127
i EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA FOUNDATION TENTANG KONSERVASI MANGROVE TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN WARGA DESA MOROREJO KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL SKRIPSI Disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Oleh: Yuvita Dela Carolina NIM 3201411134 JURUSAN GEOGRFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

i

EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA FOUNDATION

TENTANG KONSERVASI MANGROVE TERHADAP

TINGKAT PENGETAHUAN WARGA DESA MOROREJO

KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

SKRIPSI

Disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Geografi

Oleh:

Yuvita Dela Carolina

NIM 3201411134

JURUSAN GEOGRFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

Page 2: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

ii

Page 3: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

iii

Page 4: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

iv

Page 5: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

Hidup adalah karunia, sehingga patut diperjuangkan dan harus dijalani.

(Yuvita Dela Carolina)

Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di

masa depan. (Amsal 19:30)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan untuk :

1. Bapak Beko Warsito, Ibu Mamik Sumarmi beserta

kakak saya Rangga Warsito dan Yudha Bima Warsito

yang telah memberiku doa, semangat, dan dorongan

demi keberhasilanku terimakasih banyak.

2. Keluarga besar Geografi, teman-teman Geo‟11, serta

sahabat-sahabat terdekatku.

3. Dan semua pihak yang menyayangiku.

Terima kasih semua.

Page 6: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat

dan berkatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang

berjudul “Efektivitas Penyuluhan LSM Biota Foundation Tentang Konservasi

Mangrove Terhadap Tingkat Pengetahuan Warga Desa Mororejo Kecamatan

Kaliwungu Kabupaten Kendal.”

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Semarang (FIS UNNES). Walaupun penyusunan skripsi ini telah

diusahakan dengan maksimal namun masih ada kekurangan, karena itu dengan

rendah hati penulis bersedia menerima kritik serta saran yang membangun demi

kebaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini pula kami ucapkan banyak terima kasih

dan penghormatan setinggi tingginya kepada beliau yang terhormat :

1. Prof. Dr. Fathur Rakhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Dr. Subagyo, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Sosial UNNES.

3. Drs. Apik Budi Santoso, M.Si., Ketua Jurusan Geografi.

4. Dr. Ir. Ananto Aji, M.S, Dosen Pembimbing atas segala bimbingan dan

arahannya dalam penyusunan skripsi ini.

5. Dr. Eva Banowati, M.Si., Dosen Wali yang telah membimbing dan

mengarahkan selama menempuh studi di Jurusan Geografi.

6. Staf Tata Usaha, Perpustakaan Jurusan Geografi, Laboratorium, Tata

Usaha Fakultas Ilmu Sosial, serta seluruh karyawan di lingkungan Jurusan

Geografi,

7. Kepala Desa Mororejo Bapak H. Afrudin dan seluruh warga Desa

Mororejo terkait yang telah membantu ijin dalam penelitian di wilayah

penelitian skripsi ini.

8. Teman-teman Prodi Pendidikan Geografi 2011, Nurul, Syahidun, Imam,

Rifka, Lailis, yang membantu penyelesaian skripsi ini.

9. Berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah

memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Page 7: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

vii

Semoga Tuhan YME yang maha pemurah memberikan balasan atas jasa-

jasa yang telah diberikan. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi para pembaca terutama bagi yang mengkaji ilmu di Jurusan

Geografi.

Semarang, 29 Mei 2015

Penyusun

Page 8: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

viii

SARI

Carolina, Yuvita Dela. 2015. Efektivitas Penyuluhan LSM Biota Foundation

Tentang Konservasi Mangrove Terhadap Tingkat Pengetahuan Warga Desa

Mororejo Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal. Skripsi. Jurusan Geografi,

Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing: Dr. Ir.

Ananto Aji, M.S. 115 halaman.

Kata Kunci: Penyuluhan, Pengetahuan, Konservasi Mangrove

Aktivitas masyarakat pesisir dan kurangnya pengetahuan masyarakat

tentang konservasi mangrove memperburuk permasalahan yang terjadi di wilayah

pesisir seperti abrasi, sedimentasi, rob dan intrusi air laut. Sehingga untuk

mewujudkan kesadaran lingkungan masyarakat pesisir tentang konservasi

mangrove maka perlunya terlebih dahulu pendidikan berbasis masyarakat salah

satunya yakni melalui penyuluhan. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui

pengetahuan dasar warga Desa Mororejo mengenai konservasi mangrove; 2)

mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan konservasi mangrove pada warga

Desa Mororejo sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan. 3) mengetahui

efektivitas penyuluhan LSM Biota Foundation mengenai konservasi mangrove

terhadap peningkatan pengetahuan warga Desa Mororejo.

Populasi penelitian adalah warga Desa Mororejo yang berusia dewasa (20-

40 tahun) yang berjumlah 2750 orang, sampel yang digunakan sebanyak 97

responden yang dipilih menggunakan teknik Area Random Sampling. Variabel

penelitian ini adalah pengetahuan warga Desa Mororejo tentang konservasi

mangrove awal dan akhir penyuluhan serta efektivitas penyuluhan yang

dilaksanakan LSM Biota Foundation. Metode penelitian yang digunakan adalah

metode tes, metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan dasar warga Desa

Mororejo mengenai konservasi mangrove masih kurang karena nilai rata-rata

pretest hanya sebesar 55,42 dan setelah penyuluhan berlangsung pengetahuan

warga meningkat diketahui dari nilai rata-rata posttest sebesar 61,24. Perhitungan

uji-t diperoleh nilai signifikansi pretest sebesar 0,202 dan posttest sebesar 0,281

(p>0,05) yang menunjukkan aada perbedaan bermakna antara skor sebelum

penyuluhan dan setelah penyuluhan. Maka dapat diketahui bahwa penyuluhan

yang diadakan LSM Biota Foundation tersebut efektif.

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa 1) pengetahuan

warga Desa Mororejo mengenai konservasi mangrove masih minim. 2) Ada

perbedaan pengetahuan warga mengenai konservasi mangrove yang bermakna

diketahui dari perhitungan statistika dengan rumus t-test. 3) Penyuluhan LSM

Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai

konservasi mangrove. Saran yang dapat diberikan adalah LSM Biota Foundation

lebih berinovasi dalam metode dan media penyuluhan yang diberikan dan warga

Desa Mororejo agar lebih aktif dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan

melestarikan mangrove dalam penyuluhan maupun penanaman yang diadakan.

Page 9: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... iii

PERNYATAAN ........................................................................................................ iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v

KATA PENGANTAR .............................................................................................. vi

SARI .......................................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 5

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................. 5

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................... 6

1.4.1 Manfaat Teoritis .. ............................................................................................ 6

1.4.2 Manfaat Praktis ................................................................................................. 6

1.5 Batasan Istilah ..................................................................................................... 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 10

2.1 Tinjauan Pustaka ................................................................................................. 10

2.1.1 Penyuluhan ........................................................................................................ 10

2.1.2 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Biota Foundation................................ 10

2.1.3 Pengertian Konservasi Mangrove ..................................................................... 12

2.1.4 Materi Konservasi Mangrove ............................................................................ 13

2.1.5 Pengetahuan Konservasi Mangrove .................................................................. 17

2.1.6 Tahun Sukses Pendidikan ................................................................................. 21

2.2 Kerangka Berpikir ................................................................................................ 21

2.3 Hipotesis ............................................................................................................... 23

Page 10: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

x

BAB 3 METODE PENELITIAN ............................................................................ 24

3.1 Desain Penelitian .................................................................................................. 24

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................................... 24

3.3 Populasi Penelitian ............................................................................................... 25

3.4 Sampel dan Teknik Sampling .............................................................................. 25

3.5 Variabel Penelitian ............................................................................................... 26

3.6 Metode Pengumpulan Data .................................................................................. 27

3.7 Analisis Uji Coba Instrumen ................................................................................ 30

3.8 Teknik Analisis Data ............................................................................................ 34

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 38

4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian ................................................................... 38

4.2 Hasil Observasi Daerah Penelitian ....................................................................... 46

4.4 Hasil Penelitan ..................................................................................................... 49

4.5 Pembahasan .......................................................................................................... 73

BAB 5 PENUTUP ..................................................................................................... 79

5.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 79

5.2 Saran .................................................................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 82

LAMPIRAN .............................................................................................................. 85

Page 11: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Validitas Soal Uji Coba ............................................................................. 32

Tabel 3.2 Makna Grade Aspek Kognitif ................................................................... 36

Tabel 4.1 Penggunaan Lahan Desa Mororejo ............................................................ 41

Tabel 4.2 Data Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur .......................................... 43

Tabel 4.3 Data Penduduk.Berdasarkan Pendidikan Akhir ......................................... 44

Tabel 4.4 Latar Belakang Pendidikan Responden ..................................................... 50

Tabel 4.5 Data Umur Responden ............................................................................... 51

Tabel 4.6 Data Mata Pencahariaan Responden .......................................................... 52

Tabel 4.7 Data Jarak Rumah Responden Dari Pesisir ............................................... 52

Tabel 4.8 Data Pendapatan Responden ...................................................................... 53

Tabel 4.9 Gambaran Umum Hasil Pretest ................................................................. 59

Tabel 4.10 Hasil Pretest Peserta Penyuluhan ............................................................. 60

Tabel 4.11 Hasil Posttest Peserta Penyuluhan ........................................................... 62

Tabel 4.12 Gambaran Umum Hasil Posttest .............................................................. 62

Tabel 4.13 Perbandingan Hasil Nilai Kognitif Konservasi Mangrove ...................... 66

Tabel 4.14 Nilai Kognitif Berdasarkan Kelompok Umur Responden ....................... 68

Tabel 4.15 Nilai Kognitif Berdasarkan Tahun Sukses Responden ............................ 70

Tabel 4.16 Peningkatan Pengetahuan Berdasarkan Tema Materi ............................. 71

Page 12: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1Skema Kerangka Berfikir ........................................................................ 22

Gambar 4.1Peta Lokasi Penelitian ............................................................................. 39

Gambar 4.2Peta Penggunaan Lahan Desa Mororejo ................................................. 42

Gambar 4.3 Kondisi Mangrove di Desa Mororejo..................................................... 47

Gambar 4.4 Kondisi Desa Mororejo Akibat Abrasi................................................... 48

Gambar 4.5 Suasana Saat Mengerjakan Pretest ........................................................ 56

Gambar 4.6 Suasana Saat Pelaksanaan Penyuluhan .................................................. 57

Gambar 4.7 Grafik Peningkatan Pengetahuan Warga................................................ 64

Gambar 4.8 Wawancara Ketua LSM Biota Foundation ............................................ 65

Page 13: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.Uji Validitas dan Reliabilitas Butir Soal ................................................ 85

Lampiran 2.Instrumen Tes Sebelum Uji Validitas dan Reliabilitas ........................... 89

Lampiran 3.Kisi-Kisi Soal ......................................................................................... 96

Lampiran 4.Instrumen Tes Pretest dan Posttest ........................................................ 98

Lampiran 5.Instrumen Wawancara Kepala Desa Mororejo ....................................... 105

Lampiran 6.Instrumen Wawancara LSM Biota Foundation ..................................... 107

Lampiran 7.Kunci Jawaban Soal Pretest dan Posttest ............................................... 109

Lampiran 8.Hasil Wawancara Kepala Desa Mororejo .............................................. 110

Lampiran 9.Hasil Wawancara LSM Biota Foundation ............................................. 113

Lampiran 10.Kegiatan Yang Sudah Dilakukan LSM Biota Foundation ................... 116

Lampiran 11.Surat Keterangan Legalitas LSM Biota Foundation ............................ 122

Lampiran 12.Materi Penyuluhan ................................................................................ 123

Lampiran 13.Daftar Hadir Penyuluhan ...................................................................... 132

Lampiran 14.Data Identitas Responden ..................................................................... 136

Lampiran 15.Uraian Hasil Pretest.............................................................................. 140

Lampiran 16.Uraian Hasil Posttest ............................................................................ 144

Lampiran 17.Hasil Uji T Menggunakan Aplikasi Program SPSS 16.0 ..................... 148

Lampiran 18.Dokumentasi Penelitian ........................................................................ 150

Lampiran 19.Surat Observasi Penelitian .................................................................... 151

Lampiran 20.Surat Keterangan Observasi ................................................................. 154

Lampiran 21.Surat Ijin Penelitian .............................................................................. 155

Lampiran 22.Surat Keterangan Penelitian ................................................................. 156

Page 14: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia sebagai suatu negara kepulauan dengan panjang garis pantai

sekitar 81.000 km, memiliki sumber daya pesisir yang sangat potensial. Salah satu

ekosistem wilayah pesisir yang sangat potensial dan produktif ialah ekosistem

mangrove. Sebagai negara yang terletak di daerah tropis, wilayah Indonesia

sangat potensial untuk tumbuh dan berkembangnya ekosistem mangrove, yang

merupakan hutan khas daerah tropis dan subtropis. Luas ekosistem mangrove di

Indonesia 3,3 juta ha atau sekitar 27% dari luas ekosistem mangrove yang ada di

dunia. Sebaran ekosistem mangrove di Indonesia terutama di wilayah pesisir

Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua (Saputro et al., 2009).

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999

tentang Kehutanan, bahwa mangrove mempunyai fungsi sebagai hutan lindung

dan hutan konservasi, hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai

fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur

tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan

memelihara kesuburan tanah, sedangkan hutan konservasi adalah kawasan hutan

dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok pengawetan

keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya.

Ekosistem mangrove bersifat kompleks dan dinamis namun labil. Dikatakan

kompleks karena baik di dalam hutan mangrove, perairan, dan tanah dibawahnya

merupakan habitat berbagai satwa dan biota perairan. Dikatakan dinamis karena

Page 15: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

2

hutan mangrove dapat tumbuh terus secara alami, sedangkan labil karena mudah

sekali mengalami kerusakan dan sulit untuk pulih seperti sedia. Pada sisi lain, sifat

biologis mangrove yang tumbuh di kawasan peralihan antara daratan dan lautan

tersebut menyebabkannya sangat rentan terhadap gangguan atau kerusakan.

Gangguan dapat bersifat alami maupun bersifat buatan oleh aktivitas manusia.

Sering terjadi eksploitasi secara berlebihan hingga merusak fungsi ekosistem

mangrove ini. Penebangan mangrove, pembangunan pertambakan, pendirian

perusahaan komersil, reklamasi lahan, pengurukan laut, dan usaha destruktif

lainnya. Kerusakan atau hilangnya ekosistem hutan mangrove selanjutnya dapat

menghilangkan semua manfaat ekologis maupun ekonomisnya. Oleh karenanya,

keberadaan dan keutuhan hutan mangrove akan sangat mempengaruhi kelestarian

kawasan pantai beserta sistem kehidupan manusia di kawasan tersebut.

Data Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah tahun 2011

menunjukkan bahwa hasil identifikasi di Pantura Jawa terjadi abrasi pantai akibat

pengrusakan mangrove sebesar 6.566,97 hektar dan luas akresi/sedimentasi

sebesar 12.585,19 hektar. Sedangkan luas mangrove di Pantura Jawa Tengah

mencapai 2.458,4 hektar yang tersebar di 13 kabupaten/kota. Dari data itu, hanya

22% Pantai Utara Jawa Tengah yang ditumbuhi mangrove. Sebesar 78% dari

502,69 kilometer panjang pantai utara Jawa Tengah tidak terlindung tegakan

mangrove. Sebagian besar pantai itu merupakan kawasan tambak, pelabuhan,

serta kawasan industri. Laju kerusakan tegakan mangrove di Pantai Utara Jawa

Tengah masih lebih tinggi daripada upaya rehabilitasi yang dilakukan oleh

berbagai pihak. Prediksi Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah, Pantura

Page 16: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

3

Jawa Tengah tahun 2011-2020 menunjukkan kecenderungan kenaikan luasan

abrasi sebesar 1847,92 hektar.Wilayah di Provinsi Jawa Tengah yang kerusakan

cukup parah meliputi Jepara, Rembang, Demak, Semarang, Kendal, dan Brebes.

Desa Mororejo merupakan salah satu desa pesisir di Kecamatan Kaliwungu,

Kabupaten Kendal dengan jenis tanah berupa alluvial hidromorf yang sangat

cocok untuk pertumbuhan tanaman mangrove. Desa Mororejo memiliki jumlah

penduduk 7.945 jiwa (Data Monografi Desa, 2015). Berdasarkan letak geografis,

wilayah Desa Mororejo berada di timur laut ibukota Kabupaten Kendal. Kondisi

wilayah dengan ketinggian kurang lebih 1 meter diatas permukaan air laut, suhu

rata-rata berkisar antara 25-30 derajat celcius dan curah hujan berkisar antara

1500- 2000 mm per 1 tahun.

Permasalahan lingkungan yang perlu mendapat perhatian dan penanganan

yang serius di Desa Mororejo antara lain adalah abrasi di sekitar pantai Desa

Mororejo (termasuk Pantai Ngebum), intrusi air laut yang semakin parah,

sehingga lahan pertanian produktif semakin berkurang, menurunnya level air

dalam tanah saat musim kemarau, dan sering terjadi rob (air pasang) yang

menggenangi permukiman warga. Abrasi di wilayah Desa Mororejo disebabkan

oleh perubahan alih fungsi lahan mangrove menjadi lahan tambak bandeng tanpa

menjaga keseimbangan ekosistem mangrove. Perubahan tata guna lahan menjadi

areal tambak 45,44% dari areal luas tanah di Desa Mororejo akan menyebabkan

hilangnya hutan penyangga. Perubahan penggunaan lahan tercermin dari

keberadaan aktivitas-aktivitas baru seperti pemukiman, tambak, persawahan dan

industri-industri yakni PT Kayu Lapis Indonesia dan PT Rimba Partikel

Page 17: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

4

Indonesia. Perubahan ini mengakibatkan abrasi atau erosi pantai di sepanjang

wilayah pesisir. Disamping hal tersebut, kurangnya pemahaman masyarakat

tentang konservasi mangrove turut menjadi pemicu atas terjadinya kerusakan

pesisir, sebagaimana tercermin dari adanya penebangan pohon mangrove yang

disengaja dan pendirian bangunan baik di daerah pesisir pantai dapat

mengakibatkan terganggunya keseimbangan pesisir.

Berdasarkan kondisi tersebut maka diperlukan suatu konsep pendidikan

konservasi mangrove yang memberikan pengetahuan tentang manfaat mangrove

bagi kelangsungan pesisir yang berkelanjutan. Pengetahuan tersebut didapatkan

melalui berbagai sarana, salah satunya adalah penyuluhan. Aspek kelembagaan

dalam pengelolaan konservasi mangrove tidak dapat dipisahkan dari pemerhati

lingkungan salah satunya yakni lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang telah

banyak berperan terhadap kelestarian lingkungan hidup. Biota Foundation

merupakan LSM lingkungan yang telah melakukan kegiatan konservasi,

pendidikan, pelatihan, pendampingan dan pemberdayaan masyarakat secara

langsung mengenai pengelolaan dan pemanfaatan ekosistem mangrove untuk

mendorong kesadaran masyarakat dalam melestarikan lingkungan pesisir. Namun

ternyata seluruh kegiatan tersebut, salah satunya penyuluhan yang sering

dilakukan oleh Biota Foundation selama ini tidak terukur keefektivitasnya.

Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian

yang berjudul “Efektivitas Penyuluhan LSM Biota Foundation tentang Konservasi

Mangrove Terhadap Tingkat Pengetahuan Warga Desa Mororejo, Kecamatan

Kaliwungu, Kabupaten Kendal.”

Page 18: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

5

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka dirumuskan masalah dalam beberapa

pertanyaan yaitu:

1.2.1 Bagaimanakah pengetahuan dasar tentang konservasi mangrove warga Desa

Mororejo sebelum diberikan penyuluhan ?

1.2.2 Apakah terdapat perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah

penyuluhan konservasi mangrove pada warga Desa Mororejo, Kecamatan

Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah ?

1.2.3 Apakah penyuluhan LSM Biota Foundation efektif meningkatkan

pengetahuan konservasi mangrove pada warga Desa Mororejo, Kecamatan

Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah ?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.3.1 Mengetahui pengetahuan dasar warga Desa Mororejo tentang konservasi

mangrove sebelum diberikan penyuluhan.

1.3.2 Mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan konservasi mangrove pada

warga Desa Mororejo sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan.

1.3.3 Mengetahui efektivitas penyuluhan LSM Biota Foundation mengenai

konservasi mangrove terhadap tingkat pengetahuan warga Desa Mororejo,

Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal.

Page 19: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

6

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat teoritis

1.4.1.1 Bagi akademisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

perkembangan ilmu geografi khususnya dalam pendidikan lingkungan

hidup tentang konservasi mangrove melalui penyuluhan.

1.4.1.2 Bagi peneliti selanjutnya, memberikan informasi yang dapat digunakan

sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut tentang efektivitas penyuluhan

terhadap tingkat pengetahuan konservasi mangrove di masyarakat.

1.4.2 Manfaat Praktis

1.4.2.1 Bagi peneliti, agar lebih memacu untuk meningkatkan pengetahuan dan

kepedulian terhadap lingkungan, khususnya pelestarian mangrove.

1.4.2.2 Bagi masyarakat sekitar, memberikan masukan dan dorongan untuk dapat

lebih aktif dalam kegiatan konservasi mangrove.

1.4.2.3 Bagi instansi terkait, sebagai dasar untuk pengembangan kebijakan

mengenai penyuluhan konservasi mangrove pada masyarakat.

1.5 Batasan Istilah

Agar tidak terjadi pembiasan pembahasan dan kesalahan penafsiran yang

ada dalam penelitian ini, maka berikut ini dijelaskan beberapa istilah dan batasan-

batasan ruang lingkup penelitian.

Page 20: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

7

1. Efektivitas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisi efektivitas

adalah sesuatu yang memiliki pengaruh atau akibat yang ditimbulkan, manjur,

membawa hasil dan merupakan keberhasilan dari suatu usaha atau tindakan.

Dalam penelitian ini yang dimaksud efektivitas adalah keberhasilan

penyuluhan LSM Biota Fondation dalam meningkatkan pengetahuan warga

Desa Mororejo tentang konservasi mangrove.

2. Penyuluhan

Pengertian penyuluhan menurut Undang-undang Penyuluhan Nomor 16

Tahun 2006 adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha

agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya

dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya

lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha,

pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam

pelestarian fungsi lingkungan hidup.

Dalam penelitian ini yang dimaksud penyuluhan yakni lebih pada aspek

kognitif (pengetahuan dan pemahaman sasaran), sehingga pengetahuan

sasaran penyuluhan telah sesuai dengan yang diharapkan oleh penyuluh

konservasi mangrove.

Page 21: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

8

3. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

Lembaga swadaya masyarakat adalah organisasi yang tumbuh secara

swadaya, atas kehendak dan keinginan sendiri, di tengah masyarakat, dan

berminat serta bergerak dalam bidang lingkungan hidup (Undang-undang

Nomor 32 Tahun 2009). Dalam penelitian ini lembaga swadaya masyarakat

yang mendukung penyuluhan yakni LSM Biota Foundation.

4. Konservasi Mangrove

Berdasarkan Pasal 1 ayat 1 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990,

Konservasi adalah upaya dan tindakan pelindungan termasuk pengelolaan

sumber daya dan pemanfaatannya secara bijaksana dalam rangka memenuhi

kebutuhan generasi saat ini dan generasi masa mendatang. Dari pengertian

tersebut maka dapat dikatakan bahwa konservasi mangrove adalah segala

bentuk upaya dan tindakan perlindungan terhadap mangrove yang bertujuan

untuk memenuhi kebutuhan generasi saat ini dan generasi masa mendatang.

5. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah seseorang

melakukan penginderaan terhadap suatu hal. Dalam penelitian ini yang

dimaksud tingkat pengetahuan yakni hasil nilai responden sebelum

penyuluhan (pretest) dan sesudah penyuluhan (posttest) dengan pemberian

kuesioner yang sama. Pengukuran pengetahuan pada penelitian ini peneliti

hanya mengukur pengetahuan kognitif saja.

Page 22: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

9

6. Pengertian Warga

Kewarganegaraan merupakan bagian dari konsep kewargaan

(citizenship). Di dalam pengertian ini, warga suatu kota atau kabupaten

disebut sebagai warga kota atau warga kabupaten, karena keduanya juga

merupakan satuan politik. Dalam otonomi daerah, kewargaan ini menjadi

penting, karena masing-masing satuan politik akan memberikan hak

(biasanya sosial) yang berbeda-beda bagi warganya. Warga dalam penelitian

ini yakni orang yang menempati wilayah Desa Mororejo dalam jangka waktu

yang lama.

7. Desa Mororejo

Desa Mororejo Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal adalah

daerah penelitian yang terdiri atas 7 (tujuh) Dusun dan 8 (delapan) Rukun

Warga (RW). Dimana penelitian dilaksanakan di Dusun Ngebum Barat dan

Dusun Ngebum Timur serta warga yang beraktivitas di dekat pesisir Pantai

Ngebum tersebut.

Page 23: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Penyuluhan

Penyuluhan merupakan salah satu contoh cara pendidikan kelingkungan.

Penyuluhan termasuk dalam bentuk pendidikan kelingkungan yang bertujuan

menggugah kesadaran, memberikan atau meningkatkan pengetahuan masyarakat.

Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem

Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K), tertulis bahwa

Penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha

agar mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dalam mengakses

informasi-informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya

sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan

kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi

lingkungan hidup. Penyuluhan konservasi mangrove diselenggarakan untuk

mengubah perilaku seseorang atau kelompok masyarakat agar menjaga dan

melestarikan ekosistem mangrove

2.1.2 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Biota Foundation

Menurut Undang-undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Nomor 32 Tahun 2009, Lembaga swadaya masyarakat adalah organisasi yang

tumbuh secara swadaya, atas kehendak dan keinginan sendiri, ditengah

masyarakat, dan berminat serta bergerak dalam bidang lingkungan hidup.

Page 24: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

11

2.1.2.1 Latar Belakang Pembentukan Biota Foundation

Biota Foundation adalah organisasi lingkungan hidup independen yang

bersifat nonprofit yang merupakan lembaga yang peduli terhadap lingkungan

pesisir dan pengembangan masyarakat dalam rangka meningkatkan kemajuan

dalam memanfaatkan sumber daya pesisir. Biota Foundation didirikan tanggal 5

Pebruari 2007 sebagai reaksi atas permasalahan rusaknya lingkungan pesisir

akibat dari dampak abrasi pantai yang terjadi sejak tahun 1986 di wilayah

Kecamatan Tugu bagian barat Kota Semarang serta punahnya ekosistem

mangrove, yang mengancam perekonomian masyarakat khusus petani tambak dan

para nelayan. Lembaga Swadaya masyarakat ini telah terdaftar di Kepanitiaan

Pengadilan Negeri Semarang pada tanggal 16 Juni 2011 dan juga telah terdaftar di

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang pada tanggal 25 Agustus

2014. Biota Foundation berlokasi di Kota Semarang tepatnya di jalan Laut

Mangunharjo RT 03/ RW 1 Kecamatan Tugu Kota Semarang.

2.1.2.2 Kegiatan Biota Foundation

Kegiatan Biota Foundation tidak hanya pada wilayah Semarang saja namun

juga mencangkup seluruh wilayah pesisir di Jawa Tengah. Telah banyak

pelatihan, penyuluhan, sosialisasi, pemberdayaan masyarakat baik dewasa

maupun remaja yang telah dilakukan. Dimulai pada tahun 2005 hingga 2011 Biota

Foundation fokus mengkonservasi pantai melalui penanaman mangrove dan

penyuluhan di Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, yang sekarang ini

mencapai 1,7 juta bibit mangrove telah ditanam. Biota Foundation juga

Page 25: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

12

mengembangkan dan memberdayakan masyarakat di daerah lain seperti di Pantai

Surodadi (Demak), di Pantai Kartika Jaya (Kendal), Pantai Sigandu (Batang), dan

Purwodadi. Biota Foundation juga sering mengadakan pelatihan dan penyuluhan

kepada siswa-siswi maupun mahasiswa se-Jawa Tengah dengan acara bertema

Kemah Bakti Lingkungan.

2.1.3 Pengertian Konservasi Mangrove

Pengertian konservasi dalam Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 53 Tahun

2006 tentang Lembaga Konservasi, Konservasi adalah langkah-langkah

pengelolaan tumbuhan dan atau satwa liar yang diambil secara bijaksana dalam

rangka memenuhi kebutuhan generasi saat ini dan generasi masa mendatang.

Kegiatan konservasi melalui pemeliharaan, pemanfaatan dan perlindungan

ekosistem mangrove, antara lain dapat dilakukan dengan menghindari proses erosi

dan pengendapan yang berlebihan yang dapat mengganggu pertumbuhan,

memelihara dan menjaga kadar garam air permukaan dan air tanah, menjaga

keseimbangan alamiah antara pertambahan tanah, erosi dan sedimentasi dari

kegiatan-kegiatan konstruksi di wilayah pesisir, melindungi kawasan mangrove

dari tumpahan minyak dan bahan beracun lainnya, memanfaatkan hasil hutan

mangrove seperti kayu bakau dengan menetapkan batas maksimum produksinya

untuk menjamin kelangsungan ekosistem. Kegiatan yang mengakibatkan

pengurangan areal hutan mangrove harus dihindari (Dahuri, 1996) .

Konservasi mangrove, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah dengan

menjadikan masyarakat sebagai komponen utama dalam pengelolaan dan

Page 26: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

13

pelestarian hutan mangrove. Oleh karena itu, persepsi atau sudut pandang

masyarakat mengenai keberadaan hutan mangrove perlu untuk diarahkan kepada

cara pandang betapa pentingnya sumberdaya hutan mangrove tersebut. Konservasi

ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat serta

dapat mengelola dan memanfaatkan potensi mangrove secara terpadu dan

berkelanjutan. Pengembangan sumber daya manusia sangat penting karena untuk

mengelola sumber daya alam harus dimulai dengan mengelola sumber daya

manusia yang ada.

2.1.4 Materi Konservasi Mangrove

Pengetahuan yang komprehensif diperlukan untuk mampu mencapai

kesadaran melestarian lingkungan hidup khususnya ekosistem mangrove secara

optimal. Konservasi mangrove mencakup pemahaman tentang potensi mangrove

yang termasuk karakteristik serta manfaat dan fungsi mangrove, kerusakan dan

upaya konservasi mangrove dan perundangan dan peraturan mengenai konservasi

mangrove. Berikut ini akan dibahas beberapa materi yang berkaitan dengan

pengetahuan mangrove untuk masyarakat.

2.1.4.1 Potensi dan Manfaat Mangrove

Ekosistem mangrove merupakan sumberdaya yang dapat dipulihkan

(renewable resources atau flow recources) yang mempunyai manfaat ganda yaitu

manfaat bio-ekologi dan sosio-ekonomis. Manfaat bio-ekologi berkaitan dengan

fungsi lingkungan dan habitat berbagai jenis fauna. Sedangkan manfaat sosio-

Page 27: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

14

ekonomis berkaitan dengan aktivitas masyarakat dalam pemanfaatannya

(Harahab, 2010).

Hutan mangrove merupakan suatu ekosistem yang kompleks dan khas, serta

memiliki daya dukung cukup besar terhadap lingkungan di sekitarnya. Oleh

karenanya ekosistem mangrove dikatakan produktif dan memberikan manfaat

tinggi terutama dari fungsi yang dikandungnya. Secara garis besar, manfaat

ekonomis dan ekologis mangrove adalah :

a. Manfaat ekonomis, terdiri atas :

Hasil berupa kayu (kayu konstruksi, tiang/pacang, kayu bakar, arang,

serpihan kayu (chips) untuk bubur kayu).

Hasil bahan kayu

Hasil hutan ikutan (tanin, madu, alkohol, makanan, obat-obatan).

Jasa lingkungan (ekowisata).

b. Manfaat ekologis, yang terdiri atas berbagai fungsi lindung lingkungan, baik

lingkungan ekosistem daratan dan lautan maupun habitat berbagai jenis

fauna, diantaranya :

Sebagai proteksi dari abrasi/erosi, gelombang atau angin kencang.

Pengendali intrusi air laut.

Habitat berbagai jenis fauna.

Sebagai tempat mencari makan, memijah dan berkembang biak berbagai

jenis ikan, udang dan biota laut lainnya.

Pembangunan lahan melalui proses sedimentasi.

Memelihara kualitas air (mereduksi polutan, pencemar air).

Page 28: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

15

Penyerap CO2 dan penghasil O2 yang relatif tinggi dibandingkan tipe hutan

lain.

Ekosistem mangrove sangat peka terhadap gangguan dari luar terutama

melalui kegiatan reklamasi dan polusi. Waryono (1973); Saenger et al. (1983) dan

Kusmana (1993) melaporkan bahwa ada tiga sumber utama penyebab kerusakan

ekosistem mangrove yaitu: pencemaran, penebangan yang berlebihan/tidak

terkontrol, dan konversi ekosistem mangrove yang kurang mempertimbangkan

factor lingkungan menjadi bentuk lahan yang berfungsi non-ekosistem seperti

pemukiman, pertanian, pertambangan, dan pertambakan (Harahab, 2010).

2.1.4.2 Upaya Penanganan Konservasi Mangrove

Hilangnya ekosistem mangrove karena dikonversikan untuk penggunaan

lain sudah pasti akan berpengaruh negatif terhadap keanekaragaman hayati di

daerah tersebut. Untuk menghindari hal tersebut yang perlu dilakukan adalah:

1) Mengupayakan luasan kawasan konservasi mangrove 20 % dengan dasar

pertimbangan terhadap rasionalisasi penggunaan terbesar dari pemanfaatan

lahan mangrove diperuntukan pertanian, pertambakan, dan permukiman.

2) Keberadaan dan kondisi mangrove yang sebenarnya perlu diketahui, sebagai

dasar untuk perencanaan dan penetapan kebijakan selanjutnya.

3) Perlu ditingkatkan pengetahuan tentang peraturan-peraturan.

4) Pengkajian tentang peralihan mangrove menjadi pertambakan atau

penggunaan lain harus didasarkan pada:

Page 29: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

16

a) Kesesuaian lahan untuk tambak (masalah tanah sulfat masam, gambut,

pasir) atau penggunaan lain.

b) Pasang surut dan sumber air tawar.

c) Pensyaratan jalur hijau.

d) Sistem perlindungan kawasan dan kawasan ekosistem lindung.

e) Dampak terhadap lingkungan.

f) Infra struktur seperti pasar, ketersedian bibit dan lain-lain.

g) Pengenaan pajak untuk areal tambak, agar keinginan membuat tambak

berkurang.

h) Penetapan beberapa areal mangrove sebagai kawasan lindung.

2.1.4.3 Peraturan tentang Perlindungan Mangrove

Kelestarian mangrove yang merupakan bagian penting dalam menjaga

keberlangsungan wilayah pesisir, terus terancam. Beberapa undang-undang yang

terkait mangrove antara lain Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang

Kehutanan, Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataaan Ruang,

Undang-undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan

Pulau-Pulau Kecil, serta Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Pada Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan,

diantaranya diatur larangan penebangan pohon di wilayah 130 kali jarak pasang

laut terendah dan pasang laut tertinggi. Larangan pembabatan pohon di pinggir

laut atau mangrove itu tertuang dalam pasal 50 Undang-undang (UU) Kehutanan,

Page 30: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

17

dan diatur masalah pidananya pada pasal 78 dengan ancaman 10 tahun penjara

dan denda Rp 5 miliar. Dijabarkan juga dalam Undang-undang Nomor 27 Tahun

2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang telah

menempatkan hutan mangrove sebagai Sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau

Kecil (pasal 1 angka 4) dan terdapat ancaman pidana penjara dua hingga sepuluh

tahun terhadap penebangan dan perusakan hutan mangrove di pesisir.

2.1.5 Pengetahuan Konservasi Mangrove

Pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, ide, konsep dan

pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia dan segala isinya, termasuk

manusia dan kehidupannya (Keraf, 2010:22).

Pengetahuan merupakan hasil dan tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi

melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman,

rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manuisa diperoleh melalui mata dan

telinga (Notoatmodjo, 2007:139).

Pengetahuan (knowledge) merupakan perilaku mengingat atau mengenali

informasi (materi pembelajaran) yang telah dipelajarai sebelumnya. Pengetahuan

ini meliputi pengingatan kembali tentang rentangan materi yang luas, mulai dari

fakta spesifik sampai teori yang kompleks. Pengetahuan mencerminkan tingkat

hasil belajar paling rendah pada ranah kognitif (Anni, 2006:7).

Page 31: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

18

Peneliti menyimpulkan bahwa pengetahuan merupakan proses mengerti atau

memahami tentang suatu objek melalui indra yang dimilikinya. Pengetahuan

merupakan domain yang penting dalam membentuk tindakan seseorang.

Sukmadinata (2007:41) mengemukakan bahwa pengetahuan yang dimiliki

seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini:

1) Faktor internal

Faktor internal meliputi jasmani dan rohani. Faktor jasmani adalah tubuh

orang itu sendiri, sedangkan faktor rohani adalah psikis, intelektual, psikomotor,

serta kondisi afektif dan kognitifnya.

2) Faktor eksternal

a. Tingkat pendidikan

Pendidikan berpengaruh dalam memberi respon yang datang dari luar.

Orang berpendidikan tinggi akan memberi respon lebih rasional terhadap

informasi yang datang.

b. Papan Media Masa

Media masa, baik cetak maupun elektronik merupakan sumber informasi

yang dapat diterima oleh masyarakat, sehingga seseorang yang lebih sering

mendengar atau melihat media masa (tv, radio, dan majalah) akan memperoleh

informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan orang yang tidak pernah

mendapat informasi dari media masa.

Page 32: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

19

c. Ekonomi (pendapatan)

Keluarga dengan status ekonomi tinggi lebih mudah mencukupi kebutuhan

primer maupun kebutuhan sekunder dibandingkan dengan keluarga status

ekonomi rendah. Hal ini akan mempengaruhi kebutuhan akan informasi yang

termasuk kebutuhan sekunder.

d. Lingkungan sosial ekonomi

Manusia adalah makhluk sosial, dimana dalam kehidupan saling berinteraksi

antara satu dengan yang lain. Individu yang berinteraksi secara kontinyu akan

lebih besar terpapar informasi. Faktor hubungan sosial juga mempengaruhi

kemampuan individu sebagai komunikan untuk menerima pesan menurut model

komunikasi.

e. Pengalaman

Pengalaman seorang individu tentang berbagai hal diperoleh dari

lingkungan kehidupan dalam proses perkembangannya. Orang yang

berpengalaman mudah menerima informasi dari lingkungan sekitar sehingga lebih

baik dalam mengambil keputusan.

Pengetahuan yang dipengaruhi oleh faktor tersebut di atas merupakan hal

yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengaruh dari

intelektual, afektif, kognitif dan pengalaman manusia sebagai subjek akan

mempengaruhi pengetahuannya terhadap suatu objek yang terjadi melalui

pengindraan.

Page 33: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

20

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah seseorang

melakukan penginderaan terhadap suatu hal. Pengetahuan seseorang terhadap

objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda. Secara garis

besarnya ada 6 tingkatan pengetahuan yakni:

a. Tahu (know), adalah pengingatan materi yang telah dipelajari dalam bentuk

mengulangi definisi, atau mengingat kembali (recalling). Tahu merupakan

tingkat pengetahuan paling rendah. Contoh: dapat menyebutkan fungsi dan

manfaat mangrove.

b. Memahami (comprehension), merupakan kemampuan untuk menjelaskan

sebuah objek dengan baik dan benar, dengan bentuk interpretasi maupun

kesimpulan. Misalnya, dapat menjelaskan mengapa mangrove perlu di

konservasi.

c. Aplikasi (application), adalah kemampuan untuk menerapkan hal yang telah

dipelajari ke dalam situasi nyata atau kasus tertentu.

d. Analisis (analysis), diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan suatu

objek ke dalam komponen tertentu yang saling berkaitan.

e. Sintesis (synthesis), merupakan kemampuan untuk menghubungkan materi-

materi yang telah dipelajari ke dalam bentuk atau formulasi yang baru.

f. Evaluasi (evaluation), adalah kemampuan menilai dan memeriksa objek yang

telah didapatkan dengan berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. (Notoatmodjo,

2007:146).

Konsep tentang konservasi mangrove merupakan suatu obyek. Informasi

tentang obyek ini dapat diperoleh seseorang melalui interaksinya dengan

Page 34: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

21

lingkungan laut dan pesisir, maupun dari informasi yang diperoleh akibat

komunikasinya dengan orang lain.

2.1.6 Tahun Sukses Pendidikan

Tahun sukses pendidikan merupakan ukuran lamanya waktu yang ditempuh

oleh seseorang untuk mencapai pendidikan formal, terakhirnya dalam ilmu

demografi dinyatakan dengan istilah tahun sukses. Tahun sukses dihitung

berdasarkan lamanya waktu yang ditempuh oleh seseorang untuk mencapai

pendidikan terakhir. Di Indonesia program wajib belajar yang berlaku saat ini

adalah 12 tahun, yakni Sekolah Dasar (SD/sederajat) selama 6 tahun, Sekolah

Menengah Pertama (SMP/sederajat) selama 3 tahun dan Sekolah Menengah Atas

(SMA/sederajat) selama 3 tahun. Maka jika seseorang telah menempuh

pendidikan sampai SMA/sederajat maka tahun suksesnya adalah 12 tahun, jika

hanya sampai tingkat SMP/sederajat maka tahun suksesnya adalah 9 tahun dan

jika hanya sampai tingkat SD/sederajat maka tahun suksesnya adalah 6 tahun.

2.2 Kerangka Berfikir

Perbaikan standar kehidupan manusia dapat diraih melalui keseimbangan

hubungan manusia dengan alam. Manusia memanfaatkan Sumber Daya Alam

yang berlimpah baik biotik maupun abiotik namun tetap menjaga keseimbangan

alam itu sendiri dengan meminimalisir dan mengurangi terjadinya kerusakan

lingkungan pesisir akibat semakin berkurangnya areal mangrove. Kunci tercapai

Page 35: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

22

keseimbangan antara manusia dengan lingkungan adalah perubahan perilaku

menjadi peduli dan memelihara terhadap lingkungan.

Pengetahuan adalah dasar munculnya perilaku sadar, untuk memunculkan

perilaku memelihara lingkungan diawali dengan pembinaan melalui pengetahuan

lingkungan. Agar penanganan kerusakan pantai, khususnya abrasi, sedimentasi

dan intrusi air laut dengan baik, perlu dipahami terlebih dahulu manfaat maupun

fungsi serta peranan mangrove itu sendiri terhadap keseimbangan kehidupan

pesisir, serta gambaran kerusakan mangrove yang terjadi selama ini dan seperti

apa sebab-akibatnya. Selain itu, pentingnya pengetahuan tentang peraturan

perundang-undangan yang mengatur tentang perlindungan mangrove serta

pelestariannya agar masyarakat paham betul bahwa mangrove dilindungi oleh

negara.

Untuk itu diperlukan upaya mengkonservasi mangrove yang didasarkan

pada sasaran pendidikan yaitu dengan membangun kapasitas masyarakat untuk

sadar, paham, hidup selaras dengan alam serta dapat memecahkan masalah

lingkungan. Pendidikan berbasis masyarakat melalui penyuluhan diharapkan

dapat mendorong warga untuk terlibat secara aktif dalam melestarikan mangrove

menuju keberhasilan yang telah ditetapkan. Dimulai dari perubahan pengetahuan

masyarakat dari tidak tahu menjadi tahu, sehingga dengan penyuluhan dapat

terjadi peningkatan pengetahuan mengenai konservasi mangrove.

Page 36: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

23

Gambar 2.1. Skema Kerangka Berfikir

2.3 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara penelitian, patokan duga atau dalil sementara

yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian (Notoatmodjo, 2002).

Hipotesis dalam penelitian ini adalah: “Ada perbedaan tingkat pengetahuan warga Desa

Mororejo tentang konservasi mangrove sebelum dan sesudah penyuluhan”.

UPAYA KONSERVASI MANGROVE

PENGETAHUAN

AWAL MASYARAKAT

Pre-test

Warga Desa Mororejo

sebelum penyuluhan

Penyuluhan Materi III

“Upaya Konservasi

Mangrove”

Penyuluhan Materi II

“Peraturan tentang

Perlindungan Mangrove”

Penyuluhan Materi I

“Pengenalan Mangrove

dan Gambaran Kerusakan

Mangrove”

Post-test

Warga Desa Mororejo

setelah penyuluhan

Peningkatan Pengetahuan

Konservasi Mangrove

Perubahan Pengetahuan

Page 37: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian merupakan cara berfikir dan berbuat yang

dipersiapkan secara matang dalam rangka untuk mencapai tujuan penelitian yaitu

menemukan, mengembangkan atau mengkaji kebenaran suatu pengetahuan secara

ilmiah. Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan

dalam mengumpulkan data atau informasi guna memecahkan permasalahan.

3.1 Desain Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif deskriptif (disebut disain diskriptif karena desain ini memberi

gambaran fenomena yang terjadi sebagaimana adanya, tanpa ada manipulasi

perlakuan atau subyek peneliti). Penelitian ini menggunakan metode penelitian

eksperimen menggunakan desain quasi-experimental one group pretest-posttest

design.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Desa Mororejo. Desa Mororejo merupakan

wilayah Kendal yang mengalami tingkat kerusakan mangrove cukup parah dan

masyarakat seringkali menebang pohon mangrove karena masyarakat kurang

memahami pentingnya mangrove bagi keseimbangan wilayah pesisir

menyebabkan kurangnya kesadaran masyarakat untuk melestarikan mangrove.

Page 38: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

25

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2015. Penyuluhan

berlangsung satu hari, namun peneliti mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk mendukung penulisan skripsi ini selama satu bulan.

3.3 Populasi Penelitian

Dalam pengumpulan dan menganalisis data, langkah yang penting adalah

menentukan populasi penelitian, karena populasi merupakan sumber data

penelitian yang dijadikan sebagai objek penelitian. Yunus (2010:260) mengatakan

pada hakikatnya, populasi adalah kumpulan dari satuan-satuan elementer yang

mempunyai karakteristik dasar yang sama atau dianggap sama. Karakteristik dasar

mana dicerminkan dalam bentuk ukuran-ukuran tertentu.

Populasi dalam penelitian ini adalah warga Desa Mororejo, Kecamatan

Kaliwungu, Kabupaten Kendal, yakni masyarakat usia dewasa (20-40)

berdasarkan tahun sukses pendidikan dengan jumlah total 2.750 jiwa (Data

Statistik Desa Mororejo, 2015).

3.4 Sampel dan Teknik Sampling

Yunus (2010:267) mengemukakan bahwa “Sampel adalah bagian dari

populasi yang akan diteliti dan dimanfaatkan untuk memperoleh gambaran

mengenai karakteristik populasi”. Penentuan ukuran sampel dalam penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin (Prasetyo, 2013), sebagai berikut:

Page 39: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

26

Keterangan :

n : ukuran sampel

N : ukuran populasi

e : Taraf kesalahan (error) sebesar 0,10 (10%)

Dari rumus diatas maka besarnya jumlah sampel (n) adalah sebagai berikut:

Bedasarkan hasil perhitungan diatas, diperoleh besarnya sampel sebanyak

97 orang. Dalam penggambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik

area random sampling yakni dalam pengambilan sampel hanya pada dua dusun

terdekat dengan pesisir pantai yaitu Dusun Ngebum Barat, dan Dusun Ngebum

Timur dan juga warga Desa Mororejo yang memiliki aktivitas di sekitar pesisir.

3.5 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:60). Variabel yang

digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

a. Tingkat Pengetahuan Awal (Pretest)

b. Tingkat Pengetahuan Akhir (Posttest)

c. Efektivitas Penyuluhan LSM Biota Foundation

Page 40: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

27

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data di dalam penelitian merupakan salah satu

langkah yang paling penting untuk mencapai suatu hasil penelitian yang

diharapkan. Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian

ini meliputi tiga macam metode, yaitu metode tes, metode observasi, metode

wawancara, dan metode dokumentasi.

a. Metode Tes

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah tes. Menurut

Suharsimi Arikunto (2002:127), tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan

serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan

inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau

kelompok.

Metode tes dilakukan di awal penyuluhan (pretest) dan di akhir

penyuluhan (posttest). Pretest dilakukan untuk melihat pengetahuan awal.

Pretest adalah suatu tes yang dilaksanakan oleh peneliti terhadap warga yang

mengikuti penyuluhan sebelum seluruh rangkaian penyuluhan dimulai.

Pretest juga bisa diartikan sebagai kegiatan menguji tingkat pengetahuan

warga terhadap materi yang akan disampaikan, kegiatan pretest dilakukan

sebelum penyuluhan diberikan.

Sedangkan yang dimaksud dengan posttest adalah suatu tes yang

dilaksanakan peneliti terhadap warga yang menjadi peserta penyuluhan

setelah seluruh rangkaian penyuluhan berakhir. Pertanyaan atau materi yang

terdapat dalam pretest adalah sama dengan pertanyaan yang terdapat dalam

Page 41: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

28

posttest. Tujuannya untuk mengetahui tingkat penyerapan informasi dari

warga selama proses penyuluhan. Diadakannya pretest dan postest ini

bertujuan untuk mengetahui adakah peningkatan pengetahuan masyarakat

dari tidak tahu menjadi tahu sehingga dapat mengukur keefektifan

penyuluhan yang telah diadakan.

b. Metode Observasi

Teknik observasi dilakukan untuk mengetahui kondisi fisik dan sosial

masyarakat desa, serta mengamati fenomena-fenomena yang ada di Desa

Mororejo yang berkaitan dengan kondisi mangrove dan kerusakan pantai

yang terjadi di desa tersebut dengan datang langsung ke Desa Mororejo

Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal, sebagai bukti telah diakukannya

observasi, peneliti sertakan beberapa data berupa gambar atau foto pada

waktu peneliti melakukan observasi.

c. Metode Wawancara

Metode pengumpulan data dengan wawancara merupakan diskusi atau

tanya jawab yang dilakukan lebih dari satu orang. Biasanya wawancara

dilakukan oleh dua orang atau lebih, yaitu pewawancara dan narasumber.

Peneliti menggunakan model wawancara terstruktur atau terarah (directed)

dalam melakukan penelitian. Wawancara terarah (directed) adalah

wawancara yang sudah terstruktur pertanyaannya mengenai apa yang akan

ditanyakan, namun bersifat alami. Sebelum melakukan wawancara terlebih

Page 42: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

29

dahulu peneliti membuat Interview Guide (Pedoman wawancara) yang berisi

daftar pertanyaan yang akan ditanyakan kepada narasumber. Teknik

wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik wawancara

langsung dengan Kepala Desa Mororejo, Kepala Dusun Ngebum Barat dan

Ngebum Timur, Ketua LSM Biota Foundation untuk mendapatkan data atau

informasi yang dibutuhkan untuk melengkapi penelitian ini.

d. Metode Dokumentasi

Teknik dokumentasi ini oleh peneliti digunakan untuk memperoleh

data-data yang berada di Desa Mororejo, yang berkaitan dengan jumlah

penduduk, tingkat pendidikan, batas administrasi, dan hal-hal lain yang

bersangkutan dengan penelitian ini. Selain itu dalam teknik dokumentasi ini,

peneliti juga menyertakan beberapa data berupa gambar atau foto-foto yang

diperoleh peneliti selama penelitian ini berlangsung. Baik foto pada saat

melakukan observasi, wawancara, maupun saat berlangsungnya penyuluhan

serta kegiatan lain yang mendukung atau menguatkan penelitian mengenai

efektivitas penyuluhan LSM Biota Foundation tentang konservasi mangrove

terhadap tingkat pengetahuan warga Desa Mororejo, Kecamatan Kaliwungu,

Kabupaten Kendal ini.

Page 43: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

30

3.7 Analisis Uji Coba Instrumen

Uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian ini untuk mengukur tingkat

pengetahuan masyarakat. Uji validitas dan uji reabilitas dilakukan hari Sabtu, 7

Februari 2015, pukul 15.00 sampai 17.30 dengan jumlah pertanyaan 40 butir soal,

bertempat di Pantai Ngebum, Desa Mororejo. Sasarannya yaitu warga yang

memiliki aktivitas di sekitar pesisir yang berada di Pantai Ngebum berjumlah 20

orang.

3.7.1 Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2002). Sebuah istrumen dikatakan

valid apabila dapat mengukur apa yang diinginkan. Uji validitas berguna untuk

mengetahui apakah ada pertanyaan-pertanyaan pada soal yang harus dibuang atau

diganti karena dianggap tidak relevan. Dalam penelitian ini pengukuran validitas

menggunakan bentuk metode statistik. Rumus yang digunakan untuk menguji

validitas adalah sebagai berikut:

(Arikunto, 2002:72)

Keterangan :

= Besarnya validitas soal

N = Jumlah peserta tes

∑ X = Jumlah skor butir

2222xyr

Page 44: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

31

∑ Y = Jumlah skor total

∑ XY = Perkalian skor perbutir

∑ = Kuadrat skor butir soal

∑ = Kuadrat skor total

Setelah diperoleh harga rxy kemudian dikonsultasikan dengan harga r

product moment. Apabila rxy hitung > rxy tabel maka instrumen dikatakan valid,

sebaliknya jika rxy hitung < rxy tabel maka dikatakan butir soal tersebut tidak valid.

Berdasarkan hasil uji coba soal di luar sampel dengan jumlah 20 orang

diperoleh nilai rxy hitung yang dikonsultasikan dengan taraf signifikansi 5% yaitu

0,589. Maka dapat disajikan tabel validitas soal uji coba. Untuk soal yang tidak

valid, oleh peneliti dihilangkan/dihapuskan dari pertanyaan. Lebih jelasnya ada

pada tabel 3.1.

Page 45: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

32

Tabel 3.1 Validitas Soal Uji Coba

Catatan : r tabel 0,444

Sumber : Analisis Data Penelitian, 2015 (Lampiran 1 halaman 85)

Nomor Soal r hitung Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

0,589

0,458

0,533

0,720

0,384

0,482

0,474

0,494

0,584

0,499

0,507

0,575

0,496

0,512

0,552

0,111

0,534

0,499

0,562

0,480

0,462

0,190

0,668

0,519

0,604

0,500

0,588

0,536

0,616

0,652

0,554

0,484

0,053

0,606

0,482

0,607

0,570

0,548

0,239

0,625

Valid

Valid

Valid

Valid

Tidak Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Tidak Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Tidak Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Tidak Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Tidak Vallid

Valid

Page 46: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

33

2

2

11S

pqS

1-k

k r

3.7.2 Reliabilitas

Reliabilitas adalah ketetapan atau keagjegan suatu diukur dalam mengukur

apa yang diukur. Artinya kapanpun alat ukur tersebut digunakan akan

memberikan hasil ukur yang sama dan dapat dipercaya (Arikunto, 2002). Uji

reabilitas untuk menetapkan apakah instrumen yang ada dalam hal ini koesioner

dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama akan

menghasilkan data yang konsisten. Dengan kata lain, reliabilitas instrumen

mencirikan tingkat konsistensi. Untuk menentukan reabilitas suatu soal, rumus K-

20 yang digunakan sebagai berikut:

(Arikunto, 2002:101)

Keterangan :

= reabilitas tes secara keseluruhan

k = banyak butir soal

∑ pq = jumlah dari pq

s2

= varian total

Harga11r selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel product moment,

menggunakan taraf signfikansi 5%. Apabila 11r > rtabel maka instrumen tersebut

reliabel dan tidak reabel jika sebaliknya.

Hasil pengolahan data menunjukkan nilai r11 sebesar 0,913 dengan r tabel

0,444. Karena r11 > r tabel maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut

reabel. Proses dapat dilihat pada lampiran 1 halaman 86.

Page 47: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

34

3.8 Teknik Analisis Data

Sugiyono (2009: 333) menyatakan bahwa dalam penelitian kuantitatif teknik

analisis data yang digunakan sudah jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan

masalah atau menguji hipotesis. Hipotesis kerja atau alternatif (Ha) terdapat

perbedaan tingkat pengetahuan warga Desa Mororejo tentang konservasi mangrove

sebelum dan sesudah penyuluhan. Hipotesis nol atau nihil (Ho) tidak ada perbedaan

tingkat pengetahuan warga Desa Mororejo tentang konservasi mangrove sebelum

dan sesudah penyuluhan.

1. Analisis Data Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk

umum atau generalisasi. Dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian

data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus,

median, mean (pengukuran tendesi sentral), perhitungan desil, persentil,

perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi,

perhitungan persentase. (Sugiyono, 2009: 207-208). Pada penelitian ini penyajian

data menggunakan tabel dan analisis datanya menggunakan mean.

Data dan informasi yang terhimpun dianalisis secara kuantitatif dan

kualitatif, ditampilkan dalam bentuk perhitungan statistik dan bentuk diskripsi.

Perhitungan statistik dilakukan terhadap berbagai indikator yang mencerminkan

perubahan kondisi variabel tertentu sebelum (pretest) dan sesudah diberi

perlakuan (posttest). Metode ini digunakan untuk menganalisis variabel penelitian

Page 48: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

35

yakni tingkat pengetahuan kognitif warga Desa Mororejo tentang konservasi

mangrove, selanjutnya diinterpretasikan yaitu dengan menjelaskan gejala-gejala

yang ada dan terus mencari keterkaitan antar gejala yag telah ditemukan di

lapangan. Analisis data dilakukan secara deskriptif hanya menjelaskan atau

menggambarkan hasil penelitian yang telah dilakukan.

2. Rumus Analisis Data

Rumus mean:

Keterangan:

M : Mean

X : Nilai

N : Jumlah subyek (Responden)

(Hadi, 2004: 40)

Analisis pengetahuan kognitif berdasarkan hasil nilai kognitif dari 35 soal

yang diujikan yang berkaitan dengan materi penyuluhan. Cara menghitung nilai

kognitif tersebut yakni sebagai berikut :

Keterangan:

NA : Nilai Akhir

B : Jumlah jawaban benar

n : Jumlah soal

100 : Nilai maksimum

Page 49: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

36

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat diklasifikasikan kriteria

hasil nilai kognitif sebagai berikut.

Tabel 3.2. Makna Grade Aspek Kognitif

Peringkat Huruf Nilai Keterangan

A

B

C

D

E

85-100

75-84

60-74

50-59

0-49

Sangat Baik

Baik

Sedang

Kurang

Gagal

Sumber: Sukardi, 2008.

Efektifitas Penyuluhan

Penentuan efektifitasan penyuluhan didasarkan pada perbandingan hasil

pretest dan posttest untuk pengetahuan kognitif:

Jika nilai pretest < nilai posttest ------------- Efektif

Jika nilai pretest = nilai posttest ------------- Batas minimal

Jika nilai pretest > nilai posttest ------------- Tidak Efektif

Data yang diperoleh yaitu nilai pretest dan nilai posttest, setelah data

diperoleh kemudian di uji statistik terhadap nilai pretest dan nilai posttest dengan

analisis data pretest dan posttest yang dilakukan menggunakan uji t-test satu

sampel, dengan rumus sebagai berikut:

(Sugiyono, 2010)

Page 50: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

37

<g> = ( Rata-rata Posttest - Rata-rata Pretest )

100- Rata-rata Pretest

Keterangan:

t = Nilai t yang di hitung, selanjutnya disebut t hitung

s = Simpangan Baku

= Rata-rata xi

= Nilai yang dihipotesiskan

n = Jumlah anggota sampel

Dengan menggunakan aplikasi SPSS 16, dengan kriteria apabila diperoleh

nilai significancy (sig) lebih besar dari 0,05 (p>0,05). Jika probabilitas > 0,05

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara skor sebelum

penyuluhan dengan skor setelah penyuluhan.

Sedangkan analisis data untuk mengetahui seberapa besar peningkatan

pengetahuan konservasi mangrove warga menggunakan Uji gain menurut Meltzer

(2002) dalam Cahya (2013) dengan rumus sebagai berikut:

Tingkat perolehan N-gain dikategorikan dalam 3 kategori, yaitu

g-tinggi : dengan (<g>) > 0,7

g-sedang : dengan 0,7 (<g>) > 0,3

g-rendah : dengan (<g>) < 0,3

Page 51: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

79

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian, analisis data dan pembahasan, diperoleh simpulan

sebagai berikut:

a. Tingkat pengetahuan dasar warga Desa Mororejo tentang konservasi mangrove

sebelum penyuluhan tergolong masih kurang dengan nilai rata-rata pretest

hanya 52,11. Hal ini menerangkan bahwa masih minimnya pengetahuan

lingkungan di masyarakat yang belum didukung oleh pemahaman tentang

lingkungannya.

b. Pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan mengalami perbedaan yang

bermakna yakni diketahui dari hasil rata-rata pretest sebesar 52,11 sedangkan

hasil rata-rata posttest sebesar 61,24 diuji dengan uji-t menggunakan SPSS 16.0

menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna antara skor sebelum

penyuluhan dengan skor setelah penyuluhan, walaupun besarnya peningkatan

berdasarkan perhitungan n-gain didapatkan sebesar 0,13 yang termasuk dalam

kategori rendah. Sehingga diketahui meskipun peningkatan pengetahuan tidak

tinggi tapi memiliki kebermaknaan. Namun untuk setiap responden tidak

semua mengalami perubahan dengan nilai yang meningkat, dari total

responden 97 orang, 33 orang diantaranya mengalami penurunan nilai, 4 orang

dengan nilai yang sama atau tetap dan 60 orang terdapat peningkatan hasil

pretest-posttest yang diberikan.

Page 52: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

80

c. Hasil penelitian menunjukkan efektifnya penyuluhan yang dilakukan LSM

Biota Foundation di Desa Mororejo diketahui dari analisis uji-t dengan nilai

signifikansi pretest sebesar 0,202 dan posttest sebesar 0,281 (p>0,05) yang

menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan yang bermakna, meskipun

besarnya peningkatan pengetahuan warga masih tergolong rendah. Hal ini

dipengaruhi oleh faktor-faktor internal maupun eksternal setiap responden serta

faktor teknis maupun non teknis yang terjadi misalnya sebagian besar tingkat

pendidikan responden yang rendah, pelaksanaan penyuluhan yang terlalu

malam dan lain sebagainya yang tidak dapat dikendalikan oleh peneliti.

Sehingga perlunya penyuluhan yang berkesinambungan agar peningkatan

pengetahuan warga dapat semakin baik dan dapat juga menumbuhkan

kesadaran lingkungan dengan bekal pengetahuan yang telah diberikan.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan yang sudah disebutkan di atas, peneliti

merekomendasikan saran sebagai berikut:

1. LSM Biota Foundation disarankan perlu untuk melakukan penyuluhan yang

berkesinambungan agar dapat mewujudkan masyarakat yang sadar akan

lingkungan khususnya konservasi mangrove dan dalam pemilihan waktu

pelaksanaan sebaiknya pada pagi hari karena penyuluhan pada malam hari

kurang maksimal. Serta dibutuhkan inovasi dalam penggunaan metode

maupun media penyuluhan yang digunakan.

Page 53: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

81

2. Warga Desa Mororejo agar lebih aktif dalam kegiatan perduli lingkungan

dengan menanam mangrove, melestarikan dan menjaga mangrove agar tidak

rusak serta ikut berpartisipasi dalam setiap penyuluhan maupun sosialisasi

mengenai konservasi mangrove yang dilaksanakan oleh instansi terkait.

3. Dinas Kelautan dan Perikanan serta instansi terkait agar terus berkerjasama

dengan lembaga swadaya masyarakat yang ada dalam memberikan

penyuluhan tentang konservasi mangrove yang baik dan benar pada

masyarakat.

4. Perlunya, diselenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa

Mororejo, terutama dalam bentuk program pendampingan masyarakat pesisir

untuk menerapkan program konservasi mangrove.

Page 54: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

82

DAFTAR PUSTAKA

Anni, C.T, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Semarang: Unnes Press.

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Cahya, B.I. 2013 „Penggunaan Aplikasi Multimedia Pembelajaran Topologi

Jaringan Komputer Berbasis Macromedia Flash Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Mata Pelajaran TIK Siswa Kelas XI SMA N 1 Godean‟.

Dalam LingTera. No. 10. Hal.7.

Dahuri, R., dkk. 1996. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan

Secara Terpadu. Jakarta: Pradny Paramita.

Hadi, S. 2004. Metodologi Research 3. Yogyakarta: ANDI.

Harahab, N. 2010. Penilaian Ekonomi Ekosistem Hutan Mangrove & Aplikasinya

dalam Perencanaan Wilayah Pesisir. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kementerian Kelautan Perikanan. 2011. Identifikasi Kerusakan dan Perencanaan

Rehabilitasi Pantura Jawa Tengah. Semarang: Satuan Kerja Dinas

Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah.

Keraf, S.A. 2010. Krisis dan Bencana Lingkungan Hidup Global. Yogyakarta:

Kanisius.

Notoatmojo, Soekidjo. 2005. Promosi Kesehatan: Teori dan Aplikasi. Jakarta:

Rineka Cipta.

Page 55: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

83

Prasetya, Bambang. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Saputro, B.G. 2009. Ekologi Mangrove Indonesia. Pusat Survei Sumber Daya

Alam Laut dan Pemetaan Nasional. Bogor: Cibinong.

Saridewi, R.T dan A.N. Siregar. 2010. „Hubungan Antara Peran Penyuluh dan

Adopsi Teknologi Oleh Petani Terhadap Peningkatan Produksi Padi di

Kabupaten Tasikmalaya‟. Dalam Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 5,

No.1 (dipublikasikan melalui www.google.com)

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Oprasionalnya. Jakarta: Bumi

Aksara.

Sukmadinata, N. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja

Posdakarya.

Yunus, H.S. 2010. Metodologi Penelitian: Wilayah Kontemporer. Yogyakarta:

Pustaka Belajar

Pustaka Perundang-undangan dan Peraturan Pemerintah:

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi

Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem

Penyuluhan, Pertanian, Kehutanan.

Page 56: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

84

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan

Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH).

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2006 tentang Lembaga

Konservasi.

Page 57: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

85

Lampiran 1. Validitas dan Reliabilitas Butir Soal

Hasil Uji Validitas

Butir Soal Test (SPSS 16.0)

Total

VAR00001 Pearson Correlation

.589(**)

Sig. (2-tailed) .006

N 20

VAR00002 Pearson Correlation

.458(*)

Sig. (2-tailed) .042

N 20

VAR00003 Pearson Correlation

.533(*)

Sig. (2-tailed) .016

N 20

VAR00004 Pearson Correlation

.720(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 20

VAR00005 Pearson Correlation

-.384

Sig. (2-tailed) .095

N 20

VAR00006 Pearson Correlation

.482(*)

Sig. (2-tailed) .031

N 20

VAR00007 Pearson Correlation

.474(*)

Sig. (2-tailed) .035

N 20

VAR00008 Pearson Correlation

.494(*)

Sig. (2-tailed) .027

N 20

VAR00009 Pearson Correlation

.584(**)

Sig. (2-tailed) .007

N 20

VAR00010 Pearson Correlation

.499(*)

Sig. (2-tailed) .025

N 20

VAR00011 Pearson Correlation

.507(*)

Sig. (2-tailed) .023

N 20

VAR00012 Pearson Correlation

.575(**)

Sig. (2-tailed) .008

N 20

VAR00013 Pearson Correlation

.496(*)

Sig. (2-tailed) .026

N 20

VAR00014 Pearson Correlation

.512(*)

Sig. (2-tailed) .021

N 20

VAR00015 Pearson Correlation

.552(*)

Sig. (2-tailed) .012

N 20

VAR00016 Pearson Correlation

-.111

Sig. (2-tailed) .640

N 20

VAR00017 Pearson Correlation

.534(*)

Sig. (2-tailed) .015

N 20

VAR00018 Pearson Correlation

.499(*)

Sig. (2-tailed) .025

N 20

VAR00019 Pearson Correlation

.562(**)

Sig. (2-tailed) .010

N 20

VAR00020 Pearson Correlation

.480(*)

Sig. (2-tailed) .032

N 20

VAR00021 Pearson Correlation

.462(*)

Sig. (2-tailed) .040

N 20

VAR00022 Pearson Correlation

-.190

Sig. (2-tailed) .422

N 20

VAR00023 Pearson Correlation

.668(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 20

VAR00024 Pearson .519(*)

Page 58: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

86

Correlation

Sig. (2-tailed) .019

N 20

VAR00025 Pearson Correlation

.604(**)

Sig. (2-tailed) .005

N 20

VAR00026 Pearson Correlation

.500(*)

Sig. (2-tailed) .025

N 20

VAR00027 Pearson Correlation

.588(**)

Sig. (2-tailed) .006

N 20

VAR00028 Pearson Correlation

.536(*)

Sig. (2-tailed) .015

N 20

VAR00029 Pearson Correlation

.616(**)

Sig. (2-tailed) .004

N 20

VAR00030 Pearson Correlation

.652(**)

Sig. (2-tailed) .002

N 20

VAR00031 Pearson Correlation

.554(*)

Sig. (2-tailed) .011

N 20

VAR00032 Pearson Correlation

.484(*)

Sig. (2-tailed) .030

N 20

VAR00033 Pearson Correlation

-.053

Sig. (2-tailed) .826

N 20

VAR00034 Pearson Correlation

.606(**)

Sig. (2-tailed) .005

N 20

VAR00035 Pearson Correlation

.482(*)

Sig. (2-tailed) .031

N 20

VAR00036 Pearson Correlation

.607(**)

Sig. (2-tailed) .005

N 20

VAR00037 Pearson Correlation

.570(**)

Sig. (2-tailed) .009

N 20

VAR00038 Pearson Correlation

.548(*)

Sig. (2-tailed) .012

N 20

VAR00039 Pearson Correlation

-.239

Sig. (2-tailed) .310

N 20

VAR00040 Pearson Correlation

.625(**)

Sig. (2-tailed) .003

N 20

Total Pearson Correlation

1

N 20 * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Keterangan:

Jika nomor soal dengan total yang

ada bertanda bintang (*) diartikan

Valid, dan sebaliknya jika nomor

soal dengan total tidak ada tanda

bintang diartikan tidak valid.

Hasil Uji Reliabilitas

Case Processing Summary

20 100.0

0 .0

20 100.0

Valid

Excludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

.900 .902 40

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

Page 59: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

87

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 221 UG-01 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1

2 UG-02 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

3 UG-03 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0

4 UG-04 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1

5 UG-05 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0

6 UG-06 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0

7 UG-07 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1

8 UG-08 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 UG-09 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0

10 UG-10 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0

23 UG-11 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1

24 UG-12 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1

25 UG-13 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0

26 UG-14 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0

27 UG-15 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1

28 UG-16 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1

29 UG-17 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1

30 UG-18 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1

31 UG-19 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0

32 UG-20 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1

X 9 13 13 6 15 8 6 15 12 12 8 14 11 3 6 14 10 12 5 5 3 10X

29 13 13 6 15 8 6 15 12 12 8 14 11 3 6 14 10 12 5 5 3 10

XY 233 302 308 178 278 203 159 342 293 286 205 330 266 92 165 277 249 286 143 137 89 188rxy 0.589 0.458 0.533 0.720 -0.384 0.482 0.474 0.494 0.584 0.499 0.507 0.575 0.496 0.512 0.552 -0.111 0.534 0.499 0.562 0.480 0.462 -0.190

rtabel 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444

KetValid Valid Valid Valid

Tidak

ValidValid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Tidak

ValidValid Valid Valid Valid Valid

Tidak

Valid

p 0.25 0.36 0.36 0.17 0.42 0.22 0.17 0.42 0.33 0.33 0.22 0.39 0.31 0.08 0.17 0.39 0.28 0.33 0.14 0.14 0.08 0.28q 0.75 0.64 0.64 0.83 0.58 0.78 0.83 0.58 0.67 0.67 0.78 0.61 0.69 0.92 0.83 0.61 0.72 0.67 0.86 0.86 0.92 0.72pq 0.19 0.23 0.23 0.14 0.24 0.17 0.14 0.24 0.22 0.22 0.17 0.24 0.21 0.08 0.14 0.24 0.20 0.22 0.12 0.12 0.08 0.20

pq 7.72Vt 70.94r11 0.914

Dipa ka i Dipa ka i Dipa ka i Dipa ka i Dibua ng Dipa ka i Dipa ka i Dipa ka i Dipa ka i Dipa ka i Dipa ka i Dipa ka i Dipa ka i Dipa ka i Dipa ka i Dibua ng Dipa ka i Dipa ka i Dipa ka i Dipa ka i Dipa ka i Dibua ngKeterangan

Va

lidita

s B

utir

So

al

Kode

Res

Nomor Butir Soal

Re

liab

ilita

s

r11 > r tabel = Reliabel

No.

Validitas Reliabilitas Butir Soal (Mc. Excel)

Page 60: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

88

Y Y2

23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 21 441

1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 9 81

1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 23 529

1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 25 625

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 35 1225

0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 8 64

1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 22 484

1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 13 169

1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 34 1156

1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 25 625

0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 6 36

1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 22 484

1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 18 324

1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 21 441

1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 20 400

1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 27 729

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 7 49

1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 18 324

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 34 1156

1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 20 40017 8 11 6 14 12 11 17 9 11 11 10 8 13 13 5 13 9 408 974217 8 11 6 14 12 11 17 9 11 11 10 8 13 13 5 13 9387 206 275 161 331 289 276 386 230 265 220 255 203 314 311 142 246 2360.668 0.519 0.604 0.500 0.588 0.536 0.616 0.652 0.554 0.484 -0.053 0.606 0.482 0.607 0.570 0.548 -0.239 0.625

0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid ValidTidak

ValidValid Valid Valid Valid Valid

Tidak

ValidValid

0.47 0.22 0.31 0.17 0.39 0.33 0.31 0.47 0.25 0.31 0.31 0.28 0.22 0.36 0.36 0.14 0.36 0.250.53 0.78 0.69 0.83 0.61 0.67 0.69 0.53 0.75 0.69 0.69 0.72 0.78 0.64 0.64 0.86 0.64 0.750.25 0.17 0.21 0.14 0.24 0.22 0.21 0.25 0.19 0.21 0.21 0.20 0.17 0.23 0.23 0.12 0.23 0.19

Dipa ka i Dipa ka i Dipa ka i Dipa ka i Dipa ka i Dipa ka i Dipa ka i Dipa ka i Dipa ka i Dipa ka i Dibua ng Dipa ka i Dipa ka i Dipa ka i Dipa ka i Dipa ka i Dibua ng Dipa ka i

Nomor butir soal

Page 61: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

89

Lampiran 2. Instrumen Tes Sebelum Uji Validitas dan Reliabilitas

INSTRUMEN TES

1. Suatu upaya yang dilakukan manusia untuk melestarikan atau melindungi

alam disebut sebagai..........

a. Cinta alam

b. Rehabilitasi

c. Kesadaran manusia

d. Konservasi

2. Tumbuhan yang tumbuh di sekitar pesisir pantai yang memiliki fungsi

sebagai pelindung pantai adalah......

a. Kelapa

b. Ketapang

c. Bakau

d. Pandan

3. Berikut ini beberapa contoh bencana alam yang disebabkan oleh hilangnya

mangrove yaitu......

a. Abrasi pantai, wabah penyakit, teror

b. Rob, intrusi air laut, abrasi

c. Gagal teknologi, banjir, konflik sosial

d. Banjir, erosi, gempa bumi

4. Berdasarkan Undang-undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan,

menyatakan bahwa mangrove memiliki fungsi sebagai hutan......

a. Hutan pantai

b. Hutan payau

c. Hutan bakau

d. Hutan konservasi

5. Apa yang menyebabkan perubahan garis pantai ?

a. Penambangan pasir di perairan pantai

b. Penebangan tumbuhan pelindung pantai (mangrove)

c. Pembuatan pembangunan yang menjorok ke arah laut

d. Pembukaan tambak yang terlalu dekat dengan pantai

6. Tujuan utama konservasi adalah....

a. Mengembalikan kondisi alam seperti semula

b. Memberikan kesusahan pada masyarakat

Page 62: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

90

c. Memanfaatkan alam dengan sesuka hati

d. Menjadikan lingkungan tidak sehat

7. Berikut ini alasan mengapa mangrove perlu dikonservasi, KECUALI karena

mangrove...

a. Sebagai jalur hijau di pinggiran pantai

b. Sistem adaptasi yang tidak dapat tergantikan

c. Memiliki akar yang lemah

d. Memiliki peranan penting bagi ekosistem pantai

8. Jenis mangrove yang buahnya dapat diolah menjadi kripik adalah mangrove

jenis......

a. Lindur

b. Api-api

c. Pedada

d. Kerakas

9. Salah satu cara mencegah abrasi pantai yaitu dengan...

a. Menanam mangrove

b. Budidaya bandeng

c. Membuat jaring-jaring

d. Menancapkan bambu

10. Manfaat penting mangrove bagi pantai, salah satunya yaitu ....

a. Melindungi pantai dari gelombang, angin dan badai

b. Mencegah terjadinya wabah penyakit

c. Menjaga manusia dari panas sinar matahari

d. Melindungi dari hujan

11. Penyebab kerusakan mangrove adalah KECUALI .....

a. Penebangan mangrove

b. Pembangunan pertambakan

c. Penanaman mangrove

d. Pencemaran

12. Mangrove berfungsi sebagai .....

a. Tempat pemijahan (spawning ground)

b. Fungsi keagamaan

c. Tempat ritual

d. Sumber mata air

Page 63: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

91

13. Salah satu upaya melestarikan mangrove adalah....

a. Mengupayakan kawasan konservasi mangrove

b. Membangun infrastruktur

c. Menebangi pohon mangrove

d. Menanam pohon kelapa

14. Mangrove tumbuh subur di daerah dengan kondisi tanah ....

a. Berlumpur atau berpasir

b. Gambut

c. Gembur

d. Becek

15. Kawasan hutan yang memiliki fungsi pokok sebagai perlindungan sistem

penyangga kehidupn untuk mengatur tata air, mencegah banjir,

mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut dan memelihara kesuburan

tanah disebut .....

a. Hutan lindung

b. Hutan konservasi

c. Hutan budidaya

d. Hutan mangrove

16. Penyebab abrasi di Pantai Ngebum adalah…

a. Pembangunan Industri Kayu Lapis Indonesia

b. Pembangunan Pelabuhan di Desa Wonorejo

c. Penebangan mangrove sembarangan

d. Pembangunan Industri Rimba Partikel

17. Mangrove bisa hidup dengan adaptasi yang dilakukan KECUALI

dengan........

a. Adaptasi terhadap kadar oksigen rendah

b. Adaptasi terhadap kadar garam tinggi

c. Adaptasi terhadap pasang surut

d. Adaptasi terhadap banjir rob

18. Kayu pohon mangrove dapat digunakan sebagai.....

a. Kayu bakar, bahan bangunan, obat tradisional

b. Minyak zaitun, arang, kertas

c. Kertas, sepatu, sapu

d. Arang, kayu bakar, sapu

Page 64: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

92

19. Undang-undang Nomor 27 Tahun 2007 mengatur tentang.....

a. Hukum pidana hak asasi manusia

b. Hukum pidana penebangan pohon mangrove

c. Hukum pidana perlindungan anak

d. Hukum pidana rehabilitasi hutan

20. Hal yang harus dilakukan jika suatu daerah mengalami kerusakan mangrove

adalah...

a. Melihat tayangannya melalui televisi

b. Membicarakan dengan saudara

c. Melakukan penanaman kembali

d. Tidak perduli apa-apa

21. Beberapa kegiatan seperti bersih-bersih pantai adalah bagian dari usaha....

a. Pencitraan

b. Pelestarian pesisir

c. Menghilangkan nyamuk

d. Mecegah abrasi

22. Penanaman mangrove sebagai pelindung alami pantai sebaiknya

dilakukan sejak…..

a. Pantai rusak

b. Abrasi parah

c. Mangrove mati

d. Rob parah

23. Berikut ini adalah hambatan-hambatan yang mungkin muncul dalam

pelaksanaan program konservasi mangrove, KECUALI.....

a. Dana/anggaran

b. Sarana prasarana

c. Sampah

d. Tenaga

24. Jenis tanah yang baik untuk syarat pertumbuhan mangrove adalah.....

a. Tanah alluvial hidromorf

b. Tanah merah

c. Tanah gambut

d. Tanah pasir

Page 65: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

93

25. Berikut ini BUKAN peran penting mangrove melindungi pantai dari ...

a. Angin

b. Ombak

c. Badai

d. Panas

26. Salah satu kegiatan yang termasuk dalam upaya pelestarian mangrove

adalah...

a. Pembangunan pantai

b. Pembangunan jalan

c. Pembangunan pemukiman

d. Penanaman bibit mangrove

27. Dalam penggurangan kerusakan pantai, berikut ini usaha yang dapat

dilakukan, KECUALI....

a. Pembangunan sabuk pantai

b. Pelestarian mangrove

c. Menanam cemara laut

d. Pengerukan pasir pantai

28. Masyarakat yang tinggal di daerah pesisir perlu diberikan .... yang benar

tentang konservasi mangrove.

a. Dana

b. Perkiraan cuaca

c. Informasi

d. Curah hujan

29. Kegiatan konservasi mangrove merupakan tanggung jawab siapa ?

a. Pemerintah

b. Masyarakat

c. LSM

d. Jawaban a,b,c semua benar

30. Tindakan yang dapat dilakukan pada daerah yang abrasinya parah adalah....

a. Perbaikan sabuk pantai

b. Perbaikan rumah warga

c. Perbaikan tambak yang rusak

d. Perbaikan jalan menuju pantai

Page 66: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

94

31. Jenis mangrove yang sangat tahan dengan genangan air yang panjang

adalah....

a. Api-api

b. Lindur

c. Pedada

d. Kerakas

32. Dibawah ini yang BUKAN merupakan langkah-langkah pemerintah untuk

mensukseskan program konservasi mangrove adalah...

a. Pengerukan pasir pantai

b. Penyuluhan masyarakat

c. Pendidikan masyarakat

d. Pelaksanaan penanaman mangrove

33. Bagaimana cara mengembalikan ekosistem mangrove seperti semula ?

a. Mangrove tercemar tumpahan minyak

b. Mangrove tercemar limbah makanan

c. Mangrove tercemar limbah rumah tangga

d. Mangrove tercemar limbah industri

34. Apabila seseorang melakukan penebangan pohon mangrove maka seharusnya

kita....

a. Membiarkan

b. Mengikuti

c. Mengingatkan

d. Diam saja

35. Dibawah ini merupakan karakteristik mangrove, KECUALI....

a. Tergenang air laut

b. Dipengaruhi pasang surut air laut

c. Tidak dipengaruhi oleh iklim

d. Pohon tidak memiliki daun

36. Bagian dari mangrove yang berfungsi sebagai pertukaran gas dan

penyimpanan udara untuk pernafasan selama terendam air adalah..

a. Akar

b. Buah

c. Batang

d. Daun

Page 67: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

95

37. Mangrove memiliki banyak fungsi bagi kehidupan makhluk hidup,

KECUALI adalah...

a. Tempat tinggal burung

b. Pencegah bencana alam

c. Mencemarilingkungan

d. Pencegah intrusi air laut

38. Fungsi dan manfaat mangrove dapat hilang dikarenakan....

a. Alih fungsi lahan

b. Pelestarian mangrove

c. Penanaman mangrove

d. Pembangunan sabuk pantai

39. Tumbuhan mangrove beradaptasi dengan cara….

a. Mempunyai akar nafas

b. Mampu mengeluarkan kelebihan garam

c. Biji mangrove berkecambah

d. Daunnya berfotosintesis

40. Strategi yang dapat dilakukan dalam upaya melakukan konservasi mangrove

adalah ...

a. Menggunakantekniksilvofishery

b. Penanaman pohon kelapa

c. Kerja bakti

d. Perluasan tambak

Keterangan :

Butir Soal yang bernomor cetak tebal tidak dipakai dalam penelitian

Page 68: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

96

Lampiran 3. Kisi-Kisi Instrumen Soal Pretest-Posttest

KISI-KISI SOAL

Tema : Konservasi Mangrove

Alokasi Waktu : 15 menit

Jumlah Butir : 35 butir

Bentuk Soal : Pilihan Ganda

No Indikator Soal Nomor Soal Kunci

Jawaban

Kompetensi

Kognitif

1 Memahami konsep

konservasi mangrove

a) Pengertian konservasi

b) Konsep mangrove

sebagai hutan

konservasi

c) Konsep ekosistem

mangrove

d) Contoh konservasi

mangrove

e) Konsep pelestarian

mangrove berkaitan

dengan keberlanjutan

masyarakat pesisir

1,2, 3, 5, 6,

14,

D, C, B, A, C,

B

C1, C2, C2,

C1, C2, C1

2 Memahami karakteristik

ekosistem mangrove

a) Sistem adaptasi

mangrove

b) Potensi mangrove

c) Fungsi mangrove

d) Manfaat mangrove

e) Jenis-jenis mangrove

secara umum

2, 7, 8, 9, 11,

13, 15, 16, 21,

22, 28, 31, 32,

33

C, B, A, A, A,

A, D, A, A, D,

A, D, A, C

C2, C1, C1,

C2, C1, C1,

C2, C1, C2,

C2, C2, C2,

C1, C2

3 Mengetahui keadaan

mangrove di Indonesia

a) Faktor penyebab

kerusakan mangrove

8, 10, 23, 24,

26, 34

A, C, D, D, D,

A

C1, C2, C1,

C2, C1, C1

Page 69: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

97

b) Akibat dari kerusakan

mangrove

3 Mengetahui Upaya

KonservasiMangrove

5, 12, 18, 19,

20, 23, 24, 25,

26, 29, 30, 35

A, A, C, B, C,

D, D, C, D, A,

C, A

C2, C1, C2,

C1, C1, C2,

C2, C1, C2,

C2, C2, C1

4 Mengetahui Peraturan

Perlindungan Mangrove

4, 17 D, B C1, C1

Keterangan:

C1 : Mengingat

C2 : Memahami

Sumber: Tingkatan Pengetahuan (Notoatmodjo, 2007)

Page 70: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

98

Lampiran 4. Instrumen Tes Pretest dan Posttest

INSTRUMEN PENELITIAN

(Pretest)

Tema : Konservasi Mangrove

Waktu : 15 menit

Jumlah Soal : 35 butir

Petunjuk mengerjakan soal :

1. Tuliskan nama dan identitas diri Bapak/Ibu di bawah ini dengan benar dan

lengkap.

2. Bacalah baik-baik soal yang Bapak/Ibu hadapi dan kerjakan soal yang

Bapak/Ibu anggap paling mudah terlebih dahulu.

3. Pilih salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda (X) pada huruf

a,b,c dan d pada lembar jawaban.

4. Apabila ada jawaban yang salah dan ingin memperbaiki, Bapak/Ibu dapat

mencoret dengan garis lurus mendatar pada jawaban yang salah dan silang

(X) jawaban yang benar

X X X

Contoh : a b c d menjadi a b c d

5. Coba periksa kembali hasil pekerjaan Bapak/Ibu sebelum dikumpulkan.

6. Selamat mengerjakan.

Identitas Responden

1. Nama : .............................................................

2. Jenis Kelamin : .............................................................

3. Umur : .............................................................

4. Status : Menikah/ Lajang

5. Pendidikan terakhir : .................................... kelas : ............

6. Alamat : .....................................RT/RW...........

7. Jarak dari pesisir pantai : ...........meter

8. Pekerjaan : .............................................................

9. Penghasilan : ......................................per-bulan

Page 71: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

99

SOAL

1. Suatu upaya yang dilakukan manusia untuk melestarikan atau melindungi

alam disebut sebagai..........

a. Cinta alam

b. Rehabilitasi

c. Kesadaran manusia

d. Konservasi

2. Tumbuhan yang tumbuh di sekitar pesisir pantai yang memiliki fungsi

sebagai pelindung pantai adalah......

a. Kelapa

b. Ketapang

c. Bakau

d. Pandan

3. Berikut ini beberapa contoh bencana alam yang disebabkan oleh hilangnya

mangrove yaitu......

a. Abrasi pantai, wabah penyakit, teror

b. Rob, intrusi air laut, abrasi

c. Gagal teknologi, banjir, konflik sosial

d. Banjir, erosi, gempa bumi

4. Berdasarkan Undang-undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan,

menyatakan bahwa mangrove memiliki fungsi sebagai hutan......

a. Hutan pantai

b. Hutan payau

c. Hutan bakau

d. Hutan konservasi

5. Tujuan utama konservasi adalah....

a. Mengembalikan kondisi alam seperti semula

b. Memberikan kesusahan pada masyarakat

c. Memanfaatkan alam dengan sesuka hati

d. Menjadikan lingkungan tidak sehat

6. Berikut ini alasan mengapa mangrove perlu dikonservasi, KECUALI karena

mangrove...

a. Sebagai jalur hijau di pinggiran pantai

b. Sistem adaptasi yang tidak dapat tergantikan

c. Memiliki akar yang lemah

d. Memiliki peranan penting bagi ekosistem pantai

Page 72: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

100

7. Jenis mangrove yang buahnya dapat diolah menjadi kripik adalah mangrove

jenis......

a. Api-api

b. Lindur

c. Pedada

d. Kerakas

8. Salah satu cara mencegah abrasi pantai yaitu dengan...

a. Menanam mangrove

b. Budidaya bandeng

c. Membuat jaring-jaring

d. Menancapkan bambu

9. Manfaat penting mangrove bagi pantai, salah satunya yaitu ....

a. Melindungi pantai dari gelombang, angin dan badai

b. Mencegah terjadinya wabah penyakit

c. Menjaga manusia dari panas sinar matahari

d. Melindungi dari hujan

10. Penyebab kerusakan mangrove adalah KECUALI .....

a. Penebangan mangrove

b. Pembangunan pertambakan

c. Penanaman mangrove

d. Pencemaran

11. Mangrove berfungsi sebagai .....

a. Tempat pemijahan (spawning ground)

b. Fungsi keagamaan

c. Tempat ritual

d. Sumber mata air

12. Salah satu upaya melestarikan mangrove adalah....

a. Mengupayakan kawasan konservasi mangrove

b. Membangun infrastruktur

c. Menebangi pohon mangrove

d. Menanam pohon kelapa

Page 73: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

101

13. Mangrove tumbuh subur di daerah dengan kondisi tanah ....

a. Berlumpur atau berpasir

b. Gambut

c. Gembur

d. Becek

14. Kawasan hutan yang memiliki fungsi pokok sebagai perlindungan sistem

penyangga kehidupn untuk mengatur tata air, mencegah banjir,

mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut dan memelihara kesuburan

tanah disebut .....

a. Hutan lindung

b. Hutan konservasi

c. Hutan budidaya

d. Hutan mangrove

15. Mangrove bisa hidup dengan adaptasi yang dilakukan KECUALI

dengan........

a. Adaptasi terhadap kadar oksigen rendah

b. Adaptasi terhadap kadar garam tinggi

c. Adaptasi terhadap pasang surut

d. Adaptasi terhadap banjir rob

16. Kayu pohon mangrove dapat digunakan sebagai.....

a. Kayu bakar, bahan bangunan, obat tradisional

b. Minyak zaitun, arang, kertas

c. Kertas, sepatu, sapu

d. Arang, kayu bakar, sapu

17. Undang-undang Nomor 27 Tahun 2007 mengatur tentang.....

a. Hukum pidana hak asasi manusia

b. Hukum pidana penebangan pohon mangrove

c. Hukum pidana perlindungan anak

d. Hukum pidana rehabilitasi hutan

18. Hal yang harus dilakukan jika suatu daerah mengalami kerusakan mangrove

adalah...

a. Melihat tayangannya melalui televisi

b. Membicarakan dengan saudara

c. Melakukan penanaman kembali

d. Tidak perduli apa-apa

Page 74: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

102

19. Beberapa kegiatan seperti bersih-bersih pantai adalah bagian dari usaha....

a. Pencitraan

b. Pelestarian pesisir

c. Menghilangkan nyamuk

d. Mecegah abrasi

20. Berikut ini adalah hambatan-hambatan yang mungkin muncul dalam

pelaksanaan program konservasi mangrove, KECUALI.....

a. Dana/anggaran

b. Sarana prasarana

c. Sampah

d. Tenaga

21. Jenis tanah yang baik untuk syarat pertumbuhan mangrove adalah.....

a. Tanah alluvial hidromorf

b. Tanah merah

c. Tanah gambut

d. Tanah pasir

22. Berikut ini BUKAN peran penting mangrove melindungi pantai dari ...

a. Angin

b. Ombak

c. Badai

d. Panas

23. Salah satu kegiatan yang termasuk dalam upaya pelestarian mangrove

adalah...

a. Pembangunan pantai

b. Pembangunan jalan

c. Pembangunan pemukiman

d. Penanaman bibit mangrove

24. Dalam penggurangan kerusakan pantai, berikut ini usaha yang dapat

dilakukan, KECUALI....

a. Pembangunan sabuk pantai

b. Pelestarian mangrove

c. Menanam cemara laut

d. Pengerukan pasir pantai

Page 75: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

103

25. Masyarakat yang tinggal di daerah pesisir perlu diberikan .... yang benar

tentang konservasi mangrove.

a. Dana

b. Perkiraan cuaca

c. Informasi

d. Curah hujan

26. Kegiatan konservasi mangrove merupakan tanggung jawab siapa ?

a. Pemerintah

b. Masyarakat

c. LSM

d. Jawaban a,b,c semua benar

27. Tindakan yang dapat dilakukan pada daerah yang abrasinya parah adalah....

a. Perbaikan sabuk pantai

b. Perbaikan rumah warga

c. Perbaikan tambak yang rusak

d. Perbaikan jalan menuju pantai

28. Jenis mangrove yang sangat tahan dengan genangan air yang panjang

adalah....

a. Api-api

b. Lindur

c. Pedada

d. Kerakas

29. Dibawah ini yang BUKANmerupakan langkah-langkah pemerintah untuk

mensukseskan program konservasi mangrove adalah...

a. Pengerukan pasir pantai

b. Penyuluhan masyarakat

c. Pendidikan masyarakat

d. Pelaksanaan penanaman mangrove

30. Apabila seseorang melakukan penebangan pohon mangrove maka seharusnya

kita....

a. Membiarkan

b. Mengikuti

c. Mengingatkan

d. Diamsaja

Page 76: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

104

31. Dibawah ini merupakan karakteristik mangrove, KECUALI....

a. Tergenang air laut

b. Dipengaruhi pasang surut air laut

c. Tidak dipengaruhi oleh iklim

d. Pohon tidak memiliki daun

32. Bagian dari mangrove yang berfungsi sebagai pertukaran gas dan

penyimpanan udara untuk pernafasan selama terendam air adalah..

a. Akar

b. Buah

c. Batang

d. Daun

33. Mangrove memiliki banyak fungsi bagi kehidupan makhluk hidup,

KECUALI adalah...

a. Tempat tinggal burung

b. Pencegah bencana alam

c. Mencemarilingkungan

d. Pencegah intrusi air laut

34. Fungsi dan manfaat mangrove dapat hilang dikarenakan....

a. Alih fungsi lahan

b. Pelestarian mangrove

c. Penanaman mangrove

d. Pembangunan sabuk pantai

35. Strategi yang dapat dilakukan dalam upaya melakukan konservasi mangrove

adalah ...

a. Menggunakan teknik silvofishery

b. Penanaman pohon kelapa

c. Kerja bakti

d. Perluasan tambak

Page 77: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

105

Lampiran 6. Pedoman wawancara pada Kepala Desa Mororejo

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL JURUSAN GEOGRAFI

IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Instansi :

Jabatan :

DAFTAR PERTANYAAN

1. Bagaimanakah kondisi wilayah pesisir Desa Mororejo terkait dengan

kerusakan pantai selama 10 tahun terakhir ini, apakah semakin rusak atau

semakin baik ?

2. Berapa hektar luas abrasi pantai yang terjadi di pantai Desa Mororejo?

3. Apa matapencaharian utama warga sekitar?

4. Bagaimana penggunaan lahan yang ada di Desa Mororejo?

5. Apakah menurut Bapak program konservasi mangrove baik tentang manfaat

dan fungsi mangrove telah diketahui/dipahami oleh warga di Desa Mororejo?

6. Pernahkah di Desa Mororejo diadakan pelatihan, pendidikan, sosialisasi

maupun penyuluhan dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan

konservasi mangrove tersebut?

Page 78: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

106

7. Lembaga/instansi mana saja yang pernah melakukan kegiatan konservasi

mangrove tersebut?

8. Bagaimanakah keterlibatan masyarakat dalam kegiatan penyuluhan yang

pernah dilaksanakan di Desa Mororejo?

9. Apakah warga Desa Mororejo memiliki kepedulian untuk memelihara

mangrove?

10. Berapa jumlah bibit mangrove yang pernah ditanam di Desa Mororejo?

11. Apakah mangrove tersebut sekarang masih hidup dan tumbuh atau rusak di

wilayah yang pernah dilakukan penanaman?

12. Bagaimana kebijakan dari pemerintah dalam pelaksanaan kegiatan konservasi

mangrove di daerah ini?

Page 79: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

107

Lampiran 7. Pedoman wawancara pada Ketua LSM Biota Foundation

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL JURUSAN GEOGRAFI

IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin :

4. Instansi :

5. Jabatan :

DAFTAR PERTANYAAN

1. Apa maksud dan tujuan yang melatarbelakangi pendirian LSM Biota

Foundation?

2. Sejak kapan berdirinya LSM ini dan berapa anggota dalam LSM Biota

Foundation?

3. Apakah LSM Biota Foundation sudah terdaftar di badan pemerintahan secara

legalitas? Jika sudah, Apakah hanya terdaftar secara lokal atau terdaftar

sampai di Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia?

4. Apakah LSM Biota Foundation dalam melaksanakan program yang telah

ditentukan melakukan kerjasama dengan lembaga pemerintah/non pemerintah

lainnya?. JikaYa, denganlembagamanasaja?

5. Kegiatan apa saja yang telah dilakukan oleh LSM Biota Foundation yang

bermanfaat bagi masyarakat?

6. Daerah mana saja yang pernah menjadisasaranprogram kegiatan LSM Biota

Foundation?

Page 80: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

108

7. Sejauh ini bagaimana tanggapan masyarakat yang telah mengikuti kegiatan

Biota Foundation?

8. Berapakah jumlah warga yang telah mengikuti penyuluhan, pelatihan,

pemberdayaan oleh lembaga non profit ini?

9. Apakah dalam setiap kegiatan penyuluhan LSM Biota Foundation pernah

dilakukan pengukuran efektivitas penyuluhan yang telah dilakukan?

10. Daerah mana yang sekarang ini masih menjadi fokus pengembangan

masyarakat terkait dengan konservasi mangrove?

Page 81: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

109

Lampiran 8. Kunci Jawaban Soal Pretest dan Posttest

KUNCI JAWABAN

1. D

2. C

3. B

4. D

5. A

6. C

7. B

8. A

9. A

10. C

11. A

12. A

13. A

14. B

15. D

16. A

17. B

18. C

19. B

20. C

21. A

22. D

23. D

24. D

25. C

26. D

27. A

28. A

29. A

30. C

31. D

32. A

33. C

34. A

35. A

Page 82: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

110

Lampiran 8. Hasil wawancara pada Kepala Desa Mororejo

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL JURUSAN GEOGRAFI

IDENTITAS RESPONDEN

Nama : Afrudin

Umur : 42 tahun

Jenis Kelamin : Laki- laki

Instansi : Kelurahan Desa Mororejo

Jabatan : Kepala Desa

DAFTAR PERTANYAAN

1. Bagaimanakah kondisi wilayah pesisir Desa Mororejo terkait dengan

kerusakan pantai selama 10 tahun terakhir ini, apakah semakin rusak atau

semakin baik ?

Jawaban : sangat parah, tambak warga habis semua dan tidak produktif lagi

akibat abrasi, semakin parah oleh adanya pelabuhan di Desa tetangga (Desa

Wonorejo). Dimana di Desa Mororejo tidak di bagun sabuk pantai hanya di

dekat pelabuhan maka gelombang laut lari ke Desa Mororejo yang

menyebabkan semakin besarnya gelombang laut yang memicu abrasi semakin

parah.

2. Berapa hektar luas abrasi pantai yang terjadi di pantai Desa Mororejo?

Jawaban : sekitar 250 hektar wilayah hilang oleh abrasi, hal ini sangat

merugikan warga desa mororejo yang sebagian besar berpenghasilan dari

lahan tambak.

Page 83: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

111

3. Apa matapencaharian utama warga sekitar?

Jawaban : sebagian besar petani tambak, petani sawah, ada juga yang

menjadi buruh pabrik di Kayu Lapis atau Rimba Partikel, dan karena pantai di

Desa Mororejo ini sebagai pantai wisata banyak juga warga yang berjualan di

dekat pantai.

4. Bagaimana penggunaan lahan yang ada di Desa Mororejo?

Jawaban: penggunaan lahan mayoritas digunakan lahan tambak, dan bias

diihat pada data monografi yang ada.

5. Apakah menurut Bapak program konservasi mangrove baik tentang manfaat

dan fungsi mangrove telah diketahui/dipahami oleh warga di Desa Mororejo?

Jawaban: seharusnya dipahami masyarakat karena di desa ini sering

dilakukan kegiatan reboisasi/ penanaman mangrove dari berbagai instansi,

baik pemerintah maupun non pemerintah.

6. Pernahkah di Desa Mororejo diadakan pelatihan, pendidikan, sosialisasi

maupun penyuluhan dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan

konservasi mangrove tersebut?

Jawaban: sangat sering adanya kegiatan penanaman dari LSM maupun dinas

terkait. Tapi karena kurangnya kesadaran masyarakat menyebabkan banyak

angrove yang baru ditanam tapi tidak dirawat, terbengkalai akhirnya dimakan

kambing.

7. Lembaga/instansi mana saja yang pernah melakukan kegiatan konservasi

mangrove tersebut?

Jawaban : Dinas Kelautan Perikanan Kabupaten Kendal, LSM dari Pusat

Jakarta juga pernah mengadakan kegiatan penanaman di sini, kemudian baru-

baru ini kegiatan dari LSM Biota .

Page 84: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

112

8. Bagaimanakah keterlibatan masyarakat dalam kegiatan penyuluhan yang

pernah dilaksanakan di Desa Mororejo?

Jawaban: ya kurang,kalau butuh masyarakat banyak yang ikut kegiatan

biasanya perlu diiming-imingi uang. Tapi ya ada sebagian yang aktif

mengikuti kegiatan tersebut.

9. Apakah warga Desa Mororejo memiliki kepedulian untuk memelihara

mangrove?

Jawaban; Keperdulian itu ya kurang, karena dulu pernah dari pemerintah

mengadakan penanaman dan setiap warga disuruh merawat setiap harinya di

beri upah 200 rupiah, namun dana tak kunjung datang, warga pun enggan

merawat, hanya terbengkalai gitu saja.

10. Berapa jumlah bibit mangrove yang pernah ditanam di Desa Mororejo?

Jawaban: Ya kira- kira 1,5 juta bibit.

11. Apakah mangrove tersebut sekarang masih hidup dan tumbuh atau rusak di

wilayah yang pernah dilakukan penanaman?

Jawaban : Ya banyak yang rusak, 40% lah dari yang penah ditanam itu rusak,

ya karena sengaja di tebang, ada juga yang mati.

12. Bagaimana kebijakan dari pemerintah dalam pelaksanaan kegiatan konservasi

mangrove di daerah ini?

Jawaban: Pemerintah belum bergerak tapi kita masih menunggu

pembangunan sabuk pantai di desa ini. Ya kadang kala dilakukan sosialisasi

tapi karena masyarakatnya susah yang kumpul ya kalo diundang 50 yang

berangkat 25.

Page 85: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

113

Lampiran 9. Hasil wawancara Ketua LSM Biota Foundation

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL JURUSAN GEOGRAFI

IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama : Abdul Aziz

2. Umur : 35 tahun

3. Jenis Kelamin : Laki- laki

4. Instansi : LSM

5. Jabatan : Ketua

DAFTAR PERTANYAAN

1. Apa maksud dan tujuan yang melatarbelakangi pendirian LSM Biota

Foundation?

Jawaban: Maksud yang melatarbelakangi berdirinya LSM ini yakni

bermaksud mendampingi dan mengajak masyarakat dalam melestarikan

lingkungan pesisir dan meningkatkan kemajuan dalam memanfaatkan sumber

daya pesisir.

2. Sejak kapan berdirinya LSM ini dan berapa anggota dalam LSM Biota

Foundation?

Jawaban: sejak 5 februari 2007 dengan anggota sukarelawan.

3. Apakah LSM Biota Foundation sudah terdaftar di badan pemerintahan secara

legalitas? Jika sudah, Apakah hanya terdaftar secara lokal atau terdaftar

sampai di Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia?

Page 86: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

114

Jawaban: sudah,namun memang masih lokal belum hingga Kementrian

Hukum dan HAM karena LSM ini bukan yayasan sehingga cukup terdaftar di

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.

4. Apakah LSM Biota Foundation dalam melaksanakan program yang telah

ditentukan melakukan kerjasama dengan lembaga pemerintah/non pemerintah

lainnya?. JikaYa, dengan lembaga mana saja?

Ya, kami pernah bekerjasama dengan Dinas Kelautan Perikanan, Badan

Lingkungan Hidup, lembaga CSR (Corporate Social Responsibility), Dinas

Pertanian, PT.Djarum, Telkom, Papros, Simpaty, Suara Merdeka Group,

KINET, OLX.

5. Kegiatan apa saja yang telah dilakukan oleh LSM Biota Foundation yang

bermanfaat bagi masyarakat?

Jawaban: Penanaman, pemberdayaan, sosialisasi/ penyuluhan, penanaman

dan lain-lain.

6. Daerah mana saja yang pernah menjadisasaranprogram kegiatan LSM Biota

Foundation?

Jawaban: Pantai Surodadi (Demak), di Pantai Kartika Jaya (Kendal), Pantai

Sigandu (Batang), dan Purwodadi, Semarang.

7. Sejauh ini bagaimana tanggapan masyarakat yang telah mengikuti kegiatan

Biota Foundation?

Jawaban : respon masyarakat selama ini terbuka dan menerima serta cukup

berpartisipasi di setiap kegiatan yang hendak dilakukan.

8. Berapakah jumlah warga yang telah mengikuti penyuluhan, pelatihan,

pemberdayaan oleh lembaga non profit ini?

Jawaban : kurang lebih 1000 orang dengan pemberdayaan yang

berkelanjutan.

Page 87: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

115

9. Apakah dalam setiap kegiatan penyuluhan LSM Biota Foundation pernah

dilakukan pengukuran efektivitas penyuluhan yang telah dilakukan?

Jawaban: selama ini memang belum pernah karena belum terfikirkan, kami

hanya mengevaluasi secara teknis pelaksanaan.

10. Daerah mana yang sekarang ini masih menjadi fokus pengembangan

masyarakat terkait dengan konservasi mangrove?

Jawaban; saat ini kami masih fokus di Desa Mororejo baru kami mulai tahun

ini.

Page 88: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

116

Lampiran 10. Kegiatan Biota Foundation

Page 89: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

117

Page 90: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

118

Page 91: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

119

Page 92: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

120

Page 93: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

121

Page 94: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

122

Lampiran 11. Surat Keterangan Legalitas LSM Biota Foundation

Page 95: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

123

Lampiran 12. Materi Penyuluhan

Materi 1. Bapak Sururi : Ahli

Konservasi dari Biota Foundation

FOTO BERSAMA PEMBINA LEMBAGA

BIOTA (BINA EKOSISTEM LESTARI)

PROF. DR. SUDHARTO P. HADI

ISTILAH LAIN

DARI MANGROVE

Hutan Pasang Surut

Hutan Pesisir

Hutan Payau

Hutan Bakau

Hutan mangrove adalah salahsatu tipe hutan dengan jenistumbuhan tertentu yangtumbuh dan berkembangterutama pada tanah lumpuraluvial di sepanjang pantai ataumuara sungai yang berada didalam jangkauan pasang surutair laut.

PENGERTIAN

Jalur Hijau Hutan Mangrove adalah jalur hutan mangrove yang ditetapkan sebagai jalur hijau di daerah pantai dan di tepi sungai, dengan lebar tertentu yang diukur dari garis pantai dan tepi sungai yang berfungsi lindung.

Kawasan Lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam, sumberdaya buatan dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna kepentingan pembangunan yang berkelanjutan

Kawasan Budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan sumberdaya buatan

PENGERTIAN

1. Adaptasi Terhadap Kadar Oksigen Rendah berakar cakar ayam yang mempunyai pneumatofora

untuk mengambil oksigen dari udara (misalnya: Avicenniaspp)

bertipe penyangga/tongkat yang mempunyai lentisel (misalnya: Rhizophora spp)

2. Adaptasi Terhadap Kadar Garam Tinggi Memiliki sel-sel khusus dalam daun untuk menyimpan

garam.

Berdaun tebal dan kuat yang banyak mengandung air untuk mengatur keseimbangan garam.

Daunnya memiliki struktur stomata khusus untuk mengurangi penguapan.

BAGAIMANA MANGROVE BISA HIDUP ??

Page 96: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

124

MANGROVE BERADA DI… ?

LAUT DARAT

MANGROVE: Tanah+air+Iklim= Vegetasi mangrove

Mengendalikan abrasi pantai

Mengurangi tiupan angin

kencang dan terjangan

gelombang laut

Mempercepat laju sedimentasi

Mengendalikan intrusi air laut

Menyerap dan mengurangi

polutan

FUNGSI FISIK MANGROVE

1. tempat mencari makan (feeding ground), tempat

memijah (spawning ground) dan tempat

berkembang biak (nursery ground) berbagai jenis

ikan, udang, kerang dan biota laut lainnya

2. tempat bersarang berbagai satwa liar, terutama

burung

3. sumber plasma nutfah

FUNGSI BIOLOGIS

Tumpuhan Minyak, Ancaman bagi Ekosistem Mangrove

MANFAAT MANGROVE

Pemanfaatan LAHAN MANGROVE berbasis kelestarian

lingkungan, seperti; pengembangan usaha pertambakan

ikan/udang/kepiting dalam bentuk sistem silvofishery;

pengembangan objek wisata (rekreasi), penelitian, dan jasa

lingkungan lainnya.

Pemanfaatan HASIL HUTAN MANGROVE (FLORA)

berbasis kelestarian lingkungan, seperti; pemanfaatan kayu

mangrove untuk pemenuhan bahan baku kertas, papan dan

plywood, kayu bakar dan arang.

Pemanfaatan FAUNA MANGROVE, seperti ikan, udang

dan kepiting untuk usaha komersial, dan burung serta jenis

satwa lainnya untuk keperluan penelitian.

Flora dan Fauna Ekosistem Mangrove

KETIKA MANGROVE MENJADI

SUMBER PANGAN

Page 97: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

125

Dari buah mangrove jenis Sonneratia dapat diproduksi

minuman segar bearoma khas, dari buah Avicennia dapat

diproduksi makanan (kripik), dari buah Brugueirea

gymnorhiza dapat diproduksi berbagai jenis makanan dan

kue, dan dari buah Nipa dapat diproduksi gula nipa dan

minuman.

KETIKA MANGROVE MENJADI

SUMBER PANGAN dan ETHANOL

POLA KELOLA MANGROVE + SILVOFISHERY

Kegiatan Penanaman untuk mendukung masa depan mangrove

TERIMA KASIH

Burung Felican (dari Australia di Gresik)

Sumber: Nyoto Santoso, 2008, Primiantoro, PPLH-RSUMAPA.

MANGROVE HABITAT BURUNG

Materi 2. Bapak Shafrudin

Mansyur dari DKP Kab. Kendal

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

KABUPATEN KENDAL

Oleh :Bidang Kelautan dan Perikanan Tangkap

POTENSI SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUT KABUPATEN KENDAL

Secara geografis, wilayah pesisir Kabupaten Kendalterletak di bagian utara pulau Jawa. Wilayah pesisirKabupaten Kendal terletak di Jalur Pantura PulauJawa yang merupakan jalur penghubung bagi kota-kota besar yang ada di pulau Jawa khususnyaJakarta – Semarang – Surabaya. Keuntungan darikestrategisan lokasi tersebut antara lain adalahbahwa secara tidak langsung telah mengurangiketerisolasian dalam proses interaksi dan sirkulasipotensi-potensi setempat dengan wilayahsekitarnya.

Page 98: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

126

a. Fungsi ekonomis

Kekayaan wilayah pesisir dan laut yang dimiliki di Kabupaten Kendal berupapantai, perairan, biota-biota yang ada di dalamnya, keindahan alam (panoramapantai) dan lain sebagainya, jika dikelola dengan baik akan memberikan nilaiekonomis yang sangat besar.

b. Fungsi ekologis

adanya kawasan ekosistem mangrove, terumbu karang, ekosistem estuarin, perikanan tambak, pertanian dan ekosistem sungai yang merupakan lingkungan penting dan memiliki peranan bagi kelangsungan kehidupan wilayah pesisir yang berkelanjutan. Ekosistem mangrove mempunyai manfaat yang penting sebagai alat proteksi bagi wilayah pantai, antara lain sebagai pelindung dari gelombang, angin dan badai, penangkal abrasi; serta perangkap sedimen yang dikirim lewat sungai. Hutan ini justru keberadaannya tergusur oleh adanya pemanfaatan lahan bagi peruntukan lainnya, seperti : perikanan tambak/budidaya, industri, pelabuhan dan pemukiman. Fenomena semacam ini, jika tidak dikendalikan dan dikelola dengan benar akan dapat berdampak pada fungsi ekologis wilayah pesisir.

Ekosistem terumbu karang, selain berfungsi sebagai pelindung terhadap gempuran ombak, menahan abrasi juga sebagai habitat vital atau tempat spawning ground serta nursery ground untuk ikan – ikan karang serta biota laut lainnya

◙ Abrasi/ Erosi

Abrasi atau erosi merupakan suatu peristiwaterkikisnya daratan oleh air laut. Abrasi inicenderung membawa dampak negatif ataukerusakan pada daerah yang terkena gelombangair laut. Sehingga di beberapa titik wilayah,dibangun break water untuk mengurangiterjadinya abrasi serta ditanam pohon mangrovesebagai pemecah/peredam gelombang air laut.

Berdasarkan hasil survei di lapangan timpenyusun (tahun 2007) dan hasil analisis citraLandsat ETM 7 tahun 2003 yang dioverlaykandengan citra Aster tahun 2006, diidentifikasibahwa abrasi yang terjadi Kabupaten Kendaladalah seluas 38,076 Ha. Data luasan abrasi diKabupaten Kendal disajikan pada tabel berikut.

No. Desa Kecamatan Luasan

1. Juwiring Cepiring 0.18

2. Kaliayu Cepiring 0.33

3. Kalirandu gede Cepiring 0.32

4. Korowelang anyar Cepiring 0.88

5. Korowelang kulon Cepiring 0.27

6. Sidomulyo Cepiring 0.03

7. Mororejo Kaliwungu 11.07

8. Wonorejo Kaliwungu 5.58

9. Jungsemi Kangkung 3.20

10. Kalirejo Kangkung 0.71

11. Karangmalang Wetan Kangkung 0.89

12. Tanjungmojo Kangkung 1.17

13. Bandengan Kota Kendal 0.02

14. Karangsari Kota Kendal 0.02

15. Kartika Jaya Patebon 0.08

16. Pidodo kulon Patebon 3.98

17. Pidodo Wetan Patebon 0.16

18. Wonosari Patebon 0.03

19. Gempolsewu Rowosari 5.25

20. Sendang Sikucing Rowosari 3.91

Total luasan 38.08 Sumber : Hasil Analisis Tim Penyusun, 2007

◙ Akresi Akresi merupakan suatu peristiwa terbentuknya

daratan yang disebabkan oleh terbawanya partikel-partikel tanah oleh arus gelombang air laut. Dampakyang ditimbulkan oleh sedimentasi ini adalahterjadinya pendangkalan di ujung muara sungai,sehingga mengakibatkan kapal-kapal nelayan untukmasuk ke sungai mengalami kesulitan.

Berdasarkan hasil survei lapangan dengan mengambillokasi pada daerah sekitar pesisir di KabupatenKendal, diketahui daerah yang terkena akresi adalahdi muara Sungai Kerikan, Sungai Waridin, SungaiBlorong, Sungai Kendal, Sungai Bodri, Sungai Blukar,Sungai Pening, Sungai Damar dan Sungai Kalikuto.Hasil analisis Citra Landsat ETM 7 tahun 2003 yangdioverlaykan dengan citra Aster tahun 2006,diidentifikasi jika akresi yang terjadi KabupatenKendal adalah seluas 260,06 Ha Data luasan akresi diKabupaten Kendal disajikan pada tabel berikut.

No. Desa Kecamatan Luasan (Ha)

1. Purwokerto Brangsong 10.99

2. Turunrejo Brangsong 28.53

3. Juwiring Cepiring 0.38

4. Kaliayu Cepiring 0.06

5. Kalirandu Gede Cepiring 0.08

6. Korowelang Anyar Cepiring 3.25

7. Korowelang Kulon Cepiring 0.10

8. Margorejo Cepiring 16.13

9. Sidomulyo Cepiring 0.60

10. Mororejo Kaliwungu 7.86

11. Wonorejo Kaliwungu 3.03

12. Jungsemi Kangkung 0.99

13. Kalirejo Kangkung 1.68

14. Karangmalang Wetan Kangkung 0.73

15. Tanjungmojo Kangkung 0.84

16. Bandengan Kota Kendal 5.04

17. Karangsari Kota Kendal 9.60

18. Kartika Jaya Patebon 8.42

19. Pidodo Kulon Patebon 57.75

20. Pidodo Wetan Patebon 53.34

21. Wonosari Patebon 40.28

22. Gempolsewu Rowosari 8.18

23. Sendang Sikucing Rowosari 2.19

Total luasan 260.06 Sumber : Hasil Analisis Tim Penyusun, 2007

Page 99: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

127

Pasang Surut

Pasang surut adalah naiknya permukaan air laut secara perlahan-lahan sampai padaketinggian maksimum kemudian turun hingga tercapai ketinggian minimum. Sifat khas darinaik turunnya permukaan air ini terjadi dua kali sehari sehingga terdapat dua periodepasang tinggi dan dua periode pasang rendah.

Angin

Angin disebabkan karena adanya perbedaan tekanan udara yang merupakan hasil daripengaruh ketidakseimbangan pemanasan sinar matahari terhadap tempat-tempat yangberbeda di permukaan bumi. Angin yang bertiup di permukaan perairan inilah yangselanjutnya menjadi salah satu pembangkit arus. Arus yang terjadi akibat angin seringdisebut arus permukaan. Ketika angin berhembus di laut maka energi ditransfer dari anginke permukaan laut.

Gelombang

Gelombang adalah ayunan air yang bergerak tanpa henti-hentinya pada lapisan permukaanlaut dan jurang dalam keadaan sama sekali tidak diam. Besar kecilnya gelombang sangattergantung dari angin yang berhembus sehingga jika angin yang terhembus sepoi-sepoimaka akan menimbulkan riak gelombang tetapi jika terjadi badai maka gelombang dapatmerusak daerah-daerah pantai.

Arus

Arus merupakan gerakan massa air laut yang sangat luas dan terjadi pada seluruh lautan didunia. Angin adalah salah satu faktor yang bervariasi untuk menimbulkan arus, yaitu arusvertikal upwelling. Proses upwelling adalah proses dimana air didorong ke atas darikedalaman 100 – 200 m.

Transport Sedimen

Sedimen terdiri dari partikel yang berasal dari hasil pembongkaran batu-batuan danpotongan-potongan kulit dan sisa kerangka organisme laut sehingga ukuran partikelditentukan oleh sifat fisiknya. Sedimen juga dapat terjadi karena aktivitas manusia sepertiterbawanya sampah / buangan ke lautan sehingga mempercepat proses sedimentasi dilautan.

Biota Darat

komponen biota darat terdiri dari berbagai jenis tanaman hijau daundan hewan darat. Biota darat mempunyai peran besar dalam prosesfotosintesis di bumi. Jenis fauna darat yang ditemukan di wilayahpesisir Kabupaten Kendal secara umum teridentifikasi tidak ditemukanadanya habitat yang khas sebagai habitat endemik, meskipun di wilayahKecamatan Sendang sikucing tepatnya di suatu area wisata satwa PantaiCahaya Klampok terdapat jenis fauna Kus-kus dan Beruang dll, dimanafauna ini didatangkan dari daerah lain. Jenis-jenis hewan ternak baikberupa unggas maupun ternak besar (kerbau, kambing dan sapi) jugaditemukan dibudidayakan di wilayah pesisir Kabupaten Kendal.

Biota Perairan

Salah satu komponen biota perairan yang sangat penting untukmenjaga stabilnya kawasan pesisir pantai yaitu bentos, plankton,nekton (jenis ikan bersirip dan tidak bersirip), terumbu karang danmangrove. Biota perairan sangat rentan terhadap pencemaran yangmasuk ke dalamnya sehingga dapat berpengaruh terhadap kemantapanekosistem perairan.

a. Kawasan terumbu karangKawasan terumbu karang wilayah pesisir Kabupaten Kendal terdapat diKarang Kelop, Rome-rome dan Tandes. Letak geografis Karang Kelop110°10’18” BT dan 06°48’33” LS, Karang Rome-rome adalah 110°08’30” BTdan 06°48’16” LS, dan Karang Tandes 110°09’23” BT dan 06°48’12” LS.b. Kawasan mangroveTumbuhan mangrove umumnya tumbuh baik pada pantai berlumpur danberombak relatif tenang. Hal ini jika dikaitkan dengan topologi pantaiKabupaten Kendal yang berupa pantai berlumpur, maka sangat peka dansesuai akan perkembangan habitat mangrove. Beberapa lokasi yang masihmemiliki vegetasi mangrove adalah sekitar muara dan beberapa meter(sekitar 100 m) menyusuri sungai ke arah hulu, diantaranya sungai Bayi,Desa Wonosari dan Dukuh Pilangsari/Delta Bodri (Desa Pidodokulon).Selain itu, mangrove cukup berhasil dibudidayakan oleh masyarakat sebagaisarana penghijauan di pertambakan.c. Kawasan EstuariEkosistem Estuari merupakan daerah peralihan antara ekosistem air tawardengan ekosistem air asin. Lokasinya biasanya berada di muara sungai.Kawasan ini merupakan habitat vital yang berperan penting dalammendukung kelancaran ruaya biota laut.

Page 100: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

128

Kec. Kaliwungu

Kec. Kaliwungu

Kec. Patebon

Kec. Patebon

Gambar Obyek Wisata Bahari di Kab. Kendal(Ket.: 1-2 Pantai Ngebum; 3. Pantai Sendang Sikucing; 4. Pantai Muara Kencan; 5-6 Pantai Cahaya)

Page 101: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

129

Materi 3. Bapak Harianto dari

Dirairud Polda Jateng

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIADAERAH JAWA TENGAH

DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN

OLEH : SUBDIT GAKKUM DITPOLAIR POLDA JATENG

PENYULUHAN UU NO 27 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PENJABARAN PASAL 35 AYAT G DAN

PASAL 73, TENTANG LARANGAN PARA PENEBANG MANGROVE DAN SANKSI

HUKUMNYA

Kawasan Konservasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil adalah kawasan pesisir dan pulaupulaukecil dengan ciri khas tertentu yangdilindungi untuk mewujudkan pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil secara berkelanjutan

2. Didalam UU No 27 TAHUN 2007 terdapat 19 Bab dan didalamnya terdapat 80 Pasal terdiri dari :

a. Bab I Ketentuan Umum (Psl 1 dan 2)

b. Bab II Azas Tujuan (Psl 3 dan 4 )

c. Bab III Pengelolaan wilayah pesisir dan pulau2 kecil (Psl 5 dan 6)

d. Bab IV Perencanaan ( Psl 7 Sd 15 )

e. Bab V Pemanfaatan ( Psl 16 sd 35 )

f. Bab VI Pengawasan dan Pengendalian Psl 36 sd 41

g. Bab VII Penelitian dan Pengembangan (Psl 42 sd 46 )

h. Bab VIII Pendidikan, Peralihan dan Penyuluhan(Psl 47 sd 49 )

i. Bab IX Kewenangan ( Psl 50 sd 55 )

j. Bab X Mitigasi Bencana (Psl 56 sd 59)

k.Bab XI Hak, kewajiban dan peran serta masyarakat (Psl 60 sd 62)

l. Bab XII Pemberdayaan Masyarakat (Psl 63)

m.Bab XIII Penyelesaian Sengketa (64 sd 67)

n. Bab XIV Gugatan Perwakilan (68 sd 69)

o. Bab XV Penyidikan (Psl 70)

p. Bab XVI Sanksi Administrasi (Psl 71)

q. Bab XVII Ketentuan Pidana (Psl 73 sd 75)

r. Bab XVIII Ketentuan Peralihan (psl 76 sd 78)

s. Bab XIX Ketentuan penutup (Psl 79 sd 80)

Page 102: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

130

Bunyi pasal 35 huruf b

“mengambil terumbu karang di Kawasan konservasi”

Bunyi pasal 35 huruf c

“menggunakan bahan peledak, bahan beracun,

dan/atau bahan lain yang merusak Ekosistem

terumbu karang”

Bunyi pasal 35 huruf d

“menggunakan peralatan, cara, dan metode lain yang merusak Ekosistem terumbu karang”

Bunyi pasal 35 huruf e

“menggunakan cara dan metode yang merusak

Ekosistem mangrove yang tidak sesuai dengan

karakteristik Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil”

Bunyi pasal 35 huruf f

“melakukan konversi Ekosistem mangrove di Kawasan atau Zona budidaya yang tidak memperhitungkan keberlanjutan fungsi ekologis Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil”

Bunyi pasal 35 huruf g

“menebang mangrove di Kawasan konservasi untuk

kegiatan industri, pemukiman, dan/atau kegiatan lain”

Bunyi pasal 35 huruf h

“menggunakan cara dan metode yang merusak padang lamun”

Bunyi pasal 35 huruf i

“melakukan penambangan pasir pada wilayah yang apabila secara teknis, ekologis, sosial, dan/atau budaya menimbulkan kerusakan lingkungan dan/atau pencemaran lingkungan dan/atau merugikan Masyarakat sekitarnya”

Bunyi pasal 35 huruf j

“melakukan penambangan minyak dan gas pada

wilayah yang apabila secara teknis, ekologis, sosial

dan/atau budaya menimbulkan kerusakan

lingkungan dan/atau pencemaran lingkungan

dan/atau merugikan Masyarakat sekitarnya”

Bunyi pasal 35 huruf k

“melakukan penambangan mineral pada wilayah

yang apabila secara teknis dan/atau ekologis dan/atau sosial dan/atau budaya menimbulkan kerusakan lingkungan dan/atau pencemaran lingkungan dan/atau merugikan Masyarakat sekitarnya

Bunyi pasal 35 huruf l

“melakukan pembangunan fisik yang menimbulkan

kerusakan lingkungan dan/atau merugikanMasyarakat sekitarnya”

KETENTUAN PIDANAPasal 73

Ayat (1)

Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp2.000.000.000,00 (duamiliar rupiah) dan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah)

Page 103: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

131

setiap Orang yang dengan sengaja:melakukan kegiatan menambang terumbu karang, mengambil terumbu karang di Kawasan konservasi, menggunakan bahan peledak dan bahan beracun, dan/atau cara lain yang mengakibatkan rusaknya ekosistem terumbu karang sebagaimana dimaksud dalamPasal 35 huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d

a.

menggunakan cara dan metode yang merusak Ekosistem mangrove, melakukan konversi Ekosistem mangrove, menebang mangrove untuk kegiatan industri dan permukiman, dan/atau kegiatan lain sebagaimana dimaksuddalam Pasal 35 huruf e, huruf f, dan huruf g

b.

menggunakan cara dan metode yang merusakpadang lamun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 huruf h

melakukan penambangan pasir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 huruf i

melakukan penambangan minyak dan gassebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 huruf j

c.

d.

e.

melakukan penambangan mineral

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 huruf k

melakukan pembangunan fisik yang

menimbulkan kerusakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 huruf l

f.

g.

tidak melaksanakan mitigasi bencana di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang diakibatkan oleh alam dan/atau Orangsehingga mengakibatkan timbulnya bencana atau dengan sengaja melakukan kegiatan yang dapat mengakibatkan terjadinya kerentananbencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 ayat (1).

h.

Pasal 73 Ayat 2

Dalam hal terjadi kerusakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) karena kelalaian,dipidana dengan pidana penjara paling lama 5(lima) tahun dan denda paling banyakRp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)

Page 104: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

132

Lampiran 13. Daftar Hadir Penyuluhan

Page 105: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

133

Page 106: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

134

Page 107: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

135

Page 108: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

136

Lampiran 14. Data Identitas Responden

DATA IDENTITAS RESPONDEN

Kode

Nama

Responden

Umur

Pendidikan

Terakhir

Tahun

Sukses

Jarak

dari

Pesisir

(meter)

Alamat Pekerjaan

Penghasilan

Dusun RT/RW

R1 KHAFIDIN

30 SD 6 25

Dusun

Ngebum RT4/RW7 Buruh tani

1.150.000

R2

ACHMAD

SULAIMAN 37 SD 6 300

Dusun

Ngebum

RT 3/

RW8

Tani

tambak 1.000.000

R3

M FAHRUR

RIZAL 40 MI 4 200

Dusun

Ngebum

RT5/

RW 8 Serabutan

1.000.000

R4 ZAMRONI

31 MI 6 40

Dusun

Ngebum

RT4/

RW 7

Tukang

parkir 2.000.000

R5

MUHAMMAD

RIFQI ALI

HASAN 33 S1 18 100

Dusun

Ngebum

RT3/

RW7

Guru pns

3.000.000

R6 JAMZURI

32 SD 6 500

Dusun

Ngebum

RT1/

RW 8 Pedagang

2.000.000

R7

BUDI

SUPRIYATI 34 SD 6 100

Dusun

Ngebum

RT 2/

RW 7 Buruh tani

1.200.000

R8

AHMAD

ABDUL ROZAQ 32 SMP 8 60

Dusun

Ngebum

RT 4/

RW 7 Wiraswasta

3.000.000

R9

AHMAD NUR

WAQI 34 SD 5 100

Dusun

Ngebum

RT 5/

RW 8 Pedagang

1.500.000

R10 AJI PRABOWO

34 SD 6 250

Dusun

Ngebum

RT 3/

RW 8 Buruh tani

1.000.000

R11 H MALIKI

39 SD 6 60

Dusun

Ngebum

RT 4/

RW 7

Buruh

tambak 1.200.000

R12

ABDUL FATAH

MOKHSIN 32 SD 6 100

Dusun

Ngebum

RT 5/

RW 8

Tani

tambak 2.000.000

R13

MOHAMMAD

HIDAYAT

TAUFIQ 34 SMP 9 20

Dusun

Ngebum

RT 4/

RW 7

Pegawai

pabrik 1.400.000

R14

M ABDUL

WAHAB 40 SD 6 200

Dusun

Ngebum

RT 1/

RW 7 Wiraswasta

3.000.000

R15

SULAIMAN

WICAKSONO 34 SD 6 250

Dusun

Ngebum

RT 3/

RW 8 Pedagang

1.800.000

R16

ASIB ARIS

MUNANDAR 36 SD 6 50

Dusun

Ngebum

RT4/

RW 7 Buruh tani

1.000.000

R17 H. MUNAJAT

38 SD 6 150

Dusun

Ngebum

RT 4/

RW 8

Tani

tambak 2.000.000

R18 NUR ROZIKIN

28 SD 6 150

Dusun

Ngebum

RT4/

RW 8 Pedagang

1.300.000

R19 EKO SAFRUDIN

22 SMP 9 40

Dusun

Ngebum

RT 4/

RW 7

Pegawai

pabrik 1.400.000

R20 HARIYANTO

26 SMP 9 40

Dusun

Ngebum

RT 4/

RW 7

Pegawai

pabrik 1.400.000

R21 KHOIRUDIN

30 SD 6 100

Dusun

Ngebum

RT 3/

RW 7

Buruh

bangunan 1.500.000

R22 ROJI SAPUTRA

35 SD 5 60

Dusun

Ngebum

RT4/

RW 7 Buruh tani

1.200.000

Page 109: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

137

R23

MUHAMMAD

BURHANUDIN 37 SD 6 100

Dusun

Ngebum

RT 4/

RW8 Buruh tani

1.150.000

R24 JOKO JIYATNO

33 SD 6 150

Dusun

Ngebum

RT 3/

RW 8 Pedagang

950,000

R25 M.SAQIRIN

28 SD 6 100

Dusun

Ngebum

RT 5/

RW 8 Buruh tani

1.000.000

R26 WAHYUDIN

30 SD 6 60

Dusun

Ngebum

RT4/

RW 7 Pedagang

1.500.000

R27

AGUS ADI

WIBOWO 25 SMP 9 250

Dusun

Ngebum

RT 3/

RW 8

Tani

tambak 2.000.000

R28 YUWONO

35 SD 6 20

Dusun

Ngebum

RT4/

RW 7

Tani

tambak 1.800.000

R29 JOKO WIYOSO

32 SD 6 210

Dusun

Ngebum

RT3/

RW 8

Buruh

bangunan 1.600.000

R30

LUPIT

KUSUMANTO 33 SD 6 100

Dusun

Ngebum

RT 5/

RW 8

Tani

tambak 3.000.000

R31 KARSONO

27 SMA 9 80

Dusun

Ngebum

RT 3/

RW 7

Pegawai

pabrik 1.400.000

R32

ANUNG

ROHADI S 35 SD 5 40

Dusun

Ngebum

RT4/

RW 7 Serabutan

800,000

R33 WAHYU M

29 SD 6 100

Dusun

Ngebum

RT4/

RW 8

Pegawai

pabrik 1.400.000

R34 HADI SISWO

33 MI 6 25

Dusun

Ngebum

RT 4/

RW 7

Tani

tambak 3.000.000

R35 NGADIONO

32 SD 6 200

Dusun

Ngebum RT3/RW8 Pedagang

1.500.000

R36

FATHUR

ROHMAN 34 SD 6 100

Dusun

Ngebum RT3/RW7

Tani

tambak 2.500.000

R37 MAULVI NAZIR

23 SMP 12 100

Dusun

Ngebum

RT 3/

RW7 Wiraswasta

2.000.000

R38

SYARIF

HIDAYAT 34 SD 6 60

Dusun

Ngebum

RT 4/

RW7 Buruh tani

900,000

R39 AHMAD HUSEN

33 SD 6 150

Dusun

Ngebum RT3/RW8 Buruh tani

800,000

R40

TAUFIKUR

ROHMAD 38 SD 6 150

Dusun

Ngebum

RT 4/

RW8 Pedagang

1.500.000

R41 HARTONO

37 SD 6 100

Dusun

Ngebum

RT5/

RW 8

Tani

tambak 2.000.000

R42 ILHAM HABIB

22 SMP 9 200

Dusun

Ngebum

RT 3/

RW 8

Pegawai

pabrik 1.400.000

R43 UMAR FARUK

24 SMP 9 50

Dusun

Ngebum RT4/RW7 Pedagang

1.500.000

R44

JOKO

PURWONO 32 SD 5 500

Dusun

Ngebum

RT1/

RW 8 Buruh tani

1.150.000

R45

ASIS

MULYANTO 23 SMA 12 100

Dusun

Ngebum

RT 3/

RW7

Pegawai

pabrik 1.400.000

R46 M KHAIRUL

20 SMK 12 200

Dusun

Ngebum RT3/RW8

Pegawai

pabrik 1.400.000

R47 SUJADMIKO

40 SD 4 40

Dusun

Ngebum RT4/RW7

Tukang

parkir 1.000.000

R48 M.NAZARUDIN

24 SMP 9 60

Dusun

Ngebum RT4/RW7

Budidaya

bandeng 3.200.000

R49 SULTAN SS

33 SD 6 150

Dusun

Ngebum RT4/RW8 Wiraswasta

2.500.000

Page 110: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

138

R50 PARGONO

34 SD 6 50

Dusun

Ngebum

RT 4 /

RW 7 Buruh tani

1.150.000

R51 JUMADI

40 SD 6 100

Dusun

Ngebum

RT 4 /

RW 8 Serabutan

950,000

R52 WAHYUDI

33 SD 6 100

Dusun

Ngebum

RT 2 /

RW 7

Tani

tambak 3.000.000

R53 MASUD

21 SMA 12 150

Dusun

Ngebum

RT 4 /

RW 8

Pegawai

swasta 1.400.000

R54 MURIYANTO

22 SMP 9 200

Dusun

Ngebum

RT 4 /

RW 8

Pegawai

swasta 1.400.000

R55

M TAUFIQ

SURYANA 22 SMP 9 500

Dusun

Sabetan RT2/RW2 Wiraswasta

3.000.000

R56 WIDIHARTONO

30 D3 15 100

Dusun

Ngebum

RT 2 /

RW 7

Perangkat

desa 1.500.000

R57

AGUS

PURNOMO S 24 SMA 12 200

Dusun

Ngebum

RT 4 /

RW 8

Pengusaha

triplek 5.000.000

R58

MASRIBUT AL

MASROKAH 34 SD 5 250

Dusun

Ngebum

RT 2/

RW 8 Buruh tani

1.000.000

R59

AGUNG BUDI

UTOMO 33 SD 6 50

Dusun

Ngebum RT4/RW7

Tani

tambak 2.000.000

R60

M.AIRUN

NAJIB 21 SMK 12 300

Dusun

Ngebum RT3/RW8

Pegawai

swasta 1.400.000

R61 RISTANTO

38 SMA 12 500

Dusun

Sabetan RT2/RW2 Buruh tani

1.100.000

R62 NUR KHOLIS

40 SMA 12 500

Dusun

Ngebum

RT1/

RW 8

Perangkat

desa 1.000.000

R63

ANDRI

MAULANA H 27 SD 6 100

Dusun

Ngebum RT3/RW8 Serabutan

950,000

R64 TEGAR

21 SLTP 12 150

Dusun

Ngebum RT3/RW8

Pegawai

swasta 1.400.000

R65

M. NOVAL

PRATAMA 28 SMK 12 23

Dusun

Ngebum RT4/RW7 Buruh

1.000.000

R66 KHALIL

23 SMK 12 50

Dusun

Ngebum RT4/RW8

Pegawai

swasta 1.400.000

R67 ABDUL AZIS

32 SMA 12 60

Dusun

Ngebum RT4/RW7 Wiraswasta

2.000.000

R68 ARWARI

25 SMK 10 200

Dusun

Ngebum RT5/RW8

Tani

tambak 1.800.000

R69 MUIN

22 STM 12 200

Dusun

Ngebum RT4/RW8

Pegawai

swasta 1.400.000

R70 MISBAH

22 SMK 10 20

Dusun

Ngebum RT4/RW7

Tani

tambak 3.000.000

R71

DERIZAL DWI

A 20 SD 6 20

Dusun

Ngebum RT4/RW7 Wiraswasta

900,000

R72

ALI

PRIAMBADO 22 SMP 9 100

Dusun

Ngebum RT2/RW7

Pegawai

swasta 1.400.000

R73 RIZAL ABDI P

20 SD 6 200

Dusun

Ngebum RT2/RW7 Buruh tani

900,000

R74 BADRON

21 SMP 9 50

Dusun

Ngebum RT4/RW7 Batu bara

3.000.000

R75

BANDI

SISWANDI 38 SMP 9 100

Dusun

Ngebum RT4/RW7 Petani

3.000.000

R76 KAMTO

32 MI 6 300

Dusun

Ngebum RT4/RW7 Wiraswasta

5.000.000

Page 111: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

139

R77

MUHAMMAD

KHOLISIN 21 SMP 8 300

Dusun

Ngebum RT5/RW8 Sablon

1.150.000

R78 SURURI

35 SMP 9 100

Dusun

Ngebum RT3/RW8 Buruh tani

1.200.000

R79 JAHIDIN

21 SMP 9 300

Dusun

Ngebum RT3/RW7 Bangunan

1.000.000

R80 MUCHLAS

21 SMP 9 25

Dusun

Ngebum RT4/RW7

Karyawan

swasta 1.400.000

R81 THUAD

40 SMA 12 200

Dusun

Ngebum RT2/RW7

Karyawan

swasta 1.400.000

R82

ANGGIK

SAPUTRA 27 SD 6 150

Dusun

Ngebum RT4/RW8

Karyawan

swasta 1.400.000

R83 MASDUKI

35 SD 4 100

Dusun

Ngebum RT4/RW7 Buruh tani

1.000.000

R84

RIZKI

GIOVANIE S 20 SD 6 100

Dusun

Ngebum RT4/RW7 Buruh tani

1.000.000

R85

ABDUL

SYUKUR 29 SD 5 100

Dusun

Ngebum RT2/RW7

Tani

tambak 1.800.000

R86

M NURUDIN

FURQON 39 SD 6 500

Dusun

Ngebum

RT1/

RW 8 Pedagang

1.000.000

R87

HERU

PURWANTO 27 SD 6 130

Dusun

Ngebum

RT2/

RW 7 Wiraswasta

2.000.000

R88

YAYANG

SUGITO 35 SD 4 200

Dusun

Ngebum RT3/RW8

Budidaya

bandeng 3.000.000

R89

EDI

KURNIAWAN 25 S1 16 150

Dusun

Ngebum RT1/RW7

Guru

swasta 2.000.000

R90

MUHAMMAD

SUBKHAN 38 SD 6 100

Dusun

Ngebum RT5/RW8

Tani

tambak 1.000.000

R91 T HANDOKO

34 SD 6 100

Dusun

Ngebum RT2/RW7 Buruh tani

1.000.000

R92

DIDIK

SUPROJO 30 SD 6 40

Dusun

Ngebum RT4/RW7 Wiraswasta

2.000.000

R93 IKHSAN

33 MI 6 60

Dusun

Ngebum RT4/RW7

Buruh

bangunan 900,000

R94

KHOERUL

UMAR 28 SD 6 250

Dusun

Ngebum RT3/RW8

Budidaya

bandeng 3.000.000

R95

AGUS

HERMAWAN 33 SD 6 200

Dusun

Ngebum RT1/RW7 Buruh tani

1.000.000

R96

FAJAR AGUS

RIAWAN 40 SD 6 150

Dusun

Ngebum RT5/RW8

Pegawai

pabrik 1.400.000

R97 ABDUROHMAN

35 SD 6 200

Dusun

Ngebum RT3/RW8

Pegawai

pabrik 1.400.000

Page 112: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

140

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

R1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 18 51

R2 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 15 43

R3 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 20 57

R4 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 21 60

R5 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 25 71

R6 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 16 46

R7 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 20 57

R8 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 17 49

R9 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 19 54

R10 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 20 57

R11 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 12 34

R12 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 18 51

R13 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 15 43

R14 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 19 54

R15 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 16 46

R16 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 21 60

R17 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 14 40

R18 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 15 43

R19 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 24 69

R20 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 20 57

R21 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 26 74

R22 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 16 46

R23 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 21 60

R24 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 23 63

R25 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 15 43

R26 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 10 29

R27 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 16 46

R28 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 21 60

Kode Res.Nomor Butir Soal

Total Skor Nilai

Lampiran 15. Uraian Hasil Pretest

Page 113: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

141

R29 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 43

R30 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 20 57

R31 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 24 69

R32 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 14 40

R33 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 21 60

R34 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 22 63

R35 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 18 51

R36 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 15 43

R37 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 25 71

R38 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 17 49

R39 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 22 63

R40 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 24 69

R41 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 16 46

R42 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 15 43

R43 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 21 60

R44 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 14 40

R45 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 20 57

R46 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 18 51

R47 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 14 40

R48 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 21 60

R49 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 15 43

R50 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 11 31

R51 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 19 54

R52 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 18 51

R53 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 25 71

R54 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 14 40

R55 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 15 43

R56 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 22 63

R57 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 20 57

R58 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 21 60

R59 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 21 60

R60 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 23 66

Page 114: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

142

R61 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 28 80

R62 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 21 60

R63 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 11 31

R64 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 21 60

R65 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 27 77

R66 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 17 49

R67 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 17 49

R68 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 23 69

R69 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 17 49

R70 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 26 74

R71 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 14 40

R72 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 22 63

R73 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 23 66

R74 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 21 60

R75 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 21 60

R76 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 24 69

R77 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 22 63

R78 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 23 66

R79 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 17

R80 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 17 49

R81 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 26 74

R82 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 18 51

R83 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 20 57

R84 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 24 69

R85 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 20 57

R86 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 22 63

R87 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 23 66

R88 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 18 51

R89 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 28 80

R90 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 23 66

Page 115: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

143

R91 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 20 57

R92 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 22 63

R93 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 21 60

R94 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 25 71

R95 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 15 51

R96 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 24 69

R97 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 15 43

Total 31 77 63 27 82 45 32 82 66 57 46 77 79 25 28 55 65 66 49 38 23 40 73 52 67 57 59 40 58 76 45 40 65 62 31 1878

Rata-rata 55.42268

Page 116: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

144

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

R1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 25 71

R2 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 23 66

R3 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 20 54

R4 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 27 77

R5 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 32 91

R6 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 22 63

R7 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 24 69

R8 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 22 63

R9 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 22 69

R10 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 25 71

R11 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 18 49

R12 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 25 71

R13 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 15 43

R14 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 23 66

R15 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 21 60

R16 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 19 54

R17 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 16 46

R18 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 21 60

R19 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 17 49

R20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 25 71

R21 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 26 66

R22 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 19 60

R23 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 27 77

R24 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 23 71

R25 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 21 60

R26 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 18 51

R27 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 21 60

R28 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 27 71

Kode Res.Nomor Butir Soal

Total SkorNilai

Lampiran 16. Uraian Hasil Posttest

Page 117: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

145

R29 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 21 60

R30 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 26 74

R31 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 28 80

R32 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 12 34

R33 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 18 51

R34 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 21 60

R35 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 15 43

R36 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 22 63

R37 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 21 60

R38 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 24 69

R39 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 22 63

R40 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 22 63

R41 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 14 40

R42 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 21 60

R43 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 17 49

R44 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 20 57

R45 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 24 69

R46 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 24 69

R47 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 24 63

R48 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 18 51

R49 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 19 54

R50 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 18 51

R51 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 21 60

R52 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 16 46

R53 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 29 82

R54 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 22 63

R55 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 13 37

R56 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 27 77

R57 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 25 71

R58 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 19 54

R59 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 20 57

R60 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 85

Page 118: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

146

R61 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 27 77

R62 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 25 71

R63 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 21 60

R64 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 21 60

R65 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 25 71

R66 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 21 60

R67 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 14 40

R68 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 20 57

R69 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 29

R70 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 31 88

R71 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 12 34

R72 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 18 51

R73 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 17 49

R74 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 26 74

R75 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 20 57

R76 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 25 71

R77 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 25 71

R78 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 23 66

R79 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 18 51

R80 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 14 40

R81 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 29 82

R82 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 15 43

R83 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 23 66

R84 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 24 69

R85 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 22 63

R86 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 23 66

R87 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 20 57

R88 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 16 46

R89 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33 94

R90 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 20 57

R91 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 23 66

R92 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 25 71

R93 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 14 43

R94 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 22 63

R95 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 23 66

R96 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 19 54

R97 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 22 63

Total 61 86 69 51 85 46 44 79 71 52 56 78 75 34 34 56 76 58 56 43 51 41 75 50 67 60 64 49 60 82 44 51 55 67 57 2083

Rata-rata 61.237

Page 119: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

147

Lampiran 17. Hasil Uji T Menggunakan Aplikasi Program SPSS 16.0

Salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam analisis uji t adalah data

berdistribusi normal. Kenormalan data dapat dilihat dari uji normalitas

Kolmogorov-Smirnov dari masing-masing variabel. Data analisis dengan bantuan

komputer program SPSS 16. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan

probabilitas. Jika probabilitas > 0,05 maka data penelitian berdistribusi normal.

Hasil uji normalitas selengkapnya dapat dilihat dari output SPSS 16 seperti pada

tabel berikut.

Tabel 4.12.

Hasil Uji Normaitas dengan Mengunakan Analisis Kolmogorov

Smirnov

Terlihat dari tabel tersebut pada baris asymp. Sig untuk dua sisi diperoleh

nilai z untuk hasil pre test sebesar 1.071 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,202

dan hasil post test . Nilai Z untuk hasil post test sebesar 0.990 signifikansi

sebesar 0.281, karena tingkat signifikansi hasil pre test dan post test lebih besar

dari 0,05 yang berarti bahwa Ho diterima atau data dari masing-masing

berdistribusi normal.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

97 97

55.4227 61.2371

12.05788 12.74736

.109 .101

.065 .088

-.109 -.101

1.071 .990

.202 .281

N

Mean

Std. Deviation

Normal Parametersa,b

Absolute

Positive

Negative

Most Extreme

Differences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tai led)

Pre Test Post Test

Test dis tribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Page 120: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

148

T-Test

Paired Samples Statistics

55.4227 97 12.05788 1.22429

61.2371 97 12.74736 1.29430

Pre Test

Post Test

Pair

1

Mean N Std. Deviation

Std. Error

Mean

Paired Samples Correlations

97 .505 .000Pre Test & Post TestPair 1

N Correlation Sig.

Paired Samples Test

-5.81443 12.35780 -4.634 96 .000Pre Test - Post TestPair 1Mean Std. Deviation

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

Page 121: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

149

Lampiran 18. Dokumentasi Penelitian

Pelaksanaan Penyuluhan

Penanaman Mangrove 14 Februari 2015

Dokumentasi Wawancara Kepala Desa Dokumentasi Wawancara Ketua LSM

Page 122: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

150

Lampiran 19. Surat Ijin Observasi

Page 123: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

151

Page 124: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

152

Page 125: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

153

Lampiran 20. Surat Keterangan Observasi

Page 126: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

154

Lampiran 21. Surat Ijin Penelitian

Page 127: EFEKTIVITAS PENYULUHAN LSM BIOTA …lib.unnes.ac.id/21769/1/3201411134-S.pdf · Biota Foundation efektif dalam menigkatkan pengetahuan warga mengenai ... memelihara kesuburan tanah,

155

Lampiran 22. Surat Keterangan Penelitian