45
EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT DAUN KETAPANG (Terminalia catappa L) TERHADAP Salmonella typhi DAN Staphylococcus epidermidis SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat sarjana S-1 pada Program Studi Biologi Disusun oleh Aka Tedi Nurwalidin 11640030 PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2015

EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

  • Upload
    lykien

  • View
    252

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL

dan ETIL ASETAT DAUN KETAPANG (Terminalia

catappa L) TERHADAP Salmonella typhi DAN

Staphylococcus epidermidis

SKRIPSI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat sarjana S-1 pada Program Studi Biologi

Disusun oleh

Aka Tedi Nurwalidin

11640030

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2015

Page 2: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT
Page 3: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT
Page 4: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT
Page 5: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ( DEDICATION)

Kupersembahkan karya ini kepada :

Kepada keluargaku, sebagai rasa terima kasihku atas semua

pengorbanan yang telah dilakukan sehingga aku sekarang berada di sini.

Semua orang yang telah berjuang keras dalam meraih setiap

impiannya, sebagai ungkapan rasa bangga dan syukur atas semua yang

terjadi di hidupku selama ini.

Kepada almamaterku, kampus kebanggaan, Program Studi Biologi

Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Page 6: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

v

MOTTO

Usaha, Doa, Impian dan Tekad merupakan jembatan dalam menggapai

impian.

Aka Tedi Nurwalidin

Page 7: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robiil’ alamin, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah

SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya serta petunjuk

dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

Skripsi yang berjudul “Efektivitas Ekstrak Etanol dan Etil Asetat Daun Ketapang

(Terminalia catappa L. ) terhadap Pertumbuhan Bakteri Salmonella typhi dan

Staphylococcus epidermidis dengan lancar dan dapat diselesaikan dengan baik

semampu penulis.

Laporan Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk

mencapai gelar Sarjana-S1 Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Selama penyusunan

laporan skripsi ini penulis menyadari bahwa banyak pihak yang berperan dalam

proses penyusunan Skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis

ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Dr. Maizer Said Nahdi, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Ibu Siti Aisah, M.Si selaku Ketua Program Studi Biologi Fakultas Sains

dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Ibu Dr. Arifah Khusnuryani, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah

banyak memberikan berbagai masukan, arahan, kesabaran serta berbagai

bantuan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini

hingga akhir.

Page 8: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

vii

4. Ibu Jumailatus Solihah, M. Biotech selaku dosen pembimbing yang telah

banyak memberikan berbagai masukan serta saran yang sangat berarti

kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini hingga

akhir.

5. Ibu Ika Nugraheni AM, .M.Si selaku Dosen Penasehat Akademik Program

Studi Biologi angkatan 2011.

6. Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran dalam penulisan

skrpsi ini.

7. Ibu, Bapak dan Nenek serta adik-adikku yang menjadi semangat tambahan

dalam setiap langkah, terima kasih atas doa dan dukunganya kepada

penulis.

8. Seluruh dosen Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi yang

telah memberikan ilmunya selama ini kepada penulis.

9. Sahabat yang selalu ada disaat penulis jenuh, dan menjadi inspirasi bagi

penulis untuk senantiasa selalu ingat untuk menyelesaikan Skripsi ini.

10. Mbak Ethik selaku Laboran Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Sains

dan Teknologi yang telah memberikan banyak bimbingan dan

pengetahuan serta kesabaran kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan Skripsi ini hingga akhir.

11. Teman-teman Program Studi Biologi Angkatan 2011 yang telah

memberikan banyak bantuan dan dukungan dalam menyelesaikan Skripsi

ini.

Page 9: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

viii

12. Semua pihak yang memberikan bantuan kepada penulis selama

pengerjaan laporan skripsi ini dari awal hingga selesai.

Akhirnya penulis hanya dapat memanjatkan doa semoga amal dan kebaikan yang

telah banyak diberikan oleh semua pihak diatas mendapatkan balasan berupa

pahala dan ridho Allah SWT. Amiin

Akhir kata penulis menyadari jika tidak ada yang sempurna di dunia ini,

kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Oleh karena itu penulis sangat

mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun demi mengembangkan

hasil tulisan ini menjadi jauh lebih baik lagi.

Besar harapan penulis semoga apa yang penulis lakukan dalam laporan

Skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan semua pembaca pada

umumnya.

Yogyakarta, Agustus 2015

penulis

Page 10: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ............................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................................... iv

MOTTO ............................................................................................................................. v

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... vi

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xvi

ABSTRAK ......................................................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 5

C. Tujuan ............................................................................................................... 6

D. Manfaat penelitian ............................................................................................. 6

Page 11: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

x

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 8

A. Morfologi Tumbuhan Ketapang (Terminalia catappa L.) ............................... 8

B. Zat Antibakteri Tumbuhan Ketapang (Termnalia catappa L.) ........................ 10

1. Tanin........................................................................................................... 10

2. Flavonoid .................................................................................................... 11

3. Saponin ....................................................................................................... 11

C. Metode Ekstraksi .............................................................................................. 11

D. Pelarut yang digunakan untuk ekstraksi ........................................................... 12

1. Pelarut Etanol .............................................................................................. 12

2. Pelarut Etil Asetat ........................................................................................ 13

E. Mekanisme Kerja Antibakteri .......................................................................... 13

1. Merusak dinding sel ............................................................................. 13

2. Mengubah permeabilitas membran sel .................................................. 14

3. Kerusakan sitoplasma ............................................................................ 14

4. Menghambat kerja enzim ...................................................................... 15

5. Menghambat sintesis asam nukleat dan protein .................................... 15

F. Bakteri Uji ....................................................................................................... 15

1. Bakteri Salmonella typhi ....................................................................... 16

2. Bakteri Staphylococcus epidermidis...................................................... 17

G. Uji Antibakteri ................................................................................................. 18

a. Metode Dilusi untuk Uji Antibakteri ....................................................... 19

1. Metode dilusi cair (Broth dlution test) .................................................. 19

2. Metode dilusi padat (Solid dilution test) ............................................... 20

Page 12: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

xi

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................................. 23

A. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................................... 23

B. Alat dan Bahan ................................................................................................. 23

1. Alat ............................................................................................................. 23

2. Bahan .......................................................................................................... 24

C. Tahapan Penelitian ........................................................................................... 24

1. Preparasi Sampel ......................................................................................... 24

2. Ekstrak daun ketapang ................................................................................. 24

D. Uji Aktivitas Antibakteri ................................................................................... 25

1. Sterilisasi alat dan bahan ............................................................................. 25

2. Pembuatan Media ........................................................................................ 26

a. Nutrient Agar (NA) ............................................................................... 26

b. Nutrient Broth (NB) .............................................................................. 26

c. Mc Conkey Media ................................................................................. 26

3. Uji Aktivitas Antibakteri dengan metode dilusi padat ............................... 26

a. Penentuan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) ............................. 26

b. Penentuan Konsentrasi Bunuh Minmum (KBM) .................................. 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 29

A. Hasil ................................................................................................................ 29

1. Esktraksi daun ketapang (Termnalia catappa L) ....................................... 29

2. Uji Aktivitas antibakteri dilusi padat ekstrak etil asetat daun

ketapang terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus

epidermidis dan Salmonella typhi .............................................................. 30

Page 13: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

xii

3. Uji aktivitas antibakteri dilusi cair ekstrak etil asetat daun

ketapang terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus

epidermidis dan Salmonella typhi .............................................................. 35

B. Pembahasan ............................................................................................................ 39

BAB V PENUTUP ............................................................................................................. 47

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 47

B. Saran ........................................................................................................................ 47

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 48

LAMPIRAN ....................................................................................................................... 56

Page 14: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Morfologi daun ketapang ................................................................................. 9

Gambar 2. Salmonella typhi ................................................................................................ 18

Gambar 3. Staphylococcus epidermidis .............................................................................. 20

Gambar 4. Hasil uji anti bakteri berbagai konsentrasi ekstrak etil asetat daun

ketapang terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis ............. 31

Gambar 5. Hasil uji anti bakteri berbagai konsentrasi ekstrak etil asetat daun

ketapang terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi ................................. 32

Gambar 6. Hasil uji antibakteri berbagai konsentrasi ekstrak etanol daun ketapang

terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis ............................ 33

Gambar 7. Hasil uji antibakteri berbagai konsentrasi ekstrak etanol daun

ketapangterhadap pertumbuhan bakteri salmonella typhi ................................ 34

Page 15: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Diagram proses pembuatan ekstrak etanol dan etil asetat daun

ketapang (Terminalia catappa L.)....................................................................................... 54

Lampiran 2. Pembuatan Stok bakteri uji ............................................................................. 55

Lampiran 3. Diagram uji aktivitas antibakteri dilusi padat ................................................ 56

Lampiran 4. Diagram uji aktivitas bakteri dilusi cair ......................................................... 57

Lampiran 5. Perhitungan jumlah sel bakteri dalam 1 ml dengan metode dilusi cair .......... 58

Lampiran 6. Gambar alat-alat dan Bahan Penelitian ......................................................... 59

Page 16: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

xvii

EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAN EKSTRAK

ETIL ASETAT DAUN KETAPANG (Terminalia catappa L.) TERHADAP

Salmonella typhi DAN Staphylococcus epidermidis

Aka Tedi Nurwalidin

11640030

ABSTRAK

Daun ketapang dalam ekstrak etil asetat diketahui mengandung senyawa

flavonoid, alkaloid dan saponin, sedangkan pada ekstrak etanol terkandung

senyawa flavonoid, tanin, alkaloid, saponin, kuinon dan fenolik serta minyak

atsiri yang berpotensi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak daun ketapang pada pelarut organik

etanol dan etil asetat terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi dan

Staphylococcus epidermidis. Pengujian dilakukan menggunakan metode dilusi

padat dan dilusi cair dengan konsentrasi ekstrak 10%, 25%, 50%, 75% dan 100%.

Hasil penelitian menunjukkan daya hambat minimum dan daya bunuh minimum

ekstrak etanol dan etil asetat daun ketapang memiliki aktivitas antibakteri

terhadap Salmonella typhi dan Staphylococcus epidermidis. konsentrasi hambat

minimum dan konsentrasi bunuh minimum untuk bakteri Staphylococcus

epidermidis sebesar 25% dan untuk Salmonella typhi konsentrasi hambat

minimum 25% dan konsentrasi bunuh minimum 50%.

Kata Kunci : Antibakteri, Salmonella typhi , Staphylococcus epidermidis,

Terminalia catappa L.

Page 17: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang sangat

luas, mempunyai 35.000 pulau yang besar dan kecil dengan

keanekaragaman jenis flora dan fauna yang sangat tinggi. Diperkirakan di

Indonesia terdapat 100 sampai dengan 150 famili tumbuh-tumbuhan, dan

sebagian besar mempunyai potensi untuk dimanfaatkan sebagai tanaman

industri, tanaman penghasil buah-buahan, tanaman rempah-rempah dan

tanaman obat-obatan (Nasution, 1992). Salah satu jenis spesies tumbuhan

yang dapat ditemukan di Indonesia yaitu ketapang (Terminalia catappa L.)

Pengobatan menggunakan senyawa yang berasal dari tumbuhan

merupakan alternatif untuk mengatasi masalah tersebut. Tumbuhan

memiliki kandungan senyawa-senyawa aktif yang dapat digunakan

sebagai antibiotik, sehingga eksplorasi terhadap senyawa-senyawa aktif

tersebut memiliki pengaruh yang besar terkait penemuan antibiotik baru

untuk mengatasi masalah resistensi bakteri.

Resistensi bakteri patogen terhadap antibiotik telah menjadi

masalah besar bagi kesehatan. Pencarian suatu antibakteri perlu dilakukan

dalam upaya menghambat pertumbuhan bakteri atau bahkan membunuh

bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit, terutama bakteri yang

resisten.

Ketapang merupakan tanaman yang tergolong multifungsi dalam

pemanfaatannya sebagai tanaman obat tradisional. Menurut Lemmens dan

Page 18: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

2

Soetijpto (1992), bagian akar ketapang mampu berperan sebagai obat

antiflogistika/obat pencegah radang, daunnya dapat digunakan untuk

pengobatan lepra, malaria, panas dan penyakit lain. Ekstrak aqudes dari

daun dan kulit kayu ketapang juga berperan sebagai antikanker,

antioksidan, antiinflamasi antihepatitis hepaprotektif, anti peradangan serta

anti diabetes (Ahmed et al., 2005) Senyawa tanin yang terkandung pada

kulit kayu dan daun dapat digunakan sebagai obat disentri dan sariawan

(Rahayu et al, 2009).

Bakteri Salmonella typhi dan Staphylococcus epidermidis

merupakan bakteri patogen yang dapat mengganggu kesehatan manusia.

Salah satu penyakit yang dapat ditimbulkan oleh bakteri Salmonella typhi

adalah dapat mengakibatkan demam tifoid atau dikenal dengan demam

typhus abdominalis. Kasus demam tifoid di Indonesia diketahui masih

cukup tinggi yaitu berkisar antara 354-810 per 100.000 penduduk per

tahun (Zulkarnaen, 2001). Penyakit ini bersifat sporadik endemik dan

timbul sepanjang tahun. Selain itu Salmonella typhi dapat menyebabkan

gastosenteritis (peradangan pada usus) dan septikemia. Penyakit ini

dianggap serius karena dapat disertai dengan berbagai penyakit lain.

Menurut Jamal (2004), demam tifoid menempati urutan no.8 sebagai

penyakit penyebab kematian utama di Indonesia.

Seiring dengan kemajuan zaman, ditemukan beberapa antibiotik

generasi pertama untuk mengobati demam tifoid, seperti chloramphenicol,

co-trimoxazole, dan amoxicilin, sehingga prevalensi demam tifoid dapat

Page 19: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

3

berkurang. Akan tetapi, dengan seringnya digunakan antibiotik tersebut

untuk mengobati penyakit demam tifoid, mengakibatkan terjadinya mutasi

pada bakteri penyebab demam tifoid, yang mengakibatkan Salmonella

typhi menjadi resisten terhadap antibiotik (Tadesse, 2014)

Bakteri Staphylococcus epidermidis diketahui dapat

mengakibatkan gangguan pada kulit manusia. Bakteri ini dapat

menimbulkan jerawat pada kulit dengan timbulnya penyumbatan pada

folikel sebaseus yang terdapat pada kulit. Diketahui dalam sebuah

penelitian bahwa bakteri Staphylococcus epidermidis yang diisolasi dari

kulit pasien yang terinfeksi dilaporkan telah resisten terhadap antibiotik

methicilin, nafcilin, sefalotin dan cefamandole (Archer,1980). Pemakaian

antibiotik yang berlebihan menyebabkan bakteri yang semula sensitif

menjadi resisten. Oleh karena itu, penelitian mengenai senyawa antibakteri

baru diperlukan untuk mengatasi masalah resistensi tersebut (Pelczar dan

Chan, 2010).

Penggunaan tanaman sebagai obat penyembuhan adalah bentuk

pengobatan tertua di dunia. Setiap budaya di dunia memiliki sistem

pengobatan tradisonal yang khas dan di setiap daerah dijumpai berbagai

macam jenis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat. WHO

(World Health Organization) pada tahun 1985 memprediksi bahwa sekitar

80% penduduk dunia telah memanfaatkan tanaman obat untuk

pemeliharaan kesehatan primernya (Dorly, 2005). Menurut Al-Jauziah

(2007), pemanfaatan tanaman sebagai obat merupakan salah satu sarana

Page 20: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

4

untuk mengambil pelajaran dan memikirkan tentang kekuasaan Allah dan

meneladani cara pengobatan Nabi.

Tumbuhan memiliki kandungan zat kimia aktif yang memiliki

potensi besar dalam pemanfaatannya sebagai antibakteri. Beberapa

keuntungan memanfaatkan tumbuhan obat di antaranya relatif lebih aman,

mudah diperoleh, harga yang terjangkau dan tidak menimbulkan resistensi.

Daun ketapang dalam ekstrak etil asetat diketahui mengandung senyawa

flavonoid, tanin dan saponin sedangkan pada ekstrak etanol terkandung

senyawa flavonoid, tanin, saponin, dan fenolik serta minyak atsiri yang

berpotensi sebagai antibakteri (Rahayu et al, 2009).

Penelitian tentang manfaat kandungan senyawa tersebut juga telah

dilakukan oleh Nuryati et al. (2005) yang menunjukkan bahwa daun

ketapang yang muda memiliki aktivitas antifungi terhadap pertumbuhan

cendawan akuatik Aphanomyces sp. Penelitian terkait penggunaan daun

ketapang antara lain mengenai pemanfaatan ekstrak daun ketapang dengan

menggunakan pelarut aquades untuk pencegahan serta pengobatan ikan

patin yang terinfeksi Aeromonas hydrophila (Nurmaidah, 2007) serta

Penelitian mengenai identifikasi senyawa flavonoid dari daun ketapang

kencana (Terminalia muelleri) yang dapat digunakan sebagai antibakteri

Staphylococcus epidermidis dan Pseudomonas aeuruginosa (Dyah et al.,

2013). Penelitian Golam et al. (2011) menunjukan bahwa daun Terminalia

chebula diketahui memiliki aktifitas sebagai antibakteri terhadap

Salmonella sp.

Page 21: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

5

Berdasarkan informasi mengenai aktivitas antibakteri daun

ketapang, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh

antibakteri secara lebih spesifik dalam ekstrak etanol dan etil asetat daun

ketapang (Terminalia catappa L.) terhadap bakteri Salmonella typhi dan

Staphylococcus epidermidis yang merupakan bakteri patogen yang

merugikan bagi manusia.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh ekstrak etanol dan etil asetat daun ketapang

(Terminalia catappa L.) terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella

typhi dan Staphylococcus epidermidis?

2. Berapakah konsentrasi hambat minimum (KHM) ekstrak etanol dan etil

asetat daun ketapang (Terminalia catappa L.) terhadap pertumbuhan

bakteri Salmonella typhi dan Staphylococcus epidermidis?

3. Berapakah konsentrasi bunuh minimum (KBM) ekstrak etanol dan

ekstrak etil asetat daun ketapang (Terminalia catappa L.) terhadap

pertumbuhan bakteri Salmonella typhi dan Staphylococcus

epidermidis?

Page 22: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

6

C. Tujuan penelitian

1. Mengetahui pengaruh ekstrak etanol dan etil asetat daun ketapang

(Terminalia catappa L.) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus

epidermidis dan Salmonella typhi.

2. Menentukan nilai konsentrasi hambat minimum (KHM) ekstrak etanol

dan etil asetat daun ketapang (Terminalia catappa L.) terhadap

pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis dan Salmonella

typhi.

3. Menentukan nilai konsentrasi bunuh minimum (KBM) ekstrak etanol

dan etil asetat daun ketapang (Terminalia catappa L.) terhadap

pertumbuhan bakteri Staphylocuccus epidermidis dan Salmonella

typhi.

D. Manfaat Penelitian

1. Dapat memberikan informasi mengenai aktivitas antibakteri daun

ketapang (Terminalia catappa L.) terhadap pertumbuhan bakteri

Staphylococcus epidermidis dan Salmonella typhi.

2. Dapat menjadi dasar penelitian selanjutnya untuk mengembangkan

penelitian antibakteri dari bahan alam khususnya daun ketapang

sebagai bahan untuk pengobatan penyakit demam tifoid dan penyakit

kulit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus epidermidis dan

Salmonella typhi.

Page 23: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

47

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Ekstrak etil asetat daun ketapang memberikan pengaruh hambatan lebih

kuat dibandingkan ekstrak etanol baik pada bakteri Salmonella typhi

maupun pada bakteri Staphylococcus epidermidis.

2. Ekstrak etil asetat daun ketapang memberikan nilai hambat minimum

terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis sebesar 25%

dan Salmonella typhi sebesar 50%, dan ekstrak etanol daun ketapang

memberikan nilai hambat minimum terhadap pertumbuhan bakteri

Staphylococcus epidermidis sebesar 50% dan Salmonella typhi 50%.

3. Ekstrak etil asetat daun ketapang memberikan nilai konsentrasi bunuh

minimum terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis

sebesar 75% dan sebesar 100% terhadap bakteri Salmonella typhi.

B. Saran

Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, perlu dilakukan uji

lanjutan mekanisme penghambatan ekstrak daun ketapang seperti uji

kebocoran sel, uji hidrofobisitas sel dan uji yang lain yang dapat benar benar

membuktikan adanya pengaruh antibakteri pada daun ketapang.

Page 24: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

49

DAFTAR PUSTAKA

Agustriana Gita. 2011. Potensi Propolis Lebah Madu Apis Mellifera Spp Sebagai

Bahan Antibakteri. Departemen Biokimia Fakultas Matematika Dan Ilmu

Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor, h.1-2,5-7

Ahmad, A., Fauzia dan Suri Dwi Lesmana. 2009. Penentuan Konsentrasi Hambat

Minimal dan Konsentrasi Bunuh Minimal Larutan Iodium 10% Terhadap

Staphylococcus auerus Resisten Metisilin (MRSA) dan Staphylococcus

aureus Sensitif Metisilin (MSSA). Jurnal Ilmu Kedokteran, 3 (1) : 14-19.

Ahmed, S.M., Vrushabendra, S.B., P Gopkumar R.D., dan Chandrashekara, V.M.

2005. Anti-diabetic activity of Terminalia catappa Linn. Leaf extract in

alloxan-induced diabetic rats. Iranian Joutnal of Pharmacology &

Therapeutics 4: 36-39.

Al-Jauziyah, I.Q. 2007, Metode Pengobatan Nabi SAW, Penerbit Griya Ilmu, Jakarta.

Alhamfaid, A ,. Sri, W., dan Mahono, W., 2004. Uji Efektifitas Dekok Bunga

Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi) sebagai antibakteri terhdap bakteri

Salmonella Typhi secara in Vitro. Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. XX,

(1) .

Ajizah, A. 2004. Sensitivitas Salmonella typhymurium terhadap Ekstrak daun

Jambu Biji (Psidium guajava L.) Bioscientiae. 1 (1)

Anonim, 2002, SmartSpec Plus Spectrophotometer instruction Manual Catalog

Number 170-2525. Bio-Rad Laboratories

Ansel, II. C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi IV. UI Press:

Jakarta.

Archer GL. 1980. Antimicrobial susceptibility and selection of resistance among

Staphylococcus epidermidis isolates recovered from patients with

infections of indwelling foreign devices. Antimicrobial Agents

Chemother. 14(3):353–359

Arsita M.,S, Sri, SD dan Sri, D. 2008. Efektifitas Antibakteri Infusa Biji Pepaya

(Carica papaya Linn ) Terhadap bakteri Staphylococcus aureus,

Eschericdia coli dan Pseoudomonas aeruginosa secara in vitro.

Page 25: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

50

Laboratorium Mikrobiologi dan Biomol Analisis Kesehatan FIKKES

Universitas Muhammadiyah Semarang.

Aziz, AA.2009. Penentuan Kadar Air dan Minyak Sawit Merah (CPO) pada

tangki penyimpanan di pabrik kelapa sawit PT. PN IV Kebun Adolina :

Karya ilmiah D3. Universitas Sumatra Utara. Padang.

Branen A. L.dan Davidson PM. 1993. Antimicrobial Food. Marcel Dekker: New

York.

Browning, B. L. 1996. Methods of Wood Chemistry. Vol I, II. Interscience

Publishers. New York

Brock, T.D., Madigan, M.T., Martinko, J.M., and Jack, P, P., 2005, Biology of

microorganism Seven Edition , Prentice Hall, Englewood Cliffs, New

Jersey, p

Brooks, G.F., J.S. Butel dan S.A. Morse. 2005. Medical Microbiology. New York

: Mc Graw Hill.

Cowan, MM, 1999. Plant Products as Antimicrobial Agents, American Society for

Microbiology, vol. 12, no.4, hal. 564-582

Crump JA, Luby SP, dan Mintz ED,.2004. The global burden of typhoid fever.

Bull World Health Organ;82:346-53.

Darusman L.K.D., Sajuthi, Komar, & Pamugkas.1995. Ekstraksi Komponen

Bioaktif 418 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_sebagai

Bahan Obat dari Karang-Karangan, Bunga Karang dan Ganggang di

Perairan P. Pari Kepulauan Seribu Tahap II: Fraksinasi dan Bioassay.

Kimia No. 10. Bogor: FMIPA. IPB.

Davis, W., & Stout, T. 1971. Disc Plate Method of Microbiological antibiotic

assay. Appl Mikrobial, 22(4), 659-665.

Depkes RI. 1989. Materia Medika Indonesia. Jilid V. Jakarta: Direktorat Jenderal

Pengawasan Obat Dan Makanan. Halaman 194-197, 513-520, 536, 539-

540,549-552.

Dorly.2005. Potensi Tumbuhan Obat Indonesia dalam Pengembangan Industri

Agronomi. Bogor : ITB.

Page 26: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

51

Dyah, AA., Khairul.A., dan Dewi. K., 2013. Identifikasi Senyawa Flavonoid Dari

Daun Ketapang Kencana (Terminalia Muelleri Benth.) dan Uji Aktivitas

Sebagai Penyebab Bau Badan. Jurnal Chem Info (1) :94-100.

Dzen, M.R. 2003. Bakteriologi medik edisi pertama. Malang: bayumedia

publishing.

Endarti, Yulinah, E and Soediro, I. 2002. Kajian Aktivitas Asam Usnat terhadap

Bakteri Penyebab Bau Badan [Online]. Tersedia: http://bahanalam.

fa.itb.ac.id/detail.php?id=121 (11 September 2015)

Evans, A, 2013. Rahasia daun mengubah warnanya

http://nationalgeographic.co.id/berita/2013/10/rahasia-daun-mengubah-

warnanya diakses tanggal 19 Januari 2016

Ganiswara, G., Setiabudi. R., Suyatna, dan Nafrialdi. 1995. Farmakologi dan

Terapi, edisi 4. UI Press: Jakarta.

Golam, M., Mahdia.R., M.Manjurul., K., 2011. Antimocrobial activity of

Terminalia chebula. International Jurnal medicine Arom Plants, 1 (2):175-

179

Harbone, J. B. 2006. Metode Fitokimia. Penuntun Cara Modern Menganalisis

Tumbuhan Dietrjemahkan Oleh Kosasih Padmawinata Dan Iwang

Soediro. Bandung : Penerbit ITB.

Hardhiko, R.S., Suganda, A.G dan Sukandar, E.Y. 2004 Aktivitas Antibakteri

Ekstrak Etanol, Ekstrak Air Daun yang Dipetik dan Daun Gugur Pohon

Ketapang (Terminalia catappa L.). Acta Pharamaceutica Indonesia.

XXIX :129-133.

Hargono, D., dan Farouq. 1986. Sediaan Galenik. Jakarta: Departemen Kesehatan

Republik Indonesia.

Harmita dan Radji, M., 2008. Kepekaan Terhadap Antibiotik. Dalam: Buku Ajar

Analisis Hayati, Ed.3. EGC, Jakartar: 1-5

Heat, HB dan Reineccius, G. 1987. Flavour Chemistry and Technology. Von

Nostrand Reinhold co. New York.

Heyne, K., 1950. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid I. Terjemahan oleh

Badan Litbang Kehutanan, Jakarta. 615 p.

Page 27: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

52

Hidayati, 2012. “Study Potensi Biofingisida Ekstrak Daun Ketapang Terhadap

Pertumbuhan jamur Phytophthora capsici pada Cabe Rawit,” Proposal

Tugas Akhir : ITS Surabaya.

Husein, HB. 1998. Teknik pemisahan Kimia dan Fisika. Ganeca : jakarta

Holt, J.G., Noel, R.K., Peter, H.A., James, T.S., Stanley, T.W. 1994. Bergey's

manual of Determinative Bacteriology. Ninth edition. Williams and

Wilkins. Ballimore, Maryland USA. 186,242

Hugo, W.B. and Russell, A.D., 1998, Pharmaceutical Microbiologi, 6th edition,

blackwell science, oxford, p. 33-35, 51

Iskandar , Y, D. Rusmiati, R.R. Dewi, 2009. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak

Etanol Rumput Laut (Eucheuma Cottonii) terhadap Bakteri Escherichia

coli dan Bacillus cereus. [Skripsi] Jurusan Farmasi Fakultas MIPA.

Universitas Padjadjaran.

Jamal S., 2004. Deskripsi Penyakit Sistem Sirkulasi: Penyebab Kematian Utama

di Indonesia. Badan Penelitian danPengembangan Kesehatan. Cermin

Dunia Kedokteran. Jakarta

Jawetz, E., Melnick, J. L., Adelberg, E. A., 2001, Mikrobiologi Kedokteran, Edisi

XXII, diterjemahkan oleh Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga, 205-209, Penerbit Salemba Medika, Jakarta.

Jones, S. B dan A. E. Luchsinger. 1979. Plant Systematic. McGraw-Hill Book

Company Inc. New York.

Juliantina, F., Dewa, A., Bunga, N., Titis., Endarwati, T. 2011. Manfaat Sirih

Merah ( Piper crocatum) sebagai antibakteri terhadap bakteri Gram positif

dan Gram negatif. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia.

http://www.journal.uii.ac.id Diakses tanggal :23-01-2015

Kanazawa, Al. 1995. Laboratory Handbook for the Fractination of Natural

Extract.Chapan & Hall London.

Kunkel, D., 2007. Staphylococcus epidermidis – cocoid prokaryote (bacterium)

http://www.denniskunkel.com/detail/1012.html diakses tanggal 26 Maret

2015.

Page 28: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

53

Kunkel, D., 2008. Salmonella typhi enterica rod prokaryote (bacterium)

.http://www.denniskunkel.com/detail/10595.html diakses tanggal 26 Maret

2015.

Lemmens, R.H.M.J dan Soetjipto, N.W., 1992. Plant resource of South-East Asia

3 : Dye and tannin-producing Plants. Pudoc, Wageningen, Netherlands.

pp. 65-67

Lusiana A, Rice Disi Oktarina dan Idha Kusumawati., 2014. Pengaruh Jenis

Pelarut Pengektrasi Terhadap Kadar Sinensetin Dalam Ekstrak Daun

Orthosiphon stamineus Benth. E-Journal Planta Husada Vol, 2 Np.1 2014

Mahon, C.R., & Manuselis, J.R., 1995, Textbook of Diagnostic Microbiology, WB

Saunders Company, Philadelphia USA.

Makkar, H.P dan R. Singh, R. 2002. The Potential of Mulberry Foliage as a feed

Supplement. 139-154 dalam http:/www.fao.org/docrep/005/x9895e0dhtm

diakses 20 oktober 2015

Markham, KR. 1998. Cara Mengidentifikasi Flavonoid. ITB. Bandung

Maryati., Ratna,SF., dan Triastuti, R., .2007. Uji Aktifitas Antibakteri Minyak

Atsiri Daun Kemangi (Ocmium basilicum L.) Terhadap Staphylococcus

aureus dan Eschericia coli. Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, (1) : 30-

38

Masduki I, 1996. Efek Antibakteri Ekstrak Biji Pinang (Areca catechu) terhadap

S. aureus dan E. coli. Cermin Dunia Kedokteran

Mun, C, F. 2003. Ketapang (Cattapa) Leaves-Black Water : Understanding Balck

Water. I N B S F o r u m I n d e x .

Naim, R. 2004. Senyawa Antibakteri dari Tumbuhan. FKH dan sekolah

Pascasarjana IPB. Diakses 8 Maret 2015, 22,30 WIB

Nasution, R.E. 1992. Pemanfaatan tumbuhan obat Indonesia. Prosiding Seminar

dan Loka Karya Nasional Etnobotani. Departement Pendidikan dan

Kebudayaan RI-LIPI. Perpustakaan Nasional RI. Jakarta

Nurmaidah, 2007. Pemanfaatan Ekstrak Daun Ketapang Terminalia catappa

Untuk Pencegahan dan Pengobatan Ikan Patin Pangasionodon

Page 29: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

54

Hypophtalamus Yang Terinfeksi Aeromonas Hydrophila [Skripsi]

Departemen Budidaya Perairan IPB Bogor.

Nuria, Maulita cut, Faizaitun, Arvin, Sumantri, 2009. Uji Aktivitas Antibakterin

Ekstrak Etanol Daun Jarak Pagar (Jatropha Curcas L) Terhadap Bakteri

Staphylococcus Aureus Atcc 25923, Escherichia Coli Atcc 25922, Dan

Salmonella Typhi Atcc 1408, Mediagro;5(2):26–37.

Nuryati .,S., Rahman dan Taukhid., 2005. Kajian Potensi Antifungi Ketapang

(Terminalia Cattapa L, Sirih (Piper Betle L), Jambu Bji (Psidium Guajava

L.) dan Sambiloto (Andrographis Peniculata (Burm. F) Ness Terhadap

Pertumbuhan Cendawan Akuatik Aphonomyces Secara In Vitro. Jurnal

Akuakultur Indonesia (2): 115-123.

Parhusip, A.2006. Kajian mekanisme antibakteri ekstrak andaliman (Zanthoxylum

acanthopodium DC) terhadap nekteri patogen pengan. [Disertasi] Sekolah

Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

Pelczar MJ, dan Chan, ECS. 2010. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Volume ke 1,2.

Hadiotomo RS, Imas T, Tjitrosomo SS, Angka SL, penerjemah. Jakarta :

Universitas Indonesia Press. Terjemahan dari : Elemen of Microbiology.

Priyanto. 2008. Farmakoterapi dan Termminologi Medis. Depok : Leksonfi. Hlm.

157.

Rahayu, D.S., Dewi, K., dan Enny, F., 2009. Penentuan Aktivitas Antioksidan

Etanol Daun Ketapang(Terminalia catappa L) Dengan Metode 1,1

Difenil-2-Pikrihidrazil (DPPH), Jurnal Unriversitas Diponegoro.

Robinson, T, 1995. Kandungan Senyawa OrganikTumbuhan Tinggi,

Diterjemahkan oleh Prof.Dr. Kosasih Padmawinata, Bandung : Penerbit

ITB.

Setiabudy, R dan Gan, V.H.S. 1995., “Pengantar Antimikroba”, dalam

Farmakologi dan Terapi, Edisi Keempat, Ganiswara, S.G., Bagian

Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta.

Soemarno. 2000. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Klinik. Edisi Ketiga. Akademi

Analis Kesehatan Yogyakarta. Yogyakarta: Departemen Kesehatan

Republik Indonesia. Hal. 117-119.

Page 30: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

55

Tadesse, G, 2014, A meta-analysis of the propotion of animal isolates resistant to

drugs used against human salmonellosis in ethiopia. Articel From BMC

Infections Disease. Dalam http://www.biomedcentral.com/1471-

2334/15/84 diakses 21 oktober 2015

Timotius, K.H, 1982, Mikrobiologi Dasar ; Salatiga, Universitas Kristen

Satya Wacana.

Thong, KL.; Bhutta, Z A,T., 2000. Multidrug-resistant strains of Salmonela

enterica serotype typhi are genetically homogenous and coexist with

antibioticsensitive strains as distinct, independent clones. International

journal of infectious diseases. Canada : 194-197

Volk, W.A., dan Wheeler,1993. Mikrobiologi dasar. jilid 1 Edisi kelima,

diterjemahkan oleh markham. Jakarta: Erlangga.

Wardhani, L. K. dan N. Sulistyani. 2012. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etil

Asetat Daun Binahong (Anredera scandens L.) Jurnal Ilmiah Kefarmasian,

Vol 2, No. 1, 2012 :1-16

Zulkarnaen I.2001. Antibiotik Dosis Tunggal Pada Demam Tifoid. Simposium

Current Diagnosis and Treatment. www.interna.fk.ui.ac.id

diakses 18 Maret 2015.

Page 31: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

56

LAMPIRAN

Lampiran 1. Diagram proses pembuatan ekstrak etanol dan etil asetat daun

ketapang (Terminalia catappa L.)

Daun kering ketapang

Diblender/dihaluskan

Serbuk ditimbang

Dimaserasi dengan etil

asetat 96%

Filtrat dikeluarkan Residu daun ketapang

Dimaserasi dengan etanol 96%

Filtrat dikeluarkan

evaporasi

Ekstrak Etil

asetat

Ekstrak etil

etanol

evaporasi

Page 32: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

47

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Ekstrak etil asetat daun ketapang memberikan pengaruh hambatan lebih

kuat dibandingkan ekstrak etanol baik pada bakteri Salmonella typhi

maupun pada bakteri Staphylococcus epidermidis.

2. Ekstrak etil asetat daun ketapang memberikan nilai hambat minimum

terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis sebesar 25%

dan Salmonella typhi sebesar 50%, dan ekstrak etanol daun ketapang

memberikan nilai hambat minimum terhadap pertumbuhan bakteri

Staphylococcus epidermidis sebesar 50% dan Salmonella typhi 50%.

3. Ekstrak etil asetat daun ketapang memberikan nilai konsentrasi bunuh

minimum terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis

sebesar 75% dan sebesar 100% terhadap bakteri Salmonella typhi.

B. Saran

Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, perlu dilakukan uji

lanjutan mekanisme penghambatan ekstrak daun ketapang seperti uji

kebocoran sel, uji hidrofobisitas sel dan uji yang lain yang dapat benar benar

membuktikan adanya pengaruh antibakteri pada daun ketapang.

Page 33: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

49

DAFTAR PUSTAKA

Agustriana Gita. 2011. Potensi Propolis Lebah Madu Apis Mellifera Spp Sebagai

Bahan Antibakteri. Departemen Biokimia Fakultas Matematika Dan Ilmu

Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor, h.1-2,5-7

Ahmad, A., Fauzia dan Suri Dwi Lesmana. 2009. Penentuan Konsentrasi Hambat

Minimal dan Konsentrasi Bunuh Minimal Larutan Iodium 10% Terhadap

Staphylococcus auerus Resisten Metisilin (MRSA) dan Staphylococcus

aureus Sensitif Metisilin (MSSA). Jurnal Ilmu Kedokteran, 3 (1) : 14-19.

Ahmed, S.M., Vrushabendra, S.B., P Gopkumar R.D., dan Chandrashekara, V.M.

2005. Anti-diabetic activity of Terminalia catappa Linn. Leaf extract in

alloxan-induced diabetic rats. Iranian Joutnal of Pharmacology &

Therapeutics 4: 36-39.

Al-Jauziyah, I.Q. 2007, Metode Pengobatan Nabi SAW, Penerbit Griya Ilmu, Jakarta.

Alhamfaid, A ,. Sri, W., dan Mahono, W., 2004. Uji Efektifitas Dekok Bunga

Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi) sebagai antibakteri terhdap bakteri

Salmonella Typhi secara in Vitro. Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. XX,

(1) .

Ajizah, A. 2004. Sensitivitas Salmonella typhymurium terhadap Ekstrak daun

Jambu Biji (Psidium guajava L.) Bioscientiae. 1 (1)

Anonim, 2002, SmartSpec Plus Spectrophotometer instruction Manual Catalog

Number 170-2525. Bio-Rad Laboratories

Ansel, II. C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi IV. UI Press:

Jakarta.

Archer GL. 1980. Antimicrobial susceptibility and selection of resistance among

Staphylococcus epidermidis isolates recovered from patients with

infections of indwelling foreign devices. Antimicrobial Agents

Chemother. 14(3):353–359

Arsita M.,S, Sri, SD dan Sri, D. 2008. Efektifitas Antibakteri Infusa Biji Pepaya

(Carica papaya Linn ) Terhadap bakteri Staphylococcus aureus,

Eschericdia coli dan Pseoudomonas aeruginosa secara in vitro.

Page 34: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

50

Laboratorium Mikrobiologi dan Biomol Analisis Kesehatan FIKKES

Universitas Muhammadiyah Semarang.

Aziz, AA.2009. Penentuan Kadar Air dan Minyak Sawit Merah (CPO) pada

tangki penyimpanan di pabrik kelapa sawit PT. PN IV Kebun Adolina :

Karya ilmiah D3. Universitas Sumatra Utara. Padang.

Branen A. L.dan Davidson PM. 1993. Antimicrobial Food. Marcel Dekker: New

York.

Browning, B. L. 1996. Methods of Wood Chemistry. Vol I, II. Interscience

Publishers. New York

Brock, T.D., Madigan, M.T., Martinko, J.M., and Jack, P, P., 2005, Biology of

microorganism Seven Edition , Prentice Hall, Englewood Cliffs, New

Jersey, p

Brooks, G.F., J.S. Butel dan S.A. Morse. 2005. Medical Microbiology. New York

: Mc Graw Hill.

Cowan, MM, 1999. Plant Products as Antimicrobial Agents, American Society for

Microbiology, vol. 12, no.4, hal. 564-582

Crump JA, Luby SP, dan Mintz ED,.2004. The global burden of typhoid fever.

Bull World Health Organ;82:346-53.

Darusman L.K.D., Sajuthi, Komar, & Pamugkas.1995. Ekstraksi Komponen

Bioaktif 418 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_sebagai

Bahan Obat dari Karang-Karangan, Bunga Karang dan Ganggang di

Perairan P. Pari Kepulauan Seribu Tahap II: Fraksinasi dan Bioassay.

Kimia No. 10. Bogor: FMIPA. IPB.

Davis, W., & Stout, T. 1971. Disc Plate Method of Microbiological antibiotic

assay. Appl Mikrobial, 22(4), 659-665.

Depkes RI. 1989. Materia Medika Indonesia. Jilid V. Jakarta: Direktorat Jenderal

Pengawasan Obat Dan Makanan. Halaman 194-197, 513-520, 536, 539-

540,549-552.

Dorly.2005. Potensi Tumbuhan Obat Indonesia dalam Pengembangan Industri

Agronomi. Bogor : ITB.

Page 35: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

51

Dyah, AA., Khairul.A., dan Dewi. K., 2013. Identifikasi Senyawa Flavonoid Dari

Daun Ketapang Kencana (Terminalia Muelleri Benth.) dan Uji Aktivitas

Sebagai Penyebab Bau Badan. Jurnal Chem Info (1) :94-100.

Dzen, M.R. 2003. Bakteriologi medik edisi pertama. Malang: bayumedia

publishing.

Endarti, Yulinah, E and Soediro, I. 2002. Kajian Aktivitas Asam Usnat terhadap

Bakteri Penyebab Bau Badan [Online]. Tersedia: http://bahanalam.

fa.itb.ac.id/detail.php?id=121 (11 September 2015)

Evans, A, 2013. Rahasia daun mengubah warnanya

http://nationalgeographic.co.id/berita/2013/10/rahasia-daun-mengubah-

warnanya diakses tanggal 19 Januari 2016

Ganiswara, G., Setiabudi. R., Suyatna, dan Nafrialdi. 1995. Farmakologi dan

Terapi, edisi 4. UI Press: Jakarta.

Golam, M., Mahdia.R., M.Manjurul., K., 2011. Antimocrobial activity of

Terminalia chebula. International Jurnal medicine Arom Plants, 1 (2):175-

179

Harbone, J. B. 2006. Metode Fitokimia. Penuntun Cara Modern Menganalisis

Tumbuhan Dietrjemahkan Oleh Kosasih Padmawinata Dan Iwang

Soediro. Bandung : Penerbit ITB.

Hardhiko, R.S., Suganda, A.G dan Sukandar, E.Y. 2004 Aktivitas Antibakteri

Ekstrak Etanol, Ekstrak Air Daun yang Dipetik dan Daun Gugur Pohon

Ketapang (Terminalia catappa L.). Acta Pharamaceutica Indonesia.

XXIX :129-133.

Hargono, D., dan Farouq. 1986. Sediaan Galenik. Jakarta: Departemen Kesehatan

Republik Indonesia.

Harmita dan Radji, M., 2008. Kepekaan Terhadap Antibiotik. Dalam: Buku Ajar

Analisis Hayati, Ed.3. EGC, Jakartar: 1-5

Heat, HB dan Reineccius, G. 1987. Flavour Chemistry and Technology. Von

Nostrand Reinhold co. New York.

Heyne, K., 1950. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid I. Terjemahan oleh

Badan Litbang Kehutanan, Jakarta. 615 p.

Page 36: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

52

Hidayati, 2012. “Study Potensi Biofingisida Ekstrak Daun Ketapang Terhadap

Pertumbuhan jamur Phytophthora capsici pada Cabe Rawit,” Proposal

Tugas Akhir : ITS Surabaya.

Husein, HB. 1998. Teknik pemisahan Kimia dan Fisika. Ganeca : jakarta

Holt, J.G., Noel, R.K., Peter, H.A., James, T.S., Stanley, T.W. 1994. Bergey's

manual of Determinative Bacteriology. Ninth edition. Williams and

Wilkins. Ballimore, Maryland USA. 186,242

Hugo, W.B. and Russell, A.D., 1998, Pharmaceutical Microbiologi, 6th edition,

blackwell science, oxford, p. 33-35, 51

Iskandar , Y, D. Rusmiati, R.R. Dewi, 2009. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak

Etanol Rumput Laut (Eucheuma Cottonii) terhadap Bakteri Escherichia

coli dan Bacillus cereus. [Skripsi] Jurusan Farmasi Fakultas MIPA.

Universitas Padjadjaran.

Jamal S., 2004. Deskripsi Penyakit Sistem Sirkulasi: Penyebab Kematian Utama

di Indonesia. Badan Penelitian danPengembangan Kesehatan. Cermin

Dunia Kedokteran. Jakarta

Jawetz, E., Melnick, J. L., Adelberg, E. A., 2001, Mikrobiologi Kedokteran, Edisi

XXII, diterjemahkan oleh Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga, 205-209, Penerbit Salemba Medika, Jakarta.

Jones, S. B dan A. E. Luchsinger. 1979. Plant Systematic. McGraw-Hill Book

Company Inc. New York.

Juliantina, F., Dewa, A., Bunga, N., Titis., Endarwati, T. 2011. Manfaat Sirih

Merah ( Piper crocatum) sebagai antibakteri terhadap bakteri Gram positif

dan Gram negatif. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia.

http://www.journal.uii.ac.id Diakses tanggal :23-01-2015

Kanazawa, Al. 1995. Laboratory Handbook for the Fractination of Natural

Extract.Chapan & Hall London.

Kunkel, D., 2007. Staphylococcus epidermidis – cocoid prokaryote (bacterium)

http://www.denniskunkel.com/detail/1012.html diakses tanggal 26 Maret

2015.

Page 37: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

53

Kunkel, D., 2008. Salmonella typhi enterica rod prokaryote (bacterium)

.http://www.denniskunkel.com/detail/10595.html diakses tanggal 26 Maret

2015.

Lemmens, R.H.M.J dan Soetjipto, N.W., 1992. Plant resource of South-East Asia

3 : Dye and tannin-producing Plants. Pudoc, Wageningen, Netherlands.

pp. 65-67

Lusiana A, Rice Disi Oktarina dan Idha Kusumawati., 2014. Pengaruh Jenis

Pelarut Pengektrasi Terhadap Kadar Sinensetin Dalam Ekstrak Daun

Orthosiphon stamineus Benth. E-Journal Planta Husada Vol, 2 Np.1 2014

Mahon, C.R., & Manuselis, J.R., 1995, Textbook of Diagnostic Microbiology, WB

Saunders Company, Philadelphia USA.

Makkar, H.P dan R. Singh, R. 2002. The Potential of Mulberry Foliage as a feed

Supplement. 139-154 dalam http:/www.fao.org/docrep/005/x9895e0dhtm

diakses 20 oktober 2015

Markham, KR. 1998. Cara Mengidentifikasi Flavonoid. ITB. Bandung

Maryati., Ratna,SF., dan Triastuti, R., .2007. Uji Aktifitas Antibakteri Minyak

Atsiri Daun Kemangi (Ocmium basilicum L.) Terhadap Staphylococcus

aureus dan Eschericia coli. Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, (1) : 30-

38

Masduki I, 1996. Efek Antibakteri Ekstrak Biji Pinang (Areca catechu) terhadap

S. aureus dan E. coli. Cermin Dunia Kedokteran

Mun, C, F. 2003. Ketapang (Cattapa) Leaves-Black Water : Understanding Balck

Water. I N B S F o r u m I n d e x .

Naim, R. 2004. Senyawa Antibakteri dari Tumbuhan. FKH dan sekolah

Pascasarjana IPB. Diakses 8 Maret 2015, 22,30 WIB

Nasution, R.E. 1992. Pemanfaatan tumbuhan obat Indonesia. Prosiding Seminar

dan Loka Karya Nasional Etnobotani. Departement Pendidikan dan

Kebudayaan RI-LIPI. Perpustakaan Nasional RI. Jakarta

Nurmaidah, 2007. Pemanfaatan Ekstrak Daun Ketapang Terminalia catappa

Untuk Pencegahan dan Pengobatan Ikan Patin Pangasionodon

Page 38: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

54

Hypophtalamus Yang Terinfeksi Aeromonas Hydrophila [Skripsi]

Departemen Budidaya Perairan IPB Bogor.

Nuria, Maulita cut, Faizaitun, Arvin, Sumantri, 2009. Uji Aktivitas Antibakterin

Ekstrak Etanol Daun Jarak Pagar (Jatropha Curcas L) Terhadap Bakteri

Staphylococcus Aureus Atcc 25923, Escherichia Coli Atcc 25922, Dan

Salmonella Typhi Atcc 1408, Mediagro;5(2):26–37.

Nuryati .,S., Rahman dan Taukhid., 2005. Kajian Potensi Antifungi Ketapang

(Terminalia Cattapa L, Sirih (Piper Betle L), Jambu Bji (Psidium Guajava

L.) dan Sambiloto (Andrographis Peniculata (Burm. F) Ness Terhadap

Pertumbuhan Cendawan Akuatik Aphonomyces Secara In Vitro. Jurnal

Akuakultur Indonesia (2): 115-123.

Parhusip, A.2006. Kajian mekanisme antibakteri ekstrak andaliman (Zanthoxylum

acanthopodium DC) terhadap nekteri patogen pengan. [Disertasi] Sekolah

Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

Pelczar MJ, dan Chan, ECS. 2010. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Volume ke 1,2.

Hadiotomo RS, Imas T, Tjitrosomo SS, Angka SL, penerjemah. Jakarta :

Universitas Indonesia Press. Terjemahan dari : Elemen of Microbiology.

Priyanto. 2008. Farmakoterapi dan Termminologi Medis. Depok : Leksonfi. Hlm.

157.

Rahayu, D.S., Dewi, K., dan Enny, F., 2009. Penentuan Aktivitas Antioksidan

Etanol Daun Ketapang(Terminalia catappa L) Dengan Metode 1,1

Difenil-2-Pikrihidrazil (DPPH), Jurnal Unriversitas Diponegoro.

Robinson, T, 1995. Kandungan Senyawa OrganikTumbuhan Tinggi,

Diterjemahkan oleh Prof.Dr. Kosasih Padmawinata, Bandung : Penerbit

ITB.

Setiabudy, R dan Gan, V.H.S. 1995., “Pengantar Antimikroba”, dalam

Farmakologi dan Terapi, Edisi Keempat, Ganiswara, S.G., Bagian

Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta.

Soemarno. 2000. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Klinik. Edisi Ketiga. Akademi

Analis Kesehatan Yogyakarta. Yogyakarta: Departemen Kesehatan

Republik Indonesia. Hal. 117-119.

Page 39: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

55

Tadesse, G, 2014, A meta-analysis of the propotion of animal isolates resistant to

drugs used against human salmonellosis in ethiopia. Articel From BMC

Infections Disease. Dalam http://www.biomedcentral.com/1471-

2334/15/84 diakses 21 oktober 2015

Timotius, K.H, 1982, Mikrobiologi Dasar ; Salatiga, Universitas Kristen

Satya Wacana.

Thong, KL.; Bhutta, Z A,T., 2000. Multidrug-resistant strains of Salmonela

enterica serotype typhi are genetically homogenous and coexist with

antibioticsensitive strains as distinct, independent clones. International

journal of infectious diseases. Canada : 194-197

Volk, W.A., dan Wheeler,1993. Mikrobiologi dasar. jilid 1 Edisi kelima,

diterjemahkan oleh markham. Jakarta: Erlangga.

Wardhani, L. K. dan N. Sulistyani. 2012. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etil

Asetat Daun Binahong (Anredera scandens L.) Jurnal Ilmiah Kefarmasian,

Vol 2, No. 1, 2012 :1-16

Zulkarnaen I.2001. Antibiotik Dosis Tunggal Pada Demam Tifoid. Simposium

Current Diagnosis and Treatment. www.interna.fk.ui.ac.id

diakses 18 Maret 2015.

Page 40: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

56

LAMPIRAN

Lampiran 1. Diagram proses pembuatan ekstrak etanol dan etil asetat daun

ketapang (Terminalia catappa L.)

Daun kering ketapang

Diblender/dihaluskan

Serbuk ditimbang

Dimaserasi dengan etil

asetat 96%

Filtrat dikeluarkan Residu daun ketapang

Dimaserasi dengan etanol 96%

Filtrat dikeluarkan

evaporasi

Ekstrak Etil

asetat

Ekstrak etil

etanol

evaporasi

Page 41: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

57

Lampiran 2. Pembuatan Stok bakteri uji

Bakteri uji

Bakteri uji

Diinokulasi pada media NA

miring sebanyak satu ose

Diinkubasi pada suhu 37°C

selama 24 jam

Setelah masa inkubasi 24jam,

diambil 1 ose bekteri lalu

disuspensikan ke dalam media

NB

Diinkubasi pada suhu 37°C

selama 24 jam

Stok bakteri diperoleh

Page 42: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

58

Lampiran 3. Diagram uji aktivitas antibakteri dilusi padat

1 ml bakteri uji inkubasi 24

jam dalam seri pengenceran

10 2

seri konsentri bakteri secara

berurutan 10%, 25% 50%,

75%, dan 100%

Dituangkan ke dalam

masing masing petri steril

dengan metode pour plate

diinkubasi dalam suhu

37°C selama 48 jam

Diamati pertumbuhan

bakteri pada maa

inkubasi 24 jam dan

48 jam

Penentuan KHM

dan KBM

Page 43: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

59

Lampiran 4. Diagram uji aktivitas bakteri dilusi cair

1 ml bakteri uji inkubasi

24 jam dalam seri

pengenceran 10 2

Seri konsentri bakteri

secara berurutan 10%,

25% 50%,

Dicampurkan ke dalam

media NB dihomogenkan

Diinkubasi dalam suhu

37°C selama 24 dan 48

jam

Kekeruhan dibaca dengan

Spektrofotometer

Penentuan KHM dan

KBM

Page 44: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

60

Lampiran 5. Perhitungan jumlah sel bakteri dalam 1 ml dengan metode dilusi cair

Keterangan : A 600 = nilai kekeruhan

5x108

= Ketetapan Default Factor

1,00 = dilution Factor

A 600 x 5x108x1.00

Page 45: EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL dan ETIL ASETAT

61

Lampiran 6. Gambar alat-alat dan Bahan Penelitian

a. Evaporator b. Proses ekstraksi dalam labu

evaporator

c. Blender d. Spektrofotometer

e. Sampel daun ketapang gugur f. Sampel daun ketapang kering