12
Evaluasi Estetik Pasca Pemasangan Implan Menggunakan Kriteria Modified pink And White Esthetic Score Evaluation Of Esthetic Implant Placement Using Modified Pink And White Esthetic Score Criteria Evelyn Neos*, EdyMachmud** *PPDGS Prostodonsi **Bagian Prostodonsi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin ABSTRAK Dewasa ini restorasi implan telah menjadi standar dalam perawatan untuk penggantian gigi yang hilang. Namun untuk memperoleh perawatan implan yang estetik, khususnya pada gigi anterior rahang atas merupakan suatu tantangan bagi para klinisi. Keberhasilan suatu implan memerlukan kualitas restorasi implan yang tinggi dengan keharmonisan gingiva terhadap gigi alami yang berdekatan. Oleh karena itu dalam bidang prostetik terdapat beberapa faktor penilaian kriteria estetik pada restorasi implan yang mengganti gigi anterior yang hilang. Evaluasi kriteria penilaian tersebut ada yang subjektif dan juga objektif. Salah satu metode kriteria terbaru dalam mengevaluasi estetik secara objektif yaitu modified Pink Esthetic Score dan White Esthetic Score. Pink Esthetic Score yaitu bentuk indeks penilaian yang berfokus pada aspek jaringan lunak yang berhubungan dengan implan anterior, yang ditetapkan dengan menggunakan 5 parameter penilaian. Sedangkan White Esthetic Score yaitu bentuk indeks penilaian yang berfokus pada restorasi mahkota implan dari mukosa yang juga menggunakan 5 parameter penilaian. Dengan menggunakan evaluasi ini diharapkan dapat menjadi penilaian objektif pada keberhasilan dan modalitas perawatan implan dari sudut pandang estetik. Kata Kunci: Implan, gigi anterior,modified Pink Esthetic Score danWhite Esthetic Score ABSTRACT Recently implant restoration becomes a standard in tooth loss treatment. However to achieve a good esthetical implant especially for upper anterior teeth still remains a challenge for practitioners. A successful implant depends on the high implant restoration quality and harmonious gingival relation with the natural adjacent teeth. There are various considerations in evaluation ofesthetic implant restoration for upper anterior teeth. The evaluation of esthetic implant divided objective and subjective evaluation criteria. The newest method is to evaluate the esthetic objectively using modified Pink Esthetic Score and White Esthetic Score. Pink Esthetic Score has assessment index focused on soft tissue of upper anterior teeth using 5 levels parameter. While White Esthetic Score has assessment index focused on crown restoration of implant restoration with 5 levels parameters. These evaluation methods hoped to be able to give objective assessment to implant restoration esthetic achievement. Key word: Implant, anterior teeth, modified Pink Esthetic Score and White Esthetic Score Review Article

Evaluasi Estetik Journal

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Evaluasi Estetik Journal

Evaluasi Estetik Pasca Pemasangan Implan Menggunakan Kriteria Modified pink And White Esthetic ScoreEvaluation Of Esthetic Implant Placement Using Modified Pink And White Esthetic Score Criteria

Evelyn Neos*, EdyMachmud***PPDGS Prostodonsi **Bagian Prostodonsi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin

ABSTRAKDewasa ini restorasi implan telah menjadi standar dalam perawatan untuk penggantian gigi yang

hilang. Namun untuk memperoleh perawatan implan yang estetik, khususnya pada gigi anterior rahang atas merupakan suatu tantangan bagi para klinisi. Keberhasilan suatu implan memerlukan kualitas restorasi implan yang tinggi dengan keharmonisan gingiva terhadap gigi alami yang berdekatan. Oleh karena itu dalam bidang prostetik terdapat beberapa faktor penilaian kriteria estetik pada restorasi implan yang mengganti gigi anterior yang hilang. Evaluasi kriteria penilaian tersebut ada yang subjektif dan juga objektif. Salah satu metode kriteria terbaru dalam mengevaluasi estetik secara objektif yaitu modified Pink Esthetic Score dan White Esthetic Score. Pink Esthetic Score yaitu bentuk indeks penilaian yang berfokus pada aspek jaringan lunak yang berhubungan dengan implan anterior, yang ditetapkan dengan menggunakan 5 parameter penilaian. Sedangkan White Esthetic Score yaitu bentuk indeks penilaian yang berfokus pada restorasi mahkota implan dari mukosa yang juga menggunakan 5 parameter penilaian. Dengan menggunakan evaluasi ini diharapkan dapat menjadi penilaian objektif pada keberhasilan dan modalitas perawatan implan dari sudut pandang estetik.

Kata Kunci: Implan, gigi anterior,modified Pink Esthetic Score danWhite Esthetic Score

ABSTRACT

Recently implant restoration becomes a standard in tooth loss treatment. However to achieve a good esthetical implant especially for upper anterior teeth still remains a challenge for practitioners. A successful implant depends on the high implant restoration quality and harmonious gingival relation with the natural adjacent teeth. There are various considerations in evaluation ofesthetic implant restoration for upper anterior teeth. The evaluation of esthetic implant divided objective and subjective evaluation criteria. The newest method is to evaluate the esthetic objectively using modified Pink Esthetic Score and White Esthetic Score. Pink Esthetic Score has assessment index focused on soft tissue of upper anterior teeth using 5 levels parameter. While White Esthetic Score has assessment index focused on crown restoration of implant restoration with 5 levels parameters. These evaluation methods hoped to be able to give objective assessment to implant restoration esthetic achievement.

Key word: Implant, anterior teeth, modified Pink Esthetic Score and White Esthetic Score

PENDAHULUAN

Kemajuan dalam bidang penelitian,

desain dan aplikasi klinis implan gigi telah

banyak mengubah prosedur perawatan

gigi. Peningkatan pada terapi implan

selama beberapa dekade terakhir membuat

restorasi implan secara biologis dan

mekanis dapat diprediksi.1-3 Penggunaan

implan pada zona estetik meningkat dan

Review Article

Page 2: Evaluasi Estetik Journal

tuntutan pasien terhadap estetik implan

menjadi lebih besar. Kepuasan pasien

merupakan faktor penting dalam

memprediksi keberhasilan terapi implan

pada gigi anterior rahang atas.4-5

Pada zona anterior, keberhasilan

terapi implant tunggal tidak hanya

ditentukan dengan tingkat ketahanan yang

tinggi, tetapi pada kualitas dalam bertahan

(jangka panjang), yang ditentukan melalui

beberapa faktor. Tampakan jaringan lunak

peri implan harus selaras dengan mukosa

sekitar gigi yang berdekatan dan mahkota

implan harus seimbang dengan gigi

tetangganya.6

Dalam mengoptimalkan proporsi

gigi dan hasil yang estetik pada restorasi

implan anterior, tantangannya bukan pada

tidak tercapainya “White Esthetic”.

Sebaliknya kesulitan berada pada

penanganan prostetik jaringan lunak yang

sedikit sulit dalam memperoleh

keseimbangan antara pertemuan pink and

white.7

Sehingga selama 10 tahun terakhir,

estetik telah menjadi isu penting dalam

implan gigi. Dengan pemikiran ini, penting

untuk membangun konsep klinis dengan

parameter yang mengarah pada kesuksesan

estetik anterior khususnya pada rahang

atas, dan kestabilan jangka panjang dari

jaringan peri-implan.8

Maka dibutuhkan beberapa metode

objektif dalam mengevaluasi nilai estetik

untuk restorasi implan dan jaringan peri

implan. Terdapat banyak penelitian dalam

mengevaluasi estetik implan pada restorasi

implan tunggal. Salah satu yang

dikembangkan oleh Belser, dkk yaitu

modified Pink Esthetic Score dan White

Esthetic Score. Pink Esthetic Score yaitu

bentuk indeks penilaian yang berfokus

pada aspek jaringan lunak yang

berhubungan dengan implan anterior.

Sedangkan White Esthetic Score yaitu

bentuk indeks penilaian yang berfokus

pada restorasi mahkota implan dari

mukosa.9,10

Untuk itu dalam makalah ini akan

dibahas mengenai salah satu metode dalam

mengevaluasi estetik secara objektif yaitu

dengan modified Pink Esthetic Score dan

White Esthetic Score.

TELAAH PUSTAKA

Dalam sejarah hampir 50 tahun,

implan gigi telah mendapatkan reputasi

tinggi karena tingkat keberhasilannya.

Banyak penelitian yang melaporkan

mengenai ketahanan implan dan tingkat

kesuksesan insersi implan pada zona

estetik. Kriteria keberhasilan Albrektsson

dianggap baik dan secara luas digunakan

dalam penelitian klinis sebagai aturan

dalam menganalisis tingkat keberhasilan

suatu implan. Kriteria ini berorientasi pada

osteointegrasi, pemulihan fungsi dan

kepuasan pasien adalah faktor kunci pada

Page 3: Evaluasi Estetik Journal

keberhasilan terapi implan terutama pada

anterior rahang atas.11

Beberapa penelitian telah memberi

perhatian khusus pada ada atau tidaknya

papila gingiva interproksimal setelah

terapi implan. Restorasi implan harus

menyerupai gigi asli dalam semua aspek.

Beberapa upaya yang dilakukan dalam

memperoleh kriteria penilaian dimensi

estetik dari restorasi implan gigi tunggal

pada region anterior mulut seperti pink

esthetic score (PES) yang dikemukakan

oleh Furhauser, dkk pada tahun 2005.

Dengan memberi fokus penilaian pada

aspek jaringan lunak implan anterior. PES

menurut Furhauser di dasarkan pada tujuh

variabel: mesial papila, distal papila,

tingkat jaringan lunak, kontur jaringan

lunak, defisiensi proses alveolar, warna

jaringan lunak, dan tekstur.11,12

Kemudian oleh Belser, dkk

memodifikasi penilaian PES sebelumnya

dan juga mengusulkan indeks restorasi

implan (white esthetic implan/WES) dalam

menganalisis implan gigi tunggal. Berbeda

dengan PES oleh Furhauser, variabel yang

digunakan oleh Belser terdiri dari 10

variabel yaitu 5 variabel PES dan 5

variabel WES. Pink Esthetic Score yaitu

bentuk indeks penilaian yang berfokus

pada aspek jaringan lunak yang

berhubungan dengan implan anterior.

Sedangkan White Esthetic Score yaitu

bentuk indeks penilaian yang berfokus

pada restorasi mahkota implan dari

mukosa.9,10

PES (Pink Estehtic Implan) yang

terdiri dari lima variabel yaitu papila

mesial, papila distal, kurvatura mukosa

fasial, level mukosa fasial kecembungan

akar dan warna jaringan lunak. Dengan

skor nilai 2, 1, dan 0 untuk ke lima

parameter PES, dua nilai pada papila

(mesial dan distal), dievaluasi sempurna

(skor 2), kurang sempurna (skor 1), atau

tidak ada (skor 0) jaringan papila.

Kurvatura mukosa fasial didefinisikan

sebagai garis terlihatnya restorasi implan

dari jaringan lunak, yang dievaluasi sama

(skor 2), sedikit berbeda (skor 1), dan

sangat berbeda (skor 0) yang dibandingkan

dengan gigi alami yang kemudian

memberikan tampakan alami yang simetris

atau tidak sesuai. Level mukosa fasial peri-

implan dinilai dengan membandingkan

gigi kontralateral dalam segi level vertikal

yang sama (skor 2), diskrepansi kecil / ≤

1mm skor 1), dan diskrepansi besar / ≥

1mm (skor 0). 10,11

Kemudian dilakukan

penggabungan tiga tambahan parameter

jaringan lunak sebagai satu variabel yaitu

ada, ada sebagian, dan tidak ada profil

cembung (untuk eminensia akar) pada

aspek fasial, serta berkaitan dengan warna

mukosa dan tekstur permukaan. Dalam

memperoleh nilai untuk variabel ini, ketiga

parameter dibandingkan dengan gigi

Page 4: Evaluasi Estetik Journal

kontrol. Skor 2 diberikan bila ketiga

kriteria terpenuhi, skor 1 diberikan bila

dua kriteria terpenuhi sedangkan skor 0

diberikan bila hanya tidak ada atau hanya

satu kriteria yang sesuai dengan gigi

control.10,11

Seluruh parameter yang dijelaskan

pada kondisi optimum yaitu memiliki skor

berjumlah 10, dengan ambang batas

penerimaan klinis dengan skor berjumlah

6.10

WES (White Esthetic Score) yang

berfokus pada restorasi implan terdiri dari

lima parameter berikut: bentuk gigi,

outline/ volume mahkota gigi, warna yang

menilai dimensi hue dan valuenya, tekstur

permukaan dan translusensi/ karakteristik.

Skor 2, 1, dan 0 ditetapkan untuk ke lima

parameter tersebut, maka pada kasus

dengan restorasi implan optimum,

maksimal total nilai WES adalah 10.

Kelima parameter tersebut dinilai melalui

perbandingan langsung dengan gigi alami,

kontralateral, menilai derajat

kesesuaiannya atau tidak sesuai. Ambang

batas penerimaan klinis dari WES juga

dengan total nilai berjumlah 6. 10

Oleh karena itu gabungan dari PES

dan WES memiliki maksimal total nilai

berjumlah 20, yang merupakan kesesuaian

paling dekat antara kondisi jaringan lunak

peri-implan dan mahkota implan gigi

tunggal dibandingkan dengan masing-

masing gigi alami atau kontralateral. 10-13

Gambar dibawah ini menunjukkan

panduan penggunaan PES dan WES untuk

penilaian restorasi implan gigi tunggal:

Penjelasan Detail dari PES/WES

PES      

Parameter Tidak adaTidak

Sempurna Sempurna

Papila Mesial 0 1 2

Papila Distal 0 1 2

Diskrepansi Besar

Diskrepansi Kecil

Tidak ada Diskrepansi

Curvatura Mukosa Fasial0 1 2

Level Mukosa Fasial0 1 2

KecembunganAkar/Tekstur 0 1 2

dan Warna Jaringan Lunak

Jumlah Maksimum nilai PES 10

WES

ParameterDiskrepansi

BesarDiskrepansi

KecilTidak ada

Diskrepansi

Bentuk gigi 0 1 2

Outline / Volume gigi 0 1 2

Warna (hue/value) 0 1 2

Tekstur Permukaan 0 1 2

Translusensi 0 1 2

Jumlah Maksimum nilai WES     10

1. Papila Mesial 0 1 2 1. Bentuk Gigi 0 1 22. Papila Distal 0 1 2 2. Outline/ Volume Gigi 0 1 23. Curvatura Mukosa Fasial 0 1 2 3. Warna (hue/value) 0 1 24. Level Mukosa Fasial 0 1 2 4. Tekstur Permukaan 0 1 25. Kecembungan Akar/Tekstur 0 1 2 5.Translusensi/Karakteristik 0 1 2 dan Warna Jaringan Lunak

Nilai Maksimum : 10 Nilai Maksimum: 10

Page 5: Evaluasi Estetik Journal

Contoh penilaian parameter kriteria warna gigi yaitu 0 (A), 1 (B), dan 2 (C)

A B

C

Contoh penilaian parameter kriteria warna jaringan lunak yaitu 0 (A), 1 (B), 2(C)

A B

C

PEMBAHASAN

Suatu penilaian estetik seorang

dengan yang lain adalah berbeda. Hal ini

karena suatu hasil estetik merupakan

penilaian subjektif atau kepuasan dari

pengguna restorasi gigi sehingga

diperlukan suatu parameter penilaian

estetik yang objektif. Parameter estetik

yang telah ditetapkan untuk menilai

restorasi gigi konvensional ternyata juga

dapat digunakan untuk menilai restorasi

dari implan gigi. Parameter ini dapat

membantu dalam mengevaluasi estetik

pada pemakaian suatu restorasi.

Adapun tujuan utama estetik

perawatan implan adalah tampakan dari

sudut pembedahan dalam memperoleh

gingiva yang harmonis tanpa perubahan

ketinggian jaringan, mempertahankan

papila yang utuh dan restorasi yang

memiliki ketahanan serta warna yang baik.

Terdapat beberapa penilaian estetik

yang bersifat objektif, salah satunya yaitu

penilaian yang dikemukakan oleh Belser,

dkk yaitu modified Pink Esthetic Score dan

White Esthetic Score. Pada penilaian ini

terdapat 10 variabel dalam menilai estetik

suatu restorasi implan gigi tunggal. Untuk

memberi penguatan pada 10 variabel

penilaian tersebut maka diperlukan foto

klinis terutama dalam menilai bentuk gigi

atau mahkota, warna gigi tau mahkota, dan

translusensi insisal, serta warna dan

kurvatura dari jaringan lunak.10

Penilaian dengan modified PES/

WES oleh peneliti dianggap lebih mudah

untuk diterapkan oleh dokter gigi karena

jumlah parameter yang lebih sedikit

dengan jumlah skor maksimal 10 yang

dianggap lebih mudah diingat dengan

ambang batas klinis yaitu skor 6.

Hasil dari penilaian PES/ WES bila

jumlah dari PES < 6 maka dikatakan

memiliki estetik yang kurang. Demikian

pula dengan nilai WES bila < 6 dianggap

kurang estetik. Dan bila dijumlahkan

Page 6: Evaluasi Estetik Journal

antara PES/WES suatu implan dikatakan

memiliki estetik optimal bila memiliki

jumlah skor 20.

Beberapa penelitian yang

menggunakan penilaian estetik PES/WES

dalam mengevaluasi early placed

maxillary anterior single tooth implan dari

45 gigi anterior rahang atas hampir

seluruhnya memiliki estetik yang baik

dengan parameter tersebut.10

Adapun dalam penelitian lain yang

membandingkan evaluasi estetik untuk

gigi tunggal, penggunaan PES/WES dapat

memberi wawasan yang lebih objektif

pada kriteria estetik, serta memiliki

kesesuaian yang sangat baik dalam

observasi RM dengan uji Kappa. Tidak

terdapat perbedaan yang signifikan antara

persepsi spesialis dengan pasien sendiri.12

Pada penelitian lain ini juga

diperoleh nilai terendah unntuk papila

mesial dan distal. Hal ini dapat disebabkan

pengaruh waktu dari penempatan implan

dan alasan dari pencabutan gigi.

Chouquet,dkk melaporkan bahwa

ketinggian puncakproksimal menentukan

ada tidaknya peri-implan papila. Pada

penilaian PES/WES ini kecembungan,

warna jaringan lunak dan tekstur kurang

dapat diperoleh nilai maksimal karena tiga

varibel yang digabungkan dan harus

terpenuhi.12

Pada penelitian lain yang

mengevaluasi stabilitas kontur tambahan

dan estetik mahkota implan tunggal dari

20 implan, nilai WES pada 1 tahun

pertama menunjukkan skor yang baik, hal

ini tergantung pada kualitas mahkota dan

teknisi giginya. Bila teknisi dengan

keahlian yang baik tentu saja dapat

menghasilkan restorasi yang baik pula.

Untuk perubahan dari nilai PES pada 1

tahun pertama dapat disebabkan hilangnya

tinggi tulang interproksimal pada gigi yang

berdekatan atau adanya infeksi local

seperti periodontitis, akar gigi dll. 14

KESIMPULAN

Untuk mengembalikan fungsi oral

pada pasien dengan gigi yang hilang,

implan gigi tunggal adalah pilihan

perawatan yang baik. Seiring dengan

tingkat kelangsungan hidup yang tinggi,

faktor estetika telah menjadi variabel klinis

yang penting untuk mengevaluasi

keberhasilan perawatan restorasi Implan.

Oleh karena itu terdapat beberapa faktor

penilaian kriteria estetik pada restorasi

implan yang mengganti gigi anterior yang

hilang. Salah satu metode dalam

mengevaluasi estetik secara objektif yaitu

modified Pink Esthetic Score dan White

Esthetic Score. Pink Esthetic Score yaitu

bentuk indeks penilaian yang berfokus

pada aspek jaringan lunak yang

berhubungan dengan implan anterior, yang

ditetapkan dengan menggunakan 5

parameter penilaian. Sedangkan White

Page 7: Evaluasi Estetik Journal

Esthetic Score yaitu bentuk indeks

penilaian yang berfokus pada restorasi

mahkota implan dari mukosa yang juga

menggunakan 5 parameter penilaian.

Dengan menggunakan evaluasi ini

diharapkan dapat menjadi penilaian

objektif pada keberhasilan dan modalitas

perawatan implan dari sudut pandang

estetik.

DAFTAR PUSTAKA

1. Avivi AL, Zarb GA. Clinical effectiveness of implan-supported single tooth replacement. Int J Oral Maxillofac Implans; 1996; 11(3): 311-21

2. Haas R, Polak C, Furhauser R, Mailath-Pokorny G, Dortbudak O, Watzek G. A long-term follow-up of 76 Branemark single-tooth implans. Clin Oral Implans Res; 2002; 13(1);38-43

3. Scheller H, Urgell JP, Kultje C, Klineberg I, Goldberg PV, Stevenson MP, dkk. A 5-year multicenter study on implan-supported single crown restorations. Int J Oral Maxillofac Implans; 1998;13(2);212-8

4. Cosyn J, Eghbali A, de Bruyn H, Dierens M, De Rouck T. Single implan treatment in healing versus healed sites of the anterior maxilla. An aesthetic evaluation. Clin Implan Dent Relat Res. 2010.

5. Buser D, Martin W, Belser UC. Optimizing esthetics for implan restorations in the anterior maxilla; anatomic and surgical considerations. Int J Oral Maxillofacial Implans. 2004; 19; 43-61

6. Hartog L, James JR, Slater H, Vissink A, Meijer HJ, Raghoebor GM. Treatment outcome of immediate, early and conventional single-tooth implans in the aesthetic zone; a systematic review to survival, bone level, soft tissue, aesthetics and patient satisfaction

7. Dooren EV. Adjacent implans in the anterior maxilla. 2012; 28; 2; 42-50

8. Buser D, Martin W, Belser C. Optimizing ethetics for implan restorations in the anterior maxilla: anatomic and surgical consideration. Int J Oral maxillofac implan. 2004; 19; 43-61

9. Improving the ability of the pink and white esthetic scores (PES/WES) in predicting patient satisfaction of anterior implan

restorations. [internet]. 2012. [cited 2013 agustus 20]. Available from: URL: http://www. ngsorg. com.

10. Belser C, Grutter L, Vailati F, Bornstein MM, Weber HP, Buser D. Outcome Evaluation of early placed mmaxillary anterior single tooth implans using objective esthetic criteria; a cross sectional, retrospective study in 45 patients with a 2 to 4 year follow up using pink and white esthetic score. J Periodontol 2009; 80; 1; 140-151.

11. Mangano F, Mangano C, Ricci M, Sammons RL, Shibli JA, Piatelli A. A single tooth. Morse taper convection implans placed in fresh extraction sockets of the anterior maxilla, an aesthetic evaluation. Clin Oral Impl. 2011; 1-6

12. Cho HL, Lee JK, Um HS, Chang BS. Esthetic evaluation of maxillary single tooth implans in the esthetic zone. J Periodontal Implan Scl. 2010; 40; 188-193

13. Den Hartog, Raghoebar GM, Huddleston S, Stellingsma K, Vissink A, Meijer HJ. Single tooth implans in the esthetic zone with different neck designs: a randomized clinical trial to the evaluating aesthetic outcome. 2010: 65-79

14. Buser D, Wittneben J, Bornstein MM. Stability of Contour Augmentation and Esthetic Outcomes of Implan Supported Single Crowns in the Esthetic Zone. 3-Year Results of a Prospective Study With Early Implan Placement Post Extraction. Journal of Periodontology. 2010; 1-7