10
1 EKOSISTEM TERESTRIAL Innes Genia Sahira*, Danti Pratiwi*, Shelfila Fitriani*, Medina Deanti Sari*, M.Sholikhin*, M.Pandu Abrari* Dosen: Mardiansyah, M.Si, Dina Anggraini, S.Si Asisten: Fazri Hikmatyar *Prodi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidaytullah Jakarta Jl. Ir. Juanda no.95 Ciputat 15419 E-mail : [email protected] Tanggal diterima : 3 April 2013 ABSTRAK The purpose of this research is to determine the terrestrial ecosystem composition of terrestrial ecosystems and determine the relationship between each of the components of the ecosystem. Practicum is done around campus UIN Sharif Hidayatullah Jakarta approach to vegetation analysis method. The results from this research is in the form of graphs and bar charts that show the state representative of the light intensity at the sampling point, and the dominance of plant families. Discussed in this lab is the composition of terrestrial ecosystems and its relation to the other components of the ecosystem by measuring the intensity of light at the point of sampling, plant species richness between relationship with light intensity and analyzing family dominance at all sampling locations in each plot as well as the factors that influence the dominance. Keyword : Terrestrial Ecoystem, Vegetation at UIN Syarif Hidayatullah PENDAHULUAN Ekosistem adalah suatu ruang atau suatu unit organisasi yang meliputi organisme hidup dan substansi tak hidup yang berinteraksi menghasilkan suatu pertukaran materi antara bagian hidup dan tak hidup (Southwick, 1972). Ekosistem merupakan tingkat organisasi paling tinggi diatas komunitas, atau merupakan kesatuan dari suatu komunitas dengan lingkungannya dimana terjadi antar hubungan. Untuk mendapatkan materi dan energi yang di perlukan untuk hidupnya, semua komunitas tergantung pada lingkungan abiotiknya. Organisme produsen memerlukan cahaya, energi, oksigen,air, dan garam- garam yang semuanya di ambil dari lingkungan abiotik. Energi dan materi dari konsumen tingkat pertama di teruskan ke tingkat kedua dan seterusnya melalui jaring-jaring makanan. Materi dan energi berasal dari lingkungan abiotik dan akan kembali ke abiotik. Dalam hal ini komunitas dalam lingkungannya

Ekosistem Terestrial Jurnal Ok

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ekosistem Terestrial Jurnal Ok

1

EKOSISTEM TERESTRIAL

Innes Genia Sahira*, Danti Pratiwi*, Shelfila Fitriani*, Medina Deanti Sari*, M.Sholikhin*, M.Pandu Abrari*Dosen: Mardiansyah, M.Si, Dina Anggraini, S.Si

Asisten: Fazri Hikmatyar*Prodi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidaytullah Jakarta

Jl. Ir. Juanda no.95 Ciputat 15419E-mail : [email protected]

Tanggal diterima : 3 April 2013

ABSTRAK

The purpose of this research is to determine the terrestrial ecosystem composition of terrestrial ecosystems and determine the relationship between each of the components of the ecosystem. Practicum is done around campus UIN Sharif Hidayatullah Jakarta approach to vegetation analysis method. The results from this research is in the form of graphs and bar charts that show the state representative of the light intensity at the sampling point, and the dominance of plant families. Discussed in this lab is the composition of terrestrial ecosystems and its relation to the other components of the ecosystem by measuring the intensity of light at the point of sampling, plant species richness between relationship with light intensity and analyzing family dominance at all sampling locations in each plot as well as the factors that influence the dominance.

Keyword : Terrestrial Ecoystem, Vegetation at UIN Syarif Hidayatullah

PENDAHULUAN

Ekosistem adalah suatu ruang atau suatu unit organisasi yang meliputi organisme hidup dan substansi tak hidup yang berinteraksi menghasilkan suatu pertukaran materi antara bagian hidup dan tak hidup (Southwick, 1972). Ekosistem merupakan tingkat organisasi paling tinggi diatas komunitas, atau merupakan kesatuan dari suatu komunitas dengan lingkungannya dimana terjadi antar hubungan. Untuk mendapatkan materi dan energi yang di perlukan untuk hidupnya, semua komunitas tergantung pada lingkungan abiotiknya. Organisme produsen memerlukan cahaya, energi, oksigen,air, dan garam- garam yang semuanya di ambil dari lingkungan abiotik. Energi dan materi dari konsumen tingkat pertama di teruskan ke tingkat kedua dan seterusnya melalui jaring-jaring makanan. Materi dan energi berasal dari lingkungan abiotik dan akan kembali ke abiotik. Dalam hal ini komunitas dalam lingkungannya (abiotik) merupakan suatu ekosistem. Jadi konsep ekositem berdasarkan semua hubungan antar komunitas dan lingkungan abiotiknya (Odum, 1996).

Suatu ekosistem meliputi populasi, komunitas, habitat dan lingkungan dan dengan khusus menunjukkan pada interaksi dinamis dari semua bagian dari lingkungan dan dengan khusus menunjukkan pada interaksi dinamis dari semua

bagian dari lingkungan, terutama terfokus pada pertukaran materi antara bagian hidup dan tidak hidup   (Anwar, 1984). Ditinjau dari segi penyusunnya atau struktur fungsionalnya, ekosistem dapat di bedakan menjadi 4 komponen , yaitu :

a. Bahan tak hidup (abiotik) yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari air, tanah, udara, sinar matahari dan sebagainya dan merupakan medium atau substrat untuk berlangsungnya kehidupan.

b. Produsen yaitu sebagian besar tumbuhan berklorofil yang mampu mensintesis makanan dan bahan anorganik ayng sederhana, termasuk mikroorganisme yang mampu melaksanakan khemosintesis.

c. Konsumend. Pengurai, perombak atau dekomposer yaitu

organisme heterotropik yang berupa bakteri dan jamur yang menguraikan atau merombak senyawa- senyawa kompleks dari protoplasma mati menyerap sebagian dari hasil perombakan itu dan melepaskan bahan-bahan anorganik sederhana untuk di pakai produsen (Southwick, 1972).

Ekosistem terestrial merupakan ekosistem yang terbentuk paa suatu lahan darat yang mempunyai fungsi sebagai faktor pembatas ekosistem, dan berdasarkan letak geografisnya

Page 2: Ekosistem Terestrial Jurnal Ok

2

(garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut.

1. Bioma gurun2. Bioma padang rumput3. Bioma Hutan Basah4. Bioma hutan gugur5. Bioma taiga6. Bioma tundra

Setelah diketahui dasar – dasar ekosistem beserta faktor penyusunnya dan pembagian suatu kesatuan bioma, maka dilaksanakan praktikum ekosistem terestrial melalui mata kuliah ekologi terestrial yang dilaksanakan disekitar kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan tujuan dari praktikum Ekologi Terestrial kali ini yaitu untuk mengetahui komponen – komponen penyusun ekosistem terestrial, dan untuk mengetahui hubungan antara masing – masing komponen penyusun ekosistem.

METODE

Pengamatan dilaksanakan di laboratorium Ekologi, Pusat Laboratorium Terpadu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan disekitar kampus UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan. Tepatnya di halaman depan gedung Rektorat dan lapangan parkir konblok, pada tanggal 27 Maret 2013 dengan metode yang digunakan yaitu metode analisis vegetasi.

Alat dan BahanPeralatan yang digunakan pada praktikum

ini adalah Lux meter, Rol meter, Patok, Tali rafia, Colony Counter, Kamera, Buku Identifikasi Tumbuhan.

Prosedur KerjaBerikut ini adalah langkah-langkah dalam

praktikum Ekosistem terestrial :Pertama, lokasi sampling ditentukan dengan memilih titik pohon dengan kanopi yang baik, yaitu dengan presentase kerimbunan yang tinggi. Lalu lebar kanopi pohon tersebut diukur secara teliti, dan dilihat subtrat pada pohon tersebut. Setelah itu, kuadran berukuran 0,5 m x 0,5 m diletakkan dengan

jarak 0, 1, 2, 3, 4, dan 5 meter. Kemudian pada setiap plot di ukur intensitas cahayanya dan tumbuhan yang berada disetiap plot dihitung jumlah jenis dan jumlah individunya.Setelah seluruh plot dihitung masing-masing jumlah jenis dan individunya, masing-masing tumbuhan diidentifikasi dan dibuat grafik intensitas cahaya, jumlah jenis keseluruhan dan jumlah individu keseluruhan.

HASIL

Figure 1. Grafik Intensitas Cahaya Di Seluruh Plot

Figure 2. Grafik Kekayaan Jenis Di Seluruh Plot

Figure 3. Histogram Famili Tumbuhan Yang Tumbuh Di Seluruh Plot

Page 3: Ekosistem Terestrial Jurnal Ok

3

PEMBAHASAN

Dari praktikum ekosistem terestrial didapat hasil berupa grafik dan histogram dari intensitas cahaya masing-masing plot, kekayaan jenis tumbuhan diseluruh plot, dan famili tumbuhan diseluruh plot. Hasil ini didapat dengan melakukan analisis data menggunakan indeks kekayaan jenis (Margalef’s index). Berdasarkan grafik intensitas cahaya dapat dilihat bahwa pada seluruh titik sampling, plot 5, memiliki intensitas cahaya yang paling tinggi yaitu 10,556 kilo lux, karena letak plot 5 yang semakin menjauhi kanopi pohon sehingga terjadi kontak langsung dengan cahaya matahari, sementara plot 2 memiliki intensitas cahaya paling rendah. Seperti yang telah diketahui, intensitas cahaya salah satu komponen abiotik suatu ekosistem, yang dengan mengetahui intensitas cahaya merupakan langkah awal untuk menganalisis suatu ekosistem. Dengan mengetahui intensitas cahaya suatu titik di lokasi sampling, maka dapat diketahui suhu dan kelembaban udara di titik sampling tersebut, sehingga diketahui pula organisme apa saja yang tumbuh disekitar titik sampling. Semakin tinggi intensitas cahaya pada suatu titik, maka semakin tinggi pula tingkat kesuburan titik tersebut, karena intensitas cahaya menandakan berapa banyak cahaya matahari yang mampu menembus lokasi tersebut sehingga merangsang kegiatan

fotosintesis dilokasi tersebut yang menyebabkan keanekaragaman dan kesuburun di lokasi tersebut (Rososoedarmo, 1986).

Seperti yang dilakukan pada praktikum ekosistem terestrial, pengukuran lebar kanopi pohon di titik sampling bertujuan untuk menganalisis keanekaragaman tumbuhan di sekitar pohon titik sampling tersebut. Semakin jauh dari kanopi pohon, maka semakin tinggi intensitas cahayanya dan semakin beragam jenis tumbuhannya.

Berdasrkan Histogram famili tumbuhan yang tumbuh di seluruh plot, jenis tumbuhan yang mendominasi yaitu famili Poaceae atau rumput-rumputan dengan kisaran 1007 individu, hal ini terjadi karena ekosistem terestrial yang terbentuk di sekitar kampus UIN Syarif Hidayatullah tidak banyak terdiri dari vegetasi pohon berkanopi lebar, sehingga menyebabkan tingginya intensitas cahaya dan banyak ditumbuhi famili Poaceae dan tumbuhan kecil lainnya mendominasi kawasan ini. Selain Famili Poaceae, tumbuhan yang terdapat pada pengamatan ekosistem terestrial di lingkungan kampus UIN Syarif Hidayatullah yaitu berasal dari jenis Amarantaceae, Angsana (Papilionaceae), Asteraceae, Gulma (Graminaceae), Poaceae, Cyperaceae, Semanggi (Marciliaceae), Sp 1 dan Sp 2, yang dari keseluruhan jenis ini merupakan jenis tumbuhan kecil.

Page 4: Ekosistem Terestrial Jurnal Ok

4

Famili Poaceae dan tumbuhan kecil lainnya lebih cepat dalam melaksanakan fotosintesis ketimbang tumbuhan besar yang memiliki kanopi lebar, selain itu famili Poaceae tumbuh secara merambat ke sekitar substratnya, dan menyebabkan dominasi. Selain karena intensitas cahaya yang tinggi di lokasi sekitar kampus UIN Syarif Hidayatullah. Substrat atau media tumbuh tumbuhan juga menjadi salah satu faktor penyebab dominansi famili Poaceae. Substrat atau media tumbuh tumbuhan bisa berupa tanah, pasir, air, batu, atau batang tumbuhan lainnya, dan sangat mempengaruhi laju pertumbuhan tumbuhan. Sehingga, meskipun pertumbuhan famili Poaceae di substrat konblok tidak sebanyak dan cepat seperti di substrat tanah, famili Poaceae masih tetap mampu tumbuh dan berkembang pada substrat konblok. Tidak seperti tumbuhan tingkat tinggi dan berkanopi lebar yang hanya dapat tumbuh pada substrat tanah.

Setelah dilakukan praktikum dan analisis data ekosistem terestrial, maka berdasarkan tujuan praktikum ekosistem terestrial, dapat disimpulkan bahwa pada praktikum ekosistem terestrial kali ini tumbuhan adalah salah satu komponen biotik penyusun ekosistem, sedangkan kunci dari komponen abiotik yaitu intensitas cahaya. Dan hubungan antara kedua komponen penyusun ekosistem yaitu intensitas cahaya sebagai salah satu faktor abiotik ekosistem menjadi pendukung utama proses fotosintesis organisme autotrof.

ACKNOWLEDGMENT

Alhamdulillahirabbilalamin puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberi nikmat sehat beserta berkahnya sehingga praktikum pengenalan alat faktor fisik Ekologi dapat berjalan lancar, juga ucapan terimakasih saya haturkan kepada dosen praktikum Ekologi Terestrial: Mardiansyah, M.Si dan Dina Anggraini, S.Si beserta asisten laboratorium kelompok 5 yaitu Fazri Hikmatyar yang telah membimbing praktikum ini sehingga jurnal ini dapat selesai dengan tepat waktu juga teman-teman biologi 2011 yang saling membantu khususnya teman-teman kelompok 5 pada praktikum ini yaitu Danti Pratiwi, Shelfila Fitriani, Medina Deanti Sari, Pangestuti Utami, M.Pandu, dan M.Sholikhin yang telah bekerja sama dalam pelaksanaan praktikum ini.

DAFTAR PUSTAKAAnwar, J.S, J.Damanik. N. Hisyam dan A.J.

Whitten, 1984. Ekologi Ekosistem Sumatera. Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta. Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Bumi Aksara, Jakarta.

Odum, E.P.1996. Dasar-Dasar Ekologi. Diterjemahkan oleh Thahmosamingan. Yogyakarta: Gadjah Mada Press.Resosoedarmo, S., K. Kartawinata, A. Soegiarto. 1986. Pengantar Ekologi. Remadja Rosdakarya, Bandung.Southwick and Charles, H., 1972 Ecology and the Quality of Our Environmental. New York: Van Nostrand

Page 5: Ekosistem Terestrial Jurnal Ok

5

LAMPIRAN

Tabel 1. Intensitas Cahaya Di Seluruh Plot

Plot :Kelompok : Intensitas

Cahaya1 2 3 4 5P0 33,7 0,52 2,7 3,5 12,36 10,556P1 28,7 0,54 3 2,6 12,52 9,472P2 22,5 0,87 2,7 1,1 12,08 7,85P3 17,6 2,88 6,1 34,4 16,87 15,57P4 9,4 6,3 57,2 52,8 14,71 28,082P5 2,97 7,3 62,3 83,5 18,15 34,844

Tabel 2. Kekayaan Jenis Di Seluruh Plot

PlotIntensitas Cahaya

Indeks Margalef

Plot 010.556

(P0) 1,938391Plot 1 9.472 (P1) 1,323744Plot 2 7.85 (P2) 1,690773Plot 3 15.57 (P3) 1,141228

Plot 428.082

(P4) 1,763705

Plot 534.844

(P5) 1,83903

Tabel 3. Famili Tumbuhan Yang Tumbuh Di Seluruh Plot

Famili JumlahAmarantaceae 20

Angsana (Papilionaceae)

1

Page 6: Ekosistem Terestrial Jurnal Ok

6

Asteraceae 82Gulma (Graminaceae) 42

Poaceae 1007Cyperaceae 17Semanggi

(Marciliaceae)38

Sp 1 25Sp 2 4Total 1236

Dokumentasi Sampling Ekosistem Terestrial Kelompok 5

Pohon Titik Sampling kelompok 5 Pengukuran Lebar Kanopi

Page 7: Ekosistem Terestrial Jurnal Ok

7

PLOT 0 PLOT 1 PLOT 2

PLOT 3 PLOT 4PLOT 5

Page 8: Ekosistem Terestrial Jurnal Ok

8