12
29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan membandingkan antara kelas eksperimen, yaitu kelas yang menggunakan metode diskusi kelompok jenis syndicate group dengan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. Selanjutnya kedua kelas dievaluasi untuk melihat perubahan/ peningkatan yang terjadi terhadap hasil belajar kognitif dan afektif IPA pada kelas setelah mendapat perlakuan metode diskusi kelompok jenis syndicate group dengan kelas setelah mendapat perlakuan konvensional. 3.1.2 Desain Eksperimen Penelitian Eksperimental ini menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group Design (Sugiyono, 2008: 112). Secara bagan digambarkan sebagai berikut: Gambar 3.1 Desain Penelitian (Sugiyono 2008: 112) Keterangan : O 1 : nilai pretest kelas eksperimen O 3 : nilai pretest kelas kontrol X : treatmen / perlakuan O 1 X O 2 O 3 O 4

Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi Kelompok Jenis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/776/4/T1_292008004_BAB III.pdfKedungjati Kabupaten Grobogan. Dalam proses belajar mengajar

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi Kelompok Jenis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/776/4/T1_292008004_BAB III.pdfKedungjati Kabupaten Grobogan. Dalam proses belajar mengajar

29

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan

membandingkan antara kelas eksperimen, yaitu kelas yang menggunakan

metode diskusi kelompok jenis syndicate group dengan kelas kontrol yang

menggunakan pembelajaran konvensional. Selanjutnya kedua kelas

dievaluasi untuk melihat perubahan/ peningkatan yang terjadi terhadap hasil

belajar kognitif dan afektif IPA pada kelas setelah mendapat perlakuan

metode diskusi kelompok jenis syndicate group dengan kelas setelah

mendapat perlakuan konvensional.

3.1.2 Desain Eksperimen

Penelitian Eksperimental ini menggunakan desain Pretest-Posttest

Control Group Design (Sugiyono, 2008: 112).

Secara bagan digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1

Desain Penelitian (Sugiyono 2008: 112)

Keterangan :

O1 : nilai pretest kelas eksperimen

O3 : nilai pretest kelas kontrol

X : treatmen / perlakuan

O1 X O2

O3 O4

Page 2: Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi Kelompok Jenis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/776/4/T1_292008004_BAB III.pdfKedungjati Kabupaten Grobogan. Dalam proses belajar mengajar

30

O2 : nilai post test kelas eksperimen

O4 : nilai pos test kelas kontrol

Desain penelitian dapat dilihat bahwa kedua kelas diberi pretes

untuk mengetahui adakah perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Setelah posisi kedua kelas tersebut seimbang (O1 tidak berbeda

dengan O3) maka kelas eksperimen diberi perlakuan untuk diajar dengan

menggunakan metode diskusi kelompok jenis syndicate group dan kelas

kontrol diajar dengan menggunakan pembelajarn konvensional. Setelah

kedua kelas diberi perlakuan, kedua kelas diberi post test. Secara signifikan

nilai kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan menggunakan metode

diskusi kelompok jenis syndicate group (O2) akan lebih tinggi dari nilai

kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional (O4). Nilai

kelas eksperimen (O2) secara signifikan lebih tinggi dari nilai kelas kontrol

(O4) maka model diskusi kelompok jenis syndicate group lebih efektif

dibandingkan dengan metode konvensional.

Tahap-tahap yang dilakukan pada penelitian:

1) Melakukan prasurvei

2) Pembuatan instrumen, validitas instrumen dan uji coba instrumen

3) Melakukan pre test

4) Mengadakan koordinasi dengan guru

5) Pemberian perlakuan eksperimental pada kelas eksperimen dengan

menerapkan metode diskusi kelas kelompok syndicate group dan

perlakuan konvensional pada kelas kontrol

6) Memberi post test pada masing-masing kelas penelitian

7) Menganalisis hasil yang diperoleh dari tes tertulis.

8) Menyusun laporan hasil penelitian.

Page 3: Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi Kelompok Jenis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/776/4/T1_292008004_BAB III.pdfKedungjati Kabupaten Grobogan. Dalam proses belajar mengajar

31

3.1.3 Lokasi Penelitian

a. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Panimbo dan SD Negeri 02

Panimbo Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan. Penelitian dengan

mengambil kelas V SD Negeri 01 Panimbo sebagai kelas eksperimen dan

kelas V SD Negeri 02 Panimbo sebagai kelas kontrol.

Alasan yang menjadi pertimbangan peneliti memilih SD Negeri 01

Panimbo dan SD Negeri 02 Panimbo Kecamatan Kedungjati Kabupaten

Grobogan didasarkan pada penelitian dengan topik Efektivitas Penggunaan

Metode Diskusi Kelompok Jenis Syndicate Group belum pernah dilakukan

di SD Negeri 01 Panimbo dan SD Negeri 02 Panimbo Kecamatan

Kedungjati Kabupaten Grobogan. Dalam proses belajar mengajar guru juga

masih jarang menggunakan metode diskusi kelompok jenis syndicate group

ini. Rata-rata hasil belajar kognitif dan afektif terutama pada mata pelajaran

IPA di SD Negeri 01 Panimbo dan SD Negeri 02 Panimbo juga masih perlu

ditingkatkan.

b. Waktu Penelitian

Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Januari 2012 sampai dengan

bulan Mei 2012 dan dilakukan secara bertahap.

Adapun tahapannya meliputi :

1) Tahap persiapan

Tahap ini mencakup judul, pembuatan proposal, pembuatan

instrument, permohonan izin serta survey disekolah yang direncanakan

sebagai tempat penelitian.

2) Tahap pelaksanaan

Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan disekolah

yang meliputi uji coba instrumen dan pengambilan data.

Page 4: Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi Kelompok Jenis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/776/4/T1_292008004_BAB III.pdfKedungjati Kabupaten Grobogan. Dalam proses belajar mengajar

32

3) Tahap penyusunan

Yaitu tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti

penyusunan laporan serta persiapan ujian.

3.2. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:60).

Variabel dapat dibedakan menjadi dua yaitu variabel independen (variabel

bebas) dan variabel dependen (variabel terikat).

Variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Independen (bebas)

Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2008:61). Pada

penelitian ini penggunaan metode diskusi kelompok jenis syndicate group

bertindak sebagai variabel bebas, yang meliputi langkah-langkah:

a) Forming (pembentukan)

b) Functioning (pengaturan)

c) Formatting (perumusan)

d) Fermenting (penyerapan)

2. Variabel Dependen (terikat)

Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2008:61). Pada penelitian ini yang

bertindak sebagai variabel terikat adalah:

a) Hasil belajar kognitif

Berupa nilai hasil pre test maupun post test siswa.

b) Hasil belajar afektif

Berupa angket motivasi belajar siswa.

Page 5: Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi Kelompok Jenis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/776/4/T1_292008004_BAB III.pdfKedungjati Kabupaten Grobogan. Dalam proses belajar mengajar

33

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2008: 117) populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 102), populasi merupakan

keseluruhan subyek penelitian. Adapun populasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah keseluruhan siswa-siswi kelas V SD Negeri di Gugus

Hasanudin Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan Semester II tahun

pelajaran 2011/2012 yang terdiri dari 6 sekolah, yaitu SD Negeri 01

Kentengsari, SD Negeri 02 Kentengsari, SD Negeri 01 Karanglangu, SD

Negeri 02 Karanglangu, SD Negeri 01 Panimbo, dan SD Negeri 02

Panimbo.

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2008: 118) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan

peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,

misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

SD yang digunakan sebagai sampel penelitian, yaitu SD Negeri 02

Karanglangu, SD Negeri 01 Panimbo, dan SD Negeri 02 Panimbo.

Berdasarkan pre tes hasil belajar IPA Kelas V Semester II Tahun Pelajaran

2011/2012 dari ketiga SD tersebut, SD yang seimbang adalah SD Negeri 01

Panimbo dan SD Negeri 02 Panimbo. Dalam penelitian ini kelas kontrolnya

adalah kelas V SD Negeri 02 Panimbo dengan jumlah siswa 25 siswa,

terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan dan kelas

eksperimennya adalah kelas V SD Negeri 01 Panimbo dengan jumlah siswa

25 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Sedangkan

untuk SD Negeri 02 Karanglangu diputuskan untuk dijadikan kelas ujicoba.

Page 6: Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi Kelompok Jenis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/776/4/T1_292008004_BAB III.pdfKedungjati Kabupaten Grobogan. Dalam proses belajar mengajar

34

3.4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

a. Teknik Tes

Teknik ini digunakan peneliti untuk mengetahui hasil belajar kognitif

siswa pokok bahasan pembentukan tanah. Jenis tes yang digunakan tes

obyektif berupa pilihan ganda yang terdiri dari pre-test dan post-test.

b. Teknik Non Tes

1. Angket

Teknik ini digunakan peneliti untuk mengetahui motivasi siswa

dalam mengikuti pembelajaran IPA. Angket motivasi belajar siswa ini

digunakan untuk mengukur hasil belajar afektif siswa di SD Gugus

Hasanudin Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan.

2. Dokumentasi

Teknik ini digunakan untuk menggali data tentang jumlah siswa,

guru, prestasi belajar siswa, sarana dan prasarana yang dimiliki SD

Gugus Hasanudin Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

1. Soal tes

Tes untuk mengetahui homogenitas kedua kelas dan hasil belajar

kognitif siswa setelah diberi perlakuan. Bentuk tes yang digunakan tes

obyektif berupa pilihan ganda yang terdiri dari pre-test dan post-test.

Adapun kisi-kisi soal tes untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa

kelas V SD Gugus Hasanudin Kecamatan Kedungjati Kabupaten

Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 adalah sebagai berikut.

Page 7: Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi Kelompok Jenis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/776/4/T1_292008004_BAB III.pdfKedungjati Kabupaten Grobogan. Dalam proses belajar mengajar

35

Tabel 3.1.

Kisi-Kisi Soal Tentang Pembentukan tanah

No Standar

Kompetensi (SK)

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Item

Soal

1. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam

Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan

Mengidentifikasi bagian-bagian tanah.

2, 6, 9, 11, 13, 14, 17, 19, 25

Menyebutkan jenis-jenis batuan berdasarkan proses terbentuknya.

1, 3, 4, 7, 10, 12, 15, 16, 20, 22, 23, 26, 29, 32,

34

Menjelaskan proses pembentukan tanah karena pelapukan.

5, 8, 18, 21, 24, 27, 28, 30, 31, 33, 35

2. Angket Motivasi Belajar

Angket motivasi belajar dibuat dalam bentuk skala Likert dengan

empat jawaban alternative sebagai berikut: Selalu, Sering, Jarang dan

Tidak Pernah. Angket motivasi belajar disusun dengan berpedoman pada

skala pengukuran Hamalik (2000) berdasarkan teori Hurlock dengan

jumlah 30 item pernyataan. Adapun kisi-kisi motivasi belajar dapat dilihat

pada tabel 3.2 di bawah ini.

Page 8: Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi Kelompok Jenis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/776/4/T1_292008004_BAB III.pdfKedungjati Kabupaten Grobogan. Dalam proses belajar mengajar

36

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar

No No Aspek Indikator Item 1

Perasaan senang pada waktu belajar IPA

a. Menerima pelajaran dengan senang.

b. Tidak terpaksa dalam mengikuti pelajaran.

1, 2, 3, 5, 7

4, 6, 8

2 Konsentrasi/ perhatian dalam belajar

a. Mau memperhatikan proses pembelajaran.

b. Mengikuti penjelasan dan mengerjakan tugas dari guru

9, 10, 11

12, 13, 14, 15, 16

3 Kesungguhan dalam mengikuti pelajaran

a. Mencatat tugas dari guru

b. Mendengarkan penjelasan dari guru

c. Menegerjakan tugas dari guru

17, 22

18, 21

19, 20, 23, 24

4 Kerajinan dalam belajar

a. Masuk sekolah b. Bertanya atau mengajukan

pertanyaan

25, 26, 27

28, 29, 30

Jumlah 30

3.5. Uji Validitas dan Reliabilitas

3.5.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan suatu instrumen. Sebuah instrumen dinyatakan valid apabila

mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari

variabel yang diteliti secara tepat (Suharsimi Arikunto, 2006: 168). Uji

validitas dilakukan oleh bantuan SPSS 16,0. Dasar pengambilan keputusan

item yang valid berdasarkan kriteria Anastasi ( 1998 ) bahwa suatu item

instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item

to total correlation ≥ 0,20 maka item tersebut dianggap valid, sedangkan

angka di bawahnya tidak valid.

Page 9: Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi Kelompok Jenis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/776/4/T1_292008004_BAB III.pdfKedungjati Kabupaten Grobogan. Dalam proses belajar mengajar

37

a. Uji Validitas Soal Tes

Hasil uji validitas dari uji coba (tryout) untuk tes Mata Pelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam yang dilakukan terhadap 20 orang siswa kelas V

dari SD Negeri 02 karanglangu Kecamatan Kedungjati Kabupaten

Grobogan dapat dilihat pada lampiran 11. Secara ringkas dari hasil uji

validitas dari 35 soal untuk tes Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam,

nilai corrected item to total correlation berkisar antara - 0,296 sampai

0,733. Terdapat 10 soal yang nilai validitasnya kurang dari 0,20 yaitu soal

nomor 2, 3, 4, 6, 7, 10, 16, 20, 21 dan 28. Dapat disimpulkan bahwa 25 item

soal pada tes adalah valid yaitu soal nomor 1, 5, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 17,

18, 19, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 31, 32, 33, 34, dan 35 sehingga hanya

10 item soal yang dibuang yaitu soal nomor 2, 3, 4, 6, 7, 10, 16, 20, 21 dan

28.

b. Uji Validitas Angket

Hasil uji validitas angket untuk angket motivasi belajar siswa yang

dilakukan terhadap 20 orang siswa kelas V dari SD Negeri 02 karanglangu

Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan dapat dilihat pada lampiran 13.

Secara ringkas dari hasil uji validitas dari 30 item soal untuk angket

motivasi belajar siswa, nilai corrected item to total correlation berkisar

antara - 0,426 sampai 0,734. Terdapat 10 item soal yang nilai validitasnya

kurang dari 0,20 yaitu item soal nomor 2, 9, 10, 18, 20, 21, 24, 27, 28, dan

30. Dapat disimpulkan bahwa 20 item soal pada tes adalah valid yaitu soal

nomor 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 22, 23, 25, 26, 29 dan

10.

3.5.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan alat ukur menunjukkan sejauh mana hasil

pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya Sugiyono (2009:366).

Reliabilitas digunakan untuk mengetahui keajegan dan keterandalan dari

Page 10: Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi Kelompok Jenis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/776/4/T1_292008004_BAB III.pdfKedungjati Kabupaten Grobogan. Dalam proses belajar mengajar

38

alat ukur. Item dikatakan andal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan

adalah konsisten atau stabil. Untuk menguji reliabilitas digunakan teknik uji

Cronbach's Alpha melalui progam SPSS release 16.0 for windows.

Adapun acuan tinggi rendahnya reliabilitas menurut Sutriyono

(2004) sebagai berikut:

0,00-0,20 : Reliabilitas rendah sekali

0,21-0,40 : Reliabilitas rendah

0,41-0,60 : Reliabilitas cukup

0,61-0,80 : Reliabilitas tinggi

0,81-1,00 : Reliabilitas sangat tinggi

a. Uji Reliabilitas Soal Tes

Hasil uji reliabilitas dari uji coba (tryout) untuk tes Mata Pelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam yang dilakukan terhadap 20 orang siswa kelas V

dari SD Negeri 02 karanglangu Kecamatan Kedungjati Kabupaten

Grobogan dapat dilihat pada lampiran 12. Secara ringkas dari hasil uji

reliabilitas dari 35 soal untuk tes Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam,

nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,765 yang berarti mempunyai reliabilitas

tinggi. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa instrumen layak

digunakan untuk mengukur variabel penelitian.

b. Uji Reliabilitas Angket

Hasil uji reliabilitas untuk angket motivasi belajar siswa yang

dilakukan terhadap 20 orang siswa kelas V dari SD Negeri 02 karanglangu

Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan dapat dilihat pada lampiran 14.

Secara ringkas dari hasil uji reliabilitas dari 28 soal untuk angket motivasi

belajar siswa, nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,827 yang berarti mempunyai

reliabilitas sangat tinggi. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa

instrumen layak digunakan untuk mengukur variabel penelitian.

Page 11: Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi Kelompok Jenis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/776/4/T1_292008004_BAB III.pdfKedungjati Kabupaten Grobogan. Dalam proses belajar mengajar

39

3.6. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dan

analisis uji beda rata-rata (uji t).

a. Analisis Deskriptif

Analisis ini digunakan untuk menganalisis sejumlah data yang telah

dikumpulkan dalam penelitian ini, sehingga memperoleh gambaran

mengenai keadaan suatu objek yang diteliti melalui data subjek penelitian

sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan

yang berlaku umum (Sugiyono, 2008:207-208). Alat analisis yang

digunakan dalam analisis deskriptif ini meliputi statistik deskriptif

(minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi) dan distribusi frekuensi.

b. Analisis Uji Beda Rata-rata (Uji t)

Analisis uji beda rata-rata (uji t) digunakan untuk mengamati

perbedaan antara rata-rata dua sampel yang tidak berhubungan satu sama

lain. Uji t ini khusus digunakan utuk menentukan apakah ada perbedaan

yang signifikan rata-rata dari dua kelas yang diamati. Adapun

perhitungannya dengan bantuan program SPSS 16.0 (Statistic Product and

Service Solution). Agar kesimpulan yang diambil tidak menyimpang maka

syarat dari uji t adalah uji normalitas dan homogenitas.

1) Uji Normalitas

Digunakan untuk mengetahui data yang dianalisi berdistribusi

normal atau tidak. Jika data berdistribusi normal maka digunakan statistik

parametik. Analisis dalam penelitian ini menggunakan SPSS 16.0 (Statistic

Product and Service Solution). Uji normalitas data variabel yang digunakan

adalah teknik One Sample Kolmogorov Smirnov. Syarat data dikatakan

berdistribusi normal jika signifikansi atau nilai > 0,05. Data yang

dianalisis adalah hasil pre test, post test dan angket pada siswa kelas V SD

Negeri 01 Panimbo sebagai kelas eksperimen maupun SD Negeri 02

Panimbo sebagai kelas kontrol.

Page 12: Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi Kelompok Jenis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/776/4/T1_292008004_BAB III.pdfKedungjati Kabupaten Grobogan. Dalam proses belajar mengajar

40

2) Uji homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelas

yang dijadikan penelitian memiliki tingkat varians data yang sama atau

tidak. Hal ini sangat penting dilakukan, karena penelitian ini kedua kelas

harus seimbang (homogen). Analisis homogenitas dapat dilakukan dengan

uji Levene dengan menggunakan program SPSS.