12
No.7 Tahun I Minggu I September 2013 Email: [email protected] website: http://seuramoe.acehprov.go.id Peringatan Detik-detik PROKLAMASI di Aceh AMAN Foto Cover: Pengibaran Bendera di Lapangan Blang Padang. (amir) Hak Cipta©2013 Pemerintah Aceh. Dilindungi Undang-undang Hak Cipta yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Diterbitkan oleh: Dishubkomintel Aceh Delapan Tahun MoU Helsinki Delapan Tahun MoU Helsinki Delapan Tahun MoU Helsinki Delapan Tahun MoU Helsinki Delapan Tahun MoU Helsinki KontraS Aceh: Perubahan Jalan Ditempat Gubernur: Masih Muncul Beda Persepsi Gubernur: Ingat Pejuang Masa Lalu.

Edisi tujuh

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Edisi tujuh

No.7 Tahun IMinggu I September 2013

Email: [email protected]: http://seuramoe.acehprov.go.id

Peringatan Detik-detikPROKLAMASIdi Aceh AMAN

Foto Cover: Pengibaran Bendera di Lapangan Blang Padang. (amir)

Hak Cipta©2013 Pemerintah Aceh. Dilindungi Undang-undang Hak Cipta yang berlaku di Negara Republik Indonesia.Diterbitkan oleh: Dishubkomintel Aceh

Delapan Tahun MoU HelsinkiDelapan Tahun MoU HelsinkiDelapan Tahun MoU HelsinkiDelapan Tahun MoU HelsinkiDelapan Tahun MoU Helsinki KontraS Aceh: Perubahan Jalan Ditempat

Gubernur: Masih Muncul Beda Persepsi

Gubernur:Ingat

PejuangMasaLalu.

Page 2: Edisi tujuh

No.7 Tahun I / Minggu I September 2013

SSSSSeuramoeeuramoeeuramoeeuramoeeuramoe Publik Publik Publik Publik Publik

Saleum

22222

PENGARAH: Dr. Zaini Abdullah(Gubernur Aceh)

PENANGGUNG JAWAB: Drs Said Rasul(Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi

dan Telematika Aceh)

DEWAN PENYUNTING:Drs. A. Aziz. (Kabid Manajemen Data Base)

Dr. Rahmawati, M. Si. (Kasubbag TU Seuramoe)

PEMIMPIN UMUM: Ir. Sanasi, MM.(Kepala UPTD Seuramoe Informasi Aceh)

Pemimpin Redaksi:Asriani, S.Sos

Redaktur Pelaksana:Irwanda, ST, M.Si

Koordinator Liputan:Nining Khairani, S.Sos

Redaktur:Imran Joni

Penyunting/Editor:Iranda Novandi, S.Sos

Design/Layout Aditya AR

Konsultan Media:Arief RahmanFotografer:Amiruddin

Dharwanda, A. Md

Reporter/Kontributor:Fahmi, ST - Muslem, A. Md -

Dedi Irawan - Gito Rolis - Rahmat

Keuangan: Sri Trisna Fitri, SETata Usaha: Azhar - Syamsuarni

Distribusi: Syaukani - RazaliLogistik Umum: Syarwan - Amri, A. Md

Alamat Redaksi: Gedung Seuramoe Informasi AcehJl. Slt. Alaidin Mahmudsyah, Banda Aceh No. 14. Telp . 0651- 33615

Email: [email protected]: http://seuramoe.acehprov.go.id

Tolong Perbaiki Jalan Keutapang-Mata ie

Redaksi menerima sumbangan tulisan, artikel dan foto yang sesuaidengan misi penerbitan. Redaksi berhak mengubah isi tulisantanpa mengubah maksud dan substansi dari tulisan tersebut.

Tulisan harus dilampiri tanda pengenal.

redaksiredaksiredaksiredaksiredaksi

Merdeka dalam DamaiMerdeka dalam DamaiMerdeka dalam DamaiMerdeka dalam DamaiMerdeka dalam Damai

Kualitas Pendidikan Masih rendah

Keberkahan Ramadhan bagiUsaha Panganan Berbuka

Ramadhan SebagaiAjang Silaturrahmi

Yth. Yth. Yth. Yth. Yth. Pemkab. Aceh Besar.Sepertinya sangat tidak nyaman

kalau melihat sepanjang jalan Keutapang yang penuh dengan lubang menganga, sehingga di waktu-waktu tertentu, seperti jam pergi dan pulang sekolah, atau magrib, apalagi bulan puasa, jalan tesebut sangat macet, sehingga kenderaan yang hendak melintasdi jalan tersebut harus antri satu-persatu. Sebab banyak jalan yang berlubang terlebih pada musim hujan.

Mestinya pihak Pemerintah AcehBesar jangan membiarkan jalan

tersebut terlalu lama dalam kondisi sepertiitu, kami sudah bayar pajak dengan tertib,sudah sewajarnya jalan itu diperbaiki.Padahal kita tahu Pasar Pagi Keutapangadalah salah satu pasar yang sangat padatdan merupakan sumber PAD yang besar.

Jadi kepada pihak terkait, mohon janganhanya berfikir akan PAD-nya saja,sementara fasilitas untuk umum tidakdiperhatikan, termasuk tempat pengelolaansampah yang belum benar.

Dahlan,Dahlan,Dahlan,Dahlan,Dahlan, Masyarakat Keutapang.○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

MengingatMengingatMengingatMengingatMengingat kualitas pendidikan diAceh saat ini yang sangat menghawatirkan, saya rasa pemerintah, kususnya Dinas Pendidikan Aceh, mestimengevaluasi kinerjanya supaya kedepan pendidikan di Aceh lebih baiklagi. Apalagi dengan besarnya anggaran yang dialokasikan saat ini.

Di samping itu juga perlu adanya pelatihanbagi para guru sendiri agar mareka mampumenciptakan generasi-generasi yangmempunyai sumber daya yang handal kedepan.

Harfiyandi, S.PdHarfiyandi, S.PdHarfiyandi, S.PdHarfiyandi, S.PdHarfiyandi, S.Pd(Guru MAN Rukoh Kota Banda Aceh)

PadaPadaPadaPadaPada puasa tahun ini, munculnya tradisi berjualan penganan berbuka dimasyarakat Aceh tidak dipengaruhioleh naiknya harga BBM. Melambungnya harga BBM memang berdampakpada harga makanan tersebut, meskibegitu tingginya minat beli warga tidakterpengaruh. Tradisi ini diharapkan bisa terus dilaksanakan agar ekonomirakyat Aceh bisa mandiri. Inilah satukeberkahan Ramadhan bagi penduduk tanah rencong, terlebih bagi kaummuda yang mendominasi usaha panganan berbuka di daerah perkotaan.

Harapan saya sebagai warga, Aceh menjadi contoh teladan bagi propinsi lain, kususnya dalam memanfaatkan bulan puasa untuk kemandirianekonomi. Semoga julukan SerambiMekah bisa dijaga selalu denganmasyarakatnya bisa terus meningkatkan kualitas iman dan taqwa kepadaAllah SWT.

ArmiyaArmiyaArmiyaArmiyaArmiyaKetua Yayasan Cendramata Aceh

MalamMalamMalamMalamMalam Ramadhan merupakan malampenuh keakraban bagi kalanganmasyarakat Aceh. Suasana Ramadhanmenjadi ajang silaturahmi bagi pemudadan tokoh masyarakat. Kusus di wilayahBandar Baru, Kabupaten Pidie Jaya,sebagian pemuda berkumpul sambiltadarus di setiap meunasah.

Tidak hanya itu, sebagian masyarakatlainnya memanfaatkan malamRamadhan dengan bertatap muka selesaitarawih yang bertempat di warung kopi.

Pada intinya semua elemen berkumpulsambil meningkatkan tali silaturahmi. Inimerupakan kegiatan sosial yang sangatistimewa bagi daerah kita dalammewujudkan ketentraman dankedamaian bagi kalangan masyarakatAceh.

Teuku GuntaraTeuku GuntaraTeuku GuntaraTeuku GuntaraTeuku GuntaraDirektur Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat Gampong

KAMISKAMISKAMISKAMISKAMIS 15 Agustus 2013 kemarin, genapsewindu Aceh berada dalam ikatan perdamaian.Delapan tahun lalu, para pihak yang bertikai diAceh sepakat menandatangani kesepahamanbersama (MoU - Memorandum of Understand-ing), yang menghentikan konflik Aceh yang telahberlangsung 30 tahun lebih.

Tanggal tersebut, kemudian ditetapkan sebagaiHari Perdamaian Aceh.

Dua hari berselang, Sabtu 17 Agustus 2013,kembali kegembiraan datang. Tak hanya diAceh, seluruh rakyat Indonesia merayakanperingatan HUT Kemerdekaan negeri ini untukyang ke-68 kalinya.

Kemerdekaan, mungkin belum sepenuhnya kitarasakan. Masih banyak kekurangan di sana-sini.Namun sebagai anak bangsa, bukan itu yangharus kita suarakan, tapi bagaimana kita secarabersama-sama menyelesaikan semuapersoalan yang melingkupi bangsa ini, agarkemerdekaan hakiki dapat benar-benar kitarasakan.

Mencari siapa yang salah dan membenarkan dirisendiri bukan solusi. Harus kita sadari, tidak adayang salah di negeri ini, kalau kita maumebenahinya, ikut turut serta membangunnya.

Jangan pernah bertanya, “Apa yang sudahdiberikan Negara ini untuk kita”. Tapi bertanyalah,“Apa yang sudah kita berikan untuk bangsa ini.”

Lalu kita, rakyat Aceh, bergembira dengan HariPerdamaian Aceh yang ke-8. Sekali lagi. “Sudahdamaikah kita?”

Jawabnya sulit ditemukan. Hanya ada dalam dirikita masing-masing. Apakah kita inginmerasakan damai yang hakiki atau damai yangsemu.

Tapi momentum ‘Sewindu Damai Aceh’ dan ‘68Tahun Kemerdekaan RI’, layak kita jadikanlangkah awal untuk menciptakan rasa “Merdekadalam Damai”.

Page 3: Edisi tujuh

UtamaUtamaUtamaUtamaUtama

No.7 Tahun I / Minggu I September 2013 33333

Peringatan Peringatan Peringatan Peringatan Peringatan Detik-detikDetik-detikDetik-detikDetik-detikDetik-detikPROKLAMASI PROKLAMASI PROKLAMASI PROKLAMASI PROKLAMASI di Aceh di Aceh di Aceh di Aceh di Aceh AMANAMANAMANAMANAMAN

S

Pelabuhan Ulhelheu: Pelabuhan Ulhelheu: Pelabuhan Ulhelheu: Pelabuhan Ulhelheu: Pelabuhan Ulhelheu: Kesibukan di Pelabuhan Ferry Ulhelheu menjelangarus mudik 2013. Seuramoe informasi/wandra Seuramoe informasi/wandra Seuramoe informasi/wandra Seuramoe informasi/wandra Seuramoe informasi/wandra

EJAKEJAKEJAKEJAKEJAK pagi, selainpeserta upacara danundangan, ratusanwarga telah memenuhikawasan sekitar

Lapangan Blang Padang,Banda Aceh. Selain untukmengikuti upacara HUT ke-68 Kemerdekaan RI, merekajuga ingin menyaksikanatraksi terjun payung yangdilakukan prajurit TNI.

Tepat pukul 09.00 WIB,langit Banda Aceh dihiasiparasut yang terkembangdari 15 penerjun dari TNI. Duabuah bendera Merah Putihberukuran besar serta satubuah bendera berwarna hijaubertulisakan “Damai itu Indah”berkibar mengikuti arahpenerjun yang bertugasmembawanya.

Lantunan Shalawat Badar menghentikan keriuhanpeserta upacara dan ratusan warga yang memadatiLapangan Blang Padang, Banda Aceh, Sabtu (17/8).

Lantunan shalawat ini menandakan dimulainya upacaraperingatan detik-detik proklamasi di Aceh.

Usai atraksi terjun payung,Shalawat Badar pun digema-kan, sebelum dilanjutkanpengajian ayat suci Al-quran.Lantunan ayat-ayat suci inimenambah kesejukan padaperingatan hari kemerdekaandi provinsi paling ujung baratpulau Sumatera ini.

Peringatan detik-detikproklamasi di tingkat provinsiini dipimpin Gubernur Aceh, drZaini Abdullah sebagaiInspektur Upacara (Irup),dengan komandan upacaraLetkol Inf Yudoyono, yangsehari-hari bertugas diSerdam Iskandar Muda.

Upacara diawali pengiba-ran bendera Merah Putihyang diserahkan gubernuruntuk dikibarkan kepadaLutfia Zuhra, pelajar SMA 10Fajar Harapan, Banda Aceh.Tiga petugas penggerekbendera adalah Fiki RuliSetiawan, pelajar SMANegeri 1 Banda Aceh, Wahyu

Imam Triasa dari SMA Negeri10 Fajar Harapan dan M.Yusuf, pelajar SMA Negeri 2Meulaboh, Aceh Barat.

Keharuan menyeruak kala para penerjun payung darikesatuan Kostrad ini mendarat. Tiga di antara 15 penerjunini, merupakan putra asli daerah, yakni dari Banda Aceh,Aceh Utara dan Aceh Tenggara. Setibanya di darat, ketiganya langsung mendekatiorang tua masing-masing danmemberikan kado istimewa.

Pangdam Iskandar Muda,Mayjen TNI Zahari Siregarmenyebutkan, penerjunpayung tersebut merupakanprajurit-prajurit terbaik TNIyang ada di Aceh. Atraksiterjun payung ini, tidak hanyadilakukan di Banda Aceh.Akan tetapi juga ada lima titiklainnya di Aceh.

SubulussalamSubulussalamSubulussalamSubulussalamSubulussalamDi Kota Subulussalam,

upacara HUT Proklamsidilangsungkan di LapanganSadakata, KompleksPerkantoran Pemko Subulus-salam, Sabtu (17/8) diikutiribuan peserta yang terdiridari TNI, Polri, Brimob, PNS,OKP dan pelajar.

Wali Kota Merah Saktimenjadi inspektur upacaradengan komandan upacaraLettu CPM Obet Santoso dariDansubdempom. Pem-bacaan teks proklamasi olehKetua DPRK Subulussalam,Pianti Mala.

Usai upacara, walikotamenyerahkan buku tabungansenilai Rp1 juta dari BankAceh kepada Muaz (13) anakkedua dari pasangan BudiHarsono dan Nurmawatiwarga Subulussalam yang

lahir saat pengibaranbendera merah putih pada 17Agustus 2001.

“Bantuan ini bentukpenghargaan karena Muazlahir tepat saat Paskibrasedang menaikkan benderamerah putih pada 17 Agustus2001,” kata kepala Bank AcehSubulussalam, H Sajidin.

Diguyur HujanDiguyur HujanDiguyur HujanDiguyur HujanDiguyur HujanDi Aceh Timur, hujan

gerimis mewarnai upacaraperingatan detik-detikproklamasi di lapangan TitiBaro, Idi Rayeuk, yangdipimpin Bupati Aceh Timur,Hasballah M Thaib. Usaiupacara, acara dilanjutkandengan anjangsana bupati,muspida, kepala SKPK danundangan lainnya ke sejum-lah tempat, seperti pesantren,lembaga pendidikan, pantiasuhan dan Rutan Idi.

Untuk Kota Langsa,Lapangan Merdeka, Langsamenjadi pusat rangkaian kegiatan HUR RI tahun ini. Diawali upacara bendera yangdipimpin Wali Kota Langsa,Usman Abdullah, dan dilanjutkan dengan berbagaiatraksi dan perlombaan.

AbdyaAbdyaAbdyaAbdyaAbdyaPeringatan HUT ke-68 RI

di Aceh Barat Daya (Abdya)dipusatkan di LapanganPersada, Blangpidie denganInspektur Upacara Bupati Abdya, Jufri Hasanuddin dan Komandan upacara Kapten InfDwi Sugianto. “Suksesnyapelaksanaan kegiatan ini taklepas dari kerja semua panitia dan seluruh tim,” kata bupati.

Upacara itu sendiri diikutiseribuan peserta yang terdiridari beberapa komponen.Mereka tetap mengikutiupacara secara khidmatmeski di bagian belakangbarisan tampak sejumlahsiswa mendapat perawatanmedis karena tidak sangguplagi mengikuti upacara.

Dari Aceh Singkil dilapor-kan, upacara peringatan detik-detik proklamasi juga berlangsung aman dan tertib. Ratusan warga memadati Stadion Kasim Tagok, KetapangIndah, Singkil Utara, untuk menyaksikan upacara pengiba-ran bendera yang dipimpinBupati Aceh Singkil, Safriadidan dihadiri segenap unsurMuspida. Antusiasme wargajuga terlihat di LapanganHiraq, Kota Lhokseumawe.

andinova/dedi/gito

KeharuanKeharuanKeharuanKeharuanKeharuanmenyeruak kalamenyeruak kalamenyeruak kalamenyeruak kalamenyeruak kala

para penerjunpara penerjunpara penerjunpara penerjunpara penerjunpayung daripayung daripayung daripayung daripayung dari

kesatuan Kostradkesatuan Kostradkesatuan Kostradkesatuan Kostradkesatuan Kostradini mendarat. Tigaini mendarat. Tigaini mendarat. Tigaini mendarat. Tigaini mendarat. Tiga

di antara 15di antara 15di antara 15di antara 15di antara 15penerjun ini,penerjun ini,penerjun ini,penerjun ini,penerjun ini,

merupakan putramerupakan putramerupakan putramerupakan putramerupakan putraasli daerah, yakniasli daerah, yakniasli daerah, yakniasli daerah, yakniasli daerah, yaknidari Banda Aceh,dari Banda Aceh,dari Banda Aceh,dari Banda Aceh,dari Banda Aceh,

Aceh Utara danAceh Utara danAceh Utara danAceh Utara danAceh Utara danAceh TengAceh TengAceh TengAceh TengAceh Tenggara.

Foto/seuramoeinformasi/amirFoto/seuramoeinformasi/amirFoto/seuramoeinformasi/amirFoto/seuramoeinformasi/amirFoto/seuramoeinformasi/amir

Foto/seuramoeinformasi/amirFoto/seuramoeinformasi/amirFoto/seuramoeinformasi/amirFoto/seuramoeinformasi/amirFoto/seuramoeinformasi/amir

Page 4: Edisi tujuh

UtamaUtamaUtamaUtamaUtama

44444 No.7 Tahun I / Minggu I September 2013

Selama Agustus,Selama Agustus,Selama Agustus,Selama Agustus,Selama Agustus,Pedagang Pedagang Pedagang Pedagang Pedagang MERAH PUTIH MERAH PUTIH MERAH PUTIH MERAH PUTIH MERAH PUTIH ‘Panen’‘Panen’‘Panen’‘Panen’‘Panen’

PERINGATAN PERINGATAN PERINGATAN PERINGATAN PERINGATAN Hari Ulang Tahun ke-68Republik Indonesia, 17 Agustus 2013,berlangsung aman di seluruh Aceh. Tidakada gangguan dan hambatan yang bisamerusak ketenangan masyarakat, terma-suk di Ibukota Provinsi Aceh, Banda Aceh.

“Alhamdullilah. Semuanya berjalandengan aman dan kondusif,” ujar KapoldaAceh, Irjen Herman Effendi, usai mengikutiupacara peringatan detik-detik ProklamasiKemerdekaan RI di lapangan BlangPadang, Banda Aceh, Sabtu (17/8).

Di tempat yang sama, Wakil KetuaDPRA, Sulaiman Abda menyatakan,kondisi ini membuktikan tidak perlu diragu-kan lagi nasionalisme dan kesetiaanmasyarakat Aceh di bawah naungan NKRI.

“Tidak ada keraguan lagi, NKRI sudahharga mati di Aceh,” ujar Sulaiman Abdaseraya menambahkan, “Dengan amannyaAceh dalam HUT RI ini menunjukan bahwaNegara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI) sudah final di Aceh.”

Ditambahkannya, hal ini menjadimomentum baik bagi pemerintah danseluruh masyarakat Aceh untuk terusbangkit dalam mengisi pembangunan sertamengejar segala ketertinggalan yangmasih dirasakan masyarakat Aceh saat ini.

DPRA, katanya, akan terus mendukungpenuh upaya Pemerintah Aceh dalammengisi dan mengejar segala keterting-galan tersebut, sehingga kemajuan daerahini bisa sejajar dengan daerah-daerah lainyang ada di Indonesia.

Pangdam IM, Mayjen TNI ZahariSiregar juga menegaskan hal yang sama.Menurut dia, kondisi Aceh sangat aman dan

kondusif pada HUT RI tahun ini. Hal inidiperlihat dengan antusiasme masyarakatmengibarkan bendera Merah Putih.

Ini juga semakin membuktikan bahwatingkat nasionalisme rakyat Aceh semakinbesar untuk bangsa Indonesia. Secarakhusus Pangdam memberikan apresiasipada seluruh rakyat Aceh yang telahmengibarkan bendera Merah Putih men-

PEDAGANG PEDAGANG PEDAGANG PEDAGANG PEDAGANG bendera asalBandung, Jawa Barat, panenrezeki di Aceh selama Agustus. Pasalnya, bendera dan

andinovaandinovaandinovaandinovaandinova

yambut HUT ke 68 RI ini. Di mana, hampirdi seluruh pelosok, baik perkotaan maupunperdesaan dipenuhi bendera merah putih.

“Hasil pantauan saya dari udara, Acehdipenuhi bendera Merah Putih. Sungguhluar biasa dan tahun ini merupakan HUT RIyang paling meriah,” ujarnya. “Sedikitnyaada 3,8 juta ben dera Merah Putih berkibardi seluruh Aceh.”

Satu Ton Bendera Terjual di Banda Aceh

umbul-umbul merah putihyang mereka jual di Acehlaris manis. Satu ton benderadan umbul-umbul merah putih

yang dibawa untuk persiapanperingatan HUT Proklamasike-68 di Aceh terjual habis.

Agus, pedagang benderaasal Bandung yang dijumpaipekan lalu mengaku, ben-dera yang dibawanya sejakJuli lalu hanya tersisabeberapa helai saja. Bersa-ma 10 rekannya, setiap orangmembawa satu karungbendera dan umbul-umbulseberat 100 kg. Namun, tigahari jelang HUT RI, tujuhrekannya sudah kembali keBandung karena dagangan-nya sudah habis terjual.

“Sehari jelang HUT RI,Jumat (16/8) bendera danumbul-umbul merah putihtelah terjual habis. Pembeliumumnya dari kantoran, baikpemerintah maupun swastaserta dari kalanganmasyarakat umum. Untukkalangan kantoran kebanya-

kan membeli umbul-umbul,dan bendera dibelimasyarakat umum,” katanya.

Harga bendera yangdijual sangat variatif, mulaidari Rp15.000 sampaiRp30.000/lembar, denganberbagai ukuran. Daribendera untuk mobil, sampaibendera ukuran besar untukkebutuhan rumah dankantoran. Sedangkan umbul-umbul dijual dengan hargaRp35.000 hingga Rp450 ribuperlembarnya.

“Umbul-umbul ada jenisberdiri dengan corak warni-warni, jenis umbul-umbulbentang dengan corak merahputih dan ada juga corakmerah putih berlogo BurungGaruda,” ujar Agus yang dijumpai di Jalan T Nyak Arief,Banda Aceh.

andinovaandinovaandinovaandinovaandinova

Foto/seuramoeinformasi/andinovaFoto/seuramoeinformasi/andinovaFoto/seuramoeinformasi/andinovaFoto/seuramoeinformasi/andinovaFoto/seuramoeinformasi/andinova

HUT RI LancarHUT RI LancarHUT RI LancarHUT RI LancarHUT RI Lancar Sulaiman Abda: NKRI Final di Acehe

Foto/seuramoeinformasi/amirFoto/seuramoeinformasi/amirFoto/seuramoeinformasi/amirFoto/seuramoeinformasi/amirFoto/seuramoeinformasi/amir

Page 5: Edisi tujuh

UtamaUtamaUtamaUtamaUtama

55555No.7 Tahun I / Minggu I September 2013

Delapan Tahun MoU HelsinkiDelapan Tahun MoU HelsinkiDelapan Tahun MoU HelsinkiDelapan Tahun MoU HelsinkiDelapan Tahun MoU Helsinki KontraS Aceh: Perubahan Jalan Ditempat

ELAPANELAPANELAPANELAPANELAPAN tahun pascapenandatangananMemorandum Of Understanding (MoU)Helsinki, antara Pemerintah Republik In-donesia dengan Gerakan Aceh Merde-ka, 15 Agustus 2005, belum ada perubah-

an berarti. Hanya disahkannya UU Pemerin-tahan Aceh (UUPA). Bahkan KontraS Aceh,menilai MoU belum memperlihatkan imple-mentasi yang jelas.

“Hingga saat ini, ternyata belum memper-lihatkan implementasi yang jelas, baik pros-es peningkatan kualitas demokrasi, pen-ingkatan kesejahteraan masyarakat (eko-nomi) dan khususnya penegakan Hak Asasi

Manusia dan pemenuhan hak-hak korbankonflik di Aceh.” Demikian dikatakan DestikaGilang Lestari, Koordinator Badan PekerjaKontraS Aceh dalam riliesnya pekan lalu.

Celakanya, kata Gilang, pemerintahanZaini-Muzakir lebih disibukkan dengan per-soalan urusan Qanun Bendera dan Lambangyang pascapengesahan, 22 Maret 2013, ter-jadi tarik menarik antara pemerintah Aceh danpusat. Akhirnya yang terjadi adalah prosesperdamaian di Aceh seperti didesain dan di-tujukan kepada kelompok tertentu saja, bu-kan kepada masyarakat sipil secara umum,khususnya korban konflik.

“Sehingga agenda-agenda proses pem-bangunan ekonomi, demokrasi, penegakanhak asasi manusia, dan perdamaian yangutuh, cenderung diabaikan,” katanya.

Memang, kata Gilang, Qanun Benderadan Lambang adalah sesuatu yang penting,namun lebih dari itu, program kesejahteraanrakyat Aceh tidak boleh terabaikan. Pemer-intahan Aceh, tambahnya, harus lebih mema-hami proses prioritas utama yang harusdikedepankan.

KontraS Aceh menganggap PemerintahAceh dan Pemerintah pusat terkesan tidakserius dalam upaya penegakan hak asasimanusia, terkait kasus masa lalu. Di sisi lain,Pemerintah Aceh pun tak memiliki inisiatif ser-ta kreativitas untuk menangani berbagaimasalah yang terkait dengan pelanggaranHAM masa lalu.

Munculnnya agenda pembahasan QanunKomisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR)

Gubernur: Masih Muncul Beda Persepsiterkait proses penyelesaian hak asasimanusia masa lalu, tambah Gilang, Pemer-intah Aceh bersama DPRA akhirnyamenyepakati penyusunan rancangan qa-nun untuk Provinsi Aceh tahun 2013. Se-tidaknya ada 21 Rancangan Qanun Acehyang diprioritaskan tahun 2013 tersebut.

“Salah satu qanun prioritas tersebut ad-alah Rancangan Qanun Aceh tentang Ko-misi Kebenaran dan Rekonsiliasi (UsulanDPRA). Harapan tersebut tentunya kemba-li menjadi angin surga, khususnya bagikorban konflik. Dan itu kembali menjadiwacana yang lebih besar seiring mengenai

pembangunanAceh secaraumum sama,”tulis KontraSAceh.

Pada bagi-an akhir riliesn-ya, KontraSAceh mengelu-arkan sikapyang mende-sak pemerintahuntuk segeramelaksanakanmandat MoUHelsinki se-bagaimana te-lah dijabarkandalam Undang-undang Pemer-intahan Aceh(UUPA), terkaitdengan upayap e n e g a k a nHAM di Aceh,khususnya ter-hadap berb-agai kasus pel-anggaran HAMmasa lalu den-

gan segera membuat UU KKR dan Peng-adilan HAM di Aceh.

KontraS Aceh juga mendesak Pemer-intah Aceh untuk segera membentukbadan khusus sebagai upaya nyata dalampemenuhan hak-hak korban konflik, baikyang bersifat mendesak ataupun yangberjangka panjang, antara lain denganmembuat Komisi Kebenaran untuk meng-gali informasi atas berbagai kasus pelang-garan HAM di masa lalu di Aceh.

Beda PersepsiBeda PersepsiBeda PersepsiBeda PersepsiBeda PersepsiGubernur Aceh, Zaini Abdullah menilai,

selama delapan tahun perdamaian, masihmuncul dinamika yang menyebabkan per-bedaan persepsi antara pemerintah Pu-sat dengan Pemerintah Aceh. Tapi, kataZaini, dinamika itu bukan untuk menggang-gu perdamaian, melainkan untuk mema-tangkan proses perdamaian itu sendiri.

“Oleh sebab itu, mari kita berganden-gan tangan sehingga semangat memper-tahankan perdamaian lebih kuat lagi. Pe-merintah Aceh terus berupaya semaksimalmungkin meningkatkan perekonomianmasyarakat, melakukan pemerataanpembangunan, meningkatkan mutu pen-didikan dan derajat kesehatanmasyarakat, serta mengakselerasikanpembangunan di segala bidang,” ucapn-ya.

Gubernur menyampaikan hal itu padaperingatan sewindu MoU Helsinki, yang di-pusatkan di halaman depan Masjid RayaBaiturrahman, Banda Aceh, Kamis (15/8)

sore. Gubernur juga menagih Pemerintah RIagar butir-butir MoU Helsinki direalisasikanke dalam undang-undang, terutama yang tu-juannya untuk lebih menyejahterakan rakyatAceh, seperti Rancangan Peraturan Pemer-intah tentang Minyak dan Gas (RPP Migas).

“Kami mengharap pemerintah pusat bisasecepat mungkin merealisasikan butir-butirperdamaian tersebut. Dengan demikian, pros-es perdamaian Aceh semakin sempurna danmasyarakat makin puas dengan pencapaianyang ada. Kami tetap berkeyakinan pemer-intah pusat mendukung penuh perdamaianAceh, karena daerah ini salah satu wilayahbagian dari NKRI,” kata Zaini seperti dikutipSerambi Indonesia.

Penasihat Politik Head of Aceh Monitor-ing Mission (AMM), Juha Christensensependapat dengan Gubernur, bahwa untukpenyelesaian sebuah konflik modern di dun-ia, perdamaian Aceh telah menjadi contohideal yang dapat dipedomani.

Karena itu, dunia internasional mereko-mendasikan perdamaian Aceh sebagaisalah satu model ideal penyelesaian konflikdi beberapa negara yang mengalami konflikinternal. “Terkait masih ada butir-butir MoUyang belum direalisasikan, saya optimis itubisa diselesaikan Pemerintah Aceh denganpemerintah pusat. Persoalan dulu yang lebihgawat saja bisa diselesaikan,” kata Juha diHr. Serambi Indonesia.

Juha mengatakan pihaknya masih tetapmemonitor perdamaian Aceh, tetapi tidakakan pernah ikut campur mengenai per-soalan spesifik antara Pemerintah Aceh den-gan Pemerintah Indonesia, semisal per-soalan bendera. “Soal bendera selain se-dang cooling down, saya juga tidak akanmemberi komentar dan ikut campur terkaitpersoalan-persoalan spesifik seperti itu,”jawabnya.

Belum TerlaksanaBelum TerlaksanaBelum TerlaksanaBelum TerlaksanaBelum Terlaksana“Meski telah berjalan delapan tahun,

masih banyak isi MoU Helsinki yang belumterlaksana. Karena itu perlu adanya komitmenbersama dari semua pihak di Aceh untukmengembalikan dan melaksanakan isi MoUHelsinki sesuai kesepakatan, bukan sesuaitafsiran dan impian.”

Demikian dikatakan anggota tim perund-ing Gerakan Aceh Merdeka (GAM), MunawarLiza Zainal saat menjadi salah satu narasum-ber pada talk show bertema “Delapan TahunMoU Helsinki, Refleksi Perdamaian danKesejahteraan Aceh” di Radio Serambi FM90,2 MHz, Kamis (15/8). Talk show itu dilak-sanakan Katahati Institute bekerja sama den-gan Serambi FM 90,2 MHz.

Selain Munawar, turut hadir tiga narasum-ber lain, yaitu Anggota DPRA, AbdullahSaleh, Aktivis Pro Demokrasi Aceh, WiratmaDinata, dan Koordinator Kontras Aceh Desti-ka Gilang Lestari.

“Pemerintah Aceh saat ini sedang men-galami krisis orientasi terhadap tujuan pemer-intahan yang sebenarnya,” tambah WiratmaDinata. Pendidikan di Aceh, tambah dia, no-mor tiga terburuk, pengangguran nomor tigaterbesar, dan juga tiga besar wilayah miskindi Indonesia.

Sementara Anggota DPRA, AbdullahSaleh, mengatakan, isu bendera dan lam-bang Aceh yang muncul di tengah perjalan-an delapan tahun MoU Helsinki bukan se-bagai polemik. Harus kembali melihat kepa-da butir-butir MoU.

D

ara/ril/siara/ril/siara/ril/siara/ril/siara/ril/si

Foto/seuramoeinformasi/amirFoto/seuramoeinformasi/amirFoto/seuramoeinformasi/amirFoto/seuramoeinformasi/amirFoto/seuramoeinformasi/amir

Page 6: Edisi tujuh

WWWWWawancaraawancaraawancaraawancaraawancara

66666 No.7 Tahun I / Minggu I September 2013

GGGGG

Gubernur Aceh, Zaini Abdullah:Gubernur Aceh, Zaini Abdullah:Gubernur Aceh, Zaini Abdullah:Gubernur Aceh, Zaini Abdullah:Gubernur Aceh, Zaini Abdullah:

UBERNURUBERNURUBERNURUBERNURUBERNUR Aceh, ZainiAbdullah mengingatkangenerasi muda untuk tetapmenghormati dan mengingatpejuang masa lalu yang telahberkorban untuk bangsa

Indonesia. Setiap tahun, dalam setiaprefleksi HUT RI, kata gubernur,selesai upacara selalu ada temuramah kepada para pejuang maupunkeluarganya untuk menjamu dansekaligus memberi penghormatansebagai ungkapan penghargaankepada perintis kemerdekaan.

Tidak hanya itu, gubernur jugamenyoroti berbagai hal yang belumberjalan pascapenandatangananMoU Helsinki. Termasuk masihadanya perbedaan persepsi antaraPemerintah Pusat dengan Pemerin-tah Aceh.

Lalu bagaimana solusi untukmengatasi hal itu? Apa pula yangharus dilakukan pemerintah Acehagar berbagai persoalan yangmenyelimuti Aceh di era damai inibisa segera terselesaikan? Berikutwawancara Imran Joni dari SeuramoeInformasi dengan Gubernur Aceh,Zaini Abdullah, usai HUT Kemerde-kaan ke-68 Republik Indonesia,Sabtu (17/8).

Ingat Pejuang Masa LaluIngat Pejuang Masa LaluBagaimana Anda melihatBagaimana Anda melihatBagaimana Anda melihatBagaimana Anda melihatBagaimana Anda melihat

sikap generasi muda kita saatsikap generasi muda kita saatsikap generasi muda kita saatsikap generasi muda kita saatsikap generasi muda kita saatini? Khususnya terhadap paraini? Khususnya terhadap paraini? Khususnya terhadap paraini? Khususnya terhadap paraini? Khususnya terhadap parapejuang kita?pejuang kita?pejuang kita?pejuang kita?pejuang kita?

Masih baik. Tapi saya tetap mengingatkan agar generasi muda tidakpernah melupakan para pendahulu,baik yang berjuang di jalur diplomasimaupun militer. Dan saya sendiri,meski sekarang dipercaya sebagaiKepala Pemerintahan Aceh dan tidakpantas lagi dikatagorikan sebagaigenerasi muda, namun tetap menaruhhormat kepada para pejuang.

Mungkinkah perubahan zamMungkinkah perubahan zamMungkinkah perubahan zamMungkinkah perubahan zamMungkinkah perubahan zaman berpengaruh pada generasian berpengaruh pada generasian berpengaruh pada generasian berpengaruh pada generasian berpengaruh pada generasimuda kita, dan membawa perumuda kita, dan membawa perumuda kita, dan membawa perumuda kita, dan membawa perumuda kita, dan membawa perubahan serta melunturkan jati diribahan serta melunturkan jati diribahan serta melunturkan jati diribahan serta melunturkan jati diribahan serta melunturkan jati diribangsa?bangsa?bangsa?bangsa?bangsa?

Dengan perubahan zaman yangterus bergerak, tentunya semua ingintetap menjaga jati diri bangsa inijangan sampai tercoreng olehtindakan dan kebijakan kotor yangmerugikan rakyat. Kita harus mendorong agar bangsa ini tetap bergerakaktif menyesuaikan diri denganperputaran zaman. Saya tetapmengharapkan dukungan dari parasenior untuk bekerja keras dalammenjalankan amanat pembangunandaerah ini.

Erosi budaya yang berpotensiterjadi akibat globalisasi harusdiwanti-wanti sejak dini sehinggakepedulian akan bangsa di kalangangenerasi muda tak pernah luntur.Generasi muda jangan sampaimelupakan sejarah tentang apa sajayang telah diperjuangkan pendahulusebelumnya.

Setelah delapan tahun MoUSetelah delapan tahun MoUSetelah delapan tahun MoUSetelah delapan tahun MoUSetelah delapan tahun MoUHelsinki, apa yang Anda lihat?Helsinki, apa yang Anda lihat?Helsinki, apa yang Anda lihat?Helsinki, apa yang Anda lihat?Helsinki, apa yang Anda lihat?

Masih muncul dinamika yangmenyebabkan perbedaan persep-si antara pemerintah Pusat denganPemerintah Aceh. Tapi dinamika

itu bukan untuk menggangguperdamaian, melainkan untuk

mematangkan prosesperdamaian itu sendiri.

Delapan tahunadalah masa-

masa idealmencapaikestabilan.Namun semuapihak janganlalai bahwamasih adaber bagaikerikil yangberpotensi

meng-gangguperd-ama-ian.Gang-guanitubisaber-

sumber dari substansi perdamaianyang disepakati dan komitmenmenjalankan perdamaian itu sendiri.

Apa yang harus dilakukan?Apa yang harus dilakukan?Apa yang harus dilakukan?Apa yang harus dilakukan?Apa yang harus dilakukan?Mari kita bergandengan tangan,

sehingga semangat mempertahan-kan perdamaian lebih kuat lagi.

Hanya itu? BagaimanaHanya itu? BagaimanaHanya itu? BagaimanaHanya itu? BagaimanaHanya itu? Bagaimanadengan sektor perekonomian?dengan sektor perekonomian?dengan sektor perekonomian?dengan sektor perekonomian?dengan sektor perekonomian?

Pemerintah Aceh akan terusberupaya semaksimal mungkinmeningkatkan perekonomianmasyarakat, melakukan pemerataanpembangunan, meningkatkan mutupendidikan dan derajat kesehatanmasyarakat, serta mengakselerasi-kan pembangunan di segala bidang.

Kami mengharap pemerintahpusat bisa secepat mungkin mereal-isasikan butir-butir perdamaiantersebut. Dengan demikian, prosesperdamaian Aceh semakin sempur-na dan masyarakat makin puasdengan pencapaian yang ada. Kamitetap berkeyakinan pemerintah pusatmendukung penuh perdamaian Aceh,karena daerah ini salah satu wilayahbagian dari NKRI.

Apakah semua butir-butirApakah semua butir-butirApakah semua butir-butirApakah semua butir-butirApakah semua butir-butirMoU sudah dijalankan?MoU sudah dijalankan?MoU sudah dijalankan?MoU sudah dijalankan?MoU sudah dijalankan?

Dari substansi perdamaian kitabisa melihat bahwa sesungguhnyabelum semua butir-butir MoU Helsinkitelah berjalan di Aceh. Tentu sajapemerintah pusat dan PemerintahAceh perlu terus bersinergi mema-tangkan proses perdamaian dalamrangka membangun masa depanAceh sebagaimana tertuang dalamMoU Helsinki dan Undang-UndangPemerintah Aceh (UUPA.

Bagaimana komitmen pe-Bagaimana komitmen pe-Bagaimana komitmen pe-Bagaimana komitmen pe-Bagaimana komitmen pe-merintah dalam menjalankanmerintah dalam menjalankanmerintah dalam menjalankanmerintah dalam menjalankanmerintah dalam menjalankanperdamaian ini?perdamaian ini?perdamaian ini?perdamaian ini?perdamaian ini?

Baik. Namkun sangat diperlukanjiwa besar semua pihak untuk memahami bahwa perdamaian itu bukanlahuntuk sekelompok orang saja,melainkan untuk seluruh rakyat Acehdan bangsa Indonesia. Oleh sebabitu kita harus benar-benar berpihakkepada kepentingan rakyat banyak.

Kembali lagi ke soal Nasion-Kembali lagi ke soal Nasion-Kembali lagi ke soal Nasion-Kembali lagi ke soal Nasion-Kembali lagi ke soal Nasion-alisme. Apa pesan Anda untukalisme. Apa pesan Anda untukalisme. Apa pesan Anda untukalisme. Apa pesan Anda untukalisme. Apa pesan Anda untukgenerasi muda kita?generasi muda kita?generasi muda kita?generasi muda kita?generasi muda kita?

Ini khusus untuk orang tua, janganlupa mengingatkan anak-anak kitabahwa keberhasilan perjuanganbangsa ini tidak lepas dari perjuan-gan tetesan darah para pejuang danpendahulu negeri. Mari kita semuamelanjutkan pengabdian dankontribusi dalam pembangunanbangsa di berbagai sektor dalamkehidupan masyarakat. Jadilah tokohyang berperan memperkokohperdamaian serta persatuan dankesatuan bangsa, sehingga seman-gat itu akan memudahkan implemen-tasi setiap program di daerah ini.

Erosi budaya yangErosi budaya yangErosi budaya yangErosi budaya yangErosi budaya yangberpotensi terjadiberpotensi terjadiberpotensi terjadiberpotensi terjadiberpotensi terjadiakibat globalisasiakibat globalisasiakibat globalisasiakibat globalisasiakibat globalisasi

harus diwanti-wantiharus diwanti-wantiharus diwanti-wantiharus diwanti-wantiharus diwanti-wantisejak dini sehinggasejak dini sehinggasejak dini sehinggasejak dini sehinggasejak dini sehingga

kepedulian akankepedulian akankepedulian akankepedulian akankepedulian akanbangsa di kalanganbangsa di kalanganbangsa di kalanganbangsa di kalanganbangsa di kalangangenerasi muda takgenerasi muda takgenerasi muda takgenerasi muda takgenerasi muda tak

pernah luntur.pernah luntur.pernah luntur.pernah luntur.pernah luntur.

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Page 7: Edisi tujuh

Lensamerdeka

77777No.7 Tahun I / Minggu I September 2013

PERAYAANPERAYAANPERAYAANPERAYAANPERAYAAN HUT ke-68 RI di Banda Aceh diwarnai pawaikarnaval dan kendaraan hias dari berbagai sekolah, instansipemerintah dan lembaga non pemerintah, Sabtu (24/8) sore.

Acara dimulai dari Lapangan Blang Padang, melintasiPendopo Gubernur, Simpang Surabaya, Simpang JamboTape, Simpang Mesra, Simpang Lima dan kembali ke BlangPadang. Sedikitnya 126 sekolah dari tingkat menengahpertama hingga SMU ikut berpartisipasi dalam karnavalbudaya ini. Termasuk 75 unit kendaraan hias dari berbagaiinstansi serta iring-iringan sepeda ontel.

Hadir dalam acara tersebut, Sekda Aceh, Rektor IAIN Ar-raniry, Wakil Walikota Banda Aceh, Asisten I dan Asisten IIISetda Aceh, Kadispora Aceh dan pejabat terkait lainnya.

rd/mus-mcacehrd/mus-mcacehrd/mus-mcacehrd/mus-mcacehrd/mus-mcaceh

Meriahnya Karnaval BudayaMeriahnya Karnaval BudayaMeriahnya Karnaval BudayaMeriahnya Karnaval BudayaMeriahnya Karnaval BudayaKEMERDEKAAN RIKEMERDEKAAN RIKEMERDEKAAN RIKEMERDEKAAN RIKEMERDEKAAN RI

Page 8: Edisi tujuh

WWWWWarisanarisanarisanarisanarisan

88888 No.7 Tahun I / Minggu I September 2013

IIIIInfoUPTDnfoUPTDnfoUPTDnfoUPTDnfoUPTD

Banda Aceh, 18/8/13:Banda Aceh, 18/8/13:Banda Aceh, 18/8/13:Banda Aceh, 18/8/13:Banda Aceh, 18/8/13: Pemasyarakatan merupakanbagian akhir dari sistem pembinaan dalam tata peradilanpidana, di mana pada fase inilah kewajiban negara untukmembentuk narapidana dan anak didik pemasyaraka-tan untuk menjadi manusia seutuhnya.

Demikian sambutan tertulis Menteri Hukum dan HAMyang dibacakan Gubernur Aceh Zaini Abdullah, diLembaga Pemasyarakatan (LP) Lambaro, Sabtu (17/8),dalam acara pemberian remisi kepada 2.320 narapidanadi seluruh LP yang ada di Aceh.

Melalui LP, tambahnya, narapidana akan menyadari kesalahannya, memperbaiki diri dan tidak mengulangitindak pidana, sehingga dapat diterima kembali dilingkungan masyarakat, berperan aktif di dalam pemban-gunan dan dapat hidup secara wajar sebagai wargayang baik serta bertanggung jawab.

“Lembaga pemasyarakatan (Lapas) yang merupa-kan tempat pembinaan bagi narapidana dan anak didikpemasyarakatan dapat terwujud sesuai dengan tujuanpemasyarakatan, manakala terjaminnya kondisikeamanan dan ketertiban di Lapas itu sendiri,” katamenteri.

Pada kenyataannya, pembinaan di lapas bukan satu-satunya ukuran keberhasilan.

Sampai saat ini, diakui menteri, pemasyarakatanmasih menjadi sorotan publik. Maraknya penyalah-gunaan handphone, peredaran narkoba dan pungutanliar serta terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban,seperti kerusuhan, pemberontakan dan pelarian.

Selanjutnya gubernur mengatakan, tahun ini ada2.320 narapidana seluruh Aceh yang mendapat remisidalam beberapa tahap yang dilaksankan pada Idul Fitridan HUT RI ke 68. “Harapan saya semoga kita lebihmeningkatkan rasa cinta kita kepada tanah air danbangsa, lebih meningkatkan daya juang terhadapbangsa dan Negara, lebih mempersatukan jiwa dansegenap raga kita untuk memperkokoh persatuan dankesatuan bangsa.”

mus/skmus/skmus/skmus/skmus/sk

Wagub: Berkiblat Uang,Wagub: Berkiblat Uang,Wagub: Berkiblat Uang,Wagub: Berkiblat Uang,Wagub: Berkiblat Uang,Wartawan Tak Akan MajuWartawan Tak Akan MajuWartawan Tak Akan MajuWartawan Tak Akan MajuWartawan Tak Akan Maju

Veteran Aceh TerimaBungong Jaroe

dari Pemerintah AcehBanda Aceh, 17/8/13:Banda Aceh, 17/8/13:Banda Aceh, 17/8/13:Banda Aceh, 17/8/13:Banda Aceh, 17/8/13:Sebanyak 75 orang veteranAceh menerima bingkisanberupa emas senilai Rp.5 jutadari Pemerintah Aceh. Bingkisan ini merupakan bungongjaroe (buah tangan) dari Pemerintah Aceh yang diserah-kan langsung oleh GubernurAceh, Zaini Abdullah saat temu ramah dengan keluargapahlawan, perintis kemerde-kaan, veteran, purnawirawanTNI dan Polri, Warakawuridan Kawaveri, di Anjong MonMata, Sabtu (17/8).

Gubernur sangat bersukacita dan bersyukur dapat merayakan Hari Ulang Tahunke-68 Proklamasi Kemerde-kaan Republik Indonesia serta dapat bersilaturahim sambil memohon maaf kepadaundangan, karena masih dalam suasana Idul Fitri.

“Bulan Agustus ini menjadiistimewa karena selain merayakan moment Idul Fitri 1434Hijriah dan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-68,rakyat Aceh juga baru saja,merayakan Hari Perda maianAceh,” ujar Zaini. Pada kesempatan tersebut Zaini mengingatkan generasi muda supa yamenjaga kepedulian akanbangsa. Perubahan zamandan erosi budaya jangansampai mencoreng jati diribangsa oleh tindakan dankebijakan kotor yang merugikan rakyat, dan semua iniharus diwanti-wanti sejak dini.

“Sepatutnya pula genera-si yang mengemban tugas sekarang ini untuk tidak pernahlupa kepada pendahulu danperintis kemerdekaan, baikberjuang dijalur diplomasi maupun jalur militer,” tambahnya.

Dalam acara tersebutselain menyerahkan bung-ong jaroe kepada veteran,gubernur juga menyerahkanpenghargaan Satya LencanaKarya Satya kepada Pega-wai Negeri Sipil yang mengabdi 10 tahun, 20 tahun, dan30 tahun. ira/wan/mc-acehira/wan/mc-acehira/wan/mc-acehira/wan/mc-acehira/wan/mc-aceh

2.300 N2.300 N2.300 N2.300 N2.300 NAPI di Aceh DapatAPI di Aceh DapatAPI di Aceh DapatAPI di Aceh DapatAPI di Aceh DapatRRRRRemisi Umumemisi Umumemisi Umumemisi Umumemisi Umum

Banda Aceh, Banda Aceh, Banda Aceh, Banda Aceh, Banda Aceh, 19 Agutus2013: “Jika ingin maju,wartawan jangan berkiblatpada uang. Fokus dandisplin yang menjayakan

wartawan.” Tegas WakilGubernur Aceh, MuzakirManaf dalam pembukaanSekolah JurnalismeIndonesia (SJI) TingkatDasar di SekretariatPersatuan WartawanIndonesia (PWI) Aceh padaSenin 19/8.

Selama ini menurutMuzakir, setiap menuliswartawan banyak meng-gunakan bahasa asingyang tidak dapat dimengertioleh masyarakat. Olehkarenanya tulisan war-tawan diharapkan mudahdipahami publik sehinggabisa mendorong berbagaiperubahan yang lebih baikdi Aceh.

Sementara itu, KetuaPWI Pusat yang diwakilioleh Marah Sakti Siregarmenyatakan bahwaSekolah JurnalismeIndonesia mengambilkonsep untuk meningkat-

kan kompetensi danprofesionalisme wartawanyang berpedoman padakurikulum UNESCO danberkerjasama denganKementerian Pendidikandan Pemerintah Daerah.

Marah menargetkan SJIbisa meningkatkan skilljurnalistik, paham kodeetik, dan mampu menam-bah pengetahuan bagiwartawan.

Ketua PWI Aceh,Tarmilin Usman dalamsambutannya juga menya-takan apresiasinya untukPemerintah Daerah yangselama ini mendukungkegiatan jurnalistik di Acehtermasuk acara SJI ini.

“Selama ini PemerintahAceh sudah banyak membantu PWI dalam melaku-kan kegiatan kemasyarakatan, salahsatunya yaitubermitra dengan SKPA.”ujarnya. rd/sy-mcacehrd/sy-mcacehrd/sy-mcacehrd/sy-mcacehrd/sy-mcaceh

REMISI UMUMREMISI UMUMREMISI UMUMREMISI UMUMREMISI UMUM: : : : : Gubernur menyerahkan Remisi Umum kepada 2.320 Napi se-Aceh di LP Lambaro, Sabtu (17/8). Seuramoe informasi/amir Seuramoe informasi/amir Seuramoe informasi/amir Seuramoe informasi/amir Seuramoe informasi/amir

BINGKISANBINGKISANBINGKISANBINGKISANBINGKISAN: : : : : Gubernur Aceh Zaini Abdullah menyerahkan bingkisan kepada Veteran RI di Anjong Mon Mata, BandaAceh, Sabtu, (17/8). Seuramoe informasi/fahmi Seuramoe informasi/fahmi Seuramoe informasi/fahmi Seuramoe informasi/fahmi Seuramoe informasi/fahmi

Page 9: Edisi tujuh

99999No.7 Tahun I / Minggu I September 2013

RegulasiRegulasiRegulasiRegulasiRegulasi

Keterbukaan INFORMASI Sebagai PilarDEMOKRASI

ERA ERA ERA ERA ERA Orde Lama, yang saat ituikonnya Presiden kita, Dr. Ir. Soekar-no dan Wakil Presiden Moh. Hatta,dengan segenap Bangsa Indonesia

terus tanpa letih memperjuangkan HakAsasi Manusia yang paling tinggi yaitukemerdekaan.

Bicara kemerdekaan suatu bangsa,tidak lepas dari pengertian kebebasantanpa ada suatu halangan atau konstrainuntuk menggapai suatu tujuan, meskibanyak alternatif pilihan cara mendapatkanwalaupun dalam koridor-koridor norma danetika yang ada.

Rakyat saat itu, selalu berfikir berjuangdan berjuang untuk merebut kemerdekaan.Di mana-mana saat itu pembicaraanterfokus pada titik dan strategi berjuangmelawan penjajah untuk bisa menang danmerdeka. Gemuruh kemerdekaan selalubergelora dan membara di sanubari.

Beralih ketika Orde Baru, di bawahkepemimpinan Presiden Soeharto,gemuruh pembangunan pisik membahana.Saat itu di mana-mana dibicarakan fokusn-ya hanya pembangunan. SehinggaPresiden Soeharto dianugrahi gelar ‘BapakPembangunan’. Program pembanguanyang sangat terkenal saat itu adalahtahapan pelaksanaan Pembangunan LimaTahun (Pelita).

Sampai tahapan Pelita ke-7 berlang-sung, di mana kepemimpinan Presiden

Soeharto alias ‘Bapak Pembanguan’, diseantero tanah air bergemuruh nadapembanguna. Ya, pembangunan pisik.

Era berganti. Kala orde baru tumbang,munculah reformasi. Era perubahan.Berbarengan era reformasi, maka keterbu-kaan informasi makin menjalar dan meluas.Sehingga dewasa ini pun kemajuanTeknologi Informasi dan Komunikasi puladibingkai dalam keterbukaan informasiyang juga merupakan salah satu pilardemokrasi.

Dalam keterbukaan Informasi ini dapatditandai oleh;

Adanya kebe-basan mediamassa menye-barkan beritadan informasi.

Adanyakebebasanpublikmemper-olehinformasidari seluruhlembagapenyeleng-gara dan nonlembagapenyelenggaraNegara.

Adanya kebe-basan menyuarakan kritikan terhadaplembaga penyelenggara Negara dan nonpenyelenggara Negara dalam memberi-kan informasi yang seharusnya layakdiketahui oleh publik.

Begitupun makna yang sangat pentingdalam hal ini adalah, pada era reformasi iniadanya transparansi informasi. Kalausebelum reformasi, informasi sangattertutup, tapi sekarang semuanya telahtransparan/terbuka. Dan bahkan denganadanya transparansi informasi publik inimembuat masyarakat dapat berpartisipasiaktif dalam mengontrol kebijakan pemerin-tah, sehingga penyelenggaraan kekua-saan dalam negara demokrasi dapat dipertanggung jawabkan kembali kepadarakyat.

Makna lahirnya Undang-undang 14tahun 2008, setidaknya sangat mendorongpartisipatif dari publik untuk berperan aktifmendapatkan informasi.

Dengan sangat mudahnya masyarakatmemperoleh informasi nantinyamasyarakat makin paham dan kritis untukmenilai kebijakan dari Pemerintah atauBadan Publik maupun dalam hal melahir-kan program-program dan karya yangdilaksanakan.

Dari catatan semua itu, apabilamasyarakat atau publik sudah aktif danmenguasaia berbagai informasi, makatidak diragukan lagi bahwa denganadanya keterbukaan informasi benar telahmenjamak dalam kehidupan dan sudahmenciptakan pilar Demokrasi dalam tatanan kehidupan, terutama di era global ini.

Oleh: Ir. H. Sanasi, MMOleh: Ir. H. Sanasi, MMOleh: Ir. H. Sanasi, MMOleh: Ir. H. Sanasi, MMOleh: Ir. H. Sanasi, MM

DI

Banda Aceh, 14 Agustus 2013Penulis adalah

Kepala UPTD Seuramoe Informasi Aceh danKetua Harian PPID Utama Provinsi Aceh.

Kalausebelum reformasi,

informasi sangat tertutup, tapi sekarang

semuanya telah transpa-ran/terbuka.

Bahkan dengan adanyatransparansi informasi

publik ini membuatmasyarakat dapatberpartisipasi aktifdalam mengontrol

kebijakanpemerintah

Page 10: Edisi tujuh

SSSSSosialitaosialitaosialitaosialitaosialita

1010101010 No.7 Tahun I / Minggu I September 2013

Gubernur Santuni Anak YatimPeringati 8 Tahun MoU Helsinki

Rapat EvluasiPersiapan PKA

Berjalan Lancar Banda Aceh, 22 Agustus2013: Sekretaris Daerah Aceh,T. Setia Budi melantik PanitiaPenyelenggara Ibadah Haji(PPIH) embarkasi Aceh 2013 diAula Asrama Haji Banda Aceh,Rabu (21/8).

Gubernur Aceh dalam tekstertulis yang dibacakan SekdaAceh berharap kepada PPIHuntuk bekerja dengan ikhlas,berkoordinasi dengan baik,mempersiapkan prosedur tetapdan membantu menyelesaikanadministrasi Baitul ‘asyi untukjamaah haji.

“Tahun ini Pemerintah Acehsedang menanti penambahankuota minimal 12,35% sepertitahun lalu. Namun akibatkebijakan pemerintah ArabSaudi, terjadi penurunan kuota20%. Dari kuota 3.924 jamaahmenjadi 3.140 jamaah, denganpengurangan 784 jamaah. Kemungkinan penurunan ini dapatberlanjut sampai tahun 2016.

Karena itu kita perlu men-dorong situasi agar jamaah kitadapat beribadah dengan ten-ang. Mohon kepada panitiasupaya dapat mengkondisikanpara jamaah agar lebih fokuspada persiapan keberangkatandan ibadah,” ujarnya.

Hadir pada acara pelantikanDirektur Pelaksana Haji Sri

Banda Aceh, 16/8/13:Banda Aceh, 16/8/13:Banda Aceh, 16/8/13:Banda Aceh, 16/8/13:Banda Aceh, 16/8/13:Memperingati 8 tahun perjanjian damai MoU Helsinki antara Pemerintah Indonesiadan Gerakan Aceh Merdekayang jatuh pada tanggal 15Agustus 2013, Gubernur AcehZaini Abdullah memberikansantunan kepada 230 anakyatim dari 23 Kabupaten/kotadi Anjong Mon Mata, Kamismalam, 15/08.

Dalam acara halal bi halalyang di pusatkan di AnjongMon Mata, gubernur menjelaskan, peringatan 8 tahun MoUHelsinki sebagai wujud syukur atas keberhasilan perdamaian selama 8 tahun di Aceh .

MoU Helsinki sangat penting diperingati dalam upayamemperkuat perjanjian MoUitu sendiri, dengan adanyaMoU Perdamaian masyarakat sudah dapat berjalan sampai larut malam, di mana se

belumnya selama 32 tahunkebelakang tidak dapat dirasakan oleh masyarakat Aceh.

Perdamaian Aceh jugatelah mendapatkan keistime-waan dengan dibolehkan kitamembuat regulasi hukum sendiri, ini suatu hadiah dari AllahSWT, maka mari kita jagahadiah ini, pupuk dan siramagar tidak layu, pinta Zaini

Gubernur juga memuji Presiden SBY yang telah dapatmenyelesaikan konnflik yangberlangsung di Aceh selama32 tahun dalam waktu singkatdengan jalan perdamaian.

Acara halal bil halal inidihadiri oleh bupati danwalikota seluruh Aceh, KepalaSKPA, masyarakat dan tokohulama, acara ini juga di isitausiah oleh Tgk. Jamil, SAdari Dinas Syariat Islam Aceh.

wn-jf-mcacehwn-jf-mcacehwn-jf-mcacehwn-jf-mcacehwn-jf-mcaceh

Sekda Aceh LantikPanitia Haji 2013

Ilham Lubis, Kepala KantorWilayah Kementerian AgamaAceh, Ibnu Sa’dan serta sejum-lah pejabat dilingkup Pemerin-tah Aceh. rdrdrdrdrd

Banda Aceh, 21 Agustus 2013: Rapat Evaluasi PersiapanUmum Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-6 di Gedung Serbagu-na Kantor Gubernur Aceh pada Rabu 21/8 berjalan lancar. Rapattersebut dipimpin langsung oleh Gubernur yang diwakili olehAsisten II Setda Aceh.

Asisten II Setda Aceh, T. Said Mustafa meminta dalam rapattersebut agar persiapan terus dirampungkan mengingat waktupelaksanaan PKA-6 menyisakan 29 hari lagi.

Dalam rapat tersebut, T. Said Mustafa terlihat mengevaluasisetiap detil DPRA Gelar Rapat Evaluasi Raqan 2013

20 Augustus 2013Banda Aceh, 20 Agustus 2013 (Seuramoe – Newsroom)

Dewan Perwakilan Rakyat Aceh menggelar rapat evaluasi ter-hadap perkembangan pembahasan Rancangan Qanun (Raqan)prioritas tahun 2013 pada Selasa 20/8.

Rapat yang berlangsung di ruang rapat pimpinan tersebutdihadiri oleh Ketua DPRA, Hasbi Abdullah dan Wakil Ketua, Su-laiman Abda serta para anggota diantaranya Adnan Beuransyah,Abdullah Saleh, Harun, Zuriat Suparjo, Nur Dahri dan Ramli Sulaim-an.

Adapun Raqan prioritas tahun 2013 berjumlah 21 Raqandengan yang sudah disahkan cuma 3 qanun yaitu tentang benderadan lambang Aceh, tentang penanaman modal di Aceh dan tentangtata cara pengalokasian tambahan dana bagi hasil minyak sertagas bumi juga penggunaan dana otonomi khusus.

Sulaiman Abda sebagai pemimpin rapat berharap agar pem-bahasan raqan yang belum disahkan dapat diselesaikan sampaiakhir tahun ini.

“Ada waktu 3 bulan sampai akhir tahun 2013, rancangan qanunini harus disiapkan. Tahun 2014, fokus kita ke arah yang lain,”ujarnya. rd/mus-mc acehrd/mus-mc acehrd/mus-mc acehrd/mus-mc acehrd/mus-mc aceh

Banda Aceh, 16/8/13:Banda Aceh, 16/8/13:Banda Aceh, 16/8/13:Banda Aceh, 16/8/13:Banda Aceh, 16/8/13:Presiden SBY berpesan agar

semua pihak, termasukmasyarakat di Aceh bisa

memegang teguh pencapaianselama ini yakni perdamaian.

Disarankan agar konflik dimasa lalu dikubur dan mulai

membangun Aceh baru dalamkerangka NKRI.

“Saya harapkan sungguhmemegang teguh semangat

dan ketulusan hati untukmengubur konflik di masa laludan kemudian melangkah ke

depan untuk membangun diri,dalam naungan Negara Ke-satuan Republik Indonesia,”

lanjutnya. pada Pidato Kenega-

SBY : MasyaraDapat Memega

Perda

SANTUNANSANTUNANSANTUNANSANTUNANSANTUNAN: : : : : Gubernur Aeh Zaini Abdullah menyerahkan santunan kepada anak yatim di Anjong Mon Mata, BandaAceh, Kamis (15/8). Seuramoe informasi/fahmiSeuramoe informasi/fahmiSeuramoe informasi/fahmiSeuramoe informasi/fahmiSeuramoe informasi/fahmi

Page 11: Edisi tujuh

LintasLintasLintasLintasLintas

1111111111No.7 Tahun I / Minggu I September 2013

Sekda Aceh:Forum Meudrah Hendaknya Dapat Mela-hirkan Kebijakan Sesuai Visi-Misi Aceh

Wagub Lepas Kafilah Acehke STQN XXII

Hal itu dikemukakan SetiaBudi saat membacakansambutan gubernur dalamdialog partisipatif pemangkukepentingan Aceh(MEUDRAH) yang dibuatoleh Majelis Adat Aceh(MAA), di The Pade Hotel,Jumat (23/8) lalu.

“Gubernur mengatakan,setelah delapan tahunperingatan MoU Helsinkisebagai awal dari kebe-basan dan perdamaianAceh, lahirnya Undang-Undang Republik Indonesianomor 11 tahun 2006 tentangPemerintah Aceh, ditambahlagi dengan disahkannyaQanun Lembaga WaliNanggroe,” kata Setia Budimembacakan sambutantertulis Gubernur Aceh.

Banda Aceh, 22 Agustus 2013: Sekretaris DaerahBanda Aceh, 22 Agustus 2013: Sekretaris DaerahBanda Aceh, 22 Agustus 2013: Sekretaris DaerahBanda Aceh, 22 Agustus 2013: Sekretaris DaerahBanda Aceh, 22 Agustus 2013: Sekretaris Daerah(Sekda) Aceh, T Setia Budi meminta para pemangku(Sekda) Aceh, T Setia Budi meminta para pemangku(Sekda) Aceh, T Setia Budi meminta para pemangku(Sekda) Aceh, T Setia Budi meminta para pemangku(Sekda) Aceh, T Setia Budi meminta para pemangkukepentingan peradaban Aceh, Kepala SKPA, jurna-kepentingan peradaban Aceh, Kepala SKPA, jurna-kepentingan peradaban Aceh, Kepala SKPA, jurna-kepentingan peradaban Aceh, Kepala SKPA, jurna-kepentingan peradaban Aceh, Kepala SKPA, jurna-lis, budayawan, dan Pemangku Adat-Istiadat Aceh,lis, budayawan, dan Pemangku Adat-Istiadat Aceh,lis, budayawan, dan Pemangku Adat-Istiadat Aceh,lis, budayawan, dan Pemangku Adat-Istiadat Aceh,lis, budayawan, dan Pemangku Adat-Istiadat Aceh,untuk melakukan terobosan-terobosan inovatifuntuk melakukan terobosan-terobosan inovatifuntuk melakukan terobosan-terobosan inovatifuntuk melakukan terobosan-terobosan inovatifuntuk melakukan terobosan-terobosan inovatifdalam membangun peradaban Aceh, dengandalam membangun peradaban Aceh, dengandalam membangun peradaban Aceh, dengandalam membangun peradaban Aceh, dengandalam membangun peradaban Aceh, denganlangkah konstruktif dan terintegrasi dengan kebija-langkah konstruktif dan terintegrasi dengan kebija-langkah konstruktif dan terintegrasi dengan kebija-langkah konstruktif dan terintegrasi dengan kebija-langkah konstruktif dan terintegrasi dengan kebija-kan pembangunan Aceh,kan pembangunan Aceh,kan pembangunan Aceh,kan pembangunan Aceh,kan pembangunan Aceh,

Setda merasa percayapeserta dialog dapat meru-muskan dan memastikanLembaga Wali Nanggroe inidengan baik dan sesuaidengan nilai-nilai peradabanAceh. Nilai-nilai adat-istiadatAceh dari suku-suku bangsa.“Dan yang utamanya sau-dara-saudara mampumenerjemahkan nilai-nilaidinul Islam ke dalam tatakelo-la lembaga Wali Nanggroe,”katanya.

Menyinggung alokasianggaran, Setda menegas-kan, alokasi anggaran sudahditetapkan, dengan prioritaspembangunan adalahpeningkatan kualitas kese-jahteraan rakyat secara utuh,pembukaan kawasanterisolasi dan peningkatan

kualitas sarana dan prasaranperekonomian Aceh.

“Hal itu sejalan denganvisi Aceh ke depan, yaitu“Aceh yang Bermartabat,Sejahtera, Berkeadilan danMandiri berlandaskanUndang-undang pemerintah-an Aceh sebagai Wujud MoUHelsinki.”

Diyakininya, tahun depanLembaga Wali Nanggroesudah berfungsi sesuaidengan amanah MoUHelsinki dan Undang-undangRepublik Indonesia Nomor 11Tahun 2006, dan dalam 5tahun ke depan, jika dapatdiwujudkan dengan baik,inovatif dan konsisten,peradaban Aceh tidak sajabangkit menjadi peradabanIndonesia, melainkankejayaan peradaban Acehmenjadi peradaban dunia.

Pada acara tersebut, turuthadir Pemangku Wali Nanggroe, Malik Mahmud Al-Haytar, Ketua MAA Baddruzza-man, dan sejumlah steakholder lainnya di jajaran Pemer-intah Aceh. mus/sk/mc-acehmus/sk/mc-acehmus/sk/mc-acehmus/sk/mc-acehmus/sk/mc-aceh

Banda Aceh, 20 Agustus 2013:”Tulisan Alquran jangan hanyaditempel di dinding rumah, tapidibaca, dihafal dan diimplementa-sikan dalam kehidupan” ujar WakilGubernur Aceh, Muzakir Manafsaat melepas keberangkatankontingen kafilah Aceh ke SeleksiTilawah Quran Nasional XXII yangakan berlangsung di ProvinsiBangka Belitung sejak 23 sampai29 Agustus 2013.

Acara pelepasan berlangsungsetelah makan malam di restoranMeuligoe Gubernur Aceh padasenin 19/8.

Muzakkir berharap momen inibisa menjadi upaya menghidup-kan umat dengan Alquran, sehing-ga maknanya bisa digunakandalam keseharian. Akhirnya, bisameningkatkan moral dalamberkehidupan.

Banda Aceh, 20 Agustus 2013: Dewan PerwakilanRakyat Aceh menggelar rapat evaluasi terhadapperkembangan pembahasan Rancangan Qanun(Raqan) prioritas tahun 2013 pada Selasa 20/8.

Rapat yang berlangsung di ruang rapat pimpinantersebut dihadiri oleh Ketua DPRA, Hasbi Abdullahdan Wakil Ketua, Sulaiman Abda serta para anggotadiantaranya Adnan Beuransyah, Abdullah Saleh,Harun, Zuriat Suparjo, Nur Dahri dan Ramli Sulaiman.

Adapun Raqan prioritas tahun 2013 berjumlah 21Raqan dengan yang sudah disahkan cuma 3 qanunyaitu tentang bendera dan lambang Aceh, tentangpenanaman modal di Aceh dan tentang tata carapengalokasian tambahan dana bagi hasil minyakserta gas bumi juga penggunaan dana otonomikhusus.

Sulaiman Abda sebagai pemimpin rapatberharap agar pembahasan raqan yang belumdisahkan dapat diselesaikan sampai akhir tahun ini.

“Ada waktu 3 bulan sampai akhir tahun 2013,rancangan qanun ini harus disiapkan. Tahun 2014,fokus kita ke arah yang lain,” ujarnya.

rd/mus-mc-acehrd/mus-mc-acehrd/mus-mc-acehrd/mus-mc-acehrd/mus-mc-aceh

DPRA Gelar RapatDPRA Gelar RapatDPRA Gelar RapatDPRA Gelar RapatDPRA Gelar RapatEvaluasi Raqan 2013Evaluasi Raqan 2013Evaluasi Raqan 2013Evaluasi Raqan 2013Evaluasi Raqan 2013

Muzakir juga berharap kepadaseluruh peserta agar bisa ber-prestasi dan membawa harumnama Aceh, “Julukan Acehsebagai Serambi Mekkah jangandisia-siakan,” ujarnya.

Asisten II Setda Aceh, T. SaidMustafa selaku ketua rombonganmerincikan bahwa kafilah Acehyang diberangkatkan berjumlah35 orang yang terdiri dari 16peserta dan 19 pelatih. Kontingenini akan berkompetesi di bidangtilawah, tahfiz dan tafsir.

Hadir pada acara pelepasan,para kepala SKPA, pejabatForum Komunikasi PimpinanDaerah (Forkopimda), ImamBesar Mesjid Raya Baiturrahmandan unsur dari instansi terkait.

asri/rd/skasri/rd/skasri/rd/skasri/rd/skasri/rd/sk

akat Aceh Hendaknyaang Teguh Pencapaianamain di Aceh

raan yang disampaikanJumat, 16/8.

Ia menegaskan,kedaulatan Indonesiaatas Aceh tidak bisaditawar dan bersifat

fundamental. Karena itu,pemerintah akan bertin-dak tegas menghadapi

setiap ancaman ter-hadap kedaulatan dan

keutuhan NKRIRapat Paripurna

Dewan PerwakilanRakyat Aceh mengikutidan mendengar pidato

kenegaraan Presiden RIdalam rangka HUT RI ke

68 tahun di ruang rapatparipurna DPRA, Rapat

istimewa ini di hadiri oleh

Sekretaris Daerah Aceh,Teuku Setia Budi, KetuaDPRA, Hasbi Abdullah,

Kapolda Aceh IrjenInspektur Polisi Herman

Effendi, Kejati Aceh T.Syahrizal dan seluruh

kepala SKPA.Dalam pidatonya

Presiden SBY jugamenjelaskan empat hal

penting, diantaranyaperkembangan pereko-nomian, teloransi antar

sesama, mensukseskanPEMILU 2014 danmempertahankan

wilayah Negara Kesatu-an Republik Indonesia.

wn-jf-mc acehwn-jf-mc acehwn-jf-mc acehwn-jf-mc acehwn-jf-mc aceh

Page 12: Edisi tujuh

Bertemu Keluarga. Foto: amir

No.7 Tahun IMinggu I September 2013

Menuju Puncak Foto: wandra

Berkibarlah Benderaku. Foto: amir

Pawai Obor. Foto: amir

Damai Itu Indah. Foto: wandraYangTersisa Dari Pesta Merdeka

Pengukuhan Paskibra. Foto: wandra

YangTersisa Dari Pesta Merdeka