183
EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER BERGAYA HIDUP SEHAT ( Studi Pra Eksperimen pada Siswa-siswi Kelas VII SMP Negeri Sukaresik Jawa Barat Tahun Ajaran 2015/2016 ) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun Oleh: Juliana Melani 131114059 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKILTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

  • Upload
    vutuyen

  • View
    253

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER

BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING

UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER BERGAYA HIDUP SEHAT

( Studi Pra Eksperimen pada Siswa-siswi Kelas VII SMP Negeri Sukaresik

Jawa Barat Tahun Ajaran 2015/2016 )

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun Oleh:

Juliana Melani

131114059

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKILTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

SKRIPSI

EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER

BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING

UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER BERGAYA HIDUP SEHAT

( Studi Pra Eksperimen pada Siswa-siswi Kelas VII SMP Negeri Sukaresik

Jawa Barat Tahun Ajaran 2015/2016 )

Oleh:

Juliana Melani

131114059

Telah Disetujui Oleh

Dosen Pembimbing

Dr. Gendon Barus, M.Si Tanggal, 10 Januari 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

KTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER

BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING

UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER BERGAYA HIDUP SEHAT

( Studi Pra Eksperimen pada Siswa-siswi Kelas VII SMP Negeri Sukaresik

Jawa Barat Tahun Ajaran 2015/2016 )

Dipersiapkan dan disusun oleh:

Juliana Melani

NIM: 131114059

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

Pada tanggal 18 Januari 2017

dan dinyatakan memenuhi syarat

Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua: Dr. Gendon Barus, M.Si. .........................

Sekretaris: Juster Donal Sinaga, M.Pd. .........................

Anggota I: Dr. Gendon Barus, M.Si. .........................

Anggota II: Juster Donal Sinaga, M.Pd. .........................

Anggota III: Ag. Krisna Indah Marheni, S.Pd., MA. .........................

Yogyakarta, 18 Januari 2017

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

Dekan

Rohandi, Ph.D.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

HALAMAN MOTTO

Be a good listener.

Your ears will never get you in trouble.

(Frank Tyger)

Trust in youre self, before anyone else.

(Stuart Mills)

Do my best, so that I can’t blame myself for anything.

(Magdalena Neuner)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

HALAMAN PERSEMBAHAN

Hidupku terlalu berat untuk mengandalkan diri sendiri tanpa melibatkan bantuan

Tuhan dan orang lain. Kupersembahkan sebuah karya kecil dan untaian kata-kata ini

bagi...

Bapa di Surga dan Bunda Maria yang selalu menjaga dan memberikan jalan

kehidupan.

Papa dan mama yang selalu sabar dan selalu ada memberikan kenyamanan.

Adikku, Giustian yang sudah beristirahat dalam kedamaian.

Orang terkasih yang telah membantu dalam setiap keputusasaan.

Teman-teman yang telah terlibat dalam setiap candaan dan teman sapaan.

Para dosen yang bersedia memberikan bimbingan.

Dan untuk semua karya Tuhan, baik itu keajaiban atau ciptaannya.

“Terimakasih dari hati yang terdalam”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam daftar

pustaka sebagaimana layaknya sebuah karya ilmiah.

Yogyakarta, 18 Januari 2017

Peneliti

Juliana Melani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Nama : Juliana Melani

Nomor Induk Mahasiswa : 131114059

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Efektivitas Implementasi Pendidikan Karakter Bergaya Hidup Sehat Berbasis

Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning (pada

siswa kelas VII SMP N Sukaresik, Jawa Barat Tahun Ajaran 2015/2016) beserta

perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam

bentuk lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta iiin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama

tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 18 Januari 2017

Yang menyatakan

Juliana Melani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

ABSTRAK

EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER

BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING

UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER BERGAYA HIDUP SEHAT

( Studi Pra Eksperimen pada Siswa-siswi Kelas VII SMP Negeri Sukaresik

Jawa Barat Tahun Ajaran 2015/2016 )

Juliana Melani

Universitas Sanata Dharma

2017

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Peningkatan hasil

pendidikan karakter bergaya hidup sehat berbasis layanan bimbingan klasikal dengan

pendekatan experiential learning untuk mrningkatkan karakter bergaya hidup sehat

siswa kelas VII F di SMPN Sukaresik, Jawa Barat Barat antara sebelum dan sesudah

implementasi, 2) peningkatan yang signifikan hasil pendidikan karakter bergaya hidup

sehat siswa, 3) peningkatan hasil pendidikan karakter bergaya hidup sehat antar sesi

layanan, dan 4) efektivitas implementasi pendidikan karakter bergaya hidup sehat

menurut penilaian siswa kelas VII SMP Negeri Sukaresik Jawa Barat.

Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kuantitatif pre-

experimental menggunakan one group pre-test post-test design.Subjek dalam

penelitian ini berjumlah 30 siswa kelas VII F di SMPN Sukaresik, Jawa Barat. Data

dalam penelitian ini dikumpulkan menggunakan teknik tes dan non tes. Teknik non

tes terdiri dari dua instrumen, yakni kuesioner validasi model pendidikan karakter

(responden siswa), dan self assessment scale karakter bergaya hidup sehat.

Sementara, teknik tes terdiri dari satu alat tes, yakni tes hasil pendidikan karakter

bergaya hidup sehat yang diberikan sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test)

implementasi dilakukan. Koefisien reliabilitas tes hasil pendidikan karakter bergaya

hidup sehat diukur dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach dengan hasil hitung

(0,666) sehingga termasuk dalam kategori sedang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Implementasi pendidikan karakter

berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning terbukti

efektif untuk meningkatkan karakter bergaya hidup sehat siswa kelas VII F SMP N

Sukaresik Jawa Barat, 2) pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal

dengan pendekatan experiential learning secara signifikan efektif meningkatkan

karakter bergaya hidup sehat 3) Terjadi peningkatan hasil karakter bergaya hidup sehat

pada siswa dari sesi ke sesi berikutnya. 4) Siswa menilai bahwa implementasi

pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan

experiential learning sangat efektif untuk meningkatkan karakter bergaya hidup sehat.

Kata kunci: bimbingan klasikal, experiential learning, karakter bergaya hidup sehat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

ABSTRACT

THE EFFECTIVENESS OF IMPLEMENTING CHARACTER EDUCATION

BASED ON CLASS GUIDANCE USING EXPERIENTIAL LEARNING

APPROACH TO IMPROV A CHARACTER OF HEALTHY LIFESTYLE

(PRE EXPERIMENT STUDY OF THE 7TH GRADE STUDENTS IN SMP

NEGERI SUKARESIK ACADEMIC YEAR 2015/2016)

Juliana Melani

Sanata Dharma University

2017

This research has aims to describe: 1) the improvement of character education

result on healthy lifestyle based on class guidance service using experiential learning

approach to develop the healthy lifestyle among the seventh grade students of SMPN

Sukaresik, West Java, before and after the implementation 2) significant improvement

of the character education process students healthy lifestyle 3) the improvement of

character education in healthy lifestyle between sessions and 4) the effectiveness of

character education implementation in students perspective in class VII SMPN

Sukaresik, West Java.

This research is a pre-experimental quantitative method using one group pre-

test post-test design. The subject of the research were 30 students in class VII F, SMPN

Sukaresik, West Java. The data of the research was gathered using test and non test

techniques. The non test technique consisted of two instruments: questionaire on

character education model (students as respondents) and self assessment scale of

healthy lifestyle character. The test technique consisted of one instrument, namely the

result of character education results given before (pre-test) and after (post-test) the

implementation. The test reliability coeficient of the character education on healthy

lifestyle way measured using Cronbach Alpha, the result was categorized as medium

(0,666).

The research results shows that: 1) The implementation of character education

based on class guidance service using experiential learning approach was proven

effective to increase the students healthy lifestyle in class VIIF SMP N Sukaresik West

Java 2) The character education based on class guidance service using experiential

learning approach was significantly effective in improving the healthy-lifestyle

character 3) there was an improved charahter in students healthy lifestyle from one

session to the next 4) Students assessed that the implementation of character education

based on class guidance service using experiential learning approach was very

effective to improve students healthy lifestyle character.

Key words:bimbingan klasikal, experiential learning, karakter bergaya hidup sehat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat dan naungan

kasih-Nya, penulisan tugas akhir dengan judul “Efektivitas Implementasi Pendidikan

Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential

Learning untuk Meningkatkan Karakter Bergaya Hidup Sehat (Studi Pra Eksperimen

pada Siswa-siswi Kelas VII SMP Negeri Sukaresik Jawa Barat Tahun Ajaran

2015/2016) dapat terselesaikan dengan baik.

Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

sarjana pada Program Studi Bimbingan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma. Selama menulis tugas akhir ini, peneliti menyadari bahwa

begitu banyak pihak yang ikut terlibat guna membimbing, mendampingi, dan

mendukung setiap proses yang peneliti jalani. Oleh sebab itu, peneliti ingin

menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

2. Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan

Konseling, sekaligus dosen pembimbing tugas akhir.

3. Bapak Juster Donal Sinaga, M.Pd selaku Wakil Ketua Program Studi

Bimbingan dan Konseling.

4. Segenap Bapak dan Ibu dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling atas

bimbingan dan pendampingan selama peneliti menempuh studi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

5. Pak Stefanus Priyatmoko selaku petugas sekretariat Program Studi Bimbingan

dan Konseling yang senantiasa ramah melayani administrasi selama peneliti

menempuh studi.

6. Papa Suryadi dan mama Imas suhimas atas segala kelembutan, kesabaran, cinta

dan kebahagiaan yang telah diberikan kepada peneliti sampai saat ini.

7. Adikku tersayang, Giustian yang selama hidupnya telah mewarnai pahit dan

manisnya kehidupan besama.

8. F. Xaverius Dwi k yang selalu membantu peneliti secara teknis dan nonteknis.

9. Vigna Mayasari, Umi M, Yosephin, Windri, Ana, Dias, dan teman-teman yang

sudah terlibat membantu secara dekat.

10. Keluarga besar Agnes Mustidjah yang selalu memberikan support baik itu

secara psikologis maupun finansial.

11. Pemerintah dan universitas yang sudah memberikan beasiswa selama 3,5 tahun

ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini kurang sempurna, meski demikian

peneliti berharap semoga karya sederhana ini bermanfaat bagi pembaca yang berminat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ............................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................... vi

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA.............................................. vii

ABSTRAK ............................................................................................................... viii

ABSTRACT ................................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ................................................................................................ x

DAFTAR ISI ............................................................................................................. xii

DAFTAR TABEl ................................................................................................... xviii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xx

DAFTAR GRAFIK ............................................................................................... xix

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xx

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 7

D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7

E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 8

F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 9

G. Definisi Istilah ........................................................................................... 10

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 12

A. Hakekat Pendidikan Karakter .................................................................... 12

1. Pengertian Karakter ............................................................................ 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

2. Pengertian Pendidikan Karakter ......................................................... 13

3. Tujuan Pendidikan Karakter ............................................................... 14

4. Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter ................................................... 15

5. Nilai-nilai Pendidikan Karakter di SMP ............................................. 16

6. Proses Pembentukan Karakter ............................................................ 21

7. Komponen Pembentukan Karakter..................................................... 23

8. Upaya-upaya Peningkatam Karakter di Sekolah ................................ 29

9. Indikator Keberhasilan Pendidikan Karakter di SMP ........................ 30

B. Hakekat Karakter Bergaya Hidup Sehat .................................................... 31

1. Pengertian Bergaya Hidup Sehat ........................................................ 31

2. Aspek-aspek Karakter Bergaya Hidup Sehat ..................................... 32

3. Karakteristik Individu yang Memiliki Karakter Bergaya Hidup

Sehat ................................................................................................... 37

4. Upaya-upaya Peningkatan Karakter Bergaya Hidup Sehat ................ 38

5. Faktor-faktor Bergaya Hidup Sehat .................................................... 40

C. Hakikat Layanan Bimbingan Klasikal ....................................................... 41

1. Pengertian Bimbingan Klasikal .......................................................... 41

2. Tujuan Layanan Bimbingan Klasikal ................................................. 42

3. Bidang Bimbingan Klasikal ................................................................ 43

4. Strategi/ Teknik Bimbingan Klasikal ................................................. 44

D. Hakikat Pendekatan Experiential Learning ............................................... 47

1. Pengertian Pendekatan Experiential Learning ................................... 47

2. Tujuan Experiential Learning............................................................. 48

3. Langkah-langkah Pembelajaran Experiential Learning ..................... 49

4. Kelebihan Pendekatan Experiential Learning ............................................... 50

E. Penelitian yang Relevan ............................................................................ 51

F. Kerangka Pikir ........................................................................................... 52

G. Hipotesis .................................................................................................... 54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 55

A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 55

B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 58

B. Subjek Penelitian ....................................................................................... 58

C. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data..................................................58

D. Validitas, Reliabilitas, dan Uji Normalitas.................................................65

1. Validitas Instrumen .......................................................................... 65

2. Reliabilitas ...................................................................................... 67

3. Uji Normalitas .................................................................................. 70

E. Teknik Analisis Data ................................................................................. 71

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 76

A. Hasil Penelitian...........................................................................................76

1. Efektivitas Hasil Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis

Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential

Learning untuk Meningkatkan Karakter Bergaya Hidup

Sehat siswa kelas VII SMPN Sukaresik Jawa Barat Sebelum

dan Sesudah Implementasi ............................................................. 74

2. Signifikansi Peningkatan Pendidikan Karakter Berbasis Layanan

Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning

untuk Meningkatkan Karakter Bergaya Hidup Sehat siswa kelas

VII SMPN Sukaresik Jawa Barat Sebelum dan Sesudah

Implementasi .................................................................................. 82

3. Efektivitas Antar Sesi Layanan Bimbingan Klasikal

dengan Pendekatan Experiential Learning untuk Meningkatkan

Karakter Bergaya Hidup Sehat siswa SMPN Sukaresik Jawa

Barat .............................................................................................. 84

4. Efektivitas Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis

Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential

Learning untuk Meningkatkan Karakter Bergaya Hidup Sehat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

menurut Penilaian siswa kelas VII SMPN Sukaresik Jawa

Barat .............................................................................................. 88

B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................... 90

1. Efektivitas Hasil Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis

Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential

Learning untuk Meningkatkan Karakter Bergaya Hidup Sehat

siswa kelas VII SMPN Sukaresik Jawa Barat Sebelum dan

Sesudah Implementasi .................................................................... 90

2. Signifikansi Peningkatan Pendidikan Karakter Berbasis Layanan

Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning

untuk Meningkatkan Karakter Bergaya Hidup Sehat siswa kelas

VII SMPN Sukaresik Jawa Barat Sebelum dan Sesudah

Implementasi .................................................................................. 94

3. Efektivitas Antar Sesi Layanan Bimbingan Klasikal dengan

Pendekatan Experiential Learning untuk Meningkatkan

Karakter Bergaya Hidup Sehat siswa SMPN Sukaresik Jawa

Barat .............................................................................................. 96

4. Efektivitas Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Layanan

Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning

untuk Meningkatkan Karakter Bergaya Hidup Sehat menurut

Penilaian

siswa kelas VII SMPN Sukaresik Jawa Barat ................................ 99

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 103

A. Kesimpulan ........................................................................................... 103

B. Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 104

C. Saran ...................................................................................................... 104

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 108

LAMPIRAN .......................................................................................................... 112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Karakteristik Individu yang Memiliki Karakter Bergaya Hidup

Sehat...........................................................................................................38

Tabel 3. 1 Desain penelitian one-group pretest posttest design.................................56

Tabel 3. 2 Kisi-kisi Tes Karakter Bergaya Hidup Sehat..........................................63

Tabel 3. 3 Kisi-kisi kuesioner Self Assessment Karakter Bergaya Hidup

Sehat.......................................................................................................64

Tabel 3. 4 Kriteria Guilford ....................................................................................... 68

Tabel 3. 5 Reliabilitas Item Test Karakter Bergaya Hidup sehat...............................69

Tabel 3. 6 Reliabilitas Item Kuesioner Bergaya Hidup Sehat....................................71

Tabel 3. 7 Uji Normalitas ........................................................................................... 71

Tabel 3. 8 Norma Kategorisasi Tingkat Karakter Bergaya Hidup sehat....................74

Tabel 3.9 Norma Kategorisasi Tingkat Karakter Bergaya Hidup Sehat

Siswa/i kelas VII F SMP Negeri Sukaresik Tahun Ajaran

2015/2016...................................................................................................74

Tabel 4. 1 Pekembangan Hasil Perkembangan Skor Karakter Bergaya Hidup

Sehat Siswa VII F SMPN Sukaresik ......................................................... 77

Tabel 4. 2 Distribusi Peningkatan Hasil Pendidikan Karakter Bergaya Hidup

Sehat antara Sebelum dan Sesudah Implementasi Pendidikan Karakter ... 79

Tabel 4. 3 Paired Sample Statistik ............................................................................. 82

Tabel 4. 4 Peningkatan Hasil Pendidikan Karakter Bergaya Hidup Sehat Antar

Tiga Sesi Layanan Bimbingan Klasikal Dengan Pendekatan

Experiential Learning.................................................................................85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

Tabel 4. 5 Efektivitas Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis

Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning

Menurut Penilaian Partisipan..................................................................... 89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Koherensi Karakter dalam Konteks Totalitas Proses Psikososial ......... 22

Gambar 2. 2 Prosedur Pembelajaran Experiential Learning ..................................... 49

Gambar 2. 3 Kerangka Pikir....................................................................................... 53

Gambar 3. 1 Desain Pra Eksperimen One-Group Pre test-Post test Implementasi

Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan

Pendekatan Experiential Learning untuk Meningkatkan Karakter

Bergaya Hidup Sehat ............................................................................ 57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4. 1 Pekembangan Pre test Post test Karakter Bergaya Hidup Sehat Siswa

Kelas VII F SMPN Sukaresik ................................................................. 78

Grafik 4. 2 Pekembangan Skor Karakter Bergaya Hidup Sehat Siswa Kelas VII F

SMPN Sukaresik ..................................................................................... 78

Grafik 4. 3 Komposisi Sebaran Subjek Berdasarkan Capaian Skor Pendidikan

Karakter Bergaya Hidup Sehat Antara Pre dan Post Test ...................... 80

Grafik 4. 4 Peningkatan Hasil Implementasi Karakter Bergaya Hidup Sehat Siswa

tiga sesi .................................................................................................... 86

Grafik 4. 5 Gambaran Peningkatan Karakter Bergaya Hidup Sehat pada Siswa

Tiap Sesi...................................................................................................91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Test Bergaya Hidup Sehat ................................................................... 112

Lampiran 2. Kuesioner Self Assessment Bergaya Hidup Sehat ............................... 118

Lampiran 3. Kuesioner Validasi .............................................................................. 120

Lampiran 4. Hasil Uji Validasi Butir Item Test dan Kuesioner Pendidikan Karakter

Bergaya Hidup Sehat .......................................................................... 122

Lampiran 5. Tabulasi Data Instrumen Hasil Test .................................................... 124

Lampiran 6. Tabulasi Instrumen Self Assessment Karakter Bergaya Hidup Sehat

Siswa ....................................................................................................................... 127

Lampiran 7. Tabulasi Data Instrumen 1 Validasi Efektivitas Model Layanan

Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning ........ 130

Lampiran 8. Rancangan Pelayanan Bimbingan Kelas Topik satu ........................... 133

Lampiran 9. Rancangan Pelayanan Bimbingan Kelas Topik Dua 142

Lampiran 10. Rancangan Pelayanan Bimbingan Kelas Topik Tiga.........................153

Lampiran 11. Refleksi siswa.....................................................................................161

Lampiran 12. Surat Ijin Penelitian ........................................................................... 162

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini memaparkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi istilah.

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan tanpa pembangunan karakter hanya menjadi sarana pelatihan

pengetahuan tanpa penguatan perilaku beradab. Pendidikan karakter sangat

diperlukan agar setiap individu mampu menjadi orang yang lebih baik, menjadi

warga masyarakat yang lebih baik, dan menjadi warga negara yang lebih baik.

Maka, bangsa Indonesia menggalakkan pendidikan karakter agar kualitas

bangsa menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan hingga saat ini tengah

menggerakan kembali pendidikan karakter. Namun pelaksanaannya belum

sesuai harapan. Buchori (dalam Barus, 2015) mensinyalir,

Pendidikan watak diformulasikan menjadi pelajaran agama, pelajaran

kewarganegaraan, atau pelajaran budi pekerti, yang program utamanya

ialah pengenalan nilai-nilai secara kognitif semata. Paling-paling

mendalam sedikit sampai ke penghayatan nilai secara afektif. Padahal

pendidikan karakter seharusnya membawa peserta didik ke pengenalan

nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif, dan akhirnya ke

pengamalan nilai secara nyata.

Zubaedi (2011:3) mengakui bahwa “Persoalan karakter atau moral

memang tidak sepenuhnya terabaikan oleh lembaga pendidikan. Akan tetapi,

fakta-fakta seputar kemerosotan karakter pada sekitar kita menunjukkan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

2

ada kegagalan pada institusi pendidikan kita dalam hal menumbuhkan manusia

Indonesia yang berkarakter atau berakhlak mulia.”

Melihat kenyataan yang terjadi, banyak sekali hambatan yang terjadi

dalam pelaksanaan pendidikan karakter di SMP. Pendidikan karakter perlu

dimulai dengan penanaman pengetahuan dan kesadaran pada anak sehingga

anak memahami cara bertindak yang sesuai nilai-nilai moralitas. Data

penelitian Strategis Nasional (Barus, Sinaga & Hastuti, 2015), berjudul

“Pengembangan Model Pendidikan Karakter di SMP Berbasis Layanan

Bimbingan Klasikal Kolaboratif dengan Pendekatan Experential Learning”,

yang dilakukan oleh beberapa dosen program studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma, menunjukkan secara empirik 36,4% dari 653

peserta didik SMP di 5 kota yang diteliti, capaian nilai-nilai karakternya masih

berada pada kategori kurang baik. Hal itu menunjukkan bahwa implementasi

pendidikan karakter terintegrasi belum menunjukkan hasil yang

menggembirakan.

Capaian nilai karakter yang kurang baik ini nampak dalam berbagai

permasalahan remaja, salah satunya adalah masalah seputar kesehatan remaja

yang berujung pada hambatan dalam proses perkembangan diri. Remaja

kurang memiliki kesadaran akan hidup sehat, sehingga remaja memiliki

berbagai hambatan dalam beraktivitas di lingkungannya. Menurut survei

kesehatan reproduksi remaja Indonesia (SKRRI) tahun 2007, 0,7% perempuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

3

dan 47,0% lelaki yang tidak menikah, berusia 15-19 tahun merupakan perokok

aktif hingga saat ini. Provinsi dengan jumlah pasien AIDS terbanyak pada

pengguna napza suntik adalah Jawa Barat, sebanyak 2.366 orang. Berdasarkan

riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2007, secara nasional persentase kebiasaan

merokok penduduk Indonesia berumur >10 tahun sebesar 23,7%, pada lelaki

46,8% dan perempuan 3%. Persentase penduduk yang kurang memiliki

aktivitas fisik usia 10-14 tahun sebesar 66,9% dan usia 15-24 tahun sebesar

52%.

Beberapa hal yang telah disebutkan tadi merupakan permasalahan

remaja yang juga muncul dalam aktivitas pendidikan remaja SMP Negeri

Sukaresik Jawa Barat. Berdasarkan survei di atas, Jawa Barat adalah provinsi

dengan jumlah pasien AIDS dan pengguna napza suntik terbanyak.

Berdasarkan pengamatan peneliti dan wawancara peneliti dengan beberapa

guru di sekolah, diperoleh informasi bahwa sebagian siswa yang merokok aktif

di luar jam pelajaran, sebagian siswa belum memahami bahaya merokok,

sebagian siswa belum memahami pentingnya kesehatan diri, sebagian siswa

kurang menyukai aktivitas olahraga, hampir semua siswa pernah mencoba

merokok, hampir semua siswa memilih jajanan yang kurang sehat, beberapa

siswa belum memiliki kesadaran akan kebersihan lingkungannya setelah

mereka melakukan kegiatan, beberapa siswa kurang memperhatikan

kebersihan diri, gigi, kuku hingga rambut.

Tingginya perilaku berisiko pada remaja yang ditunjukkan oleh data di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

4

atas dapat bersumber dari labilnya sifat khas remaja, kurangnya pengetahuan

remaja tentang kesehatan, lemahnya nilai moral yang dianut, serta buruknya

kondisi lingkungan yang turut memengaruhi. Untuk mengatasi persoalan itu,

perlu ditumbuhkan karakter bergaya hidup sehat di kalangan pelajar SMP

Negeri Sukaresik. Gaya hidup sehat adalah kesinambungan kesehatan personal

dan merupakan aktivitas individu, keluarga, atau masyarakat, dengan niat

memajukan atau menguatkan kesadaran tentang kesehatan, mencegah atau

mengobati penyakit (Mustari, 2014).

Guru BK diharapkan dapat melakukan pelayanan agar karakter bergaya

hidup sehat yang siswa miliki terus berkembang. Salah satu strategi untuk

meningkatkan karakter bergaya hidup sehat adalah melalui layanan bimbingan

klasikal dengan pendekatan experiential learning. Melalui layanan bimbingan

siswa diharapkan meningkatkan nilai-nilai karakter dalam proses pembelajaran

di kelas. Experiential Learning adalah sebuah pendekatan dalam

penyelengaraan bimbingan klasikal, dengan menggunakan dinamika kelompok

yang efektif. Suatu dinamika kelompok dikatakan efektif karena dapat

menghadirkan suasana kejiwaan yang sehat diantara peserta kegiatan,

meningkatkan spontanitas, munculnya perasaan positif (seperti senang, rileks,

gembira, menikmati, dan bangga), meningkatkan minat atau gairah untuk lebih

terlibat dalam proses kegiatan, memungkinkan terjadinya katarsis, serta

meningkatnya pengetahuan dan keterampilan sosial (Prayitno, dkk, 1998).

Berdasarkan fakta yang telah disebutkan, peneliti tertarik untuk ikut serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

5

dalam mengimplementasikan pendidikan karakter dengan tujuan

meningkatkan karakter dalam diri siswa. Peneliti mengangkat judul

“Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan

Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning untuk Meningkatkan

Karakter Bergaya Hidup Sehat” (Studi Pra Eksperimen pada Siswa Kelas

VII di SMP Negeri Sukaresik Jawa Barat Tahun Ajaran 2015/2016).

B. Identifikasi Masalah

Berangkat dari fakta di atas, dapat diidentifikasikan berbagai masalah

sebagai berikut:

1. Pendidikan karakter di SMP masih berhenti pada tahap pengenalan nilai

secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif, dan belum membawa peserta

didik ke pengamalan nilai secara nyata.

2. 36.4% peserta didik dari 653 peserta didik di 5 SMP masih pada kategori

kurang baik.

3. Remaja 15-19 tahun merupakan perokok aktif hingga saat ini, perempuan:

0,7%; sedangkan lelaki: 47,0%.

4. Prevalensi kurang aktivitas fisik penduduk berusia 10 tahun menurut

karakteristik usia: 10-14 tahun: 66,9%; 15-24 tahun: 52%. Sedangkan jika

dilihat berdasarkan jenis kelamin lelaki: 41,4%; dan perempuan: 54,5%.

5. Sebagian peserta didik SMP Negeri Sukaresik Jawa Barat belum

memahami bahaya merokok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

6

6. Sebagian peserta didik SMP Negeri Sukaresik Jawa Barat memiliki

kebiasaan merokok.

7. Sebagian peserta didik SMP Negeri Sukaresik Jawa Barat memiliki kebiasaan

jajan yang kurang sehat.

8. Sebagian peserta didik SMP Negeri Sukaresik Jawa Barat belum mampu

melakukan bersih diri.

9. Sebagian peserta didik SMP Negeri Sukaresik Jawa Barat belum mampu

menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

10. Sebagian peserta didik SMP Negeri Sukaresik Jawa Barat kurang menyukai

aktivitas olahraga.

11. Sebagian peserta didik SMP Negeri Sukaresik Jawa Barat lebih memilih

jajanan dan makanan enak daripada sehat.

12. Sebagian peserta didik SMP Negeri Sukaresik Jawa Barat belum memahami

pentingnya kesehatan diri.

13. Sebagian peserta didik SMP Negeri Sukaresik Jawa Barat kurang memiliki

karakter bergaya hidup sehat, sebagai siswa belum dapat menjalani pola

hidup yang sehat.

14. Belum adanya penelitian yang secara langsung menunjukan efektivitas

pendidikan karakter bergaya hidup sehat berbasis layanan bimbingan klasikal

dengan pendekatan Experiential Learning di SMP Negeri Sukaresik Jawa

Barat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

7

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan kajian untuk menjawab

masalah nomor 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, dan 14 khususnya mengenai

implementasi pendidikan karakter bergaya hidup sehat dan menganalisis

efektivitas hasilnya dengan mengkaji “Implementasi Pendidikan Karakter

Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential

Learning untuk Meningkatkan Karakter Bergaya Hidup Sehat” (Studi

Pra Eksperimen pada Siswa Kelas VII di SMP Negeri Sukaresik Jawa

Barat Tahun Ajaran 2015/2016).

D. Rumusan Masalah

Masalah-masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Seberapa tinggi peningkatan hasil pendidikan karakter bergaya hidup sehat

berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan Experiential

Learning pada siswa kelas VII SMP Negeri Sukaresik Jawa Barat antara

sebelum dan sesudah implementasi?

2. Apakah terdapat peningkatan yang signifikan hasil implementasi pendidikan

karakter bergaya hidup sehat berbasis layanan bimbingan klasikal dengan

pendekatan Experiential Learning pada siswa kelas VII SMP Negeri

Sukaresik Jawa Barat sebelum dan sesudah implementasi?

3. Seberapa tinggi peningkatan hasil pendidikan karakter bergaya hidup sehat

berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan Experiential

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

8

Learning antar sesi?

4. Seberapa efektif implementasi pendidikan karakter bergaya hidup sehat

berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan Experiential

Learning berdasarkan penilaian siswa kelas VII SMP Negeri Sukaresik Jawa

Barat?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang ingin dipecahkan peneliti, berikut merupakan

tujuan penelitian yang hendak dicapai.

1. Menganalisis seberapa tinggi hasil implementasi pendidikan karakter

berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan Experiential

Learning dalam peningkatan karakter bergaya hidup sehat siswa kelas VII

SMP Negeri Sukaresik Jawa Barat antara sebelum dan sesudah

implementasi.

2. Menganalisis signifikansi peningkatan hasil pendidikan karakter bergaya

hidup sehat siswa kelas VII SMP Negeri Sukaresik Jawa Barat berbasis

layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan Experiential Learning

sebelum dan sesudah implementasi.

3. Mendeskripsikan peningkatan hasil pendidikan karakter bergaya hidup

sehat antar sesi layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan

Experiential Learning dapat meningkatkan karakter bergaya hidup sehat

siswa kelas VII SMP Negeri Sukaresik Jawa Barat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

9

4. Mendeskripsikan efektivitas implementasi pendidikan karakter bergaya

hidup sehat siswa kelas VII SMP Negeri Sukaresik Jawa Barat menurut

penilaian siswa.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna secara teoris maupun praktis.

Manfaat penelitian ini terbagi menjadi 2 yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan bisa menambah dan memperdalam wawasan

khususnya tentang efektivitas implementasi penanaman nilai karakter

bergaya hidup sehat berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan

experiential learning.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi kepala sekolah dan guru-guru, hasil penelitian ini bisa dijadikan

landasan dalam menentukan cara meningkatkan karakter bergaya

hidup sehat dalam diri siswa.

b. Bagi siswa, penelitian ini dapat memperdalam wawasan tentang

karakter bergaya hidup sehat pada diri dan menerapkannya dalam

kehidupan sebagai peserta didik.

c. Bagi Peneliti, penelitian ini menjadikan peneliti memiliki pengalaman

baru dan keterampilan terutama dalam menerapkan pendidikan

karakter khususnya dalam bimbingan klasikal untuk menjadi lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

10

berwarna dan kreatif.

G. Definisi Istilah

Beberapa istilah dalam penelitian ini didefinisikan sebagai berikut:

1. Karakter bergaya hidup sehat adalah aktivitas individu, keluarga, atau

masyarakat, dengan tujuan untuk memajukan atau menguatkan kesadaran

tentang kesehatan, mencegah atau mengobati penyakit kemudian

menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan

menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.

2. Pendidikan karakter adalah berbagai upaya yang dirancang untuk

meningkatkan karakter individu dengan tujuan menginternalisasi nilai-

nilai karakter dalam diri sehingga membentuk pribadi yang utuh.

3. Bimbingan klasikal adalah kegiatan yang dilakukan guru bimbingan

konseling untuk melakukan kontak langsung dengan para peserta didik di

kelas. Kegiatan bimbingan kelas ini bisa berupa diskusi kelas atau brain

storming (curah pendapat) yang hasilnya dapat diamati dan dinilai

bersama- sama. Selain itu, dapat memperoleh informasi tentang siswa

(seperti prestasi belajar, kehadiran, dan pribadinya), membantu

memecahkan masalah siswa, dan mengidentifikasi aspek-aspek

bimbingan yang dapat dilakukan oleh guru BK bersama dengan guru mata

pelajaran.

4. Experiential learning adalah variasi pembelajaran yang memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

11

kecenderungan agar peserta didik mampu belajar dari pengalaman. Peserta

didik diharapkan mampu terlibat secara aktif sehingga dapat mengambil

sebuah pengetahuan baru dari setiap proses kegiatan yang berlangsung,

sehingga para pembelajar mampu membangun pengetahuan,

keterampilan, dan nilai dari pengalaman langsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Bab ini mepaparkan hakikat pendidikan karakter, hakikat karakter bergaya

hidup sehat, hakikat layanan bimbingan klasikal, hakikat pendekatan experiential

learning, kerangka berpikir, penelitian yang relevan, dan hipotesis.

A. Hakikat Pendidikan Karakter

1. Pengertian Karakter

Menurut Suyanto (dalam Zubaedi, 2011:11) “Karakter adalah cara

berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup

dan bekerjasama, baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa

dan negara. Individu berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat

keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan

yang ia buat”.

Douglas (dalam Samani, Muchlas & Hariyanto 2012:41)

mendefinisikan Character isn’t inherited. One builds its daily by the way

one thinks and acts, thought by thought, action by action. Hal ini berarti,

karakter bukan sesuatu yang diwariskan namun perlu dibangun melalui

cara berpikir, perilaku dan tindakan setiap harinya.

Menurut Maksudin (2013:3), karakter adalah ciri khas setiap

individu berkenaan dengan jati dirinya, yang merupakan saripati kualitas

batiniah/rohaniah, cara berpikir, cara berperilaku (sikap dan perbuatan

lahiriah) hidup seseorang dan bekerja sama baik dalam keluarga,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

13

masyarakat, bangsa maupun negara.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa karakter

bukan bawaan lahir atau genetis namun, merupakan kepribadian seseorang

yang diyakini, dibangun, dan digunakan sebagai pedoman untuk berpikir,

bersikap, dan bertindak. Hal ini menjadi ciri khas setiap individu untuk

hidup dan bekerjasama dalam lingkup keluarga, sekolah, masyarakat,

bangsa dan negara.

2. Pengertian Pendidikan Karakter

Lickona (2012) mendefinisikan pendidikan karakter sebagai upaya

yang sungguh-sungguh untuk membantu seseorang memahami, peduli,

dan bertindak dengan landasan inti nilai-nilai etis. Secara sederhana,

Lickona mendefinisikan pendidikan karakter sebagai upaya yang

dirancang secara sengaja untuk memperbaiki karakter para siswa. Lickona

mengungkapkan bahwa karakter merupakan sifat alami seseorang dalam

merespon situasi secara bermoral.

Menurut Winton, 2010 (dalam Samani, 2012) pendidikan karakter

adalah hal positif apa saja yang dilakukan guru dan berpengaruh pada

karakter siswa yang diajarnya. Pendidikan karakter adalah upaya sadar dan

sungguh-sungguh dari seorang guru untuk mengajarkan nilai-nilai kepada

para siswanya.

Berdasarkan pendapat-pendapat yang dikemukakan di atas,

pendidikan karakter merupakan upaya yang dirancang untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

14

menanamkan, mengembangkan, serta menjadikan seseorang bertanggung

jawab dan mampu menginternalisasikan nilai-nilai karakter dalam diri dan

norma yang berlaku dalam lingkungan sekitar, sehingga akhirnya

membentuk pribadi yang utuh dalam praktik hidup sehari-hari.

3. Tujuan Pendidikan Karakter

Menurut Kementerian Pendidikan Nasional (2010), pendidikan

karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil

pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan

karakter atau akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan

seimbang, sesuai standar kompetensi lulusan.

Pendidikan karakter pada tingkatan institusi mengarah pada

pembentukan budaya sekolah, yaitu nilai-nilai yang melandasi perilaku,

tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh

semua warga sekolah, serta masyarakat sekitar sekolah. Budaya sekolah

merupakan ciri khas karakter atau watak, dan citra sekolah tersebut dimata

masyarakat luas. Secara khusus tujuan pendidikan karakter adalah untuk:

a. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji

dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi karakter bangsa

yang religius.

b. Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai

manusia dan warga negara yang memiliki nilai-nilai karakter dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

15

karakter bangsa.

c. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik

sebagai generasi penerus bangsa.

d. Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang

mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan.

e. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan

belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan serta rasa

kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity).

Maka, melalui pendidikan karakter diharapkan peserta didik SMP

mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya,

mengkaji dan menginternalisasi, serta mempersonalisasi nilai-nilai

karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.

4. Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter

Kementerian Pendidikan Nasional (2010) menyatakan bahwa

pendidikan karakter harus didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Mempromosikan nilai-nilai dasar etika sebagai basis karakter.

b. Mengidentifikasi karakter secara komprehensif supaya mencakup

pemikiran, perasaan, dan perilaku.

c. Menggunakan pendekatan yang tajam, proaktif dan efektif untuk

membangun karakter.

d. Menciptakan komunitas sekolah yang memiliki kepedulian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

16

e. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan perilaku

yang baik.

f. Memiliki cakupan terhadap kurikulum yang bermakna dan menantang

yang menghargai semua peserta didik, membangun karakter mereka, dan

membantu mereka untuk sukses.

g. Mengusahakan tumbuhnya motivasi diri pada para peserta didik.

h. Memfungsikan seluruh staf sekolah sebagai komunitas moral yang

berbagi tanggung jawab untuk pendidikan karakter dan setia pada nilai

dasar yang sama.

i. Adanya pembagian kepemimpinan moral dan dukungan luas dalam

membangun inisiatif pendidikan karakter.

j. Memfungsikan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra dalam

usaha membangun karakter.

k. Mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai guru-guru

karakter, dan manifestasi karakter posisitf dalam kehidupan peserta

didik.

Maka, pendidik diharapkan mampu memberikan berbagai upaya

berdasarkan prinsip-prinsip yang telah disepakati agar peserta didik mampu

menginternalisasi dalam kehidupan sehari-hari.

5. Nilai-nilai Pendidikan Karakter di SMP

Merujuk pada nilai-nilai agama, nilai-nilai yang terkandung dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

17

UUD 1945, dan nilai-nilai yang hidup, tumbuh, dan berkembang dalam

adat istiadat masyarakat Indonesia yang bhineka tunggal ika, telah

teridentifikasi 88 butir nilai karakter yang dikelompokkan menjadi lima,

yaitu nilai-nilai perilaku manusia dalam hubungannya dengan (1) Tuhan

Yang Maha Esa, (2) diri sendiri, (3) sesama manusia, (4) lingkungan, dan

(5) kebangsaan. Namun demikian, penanaman ke-88 nilai tersebut

merupakan hal yang sangat sulit. Oleh karena itu, pada tingkat SMP

dipilih 20 nilai karakter utama yang disarikan dari butir-butir SKL SMP

(Permendiknas nomor 23 tahun 2006) dan SK/KD (Permendiknas nomor

22 tahun 2006). Berikut adalah daftar 20 nilai utama yang dimaksud dan

deskripsi ringkasnya (Fathurrohman, dkk. 2013:124-126):

a. Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan (Religius)

Pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu

berdasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan dan ajaran agamanya.

b. Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri

1) Jujur

Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai

orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan

pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain

2) Bertanggung jawab

Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan

kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dia lakukan, terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

18

diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara

dan Tuhan Yang Maha Esa.

3) Bergaya hidup sehat

Segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam

menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk

yang dapat mengganggu kesehatan.

4) Disiplin

Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai

ketentuan dan peraturan.

5) Kerja keras

Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam

mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas

(belajar/pekerjaan) dengan sebaik-baiknya.

6) Percaya diri

Sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan

tercapainya setiap keinginan dan harapannya.

7) Berjiwa wirausaha

Sikap dan perilaku yang mandiri dan pandai atau berbakat mengenali

produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk

pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan

operasinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

19

8) Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif

Berpikir dan melakukan sesuatu secara kenyataan atau logika untuk

menghasilkan cara atau hasil baru dan termutakhir dari apa yang

telah dimiliki.

9) Mandiri

Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain

dalam menyelesaikan tugas-tugas.

10) Ingin tahu

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih

mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan

didengar.

11) Cinta ilmu

Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,

kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap pengetahuan.

c. Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama

1) Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain

Sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang menjadi

milik/hak diri sendiri dan orang lain serta tugas/kewajiban diri sendiri

serta orang lain.

2) Patuh pada aturan-aturan sosial

Sikap menurut dan taat terhadap aturan-aturan berkenaan dengan

masyarakat dan kepentingan umum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

20

3) Menghargai karya dan prestasi orang lain

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan

sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui dan

menghormati keberhasilan orang lain.

4) Santun

Sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun tata

perilakunya ke semua orang.

5) Demokratis

Cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan

kewajiban dirinya dan orang lain.

6) Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada

lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya- upaya

untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi dan selalu

ingin memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang

membutuhkan.

7) Nilai kebangsaan

Cara berpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan

kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan

kelompoknya.

8) Nasionalis

Cara berfikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

21

kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan

fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya.

9) Menghargai keberagaman

Sikap memberikan respek dan hormat terhadap berbagai macam hal

baik yang berbentuk fisik, sifat, adat, budaya, suku, dan agama.

6. Proses Pembentukan Karakter

Menurut Wibowo (2012), perilaku seseorang yang berkarakter pada

hakikatnya merupakan perwujudan fungsi totalitas psikologis yang

mencakup seluruh potensi individu manusia (kognitif, afektif, dan

psikomotorik) dan fungsi totalitas sosial kultural dalam konteks interaksi

(dalam keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat) dan berlangsung

sepanjang hayat. Konfigurasi karakter dalam kontek totalitas proses

psikologis dan sosial-kultural dapat dikelompokkan dalam: (1) olah hati

(spiritual and emotional development), (2) olah pikir (intellectual

development), (3) olah raga dan kinestetik (physical and kinesthetic

development), dan (4) olah rasa dan karsa (affective and creativity

development). Keempat proses psikososial (olah hati, olah pikir, olah raga,

dan olah rasa dan karsa) tersebut secara holistik dan koheren memiliki

saling keterkaitan dan saling melengkapi yang bermuara pada

pembentukan karakter yang menjadi perwujudan dari nilai-nilai luhur.

Secara diagramatik, koherensi keempat proses psikososial tersebut dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

22

Perilaku berkarakter

Olah hati

Olah rasa dan karsa

Olah raga

Olah pikir

dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 2. 1

Koherensi Karakter dalam Konteks Totalitas Proses Psikososial

Masing-masing proses psikososial (olah hati, olah pikir, olah raga,

dan olah rasa dan karsa) secara konseptual dapat diperlakukan sebagai

suatu klaster atau gugusan nilai luhur yang di dalamnya terkandung

sejumlah nilai. Keempat proses psikologis tersebut, satu dengan yang

lainnya saling terkait dan saling memperkuat, karena itu setiap karakter,

seperti juga sikap, selalu bersifat multipleks atau berdimensi jamak.

Pengelompokan nilai tersebut sangat berguna untuk kepentingan

perencanaan. Dalam proses intervensi (pembelajaran, pemodelan, dan

penguatan) dan proses habituasi (pensuasanaan, pembiasaan, dan

penguatan) dan pada akhirnya menjadi karakter, keempat kluster nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

23

luhur tersebut akan terintegrasi melalui proses internalisasi dan

personalisasi pada diri masing-masing individu.

7. Komponen Pembentukan Karakter

Beberapa komponen yang merupakan pembentuk karakter menurut

Lickona (2012) adalah keterkaitan antara pengetahuan moral, perasaan moral

dan tindakan moral. Ada beragam pengetahuan moral yang dapat

dimanfaatkan ketika berhadapan dengan tantangan-tantangan moral dalam

hidup. Berikut adalah penjelasan dari enam hal yang menjadi bagian dalam

pengetahuan moral:

a. Kesadaran moral

Ketidaksadaran moral atau dengan kata lain kebutaan moral

sering terjadi pada diri seseorang. Kondisi dimana seseorang tak

mampu melihat bahwa situasi yang sedang ia hadapi melibatkan

masalah moral dan membutuhkan pertimbangan lebih jauh. Remaja

khususnya sangat rentan terhadap kegagalan dimana remaja sering

bertindak tanpa mempertanyakan apakah ini benar? Aspek pertama

yang perlu dimiliki oleh remaja dalam kesadaran moral adalah

remaja harus mengetahui bahwa tanggung jawab moral pertama

mereka adalah menggunakan akal mereka untuk melihat kapan

sebuah situasi membutuhkan penilaian moral. Kemudian

memikirkan dengan cermat pertimbangan apakah yang benar untuk

tindakan tersebut. Aspek kedua dari kesadaran moral adalah kendala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

24

untuk bisa mendapatkan informasi. Remaja harus bertanggung jawab

untuk mencari informasi dan memastikan fakta terlebih dahulu

sebelum membuat sebuah pertimbangan moral.

b. Mengetahui nilai-nilai moral

Mengetahui sebuah nilai moral berarti memahami bagaimana

menerapkannya dalam berbagai situasi. Nilai-nilai moral yang perlu

diketahui remaja dalam kehidupan ini diantaranya adalah

menghormati kehidupan, kemerdekaan, bertanggung jawab,

kejujuran, keadilan, toleransi, sopan santun, disiplin diri, integritas,

belas kasih, kedermawanan, dan keberanian. Semua ini merupakan

faktor penentu dalam membentuk pribadi yang baik.

c. Pengambilan perspektif

Pengambilan perspektif adalah kemampuan untuk mengambil

sudut pandang orang lain, melihat situasi dari sudut pandang orang

lain, membayangkan bagaimana mereka akan berpikir, bereaksi, dan

merasa.

d. Penalaran moral

Penalaran moral adalah memahami makna sebagai orang yang

bermoral dan mengapa harus bermoral. Seiring dengan perkembangan

penalaran moral anak-anak dan riset menunjukkan bahwa perkembangan

terjadi secara bertahap, mulai dari mempelajari mana yang termasuk

sebagai nalar moral dan mana yang tidak termasuk sebagai nalar moral

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

25

ketika akan melakukan sesuatu. Pada tingkat tertinggi, penalaran moral

juga melibatkan pemahaman terhadap beberapa prinsip moral klasik,

seperti: “Hormatilah martabat setiap individu”; “Perbanyaklah berbuat

baik”; dan “Bersikaplah sebagaimana engkau mengharapkan orang lain

bersikap padamu”. Prinsip-prinsip semacam ini dapat menuntun

perbuatan moral remaja dalam berbagai macam situasi.

e. Membuat keputusan

Untuk membuat keputusan seseorang dapat melakukan pendekatan

dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan dalam dirinya, seperti

“apa saja pilihanku? apa saja konsekuensinya?” dan lain-lain. Mampu

memikirkan langkah yang mungkin akan diambil seseorang yang sedang

menghadapi persoalan moral disebut sebagai keterampilan pengambilan

keputusan reflektif.

f. Memahami diri sendiri

Membangun pemahaman diri berarti sadar terhadap kekuatan dan

kelemahan karakter diri dan mengetahui cara untuk memperbaiki

kelemahan tersebut. Memahami diri sendiri merupakan pengetahuan

moral yang paling sulit untuk dikuasai, tetapi penting bagi

pengembangan karakter. Kesadaran moral, pengetahuan terhadap nilai-

nilai moral, pengambilan perspektif, penalaran moral, pembuatan

keputusan, dan memahami diri sendiri merupakan kualitas-kualitas

pikiran yang membentuk pengetahuan moral.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

26

Ditinjau dari sisi perasaan moral atau sisi emosionalnya terdapat

beberapa faktor yang membentuk karakter pada seseorang. Faktor-faktor

tersebut adalah:

a. Hati nurani

Hati nurani memiliki dua sisi: sisi kognitif dan sisi emosional. Sisi

kognitif menuntun seseorang dalam menentukan hal yang benar,

sedangkan sisi emosional menjadikan seseorang merasa berkewajiban

untuk melakukan hal yang benar.

b. Penghargaan diri (self-esteem)

Jika seseorang memiliki penghargaan diri yang sehat, maka seseorang

tersebut dapat menghargai dirinya sendiri, dan jika seseorang mampu

menghargai dirinya sendiri, maka seseorang tersebut akan menghormati

dirinya sendiri. Dengan demikian, kecil kemungkinan bagi seseorang

untuk merusak tubuh atau pikirannya sendiri atau membiarkan orang lain

merusaknya. Demikian pula dengan remaja yang memiliki penghargaan

diri yang sehat akan mampu memandang diri secara positif, tidak

bergantung pada pendapat orang lain, lebih mampu bertahan dari tekanan

teman sebaya, mampu mengikuti pertimbangan pribadi, dan lebih

bertanggung jawab terhadap diri, sesama, lingkungan dan kepada Tuhan.

c. Empati

Empati adalah kemampuan mengenali, atau merasakan, keadaan yang

tengah dialami orang lain. Empati merupakan sisi emosional dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

27

pengambilan perspektif.

d. Mencintai kebaikan

Jika seseorang mencintai kebaikan, mereka akan merasa senang

melakukan kebaikan. Cinta akan melahirkan hasrat, bukan hanya

kewajiban. Potensi ini merupakan potensi moral manusia yang sudah ada

sejak usia kanak-kanak dan dapat terus dikembangkan dalam tiap

tahapan perkembangan manusia.

e. Kontrol diri

Kontrol diri merupakan pekerti moral yang penting untuk

mengendalikan emosi maupun perilaku diri seseorang. Kontrol diri

membantu seseorang untuk tetap bersikap etis disaat seseorang sedang

tidak menginginkannya. Kontrol diri juga penting untuk mengekang

keterlenaan diri.

f. Kerendahan hati

Kerendahan hati adalah bagian dari pemahaman diri. Suatu bentuk

keterbukaan murni terhadap kebenaran sekaligus kehendak untuk

berbuat sesuatu demi memperbaiki kegagalan. Kerendahan hati juga

membantu mengatasi kesombongan diri. Kerendahan hati adalah

pelindung terbaik dari perbuatan jahat.

Hati nurani, penghargaan diri, empati, mencintai kebaikan, kontrol

diri, dan kerendahan hati adalah komponen-komponen yang membentuk sisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

28

emosional moral seseorang. Perasaan seseorang terhadap diri sendiri, orang

lain, dan hal-hal yang baik jika digabungkan dengan pengetahuan moral akan

membentuk sumber motivasi moral dalam diri seseorang tersebut. Ada atau

tidaknya perasaan moral pada diri seseorang menjelaskan banyak hal

mengenai mengapa ada orang yang mempraktekan prinsip-prinsip moral

mereka dan ada yang tidak. Inilah alasan mengapa pendidikan nilai yang

hanya sampai pada tataran intelektual, yang hanya menyentuh pikiran dan

bukan perasaan, kehilangan bagian penting dari karakter. Tindakan moral

adalah produk dari dua bagian karakter diatas. Jika seseorang memilki

kualitas moral intelektual dan emosional maka mereka memiliki

kemungkinan melakukan tindakan yang menurut pengetahuan dan perasaan

mereka adalah tindakan yang benar. Untuk memahami sepenuhnya apa yang

menggerakkan seseorang sehingga mampu melakukan tindakan bermoral

atau yang menghalanginya maka perlu melihat lebih dalam dari ketiga aspek

dari tindakan moral berikut:

a. Kompetensi

Kompetensi moral adalah kemampuan mengubah pertimbangan dan

perasaan moral ke dalam tindakan moral yang efektif.

b. Kehendak

Kehendak dibutuhkan untuk menjaga emosi agar tetap terkendali oleh

akal. Kehendak juga dibutuhkan untuk dapat melihat dan memikirkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

29

suatu keadaan melalui seluruh dimensi moral. Kehendak dibutuhkan

untuk mendahulukan kewjiban, bukan kesenangan. Kehendak

dibutuhkan untuk menahan godaan, bertahan dari tekanan teman sebaya,

dan melawan gelombang. Kehendak merupakan inti keberanian moral.

c. Kebiasaan

William Bennett mengatakan bahwa “orang-orang yang memiliki

karakter yang baik bertindak dengan sungguh-sungguh, loyal, berani,

berbudi, dan adil tanpa banyak tergoda oleh hal-hal sebaliknya.” Mereka

melakukan yang benar karena kebiasaan.”

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor

pembentukan karakter dibangun oleh pengetahuan, perasaan dan tindakan

moral yang berkaitan untuk saling mendukung.

8. Upaya-upaya Peningkatan Karakter di Sekolah

Pusat Kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional (dalam Samani,

2012: 145-146) menyarankan empat hal upaya pengembangan pendidikan

karakter dalam kaitannya pengembangan diri, yaitu: (1) Kegiatan rutin

merupakan kegiatan yang dilaksanakan peserta didik secara terus menerus

dan konsisten setiap saat, misalnya upacara bendera setiap hari senin, piket

kelas, shalat berjamaah, berdoa sebelum dan setelah pelajaran, dan

sebagainya. (2) Kegiatan spontan bersifat spontan, saat itu juga, pada waktu

keadaan tertentu, misalnya mengumpulkan sumbangan bagi korban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

30

bencana alam, mengunjungi teman sakit atau sedang yang tertimpa

musibah, dan lainlain. (3) Keteladanan adalah timbulnya sikap dan perilaku

peserta didik karena meniru perilaku dan sikap guru dan tenaga

kependidikan di sekolah, misalnya kerapian pakaian yang dikenakan,

kedisiplinan, tertib dan teratur, saling peduli dan kasih sayang, dan

sebagainya. (4) Pengkondisian, menciptakan kondisi yang mendukung

keterlaksanaan pendidikan karakter, misalnya kondisi tata ruang yang rapi,

kondisi toilet yang bersih, disediakan tempat sampah, halaman sekolah

yang rindang.

9. Indikator Keberhasilan Pendidikan Karakter di SMP

Zubaedi (2011) mengungkapkan indikator keberhasilan

pelaksanaan penciptaan suasana sekolah yang kondusif melalui

penanaman nilai-nilai karakter luhur bagi peserta didik, berhasil-tidaknya

dapat dilihat berdasarkan indikator-indikator sebagai berikut:

a. Tingkat pengamalan ibadah keagamaan.

b. Tingkat keimanan, kebersihan, ketertiban, ketertiban, dan keindahan

lingkungan sekolah yang diukur dari persepsi peserta didik, orangtua

dan masyaratat sekitar.

c. Tingkat penurunan frekuensi dan intesitas kenakalan peserta didik

baik di sekolah maupun di luar sekolah..

d. Tingkat peran serta peserta didik, pembina sekolah dan masyarakat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

31

sekitar dalam program kegiatan sekolah.

e. Tingkat pengetahuan, pemahaman dan pengalaman peserta didik

terhadap nilai-nilai dan norma ajaran karakter yang dapat diukur

melalui nilai pendidikan agama, PPKn dan mata pelajaran lainnya.

B. Hakikat Karakter Bergaya Hidup Sehat

1. Pengertian Bergaya Hidup Sehat

Gaya hidup sehat adalah kesinambungan kesehatan personal. Ini

merupakan aktivitas individu, keluarga, masyarakat, dengan niat memajukan

atau menguatkan kesadaran tentang kesehatan, mencegah atau mengobati

penyakit (Mustari, 2014). Menurut Health Promotion Glossary (WHO 1998)

Lifestyle is a way of living based on identifiable patterns of behaviour which

are determined by the interplay between an individual’s personal

characteristics, social interactions, and socioeconomicand environmental

living condition.

Menurut Depkes RI (1997), gaya hidup sehat adalah segala upaya

untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat

dan menghindari kebiasaan yang buruk yang dapat mengganggu kesehatan.

Menurut Depkes RI (2002) indikator gaya hidup sehat antara lain: perilaku

tidak merokok, pola makan sehat dan seimbang dan aktivitas fisik yang

teratur. Maka, dapat disimpulkan bahwa gaya hidup sehat merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

32

berbagai upaya yang dilakukan individu untuk menciptakan hidup yang sehat

dengan cara menyadari, mencegah, dan mengeobati penyakit.

2. Aspek-aspek Karakter Bergaya Hidup Sehat

Berikut ini merupakan aspek-aspek karakter bergaya hidup sehat menurut

Mustari (2014).

a. Gizi yang Baik

Gizi adalah asupan bahan-bahan yang penting berbentuk makanan atau

minuman untuk menyangga hidup. Tubuh terdiri dari berbagai senyawa

kimiawi yang berbeda-beda, maka tubuh pun memerlukan asupan gizi yang

berbeda-beda pula, yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, air,

dan lain-lain. Asupan-asupan tersebut harus dilakukan secara seimbang

sehingga tidak terjadi apa yang disebut dengan malnutrisi.

b. Pengamatan Kesehatan

Pengamatan kita terhadap kesehatan, baik secara aktif ataupun pasif

akan mempengaruhi kesehatan personal. Informasi yang dikumpulkan dari

pengamatan kesehatan dapat digunakan untuk membuat keputusan dan

tindakan personal. Misalnya, kita merasa lelah pada waktu pagi maka kita

akan mencoba tidur di atas bantal, atau posisi tidur yang berbeda. Begitu pula,

informasi itu dapat membuat keputusan klinis dan rencana pengobatan.

Misalnya, pasien yang menyadari bahwa ia tidak bisa tidur karena sesak

nafas, besoknya ia bisa memeriksakan diri ke dokter untuk meminta

pengobatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

33

c. Olah Raga yang Teratur

Olah raga atau latihan fisik adalah aktivitas tubuh yang mendorong atau

melangsungkan kebugaran fisik dan kesehatan tubuh. Olah raga dilakukan

untuk berbagai alasan, yakni mengembangkan otot, melatih kemahiran,

menurunkan berat badan, atau untuk kesenangan semata. Olah raga yang

dilakukan secara sering dan teratur akan memperkuat sistem kekebalan tubuh,

dan membantu mencegah berbagai penyakit seperti serangan jantung,

penyakit kardiovaskular, diabetes dan kegemukan (obesitas). Olah raga pun

dapat mengelastiskan pembuluh darah, mengembangkan kesehatan mental,

membantu mencegah depresi, membantu mempromosikan atau

melangsungkan kepercayaan-diri yang positif, dapat membentuk postur

tubuh yang baik dan indah, bahkan dapat menyehatkan kerja otak.

d. Aktivitas Sosial

Kesehatan pribadi tergantung pula pada struktur sosial kehidupan.

Kelangsungan hubungan sosial yang kuat dihubungkan dengan kondisi

kesehatan yang baik, umur panjang, produktivitas, dan sikap yang positif.

Interaksi sosial positif dapat meningkatkan kemantapan emosi dan

kecerdasan sosial yang pada akhirnya membuat diri merasa lebih sehat.

e. Kebersihan

Kebersihan berarti kegiatan menjaga tubuh agar tetap bersih untuk

mencegah infeksi dan penyakit, dan penghindaran kontak dengan agen-agen

yang terinfeksi. Kegiatan kebersihan di antaranya adalah membersihkan diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

34

sewaktu buang air besar ataupun kecil, mandi, menggosok gigi, mencuci

tangan terutama sebelum makan, membersihkan makanan sebelum dimakan,

membersihkan peralatan makan sebelum dan setelah menyiapkan makanan,

dan banyak lagi. Cara ini membantu mencegah infeksi dan penyakit. Dengan

membersihkan tubuh, sel-sel kulit mati dibasuh dan mengelupas dengan bibit-

bibit penyakit, mengurangi kesempatan bibit-bibit penyakit memasuki tubuh.

f. Manajemen Stres

Manajemen stres merupakan metode penerapan untuk mengurangi stres

atau meningkatkan toleransi atas stress. Metode-metode psikologis termasuk

terapi kognitif, meditasi, dan berpikir positif dapat mengurangi respons atas

stres. Mengurangi ketidaktentuan dengan meningkatkan pengetahuan dan

pengalaman yang dihubungkan dengan situasi-situasi yang menyebabkan

stres, dapat mengurangi reaksi stres dan dapat membangun kepercayaan diri.

Belajar untuk mengatasi masalah dengan lebih baik, seperti memajukan

keahlian pemecahan masalah dan manajemen waktu, dapat juga mengurangi

reaksi stres pada masalah. Berulang-ulang menjumpai objek ketakutan dapat

juga mengurangi respon lawan-atau-pergi (fight-or-flight) atas stimulus

tersebut misalnya, menghadapi premanisme dapat mengurangi ketakutan

terhadap preman itu sendiri.

g. Program dan Layanan Kesehatan

Program kesehatan dapat berupa layanan kesehatan yang merupakan

pencegahan, pengobatan, manajemen penyakit, menjaga kesehatan mental

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

35

dan fisik melalui layanan oleh profesi medis, keperawatan, dan tenaga

kesehatan lainnya. Program kesehatan juga dapat disediakan di tempat-

tempat umum seperti tempat kerja atau belajar seperti pusat kebugaran,

penyuluhan kesehatan, kabar tentang kesehatan, akses atas tutorial kesehatan,

gerakan penghentian merokok, dan training yang berhubungan dengan gizi,

berat badan dan manajemen stress. Program lain dapat termasuk penanganan

resiko kesehatan, skrining kesehatan, dan monitoring indeks massa tubuh

(IMT). Program-program kesehatan juga dapat ditemukan di tempat-tempat

umum seperti di sekolah, balai-balai desa, mall, dan kantor-kantor yang ada

di masyarakat. Ini secara khusus meminta partisipan untuk mempunyai

komitmen yang cukup tinggi, karena biasanya bersifat sukarela (voluntary).

h. Kesehatan Masyarakat

Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit,

memanjangkan umur dan mempromosikan kesehatan melalui upaya-upaya

terorganisasi dan pilihan-pilihan yang diinformasikan dari suatu masyarakat,

organisasi, baik bersifat publik atau privat, komunal ataupun individual.

Winslow, 1920 (dalam Mustari, 2014). Kesehatan masyarakat berhubungan

dengan ancaman atas keseluruhan kesehatan masyarakat berdasarkan analisis

kesehatan penduduk. Kesehatan masyarakat mempunyai sub-bagian, yang

biasanya terbagi pada epidemiologi, biostatistik dan layanan kesehatan.

Kesehatan lingkungan, sosial, perilaku kesehatan, dan kesehatan di tempat

kerja juga termasuk bidang yang penting dalam kesehatan masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

36

Intervensi kesehatan masyarakat adalah lebih difokuskan untuk

mencegah daripada mengobati suatu penyakit. Selain aktivitas ini, dalam

banyak kasus mengobati suatu penyakit dapat menjadi vital untuk mencegah

penyebarannya, seperti selama masa inkubasi penyakit yang berinfeksi.

Contoh-contoh upaya kesehatan masyarakat selain pengobatan adalah

vaksinasi terjadwal dan distribusi kondom.

Tidak seperti kaum profesional klinis, kesehatan masyarakat lebih

difokuskan pada keseluruhan penduduk daripada individu. Tujuannya adalah

mencegah terjadinya atau kembali terjadinya masalah-masalah kesehatan

dengan mengimplementasikan program-program pendidikan, mengatur

layanan masyarakat, melakukan penelitian, dan program-program lainnya.

Kesehatan masyarakat juga bisa bersifat universal. Dalam hal ini, kesehatan

dapat menyeberangi wilayah atau negara lain, terutama negara-negara

berkembang yang tidak dapat mengatasi masalah kesehatan tersebut.

i. Pendidikan Kesehatan

Masyarakat yang sehat adalah masyarakat yang sudah mengerti

bagaimana untuk sehat. Ketika tiap orang berusaha untuk tetap mengamati

kesehatan mereka sehari-hari, ketika tiap orang sadar sosial, ketika

kebersihan tetap terjaga di mana saja mereka berada, dan ketika tiap orang

bisa mengatasi masalah stress mereka. Oleh karena itu, pendidikan untuk

menjadi sadar-kesehatan ini memang harus terus dilancarkan, dengan

berbagai media dan di berbagai kesempatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

37

Di rumah, kita bisa mengajarkan kepada anak-anak tentang kebersihan,

memperhatikan kondisi kesehatan mereka, mengajarkan makan makanan

yang sehat, mengajak mereka berolah raga yang teratur, mengajarkan sikap-

sikap positif, dan bahkan mendorong mereka untuk bersikap senang

menolong orang.

Di sekolah sikap-sikap positif di atas dapat dipraktekkan, bahkan masuk

di dalam kurikulum maupun kokurikulum. Pendidikan jasmani dan olah

raga/kesehatan mestilah selalu ada dan dipraktekkan. Kegiatan-kegiatan

seperti Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Palang Merah Remaja (PMR)

dapat menjadi pusat-pusat kegiatan untuk mengajarkan kesehatan.

Di lingkungan masyarakat, para pemimpin masyarakat baik formal

maupun informal dapat mengajak masyarakat untuk melakukan gotong-

royong dalam hal kebersihan, saling mengingatkan apabila ada hal-hal yang

salah secara kesehatan dalam rumah, pekarangan, dan lingkungan sekitar.

3. Karakteristik Individu yang Memiliki Karakter Bergaya Hidup Sehat

Berikut ini disarikan dari Kemendiknas, 2010 (dalam Suharjana 2012)

karakterisitik individu yang memiliki karakter bergaya hidup sehat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

38

Tabel 2. 1

Karakteristik Individu yang Memiliki Karakter Bergaya Hidup Sehat

No Sehat Tidak Sehat

1 Mengonsumsi makanan

dengan gizi seimbang.

Mengonsumsi makanan apa saja yang

penting enak dan cepat saji.

2 Mengonsumsi makanan

berserat tinggi,sayuran,

dan buah segar setiap

hari.

Jarang mengonsumsi makanan berserat

tinggi, sayuran dan buah segar setiap hari

(hanya kalau ingin dan ingat).

3 Menghindari makanan

yang mengandung

banyak lemak, gula atau

garam.

Suka mengonsumsi makanan yang

mengandung banyak lemak, gula, atau

garam.

4 Mengonsumsi susu atau

produk dari susu setiap

hari.

Kadang-kadang kalau ingin saja

mengonsumsi susu atau produk dari susu.

5 Tenang dan selalu

berpikir positif. Pikiran

gampang stress dan dan

mudah pusing.

Berat badan dalam batas normal. Berat

badan lebih atau kurang dari berat badan

ideal.

6 Olahraga teratur. Kadang-kadang olahraga jika mau, atau

sama sekali tidak berolahraga

7 Cukup istirahat. Banyak kerja lembur dan keluar malam.

8 Minum air putih 1,5-2

liter per hari.

Lebih suka minum kopi atau teh dari pada

air putih.

9 Tidak merokok Banyak merokok.

Maka, peserta didik diharapkan mampu menginternalisasi nilai karakter

bergaya hidup sehat yang telah didapatkan, kemudian mencerminkannya dalam

kehidupan sesai dengan karakteristik yang dijabarkan.

4. Upaya-Upaya Peningkatan Karakter Bergaya Hidup Sehat

Menurut WHO (Depkes, 2008) ada enam ciri utama sekolah yang dapat

meningkatkan kesehatan, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

39

a. Melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan sekolah,

yaitu peserta didik, orang tua, dan para tokoh masyarakat maupun

organisasi-organisasi di masyarakat.

b. Berusaha keras untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan aman,

meliputi sanitasi dan air yang cukup, bebas dari segala macam bentuk

kekerasan, bebas dari pengaruh negatif dan penyalahgunaan zat-zat

berbahaya, suasana yang mempedulikan pola asuh, rasa hormat dan percaya.

Diciptakannya pekarangan sekolah yang aman, adanya dukungan

masyarakat sepenuhnya.

c. Memberikan pendidikan kesehatan dengan mengembangkan kurikulum

yang mampu meningkatkan sikap dan perilaku peserta didik yang positif

terhadap kesehatan, serta dapat mengembangkan berbagai keterampailan

hidup yang mendukung kesehatan fisik, mental dan sosial. Selain itu,

memperhatikan pentingnya pendidikan dan pelatihan untuk guru maupun

orang tua.

d. Memberikan akses (kesempatan) untuk dilaksanakannya pelayanan

kesehatan di sekolah, yaitu penyaringan, diagnose dini, pemantauan dan

perkembangan, imunisasi, serta pengobatan sederhana. Selain itu,

mengadakan kerja sama dengan puskesmas setempat, dan mengadakan

program-program makanan begizi dengan memperhatikan ‘keamanan’

makanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

40

e. Menerapkan kebijakan-kebijakan dan upaya-upaya di sekolah untuk

mempromosikan atau meningkatkan kesehatan, yaitu kebijakan yang

didukung oleh seluruh staf sekolah termasuk mewujudkan proses

pembelajaran yang dapat menciptakan lingkungan psikososial yang sehat

bagi seluruh masyarakat sekolah. Kebijakan berikutnya memberikan

pelayanan yang ada untuk seluruh peserta didik. Terakhir. kebijakan-

kebijakan dalam penggunaan rokok, penyalahgunaan narkotika termasuk

alkohol serta pencegahan segala bentuk kekerasan/pelecehan.

f. Bekerja keras untuk ikut atau berperan serta meningkatkan kesehatan

masyarakat, dengan cara memperhatikan masalah kesehatan yang terjadi di

masyarakat.

5. Faktor-Faktor Gaya Hidup Sehat

Faktor yang mempengaruhi perilaku hidup sehat menurut Lawrence Green,

1980 (dalam Notoatmodjo, 2007) menganalisis ada tiga faktor utama:

a. Faktor-faktor predisposisi

Faktor predisposisi adalah faktor yang melatarbelakangi perubahan perilaku

yang menyediakan pemikiran rasional atau motivasi terhadap suatu perilaku.

Faktor ini meliputi pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai, dan

sebagainya.

b. Faktor-faktor pendukung

Faktor pendukung adalah faktor yang memungkinkan atau yang

memfasilitasi perilaku individu atau organisasi termasuk tindakan/

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

41

ketrampilan. Faktor ini meliputi ketersediaan, keterjangkauan sumber daya

pelayanan kesehatan, prioritas dan komitmen masyarakat dan pemerintah dan

tindakan yang berkaitan dengan kesehatan.

c. Faktor-faktor pendorong

Faktor pendorong adalah faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya

perilaku. Faktor ini memberikan penghargaan/ insentif untuk ketekunan atau

pengulangan perilaku. Faktor penguat ini terdiri dari tokoh masyarakat,

petugas kesehatan, guru, keluarga dan sebagainya.

C. Hakikat Layanan Bimbingan Klasikal

1. Pengertian Bimbingan Klasikal

Makhrifah & Nuryono, (2014:1) mengemukakan bimbingan klasikal

merupakan suatu layanan bimbingan dan konseling yang diberikan kepada

peserta didik oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada

sejumlah peserta didik dalam satuan kelas yang dilaksanakan di dalam

kelas. Menurut Dirjen Pendidikan Dasar (2014:19) bimbingan klasikal

merupakan format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani

sejumlah peserta didik dalam rombongan belajar satu kelas.

Kebutuhan dan masalah yang bersifat umum, dihadapi oleh seluruh

atau sebagian besar peserta didik, dan tidak terlalu bersifat pribadi, dapat

dibantu dengan layanan bantuan secara klasikal atau kelompok besar.

Layanan klasikal atau kelompok besar biasanya bersifat informatif,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

42

sehingga dapat segera diberikan oleh konselor atau guru BK

(Sukmadinata, 2007:116 & 118).

Berdasarkan pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

pengertian layanan bimbingan klasikal adalah kegiatan membimbing yang

diberikan untuk membantu siswa, baik itu yang memiliki kebutuhan atau

masalah yang bersifat umum dan dihadapi oleh seluruh atau sebagian besar

siswa dalam satuan kelas.

2. Tujuan Layanan Bimbingan Klasikal

Suciati (2005) mengungkapkan bahwa bimbingan klasikal diklasifikasi

dalam beberapa tujuan sebagai berikut:

a. Tujuan bimbingan klasikal pada aspek kognitif berorientasi pada

kemampuan berpikir mencakup kemampuan intelektual sederhana yakni

mengingat sampai kemampuan memecahkan masalah. Secara hirarkis

tujuan bimbingan klasikal pada aspek kognitif dari tingkatan paling

rendah meliputi: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis,

dan evaluasi.

b. Tujuan bimbingan klasikal pada aspek afektif berorientasi dengan

perasaan, emosi, sistem nilai, dan sikap yang menunjukkan penerimaan

atau penolakan terhadap sesuatu. Secara hirarkis tujuan bimbingan

klasikal pada aspek afektif dari tingkatan paling rendah meliputi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

43

penerimaan, partisipasi, penentuan sikap, pembentukan organisasi

sistem nilai dan pembentukan pola hidup.

c. Tujuan bimbingan klasikal pada aspek psikomotor berorientasi kepada

ketrampilan motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh atau

tindakan yang memerlukan koordinasi syaraf dan otot. Secara hirarkis

tujuan bimbingan klasikal pada aspek psikomotor dari tingkatan paling

rendah meliputi: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan

terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan dan kreativitas.

3. Bidang Bimbingan Klasikal

Makhrifah & Nuryono, (2014:1-2) menyatakan berdasarkan model

ASCA (Asosiasinya konselor sekolah di Amerika), bimbingan klasikal

merupakan bentuk kegiatan yang termasuk ke dalam komponen layanan

dasar (guidance curriculum). Komponen layanan dasar bersifat

developmental, sistematik, terstruktur, dan disusun untuk meningkatkan

kompetensi belajar, pribadi, sosial dan karir. Layanan dasar (guidance

curriculum) merupakan layanan yang terstruktur untuk semua peserta

didik (guidance for all), tanpa mengenal perbedaan gender, ras, atau

agama mulai taman kanak-kanak sampai tingkat SLTA disajikan melalui

kegiatan kelas untuk memenuhi kebutuhan perkembangan dalam bidang

belajar, pribadi, sosial dan karir peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

44

4. Strategi/ Teknik Bimbingan Klasikal

Penggunaan teknik dalam kegiatan bimbingan kelompok

mempunyai banyak fungsi selain dapat lebih memfokuskan kegaiatan

bimbingan kelompok terhadap tujuan yang ingin dicapai tetapi juga dapat

membuat suasana yang terbangun dalam kegiatan bimbingan kelompok

agar lebih bergairah dan tidak cepat membuat siswa jenuh mengikutinya,

seperti yang dikemukakan oleh Romlah (2001) “Bahwa teknik bukan

merupakan tujuan tetapi sebagai alat untuk mencapai tujuan. Beberapa

teknik yang biasa digunakan dalam pelaksanaan bimbingan kelompok

yaitu, antara lain:

a. Teknik pemberian informasi (expository)

Teknik pemberian informasi disebut juga dengan metode ceramah,

yaitu pemberian penjelasan oleh seorang pembicara kepada sekelompok

pendengar. Pelaksanaan teknik pemberian informasi mencakup tiga hal,

yaitu: perencanaan, pelaksanaan, penilaian. Keuntungan teknik

pemberian informasi antara lain adalah : (1) dapat melayani banyak

orang, (2) tidak membutuhkan banyak waktu sehingga efisien, (3) tidak

terlalu banyak memerlukan fasilitas, (4) mudah dilaksanakan

disebanding dengan teknik lain.

b. Diskusi kelompok

Diskusi kelompok adalah percakapan yang telah direncanakan

antara tiga orang atau lebih dengan tujuan untuk memecahkan masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

45

atau untuk memperjelas suatu persoalan. Dinkmeyer dan Munro (dalam

Romlah 2001: 89) menyebutkan tiga macam tujuan diskusi kelompok

yaitu : (1) untuk mengembangkan terhadap diri sendiri, (2) untuk

mengembangkan kesadaran tentang diri, (3) untuk mengembangkan

pandangan baru mengenai hubungan antar manusia.

c. Teknik pemecahan masalah (problem solving)

Teknik pemecahan masalah mengajarkan pada individu bagaimana

pemecahan masalah secara sistematis. Langkah-langkah pemecahan

masalah secara sistematis adalah : (1) Mengidentifikasi dan merumuskan

masalah, (2) Mencari sumber dan memperkirakan sebab-sebab masalah,

(3) Mencari alternatif pemecahan masalah, (4) Menguji masing-masing

alternative, (5) Memilih dan melaksanakan alternatif yang paling

menguntungkan, (6) Mengadakan penilaian terhadap hasil yang dicapai.

d. Permainan peranan (role playing)

Bennett (dalam Romlah 2001: 99) mengemukakan: bahwa

permainan peranan adalah suatau alat belajar yang mengambarkan

ketrampilan-ketrampilan dan pengertian pengertian mengenai hubungan

antar manusia dengan jalan memerankan situasi-situasi yang paralel

denga yang terjadi dalam kehidupan yang sebenarnya. Didalamnya

Bennett menyebutkan ada dua macam permainan peranan, yaitu

sosiodrama adalah permainan peranan yang ditujukan untuk

memecahkan masalah sosial yang timbul dalam hubungan antar manusia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

46

Sedangkan kedua adalah psikodrama adalah permainan yang

dimaksudkan agar individu yang bersangkutan dapat memperoleh

pengertian yang lebih baik tentang dirinya, dapat menemukan konsep

dirinya, menyatakan kebutuhan-kebutuhannya, dan menyatakan reaksi

terhadap tekanan-tekanan terhadap dirinya.

e. Permainan simulasi (simulation games)

Menurut Adams (dalam Romlah 2001: 109) menyatakan bahwa

permainam simulasi adalah permainan yang dimaksudkan untuk

merefleksikan situasi- situasi yang terdapat dalam kehidupan sebenarnya.

Permainan simulasi dapat dikatakan merupakan permainan peranan dan

teknik diskusi.

f. Home room

Home room yaitu suatu program kegiatan yang dilakukan dengan

tujuan agar guru dapat mengenal murid-muridnya lebih baik, sehingga

dapat membantunya secara efisien. Kegiatan ini dilakukan dalam kelas

dalam bentuk pertemuan antara guru dengan murid diluar jam-jam

pelajaran untuk membicarakan beberapa hal yang dianggap perlu. Dalam

program home room ini hendaknya diciptakan suatu situasi yang bebas

dan menyenangkan, sehingga murid-murid dapat mengutarakan

perasaannya seperti dirumah. Dalam kesempatan ini diadakan tanya

jawab, menampung pendapat, merencanakan suatu kegiatan, dan

sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

47

g. Karyawisata/ field trip

Kegiatan rekreasi yang dikemas denga metode mengajar untuk

bimbingan kelompok dengan tujuan siswa dapat memperoleh

penyesuaian dalam kelompok untuk dapat kerjasama dan penuh

tanggungjawab. Metode karyawisata berguna bagi siswa untuk

membantu mereka memahami kehidupan ril dalam lingkungan beserta

segala masalahnya. Misalnya, siswa diajak ke museum, kantor,

percetakan, bank, pengadilan, atau ke suatu tempat yang mengandung

nilai sejarah/kebudayaan tertentu.

D. Hakikat Pendekatan Experiential Learning

1. Pengertian Pendekatan Experiential Learning

Experiential Learning adalah sebuah pendekatan dalam

penyelengaraan bimbingan kelompok, dengan menggunakan dinamika

kelompok yang efektif. Suatu dinamika kelompok dikatakan efektif ketika

dapat menghadirkan suasana kejiwaan yang sehat diantara peserta

kegiatan, meningkatkan spontanitas, munculnya perasaan positif (seperti

senang, rileks, gembira, menikmati, dan bangga), meningkatkan minat

atau gairah untuk lebih terlibat dalam proses kegiatan, memungkinkan

terjadinya katarsis, serta meningkatnya pengetahuan dan keterampilan

social (Prayitno, dkk, 1998:90).

Kolb (1984) mengatakan: “experiential learning: experience as the

source of learning and development” dalam pernyataan tersebut,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

48

terkandung makna bahwa pendekatan experiential learning adalah

pembelajaran yang memberikan pengalaman nyata kepada peserta didik.

Peserta didik berperan secara aktif mengeksplorasi, dan membuat catatan

tentang peristiwa yang terjadi. Experiential learning dipahami sebagai

tindakan untuk mencapai sesuatu berdasarkan pengalaman yang secara

terus menerus mengalami perubahan guna meningkatkan keefektivan hasil

belajar. Experiential learning adalah suatu model proses belajar mengajar

yang mengaktifkan pembelajar untuk membangun pengetahuan dan

keterampilan melalui pengalamannya secara langsung dengan

menggunakan pengalaman sebagai katalisator untuk menolong pembelajar

mengembangkan kapasitas dan kemampuannya dalam proses

pembelajaran.

2. Tujuan Experiential Learning

Johnson dan Johnson (1991) memaparkan tujuan dari model

experiential learning adalah untuk mempengaruhi peserta didik dengan 3

cara, yaitu:

a. Mengubah struktur kognitif peserta didik.

b. Mengubah sikap peserta didik.

c. Memperluas keterampilan-keterampilan peserta didik yang sudah ada.

Ketiga elemenn tersebut saling berhubungan dan mempengaruhi secara

keseluruhan, tidak terpisah-pisah, karena apabila salah satu elemen tidak

ada maka elemen lainnya tidak akan efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

49

3. Langkah-Langkah Pembelajaran Experiential Learning

Kolb (1984) mengatakan bahwa model experiential learning

merupakan sebuah proses yang melingkar yang terdiri dari empat fase.

Pertama, fase Concrete Experience menggunakan pengalaman yang sudah

dilalui peserta atau pengalaman yang disediakan untuk pembelajaran yang

lebih lanjut. Kedua, fase Reflective Observation mendiskusikan pengalaman

para peserta yang telah dilalui atau saling berbagi reaksi dan observasi yang

telah dilalui. Ketiga, fase Abstract Conceptualization proses menemukan tren

yang umum dan kebenaran dalam pengalaman yang telah dilalui peserta atau

membentuk reaksi pada pengalaman yang baru menjadi sebuah kesimpulan

atau konsep yang baru. Keempat, fase Active Experimentation modifikasi

perilaku lama dan mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Gambar 2. 2 Prosedur Pembelajaran Experiential Learning

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

50

4. Kelebihan Pendekatan Experiential Learning

Metode Experiential Learning memiliki kelebihan yakni dapat

meningkatkan semangat dan gairah belajar, membantu terciptanya suasana

belajar yang kondusif, memunculkan kegembiraan dalam proses belajar,

mendorong dan mengembangkan proses berpikir kreatif, dan mendorong

siswa untuk melihat sesuatu dari perspektif yang berbeda. Selain beberapa

kelebihan yang telah disebutkan, terdapat pula kekurangan dari metode

Experiential Learning yakni dibutuhkannya alokasi waktu yang relatif

lama dalam proses pembelajaran (Sinaga, 2013).

Dari kelebihan yang ada pada metode Experiential Learning

tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendekatan Experiential Learning

dapat efektif apabila diberikan kepada peserta didik dengan

memperhatikan materi yang akan diberikan, persiapan, strategi yang

akan digunakan dan alokasi waktu yang disediakan. Dengan begitu

pembelajaran dengan pendekatan experiential learning dapat efektif

diberikan kepada peserta didik sehingga tercapailah tujuan dari

pendekatan experiential learning yakni; mengubah struktur kognitif siswa,

mengubah sikap siswa, memperluas keterampilan-keterampilan siswa

yang telah ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

51

E. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian pengembangan ini adalah

penelitian yang dilakukan oleh:

1. Menakar Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi di SMP

Gendon Barus (2015) dalam artikel yang berjudul “Menakar Hasil

Pendidikan Karakter Terintegrasi di SMP” dilihat dari hasilnya menegaskan,

implementasi pendidikan karakter terintegrasi di SMP, efektivitasnya belum

menggembirakan. Temuan evaluatif secara empirik menunjukkan bahwa

36,4% dari 653 peserta didik pada 5 SMP di berbagai kota yang diteliti,

capaian nilai-nilai karakternya masih berada pada kategori kurang baik.

2. Pengaruh Lingkungan Sehat, dan Perilaku Hidup Sehat Terhadap

Status Kesehatan

Dwi Hapsari, Puti Sari dan Julianty Pradono (2009) dalam

penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Lingkungan Sehat, dan Perilaku

Hidup Sehat Terhadap Status Kesehatan”, setelah dilakukan analisis secara

bersama-sama antara faktor lingkungan sehat, daerah tempat tinggal, aktivitas

fisik, pendidikan, perilaku merokok, dan status ekonomi menunjukkan bahwa

presentasi klasifikasi benar sebesar 54,8% dianggap sudah dapat mewakili

hubungan antara kedua variabel pokok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

52

F. Kerangka Pikir

Karakter bergaya hidup sehat kurang terinternalisasi dalam diri peserta

didik, sehingga penanaman karakter tersebut perlu ditingkatkan. Pendidikan

karakter yang diintegrasikan dalam kurikulum dan diimplementasikan pada

sekolah formal secara khusus pada jenjang SMP, hanya mampu mengenalkan

nilai-nilai secara kognitif semata, maka pendidikan karakter diaplikasikan dalam

layanan bimbingan klasikal berbasis experiential learning melalui beberapa tahap.

Pendekatan experiential learning dipadankan dalam bimbingan klasikal, concret

experience muncul dalam dinamika kelompok berupa kegiatan secara langsung,

dalam penelian ini kegiatan berupa penyusunan puzzle, patroli sampah dan

eksperimen rokok. Reflective observation muncul saati refleksi pengalaman,

dalam penelitian ini kegiatan berupa refleksi siswa yang ditulis dalam buku

refleksi. Abstract conceptualitation muncul dalam tahap sharing pengalaman,

dalam penelitian ini berupa diskusi dan sharing hasil refleksi yang telah didapat

dan active experimentation muncul di ujung kegiatan karena peserta didik diyakini

telah mampu menginternalisasi nilai bergaya hidup sehat kedalam kehidupannya,

sehingga mereka mampu menyusun niat ke depan dan mengaplikasikannya dalam

kehidupan. Implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan

klasikal dengan pendekatan experiential learning diharapkan mampu

meningkatkan pemahaman, penghayatan, secara afektif, dan pengamalan karakter

bergaya hidup sehat sebagai peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

53

Pendidikan Karakter Perlu Ditingkatkan Pendidikan Karakter Terintegrasi

Implementasi Pendidikan Karakter

Bergaya Hidup Sehat Melalui

Layanan Bimbingan Klasikal

dengan Pendekatan Experiential

Learning

Dinamika

Kelompok

(2)

Refleksi

Pengalaman

(3)

Sharing

Pengalaman

(4)

Perumusan

Niat

(5)

Pengantar/

Instruksi

(1)

Concret

Experience

Topik Bimbingan

1.Pola Hidup Sehat

2.Kebersihan

3.Bahaya Merokok

Abstract

conceptualisation

Active

experimentation

on

Reflective

observation

Peningkatan Pemahaman, Penghayatan, dan Pengamalan Karakter Bergaya Hidup Sehat Peserta Didik

Pendidikan karakter diformulasikan menjadi mata pelajaran.

Pengenalan nilai-nilai secara kognitif semata.

Gambar 2. 3 Kerangka Pikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

54

G. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori yang telah dipaparkan, maka hipotesis

tindakan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Ho: Pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan

pendekatan experiential learning secara signifikan tidak efektif

meningkatkan karakter bergaya hidup sehat siswa kelas VII F SMP

Negeri Sukaresik Jawa Barat Tahun Ajaran 2015-2016.

Hi: Pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan

pendekatan experiential learning secara signifikan efektif meningkatkan

karakter bergaya hidup sehat siswa kelas VII F SMP Negeri Sukaresik

Jawa Barat Tahun Ajaran 2015-2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

55

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini memaparkan jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian,

subjek penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data, validitas,

reliabilitas, uji normalitas, dan teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan

pendekatan pre-experimental one-group pretest-posttest design. Menurut

Sugiyono (2009:74) hasil penelitian pre-experimen merupakan variabel

dependen. Eksperimen ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh

karena tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random.

Desain ini merupakan teknik untuk mengetahui efek sebelum dan sesudah

perlakuan. Maka dalam penelitian ini sebelum perlakuan subyek penelitian

terlebih dahulu diberikan pretest (tes awal), dan diakhir perlakuan diberi

posttest (tes akhir).

Tujuan dari penggunaan desain ini adalah mengetahui gambaran umum

tingkat karakter bergaya hidup sehat siswa kelas VII F SMP Negeri Sukaresik

Jawa Barat sebelum dan sesudah mendapatkan pendidikan karakter berbasis

layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiantial learning tahun

ajaran 2015-2016, dan mengetahui efektivitas pendidikan karakter berbasis

layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

meningkatkan karakter bergaya hidup sehat siswa kelas VII F SMP Negeri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

56

Sukaresik Jawa Barat. Secara sederhana, desain penelitian yang digunakan

dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3. 1

Desain penelitian one-group pretest posttest design

Pretest Treatment Posttest

0 X 0

1 2

Keterangan:

0.1 : tes awal sebelum pemberian treatmen

0.2 : tes akhir sesudah pemberian treatmen

X : treatmen

Penelitian yang dirancang peneliti dengan pre experimental One-Group

Pretest-Posttest design pendidikan karakter berbasis layanan klasikal dengan

pendekatan Experiential Learning, untuk mengetahui tingkat karakter bergaya

hidup sehat siswa kelas VII F SMP Negeri Sukaresik Jawa Barat. Efektivitas

pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan

Experiential Learning divisualisasikan dalam gambar sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

57

Pre test

a. Siswa mendengarkan instruksi dinamika kelompok

b. Siswa membentuk kelompok

c. Siswa melakukan dinamika

Gambar 3. 1 Desain Pra Eksperimen One-Group Pretest-Posttest Implementasi

Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan

Pendekatan Experiential Learning untuk Meningkatkan Karakter Bergaya

Hidup Sehat

Topik:

1.Pola Hidup Sehat

2.Kebersihan

3.Bahaya Merokok

Reflective

Observation (2)

Concrete

Experience (1)

Active

Experimention

(4)

Abstract

Conzeptualizati

on (3)

a. Siswa merefleksikan dinamika kelompok

b. Siswa membagikan hasil refleksi

a. Siswa membuat niatan diri berdasarkan nilai saat

dinamika

b.Siswa menerapkan niatan dalam hidup sehari-hari

a. Siswa menyebutkan nilai yang didapat dari

dinamika

b. Siswa memaknai nilai yang didapat

Post test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

58

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri Sukaresik Jawa Barat. Penelitian

dilakukan pada bulan Mei 2016. Terdiri dari pemberian pretest sebelum

treatment, tiga kali treatment dengan tiga topik bimbingan yakni; “Pola Hidup

Sehat”, “Kebersihan Diri dan Lingkungan ”, “Bahaya Merokok” dan satu kali

posttest setelah treatment.

C. Subjek Penelitian

Adapun subyek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VII F SMP

Negeri Sukaresik Jawa Barat yang berjumlah 30 siswa. Penelitian ini termasuk

penelitian populasi karena semua anggota populasi menjadi subyek penelitian.

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2013) menjelaskan bahwa teknik pengumpulan data

merupakan langkah yang penting dalam suatu penelitian, karena tujuan

utama penelitian adalah untuk memperoleh data. Tanpa mengetahui teknik

pengumpulan data yang sesuai, maka peneliti tidak akan mendapatkan data

yang sesuai dengan standar data yang ditetapkan. Data merupakan suatu

bahan yang sangat diperlukan untuk diteliti atau dianalisis. Oleh karena itu,

diperlukan suatu teknik pengumpulan data yang sesuai dengan tujuan

penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik tes dan non tes. Tes bertujuan untuk mendapatkan data dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

59

hasil pretest dan posttest peningkatan karakter bergaya hidup sehat.

Sedangkan teknik non tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui

efektivitas implementasi pendidikan karakter bergaya hidup sehat berbasis

layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

menurut penilaian siswa.

Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam pengumpulan data pada

penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Tahap persiapan

1) Menganalisis topik materi.

2) Menyusun rancangan pelayanan bimbingan dan konseling.

3) Mempersiapkan instrumen penelitian soal tes dan kuesioner atau

skala.

4) Membuat soal-soal tes dan item kuesioner.

5) Revisi dan konsultasi bersama dengan tim ahli, dalam hal ini

berperan Dr. Gendon Barus, M. Si selaku reviewer validitas rasional

(validitas isi).

b. Tahap pelaksanaan

1) Pemberian pretest untuk mengetahui penguasaan dan pemahaman

konsep siswa sebelum mengikuti bimbingan.

2) Implementasi pendidikan karakter bergaya hidup sehat berbasis

layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential

learning dengan menyajikan 3 (tiga) topik bimbingan klasikal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

60

3) Pemberian posttest untuk melihat peningkatan penguasaan dan

pemahaman konsep siswa setelah mengikuti rangkaian kegiatan

bimbingan.

c. Tahap akhir

1) Mengumpulkan data yang diperoleh.

2) Mengolah data hasil penelitian.

3) Menganalisis dan membahas hasil temuan penelitian.

4) Menarik kesimpulan.

2. Instrumen Penelitian

Sugiyono (2013) mengemukakan bahwa dalam penelitian kuantitatif,

peneliti akan menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data. Instrumen

dalam penelitian kuantitatif dapat berupa tes, pedoman wawancara, pedoman

observasi, dan kuesioner.

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis pada responden

untuk dijawab (Sugiyono, 2013). Kuesioner cocok digunakan bila jumlah

responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan 3 instrumen berupa 2 kuesioner dan 1 soal tes dengan

berbagai model seperti pada penjelasan di bawah ini.

a. Tes karakter bergaya hidup sehat

Winkel dan Hastuti (2004) mengatakan bahwa terdapat beberapa

tipe penilaian, antara lain skala numerik, skala penilaian grafis, dan daftar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

61

cek. Daftar cek menyerupai item dalam tes hasil belajar, bentuk obyektif

dengan tipe pilihan berganda (multiple choice). Artinya, data penelitian

dapat dianalisis setelah scoring. Dalam penelitian ini, instrumen yang

digunakan berupa tes karakter bergaya hidup sehat yang disusun dalam

bentuk pilihan ganda dengan alternatif jawaban bergradasi mulai dari 1

hingga 4 dan masing- masing alternatif jawaban memiliki level kebenaran.

Skor 4 diberikan untuk alternatif jawaban yang sungguh sangat mewakili

pengaplikasian nilai karakter bergaya hidup sehat. Sedangkan skor 1 untuk

mewakili alternatif jawaban yang kurang mewakili nilai karakter bergaya

hidup sehat. Instrumen disusun oleh peneliti sendiri dengan arahan tim

dosen Strategis Nasional, dalam hal ini berperan Dr. Gendon Barus, M.Si.

Menurut Arikunto (2006:175) teknik pengumpulan data adalah cara

yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tes yang disebarkan dalam

bentuk pilihan ganda dengan alternatif jawaban bergradasi mulai dari 1–4

dan dari keempat alternatif jawaban tersebut mengandung nilai kebenaran.

Skor 4 diberikan untuk alternatif jawaban yang sungguh mewakili

penerapan nilai karakter berrgaya hidup sehat. Sedangkan skor 1 untuk

mewakili alternatif jawaban yang sangat kurang mewakili nilai karakter

bergaya hidup sehat. Instrumen yang berupa test disusun oleh peneliti

sendiri dengan arahan dosen pembimbimg dalam tim penelitian Stranas

(Strategis Nasional).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

62

Soal tes dengan ragam pilihan ganda diberikan pada awal dan akhir

perlakuan. Diberikan sebelum perlakuan/pretest dimaksudkan untuk

mengetahui gambaran umum tingkat karakter bergaya hidup sehat.

Sedangkan soal tes dengan ragam pilihan ganda yang diberikan pada akhir

setelah perlakuan/posttest, bertujuan untuk mencari data yang diperlukan

untuk mengetahui keefektivitasan pendidikan karakter berbasis layanan

bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

meningkatkan karakter bergaya hidup sehat siswa kelas VII F SMP Negeri

Sukaresik terlampir pada lampiran 1. Dalam membuat soal tes peneliti

terlebih dahulu membuat kisi-kisi dengan menentukan aspek-aspek

karakter bergaya hidup sehat dan indikator siswa yang memiliki karakter

bergaya hidup sehat yang divisualisasikan dalam table berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

63

Tabel 3. 2

Kisi-kisi Tes Karakter Bergaya Hidup Sehat

N

o Aspek Indikator No item

1

Pendidikan kesehatan

Memiliki kesadaaran akan arti hidup

sehat 14, 13, 17 Melakukan kebiasaan hidup sehat

2 Gizi yang baik

Memiliki kebiasaan makan makanan

sehat 2, 4, 16

3 Program dan layanan

kesehatan Mengikuti dan menjalankan program

hidup sehat 9, 10

4

Kebersihan

Memiliki kesadaran akan arti

kebersihan diri 11, 15

Memiliki kesadaran akan arti

kebersihan lingkungan 8, 12

5 Pengamatan kesehatan Mengumpulkan Informasi Kesehatan 1, 3

6 Olahraga teratur

Memiliki kebiasaan untuk

berolahraga 5, 6

7 Aktivitas sosial

Memilih kegiatan sosial yang positif

bersama oranglain 20

8 Management stres Mampu mengelola pola hidup 7

9 Kesehatan masyarakat Mencegah penyakit 18, 19

b. Kuesioner penilaian diri (self assessment scale)

Kuesioner penilaian diri dalam penelitian ini berbentuk pernyataan

checklist (√) dengan menggunakan model skala Likert. Sugiyono (2013)

menjelaskan bahwa skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial.

Jawaban setiap item dalam kuesioner penilaian diri memiliki gradasi dari

sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata sangat

selalu (s), sering (sr), kadang-kadang (kd), dan tidak pernah (tp).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

64

Kuesioner penilaian diri dibagikan kepada siswa setiap akhir sesi atau

topik bahasan. Kuesioner ini digunakan untuk mengukur peningkatan

karakter bergaya hidup sehat yang menjadi fokus penelitian untuk setiap

topik. Kuesioner penilaian diri/self assessment scale (disusun oleh Tim

Penelitian Stranas) terlampir pada lampiran 2.

Berikut kisi-kisi Kuesioner penilaian diri/self assessment scale.

Tabel 3.3

Kisi-kisi kuesioner Self Assessment Karakter Bergaya Hidup

Sehat

No Aspek Indikator No item

1 Pendidikan

kesehatan

Memiliki kesadaaran akan arti

hidup sehat 16 Melakukan kebiasaan hidup sehat

2 Gizi yang baik

Memiliki kebiasaan makan

makanan sehat 1

3 Program dan

layanan kesehatan Mengikuti dan menjalankan

program hidup sehat 4

4

Kebersihan

Memiliki kesadaran akan arti

kebersihan diri 11, 12, 13

Memiliki kesadaran akan arti

kebersihan lingkungan 14, 15, 17

5 Pengamatan

kesehatan

Mengumpulkan Informasi

Kesehatan 4, 7

6 Olahraga teratur

Memiliki kebiasaan untuk

berolahraga 2, 5

7 Aktivitas sosial

Memilih kegiatan sosial yang

positif bersama oranglain 18, 19, 20

8 Management stres Mampu mengelola pola hidup 3, 6

9 Kesehatan

masyarakat Mencegah penyakit 8

c. Kuesioner validasi efektivitas model (responden siswa)

Validasi efektivitas model dengan responden siswa berbentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

65

pernyataan checklist with Guttman scale. Sugiyono (2013) menerangkan

bahwa skala pengukuran tipe ini, akan menghasilkan jawaban tegas, yaitu

“ya-tidak”, “benar-salah”, “positif-negatif”, dan lain-lain. Data yang

diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikotomi (dua alternatif).

Jadi kalau pada skala Likert terdapat 3, 4, 5, 6, 7 interval, dari kata “sangat

setuju” hingga “sangat tidak setuju”, maka dalam skala Guttman hanya

terdapat dua interval, yakni setuju dan tidak setuju. Dalam penelitian ini,

“ya dan tidak”. Biasanya, skala Guttman digunakan bila ingin

mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang

ditanyakan atau ingin diketahui oleh peneliti. Validasi efektivitas model

dengan responden siswa digunakan untuk melihat efektivitas dari program

yang dilaksanakan berdasarkan penilaian siswa. Kuesioner terlampir pada

lampiran 3.

E. Validitas, Reliabilitas dan Uji Normalitas

1. Validitas Instrumen

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti ketepatan dan

kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau

instrumen pengukur dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat

yang bersangkutan menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil

ukur yang sesuai dengan maksud pengukuran. Suatu alat ukur yang valid,

tidak sekedar mampu mengungkapkan data yang tepat akan tetapi juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

66

harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut (Azwar,

2009).

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi.

Validitas isi tidak dapat dinyatakan dengan angka, namun pengesahannya

perlu melalui tahap pengujian terhadap isi alat ukur dengan kesepakatan

penilaian dari penilai yang kompeten (expert judgement). Pengujian alat

ukur biasanya digunakan batasan ≥ 0,30. Semua item dikorelasikan minimal

0,30 (Azwar, 2009). Pada penelitian ini, validitas tes maupun kuesioner self

assesswment karakter bergaya hidup sehat dikonstruksi berdasarkan aspek-

aspek yang akan diukur dan selanjutnya dikonsultasikan pada ahli dalam

bidangnya. Ahli tersebut antara lain: Tim Dosen Penelitian Strategis

Nasional dan Dosen Pembimbing, dalam hal ini yang berperan Dr. Gendon

Barus, M.Si. Selanjutnya butir tes dan kuesioner self assessment karakter

bergaya hidup sehat diuji secara empiris dan dianalisis dengan cara

mengkorelasikan item menggunakan teknik korelasi product moment

Pearson dengan rumus sebagai berikut (Purwanto 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

67

𝑟𝑥𝑦 =𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − ∑ 𝑋 ∑ 𝑌

√{𝑁 ∑ 𝑋2

− (∑ 𝑋) 2

}{𝑁 ∑ 𝑌2

− (∑ 𝑌) 2

}

Keterangan : XYr = korelasi skor-skor total kuesioner dan total butir-butir

n = jumlah subyek

X = skor butir atau aspek

Y = skor skala

XY = hasil perkalian antara skor X dan skor Y

2. Reliabilitas

Reliabilitas artinya adalah tingkat kepercayaan hasil pengukuran.

Pengukuran yang mempunyai reliabilitas tinggi yaitu yang mampu

memberikan hasil ukur yang terpercaya, disebut sebagai reliabel (Azwar,

2009). Sukardi (2003) mengatakan bahwa pengukuran yang menggunakan

instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi,

apabila alat ukur yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam

mengukur apa yang hendak diukur.

Pengukuran reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat kendala

instrumen. Pengujian reliabilitas instrumen dihitung dengan menggunakan

metode alpha. Rumus Alpha menurut Riduwan (2006) adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

68

𝑟11 = (𝑘

𝑘 − 1) . (1

∑ 𝑠𝑖

𝑠𝑡)

Keterangan :

𝑟11 : Nilai Reliabilitas

∑ 𝑠𝑖 : Jumlah varians skor

St : Varians total tiap item

K : Jumlah item

Data dikatakan reliabel apabila rhitung lebih besar dari harga rtabel.

secara teoritis atau bisa ditulis (r11> r tabel) pada taraf signifikansi 0,05.

Jika r11> r tabel) berarti Realibel.

Jika r11< r tabel) berarti Tidak Realibel.

Selanjutnya guna mempermudah penafsiran hasil uji reliability statistics,

kemudian peneliti konsultasikan dengan kriteria guilford (Masidjo, 1995).

Tabel 3. 4

Kriteria Guilford No Koefisien Korelasi Kualifikasi

1 0,91-1,00 Sangat tinggi

2 0,71-0,90 Tinggi

3 0,41-0,70 Cukup

4 0,21-0.40 Rendah

5 Negatif-0,020 Sangat rendah

Hasil uji reliabilitas (ri) test karakter bergaya hidup sehat di kelas

VII F SMP Negeri Sukaresik Jawa Barat tahun ajaran 2015/2016,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

69

menunjukkan nilai ri= 0,666, N=30.

Tabel 3. 5

Reliabilitas Item Test Karakter Bergaya Hidup Sehat

Berdasarkan hasil hitung diketahui bahwa nilai Alpha sebesar 0,666,

kemudian nilai ini dibandingkan dengan nilai r tabel, dengan N Item = 20.

Pada distribusi nilai r tabel signifikansi 5% maka diperoleh nilai r tabel

sebesar 0,444. Kesimpulannya Alpha 0,666> r tabel= 0,444 artinya item-

item dalam alat tes pendidikan karakter bergaya hidup sehat dapat dikatakan

reliabel. Selanjutnya bila dikonsultasikan pada kriteria Guilford, peneliti

menyimpulkan bahwa kuesioner karakter bergaya hidup sehat memiliki

reabilitas yang cukup.

Kemudian, hasil uji reliabilitas (ri) skala self assessment karakter

bergaya hidup sehat di kelas VII F SMP Negeri Sukaresik Jawa Barat

tahun ajaran 2015/2016, menunjukkan nilai ri= 0,77, N=30.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

70

Tabel 3. 6

Reliabilitas Item Kuesioner Bergaya Hidup Sehat

Berdasarkan hasil hitung diketahui bahwa nilai Alpha sebesar 0,77,

kemudian nilai ini dibandingkan dengan nilai r tabel, dengan N Item = 20.

Pada distribusi nilai r tabel signifikansi 5% maka diperoleh nilai r tabel

sebesar 0,444. Kesimpulannya Alpha 0,77> r tabel= 0,444 artinya item-item

dalam alat tes pendidikan karakter bergaya hidup sehat dapat dikatakan

reliabel. Selanjutnya bila dikonsultasikan pada kriteria guilford, peneliti

menyimpulkan bahwa kuesioner karakter bergaya hidup sehat memiliki

reabilitas yang tinggi.

3. Uji Normalitas

Menurut Nurgiyantoro dkk (2002:110) uji normalitas adalah salah

satu bagian dari uji prasyarat analisis data, artinya sebelum melakukan

analisis data yang sesungguhnya, data penelitian tersebut harus di uji

kenormalan distribusinya. Adapun tujuan dari uji normalitas adalah untuk

mengetahui apakah data dalam variabel yang akan dianalisis berdistribusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

71

normal.

Kriteria keputusan dalam uji normalitas pada PSPP adalah jika

signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal.

Sebaliknya, jika signifikansi kurang dari 0,05 maka data tersebut tidak

normal. Setelah dilakukan uji normalitas menurut Kolmogorov-Smirnov

data yang diperoleh peneliti teruji berdistribusi normal. Hasil uji normalitas

divisualisasikan dalam tabel berikut:

Tabel 3. 7

Uji Normalitas

Pada tabel hasil uji normalitas kolmogorov-smirnov menunjukkan

bahwa nilai signifikansi 0,697>0,05 dengan demikian sampel peneliti

berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

F. Teknik Analisis Data

Sugiyono (2010:207) mengatakan bahwa analisis data merupakan

kegiatan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden,

mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan

data tiap variabel yang diteliti, serta melakukan perhitungan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

72

menjawab rumusan masalah. Teknik analisis data dalam penelitian ini

sebagai berikut.

1. Guna menjawab rumusan masalah pertama, akan dilakukan

perbandingan dengan menghitung hasil pre test dan post test.

Perbandingan dapat dilakukan dengan melihat selisih hasil. Berikut

rumus yang digunakan untuk menghitung selisih.

𝑫 = 𝒐𝟐 − 𝒐𝟏

Keterangan:

D: Selisih

𝒐𝟐: Hasil posttest

𝒐𝟏: Hasil Pretest

Selanjutnya hasil perhitungan selisih dikategorisasi, tujuannya untuk

menempatkan individu dalam kelompok terpisah secara berjenjang

menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur (Azwar,

2014:147). Kontinum jenjang pada penelitian ini adalah sangat rendah

sampai dengan sangat tinggi. Kategorisasi ditentukan berdasarkan formula

yang digambarkan pada tabel berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

73

Tabel 3. 8

Norma Kategorisasi Tingkat Karakter Bergaya Hidup sehat

Norma/Kriteria Skor Kategori

+1,8 σ < μ Sangat Tinggi

+0,8 σ < μ ≤ +1,8 σ Tinggi

-0,8 σ < μ ≤ 0,8 σ Sedang

-1,8 σ < μ ≤ -0,8 σ Rendah

μ ≤ -1,8 σ Sangat Rendah

Keterangan:

Skor maksimum teoritik:Skor tertinggi yang diperoleh subjek penelitian

berdasarkan perhitungan skala.

Skor minimum teoritik: Skor terendah yang diperoleh subjek peneliti

menurut perhitungan skala.

Standar deviasi (σ/sd): Luas jarak rentangan yang dibagi dalam 6 satuan

deviasi sebaran

μ (mean teoritik): Rata-rata teoritik skor maksimum dan minimum

Kategori di atas diterapkan sebagai patokan dalam pengelompokan

tinggi rendah tingkat karakter bergaya hidup sehat dengan jumlah item 20

diperoleh unsur perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut:

Skor maksimum teoritik : 4 x 20 = 80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

74

Skor minimum teoritik : 1 x 20 = 20

Luas jarak : 80 – 20 = 60

Standar deviasi ((σ/sd) : 60 : 6 = 10

μ (mean teoritik) : (80 + 20) : 2 = 50

Hasil perhitungan analisis data skor subjek disajikan dalam norma

kategorisasi tingkat karakter bergaya hidup sehat siswa/i kelas VII F SMP

Negeri Sukaresik tahun ajaran 2015/2016 sebagai berikut:

Tabel 3. 9

Norma Kategorisasi Tingkat Karakter Bergaya Hidup Sehat Siswa/i

Kelas VII F SMP Negeri Sukaresik Tahun Ajaran 2015/2016

Norma/Kriteria

Skor

Rentang

Skor

Kategori

+1,8 σ < μ > 68 Sangat Tinggi

+0,8 σ < μ ≤ +1,8 σ 58 – 68 Tinggi

-0,8 σ < μ ≤ 0,8 σ 42 – 57 Sedang

-1,8 σ < μ ≤ -0,8 σ 32 – 41 Rendah

μ ≤ -1,8 σ < 32 Sangat Rendah

2. Untuk menjawab rumusan masalah kedua, digunakan PSPPIRE sebagai

alat uji signifikansi. Kemudian, dihitung berdasarkan t tabel.

3. Untuk rumusan masalah ketiga digunakan pengkategorian berdasarkan

model distribusi normal. Tujuan kategorisasi ini adalah menempatkan

individu ke dalam kelompok-kelompok terpisah secara berjenjang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

75

menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur (Azwar,

2009). Kontinum jenjang pada penelitian ini adalah sangat rendah

sampai dengan sangat tinggi. Lebih jauh, Winkel dan Hastuti (2004:295)

juga menjelaskan bahwa rating scale dituangkan dalam bentuk

gradasi.

4. Kemudian untuk menjawab rumusan masalah keempat, peneliti

menggunakan deskritif dengan persentase, hal ini dilakukan peneliti

sejalan dengan tiga alternatif jawaban tegas yang disajikan dalam

kuesioner validasi implementasi pendidikan karakter bergaya hidup

sehat yakni, ya, tidak, dan tidak tahu dengan siswa sebagai penilai

dengan rumus sebagai berikut.

Pem=∑ 𝑓

𝑁100

Keterangan:

Pem: Persentase efektivitas model implementasi pendidikan

karakter

∑ 𝑓 : Jumlah jawaban setiap item.

𝑁: Jumlah responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

76

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan hasil penelitian dan pembahasan dari hasil penelitian.

Hasil penelitian dipaparkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini.

A. Hasil Penelitian

1. Peningkatan Hasil Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis

Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential

Learning untuk Meningkatkan Karakter Bergaya Hidup Sehat Siswa

Kelas VII SMP Negeri Sukaresik Jawa Barat Sebelum dan Sesudah

Implementasi.

Model pendidikan karakter bergaya hidup sehat berbasis

layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning jika

dilihat dari pretest dan posttest. Dalam penelitian ini yang menjawab tes

adalah siswa kelas VII F sebanyak 30 orang. Hal ini berguna untuk melihat

keefektifan pendidikan karakter. Gambaran tingkat karakter bergaya hidup

sehat siswa kelas VII F SMP N Sukaresik Jawa Barat tahun ajaran

2015/2016 dapat dilihat pada tabel 4.1 dan grafik 4.1 dan 4.2 berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

77

Tabel 4. 1

Hasil Perkembangan Skor Karakter Bergaya Hidup Sehat Siswa VII

F SMPN Sukaresik

Nama Pretest Posttest Perkembangan

Adit 71 70 -1

Rizki 54 62 8

Rifki 64 64 0

Hen Hen 65 68 3

Bayu 52 60 8

Rizki Pra 53 61 8

Rika 75 75 0

Nora 72 73 1

Teti 71 71 0

Kodar 71 75 4

Eneng 67 73 6

Asri 71 74 3

Yadi 62 68 6

Faisal 58 69 11

Reza 64 73 9

Ilhan 65 66 1

Arifin 73 73 0

Nida 66 69 3

Rifki Pras 70 77 7

Reza M 60 71 11

Widya 62 67 5

Wida 69 71 2

Hera 60 66 6

Anisa R 66 65 -1

Regar 54 64 10

Rian Tri 52 61 9

Uron 56 66 10

Seli 70 72 2

Muhamad 64 64 0

Ratna 65 70 5

Mean 64,06 68,60 4,53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

78

Dalam perspektif grafis garis, peningkatan nilai pre-post test

karakter bergaya hidup sehat sebagai berikut.

Grafik 4. 1 Pekembangan Pretest Posttest Karakter Bergaya Hidup Sehat Siswa

Kelas VII F SMPN Sukaresik

Dalam perspektif grafis, berikut progil peningkatan nilai pre-

post test karakter bergaya hidup sehat sebagai berikut.

Grafik 4. 2 Pekembangan Skor Karakter Bergaya Hidup Sehat Siswa Kelas VII

F SMPN Sukaresik

Pada penelitian ini diperoleh hasil yang baik. Kebanyakan siswa

menunjukan peningkatkan, namun terdapat lima siswa tanpa peningkatan

Pretest; 64,06

Postest; 68,6

63,5

64

64,5

65

65,5

66

66,5

67

67,5

68

68,5

69

0 1 2 3

50

60

70

80

ad

it

rizk

i

rifk

i

he

n h

en

ba

yu

rizk

i Pra

rika

no

ra

teti

kod

ar

en

en

g

asr

i

yad

i

fais

al

reza

ilh

an

ari

fin

nid

a

rifk

i pra

s

reza

m

wid

ya

wid

a

he

ra

an

isa

r

rega

r

ria

n t

ri

uro

n

seli

mu

ha

ma

d

ratn

a

pretest posttest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

79

dan penurunan serta ada dua orang yang mengalami satu angka penurunan

nilai. Jika dirata-ratakan, setiap siswa mengalami kenaikan nilai sebesar

4,7. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara bersama siswa dalam

sesi, terdapat satu siswa sedang sakit dan dua lainnya meninggalkan 15

menit dalam sesi karena mendapat pengumuman terkait keorganisasian.

Kebanyakan siswa yang mengalami kenaikan nilai yang cukup

melambung dikarenakan siswa mengikuti rangkaian sesi dengan

bersungguh-sungguh dan mengikuti proses experiential learning. Hal

yang membuat siswa fokus dan terlibat adalah dengan adanya dinamika

yang menyenangkan dalam experiential learning dan adanya pemberian

reinforcement dalam sesi sehingga menambah semangat dan antusias

siswa, maka tidak mengherankan apabila kebanyakan siswa mengalami

peningkatan nilai.

Bila dilihat berdasarkan kategorisasi nilai adalah sebagai berikut.

Tabel 4. 2

Distribusi Peningkatan Hasil Pendidikan Karakter Bergaya Hidup

Sehat antara Sebelum dan Sesudah Implementasi Pendidikan

Karakter

Rentang

Skor Kategori

Pretest Posttest

F % F %

˃68 Sangat tinggi 10 33 16 53

58−68 Tinggi 14 47 14 47

42−57 Sedang 6 20 0 0

32−41 Rendah 0 0 0 0

˂32 Sangat rendah 0 0 0 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

80

Data menggambarkan bahwa terdapat peningkatan antara

pretest dan posttest. Mulanya hasil pretest menunjukkan terdapat siswa

yang ada pada kategori sedang, sisanya pada kategori tinggi dan sangat

tinggi mengalami kenaikan menjadi 0% di kategori sedang dan

melambung pada kategori sangat tinggi sebesar 53%. Selisih pada kategori

sedang adalah 20% dan 0% pada kategori tinggi serta 20% selisih pada

kategori sangat tinggi. Hasil posttest mengalami peningkatan sebesar 20%

pada tiap kategori, kecuali pada kategori tinggi tidak mengalami

peningkatan atau penurunan. Berikut disediakan grafik berdasarkan

kategorisasi tadi.

Grafik 4. 3 Komposisi Sebaran Subjek Berdasarkan Capaian Skor Pendidikan

Karakter Bergaya Hidup Sehat Antara Pre dan Post Test

Mencermati tabel 4.2 dan grafik 4.3 nampak bahwa tingkat

karakter bergaya hidup sehat siswa kelas VII F SMP N Sukaresik Jawa

0

2

4

6

8

10

12

14

16

Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah SangatRendah

10

14

6

16

14

PRETEST POSTTEST

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

81

Barat Tahun Ajaran 2015-2016 sebelum (pretest) mendapatkan

pendidikan karakter berbasis layanan klasikal dengan pendekatan

experiential learning, pada tabel 4.2 dan grafik 4.3 menunjukkan bahwa:

a. Ada 10 (33%) siswa kelas VII F SMP N Sukaresik Jawa Barat

memiliki karakter bergaya hidup sehat pada kategorisasi sangat tinggi.

b. Ada 14 (47%) siswa kelas VII F SMP N Sukaresik Jawa Barat

memiliki karakter bergaya hidup sehat pada kategorisasi tinggi.

c. Ada 6 (20%) siswa kelas VII F SMP N Sukaresik Jawa Barat memiliki

karakter bergaya hidup sehat pada kategorisasi sedang.

d. Tidak ada (0%) siswa kelas VII F SMP N Sukaresik Jawa Barat

memiliki karakter bergaya hidup sehat pada kategorisasi rendah

maupun sangat rendah.

Tingkat karakter bergaya hidup sehat siswa kelas VII F SMP N

Sukaresik Jawa Barat Tahun Ajaran 2015-2016 sesudah (posttest)

mendapatkan pendidikan karakter berbasis layanan klasikal dengan

pendekatan experiential learning pada tabel 4.2 dan grafik 4.3

menunjukkan bahwa:

a. Ada 16 (53%) siswa kelas VII F SMP N Sukaresik Jawa Barat

memiliki karakter bergaya hidup sehat pada kategorisasi sangat tinggi.

b. Ada 14 (47%) siswa kelas VII F SMP N Sukaresik Jawa Barat

memiliki karakter bergaya hidup sehat pada kategorisasi tinggi.

c. Tidak ada (0%) siswa kelas VII F SMP N Sukaresik Jawa Barat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

82

memiliki karakter bergaya hidup sehat pada kategorisasi sedang,

rendah maupun sangat rendah.

2. Signifikansi Peningkatan Hasil Pendidikan Karakter Bergaya Hidup

Sehat Siswa Kelas VII SMP Negeri Sukaresik Jawa Barat Berbasis

Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential

Learning Sebelum dan Sesudah Implementasi.

Efektivitas pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan

klasikal dengan pendekatan experiential learning dianalisis dengan

menggunakan uji Paired Simple T test. Hasil uji T sampel berpasangan

untuk mengetahui efektivitas pendidikan karakter berbasis layanan

bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning dalam

meningkatkan karakter bergaya hidup sehat kelas VII SMP Negeri

Sukaresik Jawa Barat Tahun ajaran 2015/2016 tampak pada tabel 4.3

berikut ini.

Tabel 4. 3

Paired Sample Statistik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

83

Uji signifikansi efektivitas implementasi pendidikan karakter

bergaya hidup sehat berbasis layanan bimbingan klasikal dengan

pendekatan experiential learning dalam penelitian ini dilakukan dengan

teknik uji Two Related Sample Test dengan bantuan program PSPP

(PSPPIRE) hasil uji diperoleh mean atau rata-rata dari 30 siswa, sebelum

adanya perlakuan (pretest) nilainya adalah 64,07 dan sesudah adanya

perlakuan (posttest) nilai rata-rata naik menjadi 68,60. Sehingga, dapat

dikatakan adanya peningkatan bila ditinjau dari selisih rata-rata yakni

4,53. Kemudian bila dilihat dari standar deviasi untuk pretest yaitu 6,77

dan posttest yaitu 4,64. Hal tersebut akan memberikan arti bahwa titik data

individu jauh dari nilai rata-rata. Kemudian bila dilihat dari sisi nilai

maksimum pretest dan posttest juga mengalami kenaikan sebanyak 4

angka. Ini menandakan adanya kenaikan dari sisi nilai maksimum pretest

dengan posttest.

Jika ditinjau dari nilai t sebesar -6,36 (sig=0,000) di mana lebih

rendah dari batas kritis penelitian 0,05 (0,000<0,05) artinya Hi diterima.

Jadi terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara rata-rata skor pretest

dengan skor posttest, karena hasil uji ini menolak Ho dan menerima Hi.

Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat peningkatan secara

signifikan hasil pendidikan karakter bergaya hidup sehat antara sebelum

dan sesudah implementasi bimbingan klasikal dilakukan. Artinya, bila

dilihat dari perhitungan statistika memang terlihat ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

84

perbedaan/perubahan angka maka ada dampak yang signifikan.

Jadi, implementasi pendidikan karakter berbasis bimbingan

klasikal dengan pendekatan experiential learning secara signifikan efektif

meningkatkan karakter bergaya hidup sehat siswa kelas VII SMP Negeri

Sukaresik Jawa Barat tahun ajaran 2015-2016.

3. Peningkatan Hasil Pendidikan Karakter Bergaya Hidup Sehat Antar

Sesi Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential

Learning pada Siswa SMP N Sukaresik Jawa Barat.

Berdasarkan perolehan data penelitian yang bersumber dari

kuesioner penilaian diri (self assessment scale) yang dihimpun di tiap akhir

sesi atau setiap pergantian topik bimbingan dalam implementasi

pendidikan karakter bergaya hidup sehat berbasis layanan bimbingan

klasikal dengan pendekatan Experiential Learning, diketahui gambaran

peningkatan pendidikan karakter bergaya hidup sehat siswa kelas VII SMP

Negeri Sukaresik Jawa Barat Tahun ajaran 2015/2016 untuk setiap

sesinya. Peneliti melakukan pengkategorisasian untuk menganalisis data.

Kategorisasi yang digunakan adalah kriteria kategorisasi menurut

pendapat Azwar. Gambaran tingkat karakter bergaya hidup sehat siswa

kelas VII SMP Negeri Sukaresik Jawa Barat Tahun ajaran 2015/2016

dapat dilihat pada grafis berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

85

Grafik 4.4

Peningkatan Hasil Pendidikan Karakter Bergaya Hidup Sehat Antar Tiga Sesi

Layanan Bimbingan Klasikal Dengan Pendekatan Experiential Learning

Jika ditinjau dalam perspektif tabel kategorisasi sebagai berikut.

Tabel 4. 4

Kategorisasi Hasil Pendidikan Karakter Bergaya Hidup Sehat Antar

Tiga Sesi Layanan Bimbingan Klasikal Dengan Pendekatan

Experiential Learning

Rentang Skor

Kategorisasi

SESI

I II III

F % F % F %

>68 Sangat Tinggi 0 0 15 50 18 60

58−68 Tinggi 17 57 12 40 11 37

42−57 Sedang 13 43 3 10 1 3

32−41 Rendah 0 0 0 0 0 0

<32 Sangat Rendah 0 0 0 0 0 0

Data menggambarkan bahwa terdapat peningkatan jumlah siswa di

setiap sesi, pada sesi pertama tidak ada seorang pun siswa yang ada pada

kategori tinggi mengalami kenaikan sebesar 60% pada sesi ketiga di

1739

20342123

0

500

1000

1500

2000

2500

1 2 3

PENINGKATAN TIAP SESI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

86

kategori sangat tinggi. Kalau dicermati secara lebih mendalam, yang

mula pada sesi satu 0% siswa pada kategori tinggi, meningkat 50% pada

sesi dua dan menjadi 60% berada pada kategori tinggi di sesi terakhir.

Untuk mencermati peningkatan secara merata, disajikan dalam

perspektif grafik berikut.

Grafik 4. 5 Gambaran Peningkatan Karakter Bergaya Hidup Sehat Pada Siswa

Tiap Sesi

Grafik menggambarkan hampir semua siswa mengalami

peningkatan hasil antara pengukuran sesi pertama meningkat sangat tajam.

Mencermati tabel dan grafik nampak bahwa tingkat karakter bergaya

hidup sehat siswa kelas VII F SMP N Sukaresik Jawa Barat Tahun Ajaran

2015-2016 pada sesi I setelah mendapatkan topik hidup sehat

menunjukkan bahwa:

a. Tidak ada (0%) siswa kelas VII F SMP N Sukaresik Jawa Barat

memiliki karakter bergaya hidup sehat pada kategorisasi sangat tinggi.

40

50

60

70

80

90

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Chart Title

sesi1 sesi2 sesi3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

87

b. Ada 17 (47%) siswa kelas VII F SMP N Sukaresik Jawa Barat

memiliki karakter bergaya hidup sehat pada kategorisasi tinggi.

c. Ada 13 (43%) siswa kelas VII F SMP N Sukaresik Jawa Barat

memiliki karakter bergaya hidup sehat pada kategorisasi sedang.

d. Tidak ada (0%) siswa kelas VII F SMP N Sukaresik Jawa Barat

memiliki karakter bergaya hidup sehat pada kategorisasi rendah

maupun sangat rendah.

Tingkat karakter bergaya hidup sehat siswa kelas VII F SMP N

Sukaresik Jawa Barat Tahun Ajaran 2015-2016 pada sesi II setelah

mendapatkan topik kebersihan lingkungan menunjukkan bahwa:

a. Ada 15 (50%) siswa kelas VII F SMP N Sukaresik Jawa Barat

memiliki karakter bergaya hidup sehat pada kategorisasi sangat tinggi.

b. Ada 12 (40%) siswa kelas VII F SMP N Sukaresik Jawa Barat

memiliki karakter bergaya hidup sehat pada kategorisasi tinggi.

c. Ada 3 (10%) siswa kelas VII F SMP N Sukaresik Jawa Barat memiliki

karakter bergaya hidup sehat pada kategorisasi sedang.

d. Tidak ada (0%) siswa kelas VII F SMP N Sukaresik Jawa Barat

memiliki karakter bergaya hidup sehat pada kategorisasi rendah

maupun sangat rendah.

Tingkat karakter bergaya hidup sehat siswa kelas VII F SMP N

Sukaresik Jawa Barat Tahun Ajaran 2015-2016 pada sesi III setelah

mendapatkan topik bahaya merokok menunjukkan bahwa:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

88

a. Ada 18 (60%) siswa kelas VII F SMP N Sukaresik Jawa Barat

memiliki karakter bergaya hidup sehat pada kategorisasi sangat tinggi.

b. Ada 11 (37%) siswa kelas VII F SMP N Sukaresik Jawa Barat

memiliki karakter bergaya hidup sehat pada kategorisasi tinggi.

c. Ada 1 (3%) siswa kelas VII F SMP N Sukaresik Jawa Barat memiliki

karakter bergaya hidup sehat pada kategorisasi sedang.

d. Tidak ada (0%) siswa kelas VII F SMP N Sukaresik Jawa Barat

memiliki karakter bergaya hidup sehat pada kategorisasi rendah

maupun sangat rendah.

4. Efektivitas Implementasi Model Pendidikan Karakter Berbasis

Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning untuk

Meningkatkan Karakter Bergaya Hidup Sehat Menurut Penilaian

Siswa Kelas VII SMP Negeri Sukaresik Jawa Barat.

Siswa yang mengikuti kegiatan layanan bimbingan klasikal

dengan pendekatan Experiential Learning untuk meningkatkan karakter

bergaya hidup sehat diberikan kesempatan untuk memberikan penilaian

terkait dengan efektivitas model pendidikan karakter bergaya hidup sehat

pada akhir pertemuan. Terdapat 30 butir pernyataan yang tersedia dan

siswa diminta untuk mencentang kolom ya (artinya setuju terhadap isi

pernyataan) atau mencentang kolom tidak (artinya menolak isi pernyataan)

atau kolom tidak tahu (artinya tidak dapat memberi pendapat atas nilai

efektivitas yang tertuang dalam pernyataan)

Penilaian dari siswa disajikan dalam bentuk persentasi tiap item dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

89

hasilnya sebagai berikut:

Tabel 4. 5

Efektivitas Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Bimbingan Klasikal

dengan Pendekatan Experiential Learning Menurut Penilaian Partisipan

N

o

Dalam kegiatan bimbingn karakter ini,

saya mengalami/ memperoleh/ merasa: Y

a

%

1 Semangat untuk mengikuti kegiatan

30 100 2 Keberanian untuk tampil/melakukan sesuatu 24 80

3 Gembira/senang dalam melaksanakan kegiatan 28 93 4 Berani berpendapat 28 93 5 Lebih kreatif 27 90 6 Berani mencoba melakukan sesuatu 25 83 7 Takut salah dalam melakukan permainan 9 30 8 Malu dalam permainan kelompok 8 27 9 Dihargai oleh teman-teman 26 87

10 Tertarik untuk mengikuti semua kegiatan 26 87 11 Kemudahan bagi siswa dalam mengikuti kegiatan 28 93 12 Manfaat bagi perbaikan perilaku 28 93 13 Kemudahan bagi siswa dalam menangkap materi 25 83 14 Keinginan untuk menolong orang lain 30 100 15 Puas terhadap bimbingan yang diberikan 29 97 16 Tertantang untuk mencoba 21 70 17 Capek/lelah/bosan dalam mengikuti semua kegiatan 10 33 18 Berkesan terhadap kegiatan yang diikuti 28 93 19 Terdorong untuk terlibat aktif 29 97 20 Berani bertanggung jawab 30 100 21 Menghargai teman 29 97 22 Kesediaan bekerja sama/kekompakan tim 29 97 23 Mempererat rasa persaudaraan/persahabatan 28 93 24 Ketaatan terhadap norma/peraturan/petunjuk 29 97 25 Memotivasi siswa untuk berusaha/daya juang 29 97 26 Membangun kepedulian/kesetiakawanan 29 97 27 Peningkatan keingintahuan siswa 29 97 28 Peningkatan keingintahuan kesadaran siswa memperbaiki

diri

28 93 29 Mendorong siswa lebih disiplin 27 90

30 Membuat hubungan guru-siswa akrab/hangat/dekat 28 93

Keterangan: item 7, 8, dan 17 merupakan pernyataan negatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

90

Mencermati tabel 4.5 terlihat bahwa sebagian besar siswa yang

turut serta dalam implementasi model pendidikan karakter bergaya hidup

sehat berbasi bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

menilai model ini efektif. Pada 27 aspek positif lebih dari 80% siswa

menilai bahwa implementasi model ini sangat efektif karena semua siswa

menajadi semangat mengikuti kegiatan, menjadi memliki keinginan intuk

menolong, menjadi berani bertanggung jawab dan berbagai nilai positif

lainnya didapatkan siswa, artinya model implementasi pendidikan

karakter ini sangat efektif digunakan untuk meningkatkan karakter siswa.

B. Pembahasan

1. Peningkatan Hasil Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis

Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential

Learning untuk Meningkatkan Karakter Bergaya Hidup Sehat Siswa

Kelas VII SMP Negeri Sukaresik Jawa Barat Sebelum dan Sesudah

Implementasi.

Berdasarkan data yang dihasilkan melalui pretest dan posttest

mengenai tingkat karakter bergaya hidup sehat, ditemukan peningkatan yang

cukup baik karena mengalami peningkatan sebesar 20% dari pretest ke

posttest di kategori sangat tinggi dan sedang namun stabil pada pretest ke

posttest di kategori tinggi, dan tidak ada hasil yang mengkategorikan siswa di

kategori rendah dan sangat rendah. Pada pretest siswa sudah mencapai hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

91

kategori sedang, tinggi dan sangat tinggi. Menurut Notoatmodjo (2007) hal

ini dipengaruhi oleh 3 faktor yakni faktor predisposisi, faktor pendukung, dan

faktor pendorong siswa, faktor-faktor ini memang sangat kuat kaitannya dan

menjadikan sebagian siswa sudah cukup memiliki karakter bergaya hidup

sehat yang baik sebelum implementasi dilakukan. 10 siswa sudah

meendapatkan skor sangat tinggi pada pretest karena faktor predisposisi,

faktor pendukung, dan faktor pendorong siswa dalam melakukan gaya hidup

sehat sangat kuat, tercermin dari pengetahuan siswa dalam menjawab

berbagai pertanyaan dan mampu mengambil nilai dari setiap diskusi sehingga

kepercayaan mereka menjadi lebih tinggi dan kuat terutama dalam melakukan

komitmen. Meskipun pretest sudah memiliki hasil yang baik, namun dalam

posttest terdapat hasil yang lebih menggembirakan. Hasil posttest yang lebih

baik daripada pretest terjadi karena implementasi pendidikan karakter ini

memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri yakni berbasis bimbingan klasikal

dengan pendekatan experiential learning.

Experiential learning merupakan sebuah pendekatan dalam

penyelengaraan bimbingan kelompok, dengan menggunakan dinamika

kelompok yang efektif. Suatu dinamika kelompok dikatakan efektif ketika

dapat menghadirkan suasana kejiwaan yang sehat diantara peserta kegiatan,

meningkatkan spontanitas, munculnya perasaan positif (seperti senang,

rileks, gembira, menikmati, dan bangga), meningkatkan minat atau gairah

untuk lebih terlibat dalam proses kegiatan, memungkinkan terjadinya katarsis,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

92

serta meningkatnya pengetahuan dan keterampilan sosial (Prayitno, dkk,

1997:90). Sejalan dengan pendapat Prayitno tersebut peneliti mengunakan

dinamika kelompok dengan permainan-permainan yang mendukung topik

bimbingan, sehingga peserta didik dapat mengalami secara langsung,

merefleksikan pengalaman dalam berdinamika, dan merelefankan dengan

pengamalan hidup sehari-hari sebagai peserta didik yang bergaya hidup sehat

yang dapat diambil untuk dipraktekan dalam kehidupan nyata.

Secara keseluruhan terjadi peningkatan skor dari pretest ke posttest.

Sumber kekuatan utamanya adalah experiential learning, para siswa belajar

memanfaatkan pengalaman dunia nyata untuk mencapai tujuan belajarnya

kemudian merumuskannya kedalam refleksi pribadi. Zubaedi (2011) juga

mengungkapkan bahwa salah satu faktor keberhasilan pendidikan karakter

adalah adanya banyak corak refleksi sikap. Refleksi sikap akan menghasilkan

tindakan-tindakan dan motivasi dari dalam diri dan tentunya dimotori oleh

naluri dalam diri seseorang. Beberapa refleksi siswa menyebutkan bahwa

mereka sangat terinspirasi dan menjadi sadar bahwa hidup sehat itu sangat

penting. Mereka menjadi sadar dan beberapa menuliskan ingin meniru gaya

hidup sehat yang telah mereka praktekan didalam layanan bimbingan. Ada

siswa yang merefleksikan bahwa dirinya terlalu banyak meminum minuman

bersoda dan ingin menguranginya, beberapa diantaranya ingin mengatur pola

makan dan minum menjadi lebih teratur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

93

Pendekatan experiential learning juga memiliki keunggulan untuk

semakin memotivasi siswa sehingga dapat terlibat aktif, lebih berani untuk

mengatasi persoalan belajar dan menjadi pelopor baik itu untuk pribadi yang

lebih sehat atau mempolopori hidup sehat bersama pribadi lain, sehingga

siswa lebih mudah memahami dan mengaplikasikan hasil dari proses

pendidikan karakter ini melalui berbagai eksperimen yang dirancang sesuai

dengan ketiga topik karakter bergaya hidup sehat.

Pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan

pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter bergaya

hidup sehat sesuai dengan prinsip-prinsip belajar sebagai berikut (Ortigas,

1990, dalam Supratikya, 2011); (a) belajar adalah pengalaman yang terjadi

dalam diri pembelajar, (b) belajar adalah penemuan makna dan relevansi dari

ide, konsep, atau prinsip bagi kehidupan pribadi maupun masyarakat luas, (c)

belajar sebagai perubahan tingkah laku adalah hasil pengalaman, (d) belajar

berlangsung lewat proses bekerja sama dan berperan serta dalam suatu

aktivitas, (e) belajar adalah proses yang bersifat evolusioner atau perubahan

yang berlangsung secara pelan-pelan dan berkesinambungan, (f) belajar

kadang-kadang merupakan proses yang menyakitkan, (g) sumber belajar

yang sangat kaya adalah diri pembelajar sendiri, (h) proses belajar melibatkan

baik pikiran maupun emosi atau perasaan, dan (i) proses belajar bersifat

sangat pribadi dan unik. Kualitas belajar experiential learning mencakup:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

94

keterlibatan siswa secara personal, berinisiatif, evaluasi oleh siswa sendiri dan

adanya efek yang membekas pada siswa.

Peningkatan dari pretest ke posttest berdasarkan implementasi

pendidikan karakter melalui bimbingan klasikal dengan pendekatan

experiential learning di SMP N Sukaresik, Jawa Barat, dapat disimpulkan

bahwa implementasi ini mampu meningkatkan karakter bergaya hidup

sehat. Padahal siswa hanya mengikuti bimbingan selama 2 hari dengan 3

topik mengenai karakter bergaya hidup sehat dan terjadi perubahan yang

baik di pretest ke posttest. Jika kegiatan ini dapat berlangsung secara terus

menerus dan berkelanjutan maka siswa dimungkinkan akan terus

berkembang terutama terkait karakter yang positif. Maka model ini pantas

menjadi inovasi pembelajaran yang lebih baik untuk dilakukan dalam

implementasi layanan bimbingan klasikal.

2. Signifikansi Peningkatan Pendidikan Karakter Bergaya Hidup Sehat

Siswa Kelas VII SMP Negeri Sukaresik Jawa Barat Berbasis Layanan

Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning

Sebelum dan Sesudah Implementasi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat karakter bergaya hidup

sehat siswa kelas VII F SMP N Sukaresik, Jawa Barat sebelum (pretest) dan

sesudah (posttest) mendapatkan layanan bimbingan klasikal dengan

pendekatan experiential learning tahun ajaran 2015/2016 untuk sebagian

besar siswa-siswi memiliki karakter bergaya hidup sehat yang tinggi. Hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

95

terjadi karena sebagian siswa sudah memiliki karakter bergaya hidup sehat

yang baik dan tentunya telah terbentuk dari faktor eksternal dan internal siswa

itu sendiri.

Berdasarkan tujuan penelitian, dan hasil penelitian tentang efektivitas

implementasi model pendidikan karakter bergaya hidup sehat berbasis

layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning dapat

dikatakan bahwa instrumen penelitian utama (tes karakter bergaya hidup

sehat) yang digunakan menunjukkan hasil yang cukup. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan model ini secara efektif dapat

membantu baik guru maupun siswa dalam pembelajaran atau penerapan

pendidikan karakter dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan tabel 4.3 pada sub bab ini nampak output hasil hitung

paired test menunjukkan hasil bahwa terdapat perbedaan signifikan antara

pemahaman sebelum dan sesudah mendapatkan perlakuan (bimbingan

klasikal dengan pendekatan experiential learning) artinya, siswa merasa

semakin mampu mengikuti, memahami, dan bahkan menerapkan pendidikan

karakter bergaya hidup sehat dengan model yang telah didesain oleh peneliti.

Jadi, terdapat peningkatan yang signifikan dari hasil capaian pendidikan

karakter bergaya hidup sehat berbasis layanan bimbingan klasikal dengan

pendekatan experiential learning pada siswa kelas VII F SMP N Sukaresik

Jawa Barat tahun ajaran 2015/2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

96

3. Peningkatan Antar Sesi Layanan Bimbingan Klasikal dengan

Pendekatan Experiential Learning untuk Meningkatkan Karakter

Bergaya Hidup Sehat Siswa SMP N Sukaresik Jawa Barat.

Berdasarkan data yang dihasilkan melalui self assessment scale

mengenai tingkat karakter bergaya hidup sehat, ditemukan peningkatan

yang berarti baik mulai dari sesi pertama hingga sesi keempat dalam

proses implementasi model pendidikan karakter. Dari hasil itu dapat

dikatakan bahwa sebagian besar dari siswa menikmati proses kegiatan

bimbingan ini. Hal ini sejalan dengan pendapat Kolb (1984) dan Nasution

(2005) tentang experiential learning yang menyatakan bahwa pengalaman

langsung akan lebih mengaktifkan keterampilan serta sikap sehingga

dapat menjadikan pemahaman baru bagi pembelajar.

Data menunjukkan, pada sesi pertama belum ada siswa yang

mencapai hasil kategori sangat tinggi, Hal ini dipengaruhi oleh beberapa

faktor setidaknya sebagian siswa memang belum memiliki karakter

bergaya hidup sehat yang optimal. Implementasi pendidikan karakter

bergaya hidup sehat berbasis layanan bimbingan klasikal dengan

pendekatan experiential learning memiliki intervensi berkelanjutan antara

tiap topik bahasannya.

Selanjutnya, di akhir sesi dua, dan sesi tiga, peneliti juga

menghimpun data pemahaman siswa melalui self assessment scale.

Ternyata ada peningkatan di kategorisasi sangat tinggi dari 0% di sesi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

97

pertama menjadi 50% di sesi kedua, dan menjadi 60% di sesi ketiga.

Pencapaian pemahaman yang cukup melonjak jauh ini tentu dikarenakan

keseriusan siswa dan kenyamanan yang dirasakan siswa dalam proses

implementasi yang menggunakan pendekatan experiential learning.

Secara keseluruhan terjadi peningkatan skor di setiap akhir sesi.

Keunggulan pendekatan experiential learning yaitu dapat

meningkatkan gairah belajar, menciptakan suasana belajar yang kondusif,

memunculkan antusias dalam proses belajar, mendorong dan

mengembangkan proses kognitif, dan mendorong siswa untuk melihat

sesuatu dari perspektif yang berbeda. Oleh karena itu, kegiatan

semacam ini sangat disenangi siswa, alasannya karena siswa ingin

suasana yang berbeda dan lebih menyenangkan dalam proses belajar di

kelas. Kegiatan yang menyenangkan hubungan guru dan siswa menjadi

lebih hangat. Gurupun dapat menyampaikan materi pelajaran pada siswa

secara lebih mudah. Selain itu, dari pengalaman belajar ini siswa diajak

untuk merefleksikan pengalaman mereka masing-masing. Melalui refleksi

pengalaman, semakin menyadari pengalamannya dan menjadi pribadi

yang lebih baik lagi, sehingga perilaku yang salah suai perlahan-lahan

dapat diperbaiki.

Sejalan dengan pendapat Arifin (Wibowo, 2012) tentang pendidikan

karakter terintegrasi di sekolah yang memiliki banyak hambatan sehingga

pendidikan karakter kurang maksimal. Apabila dibandingkan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

98

pendidikan karakter dengan metode ini, guru merasa lebih mudah

mengaplikasikannya dalam proses belajar mengajar di kelas.

Dari ketiga topik bimbingan dapat terlihat dinamika dari tiap siswa.

Ada siswa yang terus meningkat pada tiap sesi, namun ada juga yang

dinamikanya naik turun. Kenaikan yang ditampilkan memang tidak serta

merta stabil. Dinamika ini terjadi karena karakter dapat berubah-ubah tiap

saat. Sesuai dengan yang diungkapkan (Nasution, 2005) bahwa

pendekatan ini bermakna ketika pembelajaran dapat mempengaruhi siswa

dalam mengubah struktur kognitif siswa, mengubah sikap siswa, dan tentu

memperluas keterampilan yang telah ada pada siswa. Jika ditinjau lebih

jauh, desain program akan menjadi baik apabila disesuaikan dengan

tingkat perkembangan peserta didik dan disesuaikan dengan nilai karakter

yang dirasa masih perlu ditingkatkan. Apabila komponen pada

pembahasan sebelumnya dipertimbangkan dengan masak, maka hasil

yang signifikan dapat berdampak dalam memperbaiki karakter siswa

menjadi lebih baik.

Berdasarkan peningkatan self assessment scale dari model

bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning merupakan

jawaban atas permasalahan kognitif, afektif dan konatif di SMP N

Sukaresik, Jawa Barat untuk meningkatkan karakter bergaya hidup sehat.

Depdiknas (2004) mengungkapkan bahwa bimbingan klasikal adalah

sarana yang dapat menunjang perkembangan optimal siswa. Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

99

diharapkan dapat mengambil manfaat yang sebanyak mungkin dari

pelayanan bimbingan klasikal. Padahal siswa hanya mengikuti bimbingan

selama 2 hari dengan 3 topik mengenai karakter bergaya hidup sehat dan

terjadi perubahan yang baik di setiap sesi.

(Baharudin, Wahyuni, 2010) Bahwasannya fokus dari model

pembelajaran experiential learning adalah untuk mempengaruhi siswa

dengan tiga cara, yaitu mengubah struktur kognitif siswa, mengubah sikap

siswa (afeksi) dan memperluas keterampilan yang telah ada pada siswa

(konasi). Jika kegiatan ini dapat berlangsung secara terus menerus dan

berkelanjutan maka siswa dimungkinkan akan terus berkembang terutama

terkait karakter yang positif.

4. Deskripsi Pemahaman Siswa Kelas VII SMP Negeri Sukaresik Jawa

Barat Terhadap Karakter Bergaya Hidup Sehat Menurut Penilaian

Siswa.

Proses implementasi layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan

experiential learning mendapatkan penilaian secara langsung dari siswa.

Hasil dari penilaian siswa dapat dikatakan tinggi karena sebagian besar siswa

merasa bersemangat mengikuti kegiatan bimbingan. Melalui layanan ini,

siswa semakin berproses dan menyadari pentingnya gaya hidup sehat.

Kemudahan dalam menerima materi mengajak siswa untuk lebih kreatif

sehingga berani untuk mencoba hal-hal yang baru dalam proses

pembelajaran. Namun pada akhir kegiatan ada 10 (33%) siswa yang merasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

100

capek dalam tabel 4.5 terdapat tiga pernyataan yang diberikan shading biru

oleh peneliti. Hal ini dikarenakan ketiga item tersebut merupakan pernyataan

negatif. Skor rendah dalam pernyataan negatif diartikan baik. Artinya, siswa

merasa percaya diri dan tidak takut salah serta tidak malu dalam melakukan

permainan. Selain itu, karena antusiasme yang sangat tinggi siswa tidak

merasa capek, lelah, ataupun bosan dalam mengikuti semua kegiatan.

Berdasarkan penilaian siswa yang tertera pada tabel 4.5, model ini

sangat efektif dan berguna bagi siswa. Dari poin-poin yang tersaji dapat

dilihat bahwa siswa menikmati proses bimbingan. Hal ini ditandai dengan

persentasi 100% di 3 item yakni item 1, 14, 20. Semua item favorable

memiliki persentasi lebih dari 70%, berarti lebih dari setengah siswa kelas

VII F menyukai layanan ini. Walaupun begitu item yang negatif

(unfouvarable) yaitu item 7, 8, dan 17 hanya sedikit yang memilihnya, ini

berarti hanya sedikit siswa yang merasakan takut, malu, capek, dan jenuh

dalam mengikuti semua kegiatan bimbingan.

Dari hasil itu dapat dikatakan bahwa sebagian besar dari siswa

menikmati proses kegiatan bimbingan ini. Hal ini sejalan dengan pendapat

Kolb (1984) dan Nasution (2005) tentang experiential learning yang

menyatakan bahwa pengalaman langsung akan lebih mengaktifkan

keterampilan serta sikap sehingga dapat menjadikan pemahaman baru bagi

pembelajar. Lebih dalam lagi Nasution (2005) mengemukakan dalam tujuan

experiential learning bahwa pendekatan ini akan lebih bermakna ketika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

101

pembelajaran dapat mempengaruhi siswa dalam mengubah struktur kognitif

siswa, mengubah sikap siswa, dan tentu memperluas keterampilan yang telah

ada pada siswa. Jika ditinjau lebih jauh, desain program akan menjadi baik

apabila disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik dan

disesuaikan dengan nilai karakter yang dirasa masih perlu ditingkatkan.

Apabila komponen pada pembahasan sebelumnya dipertimbangkan

dengan masak, maka hasil yang signifikan dapat berdampak dalam

memperbaiki karakter siswa menjadi lebih baik.

Pendekatan experiential learning ini juga memiliki keunggulan yaitu

dapat meningkatkan semangat dan gairah belajar, membantu terciptanya

suasana belajar yang kondusif, memunculkan kegembiraan dalam proses

belajar, mendorong dan mengembangkan proses berpikir kreatif, dan

mendorong siswa untuk melihat sesuatu dari perspektif berbeda. Proses

kegiatan yang menyenangkan menggugah hati siswa semakin antusias

mengikuti kegiatan. Rogers, (1969) yang mengatakan bahwa berbagai proses

yang dilakukan dalam pendekatan experiential learning dapat mengarahkan

siswa untuk mendapatkan pengalaman yang lebih banyak melalui keterlibatan

secara aktif dibandingkan bila mereka hanya membaca suatu materi atau

konsep tanpa melakukan seuatu.

Selain itu, pemberian materi yang menarik dan tentunya berbeda dari

rutinitas belajar sehari-hari. Persiapan, strategi pelayanan, serta alokasi waktu

yang tepat dapat mempengaruhi hasil akhirnya dan tidak kalah pentingnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

102

adalah siapa yang menyampaikan materi itu. Hal ini dapat mempermudah

komunikasi antara guru dan siswa. Siswa akan lebih mudah merefleksikan

pengalaman belajarnya atauu bahkan pengalaman hidupnya. Selain itu,

karakter bergaya hidup sehat ini pun memang sangat diperlukan oleh siswa

karena memang sejalan dengan tugas perkembanganya untuk belajar

membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai mahluk

biologis.

Melihat penilaian siswa mengenai efektivitas pendidikan karakter

bergaya hidup sehat bergaya hidup sehat berbasis layanan bimbingan klasikal

dengan pendekatan experiential learning di SMP N Sukaresik Jawa Barat

dapat dikatakan bahwa model implementasi pendidikan karakter ini efektif

digunakan untuk meningkatkan nilai karakter siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

103

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini memaparkan kesimpulan dan saran peneliti berbasis hasil penelitian.

A. Kesimpulan

Beberapa kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan

penelitian adalah sebagai berikut.

1. Terjadi peningkatan hasil implementasi pendidikan karakter bergaya

hidup sehat dari rata-rata pretest sebesar 64,06 menjadi 68,60 pada

posttest, artinya Implementasi pendidikan karakter berbasis layanan

bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning terbukti

efektif untuk meningkatkan karakter bergaya hidup sehat siswa kelas

VII F SMP N Sukaresik Jawa Barat tahun ajaran 2015/2016 .

2. Terdapat peningkatan yang signifikan hasil implementasi pendidikan

karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan

experiential learning pada Siswa kelas VII F SMP N Sukaresik Jawa

Barat tahun ajaran 2015/2016.

3. Ada peningkatan karakter bergaya hidup sehat di setiap sesi, mulanya

perolehan rata-rata skor di sesi pertama sebesar 57,96, menjadi 67,8

pada sesi kedua, dan memuncak menjadi 70,76 pada sesi ketiga.

4. Siswa kelas VII F SMP N Sukaresik Jawa Barat tahun ajaran 2015/2016

menilai bahwa implementasi pendidikan karakter berbasis layanan

bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

104

efektif untuk meningkatkan karakter bergaya hidup sehat.

B. Keterbatasan

Pelaksanaaan penelitian pendidikan karakter bergaya hidup sehat berbasis

layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning pada

siswa kelas VII F SMPN Sukaresik Jawa Barat telah dirancang secara

konseptual, sistematik dan prosedural bersama tim Stranas untuk mencapai

tujuan yang maksimal Akan tetapi, dalam penelitian ini masih terdapat

kekurangan dan perlu diadakan perbaikan serta pembenahan oleh peneliti

selanjutnya. Yang menjadi catatan evaluasi bagi peneliti meliputi:

1. Sejumlah item pada tes belum sempat diuji coba setelah revisi sehingga

bagi peneliti lain yang berminat menggunakan alat tes ini sebaiknya

melakukan uji coba dan melakukan uji validitas ulang.

2. Belum dilakukan scanning terhadap sampel yang tergolong pada siswa

dengan karakter gaya hidup kurang sehat.

3. Waktu penelitian yang relatif singkat dalam memberikan layanan

bimbingan yakni dua hari dengan tiga topik kemungkinan hanya

memberikan pemahaman bagi siswa dalam arti baru sampai pada tataran

kognisi. Hal ini belum dapat dipastikan untuk menjadi karakter siswa

dan bisa diinternalisasi dalam kehidupan mereka sehari-hari.

C. Saran

Berikut adalah beberapa saran yang dapat peneliti paparkan guna lebih

mengoptimalkan dan mengembangkan keefektivitasan layanan bimbingan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

105

serta dapat meningkatkan hasil pendidikan karakter agar peseerta didik mampu

menginternalisasi dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:

1. Bagi kepala sekolah

Kepala sekolah perlu memberikan perhatian khusus dan ikut ambil bagian

dalam usaha membangun, mengembangkan, mengimplementasikan serta

meningkatkan pendidikan karakter. Oleh karena itu, kepala sekolah

diharapkan untuk mulai mengimbau para guru dan staf, khususnya di

SMPN Sukaresik Jawa Barat untuk menggiatkan layanan bimbingan

klasikal dengan pendekatan experiential learning, sehingga mampu

membentuk karakter siswa secara komprehensif. Kepala sekolah dapat

bekerja sama guna membentuk formula layanan untuk siswa bersama para

guru. Tentunya, hal ini disesuaikan dengan kebutuhan sekolah.

2. Bagi guru BK

Guru BK diharapkan mampu menggunakan pendidikan karakter berbasis

bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

meningkatkan karakter bergaya hidup sehat, karena hasil implementasi

pendidikan karakter ini membuahkan hasil yang menggembirakan. Guru

BK diharapkan menjadi guru yang ahli dan kompeten dalam menanggapi

model pendidiakn karakter ini, mengingat peran bimbingan dan konseling

yang holistik dan komprehensif. Selain itu, model layanan seperti ini dapat

membantu dan memantau perkembangan siswa ke arah yang lebih

optimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

106

3. Bagi guru mata pelajaran

Guru mata pelajaran diharapkan lebih terbuka dan secara kooperatif

mampu bermitra bersama guru BK aatau guru lain dalam menerapkan

pendidikan karakter baik itu melalui layanan klasikal dengan pendekatan

experiential learning maupun dengan pendidikan karakter yang

terintegrasi

4. Bagi siswa

Siswa diharapkan untuk terlibat aktif dan menciptakan suasana belajar

yang kondusif namun menyenangkan sehingga meperoleh kenyamanan

dan hasil belajar yang menggembirakan. Oleh karena itu, siswa diharapkan

menjadi anak bangsa yang cerdas, dan berkarakter terutama dalam

menginternalisasi nilai-nilai yang luhur demi keuntungan diri dan orang

lain.

5. Bagi peneliti lain

Peneliti lain diharapkan bisa mengembangkan penelitian terkait

implementasi pendidikan karakter berbasis bimbingan klasikal dengan

pendekatan experiential learning untuk meningkatan karakter bergaya

hidup sehat dengan lebih baik lagi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan

merencanakan pengembangan alat tes ataupun kuesioner, alangkah lebih

baiknya jika peneliti lain bisa melakukan uji coba instrumen. Peneliti lain

juga diharapkan bisa membangun instrumen berdasarkan nilai-nilai yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

107

utama dalam pembentukan kerangka karakter, sumber-sumber yang

relevan diharapkan memperkaya kualitas dari instrumen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

108

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto S. 2006. Prosedur Penelitan Suatu Pendekatan Praktik, Ed Revisi VI.

Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin.. 2009. Reabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

______________. 2014. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Baharuddin., Wahyuni, E.N. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta:

Ar-Ruzz Media.

Barus, Gendon, Hastuti, M.M., Sinaga, J.D. 2015. Penelitian Strategi Nasional

Pengembangan Manusia dan Daya Saing Bangsa (Pengembangan Model

Pendidikan Karakter di SMP Berbasis Layanan Klasikal Kolaboratif dengan

Pendekatan Experiential Learning). USD.

Barus, Gendon. 2015. Menakar Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi Di SMP.

Cakrawala Pendidikan, Th XXXIV, No.2 Juni 2015.

Departemen Kesehatan RI. 1997. Pendekatan Kemasyarakatan. Jakarta : Depkes

RI, Direktoran Bina Peran Serta Masyarakat. Departemen Kesehatan RI.

1997.

Depdiknas. 2004. Bimbingan dan Konseling. Pedoman Bimbingan dan

Penyuluhan di Sekolah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Depkes R.I. 2008. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta.

______________. (2002). Keputusan Menkes RI No.

1439/MENKES/SK/XI/2002 tentang Penggunaan Gas Medis pada Sarana

Pelayanan Kesehatan.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Dirjen Pendidikan Dasar.

2014. Panduan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Pertama.

Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Fathurrohman, Suryana & Fatriany, F. 2013. Pengembangan Pendidikan

Karakter. Bandung: Refrika Adiatama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

109

Johnson, Johnson & Smith. 1991. The Internal Dynamics of Cooperative

Learning. New York and London: Plenum Press (dalam

http://digilib.uinsby.ac.id/8079/5/bab2.pdf diunduh pada 22 agustus 2016.

Kemendiknas. 2010. Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam Pembelajaran di

Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: direktorat PSMP kemdiknas

______________. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter

Bangsa. Jakarta : Puskur-Balitbang, kemdiknas.

______________. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya Karakter Bangsa.

Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelejaran Berdasarkan Nilai-

nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa. Jakarta:

Kemendiknas.

Kementerian Pendidikan Nasional.2010. Desain Induk Pendidikan Karakter.

Jakarta.

Kolb. 1984. Experiential Learning: Experience as the Source of Learning and

Developtment. New Jersey: Prentice Hall.

Lickona, T. 2012. Educating For Character (Mendidik untuk Membentuk

Karakter). Yogyakarta: Bumi Aksara.

Makhrifah, Fanistika Lailatul & Wiryo Nuryono. 2014. Pengembangan Paket

Peminatan dalam Layanan Bimbingan Klasikal untuk Siswa di SMP. Jurnal

BK, Vol. 04, No. 3.

Maksudin. 2013. Pendidikan Karakter Non-Dikotomik. Yogyakarta: Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga bekerja sama dengan Pustaka

Pelajar.

Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.

Yogyakarta: Kanisius.

Mustari, Mohamad. 2014. Nilai Karakter Refleksi untuk Pendidikan. Jakarta:

Rajagrafindo Persada.

Nasution. 2005. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belaja dan Mengajar. Bandung : Bumi Aksara.

Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka

Cipta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

110

Nurgiyantoro, dkk. 2002. Statistik Terapan (Untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial).

Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Prayitno, dkk. 1997. Seri Pemandu Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di

Sekolah. Jakarta: Penebar Aksara.

Purwanto. 2007. Instrumen Penelitian Sosial Dan Pendidikan. Yogyakarta.

Pustaka Pelajar.

Riduwan. 2006. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.

RISKESDAS. Riset Kesehaan Dasar. 2007. Jakarta: Badan Penelitian dan

Pengembangan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia.

Rogers, Carl R. 1969. Freedom to Learn. Columbus: Charles E. Merrill

Publishing Company.

Romlah, Tatiek. 2001. Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok. Malang:

Universitas Negeri Malang

Samani, Muchlas dan Hariyanto. 2012. Konsep dan Model Pendidikan Karakter.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sinaga, J.D. 2013. Program Pribadi-sosial Berbasis Experiential Learning Untuk

Menignkatkan Karakter Humanis Siswa Sekolah Menengah Pertama. Widya

Dharma Jurnal Kependidikan.Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma,

Vol.25, No.1, Oktober 2013.

Suciati. 2005. PEKERTI. Mengajar di Perguruan Tinggi. Buku 1.07. Taksonomi

Tujuan Instruksional. Jakarta: Pusat antar Universitas untuk peningkatan dan

Pengembangan Aktivitas Instruksional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi

Depdiknas.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

______________. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

______________. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suharjana. 2012. Kebiasaan Berperilaku Hidup Sehat dan Nilai-nilai Pendidikan

Karakter. FIK UNY.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

111

Sukardi. 2003. Metodelogi Penelitian Pendidikan (Kompetensi dan Praktiknya).

Jakarta: Bumi Aksara.

Sukmadinata, Nana Syaodih & Sunaryo Kartadinata. 2007. Bimbingan dan

Konseling dalam Praktek. Bandung: Maestro.

Supratikya. 2011. Merancang Program dan Modul Psikoedukai. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Survey Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI). 2007. Kesehatan

Remaja di Indonesia. Http://www.idai.or.id diakses pada anggal 20 agustus

2016.

Wibowo.2012. Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

World Health Organization.1998. Health Promotion Glossary. Geneva,

http://www.who.int/hpr/nph/docs/ Diakses 8 Agustus 2016.

Winkel, WS., Hastuti, Sri. (2004) Bimbingan Konseling di Institusi Pendidikan.

Yogyakarta: Media Abadi.

Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter dan Aplikasinya dalam Lembaga

Pendidikan. Jakarta: Kencana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

112

Lampiran 1. Test Bergaya Hidup Sehat ( Pretest dan Posttest )

Test

POLA HIDUP SEHAT

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

113

Nama:

Kelas:

Petunjuk pengisian:

1. Bacalah 20 pertanyaan ini dengan teliti

2. Pilihlah jawaban A, B, C dan D sesuai dengan keadaan dirimu sebenarnya

3. Tidak ada jawaban yang dianggap paling benar atau salah

4. Tulislah jawabanmu di lembar jawaban yang disediakan pembimbing

1. Mia adalah siswi SMP kelas 7 yang baru saja mendapatkan pembelajaran mengenai

pola hidup sehat. Mia menjadi tahu bahwa hidup sehat itu adalah

a. Sembuh dari penyakit yang dideritanya.

b. Hidup yang terbebas dari segala penyakit baik itu secara fisik maupun non fisik.

c. Menjalani kehidupan dengan berbagai aktivitas seperti olahraga, makan 4 sehat

5 sempurna dan istirahat yang cukup agar tubuh tidak sakit.

d. Menjaga tubuh agar terhindar dari segala macam penyakit menular.

2. Bili selalu memilih makanan sehat untuk menjaga kesehatan tubuhnya. Saat pulang

sekolah bili memilih makanan di kantin sekolah. Jika kamu ingin menjaga kesehatan

seperti bili, makanan sehat seperti apa yang kamu pilih di kantin?

a. Makanan yang dimasak secara matang sehingga kumannya mati.

b. Makanan yang memiliki kandungan serat yang banyak seperti sayuran.

c. Makanan yang bergizi dan seimbang untuk tubuh.

d. Makan makanan yang mengandung energi seperti nasi dan lauk-pauk.

3. Saya ingin menerapkan pola hidup sehat dalam hidup saya. Maka saya mengatur

jadwal makan saya. Setiap hari saya makan disaat....

a. Pagi dan malam serta 2 kali makan makanan penyelang seperti buah dan cemilan

sehat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

114

b. Pagi, siang dan malam serta 2 kali makan makanan penyelang seperti buah dan

cemilan sehat

c. Makan disaat saya lapar dan berhenti disaat kenyang

d. 1 kali makan kenyang dan 2 kali makan secukupnya

4. Sebelum saya makan buah, biasanya saya membersihkan buah itu agar terbebas dari

kuman, dengan cara...

a. Mencucinya kemudian memakannya

b. Mencuci buah dengan detergen

c. Mencuci buah dengan bersih dan menggunakan air yang mengalir

d. Mengelap buah itu kemudian langsung memakannya

5. Pola hidup sehat tidaklah lengkap tanpa olahraga. Untuk menjaga agar saya tetap

sehat, maka saya....

a. Saya berolahraga di setiap pagi ketika saya memiliki waktu luang seperti hari

libur.

b. Saya berolahraga secara rutin dan terjadwal

c. Sayaharus berolahraga setiap minggu di luar rumah

d. Saya berolahraga ketika saya ada teman

6. Rumah saya dengan sekolah cukup dekat, sekitar 50 meter. Maka saya berangkat

sekolah dengan cara..

a. Berjalan kaki agar badan sehat dan mengurangi polutan dari kendaraan

b. Ikut berangkat bersama ayah dengan menggunakan motor karena ayah saya

akan bekerja dan lewat jalan yang searah

c. Menggunakan motor sendiri karena teman-teman ke sekolah menggunakan

motor pribadi juga

d. Menggunakan kendaraan baik itu kendaraan pribadi atau umum karena saya

merasa cape jika harus berjalan.

7. Sebagai seorang pelajar Andi belajar dengan sangat rajin untuk mendapatkan nilai

yang bagus. Namun Andi tak pernah lupa untuk menjaga kesehatannya. Maka setiap

malam Andi memiliki kebiasaan untuk...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

115

a. Belajar sampai larut malam untuk mendapatkan nilai yang bagus

b. Tidur cukup agar saat bangun di pagi hari merasa segar

c. Menonton TV sebagai hiburan karena sepanjang hari telah belajar

d. Bersantai dahulu agar badan merasa rileks

8. Saya membeli roti di kantin. Setelah saya menghabiskan roti itu, saya berencana

untuk membuang bungkus roti ke tempat sampah. Namun di waktu yang bersamaan

bel masuk kelas berbunyi dan tempat sampah berada 5meter di depan saya. Hal yang

saya lakukan adalah

a. Membuang sampah itu ke tempat sampah meskipun jaraknya akan membuat

saya terlambat beberapa menit

b. Menyimpan sampah itu di saku, kemudian saat pulang saya membuangnya ke

tempat sampah

c. Membuang sampah di dekat situ, karena hanya satu plastik saja, saya rasa itu hal

yang wajar

d. Membuangnya dimana saja karena saya tidak mau repot dan terlambat.

9. Waktu yang tepat bagi saya untuk mencari dokter adalah

a. Sewaktu saya sakit

b. Sewaktu saya sehat dan bugar

c. Sewaktu saya membutuhkan tenaga tambahan untuk berolahraga, pertandingan

dan sebagainya

d. Sewaktu saya ingin mengkonsultasikan sesuatu misalnya meminta resep obat,

meminta program diet dan sebagainya.

10. Saya sedang sakit, kemudian saya pergi untuk bertemu dokter. Dokter seperti apa

yang saya datangi?

a. Dokter yang bekerja di rumah sakit terkenal

b. Dokter lulusan universitas terkenal

c. Dokter yang memiliki keahlian khusus

d. Dokter yang terkenal di masyarakat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

116

11. Setelah mengikuti bimbingan mengenai bahaya merokok, Ani menjadi tahu bahwa...

a. Merokok mengakibatkan batuk

b. Merokok membuat bibir menjadi hitam

c. Merokok membuat kecanduan

d. Merokok mengakibatkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan

kehamilan dan janin.

12. Ketika Dwi sedang berada di kendaraan umum, Dwi melihat ada orang yang merokok.

Sebagai pelajar, Dwi telah mengetahui mengenai dampak merokok bagi kesehatan.

Jika kamu menjadi Dwi, perilakumu saat melihat ada orang yang merokok di

kendaraan umum itu adalah

a. Menegurnya karena merokok membahayakan dirinya dan orang sekitar yang

tidak merokok

b. Membiarkannya, karena semua orang memiliki keputusan hidupnya masing-

masing

c. Menutup hidung Dwi, agar Dwi tidak menghirup asap rokok itu.

d. Menyapanya dan memberikan informasi mengenai dampak merokok bagi

kesehatan dan memohon dengan santun untuk mematikan rokoknya.

13. Ketika pulang sekolah, saya berjalan melewati sebuah warung. Saya melihat teman

saya sedang berkumpul, setelah saya hampiri, mereka sedang merokok. Kemudian

saya ditawari untuk merokok dengan gratis. Maka perilaku saya...

a. Untuk menghargai teman saya, saya mencicipinya satu batang saja.

b. Saya mengatakan bahwa saya bukan perokok.

c. Saya menolak secara halus karena saya mengetahui dampak dari merokok.

d. Saya menjelaskan alasan saya tidak merokok, karena dampaknya yang fatal.

Kemudian saya menolaknya secara halus dan mengatakan pada teman saya

untuk tidak merokok demi kesehatannya.

14. Bagiku, kebersihan diri adalah

a. Menjaga tubuh dengan cara mandi dan menyikat gigi

b. Upaya untuk memelihara kebersihan tubuh dari ujung kepala sampai ujung kaki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

117

c. Cara untuk menghindari berbagai macam penyakit

d. Terbebas dari kotor dan kuman yang menempel tubuh

15. Kebersihan lingkungan merupakan...

a. Upaya memelihara kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal kita

b. Kegiatan membersihkan lingkungan dari sampah

c. Cara untuk membersihkan area sungai dan selokan

d. Menjaga lingkungan dari pemulung

16. Saya mencuci rambut dan membersihkan kulit kepala dengan cara...

a. Keramas setelah berolahraga

b. Keramas jika kepala berkeringat

c. Keramas setiap hari

d. Keramas 2kali sehari

17. Saya memiliki gigi yang sehat dan kuat. Saya memiliki Waktu yang tepat untuk

menyikat gigi, yakni ketika...

a. Sesudah sarapan dan sebelum tidur

b. Saat mandi pagi dan mandi sore

c. Setiap habis makan

d. 1kali sehari sebelum tidur

18. Ketika saya akan makan, biasanya hal yang saya lakukan sebelum makan adalah

a. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun

b. Mencuci tangan dengan sabun dan dengan air yang mengalir

c. Mencuci tangan dengan sabun cair dan air yang mengalir

d. Mencuci tangan dan kaki

19. Sebelum saya memasak sayur, saya membersihkan sayur tersebut dengan cara...

a. Memotong sayurnya kemudian mencucinya

b. Tidak dicuci agar vitaminnya tidak hilang, langsung memotongnya

c. Mencuci sayur tersebut dengan sabun kemudian memotongnya

d. Mencuci sayur tersebut di air mengalir kemudian memotongnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

118

20. Untuk menjaga lingkungan tetap bersih maka saya ...

a. Menyediakan plastik untuk sampah

b. Menyediakan tempat sampah untuk sampah organik dan tempat sampah untuk

sampah non organik

c. Tidak membuang sampah di rumah tapi membuangnya di luar rumah

d. Menyediakan tempat sampah untuk mengumpulkan sampah

Lampiran 2. Kuesioner Self Assessment Bergaya Hidup Sehat ( Sesi I, II, III)

Nama:

Kelas:

Petunjuk:

1. Bacalah secara cermat pernyataan sebelum Anda menjawab

2. Jawablah setiap pernyataan dengan tanda cek ( )

3. Untuk jawaban sangat sering (SS), sering (S), Pernah (P), Tidak Pernah (TP)

4. Jawablah di lembar jawaban yang telah disediakan

No Pernyataan

Alternatif

Jawaban

SS S P TP

1. Saya menjalani hidup sehat dengan makan makanan 4 sehat 5 sempurna

misalnya dengan menkonsumsi sayuran, karbohidrat, buah, susu dan

protein yang cukup.

2. Meskipun saya memiliki waktu yang cukup sibuk untuk sekolah, namun

saya mengusahakan untuk berolahraga dengan rutin misalnya dengan

berolahraga setiap minggu.

3. Saya mengusahakan untuk menjalani hidup sehat, salah satunya adalah

dengan cara cukup istirahat

4. Setiap pagi saya mengusahakan untuk sarapan terlebih dahulu agar saya

memiliki semangat dan energi dalam memulai aktivitas

5. Saya berusaha untuk berolahraga sekurang-kurangnya seminggu sekali

seperti berjalan kaki atau lari pagi

6. Setiap malam saya berusaha untuk memenuhi kebutuhan tubuh saya

dengan tidur yang cukup

7. Saya berusaha merawat tubuh saya maka saya mengusahakan untuk

menemui dokter ketika saya sakit

8. Saya mencari informasi kesehatan melalui berbagai media, baik itu

lewat tv, media sosial maupun dari oranglain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

119

9. Saya berusaha untuk membuang sampah pada tempatnya

10. Saya berusaha untuk menjaga kebersihan diri dengan mandi pagi dan

sore

11. Saya berusaha untuk menjaga kebersihan kepala saya dengan keramas

2hari sekali

12. Saya berusaha untuk menjaga kebersihan gigi saya dengan menyikat gigi

sebelum tidur

13. Saya berusaha untuk menjaga kebersihan tubuh saya dengan

memotong kuku saya menjadi pendek

14. Saya berusaha untuk menjaga kebersihan lingkungan seperti melalui

kebiasaan membersihkan rumah

15. Saya berusaha untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan cara

menjaga kebersihan sekolah

16. Saya bisa membedakan sampah organik dan non organik

17. Saya memiliki waktu luang untuk mendaur ulang sampah demi

lingkungan yang sehat

18. Ketika saya bersama orang lain, saya berusaha menghindari asap rokok

oranglain

19. Saya berusaha untuk menyarankan teman untuk menghindari merokok

20. Saya menghindari rokok karena saya sadar bahwa merokok itu

merugikan diri sendiri dan oranglain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

120

Lampiran 3. Kuesioner Validasi Siswa

Pengantar

Anak-anak yang budiman, kalian telah mengikuti serangkaian kegiatan bimbingan

kelas yang bermuatan pendidikan karakter. Ada banyak kegiatan yang mengasyikan

yang telah kalian ikuti dari kakak-kakak fasilitator. Kegiatan ini telas selesai, terima

kasih atas kesediaan kalian berpartisipasi. Sekarang, kami mohon kesediaan kalian

untuk memberi kesan-kesan atau penilaian atas pelaksanaan kegiatan tersebut. Berilah

tanda centang (√) pada kolom yang sesuai dengan apa yang kamu alami atau kamu

peroleh dalam kegiatan-kegiatan tersebut.

No Dalam kegiatan bimbingn karakter ini, saya mengalami/ memperoleh/ merasa:

Alternatif Jawaban

Ya Tidak Tidak Tahu

1. Semangat untuk mengikuti kegiatan

2. Keberanian untuk tampil/melakukan sesuatu

3. Gembira/senang dalam melaksanakan kegiatan

4. Berani berpendapat

5. Lebih kreatif

6. Berani mencoba melakukan sesuatu

7. Takut salah dalam melakukan permainan

8. Malu dalam permainan kelompok

9. Dihargai oleh teman-teman

10. Tertarik untuk mengikuti semua kegiatan

11. Kemudahan bagi siswa dalam mengikuti kegiatan

12. Manfaat bagi perbaikan perilaku

13. Kemudahan bagi siswa dalam menangkap materi

14. Keinginan untuk menolong orang lain

15. Puas terhadap bimbingan yang diberikan

16. Tertantang untuk mencoba

17. Capek/lelah/bosan dalam mengikuti semua kegiatan

18. Berkesan terhadap kegiatan yang diikuti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

121

19. Terdorong untuk terlibat aktif

20. Berani bertanggung jawab

21. Menghargai teman

22. Kesediaan bekerja sama/kekompakan tim

23. Mempererat rasa persaudaraan/persahabatan

24. Ketaatan terhadap norma/peraturan/petunjuk

25. Memotivasi siswa untuk berusaha/daya juang

26. Membangun kepedulian/kesetiakawanan

27. Peningkatan keingintahuan siswa

28. Peningkatan kesadaran siswa memperbaiki diri

29. Mendorong siswa lebih disiplin

30. Membuat hubungan guru-siswa akrab/hangat/dekat

Nama & Tanda tangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

122

Lampiran 4. Hasil Uji Validitas

a. Butir Item Test Pendidikan Karakter Bergaya Hidup Sehat

No Parameters Hasil Hitung Keputusan

1. Pearson correlation

sig. (2-tailed)

,11

,550

Revisi

2. Pearson correlation

sig. (2-tailed)

,24

,204

Revisi

3. Pearson correlation

sig. (2-tailed)

,16

,392

Revisi

4. Pearson correlation

sig. (2-tailed)

,32

,084

Valid

5. Pearson correlation

sig. (2-tailed)

,26

,171

Revisi

6. Pearson correlation

sig. (2-tailed)

,23

,232

Revisi

7. Pearson correlation

sig. (2-tailed)

,52

,003

Valid

8. Pearson correlation

sig. (2-tailed)

,27

,147

Revisi

9. Pearson correlation

sig. (2-tailed)

,03

,880

Revisi

10. Pearson correlation

sig. (2-tailed)

,51

,004

Valid

11. Pearson correlation

sig. (2-tailed)

,19

,306

Revisi

12. Pearson correlation

sig. (2-tailed)

,39

,05

Valid

13. Pearson correlation

sig. (2-tailed)

,26

,168

Revisi

14. Pearson correlation

sig. (2-tailed)

,55

,001

Valid

15. Pearson correlation

sig. (2-tailed)

,40

,027

Valid

16. Pearson correlation

sig. (2-tailed)

,49

,006

Valid

17. Pearson correlation

sig. (2-tailed)

,44

,016

Valid

18. Pearson correlation

sig. (2-tailed)

,62

,000

Valid

19. Pearson correlation

sig. (2-tailed)

,70

,000

Valid

20. Pearson correlation

sig. (2-tailed)

,36

,052

Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

123

b. Validitas skala self assessment

No Parameters Hasil Hitung Keputusan

1. Pearson correlation

sig. (2-tailed)

.45

,012

Valid

2. Pearson correlation

sig. (2-tailed)

,23

,214

Revisi

3. Pearson correlation

sig. (2-tailed)

,03

,891

Revisi

4. Pearson correlation

sig. (2-tailed)

,30

,106

Valid

5. Pearson correlation

sig. (2-tailed)

,47

,009

Valid

6. Pearson correlation

sig. (2-tailed)

,31

,097

Valid

7. Pearson correlation

sig. (2-tailed)

,45

,010

Valid

8. Pearson correlation

sig. (2-tailed)

,29

,120

Revisi

9. Pearson correlation

sig. (2-tailed)

,28

,135

Revisi

10. Pearson correlation

sig. (2-tailed)

,82

,000

Valid

11. Pearson correlation

sig. (2-tailed)

,60

,000

Valid

12. Pearson correlation

sig. (2-tailed)

,57

,001

Valid

13. Pearson correlation

sig. (2-tailed)

,73

,000

Valid

14. Pearson correlation

sig. (2-tailed)

,48

,007

Valid

15. Pearson correlation

sig. (2-tailed)

,48

,008

Valid

16. Pearson correlation

sig. (2-tailed)

,37

,044

Valid

17. Pearson correlation

sig. (2-tailed)

,02

,932

Revisi

18. Pearson correlation

sig. (2-tailed)

,51

,004

Valid

19. Pearson correlation

sig. (2-tailed)

,46

,011

Valid

20. Pearson correlation

sig. (2-tailed)

,49

,006

Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

124

Lampiran 5. Tabulasi Data Instrumen Hasil Pre-Test dan Post-Test

Nama Pretest Kategori Posttest Kategori jml Mean

Adit 71 Sangat tinggi 70 Sangat tinggi 141 73,33333

Rizki 54 sedang 62 Tinggi 116 56,06667

Rifki 64 Tinggi 64 Tinggi 128 66,13333

Hen Hen 65 Tinggi 68 Tinggi 133 67,26667

Bayu 52 sedang 60 Tinggi 112 54

Rizki Pra 53 Sedang 61 Tinggi 114 55,03333

Rika 75 Sangat tinggi 75 Sangat tinggi 150 77,5

Nora 72 Sangat tinggi 73 Sangat tinggi 145 74,43333

Teti 71 Sangat tinggi 71 Sangat tinggi 142 73,36667

Kodar 71 Sangat tinggi 75 Sangat tinggi 146 73,5

Eneng 67 Tinggi 73 Sangat tinggi 140 69,43333

Asri 71 Sangat tinggi 74 Sangat tinggi 145 73,46667

Yadi 62 Tinggi 68 Tinggi 130 64,26667

Faisal 58 Tinggi 69 Sangat tinggi 127 60,3

Reza 64 Tinggi 73 Sangat tinggi 137 66,43333

Ilhan 65 Tinggi 66 Tinggi 131 67,2

Arifin 73 Sangat tinggi 73 Sangat tinggi 146 75,43333

Nida 66 Tinggi 69 Sangat tinggi 135 68,3

Rifki Pras 70 Sangat tinggi 77 Sangat tinggi 147 72,56667

Reza M 60 Tinggi 71 Sangat tinggi 131 62,36667

Widya 62 Tinggi 67 Tinggi 129 64,23333

Wida 69 Sangat tinggi 71 Sangat tinggi 140 71,36667

Hera 60 Tinggi 66 Tinggi 126 62,2

Anisa R 66 Tinggi 65 Tinggi 131 68,16667

Regar 54 Sedang 64 Tinggi 118 56,13333

Rian Tri 52 Sedang 61 Tinggi 113 54,03333

Uron 56 sedang 66 Tinggi 122 58,2

Seli 70 Sangat tinggi 72 Sangat tinggi 142 72,4

Muhamad 64 Tinggi 64 Tinggi 128 66,13333

Ratna 65 Tinggi 70 Sangat tinggi 135 67,33333

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

125

a. Pretest Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 jumlah

Adit 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 71

Rizki 4 4 4 4 2 4 4 1 1 1 3 1 3 2 1 3 4 3 2 3 54

Rifki 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 3 1 4 2 4 2 2 2 4 64

Hen Hen 4 4 4 4 4 4 1 3 3 4 3 4 1 3 2 1 4 4 4 4 65

Bayu 4 1 3 1 2 4 4 2 2 4 3 4 3 4 3 1 3 2 1 1 52

Rizki Pra 4 4 4 3 2 4 1 4 4 3 2 3 2 1 2 1 2 1 2 4 53

Rika 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 75

Nora 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 72

Teti 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 71

Kodar 4 4 4 4 2 4 4 3 1 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 71

Eneng 4 2 4 3 4 4 4 4 1 4 3 4 1 4 4 4 4 2 4 3 67

Asri 4 4 2 3 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 71

Yadi 4 4 4 3 2 4 3 4 2 4 4 3 1 4 2 2 4 2 2 4 62

Faisal 4 4 4 3 2 4 1 4 4 3 2 3 2 1 4 4 2 1 2 4 58

Reza 4 4 4 4 2 4 4 3 2 3 4 3 1 4 3 4 2 3 2 4 64

Ilhan 4 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 2 1 2 4 3 65

Arifin 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 3 73

Nida 4 4 2 4 2 4 2 3 2 4 2 4 4 4 3 4 3 4 4 3 66

Rifki Pras 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 2 4 2 4 4 70

Reza M 3 4 2 4 2 4 2 3 2 4 4 3 4 4 3 2 4 3 2 1 60

Widya 4 4 4 4 2 4 1 4 2 2 4 4 3 4 3 2 3 2 2 4 62

Wida 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 3 4 4 3 2 1 4 4 4 4 69

Hera 4 4 4 1 2 4 1 3 3 2 4 3 3 3 3 2 4 3 3 4 60

Anisa R 4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 1 3 4 4 2 4 4 4 2 3 66

Regar 4 4 1 4 2 4 1 4 1 2 4 4 1 4 3 1 4 2 2 2 54

Rian Tri 4 4 4 3 2 4 1 4 4 3 2 3 2 1 2 1 2 1 2 3 52

Uron 4 4 4 3 3 1 1 2 1 1 3 4 4 4 3 1 1 4 4 4 56

Seli 4 4 4 3 2 4 1 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 70

Muhamad 4 4 4 4 2 4 3 3 2 1 3 3 4 4 2 2 4 4 4 3 64

Ratna 4 4 4 4 2 4 1 3 1 4 2 4 4 4 3 3 3 4 3 4 65

Jumlah 119 115 109 102 73 117 84 100 69 97 95 102 88 106 87 77 99 90 91 102 1922

Mean 4,0 3,8 3,6 3,4 2,4 3,9 2,8 3,3 2,3 3,2 3,2 3,4 2,9 3,5 2,9 2,6 3,3 3,0 3,0 3,4 64,1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

126

b. Posttest Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 jumlah

Adit 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 2 2 3 3 4 3 4 70

Rizki 3 4 1 4 2 4 4 3 2 4 4 3 4 4 3 2 4 3 2 2 62

Rifki 4 4 4 4 2 4 4 3 2 3 4 3 1 4 3 4 2 3 2 4 64

Hen Hen 4 4 4 3 4 4 1 3 2 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 68

Bayu 4 4 4 2 4 3 4 3 4 4 3 4 4 2 2 3 1 1 3 1 60

Rizki Pra 4 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 2 1 3 1 1 61

Rika 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 75

Nora 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 73

Teti 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 2 4 3 4 4 4 3 4 71

Kodar 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75

Eneng 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 73

Asri 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 74

Yadi 4 4 4 3 2 4 3 4 2 4 4 4 4 4 2 1 3 4 4 4 68

Faisal 4 4 2 3 2 4 4 4 3 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 69

Reza 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 73

Ilhan 4 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 2 4 2 2 3 66

Arifin 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 73

Nida 4 4 4 4 2 4 2 3 2 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 69

Rifki Pras 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 77

Reza M 4 4 4 4 2 4 4 3 1 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 71

Widya 4 4 4 4 2 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 2 3 2 2 4 67

Wida 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 2 4 2 4 3 4 4 4 4 4 71

Hera 4 4 4 3 4 4 1 3 2 4 4 3 3 2 3 4 4 3 3 4 66

Anisa R 4 4 4 3 2 3 1 4 3 4 1 3 4 4 2 4 4 3 4 4 65

Regar 4 4 1 4 2 4 4 3 2 4 4 4 1 2 3 4 4 3 3 4 64

Rian Tri 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 3 1 1 4 4 4 1 4 2 1 61

Uron 4 4 4 3 2 4 3 4 2 4 1 3 4 2 4 2 4 4 4 4 66

Seli 4 4 4 3 2 4 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72

Muhamad 4 4 4 4 2 4 4 3 2 1 4 4 4 2 3 4 2 3 2 4 64

Ratna 4 4 4 4 2 4 2 3 1 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 70

Jumlah 119 120 111 106 76 118 102 105 69 112 96 104 105 108 98 96 103 106 98 106 2058

Mean 4,0 4,0 3,7 3,5 2,5 3,9 3,4 3,5 2,3 3,7 3,2 3,5 3,5 3,6 3,3 3,2 3,4 3,5 3,3 3,5 68,6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

127

Lampiran 6. Tabulasi Data Instrumen Sesi Self Assessment Siswa Karakter Bergaya Hidup Sehat (Responden Siswa)

A. Tabulasi Data Skala Self Assesment

1. Sesi Pertama

Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 jml Kategori Adit 3 3 2 4 4 2 2 3 3 4 4 4 3 3 2 3 2 4 4 4 63 Tinggi Rizki 2 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 2 4 2 2 61 Tinggi Rifki 2 2 3 3 3 2 4 4 4 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 55 Sedang Hen Hen 2 2 3 2 2 3 2 2 4 4 4 4 4 4 3 2 1 2 2 4 56 Sedang Bayu 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 67 Tinggi Rizki Pra 2 3 4 4 3 3 2 2 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 1 1 55 Sedang Rika 2 2 3 2 3 3 2 2 3 4 4 4 3 4 2 3 1 3 3 4 57 Sedang Nora 2 1 2 4 2 4 3 2 4 4 4 3 4 4 3 3 2 4 3 4 62 Tinggi Teti 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 1 4 3 4 55 Sedang Kodar 2 2 3 3 2 3 1 2 2 2 3 3 2 1 1 1 2 2 4 3 44 Sedang Eneng 2 3 4 4 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 3 2 1 1 2 4 61 Tinggi Asri 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 62 Tinggi Yadi 3 3 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 1 1 4 4 4 67 Tinggi Faisal 3 2 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 2 2 2 2 4 4 4 64 Tinggi Reza 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 43 Sedang Ilhan 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 1 4 4 4 64 Tinggi Arifin 2 3 4 4 3 3 2 2 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 1 1 55 Sedang Nida 2 2 3 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 2 1 2 2 3 57 Sedang Rifki Pras 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 1 2 3 3 3 51 Sedang Reza M 4 4 3 3 4 3 2 3 1 4 4 3 4 3 1 1 1 3 4 4 59 Tinggi Widya 3 2 4 4 2 4 2 2 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 2 4 60 Tinggi Wida 2 3 3 4 4 4 2 2 4 4 3 4 4 4 2 2 1 1 1 4 58 Tinggi Hera 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 58 Tinggi Anisa R 2 2 3 2 2 3 2 2 4 4 4 4 4 3 3 2 1 2 2 4 55 Sedang Regar 4 4 3 3 4 3 2 2 1 4 4 3 4 3 2 2 3 4 4 4 63 Tinggi Rian Tri 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 1 1 2 2 2 3 47 Sedang Uron 3 2 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 64 Tinggi Seli 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 4 2 4 66 Tinggi Muhamad 2 3 4 4 4 3 2 1 3 3 3 2 2 2 2 1 2 4 1 2 50 Sedang Ratna 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 60 Tinggi

Jumlah 77 79 93 94 87 92 80 77 98 111 106 99 101 86 74 67 52 89 79 98 1739

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

128

2. Sesi Kedua

Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 jumlah kategori

Adit 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 72 Sangat tinggi

Rizki 2 2 4 3 3 2 4 2 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 58 Tinggi

Rifki 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 61 Tinggi

Hen Hen 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 69 Sangat tinggi

Bayu 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 79 Sangat tunggi

Rizki Pra 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 2 2 1 4 4 4 69 Sangat tinggi

Rika 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 63 Tinggi

Nora 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 76 Sangat tinggi

Teti 3 2 3 4 1 3 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 66 Tinggi

Kodar 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 55 Sedang

Eneng 3 3 4 4 4 3 2 2 4 4 3 4 3 3 2 3 1 2 2 2 58 Tinggi

Asri 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 67 Tinggi

Yadi 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 75 Sangat tinggi

Faisal 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 73 Sangat tinggi

Reza 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 76 Sangat tinggi

Ilhan 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 2 2 1 4 4 4 68 Tinggi

Arifin 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 74 Sangat tinggi

Nida 4 3 3 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 70 Sangat tinggi

Rifki Pras 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 75 Sangat tinggi

Reza M 4 3 4 4 3 4 4 3 2 3 4 3 4 3 4 2 4 3 4 3 68 Tinggi

Widya 3 3 4 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 66 Tinggi

Wida 2 4 3 4 4 4 2 2 3 4 3 4 4 4 2 2 1 2 4 4 62 Tinggi

Hera 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 70 Sangat tinggi

Anisa R 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 75 Sangat tinggi

Regar 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 76 Sangat tinggi

Rian Tri 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 4 56 Sedang

Uron 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 2 3 66 Tinggi

Seli 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 2 3 63 Tinggi

Muhamad 3 3 3 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 4 57 Sedang

Ratna 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 71 Sangat tinggi

Jumlah 102 100 102 114 97 106 97 97 106 114 111 108 108 103 89 89 83 102 97 109 2034

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

129

3. Sesi Ketiga

Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jml kategori Adit 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 75 Sangat tinggi

Rizki 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 62 Tinggi Rifki 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 68 Tinggi

Hen Hen 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 69 Sangat tinggi

Bayu 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80 Sangat tinggi

Rizki Pra 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 75 Sangat tinggi

Rika 3 3 3 3 3 4 2 2 4 4 4 4 3 4 2 3 3 3 3 4 64 Tinggi

Nora 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 78 Sangat tinggi

Teti 3 2 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 70 Sangat tinggi

Kodar 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58 Tinggi

Eneng 3 3 4 4 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 2 57 Sedang Asri 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 67 Tinggi

Yadi 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80 Sangat tinggi

Faisal 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 75 Sangat tinggi

Reza 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 79 Sangat tinggi

Ilhan 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 75 Sangat tinggi

Arifin 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 78 Sangat tinggi

Nida 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 73 Sangat tinggi

Rifki Pras 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 74 Sangat tinggi

Reza M 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 79 Sangat tinggi

Widya 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 68 Tinggi

Wida 2 2 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 4 64 Tinggi

Hera 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 62 Tinggi

Anisa R 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 67 Tinggi

Regar 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 76 Tinggi

Rian Tri 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 62 Tinggi

Uron 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 74 Sangat tinggi

Seli 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 64 Tinggi

Muh 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 78 Sangat tinggi

Ratna 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 72 Sangat tinggi

Jumlah 102 102 109 110 105 116 101 98 111 113 109 110 108 108 104 97 99 107 104 110 2123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

130

B. Tabulasi Score Kuesioner Self Assessment dalam Tiga Sesi

No L/P Score Setiap Sesi

I Kategori II Kategori III Kategori 1 Adit L 63 Tinggi 72 Sangat tinggi 75 Sangat tinggi

2 Rizki L 61 Tinggi 58 Tinggi 62 Tinggi

3 Rifki L 55 Sedang 61 Tinggi 68 Tinggi

4 Hen Hen P 56 Sedang 69 Sangat tinggi 69 Sangat tinggi

5 Bayu L 67 Tinggi 79 Sangat tunggi 80 Sangat tinggi

6 Rizki Pra L 55 Sedang 69 Sangat tinggi 75 Sangat tinggi

7 Rika P 57 Sedang 63 Tinggi 64 Tinggi

8 Nora P 62 Tinggi 76 Sangat tinggi 78 Sangat tinggi

9 Teti P 55 Sedang 66 Tinggi 70 Sangat tinggi

10 Kodar L 44 Sedang 55 Sedang 58 Tinggi

11 Eneng P 61 Tinggi 58 Tinggi 57 Sedang

12 Asri P 62 Tinggi 67 Tinggi 67 Tinggi

13 Yadi L 67 Tinggi 75 Sangat tinggi 80 Sangat tinggi

14 Faisal L 64 Tinggi 73 Sangat tinggi 75 Sangat tinggi

15 Reza L 43 Sedang 76 Sangat tinggi 79 Sangat tinggi

16 Ilhan L 64 Tinggi 68 Tinggi 75 Sangat tinggi

17 Arifin L 55 Sedang 74 Sangat tinggi 78 Sangat tinggi

18 Nida P 57 Sedang 70 Sangat tinggi 73 Sangat tinggi

19 Rifki Pras L 51 Sedang 75 Sangat tinggi 74 Sangat tinggi

20 Reza M L 59 Tinggi 68 Tinggi 79 Sangat tinggi

21 Widya P 60 Tinggi 66 Tinggi 68 Tinggi

22 Wida P 58 Tinggi 62 Tinggi 64 Tinggi

23 Hera P 58 Tinggi 70 Sangat tinggi 62 Tinggi

24 Anisa R P 55 Sedang 75 Sangat tinggi 67 Tinggi

25 Regar L 63 Tinggi 76 Sangat tinggi 76 Tinggi

26 Rian Tri L 47 Sedang 56 Sedang 62 Tinggi

27 Uron L 64 Tinggi 66 Tinggi 74 Sangat tinggi

28 Seli P 66 Tinggi 63 Tinggi 64 Tinggi

29 Muhamad L 50 Sedang 57 Sedang 78 Sangat tinggi

30 Ratna P 60 Tinggi 71 Sangat tinggi 72 Sangat tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

131

Lampiran 7. Tabulasi Data Validasi Efektifitas Model Layanan Bimbingan Klasikal

dengan Pendekatan Experiential Learning

(Responden: Siswa Kelas VII F SMP N Sukaresik)

A. Tabulasi Perolehan Data Validasi Siswa

No

Dalam kegiatan bimbingn

karakter ini, saya mengalami/

memperoleh/ merasa:

Alternatif Jawaban

Ya Tidak Tidak Tahu

1. Semangat untuk mengikuti kegiatan 30 0 0

2. Keberanian untuk tampil/melakukan sesuatu

24 3 3

3. Gembira/senang dalam melaksanakan kegiatan

28 1 1

4. Berani berpendapat 28 1 1

5. Lebih kreatif 27 2 1

6. Berani mencoba melakukan sesuatu 25 2 3

7. Takut salah dalam melakukan permainan

9 20 1

8. Malu dalam permainan kelompok 8 21 1

9. Dihargai oleh teman-teman 26 1 3

10.

Tertarik untuk mengikuti semua kegiatan

26 1 3

11.

Kemudahan bagi siswa dalam mengikuti kegiatan

28 1 1

12.

Manfaat bagi perbaikan perilaku 28 0 2

13.

Kemudahan bagi siswa dalam menangkap materi

25 1 4

14.

Keinginan untuk menolong orang lain 30 0 0

15.

Puas terhadap bimbingan yang diberikan

29 1 0

16.

Tertantang untuk mencoba 21 6 3

17.

Capek/lelah/bosan dalam mengikuti semua kegiatan

10 19 1

18.

Berkesan terhadap kegiatan yang diikuti

28 1 1

19.

Terdorong untuk terlibat aktif 29 0 1

20.

Berani bertanggung jawab 30 0 0

21.

Menghargai teman 29 1 0

22.

Kesediaan bekerja sama/kekompakan tim

29 0 1

23.

Mempererat rasa persaudaraan/persahabatan

28 1 1

24.

Ketaatan terhadap norma/peraturan/petunjuk

29 0 1

25.

Memotivasi siswa untuk berusaha/daya juang

29 0 1

26.

Membangun kepedulian/kesetiakawanan

29 0 1

27.

Peningkatan keingintahuan siswa 29 0 1

28.

Peningkatan kesadaran siswa memperbaiki diri

28 2 0

29.

Mendorong siswa lebih disiplin 27 2 1

30.

Membuat hubungan guru-siswa akrab/hangat/dekat

28 2 0

Keterangan : Item no 7, 8, dan 17 adalah pernyataan negatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

132

B. Rekapitulasi Efektivitas Hasil Validasi Siswa

(N=30)

No

Dalam kegiatan bimbingn karakter ini, saya mengalami/ memperoleh/

merasa:

Ya

Quan titas

(%)

1. Semangat untuk mengikuti kegiatan 30 100

2. Keberanian untuk tampil/melakukan sesuatu 24 80

3. Gembira/senang dalam melaksanakan kegiatan 28 93

4. Berani berpendapat 28 93

5. Lebih kreatif 27 90

6. Berani mencoba melakukan sesuatu 25 83

7. Takut salah dalam melakukan permainan 9 30

8. Malu dalam permainan kelompok 8 27

9. Dihargai oleh teman-teman 26 87

10.

Tertarik untuk mengikuti semua kegiatan 26 87

11.

Kemudahan bagi siswa dalam mengikuti kegiatan 28 93

12.

Manfaat bagi perbaikan perilaku 28 93

13.

Kemudahan bagi siswa dalam menangkap materi 25 83

14.

Keinginan untuk menolong orang lain 30 100

15.

Puas terhadap bimbingan yang diberikan 29 97

16.

Tertantang untuk mencoba 21 70

17.

Capek/lelah/bosan dalam mengikuti semua kegiatan 10 33

18.

Berkesan terhadap kegiatan yang diikuti 28 93

19.

Terdorong untuk terlibat aktif 29 97

20.

Berani bertanggung jawab 30 100

21.

Menghargai teman 29 97

22.

Kesediaan bekerja sama/kekompakan tim 29 97

23.

Mempererat rasa persaudaraan/persahabatan 28 93

24.

Ketaatan terhadap norma/peraturan/petunjuk 29 97

25.

Memotivasi siswa untuk berusaha/daya juang 29 97

26.

Membangun kepedulian/kesetiakawanan 29 97

27.

Peningkatan keingintahuan siswa 29 97

28.

Peningkatan kesadaran siswa memperbaiki diri 28 93

29.

Mendorong siswa lebih disiplin 27 90

30.

Membuat hubungan guru-siswa akrab/hangat/dekat 28 93

Keterangan : Item no 7, 8, dan 17 adalah pernyataan negatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

133

Lampiran 8. Rancangan Pelayanan Bimbingan Kelas (Topik : Pola Hidup

Sehat)

No

Keterangan

1 Pokok Bahasan Pola Hidup Sehat/Gaya Hidup Sehat

2 Tugas

Pengembangan

Pengembangan Diri

3 Bidang

Bimbingan

Pribadi

4 Jenis Layanan Bimbingan Kelas

5 Fungsi Bimbingan Layanan pemahaman dan pengembangan

6 Sasaran Kelas VII SMP

7 Standar

Kompetensi

Siswa mampu belajar untuk menjaga pola hidup sehat

8 Kompetensi Dasar Siswa memahami pola hidupnya

9 Indikator a. Siswa mampu menjelaskan pengertian hidup sehat

b. Siswa mampu menyebutkan manfaat dari pola hidup sehat

c. Siswa mampu menyebutkan cara menerapkan pola hidup

sehat

10 Materi a. Pengertian hidup sehat

b. Manfaat pola hidup sehat

c. Cara menerapkan pola hidup sehat

11 Metode Dinamika kelompok, game, sharing, diskusi, ceramah

12 Waktu 1x45 menit

13 Tempat Ruang kelas/aula

14 Media LCD, laptop, spidol, kertas kosong

15 Prosedur (Lihat skenario layanan)

16 Evaluasi Self assessment, pesan AKU

17 Rencana Tindak

Lanjut

-

18 Sumber Pustaka a. Siswanto. 2006. Kesehatan Mental: Konsep, Cangkupan dan

Perkembangannya. Yogyakarta: Andi.

b. http://id.wikipedia.org/wiki/Ade_Rai

c. http://infonutrisidankesehatan.blogspot.com/2013/10/apa-

itu-4-sehat-5-sempurna.html

d. http://www.klinikkesehatan.net/pola-hidup-sehat.html

e. www.google.com

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

134

No Kegiatan Guru Siswa Durasi

1. Pengantar Guru Pembimbing memberi

salam , menjelaskan topik

bimbingan yang akan

dilaksanakan kepada siswa,

mengungkapkan tujuan

layanan dan membuka

layanan dengan doa.

Memberi salam kepada

guru pembimbing siswa

mendengarkan

penjelasan pembimbing

tentang tujuan layanan

dan dilanjutkan berdoa.

3 menit

2. Ice Breaking Guru pembimbing

menjelaskan petunjuk

pembagian kelompok,

aramzam-zam dan absen

sehat.

Mengikuti pembagian

kelompok, aramzam-

zam dan absen sehat.

5 menit

3. Pemberian Materi Pembimbing memberikan

materi topik bimbingan

“Pola hidup sehat”.

Siswa memperhatikan

penjelasan materi dari

pembimbing tentang

“Pola hidup sehat”.

4. Nonton video Pembimbingf memutarkan

video “Hidup sehat”.

Siswa menonton video

yang “Hidup sehat”.

10

menit

5. Penilaian Diri Pembimbing membagikan

lembar Penilain Diri kepada

siswa yang berisikan

tentang penilaian diri siswa

terhadap pola hidup sehat

Siswa mengerjakan

lembar penilaian diri

yang dibagikan oleh

pembimbing sesuai

dengan keadaan dirinya

masing-masing.

6. Dinamika

Kelompok

Pembimbing memberikan

instruksi kepada setiap

siswa untuk menyusun

puzzle “hidup sehat”

Siswa mendengarkan

dan memperhatikan

instruksi dari

pembimbing serta

menyusun puzzle secara

kelompok

15

menit

7. Percikan

Inspiratif

Pembimbing memberikan

penjelasan kepada siswa

untuk membaca dan

memahami cerita tokoh

inspiratif tentang “Ade Rai

si cowok macho”

Siswa membaca

Percikan Inspiratif

tentang cerita seorang

tokoh yang bernama

“Ade Rai si cowok

macho”

10

menit

B. SKENARIO KEGIATAN PELAYANAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

135

8. Kisah Bergambar Pembimbing memberikan

penjelasan kepada siswa

untuk memahami cerita

bergambar tentang “Your

Body Is What Your Eat”.

Siswa membaca dan

memakanai cerita dari

kisah bergambar “Your

Body Is What Your

Eat”.

10

menit

9. Sharing Pembimbing mempersilakan

siswa untuk sharing tentang

nilai-nilai yang dapat

dipetik dari “Percikan

Inspiratif dan Kisah

Bergambar”.

Siswa bergantian

sharing tentang nilai

yang didapatkan dari

“Percikan Inspiratif dan

Kisah Bergambar”.

10

menit

10. Niatanku Pembimbing membagi

lembar kertas yang berisi

“Pernyataan Hasil belajar

dan Niatan setelah

mengikuti bimbingan

kepada setiap siswa.

Siswa menjawab

“Pernyataan Hasil

belajar dan Niatan

setelah mengikuti

bimbingan kepada

setiap siswa

5 menit

11. Peneguhan a. Pembimbing

menegaskan materi dari

pertemuan pertama

sampai akhir.

b. Pembimbing

memberikan kata-kata

bijak

Siswa memperhatikan

peneguhan dari materi

Bahaya merokok bagi

kesehatan

5 menit

1. Judul Kegiatan

“ Puzzle hidup sehat”

2. Tujuan

a. Agar siswa dapat memaami pentingnya pola hidup sehat.

b. Dapat mengembangkan dan menerapkan pola hidup sehat bagi dirinya

dengan gambar.

3. Bahan/Peralatan

a. Kertas Bergambar dengan tema pola hidup sehat (3 gambar ) yang

sudah di potong-potong kecil-kecil seperti puzzle.

b. Setiap gambar yang sudah dipotong dimasukkan ke dalam amplop.

C. DESKRIPSI DINAMIKA KELOMPOK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

136

c. Kertas Buffalo untuk menempelkan kertas bergambar yang sudah

disusun, lem kertas

4. Skenario Pelaksanaan Dinamika Kelompok

a. Pembimbing membagi siswa menjadi 3 kelompok.

b. Kelompok akan diberi amplop yang berisi potongan gambar dan 1

kertas buffalo.

c. Tugas kelompok adalah menyusun potongan puzzle menjadi gambar

yang utuh dan menempelkan gambar ke kertas buffalo yang telah

disediakan.

Contoh Gambar:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

137

1. Pengertian hidup sehat

Hidup sehat berarti Menjalani kehidupan dengan berbagai aktivitas

positif seperi olahraga, istirahat

cukup, makan sehat,menjaga

kebersihan diri dan lingkungan

agar hidup kita terbebas dari

segala penyakit. Namun,

sesungguhnya sehat itu dapat

bermacam-macam artinya.

Padahal sehat yang dimaksud ini

tidak hanya yang berkaitan dengan

fisik saja melainkan dengan non fisiknya juga. Gangguan fisik berupa

penyakit-penyakit yang menyerang tubuh dan fisik seseorang.

Sementara non fisik menyangkut kesehatan kondisi jiwa, hati dan

pikiran.

Sumber: www.google.com

2. Manfaat pola hidup sehat

Manfaat yang akan kita peroleh bila kita memiliki pola hidup sehat,

yaitu

a. Badan sehat dan segar bugar

b. Kualitas hidup lebih meningkat

c. Terhindar dari berbagai macam penyakit

d. Menjaga daya tahan tubuh tetap dalam kondisi fit dan stabil

e. Jasmani, hati dan pikiran akan dapat berfungsi secara baik dan

berkualitas

f. Dapat beraktivitas secara maksimal dan mampu menggunakan

potensi dengan optimal

g. Tubuh tidak mudah capek dan pegal karena metabolisme lancer

3. Cara menerapkan pola hidup sehat

Cara-cara agar kita bisa menerapkan pola hidup sehat adalah

a. Mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi = 4 sehat 5

sempurna

HANDOUT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

138

Konsumsi makanan yang sehat

diantaranya yaitu dengan

memperbanyak sayuran hijau,

buah-buahan (tidak lupa untuk

mencucinya dengan sabun dan

pada air yang mengalir) dan

menghindari makanan cepat saji.

Makanan yang bergizi dan

seimbang untuk tubuh, sehingga kebutuhan tubuh tercukupi. Makan

teratur seperti pada pagi hari, siang dam malam hari.

Tidak lupa untuk mencuci buah dan sayur menggunakan air yang

mengalir.

b. Berolahraga

Melakukan aktifitas olahraga adalah salah satu cara serta jalan kita

untuk bisa menerapkan

hidup sehat bagi kita.

olahraga yang ringan

asalkan rutin akan banyak

mendukung kesehatan

kita dan juga termasuk

dalam pola hidup sehat.

c. Waktu istirahat yang cukup

Istirahat yang baik dan cukup baik dalam hal kualitas serta kuantitas

maka hal tersebut akan sangat membantu dalam menjaga kebugaran

dan kesehatan tubuh.

d. Menciptakan lingkungan yang sehat

Menerapkan hidup sehat dan juga melaksanakan

hidup sehat juga bisa dengan cara kita

menciptakan lingkungan yang sehat ini dan hal

ini dimulai dari diri kita sendiri dan juga dari hal

yang terkecil.

e. Memiliki informasi kesehatan

Dokter dapat memulihkan kesehatan, tetapi hanya

anda sendiri yang dapat memelihara kesehatan.

Sangat disayangkan bahwa sebagian orang baru menyadari

perlunya kesehatan setelah mereka jatuh sakit. Maka waktu yang

tepat untuk mencari dokter adalah sewaktu anda sehat bugar.

Karena lebih baik mencegah daripada menyembuhkannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

139

Ade Rai si cowok macho

Siapa yang tak kenal Ade Rai 'Mr. Muscle'? Pria asal Bali yang lahirnya

2.5 kg, ternyata selain seorang atlit binaraga, dia juga adalah seorang

konselor gizi. Pola makan Ade Rai yang pasti sehat sering dia bagi dalam

berbagai macam acara talk show kesehatan di televisi nasional maupun

majalah serta tabloid.

Dia juga penulis dan pengasuh didalam rubrik kesehatan

rutin di sebuah situs, cowok macho ini tak segan

memberikan tips-tips sehat untuk mengatur pola makan

Ade Rai.

Kita harus Menjaga asupan makanan yang masuk ke

tubuh adalah salah satu cara menjaga kesehatan tubuh,

yang berarti menghargai dan mensyukuri ciptaan Allah.

Selain itu, kita bersyukur terhadap semua anugrah talenta

yang telah diberikan-Nya. Mengasah talenta dan

menjadikannya selalu lebih baik lagi juga bukti syukur

pada yang Maha Pemberi.

Tips pola makan Ade Rai

Sebagai seseorang yang telah berhasil dalam mengatur

pola makannya, Ade Rai memiliki beberapa tips yang

sering dia bagikan, antara lain:

1. Selalu manghidangkan makananberserat (sayur,

buah) sebelum mengkonsumsi hidangan-hidangan yang

lain.

2. Banyak meminum air putih, hindari minuman yang berkadar gula

tinggi serta bersoda.

3. Tidak mengkonsumsi hidangan berkarbohidrat (kerupat, nasi,

lontong) bersama dengan sumber yang lemak (Kulit ayam, santan,

daging lemak).

4. Jarak beberapa jam untuk tidur sesudah makan.

5. Diet bukan berarti mengurangi makanan serta memperbanyak

aktifitas, tetapi tetap makan dengan porsi yang normal, hanya

makanan karbohidrat yang dikurangi.

PERCIKAN INSPIRASI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

140

Menghindari obat-obatkimia

Banyak body builder yang tergoda untuk memakai obat kimia yang bisa

mempercepat pembesaran otot-otot tubuh, tetapi Ade Rai tidak demikian.

Dia menggunakan cara alami yaitu dengan latihan ekstra,mengatur pola

makan seimbang danmengandung protein dalam jumlah besar.

Dia menghabiskan 25-30 butir telur ayam, bukan ayam negri biasa

dalamsehari.

Tak heran, pria yang memiliki nama lengkap ini“I Gusti Agung Rai

Kusuma Yudha”berhasil memperoleh kemenangan “Drug Free Body

building World Championship” di Amerika Serikat pada tahun 2000.

Kompetisi ini memberikan penghargaan untuk para binaragawan berotot

yang indah dalam membangun tubuh tanpa menggunakan obat kimia.

Binaraga bukanlah olahraga yang mudah

Ade Rai menolak konotasi miring mengenai binaraga sebagai olahraga

yang hanya memamerkan tubuh lelaki berkilat dengan badan besar serta

menggunakan celana dalam di muka umum. Padahal menurut dia, binaraga

adalah sebuah olahraga cerdas dimana seorang lelaki berhasil membina

raga dengan brilian menjadi bentuk yang sangat indah.Walaupun, untuk

menilai keindahan otot, para binaragawan akan menunjukkannya di muka

penonton yang mengapresiasi bentuk tubuhnya.

Tubuh besar bukan berarti banyak lemak

Ade Rai berkata orang kadang lebih berfikir yang lebih penting adalah

menjaga keseimbangan dalam berat badan dengan tinggi badan saja. Atau

proposionalitas antara berat badan dan tinggi tubuhny

Setelah kamu main puzzle sehat, perilaku apa saja yang akan kamu tiru

dari puzzle itu?

EVALUASI

Sesudah saya mengikuti kegiatan ini saya menjadi tahu/sadar

bahwa saya....

Niatku setelah mengikuti kegiatan ini saya akan...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

141

KIBAR (Kisah Bergambar)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

142

Lampiran 9. Rancangan Pelayanan Bimbingan Kelas (Topik :

Kebersihan Diri dan Lingkungan)

N

O

KETERANGAN

1. Topik Kebersihan Diri dan Lingkungan

2. Tugas

Perkembangan

Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang

kebersihan diri sendiri dan lingkungan

3. Bidang bimbingan Bimbingan Pribadi

4. Jenis Layanan Bimbingan Klasikal/Kelompok

5. Fungsi Bimbingan Pemahaman dan Pengembangan

6. Sasaran Siswa Kelas VII SMP

7. Standar

Kompetensi

Siswa memiliki kebiasaan hidup bersih

8. Kompetensi dasar Siswa mampu memahami dan mengembangkan kebiasaan hidup

bersih dalam kehidupan sehari-hari serta terampil melakukan

merawat diri sendiri dan lingkungan

9. Indikator a. Siswa dapat menjelaskan arti kebersihan diri dan lingkungan

b. Siswa dapat menunjukkan cara merawat diri dan lingkungan

c. Siswa dapat menunjukkan keuntungan menjaga kebersihan

diri dan lingkungan

d. Siswa dapat menuliskan upaya-upaya hidup bersih bagi dirinya

sendiri dan lingkungan

10 Materi a. Pengertian kebersihan

b. Cara merawat diri dan lingkungan

c. Keuntungan menjaga kebersihan diri dan lingkungan

d. Upaya menjaga kebersihan diri dan lingkungan

11. Metode Cerita, tanya jawab, menonton video, permainan dinamika

kelompok, dan penugasan/reflektif

12. Waktu 2 X 40 menit

13. Tempat Ruang Kelas/Aula (tempat-tempat yang kondusif untuk layanan)

14. Alat Laptop, lembar cerita, LCD, CD, Modul

15. Prosedur Skenario kegiatan pelayanan terlampir

16. Penilaian/Evaluasi a. Pernyataan hasil belajar siswa (hasil refleksi)

b. Inventori tilik diri (self assessment) siswa

A. RANCANGAN PELAYANAN BIMBINGAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

143

NO KEGIATAN GURU SISWA WAKTU

1. Pembuka Pembimbing memberi

salam, menjelaskan topik

bimbingan yang akan

dilaksanakan kepada siswa,

mengungkapkan tujuan

layanan dan membuka

layanan dengan doa.

Dilanjutkan dengan ice

breaking tinggaya

Memberi salam kepada

pembimbing, siswa

mendengarkan penjelasan

pembimbing tentang

tujuan layanan dan

dilanjutkan berdoa.

Dilanjutkan dengan ice

breaking tinggaya

3 menit

2. Inti

a. Menonton

video

karakter

Guru pembimbing meminta

siswa untuk

mengelompokkan diri

menjadi kelompok kecil

(setiap kelompok terdiri

dari 5-6 orang), kemudian

mengajak siswa menonton

video mengenai

“Kebersihan Diri”

kemudian guru meminta

siswa untuk memaknai dan

mensharingkannya

Siswa mengelompokkan

diri menjadi kelompok

kecil (setiap kelompok

terdiri dari 5-6 orang),

kemudian siswa menonton

video mengenai

“Kebersihan Diri” dan

memaknai video tersebut

lalu mensharingkannya

15 menit

17. Rencana Tindak

Lanjut

Kelompok-kelompok dalam kelas merencanakan suatu proyek

yang memberi kesempatan menerapkan perilaku cinta kebersihan

diri dan lingkungan, misalnya Baksos, membuat tempat sampah,

dan program-program BK atau program-program sekolah yang

terencana.

18. Sumber http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=10187

http://id.wikipedia.org/wiki/Kebersihan

http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/09/sap-upaya-kebersihan-

diri.html

http://www.waspada.co.id/index2.php?option=com_content&do_p

df=1&id=940

http://brainly.co.id/tugas/165110

B. SKENARIO KEGIATAN PELAYANAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

144

https://www.youtube.com/

watch?v=FucoYKK8Zw4

b. Dinamika

kelompok

Pembimbing mengajak

siswa untuk bermain

permainan “keranjang

kebersihan dan Patroli

Sampah” dan memberikan

pertanyaan refleksi setelah

melakukan permainan

tersebut

Siswa mengikuti

permainan dengan

antusias

15 menit

c. Menonton

video

karakter

Pembimbing mengajak

siswa berkelompok lagi

seperti kelompok awal

(setiap kelompok terdiri

dari 5-6 orang), dan

mengajak siswa menonton

video mengenai

“Pencemaran Lingkungan”

http://youtube.com/watch?

v=AC6TcL1nECc

Siswa berkelompok lagi

seperti kelompok awal

(setiap kelompok terdiri

dari 5-6 orang), siswa

menonton video mengenai

“Pencemaran

Lingkungan”

7 menit

d. Diskusi

kelompok

Setelah menonton video,

pembimbing meminta

siswa untuk berdiskusi di

dalam kelompok untuk

menjawab pertanyaan

reflektif dan

mensharingkannya

Setelah menonton video,

siswa berdiskusi di dalam

kelompok untuk

menjawab pertanyaan

reflektif dan

mensharingkannya

10 menit

e. Penyajian

materi

pembimbing memberikan

penjelasan materi dengan

topik bimbingan mengenai

“Merawat Kebersihan Diri

dan Lingkungan”

Siswa mendengarkan

penjelasan materi yang

disampaikan oleh

pembimbing dengan topik

bimbingan mengenai

“Merawat Kebersihan Diri

dan Lingkungan”

7 menit

f. Mendalami

kisah

inspiratif dan

refleksi

Siswa berkelompok lagi

seperti kelompok awal

(setiap kelompok terdiri

dari 5-6 orang), siswa

membaca kisah inspiratif,

Siswa berkelompok lagi

seperti kelompok awal

(setiap kelompok terdiri

dari 5-6 orang), siswa

membaca kisah inspiratif,

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

145

berefleksi, dan

mensharingkannya dalam

kelas

berefleksi, dan

mensharingkannya dalam

kelas

3. Penutup

a. Menuliskan

pernyataan

hasil belajar

pembimbing meminta

siswa untuk mengisi

lembar inventori tilik diri

(self assessment) dan

menuliskan hasil

belajar/refleksi setelah

mengikuti bimbingan

(secara tertulis atau lisan)

Siswa mengisi lembar

inventori tilik diri (self

assessment) dan

menuliskan hasil

belajar/refleksi setelah

mengikuti bimbingan

(secara tertulis atau lisan)

5 menit

b. Kesimpulan/

penegasan

topik

bimbingan

dan

membaca

pesan moral

pembimbing meminta

siswa untuk menarik

kesimpulan atas aktivitas

layanan bimbingan

penanaman karakter

kebersihan diri dan

lingkungan yang disajikan

pada pertemuan ini dan

membaca dengan penuh

penghayatan pesan moral

yang telah disediakan

Siswa diajak menarik

kesimpulan atas aktivitas

layanan bimbingan

penanaman karakter

kebersihan diri dan

lingkungan yang disajikan

pada pertemuan ini dan

membaca dengan penuh

penghayatan pesan moral

yang telah disediakan

5 menit

Mengakhiri

bimbingan

pembimbing mengakhiri

kegiatan bimbingan dengan

ucapan terima kasih, salam,

dan doa penutup

Siswa mengikuti kegiatan

dengan hidmat

3 menit

Durasi 80 menit

Menonton Video

Video mengenai kebersihan diri ”Mari Hidup Sehat”

https://www.youtube.com/watch?v=FucoYKK8Zw4

Sinopsis

Video ini menceritakan mengenai cara menjaga kebersihan diri. Dengan menjaga

kebersihan diri, tubuh menjadi sehat. Disamping itu banyak keuntungan yang

didapatkan dari menjaga kebersihan diri, sehingga orang akan nyaman dengan

dirinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

146

Ayo Bermain

Keranjang kebersihan

1. Siswa memilih komitmen wilayah kebersihan yang ingin ia rawat

2. Setelah membulatkan keyakinan siswa memilah bola sampah organik dan non

3. Kemudian melemparkan bola sampah ke dalam keranjang kebersihan

Patroli Sampah

https://www.google.co.id/search?q=patroli+sampah

1. Tujuan: Menanamkan cinta lingkungan kepada siswa yang berawal dari

mencintai diri sendiri

2. Bahan: Kantong sampah

3. Prosedur:

a. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok bebas berapa orang

jumlahnya tergantung kebijakan pembimbing.

b. Setiap siswa dibagikan satu kantong sampah.

c. Siswa diminta untuk memungut sampah yang berserakan di lingkungan

sekolah dan memisahkan antara sampah organik dan anorganik (pembimbing

dapat menjelaskan jika ada yang belum paham mengenai sampah organik dan

anorganik)

d. Pembimbing membagi tempat untuk setiap kelompok bersihkan. Pembimbing

harus mengawasi siswa agar tidak keluar dari lingkungan sekolah

C. DESKRIPSI DINAMIKA KELOMPOK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

147

e. Usai memungut sampah, siswa diajak untuk mencuci tangan dengan sabun

hingga bersih. Jika di sekolah tidak menyediakan sabun, pembimbing dapat

menyediakan sabun. Sabun yang digunakan haruslah sabun cair karena akan

digunakan secara bersama-sama (sumber: Jojo BK USD 2012).

4. Durasi: 15 menit

5. Nilai Karakter: peduli terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar kita tinggal

6. Jumlah peserta: Tidak terbatas

Usai bermain, siswa diajak untuk berdiskusi mengenai makna dari permainan

ini.

Menonton Video

http://youtube.com/watch?v=AC6TcL1nECc

Sinopsis

Sebuah film pendek yang menggambarkan pencemaran yang ada di bumi kita

tercinta ini. Ada berbagai pencemaran yang disebabkan karena ketidakpedulian

manusia dengan diri sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Ada berbagai

pencemaran, ada pencemaran tanah, air, dan udara. Sudah saatnya kita peduli

terhadap bumi kita dengan diawali dari peduli dengan diri kita.

Handout

Menjaga Kebersihan Diri dan Lingkungan

https://www.google.co.id/search?q=peduli+terhadap+diri+dan+lingkungan

Kebersihan merupakan keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu,

sampah, dan bau.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

148

Kebersihan diri

Suatu upaya untuk memelihara kebersihan

tubuh dari ujung rambut sampai ujung

kaki.

Kebersihan diri terdiri dari:

1. Kebersihan rambut dan kulit kepala

(keramas 2kali sehari)

2. Kebersihan mata, telinga, dan hidung

3. Kebersihan gigi dan mulut (menggosok

gigi setelah sarapan dan sebelum

tidur)

4. Kebersihan badan

5. Kebersihan kuku tangan dan kaki.

6. Kebersihan pakaian

7. Mencuci tangan dengan sabun cair dan

dengan air yang mengalir.

Cara menjaga kebersihan diri dapat

dilakukan dengan mandi, gosok gigi, cuci

tangan, keramas, membersihkan kuku, dan

lain-lain.

Kebersihan Lingkungan

Suatu upaya untuk memelihara

kebersihan di sekitar tempat tinggal

kita.

Kebersihan lingkungan dapat

dilakukan dengan cara melap jendela,

menyapu, mengepel lantai, mencuci

peralatan makan, membersihkan tempat tidur, membersihkan kamar

mandi, membuang sampah pada

tempatnya, dan lain-lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

149

SUNGAI BERSIH, BANJIR PUN PERGI

https://www.google.co.id/search?q=kisah+peduli+lingkungan

Andi, Antok, dan Eko adalah tiga orang siswa SD Negeri Pamulang 4 yang

telah berteman sejak mereka TK. Ketiga siswa tersebut sangat gemar membersihkan

lingkungan sekolah. Tidak heran bila bapak/ibu guru menjadikan mereka sebagai

tauladan bagi siswa yang lain. Suatu hari di bulan September, mereka sedang bermain-

main di sungai selepas pulang sekolah. Mereka memang gemar mencari ikan untuk

kemudian digoreng dan dijadikan lauk makan siang. Ukuran sungai yang tidak begitu

besar membuat mereka mudah berjalan dari ujung ke ujung bagian sungai. Mereka

menjumpai banyak sekali sampah di pinggir sungai. Mulai dari plastik, botol-botol,

dan lain-lain. Setelah kelelahan dan beristirahat di pinggir sungai, Andi pun berkata

kepada Antok dan Eko tentang sampah yang banyak mereka jumpai di pinggir sungai.

Mereka pun sepakat bahwa sampah yang menumpuk di sungai bisa mengakibatkan

banjir saat musim hujan nanti.

Suatu pagi pada saat jam istirahat di sekolah, Andi, Antok, dan Eko pergi ke

kantor guru. Mereka menemui Bapak Ahmad, Wali Kelas mereka. Antok

menceritakan tentang banyaknya sampah yang ada di sungai, cerita Antok pun

ditimpali dan dilengkapi oleh Andi dan Eko. Mereka memberikan usul kepada Wali

Kelas mereka untuk mengadakan acara bersih sungai pada saat acara bersih-bersih

sekolah yang rutin dilakukan setiap hari Jum'at minggu ke-2 setiap bulannya. Usulan

mereka pun ditanggapi dengan positif oleh Wali Kelas.

PERCIKAN INSPIRASI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

150

Akhirnya tibalah hari di mana acara bersih-bersih sungai itu dilaksanakan.

Pada pagi hari, Kepala Sekolah memberikan arahan kepada semua siswa tentang

pentingnya sebuah sungai yang bersih. Kepala Sekolah juga meminta kepada semua

siswa untuk membersihkan sungai dengan sungguh-sungguh dan tak lupa Kepala

Sekolah menyampaikan hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama acara bersih-bersih

sungai berlangsung. Selesai acara pengarahan, dengan berbondong-bondong dan

didampingi oleh Wali Kelas, para siswa menuju ke sungai yang lokasinya tidak jauh

dari sekolahan. Sesampainya di tepi sungai, Wali Kelas membagi siswa kedalam

beberapa kelompok di mana setiap kelompok terdiri dari 5 orang dan ada 1 orang siswa

yang menjadi ketua serta koordinator kelompok. Acara bersih-bersih

sungai berlangsung selama 2 jam.

Setelah acara bersih-bersih sungai selesai, tampak beberapa gundukan sampah

yang berhasil dikumpulkan oleh para siswa. Sampah-sampah tersebut kemudian

diangkut oleh truk milik Dinas Pekerjaan Umum yang memang sengaja didatangkan

untuk mengangkut sampah sungai. Sungai pun kini tampak sangat bersih. Wali Kelas

menjelaskan tentang arti pentingnya kebersihan sungai agar masyarakat di sekitar

terbebas dari banjir saat musim hujan datang. Oleh

karena itu, kita harus selalu mnjaga kebersihan lingkungan sekitar kita

termasuk kebersihan sungai agar terhindar dari bahaya banjir (sumber:

http://brainly.co.id/tugas/165110).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

151

KIBAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

152

PERNYATAAN HASIL BELAJAR

Setelah saya mengikuti kegiatan bimbingan hari ini mengenai “Kebersihan Diri dan

Lingkungan”, saya menjadi tahu bahwa:

____________________________________________________________________

____________________________________________________________________

______________

NIATKU

Setelah saya mengikuti bimbingan pada hari ini mengenai “Kebersihan Diri dan

Lingkungan” saya berniat untuk:

____________________________________________________________________

____________________________________________________________________

______________

Setelah saya bermain “sampah” saya menjadi sadar bahwa

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

..................

Nilai-nilai yang saya tangkap setelah saya melakuknpermainan “sampah”

adalah..............

.........................................................................................................................................

........

Cintailah Lingkunganmu Seperti Kamu

Mencintai Dirimu Sendiri-Anonim

PESAN MORAL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

153

Lampiran 10. Rancangan Pelayanan Bimbingan Kelas (Topik : Bahaya

Merokok)

No Keterangan

1 Pokok Bahasan Bahaya Merokok bagi Kesehatan/Gaya Hidup Sehat

2 Tugas Pengembangan Pengembangan Pribadi

3 Bidang Bimbingan Pribadi Sosial

4 Jenis Layanan Bimbingan Kelas

5 Fungsi Bimbingan Layanan Pemahaman

6 Sasaran Kelas VIII SMP

7 Standar Kompetensi Peserta didik mampu memahami bahaya merokok

8 Kompetensi Dasar Peserta didik semakin mampu menghindarkan diri dari

bahaya merokok

9 Indikator a. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian bahaya

merokok

b. Peserta didik mampu menyebutkan bahaya merokok

c. Peserta didik mampu menghindarkan diri dari bahaya

merokok

10 Materi a. Pengertian bahaya merokok

b. Bahaya dari merokok

c. Kiat-kiat terhindar dari bahaya merokok

11 Metode Dinamika kelompok, sharing, ceramah, diskusi

12 Waktu 40 menit

13 Tempat Ruang kelas

14 Media Laptop, LCD, sound system

15 Prosedur (Lihat skenario layanan)

16 Evaluasi Self assessment, pesan AKU

17 Rencana Tindak Lanjut -

18 Sumber Pustaka a. http://id.wikipedia.org/wiki/Mbah_SuripDiakses pada

tanggal 09 Mei 2015 Pukul 20.00 WIB

b. http://bahayarokokpelajar.blogspot.com/ Diakses

pada tanggal 09 Mei 2015 Pukul 20.00 WIB

c. http://www.sehatpangkalkaya.com/tips-menghindari-

rokok-bagi-para-remaja/ Diakses pada tanggal 09 Mei

2015 Pukul 20.00 WIB

A. RANCANGAN PELAYANAN BIMBINGAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

154

No Kegiatan Guru Siswa Durasi

1. Pengantar Pembimbing memberi

salam , menjelaskan

topik bimbingan yang

akan dilaksanakan

kepada siswa,

mengungkapkan tujuan

layanan dan membuka

layanan dengan doa.

Memberi salam

kepada guru

pembimbing, siswa

mendengarkan

penjelasan

pembimbing

tentang tujuan

layanan dan

dilanjutkan berdoa.

3 menit

2. Ice Breaking Guru pembimbing

menjelaskan petunjuk

cara bernyanyi dan

gerakan “Pake Tume-

tume”

Mengikuti

bernyanyi dan

bergerak lagu“Pake

Tume-tume”.

5 menit

3. Pemberian Materi Guru memberikan materi

topik bimbingan

“Merokok

membunuhku”.

Siswa

memperhatikan

penjelasan materi

dari pembimbing

tentang “Merokok

membunuhku”.

10 menit

4. Nonton video Pembimbingf

memutarkan video

“Bahaya merokok”.

Siswa menonton

video yang “Bahaya

merokok”.

5 menit

5. Penilaian Diri Pembimbing

membagikan lembar

Penilain Diri kepada

siswa yang berisikan

tentang penilaian diri

siswa terhadap bahaya

merokok bagi kesehatan.

Siswa mengerjakan

lembar penilaian

diri yang dibagikan

oleh pembimbing

sesuai dengan

keadaan dirinya

masing-masing.

10 menit

6. Dinamika

Kelompok

Pembimbing

memberikan instruksi

kepada setiap siswa

untuk membuat poster

tentang bahaya merokok

Siswa

mendengarkan dan

memperhatikan

instruksi dari

pembimbing serta

20 menit

B. SKENARIO PELAYANAN KEGIATAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

155

membuat poster

secara kelompok

7. Percikan Inspiratif Pembimbing

memberikan penjelasan

kepada siswa untuk

membaca dan memahami

cerita tokoh inspiratif

tentang “Mbah Surip

dengan kopi dan

rokoknya”

Siswa membaca

Percikan Inspiratif

tentang cerita

seorang tokoh yang

bernama “ Mbah

Surip dengan kopi

dan rokoknya”

10 menit

8. Kisah Bergambar Pembimbin memberikan

penjelasan kepada siswa

untuk memahami cerita

bergambar tentang “Save

Your Life”.

Siswa membaca

dan memakanai

cerita dari kisah

bergambar “Safe

Your Life”.

10 menit

9. Sharing Pembimbing

mempersilahkan siswa

untuk sharing tentang

nilai-nilai yang dapat

dipetik dari “Percikan

Inspiratif dan Kisah

Bergambar”.

Siswa bergantuan

sharing tentang

nilai yang

didapatkan dari

“Percikan Inspiratif

dan Kisah

Bergambar”.

10 menit

10. Niatanku Pembimbing membagi

lembar kertas yang berisi

“Pernyataan Hasil belajar

dan Niatan setelah

mengikuti bimbingan

kepada setiap siswa.

Siswa menjawab

“Pernyataan Hasil

belajar dan Niatan

setelah mengikuti

bimbingan kepada

setiap siswa

5 menit

11. Peneguhan a. Pembimbing

menegaskan materi

dari pertemuan

pertama sampai

akhir.

b. Pembimbing

memberikan kata-

kata bijak

Siswa

memperhatikan

peneguhan dari

materi Bahaya

merokok bagi

kesehatan

5 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

156

1. Judul Kegiatan: “ eksperimen rokok”

2. Tujuan: Agar siswa dapat mengesplorasikan bentuk bahaya merokok.

3. Bahan/Peralatan

a. Botol aqua

b. Rokok

c. Tissue

d. air

4. Skenario Pelaksanaan Dinamika Kelompok

a. Pembimbing membagi siswa menjadi 3-4 kelompok.

b. Kelompok akan diberi botol, rokok dan peralatan lainnya.

c. Tugas kelompok adalah mengumpulkan asap rokok dalam botol

dengan bantuan air dan menyaringnya dengan tissue untuk melihat

nikotin yang menempel

d. Menayangkan video mengenai bahaya nikotin

1. Bahaya merokok

Bahaya merokok bagi pelajaradalah produk yang

berbahaya dan adiktif (membuat ketergantungan) karena

di 4000 ada rokok bahan kimia berbahaya yang 69

karsinogenik (menyebabkan kanker). Berbahaya zat

dalam rokok seperti tar, karbon monoksida, sianida,

formaldehid arsenik, dan nitrosamin, dll.

Besarnya bahaya merokok sebenarnya bukan tidak

disadari oleh para perokok, karena pada setiap bungkus rokok kini terdapat

peringatan wajib dari pemerintah yang berbunyi:

“MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER,

SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, DAN

GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN.” Tetapi,

seringkali kuatnya ketergantungan terhadap rokok membuat

orang tidak mau berhenti mengisapnya.

2. Dampak bahaya merokok bagi kesehatan

a. Jangka pendek

1) Asap rokok dapat merangsang batu

2) Asap rokok menyebabkan saluran napas menyempit yang

berlangsung antara30-40 menit

C. DESKRIPSI DINAMIKA KELOMPOK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

157

3) Asap rokok melumpuhkan peralatan pembersih pada saluran napas

yang menyebabkan napas sesak

4) Bahan-bahan beracun dari asap rokok diserap

oleh darah masuk ke seluruh tubuh, sehingga

menimbulkan pusing dan sakit kepala

b. Jangka panjang

1) Terjadinya gangguan fungsi paru-paru secara

potensial

2) Menyebabkan produksi lendir pada saluran

napas berlebihan setelah kurang lebih 15 tahun merokok

3) Penyempitan saluran napas yang menetap dengan gejala sesak

napas

4) Sebesar 80% dari pengaruh rokok dapat mengakibatkan kanker

5) Memperbesar tingkat penyempitan / pengerasan pembuluh darah

3. Cara mencegah bahaya merokok

a. Menghindari berkumpul dengan perokok

b. Menyadari akan bahaya dari merokok

c. Jangan malu mengatakan bahwa kamu bukan perokok

d. Memperbanyak melakukan hal positif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

158

Mbah surip dengan kopi dan

rokoknya,,,,,

Urip Achmad Rijanto , lahir di

Mojokerto, Jawa Timur, 6 Mei1957 atau

lebih populer sebagai Mbah Surip, adalah

seorang penyanyiIndonesia. Ia populer

karena gaya dan tertawanya yang unik,

dan karena lagu Tak Gendong dari

albumnya pada tahun 2003 yang juga

berjudul Tak Gendong.

Keunikan lain Mbah Surip yaitu tak

pernah minum air putih. Ia hanya mau

minum kopi hitam sedikit manis pada saat

sebelum dan sesudah makan, sebelum

kerja dan tidur. Tak pelak ia sering

dipanggil manusia luwak.

Mbah Surip juga perokok berat. Sehari ia bisa menghabiskan sekitar

enam bungkus rokok kretek tanpa filter. "Saya sudah mengisap rokok ini

sejak lama, ketika masih muda. Saya hobi minum kopi dan merokok, kan

kedunya saling melengkapi," katanya sambil mengisap rokok kretek buatan

Kediri, Jawa Timur.

Mbah Surip tutup usia pada hari Selasa tanggal 4 Agustus 2009 pukul

10.30 WIB pagi, di puncak kepopulerannya di kancah musik Indonesia. Dia

meninggal dunia akibat gagal jantung dalam perjalanan menuju Rumah

Sakit Pusdikkes TNI AD, Kramat Jati, Jakarta Timur. Menurut bagian

rekam medik RS Pusdikkes, jenazah Mbah Surip sempat berada selama

satu jam di RS Pusdikkes. Jenazah kemudian langsung diambil oleh kerabat

yang membawanya yaitu Mamiek Prakoso. Menurut berita, serangan

jantung tersebut disebabkan kebiasaan meminum kopi dan merokok Mbah

Surip yang berat. Kejadian tersebut diberitakan karena Mbah Surip tiba-

tiba meminum air dingin, sehingga menyebabkan jantungnya bekerja labil.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Mbah_Surip)

E. PERCIKAN INSPIRASI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

159

F. KIBAR (Kisah Bergambar)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

160

G. EVALUASI

H. PESAN MORAL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

161

Lampiran 11. Refleksi Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … fileefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

162

Lampiran 12. Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI