34
1 EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI DI MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH PAREMONO MUNGKID MAGELANG Titin Prihantini Swastikaningrum Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam FAI UMM Muis Sad Iman Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Magelang Abstraksi Penelitian ini tentang pelaksanaan metode STAD (Student Teams Achievement Devision) dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam untuk mengetahui pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas IV MI Muhammadiyah Paremono Magelang populasi dengan jumlah populasi 30 siswa. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis statistik paired sample t- test. Setelah dilaksanakan observasi dan penelitian di lapangan, maka disimpulkan bahwa metode pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Paremono saat ini menggunakan metode STAD (Student Teams Achievement Devision). Prestasi belajar Sejarah Kebudayaan Islam siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Paremono sebelum menggunakan metode STAD (Student Teams Achievement Devision) dalam kategori cukup yaitu sebesar 61,6 kemudian meningkat menjadi 71,4 setelah diterapkan metode STAD (Student Teams Achievment Devision). Analisis statistik paired sample t-test menunjukkan bahwa metode STAD (Student Teams Achievement Devision) terbukti efektif untuk meningkatkan prestasi belajar SKI sebesar 9,8%. Kata Kunci: Efektivitas Pembelajaran, Metode STAD, Pembelajaran SKI. LATAR BELAKANG Pendidikan Agama Islam secara umum dimaksudkan untuk meningkatkan potensi spiritual serta membentuk siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa serta berakhlaq mulia. Akhlaq mulia mencakup aspek etika, budi pekerti, dan moral. Peningkatan potensi spiritual mencakup pengenalan, pemahaman, penanaman nilai keagamaan, pengamalan nilai keagamaan dalam kehidupan individu maupun kemasyarakatan. Peningkatan

EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI …fai.ummgl.ac.id/fai-jurnal/Efektivitas Metode Stand dalam... · EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI ... Akibatnya, mata

  • Upload
    lythuan

  • View
    243

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI …fai.ummgl.ac.id/fai-jurnal/Efektivitas Metode Stand dalam... · EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI ... Akibatnya, mata

1

EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI

DI MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH

PAREMONO MUNGKID MAGELANG

Titin Prihantini Swastikaningrum

Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam FAI UMM

Muis Sad Iman

Dosen Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Magelang

Abstraksi

Penelitian ini tentang pelaksanaan metode STAD (Student Teams Achievement

Devision) dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam untuk mengetahui

pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian dilaksanakan pada

siswa kelas IV MI Muhammadiyah Paremono Magelang populasi dengan jumlah

populasi 30 siswa. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan

menggunakan analisis statistik paired sample t- test. Setelah dilaksanakan

observasi dan penelitian di lapangan, maka disimpulkan bahwa metode

pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah

Muhammadiyah Paremono saat ini menggunakan metode STAD (Student Teams

Achievement Devision). Prestasi belajar Sejarah Kebudayaan Islam siswa kelas

IV Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Paremono sebelum menggunakan

metode STAD (Student Teams Achievement Devision) dalam kategori cukup yaitu

sebesar 61,6 kemudian meningkat menjadi 71,4 setelah diterapkan metode STAD

(Student Teams Achievment Devision). Analisis statistik paired sample t-test

menunjukkan bahwa metode STAD (Student Teams Achievement Devision)

terbukti efektif untuk meningkatkan prestasi belajar SKI sebesar 9,8%.

Kata Kunci: Efektivitas Pembelajaran, Metode STAD, Pembelajaran SKI.

LATAR BELAKANG

Pendidikan Agama Islam

secara umum dimaksudkan untuk

meningkatkan potensi spiritual serta

membentuk siswa agar menjadi

manusia yang beriman dan bertaqwa

serta berakhlaq mulia. Akhlaq mulia

mencakup aspek etika, budi pekerti,

dan moral. Peningkatan potensi

spiritual mencakup pengenalan,

pemahaman, penanaman nilai

keagamaan, pengamalan nilai

keagamaan dalam kehidupan individu

maupun kemasyarakatan. Peningkatan

Page 2: EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI …fai.ummgl.ac.id/fai-jurnal/Efektivitas Metode Stand dalam... · EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI ... Akibatnya, mata

2

potensi spiritual tersebut pada

akhirnya bertujuan untuk

mengoptimalisasikan berbagai potensi

yang dimiliki siswa yang

aktualisasinya mencerminkan harkat

dan martabat sebagai hamba Allah

SWT. Hal tersebut dapat diwariskan

kepada siswa melalui pengajaran.

Pelaksanaan pengajaran

pendidikan agama Islam di madrasah

ibtidaiyah pada dasarnya merupakan

bagian dari pelaksanaan sistem

pendidikan nasional. Oleh karena itu,

pelaksanaan pendidikan agama Islam

ikut berperan dalam usaha mencapai

tujuan pendidikan nasional. Berkaitan

dengan hal itu, pendidikan agama

Islam dapat didefinisikan sebagai

usaha sadar dalam membimbing,

memelihara, baik jasmani maupun

ruhani pada tingkat kehidupan

individu dan sosial untuk

mengembangkan fitrah manusia

berdasarkan hukum-hukum Islam

menuju terbentuknya manusia yang

ideal (insan kamil) berkepribadian

muslim dan berakhlak terpuji serta

taat pada agama Islam sehingga dapat

tercapai kehidupan bahagia sejahtera

lahir dan batin di dunia maupun di

akhirat. Berdasarkan definisi tersebut

dapat diketahui bahwa pendidikan

Agama Islam mempunyai tujuan

untuk mewujudkan manusia yang

ideal menurut citra Islam.

Tujuan tersebut tidak dapat

dicapai dengan begitu saja. Seorang

guru harus dapat membaca perubahan

yang terjadi di era globalisasi ini.

Setidaknya guru harus dapat

memahami fenomena kemacetan

(stagnasi) dunia pendidikan secara

umum dan pendidikan Agama Islam

pada khususnya. Permasalahan yang

muncul dan indikator adanya

kemacetan itu adalah penerapan

metode yang bersifat statis dalam

proses belajar mengajar, tujuan dan

hasil yang tidak sejalan dengan

kebutuhan masyarakat, sikap mental

pendidik yang kurang mendukung

proses, dan materi pelajaran yang

tidak bersifat progesif. Bahkan lebih

lanjut dijelaskan bahwa pendidikan

agama kurang concern terhadap

persoalan bagaimana mengubah

pengetahuan agama yang kognitif

menjadi “makna dan nilai” yang perlu

diinternalisasikan dalam diri siswa

(Amin Abdullah dalam Ismail,

2008:1). Ahli lain menjelaskan bahwa

pembelajaran sekarang ini kebanyakan

Page 3: EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI …fai.ummgl.ac.id/fai-jurnal/Efektivitas Metode Stand dalam... · EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI ... Akibatnya, mata

3

masih menggunakan metode yang

bersifat normatif (Towaf dalam

Ismail, 2008:1). Berdasarkan pendapat

tersebut maka dapat diartikan bahwa

dalam pembelajaran agama, seorang

guru menjadi kurang kreatif dalam

menemukan metode yang afektif

sehingga menjadikan pelaksanaan

pembelajarannya cenderung bersifat

monoton.

Dari dua pendapat tersebut

jelaslah bahwa di antara permasalahan

pendidikan yang perlu diupayakan

alternatif jalan keluarnya adalah

persoalan metode. Mengingat, dalam

proses pendidikan Islam, metode

memilki kedudukan yang sangat

penting untuk mencapai tujuan

pendidikan Islam. Bahkan dapat

dikatakan bahwa metode sebagai seni

dalam mentransfer ilmu pengetahuan

dan nilai-nilai kepada siswa sebagai

sesuatu yang penting dibanding

dengan materi itu sendiri. Hal ini

berarti cara penyampaian yang

komonikatif lebih disenangi oleh

siswa walaupun materi yang

disampaiakan kurang menarik.

Sebaliknya, materi yang cukup

menarik, karena disampaikan dengan

cara yang kurang menarik maka

materi tersebut kurang dapat dicerna

oleh siswa. Sehubungan penerapan

metode yang tepat sangat berpengaruh

pada keberhasilan proses belajar

mengajar, kesalahan dalam memilih

dan menerapkan metode akan

berakibat fatal. Alquran pun memberi

petunjuk yang jelas mengenai

dorongan untuk memilih metode

secara tepat dalam proses

pembelajaran. Hal ini dapat dibaca

pada surat Al-Nahl ayat 125 yang

berbunyi:

Serulah (manusia) kepada jalan

Tuhanmu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah

mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang

lebih mengetahui tentang siapa yang

tersesat dari jalan-Nya dan Dialah

yang lebih mengetahui orang-orang

yang mendapat petunjuk.

Selain surat Al-Nahl juga dapat

dibaca pada surat Ali-Imron ayat 156

yang berbunyi:

Page 4: EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI …fai.ummgl.ac.id/fai-jurnal/Efektivitas Metode Stand dalam... · EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI ... Akibatnya, mata

4

Hai orang-orang yang beriman,

janganlah kamu seperti orang-orang

kafir (orang-orang munafik) itu, yang

mengatakan kepada Saudara-saudara

mereka apabila mereka mengadakan

perjalanan di muka bumi atau mereka

berperang: "Kalau mereka tetap

bersama-sama kita tentulah mereka

tidak mati dan tidak dibunuh." akibat

(dari perkataan dan keyakinan

mereka) yang demikian itu, Allah

menimbulkan rasa penyesalan yang

sangat di dalam hati mereka. Allah

menghidupkan dan mematikan. dan

Allah melihat apa yang kamu

kerjakan.

Sebagaimana telah dikemukakan

bahwa hakikat pendidikan agama

Islam terletak pada kemampuannya

untuk mengembangkan potensi siswa

agar menjadi manusia yang beriman

dan bertaqwa sehingga mampu

bertindak sebagai khalifatullah fi al

ardh. Dengan demikian, hakikat inilah

yang seharusnya menjadi sebuah

rujukan terhadap pemilihan metode

pembelajaran untuk mencapai tujuan

secara maksimal.

Selama ini, metodologi

pembelajaran agama Islam yang

diterapkan masih mempertahankan

cara-cara lama (tradisional) seperti

ceramah, menghafal dan demonstrasi

praktik-praktik ibadah yang tampak

kering. Cara-cara seperti itu diakui

atau tidak membuat siswa tampak

bosan, jenuh, dan kurang bersemangat

dalam belajar agama.

Jika secara psikologis siswa

kurang tertarik dengan metode yang

digunakan guru, maka dengan

sendirinya siswa akan memberikan

umpan balik (feedback) psikologis

yang kurang mendukung dalam proses

pembelajaran. Indikasinya adalah

timbul rasa tidak simpati siswa

terhadap guru agama, tidak tertarik

dengan materi-materi agama, dan

lama kelamaan timbul sikap acuh tak

acuh terhadap agamanya sendiri.

Kalau kondisinya sudah seperti itu,

sangat sulit mengharapkan siswa sadar

dan mau mengamalkan ajaran agama

Islam.

Oleh karena itu, jika secara

umum pendidikan di Indonesia

memerlukan berbagai inovasi dan

Page 5: EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI …fai.ummgl.ac.id/fai-jurnal/Efektivitas Metode Stand dalam... · EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI ... Akibatnya, mata

5

kreativitas agar tetap berfungsi

optimal di tengah arus perubahan,

maka pendidikan agama juga

membutuhkan berbagai upaya inovasi

agar eksistensinya tetap bermakna

bagi kehidupan siswa sebagai seorang

pribadi, anggota masyarakat, dan

dalam konteks kehidupan berbangsa

dan bernegara. Selain itu, inovasi dan

kreativitas, terutama dalam penerapan

metode pembelajaran agama Islam,

harus tetap menjaga dan tidak keluar

dari koridor nilai-nilai agama Islam

yang menjadi tujuan dari agama itu

sendiri.

Untuk mencapai harapan-

harapan tersebut, sikap inklusif para

pemikir, pendidik agama, dan praktisi

pendidikan sangatlah perlu.

Keterbukaan untuk bisa menerima

segala apa yang dianggap baik dan

terbaik untuk sebuah masa depan

adalah sebuah keniscayaan. Tentunya

keterbukaan yang dimaksud bukan

buta tanpa selektivitas.

Mental inklusif, inovatif, dan

kreatif dalam memilih dan memilih

metode pembelajaran ini sejalan

dengan semangat reformasi

pendidikan yang bergulir. Semangat

reformasi menghendaki adanya

perubahan-perubahan mendasar dalam

sistem pembelajaran. Diantaranya

adalah bagaimana pembelajaran itu

menguntungkan semua pihak, baik

sekolah, guru, dan terutama siswa.

Perubahan sebagai akibat reformasi

yang sangat cepat hampir terlihat pada

semua aspek pola pikir baru dalam

kehidupan berbangsa, bernegara, dan

bermasyarakat. Untuk merespon hal

tersebut, manusia harus berlomba

mengembangkan pendidikan baik di

bidang ilmu sosial, ilmu alam, ilmu

pasti maupun ilmu terapan.

Bersamaan dengan itu, muncul

sejumlah krisis kehidupan misalnya

krisis politik, sosial, hukum dan

agama. Akibatnya, mata pelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam di

Madrasah sebagai pemberi nilai

spiritual terhadap kehidupan,

keberagamaan masyarakat diragukan.

Seakan-akan Sejarah Kebudayaan

Islam dianggap kurang memberikan

sumbangan.

Kenyataannya setelah

diadakan penelitian mata pelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam

menghadapi berbagai kendala, antara

lain waktu yang disediakan terbatas,

materi terfokus pada peningkatan

Page 6: EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI …fai.ummgl.ac.id/fai-jurnal/Efektivitas Metode Stand dalam... · EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI ... Akibatnya, mata

6

kemampuan kognitif dan sangat

minim yang mengarah pada

pembentukan sikap (afektif) serta

pembiasaan motorik (psikomotorik).

Kendala lain adalah kurangnya

keikutsertaan guru dalam memberi

motivasi kepada siswa untuk

mempraktikkan nilai-nilai Sejarah

Kebudayaan Islam dalam kehidupan

sehari-hari.

Pendidikan Agama Islam di

Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah

Paremono Mungkid Magelang,

khususnya untuk siswa kelas IV

meliputi Al Quran Hadits, Aqidah,

Ibadah, Akhlak, Tarikh atau Sejarah

Kebudayaan Islam. Sebagai bagian

dari pendidikan agama Islam, mata

pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

pun ikut berperan dalam mencapai

tujuan pendidikan agama Islam.

Secara umum tujuan pengajaran

Sejarah Kebudayaan Islam untuk

kelas IV Madrasah Ibtidaiyah adalah

menumbuhkembangkan kemampuan

siswa dalam memahami peristiwa

sejarah dan produk peradaban Islam,

menghargai para tokoh pelaku sejarah

dan pencipta peradaban yang

membawa kemajuan dan kejayaan

Islam sehingga tertanam nilai-nilai

kepahlawanan, kepeloporan, dan

kreativitas serta menyiapkan anak

didik mengikuti pendidikan ke tingkat

MTs atau SLTP.

Karena begitu penting dan

besar perngaruhnya terhadap

pencapaian tujuan pendidikan agama

Islam tersebut maka sudah selayaknya

pengajaran Sejarah Kebudayaan Islam

di Madrasah diperbaharui agar lebih

menarik bagi siswa. Meskipun

demikian, dalam praktik pengajarnya

sehari-hari di Madrasah Ibtidaiyah

Muhammadiyah Paremono Mungkid

Magelang masih bersifat konvensional

sehingga siswa kurang menunjukkan

respon yang mencerminkan

keterlibatan secara aktif. Hal ini

menyebabkan kurangnya motivasi

belajar siswa terhadap mata pelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam. Dengan

demikian, tidak mengherankan jika

hasil yang dicapai oleh siswa tidak

maksimal. Oleh karena itu, guru

ketika mengajarkan Sejarah

Kebudayaan Islam kepada siswa kelas

IV Madrasah Ibtidaiyah

Muhammadiyah Paremono Mungkid

Magelang harus memilih metode

pembelajaran yang tepat, yakni yang

mampu merangsang partisipasi aktif

Page 7: EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI …fai.ummgl.ac.id/fai-jurnal/Efektivitas Metode Stand dalam... · EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI ... Akibatnya, mata

7

siswa. Di samping itu, komponen

komponen yang lain pun perlu

perhatian sejak merencanakan,

melaksanakan, mengevaluasi serta

tindak lanjut.

1. Berdasarkan uraian di atas maka

proses pembelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam untuk siswa

kelas IV Madrasah Ibtidaiyah

Muhammadiyah Paremono

Mungkid Magelang perlu

ditingkatkan secara aktif, kreatif,

inovatif, efektif, dan

menyenangkan. Hal ini dapat

dilakukan dengan menerapkan

metode STAD (Student Teams

Achievment Devisions). Secara

aktif maksudnya bahwa

pembelajaran adalah sebuah

proses aktif yang membangun

makna dan pemahaman dari

informasi, ilmu pengetahuan

maupun pengalaman oleh peserta

didik (siswa) itu sendiri. Dengan

demikian, siswa tidak semestinya

diperlakukan seperti bejana

kosong yang pasif yang hanya

menerima kucuran ceramah sang

guru mengenai ilmu pengetahuan

dan informasi. Guru sebagai

fasilitator dituntut dapat

menciptakan suasana yang

memungkinkan peserta didik aktif

menemukan, memproses dan

menkonstruksi ilmu pengetahuan

dan keterampilan baru. Secara

inovatif maksudnya bahwa dalam

proses pembelajaran diharuskan

muncul ide-ide baru atau inovasi

yang lebih baik. Secara Kreatif

memiliki makna bahwa

pembelajaran merupakan sebuah

proses mengembangkan kreatifitas

peserta didik, karena pada

dasarnya setiap individu memiliki

imajinasi dan rasa ingin tahu yang

tidak pernah berhenti. Dengan

demikian, guru dituntut mampu

menciptakan kegiatan

pembelajaran yang beragam

sehingga seluruh potensi dan daya

imajinasi peserta didik dapat

berkembang secara maksimal.

Secara efektif berarti model

pembelajaran apapun yang dipilih

harus menjamin bahwa tujuan

pembelajaran akan tercapai secara

maksimal. Ini dapat dibuktikan

dengan adanya pencapaian

kompetensi baru oleh peserta didik

setelah proses belajar mengajar

berlangsung. Di akhir kegiatan

Page 8: EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI …fai.ummgl.ac.id/fai-jurnal/Efektivitas Metode Stand dalam... · EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI ... Akibatnya, mata

8

proses pembelajaran harus ada

perubahan pengetahuan, sikap dan

keterampilan pada diri peserta

didik. Sedangkan secara

Menyenangkan dimaksudkan

bahwa proses pembelajaran harus

berlangsung dalam suasana yang

menyenangkan dan mengesankan.

Suasana pembelajaran yang

menyenangkan dan berkesan akan

menarik minat peserta didik untuk

terlibat secara aktif, sehingga

tujuan pembelajaran akan dapat

tercapai secara maksimal. Di

samping itu, pembelajaran yang

menyenangkan dan berkesan akan

menjadi hadiah, reward bagi

peserta didik yang pada gilirannya

akan mendorong motivasinya

semakin aktif dan berprestasi pada

kegiatan belajar berikutnya.

Metode ini mampu

mengakumulasi berbagai

kelemahan pembelajaran yang

selama ini dinilai bersifat

konvensional sehingga menjadi

semacam pembaharuan dalam

pembelajaran Sejarah Kebudayaan

Islam untuk melibatkan peran aktif

siswa sehingga prestasi hasil

belajar meningkat. Oleh karena

itu, untuk menjawab barbagai

permasalahan dalam pembelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam di

kelas IV Madrasah Ibtidaiyah

Muhammadiyah Paremono

Mungkid Magelang, dipandang

perlu untuk mengadakan kegiatan

penelitian yang berjudul

“Efektivitas Metode STAD

(Student Teams Achievment

Devision) dalam Pembelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam Siswa

MI Muhammadiyah Paremono

Mungkid Magelang.”

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan identifikasi dan

pembatasan masalah maka

permasalahan yang muncul dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana prestasi belajar Sejarah

Kebudayaan Islam siswa kelas IV

sebelum menggunakan metode

STAD di Madrasah Ibtidaiyah

Muhammadiyah Paremono?

2. Bagaimana prestasi belajar Sejarah

Kebudayaan Islam siswa kelas IV

sesudah menggunakan metode

STAD di Madrasah Ibtidaiyah

Muhammadiyah Paremono?

Page 9: EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI …fai.ummgl.ac.id/fai-jurnal/Efektivitas Metode Stand dalam... · EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI ... Akibatnya, mata

9

3. Apakah ada pengaruh penerapan

Metode STAD terhadap prestasi

belajar Sejarah Kebudayaan Islam

di Madrasah Ibtidaiyah

Muhammadiyah Paremono?

PENGERTIAN METODE STAD

Metode STAD (Student Teams

Achievement Devision) merupakan

salah satu metode pembelajaran yang

lebih bersifat kooperatif.

Pembelajaran kooperatif secara umum

menyangkut adanya teknik

pengelompokan yang di dalamnya

siswa bekerja secara terarah pada

tujuan belajar bersama dalam

kelompok kecii yang terdiri dari

empat atau lima siswa (Mortarela

dalam Sukidin, 2008:162). Bahkan

tokoh yang lain menegaskan bahwa

pembelajaran kooperetif dapat

dikelompokkan menurut bentuknya

sebagai berikut (1) siswa bekerja

bersama-sama dalam kelompoknya

untuk menguasai materi pelajaran, (2)

kelompok siswa terdiri dari siswa

yang berprestasi tinggi, sedang, dan

rendah, (3) bila memungkinkan maka

kelompok itu merupakan campuran

dari jenis kelamin, (4) penilaian atau

sistem penghargaan dengan

beroriantasi pada kelompok bukan

berorientasi individu (Richard dalam

Sukidin, 2008:162).

Berdasarkan uraian tersebut

maka dapat diketahui bahwa

pembelajaran yang bersifat kooperatif

adalah pembelajaran yang

memandang keberhasilan individu

diorientasikan dalam keberhasilan

kelompok. Dengan demikian

tercermin adanya bentuk kerja sama

siswa dalam mencapai pembelajaran

yang sudah ditetapkan oleh guru, yang

pada akhirnya mereka bersama-sama

berhasil dalam belajar. Dalam

praktiknya, siswa dikelompok-

kelompokkan menjadi kelompok

beiajar yang anggotanya terdiri dan

empat atau lima anggota sehingga

dapat mewakili siswa dengan tingkat

kemampuan dan jenis kelamin yang

berbeda. Setelah kelompok terbentuk,

guru memberikan pelajaran dan

selanjutnya siswa bekerja dalam

kelompok masing-masing untuk

memastikan bahwa semua anggota

kelompoknya telah menguasai

pelajaran yang diberikan. Selanjutnya,

siswa dituntut untuk mengerjakan tes

yang diberikan guru. Pengerjaan soal

harus dilakukan sendiri tanpa bantuan

Page 10: EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI …fai.ummgl.ac.id/fai-jurnal/Efektivitas Metode Stand dalam... · EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI ... Akibatnya, mata

10

siswa lainnya. Hasil tes nilainya

dibandingkan dengan nilai rata-rata

yang mereka peroleh sebelumnya.

Kelompok-kelompok yang berhasil

memenuhi kriteria diberi nilai

tersendiri yang kemudian nilai

tersebut harus ditambahkan pada nilai

kelompok. Dalam praktik

pembelajaran mata pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam yang menerapkan

metode STAD (Student Teams

Achievemen Devision) guru dituntut

lebih mengedepankan tentang sikap

siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran. Hal ini sejalan dengan

teori yang dikemukakan oleh Sukidin.

Metode STAD (Student Teams

Achievment Devision) lebih

mementingkan sikap dari pada teknik

dan prinsip, yakni sikap partisipasi

dalam rangka mengembangkan

potensi kognitif dan afektif (Sukardi,

2008: 161). Agar sikap siswa dalam

mengikuti pelajaran yang dikelola

oleh guru di kelas berkembang

menjadi sebuah tingkah laku yang

positif, Siswa dituntut untuk terlibat

langsung dalam pembelajaran dengan

melakukan presentasi kelas, kerja

kelompok, tes, dan penilaian individu

maupun kelompok. Untuk memotivasi

keaktivan selama proses pembelajaran

maka diperlukan adanya penghargaan

bagi kelompok yang berhasil

melakukan tugas-tugasnya. Dengan

demikian, metode STAD (Student

Teams Achievement Devision)

setidaknya memiliki lima komponen

sebagai mana yang dikemukakan oleh

(Slavin melalui Sukidin, 2008: 161)

menyebutkan bahwa metode STAD

(Student Teams Achievement

Devision) terdiri dari lima komponen

utama, yaitu presentasi kelas,

kelompok, tes, nilai peningkatan

individu, dan penghargaan kelompok.

Dengan metode STAD (Student

Teams Achievement Devision)

pengajaran mata pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam akan semakin aktif,

kreatif, inovatif, efektif, dan

menyenangkan karena siswa akan

iebih mampu mendengar, menerima,

dan menghormati siswa lain. Hal ini

akan dapat mempermudah

mengembangkan ranah afektif siswa.

Di samping itu, siswa pun dituntut

untuk melakukan kerja individu

maupun kelompok sehingga mampu

berpikir objektif dan sistematis yang

pada akhirnya mampu

mengembangkan ranah kognitif.

Page 11: EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI …fai.ummgl.ac.id/fai-jurnal/Efektivitas Metode Stand dalam... · EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI ... Akibatnya, mata

11

Selain itu, siswa sekaligus dilatih

mempresentasikan hasil kerja

sehingga akan mempermudah

pengembangan ranah

psikomotoriknya.

Selain itu, siswa akan lebih

mampu mendengar, menerima, dan

menghormati orang lain. Bahkan

siswa pun dapat mengidentifikasi akan

perasaannya sendiri dan perasaan

orang lain yang pada gilirannya

mampu menerima pengalaman yang

dapat dimengerti oleh orang lain.

Dengan demikian siswa akan dapat

mengembangkan potensi individu

yang berhasil guna dan berdaya guna,

kreatif, bertanggung jawab, dapat

mengaktivasikan dan mengoptimalkan

dirinya terhadap perubahan yang

terjadi.

CIRI-CIRI DAN KELEBIHAN

METODE STAD

Dalam pembelajaran SKI

metode STAD memiliki ciri-ciri

diantaranya sebagai berikut:

a. Siswa lebih mampu mendengar,

menerima, dan menghormati serta

menerima orang lain.

b. Siswa mampu mengidentifikasi

perasaan diri sendiri dan orang

lain.

c. Siswa dapat menerima

pengalaman dan dimengerti oleh

orang lain.

d. Siswa mampu meyakinkan dirinya

untuk orang lain dengan

membantu orang lain dan

meyakinkan dirinya untuk saling

memahami dan mengerti.

e. Siswa mampu mengembangkan

potensi individu yang berhasil

guna dan berdaya guna, kreatif,

bertanggung jawab, mampu

mengaktualisasikan, dan

mengoptimalkan dirinya terhadap

perubahan yang terjadi.

Kelebihan metode STAD

adalah adanya kerja sama dalam

kelompok dan dalam menentukan

keberhasilan kelompok tergantung

keberhasilan individu sehingga setiap

anggota kelompok tidak bisa

menggantungkan pada anggota lain.

Setiap siswa mendapat kesempatan

sama untuk menunjang timnya

mendapat nilai lain. Setiap siswa

mendapat kesempatan sama untuk

menunjang timnya mendapat nilai

yang maksimum sehingga termotivasi

untuk belajar. Dengan demikian,

setiap individu merasa mendapat tugas

Page 12: EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI …fai.ummgl.ac.id/fai-jurnal/Efektivitas Metode Stand dalam... · EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI ... Akibatnya, mata

12

dan tanggung jawab sendiri-sendiri

sehingga tujuan pembelajaran

kooperatif dapat berjalan bermakna

dan tujuan pembelajaran dapat

tercapai secara optimal sesuai dengan

harapan kurikulum.

METODE STAD DALAM

PEMBELAJARAN SKI

a. Mengajar

Waktu: 1 jam pelajaran.

Gagasan Pokok: Memberikan materi

pelajaran.

Materi : Sesuai dengan tujuan

pembelajaran SKI.

Masing-masing pembelajaran

dalam STAD (Student Teams

Achievement Devision) diawali

dengan presentasi kelas yang

dilaksanakan oleh guru yang juga

mencakup komponen pembukaan,

pengembangan, dan petunjuk

pelaksanaan materi pembelajaran.

Hal ini sesuai dengan hukum

kesiapan dari Thorndike (Syamsu

Mappa dan Anisay B, 1994) bahwa

siswa akan mampu mengikuti

pelajaran manakala telah memiliki

kesiapan mental. Oleh karena itu, guru

hendaknya menyiapkan mental siswa

untuk mengikuti pelajaran dengan

memberikan penjelasan singkat

mengenai pengetahuan prasyarat

untuk mengikuti pelajaran baru.

b. Diskusi Kelompok

Waktu: 1 jam pelajaran.

Gagasan Pokok: Siswa belajar dalam

kelompoknya.

Materi: Lembar kerja dan lembar

jawaban untuk masing-masing

kelompok yang berkaitan dengan

materi Sejarah Kebudayaan Islam.

Selama melaksanakan belajar

kelompok tugas dari masing-masing

kelompok adalah menguasai materi

yang diberikan dalam pelajaran dan

membantu anggota kelompok lainnya

untuk menguasai materi pelajaran

tersebut. Para siswa diberi lembar

kerja dan lembar jawaban yang

dipakai untuk mengerjakan tugas

kelompok.

Pada hari pertama kerja

kelompok dalam STAD (Student

Teams Achievement Devision), guru

harus menjelaskan pada para siswa

tentang apa arti kerja kelompok. Lebih

khusus lagi, sebelum memulai kerja

kelompok perlu dibahas peraturan-

peraturan kelompok berikut ini dan

Page 13: EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI …fai.ummgl.ac.id/fai-jurnal/Efektivitas Metode Stand dalam... · EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI ... Akibatnya, mata

13

dapat ditulis pada papan tulis atau

papan pengumuman.

1. Siswa mempunyai tanggung jawab

untuk memastikan bahwa anggota

kelompoknya telah mempelajari

materi yang diberikan.

2. Tidak ada satu pun yang

diperbolehkan berhenti sampai

semua anggota kelompok telah

menguasai materinya.

3. Tanyakan atau mintalah bantuan

pada semua anggota kelompok

sebelum bertanya kepada guru.

4. Para anggota kelompok bisa

berbicara satu sama lain dengan

suara pelan.

Diskusi kelompok berhasil

ditandai dengan tingginya interaksi

perbincangan ilmiah antar siswa

dalam satu kelompok guna

mengumpulkan pendapat, membuat

kesimpulan, atau menyusun berbagai

alternatif pemikiran.

c. Tes

Waktu: ½ jam pelajaran.

Gagasan Pokok: Tes individu.

Materi: Tes yang berkaitan dengan

materi yang telah didiskusikan dalam

kelompok yaitu materi Sejarah

Kebudayaan Islam.

Guru membagi tes dan

memberi cukup waktu bagi siswa

untuk menyelesaikannya. Jangan

membiarkan para siswa untuk bekerja

sama dalam mengerjakan tes. Pada

tahap ini siswa bekerja menunjukkan

apa yang telah mereka pelajari secara

individu. Kalau memungkinkan

suruhlah siswa untuk memisahkan

meja mereka. Pastikan untuk

memberikan nilai pada tes tersebut

pada pertemuan selanjutnya.

d. Penghargaan Kelompok

Gagasan Pokok: Menentukan nilai

peningkatan individu dan nilai

kelompok dan memberikan

penghargaan kelompok.

e. Menentukan Nilai Individu dan

Kelompok

Setelah dilaksanakan tes,

ditentukan nilai peningkatan individu

dan kelompok serta memberikan

penghargaan pada kelompok yang

memiliki nilai tinggi. Jika

memungkinkan umumkan nilai

kelompok yang diperoleh pada

periode setelah pelaksanaan tes. Hal

ini akan membuat hubungan antara

hasil pelaksanaan pekerjaan yang baik

dengan penerimaan penghargaan dari

para siswa sehingga akan

Page 14: EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI …fai.ummgl.ac.id/fai-jurnal/Efektivitas Metode Stand dalam... · EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI ... Akibatnya, mata

14

meningkatkan motivasi mereka untuk

melakukan yang terbaik.

Adapun menurut ahli pendidikan

(Sukidin, 2008: 165) nilai peningkatan

kelompok berdasarkan tes adalah

sebagai berikut.

Tabel 1

Nilai Peningkatan Kelompok

Nilai Tes Nilai

Peningkatan

Lebih dari 10 di

bawah nilai dasar

10 nilai sampai 1

nilai di bawah

nilai dasar

Nilai dasar

sampai nilai 10 di

atasnya

Lebih dari 10 nilai

di atas nilai dasar

Sempurna (tanpa

menghitung nilai

dasar)

5

10

20

30

40

Sebelum memulai menentukan

nilai peningkatan, diperlukan satu

lembar salinan nilai tes. Tujuan dari

pemberian nilai dasar dan poin

peningkatan ini adalah untuk

memungkinkan semua siswa

memberikan nilai maksimum pada

kelompoknya masing-masing apapun

hasil prestasi pencapaian yang mereka

peroleh sebelumnya. Siswa

memahami bahwa cukup adil untuk

membandingkan masing-masing siswa

dengan tingkat prestasi mereka

sebelumnya karena semua siswa

masuk kelas dengan tingkat

kemampuan dan pengalaman yang

berbeda.

Nilai Kelompok

Untuk menentukan nilai

kelompok dengan mencatat nilai

peningkatan dari masing-masing

anggota kelompok pada lembar

ringkasan kelompok dan membagi

nilai peningkatan kelompok total

dengan jumlah anggota kelompok

yang hadir. Selanjutnya, dalam proses

pembelajaran, guru memberikan

penghargaan atas pencapaian nilai

oleh kelompok. Tiga tingkat

penghargaan diberikan. Ketiganya

didasarkan pada nilai rata-rata

kelompok sebagai berikut:

Tabel 2 Penghargaan Nilai Pencapaian

Kelompok

Kriteria Penghargaan

15

20

25

cukup baik

baik

terbaik

KERANGKA BERPIKIR

Berdasar pengamatan di

lapangan nampak bahwa pada

umumnya proses belajar mengajar

Page 15: EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI …fai.ummgl.ac.id/fai-jurnal/Efektivitas Metode Stand dalam... · EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI ... Akibatnya, mata

15

Sejarah Kebudayaan Islam di kelas

masih bejalan monoton, konvensional,

kualitas pembelajaran, dan prestasi

siswa untuk mata pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam rendah.

Melihat situasi yang demikian,

perlu menggalang partisipasi siswa

dalam KBM baik partisipasi

kontribusi maupun inisiatif. Metode

STAD diharapkan mampu

memecahkan masalah ini dengan

mengadakan pelatihan bagi guru

Sejarah Kebudayaan Islam serta

mengaplikasikan secara kolaboratif

bersama peneliti. Dengan harapan,

setelah penelitian secara kolaboratif

ini, proses belajar mengajar Sejarah

Kebudayaan Islam di kelas tidak lagi

berjalan secara monoton, ditemukan

stategi pembelajaran yang tepat,

metode yang digunakan tidak lagi

konvensional akan tetapi lebih bersifat

variatif dan partisipatoris, kualitas

pembelajaran Sejarah Kebudayaan

Islam meningkat, dan prestasi siswa

untuk mata pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam meningkat, dan

prestasi siswa untuk mata pelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam pun

meningkat.

TUJUAN DAN FUNGSI MATA

PELAJARAN SKI DI MI

a. Tujuan

1) Memberikan pengetahuan

tentang sejarah Islam dan

kebudayaan Islam kepada

siswa

2) Mengambil ibrah, nilai, dan

makna yang terdapat dalam

sejarah

3) Menanamkan penghayatan dan

kemauan yang kuat untuk

berakhlaq mulia berdasarkan

cermatan atas fakta sejarah

yang ada

4) Membekali siswa untuk

membentuk kepribadiannya

berdasarkan tokoh-tokoh

teladan sehingga terbentuk

kepribadian yang luhur

5) Membangun kesadaran siswa

tentang pentingnya

mempelajari landasan ajaran,

nilai-nilai dan norma-norma

Islam yang telah dibangun

oleh Rasulullah SAW dalam

rangka mengembangkan

kebudayaan dan peradaban

Islam

6) Membangun kesadaran siswa

tentang pentingnya waktu dan

Page 16: EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI …fai.ummgl.ac.id/fai-jurnal/Efektivitas Metode Stand dalam... · EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI ... Akibatnya, mata

16

tempat yang merupakan proses

dari masa lampau, masa kini,

dan masa yang akan datang

7) Melatih daya kritis siswa

untuk memahami fakta sejarah

secara benar dengan

didasarkan pada pendekatan

ilmiah

8) Menumbuhkembangkan daya

apresiasi siswa terhadap

peninggalan Sejarah Islam

sebagai bukti peradaban umat

Islam di masa lampau.

b. Fungsi

1) Fungsi Edukatif

Sejarah menegaskan kepada siswa

tentang keharusan menegakkan

nilai, prinsip, sikap hidup yang

luhur dan Islami dalam kehidupan

sehari-hari.

2) Fungsi Keilmuan

Melalui sejarah siswa memperoleh

pengetahuan yang memadai

tentang Islam dan kebudayaannya.

3) Fungsi Trasformasi

Sejarah merupakan salah satu

sumber yang sangat penting untuk

ditrasformasikan kepada

masyarakat.

Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar

Standar kompetensi dan

kompetensi dasar menjadi arah dan

landasan untuk mengembangkan

materi pokok, kegiatan pembelajaran

dan indikator pencapaian kompetensi

untuk penilaian. Dengan demikian,

dalam rancang kegiatan pembelajaran

dan penilaian harus memperhatikan

standar proses dan standar penialaian.

Standar kompetensi mata

pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

berisi sekumpulan kemampuan

minimal yang harus dikuasai siswa

selama menempuh mata pelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam di MI.

Kemampuan tersebut berorientasi

pada aspek afektif dengan dukungan

pengetahuan kognitif dalam rangka

memperkuat keimanan dan ketaqwaan

kepada Allah SWT. Kemampuan-

kemampuan yang tercantum dalam

kompetensi dasar ini merupakan

penjabaran dari kemampuan dasar

umum yang harus dicapai di MI. Oleh

karena itu, mata pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam memiliki muatan

materi yang dikemas dalam bentuk

standar kompetensi dan kompetensi

dasar sebagai berikut;

Page 17: EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI …fai.ummgl.ac.id/fai-jurnal/Efektivitas Metode Stand dalam... · EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI ... Akibatnya, mata

17

a. Memahami hijrah Nabi

Muhammad SAW ke Thaif

1) Mengidentifikasi sebab-sebab

Nabi Muhammad SAW hijrah ke

Thaif.

a) Keadaan kaum muslimin yang

terkepung di lembah Syi'ib

b) Wafatnya Abu Tholib dan

Khodijah

c) Semakin kerasnya tekanan

kafir Quraisy terhadap diri

Rasulullah SAW.

2) Menceritakan peristiwa hijrah

Nabi Muhammad SAW ke Thaif

a) Rasulullah SAW hijrah ke

Thaif

b) Sikap kasar Bani Tsafiq di

Thaif

c) Doa Rasulullah untuk Bani

Tsaqif

d) Pertemuan Rasulullah dengan

'Addas budak Rabi'a, di kebun

anggur

3) Meneladani kesabaran Nabi

Muhammad SAW dalam peristiwa

hijrah ke Thaif.

a) Kesabaran Rasulullah atas

perlakuan Bani Tsaqif.

b) Perbuatan kasar, maupun yang

buruk tidak harus dibalas

dengan perilaku yang kasar.

b. Memahami peristiwa Isra' Mi'raj

Nabi Muhammad SAW

1) Mendekripsikan peristiwa Isra'

Mi'raj Nabi Muhammad SAW

a) Pengertian Isra' Mi'raj

b) Tujuan Rasulullah SAW si-

Isra' Mi'rajkan

c) Kejadian penting saat Isra'

Mi'raj

d) Proses turunnya perintah salat

lima waktu

e) Tanggapan masyarakat

Makkah terhadap peristiwa

Isra' Mi'raj

2) Mengambil hikmah dari peristiwa

Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad

SAW

a) Allah SWT Mahakuasa atas

segala sesuatu

b) Salat merupakan ibadah yang

utama bagi umat Islam

c) Peristiwa Isra’ Mi’raj itu

merupakan ujian keimanan

seseorang.

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini dekriptif-

korelatif, yakni penelitian

mengenai suatu peristiwa yang

Page 18: EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI …fai.ummgl.ac.id/fai-jurnal/Efektivitas Metode Stand dalam... · EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI ... Akibatnya, mata

18

terjadi kemudian dirunut ke

belakang melalui data-data

yang diperoleh sehingga dapat

ditemukan sebab-sebab yang

memengaruhi peristiwa

terjadinya.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian

dilaksanakan di MI

Muhammadiyah Desa

Paremono, Kecamatan

Mungkid, Kabupaten

Magelang. Waktu penelitian

dilakukan terhadap siswa kelas

IV pada waktu mengikuti

pembelajaran SKI Tahun

Pelajaran 2009/2010.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini

adalah seluruh siswa kelas IV

Madrasah Ibtidaiyah

Muhammadiyah Paremono,

Mungkid, Magelang yang

berjumlah 30 siswa. Karena

jumlah populasi hanya 30

siswa maka tidak dilakukan

sampel sehingga penelitian ini

adalah penelitian populasi.

C. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan

ada dua macam yaitu variabel

bebas dan variabel terikat.

Variabel bebas indikatornya

adalah sebagai penyebab adanya

perubahan pada variabel terikat.

Adapun variabel terikat

indikatornya adalah adanya

perubahan yang terjadi akibat

variabel bebas. Dalam penelitian

ini, variabel bebasnya yaitu

penerapan metode STAD (X).

Adanya penerapan metode STAD

akan berpengaruh pada variabel

terikat, yaitu prestasi hasil belajar

Sejarah Kebudayaan Islam (Y).

D. Paradigma Penelitian

Korelasi variabel bebas

dengan variabel terikat dapat

dilihat pada paradigma penelitian

berikut ini:

Keterangan:

(X) Penerapan metode STAD

(Y) Hasil belajar SKI.

Perlakua

n

X Y

Page 19: EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI …fai.ummgl.ac.id/fai-jurnal/Efektivitas Metode Stand dalam... · EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI ... Akibatnya, mata

19

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk

keperluan penelitian ini dilakukan

dengan dua cara, yaitu teknik tes

dan teknik eksperimen. Teknik tes

digunakan untuk memperoleh data

mengenai prestasi hasil belajar

siswa kelas IV, adapun teknik

eksperimen digunakan untuk

mengetahui sejauh mana

efektivitas metode STAD (Student

Teams Avhievment Devision)

dalam pembelajaran SKI di MI

Muhammadiyah Paremono,

Mungkid, Magelang.

1. Teknik Tes

Teknik tes ini digunakan untuk

memperoleh informasi

mengenai prestasi belajar

siswa kelas IV MI

Muhammadiyah Paremono,

Mungkid, Magelang.

(Suharsimi Arikunto, 1998:

139).

2. Teknik Eksperimen

Teknik eksperimen digunakan

untuk mengetahui sejauh mana

efektivitas metode STAD

(Student Teams Achievement

Devision) dalam pembelajaran

SKI kelas IV di MI

Muhammadiyah Paremono

Mungkid Magelang dengan

langkah-langkah sebagai

berikut:

a. Menyusun soal

b. Mengujicobakan kepada

siswa

c. Mengoreksi hasil

d. Menganalisis hasil tes

e. Tindak lanjut: Remidi dan

Pengayaan

F. Metode Analisis Data

Metode yang digunakan untuk

menganalisis data hasil penelitian ini

adalah Tes “t” (student t). Tes “t”

merupakan salah satu alat uji statistik

untuk mengetahui ada atau tidaknya

perbedaan yang signifikan

(meyakinkan) dari dua buah mean

yang dikomparasikan (Hartono, 2004:

165). Pada awalnya analisis

komparatif dengan T-tes tersebut

dikembangkan oleh William Seely

Gosset yaitu seorang konsultan

statistik berkebangsaan Irlandia pada

tahun 1915. Ia menggunakan nama

samaran “student” dengan huruf “t”

pada istilah test “t”. Oleh karena itu,

analisis ini dikenal dengan analisis

“student t”. Ada dua jenis t-tes, yang

Page 20: EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI …fai.ummgl.ac.id/fai-jurnal/Efektivitas Metode Stand dalam... · EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI ... Akibatnya, mata

20

pertama t-tes untuk sampel kecil dan

sampel besar yang berkorelasi, yang

kedua t-tes untuk sampel kecil dan

sampel yang tidak berkorelasi.

Karena sampel yang

digunakan dalam penelitian ini kurang

dari 30, maka menggunakan rumus t-

tes sebai berikut

1N

SD

N

D

tD

o

Proses analisis data hasil

penelitian dapat dilakukan dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menghitung harga to (tes

observasi)

Pada langkah ini tabel perhitungan

harus dipersiapkan lebih dahulu

untuk mencari ∑D dan ∑D2.

2. Menghitung standar deviasi

perbedaan sekor dari kedua

variabel, yakni sekor prestasi

belajar SKI sebelum

diterapkannya metode STAD

(Student Teams Achievment

Devision) dengan sekor prestasi

belajar SKI sesudah diterapkannya

metode STAD (Student Teams

Achievment Devision) dengan

rumus sebagai berikut:

N

D

N

DSD

22

D

3. Menghitung harga to (tes

observasi)

4. Memberikan penafsiran terhadap

to (tes observasi).

Dalam menafsirkan terhadap

“to” dengan terlebih dahulu

memperhitungkan df atau db =N-1.

PEMBAHASAN

Pelaksanaan metode STAD

dalam pembelajaran SKI kelas IV MI

Muhammadiyah Paremono dapat

dilihat pada langkah-langkah sebagai

berikut.

Langkah 1 Presentasi Kelas oleh

Guru

Presentasi ini meliputi

pembukaan, pengembangan, dan

petunjuk pelaksanaan sesuai dengan

materi yang diajarkan dengan

berpedoman pada RPP sebagaiman

terlampir.

Langkah 2 Diskusi Kelompok

Pada langkah ini, guru

membagi siswa dalam kelas menjadi 6

kelompok. Setiap kelompok terdiri

dari 5 siswa sebagai berikut.

Page 21: EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI …fai.ummgl.ac.id/fai-jurnal/Efektivitas Metode Stand dalam... · EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI ... Akibatnya, mata

21

Kelompok I

NO NAMA SISWA

1 Rudi Prasetyo

2 Sarohtul Yumaroh

3 Anggi Risdiyanto

4 Pipin Bagas Ari Laksana

5 Agus Budi Riawan

Kelompok II

NO NAMA SISWA

1 Ardan Dwi Cahyo

2 Septian Tri Cahyo

3 Rifki Nur Subkhi

4 Amrul Kurnia

5 Arumsari Rossafitri

Kelompok III

NO NAMA SISWA

1 Anggita Nurizkah

2 Alfiatur Rohmah

3 Agam Kalimusada

4 Desi Rahmasari

5 Hasna Adibati Annisa

Kelompok IV

NO NAMA SISWA

1 Lutviana Rahma Sani

2 Layla Raudya Putri

3 Maakhin Fatkhuroozaq

4 Muhammad Ridhowi

5 Muhammad Abdul Rokhim

Kelompok V

NO NAMA SISWA

1 Nuzula Tsani Wirawan

2 Nesia Raya Citra

3 Nisrina Nur Afifah

4 Sarah Hafidsoh

5 Rizki Kurniasari

Kelompok VI

NO NAMA SISWA

1 Riska Hidayah

2 Ziana Maulida Safira

3 Zakiyah

4 Yusuf Pribadi

5 Muhammad Faruq Muhaqiqi

Tabel 3

Prestasi Belajar SKI Sebelum dan

Sesudah diterapkan Metode STAD di

Kelas IV MI Muhammadiyah

ParemonoMungkid Magelang

NO NAMA

PRESTASI BELAJAR SKI

SEBELUM

DITERAPKANNYA

METODE STAD

(X)

SESUDAH

DITERAPKANNYA

METODE STAD

(Y)

1

Rudi

Presetyo 52 64

2 Sarotul Yumaroh 58 70

3

Anggi

Risdiyanto 58 65

4

Pipin Bagas

Ari Laksana 57 69

5

Agus Budi

Riawan 61 69

6

Ardan Dwi

Cahyo 65 74

7

Septian Tri

Cahyo 61 71

8

Rifki Nur

Subkhi 60 70

9

Amrul

Kurnia 65 68

10

Arumsari

Rossafitri 70 80

11

Annita

Nurizkah 63 69

12

Alfiatur

Rohmah 54 68

13

Agam

Kalimusada 55 68

14

Desi

Rahmasari 66 75

15

Hasna Adibati

Anisa 65 78

16

Lutviana

Rahmasani 67 76

17

Laayla

Roudya Putri 65 79

18

Maakhin

Fatkhuroozaq 68 70

19

Muhammad

Ridhowi 54 69

Page 22: EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI …fai.ummgl.ac.id/fai-jurnal/Efektivitas Metode Stand dalam... · EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI ... Akibatnya, mata

22

20

M. Abdul

Rokhim 56 68

21

Nuzula Tsani

W. 70 85

22

Nesia Raya

Citra 66 70

23

Nisrina Nur

Afifah 62 70

24

Sarah

Hafidsoh 69 80

25

Rizki

Kurniasari 56 71

26

Rizka

Hidayah 63 70

27

Ziana

Maulida

Safira 55 72

28 Zakiyah 69 69

29

Yusuf

Pribadi 66 75

30

Muhammad

Faruq Muhaqiqi 52 60

Tabel 4

Hasil Prestasi Belajar SKI Sesudah

Diterapkan Metode STAD di Kelas IV

MI Muhammadiyah

ParemonoMungkid Magelang

NO NAMA SISWA NILAI

1 Rudi Prasetyo 64

2 Sarotul Yumaroh 70

3 Anggi Risdiyanto 65

4 Pipin Bagas Ari Laksana 69

5 Agus Budi Riawan 69

6 Ardan Dwi Cahyo 74

7 Septian Tri Cahyo 71

8 Rifki Nur Subkhi 70

9 Amrul Kurnia 68

10 Arumsari Rossafitri 80

11 Anggita Nurizkah 69

12 Alfiatur Rohmah 68

13 Agam Kalimusada 68

14 Desi Rahmasari 75

15 Hasna Abidati Annisa 78

16 Lutviana Rahma Sani 76

17 Layla Raudya Putri 79

18 Maakhin Fathurrozaq 70

19 Muhammad Ridhowi 69

20 M. Abdul Rokhim 68

21 Nuzula Tsani Wirawan 85

22 Nesia Raya Citra 70

23 Nisrina Nur Afifah 70

24 Sarah Hafidzoh 80

25 Rizki Kurniasari 71

26 Rizka Hidayah 70

27 Ziana Maulida Safira 72

28 Zakiyah 69

29 Yusuf Pribadi 75

30 Muhammad Faruq Muhaqiqi 60

Jumlah 2142

Rata-rata 71.4

Nilai Tertinggi 85

Nilai Terendah 60

Langkah 3 Tes atau Penilaian

Pada langkah ini guru

memberi tes dan waktu yang cukup

untuk mengerjakan soal secara

individu. Namun demikian, guru tetap

mengontrol siswa agar siswa tidak

bekerjasama dalam mengerjakan soal.

Kalau perlu dipisahkan tempat

duduknya untuk menjaga keobjektifan

hasil secara maksimal.

Langkah 4 Penghargaan Kelompok

Pada langkah ini guru

memberikan penghargaan terhadap

siswa yang mencapai nilai tertinggi

secara kelompok maupun individu.

Langkah 5 Menentukan Nilai

Individu dan Kelompok

Pada langkah ini guru

menentukan peningkatan nilai

individu dan kelompok sebagai

berikut.

Page 23: EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI …fai.ummgl.ac.id/fai-jurnal/Efektivitas Metode Stand dalam... · EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI ... Akibatnya, mata

23

Tabel 5

Nilai Tertinggi Setiap Kelompok

Kelas IV MI Muhammadiyah

Paremono Mungkid Magelang

NO KEL NILAI

TERTINGGI NAMA SISWA

1 I 70 Sarohtul Yumaroh

2 II 80 Arumsari Rossafitri

3 III 78

Hasna Adibati Annisa

4 IV 79 Layla Roudya Putri

5 V 85 Nuzula Tsani Wirawan

6 VI 75 Yusuf Pribadi

1. Prestasi Belajar Sejarah

Kebudayaan Islam di kelas IV MI

Muhammadiyah Paremono,

Mungkid, Magelang

Berdasarkan hasil nilai prestasi

belajar siswa, maka hasil jawaban

tersebut diolah dan digolongkan

menjadi empat yaitu amat baik, baik,

cukup dan kurang. Kriteria amat baik

apabila siswa memperoleh nilai prestasi

belajar 85 ke atas, kriteria baik apabila

siswa memperoleh nilai prestasi belajar

75 – 84, kriteria sedang apabila siswa

memperoleh nilai prestasi belajar 60-74

dan kriteria kurang apabila siswa

memperoleh nilai prestasi belajar

kurang dari 60. Hasil nilai prestasi

belajar siswa selengkapnya dapat dilihat

dalam tabel berikut.

Tabel 6

Tingkat Prestasi Nilai Belajar Siswa

Kelas IV MI Muhammadiyah

Paremono Mungkid Magelang

Kriteria Sebelum Sesudah

F % F %

Amat

Baik

Baik

Cukup

Kurang

-

-

19

11

-

-

63.3

36.7

1

7

22

-

3.4

23.3

73.3

-

Jumlah 30 100 30 100

Tabel di atas menunjukkan

bahwa pada saat sebelum diterapkan

metode STAD (Student Teams

Achievment Devision) tidak ada siswa

yang memiliki prestasi belajar amat

baik dan baik, siswa yang memiliki

prestasi belajar cukup baik sebanyak 19

siswa (63.3%) dan siswa yang memiliki

prestasi belajar kurang sebanyak 13

siswa (36.7%).

Hasil tersebut menunjukkan

Page 24: EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI …fai.ummgl.ac.id/fai-jurnal/Efektivitas Metode Stand dalam... · EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI ... Akibatnya, mata

24

bahwa sebelum diterapkan metode

STAD (Student Teams Achievement

Devision), prestasi belajar Sejarah

Kebudayaan Islam Siswa Kelas IV

Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah

Paremono Mungkid Magelang dalam

kategori cukup.

Setelah diterapkan metode

STAD (Student Teams Achievement

Devision), terjadi peningkatan prestasi

belajar Sejarah Kebudayaan Islam

Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah

Muhammadiyah Paremono Mungkid

Magelang. Peningkatan tersebut

terbukti dengan meningkatnya nilai

prestasi belajar siswa kategori amat baik

sebanyak 1 siswa (3.4%), kategori baik

sebanyak 7 siswa (23.3%), kategori

cukup sebanyak 22 siswa (72.3) dan

sudah tidak ada prestasi belajar siswa

dalam kategori kurang. Jadi metode

tersebut STAD (Student Teams

Achievement Devision) efektif

meningkatkan prestasi belajar Sejarah

Kebudayaan Islam Siswa Kelas IV

Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah

Paremono Mungkid Magelang.

2. Pengaruh Metode STAD terhadap

Prestasi Belajar Siswa Kelas IV MI

Muhammadiyah Paremono,

Mungkid, Magelang

Sebelum diterapkan metode

STAD (Student Teams Achievement

Devision) prestasi belajar Sejarah

Kebudayaan Islam, siswa dalam

mencapai katagori cukup dan kurang.

Adapun nilai kategori baik dan amat

baik tidak ada, namun setelah

diterapkan metode STAD prestasi

belajar Sejarah Kebudayaan Islam

siswa meningkat dalam kategori

cukup, baik dan amat baik. Jadi, ada

pengaruhnya Metode STAD terhadap

prestasi belajar siswa.

Pengolahan data hasil prestasi

belajar siswa dengan menggunakan

Page 25: EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI …fai.ummgl.ac.id/fai-jurnal/Efektivitas Metode Stand dalam... · EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI ... Akibatnya, mata

25

bantuan program SPSS for Windows

versi 15.00. Pengolahan tersebut

menghasilkan statisik deskriptif

variabel penelitian Adapun jawaban

responden yang telah diolah seperti

pada tabel berikut.Deskriptif Statistik

Variabel Penelitian.

Tabel 7

Data Analisis Perbedaan Mean Nilai

Siswa Kelas IV MI Muhammadiyah

Paremono Mungkid Magelang

30 60,00 85,00 71,4000 5,25620

30 52,00 70,00 61,6000 5,66051

30

SESUDAH

SEBELUM

Valid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean Std. Dev iat ion

Berdasarkan tabel tersebut

dapat diketahui bahwa populasi

penelitian berjumlah 30 siswa.

Sebelum diterapkan metode STAD

(Student Teams Achievment Devision),

prestasi belajar Sejarah Kebudayaan

Islam Siswa dalam kategori rendah

paling rendah adalah 52 dan yang

paling tinggi adalah 70 dengan rata-

rata 61,6. Setelah diterapkan metode

STAD (Student Teams Achievment

Devision), prestasi belajar Sejarah

Kebudayaan Islam Siswa meningkat

yaitu yang terendah 60 dan yang

tertinggi mencapai 85 dengan rata-rata

71,4. Hasil tersebut menunjukkan

bahwa metode STAD (Student Teams

Achievement Devision) dapat

meningkatkan prestasi belajar Sejarah

Kebudayaan Islam Siswa Kelas IV

Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah

Paremono Mungkid Magelang sebesar

9,8%.

Analisis statistik yang

digunakan untuk melihat apakah

penerapan metode STAD (Student

Teams Achievment Devision) efektif

dalam meningkatkan prestasi belajar

Sejarah Kebudayaan Islam Siswa

Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah

Muhammadiyah Paremono Mungkid

Magelang adalah paired sample t test,

yaitu tes statistik dengan kelompok

yang sama namun menggunakan dua

Page 26: EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI …fai.ummgl.ac.id/fai-jurnal/Efektivitas Metode Stand dalam... · EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI ... Akibatnya, mata

26

waktu yang berbeda yaitu sebelum

diterapkan metode STAD (Student

Teams Achievement Devision) dengan

hasil test setelah diterapkan metode

STAD (Student Teams Achievement

Devision). Pengujian ini dilakukan

dengan membandingkan hasil test

siswa sebelum diterapkan metode

STAD (Student Teams Achievment

Devision) dengan hasil test setelah

diterapkan metode STAD (Student

Teams Achievement Devision).

Asumsi yang digunakan adalah

apabila nilai p value kurang dari 0,05

(α 5%) maka hipotis alternatif yang

diajukan diterima, sebaliknya apabila

nilai p value lebih dari 0,05 (α 5%)

maka hipotesis yang diajukan ditolak

dan hipotesis nol yang diterima. Hasil

analisis disajikan sebagai berikut.

Tabel 8 Hasil Analisis Paired Sample T Test

Berpengaruh Terhadap Hasil Prestasi

Belajar SKI Kelas IV MI

Muhammadiyah Paremono Mungkid

Magelang

T test P

value

Keterangan

13,074 0.000 signifikan

Tabel di atas menunjukkan

bahwa nilai t test adalah 13,074

dengan p value 0,000 < 0,05 (α 5%),

maka hipotesis yang diajukan dapat

diterima dan terbukti kebenarannya.

Maka dapat disimpulkan bahwa secara

statistik terdapat perbedaan yang

signifikan antara prestasi belajar

Sejarah Kebudayaan Islam Siswa

sebelum diterapkan metode STAD

dengan prestasi belajar setelah

diterapkankannya metode STAD.

Metode STAD (Student Teams

Achievement Devision) merupakan

salah satu metode pembelajaran yang

lebih bersifat kooperatif yang

memandang keberhasilan individu

diorientasikan dalam keberhasilan

kelompok. Maka tercermin adanya

Page 27: EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI …fai.ummgl.ac.id/fai-jurnal/Efektivitas Metode Stand dalam... · EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI ... Akibatnya, mata

27

bentuk kerja sama siswa dalam

mencapai pembelajaran yang sudah

ditetapkan oleh guru, yang pada

akhirnya mereka bersama-sama

berhasil dalam belajar. Dalam

praktiknya, siswa dikelompokkan

menjadi kelompok belajar yang

anggotanya terdiri dan empat atau

lima anggota sehingga dapat mewakili

siswa dengan tingkat kemampuan dan

jenis kelamin yang berbeda. Setelah

kelompok terbentuk, guru

memberikan pelajaran dan selanjutnya

siswa bekerja dalam kelompok

masing-masing untuk memastikan

bahwa semua anggota kelompoknya

telah menguasai pelajaran yang

diberikan.

Dalam praktik pembelajaran

mata pelajaran Sejarah Kebudayaan

Islam yang menerapkan metode

STAD guru dituntut lebih

mengedepankan tentang sikap siswa

dalam mengikuti proses pembelajaran

karena metode STAD lebih

mementingkan sikap daripada teknik

dan prinsip, yakni sikap partisipasi

dalam rangka mengembangkan

potensi kognitif dan afektif (Sukardi,

2008: 161). Agar sikap siswa dalam

mengikuti pelajaran yang dikelola

oleh guru di kelas berkembang

menjadi sebuah tingkah laku yang

positif, siswa dituntut untuk teriibat

langsung dalam pembelajaran dengan

melakukan presentasi kelas, kerja

kelompok, tes, dan penilaian individu

maupun kelompok. Dengan metode

STAD pengajaran mata pelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam akan

semakin aktif, kreatif, inovatif, efektif,

dan menyenangkan karena siswa akan

lebih mampu mendengar dan

menerima. Maka dengan metode

STAD (Student Teams Achievement

Devision) siswa lebih mudah untuk

Page 28: EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI …fai.ummgl.ac.id/fai-jurnal/Efektivitas Metode Stand dalam... · EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI ... Akibatnya, mata

28

memahami dan mengerti tentang

pelajaran Sejarah kebudayaan Islam

sehingga prestasi belajar Sejarah

kebudayaan Islam menjadi meningkat.

A. Pengujian Hipotesis

Hasil penelitian tentang

hubungan Metode STAD (Student

Teams Achievement Devision)

dengan Prestasi Hasil Belajar

Sejarah Kebudayaan Islam Siswa

Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah

Muhammadiyah Paremono

Mungkid Magelang,

menunjukkan bahwa metode

STAD (Student Teams

Achievment Devision) efektif

untuk meningkatkan prestasi

belajar Sejarah Kebudayaan Islam

Siswa.

Sementara itu hipotesis yang

diajukan adalah terdapat hubungan

yang positif antara penerapan

metode STAD dengan prestasi

basil belajar Sejarah Kebudayaan

Islam. Dengan demikian hipotesis

yang diajukan adalah diterima dan

terbukti kebenarannya.

B. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan

untuk mengetahui efektifitas

metode STAD (Student Teams

Achievement Devision) dalam

meningkatkan prestasi belajar

Sejarah Kebudayaan Islam Siswa

Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah

Muhammadiyah Paremono

Mungkid Magelang. Jenis

penelitian ini adalah eksperimen

model one group pretest posttest

design, yaitu eksperimen yang

dilaksanakan pada satu kelompok

saja tanpa kelompok pembanding,

dengan menggunakan tes awal

sehingga besarnya efek dari

eksperimen dapat diketahui

Page 29: EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI …fai.ummgl.ac.id/fai-jurnal/Efektivitas Metode Stand dalam... · EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI ... Akibatnya, mata

29

dengan pasti.

Analisis yang digunakan

adalah analisis statistik paired

sample t test, yaitu tes statistik

dengan kelompok yang sama

namun menggunakan dua waktu

yang berbeda yaitu sebelum

diterapkan metode STAD (Student

Teams Achievement Devision) dan

setelah diterapkan metode

tersebut.

Hasil analisis statistik

paired sample t test membuktikan

bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antara prestasi belajar

Sejarah Kebudayaan Islam Siswa

sebelum diterapkan metode STAD

dengan prestasi belajar setelah

diterapkankannya metode STAD.

Hal tersebut dibuktikan dengan

peningkatan nilai prestasi belajar

Sejarah Kebudayaan Islam Siswa.

Sebelum diterapkan metode STAD

rata-rata prestasi belajar Sejarah

Kebudayaan Islam Siswa adalah

61,6 meningkat menjadi 71,4

setelah diterapkan metode STAD.

Jadi metode STAD terbukti efektif

untuk meningkatkan prestasi

belajar Sejarah Kebudayaan Islam

Siswa yaitu sebesar 9,8%.

Kegiatan atau proses

pembelajaran yang dilakukan oleh

guru pada hakikatnya merupakan

sebuah sistem sehingga selalu

berhubungan antara komponen

yang satu dengan yang lainnya,

misalnya tujuan, guru, siswa,

metode, alat, dan lain sebagainya.

Secara umum, tolak ukur

keberhasilan adalah prestasi yang

dicapai oleh siswa. Ketepatan

pemilihan dan penggunaan metode

akan lebih efektif untuk

menumbuhkan sikap tingkat siswa

dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran di kelas. Sebaliknya,

ketidaktepatan pemilihan dan

Page 30: EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI …fai.ummgl.ac.id/fai-jurnal/Efektivitas Metode Stand dalam... · EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI ... Akibatnya, mata

30

penggunaan metode akan

menimbulkan sikap yang

menunjukkan gejala-gejala ke arah

kekurangaktifan siswa dalam

mengikuti kegiatan belajar

mengajar. Salah satu metode

dalam pembelajaran adalah

Metode STAD (Student Teams

Achievement Devision).

Metode STAD (Student

Teams Achievement Devision)

merupakan salah satu metode

pembelajaran yang lebih bersifat

kooperatif yaitu adanya teknik

pengelompokan yang di dalamnya

siswa bekerja secara terarah pada

tujuan belajar bersama dalam

kelompok kecil yang terdiri dari

empat atau lima siswa (Mortarela

dalam Sukidin, 2008:162). Metode

STAD (Student Teams

Achievement Devision) merupakan

pembelajaran yang memandang

keberhasilan individu

diorientasikan dalam keberhasilan

kelompok dengan bentuk kerja

sama siswa dalam mencapai

pembelajaran yang sudah

ditetapkan oleh guru, yang pada

akhirnya mereka bersama-sama

berhasil dalam belajar.

Dalam praktik

pembelajaran mata pelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam yang

menerapkan metode STAD

(Student Teams Achievement

Devision) guru dituntut lebih

mengedepankan tentang sikap

siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran. Hal ini sejalan

dengan teori yang dikemukakan

oleh Sukidin. Metode STAD

(Student Teams Achievment

Devision) lebih mementingkan

sikap daripada teknik dan prinsip,

yakni sikap partisipasi dalam

rangka mengembangkan potensi

Page 31: EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI …fai.ummgl.ac.id/fai-jurnal/Efektivitas Metode Stand dalam... · EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI ... Akibatnya, mata

31

kognitif dan afektif (Sukardi,

2008: 161).

Penerapan metode STAD

(Student Teams Achievement

Devision) dalam pengajaran mata

pelajaran Sejarah Kebudayaan

Islam akan semakin aktif, kreatif,

inovatif, efektif, dan

menyenangkan karena siswa akan

lebih mampu mendengar,

menerima, dan menghormati siswa

lain. Hal ini akan dapat

mempermudah mengembangkan

ranah afektif siswa. Di samping

itu, siswa pun dituntut untuk

melakukan keria individu maupun

kelompok sehingga mampu

berpikir objektif dan sistematis

yang pada akhirnya mampu

mengembangkan ranah kognitif.

Selain itu, siswa sekaligus dilatih

mempresentasikan hasil kerja

sehingga akan mempermudah

pengembangan ranah

psikomotoriknya.

Maka dengan metode STAD

(Student Teams Achievement

Devision) siswa lebih mudah untuk

memahami dan mengerti tentang

pelajaran Sejarah kebudayaan Islam

sehingga prestasi belajar Sejarah

kebudayaan Islam menjadi meningkat.

SIMPULAN

Pemerintah terus mendorong

sekolah menengah kejuruan (SMK)

untuk bekerjasama dengan dunia

industry meningkatkan kapasitas

produknya. Upaya ini selain untuk

meningkatkan kompetensi siswanya

dalam bidangnya, tapi juga

mendorong kompetensi gurunya.

Sebab, baik siswa maupun gurunya

sama-sama mendapatkan peningkatan

kompetensi dari hasil kerjasama

dengan dunia industri. Kebijakan

pengembangan Unit Teaching Factory

sebagai salah satu usaha

meningkatkan profesionalisme dan

menumbuhkan jiwa kewirausahaan

guru, siswa, dan staf. Dengan adanya

program Teaching Factory merupakan

langkah positip yang ditawarkan

Page 32: EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI …fai.ummgl.ac.id/fai-jurnal/Efektivitas Metode Stand dalam... · EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI ... Akibatnya, mata

32

melalui kebijakan pemerintah guna

mengembangkan jiwa enterpreneur,

dengan harapan tamatan sekolah

menengah kejuruan (SMK) mampu

menjadi aset daerah dan bukan

menjadi beban daerah, yang akan

mendukung peningkatan

pembangunan daerah masing-masing.

Kesimpulan yang dapat

diambil dari manfaat adanya Program

Teaching Factory di pendidikan

kejuruan dapat dilihat dari beberapa

aspek, antara lain:

1. Aspek pedagogik :

a) Menciptakan attitude serta etos

kerja yang positif bagi anak

didik, membangun karakter

yang meliputi kreatifitas,

motivasi positif dalam keja,

disiplin dan ketahanan mental

dalam menghadapi tantangan .

b) Memberikan solusi yang

menyeluruh tentang arti

sebuah produk , misalnya

asfek desain, pengolahan

bahan,pemakaian peralatan,

strategi pemasaran, konsep

pelayanan dan keuntungan.

c) Menjamin perkembangan yang

seimbang bagi siswa yang

berkaitan dengan phisik,

emosi, mental, attitude, nilai

moral, estetika untuk

kepentingan dirinya dan untuk

masyarakat.

d) Mencari bentuk integrasi yang

kuat antara teori dan praktek

e) Guru dapat lebih terbuka bebas

mengajarkan arti produktivitas.

2. Aspek Ekonomi :

a) Sebagai upaya baru untuk

menemukan sumber finansial

baru.

b) Dapat mengikuti

perkembangan aktivitas

produksi di industri

c) Memperkenalkan sejak dini

aspek dan muatan ekonomi

kepada siswa.

d) Menumbuhkan jiwa wirausaha

pemula sehingga setelah lulus,

bukan hanya berperan sebagai

pencari kerja tetapi juga

berperan sebangai penyedia

kerja.

3. Aspek Sosial:

a) Pelaksanaan pendidikan

didasari semangat

kebersamaan antara sekolah

dan industri .

Page 33: EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI …fai.ummgl.ac.id/fai-jurnal/Efektivitas Metode Stand dalam... · EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI ... Akibatnya, mata

33

b) Industri dapat membantu

secara langsung proses

pendidikan disekolah.

Semakin pendeknya masa transisi

bagi siswa dalam mengurangi masa

antara tahap pendidikan dengan tahap

kerja produktif.

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Pembinaan Sekolah

Menengah Kejuruan. (2006).

Peneyelenggaraan SMK

Berstandar Nasional dan

Internasional. Jakarta:

Departemen Pendidikan

Nasional.

Direktorat PSMK. (10 Mei 2008).

Kewirausahaan dalam

kurikulam SMK. Makalah

disajikan dalam Seminar

Nasional Wirausaha Kuliner,

di Jurusan Teknologi Industri

, Fakultas Teknik , Universitas

Negeri Malang.

Raelin, J.A. (2008). Work-based

learning. San Francisco:

Jossey Bass.

Sisjono (2002), Modul Penerapan

CBT Secara Konsisten Di

SMK, Dirjen Dikdasmen,

PPGT Bandung.

http://www.scribd.com/doc/32828406/

Penerapan-Teaching-Factory-

Menggunakan-Teori-Belajar-

Konstruktivisme

http://www.scribd.com/doc/21814056/

Teaching-Factory-Sebagai-

Pendekatan-Pebelajaran-Di-

SMK

Swasta, Basu. 2000. Azas-Azas

Marketing. Edisi ketiga.

Liberty, Yogyakarta

Umar, Husein. 2000. Metode

Penelitian: Aplikasi Dalam

Pemasaran, Gramedia

pustaka utama, Jakarta.

Umar, Husein. 2002. Riset Pemasaran

dan Perilaku Konsumen.

Gramedia pustaka utama,

Jakarta.

Zamit, Zulian. 2001. Manajemen

Kualitas Produk dan Jasa.

Ekonisia, Yogyakarta.

Page 34: EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI …fai.ummgl.ac.id/fai-jurnal/Efektivitas Metode Stand dalam... · EFEKTIVITAS METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN SKI ... Akibatnya, mata