12
Endapan Mineral 2015 ENDAPAN GREISEN DAN ENDAPAN SULFIDA MASIF Endapan Greisen Greisen merupakan istilah yang definisikan sebagai suatu agregat granoblastik kuarsa dan muscovit (atau lepidolit) dengan mineral aksesoris antara lain topaz, tourmalin dan flourite yang dibentuk oleh post-magmatik alterasi metasomatik dari granit (Best, 1982; Stemprok, 1987). Gambar.1. Skema Model Endapan Greisen Nama : Marthyn Hapyosel NIM : 111.130.049 Kelas : E

Endapan Greisen & Sulfida Masif

Embed Size (px)

DESCRIPTION

haha

Citation preview

Page 1: Endapan Greisen & Sulfida Masif

Endapan Mineral 2015

ENDAPAN GREISEN DAN ENDAPAN SULFIDA MASIF

Endapan Greisen

Greisen merupakan istilah yang definisikan sebagai suatu agregat granoblastik

kuarsa dan muscovit (atau lepidolit) dengan mineral aksesoris antara lain topaz,

tourmalin dan flourite yang dibentuk oleh post-magmatik alterasi metasomatik

dari granit (Best, 1982; Stemprok, 1987).

Gambar.1.  Skema Model Endapan Greisen

Sistem endapan greisen merupakan system endapan bijih yang terbentuk pada fase

post magmatik suatu pembekuan magma. Fase post magmatik merupakan fase

dimana batuan sudah membeku dan mengahasilkan fluida sisa pembekuan magma

yang didominasi fase gas, kemuadian fluida inilah yang akan bereaksi dengan

batuan samping. Proses ini juga diistilahkan sebagai fase Penumatolitis.

Nama : Marthyn HapyoselNIM : 111.130.049Kelas : E

Page 2: Endapan Greisen & Sulfida Masif

Endapan Mineral 2015

Lebih jauh dalam suatu endapan mineral dimana fluida hidrotermal menjadi salah

satu faktor pengontrolnya maka fluida hidrotermal ini dapat di bagi menjadi dua

yaitu fase gas dan fase cair. Pada fase gas inilah yang disebut sebagai fase

penumatolitis dan fase cair sebagai fase hidrotermal.

Sistem endapan greisen biasanya beraosiasi dengan beberapa unsur yaitu Sn, W,

Mo, Be, Bi, Li dan F. Sistem ini dapat terbentuk dalam dua tipe yaitu endogreisen

dimana fluida tetap didalam batuan granitiknya tipe ini juga disebut sistem

tertutup. Kemudian tipe eksogreisen dimana fluida keluar melalui rekahan-

rekahan yang ada pada batuan samping tipe ini juga disebut sebagai sistem

terbuka.

Untuk endapan timah yang berkaitan dengan intrusi granit dan greisen sangat

tergantung dari faktor tipe granitnya. Tipe Granit dapat dibedakan menjadi  dua

tipe  yaitu granit tipe S dan granit tipe I. Untuk granit yang biasanya berkaitan

dengan endapan timah adalah granit tipe S. Hal ini berkaitan dengan geokimia

magma pembawa timah.

Pada I tipe (magnetite series)  yang kaya akan Fe , kandungan Sn pada magma

akan tergantikan oleh Fe dan Ti untuk membentuk mineral sperti Sphen,

Nama : Marthyn HapyoselNIM : 111.130.049Kelas : E

Page 3: Endapan Greisen & Sulfida Masif

Endapan Mineral 2015

magnetite, dan Hornblend, sehingga  tidak akan cukup untuk membentuk endapan

timah yang ekonomis. Sedangkan pada S  tipe (Ilmenit series) yang tidak kaya

akan Fe, Sn tidak akan tergantikan oleh Fe dan Ti  sehingga memungkinkan untuk

dapat terbentuk endapan Sn.

Berdasarkan Shcherba (1970) greisen dapat di bedakan menjadi tiga tahap  yaitu

tahap fase alkali , fase gresenisasi, dan fase pengendapan pada urat. Pada fase

alkali yang terjadi adalah proses alkali metasomatisme yang menghasilkan alterasi

berupa albitisasi dan mikrilonisasi. Albitisasi merupakan hasil dari Na-

Metasomatisme dimana yang terjadi adalah penggantian unsur K ( K-feldspar )

contoh pada mineral albit menjadi Na. Biasanya pada zona alterasi ini berasosiasi

dengan mineral berupa Nb,Ta,Sn,W, Li dan Bl.Sedangkan  untuk alterasi

Mikrolinisasi merupakan hasil dari K-Metasomatisme yaitu penggantian unsur K

oleh Na. Biasanya zona Alterasi ini berkaitan dengan asosiasi Rb,Li,dan Za.

Pada fase greisenisasi biasanya yang terjadi adalah yang bekerja adalah proses H-

Metasomatisme.  Terbentuk pada kontak bagian atas antara intrusi granit atau

kadang-kadang muncul berupa stockwork.Mineralisasi muncul secara irregular

(tidak beraturan) yang terkonsentrasi pada sekitar zona kontak. Host rock

menunjukkan komposisi granitik dan berkembang.

Sedangkan untuk fase urat dimana kontrol struktur sangat berpengaruh , fluida

yang berasal dari sisa pembekuan magma akan mengisi rekahan-rekahan yang ada

dalam batuan samping membetuk sustem urat (vein).

Genesa dan Proses

Genesa Endapan Greisen

Terbentuk pada kontak bagian atas antara intrusi granit, kadang-kadang

muncul berupa stockwork.

Mineralisasi muncul secara irregular (tidak beraturan) yang terkonsentrasi

pada sekitar zona kontak.

Nama : Marthyn HapyoselNIM : 111.130.049Kelas : E

Page 4: Endapan Greisen & Sulfida Masif

Endapan Mineral 2015

Host rock menunjukkan komposisi granitik dan berkembang sampai

kedalaman 10-100 m sebelum bergradasi menuju zona alterasi feldspatik

(albitization-microclinization) dan batuan granit (fresh granite).

Fluida pegmatitik sering migrasi pada bagian atas intrusi dan kadang-

kadang mengisi sebagai intrusi-intrusi (stock) di sepanjang batas tubuh

greisen.

Endapan timah greisen kemungkinan terbentuk pada bagian atas suatu

pluton granit yang kontak dengan batuan yang impermeable sehingga

terakumulasi mineral-mineral sebagai produk dari kristalisasi awal.

Gambar 2. Endapan Greisen

Menurut Shcherba (1970) rangkaian peristiwa greisenisasi meliputi satu

tahap awal alkalin, satu vtahap greisenisasi dan satu tahap pengendapan lapisan.

Smirnov (1976) membagi rangkaian transformasi mineralogi di lingkungan

endogreisen menjadi satu tahap progresif dan satu tahap regresif, sebagai reaksi

terhadap suhu dan rezim-rezim pH. Di lingkungan endogreisen tahap-tahap awal

di lambangkan oleh metasomatisme alkali,dimana albitisasi mengambil peran

penting. Pada umumnya, sistem-sistem greisen berkembang dengan cara

menurunkan rasio-rasio alkali/H-, sehingga mengakibatkan destabilisasi k-Nama : Marthyn HapyoselNIM : 111.130.049Kelas : E

Page 5: Endapan Greisen & Sulfida Masif

Endapan Mineral 2015

feldspar, plagioclase dan mika, dan menyebabkan tahap greisen sensu stricto

dengan penggantian mineral-mineral ini oleh kwarsa dan kelompok-kelompok

muscovite. Dalam beberapa kasus muscovite dapat menjadi sangat kasar dan

membentuk selvage-selvage monomineral yang tebal di sepanjang retakan-

retakan. Komposisi mika umum lainnya yang dihasilkan oleh cairan-cairan

greisenisasi meliputi Lithian Siderophyllite,protolithionite, zinnwaldite dan

lepidolite (kinnaird,1985). Proses silisifikasi biasanya berlangsung selama dan

setalah greisenisasi, dan sudah di buktikan oleh beberapa kali penggantian dan

melimpahnya kwarsa yang sangat banyak. Menurut karakterisriknya muscovite

menggantikan feldspar dan biotite, dan reaksinya (dengan menganggap Al sebagai

yang tak bergerak atau tak berubah ) dapat di tulis sebagai berikut :

3 (KalSi3O8) + 2H+ = Kal3(Si3O10)(OH)2 + 2K- + 6SiO2 ;

microline muscovite

3K(Fe,Mg,Ti)3AlSi3O10(OH)2 + 2OH+ = Kal3Si3O10(OH)2 +2K++6SiO2

microline muscovite

+ 9(Fe2+ ,Mg 2+ ,Ti4+ ) + 12H2O ;

3KFe3AlSi3O10(OH)2 + 2HCl = Kal3Si3O10(OH)2 + 3Fe3O4 + 6SiO2

biotite muscovite

+ 2KCl + 3H2 .

Dalam hal ini tak lepas kaitannya dengan memfokuskan perhatian pada

peran yang mungkin di mainkan oleh reaksi-reaksi tersebut di atas, dalam rangka

melepaskan logam-logam ke sistem. Shcherba (1970), misalnya, memperhatikan

bahwa plagiloclase dan mika merupakan “pembawa utama logam-logam tipis”,

memperhatikan lepasnya unsur-unsur logam dari tempat-tempat asalnya, di dalam

kisi-kisi mineral pembentuk batuan ini terjadi selama proses greisenisasi

berdasarkan hadirnya jenis F dan Cl di dalam fluida.

Nama : Marthyn HapyoselNIM : 111.130.049Kelas : E

Page 6: Endapan Greisen & Sulfida Masif

Endapan Mineral 2015

Taylor (1979) menguraikan tentang kandungan Sn dari tahap-tahap

mineral batuan granit stanniferous (230-260 ppm sphene,15-80 ppm ilmenite, 50-

500 ppm biotite) ; sedangakn menurut Eugster (1984), ilmuenite dapat

mengandung hingga 1000 ppm Sn, 100 ppm Mo,60 ppm W,1000 ppm Nb, dan

biotite 1000 Sn, 10 ppm W, 60 ppm Mo,dan 100 ppm Nb.Eugster (1984) dan

Barsukov (1957) menegaskan bahwa konversi biotite ke muscovite (lihat reaksi-

reaksi diatas ) sangat penting bagi peristiwa terjadinya endapan-endapan Sn-W,

dengan menekankan peran yang dimainkan oleh biotite dan muscovite sebagai

“tuan rumah yang sangat baik” bagi unsur-unsur seperti Sn,W,Mo dan

sebagainya. Pelepasan unsur-unsur ini dari kisi-kisi mika untuk membentuk

mineral-mineral bijih di buktikan oleh hadirnya mineral-mineral sulfida dan

oksida di dalam patahan-patahan dan/atau retakan-retakan mika yang sangat kecil

pada batuan granit greisennisasi (Pirajno, 1982). Taylor (1979) menerangkan

bahwa “ akibat wajar untuk konsep ini harus berupa bahwa di lingkungan-

lingkingan sisten Sn yang lebih rendah batuan-batuan yang berubah harus habis

pada nilai-nilai Sn “. Bahkan di New Zealand sudah di temukan kasus seperti ini

untuk batuan granit greisenisasi (Pirajno,1982).

Hubungan stuktural antara cupola-cupola greisenisasi dan batuan-batuan

daerah pedalaman yang melingkupi, serta tingkat retakannya, menentukan jenis

sistem endogreisen dan eksogreisen. Jenis-jenis perubahan greisen di dalam

cupola (endogreisen) dan pada batu-batuan daerah pedalaman di atas dan di

sekitar batu-batuan granit greisen di perlihatkan pada gambar 9.2. Cupola greisen

yang terdapat di dalam suatu rangkaian sedimenter yang mengandung batuan-

batuan pelitic psammatic akan membentuk aureole dari metamorfisme kontak,

biasanya dapat diketahui oleh kehadiran biotite porphyroblastic dan lebih dekat ke

kontak-kontak,cordierite. Retakan-retakan berbintik merupakan suatu ciri umum

pada rangkaian-rangkaian sedimenter yang terganggu oleh batuan-batuan granit.

Greisenisasi membentuk kelompok-kelompok mineral thermal yang sangat

banyak dan pada kebanyakan kasus di cirikan oleh nukleasi muscovite, albite dan

tourmaline secara lokal. Sericite, albite dan adularia kwarsa, kesemuanya dapat

terjadi di sepanjang retakan-retakan, dapat di hubungkan dengan bahan lapisan

Nama : Marthyn HapyoselNIM : 111.130.049Kelas : E

Page 7: Endapan Greisen & Sulfida Masif

Endapan Mineral 2015

kwarsa yang mengandung sulfida dan oksida (misalnya pyrite, chalcopyrite,

Cassiterite, wolframite, Scheclite, arsenopyrite, molybdenite dan sebagainya).

Pada batuan-batuan mafic, greisenisasi dicirikan oleh kehadiran chlorite-

talc, phlogopite-actinolite, quartz-plagioclase dan quartz-muscovite. Meskipun

skarns yang khas biasanya di hubungkan dengan sistem-sistem porphyry,

beberapa skarns di hubungkan secara spesial dan ginetik dengan sistem-sistem

yang ada kaitanya dengan greisen dimana semua gradasi dapat diamati ( Rose dan

Burt, 1979 ). Perubahan greisen pada batuan karbonat biasanya berlangsung

setelah melewati proses skarnifikasinya. Larutan-larutan greisen di netralkan

setelah kontak dengan carbonate lithologi, seperti jenis anionic (misal F, OH) di

tentukan oleh Ca dan Al untuk membentuk fluorite dan topaz.

Ciri-Ciri Alterasi Endapan Greisen

Pada endapan greisen, sering ditemukan mineral-mineral dengan

unsur berat seperti korondum, kuarsa, muskovit dan topas namun sedikit dijumpai

turmalin, rutil, flourit, kasiterit, wolframit dan magnetit. Adapun himpunan

mineral pada greisen adalah kuarsa-muskovit (atau lipidolit) dengan sejumlah

mineral asesori seperti topas, turmalin, dan florit yang dibentuk oleh alterasi

metasomatik post-magmatik granit (Best, 1982, Stempork, 1987, dalam Sutarto,

2004).

Contoh Lokasi dan Mineral Logam

Endapan greisen meliputi endapan-endapan yang terbentuk pada sistem-

sistem yang kaya akan F di lingkungan Bushveld Igneous Complex di antara

benua anorogenik di Afrika Selatan, endapan-endapan eksogreisen Damara

Orogen di Namibia, endapan-endapan Sn-W di lingkungan-lingkungan yang ada

hubungannya dengan peristiwa konvergen (Panasqueira di portugal, Southwest

England dan Cornwall), dan sistem-sistem endogreisen serta eksogreisen yang

kompleks di Tasmania.

Nama : Marthyn HapyoselNIM : 111.130.049Kelas : E

Page 8: Endapan Greisen & Sulfida Masif

Endapan Mineral 2015

Gambar 3. Wolframite

Nama : Marthyn HapyoselNIM : 111.130.049Kelas : E