35
EBM OBSTETRI

Ebm Obstetri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

EBM OBSTETRI

Citation preview

  • EBM OBSTETRI

  • Amniotomi (AROM)Berdasarkan 9 percobaan dengan 4000 sbg sample, hasilnya:mempersingkat durasi proses kelahiran ( 60 menit, dan terbanyak karena pemendekan kala I) mengurangi penggunaan oksitosin, Dan hasil yang sama dalam hal jumlah bayi lahir harus dilakukan resusitasi (NRFHR= nonresusitation fetal heart rate)peningkatan sebesar 26% tidakan bedah sesar.

  • Amniotomi (AROM)Rekomendasi D kualitas: baik

  • Penggunaan partografPenelitian yang dilakukan dalam rangka mengetahui manfaat penggunaan partograf dalam mematau persalinan.Dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan disimpulkan: Bukti yang merekomendasikan penggunaan partogram dalam proses persalian masih tidak cukup.Rekomendasi C; kualitas: cukup

  • Manfaat dan banayaknya Frekuensi pemeriksaan cervik Bukti terbanyak adalah dalam penelitian management fase aktif yang menyebutkan:

    pemeriksaan servik dilakukan setiap 2 jam selama proses persalian. Resiko korioamnionitis akan meningkat bila pemeriksaan semakin sering dilakukan

  • Belum ada penelitian mengenai:pengaruh tindakan meregangkan membran pada saat pemeriksaan servik selama proses persaliananpenelitian yang membandingkan penilaian servik menggunakan ultrasonografi transvaginal dengan penilaan servik secara tradisional menggunakan dua jari (vaginal toucher)

    Tidak cukup dasar penelitian (evidence) dalam hal berapa kali kah pemeriksaan servik yang terbaik selama proses persalinan.

    (rekomendasi I; kualitas : buruk)

  • Penambahan oksitosin tidak cukup bukti untuk menilai efek dari regimen spesifik oksitosin( contohnya: dosis awal, jumlah peningkatan dosis, dan dosis maksimum).Dasar penggunaan yang memungkinkan adalahPendekatan fakrmakologi oksitosin, seperti: menggunakan dosis awal 2 mU/ menit, dosis ditingkatkan 2mU/ menit tiap 45 menit sampai kontraksi adequate atau menggunakan dosis maksimal 20-3- mU/ menit.

    rekomendasi I; kualitas: buruk

  • Management aktif pada proses persalinanUmumnya penelitian dalam hal ini memiliki deskripsi :management fase aktif yang berbedaHasil intervensinya pun sulit diintepretasikanNamun , secara umum, pada 4 penelitian management aktif pada proses persalinan yang melibatkan 3676 wanita memiliki hasil.

  • Hasilnya:Penurunan duarasi proses persalinan sekitar 50-100 menit, paling banyak di kala I, beberapa di kala II untuk melakukan proses amniotomi.Mengurangi kejadian persalian yang memanjang (lebih lama dari 12 jamMengurangi demam saat kehamilanTidak ada efek yang signifikan terhadap kejadian bedah sesar (bisa seimbang dan bisa juga berbeda)Sama dengan hasil pada perinatalHasil yang sama ditemukan dalam hal kepuasan maternal

    .(rekomendasi B; kualitas : baik)

  • Pelatihan pendamping proses persalianBerdasarkan suatu penelitian, dg sample 20557 wanita pakistan menunjukkan hasil:penurunan angka kematian ibu sebesar 26% dan penurunan angka kematian bayi sebesar 30%

    Efek yang timbul dg adanya hasil ini adalah:organisasi pemerintah dan non pemerintah berencana dan memulai program pelatihan tenaga pendamping persalian, dimana adanya tenaga tersebut menjajikan penurunan kemtian ibu dan bayirekomendasi A; kualitas : baik

  • Penggunaan Kateter tekanan intrauterusPenggunaan kateter ini biasanya pada proses persalian yang progresnya lambat dam juga untuk menentukan apakah His yang terjadi benar-benar kuat atau tidak.Ada berbagai issue yang menyebabkan persalinan abnormal, meskipun demikian belum ada percobaan yang dalam intervensinya menggunakan IUPC.rekomendasi: I; kualitas: buruk

  • Penggunaan meperidinDalam satu penelitian yang melibatkan 407 wanita penggunaan miperidin dibandingkan dengan plaseboIntevensinya diberikan meperidine 100mg pada wanita yang mebutuhkan oksitosin karena distosia saat dilatasi cervik 4-6 cmHasilnya: tidak memberikan efek pada jumlah kelahiran dengan operasi dan memperburuk kondisi neonatus(rekomendasi D; kualitas : cukup)

  • Management persalian dan kelahiran pada kala II

  • Oksigen ProfilaksisPada penelitian dengan 245 wanita sebagai sample menunjukkan pemberian oksigen profilaksis 350% penurunan insiden bayi dengan PH arteri umbilikal yang
  • Tokolisis profilaksisPada penelitian yang mengevaluasi obat ritodrine, a beta-mimetik sbg pencegah NRFHR dikaitkan denganpemanjangan proses perslinan dan meningkatkan insiden kelahiran dengan forsep,(namun dalam hal ini penggunaan forcep kemungkinan karena protokol nya adalah bila proses persalinan kala II lebih lama dari 30 menit) Hasilnya:tidak ada efek yang signifikan dari intervensi tersebut.

    rekomendasi D; kualitas : cukup

  • Posisi tegak pada persalinan kala II Yang dimaksud posisi tegak adalah duduk (dikursi obstetric /kursi tanpa sandaran), posisi semi berbaring( badan dimiringkan 30 terhadap garis vertical) , posisi berlutul, jongkok ( dengan alat atau tanpa bantalan), dan jongkok dengan bantalan).

  • Posisi tegak pada persalinan kala II 20 percobaan, yang melibatkan 6135 wanita dilakukan untuk membadingkan posisi tegak pada kala II dengan posisi yang lain untuk menilai:

    wanita tanpa anestesi epidural dengan interval 4-menit lebih pendek untuk melahirkan bayirasa sakit berkuranginsiden NRFHR lebih rendah persalinan dengan bedah vagina yang kehilangan darah > 500 ml

  • Keuntungan posisi tegak dihubungkan dengan gaya gravitasi , penurunan tekanan artovagal, merubah kesejajaran posisi fetus, dan memperlebar ukuran jalan lahir di pelvis anterior, posterior dan tranversaEvaluasi hilangnya darah selama proses persalinan lebih mudah dilakukan dengan persalinan pd posisi tegak.Dalam percobaan lain dibandingkan 2 posisi tegak, berlutut tidak ada perbedaan dalam durasi kala II tetapi ada perbedaan dalam hal timbulnya sedikit rasa sakit dibandingkan dengan tegak rekomendasi: A ;kualitas: baik

  • Penundaan mengejan Yaitu: menunggu 1-3 jam atau sampai "benar-benar ingin mengejan dan ada his9 percobaan yang melibatkan 2953 wanita membandingkan wanita yang mengejan saat benar-benar ingin mengejan dan ada his dengan wanita yang mengejan terlalu awal (segera sesaat setelah memasuki kalaII).

  • Hasilnya:hasil yang sama dalam hal lama mengejan, meningkatakan secara signifikan partus spontanmenunjukkan insiden yang sama pada bedah vagina dan bedah sesar, dan pada kondisi neonatusrekomendasi:B;kualitas:baik

  • Metode mengejan glotis tertutup (Valsava)Dalam 2 percobaan, yang melibatkan 670 wanita, metode ini dibandingkan dengan mengejan dengan glotis terbuka, hasilnya:pemendekan durasi kala II secara signifikan (13-18 menit) didapatkan hasil yang sama pada kondisi neonatus dalam masing-masing percobaan

    Suatu percobaan yang melibatkan 128 wanita menyebutkan 3 bulan setelah melahirkan urodinamiknya sedikit lebih buruk pada kelompok yang mengejan dengan glotis tertutuprekomendasi:C;kualitas:baik

  • Pijat perineum dari usia kehamilan 34 minggu sampai melahirkanDalam 3 percobaan, yang melibatkan 2434 wanitaIntervensinya adalah pijat dengan minyak almond manis selama 5-10 menit setiap hari Hasilnya ada kesempatan yang signifikan lebih tinggi dalam hal perineum utuh dibandingkan tanpa adanya intervensi pijat.rekomendasi A; kualitas : baik

  • Pijat perineum dan peregangan perineum pada kala II persalinanEvidence basenya:1 percobaan, yang melibatkan 1340 wanita menunjukkan jumlah yang sama dalam hal tingkat perineum utuh, tetapi menurunkan kejadian laserasi derajat ketiga Dalam percobaan lain yang melibatkan 807 , pijat perineum pada kala II hasil yang sama dalam hal rendahnya kejadian (
  • Penggunaan warm packDua penelitian yang melibatkan 1525 wanita menunjukkan manfaat penggunaan warm pack dalam hal penurunan insiden laserasi derajat tiga-empat .

    rekomendasi: B; kualitas baik

  • Tekanan pd Fundus1 percobaan, yang melibatkan 500 wanita menunjukkan hasil wanita memakai sabuk memiliki tingkat kepuasan lebih besar.

    rekomendasi: D; kualitas: baik

  • Penggunaan Episiotomi rutin7 percobaan yang melibatkan 4996 wanita, membandingkan penggunaan episotomi rutin (73%) dan episiotomi terbatas (28%). Hasilnya:

    Banyaknya trauma perineum posterior,Komplikasi jahitan luka dan proses penyembuhan luka Nyeri saat melakukan hubungan seksualDengan penurunan resiko trauma perineum anteriorPenggunaan episotomi menunjukkan hasil yang sama pada kejadian inkontinensia urin dan alvi

  • Belum ada bukti yang cukup mendukung penggunaan episiotomi dalam keadaan berikut:Persalinan dengan alat bantu (forsep, vakum)penentuan kondisi fetus yang abnormal Pada kelahiran pretermPada kelahiran dengan metode breechPrediksi makrosomiaPerkiraan adanya rumptur imminen (mengancam)

    Banyak yang tidak tahu mana teknik episiotomy (mediolateral atau midline) yang memberikan hasil terbaik ataupun terburukrekomendasi D; kualitas : baik

  • Komentar Kualitas dalam management persalianan dan kelahiran akan selalu dinilai melalui rendahnya morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi.

    Kualitas tidak dinilai dari:Pretest suatu intervensiBerbagai guideline management persalinan dan kelahiran yang bersumber dari: penelitian2 yg terdahulu, manuskrip terbaik maupun pendapat para ahli.

  • Melalui review beberapa penelitian dapat memberkan kita dasar untuk menetapkan suatu rekomendasi tindakan khususnya mengenai management persalinan dan kelahiran.

  • Tindakan dg rekomendasi berkualitas baik:Kelahiran di rumah sakit, dellayed admission, dukungan dari doula, pelatihan tenaga penolong persalian di suatu negara berkembang, dan posisi tegak pada kala II. Teknik-teknik ini dapat diterapkan dalam proses persalinan dan kelahiran

  • Teknik-teknik berikut ini memiliki rekomendasi yang kurang baik dan diharapkan akan ada penelitian lagi dengan hasil yang lebih kuat dan meyakinkan dan dengan desain percobaan yang baik.

  • Tindakan berikut berpotensi ada komplikasi dan kurang bermanfaat sedapat mungkin dihindarikelahiran dirumahpemberian enemapencukuran rambut perineumirigasi vagina rutinamniotomi dini metode hand-ontekanan pada fundus uteriepisiotomi

  • Tindakan yang pelaksanaannya sesuai persetujuan ibu(pasien)Asupan es atau cairanBerjalanBerendamMengejan saat benar-benar mulas versus mengejan terlalu diniDan pemilihan metode-metode mengejan

  • Management persalinan dan kelahiran memerlukan pendekatan kelompok, dengan komunikasi yang baik antara pemberi pelayanan kesehatan, pasien dan keluarga, sehingga kita semua satu pikiran dan memiliki tujuan bersama bahwa mengedukasi pasien berdsarkan intervensi berbasis bukti akan sangat memberi manfaat.

  • Tujuan dilakukannya tinjauan ulang ini tidak hanya pada perbaikan klinis tapi juga untuk penelitian dan pendidikan.Beberapa perbaikan yang tampak adalah, penurunan 99% mortalitas ibu dan 90% mortalitas bayi dalam 1 abad terakhir