8
Edisi No. 03 2013 Media Komunikasi dan Penyebaran Praktik Yang Baik Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar di Sumatera Utara USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa. Butuh informasi pendidikan bemutu? www.prioritaspendidikan.org USAID PRIORITAS: Prioritizing Reform, Innovation, Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students USAID, AusAID dan RTI International Terkesan dengan Perkembangan Pro- gram USAID PRIORITAS di Sumut Rombongan kerja The United States Agency for International Development (USAID) , The Australian Agency for International Develop- ment (AusAID) dan RTI International terkesan dengan perkembangan Program USAID PRIORI- TAS di Provinsi Sumatera Utara. Kesan itu disampaikan di kantor Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara beberapa waktu lalu.”Kami sangat terkesan dengan perkembangan pendidi- kan yang terjadi di sini. Kami beruntung berkesempatan mengunjungi sekolah, berdiskusi dengan guru, pengawas, komite sekolah, kepala sekolah dan siswa,” terang Wakil Direktur Kantor Pendidikan USAID Indonesia Lawrence W. Dolan, Ph.D. Konsul AS dan USAID PRIORITAS Bekali Kepala Madrasah Sibolangit. Konsul AS untuk Pulau Sumatra Kathryn A. Crokart dan USAID PRIORITAS membekali 260 kepala madrasah se Sumut dalam Rapat Koordinasi Biaya Operasional Sekolah (BOS) di Wilayah Kementerian Aga- ma Provinsi Sumatera Utara di The Hill Ho- tel & Resort, Sibolangit, Deli Serdang, Selasa (1/10). Kathryn mengatakan melalui kemitraan komprehensif, Pemerintah Indone- sia dan United States Agency for International Development (USAID) telah mengembangkan program USAID PRIORITAS. Lanjut ke halaman 2 UTAMA UTAMA “Kita beruntung mendapat dukungan dari USAID PRIORI- TAS bidang pendidi- kan, program ini dinilai relevan dengan kurikulum 2013, karena pro- gram USAID ini telah memiliki pengalaman dan keterampilan dalam mengimplementasikan model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013.“ Syaiful Bahri, Sekda Kota Medan dalam Starberita.com, Rabu (9/9) Kerjasama Pemerintah Amerika Serikat (AS) dengan Indo- nesia dalam bi- dang pendidikan dalam kurun sepuluh tahun terakhir telah memberikan dampak signif- ikan dalam peningkatan mutu pendidikan dasar, khususnya di Sumatera Utara (Sumut). Drs. Mahdi Ibrahim, MM, Sekretaris Dewan Pendidikan Provinsi Sumatera Utara da- lam Harian Analisa, Senin (24/6) Kutipan Berita PAKEM. Jerry Strudwick (Lead Education Specialist, AusAID) dan Julia Wheeler (Senior Program Manager, Basic Education Unit, AusAID) mengamati pembelajaran PAKEM di SDN 060843 Medan Barat. Konsul AS untuk Pulau Sumatra Kathryn A. Crockart memberikan cendera mata kepada Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Provsu, Drs. H. Tohar Bayoangin, M. Ag Lanjut ke halaman 2

Edisi No. 03 USAID PRIORITAS: 2013 - prioritaspendidikan.org · bel dan transparan,” terangnya. ... Pemanfaatkan PSM membuat ... Ke 18 sekolah mitra LPTK tersebut adalah SDN 106812

  • Upload
    dinhnhu

  • View
    222

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Edisi No. 03

2013

Media Komunikasi dan Penyebaran Praktik Yang Baik Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar di Sumatera Utara

USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru,

Tenaga Kependidikan, dan Siswa.

Butuh informasi pendidikan bemutu?

www.prioritaspendidikan.org

USAID PRIORITAS:

Prioritizing Reform, Innovation, Opportunities

for Reaching Indonesia’s Teachers,

Administrators, and Students

USAID, AusAID dan RTI International Terkesan dengan Perkembangan Pro-

gram USAID PRIORITAS di Sumut

Rombongan kerja The United States Agency

for International Development (USAID) ,

The Australian Agency for International Develop-

ment (AusAID) dan RTI International terkesan

dengan perkembangan Program USAID PRIORI-

TAS di Provinsi Sumatera Utara. Kesan itu

disampaikan di kantor Dinas Pendidikan Provinsi

Sumatera Utara beberapa waktu lalu.”Kami

sangat terkesan dengan perkembangan pendidi-

kan yang terjadi di sini. Kami beruntung

berkesempatan mengunjungi sekolah, berdiskusi

dengan guru, pengawas, komite sekolah, kepala

sekolah dan siswa,” terang Wakil Direktur

Kantor Pendidikan USAID Indonesia Lawrence

W. Dolan, Ph.D.

Konsul AS dan USAID PRIORITAS Bekali Kepala Madrasah

Sibolangit. Konsul AS untuk Pulau Sumatra

Kathryn A. Crokart dan USAID PRIORITAS

membekali 260 kepala madrasah se Sumut

dalam Rapat Koordinasi Biaya Operasional

Sekolah (BOS) di Wilayah Kementerian Aga-

ma Provinsi Sumatera Utara di The Hill Ho-

tel & Resort, Sibolangit, Deli Serdang, Selasa

(1/10). Kathryn mengatakan melalui

kemitraan komprehensif, Pemerintah Indone-

sia dan United States Agency for International

Development (USAID) telah mengembangkan

program USAID PRIORITAS.

Lanjut ke halaman 2

UTAMA

UTAMA

“Kita beruntung

mendapat dukungan

dari USAID PRIORI-

TAS bidang pendidi-

kan, program ini

dinilai relevan

dengan kurikulum

2013, karena pro-

gram USAID ini telah memiliki

pengalaman dan keterampilan

dalam mengimplementasikan

model pembelajaran yang sesuai

dengan kurikulum 2013.“

Syaiful Bahri, Sekda Kota

Medan dalam Starberita.com,

Rabu (9/9)

Kerjasama

Pemerintah

Amerika Serikat

(AS) dengan Indo-

nesia dalam bi-

dang pendidikan

dalam kurun

sepuluh tahun terakhir telah

memberikan dampak signif-

ikan dalam peningkatan mutu

pendidikan dasar, khususnya

di Sumatera Utara (Sumut).

Drs. Mahdi Ibrahim, MM,

Sekretaris Dewan Pendidikan

Provinsi Sumatera Utara da-

lam Harian Analisa, Senin

(24/6)

Kutipan Berita

PAKEM. Jerry Strudwick (Lead Education Specialist, AusAID) dan Julia Wheeler (Senior Program Manager,

Basic Education Unit, AusAID) mengamati pembelajaran PAKEM di SDN 060843 Medan Barat.

Konsul AS untuk Pulau Sumatra Kathryn A.

Crockart memberikan cendera mata kepada Kabid

Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Provsu, Drs.

H. Tohar Bayoangin, M. Ag

Lanjut ke halaman 2

EDITORIAL

SEBARLUASKAN

PRAKTIK YANG BAIK

Akhirnya kita tiba di-

penghujung tahun 2013.

Setelah diluncurkan pada No-

vember 2012, program

USAID PRIORITAS telah

merealisasikan sejumlah tar-

get. Kami telah melatih 1.086 guru di tiga distrik priori-

tas (Medan, Labuhan Batu dan Nias Selatan), mengem-

bangkan kapasitas 178 dosen LPTK mitra dan menye-

diakan 318 tenaga pelatih professional dari unsur guru,

kepala sekolah, pengawas, dosen LPTK dan widyaswa-

ra LPMP.

Kami juga mendapat dukungan kuat dari 10 kabupat-

en mitra. Pada tahun 2013, kami mencatat mitra kami

telah mengalokasikan dana sebenar Rp. 4.645.970.000,-

untuk diseminasi program ke banyak sekolah guru,

sekolah, madrasah dan siswa. Dari jumlah itu Kabupat-

en Deli Serdang menyumbang Rp 2.952.614.000,- yang

akan memberikan manfaat kepada 1.190 orang tenaga

pendidik dan non-kependidikan.

Kabupaten Labuhan Batu juga melakukan percepatan

perluasan program. Tahun ini Labuhan Batu menambah

dua kecamatan baru sebagai sasaran program.

Bagi kami semua pencapaian ini merupakan semangat

untuk menyebarluaskan praktik baik peningkatan mutu

KABAR PRIORITAS 2

AGUS MARWAN Koordinator Provinsi

Langkat dan Tobasa : Mitra Baru

USAID PRIORITAS Sumut

Medan. Kabupaten

Langkat dan Kabupaten

Labuhan Batu terpilih men-

jadi mitra USAID PRIORI-

TAS Kohor 2. Kerjasama

antara kedua belah pihak

akan berlangsung mulai

Oktober 2013 sampai April

2017. Setiap kabupaten,

USAID PRIORITAS akan

mengembangankan 24

sekolah mitra yang terdiri

dari16 SD/MI dan 8

SMP/MTs.

Terpilihnya kedua kabu-

paten telah melalui proses

seleksi yang melibatkan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera

Utara, BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara, Kanwil Kementerian

Agama Provinsi Sumatera Utara, Dewan Pendidikan Provinsi

Sumatera Utara, Universitas Negeri Medan (Unimed) dan IAIN

Sumatera Utara. Kedua kabupaten dinilai memiliki komitmen

yang kuat untuk meningkatkan mutu pendidikan (*)

Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS

Sumut Agus Marwan dan Bupati

Langkat H. Ngongesa Sitepu menan-

datangangi Kerangka Acuan Kerjasa-

ma (KAK) di Gedung Serba Guna,

Stabat, Langkat, Jumat (4/10)

Rantauprapat. Dinas Pendidikan (Diknas) Labuhan Batu

melaksanakan training of trainers (ToT) bagi 30 fasilitator daerah (fasda)

baru. Fasda baru ini merupakan bagian dari rencana Diknas Labuhan

Batu mempercepat perluasan program USAID PRIORITAS di dua

kecamatan baru.

Fasda direkrut dari unsur guru, pengawas dan kepala sekolah. Proses

rekrutmen dilakukan oleh tim seleksi Diknas Labuhanbatu. Tim mem-

ilih 20 orang guru, 6 orang kepala sekolah dan 4 orang Pengawas se-

bagai fasda akselerasi.

Pelatihan fasda baru dibuka langsung oleh Sekretaris Diknas. Pelati-

han dilaksanakan selama 6 hari, mulai 7 –12 Desember 2013. Peserta

pelatihan dibagi menjadi 2 kelas yaitu kelas SD dan kelas SMP. Setiap

kelas dibagi menjadi beberapa kelompok. Proses pelatihan diampuh

oleh Fasilitator Provinsi USAID PRIORITAS.

Sebagai tindak lanjut pelatihan, fasda baru akan melaksanakan kun-

jungan belajar. Kunjungan ini akan dilaksanakan di Kota Binjai. Kunjun-

gan ini ditujukan untuk melihat langsung praktik peningkatan mutu

pendidikan mulai dari sekolah sampai pemangku kepentingan.

Diknas Labuhan Batu merencakan melakukan percepatan penyebar-

luasan praktik baik program USAID PRIORITAS. Setiap tahun Diknas

Labuhan Batu akan menambah dua kecamatan baru sebagai sasaran

program (*)

Labuhanbatu Latih 30 Fasilitator Daerah Baru

1

2

1. Sekretaris Diknas Labuhan Batu membu-

ka pelatihan.

2. Suasana pelatihan fasda baru Labuhan

Batu

KABAR PRIORITAS 3

UTAMA

Kunjungan kerja kali ini bertujuan

mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang

mendukung keberhasilan Program USAID

PRIORITAS. Tim berkunjung ke Kota

Binjai, Kota Medan, LPTK dan bertemu

pemangku kepentingan sektor pendidikan

di tingkat provinsi. Di Kota Binjai, tim

mengunjungi sekolah, madrasah yang

mengimplementasikan program DBE

(Decentralized Basic Education). Tim juga

bertemu dan berdiskusi dengan Wakil

Walikota Binjai, DPRD dan Dinas Pen-

didikan. Sedangkan di Kota Medan, tim

mengunjungi sekolah dan madrasah yang

mengimplementasikan program USAID

PRIORITAS. “Kami sangat berterima

kasih kepada seluruh pemangku kepent-

ingan sektor pendidikan di Provinsi Su-

matera Utara yang telah menunjukkan

komitmen yang luar biasa untuk men-

dukung usaha peningkatan mutu pendidi-

kan,” tutur Lawrence lebih lanjut.

Wakil Walikota Binjai Timbas Tari-

gan mengapresiasi dukungan USAID

kepada kota Binjai. Program DBE dan

PRIORITAS dirasakan bermanfaat

meningkatan mutu pendidikan.”Warga

kami menginginkan tersedia layanan pen-

didikan yang bermutu. Kami sebagai

pemangku kepentingan berkewajiban

memenuhi keinginan warga tersebut.

Program pendidikan dari USAID telah

membantu kami mengwujudkan layanan

pendidikan yang bermutu itu,” ungkapnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota

Medan, Syaiful Bahri, ST mengatakan

Pendidikan Inklusi dan BOS

Selain Konsul AS, hadir pula tiga

narasumber lain guna membekali kepala

madrasah se Sumut. L. Scott Lissner dari

The Ohio State University, AS

membekali peserta tentang pendidikan

inklusi. Scott mengatakan sekolah dan

madrasah di Indonesia perlu mem-

berikan kesempatan kepada anak

berkebutuhan khusus (ABK). “Anak

berkebutuhan khusus juga punya poten-

si, sehinga mereka perlu mendapatkan

kesempatan yang sama dengan anak yang

normal,” tukasnya.

Sedangkan Whole School Develop-

ment Specialist (WSD) USAID PRIORI-

TAS Sumut Agus Prayitno dan Kepala

SMPN 1 Tanjugmorawa Deli Serdang

Drs. Suriadi, M.Pd berbicara tentang

pengoptimalan penggunaan BOS untuk

peningkatan mutu pendidikan. Agus

mengatakan BOS didesain guna me-

ringankan beban masyarakat terhadap

pembiyaan pendidikan dalam rangka wajib

belajar 9 tahun yang bermutu.” Pengel-

olaan BOS harus partisipatif agar akunta-

bel dan transparan,” terangnya.

Suriadi mengatakan penyediaan pen-

didikan bermutu membutuh peran serta

masyarakat (PSM). PSM dapat membantu

sekolah menyediakan kebutuhan yang

tidak terakomodir BOS.” Tapi kita harus

mengubah cara pandang kita tentang

PSM. Selama ini kita hanya mengartikan

PSM sebagai kutipan-kutipan dan sum-

bangan dalam bentuk tunai. Padahal PSM

bisa dilakukan dalam bentuk bantuan lain

seperti pelatihan dan kerjasama,” terang

Suriadi. Pemanfaatkan PSM membuat

SMPN 1 Tanjungmorawa berhasil meraih

penghargaan sekolah Adiwiyata 2013 dari

Gubernur Sumatera Utara.

1

2

3

4

5

1

2

1. Tim disambut Wakil Walikota Binjai.

2. Tim melihat proses perkuliahan di Unimed

dengan topic cross culture understanding.

3. Tim berdiskusi dengan Rektor Unimed.

4. Tim mengobservasi pembelajaran di MIN

Binjai.

5. Lawrence W. Dolan diwawancarai siswa di

SMPN 16 Medan.

1. Konsul AS untuk Pulau Sumatra Kathryn A.

Crockart memotivasi kepala madrasah.

2. Kepala SMP N 1 Tanjungmorawa Drs. Suriadi,

M.Pd mempresentasikan pengelolaan BOS

setelah mendapatkan pelatihan dari USAID.

USAID, AuSAID dan RTI...

Konsul AS ...

Program USAID PRIORITAS berhasil

diimplementasikan di Kota Medan.

Menurutnya, saat ini pola pembelajaran yang

diberikan oleh USAID prioritas adalah di

bidang peningkatan pembelajaran di

sekolah serta peningkatan kualitas guru,

namun program ini juga perlu dikem-

bangkan di bidang lain seperti pendistri-

busian guru yang merata guna menghindari

sekolah favorit. Sekda berjanji akan me-

nyebarluaskan praktik baik program USAID

PRIORITAS kekecamatan baru pada tahun

2014 melalui APBD.

Tim terdiri yang terdiri dari atas Law-

rence W. Dolan (Deputy Director, USAID

Indonesia Education Office) Jerry Strudwick

(Lead Education Specialist, AusAID), Julia

Wheeler (Senior Program Manager, Basic

Education Unit, AusAID), Hanna Bridsey

(AusAID), Melinda Taylor (Vice President

for International Education, RTI Interna-

tional) dan Stuart Weston (Direktur Pro-

gram Pendidikan USAID PRIORITAS) juga

mengunjungi Universitas Negeri Medan

(Unimed) dan IAIN Sumatera Utara untuk

melihat proses perkuliahan dan berdiskusi

dengan pejabat kedua LPTK. (*)

KABAR PRIORITAS 4

UTAMA

Medan. USAID PRIORITAS membantu Universitas Negeri

Medan (Unimed) dan IAIN Sumatera Utara mengem-

bangkan sekolah mitra (lab school). Guna mengwujudkan hal

itu USAID PRIORITAS telah mengirimkan Prof. Dr. Abdul

Hamid K, M.Pd sebagai perwakilan Unimed dan Drs. Irwan

Nasution, MSc perwakilan IAIN SU untuk mengikuti Loka-

karya Kebijakan Pendidikan (Education Policy Workshop ) di

Amerika Serikat (AS).” Dalam lokakarya ini kami fokus

belajar dari rekan sejawat di AS, tentang cara mengem-

bangkan kemitraan antara LPTK (Lembaga Pendidik Tenaga

Kependidikan) dengan sekolah-sekolah untuk meningkatan

mutu pendidikan,” terang Guru Besar Unimed Prof. Dr.

Abdul Hamid, M.Pd.

Abdul Hamid mengatakan LPTK di AS selalu memiliki

sekolah mitra (lab school). Kemitraan ditujukan membantu

guru, kepala sekolah dan komite sekolah mengembangkan

model-model pembelajaran yang kreatif dan tata kelola

pendidikan yang efektif. “Kerjasama antara dosen LPTK dan

guru menjadikan lab school menjadi sekolah yang lebih ber-

mutu,”ungkapnya.

Selanjutnya Abdul Hamid mengatakan lokakarya diikuti

oleh perwakilan Kemendikbud, Kemenkokesra dan 16

LPTK mitra USAID PRIORITAS yakni Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa, IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Serang,

Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Suraba-

ya, IAIN Walisongo, IAIN Sunan Ampel, Universitas Pen-

didikan Indonesia-Bandung, Universitas Syah Kuala-Aceh,

Universitas Negeri Medan, IAIN Sumatera Utara, UIN

Sunan Gunung Jati Bandung, IAIN Arraniry-Aceh. Lokakar-

ya berlangsung pada 16—21 September 2013 di dua negara

bagian AS yaitu Boston, Massachusetts dan Washington

DC. Selama di AS, mereka berkesempatan berdiskusi

dengan ahli pendidikan dari Harvard University dan MIT

(Massachusetts Institute of Technology). “Kami juga

melihat langsung proses pembelajaran baik dari tingkat SD,

SMP dan SMA di lab school binaan kedua universitas,”

tukasnya (*)

Unimed dan IAIN SU Studi Ke Amerika Serikat Untuk

Kembangkan Sekolah Mitra

kuliah tentang system pendidikan di Amerika

Serikat (AS).

4. Peserta workshop berdikusi dengan pengel-

ola sekolah di Eagle View Elementary School,

Whasington DC, AS.

5. Peserta workshop berdiskusi dengan pengel-

ola sekolah Saint Columbklille, Boston,

Amerika Serikat (AS).

6. Proses pembelajaran di Eagle View Elemen-

tary School, Whasington DC, AS.

7. Siswa bekerja secara berpasangan di…

1

2

3

4

5

6

7

8

1. Drs. Irwan Nasution, MSc perwakilan

IAIN SU (memakai jaket) berbicara

dengan siswa.

2. Peserta workshop mengobservasi proses

pembelajaran di Saint Columbkille, Bos-

ton, Amerika Serikat (AS)

3. Prof.Dr. Paul Revile dari Harvard Universi-

ty Graduate School of Education memberi

UNIMED dan IAIN SU Latih 18 Sekolah Mitra

Medan. USAID PRIORITAS bersama Unimed dan IAIN SU melatih 88 tenaga

pendidik dari 18 sekolah mitra (lab school) LPTK (Lembaga Pendidik Tenaga

Kependidikan). Pelatihan ini merupakan langkah awal Unimed dan IAIN SU untuk

mengembangkan layanan pendidikan bermutu di sekolah mitra. Selama tiga hari

peserta dilatih mengimplementasikan Pembelajaran, Aktif, Kreatif dan Me-

nyenangkan (PAKEM) dan Contextual Teaching and Learning (CTL). Peserta juga

dilatih mengintegrasikan keterampilan berpikir tingkat tinggi (high order thinking)

ke dalam pembelajaran. Selain materi di dalam kelas, peserta melakukan pula

praktik mengajar (real teaching).

Ke 18 sekolah mitra LPTK tersebut adalah SDN 106812 Sei Rotan Kabupaten

Deli Serdang, SDN 106163 Bandar Kalippa Deli Serdang, SDN 101774 Sampali Deli Serdang, SDN 101775 Sampali Deli Serdang, SDN

105228 Sei Rotan Deli Serdang, SDN 101771 Tembung Deli Serdang, MI Madinatussalam Tembung Deli Serdang, MI Nurul Fadhilah

Bandar Setia Deli Serdang, MI Hidayatussalam Bandar Khalifah Deli Serdang, SD Tekad Mulia, SD Al Ittihadiyah Laut Dendang Deli

Serdang, SD PAB Kampung Kolam Deli Serdang, MTs PAB Helvetia Kab Deli Serdang , SMP Karya Bunda Laut Dendang Deli Serdang,

SMPN 29 Kota Medan, SMPN 3 Kota Medan, SMP Swasta Al Azhar Medan dan MTs Lab FT IAINSU Medan (*)

8. Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd perwakilan Unimed menerima sertifikat dari

Direktur Program USAID PRIORITAS Stuart Weston setelah mengikuti

lokakarya kebijakan pendidikan di AS.

Peserta pelatihan dari SMP Swasta Al-Azhar Medan

menerima sertifikat setelah pelatihan

KABAR PRIORITAS 5

UTAMA

Disdik mendorong

pihak sekolah me-

manfaatkan dana BOS

(Biaya Operasional

Sekolah) untuk

membiayai pelatihan.

Medan. Dinas Pendidikan (Disdik) Kota

Medan memuji inisatif sekolah non mitra

melakukan pelatihan secara mandiri

menggunakan modul dan tenaga pelatih dari

USAID PRIORITAS. Pujian itu disampaikan

Kepala Seksi (Kasi) Kurikulum SMP Disdik

Kota Medan Drs. Supri Harahap saat mem-

buka Pelatihan Pembelajaran Kontekstual di

SMP N 42 Medan, Selasa

(19/8).” Sekolah ini lebih

maju selangkah,” sebut

Supri Harahap.

Sup r i Harahap

mengatakan pembelaja-

r a n k o n t e k s t u a l

(Contextual Teaching and

Lear n in g /CTL ) yang

dikembangkan USAID

PRIORITAS sesuai dengan kurikulum 2013.

Ketersesuain itu terletak pada pendekatan

scientific. Pembelajaran CTL sangat

menekankan pendekatan Saintifik. “ Walau

bukan sekolah yang diminta mengimple-

mentasikan kurikulum 2013, tapi setelah

dilatih, guru-guru di sekolah ini sudah lebih

mengimplementasikan kurikulum 2013.

Dibolak-balikpun kurikulumnya, apakah

KBK, KTSP atau kurikulum 2013, pembela-

jaran kontekstual yang dikembangkan

USAID tetap relevan dan mendukung,” ujar

Supri Harahap.

Hal senada disampaikan Kasi Ku-

rikulum TK dan SD Disdik Kota Me-

dan Drs. Hamzah Harahap, M.Pd. saat

menutup pelatihan KKG (Kelompok

Kerja Guru) wilayah I di Kecamatan

Medan Kota, Sabtu (23/8). Pelatihan ini

diikuti 8 sekolah di Kecamatan Medan

Kota (SDN 064036, SDN 060807,

SDN 060809, SDN 060810,

SDN 060813, SDN 080815,

SDN 060790 dan SD Swasta

Parulian). Selama lima hari,

peserta sebanyak 40 orang

yang terdiri dari guru dan

kepala sekolah dilatih men-

e r a p k a n P A K E M

(Pembelajaran Aktif, Kreatif,

Efektif dan Menyenangkan)

dan MBS (Manajemen Ber-

basis Sekolah). Pelatihan menggunakan

modul dan tenaga pelatih yang dikem-

bangkan oleh USAID PRIORITAS.

Disdik mendorong pihak sekolah

memanfaatkan dana BOS (Biaya

Operasional Sekolah) untuk membiayai

pelatihan. Menurut Hamzah, dari 13

komponen penggunaan dana BOS salah

satunya ditujukan untuk pengembangan

profesi guru.”Pengembangan profesi

guru dapat dilakukan melalui pelatihan.

Karena itu dana BOS bisa digunakan,”

terang Hamzah Harahap. (*)

DPRD DUKUNG DISEMINASI

Ketua DPRD Kota Medan Drs. H. Amiruddin mendukung diseminasi

program USAID PRIORITAS.

Dukungan itu disampaikan

Amiruddin saat memberangkatan

peserta kunjungan belajar dari kota

Medan ke Kota Binjai. Amiruddin

mengatakan DPRD berencana

menyediakan anggaran diseminasi

untuk dua kecamatan baru tahun

depan. "Sebagai Ketua DPRD saya

sangat perduli dengan pendidikan,"

ungkapnya di Grand Angkasa

International Hotel beberapa waktu

lalu.

Ketua DPRD Kota Medan Drs. H Amiruddin

Sekolah Non Mitra Aktif Lakukan Diseminasi Mandiri

Lubuk Pakam. Pemerintah Kabupaten

(Pemkab) Deli Serdang berkomitmen

menggunakan program USAID PRIORI-

TAS untuk meningkatkan mutu pendidi-

kan. Komitmen itu diwujudkan dalam

anggaran diseminasi sebesar Rp.

2.952.614.000,- dalam APBD 2013. Anggaran itu akan dil-

aksanakan kedalam 12 kegiatan. Keseluruhan keguatan akan

memberikan manfaat kepada 1.190 orang tenaga pendidik dan

non-kependidikan. Implementasi diseminasi telah kami mulai

sejak April 2013. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan

Olaharaga (Dikpora) Deli Serdang Hj. Sa’adah Lubis, S.Pd,

M.AP menggunakan modul dan tenaga pelatih yang dibina

oleh USAID PRIORITAS karena telah terbukti secara praktis.

Metode pelatihan yang dikembangkan USAID PRIORITAS san-

gat praktikal dan mampu membantu guru mengatasi masalah

pembelajaran. Keberhasilan itu sudah dirasakan oleh masyara-

kat pendidikan di Deli Serdang. Kami menargetkan setelah

pelatihan ini manajemen sekolah lebih baik, guru-guru semakin

berkualitas dan siswa mendapatkan pelayanan belajar yang opti-

mal. (*)

Rp. 2, 9 Milyar untuk Diseminasi Program

USAID PRIORITAS di Deli Serdang

Rantau Prapat. Pemerintah Kabupaten

(Pemkab) Labuhan Batu, Sumatera Utara

mempercepat perluasan program USAID

PRIORITAS pada tahun 2013. Pemkab

menambah dua kecamatan baru sebagai lokasi

impelementasi program yaitu Pangkatan dan

Panai Hulu. Percepatan ini akan menjangkau 16

sekolah (12 SD dan 4 SMP) dan memberikan manfaat langsung

kepada 2.500 siswa. Kepala Dinas Pendidikan Kab. Labuhan

Batu, Drs. Iskandar, M.Pd menyebut percepatan perluasan pro-

gram USAID PRIORITAS ini, merupakan kebijakan Bupati Dr.H.

Tigor Panusunan Siregar untuk memperluas layanan pendidikan

bermutu di Labuhan Batu. Direncanakan dalam lima tahun, se-

luruh kecamatan telah bisa mengakses layanan pendidikan

berkelas dunia yang dikembangkan oleh United States Agency for

International Development (USAID).”Setiap tahun kami akan

menambah dua kecamatan baru dengan dana APBD,” tukas Is-

kandar (*)

Percepatan Perluasan Program USAID PRIORITAS

di Labuhan Batu

PRAKTIK YANG BAIK

KABAR PRIORITAS 6

Medan. Pasca pelatihan, kami dikirim ke sekolah un-

tuk melakukan pendampingan. Ini merupakan bagian

penting dari keberhasilan perubahan pembelajaran di

kelas. Karena disinilah guru dibantu untuk mempersiap-

kan dan mempraktikkan PAKEM di kelas yang dikelolan-

ya. Sebagai fasilitator daerah (fasda), saya harus

melakukan pendampingan secara kolegial. Artinya saya

datang sebagai rekan diskusi yang setara. Saya bukan su-

pervisor yang menilai kemampuan guru yang saya damp-

ing.

Mengawali aktivitas pendampingan di SD Negeri

064037. Saya mulai pendampingan dengan berdiskusi

dengan guru-guru di ruang kepala sekolah. Selanjutnya

guru – guru melaksanakan pembelajaran di kelas sesuai

dengan RPP yang dirancang. Saya mendampingin Ibu Sis-

ka Andriani mengajar di kelas VI- A bidang studi Ma-

tematika. Hari itu Ibu Sika mengajar kompetensi dasar

(kd) menghitung luas segi banyak yang merupakan gabun-

gan dari dua bangun datar sederhana.

Saya tidak cuma mengamati Ibu Siska. Saya juga ikut

serta mengajar dan memberikan contoh kepada Ibu Andriani

bagaimana dalam melaksanakan pembelajaran di kelas sebagai

team teaching. Proses ini sangat membantu Ibu Siska me-

mahami praktik PAKEM.

Setelah team teaching, saya mengajak Ibu Siska melakukan

evaluasi dan refleksi dari proses pembelajaran. Kami

menemukan dalam pelaksanaan pembelajaran yang dil-

aksanakan, Ibu Siska Andriani sudah telihat PAKEM. Tetapi

perlu ada pembenahan untuk memaksimalkan aktivitas dan

keterlibatan siswa dalam pembelajaran.

Penataan ruang kelas yang dilakukan Ibu Adriani dalam

tahap pembenahan. Kursi dan meja sudah tampak tersusun

dengan baik, akan tetapi pada pajangan, sudut baca, dan hasil

karya siswa masih sangat minim, sehingga perlu memaksimal-

kan kegiatan agar pembelajaran dan penataan ruangan dapat

lebih baik lagi seperti yang diharapkan.

Ibu Siska merasa senang dengan proses pendampingan.

Ia menjadi lebih tahu dan percaya diri dalam mempraktikkan

PAKEM (*)

Pendampingan Kunci Perubahan di Kelas

Oleh Ermansyah, S.Pd, Fasda SD Kota Medan

Kiri-kanan : Berdiskusi dengan Ibu Siska untuk melihat RPP dan perangkat pembelajaran yang dirancang; Melakukan team teaching bersama

Ibu Siska; Berdiskusi dengan guru-guru yang lain untuk memaksimalkan pembelajaran berbasis PAKEM.

SMPN 16 Medan: Semua Guru Harus Implementasikan

Medan. Kepala SMPN 16 Medan Dra. Irmawati menginstruksikan seluruh guru

melaksanakan pembelajaran dengan pola CTL (Contextual Teaching Learning). Pasca

pelatihan yang dilaksanakan USAID PRIORITAS, Irmawati melakukan rapat dengan

guru. Dalam rapat tersebut Irmawati meminta seluruh guru yang mengikuti pelatihan

membantu guru yang belum mengikuti pelatihan.

Guna mengurangi kesenjangan kemampuan Antara guru yang telah dilatih USAID

PRIORITAS dengan guru yang belum dilatih, Irmawati meminta fasda melakukan pen-

dampingan secara menyeluruh. Ketika fasda melakukan pendampingan, maka seluruh

guru pada mata pelajaran yang sama juga ikut didampingin. Proses ini membantu guru

untuk meningkatkan kemampuannya.” Saya ingin semua guru mendapatkan manfaat dari

pendampingan,” terang Irwamati.

Menurut Irmawati, model pembelajaran CTL bukanlah hal yang baru bagi SMPN 16

Medan. Model ini sudah dikenal sebelumnya. Sejumlah guru juga sudah pernah dilatih

CTL.”Namun metodologi pelatihan yang dirancang USAID PRIORITAS lebih pas. Se-

hingga guru lebih mudah untuk mengimplementasikan di dalam kelas,” terangnya (*)

Descriptive dan Recount Text

Lebih Menyenangkan Dengan Poster

Agar siswa berhasil mengerjakan descriptive dan recount text,

saya merancang pembelajaran menggunakan permainan kata

dan media berupa poster perempuan cantik.

Oleh Vestina Hondro, A.Md *)

Saya mulai PBM (Proses Belajar

Mengajar) dengan wajah riang gembira. Saya

katakan kepada siswa, kalau mereka akan bisa

mendeskripsikan benda dan menyusun

deskripsi itu ke dalam sebuah paragrap.

Setelah itu saya mulai menunjukkan se-

buah poster perempuan cantik. Saya minta

siswa mengomentari poster perempuan itu.

Respon siswa beragam. Ada yang bilang per-

empuan itu berambut panjang, punya mata

indah, kulitnya putih dan

sebagainya.”Beautiful girl,

baby face, thin lips, long

neck, white and black

eys…,” kata mereka.

Komentar itu saya tulis-

kan kembali di papan

tulis.

Setelah punya daftar

kata-kata yang banyak,

kemudian saya ajak siswa

menuliskan kata-kata itu

kedalam kalimat. Misal-

nya untuk perempuan

yang berambut panjang,

saya menulisnya menjadi,

”She has long hair.” Un-

tuk perempuan yang berparas rupawan saya

tulis sebagai,”She has beautiful face.” Deskripsi

dan penulisan kalimat ini saya tujukan agar

siswa mengenal jenis-jenis kata dan kalimat

descriptive dan recount. Seperti kata pepatah,

ala bisa karena biasa.

Setelah siswa mengenal kata-kata dan

kalimat descriptive dan recount, saya meminta

siswa membentuk kelompok. Setiap ke-

lompok saya beri amplop dan lembaran kerja

(LK) I. LK I berisi instruksi agar siswa me-

nyusun potongan-potongan kalimat di dalam

amplop menjadi satu paragrap. Kalimat ini

akan mendeskripsikan wajah seseorang. Siswa

harus berdiskusi dan menentukan bersama

susunan kalimat yang pas.

Saya meminta setiap kelompok menunjuk

seorang juru bicara. Sang juru bicara kemudi-

an mempresentasikan hasil kerja kelompok.

Ketika presentasi, saya minta kelompok lain

memberikan komentar dan perbaikan.

Setetalah itu kami masuk ke LK II. Saya

memberi poster kepada setiap kelompok.

Mereka harus mendeskripsikan poster itu

dengan kata-kata mereka sendiri.

Ketika menulis urutan kalimat, siswa be-

rusaha agar sesuai dengan contoh sebe-

lumnya. Kemudian saya minta setiap ke-

lompok untuk membacakan hasil

deskripsi mereka. Pada bagian ini, mereka

cukup membacakan di dalam kelompok

saja. Setiap kelompok harus mengajukan

juru bicara yang baru. Pergantian juru

bicara ini, saya tujukan agar semua siswa

dapat kesempatan berbicara. Saya tidak

ingin hanya siswa pin-

tar saja yang berbicara.

Nah, saat yang paling

saya tunggu tiba.

Setelah seluruh juru

bicara selesai mem-

bacakan naskah hasil

diskusi kelompoknya,

saya kembali meminta

siswa untuk presentasi.

Kali ini siswa tidak

membaca naskah, teta-

p i l a n g s u n g

mendeskripsikan rupa

gadis di poster dengan

kata-katanya sendiri.

Saya sendiri yang

menentukan siswa yang presentasi dari

setiap kelompok. Saya ingin memastikan

apakah mereka mampu menggunakan

descriptive dan recount secara verbal.

Saya senang sekaligus terkejut. Mera-

sa senang karena siswa bisa mendeskripsi-

kan sebuah poster dengan baik. Terkejut

karena siswa yang biasanya pemalu dan

kurang aktif, namun ketika diminta bicara,

Ia bisa tampil baik dan mengesankan (*)

*) Guru Bahasa Inggris SMP Swasta Bintang Laut, Teluk

Dalam, Nias Selatan

Saya senang sekaligus

terkejut. Merasa senang

karena siswa bisa

mendeskripsikan sebuah

poster dengan baik.

Terkejut karena siswa

yang biasanya pemalu

dan kurang aktif, namun

ketika diminta bicara, Ia

bisa tampil baik dan

mengesankan

3

2

4

5

6

1

1. Saya memperkenalkan kata-kata

dan kalimat yang berhubungan

untuk mendeskripsikan poster.

2. Siswa secara berkelompok

mengerjakan LK I dengan me-

nyusun potongan kalimat menjadi

satu paragaf.

3. Juru bicara setiap kelompok mem-

presentasikan hasil kerja LK I.

4. Siswa secara berkelompok

mengerjakan LK II dengan

mendeskripsikan poster dengan

kata-kata mereka sendiri.

5. Saya menunjuk siswa secara acak

untuk mendeskripsikan poster

secara verbal di depan kelas.

6. Saya dan siswa menujukkan hasil

produk pembelajaran.

PRAKTIK YANG BAIK

KABAR PRIORITAS 7

KABAR PRIORITAS

Penanggung Jawab: Agus Marwan (Koordinator Provinsi) Editor: Erix Hutasoit (Communication Specialist) Tim Redaksi: Parapat Gultom, Ph.D (TTI Development Specialist),

Agus Prayitno, M.Pd (WSD Specialist), Hariyadi (M/E Specialist), DR. Elly Djulia (TTO Primary), M. Ikyar (TTO Secondary), Edy Malaha (IT Specialist).

ALAMAT REDAKSI : Kantor USAID PRIORITAS Sumatera Utara Jln. Sei Tenang No.3 Medan Petisah 20119, Sumatera Utara, Indonesia.

Telp. 061-88813501, 061-88813502 Fax . 061-88813500

Newsletter KABAR PRIORITAS diterbitkan oleh USAID PRIORITAS Provinsi Sumatera Utara sebagai media penyebarluasan informasi dan praktik pen-

didikan yang baik. Isi dari newsletter ini bukan mempresentasikan pendapat resmi dari USAID maupun pemerintah Amerika Serikat.

USAID PRIORITAS adalah

program lima tahun yang didanai

oleh United States Agency for

International Development (USAID),

yang diimplementasikan oleh

Research Triangle Institute (RTI),

Education Development Center

(EDC), dan World Education (WE).

USAID PRIORITAS dirancang

untuk meningkatkan akses

pendidikan pendidikan dasar

berkualitas di Indonesia, khu-

susnya untuk: (1) Meningkatkan

kualitas dan relevansi pembelaja-

ran di sekolah; (2) Meningkatkan

tata kelola dan manajemen pen-

didikan di sekolah dan kabu-

paten/kota; (3) Meningkatkan

dukungan koordinasi di dalam dan

antar sekolah, lembaga pendidi-

kan/pelatihan guru dan pemerintah

di semua jenjang.

Di Sumatera Utara, USAID PRI-

ORITAS bekerja di 12 kabu-

paten/kota yaitu Medan, Binjai,

Langkat, Deli Serdang, Tebing

Tinggi, Tanjungbalai, Labuhan Ba-

tu, Toba Samosir,Tapanuli Utara,

Tapanuli Selatan, Sibolga dan Nias

Selatan. Serta bermitra dengan

dua LPTK yaitu Universitas Negeri

Medan dan IAIN Sumatera Utara.

Medan. Siswa kami biasanya takut

mengucapkan sebuah kata atau kalimat

dalam bahasa Inggris karena takut sa-

lah. Guna mengatasi ini, kami

menggunakan cara bernyanyi agar

siswa berani mengucapkan kata-kata

dan kalimat.

Langkah awal guru menyanyikan

sebuah lagu. Siswa mendengar dan

menyimak lagu tersebut. Setelah itu,

guru mengajak siswa bernyanyi bersa-

ma. Tentu saja ada beberapa bait lirik

yang salah dinyanyikan siswa karena

tidak mengetahui teksnya.

Kemudian guru menuliskan lirik lagu,

namun pada bagian tertentu lirik terse-

but buat agar kosong agar siswa men-

cari kata yang tepat untuk lirik itu.

Kami akan bermain tebak lirik.

Guru kembali bernyanyi dan siswa

mengdengar baik-baik lirik yang

dinyanyikan. Setelah siswa yakin, mere-

ka kemudian mengisi lirik yang kosong.

Ternyata beberapa siswa masih salah

menebak lirik. Setelah mengetahui

kesalahannya, siswa akhirnya bias

memperbaikinya.

Proses tebak lirik ini sangat me-

nyenangkan bagi siswa. Mereka seperti

berkompetisi sambil bermain-main.

Siswa yang tebaknya salah, terkadang

tertawa ketika mengetahui Ia salah

menebak lirik. Mereka juga tersenyum

puas ketika mampu mengisi lirik yang

kosong dengan tepat.

Setelah proses ini selesai, siswa tidak

takut lagi untuk mengucapkan kata-

kata dan kalimat dalam bahasa Inggris.

Siswa makin terpacu untuk mengucap-

kan banyak kata karena proses pem-

belajaran menyenangkan.Dari Praktik

yang Baik tersebut siswa-siswa ber-

lomba untuk berpidato sekali dalam

seminggu di depan/ podium sekolah (*)

Bernyanyi Membangkitkan Minat

Speaking

Oleh Hermina Br. Simamora, S.Pd Guru Bahasa Inggris SMPN 23 Medan

Atas-bawah: Siswa

bersama-sama guru bern-

yanyi bersama-; Siswa

berusaha menghafal lirik

lagu; Lirik lagu ditulis

dengan kalimat yang sen-

gaja dikosongkan pada

sebuah kertas besar;

siswa bekerja secara

kelompok untuk mene-

bak dan menuliskan lirik

lagu.

PRAKTIK YANG BAIK