20
E RELE e- Faculty of Islam Faculty of Islamic Eco Faculty of Econo Faculty of Economics a Faculty of Islam Faculty of Islam EDITORIAL TEAM EVANCE Journal of Management and Business Vol. 1, No. 1, January - Juni 2018 -ISSN: 2615 – 8590 | p-ISSN: 2615 - 6385 Editorial in Chief Datien Eriska Utami Editorial Boards Musa As’arie mic Economics and Business IAIN Surakarta, Indones Jamal Othman onomics and Management The National University Of Ahmad Ikhwan Setiawan omics and Business, Universitas Sebelas Maret, Indon Imronudin and Business, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Fitri Wulandari mic Economics and Business IAIN Surakarta, Indones Awan Kostrad Diharto mic Economics and Business IAIN Surakarta, Indones Managing Editor Zakky Fahma Auliya Asep Maulana Rohimat Assistant Editor Khairul Imam Rina Hastuti Ika Yoga Septi Kurnia Prastiwi Moh. Rifqi Khairul Umam sia Malaysia nesia Indonesia sia sia

EDITORIAL TEAM - Omah Jurnal IAIN Surakarta

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EDITORIAL TEAM - Omah Jurnal IAIN Surakarta

EDITORIAL TEAMRELEVANCE Journal of Management and Bu

e-

Faculty of Islamic Ec

Faculty of Islamic Economics and Management The National

Faculty of Economics and Business, Universitas Sebela

Faculty of Economics and Busin

Faculty of Islamic Ec

Faculty of Islamic Economics

EDITORIAL TEAM

RELEVANCE Journal of Management and Business

Vol. 1, No. 1, January - Juni 2018 -ISSN: 2615 – 8590 | p-ISSN: 2615 - 6385

Editorial in Chief Datien Eriska Utami

Editorial Boards

Musa As’arie Islamic Economics and Business IAIN Surakarta, Indonesia

Jamal Othman Faculty of Islamic Economics and Management The National University Of Malaysia

Ahmad Ikhwan Setiawan Economics and Business, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Imronudin Faculty of Economics and Business, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia

Fitri Wulandari Faculty of Islamic Economics and Business IAIN Surakarta, Indonesia

Awan Kostrad Diharto Faculty of Islamic Economics and Business IAIN Surakarta, Indonesia

Managing Editor

Zakky Fahma Auliya Asep Maulana Rohimat

Assistant Editor Khairul Imam Rina Hastuti

Ika Yoga Septi Kurnia Prastiwi

Moh. Rifqi Khairul Umam

Indonesia

University Of Malaysia

Maret, Indonesia

Surakarta, Indonesia

Indonesia

Indonesia

Page 2: EDITORIAL TEAM - Omah Jurnal IAIN Surakarta

RELEVANCE Journal of Management and Bu

e-

Daftar Isi

Nadia Irhamna

Perilaku Berbagi Pengetahuan dan Budaya Tim Pada Kinerja Inovasi Pelayanan Afan Nurcahyo

Peran Digital Marketing dan Harga Kompetitif Terhadap KeputusanIndihome Zumrotul Riza Muthoharoh

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam dKaryawan pada RS PKU Muhammadiyah Surakart Afni Andita Puteri Islamic Value Marketing dalam keputusan Pembelian Konsumen Onlinesho Ratna Sari

Efek Faktor Makroekonomi pada Har Ganisya Kirana Dinamika Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Terdaftar di BEI

RELEVANCE Journal of Management and Business Vol. 1, No. 1, January - Juni 2018

-ISSN: 2615 – 8590 | p-ISSN: 2615 - 6385

u Berbagi Pengetahuan dan Budaya Tim Pada Kinerja Inovasi Pelayanan

Peran Digital Marketing dan Harga Kompetitif Terhadap Keputusan

Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam dan KinerjaKaryawan pada RS PKU Muhammadiyah Surakarta

dalam keputusan Pembelian Konsumen Onlinesho

Efek Faktor Makroekonomi pada Harga Saham: Metode Regresi Pane

Dinamika Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Terdaftar di BEI

u Berbagi Pengetahuan dan Budaya Tim Pada Kinerja Inovasi Pelayanan

Berlangganan

an Kinerja

dalam keputusan Pembelian Konsumen Onlineshop

ga Saham: Metode Regresi Panel

Dinamika Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Terdaftar di BEI

1

15

35

53

63

77

Page 3: EDITORIAL TEAM - Omah Jurnal IAIN Surakarta

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

RELEVANCE: Journal of Management and Bussines

Peran Mediasi Kepuasan Kerja

Karyawan Pada RS PKU Muhammadiyah Surakarta

Manajemen Bisnis Syariah, FEBI, IAIN Surakarta

ARTICLES

INFORMATION

RELEVANCE Vol.1, No. 1, Juni 2018

Halaman : 35-52

ISSN (online) : 2615 - 8590

ISSN (print) : 2615 - 6385

Keywords : Islamic work ethic, job satisfaction, employee performance

JEL classifications: Gxx Bxx Cxx

Contact Author : [email protected]

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

35

RELEVANCE: Journal of Management and Bussines ▪ Vol.1 ▪ No.1 ▪ Hal. 35-52▪ Juni 2018

Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam dan Kinerja

Karyawan Pada RS PKU Muhammadiyah Surakarta

Zumrotul Riza Muthoharoh

Manajemen Bisnis Syariah, FEBI, IAIN Surakarta

ABSTRACT

This research addreses to determinate the effect of Islamic work ethics to employee performance and job satisfaction as an intervening variable in RS PKU Muhammadiyah Surakarta.

The population in this study are all nurses RS PKU Muhammadiyah Surakarta totaling 258 nurses. The sampling tehnique used purposive sampling method and sample obtained 75 respondentsanalyzed using SPSS for Windows Release 20.0.

The dependent variable (Y) of this research is employee performance. The independent variable (X) Islamic work ethic and for intervening variables (Z) is job satisfaction. This method used is quantiresearch methods. For the method of data analysis self are using path analysis.The results of this showed that: (1) the work ethic Islam is influence positively significant for the employee performance. (2) Islamic work ethics influenced positively significant effect on job satisfaction. (3) Job satisfaction has a positively significant on employee performance. (4) The Islamic work ethic influenced toward employee performance by means job satisfaction as intervening variable.

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

Juni 2018

Etika Kerja Islam dan Kinerja

Karyawan Pada RS PKU Muhammadiyah Surakarta

This research addreses to determinate the effect of Islamic work satisfaction as an intervening

The population in this study are all nurses RS PKU Muhammadiyah Surakarta totaling 258 nurses. The sampling tehnique used purposive sampling method and sample obtained 75 respondents. Data were

The dependent variable (Y) of this research is employee performance. The independent variable (X) Islamic work ethic and for intervening variables (Z) is job satisfaction. This method used is quantitative research methods. For the method of data analysis self are using path analysis.The results of this showed that: (1) the work ethic Islam is influence positively significant for the employee performance. (2)

significant effect on job satisfaction. (3) Job satisfaction has a positively significant on employee performance. (4) The Islamic work ethic influenced toward employee performance by means job satisfaction as intervening

Page 4: EDITORIAL TEAM - Omah Jurnal IAIN Surakarta

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

RELEVANCE: Journal of

PENDAHULUAN

Keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan sangat bergantung pada sumber daya manusia

yang bekerja dalam organisasi. Mangkunegara (2008: 9) menyebutkan bahwa karyawan merupakan

salah satu sumber daya penting dalam sebuah organisasi karena ia memiliki ak

keinginan, pengetahuan, perasaan dan kreatifitas yang dibutuhkan oleh organisasi untuk mencapai visi

dan misinya.

Sutrisno (2015: 7) mengartikan manajemen sumber daya manusia sebagai bagian penting dari

manajemen keorganisasian yang mem

manusia merupakan bagian penting dalam menggerakkan roda organisasi, semua potensi sumber daya

manusia berpengaruh terhadap upaya organisasi dalam mencapai tujuan organisasi.

Tujuan organisasi adala

(Handoko, 2009: 109). Jadi, tujuan organisasi adalah suatu kegiatan organisasi dimana keadaan atau

situasi yang tidak terdapat di waktu sekarang tetapi dimaksudkan untuk dicapai di waktu yan

datang. Tujuan organisasi dapat dicapai dengan meningkatkan kinerja individu karyawan. Diharapkan

dengan semakin baiknya kinerja karyawan akan memberikan dampak positif bagi kinerja organisasi.

Noor (2013: 271) mengartikan kinerja karyawan sebagai h

ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya, juga pada hasil yang dicapai

dari pekerjaan tersebut. Salah satu faktor kinerja karyawan yang baik didukung dari kepuasan para

karyawan dalam bekerja di perusahaan tersebut.

(2003)sebagai emosi positif yang dihasilkan dari kesenangan

Kepuasan kerja bersifat individual, dimana setiap individu memiliki faktor internal dalam dirinya

sendiri dan faktor eksternal yang dapat dilihat dari lingkungan kerja, rekan kerja, atau motivasi dari

atasan.

Penjelasan kepuasan kerja yang memiliki dampak negatif dan tidak signifikan terhadap

kinerja karyawan diteliti olehAfni & Yasri (2013)

beberapa penelitian menemukan bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan positif terhadap

kinerja karyawan (Sunarto dan Purwoatmodjo, 2011

Piartrini, 2014; Chairizal, Ningsih, dan Nuryanti, 2014

Hasil penelitian Yousef (2001)

merasa cukup puas dengan pekerjaannya. Lebih lanjut ia menunjukkan bahwa ada korelasi signifikan

positif antara kepuasan kerja terhadap k

Islam sebagai perangkat nilai atau sistem kepercayaan mengenai kerja yang bersumber dari Al Qur’an

dan Sunnah.

Etika kerja Islam dikembangkan dari konsep etika kerja Protestan yang dikemukakan oleh

Weber (1958), ia mengusulkan hubu

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

36

RELEVANCE: Journal of Management and Bussines ▪ Vol.1 ▪ No.1 ▪ Hal. 35-52▪ Juni 2018

Keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan sangat bergantung pada sumber daya manusia

yang bekerja dalam organisasi. Mangkunegara (2008: 9) menyebutkan bahwa karyawan merupakan

salah satu sumber daya penting dalam sebuah organisasi karena ia memiliki ak

keinginan, pengetahuan, perasaan dan kreatifitas yang dibutuhkan oleh organisasi untuk mencapai visi

Sutrisno (2015: 7) mengartikan manajemen sumber daya manusia sebagai bagian penting dari

manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Sumber daya

manusia merupakan bagian penting dalam menggerakkan roda organisasi, semua potensi sumber daya

manusia berpengaruh terhadap upaya organisasi dalam mencapai tujuan organisasi.

organisasi adalah hasil akhir, titik akhir, atau segala sesuatu yang akan dicapai

. Jadi, tujuan organisasi adalah suatu kegiatan organisasi dimana keadaan atau

situasi yang tidak terdapat di waktu sekarang tetapi dimaksudkan untuk dicapai di waktu yan

datang. Tujuan organisasi dapat dicapai dengan meningkatkan kinerja individu karyawan. Diharapkan

semakin baiknya kinerja karyawan akan memberikan dampak positif bagi kinerja organisasi.

Noor (2013: 271) mengartikan kinerja karyawan sebagai hasil yang dicapai pegawai menurut

ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya, juga pada hasil yang dicapai

dari pekerjaan tersebut. Salah satu faktor kinerja karyawan yang baik didukung dari kepuasan para

erusahaan tersebut. Kepuasan kerja diasumsikan oleh

sebagai emosi positif yang dihasilkan dari kesenangan karyawan dengan pekerjaannya.

Kepuasan kerja bersifat individual, dimana setiap individu memiliki faktor internal dalam dirinya

sendiri dan faktor eksternal yang dapat dilihat dari lingkungan kerja, rekan kerja, atau motivasi dari

san kerja yang memiliki dampak negatif dan tidak signifikan terhadap

Afni & Yasri (2013) dan H. Ahmad, Ahmad, & Shah (2010)

beberapa penelitian menemukan bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan positif terhadap

Sunarto dan Purwoatmodjo, 2011; Hayati dan Caniago, 2012

Chairizal, Ningsih, dan Nuryanti, 2014; Nurmatias, 2015).

Yousef (2001) menunjukkan bahwa kinerja karyawan yang baik karena ia

merasa cukup puas dengan pekerjaannya. Lebih lanjut ia menunjukkan bahwa ada korelasi signifikan

positif antara kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Nurmatias (2015) mendefinisikan etika kerja

Islam sebagai perangkat nilai atau sistem kepercayaan mengenai kerja yang bersumber dari Al Qur’an

Etika kerja Islam dikembangkan dari konsep etika kerja Protestan yang dikemukakan oleh

Weber (1958), ia mengusulkan hubungan kausal antara etika kerja Protestan dan perkembangan

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

Juni 2018

Keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan sangat bergantung pada sumber daya manusia

yang bekerja dalam organisasi. Mangkunegara (2008: 9) menyebutkan bahwa karyawan merupakan

salah satu sumber daya penting dalam sebuah organisasi karena ia memiliki akal, bakat, tenaga,

keinginan, pengetahuan, perasaan dan kreatifitas yang dibutuhkan oleh organisasi untuk mencapai visi

Sutrisno (2015: 7) mengartikan manajemen sumber daya manusia sebagai bagian penting dari

fokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Sumber daya

manusia merupakan bagian penting dalam menggerakkan roda organisasi, semua potensi sumber daya

manusia berpengaruh terhadap upaya organisasi dalam mencapai tujuan organisasi.

h hasil akhir, titik akhir, atau segala sesuatu yang akan dicapai

. Jadi, tujuan organisasi adalah suatu kegiatan organisasi dimana keadaan atau

situasi yang tidak terdapat di waktu sekarang tetapi dimaksudkan untuk dicapai di waktu yang akan

datang. Tujuan organisasi dapat dicapai dengan meningkatkan kinerja individu karyawan. Diharapkan

semakin baiknya kinerja karyawan akan memberikan dampak positif bagi kinerja organisasi.

asil yang dicapai pegawai menurut

ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya, juga pada hasil yang dicapai

dari pekerjaan tersebut. Salah satu faktor kinerja karyawan yang baik didukung dari kepuasan para

oleh Crossman dan Zaki

karyawan dengan pekerjaannya.

Kepuasan kerja bersifat individual, dimana setiap individu memiliki faktor internal dalam dirinya

sendiri dan faktor eksternal yang dapat dilihat dari lingkungan kerja, rekan kerja, atau motivasi dari

san kerja yang memiliki dampak negatif dan tidak signifikan terhadap

H. Ahmad, Ahmad, & Shah (2010). Tapi

beberapa penelitian menemukan bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan positif terhadap

Hayati dan Caniago, 2012;Belo, Riana, dan

menunjukkan bahwa kinerja karyawan yang baik karena ia

merasa cukup puas dengan pekerjaannya. Lebih lanjut ia menunjukkan bahwa ada korelasi signifikan

ndefinisikan etika kerja

Islam sebagai perangkat nilai atau sistem kepercayaan mengenai kerja yang bersumber dari Al Qur’an

Etika kerja Islam dikembangkan dari konsep etika kerja Protestan yang dikemukakan oleh

ngan kausal antara etika kerja Protestan dan perkembangan

Page 5: EDITORIAL TEAM - Omah Jurnal IAIN Surakarta

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

RELEVANCE: Journal of Management and Bussines

kapitalisme di masyarakat Barat. Perhatian para peneliti tentang konsep etika kerja masih sangat

terbatas, Yousef (2008) memberi cat

etika kerja Islam, karena selama ini literatur etika kerja yang ada lebih disentralkan pada etika kerja

Protestan.

Hayati & Caniago (2012)

Bandar Lampung dengan seluruh karyawan yang b

religius dalam setiap perilaku kerjanya. Demikian pula pada RS PKU Muhammadiyah Surakarta yang

memiliki jumlah perawat sebanyak 258 dengan mayoritas beragama Islam. Penerapan bekerja sesuai

etika agama Islam merupakan kewajiban yang harus dijalankan para perawat berkaitan dengan

perannya sebagai pekerja muslim.

Salah satu tantangan seorang manajer adalah pelaksanaan strategi sumber daya manusia yang

efektif untuk dapat meningkatkan kinerja karyawan.

adalah salah satu sumber daya manusia yang penting dalam sistem medis. Kualitas dan fungsi mereka

memiliki pengaruh besar pada kualitas pelayanan medis. Banyaknya tekanan dan beban kerja yang

didapatkan oleh para perawat dapat berimbas

Sebagai organisasi yang memiliki jumlah perawat dengan mayoritas beragama Islam, maka

bekerja berdasarkan etika kerja Islam sangat dianjurkan. Pe

kaidah Islam, tolong menolong, tidak merugikan orang lain, dan bekerja sama. Perbaikan kinerja baik

untuk individu maupun kelompok menjadi pusat perhatian dalam upaya untuk meningkatkan kinerja

organisasi.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat d

masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Apakah terdapat pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan pada perawat di RS

PKU Muhammadiyah Surakarta?

2. Apakah terdapat pengaruh etika kerja Islam terhadap kepuasan kerja karyawan pada

RS PKU Muhammadiyah Surakarta?

3. Apakah terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada perawat di RS PKU

Muhammadiyah Surakarta?

4. Apakah terdapat pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan kerja

sebagai variabel intervening

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi Etika Kerja Islam

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

37

RELEVANCE: Journal of Management and Bussines ▪ Vol.1 ▪ No.1 ▪ Hal. 35-52▪ Juni 2018

kapitalisme di masyarakat Barat. Perhatian para peneliti tentang konsep etika kerja masih sangat

memberi catatan bahwa literatur di dunia Barat kurang membahas tentang

etika kerja Islam, karena selama ini literatur etika kerja yang ada lebih disentralkan pada etika kerja

Hayati & Caniago (2012) melakukan penelitian terhadap karyawan perbankan syariah di

Bandar Lampung dengan seluruh karyawan yang beragama muslim, menemukan karakter profesional

religius dalam setiap perilaku kerjanya. Demikian pula pada RS PKU Muhammadiyah Surakarta yang

memiliki jumlah perawat sebanyak 258 dengan mayoritas beragama Islam. Penerapan bekerja sesuai

erupakan kewajiban yang harus dijalankan para perawat berkaitan dengan

perannya sebagai pekerja muslim.

Salah satu tantangan seorang manajer adalah pelaksanaan strategi sumber daya manusia yang

efektif untuk dapat meningkatkan kinerja karyawan. Huang, You, & Tsai (2012)

adalah salah satu sumber daya manusia yang penting dalam sistem medis. Kualitas dan fungsi mereka

memiliki pengaruh besar pada kualitas pelayanan medis. Banyaknya tekanan dan beban kerja yang

didapatkan oleh para perawat dapat berimbas pada tingkat pelayanan yang diberikan.

Sebagai organisasi yang memiliki jumlah perawat dengan mayoritas beragama Islam, maka

bekerja berdasarkan etika kerja Islam sangat dianjurkan. Perilaku tersebut diantaranya bekerja sesuai

g, tidak merugikan orang lain, dan bekerja sama. Perbaikan kinerja baik

untuk individu maupun kelompok menjadi pusat perhatian dalam upaya untuk meningkatkan kinerja

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat diambil suatu perumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu:

Apakah terdapat pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan pada perawat di RS

PKU Muhammadiyah Surakarta?

Apakah terdapat pengaruh etika kerja Islam terhadap kepuasan kerja karyawan pada

RS PKU Muhammadiyah Surakarta?

Apakah terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada perawat di RS PKU

Muhammadiyah Surakarta?

Apakah terdapat pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan kerja

intervening pada perawat di RS PKU Muhammadiyah Surakarta?

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

Juni 2018

kapitalisme di masyarakat Barat. Perhatian para peneliti tentang konsep etika kerja masih sangat

atan bahwa literatur di dunia Barat kurang membahas tentang

etika kerja Islam, karena selama ini literatur etika kerja yang ada lebih disentralkan pada etika kerja

melakukan penelitian terhadap karyawan perbankan syariah di

eragama muslim, menemukan karakter profesional

religius dalam setiap perilaku kerjanya. Demikian pula pada RS PKU Muhammadiyah Surakarta yang

memiliki jumlah perawat sebanyak 258 dengan mayoritas beragama Islam. Penerapan bekerja sesuai

erupakan kewajiban yang harus dijalankan para perawat berkaitan dengan

Salah satu tantangan seorang manajer adalah pelaksanaan strategi sumber daya manusia yang

menjelaskan perawat

adalah salah satu sumber daya manusia yang penting dalam sistem medis. Kualitas dan fungsi mereka

memiliki pengaruh besar pada kualitas pelayanan medis. Banyaknya tekanan dan beban kerja yang

pada tingkat pelayanan yang diberikan.

Sebagai organisasi yang memiliki jumlah perawat dengan mayoritas beragama Islam, maka

ilaku tersebut diantaranya bekerja sesuai

g, tidak merugikan orang lain, dan bekerja sama. Perbaikan kinerja baik

untuk individu maupun kelompok menjadi pusat perhatian dalam upaya untuk meningkatkan kinerja

iambil suatu perumusan

Apakah terdapat pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan pada perawat di RS

Apakah terdapat pengaruh etika kerja Islam terhadap kepuasan kerja karyawan pada perawat di

Apakah terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada perawat di RS PKU

Apakah terdapat pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan kerja

pada perawat di RS PKU Muhammadiyah Surakarta?

Page 6: EDITORIAL TEAM - Omah Jurnal IAIN Surakarta

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

RELEVANCE: Journal of

Etikaberasal dari kata Yunani

rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Bentuk jamaknya adalah

etha, yang berarti adat istiadat (Agoes dan Ardana, 2009: 25).Menurut

etika mengacu pada aturan tentang mana yang benar dan yang salah, baik atau tidak baik. D

pengertian aslinya, maka yang dikatakan baik atau tidak baik, salah atau benar itu bila sesuai dengan

kebiasan masyarakat. Tapi seiring berjalannya waktu pengertian itu berubah, bahwa etika adalah suatu

ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tin

dan mana yang dinilai tidak baik.

A. J. Ali & Owaihan (2008)

dikaitkan dengan perilaku baik buruk, namun didalamnya juga

dan sosial. Dimensi ekonomi berhubungan dengan cara pemenuhan kebutuhan hidup yang

memperhatikan kaidah etika Islam dalam pemenuhannya. Dimensi moral berkaitan dengan perilaku

baik buruk individu dalam mencapai pemenuhan

pada pemenuhan kebutuhan sosial seorang individu dalam berhubungan dengan sesamanya, sehingga

tidak merugikan satu sama lain.

Islam menempatkan kerja sebagai kewajiban setiap muslim. Kerja bukan sekedar pemenu

terhadap kebutuhan manusia, tetapi kerja juga mengandung makna ibadah hamba kepada Allah, yang

kelak akan dipertanggung jawabkan di akhirat. Jadi, muslim yang bekerja diwajibkan berpegang

teguh pada prinsip Islam yang mengedepankan ibadah, kejujuran da

yang telah menjadi kewajibannya. Dalam Islam kepercayaan pada Tuhan meliputi semua aspek

kehidupan (Chanzanagh & Akbarnejad, 2011)

Indikator Etika Kerja Islam

Etika kerja Islam menekankan kerja kreatif sebagai sumber kebahagiaan dan prestasi, kerja

keras dipandang sebagai suatu kebaikan,

dan hidup. Menurut Chanzanagh & Akbarnejad (2011)

dimensi, yaitu:

a. Niat melakukan pekerjaan.

b. Kepercayaan.

c. Jenis pekerjaan.

d. Bekerja untuk Islamic ummah

e. Keadilan.

f. Kerjasama dan kolaborasi.

g. Bekerja adalah arti dari pemerataan sosial.

Definisi Kepuasan Kerja

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

38

RELEVANCE: Journal of Management and Bussines ▪ Vol.1 ▪ No.1 ▪ Hal. 35-52▪ Juni 2018

Etikaberasal dari kata Yunani ethos (bentuk tunggal) yang berarti: tempat tinggal, padang

rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Bentuk jamaknya adalah

, yang berarti adat istiadat (Agoes dan Ardana, 2009: 25).Menurut Amaliah, Julia, & Riani (2013)

etika mengacu pada aturan tentang mana yang benar dan yang salah, baik atau tidak baik. D

pengertian aslinya, maka yang dikatakan baik atau tidak baik, salah atau benar itu bila sesuai dengan

kebiasan masyarakat. Tapi seiring berjalannya waktu pengertian itu berubah, bahwa etika adalah suatu

ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik

dan mana yang dinilai tidak baik.

A. J. Ali & Owaihan (2008) menerangkan bahwa konsep etika dalam Islam tidak hanya

dikaitkan dengan perilaku baik buruk, namun didalamnya juga terkandung dimensi ekonomi, moral

dan sosial. Dimensi ekonomi berhubungan dengan cara pemenuhan kebutuhan hidup yang

memperhatikan kaidah etika Islam dalam pemenuhannya. Dimensi moral berkaitan dengan perilaku

baik buruk individu dalam mencapai pemenuhan kebutuhannya. Sedangkan dimensi sosial merujuk

pada pemenuhan kebutuhan sosial seorang individu dalam berhubungan dengan sesamanya, sehingga

Islam menempatkan kerja sebagai kewajiban setiap muslim. Kerja bukan sekedar pemenu

terhadap kebutuhan manusia, tetapi kerja juga mengandung makna ibadah hamba kepada Allah, yang

kelak akan dipertanggung jawabkan di akhirat. Jadi, muslim yang bekerja diwajibkan berpegang

teguh pada prinsip Islam yang mengedepankan ibadah, kejujuran dan bertanggung jawab atas apa

yang telah menjadi kewajibannya. Dalam Islam kepercayaan pada Tuhan meliputi semua aspek

(Chanzanagh & Akbarnejad, 2011).

Etika kerja Islam menekankan kerja kreatif sebagai sumber kebahagiaan dan prestasi, kerja

keras dipandang sebagai suatu kebaikan, dan mereka yang bekerja keras lebih mungkin untuk maju

Chanzanagh & Akbarnejad (2011), etika kerja Islam terbagi menjadi tujuh

Islamic ummah.

Bekerja adalah arti dari pemerataan sosial.

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

Juni 2018

(bentuk tunggal) yang berarti: tempat tinggal, padang

rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Bentuk jamaknya adalah ta

Amaliah, Julia, & Riani (2013)

etika mengacu pada aturan tentang mana yang benar dan yang salah, baik atau tidak baik. Dari

pengertian aslinya, maka yang dikatakan baik atau tidak baik, salah atau benar itu bila sesuai dengan

kebiasan masyarakat. Tapi seiring berjalannya waktu pengertian itu berubah, bahwa etika adalah suatu

gkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik

menerangkan bahwa konsep etika dalam Islam tidak hanya

terkandung dimensi ekonomi, moral

dan sosial. Dimensi ekonomi berhubungan dengan cara pemenuhan kebutuhan hidup yang

memperhatikan kaidah etika Islam dalam pemenuhannya. Dimensi moral berkaitan dengan perilaku

kebutuhannya. Sedangkan dimensi sosial merujuk

pada pemenuhan kebutuhan sosial seorang individu dalam berhubungan dengan sesamanya, sehingga

Islam menempatkan kerja sebagai kewajiban setiap muslim. Kerja bukan sekedar pemenuhan

terhadap kebutuhan manusia, tetapi kerja juga mengandung makna ibadah hamba kepada Allah, yang

kelak akan dipertanggung jawabkan di akhirat. Jadi, muslim yang bekerja diwajibkan berpegang

n bertanggung jawab atas apa

yang telah menjadi kewajibannya. Dalam Islam kepercayaan pada Tuhan meliputi semua aspek

Etika kerja Islam menekankan kerja kreatif sebagai sumber kebahagiaan dan prestasi, kerja

dan mereka yang bekerja keras lebih mungkin untuk maju

, etika kerja Islam terbagi menjadi tujuh

Page 7: EDITORIAL TEAM - Omah Jurnal IAIN Surakarta

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

RELEVANCE: Journal of Management and Bussines

Handoko (2001: 193) menerangkan bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang

menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan bagaimana para karyawan memandang

mereka. Kepuasan kerja adalah cerminan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Kepuasan juga

dapat diartikan sebagai tingkat kesesuaian antara karakteristik dari pekerjaan dan kualitas yang

dirasakan para karyawan (Irshad & Naz, 2011)

Suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi

karakteristiknya adalah kata lain dari kepuasan kerja yang dijelaskan oleh Robbins & Judge (2009:

99). Seseorang dengan tingkat kepuasa

pekerjaan tersebut, sementara seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannya akan memiliki sikap

negatif terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja berkaitan dengan prospek pekerjaannya, apakah

memberikan harapan untuk berkembang atau tidak. Semakin aspek

semakin tinggi kepuasan kerja karyawan

Perasaan emosional seorang karyawan terhadap pekerjaannya juga salah satu arti dari

kepuasan kerja. Definisi yang dijelaskan oleh

merupakan reaksi afektif untuk pekerjaan yang dihasilkan dari perbandingan hasil yang dirasakan

dengan apa yang diinginkan seorang karyawan. Kepuasan kerja merupakan lampiran psikologis

seorang karyawan dengan pekerjaannya.

Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individu, setiap individu memiliki

tingkat kepuasan kerja yang berbeda

disebabkan oleh adanya perbedaan pada diri masing

dengan pekerjaannya akan memberikan kinerja yang baik terhadap organisasinya.

Konsep Kepuasan Kerja

Noor (2013) dalam bukunya menyebutkan konsep teori kepuasan kerja, yaitu:

a) Two Factory Theory, prinsip teori ini adalah kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja merupakan

dua hal yang berbeda. Ketidakpuasan sangat berhubungan dengan keadaan sekitar pekerjaan itu

sendiri, seperti kondisi kerja, penggajian, keamanan, kualitas supervisi, dan hubungan den

orang lain lebih dari pekerjaan itu sendiri.

b) Social Learning Theory, Robbins dan Judge (2009: 91) mengemukakan bahwa,

individuals can learn by observing what happens to other people and just by being told about

something as well as through direct experiences

apa yang terjadi pada orang lain dan hanya dengan menceritakan tentang sesuatu yang baik serta

melalui pengalaman langsung).

c) Value Percept Theory

Locke berpendapat bahwa

harapan pekerjaan serta nilai individu.

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

39

RELEVANCE: Journal of Management and Bussines ▪ Vol.1 ▪ No.1 ▪ Hal. 35-52▪ Juni 2018

Handoko (2001: 193) menerangkan bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang

menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan bagaimana para karyawan memandang

mereka. Kepuasan kerja adalah cerminan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Kepuasan juga

dapat diartikan sebagai tingkat kesesuaian antara karakteristik dari pekerjaan dan kualitas yang

(Irshad & Naz, 2011).

Suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi

karakteristiknya adalah kata lain dari kepuasan kerja yang dijelaskan oleh Robbins & Judge (2009:

99). Seseorang dengan tingkat kepuasan yang tinggi akan memiliki perasaan-perasaan positif tentang

pekerjaan tersebut, sementara seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannya akan memiliki sikap

negatif terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja berkaitan dengan prospek pekerjaannya, apakah

ikan harapan untuk berkembang atau tidak. Semakin aspek-aspek harapan terpenuhi, maka

semakin tinggi kepuasan kerja karyawan.

Perasaan emosional seorang karyawan terhadap pekerjaannya juga salah satu arti dari

kepuasan kerja. Definisi yang dijelaskan oleh Kardam & Rangnekar (2012)

merupakan reaksi afektif untuk pekerjaan yang dihasilkan dari perbandingan hasil yang dirasakan

g diinginkan seorang karyawan. Kepuasan kerja merupakan lampiran psikologis

seorang karyawan dengan pekerjaannya.

Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individu, setiap individu memiliki

tingkat kepuasan kerja yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya, ini

disebabkan oleh adanya perbedaan pada diri masing-masing individu. Seorang pekerja yang puas

dengan pekerjaannya akan memberikan kinerja yang baik terhadap organisasinya.

alam bukunya menyebutkan konsep teori kepuasan kerja, yaitu:

prinsip teori ini adalah kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja merupakan

dua hal yang berbeda. Ketidakpuasan sangat berhubungan dengan keadaan sekitar pekerjaan itu

sendiri, seperti kondisi kerja, penggajian, keamanan, kualitas supervisi, dan hubungan den

orang lain lebih dari pekerjaan itu sendiri.

, Robbins dan Judge (2009: 91) mengemukakan bahwa,

individuals can learn by observing what happens to other people and just by being told about

rough direct experiences (individu dapat belajar sosial dengan mengamati

apa yang terjadi pada orang lain dan hanya dengan menceritakan tentang sesuatu yang baik serta

melalui pengalaman langsung).

Locke berpendapat bahwa value-percept theory adalah kepuasan kerja tergantung dari

harapan pekerjaan serta nilai individu.

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

Juni 2018

Handoko (2001: 193) menerangkan bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang

menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan bagaimana para karyawan memandang pekerjaan

mereka. Kepuasan kerja adalah cerminan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Kepuasan juga

dapat diartikan sebagai tingkat kesesuaian antara karakteristik dari pekerjaan dan kualitas yang

Suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi

karakteristiknya adalah kata lain dari kepuasan kerja yang dijelaskan oleh Robbins & Judge (2009:

perasaan positif tentang

pekerjaan tersebut, sementara seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannya akan memiliki sikap

negatif terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja berkaitan dengan prospek pekerjaannya, apakah

aspek harapan terpenuhi, maka

Perasaan emosional seorang karyawan terhadap pekerjaannya juga salah satu arti dari

Kardam & Rangnekar (2012) kepuasan kerja

merupakan reaksi afektif untuk pekerjaan yang dihasilkan dari perbandingan hasil yang dirasakan

g diinginkan seorang karyawan. Kepuasan kerja merupakan lampiran psikologis

Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individu, setiap individu memiliki

ngan sistem nilai yang berlaku pada dirinya, ini

masing individu. Seorang pekerja yang puas

dengan pekerjaannya akan memberikan kinerja yang baik terhadap organisasinya.

alam bukunya menyebutkan konsep teori kepuasan kerja, yaitu:

prinsip teori ini adalah kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja merupakan

dua hal yang berbeda. Ketidakpuasan sangat berhubungan dengan keadaan sekitar pekerjaan itu

sendiri, seperti kondisi kerja, penggajian, keamanan, kualitas supervisi, dan hubungan dengan

, Robbins dan Judge (2009: 91) mengemukakan bahwa, social learning

individuals can learn by observing what happens to other people and just by being told about

(individu dapat belajar sosial dengan mengamati

apa yang terjadi pada orang lain dan hanya dengan menceritakan tentang sesuatu yang baik serta

adalah kepuasan kerja tergantung dari

Page 8: EDITORIAL TEAM - Omah Jurnal IAIN Surakarta

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

RELEVANCE: Journal of

Indikator Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja mempunyai beberapa indikator yang menjadi keterangan untuk melengkapi

variabel dari kepuasan kerja sendiri. Indikator kepuasan ke

yaitu:

a. Kepuasan terhadap gaji.

b. Kepuasan terhadap promosi

c. Kepuasan terhadap rekan kerja

d. Kepuasan terhadap supervisor

e. Kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri Definisi Kinerja Karyawan

Secara terminologi, kinerja berasal dari kata pretasi kerja ((2005: 67) mengemukakan bahwa istilah kinerja berasal dari kata performance (pretasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang), yaitu hasil kerjasecara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Kinerja karyawan adalah suatu hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugasyang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu (Hasibuan, 2011: 94). Sedangkan menurut Umam (2010: 189) kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh individu sesuai dengan peran atau tugasnya dalam periode tertentu, yang dihubungukuran nilai atau standar tertentu dari organisasi tempat individu tersebut bekerja.

John Westerman dan Pauline Donghue menjelaskan bahwa kinerja adalah gabungan antara perilaku dan prestasi dari apa yang diharapkan dan pilihannya pada bagian sykaryawan dalam organisasi (Budiman, 2009)dan kesempatan yang dapat dinilai hasil kerjanya. Dalam definisi yang paling sederhana, kinerja adalah realisasi dari tujuan. Kinerja merupakan kegiatan dari seorang pegawai dalam menunjukkan hasil kerjanya pada jangka waktu tertentu.

Kinerja dibedakan menjadi dua yaitu kinerja individu dan kinerja organisasi. Kinerja individu adalah hasil kerja karyawan baik dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan, sedangkan kinerja kinerja kelompok (Mangkunegara, 2005: 15).

Indikator Kinerja Karyawan Mathis dan Jackson (2002: 378) membagi indikator kinerja karyawan menjadi 5 indikator,

yaitu: a. Kuantitas kerja karyawan. b. Kualitas kerja karyawan. c. Ketepatan waktu. d. Kehadiran di tempat kerja. e. Sikap kooperatif.

Kerangka Berfikir

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

40

RELEVANCE: Journal of Management and Bussines ▪ Vol.1 ▪ No.1 ▪ Hal. 35-52▪ Juni 2018

Kepuasan kerja mempunyai beberapa indikator yang menjadi keterangan untuk melengkapi

variabel dari kepuasan kerja sendiri. Indikator kepuasan kerja menurut Robbins & Judge (2009: 110),

Kepuasan terhadap promosi.

Kepuasan terhadap rekan kerja.

supervisor.

Kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri.

kinerja berasal dari kata pretasi kerja (performance(2005: 67) mengemukakan bahwa istilah kinerja berasal dari kata job performance

(pretasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang), yaitu hasil kerjasecara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Kinerja karyawan adalah suatu hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugaspadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu

(Hasibuan, 2011: 94). Sedangkan menurut Umam (2010: 189) kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh individu sesuai dengan peran atau tugasnya dalam periode tertentu, yang dihubungukuran nilai atau standar tertentu dari organisasi tempat individu tersebut bekerja.

John Westerman dan Pauline Donghue menjelaskan bahwa kinerja adalah gabungan antara perilaku dan prestasi dari apa yang diharapkan dan pilihannya pada bagian syarat tugas pada setiap

(Budiman, 2009). Kinerja adalah suatu kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai hasil kerjanya. Dalam definisi yang paling sederhana, kinerja adalah realisasi dari tujuan. Kinerja merupakan kegiatan dari seorang pegawai dalam menunjukkan

ktu tertentu. Kinerja dibedakan menjadi dua yaitu kinerja individu dan kinerja organisasi. Kinerja individu

adalah hasil kerja karyawan baik dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan, sedangkan kinerja organisasional adalah gabungan dari kinerja individu dengan kinerja kelompok (Mangkunegara, 2005: 15).

Mathis dan Jackson (2002: 378) membagi indikator kinerja karyawan menjadi 5 indikator,

Kepuasan

Kerja (Z)

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

Juni 2018

Kepuasan kerja mempunyai beberapa indikator yang menjadi keterangan untuk melengkapi

rja menurut Robbins & Judge (2009: 110),

performance), Mangkunegara job performance atau actual

(pretasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang), yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai

Kinerja karyawan adalah suatu hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas padanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu

(Hasibuan, 2011: 94). Sedangkan menurut Umam (2010: 189) kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh individu sesuai dengan peran atau tugasnya dalam periode tertentu, yang dihubungkan dengan ukuran nilai atau standar tertentu dari organisasi tempat individu tersebut bekerja.

John Westerman dan Pauline Donghue menjelaskan bahwa kinerja adalah gabungan antara arat tugas pada setiap

tu kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai hasil kerjanya. Dalam definisi yang paling sederhana, kinerja adalah realisasi dari tujuan. Kinerja merupakan kegiatan dari seorang pegawai dalam menunjukkan

Kinerja dibedakan menjadi dua yaitu kinerja individu dan kinerja organisasi. Kinerja individu adalah hasil kerja karyawan baik dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang

organisasional adalah gabungan dari kinerja individu dengan

Mathis dan Jackson (2002: 378) membagi indikator kinerja karyawan menjadi 5 indikator,

Page 9: EDITORIAL TEAM - Omah Jurnal IAIN Surakarta

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

RELEVANCE: Journal of Management and Bussines

H2

H1

Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu penjelasan keadaan tertentu maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H1 : Diduga ada hubungan yangKaryawan.

H2 : Diduga ada hubungan yang signifikan Etika Kerja Islam

H3 : Diduga ada hubungan yang signifikan antara Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan.

H4 : Diduga ada hubungan yang signifikan antara Etika Kerja Islam terhadap Kinerja Karyawan dengan Kepuasan Kerja sebagai variabel

METODE PENELITIAN

Wilayah Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta yang

beralamat di Jalan Ronggowarsito No. 130 Surakarta

Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan suatu

proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat

menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui (Kasiram,2008: 149).

Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2011: 61), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tersebut yang ditetapkan oleh

Etika Kerja

Islam (X)

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

41

RELEVANCE: Journal of Management and Bussines ▪ Vol.1 ▪ No.1 ▪ Hal. 35-52▪ Juni 2018

H2 H3

H1

Hipotesis merupakan suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

da hubungan yang signifikanantara Etika Kerja Islam terhadap Kinerja

da hubungan yang signifikan Etika Kerja Islam terhadap Kepuasan Kerja.

da hubungan yang signifikan antara Kepuasan Kerja terhadap Kinerja

da hubungan yang signifikan antara Etika Kerja Islam terhadap Kinerja Karyawan dengan Kepuasan Kerja sebagai variabel intervening.

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta yang

beralamat di Jalan Ronggowarsito No. 130 Surakarta – Jawa Tengah.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan suatu

proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat

menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui (Kasiram,2008: 149).

Menurut Sugiyono (2011: 61), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tersebut yang ditetapkan oleh

Kinerja Karyawan

(Y)

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

Juni 2018

sementara tentang perilaku, fenomena, atau

Islam terhadap Kinerja

terhadap Kepuasan Kerja.

da hubungan yang signifikan antara Kepuasan Kerja terhadap Kinerja

da hubungan yang signifikan antara Etika Kerja Islam terhadap Kinerja

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta yang

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan suatu

proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat

menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui (Kasiram,2008: 149).

Menurut Sugiyono (2011: 61), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tersebut yang ditetapkan oleh

Kinerja Karyawan

(Y)

Page 10: EDITORIAL TEAM - Omah Jurnal IAIN Surakarta

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

RELEVANCE: Journal of

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

adalah 258 perawat pada RS PKU Muhammadiyah Surakarta.

didapatkan dari rumus Slovin dengan hasil akhir sampel yaitu 75 perawat.

Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini, teknik pengambilan data yang digunakan adalah teknik

nonprobability sampling yaitu

(2012: 117) adalah teknik penentuan sampel dengan berdasarkan kriteria

pertimbangan tertentu. Sehingga setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama

untuk menjadi anggota sampel penelitian

Teknik Analisis Data

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian yang bersifat

kuantitatif. Oleh karena itu data yang diperoleh dari responden melaluli kuesioner diberikan

kode sesuai dengan skala Likert 1

Microsoft Office Excel untuk dianalisis statistik dengan alat bantu komputer Program IBM

SPSS versi 20 Windows. Data yang terkumpul akan dianalisis dengan beberapa tahap,

pertama uji kualitas data, uji asumsi klasik,

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil analisis Data

Uji Validias Instrumen Penelitian

Valid tidaknya suatu item instrument atau

nilai korelasi product pearson correlation

rtabel dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 75, df = n

didapat rtabel sebesar 0.227.

Tabel 1. Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian

Variabel Pernyataan

Kinerja

Karyawan

(Y)

KK 1

KK 2

KK 3

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

42

RELEVANCE: Journal of Management and Bussines ▪ Vol.1 ▪ No.1 ▪ Hal. 35-52▪ Juni 2018

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi da

adalah 258 perawat pada RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Dengan sampel penelitian

didapatkan dari rumus Slovin dengan hasil akhir sampel yaitu 75 perawat.

Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini, teknik pengambilan data yang digunakan adalah teknik

yaitu purposive sampling. Purposive sampling

(2012: 117) adalah teknik penentuan sampel dengan berdasarkan kriteria

an tertentu. Sehingga setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama

untuk menjadi anggota sampel penelitian.

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian yang bersifat

kuantitatif. Oleh karena itu data yang diperoleh dari responden melaluli kuesioner diberikan

kode sesuai dengan skala Likert 1-5, dan kemudian ditabulasi dengan menggunakan

untuk dianalisis statistik dengan alat bantu komputer Program IBM

SPSS versi 20 Windows. Data yang terkumpul akan dianalisis dengan beberapa tahap,

, uji asumsi klasik, uji model, dan yang terakhir uji

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Uji Validias Instrumen Penelitian

alid tidaknya suatu item instrument atau pernyataan kuesioner dapat diketahui melalui

product pearson correlation.Teknik ini membandingkan nilai r

dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 75, df = n

Tabel 1. Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian

Corrected Item-Total

Correlation (r hitung)

r tabel Validitas

0,622 0,227 Valid

0,625 0,227 Valid

0,748 0,227 Valid

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

Juni 2018

Populasi dalam penelitian ini

ampel penelitian yang

Dalam penelitian ini, teknik pengambilan data yang digunakan adalah teknik

menurut Sugiyono

(2012: 117) adalah teknik penentuan sampel dengan berdasarkan kriteria-kriteria atau

an tertentu. Sehingga setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian yang bersifat

kuantitatif. Oleh karena itu data yang diperoleh dari responden melaluli kuesioner diberikan

5, dan kemudian ditabulasi dengan menggunakan

untuk dianalisis statistik dengan alat bantu komputer Program IBM

SPSS versi 20 Windows. Data yang terkumpul akan dianalisis dengan beberapa tahap,

, dan yang terakhir uji hipotesis.

sioner dapat diketahui melalui

Teknik ini membandingkan nilai rhitung dengan rtabel,

dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 75, df = n-2 maka

Validitas

Valid

Valid

Valid

Page 11: EDITORIAL TEAM - Omah Jurnal IAIN Surakarta

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

RELEVANCE: Journal of Management and Bussines

KK 4

KK 5

Etika Kerja

Islam (X)

EKI 1

EKI 2

EKI 3

EKI 4

EKI 5

EKI 6

Kepuasan

Kerja (X)

KK 1

KK 2

KK 3

KK 4

KK 5

Nilai corrected item-total correlation

pernyataan tidak mampu mengukur variabel yang ingin diukur, dan apabila r

pernyataan tersebut valid (Ghozali 2013: 46). Dilihat dari hasil tabel 4.4 menunjukkan b

nilai korelasi tiap skor butir pernyataan variabel yang ada dalam penelitian, di atas r

(0,227) yang berarti valid.

Uji Reliabilitas Instrumen

Pengujian reabilitas dalam penelitian ini menggunakan

bantuan program SPSS for Windows

alpha cronbach 0,70 atau lebih.

Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen penelitian

Variabel Penelitian

Kinerja Karyawan

Etika Kerja Islam

Kepuasan Kerja

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai

Alpha > 0,70 (Ghozali, 2013: 53). Tabel 2. menunjukkan bahwa setiap

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

43

RELEVANCE: Journal of Management and Bussines ▪ Vol.1 ▪ No.1 ▪ Hal. 35-52▪ Juni 2018

0,636 0,227 Valid

0,693 0,227 Valid

0,781 0,227 Valid

0,767 0,227 Valid

0,494 0,227 Valid

0,677 0,227 Valid

0,682 0,227 Valid

0,710 0,227 Valid

0,601 0,227 Valid

0,630 0,227 Valid

0,638 0,227 Valid

0,566 0,227 Valid

0,478 0,227 Valid

total correlation yang kurang dari rtabel menunjukkan bahwa

pernyataan tidak mampu mengukur variabel yang ingin diukur, dan apabila r

pernyataan tersebut valid (Ghozali 2013: 46). Dilihat dari hasil tabel 4.4 menunjukkan b

nilai korelasi tiap skor butir pernyataan variabel yang ada dalam penelitian, di atas r

engujian reabilitas dalam penelitian ini menggunakan alpha cronbach

for Windows 20.0. Instrumen dikatakan reliabel

alpha cronbach 0,70 atau lebih.

Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen penelitian

Cronbach’s

Alpha

Nilai Kritis Kesimpulan

0,764 0,70 Reliabel

0,768 0,70 Reliabel

0,720 0,70 Reliabel

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai

> 0,70 (Ghozali, 2013: 53). Tabel 2. menunjukkan bahwa setiap

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

Juni 2018

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

menunjukkan bahwa

pernyataan tidak mampu mengukur variabel yang ingin diukur, dan apabila rhitung> rtabel maka

pernyataan tersebut valid (Ghozali 2013: 46). Dilihat dari hasil tabel 4.4 menunjukkan bahwa

nilai korelasi tiap skor butir pernyataan variabel yang ada dalam penelitian, di atas rtabel yaitu

alpha cronbach dengan

jika memiliki nilai

Kesimpulan

Reliabel

Reliabel

Reliabel

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach

> 0,70 (Ghozali, 2013: 53). Tabel 2. menunjukkan bahwa setiap variabel yang

Page 12: EDITORIAL TEAM - Omah Jurnal IAIN Surakarta

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

RELEVANCE: Journal of

digunakan dalam penelitian ini dinyatakan reliabel. Artinya semua jawaban responden sudah

konsisten dalam menjawab setiap item pernyataan yang mengukur masing

Uji Ketepatan Model

Uji F

Uji statistik F digunakan untuk

dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel

dependen.

Tabel 6. Hasil Uji F

Model Sum of

Squares

1 Regression

Residual

145,423

78,257

Total 223,680

Karena Fhitung > Ftabel yaitu 66,898 > 3,12. Hasil analisis uji statistik F menyimpulkan

bahwa variabel independen yaitu etika kerja Islam dan kepuasan kerja berpengaruh secara

simultan terhadap kinerja karyawan dan

Uji Koefisien Determinasi (R

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan

variabel independen dalam menggambarkan variabel dependennya.

Tabel 7. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R

Model R R Square

1 0,806 0,650

Dari hasil analisis koefisien determinasi (R

Hubungan ini akan sempurna (100%) atau mendekati apabila ada variabel independen lain

dimasukkan ke dalam model. Artinya etika kerja Islam dan kepuasan kerja pada perawat

menjelaskan kinerja karyawan RS PKU Muhammadiyah Surakarta sebesar 65%

35% lagi dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

44

RELEVANCE: Journal of Management and Bussines ▪ Vol.1 ▪ No.1 ▪ Hal. 35-52▪ Juni 2018

digunakan dalam penelitian ini dinyatakan reliabel. Artinya semua jawaban responden sudah

konsisten dalam menjawab setiap item pernyataan yang mengukur masing-

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang

dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel

Sum of

Squares

Df Mean

Square

F

145,423

78,257

2

72

72,711

1,087

66,898 0,000

223,680 74

yaitu 66,898 > 3,12. Hasil analisis uji statistik F menyimpulkan

bahwa variabel independen yaitu etika kerja Islam dan kepuasan kerja berpengaruh secara

simultan terhadap kinerja karyawan dan model yang dibuat sudah layak atau tepat.

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan

variabel independen dalam menggambarkan variabel dependennya.

Tabel 7. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

0,650 0,640 1,043

Dari hasil analisis koefisien determinasi (R2) diketahui nilai R Square

Hubungan ini akan sempurna (100%) atau mendekati apabila ada variabel independen lain

dimasukkan ke dalam model. Artinya etika kerja Islam dan kepuasan kerja pada perawat

menjelaskan kinerja karyawan RS PKU Muhammadiyah Surakarta sebesar 65%

35% lagi dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

Juni 2018

digunakan dalam penelitian ini dinyatakan reliabel. Artinya semua jawaban responden sudah

-masing variabel.

mengetahui apakah semua variabel independen yang

dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel

Sig

0,000b

yaitu 66,898 > 3,12. Hasil analisis uji statistik F menyimpulkan

bahwa variabel independen yaitu etika kerja Islam dan kepuasan kerja berpengaruh secara

model yang dibuat sudah layak atau tepat.

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan

Std. Error of the

Estimate

R Squaresebesar 0,650.

Hubungan ini akan sempurna (100%) atau mendekati apabila ada variabel independen lain

dimasukkan ke dalam model. Artinya etika kerja Islam dan kepuasan kerja pada perawat

menjelaskan kinerja karyawan RS PKU Muhammadiyah Surakarta sebesar 65%. Sedangkan

Page 13: EDITORIAL TEAM - Omah Jurnal IAIN Surakarta

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

RELEVANCE: Journal of Management and Bussines

Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan analisis jalur atau

digunakan untuk menguji hubungan kausalitas antara dua atau lebih variabel.

Tabel 8. Hasil Analisis Jalur Persamaan Regresi 1

Model Unstandardized

Coefficients

1

(Constant)

B

11,866

Skor

Etika Kerja Islam

0,324

Tabel 9. Hasil Nilai R Square 1

Model R

1 0,406

Berdasarkan analisis jalur persamaan regresi 1 seperti yang disajikan pada tabel 8 dan

9, maka persamaan regresinya adalah:

Z = α + b1 X1 + ε1.

Z = 11,866 + 0,324 X1 + 0,914.

Artinya apabila skor etika kerja Islam meningkat satu satuan maka akan

meningkatkan skor kepuasan kerja yang dirasakan oleh para perawat sebesar 0,324 dengan

error 0,914.

Selanjutnya hasil analisis jalur persamaan 2, yaitu

kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan:

Tabel 10. Hasil Analisis Jalur Persamaan Regresi 2

Model Unstandardized

Coefficients

B

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

45

RELEVANCE: Journal of Management and Bussines ▪ Vol.1 ▪ No.1 ▪ Hal. 35-52▪ Juni 2018

Uji hipotesis dilakukan dengan analisis jalur atau path analysis,

digunakan untuk menguji hubungan kausalitas antara dua atau lebih variabel.

Tabel 8. Hasil Analisis Jalur Persamaan Regresi 1

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T

5,519 0,000

B

11,866

Std. Error

2,150

Beta

0,324

0,085

0,406

3,795 0,000

Hasil Nilai R Square 1

R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

0,165 0,153 1,806

Berdasarkan analisis jalur persamaan regresi 1 seperti yang disajikan pada tabel 8 dan

9, maka persamaan regresinya adalah:

+ 0,914.

Artinya apabila skor etika kerja Islam meningkat satu satuan maka akan

meningkatkan skor kepuasan kerja yang dirasakan oleh para perawat sebesar 0,324 dengan

Selanjutnya hasil analisis jalur persamaan 2, yaitu pengaruh etika kerja Islam dan

kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan:

Tabel 10. Hasil Analisis Jalur Persamaan Regresi 2

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T

B Std. Error Beta

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

Juni 2018

path analysis, analisis jalur

digunakan untuk menguji hubungan kausalitas antara dua atau lebih variabel.

Sig

0,000

0,000

Std. Error of the

Estimate

1,806

Berdasarkan analisis jalur persamaan regresi 1 seperti yang disajikan pada tabel 8 dan

Artinya apabila skor etika kerja Islam meningkat satu satuan maka akan

meningkatkan skor kepuasan kerja yang dirasakan oleh para perawat sebesar 0,324 dengan

pengaruh etika kerja Islam dan

Sig

Page 14: EDITORIAL TEAM - Omah Jurnal IAIN Surakarta

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

RELEVANCE: Journal of

1

(Constant) 4,959

Skor

Etika Kerja Islam

Kepuasan Kerja

0,120

0,640

Tabel 11. Hasil Nilai R Square 2

Model R

1 0,806

Berdasarkan hasil analisis jalur persamaan 2 pada tabel 10 dan 11 maka persamaan

regresinya adalah sebagai berikut:

Y = α + b2 X1 + b3 Z+ ε2.

Y = 4,959 + 0,120 X1 + 0,640

Artinya apabila skor etika kerja Islam yang dirasakan perawat meningkat satu satuan

maka akan meningkatkan skor kinerja karyawan sebesar 0,120 dengan eror 0,592. Dan

apabila skor kepuasan kerja yang dirasakan perawat meningkat satu satuan maka juga akan

mengurangi skor kinerja karyawan sebesar 0,640 dengan eror 0,592.

0,324***

*p ≤ 0.00

Etika Kerja Islam

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

46

RELEVANCE: Journal of Management and Bussines ▪ Vol.1 ▪ No.1 ▪ Hal. 35-52▪ Juni 2018

4,959 1,478 3,355 0,001

0,120

0,640

0,054

0,068

0,170

0,722

2,229

9,468

0,029

0,000

Tabel 11. Hasil Nilai R Square 2

R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

0,650 0,640 1,043

analisis jalur persamaan 2 pada tabel 10 dan 11 maka persamaan

regresinya adalah sebagai berikut:

2.

+ 0,640 Z+ 0,592.

Artinya apabila skor etika kerja Islam yang dirasakan perawat meningkat satu satuan

akan meningkatkan skor kinerja karyawan sebesar 0,120 dengan eror 0,592. Dan

apabila skor kepuasan kerja yang dirasakan perawat meningkat satu satuan maka juga akan

mengurangi skor kinerja karyawan sebesar 0,640 dengan eror 0,592.

Model Analisis Jalur

ε1 = 0,914

0,640**

0,120

Kepuasan

Kerja

Kinerja Karyawan

ε2 =0,592

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

Juni 2018

0,001

0,029

0,000

Std. Error of the

Estimate

1,043

analisis jalur persamaan 2 pada tabel 10 dan 11 maka persamaan

Artinya apabila skor etika kerja Islam yang dirasakan perawat meningkat satu satuan

akan meningkatkan skor kinerja karyawan sebesar 0,120 dengan eror 0,592. Dan

apabila skor kepuasan kerja yang dirasakan perawat meningkat satu satuan maka juga akan

Page 15: EDITORIAL TEAM - Omah Jurnal IAIN Surakarta

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

RELEVANCE: Journal of Management and Bussines

**p ≤ 0.01

***p ≤ 0.001

Untuk mengetahui signifikansi variabel rumus:

Sp2p3 = √ p32 Sp22 + p22 Sp3

= √(0,640)2 (0,085)2 + (0,324)

= 0,059

Setelah diketahui nilai Sp2p3 maka selanjutnya mencari nilai koefisien beta hubungan

tidak langsung dengan variabel

dibagi dengan Sp2p3 sehingga didapatkan nilai t hitung. Yang selanjutnya nilai t hitung akan

dibandingkan dengan nilai t tabel. Mencari nilai distribusi t tabel dicari melalui

freedom (df) 75 – 2 = 73, kemudian taraf signifikansi yaitu 0,05, sehingga didapatkan nilai t

tabel sebesar 1,993. Secara lebih rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:

t hitung = p2 x p3

Sp2p3

= 0,640 x 0,324 = 3,515

0,059

Variabel intervening dikatakan signifikan apabila nilai t

diatas menunjukkan bahwa nilai t

dengan tingkat signifikansi 0,05 dan nilai koefisien beta sebesar 3,515. Mengindikasikan

bahwa H4 diterima. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja signifikan

menjadi variabel intervening

karyawan.

Untuk mengetahui berapa besarnya pengaruh variabel kepuasan kerja sebagai var

intervening dalam kaitannya hubungan antara etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan

maka dapat dihitung menggunakan rumus:

Hubungan tidak langsung

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

47

RELEVANCE: Journal of Management and Bussines ▪ Vol.1 ▪ No.1 ▪ Hal. 35-52▪ Juni 2018

Untuk mengetahui signifikansi variabel intervening atau indirect effect

Sp32+ Sp22 Sp32

+ (0,324)2 (0,068)2 + (0,085)2 (0,068)2

Setelah diketahui nilai Sp2p3 maka selanjutnya mencari nilai koefisien beta hubungan

tidak langsung dengan variabel intervening ini menggunakan rumus p2 x p3, hasilnya akan

dibagi dengan Sp2p3 sehingga didapatkan nilai t hitung. Yang selanjutnya nilai t hitung akan

dibandingkan dengan nilai t tabel. Mencari nilai distribusi t tabel dicari melalui

2 = 73, kemudian taraf signifikansi yaitu 0,05, sehingga didapatkan nilai t

tabel sebesar 1,993. Secara lebih rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:

= 3,515

dikatakan signifikan apabila nilai thitung > ttabel.

diatas menunjukkan bahwa nilai thitung lebih besar dari nilai > ttabel yaitu 3,515 > 1,993

dengan tingkat signifikansi 0,05 dan nilai koefisien beta sebesar 3,515. Mengindikasikan

diterima. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja signifikan

dalam kaitannya hubungan etika kerja Islam terhadap kinerja

Untuk mengetahui berapa besarnya pengaruh variabel kepuasan kerja sebagai var

dalam kaitannya hubungan antara etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan

maka dapat dihitung menggunakan rumus:

= p2 x p3

= 0,640 x 0,324

= 0,207

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

Juni 2018

indirect effect maka digunakan

Setelah diketahui nilai Sp2p3 maka selanjutnya mencari nilai koefisien beta hubungan

ini menggunakan rumus p2 x p3, hasilnya akan

dibagi dengan Sp2p3 sehingga didapatkan nilai t hitung. Yang selanjutnya nilai t hitung akan

dibandingkan dengan nilai t tabel. Mencari nilai distribusi t tabel dicari melalui degree of

2 = 73, kemudian taraf signifikansi yaitu 0,05, sehingga didapatkan nilai t

tabel. Hasil pengujian

yaitu 3,515 > 1,993

dengan tingkat signifikansi 0,05 dan nilai koefisien beta sebesar 3,515. Mengindikasikan

diterima. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja signifikan

dalam kaitannya hubungan etika kerja Islam terhadap kinerja

Untuk mengetahui berapa besarnya pengaruh variabel kepuasan kerja sebagai variabel

dalam kaitannya hubungan antara etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan

Page 16: EDITORIAL TEAM - Omah Jurnal IAIN Surakarta

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

RELEVANCE: Journal of

Berdasarkan hasil perhitungan diatas diketahui pengaru

variabel intervening antara etika kerja Islam dan kinerja karyawan sebesar 0,207 atau

besarnya hubungan tidak langsung dalam penelitian ini adalah 0,207. Jika dibandingkan

hubungan langsung yang memiliki pengaruh 0,120, maka dapa

hubungan tidak langsung memiliki pengaruh positif yang lebih besar.

Pembahasan

1. Pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan RS PKU Muhammadiyah

Surakarta.

Hasil penelitian ini menunjukkan etika kerja Islam berpengaruh

terhadap kinerja karyawan. Hal ini terbukti pada nilai t hitung etika kerja Islam 2,229 lebih

besar dari t tabel 1,993 dengan nilai signifikansi 0,029.

2. Pengaruh etika kerja Islam terhadap kepuasan kerja pada perawat RS PKU

Muhammadiyah Surakarta.

Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa etika kerja Islam berpengaruh secara

signifikan positif terhadap kepuasan kerja yang dirasakan para perawat. Semakin maksimal

etika kerja Islam para perawat maka akan meningkatkan kepuasan kerja yan

terbukti pada nilai t hitung etika kerja Islam 3,795 lebih besar dari t hitung 1,993 dengan nilai

signifikansi 0,000.

3. Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada perawat RS PKU

Muhammadiyah Surakarta.

Hasil ini menunjukkan

terhadap kinerja karyawan. Hal ini terbukti pada nilai t hitung kepuasan kerja 9,468 lebih

besar dari nilai t tabel 1,993 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000.

4. Pengaruh etika kerja Islam terhada

perawat RS PKU Muhammadiyah Surakarta.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa etika kerja Islam berpengaruh signifikan secara

positif terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja pada perawat RS PKU

Muhammadiyah Surakarta. Hubungan etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan sebesar

0,120. Sementara pengaruh tidak langsung etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan

melalui kepuasan kerja adalah sebesar 0,207.

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

48

RELEVANCE: Journal of Management and Bussines ▪ Vol.1 ▪ No.1 ▪ Hal. 35-52▪ Juni 2018

Berdasarkan hasil perhitungan diatas diketahui pengaruh kepuasan kerja sebagai

antara etika kerja Islam dan kinerja karyawan sebesar 0,207 atau

besarnya hubungan tidak langsung dalam penelitian ini adalah 0,207. Jika dibandingkan

hubungan langsung yang memiliki pengaruh 0,120, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

hubungan tidak langsung memiliki pengaruh positif yang lebih besar.

Pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan RS PKU Muhammadiyah

Hasil penelitian ini menunjukkan etika kerja Islam berpengaruh secara signifikan positif

terhadap kinerja karyawan. Hal ini terbukti pada nilai t hitung etika kerja Islam 2,229 lebih

besar dari t tabel 1,993 dengan nilai signifikansi 0,029.

Pengaruh etika kerja Islam terhadap kepuasan kerja pada perawat RS PKU

diyah Surakarta.

Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa etika kerja Islam berpengaruh secara

signifikan positif terhadap kepuasan kerja yang dirasakan para perawat. Semakin maksimal

etika kerja Islam para perawat maka akan meningkatkan kepuasan kerja yan

terbukti pada nilai t hitung etika kerja Islam 3,795 lebih besar dari t hitung 1,993 dengan nilai

Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada perawat RS PKU

Muhammadiyah Surakarta.

Hasil ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan secara positif

terhadap kinerja karyawan. Hal ini terbukti pada nilai t hitung kepuasan kerja 9,468 lebih

besar dari nilai t tabel 1,993 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000.

Pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja pada

perawat RS PKU Muhammadiyah Surakarta.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa etika kerja Islam berpengaruh signifikan secara

positif terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja pada perawat RS PKU

adiyah Surakarta. Hubungan etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan sebesar

0,120. Sementara pengaruh tidak langsung etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan

melalui kepuasan kerja adalah sebesar 0,207.

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

Juni 2018

h kepuasan kerja sebagai

antara etika kerja Islam dan kinerja karyawan sebesar 0,207 atau

besarnya hubungan tidak langsung dalam penelitian ini adalah 0,207. Jika dibandingkan

t ditarik kesimpulan bahwa

Pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan RS PKU Muhammadiyah

secara signifikan positif

terhadap kinerja karyawan. Hal ini terbukti pada nilai t hitung etika kerja Islam 2,229 lebih

Pengaruh etika kerja Islam terhadap kepuasan kerja pada perawat RS PKU

Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa etika kerja Islam berpengaruh secara

signifikan positif terhadap kepuasan kerja yang dirasakan para perawat. Semakin maksimal

etika kerja Islam para perawat maka akan meningkatkan kepuasan kerja yang dimiliki. Hal ini

terbukti pada nilai t hitung etika kerja Islam 3,795 lebih besar dari t hitung 1,993 dengan nilai

Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada perawat RS PKU

bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan secara positif

terhadap kinerja karyawan. Hal ini terbukti pada nilai t hitung kepuasan kerja 9,468 lebih

p kinerja karyawan melalui kepuasan kerja pada

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa etika kerja Islam berpengaruh signifikan secara

positif terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja pada perawat RS PKU

adiyah Surakarta. Hubungan etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan sebesar

0,120. Sementara pengaruh tidak langsung etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan

Page 17: EDITORIAL TEAM - Omah Jurnal IAIN Surakarta

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

RELEVANCE: Journal of Management and Bussines

Kesimpulan

1. Ada pengaruh variabel etik

dengan nilai t hitung etika kerja Islam 2,229 lebih besar dari t tabel 1,993 dengan nilai

signifikansi 0,029. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 diterima, adanya etika kerja

Islam berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja karyawan pada perawat RS PKU

Muhammadiyah Surakarta.

2. Ada pengaruh variabel etika kerja Islam terhadap kepuasan kerja, hal ini ditunjukkan

dengan nilai t hitung etika kerja Islam 3,795 lebih besar dari t tabel 1,993 dengan

signifikansi 0,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H2 diterima, adanya etika kerja

Islam berpengaruh signifikan positif terhadap kepuasan kerja pada perawat RS PKU

Muhammadiyah Surakarta.

3. Ada pengaruh variabel kepuasan kerja terhadap kinerja karyaw

dengan nilai t hitung 9,468 < lebih besar dari t tabel 1,993 dengan nilai signifikansi

0,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H3 diterima, kepuasan kerja berpengaruh

signifikan secara positif terhadap kinerja karyawan RS PKU Muhamm

4. Etika kerja Islam berpengaruh terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan kerja sebagai

variabel intervening. Hal ini ditunjukkan dengan nilai etika kerja Islam terhadap kinerja

karyawan sebesar 0,120. Sementara, pengaruh tidak langsung eti

kinerja karyawan melalui kepuasan kerja adalah sebesar 0,207. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa H4 diterima, yaitu pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja

karyawan melalui kepuasan kerja sebagai variabel

terhadap kinerja karyawan pada perawat RS PKU Muhammadiyah Surakarta.

Saran

1. Hasil penelitian didapatkan nilai yang lebih besar pada etika kerja Islam terhadap kinerja

karyawan dengan kepuasan kerja sebagai variabel

kerja Islam terhadap kinerja karyawan yaitu 0,120. Sehingga implikasi penelitian

terhadap RS PKU Muhammadiyah Surakarta adalah diharapkannya manajerial rumah

sakit lebih memperhatikan kepuasan kerja para perawat, agar tercapainya tujuan

organisasi melalui kinerja para karyawan.

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

49

RELEVANCE: Journal of Management and Bussines ▪ Vol.1 ▪ No.1 ▪ Hal. 35-52▪ Juni 2018

PENUTUP

Ada pengaruh variabel etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan, hal ini ditunjukkan

dengan nilai t hitung etika kerja Islam 2,229 lebih besar dari t tabel 1,993 dengan nilai

signifikansi 0,029. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 diterima, adanya etika kerja

gnifikan positif terhadap kinerja karyawan pada perawat RS PKU

Muhammadiyah Surakarta.

Ada pengaruh variabel etika kerja Islam terhadap kepuasan kerja, hal ini ditunjukkan

dengan nilai t hitung etika kerja Islam 3,795 lebih besar dari t tabel 1,993 dengan

signifikansi 0,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H2 diterima, adanya etika kerja

Islam berpengaruh signifikan positif terhadap kepuasan kerja pada perawat RS PKU

Muhammadiyah Surakarta.

Ada pengaruh variabel kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan, hal ini ditunjukkan

dengan nilai t hitung 9,468 < lebih besar dari t tabel 1,993 dengan nilai signifikansi

0,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H3 diterima, kepuasan kerja berpengaruh

signifikan secara positif terhadap kinerja karyawan RS PKU Muhamm

Etika kerja Islam berpengaruh terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan kerja sebagai

. Hal ini ditunjukkan dengan nilai etika kerja Islam terhadap kinerja

karyawan sebesar 0,120. Sementara, pengaruh tidak langsung etika kerja Islam terhadap

kinerja karyawan melalui kepuasan kerja adalah sebesar 0,207. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa H4 diterima, yaitu pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja

karyawan melalui kepuasan kerja sebagai variabel intervening berpengaruh s

terhadap kinerja karyawan pada perawat RS PKU Muhammadiyah Surakarta.

Hasil penelitian didapatkan nilai yang lebih besar pada etika kerja Islam terhadap kinerja

karyawan dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening yaitu 0,207 dan ni

kerja Islam terhadap kinerja karyawan yaitu 0,120. Sehingga implikasi penelitian

terhadap RS PKU Muhammadiyah Surakarta adalah diharapkannya manajerial rumah

sakit lebih memperhatikan kepuasan kerja para perawat, agar tercapainya tujuan

i melalui kinerja para karyawan.

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

Juni 2018

a kerja Islam terhadap kinerja karyawan, hal ini ditunjukkan

dengan nilai t hitung etika kerja Islam 2,229 lebih besar dari t tabel 1,993 dengan nilai

signifikansi 0,029. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 diterima, adanya etika kerja

gnifikan positif terhadap kinerja karyawan pada perawat RS PKU

Ada pengaruh variabel etika kerja Islam terhadap kepuasan kerja, hal ini ditunjukkan

dengan nilai t hitung etika kerja Islam 3,795 lebih besar dari t tabel 1,993 dengan nilai

signifikansi 0,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H2 diterima, adanya etika kerja

Islam berpengaruh signifikan positif terhadap kepuasan kerja pada perawat RS PKU

an, hal ini ditunjukkan

dengan nilai t hitung 9,468 < lebih besar dari t tabel 1,993 dengan nilai signifikansi

0,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H3 diterima, kepuasan kerja berpengaruh

signifikan secara positif terhadap kinerja karyawan RS PKU Muhammadiyah Surakarta.

Etika kerja Islam berpengaruh terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan kerja sebagai

. Hal ini ditunjukkan dengan nilai etika kerja Islam terhadap kinerja

ka kerja Islam terhadap

kinerja karyawan melalui kepuasan kerja adalah sebesar 0,207. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa H4 diterima, yaitu pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja

berpengaruh signifikan

terhadap kinerja karyawan pada perawat RS PKU Muhammadiyah Surakarta.

Hasil penelitian didapatkan nilai yang lebih besar pada etika kerja Islam terhadap kinerja

yaitu 0,207 dan nilai etika

kerja Islam terhadap kinerja karyawan yaitu 0,120. Sehingga implikasi penelitian

terhadap RS PKU Muhammadiyah Surakarta adalah diharapkannya manajerial rumah

sakit lebih memperhatikan kepuasan kerja para perawat, agar tercapainya tujuan

Page 18: EDITORIAL TEAM - Omah Jurnal IAIN Surakarta

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

RELEVANCE: Journal of

2. Untuk meningkatkan kepuasan kerja para perawat RS PKU Muhammadiyah Surakarta

maka pihak rumah sakit dapat menggerakkan perawat untuk lebih mengutamakan

prinsip-prinsip kerja berdasarkan etika Islam.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan semakin memperluas penelitian etika kerja Islam

dengan sampel penelitian tidak hanya pada karyawan yang beragama Islam, tetapi juga

terhadap karyawan yang beragama non Islam, sehingga penelitian dapat digenenarilisasi

bagi seluruh karyawan.

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

50

RELEVANCE: Journal of Management and Bussines ▪ Vol.1 ▪ No.1 ▪ Hal. 35-52▪ Juni 2018

Untuk meningkatkan kepuasan kerja para perawat RS PKU Muhammadiyah Surakarta

maka pihak rumah sakit dapat menggerakkan perawat untuk lebih mengutamakan

prinsip kerja berdasarkan etika Islam.

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan semakin memperluas penelitian etika kerja Islam

dengan sampel penelitian tidak hanya pada karyawan yang beragama Islam, tetapi juga

terhadap karyawan yang beragama non Islam, sehingga penelitian dapat digenenarilisasi

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

Juni 2018

Untuk meningkatkan kepuasan kerja para perawat RS PKU Muhammadiyah Surakarta

maka pihak rumah sakit dapat menggerakkan perawat untuk lebih mengutamakan

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan semakin memperluas penelitian etika kerja Islam

dengan sampel penelitian tidak hanya pada karyawan yang beragama Islam, tetapi juga

terhadap karyawan yang beragama non Islam, sehingga penelitian dapat digenenarilisasi

Page 19: EDITORIAL TEAM - Omah Jurnal IAIN Surakarta

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

RELEVANCE: Journal of Management and Bussines

Jurnal:

Afni, C., & Yasri. (2013). PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BANK NAGARI, (1).

Ahmad, H., Ahmad, K., & Shah, I. A. (2010). Relationship between Job Satisfaction , Job Performance Attitude towards Work and Organizational Commitment,

Ali, A. J., & Owaihan, A. (2008). Islamic work ethichttps://doi.org/10.1108/13527600810848791

Amaliah, I., Julia, A., & Riani, W. (2013). Pengaruh Nilai Islam terhadap Kinerja Kerja, 29(2), 165–174.

Belo, E. G., Riana, I. G., & Piartrini, P. S. (2014). Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Komitmen Organisasional daMerah Timor Leste. E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana

Budiman, F. A. (2009). PENGARUH KEPEMIMPINAN ISLAMI DAN ETOS KERJA ISLAMI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARI ’ AH BAITUL MAAL WAT TAMWIL DI KECAMATAN REMBANG, 11–28.

Chairizal, T. N., Ningsih, D. S., & Nuryanti. (2014). Pengaruh Stres dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Perawat Rumah Sakit Ibu dan Anak Eria Bunda Pekanbaru,

Chanzanagh, E. H., & AkbarneIslamic work ethic : initial validation of a multidimensional IWE in Iranian society. Procedia - Social and Behavioral Scienceshttps://doi.org/10.1016/j.sbspro.2011.10.178

Crossman, A., & Zaki, B. A. (2003). Job satisfaction and employee performance of Lebanese banking staff. Journal of Managerial Psychologyhttps://doi.org/10.1108/02683940310473118

Hayati, K., & Caniago, I. (2012). Islamic Work EthicSatisfaction , Organizational Commitment and Job Performance, 277. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2012.11.122

Huang, C., You, C.-S., & Tsai, M.job satisfaction , organizational commitment , and organizational citizenship behaviors, 19(4), 513–529.

Irshad, E., & Naz, S. (2011). Job Satisfaction, Organizational Commitment and PerTraits: A relationship Study.

Kardam, B. L., & Rangnekar, S. (2012). JOB SATISFACTIONROLE OF EXPERIENCE & EDUCATION. 3(4), 16–23.

Nurmatias, F. (2015). PENGARUH ETIKA KERJA ISLAM , KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI INSTITUT AGAMA ISLAM TAFAQQUH FIDDIN DUMAI. Jurnal Tamaddun Ummah

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

51

RELEVANCE: Journal of Management and Bussines ▪ Vol.1 ▪ No.1 ▪ Hal. 35-52▪ Juni 2018

DAFTAR PUSTAKA

Afni, C., & Yasri. (2013). PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BANK

Shah, I. A. (2010). Relationship between Job Satisfaction , Job Performance Attitude towards Work and Organizational Commitment,

Ali, A. J., & Owaihan, A. (2008). Islamic work ethic : a critical review, /13527600810848791

Amaliah, I., Julia, A., & Riani, W. (2013). Pengaruh Nilai Islam terhadap Kinerja Kerja,

Belo, E. G., Riana, I. G., & Piartrini, P. S. (2014). Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Komitmen Organisasional dan Kinerja Karyawan di Kantor Palang

Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana

Budiman, F. A. (2009). PENGARUH KEPEMIMPINAN ISLAMI DAN ETOS KERJA ISLAMI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KOPERASI JASA KEUANGAN

ITUL MAAL WAT TAMWIL DI KECAMATAN REMBANG,

Chairizal, T. N., Ningsih, D. S., & Nuryanti. (2014). Pengaruh Stres dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Perawat Rumah Sakit Ibu dan Anak Eria Bunda Pekanbaru,

Chanzanagh, E. H., & Akbarnejad, M. (2011). Social and The meaning and dimensions of  : initial validation of a multidimensional IWE in Iranian society. Social and Behavioral Sciences,

https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2011.10.178

, & Zaki, B. A. (2003). Job satisfaction and employee performance of Lebanese Journal of Managerial Psychology,

https://doi.org/10.1108/02683940310473118

Hayati, K., & Caniago, I. (2012). Islamic Work Ethic : The Role of Intrinsic Motivation , Job Satisfaction , Organizational Commitment and Job Performance, 65277. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2012.11.122

Tsai, M.-T. (2012). A multidimensional analysis of ethical climate , job satisfaction , organizational commitment , and organizational citizenship behaviors,

Irshad, E., & Naz, S. (2011). Job Satisfaction, Organizational Commitment and PerTraits: A relationship Study. Journal of Humanities & Social Sciences

Kardam, B. L., & Rangnekar, S. (2012). JOB SATISFACTION : INVESTIGATING THE ROLE OF EXPERIENCE & EDUCATION. Journal of Arts, Science & Commerce

, F. (2015). PENGARUH ETIKA KERJA ISLAM , KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI INSTITUT AGAMA ISLAM TAFAQQUH

Jurnal Tamaddun Ummah, 1(1), 1–14.

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

Juni 2018

Afni, C., & Yasri. (2013). PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BANK

Shah, I. A. (2010). Relationship between Job Satisfaction , Job Performance Attitude towards Work and Organizational Commitment, 18(2), 257–267.

 : a critical review, 15(1), 5–19.

Amaliah, I., Julia, A., & Riani, W. (2013). Pengaruh Nilai Islam terhadap Kinerja Kerja,

Belo, E. G., Riana, I. G., & Piartrini, P. S. (2014). Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi n Kinerja Karyawan di Kantor Palang

Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana, 12, 718–737.

Budiman, F. A. (2009). PENGARUH KEPEMIMPINAN ISLAMI DAN ETOS KERJA ISLAMI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KOPERASI JASA KEUANGAN

ITUL MAAL WAT TAMWIL DI KECAMATAN REMBANG, 4(1),

Chairizal, T. N., Ningsih, D. S., & Nuryanti. (2014). Pengaruh Stres dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Perawat Rumah Sakit Ibu dan Anak Eria Bunda Pekanbaru, 1(2), 1–17.

jad, M. (2011). Social and The meaning and dimensions of  : initial validation of a multidimensional IWE in Iranian society.

, 30, 916–924.

, & Zaki, B. A. (2003). Job satisfaction and employee performance of Lebanese , 18(4), 368–376.

insic Motivation , Job 65(ICIBSoS), 272–

T. (2012). A multidimensional analysis of ethical climate , job satisfaction , organizational commitment , and organizational citizenship behaviors,

Irshad, E., & Naz, S. (2011). Job Satisfaction, Organizational Commitment and Persoality Journal of Humanities & Social Sciences, 2, 37–61.

 : INVESTIGATING THE Journal of Arts, Science & Commerce,

, F. (2015). PENGARUH ETIKA KERJA ISLAM , KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI INSTITUT AGAMA ISLAM TAFAQQUH

Page 20: EDITORIAL TEAM - Omah Jurnal IAIN Surakarta

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

RELEVANCE: Journal of

Sunarto, & Purwoatmodjo, D. (2011). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah, Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Iklim Organisasi terhadap Kepuasan Kerja dan KInerja Guru SMP di Wilayah Sub Rayon 04 Kabupaten Demak. 5(1), 16–29.

Yousef, D. A. (2001). Islamic work ethic A moderator between organizational commitment and job satisfaction in a cross

Yousef, D. A. (2008). Human Relations,

Buku:

Agoes, Sukrisno., dan Ardana, I Cenik. (2009). Membangun Manusia Seutuhnya

Handoko, T. Hani. (2001). Manajemen Personalia dan Sumber Daya ManusiaBPFE.

Hasibuan, 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia edisi rMangkunegara, A. A., Anwar, Prabu. (2001).

ketiga. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mathis, Robert L., dan John, H. Jackson. (2002). Salemba Empat.

Noor, Juliansyah. (2013). Penelitian Ilmu dan Tinjauan Filosofis dan Praktis cetakan 1.Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Robbins, Stephen P., dan Judge, Timothy A. (2008). (Diana Angelica, penerjemah). Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian BisnisUmam, Khaerul. (2010). Perilaku Organisasi

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

52

RELEVANCE: Journal of Management and Bussines ▪ Vol.1 ▪ No.1 ▪ Hal. 35-52▪ Juni 2018

Sunarto, & Purwoatmodjo, D. (2011). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah, en Berbasis Sekolah (MBS) dan Iklim Organisasi terhadap Kepuasan Kerja dan

KInerja Guru SMP di Wilayah Sub Rayon 04 Kabupaten Demak. Analisis Manajemen

Yousef, D. A. (2001). Islamic work ethic A moderator between organizational commitment job satisfaction in a cross-cultural context, 30(21), 152–169.

Yousef, D. A. (2008). Human Relations, 53(11750), 513–537.

Agoes, Sukrisno., dan Ardana, I Cenik. (2009). Etika Bisnis dan Profesi Tantangan Membangun Manusia Seutuhnya. Jakarta: Salemba Empat.

Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia edisi revisi. Jakarta: Bumi Aksarakunegara, A. A., Anwar, Prabu. (2001). Manajemen Sumber Daya Perus

. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mathis, Robert L., dan John, H. Jackson. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia

Penelitian Ilmu dan Tinjauan Filosofis dan Praktis cetakan 1.Kencana Prenada Media Group.

Robbins, Stephen P., dan Judge, Timothy A. (2008). Perilaku Organisasi Edisi 12 Buku 1 (Diana Angelica, penerjemah). Jakarta: Salemba Empat.

Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta. Perilaku Organisasi. Bandung: Pustaka Setia.

Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...

Juni 2018

Sunarto, & Purwoatmodjo, D. (2011). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah, en Berbasis Sekolah (MBS) dan Iklim Organisasi terhadap Kepuasan Kerja dan

Analisis Manajemen,

Yousef, D. A. (2001). Islamic work ethic A moderator between organizational commitment

Etika Bisnis dan Profesi Tantangan

Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:

. Jakarta: Bumi Aksara Manajemen Sumber Daya Perusahaan cetakan

Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:

Penelitian Ilmu dan Tinjauan Filosofis dan Praktis cetakan 1.

Perilaku Organisasi Edisi 12 Buku 1