26
APLIKASI TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) DENGAN MEMPERTIMBANGKAN GENDER PADA PERILAKU PENGGUNAAN INTERNET Majang Palupi Heru Kurnianto Tjahjono Universitas Muhammadiyah Yogyakarta The purpose of this paper is to test gender as moderating variable in technology acceptance model (TAM). TAM describe that perceived usefulness and perceived ease of use are an important antecedence to explain behavior intention to use internet. Perceived usefulness is the degree to which a person believes that using a particular system would enhance his or her job performance. Perceived ease of use is the degree to which a person believes that using a particular system would be free of effort. This paper consist of two studies. Study 1: data were collected from employees and study 2: data were collected from private universities students. The results is supported that gender as moderating variable. PENDAHULUAN Penggunaan internet di Indonesia mengalami perkembangan pesat, terutama di kalangan dunia akademik dan praktek bisnis. Fenomena penggunaan internet di Indonesia dapat dipotret dengan technology acceptance model (TAM). Di luar negeri penelitian dengan TAM telah banyak dilakukan di antaranya 1

Ekobis Tam Umy

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ekobis Tam Umy

Citation preview

Page 1: Ekobis Tam Umy

APLIKASI TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) DENGAN

MEMPERTIMBANGKAN GENDER PADA PERILAKU

PENGGUNAAN INTERNET

Majang Palupi

Heru Kurnianto Tjahjono

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

The purpose of this paper is to test gender as moderating variable in technology acceptance model (TAM). TAM describe that perceived usefulness and perceived ease of use are an important antecedence to explain behavior intention to use internet. Perceived usefulness is the degree to which a person believes that using a particular system would enhance his or her job performance. Perceived ease of use is the degree to which a person believes that using a particular system would be free of effort. This paper consist of two studies. Study 1: data were collected from employees and study 2: data were collected from private universities students. The results is supported that gender as moderating variable.

PENDAHULUAN

Penggunaan internet di Indonesia mengalami perkembangan pesat, terutama di

kalangan dunia akademik dan praktek bisnis. Fenomena penggunaan internet di Indonesia

dapat dipotret dengan technology acceptance model (TAM). Di luar negeri penelitian

dengan TAM telah banyak dilakukan di antaranya Davis (1989, 1993), Davis et al. (1989),

Adam et al. (1992), Szajna (1994), Chin dan Todd (1995), Davis dan Venkatesh (1996),

Gefen dan Straub (1997), Igbaria et al. (1997), Venkatesh dan Morris (2000) dan lain-lain.

Teori tersebut menjelaskan bahwa minat berperilaku menggunakan teknologi informasi

dipengaruhi oleh persepsi manfaat dan kemudahan menggunakan teknologi tersebut.

1

Page 2: Ekobis Tam Umy

Dalam konteks penggunaan internet mahasiswa di Yogyakarta yang dilakukan

Sanjaya (2005), TAM dinilai tidak terlalu mampu menjelaskan fenomena lapangan dengan

kontribusi sebesar 15 % sedangkan sisanya dijelaskan variabel-variabel lain. Sanjaya

(2005) menyarankan pentingnya mempertimbangkan variabel gender dalam konteks

penggunaan internet.

Penelitian ini bertujuan mereplikasi teori TAM dengan memasukkan gender

sebagai variabel pemoderasian untuk menjelaskan fenomena penggunaan internet. Studi

dilakukan pada konteks penggunaan internet oleh mahasiswa dan karyawan dalam dua

studi terpisah.

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

TAM merupakan teori yang menjelaskan minat berperilaku menggunakan

teknologi informasi. Teori tersebut dikembangkan oleh Davis (1989) dan kemudian

digunakan oleh beberapa peneliti lain seperti Adam et al. (1992), Szajna (1994), Chin dan

Todd (1995), Davis dan Venkatesh (1996), Gefen dan Straub (1997), Igbaria et al. (1997),

Venkatesh dan Morris (2000) dan lain-lain. TAM berbasis pada theory of reasoned action

(TRA) yang dikembangkan Fishbein dan Ajzen (1975 dalam Sanjaya, 2005).

TRA merupakan model yang secara luas mengkaji psikologi sosial mengenai

perilaku seseorang yang dilakukan secara sadar. Berdasarkan TRA, minat berperilaku

berkaitan erat dengan perilaku spesifik individu dan merupakan proses yang dilakukan

secara sadar. Sedangkan sikap dan norma subyektif adalah anteseden perilaku tersebut.

Sikap merupakan perasaan positif atau negatif tentang target perilaku, sedangkan norma

2

Page 3: Ekobis Tam Umy

subjektif adalah persepsi seseorang tentang orang lain atau sekelompok orang atau

referensi lainnya yang memikirkan apa yang dilakukan atau tidak harus dilakukan

mengenai perilaku tertentu. Dalam konteks teknologi informasi (dalam penelitian ini

penggunaan internet), para peneliti akan mengidentifikasi keyakinan yang menonjol pada

subjek berdasarkan pada investigasi sebelumnya. Atribut-atribut yang menonjol berkaitan

dengan teknologi informasi secara tidak langsunf dapat mempengaruhi minat dan norma

subjektif dan selanjutnya dikelompokkan sebagai variabel internal. Dengan demikian TRA

menangkap variabel-variabel internal melalui beberapa variabel eksternal yang berkaitan

dengan teknologi informasi.

Sejalan dengan TRA, kajian TAM juga menangkap variabel-variabel internal

melalui beberapa variabel eksternal terkait dengan hal yang menonjol pada teknologi

informasi yang menjadi target. Menurut Davis (1989) di dalam konsep TAM terdapat dua

anteseden penting yang memprediksi minat berperilaku dalam menggunakan teknologi

informasi, yaitu persepsi manfaat (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan

(perceived ease of use). Keduanya merupakan variabel internal dalam diri individu.

Kajian-kajian empiris sebelumnya menunjukkan bahwa kedua variabel internal individu

tersebut mendapat dukungan kuat secara empiris (Venkatesh dan Morris, 2000).

Pengaruh Manfaat pada Minat Menggunakan Internet

Pada fenomena penggunaan teknologi informasi, variabel manfaat merupakan

anteseden penting dalam menjelaskan minat menggunakan TI. Davis (1989, 1993), Davis

et al. (1989), Adam et al. (1992), Szajna (1994), Chin dan Todd (1995), Davis dan

Venkatesh (1996), Gefen dan Straub (1997), Igbaria et al. (1997), Venkatesh dan Morris

3

Page 4: Ekobis Tam Umy

(2000), Sanjaya (2005). Dalam kajian tersebut manfaat merupakan penetu yang kuat

terhadap penggunaan suatu sistem informasi, adopsi dan perilaku pengguna teknologi

tersebut. Secara spesifik Davis et al (1989) menambahkan bahwa hubungan manfaat

dengan penerimaan teknologi lebih kuat dan konsisten dibandingkan dengan ukuran

persepsi lainnya.

Berkaitan dengan penggunaan internet, para karyawan dan mahasiswa akan

mempertimbangkan faktor manfaat penggunaan internet. Apabila mereka mempersepsikan

internet adalah hal yang bermanfaat bagi mereka dan membantu menyelesaikan pekerjaan-

pekerjaan mereka, maka akan semakin mendorong keinginan mereka menggunakan

internet.

H1. Manfaat berpengaruh positif pada minat karyawan dan mahasiswa menggunakan

internet.

Pengaruh Kemudahan pada Minat Menggunakan Internet

Masih berkaitan dengan fenomena penggunaan teknologi informasi, variabel

kemudahan juga merupakan anteseden penting dalam menjelaskan minat menggunakan TI.

Davis (1989, 1993), Davis et al. (1989), Adam et al. (1992), Szajna (1994), Chin dan Todd

(1995), Davis dan Venkatesh (1996), Gefen dan Straub (1997), Igbaria et al. (1997),

Venkatesh dan Morris (2000), Sanjaya (2005). Dijelaskan oleh Davis et al (1989) bahwa

kemudahan penggunaan teknologi informasi merupakan katalisator potensial untuk

meningkatkan minat berperilaku dalam penggunaan teknologi informasi.

4

Page 5: Ekobis Tam Umy

Dalam konteks penggunaan internet, karyawan dan mahasiswa akan

mempertimbangkan kemudahan penggunaannya. Semakin mudah menggunakannya akan

mendorong mereka berperilaku menggunakan internet.

H2. Kemudahan berpengaruh positif pada minat karyawan dan mahasiswa menggunakan

internet.

Peran Pemoderasian Gender dalam TAM

Beberapa kajian menjelaskan pentingnya mempertimbangkan gender. Gefen dan

Straub (1997) menjelaskan bahwa penggunaan e-mail antara laki-laki dan perempuan

berbeda. Dalam kajian lainnya Venkatesh dan Morris (2000) menguji perbedaan laki-laki

dan perempuan dalam penggunaan teknologi informasi. Kajian tersebut menunjukkan

bahwa laki-laki lebih diperngaruhi persepsi manfaat dalam penggunaan TI, sedangkan

perempuan lebih dipengaruhi oleh kemudahan. Demikian pula pandangan Sanjaya (2005)

yang menduga perbedaan gender penting dipertimbangkan dalam fenomena penggunaan

internet. Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti menduga gender akan memoderasi

pengaruh manfaat dan kemudahan pada minat menggunakan internet.

H3. Gender memoderasi pengaruh manfaat pada minat karyawan dan mahasiswa

menggunakan internet.

H4. Gender memoderasi pengaruh kemudahan pada minat karyawan dan mahasiswa

menggunakan internet.

5

Page 6: Ekobis Tam Umy

Model Penelitian sbb:

METODE PENELITIAN

Kajian ini berbasis pada dua penelitian. Penelitian pertama melibatkan sejumlah

karyawan pada beberapa perusahaan di ambil atas dasar kemudahan - sebagai teknik

convenience sampling. Jumlah reponden 60 orang dan yang dapat diolah berjumlah 57.

Sedangkan penelitian kedua melibatkan sejumlah mahasiswa PTS dan data yang digunakan

sebanyak 77 mahasiswa dengan teknik sampling yang sama.

Pengukuran Variabel

1. Variabel Manfaat

Variabel manfaat menggunakan instrumen yang dikembangkan Davis (1989); Taylor dan

Todd (1995) selanjutnya dimodifikasi dalam konteks penggunaan internet. Terdiri atas 3

item pertanyaan.

Gambar 1.

Peran Pemoderasian Gender dalam TAM

Manfaat

Kemudahan

Minat Menggunakan Internet

Gender

6

Page 7: Ekobis Tam Umy

2. Variabel Kemudahan

Variabel kemudahan menggunakan instrumen yang dikembangkan Davis (1989); Taylor

dan Todd (1995) selanjutnya dimodifikasi dalam konteks penggunaan internet. Jumlah

item pertanyaan 4 buah.

3. Variabel Gender

Variabel gender terdiri atas laki-laki dan perempuan.

4. Variabel Minat

Variabel minat berperilaku menggunakan internet terdiri atas 2 item seperti yang

dikembangkan Davis (1989); Taylor dan Todd (1995) selanjutnya dimodifikasi dalam

konteks penggunaan internet.

Variabel-variabel manfaat, kemudahan dan minat berperilaku diukur dengan menggunakan

skala likert dengan rentang nilai (1) sampai dengan (5).

Analisis Data

Analisis data dilakukan denga regresi hirarkikal untuk menguji peran pemoderasian

gender sbb:

Y = β1X1 + β2X2 + β3X1X2

Y = minat menggunakan internet

X1 = manfaat

X2 = kemudahan

X3 = gender

Analisis Regresi Berganda Hirarkikal akan dilakukan dengan bantuan program

SPSS dan ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:

7

Page 8: Ekobis Tam Umy

1) Menguji pengaruh variabel kontrol Pengujian ini dimaksudkan untuk menghindari

confounding effect yang disebabkan background variable terhadap model. Statistik

yang akan dianalisis R2, angka ini menunjukkan presentasi variabel dependen yang

mampu dijelaskan oleh variabel kontrol.

2) Menguji main effect manfaat, kemudahan dan gender pada minat berperilaku.

Peningkatan R2 (ΔR2) menunjukkan kontribusi efek utama pada minat. Pengaruh X1

dan X2.

3) Menguji pengaruh pemoderasian terhadap variabel dependen dengan menganalisis

interaksi variabel independen dan variabel pemoderasian.

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Statistik Deskriptif

Tabel 2 di bawah ini menunjukkan deskripsi statistik pada studi 1.

Tabel 2

Statistik Deskriptif Variabel-Variabel Studi 1

Variabel Jumlah Data

Min Max Mean Std. Deviasi

Manfaat (X)

57 8 20 3,57 2,995

Kemudahan (X )

57 9 20 3,50 2,658

Minat Berperilaku (Y)

57 8 15 4,13 1,878

8

Page 9: Ekobis Tam Umy

Tabel 3

Statistik Deskriptif Variabel-Variabel Studi 2

Statistik deskriptif studi 1 dan 2 menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda kisaran

minimal sampai dengan maksimal untuk ketiga variabel. Demikian pula nilai mean dan

standar deviasi yang menunjukkan pola yang tidak jauh berbeda. Secara umum mean

ketiga variabel pada studi 2 lebih tinggi daripada mean ketiga variabel pada studi 1, namun

standar deviasi studi 1 secara umum lebih besar daripada studi 2.

Dalam konteks penggunaan internet, baik karyawan maupun mahasiswa

mempersepsikan bahwa derajat manfaat dan kemudahan internet tinggi. Secara umum

minat mereka menggunakan internet tergolong tinggi. Dengan demikian internet

merupakan hal yang dinilai penting bagi para karyawan dan para mahasiswa.

Apabila dibandingkan satu dengan lainnya, mahasiswa lebih tinggi

mempersepsikan bahwa internet lebih bermanfaat daripada persepsi para karyawan.

Demikian pula, mahasiswa mempersepsikan internet lebih mudah daripada persepsi para

karyawan. Minat menggunakan internet pada kelompok mahasiswa lebih tinggi daripada

kelompok karyawan.

Variabel Jumlah Data

Min Max Mean Std. Deviasi

Manfaat (X)

77 8 19 3,98 2,321

Kemudahan (X )

77 9 20 3,66 2,540

Minat Berperilaku (Y)

77 8 15 4,33 1,779

9

Page 10: Ekobis Tam Umy

Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Pengujian validitas bertujuan untuk mengetahui kemampuan item-item pertanyaan

mengukur variabel yang hendak diukur. Dari sisi validitas permukaan (face validity) dan

validitas isi (content validity), penulis mengkaji kuesioner yang sudah mapan sehingga

tidak ada permasalahan berkaitan dengan kedua kriteria tersebut. Secara statistik, analisis

faktor dapat menunjukkan bahwa keseluruhan item-item pertanyaan pada variabel-variabel

tersebut valid (Ghozali, 2005).

Pengujian reliabilitas menunjukkan bahwa keseluruhan item-item pertanyaan

variabel manfaat, kemudahan dan minat baik pada studi 1 dan studi 2 menunjukkan hasil

yang reliabel, karena cronbach alpha lebih besar daripada 0,60 (Ghozali, 2005).

Tabel 4.

Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel Cronbach Alpha Studi 1

Cronbach Alpha Studi 2

Keterangan

Manfaat 0,766 0,741 reliabelKemudahan 0,675 0,617 reliabelMinat 0,696 0,667 reliabel

Dengan demikian keseluruhan skala variabel pada studi 1 dan 2 reliabel.

Pengujian Hipotesis

Hasil pengujian regresi hirakikal pada studi 1 dan 2 dipaparkan dalam tabel 5 dan

tabel 6. Pengujian bertujuan menguji pengaruh variabel manfaat dan kemudahan dalam

memprediksi perilaku minat menggunakan internet. Di samping itu, peneliti

mempertimbangkan peran gender pada kedua penelitian ini.

10

Page 11: Ekobis Tam Umy

Tabel 5

Hasil Analisis Regresi Hirarkikal Studi 1

VARIABEL INDEPENDEN MINAT BERPERILAKU

β (ΔR2) pSTEP 1: VARIABEL KONTROL (ΔR2) 0,019

ns

STEP 2: EFEK UTAMAManfaatKemudahanGender(ΔR2)R2

0,4610,2760,198

0,5020,521

0,0010,05ns

STEP 3: EFEK INTERAKSIInteraksi Manfaat x GenderInteraksi Kemudahan x Gender(Δ R2)R2

1,073-1,123

0,024 0,545

0,050,05

Tabel 6

Hasil Analisis Regresi Hirarkikal Studi 2

VARIABEL INDEPENDEN MINAT BERPERILAKU

β (ΔR2) pSTEP 1: VARIABEL KONTROL (ΔR2) 0,014

ns

STEP 2: EFEK UTAMAManfaatKemudahanGender(ΔR2)R2

0,7640,1700,151

0,7170,731

0,0010,05ns

STEP 3: EFEK INTERAKSIInteraksi Manfaat x GenderInteraksi Kemudahan x Gender(Δ R2)R2

1,209-1,303

0,0280.759

0,050,05

11

Page 12: Ekobis Tam Umy

Step 1 pada studi 1 dan studi 2 (dalam tabel 5 dan 6) menunjukkan bahwa variabel

kontrol tidak signifikan sehingga peneliti dapat meyakini bahwa variabel tersebut tidak

menimbulkan efek gangguan pada model. Secara statistik, hal tersebut dijelaskan ρ

variabel-variabel kontrol menunjukkan hasil yang tidak signifikan.

Step 2 pada studi 1 dan studi 2 menunjukkan bahwa manfaat dan kemudahan

merupakan determinan penting minat berperilaku menggunakan internet. Variabel manfaat

signifikan berpengaruh pada minat berperilaku menggunakan internet (p 0,001), sedangkan

variabel kemudahan signifikan berpengaruh pada minat berperilaku menggunakan internet

(p 0,05). Dengan demikian manfaat dan kemudahan berperan penting dalam menjelaskan

perilaku para mahasiswa dan para karyawan dalam menggunakan internet. Apabila peneliti

mencoba membandingkan variabel yang paling dominan di antara keduanya, manfaat

merupakan variabel yang lebih kuat dibandingkan kemudahan. Hasil tersebut konsisten

antara studi 1 dan 2. Hasil studi 1 dan studi 2 memberikan dukungan empiris pada

hipotesis 1 dan 2.

Sedangkan pada step 3 baik dalam studi 1 dan studi 2 interaksi manfaat dan gender

serta interaksi kemudahan dan gender berpengaruh signifikan pada minat berperilaku

menggunakan Internet (p 0,05). Hasil kedua studi tersebut juga mendukung hipotesis 3 dan

4. Dengan demikian baik studi 1 dan studi 2 menunjukkan hasil yang konklusif, baik

pengaruh utama seperti manfaat dan kemudahan serta peran pemoderasian gender. Hasil

penelitian ini memberikan dukungan pada dugaan Sanjaya (2005) mengenai peran gender

dalam model dan hasil ini sejalan dengan penelitian Gefen dan Straub (1997) serta

Venkatesh dan Morris (2000) mengenai eksistensi gender dalam model TAM. Dengan

12

Page 13: Ekobis Tam Umy

demikian hasil regresi hirarkikal secara keseluruhan mendukung keseluruhan hipotesis

yang diajukan peneliti.

Kontribusi gender dalam TAM mampu meningkatkan kemampuan model

menjelaskan variabel minat berperilaku khususnya berkaitan dengan minat menggunakan

internet. Interaksi gender dengan manfaat dan gender dengan kemudahan mampu

meninkatkan daya prediksi model. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil empiris studi 1 dan

studi 2 yang memperlihatkan bahwa R2 kedua studi itu jauh lebih besar daripada hasil

empiris TAM tanpa moderasi gender yang dilakukan Sanjaya (2005) dalam konteks

penggunaan internet mahasiswa.

Peran efek utama manfaat pada kedua studi menunjukkan bahwa manfaat lebih

dominan daripada kemudahan dalam memprediksi minat berperilaku menggunakan

Internet. Artinya perilaku para karyawan dan mahasiswa dalam menggunakan internet

lebih dipengaruhi oleh variabel manfaat. Hal tersebut diduga dipengaruhi peran gender,

karena perbandingan responden laki-laki dan perempuan dalam penelitian ini kurang lebih

70:30. Dengan demikian dugaan peneliti, responden laki-laki secara umum lebih terdorong

menggunakan teknologi internet, disebabkan manfaat dari penggunaan internet tersebut.

Dugaan ini señalan dengan kajian Venkatesh dan Morris (2000) yang menguji perbedaan

laki-laki dan perempuan dalam penggunaan teknologi informasi. Kesimpulan Venkatesh

dan Morris (2000) adalah bahwa laki-laki lebih diperngaruhi persepsi manfaat dalam

penggunaan TI, sedangkan perempuan lebih dipengaruhi oleh kemudahan.

13

Page 14: Ekobis Tam Umy

SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

Temuan dalam studi ini memberikan kontribusi penting dalam studi perilaku

konsumen khususnya dalam fenomena penggunaan internet. Secara spesifik studi ini

menemukan peran penting gender dalam menjelaskan penggunaan internet. Hasil studi

menemukan bahwa terdapat peran gender secara signifikan sebagai variabel pemoderasian

di dalam pengembangan model TAM. Kontribusi peran gender sebagai variabel

pemoderasian secara umum meningkatkan kemampuan TAM dalam menjelaskan variabel

minat berperilaku menggunakan teknologi informasi. Peran gender dalam model señalan

dengan pandangan Gefen dan Straub (1997);Venkatesh dan Morris (2000) dan Sanjaya

(2005). Hasil empiris menjelaskan bahwa terdapat perbedaan antara laki-laki dan

perempuan dalam menjelaskan pengaruh manfaat dan kemudahan pada minat berperilaku

menggunakan Internet.

Studi ini juga memberikan dukungan empiris pada teori TAM dalam konteks

penggunaan internet oleh karyawan dan mahasiswa. Manfaat dan kemudahan merupakan

determinan penting yang menjelaskan minat berperilaku menggunakan Internet. Dengan

demikian hasil studi mendukung penelitian-penelitian sebelumnya seperti yang dilakukan

Gefen dan Straub (1997) serta Venkatesh dan Morris (2000).

Teknik pengambilan sampel pada studi 1 dan studi 2 menggunakan convenience

sampling sehingga kemampuan generalisasi sampel bernilai rendah (Hair et al., 1998).

Apabila memungkinkan, penelitian berikutnya penting mempertimbangkan teknik random

sampling, karena akan jauh lebih baik dalam hal kemampuan generalisasi sampel.

14

Page 15: Ekobis Tam Umy

Keterbatasan lainnya adalah berkaitan dengan jumlah sampel yang relatif kecil di

bawah 100 responden tiap studi, sehingga dalam penelitian ke depan dapat dipersiapkan

lebih baik lagi dengan menggunakan jumlah sampel yang lebih besar. Demikian pula

beberapa variabel lain seperti kompleksitas tugas, ketidakpastian tugas, norma sosial dapat

dipertimbangkan dalam kajian ke depan.

15

Page 16: Ekobis Tam Umy

DAFTAR PUSTAKA

Adam, D. A.,R. R. Nelson, dan P. A. Todd (1992). Perceived Usefulness, Ease of Use and

Usage of Information Technology: A Replication. MIS Quarterly, 16 (2), 227-250.

Agrawal, R and Karahanna, E (2000) “Times Flies When You’re Having Fun : Cognitive

Absorption And Belief About Information Technology Usage”, MIS Quarterly,

Desember, Vol 24 No 44, 655-674.

Chin, W.W., and Todd, P.A. (1995). On the Use, Usefulness, and Ease of Use of Structural

Equation Modeling in MIS Research: A Note of Caution. MIS Quarterly, 19. 237-

246.

Davis, F.D. (1989). Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use and User Acceptance of

Information Technology. MIS Quarterly, 13(3): 319-339.

Davis, F.D. (1993). User Acceptance of Information Technology: System Characteristics,

User Perception and Behavioral Impacts. International Journal of Man-Machine

Studies. 38 (3): 475-487.

Davis, F.D., Bagozzi, R.P dan Warshaw, P.R. (1989). User Acceptance of Information

Technology: A Comparison of Two Theoritical Model. Management Science, 35,

982-1002.

Gefen, D., and Straub, D.W., (1997). “Gender Differences in the Perception and Use E-

mail: An Extension to the Technology Acceptence Model”, MIS Quarterly,

Desember, .389-400.

Ghozali, I., (2005). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Badan

Penerbitan Universitas Diponegoro, Semarang.

Hair J.F., Anderson R.E., Tatham R.L., Black W.C., (1998), Multivariate Data Analysis,

Prentice-Hall International, Edisi 5, United States of America.

Indriantoro, N. dan Supomo, B., (1999), Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan

Manajemen, BPFE, Yogyakarta.

Igbaria, M.N., Zinaelli, P.C. and Cavaye, L.M. (1997). Personal Computing Acceptance

Factors in Small Firms: A Structural Equation Model. MIS Quarterly, 21(3), 279-

305.

16

Page 17: Ekobis Tam Umy

Mathieson, K. (1991). Predicting User Intentions: Comparing the Technology Acceptance

Model with the Theory of Planned Behavior. Information System Research. 2: 173-

191.

Sanjaya, I.P.S.,(2005), Pengaruh Manfaat dan Kemudahan Pada Minat Berperilaku

(behavioral intention) Dalam Penggunaan Internet, Kinerja, 9, 146-156.

Subramanian, G.H. (1994). A Replication of Perceived Usefulness and Perceived Ease of

Use Measurement. Decision Sciences, 25/5/6. 863-874.

Szajna, B. (1994). Software evaluation and choice: Predictive Validation of the

Technology Acceptence Instrument. MIS Quarterly, 18, 319-324.

Venkatesh, V. dan Davis, F.D. (1996). A Model of the Perceived Ease of Use

Development and Test. Decision Sciences, 27(3): 451-481.

Venkatesh, V. dan Michael G. Morris. (2000). Why Don’t Men Ever Stop to Ask for

Direction? Gender Social Influence, and Their Role in Technology Acceptence and

Usage Behavior. MIS Quarterly, 24 No. 1, 115-139.

CURRICULUM VITAE

Majang Palupi, BBA, MBA adalah staf pengajar Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta. BBA - Western Michigan University, USA bidang

manajemen tahun 1997 dan MBA - University of Tennessee, USA bidang manajemen

tahun 1998.

Heru Kurnianto Tjahjono, SE., MM., Dr (Kand) adalah staf pengajar Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. BBA. SE - UGM jurusan manajemen tahun 1997

dan MM - UGM tahun 2001. Sedang menyelesaikan disertasi dengan konsentrasi Perilaku

Organisasional di UGM.

17