107
EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN TERHADAP PENGEMBANGAN EKONOMI KELUARGA MELALUI PELATIHAN TATA BOGA (PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh: Hafiz Kurnia NIM: 102054025782 JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H / 2010 M

EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN

TERHADAP PENGEMBANGAN EKONOMI KELUARGA MELALUI PELATIHAN TATA BOGA

(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh: Hafiz Kurnia

NIM: 102054025782

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1431 H / 2010 M

Page 2: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar strata satu (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti ini bukan karya asli saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi berdasarkan undang-undang yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Maret 2010

Hafiz Kurnia NIM: 102054025782

i

Page 3: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN (PPMK)

TERHADAP PENGEMBANGAN EKONOMI KELUARGA MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN KUE KERING (TATA BOGA)

DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN

Skripsi Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam

Oleh:

Hafiz Kurnia NIM: 102054025782

Dibawah Bimbingan:

Dra. Nurul Hidayati,M.Pd NIP. 196903221996032001

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2010

ii

Page 4: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul “Evaluasi Hasil Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) Terhadap Pengembangan Ekonomi Keluarga Melalui Pelatihan Pembuatan Kue Kering (Tata Boga) Di Kelurahan Manggarai Selatan” diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasyah pada 18 Maret 2010 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S1 (S.Kom.I) dalam bidang Pengembangan Masyarakat Islam.

Jakarta, 18 Maret 2010

Panitia Ujian Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota

Drs. H. Mahmud Jalal, MA Faza Amri, S.Th.I NIP: 195204221981031002 NIP: 197807032005011006

Anggota, Penguji I Penguji II Dra. Mahmudah F, M.Pd Wati Nilamsari, M.Si NIP: 196402121997032001 NIP: 197105201999032002

Pembimbing

Dra. Nurul Hidayati, M.Pd NIP: 196903221996032001

iii

Page 5: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

ABSTRAK

Hafiz Kurnia Evaluasi Hasil Program Pemberdayan Masyarakat Kelurahan Terhadap Pengembangan Ekonomi Keluarga Melalui Pelatihan Tata Boga (Pembuatan Kue Kering)

Evaluasi Hasil Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) Dalam Pengembangan Ekonomi Keluarga Melalui Pelatihan Membuat Kue Kering (Tata Boga) Di Kelurahan Manggarai Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan Tata Boga dalam hal membuat kue kering yang dilakukan di Kelurahan Mangarai Selatan melalui Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan atau yang lebih kita kenal dengan PPMK memberikan pengaruh terhadap pengembangan ekonomi keluarga yang ada di Kelurahan Manggarai Selatan Jakarta.

Pengumpulan data dilakukan melalui penelitian lapangan yang dilakukan dengan metode observasi/pengamatan termasuk wawancara. Metode Observasi adalah metode pengumpulan data yang dikumpulkan secara sistematis dan sengaja melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala objek yang diteliti langsung di lapangan. Pengamatan dilakukan secara langsung karena merupakan alat ampuh untuk menguji suatu kebenaran. Observasi yang dilakukan peneliti dilakukan dalam bentuk wawancara untuk memperoleh data yang luas dan valid sebagai bahan evaluasi terhadap objek yang penulis teliti.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tujuan pelatihan dapat dikatakan tercapai. Walaupun tujuan pelatihan telah tercapai namun tidak secara otomatis mempengaruhi perekonomian keluarga yang menjadi peserta pelatihan. Kebutuhan individu yang terpenuhi sebagai akibat dari pelatihan membuat kue kering ini adalah kebutuhan terkait dengan hal pangan, kebutuhan sosial di tengah masyarakat yang ditendai dengan terjalinnya silaturahmi dan hiburan yang secara tidak langsung terjadi ketika pelatihan ini dilaksanakan. Sedangkan program jangka panjang yang tampak dari pelatihan ini hampir dikatakan tidak ada.

iv

Page 6: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur hanyalah bagi Allah penguasa langit dan bumi beserta

seluruh isinya yang tampak maupun tak tampak, di utara, selatan, timur maupun

di barat. Karena kasih dan sayangNya pulalah, setelah tertunda sekian tahun

akhirnya peneliti bisa menyelesaikan skripsi ini guna mencapai gelar Sarjana

Sosial Islam pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Univesitas Islam Negeri

Jakarta.

Tak luput sebagai sopan santun logika cinta dan kemestian sejarah, sajak-

sajak sholawat dan bait-bait salam terpuisikan bagi Baginda tercinta Nabi

Muhammad SAW, sang suri teladan agung kaum akhir zaman. Semoga kita

semua masuk dalam umat yang mendapat restu cintanya di akhir nanti, berkumpul

dan bertemu dengannya untuk memenuhi hasrat kangen rindu agung sebagai umat

yang mencintainya dengan dalam dan jujur.

Karena berbagai sebab-musabab tugas skripsi ini tertunda sekian lama.

Namun akhirnya, setelah lintang pukang membagi waktu dan menguatkan niat,

peneliti berhasil juga menyelesaikan tugas akhir ini. Peneliti menyadari bahwa

penyusunan skirpsi ini terwujud bukan semata-mata atas upaya pribadi peneliti,

melainkan berkat bantuan dan dorongan dari semua pihak. Oleh karena itu,

sebagai rasa syukur kepada Allah, dalam kesempatan yang berbahagia ini peneliti

ingin mengucapkan rasa hormat dan terima kasih yang terdalam dan tak terhingga

kepada:

1. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Dosen penasehat akademik Ibu Wati Nilamsari, M.Si yang dengan

keikhlasan dan kesabarannya membimbing dan membantu peneliti

selama studi di kampus.

4. Dosen pembimbing Ibu Dra. Nurul Hidayati, M.Pd yang telah

meluangkan waktu serta kesabaran Beliau yang tidak pernah merasa

lelah sedikit pun untuk memberikan bimbingan, membantu dan

mengarahkan peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

v

Page 7: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

5. Seluruh Dosen jurusan Pengembangan Masyarakat Islam UIN yang telah

mendidik dan mendewasakan peneliti tentang berbagai wawasan dan

ilmu perguruan yang sangat berguna selama mengikuti studi di kampus.

6. Seluruh staf dan karyawan perpustakaan utama dan perpustakaan

Dakwah yang membantu peneliti dalam peminjaman buku untuk

menyelesaikan skirpsi ini.

7. Lurah Manggarai Selatan beserta seluruh jajarannya yang telah ikhlas

meluangkan waktu dan memberikan kesempatan kepada peneliti untuk

melakukan penelitian di wilayahnya.

8. Ayahanda dan Ibunda yang selalu memberikan semangat, doa dan kasih

sayangnya. Salam mahabbah dan ta’dzim ananda sepanjang masa.

9. Kakak dan adikku tercinta, tetap semangat dalam ikatan ukhuwah.

10. Terima kasih yang tiada berbatas kepada “Pembangkit Semangat Jiwa

dan Pujaan Hati Pencari Ridho Ilahi” yang kucinta “Nur Fariza” yang

mendampingi setiap langkahku dengan penuh kecermatan, keikhlasan

dan kesabarannya. Semoga tahta pelaminan kita menjadi tangga yang

meneduhkan setiap kesetiaan yang engkau berikan.

11. Motivator dan sahabatku di Asrama Putra Pesantren As-Syafi’iyah,

Bung Idrus, Kang Aep, dan Ust. Anwar yang tiada henti membakar

semangat peneliti untuk menyelesaikan studi ini. Terima kasih untuk

teguran halus dan kasar Anda semua.

12. Teman-teman seperjuangan yang meninggalkanku sendirian sebagai

anak bungsu S.Kom.I.

13. Bagi semua pihak yang membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi

ini.

Akhirnya peneliti menyadari bahwa skripsi ini sangat sederhana dan jauh

dari kesempurnaan, untuk itu saran dan kritik sangatlah diharapkan. Semoga Allah

memberikan balasan yang berlipat ganda atas segala bantuannya kepada peneliti.

Penulis

DAFTAR ISI

vi

Page 8: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

SURAT PERNYATAAN PENULIS............................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING............................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI......................................................... iii

ABSTRAKSI................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR…………………………………………………….... v

DAFTAR ISI………………………………………………………………... vii

DAFTAR TABEL........................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................................. 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................... 7

D. Metodologi Penelitian .................................................................... 8

E. Sistematika Penulisan ..................................................................... 14

BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 16

A. Evaluasi .......................................................................................... 16

1. Pengertian Evaluasi ................................................................. 16

2. Model Evaluasi ........................................................................ 17

B. Monitoring Evaluasi ....................................................................... 21

1. Pengertian Monitoring ............................................................. 21

2. Teknik dan Alat Monitoring ..................................................... 22

C. Pengembangan Masyarakat Islam .................................................. 23

1. Pengertian Pengembangan Masyarakat Islam .......................... 23

2. Ruang Lingkup Pengembangan Masyarakat ............................ 26

3. Tahap-tahap Pengembangan Masyarakat ................................. 30

D. Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) ............. 37

1. Pengertian PPMK .................................................................... 37

2. Hakekat PPMK ....................................................................... 38

3. Program PPMK ........................................................................ 39

4. Pengelolaan PPMK .................................................................. 39

E. Ekonomi Keluarga ........................................................................ 39

1. Pengertian Ekonomi Keluarga ................................................ 40

2. Kesejahteraan Keluarga .......................................................... 42

vii

Page 9: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

F. Keterampilan Pembuatan Kue Kering ........................................... 43

1. Mengenal Membuat Kue Kering .............................................. 43

2. Jenis-Jenis Pelatihan Tata Boga .............................................. 44

BAB III GAMBARAN UMUM ................................................................... 46

A. Latar Belakang Sejarah Berdirinya PPMK Manggarai Selatan..... 46

B. Visi, Misi, dan Tujuan PPMK Manggarai Selatan ........................ 48

C. Azas dan Prinsip Dasar PPMK Manggarai Selatan ....................... 49

D. Gambaran Umum Tentang Kelurahan Manggarai Selatan ............ 50

1. Letak Geografis dan Komposisi Penduduk .............................. 50

2. Kondisi Sosial Ekonomi dan Pendidikan ................................. 53

3. Kondisi Sosial Keagamaan ....................................................... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA ....................................... 59

A. Analisa Tujuan-Tujuan Sudah Dicapai ........................................... 59

B. Analisa Program Yang Memberikan Pengaruh ............................... 62

C. Analisa Kebutuhan Individu Yang Telah Terpenuhi ...................... 65

D. Analisa Hasil Jangka Panjang ......................................................... 67

BAB V. PENUTUP ........................................................................................ 69

A. Kesimpulan ..................................................................................... 69

B. Saran-saran ..................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 72

LAMPIRAN .................................................................................................... 74

viii

Page 10: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 : Penduduk menurut jumlah yang lahir, mati, datang dan pindah 52

Tabel 2 : Mobilitas penduduk berdasarkan kewarganegaraan 52

Tabel 3 : Jumlah penduduk tiap rukun warga 53

Tabel 4 : Penduduk menurut mata pencaharian 54

Tabel 5 : Penduduk menurut tingkat pendidikan 55

Tabel 6 : Jumlah penduduk menurut agama 57

Page 11: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pembangunan Nasional merupakan upaya pembangunan yang

berkesinambungan yang meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat.

Fenomena yang terjadi di Indonesia dalam konteks pembangunan Nasional

yang dilakukan oleh pemerintah, relative belum berhasil direalisasikan.

Hal ini terbukti dengan adanya ketimpangan pembangunan kota dan desa,

pembangunan perekonomian Negara dan pembangunan sosial politik.

Pembangunan Nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu

masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera secara merata baik material

maupun spiritual berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Berdasarkan

pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 tersebut,

maka hakekat pembangunan Nasional dapat dilaksanakan secara

menyeluruh dalam arti dilaksanakan secara bertahap, terencana dan

berkelanjutan.

Dalam proses pembangunan yang terjadi di Indonesia dipengaruhi

oleh dua dimensi. Dimensi pertama adalah dimensi makro yang

menggambarkan bagaimana institusi Negara melalui kebijakan dan

peraturan yang dibuatnya memengaruhi proses perubahan suatu

Page 12: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

2

masyarakat. Dimensi kedua adalah dimensi mikro, yaitu individu dan

kelompok masyarakat memengaruhi proses pembangunan itu sendiri.1

Menurut Syaiful Arif, kemiskinan dapat digolongkan menjadi dua

kategori yaitu kemiskinan kultural dan kemiskinan struktural. Kemiskinan

cultural dipahami sebagai akibat dari adanya karakter budaya masyarakat

dan etos kerja yang lemah, sedangkan kemiskinan struktural bisa terjadi

karena adanya struktur dan kebijakan pemerintah yang timpang sebagai

akibat dari terjadinya ketidak adilan dalam kehidupan masyarakat.2

Tingginya angka kemiskinan dan pengangguran ini memberikan

dampak yang signifikan dalam kehidupan politik dan ekonomi bangsa

Indonesia. Terlebih lagi, krisis ekonomi yang dialami bangsa Indonesia

yang dimulai pada pertengahan tahun 1997 mengakibatkan gejolak sosial

politik yang luar biasa. Dampak terhadap perekonomian nasional pun

sampai saat ini belum bisa dipulihkan. Daya beli masyarakat yang begitu

rendah ditambah dengan kebijakan pemerintah yang kontroversial dengan

menaikan tarif dasar listrik, telepon dan kenaikan harga bahan bakar

minyak (BBM), hal ini menjadi kajian publik yang akhirnya mendorong

munculnya lembaga kemasyrakatan yang dibentuk oleh partisipasi dan

keswadayaan masyarakat yang sekarang dikenal dengan lembaga swadaya

masyarakat. (LSM).

1 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pembangunan Masyarakat dan Intervensi

Komunutas (Pengantar Pada Pemikiran Dan Pendekatan Praktis), Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI, 2003, cet 1, h. 1

2 Syaiful Arif, “Menolak Pembangunanisme”, Yogyakarta: Pusaka Pelajar, 2000, cet. 1, h. 289.

Page 13: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

3

Upaya pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan dan

menanggulangi pengangguran dengan memberikan Bantuan Langsung

Masyarakat (BLM) sudah sering dilakukan. Program-program tersebut

antara lain Jaringan Pengaman Sosial (JPS), Proyek Pengentasan

Kemiskinan Perkotaan (P2KP), Inpres Desa Tertinggal (IDT), Bantuan

Langsung Tunai (BLT), Kredit Usaha Rakyat (KUR) PNPM Mandiri,

Penanggulangan Dampak Kekeringan dan Masalah Ketenaga Kerjaan

(PDKMK), dan lain sebagaimya. Akan tetapi, program-program tersebut

relatif belum optimal dilaksanakan. Hal ini disebabkan oleh faktor baik

dari masyarakat sebagai sasaran penerima program maupun dari unsur

pengelola program itu sendiri.

Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) adalah

suatu model pembangunan kelurahan yang menggunakan pendekatan

pemberdayaan masyarakat di tingkat rukun warga (RW), dimana

masyarakat diberi kepercayaan untuk mengelola dana Bantuan Langsung

Masyarakat (BLM) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD) untuk merencanakan, melaksanakan dan

mengawasi sendiri program pembangunan di kelurahan masing-masing

yang meliputi pembinaan tiga bidang pembinaan yaitu bina ekonomi

berupa dana pinjaman bergulir, bina sosial berupa pelatihan keterampilan

masyarakat dan bina pembangunan fisik lingkungan yang berupa

pembangunan sarana dan prasarana yang bermanfaat bagi masyarakat.

Page 14: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

4

Konsep dasar PPMK bukan hanya program yang hanya

menyalurkan dana kepada masyarakat, melainkan masyarakat dituntut

sebagai pelaksana program tersebut. Hal ini akan mendorong upaya

pemberdayaan atau pengembangan masyarakat itu sendiri. Masyarakat

harus berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan program tersebut dari mulai

identifikasi masalah, kebutuhan, perencanaan aksi pelaksanaan program

sampai pada tahap monitoring atau evaluasi.

Secara naluri, setiap orang berusaha untuk memenuhi

kebutuhannya, bentuk usaha tersebut adalah dengan bekerja disuatu tempat

baik sektor-sektor swasta maupun sektor dalam negeri. Jerih payah itu

dihargai dengan uang yang sering kali disebut dengan pendapatan.

Pendapatan pribadi (personal income) menunjukan semua jenis

pendapatan, baik diperoleh karena fungsi produksi maupun tanpa

memberikan suatu kegiatan apapun yang diterima oleh penduduk suatu

negara.3

Dengan demikian, ruang lingkup kesejahteraan meliputi

kesejahteraan individu, keluarga dan masyarakat. Yang intinya

kesejahteraan dapat dirasakan apabila terpenuhinya kebutuhan lahir dan

bathin serta kebutuhan social.

Bentuk kegiatan pemberdayaan yang dilakukan oleh PPMK itu

sendiri dalam implementasinya dilakukan melalui keterampilan pelatihan

Tata Boga atau Pelatihan Membuat Kue Kering. Dan keadaan ekonomi

3 Paul A, Samuelson dan William D, Nordhaus, Ekonomi, Jakarta: Erlangga, 1991. h.

151.

Page 15: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

5

peserta pelatihan tata boga, keadaan ekonominya mayoritas mencukupi

untuk kebutuhan hidupnya sehari-hari dan mereka hidup dengan keadaan

sederhana.

Adapun peneliti memilih PPMK sebagai objek dalam penelitian

ini, karena peneliti melihat eksistensi yang diperlihatkan oleh PPMK

dengan bentuk programnya dalam pengembangan ekonomi keluarga

melalui pelatihan tata boga atau membuat kue kering mempunyai peranan

yang positif dalam upaya membantu mengembangkan ekonomi keluarga

yang ada di kelurahan Manggarai Selatan. Setidaknya, melalui program

yang dilakukan oleh PPMK ini dapat membekali masyarakat dengan suatu

keahlian hidup sehingga nantinya masyarakat mampu menjalankan

kehidupannya secara mandiri dan siap menghadapi setiap momentum yang

meresahkan seperti krisis ekonomi yang sedang dihadapi oleh bangsa

Indonesia.

Adapun alasan peneliti mengangkat permasalahan dan judul karena

diantaranya:

1. Permasalahan ekonomi merupakan salah satu permasalahan yang

sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini, oleh karena itu

melalui penelitian ini penulis ingin menggugah kesadaran kita

untuk mengamati permasalahan ekonomi yang berada di sekitar

lingkungan kita dan mencoba mencari solusinya secara bersama-

sama. Karena, permasalahan ekonomi merupakan permasalahan

bersama yang harus dilakukan secara bersama-sama.

Page 16: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

6

2. PPMK merupakan sebuah lembaga yang bergerak dalam kegiatan-

kegiatan sosial yang salah satu programnya yaitu mengembangkan

ekonomi keluarga, dimana hal itu sangat berhubungan dan sejalan

dengan keilmuan Jurusan Pengembangan Masyarakt Islam (PMI)

dalam penelitian mengembangkan ekonomi keluarga.

Atas dasar alasan-alasan tersebut, peneliti memberi judul Skripsi

ini dengan judul “Evaluasi Hasil Program Pemberdayaan Masyarakat

Kelurahan Dalam Pengembangan Ekonomi Keluarga Melalui

Pelatihan Tata Boga (Pembuatan Kue Kering) Di Kelurahan

Manggarai Selatan “

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dalam penelitian ini peneliti akan membatasi hanya pada masalah

evaluasi hasil pada program kegiatan pelatihan Tata Boga (membuat kue

kering). Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Tujuan-tujuan manakah yang sudah dicapai PPMK dari kegiatan

pelatihan Tata Boga (membuat kue kering) ?

2. Apakah program pelatihan Tata Boga (membuat kue kering)

berpengaruh pada pengembangan ekonomi keluarga ?

3. Kebutuhan individu manakah yang telah terpenuhi sebagai akibat

dari program pelatihan Tata Boga (membuat kue kering) ?

4. Hasil jangka panjang apakah yang nampak sebagai akibat dari

kegiatan pelatihan Tata Boga (membuat kue kering) ?

Page 17: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui tujuan-tujuan manakah yang sudah dicapai

PPMK dari kegiatan pelatihan Tata Boga (membuat kue

kering).

b. Untuk mengetahui apakah program pelatihan Tata Boga

(membuat kue kering) berpengaruh pada pengembangan

ekonomi keluarga.

c. Untuk mengetahui kebutuhan individu manakah yang telah

terpenuhi sebagai akibat dari program pelatihan Tata Boga

(membuat kue kering).

d. Untuk mengetahui hasil jangka panjang apakah yang nampak

sebagai akibat dari kegiatan pelatihan Tata Boga (membuat

kue kering).

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademik, yaitu untuk memberikan kontribusi

secara teoritis dalam proses pengembangan yang diharapkan

masyarakat Manggarai Selatan dalam pengembangan

ekonomi keluarga.

b. Manfaat praktis, yaitu sebagai masukan pengetahuan bagi

pembaca pada umumnya dan khususnya bagi masyarakat

Page 18: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

8

Manggarai Selatan bahwa PPMK mempunyai potensi dalam

pengembangan ekonomi keluarga melalui pelatihan Tata

Boga (membuat kue kering).

c. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan evaluasi bagi

pihak PPMK dalam pengembangan masyarakat secara

berkelanjutan.

D. Metodologi Penelitian

a. Pendekatan yang digunakan

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan

kualitatif. Pendekatan ini digunakan karena beberapa pertimbangan

yaitu bersifat terbuka, serta memberi kemungkinan bagi

perubahan-perubahan manakala ditemukan fakta yang lebih

mendasar, menarik dan unik di lapangan. Sedangkan peneliti

memilih pendekatan kualitatif dalam melakukan penelitian karena

peneliti berharap dengan menggunakan pendekatan kualitatif ini

didapatkan hasil penelitian yang menyajikan data yang akurat dan

digambarkan secara jelas dari kondisi sebenarnya.4

b. Tempat dan Waktu Penelitian

Peneliti mengambil tempat penelitian ini di Kelurahan

Manggarai Selatan Jl. Rambutan No. 1 Kecamatan Tebet Jakarta

4 Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif,, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2003, cet. ke 2, h. 39.

Page 19: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

9

Selatan. Adapun waktu penelitian dilakukan selama September

2008 s.d Oktober 2009.

c. Model Evaluasi

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model evaluasi

hasil. Dengan model evaluasi hasil ini peneliti berusaha untuk

mengetahui tujuan-tujuan apa saja yang telah dicapai PPMK dari

kegiatan pelatihan membuat kue kering, mengetahui respon

masyarakat Manggarai Selatan dalam kegiatan pelatihan membuat

kue kering dan mengetahui apakah program kegiatan pelatihan

membuat kue kering berpengaruh pada pengembangan ekonomi

keluarga.

d. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini metode yang peneliti gunakan yaitu

metode observasi (pengamatan). Metode observasi adalah metode

pengumpulan data yang dikumpulkan secara sistematis dan sengaja

melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala objek yang

diteliti langsung di lapangan, karena metode observasi merupakan

salah satu teknik penelitian yang sangat penting bagi seorang

peneliti yang meneliti secara langsung di lapangan. Pengamatan

dilakukan secara langsung karena merupakan alat ampuh untuk

Page 20: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

10

menguji suatu kebenaran. Dalam hal ini pengamatan diartikan

sebagai proses mengenal dunia luar dengan menggunakan indera.5

Wawancara yang dilakukan peneliti dilakukan dalam

bentuk wawancara baku terbuka. Wawancara adalah percakapan

dengan maksud tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua pihak

yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan

terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan yang

disajikan. Bentuk wawancara baku terbuka ini berarti

menggunakan kata-kata dan tata cara yang sama untuk tiap

responden. Wawancara ini dilakukan untuk memperluas informasi

yang diperoleh dari orang lain. Peneliti membagi menjadi 3

kategori nara sumber, yaitu: 1. Mewakili Pejabat Kelurahan/Dekel

adalah Bapak Wahyono dan Bpak Bachri. 2. Mewakili Pelatih Tata

Boga adalah Ibu Yuyun dan Ibu Emi Zulkarnain. 3. Mewakili

Peserta adalah Ibu Ismalia, Ibu Eha, Ibu Larasati Slamet, Ibu

Misni, Ny. F. Sumaryani, Ibu Puji Mulyaningsih, Mba Sulistiyani,

Ibu Suryani, dan Ibu Tien Sudjono.

Observasi lain yang digunakan adalah melalui penglihatan

dan pendengaran secara langsung dengan menganalisa masalah-

masalah yang terjadi. Termasuk juga mengobservasi data-data

yang ada di lembaga tersebut yang diperkirakan berguna sebagai

5 Agus Sujanto, Psikologi Umum, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2000, cet. ke 2, h. 21.

Page 21: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

11

bukti pengujian dan memperoleh sumber yang stabil, kaya dan

mendorong.6

Instrumen yang peneliti gunakan dalam penelitian ini

adalah manusia (peneliti) itu sendiri. Manusia (peneliti) menjadi

segalanya dari keseluruhan proses penelitian. Jika menggunakan

alat yang bukan manusia maka sangat tidak mungkin untuk

mengadakan penyesuaian terhadap kenyataan-kenyataan yang ada

di lapangan.

e. Teknik Pencatan Data

Teknik pencatatan data menggunakan catatan lapangan

yang berisi hasil wawancara selama observasi berlangsung dengan

menggunakan bahasa objektif. Alat bantu yang digunakan peneliti

dalam pencatatan data berupa alat tulis dan tape recorder. Dalam

teknik penentuan subyek penelitian ini peneliti menentukan subyek

penelitian berdasarkan tipologi masing-masing perwakilan RT

yang ada di Kelurahan Manggarai Selatan. Sedangkan sumber

datanya, peneliti dapatkan dari hasil wawancara yang dilakukan

oleh peserta pelatihan dengan peneliti. Selain wawancara, ada juga

dokumentasi berupa pengumpulan data-data tertulis mengenai hal-

hal yang berhubungan dengan masalah yang peneliti lakukan.

f. Teknik Analisa Data

6 Lexy J. Meleong, Metedologi Penelitian Kualitatif,, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya 2004), cet. ke 20, edisi revisi, h. 189-190.

Page 22: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

12

Pada saat menganalisa data hasil observasi, peneliti

menginterpretasikan catatan lapangan yang ada kemudian

menyimpulkannya. Setelah itu peneliti menganalisa kategori-

kategori yang nampak pada data tersebut.

Analisa data melibatkan upaya mengidentifikasi ciri-ciri

suatu objek dan kejadian. Kategori dan analisa data diperoleh

berdasarkan fenomena yang nampak pada pelatihan Tata Boga

(membuat kue kering) dalam pengembangan ekonomi keluarga di

Kelurahan Manggarai Selatan.

Modus yang digunakan dalam analisa data adalah

hermeneutic yaitu landasan filosofi pada pemahaman manusia

untuk interpretativisme.

g. Keabsahan Data

Teknik keabsahan data dalam penelitian ini memiliki

kriteria sebagai berikut:

1) Kredibilitas (derajat kepercayaan) dengan teknik triangulasi

yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain, hal ini dapat dicapai

dengan jalan : (a) Membandingkan data hasil pengamatan

dengan hasil wawancara. Misalnya untuk mengetahui

perasaan peserta pelatihan Tata Boga (membuat kue

kering). (b) Membandingkan keadaan dan perspektif

seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang

Page 23: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

13

lain. Misalnya, dalam hal ini peneliti membandingkan

jawaban yang diberikan oleh pengurus PPMK dengan yang

diberikan kepada peserta pelatihan Tata Boga (membuat

kue kering). (c) Membandingkan hasil wawancara dengan

dokumen yang berkaitan pada masalah yang diajukan

peneliti dalam memanfaatkan dokumen atau data sebagai

bahan pertimbangan.7

2) Ketekunan atau keajegan pengamatan. Ketekunan

pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-

unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan

atau isu yang sedang dicari kemudian memusatkan diri

pada hal tersebut secara rinci. Maksudnya peneliti hanya

memusatkan dan mencari jawaban sesuai dengan rumusan

masalah saja.

3) Kepastian dengan teknik pemeriksaan audit kepastian.

Auditor dalam hal ini adalah dosen pembimbing. Disini

pemastian bahwa sesuatu itu adalah objektif atau tidak

tergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap

pandangan, pendapatan dan penemuan seseorang, dapatlah

dikatakan bahwa pengalaman seseorang itu subjektif,

7 Siti Maimunah, Skripsi Evaluasi Hasil Program PPMK Melalui Pelatihan Tanaman Hias, h. 15, UIN, 2007.

Page 24: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

14

sedangkan jika disepakati oleh beberapa orang barulah

dapat dikatakan objektif.8

h. Sistematika Penulisan

Penyajian dalam skripsi ini dijabarkan atas lima bab,

dimana antara bab yang satu dengan yang lainya saling berkaitan

dengan masing-masing bab terdiri dari sub-sub bab. Untuk lebih

jelas, berikut adalah sistematikanya :

Bab I. Pendahuluan, terdiri dari : Latar Belakang Masalah,

Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat

Penelitian, Metodologi Penelitian, Sistematika Penulisan.

Bab II. Landasan Teori terdiri dari : 1. Pengertian Evaluasi,

Model Evaluasi. 2. Pengembangan Masyarakat Islam: Pengertian

PMI, Ruang Lingkup PMI, Tahap-tahap PMI. 3. Program

Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) : Pengertian

PPMK, Hakekat PPMK, Pengelolaan PPMK, 4. Pengertian

Pemberdayaan Masyarakat. 5. Ekonomi Keluarga : Pengertian

Ekonomi Keluarga, dan Kesejahteraan Ekonomi Keluarga. 6.

Pelatihan Tata Boga (membuat kue kering) : Mengenal Pelatihan

Tata Boga (membuat kue kering), dan Jenis-jenis Pelatihan Tata

Boga (membuat kue kering).

Bab III Gambaran Umum Tentang PPMK Manggarai

Selatan : Sejarah Berdirinya PPMK Manggarai Selatan, Visi, Misi

8 Ibid, h. 17

Page 25: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

15

dan Tujuan PPMK Manggarai Selatan, Azas dan Prinsip PPMK

Manggarai Selatan, Gambaran Umum Tentang Kelurahan

Manggarai Selatan.

Bab IV. Analisis Tentang Evaluasi Hasil Program

Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Dalam Pengembangan

Ekonomi Keluarga Melalui Pelatihan Tata Boga (membuat kue

kering), dimana didalamnya akan dibahas mengenai tujuan-tujuan

manakah yang sudah dicapai PPMK dari kegiatan pelatihan Tata

Boga (membuat kue kering), Program Pelatihan Tata Boga

Berpengaruh Pada Pengembangan Ekonomi Keluarga, Kebutuhan

Individu Manakah Yang Telah Terpenuhi Sebagai Akibat Dari

Program Pelatihan Tata Boga, Hasil Jangka Panjang Apakah Yang

Nampak Sebagai Akibat Dari Kegiatan Pelatihan Tata Boga

(membuat kue kering)

Bab V. Sebagai penutup akan diisi dengan kesimpulan dan

saran-saran.

Page 26: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

16

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. EVALUASI

1. Pengertian Evaluasi

Secara etimologi, evaluasi artinya penilain, sehingga

mengevaluasi artinya memberi penilaian atau menilai.1 Secara

terminologi, Suharsimi Arikunto mengartikan evaluasi sebagai

suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengukur tingkat

keberhasilan suatu kegiatan. Dengan demikian, penelitian evaluasi

dilakukan dalam rangka mengetahui tingkat efektifitas pelaksanaan

program dengan cara mengukur hal-hal yang berkaitan dengan

keterlaksanaan program tersebut.2

Sedikit berbeda dengan Suharsimi Arikunto, Viji

Srinivasan mengatakan bahwa mengevaluasi berarti menguji dan

menentukan suatu nilai, kualitas, kadar kepentingan jumlah, derajat

atau keadaan. Ia juga mengartikan evaluasi sebagai “proses

penentuan keputusan tentang lingkup perhatian, pemilihan

informasi yang perlu, serta pengumpulan dan analisis informasi

guna memberi ringkasan data yang berguna bagi para pengambil

1 Tim penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, Jakarta: Balai Pustaka,

1995, cet. ke-4 2 Suharsimi Arikunto, Penilaian Program Pendidikan, Jakarta: PT Bina Aksara, 1998.

cet. ke-1, h. 8

Page 27: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

17

keputusan dalam memilih berbagai alternatif yang ada”.3 Dapat

dikatakan evaluasi dimaksudkan untuk menyusun nilai-nilai

indicator dalam mencapai suatu sasaran. Dengan kata lain kegiatan

evaluasi adalah “suatu cara atau kegiatan untuk mengecek

kekuatan dan kelemahan sebuah program serta suatu cara untuk

menentukan ukuran-ukuran perbaikan bagi para pengambil

keputusan”.4

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

evaluasi adalah penilaian pada efektifitas dan efisiensi pelaksanaan

suatu program dengan memperhatikan indikator-indikator atau

faktor-faktor pendukung dan penghambat terhadap pelaksanaan

suatu program. Ketika evalusi dilakukan maka akan terlihat faktor-

faktor apa saja yang perlu dipertahankan, diperbaiki atau

dihilangkan sama sekali. Dengan melihat berbagai indikator yang

sudah disepakati dalam suatu evalusi maka hasil suatu program

dapat disimpulkan. Hasil evaluasi ini akan dijadikan sebagai bahan

pertimbangan dalam mengambil keputusan terhadap suatu

program. Apakah program itu dilanjutkan, diperbaiki, atau

dihentikan tergantung dari hasil evaluasi pelaksanaan program

tersebut.

2. Model Evaluasi

3 Viji Srinivasan, Metode Evaluasi Pertisipatoris, Dalam Walter Fernandes dan Rajesh

Tandon (Editor), Risset Partisipatoris-Riset, Jakarta:Gramedia Putaka Utama,1993, h. 68 4 Ibid, h. 71

Page 28: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

18

Dalam proses evaluasi, biasanya dikaitkan dengan model-

model evaluasi yang akan digunakan. Banyak model yang

ditawarkan berbagai penulis dalam hal proses evaluasi.

Sebagaimana setiap kasus memiliki karakteristik, maka model

evaluasipun demikian. Ada model yang cocok untuk suatu kasus

ada juga yang tidak. Salah satu yang penulis ambil adalah apa yang

ditulis Isbandi Rukminto Adi. Ia mengambil dari Pieterzak,

Ramler, Renner, Ford dan Gilbert yang mengemukakan bahwa

model evaluasi meliputi: a). Evaluasi Input, b). Evaluasi Proses dan

c). Evaluasi Hasil.5

a. Evaluasi Input

Evaluasi ini dilakukan pada berbagai unsur yang masuk

dalam pelaksanaan suatu program. Unsur atau bisa juga

dikatakan variable adalah bagian yang menjadi syarat

berjalannya suatu program. Tanpa variable ini, program tak

akan terlaksana. Jikapun bagian ini kurang atau hilang salah

satunya, kemungkinan program akan berajan timpang bahkan

gagal.

Dalam hal PPMK ada tiga variabel utama yang terkait

dengan Evaluasi Input ini, yaitu:

1) Masyarakat, yaitu personal atau keluarga yang masuk

dalam program yang dilaksanakan oleh PPMK.

5 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas (Pengantar pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis) Edisi Revisi, Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI, 2003. h. 189

Page 29: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

19

2) Pengurus PPMK, yaitu Tim atau Staf yang meliputi aspek

demografi staf seperti latar belakang pendidikan dan

pengalaman staf dalam mengelola sebuah program.

3) Program yang meliputi lama waktu pelaksanaan program

dan sumber-sumber rujukan yang tersedia.6

Terkait dengan tiga variable input ini, ada empat kriteria

yang dapat dikaji, yaitu:

1) Tujuan Program

2) Penilaian terhadap kebutuhan komunitas

3) Standar dari suatu praktek yang berkualitas

4) Biaya untuk pelaksanaanprogram

b. Evaluasi Proses

Evaluasi Proses berarti menilai bagaimana pelaksanaan

suatu program ketika program tersebut sudah atau sedang

berjalan dilapangan. Ketika program itu telah selesai

dilaksanakan maka evaluasi ini dilakukan untuk menilai

bagaimana proses kegiatan yang telah dilaksanakan, apakah

telah sesuai dengan rencana yang dirumuskan.7

Evaluasi ini memfokuskan pada aktifitas program yang

melibatkan interaksi langsung antara peserta program dengan

fasilitator. Tipe evaluasi ini diawali dengan analisis terhadap

system pemberian bantuan atau kegiatan program seperti,

6 Ibid, h.189 7Elly Irawan. Dkk, Pengembangan Masyarakat, Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka,

1995. cet. ke-1, h. 18.

Page 30: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

20

bagaimana pendampingan itu dilakukan, kebijakan lembaga

dan kepuasan peserta program.8

c. Evaluasi Hasil

Dalam tahap ini, evaluasi dilaksanakan pada hasil akhir

dari pelaksanaan suatu program yang telah berjalan atau telah

selesai. Evaluasi ini dilakukan untuk menilai seberapa jauh

tujuan-tujuan yang sudah direncanakan telah tercapai. Dengan

demikian, evaluasi ini diarahkan pada dampak keseluruhan dari

suatu program terhadap masyarakat yang menjadi peserta

program ketika program itu telah selesai. Untuk mempermudah

mengevaluasi hasil, maka dimunculkan pertanyaan-pertanyaan

utama yang terkait hasil dari suatu program. Pertanyaan

tersebut adalah:

1) Kapan suatu program bisa dikatakan telah berhasil

mencapai tujuannya?

2) Bagaimana perubahan masyarakat (terutama yang

menjadi peserta program) setelah menerima “bantuan”

program tersebut?

Adapun kriteria-kriteria keberhasilan suatu program ini bisa

berorientasikan pada dua hal, yakni:

a. Berorientasi pada program.

8 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi

Komunitas, edisi revisi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI. 2003. h. 190

Page 31: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

21

Kriteria keberhasilan pada umumnya dikembangkan

berdasarkan cakupan ataupun hasil dari suatu program.

Misalnya, persentase cakupan program terhadap populasi

sasaran.

b. Berorientasi pada masyarakat.

Kriteria keberhasilan pada umumnya juga

dikembangkan berdasarkan pada perubahan prilaku

masyarakat. Misal, munculnya sikap kemandirian dan lain

sebagainya9 setelah program yang dicanangkan itu bergulir.

B. Monitoring Evaluasi

1. Pengertian Monitoring

Secara sederhana yang dimaksud dengan monitoring adalah

pemantauan terhadap sesuatu. Jika yang menjadi sasaran adalah

suatu program maka monitoring ini ditujukan untuk memantau

suatu program yang menjadi objeknya sesuai dengan aturan yang

telah ditetapkan dan disepakati.

Prof. DR. Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin Abdul

jabar dalam buku Evaluasi Program Pendidikan mengatakan bahwa

pemantauan memiliki dua fungsi, yaitu untuk mengetahui

kesesuaian pelaksanaan program dengan rencana program dan

untuk mengetahui seberapa pelaksanaan program yang sedang

9 Ibid, 190.

Page 32: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

22

berlangsung dapat diharapkan akan menghasilkan perubahan yang

diinginkan. Fungsi kedua merupakan fungsi terpenting, mengingat

pemantauan harus dapat mengenali sejak dini peluang terjadinya

perubahan positif sesuai dengan harapan.10

Sasaran pemantauan terhadap suatu program adalah untuk

menemukan hal-hal diantaranya:

a. Sejauh mana pelaksanaan program telah sesuai dengan

rencana program.

b. Sampai seberapa jauh pelaksanaan program telah

menunjukkan tanda-tanda tercapainya tujuan program

c. Apakah terjadi dampak tambahan atau lanjutan yang

positif meskipun tidak direncanakan

d. Apakah terjadi dampak sampingan yang negatif,

merugikan, atau kegiatan yang mengganggu.

2. Teknik dan alat Monitoring

Fungsi pokok pemantauan adalah mengumpulkan data

tentang pelaksanaan suatu program. Untuk melaksanakan

pengumpulan data yang berlaku dalam sebauh program tersebut

diperlukan teknik dan alat. Adapun teknik dan alat monitoring

yang diperlukan adalah sebagai berikut:

a. Teknik pengamatan partisipatif dengan

menggunakan lembar pengamatan, catatan

10 Prof. Dr. Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar, Evaluasi Program

Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007, h. 90.

Page 33: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

23

lapangan, dan alat perekam elektronik. Yang

dimaksud pengamatan partisipatif adalah

pengamatan yang dilakukan oleh orang yang terlibat

secara aktif dalam proses pelaksanaan program.

b. Teknik wawancara, secara bebas atau tersetruktur

dengan alat pedoman wawancara dan perekaman

wawancara.

c. Teknik pemanfaatan dan analisis data dokumentasi

yang terkait dengan program yang telang menjadi

objek penelitian.

Hasil dalam bentuk data yang diperoleh melalui monitoring

ini harus segera dianalisis untuk diinterpretasikan atau dimaknai

sehingga dapat segera diketahui dari data tersebut apakah tujuan

program yang diharapkan telah tercapai atau belum.

C. Pengembangan Masyarakat Islam

1. Pengertian Pengembangan Masyarakat Islam

Secara etimologi, Pengembangan berarti membina dan

meningkatkan kualitas. Sedangkan masyarakat Islam berarti

kumpulan manusia yang beragama Islam. Secara terminologi,

Pengembangan Masyakarat Islam berarti mentransformasikan

dan melembagakan semua segi ajaran Islam dalam kehidupan

keluarga, kelompok sosial, dan masyarakat.

Page 34: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

24

Amrullah Ahmad mengatakan bahwa Pengembangan

Masyarakat Islam adalah suatu sistem tindakan nyata yang

menawarkan alternatif model pemecahan masalah ummah

dalam bidang sosial, ekonomi dan lingkungan dalam perspektif

Islam.11 Dengan demikian, pengembangan Masyarakat Islam

merupakan model empiris pengembangan prilaku individual

dan kolektif dalam dimensi amal shaleh, dengan titik tekan

pada pemecahan masalah yang dihadapi oleh masyarakat.

Sasaran individualnya adalah setiap individu muslim, dengan

orientasi sumber daya manusia. Sasaran komunalnya adalah

kelompok muslim dengan orientasi pengembangan sistem

masyarakat. Sasaran institusionalnya adalah organisasi Islam

dan pranata sosial kehidupan dengan orientasi pengembangan

kualitas dan Islamisitas kelembagaan.12

Dalam buku Islam Konsep Implementasi

Pemberdayaan, Syahril Harahap mengemukakan bahwa yang

ingin dikerjakan dengan pengembangan masyarakat melalui

dakwah Islam adalah menggerakkan masyarakat yang

tradisional atau transisi menjadi masyarakat yang modern,

masyarakat yang berorientasi pada masa lalu menjadi

masyarakat yang berorientasi pada masa depan, dari

11 Amrullah Ahmad, Strategi Dakwah Islam di Tengah Reformasi Manuju Indonesia

Baru dalam Memasuki Abad ke-21, Bandung: Makalah pada Sarasehan Nasional SMF Dakwah, IAIN 1999, h. 9

12 Nanih Machendrawaty dan Agus A.Syafe’i, Pengembangan Masyarakat Islam: Dari Idiologi, strategi sampai tradisi, Bandung: Rosda Karya, 2001, cet. ke-1, h. 44

Page 35: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

25

masyarakat yang pasrah pada takdir menjadi masyarakat yang

dinamis, dari masyarakat yang stagnan menjadi masyarakat

yang memiliki perencanaan dalam hidupnya. Jika hal ini

terlaksana, maka masyarakat akan memberikan partisipasi

maksimal terhadap usaha memerangi kemiskinan. Dengan

demikian, masyarakat kita akan memiliki kekuatan untuk

mengembangkan diri sendiri untuk bangkit.

Dalam surah Al-Insyiroh ayat 7-8 sudah jelas bahwa

Islam mengarahkan manusia agar merencanakan kehidupan

dengan beroriantasi pada masa depan. “maka apabila kamu

telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-

sungguh (urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah

hendaknya kamu berharap” .

Oleh karena itu manusia mesti merencanakan

peningkatan taraf hidup dan tidak menyerah pada takdir

Tuhan13 dalam arti takdir-takdir yang terkait dengan

kemampuan manusia dalam memilih dan mengambil

keputusan.

Dalam bukunya Pedoman Pendidikan Masyarakat

Islam Modern, Muhammad Amin Al-Misri mengatakan bahwa

masyarakat Islam ialah masyarakat yang berbeda dari

masyarakat-masyarkat lainnya. Mereka meemilik aturan khas

13 Syahril Harahap, Islam Konsep Implementasi Pemberdayaan, Yogyakarta: PT. Tiara

Wacana Yogya,1999, cet.. ke 1, h. 132.

Page 36: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

26

berupa perundang-undangan yang bersifat Qur’aniyah dan

individu-individunya sama-sama berada dalam satu kaidah

serta sama-sama menghadap satu kiblat. Masyarakat ini, mesti

terbentuk dari beraneka ragam kaum umum dan tradisi-tradisi

yang sama.

Dari uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa

Pengembangan Masyarakat Islam adalah upaya-upaya

mengembangkan seluruh potensi masyarakat secara Islami

dalam rangka membangun kemampuan untuk menghadapi

masa kini dan masa mendatang, menjadikan masyarakatnya

dinamis dan terus berkembang ke arah yang lebih baik, tidak

mudah menyerah pada keadaan dan memiliki kegigihan untuk

bangkit dan bertahan.

2. Ruang Lingkup Pengembangan Masyarakat Islam

Edi Soeharto dalam Metodologi Pengembangan

Masyarakat mengatakan bahwa Ruang lingkup pengembangan

masyarakat atau Community Development mencakup segala

aspek kehidupan sosial masyarakat yang hampir tidak ada batas

waktunya, karena selalu dituntut untuk terus melakukan

perbaikan atau pengembangan diberbagai aspek untuk

mencapai kesejahteraan bersama, terutama dalam proses

pengentasan kemiskinan. Walaupun titik tekannya adalah

pengentasan kemiskinan hal ini tidak bisa dibangun secara

Page 37: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

27

parsial dengan menitik beratkan pada pembangunan bidang

ekonomi saja sebab pembangunan ekonomi secara langsung

dan tak langsung berkaitan dengan berbagai aspek yang

lainnya. Itu sebabnya secara umum pengembangan masyarakat

meliputi berbagai bidang pembangunan seperti pembangunan

dibidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, keagamaan juga

kebudayaan.14

Beberapa bidang yang hingga saat ini masih berpotensi

untuk dikembangkan antara lain adalah bidang-bidang yang

terkait dengan usaha kesejahteraan sosial terhadap anak,

perempuan, keluarga, perlindungan/advokasi, sektor industri

kecil, golongan masyarakat yang tertindas dan lain-lain.15

Arif Budimanta mengatakan bahwa ruang lingkup

pengembangan masyarakat mencakup beberapa hal, yaitu:16

a. Community Services, yakni pelayanan sosial

terhadap masyarakat untuk memenuhi

kepentingan mereka seperti pembangunan fasilitas

umum (pembangunan atau peningkatan sarana

transportasi, pendidikan, kesehatan, peribadatan,

dan perbaikan sanitasi lingkungan).

14 Edi Soeharto, Metodologi Pengembangan Masyarakat, Jurnal Comdev, Jakarta: BEMJ

PMI,2004, vol.1, h. 3 15 Isbandi Rukminto Adi, Makalah tentang Pengembangan Masyarakat yang disampaikan

pada Work Shop “Program Com-Dev Comite” Fakultas Dakwah dan Komunikasi tanggal 23 September 2003

16 Bambang Rudito (ed), Akses Peran Serta Masyarakat; Lebih Jauh Memahami Community Developmnet. Jakarta: ICDS,2003. cet. ke 1, h. 43.

Page 38: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

28

Pengembangan kualitas SDM dan pendidikan

seperti penyediaan guru dan operasi sekolah.

Dibidang kesehatan seperti penyediaan bantuan

medis, obat-obatan. Dibidang lingkungan seperti

penyuluhan tentang peningkatan kualitas sanitasi

lingkungan pemukiman. Dibidang keagamaan

seperti penyediaan ustadz, pastur dan lain

sebagainya.

b. Community Empowering, yakni program-program

pengembangan masyarakat yang menyangkut

pemberian akses yang lebih luas kepada

masyarakat untuk menunjang kemandiriannya.

Program tersebut meliputi pengembangan atau

penguatan kelompok-kelompok swadaya

masyarakat, masyarakat adat, serta peningkatan

kapasitas usaha masyarakat yang berbasiskan pada

sumber daya setempat atau lokal (Resaurces

Based)

c. Community Relation, yakni kegiatan-kegiatan

yang menyangkut pengembangan komunikasi dan

informasi kepada pihak-pihak yang terkait seperti

penyuluhan dan konsultasi publik.

Page 39: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

29

Ada juga pendapat lain yang dikatakan oleh Surna T.

Djajadiningrat. Ia mengatakan bahwa ruang lingkup

Pengembangan Masyarakat ditentukan oleh hal-hal sebagai

berikut:17

a. Wilayah yang terkena dampak negatif

pembangunan baik itu dampak fisik maupun

dampak sosial.

b. Wilayah yang memiliki potensi sumber daya alam

(SDA) yang selama ini belum dikembangkan.

c. Wilayah dimana terdapat kelompok masyarakat

terbelakang dalam kehidupan ekonomi maupun

sosial seperti suku terasing atau pedalaman. Hal

ini berkaitan dengan tujuan dari pengembangan

masyarakat itu sendiri yang memfokuskan pada

pengembangan kehidupan sosial kemasyarakatan

dengan cara meningkatkan taraf hidup masyarakat

secara luas.

d. Wilayah dimana terdapat masyarakat yang hidup

dibawah garis kemiskinan. Dengan demikian

dapat membantu meningkatkan pendapatan dan

pendidikan yantg diperlukan bagi masyarakat

tersebut.

17 Ibid, h. 29

Page 40: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

30

Menurut Agus Efendi, setidaknya terdapat tiga

kompleks pengembangan atau pemberdayaan yang mendesak

untuk segera diperjuangkan dalam konteks pengembangan

masyarakat Islam. Kompleks pengembangan masyarakat

tersebut meliputi pengembangan pada tataran ruhiyah, tataran

intelektualitas masyarakat, dan pengembangan pada tataran

ekonomi masyarakat.18

3. Tahap-tahap Pengembangan Masyarakat

Upaya dalam rangka merealisasikan Pengembangan

Masyarakat Islam harus dilakukan secara gradual atau

bertahap. Dengan mengklasifikasikan proyek Pengembangan

Masyarakat Islam dalam beberapa tahap, maka target yang

harus dipenuhi akan mudah untuk dievaluasi. Hal ini dilakukan

untuk mempermudah mencapai hasil dimana setiap tahap bisa

dikelola dengan maksimal hingga sampai pada tujuan

puncaknya.

Pembagian dalam tahap-tahap tertentu ini dilakukan

guna mengantisipasi terjadinya akumulasi problem atau

menumpuknya kendala yang dihadapi dalam upaya

Pengembangan Masyarakat Islam. Jika dilakukan secara

bertahap, maka setiap kendala, problem atau bahkan kesalahan

implementasi dapat dikoreksi, dievaluasi serta diantisipasi

18 Nanih Machendrawaty, Agus Ahmad Syafe’ie. Pengembangan Masyarakat Islam Dari

Idiologi, Strategi Sampai Tradisi. Bandung: Rosda Karya, 2001. h. 44.

Page 41: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

31

sejak dini. Tentu saja hal ini juga diorientasikan untuk

mencapai efektifitas serta efisiensi dalam pelaksanaan program

pengembangan.

Merujuk pada apa yang dicontohkan Rosulullah ketika

membangun masyarakat, setidaknya mesti ditempuh tiga tahap

atau proses Pengembangan Masyarakat Islam. Tahap-tahap itu

adalah takwin, tanzim, taudi.19

1. Tahap Takwin

Tahap ini merupakan tahap pertama dan utama

dalam proses pembentukan masyarakat Islam. Kegiatan

pokok dalam tingkat ini adalah dakwah bil lisan sebagai

ikhtiar sosialisasi aqidah, ukhuwah serta ta’awun. Ketiga

aspek itu kemudian ditata sehingga membentuk sebuah

instrument sosiologis. Adapun proses sosiologisnya

dilakukan secara strategis dan taktis, dimulai dari unit

terkecil dan terdekat hingga mencapai sebuah

kesepakatan lalu kemudian melangkah ke unit yang lebih

besar dan luas.

Sasaran utama tahap pengembangan ini adalah

adalah terjadinya internalisasi ajaran Islam dalam

kepribadian masyarakat yang kemudian diekspresikan

dalam bentuk motivasi, komitment serta konsistensi untuk

19 Ibid, h. 31-34.

Page 42: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

32

membela dan mempertahankan keimanan dari tekanan

struktur.

Menurut Amrullah Ahmad, pada tahap tanwin ini,

fundamental sosial Islam dalam bentuk aqidah, ukhuwah

Islamiyah dan ta’awun diharapkan telah tertanam pada

kesadaran tiap personal muslim. Demikian juga tauhid,

mesti sudah menjadi instrument sosiologis dalam

pembentukan persatuan komunitas muslim dalam sebuah

motivasi dan komitmen yang besar terhadap Islam.

Jika kita bercermin pada sejarah Nabi Muhammad

SAW, maka tahap ini ditandai dengan upaya Beliau untuk

menanamkan kesadaran sosial masyarakat Arab untuk

tidak tunduk pada system yang menindas serta

diskriminatif. Caranya adalah dengan menanamkan

kesadaran tauhid dalam masing-masing individu muslim

sehingga mereka memiliki komitmen dan motivasi untuk

keluar dari segala bentuk system yang menindas sebagai

jalan mengekpresikan keimanan mereka. Sebab pada

tahap seperti ini, tentunya mereka sudah memandang

bahwa manusia berada dalam garis sejajar akan hak dan

martabatnya sebagai manusia dihadapan Tuhan. Karena

keyakinan akan persamaan ini maka mereka akan

berusaha keluar dari tataran yang diskrimatif.

Page 43: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

33

Penindasan yang dihidupkan oleh sebuah sistem

yang tidak adil harus ditumbangkan karena bertentangan

dengan aqidah mereka yang sudah menginternal didalam

jiwa. Dalam tahap ini seorang muslim sudah memiliki

karakter keislaman mendalam yang tercermin dalam

pemikiran, perkataan dan prilakunya. Sehingga setiap

pemikiran, perkataan dan tindakan menjadi sebuah

ekspresi pencerminan prinsip dasar ajaran Islam.

Inilah sasaran yang paling fundamental bagi

seorang individu muslim, internalisasi nilai dalam tataran

pribadi dan akan memancar dalam tiap perkataan dan

tindakan mereka. Apabila tahap pada unit terkecil

(Individu) ini sudah mewujud maka untuk meningkat

pada lingkup yang lebih besar lagi akan lebih mudah.

Keluarga akan lebih mudah dibentuk sebab ia adalah

lingkup dari beberapa individu yang tentunya sudah

terbentuk aqidahnya. Masyarakat juga akan lebih mudah

dibentuk karena merupakan satuan-satuan keluarga yang

sudah terbentuk dengan baik.

2. Tahap Tanzim

Setelah melalui tahap takwin, proses

Pengembangan Masyarakat Islam menginjak pada tahap

selanjutnya, yaitu tahap tanzim. Yang dimaksud dengan

Page 44: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

34

tahap tanzim adalah pembinaan dan penataan masyarakat.

Pada tahap ini proses internalisasi prinsip Islam dilakukan

secara komprehensif dan mendalam pada realita sosial

masyarakat.

Berkaca pada sejarah yang dilakukan Nabi

Muhammad SAW, tahap tanzim dilakukan sejak periode

hijarh ke Madinah. Pasca hijrah ini Rosulullah secara

intensif melakukan proses institusionalalisasi Islam. Hal

ini dilakukan oleh Rosulullah dengan beberapa tahap.

Pertama pembangunan Masjid Quba’ dan Masjid Nabawi

di Madinah. Hal ini dimaksudkan untuk menjadikan

masjid sebagai pusat dan tempat proses implementasi

dakwah Islam secara sistematis, terarah dan

terkonsentrasi. Kedua, membantuk lembaga Ukhuwah

Islamiyah antara Muhajirin dan Anshor. Langkah ini

adalah titik kulminasi penguatan komunitas muslim

dalam sebuah ikatan sosial yang kuat dan bersatu. Ketiga,

membuat piagam Madinah sebagai sistem penataan

kemasyarakatan dalam bidang politik yang disetujui oleh

berbagai suku yang ada di Madinah termasuk kaum

Yahudi.

Dalam pandangan pembangunan masyarakat,

langkah yang ditempuh oleh Beliau dapat disebut sebagai

Page 45: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

35

menciptakan memorandum of agreement antara da’i dan

mad’u sebagai landasan kerja untuk membangun dan

mengembangkan masyarakat di Madinah.

Meninjau taktik yang dilakukan oleh Nabi di

Madinah itu, maka pengembangan masyarakat Islam

dewasa ini dapat menempuh cara yang serupa. Tentunya

dengan perangkat, metode serta orientasi yang lebih

kontemporer dan aktual. Dalam tahap ini, yang menjadi

titik tekan adalah proses institusionalnya. Hal ini agar

proses pengembangan masyarakat Islam tidak lagi

bergerak pada tataran individual secara personal. Akan

tetapi bergerak lebih maju dan luas dengan ditunjang dan

dirancang dalam sebuah sistem yang teratur dan terarah

serta terimplementasi melalui sebuah lembaga formal

yang memiliki visi dan misi yang jelas.

3. Tahap Taudi’

Tahap Taudi’ adalah keterlepasan dan

kemandirian. Pada tahap ini masyarakat Islam telah

mengalami keterlepasan dari segala bentuk problematika

fundamental yang mengikat baik itu sosial, politik

maupun lingkungan hidup. Disini ummat telah siap

menjadi masyarakat yang mandiri terutama secara

menejerial. Hal ini berlaku baik secara personal atau

Page 46: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

36

individu maupun masyarakat, dalam arti terlepasnya

kebergantungan dari individu maupun komunitas.

Tahapan ini dapat disebut sebagai tahap puncak. Jika

tahap ini telah dicapai maka proses pengembangan

masyarakat Islam dapat disebut telah berhasil dengan

baik.

Abdul Munir Mulkan mengatakan20 bahwa pada

fase ini problem agama seharusnya tidak lagi berkutat

pada pemujaan terhadap Tuhan. Problem mendasar

agama pada tahap ini adalah pembebasan manusia dan

dunia dari kemiskinan, konflik etis, dan juga penindasan

atas nama Negara, ideologi, politik, bahkan atas nama

agama. Pada tahap ini agama harus dipahami sebagai

wacana kebudayaan sebab bagaimanapun wahyu Tuhan

akan berubah menjadi masalah kebudayaan begitu

disentuh oleh manusia. Lebih jauh, ia menilai bahwa

praktek keagamaan dan dakwah terkadang bisa menjadi

tidak manusiawi serta tidak memperdulikan persoalan

kongkrit yang dihadapi manusia. Tentu saja hal ini jika

agama dipahami secara terbatas atau tekstual buta.

Seharusnya praktek keagaaman serta orientasi dakwah

tidak lagi terjebak pada paradigma yang demikian.

20 Abdul Munis Mulkan, Humanisasi Agama dan Dakwah, Yogyakarta: 1999, h. 1.

Page 47: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

37

Konsep dan strategi dakwah harus diarahkan pada

pemecahan masalah ini dan diharapkan mampu

menciptakan tiga kondisi sebagai berikut:21

a. Tumbuhnya kepercayaan dan kemandirian

ummat serta masyarakat sehingga

berkembang sikap optimis.

b. Tumbuhnya kepercayaan terhadap kegiatan

dakwah guna mencapai tujuan kehidupan

yang lebih ideal.

c. Berkembangnya suatu kondisi sosial-

ekonomi-budaya-politik-iptek sebagai

landasan peningkatan kualitas sumber daya

ummat.

Tahap ini merupakan parameter untuk mengukur

puncak keberhasilan proses pengembangan masyarakat

Islam. Bila kondisi seperti ini tercapai maka proses

pengembangan masyarakat Islam dapat dinilai telah

mencapai kesuksesan.

D. Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK)

1. Pengertian Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan

(PPMK)

21 Abdul Munir Mulkan, Teologi Kebudayaan dan Demokrasi Modernisasi, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 1995. h. 56.

Page 48: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

38

PPMK merupakan system dan pola proses perubahan

yang dikehendaki dan direncanakan secara konseptual untuk

memberdayakan masyarakat yang mencakup seluruh aspek

kehidupan dan penghidupan masyarakat yang ada di Kelurahan.

Program Pembedayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK)

adalah suatu model pembangunan Kelurahan yang menggunakan

pendekatan pemberdayaan masyarakat ditingkat Rukun Warga

(RW), dimana masyarakat diberi kepercayaan untuk mengelola

dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) yang bersumber dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk

merencanakan, melaksanakan dan mengawasi sendiri program

pembangunan yang ada di keluarahan masing-masing. Program

ini meliputi pembinaan tiga bidang pembangunan, yakni bina

ekonomi berupa pinjaman bergulir, bina sosial berupa pelatihan

keterampilan masyarakat dan bina fisik lingkungan berupa

pembangunan sarana dan prasarana yang bermanfaat bagi

masyarakat.22

2. Hakikat Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK)

Hakikat PPMK adalah memberikan peranan jauh lebih

besar kepada masyarakat untuk merencanakan, melaksanakan

dan mengawasi serta diharapkan dapat meningkatkan partisipasi

masyarakat baik dalam bentuk pemikiran, tenaga maupun

22 Modul Pelatihan TPK RW, Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK),

Jakarta: Lembaga Daya Sejahtera Bersama, 2004, h. 54

Page 49: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

39

financial dalam membangun pemberdayaan masyarakat itu

sendiri. PPMK ini dirancang untuk mempercepat upaya

peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan

masyarakat yang berbasis komunitas seperti Dewan Kelurahan,

RW dan lembaga kemasyarakatan lainnya.

3. Program PPMK

Sebagaimana telah disinggung diatas, Program PPMK

terdiri atas tiga binaan pembangunan masyarakat (Tribina), yaitu:

Program ekonomi pinjman bergulir, program sosial pelatihan

keterampilan masyarakat dan program pembangunan fisik

wilayah.23

4. Pengelolaan PPMK

PPMK dikelola oleh organisasi pelaksana PPMK yang

terdiri atas: Gubernur DKI Jakarta sebagai Pembina PPMK,

Walikotamadya dan Bupati kabupaten Administrasi Kepulauan

Seribu, Kepala BPM kotamadya termasuk kabupaten

Administrasi Kepulauan Seribu, Camat, Lurah, LSM

Pendamping, Fasilitator Kelurahan, Tim Pelaksana Kegiatan

Rukun Warga (TPK-RW), Unit Pengaduan Masyarakat

(DUMAS), dan lain-lain.

E. Ekonomi Kelurga

23 Petunjuk Teknis Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan, Jakarta: Badan

Pemberdayaan Masyarakat Kotamadya Jakarta Selatan, 2008, h. 1.

Page 50: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

40

1. Pengertian Ekonomi Keluarga

Untuk mendapat pemahamann yang baik dan mendasar

tentang Ekonomi Keluarga maka penulis memisahkan dua kata

tersebut untuk kemudian menguraikannya dengan terperinci.

Secara Etimologi, ekonomi berasal dari bahasa Yunani

yaitu oikonomia. Kata Oikonomia itu sendiri terdiri atas dua kata,

yakni oikos yang artinya rumah tangga dan nomos yang artinya

aturan. Dengan demikian, ekonomi memiliki arti mengatur

rumah tangga. Dalam bahasa Inggris ia disebut economic.24

Pengertian secara terminologi dikatakan bahwa ekonomi

adalah pengetahuan tentang peristiwa dan persoalan yang

berkaitan dengan upaya manusia secara perseorangan dan

kelompok dalam memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas yang

dihadapkan pada sumber yang terbatas.25

Pengertian lain dikemukakan oleh Anshori. Dimana ia

mengartikan ekonomi adalah kegiatan manusia dan kegiatan

masyarakat untuk mempergunakan unsur-unsur produksi seperti

kekayaan alam, modal, tenaga kerja dan skill dengan sebaik-

baiknya guna memenuhi berbagai macam kebutuhan.26

24 Murasa Sarkaniputra, Pengantar Ekonomi Islam, Bahan Pengajaran Ekonomi dan

Perbankan Syariah di IAIN Syahid Jakarta, 1999, h. 5. 25 Ahmad Muhammad Al-Assal dan Fathi Ahmad Abdul Karim, Sistem Prinsip dan

Tujuan Ekonomi Islam, Bandung: CV Pustaka Setia, 1999, cet. ke 1, h. 143. 26 Endang Syaifuddin Anshori, Wawasan Islam, Pokok-pokok Pokiran Tentang Islam dan

Ummatnya, Bandung: CV Pustaka Perpustakaan Salman ITB, 1983, h. 145.

Page 51: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

41

Sedangkan para ahli ekonomi Islam mendefinisikan

ekonomi sebagai sesuatu yang berkenaan dengan perilaku

manusia yang berhubungan dengan kegiatan mendapatkan uang

dan membelanjakannya27 sehingga dapat meningkatkan

kesejahteraan.28

Ekonomi menerangkan bagaimana individu dan masyarakat

memilih untuk menggunakan sumber daya yang langka dan

barang-barang material dengan sebaik-baiknya untuk memuaskan

keinginan mereka.29

Dari berbagai pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan

bahwa ekonomi adalah pengetahuan tentang upaya manusia baik

secara individu maupun kelompok dalam rangka memenuhi

kebutuhan dan membangun tingkat kesejahteraan kehidupan

mereka melalui pembuatan berbagai aturan rumah tangga yang

baik melalui pemaksimalan penggunaan berbagai sumber daya

yang ada.

Sedangkan pengertian keluarga adalah satuan terkecil

dalam sebuah masyarakat yang terdiri atas ayah, ibu dan anak.

Didalam satuan terkecil ini terdapat berbagai komitmen yang

mengikat mereka untuk hidup bersama dan membangun

kebahagiaan.

27 Fuad Muhammad Fachruddin, Ekonomi Islam, Jakarta: Penerbit Mutiara, 1982, h.75 28 M. Abdul Mannan, Teori dan Praktek Ekonomi Islam, Yogyakarta: Dana Bhakti

Wakaf, 1995, h. 23. 29 Maskur Wiratmo, Pengantar Ekonomi Makro, Seri Diktat Guna Darma, Jakarta: Guna

Darma,1994, h. 1.

Page 52: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

42

Jika demikian, yang dimaksud Ekonomi keluarga adalah

upaya sebuah keluarga (satuan terkecil masyarakat) untuk

memenuhi kebutuhan dasar mereka sekaligus upaya dalam

rangka membangun tingkat kesejahteraan kehidupan mereka

melalui pembuatan berbagai aturan rumah tangga yang baik

dengan memaksimalkan penggunaan berbagai sumber daya yang

mereka miliki.

2. Kesejahteraan Keluarga

Terpenuhi atau tidaknya kebutuhan keluarga dengan

berbagai tingkatannya menentukan sejahtera atau tidaknya sebuah

keluarga. Sebuah keluarga dapat dikatakan sejahtera manakala

kebutuhan pokok mereka terpenuhi. Diantara kebutuhan-kebutuhan

pokok tersebut adalah:

4. Kebutuhan Vital Biologis atau kebutuhan jasmani,

seperti: makanan, pakaian, kesehatan, pendidikan dan

seterusnya.

5. Kebutuhan rohani, seperti filsafat hidup, agama,

moral dll

6. Kebutuhan social cultural, seperti: pergaulan,

kebudayaan, dll

Kebutuhan-kebutuhan ini saling terkait satu sama lain.

Secara minimal kebutuhan ini mesti terpenuhi untuk dapat

dikatakan sebagai keluarga yang sejahtera.

Page 53: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

43

Dalam pengertian lahiriyah, sebuah keluarga yang sejahtera

biasanya diukur dari segi kecukupan pangan, sandang, papan,

pendidikan, pemeliharaan kesehatan, terpenuhi kebutuhan hiburan

dan rekreasi. Sedangkan dalam pengertian bathiniyah, keluarga

sejahtera adalah sebuah keluarga yang dapat memberikan rasa

bahagia, puas, aman dan syukur secara menyeluruh.

Didalam keluarga yang sejahtera biasanya juga sudah

terdapat aturan yang jelas dalam pembagian tugas antara kepala

keluarga, ibu rumah tangga dan anak-anaknya. Dimana mereka

juga saling mengerti akan tanggung jawab masing-masing dan

saling mendukung demi menciptakan sebuah keharmonisan

keluarga yang sakinah, mawaddah warahmah.

Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa keluarga sejahtera

adalah keluarga yang tercukupi kebutuhan lahir dan bathin mereka.

Hal ini tergambar dengan sebuah aturan yang berlaku dalam

keluarga tersebut sehingga menciptakan harmonisasi bagi

kehidupan mereka.

F. Keterampilan Membuat Kue Kering

1. Mengenal Keterampilan Membuat Kue Kering

Program keterampilan membuat kue kering ini

dilaksanakan oleh Dewan Kelurahan PPMK. Pelaksanaan

pelatihannya dilakukan satu kali seminggu. Program PPMK

Page 54: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

44

dalam hal pengadaan pelatihan membuat kue kering merupakan

bagian dari program Bina sosial yang dimaksudkan untuk

menumbuhkan kesadaran, sikap, dan kelembagaan social di

tengah masyarakat.

Tujuan Bina Sosial didalam PPMK sendiri adalah sebagai

berikut:

a. Meningkatkan daya saing anggota masyarakat

b. Meningkatkan peran serta lembaga kemasyarakatan

dalam menghimpun dan mengembangkan

kemampuan masyarakat

c. Meningkatkan kesetiakawanan social, kepedulian

social dan kerja sama antar unsur masyarakat.

PPMK memilih program pelatihan membuat kering

berdasarkan proposal ajuan dari masyarakat sebagaimana diatur

dalam mekanisme operasional pembuatan program PPMK.

Adapun yang menjadi peserta program dalam pelatihan ini adalah

masyarakat yang semuanya kaum perempuan dari berbagai usia.

2. Jenis-jenis pelatihan Tata Boga

Banyak jenis kue kering dengan berbagai aneka bahan

bakunya. Dalam Program Pelatihan PPMK di Kelurahan

Manggarasi selatan ini, tiem memilih dalam pelatihan membuat

jenis kue kering diantaranya adalah Kue Nastar dengan berbagai

variannya, Putri salju dan Choko Chese.

Page 55: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

45

Pelatihan dilakukan secara berkelompok dan berkala.

Setelah hasil yang diinginkan trercapai peserta dipersilahkan

untuk mencoba sendiri dirumah dan mengajarkanya kepada

orang lain.30

30 Wawan Budi Rahman, S.Sos (Lurah Manggarai Selatan), Wawancara Pribadi, Tebet,

Maret 2009.

Page 56: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

46

BAB III

GAMBARAN UMUM TENTANG PPMK MANGGARAI SELATAN

A. Latar belakang sejarah berdirinya PPMK Manggarai Selatan

Globalisasi yang melanda berbagai Negara di dunia ternyata

mendorong terjadinya perubahan yang cepat. Good governance, HAM,

demokratisasi, Transparansi dan akuntabilitas pun menjadi beberapa aspek

yang menjadi tuntutan dalam tatanan kehidupan bernegara.

Proses perubahan nilai-nilai tersebut harus dikelola dengan baik

agar tidak menimbulkan berbagai gejolak yang dapat merugikan tatanan

berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Dalam proses perubahan tersebut

pemerintah yang dalam hal ini memiliki fungsi pelayanan dan pengaturan

pemberdayaan rakyat jelas memiliki fungsi yang sangat strategis.

Sejalan dengan undang-undang nomor 34 tahun 1999 tentang

pemerintahan provinsi Daerah Khusus Ibu kota Negara Republik

Indonesia Jakarta dan perda nomor 5 tahun 2001 tentang Dewan

Kelurahan, maka Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK)

ini dalam konteks di atas sangat tepat. Dengan alasan bahwa interaksi

antar warga di tingkat RW masih cukup kuat maka PPMK memanfaatkan

institusi kemasyarakatan di Kelurahan-kelurahan yang berbasiskan

masyarakat RW tersebut. Tentu saja hal ini juga mempertimbangkan

asumsi bahwa anggota Dewan Kelurahan merupakan representasi

masyarakat yang ada di tiap RW.

Page 57: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

47

PPMK dapat menggantikan forum musbag yang selama ini

dilakukan setiap tahun. Program ini memberikan peran yang lebih besar

kepada masyarakat untuk merencanakan,melaksanakan, dan mengawasi

program ini. Program ini diprediksikan dapat meningkatkan kesejahteraan

semua komponen masyakarat yang ada. Dengan demikian diharapkan akan

merangsang keterlibatan anggota masyarakat dari semua strata baik dalam

bentuk pemikiran, tenaga maupun financial.

Program PPMK ini merupakan dana bantuan langsung kepada

masyarakat dengan menggunakan pendekatan tribina yang mendekati bina

sosial, ekonomi dan fisik lingkungan sebagai model pendekatan dalam

pemberdayaan dan pembangunan masyarakat RW di kelurahan. Alokasi

dari ketiga pendekatan ini akan dilihat dari prioritas kebutuhan dasar

masyarakat masing-masing RW di kelurahan khususnya kelurahan

Manggarai Selatan, melalui identifkasi bersama-sama masyarakat dan

fasilitator kelurahan yang korelasinya terwujud dalam penggunaan dana

Bantuan Langsung Masyarakat (BLM).

Bantuan kepada masyarakat ini diberikan dalam bentuk dana yang

dapat dimanfaatkan untuk kegiatan yang diusulkan, dilaksanakan dan

diawasi oleh masyarakat itu sendiri dengan pendampingan LSM. Dana

tersebut dapat dimanfaatkan sebagai modal usaha produktif, pembangunan

sarana dan prasarana dasar lingkungan serta pengembangan sumberdaya

manusia dalam penguatan kelembagaan yang disalurkan kepada

Kelompok-kelompok Masyarakat Pemanfaat (KOMAT) di RW-RW

Page 58: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

48

melalui kelembagaan Dewan Kelurahan (Dekel) dan TPK RW di tiap-tiap

kelurahan. Lurah sendiri, dalam hal ini berfungsi sebagai pembantu

pimpinan proyek.1

Pemerintah propinsi DKI Jakarta memandang perlu untuk

memberikan bantuan masyarakat dengan pendekatan Bantuan Langsung

Masyarakat (BLM) melalui Program Pemberdayaan Masyarakat

Kelurahan (PPMK). Maka dalam hal ini, PPMK memiliki tujuan dalam

rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berbasis RW dalam

cakupan tiap kelurahan. Program tersebut bersifat strategis karena dalam

kegiatan ini disiapkan landasan berupa institusi masyarakat yang

memperkuat perkembangan masyarakat di masa mendatang.

B. Visi, Misi, dan Tujuan PPMK

Adapun visi dari PPMK Manggarai Selatan antara lain

terwujudnya kemandirian dan partisipasi masyarakat untuk mengatasi

masalah-masalah masyarakat yang ada di Kelurahan Manggarai selatan.

Sedangkan misi dari PPMK Manggarai selatan adalah pemberdayaan

masyarakat dan penguatan institusi lokal untuk meningkatkan

kesejahteraan sosial, ekonomi dan pemeliharaan lingkungan.

PPMK bertujuan mempercepat upaya peningkatan kesejahteraan

masyarakat melalui hal-hal berikut:

1 Sutiyoso, PPMK Manual Proyek Propinsi DKI Jakarta, 2001, h. 1

Page 59: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

49

1. Memberdayakan masyarakat yang berbasis komunitas RW, mengatasi

masalah yang ada dengan melaksanakan kegiatan yang dikelola secara

demokratis, transparan dan akuntabel.

2. Meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan pendekatan tribina (sosial,

ekonomi, dan fisik)

3. Memberdayakan institusi di masyarakat, Dewan Kelurahan, Ketua RW

dan Forum Warga di tingkat RW.

4. Menggerakkan partisipasi masyarakat

C. Azas dan Prinsip Dasar PPMK

Azas Dasar Pelaksanaan PPMK adalah sebagai berikut:

1. Keadilan : Manfaat merata yang dirasakan masyarakat

tanpa membedakan suku, ras dan agama.

2. Kejujuran : Membuka hati nurani untuk mengangkat

nilai-nilai positif dalam masyarakat.

3. Kemitraan : Menjalin kerja sama seluruh komponen

masyarakat.

4. Kesederhanaan : Prosedur dan langkah-langkah yang

sederhana secara administrasi maupun

teknis.

Page 60: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

50

Sedangkan Prinsip dasar PPMK adalah sebagai berikut:

1. Demokratis : Program ini berasal dari masyarakat,

dilaksanakan oleh masyarakat dan untuk

masyarakat.

2. Partisipasi : Program PPMK menghendaki partisipasi

masyarakat.

3. Transparansi : Dalam pelaksanaan PPMK dibutuhkan

adanya keterbukaan baik dari segi dana

maupun administrasi lainnya.

4. Desentralisasi : Dalam pelaksanaan PPMK ditangani oleh

salah satu organisasi dalam hal ini adalah

Dewan Kelurahan.

5. Keberlanjutan : PPMK dilaksanakan terus-menerus di

masyarakat.

D. Gambaran Umum Tentang Kelurahan Manggarai Selatan

1. Letak Geografis dan Komposisi Penduduk

Kelurahan Manggarai Selatan adalah sebuah kelurahan

yang terletak di wilayah Kecamatan Tebet Kotamadya Jakarta

Selatan. Terdiri atas 10 RW dan 128 RT. Luas wilayah Manggarai

Selatan sendiri adalah +51,43 Ha dengan keseluruhan kompsisi

tanah adalah tanah daratan.2 Luas wilayah ini digunakan

2 Pemerintah Propinsi DKI Jakarta, Laporan Tahunan 2008, Kelurahan Manggarai Selatan, h. 2

Page 61: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

51

diantaranya sebagai perumahan 46,80 Ha, fasilitas umum 3,6 Ha,

dan lainnnya seluas 1,0 Ha.3

Kelurahan Manggarai Selatan diapit oleh lima kelurahan

lainnya dengan posisi geografis sebagai berikut: Sebelah Utara

berbatasan langsung dengan Keluarahan Manggarai, Sebelah

Timur berbatasan langsung dengan Kelurahan Bukitduri, Sebelah

Barat dibatasi oleh jalan KH Abdullah Syafi’ie yang menjadi bahu

kelurahan Tebet barat, bagian Barat daya berbatasan dengan

Kelurahan Menteng Dalam dan sebelah Barat berbatasan dengan

Kelurahan Menteng Atas. Kedua kelurahan terakhir ini dipisah

dengan bentangan Jalan DR Sahardjo dari arah Pasar Minggu

sampai dengan terminal Manggarai.

Komposisi penduduk menurut laporan tahunan kelurahan

Manggarai Selatan tahun 2008 memetakan bahwa jumlah

pendudukan di kelurahan ini sebanyak 28.098 jiwa yang terdiri atas

6.201 Kelapa Keluarga (KK) dengan komposisi 14.864 laki-laki

dan 13.238 perempuan. Jumlah ini tersebar dalam cakupan wilayah

adminitrasi 10 Rukun Warga (RW) dan 128 Rukun tetangga (RT).

4 Untuk memperjelas hal tersebut tabel-tabel berikut merinci

komposisi kependudukan menurut kelahiran dan kematian,

kewarganaegaraan dan sebaran penduduk ditiap Rukun Warga

yang ada di kelurahan Manggarai Selatan.

3 Ibid, h. 3. 4 Ibid, h. 3, 4.

Page 62: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

52

Tebel 1.

Penduduk menurut jumlah yang lahir, mati, datang dan

pindah berdasarkan data bulan Januari s.d Desember 2008

LK PR LK PR LK PR LK PR1 01 15 9 8 12 12 9 25 202 02 14 15 14 18 14 10 20 253 03 11 8 15 10 13 5 13 234 04 11 10 17 19 11 9 23 215 05 10 11 11 15 11 5 16 256 06 8 12 10 19 12 4 26 237 07 14 15 18 11 12 8 33 368 08 16 7 17 13 5 8 30 259 09 11 8 18 17 5 7 25 23

10 10 8 5 19 9 7 8 53 36118 100 147 143 102 73 264 257

Keterangan

Jumlah

RWNoPindahMatiDatangLahir

Tebal 2.

Mobiltas Penduduk berdasarkan kewarganegaraan

LK PR Jumlah LK PR Jumlah1 Penduduk Akhir tahun 2008 14,864 13,234 28,098 0 0 0 28,0982 Kelahiran 14 8 22 0 0 0 223 Kematian 6 7 13 0 0 0 134 Pendatang 8 11 19 0 0 0 195 Pindah 9 9 18 0 0 0 18

WNAWNIMobilitasNo

Catatan : data pada row 2,3,4 dan 5 sudah termasuk pada row 1

Total

Jumlah 28,09800028,09813,26914,901

Page 63: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

53

Tabel 3.

Jumlah Penduduk tiap Rukun Warga

LK PR Jumlah LK PR LK PR Total1 01 1,102 994 2,096 0 0 1,102 994 2,0962 02 2,465 1,427 3,892 0 0 2,465 1,427 3,8923 03 1,250 1,919 3,169 0 0 1,250 1,919 3,1694 04 1,417 1,356 2,773 0 0 1,417 1,356 2,7735 05 2,321 1,326 3,647 0 0 2,321 1,326 3,6476 06 1,014 987 2,001 0 0 1,014 987 2,0017 07 1,853 1,504 3,357 0 0 1,853 1,504 3,3578 08 1,092 1,024 2,116 0 0 1,092 1,024 2,1169 09 1,055 1,190 2,245 0 0 1,055 1,190 2,245

10 10 1,295 1,507 2,802 0 0 1,295 1,507 2,802

No RWWNI WNA

13,23414,864

Jumlah Total

Jumlah 28,09813,23414,8640028,098

2. Kondisi Sosial Ekonomi dan Pendidikan

Kondisi sosial ekonomi di perkotaan sangat kompleks. Hal

ini dikarenakan masyarakat kota yang plural dengan latar belakang

pendidikan masyarakat, daerah asal dan budaya mereka yang

beragam. Bila dilihat dari segi tingkat ekonomi secara umum jika

dibandingkan antara penduduk yang kaya dengan yang miskin

maka perbandingannya jauh. Penduduk yang kaya apalagi

konglomerat (super kaya) jumlahnya sangat sedikit. Mayoritas

tingkat ekonomi penduduk kota adalah menengah ke bawah.

Dalam hal ini tak terkecuali, terlihat juga pada tingkat ekonomi

masyarakat kelurahan Manggarai Selatan.

Wilayah kelurahan Manggarai Selatan sebagaimana

tergambar dari data laporan tahunan 2008 memiliki komposisi

Page 64: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

54

mata pencaharian sebagai berikut: karyawan (negeri,TNI dan

swasta) sebanyak 3.624 orang, sektor pendidikkan 531 orang,

pedagang 3.689, buruh 261 orang dan jasa 75 orang. Tabel di

bawah ini secara jelas menggambarkan bagaimana komposisi mata

pencaharian masyarakat Manggarai Selatan sebagaimana tersebut

di atas.

Tabel 4.

Penduduk menurut mata pencaharian

Tingkat pendidikan suatu masyarakat jelas memainkan

peran penting dalam arus perubahan suatu masyarakat dalam

segala bidang. Tak terkecuali didalamnya (bahkan yang utama)

adalah tingkat perekonomian keluarga. Tingkat pendidikan akan

menentukan model perekonomian suatu keluarga dari mulai jenis

1 Karyawan1. Pegawai Negeri Sipil 8702. TNI 783. Swasta 2,676

5 Pendidikan 5316 Pedagang 3,6897 Tani 08 Pertukangan 09 Nelayan 0

10 Pemulung 011 Buruh 26112 Jasa 75

KeteranganJumlahPekerjaanNo

Page 65: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

55

pekerjaannya, jumlah pendapatannya dan pola-pola usaha yang

dimainkan dalam memutar roda ekonomi mereka.

Tingkat pendidikan masyarakat Manggarai selatan

didominasi oleh tingkat SD untuk kemudian disusul oleh SMP dan

selanjutnya SMA. Pada tabel di bawah hal ini terlihat jelas

bagaimana strata pendidikan masyarakat Manggarai Selatan.

Tabel 5.

Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

1 Taman Kanak-kanak 3992 Lulus Pendidikan Umum

1. Sekolah Dasar 12,6612. SMP/SLTP 8,0533. SMA/SLTA/SMK 5,5614. Akademi (D1-D3) 5575. Sarjana (S1-S3) 575

3 Lulusan Pendidikan Khusus1. Pondok Pesantren 952. Madrasah 1973. Pendidikan keagamaan lainnya 0

4 Buta huruf (latin)

KeteranganJumlahTingkat PendidikanNo

Jumlah 28,098

3. Kondisi Sosial Keagamaan

Sebagaimana diketahui bahwa penduduk beragama Islam

menjadi pendudk mayoritas di Indonesia termasuk di Kota Jakarta.

Di kelurahan Manggarai Selatan agama Islam juga menjadi agama

yang dipeluk oleh mayoritas penduduk. Dari kompsisi ini maka

Page 66: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

56

tidak aneh jika rutinitas kegiatan keagamaan, dalam hal ini Islam,

sangat terasa di keluarahan Manggarai selatan. Kegiatan

keagamaan dalam berbagai perayaan dan skala seperti maulid,

pengajian-pengajian, dakwah, takblig akbar dll, sangat mudah

dijumpai di kelurahan ini dalam setiap kondisi dan situasi.

Beberapa ulama terkenal dan cukup berpengaruh di

masyarakat bertempat tinggal di keluarahan Manggarai Selatan. Di

antara mereka yang menonjol adalah KH. Abdul Rasyid Abdullah

Syafi’ie, KH. Saman Husni dan KH. Zaki Mubarok MA. Mereka

ini mengayomi kehidupan masyarakat Manggarai Selatan dalam

tiap kesempatan di masjid dengan rutin pada jadwal pengajian yang

mereka buat atau dalam berbagai acara.

Pergesekan budaya atau salah paham terutama dalam hal

agama tidak pernah terjadi di kelurahan ini. Adapun sesekali

keributan terjadi seperti tawuran lebih dikarenakan hal sepele yang

terjadi antar satu kelompok atau satu sekolah yang sama sekali

alasannya bukan agama. Di Manggarai Selatan masyarakat yang

berbeda agama dapat hidup dengan rukun dan damai penuh

harmoni dengan masyarakat lainnya.

Page 67: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

57

Tabel di bawah ini memperjelas komposisi agama yang

dipeluk penduduk Manggarai selatan.

Tabel 6.

Jumlah Penduduk Menurut Agama

1 Islam 27,1102 Kristen Protestan 5633 Kristen Katolik 3404 Hindu 355 Budha 50

Jumlah 28,098

KeteranganJumlahAgamaNo

Analisis Gender dan kontribusi Terhadap Ekonomi Keluarga

Kegiatan membuat kue kering secara umum diikuti oleh

kaum perempuan baik perempuan yang sudah menikah maupun

yang belum menikah. Alasan mereka mengikuti kegiatan pelatihan

tata boga (membuat kue kering) ini cukup beragam. Namun secara

rata-rata dapat dibagi menjadi tiga alasan. Ada yang mengikuti

untuk menambah skill atau keterampilan. Alasan ini biasanya

datang dari mereka yang belum menikah. Ada yang bertujuan

membantu ekonomi keluarga dalam hal ini menambah pemasukan

karena suaminya memiliki pendapatan kecil. Jelas sekali

pendapatan suami yang kecil tidak mencukupi untuk memutar roda

Page 68: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

58

kehidupan di rumah. Ada juga yang menjadikan pelatihan sebagai

sarana yang pada waktunya menjadi mata pencaharian utama.

Alasan yang terakhir ini dilontarkan oleh mereka yang single

parent (orang tua tunggal yang ditinggal mati suaminya atau telah

bercerai) atau oleh istri yang memiliki suami pengangguran (tidak

bekerja).

Page 69: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

A. Tujuan – tujuan yang sudah dicapai PPMK dari kegiatan pelatihan

Tata Boga (Pembuatan Kue Kering)

Sebagaimana diketahui dan telah dijelaskan dalam landasan teori

skripsi ini bahwa PPMK merupakan sebuah sistem dan pola proses

perubahan yang dikehendaki dan direncanakan secara konseptual untuk

memberdayakan masyarakat yang mencakup seluruh aspek kehidupan

dan penghidupan masyarakat yang ada di Kelurahan. Terkait dengan hal

ini ada tiga jenis aspek yang diberdayakan dalam pembinaan melalui

PPMK yang disebut dengan

Tribina. Aspek-aspek tersebut yaitu pembinaan sosial, pembinaan fisik dan

pembinaan ekonomi. Pelatihan tata boga dalam hal ini pelatihan khusus

membuat kue kering yang menjadi objek penelitian peneliti ini sendiri

merupakan bagian dari program Bina sosial.

Tujuan Bina Sosial di dalam PPMK sendiri adalah dalam rangka

meningkatkan daya saing anggota masyarakat, meningkatkan peran serta

lembaga kemasyarakatan dalam menghimpun dan mengembangkan

kemampuan masyarakat dan meningkatkan kesetiakawanan sosial,

kepedulian sosial dan kerja sama antar unsur masyarakat.

59

Page 70: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

Setelah program PPMK ini dilaksanakan, apakah tujuan-tujuan

tersebut telah tercapai? Kalau memang tercapai mana saja yang berhasil

dicapai?

Setelah menganalisis hasil wawancara dan observasi, peneliti di

lapangan selama penelitian ini ada temuan yang dapat peneliti tarik terkait

dengan tujuan-tujuan PPMK dalam hal pelatihan membuat kue kering.

Bapak Wahyono selaku pejabat kelurahan mengatakan bahwa

tujuan pelatihan ini diharapkan dapat berimbas pada peningkatan ekonomi

masyarakat1. Pak Bahcri selaku TPK di tingkat RW yang secara langsung

bersinggungan dengan peserta pelatihan mengatakan secara lebih spesifik

bahwa tujuan dari pelatihan ini dalam rangka pemberdayaan masyarakat

melalui usaha2. Namun pandangan kedua orang ini sama yaitu

peningkatan ekonomi sebagai standar pencapaian akhir.

Sedikit berbeda dengan dua orang di atas, dua pelatih yang terlibat

memberikan pelatihan membuat kue kering yaitu Ibu Yuyun dan Ibu Emi,

mengatakan sama bahwa tujuan pelatihan ini adalah agar peserta pelatihan

mampu membuat kue kering dan lain sebagainya yang terkait tata boga

dengan baik, tepat, terukur3. Artinya, dua pelatih ini memiliki fokus pada

peningkatan kemampuan peserta dalam hal keterampilan tata boga.

Fakta di atas secara tertulis berbeda. PPMK sendiri tujuan

utamanya pemberdayaan masyarakat. Sedangkan tujuan aspek bina

sosialnya diantaranya meningkatkan daya saing dan kemampaun

1 Bapak Wahyono, Wawancara Pribadi, Pejabat Kelurahan Manggarai Selatan, 20 Oktober 2009. 2 Bapak Bachri, Wawancara Pribadi, Tim Pemantau Kegiatan Tingkat RW, 9 Oktober 2009. 3 Ibu Yuyun dan Ibu Emi, Wawancara Pribadi, Pelatih Tata Boga, 9 Oktober 2009.

60

Page 71: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

masyarakat. Hal ini berbeda dengan pejabat kelurahan dan TPK yang

mengatakan bahwa tujuannya peningkatan ekonomi. Bahkan dua pelatih

itu sendiri mengatakan tujuan pelatihan ini adalah meningkatkan

keterampilan peserta dalam hal tata boga.

Setelah menganalisis lebih dalam akhirnya peneliti menemukan

benang merah pada data ini. Fakta ini sama sekali tidak bertentangan.

Setidaknya dapat peneliti konklusikan (simpulkan) begini, tujuan PPMK

adalah pemberdayaan masyarakat. Salah satu indikator masyarakat yang

berdaya adalah kondisi peningkatan ekonominya. Dalam hal peningkatan

ekonomi itulah pelatihan ini berperan. Peserta yang ikut serta dalam

pelatihan diharapkan memiliki keterampilan atau mengalami peningkatan

keterampilan dalam bidang tata boga. Tentu saja dalam hal ini termasuk

keterampilan membuat kue kering. Dengan pembekalan keterampilan

inilah peserta diharapkan dapat meningkatkan ekonominya yang pada

akhirnya dapat dikatakan telah berdaya.

Menjawab pertanyaan di atas tentang tujuan mana yang sudah

tercapai dalam hal pelatihan membuat kue kering, maka menjadi absah

kalau penulis menyimpulkan inti dari pelatihan ini bertujuan

meningkatkan keterampilan atau kemampuan peserta dalam hal membuat

kue kering. Karena kemampuan ini akan berimbas pada peningkatan

ekonomi sebagai salah satu indicator berdayanya masyarakat.

Tercapaikan tujuan tersebut?

61

Page 72: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

Peneliti meneliti 10 peserta yang telah mengikuti pelatihan ini.

Dari data ril di lapangan melalui observasi dan wawancara, peneliti

menemukan bahwa delapan (8) di antara sepuluh (10) peserta mengalami

peningkatan kemampuan dalam hal keterampilan membuat kue kering

bahkan lebih dari itu. Sedangkan sisanya, (2) dua orang lagi tidak

mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini mungkin dikarenakan

motivasi mereka yang kurang.

Berdasarkan data ini maka peneliti berkesimpulan bahwa tujuan

dari pelatihan membuat kue kering ini telah tercapai.

Tujuan Bina Sosial di dalam PPMK dalam rangka meningkatkan

daya saing anggota masyarakat, meningkatkan peran serta lembaga

kemasyarakatan dalam menghimpun dan mengembangkan kemampuan

masyarakat dan meningkatkan kesetiakawanan sosial, kepedulian sosial

dan kerja sama antar unsur masyarakat dengan sendirinnya telah terpenuhi.

B. Pengaruh Program Pelatihan Tata Boga (Pembuatan Kue Kering)

Pada Pengembangan Ekonomi Keluarga

Apakah dengan terpenuhi tujuan pelatihan sebagaimana dibahas

diatas secara otomatis memberikan kontribusi pada tingkat ekonomi

peserta? Harapan awal memang demikian. Sebagaimana judul penelitian

ini, apakah program PPMK dalam hal ini pelatihan membuat kue kering

akan memberikan pengaruh terhadap pengembangan ekonomi keluarga.

62

Page 73: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

Secara teoritis tertulis, peningkatan skill individu seseorang yang

didapat dari pelatihan atau apapun itu pasti akan berimbas secara langsung

atau tak langsung pada peningkatan perekonomian atau kualitas

keberdayaan suatu keluarga. Bagaimanakah fakta di lapangan? Apakah

dengan terpenuhinya tujuan pelatihan secara otomatis perekonomi

keluarga terpengaruh.

Fakta di lapangan, sebagai hasil observasi peneliti mengatakan

bahwa dari sepuluh (10) peserta yang mengikuti pelatihan ini, lima (5)

diantaranya merasakan ekonomi keluarganya terpengaruhi. Tentu saja

tingkat pengaruh ini tidak sama, bertingkat-tingkat. Tentang apa saja yang

terpengaruh oleh pelatihan ini, akan di jawab pada point C dalam skripsi

ini.

Jika lima di antara sepuluh peserta menyatakan bahwa ekonomi

keluarganya terpengaruh setelah mengikuti pelatihan ini maka sebaliknya,

5 di antara peserta tersebut mengatakan bahwa ekonomi keluarganya tidak

terpengaruh. Baik sebelum atau sesudah, ekonomi mereka tidak terdorong

ke tingkat yang lebih baik oleh adanya pelatihan ini. Jadi sebelum atau

sesudah pelatihan membuat kue kering, ekonomi 5 peserta ini stagnan,

tidak berubah atau dengan kata lain tidak terpengaruh.

Pertanyaannya, kenapa hal ini sampai terjadi. Banyak faktor yang

memang mempengaruhi perkembangan ekonomi keluarga. Tetapi bukan

tempatnya untuk menganalisis secara general atau spasifik dalam skripsi

ini. Peneliti hanya melihat faktor yang terkait dengan pelatihan ini.

63

Page 74: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

Dari hasil analisis, peserta yang ekonominya terpengaruh adalah

mereka yang setelah mengikuti pelatihan menindak lanjuti kemampuannya

ini dengan mulai memproduksi kue-kue dan menjualnya. Tetapi faktor ini

bukan satu-satunya. Selain pemasukan dari produksi kue-kue yang dijual,

mereka juga menambahkan faktor lain seperti kekerabatan dan moment.

Faktor kekerabatan misalnya, mereka memasarkan kue-kue hasil

produksinya ke kantor-kantor karena adanya keluarga atau kawan sejawat

yang bekerja di kantor tersebut. Sedangkan faktor moment, sebagaimana

kita ketahui, lebaran adalah moment penjualan kue yang paling signifikan

memberikan pengaruh. Bahkan ada peserta yang mengatakan bahwa hanya

terpengaruh dikarenakan moment lebaran ini. Dua faktor ini mendorong

proses penjualan yang nantinya akan berimbas pada pemasukan.

Lalu bagaimana dengan orang-orang yang tak mengalami perubahan

atau dengan kata lain tidak terpengaruh kondisi perekonomiannya setelah

mengikuti pelatihan ini. Faktor pertama jelas modal. Membuat kue perlu

modal. Inilah yang mereka tidak punya. Sebenarnya hal ini sangat aneh.

Dalam wawancara dengan pejabat kelurahan Drs. Wahyono, Beliau

mengatakan bahwa peserta bisa meminjam dana bergulir selama setahun

dari PPMK sub bina ekonomi. Apakah peserta ini tidak tertarik mengambil

pinjaman atau ada sesuatu lebih mendalam dan mendetail. Faktor kedua,

wanan dengan yang diatas. Mereka tidak memiliki jaringan untuk

memasarkan hasil-hasil produksi kue-kue tersebut. Faktor ketiga karena

niat peserta yang memang hanya sekedar iseng dalam mengikuti pelatihan

64

Page 75: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

ini. Jadi, setelah selesai mengikuti pelatihan selesai begitu saja. Mereka

hanya menggunakan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan keluarga

sendiri. Bahkan ada yang mengikuti pelatihan ini hanya sekedar iseng

sambil berniat mengembangkan wawasan dan memenuhi rasa ingin tahu.

C. Kebutuhan Individu Yang Telah Terpenuhi Setelah Mengikuti

Progaram Pelatihan Tata Boga (Pembuatan Kue Kering)

Pangan, sosial dan hiburan. Ketiga kebutuhan akan hal itulah yang

terpenuhi sebagai akibat dari pelatihan ini. Bukan berarti terpenuhi secara

maksimal tetapi terpenuhi secara berkala dan bertingkat. Antara satu

peserta dengan peserta lainnya berbeda tingkat pemenuhan kebutuhannya.

Perlu diketahui bahwa peserta-peserta yang mengikuti pelatihan ini

adalah peserta yang tingkat ekonominya lumayan kalau enggan dikatakan

mapan. Suami mereka semuanya rata-rata bekerja, bahkan ada diantara

mereka yang sudah memiliki usaha dan kegiatan mendiri selain sebagai

Ibu Rumah Tangga. Hal ini sesuai dengan pengakuan mereka ketika

diwawancarai. Peneliti sendiri melihat kondisi keluarga mereka dalam

kondisi yang baik, sehat dan cukup.

Jika demikian, fungsi pelatihan ini memang benar-benar dalam

rangka meningkatkan perekonomian, bukan memberdayakan dalam arti

yang sesungguhnya. Sebab kenyataan di lapangan peneliti simpulkan

sudah cukup berdaya. Mereka bukan orang miskin tapi orang yang cukup.

Namun tidak menutup kemungkinan untuk ditingkatkan.

65

Page 76: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

Dalam hal pangan, peserta mengatakan bahwa pemasukan ekonomi

mereka sebagi akibat dari pengaruh pelatihan ini ikut serta menambah

kebutuhan akan pangan. Bukan cuma sekedar untuk tambah-tambah uang

belanja tapi juga bisa buat jajan anak-anaknya.

Terkait dengan kebutuhan sosial, peneliti berasumsi bahwa

kebutuhan ini adalah kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi.

Kebutuhan ini berupa kebutuhan pergaulan dan pengakuan oleh

masyarakat bahwa dirinya ada dan diakui sebagai anggota dari komunitas

tersebut. Dari mana peneliti menarik kesimpulan bahwa kebutuhan

individu akan hal sosial ini terpenuhi ketika terjdi pelatihan? Silaturahmi.

Itulah jawabannya.

Dalam pelatihan ini, semua peserta mengakui bahwa hubungan

mereka baik-baik saja, ada peningkatan dan lebih bisa saling menghargai.

Artinya ada ketersambungan silatuhrami antara anggota masyarakat

terutama yang menjadi peserta dalam pelatihan ini. Hal ini sebagai efek

tidak langsung dengan adanya pelatihan ini. Orang-orang saling bertemu

baik yang sudah kenal atau belum, mengadakan kegiatan bersama,

bercengkrama dan bergaul. Secara langsung hal ini mempererat tali

silaturahmi social kemasyarakatn mereka, menambah pemahan dan

menambah perasaan saling memiliki dan menghargai.

Bagimana dengan hiburan? Analisis peneliti terhadap fakta di

lapangan mengatakan bahwa, hampir sama dengan hal kebutuhan social,

kegiatan ini bukan kegiatan wajib yang menuntut banyak hal. Mereka

66

Page 77: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

cukup datang, mendaftar dan ikut. Tak ada tuntutan apapun atau mesti

bagaimana peserta nantinya. Cukup datang saja dan mulai berlatih.

Lalu apa hubungannya?

Rutinitas rumah jelas membuat banyak kaum ibu jemu. Untuk

menghilangkan daya tekan stress dan kejenuhan setiap orang

membutuhkan kelenturan diri, mengekpresikan emosi, tertawa atau dalam

pengertian yang lebih umum, refresing. Refresing menjadi agenda hiburan

yang penting buat mempertahankan daya berpikir dan ketangguhan

seseorang dalam menghadapi berbagi rutinitas kerjanya. Dalam hal inilah

pelatihan ini, secara tidak langsung memberikan hal itu. ibu-ibu berlatih

bersama, sejenak melupakan rutinitas rumah, berkumpul, tertawa,

bercanda. Sungguh sebuah refresing, coolingdown yang murah, dekat dan

sederhana. Belum lagi, setelah mengikuti pelatihan ini mereka mendapat

tambahan keterampilan dan dapat menjalin hubungan silaturahmi. Maka

dari fakta ini penulis menarik kesimpulan itu, kseimpulan bahwa

kebutuhan akan hiburan secara tidak langsung terpenuhi oleh adanya

pelatihan ini.

D. Hasil Jangka Panjang Dari Kegiatan Pelatihan Tata Boga

(Pembuatan Kue Kering)

Dari wawancara dengan pejabat kelurahan dan juga dengan dua

orang pelatih dapat diambil kesimpulan bahwa program jangka panjang

yang mereka harapkan adalah:

67

Page 78: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

68

1. Adanya pelatihan jangka panjang yang berkala dan terus menerus

dengan berbagai resep dan variasi kegiatan lainnya.

2. Adanya kelompok usaha bersama yang dikelola secara profesional

Bagaimanakah fakta di lapangan? Apakah dua program jangka

panjang terpenuhi?

Dari hasil wawancara, terbukti fakta yang membuat peneliti kurang

bergairah. Ternyata dua program jangka panjang yang diharapkan terjadi

ini tidak terpenuhi atau belum terwujud sama sekali.

Untuk tetap mempertahankan kemampuan dari skill yang sudah

dibina atau mengembangkannya, para peserta mengajarkan anak-anak

mereka dan juga tetangga mereka prihal keterampilan membuat kue yang

didapat datri pelatihan. Disamping itu, ada di antara peserta yang mencoba

resep-resep baru sendiri dengan membeli majalah dan mencobanya.

Berbekal keterampilan awal saat pelatihan Alhamdulillah, kemampuan itu

terus berkembang.

Page 79: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pada bab IV tentang evaluasi hasil dari

pelatihan membuat kue kering, peneliti menarik kesimpulan-kesimpulan

sebagai berikut:

1. Tujuan pelatihan membuat kue kering yaitu dalam rangka

meningkatkan skill individu dalam membuat kue kering dapat

dikatakan tercapai bahkan maksimal. Hal ini ditandai dengan

pengakuan seluruh peserta pelatihan bahwa kemampuan

mereka mengalami peningkatan setelah mengikuti pelatihan

membuat kue kering.

2. Walaupun tujuan pelatihan telah tercapai namun tidak secara

otomatis mempengaruhi perekonomian keluarga yang

menjadi peserta pelatihan. Tercatat hanya setengah dari

peserta pelatihan yang ekonominya terpengaruh sebagai

akibat dari adanya pelatihan ini. Sisanya sama sekali tidak

terpegaruh oleh adanya pelatihan ini.

3. Kebutuhan individu yang terpenuhi sebagai akibat dari

pelatihan membuat kue kering ini adalah kebutuhan terkait

dengan hal pangan, kebutuhan sosial di tengah masyarakat

yang ditendai dengan terjalinnya silaturahmi dan hiburan

69

Page 80: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

yang secara tidak langsung terjadi ketika pelatihan ini

dilaksanakan.

4. Sedangkan program jangka panjang yang tampak dari

pelatihan ini hampir dikatakan tidak ada. Peserta yang ikut

serta dalam pelatihan ini hanya mengambangkan

kemampuannya untuk kebutuhan individu dan mengajarkan

keluarga serta tetangga dekat. Untuk membuka usaha secara

berkelompok dan pelatihan secara berkala dan bertingkat

sama sekali belum terwujud.

B. Saran

Berdasarkan analisis dan kesimpulan peneliti diatas terkait

Program PPMK dalam pelatihan membuat kue kering, maka saran-saran

berikut perlu peneliti ajukan, yaitu:

1. PPMK dalam hal ini pelatihan membuat kue kering (tata

boga) hendaknya tidak berhenti dengan berakhirnya

pelatihan. Perlu diadakan pendampingan setelah pelatihan

terhadap peserta tersebut untuk terus mengambangkan

talenta mereka. Karena disamping tujuan pelatihan yang

berupa peningkatan kemampuan masih ada yang perlu di

selesaikan yaitu memberdayakan/meningkatkan ekonomi

keluarga peserta secara kongkrit dengan memanfaatkan

70

Page 81: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

71

kemampuan peserta tersebut yang diperoleh dari pelatihan

ini.

2. Memberikan pinjaman modal secara bergulir kepada

peserta untuk mengembangkan usaha sebagai akibat dari

kelanjutan pelatihan ini. Tentunya dengan diadakan

pendampingan secara profesional. Di samping itu harus

dilakukan dengan mudah, efisien, efektif dan tepat sasaran.

3. Hendaknya pelatihan dilakukan secara berkala dan

bertingkat. Bahkan kalau perlu diadakan juga pelatihan

wirausaha sebagai kemapuan tambahan untuk

mengambangkan usaha peserta dengan modal kemampuan

membuat kue kering dari pelatihan ini.

4. Pihak Keluarahan/dekel atau yang terkait khusus PPMK

hendaknya mengadakan kerja sama atau membangun

jaringan dengan pihak lain untuk mengadakan kerja sama

mutualisme terkait pengembangan usaha dari pelatihan ini

(kue kering).

5. Bisa juga pihak kelurahan mengadakan sebuah event

khusus/pameran hasil-hasil pelatihan membuat kue kering.

Dengan cara ini diharapkan hasil produksi peserta dikenal

masyarakat luas. Bukankah dengan begitu pasar akan

tercipta dengan sendirinya.

Page 82: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

72

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Amrullah. Strategi Dakwah Islam di Tengah Reformasi Manuju Indonesia Baru dalam Memasuki Abad ke-21. Bandung: Makalah pada Sarasehan Nasional SMF Dakwah IAIN, 1999.

Al-Assal, Ahmad Muhammad dan Fathi Ahmad Abdul Karim. Sistem Prinsip dan

Tujuan Ekonomi Islam. Bandung: CV Pustaka Setia, 1999. Anshori, Endang Syaifuddin. Wawasan Islam Pokok-pokok Pikiran Tentang Islam

dan Ummatnya. Bandung: CV Pustaka Perpustakaan Salman ITB, 1983.

Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rieneka Cipta, 1996.

_______________. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Rieneka Cipta, 1993.

_______________. Penilaian Program Pendidikan, Jakarta: PT Bina Aksara, 1998.

Fachruddin, Muhammad Fuad. Ekonomi Islam. Jakarta: Penerbit Mutiara, 1982. Harahap, Syahril. Islam Konsep Implementasi Pemberdayaan. Yogyakarta: PT.

Tiara Wacana Yogya, 1999. Irawan, Elly. Dkk. Pengembangan Masyarakat, Jakarta: Penerbit Universitas

Terbuka. 1995 Machendrawaty, Nanih dan Agus A. Syafe’ie. Pengembangan Masyarakat Islam:

Dari Idiologi, strategi sampai tradisi. Bandung: Rosda Karya, 2001. Mannan, Muhammad Abdul. Teori dan Praktek Ekonomi Islam. Yogyakarta:

Dana Bhakti Wakaf, 1995. Munis Mulkan, Abdul. Humanisasi Agama dan Dakwah, Yogyakarta: 1999. __________________. Teologi Kebudayaan dan Demokrasi Modernisasi.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995. Murasa Sarkaniputra, Pengantar Ekonomi Islam. Bahan Pengajaran Ekonomi dan

Perbankan Syariah di IAIN Syahid Jakarta. 1999 Pemerintah Propinsi DKI Jakarta. Laporan Tahunan 2008, Kelurahan Manggarai

Selatan, 2008.

Page 83: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

73

Petunjuk Teknis Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan. Jakarta: Badan

Pemberdayaan Masyarakat Kotamadya Jakarta Selatan, 2008. Rudito, Bambang (ed). Akses Peran Serta Masyarakat; Lebih Jauh Memahami

Community Developmnet. Jakarta: ICDS, 2003. Rukminto Adi, Isbandi. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan

Intervensi Komunitas (Pengantar pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis) Edisi Revisi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI, 2003.

___________________. Makalah tentang Pengembangan Masyarakat yang

disampaikan pada Work Shop “Program Com-Dev Comite, Fakultas Dakwah dan Komunikasi tanggal 23 September 2003.

Sutiyoso. PPMK Manual Proyek Propinsi DKI Jakarta, 2001. Soeharto, Edi. Metodologi Pengembangan Masyarakat: Jurnal Comdev. Jakarta:

BEMJ PMI, 2004. Srinivasan, Viji. Metode Evaluasi Partisipatoris, Dalam Walter Fernandes dan

Rajesh Tandon (Editor). Risset Partisipatoris-Riset. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993.

Tim penyusun. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1995. Wiratmo, Maskur. Pengantar Ekonomi Makro, Seri Diktat Guna Darma. Jakarta:

Guna Darma, 1994.

Page 84: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

Suasana pelatihan Tata Boga PPMK Kelurahan Manggarai Selatan

Page 85: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

1

Lampiran hasil wawancara Hasil wawancara 1

Nama lengkap : Drs H Wahyuno

Jenis kelamin : Laki-laki

Tempat tanggal lahir : Yogyakarta, 12 juni 1945

Agama : Islam

Pendidikan : S1

Posisi Narasumber : Dekel/Pejabat kelurahan

Alamat : Jl. DR Sahardjo No.3A

Telpon : 08888609976

Pelaksanaan : 20 Oktober 2009

Apa tujuan diadakannya kegiatan pelatihan membuat kue kering?

Tujuan utama dari pelatihan PPMK (membuat kue kering) itu sendiri

adalah peningkatan ekonomi masyarakat terutama yang menjadi peserta pelatihan

ini. Kami percaya akan ada peningkatan itu setelah peserta ikut pelatihan ini.

Karena kemampuan yang mereka dapatkan dari pelatihan ini bisa digunakan

sebagai sarana pemerolehan pendapatan tambahan.

Apa saja tujuan yang sudah dicapai oleh Dewan Kelurahan dalam hal

PPMK dari kegiatan pelatihan membuat kue kering ini?

Pendapatan mereka bertambah. Memang tidak secara signifikan. Tetapi

setidaknya telah ikut berkontribusi terhadap peningkatan itu. Lagipula program

PPMK itu sendiri tidak hanya terbatas pada pelatihan membuat kue kering. Masih

ada yang lainnya. Sehingga untuk mengukur tujuan yang sudah di capai PPMK

kita tidak bisa hanya melihatnya dari pengaruh pelatihan membuat kue kering ini.

Menurut bapak pelatihan ini berhasil?

Ya. Berhasil

Apa bukti atau wujud keberhasilan itu?

Kemajuan, peningkatan. PPMK ini kan programnya Tribina yaitu sosial,

fisik dan ekonomi. Pelatihan kue kering/tata boga ini masuk ke dalam program

sosial. Selain pelatihan ini seperti yang sudah saya katakan, juga masih banyak.

Page 86: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

2

Ada pelatihan satpam,latihan mengemudi mobil,salon,pelatihan kemamuan

manajeman dan pelatihan computer. Khusus menyangkut pelatihan tata boga,

peserta bisa terus mengembangkannya. Caranya dengan mengambil pinjaman

bergulir. Hal ini bisa dilakukan karena ada bagian Tribina PPMK bina Ekonomi.

Pada bagian ini, salah satunya kami menyediakan pinjaman bergulir selama satu

tahun. Dengan begitu Insya Allah akan ada kemajuan terutama dalam hal ini

dengan adanya peningkatan ekonomi.

Ekonomi yang meningkat itu seperti apa?

Peningkatan pendapatan yang berimbas pada kesejahteraan. Skub

usahanya juga berkembang dengan baik. Misalnya, ada warga yang usaha

awalnya kecil-kecilan lalu mulai dikembangkan skala usahanya. Dengan begini

secara logika pendapatannya juga meningkat.

Indikatornya seperti apa pak?

Ada usaha sendiri. Pendapatannya mengalami peningkatan yang pada

akhirnya mendorong kesejahteraan.

Berapa persenkah peserta kegiatan pelatihan membuat kue kering yang

ekonominya berkembang?

Kalau hal itu datanya belum jelas. Tapi ada.

Kebutuhan individu mana yang sudah terpenuhi dari wujud kegiatan

pelatihan membuat kue kering?

Uang belanja. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari seperti jajan anak-anak,

biaya sekolah.

Seperti apa contoh atau bukti kebutuhan individu yang telah terpenuhi

menurut bapak?

Ya, itu tadi. Dulu mungkin sulit memenuhi kebutuhan sekarang bisa.

Apa saja target jangka panjang yang ada pada kegiatan pelatihan

membuat kue kering?

Jangka panjangnya kami ingin ada usaha yang berkepanjangan dalam

bentuk yang tidak hanya individual tetapi juga kelompok usaha.

Sejauh yang bapak lihat, apakah hasil itu sudah tampak di lapangan?

Page 87: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

3

Mereka membuka usaha secara mandiri dengan skub kecil sekali. Untuk

membuka usaha yang lebih besar kelihatannya belum ada. Kendalanya fasilitas.

Yang kedua usaha ini tidak digeluiti secara professional.

Namun secara umum, terkait pendapatan kami melihat adanya

peningkatan. Ini juga merupakan jangka panjang yang kami harapkan terjadi

secara berkesinambungan, berkelanjutan.

Apakah hal itu dirasakan oleh peserta atau hanya oleh Dewan

Kelurahan PPMK?

Tentu saja oleh peserta. Dekel belum pernah karena tidak ada sosialisasi

dari PPMK.

Hasil Wawancara 2

Nama lengkap : Bachri

Jenis kelamin : Laki-laki

Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 28 Januari 1990

Agama : Islam

Pendidikan : SMP

Posisi Narasumber : TPK (Tim Perencana Kegiatan)

Alamat : Balimatraman, RT 005/06, Manggarai Selatan

Telpon : 021-83792374

Pelaksanaan : Jum’at 9 Oktober 2009 pukul 15.00 s.d 16 WIB

Tanya: Apa tujuan diadakannya kegiatan pelatihan membuat kue kering?

Jawab: Memberdayakan masyarakat dalam usaha, dagang, ya untuk meningkatkan

ekonomi

Tanya: Apa saja tujuan yang sudah dicapai oleh Dewan Kelurahan dalam hal

PPMK dari kegiatan pelatihan membuat kue kering ini?

Jawab: Ada hasilnya dalam kegiatan membuat kue kering

Tanya: Apa bukti keberhasilan itu?

Jawab: Bukti kebersamaan dan peningkatan ekonomi

Page 88: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

4

Tanya: Menurut Bapak ekonomi yang meningkat itu seperti apa?

Jawab: Dibuka usaha, dagang, berkembang, menambah penghasilan

Tanya: Kalau ciri peningkatan ekonomi masyarakat itu sendiri seperti apa?

Jawab: Usaha maju, dagang dikembangkan

Tanya: Berapa persenkah peserta kegiatan pelatihan membuat kue kering yang

ekonominya berkembang?

Jawab: Wah yang itu tanya aja ke peserta

Tanya: Kebutuhan individu mana yang sudah terpenuhi dari wujud kegiatan

pelatihan membuat kue kering?

Jawab: ……?

Tanya: Seperti apa contoh atau bukti kebutuhan individu yang telah terpenuhi

menurut bapak?

Jawab: Meminjam uang dana PPMK untuk tambah usaha sehingga usahanya

meningkat

Tanya: Apa saja target jangka panjang yang ada pada kegiatan pelatihan membuat

kue kering?

Jawab: Para peserta semoga bisa menjalankan usaha secara mandiri

Tanya: Apa saja program jangka panjang yang sudah tampak dari hasil kegiatan

keterampilan membuat kue kering?

Jawab: ………..?

Tanya: Apakah hasil tersebut bisa dirasakan oleh peserta atau hanya oleh Dewan

Kelurahan PPMK?

Jawab: Dirasakan oleh peserta aja, kalaupun kelurahan hanya laporan aja.

Hasil Wawancara 3

Nama lengkap : Emi Zulkarnain

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat tanggal lahir : 08 November 1957

Agama : Islam

Pendidikan : Sekolah Farmasi

Page 89: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

5

Posisi Narasumber : Pelatih

Alamat : Jl. Sawo III RT 01/09

Telpon : 021-8351043

Pelaksanaan : Jum’at 9 Oktober 2009

Tanya: Apa standar keberhasilan dari pelaksanaan pelatihan membuat kue kering?

Jawab: Kemampuan. Mereka mampu membuat kue dengan tata cara yang baik.

Tapi kalau sekali pelatihan memang tidak cukup. Perlu dilakukan

berulang-ulang sampai mereka mahir.

Tanya: Apa ada tujuan yang sudah dicapai dari pelatihan membuat kue kering?

Jawab: Oh ada. Ada peningkatan ekonomi keluarga.memang tidak terlalu tinggi.

Tapi ada lah.

Tanya: Tujuan apa saja yang belum tercapai?

Jawab: Kami belum bisa mengadakan kegiatan rutin dari pelatihan tersebut. Juga

kami belum punya kelompok usaha bersama. Hanya home industri aja. Itu

pun sifatnya mandiri.

Tanya: Menunurut ibu sendiri apakah pelatihan membuat kue kering ini

berpengaruh terhadap ekonomi keluarga?

Jawab: Tentu saja ada. Setelah pelatihan ini mereka bisa produksi kue atau

makanan sendiri. Hasilnya bisa dipasarkan ke perkantoran atau tetangga-

tetangga. Biasanya moement tersebut ada ketika mau lebaran.

Tanya: Apa standar bahwa ekonomi keluarga peserta meningkat karena pengaruh

dari pelatihan ini?

Jawab: Pendapatannya ada peningkatan.

Tanya: Kaitannya dengan pelatihan ini, bagaimana bu?

Jawab: Mereka yang sudah mengikuti pelatihan kan memiliki kemampuan untuk

membuat kue. Nah, mereka bisa produksi sendiri untuk kemudian di jual.

Hasil penjualan ini tentu saja memberikan pengaruh terhadap ekonomi

keluarga. Artinya, pendapatan keluarga ini bertambah.

Tanya: Apa yang paling dominan terpengaruh oleh pelatihan ini?

Jawab: Urusan dapur mungkin ya (tertawa)

Page 90: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

6

Tanya: Apa yang dilakukan setelah peserta mengikuti pelatihan?

Jawab: Disamping mereka membuat kue sesuai dengan apa yang diajarkan pada

waktu pelatihan, mereka juga ada yang mulai mengembangkannya sendiri

dengan mencari resep-resep baru. Biasanya mereka juga kalau lebaran

buat kue sendiri. Disamping buat konsumsi sendiri mereka juga

menjualnya.

Tanya: Program jangka panjangnya bagaimana?

Jawab: Terus diadakan pelatihan dengan resep-resep berbeda.

Tanya: Apakah hasil pelatihan ini dapat dirasakan oleh Peserta?

Jawab: Ya.

Tanya: Apa saja hasil yang dirasakan itu?

Jawab: Tergantung pada niat awal mereka ikut pelatihan. Peserta itu ada yang ikut

karena ingin tahu. Ada yang karena ingin menambah wawasan, ada juga

yang ingin meningkatkan harga jual. Mereka bisa dapatkan itu setelah

pelatihan yang mereka ikuti.

Hasil Wawancara 4

Nama lengkap : Yuyun S

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat tanggal lahir : Bandung, 16 Juli 1960

Agama : Islam

Pendidikan : SMEA

Posisi Narasumber : Pelatih dan Ketua PKK

Alamat : Jl. Balimatraman, RT 007/06 No.34

Telpon : 021-8356315

Pelaksanaan : Jum’at 9 Oktober 2009

Tanya: Apa standar keberhasilan dari pelaksanaan pelatihan membuat kue kering?

Jawab: Mereka sudah bisa buat (kue) untuk diri sendiri. Itu standar minimal

Page 91: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

7

Tanya: Apa ada tujuan yang sudah dicapai dari pelatihan membuat kue kering?

Jawab: Ada, peserta sudah bisa membuat kue untuk pribadi dan bisa dipasarkan

keluar untuk memenuhi pendapatan ekonomi kelaurga

Tanya: Contohnya?

Jawab: Nastar, Kastengele, Sagu keju, salju mede dan lain sebagainya. Nah kue-

kue ini mereka bias buat sendiri setalah pelatihan. Diantara mereka ada

yang membuat dan dipasarkan. Apalagi moment lebaran kemarin, kue-kue

seperti itu banyak yang mesen.

Tanya: Tujuan apa saja yang belum tercapai?

Jawab: Inginnya punya kelompok usaha bersama untuk dipasarkan bersama. Tapi

ibu-ibu nggak mau buat usaha bersama karena untungnya dibagi-bagi.

Tanya: Menunurut ibu sendiri apakah pelatihan membuat kue kering ini

berpengaruh terhadap ekonomi keluarga?

Jawab: Sebagian ada. Ini berasal dari pemesanan orang. Keuntungannya mereka

gunakan untuk jajan orang rumah. Saya sendiri (narasumber) punya

pemasaran untuk City bank, bank Mandiri sampai 400 toples. Bahkan

untuk untuk bank Bumi Putera sudah berjalan 6 tahun. Biasanya ini untuk

musim lebaran. Sumber dana untuk usaha ini dari diri sendiri.

Tanya: Apa standar bahwa ekonomi keluarga peserta meningkat karena pengaruh

dari pelatihan ini?

Jawab: Ya kalau dilihat penerimaan banyak. Bisa beli kulkas,TV dsb

Tanya: Kaitannya dengan pelatihan ini, bagaimana bu?

Jawab: Begini. Untuk 4 toles kue modalnya kira-kira Rp 30.000. harga jualnya

bias mencapai Rp 50.000,- Bayangkan kalau di kali 400 toples dengan

keuntungan 30% . Pernah kita keluar modal 8 juta habis terjual sampai 16

juta.

Tanya: Apa yang paling dominan terpengaruh oleh pelatihan ini?

Jawab: Ibu-ibu itu antusias ya. Semangatnya dan keingintahuan mereka sangat

besar.

Tanya: Apa yang dilakukan setelah peserta mengikuti pelatihan?

Page 92: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

8

Jawab: Sebagian ada yang selesai begitu saja. Sebagian ada yang masih terima

pesanan.

Tanya: Program jangka panjangnya bagaimana?

Jawab: Ingin mengajari ibu-ibu membuat roty bakery, diberikan modal dan

fasilitas, ingin mengajarkan masakan China, membuat Bakso pakai terigu

Tanya: Apakah hasil pelatihan ini dapat dirasakan oleh Peserta?

Jawab: Tentu. Mereka jadi punya ilmu buat diri sendiri dan hal itu satu kebanggan

buat pelatih

Tanya: Apa saja hasil yang dirasakan itu?

Jawab: Buat diri sendiri, menambah penghasilan keluarga.

Hasil Wawancara 5

Nama lengkap : Eha

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat tanggal lahir : Cikampek, 21 Juli 1954

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Posisi Narasumber : Peserta

Alamat : Jl. Hanjuang RT 002/06 No.20, Manggarai Selatan

Telpon : 021-8353469

Pelaksanaan : Jum’at 9 Oktober 2009

Tanya: Setiap ibu mengikuti pelatihan membuat kue kering (Tata boga), apa

ibu pernah meninggalkan sholat yang lima waktu?

Jawab: Tidak pernah lah. Masa sudah tua ninggalin sholat (ketawa) kan

malu.

Tanya: Saat mengikuti pelatihan, kemudian waktu sholat dating, apa ibu

mengajak peserta yang lainnya untuk sholat?

Jawab: Iya, Ibu yang mengingatkan. Bahkan acara di kelurahan pun kalau

terdengar adzan dihentikan semetara. Maklum kelurahan kita kan

bersebelahan dengan masjid.

Page 93: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

9

Tanya: Dari peserta pelatihan ini, apa ada pengajian khusunya (khusus

peserta)?

Jawab: Khusus peserta tidak ada. Tapi PKKnya ada setiap minggu. Format

pengajiannnya sendiri seperti yasinan,ratib,maulid dan tausiyah.

Tanya: Bagaimana hubungan silaturahmi antara ibu dengan peserta lainnya?

Jawab: Akrab sekali. Sebelum ini kita juga sudah ada acara arisan. Jadi

sudah pada kenal.

Tanya: Setelah diadakan pelatihan membuat kue kering apa keterampilan ibu

meningkat?

Jawab: Tentu saja

Tanya: Seperti apa?

Jawab: Setelah pelatihan ini saya banyak terima pesanan. Seperti kua Nastar,

Kua Keju dan Kua Coklat.

Tanya: Keterampilan apa saja yang ibu dapat dari pelatihan ini?

Jawab: selain membuat kue-kue saya juga belajar Hiasan pengantin dan

Hiasan bunga, bunga lilin.

Tanya: Bagaimana kondisi ekonomi kelauarga ibu saat ini?

Jawab: Masih stabil. Kalau ada pesanan ya ada peningkatan. Kalau gak ada

biasa saja.

Tanya: Apakah kondisi ekonomi keluarga ibu ada perubahan setelah

mengikuti pelatihan membuat kue kering?

Jawab: Ada. Bisa membeli kebutuhan dari hasil penjualan kue kering

Tanya: Apa usaha ibu sekarang?

Jawab: Ketua PAUD. Tapi kalau usaha, terima pesanan kue kering.

Tanya: Apa ibu dapat membuka usaha dengan hasil keterampilan yang ia

peroleh dalam pelatihan membuat kue kering ini?

Jawab: Membuka usaha secara Nampak tidak. Tapi kalau terima pesanan

iya.

Tanya: Apakah ibu menularkan kemampuan ibu dalam membuat kue kering

kepada keluarga lain atau tetangga?

Jawab: Iya. Banyak yang nanya cara dan resep membuat kue dan hiasa.

Page 94: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

10

Hasil Wawancara 6

Nama lengkap : Tien Soedjono

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat tanggal lahir : Banjar Negara, 17 Juli 1947

Agama : Islam

Pendidikan : SLTA

Posisi Narasumber : Peserta

Alamat : Jl. Manggis II no.27 RT 006/04

Telpon : 021-8307228

Pelaksanaan : 16 Oktober 2009

Tanya: Setiap ibu mengikuti pelatihan membuat kue kering (Tata boga), apa

ibu pernah meninggalkan sholat yang lima waktu?

Jawab: Tidak pernah

Tanya: Saat mengikuti pelatihan, kemudian waktu sholat datang, apa ibu

mengajak peserta yang lainnya untuk sholat?

Jawab: (Tertawa)

Tanya: Dari peserta pelatihan ini, apa ada pengajian khusunya (khusus

peserta)?

Jawab: Gak ada. Tapidi PKK ada.

Tanya: Bagaimana hubungan silaturahmi antara ibu dengan peserta lainnya?

Jawab: Baik dan membaur

Tanya: Setelah diadakan pelatihan membuat kue kering apa keterampilan ibu

meningkat?

Jawab: Jelas meningkat. Seperti resep baru, kualitas rasa, dan cara-cara

membuatnya. (kue)

Tanya: Contohnya rilnya seperti apa?

Jawab: Masak ikan, capcay, buat kue kering seperti nastar, kue salju dll

Tanya: Bagaimana kondisi ekonomi keluarga ibu saat ini?

Page 95: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

11

Jawab: Baik-baik saja

Tanya: Apakah kondisi ekonomi keluarga ibu ada perubahan setelah

mengikuti pelatihan membuat kue kering?

Jawab: Lumayan ada. Ya buat tambah-tambah. Pernahkeuntungan itu saya

gunakan untuk beli sound system.

Tanya: Apa usaha ibu sekarang?

Jawab: usaha sih tidak ada. Tapi saya aktif di keluarahan sampai wali kota.

Termausk di PKK keluarahan dan mengurus lansia, anak yatim.

Tanya: Apa ibu dapat membuka usaha dengan hasil keterampilan yang ibu

peroleh dalam pelatihan membuat kue kering ini?

Jawab: Pernah. Tapi jarang-jarang. Biasanya terima pesanan itu lebaran.

Tanya: Apakah ibu menularkan kemampuan ibu dalam membuat kue kering

kepada keluarga lain atau tetangga?

Jawab: Iya. Kepada anak-anak.

Hasil Wawancara 7

Nama lengkap : Sulistyani

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat tanggal lahir : Jakarta, 15 Juli 1970

Agama : Islam

Pendidikan : S1

Posisi Narasumber : Peserta

Alamat : Jl. Sawo III No.08

Telpon : 021-8315923

Pelaksanaan : 17 Oktober 2009

Tanya: Setiap ibu mengikuti pelatihan membuat kue kering (Tata boga), apa

ibu pernah meninggalkan sholat yang lima waktu?

Jawab: Tidak pernah.

Page 96: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

12

Tanya: Saat mengikuti pelatihan, kemudian waktu sholat datang, apa ibu

mengajak peserta yang lainnya untuk sholat?

Jawab: Break dulu. Tapi masing-masing aja

Tanya: Dari peserta pelatihan ini, apa ada pengajian khusunya (khusus

peserta)?

Jawab: Tidak ada.

Tanya: Bagaimana hubungan silaturahmi antara ibu dengan peserta lainnya?

Jawab: Silaturahminya baik-baik saja.

Tanya: Setelah diadakan pelatihan membuat kue kering apa keterampilan ibu

meningkat?

Jawab: Pasti.

Tanya: Contohnya seperti apa?

Jawab: Buat kue dan tips agar kue enak. Seperti kue nastar, kue basah juga.

Tanya: Bagaimana kondisi ekonomi keluarga ibu saat ini?

Jawab: Alhamdulillah. Cukup

Tanya: Apakah kondisi ekonomi keluarga ibu ada perubahan setelah

mengikuti pelatihan membuat kue kering?

Jawab: Tidak ada

Tanya: Apa usaha ibu sekarang?

Jawab: Wiraswasta

Tanya: Apa ibu dapat membuka usaha dengan hasil keterampilan yang ia

peroleh dalam pelatihan membuat kue kering ini?

Jawab: Belum. Sebatas di rumah saja, untuk keluarga sendiri.

Tanya: Apakah ibu menularkan kemampuan ibu dalam membuat kue kering

kepada keluarga lain atau tetangga?

Jawab: Iya. Buat adik, kakak. Biasanya kalau mereka buat kue Tanya ke

saya.

Hasil Wawancara 8

Nama lengkap : Puji Mulyaningsih

Page 97: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

13

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat tanggal lahir : Jakarta, 21 juli 1964

Agama : Islam

Pendidikan : SLA

Posisi Narasumber : Peserta

Alamat : Balimatraman Rt 007/06 No. 33

Telpon : 085885671940

Pelaksanaan : 21 Oktober 2009

Tanya: Setiap ibu mengikuti pelatihan membuat kue kering (Tata boga), apa

ibu pernah meninggalkan sholat yang lima waktu?

Jawab: Gak pernah

Tanya: Saat mengikuti pelatihan, kemudian waktu sholat datang, apa ibu

mengajak peserta yang lainnya untuk sholat?

Jawab: Iya. Kadang-kadang kita sama-sama saling ngingetin. Lagi pula

waktunya sudah diatur.

Tanya: Dari peserta pelatihan ini, apa ada pengajian khusunya (khusus

peserta)?

Jawab: Gak ada.

Tanya: Bagaimana hubungan silaturahmi antara ibu dengan peserta lainnya?

Jawab: Oh alhamdulillah ya sejauh ini baik

Tanya: Setelah diadakan pelatihan membuat kue kering apa keterampilan ibu

meningkat?

Jawab: Iya. Wawasan mengenai buat kue jadi bertambah.

Tanya: Contohnya seperti apa?

Jawab: Buat kue kering, kue basah. Sus, black forest

Tanya: Bagaimana kondisi ekonomi keluarga ibu saat ini?

Jawab: Baik.

Tanya: Apakah kondisi ekonomi keluarga ibu ada perubahan setelah

mengikuti pelatihan membuat kue kering?

Page 98: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

14

Jawab: Tidak ada peningkatan. Karena saya kan tidak focus ke urusan kue

ya. Biasa, Cuma iseng aja.

Tanya: Apa usaha ibu sekarang?

Jawab: Saya Ibu rumah tangga. Aktif juga di PKK. Kadang buat pesanan

kue tapi jarang banget.

Tanya: Apa ibu dapat membuka usaha dengan hasil keterampilan yang ia

peroleh dalam pelatihan membuat kue kering ini?

Jawab: Pernah. Tapi bukan hasil pelatihan. Resep sendiri seperti buat kue

pastel.

Tanya: Apakah ibu menularkan kemampuan ibu dalam membuat kue kering

kepada keluarga lain atau tetangga?

Jawab: Iya. Tapi keluarga aja.

Hasil Wawancara 9

Nama lengkap : Ismailia

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat tanggal lahir : Jakarta, 20 Januari 1974

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Posisi Narasumber : Peserta

Alamat : Jl. Balimatraman RT 001/06 No.27

Telpon : -

Pelaksanaan : 21 Oktober 2009

Tanya: Setiap ibu mengikuti pelatihan membuat kue kering (Tata boga), apa

ibu pernah meninggalkan sholat yang lima waktu?

Jawab: Tidaklah (Tertawa)

Tanya: Saat mengikuti pelatihan, kemudian waktu sholat datang, apa ibu

mengajak peserta yang lainnya untuk sholat?

Page 99: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

15

Jawab: Tidak. Waktu khususnya sudah ada, pas istirahat.

Tanya: Dari peserta pelatihan ini, apa ada pengajian khusunya (khusus

peserta)?

Jawab: Gak ada. Kalaupun arisan dan pengajian termasuk program PKK

Tanya: Bagaimana hubungan silaturahmi antara ibu dengan peserta lainnya?

Jawab: Biasanya aja. Alhamdulillah baik.

Tanya: Setelah diadakan pelatihan membuat kue kering apa keterampilan ibu

meningkat?

Jawab: Iya. Saya jadi lebih tahu cara buatkue kering

Tanya: Contohnya seperti apa?

Jawab: Seperti buat macaroni, skutel, nastar, putri salju

Tanya: Bagaimana kondisi ekonomi keluarga ibu saat ini?

Jawab: Cukup.

Tanya: Apakah kondisi ekonomi keluarga ibu ada perubahan setelah

mengikuti pelatihan membuat kue kering?

Jawab: Gak ada perubahan.

Tanya: Apa usaha ibu sekarang?

Jawab: Ngurus PKK, sekretaris disana. Saya juga pengajar PAUD. Intinya

sih Ibu rumah tangga.

Tanya: Apa ibu dapat membuka usaha dengan hasil keterampilan yang ia

peroleh dalam pelatihan membuat kue kering ini?

Jawab: belum pernah saya buka usaha

Tanya: Apakah ibu menularkan kemampuan ibu dalam membuat kue kering

kepada keluarga lain atau tetangga?

Jawab: Iya. Keluarga aja.

Hasil Wawancara 10

Nama lengkap : Larasati Slamet

Page 100: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

16

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat tanggal lahir : Tanjung karang, 11 Desember 1945

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Posisi Narasumber : Peserta

Alamat : Jl. Keselamatan RT 001/03 No.05

Telpon : 021-8308804

Pelaksanaan : 20 Oktober 2009 (Wawancara Via Telepon)

Tanya: Setiap ibu mengikuti pelatihan membuat kue kering (Tata boga), apa

ibu pernah meninggalkan sholat yang lima waktu?

Jawab: Oh tidak dong. Kita ada waktu khusus sholat. Jam 12.00

Tanya: Saat mengikuti pelatihan, kemudian waktu sholat dating, apa ibu

mengajak peserta yang lainnya untuk sholat?

Jawab: Tak perlu di ajak juga otomatis. Waktu Isoma memang sudah

disiapkan.

Tanya: Dari peserta pelatihan ini, apa ada pengajian khusunya (khusus

peserta)?

Jawab: Ada

Tanya: Bagaimana hubungan silaturahmi antara ibu dengan peserta lainnya?

Jawab: Baik. Alhamdulillah masih berjalan sampai saat ini.

Tanya: Setelah diadakan pelatihan membuat kue kering apa keterampilan ibu

meningkat?

Jawab: Biasa-biasa saja.

Tanya: Bagaimana kondisi ekonomi keluarga ibu saat ini?

Jawab: Agak lumayan. Tutup lubang gali lubang.

Tanya: Apakah kondisi ekonomi keluarga ibu ada perubahan setelah

mengikuti pelatihan membuat kue kering?

Jawab: Ada setelah dipasarkan. Hanya saat itu Cuma buat keluarga.

Tanya: Apa usaha ibu sekarang?

Page 101: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

17

Jawab: Catering, Wirausaha baju, job kue kering juga. Eh saya begini ini

(sudah tua 65 tahun) masih aktif di PKK, ngurusin lansia di yayasan

Chairunnisa.

Tanya: Apa ibu dapat membuka usaha dengan hasil keterampilan yang ia

peroleh dalam pelatihan membuat kue kering ini?

Jawab: Buat usahanya hanya satu tahun sekali. Pas lebaran. Kan maklum

kalau lebaran itu banyak pesanan kue.

Tanya: Apakah ibu menularkan kemampuan ibu dalam membuat kue kering

kepada keluarga lain atau tetangga?

Jawab: Iya. Tapi Cuma ke anak-anak.

Hasil Wawancara 11

Nama lengkap : Sri Wahyuti Joko

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat tanggal lahir : 25 Agustus 1965

Agama : Islam

Pendidikan : SLTA

Posisi Narasumber : Peserta

Alamat : Jl. Rusa RT 001/08 No.15 Manggarai Selatan.

Telpon : 081319633437

Pelaksanaan : 19 Oktober 2009

Tanya: Setiap ibu mengikuti pelatihan membuat kue kering (Tata boga), apa

ibu pernah meninggalkan sholat yang lima waktu?

Jawab: Waktunya khusus sholat sudah ada. Jadi Alhamdulillah lancar.

Tanya: Saat mengikuti pelatihan, kemudian waktu sholat dating, apa ibu

mengajak peserta yang lainnya untuk sholat?

Jawab: Iya. Kan waktunya sudah ada. Kita pelatihan itu star jam 07.00 s.d

16.00 WIB.

Page 102: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

18

Tanya: Dari peserta pelatihan ini, apa ada pengajian khusunya (khusus

peserta)?

Jawab: Gak ada karena momentnya jarang. Kalaupun ada tidak khusus

peserta. Biasanya ibu PKK

Tanya: Bagaimana hubungan silaturahmi antara ibu dengan peserta lainnya?

Jawab: Hubungannya perkelompok. Alhamdulillah baik-baik saja.

Tanya: Setelah diadakan pelatihan membuat kue kering apa keterampilan ibu

meningkat?

Jawab: Ya. Kita lebih mengerti seperti cara membuat kue dan meningkatkan

mutu kue.

Tanya: Contohnya seperti apa?

Jawab: Misal, carapenyajiannya. Bagaimana kita mengemas kue-kue kering

itu dalam toples dengan bagus.

Tanya: Bagaimana kondisi ekonomi keluarga ibu saat ini?

Jawab: Alhamdulilllah.

Tanya: Apakah kondisi ekonomi keluarga ibu ada perubahan setelah

mengikuti pelatihan membuat kue kering?

Jawab: tentu ada peningkatan. Saya pernah menjual sampai 80 toples.

Tanya: Apa usaha ibu sekarang?

Jawab: Di rumah. Kalau kue tunggu pesanan. Saya juga aktif di PKK.

Tanya: Apa ibu dapat membuka usaha dengan hasil keterampilan yang ia

peroleh dalam pelatihan membuat kue kering ini?

Jawab: Pernah. Saya pernah buka

Tanya: Apakah ibu menularkan kemampuan ibu dalam membuat kue kering

kepada keluarga lain atau tetangga?

Jawab: Ya. Teman-teman di PKK pernah saya ajarkan.

Hasil Wawancara 12

Nama lengkap : F Sumaryani P

Jenis kelamin : Perempuan

Page 103: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

19

Tempat tanggal lahir : Yogyakarta, 20 Maret 1953

Agama : Kristen Katolik

Pendidikan : S1

Posisi Narasumber : Peserta

Alamat : Jl Rusa No.09 RT015/08

Telpon : 021-8305233

Pelaksanaan : 19 Oktober 2009

Tanya: Setiap ibu mengikuti pelatihan membuat kue kering (Tata boga), apa

ibu pernah meninggalkan sholat yang lima waktu?

Jawab: x

Tanya: Saat mengikuti pelatihan, kemudian waktu sholat datang, apa ibu

mengajak peserta yang lainnya untuk sholat?

Jawab: x

Tanya: Dari peserta pelatihan ini, apa ada pengajian khusunya (khusus

peserta)?

Jawab: x

Tanya: Bagaimana hubungan silaturahmi antara ibu dengan peserta lainnya?

Jawab: Baik. Dan masih berlanjut dalam bentuk latihan kelompok kecil

Tanya: Setelah diadakan pelatihan membuat kue kering apa keterampilan ibu

meningkat?

Jawab: Meningkat. Bahkan kemampuan itu bisa digunakan untuk produksi

kue-kue yang bisa dijual.

Tanya: Contohnya seperti apa?

Jawab: Buat sirup, nughet, kue-kue kering, inovasi coco crunt. Banyaklah

mas.

Tanya: Bagaimana kondisi ekonomi keluarga ibu saat ini?

Jawab: Meningkat. Tapi bukan dari penjualan kue.

Tanya: Apakah kondisi ekonomi keluarga ibu ada perubahan setelah

mengikuti pelatihan membuat kue kering?

Page 104: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

20

Jawab: Tidak ada.

Tanya: Apa usaha ibu sekarang?

Jawab: Saya di rumah saja. Job pesanan ada tapi jarang.

Tanya: Apa ibu dapat membuka usaha dengan hasil keterampilan yang ia

peroleh dalam pelatihan membuat kue kering ini?

Jawab: Iya. Menerima pesanan. Targetnya super market.

Tanya: Apakah ibu menularkan kemampuan ibu dalam membuat kue kering

kepada keluarga lain atau tetangga?

Jawab: Iya ke anak-anak,adik sama tetangga.

Hasil Wawancara 13

Nama lengkap : Misni

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat tanggal lahir : Jakarta, 24 September 1956

Agama : Islam

Pendidikan : SMP

Posisi Narasumber : Peserta

Alamat : Balimatraman RT 005/04 No.04, Manggarai Selatan

Telpon : 021-83792374

Pelaksanaan : Jum’at, 9 Oktober 2009

Tanya: Setiap ibu mengikuti pelatihan membuat kue kering (Tata boga), apa

ibu pernah meninggalkan sholat yang lima waktu?

Jawab: nggak

Tanya: Saat mengikuti pelatihan, kemudian waktu sholat datang, apa ibu

mengajak peserta yang lainnya untuk sholat?

Jawab: iya

Tanya: Dari peserta pelatihan ini, apa ada pengajian khusunya (khusus

peserta)?

Page 105: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

21

Jawab: enggak

Tanya: Bagaimana hubungan silaturahmi antara ibu dengan peserta lainnya?

Jawab: Alhamdulillah baik.

Tanya: Setelah diadakan pelatihan membuat kue kering apa keterampilan ibu

meningkat?

Jawab: Sekedar tahu cara membuat kue

Tanya: Seperti apa?

Jawab: Kue-kue kering, seperti kue sagu, keju

Tanya: Bagaimana kondisi ekonomi keluarga ibu saat ini?

Jawab: biasa

Tanya: Apakah kondisi ekonomi keluarga ibu ada perubahan setelah

mengikuti pelatihan membuat kue kering?

Jawab: enggak

Tanya: Apa usaha ibu sekarang?

Jawab: Ibu runah tangga aja

Tanya: Apa ibu dapat membuka usaha dengan hasil keterampilan yang ia

peroleh dalam pelatihan membuat kue kering ini?

Jawab: enggak

Tanya: Apakah ibu menularkan kemampuan ibu dalam membuat kue kering

kepada keluarga lain atau tetangga?

Jawab: Pernah, keluarga aja dengan praktek.

Hasil Wawancara 14

Nama lengkap : Suryani

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat tanggal lahir : Jakarta, 22 Juni 1965

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Posisi Narasumber : Peserta

Page 106: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

22

Alamat : Jl. Hanjuang RT 006/03 No.04, Manggarai Selatan

Telpon : 081383709842

Pelaksanaan : Jum’at, 9 Oktober 2009

Tanya: Setiap ibu mengikuti pelatihan membuat kue kering (Tata boga), apa

ibu pernah meninggalkan sholat yang lima waktu?

Jawab: (ketawa) Alhamdulillah tidak.

Tanya: Saat mengikuti pelatihan, kemudian waktu sholat dating, apa ibu

mengajak peserta yang lainnya untuk sholat?

Jawab: Mengejak berhenti sementara untuk sholat.

Tanya: Dari peserta pelatihan ini, apa ada pengajian khusunya (khusus

peserta)?

Jawab: Sabtu ketiga (PKK)

Tanya: Bagaimana hubungan silaturahmi antara ibu dengan peserta lainnya?

Jawab: Baik. Setiap ada pertemuan komunikasi berjalan lancar.

Tanya: Setelah diadakan pelatihan membuat kue kering apa keterampilan ibu

meningkat?

Jawab: Iya. Tadinya gak bisa buat kue sekarang bisa. Kalau lebaran sekarang

buat kue sendiri.

Tanya: Seperti apa?

Jawab: Membuat kue basah dan kering. Seperti bolu kukus, lapis pelangi,

sus basah. Kue nastar, keju dan putrid salju.

Tanya: Bagaimana kondisi ekonomi keluarga ibu saat ini?

Jawab: Lumayan.

Tanya: Apakah kondisi ekonomi keluarga ibu ada perubahan setelah

mengikuti pelatihan membuat kue kering?

Jawab: Iya. Bias menambah pengahsilan keluarga. Bias sekolahin anak,

walalupun sampai lulus SMA

Tanya: Apa usaha ibu sekarang?

Jawab: Buka wariung kecil-kecilan

Page 107: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN · PDF file(PEMBUATAN KUE KERING) DI KELURAHAN MANGGARAI SELATAN. Skripsi . ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Pelatihan

23

Tanya: Apa ibu dapat membuka usaha dengan hasil keterampilan yang ia

peroleh dalam pelatihan membuat kue kering ini?

Jawab: Iya. Saya pernah masukin kue-kue saya ke kantor-kantor

Tanya: Apakah ibu menularkan kemampuan ibu dalam membuat kue kering

kepada keluarga lain atau tetangga?

Jawab: Iya. Ilmu kan mesti dibagi-bagi dengan cara dipraktekkan.