21
BAB I TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pendahuluan Eritrasma adalah salah satu penyakit bakteri yang selama lebih dari 100 tahun lamanya dianggap sebagai penyakit jamur. Burchard melukiskan penyakit ini sebagai penyakit kulit yang disebabkan oleh Actinomycetes, Nocardia minitussima berdasarkan gambaran klinis dan pemeriksaan sediaan langsung dengan ditemukan susunan struktur semacam hifa halus pada tahun 1859. Sarkani dkk. menemukan Corynevacterium sebagai etiologi berdasarkan penelitian pada biakan. (1,4) Penyakit ini bersifat universal, namun lebih banyak terlihat di daerah tropik. (1,4) 1.2 Definisi Eritrasma adalah penyakit bakteri kronis pada stratum korneum yang disebabkan oleh Corynebacterium minitussismum, yang ditandai dengan adanya lesi berupa eritema dan skuama halus, terutama di daerah ketiak dan lipat paha. (1,4) 1

Eritrasma Referat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Referat

Citation preview

Page 1: Eritrasma Referat

BAB I

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Pendahuluan

Eritrasma adalah salah satu penyakit bakteri yang selama lebih dari 100

tahun lamanya dianggap sebagai penyakit jamur. Burchard melukiskan penyakit

ini sebagai penyakit kulit yang disebabkan oleh Actinomycetes, Nocardia

minitussima berdasarkan gambaran klinis dan pemeriksaan sediaan langsung

dengan ditemukan susunan struktur semacam hifa halus pada tahun 1859. Sarkani

dkk. menemukan Corynevacterium sebagai etiologi berdasarkan penelitian pada

biakan. (1,4)

Penyakit ini bersifat universal, namun lebih banyak terlihat di daerah

tropik. (1,4)

1.2 Definisi

Eritrasma adalah penyakit bakteri kronis pada stratum korneum yang

disebabkan oleh Corynebacterium minitussismum, yang ditandai dengan adanya

lesi berupa eritema dan skuama halus, terutama di daerah ketiak dan lipat paha. (1,4)

1.3 Epidemiologi

Infeksi ini lebih sering didapatkan pada daerah yang beriklim tropis

daripada daerah yang beriklim sedang. Dalam sebuah studi pada daerah yang

beriklim sedang, didapatkan penderita eritrasma sebanyak 20% dengan

pemeriksaan wood’s lamp dari subyek yang diambil secara acak. (1,4)

Infeksi klinis dapat terjadi pada usia berapapun, tetapi lebih sering pada

orang dewasa daripada anak-anak. Kejadian eritrasma dapat meningkat seiring

1

Page 2: Eritrasma Referat

dengan pertambahan usia. (6) Eritrasma sering terjadi pada laki-laki dan bisa terjadi

dalam bentuk asimptomatik pada area genito krural. (1)

1.4 Etiologi

Eritrasma ini disebabkan oleh organisme gram positif, Corynebacterium

minitussismum. (1). Organisme ini merupakan bakteri gram postif berbentuk batang

(difteroid), non-spora, bersifat aerob atau anaerob fakultatif, bagian dari flora

normal kulit, yang menyebabkan infeksi superfisialis dalam kondisi tertentu. (9)

Gambar 1.1 Corynebacterium minitussismum(Sumber : www.google.co.id)

1.5 Patogenesis

Batas utama antara lingkungan dan tubuh manusia adalah kulit. Kulit yang

utuh memiliki lapisan keratin atau lapisan tanduk pada permukaan luar, dan epitel

berlapis gepeng sebagai barier mekanis yang baik sekali terhadap infeksi.

Biasanya sulit sekali bagi jasad renik untuk menembus barier mekanisme. Namun

jika terjadi luka iris, abrasi, atau maserasi (seperti pada lipatan tubuh yang selalu

basah) dapat memungkinkan agen menular masuk. Selain sebagai barier

sederhana, kulit juga mempunyai kemampuan untuk melakukan dekontaminasi

terhadap dirinya sendiri. Jadi organisme yang melekat pada lapisan luar kulit

(dengan anggapan bahwa organisme tidak mudah mati bila menjadi kering) akan

dilepaskan pada waktu lapisan kulit mengelupas. Selain dekontaminasi fisik, juga

2

Page 3: Eritrasma Referat

terdapat dekontaminasi kimiawi yang terjadi dengan berkeringat dan sekresi

kelenjar sebasea yang membersihkan permukaan kulit. Akhirnya, kulit juga

memiliki flora normal yang dapat berpengaruh terhadap dekontaminasi biologis

dengan menghalangi pembiakan organisme-organisme lain yang melekat pada

kulit. (1)

Faktor predisposisi terjadinya eritrasma adalah kulit yang lembab, iklim

dan musim yang panas ataupun lembab, pakaian atau sepatu yang tertutup,

obesitas, dan hiperhidrosis. (9)

1.6 Gejala Klinis

Gejala klinis didapatkan lesi kulit dapat berukuran sebesar miliar sampai

plakat. Lesi eritoskuamosa, berskuama halus, kadang-kadang dapat terlihat merah

kecoklatan. (1,4) Variasi ini rupanya bergantung pada area lesi dan warna kulit

penderita. (4)

Tempat predileksi di daerah ketiak dan lipat paha. (1,4) Kadang-kadang

berlokasi di daerah intertriginosa lain terutama pada penderita gemuk. (4) Selain itu

bisa terdapat di sela-sela jari kaki keempat dan kelima, meskipun jarang, juga ada

di jari kaki ketiga dan keempat. (8)

(Wolff, 2008) (10)

Gambar 1.2

3

Page 4: Eritrasma Referat

Eritrasma di regio aksilla

(Wolff, 2008) (10)

Gambar 1.3Eritrasma di regio genito krural

Perluasan lesi terlihat pada pinggir yang eritematosa dan serpiginosa. Lesi

tidak menimbulkan dan tidak terlihat vesikulasi. Skuama kering yang halus

menutupi lesi dan pada perabaan terasa berlemak. (1,4)

Penyakit ini terutama menyerang pria dewasa dan tidak begitu menular.

Eritrasma tidak menimbulkan keluhan subjektif, kecuali bila terjadi ekzema oleh

karena penderita berkeringat banyak atau terjadi maserasi pada kulit. (1,4)

Beberapa penulis beranggapan ada hubungan erat antara eritrasma dan

diabetes mellitus. (4)

1.7 Diagnosis

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan gejala klinis. (1)

Pemeriksaan penunjang terdiri dari pemeriksaan dengan lampu wood dan sediaan

langsung. Pada pemeriksaan dengan lampu wood didapatkan lesi yang berwarna

merah membara (coral red). Bahan untuk sediaan dengan cara mengerok. Lesi

dikerok dengan skapel tumpul atau dengan pinggir glass objek. Bahan kerokan

4

Page 5: Eritrasma Referat

kulit ditambah satu tetes eter, dibiarkan menguap. Bahan tersebut yang lemaknya

sudah dilarutkan dan kering ditambah biru metilen atau biru laktofenol, ditutup

dengan gelas penutup dan dilihat di bawah mikroskop dengan pembesaran 10 x

100. Organisme terlihat sebagai batang pendek halus, bercabang, berdiamater 1u

atau kurang, yang mudah putus sebagai bentuk basil kecil. Pemeriksaan ini harus

teliti. Kultur biasanya tidak diperlukan. (1,4)

1.8 Diagnosis Banding

Kelainan kulit kronik, non inflamasi pada daerah intertiginosa, yang

berwarna merah kecoklatan, dilapisi skuama halus, merupakan tanda eritrasma.

(1,4) Pemeriksaan dengan lampu wood dan sediaan langsung KOH dapat

menentukan diagnosis. (4 )Pitriasis versikolor biasanya tidak terbatas pada daerah

intertriginosa. Pemeriksaan dengan lampu wood dan sediaan langsung dapat

membedakan kedua penyakit tersebut. (4)Tinea kruris dan dermatitis seboroik

maupun dermatitis kontak lebih nyata tanda radangnya, apalgi bila terlihat

vesikulasi. (4)

Berikut tabel perbandingan diagnosis banding dari eritrasma.

Eritrasma Pitriasis versikolor Tinea krurisDefinisi Penyakit bakteri kronis

pada stratum korneum yang disebabkan oleh Corynebacterium minitussismum, yang ditandai dengan adanya lesi berupa eritema dan skuama halus, terutama di daerah ketiak dan lipat paha. (1,4)

Infeksi jamur superfisialis kronik, asimptomatik, menyerang lapisan stratum korneum dan disebabkan oleh Malassezia furfur. (7)

Dermatofitosis pada daerah genito-krural, sekitar anus, bokong, dan kadang-kadang sampai perut bagian bawah. (3,5)

Etiologi Corynebacterium minitussismum

Malassezia furfur Trichophyton rubrum, Trichophyton mentagrophytes,

5

Page 6: Eritrasma Referat

Epidermophyton floccosum (3)

Epidemiologi Pada daerah tropis, dewasa muda, laki-laki lebih sering. (1,4)

Pada daerah tropis, dewasa muda, laki-laki dan perempuan sama. (2)

Lebih sering di daerah tropis dan subtropis, lebih banyak menyerang pria daripada wanita. (1,4)

Faktor Predisposisi

Kulit yang lembab, iklim dan musim yang panas ataupun lembab, pakaian atau sepatu yang tertutup, obesitas, dan hiperhidrosis(9)

Kelembapan dan suhu tinggi, higiene, oklusi pakaian, penggunaan emolien yang berminyak. (7)

Musim panas, berkeringat, lingkungan yang kotor dan lembab. (3)

Gejala Klinis Lesi kulit dapat berukuran sebesar miliar sampai plakat. Lesi eritoskuamosa, berskuama halus, kadang-kadang dapat terlihat merah kecoklatan. (1,4)

Lesi berbentuk makular, papular, dan campuran. Warna lesi bervariasi dari putih kemerahan, coklat dan kehitaman. Gatal bila berkeringat. (7)

Lesi berbatas tegas, tepi meninggi, berupa papulovesikel eritematous atau kadang terutama pustul. Bagian tengah menyembuh berupa daerah coklat kehitaman berskuama. (3)

Tempat Predileksi

Ketiak dan lipat paha(1,4), daerah intertriginosa lain(4), kadang-kadang sela jari kaki. (8)

Badan (dada dan punggung), leher, lengan atas, selangkangan, wajah. (7)

Daerah genito-krural, sekita anus, bokong, dan kadang-kadang sampai perut bagian bawah. (3,5)

Diagnosis Anamnesis, pemeriksaan fisik / klinis, pemeriksaan penunjang.

Anamnesis, pemeriksaan fisik / klinis, pemeriksaan penunjang.

Anamnesis, pemeriksaan fisik / klinis, pemeriksaan penunjang.

Pemeriksaan Penunjang

1. Lampu wood : didapatkan lesi berwarna merah membara (coral red) (1,4)

2. Pemeriksaan sediaan langsung. (1,4)

1. Lampu wood : didapatkan fluoresensi berwarna kuning emas. (7)

2. Pemeriksaan mikologis kerokan kulit dengan KOH 20% : didapatkan hifa pendek, bengkok, budding yeast yang berbentuk seperti

1. Pemeriksaan sediaan langsung KOH 10% : tampak elemen jamur. (3)

2. Kultur sediaan pada Saburoud’s Dextrose Agar SDA) atau

6

Page 7: Eritrasma Referat

sphaghetti meatballs. (7)

Dermatophyte Test Medium (DTM) (3)

Penatalaksanaan

1. Eritromisin oral, 4 x 250mg selama 2-3 minggu. (1,4)

2. Tetrasiklin salep 3% (1,4)

1. Topikal : Mikonazol 2% dioleskan 2x sehari selama 3-4 minggu. (2)

2. Sistemik : Ketokonazol oral, dosis anak 3-6 mg/kgBB/hari, dewasa 200 mg/hari, 1x sehari (2)

1. Topikal : Imidazol, dioleskan pagi dan sore, selaam 2-4 minggu. (3)

2. Oral : Ketokonazole 200 mg/hari selama 4 minggu. (3)

Prognosis Baik (1,4) Baik (2) Baik

Tabel 1.1Diagnosis Banding Eritrasma

1.9 Penatalaksanaan

Eritromisin merupakan obat pilihan.(4) Pengobatan menggunakan

eritromisin 4 x 250mg selama 2-3 minggu. Untuk pengobatan secara topikal,

dibutuhkan ketekunan dan kepatuhan penderita. Obat topikal dapat memakai salep

tetrasiklin 3%.(1)

1.10 Prognosis

Prognosis cukup baik, bila semua lesi diobati dengan tekun dan

menyeluruh. (4)

7

Page 8: Eritrasma Referat

DAFTAR PUSTAKA

1. Abdullah Benny, 2009, Eritrasma dalam Dermatologi Pengetahuan Dasar dan Kasus di Rumah Sakit, Airlangga University Press, Surabaya, hal. 147-148

2. Abdullah Benny, 2009, Pitriasis Versikolor dalam Dermatologi Pengetahuan Dasar dan Kasus di Rumah Sakit, Airlangga University Press, Surabaya, hal. 33-37

3. Abdullah Benny, 2009, Tinea Kruris dalam Dermatologi Pengetahuan Dasar dan Kasus di Rumah Sakit, Airlangga University Press, Surabaya, hal. 74-76

8

Page 9: Eritrasma Referat

4. Budimulja Unandar, 2008, Eritrasma dalam Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Kelima, FK UI, Jakarta, hal. 334-335

5. Budimulja Unandar, 2008, Mikosis dalam Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Kelima, FK UI, Jakarta, hal. 100

6. Burns Tony, Breathnach Stephen, et al, 2010, Erythrasma in Rook’s Textbook of Dermatology 8th ed Vol.1, Blackwell Publishing, UK, page 30.37-30.39

7. Evrianti Evi, Suyoso Sumarso, 2005, Pitriasis versikolor dalam Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag/SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi III, Fakultas Kedokteran Airlangga – Rumah Sakit Umum Dokter Soetomo, Surabaya, hal 68-70

8. James W.D., Berger T.G., et al, 2011, Erythrasma in Andrews’ Diseases of the skin : clinical dermatology 11th. ed, Elsevier Inc, China, page 261-262

9. Wolff Klaus, Goldsmith L.A, et al, 2007, Erythrasma in Fitzpatric's Color Atlas & Synopsis of Clinical Dermatology 5th ed, The McGraw-Hill Company, New York, section 12 page 13

10. Wolff Klaus, Goldsmith L.A, et al, 2008, Erythrasma in Fitzpatric's Dermatology in Genenral Medicine. 7th ed, The McGraw-Hill Company, New York, page 1708-1709

BAB II

TINJAUAN KASUS

2.1 Identitas Penderita

Nama : Ny. Jumaah

Usia : 55 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Suku : Jawa

9

Page 10: Eritrasma Referat

Bangsa : Indonesia

Status : Menikah

Alamat : Jalan Kalibutu, Gang Lebar 9, No.63 H, Rt. 9

Surabya

Pendidikan terakhir : SMA

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

No. RM : 318612

Tanggal pemeriksaan : 9 Januari 2013

2.2 Anamnesis

2.2.1 Keluhan Utama

Bercak kemerahan di ketiak kiri.

2.2.2. Riwayat Penyakit Sekarang

Penderita datang ke poli kulit dan kelamin RSU Haji Surabaya dengan

keluhan bercak kemerahan di ketiak kiri. Keluhan dirasakan kurang lebih sudah 2

tahun ini. Awalnya, 2 tahun yang lalu, pasien mengatakan bercak kemerahan ini

timbul secara mendadak dan ukurannya kecil. Pasien tidak begitu mengeluhkan

rasa gatal pada bercak kemerahan ini. Pasien hanya memberikan obat salep

(pasien lupa nama obatnya) yang dibeli di apotik dan tidak pernah berobat ke

dokter. Setelah beberapa minggu pemakaian, bercak tersebut hilang. 3 bulan ini,

bercak tersebut muncul kembali, Awalnya kecil, kemudian semakin membesar.

Bila pasien berkeringat, pasien tidak merasakan gatal pada bercak kemerahan ini.

Pasien juga tidak mengeluhkan rasa nyeri dan panas. Lama kelamaan, pasien

merasakan bercak kemerahan ini semakin membesar dan tidak hilang, sehingga

10

Page 11: Eritrasma Referat

pasien memutuskan untuk berobat ke dokter spesialis kulit dan kelamin RSU Haji

Surabaya.

2.2.3 Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnyab dan tidak

berobat ke dokter. Riwayat hipertensi disangkal. Riwayat diabetes mellitus

disangkal. Pasien mengatakan mempunyai penyakit jantung sejak 3 tahun ini dan

rutin kontrol ke dokter.

2.2.4 Riwayat Penyakit Keluarga

Di keluarga pasien, tidak ada yang sedang dan pernah menderita penyakit

seperti ini.

2.2.5 Riwayat Sosial dan Ekonomi

Pasien tinggal di rumah bersama suami dan satu orang anak laki-laki.

Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga. Rumah pasien berada di dalam kawasan

perkampungan padat penduduk. Dinding rumah pasien terbuat dari semen beton.

Sumber air yang digunakan berasal dari PDAM.

Pasien mandi dua kali sehari dan menggunakan sabun. Alat-alat mandi

seperti handuk, sikat gigi, digunakan pribadi.

2.3 Pemeriksaan Fisik

2.3.1 Status Generalis

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Compos mentis, GCS 456

Kepala : Dalam batas normal

Leher : Dalam batas normal

11

Page 12: Eritrasma Referat

Thorax : Lihat status dermatologis

Abdomen : Dalam batas normal

Ekstremitas : Dalam batas normal

Genitalia : Dalam batas normal

2.3.2 Status Dermatologis

Regio aksilla sinistra, didapatkan makula eritematosa, bentuk tidak beraturan,

batas tegas, pada perabaan diatas nya terdapat skuama halus.

2.3.3 Pemeriksaan Penunjang

Pada pemeriksaan dengan lampu wood, didapatkan fluoresensi berwarna merah

membara (coral red).

2.4 Resume

Wanita 55 tahun, bercak kemerahan di ketiak kiri, awal muncul sejak 2

tahun yang lalu berukuran kecil, tidak merasakan gatal, nyeri, maupun panas.

Pasien tidak berobat ke dokter dan hanya diberi obat salep, kemudian bercak

kemerahan tersebut hilang. Sejak 2 bulan ini, bercak kemerahan muncul lagi,

awalnya kecil kemudian membesar, tidak merasakan gatal, nyeri, maupun panas .

Riwayat penyakit jantung ± 3 tahun, tidak didapatkan keluarga yang menderita

penyakit seperti ini.

Efloresensi pada regio aksilla sinistra, didapatkan makula eritematosa,

bentuk tidak beraturan, batas tegas, pada perabaan diatas nya terdapat skuama

halus. Pemeriksaan lampu wood didapatkan lesi berwarna merah membara (coral

red)

12

Page 13: Eritrasma Referat

2.5 Diagnosis

Eritrasma

2.6 Diagnosis Banding

Pitriasis versikolor

2.7 Planning

2.7.1 Planning Diagnosis

Pemeriksaan sediaan langsung

2.7.2 Planning Therapy

Medikamentosa :

a. Erytromycin 4 x 250 mg, selama 2 minggu.

b. Mikonazol nitrat salep, dioleskan 2x sehari, setelah mandi.

2.7.3 Planning Monitoring

a. Evaluasi hasil terapi, berupa berkurang atau tidak bercak kemerahan di daerah

ketiak kiri.

b. Keluhan pasien

2.7.4 Planning Edukasi

a. Memberitahukan kepada pasien tentang penyakit yang diderita, penyebabnya,

faktor pencetus nya, serta prognosisnya.

b. Memberitahukan kepada pasien tentang obat-obat yang diberikan serta cara

pemakaiannya.

13

Page 14: Eritrasma Referat

c. Memberitahukan kepada pasien agar selalu menjaga kebersihan diri

(kebersihan badan)

d. Memberitahukan kepada pasien agar selalu Menggunakan pakaian yang bersih

dengan bahan yang menyerap keringat.

e. Mengurangi aktivitas di ruangan atau tempat yang panas berlebih.

2.8 Prognosis

Baik ( Dubia at bonam)

BAB III

FOTO KASUS

14

Page 15: Eritrasma Referat

15