14
Evaluasi Asuhan keperawatan keluarga A. Pengertian evaluasi Tahap penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang sistematik dan terencana tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara bersinambungan dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya. Dalam melakukan tindakan keperawatan, perlu dilakukan evaluasi keperawatan. Evaluasi keperawatan merupakan tahap akhir dari rangkaian proses keperawatan yang berguna apakah tujuan dari tindakan keperawatan yang telah dilakukan tercapai atau perlu pendekatan lain. Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk melihat keberhasilannya. Bila tidak atau belum berhasil, perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilaksanakan dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Untuk itu dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga. Penilaian dalam keperawatan merupakan kegiatan dalam melaksanakan rencana tindakan yang telah ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan klien secara optimal dan mengukur hasil dari proses keperawatan. Penilaian keperawatan adalah mungukur keberhasilan dari rencana dan pelaksanaan tindakan keperawatan yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan klien. Penilaian adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai. Evaluasi selalu berkaitan dengan tujuan. Apabila dalam penilaian ternyata tujuan tidak tercapai, maka perlu dicari penyebabnya. Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa faktor : 1. Tujuan tidak realistis

Evaluasi Asuhan Keperawatan Keluarga

  • Upload
    yuni

  • View
    49

  • Download
    11

Embed Size (px)

DESCRIPTION

keperawatan

Citation preview

Evaluasi Asuhan keperawatan keluarga

Evaluasi Asuhan keperawatan keluarga

A. Pengertian evaluasi

Tahap penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang sistematik dan terencana tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara bersinambungan dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya.

Dalam melakukan tindakan keperawatan, perlu dilakukan evaluasi keperawatan. Evaluasi keperawatan merupakan tahap akhir dari rangkaian proses keperawatan yang berguna apakah tujuan dari tindakan keperawatan yang telah dilakukan tercapai atau perlu pendekatan lain.

Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk melihat keberhasilannya. Bila tidak atau belum berhasil, perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilaksanakan dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Untuk itu dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga.

Penilaian dalam keperawatan merupakan kegiatan dalam melaksanakan rencana tindakan yang telah ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan klien secara optimal dan mengukur hasil dari proses keperawatan.

Penilaian keperawatan adalah mungukur keberhasilan dari rencana dan pelaksanaan tindakan keperawatan yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan klien. Penilaian adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai. Evaluasi selalu berkaitan dengan tujuan. Apabila dalam penilaian ternyata tujuan tidak tercapai, maka perlu dicari penyebabnya. Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa faktor :

1. Tujuan tidak realistis

2. Tindakan keperawatan yang tidak tepat

3. Terdapat faktor lingkungan yang tidak dapat diatasi.

Dimensi dalam penilaian :

1. Keberhasilan dari tindakan keperawatan yang dikaitkan dengan pencapaian tujuan

2. Ketepatgunaan yang dikaitkan dengan biaya apakah dalam bentuk uang, waktu, tanaga dan bahan/peralatan yang diperlukan

3. Kecocokan, dikaitkan dengan kesanggupan tindakan yang dilakukan untuk memecahkan masalah dengan baik sesuai dengan pertimbangan profesional

4. Kecukupan, menyinggung kelengkapan dari tindakan apakah semua tindakan dilaksanakan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

B. Tahap evaluasi

Evaluasi disusun menggunakan SOAP secara operasional dengan sumatif (dilakukan selama proses asuhan keperawatan) dan formatif (dengan proses dan evaluasi akhir).

Evaluasi dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu:

1. Evaluasi berjalan (sumatif)

Evaluasi jeni ini dikerjakan dalam bentuk pengisian format catatan perkembangan dengan berorientasi kepada masalah yang dialami oleh keluarga. format yang dipakai adalah format SOAP.

2. Evaluasi akhir (formatif)

Evaluasi jenis ini dikerjakan dengan cara membandingkan antara tujuan yang akan dicapai. Bila terdapat kesenjangan diantara keduanya, mungkin semua tahap dalam proses keperawatan perlu ditinjau kembali, agar didapat data-data, masalah atau rencana yang perlu dimodifikasi.

C. Metode evaluasi

Metode yang dipakai dalam evaluasi antara lain:

Observasi langsung

Wawancara

Memeriksa laporan

Latihan stimulasi

1. Observasi langsung : mengamati secara langsung perubahan yang terjadi dalam keluarga.

2. Wawancara keluarga, yang berkaitan dengan perubahan sikap, apakah telah menjalankan anjuran yang diberikan perawat

3. Memeriksa laporan, dapat dilihat dari rencana asuhan keperawatan yang dibuat dan tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana

4. Latihan simulasi, berguna dalam menentukan perkembangan kesanggupan melaksanakan asuhan keperawatan.

D. Mengukur pencapaian tujuan keluarga

Factor yang dievaluasi ada beberapa komponen, antara lain:

1) Kognitif (pengetahuan)

Lingkup evaluasi pada kognitif adalah:

Pengetahuan keluarga mengenai penyakitnya

Mengontrol gejala-gejala

Pengobatan

Diet, aktivitas, persediaan alat-alat

Risiko komplikasi

Gejala yang harus dilaporkan

Pencegahan

Informasi ini dapat diperoleh dengan cara:

a. Interview, dengan cara:

Menanyakan kepada keluarga untuk mengingat beberapa fakta yang sudah diajarkan

Menanyakan kepada keluarga untuk menyatakan informasi yang spesifik dengan kata-kata keluarga sendiri (pendapat keluarga sendiri)

Mengajak keluarga pada situasi hipotesa dan tanyakan tindakan yang tepat terhadap apa yang ditanyakan.

b. Kertas dan pensil

Perawat menggunakan kertas dan pensil untuk mengevaluasi pengetahuan keluarga terhadap hal-hal yang telah diajarkan.

2) Afektif (status emosional), dengan cara observasi secara langsung, yaitu dengan cara observasi ekspresi wajah, postur tubuh, nada suara, isi pesan secara verbal pada waktu melakukan wawancara.

3) Psikomotor, yaitu dengan cara melihat apa yang dilakukan keluarga sesuai dengan apa yang diharapkan.

E. Penentuan keputusan pada tahap evaluasi

Ada 3 kemungkinan keputusan pada tahap ini:

1) Keluarga telah mencapai hasil yang ditentukan dalam tujuan, sehingga rencana mungkin dihentikan

2) Keluarga masih dalam proses mencapai hasil yang ditentukan, sehingga perlu penambahan waktu, resources, dan intervensi sebelum tujuan berhasil

3) Keluarga tidak dapat mencapai hasil yang telah ditentukan, sehingga perlu:

Mengkaji ulang masalah atau respon yang lebih akurat

Membuat outcome yang baru, mungkin outcome pertama tidak realistis atau mungkin keluarga tidak menghendaki terhadap tujuan yang disusun oleh perawat.

Intervensi keperawatan harus dievaluasi dalam hal ketepatan untuk mencapai tujuan sebelumnya.

F. TUJUAN

Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan keluarga dalam mencapai tujuan.

Tujuan umum :

Menjamin asuhan keperawatan secara optimal

Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.

Tujuan khusus :

Mengakhiri rencana tindakan keperawatan

Menyatakan apakah tujuan keperawatan telah tercapai atau belum

Meneruskan rencana tindakan keperawatan

Memodifikasi rencana tindakan keperawatan

Dapat menentukan penyebab apabila tujuan asuhan keperawatan belum tercapai

G. MANFAAT :

Untuk menentukan perkembangan kesehatan klien

Untuk menilai efektifitas, efisiensi dan produktifitas asuhan keperawatan yang diberikan

Untuk menilai pelaksanaan asuhan keperawatan

Sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau menyusun siklus baru dalam proses keperawatan

Menunjang tanggung gugat dan tanggung jawab dalam pelaksanaan keperawatan

H. Alasan Pentingnya Penilaian

1. Menghentikan tindakan/kegiatan yang tidak berguna

2. Untuk menambah ketepatgunaan tindakan keperawatan

3. Sebagai bukti hasil dari tindakan perawatan

4. Untuk pengembangan dan penyempurnaan praktik keperawatan.

I. LANGKAH-LANGKAH EVALUASI :

Menentukan kriteria, standar dan pertanyaan evaluasi

Mengumpulkan data baru tentang klien

Menafsirkan data baru

Membandingkan data baru dengan standar yang berlaku

Merangkum hasil dan membuat kesimpulan

Melaksanakan tindakan yang sesuai berdasarkan kesimpulan

J. HASIL EVALUASI :

Tujuan tercapai : jika klien menunjukkan perubahan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan

Tujuan tercapai sebagian : jika klien menunjukkan perubahan sebagian dari standar dan kriteria yang telah ditetapan

Tujuan tidak tercapai : jika klien tidak menunjukkan perubahan dan kemajuan sama sekali dan bahkan timbul masalah baru.

K. BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERTANYAKAN DALAM EVALUASI :

Kecukupan informasi

Relevansi faktor-faktor yang berkaitan

Prioritas masalah yang disusun

Kesesuaian rencana dengan masalah

Pertimbangan fator-faktor yang unik

Perhatian terhadap rencana medis untuk terapi

Logika hasil yang diharapkan

Penjelasan dari tindakan keperawatan yang dilakukan

Keberhasilan rencana yang telah disusun

Kualitas penyusunan rencana

Timbulnya masalah baru.

Evaluasi didasarkan pada bagaimana efektifnya intervensi-intervesi yang dilakukan oleh keluarga, perawat dan yang lainnya. Keefektifan ditentukan dengan melihat respon keluarga dan hasil, bukan intervensi-intervensi yang diimplementasikan.

Meskipun evaluasi dengan pendekatan terpusat pada klien paling relevan, seringkali membuat frustasi karena adanya kesulitan-kesulitan dalam membuat criteria objektif untuk hasil yang dikehendaki. Rencana perawatan mengandung kerangka kerja evaluasi. Evaluasi merupakan proses berkesinambungan yang terjadi setiap kali seorang perawat memperbaharui rencana asuhan keperawatan. Sebelum perencanaan-perencanaan dikembangkan, perawat bersama keluarga perlu melihat tindakantindakan perawatan tertenu apakah tindakan tersebut benar-benar membantu.

Berikut ini pertanyaan-pertanyaan yang perlu direnungkan ketika melakukan evaluasi:

1. Apakah ada consensus antara keluarga dan anggota tim perawatan kesehatan lain dalam hal evaluasi?

2. Data tambahan apa yang perlu dikumpulkan untuk mengevaluasi perkembangan?

3. Apakah terdapat hasil tersembunyi yang perlu di kembangkan?

4. Jika perilaku dan persepsi keluarga menyatakan bahwa masalah di maksud diselesaikan secara tidak memuaskan, maka apa alasannya?

5. Apakah diagnosa keperawatan, tujuan dan pendekatan-pendekatan bersifat akurat?

Faktor yang paling penting adalah bahwa metode tersebut harus disesuaikan dengan tujuan dan intervensi yang sedang dievaluasi.

Bentuk format evaluasi

No. Dx

Tgl/Jam

Tindakan

TT Perawat

Tgl/jam

Catatan Perkembangan

TT perawat

S.

O.

A.

P.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Kholid,Ahmad. 2010. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA. http://masmamad.blogspot.com. Diakses bulan maret 2010

Setriadi. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Graha Ilmu

yenichrist . 2008. Pelaksanaan & Evaluasi Keperawatan Keluarga. www.google.com. Diakses bulan maret 2010

yenichrist . 2008. Evaluasi Keperawatan. www.google.com. Diakses bulan maret 2010

ZAHARA NASUTION, SITI. 2008. PROSES KEPERAWATAN KELUARGA. www.google.com. Diakses bulan maret 2010

Beranda

About me

Guestbook

Nurseview

Juni 26, 2008

Pelaksanaan & Evaluasi Keperawatan Keluarga

Posted by yenichrist under Keperawatan

1 Komentar

TAHAP PELAKSANAAN

Pelaksanaan tindakan keperawatan terhadap keluarga didasarkan kepada rencana asuhan keperawatan yang telah disusun. Kegagalan dalam pelaksanaan tindakan keperawatan dan kesehatan dalam memecahkan masalah kesehatan keluarga disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya adalah :

1. Kurangnya pengetahuan dalam bidang kesehatan

2. Informasi yang diperoleh keluarga tidak menyeluruh

3. Tidak mau menghadapi situasi

4. Mempertahankan suatu pola tingkah laku karena kebiasaan yang melekat

5. Adat istiadat yang berlaku

6. Kegagalan dalam mengkaitkan tindakan dengan sasaran

7. Kurang percaya terhadap tindakan yang diusulkan.

Faktor lain yang bersumber dari perawat adalah :

1. Menggunakan pola pendekatan yang tetap (kaku, kurang luwes)

2. Kurang memberikan penghargaan, perhatian terhadap faktor-faktor sosial budaya

3. Perawat kurang ahli dalam mengambil tindakan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan tindakan keperawatan terhadap keluarga :

1. Sumber daya keluarga (keuangan)

2. Tingkat pendidikan keluarga

3. Adat istiadat yang berlaku

4. Respon dan penerimaan keluarga

5. Sarana dan prasarana yang ada pada keluarga.

TAHAP EVALUASI

Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk melihat keberhasilannya. Bila tidak atau belum berhasil, perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilaksanakan dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Untuk itu dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga.

Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional. Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan selama proses asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir.

Penilaian adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai. Evaluasi selalu berkaitan dengan tujuan. Apabila dalam penilaian ternyata tujuan tidak tercapai, maka perlu dicari penyebabnya. Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa faktor :

1. Tujuan tidak realistis

2. Tindakan keperawatan yang tidak tepat

3. Terdapat faktor lingkungan yang tidak dapat diatasi.

Dimensi dalam penilaian :

1. Keberhasilan dari tindakan keperawatan yang diakitkan dengan pencapaian tujuan

2. Ketepatgunaan yang dikaitkan dengan biaya apakah dalam bentuk uang, waktu, tanaga dan bahan/peralatan yang diperlukan

3. Kecocokan, dikaitkan dengan kesanggupan tindakan yang dilakukan untuk memecahkan masalah dengan baik sesuai dengan pertimbangan profesional

4. Kecukupan, menyinggung kelengkapan dari tindakan apakah semua tindakan dilaksanakan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Kriteria dan standar

Kriteria adalah gambaran tentang faktor-faktor tidak tetap yang dapat memberi petunjuk bahwa tujuan telah tercapai.

Standar menunjukkan tingkat pelaksanaan yang diinginkan untuk membandingkan pelaksanaan yang sebenarnya. Standar akan memberitahukan apakah tingkat pelaksanaan atau keadaan menunjukkan keberhasilan atau tercapainya tujuan.

Pengukuran Hasil Penilaian

Hasil asuhan keperawatan dapat diukur dari 3 dimensi :

1. Keadaan fisik, misalnya peningkatan berat badan anak pada anak dengan BB BGM

2. Psikologis dan sikap, misalnya berkembangnya sikap positif keluarga terhadap anggota keluarga yang sakit setelah sebelumnya sempat ditelantarkan

3. Pengetahuan dan perubahan perilaku, keluarga melaksanakan petunjuk-petunjuk yang berkaitan dengan perawatan lansia dengan keterbatasan aktivitas.

Alasan Pentingnya Penilaian :

1. Menghentikan tindakan/kegiatan yang tidak berguna

2. Untuk menambah ketepatgunaan tindakan keperawatan

3. Sebagai bukti hasil dari tindakan perawatan

4. Untuk pengembangan dan penyempurnaan praktik keperawatan.

Metoda Penilaian

1. Observasi langsung : mengamati secara langsung perubahan yang terjadi dalam keluarga.

2. Wawancara keluarga, yang berkaitan dengan perubahan sikap, apakah telah menjalankan anjuran yang diberikan perawat

3. Memeriksa laporan, dapat dilihat dari rencana asuhan keperawatan yang dibuat dan tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana

4. Latihan simulasi, berguna dalam menentukan perkembangan kesanggupan melaksanakan asuhan keperawatan.