7
TUGAS MATA KULIAH EKOLOGI LAUT ESTUARI SEGARA ANAKAN, CILACAP Oleh : AKHMAD KHOTIM IBRAHIM 26020110130079 PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN JURUSAN ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Estuari Segara Anakan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Estuari Segara Anakan

TUGAS MATA KULIAH

EKOLOGI LAUT

ESTUARI SEGARA ANAKAN, CILACAP

Oleh :

AKHMAD KHOTIM IBRAHIM

26020110130079

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

JURUSAN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2013

Estuari Segara Anakan, Cilacap

Page 2: Estuari Segara Anakan

Sumber : Google Earth

Sumber : BPKSA

Perairan Segara Anakan merupakan sebuah ekosistem unik yang terletak di pantai selatan Pulau Jawa. Perairan ini terlindung dari Samudera Hindia oleh Pulau Nusa Kambangan. Air laut dari Samudera Hindia masuk melalui Selat Majingklak di bagian barat dan Selat Motean yang relatif sempit di bagian timur (Ecology Team et a/., 1989). PKSPL IPB (1999) menyatakan bahwa perairan Segara Anakan merupakan sebuah ekosistem hasil interaksi antara ekosistem perairan laguna, hutan mangrove, daratan (termasuk Pulau Nusakambangan), dan ekosistem laut.

Page 3: Estuari Segara Anakan

Segara Anakan merupakan laguna tempat bermuaranya beberapa sungai, yakni Sungai Citanduy, Cikonde, Cibeureum, Ujung Alang, Kembang Kuning, dan Donan. Meskipun demikian, air tawar yang mengalir ke perairan Segara Anakan menurut ASEANlUS CRMP (1992) bersumber dari tiga sungai utama yaitu Sungai Citanduy, Cibeureum, dan Cikonde dengan jumlah rata-rata tahunan 20,5 juta m3 dan sebesar 95 % berasal dari Sungai Citanduy.

Pergerakan air di laguna Segara Anakan dipengaruhi oleh aliran pasang dan gaya pasang surut dari Samudera Hindia. Tipe pasang surut di perairan ini adalah campuran yang didominasi oleh tipe semidiurnal. Kisaran fluktuasi pasang surut adalah antara 0,4 - 1,9 meter. Fase pasang pada muara sebelah barat sekitar 1 - 2 jam. Pergantian air tawar di muara sebelah barat Sungai Citanduy dan di sebelah tirnur rnelewati muara bagian tirnur yang bersatu dengan Sungai Donan (Uktolseya, 1984 dalam Ecology Team etal., 1989).

ASEANIUS CRMP (1992) menyatakan bahwa pada rnusim kernarau perairan Segara Anakan rnemiliki kisaran salinitas 25 - 33 Y, dan 13 - 19 "I,, pada rnusirn hujan. Percampuran air tawar dan air laut rnenyebabkan perairan ini mengalami fluktuasi salinitas dari asin sarnpai payau, bahkan jika mnusim hujan tiba perairan Segara Anakan bisa rnerniliki salinitas yang mendekati tawar.

Berikut ini deskripsi singkat kondisi fisik perairan Segara Anakan rnenurut PKSPL IPB (1999) :

1. Geografis : 7"35' - 7'50' lintang selatan dan 108"45' - 109"3' bujur tirnur2. Geomorfologi : Perbukitan berbatuan breksi, perbukitan berbatuan gamping, kaki

lereng perbukitan gamping, dataran alivial, pulau lumpur, dan tubuh perairan Segara Anakan

3. Geologi : Batu gamping, batu breksi, batu aluvial, lempung dan lanau 4. Tanah : Residu ineised (terbentuk dari bahan vulkanis), alluvial, latosol dan rensina

seria endapan5. Perairan : Laguna Segara Anakan, sungai Citanduy, Cibeureum, Kalidonan, Cikujang,

Cihaur, dan Sarnudera Hindia6. Vegetasi : Mangrove, kayu putih, pinus, darnar, mahoni, sengon, jati, semak belukar,

padi, palawija, sayur mayur, pisang dan lain-lain7. Satwa liar : Beberapa jenis burung, mamalia, reptil, dan ikan8. Musirn : Musim hujan (November - April) dan musirn kernarau (Juli-September)9. lklirn : Curah hujan rata-rata 0,6 - 12 mmlbulan, ternperatur ratarata 26,7"C dan

kecepatan angin 4 - 8 knot.

Page 4: Estuari Segara Anakan

Potensi Laguna Segara Anakan

1. Perikanan

– 34% udang dan 8% ikan yang tertangkap oleh nelayan di perairan Cilacap dan Pangandaran berasal dari Laguna Segara Anakan.

– Jumlah itu senilai US $ 8,3 juta / tahun– melibatkan tidak kurang dari 40.000 orang nelayan (Richard Dudley, 1999- dan 2000)– laguna Segara Anakan bukan sebagai daerah tangkapan (fishing ground)– sebagai daerah pemijahan (spawning ground)– daerah pengasuhan (nursery ground)

2. Potensi Pariwisata

• Objek Pariwisata– Hutan-hutan Mangrove– Pulau Nusakambangan– Cagar Alam Pulau Nusakambangan– Goa Masigit seta, Goa Ratu– Goa Maria dll– Makam Mbah Jongor– Tambak

Page 5: Estuari Segara Anakan

– Makam Kembang Kuning– Adanya pantai Pangandaran sebagai tujuan wisata yang .sudah punya Hama,

merupakan potensi bagi kepariwisataan di Segara Anakan

• Keuntungan Strategis– Letak Pangandaran tidak jauh dari Segara Anakan ; dan– Memungkinkan dibukanya jalur wisata Pangandaran — Kalipucang —Segara

Anakan / Nusakambangan — Cilacap — Yogyakarta.

Masalah-malasah

1. Pendangkalan dan Penyempitan Segara Anakan• Sungai Citanduy 760.000 m3 / tahun (± 76)• sungai Cimeneng sebesar 240.000 m / tahun (± 24%)• Pola pengelolaan lahan yang kurang tepat pada Daerah Aliran Sungai (DAS)

kedua• Penyempitan Luas Laguna Segara Anakan; Tahun 1903 (6.450 ha); 1936 (6.060

ha); 1977 (4.290 ha); 1984 (3.270 ha); 1992 (1.800 ha); dan 2002 (1.200 ha).• Penyempitan Laguna Segara Anakan disebabkan oleh proses banjir dan

sedimentasi yang sangat intensif. Tingkat pelumpuran sekitar 6 juta m3/tahun; mengendap di laguna 1 juta m3/tahun.

• Sedimen yang disedimentasikan di Laguna Segara Anakan berasal dari proses erosi permukaan dan morfoerosi dan degrasi lahan lain di kawasan tangkapan air dan badan sungai/alur.

• Salah satu sungai dan daerah aliran sungai (DAS) yang memberikan sumber sedimen cukup besar adalah DAS Citanduy dan salah satunya dari adalah Sub DAS Ciseel.

2. Tradisi penduduk menangkap ikan di Laguna Segara Anakan3. Pertambahan Penduduk yang sangat cepat4. Eksploitasi Sumberdaya alam yang berlebihan

Page 6: Estuari Segara Anakan

• Penangkapan lkan (jaring Apong)• Penebangan Hutan Mangrove• Penebangan Hutan P. Nusakambangan

Reerensi :

http://psda.jabarprov.go.id/data/arsip/KONSERVASI%20DAN%20PDRA%20Segara%20Anakan.pdf

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/196209021990011-ASEP_MULYADI/20.LSA_Obyek_studi.pdf