32
1 EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN SOSIAL TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SOSIAL PADA ANAK BERBAKAT INTELEKTUAL DI PROGRAM AKSELERASI Nur Hidayah Mira Aliza Rachmawati INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh signifikan pelatihan ketrampilan sosial terhadap penyesuaian diri sosial pada anak berbakat intelektual di program akselerasi. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu ada perbedaan penyesuaian diri sosial antara sebelum dan sesudah pelatihan ketrampilan sosial. Semakin tinggi pengaruh pelatihan ketrampilan sosial maka semakin tinggi penyesuaian diri sosial dan sebaliknya semakin rendah pengaruh pelatihan ketrampilan sosial maka semakin rendah penyesuaian diri sosial pada anak berbakat intelektual di program akeselerasi. Subyek dalam penelitian ini adalah anak berbakat intelektual di program akselerasi kelas X, yang diambil dari SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Subyek dalam penelitian ini berjumlah 18 orang. Skala yang digunakan untuk mengukur penyesuaian diri sosial dimodifikasi dan diadaptasi dari alat ukur yang sudah ada yaitu skala yang sebagian aitem-aitemnya dibuat oleh Kusuma (2007) dengan mengacu pada aspek-aspek penyesuaian diri sosial yang dikemukakan Schneiders (1964). Modul pelatihan ketrampilan sosial mengacu pada ketrampilan sosial yang dikemukakan Caldarella & Merrell (Merrell & Gimpel, 1998). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPPS 15.0 for windows. Analisis data dalam penelitian ini dengan paired sample t-test yang menunjukkan t = -2,46 dengan p = 0,025 (p < 0,05) yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara penyesuaian diri sosial sebelum dan setelah mengikuti pelatihan ketrampilan sosial, dengan demikian dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan bahwa ada pengaruh yang signifikan pelatihan ketrampilan sosial terhadap penyesuaian diri sosial pada anak berbakat intelektual di program akselerasi dapat diterima. Kata kunci: Pelatihan Ketrampilan Sosial, Penyesuaian Diri Sosial, Anak Berbakat Intelektual, Program Akselerasi

EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN S OSIAL TERHADAP ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · untuk mencari titik temu antara kondisi diri dan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN S OSIAL TERHADAP ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · untuk mencari titik temu antara kondisi diri dan

1

EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN SOSIAL TERHADAP

PENYESUAIAN DIRI SOSIAL PADA ANAK BERBAKAT INTELEKTUAL DI

PROGRAM AKSELERASI

Nur Hidayah Mira Aliza Rachmawati

INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh signifikan pelatihan ketrampilan sosial terhadap penyesuaian diri sosial pada anak berbakat intelektual di program akselerasi. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu ada perbedaan penyesuaian diri sosial antara sebelum dan sesudah pelatihan ketrampilan sosial. Semakin tinggi pengaruh pelatihan ketrampilan sosial maka semakin tinggi penyesuaian diri sosial dan sebaliknya semakin rendah pengaruh pelatihan ketrampilan sosial maka semakin rendah penyesuaian diri sosial pada anak berbakat intelektual di program akeselerasi. Subyek dalam penelitian ini adalah anak berbakat intelektual di program akselerasi kelas X, yang diambil dari SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Subyek dalam penelitian ini berjumlah 18 orang. Skala yang digunakan untuk mengukur penyesuaian diri sosial dimodifikasi dan diadaptasi dari alat ukur yang sudah ada yaitu skala yang sebagian aitem-aitemnya dibuat oleh Kusuma (2007) dengan mengacu pada aspek-aspek penyesuaian diri sosial yang dikemukakan Schneiders (1964). Modul pelatihan ketrampilan sosial mengacu pada ketrampilan sosial yang dikemukakan Caldarella & Merrell (Merrell & Gimpel, 1998). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPPS 15.0 for windows. Analisis data dalam penelitian ini dengan paired sample t-test yang menunjukkan t = -2,46 dengan p = 0,025 (p < 0,05) yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara penyesuaian diri sosial sebelum dan setelah mengikuti pelatihan ketrampilan sosial, dengan demikian dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan bahwa ada pengaruh yang signifikan pelatihan ketrampilan sosial terhadap penyesuaian diri sosial pada anak berbakat intelektual di program akselerasi dapat diterima. Kata kunci: Pelatihan Ketrampilan Sosial, Penyesuaian Diri Sosial, Anak Berbakat Intelektual, Program

Akselerasi

Page 2: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN S OSIAL TERHADAP ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · untuk mencari titik temu antara kondisi diri dan

2

PENGANTAR

Manusia adalah makhluk sosial, saling bergantung dengan manusia lain.

Manusia melakukan interaksi dan menjalin hubungan dengan lingkungan sosial

untuk memenuhi kebutuhan, harapan, dan tuntutan di dalam dirinya, yang harus

disesuaikan dengan tuntutan lingkungan. Pemenuhan kebutuhan diri individu

terhadap tuntutan lingkungan sosial dapat dilakukan melalui penyesuaian.

Penyesuaian ialah mengakomodasikan diri terhadap lingkungan sekitar, yang

terdiri dari aspek fisik, psikologis, sosial dan moral (Kartono & Gulo, 2003). Salah

satunya penyesuaian diri sosial yang merupakan proses penyesuaian yang dilakukan

untuk mencari titik temu antara kondisi diri dan tuntutan lingkungan di tempat

individu berada. Kehidupan yang terus berlanjut menuntut manusia untuk

melakukan penyesuaian. Demikian juga anak berbakat intelektual selayaknya

makhluk sosial, mereka juga membutuhkan lingkungan sosial untuk penyesuaian diri

dan menjalin hubungan dengan sesama.

Anak berbakat intelektual diidentifikasi sebagai individu yang memiliki

kemampuan menonjol untuk berkinerja tinggi. Kemampuan anak berbakat untuk

melakukan penyesuaian diri sosial menjadi semakin penting manakala mereka sudah

menginjak usia remaja. Hal ini berkaitan dengan tugas perkembangan masa remaja

yang berhubungan dengan penyesuaian sosial. Karena pada masa remaja, individu

sudah memasuki dunia pergaulan yang lebih luas di mana pengaruh teman-teman dan

lingkungan sosial akan sangat menentukan.

Page 3: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN S OSIAL TERHADAP ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · untuk mencari titik temu antara kondisi diri dan

3

Fenomena yang terjadi pemisahan anak berbakat intelektual ke dalam kelas

akselerasi yang bertujuan untuk mengoptimalkan perkembangan keberbakatan

mereka ternyata memiliki sisi negatif yaitu timbulnya berbagai masalah penyesuaian.

Hal tersebut terjadi di lingkungan sekolah maupun lingkungan di mana anak berbakat

intelektual berada. Penyesuaian diri yang dilakukan anak berbakat tidak hanya

lingkungan sosial saja, namun juga lingkungan sekolah maupun lingkungan keluarga.

Penelitian Wandansari (2004) menyatakan diantara 25 % dari 100 klien anak

berbakat usia 3 tahun sampai usia remaja yang ditangani, mengalami hambatan

penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial merupakan masalah yang cukup

menonjol (25 kasus). Hambatan penyesuaian diri pada anak berbakat disebabkan

oleh kemampuan bakat mereka yang lebih menonjol dibanding anak normal pada

umumnya. Hal ini ditunjukkan anak dalam perilaku sulit bersosialisasi, tidak suka

bergaul, menyendiri, tidak berminat dengan teman sebaya.

Penelitian Kusuma (2007) menyatakan penyesuaian diri sosial dapat

mengurangi tekanan-tekanan yang terjadi dalam diri individu. Penyesuaian diri

sosial memiliki sumbangan efektif sebesar 39% terhadap stres pada siswa akselerasi.

Tingkat stres yang tinggi menjadi dampak rendahnya penyesuaian diri sosial anak

berbakat di program akselerasi. Hal ini menunjukkan penyesuaian diri sosial

memiliki peran untuk mengatasi masalah-masalah tuntutan sosial.

Hasil observasi pada tanggal 2 dan 5 Mei 2008 sikap siswa berbakat

intelektual program akselerasi di salah satu SMU swasta di Yogyakarta,

menunjukkan bahwa beberapa siswa akselerasi memiliki penyesuaian diri sosial yang

Page 4: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN S OSIAL TERHADAP ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · untuk mencari titik temu antara kondisi diri dan

4

kurang baik; cenderung cuek, kesulitan bergaul dan kurangnya kemampuan dalam

menjalin hubungan sosial dengan lingkungan sekitar, tidak suka bergaul bahkan

beberapa di antara mereka hanya bergaul dengan komunitas di program tersebut.

Guru BK di sekolah tersebut, mengatakan bahwa anak berbakat diprogram akselerasi

selalu diarahkan agar dapat bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya dari kelas

reguler.

Hasil survei yang dilakukan peneliti pada tanggal 22 Juli 2008, menunjukkan

perilaku 6 subjek dari 15 subjek di program akselerasi diantaranya mudah panik,

kurang percaya diri dan susah untuk beradaptasi. Di sini hal yang tidak kalah

penting adalah kemampuan ketrampilan sosial dari masing-masing siswa akselerasi

dalam menjalin hubungan dengan teman sebayanya.

Penelitian ini menggunakan metode pelatihan dimaksudkan sebagai upaya

untuk melatihkan ketrampilan sosial pada anak berbakat intelektual dengan program

akselerasi. Variabel penyesuaian diri sosial sebagai variabel yang akan dipengaruhi

oleh adanya “pelatihan ketrampilan sosial.” Sebagai asumsi keterbatasan dalam

interaksi sosial yang merupakan pendahulu dari penyesuaian diri sosial seseorang akan

menjadi lebih baik setelah adanya pelatihan ketrampilan sosial. Melalui pelatihan

ketrampilan sosial ini, anak berbakat intelektual di program akselerasi akan dibekali

pengetahuan dan ketrampilan sosial selama 2 hari berturut-turut. Sebagai asumsi

ketrampilan sosial dapat mempermudah individu dalam melakukan penyesuaian diri di

lingkungan sosial, rumah, dan sekolah.

Page 5: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN S OSIAL TERHADAP ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · untuk mencari titik temu antara kondisi diri dan

5

Berdasarkan ulasan diatas dapat disimpulkan bahwa pelatihan ketrampilan

sosial dapat diberikan sebagai upaya untuk mengurangi keterbatasan penyesuaian diri

sosial pada anak akselerasi. Adanya indikasi tidak dimilikinya ketrampilan sosial

yang baik sebagai salah satu faktor munculnya permasalahan penyesuaian diri sosial

pada anak berbakat intelektual dengan program akselerasi, dan adanya penurunan

ketrampilan sosial sebagai akibat dari interaksi sosial yang tidak terjalin dengan baik

pada anak berbakat intelektual dengan program akselerasi dengan penyesuaian diri

sosial. Hal ini menjadikan dasar bagi peneliti untuk menyusun pelatihan ketrampilan

sosial.

Penyesuaian Diri Sosial

1. Pengertian Penyesuaian Diri Sosial

Definisi penyesuaian diri menurut Schneiders (1964) merupakan suatu proses

yang mencakup respon mental dan tingkah laku individu sebagai usaha dalam

menghadapi stres, frustrasi, dan konflik terhadap tuntutan di lingkungan di mana ia

berada. Penyesuaian diri merupakan proses yang melibatkan respon-respon mental

dan tingkah laku yang menyebabkan individu berusaha menanggulangi kebutuhan-

kebutuhan, tegangan-tegangan, frustrasi-frustrasi, dan konflik-konflik batin serta

menyelaraskan tuntutan-tuntutan batin ini dengan tuntutan-tuntutan yang dikenakan

kepadanya oleh dunia di mana ia hidup (Semiun, 2006). Tidak ada individu yang

dapat melakukan penyesuaian diri secara sempurna.

Page 6: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN S OSIAL TERHADAP ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · untuk mencari titik temu antara kondisi diri dan

6

Definisi lain penyesuaian diri menurut Tyson (Semiun, 2006) adalah:

? Kemampuan dalam beradaptasi,

? Kemampuan berafeksi,

? Kehidupan yang seimbang,

? Kemampuan untuk mengambil keuntungan dari pengalaman,

? Toleransi terhadap frustrasi,

? Humor,

? Sikap yang tidak ekstrem,

? Objektivitas, dan lain-lain.

2. Aspek – aspek Penyesuaian Diri Sosial

Adapun penyesuaian diri sosial menurut Schneiders (1964) terdiri dari aspek-aspek

yang meliputi:

1) Penyesuaian terhadap rumah dan keluarga

Penyesuaian terhadap rumah dan keluarga meliputi kebutuhan pokok antara lain:

memiliki kerjasama dan hubungan sehat diantara anggota keluarga, penerimaan diri

atas otoritas yang berkenaan dengan orangtua, kapasitas untuk mengasumsikan

tanggung jawab dan penerimaan terhadap aturan-aturan, tolong-menolong antar

anggota keluarga, keterbukaan antar anggota keluarga.

2) Penyesuaian terhadap sekolah

Rasa hormat dan penerimaan terhadap otoritas, minat dan keikutsertaan individu yang

berkaitan dengan aktivitas dan fungsi sekolah. Diantaranya yaitu menjalin hubungan

ramah dan sehat terhadap teman sekelas, guru dan konselor, patuh terhadap aturan-

Page 7: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN S OSIAL TERHADAP ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · untuk mencari titik temu antara kondisi diri dan

7

aturan dan dan tanggung jawab, serta membantu sekolah untuk merealisir kebenaran

obyektif yang disebabkan oleh keadaan luar sehingga penyesuaian di sekolah dapat

lebih efektif untuk direalisir.

3) Penyesuaian terhadap masayarakat

Penyesuaian diri sosial menandakan kapasitas untuk beraksi secara efektif dan sehat

dalam menghadapi kenyataan dan situasi sosial, sehingga hubungan demikian dapat

memuaskan dan bisa diterima untuk kehidupan sosial.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri Sosial

Proses penyesuaian diri sosial pada remaja diungkapkan oleh Allen dan Hauser

(Doyle dan Moretti, 2000) dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu keterlibatan orangtua,

kontrol perilaku yang dihubungkan dengan kompetensi sosial, sikap positif yang

berkaitan dengan sekolah dan pekerjaan, self esteem dan prestasi akademik.

Kompetensi sosial itu sendiri merupakan keahlian individu dalam bidang

sosial. Menurut Elksnin dan Elksnin (Adiyanti, 1999) ketrampilan sosial merupakan

bagian dari kompetensi sosial. Artinya untuk dapat dikatakan memiliki kompetensi

sosial, individu harus memiliki ketrampilan sosial.

Hurlock (1972) menyatakan bahwa penyesuaian diri yang baik dipengaruhi

oleh ketrampilan sosial seperti:

? Kemampuan untuk menjalin hubungan secara diplomatis dengan orang lain,

? Kemampuan menjalin hubungan baik terhadap teman maupun orang yang

tidak dikenal,

Page 8: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN S OSIAL TERHADAP ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · untuk mencari titik temu antara kondisi diri dan

8

? Kemampuan menjalin hubungan baik sehingga sikap orang lain terhadap

mereka menyenangkan.

Pelatihan Ketrampilan Sosial

1. Pengertian Pelatihan Ketrampilan Sosial

Kartono dan Gulo (2003) mengartikan pelatihan sebagai sejumlah instruksi;

perlakuan atau manipulasi yang harus dijalani oleh seekor binatang atau seorang

manusia agar dapat memahami atau sanggup melaksanakan tugas atau peranan

tertentu. Menurut Utami (2004) pelatihan adalah salah satu bentuk belajar yang

efektif dimana individu dapat meningkatkan pengetahuan dan penguasaan

ketrampilan yang baik. Sementara itu, menurut Truelave (Utami, 2004) pelatihan

adalah salah satu usaha untuk mengajarkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap

untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang berhubungan dengan tugas tertentu.

Ketrampilan sosial merupakan suatu perilaku yang mengarah atau

kemampuan sosial yang berdasarkan bagaimana implementasi seseorang dipandang

cukup dalam bidang sosial (Merrell & Gimpel, 1998). Suatu dimensi tingkah laku

menggolongkan tingkat ketrampilan sosial bagi anak-anak dan remaja dalam

metodologi yang telah digunakan Quay (Merrell & Gimpel, 1998) lima dimensi

ketrampilan sosial tersebut meliputi: peer relation, self management, academic,

compliance, dan assertion skill. Menurut Merrell & Gimpel (1998) dimensi inilah

yang menjadi implikasi penting bagi pengembangan ketrampilan sosial pada anak-

Page 9: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN S OSIAL TERHADAP ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · untuk mencari titik temu antara kondisi diri dan

9

anak dan remaja. Dimensi ketrampilan sosial ini telah dikenal sejak 20 tahun yang

lalu oleh research, praktisi, dan peneliti untuk dipertimbangkan pada area assessment

dan intervensi. Dimensi ketrampilan sosial ini juga telah dilakukan analisa ulang

oleh Caldarella dan Merrell (1997) untuk mendapatkan hasil metodologi yang lebih

detail (dalam, Merrell & Gimpel, 1998).

2. Aspek-aspek Ketrampilan Sosial

Menurut Caldarella & Merrel (Merrel & Gimpel, 1998) ketrampilan sosial

yang telah dikembangkan untuk analisa dan ditinjau ulang diidentifikasi menjadi

lima dimensi utama untuk anak-anak dan remaja yang meliputi:

a) Peer relationship skills

Dimensi ini terdiri dari karakteristik dan ketrampilan soial seorang individu

untuk menjadikan orang lain sebagai panutan atau contoh model yang baik.

b) Self management skills

Self management merupakan kemampuan individu dalam mengendalikan

kontrol diri atau perangainya untuk mengikuti aturan dan batasan tertentu,

kemampuan dalam berkompromi dengan orang lain, serta kemampuan dalam

menerima kritikan orang lain secara baik.

c) Academic skills

Dimensi ketrampilan akademis banyak dihubungkan dengan pergaulan di

lingkungan sosial, melalui kemampuan ini individu mencerminkan seorang

remaja yang lebih produktif dan mandiri dibidangnya.

Page 10: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN S OSIAL TERHADAP ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · untuk mencari titik temu antara kondisi diri dan

10

d) Compliance skills

Dimensi ini meliputi ketrampilan dan karakteristik individu dalam menjalin

hubungan akrab dengan orang lain yang sewajarnya serta dapat mengikuti aturan

dan harapan, penggunaan bebas waktu (menejemen waktu) dan sharing akan

berbagai hal.

e) Assertion skills

Merupakan kemampuan individu dalam memberikan suatu pernyataan secara

extrovert (terbuka) dan ramah kepada orang lain sebagai sarana latih diri dan

begitu juga dengan pernyataan sosial sebagai pemenuhan kebutuhan diri..

3. Materi-materi Pelatihan Ketrampilan Sosial

Modul pelatihan ini disusun dan telah dimodifikasi peneliti berdasarkan pada

dimensi ketrampilan sosial yang dikemukakan oleh Caldarella & Merrel (Merrel &

Gimpel, 1998) yaitu peer relation, self management, academic, compliance, dan

assertion skill. Sedangkan materi-materi pelatihan yang akan diberikan meliputi:

a. Self awareness

Sesi pelatihan ini dirancang untuk membangun konsep perilaku yang

berhubungan dengan diri sendiri yaitu motivasi, pilihan, kepribadian dan

pengambilan keputusan dan interaksi dengan orang lain.

b. Time management

Sesi pelatihan ini dirancang untuk mengetahui kemampuan diri individu

dalam megelola waktu.

Page 11: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN S OSIAL TERHADAP ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · untuk mencari titik temu antara kondisi diri dan

11

c. Stres management

Sesi pelatihan ini dirancang untuk mengetahui kemampuan diri dalam

mengatur respon terhadap situasi terjadi dalam kehidupan ini.

d. Interpersonal skill

Sesi pelatihan ini dirancang untuk pemahaman partisipan terhadap perilaku

dalam menjalin hubungan dengan orang lain, memahami dan berkomunikasi

dengan orang lain, ketrampilan dalam melihat perbedaan mood, temperamen

dan motivasi.

e. Ketrampilan berkomunikasi

Sesi pelatihan ini dirancang untuk mengarahkan partisipan pada ketrampilan

menjalin hubungan sosial yang baik. Partisipan dibekali dengan ketrampilan-

ketrampilan komunikasi verbal dan non verbal.

f. Assertion skill

Pada sesi pelatihan ini, partisipan diajak untuk berani dalam menyampaikan

sesuatu yang benar (speak up).

g. Living value

Pada sesi pelatihan ini, partisipan dibekali dengan pengetahuan dan

ketrampilan living value (pendidikan nilai) meliputi; kejujuran, tanggung

jawab, toleransi, kerja sama, dan kebahagiaan.

Page 12: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN S OSIAL TERHADAP ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · untuk mencari titik temu antara kondisi diri dan

12

Pengaruh Pelatihan Ketrampilan Sosial terhadap Penyesuaian Diri Sosial

pada Anak Berbakat Intelektual di Program Akselerasi

Pelatihan ketrampilan sosial dirancang untuk mengajarkan ketrampilan dasar

yang berguna untuk penyesuaian diri sosial bagi anak berbakat intelektual. Berkaitan

dengan penyesuaian diri sosial menurut Schneiders (1964) didefinisikan sebagai suatu

proses yang mencakup respon mental dan tingkah laku individu sebagai usaha dalam

menghadapi stress, frustasi, dan konflik terhadap tuntutan di lingkungan dimana

individu berada. Selain itu, tujuan pelatihan ini adalah untuk membantu anak berbakat

intelektual di program akselerasi dalam mengatasi kesulitan-kesulitan penyesuaian diri

sosialnya, karena seharusnya antara anak berbakat intelektual di program akselerasi

dan lingkungannya memiliki hubungan sosial yang baik.

Program akselerasi menurut Southern & Jones (1991) dapat menimbulkan

berbagai dampak yang merugikan, diantaranya dibidang akademis, penyesuaian

emosional dan penyesuain sosial Assaat (Gunarsa, 2006). Tidak semua anak berbakat

intelektual di program akselerasi mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri. Begitu

juga dengan tingkat penyesuaian diri pada anak berbakat intelektual di program

akselerasi sangat bervariasi, salah satunya adalah penyesuaian diri sosial, dimana

individu mengalami kesulitan untuk penyesuaian diri disituasi sosial saja.

Pelatihan ketrampilan sosial dapat meningkatkan kemampuan penyesuaian

diri sosial bagi anak berbakat intelektual, sehingga kebahagiaan dan keberhasilan

dapat dicapai dalam kehidupannya. Seperti yang diungkapkan Schneiders (1964)

Page 13: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN S OSIAL TERHADAP ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · untuk mencari titik temu antara kondisi diri dan

13

bahwasanya seseorang dikatakan memiliki kemampuan penyesuaian yang baik

manakala mampu melakukan respon-respon yang matang efisien, memuaskan, dan

sehat.

Maka dari itu, untuk pencapaian penyesuaian diri sosial yang baik dibutuhkan

suatu ketrampilan sosial dimana ketrampilan tersebut dijabarkan oleh Caldarella &

Merrel (dalam Merrel & Gimpel, 1998) menjadi lima dimensi utama yang harus

dipelajari dan diketahui anak berbakat intelektual di program akselerasi.

Aspek yang pertama yaitu peer relationship skill merupakan ketrampilan

sosialisasi yang menjadi dasar dalam menjalin hubungan interpersonal dimana

seorang individu menjadikan orang sebagai model atau contoh yang baik. Perilaku

ini juga disebut dengan ketrampilan menjalin persahabatan. Maka, melalui

ketrampilan ini individu dapat menjalin interaksi dengan orang lain terlebih dahulu,

dapat menyampaikan tawaran bantuan ketika dibutuhkan, adanya rasa terima kasih,

dan pujian terhadap orang lain, sehingga dengan begitu individu akan memiliki

banyak teman.

Aspek yang kedua yaitu self management skill merupakan ketrampilan

individu dalam mengendalikan kontrol diri, kemampuan dalam berkompromi dengan

orang lain, serta kemampuan dalam menerima kritikan orang lain dengan baik.

Individu yang memiliki ketrampilan ini akan mampu menenangkan diri ketika

menghadapi masalah dan memiliki kontrol diri pada saat marah. Individu yang

menguasai ketrampilan ini biasanya memiliki kematangan dalam merespon dan

Page 14: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN S OSIAL TERHADAP ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · untuk mencari titik temu antara kondisi diri dan

14

menghadapi frustrasi, stress, dan tuntutan sosial, sehingga individu akan memiliki

rasa tanggung jawab terhadap diri dan lingkungannya.

Aspek yang ketiga yaitu academic skill merupakan ketrampilan akademis

yang berhubungan dengan pergaulan di lingkungan sosial, melalui kemampuan ini

individu dapat lebih produktif dan mandiri dibidang akademisnya. Melalui aspek ini

juga individu memiliki tanggung jawab dan mampu melakukan pengembangan diri

untuk mencapai prestasi yang diharapkan. Individu yang menguasai ketrampilan ini

biasanya memiliki respon yang baik pada saat di sekolah melalui kemampuannya

untuk mendengar, bertanya, memperhatikan dan menyelesaikan tugas dari guru.

Aspek yang keempat yaitu compliance skill merupakan ketrampilan individu

dalam menjalin hubungan akrab dengan orang lain yang sewajarnya serta dpat

mengikuti aturan yang yang telah ada. Melalui aspek ini individu dapat menerima

kelebihan dan kekurangan diri sendiri maupun orang lain, sehingga bila individu

mampu memahami dan mempraktekkan kemampuan ini maka akan membantu

individu dalam melakukan penyesuaian diri sosial. Hal ini dapat menjadikan

individu merasa menerima dan diterima oleh lingkungannya.

Aspek kelima yaitu assertion skill merupakan ketrampilan individu dalam

memberikan suatu pernyataan secara extrovert (terbuka) dan ramah terhadap orang

lain. Melalui aspek ini individu memiliki insiatif untuk melakukan percakapan

dengan orang lain dan memiliki rasa percaya diri yang baik, sehingga membantu

individu untuk melakukan penyesuaian diri sosial.

Ketrampilan Sosial Penyesuaian Diri Sosial

Peer relationship skills

- Individu mampu beradaptasi dan menjalin hubungan baik dengan orang lain

- Adanya rasa terima kasih - Empati - Suka memberi pujian terhadap

orang lain

Page 15: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN S OSIAL TERHADAP ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · untuk mencari titik temu antara kondisi diri dan

15

Gambar 1: Dinamika Psikologis Ketrampilan Sosial terhadap Penyesuaian Diri Sosial

METODE PENELITIAN

Page 16: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN S OSIAL TERHADAP ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · untuk mencari titik temu antara kondisi diri dan

16

Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian eksperimen ini adalah siswa SMU

berbakat intelektual dengan karakteristik sebagai berikut: berjenis kelamin laki-laki

dan perempuan kelas X di program akselerasi.

Metode Pengumpulan Data

Skala penyesuaian diri sosial dimaksudkan untuk mengungkap kemampuan

penyesuaian sosial pada diri subjek. Skala yang akan digunakan dalam penelitian ini

merupakan skala penyesuaian diri yang disusun sendiri oleh peneliti dan telah

dimodifikasi dari skala penyesuaian diri sosial milik Kusuma (2007). Penyusunan skala

ini mengacu pada aspek-aspek penyesuaian diri yang dikemukakan oleh Schneiders

(1964) terdiri dari tiga aspek yang mencakup: penyesuaian terhadap rumah dan

keluarga, penyesuaian terhadap sekolah, dan penyesuaian terhadap masyarakat.

Jumlah aitem dari skala penyesuaian diri sosial ini adalah 51 aitem, yang

semuanya favorable. Respon subjek terhadap aitem-aitem dalam skala ini

dikelompokkan menjadi empat, yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat

tidak setuju. Nilai bergerak antara 1-4, karena seluruh aitem dalam skala ini adalah

favorable maka nilai 4 untuk sangat setuju, nilai 3 untuk setuju, nilai 2 untuk tidak

setuju dan nilai 1 untuk sangat tidak setuju. Skor total diperoleh dari keseluruhan

jumlah skor aitem pada skala penyesuaian diri.

Alat Eksperimen

Page 17: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN S OSIAL TERHADAP ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · untuk mencari titik temu antara kondisi diri dan

17

Alat eksperimen yang dimaksud adalah “Pelatihan Ketrampilan Sosial”.

Pelatihan ketrampilan sosial ini akan dilakukan oleh seorang trainer yang memang

sudah biasa memberikan memberikan ketrampilan sosial. Pelatihan ini terdapat

modul ketrampilan sosial yang telah dimodifikasi oleh peneliti dari aspek-aspek

ketrampilan sosial yang dikemukakan oleh Caldarella & Merrel (Merrel & Gimpel,

1998) dimana isi dari modul itu mengacu pada lima dimensi ketrampilan sosial

tersebut meliputi: peer relation, self management, academic, compliance, dan

assertion skill.

Metode Analisis Data

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik.

Metode yang digunakan untuk melihat perbedaan antara penyesuaian diri subyek

pada saat sebelum mengikuti pelatihan ketrampilan sosial dengan penyesuaian diri

subyek setelah mengikuti pelatihan tersebut dilihat melalui analisis paired sample t-

test. Analisis dari variabel-variabel tersebut dilakukan dengan bantuan program

komputer SPSS versi 15.0 for Windows.

Hasil Penelitian

1. Uji Asumsi

Uji asumsi dilakukan untuk melihat distribusi subyek dalam kurva normal.

a. Uji normalitas

Page 18: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN S OSIAL TERHADAP ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · untuk mencari titik temu antara kondisi diri dan

18

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan teknik analisis one-sample

Kolmogorov-Smirnov Test dari program SPSS 15.0 for windows. Diperoleh hasil

sebaran data variabel penyesuaian diri sosial mengikuti kurva normal (K- S Z =

0,716; p = 0,684 atau p > 0,05 untuk data pretest dan K- S Z = 0,672; p = 0,757

atau data p > 0,05 untuk data posttest

2. Uji Hipotesis

Setelah diketahui bahwa data skor penyesuaian diri sosial subyek penelitian

terdistribusi normal, dilakukan uji paired sample t-test untuk menguji hipotesis.

Setelah dilakukan analisis terlihat bahwa terdapat perbedaan penyesuaian diri sosial

sebesar 3,66 poin dilihat dari rerata penyesuaian diri sosial pretest sebesar 139,67

menjadi 143,33 (rerata posttest). Hasil analisis paired sample t-test menghasilkan t = -

2,46 dengan p = 0,025 (p < 0,05) sehingga terlihat bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antara penyesuaian diri sosial sebelum dan setelah mengikuti pelatihan

ketrampilan sosial.

Dengan demikian hipotesis diterima. Artinya pelatihan ketrampilan sosial

dapat meningkatkan penyesuaian diri sosial. Penyesuaian diri sosial anak berbakat

intelektual meningkat setelah diberikan pelatihan ketrampilan sosial.

Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelatihan ketrampilan

sosial terhadap penyesuaian diri sosial pada anak berbakat intelektual di program

akselerasi. Pelatihan ketrampilan sosial ini merupakan pengetahuan dan ketrampilan

Page 19: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN S OSIAL TERHADAP ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · untuk mencari titik temu antara kondisi diri dan

19

yang diberikan kepada subyek sebagai bekal dalam menghadapi kehidupan sosial pada

khususnya penyesuaian diri sosial, dalam hal ini yang menjadi subyek penelitian

adalah anak berbakat intelektual di program akselerasi.

Hasil dari analisis data penelitian menunjukkan bahwa pelatihan ketrampilan

sosial dapat meningkatkan penyesuaian diri sosial. Setelah dilakukan analisis data

penelitian terlihat bahwa terdapat perbedaan penyesuaian diri sosial sebesar 3,66 poin

sehingga terlihat bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara penyesuaian diri

sosial sebelum dan setelah mengikuti pelatihan ketrampilan sosial. Jadi, hipotesis

yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima.

Diterimanya hipotesis penelitian menunjukkan bahwa penyesuaian diri sosial

anak berbakat intelektual di program akselerasi meningkat setelah diberikan pelatihan

ketrampilan sosial. Pelatihan ketrampilan sosial yang diberikan kepada subyek

merupakan bentuk belajar yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan

penguasaan ketrampilan yang baik (Utami, 2004). Hal ini dapat dilihat dari proses

yang dialami siswa akselerasi sebelum diberikan pelatihan ketrampilan sosial merasa

stress, frustrasi terhadap tuntutan tugas belajar selama ini. Namun setelah diberikan

pelatihan ketrampilan sosial anak berbakat intelektual di program akselerasi

mengetahui cara untuk mengelola stress dan frustrasi yang sering anak berbakat

intelektual alami (Schneiders, 1964). Selain itu, bila ketrampilan sosial dapat

dipraktekkan oleh anak berbakat intelektual di program akselerasi secara

berkesinambungan, maka frustrasi dan konflik batin dalam menghadapi tuntutan yang

dikenakan kepadanya dapat ditanggulangi secara baik (Semiun, 2006), sehingga

Page 20: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN S OSIAL TERHADAP ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · untuk mencari titik temu antara kondisi diri dan

20

melalui ketrampilan sosial maka anak berbakat intelektual di program akselerasi dapat

diterima baik oleh lingkungannya, karena penyesuaian diri sosial dapat dikatakan baik

bilamana anak berbakat intelektual dapat melakukan penyesuaian diri terhadap orang

lain pada umumnya dan kelompok dimana individu berada (Hurlock, 1950).

Hasil skor pretest dan posttest menunjukkan penyesuaian diri sosial

meningkat setelah diberikan pelatihan ketrampilan sosial sejumlah 13 orang dari

keseluruhan subyek yang berjumlah 18 orang. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh

pelatihan ketrampilan sosial terhadap penyesuaian diri sosial. Adapun 5 orang lainnya

mengalami penurunan setelah diberikan pelatihan ketrampilan sosial, hal ini

disebabkan ketidakseriusan subyek dalam mengikuti pelatihan ketrampilan sosial.

Setelah dilihat dari hasil observasi selama dua (2) hari pelatihan ketrampilan sosial,

ketidakseriusan subyek disebabkan kurangnya konsentrasi. Salah satu subyek

diketahui memainkan hp pada saat sesi pelatihan, dan beberapa subyek lainnya

cenderung pasif selama sesi pelatihan berlangsung.

Selain itu, hasil evaluasi harian yang dilakukan terhadap subyek juga

menunjukkan beberapa subyek yang merasa akan pentingnya penyesuaian diri. Hal ini

dimulai dengan sadar akan makna kehidupan, kesadaran diri, kemampuan dalam

mengelola waktu, kemampuan dalam mengelola stress, menjalin hubungan

interpersonal, dan kemampuan dalam mengungkapkan sesuatu kepada orang lain

selama 2 hari mengikuti “pelatihan ketrampilan sosial”. Subyek yang mulai sadar

akan makna kehidupan berjumlah 7 orang yang dapat dilihat pada tabel hasil evaluasi

harian kolom evaluasi I, subyek yang mengalami kesadaran diri berjumlah 11 orang

Page 21: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN S OSIAL TERHADAP ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · untuk mencari titik temu antara kondisi diri dan

21

dapat dilihat pada tabel hasil evaluasi harian kolom evaluasi II. Subyek yang merasa

akan pentingnya manajemen waktu berjumlah 16 orang yang dapat dilihat pada tabel

hasil evaluasi harian kolom evaluasi III, selain itu subyek mulai berusaha mengatur

tekanan batin dalam diri, mengontrol emosi dan mengendalikan stress berjumlah 14

orang yang dapat dilihat pada tabel hasil evaluasi harian kolom IV. Sedangkan subyek

yang berusaha untuk menjalin hubungan menjadi lebih baik dengan interaksi dengan

orang lain berjumlah 10 orang yang dapat dilihat pada tabel hasil evaluasi harian

kolom evaluasi V, subyek yang mencoba berkomunikasi dengan baik dan merasa perlu

mengubah cara berkomunikasinya berjumlah 9 orang dapat dilihat pada tabel hasil

evaluasi harian kolom evaluasi VI, dan subyek yang mulai sadar terhadap kemampuan

diri dan kemampuan dalam mengungkapkan sesuatu kepada orang lain berjumlah 13

orang dapat dilihat pada tabel hasil evaluasi harian kolom evaluasi VII.

Hasil temuan diatas memberikan kontribusi untuk menunjukkan penyesuaian

diri sosial meningkat setelah diberikan ketrampilan sosial, karena untuk melakukan

hubungan dengan orang lain dalam konteks sosial diperlukan ketrampilan sosial

sehingga individu dapat diterima dan dihargai oleh orang lain dan lingkungan (Combs

& Slaby dalam Merrell, 1998), selain itu ketrampilan sosial akan ditentukan oleh

kemampuan individu dalam berinteraksi dengan orang lain (Hargie dkk dalam Merrell,

1998).

Setelah diberikan pelatihan ketrampilan sosial anak berbakat intelektual

mulai berusaha untuk menerapkan pengetahuan yang telah didapatkan dalam

kehidupan sehari-hari, karena melalui bekal ketrampilan sosial seorang individu dapat

Page 22: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN S OSIAL TERHADAP ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · untuk mencari titik temu antara kondisi diri dan

22

melakukan hubungan yang baik dan memuaskan bagi dirinya maupun orang lain

disekitarnya (Adiyanti, 1999). Disisi lain ketrampilan sosial merupakan bagian dari

kompetensi sosial, anak berbakat intelektual dapat dikatakan memiliki kompetensi

sosial bilamana anak tersebut memiliki; penyesuaian sosial, performansi sosial dan

ketrampilan sosial yang baik (Cavell dalam Cartledge dan Milburn, 1995).

Ketrampilan sosial terdapat aspek-aspek yang mempengaruhinya terdiri dari

lima dimensi. Aspek pertama peer relationship skill merupakan ketrampilan dalam

sosialisasi yang menjadi dasar bagi individu untuk menjalin hubungan interpersonal

yang baik. Melalui peer relationship skill anak berbakat intelektual dapat menjalin

hubungan baik dengan orang lain. Setelah diberikan pelatihan ketrampilan sosial anak

berbakat intelektual berusaha untuk menjalin hubungan menjadi lebih baik melalui

interaksi dengan orang lain. Karena berinteraksi dengan semua orang di waktu,

tempat, orang, dan suasana yang tepat akan lebih mudah dalam melakukan

penyesuaian diri. Hal ini terlihat pada salah satu subyek yang merupakan siswa baru

(pindahan) di kelas akselerasi. Pada awalnya subyek terlihat diam diantara teman-

teman lainnya. Namun setelah sesi materi pelatihan berlangsung, subyek mulai dapat

menyesuaikan diri. Hal ini dapat terlihat pada saat sesi materi berlangsung maupun

pada saat dinamika kelompok. Subyek juga termasuk aktif dalam mengikuti setiap

sesi pelatihan. Meskipun subyek adalah siswa baru, namun subyek memiliki

kemampuan menjalin hubungan baik dengan orang lain.

Aspek kedua self management skill merupakan ketrampilan individu dalam

mengendalikan kontrol diri, kemampuan dalam berkompromi dengan orang lain, serta

Page 23: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN S OSIAL TERHADAP ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · untuk mencari titik temu antara kondisi diri dan

23

kemampuan dalam menerima kritikan orang lain dengan baik. Self management skill

sangat dibutuhkan anak berbakat intelektual di program akselerasi agar dapat

manajemen diri, sehingga anak dapat memiliki kontrol diri yang baik begitu juga sadar

akan kemampuan yang dimilikinya. Selain itu, melalui self management skill anak

lebih dapat mengatur dan mengendalikan emosi, sehingga dapat menerima kritikan

orang lain dengan baik. Terdapat penemuan yang menarik pada saat pelatihan

ketrampilan sosial berlangsung, tepatnya pada saat sesi self awareness dua orang dari

subyek penelitian secara bergantian memberanikan diri mengungkapkan perasaannya

dihadapan teman-teman lainnya. Satu diantaranya meminta maaf atas kesalahan yang

pernah ia perbuat selama di kelas yang mengakibatkan ia dibenci oleh teman-

temannya, sedangkan satu lainnya mengaku pernah bersalah kepada orang tua dengan

tidak berkata jujur. Hal ini menunjukkan adanya kesadaran diri pada subyek

penelitian setelah diberikan pelatihan ketrampilan sosial.

Aspek ketiga academic skill merupakan ketrampilan akademis yang

berhubungan dengan pergaulan di lingkungan sosial, melalui kemampuan ini individu

dapat lebih produktif dan mandiri dibidang akademisnya. Academic skill sangat

dibutuhkan bagi anak berbakat intelektual di program akselerasi, karena anak dituntut

untuk selalu belajar dan berprestasi. Tidak sedikit anak berbakat intelektual menjadi

orang yang serius hingga tidak peduli dengan lingkungan di sekitarnya. Salah satunya

yang terjadi selama pelatihan ketrampilan sosial, pada saat observasi terlihat keunikan

pada salah satu subyek. Subyek terlihat pendiam, pasif dan suka menghindar dari

pertanyaan meskipun subyek lainnya bersikap proaktif. Subyek ini meskipun ditanya

Page 24: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN S OSIAL TERHADAP ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · untuk mencari titik temu antara kondisi diri dan

24

trainer hanya tersenyum saja, pada akhirnya ketika seluruh subyek berani

mengungkapkan pendapat, subyek ini memberanikan diri untuk berbicara meskipun

harus dipaksa. Hal ini menunjukkan sebuah proses perubahan pada diri subyek,

bilamana terdapat dukungan dan ketrampilan sosial terus dipraktekkan.

Aspek keempat compliance skill merupakan ketrampilan individu dalam

menjalin hubungan akrab dengan orang lain yang sewajarnya serta dapat mengikuti

aturan yang yang telah ada. Compliance skill dibutuhkan bagi subyek untuk menjalin

hubungan akrab dengan orang lain, salah satunya yaitu ketrampilan berkomunikasi.

Melalui ketrampilan berkomunikasi, subyek dapat menyampaikan informasi dengan

lebih baik dan mudah. Meskipun beberapa anak berbakat intelektual di program

akselerasi terlihat pendiam dan serius pembawaannya, komunikasi yang disampaikan

dapat diketahui melalui bahasa non verbal (bahasa tubuh). Pada saat diberikan

pelatihan ketrampilan sosial, beberapa subyek terlihat sangat serius dan tegang.

Namun pada saat sesi dinamika kelompok subyek mulai bersikap santai dan aktif. Hal

ini menunjukkan bahwa bekal pengetahuan dapat mempengaruhi sikap individu,

bilamana ketrampilan sosial dapat terus dipraktekkan secara berkesinambungan.

Aspek kelima assertion skill merupakan ketrampilan individu dalam

memberikan suatu pernyataan secara extrovert (terbuka) dan ramah terhadap orang

lain. Assertion skill atau yang sering disebut asertivitas sangat dibutuhkan bagi anak

berbakat intelektual di program akselerasi. Melalui assertion skill subyek menjadi

memiliki keberanian dalam memberikan suatu pernyataan secara terbuka. Pada saat

diberikan pelatihan ketrampilan sosial sesi assertion skill, beberapa subyek mulai

Page 25: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN S OSIAL TERHADAP ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · untuk mencari titik temu antara kondisi diri dan

25

percaya diri dan berani dalam menyampaikan pernyataan. Salah satu penemuan

menarik pada sesi ini adalah ketika subyek diminta untuk memberikan pernyataan

tentang teman yang paling disukai di kelas dan pernyataan tentang sikap guru terhadap

murid di kelas. Hal ini menunjukkan bahwa assertion skill dapat menjadi solusi dalam

menghadapi suatu masalah, sehingga beban masalah yang sering dihadapi dapat

teratasi dengan baik.

Berdasarkan pembahasan di atas, diketahui kelima aspek ketrampilan sosial

memiliki keterkaitan antara satu sama lain. Bilamana kelima aspek peer relationship,

self management, academic, compliance, dan assertion skill terus dikembangkan dan

dipraktekkan secara berkesinambungan maka akan terjalin hubungan sosial yang baik

dan harmonis sehingga tidak ada lagi masalah-masalah yang muncul dalam

penyesuaian diri sosial.

Penelitian ini juga memiliki keterbatasan dan kelemahan, salah satunya terletak

pada tidak adanya kelompok kontrol, disebabkan penulis mengalami kesulitan dalam

mencari kelompok kontrol yang kategorinya sangat terbatas. Tidak adanya kelompok

kontrol menjadikan validitas internal masih lemah karena adanya variabel ekstraneous

yang belum dikendalikan.

Kelemahan lain dalam penelitian ini meliputi pemilihan subjek dan desain

penelitian. Pemilihan subjek dengan cara non random menjadikan validitas internal

masih lemah karena besarnya peluang untuk terpilih menjadi sampel tidak diketahui.

Begitu juga pada desain pelatihan akan lebih efektif bilamana dilakukan beberapa

kali atau lebih dari 2 kali dan berlangsung secara berkesinambungan, sehingga hasil

Page 26: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN S OSIAL TERHADAP ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · untuk mencari titik temu antara kondisi diri dan

26

penelitian akan tampak lebih optimal. Keterbatasan ini hendaknya diperhatikan agar

penelitian selanjutnya menjadi lebih baik secara kualitas dan aplikasinya.

Kesimpulan

Kesimpulan yang bisa diambil dari hasil penelitian dan pembahasan

mengenai “Efektivitas Pelatihan Ketrampilan Sosial terhadap Penyesuaian Diri Sosial

pada Anak Berbakat Intelektual di Program Akselerasi” adalah pelatihan ketrampilan

sosial dapat meningkatkan penyesuaian diri sosial pada anak berbakat intelektual di

program akselerasi. Penyesuaian diri sosial meningkat setelah diberikan pelatihan

ketrampilan sosial.

Page 27: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN S OSIAL TERHADAP ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · untuk mencari titik temu antara kondisi diri dan

27

Saran

1. Bagi Subyek Penelitian

Pada dasarnya pelatihan ketrampilan sosial merupakan bekal bagi masa

depan. Maka dari itu pengetahuan ketrampilan sosial agar terus dikembangkan dan

dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai hasil yang lebih baik.

2. Bagi Pihak Sekolah

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi pihak sekolah untuk

lebih sering mengadakan pelatihan seperti ini, agar lebih efektif dalam menunjang

kreativitas dan kehidupan sosial sebagai upaya penyesuaian diri sosial menjadi lebih

baik khususnya dilingkungan sekolah.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini masih banyak terdapat keterbatasan dan kekurangan, bagi

peneliti selanjutnya yang berminat melakukan penelitian lebih lanjut hendaknya

memperhatikan desain penelitian dengan menggunakan kelompok kontrol. Hal ini

dimaksudkan agar hasil penelitian akan lebih tampak perubahan, jika penelitian yang

akan datang diikutsertakan kelompok kontrol (kelompok pembanding).

Selain itu, peneliti selanjutnya sebaiknya menambah waktu pelatihan.

Pelatihan akan lebih efektif bilamana dilakukan beberapa kali atau lebih dari 2 kali dan

berlangsung secara berkesinambungan, sehingga hasil penelitian akan tampak lebih

optimal.

Page 28: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN S OSIAL TERHADAP ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · untuk mencari titik temu antara kondisi diri dan

28

DAFTAR PUSTAKA

Adiyanti, M.G. 1999. Skala Ketrampilan Sosial. Laporan Penelitian (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Agustiani, H. 2006. Psikologi Perkembangan “Pendekatan Ekologi kaitannya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja”. Bandung: PT. Refika Aditama.

Azwar, S. 1999. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Page 29: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN S OSIAL TERHADAP ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · untuk mencari titik temu antara kondisi diri dan

29

Azwar, S. 1997. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Campbell, L. Campbell, B. & Dickinson, D. 2002. Multiple Intelligences: metode terbaru “Melesatkan Kecerdasan”. Depok. Inisiasi Press.

Cartledge, G. & Milburn,J.F. 1995. Teaching Social Skill to Children and Youth. Boston: Allyn and Bacon.

Cutler, C.G. 2005. Self Efficacy and Social Adjustment of Patients with Mood Disorder. Journal of theAmerican Psychiatric Nurses Association, 11 (5), 283-289.

DeJanasz, S.C. Dowd, K.O. & Schneider, B.Z. 2002. Interpersonal Skills in Organizations. Singapore. McGraw-Hill.

Doyle, A.B. & Moretti, M.M. 2000. Attachment to Parent and Adjustment in Adolescence. Literature Review and Policy Implication. 032ss.H5219-9-CYH7/001/SS.

Goleman, D. 2006. Emotional Intelligence. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Gunarsa, S.D. 2006. Bunga Rampai Psikologi Perkembangan “Dari Anak sampai usia Lanjut”. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.

Hapsari. 2007. Efektivitas Pelatihan Ketrampilan Sosial pada Remaja dengan Kecemasan Sosial. Tesis (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Helmi, A.F. & Ramdhani, N. 2004. Modul Khusus Trainer “Living Skill 2004”. www.google.com

Hurlock, E.B., 1980. Psikologi Perkembangan “Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan” edisi kelima. Jakarta: Erlangga.

Hurlock, E.B.,1972. Child Development. Fifth edition. USA: McGraw-Hill.

Page 30: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN S OSIAL TERHADAP ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · untuk mencari titik temu antara kondisi diri dan

30

Kartono, K., & Gulo, Dali. 2003. Kamus Psikologi. Bandung. Pionir Jaya.

Kroehnert, G. 1991. 100 Training Games. Australia: McGraw-Hill.

Kurniawati, L.Y.S. 2003. Hubungan antara Kecerdasan Emosi dengan Kemampuan Penyesuaian Diri pada Remaja. Naskah Publikasi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia.

Kusuma, P.P. 2007. Hubungan antara Penyesuaian Diri Sosial dengan Stres pada Siswa Akselerasi. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia.

Latipun. 2004. Psikologi Eksperimen. Malang. UMM Press.

Mappiare, A. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya. Usaha Nasional.

Merrell, K.W & Gimpel, G.A. 1998. Social Skill of Children and Adolescents Conceptualization, Assessment, Treatment. New Jersey London. Lawrence Erlbaum Associates.

Rachmawatie. 2006. Pengaruh Pelatihan Ketrampilan Sosial terhadap Efektivitas Komunikasi Interpersonal pada Remaja. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia.

Satiadarma, M.P. & Waruwu, F.E. 2003. Mendidik Kecerdasan. Jakarta: Pustaka Populer Obor.

Schneiders, A.A. 1964. Personal Adjustment and Mental Health. New York. Holt, Rinehart and Winston.

Seniati, L., Yulianto, A. & Setiadi, B.N. 2005. Psikologi Eksperimen. Jakarta: PT. Indeks.

Semiun, Y. 2006. Kesehatan Mental 1. Yogyakarta. Kanisius.

Semiun, Y. 2006. Kesehatan Mental 2. Yogyakarta. Kanisius.

Page 31: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN S OSIAL TERHADAP ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · untuk mencari titik temu antara kondisi diri dan

31

Somantri, S. 2006. Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung. PT. Refika Aditama.

Supratiknya, A. 2008. Merancang Program dan Modul Psikoedukasi. Yogyakarta. USD.

Tillman, D. 2004. Living Value Activities for Young Adults. Jakarta. PT. Gramedia. Utami, R.R. 2004. Efektivitas Pelatihan untuk Meningkatkan Ketrampilan Sosial pada

Anak Sekolah Dasar Kelas 5. Tesis (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada

Walls, T.R., & Little, T.D. 2005. Relations Among Personal Agency, Motivation, School Adjustment in Early Adolescence. Journal of Educational Psychology, Vol. 97, No. 1, 23-31.

Walthall, J.C., Konold, T.R., & Pianta, R.C. 2005. Factor Structure of the Social Skill Rating System Across Child Gender and Ethnicity. Journal of Psychoeducational Assessment, 23, 201-215.

Wandansari, Y. 2004. Peran Dukungan Orangtua dan Guru terhadap Penyesuaian Sosial Anak Berbakat Intelektual. Tesis (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Widyawati. 2003. Hubungan antara Berpikir Positif dengan Penyesuaian Diri Remaja. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia.

__________, 2006. Anak Berbakat. www.depdiknas.go.id

http://eworld-indonesia.com/eworld/?pilih=news&aksi=arsip&topik=10

http://neila.staff.ugm.ac.id/wordpress/wp-content/uploads/2008/02/ketrampilan-sosial.pdf

http://www.e-psikologi.com/epsi/artikel/tabel-komentar.asp?art_id=390

http://groups.yahoo.com/group/sekolahrumah

Page 32: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN S OSIAL TERHADAP ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · untuk mencari titik temu antara kondisi diri dan

32