112
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN TANGRAM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DALAM SATUAN PELAJARAN GEOMETRI ANAK TUNAGRAHITA KELAS V DI SLB B, C-AUTIS BINA ASIH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh: NITA STYANI K5106026 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI

PERMAINAN TANGRAM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI

BELAJAR MATEMATIKA DALAM SATUAN PELAJARAN GEOMETRI

ANAK TUNAGRAHITA KELAS V DI SLB B, C-AUTIS BINA ASIH

SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Oleh:

NITA STYANI

K5106026

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 2: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI

PERMAINAN TANGRAM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI

BELAJAR MATEMATIKA DALAM SATUAN PELAJARAN GEOMETRI

ANAK TUNAGRAHITA KELAS V DI SLB B, C-AUTIS BINA ASIH

SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011

Oleh :

NITA STYANI

K5106026

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Luar Biasa, Jurusan Ilmu

Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 4: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Nita Styani. Efektivitas Penerapan Metode Dienes melalui Permainan

Tangram untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika dalam Satuan

Pelajaran Geometri Anak Tunagrahita Kelas V di SLB B, C-Autis Bina Asih

Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penerapan

metode dienes melalui permainan tangram terhadap peningkatan prestasi belajar

matematika dalam satuan pelajaran geometri anak tunagrahita kelas V di SLB B,

C-Autis Bina Asih Surakarta tahun ajaran 2010/2011.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain one

group pre test-post test. Populasi adalah seluruh siswa kelas V yang berjumlah 5

orang. Dalam penelitian ini tidak diterapkan sampel atau teknik sampling, karena

semua anak menjadi subjek penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan

tes tertulis. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik non parametrik

dengan analisis Uji Ranking Bertanda Wilcoxon.

Hasil analisis data penelitian menunjukkan Z hitung sebesar -2, 041

dengan P = 0, 041 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima pada taraf signifikasi

5%. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi “Penerapan metode dienes melalui

permainan tangram efektif untuk meningkatkan prestasi belajar matematika dalam

satuan pelajaran geometri anak tunagrahita kelas V di SLB B, C-Autis Bina Asih

Surakarta tahun ajaran 2010/2011” dapat diterima kebenarannya.

Kata Kunci : Metode Dienes, Permainan Tangram, Prestasi Belajar Matematika,

Anak Tunagrahita

Page 7: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

Nita Styani. The Effectiveness Application of Dienes Method Through

Tangram Game to Improve The Achievement of Mathematic Lesson in

Geometry Course Unit of Mental Retardation Children Class V at SLB B, C-

Autis Bina Asih Surakarta in Academic Year of 2010/2011. Thesis, Surakarta :

Teacher Training and Education Faculty. Sebelas Maret University, July 2010.

The aim of this research is to know the effectiveness application of

dienes method through tangram game to improve the achievement of mathematic

lesson in geometry course unit of mental retardation children class V at SLB B, C-

Autis Bina Asih Surakarta in academic year of 2010/2011.

The research used method of experiment with it is design is one group

pre test-post test. The population are all of students in the class V, consist of 5

persson. In this research does not apply sample and sampling technique, because

all students become subjects of research. The technique of collecting data is used

written test. The technique of analyzing data that used is statistic non parametric

with Wilcoxon Signed Rank Test Analysis.

The result of data show that Z table is -2,041 with P = 0,041 which

means Ho is rejected and Ha is accepted in the level of significance 5%. Thereby,

the hypothesis that said “Application of dienes method through tangram game is

effective to improve the achievement of mathematic lesson in geometry course

unit of mental retardation children class V at SLB B, C-Autis Bina Asih Surakarta

in academic year of 2010/2011” can be accepted as a truth.

Keyword : Dienes Method, Game of Tangram, Mathematic Studying

Performance, Mental Retardation Children

Page 8: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

MOTTO

Don’t you ever “say can’t” if you never “try to do”

(Penulis)

Page 9: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan kepada:

“Bapak dan Ibuku tercinta”

Terimakasih atas doa yang tak pernah terhenti, kasih sayang serta dukunganmu

selama ini yang tak pernah putus, baik yang bersifat spiritual maupun material .

” Kakakku Dike Anggoro tersayang”

Terimakasih atas semangat dan dukungannya .

“Mas Agus ”

Terima kasih telah memberikan banyak cinta, motivasi dan mengajarkan

banyak hal tentang arti sebuah perjuangan.

“Sahabatku Selvy, Renni, Anita Cahya”

Terima kasih untuk persahabatan kita yang begitu indah dan tak terlupakan.

“Teman-teman PLB UNS 2006”

“Bapak dan Ibu Dosen PLB yang Telah Banyak Memberikan Ilmu”

”Almamater”

Page 10: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

skripsi ini.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Luar Biasa Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak

baik materil maupun spiritual, untuk itu peneliti menghaturkan banyak terima

kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatulloh, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Rusdiana Indianto, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

sekaligus Pembimbing I, atas waktu, bimbingan, nasehat dan arahannya

selama penyusunan skripsi.

3. Drs. Hermawan, M. Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Luar Biasa

sekaligus Pembimbing II, atas waktu, bimbingan, nasehat dan arahannya

selama penyusunan skripsi.

4. Priyono, S. Pd, M. Si, selaku Pembimbing Akademik, atas waktu, masukan,

nasehat, dan motivasinya selama ini.

5. Drs. Bambang Priyanto, selaku Kepala Sekolah SLB B, C-Autis Bina Asih

Surakarta, atas izin untuk melakukan penelitian.

6. Wiwik Wijastuti, S. Pd, selaku guru kelas V, atas segala bantuan, dan

bimbingannya pada saat penelitian.

7. Sumawardi, S. Pd, selaku Kepala Sekolah SLB B-C Hamong Putro Sukoharjo,

atas izin untuk melakukan try out.

8. Teman-teman belajar dan bermainku tersayang, Sasi, Hamid, Poyan, Lativa,

Susi, Ifah, Heni, Drajat, Wahyu, Titus, Aman, Inay, terima kasih atas

pengalaman indah yang diberikan.

Page 11: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

9. Siswa-siswi kelas V SLB B, C-Autis Bina Asih Surakarta, atas ketulusan hati

dan semangat yang selalu menjadi sumber inspirasiku.

10. Semua pihak yang telah membantu penulisan dalam penyusunan skripsi ini

yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang mendukung dari semua

pihak untuk kesempurnaan penelitian ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 12: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... v

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................. vi

HALAMAN ABSTRACT .............................................................................. vii

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK .............................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 5

D. Rumusan Masalah ............................................................................. 6

E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 6

F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 8

A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan .............................. 8

1. Kajian Tentang Anak Tunagrahita .............................................. 8

a. Pengertian Anak Tunagrahita ................................................ 8

b. Penyebab Anak Tunagrahita ................................................. 9

c. Karakteristik Anak Tunagrahita ............................................ 10

d. Klasifikasi Anak Tunagrahita ............................................... 12

2. Kajian Tentang Prestasi Belajar Matematika .............................. 13

Page 13: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

a. Pengertian Prestasi ................................................................ 13

b. Pengertian Belajar ................................................................. 14

c. Pengertian Prestasi Belajar .................................................... 15

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ............. 16

e. Fungsi Prestasi Belajar .......................................................... 18

f. Pengertian Prestasi Belajar Matematika................................ 19

3. Kajian Tentang Metode Dienes ................................................... 24

a. Pengertian Metode Dienes .................................................... 24

b. Desain Metode Dienes .......................................................... 27

4. Kajian Tentang Permainan Tangram .......................................... 29

a. Pengertian Permainan............................................................ 29

b. Tahapan Perkembangan Bermain ......................................... 30

c. Macam-macam Kegiatan Bermain ........................................ 32

d. Manfaat Bermain ................................................................... 33

e. Pengertian Tangram .............................................................. 33

f. Asal Usul Tangram ............................................................... 35

g. Aturan Permainan Tangram .................................................. 36

h. Tujuan dan Manfaat Tangram ............................................... 36

B. Kerangka Berpikir ............................................................................. 37

C. Hipotesis ............................................................................................ 39

BAB III. METODE PENELITIAN.................................................................. 40

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 40

1. Tempat Penelitian........................................................................ 40

2. Waktu Penelitian ......................................................................... 40

B. Metode Penelitian.............................................................................. 41

C. Populasi dan Sampel ......................................................................... 44

1. Populasi ....................................................................................... 44

2. Sampel ......................................................................................... 44

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 44

1. Pengertian Tes ............................................................................. 45

2. Syarat-syarat Tes yang Baik........................................................ 45

Page 14: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

E. Validitas dan Reliabilitas .................................................................. 47

1. Validitas Tes................................................................................ 47

2. Reliabilitas Tes ............................................................................ 48

F. Analisis Data ..................................................................................... 49

BAB IV. HASIL PENELITIAN ...................................................................... 51

A. Deskripsi Data ................................................................................... 51

1. Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 52

2. Hasil Penelitian ........................................................................... 53

B. Pengujian Hipotesis ........................................................................... 56

C. Rangkuman untuk Pembuktian Hipotesis ......................................... 58

D. Pembahasan Hasil Analisis Data ....................................................... 59

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ........................................ 62

A. Simpulan ........................................................................................... 62

B. Implikasi Hasil Penelitian ................................................................. 62

C. Saran .................................................................................................. 62

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 64

LAMPIRAN ..................................................................................................... 67

Page 15: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3. 1. Jadwal Waktu Penelitian ................................................................ 40

Tabel 3. 2. Desain Penelitian One Group Pre test-Post test ............................ 43

Tabel 4. 3. Daftar Identitas Siswa Tunagrahita Kelas V SLB B, C-Autis Bina

Asih Surakarta .................................................................................... 52

Tabel 4. 4. Nilai Pre test .................................................................................. 53

Tabel 4. 5. Nilai Post test ................................................................................. 54

Tabel 4. 6. Hasil Analisis Deskriptif ................................................................ 56

Tabel 4. 7. Perhitungan Analisis Uji Ranking Bertanda Wilcoxon ................. 57

Tabel 4. 8. Hasil Test Statistik ......................................................................... 57

Tabel 4. 9. Kesimpulan Hasil Penelitian .......................................................... 58

Page 16: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK

Halaman

Gambar 2. 1. Desain Media Tangram .............................................................. 27

Gambar 2. 2. Contoh Hasil Bermain Tangram ................................................ 28

Gambar 2. 3. Bagan Kerangka Berpikir ........................................................... 38

Grafik 4. 1. Nilai Sebelum Perlakuan (Pre test) .............................................. 54

Grafik 4. 2. Nilai Setelah Perlakuan (Post test) ............................................... 55

Grafik 4. 3. Perbandingan Nilai Pre test dan Post test..................................... 55

Page 17: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Penelitian .................................................. 67

Lampiran 2. Kisi-kisi Tryout ........................................................................... 73

Lampiran 3. Instrumen Try Out ....................................................................... 74

Lampiran 4. Data Try Out ................................................................................ 79

Lampiran 5. Uji Validitas ................................................................................. 80

Lampiran 6. Uji Reliabilitas ............................................................................. 83

Lampiran 7. Instrumen Pre test-Post test ......................................................... 84

Lampiran 8. Data Hasil Pre test-Post test......................................................... 89

Lampiran 9. Analisis Sign Test Wilcoxon ....................................................... 90

Lampiran 10. Contoh Permainan Tangram ...................................................... 91

Lampiran 11. Surat-surat Penelitian ................................................................. 93

Page 18: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dapat diartikan sebagai pemberian bimbingan kepada anak

didik untuk dapat berkembang menuju kedewasaan. Pendidikan dapat ditempuh

melalui jalur formal maupun non formal, baik di sekolah, dalam keluarga maupun

di dalam masyarakat. Sekolah merupakan jalur pendidikan formal di mana

didalamnya dilaksanakan serangkaian kegiatan yang terencana dan terorganisir,

termasuk kegiatan dalam proses belajar mengajar di kelas. Kegiatan belajar

mengajar bertujuan untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang positif dalam

diri anak.

Sekolah Dasar merupakan lembaga pendidikan untuk mengembangkan

sikap serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar. Di Sekolah Dasar

anak dididik untuk belajar membaca, menulis dan berhitung. Kecakapan

membaca, menulis dan berhitung merupakan landasan pokok sebagai syarat untuk

menggali dan membina pengetahuan lebih lanjut. Tanpa penguasaan yang mantap

pada ketiga kemampuan tersebut, maka pengetahuan atau ilmu-ilmu yang lain

tidak dapat dikuasai dengan baik.

Untuk itu anak luar biasa dalam usia sekolah berhak dibimbing menuju

arah kedewasaan sesuai dengan tujuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan

pendidikan luar biasa diperlukan cara yang tepat agar anak yang berkelainan

khususnya anak tunagrahita dapat mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

Anak-anak yang mengalami tuna mental atau tunagrahita walaupun

tergolong subnormal juga berhak mendapatkan pendidikan sebagaimana tertera

dalam pasal 31 ayat 1 UUD 1945 yang menyatakan bahwa: “Tiap-tiap warga

negara berhak mendapatkan pengajaran dan pendidikan”. Dari pernyataan tersebut

dapat diketahui bahwa mereka yang cacat pun tanpa terkecuali berhak

mendapatkan pengajaran seperti anak normal.

Demikian pula bagi anak tunagrahita, mereka yang berhak mendapat

pelayanan pendidikan seperti anak normal lainnya. Munzayanah (2000) dalam

Page 19: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

bukunya ortopaedagogik lanjut mengemukakan bahwa, “anak tunagrahita adalah

anak yang mengalami hambatan dalam bidang intelektual serta seluruh

kepribadiannya, sehingga mereka tidak mampu hidup dengan kekuatan sendiri

didalam masyarakart” (hlm.13). Akibat dari kelainan tersebut anak tunagrahita

memerlukan bantuan pelayanan pendidikan secara khusus yaitu di sekolah luar

biasa. Kemamupan anak tunagrahita yang terbatas menyebabkan anak mengalami

kesulitan dalam menerima pelajaran, sehingga mereka membutuhkan penanganan

khusus. Penanganan tersebut dapat diberikan oleh guru pendidikan luar biasa.

Anak tunagrahita mengalami hambatan sesuai dengan tingkat

ketunagrahitaan dan tingkat umurnya. Walaupun anak tunagrahita umurnya sesuai

dengan anak normal tetapi kemampuannya berbeda. Hambatan-hambatan yang

dialami diantaranya kurangnya koordinasi sensori motor : kemampuan berfikir,

ekspresi maupun imajinasi, kemampuan bersosialisasi dan sebagainya.

Hal tersebut juga berhubungan dengan bidang matematika.

Matematika merupakan salah satu pengetahuan dasar yang harus dipelajari oleh

semua siswa dari Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah bahkan Perguruan

Tinggi. Banyak yang menganggap bahwa matematika merupakan mata pelajaran

atau bidang studi yang sulit. Walaupun demikian, semua orang harus

mempelajarinya karena merupakan sarana untuk memecahkan masalah dalam

kehidupan sehari-hari. Sehingga dapat dikatakan bahwa matematika adalah

kebutuhan mendasar bagi setiap individu seperti halnya dengan membaca dan

menulis. Untuk itu matematika telah diperkenalkan sedini mungkin sejak anak

dalam masa pendidikan pra sekolah. Begitu juga bagi anak tunagrahita, mereka

juga memerlukan pembelajaran matematika sebagai bekal dalam kehidupan

sehari-hari.

Kenyataan yang sering dijumpai dalam belajar mengajar adalah

banyak siswa yang mengeluh karena menemui kesulitan dalam mempelajari

matematika, sehingga tertanam dalam benak siswa yang menganggap matematika

adalah pelajaran yang rumit dan sulit. Hal ini secara tidak langsung menjadi

momok bagi kebanyakan siswa. Sebenarnya ketakutan itu berawal dari

pendekatan dalam mengajarkan matematika yang terkesan kaku. Anak tidak diberi

Page 20: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

kesempatan untuk melakukan eksperimen terhadap konsep-konsep dasar

matematika. Hal ini dapat menimbulkan kesulitan-kesulitan tertentu, seperti anak

menjadi sulit menyenangi matematika serta sulit mendapatkan prestasi belajar

matematika yang tinggi.

Mutu pendidikan matematika yang disinyalir telah tergolong

memprihatinkan yang ditandai dengan rendahnya nilai rata-rata matematika siswa

di sekolah yang masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan nilai pelajaran

lainnya.bahkan banyak diperbincangkan tentang nilai ujian akhir nasional (UAN)

mata pelajaran matematika cenderung rendah dibandingkan dengan mata

pelajaran lainnya yang sudah sering dikemukakan oleh tokoh-tokoh pendidikan

baik dalam media massa maupun dalam penelitian. Hal ini disebabkan oleh

lemahnya pemahaman konsep dasar matematika siswa. Rendahnya mutu

pembelajaran dapat diartikan kurang efektivnya proses pembelajaran.

Penyebabnya dapat berasal dari siswa, guru maupun sarana dan prasarana yang

ada, minat dan motivasi siswa yang rendah, kinerja guru yang rendah, serta sarana

dan prasarana yang kurang memadai akan menyebabkan pembelajaran menjadi

kurang efektif.

Oleh karena itu, dalam pembelajaran matematika diperlukan suatu

metode atau strategi pembelajaran yang sesuai dengan keadaan atau kodrat anak.

Kodrat anak-anak adalah suka bermain, sehingga anak lebih suka bermain

daripada belajar. Bermain merupakan aktifitas yang menyenangkan dalam diri

setiap anak dan menjadi hak setiap anak untuk bermain tanpa dibatasi usia. Dalam

pasal 31 Konverensi Hak-Hak Anak Tahun 1990 disebutkan, “Hak anak untuk

beristirahat dan bersantai, bermain dan turut serta dalam kegiatan-kegiatan

rekreasi yang sesuai dengan usia anak yang bersangkutan dan turut serta secara

bebas dalam kehidupan budaya dan seni” (Mayke Tedjasaputra, 2001: 16).

Bermain selain menyenangkan juga membantu anak untuk mampu

memahami konsep-konsep dan juga pengertian secara alamiah, seperti yang

dikutip oleh Mayke Tedjasaputra bahwa, “Belajar dan bermain member

kesempatan kepada anak untuk memanipulasi, mengulang-ulang, menemukan

sendiri, berekplorasi, mempraktekkan dan mendapatkan bermacam-macam

Page 21: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

konsep serta pengertian yang tidak terhitung banyaknya” (2001: 17). Disinilah

proses pembelajaran terjadi, anak dapat mengambil keputusan, memilih,

menentukan, menciptakan, memasang, membongkar, mengembalikan, mencoba,

mengeluarkan pendapat dan memecahkan masalah, mengerjakan tugas secara

tuntas, bekerja sama dengan teman dan mengalami berbagai macam perasaan.

Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa bermain bagi anak

memungkinkan banyak hal yang diperolah diantaranya adalah konsep coba-coba

dan salah tanpa resiko. Misalnya, ketika anak membangun balok-balok kemudian

balok-baloknya roboh dan anak membangun kembali secara berulang-ulang,

disitulah anak akan menemukan konsep yang benar-benar akan ia pahami dan

diingatnya seumur hidup dari permainan yang pernah dilakukannya. Begitu juga

halnya dengan bermain tangram dapat meningkatkan konsentrasi, ketekunan dan

menimbulkan rasa penasaran bagi pemainnya, sehingga sering sekali terdengar

bahwa figure atau gambar tertentu rasanya tidak mungkin dibuat, tapi justru

disitulah letak tantangannya. Selain itu tangram juga dapat memacu kecerdasan

dan mengasah keterampilan melalui permainan komposisi. Menurut Rijanto Tosin

(2001) “Tangram dapat dikatakan bukan saja permainan, tapi juga merupakan

suatu metode pengujian, penataran, pendadaran atau pemeriksaan. Pengujian ini

bisa mencakup berbagai bidang, antara lain: kesabaran, ketekunan, daya pikir,

konsentrasi, keterampilan dalam berkomposisi dan kecerdikan” (hlm. 14).

Maka dari itu, bermain tangram diperlukan dalam mempelajari

matematika terutama dalam bidang geometri khususnya bangun datar. Melalui

permainan tangram anak dapat memahami konsep-konsep tentang bentuk bangun

datar, bereksplorasi tentang bentuk-bentuk bangun datar apabila bangun datar

digabungkan. Dengan hal ini diharapkan anak akan menyukai pelajaran

matematika dan prestasi belajar matematika anak akan meningkat.

Adanya berbagai pendapat mengenai metode ini menggugah penulis

yang juga sebagai calon guru pendidikan khusus untuk menjadikan masalah ini

sebagai bahan penelitian yang berjudul: “Efektivitas Penerapan Metode Dienes

melalui Permainan Tangram untuk Meningkatkan Prestasi Belajar

Page 22: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Matematika dalam Satuan Geometri Anak Tunagrahita Kelas V di SLB B,

C-Autis Bina Asih Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat

diidentifikasi permasalahannya sebagai berikut:

1. Anak tunagrahita adalah anak yang mengalami hambatan dalam proses

perkembangannya yang disebabkan kelainan intelektualnya sehingga

memerlukan penanganan khusus.

2. Anak tunagrahita mempunyai pola berpikir dan bernalar yang terbatas karena

intelegansinya berada di bawah rata-rata, sehingga dengan keterbatasannya

tersebut anak tunagrahita sukar untuk mengikuti program pendidikan yang

diberikan kepadanya.

3. Matematika adalah mata pelajaran yang penting dalam pendidikan yang

biasanya berhubungan dengan bilangan, angka dan simbol. Matematika

dianggap sebagai suatu ilmu yang sulit untuk dipelajari dan kurang diminati

oleh anak tunagrahiita, sehingga membuat mereka merasa malas dalam

mengerjakan dan menyelesaikan soal matematika, hal itu menyebabkan

prestasi belajar matematika anak tunagrahita itu rendah.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini tidak terlalu luas, maka penulis membatasi masalah

pada:

1. Subjek penelitian ini adalah Anak Tunagrahita yang duduk di bangku SDLB

kelas V

2. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Dienes melalui

permainan tangram, yaitu permainan teka-teki yang berasal dari China yang

terbuat dari bahan tipis dipotong berbentuk bangunan geometris, terdiri dari

lima buah segitiga, satu buah bujur sangkar dan satu buah jajaran genjang, di

mana dimungkinkan dapat dikombinasikan sedemikian rupa menjadi

bermacam-macam gambar.

Page 23: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

3. Tangram yang digunakan berjumlah 20, yang dibagi menjadi 4 figur, yaitu

figur manusia, hewan, benda dan bangun datar.

4. Penelitian lebih difokuskan pada tahap pengenalan gambar.

5. Tempat penelitian dilakukan di SLB B, C-Autis Bina Asih Surakarta

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, “Apakah metode

Dienes melalui permainan tangram efektif untuk meningkatkan prestasi belajar

matematika dalam satuan pelajaran geometri anak tunagrahita kelas V di SLB B,

C-Autis Bina Asih Surakarta tahun ajaran 2010/2011?”

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas penerapan

metode Dienes melalui permainan tangram untuk meningkatkan prestasi belajar

matematika dalam satuan pelajaran geometri anak tunagrahita kelas V di SLB B,

C-Autis Bina Asih Surakarta tahun ajaran 2010/2011.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

keilmuan dalam bidang Pendidikan Luar Biasa khususnya dan menambah

pengetahuan serta wawasan dalam Ilmu Pendidikan pada umumnya.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat kepada:

a. Peneliti

Penelitian ini akan memperluas cakrawala pemikiran dan

pengalaman penulis di bidang Pendidikan Luar Biasa untuk lebih jeli

dalam menganalisa setiap peluang yang ada untuk kemudian dijadikan

wahana untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Page 24: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

b. Guru Kelas

Penelitian ini diharapkan dapat membantu guru dalam penggunaan

strategi pembelajaran yang efektif bagi siswa melalui kegiatan belajar

sambil bermain.

c. Pihak Lain yang Berkepentingan

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi

penelitian lain yang ada relevansinya dengan penelitian ini dan sebagai

tambahan informasi yang riil bagi masyarakat untuk dapat mengatasi dan

menangani anak tunagrahita dengan mengajari matematika menggunakan

permainan tangram.

Page 25: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan

1. Kajian Tentang Anak Tunagrahita

a. Pengertian Anak Tunagrahita

Anak tunagrahita adalah mereka yang mengalami keterlambatan

dalam perkembangan kecerdasan atau kemampuannya berada di bawah

rata-rata dari ukuran normal, sehingga membutuhkan pelayanan

pendidikan khusus.

Menurut Bratanata yang dikutip Mohammad Efendi (2006) bahwa:

“Seseorang dikategorikan berkelainan mental subnormal atau tunagrahita,

jika ia memiliki tingkat kecerdasan yang sedemikian rendahnya (di bawah

normal), sehingga untuk meniti tugas perkembangannya memerlukan

bantuan atau layanan secara spesifik, termasuk dalam program

pendidikannya” (hlm. 88).

Menurut Munzayanah (2000) dijelaskan bahwa anak tunagrahita

adalah “Anak yang mengalami gangguan dalam perkembangannya daya

fikir serta seluruh kepribadian sehingga mereka tidak mampu hidup

dengan kekuatan sendiri didalam masyarakat meskipun dengan cara yang

sederhana” (hlm. 13).

Dari pengertian-pengertian seperti yang dikemukakan di atas, maka

dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud anak tunagrahita adalah mereka

yang jelas-jelas mengalami keterlambatan dalam perkembangan

kecerdasan, sehingga untuk mengembangkan potensinya secara optimal

diperlukan pelayanan secara khusus. Karena kelainannya itu maka mereka

mengalami kesulitan dalam belajar dan menyesuaikan diri dengan

lingkungan.

Page 26: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

b. Penyebab Anak Tunagrahita

Penyebab tunagrahita diklasifikasikan oleh para ahli sesuai dengan

sudut pandangnya masing-masing, namun secara garis besar pada

prinsipnya sama. Ketunagrahitaan dapat terjadi karena beberapa penyebab,

diantaranya yaitu menurut Yannet dalam buku Gangguan Psikiatrik pada

anak-anak Retardasi Mental oleh Triman Prasadio yang dikutip oleh

Munzayanah (2000) penyebab retardasi mental digolongkan menjadi dua

kelompok yaitu:

1) Kelompok Biomedik yang meliputi:

a) Prenatal, dapat terjadi karena

(1) Infeksi pada ibu pada waktu mengandung

(2) Gangguan metabolism

(3) Iradiasi sewaktu umur kehamilan antara 2-6 minggu

(4) Kelainan kromosom

(5) Malnutrisi

b) Natal, antara lain berupa

1) Anaksia

2) Asphysia

3) Prematuritas dan Postmasturitas

4) Kerusakan otak

c) Postnatal, dapat terjadi karena

(1) Malnutrisi

(2) Infeksi: meningitis dan encephalis

(3) Trauma

2) Kelompok Sosio Cultural: psikologi atau lingkungan

Kelompok etiologi ini dipengaruhi oleh proses psikososial dalam

keluarga. Dalam hal ini ada tiga macam teori yaitu:

a) Teori Stimulasi

Pada umumnya penderita retardasi mental yang tergolong ringan,

disebabkan kekurangan rangsangan atau kesempatan dari dari

keluarga

b) Teori Gangguan

Kegagalan keluarga dalam memberikan proteksi yang cukup

terhadap stress pada masa kanak-kanak, sehingga mengakibatkan

gangguan pada proses mental

c) Teori Keturunan

Teori ini mengemukakan bahwa hubungan antara orang tua dan

anak sangat lemah akan mengalami disorganisasi, sehingga apabila

anak mengalami stress akan bereaksi dengan cara yang bermacam-

macam untuk dapat menyesuaikan diri. Atau dengan kata lain

“Security System” sangat lemah di dalam keluarga (hlm. 14).

Page 27: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Menurut Mohammad Efendi (2006), bahwa “sebab terjadinya

ketunagrahitaan pada seseorang menurut kurun waktu terjadinya, yaitu

dibawa sejak lahir (faktor endogen) dan faktor dari luar seperti penyakit

atau keadaan lainnya (faktor eksogen)” (hlm. 91). Faktor eksogen yaitu

faktor ketidaksempurnaan psikobiologis dalam memindahkan gen,

sedangkan faktor eksogen yaitu faktor yang terjadi akibat perubahan

patologis dari perkembangan normal.

Dengan melihat pendapat yang telah dikemukakan di atas, dapat

diambil kesimpulan bahwa banyak faktor-faktor penyebab yang dapat

mengakibatkan terjadinya ketunagrahitaan pada anak. Yaitu faktor

keturunan, faktor makanan dan minuman serta faktor lingkungan. Dalam

hal ini faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi terjadinya

ketunagrahitaan baik pada saat prenatal, natal maupun postnatal.

c. Karakteristik Anak Tunagrahita

Untuk lebih memahami bagaimana karakteristik dari anak

tunagrahita, di bawah ini adalah beberapa pendapat dari ahli:

Moh. Amin (2005) menguraikan ciri-ciri anak tunagrahita sebagai

berikut:

“Kapasitas belajarnya amat terbatas, dalam pergaulan mereka tidak dapat

mengurus, memelihara dan memimpin diri, mengalami kesukaran dalam

memusatkan perhatian, perkembangan dan dorongan emosi anak

tunagrahita berbeda-beda sesuai dengan tingkat ketunagrahitaan masing-

masing, struktur maupun fungsi organisme pada umumnya kurang dari

anak normal” (hlm. 34).

Pendapat lain dikemukakan oleh Munzayanah (2000) bahwa:

“Karakteristik yang nampak serta banyak terjadi pada siswa penyandang

tunagrahita adalah: rasa merusak sebagai dasar perkembangan, mengalami

gangguan dalam sosialisasi, iri hati kodrati yang merupakan dasar rasa

keadilan, bergaul mencampurkan diri dengan orang lain, sikap yang ingin

memisahkan diri atau menarik diri, penyesuaian diri yang kaku dan

labil”(hlm. 24).

Page 28: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Karakteristik anak tunagrahita menurut Moh. Amin (2005), yaitu:

1) Karakteristik Anak Tunagrahita Ringan

Anak tunagrahita ringan, adalah anak tunagrahita yang lancar berbicara

tetapi kurang perbendaharaan kata-katanya, mengalami kesukaran

berfikir abstrak. Tetapi masih dapat mengikuti pelajaran akademik di

sekolah biasa atau sekolah khusus. Pada umur 16 tahun baru mencapai

umur kecerdasan yang sama dengan anak umur 12 tahun.

2) Karakteristik Anak Tunagrahita Sedang

Anak tunagrahita sedang, hampir tidak bisa mempelajari pelajaran

akademik. Mereka pada umumnya belajar secara membeo,.

Perkembangan bahasanya lebih terbatas daripada anak tunagrahita

ringan. Mereka hampir selalu tergantung pada perlindungan orang lain,

tapi dapat membedakan bahaya dan bukan bahaya. Mereka masih

mempunyai potensi untuk belajar memelihara diri dan menyesuaikan

diri terhadap lingkungan, dan dapat mempelajari beberapa pekerjaan

yang mempunyai arti ekonomi. Pada umur dewasa mereka baru

mencapai kecerdasan yang sama dengan umur 7 tahun atau 8 tahun.

3) Karakteristik Anak Tunagrahita Berat dan Sangat Berat

Anak tunagrahita berat dan sangat berat sepanjang hidupnya akan

selalu tergantung pada pertolongan dan bantuan orang lain. Mereka

tidak memelihara diri sendiri (makan, berpakaian, ke WC, dan

sebagainya harus dibantu). Pada umumnya mereka tidak dapat

membedakan yang berbahaya dengan yang tidak berbahaya, tidak

mungkin berpartisipasi dengan lingkungan di sekitarnya, dan jika

sedang berbicara maka kata-kata dan ucapannya sangat sederhana.

Kecerdasan seorang anak tunagrahita berat dan sangat berat hanya

dapat berkembang paling tinggi seperti anak normal yang berumur 3

atau 4 tahun (hlm. 37).

Sedangkan karakteristik anak tunagrahita yang ditulis oleh Ilkunur

Cifci Tekinarslan dan Bulbin Sucuoglu dalam sebuah penelitian seperti

dikutip dari International Journal of Special Edication 2003, Vol 18, No.2 :

Limitations in social skills such as listening, following the instructions,

waiting for one’s turn and asking for help, which are among some of the

basic ones, make it difficult for the students to acquire academic skills

(Warger & Rutherford, 1996), thus, influencing their academic success in

a negative way (Sargent, 1991; Chadsey-Rusch, 1992; Zirpoli & Melloy,

1997).

Keterbatasan dalam keterampilan social seperti mendengarkan, mengikuti

petunjuk, menunggu giliran seseorang dan meminta bantuan, yang

termasuk beberapa yang dasar, membuatnya sulit bagi siswa untuk

Page 29: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

memperoleh keterampilan akademik (Warger & Rutherford, 1996), dengan

demikian, mempengaruhi keberhasilan akademik mereka dengan cara

yang negatif (Sargent, 1991; Chadsey-Rusch, 1992; Zirpoli & Melloy,

1997).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, anak tunagrahita ialah

anak-anak yang memiliki karakteristik sebagai berikut: anak yang kurang

dapat berpikir abstrak, yang memiliki gangguan dalam kemampuan psikis

dan social, akan tetapi masih ada sebagian anak yang dapat mengikuti

pembelajaran akademik di sekolah umum maupun sekolah khusus.

d. Klasifikasi Anak Tunagrahita

Klasifikasi diperlukan untuk memudahkan pemberian bantuan atau

pelayanan kepada anak tunagrahita. Dalam pengklasifikasian ini terdapat

berbagai cara sesuai dengan sudut pandang disiplin ilmu dan ahli yang

mengemukakannya.

Klasifikasi anak tunagrahita menurut AAMD dan PP No. 72 tahun

1991 dalam Moh. Amin (2005) dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Tunagrahita Ringan

IQ anak tunagrahita ringan berkisar 50-70, dalam penyesuaian sosial

mereka dapat bergaul, dapat menyesuaikan diri dalam lingkungan

sosial tidak saja lingkungan yang terbatas tetapi juga pada lingkungan

yang lebih luas bahkan kebanyakan dari mereka dapat mandiri dalam

masyarakat.

2) Tunagrahita Sedang

IQ anak tunagrahita sedang berkisar 30-50, sehingga tingkat kemajuan

dan perkembangan yang dapat dicapai bervariasi. Mereka yang

termasuk dalam kelompok tunagrahita sedang memiliki kemampuan

intelektual umum dan adaptasi perilaku dibawah tunagrahita ringan.

3) Tunagrahita Berat dan Sangat Berat

IQ anak tunagrahita berat dan sangat berat kurang dari 30, anak yang

tergolong dalam kelompok ini pada umumnya hampir tidak memiliki

kemampuan untuk dilatih mengurus diri sendiri, melakukan sosialisasi

dan bekerja (hlm. 22).

Wardani, et al (2008) Pengelompokan berdasarkan kelainan

jasmani yang disebut tipe klinis adalah sebagai berikut:

Page 30: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

1) Down Syndrome (mongoloid)

Anak tunagrahita jenis ini disebut demikian karena memiliki raut muka

menyerupai orang mongol dengan mata sipit dan miring, lidah tebal

suka menjulur ke luar, telinga kecil, kulit kasar, susunan gigi kurang

baik.

2) Kretin (cebol)

Anak ini memperlihatkan ciri-ciri, seperti badan gemuk dan pendek,

kaki dan tangan pendek dan bengkok, kulit kering, tebal, dan keriput,

rambut kering, lidah dan bibir, kelopak mata, telapak tangan dan kaki

tebal, pertumbuhan gigi terlambat.

3) Hydrocephal

Anak ini memiliki ciri-ciri kepala besar, raut muka kecil, pandangan

dan pendengaran tidak sempurna, mata kadang-kadang juling.

4) Microcephal

Anak ini memiliki ukuran kepala kecil.

5) Macrocephal

Memiliki ukuran kepala yang besar dari ukuran normal (hlm. 6-9).

Dari berbagai macam klasifikasi di atas dapat disimpulkan bahwa

untuk mengklasifikasikan anak tungrahita berdasarkan kebutuhan

pelayanan pendidikan yang meliputi tunagrahita berat sekali, tunagrahita

berat, tunagrahita sedang dan tunagrahita ringan. Di samping dari

pelayanan pendidikan ditinjau dari pelayanan klinis atau kesehatan

meliputi mongoloid, kretin, hydrocephal, microcephal, dan macrocephal.

2. Kajian Tentang Prestasi Belajar Matematika

a. Pengertian Prestasi

Ada beberapa pengertian prestasi, diantaranya menurut W. S

Winkell, prestasi adalah bukti keberhasilan usaha yang dapat dicapai.

Suatu usaha yang telah dilaksanakan menurut batas kemampuan dan

pelaksanan suatu usaha tersebut (1987: 62).

W. J. S Purwodarminta mengemukakan bahwa prestasi adalah hasil

yang dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya) (1986: 768).

Sedangkan menurut Pasaribu dan B. Simanjuntak, prestasi adalah

hasil yang diperoleh seseorang setelah mengikuti pendidikan atau latihan

tertentu (1983: 91). Bukti atau hasil yang dapat dicapai setelah

Page 31: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

dilaksanakan usaha sebaik-baiknya sesuai dengan batas kemampuan dari

usaha tersebut.

Dari berbagai pendapat diatas prestasi dapat disimpulkan sebagai

hasil yang telah dicapai atau sebagai bukti keberhasilan setelah melakukan

suatu kegiatan tertentu.

b. Pengertian Belajar

Dalam dunia pendidikan ada beberapa pengertian belajar

diantaranya Belajar diartikan sebagai upaya menambah dan

mengumpulkan sejumlah pengetahuan (Mulyani Sumantri dan Johar

Permana, 2001: 13).

Menurut Slameto (1995) “Belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya” (hlm. 2). Winkel (dalam Bambang

Sutjipto, 2004) menuliskan belajar adalah, “Suatu aktifitas mental atau

psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang

menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,

keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan

dan berbekas” (hlm. 179).

Belajar menurut A. Suhaenah Suparno (2000) yaitu: “Suatu

aktifitas yang menimbulkan perubahan yang relatif permanen sebagai

akibat dari upaya-upaya yang dilakukannya” (hlm. 2). Sumadi Suryabrata

(2002) mengemukakan “Belajar sebagai suatu proses yang membawa

perubahan dengan didapatkannya kecakapan baru yang terjadi karena

usaha” (hlm. 249). Sedangkan belajar menurut H. J. Gino, dkk (1993)

yaitu “Proses perubahan perilaku secara aktif, proses mereaksi terhadap

semua situasi yang ada si sekitar individu, proses diarahkan kepada tujuan,

proses berbuat melalui pengalaman, proses melihat, mengamati, dan

memahami sesuatu yang dipelajari” (hlm. 31).

Page 32: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Pendapat yang diutarakan Nana Sudjana (2002) belajar diartikan

sebagai:

1) Proses yang aktif.

2) Proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu.

3) Proses yang diartikan kepada tujuan, proses berbuat melalui berbagai

pengalaman.

4) Proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu.

5) Proses mengubah tingkah laku seseorang (hlm. 28).

Pendapat lain menyebutkan bahwa belajar dapat dipahami sebagai

tahapan perubahan sesuai dengan tingkah laku individu yang relatif

menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang

melibatkan proses kognitif (Muhibbin Syah, 1995: 91)

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

suatu aktifitas yang dilakukan secara sadar dan aktif sehingga

menghasilkan perubahan tingkah laku pada individu sebagai akibat dari

sesuatu yang dikuasai baik berupa pengetahuan, kemampuan atau

kecakapan yang sifatnya relatif lama.

c. Pengertian Prestasi Belajar

Tujuan individu secara umum untuk memperbaiki prestasi baik

akademik maupun non akademik. Pengertian prestasi menurut W. J. S

Poerwodarminto (1986) adalah “Hasil yang telah dicapai (dilakukan,

dikerjakan dan sebagainya)” (hlm. 768).

Menurut Dewa Ketut Sukardi (1983) “Prestasi belajar adalah hasil

maksimal yang diperoleh seseorang dalam usahanya, dalam rangka

mengungkapkan diri lewat belajar” (hlm. 30). Sedangkan Reni Akbar

Hawadi (2001) mengemukakan bahwa “Prestasi belajar menggambarkan

penguasaan mahasiswa terhadap materi pelajaran yang diberikan. Untuk

mengetahui seberapa jauh pengalaman belajar yang telah dipahami siswa,

dilakukan evaluasi hasil belajar” (hlm. 89).

Pendapat lain dikemukakan oleh Munawir Yusuf (1984) bahwa

prestasi belajar merupakan output dari proses kegiatan belajar, hasil

belajar dalam bidang pendidikan di sekolah biasanya dinyatakan dalam

Page 33: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

lambang „angka‟. Angka yang diperoleh dari kegiatan belajar inilah yang

selanjutnya disebut hasil belajar atau prestasi belajar (hlm. 135).

Berdasarkan berbagai pendapat mengenai prestasi belajar di atas

dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil penilaian atau

pengukuran yang dicapai oleh setiap anak dari proses kegiatan belajar

pada periode tertentu yang dinyatakan dalam bentuk simbol atau lambang

angka.

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar bergantung pada banyak hal atau faktor. Tidak

semua faktor mempunyai pengaruh yang sama besar. Ada yang

peranannya sangat penting dan ada yang kecil pengaruhnya. Secara umum

dapat dikatakan agar prestasi belajar berhasil baik, faktor-faktor

pendukung belajar perlu dikerahkan sebanyak-banyaknya.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar dapat

diklasifikasikan dengan beberapa macam cara, tetapi klasifikasi itu tidak

terpisah secara mutlak antara satu dengan yang lainnya. Faktor-faktor yang

dapat mempengaruhi prestasi belajar dikemukakan oleh Abu Ahmadi dan

Widodo Supriyono (1991) sebagai berikut:

1) Faktor internal, meliputi:

a) Faktor jasmaniah (fisiologis), seperti: penglihatan, pendengaran,

dan struktur tubuh.

b) Faktor psikologis, antara lain:

- Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat

- Faktor kecekapan nyata yaitu prestasi

c) Faktor kematangan fisik maupun psikis

2) Faktor eksternal, meliputi:

a) Faktor sosial, seperti: lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat,

dan kelompok.

b) Faktor budaya, seperti: adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi,

kesenian.

c) Faktor lingkungan fisik, seperti: fasilitas belajar, fasilitas rumah,

iklim.

d) Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan (hlm: 52).

Page 34: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Menurut Muhibbin Syah (1995) secara global yang mempengaruhi

belajar anak dibedakan menjadi 3 macam yaitu:

1) Faktor internal, meliputi dua aspek yaitu:

a) Aspek fisiologis (bersifat jasmaniah)

Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang

menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendi

lainnya dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam

mengikuti pelajaran.

b) Aspek psikologis (bersifat rohaniah)

Faktor-faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat

mempengaruhi kualitas dan kuantitas perolehan pembelajaran anak

adalah sebagai berikut:

(1) Tingkat kecerdasan atau intelegensi anak

(2) Sikap anak

(3) Bakat anak

(4) Minat anak

(5) Motivasi anak

2) Faktor eksternal

Faktor eksternal anak terdiri atas dua macam yakni:

a) Lingkungan sosial

Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf

administrasi, teman-teman sekelas dan lingkungan sosial anak seperti

masyarakat, tetangga dan teman-teman sepermainan dapat

mempengaruhi semangat belajar siswa. Lingkungan sosial yang lebih

banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarga

anak itu sendiri. Sifat-sifat orang tua dan keluarga anak itu sendiri.

Sifat-sifat orang tua, praktek pengelolaan keluarga, ketegangan

keluarga dan demografi keluarga (letak rumah) semuanya dapat

memberi dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan

hasil yang dicapai oleh anak.

b) Lingkungan non sosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial ialah

gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan

letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang

digunakan siswa. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat

keberhasilan belajar siswa.

3) Faktor pendekatan belajar

Pendekatan belajar dalam hal ini dapat dipahami sebagai

segala cara atau strategi yang digunakan anak dalam menunjang

efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu yang

berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses pembelajaran anak

tersebut (hlm. 144).

Page 35: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Faktor-faktor di atas saling berinteraksi secara langsung maupun

tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar.

Sedangkan Sumadi Suryabrata (2002) menerangkan faktor-faktor

yang mempengaruhi prestasi belajar anak dapat digolongkan menjadi dua

yaitu sebagai berikut:

1) Faktor yang berasal dari dalam diri pelajar, dibedakan menjadi:

a) Faktor fisiologis

- Keadaan tonus jasmani pada umumnya.

- Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu.

b) Faktor psiologis

- Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih

luas.

- Adanya sifat yang kreatif yang ada pada diri manusia dan

keinginan untuk selalu maju.

- Adanya keinginan untuk mendapat simpati dari orang tua, guru

atau teman.

- Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu

dengan usahanya yang baru.

- Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila

menguasai pelajaran.

- Adanya ganjaran atau hukuman sebagai hasil belajar.

2) Faktor yang berasal dari luar diri pelajar, dibedakan menjadi:

a) Faktor non sosial, faktor ini tidak terbilang jumlahnya, seperti

keadaan udara, suhu, cuaca, waktu, tempat, alat-alat yang tersedia.

b) Faktor sosial yaitu faktor manusia (sesama manusia) seperti pada

waktu kita belajar orang lain datang mengganggu, kita sedang

belajar ada suara telepon atau radio (hlm. 249).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar

dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling berkaitan, namun secara

umum dapat diklasifikaikan menjadi faktor dari dalam diri individu dan

dari luar individu yang belajar.

e. Fungsi Prestasi Belajar

Prestasi belajar semakin terasa penting untuk dipermasalahkan

karena mempunyai beberapa fungsi utama. Menurut Zainal Arifin (1990)

fungsi utama prestasi belajar adalah:

1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan

yang telah dikuasai anak didik.

Page 36: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

2) Prestasi belajar sebagai lambang pemusatan hasrat ingin tahu.

3) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan

yaitu bahwa prestasi belajar dijadikan pendorong bagi anak didik

dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan sebagai

umpan balik dalam meningkatkan mutu pendidikan.

4) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap

(kecerdasan) siswa.

5) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi

pendidikan. Indikator intern dalam arti prestasi belajar dapat dijadikan

indikator tingkat produktifitas suatu institusi pendidikan. Indikator

ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat

dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak didik di masyarakat (hlm.

3).

Dari keterangan di atas dapat penulis simpulkan bahwa fungsi

prestasi belajar adalah sebagai pendorong bagi anak didik dalam

meningkatkan ilmu pengetahuan dan sebagai umpan balik bagi guru dalam

proses belajar mengajar. Sebagai tolak ukur keberhasilan dalam bidang

studi, tapi juga sebagai tolak ukur tingkat keberhasilan lembaga

pendidikan dalam mengantar anak didik menyelesaikan belajar mereka.

f. Pengertian Prestasi Belajar Matematika

1) Pengertian Matematika

Menurut Johnson dan Mayklebust yang dikutip Mulyono

Abdurahman (1998) “Matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi

praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan

keruangan, sedangkan fungsi teoritisnya adalah memudahkan berpikir”

(hlm. 252).

Selanjutnya menurut Paling (dalam Mulyono Abdurahman,

1998) mengemukakan bahwa:

Matematika adalah suatu cara untuk menemukan jawaban terhadap

masalah yang dihadapi manusia, suatu cara menggunakan informasi,

menggunakan pengetahuan tentang bentuk dan ukuran, menggunakan

pengetahuan tentang menghitung dan yang paling penting adalah

memikirkan dalam diri manusia itu sendiri dalam melihat dan

menggunakan hubungan-hubungan (hlm. 252).

Page 37: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Pelajaran matematika berfungsi untuk mengembangkan

kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan

simbol-simbol serta ketajaman penalaran yang dapat membantu

penjelasan dan penyelesaian permasalahan dalam kehidupan sehari-

hari. Penjelasan mengenai fungsi dari nilai-nilai matematika dalam

kehidupan masyarakat yang dikemukakan oleh Karso (1994) sebagai

berikut:

a) Matematika adalah suatu cara manusia berfikir. Pencarian

kebenaran matematika disajikan sebagai suatu cara manusia

berfikir sehingga keabsahan dari kebenaran tidak diragukan lagi.

b) Masyarakat sebagai pemakai matematika dalam segala segi

kehidupan.

c) Nilai-nilai luhur matematika dalam bermasyarakat (nilai praktis,

nilai disiplin dan nilai budaya) (hlm. 88).

Matematika oleh sebagian besar peserta didik dianggap sebagai

pelajaran yang paling sulit. Dari sekian mata pelajaran yang

disampaikan, nilai matematika berada di bawah nilai eksakta yang

lainnya, bahkan tidak jarang dijumpai nilainya di bawah nilai non

eksakta. Adanya anggapan bahwa matematika sulit, maka guru

berusaha menimbulkan minat siswa terhadap matematika. Bebagai

macam cara ditempuh tetapi belum menunjukkan adanya peningkatan

yang signifikan terhadap matematika. Nilai matematika yang tidak

sesuai dengan yang diharapkan menjadi kendala bagi penyeenggaraan

pendidikan, banyak evaluasi yang dilakukan seperti metode

penyampaian guru, pemberian penguatan, dan pemberian stimulus-

stimulus. Sejauh ini belum ada minat siswa terhadap matematika yang

tumbuh dari kesadarannya. Kebanyakan dari siswa mempelajari

matematika karena terpaksa.

Matematika berkenaan dengan konsep abstrak yang tersusun

secara sistematis dan logis, artinya materi-materi dalam matematika

saling terkait satu sama lainnya. Herman Hudoyo (dalam Putri

Kismiati, 2003) mendefinisikan bahwa, “Matematika berkenaan

Page 38: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

dengan ide-ide, struktur-struktur dan hubungannya diatur menurut

urutan yang logis dan berkenaan dengan konsep yang abstrak” (hlm.

7). E. T. Ruseffendi dkk (1992) menyebutkan bahwa, “Matematika

dapat membantu manusia untuk memahami dan menguasai

permasalahan sosial ekonomi dan alam” (hlm. 52).

Dari berbagai pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa

matematika adalah ilmu yang mempelajari cara atau metode

pemecahan masalah masyarakat secara pasti, yang menyangkut tentang

sifat, hubungan dan operasi dari suatu bilangan, ukuran, bentuk dalam

berbagai dimensi dan ruang perwujudannya disampaikan dalam civitas

akademia.

Dari berbagai tinjauan pustaka di atas penulis dapat

menyimpulkan mengenai prestasi belajar matematika, yaitu nilai atau

hasil yang diperoleh siswa dalam mempelajari matematika dengan

segala usaha dan kasadaran dalam mewujudkan hasil berupa nilai-nilai

yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

.

2) Ruang Lingkup Matematika

Dalam Departemen Pendidikan Nasional (2006) disebutkan

bahwa ruang lingkup materi atau bahan pelajaran matematika di

sekolah dasar meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

a) Bilangan

b) Geometri dan Pengukuran

c) Pengolahan Data (hlm. 100).

Sedangkan menurut Dali S. Naga (dalam Mulyono

Abdurrahman, 1998), Bidang studi matematika yang diajarkan di

sekolah dasar mencakup tiga cabang yaitu:

a) Aritmatika atau berhitung adalah cabang matematika yang

berkenaan dengan sifat hubungan bilangan-bilangan nyata dengan

perhitungan mereka terutama menyangkut penjumlahan,

pengurangan, perkalian, dan pembagian. Secara singkat aritmatika

atau berhitung adalah pengetahuan tentang bilangan.

Page 39: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

b) Aljabar adalah penggunaan abjad dalam aritmatika. Aljabar

ternyata tidak hanya menggunakan abjad sebagai lambang bilangan

yang diketahui atau belum diketahui, tetapi juga menggunakan

lambang-lambang lain seperti titik (.), lebih besar (>), lebih kecil

(<), dan sebagainya.

c) Geometri adalah cabang matematika yang berkenaan dengan titik

dan garis (hlm. 218).

3) Tujuan Pengajaran Matematika

Dalam Departemen Pendidikan Nasional (2006) disebutkan

bahwa tujuan pengajaran matematika bertujuan agar peserta didik

memiliki kemampuan sebagai berikut:

a) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan

antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara

luwes, akurat, efisiensi, dan tepat dalam pemecahan masalah.

b) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan

manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun

bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

c) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami

masalah, marancang model dan menfsirkan solusi yang diperoleh.

d) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau

media lain untuk memperjelas keadaan dan masalah.

e) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam

kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat

dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri

dalam pemecahan masalah (hlm. 99).

4) Karakteristik Pengajaran Matematika

Belajar matematika atau belajar bidang studi lain memerlukan

pikiran yang jernih, tidak ada problema-problema yang dapat

mengganggu proses belajar. Karena problema ini akan mempengaruhi

kejiwaan seseorang yang menyebabkan terganggunya pikuran. Padahal

belajar matematika melibatkan alam pikiran, berlangsung secara

kontinue, bertahap dan berurutan serta berkesinambungan. Hal ini

sesuai dengan pendapat Herman Hudoyo (dalam Putri Kismiati, 2003)

yaitu “Mempelajari matematika haruslah bertahap dan berurutan serta

mendasarkan kepada pengalaman belajar yang lalu. Belajar

Page 40: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

matematika akan terjadi dengan lancar bila belajar itu sendiri

dilakukan secara kontinyu” (hlm. 9).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa karakteristik pengajaran

matematika, yaitu: 1) Diajarkan secara bertahap; 2) Mengikuti metode

spiral; 3) Matematika berpola pikir deduktif; dan 4) Pengajaran

matematika menganut kebenaran konsistensi.

5) Cara Mengukur Keberhasilan Anak dalam Pengajaran Matematika

Penilaian setelah proses belajar mengajar matematika perlu

dilakukan untuk mengukur kemampuan anak dalam pelajaran

matematika diadakan dengan jalan mengadakan tes matematika dalam

bentuk pilihan ganda atau lisan.

Adapun kisi-kisi soalnya secara garis besar terdiri dari:

a) Penjumlahan

b) Pengurangan

c) Perkalian

d) Pembagian

e) Hitungan campuran

f) Bangun datar

g) Pecahan

h) Pengukuran

Bagi para pendidik, masalah penilaian merupakan hasil dari

proses belajar mengajar. Menurut Mudjijo (1995), “Cara paling umum

dilakukan pendidik untuk menilai seberapa jauh hasil proses belajar

mengajar telah mencapai tujuan, diadakan tes kepada peserta didiknya”

(hlm. 2). Suatu jenis tes kecakapan yang menggambarkan (mengukur)

apa yang dapat dilakukan seseorang tentang sesuatu yang telah

dipelajarinya disebut tes hasil belajar. Menurut Mudjijo (1995), tes

hasil belajar dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:

a) Pre test biasanya dilakukan sebelum dimulainya suatu proses

belajar mengajar yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana

para siswa telah menguasai bahan yang akan diberikan.

Page 41: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

b) Post test biasanya dilakukan setelah suatu proses belajar mengajar

selesai, yang bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan siawa

terhadap materi pelajaran yang telah diberikan kepada suatu

periode tertentu. Bila post test ini dilakukan untuk memperbaiki

proses belajar mengajar yang telah dilakukan disebut tes formatif.

Sedangkan bila tujuan untamanya untuk menentukan kedudukan

(lulus atau tidaknya) seseorang, maka disebut test sumatif.

c) Entering Behaviour Test ialah suatu tes yang berisi materi

pelajaran atau kemampuan-kemampuan yang seharusnya dikuasai

siswa sebelum menempuh suatu proses belajar mengajar tertentu.

Dengan kata lain entering behaviour test ini bermaksud untuk

mengetahui kemampuan-kemampuan siswa yang dijadikan

prasyarat untuk mengikuti suatu proses belajar mengajar tertentu

(hlm. 30).

Dari berbagai tinjauan pustaka di atas penulis dapat

menyimpulkan mengenai prestasi belajar matematika, yaitu nilai atau

hasil yang diperoleh siswa dalam mempelajari matematika dengan

segala usaha dan kesadaran untuk mewujudkan hasil berupa nilai-nilai

yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Kajian Tentang Metode Dienes

a. Pengertian Metode Dienes

“Metode pembelajaran adalah teknik penyajian yang dipilih dan

diterapkan seiring dengan pemanfaatan media dan sumber belajar. Selain

itu, metode sering diterapkan secara kombinasi, tidak tunggal sehingga

keterbatasan tujuan metode dapat diatasi dengan metode lainnya” (Dewi

Salma, 2008: 66).

Metode yang diajarkan Dienes merupakan suatu metode belajar

dengan bermain dan belajar. Seperti halnya beberapa peneliti mengatakan

dunia anak adalah dunia bermain, begitu pula yang diterapkan dalam

metode ini ialah dunia anak yaitu dunia bermain dengan belajar. Metode

belajar ini menggunakan permainan tangram yang berupa bahan yang tipis

dipotong berbentuk bangunan geometris, terdiri dari lima buah segitiga,

satu buah bujur sangkar dan satu buah jajaran genjang.

Page 42: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Zoltan P. Dienes adalah seorang matematikawan yang memusatkan

perhatiannya pada cara-cara pengajaran terhadap anak-anak. Dasar

teorinya bertumpu pada teori pieget, dan perkembangannya diorientasikan

pada anak-anak, sedemikian rupa sehingga sistem yang dikembangkannya

itu menarik bagi anak yang mempelajari matematika. Teori belajar Dienes

ini sangat terkait dengan teori belajar yang dikemukakan oleh Piaget, yaitu

mengenai teori perkembangan intelektual. Jean Piaget berpendapat bahwa

proses berpikir manusia sebagai suatu perkembangan yang bertahap dari

berpikir intelektual konkret ke abstrak berurutan melalui empat periode.

Urutan periode itu tetap bagi setiap orang, namun usia atau kronologis

pada setiap periode berpikir yang lebih tinggi berbeda-beda tergantung

kepada masing-masing individu.

Pengajaran matematika di Sekolah Dasar sebagai bagian dari

sistem pendidikan nasional, menurut kurikulum 2006, bertujuan antara lain

agar siswa memiliki kemampuan menggunakan penalaran pada pola dan

sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi,

menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

Hal ini mengisyaratkan bahwa pelajaran matematika pada dasarnya

sangatlah abstrak, sehingga diperlukan metode atau strategi dalam

menyampaikan materi matematika yang abstrak tersebut menjadi konkret,

seelanjutnya dari permasalahan yang konkret tersebut baru dialihkan

kebentuk konsep-konsep matematika yang abstrak. Untuk mengawali

penyampaian materi matematika yang abstrak melalui konkret itu dapat

berpedoman pada teori belajar Dienes. Pada teori belajar Dienes,

ditekankan pembentukkan konsep-konsep melalui permainan yang

mengarah pada pembentukkan konsep yang abstrak. Dengan demikian

teori belajar Dienes sangatlah cocok diterapkan dalam pembelajaran

matematika.

Dienes (dalam Ruseffendi, 1992) berpendapat bahwa pada

dasarnya matematika dapat dianggap sebagai studi tentang struktur,

memisah-misahkan hubungan-hubungan diantara struktur-struktur dan

Page 43: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

mengkategorikan hubungan-hubungan diantara struktur-struktur. Dienes

mengemukakan bahwa tiap-tiap konsep atau prinsip dalam matematika

yang disajikan dalam bentuk yang konkret akan dapat dipahami dengan

baik. Ini mengandung arti bahwa benda-benda atau obyek-obyek dalam

bentuk permainan akan sangat berperan bila dimanipulasi dengan baik

dalam pembelajaran matematika.

Perkembangan konsep matematika menurut Dienes (dalam

Resnick, 1981) dapat dicapai melalui pola berkelanjutan, yang setiap seri

dalam rangkaian kegiatan belajar dari konkret ke simbolik. Tahap belajar

adalah interaksi yang direncanakan antara yang satu segmen struktur

pengetahuan dan belajar aktif, yang dilakukan melalui media matematika

yang didesain secara khusus. Menurut Dienes, permainan matematika

sangat penting sebab operasi matematika dalam permainan tersebut

menunjukkan aturan secara konkret dan lebih membimbing dan

menajamkan pengertian matematika pada anak didik. Dapat dikatakan

bahwa objek-objek konkret dalam bentuk permainan mempunyai peranan

sangat penting dalam pembelajaran matematika jika dimanipulasi dengan

baik.

Menurut Dienes (dalam Ruseffendi, 1992), konsep-konsep

matematika akan berhasil jika dipelajari dalam tahap-tahap tertentu.

Dienes membagi tahap-tahap belajar menjadi 6 tahap, yaitu:

1) Permainan Bebas (Free Play)

2) Permainan yang Menggunakan Aturan (Games)

3) Permainan Kesamaan Sifat (Searching for communalities)

4) Permainan representasi (Representation)

5) Permainan dengan Simbolisasi (Symbolization)

6) Permainan dengan Formalisasi (Formalization) (hlm. 125-127).

Dalam mencari kesamaan sifat anak-anak mulai diarahkan dalam

kegiatan menemukan sifat-sifat kesamaan dalam permainan yang sedang

diikuti. Untuk melatih anak-anak dalam mencari kesamaan sifat-sifat ini,

guru perlu mengarahkan mereka dengan mentranslasikan kesamaan

struktur dari bentuk permainan yang satu ke bentuk permainan lainnya.

Page 44: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Translasi ini tentu tidak boleh mengubah sifat-sifat abstrak yang ada dalam

permainan semula.

b. Desain Metode Dienes

Untuk membuat tangram, caranya seperti berikut ini. Gambarlah

persegi dengan ukuran (10 x 10) cm pada kertas manila atau karton.

Bagilah menjadi 7 bagian gambar di samping. Setiap garis pembagi harus

melalui titik tengah penggal garis yang dilewati. Selanjutnya dipotong

menurut garis sisi bangunannya.

Desain Media Tangram

10 cm

10 cm

Gambar 2. 1. Desain Media Tangram

Page 45: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Contoh Hasil Susunan Desain Metode Dienes:

(KURA-KURA)

(LILIN)

(ORANG BUANG SAMPAH)

Gambar 2. 2. Contoh hasil bermain tangram

Page 46: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Dari contoh hasil susunan desain metode Dienes diatas dapat

disimpulkan bahwa melalui permainan tangram tersebut anak dapat

berkreasi sendiri dengan membentuk bermacam-macam gambar. Selain

gambar yang ada di atas anak dapat menyusunnya menjadi bermacam-

macam gambar manusia, benda dan binatang.

4. Kajian Tentang Permainan Tangram

a. Pengertian Permainan

Bermain adalah hal penting bagi seorang anak, permainan dapat

memberikan kesempatan untuk melatih keterampilannya secara berulang-

ulang dan dapat mengembangkan ide-ide sesuai dengan cara dan

kemampuannya sendiri. Kesempatan bermain sangat berguna dalam

memahami tahap perkembangan anak yang begitu banyak dan koompleks.

Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Perkembangan Bahasa

(1999) menyatakan bahwa “Bermain adalah melakukan sesuatu untuk

bersenang-senang” (hlm. 614). Johnson, et al (dalam Mayke S.

Tedjasaputra, 2001) mengemukakan “Bermain sebagai kegiatan yang

dilakukan berulang-ulang demi kesenangan” (hlm. 15).

Pengertian bermain bila dipahami maka kemampuan itu akan

berdampak positif dalam membantu proses belajar anak. Ketika anak

bermain secara aktif maupun pasif, akan banyak membantu memahami

jalan pikiran anak, selain itu juga akan meningkatkan keterampilan

berkomunikasi melalui proses bersosialisasi. Pemahaman tentang bermain

juga akan membuka wawasan, sehingga akan dapat lebih luwes terhadap

kegiatan bermain itu sendiri dan akibatnya akan mendukung segala aspek

perkembangan anak, maksudnya dengan bermain anak akan lebih banyak

kesempatan untuk bereksplorasi, sehingga pemahaman tentang konsep

maupun pengertian dasar suatu pengetahuan dapat dipahami oleh anak

dengan lebih mudah. Ketika anak bermain ia akan mempelajari dan

menyerap segala sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Untuk itu

perencanaan dan persiapan lingkungan belajar anak harus dirancang

Page 47: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

dengan seksama sehingga segala sesuatu dapat merupakan kesempatan

belajar yang sangat menyenangkan bagi anak itu sendiri.

Mayke S. Tedjasaputra (2001) menyatakan bahwa “Belajar dengan

bermain memberi kesempatan kepada anak untuk memanipulasi,

mengulang, menemukan sendiri, bereksplorasi, mempraktekkan dan

mendapatkan bermacam-macam konsep serta pengertian yang tak

terhitung banyaknya” (hlm. 12). Dengan demikian proses pembelajaran

terjadi, anak mengambil keputusan, memilih, menemukan, mencipttakan,

mengeluarkan pendapat dan memecahkan masalah, mengerjakan secara

tuntas, bekerjasama dengan teman dan mengalami berbagai macam

perasaan.

Dari beberapa pendapat mengenai bermain di atas, dapat

disimpulkan behwa bermain adalah suatu kegiatan atau aktifitas yang

menyenangkan yang dilakukan dengan atau tanpa mempergunakan alat

yang menghasilkan atau memberikan informasi, memberi kesenangan

maupun mengembangkan imajinasi pada anak dan merupakan kebutuhan

yang sudah melekat pada diri anak, dilakukan secara bebas dan dapat

menimbulkan perasaan senang tanpa adanya rasa terpaksa atau dipaksa

dalam mempelajarinya.

b. Tahapan Perkembangan Bermain

Mildred Parten (dalam Mayke S. Tedjasaputra, 2001) menyatakan

bahwa:

Kegiatan bermain sebagai sarana sosialisasi dan ia mengamati ada enam

bentuk interaksi antara anak yang terjadi saat mereka bermain. Tahapan

perkembangan bermain yang mencerminkan tingkat perkembangan sosial

anak sebagai berikut: (1) Unoccupied Play, (2) Solitary Play (Bermain

Sendiri), (3) Onlooker Play (Pengamatan), (4) Paralel Play (Bermain

Paralel), (5) Associative Play (Bermain Asosiatif), (6) Cooperative Play

(Bermain Bersama). Kegiatan bermain tersebut terlihat adanya

peningkatan kadar interaksi sosial, mulai dari kegiatan bermain sendiri

sampai bersama (hlm. 21).

Page 48: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

1) Unoccupied Play (Bermain Tak Kentara)

Anak tidak benar-benar terlibat dalam kegiatan bermain,

melainkan hanya mengamati kejadian disekitarnya yang menarik

perhatian anak. Bila tidak ada hal yang menarik, anak akan

menyibukkan diri dengan melakukan berbagai hal seperti memainkan

anggota tubuhnya. Mengikuti orang lain, berkeliling atau naik turun

kursi tanpa tujuan yang jelas.

2) Solitary Play (Bermain Sendiri)

Anak sibuk bermain sendiri dan tidak memperhatikan

kehadiran anak-anak lain di sekitarnya. Anak lain baru dirasakan

kehadirannya apabila anak tersebut mengambil alat permainannya.

3) Onlooker Play (Pengamatan)

Kegiatan bermain dengan mengamati anak-anak lain yang

sedang melakukan kegiatan bermain sehingga timbul minat terhadap

permainan tersebut.

4) Paralel Play (Bermain Paralel)

Bermain dengan melakukan kegiatan yang sama, secara

sendiri-sendiri pada saat yang bersamaan, misalnya anak yang sedang

bermain mobil-mobilan. Anak belum mampu memahami atau berbagi

rasa dan kegiatan dengan anak lain.

5) Associative Play (Bermain Asosiatif)

Adanya interaksi antar anak yang bermain, saling tukar alat

permainan tetapi bila diamati akan tampak masing-masing anak

sebenarnya tidak terlibat dalam kerjasama, misalnya anak yang sedang

menggambar, saling berbagi pensil berwarna, saling memberi

komentar terhadap gambar masing-masing, namun sebenarnya

kegiatan menggambar dilakukan sendiri-sendiri.

Page 49: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

6) Cooperative Play (Bermain Bersama)

Adanya kerjasama atau pembagian tugas dan pembagian peran

antar anak-anak yang terlibat dalam permainan untuk mencapai tujuan

tertentu.

Jenis-jenis kegiatan bermain tersebut tampil berurutan dan

menunjukkan perkembangan kegiatan bermain pada anak. Penelitian para

ahli lain seperti Howes dan Matheson (dalam Mayke S. Tedjasaputra,

2001), menunjukkan bahwa “Jenis kegiatan bermain tersebut tidaklah

muncul berurutan dan mnuculnya jenis kegiatan yang lebih sosial akan

menghentikan kegiatan yang non sosial atau kurang kadar interaksi

sosialnya” (hlm. 24). Pada kenyataannya semua jenis kegiatan bermain

sosial tersebut dapat diamati pada anak-anak pra-sekolah.

c. Macam-macam Kegiatan Bermain

Menurut Elizabeth Hurlock (dalam Mayke S. Tedjasaputra, 2001)

“Ada dua penggolongan utama kegiatan bermain, yaitu bermain aktif dan

bermain pasif” (hlm. 52). Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

1) Bermain aktif

Bermain aktif yaitu kegiatan yang memberikan kesenangan dan

kepuasan pada anak melalui aktivitas yang dilakukan sendiri. Macam-

macam kegiatan bermain aktif, yaitu:

a) Bermain bebas spontan

b) Bermain konstruktif

c) Bermain khayal/bermain peran

d) Bermain mengumpulkan benda

e) Bermain melakukan penjelajahan

f) Permainan games dan olahraga

g) Bermain musik

Page 50: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

2) Bermain pasif

Bermain pasif yaitu anak memperoleh kesenangan bukan

berdasarkan kegiatan yang dilakukannya sendiri. Macam-macam

kegiatan bermain pasif, yaitu antara lain:

a) Membaca

b) Melihat komik

c) Menonton film

d) Mendengarkan radio

e) Mendengarkan musik

d. Manfaat Bermain

Mayke S. Tedjasaputra (2001), mengemukakan beberapa manfaat

bermain yaitu sebagai berikut:

1) Untuk perkembangan aspek fisik

2) Untuk perkembangan aspek motorik halus dan kasar

3) Untuk perkembangan aspek sosial

4) Untuk perkembangan aspek emosi dan kepribadian

5) Untuk perkembangan kognisi

6) Untuk mengasah ketajaman penginderaan

7) Untuk keterampilan olahraga dan menari (hlm. 38).

e. Pengertian Tangram

Menurut Merriam Webster, “Tangram is Chinese puzzle made by

cutting a square of thin material info five triangles, a square and a

rhomboid, which are capable of being recombined into many different

figures”. Maksud dari pernyataan tersebut tangram adalah permainan teka-

teki yang berasal dari negeri China yang terbuat dari bahan yang tipis

dipotong berbentuk bangunan geometris, terdiri dari lima buah segitiga,

satu buah bujur sangkar dan satu buah jajaran genjang, dimana

dimungkinkan dapat dikombinasikan sedemikian rupa menjadi bermacam-

macam gambar. Tangram merupakan alat bermain atau permainan yang

Page 51: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

bisa memberikan kesenangan dan hiburan yang asyik bagi banyak orang,

baik oleh orang yang berusia lanjut maupun mereka yang masih muda

usianya. Tangram bisa dimainkan oleh semua insan, beik berjenis kelamin

laki-laki maupun berjenis kelamin perempuan.

Tangram menyerupai puzzle dengan kepingan tipis, bedanya

kepingan berbentuk geometri, seperti segitiga, persegi panjang, jajaran

genjang, dan sebagainya. Anak akan tertarik melihat bentuk-bentuk

geometri yang berbeda-beda. Antonius C. Prihandoko berpendapat bahwa

“Tangram adalah sebuah permainan matematika yang menguji

keterampilan dan daya pikir siswa. Permainan tangram memenuhi hukum

kekekalan luas. Artinya, bentuk apapun yang dibentuk dari potongan-

potongan tangram mempunyai luas yang sama”.

Tangram adalah sebuah permainan dengan cara memindah-

mindahkan lempengan-lempengan berbentuk segitiga, segi empat dan

jajaran genjang untuk membentuk sebuah bagan yang menyerupai orang,

binatang, rumah, kapal dll. Tangram berasal dari negeri China pada jaman

dinasti Tang. Tangram ini bisa dimainkan oleh masyarakat umum di

seluruh dunia dari anak-anak sampai orangtua dan dari masyarakat miskin

sampai yang kaya.

Tangram bisa dimainkan kapan saja untuk mengisi waktu luang

saat istirahat, santai bersama keluarga, saat bermain atau berekreasi.

Tangram bisa dimainkan disemua tempat, bisa diruangan, dikebun,

dikendaraan, dipantai dan lain-lain. Tangram juga bisa dimainkan secara

perorangan atau kelompok.

Menurut Rijanto Tosin (2001), “Tangram menuntut pemain untuk

menghasilkan figur berdasarkan kepingan-kepingan tersebut yang tersedia.

Inti permainannya adalah komposisi dari kepingan-kepingan tersebut

sedemikian rupa sehingga membentuk atau menghasilkan figur tertentu”

(hal. 7). Jadi tangram adalah permainan yang sarat dengan kegiatan yang

berkaitan dengan penyusunan formasi atau pembentukan figur. Dimana

figur adalah bentuk atau gambar yang mewakili sesuatu yang bisa berasal

Page 52: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

dari makhluk hidup, maupun benda mati. Contohnya adalah manusia

sedang duduk, burung, huruf atau stupa dari candi atau sebagainya.

Eko Budiyanto (2004) menjelaskan bahwa “Penyusunan komposisi

dimungkinkan, karena tangram dimainkan dengan alat bantu. Alat bantu

dalam tangram terdiri dari tujuh keepingan yang masing-masing kepingan

mempunyai bentuk geometri yang khas dan unik. Dimana alat bantu

tangram bisa dibuat dari kayu, spon, matras, logam, kertas atau plastik”

(hlm. 17).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tangram adalah alat

bermain atau sebuah permainan dengan cara memindah-mindahkan

kepingan-kepingan berbentuk bangun geometris, yang terdiri dari lima

kepingan berbentuk segitiga, satu kepingan bujur sangkar dan satu

kepingan jajar genjang, bila dikombinasikan antara ketujuh kepingan

tersebut dimungkinkan akan menghasilkan bermacam-macam figur atau

gambar yang menyerupai orang, binatang, rumah, kapal dan sebagainya.

f. Asal Usul Tangram

Priatna menyatakan “Konon, permainan ini berasal dari China.

Menurut Samuel Loyd ahli puzzle dari AS, Dewa Tan menciptakan

permainan ini 4000 tahun lalu. Tujuh potongan geometri pada tangram

melambangkan matahari, bulan, dan lima planet: Mars, Jupiter, Saturnus,

Merkurius, dan Venus”.

Menurut Rijanto Tosin (2001), “Tangram berasal dari Tiongkok.

Di Tiongkok tangram pertama-tama dikenal dengan nama Chi Chae Pan.

Yang artinya ialah tujuh bagan kebijaksanaan dan tujuh bagan kecerdikan”

(hlm. 15). Kedua nama sama benarnya, karena tanpa daya pikir atau

inteligensi yang kuat, maka permainan ini tidak bisa terselesaikan.

“Nama permainan Chi Chae Pan dipercaya berasal dari kebiasaan

di hari ke tujuh bulan ke tujuh. Pada hari itu biasanya masyarakat di

Tiongkok melaksanakan tradisi berupa menusukkan benang dengan

Page 53: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

memakai jarum ke tujuh telinga. Dimana kebiasaan itu dianggap sebagai

pembawa nasib baik” (Rijanto Tosin, 2001: 15).

Sejak kapan permainan tangram mulai dilakukan tidak diketahui

atau belum dapat ditelusuri dengan cermat. Demikian pula dengan

pencipta dari tangram.

g. Aturan Permainan Tangram

Karena tangram merupakan permainan, maka ada aturan mainnya.

Peraturannya sederhana dan sebenarnya dapat disepakati lebih dulu

sebelum permainan dimulai.

“Peraturan utama dari tangram adalah setiap figur harus disusun

dari ke tujuh potongan. Kepingan tidak boleh dikurangi dan harus berasal

dari kepingan-kepingan yang tersedia. Jadi pemain harus memakai ke

tujuh kepingan dalam penyusunan setiap figur, tidak bolah kurang”

(Rijanto Tosin, 2003: 16).

Kepingan tangram tidak boleh ditumpuk dalam menyusunnya.

Semua kepingan harus diletakkan berdampingan, atau tidak boleh ada

yang saling menindih”.

Setiap kepingan tangram dapat secara bebas diatur posisinya. Bisa

diputar, digeser atau dibalik. Yang penting semua kepingan harus

ditempatkan berdempetan dan saling menyentuh, tidak boleh ada ruang

atau rongga di antranya.

Disarankan agar tangram dimainkan di atas meja dengan

permukaan yang rata dan berkedudukan datar, agar posisi dari setiap

kepingan tidak mudah berubah, kecuali dengan bantuan tangan dari

pemain.

h. Tujuan dan Manfaat Tangram

Menurut Rijanto Tosin (2001), “Tangram dapat dikatakan bukan

saja permainan, tapi juga merupakan suatu metode pengujian, penataran,

pendadaran atau pemeriksaan. Pengujian ini bisa mencakup berbagai

Page 54: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

bidang antara lain: kesabaran, ketekunan, daya pikir, konsentrasi,

keterampilan dalam berkomposisi dan kecerdikan” (hlm. 14).

Jadi tangram dapat diguunakan dalam berbagai macam bidang

kegiatan, mulai dari permainan sederhana sampai tes psikologi. Masing-

masing bidang kegiatan mempunyai tujuan yang berbeda-beda. Bahkan

sering ditemukan perancang atau desainer yang senang menggunakan

tangram sebagai alat bantu mendesain logo perusahaan atau simbol

lainnya.

Dengan melibatkan seluruh kepingan, maka tangram bisa juga

diminati oleh ilmu filsafat, pendidikan, psikologi dan seni. Jika berbagai

bidang disiplin ilmu ini bisa berkinerja secara terpadu, maka manfaat dari

permainan tangram akan mampu membuka cakrawala baru yang menarik.

(Rijanto Tosin, 2001: 14)

B. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir pada dasarnya merupakan arah pemikiran untuk

bisa sampai pada pemberian jawaban sementara atas masalah yang telah

dirumuskan.

Matematika sering dianggap oleh anak sebagai mata pelajaran yang

sulit, rumit, kurang menarik dan tidak disukai sebagian besar siswa, tidak

terkacuali bagi anak tunagrahita. Anggapan sebagian besar siswa tersebut

menyebabkan siswa enggan belajar matematika. Beberapa upaya agar siswa

terdorong untuk belajar matematika adalah dengan penyajian materi yang menarik

perhatian sehingga menumbuhkan minat untuk belajar.

Dalam penelitian ini, digunakan metode pembelajaran yaitu metode

Dienes melalui permainan tangram. Metode ini bersifat ringan dan

menyenangkan, karena dibuat dengan banyak warna sehingga diharapkan dapat

menarik perhatian dan minat belajar siswa dalam bidang matematika.

Berdasarkan atas kajian teori tersebut di atas dan sejalan dengan

permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, maka dengan penggunaan

Page 55: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

metode Dienes melalui permainan tangram diharapkan dapat menigkatkan prestasi

belajar matematika anak tunagrahita.

Dengan adanya dugaan-dugaan di atas, maka penelitian ini diadakan

pembuktian hubungan yang signifikan diantara variabel-variabel tersebut, dengan

bagan sebagai berikut:

Gambar 2. 3. Bagan Kerangka Berpikir

Kerangka berfikir di atas menjelaskan tentang keadaan prestasi belajar

Matematika anak tunagrahita kelas V SLB B, C-Autis Bina Asih Surakarta

sebelum diberikan treatment melalui pembelajaran Matematika dengan

menggunakan metode dienes melalui permainan tangram. Kemudian, peneliti

memberikan treatment dengan metode dienes melalui permainan tangram yang

dilakukan saat proses pembelajaran Matematika. Setelah pemberian treatment

selesai dilakukan maka pembelajaran Matematika anak tunagrahita kelas V SLB

B, C-Autis Bina Asih Surakarta meningkat.

Tes Prestasi

Matematika

sebelum treatment

(pre test)

Treatment dengan

Metode Dienes

melalui Permainan

Tangram

Prestasi Belajar

Matematika Anak

Tunagrahita

Meningkat

Tes Prestasi

Matematika

setelah treatment

(post test)

Page 56: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

C. Hipotesis

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berfikir di atas, dapat

diajukan hipotesis penelitian kuantitatif ini sebagai berikut “Penerapan metode

dienes melalui permainan tangram, efektif untuk meningkatkan prestasi belajar

matematika dalam satuan pelajaran geometri anak tunagrahita kelas V di SLB B,

C-Autis Bina Asih Surakarta, tahun ajaran 2010/2011”.

Page 57: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah suatu tempat di mana penelitian itu diadakan.

Suatu penelitian memerlukan tempat penelitian untuk memperoleh data dan

untuk mencapai tujuan penelitian. Untuk melaksanakan penelitian ini, penulis

mengambil lokasi penelitian di SLB B, C-Autis Bina Asih Surakarta tahun

ajaran 2010/2011.

2. Waktu Penelitian

Rencananya tahap persiapan hingga tahap pelaporan membutuhkan

waktu kurang lebih lima bulan, terhitung sejak April 2010. Berikut rincian

jadwal kegiatan penelitian:

Tabel 3. 1. Jadwal Waktu Penelitian

No Nama

Kegiatan

2010

April Mei Juni Juli Agustus

1 Pengajuan

judul

2 Proposal

3 Bab 1-3,

instrument

4 Perijinan

dan tryout

5 Pretest

6 Treatment

dan posttest

7 Olah data

dan

penyusunan

laporan

8 Bab 4-5

Page 58: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

B. Metode Penelitian

Metode dalam penelitian memegang peranan yang sangat penting,

karena merupakan tata cara dalam menentukan langkah-langkah penelitian untuk

mencapai suatu tujuan.

Menurut Suharsimi Arikunto (2002), “Metode penelitian adalah cara

yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya” (hlm.

136). Sedangkan Sumadi Suryabrata (2002) berpendapat bahwa, “Metode

penelitian adalah suatu serangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara

terencana dan sistematis guna mendapatkan pemecahan masalah” (hlm. 59).

“Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan

pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-

pandangan, filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi.

Beberapa peneliti menyebutnya sebagai tradisi penelitian atau research

traditions” (Nana Syaodih Sukamadinata, 2005: 52).

Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau langkah yang

digunakan untuk mengumpulkan, menyusun dan menganalisis serta

menginterpretasikan data yang diteliti untuk menarik kesimpulan.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

metode penelitian adalah suatu cara atau usaha yang dilakukan melalui proses

berpikir secara terencana dan sistematis dalam mengumpulkan data penelitian

untuk mendapatkan pemecahan masalah.

Moh. Nazir (1988) mengelompokkan metode penelitian dalam lima

kelompok utama yaitu:

1. Metode Sejarah

2. Metode Deskripsi/Survei

3. Metode Eksperimen

4. Metode Grounded Research

5. Metode Penelitian Tindakan (hlm. 54-55).

Sedangkan Hadari Nawawi (1995) menyatakan bahwa pada dasarnya

terdapat empat macam metode penelitian. Secara singkat yaitu:

1. Metode Filosofis adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki

secara rasional melalui perenungan atau pemikiran yang mendalam

Page 59: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

dan mendasar tentang hakekat sesuatu yang ada dan mungkin ada baik

dengan mempergunakan pola fikir induktif maupun deduktif,

fenomenologis, dan lain-lain dengan memperhatikan hukum-hukum

berfikir (logika).

2. Metode Deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki

dengan menggambarkan atau melukiskan obyek atau subyek penelitian

(seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang

berdasarkan fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.

3. Metode Historis adalah prosedur pemecahan masalah dengan

menggunakan data masa lalunya atau peninggalan baik untuk

memahami kejadian atau suatu keadaan yang berlangsung pada masa

lalu terlepas dari keadaan sekarang dalam berhubungan dengan

kejadian atau keadaan masa lalu, selanjutnya kerap kali juga hasilnya

dapat dipergunakan untuk meramalkan kejadian atau keadaan masa

yang akan datang.

4. Metode Eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk

mengungkapkan sebab akibat dua variabel atau lebih dengan

mengendalikan pengaruh variabel yang lain (hlm. 62).

Dengan berorientasi pada judul penelitian, maka metode yang akan

peneliti gunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen, karena dalam

penelitian ini penulis mengadakan percobaan untuk menguji hipotesis hubungan

sebab akibat antara variabel yang sengaja diadakan dengan variabel di luar

variabel yang diteliti, yaitu untuk mengetahui efektivitas penerapan metode

Dienes melalui permainan tangram untuk meningkatkan prestasi belajar

matematika dalam satuan pelajaran geometri anak tunagrahita. Metode

eksperimen menurut Kartini Kartono (1990) adalah “Suatu prosedur kondisi

berupa kegiatan dari tingkah laku seorang individu atau kelompok individu” (hlm.

267).

Sedangkan menurut Winarno Surachmad (1994) bereksperimen adalah

“Mengadakan kegiatan percobaan untuk melihat suatu hasil, hasil itu yang

menegaskan bagaimana kedudukan hubungan kausal antara variabel-variabel yang

diselidiki” (hlm. 149).

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen

adalah metode yang digunakan untuk meneliti suatu peristiwa yang mempunyai

hubungan sebab akibat.

Page 60: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Dalam penelitian ini eksperimen yang dimaksud adalah menguji

pengaruh sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui efektifitas penerapan metode dienes melalui permainan tangram

untuk meningkatkan prestasi belajar matematika dalam satuan pelajaran geomatri

anak tunagrahita. Penelitian eksperimen ini diawali dengan dilakukan pretest

kemudian diberi perlakuan/treatment. Setelah perlakuan selesai maka dilakukan

posttest untuk mengetahui perbedaan subyek sebelum dan sesudah diberi

perlakuan.

Menurut Sumadi Suryabrata (2002) terdapat enam desain/rancangan

penelitian eksperimen. Secara garis besar, dikemukakan sebagai beriikut:

1. The One Shot Case Study

2. One Group Pre Test Post Test Design

3. The Static Group Comparison : Randomized Control Group Only Design

4. Randomized Group Pre Test Post Test Design

5. Randomized Solomon Four-Group Design

6. Factorial Design (hlm. 40-50).

Dalam penelitian ini menggunakan model One Group Pre Test-Post

Test Design.

Table 3. 2. Desain Penelitian One Group Pre test-Post test

Pretest Treatment Postest

T1 X T2

(Suharsimi A, 2002: 84)

Keterangan:

T1 : tes awal (pretest) sebelum perlakuan diberikan

X : treatment (perlakuan), yaitu melakukan pembelajaran dengan metode

Dienes

T2 : tes akhir (posttest) setelah diberikan perlakuan

Page 61: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto (1993), “Populasi adalah keseluruhan

yang akan diteliti” (hlm. 38). Sedangkan menurut Sutrisno Hadi (1990),

“Populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki disebut

populasi atau universum. Populasi dibatasi sebagai jumlah penduduk atau

individu yang paling sedikit mempunyai sifat sama” (hlm. 222).

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang memiliki sifat yang sama.

Dalam penelitian ini penulis mengambil populasi seluruh siswa tunagrahita

kelas V Di SLB B, C-Autis Bina Asih Surakarta tahun ajaran 2010/2011 yang

berjumlah 5 orang.

2. Sampel

Sebagaimana dikemukakan oleh Sutrisno Hadi (1997), “sampel adalah

sebagian individu yang diselidiki” (hlm. 70). Sedangkan Suharsimi Arikunto

(2002) berpendapat bahwa, “sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi

yang diteliti” (hlm. 109).

Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan, sampel adalah

sebagian atau wakil populasi yang diteliti,. Dalam penelitian ini tidak

diterapkan sampel dan teknik sampling karena semua siswa menjadi subyek

penelitian yaitu seluruh siswa tunagrahita kelas V SLB B, C-Autis Bina Asih

Surakarta.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara untuk mendapatkan data

yang menjelaskan atau menjawab permasalahan penelitian secara objektif.

Kualitas data sangat ditentukan oleh alat pengumpul data yang benar-benar valid

dan reliabel. Dari data tersebut akan dapat ditentukan tercapai tidaknya suatu

tujuan penelitian. Dalam penelitian ini data diperoleh dengan menggunakan teknik

tes.

Page 62: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

1. Pengertian Tes

Dalam satiap akhir sesi pembelajaran diperlukan suatu alat ukur untuk

menentukan keberhasilan pembelajaran itu sendiri. Begitupun dalam

pengumpulan data penelitian, diperlukan alat ukur yang kurang lebih sama

sifatnya. Salah satu alat ukur atau penilaian yang biasa digunakan adalah tes.

Menurut Suharsimi Arikunto (1993), “Tes adalah serentetan pertanyaan atau

latihan atau juga alat lain yang dipergunakan untuk mengukur keterampilan,

penguasaan ilmu pengetahuan, intelegensi atau bakat yang dimiliki oleh

seseorang atau kelompok” (hlm. 23). Sedangkan Sumadi Suryabrata (2002)

menyatakan bahwa, “Tes adalah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab

atau perintah yang harus dijalankan, yang berdasarkan atas bagaimana teste

menjawab pertanyaan atau melaksanakan perintah, dimana tester mengambil

keputusan dengan cara membandingkan dengan standart atau testee yang lain”

(hlm. 22).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tes merupakan alat

penilaian yang digunakan melalui serangkaian pertanyaan atau perintah yang

harus dijawab untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,

kemampuan ataupun bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok

tertentu.

2. Syarat-syarat Tes yang Baik

Syarat-syarat yang baik menurut Sumadi Suryabrata (2002) adalah

sebagai berikut:

1) Tes harus valid, artinya dapat mengukur apa yang harus diukur dan

memenuhi fungsinya sebagai alat ukur.

2) Tes harus reliabel, artinya mempunyai nilai yang sama walaupun

dikerjakan oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja.

3) Tes harus distandarisasikan, yaitu pembakuan bahan, aturan dan

prosedur, agar semua teste mendapat perlakuan yang sama sehingga

dapat diketahui perbedaan individual yang bersumber dari kemampuan

masing-masing teste.

4) Tes harus obyektif, agar hasil yang diperoleh benar-benar

menggambarkan kemampuan siswa yang sebenarnya, bebas dari

pengaruh subyektif penilaian.

Page 63: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

5) Tes harus diskriminatif, artinya mampu membedakan siswa yang

pandai dan yang kurang pandai.

6) Tes harus komprehensif, artinya mencakup semua yang akan diukur.

7) Tes harus praktibilitas, yaitu mudah digunakan (hlm. 23).

Dengan melihat syarat-syarat tes tersebut di atas maka dapat

disimpulkan bahwa tes yang baik dan standar adalah tes yang memenuhi

fungsinya, bernilai sama serta sesuai dengan kemampuan siswa.

Umumnya tes dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :

a. Tes tertulis, yaitu tes yang soal maupun jawabannya disampaikan secara

tertulis.

b. Tes lisan, yaitu tes yang soal maupun jawabannya disampaikan secara

lisan

c. Ter perbuatan, yaitu tes yang soal maupun perintahnya disampaikan

melalui tugas dan pengamatan.

Agar tes tersebut valid dan reliabel, maka sebelum digunakan dalam

penelitian perlu diadakan tryout terlebih dahulu. Dalam penelitian ini, peneliti

mengadakan tryout di SLB B-C Hamong Putro Sukoharjo. Dari data kecil tryout

tersebut dapat diuji tentang valid dan reliabel tidaknya tes.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan tes tertulis dengan

instrumen terlampir. Materi tes yang digunakan adalah materi pelajaran

Matematika SDLB Kelas V semester II materi bangun datar sederhana dan operasi

penjumlahan. Perangkat tes kognitif yang digunakan pada penelitian ini adalah tes

bentuk tertulis dengan mengisi titik-titik yang merupakan jawaban atas validitas

isi yaitu melalui penyusunan kisi-kisi.

Langkah-langkah dalam penyusunan perangkat tes adalah sebagai

berikut :

1) Menentukn materi,

2) Menentukan alokasi waktu,

Waktu yang disediakan untuk mengerjakan soal adalah 90 menit.

3) Menentukan bentuk tes,

4) Membuat kisi-kisi,

Page 64: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

5) Membuat perangkat tes, yaitu dengan menulis butir soal, menulis

petunjuk/pedoman mengerjakan serta membuat kunci jawaban,

6) Mengujicobakan instrument.

E. Validitas dan Reliabilitas

1. Validitas Tes

Untuk perbaikan instrument penelitian adalah dengan uji validitas tiap-

tiap item. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah item tersebut mampu

mengukur keadaan siswa yang sebenarnya dengan cepat. Validitas sering

diartikan keseimbangan suatu alat ukur atau instrument. Disebut memiliki

validitas bilamana alat ukur tersebut isinya layak untuk mengukur obyek yang

seharusnya diukur dan sesuai kriteria tertentu. Artinya ada kesesuaian antara

alat ukur dengan fungsi pengukuran dan sarana pengukuran. Nasution (2004)

menjelaskan bahwa, “Alat ukur dikatakan valid jika alat ukur tersebut mampu

mengukur apa-apa yang harus diukur” (hlm. 26).

Selanjutnya Suharsimi Arikunto (2002) menyatakan bahwa, “Validitas

adalah suatu alat ukur yang menunjukkan tingkat-tingkat kecil dan atau

keahlian suatu instrument” (hlm. 160). Dalam penelitian ini teknik yang

digunakan untuk mengetahui validitas alat ukur adalah dengan teknik

“korelasi product moment” (Suharsimi Arikunto, 2002 : 162). Rumus yang

digunakan adalah sebagai berikut:

rxy = ____ _N ∑XY – (∑X) (∑Y)_________

– –

keterangan :

X = item

Y = total item

rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan y

xy = jumlah perkalian x dan y

x2

= jumlah kuadrat dari x

Page 65: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

y2

= jumlah kuadrat dari y

N = jumlah subyek

Validitas suatu tes dinyatakan dengan angka koefisien korelasi (r).

Kriteria koefisien korelasi menurut M. Ngalim Purwanto (2006) adalah:

0,00-0,20 korelasi sangat rendah (hampir tidak ada korelasi)

0,20-0,40 korelasi rendah

0,40-0,70 korelasi cukup

0,70-0,90 korelasi tinggi

0,90-1,00 korelasi sangat tinggi (sempurna) (hlm. 139).

Suatu instrument dapat dikatakan valid apabila rxy lebih besar dari pada

r pada tabel, dimana rtabel bernilai 0,878 sebaliknya jika rxy lebih kecil dari rtabel

maka item tersebut tidak valid sehingga item tersebut tidak digunakan dalam

pre test maupun post test. Tes ini telah teruji validitas dan reliabilitasnya,

karena sudah di uji cobakan di SLB B-C Hamong Putro Sukoharjo. Sejumlah

24 soal, ada 4 yang tidak valid. Soal yang tidak valid tersebut adalah nomor 2,

7, 15 dan 20. Untuk itu, soal tersebut sudah dibuang dan sisanya berjumlah 20

soal bias digunakan dalam pre test dan post test.

2. Reliabilitas Tes

Tes yang reliabel adalah tes yang mempunyai keajegan. Suatu alat

ukur dikatakan reliabel apabila alat ukur itu dalam mengukur suatu gejala akan

menunjukkan suatu hasil yang sama meskipun dilakukan dalam waktu yang

berbeda. Menurut Suharsimi Arikunto (2002), “Reliabilitas menunjukkan

pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data karena intrumen tersebut sudah cukup baik”

(hlm. 154).

Untuk mengetahui reliabilitas tes, peneliti menggunakan pendekatan

belah dua atau yang sering disebut dengan teknik gasal-genap. Pendekatan

teknik belah dua dilakukan dengan cara membagi tryout menjadi dua bagian.

Hal ini dapat dilakukan dengan membagi setengah dari soal, bisa juga

Page 66: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

berdasarkan nomor gasal dan nomor genap pada soal tes. Pengujian reliabilits

dalam penelitian ini, digunakan teknik belah dua dengan membagi soal

berdasarkan nomor gasal dan nomor genap. Untuk menguji reliabilitas tes

digunakan teknik belah dua dengan rumus Spearman-Brown dengan bantuan

penghitungan menggunakan computer program SPSS. Jika koefisien

Spearman-Brown lebih besar dari rtabel, maka item tersebut dapat dikatakan

reliabel. Rumus teknik belah dua dengan rumus Spearman-Brown yaitu:

r11

= _ 2.r ½.½_____

1 + r ½.½

keterangan :

r11 = koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan

r ½.½ = koefisien diantara skor-skor setiap belahan

F. Analisis Data

Dalam menganalisa data penelitian ini, penulis menggunakan teknik

data statistik non parametrik, yaitu Uji Rangking Wilcoxon (Wilcoxon Signed

Rank), dimana teknik ini digunakan karena disesuaikan dengan jenis eksperimen

dan jenis data, karena peneliti menggunakan pre test-pos test, yaitu sebelum

perlakuan diberi tes dan setelah perlakuan diberi tes.

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Merumuskan hipotesis

a. Ho : Tx = Ty (metode Dienes melalui permainan tangram tidak efektif

untuk meningkatkan prestasi belajar matematika dalam satuan pelajaran

geometri anak tunagrahita kelas V di SLB B, C-Autis Bina Asih Surakarta

tahun ajaran 2010/2011)

b. Ha : Tx > Ty (metode Dienes melalui permainan tangram efektif untuk

meningkatkan prestasi belajar matematika dalam satuan pelajaran geometri

anak tunagrahita kelas V di SLB B, C-Autis Bina Asih Surakarta tahun

ajaran 2010-2011)

Page 67: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

2. Memilih taraf signifikan (£)

Penelitian ini menggunakan taraf signifikansi adalah 5%

3. Penentuan Statistik Uji

a. Mencari selisih dari dua variabel yaitu X1 dan X2

b. Merangking selisih nilai X1 dan X2 (dalam rangking tidak memperhatikan

tanda minus atau plus dari nilai rangking tersebut)

c. Memilahkan nilai rangking yang lebih kecil frekuensinya sebagian tanda T

4. Keputusan Uji

a. Jika To > T1 maka Ho ditolak dan Ha diterima, oleh karena itu hipotesis

yang menyatakan penerapan metode Dienes melalui permainan tangram

tidak efektif untuk meningkatkan prestasi belajar matematika dalam satuan

pelajaran geometri anak tunagrahita kelas V di SLB B, C-Autis Bina Asih

Surakarta tahun ajaran 2010-2011 dapat diterima kebenarannya.

b. Jika To < T1 maka Ho diterima dan Ha ditolak, oleh karena itu hipotesis

yang menyatakan penerapan metode Dienes melalui permainan tangram

efektif untuk meningkatkan prestasi belajar matematika dalam satuan

geometri anak tunagrahita kelas V di SLB B, C-Autis Bina Asih Surakarta

tahun ajaran 2010-2011 tidak dapat diterima kebenarannya.

Page 68: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui

efektivitas penerapan metode dienes melalui permainan tangram untuk

meningkatkan prestasi belajar Matematika dalam satuan pelajaran geometri anak

tunagrahita kelas V SLB B, C-Autis Bina Asih Surakarta tahun ajaran 2010/2011.

Instrumen penelitian disusun berdasarkan teori-teori yang telah

dikembangkan. Instrumen penelitian berupa tes kemampuan matematika geometri

guna mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Uji coba dan analisis validitas dan

reliabilitas tes dilakukan pada tanggal 22 Maret 2011.

Item soal dalam tes ini adalah sebanyak 24 soal. Uji coba dilakukan di

SLB B-C Hamong Putro Sukoharjo. Data hasil uji coba tes setelah dilakukan

analisis dengan rumus korelasi product moment menggunakan komputer program

SPSS 17, dinyatakan 20 item valid dan 4 item tidak valid. Koefisien reliabilitas

diperoleh 0,993 yang berarti instrument yang dikembangkan termasuk andal.

Selanjutnya tes ini digunakan dalam penelitian yang sesungguhnya.

Penelitian ini berlokasi di SLB B, C-Autis Bina Asih Surakarta dengan

populasi seluruh siswa tunagrahita kelas V SLB B, C-Autis Bina Asih Surakarta.

Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V yang

berjumlah 5 orang tunagrahita.

Data subjek penelitian sejumlah siswa tunagrahita tersebut adalah

sebagai berikut:

Page 69: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Tabel 4. 3. Daftar Identitas Siswa Tunagrahita Kelas V SLB B, C-Autis Bina Asih

Surakarta

No Nama Siswa Jenis Kelamin

1. A Perempuan

2. B Laki-laki

3. C Laki-laki

4. D Perempuan

5. E Laki-laki

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian eksperimen, karena

penelitin ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab-akibat serta berapa

besar hubungan sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-

perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental. Variabel bebas dalam

penelitian ini adalah penerapan metode dienes melalui permainan tangram,

sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi belajar Matematika dalam satuan

pelajaran geometri anak tunagrahita. Analisis yang digunakan adalah

menggunakan statistik non parametrik dengan analisis Uji Ranking Bertanda

Wilcoxon.

1. Pelaksanaan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis melakukan treatment terhadap siswa yang

dijadikan responden penelitian. Prosedur yang peneliti lakukan dalam

penelitian ini adalah dengan memberikan tes awal kepada siswa untuk

mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberi treatment (pre test),

kemudian diberikan treatment, dan setelah treatment dilakukan tes lagi kepada

siswa untuk mengetahui hasil kemampuan akhir siswa setelah diberi treatment

(post test). Dari hasil pre test dan pos test inilah yang penulis jadikan dasar

untuk mengetahui kemampuan siswa setelah adanya treatment. Treatment

diberikan pada jam pelajaran matematika. Variabel yang digunakan dalam

penelitian ini ada dua, variabel bebas yaitu penerapan metode dienes melalui

Page 70: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

permainan tangram dan variabel terikat yaitu prestasi belajar Matematika.

Penelitian dilaksanakan setelah penyusunan instrument dan persiapan

lapangan selesai.

Adapun jadwal pelaksanaan penelitian mulai dari kegiatan pre test,

treatment hingga post test yaitu dari tanggal 29 Maret hingga 16 April 2011.

Media yang digunakan ialah permainan tangram dengan menggunakan kertas

dan karton.

2. Hasil Penelitian

Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui

efektivitas penerapan Metode Dienes melalui Permainan Tangram untuk

meningkatkan Prestasi Belajar Matematika dalam Satuan Pelajaran Geometri

Anak Tunagrahita Kelas V di SLB B, C-Autis Bina Asih Surakarta Tahun

Ajaran 2010/2011.

Berikut ini adalah data hasil pre test kemampuan matematika kelas V

SLB dengan materi geometri:

Tabel 4. 4. Nilai Pre test

No Nama Nilai Pre test

1. A 12

2. B 15

3. C 9

4. D 10

5. E 13

Data hasil pre test di atas diperoleh hasil sebagai berikut: mean atau

rata-rata 11,80 dengan skor tertinggi 15 dan skor terendah 9, sedangkan

standar deviasi sebesar 2,387.

Berdasarkan tabel daftar nilai di atas dapat disajikan dalam bentuk

grafik histogram berikut ini:

Page 71: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Grafik 4. 1. Nilai Sebelum Perlakuan (Pre test)

Setelah diperoleh data hasil pre test, kemudian diberikan perlakuan

(treatment) dengan menggunakan metode dienes melalui permainan tangram.

Hasil yang diperoleh setelah dilakukan tes akhir (post test) adalah sebagai

berikut:

Tabel 4. 5. Nilai Post test

No Nama Nilai Post Test

1. A 14

2. B 19

3. C 13

4. D 15

5. E 15

Dari hasil post test di atas diperoleh hasil sebagai berikut: mean atau

rata-rata 15,20 dengan skor tertinggi 19 dan skor terendah 13, sedangkan

standar deviasi sebesar 2,280.

0

2

4

6

8

1 2 3 4 5

Nilai Pre test

Subjek

Page 72: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Berdasarkan tabel daftar nilai di atas dapat disajikan dalam bentuk

grafik histogram berikut ini:

Grafik 4. 2. Nilai Setelah Perlakuan (Post Test)

Dari data nilai pre test dan post test di atas, dapat digambarkan dalam

grafik histogram sebagai berikut:

Grafik 4. 3. Perbandingan Nilai Pre test dan Post test

Hasil analisis deskriptif data sebelum dan sesudah pembelajaran adalah

sebagai berikut:

0

2

4

6

8

10

1 2 3 4 5

Nilai Post test

Subjek

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

1 2 3 4 5

Nilai

Subjek

Pre test

Post test

Page 73: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Tabel 4. 6. Hasil Analisis Deskriptif

Variasi Jumlah

Siswa

Rata-rata Standar

Deviasi

Nilai

Terendah Tertinggi

Pre test

Post test

5

5

11,80

15,20

2,387

2,280

9

13

15

19

Berdasarkan deskripsi data tersebut di atas, diketahui bahwa rata-rata

pada saat pre test diperoleh nilai 11,80 dan post test 15,20. Selisih nilai rata-

rata yang cukup banyak memperlihatkan bahwa ada perbedaan nilai tes

sebelum dan sesudah perlakuan. Apakah perbedaan itu bermakna secara

statistic, akan diuji pada analisis data.

B. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis “Penerapan Metode Dienes Melalui Permainan

Tangram, Efektif untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika dalam Satuan

Pelajaran Geometri Anak Tunagrahita Kelas V di SLB B, C-Autis Bina Asih

Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011”, dilakukan dengan menganalisis data yang

telah terkumpul menggunakan statistik non parametrik yaitu Wilcoxon Sign Ranks

Test. Adapun analisisnya adalah sebagai berikut:

a. Jika To > Tt maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Dengan demikian hipotesis dalam penelitian yang berbunyi : “Penerapan

Metode Dienes Melalui Permainan Tangram, Efektif untuk Meningkatkan

Prestasi Belajar Matematika dalam Satuan Pelajaran Geometri Anak

Tunagrahita Kelas V di SLB B, C-Autis Bina Asih Surakarta Tahun Ajaran

2010/2011 tidak dapat diterima kebenarannya”.

b. Jika To < Tt maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Dengan demikian hipotesis dalam penelitian yang berbunyi : “Penerapan

Metode Dienes Melalui Permainan Tangram, Efektif untuk Meningkatkan

Page 74: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Prestasi Belajar Matematika dalam Satuan Pelajaran Geometri Anak

Tunagrahita Kelas V di SLB B, C-Autis Bina Asih Surakarta Tahun Ajaran

2010/2011 dapat diterima kebenarannya”.

Hasil uji dengan teknik analisis statistik non parametrik dapat disajikan

sebagai berikut:

Tabel 4. 7. Perhitungan Analisis Uji Ranking Bertanda Wilcoxon

Wilcoxon Signed Ranks Test

Tabel 4. 8. Hasil Test Statistik

Data tersebut dianalisis menggunakan program olah data SPSS hasil

uji hipotesis tentang tes kemampuan matematika satuan pelajaran geometri

diketahui bahwa hasilnya negatif rank mean sebesar 0 dengan sum of rank sebesar

0 dan positif rank mean sebesar 3,00 dengan sum of rank sebesar 15, pada test

statistik dihasilkan Z hitung besar -2,041 dengan probabilitas sebesar 0,041 berada

di bawah 0,05. Oleh karena nili probabilitas Z hitung dari Wilxocon Signed Rank

Test lebih kecil dari pada probabilitas kesalahan 5% (α = 0,05), dan dari hasil

Ranks

0a .00 .00

5b 3.00 15.00

0c

5

Negative Ranks

Positive Ranks

Ties

Total

Postes t - Pretes t

N Mean Rank Sum of Ranks

Postes t < Pretesta.

Postes t > Pretestb.

Postes t = Pretestc.

Test Statistics b

-2.041 a

.041

Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

Postest -

Pretest

Based on negative ranks. a.

Wilcoxon Signed Ranks Test b.

Page 75: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

analisis deskriptif diperoleh rata-rata pre test 11,80 dan post test 15,20, maka

dapat dikatakan bahwa penerapan metode dienes melalui permainan tangram

efektif untuk meningkatkan prestasi belajar matematika dalam satuan pelajaran

geometri anak tunagrahita kelas V di SLB B, C-Autis Bina Asih Surakarta tahun

ajaran 2010/2011.

Dengan demikian hipotesis dalam penelitian yang berbunyi :

“penerapan metode dienes melalui permainan tangram, efektif untuk

meningkatkan prestasi belajar matematika dalam satuan pelajaran geometri anak

tunagrahita kelas V di SLB B, C-Autis Bina Asih Surakarta tahun ajaran

2010/2011” adalah signifikan.

C. Rangkuman untuk Pembuktian Hipotesis

Dengan membandingkan Asymp. Sig. (2-tailed) dengan taraf

signifikan (α) maka dapat diketahui keputusan ditolak atau diterimanya hipotesis

nihil (Ho). Berdasarkan analisis di atas, untuk tes kemampuan matematika

diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-tailed) = 0,041 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha

diterima, seperti tampak dalam tabel berikut ini:

Tabel 4. 9. Kesimpulan Hasil Penelitian

Hipotesis Asymp. Sig.

(2-tailed)

Taraf Signifikan

(α)

Kesimpulan

Hipotesis Nihil:

Penerapan metode

dienes melalui

permainan tangram

tidak efektif untuk

meningkatkan prestasi

belajar matematika

dalam satuan pelajaran

geometri anak

tunagrahita kelas V di

SLB B, C-Autis Bina

Asih Surakarta tahun

ajaran 2010/2011.

0.041 0,05 Hipotesis nihil

ditolak

Page 76: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

Berdasarkan hasil analisis data maka hipotesis yang berbunyi

Penerapan metode dienes melalui permainan tangram efektif untuk meningkatkan

prestasi belajar matematika dalam satuan pelajaran geometri anak tunagrahit kelas

V di SLB B, C-Autis Bina Asih Surakarta tahun ajaran 2010/2011 dapat diterima

kebenarannya. Dari analisis deskriptif diketahui nilai mean setelah perlakuan yang

mempunyai nilai yang lebih besar daripada nilai mean sebelum perlakuan. Pada

tes kemampuan Matematika nilai mean setelah perlakuan adalah 15,20, sedangkan

mean sebelum perlakuan adalah 11,80. Dengan demikian, dari perbandingan data

di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan metode dienes melalui permainan

tangram efektif untuk meningkatkan prestasi belajar Matematika dalam satuan

pelajaran geometri anak tunagrahita kelas V di SLB B, C-Autis Bina Asih

Surakarta tahun ajaran 2010/2011.

Anak tunagrahita merupakan salah satu golongan anak berkelainan

mental yang mempunyai kemampuan intelektual di bawah rata-rata dan memiliki

keterbatasan dalam hal berfikir, sukar memusatkan perhatian, daya ingatnya

lemah, sukar berfikir abstrak, serta kurang mampu berfikir logis.

Ketunagrahitaan menghambat perkembangan anak. Anak yang

mengalami tunagrahita dapat dilihat dari cara berfikirnya yang kurang lancar dan

kurang konkrit, kurang mempunyai kesanggupan menganalisa dan menilai suatu

kejadian. Hal ini senada dengan pendapat Bratanata S. A (1997) yang

membedakan ciri-ciri atau karakteristik anak tunagrahita menjadi dua macam

gejala dalam bidang psikis dan social yaitu:

1) Gejala-gejala psikis. Yaitu yang umum dijumpai pada anak tunagrahita

adalah cara berfikirnya kurang lancar dan kurang konkrit, kurang

memiliki kesanggupn menganalisa dan menilai kejadian yang

dihadapinya, daya fantasinya lemah, kurang sanggup mengendalikan

perasaannya, sugestibel, kurang mampu mengadakan penilaian

mengenai unsur susila, dalam pemecahan masalah selalu digunakan

cara coba-coba serta kepribadiannya kurang harmonis.

2) Gejala dalam bidang social. Anak tunagrahita menunjukkan gejala

kurangnya kesanggupan untuk berdiri sendiri, kurang nampak jelas

setelah anak tidak bersekolah (setelah umur 16 tahun) (hlm. 53).

Page 77: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Matematika adalah salah satu pelajaran yang didalamnya menuntut

kemampuan menganalisa dan memecahkan masalah. Karena cara berfikir anak

tunagrahita yang kurang lancar dan kurang konkrit menyebabkan daya

abstraksinya pun kurang, sehingga dalam pembelajaran memerlukan media

pembelajaran yang dapat mempermudah anak dalam memahami konsep yang

abstrak khususnya konsep dalam mata pelajaran matematika.

Kemampuan pada anak tunagrahita dalam bidang Matematika

didukung oleh suatu teori yang dikemukakan oleh Hala Abdelhameed dan Jill

Porter dalam Jurnal Internasional Vol 21 (3) 2006, ketika mengadakan penelitian

terhadap down syndrom, salah satu jenis anak yang tergolong tunagrahita, yaitu:

Many studies have been conducted in different areas of Down syndrome

with language taking a large part but with relatively few studies about

numerical ability, especially counting. Existing research suggests that

children with Down syndrome have low attainment regarding numbers,

compared with their ability in reading (e. g. Nye, et al. 1997; Nye, et al.

2001). Because we use numbers in most aspects of our life activities any

difficulties with numbers may impact on our daily activities.

Banyak penelitian telah dilakukan di berbagai wilayah tentang anak Down

sindrom dengan bahasa mengambil sebagian besar namun dengan studi yang

relatif sedikit tentang kemampuan numerik, terutama menghitung. Ada penelitian

menunjukkan bahwa anak-anak dengan Down sindrom memiliki angka

pencapaian rendah, dibandingkan dengan kemampuan mereka dalam membaca

(misalnya Nye, et al. 1997; Nye, et al. 2001). Karena kita menggunakan nomor

dalam sebagian besar aspek kegiatan hidup kita setiap kesulitan dengan angka-

angka tersebut terhadap kegiatan sehari-hari.

Dalam pembelajaran matematika pada anak dimulai dari benda atau

peristiwa konkret, menuju ke semi konkret, baru akhirnya ke abstrak. Penggunaan

benda atau peristiwa konkret dalam pembelajaran matematika dimaksudkan agar

anak lebih mudah menerima materi pelajaran yang sedang diajarkan. Agar

pemahaman materi matematika pada anak menjadi konkret maka dibantu dengan

menggunakan metode pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran yang

Page 78: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

digunakan dalam pembelajaran matematika adalah metode dienes. Dalam

penelitian ini, setelah memberikan treatment dengan menggunakan metode dienes

melalui permainan tangram terhadap anak tunagrahita pada pembelajaran

matematika terdapat peningkatan nilai prestasi belajar matematika anak. Hal ini

sesuai dengan perhitungan yang menggunakan analisis Uji Ranking Bertanda

Wilxocon. Hasil perhitungan data menunjukkan bahwa nilai To < Tα, maka

hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Berdasarkan

perhitungan tersebut terdapat efektivitas penerapan metode dienes melalui

permainan tangram untuk meningkatkan prestasi belajar matematika dalam satuan

pelajarans geometri anak tunagrahita kelas V.

Page 79: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data mengenai efektivitas penerapan metode

dienes melalui permainan tangram untuk meningkatkan prestasi belajar

matematika dalam satuan pelajaran geometri anak tunagrahita, dapat ditarik

kesimpulan bahwa penerapan metode dienes melalui permainan tangram efektif

dalam meningkatkan prestasi belajar matematika dalam satuan pelajaran geometri

anak tunagrahita kelas V di SLB B, C-Autis Bina Asih Surakarta tahun ajaran

2010/2011.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan dapat diketahui

penerapan metode dienes melalui permainan tangram yang digunakan dalam

pembelajaran, efektif terhadap peningkatan prestasi belajar matematika dalam

satuan pelajaran geometri anak tunagrahita kelas V. Dengan demikian, hasil

penelitian ini dapat menjadi salah satu alternatif bagi guru dalam mengatasi

permasalahan yang dialami oleh anak tunagrahita dalam nelajar Matematika.

C. Saran

1. Bagi guru yang mengajar anak tunagrahita hendaknya memperluas wawasan

mengenai metode dan juga media yang digunakan dalam pembelajaran serta

dapat menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari dengan

memperhatikan karakteristik serta motivasi siswa. Salah satu metode yang

dapat diterapkan dalam pembelajaran Matematika adalah metode dienes

melalui permainan tangram.

2. Bagi siswa diharapkan agar mengoptimalkan pembelajaran menggunakan

metode dienes melalui permainan tangram sehingga pembelajaran dapat lebih

bersifat menyenangkan dan dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

Page 80: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

3. Bagi kepala sekolah diharapkan agar menyediakan fasilitas belajar dalam hal

penyediaan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung

pelaksanaan penerapan metode dienes melalui permainan tangram di dalam

kelas.

4. Bagi peneliti lain diharapkan menggunakan hasil penelitian ini sebagai salah

satu rujukan ataupun acuan dalam melakukan penelitian agar mendapatkan

hasil yang lebih optimal.

Page 81: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Mata Pelajaran : Matematika

Sekolah : SLB B, C-Autis Bina Asih

Kelas/Semester : V/II

Alokasi Waktu : 90 menit/pertemuan

I. Standar Kompetensi

Mengenal bangun datar

II. Kompetensi Dasar

2.1 Mengelompokkan bangun datar sederhana

2.2 Menggambar bangun datar sederhana

III. Indikator

3.1 Mengelompokkan bangun datar sederhana

3.2 Menggambar bangun datar sederhana

3.3 Menuliskan nama bangun datar sederhana

3.4 Membilang banyak benda

3.5 Melakukan penjumlahan sampai 20

IV. Tujuan Pembelajaran

4.1 Siswa dapat mengelompokkan bangun datar sederhana

4.2 Siswa dapat menggambar bangun datar sederhana

4.3 Siswa dapat menuliskan nama bangun datar sederhana

4.4 Siswa dapat membilang banyak benda

4.5 Siswa dapat melakukan penjumlahan sampai 20

Page 82: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

V. Materi Pokok

(Pertemuan Minggu ke-1)

Pengenalan dan menggambar bangun datar

Lingkaran

Segitiga

Persegi

Persegi panjang

Jajar Genjang

(Pertemuan Minggu ke-2)

Membilang banyak benda

Hitunglah!

1.

2.

3.

(Pertemuan Minggu ke-3)

Penjumlahan sampai 20

Page 83: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

1. Lingkaran + persegi : ………...

2. Jajar genjang + segitiga : ………...

3. Persegi panjang + lingkaran : ………...

4. Segitiga + persegi : ………...

5. Jajar genjang + jajar genjang : ………...

VI. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

3. Penugasan

VII. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan Minggu ke-1 (5 kali tatap muka)

A. Kegiatan Awal

1. Salam pembuka

2. Berdo‟a

3. Apersepsi

B. Kegiatan Inti

1. Guru bersama siswa bermain tangram dengan seri gambar

hewan. (untuk 5 hari)

2. Guru bertanya tentang bentuk bangun datar yang ada pada

gambar

3. Siswa dengan bimbingan guru mengidentifikasi setiap bentuk

bangun datar dalam gambar

Page 84: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

4. Guru menunjukkan bentuk bangun datar dan meminta siswa

untuk menyimaknya

5. Guru menunjuk satu-persatu bangun datar dan meminta siswa

untuk menyebutkan namanya

6. Siswa menyalin gambar bangun datar pada buku tulisnya

7. Guru menuliskan nama bangun datar di papan tulis dan

meminta siswa untuk menggambarkan bangun datar tersebut

8. Guru meminta siswa satu-persatu maju ke depan untuk

menggambar bangun datar

C. Kegiatan Akhir

1. Memberikan pekerjaan rumah kepada setiap siswa

2. Berdo‟a

3. Mengucap salam

Pertemuan Minggu ke-2 (5 kali tatap muka)

A. Kegiatan Awal

1. Salam pembuka

2. Berdo‟a

3. Apersepsi

B. Kegiatan Inti

1. Guru bersama siswa bermain tangram dengan seri gambar

kegiatan manusia. (untuk 5 hari)

2. Guru bertanya tentang bentuk bangun datar yang ada pada

gambar

3. Guru menggambarkan bentuk bangun datar di papan tulis

dengan jumlah tertentu dan meminta siswa untuk menghitung

banyak bangun datar yang sesuai dengan namanya

4. Siswa dengan bimbingan guru menyelesaikan soal-soal yang

telah diberikan

Page 85: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

C. Kegiatan Akhir

1. Memberikan pekerjaan rumah kepada setiap siswa

2. Berdo‟a

3. Mengucap salam

Pertemuan Minggu ke-3 (5 kali tatap muka)

A. Kegiatan Awal

1. Salam pembuka

2. Berdo‟a

3. Apersepsi

B. Kegiatan Inti

1. Guru bersama siswa bermain tangram dengan seri gambar

bangun datar. (untuk 5 hari)

2. Guru bertanya tentang bentuk bangun datar yang ada pada

gambar

3. Guru menggambarkan bentuk bangun datar secara acak dengan

jumlah tertentu dan meminta siswa untuk menghitung jumlah

bangun datar sesuai dengan namanya

4. Guru memberikan soal yang sama dan memintasiswa untuk

menjumlahkan banyaknya bangun datar sesuai dengan perintah

5. Siswa dengan bimbingan guru menyelesaikan soal-soal yang

telah diberikan

C. Kegiatan Akhir

1. Memberikan pekerjaan rumah kepada setiap siswa

2. Berdo‟a

3. Mengucapkan salam

VIII. Alat dan Sumber Pembelajaran

1. Alat

a. Alat-alat tulis

b. Papan tulis

Page 86: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

c. Kartu bentuk bangun datar

d. Lem dan gunting

2. Sumber

a. Buku paket

b. Pengembangan guru

IX. Penilaian

1. Macam

Pre test dan Post test

2. Jenis

Perbuatan dan tertulis

3. Bentuk

Perbuatan : Permainan tangram

Tertulis : Mengerjakan soal

4. Tehnik

Penilaian proses dan penilaian hasil

5. Aspek yang dinilai

Kognitif, Afektif dan Psikomotor

Surakarta, Maret 2011

Mengetahui,

Guru Kelas Praktikan

Wiwik Wijastuti, S. Pd Nita Styani

NIP. NIM.K5106026

Page 87: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Lampiran 2

KISI-KISI SOAL TRYOUT MATEMATIKA KELAS V SLB C

NO Kompetensi

yang

diujikan

Bahan

kls/smstr

Materi Indikator No soal Jumlah

soal

1. Mengenal

bangun

datar

V/II Menghubungkan

gambar bangun

datar dengan

nama yang tepat

Siswa dapat

menghubungkan

gambar bangun

datar dengan

namanya

1,2,3,4,5 5

2. Mengenal

bangun

datar

V/II Membilang

banyak benda

Siswa dapat

menghitung dan

membilang

banyak benda

6,7,8,9,10 5

3. Mengenal

bangun

datar

V/II Menuliskan

nama bangun

datar sesuai

dengan gambar

Siswa dapat

menuliskan

nama bangun

datar sesuai

dengan

gambarnya

11,12,13,14,15 5

4. Mengenal

bangun

datar

V/II Menggambar

bangun datar

sederhana

Siswa dapat

menggambar

bangun datar

sederhana

16,17,18,19,20 5

5. Mengenal

bangun

datar

V/II Melakukan

penjumlahan

sampai 20

Siswa dapat

melakukan

penjumlahan

sampai 20

21,22,23,24 4

Page 88: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Lampiran 3

SOAL TRYOUT

KEMAMPUAN MENGENAL BANGUN DATAR

ANAK TUNAGRAHITA

Mata Pelajaran : Matematika

Sub Bahasan : Mengenal Bangun Datar

Kelas/Semester : SD Kelas 5 / II

Waktu : 60 Menit

Petunjuk Mengerjakan :

1. Tulislah nama dan kelas pada tempat yang tersedia.

2. Jawablah pertanyaan dengan benar.

3. Kerjakan lebih dahulu soal yang kamu anggap mudah.

4. Bedoalah sebelum mengerjakan.

Nama :

Kelas :

A. Hubungkan gambar dibawah ini sesuai namanya!

1. a. Lingkaran

2. b. Segitiga

3.

c. Persegi

Page 89: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

4. d. Jajar genjang

5. e. Persegi panjang

B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan bilangan yang tepat sesuai dengan banyak

benda!

6.

…………………….

7.

…………………….

8.

…………………….

9.

…………………….

Page 90: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

10.

C. Tuliskan nama bangun datar di bawah ini sesuai dengan gambar yang ada!

11.

12.

………………………….....

13.

…………………………….

14.

…………………………….

15.

…………………………….

…………………….

…………………………….

Page 91: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

D. Gambarlah bangun datar di bawah ini!

16. Lingkaran

17. Segitiga

18. Persegi

19. Persegi Panjang

20. Jajar Genjang

E. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!

Perhatikan gambar di bawah ini!

21. Jumlah Segitiga + jumlah lingkaran : ……………

22. Jumlah Persegi + jumlah jajar genjang : ……………

23. Jumlah Persegi panjang + jumlah segitiga : …………..

24. Jumlah Persegi + jumlah lingkaran : ……………

Page 92: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Kunci Jawaban Soal Tryout

A. 1. c

2. e

3. b

4. a

5. d

B. 6. 16

7. 8

8. 11

9. 15

10. 9

C. 11. Segitiga

12. Peregi panjang

13. Jajar genjang

14. Lingkaran

15. Persegi

D. 16.

17.

18.

19.

20.

E. 21. 11

22. 10

23. 12

24. 9

Page 93: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Lampiran 4

Data Try Out

No Item Soal

Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Tot

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23

2 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 14

3 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

4 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 4

5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 23

6 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 4

7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24

Page 94: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Lampiran 5

Uji Validitas

Correlations

Cor relations

1 -.258 1.000** .730 .730 1.000** -.400 .730 .929**

.576 .000 .062 .062 .000 .374 .062 .002

7 7 7 7 7 7 7 7 7

-.258 1 -.258 .471 .471 -.258 .645 .471 .112

.576 .576 .286 .286 .576 .117 .286 .812

7 7 7 7 7 7 7 7 7

1.000** -.258 1 .730 .730 1.000** -.400 .730 .929**

.000 .576 .062 .062 .000 .374 .062 .002

7 7 7 7 7 7 7 7 7

.730 .471 .730 1 1.000** .730 .091 1.000** .927**

.062 .286 .062 .000 .062 .846 .000 .003

7 7 7 7 7 7 7 7 7

.730 .471 .730 1.000** 1 .730 .091 1.000** .927**

.062 .286 .062 .000 .062 .846 .000 .003

7 7 7 7 7 7 7 7 7

1.000** -.258 1.000** .730 .730 1 -.400 .730 .929**

.000 .576 .000 .062 .062 .374 .062 .002

7 7 7 7 7 7 7 7 7

-.400 .645 -.400 .091 .091 -.400 1 .091 -.130

.374 .117 .374 .846 .846 .374 .846 .782

7 7 7 7 7 7 7 7 7

.730 .471 .730 1.000** 1.000** .730 .091 1 .927**

.062 .286 .062 .000 .000 .062 .846 .003

7 7 7 7 7 7 7 7 7

.929** .112 .929** .927** .927** .929** -.130 .927** 1

.002 .812 .002 .003 .003 .002 .782 .003

7 7 7 7 7 7 7 7 7

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

X1

X2

X3

X4

X5

X6

X7

X8

Valid

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 Valid

Correlation is s ignif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Page 95: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Correlations

Cor relations

1 1.000** .730 .730 .730 .730 -.167 1.000** .927**

.000 .062 .062 .062 .062 .721 .000 .003

7 7 7 7 7 7 7 7 7

1.000** 1 .730 .730 .730 .730 -.167 1.000** .927**

.000 .062 .062 .062 .062 .721 .000 .003

7 7 7 7 7 7 7 7 7

.730 .730 1 1.000** 1.000** 1.000** -.548 .730 .929**

.062 .062 .000 .000 .000 .203 .062 .002

7 7 7 7 7 7 7 7 7

.730 .730 1.000** 1 1.000** 1.000** -.548 .730 .929**

.062 .062 .000 .000 .000 .203 .062 .002

7 7 7 7 7 7 7 7 7

.730 .730 1.000** 1.000** 1 1.000** -.548 .730 .929**

.062 .062 .000 .000 .000 .203 .062 .002

7 7 7 7 7 7 7 7 7

.730 .730 1.000** 1.000** 1.000** 1 -.548 .730 .929**

.062 .062 .000 .000 .000 .203 .062 .002

7 7 7 7 7 7 7 7 7

-.167 -.167 -.548 -.548 -.548 -.548 1 -.167 -.350

.721 .721 .203 .203 .203 .203 .721 .441

7 7 7 7 7 7 7 7 7

1.000** 1.000** .730 .730 .730 .730 -.167 1 .927**

.000 .000 .062 .062 .062 .062 .721 .003

7 7 7 7 7 7 7 7 7

.927** .927** .929** .929** .929** .929** -.350 .927** 1

.003 .003 .002 .002 .002 .002 .441 .003

7 7 7 7 7 7 7 7 7

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

X9

X10

X11

X12

X13

X14

X15

X16

Valid

X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 Valid

Correlation is s ignif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Page 96: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Uji Validitas

Correlations

Cor relations

1 1.000** 1.000** -.400 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** .929**

.000 .000 .374 .000 .000 .000 .000 .002

7 7 7 7 7 7 7 7 7

1.000** 1 1.000** -.400 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** .929**

.000 .000 .374 .000 .000 .000 .000 .002

7 7 7 7 7 7 7 7 7

1.000** 1.000** 1 -.400 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** .929**

.000 .000 .374 .000 .000 .000 .000 .002

7 7 7 7 7 7 7 7 7

-.400 -.400 -.400 1 -.400 -.400 -.400 -.400 -.167

.374 .374 .374 .374 .374 .374 .374 .720

7 7 7 7 7 7 7 7 7

1.000** 1.000** 1.000** -.400 1 1.000** 1.000** 1.000** .929**

.000 .000 .000 .374 .000 .000 .000 .002

7 7 7 7 7 7 7 7 7

1.000** 1.000** 1.000** -.400 1.000** 1 1.000** 1.000** .929**

.000 .000 .000 .374 .000 .000 .000 .002

7 7 7 7 7 7 7 7 7

1.000** 1.000** 1.000** -.400 1.000** 1.000** 1 1.000** .929**

.000 .000 .000 .374 .000 .000 .000 .002

7 7 7 7 7 7 7 7 7

1.000** 1.000** 1.000** -.400 1.000** 1.000** 1.000** 1 .929**

.000 .000 .000 .374 .000 .000 .000 .002

7 7 7 7 7 7 7 7 7

.929** .929** .929** -.167 .929** .929** .929** .929** 1

.002 .002 .002 .720 .002 .002 .002 .002

7 7 7 7 7 7 7 7 7

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

X17

X18

X19

X20

X21

X22

X23

X24

Valid

X17 X18 X19 X20 X21 X22 X23 X24 Valid

Correlation is s ignif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Page 97: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Lampiran 6

Uji Reliabilitas

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Process ing Summ ary

7 100.0

0 .0

7 100.0

Valid

Excludeda

Total

Cases

N %

Listw ise deletion based on all

variables in the procedure.

a.

Reliability Statis tics

.993 20

Cronbach's

Alpha N of Items

Page 98: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Lampiran 7

SOAL PRETEST DAN POSTEST

KEMAMPUAN MENGENAL BANGUN DATAR

ANAK TUNAGRAHITA

Mata Pelajaran : Matematika

Sub Bahasan : Mengenal Bangun Datar

Kelas/Semester : SD Kelas 5 / II

Waktu : 90 Menit

F. Hubungkan gambar dibawah ini sesuai namanya!

25. a. Lingkaran

b. Segitiga

26.

c. Persegi

27.

d. Jajar genjang

28. e. Persegi panjang

Nama :

Kelas :

Page 99: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

G. Isilah titik-titik di bawah ini dengan bilangan yang tepat sesuai dengan banyak

benda!

29.

…………………….

30.

…………………….

31.

…………………….

32.

…………………….

Page 100: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

H. Tuliskan nama bangun datar di bawah ini sesuai dengan gambar yang ada!

33.

34.

………………………….....

35.

…………………………….

36.

…………………………….

I. Gambarlah bangun datar di bawah ini!

37. Lingkaran

38. Segitiga

39. Persegi

40. Persegi Panjang

…………………………….

Page 101: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

J. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!

Perhatikan gambar di bawah ini!

41. Jumlah Segitiga + jumlah lingkaran : ……………

42. Jumlah Persegi + jumlah jajar genjang : ……………

43. Jumlah Persegi panjang + jumlah segitiga : …………..

44. Jumlah Persegi + jumlah lingkaran : ……………

Page 102: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Kunci Jawaban Soal Pre test dan Post test

F. 1. c

2. b

3. a

4. d

G. 5. 16

6. 11

7. 15

8. 9

H. 9. Segitiga

10. Peregi panjang

11. Jajar genjang

12. Lingkaran

I. 13.

14.

15.

16.

J. 17. 11

18. 10

19. 12

20. 9

Page 103: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Lampiran 8

DATA PRE TEST

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Tot

1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 12

2 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 15

3 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 9

4 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 10

5 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 13

DATA POS TEST

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Tot

1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 14

2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19

3 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 13

4 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 15

5 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 15

Page 104: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Lampiran 9

NPar Tests

Wilcoxon Signed Ranks Test

Descriptive Statistics

5 11.80 2.387 9 15

5 15.20 2.280 13 19

Pretest

Postest

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Ranks

0a .00 .00

5b 3.00 15.00

0c

5

Negative Ranks

Positive Ranks

Ties

Total

Postes t - Pretes t

N Mean Rank Sum of Ranks

Postes t < Pretesta.

Postes t > Pretestb.

Postes t = Pretestc.

Tes t Statisticsb

-2.041a

.041

Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

Postest -

Pretest

Based on negative ranks.a.

Wilcoxon Signed Ranks Testb.

Page 105: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Lampiran 10

Contoh Permainan Tangram

Page 106: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Page 107: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Lampian 11

Page 108: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Page 109: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

Page 110: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Page 111: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Page 112: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DIENES MELALUI PERMAINAN ... filebelajar matematika dalam satuan pelajaran geometri ... permainan tangram untuk meningkatkan prestasi anak tunagrahita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98