendapatkan gambaran yang jelas atas
permasalahan yang ada di dinas yang terkait.
b. Wawancara, dengan cara menanyakan langsung kepada para staf
instansi mengenai Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga.
c. Pengamatan, dengan cara mengamati Rekapitulasi Laporan Realisasi
Penerimaan di Kabupaten Boyolali.
5. Teknis Pembahasan
Pembahasan Deskriptif yaitu membuat gambaran atau deskripsi
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai suatu objek yang diteliti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
BAB II
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Retribusi
a. Retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau
pemberian izin tertentu khusus disediakan dan/ atau diberikan oleh
Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan
(Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009)
b. Retribusi adalah paksaan yang bersifat ekonomis, karena siapa yang
tidak merasakan jasa balik dari Pemerintah, dia tidak dikenakan iuran
tersebut (Munawir, 2000:4)
c. Retribusi adalah hubungan langsung dengan kembalinya prestasi karena
pembayaran tersebut ditujukan semata-mata untuk mendapatkan suatu
prestasi tertentu dari Pemerintah (Waluyo dan Wirawan, 2003:8)
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa retribusi pada
umumnya mempunyai hubungan langsung dengan kembalinya prestasi,
karena pembayaran tersebut diajukan semata-mata untuk mendapat suatu
prestasi dari pemerintah, misalnya pembayaran karcis masuk tempat rekreasi.
Retribusi Daerah sendiri merupakan salah satu sumber pendapatan daerah
yang penting guna membiayai penyelenggaraan untuk memantapkan
otonomi daerah yang nyata, dinamis, serasi dan bertanggung jawab.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
2. Fungsi Retribusi Daerah
Terdapat dua fungsi utama retribusi daerah, yaitu:
a. Fungsi penerimaan merupakan fungsi pokok dari retribusi yaitu dijadikan
sebagai alat untuk mengumpulkan dana bagi Pemerintah Daerah terutama
yang menyangkut kelancaran penyediaan jasa dan pelayanan kepada
masyarakat pembayar retribusi.
b. Fungsi pengatur mempunyai pengertian bahwa pungutan retribusi dipakai
sebagai alat untuk menata kehidupan ekonomi dan sosial ekonomi
masyarakat.
3. Subyek Retribusi Daerah
a. Jasa Umum adalah jasa yang diberikan atau disediakan oleh Pemerintah
Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat
dinikmati oleh orang pribadi atau badan.
b. Jasa Usaha adalah jasa yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan
menganut prinsip-prinsip komersial karena pada dasarnya dapat
disediakan pula oleh pihak swasta.
c. Perizinan Tertentu adalah kegiatan tertentu Pemerintah Daerah dalam
rangka memberikan izin kepada orang pribadi atau badan yang
dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian, dan
pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya
alam, barang, prasarana, sarana atau fasilitas tertentu guna melindungi
kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
4. Obyek Retribusi Daerah
Retribusi Daerah menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999
tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 dan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah menyatakan
bahwa obyek Retribusi Daerah dapat dikelompokkan menjadi tiga (3), yaitu:
a. Retribusi Jasa Umum, adalah pelayanan yang disediakan atau diberikan
Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum
serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Retribusi jasa umum
merupakan retribusi yang mempertimbangkan biaya penyediaan jasa,
kemampuan masyarakat dan aspek keadilan. Retribusi jasa umum
ditetapkan dengan peraturan pemerintah dengan kriteria sebagai berikut:
1) Retribusi jasa umum bersifat bukan pajak dan bersifat bukan retribusi
jasa usaha atau perizinan tertentu.
2) Jasa yang bersangkutan merupakan kewenangan daerah dalam rangka
pelaksanaan desentralisasi.
3) Jasa tersebut memberikan manfaat khusus bagi orang pribadi atau
badan yang diharuskan membayar retribusi disamping untuk melayani
kepentingan dan kemanfaatan umum.
4) Jasa tersebut layak untuk diberikan retribusi.
5) Retribusi tidak bertentangan dengan kebijakan nasional mengenai
penyelenggaranya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
6) Retribusi dapat dipanggul secara efektif dan efisien, serta merupakan
salah satu sumber pendapatan daerah yang potensial.
b. Jasa Usaha, adalah pelayanan yang disediakan oleh Pemerintah Daerah
dengan menganut prinsip komersial karena pada dasarnya dapat
disediakan oleh pihak swasta. Retribusi Jasa Usaha merupakan retribusi
yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang layak. Retribusi jasa
usaha ditetapkan dengan peraturan pemerintah dengan mematuhi kriteria
sebagai berikut:
1) Retribusi Jasa Usaha bersifat bukan pajak dan bersifat bukan retribusi
jasa umum atau retribusi perizinan tertentu.
2) Jasa yang bersangkutan adalah jasa yang bersifat komersial yang
disediakan oleh sektor swasta.
c. Retribusi Perizinan Tertentu, adalah kegiatan tertentu Pemerintah Daerah
yang dimaksud untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian dan
pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya
alam, barang, prasarana, sarana atau fasilitas tertentu guna melindungi
kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan. Retribusi
perizinan tertentu merupakan retribusi yang bertujuan untuk menutup
sebagian atau seluruhnya biaya penyelenggaraan pemberian izin.
Retribusi perizinan tertentu ditetapkan dengan peraturan pemerintah
dengan memenuhi kriteria sebagai berikut:
1) Perizinan tersebut termasuk kewenangan pemerintah yang diserahkan
kepada daerah dalam rangka desentralisasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
2) Perizinan tersebut benar-benar diperlukan guna melindungi
kepentingan umum.
3) Biaya yang menjadi beban daerah dalam penyelenggara izin tersebut
dan biaya untuk menanggulangi dampak negatif dari pemberian izin
tersebut cukup besar sehingga layak dibiayai dari retribusi perizinan
ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah.
5. Jenis-jenis Retribusi Daerah
a. Jenis-jenis Retribusi Jasa Umum antara lain:
1) Retribusi Pelayanan Kesehatan
2) Retribusi Pelayanan Persampahan atau Kesehatan
3) Retribusi Penggantian Biaya Cetak KTP dan Akte Catatan Sipil
4) Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat
5) Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum
6) Retribusi Pelayanan Pasar
7) Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor
8) Retribusi Pemakaian Alat Pemakaian Pemadam Kebakaran
9) Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta
10) Retribusi Pemakaian Pemeriksaan Kesehatan Hewan dan Ikan
11) Retribusi Pelayanan Pencegahan Bahaya Kebakaran
b. Jenis-jenis Retribusi Jasa Usaha antara lain:
1) Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah
2) Retibusi Terminal
3) Retribusi Tempat Penginapan/ Pesanggrahan/ Vila
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
4) Retribusi Penyedot Kakus
5) Retribusi Rumah Potong Hewan
6) Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga
7) Retribusi Penjualan Produk Usaha Daerah
c. Jenis-jenis Retribusi Perizinan Tertentu antara lain:
1) Retribusi Izin Mendirikan Bangunan
2) Retribusi Izin Ganggunan/ Keramaian
3) Retribusi Izin Trayek
4) Retribusi Dispensasi melalui Jalan Kota
5) Retribusi Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum
6) Retibusi Tanda Pendaftaran Perusahaan
7) Retribusi Tanda Daftar Gedung
8) Retribusi Izin Usaha Industri
9) Retribusi Izin Usaha Perdagangan
10) Retribusi Peizinan Bidang Kesehatan
11) Retribusi Perizinan Usaha Bidang Pariwisata dan Bidang Jasa
Konstruksi
6. Tata Cara Pemungutan Retibusi Daerah
Pemungutan retribusi tidak dapat diborongkan dan dipungut dengan
menggunakan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) atau dokumen
lainya. Jika wajib retribusi tertentu tidak membayarkan tepat pada waktunya/
kurang membayar maka akan dikenakan sanksi administrasi berupa bunga
2% setiap bulannya dari retribusi yang terutang yang tidak atau kurang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
dibayar dan ditagih dengan menggunakan Surat Tagihan Retribusi Daerah
(STRD).
7. Cara Perhitungan Retibusi Daerah
Perhitungan retribusi daerah dilakukan dengan rumus:
Tingkat penggunaan jasa diukur dengan unsur-unsur sebagi berikut:
a. Kuantitas penggunaan jasa, misal berapa kali atau jam parkir.
b. Ditaksir dengan rumus, misalnya untuk izin bangunan berdasarkan luas/
bangunan, jumlah tingkat, dan rencana pembangunan.
Tarif retribusi diukur dengan unsur-unsur sebagai berikut:
a. Nilai rupiah atau persentase tertentu yang ditetapkan
b. Dapat ditentukan seragam/ diadakan pembedaan sesuai dengan prinsip
dan sasaran tarif.
8. Retribusi Tempat Rekreasi Dan Olah Raga
Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga termasuk dalam retribusi
jasa usaha. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 22 Tahun 2003
tentang Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga, menyatakan bahwa
Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga merupakan pungutan retribusi
daerah sebagai pembayaran atas pelayanan penyediaan tempat rekreasi dan
olah raga yang dikelola oleh Pemerintah Daerah guna memperoleh
keuntungan yang layak.
tingkat pengenaan jasa x tarif retribusi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
9. Subyek Retribusi Tempat Rekreasi Dan Olah Raga
Subyek Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga menurut Peraturan
Daerah Nomor 22 Tahun 2003 Pasal 4 adalah orang pribadi atau badan
yang menggunakan/ menikmati pelayanan tempat rekreasi dan olah raga.
10. Obyek Retribusi Tempat Rekreasi Dan Olah Raga
Obyek Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga adalah sebagai
berikut:
1. Tempat Rekreasi
Tempat Rekreasi adalah suatu tempat yang hanya terdiri dari satu obyek
atau merupakan bagian dari obyek tempat pariwisata.
2. Tempat Pariwisata
Tempat Pariwisata adalah suatu tempat atau kawasan yang di dalamnya
dapat terdiri dari beberapa obyek rekreasi.
3. Tempat Olah Raga
Tempat Olah Raga adalah tempat/ fasilitas olah raga milik Pemerintah
Daerah yang terletak pada kawasan/ tempat rekreasi dan tidak termasuk
obyek retribusi pemakaian kekayaan daerah yang diatur tersendiri.
11. Stuktur dan Besarnya Tarif Retribusi Tempat Rekreasi Dan Olah Raga
Kabupaten Boyolali
Adapun struktur dan besarnya tarif retribusi tempat rekreasi dan olah raga di
Kabupaten Boyolali adalah sebagi berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Tabel 2.1 Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga
Kabupaten Boyolali
NO Jenis Pelayanan Tarif 1 Pemandian Umbul Pengging:
a. Masuk Obyek Wisata - Hari biasa - Padusan/ Pekan Idul Fitri b. Masuk Umbul Ngabean c. Masuk Umbul Temanten d. Sewa Bangsal Ngabean e. Masuk Kolam Renang Buatan
Rp 1.000,- Rp. 1.500,- Rp. 1.000,- Rp. 500,- Rp. 60.000,-/hari Rp. 2000,-
2 Pemandian Umbul Tlatar Masuk Obyek Wisata a. Hari Biasa b. Padusan/ Pekan Idul Fitri
Rp. 1000,- Rp. 1.500,-
3 Waduk Cengklik a. Masuk Obyek Wisata b. Naik Perahu Wisata: c. Naik Becak Air untuk 10 menit per unit
Rp. 800,- Rp. 1.500,- Rp. 4.000,-
4 Waduk Bade a. Masuk Obyek Wisata b. Naik Perahu Wisata c. Naik Becak Air untuk 10 menit per unit
Rp. 800,- Rp. 1.500,- Rp. 4.000,-
5 Kawasan Wana Wisata Waduk Kedung Ombo a. Masuk Obyek Wisata b. Naik Perahu Wisata c. Naik Becak Air untuk 10 menit per unit
Rp. 1.000,- Rp. 1.500,- Rp. 4.000,-
6 Masuk Lingkungan Makam Ki Ageng Singoprono Gunung Tugel
Rp. 800,-
7 Masuk Lingkungan Makam Syeh Maulana Maghribi Pantaran
Rp. 800,-
8 Kawasan Merapi-Merbabu a. Pendakian Arga Merapi-Merbabu b. Masuk Joglo Merapi c. Sewa Joglo Merapi I
Rp. 2.400,- Rp. 1.000,- Rp. 125.000,-/hari
9 Petilasan Kebo Kanogoro Rp. 800,- 10 Pesanggrahan Pracimoharjo Paras Rp. 800,- 11 Retribusi Kendaraan Masuk Obyek Wisata/ Kawasan Wisata
- Sepeda - Sepeda Motor - Mobil - Bus/ truk
Rp. 200,- Rp. 300,- Rp. 1.000,- Rp. 2.000,-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Tabel 2.1 Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga
Kabupaten Boyolali (Lanjutan)
NO Jenis Pelayanan Tarif 12 Biaya tambahan untuk kegiatan atraksi kesenian wisata
setinggi-tingginya Rp. 1.500,-
13 Sewa Kios/ Tanah Obyek Wisata/ Tanah Lapangan: - Bangunan Permanen - Bangunan Tidak Permanen - Kolam pembesaran ikan (tidak untuk rumah makan) - Bangunan berpindah-pindah - Sarana Promosi Temporer
Rp. 1.250,-/m2/bulan Rp. 700,-/m2/bulan Rp. 300,-/m2/bulan Rp. 2.000,-/m2/bulan Rp. 1.000,-/m2/bulan
14 Naik Kereta Kelinci - Satu kali naik Kereta Kelinci - Carteran satu unit Kereta Kelinci
Rp. 1.000,-/Orang Rp. 75.000,-/hari
15 Menggunakan Fasilitas Kids Fun di Obyek Wisata Rp. 3.000,-/5 mnt/unit 16 Retribusi Kios dan Pedagang Kaki Lima di Semua tempat
Wisata a. Bangunan Permanen b. Bangunan Tidak Permanen
Rp. 600,-/hari buka Rp 500,-/hari buka
17 Penginapan Kelas I Kelas II Kelas III
Rp. 60.000,-/hari Rp. 50.000,-/hari Rp. 30.000,-/hari
18 Gedung Pertemuan Kelas I Kelas II
Rp. 150.000,-/hari Rp. 100.000,-/hari
19 Lapangan Sepak Bola Sonokrido Sunggingan - Langganan Tetap - Insidentil/ tidak tetap - Untuk pertunjukkan komersial - 1 (satu) kali kegiatan/ rapat/ keperluan lain dari
organisasi
Rp. 3.500,-/jam Rp. 6.500,-/jam Rp. 125.000,-/hari Rp. 50.000,-/hari
20 Stadion Olah Raga - Langganan Tetap - Insidentil/ tidak tetap - Untuk pertunjukkan komersial - 1 (satu) kali kegiatan/ rapat/ keperluan lain dari organisasi
Rp. 3.500,-/jam Rp. 6.500,-/jam Rp. 400.000,-/hari Rp. 100.000,-
21 Lapangan Tenis Sonokridango - Langganan/ tetap siang hari - Insidental/ tidak tetap siang hari - Langganan tetap malam hari - Insidental/ tidak tetap malam hari
Rp. 2.000,-/jam/band Rp. 4.000,-/jam/band Rp. 4.000,-/jam/band Rp. 6.000,-/jam/band
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Tabel 2.1 Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga
Kabupaten Boyolali (Lanjutan)
NO Jenis Pelayanan Tarif 22 Lapangan Tenis di Selo
- Langganan/ tetap siang hari - Insidental/ tidak tetap siang hari - Langganan tetap malam hari - Insidental/ tidak tetap malam hari
Rp. 2.000,-/jam/band Rp. 4.000,-/jam/band Rp. 4.000,-/jam/band Rp. 6.000,-/jam/band
23 Lapangan Tenis Umbul Pengging - Langganan/ tetap - Insidental/ tidak tetap
Rp. 2.500,-/jam/band Rp. 5.000,-/jam/band
24 Lapangan tennis In Door - Langganan/ tetap - Insidental/ tidak tetap
Rp. 7.500,-/jam/band Rp. 10.000,-/jam/band
25 Lapangan Basket Sonokridanggo - Langganan/ tetap - Insidental/ tidak tetap
Rp. 1.500,-/jam Rp. 2.000,-/jam
26 Lapangan Sonokridanggo - Rapat/ Keperluan lain
Rp. 100.000,-
27 Lapangan Bulu tangkis GOR - Langganan/ tetap - Insidental/ tidak tetap
Rp. 2.500,-/jam/land Rp. 5.000,-/jam/land
28 Lapangan Bola Volley di GOR - Langganan/ tetap - Insidental/ tidak tetap
Rp. 7.500,-/jam/land Rp. 5.000,-/jam/land
30 Rapat/ Perhelatan di GOR Pertunjukkan/ Pertandingan OR di GOR
Rp. 125.000,-/hari Rp. 150.000,-/hari
31
Kendaraan Masuk Lingkungan Tempat Olah Raga - Sepeda - Sepeda Motor - Mobil - Bus/ truk
Rp. 200,- Rp. 300,- Rp. 1.000,- Rp. 2.000,-
• Rombongan pengunjung obyek wisata dengan jumlah lebih dari 25 (dua
Puluh lima) orang diberikan pengurangan pembayaran sebesar 25% (dua
puluh lima persen) dari biaya yang seharusnya dibayar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
• Bagi penyewa lapangan Olah Raga, GOR dan Lapangan Tenis In Door yang
bersifat sosial dapat diberikan keringanan 25% (dua puluh lima persen) dari
biaya yang seharusnya dibayar.
B. Analisis Data dan Pembahasan
1. Pekembangan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga di Kabupaten
Boyolali selama kurun waktu tahun anggaran 2008-2010
Berikut akan disajikan data mengenai penerimaan retribusi tempat
rekreasi dan olah raga di Kabupaten Boyolali selama kurun waktu tahun
anggaran 2008-2010. Apabila penerimaan retribusi tempat rekreasi ini dari
tahun ke tahun selama kurun waktu tersebut mengalami peningkatan yang
signifikan maka dapat dikatakan bahwa upaya Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan sebagai pelaksanan/ pengelola retribusi tempat rekreasi dan olah
raga telah berjalan baik.
Untuk mengetahui peningkatan atau penurunan retribusi tempat
rekreasi dan olah raga yaitu dengan cara membandingkan antara realisasi
penerimaan retribusi tempat rekreasi dan olah raga dengan realisasi tahun
sebelumnya.
Rasio pertumbuhan = 1-ntahun realisasi
1-n tahun realisasi -n tahun realisasi x 100%
Berikut ini disajikan perincian prosentase peningkatan/ penurunan
retribusi tempat rekreasi dan olah raga di Kabupaten Boyolali dalam kurun
waktu tahun anggaran 2008-2010.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Tabel 2.2 Prosentase Peningkatan/ Penurunan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga
Tahun Anggaran 2008-2010
Sumber: DPPKAD Kab Boyolali
1.1.Realisasi tahun anggaran 2008 dibandingkan dengan realisasi tahun
anggaran 2007.
Realisasi tahun anggaran 2008 : Rp. 473.308.975,00
Realisasi tahun anggaran 2007 : Rp. 424.788.450,00
Selisih (+) : Rp. 48.520.525,00
Prosentase kenaikan sebesar = 450.788.424525.520.48
x 100%
= 11,4%
1.2.Realisasi tahun anggaran 2009 dibandingkan dengan realisasi tahun
anggaran 2008.
Realisasi tahun anggaran 2009 : Rp. 488.473.510,00
Realisasi tahun anggaran 2008 : Rp. 473.308.975,00
Selisih (+) : Rp. 15.154.535,00
Prosentase kenaikan sebesar = 975.308.473
350.154.15x 100%
= 3,2%
No Tahun Anggaran
Realisasi (Rp)
Prosentase Kenaikan (%)
1 2 3 4
2007 2008 2009 2010
424.788.450,- 473.308.975,- 488.473.510,- 515.466.820,-
- 11,4 3,2 5,5
Rata-rata 6,7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
1.3.Realisasi tahun anggaran 2010 dibandingkan dengan realisasi tahun
anggaran 2009.
Realisasi tahun anggaran 2010 : Rp. 515.466.820,00
Realisasi tahun anggaran 2009 : Rp. 488.473.510,00
Selisih (+) : Rp. 26.993.310,00
Prosentase kenaikan sebesar = 820.466.515310.993.26
x 100%
= 5,5%
Dari perhitungan diatas diketahui bahwa Retribusi Tempat Rekreasi
dan Olah Raga setiap tahunnya mengalami kenaikan, untuk tahun anggaran
2008 mengalami peningkatan sebesar Rp. 48.520.525,00 atau sebesar 11,4%.
Hal ini disebabkan adanya perubahan tarif yang ditetapkan, sehingga target
yang ditetapkan dapat terrealisasikan dengan baik.
Pada tahun anggaran berikutnya yaitu pada tahun 2009 mengalami
peningkatan sebesar Rp. 15.154.535,00 atau sebesar 3,2%, dan pada tahun
2010 meningkat sebesar Rp. 26.993.310,00 atau sebesar 5,5%, dalam kurun
waktu tahun anggaran 2008-2010 perkembangan penerimaan retribusi tempat
rekreasi dan olah raga mengalami fluktuasi yakni dengan tingkat rata-rata
sebesar 6,7%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
2. Tingkat Efektivitas Penerimaan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah
Raga di Kabupaten Boyolali selama kurun waktu tahun anggaran 2008-
2010
Untuk mengetahui tingkat efektivitas penerimaan retribusi tempat
rekreasi dan olah raga yaitu dengan cara membandingkan antara realisasi
penerimaan retribusi tempat rekreasi dan olah raga dengan target penerimaan
retribusi tempat rekreasi dan olah raga.
Efektivitas = %100xretribusi penerimaantarget
retribusi penerimaan realisasi
Berikut ini disajikan perincian prosentase efektivitas penerimaan
retribusi tempat rekreasi dan olah raga di Kabupaten Boyolali dalam kurun
waktu tahun anggaran 2008-2010.
Tabel 2.3 Lapoaran Realisasi Penerimaan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga
Tahun 2008 Kabupaten Boyolali
Uraian Target Penerimaan
Realisasi Penerimaan
Efektivitas (%)
Umbul Pengging 150.000.000 156.627.300 103,75 Umbul Tlatar 190.000.000 202.829.100 106,75 Makam Yosodipuro 14.500.000 16.415.000 113,20 Waduk Cengklik 8.500.000 8.855.600 104,18 Kawasan Selo 10.000.000 10.134.300 104,34 Arga Merapi-Merbabu 5.000.000 5.011.800 100,23 Wana Wisata 11.000.000 11.018.025 100,16 Gunung Tugel 2.000.000 2.009.600 100,48 Pantaran 2.000.000 2.004.000 100,20 GOR dan Indoor 62.000.000 58.400.250 93,30 Jumlah 455.600.000 473.304.975 103,89 Sumber: DIPARBUD Kab Boyolali
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Dari tabel di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada tahun 2008
tingkat efektivitas penerimaan retribusi tempat rekreasi dan olah raga dapat
dikatakan sudah efektif mengingat realisasi selalu memenuhi target yang ada,
yakni dengan jumlah keseluruhan tingkat efektivitas untuk tahun 2008 adalah
sebesar 103,89%.
Tabel 2.4 Lapoaran Realisasi Penerimaan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga
Tahun 2009 Kabupaten Boyolali
Uraian Target Penerimaan
Realisasi Penerimaan
Efektivitas (%)
Umbul Pengging 155.000.000 155.632.100 100,40 Umbul Tlatar 223.800.000 233.330.000 104,25 Makam Yosodipuro 15.000.000 18.005.700 120,03 Waduk Cengklik 8.500.000 10.197.300 120,96 Kawasan Selo 10.000.000 12.003.000 120,03 Arga Merapi-Merbabu 4.000.000 5.222.600 130,56 Wana Wisata 9.000.000 12.577.410 140,75 Gunung Tugel 2.000.000 2.022.400 101,12 Pantaran 1.000.000 1.244.000 124,40 Waduk Bade - 4.000.000 - GOR dan Indoor 55.100.000 33.809.250 61,35 Jumlah 483.400.000 488.473.510 101,05 Sumber: DIPARBUD Kab Boyolali
Dari tabel diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada tahun 2009
tingkat efektivitas penerimaan retribusi tempat rekreasi dan olah raga dapat
dikatakan sudah efektif mengingat realisasi selalu dapat memenuhi target
yang ada, yakni dengan jumlah keseluruhan tingkat efektivitas 101,05%.
Untuk obyek wisata waduk bade belum bisa diperhitungkan tingkat
efektivitasnya karena target yang ditentukan belum ada mengingat obyek
tersebut baru dikenakan retribusi tempat rekeasi dan olah raga.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Tabel 2.5 Lapoaran Realisasi Penerimaan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga
Tahun 2010 Kabupaten Boyolali
Uraian Target Penerimaan
Realisasi Penerimaan
Efektivitas (%)
Umbul Pengging 165.000.000 165.494.200 100,30 Umbul Tlatar 227.500.000 240.651.300 105,78 Makam Yosodipuro 20.000.000 20.683.200 103,42 Waduk Cengklik 9.750.000 10.839.900 111,76 Kawasan Selo 11.000.000 11.839.900 107,64 Arga Merapi-Merbabu 5.000.000 3.188.300 63,77 Wana Wisata 10.500.000 17.613.780 167,75 Gunung Tugel 2.500.000 2.504.000 100,16 Pantaran 2.000.000 2.002.400 100,12 Waduk Bade 4.000.000 9.817.940 141,01 GOR dan Indoor 57.500.000 31.055.000 54,01 Jumlah 517.500.000 515.446.820 99,60 Sumber: DIPARBUD Kab Boyolali
Dari tabel di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada tahun 2010
tingkat efektivitas penerimaan retribusi tempat rekreasi dan olah raga dapat
dikatakan sudah efektif mengingat realisasi selalu dapat memenuhi target
yang ada, yakni dengan jumlah keseluruhan tingkat efektivitas sebesar
99,60%, tetapi masih ada beberapa obyek tempat wisata yang belum optimal
dalam hal penerimaan retribusi tempat rekreasi dan olah raga, yakni obyek
wisata arga merapi-merbabu, hanya sekitar 63,77% dikarenakan tidak
melampaui target karena pada tahun 2010 obyek tersebut ditutup untuk
sementara waktu mengingat adanya bencana letusan gunung merapi, dan
untuk GOR dan Indoor hanya sekitar 54,01%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Tabel 2.6 Laporan Realisasi Penerimaan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga
Periode 2008-2010
Tahun Target Realisasi Efektivitas (%)
2008 455.600.000 473.304.975 103,89 2009 483.400.000 488.473.510 101,05 2010 517.500.000 515.446.820 99,60
Rata-rata 101,55 Sumber: Data Diolah
Dari tabel di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat efektivitas
penerimaan retribusi tempat rekreasi dan olah raga untuk tahun anggaran
2008-2010 sudah cukup efektif, yakni tahun 2008 sebesar 103,89%, tahun
2009 sebesar 101.05%, dan pada tahun 2010 sebesar 99,60%, dengan tingkat
rata-rata 101,55%
3. Kontribusi Penerimaan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga
terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Boyolali tahun anggaran
2008-2010
Peran Retribusi Tempat dan Olah Raga dalam upaya meningkatkan
Pendaptan Asli Daerah (PAD) salah satunya dapat dilihat dari kontribusi
realisasi penerimaan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga terhadap
realisasi Pendapatan Asli Daerah.
Sebelum membahas seberapa besar kontribusi Retrbusi Tempat
Rekreasi dan Olah Raga terhadap Pendapatan Asli Daerah ada baiknya
melihat tingkat efektivitas penerimaan Pendapatan Asli Daerah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
a. Rasio tingkat efektivitas antara realisasi dan penerimaan Pendapatan Asli
Daerah tahun anggaran 2008-2010.
Tabel 2.7 Laporan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Boyolali
Periode 2008-2010
Tahun Target Realisasi Efektivitas (%)
2008 58.623.725.000 63.733.408.461 108,72 2009 68.261.319.000 73.951.338.137 108,34 2010 79.625.590.000 86.485.635.223 108,60
Rata-rata 108,55 Sumber:DPPKAD Kab Boyolali
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat dilihat pada tahun
2008 tingkat efektivitas penerimaan Pendapatan Asli Daerah sebesar
108,72%, sedangkan tahun 2009 sebesar 108,34%, dan pada tahun 2010
sebesar 108,60%, ini berarti tingkat efektivitas penerimaan Pendapatan
Asli Daerah Kabupaten Boyolali selama kurun waktu 3 tahun mengalami
fluktuasi kenaikan maupun penurunan, secara keseluruhan rata-rata tingkat
efektivitas Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Boyolali sebesar 108,55%.
b. Kontribusi Retibusi Tempat Rekreasi Dan Olah Raga dalam menunjang
Pendapatan Asli Kabupaten Boyolali selama kurun waktu tahun anggaran
2008-2010.
Besarnya kontribusi retribusi tempat rekreasi dan olah raga
terhadap realisasi Pendapatan Asli Daerah yaitu dengan membandingkan
antara realisasi Penerimaan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga
dengan realisasi Pendapatan Asli Daerah. Berikut disajikan kontribusi dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
retibusi tempat rekreasi dan olah raga terhadap Pedapatan Asli Daerah
selama kurun waktu 3 tahun, periode 2008-2010.
Kontribusi = %100xntahun PAD
n tahun retribusi realisasi
Tabel 2.8 Penerimaan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga Terhadap Pendapatan
Asli Daerah Kabupaten Boyolali tahun 2008-2010
Tahun Realisasi Retribusi PAD Kontribusi (%)
2008 473.304.975 63.733.408.461 0,74 2009 488.473.510 73.951.338.137 0,66 2010 515.446.820 86.485.635.223 0,60
Rata-rata 0,66 Sumber: Data Diolah
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa setiap tahun selama kurun
wahtu tahun anggaran 2008-2010 ternyata kontribusi yang dihasilkan dari
Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga Terhadap Pendapatan Asli
Daerah mengalami fluktuasi, pada tahun 2008 kontribusi tempat rekreasi
dan olah raga sebesar 0,74%, sedangkan pada tahun 2009 terjadi
penurunan sebesar 0,08%, dan pada tahun 2010 juga mengalami
penurunan sebesar 0,06%, dalam hal ini penurunan tidak terlalu signifikan
karena mengingat penerimaan dari jenis retribusi ini dari tahun 2008-2010
cenderung mengalami kenaikan, dalam hal ini rata-rata kontribusi retribusi
tempat rekreasi dan olah raga terhadap Pendapatan Asli Daerah adalah
sebesar 0,66% dalam kurun waktu 3 tahun.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Faktor-faktor yang menghambat penerimaan Retribusi Tempat Rekreasi
dan Olah Raga
Dalam hal penerimaaan retribusi tempat dan olah raga, ada beberapa
faktor yang menghambat proses penerimaan, antara lain:
1. Kurang adanya kerja sama yang baik antara pemungut retribusi dan
pengelola obyek tempat wisata, sehingga menyebakan jumlah
penerimaan dari suatu obyek rekreasi tidak dapat optimal.
2. Kualitas pengembangan pariwisata yang masih rendah, hal ini dapat
dilihat masih banyaknya sarana dan prasarana di obyek wisata yang
tidak terawat dengan baik, sehingga potensi dari suatu obyek wisata
yang bersangkutan belum dapat dioptimalkan.
3. Jumlah petugas atau pengawas lapangan terbatas mengingat obyek
retribusi tempat rekreasi tersebar cukup luas di Kabupaten Boyolali,
sehingga kurang bisa memantau keadaaan yang sebenarnya di lapangan.
Upaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam meningkatkan
penerimaan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga
1. Melakukan kerjasama dengan pihak lain khusunya pihak pengelola obyek
wisata terkait upaya peningkatan retribusi daerah, sehingga dalam proses
penerimaan retribusi tempat rekreasi dan olah raga dapat dilakukan secara
optimal.
2. Melakukan penataan dan pengembangan potensi obyek wisata, yaitu
dengan penataan sarana dan prasarana pada kawasan potensi wisata.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
3. Meningkatkan pemasaran dan promosi wisata, baik melalui media cetak
maupu internet.
4. Menambah jumlah pengawas untuk melakukan pengawasan secara
berkala dalam hal proses pemungutan dan pengelolaan obyek wisata,
mengingat obyek wisata di Kabupaten Boyolali tersebar cukup luas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
BAB III
TEMUAN
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan oleh penulis
tentang Evaluasi Penerimaan Retibusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga terhadap
Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Boyolali, yang dilakukan pada Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan, serta berdasarkan wawancara dengan pegawai yang
berwenang di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali maka terdapat
beberapa kelebihan dan kelemahan yang penulis temukan antara lain sebagai berikut:
A. KELEBIHAN
1. Perkembangan penerimaan retribusi tempat rekreasi dan olah raga dari
kurun waktu 3 tahun 2008-2010 selalu mengalami peningkatan, dengan
tingkat rata-rata 6,7%.
2. Realisasi penerimaan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga di
Kabupaten Boyolali dari tahun 2008-2010 selalu mengalami peningkatan,
dilihat dari tingkat efektivitas realisasi penerimaan retribusi tempat rekreasi
dan olah raga di Kabupaten Boyolali tahun 2008-2010 sudah cukup efektif,
karena realisasi penerimaannya selalu dapat melebihi target yang telah
dianggarkan setiap tahunnya, yakni untuk tahun 2008 sebesar 103,89%,
tahun 2009 sebesar 101,05%, dan tahun 2010 sebesar 99,60%, atau secara
rata-rata tingkat efektivitas dari tahun 2008-2010 sebesar 101,51%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
3. Secara keseluruhan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga sudah cukup
memberikan kontribusi yang cukup baik terhadap Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Kabupaten Boyolali.
B. KELEMAHAN
1. Penerimaan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga Kabupaten Boyolali
belum bisa dilakukan secara optimal, karena masih ada beberapa obyek
wisata yang dalam proses pemungutanya masih belum optimal.
2. Masih banyaknya sarana dan prasana di obyek tempat rekreasi yang tidak
dirawat dengan baik, sehingga potensi dari suatu obyek tempat rekreasi
belum bisa optimal.
3. Jumlah petugas atau pelaksana lapangan yang terbatas mengingat obyek
retribusi tempat rekreasi tersebar cukup luas di Kabupaten Boyolali,
sehingga tidak bisa memantau keadaaan yang sebenarnya di lapangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data yang diperoleh dari Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kabupaten Boyolali tentang Evaluasi Penerimaan Retribusi Tempat
Rekreasi dan Olah Raga Terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten
Boyolali maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Perkembangan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga di Kabupaten
Boyolali selama kurun waktu 3 tahun cenderung mengalami fluktuasi
peningkatan dan penurunan. Prosentase pertumbuhan tahun 2008 sebesar
11,4%, tahun 2009 sebesar 3,2%, sedangkan tahun 2010 sebesar 5,5%. Rata-
rata persentase pertumbuhan realisasi penerimaan retribusi tempat rekreasi
dan olah raga rata-rata per tahun sebesar 6,7%. Efektivitas penerimaan
retribusi tempat rekreasi dan olah raga di Dinas Pariwista dan Kebudayaan
Kabupaten Boyolali tahun 2008-2010 sudah cukup efektif, mengingat
realisasi penerimaan selalu melebihi target yang ditetapkan. Efektivitas
penerimaan retribusi tempat rekreasi dan olah raga untuk tahun 2008 sebesar
108,89%, tahun 2009 sebesar 101,05%, sedangkan tahun 2010 sebesar
99,60%, Rata-rata tingkat efektivitas penerimaan retribusi tempat rekreasi
dan olah raga per tahun sebesar 101,51%. Kontribusi penerimaan retribusi
tempat rekreasi dan olah raga terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten
Boyolali cukup memberikan kontribusi yang baik. Pada tahun 2008
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
2. kontribusi penerimaan retribusi tempat rekreasi dan olah raga terhadap
Pendapatan Asli Daerah sebesar 0,74%, sedangkan pada tahun 2009 sebesar
0,66%, dan pada tahun 2010 sebesar 0,60%. Rata-rata kontribusi penerimaan
retribusi tempat rekreasi dan olah raga terhadap Pendapatan Asli Daerah
selama tahun 2008-2010 sebesar 0,66%.
3. Dalam pelaksanaan pemungutan retribusi tempat rekreasi dan olah raga yang
dilakukan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali masih
belum bisa dilaksanakan secara optimal, adapun faktor-faktor yang
menghambat penerimaan retribusi antara lain: kurang adanya kerjasama yang
baik antara pemungut dengan pihak pengelola obyek retribusi, Kualitas
pengembangan pariwisata yang masih rendah, hal ini dapat dilihat masih
banyaknya sarana dan prasarana di obyek wisata yang tidak terawat dengan
baik, sehingga potensi dari suatu obyek wisata yang bersangkutan belum
dapat dioptimalkan. Jumlah petugas atau pengawas lapangan terbatas
mengingat obyek retribusi tempat rekreasi tersebar cukup luas di Kabupaten
Boyolali, sehingga kurang bisa memantau keadaaan yang sebenarnya di
lapangan.
4. Untuk mengatasi hambatan penerimaan retribusi tempat rekreasi dan olah
raga pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali melakukan
beberapa upaya, yaitu antara lain: melakukan kerjasama dengan pihak lain
khusunya pihak pengelola obyek wisata terkait upaya peningkatan retribusi
daerah, sehingga dalam proses penerimaan retribusi tempat rekreasi dan olah
raga dapat dilakukan secara optimal. Melakukan penataan dan pengembangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
potensi obyek wisata, yaitu dengan penataan sarana dan prasarana pada
kawasan potensi wisata. Meningkatkan pemasaran dan promosi wisata, baik
melalui media cetak maupu internet. Menambah jumlah pengawas untuk
melakukan pengawasan secara berkala dalam hal proses pemungutan dan
pengelolaan obyek-obyek wisata, mengingat obyek wisata di Kabupaten
Boyolali tersebar cukup luas.
B. REKOMENDASI
Berdasarkan pada kelemahan-kelemahan yang ditemukan oleh penulis maka
penulis ingin memberikan rekomendasi yang diharapkan dapat memperbaiki dan
meningkatkan penerimaan retribusi tempat rekreasi dan olah raga pada Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, yaitu sebagai berikut:
1. Lebih meningkatkan kerjasama baik pemungut maupun pegelola obyek
wisata agar dalam penerimaan jenis retribusi ini dapat meningkat.
2. Pengembangan obyek dan daya tarik wisata, melalui pengembangan sarana
dan prasarana, dan pengembangan kemampuan pegawai sebagai pelaksana
pengembangan pariwisata.
3. Meningkatkan pemasaran dengan melakukan promosi yang seluas-luasnya,
baik lewat media cetak maupun internet, serta mengemas produk wisata
semenarik mungkin, agar mampu menarik wisatawan untuk datang berwisata
di Kabupaten Boyolali.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
4. Menambah jumlah pengawas untuk melakukan pengawasan secara berkala
dalam hal proses pemungutan dan pengelolaan obyek wisata, mengingat
obyek wisata di Kabupaten Boyolali tersebar cukup luas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii