39
PEMBAHASAN JURNAL “E-COMMERCE AND ITS IMPACT ON THE ACCOUNTING PROFESSION” Juli Hicks Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Seminar Audit Internal Pada Program Magister Akuntansi Disusun oleh: Diah Vitaloka Adam NPM 120620100013 Lilis Risnawati NPM 120620100009 PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI (MAKSI)

E-Commerce and Its Impact to Accounting Profession

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: E-Commerce and Its Impact to Accounting Profession

PEMBAHASAN JURNAL

“E-COMMERCE AND ITS IMPACT ON THE ACCOUNTING PROFESSION”

Juli Hicks

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Seminar Audit Internal

Pada Program Magister Akuntansi

Disusun oleh:

Diah Vitaloka Adam NPM 120620100013

Lilis Risnawati NPM 120620100009

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI (MAKSI)

UNIVERSITAS PADJADJARAN

BANDUNG

2011

Page 2: E-Commerce and Its Impact to Accounting Profession

PENDAHULUAN

E-commerce dimulai pada tahun 1970-an. Ketersediaan kartu kredit,

pengiriman kilat dan mail order katalog mendorong berbelanja di rumah.

Internet telah membawa perubahan dari alat informasi ke alternatif belanja.

Konsumen yang berbelanja di Internet melakukannya karena mereka

menginginkan kenyamanan, pilihan, informasi, dan nilai. Organisasi yang memilih

untuk berpartisipasi dalam pasar elektronik harus melihat kemampuan teknologi

informasi (TI) dan pengetahuan tentang pasar elektronik untuk efisiensi

perusahaan. Ada dua jenis bisnis yang menggunakan pemasaran elektronik : ahli

dan pasif. Para ahli adalah perusahaan yang telah merekayasa ulang bisnis

mereka secara efektif dalam pasar elektronik. Para pasif adalah perusahaan yang

memiliki keberadaan tetapi tidak melakukan usaha di pasar elektronik. Setelah

penggunaan internet untuk berbelanja meningkat, pasar ritel harus terus

memonitor online bisnis mereka dan mengambil keuntungan dari cara-cara yang

dapat meningkatkan keamanan transaksi dan membangun kepercayaan

konsumen (Martin 2002).

Sebagai bukti bahwa penggunaan e-commerce semakin meningkat dan

menjadi lebih populer, Majalah CMA melakukan survei pembaca tentang

berbagai topik yang menarik. Majalah ini menemukan bahwa "Hampir 80 persen

perusahaan responden memiliki situs Web" (Demers 2002). Mereka juga

menemukan bahwa 35 persen dari perusahaan terlibat dalam e-commerce

(Demers 2002).

Artikel-artikel berikut ini merangkum berbagai masalah yang dihadapi

perusahaan dengan e-commerce dan internet. Peningkatan tanggung jawab

berbagai posisi akuntansi, termasuk auditor internal, akuntan manajemen, dan

akuntan pajak, dibahas, serta, bagaimana Kehadiran web dapat membantu

2

Page 3: E-Commerce and Its Impact to Accounting Profession

perusahaan memperluas usahanya dan basis pelanggan dengan tetap

mempertahankan keamanan dan privasi pelanggan. Dua studi kasus

menunjukkan beberapa keuntungan dan kerugian dari e-commerce dan bisnis

melalui Internet.

3

Page 4: E-Commerce and Its Impact to Accounting Profession

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi E-commerce

E-Commerce merupakan salah satu keunggulan dari Internet. Ada

beberapa sebutan E-Commerce yaitu Internet Commerce, Ecom, atau Immerce,

yang pada dasarnya semua sebutan di atas mempunyai makna yang sama.

Istilah-istilah tersebut berarti membeli atau menjual secara elektronik, dan

kegiatan ini dilakukan pada jaringan Internet. E-Commerce juga dapat berarti

pemasangan iklan, penjualan dan dukugan dan pelayanan yang terbaik

menggunakan sebuah web shop 24 jam sehari bagi seluruh pelanggannya.

Bryan A. Garner menyatakan bahwa “E-Commerce the practice of buying

and selling goods and services trough online consumer services on the Internet.

The e,ashortened from electronic, has become a popular prefix for other terms

associated with electronic transaction”. Dapat dikatakan bahwa pengertian e-

commerce yang dimaksud adalah pembelian dan penjualan barang dan jasa

dengan menggunakan jasa komputer online di Internet (dalam Abdul Halim

Barakatullah dkk, 2005 : 12).

Definisi dari E-Commerce menurut Kalakota dan Whinston (1997) dapat ditinjau

dalam perspektif berikut:

a. Dari perspektif komunikasi, E-Commerce adalah pengiriman barang,

layanan, informasi, atau pembayaran melalui jaringan komputer atau

melalui peralatan elektronik lainnya.

b. Dari perspektif proses bisnis, E-Commerce adalah aplikasi dari teknologi

yang menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja.

c. Dari perspektif layanan, E-Commerce merupakan suatu alat yang

memenuhi keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk

memangkas biaya layanan ketika meningkatkan kualitas barang dan

meningkatkan kecepatan pengiriman.

4

Page 5: E-Commerce and Its Impact to Accounting Profession

d. Dari perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk

membeli dan menjual barang ataupun informasi melalui Internet dan

sarana online lainnya.

Electronic Commerce (Perniagaan Elektronik), sebagai bagian dari

Electronic Business (bisnis yang dilakukan dengan menggunakan electronic

transmission), oleh para ahli dan pelaku bisnis dicoba dirumuskan definisinya.

Secara umum e-commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi

perdagangan/perniagaan barang atau jasa (trade of goods and service) dengan

menggunakan media elektronik. Jelas, selain dari yang telah disebutkan di atas,

bahwa kegiatan perniagaan tersebut merupakan bagian dari kegiatan bisnis.

Kesimpulannya, “e-commerce is a part of e-business”.

Media elektronik yang dibicarakan di dalam tulisan ini untuk sementara

hanya difokuskan dalam hal penggunaan media internet. Pasalnya, penggunaan

internetlah yang saat ini paling populer digunakan oleh banyak orang, selain

merupakan hal yang bisa dikategorikan sebagai hal yang sedang ‘booming’. Perlu

digarisbawahi, dengan adanya perkembangan teknologi di masa mendatang,

terbuka kemungkinan adanya penggunaan media jaringan lain selain internet

dalam e-commerce. Jadi pemikiran kita jangan hanya terpaku pada penggunaan

media internet belaka.

Penggunaan internet dipilih oleh kebanyakan orang sekarang ini karena

kemudahan-kemudahan yang dimiliki oleh jaringan internet, yaitu:

a. Internet sebagai jaringan publik yang sangat besar (huge/widespread

network), layaknya yang dimiliki suatu jaringan publik elektronik, yaitu

murah, cepat dan kemudahan akses.

b. Menggunakan electronic data sebagai media penyampaian pesan/data

sehingga dapat dilakukan pengiriman dan penerimaan informasi secara

5

Page 6: E-Commerce and Its Impact to Accounting Profession

mudah dan ringkas, baik dalam bentuk data elektronik analog maupun

digital.

Dari apa yang telah diuraikan di atas, dengan kata lain; di dalam e-

commerce, para pihak yang melakukan kegiatan perdagangan/perniagaan hanya

berhubungan melalui suatu jaringan publik (public network) yang dalam

perkembangan terakhir menggunakan media internet.

E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen

(consumers), manufaktur (manufactures), service providers dan pedagang

perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer

(komputer networks) yaitu internet. Julian Ding dalam bukunya E-commerce:

Law & Practice, mengemukakan bahwa e-commerce sebagai suatu konsep yang

tidak dapat didefinisikan. E-commerce memiliki arti yang berbeda bagi orang

yang berbeda.

Sedangkan Onno W. Purbo dan Aang Wahyudi yang mengutip

pendapatnya David Baum, menyebutkan bahwa: “e-commerce is a dynamic set

of technologies, aplications, and business procces that link enterprises,

consumers, and communities through electronic transaction and the electronic

exchange of goods, services, and information”. Bahwa e-commerce merupakan

suatu set dinamis teknologi, aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan

perusahaan, konsumen dan komunitas melalui transaksi elektronik dan

perdagangan barang, pelayanan dan informasi yang dilakukan secara elektronik.

E-commerce digunakan sebagai transaksi bisnis antara perusahaan yang satu

dengan perusahaan yang lain, antara perusahaan dengan pelanggan (customer),

atau antara perusahaan dengan institusi yang bergerak dalam pelayanan public.

Jika diklasifikasikan, sistem e-commerce terbagi menjadi tiga tipe aplikasi, yaitu:

· Electronic Markets (EMs).

6

Page 7: E-Commerce and Its Impact to Accounting Profession

EMs adalah sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan

komunikasi untuk melakukan/menyajikan penawaran dalam sebuah segmen

pasar, sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang

ditawarkan. Dalam pengertian lain, EMs adalah sebuah sistem informasi antar

organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli

untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan.

Keuntungan fasilitas EMs bagi pelanggan adalah terlihat lebih nyata dan efisien

dalam hal waktu. Sedangkan bagi penjual, ia dapat mendistribusikan informasi

mengenai produk dan service yang ditawarkan dengan lebih cepat sehingga

dapat menarik pelanggan lebih banyak.

· Electronic Data Interchange (EDI).

EDI adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data transaksi-transaksi

reguler yang berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi

komersial.

Secara formal EDI didefinisikan oleh International Data Exchange Association

(IDEA) sebagai “transfer data terstruktur dengan format standard yang telah

disetujui yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain

dengan menggunakan media elektronik”. EDI sangat luas penggunaannya,

biasanya digunakan oleh kelompok retail yang besar ketika melakukan bisnis

dagang dengan para supplier mereka. EDI memiliki standarisasi pengkodean

transaksi perdagangan, sehingga organisasi komersial tersebut dapat

berkomunikasi secara langsung dari satu sistem komputer yang satu ke sistem

komputer yang lain tanpa memerlukan hardcopy, faktur, serta terhindar dari

penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam penanganan berkas dan

intervensi dari manusia. Keuntungan dalam menggunakan EDI adalah waktu

pemesanan yang singkat, mengurangi biaya, mengurangi kesalahan,

memperoleh respon yang cepat, pengiriman faktur yang cepat dan akurat serta

pembayaran dapat dilakukan secara elektronik.

7

Page 8: E-Commerce and Its Impact to Accounting Profession

· Internet Commerce.

Internet commerce adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi

informasi dan komunikasi untuk perdagangan. Kegiatan komersial ini seperti

iklan dalam penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di

internet antara lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirim

melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual.

Penggunaan internet sebagai media pemasaran dan saluran penjualan terbukti

mempunyai keuntungan antara lain untuk beberapa produk tertentu lebih sesuai

ditawarkan melalui internet; harga lebih murah mengingat membuat situs di

internet lebih murah biayanya dibandingkan dengan membuka outlet retail di

berbagai tempat; internet merupakan media promosi perusahaan

dan produk yang paling tepat dengan harga yang relatif lebih murah; serta

pembelian melalui internet akan diikuti dengan layanan pengantaran barang

sampai di tempat pemesan.

2.2 Karakteristik E-Commerce.

Berbeda dengan transaksi perdagangan biasa, transaksi e-commerce memiliki

beberapa karakteristik yang sangat khusus, yaitu :

1. Transaksi tanpa batas

Sebelum era internet, batas-batas geografi menjadi penghalang suatu

perusahaan atau individu yang ingin go-international. Sehingga, hanya

perusahaan atau individu dengan modal besar yang dapat memasarkan

produknya ke luar negeri.Dewasa ini dengan internet pengusaha kecil dan

menengah dapat memasarkan produknya secara internasional cukup dengan

membuat situs web atau dengan memasang iklan di situs-situs internet tanpa

8

Page 9: E-Commerce and Its Impact to Accounting Profession

batas waktu (24 jam), dan tentu saja pelanggan dari seluruh dunia dapat

mengakses situs tersebut dan melakukan transaksi secara on line.

2. Transaksi anonim

Para penjual dan pembeli dalam transaksi melalui internet tidak harus bertemu

muka satu sama lainnya. Penjual tidak memerlukan nama dari pembeli sepanjang

mengenai pembayarannya telah diotorisasi oleh penyedia sistem pembayaran

yang ditentukan, yang biasanya dengan kartu kredit.

3. Produk digital dan non digital

Produk-produk digital seperti software komputer, musik dan produk lain yang

bersifat digital dapat dipasarkan melalui internet dengan cara mendownload

secara elektronik. Dalam perkembangannya obyek yang ditawarkan melalui

internet juga meliputi barang-barang kebutuhan hidup lainnya.

4. Produk barang tak berwujud

Banyak perusahaan yang bergerak di bidang e-commercen dengan menawarkan

barang tak berwujud separti data, software dan ide-ide yang dijual melalui

internet.

Implementasi e-commerce pada dunia industri yang penerapannya semakin lama

semakin luas tidak hanya mengubah suasana kompetisi menjadi semakin dinamis

dan global, namun telah membentuk suatu masyarakat tersendiri yang

dinamakan Komunitas Bisnis Elektronik (Electronic Business Community).

Komunitas ini memanfaatkan cyberspace sebagai tempat bertemu,

berkomunikasi, dan berkoordinasi ini secara intens memanfaatkan media dan

infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi dalam menjalankan

kegiatannya sehari-hari. Seperti halnya pada masyarakat tradisional, pertemuan

antara berbagai pihak dengan beragam kepentingan secara natural telah

9

Page 10: E-Commerce and Its Impact to Accounting Profession

membentuk sebuah pasar tersendiri tempat bertemunya permintaan (demand)

dan penawaran (supply). Transaksi yang terjadi antara demand dan supply dapat

dengan mudah dilakukan walaupun yang bersangkutan berada dalam sisi

geografis yang berbeda karena kemajuan dan perkembangan teknologi

informasi, yang dalam hal ini adalah teknologi e-commerce.

Secara umum e-commerce dapat diklasifasikan menjadi dua jenis yaitu; Business

to Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C).

Business to Business (B2B) adalah sistem komunikasi bisnis on-line antar pelaku

bisnis, sedangkan Business to Consumer (B2C) merupakan mekanisme toko on-

line (electronic shopping mall), yaitu transaksi antara e-merchant dengan e-

customer

Dalam Business to Business pada umumnya transaksi dilakukan oleh para trading

partners yang sudah saling kenal dengan format data yang telah disepakati

bersama. Sedangkan dalam Business to Customer sifatnya terbuka untuk publik,

sehingga setiap individu dapat mengaksesnya melalui suatu web server. Dalam

kajian ini, untuk selanjutnya yang akan dibahas adalah Business to

Customer.

2.3 Mekanisme E-Commerce.

Transaksi elektronik antara e-merchant (pihak yang menawarkan barang atau

jasa melalui internet) dengan e-customer (pihak yang membeli barang atau jasa

melalui internet) yang terjadi di dunia maya atau di internet pada umumnya

berlangsung secara paperless transaction, sedangkan dokumen yang digunakan

dalam transaksi tersebut bukanlah paper document, melainkan dokumen

elektronik (digital document).

10

Page 11: E-Commerce and Its Impact to Accounting Profession

Kontrak on line dalam e-commerce menurut Santiago Cavanillas dan A. Martines

Nadal, seperti yang dikutip oleh Arsyad Sanusi memiliki banyak tipe dan variasi

yaitu

1. Kontrak melalui chatting dan video conference;

2. Kontrak melalui e-mail;

3. Kontrak melalui web atau situs.

Chatting dan Video Conference adalah alat komunikasi yang disediakan

oleh internet yang biasa digunakan untuk dialog interaktif secara langsung.

Dengan chatting seseorang dapat berkomunikasi secara langsung dengan orang

lain persis seperti telepon, hanya saja komunikasi lewat chatting ini adalah

tulisan atau pernyataan yang terbaca pada komputer masing-masing. Sesuai

dengan namanya, video conference adalah alat untuk berbicara dengan

beberapa pihak dengan melihat gambar dan mendengar suara secara langsung

pihak yang dihubungi dengan alat ini. Dengan demikian melakukan kontrak

dengan menggunakan jasa chatting dan video conference ini dapat dilakukan

secara langsung antara beberapa pihak dengan menggunakan sarana komputer

atau monitor televisi.

Kontrak melalui e-mail adalah salah satu kontrak on-line yang sangat

populer karena pengguna e-mail saat ini sangat banyak dan mendunia dengan

biaya yang sangat murah dan waktu yang efisien. Untuk memperoleh alamat e-

mail dapat dilakukan dengan cara mendaftarkan diri kepada penyedia layanan e-

mail gratis atau dengan mendaftarkan diri sebagai subscriber pada server atau

ISP tertentu. Kontrak e-mail dapat berupa penawaran yang dikirimkan kepada

seseorang atau kepada banyak orang yang tergabung dalam sebuah mailing list,

serta penerimaan dan pemberitahuan penerimaan yang seluruhnya dikirimkan

melalui e-mail. Di samping itu kontrak e-mail dapat dilakukan dengan penawaran

11

Page 12: E-Commerce and Its Impact to Accounting Profession

barangnya diberikan melalui situs web yang memposting penawarannya,

sedangkan penerimaannya dilakukan melalui e-mail.

Kontrak melalui web dapat dilakukan dengan cara situs web seorang

supplier (baik yang berlokasi di server supplier maupun diletakkan pada server

pihak ketiga) memiliki diskripsi produk atau jasa dan satu seri halaman yang

bersifat self-contraction, yaitu dapat digunakan untuk membuat kontrak sendiri,

yang memungkinkan pengunjung web untuk memesan produk atau jasa

tersebut.

Para konsumen harus menyediakan informasi personal dan harus menyertakan

nomor kartu kredit. Selanjutnya, mekanismenya adalah sebagai berikut:

1. untuk produk on line yang berupa software, pembeli diizinkan untuk

men-download-nya;

2. untuk produk yang berwujud fisik, pengiriman barang dilakukan sampai di

rumah konsumen;

3. untuk pembelian jasa, supplier menyediakan untuk melayani konsumen

sesuai dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan dalam perjanjian.

Mekanisme transaksi elektronik dengan e-commerce dimulai dengan adanya

penawaran suatu produk tertentu oleh penjual (misalnya bertempat kedudukan

di USA) di suatu website melalui server yang berada di Indonesia (misalnya

detik.com). Apabila konsumen Indonesia melakukan pembelian, maka konsumen

tersebut akan mengisi order mail yang telah disediakan oleh pihak penjual.

12

Page 13: E-Commerce and Its Impact to Accounting Profession

Gambar 1

Function of Electronic Commerce Systems

(Sumber : Nickerson, 2001)

13

Page 14: E-Commerce and Its Impact to Accounting Profession

PEMBAHASAN

3.1 Cakupan Internasional

Dua artikel berita membahas kejadian terbaru dalam e-commerce. Pada

tahun 2001, Amerika Serikat, bersama dengan 12 negara-negara lain,

meluncurkan website yang dirancang untuk memerangi penipuan online dan

meningkatkan kepercayaan publik dalam melakukan bisnis lintas batas melalui

Internet. Website ini, econsumer.gov, adalah sebuah situs web multibahasa yang

memungkinkan konsumen untuk memperoleh informasi mengenai hukum yang

relevan dan regulasi untuk menghindari penipuan. Situs ini juga memungkinkan

konsumen untuk menyampaikan keluhan secara online ("Berita Digest" 2001).

Para WebTrust program untuk OnLine Privasi dimulai pada tahun 2000 ketika

American Institute Akuntan Publik (AICPA) bergabung dengan lebih dari 200

kantor akuntan publik. Program baru ini memeriksa bisnis untuk memastikan

mereka sesuai dengan undang-undang, peraturan, dan standar privasi

internasional. Program WebTrust bertindak sesuai dengan pedoman dan

peraturan dari OECD, Uni Eropa, dan Global Business Dialog untuk E-commerce

("E-commerce berita" 2000).

Bahkan dengan pertumbuhan dan perkembangan Internet dan e-

commerce, tidak semua negara memiliki keberadaan web seperti AS

Infrastruktur e-commerce sangat bervariasi di negara dan semua berada di

belakang Amerika Serikat. Website AS mendominasi pasar internasional dalam

hal kunjungan dan penjualan. Alasan utama perbedaan ini adalah lingkungan dari

negara lainnya. lingkungan hukum, politik, dan budaya yang berbeda-beda

menyebabkan perilaku dan sikap pembeli yang berbeda tentang e-commerce.

Tradisi dan budaya beberapa negara tidak mendukung jumlah kehadiran web

yang ditemukan di negara-negara Amerika Serikat juga memiliki preferensi bias

ketika datang ke item membeli. Hal ini disebut efek "negara asal" dan berarti

persepsi mengenai produk satu negara akan mempengaruhi persepsi negara lain

14

Page 15: E-Commerce and Its Impact to Accounting Profession

dan dengan demikian akan mempengaruhi perilaku pembelian mereka (Ulgado

2002).

3.2 Membangun Web

Sejumlah perusahaan mendapat keuntungan dari e commerce internet

untuk menjual produk dan jasa mereka. Sebelum perusahaan mulai menjual

melalui Internet, mereka harus mengembangkan web. Dimulai dengan e-bisnis

dapat menggunakan sumber daya terlalu banyak dan hanya menghasilkan

keuntungan kecil. Mendapatkan pemahaman tentang bisnis Anda dan pelanggan

dan menggunakan ini secara online untuk menarik pelanggan merupakan

langkah penting untuk menjadi perusahaan online yang sukses. Pertama,

perusahaan harus memilih dan membeli nama domain dan kemudian merancang

situs. Ada banyak bantuan dan tersedia bantuan dari penyedia layanan internet

dan pemasok perangkat lunak akuntansi (Meall 2002). Perusahaan harus mencari

perusahaan berkualitas yang dapat menawarkan bantuan untuk membuat web

sukses.

Mengembangkan situs perusahaan bisa menjadi tugas yang sulit,

terutama untuk perusahaan kecil yang memiliki sedikit pengalaman e-commerce.

Sebuah pemasaran bisnis dan perusahaan konsultan telah mengembangkan

sebuah situs untuk membantu perusahaan kecil dan menengah yang ingin

membangun sebuah e-commerce kehadiran. G2-group.net telah meluncurkan

www.internetstrategy.ca untuk menawarkan gratis, ondemand Webcast seminar

untuk usaha kecil dan menengah di Kanada. Webcast ini menawarkan bantuan

kepada perusahaan-perusahaan "dalam melakukan fokus perencanaan strategis

sebelum meluncurkan atau mengembangkan sebuah inisiatif Internet "(Demers

2003). Seminar ini meliputi sesi strategi pada web, mengintegrasikan branding

online dan offline, pelaksanaan model bisnis e-commerce, dan penjualan

strategis dan pemasaran database. Alat-alat ini dapat membantu perusahaan

yang memiliki berbagai tingkat pengetahuan tentang Internet. seminar juga

15

Page 16: E-Commerce and Its Impact to Accounting Profession

membahas mata pelajaran seperti mengintegrasikan customer relationship

management (CRM) dan pengadaan online menjadi perusahaan proses bisnis

(Demers 2003).

Demografi pembeli Internet berubah dan pasar bisnis merekapun harus

berubah untuk menarik pelanggan baru. Jumlah rumah tangga yang memiliki

belanja online meningkat dan sekarang lebih dari setengahnya adalah

perempuan. Lebih banyak keluarga berpenghasilan menengah juga

menggunakan Internet, terutama sebagai akibat dari harga yang tersedia dan

kemudahan yang ditawarkan dari belanja online. Kelompok yang paling cepat

berkembang adalah individu yang lebih tua, namun kelompok ini kurang

berkembang (Fuscaldo 2003). Perusahaan harus menyadari demografi orang-

orang yang berbelanja dari mereka agar dapat secara efektif memasarkan produk

mereka dan membuat iklan yang akan menarik ke pasar sasaran mereka.

3.3 Perkembangan Web Bisnis

American Bankers Association (2002) melaporkan bahwa e-commerce

bukan iseng-iseng. Proyek tumbuh dan perbankan online juga tumbuh. E-

commerce ini digunakan untuk merampingkan operasi perusahaan di luar

praktek bisnis tradisional. Bank menggunakan internet untuk menawarkan alat

seperti manajemen kas, evaluasi kredit, dan link ke jalur kredit dan layanan

escrow. Berbagai proyek web bermunculan yang disponsori oleh bank-bank dan

menawarkan layanan berguna, seperti pemesanan mata uang asing dan cek

perjalanan. Proyek-proyek baru kemungkinan akan terus tumbuh sebagai

dampak orang melihat kenyamanan internet dan yakin tentang aman transaksi.

Aplikasi Service Provider (ASP) pasar terus tumbuh selama perusahaan

membutuhkan ASP untuk mengembangkan bisnis mereka di web. ASP adalah

"bisnis yang memberikan dan mengelola aplikasi dan layanan pusat data

komputer dari jarak jauh untuk beberapa pengguna melalui Internet atau

16

Page 17: E-Commerce and Its Impact to Accounting Profession

jaringan pribadi "(Burstiner 2003). Konsumen mempertahankan kepemilikan

data yang disimpan di server ASP. Biaya untuk layanan ini biasanya didasarkan

pada jumlah pemakaian.

ASP biasanya digunakan dalam tiga bidang teknologi informasi sebuah

bisnis : perusahaan manajemen sumber daya, sumber daya manusia, dan aplikasi

penjualan-terkait. Ada keuntungan dan kerugian yang perlu dipertimbangkan

ketika melihat ke dalam Application Service Provider. Alasan utama perusahaan

memilih ASP adalah fleksibilitas dan kelincahan. Mereka juga memiliki " jadwal

pelaksanaan yang lebih pendek dan lebih fleksibel alokasi sumber daya manusia

"memungkinkan. Mereka dibutuhkan perusahaan untuk meningkatkan

produktivitas sumber daya teknologi informasi dengan menurunkan biaya

pengembangan dan memperpendek waktu pelaksanaan untuk aplikasi perangkat

lunak baru. ASP menawarkan dukungan one-stop shopping, modal investasi lebih

murah untuk perangkat lunak, dan biaya yang lebih rendah entri. Beberapa

kelemahan yang ada meliputi risiko pengiriman data rahasia ke luar kantor

lokasi. Banyak perusahaan memiliki keprihatinan atas komunikasi kepemilikan

privasi dan stabilitas keuangan ASP. Ini adalah hal-hal yang harus diselidiki

sebelum menyewa sebuah ASP. Penawaran aplikasi standar juga dapat menjadi

perhatian bagi beberapa perusahaan yang mempunyai kebutuhan individu.

Ketika mempertimbangkan apakah baik atau tidak untuk menggunakan ASP,

perusahaan harus menentukan tujuan jangka pendek, jangka menengah, dan

tujuan jangka panjang. Budaya dan karyawan perusahaan harus juga

dipertimbangkan untuk menentukan apakah layanan tersebut memenuhi

kebutuhan perusahaan. Kemampuan bisnis staf TI, serta biaya untuk

mendapatkan hardware dan perangkat lunak yang sesuai, juga merupakan

pertimbangan penting. Memilih ASP yang sesuai termasuk analisa statusnya

teknis, keuangan, dan hukum dalam rangka untuk menentukan apakah ASP

cocok untuk perusahaan. Sebuah perjanjian tingkat layanan yang komprehensif

diperlukan untuk memilih ASP. Setelah ASP dipilih, perusahaan juga harus

17

Page 18: E-Commerce and Its Impact to Accounting Profession

melakukan evaluasi kinerja dua kali setahun untuk memastikan improvement

sedang dilakukan dan tujuan perusahaan telah terpenuhi (Burstiner 2003).

Dengan pertumbuhan e-bisnis, permintaan untuk informasi akuntansi

real time juga meningkat. Sebuah artikel di The CPA Journal Deshmukh (2000)

membahas bagaimana bisnis perangkat lunak akuntansi dapat memberikan

dukungan secara real-time saat membuat halaman depan toko-toko berbasis

web dan data elektronik interchange. Menghubungkan toko web dengan

perangkat lunak akuntansi yang dapat meningkatkan peramalan, penjadwalan,

manufaktur, dan fungsi pengadaan. Perubahan inventori dapat segera dilakukan.

manajemen hubungan pelanggan (CRM) menjadi lebih populer karena itu

mengelola data pelanggan potensial dan yang ada dan koordinat saluran

pemasaran. Ini perangkat lunak mungkin berisi data alat pertambangan yang

dapat menganalisis dan memprediksi perilaku pelanggan dan mengidentifikasi

strategi-strategi pemasaran. Fitur lain dari CRM adalah analisis clickstream. Fitur

ini menangkap informasi tentang pengunjung untuk menggunakan pemasaran

masa depan dan evaluasi. Sebuah cara untuk membantu pelanggan merasa

diberdayakan adalah dengan memungkinkan pelanggan untuk membangun

rekening mereka sendiri dan melacak perintah mereka. Software akuntansi juga

harus memiliki kemampuan penagihan dan pengumpulan penjualan dan

penagihan yang efisien. "Perangkat lunak ini harus dapat menerima bentuk

umum pembayaran elektronik dan posting mereka ke dalam sistem akuntansi

"(Deshmukh 2002). Diterima bentuk pembayaran termasuk kartu debet, kartu

kredit, dan cek elektronik. Perangkat lunak akuntansi dapat juga berisi fitur self-

service untuk vendor. Perangkat lunak ini dapat memungkinkan mereka untuk

mengakses sendiri informasi dan melihat pesanan pembelian. Kebutuhan lain

dari perangkat lunak akuntansi adalah kemampuan untuk menerima

penyampaian laporan pengeluaran online. Setelah data telah diterima oleh

perangkat lunak, itu harus mampu memberikan laporan web di situs. Berbagai

18

Page 19: E-Commerce and Its Impact to Accounting Profession

vendor tersedia yang dapat membantu perusahaan memilih software yang benar

untuk bisnis mereka dan juga menjaga informasi yang aman (Deshmukh 2002).

3.4 Masalah Akuntansi

Pertumbuhan e-commerce merubah pedoman profesional, persyaratan

pelaporan dan mentalitas dunia usaha. Sebuah CMA yang terlibat dalam e-

commerce harus memiliki pengetahuan bisnis tradisional yang berlaku untuk

ekonomi baru. Salah satu item untuk dipertimbangkan adalah nilai strategis dari

produk atau layanan Anda. Apakah perusahaan virtual atau semi-virtual akan

menentukan strategi yang diperlukan untuk memasarkan produk atau jasa. Jika

sifat produk atau jasa elektronik, seperti AOL dan Ebay, organisasi adalah maya.

Perusahaan-perusahaan ini harus fokus pada strategi yang berkaitan dengan

produk / layanan dan menawarkan layanan pelanggan, pemasaran dan

manajemen aset. Perusahaan semi virtual adalah mereka yang menggunakan e-

commerce untuk meningkatkan nilai yang ditawarkan kepada pelanggan dengan

memberikan produk atau jasa yang sama melalui Internet. Strategi untuk

perusahaan semi-virtual akan melibatkan peningkatan customer care,

pengiriman, pemasaran, dan manajemen aset. Pertimbangan lain adalah

masalah infrastruktur yang tepat. perusahaan tradisional sudah akan memiliki

pengalaman dalam ini, yang mencakup layanan pelanggan dan pengiriman tepat

waktu. Virtual perusahaan harus mampu memenuhi pelanggan harapan tentang

infrastruktur. Teknologi E-commerce juga memungkinkan perusahaan untuk

melacak pilihan pelanggan dengan mengikuti pola mereka mengklik.

Informasi dan teknologi dapat membantu akuntan dengan menyediakan

rincian yang berarti yang memungkinkan biaya sebenarnya dari produk yang

akan ditemukan. Beban iklan bisa disesuaikan langsung dengan produk yang

dijual. Modal intelektual merupakan isu yang paling sering dibahas oleh

perusahaan untuk menentukan bagaimana pengetahuan dan keahlian dapat

dinilai pada laporan keuangan dan menentukan masa manfaat harus diambil.

19

Page 20: E-Commerce and Its Impact to Accounting Profession

Kekhawatiran ini sangat penting untuk manajemen akuntan karena

memungkinkan mereka untuk memahami dampak dari modal intelektual,

kontribusi proaktif manajemen, dan meningkatkan nilai laporan eksternal

(Kupiec 2000).

Permasalahan terbaru yang telah muncul dari e-commerce adalah

masalah perpajakan. Apakah saat ini peraturan perpajakan berlaku untuk situs-

situs Internet? Apakah pembeli dikenakan pajak di mana mereka tinggal atau

dimana bisnis berada? Ini hanya beberapa pertanyaan pemerintah di seluruh

dunia dicoba untuk dijawab. Sebagian besar pemerintah mendukung zona bebas

pajak atau pajak disederhanakan yang mengikuti rezim pajak tunggal.

Pemerintah yang mengandalkan pajak penjualan, seperti pemerintah daerah dan

negara, khawatir bahwa berbelanja di internet tanpa pajak penjualan akan

merugikan toko fisik dan mengurangi jumlah pajak penjualan mereka. Masih ada

jawaban yang pasti tindakan seperti apa yang harus diambil. Pemerintah

berbagai negara harus menyetujui rencana serupa untuk memecahkan masalah

sepenuhnya(Horn 2003).

Meluasnya penggunaan internet telah memicu pertumbuhan ekonomi

dan merekam keuntungan karena aliran produktivitas mudah diakses secara

bebas dari informasi. Dengan berbagi informasi teknologi, perusahaan dapat

merespon lebih cepat dan tanggap dalam perekonomian. Komunikasi telah

membaik dengan jaringan umum. Namun, tak ada satu bahasa yang sama yang

tersedia untuk berbagi aplikasi data. Hal ini diubah dengan kehadiran extensible

markup language (XML). XML langsung diakui oleh pengirim dan penerima dan

lebih dikelola dari pertukaran data elektronik (EDI). "Tag" mengidentifikasi setiap

elemen data dan juga dapat diartikan oleh orang-orang. XML fleksibel, mudah

diterapkan, dan implementasi bebas. XML signifikan meningkatkan efisiensi dan

akurasi pertukaran informasi karena manusia tidak diperlukan untuk mencegat,

menerjemahkan, dan menuliskan informasi. XML sekarang merupakan bagian

dari strategi bisnis baru yang akan memungkinkan arus bebas informasi di dalam

20

Page 21: E-Commerce and Its Impact to Accounting Profession

dan antar perusahaan (Livermore 2002). Produktivitas dan pertumbuhan akan

terus meningkat setelah lebih banyak orang mengenal manfaat XML.

3.5 Masalah Hukum dan Keamanan

Perhatian atas kepercayaan pelanggan adalah pertimbangan penting

sebelum mereka memutuskan untuk membeli produk atau jasa melalui internet.

Hukum dan peraturan tentang persaingan dan penjualan bisnis yang legal telah

bermunculan sejak e-bisnis menjadi lebih menonjol. Kepercayaan hambatan

utama untuk menggunakan e-market places menurut survei yang dilakukan oleh

Abbiati (2003) perlindungan lebih atas transaksi pelanggan dan pemasok. Juga

perhatian kepada responden adalah kurangnya informasi yang jelas tentang

syarat dan kondisi kontrak dan ketidakpastian yang berkaitan dengan sengketa

penempatan dan pembayaran online. Sebelum seorang pelanggan potensial

akan membeli produk atau layanan, perusahaan harus memastikan ada

perlindungan memadai yang melindungi rahasia informasi mereka. Saat ini,

sebuah "kesenjangan kepercayaan" ada antara apa yang pengguna inginkan dan

apa yang pasar operator 'menyediakan. Responden merasa bahwa setiap bisnis

harus bertanggung jawab untuk mengembangkan kode etik sendiri tentang

keamanan dan kontrak. Mereka merasa kode etik lebih efektif dalam

meningkatkan kepercayaan dan keyakinan daripada undang-undang tambahan.

Penulis menunjukkan bahwa cara terbaik menurunkan risiko pembeli adalah

melakukan audit hukum penuh yang menentukan apakah bisnis e-market place

mengamankan informasi, sesuai dengan hukum, dan kode etik (Abbiati 2003).

E-bisnis tumbuh sebagai bisnis mengakui keunggulan digital rantai

pasokan manajemen. Informasi keuangan harus dibagi digital antara pembeli,

pemasok, keuangan lembaga, dan badan pengatur. Keamanan operasi ini

menjadi peningkatan kepedulian untuk mencegah penipuan dan pencurian.

Salah satu cara untuk meningkatkan keamanan adalah melalui "Kolaborasi

dengan departemen internal atas intranet dan dengan perdagangan mitra atas

21

Page 22: E-Commerce and Its Impact to Accounting Profession

extranet" (Gundavelli 2001). Ketiga jenis keamanan data keuangan yang perlu

dimiliki adalah otentikasi, otorisasi, dan kerahasiaan. Otentikasi memungkinkan

hanya orang tertentu yang bisa mengakses ke informasi. Otorisasi hanya orang

yang diijinkan untuk membuat perubahan informasi. Kerahasiaan menyimpan

informasi dienkripsi sehingga hanya pemilik yang dapat menguraikan informasi

mereka. Kebutuhan keamanan bisnis yang terus berubah karena kebutuhan

pengguna baru dan hacker. Menjadi proaktif adalah pertahanan terbaik untuk

menjaga bisnis dan keamanan informasi pelanggan (Gundavelli 2001).

3.6 E-commerce dan Auditor Internal

Artikel, "Cyberlaw dan e-commerce: Sebuah perspektif audit internal,"

memberikan saran untuk auditor internal perusahaan yang mengejar penjualan

melalui Internet. Hal ini sangat penting dengan meningkatkan penjualan web,

bahwa perusahaan dan pelanggan memahami siapa yang berkewajiban jika ada

perselisihan atas sebuah transaksi. Artikel ini menginformasikan auditor tentang

apa yang harus dia sadari dan memberikan informasi tentang masalah hukum

dasar. Empat fokus utama bagi auditor internal adalah kesamaan catatan

elektronik dan kertas dokumen, keberlakuan lisensi untuk perangkat lunak,

menghindari penyangkalan pelanggan atas pesanannya, dan penggunaan tanda

tangan digital. Ada juga peluang yang timbul dari perkembangan e-commerce

untuk layanan jaminan baru yang berkaitan dengan kontrol website dan

keandalan sistem informasi (Baumer 2002).

Undang-undang baru telah berlaku yang memperlakukan catatan

elektronik seperti catatan kertas kecuali hukum lain ada yang melarang transaksi

elektronik. Auditor internal harus mengetahui negara-negara dimana perusahaan

itu melakukan bisnis dan undang-undang yang terkait untuk masing-masing

negara. Jika perangkat lunak yang dijual di Internet, lisensi diberlakukan jika

pelanggan mengetahui dan menerima persyaratan (Baumer 2002).

22

Page 23: E-Commerce and Its Impact to Accounting Profession

Auditor Internal juga harus akrab dengan jaminan layanan web yang

dapat meningkatkan kepercayaan konsumen di website perusahaan. Keakraban

ini memungkinkan auditor internal untuk menyarankan pengelolaan operasi

teknologi informasi, mengevaluasi efektivitas website, bekerja dengan auditor

eksternal untuk memberikan assurance, dan memahami hubungan antara

layanan jaminan web sesuai dengan prosedur dan kebijakan perusahaan. Auditor

Internal seringkali yang bertanggung jawab untuk menyiapkan atestasi yang

keterlibatan dengan perusahaan CPA dan bertanggung jawab untuk

mengevaluasi efisiensi dan efektivitas operasi internet perusahaan. Dua sumber

nilai yang merupakan jaminan web perusahaan adalah mengurangi tingkat

kewajiban hukum dan jaminan dari tanggung jawab menjalankan website untuk

stakeholder. Sebelum memilih jasa assurance web sesuai untuk perusahaan,

auditor internal harus mempertimbangkan identifikasi merek, biaya, kejelasan

pengungkapan dan penerapan secara global. Operasi perusahaan di web akan

menentukan apabila masing-masing sumber diperlukan. Layanan jaminan yang

paling populer adalah CPA Web Trust, Systrust, BBBOnline, TRUSTe, dan

VeriSign.

CPA Web Trust adalah evaluasi situs perusahaan dengan KAP dan

dikembangkan oleh AICPA dan CICA (Canadian Institute of Chartered

Accountants). Jaminan diberikan tentang praktik bisnis perusahaan dan privasi

informasi, integritas transaksi, dan perlindungan informasi yang sensitif. CPA

melakukan layanan harus memiliki lisensi untuk meninjau dan mengeluarkan

laporan. SysTrust berhubungan dengan masalah security, integrity, availability,

dan maintainability dari sebuah system informasi bisnis. Jika web assurance

services yaitu SysTrust dan WebTrust diterapkan semuanya pada perusahaan

maka berarti transaksi yang terjadi denganbisnis tersebut adalah transaksi yang

dapat dipercaya. Perusahaan yang sudah diverifikasi system informasinya oleh

AICPA ini akan dapat menggunakan logo WebTrust. Logo pada web ini berarti

bahwa web telah dinilai oleh akuntan public dan pendapat yang diberikan adalah

23

Page 24: E-Commerce and Its Impact to Accounting Profession

wajar tanpa perkecualian (unqualified opinion) atas penerapan standar, prinsip

dan criteria suatu web yan sesuai dengan standar (Franky, 2001). Masyarakat

dapat mengklik ikon logo WbTrust untuk melihat laporan akuntan yang ada.

Akuntan public harus senantiasa melakukan penilaian kembali atas website

tersebut minimal 6 bulan sekali dan setiap kali perusahaan melakukan

perubahan isi website yang akan memiliki dampak terhadap criteria WebTrust

maka perusahaan harus melaporkan kepada akuntan public untuk dinilai

kembali. Inilah peran akuntan sebagai pihak yang independen. TRUSTe hanya

menyediakan jaminan privasi. Namun demikian, logo paling terlihat di Internet.

BBBOnline adalah layanan yang disediakan oleh Better Business Bureau. Sebuah

perusahaan yang memiliki BBBOnline logo di situs webnya meyakinkan

penggunanya bahwa ia berdiri di belakang kebijakan privasi, adalah anggota BBB,

telah berada di bisnis selama setidaknya satu tahun, telah setuju untuk

mengikuti standar BBB kebenaran dalam iklan, dan telah berkomitmen untuk

bekerja dengan BBB untuk menyelesaikan sengketa konsumen. VeriSign

memberikan jaminan sempit sebagai otoritas sertifikat, jaminan keamanan

transaksi. Apakah perusahaan memiliki satu atau banyak dari logo, kehadiran

menunjukkan kepada investor dan kreditur bahwa perusahaan sedang

melakukan bisnis online dengan cara yang efektif (Lehmann 2002).

3.7 Contoh di Dunia Nyata

Dua studi kasus menunjukkan kelebihan dan kekurangannya dari e-

commerce dan mengoperasikan bisnis online. Shell baru-baru ini menggunakan

alat e-commerce yang akan memungkinkan perusahaan lebih efektif. strategi ini

mencakup analisis global, partisipasi dalam industri pertukaran, dan penawaran

online. Laporan perusahaan yang telah menerima manfaat tercepat dari

penawaran online. Online penawaran memungkinkan kontrak akan tawaran

online untuk mendapatkan respon cepat dan menentukan tawaran memberikan

nilai yang paling menarik. "Transformasional" adalah metode baru dimana

24

Page 25: E-Commerce and Its Impact to Accounting Profession

pemasok termasuk "extras" dalam upaya, seperti transportasi darat, bagi

pelanggan untuk memutuskan alat transportasiyang benar-benar mereka

inginkan (Porter 2003).

Kasus TechMall.com memberikan sebuah contoh dari beberapa kesulitan

yang dapat mengakibatkan sektor teknologi. TechMall adalah saluran Internet

"toko cyber." Perusahaan menghadapi masalah mengenai pendapatan karena

perusahaan ingin melaporkan tagihan komisi sebagai pendapatan kotor dan

membukukan beban komisi sebagai. Namun, di bawah SAB No 101, perusahaan

harus membukukan pendapatan bersih bukan dari pendapatan kotor, meskipun

laba usaha akan terpengaruh. Namun, Basis TechMall untuk rencana bonus

karyawan pada pendapatan kotor dan pelaporan pendapatan bersih akan

menyebabkan perusahaan kehilangan tujuan kinerja mereka. SOP No 97-2 juga

memberikan pendapatan yang harus ditangguhkan dan diakui atas jumlah waktu

dan jasa diberikan kepada pelanggan. Satu masalah lain yang dihadapi perseroan

adalah pengakuan biaya setup. Saat ini, perusahaan mengakui biaya setup

lengkap pada bulan faktur asli. Namun, biaya setup dapat ditangguhkan selama

hidup rata-rata dari pedagang (Swain et al. 2002).

25

Page 26: E-Commerce and Its Impact to Accounting Profession

KESIMPULAN

Masalah-masalah ini merupakan masalah yang biasa dihadapi perusahaan

yang menyediakan jasa yang melampaui siklus operasi atau tahun fiskal.

Peningkatan perusahaan jasa Internet dan perusahaan teknologi lainnya akan

membawa ketidakpastian pengakuan pendapatan dan biaya untuk bahan

masukan dan regulator harus siap untuk mengatasi masalah ini. Sebagai

teknologi berkembang, peluang baru muncul bagi perusahaan yang dapat

meningkatkan produktivitas dan penjualan. Dengan peluang ini, permasalahan

juga timbul tentang bagaimana untuk beroperasi di lingkungan yang baru

berteknologi tinggi dan bagaimana membuat teknologi bekerja untuk sebuah

perusahaan tertentu dan pelanggannya. Perusahaan yang menggunakan e-

commerce dan menyesuaikan dengan kebutuhan pelanggan mereka akan

menerima keuntungan besar dan mencapai produktivitas yang lebih besar dan

kesuksesan.

26

Page 27: E-Commerce and Its Impact to Accounting Profession

DAFTAR PUSTAKA

Abbiati, P. (2003). The trust gap. Supply Management. 8(3). January, 32.

Anonymous. (2000). E-commerce news. Accounting Technology. 16(10). November, 18.

Anonymous. (2001). News Digest. Journal of Accountancy. 192(1). July, 13-14.

Baumer, D. (2002). Cyberlaw and e-commerce: An internal audit perspective. Internal Auditing. 17(6). November/December, 24-30.

Bielski, L. (2001). E-commerce gets real. American Bankers Association (ABA) Banking Journal, 93(10), October, 60-63.

Burstiner, K. (2003). The Application Service Provider option. CPA Journal. 73(1). January, 64-65.

Demers, J. (2002). Reader survey provides insight on CMA’s management responsibilities, information interests. CMA Management. 76(3). May, 9-10.

Demers, J. (2003). High Tech: e-commerce for SME’s. CMA Management. 76(10). February, 9.

Deshmukh, A. (2002). Accounting software and e-business. CPA Journal. 72(11). November, 52-54.

Fuscaldo, D. (2003). E-commerce (A Special Report): Selling strategies-The cyber shoppers next door. Wall Street Journal. 27 January, R8.

Gundavelli, V. (2001). Security in web-based finance. Business credit, 103(10), Nov/Dec, 51-54.

Horn, P. (2003). Taxation of e-commerce. Journal of American Academy of Business. 2(2). March, 329-338.

Kupiec, E. (2000). Shifting strategies: Challenging the traditional business knowledge. CMA Management. 74(4). May, 15-17.

27

Page 28: E-Commerce and Its Impact to Accounting Profession

Lehmann, C. (2002). Web assurance services: What internal auditors need to know. Internal Auditing. 17(6). November/December, 17-23.

Livermore, G. (2002). XML is a strategy, not a technology. Mortgage Banking. 63(3). December, 54-58.

Martin, N.M. (2002). Task-technology fit: Brick and mortar beware? Journal of American Academy of Business, 1(2), March, 278-281.

Meall, L. (2002). Business: SME’s and e-commerce-bubbles, bullets, and business. Accountancy. 130(1311). November, 1.

Porter, A. (2003). Shell standardizes on e-commerce. Purchasing. 132(4). March, C8-10.

Swain, M.. (2002). Tech Mall.com: Revenue recognition in the internet economy. Issues in Accounting Education. 17(4). November, 389-400.

Ulgado, F.M. (2002). Country-of-origin effects on e-commerce. Journal of American Academy of Business, 2(1), September, 250-253.

28