EKSTRAK KARAGINAN RUMPUT LAUT PKM-P

Embed Size (px)

DESCRIPTION

EKSTRAK KARAGINAN RUMPUT LAUT

Citation preview

  • 7/16/2019 EKSTRAK KARAGINAN RUMPUT LAUT PKM-P

    1/13

    PENGARUH EKSTRAK R

    KADAR GLUKOSA D

    Ketua : Arru

    Anggota : Farad

    Arenta

    UNI

    LAPORAN AKHIR

    PKMP

    MPUT LAUT (Eucheuma cottonii) TERHADA

    RAH PADA MENCIT YANG DIINDUKSI

    TREPTOZOTOCIN

    Diusulkan oleh:

    Chyntia Yuliyanti (H1A010024/T.A.2010)

    ila Khoirun Nisa Hakim (H1A010007/T.A.2010)

    Mantasari (H1A008009/T.A.2008)

    ERSITAS MATARAM

    MATARAM

    2012

    P

  • 7/16/2019 EKSTRAK KARAGINAN RUMPUT LAUT PKM-P

    2/13

    i

    DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK

    Ketua Pelaksana : Arrum Chyntia Yuliyanti (H1A 010 024)

    Anggota : Faradila Khoirun Nisa Hakim (H1A 010 007)

    Arenta Mantasari (H1A 008 009)

  • 7/16/2019 EKSTRAK KARAGINAN RUMPUT LAUT PKM-P

    3/13

    ii

    Judul Kegiatan :Pengaruh Ekstrak Rumput Laut (Eucheuma

    cottonii) terhadap Kadar Glukosa Darah pada

    Mencit yang diinduksi Streptozotocin

    1. Bidang Kegiatan : PKM-P

    2. Bidang Ilmu : Kesehatan3. Ketua Pelaksana Kegiatan

    a. Nama Lengkap : Arrum Chyntia Yuliyanti

    b. NIM : H1A 010 024

    c. Jurusan : Pendidikan Dokter

    d. Universitas/Institut/Politeknik: Universitas Mataram

    e. Alamat Rumah : Jl. Taruna Jaya No.29 Mataram

    No Tel./HP : 0813 4863 4770

    f. Alamat email : [email protected]

    4. Anggota Pelaksana Kegiatan : Faradila Khoirun Nisa Hakim

    Arenta Mantasari

    5. Dosen Pendamping

    a. Nama Lengkap dan Gelar : dr. Ardiana Ekawanti, M.Kes.

    b. NIP : 197503312001022001

    c. Alamat Rumah : Jl. Ampenan Mataram

    No Tel./HP : 0813 5349 6220

    6. Biaya Kegiatan Total :

    a. Dikti : Rp 7.100.000,00

    7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan

    Menyetujui

    Ketua Unit KegiatanMahasiswa Ketua Pelaksana Kegiatan

    dr. Ida Ayu Eka Widiastuti, M.Fis Arrum Chyntia Yuliyanti

    NIP. 19750213 2006 04 2 001 NIM. H1A 010 024

    Pembantu atau Wakil Rektor Dosen Pendamping

    Bidang Kemahasiswaan/

    (___________________) dr. Ardiana Ekawanti, M.Kes

    NIP. NIP. 197503312001022001

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 7/16/2019 EKSTRAK KARAGINAN RUMPUT LAUT PKM-P

    4/13

    iii

    PENGARUH EKSTRAK RUMPUT LAUT (Eucheuma cottonii) TERHADAP

    KADAR GLUKOSA DARAH PADA MENCIT YANG DIINDUKSI

    STREPTOZOTOCIN

    ABSTRAK

    Latar Belakang : Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kandungan karagenan dalamekstrak rumput laut mampu menahan laju absorbsi glukosa dari saluran cerna sehingga

    mampu menahan laju peningkatan glukosa darah dan digunakan sebagai obat

    antihiperglikemik pada penderita diabetes mellitus (Rosalina, 2009). Tetapi sampai saat ini

    belum banyak penelitian mengenai khasiat Eucheuma cottonii yang dapat dijadikan

    sebagai obat alternatif alami untuk menurunkan glukosa darah.

    Metode : Penelitian eksperimental dengan rancangan Post Test Control Group Design.

    Mencit dengan kadar GDS

  • 7/16/2019 EKSTRAK KARAGINAN RUMPUT LAUT PKM-P

    5/13

    1

    I. PENDAHULUAN

    I.1. Latar Belakang MasalahDiabetes mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan

    karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin

    ataupun keduanya. Hiperglikemia kronik pada diabetes berhubungan dengan kerusakan

    jangka panjang dan disfungsi multiorgan (Purnamasari, 2009). Tahun 2000, sekitar 5,6 jutapenduduk Indonesia mengidap diabetes dan menurut data WHO tahun 2005, jumlah

    penderita diabetes mellitus di Indonesia ke-4 terbanyak dunia (Soegondo, 2007).

    Secara tradisional, banyak tanaman yang berkhasiat menurunkan kadar glukosa darah

    namun penggunaannya terkadang hanya berdasarkan pengalaman atau empiris saja dan

    belum didukung oleh penelitian uji klinis dan farmakologi. Salah satu tanaman yang bisa

    dijadikan sebagai obat tradisional untuk diabetes mellitus adalah rumput laut (Eucheuma

    cottonii). Budidaya jenis ini di Indonesia antara lain di Lombok, Sulawesi Tenggara,

    Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Lampung, dan Kepulauan Seribu (Samsuar 2006).

    Rumput laut banyak digunakan sebagai bahan makanan secara langsung karena

    mempunyai kandungan gizi yang cukup baik sehingga dapat menyehatkan. Rumput laut

    dipercaya mempunyai banyak khasiat diantaranya fukoidan dan karagenan yang mampumenghambat penggumpalan darah dan menstabilkan kadar gula darah dengan

    memperlambat pelepasan glukosa ke darah (Dianitami, 2009). Menurut Nugroho, BA &

    Purwaningsih, E (2004), rumput laut banyak dimanfaatkan dalam dunia kedokteran dan

    farmasi sebagai bahan obat batuk, antihiperkolesterol, antibiotik, dan sumber iodium.

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kandungan karagenan mampu menahan laju

    absorbsi glukosa dari saluran cerna sehingga menahan laju peningkatan glukosa darah dan

    digunakan sebagai obat antihiperglikemik pada diabetes mellitus (Rosalina, 2009).

    Sampai saat ini belum banyak penelitian mengenai khasiat Eucheuma cottonii yang

    dapat dijadikan sebagai obat alternatif alami untuk menurunkan glukosa darah.

    Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti berkeinginan untuk meneliti pengaruh rumput laut

    Eucheuma cottonii terhadap kadar glukosa darah mencit yang diinduksi dengan

    streptozotocin. Mencit dipilih sebagai model percobaan karena metabolisme dalam

    tubuhnya serta rentang kadar glukosa darah normal yang mirip dengan manusia.

    I.2. Perumusan MasalahAdakah pengaruh ekstrak rumput laut (Eucheuma cottonii) terhadap kadar glukosa

    darah pada mencit yang diinduksi streptozotocin?

    I.3. Tujuan ProgramMenganalisis dan membuktikan pengaruh ekstrak karaginan rumput laut dengan dosis

    210 mg/kgBB dan 210mg/kgBB yang diinduksi streptozotocin.

    I.4. Luaran yang DiharapkanDari penelitian ini diharapkan luaran berupa artikel yang selanjutnya dapat

    dimanfaatkan oleh masyarakat bidang kesehatan dan masyarakat umum sebagai referensi.

    I.5. Kegunaan Program1. Menambah khazanah ilmu dan menjadi sumber referensi untuk penelitian lebih lanjut.

    2. Menjadi pengobatan alternatif untuk mengatasi hiperglikemia.

    3. Menjadi bahan pertimbangan untuk penggunaan medis ekstrak rumput laut.

    II. TINJAUAN PUSTAKA

    II.1 Diabetes Mellitus

    Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan

    karakteristik hiperglikemia akibat kelainan sekresi insulin dan atau kerja insulin (Perkeni,

  • 7/16/2019 EKSTRAK KARAGINAN RUMPUT LAUT PKM-P

    6/13

    2

    2006). Menurut Yunir (2009), terapi farmakologis pada prinsipnya diberikan jika terapi

    non farmakologis sudah tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah seperti yang

    diharapkan. Terapi non farmakologis meliputi perubahan gaya hidup dengan melakukan

    pengaturan pola makan yang dikenal sebagai terapi gizi medis, meningkatkan aktivitas

    jasmani, dan edukasi masalah yang berkaitan dengan penyakit DM secara terus-menerus.

    II.2 StreptozotocinStreptozotocin (STZ) adalah senyawa glukosamin-nitrosourea. STZ menginduksi

    terjadinya DM pada mencit dengan merusak DNA melalui pembentukan NO, radikal

    hidroksil dan H2O2 di dalam sel pankreas. Setelah penginduksian dengan STZ mencitdiharapkan menjadi diabetes mellitus tipe 2 dengan kadar glukosa 200 mg/dL.

    STZ mirip seperti glukosa yang ditransport ke dalam sel oleh protein transporter

    glukosa (GLUT2), tetapi STZ tidak dikenali protein transporter glukosa lainnya. Inilah

    yang menjelaskan toksisitas terhadap sel-sel pankreas, karena sel-sel ini relatif memilikikadar GLUT2 yang tinggi. (Wang, et al., 1998). STZ diperoleh dari Streptomyces

    achromogenes dapat digunakan pada hewan uji untuk menginduksi baik DM tipe 1 maupun

    tipe 2. Induksi DM dengan dosis tunggal-tinggi bervariasi mulai dari 100 mg/kg BB sampai

    220 mg/kg BB. (Anabel et al., 2010).II.3 Rumput Laut (Eucheuma cottonii)

    Nama daerah cottonii lebih dikenal dan biasa dipakai dalam perdagangan nasional

    maupun internasional. KlasifikasiEucheuma cottonii menurut Doty (1985) dalam Samsuar

    (2006) adalah sebagai berikut:

    Kingdom : Plantae

    Divisi : Rhodophyta

    Kelas : Rhodophyceae

    Ordo : Gigartinales

    Famili : Solieracea

    Genus :Eucheuma

    Species :Eucheuma alvarezii Doty (Eucheuma cottonii)

    Rumput laut mempunyai kandungan nutrisi cukup lengkap. Kandungan vitamin dan

    antioksidan pada rumput laut dapat melawan radikal bebas dalam tubuh. Kandungan asam

    amino, vitamin dan mineral rumput laut mencapai 10-20 kali lipat dibandingkan dengan

    tanaman darat. Mangan berfungsi sebagai kofaktor metabolisme glukosa. Kandungan zink

    Eucheuma sp. dapat mempengaruhi sintesis dan metabolisme insulin serta melindungi dari

    efek kerusakan pankreas. Kandungan kaliumnya dapat meningkatkan sensitivitas, respon,

    dan sekresi insulin. Biotin meningkatkan aktivitas enzim glukokinase, yaitu enzim yang

    bertanggung jawab pada tahap penggunaan glukosa. Fukoidan dan karagenan yang

    merupakan komponen terbesar di dalam tumbuhan laut mampu menghambat

    penggumpalan darah dan menstabilkan kadar gula darah dengan memperlambat pelepasan

    glukosa ke dalam darah. (Dianitami, 2009). Dalam dunia perdagangan karagenan dibagi

    menjadi 3 jenis, yaitu kappa, iota dan lamda karagenan. Kappa karagenan dihasilkan dari

    rumput laut jenis Eucheuma cottonii, sedangkan iota-karagenan dihasilkan dari Eucheuma

    spinosum. (Balai IPTEKnet, 2005).

    Karagenan pada rumput laut adalah salah satu jenis serat larut air yang sukar dicerna

    oleh enzim manusia sehingga menurunkan kadar kolesterol darah dan memperlambat

    pengosongan lambung. Karagenan merupakan serat makanan pengikat kation (binding of

    cations) yang mengubah pH intestinum dengan cara mempengaruhi sekresi asam dan basa

    lewat pengaruh hormon dan enzim, akhirnya mempengaruhi penyerapan monosakarida,

  • 7/16/2019 EKSTRAK KARAGINAN RUMPUT LAUT PKM-P

    7/13

    3

    sehingga dapat menahan laju peningkatan kadar glukosa darah postprandial dan

    mengurangi penurunan balik gula darah yang merangsang selera makan. (Rosalina, 2009).

    Rumput laut yang mengandung karagenan merupakan sumber yang baik dari serat

    larut air (soluble fiber). Diet Eucheuma sp. dapat menurunkan keterdapatan (availability)

    glukosa di sirkulasi dengan cara mengahambat penyerapan glukosa di proksimal usus halus

    sehingga dapat mengurangi kadar glukosa postprandial. Dengan demikian, efekhipoglikemik dari karagenan rumput laut sangat berguna untuk mencegah dan mengelola

    kondisi metabolik pada pasien diabetes melitus. Diet serat (dietary fiber) mengurangi

    waktu transit di saluran pencernaan, memperlambat pengosongan lambung, memperlama

    rasa kenyang, meningkatkan sekresi pankreas, menguntungkan flora normal usus,

    meningkatkan produksi asam lemak rantai pendek, menurunkan kadar lipid serum, dan

    mengikat asam empedu. Efek serat dalam memperlambat pengosongan lambung sangat

    menguntungkan untuk mencegah terjadinya lonjakan kadar glukosa darah. Dengan efek

    serat ini, maka zat-zat makanan dilepaskan secara perlahan-lahan ke dalam usus halus,

    sehingga kadar glukosa darah akan meningkat secara perlahan-lahan. (Dianitami, 2009).

    III. METODE PENDEKATANIII.1 Desain PenelitianPenelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan Post Test Control

    Group Design. Unit eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit (Mus

    musculus) galur Balb/c, jantan, umur 2 bulan, berat badan rata-rata 20 gram (tidak

    kekurangan gizi), kondisi sehat (aktif dan tidak cacat). Mencit dieksklusi bila tidak

    bergerak aktif, diare, atau mati selama penelitian. Penentuan unit eksperimen diperoleh

    secara simple random sampling. Banyak replikasi dihitung berdasarkan rumus Federer:

    (t-1) (r-1) > 15

    Keterangan : t = jumlah kelompok perlakuan r = jumlah replikasi

    Penelitian ini menggunakan 24 ekor mencit yang dibagi secara acak menjadi kelompok

    kontrol dan dua kelompok perlakuan dengan replikasi masing-masing 6 ekor mencit dan

    sisanya sebagai cadangan. Semua kelompok diinduksi dengan streptozotocin dosis 100

    mg/kgBB (2mg/ekor) secara intraperitoneal.

    III.2 Variabel PenelitianVariabel bebas adalah ekstrak rumput laut (Eucheuma cottonii). Variabel terikat adalah

    kadar glukosa darah mencit. Variabel kendali adalah mencit galur Balb/c berat 20 gram.

    H.3 Definisi OperasionalEkstrak rumput laut adalah sediaan kering dari rumput laut (Eucheuma cottonii) yang

    diperoleh melalui proses ekstraksi guna memperoleh senyawa karagenan.

    Kadar glukosa darah sewaktu adalah banyaknya glukosa terkandung dalam 1 dL darah

    dari ekor mencit pada suatu waktu, diukur kuantitatif dengan glukometer digital.

    H.4 Alat dan Bahan Penelitian

    Alat yang digunakan adalah kandang hewan coba, tempat pakan dan minum mencit,

    erlenmeyer 50 mL, gelas ukur, beaker glass, glukometer digital, strip tes glukosa, sonde

    lambung, timbangan digital, sarung tangan, shaker water bath, oven, spuit 1 cc, spuit 3 cc,

    dan kertas saring. Bahan yang digunakan adalah rumput laut (Eucheuma cottonii), sekam,

    pakan mencit, Streptozotocin, natrium sitrat pH 4,5, aquades, etanol 90%, air panas.

    III.4 Prosedur Penelitian

    III.4.1 Persiapan Hewan CobaMencit diaklimatisasi di laboratorium selama 5 hari dan ditimbang.

  • 7/16/2019 EKSTRAK KARAGINAN RUMPUT LAUT PKM-P

    8/13

    4

    III.4.2 Penginduksian Streptozotocin pada MencitPembuatan larutan dengan mengencerkan serbuk STZ 50 mg dengan pengenceran

    NaSO4 0.02 M. STZ yang telah dilarutkan harus segera habis dalam 15-20 menit. Setelah

    itu dengan spuit 1 cc dilakukan induksi STZ dosis 100mg/kgBB atau 0.5 cc/ekor (2mg/cc).

    Mencit dirawat selama 21 hari dan hari berikutnya dilakukan pengukuran GDS.

    III.4.3 Ekstraksi Karagenan Rumput LautProses ekstraksi rumput laut dilakukan dengan metode standar laboratorium imunologi

    FMIPA Unram. Rumput lautEucheuma cottonii kering diperoleh dari Pantai Ekas Lombok

    Timur, NTB dengan umur panen 30 hari. Rumput laut dibersihkan dari kotoran seperti pasir

    dan garam dengan cara dicuci menggunakan air, kemudian dipotong-potong menjadi 1

    cm atau lebih kecil, selanjutnya dikeringkan di bawah sinar matahari sampai berat konstan.

    Berat basah pada penjemuran kedua adalah 147,53 g. Setelah dua kali penjemuran

    didapatkan berat rumput laut 27,2 g. Kemudian setelah proses ekstraksi didapatkan filtrat

    karaginan 17,82 g dengan kadar air karaginan adalah 12,07% (standar 10-15%).

    Eucheuma cottoni kering dengan berat 2,5 g direndam dalam akuades selama 15 menit.

    Setelah itu disaring dengan kain kemudian rumput laut diekstraksi. Ekstraksi dilakukan

    dalam erlenmeyer yang dipanaskan dalam shacker water bath. Mula-mula pelarutdipanaskan, setelah mencapai suhu 60oC rumput laut dimasukkan dan waktu ekstraksi

    mulai dihitung. Rasio rumput laut kering dan pelarut adalah 1:30 (g/mL). Volum pelarut

    dijaga konstan dengan cara menambahkan akuades panas setiap saat. Setelah waktu

    tertentu, ekstraksi dihentikan dengan cara filtrat dipisahkan dari ampas rumput laut. Filtrat

    ditampung ke dalam gelas beaker berisi etanol teknis 90% dengan 3 kali volum filtrat,

    sambil diaduk sehingga terbentuk serat-serat hidrokoloid (serat karagenan). Setelah

    didiamkan sekitar 30 menit, serat disaring dan dicuci dengan akuades.

    III.4.4 Perlakuan Ekstrak Karaginan Rumput LautMencit dengan kadar GDS < 200 mg/dL dikelompokkan menjadi kelompok kontrol

    negatif dan perlakuan. Kontrol negatif (kelompok I) hanya diberi pakan standar. Kelompok

    perlakuan dibagi menjadi 2 kelompok dengan dosis karagenan kelompok II dosis pertama

    210 mg/kgBB/hari per oral (4,2 mg/ekor) dan kelompok III dosis kedua lima kalinya yaitu

    1050 mg/kgBB/hari per oral (21 mg/ekor). Perlakuan dilakukan selama 14 hari dan satu

    hari kemudian dilakukan pengukuran GDS terakhir.

    III.4.3 Pengukuran Kadar Glukosa Darah (GDS)

    Pengukuran GDS dilakukan setelah 3 minggu post induksi STZ. Ujung ekor mencit

    dipotong sedikit lalu darah di tes pada glukometer digital GlukoDR buatan Jerman yang

    telah dikalibrasi. Mencit dengan GDS 200 mg/dL dikelompokkan menjadi mencitdiabetes, namun jika GDS

  • 7/16/2019 EKSTRAK KARAGINAN RUMPUT LAUT PKM-P

    9/13

    5

    IV.2. Tahapan Pelaksanaan/Jadwal Faktual1. Pra-penelitian (2 Februari-13 April)

    2. Penelitian (13 April-25 Mei)

    3. Pasca-penelitian (26 Mei-15 Juni)

    IV.3. Pelaksanaan

    Terlampir di log book.IV.4. Instrumen Pelaksanaan

    1) Persiapan hewan coba 2)Pelarutan STZ 3)Menginduksi STZ pada mencit

    4)Menunggu 21 hari 5) Ekstraksi karagenan rumput laut 6)Pengukuran kadar glukosa

    darah 7)Perlakuan 14 hari 8)Pengukuran kadar glukosa darah 9)Analisis data

    IV.5 Rancangan dan Realisasi BiayaTabel 1. Rancangan Biaya

    No Uraian Banyak Harga Jumlah

    1 Penyusunan usulan

    - Penelusuran informasi

    - Transportasi dan komunikasi

    - Penggandaan usulan

    3 orang

    3 orang

    3 jilid

    Rp 50.000,00

    Rp 50.000,00

    Rp 20.000,00

    Rp 150.000,00

    Rp 150.000,00

    Rp 60.000,00

    2 Penelitian- Sewa laboratorium

    - Tes glukosa darah

    - Mencit

    - Perawatan mencit (kandang, pakan,

    sanitasi, dll)

    - Pengolahan Rumput Laut

    - Streptozotocin

    - Metformin

    - Aquades

    - Handscoen

    - Etanol 90%

    - Transportasi dan komunikasi 3 orang

    30 hari

    48 tes

    40 ekor

    2 bulan

    3 kg

    8 vial

    4 strip

    6 L

    1 kotak

    3 L

    30 hari

    Rp 100.000,00

    Rp 15.000,00

    Rp 25.000,00

    Rp 900.000,00

    Rp 150.000,00

    Rp 15.000,00

    Rp 12.500,00

    Rp 10.000,00

    Rp 50.000,00

    Rp 20.000,00

    Rp 7.000,00

    Rp 3.000.000,00

    Rp 720.000,00

    Rp 1.000.000,00

    Rp 900.000,00

    Rp 450.000,00

    Rp 120.000,00

    Rp 50.000,00

    Rp 60.000,00

    Rp 50.000,00

    Rp 60.000,00

    Rp 630.000,00

    3. Pengolahan data 1 kali Rp 100.000,00 Rp 100.000,00

    4. Penyusunan laporan penelitian

    - ATK

    - Penggandaan laporan

    - Biaya tak terduga

    1 set

    10 jilid

    2 bulan

    Rp 200.000,00

    Rp 25.000,00

    Rp 300.000,00

    Rp 200.000,00

    Rp 250.000,00

    Rp 300.000,00

    Jumlah Rp 8.250.000,00

    Tabel 2. Realisasi BiayaNo Uraian Banyak Harga Jumlah

    1 Penyusunan usulan

    - Penelusuran informasi

    - Transportasi dan komunikasi

    - Penggandaan usulan

    - Materai 6000

    3 orang

    3 orang

    5 jilid

    3 buah

    Rp 50.000,00

    Rp 50.000,00

    Rp 15.000,00

    Rp 7.000,00

    Rp 150.000,00

    Rp 150.000,00

    Rp 75.000,00

    Rp 21.000,002 Penelitian

    - Sewa laboratorium

    - Sewa dan perawatan alat

    - Spuit 1cc dan 3 cc

    - Sonde

    - Sekam

    - Pakan mencit

    - Ekstraksi karaginan

    1 kali

    3 unit

    6 buah

    14 buah

    2 bulan

    2 bulan

    5 kali

    Rp 200.000,00

    Rp 110.000,00

    Rp 4.000,00

    Rp 3000,00

    Rp 20.000,00

    Rp 35.000,00

    Rp 20.000,00

    Rp 200.000,00

    Rp 110.000,00

    Rp 24.000,00

    Rp 42.000,00

    Rp 40.000,00

    Rp 70.000,00

    Rp 100.000,00

  • 7/16/2019 EKSTRAK KARAGINAN RUMPUT LAUT PKM-P

    10/13

    6

    V. HASIL DAN PEMBAHASAN

    V.1 HasilTelah dilakukan penelitian tentang pengaruh ekstrak rumput laut (Eucheuma cottonii)

    terhadap kadar glukosa darah pada mencit yang diinduksi streptozotocin. Unit eksperimen

    penelitian ini adalah mencit (Mus musculus) galur Balb/c jantan, umur 2 bulan, berat rata-

    rata 20 gram, sehat. Mencit dieksklusi bila tidak bergerak aktif, diare, atau mati selama

    penelitian. Mencit cadangan mati 1 ekor pada hari ke 12 perlakuan. Pengukuran GDS

    dilakukan setelah 3 minggu post induksi STZ dan tidak didapatkan mencit diabetes mellitus

    karena GDS tidak ada yang 200 mg/dL. Pengukuran GDS dilakukan lagi setelah 2 mingguperlakuan dengan karagenan. Setelah pengambilan data terakhir, dilakukan uji normalitas

    Saphiro-Wilk karena jumlah sampel sedikit (kurang dari 30). Uji normalitas Saphiro-Wilk

    diperoleh distribusi data tidak normal p=0,25 (p0,50 (hasil tidak signifikan). Uji Mann-Whitney dilakukan

    untuk mengetahui perbedaan masing-masing kelompok. Dari hasil uji Mann-Whitney tidak

    didapatkan perbedaan signifikan antara masing-masing kelompok.

    Tabel 3. Hasil ujiMann-Whitney

    Kelompok yang dibandingkan Nilai p

    Kelompok I (kontrol negatif) vs Kelompok II 0,055

    Kelompok II (perlakuan I) vs Kelompok III 0,226

    Kelompok III (perlakuan II) vs Kelompok I 0,519

    V.2 PembahasanHasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara masing-

    masing kelompok. Tidak ada perbedaan kadar glukosa antara kelompok I dengan kelompok

    II dan atau III, sehingga dosis ekstrak rumput laut (Eucheuma cottonii) 210 mg/kgBB dan

    1050 mg/kgBB tidak berpengaruh terhadap kadar glukosa darah mencit yang diinduksi

    streptozotocin. Dosis tersebut belum mampu memberikan perbedaan bermakna antara

    kelompok kontrol negatif dan kelompok perlakuan. Hal ini diduga pemberian diet rumput

    - Ethanol absolute

    - Trisodium Citrat

    - Teknisi

    - Kandang dan perawatannya

    - Kertas saring

    - Tes glukosa darah

    - Mencit- Streptozotocin 25mg

    - Metformin

    - Aquades

    - Handscoen

    - Etanol 90%

    - ATK

    - CD-R

    - Transportasi dan komunikasi 3 orang

    - laporan MONEV

    - Konsumsi MONEV 2 hari

    1 liter

    10 g

    2 orang

    4 buah

    5 buah

    2 kotak

    25 ekor2 vial

    1 strip

    1 L

    1 kotak

    3 L

    1 set

    4 buah

    40 hari

    3 jilid

    3 orang

    Rp 35.000,00

    Rp 10.000,00

    Rp 125.000,00

    Rp 60.000,00

    Rp 4.000,00

    Rp 256.000,00

    Rp 15.000,00Rp 950.000,00

    Rp 2.000,00

    Rp 15.000,00

    Rp 45.000,00

    Rp 20.000,00

    Rp 200.000,00

    Rp 5.000,00

    Rp 7.000,00

    Rp 7.000,00

    Rp 25.000,00

    Rp 35.000,00

    Rp 10.000,00

    Rp 250.000,00

    Rp 240.000,00

    Rp 20.000,00

    Rp 512.000,00

    Rp 375.000,00Rp 1.900.000,00

    Rp 2.000,00

    Rp 15.000,00

    Rp 45.000,00

    Rp 60.000,00

    Rp 200.000,00

    Rp 20.000,00

    Rp 840.000,00

    Rp 21.000,00

    Rp 150.000,00

    3 Pengolahan data 1 kali Rp 350.000,00 Rp 350.000,00

    4 Penyusunan laporan akhir

    - ATK- Penggandaan laporan

    - Komunikasi

    1 set10 jilid

    3 orang

    Rp 200.000,00Rp 25.000,00

    Rp 100.000,00

    Rp 200.000,00Rp 250.000,00

    Rp 300.000,00

    Jumlah Rp 6.777.000,00

  • 7/16/2019 EKSTRAK KARAGINAN RUMPUT LAUT PKM-P

    11/13

    7

    laut hanya memberikan efek kecil dalam menurunkan dan menetralisir produk radikal bebas.

    Penelitian sebelumnya disebutkan bahwa sediaan Eucheuma menurunkan kadar glukosa

    darah pada tikus wistar yang hiperglikemik. Hal ini disebabkan karena Eucheuma sp.

    mengandung bahan utama polisakarida karagenan jenis iota. Iota karagenan dapat

    membentuk jelly yang sangat elastis dan lebih lembut dibandingkan kappa. Iota karagenan

    bersifat lebih hidrofilik. Integritas struktur iota karagenan dapat dipengaruhi oleh interaksidengan beberapa kation. Interaksi dengan ion Na+ dan Ca2+ memperkuat ikatan struktur

    yang dapat memperkuat pembentukan gel. Sebaliknya, interaksi dengan ion Ni2+ dan Zn2+

    mengganggu stabilitas struktur sehingga mengurangi pembentukan gel. Dengan

    kemampuannya membentuk gel dalam saluran cerna, karagenan dapat menurunkan

    availability glukosa di sirkulasi dengan cara menghambat penyerapan glukosa di proksimal

    usus halus sehingga mengurangi kadar glukosa post prandial. (Pechillo, 2009).

    Namun, hasil dalam penelitian ini tidak sesuai teori yang dikemukakan. Efek yang tidak

    bermakna antara kelompok perlakuan I, perlakuan II dan kelompok kontrol dapat disebabkan

    oleh kurang adekuatnya gel senyawa karagenan dalam saluran cerna sehingga kemampuan

    dalam menghambat absorpsi glukosa di proksimal usus halus juga berkurang.

    Kemampuan membentuk gel dalam saluran cerna dapat dipengaruhi oleh dosispemberian ekstrak yang tidak adekuat. Perbedaan dosis menimbulkan perbedaan kekentalan

    cairan dalam saluran cerna, yang selanjutnya menimbulkan perbedaan kemampuan dan

    kekuatan dalam pengikatan glukosa oleh gel sehingga menimbulkan perbedaan laju absorbsi

    glukosa dari saluran cerna ke pembuluh darah, dan laju peningkatan kadar glukosa darah

    menjadi terpengaruh (WIPO, 2007). Selain itu, penggunaan metode post test only control

    group design membuat keterbatasan dalam penelitian ini. Jadi pemberian streptozotocin pada

    penelitian kali ini belum bisa menaikkan glukosa darah mencit.

    Streptozotocin (STZ) adalah senyawa glukosamin-nitrosourea yang digunakan secara

    luas untuk menginduksi diabetes pada hewan coba. STZ menginduksi terjadinya DM pada

    mencit dengan merusak DNA melalui pembentukan NO, radikal hidroksil dan H2O2 di

    dalam sel pankreas. Setelah penginduksian dengan STZ mencit diharapkan menjadi

    diabetes mellitus tipe 2 dengan kadar glukosa 200 mg/dL. Setelah 3 minggu tidakdidapatkan mencit diabetes. Hasil yang tidak signifikan ini bisa dikarenakan oleh dosis STZ

    yang tidak adekuat. Pada penelitian ini digunakan dosis minimal dari penelitian sebelumnya

    yang disebutkan Anabel et al., yaitu 100mg/KgBB bisa menaikkan kadar glukosa darah

    mencit strain lain dengan beda bermakna. Peneliti menduga perbedaan strain sampel

    mempengaruhi dosis STZ yang harus diberikan. Dalam penelitian ini tidak dilakukan

    pemeriksaan pankreas mencit sehingga tidak diketahui pankreas sudah rusak atau belum.

    Penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesis yang diajukan. Pada penelitian ini diperoleh

    hasil bahwa pemberian ekstrak rumput laut tidak berpengaruh terhadap kadar glukosa darah

    mencit.

    VI. KESIMPULAN DAN SARAN

    VI.1 Kesimpulan

    Pemberian streptozotocin dosis tunggal 100 mg/kgBB intraperitoneal tidak dapat

    membuat mencit diabetes atau hiperglikemia. Pemberian ekstrak rumput laut Eucheuma

    cottonii dosis 210 mg/KgBB dan 1050 mg/KgBB selama 14 hari tidak berpengaruh dan tidak

    bisa menurunkan kadar glukosa darah mencit.

    VI.2 Saran

  • 7/16/2019 EKSTRAK KARAGINAN RUMPUT LAUT PKM-P

    12/13

    8

    Perlu dilakukan penelitian pendahuluan untuk mengetahui dosis tunggal streptozotocin

    dan lama masa perlakuan yang dapat menaikkan kadar glukosa darah mencit. Perlu

    dilakukan pemeriksaan histopatologi pankreas mencit untuk mengetahui sejauh mana

    kerusakan akibat induksi STZ. Perlu penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel lebih

    besar dan memperhatikan durasi dan interval dosis rumput laut sehingga dapat mengetahui

    waktu dan dosis yang diperlukan untuk mendapatkan efek pada kadar glukosa darah mencit.

    VII. DAFTAR PUSTAKA

    Anabel S. 2010. Anomer-Equilibrated Streptozotocin Solution for the Induction of Experimental

    Diabetes in Mice (Mus musculus). J Am Assoc Lab Anim Sci. 2010; 49(1): 4044. Available

    from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2824966/pdf/jaalas2010000040.pdf

    (diakses 26 April 2011).

    Balai IPTEKnet BPPT. 2005. Ekstraksi Karaginan. Available from:

    http://www.iptek.net.id/ind/pd_olah_pangan/index.php ?mnu=2&ch=olpa&id=223&hal=4

    (diakses 5 Mei 2011).

    Dahlan, S. 2009. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

    Dianitami, R. 2009. Efek Rumput Laut Eucheuma sp. terhadap Kadar Glukosa Darah danJumlah Trombosit Tikus Wistar yang diinduksi Aloksan. Available from:

    http://eprints.undip.ac.id/7761/1/ratna_dianitami.pdf (diakses 23 April 2011).

    Ocktarini, R. 2010. Pengaruh Ekstrak Herba Anting-Anting (Acalypha Australis L.) terhadap

    Kadar Glukosa Darah Mencit Balb/C Induksi Streptozotocin. Available from:

    http://eprints.uns.ac.id/87/1/168300609201010361.pdf (diakses 23 April 2011).

    Perkeni. 2006. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia .

    Purnamasari, D. 2009. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Mellitus. Buku Ajar Ilmu Penyakit

    Dalam. Jilid III. Edisi 5. Jakarta: InternaPublishing FK UI, pp. 1880-3

    Rosalina, R. 2009.Efek Rumput Laut Eucheuma sp. terhadap Kadar Glukosa Darah dan Jumlah

    Monosit pada Tikus Wistar yang diinduksi Aloksan. Available from:

    http://eprints.undip.ac.id/7763/1/Resy_Rosalina.pdf (diakses 23 April 2011).

    Samsuar, 2006, Karakterisasi Karaginan Eucheuma Cottonii Pada Berbagai Umur Panen,

    Konsentrasi KOH dan Lama Ekstraksi. Available from:

    http://www.damandiri.or.id/file/samsuaripbbab2 (diakses 4 Mei 2011).

    Soegondo, S. 2009. Farmakoterapi pada Pengendalian Glikemia Diabetes Mellitus Tipe 2. Buku

    Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi 5. Jakarta: InternaPublishing, Pusat Penerbitan

    Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pp. 1884-90

    Wang, Z., et al. 1998. GLUT2 In Pancreatic Islets: Crucial Target Molecule in Diabetes Induced

    With Multiple Low Doses Of Streptozotocin in Mice. Diabetes 47 (1): 506. Available from:

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9421374 (diakses 26 April 2011).

    Yunir, E. 2009. Terapi Non Farmakologis pada Diabetes Mellitus. Buku Ajar Ilmu Penyakit

    Dalam. Jilid III. Edisi 5. Jakarta: InternaPublishing FK UI, pp.1891-95

    Pechillo D, Izzo M. 2009. The use of carrageenan and cellulose gel in gummi candy. Available

    from: http://www.aactcandy.org/firstpage/a1996199611062.pdf (diakses 28 April 2012).

    World Intellectual Property Organization (WIPO). 2007. Kappa-2 carrageenan composition and

    products made therefrom. Available from:

    http://www.wipo.int/pctdb/en/wo.jsp?wo=2007146004&IA=US2007013335&DISPLAY=D

    ESC (diakses 28 April 2012).

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2824966/pdf/jaalas2010000040.pdfhttp://www.iptek.net.id/ind/pd_olah_pangan/index.phphttp://eprints.undip.ac.id/7761/1/ratna_dianitami.pdfhttp://eprints.uns.ac.id/87/1/168300609201010361.pdfhttp://eprints.undip.ac.id/7763/1/Resy_Rosalina.pdfhttp://www.damandiri.or.id/file/samsuaripbbab2http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9421374http://www.aactcandy.org/firstpage/a1996199611062.pdfhttp://www.wipo.int/pctdb/en/wo.jsphttp://www.wipo.int/pctdb/en/wo.jsphttp://www.aactcandy.org/firstpage/a1996199611062.pdfhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9421374http://www.damandiri.or.id/file/samsuaripbbab2http://eprints.undip.ac.id/7763/1/Resy_Rosalina.pdfhttp://eprints.uns.ac.id/87/1/168300609201010361.pdfhttp://eprints.undip.ac.id/7761/1/ratna_dianitami.pdfhttp://www.iptek.net.id/ind/pd_olah_pangan/index.phphttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2824966/pdf/jaalas2010000040.pdf
  • 7/16/2019 EKSTRAK KARAGINAN RUMPUT LAUT PKM-P

    13/13

    9

    VIII. Dokumentasi Kegiatan

    Dosis I&II siap

    disondekanKaragenan Karagenan keringekstraksi karagenan

    penginduksian STZVial STZ disimpan di suhu -20 C STZ telah

    dilarutkan