1
T AHUN 2020 menjadi tahun yang penuh dengan kejutan bagi masyarakat dunia. Seluruh dunia terkejut dan megap- megap menghadapi musibah pandemi virus covid-19. Virus yang muncul itu menyebabkan dunia berduka dan merugikan di semua lini kehidupan. Musibah itu dapat menjadi pengalaman hidup yang amat berarti bagi semua orang. Kita belajar bagaimana tidak putus asa dalam menghadapi keterpurukan di tengah serangan virus ini. Bagaimana setiap orang mulai egoistis dan memikirkan bagaimana caranya ia dapat bertahan. Terlepas dari itu, tentu masih banyak orang baik di luar sana yang mau terus mengu- sung tolong-menolong terhadap sesama. Banyak dampak yang begitu terasa di balik perjuangan melawan covid-19 ini. Kerugian dalam segala bidang kemudian menjadi fokus utama untuk terus bertahan dan bangkit. Tatanan pola kehidupan masyarakat juga berubah dari tahun sebelumnya. Masyarakat dituntut untuk lebih menjaga kebersihan dan kesehatan diri. Memasuki 2021, banyak harapan yang ditu- angkan seluruh orang di dunia. Masyarakat berharap, pandemi ini segera berakhir. Pola kehidupan bisa kembali secara normal dan kita dapat beraktivitas seperti sediakala lagi. Seluruh dunia, seperti juga di Indonesia, akan terus berupaya agar pada 2021 kehidupan da- pat segera membaik lagi. Rabiah Al-Adawiyah Arni Putri Mahasiswa UIN SGD Padang Pariaman, Sumatra Barat T AHUN sudah berganti, tapi pandemi covid-19 masih belum usai. Waktu ber- jalan terasa lambat karena semua aktivi- tas begitu terbatas. Pelan tapi pasti kita sudah menjalani kesulitan ini 10 bulan lamanya. Pada 2021 tentu saatnya memupuk harapan baru yang lebih baik. Kehadiran vaksin menjadi setitik harapan baru untuk membuat pandemi bisa diatasi. Terlebih saat ini, pemerintah telah resmi mengumumkan vaksin akan diberikan secara gratis kepada masyarakat. Tentunya hal ter- sebut menjadi berita yang sangat menggem- birakan. Satu hal yang perlu kita ingat bahwa adanya vaksin tidak otomatis menghentikan pandemi covid-19. Pelaksanaan vaksinasi yang direncanakan pada 2021 pastinya akan menghadapi tan- tangan tidak mudah. Ada beberapa hal yang patut diperhatikan; pertama, pendistribusian harus merata bagi semua masyarakat meng- ingat jumlah penduduk yang sangat banyak, kondisi geografis, serta wilayah yang luas. Hal itu dapat menyebabkan pendistribusian semakin sulit. Kedua, perlunya pendataan penerima vak- sin yang akurat dan jelas. Semua data harus tertulis agar bisa dipertanggungjawabkan agar tidak terjadi kekarut-marutan. Ketiga, jaminan keamanan, efektivitas, dan kehalalan vaksin yang diberikan ke masyarakat. Kualitas vaksin yang diberikan ke masyarakat haruslah yang terbaik, memenuhi standar Organisasi Kese- hatan Dunia (WHO), mendapatkan izin edar dari Badan POM, serta sertikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Pergantian tahun sejatinya menjadi momen awal untuk memupuk harapan baru. Semoga dunia segera bangkit dari keterpurukan akibat pandemi dan pada 2021 virus korona segera hilang dari muka bumi. Nurul Aqidah Bogor, Jawa Barat T AHUN kembar sudah berganti menjadi tahun ganjil. Segala dukacita di tahun lalu cukup menjadi pelajaran bagi kita semua. Bencana, wabah, kasus demi kasus yang membelit negeri ini harusnya menjadi pelajaran berharga. Demi meraih kehidupan yang lebih baik, kita harus memaksakan diri untuk berubah. Tentu, perubahan harus di- mulai dari diri sendiri sebelum melebar lebih jauh ke masyarakat dan negara. Perubahan yang besar hanya dapat dicapai dengan mengubah cara berpikir. Pola berpikir untuk meraih kehidupan yang lebih baik ha- nya dapat dilakukan dengan cara mendalam dan cemerlang agar memperoleh solusi yang terbaik. Di situlah arah perubahan besar akan terlihat di pelupuk mata sebab semua elemen masyarakat mengarahkan perhatian pada per- baikan negeri. Tidak meratapi, tetapi bergerak menjadi bagian dari pembawa perubahan. Semoga 2021 menjadi titik awal perubahan besar sehingga kehidupan yang penuh keda- maian dan kesejahteraan dapat terwujud. Nurmia Yasin Limpo Makassar Masih Ada Asa Kehidupan di Depan Vaksinasi Jadi Harapan Baru Mulai Berubah dari Diri Sendiri D ALAM sebuah tema besar pemberantasan korupsi, selalu muncul perdebatan tentang sisi mana yang mesti diberatkan, pencegahan atau penindakan? Keduanya penting dan memiliki dasar teori maupun pengalaman yang sama-sama kuat untuk dijadikan ujung tom- bak pembe rantasan korupsi. Akan tetapi, ha- rus diakui, pem- bobotan pada sisi penindakan seperti yang di- lakukan Komisi Pemberan- tasan Korupsi (KPK) sela- ma ini nyatanya tak membuat tren praktik rasuah men- jadi turun. Sudah banyak koruptor ditangkap, tapi kemudian korupsi baru muncul dan muncul lagi. Sekencang apa pun pe- nindakan, korupsi terus bertumbuh dengan modus dan model yang berbeda. Ini, sekali lagi, bukan un- tuk mengatakan bahwa penindakan korupsi tidak penting. Selama ini, di hilir, KPK amatlah menakutkan bagi sebagian koruptor dengan gebrak- an-gebrakan penindakan mereka. Sementara itu, di hulu, KPK malah seperti tanaman layu. Lantas kenapa kita tidak buat sisi pencegahan men- jadi sama ‘menakutkannya’ dengan penindakan? Sepertinya sudah saatnya KPK se- bagai ujung tombak pemberantasan korupsi di negeri ini dengan mem- perberat bobot pencegahan. Tujuan- nya satu, menutup serapat-rapatnya celah korupsi di bagian hulu. Cegah sedari awal sehingga rembesan po- tensi korupsi yang mengalir ke hilir tidak akan besar. Tentu tidak gampang menggeser fokus dari penindakan ke pence- gahan. Namun, kini adalah mo- mentum yang sangat tepat. Dengan alokasi anggaran penanganan covid- 19 dan pemulihan ekonomi nasio- nal yang superbesar di 2021, bu- kankah ini saat yang bagus bagi KPK me ngeluarkan semua kemampuan pencegahan- nya untuk menutup celah penyelewengannya? Dalam kondisi krisis, da- lam situasi bencana, negara pasti akan mengeluarkan lebih banyak program-prog- ram bantuan kepada masya- rakat yang terdampak. Pada titik itulah sesungguhnya tantangan dan ujian terberat pimpinan KPK periode seka- rang yang memang sudah menyatakan diri akan mem- perkuat model dan sistem pencegahan korupsi. Menilap anggaran bantu- an bagi masyarakat miskin ialah seburuk-buruknya korupsi. Kalau diasumsikan korupsi punya level derajat kepara- han, korupsi jenis ini barangkali ada di level terbawah. Karena itu, KPK mesti sungguh-sungguh menutup semua celah itu sedini mungkin, sera- pat mungkin, agar tidak kecolongan seperti yang sudah-sudah. KPK sudah menyatakan model kerja pencegahan yang akan mereka terap- kan ialah masuk sejak awal dan akan mendampingi program pemerintah sebelum eksekusi. Mereka juga akan fokus dalam hal perbaikan sistem pengadaan di semua kementerian/ lembaga. Salah satunya implementasi penggunaan satu data berbasis nomor induk kependudukan (NIK) karena celah korupsi dalam program bantuan masyarakat kerap terjadi akibat peng- guna anggaran mendasarkan pembe- rian pada data yang tidak akurat. Kita hargai fokus KPK tersebut sembari menitipkan harapan besar seluruh rakyat Republik ini supaya korupsi betu-betul dibasmi. Bawalah publik untuk memiliki cara pandang yang sama, yakni mengutamakan pencegahan. Ajaklah semua elemen masya- rakat untuk terus menggelorakan semangat pencegahan korupsi. Ajari- lah rakyat untuk menutup semua kemungkinan celah korupsi sejak dari lingkungan terkecil. Tanpa itu, pencegahan dan penindakan bakal sama saja, tidak mampu membuat korupsi mati. SUARA ANDA RABU, 6 JANUARI 2021 7 Menutup Celah Korupsi 5 Januari 2021 EDITORIAL Pindai QR Code untuk video Editorial Situasi sudah Parah MEMANG sudah parah nih. Bayangkan saja, sudah banyak yang menganggur karena dampak covid-19. Cari duit buat beli beras susah, masih juga ada yang korupsi. heruhendrapermana Tidak Bisa Kentut SUDAH sangat layak yang terlibat ko- rupsi harus disumpahin rakyat agar tujuh turunan enggak bisa kentut. zarkasihzaro Sudah makin Buta MATA keadilan sudah semakin buta. jamalssekuyy Banyak yang Bermain KORUPSI sudah pasti banyak yang ber- main. Semoga semuanya bisa tertangkap. ysrfn Tidak akan Terjadi LHO, katanya ada keinginan koruptor dihukum mati? Yakin? Pasti enggak akan terjadi. zailani969 Segera Bertobatlah WAHAI tukang nyolong duit rakyat, berto- batlah sebelum didatangi Malaikat Izrail. lukitosutikno9001 Malah tidak Amanah BAGAIMANA mau ngerasain\ pemba- ngunan yang berkeadilan jika pejabat yang mengemban amanat uang rakyat malah tidak amanah. ros_leather Tanggapan Editorial

EDITORIAL Menutup Celah Korupsi Situasi sudah Parah D€¦ · Mahasiswa UIN SGD Padang Pariaman, Sumatra Barat T AHUN sudah berganti, tapi pandemi covid-19 masih belum usai. Waktu

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EDITORIAL Menutup Celah Korupsi Situasi sudah Parah D€¦ · Mahasiswa UIN SGD Padang Pariaman, Sumatra Barat T AHUN sudah berganti, tapi pandemi covid-19 masih belum usai. Waktu

TAHUN 2020 menjadi tahun yang penuh dengan kejutan bagi masyarakat dunia. Seluruh dunia terkejut dan megap-

megap menghadapi musibah pandemi virus covid-19. Virus yang muncul itu menyebabkan dunia berduka dan merugikan di semua lini kehidupan.

Musibah itu dapat menjadi pengalaman hidup yang amat berarti bagi semua orang. Kita belajar bagaimana tidak putus asa dalam menghadapi keterpurukan di tengah serangan virus ini. Bagaimana setiap orang mulai egoistis dan memikirkan bagaimana caranya ia dapat bertahan. Terlepas dari itu, tentu masih banyak orang baik di luar sana yang mau terus mengu-sung tolong-menolong terhadap sesama.

Banyak dampak yang begitu terasa di balik perjuangan melawan covid-19 ini. Kerugian

dalam segala bidang kemudian menjadi fokus utama untuk terus bertahan dan bangkit. Tatanan pola kehidupan masyarakat juga berubah dari tahun sebelumnya. Masyarakat dituntut untuk lebih menjaga kebersihan dan kesehatan diri.

Memasuki 2021, banyak harapan yang ditu-angkan seluruh orang di dunia. Masyarakat berharap, pandemi ini segera berakhir. Pola kehidupan bisa kembali secara normal dan kita dapat beraktivitas seperti sediakala lagi. Seluruh dunia, seperti juga di Indonesia, akan terus berupaya agar pada 2021 kehidupan da-pat segera membaik lagi.

Rabiah Al-Adawiyah Arni PutriMahasiswa UIN SGDPadang Pariaman, Sumatra Barat

TAHUN sudah berganti, tapi pandemi covid-19 masih belum usai. Waktu ber-jalan terasa lambat karena semua aktivi-

tas begitu terbatas. Pelan tapi pasti kita sudah menjalani kesulitan ini 10 bulan lamanya. Pada 2021 tentu saatnya memupuk harapan baru yang lebih baik.

Kehadiran vaksin menjadi setitik harapan baru untuk membuat pandemi bisa diatasi. Terlebih saat ini, pemerintah telah resmi mengumumkan vaksin akan diberikan secara gratis kepada masyarakat. Tentunya hal ter-sebut menjadi berita yang sangat menggem-birakan. Satu hal yang perlu kita ingat bahwa adanya vaksin tidak otomatis menghentikan pandemi covid-19.

Pelaksanaan vaksinasi yang direncanakan pada 2021 pastinya akan menghadapi tan-tangan tidak mudah. Ada beberapa hal yang patut diperhatikan; pertama, pendistribusian harus merata bagi semua masyarakat meng-ingat jumlah penduduk yang sangat banyak,

kondisi geografis, serta wilayah yang luas. Hal itu dapat menyebabkan pendistribusian semakin sulit.

Kedua, perlunya pendataan penerima vak-sin yang akurat dan jelas. Semua data harus tertulis agar bisa dipertanggungjawabkan agar tidak terjadi kekarut-marutan. Ketiga, jaminan keamanan, efektivitas, dan kehalalan vaksin yang diberikan ke masyarakat. Kualitas vaksin yang diberikan ke masyarakat haruslah yang terbaik, memenuhi standar Organisasi Kese-hatan Dunia (WHO), mendapatkan izin edar dari Badan POM, serta sertifi kasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Pergantian tahun sejatinya menjadi momen awal untuk memupuk harapan baru. Semoga dunia segera bangkit dari keterpurukan akibat pandemi dan pada 2021 virus korona segera hilang dari muka bumi.

Nurul AqidahBogor, Jawa Barat

TAHUN kembar sudah berganti menjadi tahun ganjil. Segala dukacita di tahun lalu cukup menjadi pelajaran bagi kita

semua. Bencana, wabah, kasus demi kasus yang membelit negeri ini harusnya menjadi pelajaran berharga. Demi meraih kehidupan yang lebih baik, kita harus memaksakan diri untuk berubah. Tentu, perubahan harus di-mulai dari diri sendiri sebelum melebar lebih jauh ke masyarakat dan negara.

Perubahan yang besar hanya dapat dicapai dengan mengubah cara berpikir. Pola berpikir untuk meraih kehidupan yang lebih baik ha-

nya dapat dilakukan dengan cara mendalam dan cemerlang agar memperoleh solusi yang terbaik. Di situlah arah perubahan besar akan terlihat di pelupuk mata sebab semua elemen masyarakat mengarahkan perhatian pada per-baikan negeri. Tidak meratapi, tetapi bergerak menjadi bagian dari pembawa perubahan.

Semoga 2021 menjadi titik awal perubahan besar sehingga kehidupan yang penuh keda-maian dan kesejahteraan dapat terwujud.

Nurmia Yasin LimpoMakassar

Masih Ada Asa Kehidupan di Depan

Vaksinasi Jadi Harapan Baru

Mulai Berubah dari Diri Sendiri

DALAM sebuah tema besar pemberantasan korupsi, selalu muncul perdebatan tentang sisi mana yang

mesti diberatkan, pencegahan atau penindakan? Keduanya penting

dan memiliki dasar teori maupun pengalaman yang

sama-sama kuat untuk dijadikan ujung tom-

bak pembe rantasan korupsi.

Akan tetapi, ha-rus diakui, pem-b o b o t a n p a d a sisi penindak an seperti yang di-lakukan Komisi P e m b e r a n -

tasan Korupsi (KPK) sela-

ma ini

nyatanya tak membuat tren praktik rasuah men-jadi turun. Sudah banyak koruptor ditangkap, tapi kemudian korupsi baru muncul dan muncul lagi. Sekencang apa pun pe-nindakan, korupsi terus bertumbuh dengan modus dan model yang berbeda.

Ini, sekali lagi, bukan un-tuk mengatakan bahwa penindakan korupsi tidak penting. Selama ini, di hilir, KPK amatlah menakutkan bagi sebagian koruptor dengan gebrak-an-gebrakan penindakan mereka. Sementara itu, di hulu, KPK malah seperti tanaman layu. Lantas kenapa kita tidak buat sisi pencegahan men-jadi sama ‘menakutkannya’ dengan penindakan?

Sepertinya sudah saatnya KPK se-bagai ujung tombak pemberantasan korupsi di negeri ini dengan mem-perberat bobot pencegahan. Tujuan-nya satu, menutup serapat-rapatnya celah korupsi di bagian hulu. Cegah sedari awal sehingga rembesan po-tensi korupsi yang mengalir ke hilir tidak akan besar.

Tentu tidak gampang menggeser fokus dari penindakan ke pence-gahan. Namun, kini adalah mo-mentum yang sangat tepat. Dengan alokasi anggaran penanganan covid-

19 dan pemulihan ekonomi nasio-nal yang superbesar di 2021, bu-

kankah ini saat yang bagus bagi KPK me ngeluarkan semua

kemampuan pencegahan-nya untuk menutup celah penyelewengannya?

Dalam kondisi krisis, da-lam situasi bencana, negara pasti akan me ngeluarkan lebih banyak program-prog-ram bantuan kepada masya-

rakat yang terdampak. Pada

titik itulah sesungguhnya tantangan dan ujian terberat pimpinan KPK periode seka-rang yang memang sudah menyatakan diri akan mem-perkuat model dan sistem pencegahan korupsi.

Menilap anggaran bantu-an bagi masyarakat miskin ialah seburuk-buruknya korupsi. Kalau diasumsikan

korupsi punya level derajat kepara-han, korupsi jenis ini barangkali ada di level terbawah. Karena itu, KPK mesti sungguh-sungguh menutup semua celah itu sedini mungkin, sera-pat mungkin, agar tidak kecolongan seperti yang sudah-sudah.

KPK sudah menyatakan model kerja pencegahan yang akan mereka terap-kan ialah masuk sejak awal dan akan mendampingi program pemerintah sebelum eksekusi. Mereka juga akan fokus dalam hal perbaikan sistem pengadaan di semua kementerian/lembaga. Salah satunya implementasi penggunaan satu data berbasis nomor induk kependudukan (NIK) karena celah korupsi dalam program bantuan masyarakat kerap terjadi akibat peng-guna anggaran mendasarkan pembe-rian pada data yang tidak akurat.

Kita hargai fokus KPK tersebut sembari menitipkan harapan besar seluruh rakyat Republik ini supaya korupsi betu-betul dibasmi. Bawalah publik untuk memiliki cara pandang yang sama, yakni mengutamakan pencegahan.

Ajaklah semua elemen masya-rakat untuk terus menggelorakan semangat pencegahan korupsi. Ajari-lah rakyat untuk menutup semua kemungkinan celah korupsi sejak dari lingkungan terkecil. Tanpa itu, pencegahan dan penindakan bakal sama saja, tidak mampu membuat korupsi mati.

SUARA ANDA RABU, 6 JANUARI 2021 7

Menutup Celah Korupsi5 Januari 2021

E D I T O R I A L

Pindai QR Code untuk

video Editorial

Situasi sudah ParahMEMANG sudah parah nih. Bayangkan saja, sudah banyak yang menganggur karena dampak covid-19. Cari duit buat beli beras susah, masih juga ada yang korupsi.

heruhendrapermana

Tidak Bisa KentutSUDAH sangat layak yang terlibat ko-rupsi harus disumpahin rakyat agar tujuh turunan enggak bisa kentut.

zarkasihzaro

Sudah makin ButaMATA keadilan sudah semakin buta.

jamalssekuyy

Banyak yang BermainKORUPSI sudah pasti banyak yang ber-main. Semoga semuanya bisa tertangkap.

ysrfn

Tidak akan TerjadiLHO, katanya ada keinginan koruptor dihukum mati? Yakin? Pasti enggak akan terjadi.

zailani969

Segera BertobatlahWAHAI tukang nyolong duit rakyat, berto-batlah sebelum didatangi Malaikat Izrail.

lukitosutikno9001

Malah tidak AmanahBAGAIMANA mau ngerasain\ pemba-ngunan yang berkeadilan jika pejabat yang mengemban amanat uang rakyat malah tidak amanah.

ros_leather

Tanggapan Editorial