76
EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung Tahun Ajaran 2019/2020) (Skripsi) Oleh VINA ZAHRA VENA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2020

EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU

DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

(Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Muhammadiyah 3

Bandarlampung Tahun Ajaran 2019/2020)

(Skripsi)

Oleh

VINA ZAHRA VENA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2020

Page 2: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

ii

ABSTRAK

EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU DARI

KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

(Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Muhammadiyah 3

Bandarlampung Tahun Pelajaran 2019/2020)

Oleh

VINA ZAHRA VENA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model Project Based

Learning ditinjau dari kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Populasi

penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP Muhammadiyah 3

Bandarlampung Tahun Pelajaran 2019/2020 yang terdistribusi dalam 6 kelas.

Sampel penelitian diambil dengan teknik cluster random sampling. Desain yang

digunakan adalah the randomized posttest-only control group design. Analisis uji

hipotesis pada menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep

matematis siswa yang mengikuti model Project Based Learning lebih tinggi

secara signifikan daripada pembelajaran konvesional, namun persentase siswa

tuntas belajar yang mengikuti model Project Based Learning tidak lebih dari 60%

jumlah siswa. Kesimpulan pada penelitian ini adalah model Project Based

Learning tidak efektif ditinjau dari kemampuan pemahaman konsep matematis

siswa.

Kata kunci : efektivitas, model project based learnig, kemampaun pemahaman

konsep matematis.

Page 3: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

iii

EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU

DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

(Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Muhammadiyah 3

Bandarlampung Tahun Ajaran 2019/2020)

Oleh

VINA ZAHRA VENA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Matematika

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2020

Page 4: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP
Page 5: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP
Page 6: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP
Page 7: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 25 Februari 1997. Penulis merupakan

anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Suparman dan Ibunda Lia

Asnawi (Khoiriyah) serta memiliki adik laki-laki bernama M. Risky Suganda dan

adik perempuan bernama Cahya Gendis Ratu Mawardah.

Penulis menyelesaikan pendidikan formal di kecamatan Blambangan Umpu,

kabupaten Way Kanan, provinsi Lampung tepatnya di SD Negeri 01 Negeri Baru

pada tahun 2009, SMP Negeri 05 Blambangan Umpu pada tahun 2012, dan SMA

01 Blambangan Umpu pada tahun 2015. Kemudian pada tahun 2015, melalui jalur

Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), penulis diterima di

Universitas Lampung sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika,

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Lampung.

Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada tahun 2018 di Desa Muara

Jaya, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Lampung Timur. Selain itu, penulis

melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMPN 02 Sukadana,

Lampung Timur.

Page 8: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

ii

Selama menjadi mahasiswa, penulis bergabung menjadi Eksakta Muda Himasakta

divisi Kreativitas Mahasiswa (Kresma) periode 2015-2016, menjadi bendahara

Himasakta kabinet satu hati periode 2017, anggota komisi II (administrasi dan

keuangan) DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa) FKIP Unila tahun 2018, dan

anggota komisi III (administrasi dan keuangan) DPM (Dewan Perwakilan

Mahasiswa) Unila tahun 2019.

Page 9: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

Motto

“Teruslah belajar untuk menjadi BAIK, lebih BAIK, dan TERBAIK, kemudian jadikan kebaikan tersebut menjadi

sesuatu yang bermanfaat”

(Vina Zahra Vena)

Page 10: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

Persembahan

Bismillahirahmanirohim

Alhamdulillahirobbil„alamin

Segala puji bagi Allah Subhanahu Wata‟ala, Dzat yang Maha Sempurna.

Shalawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad Shallallahu „Alaihi

Wasallam

Alhamdulillah, dengan kerendahan hati dan ucapan syukur pada Allah SWT serta

dengan penuh rasa cinta, ku persembahkan karya sederhana ini kepada:

Kedua orang tua ku tercinta,

Yang senantiasa mendoakanku dan tidak pernah letih memberikan semangat,

kasih sayang, serta melakukan yang terbaik demi kesuksesanku.

Semoga karya ini bisa menjadi salah satu dari sekian banyak alasan untuk

membuat Bapak dan Mama tersenyum.

Adek-adekku tersayang, serta seluruh keluarga besar yang terus memberikan

dukungan dan doanya padaku.

Seluruh keluarga besar Pendidikan Matematika (MEDFU)

Para pendidik yang telah mengajar dengan penuh kesabaran.

Semua sahabat yang selalu ada dan begitu tulus menyayangiku saat bahagia

maupun sedihku, dari kalian aku belajar memahami arti persahabatan.

Keluarga Besar KKN Muara Jaya, Himasakta, DPM FKIP Unila, dan DPM Unila

Terima kasih telah banyak sekali memberikan inspirasi dan pembelajaran baik

akademik maupun non-akademik

Almamater Universitas Lampung tercinta.

Page 11: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

ii

SANWACANA

Alhamdulillahirobbil„alamin, puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata‟ala

yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan skripsi ini

dapat diselesaikan. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah atas manusia

yang akhlaknya paling mulia, yang telah membawa perubahan luar biasa, menjadi

uswatun hasanah, yaitu Rasulullah Muhammad Shallallahu „Alaihi Wa sallam.

Skripsi ini berjudul “Efektivitas Model Project Based Learning Ditinjau dari

Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa (Studi pada Siswa Kelas VIII

Semester Ganjil SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung Tahun Ajaran

2019/2020)”. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Kedua orang tuaku (Bapak Suparman dan Ibu Lia Asnawi), adik-adikku

(Muhammad Risky Suganda dan Cahya Gendis Ratu Mawardah), serta

seluruh keluarga besarku yang selalu mendoakan, memberikan motivasi,

dukungan, bantuan, dan semangat kepadaku.

Page 12: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

iii

2. Bapak Drs. M. Coesamin, M.Pd., Pembimbing I sekaligus dosen Pembimbing

Akademik yang selalu bersedia meluangkan waktu untuk konsultasi

akademik, memberikan perhatian, motivasi serta kritik dan saran yang

membangun selama penulis menempuh pendidikan di perguruan tinggi dan

dalam menyusun skripsi sehingga skripsi ini selesai dan menjadi lebih baik.

3. Ibu Widyastuti, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah

bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing, memotivasi, memberikan

wawasan, serta memberikan kritik dan saran yang membangun selama

penyusunan skripsi sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

4. Ibu Dr. Sri Hastuti Noer, M.Pd., selaku Dosen Pembahas sekaligus Ketua

Program Studi Pendidikan Matematika yang telah memberikan masukan dan

saran yang membangun sehingga skripsi ini dapat selesai dan menjadi lebih

baik.

5. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung

beserta jajaran dan stafnya yang telah memberikan bantuan kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Unila yang

telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini.

7. Bapak dan Ibu dosen Pendidikan Matematika di Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.

8. Kepala SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung beserta wakil, guru-guru, dan

staf tata usaha yang telah memberikan kemudahan dan dukungan selama

penelitian.

iii

Page 13: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

iv

9. Bapak Kiki Kurniawan, S.Pd., selaku guru mitra yang telah banyak membantu

dan memberikan masukan serta semangat dalam penelitian ini.

10. Siswa/siswi kelas VIII D dan VIII E SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung

tahun pelajaran 2019/2020, atas perhatian dan kerjasama yang telah terjalin.

11. Teman sekaligus sahabatku tersayang Dinda Wiwid Rahmawati dan Cahya

Pratama yang selalu menemani dalam keadaan senang maupun susah.

12. Keluarga KKN desa Muara Jaya tahun 2018, Fachri Fajar Satria (Penjaskes),

Hendi Nur Pratama (Pend. B.Inggris), Sudarto (Pend. Biologi), Ella Utami

(Pend. Ekonomi), Novita Suparmi (Pend. Sejarah), Nur Ayu Rahmawati

(Bimbingan dan Konseling), Selvia Febriana (Pend. Geografi), Pio Amalia

(PKn), dan Zara Paradita (Pend. Fisika) terima kasih untuk waktu berharga

yang telah dihabiskan bersama walaupun hanya sebentar, semoga kita dapat

berkumpul dan selalu terjalin silaturahmi yang baik.

13. Seluruh guru dan siswa-siswi SMPN 02 Sukadana Lampung Timur tahun

pelajaran 2018/2019, terimakasih telah memberikan pengalaman yang tak

terlupakan.

14. Sahabat-sahabatku yang baik, Mila, Irma, Mulyani, Amalina, Ratna, Mar‟atus,

Desak, Desi, Putri, Gita, Sella, Ria, Piya, Ratu, Bunga, Deta, Kiki, dan Indah,

terimakasih atas bantuan dan semangat yang diberikan selama ini.

15. Sahabat-sahabatku tersayang, Agnis, Agnes, Alkias, Ambar, April, Asti,

Awan, Daryono, Desta, Destia, Dewi, Diyah Ayu, Dwir, Eki, Ernia, Etia,

Fajar, Indri, Isma, Kartika H., Lia, Miranda, Mustainatun, Novita, Ocha, Eno,

Ronal, Wanda, Yulia, Zakiya, Alya, Okta, Amel, Brigita, Anika, Kartikakur,

Reza, Ika, Annisa, Suci, Atika, Ina, Windi, Nadila, Mba Ratna, dan Tiur.

iv

Page 14: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

v

16. Kakak-kakakku angkatan 2014, 2013, dan 2012 serta adik-adikku angkatan

2016, 2017, 2018, dan 2019 terima kasih atas kebersamaannya.

17. Keluarga Himasakta satu hati, Ridwan Saputra, Kartika Mei Linda, Prima

Istiana, Siti Hardiyanti, Almh. Mira Khadijah, Lulu Sekardini, Alfinanto

Febrian Nasrullah, Febrina Ismulita, Wahib Nurmansyah, Fitri Septi Lutfiani

Widodo, Andre Kurnianto, Nova Patria Ningsih, Rifan Winarto, Yulia Uji

Taba, Dimas Setiawan, Dewi Puspita Sari, Burhanudin, Alda Novita Sari,

Rizky Aftama, Eka Yustia Al-Husnul, Nana Kusuma Wardhani, dan Tri Okta

Priani.

18. Teman-teman di keluarga DPM FKIP Unila 2018 dan DPM Unila 2019,

terima kasih untuk perhatian, bimbingan, dan kebersamaannya. Semoga

silaturahmi kita selalu terjaga.

19. Mba Reni dan Mba Eka serta Pengurus Gedung G FKIP Pak Mariman, dan

Pak Liyanto, terima kasih atas bantuan dan perhatiannya selama ini.

20. Almamater tercinta yang telah mendewasakanku.

21. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga

kebaikan, bantuan, dan dukungan yang telah diberikan pada penulis mendapat

balasan pahala dari Allah Subhanahu Wata‟ala dan semoga skripsi ini

bermanfaat. Aamiin.

Bandar Lampung, 22 Januari 2020

Penulis,

Vina Zahra Vena

v

Page 15: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

vi

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... ix

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 14

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 14

D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 14

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Teori ........................................................................................... 15

1. Model Project Based Learning (PjBL) .............................................. 15

2. Pembelajaran Konvensional ............................................................... 19

3. Kemampuan Pemahaman Konsep ...................................................... 22

4. Efektivitas Pembelajaran .................................................................... 25

B. Penelitian yang Relevan ......................................................................... 27

C. Definisi Operasional ............................................................................... 28

D. Kerangka Pikir ....................................................................................... 30

E. Anggapan Dasar ..................................................................................... 33

F. Hipotesisi Penelitian ............................................................................... 33

III. METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel ............................................................................... 34

B. Desain Penelitian .................................................................................... 35

Page 16: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

vii

C. Posedur Pelaksanaan Penelitian ............................................................. 36

D. Data dan Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 38

E. Instrumen Penelitian ............................................................................... 38

F. Analisis Instrumen Tes ........................................................................... 40

G. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ...................................... 44

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ...................................................................................... 50

1. Data Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa ................. 50

2. Pencapaian Indikator Pemahaman Konsep Matematis ...................... 51

3. Hasil Uji Hipotesis Pertama (Kesamaan 2 rata-rata) ......................... 52

4. Hasil Uji Hipotesis Kedua (Proporsi) ................................................. 53

B. Pembahasan ............................................................................................ 54

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ................................................................................................ 61

B. Saran ....................................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA

vii

Page 17: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

viii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Hasil studi TIMSS (Tahun 1999-2011) siswa SMP Indonesia

kelas VIII ...................................................................................................... 3

3.1 Rata-rata nilai UAS Semester Genap Tahun Pelajaran 2018/2019 .............. 34

3.2 Desain Penelitian .......................................................................................... 36

3.3 Pedoman Penskoran Pemahaman Konsep Matematis .................................. 39

3.4 Kriteria Koefisien Reliabilitas ...................................................................... 41

3.5 Interpretasi Daya Pembeda .......................................................................... 42

3.6 Interpretasi Tingkat Kesukaran .................................................................... 43

3.7 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Posttest ........................................................... 44

3.8 Rekapitulasi Uji Normalitas Sampel Data Kemampuan Pemahaman

Konsep Matematis ........................................................................................ 45

4.1 Data Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa .......................... 50

4.2 Data Pencapaian Indikator Pemahaman Konsep Matematis ........................ 51

Page 18: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

A. PERANGKAT PEMBELAJARAN

A.1 Silabus Eksperimen ........................................................................ 68

A.2 Silabus Kontrol ............................................................................... 75

A.3 RPP Eksperimen ............................................................................. 80

A.4 RPP Kontrol .................................................................................... 98

A.5 LKP (Lembar Kerja Proyek) .......................................................... 114

A.6 LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) ............................................. 128

B. PERANGKAT TES

B.1 Kisi-kisi Soal Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis

(Post-Test) ....................................................................................... 136

B.2 Soal Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis

(Post-Test) ...................................................................................... 137

B.3 Pedoman Penskoran Soal Tes Kemampuan Pemahaman Konsep

Matematis (Post-Test) ..................................................................... 138

B.4 Kunci Jawaban Soal Tes Kemampuan Pemahaman Konsep

Matematis (Post-Test) ..................................................................... 140

B.5 Form Penilaian Validitas Isi Post-Test ........................................... 144

B.6 Kisi-kisi Soal Tes Kemampuan Awal Pemahaman Konsep

Matematis ....................................................................................... 145

B.7 Soal Tes Kemampuan Awal Pemahaman Konsep Matematis......... 147

Page 19: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

x

B.8 Pedoman Penskoran Soal Tes Kemampuan Awal Pemahaman

Konsep Matematis ......................................................................... 148

B.9 Kunci Jawaban Soal Tes Kemampuan Awal Pemahaman Konsep

Matematis ....................................................................................... 150

C. ANALISIS DATA

C.1 Analisis Reliabilitas Hasil Uji Coba Instrumen Tes ....................... 152

C.2 Analisis Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran ............................ 153

C.3 Rekapitulasi Data Kemampuan Awal Pemahaman Konsep

Matematis Siswa ............................................................................. 156

C.4 Uji Normalitas Data Kemampuan Awal Pemahaman Konsep

Matematis Siswa ............................................................................. 158

C.5 Uji Homogenitas Data Kemampuan Awal Pemahaman Konsep ...

Matematis Siswa ............................................................................. 162

C.6 Ranking Data Kemampuan Awal Pemahaman Konsep Matematis

Siswa ............................................................................................... 163

C.7 Uji Kesamaan 2 Rata-rata Data Kemampuan Awal ....................... 165

C.8 Rekapitulasi Data Posttest Kemampuan Pemahaman Konsep

Matematis Siswa ............................................................................. 167

C.9 Uji Normalitas Data Posttest Pemahaman Konsep Matematis

Siswa ............................................................................................... 169

C.10 Uji Homogenitas Data Posttest Pemahaman Konsep Matematis

Siswa ............................................................................................... 173

C.11 Uji Hipotesis Pertama ..................................................................... 174

C.12 Data Tuntas Belajar Kelas Eksperimen .......................................... 176

C.13 Uji Hipotesis Kedua (Proporsi) ...................................................... 177

C.14 Data Pencapaian Indikator Kemampuan Pemahaman Konsep

Matematis Siswa ............................................................................. 179

C.15 Nilai UAS Semester Genap Tahun Pelajaran 2018/2019 ............... 180

x

Page 20: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

xi

C.16 Uji Normalitas Data Nilai UAS Semester Genap Tahun Pelajaran

2018/2019 ....................................................................................... 182

C.17 Analisis Kesamaan Rata-rata Nilai UAS Semester Genap Tahun

Pelajaran 2018/2019 (Uji Kruskal Wallis) ..................................... 183

D. ADMINISTRASI PENELITIAN

D.1 Surat Izin Penelitian Pendahuluan .................................................. 184

D.2 Surat Izin Penelitian ....................................................................... 185

D.3 Surat Keterangan Penelitian ........................................................... 186

xi

Page 21: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh era globalisasi.

Hal ini sejalan dengan pendapat Nurhaidah dan Musa (2015: 2) yang menyatakan

bahwa globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Salah satu

tantangan bangsa Indonesia menghadapi era globalisasi adalah pengadaan Sumber

Daya Manusia (SDM) berkualitas yang mampu bersaing dalam bidang Ilmu

Pengetahuan, Teknologi, dan Seni (IPTEKS). Oleh sebab itu, kualitas Sumber

Daya Manusia (SDM) Indonesia harus ditingkatkan agar dapat memajukan bangsa

Indonesia menjadi lebih baik di mata dunia.

Pendidikan merupakan salah satu hal penting untuk menentukan maju mundurnya

suatu bangsa. Salah satu bidang yang mempunyai peran penting dalam dunia

pendidikan adalah matematika. Menurut Hardini (2012: 159), matematika adalah

ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai

peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.

Matematika sebagai disiplin ilmu perlu dikuasi dan dipahami dengan baik oleh

segenap lapisan masyarakat terutama siswa sekolah formal, oleh karena itu,

Page 22: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

2

matematika dipelajari di setiap jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar

sampai dengan perguruan tinggi. Menurut Depdiknas (2009: 387), untuk dapat

menguasai dan menciptakan teknologi serta bertahan di masa depan diperlukan

penguasaan ilmu matematika yang kuat sejak dini. Oleh karena itu, ilmu

matematika memainkan peranan penting untuk mempersiapkan individu dalam

pembangunan Indonesia sehingga matematika perlu dipelajari siswa dengan

sungguh-sungguh.

Tujuan pembelajaran matematika di Indonesia berdasarkan kurikulum 2013 yang

dikemukakan oleh kemendikbud (2015) salah satunya adalah agar peserta didik

memiliki kemampuan pemahaman konsep yang baik. Berdasarkan tujuan

tersebut, adanya pembelajaran matematika di tingkat satuan pendidikan ditujukan

sebagai sarana untuk melatih siswa agar setiap siswa memiliki pemahaman

konsep. Ini menunjukkan bahwa pemahaman konsep merupakan salah satu aspek

penting dalam proses pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika.

Pemahaman konsep matematis yang dimiliki oleh sebagian besar siswa di

Indonesia belum optimal. Hal ini berdasarkan hasil studi Trends In Mathematics

and Science Study (TIMSS) yang diikuti oleh siswa Indonesia pada jenjang SMP

kelas VIII pada tahun 1999 sampai 2011 yang dapat dilihat pada Tabel 1.1.

TIMSS (Rosnawati, 2013), menampilkan 4 tingkatan untuk mempresentasikan

rentang kemampuan peserta didik berdasar benckmark internasional, yaitu standar

mahir (625), standar tinggi (550), standar menengah (475), dan standar rendah

(400). Berdasarkan data pada Tabel 1.1 terlihat bahwa dari tahun ke tahun capaian

rata-rata TIMSS matematika siswa Indonesia berada pada standar rendah.

Page 23: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

3

Tabel 1.1. Hasil studi TIMSS siswa SMP Indonesia kelas VIII

Tahun Peringkat

Indonesia

Jumlah negara yang

mengikuti TIMSS Skor

1999 34 38 403

2003 34 46 411

2007 36 48 397

2011 38 42 386 (Sumber: Kuncoro, 2017)

Mullis et al. (2012), mengemukakan hasil TIMSS yang diikuti siswa SMP pada

tahun 2011 (siswa SMP Indonesia tidak berpartisipasi saat TIMSS 2015), pada

dimensi kognitif diperoleh persentase penilaian domain pengetahuan (knowing),

penerapan (applying), dan penalaran (reasoning) berturut-turut yaitu sebesar 37%,

23%, dan 17%. Knowing relevan dengan seberapa luas konsep yang dipahami

oleh siswa, semakin luas pemahaman konsep yang dimiliki maka akan semakin

besar potensi siswa bisa memecahkan berbagai masalah matematika. Hasil

persentase penilaian domain pengetahuan (knowing) yang diperoleh menunjukan

bahwa pemahaman konsep matematis siswa di Indonesia masih tergolong rendah.

Hal ini diperkuat dengan salah satu contoh soal pada TIMSS yang dikutip dalam

Rosnawati (2013) untuk mengukur domain kognitif pada level yang paling rendah

yaitu pengetahuan (Knowing) yang terkait dengan domain konten bilangan, yaitu

sebagai berikut.

Contoh:

Soal tersebut sebenarnya tidak terlalu sulit, namun hanya 57% siswa Indonesia

yang mampu menjawab dengan benar. Menurut Rosnawati (2013), rendahnya

persentase tersebut umumnya karena pemahaman nilai tempat yang masih belum

42,65 + 5,748 =

Jawab: …………………….

Page 24: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

4

baik. Hal ini ditunjukkan dengan sering ditemukan siswa membaca 42,65 dengan

“empat puluh dua koma enam puluh lima”. Pemahaman konsep yang keliru

tersebut menyebabkan kekeliruan dalam operasi penjumlahan. Dengan demikian,

rendahnya kemampuan matematika siswa di Indonesia disebabkan rendahnya

pemahaman konsep matematis siswa.

Rendahnya pemahaman konsep matematis juga dialami siswa kelas VIII SMP

Muhammadiyah 3 Bandarlampung. Hal tersebut diketahui dari tes kemampuan

awal yang dilakukan untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep matematis

siswa. Instrumen tes awal berbentuk uraian dengan materi yang digunakan yaitu

bilangan bulat sebagai materi prasyarat dari koordinat kartesius. Berikut

instrumen tes awal yang mengukur kemampuan pemahaman konsep matematis

siswa yang diujikan pada kelas VIII D dan VIII E dengan jumlah siswa 55 orang.

beserta penjelasannya setelah diujikan.

1) Soal nomor 1 mengukur pemahaman konsep matematis siswa pada indikator

mengklarifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu dan menggunakan,

memanfaatkan, dan memilih prosedur tertentu. Berikut soalnya.

Diketahui bilangan X, Y, dan Z.

Bilangan X = 123abc

Bilangan Y = 45bcde

Bilangan Z = 9abcd

Jika setiap huruf kecil pada bilangan tersebut mewakili suatu angka, urutkan

bilangan tersebut dari yang terbesar. Kemudian jelaskan alasannya!

Pada soal nomor 1, ada 43 siswa (76,79% siswa) yang mengalami kekeliruan

dalam menjawab soal. Ada 2 tipe jawaban siswa. Jawaban siswa tipe 1, siswa

belum dapat membedakan bilangan bulat yang lebih besar atau lebih kecil dari

bilangan bulat tertentu, oleh karena itu, siswa belum dapat mengklarifikasikan

Page 25: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

5

objek-objek menurut sifat-sifat tertentu. Selain itu, siswa tidak bisa memberikan

alasan dengan benar cara/prosedur mendapatkan jawaban, oleh karenanya, siswa

belum dapat menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur tertentu dengan

tepat. Dari 55 siswa, terdapat 37 siswa atau 67,27% siswa yang mengerjakan soal

dengan jawaban seperti itu. Diambil sampel jawaban siswa yang mengerjakan soal

dengan jawaban tipe 1 sebagai berikut.

Gambar 1.1 Jawaban Siswa Tipe 1 Soal nomor 1.

Jawaban tipe 2, siswa dapat membedakan bilangan bulat yang lebih besar

atau lebih kecil dari bilangan bulat, sehingga siswa telah dapat

mengklarifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu. Namun siswa

belum dapat memberikan alasan dengan benar cara atau prosedur

mendapatkan jawaban tersebut, oleh karenanya, siswa belum dapat

menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur tertentu. Dari 55 siswa,

terdapat 6 siswa atau 10,90% siswa yang mengerjakan soal dengan jawaban

seperti itu. Diambil sampel jawaban siswa yang mengerjakan soal dengan

jawaban tipe 2 sebagai berikut.

Gambar 1.2 Jawaban Siswa Tipe 2 Soal nomor 1.

Page 26: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

6

2) Soal nomor 2 mengukur pemahaman konsep matematis siswa pada indikator

mengaplikasikan konsep. Berikut soalnya.

Ada sebuah ruangan yang memiliki suhu . Beberapa menit kemudian

suhu di ruangan tersebut naik menjadi . Berapakah kenaikan suhu di

ruangan tersebut? Buatlah dalam garis bilangan secara vertikal!

Pada soal nomor 2, ada 25 siswa (44,64% siswa) yang mengalami kekeliruan

dalam menjawab soal. Ada 2 tipe jawaban siswa. Jawaban siswa tipe 1, siswa

salah dalam melakukan operasi pengurangan dan beberapa siswa belum

mengerti cara mengerjakan soal tersebut. Selain itu, siswa belum dapat

menentukan kedudukan titik pada garis bilangan bulat yang digambar secara

vertikal. Oleh karena itu, siswa belum dapat mengaplikasikan konsep bilangan

bulat. Dari 55 siswa, terdapat 14 siswa atau 25,45% siswa yang mengerjakan

soal dengan jawaban seperti itu. Diambil sampel jawaban siswa yang

mengerjakan soal dengan jawaban tipe 1 sebagai berikut.

Gambar 1.3 Jawaban Siswa Tipe 1 Soal nomor 2.

Pada jawaban siswa tipe 2, siswa sudah benar dalam melakukan operasi

pengurangan namun masih belum dapat membuat atau menggambar garis

bilangan secara vertikal, beberapa siswa membuat garis bilangan secara

horizontal. Oleh karena itu, siswa belum dapat mengaplikasikan konsep

bilangan bulat. Dari 55 siswa, terdapat 11 siswa atau 20% siswa yang

mengerjakan soal dengan jawaban seperti itu. Diambil sampel jawaban siswa

yang mengerjakan soal dengan jawaban tipe 2 yang dapat dilihat pada gambar

berikut.

Page 27: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

7

Gambar 1.4 Jawaban Siswa Tipe 2 Soal nomor 2.

3) Soal nomor 3, mengukur pemahaman konsep matematis siswa pada indikator

memberi contoh dan non-contoh dari konsep. Berikut soalnya.

Apakah -70 merupakan bilangan bulat negatif yang lebih besar dari -30

sekaligus lebih kecil dari -9? Jika ya jelaskan, jika tidak jelaskan dan berikan

contoh penyangkalnya!

Pada soal nomor 3, semua siswa tidak ada yang menjawab dengan benar. Dari

55 siswa, terdapat 10 siswa yang tidak menjawab dan 45 siswa menjawab

dengan salah. Terdapat 2 tipe jawaban siswa. Jawaban tipe 1, siswa salah

dalam menjawab dan memberikan alasan. Oleh karena itu, siswa belum dapat

memberi contoh dan non-contoh dari konsep. Dari 55 siswa, terdapat 29 siswa

atau 52,73% siswa yang mengerjakan soal dengan jawaban seperti itu.

Diambil sampel jawaban siswa yang mengerjakan soal dengan jawaban tipe 1

sebagai berikut.

Gambar 1.5 Jawaban Siswa Tipe 1 Soal nomor 3.

Jawaban tipe 2, siswa benar dalam menjawab, namun tidak bisa /salah dalam

memberikan alasan dan contoh penyangkal. Oleh karena itu, siswa belumdapat

memberi contoh dan non-contoh dari konsep. Dari 55 siswa, terdapat 17 siswa

Page 28: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

8

atau 30,90% siswa yang mengerjakan soal dengan jawaban seperti itu. Diambil

sampel jawaban siswa yang mengerjakan soal dengan jawaban tipe 2 sebagai

berikut.

Gambar 1.6 Jawaban Siswa Tipe 2 Soal nomor 3.

4) Soal nomor 4, mengukur pemahaman konsep matematis siswa pada indikator

mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu. Berikut Soalnya.

Heri diminta oleh gurunya untuk mengembalikan alat peraga berupa garis

bilangan ke perpustakaan sekolah. Ketika melewati lapangan sekolah, kaki

Heri tersandung sehingga beberapa papan bilangan terjatuh.

a. Bantulah Heri untuk menyusun kembali papan bilangan yang terjatuh

sehingga alat peraganya menjadi benar kembali. Tariklah garis untuk

menghubungkan papan bilangan dan tempat yang tepat.

b. Ternyata saat terjatuh, ada sebuah papan bilangan yang hilang. Bilangan

apakah itu?

Pada soal nomor 4, ada 7 siswa (12,73% siswa) yang menjawab salah/keliru.

Kesalahan siswa ada di poin b, yaitu tidak dapat menentukan dengan benar

bilangan yang hilang. Siswa masih belum dapat menentukan urutan pada

bilangan bulat. Sehingga masih ada siswa yang belum dapat

1

-2 5 -6

Page 29: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

9

mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu. Berikut contoh

jawaban siswa yang masih salah.

Gambar 1.7 Jawaban Siswa Soal nomor 4.

5) Soal nomor 5, mengukur pemahaman konsep matematis siswa pada indikator

mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu dan menggunakan,

memanfaatkan, dan memilih prosedur tertentu. Berikut Soalnya.

Diketahui dua bilangan bulat A = 6584678656 dan B = 6473263749,

bagaimana cara kalian menentukan bilangan yang terbesar dari kedua bilangan

bulat tersebut? Jelaskan.

Pada soal nomor 5, ada 52 siswa (94,54% siswa) yang mengalami kesalahan.

Dari 55 siswa, terdapat 20 siswa yang tidak menjawab dan 32 siswa menjawab

dengan salah. Terdapat 2 tipe jawaban siswa. Jawaban tipe 1, siswa salah

dalam menjawab bilangan yang terbesar dan alasan bilangan tersebut adalah

bilangan terbesar. Oleh karena itu, siswa belum dapat mengklarifikasikan

objek-objek menurut sifat-sifat tertentu dan belum dapat menggunakan,

memanfaatkan, dan memilih prosedur tertentu dengan tepat. Dari 55 siswa,

terdapat 12 siswa atau 21,82% siswa yang mengerjakan soal dengan kesalahan

Page 30: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

10

seperti itu. Diambil sampel jawaban siswa yang mengerjakan soal dengan

jawaban tipe 1 sebagai berikut.

Gambar 1.8 Jawaban Siswa Tipe 1 Soal nomor 5.

Jawaban tipe 2, siswa benar dalam menjawab bilangan yang terbesar, yang

berarti siswa telah dapat mengklarifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat

tertentu. Namun, siswa tidak bisa memberikan alasan dengan benar cara atau

prosedur mendapatkan jawaban, oleh karenanya, siswa belum memenuhi

indikator pemahaman konsep menggunakan, memanfaatkan, dan memilih

prosedur tertentu dengan tepat. Dari 55 siswa, terdapat 20 siswa atau 36,36%

siswa yang mengerjakan soal dengan jawaban seperti itu. Diambil sampel

jawaban siswa yang mengerjakan soal dengan jawaban tipe 2 yaitu sebagai

berikut.

Gambar 1.9 Jawaban Siswa Tipe 2 Soal nomor 5.

Berdasarkan uraian di atas, terlihat bahwa sebagian besar siswa masih belum

dapat menjawab dengan benar materi prasyarat yang diujikan untuk mengukur

Page 31: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

11

kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Oleh karena itu, pemahaman

konsep siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung masih tergolong

rendah. Selain itu, rendahnya pemahaman konsep matematis siswa dapat dilihat

dari rata-rata nilai matematika siswa saat Ujian Akhir Semester Genap Tahun

Pelajaran 2018/2019 yaitu 58,33 yang masih di bawah KKM yaitu 72. Dalam

proses pembelajaran siswa mengaku dapat memahami materi yang dibahas, tetapi

ketika diberikan soal latihan siswa mengalami kesulitan. Bahkan ketika

dilaksanakan ulangan harian dengan soal yang tidak berbeda dengan soal latihan,

hasilnya masih jauh di bawah KKM. Hal ini disebabkan siswa hanya sebatas

memahami soal yang telah dipelajari dan tidak memahami konsep secara

mendalam. Siswa cenderung mudah memahami pelajaran jika diberikan contoh

realistik (dunia nyata). Selain itu, siswa mudah bosan dengan pembelajaran yang

monoton, dengan adanya kegiatan yang menyenangkan saat belajar siswa akan

lebih mudah memahami pelajaran karena siswa terlibat langsung dalam

pembelajaran.

Proses pembelajaran yang diterapkan oleh guru memiliki peranan penting dalam

membentuk pemahaman konsep matematis siswa. Berdasarkan Permendikbud

Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Pasal 1 ayat 3,

pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dengan siswa lainnya, siswa

dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Selain itu,

dalam Kurikulum 2013 juga dijelaskan bahwa proses pembelajaran haruslah

berpusat pada siswa. Oleh karena itu, pembelajaran menuntut siswa untuk

berperan aktif (student center) dan guru membantu siswa sebagai fasilitator dan

motivator.

Page 32: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

12

Agar diperoleh hasil yang optimal, diperlukan model yang tepat dan efektif dalam

pembelajaran matematik. Menurut Sab‟ati (2019:7) model pembelajaran yang

tepat yaitu model pembelajaran yang mampu menciptakan suasana belajar dengan

melibatkan siswa secara aktif juga mampu melatih siswa untuk mengungkapkan

ide-ide matematika yang dapat disajikan dalam bentuk atau simbol matematika

lain untuk memperjelas suatu konsep serta dapat memodelkan permasalahan

matematis secara benar guna menyelesaikan persoalan yang disajikan. Sedangkan

model pembelajaran yang efektif menurut Mulyasa (2006: 193) adalah model

pembelajaran yang mampu memberikan pengalaman baru dan membentuk

kompetensi siswa, serta mengantarkan mereka ke tujuan yang ingin dicapai secara

optimal. Salah satu model yang tepat dan efektif dalam meningkatkab kemampuan

pemahaman konsep matematis siswa yaitu model pembelajaran saintifik berbasis

proyek (Project based learning, disingkat PjBL). Model Project based learning

merupakan salah satu dari 3 model pembelajaran utama dalam kurikulum 2013

yang mendukung penerapan pendekatan saintifik (Permendikbud Nomor 103

Tahun 2014). Dalam pembelajaran saintifik, siswa dituntut lebih dominan dalam

pembelajaran dibandingkan guru (student center).

Menurut Fathurrohman (2016: 119), pembelajaran berbasis proyek (Project Based

Learning) merupakan model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan

sebagai sarana pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan

keterampilan. Pada pembelajaran berbasis proyek, siswa aktif membangun

pengetahuan baru dari pengetahuan yang telah ada, siswa diberikan kebebasan

untuk mengerjakan proyek berdasarkan pemahaman dan pengetahuan yang

mereka miliki, siswa belajar melalui aktivitas-aktivitas untuk membangun suatu

Page 33: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

13

pengetahuan baru dan pada akhirnya siswa diharapkan menghasilkan suatu produk

(dapat berupa barang, laporan, presentasi, dan sebagainya) yang mengindikasikan

bahwa siswa telah memahami materi tersebut.

Selanjutnya, menurut pendapat Thomas (2000), model Project Based Learning

memiliki karakteristik, antara lain: 1) centrally yang berarti proyek menjadi pusat

dalam pembelajaran, 2) driving question, Project Based Learning difokuskan

pada pertanyaan atau masalah yang mengarahkan siswa untuk mencari solusi

dengan konsep yang sesuai, 3) constructive investigation, siswa membangun

pengetahuannya dengan melakukan investigasi secara mandiri, 4) Autonomy,

menuntut siswa untuk lebih aktif (student center) karena siswa sebagai problem

solver dari masalah yang dibahas, 5) Realisme, kegiatan siswa difokuskan pada

pekerjaan yang serupa dengan keadaan yang sebenarnya. Oleh karena itu, model

Project Based Learning dianggap cocok untuk meningkatkan kemampuan

pemahaman konsep matematis siswa. Hal ini didukung oleh hasil penelitian

Novianti (2018) yang menunjukkan bahwa penerapan model Project Based

Learning mampu meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis

siswa. Sejalan dengan Novianti (2018), Sari (2018) dalam penelitiannya

menemukan bahwa pembelajaran Project Based Learning efektif ditinjau dari

kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Selain itu, Tri (2018) dalam

penelitiannya menyatakan bahwa model Project Based Learning lebih efektif

terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dibandingkan dengan

pembelajaran konvensional. Berdasarkan hal tersebut, dilakukan penelitian

tentang efektivitas model project based learning terhadap kemampuan

pemahaman konsep matematis siswa.

Page 34: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

14

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

yaitu: “Apakah model Project Based Learning efektif ditinjau dari pemahaman

konsep matematis siswa?”.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini untuk mengetahui

efektivitas model Project Based Learning ditinjau dari pemahaman konsep

matematis siswa.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian digolongkan menjadi 2, yaitu:

1) Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan informasi dalam

pendidikan matematika yang berkaitan dengan model Project Based Learning

serta hubungannya dengan pemahaman konsep matematis siswa.

2) Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi praktisi pendidikan sebagai

informasi tambahan dalam pembelajaran matematika terkait model

pembelajaran berbasis proyek dan pemahaman konsep matematis siswa.

Selain itu, diharapkan dapat dijadikan bahan masukkan bagi peneliti yang

akan melakukan penelitian sejenis di masa akan datang.

Page 35: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

15

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Teori

1. Model Project Based Learning (PjBL)

Model Project Based Learning merupakan salah satu model pembelajaran yang

direkomendasikan oleh tim pengembang kurikulum 2013 (Widyaiswara, 2014).

Menurut Fathurrohman (2016: 119), pembelajaran berbasis proyek (Project Based

Learning) merupakan model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan

sebagai sarana pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan

keterampilan. Penekanan pembelajaran terletak pada aktivitas peserta didik untuk

memecahkan masalah dengan menerapkan keterampilan meneliti, menganalisis,

membuat, hingga mempresentasikan produk (baik berupa karya tulis, laporan,

karya seni, atau karya teknologi/prakarya) pembelajaran berdasarkan pengalaman

nyata atau kontekstual. Model pembelajaran ini memperkenankan peserta didik

untuk bekerja secara mandiri atau berkelompok dalam mengkonstruksikan produk

autentik yang bersumber dari masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Trisnawati (2014 : 9), pembelajaran berbasis proyek berfokus pada

konsep-konsep dan prinsip-prinsip utama (central) dari suatu disiplin, melibatkan

peserta didik dalam kegiatan pemecahan masalah dan tugas-tugas bermakna

Page 36: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

16

lainnya, memberi peluang peserta didik bekerja secara otonom mengkonstruk

belajar mereka sendiri, dan puncaknya menghasilkan produk karya peserta didik

bernilai, dan realistik.

Menurut Fathurrohman (2016: 122), pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek

dapat memberi peluang pada peserta didik untuk bekerja mengkonstruksi tugas

yang diberikan guru yang puncaknya dapat menghasilkan produk yang berupa

laporan atau hasil karya peserta didik. Manfaat pembelajaran berbasis proyek

antara lain adalah: (a).memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam

pembelajaran, (b) mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik

dalam mengelola sumber/bahan/alat untuk menyelesaikan tugas, (c) meningkatkan

kolaborasi peserta didik khususnya pada pembelajaran berbasis proyek yang

bersifat kelompok, (d) peserta didik membuat keputusan dan membuat kerangka

kerja, (e) peserta didik merancang proses untuk mencapai hasil, (f) peserta didik

bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang

dikumpulkan, (g) peserta didik melakukan evaluasi secara kontinu, (h) peserta

didik secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan, (i) hasil akhir

berupa produk dan dievaluasi kualitasnya, dan (j) kelas memiliki atmosfer yang

memberi toleransi kesalahan dan perubahan.

Menurut Widyantini (2014 : 6), pembelajaran berbasis proyek memiliki beberapa

kelebihan yaitu: (a) meningkatkan motivasi siswa, (b) meningkatkan kemampuan

menyelesaikan masalah, (c) meningkatkan kolaborasi, (d) meningkatkan

keterampilan mengelola sumber, (e) meningkatkan keaktifan siswa, (f)

meningkatkan keterampilan siswa dalam mencari informasi, (g) mendorong siswa

Page 37: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

17

untuk mengembangkan keterampilan komunikasi, (h) memberikan pengalaman

kepada siswa dalam mengorganisasi proyek, (i) memberikan pengalaman dalam

membuat alokasi waktu untuk menyelesaikan tugas, (j) menyediakan pengalaman

belajar yang melibatkan siswa sesuai dunia nyata, dan (k) membuat suasana

belajar menjadi menyenangkan.

Berdasarkan materi pelatihan kurikulum 2013 mata pelajaran matematika

SMP/MTs yang diterbitkan BPSDMPK dan PMP Kemendikbud (Widyaiswara :

2014), tahap-tahap pembelajaran matematika berbasis proyek adalah: (1)

Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question), (2)

Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project), (3) Menyusun

Jadwal (Create a Schedule), (4) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek

(Monitor the Students and the Progress of the Project), (5) Menguji Hasil (Assess

the Outcome), dan (6) Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience).

Pada tahap penentuan pertanyaan mendasar (start with the essential question),

guru mengemukakan pertanyaan esensial yang bersifat eksplorasi pengetahuan

yang telah dimiliki peserta didik berdasarkan pengalaman belajarnya yang

bermuara pada penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas. Pada

tahap mendesain perencanaan proyek (design a plan for the project), guru dan

peserta didik membuat aturan main dalam pelaksanaan tugas proyek, pemilihan

aktivitas yang dapat mendukung tugas proyek, pengintegrasian berbagai

kemungkinan penyelesaian tugas proyek, perencanaan sumber/bahan/alat yang

dapat mendukung penyelesaian tugas proyek, dan kerja sama antaranggota

kelompok. Pada tahap menyusun jadwal (create a schedule), peserta didik di

Page 38: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

18

dampingi oleh guru melakukan penjadwalan semua kegiatan yang telah dirancang.

Pada tahap memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (monitor the students

and the progress of the project), guru bertanggung jawab memonitor aktivitas

peserta didik dalam melakukan tugas proyek mulai dari proses hingga

penyelesaian proyek. Aktivitas yang dapat dilakukan dalam kegiatan proyek di

antaranya adalah dengan (a) membaca, (b) meneliti, (c) observasi, (d) interview,

(e) merekam, (f) berkarya seni, (g) mengunjungi obyek proyek, atau (h) akses

internet. Pada langkah menguji hasil (assess the outcome), peserta didik

mempresentasikan/mempublikasikan hasil projek, yaitu menyajikan produk baik

berupa karya tulis, karya seni, atau karya teknologi/prakarya kepada peserta didik

yang lain dan guru. atau masyarakat dalam bentuk pameran produk pembelajaran.

Terakhir tahap mengevaluasi pengalaman (evaluate the experience), guru dan

peserta melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil tugas proyek. Proses

refleksi pada tugas proyek dapat dilakukan secara individu maupun kelompok.

Pada tahap evaluasi, peserta didik diberi kesempatan mengemukakan

pengalamannya selama menyelesaikan tugas proyek yang berkembang dengan

diskusi untuk memperbaiki kinerja selama menyelesaikan tugas proyek. Pada

tahap ini juga dilakukan umpan balik terhadap proses dan produk yang telah

dihasilkan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis

proyek merupakan model pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa

untuk dapat memahami suatu konsep dan prinsip dengan melakukan penyelidikan

yang mendalam tentang suatu masalah secara personal maupun kelompok dengan

melakukan pengerjaan proyek dan hasil akhir dari kerja proyek tersebut adalah

Page 39: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

19

suatu produk yang dapat berupa barang, laporan tertulis atau lisan, presentasi atau

rekomendasi, sehingga siswa mengalami proses pembelajaran yang bermakna

dengan membangun pengetahuannya sendiri. Tahap-tahap umum pembelajaran

berbasis proyek adalah: (1) Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the

Essential Question), (2) Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the

Project), (3) Menyusun Jadwal (Create a Schedule), (4) Memonitor peserta didik

dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the Project), (5)

Menguji Hasil (Assess the Outcome), dan (6) Mengevaluasi Pengalaman

(Evaluate the Experience).

2. Pembelajaran Konvensional

Depdiknas (2008: 752) mendefinisikan pembelajaran konvensional sebagai

pembelajaran yang banyak digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran.

Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang berpusat pada guru dan

umumnya menggunakan metode ceramah (Yulianto, dkk, 2018 : 91). Dalam

pembelajaran konvensional, guru memegang peran yang sangat dominan karena

pembelajaran berorientasi kepada guru (teacher center). Melalui pembelajaran ini,

guru menyampaikan materi pembelajaran secara terstruktur dengan harapan

pembelajaran yang disampaikan dapat dikuasai siswa dengan baik. Namun, pada

penelitian ini pembelajaran konvensional yang dimaksud adalah pembelajaran

konvensional pada kurikulum 2013. Permendikbud No. 103 tahun 2014

mengatakan pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan

saintifik atau pendekatan berbasis proses keilmuan. Pendekatan saintifik

pembelajaran kurikulum 2013 meliputi lima pengalaman belajar yaitu: (1)

Page 40: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

20

mengamati, (2) menanya, (3) mengumpulkan informasi/mencoba, (4)

menalar/mengasosiasi, dan (5) mengomunikasikan (Permendikbud No. 103 :

2014).

Pada tahap mengamati (observing), siswa mengamati dengan indra (membaca,

mendengar, menyimak, melihat, menonton, dan sebagainya) dengan atau tanpa

alat. Pada tahap menanya (questioning), siswa membuat dan mengajukan

pertanyaan, tanya jawab, tentang informasi yang belum dipahami, informasi

tambahan yang ingin diketahui, atau sebagai klarifikasi. Jenis, kualitas, dan

jumlah pertanyaan yang diajukan siswa (pertanyaan faktual, konseptual, dan

prosedural). Pada tahap mengumpulkan informasi/mencoba (experimenting),

siswa mengeksplorasi, mencoba, mendemonstrasikan, meniru bentuk/gerak,

melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengumpulkan

data dari narasumber melalui angket, wawancara, dan memodifikasi/

menambahi/mengembangkan. Pada tahap menalar/mengasosiasi (associating),

siswa mengolah informasi yang sudah dikumpulkan, menganalisis data dalam

bentuk membuat kategori, mengasosiasi/menghubungkan fenomena/informasi

yang terkait dalam rangka menemukan suatu pola, dan menyimpulkan. Terakhir

pada tahap mengomunikasikan (communicating), siswa menyajikan laporan dalam

bentuk bagan, diagram, atau grafik; menyusun laporan tertulis; dan menyajikan

laporan meliputi proses, hasil, dan kesimpulan secara lisan.

Pembelajaran menurut Kurikulum 2013 mempunyai sintak secara umum dan tidak

mengarahkan kepada model pembelajaran tertentu. Menurut Permendikbud No.

103 tahun 2014, pelaksanaan pembelajaran Kurikulum 2013 sebagai berikut.

Page 41: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

21

a. Kegiatan pendahuluan

Guru mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan, mendiskusikan

kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya berkaitan

dengan kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan, menyampaikan

kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari,

menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan, dan

menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

b. Kegiatan inti

Kegiatan inti menggunakan pendekatan saintifik yang disesuaikan dengan materi.

Guru memfasilitasi siswa untuk melakukan proses mengamati, menanya,

mengumpulkan informasi atau mencoba, menalar atau mengasosiasi, dan

mengomunikasikan.

c. Kegiatan penutup

Membuat rangkuman atau simpulan pelajaran, melakukan refleksi terhadap

kegiatan yang sudah dilaksanakan, memberikan umpan balik terhadap proses dan

hasil pembelajaran, memberikan tugas baik tugas individual/kelompok sesuai

dengan hasil belajar siswa, menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

Berdasarkan uraian di atas, pembelajaran konvensional yang dimaksudkan dalam

penelitian ini merupakan pembelajaran konvensional Kurikulum 2013 yang

kegiatan inti disesuaikan dengan langkah-langkah pembelajan yang ada di buku

guru edisi revisi 2017 meliputi lima pengalaman belajar yaitu: (1) mengamati, (2)

menanya, (3) mengumpulkan informasi atau mencoba, (4) menalar atau

mengasosiasi, dan (5) mengomunikasikan.

Page 42: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

22

3. Kemampuan Pemahaman Konsep

Sudjana (1995) menyatakan bahwa pemahaman adalah hasil belajar, misalnya

siswa dapat menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri atas apa yang

dibacanya atau didengarnya, memberi contoh lain dari yang telah dicontohkan

guru dan menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain. Menurut Ernawati

(2003: 8), pemahaman adalah mampu mengungkapkan suatu materi dalam bentuk

lain yang dapat dipahami, mampu memberikan interpretasi dan mampu

mengklarifikasikannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman adalah

kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu

diketahui dan diingat, kemudian dari hal tersebut dapat ia sampaikan dengan

bahasanya sendiri.

Konsep (Soedjadi, 2000: 14) adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk

mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan

dengan suatu istilah atau rangkaian kata. Suherman (2003) berpendapat bahwa

konsep adalah ide abstrak yang memungkinkan seseorang dapat mengelompokkan

objek kedalam contoh dan non contoh. Wardhani (2008) menyatakan bahwa

konsep dapat diartikan sebagai ide abstrak yang dapat digunakan atau

memungkinkan seseorang untuk menggolongkan suatu objek. Hal tersebut sejalan

dengan pendapat Bahri (2008: 30) bahwa konsep dapat diartikan sebagai satuan

arti yang mewakili sejumlah objek yang memiliki ciri-ciri yang sama.

Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa konsep merupakan suatu

ide abstrak yang memungkinkan seseorang untuk dapat mengelompokkan

sekumpulan objek yang memiliki ciri-ciri tertentu.

Page 43: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

23

Kesumawati (2008) menyatakan bahwa pemahaman konsep merupakan salah satu

kecakapan atau kemahiran yang diharapkan dapat tercapai dalam belajar

matematika. Menurut Sanjaya (2009) pemahaman konsep adalah kemampuan

siswa dalam menguasai sejumlah materi pelajaran, dimana siswa tidak sekedar

mengetahui atau mengingat sejumlah konsep yang dipelajari, tetapi mampu

mengungkapkan kembali dalam bentuk lain yang mudah dimengerti, memberikan

interprestasi data dan mampu mengaplikasikan konsep yang sesuai dengan

struktur kognitif yang dimilikinya. Berdasarkan penjelasan di atas, pemahaman

konsep adalah kemampuan siswa dalam menerima dan memahami informasi yang

diperoleh dari pembelajaran yang dilihat melalui kemampuan bersikap, berpikir

dan bertindak yang ditunjukkan oleh siswa dalam memahami definisi, pengertian,

ciri khusus, hakikat dan isi dari materi matematika dan kemampuan dalam

memilih serta menggunakan prosedur secara efisien dan tepat.

Menurut Kesumawati (2015: 2), untuk memahami konsep matematika yang rumit

dan kompleks diperlukan adanya kecermatan, yaitu cermat memahami makna

simbol pada suatu konsep, memahami konsep-konsep sebelumnya, dan

mengaitkan konsep sebelumnya dengan konsep yang sedang dipelajari. Maka dari

itu, penting bagi guru untuk membuat siswa paham benar bagaimana konsep dari

suatu materi, sebab dengan paham konsep mampu mempermudah siswa dalam

menyelesaikan masalah matematis. Dijelaskan dalam NCTM (2000), siswa

dikatakan memahami konsep jika mampu: (1) memaknai secara verbal dan tulisan

konsep yang ditemukan, (2) mengidentifikasi masalah dan membuat contoh atau

bukan contoh, (3) menggunakan model diagram dan simbol-simbol untuk

mempresentasikan suatu konsep, (4) mengubah suatu bentuk representasi

Page 44: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

24

kebentuk yang lainnya, (5) mengenal berbagai konsep yang bermakna dan mampu

menginterpretasikan konsep, (6) mengidentifikasi konsep yang diberikan dan

memahami konsep tersebut, dan (7) membandingkan dan membedakan konsep.

Terdapat beberapa indikator pemahaman siswa terhadap konsep matematika

menurut Kesumawati (2015: 4) antara lain: (1) Menyatakan ulang sebuah konsep,

(2) Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan

konsepnya); (3) Memberikan contoh dan non contoh dari konsep; (4) Menyajikan

konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis; (5) Mengembangkan

syarat cukup dan syarat perlu suatu konsep; (6) Menggunakan, memanfaatkan dan

memilih prosedur atau operasi tertentu serta (7) Mengaplikasikan konsep atau

alogaritma ke pemecahan masalah.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep

matematis siswa adalah kemampuan siswa memahami materi atau konsep

matematika sehingga dapat mengungkapkan apa yang diketahuinya dengan

bahasa yang mudah dipahami. Adapun indikator pemahaman konsep matematis

siswa yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu, menyatakan ulang sebuah

konsep, mengklarifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu, memberikan

contoh dan non contoh dari konsep, menggunakan, memanfaatkan dan memilih

prosedur atau operasi tertentu, serta menyajikan konsep dalam berbagai bentuk

representasi matematis. Alasan hanya menggunakan 5 indikator karena terdapat

indikator yang tidak dapat digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman

konsep matematis siswa pada materi yang digunakan dalam penelitian (materi

koordinat kartesius).

Page 45: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

25

4. Efektivitas Pembelajaran

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 352), efektivitas berasal dari kata

efektif yang berarti berhasil guna. Menurut Alwi (2007), efektif berarti ada

efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya), manjur atau mujarab (tentang obat)

dan dapat membawa hasil serta berhasil guna (tentang usaha, tindakan). Menurut

Siagian (2001: 24), efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan

prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk

menghasilkan sejumlah barang atas jasa kegiatan yang dijalankannya. Menurut

Muslih (2014: 71), efektivitas merupakan gambaran tingkat keberhasilan atau

keunggulan dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan dan adanya keterikatan

antara nilai-nilai yang bervariasi. Dengan demikian, efektivitas dapat diartikan

sebagai gambaran tingkat keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan tertentu

berdasarkan upaya yang telah dilakukan.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 20

menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan pendidik

dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Sagala (2009: 61),

pembelajaran adalah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun

teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan.

Selanjutnya menurut Faturrohman (2016: 17) pembelajaran adalah proses, cara,

dan perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Dari beberapa

pendapat tersebut, disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses, cara, dan

perbuatan dalam mengatur lingkungan belajar siswa agar tercapainya tujuan

pendidikan.

Page 46: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

26

Aunurrahman (2009: 34) menyatakan bahwa pembelajaran yang efektif ditandai

dengan terjadinya proses belajar dalam diri siswa. Seseorang dikatakan telah

mengalami proses belajar jika dalam dirinya telah terjadi perubahan, dari tidak

tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dan sebagainya.

Menurut Hamalik (2004: 171), pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran

yang memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar sendiri dengan melakukan

aktivitas belajar. Adanya kesempatan siswa untuk belajar secara mandiri tersebut

diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami makna suatu pelajaran yang

sedang dipelajarinya.

Menurut Sutikno (2005: 88), efektivitas pembelajaran adalah kemampuan dalam

melaksanakan pembelajaran yang telah direncanakan yang memungkinkan siswa

untuk dapat belajar dengan mudah dan dapat mencapai tujuan dan hasil yang

diharapkan. Uno (2007: 29) menyatakan bahwa efektivitas pembelajaran dapat

diketahui dengan melihat tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran oleh peserta

didik. Lebih lanjut pembelajaran dikatakan efektif apabila mengacu pada standar

ketuntasan belajar. BSNP (2006: 12) menyatakan bahwa ketuntasan belajar setiap

indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara

kriteria ideal untuk masing-masing indikator dengan kriteria ketuntasan minimal

yang ditentukan masing-masing lembaga pendidikan. Pada pelaksanaannya,

penggunaan kriteria ketuntasan ini bergantung ketetapan setiap sekolah. Sejalan

dengan hal ini, kriteria keefektifan menurut Jusmawati (2015) yaitu berdasarkan

hasil belajar siswa, nilai rata-rata hasil belajar siswa untuk posttest melebihi

KKM. Selain itu, Depdiknas (2008: 4) menyatakan bahwa kriteria keberhasilan

pembelajaran salah satunya ialah siswa mampu menyelesaikan serangkaian tes,

Page 47: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

27

baik tes formatif, tes sumatif, maupun tes keterampilan yang mencapai tingkat

keberhasilan rata-rata 60%.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dikatakan

efektif jika pembelajaran tersebut bermakna bagi siswa dan mampu meningkatkan

keberhasilan siswa dalam belajar sehingga tercapainya tujuan pembelajaran yang

diharapkan. Dalam penelitian ini, Model project based learning dikatakan efektif

ditinjau dari pemahaman konsep matematis siswa jika memenuhi kriteria sebagai

berikut.

a. Kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang mengikuti model

project based learning lebih tinggi dibandingkan kemampuan pemahaman

konsep matematis siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.

b. Persentase siswa tuntas belajar lebih dari 60% banyaknya siswa yang

mengikuti model project based learning. Siswa dikatakan tuntas belajar jika

nilai yang diperoleh siswa lebih dari atau sama dengan KKM yaitu 72.

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang digunakan merupakan KKM yang

ditetapkan oleh sekolah yang diteliti. Memakai KKM sekolah sebagai kriteria

tuntas belajar bertujuan untuk melihat keberhasilan peserta didik yang diharapkan

mampu mendapatkan nilai melebihi KKM.

B. Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dalam penelitian ini antara lain:

1. Hasil penelitian Novianti (2018) menunjukkan bahwa model project based

learning efektif ditinjau dari kemampuan pemahaman konsep matematis

siswa, hal ini dapat dilihat dari peningkatan pemahaman konsep matematis

Page 48: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

28

siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model project based

learning lebih tinggi daripada peningkatan pemahaman konsep matematis

siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif, serta pencapaian proporsi

siswa yang memiliki pemahaman konsep yang baik lebih dari 60%.

2. Hasil penelitian Sari (2018) menunjukkan bahwa model project based

learning efektif ditinjau dari kemampuan pemahaman konsep matematis

siswa, hal ini dapat dilihat dari peningkatan pemahaman konsep matematis

siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model project

based learning lebih tinggi daripada peningkatan pemahaman konsep

matematis siswa yang mengikuti model non project based learning, serta

pencapaian proporsi siswa yang memiliki pemahaman konsep yang baik lebih

dari 60%.

3. Hasil penelitian Tri (2018) menunjukkan bahwa model project based learning

lebih efektif terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis dan

kreativitas siswa dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Perbedaan

penelitian Tri dengan peneliti yaitu peneliti hanya mengukur efektivitas

terhadap pemahaman konsep.

C. Definisi Operasional

Dengan memperhatikan judul penelitian, ada beberapa istilah yang perlu

dijelaskan agar tidak terjadi perbedaan persepsi antara penulis dengan pembaca.

1. Pembelajaran dikatakan efektif jika pembelajaran tersebut bermakna bagi

siswa dan mampu meningkatkan keberhasilan siswa dalam belajar sehingga

Page 49: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

29

tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan. Dalam penelitian ini, model

Project Based Learning dikatakan efektif ditinjau dari pemahaman konsep

matematis siswa apabila kemampuan pemahaman konsep matematis siswa

yang mengikuti PjBL lebih tinggi dibandingkan kemampuan pemahaman

konsep matematis siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional dan

persentase siswa tuntas belajar lebih dari 60% banyaknya siswa yang

mengikuti PjBL. Siswa dikatakan tuntas belajar jika nilai yang diperoleh siswa

lebih dari atau sama dengan KKM yaitu 72.

2. Model project based learning merupakan suatu model pembelajaran yang

menekankan pada aktivitas siswa untuk dapat memahami suatu konsep dan

prinsip dengan melakukan penyelidikan yang mendalam tentang suatu

masalah secara personal maupun kelompok dan mencari suatu solusi yang

relevan serta di implementasikan dalam pengerjaan proyek dan hasil akhir dari

kerja proyek tersebut adalah suatu produk yang antara lain berupa laporan

tertulis atau lisan, presentasi atau rekomendasi, sehingga siswa mengalami

proses pembelajaran yang bermakna dengan membangun pengetahuannya

sendiri. Model project based learning memiliki tahapan/langkah

pembelajaran. Tahap-tahap umum pembelajaran berbasis proyek (project

based learning) ada 6, yaitu sebagai berikut. (1) Penentuan Pertanyaan

Mendasar (Start With the Essential Question), (2) Mendesain Perencanaan

Proyek (Design a Plan for the Project), (3) Menyusun Jadwal (Create a

Schedule), (4) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the

Students and the Progress of the Project), (5) Menguji Hasil (Assess the

Outcome), dan (6) Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience).

Page 50: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

30

3. Pemahaman konsep matematis adalah kemampuan siswa dalam

mengungkapkan materi atau konsep yang diketahuinya dengan bahasa yang

mudah dipahami. Adapun indikator yang akan digunakan dalam penelitian ini

yaitu, menyatakan ulang sebuah konsep, mengklarifikasikan objek-objek

menurut sifat-sifat tertentu, memberikan contoh dan non contoh dari konsep,

menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu,

serta menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis.

D. Kerangka Pikir

Penelitian tentang efektivitas model project based learning ditinjau dari

kemampuan pemahaman konsep terdiri dari satu variabel bebas dan satu variabel

terikat. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas adalah model project

based learning sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan pemahaman

konsep.

Kemampuan pemahaman konsep merupakan komponen penting dalam

mempelajari matematika karena faktor penentu keberhasilan pembelajaran

matematika sangat berpengaruh dengan kemampuan pemahaman konsep

matematis siswa. Untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep

matematis, diperlukan suatu model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik

materi dan siswa sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan dapat tercapai.

Salah satu model pembelajaran yang diharapkan efektif dalam pembelajaran

matematika adalah model project based learning. Dengan menggunakan model

project based learning, siswa diajarkan untuk mencari, menyelidiki, menemukan

dan mengolah konsep-konsep, baik yang sudah diperoleh maupun yang akan

Page 51: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

31

diperoleh. Kegiatan tersebut dilakukan dengan menggunakan tahap-tahap model

tersebut.

Pada tahap pertama yaitu penentuan pertanyaan mendasar (start with the essential

question). Pada tahap ini, pembelajaran dimulai dengan pertanyaan yang dapat

memberi penugasan siswa dalam melakukan suatu aktivitas. Topik yang diambil

sesuai dengan realitas dunia nyata dan relevan untuk para peserta didik. Setelah

itu, guru mengorganisir peserta didik ke dalam kelompok-kelompok

beranggotakan 5-6 orang, kemudian guru memfasilitasi setiap kelompok untuk

mendeskripsikan tugas masing-masing setiap kelompok. Pada tahapan ini,

indikator pemahaman konsep yang diharapkan akan muncul yaitu siswa pada

tahap ini mampu menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi

tertentu.

Tahap kedua, mendesain perencanaan proyek (design a plan for the project). Guru

dan peserta didik membicarakan aturan main untuk disepakati bersama dalam

proses penyelesaian proyek. Hal-hal yang disepakati yaitu: pemilihan aktivitas,

waktu maksimal yang direncanakan, tempat pelaksanaan proyek, hal-hal yang

dilaporkan, serta alat dan bahan untuk membantu penyelesaian proyek.

Tahap ketiga, menyusun jadwal (create a schedule), yaitu menyusun tahap-tahap

pelaksanaan projek dengan mempertimbangkan langkah-langkah dan teknik

penyelesaian produk serta waktu yang ditentukan guru.

Tahap keempat, memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (monitor the

students and the progress of the project), yaitu siswa mencari atau mengumpulkan

data/material dan kemudian mengolahnya untuk menyusun bagian demi bagian

Page 52: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

32

sampai dihasilkan produk akhir. Guru memfasilitasi peserta didik dalam membuat

laporan. Pada tahap ini, diharapkan indikator pemahaman konsep matematis yakni

mengklarifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu, menggunakan,

memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu, serta menyajikan

konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis.

Tahap kelima, menguji hasil (assess the outcome). Peserta didik

mempresentasikan atau mempublikasikan hasil proyek, yaitu menyajikan produk

dalam bentuk presentasi, diskusi, atau publikasi (dalam majalah dinding) untuk

memperoleh tanggapan dari peserta didik yang lain dan guru. Indikator

pemahaman konsep yang akan dibangun siswa pada tahap ini yaitu menyatakan

ulang suatu konsep serta memberikan contoh dan non contoh dari konsep.

Tahap keenam, mengevaluasi pengalaman (evaluate the experience), yaitu guru

dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang

sudah dijalankan dan mengajak siswa untuk mengaplikasikan suatu konsep yang

telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Proses refleksi dilakukan baik secara

individu maupun kelompok.

Berdasarkan tahap-tahap tersebut, terlihat bahwa dengan menggunakan model

pembelajaran berbasis proyek siswa dituntut untuk aktif dalam suatu kegiatan

belajar. Selain itu, pembelajaran juga mengedepankan siswa untuk memperoleh

suatu konsep secara mandiri dengan guru sebagai fasilitator. Hal ini berbeda

dengan pembelajaran konvensional yang selama ini diterapkan guru. Pada

pembelajaran yang berlangsung selama ini, guru lebih aktif memberikan informasi

sedangkan siswa hanya bertugas untuk menerima informasi, sehingga siswa

Page 53: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

33

kurang diberikan kesempatan untuk aktif dalam membentuk suatu konsep.

Dengan demikian, diperkirakan model pembelajaran berbasis proyek efektif

ditinjau dari pemahaman konsep matematis siswa.

E. Anggapan Dasar

Penelitian ini mempunyai anggapan dasar sebagai berikut:

1. Semua siswa yang menjadi objek penelitian memperoleh materi yang sama

dan sesuai dengan Kurikulum 2013.

2. Faktor-faktor lain yang memberikan pengaruh terhadap pemahaman konsep

matematis selain model pembelajaran Project Based Learning diabaikan.

F. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pikir dan anggapan dasar, maka dapat dirumuskan hipotesis

umum dan hipotesis khusus dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Hipotesis Umum

Model Project Based Learning efektif ditinjau dari kemampuan pemahaman

konsep matematis siswa.

2. Hipotesis Khusus

a. Kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang mengikuti

pembelajaran dengan model Project Based Learning lebih tinggi daripada

kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran

konvensional.

b. Persentase siswa yang tuntas belajar lebih dari 60% banyaknya siswa yang

mengikuti model Project Based Learning.

Page 54: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

34

III. METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2019/2020 di SMP

Muhammadiyah 3 Bandarlampung, dengan populasi seluruh siswa kelas VIII

yang terdiri dari 6 kelas (Kelas VIII A sampai VIII F). Seluruh siswa kelas VIII di

SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung memiliki rata-rata kemampuan

matematika yang relatif sama (selengkapnya pada lampiran C.17, hlm. 183). Hal

tersebut dapat dilihat dari rata-rata nilai Ujian Akhir Semester (UAS) Genap

Tahun Pelajaran 2018/2019 (saat populasi masih di kelas VII dan tidak ada rolling

kelas) yang disajikan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Rata-rata nilai UAS Semester Genap Tahun Pelajaran 2018/2019

Kelas Rata-rata nilai UAS

VII A 57,67

VII B 57,67

VII C 57,67

VII D 58,53

VII E 58,10

VII F 58,79

Nilai rata-rata kelas 58,07

(Sumber : SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung)

Sampel dipilih secara acak sebanyak dua kelas dengan satu kelas sebagai kelas

eksperimen dan satu kelas lagi sebagai kelas kontrol. Penentuan sampel penelitian

Page 55: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

35

ini menggunakan teknik cluster random sampling yaitu mengambil dua kelas

sebagai sampel secara acak dari beberapa kelompok tertentu, mengingat tidak ada

kelas unggulan pada kelas VIII di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung.

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara pengundian, terpilih kelas VIII E

sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII D sebagai kelas kontrol.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu karena tidak memungkinkan

untuk mengendalikan dan memanipulasi semua faktor yang relevan. Penelitian ini

terdiri dari satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebasnya adalah

penerapan pembelajaran dengan model Project Based Learning sedangkan

variabel terikatnya adalah kemampuan pemahaman konsep matematis siswa.

Desain yang digunakan yaitu the randomized posttest only control group design

karena kelas dari populasi yang digunakan memiliki kemampuan yang relatif

sama. Hal ini berdasarkan hasil uji kesamaan dua rata-rata dari hasil tes

kemampuan awal yang diujikan pada kelas sampel (kelas VIII E dan VIII D).

Hasil uji menunjukkan rata-rata kemampuan awal pemahaman konsep matematis

siswa kelas VIII E tidak berbeda secara signifikan dengan rata-rata kemampuan

awal pemahaman konsep matematis siswa Kelas VIII D. Hal ini berarti

kemampuan awal kedua sampel relatif sama sehingga dapat digunakan desain

penelitian berupa tes akhir saja (the randomized posttest only control group

design). Hasil perhitungan selengkapnya mengenai data dari tes kemampuan awal

dapat dilihat pada Lampiran C.3-C.7, hlm. 156-166. Desain penelitian menurut

Setiyadi (2006: 142) disajikan pada Tabel 3.2.

Page 56: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

36

Tabel 3.2 Desain Penelitian

Kelas Pembelajaran Posttest

K1 X T1

K2 O T2

Keterangan:

K1 = Kelas Eksperimen

K2 = Kelas Kontrol

X = Project Based Learning

O = Pembelajaran konvensional

T1 = Nilai posttest pada kelas eksperimen

T2 = Nilai posttest pada kelas kontrol

Penelitian ini menggunakan kelas pembanding (kelas kontrol). Kelas eksperimen

menggunakan pembelajaran model Project Based Learning dan kelas kontrol

menggunakan pembelajaran konvensional. Dalam penelitian ini, subyek pada

masing-masing kelas terlebih dahulu diberikan perlakuan, yaitu pembelajaran

dengan model Project Based Learning di kelas eksperimen dan pembelajaran

konvensional di kelas kontrol. Setelah diberi perlakuan, siswa pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol diberikan tes akhir (posttest) untuk mengetahui

sejauh mana efektivitas antara model Project Based Learning dan pembelajaran

konvensional ditinjau dari kemampuan pemahaman konsep matematis siswa.

C. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimental dengan langkah-langkah

penelitian sebagai berikut.

1. Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan ini dilakukan hal-hal sebagai berikut.

a. Merumuskan masalah atau latar belakang penelitian.

Page 57: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

37

b. Studi pendahuluan, studi pendahuluan diawali dengan menelusuri literatur

guna mendapatkan teori yang relevan mengenai model Project based

Learning, seperti karakteristik siswa yang cocok, materi yang digunakan, dan

lain sebagainya.

c. Meminta izin kepada kepala sekolah dan waka kesiswaan untuk melaksanaan

penelitian.

d. Konsultasi dengan pihak sekolah dan guru matematika mengenai waktu

penelitian, populasi dan sampel yang dijadikan objek penelitian, serta materi

yang digunakan dalam penelitian.

e. Melakukan tes awal kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dengan

materi prasyarat.

f. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja

Peserta Didik (LKPD) yang sesuai dengan SK, KD dan tujuan pembelajaran.

g. Menyusun instrumen tes pemahaman konsep matematis siswa.

h. Melakukan uji coba instrumen tes kemampuan pemahaman konsep matematis.

i. Menguji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, serta daya pembeda soal tes

dari hasil uji coba tes pada kelas IX.

j. Melakukan perbaikan instrumen tes.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan ini dilakukan hal-hal sebagai berikut.

a. Melaksanakan pembelajaran pada kedua kelas sampel dengan model Project

based Learning di kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional di kelas

kontrol.

b. Melakukan tes kemampuan akhir (posttest).

Page 58: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

38

3. Tahap Pelaporan

Pada tahap pelaporan ini dilakukan hal-hal sebagai berikut.

a. Mengumpulkan data.

b. Pengolahan dan analisis data.

c. Penarikan kesimpulan dan penyusunan laporan akhir penelitian.

D. Data dan Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian ini berupa skor pemahaman konsep matematis siswa. Teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes. Tes digunakan untuk

mengukur pemahaman konsep matematis siswa. Tes dilakukan setelah siswa

mengikuti model Project Based Learning pada kelas eksperimen dan

pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Tes yang diberikan sesudah

pembelajaran bertujuan untuk melihat keefektifan pembelajaran dalam

meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen untuk mengukur pemahaman konsep matematis siswa disusun dalam

bentuk esai/uraian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini harus

memenuhi kriteria tes yang baik, yaitu memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas

agar mendapatkan data yang akurat. Sejalan dengan pendapat Arikunto (2013: 72)

bahwa suatu tes dikatakan baik apabila memenuhi persyaratan tes, yaitu memiliki

validitas dan reliabilitas. Selain itu, diukur juga daya pembeda dan tingkat

kesukaran dari instrumen tes yang akan digunakan. Adapun pedoman penskoran

tes kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Page 59: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

39

Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Pemahaman Konsep Matematis

No Indikator

Pemahaman Konsep Rubrik Penilaian Skor

1 Menyatakan ulang

suatu konsep

Tidak menjawab atau menyatakan ulang

suatu konsep dengan proses salah 0

Menyatakan ulang suatu konsep dengan

proses kurang tepat 1

Menyatakan ulang suatu konsep dengan

proses benar namun hasil salah 2

Menyatakan ulang suatu konsep dengan

proses benar dan hasil benar 3

2 Mengklasifikasikan

objek-objek menurut

sifat-sifat tertentu

Tidak menjawab atau mengklasifikasikan

objek-objek menurut sifat-sifat tertentu

dengan proses salah

0

Mengklasifikasikan objek-objek menurut

sifat-sifat tertentu dengan proses kurang

lengkap

1

Mengklasifikasikan objek-objek menurut

sifat-sifat tertentu dengan proses benar

namun hasil salah/tidak menjawab hasil

2

Mengklasifikasikan objek-objek menurut

sifat-sifat tertentu dengan proses benar dan

hasil benar

3

3 Memberi contoh dan

non contoh dari

konsep

Tidak menjawab atau memberi contoh dan

non contoh dari konsep dengan hasil salah 0

Memberi contoh dan non contoh dari konsep

dengan hasil kurang tepat 1

Memberi contoh dan non contoh dari konsep

dengan hasil benar 2

4 Menggunakan,

memanfaatkan, dan

memilih prosedur

atau operasi tertentu

Tidak menjawab atau menggunakan dan

memilih prosedur yang salah 0

Menggunakan dan memilih prosedur dengan

proses kurang lengkap 1

Menggunakan dan memilih prosedur dengan

proses namun hasil salah/tidak ada hasil 2

Menggunakan dan memilih prosedur dengan

proses benar dan hasil benar 3

5 Menyajikan konsep

dalam bentuk

representasi matematis

Tidak menjawab atau menyajikan konsep

dalam bentuk representasi tetapi tidak tepat 0

Menyajikan konsep dalam bentuk

representasi tetapi kurang tepat 1

Menyajikan konsep dalam bentuk

representasi namun hasil salah/tidak

menjawab hasil

2

Menyajikan konsep dalam bentuk

representasi dengan proses benar dan hasil

benar

3

Modifikasi dari Sasmita (2010: 30)

Page 60: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

40

F. Analisis Instrumen Tes

1. Uji Validitas

Instrumen penelitian ini menggunakan validitas isi. Validitas isi tes pemahaman

konsep matematis ini dapat diketahui dengan cara membandingkan isi yang

terkandung dalam tes pemahaman konsep matematis dengan indikator

pembelajaran yang telah ditentukan. Tes dikonsultasikan terlebih dahulu kepada

guru mata pelajaran matematika kelas VIII terkait materi tes.

Suatu tes dikategorikan valid jika butir-butir soal tes sesuai dengan standar

kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pembelajaran yang diukur. Penelitian

terhadap kesesuaian isi tes dengan kisi-kisi tes yang diukur dan penilaian terhadap

kesesuaian bahasa yang digunakan dalam tes dengan kemampuan bahasa siswa

dilakukan dengan menggunakan daftar checklist oleh guru mitra.

Berdasarkan hasil penilaian, instrumen yang digunakan pada penelitian ini

dinyatakan valid (Lampiran B.5, hlm. 144). Langkah selanjutnya ialah melakukan

uji coba instrumen tes di luar sampel penelitian kemudian menganalisis hasil uji

coba dengan Microsoft Office Excel 2007 untuk mengetahui reliabilitas, tingkat

kesukaran, dan daya pembeda.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas tes diukur berdasarkan koefisien reliabilitas dan digunakan untuk

mengetahui tingkat ketetapan suatu tes. Untuk menghitung koefisien reliabilitas

tes didasarkan pada pendapat Sudijono (2013: 208) dengan rumus alpha, yaitu:

Page 61: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

41

(

) (

)

Keterangan:

: Koefisien reliabilitas tes

: Banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes

: Jumlah varians skor dari tiap-tiap butir item

: Varians total

Koefisien reliabilitas suatu butir soal diinterpretasikan dalam Sudijono (2013:

208) disajikan dalam Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Kriteria Koefisien Reliabilitas

Koefisien Relibilitas ( ) Kriteria

≥ 0,70 Reliabel

< 0,70 Tidak Reliabel

Berdasarkan hasil perhitungan uji coba instrumen tes, diperoleh nilai koefisien

reliabilitasnya sebesar 0,78. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen tes yang

digunakan memiliki kriteria reliabel. Perhitungan selengkapnya terdapat pada

Lampiran C.1, hlm. 152.

3. Daya Pembeda

Daya pembeda item adalah kemampuan suatu butir soal untuk dapat membedakan

antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang kemampuannya

rendah. Sebelum menghitung daya pembeda, data terlebih dahulu diurutkan dari

siswa yang memperoleh nilai tertinggi sampai terendah, kemudian diambil 27%

siswa yang memperoleh nilai tertinggi sebagai kelompok atas dan 27% siswa

yang memperoleh nilai terendah sebagai kelompok bawah. Menurut Sudijono

(2013: 389-390), koefisien daya pembeda dihitung menggunakan rumus:

Page 62: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

42

Keterangan:

: Koefisien daya pembeda.

: Besar skor siswa kelompok atas

: Besar skor siswa kelompok bawah

: Skor maksimum siswa yang termasuk dalam kelompok atas.

: Skor maksimum siswa yang termasuk dalam kelompok bawah.

Kriteria daya pembeda butir soal yang digunakan menurut Sudijono (2013: 389)

disajikan pada Tabel 3.5 berikut.

Tabel 3.5 Interpretasi Daya Pembeda

Koefisien DP Interpretasi

0,70 < ≤ 1,00 Sangat baik

0,40 < ≤ 0,70 Baik

0,20 < ≤ 0,40 Cukup

0,00 < ≤ 0,20 Buruk

≤ 0,00 Sangat Buruk

Berdasarkan hasil perhitungan uji coba instrumen, diperoleh nilai indeks daya

pembeda butir soal intrumen tes untuk soal nomor 1, poin a sebesar 0,25 dan poin

b sebesar 0,54; soal nomor 2, poin a sebesar 0,44 dan poin b sebesar 0,44; soal

nomor 3 sebesar 0,33; serta soal nomor 4, poin a sebesar 0,67, poin b dan c

sebesar 0,58 dan poin d sebesar 0,83. Interpretasi soal nomor 1 sampai 4 tergolong

cukup, baik, dan sangat baik. Perhitungan selengkapnya mengenai interpretasi

daya pembeda butir soal instrumen dapat dilihat pada Lampiran C.2.1, hlm. 154.

4. Tingkat Kesukaran

Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal digunakan indeks tingkat

kesukaran. Menurut Sudijono (2013: 372), indeks tingkat kesukaran butir soal

dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut.

Page 63: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

43

Keterangan:

: Tingkat kesukaran suatu butir soal.

NP : Jumlah skor yang diperoleh siswa pada suatu butir soal

N : Jumlah skor maksimum yang dapat diperoleh siswa pada suatu butir

soal.

Untuk menginterpretasi tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan kriteria

indeks kesukaran menurut Robert L. Thorndike dan Elisabeth Hagen (Sudijono

2013: 372) yang tertera dalam Tabel 3.6.

Tabel 3.6 Interpretasi Tingkat Kesukaran

Tingkat Kesukaran Interpretasi

P < 0,30 Terlalu Sukar

0,30 ≤ P ≤ 0,70 Cukup (Sedang)

P > 0,70 Terlalu Mudah

Berdasarkan hasil perhitungan uji coba instrumen, diperoleh tingkat kesukaran

butir soal intrumen tes untuk soal nomor 1, poin a sebesar 0,48 dan poin b sebesar

0,68; soal nomor 2, poin a sebesar 0,38 dan poin b sebesar 0,30; soal nomor 3

sebesar 0,33, soal nomor 4, poin a sebesar 0,32, poin b sebesar 0,32, serta poin c

dan d sebesar 0,31. Interpretasi seluruh soal yaitu cukup (sedang). Perhitungan

selengkapnya mengenai interpretasi tingkat kesukaran butir soal instrumen dapat

dilihat pada Lampiran C.2.2, hlm. 154.

Setelah dilakukan analisis reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran butir

soal tes pemahaman konsep matematis diperoleh rekapitulasi hasil analisis uji

coba soal posttest. Rekapitulasi hasil uji coba soal posttest dapat dilihat pada

Tabel 3.7.

Page 64: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

44

Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Posttest

No

Soal Validitas Reliabilitas Daya Pembeda

Tingkat

Kesukaran

1a

Valid 0,78

(Reliabel)

0,25 (Cukup) 0,48 (Sedang)

1b 0,54 (Baik) 0,68 (Sedang)

2a 0,44 (Baik) 0,38 (Sedang)

2b 0,44 (Baik) 0,30 (Sedang)

3 0,33 (Cukup) 0,33 (Sedang)

4a 0,67 (Baik) 0,32 (Sedang)

4b 0,58 (Baik) 0,32 (Sedang)

4c 0,58 (Baik) 0,31 (Sedang)

4d 0,83 (Sangat Baik) 0,31 (Sedang)

Dari Tabel 3.7, instrumen tes pemahaman konsep matematis pada penelitian ini

telah memenuhi kriteria reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda yang

ditentukan serta telah dinyatakan valid, sehingga instrumen tes pemahaman

konsep matematis layak digunakan untuk mengumpulkan data.

G. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Data skor posttest pada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dianalisis

menggunakan uji statistik untuk mengetahui efektivitas model Project Based

Learning ditinjau dari pemahaman konsep matematis siswa.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk melihat data sampel berasal dari populasi

yang berdistribusi normal atau tidak normal. Uji Normalitas dalam penelitian ini

menggunakan uji Chi-Kuadrat. Uji Chi-Kuadrat menurut Sudjana (2009 : 273)

adalah sebagai berikut.

Hipotesis

Ho : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Page 65: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

45

Taraf signifikan: α = 0,05

Statistik uji:

Keterangan:

Oi : frekuensi pengamatan

Ei : frekuensi yang diharapkan

𝑘 : banyaknya pengamatan

Kriteria uji:

Terima H0 jika

.

Tabel 3.8 Rekapitulasi Uji Normalitas Sampel Data Kemampuan

Pemahaman konsep Matematis

Kelas

Keputusan Uji

Eksperimen 4,22 7,81 Terima H0

Kontrol 6,45 7,81 Terima H0

Berdasarkan hasil uji normalitas, diketahui bahwa keputusan uji untuk kelas

eksperimen dan kelas kontrol ialah hipotesis H0 diterima. Maka disimpulkan

sampel berasal dari populasi yang datanya berdistribusi normal, sehingga

pengujian hipotesis penelitian menggunakan uji parametrik. Hasil perhitungan

selengkapnya mengenai uji normalitas kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat

dilihat pada Lampiran C.9, hlm. 169.

2. Uji Homogenitas Variansi

Dalam penelitian ini uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua

kelompok data yaitu data kemampuan pemahaman konsep siswa pada kelas model

Project Based Learning dan kelas konvensional memiliki variansi yang homogen

Page 66: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

46

atau tidak. Menurut Sudjana (2009: 249) untuk menguji homogenitas data dapat

digunakan ketentuan berikut.

Hipotesis

Ho :

(varians kedua populasi homogen)

H1 :

(varians kedua populasi tidak homogen)

Taraf signifikan: α = 0,05

Satitistik Uji:

Keterangan:

: varians terbesar

: varians terkecil

Kriteria Uji:

Tolak H0 jika dengan

dengan

didapat dari

daftar distribusi F dengan taraf signifikan 0,05 dan derajat kebebasan masing-

masing sesuai dk pembilang dan penyebut.

Hasil Uji:

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai Fhitung = 1,54 dan nilai Ftabel = 2,17.

Karena Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima. Hal ini berarti kedua sampel data

memiliki varians yang homogen. Hasil perhitungan selengkapnya mengenai uji

homogenitas kedua kelas dapat dilihat pada Lampiran C.10, hlm. 169.

3. Uji Hipotesis Pertama (Uji Kesamaan Dua Rata-rata)

Setelah melakukan uji normalitas dan homogenitas data, diperoleh hasil bahwa

data pemahaman konsep matematis berasal dari populasi yang berdistribusi

normal dan bersifat homogen, sehingga untuk menguji hipotesis digunakan uji-t.

Page 67: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

47

Hipotesis:

H0: (rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang

mengikuti pembelajaran model Project Based Learning tidak

berbeda secara signifikan dengan rata-rata kemampuan pemahaman

konsep matematis siswa yang mengikuti pembelajaran

konvensional).

H1: (rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang

mengikuti pembelajaran model Project Based Learning lebih tinggi

secara signifikan dari rata-rata kemampuan pemahaman konsep

matematis siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional).

Taraf Siginifikansi:

Taraf signifikansi yang digunakan adalah α = 0,05.

Statistik Uji:

Statisik yang digunakan untuk uji-t menurut Sudjana (2009:239) menggunakan

rumus:

dengan

Keterangan:

: Rata-rata skor tes kemampuan pemahaman konsep matematis

siswa pada kelas eksperimen.

: Rata-rata skor tes kemampuan pemahaman konsep matematis

siswa pada kelas kontrol.

: Banyaknya subyek kelas eksperimen.

: Banyaknya subyek kelas kontrol.

: Varians kelompok eksperimen.

Varians kelompok kontrol

Varians gabungan

Page 68: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

48

Kriteria Uji:

Tolak H0 jika dengan didapat dari daftar distribusi

student-t dengan peluang , taraf signifikan 0,05 dan derajat kebebasan dk

= (n1 + n2 – 2 ).

4. Uji Hipotesisi Kedua (Uji Proporsi)

Uji hipotesis yang kedua yaitu uji proporsi. Uji proporsi pada penelitian ini

dilakukan untuk menguji apakah persentase siswa tuntas belajar setelah mengikuti

Project Based Learning adalah 60% dari total jumlah siswa. Menurut Sudjana

(2009:234) rumusan hipotesis untuk uji proporsi yaitu:

Hipotesis

H0 : π = 0,6 (Persentase siswa tuntas belajar setelah mengikuti model Project

Based Learning dengan nilai minimum 72 tidak lebih dari 60%

jumlah siswa).

H1 : π > 0,6 (Persentase siswa tuntas belajar setelah mengikuti model Project

Based Learning dengan nilai minimum 72 lebih dari 60% jumlah

siswa).

Taraf Signifikansi:

Taraf signifikansi yang digunakan adalah α = 0,05.

Uji Statistik:

Menurut Sudjana (2009: 233), statistik z yang digunakan untuk uji ini adalah

Keterangan:

: 0,6

Page 69: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

49

: Banyaknya siswa yang mencapai KKM setelah mengikuti

pembelajaran.

: Jumlah sampel.

Kriteria Uji:

Kriteria uji terima H0 jika . Nilai diperoleh dari daftar

normal baku dengan peluang dengan taraf signifikan α = 0,05.

Page 70: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, kemamupan pemahaman konsep

matematis siswa yang mengikuti model Project Based Learning lebih tinggi dari

pada kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang mengikuti

pembelajaran konvensional, tetapi persentase siswa tuntas belajar setelah

mengikuti model Project Based Learning dengan nilai minimum 72 tidak lebih

dari 60% jumlah siswa. Oleh karena itu, menurut hipotesis penelitian, model

Project Based Learning tidak efektif ditinjau dari pemahaman konsep matematis

siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung semester ganjil tahun

pelajaran 2019/2020.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, dikemukakan saran-saran sebagai berikut.

4. Bagi guru yang ingin menerapkan model Project Based Learning hendaknya

melakukan pengelolaan kelas yang baik dan pengelolaan waktu yang cermat

agar suasana belajar semakin kondusif. Hal ini dimaksudkan agar

pembelajaran memperoleh hasil yang optimal.

5. Bagi pembaca dan peneliti lain yang ingin mengembangkan penelitian

lanjutan mengenai penerapan model Project Based Learning untuk

Page 71: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

62

meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa disarankan

melakukan penelitian dengan jangka waktu yang lebih lama agar siswa dapat

beradaptasi dengan model Project Based Learning dengan baik dan

memperhatikan efisiensi waktu agar proses pembelajaran berjalan secara

optimal. Selain itu, perlu diperhatikan bahwa karakteristik siswa harus sesuai

dengan model pembelajaran berbasis proyek.

Page 72: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

63

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta. 413 hlm.

Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. 244 hlm.

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). 2006. Permendiknas RI No. 22

Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan

Menengah. Jakarta.

Depdiknas. 2008. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa. 1699

hlm.

Depdiknas. 2008. Pedoman Khusus Pengembangan Sistem Penilaian Berbasis

Kompetensi SMP. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. 2009. Permendiknas No. 58/2009 tentang Standar Tingkat

Pencapaian Perkembangan. Jakarta: Depdikbud.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

226 hlm.

Ernawati. 2003. Meningkatkan K emampuan P emahaman Konsep

Matematika Siswa SMU Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah.

Bandung: UPI.

Fathurrohman, Muhammad. 2016. Model-Model Pembelajaran Inovatif.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 244 hlm.

Hamalik, Oemar. 2004. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan

Sistem. Jakarta: Bumi Aksara. 239 hlm.

Page 73: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

64

Hanafiah. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Refika Aditama, Bandung. 232

hlm.

Hardini, Isriani. 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu. Yogyakarta : Familia. 230

hlm.

Jusmawati. 2015. Efektivitas Penerapan Model Berbasis Masalah Setting

Kooperatif Dengan Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Matematika

di Kelas X Sma Negeri 11 Makassar. Jurnal Inovasi Pendidikan

Matematika. (Online), Vol. 3, No. 1,

(https://ojs.unm.ac.id/JDM/article/view/1314), diakses 20 Juli 2019.

Kemdikbud. 2013. Konsep Pendekatan Scientific. Jakarta: Kemendikbud.

Kemdikbub. 2015. Modul Pelatihan Kurikulum 2013. Jakarta: Kemdikbud.

Kesumawati, Nila. 2008. Pemahaman Konsep Matematik dalam Pembelajaran

Matematika. Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika 2-229.

Kesumawati, Nila. 2015. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika

Mahasiswa pada Mata Kuliah Struktur Aljabar. Jurnal. KNPM 2015.

Kuncoro, B.D. Wahyu. 2017. Pengembangan Soal Serupa Trends International

Science Study (TIMSS) untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Kritis dalam

Pemecahan Masalah Pada Siswa Kelas IV SD Universitas Muhammadiyah

Surakarta. [Online]. Tersedia:

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.u

ms.ac.id/49663/35/02.NASKAH%2520PUBLIKASI-

debbi.pdf&ved=2ahUKEwjl2baLl6_mAhWy7HMBHYjMCLkQFjAEegQI

BxAC&usg=AOvVaw1I8Sa3b6fVxHeNJ10qlC-N. Diakses pada tanggal 7

Juli 2019.

Mullis, Martin, Ruddock, O‟Sullivan, dan Preuschoff. 2012. TIMSS 2011

Assessment Frameworks. (Online),

(https://timssandpirls.bc.edu/timss2011/downloads/TIMSS2011_Framewo

rks.pdf), diakses 20 Juli 2019.

Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Remaja Rosda Karya,

Bandung. 266 hlm.

Muslih. 2014. Analisis Efektifitas Program Magang untuk Sinkronisasi Link dan

Match Perguruan Tinggi dengan Dunia Industri (Studi Terhadap Program

Magang Pada Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen Universitas

Muhammadiyah Sumatra Utara). Jurnal Manajemen & Bisnis Vol. 14 No.

01April 2014. Sumatra Utara: Universitas Muhamadiyah Sumatra Utara.

NCTM. 2000. Executive Summary Principal and Standards for School

Mathematics. (Online),

Page 74: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

65

(https://www.nctm.org/uploadedFiles/Standards_and_Positions/PSSM_Ex

ecutiveSummary.pdf), diakses 9 Mei 2019.

Novianti, Elvita Lia. 2018. Efektivitas Model Pembelajaran Project Based

Learning Ditinjau dari Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa

[Skripsi]. Universitas Lampung. Diambil dari digilib.unila.ac.id.

Nurhaidah. Musa, M. Insya. 2015. Dampak Pengaruh Globalisasi Bagi Kehidupan

Bangsa Indonesia. Jurnal Pesona Dasar Vol. 3 No. 3, April 2015, hal 1-14,

ISSN: 2337-9227. Universitas Syiah Kuala. [Online]. Tersedia:

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://www.jurn

al.unsyiah.ac.id/PEAR/article/download/7506/6178&ved=2ahUKEwiH8frC

1PfmAhXPdCsKHeKnCucQFjAAegQIBBAF&usg=AOvVaw0AJNPW10w

S0XsRRsppcNoZ. Diakses pada tanggal 3 Maret 2019.

Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Satuan

Pendidikan Dasar dan Menengah.

Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan

Dasar dan Menengah.

Rosnawati. 2013. Kemampuan penalaran Matematika Siswa SMP Indonesia pada

TIMSS 2011. Prosiding Seminar Nasiona Penelitian, Pendidikan, dan

Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 18 Mei

2013 [Online]. Tersedia:

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://staff.uny.

ac.id/sites/default/files/penelitian/R.%2520Rosnawati,%2520Dra.%2520M.

Si./Makalah%2520Semnas%25202013%2520an%2520R%2520Rosnawati

%2520FMIPA%2520UNY.pdf&ved=2ahUKEwjQhKzcna_mAhWs7XMB

HZojD-MQFjAAegQIBhAB&usg=AOvVaw2w40v-pj2hRadRlfrpUn7B.

Diakses pada tanggal 7 Juli 2019.

Ruseffendi. 1998. Statistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan. Bandung: IKIP

Bandung Press. 550 hlm.

Sab‟ati, Mila. 2019. Efektivitas Model Pembelajaran Discovery Ditinjau dari

Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa [Skripsi]. Universitas Lampung.

Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. 266

hlm.

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Prenada: Jakarta. 308 hlm.

Sari, Ayu Setiana. 2018. Efektivitas Model Pembelajaran Project Based Learning

Ditinjau dari Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa [Skripsi].

Universitas Lampung. Diambil dari digilib.unila.ac.id/32547/.

Page 75: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

66

Setiyadi, Bambang. 2006. Metode Penelitian Untuk Pengajaran Bahasa Asing

Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. 316 hlm.

Siagian, P. Sondang. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi

Aksara. 380 hlm.

Siregar, Eveline., Nara, Hartini. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:

Ghalia Indonesia. 200 hlm.

Soedjadi. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta:

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departeman Pendidikan Nasional. 206

hlm.

Sudjana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya. 168 hlm.

Sudjana. 2009. Metoda Statistika. Tarsito: Bandung. 508 hlm.

Sudijono, Anas. 2013. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo

Persada. 488 hlm.

Suherman, Eman. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.

Bandung : JICA-UPI. 265 hlm.

Sutikno, M. Sobry. 2005. Pembelajaran Efektif: Apa dan bagaimana upayanya?.

Mataram: NTP Press.

Thomas, J.W. 2000. A Review of Research on Project-Based Learning [Online].

Tersedia:

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://www.bob

pearlman.org/BestPractices/PBL_Research.pdf&ved=2ahUKEwjLiPrb9Jrn

AhUA73MBHWTHBj8QFjAAegQIAxAF&usg=AOvVaw3HCn6PPzMVX

8Yf7EvGZT8A. Diakses pada 24 Januari 2020.

Titu, Maria Anita. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning

(PjBL) untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa pada Materi Konsep Masalah

Ekonomi. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Diambil dari

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.un

y.ac.id/21708/1/18%2520Maria%2520Anita%2520Titu.pdf&ved=2ahUKE

wjLg_335-

3mAhXZAnIKHalOCCQQFjADegQICRAF&usg=AOvVaw0fthkodWz1fer

NMlSXY-9A. Diakses pada tanggal 6 Januari 2020.

Tri, M. Ananda. 2018. Efektivitas Model Pembelajaran Project Based Learning

(PjBL) Pemahaman Konsep Matematika Siswa dan Kreativitas Siswa

[Skripsi]. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Diambil

dari digilib.uin-suka.ac.id.

Page 76: EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING DITINJAU …digilib.unila.ac.id/60998/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP

67

Trisnawati, Ice. 2014. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisiska Dengan Model

PBL (Project Based Learning) Pada Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri

26 Makassar. Makassar : FKIP UNISMUH.

Uno, Hamzah B.. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang

Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 136 hlm.

Wardhani, S. 2008. Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs

untuk optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika. Yogyakarta: Pusat

Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Matematika. Diambil dari

https://sites.google.com/site/kkgmgmpmatematika/13-Analisis.

Widyantini, Theresia. 2014. Penerapan Model Project Based Learning (Model

Pembelajaran Berbasis Proyek) dalam Materi Pola Bilangan Kelas VII.

Yogyakarta : Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik Dan

Tenaga Kependidikan (PPPPTK).

Widyaiswara. 2014. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)

Dalam Materi Statistika SMP. Artikel E-Buletin LPMP SulSel Edisi

Desember 2014 ISSN. 2355-3189.

Yuliyanto, Aan, dkk. 2018. Pendekatan Saintifik untuk Mengembangkan Karakter

Disiplin dan Tanggung Jawab Siswa SD. Metodik Didaktik: Vol. 13 No. 2,

Januari 2018, Hal. 87-98.