Upload
lydieu
View
212
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Jakarta, 1 April 2016 – Kinerja ekspor di bulan Februari 2016 menunjukkan penguatan setelah di bulan Januari mengalami pelemahan. Ekspor pada Februari 2016 mencapai USD 11,3 miliar atau meningkat 7,8% dibanding bulan sebelumnya (MoM), namun turun 7,2% dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya (YoY). Meskipun masih mengalami penurunan, kinerja ekspor Februari
2016 in i memper l ihatkan adanya penguatan d imana penurunannya membaik dibanding penurunan bulan-bulan sebelumnya selama tahun 2015. Dan, jika dilihat dari kinerja tahunan ekspor hingga Februari 2016 (moving average annual growth rate) bergerak ke arah yang membaik meskipun masih negatif (Grafik 1).
Pada bulan Februari 2016, Indonesia memperoleh surplus neraca perdagangan non migas terbesar dengan Amerika Serikat, India, Swiss, Singapura dan Filipina. Perdagangan non migas dengan Amerika Serikat menghasilkan surplus perdagangan terbesar yakni USD 0,6 miliar; diikuti oleh India sebesar USD 0,4 miliar dan Swiss sebesar USD 0,4 miliar. Sementara itu, jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, kenaikan surplus perdagangan non migas terbesar diperoleh ketika Indonesia melakukan perdagangan dengan Swiss. Pada bulan Februari 2016, surplus neraca perdagangan Indonesia dengan Swiss mencapai USD 0,4 miliar, lebih tinggi
April 2016
Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BPPP)
Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BPPP)
Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BPPP)
Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BPPP)
Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BPPP)
Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BPPP)
Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BPPP)
Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BPPP)
Nilai impor barang konsumsi Januari 2016 mengalami lonjakan tajam sebesar 47,7% dibanding Januari 2015 (YoY). Lonjakan impor ini menjadikan pangsa barang konsumsi meningkat menjadi 11,1% terhadap total impor. Sebelumnya, pangsa barang konsumsi hanya sebesar 6,2% pada Januari 2015. Barang konsumsi yang impornya naik signifikan antara lain: Barang-barang dari Kulit, Pakaian Jadi Rajutan, dan Pakaian Jadi Bukan Rajutan. Sementara itu, impor bahan baku/penolong masih mendominasi dengan pangsa 71,8%,
Ekspor bulan Februari 2016 terdiri dari ekspor nonmigas sebesar USD 10,2 miliar dan ekspor migas sebesar USD 1,1 miliar. Ekspor nonmigas naik 8,7% sedangkan ekspor migas naik 0,5% dibanding bulan sebelumnya (MoM). Namun, jika dibandingkan nilai ekspor bulan yang sama tahun lalu (YoY), kinerja ekspor tersebut
Ditengah tren penurunan harga komoditas, beberapa produk non migas mengalami kenaikan harga yang signifikan.
Ekspor Februari 2016 Menguat
Meskipun Masih Turun
Harga ekspor beberapa produk non migas mengalami peningkatan disaat harga komoditas internasional masih melemah. Indikasinya terlihat dimana nilai ekspornya tumbuh lebih baik dari volumenya. Beberapa produk dan komoditas nonmigas yang mengalami kenaikan harga di bulan Februari 2016 antara lain: Bijih, kerak dan abu logam dimana nilai ekspornya naik 33,1% (YoY), sementara volumenya turun 8,4%; Perhiasan dan Permata dengan kenaikan nilai ekspor sebesar 81,9%, sementara kenaikan volume lebih rendah yakni sebesar 26,3%; Pakaian jadi bukan rajutan dimana nilai ekspor naik 8,1%, namun volume turun sebesar 19,7%; serta Kayu dan barang dari kayu yang mengalami kenaikan ekspor sebesar 2,7% dan penurunan volume sebesar 14,0% (Tabel 3).
Impor Barang Konsumsi Melonjak Tajam
Total impor kembali menurun pada bulan Februari 2016 menjadi sebesar USD 10,1 miliar, lebih rendah 2,9% dibandingkan bulan sebelumnya (MoM) dan 11,7% dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya (YoY). Penurunan ini terutama berasal dari penurunan impor migas yang tajam sebesar 8,8% (MoM) dan 35,2% (YoY). Tren penurunan harga minyak dunia masih menjadi penyebab utama turunnya impor migas. Impor non migas juga mengalami penurunan sebesar 2,1% (MoM) dan 7,6% (YoY). Dengan penurunan tersebut, nilai impor non migas pada bulan Februari 2016 tercatat USD 9,0 miliar (Tabel 4).
Nilai impor yang turun lebih tajam dibandingkan ekspornya mendorong surplus neraca perdagangan Indonesia membesar di bulan Februari 2016. Surplus neraca perdagangan tercatat USD 1,1 milyar, jauh lebih tinggi dibandingkan surplus bulan sebelumnya yang mencapai USD 0,01 miliar. Bahkan nilai surplus ini merupakan yang tertinggi sejak tujuh bulan yang lalu. Perbaikan kondisi neraca perdagangan bulan Februari 2016 seluruhnya berasal dari sektor non migas yang berhasil mencatat surplus sebesar USD 1,1 miliar. Adapun sektor migas masih mencatat defisit sebesar USD 0,8 juta. Kendati demikian, nilai defisit migas tersebut merupakan yang terendah sejak Maret 2015 (Grafik 4).
Penurunan Impor Migas yang Tajam Menyebabkan Total Impor Bulan Februari 2016 Menurun Drastis
Pada bulan Februari 2016, impor non migas dari sebagian besar negara mitra dagang utama Indonesia mengalami penurunan, kecuali dari negara Thailand dan Australia. Impor dari Korea Selatan, Singapura, Jepang dan Vietnam mengalami penurunan tertinggi masing-masing sebesar 21,9%, 19,7%, 17,7%, dan 11,0% (YoY). Sementara itu, impor dari Thailand dan Australia justru meningkat masing-masing sebesar 16,0% dan 4,8% (Grafik 2).
diikuti oleh barang modal dengan pangsa 17,1%. Impor bahan baku/penolong maupun barang modal mengalami penurunan masing-masing sebesar 22,0% dan 19,0% (Grafik 4). Bahan baku/penolong yang impornya turun signifikan antara lain Besi dan Baja; Gula; serta Bahan Kimia Organik. Sementara itu, barang modal yang turun impornya secara signifikan antara lain Mesin/Pesawat Mekanik; Mesin/Peralatan Listrik; dan Kendaraan Bermotor dan bagiannya.
Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BPPP)
Total Ekspor 12,172.8 10,480.6 11,298.5 7.8 -7.2
Migas 1,753.4 1,108.0 1,113.3 0.5 -36.5
Minyak Mentah 604.8 357.5 476.6 33.3 -21.2
Hasil Minyak 207.3 85.5 55.4 -35.2 -73.3
Gas 941.3 665.0 581.3 -12.6 -38.2
Nonmigas 10,419.4 9,372.6 10,185.2 8.7 -2.2
UraianNilai (USD Juta) Pertumbuhan
Februari 2016
MoM (%)Februari 2015 Januari 2016 Februari 2016
Pertumbuhan
Februari 2016
YoY (%)
Feb 2015 Jan 2016 Feb 2016 MoM YoY
AMERIKA SERIKAT 1.19
1.23
1.15
(6.8) (3.6)
JEPANG 1.13
1.18
1.11
(6.3) (2.0)
RRT 0.94
1.23
0.95
(23.0) 0.3
SINGAPURA 0.70
0.88
0.83
(5.7) 18.9
INDIA 0.96
0.67
0.66
(1.3) (31.0)
MALAYSIA 0.45
0.48
0.44
(7.9) (1.8)
SWISS 0.22
0.44
0.41
(5.5) 88.9
KOREA SELATAN 0.45
0.32
0.41
26.4 (9.0)
THAILAND 0.37
0.27
0.36
31.7 (2.3)
FILIPINA 0.28
0.31
0.30
(3.7) 6.7
AUSTRALIA 0.20
0.22
0.28
26.7 39.2
BELANDA 0.34
0.23
0.23
1.6 (31.3)
TAIWAN 0.28
0.29
0.23
(22.7) (18.4)
JERMAN 0.20 0.18 0.20 13.6 4.6
VIET NAM 0.17 0.12 0.20 63.1 19.6
HONG KONG 0.13 0.20 0.18 (10.0) 38.4
PAKISTAN 0.12 0.14 0.16 12.8 32.4
UNITED ARAB EMIRATES 0.16 0.13 0.14 5.8 (13.2)
BANGLADESH 0.11 0.13 0.14 9.0 22.1
INGGRIS 0.11 0.12 0.13 8.7 20.0
PERTUMBUHAN (%)NEGARA TUJUAN
USD Miliar
(15.04)
(14.32)
(7.18)
Sep'14 Okt Nov Des Jan'15 Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan'16 Feb
-24
-22
-20
-18
-16
-14
-12
-10
-8
-6
-4
-2
0
2
4
6
8
10
12
14
16
Pers
en (
%)
Moving average annual growth rate (YoY)
Year to date growth rate (YoY)
Monthly growth rate (YoY)
2.4
1.0
1.0
0.8
0.6
0.5
0.5
0.4
0.3
0.2
2.5
1.2
1.3
0.7
0.6
0.7
0.6
0.4
0.3
0.2
Tiongkok
Jepang
Singapura
Thailand
Malaysia
Korea Selatan
Amerika Serikat
Australia
Viet Nam
Jerman
Nilai Impor (USD Miliar)
Februari 2016
Februari 2015
-4.0
-17.7
-19.7
16.0
-7.6
-21.9
-10.9
4.8
-11.0
-8.0
Growth (yoy,%)
Barang Konsumsi
9.9%
Bahan Penolong
72.4%
Barang Modal17.7%
Februari 2016
Barang Konsumsi
7.2%
Bahan Penolong
76.1%
Barang Modal16.7%
Februari 2015
1.0
7.4
1.8
0.8
8.8
1.9
BarangKonsumsi
BahanPenolong
BarangModal
Nilai (USD Miliar)
Februari '16Februari '15
21.8
-16.0
-6.4
-8.3
-17.0
-17.8
Pertumbuhan (%, YoY)
Ekspor Non Migas ke Beberapa Negara Tumbuh Signifikan
Pada bulan Februari 2016, ekspor non migas ke beberapa negara mitra utama mulai menunjukkan perbaikan. Kenaikan ekspor non migas terbesar terjadi ke Swiss. Ekspor non migas ke Swiss meningkat 88,9% dibandingkan bulan yang sama tahun lalu (YoY), namun menurun tipis sebesar 5,5% dibandingkan bulan sebelumnya (MoM). Beberapa negara mitra utama lain yang berkontribusi terhadap peningkatan ekspor non migas antara lain: Australia (39,2%, YoY); Hongkong (38,4%); Pakistan (32,4%); dan Bangladesh (22,1%). Sebaliknya, ekspor non migas ke Belanda dan India justru menurun tajam masing-masing sebesar 31,3% dan 31,0% (YoY) (Tabel 2).
USD JUTA% GROWTH
NILAI YOYRIBU TON
% GROWTH
VOLUME YOY
TOTAL EKSPOR 11,298.5 -7.18 38,273.4 -3.76
TOTAL NON MIGAS 10,185.2 -2.25 34,698.6 -4.68
15 Lemak & minyak hewan/nabati 1,309.2 -9.46 2,261.2 7.32
27 Bahan bakar mineral 1,048.0 -23.80 27,910.7 -5.53
71 Perhiasan/Permata 979.8 81.98 0.3 26.26
85 Mesin/peralatan listrik 634.7 -6.80 41.6 6.69
40 Karet dan Barang dari Karet 420.8 -6.70 266.7 8.94
87 Kendaraan dan Bagiannya 389.1 -17.02 47.9 -10.67
84 Mesin-mesin/Pesawat Mekanik 372.7 -7.88 43.4 -10.33
64 Alas kaki 353.2 6.60 18.8 10.56
62 Pakaian jadi bukan rajutan 336.0 8.14 16.7 -19.70
44 Kayu, Barang dari Kayu 304.9 2.67 427.4 -14.00
48 Kertas/Karton 273.2 -2.85 328.3 0.65
61 Barang-barang rajutan 247.3 -3.25 17.9 -1.00
26 Bijih, Kerak, dan Abu logam 231.0 33.13 278.3 -8.41
38 Berbagai produk kimia 214.0 6.71 280.6 22.30
03 Ikan dan Udang 210.1 3.37 51.0 7.97
SUBTOTAL 15 KOMODITI UTAMA 7,324.1 -1.27 31,990.8 -4.50NON MIGAS LAINNYA 2,861.2 -4.66 2,707.8 -6.78
TOTAL MIGAS 1,113.3 -36.51 3,574.8 6.22Minyak Mentah 476.6 -21.20 1,459.6 42.32Hasil Minyak 55.4 -73.28 245.0 -48.67
Gas 581.3 -38.24 1,870.2 0.40
HS URAIAN
FEBRUARI 2016
Februari 2015 Januari 2016 Februari 2016
Total Impor 11,510.1 10,467.0 10,162.4 -2.9 -11.7
Migas 1,719.6 1,221.5 1,114.1 -8.8 -35.2
Minyak Mentah 487.5 393.9 325.0 -17.5 -33.3
Hasil Minyak 1,063.2 685.1 680.1 -0.7 -36.0
Gas 168.8 142.5 109.0 -23.5 -35.4
Nonmigas 9,790.5 9,245.5 9,048.3 -2.1 -7.6
Pertumbuhan Februari
2016 YoY (%)
Pertumbuhan Februari
2016 MoM (%)Uraian
Nilai (USD Juta)
Penurunan Impor yang Lebih Dalam Mendorong Peningkatan Surplus Neraca Perdagangan
-1,451.7
-461.1
-99.0-80.1-77.1-72.5-66.3-64.4-26.7-24.7
119.8123.6132.9151.5176.1240.8242.4
373.3443.6
639.2
-1,566.3
-336.8-182.6-186.9-143.7-98.3-146.6
-83.4-18.1-37.9
132.367.7108.7105.6
287.8221.2120.0
182.7
733.6
620.8
Mitra Dagang Penyebab Defisit Perdagangan Non Migas TerbesarMitra Dagang Penyumbang Surplus Perdagangan Non Migas Terbesar
USD Juta Februari 2016 Februari 2015
0.6 0.7
1.0
0.5
1.1
0.5
1.4
0.3
1.0 1.0
-0.4-0.16
0.01
1.1
(1.5)
(1.0)
(0.5)
-
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
Jan '15 Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan'16 Feb'16
USD MiliarNon Migas Migas Total
dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencatat surplus sebesar USD 0,2 miliar. Di sisi lain, p e rd a ga n ga n d e n ga n R R T, Thailand, Australia, Brazil dan Vietnam justru menghasilkan defisit perdagangan non migas terbesar. Defisit perdagangan non migas Indonesia dengan RRT mencapai USD 1,4 miliar. Kondisi ini cukup membaik dibandingkan kondisi tahun lalu yang mencatat defisit sebesar USD 1,6 miliar. Sebaliknya, defisit perdagangan non migas dengan Thailand justru melebar dari USD 0,3 miliar pada bulan Februari 2015 menjadi USD 0,5 miliar pada bulan Februari 2016 (Grafik 5).
Grafik 5. Neraca Perdagangan Non Migas dengan Beberapa Negara Mitra Dagang
Grafik 4. Neraca Perdagangan Indonesia
Grafik 3. Impor Menurut Golongan Penggunaan Barang
Grafik 2. Impor dari Beberapa Negara Mitra Dagang Utama
Tabel 4. Nilai dan Volume Impor
Tabel 3. Nilai dan Volume Ekspor Menurut HS 2 Digit
Tabel 2. Ekspor Non Migas ke Beberapa Negara Tujuan
Tabel 1. Kinerja Ekspor Bulan Februari 2016
Grafik 1. Pertumbuhan Kinerja Ekspor Bulanan: Sep 2014 – Feb 2016
mengalami penurunan masing-masing sebesar 2,2% dan 36,5%. Meskipun demikian, ekspor non migas Februari 2016 mengalami penguatan dimana penurunan ekspornya lebih baik dibanding Februari 2015 yang menurun sebesar 12,5% (Tabel 1). Sementara itu, kinerja ekspor migas terus melemah seiring dengan masih melemahnya harga minyak di pasar dunia.