Upload
doandung
View
248
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROSEDUR KLAIM RSUD JEND. A.
YANI KOTA METRO KEPADA BPJS KESEHATAN CABANG METRO
Skripsi
Oleh
GUSTIAN ISTIQOMAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
ABSTRACT
THE EFFECTIVENESS OFTHE IMPLEMENTATION OF RSUD.JEND.
A. YANI METRO CITY CLAIMS PROCEDURE TO BPJS KESEHATAN
METRO BRANCH
By
GUSTIAN ISTIQOMAH
Implementation of the RSUD.Jend. A. Yani Metro City claims procedure to
BPJS Kesehatan Metro Branch start from signature of MoU (Memorandum of
Understanding). RSUD Jend. A. Yani as a health services and BPJS Kesehatan
Metro Branch is obligated to make payment of claims to hospitals over health
services that has been given. To get the claims fund, hospital have to submit the
claim bills to BPJS Kesehatan. There are several terms in the implementation
procedure of hospital claims to BPJS Kesehatan.
This research aims to knowing how the effectiveness of the implementation
of RSUD. Jend. A. Yani Metro City claims procedure to BPJS Kesehatan Metro
Branch. As well as knowing the effectiveness of the implementation of claims
procedure by using effectivenessapproach and concept of hospital management
administration. To assesthe effectiveness of the implementation of RSUD.Jend.
A. Yani Metro City claims procedure to BPJS Kesehatan Metro Branch. This
research uses qualitative-descriptive method. This research was carried out
thought observation and interview to several sources related implementation
claims procedure which indicate whether the implementation of RSUD Jend. A.
Yani Metro City claim procedures and BPJS Kesehatan Metro Branch can be
called effective.
The result showed that the implementation of TheRSUD Jend. A. Yani Metro
City claims procedure to BPJS Kesehatan Metro Branch has not been effective.
That’s inferred from the research based on goal approach, system resource
approach, and internal procces approach express by Hari Lubis and Martani
Huseini. The existence of the overdue in collection of claim files, the continuation
of claim file, mistake in encoding of diagnosis and others those was detain the
effectiveness of the implementation of The RSUD Jend. A. Yani Metro City
claims procedure to BPJS Kesehatan Metro Branch.
Key Word :Effectiveness,Claims Procedure, RSUD Jend. A. YaniMetro City,
BPJS KesehatanMetro Branch
ABSTRAK
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROSEDUR KLAIM RSUD. JEND. A.
YANI KOTA METRO KEPADA BPJS KESEHATAN CABANG METRO
Oleh
GUSTIAN ISTIQOMAH
Pelaksanaan Prosedur Klaim RSUD. Jend. A. Yani Kota Metro kepada BPJS
Kesehatan Cabang Metro dimulai dengan penandatanganan kerjasama. RSUD
Jend A. Yani sebagai pihak penyedia pelayanan kesehatan. dan BPJS Kesehatan
Cabang Metro berkewajiban melakukan pembayaran klaim kepada rumah sakit
atas pelayanan kesehatan yang telah diberikan. Untuk mendapatkan pencairan
dana klaim tersebut, rumah sakit mengajukan tagihan klaim kepada BPJS
Kesehatan. Terdapat beberapa syarat dalam pelaksanaan prosedur klaim rumah
sakit kepada BPJS Kesehatan,
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah efektivitas
pelaksanaan prosedur klaim RSUD Jend. A. Yani Kota Metro pada BPJS Cabang
Metro. Serta mengetahui efektivitas pelaksanaan prosedur klaim dengan
menggunakan pendekatan efektivitas dan konsep manajemen administrasi rumah
sakit. Guna menilai tingkat efektivitas pelaksanaan prosedur klaim RSUD Jend.
A. Yani Kota Metro kepada BPJS Cabang Metro. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan melalui pengamatan dan
wawancara kepada beberapa informan terkait pelaksanaan prosedur klaim yang
menunjukkan apakah pelaksanaan prosedur klaim di RSUD Jend. A. Yani Kota
Metro dan BPJS Kesehatan Cabang Metro dapat dikategorikan efektif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan prosedur klaim RSUD
Jend. A. Yani Kota Metro kepada BPJS Kesehatan belum efektif. Hal tersebut
disimpulkan dari hasil penelitian dengan berdasarkan pendekatan sasaran,
pendekatan sumber, pendekatan proses yang dikemukakan oleh Hari Lubis dan
Martani Huseini. Adanya keterlambatan pengumpulan berkas klaim, berkas klaim
susulan, kesalahan pengkodean diagnosis dan sebagainya yang menjadi faktor
penghambat efektivitas pelaksanaan prosedur klaim RSUD Jend. A. Yani Kota
Metro kepada BPJS Kesehatan Cabang Metro.
Kata Kunci : Efektivitas,Prosedur Klaim, RSUD Jend. A. Yani Kota Metro,
BPJS Kesehatan Cabang Metro
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROSEDUR KLAIM RSUD JEND. A.
YANI KOTA METRO KEPADA BPJS KESEHATAN CABANG METRO
Oleh
GUSTIAN ISTIQOMAH
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA ADMINISTRASI PUBLIK
Pada
Jurusan Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Metro Pusat, Kota Metro pada tanggal 07 Agustus 1995, sebagai anak
kedua dari 3 bersaudara, dari keluarga Bapak Supriadi (Alm.) dan Ibu Yurmawati.
Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) ditempuh penulis di TK Al-Qur’an Kota Metro dan
diselesaikan pada tahun 2001. Sekolah Dasar (SD) diselesaikan pada tahun 2007 dari SD
Al-Qur’an Kota Metro. Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SLTP) di SMP Negeri 6 Kota
Metro dan Sekolah Menengah Tingkat Atas (SLTA) di tempuh penulis di SMK Negari 1
Kota Metro, diselesaikan pada tahun 2013.
Tahun 2013, penulis terdaftas sebagai mahasiswi Jurusan Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung. Selama menjadi
mahasiswi penulis merupakan anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan Administrasi Negara
(HIMAGARA). Pada Tahun 2016 di bulan Januari, penulis melaksanakan kegiatan Kuliah
Kerja Nyata (KKN) selama 2 bulan di Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Penawar Aji,
Kabupaten Tulang Bawang.
Motto
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabilakamu telah selesai dari suatu urusan, tetaplah bersungguh-
sungguh untuk urusan yang lain.”(Q.S. Al-Insyirah: 6-7)
“Yakinlah, ada sesuatu yang menantimu, selepas banyakkesabaran yang kamu jalani, yang akan membuatmu terpana,
hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit”
(Ali Bin Abu Thalib)
“Cara terbaik untuk keluar dari suatu persoalan adalahmemecahkannya”
(Gustian Istiqomah)
PERSEMBAHAN
BismillahirrohmanirrohimDengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yangtelah memberikan berkah, rahmat dan hidayah-Nya kepada
peneliti untuk dapat menyelesaikan Skripsi ini.
Aku persembahkan karya ini kepada:
Ayah dan Bundaku tercinta.Terima kasih untuk setiap doa-doa yang dipanjatkan, kasih
sayang, pengorbanan, kesabarandan nasehat yang diberikan.Sehingga menjadi kekuatan dan penyemangat dalam hidupku agar
selalu bersyukur dan tidak berputus asa dalam meraih cita-cita.
Kakak dan adikku tersayang,Novri Yureistia dan M. Junaidi Sholehan, yang telah memberikan
motivasi dan semangat selama ini.
Seluruh keluarga besarku yang telah mendoakan danmendukungku hingga dapat menyelesaikan kuliah.
Teman-teman seperjuangan yang telah banyak membantuku
Para pendidik dan almamater tercintaUniversitas Lampung
SANWACANA
Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Suhanahu wa ta’ala
atas segala limpahan rahmat, karunia, dan kasih sayang-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Efektivitas Pelaksanaan Prosedur
Klaim RSUD. Jend. A. Yani Kota Metro Kepada BPJS Kesehatan Cabang
Metro”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
Sarjana pada Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Lampung.
Penulis menyampaikan ucapan terimakasih sebesar-besarnya pada semua pihak
yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa
karya ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis selalu mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pihak pembaca yang arif guna tugas
selanjutnya dimasa yang akan datang. Pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Allah SWT.
2. Bapak Simon Sumanjoyo,S.AN., M.AP selaku dosen pembimbing utama,
yang selalu bersedia meluangkan tenaga, fikiran, dan waktunya dalam
memberikan bimbingan, arahan, saran, motivasi dalam penyelesaian skripsi
ini. Terimakasih pak, semoga keikhlasan dan ketulusan bapak dalam
membimbing saya selama ini mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
3. Bapak Izzul Fachtu Reza, S.AN., M.AP selaku dosen pembimbing kedua,
yang selalu bersedia meluangkan tenaga, fikiran, dan waktunya dalam
memberikan bimbingan, arahan, saran, motivasi dalam penyelesaian skripsi
ini. Terimakasih pak, semoga keikhlasan dan ketulusan bapak dalam
membimbing saya selama ini mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
4. Bapak Nana Mulyana, S.IP., M.Si selaku dosen pembahas dan penguji yang
telah membantu perbaikan melalui kritik dan saran yang diberikan demi
kesempurnaan skripsi hingga akhir, semoga Allah membalas kebaikan
bapak.
5. Ibu Novita Tresiana, S.Sos, M.Si, selaku dosen Pembimbing Akademik yang
telah bersedia meluangkan waktunya, tenaga, fikiran, pengarahan, saran ,
serta bimbingan kepada penulis.
6. Bapak Dr. Noverman Duadji, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi
Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.
7. Bapak Dr. Syarief Makhya, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Lampung.
8. Seluruh dosen Ilmu Administrasi Negara, terimakasih untuk ilmu berharga
yang telah diberikan selama proses perkuliahan berlangsung. Semoga ilmu
yang sudah didapat menjadi bekal yang berkah, berharga, dan bermanfaat
dalam kehidupan penulis kedepannya.
9. Ibu Nur’aini dan Bapak Azhari selaku staf jurusan Ilmu Administrasi Negara
yang selalu sabar dalam memberikan pelayanan dan membantu penulis
terkait administrasi yang berkaitan dengan penulisan skripsi.
10. Seluruh Bapak/Ibu Karyawan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Lampung.
11. Segenap Informan Penelitian yaitu dari pihak BPJS Kesehatan Cabang
Metro, BPJS Kesehatan Cabang Metro yang berada di RSUD Jend. A. Yani
Kota Metro, RSUD. Jend. A. Yani Kota Metro, dan seluruh pihak informan
yang telah memberikan izin penelitian serta memberikan informasi sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan.
12. Keluargaku sebagai prioritas utama. Ayah, bunda, uwo dan adik tersayang
terimakasih atas dukungan, doa, dan kasih sayang yang diberikan. Prosesnya
masih panjang, tapi kalian tetap akan menjadi prioritas utama. Semoga
kedepannya ngah diberi kesempatan untuk membahagiakan dan
membanggakan kalian semua.
13. Keluarga besar ayah dan bunda terimakasih selalu mendoakan yang terbaik
untuk anak-cucunya.
14. Sahabat sekolah (?) terima kasih atas dukungan dan semangat yang tidak
pernah putus dari kalian. Terima kasih untuk tidak berubah, yang kalau
sudah kumpul obrolan penting berubah menjadi tidak penting. Terakhir,
tolong waktunya udah lama gak ketemu, berasa gak punya temen.
15. Teman sekedar kenal dari semester 1 sampai saat ini, insyallah seterusnya.
Asti Rahweni. Ayu Wulandari. Dwi Maratus Sholihah. Eka Fitria Andriani.
Laras Retno Wulandharie. Nanda Nandani. Mohon maaf tidak bisa
merangkai kata indah, karena intinya aku pada kalian. Selalu berdoa yang
terbaik untuk kalian.
16. Teman-teman seperjuangan “Alasmenara” Terimakasih untuk kebersamaannya
dan kekompakan selama dibangku perkuliahan, terimakasih untuk doa,
semangat, dukungan, dan uluran tangan kalian selama ini.
17. Mbak dan abang Negara yang telah bersedia membimbing kami, terimakasih
masukan dan sarannya.
18. Seluruh Keluarga besar HIMAGARA.
19. Dari padepokan istiqomah squad-piranha squad yang apapun dan berapa
banyak pun makanan yang ada tidak pernah sukup, terima kasih untuk
dukungan yang tidak penah lelah mengingatka skripsi yang belum selesai.
20. Semua Pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam penyelesaian skripsi ini.Terima kasih atas bantuannya.
Akhir kata semoga segala kebaikan dan bantuan yang diberikan kepada penulis
mendapat balasan yang jauh lebih baik dari Allah Subhanahu wa ta’ala. Penulis
mohon maaf apabila ada kesalahan dalam pembuatan skripsi ini, karena penulis
menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, akan tetapi sedikit
harapan semoga karya ilmiah sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita
semua.
Bandar Lampung, 5 Januari 2018
Penulis
Gustian Istiqomah
i
DAFTAR ISI
HalamanDAFTAR ISI........................................................................................................ i
DAFTAR TABEL ............................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................v
I. PENDAHULUANA. Latar Belakang .......................................................................................... 1B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 7C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7D. ManfaatPenelitian ..................................................................................... 8
II. TINJAUAN PUSTAKAA. Efektivitas ................................................................................................. 9
1. PengertianEfektivitas............................................................................ 92. UkurandanPendekatandalamEfektivitas...............................................10
B. AdministrasiKebijakanKesehatan .............................................................111. PengertianAdministraasiKebijakanKesehatan......................................112. RuangLingkupAdministrasiKebijakankesehatan .................................12
C. ManajemenAdministrasiRumahSakit .......................................................13D. BadanPenyelenggaraJaminanSosial (BPJS) Kesehatan ............................15
1. SekilasTentang BPJS Kesehatan ..........................................................152. ProsedurKlaimBPJS Kesehatan............................................................16
E. TinjauanTentangKajianPenelitianSebelumnya .........................................18F. Kerangkapikir............................................................................................25
III. METODOLOGI PENELITIANA. Tipe Penelitian...........................................................................................28B. Fokus Penelitian ........................................................................................29C. Lokasi penelitian .......................................................................................31D. Sumber Data ..............................................................................................31E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................32F. Teknik Analisa Data..................................................................................33G. Teknik Pengolahan Data ...........................................................................34H. TeknikPemeriksaanKeabsahan Data .........................................................35
ii
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. GambaranUmumLokasiPenelitian ............................................................36
1. Profil RSUD Jend. A. Yani Kota Metro...............................................36a) Sejarah Singkat RSUD Jend. A. Yani Kota Metro ..........................36b) Visi, Misi dan Tujuan RSUD Jend. A. Yani Kota Metro ................37c) Profil Birokrasi RSUD Jend. A. Yani Kota Metro ..........................38d) Situasi Sarana Dan Prasarana RSUD Jend. A. Yani Kota Metro ....40
2. Profil BPJS KesehatanCabang Metro...................................................41a) Sejarah Singkat BPJS Kesehatan .....................................................41b) Visi dan Misi BPJS Kesehatan ........................................................43c) Struktur Organisasi BPJS Kesehatan Cabang Metro .......................44
B. HasilPenelitian ..........................................................................................451. Prosedur Pelaksanaan Klaim RSUD Jend. A. Yani Kepada BPJS
Kesehatan Cabang Metro......................................................................462. Efektivitas Pelaksanaan Prosedur Klaim..............................................54
a. PendekatanSasaran...........................................................................54b. PendekatanSumber...........................................................................59c. Pendekatan Proses............................................................................66
C. Pembahasan...............................................................................................711. PendekatanSasaran ...............................................................................732. PendekatanSumber ...............................................................................773. Pendekatan Proses ................................................................................83
V. PENUTUPA. Kesimpulan................................................................................................88B. Saran..........................................................................................................89
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................91
LAMPIRAN.........................................................................................................
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. AbsensiKeterlambatanPengauanKlaim RSUD Ahmad YanikepadaBPJSKesehatanCabang MetroBulan Agustus- Oktober 2016 ...........................5
2. Manajemen di RumahSakit .......................................................................143. MatriksPerbandinganPenelitian ................................................................234. DaftarInforman..........................................................................................335. Absensi Keterlambatan Pengajuan Klaim RSUD Ahmad Yani kepada
BPJS Kesehatan Cabang Metro pada Bulan Agustus 2016-Juni 2017 .....496. Pelaksana Prosedur Klaim BPJS Kesehatan Cabang Metro kepada RSUD
Jend. A. Yani Kota Metro .........................................................................637. Bupel Berkas Klaim RSUD Jend. A. Yani Metro kepadaBPJS Kesehatan
Cabang Metro............................................................................................72
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. KerangkaPikirPenelitian ...........................................................................272. Struktur Organisasi RSUD Jend. A. Yani Kota Metro .............................393. Struktur Organisasi BPJS Kesehatan Cabang Metro ................................444. Alur Entry Data Software INA-CBGs 4.0 ................................................525. Realisasi Penerimaan BLUD Tahun 2016 ................................................56
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap manusia memiliki hak untuk mendapatkan kesejahteraan yang ditunjang
dengan pemenuhan pelayanan kesehatan yang memadai. Pemerintah
bertanggungjawab dalam pelaksanaan pemenuhan pelayanan kesehatan tersebut. Hal
tersebut sesuai dengan pernyataan yang menerangkan bahwa setiap orang berhak
mendapatkan pelayanan kesehatan.1 Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan
masyarakat.2 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) merupakan definisi nyata
dari kebijakan pemerintah untuk memenuhi pelayanan kesehatan masyarakat. BPJS
adalah badan hukum publik yang berfungsi untuk menyelenggarakan program
jaminan sosial bagi seluruh penduduk Indonesia. BPJS terbagi menjadi dua, yaitu
BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.3
BPJS Kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan
program jaminan kesehatan. BPJS Kesehatan mulai beropersional pada tanggal 1
Januari 2014. Kini dalam mewujudkan terpenuhinya kebutuhan akan kesehatan,
1 Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28H dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 19922 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 20043 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011
2
seluruh warga Negara Indonesia wajib menjadi peserta jaminan kesehatan yang
dikelola oleh BPJS Kesehatan. Termasuk orang asing yang telah bekerja paling
singkat enam bulan di Indonesia dan telah membayar iuran. Kepesertaan BPJS
Kesehatan bersifat wajib, meskipun yang bersangkutan sudah memiliki Jaminan
Kesehatan lain.
BPJS Kesehatan Cabang Metro merupakan salah satu kantor cabang BPJS yang
terdapat di wilayah Regional XIII Palembang. BPJS Kesehatan Cabang Metro
beralamat di Jalan AH.Nasution No.123D Yosorejo, Metro Timur, Metro dan
memiliki 6 wilayah kerja yaitu, Kota Metro, Kabupaten Mesuji, Kabupaten Tulang
Bawang, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Kabupaten Lampung Timur, dan
Kabupaten Lampung Tengah. Saat ini BPJS Kesehatan Cabang Metro telah
melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan lebih dari 23 rumah sakit di
keenam wilayahnya. Bahkan untuk Kota Metro sendiri, BPJS Kesehatan Cabang
Metro telah bekerjasama dengan hampir seluruh rumah sakit di wilayah Kota Metro
baik rumah sakit umum daerah maupun rumah sakit swasta.4
BPJS Kesehatan bekerjasama dengan rumah sakit pemerintah maupun swasta dan
berpartisipasi dalam memenuhi pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan
membuat Perjanjian Kerja Sama (PKS). Rumah sakit berperan sebagai Penyedia
Pelayanan Kesehatan (PPK) rujukan atau tingkat lanjutan pada masa Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN). Rumah sakit sebagai PKK berhak menerima pembayaran
klaim atas pelayanan yang telah diberikan kepada pasien peserta BPJS Kesehatan,
4Agusta Hidayatullah. 7 RS Lampung dan BPJS Kesehtana Sepakat Perbaiki Layanan.antaralampung.com/berita/275488/7-rs-lampung-dan-bpjs-sepakat-perbaiki-layanan, diakses padaSelasa, 2 Januari 2016
3
dan BPJS Kesehatan memiliki kewajiban untuk melakukan pembayaran klaim kepada
fasilitas kesehatan (selanjutnya disingkat faskes) atau PKK atas pelayanan kesehatan
yang telah diberikan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.5
Kerjasama yang dilakukan rumah sakit dan BPJS Kesehatan menimbulkan beragam
dampak perubahan yang dirasakan oleh rumah sakit sampai pada pasien peserta BPJS
Kesehatan. Terdapat dampak negatif dan positif yang dialami faskes akibat
dilakukannya kerjasama tersebut. Salah satu dampak positifnya adalah meningkatnya
perekonomian rumah sakit dengan dukungan penuh dari pemerintah atas perjanjian
yang disepakati. Sedangkan dampak negatif yang dirasakan oleh beberapa rumah
sakit yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, diantaranya adalah saat pemenuhan
prosedur klaim yang dirasa cukup rumit dan kurang efektif faskes bahkan peserta itu
sendiri.6
Sebagai satu-satunya rumah sakit pemerintah daerah di Kota Metro, Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Jend. A. Yani Kota Metro telah bekerjasama dengan BPJS
Kesehatan Cabang Metro. RSUD Jend. A. Yani Kota Metro beralamat di Jalan Jend.
A. Yani No.13 dan terakreditasi B. Sesuai dengan nota perjanjiannya, pihak rumah
sakit harus melakukan penagihan klaim kepada BPJS Kesehatan agar rumah sakit
dapat dengan segera menerima pembayaran atas pelayanan kesehatan yang sudah
diberikan kepada peserta.7
5Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 28 Tahun 2014 tentang pedoman Pelaksanaan ProgramJaminan Kesehatan6 BPJS Kesehatan: Hal Positif & Negatif yang Perlu Kamu Ketahui.https://jurnal.paspolis.com/2016/10/12/bpjs-kesehtan-hal-positif-negatif-yang-perlu-kamu-ketahui.diakses pada 12 Februari 2017pukul 21.227Surbakti J. 2014. Hubungan Kelengkapan Resume Medis Rawat Inap dan Kecepatan PenagihanKlaim Rawat Inap di RS Parakasih [Skripsi]. Jakarta: Universitas EsaUnggul
4
Klaim adalah tuntutan pengakuan atas suatu fakta bahwa seseorang berhak (memiliki
atau mempunyai) atas sesuatu.8 Sedangkan, klaim rumah sakit kepada BPJS
Kesehatan merujuk pada tagihan atas biaya pelayanan kesehatan yang diberikan
rumah sakit kepada peserta yang ditunjukkan rumah sakit kepada BPJS Kesehatan
pada tiap bulannya secara kolektif. Terdapat beberapa syarat dalam kelengkapan
prosedur klaim, diantaranya: formulir pengajuan klaim, softcopy luaran aplikasi
klaim, kwitansi asli bermaterai, bukti pelayanan yang sudah ditandatangani oleh
peserta atau anggota keluarga, dan kelengkapan lain yang dipersyaratkan oleh
masing-masing tagihan klaim.9
Prosedur penyerahan data klaim BPJS Kesehatan menyatakan bahwa berkas klaim
yang diterima rumah sakit selama satu bulan dikumpulkan dan disetorkan ke pihak
BPJS Kesehatan pada tanggal 1-10 di bulan berikutnya. Lamanya prosedur verifikasi
berkas klaim rumah sakit kepada BPJS Kesehatan dan BPJS Kesehatan kepada rumah
sakit adalah selama 15 hari kerja. Verifikasi berkas, pemenuhan kelengkapan berkas,
hingga pembayaran penangguhan dilakukan selama 15 hari kerja dimulai dari tanggal
masuk pengumpulan berkas klaim. Pada jangka waktu tersebut BPJS Kesehatan dan
rumah sakit berkerjasama dalam pemenuhan pelaksanaan prosedur klaim agar
penangguhan klaim dapat diproses.
Menurut hasil prariset yang dilakukan penulis, sampai saat ini pada pelaksanaan
prosedur klaim RSUD Jend. A. Yani Kota Metro kepada BPJS Kesehtan masih
ditemukan beberapa keluhan. Pengajuan klaim RSUD Jend. A. Yani Kota Metro
8 Kbbi.web.id/klaim diakses pada 10 januari 20179BPJS Kesehatan. 2014. Petunjuk Teknis Verifikasi Klaim. Direktorat Pelayanan
5
pada tiga bulan terakhir di tahun 2016 selalu mengalami keterlambatan.10 Padahal
kelengkapan dan ketepatan berkas dokumen menjadi bagian penting dalam proses
pengajuan klaim tersebut. Terpenuhinya kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan
akan memudahkan pihak rumah sakit untuk lebih cepat dalam proses penggantian
biaya pelayanan kesehatan yang telah diberikan.
Table 1. Absensi Keterlambatan Pengajuan Klaim RSUD Jend. A. Yani Kota Metrokepada BPJS Kesehatan Cabang Metro Bulan Agustus- Oktober 2016
Bulan Tanggal Diterima Klaim KeterlambatanPengajuanRJTL (Rawat Jalan
Tingkat Lanjut)RITL(Rawat InapTingkat Lanjut)
Agustus 2016 30/09/2016 30/09/2016 20 HariSeptember 2016 23/11/2016 23/11/2016 13 Hari
Oktober 2016 22/12/2016 22/12/2016 42 Hari
Sumber: Arsip monitoring SPNM Klaim RS Divre XIII Bupel padaAgustus 2016- Desember2016)
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa pengumpulan data klaim yang
dilakukan RSUD Jend. A. Yani Kota Metro kepada BPJS Kesehatan Cabang Metro
masih mengalami keterlambatan jauh dari tanggal jatuh tempo yang telah disepakati
dengan pihak BPJS Kesehatan. RSUD Jend. A. Yani Kota Metro dari bulan Agustus
sampai pada bulan Desember 2016, baru mengumpulkan berkas klaim bulan Oktober.
Bahkan samapi bulan Januari 2017, berkas klaim pada bulan November 2016 masih
belum dikumpulkan oleh RSUD Jend. A. Yani Kota Metro. Terdapat beberapa faktor
keterlambatan klaim, yaitu belum update-nya aplikasi tarif baru atau kesalahan
sistem, kurang lengkapnya data klaim dan adanya klaim susulan 11
10BayuSaputra, Unit Manajemen Pelayanan Kesehatan Rujukan (MPKR) BPJS KesehatanCabangPalembang, Wawancara, Kantor BPJS Kesehatan Cabang Metro,18 Januari 2017.11BayuSaputra, Unit Manajemen Pelayanan Kesehatan Rujukan (MPKR) BPJS Kesehatan CabangPalembang, Wawancara, Kantor BPJS Kesehatan Cabang Metro,18 Januari 2017.
6
Masih adanya keterlambatan yang terjadi pada proses pelaksanaan klaim,
mengindikasikan bahwa prosedur klaim yang dilaksanakan oleh RSUD Jend. A. Yani
Kota Metro kepada BPJS Kesehatan Cabang Metro masih belum efektif. Efektif
(effective) berarti dapat membawa hasil; berhasil guna (tentang usaha, tindakan);
mangkus.12 Ketidak tepatan waktu, kurangnya koordinasi dan masih seringnya terjadi
data tidak valid atau tidak tepat merupakan faktor penting yang mengidentifikasi
pelaksanaan prosedur belum efektif.
Dampak yang timbul dari kurang efektifnya proses pengajuan klaim dapat
berpengaruh langsung pada pemenuhan layanan kesehatan RSUD Jend. A. Yani Kota
Metro. Profesionalisme BPJS Kesehatan pun akan dinilai kurang bahkan
menimbulkan kekecewaan pada masyarakat selaku peserta BPJS Kesehatan yang
merujuk pada kurang baiknya pelayanan yang disediakan pemerintah di bidang
kesehatan. Efektivitas prosedur yang akan dinilai disini adalah sampai sejauh mana
tingkat keberhasilan pelaksanaan prosedur klaim RSUD Jend. A. Yani Kota Metro
kepada BPJS Kesehatan Cabang Metro sehingga dapat meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan yang kompeten bagi masyarakat Kota Metro. Dengan
permasalahan-permasalahan tersebut, penulis melakukan penelitian tentang
“Efektivitas Pelaksanaan Prosedur Klaim RSUD Jend. A. Yani Kota Metro Kepada
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Metro”.
12 KBBI. https://kbbi.web.id/efektif. diakses pada 18 januari 2017, pukul 22.10
7
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan dikaji oleh
penulis dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah efektivitas pelaksanaan prosedur
klaim RSUD Jend. A. Yani Kota Metro pada BPJS Cabang Metro?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui dan menganalisis secara mendalam tentang proses pelaksanaan
prosedur klaim di RSUD Jend. A. Yani Kota Metro kepada BPJS Cabang Metro
dan sebaliknya.
2. Mengetahui dan menganalisis secara mendalam efektivitas pelaksanaan prosedur
klaim dengan menggunakan pendekatan efektivitas serta konsep manajemen
administrasi rumah sakit. Guna menilai tingkat efektivitas pelaksanaan prosedur
klaim RSUD Jend. A. Yani Kota Metro kepada BPJS Cabang Metro.
8
D. Manfaat Penelitian
Penulis berharap penelitian mampu memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Dapat memberikan kontribusi pemikiran dan pengembangan informasi terhadap
kajian Ilmu Administrasi Negara yang berkaitan dengan efektivitas pelaksanaan
prosedur khususnya prosedur klaim rumah sakit kepada BPJS Kesehatan.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan atau bahan pertimbangan oleh
RSUD Jend. A. Yani Kota Metro dan BPJS Kesehatan Cabang Metro dalam
peningkatan efektivitas pelaksanaan prosedur klaim sebagai salah satu upaya
pemerintah dalam pemenuhan kesejahteraan masyarakat di bidang kesehatan.
9
II.TINJAUAN PUSTAKA
A. Efektivitas
1. Pengertian Efektivitas
Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah
tertentu secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah
barang atas jasa kegiatan yang dilaksanakan. Efektivitas menunjukkan
keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil
kegiatan semakin mendekati sasaran, artinya efektivitasnya semakin tinggi.1
Lebih lanjut, efektivitas didefinisikan sebagai pengukuran dalam arti tercapainya
sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.2
Sehingga, penulis menyimpulkan bahwa efektivitas merupakan suatu ukuran
yang menentukan seberapa jauh keberhasilan target yang telah dicapai. Tingkat
dari keberhasilan target yang dicapai menggambarkan presentase efektivitas
keberhasilan organisasi atau program tersebut. Semakin besar hasil pencapaian
target maka program atau organisasi tersebut memiliki tingkat efektivitas yang
semakin tinggi.
1 Sondang P Siagian. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara2 Soewarno Handayaningrat.1980. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen.Jakarta: HajiMasagung. Hal. 16
10
2. Ukuran dan Pendekatan Dalam Efektivitas
Pengukuran efektivitas didapat dari perbandingan input dan output yang
dihasilkan dalam mencapai target. Serta efektivitas tercapainya suatu sasaran
eksplisit dan implisit. Efektivitas dapat dijalankan dengan kemampuan
operasional dalam melaksanakan program-program kerja yang sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sehingga secara komprehensif,
efektivitas adalah tingkat seberapa jauh suatu sistem sistem sosial dalam
mencapai tujuan. 3 Saat mengukur sejauh mana pelaksanaan program dapat
dikatakan efektif, maka digunakan 3 pendekatan4 sebagai berikut.
a. Pendekatan sasaran (Goal Approach)
Pendekatan ini mengukur sejauh mana program atau lembaga berhasil
merealisasikan sasaran yang hendak dicapai. Dimulai dari identifikasi sasaran
lembaga (input) dan mengukur tingkatan keberhasilan (output) dalam mencapai
sasaran tersebut. Hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran efektivitas
dengan pendekatan ini adalah sasaran yang realistis untuk memberikan perhatian
terhadap aspek output. Yaitu dengan mengukur keberhasilan program dalam
mencapai tingkat output yang direncanakan. Pendekatan sasaran mengukur
efektivitas keberhasilan sasaran yang dicapai dengan memperhatikan faktor
waktu. Dalam pelaksanaan prosedur klaim pendekatan sasaran dilihat dari
kerjasama dan timbal balik antara RSUD Jend. A. Yani dan BPJS Kesehatan
Cabang Metro dalam mengarahkan tujuan mereka dengan efektif.
3 Ibid.4Hari Lubis & Martani Huseini. 1987. Teori Organisasi, Suatu Pendekatan Makro. Jakarta: PusatAntar Ilmu-Ilmu Sosial UI. Hal 55-63
11
b. Pendekatan Sumber (System Resource Approach)
Pendekatan ini mengukur efektivitas melalui keberhasilan lembaga dalam
mendapatkan sumber yang dibutuhkan. Hal ini berdasar pada keterbukaan sistem
suatu lembaga terhadap lingkungannya. Keterkaitan pendekatan sumber dengan
pelaksanaan prosedur klaim dapat dilihat dari seberapa baik lembaga dapat
memperoleh sumber dalam memelihara keadaan dan sistem agar lebih efektif.
c. Pendekatan Proses (Internal Process Approach)
Pendekatan proses lebih menekankan pada keadaan internal lembaga. Pada
lembaga yang efektif, proses program berjalan baik dan terkoordinasi.
Pendekatan ini memusatkan perhatian terhadap kegiatan yang dilakukan terhadap
sumber-sumber lembaga, yang meggambarkan tingkat efektivitas lembaga.
B. Administrasi Kebijakan Kesehatan
1. Pengertian Administrasi Kebijakan Kesehatan
Administrasi kebijakan kesehatan adalah suatu proses yang menyangkut
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, pengkoordinasian dan
penilaian terhadap sumber, tata cara dan kesanggupan yang tersedia untuk
memenuhi kebutuhan dan tuntutan terhadap kesehatan, perawatan kedokteran
serta lingkungan yang sehat dengan jalan menyediakan dan menyelenggarakan
gerakan berbagai upaya kesehatan yamg ditunjukkan kepada perseorangan,
keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat.5 Pada pelaksanaan administrasi
kebijakan kesehatan memiliki unsur pokok yang menentukan tingkat
keberhasilannya, yaitu sebagai berikut.
5 Azrul Anwar. 2010. Pengantar Administrasi Rumah Sakit. Tangerang: Binarupa Aksara Publisher.Hal. 12
12
a. Input, yaitu segala sesuatu yang dibutuhkan untuk melaksanakan administasi.
b. Process, yaitu langkah langkah yang dilaksanakan guna mencapai tujuan yang
telah ditetapkan (fungsi administrasi).
c. Output, yaitu hasil dari suatu pekerjaan administrasi berupa pelayanan
kesehatan.
d. Sasaran, yaitu kepada siapa keluaran dihasilkan atau ditujukan. Sasaran dalam
administrasi kesehatan dibedakan atas perseorangan, keluarga, kelompok dan
masyarakat
e. Dampak, yaitu akibat yang ditimbulakan oleh keluaran.
2. Ruang Lingkup Administrasi Kebijakan Kesehatan
Kegiatan utama dalam administari kesehatan dimulai dari proses perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, sampai pada tahap pengawasan dan evaluasi.
Objek dan subjek administrasi kesehatan terdapat pada sistem kesehatan itu
sendiri. Sistem kesehatan adalah kumpulan dari berbagai faktor yang kompleks
dan saling berhubungan yang terdapat pada suatu negara dan yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan kesehatan perseorangan, keluarga, serta
masyarakat pada setiap saat dibutuhkan.6 Ruang lingkup administrasi kebijakan
kesehatan secara sederhana meliputi:
a. Kegiatan administrasi, kegiatan utama yang dilakukan adalah melakukan
fungsi administrasi secara menyeluruh. Mulai dari fungsi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan sampai dengan fungsi pengawasan
6 Ibid., hal. 19
13
b. Objek dan subjek administrasi. Objek dan subjek administrasi kesehatan
adalah sistem kesehatan. Sistem kesehatan dibedakan secara sederhana atas
dua subsistem. Pertama, subsistem pelayanan kesehatan. Kedua, subsistem
pembiayaan kesehatan.
C. Manajemen Administrasi Rumah Sakit
Hospital (rumah sakit) berasal dari bahasa latin hospitium, yang artinya suatu tempat
atau ruangan untuk menerima tamu7. Dalam bahasa Perancis kuno dan Medieval
English, hospital artinya tempat untuk istirahat dan hiburan, institusi sosial untuk
mereka yang membutuhkan akomodasi, lemah dan sakit, institusi sosial untuk
pendidikan dan kaum muda, institusi untuk merawat mereka yang sakit dan cedera.8
Rumah sakit merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang berperan sebagai upaya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Peran strategis tersebut
menggambarakan bahwa rumah sakit merupakan fasilitas kesehatan yang padat
teknologi, padat karya, padat modal dan padat pakar yang berperan memberikan
pelayanan masyarakat.
Buku Modern Health Administration menyatakan bahwa manajemen adalah seni dan
ilmu, atau suatu seni yang punya landasan ilmu pengetahuan. Proses manajemen
yang baik menunjang pelayanan kesehatan yang baik. Pelayanan kesehatan yang
baik dan bermutu berarti memberikan suatu produk yang benar-benar memberi
pelayanan kesehatan yang sesuai kebutuhan individu dan masyarakat.9 Pelayanan
7Tjandra Yoga Aditama. 2003. Manajemen Administrasi Rumah Sakit, Edisi Kedua. Jakarta: UI Press8 Ibid.9 Ibid.
14
yang bermutu tinggi dimulai dengan standar etika manajerial yang tinggi pula.
Manajemen mutu rumah sakit harus meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
1. Sistem untuk memberlakukan standar professional.
2. Sistem pengamatan agar pelayanan selalu diberikan sesuai standard dan deteksi
apabila terdapat penyimpangan.
3. Sistem untuk senantiasa menunjang berlakunya standar professional.
Penerapan manajemen di rumah sakit tidak jauh berbeda dengan penerapan prinsip
umum manajemen. Manajemen di rumah sakit mengelola perusahaan dan seluruh
aktivitasnya dengan partisipasi dari seluruh jajaran karyawan rumah sakit. Setiap
karyawan memiliki peran untuk bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan
mutu di segala bidang demi kepuasan pelanggan (pasien).
Tabel 2. Manajemen di Rumah SakitSumber Daya Pelayanan pada Pasien
Uang, Peralatan,Waktu, InformasiTenaga
Pelayanan preventif, kuratif,rehabilitasi di rawat jalan,rawat inap, dan unit gawatdarurat
Sumber: Tjandra Yoga Aditama. 2003. Manajemen Administrasi Rumah Sakit, EdisiKedua. Jakarta: UI Press
Berdasarkan tabel 2 diatas, peran sumber daya yang pengerjaannya dihasilkan dari
sumber daya tenaga atau sumber daya manusia (SDM) di rumah sakit, berperan
penting dalam manajemen rumah sakit. Misal, tanpa adanya dokter, maka rumah
sakit tidak dapat disebut sebagai rumah sakit. Tenaga manajerial di rumah sakit
memiliki tingkat keunikan. Pertama, tenaga manajerial harus berperan ganda.
Kedua, memiliki pengetahuan ganda yakni pengetahuan tentang kesehatan maupun
15
pengetahuan umum. Ketiga, mereka yang terlibat dalam manajerial rumah sakit
berasal dari sumber ganda, kalangan medik dan kalangan nonmedik.10
Manajer rumah sakit perlu memperhatikan upaya manajemen kebutuhan (demand),
yang ditandai dengan skala prioritas dan penyediaan pelayanan waktu yang tepat.
Manajemen rumah sakit memiliki peran untuk melakukan perencanaan
pengembangan dengan mengidentifikasi kesempatan yang ada, mengevaluasi manfaat
bagi pelayanan pasien, penghitungan laba-rugi, serta pengembangan dan penilaian
teradap faktor lingkungan yang terkait. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah
manajemen sumber daya manusia, baik kalangan medis, paramedik maupun tenaga
nonmedis.
D. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan
1. Sekilas Tentang BPJS Kesehatan
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah badan hukum yang dibentuk
dengan Undang-Undang untuk menyelenggarakan program Jaminan Sosial.11
BPJS terbagi menjadi dua, yaitu BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
BPJS Kesehatan adalah badan hukum publik yang bertanggung jawab kepada
Presiden dan berfungsi menyelenggarakan program jaminan kesehatan.12 Sejak
BPJS Kesehatan beroperasi menyelenggarakan jaminan kesehatan pada tanggal 1
Januari 2014, terjadi pengalihan program-program pelayanan kesehatan kepada
BPJS Kesehatan sebagai berikut.
10 Ibid., h.1911 Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 Pasal 1 angka 6 UU12 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 Pasal 7 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 9 ayat (1)
16
a. Kementerian Kesehatan tidak lagi menyelenggarakan program jaminan
kesehatan masyarakat (Jamkesmas);
b. Kementerian Pertahanan, Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Kepolisian
Republik Indonesia tidak lagi menyelenggarakan program pelayanan
kesehatan bagi pesertanya. Kecuali untuk pelayanan kesehatan tertentu
berkaitan dengan kegiatan operasionalnya, yang ditetapkan dengan peraturan
Presiden;
c. PT. Jamsostek (Persero) tidak lagi menyelenggarakan program jaminan
pemeliharaan kesehatan.
2. Prosedur Klaim BPJS Kesehatan
a. Ketentuan Umum
1) Faskes mengajukan klaim setiap bulan secara reguler paling lambat
tanggal 10 bulan berikutnya, kecuali kapitasi, tidak perlu diajukan klaim
oleh Faskes.
2) Kendali Mutu dan Biaya.
Guna menyelenggarakan kendali mutu dan kendali biaya, BPJS Kesehatan
membentuk tim kendali mutu dan kendali biaya yang terdiri dari unsur
organisasi profesi, akademisi, dan pakar klinis. Tim kendali mutu dan
kendali biaya dapat melakukan:
a) sosialisasi kewenangan tenaga kesehatan dalam menjalankan praktik
profesi sesuai kompetensi;
b) utilization review dan audit medis, dan/atau
c) pembinaan etika dan disiplin profesi kepada tenaga kesehatan.
17
3) Pada kasus tertentu, tim kendali mutu dan kendali biaya dapat meminta
informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat
pemeriksaan dan riwayat pengobatan peserta dalam bentuk
salinan/photocopy rekam medis kepada Faskes sesuai kebutuhan.
4) Kadaluarsa Klaim
Klaim kolektif faskes milik Pemerintah maupun Swasta, baik tingkat
pertama maupun tingkat lanjutan adalah 2 (dua) tahun setelah pelayanan
diberikan.
5) Kelengkapan administrasi klaim umum
a) Faskes tingkat pertama
Formulir Pengajuan Klaim (FPK) rangkap 3 (tiga)
Softcopy data pelayanan bagi Faskes yang telah menggunakan
aplikasi P-Care/aplikasi BPJS Kesehatan lain (untuk PMI/UTD)
atau rekapitulasi pelayanan secara manual untuk Faskes yang
belum menggunakan aplikasi P-Care.
Kwitansi asli bermaterai cukup
Bukti pelayanan yang sudah ditandatangani oleh peserta atau
anggota keluarga.
Kelengkapan lain yang dipersyaratkan oleh masing-masing
tagihan klaim
b) Faskes tingkat lanjutan
Formulir Pengajuan Klaim (FPK) rangkap 3 (tiga)
Softcopy luaran aplikasi
18
Kwitansi asli bermaterai cukup
Bukti pelayanan yang sudah ditandatangani oleh peserta atau
anggota keluarga.
Kelengkapan lain yang dipersyaratkan oleh masing-masing
tagihan klaim
E. Tinjauan Tentang Kajian Penelitian Sebelumnya
Penelitian akan mengangkat judul “Efektivitas Pelaksanaan Prosedur Klaim RSUD
Jend. A. Yani Kota Metro Kepada Badan Penyelenggara Jaminan (BPJS)
Kesehatan Cabang Metro” yang dilaksanakan di wilayah Kota Metro. Saat
melakukan penelitian perlu dilakukan peninjauan terhadap penelitian-penelitian
terkait yang pernah dilakukan sebelumnya. Terdapat empat penelitian yang terkait
dengan penelitian yang akan dilakukan penulis, yaitu sebagai berikut.
a. Penelitian yang pertama yang digunakan penelitian sebagai tinjauan pustaka
adalah skripsi yang disusun oleh Wenny Andita (E21112008) dengan judul
“Implementasi Kebijakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Kesehatan di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) I Lagaligo Kabupaten Luwu Timur”. Program Studi
Administrasi Negara Departemen Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial Dan
Ilmu Politk Universitas Hasanuddin tahun 2016. Skripsi ini bertema tentang
program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yaitu, program yang membutukan
dukungan dalam pelaksanaanya demi terciptanya kesejateraan kesehatan. Rumah
sakit selaku fasilitator kesehatan memiliki kewajiban dalam pelaksanaan program
19
JKN. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
implementasi kebijakan BPJS Kesehatan dan faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi implementasi kebijakan BPJS Kesehatan di BLUD RSUD I
Lagaligo Luwu Timur. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif
dengan penggunaan data dari hasil wawancara dengan informan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa implementasi kebijakan sudah cukup memuaskan,
meskipun terdapat kendala yang harus diatasi dan diperbaiki. Antaranya
merupakan kendala klaim peserta BPJS Kesehatan di BLUD RSUD I Lagaligo
yang belum dibayarkan oleh pihak BPJS Kesehatan dan defisit penerimaan yang
dialami bagian obygn.
b. Penelitian yang kedua yang digunakan penelitian sebagai tinjauan pustaka adalah
skripsi yang disusun oleh Wahyu Manggala Putra (1110101000058) dengan
judul “Analisis Implementasi Kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional Di
Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan”. Peminatan Manajemen
Pelayanan Kesehatan Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Skripsi ini
bertema tentang implementasi kebijakan BPJS pada rumah sakit. Jaminan
kesehatan di Indonesia merupakan salah satu bentuk asuransi kesehatan yang
dikelola oleh PT Askes (Persero) dan PT Jamsostek (Persero). Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) merupakan produk kesehatan yang ditawarkan
pemerintah. Namun dalam pelaksanaannya masih banyak kendala, terutama
pada provider tingkat lanjutan (rumah sakit) yang belum maksimal memberikan
pelayanan kesehatan. Masalah yang diteliti adalah gambaran implementasi
20
kebijakan JKN pada Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif yang didukung oleh data primer berupa hasil
wawancara mendalam serta data sekunder berupa telaah dokumen dan teknik
analisis data menggunakan teknik analisis konten. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa implementasi JKN di Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan belum
maksimal dalam pelaksanaannya. Terutama dalam hal pencairan klaim yang
masih terlambat, nilai tarif pelayanan yang berbeda dengan paket INA-CBGs,
teknologi informasi yang belum maksimal serta SDM non-medis yang kurang
mencukupi.
c. Penelitian yang ketiga yang digunakan penelitian sebagai tinjauan pustaka adalah
skripsi yang disusun oleh Suryani Risqi Amaliyah (B11110314) dengan judul
“Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Bagi Pekerja Setelah Transformasi
Kelembagaan Jaminan Sosial (BPJS)”. Bagian Hukum Tata Negara Fakultas
Hukum Universitas Hasanuddin Makassar tahun 2014. Skripsi ini bertema
tentang transformasi lembaga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana pelaksanaan jaminan kesehatan bagi pekerja setelah transformasi
JAMSOSTEK menjadi BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) dan untuk
mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi pengambat pelaksanaan BPJS
Kesehatan. Metode penelitian yang dipakai menggunakan metode penelitian
kepustakaan dan metode penelitian lapangan. Penelitian ini menunjukkan bahwa
setelah transformasi kelembagaan Jamsostek menjadi BPJS, pemerintah
memberikan dukungan penuh untuk pelaksanaan BPJS. Hal tersebut ditunjukkan
dengan menetapkan jenis pelayanan kesehatan, menetapkan anggaran dan subsidi
21
iuran. Namun dalam pelaksanaanya, pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
BPJS Kesehatan masih belum efektif dan efisien. Selain itu, masih banyak
faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam pelayanan kesehatan oleh BPJS
Kesehatan.
d. Penelitian yang keempat yang digunakan penelitian sebagai tinjauan pustaka
adalah skripsi yang disusun oleh Jonathan Maruli Tua Sitompul (120903105)
dengan judul “Efektivitas Pelaksanaan Program BPJS Kesehatan Dalam
Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat Ekonomi Lemah (Studi Pada
Puskesmas Kecamatan Helvetia, Medan)”. Departemen Ilmu Administrasi
Negara Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara tahun
2016. Skripsi ini bertema tentang efektivitas program. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui dan memahami bagaimana efektivitas pelaksanaan program
BPJS Kesehatan dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat ekonomi lemah
di Puskesmas Kecamatan Helvetia, Medan. Metode yang digunakan pada
penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik
pengumpulan data dengan pengumpulan data primer berupa wawancara dan
observasi dilapangan, dan pengumpulan data sekunder berupa dokumentasi dan
studi kepustakaan. Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan
teknik purposive sampling. Hasil penelitian dengan alat analisis dari indikator
efektivitas yaitu, tujuan pelaksanaan program, ketepatan cara dan sasaran
pelaksanaan program, keberhasilan dari pelaksanaan program, cara memperoleh
sumber daya dalam melaksanakan program, sarana dan prasarana yang memadai,
keadaan SDM yang memadai, kinerja pegawai dalam memberikan pelayanan
22
sudah tercapai dengan cukup baik sehingga pelaksanaan program BPJS
Kesehatan di Puskesmas Helvetia dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat ekonomi lemah sudah cukup efektif. Namun masih ada beberapa
hambatan yang bersumber dari masyarakat yang harus bisa diatasi agar
pelayanan dapat berjalan dengan baik.
23
Tabel 3. Matriks Perbandiangan Penelitian
Penelitian Pertama Penelitian Kedua Penelitian Ketiga Penelitian KeempatNama Wenny Andita Wahyu Manggala
PutraSuryani RisqiAmaliyah
Jonathan MaruliTua Sitompul
Judul ImplementasiKebijakan BadanPenyelenggaraJaminan Sosial(BPJS) Kesehatan diBadan LayananUmum Daerah(BLUD) RumahSakit Umum Daerah(RSUD) I LagaligoKabupaten LuwuTimur
AnalisisImplementasiKebijakan JaminanKesehatan NasionalDi Rumah SakitUmum KotaTanggerang SelatanTahun 2014
PelaksanaanJaminan KesehatanBagi PekerjaSetelahTransformasiKelembagaanJamsostek MenjadiBadanPenyelenggaraJaminan Sosial(BPJS)
EfektivitasPelaksanaanProgram BPJSKesehatan DalamPemberianPelayanan KepadaMasyarakatEkonomi Lemah
Tujuan 1. Untuk mengetauipenyelenggaraankebijakan BPJSKesehatan diBLUD RSUD ILagaligoKabupaten LuwuTimur
2. Untukmengetahuifaktor-faktorpendukung danpenghambat daridiselenggarakannya kebijakanBPJS Kesehatandi BLUD RSUDI LagaligoKabupatenLuwu Timur
Untuk mengetahuiimplementasikebijakan programJaminan KesehatanNasional di RumahSakit Umum KotaTangerang Selatan
1. Untukmengetahuibagaimanapelaksanaanjaminankesehatan bagipekerja setelahtransformasiJAMSOSTEKmenjadi BPJS(BadanPenyelenggaraJaminan Sosial)
2. Untukmengetahuifaktor-faktorapa saja yangmenjadipengambatpelaksanaanBPJSKesehatan
Untukmengetahui danmemahamibagaimanaefektivitaspelaksanaanprogram BPJSKesehatan dalampemberianpelayanankepadamasyarakatekonomi lemahdi PuskesmasKecamatanHelvetia, Medan
FokusPeneliti
an
Proses implementasidan faktor pengaruhimplementasikebijakan BPJSKesehatanmenggunakanpendekatan menurutRepley dan Franklin
Gambaranimplementasiprogram JKNdengan strategipenelitianeksplorasi proses,aktivitas danperistiwa(Cresswell 2010)
TransformasiJamsostek ke BPJSdan faktorpenghambatpelaksanaannya
Efektivitaspelaksanaanprogram denganindikator efektivitasyaitu, tujuanpelaksanaanprogram, ketepatancara dan sasaranpelaksanaanprogram,keberhasilan daripelaksanaanprogram, caramemperoleh
24
sumber daya dalammelaksanakanprogram, saranadan prasarana yangmemadai, keadaanSDM yangmemadai, kinerjapegawai dalammemberikanpelayanan
HasilPeneliti
an
Secara umumimplementasikebijakan BPJSKesehatan di BLUDRSUD I LagaligoKabupaten LuwuTimur sudah cukupmemuaskan.Meskipun masihterdapat kendalayang harus bisadiatasi dandiperbaiki. Menuruthasil penelitianberdasarkanpendekatan yangdikemukakan olehRandall B. Repleydan Grace A.Franklin adabeberapa kendalayang ditemukan.Diantaranya yaituada klaim pesertaBPJS Kesehatan dandefisit penerimaanyang dialami padabagian obygn.
Implentasi JaminanKesehatan Nasionaldi RSU KotaTangerang belummaksimal dalampelaksanaannya,terutama dalampencairan klaimyang masihterlambat, nilai tarifpelayanan yangberbeda denganpaket INA-CBGs,teknologi informasiyang belummaksimal sertaSDM non-medisyang masih kurangmencukupi.
Adanya dukunganpenuh daripemerintah untukmelaksanakanBPJS. Diantaranyadengan menetapkanjenis pelayanankesehatan,menetapkananggaran dansubsidi iuran.Namun dalampelaksanaannya,pelayanankesehatan yangdiberikan olehBPJS Kesehatanmasih belum efektifdan efisien. Selainitu masih banyakfaktor-faktor yangmenjadipenghambat dalampelayanan kesehtanoleh BPJSKesehatan
Sesuai dengan alatanalisis dariindikator efektivitasdiatas,efektivitaspelaksanaanprogram BPJSsudah tercapaidengan cukup baik.Sehinggapelaksanaanprogram BPJSKesehatan diPuskesmas Helvetiadalam memberikanpelayanan kepadamasyarakatekonomi lemahsudah cukupefektif. Namunmasih ada beberapahambatan yangbersumber darimasyarakat yangharus bisa diatasiagar pelayanandapat berjalandengan baik.
Sumber: Diolah oleh Penulis 2017
25
Berdasarkan keterangan dan tabel diatas, dapat dilihat bahwa penelitian-penelitian
terdahulu tersebut memiliki perbedaan dengan penelitian yang penulis laksanakan.
Hal tersebut menunjukkan keaslian pemikiran dari penelit. Judul skripsi dari penulis
adalah “Efektivitas Pelaksanaan Prosedur Klaim RSUD Jend. A. Yani Kota Metro
Kepada Badan Penyelenggara Jaminan (BPJS) Kesehatan Cabang Metro”.
Dengan tema penelitian tentang efektivitas prosedur pelaksanaan klaim, lokasi
penelitian dilaksanakan di Kota Metro tepatnya di RSUD Jend. A. Yani Kota Metro
dan BPJS Kesehatan Cabang Metro. Fokus penelitiannya menggunakan pendekatan
efektivitas menurut Lubis dan Huseini serta konsep manajemen administrasi rumah
sakit.
F. Kerangka Pikir
Salah satu upaya pemerintah dalam pemenuhan pelayanan kesehatan dengan
kepesertaan masyarakat di BPJS Kesehatan. Maka BPJS Kesehatan Cabang Metro
dan RSUD Jend. A. Yani Kota Metro menjalin kesepakatan kerjasama. Sebagai
penyedia pelayanan kepada peserta BPJS Kesehatanan, RSUD Jend. A. Yani Kota
Metro memiliki hak untuk mendapat pembayaran klaim atas fasilitas yang telah
diberikan. BPJS Kesehatan berkewajiban mebayar tagihan klaim dari rumah sakit
sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
Kelengkapan dan ketepatan berkas dokumen klaim menjadi standar resmi dalam
penerimaan data klaim RSUD Jend. A. Yani Kota Metro kepada BPJS Kesehatan
Cabang Metro. Terdapat beberapa syarat dalam kelengkapan prosedur klaim,
diantaranya: formulir pengajuan klaim, softcopy luaran aplikasi klaim, kwitansi asli
26
bermaterai, bukti pelayanan yang sudah ditandatangani oleh peserta atau anggota
keluarga, dan kelengkapan lain yang dipersyaratkan oleh masing-masing tagihan
klaim. Diharapkan dengan penerapan manajemen dan pendekatan efektivitas yang
tepat dalam pelaksanaan administrasi rumah sakit dan BPJS Kesehatan. Maka akan
terwujud efektifitas pelaksanaan prosedur klaim di RSUD Jend. A. Yani Kota Metro
kepada BPJS Kesehatan Cabang Metro. Serta meningkatnya kepuasan masyarakat
atas pelayanan kesehatan, terutama pengguna layanan jaminan kesehatan. Alur
kerangka pikir pada penelitian yang berjudul “Efektivitas Pelaksanaan Prosedur
Klaim RSUD Jend. A. Yani Kota Metro Kepada Badan Penyelenggara Jaminan
(BPJS) Kesehatan Cabang Metro” ini dapat digambarkan dengan bagan sebagai
berikut.
27
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian
Sumber: Diolah oleh Penulis 2017
1. Masih tingginya keluhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan (dalamhal ini BPJS Kesehatan dan Rumah Sakit)
2. Tidak lengkapnya data, prosedur verifikasi klaim yang dianggap rumit,keterlambatan pengiriman berkas dari rumah sakit ke BPJS Kesehatan
3. Saling lempar argument antara rumah sakit dan BPJS Kesehatan
BPJSKesehatan
Pendekatan Efektivitas:
1. Pendekatan sasaran2. Pendekatan sumber3. Pendekatan proses
1. Terwujudnya efektifitas pelaksanaan prosedur klaim di RSUDJend. A. Yani Kota Metro kepada BPJS Kesehatan Cabang Metro
2. Meningkatnya kepuasan masyarakat atas pelayanan kesehatan(terutama pengguna layanan jaminan kesehatan)
RSUD Jend. A.Yani Kota
Metro
Prosedur Klaim
1. Berkas dan file klaim2. Verifikasi data3. Pembayaran Klaim
Manajemen Administrasirumah Sakit
1. Sumber Daya2. Pelayanan Pada Pasien
28
III.METODOLOGI PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
Tipe penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yaitu tipe penelitian yang
belum sepenuhnya kualitatif dan masih banyak dipengaruhi oleh pandangan
deduktif-kuantitatif.1 Penulis berperan sebagai instrumen kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif dan hasil penelitian lebih menekankan makna generalisasi.2 Penelitian
ini mengunakan jenis deskriptif kualitatif dikarenakan penulis menggambarkan
pelaksanaan prosedur klaim dari pengumpulan berkas klaim sampai tahap
pencairan dana klaim secara ringkas yang dilakukan RSUD Jend. A. Yani Kota
Metro dan BPJS Kesehatan Cabang Metro. Sehingga penulis mampu
mengidentifikasi efektifitas pelaksanan prosedur klaim tersebut. Penelitian ini
dilaksanakan melalui pengamatan dan wawancara kepada beberapa informan
terkait pelaksanaan prosedur klaim, yang menunjukkan apakah pelaksanaan
prosedur RSUD Jend. A. Yani Kota Metro dan BPJS Kesehatan Cabang Metro
dapat dikategorikan efektif.
1 Novita Tresiana. 2013 Metode Penelitian Kualitatif.Lembaga Penelitian Universitas Lampung2Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif danR&D. Bandung: Alfabeta
29
B. Fokus Penelitian
Dalam membatasi pembahasan penelitian ini maka diperuntukan sebuah fokus
penelitian agar pembahasan tetap terpusat pada tujuan dari penelitian yang sedang
dilakukan. Pengungkapan fokus penelitian harus secara eksplisit agar hasil
pengamatan penulis lebih terarah. Fokus penelitian ini mengarah pada seberapa
efektif pelaksanaan prosedur klaim yang dilaksanakan di RSUD Jend. A. Yani
Kota Metro kepada BPJS Kesehatan Cabang Metro yang meliputi hal-hal sebagai
berikut.
1. Mendeskripsikan proses pelaksanaan prosedur klaim RSUD Jend. A. Yani
Kota Metro kepada BPJS Kesehatan dan sebaliknya.
2. Mendeskripsikan efektivitas pelaksanaan prosedur klaim RSUD Jend. A.
Yani Kota Metro kepada BPJS Kesehatan Cabang Metro dan BPJS
Cabang Metro kepada RSUD Jend. A. Yani Kota Metro dengan
menggunakan pendekatan,3 sebagai berikut.
a. Pendekatan sasaran (Goal Approach)
Mengukur sejauh mana rumah sakit berhasil merealisasikan sasaran yang
hendak dicapai dinilai dari tujuan dari rumah sakit, yaitu pencairan dana
klaim. Penulis mengukur keberhasilan pelaksanaan prosedur klaim RSUD
Jend. A. Yani Kota Metro dan BPJS Kesehatan dalam mencapai tingkat
output yang direncanakan. Artinya pengukuran efektivitas keberhasilan
pendekatan sasaran memperhatikan faktor waktu keberhasilan realisasi dan
rencana yang dibuat.
3 Hari Lubis & Martani Huseini., Loc. Cit.
30
b. Pendekatan Sumber Daya (System Resource Approach)
Pendekatan ini mengukur efektivitas melalui keberhasilan rumah dalam
mendapatkan dan memanfaatkan sumber yang ada. Keterkaitan
pendekatan sumber dengan pelaksanaan prosedur klaim dapat dilihat dari
bagaimana rumah sakit memperoleh sumber daya yang dibutuhkan dalam
memelihara keadaan dan sistem agar lebih efektif.
c. Pendekatan Proses (Internal Process Approach)
Pendekatan proses lebih menekankan pada keaadaan internal rumah sakit.
RSUD Jend. A. Yani Kota Metro dinyatakan efektif, apabila proses
pelaksanaan prosedur klaim berjalan baik dan terkoordinasi. Pendekatan
ini memusatkan perhatian terhadap kegiatan yang dilakukan terhadap
sumber-sumber rumah yang meggambarkan tingkat efektivitas dari rumah
sakit itu sendiri.
Penulis juga menganailisis konsep manajemen administrasi RSUD Jend. A. Yani
dalam membahas menajemen keuangan rumah sakit, manajemen administrasi,
manajemen pelayanan kesehtan dan sebagainya. Peran manajemen rumah sakit
dilihat dari sumber daya, yang terdiri dari peralatan, waktu, informasi dan tenaga.
Serta pelayanan kesehatan yang diberikan rumah sakit kepada pasien yang berupa
pelayanan preventif, kuratif, rehabilitasi di rawat jalan, rawat inap dan unit gawat
darurat.4
4 Tjandra Yoga Aditama., Loc. Cit.
31
C. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kota Metro tepatnya pada RSUD Jend. A. Yani
Kota Metro dan Kantor BPJS Kesehatan Cabang Metro yang berhubungan
langsung dalam pelaksanaan prosedur klaim. Adapun alasan penulis memilih
lokasi tersebut dikarenakan Kota Metro merupakan salah satu daerah yang
memiliki tingkat kepedulian kesehatan tinggi. Namun, masih banyak terdapat
keluhan mengenai pelayanan klaim pada rumah sakitnya. Apalagi RSUD Jend. A.
Yani merupakan satu-satunya rumah sakit daerah di Kota Metro.
D. Sumber Data
Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kalimat dan tindakan yang
diperoleh penulis dari informan melalui wawancara, selebihnya adalah data
tambahan seperti dokumen dan lain-lain5. Terdapat dua sumber data dalam
penelitian ini diantaranya sebagai berikut.
1. Data Primer
Data primer adalah segala informasi atau hal-hal yang berkaitan dengan
konsep penelitian yang diperoleh secara langsung dari unit analisis yang
dijadikan sebagai objek penelitian (informan). Data primer dikumpulkan saat
melaksanakan penelitian lapangan berupa rekaman wawancara, pengamatan
langsung tentang pokok masalah. Data primer pelaksanaan prosedur klaim
BPJS Kesehatan ini didapat dari wawancara terhadap sumber terkait, yaitu:
Unit Manajemen Pelayanan Kesehatan Rujukan (MPKR) BPJS Kesehatan
Cabang Metro, Pegawai audit verifikator klaim BPJS Kesehatan Cabang
Metro di RSUD Jend. A. Yani Kota Metro, Penanggung jawab JKN di RSUD
Jend. A. Yani Kota Metro, Pegawai entry data atau coder RSUD Jend. A.
Yani Kota Metro.
5Lexy J. Moleong. 2005. Metodologi Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
32
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data tambahan yang diperoleh dari berbagai sumber
yang terkait dengan penelitian ini melalui studi kepustakaan dengan cara
membaca, mengutip, mempelajari dan menelaah literatur atau bahan-bahan
yang ada serta peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan
penelitian yang dilakukan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini
adalah melalui hal berikut.
1. Observasi
Observasi yaitu dengan melakukan peninjauan terhadap lokasi tempat
penelitian, sebagaimana disesuaikan dengan objek yang diteliti untuk
memperoleh data-data mengenai hal yang berhubungan dengan efektivitas
pelaksanaan prosedur klaim RSUD Jend. A. Yani Kota Metro kepada BPJS
Kesehatan Cabang Metro, dan sebaliknya.
2. Wawancara
Wawancara yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan komunikasi dan
interaksi secara langsung dengan alat bantu daftar pertanyaan yang bersifat
terbuka. Teknik tersebut dilakukan dengan cara tanya dan jawab antara
penulis dengan beberapa narasumber yang berkaitan dengan tema penelitian
dalam rangka menjawab secara bebas terarah kebahasaan yang ada dalam
panduan wawancara. Berikut tabel informan yang melakukan wawancara
dengan penulis.
33
Tabel 4. Daftar Informan
No Informan Data yang dibutuhkan TanggalWawancara
1. Unit ManajemenPelayanan KesehatanRujukan (MPKR)BPJS KesehatanCabang Metro
Wawancara mengenai pelaksanaanprosedur klaim RSUD Jend. A. YaniKota Metro di BPJS Kesehata CabangMetro
Jumat,28/07/2017
2. Pegawai auditverifikator klaim diRSUD Jend. A. YaniKota Metro,
Data klaim RSUD Jend. A. Yani KotaMetro bulan Agustus 2016 - Juni 2017,absensi klaim RSUD Jend. A. YaniKota Metro, prosedur dan standarpelaksanaan klaim
Rabu,01/08/2017
3. Penanggung jawabJKN di RSUD Jend.A. Yani Kota Metro,
Wawancara terkait pelaksanaanprosedur klaim di RSUD Jend. A. YaniKota Metro, Perjanjian Kerjasamaantara BPJS Kesehatan Cabng Metrodan RSUD Jend. A. Yani Kota Metro
Jumat,31/03/2017
4. Pegawai entry dataRSUD Jend. A. YaniKota Metro
Wawancara, alur prosedur klaim diRSUD Jend. A. Yani Kota Metrokepada BPJS Kesehatan CabangMetro, data klaim bulan Januari - Juni2017 dan absensi klaim.
Senin,26/03/2017
Sumber: Diolah oleh Penulis 2017
3. Dokumentasi
Dokumentasi berfungsi menerangkan peristiwa-peristiwa yang dilakukan
dalam penelitian. Dokumentasi dapat berwujud tulisan seperti standar
prosedur pelaksanaan, perjanjian, gambar/foto maupun video, atau rekaman
visual berupa suara informan dan penulis saat melakukan wawancara.
F. Teknik Analis Data
Setelah melakukan pengumpulan data, selanjutnya dilakukan pengolahan data
yang diperoleh dapat mempermudah permasalahan yang diteliti. Teknik analisis
data dalam analisis data kualitatif ada 4 (empat) komponen,6 diantaranya sebagai
berikut.
6Matthew Miles dan A. Michael Huberman. 2007. Analis Data Kualitatif, Buku Sumber TentangMetode Metode Baru: Jakarta: UI Press
34
1. Pengumpulan data
2. Penyerdehanaan data, dalam menyederhanakan data terdapat beberapa
langkah antara lain:
a) Menjelaskan data
b) Mengelompokkan data
c) Menyederhanakan penelitian data
3. Penyajian data, yaitu penyajian data yang berguna untuk memudahkan
penulis melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian tertentu dari
penelitian. Batasan yang diberikan dalam penyajian data adalah
sekumpulan informasi yang tersusun dan member kemungkinan adanya
penarikan kesimpulan.
4. Verifikasi data atau penarik kesimpulan. Verifikasi data yaitu menarik
kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dari berbagai sumber,
kemudian penulis mengambil simpulan yang bersifat sementara sambil
mencari data pendukung atau menolak simpulan. Pada tahap ini, penulis
melakukan pengkajian tentang simpulan yang telah diambil dengan data
pembanding teori tertentu. Pengujian dimaksud untuk melihat kebenaran
hasil analisis yang melahirkan simpulan yang dapat dipercaya.
G. Teknik Pengolahan Data
Teknis analisis data penelitian ini disajikan dalam bentuk paparan atau gambaran
dari temuan-temuan dilapangan. Baik temuan berupa data dan informasi hasil
wawancara dan dokumentasi lainnya. Data yang ada kemudian dilakukan langkah
sebagai berikut.
35
1. Reduksi data, yaitu proses pemilihan, pemusatan penelitian pada
penyederhanaan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-
catatan yang tertulis di lapangan.
2. Penyajian data, yaitu penulis menampilkan sekumpulan informasi tersusun
berdasarkan data primer yang diperoleh dari lokasi penelitian, yang
memberi kemungkinan penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan
3. Menarik kesimpulan, merupakan bagian satu kegiatan dari konfigurasi
yang utuh. Makna-makna yang muncul dari data harus diuji
kebenarannya, kekokohan dan kecocokannya yang merupakan
validitasnya. Setelah data tersebut diuji kebenarannya penulis kemudian
menarik kesimpulan berdasarkan data tersebut. Proses analisis yang
dilakukan berdasar pada kerangka pikir yang telah dirumuskan.
H. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Teknik keabsahan data merupakan hal yang diperlukan dalam penelitian kualitatif
agar data lapangan dapat diperoleh seobjektif mungkin. Teknik keabsahan data
yang digunakan sebagai berikut.
1. Ketekunan pengamatan penulis dalam menemukan ciri-ciri dan unsur-
unsur dalam situasi yang relevan dengan masalah penelitian agar penulis
mendapatkan data secara mendalam.
2. Triangulasi, secara konseptual triangulasi memberikan kemungkinan pada
penulis untuk mendapatkan beragam informasi tentang isu yang sama
sehingga hasil penelitian yang diperoleh akan mencapai tingkat validitas
dan realibilitas yang lebih tinggi. Selanjutnya melakukan triangulasi data
yang berkaitan dengan penggunaan beragam sumber data dalam suatu
penelitian.
88
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan tentang efektivitas pelaksanaan prosedur
klaim RSUD Jend. A. Yani Kota Metro kepada BPJS Kesehatan Cabang Metro, maka
diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1. Efektivitas pelaksanaan prosedur klaim RSUD Jend. A. Yani Kota Metro kepada
BPJS Kesehatan Cabang Metro secara umum belum efektif. Hal tersebut
disimpulkan oleh penulis dengan menganalisis efektivitas pelaksanaan prosedur
klaim dengan 3 pendekatan, sebagi berikut.
a. Pendekatan sasaran
Keberhasilan pelaksanaan prosedur klaim RSUD Ahmad Yani dan BPJS
Kesehatan dalam mencapai output (pencairan dana klaim) diukur dengan
memperhatikan faktor waktu realisasi sasaran. Apabila terjadi keterlambatan
pengumpulan berkas dari rumah sakit ke pihak BPJS Kesehatan, maka dalam
pelaksanaan prosedur klaim akan terlambat dan pencairan dana akan terlambat.
Sehingga waktu realisasi tidak tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
b. Pendekatan sumber daya
RSUD Jend. A. Yani masih kurang efektif dalam memanfaatkan sumber daya
yang dimiliki, sehingga mempengaruhi kinerja dari BPJS Kesehatan Cabang
Kota Metro.
89
c. Pendekatan proses
RSUD Jend. A. Yani Kota Metro sudah menerapkan prosedur sesuai alurnya
namun belum cukup baik. Artinya, dalam proses pelaksanaan prosedur klaim
RSUD Jend. A. Yani kepada BPJS Kesehatan Cabang Metro telah mengikuti alur
prosedur sebagaimana mestinya. Namun pada penerapannya proses kurang
terkoordinasi. Hal tersebut dibuktikan dengan masih adanya ketidaklengkapan
berkas dari ruang pasien dan berkas susulan yang menyebabkan keterlambatan
pengumpulan berkas klaim.
2. Peran manajemen di rumah sakit dapat dilihat dari sumber daya, yang terdiri dari
uang, peralatan, waktu, informasi dan tenaga. Pelayanan kesehatan dari rumah
sakit kepada pasien peserta BPJS Kesehatan berupa pelayanan preventif, kuratif,
rehabilitasi di rawat jalan, rawat inap dan igd yang nantinya akan dihitung dan
diajukan berkas klaimnya dari rumah sakit ke BPJS Kesehatan untuk memenuhi
kebutuhan manajemen rumah sakit.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai efektivitas pelaksanaan prosedur klaim RSUD
Jend A. Yani Kota Metro kepada BPJS Kesehatan Cabang Metro, maka saran penulis
sebagai berikut.
1. Perlu adanya pembaharuan perjanjian kerjasama antara BPJS Kesehatan Cabang
Metro dan RSUD Jend. A. Yani untuk lebih menegaskan prosedur pelaksanaan
klaim.
90
2. Pihak RSUD Jend. A. Yani perlu mensosialisasikan SOP prosedur pelaksanaan
prosedur klaim rumah sakit untuk pedoman pegawai pelaksana prosedur klaim
rumah sakit kepada BPJS Kesehatan Cabang Metro dalam melaksanakan
prosedur klaim rumah sakit. SOP tersebut nantinya bisa diletakkan ditiap ruang
yang melakukan aktivitas pelaksanaan prosedur klaim
3. Perlu adanya penambahan pegawai sebagai kurir berkas klaim, pegawai rumah
sakit yang bertugas mengumpulkan berkas klaim dari ruang pasien ke ruang
entry data. Penggantian/pelatihan petugas pelaksana prosedur klaim yang
bertanggung jawab dan profesional agar proses pelaksanaan klaim dapat selesai
secara efektif. Diberlakukannya sistem reward and punishment bagi pegawai
klaim demi menciptakan motivasi kerja pegawai sehingga meningkatkan
efektivitas kerja dalam pelaksanaan prosedur klaim RSUD Jend. A. Yani kepada
BPJS Kesehatan.
4. Perlu adanya alternatif untuk masalah fasilitas RSUD Jend. A. Yani yang
menghambat pelaksanaan prosedur klaim, seperti listrik mati disediakan jenset
dan perbaikan masalah jaringan atau komputer.
5. Perlunya sosialisasi rutin yang diadakan RSUD Jend. A. Yani dan/atau BPJS
Kesehatan Cabang Metro untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan
pentingnya jaminan kesehatan. Hal tersebut demi menjaga kesejahteraan
masyarakat di bidang kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku:
Aditama, Tjandra Yoga. 2003. Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Jakarta. UIPress
Amaliyah, Suryani Risqi. 2014. [Skripsi] Pelaksanaan Jaminan Kesehatan BagiPekerja Setelah Transformasi Kelembagaan Jaminan Sosial (BPJS). Makassar:Universitas Hasanuddin
Andita, Wenny. 2016. [Jurnal] Implementasi Kebijakan Badan PenyelenggraJaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Badan LAyanan Umum Daera (BLUD)Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) I Lagaligo Kabupaten Luwu Timur.Makassar: Universita Hasanuddin
Azrul, Azwar. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi 3. Jakarta: Bina RupaAksara Publisher
Gie , The Liang. 2002. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta; Liberty
Lubis, Hari & Martani Huseini. 1987. Teori Organisasi, Suatu Pendekatan Makro.Jakarta: Pusat Antar Ilmu-Ilmu Sosial UI
Halim, Andreas. Kamus Lengkap 1 Milyar: Inggris-Indonesia, Indonesia-Inggris.Surabaya: Sulita
Handayaningrat, Soewarno. 1980. Pengantat Studi Ilmu Administrasi danManajemen. Jakarta; Cv Haji Masagung
Miles, Matthew & A. Michael Hubeman. 2007. Analis Data Kualitatif, Buku SumberTentang Metode Metode Baru: Jakarta: UI Press
Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT RemajaRosdakarya
92
Putra, Wahyu Manggala. 2014. Analisis Implementasi Kebijakn Jaminan KesehatanNasional Di Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan [Skripsi]. Jakarta:Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
RSUD Jend. A. Yani. Profil Rumah Sakit Umum Daerah Jend. A. Yani Metro 2016
Siagian, Sondang P. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara; Jakarta
Sitompul, Jonathan Maruli Tua. 2016. Efektifitas Pelaksanaan Program BPJSKesehatan Dalam Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat Ekonomi Lemah(Studi Pada Puskesmas Kecamatan Helvetia, Medan) [Jurnal]. Medan:Universitas Sumatera Utara
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta
Surbakti J. 2014. Hubungan Kelengkapan resume Medis rawat Inap dan KecepatanPenagian Klaim Rawat Inam di RS Parakasih [Skripsi]. Jakarta: UniversitasEsa Unggul
Tresiana, Novita. 2013 Metode Penelitian Kualitatif. Lembaga Penelitian UniversitasLampung
Referensi Undang-Undang:
BPJS Kesehatan. 2014. Petunjuk Teknis Verifikasi Klaim. Direktorat Pelayanan
BPJS Kesehatan Cabang Metro-RSUD Jend. A. Yani Kota Metro. 2016. PerjanjianKerjasama Antara BPJS Kesehatan Cabang Metro dengan Rumah Sakit UmumDaerah Ahmad Yani Tentang Pelayanan Kesehatan Rujukan Tingkat LanjutanBagi Peserta Program Jaminan Kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 27 Tahun 2014 tentang Petunjuk TeknisSistem Indonesian Case Base Groups (INA-CBGs)
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 28 Tahun 2014 tentang PedomanPelaksanaan Program Jaminan Kesehatan
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28H dan Undang Undang Nomor 23/1992 tentangkesehatan menyatakan bahwa setiap orang berhak mendapatkan pelayanankesehatan
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 Pasal 7 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 9 ayat (1)
93
Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 Pasal 1 angka 6 UU
Undang-Undang RI Nomor 40 Tahun 2004
Refrensi Lainnya:
Agusta Hidayatullah. 7 RS Lampung dan BPJS Kesehtana Sepakat Perbaiki Layanan.antaralampung.com/berita/275488/7-rs-lampung-dan-bpjs-sepakat-perbaiki-layanan,diakses pada Selasa, 2 Januari 2016
Ananta, Bellza Rizki. Kepala Bidang Penjamin Manfaat Rujukan BPJS KesehatanCabang Metro, Wawancara, Kantor BPJS KesehatanCabang Metro, 28 Juli2017
Antaralampung.com/berita/275488/7-rs-lampung-dan-bpjs-sepakat-perbaiki-layanan,diakses pada Selasa, 2 Desember Januari 2016
Bpjs-kesehatan.go.id/ diaksese pada 03 Juli 2017, 21 September 2017
Estelita Kesuma. SKM Ka.Si Pelayanan Medik RSUD Jend. A. Yani Kota Metro.Wawancara. RSUD Jend. A. Yani Kota Metro. 31 Maret 2017
Kbbi.web.id/klaim diakses pada 10 januari 2017
Istiqomah J. 2015. Klaim BPJS Kesehatan Penuh Masalah. Jakarta.http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2015/01/01/warning-klaim-bpjs-kesehatan-penuh-masalah-mengapa--694529.html (diakses pada 9 Nov 2016)
Nur Azizah. 2016. http://metronews.com/news/metro./0kprzDN-perbadaan-fasilitas-pasien -bpjs-dan-non-bpjs-di -rs.html (Diakses pada 04 Juni 2017)
Saputra, Bayu. Kepala Audit Verifikator BPJS Kesehatan Cabang Metro,Wawancara, Kantor BPJS Kesehatan Cabang Metro,18 Januari 2017
Wanti, Petugas Entry Data Jaminan Kesehatan (JKN) RSUD Jend. A. Yani KotaMetro, Wawancara, RSUD Jend. A. Yani Kota Metro, 26 Maret 2017