Upload
erwin-sutono
View
104
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
Evaluasi Estetik Pasca Pemasangan Implan Menggunakan Kriteria Modified pink And White Esthetic ScoreEvaluation Of Esthetic Implant Placement Using Modified Pink And White Esthetic Score Criteria
Evelyn Neos*, EdyMachmud***PPDGS Prostodonsi **Bagian Prostodonsi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin
ABSTRAKDewasa ini restorasi implan telah menjadi standar dalam perawatan untuk penggantian gigi yang
hilang. Namun untuk memperoleh perawatan implan yang estetik, khususnya pada gigi anterior rahang atas merupakan suatu tantangan bagi para klinisi. Keberhasilan suatu implan memerlukan kualitas restorasi implan yang tinggi dengan keharmonisan gingiva terhadap gigi alami yang berdekatan. Oleh karena itu dalam bidang prostetik terdapat beberapa faktor penilaian kriteria estetik pada restorasi implan yang mengganti gigi anterior yang hilang. Evaluasi kriteria penilaian tersebut ada yang subjektif dan juga objektif. Salah satu metode kriteria terbaru dalam mengevaluasi estetik secara objektif yaitu modified Pink Esthetic Score dan White Esthetic Score. Pink Esthetic Score yaitu bentuk indeks penilaian yang berfokus pada aspek jaringan lunak yang berhubungan dengan implan anterior, yang ditetapkan dengan menggunakan 5 parameter penilaian. Sedangkan White Esthetic Score yaitu bentuk indeks penilaian yang berfokus pada restorasi mahkota implan dari mukosa yang juga menggunakan 5 parameter penilaian. Dengan menggunakan evaluasi ini diharapkan dapat menjadi penilaian objektif pada keberhasilan dan modalitas perawatan implan dari sudut pandang estetik.
Kata Kunci: Implan, gigi anterior,modified Pink Esthetic Score danWhite Esthetic Score
ABSTRACT
Recently implant restoration becomes a standard in tooth loss treatment. However to achieve a good esthetical implant especially for upper anterior teeth still remains a challenge for practitioners. A successful implant depends on the high implant restoration quality and harmonious gingival relation with the natural adjacent teeth. There are various considerations in evaluation ofesthetic implant restoration for upper anterior teeth. The evaluation of esthetic implant divided objective and subjective evaluation criteria. The newest method is to evaluate the esthetic objectively using modified Pink Esthetic Score and White Esthetic Score. Pink Esthetic Score has assessment index focused on soft tissue of upper anterior teeth using 5 levels parameter. While White Esthetic Score has assessment index focused on crown restoration of implant restoration with 5 levels parameters. These evaluation methods hoped to be able to give objective assessment to implant restoration esthetic achievement.
Key word: Implant, anterior teeth, modified Pink Esthetic Score and White Esthetic Score
PENDAHULUAN
Kemajuan dalam bidang penelitian,
desain dan aplikasi klinis implan gigi telah
banyak mengubah prosedur perawatan
gigi. Peningkatan pada terapi implan
selama beberapa dekade terakhir membuat
restorasi implan secara biologis dan
mekanis dapat diprediksi.1-3 Penggunaan
implan pada zona estetik meningkat dan
Review Article
tuntutan pasien terhadap estetik implan
menjadi lebih besar. Kepuasan pasien
merupakan faktor penting dalam
memprediksi keberhasilan terapi implan
pada gigi anterior rahang atas.4-5
Pada zona anterior, keberhasilan
terapi implant tunggal tidak hanya
ditentukan dengan tingkat ketahanan yang
tinggi, tetapi pada kualitas dalam bertahan
(jangka panjang), yang ditentukan melalui
beberapa faktor. Tampakan jaringan lunak
peri implan harus selaras dengan mukosa
sekitar gigi yang berdekatan dan mahkota
implan harus seimbang dengan gigi
tetangganya.6
Dalam mengoptimalkan proporsi
gigi dan hasil yang estetik pada restorasi
implan anterior, tantangannya bukan pada
tidak tercapainya “White Esthetic”.
Sebaliknya kesulitan berada pada
penanganan prostetik jaringan lunak yang
sedikit sulit dalam memperoleh
keseimbangan antara pertemuan pink and
white.7
Sehingga selama 10 tahun terakhir,
estetik telah menjadi isu penting dalam
implan gigi. Dengan pemikiran ini, penting
untuk membangun konsep klinis dengan
parameter yang mengarah pada kesuksesan
estetik anterior khususnya pada rahang
atas, dan kestabilan jangka panjang dari
jaringan peri-implan.8
Maka dibutuhkan beberapa metode
objektif dalam mengevaluasi nilai estetik
untuk restorasi implan dan jaringan peri
implan. Terdapat banyak penelitian dalam
mengevaluasi estetik implan pada restorasi
implan tunggal. Salah satu yang
dikembangkan oleh Belser, dkk yaitu
modified Pink Esthetic Score dan White
Esthetic Score. Pink Esthetic Score yaitu
bentuk indeks penilaian yang berfokus
pada aspek jaringan lunak yang
berhubungan dengan implan anterior.
Sedangkan White Esthetic Score yaitu
bentuk indeks penilaian yang berfokus
pada restorasi mahkota implan dari
mukosa.9,10
Untuk itu dalam makalah ini akan
dibahas mengenai salah satu metode dalam
mengevaluasi estetik secara objektif yaitu
dengan modified Pink Esthetic Score dan
White Esthetic Score.
TELAAH PUSTAKA
Dalam sejarah hampir 50 tahun,
implan gigi telah mendapatkan reputasi
tinggi karena tingkat keberhasilannya.
Banyak penelitian yang melaporkan
mengenai ketahanan implan dan tingkat
kesuksesan insersi implan pada zona
estetik. Kriteria keberhasilan Albrektsson
dianggap baik dan secara luas digunakan
dalam penelitian klinis sebagai aturan
dalam menganalisis tingkat keberhasilan
suatu implan. Kriteria ini berorientasi pada
osteointegrasi, pemulihan fungsi dan
kepuasan pasien adalah faktor kunci pada
keberhasilan terapi implan terutama pada
anterior rahang atas.11
Beberapa penelitian telah memberi
perhatian khusus pada ada atau tidaknya
papila gingiva interproksimal setelah
terapi implan. Restorasi implan harus
menyerupai gigi asli dalam semua aspek.
Beberapa upaya yang dilakukan dalam
memperoleh kriteria penilaian dimensi
estetik dari restorasi implan gigi tunggal
pada region anterior mulut seperti pink
esthetic score (PES) yang dikemukakan
oleh Furhauser, dkk pada tahun 2005.
Dengan memberi fokus penilaian pada
aspek jaringan lunak implan anterior. PES
menurut Furhauser di dasarkan pada tujuh
variabel: mesial papila, distal papila,
tingkat jaringan lunak, kontur jaringan
lunak, defisiensi proses alveolar, warna
jaringan lunak, dan tekstur.11,12
Kemudian oleh Belser, dkk
memodifikasi penilaian PES sebelumnya
dan juga mengusulkan indeks restorasi
implan (white esthetic implan/WES) dalam
menganalisis implan gigi tunggal. Berbeda
dengan PES oleh Furhauser, variabel yang
digunakan oleh Belser terdiri dari 10
variabel yaitu 5 variabel PES dan 5
variabel WES. Pink Esthetic Score yaitu
bentuk indeks penilaian yang berfokus
pada aspek jaringan lunak yang
berhubungan dengan implan anterior.
Sedangkan White Esthetic Score yaitu
bentuk indeks penilaian yang berfokus
pada restorasi mahkota implan dari
mukosa.9,10
PES (Pink Estehtic Implan) yang
terdiri dari lima variabel yaitu papila
mesial, papila distal, kurvatura mukosa
fasial, level mukosa fasial kecembungan
akar dan warna jaringan lunak. Dengan
skor nilai 2, 1, dan 0 untuk ke lima
parameter PES, dua nilai pada papila
(mesial dan distal), dievaluasi sempurna
(skor 2), kurang sempurna (skor 1), atau
tidak ada (skor 0) jaringan papila.
Kurvatura mukosa fasial didefinisikan
sebagai garis terlihatnya restorasi implan
dari jaringan lunak, yang dievaluasi sama
(skor 2), sedikit berbeda (skor 1), dan
sangat berbeda (skor 0) yang dibandingkan
dengan gigi alami yang kemudian
memberikan tampakan alami yang simetris
atau tidak sesuai. Level mukosa fasial peri-
implan dinilai dengan membandingkan
gigi kontralateral dalam segi level vertikal
yang sama (skor 2), diskrepansi kecil / ≤
1mm skor 1), dan diskrepansi besar / ≥
1mm (skor 0). 10,11
Kemudian dilakukan
penggabungan tiga tambahan parameter
jaringan lunak sebagai satu variabel yaitu
ada, ada sebagian, dan tidak ada profil
cembung (untuk eminensia akar) pada
aspek fasial, serta berkaitan dengan warna
mukosa dan tekstur permukaan. Dalam
memperoleh nilai untuk variabel ini, ketiga
parameter dibandingkan dengan gigi
kontrol. Skor 2 diberikan bila ketiga
kriteria terpenuhi, skor 1 diberikan bila
dua kriteria terpenuhi sedangkan skor 0
diberikan bila hanya tidak ada atau hanya
satu kriteria yang sesuai dengan gigi
control.10,11
Seluruh parameter yang dijelaskan
pada kondisi optimum yaitu memiliki skor
berjumlah 10, dengan ambang batas
penerimaan klinis dengan skor berjumlah
6.10
WES (White Esthetic Score) yang
berfokus pada restorasi implan terdiri dari
lima parameter berikut: bentuk gigi,
outline/ volume mahkota gigi, warna yang
menilai dimensi hue dan valuenya, tekstur
permukaan dan translusensi/ karakteristik.
Skor 2, 1, dan 0 ditetapkan untuk ke lima
parameter tersebut, maka pada kasus
dengan restorasi implan optimum,
maksimal total nilai WES adalah 10.
Kelima parameter tersebut dinilai melalui
perbandingan langsung dengan gigi alami,
kontralateral, menilai derajat
kesesuaiannya atau tidak sesuai. Ambang
batas penerimaan klinis dari WES juga
dengan total nilai berjumlah 6. 10
Oleh karena itu gabungan dari PES
dan WES memiliki maksimal total nilai
berjumlah 20, yang merupakan kesesuaian
paling dekat antara kondisi jaringan lunak
peri-implan dan mahkota implan gigi
tunggal dibandingkan dengan masing-
masing gigi alami atau kontralateral. 10-13
Gambar dibawah ini menunjukkan
panduan penggunaan PES dan WES untuk
penilaian restorasi implan gigi tunggal:
Penjelasan Detail dari PES/WES
PES
Parameter Tidak adaTidak
Sempurna Sempurna
Papila Mesial 0 1 2
Papila Distal 0 1 2
Diskrepansi Besar
Diskrepansi Kecil
Tidak ada Diskrepansi
Curvatura Mukosa Fasial0 1 2
Level Mukosa Fasial0 1 2
KecembunganAkar/Tekstur 0 1 2
dan Warna Jaringan Lunak
Jumlah Maksimum nilai PES 10
WES
ParameterDiskrepansi
BesarDiskrepansi
KecilTidak ada
Diskrepansi
Bentuk gigi 0 1 2
Outline / Volume gigi 0 1 2
Warna (hue/value) 0 1 2
Tekstur Permukaan 0 1 2
Translusensi 0 1 2
Jumlah Maksimum nilai WES 10
1. Papila Mesial 0 1 2 1. Bentuk Gigi 0 1 22. Papila Distal 0 1 2 2. Outline/ Volume Gigi 0 1 23. Curvatura Mukosa Fasial 0 1 2 3. Warna (hue/value) 0 1 24. Level Mukosa Fasial 0 1 2 4. Tekstur Permukaan 0 1 25. Kecembungan Akar/Tekstur 0 1 2 5.Translusensi/Karakteristik 0 1 2 dan Warna Jaringan Lunak
Nilai Maksimum : 10 Nilai Maksimum: 10
Contoh penilaian parameter kriteria warna gigi yaitu 0 (A), 1 (B), dan 2 (C)
A B
C
Contoh penilaian parameter kriteria warna jaringan lunak yaitu 0 (A), 1 (B), 2(C)
A B
C
PEMBAHASAN
Suatu penilaian estetik seorang
dengan yang lain adalah berbeda. Hal ini
karena suatu hasil estetik merupakan
penilaian subjektif atau kepuasan dari
pengguna restorasi gigi sehingga
diperlukan suatu parameter penilaian
estetik yang objektif. Parameter estetik
yang telah ditetapkan untuk menilai
restorasi gigi konvensional ternyata juga
dapat digunakan untuk menilai restorasi
dari implan gigi. Parameter ini dapat
membantu dalam mengevaluasi estetik
pada pemakaian suatu restorasi.
Adapun tujuan utama estetik
perawatan implan adalah tampakan dari
sudut pembedahan dalam memperoleh
gingiva yang harmonis tanpa perubahan
ketinggian jaringan, mempertahankan
papila yang utuh dan restorasi yang
memiliki ketahanan serta warna yang baik.
Terdapat beberapa penilaian estetik
yang bersifat objektif, salah satunya yaitu
penilaian yang dikemukakan oleh Belser,
dkk yaitu modified Pink Esthetic Score dan
White Esthetic Score. Pada penilaian ini
terdapat 10 variabel dalam menilai estetik
suatu restorasi implan gigi tunggal. Untuk
memberi penguatan pada 10 variabel
penilaian tersebut maka diperlukan foto
klinis terutama dalam menilai bentuk gigi
atau mahkota, warna gigi tau mahkota, dan
translusensi insisal, serta warna dan
kurvatura dari jaringan lunak.10
Penilaian dengan modified PES/
WES oleh peneliti dianggap lebih mudah
untuk diterapkan oleh dokter gigi karena
jumlah parameter yang lebih sedikit
dengan jumlah skor maksimal 10 yang
dianggap lebih mudah diingat dengan
ambang batas klinis yaitu skor 6.
Hasil dari penilaian PES/ WES bila
jumlah dari PES < 6 maka dikatakan
memiliki estetik yang kurang. Demikian
pula dengan nilai WES bila < 6 dianggap
kurang estetik. Dan bila dijumlahkan
antara PES/WES suatu implan dikatakan
memiliki estetik optimal bila memiliki
jumlah skor 20.
Beberapa penelitian yang
menggunakan penilaian estetik PES/WES
dalam mengevaluasi early placed
maxillary anterior single tooth implan dari
45 gigi anterior rahang atas hampir
seluruhnya memiliki estetik yang baik
dengan parameter tersebut.10
Adapun dalam penelitian lain yang
membandingkan evaluasi estetik untuk
gigi tunggal, penggunaan PES/WES dapat
memberi wawasan yang lebih objektif
pada kriteria estetik, serta memiliki
kesesuaian yang sangat baik dalam
observasi RM dengan uji Kappa. Tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara
persepsi spesialis dengan pasien sendiri.12
Pada penelitian lain ini juga
diperoleh nilai terendah unntuk papila
mesial dan distal. Hal ini dapat disebabkan
pengaruh waktu dari penempatan implan
dan alasan dari pencabutan gigi.
Chouquet,dkk melaporkan bahwa
ketinggian puncakproksimal menentukan
ada tidaknya peri-implan papila. Pada
penilaian PES/WES ini kecembungan,
warna jaringan lunak dan tekstur kurang
dapat diperoleh nilai maksimal karena tiga
varibel yang digabungkan dan harus
terpenuhi.12
Pada penelitian lain yang
mengevaluasi stabilitas kontur tambahan
dan estetik mahkota implan tunggal dari
20 implan, nilai WES pada 1 tahun
pertama menunjukkan skor yang baik, hal
ini tergantung pada kualitas mahkota dan
teknisi giginya. Bila teknisi dengan
keahlian yang baik tentu saja dapat
menghasilkan restorasi yang baik pula.
Untuk perubahan dari nilai PES pada 1
tahun pertama dapat disebabkan hilangnya
tinggi tulang interproksimal pada gigi yang
berdekatan atau adanya infeksi local
seperti periodontitis, akar gigi dll. 14
KESIMPULAN
Untuk mengembalikan fungsi oral
pada pasien dengan gigi yang hilang,
implan gigi tunggal adalah pilihan
perawatan yang baik. Seiring dengan
tingkat kelangsungan hidup yang tinggi,
faktor estetika telah menjadi variabel klinis
yang penting untuk mengevaluasi
keberhasilan perawatan restorasi Implan.
Oleh karena itu terdapat beberapa faktor
penilaian kriteria estetik pada restorasi
implan yang mengganti gigi anterior yang
hilang. Salah satu metode dalam
mengevaluasi estetik secara objektif yaitu
modified Pink Esthetic Score dan White
Esthetic Score. Pink Esthetic Score yaitu
bentuk indeks penilaian yang berfokus
pada aspek jaringan lunak yang
berhubungan dengan implan anterior, yang
ditetapkan dengan menggunakan 5
parameter penilaian. Sedangkan White
Esthetic Score yaitu bentuk indeks
penilaian yang berfokus pada restorasi
mahkota implan dari mukosa yang juga
menggunakan 5 parameter penilaian.
Dengan menggunakan evaluasi ini
diharapkan dapat menjadi penilaian
objektif pada keberhasilan dan modalitas
perawatan implan dari sudut pandang
estetik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Avivi AL, Zarb GA. Clinical effectiveness of implan-supported single tooth replacement. Int J Oral Maxillofac Implans; 1996; 11(3): 311-21
2. Haas R, Polak C, Furhauser R, Mailath-Pokorny G, Dortbudak O, Watzek G. A long-term follow-up of 76 Branemark single-tooth implans. Clin Oral Implans Res; 2002; 13(1);38-43
3. Scheller H, Urgell JP, Kultje C, Klineberg I, Goldberg PV, Stevenson MP, dkk. A 5-year multicenter study on implan-supported single crown restorations. Int J Oral Maxillofac Implans; 1998;13(2);212-8
4. Cosyn J, Eghbali A, de Bruyn H, Dierens M, De Rouck T. Single implan treatment in healing versus healed sites of the anterior maxilla. An aesthetic evaluation. Clin Implan Dent Relat Res. 2010.
5. Buser D, Martin W, Belser UC. Optimizing esthetics for implan restorations in the anterior maxilla; anatomic and surgical considerations. Int J Oral Maxillofacial Implans. 2004; 19; 43-61
6. Hartog L, James JR, Slater H, Vissink A, Meijer HJ, Raghoebor GM. Treatment outcome of immediate, early and conventional single-tooth implans in the aesthetic zone; a systematic review to survival, bone level, soft tissue, aesthetics and patient satisfaction
7. Dooren EV. Adjacent implans in the anterior maxilla. 2012; 28; 2; 42-50
8. Buser D, Martin W, Belser C. Optimizing ethetics for implan restorations in the anterior maxilla: anatomic and surgical consideration. Int J Oral maxillofac implan. 2004; 19; 43-61
9. Improving the ability of the pink and white esthetic scores (PES/WES) in predicting patient satisfaction of anterior implan
restorations. [internet]. 2012. [cited 2013 agustus 20]. Available from: URL: http://www. ngsorg. com.
10. Belser C, Grutter L, Vailati F, Bornstein MM, Weber HP, Buser D. Outcome Evaluation of early placed mmaxillary anterior single tooth implans using objective esthetic criteria; a cross sectional, retrospective study in 45 patients with a 2 to 4 year follow up using pink and white esthetic score. J Periodontol 2009; 80; 1; 140-151.
11. Mangano F, Mangano C, Ricci M, Sammons RL, Shibli JA, Piatelli A. A single tooth. Morse taper convection implans placed in fresh extraction sockets of the anterior maxilla, an aesthetic evaluation. Clin Oral Impl. 2011; 1-6
12. Cho HL, Lee JK, Um HS, Chang BS. Esthetic evaluation of maxillary single tooth implans in the esthetic zone. J Periodontal Implan Scl. 2010; 40; 188-193
13. Den Hartog, Raghoebar GM, Huddleston S, Stellingsma K, Vissink A, Meijer HJ. Single tooth implans in the esthetic zone with different neck designs: a randomized clinical trial to the evaluating aesthetic outcome. 2010: 65-79
14. Buser D, Wittneben J, Bornstein MM. Stability of Contour Augmentation and Esthetic Outcomes of Implan Supported Single Crowns in the Esthetic Zone. 3-Year Results of a Prospective Study With Early Implan Placement Post Extraction. Journal of Periodontology. 2010; 1-7