29
Laporan Tugas Akhir Sistem Manajemen Mutu pada proyek EPC BAB IV Proyek EPC (Engineering Procurement Construction) I V - 1 BAB IV PROYEK EPC (ENGINEERING, PROCUREMENT,CONSTRUCTION) 4.1 Pengertian Proyek EPC EPC adalah salah satu bentuk konsep manajemen proyek yang melimpahkan tanggung jawab atas kegiatan perancangan/desain (Engineering), pengadaan material/peralatan (Procurement) dan pelaksanaan konstruksi (Construction) kepada kontraktor EPC. Proyek EPC seringkali ditemukan pada proyek skala besar atau biasa dikenal dengan istilah special proyek,seperti pembangunan industri atau pabrik seperti kilang minyak, pabrik pupuk, yang membutuhkan dana besar dan mencapai ribuan item kegiatan. Proyek tersebut membutuhkan teknologi amat tinggi dalam pengerjaannya sedemikian sehingga untuk tahap pengadaannya (Procurement) pun membutuhkan dana dan teknologi tinggi yang sangat berpengaruh pada tahap berikutnya yaitu pelaksanaan konstruksi (Construction). 4.2 Latar Belakang Timbulnya Proyek EPC Seperti halnya pada proyek konstruksi tradisional, manajemen proyek dengan konsep EPC bertujuan sama yaitu tercapainya persyaratan biaya, mutu dan waktu. Hal tersebut juga menjadi latar belakang timbulnya proyek EPC dan dapat dilihat pada penjelasan berikut : a. Waktu penyelesaian Dengan menggabungkan kegiatan desain, pengadaan dan konstruksi maka akan dihasilkan waktu penyelesaian proyek yang lebih singkat dengan tujuan agar proyek tersebut dapat lebih cepat beroperasi. Hal ini berkaitan dengan adanya investasi pada proyek konstruksi. Karena dengan semakin cepatnya proyek beroperasi maka uang yang diinvestasikan akan lebih cepat kembali.

ENGINEERING, PROCUREMENT,CONSTRUCTIONdigilib.itb.ac.id/files/disk1/689/jbptitbpp-gdl-ericbaroro-34428-5... · pabrik seperti kilang minyak, ... kontrak yang digunakan yaitu tipe kontrak

  • Upload
    dangque

  • View
    218

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ENGINEERING, PROCUREMENT,CONSTRUCTIONdigilib.itb.ac.id/files/disk1/689/jbptitbpp-gdl-ericbaroro-34428-5... · pabrik seperti kilang minyak, ... kontrak yang digunakan yaitu tipe kontrak

L aporan Tugas A khir S istem M an ajem en M utu pada proyek E P C

B A B IV Proyek E PC (E ngineering Procurem ent C onstruction) IIIIVVVV ----1111

BAB IV

PROYEK EPC

(ENGINEERING, PROCUREMENT,CONSTRUCTION)

4.1 Pengertian Proyek EPC

EPC adalah salah satu bentuk konsep manajemen proyek yang

melimpahkan tanggung jawab atas kegiatan perancangan/desain

(Engineering), pengadaan material/peralatan (Procurement) dan pelaksanaan

konstruksi (Construction) kepada kontraktor EPC.

Proyek EPC seringkali ditemukan pada proyek skala besar atau biasa

dikenal dengan istilah special proyek,seperti pembangunan industri atau

pabrik seperti kilang minyak, pabrik pupuk, yang membutuhkan dana

besar dan mencapai ribuan item kegiatan. Proyek tersebut membutuhkan

teknologi amat tinggi dalam pengerjaannya sedemikian sehingga untuk

tahap pengadaannya (Procurement) pun membutuhkan dana dan teknologi

tinggi yang sangat berpengaruh pada tahap berikutnya yaitu pelaksanaan

konstruksi (Construction).

4.2 Latar Belakang Timbulnya Proyek EPC

Seperti halnya pada proyek konstruksi tradisional, manajemen proyek

dengan konsep EPC bertujuan sama yaitu tercapainya persyaratan biaya,

mutu dan waktu. Hal tersebut juga menjadi latar belakang timbulnya

proyek EPC dan dapat dilihat pada penjelasan berikut :

a. Waktu penyelesaian

Dengan menggabungkan kegiatan desain, pengadaan dan konstruksi

maka akan dihasilkan waktu penyelesaian proyek yang lebih singkat

dengan tujuan agar proyek tersebut dapat lebih cepat beroperasi. Hal ini

berkaitan dengan adanya investasi pada proyek konstruksi. Karena

dengan semakin cepatnya proyek beroperasi maka uang yang

diinvestasikan akan lebih cepat kembali.

Page 2: ENGINEERING, PROCUREMENT,CONSTRUCTIONdigilib.itb.ac.id/files/disk1/689/jbptitbpp-gdl-ericbaroro-34428-5... · pabrik seperti kilang minyak, ... kontrak yang digunakan yaitu tipe kontrak

L aporan Tugas A khir S istem M an ajem en M utu pada proyek E P C

B A B IV Proyek E PC (E ngineering Procurem ent C onstruction) IIIIVVVV ----2222

b. Pertimbangan anggaran biaya

Pemilik proyek menginginkan untuk mengeluarkan biaya keseluruhan

yang serendah mungkin sesuai dengan pengembalian investasi yang

semaksimal mungkin dan dengan keuntungan sebesar-besarnya. Hal ini

dapat dicapai dengan cara memperpendek waktu penyelenggaraan

konstruksi, mengurangi resiko yang mungkin terjadi, melakukan

perencanaan yang cukup lama agar mendapatkan hasil yang matang

dan sebagainya. Dengan berkurangnya waktu penyelenggaraan

konstruksi maka biaya overhead proyek dapat lebih berkurang.

c. Standar mutu

Pemilik proyek EPC yang hendak mempekerjakan kontraktor EPC akan

membutuhkan standar mutu dan pelaksanaan pada masing-masing

pekerjaan pada proyeknya. Pada proyek EPC, kontrak harus meliputi

pokok-pokok tentang spesifikasi disamping waktu dan biaya. Hal ini

terutama karena proyek EPC merupakan proyek yang mempunyai

tingkat kesulitan lebih tinggi dan jumlah kegiatan lebih banyak (dapat

mencapai ribuan item kegiatan) dibanding proyek konstruksi tradisional.

4.3 Jenis Proyek EPC

Proyek konstruksi adalah rangkaian kegiatan proyek dengan hasil akhir

suatu bangunan fisik. Jenis-jenis proyek konstruksi tersebut dapat berupa

bangunan gedung perumahan, perkantoran, pabrik, maupun bangunan

sipil (jalan, jembatan, bendungan, dan infrastruktur lainnnya).

Proyek EPC tidak pernah diterapkan pada proyek bangunan gedung, tetapi

seringkali ditemukan pada pembangunan pabrik yang membutuhkan dana

besar dan mencapai ribuan item kegiatan. Proyek semacam ini biasanya

pembangunan ditujukan untuk menghasilkan suatu produk dengan

spesifikasi tertentu misalnya gas dengan tekanan tertentu, listrik dengan

daya tertentu dan minyak dengan jumlah tertentu, berbeda dengan

bangunan gedung yang dibangun untuk digunakan misalnya untuk dihuni,

dijadikan perkantoran, atau pusat pembelanjaan dan sebagainya.

Page 3: ENGINEERING, PROCUREMENT,CONSTRUCTIONdigilib.itb.ac.id/files/disk1/689/jbptitbpp-gdl-ericbaroro-34428-5... · pabrik seperti kilang minyak, ... kontrak yang digunakan yaitu tipe kontrak

L aporan Tugas A khir S istem M an ajem en M utu pada proyek E P C

B A B IV Proyek E PC (E ngineering Procurem ent C onstruction) IIIIVVVV ----3333

Ditinjau dari hasil akhir kegiatan proyek konstruksi, jenis proyek EPC

merupakan jenis bangunan industri. Beberapa bidang yang telah ada pada

proyek semacam ini misalnya proses pengolahan suatu zat liquid (refinery)

seperti proyek kilang minyak, pembangkit tenaga (power generation) dan

produksi manufaktur. Karena biasanya bangunan proyek semacam ini

berbentuk pabrik yang melakukan proses dan memproduksi zat tertentu,

proyek semacam ini disebut juga pabrik proses (process plant) atau pabrik

industri (industrial plant).

Ketika proyek semacam ini dibangun, biasanya terdapat pekerjaan instalasi

yang lebih banyak dibandingkan pada proyek bangunan gedung, misalnya

pekerjaan instalasi pipa, turbin, boiler dan kompresor. Pembangunan

konstruksi biasanya ditujukan sebagai struktur penunjang instalasi

tersebut misalnya pembangunan pondasi mesin sebagai tempat dudukan

mesin-mesin pabrik tersebut. Selain itu, beberapa pekerjaan konstruksi

lainnya berperan dalam pekerjaan persiapan proyek seperti pembersihan

lahan (land clearing), pembangunan jalan (acces road), fasilitas

penyimpanan barang (warehouse), kantor direksi (direction kit) dan fasilitas

lainnya.

Dalam mewujudkan proyek semacam ini beberapa masalah yang seringkali

timbul adalah dalam mengkoordinasikan pekerjaan instalasi dengan

pekerjaan konstruksi. Biasanya pekerjaan konstruksi harus menyesuaikan

kepada jenis instalasinya, oleh karena itu dalam melakukan kegiatan harus

didahului dengan perencanaan yang matang, misalnya dalam membangun

pondasi mesin harus memperhatikan spesifikasi mesin seperti dimensi,

berat, getaran dan sebagainya. Sehingga ketika tahap perencanaan

berlangsung selalu terjadi revisi atau peninjauan ulang kembali antar

pekerjaan instalasi dan konstruksi yang dilakukan terus-menerus sampai

dicapai rancangan akhir.

Kegiatan-kegiatan pembangunan proyek semacam ini merupakan pekerjaan

yang menyatukan peran multi disiplin (multi disciplinary). Kegiatan proyek

tersebut berkaitan dengan kegiatan produksi dalam suatu pabrik yang

biasanya dilakukan untuk memproses suatu zat, untuk itu diperlukan

Page 4: ENGINEERING, PROCUREMENT,CONSTRUCTIONdigilib.itb.ac.id/files/disk1/689/jbptitbpp-gdl-ericbaroro-34428-5... · pabrik seperti kilang minyak, ... kontrak yang digunakan yaitu tipe kontrak

L aporan Tugas A khir S istem M an ajem en M utu pada proyek E P C

B A B IV Proyek E PC (E ngineering Procurem ent C onstruction) IIIIVVVV ----4444

adanya mesin-mesin berikut dengan instrumentasinya, menjalankan mesin

tersebut dengan suatu sumber listrik, dan mengadakan struktur yang

menunjang mesin-mesin tersebut.

Oleh karena itu diperlukan integrasi peran multi disiplin untuk

mewujudkannya seperti disiplin proses, instrument, mekanikal, listrik dan

sipil. Kegiatan mengintergarsikan multi disiplin misalnya dengan adanya

dokumen P & ID yang berisi diagram pipa dan instrumen yang mencakup

posisi, letak dan hubungan antar pipa, instrumen dan peralatan. Dokumen

tersebut selanjutnya menjadi dasar bagi disiplin lain untuk menentukan

denah, kedudukan peralatan dan membuat gambar perencanaan serta

model. Untuk membuat P & ID dibutuhkan gambar aliran utama yang

dibuat displin proses.

4.4 Rangkaian Kegiatan Proyek EPC

Proyek EPC mengalami kegiatan-kegiatan proyek seperti pada proyek

konstruksi tradisional, namun memiliki beberapa modifikasi. Hal ini

disebabkan karena karakteristik proyek EPC merupakan proyek industri.

Secara lengkap tahapan-tahapan kegiatan yang terjadi pada proyek EPC

dapat dilihat pada gambar berikut :

Page 5: ENGINEERING, PROCUREMENT,CONSTRUCTIONdigilib.itb.ac.id/files/disk1/689/jbptitbpp-gdl-ericbaroro-34428-5... · pabrik seperti kilang minyak, ... kontrak yang digunakan yaitu tipe kontrak

L aporan Tugas A khir S istem M an ajem en M utu pada proyek E P C

B A B IV Proyek E PC (E ngineering Procurem ent C onstruction) IIIIVVVV ----5555

Gambar 4.1 Rangkaian kegiatan proyek EPC

Terdapat sedikit perubahan urutan kegiatan antara proyek konstruksi

tradisional dan proyek EPC. Pada proyek EPC tahapan

pengadaan/pelelangan untuk penentuan kontraktor terpilih terjadi sebelum

desain. Pada proyek konstruksi tradisional kegiatan pengadaan material

dan peralatan tidak dipisahkan dari kegiatan konstruksi. Sedangkan pada

proyek EPC, kegiatan pengadaan barang terpisah dari kegiatan konstruksi,

dilakukan setelah tahapan desain/perancangan selesai. Hal ini disebabkan

pengaruh kegiatan pengadaan pada proyek konstruksi tradisional tidak

sebesar pada proyek EPC.

Page 6: ENGINEERING, PROCUREMENT,CONSTRUCTIONdigilib.itb.ac.id/files/disk1/689/jbptitbpp-gdl-ericbaroro-34428-5... · pabrik seperti kilang minyak, ... kontrak yang digunakan yaitu tipe kontrak

L aporan Tugas A khir S istem M an ajem en M utu pada proyek E P C

B A B IV Proyek E PC (E ngineering Procurem ent C onstruction) IIIIVVVV ----6666

4.5 Data Proyek EPC

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa proyek EPC tergolong ke dalam

proyek yang membangun bangunan industri. Proyek semacam ini terdiri

dari ribuan item pekerjaan yang memerlukan keahlian tertentu misalnya

dalam menangani mesin-mesin berteknologi tinggi dan berasal dari berbagai

multi disiplin ilmu sehingga dibutuhkan banyak tenaga kerja. Sebagai

contoh proyek EPC, di bawah ini terdapat 2 proyek pembangunan

pembangkit listrik bertenaga uap (PLTU) yaitu proyek PLTU 2 SULUT dan

proyek PLTU 1 BANTEN 1 SURALAYA UNIT 8. Pada proyek PLTU ini jenis

kontrak yang digunakan yaitu tipe kontrak lumpsum fixed price ( kontrak

harga tetap dengan lumpsum) dimana kontraktor melaksanakan

pekerjaaannya hingga selesai dengan biaya tetap meskipun terjadi

perubahan volume pekerjaan. Kontrak jenis ini digunakan jika semua

detail pekerjaan yang dilaksanakan diketahui dan kemungkinan

perubahan/variasi sangat kecil. Dengan adanya kontrak tersebut, maka

owner dapat memperkirakan biaya total proyek.

4.5.1 Proyek PLTU 2 SULUT

Proyek PLTU 2 SULUT merupakan sebuah pembangkit listrik bertenagakan

uap berkapasitas 2 X 25 MW di daerah Amurang Barat, Desa Moinit, Kab.

Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. Tujuan dari pembangkit listrik ini

adalah untuk menyuplai tenaga listrik untuk keperluan industri dan

publik. Pada proyek ini PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan

pemilik proyek (owner) dan PT. Wijaya Karya sebagai kontraktor EPC. Dari

proyek ini didapatkan data berupa struktur organisasi dari kontraktor

utama dan hubungan organisasi yang terjadi pada proyek ini.

Berikut Data umum proyek:

Nama Proyek : Pembangkit Listrik Tenaga Uap kapasitas 2x25 MW

Lokasi : Amurang Barat, Desa Moinit, Kab.Minahasa Selatan

Sulawesi Utara

Koordinat Geografis : N 1°11‘100“ EL dan E 124°28‘883“

Page 7: ENGINEERING, PROCUREMENT,CONSTRUCTIONdigilib.itb.ac.id/files/disk1/689/jbptitbpp-gdl-ericbaroro-34428-5... · pabrik seperti kilang minyak, ... kontrak yang digunakan yaitu tipe kontrak

L aporan Tugas A khir S istem M an ajem en M utu pada proyek E P C

B A B IV Proyek E PC (E ngineering Procurem ent C onstruction) IIIIVVVV ----7777

Pemilik Proyek : PT Perusahaan Listrik Negara (PT. PLN).

Konsultan Supervisi : PT Prima Layanan Nasional Engineering

Kontraktor EPC : PT Wijaya Karya (PT. WIKA)

Sub Kontraktor Site Development : PT Kemilau Nursian

Sub Kontraktor pemancangan : PT Sanggar Adi Sarana Teknik

Sub Kontraktor Pengadaan Pile : PT. WIKA-Beton

Sub Kontraktor Pengadaan Besi : PT. Interwood

Quantity Surveyor : PT Wijaya Karya (PT. WIKA)

Sumber Dana : PT PLN (PERSERO)

Jenis Kontrak : Lumpsum Fix Price

Nilai Kontrak : USD.35,342,450 + Rp 394.067.500.970,-

(termasuk PPN 10 %)

Mata Uang : US Dolar & Rupiah.

Mulai Pekerjaan : 22 November 2007.

Waktu Pelaksanaan : 791 hari kalender

4.5.1.1 Pihak-pihak yang terlibat dalam Proyek PLTU 2 SULUT

Setiap pelaksanaan proyek konstruksi secara umum selalu melibatkan

pihak-pihak berikut:

� Pemberi tugas/ pemilik proyek (owner)

Pemilik proyek merupakan seseorang atau badan usaha milik swasta atau

pemerintah yang memiliki gagasan dan dana serta menginginkan suatu

pekerjaan dilaksanakan oleh suatu pihak sehubungan dengan

kepentingannya atas hasil pekerjaan. Dalam proyek ini pemiliknya yaitu PT

Perusahaan Listrik Negara (PT. PLN).

� Pelaksana konstruksi / kontraktor

Kontraktor merupakan perusahaan yang melaksanakan pekerjaan sesuai

dengan gambar rencana dan spesifikasi. Dalam proyek ini kontraktor

utamanya yaitu PT Wijaya Karya (PT. WIKA)

Page 8: ENGINEERING, PROCUREMENT,CONSTRUCTIONdigilib.itb.ac.id/files/disk1/689/jbptitbpp-gdl-ericbaroro-34428-5... · pabrik seperti kilang minyak, ... kontrak yang digunakan yaitu tipe kontrak

L aporan Tugas A khir S istem M an ajem en M utu pada proyek E P C

B A B IV Proyek E PC (E ngineering Procurem ent C onstruction) IIIIVVVV ----8888

� Perencana konstruksi/ konsultan

Konsultan perencana merupakan perusahaan yang memenuhi persyaratan

untuk melakukan tugasnya sebagai tempat berkonsultasi dalam bidang

perencanaan lingkungan, perencanaan konstruksi beserta kelengkapannya.

Dalam proyek ini konsultan supervisinya yaitu PT Prima Layanan Nasional

Engineering.

� Supplier/ vendor/pemasok

Pemasok adalah badan usaha yang menyediakan berbagai sumber daya

yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek. Pemasok tidak terlibat

langsung dalam proses pengerjaan proyek, tetapi mempunyai peranan yang

cukup penting dalam proyek EPC karena pada proyek EPC alat dan bahan

yang dibutuhkan jumlahnya ribuan jenis serta mempunyai spesifikasi

khusus.

4.5.1.2 Organisasi Proyek PLTU 2 SULUT

Seperti pada setiap proyek konstruksi untuk memudahkan mengatur

antara pihak-pihak yang terlibat dalam proyek, dibutuhkan suatu struktur

organisasi. Dengan adanya struktur organisasi tersebut, tanggung jawab

dan peran masing-masing pihak yang terlibat menjadi lebih jelas. Pada

proyek EPC bentuk organisasi yang dipakai umumnya yaitu turnkey dimana

pemilik menyerahkan tanggung jawab desain dan pelaksanaannya kepada

satu kontraktor utama dimana pada proyek ini yaitu PT. WIKA. Ciri dari

bentuk organisasi ini yaitu adanya subkontraktor-subkontraktor spesialis

yang berbeda dengan subkontraktor pada proyek konstruksi. Tidak seperti

proyek konstruksi tradisional, pelaksanaan tahapan proyek pada organisasi

seperti ini memungkinkan dilaksanakan secara overlapping karena

tanggung jawab desain dan pelaksanaan konstruksi ada pada satu pihak

yaitu kontraktor utama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari bagan

dibawah ini :

Page 9: ENGINEERING, PROCUREMENT,CONSTRUCTIONdigilib.itb.ac.id/files/disk1/689/jbptitbpp-gdl-ericbaroro-34428-5... · pabrik seperti kilang minyak, ... kontrak yang digunakan yaitu tipe kontrak

L aporan Tugas A khir S istem M an ajem en M utu pada proyek E P C

B A B IV Proyek E PC (E ngineering Procurem ent C onstruction) IIIIVVVV ----9999

Gambar 4.2 Skema Hubungan pada proyek PLTU SULUT

4.5.1.3 Organisasi Kontraktor EPC

Pada proyek ini, Perusahaan EPC sebagai kontraktor utama yaitu PT.

Wijaya Karya mempunyai peranan penting dalam proses peran

perancangan, pengadaan serta pelaksanaan konstruksi, disamping pihak-

pihak yang lain seperti vendor (penjual barang atau peralatan keperluan

pembangunan proyek), fabricator (perusahaan pembuat peralatan

equipment), dan subkontraktor lainnya. Oleh sebab itu dibutuhkan suatu

pengaturan yang baik agar semua tahapan proyek dapat tercapai sesuai

dengan tujuan yang diinginkan. Untuk menunjang hal tersebut, PT. Wijaya

Karya mempunyai sruktur organisasi tersendiri.

Struktur organisasi di tubuh PT. Wijaya Karya sendiri sebagai kontraktor

EPC dalam menjalankan proyek ini adalah sebagai berikut:

Page 10: ENGINEERING, PROCUREMENT,CONSTRUCTIONdigilib.itb.ac.id/files/disk1/689/jbptitbpp-gdl-ericbaroro-34428-5... · pabrik seperti kilang minyak, ... kontrak yang digunakan yaitu tipe kontrak

L aporan Tugas A khir S istem M an ajem en M utu pada proyek E P C

B A B IV Proyek E PC (E ngineering Procurem ent C onstruction) IIIIVVVV ----10101010

Gambar 4.3 Struktur organisasi PT. WIKA

Page 11: ENGINEERING, PROCUREMENT,CONSTRUCTIONdigilib.itb.ac.id/files/disk1/689/jbptitbpp-gdl-ericbaroro-34428-5... · pabrik seperti kilang minyak, ... kontrak yang digunakan yaitu tipe kontrak

L aporan Tugas A khir S istem M an ajem en M utu pada proyek E P C

B A B IV Proyek E PC (E ngineering Procurem ent C onstruction) IIIIVVVV ----11111111

Berdasarkan struktur organisasi diatas, berikut ini tugas beserta tanggung

jawab dari tiap bagian :

Project Manager = memimpin dan mengatur pelaksanaan pekerjaan agar

berjalan dengan baik dan sesuai rencana serta perjanjian kontrak

Divisi Engineering

Bagian Tugas

a. Project Engineering bertanggung jawab atas pekerjaan basic design.

b. Engineering Manager EPC bertanggung jawab atas kegiatan desain seluruh disiplin ilmu (sipil, mekanikal, elektrikal). Kegiatan dilakukan sampai menghasilkan spesifikasi,kriteria, dan gambar untuk pembelian peralatan atau material serta gambar untuk pelaksanaan konstruksi.

c. Civil Engineering bertanggung jawab atas kegiatan disain struktur penunjang instalasi seperti pembangunan pondasi mesin sebagai tempat dudukan mesin-mesin pabrik.

d. Mechanical Engineering bertanggung jawab atas kegiatan disain mekanikal.

e. Electrical Engineering bertanggung jawab atas kegiatan disain elektrikal.

f. Document Control Bertanggung jawab atas penyimpanan dan pendistribusian dokumen yang beredar dari divisi engineering menuju divisi lainnya.

Tabel 4.1 Tugas dan Bagian dari Divisi Engineering

Pada proyek ini, PT WIKA mempunyai lingkup pekerjaan pada konstruksi

sipil termasuk didalamnya perancangan disain untuk konstruksi sipil.

Perancangan disain untuk mekanikal dan elektrikal diserahkan kepada

pihak lain yang disebut subkonsultan. Subkonsultan yang diberikan

tanggung jawab pekerjaan kemudian memberikan hasil perancangan

kepada PT WIKA.

Page 12: ENGINEERING, PROCUREMENT,CONSTRUCTIONdigilib.itb.ac.id/files/disk1/689/jbptitbpp-gdl-ericbaroro-34428-5... · pabrik seperti kilang minyak, ... kontrak yang digunakan yaitu tipe kontrak

L aporan Tugas A khir S istem M an ajem en M utu pada proyek E P C

B A B IV Proyek E PC (E ngineering Procurem ent C onstruction) IIIIVVVV ----12121212

Gambar 4.4 Pembagian pekerjaan pada proses perancangan

Output kegiatan perancangan dari tiap bagian (sipil, mekanikal dan

elektrikal) kemudian diperiksa oleh Engineering Manager EPC, bagian

Procurement dan pembuat gambar. Output kegiatan perancangan yang telah

diperiksa selanjutnya diserahkan pada bagian procurement untuk proses

pengadaan.

Gambar 4.5 Proses perancangan dalam proyek PLTU 2 SULUT

Page 13: ENGINEERING, PROCUREMENT,CONSTRUCTIONdigilib.itb.ac.id/files/disk1/689/jbptitbpp-gdl-ericbaroro-34428-5... · pabrik seperti kilang minyak, ... kontrak yang digunakan yaitu tipe kontrak

L aporan Tugas A khir S istem M an ajem en M utu pada proyek E P C

B A B IV Proyek E PC (E ngineering Procurem ent C onstruction) IIIIVVVV ----13131313

Divisi Procurement

Bagian Tugas

a. Procurement bertanggung jawab atas kegiatan pengadaan material dan peralatan yang dilakukan bagian purchasing, expediting dan traffic.

b. Purchasing bertanggung jawab atas kegiatan pembelian material, pemesanan dan kontrak pembelian/PO (purchasing

order).

c. Expediting bertanggung jawab atas pemantauan produksi. Pemantauan produksi terutama terhadap mutu dan kinerja peralatan termasuk inspeksi dan testing ke lokasi pabrik pembuatan.

d. Traffic bertanggung jawab atas penerimaan dan penanganan material sampai di lokasi penyimpanan, pemeriksaan atau verifikasi, mengurus surat serta kelengkapan dokumen material dan peralatan yang telah sampai di tempat penyimpanan.

Tabel 4.2 Tugas dan Bagian Divisi Procurement

Proses pengadaan pada proyek PLTU 2 SULUT dimulai dari detail design

yang diterima oleh bagian procurement. Kemudian dilakukan proses

pengadaan vendor sebagai pihak yang menyuplai material dan peralatan.

Proses selanjutnya dari pengadaan material dan peralatan menjadi

tanggung jawab bagian purchasing, expediting dan traffic. Dimana bagian

purchasing melakukan kontrak pembelian atau purchasing order (PO)

dengan vendor terpilih. Bagian expediting melakukan pemantauan terhadap

proses produksi material dan peralatan. Terakhir, bagian traffic

bertanggung jawab terhadap proses pengiriman material dan peralatan dari

tempat fabrikasi menuju lokasi proyek pembangunan. Alur proses

pengadaan selengkapnya dapat dilihat pada bagan di bawah ini.

Page 14: ENGINEERING, PROCUREMENT,CONSTRUCTIONdigilib.itb.ac.id/files/disk1/689/jbptitbpp-gdl-ericbaroro-34428-5... · pabrik seperti kilang minyak, ... kontrak yang digunakan yaitu tipe kontrak

L aporan Tugas A khir S istem M an ajem en M utu pada proyek E P C

B A B IV Proyek E PC (E ngineering Procurem ent C onstruction) IIIIVVVV ----14141414

Gambar 4.6 Proses pengadaan dalam proyek PLTU 2 SULUT

Divisi Construction

Bagian Tugas

a. Site Manager bertanggung jawab atas pelaksanaan konstruksi di lapangan.

b. Field Engineering bertanggung jawab atas pelaksanaan konstruksi dari beberapa disain yang dirancang oleh berbagai disiplin ilmu di lapangan.

c. Civil Construction bertanggung jawab atas pelaksanaan konstruksi sipil di lapangan berdasarkan desain yang dibuat oleh civil engineering.

d. Mechanical Construction bertanggung jawab atas pelaksanaan konstruksi peralatan mekanik di lapangan berdasarkan desain yang dibuat oleh mechanical engineering.

e. Electrical Construction bertanggung jawab atas pelaksanaan konstruksi elektrikal di lapangan berdasarkan desain yang dibuat oleh electrical engineering.

f. Site Control Mengatur hal yang menyangkut teknik, peralatan serta penyediaan bahan (material) agar sesuai jadwal.

Tabel 4.3 Tugas dan Bagian Divisi Construction

Page 15: ENGINEERING, PROCUREMENT,CONSTRUCTIONdigilib.itb.ac.id/files/disk1/689/jbptitbpp-gdl-ericbaroro-34428-5... · pabrik seperti kilang minyak, ... kontrak yang digunakan yaitu tipe kontrak

L aporan Tugas A khir S istem M an ajem en M utu pada proyek E P C

B A B IV Proyek E PC (E ngineering Procurem ent C onstruction) IIIIVVVV ----15151515

Proses pelaksanaan konstruksi dilakukan setelah adanya detail design dan

peralatan serta material yang dibutuhkan. Berikut alur proses pelaksanaan

konstruksi dari proyek PLTU 2 SULUT.

Gambar 4.7 Proses pelaksanaan konstruksi dalam proyek PLTU 2 SULUT

Selain divisi utama diatas, ada beberapa divisi lain yang juga penting yaitu

project control yang mempunyai tugas mengontrol jalannya proyek. Tugas

utamanya adalah dalam hal penjadwalan dan dari sisi keuangan, agar

sesuai dengan kontrak dan budget yang sudah ditanda tangani dan

disetujui oleh Client atau pemilik proyek. Dalam divisi Project Control ini

terdapat dua grup, yaitu Schedulling dan Cost Control. Ada juga divisi

quality control yang berfungsi untuk menjaga agar proses disain, kalkulasi,

dan pembelian barang serta termasuk juga proses konstruksinya sesuai

dengan kaidah mutu dan standar yang berlaku serta telah disetujui

penggunaannya oleh client. Divisi quality assurance berfungsi untuk

meyakinkan bahwa segenap anggota tim proyek telah bekerja dengan benar

dengan menggunakan standard quality yang telah ditetapkan dan diakui

dunia internasional.

Page 16: ENGINEERING, PROCUREMENT,CONSTRUCTIONdigilib.itb.ac.id/files/disk1/689/jbptitbpp-gdl-ericbaroro-34428-5... · pabrik seperti kilang minyak, ... kontrak yang digunakan yaitu tipe kontrak

L aporan Tugas A khir S istem M an ajem en M utu pada proyek E P C

B A B IV Proyek E PC (E ngineering Procurem ent C onstruction) IIIIVVVV ----16161616

4.5.2 Proyek PLTU 1 Banten

Proyek PLTU 1 Banten 1 Suralaya Unit 8 merupakan pembangunan

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas 600 MW. PLTU 1

Banten 1 Suralaya Unit 8 berlokasi di Suralaya, 7 km dari pelabuhan

Merak, Banten. Pada proyek ini PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) selaku

pemilik proyek dan kontraktor CNTIC Consortium selaku kontraktor utama

yang terdiri atas China National Technical Import & Export Corporation,

China National Machinery Import & Export Corporation, Zhejiang Electric

Power Design Institute (ZEPDI) dan PT Rekayasa Industri.

Berikut data umum proyek :

Nama Proyek : Pembangkit Listrik Tenaga Uap kapasitas 600 MW

Lokasi : Suralaya, 7 Km dari pelabuhan Merak, Banten

Koordinat Geografis : 5° 45’14 LS dan 106° 2' 32” BT

Nilai Kontrak : Rp. 951,677,973,100 dan 367,903,080.6 dolar AS

(termasuk PPN 10%)

Mata Uang : US Dolar & Rupiah.

Jenis Kontrak : lumpsum fix price

Waktu Pelaksanaan : 36 bulan

Nomer SPK/Kontrak : No. 048.PJ/041/DIR/2007/12 Maret 2007

Pemilik Proyek : PT Perusahaan Listrik Negara (PT. PLN).

Kontraktor EPC : CNTIC CONSORTIUM

CNTIC CONSORTIUM terdiri atas :

1. China National Technical Import & Export Corporation:

sebagai kontraktor utama yang bertanggung jawab di bidang

pendanaan, komersial, koordinasi, dan legal affair yang terkait proyek

termasuk commisioning dan manajemen proyek.

2. China National Machinery Import & Export Corporation,

Membantu pekerjaan CNTIC, dan melakukan pengadaan untuk

material;

Page 17: ENGINEERING, PROCUREMENT,CONSTRUCTIONdigilib.itb.ac.id/files/disk1/689/jbptitbpp-gdl-ericbaroro-34428-5... · pabrik seperti kilang minyak, ... kontrak yang digunakan yaitu tipe kontrak

L aporan Tugas A khir S istem M an ajem en M utu pada proyek E P C

B A B IV Proyek E PC (E ngineering Procurem ent C onstruction) IIIIVVVV ----17171717

3. Zhejiang Electric Power Design Institute

Bertanggung jawab menangani keseluruhan desain dan engineering

termasuk investigasi lapangan, koordinasi dengan anggota CNTIC

konsorsium yang lain dan membantu CNTIC dalam manajemen proyek

untuk memperoleh pelaksanaan yang lebih baik

4. PT Rekayasa Industri.

Bertanggung jawab dalam porsi pekerjaan lokal dalam kelangsungan

proyek termasuk pekerjaan sipil, koordinasi dengan pihak lokal yang

berwenang untuk perizinan dan lisensi serta keperluan lokal yang

terkait dengan pelaksanaan konstruksi proyek.

Berikut bagan hubungan organisasi dalam proyek PLTU 1 Banten.

Gambar 4.8 Hubungan organisasi dalam proyek PLTU 1 BANTEN

Terlihat pada proyek ini kontraktor utama (kontraktor EPC) merupakan

gabungan dari beberapa perusahaan asing dan lokal disebut dengan CNTIC

CONSORTIUM. Untuk perusahaan lokal dipegang oleh PT. Rekayasa

Industri. PT Rekayasa Industri berperan sebagai kontraktor di bidang sipil

sedangkan ZEPDI menangani proses perancangan dari keseluruhan

proyek. Untuk bagian yang lainnya ditangani oleh China National Technical

Import & Export Corporation (CNTIC), China National Machinery Import &

Export Corporation (CNMIC).

Page 18: ENGINEERING, PROCUREMENT,CONSTRUCTIONdigilib.itb.ac.id/files/disk1/689/jbptitbpp-gdl-ericbaroro-34428-5... · pabrik seperti kilang minyak, ... kontrak yang digunakan yaitu tipe kontrak

L aporan Tugas A khir S istem M an ajem en M utu pada proyek E P C

B A B IV Proyek E PC (E ngineering Procurem ent C onstruction) IIIIVVVV ----18181818

4.5.2.1 Rangkaian Kegiatan dalam Proyek PLTU 1 Banten

Proyek EPC mempunyai kegiatan yang sama dengan kegiatan pada proyek

konstruksi yaitu kegiatan perencanaan, pengadaan dan pelaksanaan

konstruksi. Namun pada proyek EPC kegiatan-kegiatan tersebut ditangani

oleh satu pihak yaitu kontraktor EPC sedangkan pada proyek konstruksi

tradisional kegiatan tersebut ditangani beberapa pihak. Kegiatan pada

proyek EPC pada PLTU 1 Banten akan dijelaskan di bawah ini.

Proses Perancangan

Proses perancangan dimulai dengan pembuatan basic design untuk

bangunan/fasilitas yang akan dibangun. Basic design dapat diperoleh dari

perancang ataupun pihak luar yang bertugas dalam pembuatan basic

design dan ada juga saat dimana basic design harus dibuat sendiri. Untuk

proyek yang belum memiliki basic design diperlukan data-data mengenai

bangunan/fasilitas yang akan dibangun yang biasanya diberikan dalam

bentuk list dan keterangan secara tertulis. Data-data yang diberikan dapat

berupa spesifikasi kasar terhadap bangunan/fasilitas proyek, data-data

survey yang mendukung kelengkapan informasi lokasi dan bangunan yang

akan dibangun. Selain informasi tertulis dalam pembuatan basic design

diperlukan pula layout lokasi rencana didirikannya bangunan/fasilitas

proyek. Setelah diperoleh data-data tersebut selanjutnya dibuat basic

design mengenai bangunan/fasilitas yang memuat sketsa tampak dan detail

gambaran kasar bangunan yang akan di desain.

Proses selanjutnya setelah diperoleh basic design adalah detailing design.

Yang dimaksud detailing design meliputi proses engineering calculation dan

drafting. Engineering calculation dilakukan untuk mendetailkan informasi

dari basic design dalam hal dimensi dan kekuatan struktur. Dalam proses

perhitungan diperlukan suatu standard dan code untuk mengolah data

input yang berupa gambar maupun data hasil survey. Sedangkan drafting

dilakukan untuk mendetailkan bagian-bagian yang terdapat dalam basic

design. Dalam proses drafting diperlukan gambaran aktifitas maupun

kondisi ruang dan struktur untuk memberikan detail fasilitas yang

Page 19: ENGINEERING, PROCUREMENT,CONSTRUCTIONdigilib.itb.ac.id/files/disk1/689/jbptitbpp-gdl-ericbaroro-34428-5... · pabrik seperti kilang minyak, ... kontrak yang digunakan yaitu tipe kontrak

L aporan Tugas A khir S istem M an ajem en M utu pada proyek E P C

B A B IV Proyek E PC (E ngineering Procurem ent C onstruction) IIIIVVVV ----19191919

dibutuhkan terkait pengoperasian bangunan/fasilitas proyek. Selanjutnya

dilakukan peleburan antara kedua proses tersebut dan diolah kembali

hingga pada akhirnya menghasilkan produk perancangan. Contoh dokumen

Basic Design dan Detailed Design ditunjukkan pada gambar di bawah ini

Gambar 4.9 Salah satu Bentuk Basic Design dari ZEPDI

Gambar 4.10 Salah satu Bentuk Detailed Design

Pada proyek pembangunan PLTU 1 BANTEN. Gambar yang akan diajukan

ke PLN (selaku owner) harus diperiksa terlebih dahulu kelengkapannya.

Pemeriksaan dilakukan oleh beberapa pihak yaitu originator (pembuat

gambar/desain), supervisor, dan engineering manager. Proses pemeriksaan

dilakukan menggunakan checklist form yang berisi daftar hal-hal yang

harus diperiksa dalam gambar desain.

Produk perancangan berupa gambar detail yang dilengkapi dengan dimensi

dan keterangan perhitungan terhadap bangunan/fasilitas proyek. Produk

perancangan ini yang nantinya akan digunakan sebagai acuan dalam

pelaksaanaan proses pengadaan dan konstruksi. Dari gambar detail dan

Page 20: ENGINEERING, PROCUREMENT,CONSTRUCTIONdigilib.itb.ac.id/files/disk1/689/jbptitbpp-gdl-ericbaroro-34428-5... · pabrik seperti kilang minyak, ... kontrak yang digunakan yaitu tipe kontrak

L aporan Tugas A khir S istem M an ajem en M utu pada proyek E P C

B A B IV Proyek E PC (E ngineering Procurem ent C onstruction) IIIIVVVV ----20202020

keterangan perhitungan dapat dibuat Material Take Off (MTO) dan

requisition. Gambar detail, keterangan perhitungan, MTO dan requisition

merupakan keseluruhan produk yang dihasilkan dari proses perancangan.

Bagan Alir kegiatan perancangan ditunjukkan pada gambar dibawah ini

Gambar 4.11 Bagan Alir proses perancangan pada proyek EPC

Page 21: ENGINEERING, PROCUREMENT,CONSTRUCTIONdigilib.itb.ac.id/files/disk1/689/jbptitbpp-gdl-ericbaroro-34428-5... · pabrik seperti kilang minyak, ... kontrak yang digunakan yaitu tipe kontrak

L aporan Tugas A khir S istem M an ajem en M utu pada proyek E P C

B A B IV Proyek E PC (E ngineering Procurem ent C onstruction) IIIIVVVV ----21212121

Dalam proyek PLTU 1 BANTEN 1 proses perancangan ditugaskan kepada

Zhejiang Electric Power Design Institute (ZEPDI). ZEPDI melakukan

keseluruhan proses perancangan yang outputnya diserahkan kepada PT

Rekayasa Industri untuk ditindaklanjuti ke proses pengadaan dan

konstruksi.

Gambar-gambar yang dikirimkan ke PT Rekayasa Industri sudah berupa

gambar detail berdasarkan hasil perhitungan dan desain dari ZEPDI. Dari

gambar ini PT. Rekayasa Industri membuat MTO dan Requisition. MTO

merupakan bentuk list quantity pekerjaan dan material terkait proses

konstruksi bangunan/fasilitas proyek. Setelah MTO dikeluarkan kemudian

dibuatlah Requisition yang berupa surat permintaan untuk memenuhi

kebutuhan pengadaan akan pekerjaan dan material.

Proses pembuatan MTO dan Requisition dilakukan dengan cara

memodelkan detail design yang ada dengan menggunakan program seperti

SAP atau STAAD. Perhitungan MTO dilakukan dengan cara penggunaan

software tersebut dan manual. Progress pelaksanaan dilakukan oleh dua

pihak yaitu perancang dan MTO-man.

Kedua belah pihak melakukan perhitungan secara terpisah baik dalam

penggunaan program maupun perhitungan manual. Setelah dilakukan

perhitungan selanjutnya dibandingkan hasil dari kedua pihak tersebut

untuk menghasilkan MTO dan Requisition sebenarnya. Penggunaan dua

pihak dalam proses perhitungan bertujuan untuk memberikan correction

check terhadap hasil perhitungan. Flow Chart proses MTO dan requisition

dapat dilihat pada gambar berikut.

Page 22: ENGINEERING, PROCUREMENT,CONSTRUCTIONdigilib.itb.ac.id/files/disk1/689/jbptitbpp-gdl-ericbaroro-34428-5... · pabrik seperti kilang minyak, ... kontrak yang digunakan yaitu tipe kontrak

L aporan Tugas A khir S istem M an ajem en M utu pada proyek E P C

B A B IV Proyek E PC (E ngineering Procurem ent C onstruction) IIIIVVVV ----22222222

Gambar 4.12 Bagan Alir proses MTO dan Requisition pada proyek EPC

Page 23: ENGINEERING, PROCUREMENT,CONSTRUCTIONdigilib.itb.ac.id/files/disk1/689/jbptitbpp-gdl-ericbaroro-34428-5... · pabrik seperti kilang minyak, ... kontrak yang digunakan yaitu tipe kontrak

L aporan Tugas A khir S istem M an ajem en M utu pada proyek E P C

B A B IV Proyek E PC (E ngineering Procurem ent C onstruction) IIIIVVVV ----23232323

Gambar yang dihasilkan dalam proses engineering terbagi menjadi 5 status

yaitu :

1. Approved

Gambar yang telah disetujui oleh PLN dan PT Rekayasa Industri,

sehingga dapat diimplementasikan di konstruksi oleh Rekayasa.

2. Approved as Noted

Gambar telah disetujui untuk diimplementasikan di konstruksi namun

disertai catatan yang melengkapi atau menjelaskan gambar untuk

konstruksi.

3. Not Approved

Gambar yang diajukan tidak diterima oleh PLN atau Konsorsium

sehingga tidak boleh diimplementasikan di konstruksi. Gambar ini harus

direvisi hingga mendapat persetujuan PLN atau konsorsium.

4. For Approval

Gambar hasil desain diajukan pada PLN atau Konsorsium untuk

disetujui.

5. Information

Gambar belum disetujui dan hanya berfungsi sebagai informasi bagi

pihak terkait.

6. Final

Disebut juga “As Built Drawing”. Gambar ini merupakan gambar akhir

sesuai pelaksanaan konstruksi. Artinya segala penyesuaian yang terjadi

di lapangan digabungkan dengan gambar approved menjadi gambar ini.

Page 24: ENGINEERING, PROCUREMENT,CONSTRUCTIONdigilib.itb.ac.id/files/disk1/689/jbptitbpp-gdl-ericbaroro-34428-5... · pabrik seperti kilang minyak, ... kontrak yang digunakan yaitu tipe kontrak

L aporan Tugas A khir S istem M an ajem en M utu pada proyek E P C

B A B IV Proyek E PC (E ngineering Procurem ent C onstruction) IIIIVVVV ----24242424

Proses Pengadaan

Berdasarkan requisition yang disediakan dari proses perancangan, tim

pengadaan PT Rekayasa Industri (selaku kontraktor EPC) mengadakan

tender secara terbatas. Proses ini dimulai dengan penilaian awal oleh pihak

vendor manajemen PT Rekayasa Industri.

Tahap pengadaan diadakan melalui proses tender terhadap kebutuhan

pekerjaan dan material yang tertera pada requisition. Tender dilakukan

dengan mengundang minimal tiga bidder. Pemilihan bidder didasarkan atas

vendor manajemen perusahaan, dengan pertimbangan terhadap

pengalaman bidder terkait requisition. Selanjutnya requisition diberikan

kepada pihak bidder untuk dipelajari dan dibuat proposal penawaran

requisition dalam tenggat waktu yang sudah ditentukan. Selama proses

penyusunan proposal penawaran bila dibutuhkan akan dilakukan

pertemuan klarifikasi dari pihak engineering untuk memberikan penjelasan

kepada bidder mengenai requisition. Setelah tenggat waktu pengumpulan

proposal penawaran, proposal yang masuk akan dievaluasi dari segi teknis

dan komersial.

Dari segi teknis akan dievaluasi kualitas bahan atau pekerjaan yang

ditawarkan oleh bidder. Segi komersial akan mengevaluasi proposal dari

segi penawaran finansial dan ekonomis harga yang ditawarkan bidder.

Bidder yang lolos harus memenuhi technical bid evaluation (TBE) dan

commercial bid evaluation (CBE). Sesuai dengan kontrak untuk bidder yang

memiliki poin tertinggi harus memperoleh persetujuan dari pihak owner

sebelum memperoleh award. Apabila owner tidak memberikan persetujuan

maka dapat dilakukan pelelangan ulang terkait pendapat dari owner. Jika

memperoleh approval selanjutnya akan diberikan award. Bidder yang

memperoleh award mulai bekerja setelah Surat Perintah Kerja (SPK) keluar.

Untuk proses pengadaan pekerjaan dan material struktur bangunan atas

dilakukan oleh pihak PT Rekayasa Industri dengan menunjuk CMK sebagai

penyedia material baja dan pelaku pendirian struktur. Flow chart kegiatan

pengadaan vendor ditunjukkan pada gambar di bawah ini :

Page 25: ENGINEERING, PROCUREMENT,CONSTRUCTIONdigilib.itb.ac.id/files/disk1/689/jbptitbpp-gdl-ericbaroro-34428-5... · pabrik seperti kilang minyak, ... kontrak yang digunakan yaitu tipe kontrak

L aporan Tugas A khir S istem M an ajem en M utu pada proyek E P C

B A B IV Proyek E PC (E ngineering Procurem ent C onstruction) IIIIVVVV ----25252525

Gambar 4.13 Bagan Alir proses pengadaan vendor pada proyek EPC

Page 26: ENGINEERING, PROCUREMENT,CONSTRUCTIONdigilib.itb.ac.id/files/disk1/689/jbptitbpp-gdl-ericbaroro-34428-5... · pabrik seperti kilang minyak, ... kontrak yang digunakan yaitu tipe kontrak

L aporan Tugas A khir S istem M an ajem en M utu pada proyek E P C

B A B IV Proyek E PC (E ngineering Procurem ent C onstruction) IIIIVVVV ----26262626

Proses Pelaksanaan Konstruksi

Proses konstruksi merupakan tindak lanjut dari proses perancangan dan

pengadaan yang merealisasikan apa yang ada dalam gambar desain

menjadi bentuk nyata. Pada proyek Pembangunan PLTU 1 BANTEN 1

SURALAYA proses konstruksi diawali dengan diterimanya gambar desain

yang telah disetujui oleh PLN sebagai owner proyek. Dari gambar yang telah

disetujui, dibuatlah metode pelaksanaan konstruksi, MTO, dan Requisition.

Sebelum diterapkan di lapangan, metode konstruksi harus terlebih dahulu

mendapat persetujuan supervisor. Setelah disetujui supervisor, kebutuhan

material tambahan dicantumkan ke dalam MTO pekerjaan. Dari MTO dan

metode konstruksi, dibuat Requisiton Document untuk mengadakan

material atau sub kontraktor pekerjaan. Setelah didapat material atau sub

kontraktor dari procurement, pekerjaan kemudian dieksekusi.

Untuk pekerjaan yang dilakukan oleh sub kontraktor, metode konstruksi

dibuat oleh sub kontraktor pekerjaan tersebut. Metode konstruksi tersebut

kemudian diajukan ke PT Rekayasa Industri untuk memperoleh

persetujuan penggunaannya. Pengadaan material pekerjaan pun

bergantung pada kesepakatan awal PT Rekayasa Industri dengan sub

kontraktor. Untuk material pekerjaan yang disuplai dari PT Rekayasa

Industri, material dikirim ke lapangan dibawah tanggung jawab divisi

logistik PT Rekayasa Industri. Flow chart kegiatan pengadaan ditunjukkan

pada gambar berikut.

Page 27: ENGINEERING, PROCUREMENT,CONSTRUCTIONdigilib.itb.ac.id/files/disk1/689/jbptitbpp-gdl-ericbaroro-34428-5... · pabrik seperti kilang minyak, ... kontrak yang digunakan yaitu tipe kontrak

L aporan Tugas A khir S istem M an ajem en M utu pada proyek E P C

B A B IV Proyek E PC (E ngineering Procurem ent C onstruction) IIIIVVVV ----27272727

Gambar 4.14 Bagan Alir proses pelaksanaan konstruksi proyek EPC

Page 28: ENGINEERING, PROCUREMENT,CONSTRUCTIONdigilib.itb.ac.id/files/disk1/689/jbptitbpp-gdl-ericbaroro-34428-5... · pabrik seperti kilang minyak, ... kontrak yang digunakan yaitu tipe kontrak

L aporan Tugas A khir S istem M an ajem en M utu pada proyek E P C

B A B IV Proyek E PC (E ngineering Procurem ent C onstruction) IIIIVVVV ----28282828

Quality Control dan Quality Assurance

Dalam pelaksanaan konstruksi proyek terdapat suatu program yang

bertujuan untuk menjamin kualitas produk konstruksi, program tersebut

dinamakan dengan Quality Assurance dan Quality Control (QA/QC). QA

merupakan pengontrolan kualitas dari material yang digunakan dalam

konstruksi. Pelaksanaannya dilakukan sebelum pendirian bangunan. QA

dilakukan terhadap spesifikasi material yang dipesan.

Selama pelaksanaan konstruksi terkadang terjadi kesalahan akibat faktor

kelalaian manusia maupun sistem. Untuk mengatasi ketidaksesuaian

produk dengan rencana pertema dilakukan pengecekan kondisi eksisting

terhadap spesifikasi yang dibutuhkan. Apabila ketidak sesuaian ini masih

dapat ditolerir maka konstruksi tetap dilanjutkan dengan catatan pada

laporan untuk ketidak sesuaian tersebut. Namun bila ketidaksesuaian

tersebut berbahaya terhadap spesifikasi maka perlu dicari solusinya.

Penyusunan solusi dilakukan bersama antara pihak QC, Kontraktor dan

Engineer. Penentuan solusi harus didasarkan pada data empirik. Namun

apabila terdapat kondisi yang tidak mungkin dicari solusinya maka

terkadang perlu dilakukan pembongkaran dan konstruksi ulang. Hal

tersebut diusahakan tidak terjadi selama pelaksanaan proyek.

Presentasi metode konstruksi dilakukan untuk setiap metode yang akan

dilakukan oleh kontraktor. Hal ini bertujuan untuk mempelajari

kemungkinan ketidak sesuian metode terhadap spesifikasi gambar.

Dalam melaksanakan quality control dan quality assurance PT Rekayasa

Industri membuat Inspection Test Plan (ITP Field). ITP ini merupakan

rencana inspeksi dan test yang akan dilakukan pada pekerjaan-pekerjaan

dan hal-hal yang mendukungnya selama proyek berjalan. Pada ITP ini

terdapat informasi mengenai jenis pemeriksaan, metode pemeriksaan,

referensi dan verifikasi dokumen, frekuensi pemeriksaan, dan pihak-pihak

yang bertanggung jawab. Berikut ini flowchart proses QA/QC.

Page 29: ENGINEERING, PROCUREMENT,CONSTRUCTIONdigilib.itb.ac.id/files/disk1/689/jbptitbpp-gdl-ericbaroro-34428-5... · pabrik seperti kilang minyak, ... kontrak yang digunakan yaitu tipe kontrak

L aporan Tugas A khir S istem M an ajem en M utu pada proyek E P C

B A B IV Proyek E PC (E ngineering Procurem ent C onstruction) IIIIVVVV ----29292929

Gambar 4.15 Bagan alir proses QC/QA pada proyek EPC