122
DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA SMA YANG BERASRAMA DI YOGYAKARTA SKRIPSI Oleh: TSANIA FITRI ADENIA (15320211) PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2019

DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

  • Upload
    others

  • View
    19

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI

DALAM BELAJAR PADA SISWA SMA YANG BERASRAMA

DI YOGYAKARTA

SKRIPSI

Oleh:

TSANIA FITRI ADENIA

(15320211)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

2019

Page 2: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

i

DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI

DALAM BELAJAR PADA SISWA SMA YANG BERASRAMA

DI YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya

Program Studi Psikologi Universitas Islam Indonesia

Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-syarat Guna Memperoleh

Derajat Sarjana S1 Psikologi

Oleh

Tsania Fitri Adenia

15320211

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2019

Page 3: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

ii

Page 4: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

iii

Page 5: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Puji syukur Alhamdulillah atas segala limpahan rahmat, nikmat dan

hidayah-Nya sehingga karya tulis ini dapat selesai tepat waktu. Shalawat beserta

salam selalu tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa

sallam, keluarga beserta seluruh sahabatnya

Ribuan kata terima kasih penulis ucapkan atas nasehat, do’a dan dorongan

dari:

Mamak Salminah MS dan Bapak Mudaham MS

Terima kasih mamak dan bapakku tercinta atas nasehat-nasehat untuk

selalu sabar menjalani hidup apapun situasinya, dukungan, cinta dan kasih sayang

serta do’a yang tak henti-hentinya dipanjatkan untuk penulis.

Rahmi Hidayati, Tsalisa Karunia Putri dan Dina Maulatin Karimah

Terima kasih kakak dan adik-adikku tersayang untuk dukungan, do’a dan

canda penuh tawa sehingga penulis dapat melepas penat selama mengerjakan

karya tulis ini.

Mamak Ani MS dan Bapak Ani MS

Terima kasih untuk Mamak Ani dan Bapak Ani yang selalu mendukung

dan mendo’akan penulis.

Page 6: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

v

HALAMAN MOTTO

Where there is a will there is a way

“Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan”

_QS: As-Syarh_

Page 7: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

vi

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala yang

telah menganugerahkan nikmat dan petunjuk sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir sebagai mahasiswa di

Universitas Islam Indonesia. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak

pihak.

Pada proses penulisan skripsi ini, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak DR. Fuad Nashori, S. Psi., M. Si., Psi. Selaku Dekan Fakultas

Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia

2. Ibu Yulianti Dwi Astuti, S. Psi., M. Soc.Sc. selaku Ketua Program Studi

Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam

Indonesia

3. Bapak Hariz Enggar Wijaya, S. Psi., M. Psi., sebagai Dosen Pembimbing

Skripsi yang telah mengorbankan waktunya untuk membimbing penulis

dalam mengerjakan skripsi ini dengan penuh kesabaran dan ketelatenan

yang luar biasa.

4. Bapak Thobagus Mohammad Nu’man, S. Psi., Psi., M.A. sebagai Dosen

Pembimbing Akademik, yang selalu memberikan arahan terkait dengan

akademik penulis sehingga penulis dapat menjalani masa kuliah dengan

baik.

Page 8: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

vii

5. Seluruh Ibu dan Bapak Dosen Prodi Psikologi, Fakultas Psikologi dan

Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia, yang sudah

mengorbankan tenaga dan waktunya untuk menyalurkan ilmu kepada

mahasiswa.

6. Segenap karyawan Bagian Pengajaran, Perpustakaan, Unit Laboratorium,

serta karyawan Prodi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya

Universitas Islam Indonesia, yang selama ini telah memberikan pelayanan

yang baik sehingga mahasiswa dapat belajar dengan nyaman.

7. Siswa pondok pesantren Al-Anshar dan Hidayatullah yang telah menjadi

Responden penelitian dengan kesediaan dan do’a yang diberikan kepada

peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Mamak dan Bapak yang selalu memberikan do’a dan nasehat untuk selalu

sabar dan semangat di kala peneliti merasa kesulitan dalam melakukan

penelitian ini.

9. Kakak-kakak dan adik-adik tersayang yang telah banyak menghibur

peneliti dengan canda dan tawa sehingga peneliti tidak merasa sedih dalam

melakukan penelitian

10. Mamak Ani dan Bapak Ani yang selalu menjadi orang tua kedua bagi

peneliti, memberikan nasehat, dukungan serta do’a yang dipanjatkan untuk

peneliti.

11. Keluarga besar MS yang selalu menjadi rumah yang nyaman bagi peneliti.

12. Sahabatku, Arini, Najia, dan Solihah yang selalu menanyakan kabar

peneliti dan mendo,akan peneliti supaya sukses dunia dan akhirat.

Page 9: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

viii

13. Terima kasih untuk Virna, Sese dan Dalila yang selalu mengajarkan

peneliti untuk menjadi pribadi yang tangguh dan tidak terlalu

memperdulikan ucapan orang lain.

14. Firda dan Fiki yang sejak awal di Jogja menjadi teman yang setia

membantu, menyayangi serta memberikan doa dan nasihat kepada peneliti.

15. Terima kasih kepada Devi Novian, Hanim, Alfara, Viola, Devi Vio, Sitha,

Nurul, Teteh Rina, Laili Abhur, Wina, Mimi yang selalu menghiasi hari-

hari peneliti dengan dukungan dan kasih sayang serta do’a untuk peneliti.

16. Anggota bimbingan keagamaan kelompok 15 angkatan 2018, terima kasih

adik-adikku sayang yang selalu memberikan semangat dan canda tawa

selama mengerjakan skripsi.

17. Keluarga Besar PUSKAGA UII yang telah memberikan pengertian dan

kerjasama yang baik sehingga penelitian ini dapat selesai tanpa adanya

keluhan waktu.

18. Kawan-kawan psikologi angkatan 2015, semoga apa yang kita pelajari

baik dalam kelas maupun di luar kelas dapat kita amalkan dan kita

gunakan untuk kepentingan kita di akhirat nanti.

Yogyakarta, 27 Juni 2019

Penulis,

Tsania Fitri Adenia

Page 10: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii

HALAMAN PERNYATAAN ETIKA AKADEMIK .................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

HALAMAN MOTTO .................................................................................... v

PRAKATA ...................................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

INTISARI ....................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Tujuan Penelitian ............................................................................ 5

C. Manfaat Penelitian .......................................................................... 5

D. Keaslian Penelitian ......................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 11

A. Regulasi Diri dalam Belajar .......................................................... 11

1. Definisi Regulasi Diri dalam Belajar ..................................... 11

2. Komponen-komponen Regulasi Diri dalam Belajar .............. 12

3. Faktor yang Mempengaruhi Regulasi Diri dalam Belajar...... 17

B. Dukungan Teman Sebaya .............................................................. 18

1. Definisi Dukungan Teman Sebaya ......................................... 18

Page 11: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

x

2. Aspek-aspek Dukungan Teman Sebaya ................................. 19

C. Dinamika Psikologis antara Dukungan Teman Sebaya dan Regulasi

Diri dalam Belajar ........................................................................... 23

D. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 26

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 27

A. Identifikasi Variabel Penelitian ....................................................... 27

1. Variabel tergantung .................................................................. 27

2. Variabel bebas .......................................................................... 27

B. Definisi Operasional Variabel ......................................................... 27

1. Regulasi Diri dalam Belajar ..................................................... 27

2. Dukungan Teman Sebaya ......................................................... 27

C. Subjek Penelitian ............................................................................. 28

D. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 28

1. Skala Regulasi Diri dalam Belajar ........................................... 28

2. Skala Dukungan Teman Sebaya ............................................... 29

E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ............................................... 30

1. Validitas.................................................................................... 30

2. Reliabilitas ................................................................................ 31

F. Metode Analisis Data ...................................................................... 31

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN ........................... 32

A. Orientasi Kancah dan Persiapan ...................................................... 32

1. Orientasi Kancah Penelitian ..................................................... 32

2. Persiapan Penelitian ................................................................. 33

B. Laporan Pelaksanaan Penelitian ...................................................... 35

C. Hasil Penelitian ................................................................................ 36

1. Deskripsi Responden Penelitian ............................................... 36

2. Deskripsi Data Penelitian ......................................................... 37

Page 12: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

xi

3. Uji Asumsi ................................................................................ 40

4. Uji Hipotesis ............................................................................. 41

5. Analisis Tambahan ................................................................... 43

D. Pembahasan ..................................................................................... 44

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 50

A. Kesimpulan ...................................................................................... 50

B. Saran ................................................................................................ 50

1. Bagi Siswa MA Al-Anshar Dan MA Hidayatullah .................. 50

2. Bagi Kepada Sekolah ............................................................... 50

3. Bagi Peneliti Selanjutnya ......................................................... 50

Page 13: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Komponen Regulasi Diri dalam Belajar (Pintrich, dkk, 1991) .......... 16

Tabel 2 Distribusi Aitem Skala Regulasi Diri Dalam Belajar ........................ 29

Tabel 3 Distribusi Aitem Skala Dukungan Teman Sebaya ............................. 30

Tabel 4 Deskripsi Responden Penelitian Berdasaran Jenis Kelamin .............. 36

Tabel 5 Deskrisi Responden Penelitian Berdasarkan Kelas ............................ 37

Tabel 6 Deskripsi Responden Penelitian Berdasarkan Asal Pondok .............. 37

Tabel 7 Deskripsi Data Penelitian ................................................................... 38

Tabel 8 Kriteria Kategorisasi Skala ................................................................ 38

Tabel 9 Kategorisasi Responden pada Variabel Regulasi Diri dalam Belajar 39

Tabel 10 Kategorisasi Responden pada Variabel Dukungan Teman Sebaya . 39

Tabel 11 Hasil Uji Normalitas ........................................................................ 40

Tabel 12 Hasil Uji Linearitas .......................................................................... 41

Tabel 13 Uji Hipotesis Korelasi ...................................................................... 42

Tabel 14 Uji Korelasi Berdasarkan Aspek-Aspek Dukungan Teman Sebaya dan

Variabel Regulasi Diri dalam Belajar.............................................. 43

Tabel 15 Regulasi Diri dalam Belajar Berdasarkan Jenis Kelamin ................ 43

Page 14: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Skala Penelitian ...................................................................... 58

LAMPIRAN 2 Tabulasi Data ......................................................................... 71

LAMPIRAN 3 Validitas dan Reliabilitas ....................................................... 89

LAMPIRAN 4 Uji Normalitas ........................................................................ 94

LAMPIRAN 5 Uji Linearitas ......................................................................... 96

LAMPIRAN 6 Uji Hipotesis .......................................................................... 98

LAMPIRAN 7 Hasil Analisis Tambahan ....................................................... 100

LAMPIRAN 8 Surat Permohonan Izin Penelitian .......................................... 102

LAMPIRAN 9 Surat Keterangan Selesai Penelitian ...................................... 105

Page 15: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

xiv

PEER SUPPORT AND SELF REGULATED LEARNING OF BOARDING

HIGH SCHOOL STUDENT IN YOGYAKARTA

Tsania Fitri Adenia

Hariz Enggar Wijaya

ABSTRACT

Self-regulated learning is very important in student’s learning process. The purpose

of this study is to examine the relationship between peer social support and self-

regulation in learning for high school students who boarded. There were 120

boarding high school students who have participated in this study. Data collection

techniques in this study were conducted using a questionnaire in the form of peer

support scale and self-regulated learning scale given to each respondent. The results

showed that there was no relationship between peer social support and self-regulated

learning in high school students who boarded with a correlation coefficient (r) of

0.134 (p <0.05, p = 0,073). There’s no differences between male students and female

students in self regulated learning.

Keywords: self-regulated learning, peer support, boarding high school students,

peer support

Page 16: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

xv

DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM BELAJAR

PADA SISWA SMA YANG BERASRAMA DI YOGYAKARTA

Tsania Fitri Adenia

Hariz Enggar Wijaya

INTISARI

Regulasi diri dalam belajar merupakan suatu hal yang penting dalam proses

pembelajaran siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara

dukungan teman sebaya dan regulasi diri dalam belajar pada siswa SMA yang

berasrama. Terdapat 120 orang siswa SMA yang berpartisipasi menjadi responden

dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan

menggunakan kuesioner yang berbentuk skala dukungan teman sebaya dan skala

regulasi diri dalam belajar yang diberikan kepada masing-masing responden. Hasil

penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan antara dukungan sosial teman

sebaya dan regulasi diri dalam belajar pada siswa SMA yang berasrama dengan

koefisien korelasi (r) 0,134 (p<0,05, p=0,073). Tidak ada perbedaan antara siswa

laki-laki dan siswa perempuan pada regulasi diri dalam belajar.

Kata Kunci : regulasi dalam belajar, siswa SMA yang berasrama, dukungan teman

sebaya

Page 17: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Terdapat berbagai macam jenis sekolah yang dapat menjadi wadah bagi siswa

untuk mengambil manfaat dari pendidikan. Salah satunya adalah sekolah

berasrama. Sekolah berasrama merupakan sekolah yang dimana siswa tinggal di

sebuah asrama. Sekolah berasrama dapat menjadi sekolah pilihan bagi orang tua

untuk menjamin dan mengawasi pendidikan anak-anak di era globalisasi ini.

Menurut kemdikbud (2018), 7% dari 13.776 jumlah sekolah SMA di Indonesia

menyelenggarakan pendidikan dengan model asrama atau boarding school dan

selebihnya menyelenggarakan pendidikan secara reguler. Artinya, sebagian dari

orang tua memilih untuk menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah berasrama.

Sekolah berasrama memiliki pengelolaan yang berbeda dengan sekolah

reguler. Sekolah berasrama memiliki banyak dampak positif bagi siswa. Dampak

positif tersebut yaitu siswa mendapatkan sarana belajar yang memadai dan

intensif, siswa dapat menjadi lebih memahami dan menghargai orang lain dengan

latar belakang yang berbeda melalui interaksi serta dengan pendidikan di sekolah

berasrama yang dikenal ketat, siswa dapat menjadi lebih mandiri dan disipin

(Kemdikbud, 2018).

Ketika menyebut sekolah berasrama, umumnya yang dapat dibayangkan

adalah sekolah berbasis pondok pesantren. Berbeda dengan sekolah reguler,

pendidikan di sekolah yang berbasis pondok pesantren memiliki kurikulum

Page 18: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

2

sekolah reguler dan kurikulum asrama tersendiri. Perpaduan antara kurikulum

sekolah reguler dan kurikulum asrama menjadikan siswa harus mampu meregulasi

diri mereka dalam belajar, mengingat padatnya jadwal antara pendidikan di

sekolah dan pendidikan di asrama. Oleh karena itu, regulasi diri menjadi hal yang

penting dalam proses pembelajaran siswa guna memperoleh manfaat dari

pendidikan itu sendiri.

Belajar berdasarkan regulasi diri adalah belajar yang mana siswa memiliki

tujuan untuk menambah ilmu dan menjaga motivasi, menyadari keadaan emosi

mereka dan memiliki strategi untuk mengelola emosinya (Santrock, 2007). Siswa

dengan regulasi diri dalam belajar secara teratur memantau perkembangan belajar

ke arah tujuannya, menyesuaikan atau membenahi strategi belajar berdasarkan

perkembangan yang mereka buat serta mengevaluasi halangan yang mungkin

muncul dan melakukan adaptasi yang diperlukan (Santrock (2007). Siswa yang

dapat bertanggung jawab dalam kegiatan belajarnya juga merupakan ciri dari

siswa yang memiliki regulasi diri dalam belajar yang tinggi sehingga prestasi

yang diharapkan tercapai (Febrianela, 2013).

Kemampuan siswa dalam meregulasi sendiri belajarnya tidak hanya

berdampak positif terhadap prestasi akademiknya saja. Siswa yang tidak bisa

melakukan regulasi diri dalam belajar dengan optimal kurang memiliki

kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri sehingga untuk mencapai

tujuannya, siswa memutuskan untuk melakukan kecurangan akademik demi

meraih tujuan yang diharapkan (Bintoro dkk, 2013). Tingkat kecemasan akademis

menjadi rendah apabila siswa mampu melakukan regulasi diri dalam belajar yang

Page 19: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

3

baik (Nugraha, dkk, 2018). Jika siswa dapat menerapkan regulasi diri dalam

belajar dengan baik, maka tugas-tugas akademik dapat diselesaikan dengan baik.

Hal ini akan menjadikan tingkat kecemasan akademis menjadi rendah (Etiafani

dan Anita Listiara, 2015). Tingkat kecemasan yang rendah membuat siswa akan

memiliki kesejahteraan psikologis yang baik. Kesejahteraan psikologis dan

regulasi diri dalam belajar yang memiliki hubungan yang signifikan yang mana

siswa mampu dalam berpikir positif terhadap dirinya dan masa lalu, mampu

menyadari potensinya, dan mampu menciptakan lingkungan yang bermanfaat

(Karimah dan Siswati, 2016).

Berbeda dengan kenyataannya, hasil wawancara dengan AM (17 tahun) pada

tanggal 7 Agustus 2019 menyebutkan bahwa dirinya masih sering bermalas-malasan

dalam mengerjakan tugas sekolah, sering bermain dan merasa bosan ketika jam

pelajaran berlangsung dan tidak mengikuti kegiatan yang diwajibkan oleh pondok. AM

(17 tahun) juga menyatakan bahwa beberapa dari temannya juga terkadang melakukan

hal yang sama. Hasil wawancara dengan NR (44 tahun) selaku guru pada tanggal 7

Agustus juga mengatakan hal yang mirip dengan AM. NR mengungkapkan bahwa

beberapa siswa terkadang lalai dalam mengerjakan tugas sekolah, tidur saat jam belajar

dan terlambat ketika mengikuti kegiatan pondok. Berdasarkan hasil wawancara

tersebut, dapat disimpulkan bahwa regulasi diri dalam belajar siswa di pondok

pesantren masih belum optimal.

Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi tinggi atau rendahnya regulasi

diri dalam belajar. Dukungan sosial dipercaya memiliki hubungan yang positif

dengan regulasi diri dalam belajar siswa (Aziz, 2016). Siswa yang menerima

dukungan sosial yang tinggi dari lingkungan akan membuat siswa memiliki

Page 20: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

4

regulasi diri yang tinggi pula. Dukungan dari keluarga, teman sebaya dan

dukungan dari lingkungan sekolah merupakan hal yang penting bagi proses

belajar siswa (Syah, 2010).

Sebagian besar pondok pesantren mewajibkan siswanya untuk tinggal di

asrama. Hal ini menjadikan seorang siswa akan menjalani aktivitas selama 24 jam

bersama dengan siswa lain. Siswa yang tinggal di asrama pada umumnya adalah

remaja SMP dan SMA akan lebih lekat dengan teman sebayanya dibandingkan

dengan orang tua, mengingat bahwa remaja lebih cenderung mengikuti teman

sebayanya.

Siswa yang tinggal di pondok pesantren lebih banyak bergaul dengan teman

sebayanya. Ketika siswa tersebut membutuhkan sesuatu, baik secara material

ataupun psikis, maka orang yang pertama kali dapat membantunya adalah dari

kalangan yang tinggal di pondok pesantren yang sama. Utamanya adalah teman

sebayanya. Artinya bahwa dukungan sosial dari teman sebaya berupa pertolongan

secara material, penghargaan, informasi dan emosional memiliki peran penting

terhadap regulasi diri dalam belajar siswa.

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

peran dukungan teman sebaya dalam regulasi belajar pada siswa SMA yang

berasrama, dalam hal ini adalah pondok pesantren. Peneliti tertarik untuk

menggali regulasi belajar siswa SMA yang tinggal di pondok pesantren

menimbang pondok pesantren memiliki peran yang cukup besar bagi pendidikan

anak Bangsa.

Page 21: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

5

B. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan

sosial teman sebaya dan regulasi diri dalam belajar pada siswa SMA yang

berasrama.

C. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini berguna sebagai rujukan dalam ranah psikologi, terutama

psikologi pendidikan dan psikologi sosial.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dalam bidang

pendidikan, terutama untuk pengurus pondok pesantren supaya dapat

membina santri dalam memberikan dukungan kepada santri lainnya.

D. Keaslian Penelitian

Penelitian dengan menggunakan variabel dukungan sosial teman sebaya dan

regulasi diri dalam belajar telah banyak dilakukan. Apriani & Wahyuni (2015)

melakukan penelitian dengan judul “pengaruh dukungan sosial teman sebaya dan

regulasi diri terhadap penyesuaian diri santri”. Penelitian ini dilakukan terhadap

196 orang santri kelas 1 MTs di Pondok Pesantren Darus-Salam dan Darut-Taqwa.

Penelitian ini menggunakan desain korelasional. Skala yang digunakan dalam

penelitian ini adalah skala Psychological Adjustment Scale dari teori Haber dan

Runyon untuk mengukur penyesuaian diri, skala The Social Provisions Scale dari

Page 22: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

6

teori Cutrona dan Rusell untuk mengukur dukungan sosial serta skala The Self

Regulation Questionnaire dari teori Brown, Miller dan Lawendowsksi untuk

mengukur regulasi diri. Penelitian ini membukatikan bahwa terdapat hubungan

yang positif antara dukungan sosial teman sebaya, regulasi diri dan penyesuaian

diri pada santri.

Tunggadewi dan Indriana (2017) memberi judul “hubungan antara dukungan

sosial dengan motivasi belajar pada santri di Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an

Jawa Tengah” pada penelitiannya. Subjek pada penelitian ini adalah santri di

Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Jawa Tengah berjumlah 259 santri yang dibagi

ke dalam 10 kelas. Penelitian ini menggunakan skala motivasi belajar yang

didasari oleh teori Cherniss dan Goleman dengan aspek achievement drive,

commitment, initiative, dan optimism. Skala dukungan sosial yang dibuat

berdasarkan teori Sarafino dengan aspek yaitu emotional and esteem support,

instrumental support, informational support, dan network companionship support.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara

dukungan sosial dengan motivasi belajar pada santri di Pesantren Tahfidz Daarul

Qur’an Jawa Tengah.

Penelitian yang cukup mirip dilakukan oleh Nisa, dkk (2018) dengan judul

peran dukungan teman sebaya dan regulasi diri belajar terhadap penyesuaian

akademis mahasiswa perguruan tinggi kedinasan berasrama XYZ. Desain

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan desain korelasional

dengan teknik analisis regresi berganda. Sejumlah 97 mahasiswa tingkat awal

berpartisipasi dalam penelitian ini. Skala yang digunakan dalam penelitian ini

Page 23: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

7

merupakan adaptasi dari Academic Adjustment Questionnaire (AAQ) yang disusun

oleh Cazan dan Clinciu (2013) untuk mengukur penyesuaian diri, skala

Interpersonal Support Evaluation List (ISEL) College Version dari teori Cohen dan

Hoberman (1983) untuk mengukur dukungan teman sebaya dan skala Motivated

Strategies For Learning Questionnaire (MSLQ) oleh Pintrich untuk mengukur

regulasi diri belajar. Hasil penelitian mendapati bahwa dukungan teman sebaya dan

regulasi diri belajar berperan secara bersama-sama terhadap penyesuaian akademis

mahasiswa Sekolah Tinggi Kedinasan Berasrama XYZ, dukungan teman sebaya

memiliki peran lebih besar dari pada variabel regulasi diri belajar.

Adicondro dan Purnamasari (2011) melakukan penelitian dengan judul

“efikasi diri, dukungan sosial keluarga dan self-regulated learning pada siswa

kelas VIII”. Penelitian ini dilakukan pada 62 siswa kelas VIII SMP

Muhammadiyah. Skala Efikasi Diri disusun sendiri oleh peneliti dengan didasari

oleh teori Bandura, terdiri atas 33aitem dengan dimensi-dimensi efikasi diri yaitu

magnitude, generality, dan strength. Dukungan Sosial Keluarga diukur dengan

menggunakan skala dukungan sosial yang dikemukakan oleh House, terdiri atas

36 aitem dengan aspek dukungan emosi, penghargaan, informasi dan instrumen.

Self-regulated learning diukur dengan menggunakan skala self-regulated learning

yang dibuat dari teori Zimmerman terdiri atas 27 aitem dengan aspek-aspek self

regulated learning yaitu; metakognisi, motivasi dan perilaku. Hasil penelitian ini

membuktikan bahwa terdapat hubungan antara efikasi diri dan dukungan sosial

keluarga dengan self-regulated learning.

Page 24: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

8

Kuspitasari (2018) melakukan penelitian dengan judul “pengaruh dukungan

sosial kawan sebaya terhadap regulasi diri dalam belajar siswa sekolah berasrama”.

Subjek dalam penelitian ini merupakan 139 orang siswa MAN 2 Malang kelas X

yang tinggal di asrama. Skala yang digunakan dalam penelitian ini merupakan skala

yang disusun oleh peneliti sendiri dengan berdasar pada teori regulasi diri dalam

belajar oleh Zimmerman yang memiliki tiga aspek, metakognisi, motivasi intrinsik,

dan perilaku aktif belajar. Dukungan kawan sebaya diukur menggunakan skala

yang dimodifikasi oleh peneliti dari skala Sefitri yang berdasar pada teori dukungan

sosial Sarafino. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan kawan sebaya

memiliki keterkaitan dengan regulasi diri dalam belajar.

Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, maka dapat dikatakan

penelitian ini memiliki keaslian dalam hal yakni:

1. Keaslian Topik

Topik penelitian ini memiliki kesamaan varibel dukungan sosial

dengan penelitian yang dilakukan oleh Tunggadewi & Indriana (2017)

dan Adicondro & Purnamasari (2011). Akan tetapi, penelitian ini

berfokus kepada dukungan teman sebaya seperti penelitian Apriani &

Wahyuni (2015), Nisa, dkk (2018) dan Kuspitasari (2018). Variabel

self-regulated learning atau yang disebut juga dengan regulasi diri dalam

belajar, dalam penelitian ini juga memiliki kesamaan variabel dengan

penelitian yang pernah dilakukan oleh Adicondro & Purnamasari (2011),

Nisa, dkk (2018) dan Kuspitasari (2018). Akan tetapi, penelitian ini lebih

Page 25: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

9

berfokus kepada dukungan sosial dari teman sebaya dan regulasi diri

dalam belajar pada siswa SMA yang tinggal di asrama pondok pesantren.

2. Keaslian Konstruk/Teori

Penelitian ini mengangkat teori dukungan sosial yang pernah

dikemukakan oleh House (1981). Aspek-aspek dari teori ini mencakup

dukungan emosional emosional, bantuan instrumental, pemberian

informasi dan adanya penilaian atau penghargaan dari orang lain. Teori

ini pernah digunakan oleh Adicondro dan Purnamasari (2011). Teori ini

memiliki perbedaan teori dalam penelitian Tunggadewi dan Indriana

(2017), Apriani & Wahyuni (2015), Nisa, dkk (2018) dan Kuspitasari

(2018).

Teori regulasi diri dalam belajar dalam penelitian ini menggunakan

pendapat yang dikemukakan oleh Pintrich (1991). Terdapat kesamaan

antara teori yang digunakan dalam penelitian ini dengan teori yang

pernah digunakan oleh Nisa, dkk (2018). Adapun Adicondro dan

Purnamasari (2011) dan Kuspitasari (2018) menggunakan teori regulasi

diri dalam belajar yang dikemukakan oleh Zimmerman.

3. Keaslian Alat Ukur

Adicondro dan Purnamasari (2011) dalam penelitiannya

menggunakan alat ukur dukungan teman sebaya berdasar pada teori

House. Adapun dalam penelitian ini, dukungan teman sebaya diukur

menggunakan skala yang disusun oleh Winarni (2014) yang

menggunakan aspek-aspek dari teori House (1981). Nisa, dkk (2018)

Page 26: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

10

menggunakan skala Motivated Strategies for Learning Questionnaire

(MSLQ) untuk mengukur regulasi diri dalam belajar. Akan tetapi,

regulasi diri dalam belajar dalam penelitian ini diukur menggunakan

skala Revised Motivated Strategies for Learning Questionnaire

(RMSLQ) oleh Liu, dkk (2012).

4. Keaslian Subjek

Secara garis besar, subjek dalam penelitian ini memiliki kesamaan

dengan Nisa, dkk (2018) dan Kuspitasari (2018) yaitu siswa yang tinggal

di asrama. Akan tetapi, subjek yang berpartisipasi dalam penelitian ini

merupakan siswa SMA yang tinggal di asrama yang dalam hal ini

dimaksudkan adalah santri yang tinggal di pondok pesantren. Subjek

penelitian ini memiliki kesamaan dengan subjek dalam penelitian yang

dilakukan oleh Tunggadewi & Indriana (2017) dan Apriani & Wahyuni

(2015) yaitu santri.

Page 27: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Regulasi Diri dalam Belajar

1. Definisi Regulasi Diri dalam Belajar

Regulasi diri dalam belajar berasal dari bahasa Inggris yaitu self

regulated learning. Sejumlah ahli telah mendefinisikan pengertian regulasi

diri dalam belajar. Menurut Pintrich (2000), regulasi diri dalam belajar adalah

sebuah proses dimana siswa berperan secara aktif dan konstruktif dimana

siswa menetapkan tujuan untuk pembelajaran mereka dan kemudian berusaha

memantau, mengatur, dan mengendalikan kognisi, motivasi, dan perilaku

mereka, diarahkan dan dibatasi oleh tujuan yang dibuat siswa serta fitur

kontekstual dari lingkungan.

Zimmerman (2008) mengatakan bahwa regulasi diri dalam belajar dapat

dilihat sebagai sebuah proses proaktif yang siswa gunakan untuk memperoleh

kemampuan akademik, seperti menetapkan tujuan, memilih dan membangun

strategi, memantau kefektifan penggunaan strategi dirinya dan bukan

merupakan proses reaktif yang terjadi pada siswa dikarenakan kekuatan

impersonal. Barnard, dkk (2010) mendefinisikan regulasi diri dalam belajar

sebagai perilaku aktif dan keinginan seseorang untuk meraih tujuan dari

proses belajar yang diharapkan.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa regulasi

diri dalam belajar merupakan proses dimana siswa membuat sebuah tujuan

Page 28: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

12

dari belajar, mengatur dan mengontrol proses belajar sehingga tujuan

belajarnya tercapai.

2. Komponen-komponen Regulasi Diri dalam Belajar

Pintrich, dkk (1991) meyakini bahwa terdapat dua komponen dalam

regulasi diri dalam belajar, yaitu :

a. Motivasi

Motivasi sangat diperlukan dalam meregulasi diri dalam belajar.

Komponen ini terdiri atas beberapa subkomponen, yaitu; expectancy,

value dan affect.

1) Komponen expectancy

Terdapat dua subkomponen dasar dari komponen expectancy

yang penting dalam komponen expectancy, yaitu:

i. Keyakinan kontrol

Keyakinan kontrol adalah keyakinan siswa bahwa usaha

yang dilakukan oleh siswa dalam belajar akan menghasilkan

hasil belajar yang positif.

ii. Efikasi diri

Efikasi diri adalah penilaian seseorang atas kemampuannya

dalam menguasai tugas.

2) Komponen Value

Dua subkomponen dasar dari komponen value yang tampak

relevan yaitu: orientasi tujuan dan nilai (value) tugas.

Page 29: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

13

i. Orientasi tujuan intrinsik

Orientasi tujuan intrinsik mengacu pada sejauh mana siswa

memandang dirinya dapat berpartisipasi dalam sebuah tugas

karena alasan seperti tantangan, rasa ingin tahu dan keinginan

untuk menguasai tugas tersebut.

ii. Orientasi tujuan ekstrinsik

Orientasi tujuan ekstrinsik mengacu pada sejauh mana

siswa menganggap dirinya dapat berpartisipasi dalam sebuah

tugas dengan alasan seperti nilai, penghargaan, kinerja, evaluasi

oleh orang lain dan kompetisi.

iii. Nilai (value) tugas

Nilai tugas adalah anggapan siswa mengenai seberapa

menarik, seberapa penting, dan seberapa bermanfaat suatu tugas

atau pelajaran.

3) Komponen affect

i. Test anxiety

Terdapat dua subkomponen dari tes kecemasan, yaitu;

komponen aworry atau kognitif dan komponen worry atau

emosional. Komponen yang aworry mengacu pada pemikiran

negatif siswa yang mengganggu kinerja, sedangkan komponen

emosionalitas mengacu pada aspek kecemasan fisiologis dan

afektif dari kecemasan.

Page 30: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

14

b. Strategi belajar

Selain komponen motivasi, strategi belajar juga sangat penting dalam

regulasi diri dalam belajar. Komponen ini terdiri atas cognitive and

metacognitive strategies dan resource management strategies (Pintrich,

1991).

1. Cognitive and metacognitive strategies

Komponen ini terdiri atas rehearsal, elaboration, organization

dan critical thinking.

i. Rehearsal

Proses rehearsal berkaitan dengan membaca dan

memberikan nama pada aitem-aitem pada daftar untuk

dipelajari.

ii. Elaboration

Proses elaborasi yaitu siswa menyimpan informasi ke dalam

memori jangka panjang dengan membuat koneksi internal di

antara hal-hal yang akan dipelajari.

iii. Organization

Strategi pengorganisasian meliputi kegitan

mengelompokkan, menjabarkan dan memilih ide pokok dalam

proses membaca yang mana strategi ini membantu siswa

memilih informasi yang tepat dan juga membangun koneksi di

antara informasi yang akan dipelajari.

Page 31: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

15

iv. Critical thinking

Critical thinking atau berpikir kritis mengacu pada tingkatan

dimana siswa menerapkan pengetahuan sebelumnya ke dalam

situasi yang baru guna memecahkan masalah, membuat

keputusan dan membuat evaluasi yang kritis.

2. Resource management strategies

i. Waktu dan lingkungan belajar

Manajemen waktu meliputi pembuatan jadwal, perencanaan

dan pengelolaan waktu belajar. Manajemen waktu tidak hanya

meliputi pengaturan waktu saja namun juga kefektifan dari

penggunaan waktu belajar. Pengaturan lingkungan belajar

mengacu pada dimana siswa mengerjakan tugas kelasnya,

baiknya pada lingkungan yang bebas dari gangguan visual

maupun pendengaran.

ii. Regulasi usaha

Regulasi usaha merupakan pengaturan diri, dan

menggambarkan komitmen seseorang untuk mencapai tujuan

dari belajar walaupun terdapat kesulitan atau gangguan.

iii. Pembelajaran teman sebaya

Pembelajaran dengan teman sebaya telah ditemukan

memiliki efek positif pada prestasi siswa. Diskusi dengan teman

sebaya dapat membantu siswa memahami materi pelajaran dan

mendapat wawasan yang mungkin belum diperoleh siswa.

Page 32: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

16

iv. Mencari bantuan

Siswa yang baik memahami bahwa ketika mereka tidak tahu

sesuatu, mereka kemudian mencari tahu orang yang dapat

membantu mereka.

Tabel 1 Komponen regulasi diri dalam belajar (Pintrich, dkk, 1991)

Komponen Subkomponen Aspek

Motivasi Expectancy Keyakinan kontrol

Efikasi diri

Value Orientasi tujuan

instrinsik

Orientasi tujuan

ekstrinsik

Nilai tugas

Affect Tes kecemasan

Strategi Belajar Cognitive and

Metacognitive

Strategies

Rehearsal

Elaboration

Organization

Critical thinking

Resource

Management

Strategies

Waktu dan

lingkungan belajar

Regulasi usaha

Pembelajaran

teman sebaya

Mencari bantuan

Zimmerman (2002) mengemukakan bahwa terdapat tiga aspek regulasi

diri dalam belajar, antara lain :

a. Metakognisi

Metakognisi berkaitan dengan keterampilan siswa dalam

membuat tujuan, merancang, mengorganisasikan, atau mengatur,

Page 33: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

17

mengarahkan diri, memantau dan mengevaluasi diri pada berbagai

sisi selama proses penerimaan.

b. Motivasi

Aspek motivasi adalah aspek yang sangat utama dalam regulasi

diri dalam belajar. Aspek motivasi ini mencakup efikasi diri, harapan

hasil, minat pribadi dan orientasi tujuan.

c. Perilaku

Aspek perilaku berhubungan dengan kemampuan siswa dalam

mengatur waktu, mengatur lingkungan fisik, memanfaatkan orang

lain dalam upaya meningkatkan pembelajaran.

Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

aspek-aspek dari regulasi diri dalam belajar adalah metakognitif, motivasi dan

strategi dalam pembelajaran. Aspek-aspek ini lebih dekat dengan aspek-aspek

yang dikemukakan oleh Pintrich (1991) karena lebih rinci daripada

aspek-aspek yang dikemukakan oleh Zimmerman (2002). Oleh karena itu

penelitian ini akan menggunakan aspek-aspek regulasi diri dalam belajar dari

teori Pintrich, dkk (1991).

2. Faktor yang Mempengaruhi Regulasi Diri dalam Belajar

Terdapat tiga faktor yang mampu mempengaruhi regulasi diri dalam

belajar (Zimmerman dan Martinez-Pons, 1992), yaitu :

a) Faktor personal

Faktor ini mencakup pengetahuan individu, kemampuan metakognisi

dan tujuan yang ingin di raih.

Page 34: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

18

b) Faktor perilaku

Apabila seseorang mengerahkan kemampuan yang maksimal dalam

mempertahankan suatu perilaku maka hal tersebut akan membuat

regulasi diri menjadi meningkat.

c) Faktor lingkungan

Lingkungan merupakan salah satu faktor terbentuk atau tidak

terbentuknya suatu perilaku termasuk regulasi diri dalam belajar.

Berdasarkan penjelasan di atas, faktor yang terdapat dalam diri dan di luar

diri siswa merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi regulasi diri

dalam belajar siswa.

B. Dukungan Teman Sebaya

1. Definisi Dukungan Teman Sebaya

Topik mengenai dukungan sosial merupakan salah satu topik yang

banyak diteliti. House (1981) menyatakan bahwa dukungan sosial adalah

pertukaran antar individu yang melibatkan dukungan emosional, bantuan

instrumental, pemberian informasi dan adanya penilaian atau penghargaan.

Cohen dan Hoberman (1985) mengemukakan bahwa dukungan sosial

mengacu pada berbagai sumber daya yang disediakan oleh hubungan

antarpribadi seseorang.

Pengertian yang cukup sama dikemukakan oleh Kenrick, dkk (2007) dan

Taylor, dkk (2009). Kenrick, dkk (2007) mendefinisikan dukungan sosial

sebagai bantuan emosional, informasional, atau material yang disediakan oleh

Page 35: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

19

orang lain. Taylor, dkk (2009) mengungkapkan bahwa dukungan sosial

merupakan pertukaran interpersonal yang dicirikan oleh perhatian emosi,

bantuan instrumental, penyediaan informasi, atau pertolongan lainnya.

Sarafino (2012) mengatakan bahwa dukungan sosial adalah aksi-aksi

yang dibuat oleh orang lain (received support) dan juga persepsi bahwa

kenyamanan, kepedulian dan bantuan yang tersedia ketika dibutuhkan

(perceived support). Dukungan sosial dapat bersumber dari keluarga, teman

sebaya dan guru (Sarafino, 2012). Orang yang merasa dirinya diberikan

dukungan sosial percaya bahwa dirinya dicintai, bernilai, dan termasuk dalam

jaringan sosialnya seperti keluarga dan organisasi yang dapat memberikan

pertolongan ketika dibutuhkan (Sarafino, 2012).

Peneliti menyimpulkan bahwa dukungan sosial teman sebaya merupakan

dukungan sosial yang diterima siswa dari teman sebayanya berupa perhatian

emosional, bantuan instrumental, pemberian informasi dan adanya penilaian

atau penghargaan, baik itu di dalam maupun di luar kegiatan belajar.

2. Aspek-aspek Dukungan Teman Sebaya

Menurut House (1981) pada dasarnya ada empat jenis dukungan sosial :

a) Tangible support

Tangible support yaitu bantuan secara langsung dan dapat dilakukan

dengan materi seperti uang. Misalnya ketika seseorang memberikan atau

meminjamkan uang kepada orang lain yang sedang membutuhkan.

Page 36: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

20

b) Informational support

Informational support mencakup pemberian nasehat, arahan, saran

dan informasi yang dibutuhkan individu untuk mengatasi masalahnya.

c) Emotional support

Emotional support yaitu ungkapan empati, kepedulian, perhatian,

afeksi, kepercayaan, pandangan positif, dan dorongan yang diberikan

kepada seseorang.

d) Appraisal support

Appraisal support adalah kesediaan seseorang untuk menghabiskan

waktu dengan individu yang diberi dukungan dengan memberikan afeksi

bahwa individu tersebut termasuk ke dalam sebuah kelompok. Appraisal

support juga mencakup afirmasi, umpan balik dan perbandingan sosial.

Cohen dan Hoberman (1983) mengemukakan aspek-aspek dukungan sosial,

yaitu :

a) Tangible support

Yaitu ketersediaan bantuan material seperti pekerjaan, sumber daya

keuangan, bantuan penitipan anak, dan transportasi.

b) Appraisal support

Yaitu dukungan berupa ketersediaan seseorang untuk diajak bicara

tentang suatu masalah dan memecahkan masalah tersebut.

c) Esteem support

Yaitu dukungan berupa tersedianya perbandingan positif dengan orang

lain. Individu merasakan adanya perasaan positif akan dirinya bila

Page 37: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

21

dibandingkan keadaan yang dimiliki dengan orang lain, yang membuat

individu merasa sejajar dengan orang lain seusianya.

d) Belonging support

Yaitu dukungan berupa ketersediaan orang lain untuk melakukan

suatu hal. Individu tahu bahwa ada orang lain yang dapat diandalkan

ketika ia ingin melakukan suatu kegiatan bersama.

Taylor, dkk (2009) mengemukakan terdapat beberapa bentuk dukungan

sosial, antara lain :

a) Perhatian emosional

Perhatian emosional diekspresikan melalui rasa suka, cinta atau empati.

b) Bantuan instrumental

Bantuan instrumental ini berupa penyediaan jasa atau barang selama

masa stres.

c) Pemberian informasi tentang situasi yang menekan

Misalnya, seseorang yang belum siap mengikuti ujian kemudian

temannya memberitahukan jenis soal, maka hal ini akan banyak

membantu orang tersebut dalam ujiannya.

d) Pemberian informasi yang relevan dengan penilaian diri

Artinya yaitu pemberian informasi mengenai suatu hal yang

berhubungan dengan orang lain. Misalnya, seseorang yang sedang

menghadapi masalah kemudian temannya memberitahukan kepadanya

bahwa hal itu tidak apa-apa.

Page 38: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

22

Niven (2002) mengungkapkan ada dua aspek dukungan sosial :

a) Perspektif individual

Hal ini menampilkan pandangan individu tentang orang-orang dalam

jaringan sosial. Seseorang merasa aman jika dirinya mengetahui bahwa

dirinya memiliki jaringan dukungan sosial yang sangat berfungsi dari

teman dan atau sanak familinya yang sangat membantu jika kebutuhan

itu muncul.

b) Perspektif jaringan sosial

Hal ini menampilkan perilaku aktual dari individu yang mendasari

jaringan terhadap individu.

Sarafino (2012) mengungkapkan bahwa terdapat dua aspek dari dukungan

sosial, yaitu:

a) Received support

Dukungan berupa aksi-aksi yang dibuat oleh orang lain.

b) Perceived support

Persepsi mengenai kenyamanan, kepedulian dan bantuan yang tersedia

ketika dibutuhkan.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek

dukungan sosial yaitu dukungan emosional emosional, bantuan instrumental,

pemberian informasi dan adanya penilaian atau penghargaan dari orang lain.

Kesimpulan tersebut sesuai dengan aspek-aspek dukungan sosial menurut

House (1981). Dengan demikian, penelitian ini akan menggunakan

Page 39: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

23

aspek-aspek dukungan sosial berdasar pada teori (1981) karena teori tersebut

sudah mencakup sebagian besar teori-teori yang telah disebutkan.

C. Dinamika Psikologis Dukungan Teman Sebaya dan Regulasi Diri dalam

Belajar pada siswa SMA berasrama

Siswa yang bersekolah dan tinggal di pondok pesantren modern dituntut

untuk membagi waktu belajar antara pelajaran umum dengan kegiatan di pondok.

Oleh karena itu, siswa perlu memiliki regulasi diri dalam belajar yang baik

sehingga tujuan dari belajarnya tercapai. Dukungan orang tua, guru dan teman

sebaya dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam meregulasi sendiri

belajarnya yang selanjutnya mempengaruhi prestasi akademiknya (Zimmerman &

Martinez-Ponz, 1990).

Siswa akan mampu meregulasikan dirinya dalam belajar apabila lingkungan

sosial terus memberikan dukungan dan semangat kepada siswa. Aziz (2016)

menemukan bahwa dukungan sosial yang diterima siswa secara signifikan

memiliki hubungan dengan regulasi diri dalam belajar pada siswa.

Dukungan sosial yang termasuk jenis bantuan yang tersedia di sekolah dari

guru dan teman sebaya, serta bantuan dan dorongan dari orang tua dan orang lain

berdampak signifikan dalam kehidupan siswa (Schunk, 2012). Siswa yang tinggal

di asrama artinya siswa tersebut akan jauh dari orang tua dan lingkungan keluarga

yang mana akan menjadikan siswa kekurangan sumber dukungan sosial. Oleh

karena siswa yang tinggal di pondok pesantren lebih banyak menghabiskan waktu

bersama dengan teman-temannya, maka dapat difahami bahwa pengaruh teman

Page 40: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

24

sebaya terhadap minat, perilaku dan sikap lebih besar daripada pengaruh keluarga

atau pun guru.

Terdapat empat aspek dukungan sosial yang dikemukakan oleh House (1981)

yaitu; dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan informatif dan

dukungan penilaian atau penghargaan. Dukungan emosional yang diperoleh siswa

dari teman sebayanya dalam bentuk kepedulian dan perasaan empati terkait

aktifitas belajarnya di sekolah mau pun di asrama membuat siswa tersebut akan

merasa di perhatikan oleh teman sebayanya. Dukungan instrumental dalam hal ini

di peroleh siswa ketika siswa membutuhkan suatu barang, maka teman sebayanya

mampu memberikan barang tersebut atau berusaha mendapatkan barang tersebut

untuknya. Oleh karena itu siswa tidak akan merasa kesusahan ketika membutuhkan

sesuatu. Informasi-informasi penting terkait pembelajaran dapat di peroleh siswa

melalui teman sebayanya. Siswa dapat saling bertukar pikiran dengan teman

sebayanya terkait strategi belajar yang digunakan, pembelajaran yang masih tidak

dimengerti dan informasi-informasi penting lainnya sehingga siswa merasa

memiliki orang lain yang dapat diandalkan. Dukungan penilaian atau penghargaan

yang diberikan teman sebaya berupa dorongan untuk maju dan tetap mencoba

apabila mengalami kegagalan atas prestasi yang telah dilakukan di sekolah,

sehingga siswa merasa dihargai oleh kawan sebayanya dan meningkatkan

keyakinan diri siswa.

Dua komponen penting dalam regulasi belajar menurut Pintrich (1991) yaitu;

motivasi dan strategi belajar. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa

dukungan sosial memiliki pengaruh terhadap motivasi siswa dan strategi belajar

Page 41: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

25

siswa. Keifer (2015) menemukan bahwa siswa mendapat bantuan dalam

mengerjakan tugas rumah dan tugas-tugas akademik lainnya dari teman sebaya

dan menganggap bahwa teman sebaya merupakan sumber dari keamanan dan

kesenangan dalam belajar. Perasaan senang dalam belajar dapat membuat siswa

menjadi semakin termotivasi dan bertahan dalam belajarnya. Selain itu, siswa juga

tidak akan merasa bosan dalam belajar walau dengan padatnya jadwal kegiatan di

sekolah dan asrama.

Komponen kedua dari regulasi diri dalam belajar adalah penggunaan strategi

belajar. Noviawati, dkk (2016) menemukan bahwa bimbingan konseling secara

berkelompok efektif dalam meningkatkan regulasi belajar siswa, dimana motivasi

intrinsik siswa semakin baik, mampu membangun sebuah tujuan belajar, mampu

membuat rencana dan strategi belajar yang lebih tepat, taat dan bertanggung

jawab dalam dalam mengimplementasikan strategi belajar, mampu mengatasi

kendala dalam belajar dan lebih puas akan hasil belajar. Artinya, siswa yang

mendapat dukungan dari teman sebayanya akan mampu dalam menggunakan

strategi belajar yang dipilih dan merasa bertanggung jawab atas proses belajarnya.

Arjanggi dan Suprihatin (2010) menemukan bahwa pembelajaran dengan

tutor sebaya dapat meningkatkan regulasi diri dalam belajar. Siswa umumnya

lebih senang bertanya dan mengungkapkan kesulitan yang dihadapi dalam belajar

kepada teman sebayanya daripada guru atau orang dewasa lainnya. Hal ini

dikarenakan bahwa guru dianggap orang dewasa yang harus dipatuhi dan

dihormati sehingga, untuk bertanya siswa perlu menggunakan bahasa yang formal

dan berbeda dengan teman sebaya.

Page 42: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

26

Berdasarkan uraian di atas, dukungan teman sebaya memiliki hubungan yang

positif dengan regulasi diri dalam belajar. Selain itu, hasil dari penelitian-penelitian

sebelumnya menunjukkan bahwa dukungan sosial memiliki hubungan yang searah

dengan regulasi diri dalam belajar pada siswa.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara

dukungan sosial teman sebaya dan regulasi diri dalam belajar pada siswa SMA

yang berasrama. Semakin tinggi tingkat dukungan sosial yang diberikan teman

sebaya kepada siswa SMA maka semakin tinggi pula regulasi diri dalam belajar.

Sebaliknya, semakin rendah tingkat dukungan sosial yang diberikan teman sebaya

maka semakin rendah pula regulasi diri dalam belajar.

Page 43: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian

korelasional. Adapun variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel tergantung : Regulasi diri dalam belajar

2. Variabel bebas : Dukungan teman sebaya

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Regulasi Diri dalam Belajar

Regulasi diri dalam belajar merupakan penilaian individu mengenai self

efficacy, intrsic value, test anxiety, learning strategies dan lack of learning

srategies. Semakin tinggi skor yang didapatkan maka semakin tinggi pula

regulasi diri dalam belajar yang dimiliki responden. Sebaliknya, semakin rendah

skor yang didapatkan maka semakin rendah pula regulasi diri dalam belajar yang

dimiliki responden.

2. Dukungan Teman Sebaya

Dukungan teman sebaya merupakan penilaian individu mengenai bantuan

yang diterima dari siswa lain berupa perhatian emosional, bantuan instrumental,

pemberian informasi dan adanya penilaian atau penghargaan, baik itu di dalam

maupun di luar kegiatan belajar. Semakin tinggi skor yang didapatkan maka

Page 44: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

28

semakin tinggi pula dukungan teman sebaya yang diperoleh oleh responden.

Sebaliknya, semakin rendah skor yang didapatkan maka semakin rendah pula

dukungan teman sebaya yang diperoleh responden.

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA yang tinggal di asrama (pondok

pesantren). Adapun kriteria dari subjek yaitu siswa SMA berjenis kelamin laki-laki

dan perempuan, berusia 15-19 tahun yang tinggal di asrama pondok pesantren

modern.

D. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data

dalam penelitian ini menggunakan dua skala, yaitu skala dukungan teman sebaya dan

regulasi diri dalam belajar. Berikut merupakan skala yang digunakan dalam penelitian

ini:

1. Skala Regulasi Diri dalam Belajar

Regulasi diri dalam belajar diukur menggunakan skala RMSLQ oleh Liu,

dkk (2012) yang terdiri atas lima faktor yaitu self efficacy, intrinsic value, test

anxiety, learning strategies dan lack of learning strategies. Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah 780 siswa dengan rentang usia sekitar

13-16 tahun. Skala ini terdiri dari 28 aitem pernyataan favourable. Responden

diminta untuk menjawab pernyataan dengan memilih salah satu alternatif

Page 45: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

29

jawaban yang telah disediakan. Setiap pernyataan memiliki skor maksimal 7 dan

skor minimal 1. Peneliti menyediakan tujuh rentang jawaban dengan skor yang

berbeda-beda dalam skala RMSLQ ini, yaitu dimulai dari Sangat Sesuai dengan

Saya = 7 sampai dengan Sangat Tidak Sesuai dengan Saya = 1.

Tabel 2

Distribusi Aitem Skala Regulasi Diri dalam Belajar

No. Dimensi Favourable Unfavourable Jumlah

1. Self efficacy 11,12,13,14,15,

16

- 6

2. Intrinsic value 17,18,19,20,21 - 5

3. Test anxiety 22,23,24,25 - 4

4. Learning strategies 1,2,3,4,5,6,7,8,

9,10

- 10

5. Lack of learning

strategies

26,27,28 - 3

Jumlah 28 - 28

2. Skala Dukungan Teman Sebaya

Dukungan teman sebaya diukur menggunakan skala yang telah dimodifikasi

oleh Winarni dan Pratiwi (2014) yang bersandar pada teori House (1981). Skala

ini terdiri atas empat aspek yaitu; dukungan emosional emosional, bantuan

instrumental, pemberian informasi dan adanya penilaian atau penghargaan dari

orang lain. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 93 siswa kelas XI

IPS di salah satu pondok pesantren di Solo. Skala ini memiliki korelasi antar

aitem antara 0,316-0,734 dan koefisien reliabilitas alpha sebesar 0,920.

Terdapat 12 aitem favourable dan 12 aitem unfavorable dalam skala

dukungan dukungan teman sebaya. Subjek diminta untuk memberikan jawaban

Page 46: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

30

dengan cara memilih salah satu dari alternatif jawaban terkait seberapa besar

persetujuan subjek terkait dengan pernyataan yang diberikan. Skala ini

menyediakan empat alternatif pilihan jawaban yaitu Sangat Tidak Setuju = 1,

Tidak Setuju = 2, Setuju = 3, dan Sangat Setuju = 4 untuk aitem favourable.

Begitu pula pada aitem-aitem unfavourable, tersedia empat alternatif pilihan

jawaban yaitu Sangat Tidak Setuju = 4, Tidak Setuju = 3, Setuju = 2, dan Sangat

Setuju = 1.

Tabel 3 Distribusi Aitem Skala Dukungan Teman Sebaya

No. Aspek Favorable Unfavorable Jumlah

1. Dukungan Emosional 1,9,17 5,13,21 6

2. Dukungan Instrumental 2,10,18 6,14,22 6

3. Dukungan Informatif 3,11,19 7,15,23 6

4. Dukungan

penilaian/penghargaan

4,12,20 8,16,24 6

Jumlah 12 12 24

E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

1. Validitas

Sugiyono (2006) menyatakan bahwa validitas adalah derajat ketepatan

antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dilaporkan oleh

peneliti. Sugiyono (2015) menambahkan bahwa instrumen yang valid berarti alat

ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid (alat ukur dapat

mengukur apa yang hendak diukur). Standar minimal dari sebutir insrument yang

Page 47: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

31

valid adalah ≥ 0,3 (Sugiyono, 2015). Oleh karena itu, indeks validitas dalam

penelitian ini akan menggunakan angka minimal 0.3.

2. Reliabilitas

Reliabilitas diambil dari kata reliability yang artinya konsisten (Azwar,

1996). Sugiyono (2015) mengatakan bahwa instrumen yang reliabel adalah

instrumen yang jika digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama,

akan menghasilkan data yang sama. Sebuah skala dikatakan reliabel ketika

koefisien reliabilitas ada diantara angka 0 samapai dengan 1,00, semakin

koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 maka semakin reliabel. Sebaliknya,

ketika angka koefisien reliabilitas mendekati angka 0 maka reliabilitasnya

semakin rendah (Azwar, 2008). Nilai minimal dari cronbach alpha yang dapat

dikategorikan reliabel adalah 0,6 (Sujarweni, 2014). Oleh karena itu, penelitian

ini akan menggunakan nilai minimal untuk cronbach alpha sebesar 0,6.

F. Metode Analisis Data

Data dalam penelitian ini akan dianalisis menggunakan teknik korelasi bivariat.

Teknik tersebut digunakan untuk menguji hubungan antara dua variabel yaitu

dukungan teman sebaya sebagai variabel bebas dan regulasi diri dalam belajar sebagai

variabel tergantung. Analisis data statistik dilakukan dengan bantuan program

komputer yaitu Statistical Product and Service Solution (SPSS) version 23.0 for

windows.

Page 48: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

32

BAB IV

PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Orientasi Kancah dan Persiapan

1. Orientasi Kancah Penelitian

Responden penelitian ini merupakasn 120 orang siswa SMA yang

bersekolah di Pondok pesantren Al-Anshar dan pondok pesantren

Hidayatullah dengan kriteria usia 15-19 tahun. Pondok pesantren Al-Anshar

berada di Jalan Hadimulyono Wonosalam, Tanjungsari, Sukoharjo, Ngaglik,

Sleman, Yogyakarta. Pondok pesantren Al-Anshar termasuk dalam kriteria

pondok pesantren modern dimana pondok pesantren ini mengintegrasikan

pembelajaran umum dengan pembelajaran keagamaan. Pondok Pesantren

Hidayatullah berada di Jalan Palagan No. KM. 14,5, Balong, Donoharjo,

Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Sama halnya dengan pondok pesantren

al-Anshar, Pondok Pesantren Hidayatullah juga termasuk dalam kategori

pondok pesantren modern.

Kedua pondok pesantren ini dipilih berdasarkan alasan bahwa pondok

tersebut termasuk dalam kategori pondok pesantren modern, yakni memiliki

kurikulum paduan antara pelajaran umum dan pelajaran agama ditambah

dengan kegiatan hafalan Al-qur’an dan Hadits. Oleh karena itu, peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian dengan responden yang berasal dari

kedua pondok pesantren tersebut.

Page 49: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

33

2. Persiapan Penelitian

a. Persiapan Administrasi

Persiapan administrasi dimulai dengan pembuatan surat permohonan

izin penelitian yang dilakukan di Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial

Budaya Universitas Islam Indonesia. Surat permohonan izin penelitian

ditanda tangani oleh dekan fakultas dan dosen pembimbing pada tanggal

15 Mei 2019. Pelaksanaan proses pengambilan data dimulai sejak tanggal

14 Mei 2019 sampai tanggal 19 Mei 2019. Proses ini diawali dengan

mendatangi sekolah MA Al-Anshar 14 Mei 2019 dan MA Hidayatullah

pada hari Rabu tanggal 15 Mei 2019. Peneliti kemudian menyerahkan

surat permohonan izin pengambilan data pada tanggal 15 Mei 2019 di

kedua sekolah tersebut. Pemilihan lokasi pengambilan data berdasarkan

informasi yang diterima peneliti dari rekan-rekan sesama mahasiswa.

b. Persiapan Alat Ukur

Peneliti menyiapkan alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian

yaitu skala dukungan sosial teman sebaya dan skala regulasi diri dalam

belajar. Penelitian ini menggunakan skala dengan try out terpakai.

Artinya, data yang dikumpulkan dalam penelitian ini digunakan untuk

menguji validitas dan reliabilitas data dari skala yang akan digunakan

dalam pengujian hipotesis penelitian ini. Pengujian ini dilakukan dengan

bantuan program SPSS versi 23.0.

Skala regulasi diri dalam belajar yang digunakan dalam penelitian ini

merupakan skala milik Liu, dkk (2012) yang dinamakan Revised

Page 50: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

34

Motivated Strategies for Learning Questionnaire (RMSLQ). Skala ini

terdiri atas 28 butir aitem dan secara keseluruhan merupakan butir

favourable dengan lima faktor yaitu; self efficacy, intrinsic value, test

anxiety, learning strategies dan lack of learning strategies. Indeks daya

beda aitem berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan menghasilkan 28

butir aitem yang valid dengan pergerakan antara 0.510 sampai dengan

0.706 pada subskala self efficacy, 0.328 sampai dengan 0.576 pada

subskala intrinsic value, 0.357 sampai dengan 0.544 pada subskala

learning strategies. Indeks daya beda aitem pada subskala test anxiety

bergerak antara 0.637 sampai dengan 0.687 dan 0.475 sampai dengan

0.523 pada subskala lack of learning strategies.

Skala regulasi diri dalam belajar disusun berdasarkan komponen

regulasi diri dalam belajar. Oleh karena itu, uji reliabilitas skala regulasi

diri dalam belajar dilakukan berdasarkan subskala. Hasil uji reliabilitas

subskala menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas cronbach’s alpha

pada subskala self efficacy sebesar 0.855, intrinsic value sebesar 0.717,

test anxiety sebesar 0.833, learning strategies sebesar 0.779 dan lack of

learning strategies sebesar 0.682.

Skala dukungan sosial teman sebaya yang digunakan dalam

penelitian ini merupakan skala yang disusun oleh Winarni dan Pratiwi

(2014). Skala ini disusun berdasarkan aspek dukungan emosional

emosional, bantuan instrumental, pemberian informasi dan adanya

penilaian atau penghargaan dari orang lain. Skala ini terdiri atas 24 butir

Page 51: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

35

aitem yang terbagi menjadi 12 aitem favourable dan 12 aitem

unfavourable. Berdasarkan hasil uji yang dilakukan menunjukan bahwa

terdapat 24 butir aitem yang dinyatakan valid dengan indeks daya beda

aitem bergerak antara 0.323 sampai denga 0.630. Hasil uji reliabilitas

skala dukungan sosial teman sebaya menunjukkan koefisien reliabilitas

cronbach’s alpha sebesar 0.900.

Berdasarkan hasil uji reliabilitas dan validitas tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa kedua skala yang digunakan dalam penelitian ini

dapat dikatakan reliabel karena nilai cronbach alpha diatas 0.6 dan

seluruh aitem pada masing-masing skala dinyatakan valid.

B. Laporan Pelaksanaan Penelitian

Responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini merupakan siswa SMA

kelas X, XI dan XII yang tinggal di pondok pesantren Al-Anshar dan pondok

pesantren Hidayatullah. Pengambilan data pada responden dilakukan dengan

menyebarkan angket oleh perwakilan dari asrama. Hal ini dikarenakan kebijakan

dari kedua pondok pesantren dalam pengambilan data. Oleh karena itu, peneliti

tidak terjun secara langsung mengawasi pengisian skala. Pengambilan data

penelitian dilakukan pada hari Jum’at tanggal 17 Mei 2019 bertempat di

masing-masing Pondok Pesantren Al-Anshar dan Pondok Pesantren Hidayatullah.

Page 52: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

36

C. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Responden Penelitian

Respoden penelitian ini merupakan siswa SMA yang berasal dari pondok

pesantren Al-Anshar dan Hidayatullah dari kelas X, XI dan XII. Terdapat 120

orang responden yang ikut serta dalam pengisian skala penelitian ini.

Sebanyak 150 eksemplar skala diserahkan oleh perwakilan pondok pesantren

kepada peneliti dari 210 eksemplar skala disebarkan. Akan tetapi, sebanyak

30 eksemplar skala tidak terisi lengkap atau sebagian responden penelitian

yang mengisi skala memiliki usia tidak sesuai dengan kriteria usia yang telah

ditetapkan dalam penelitian ini sehingga jumlah seluruh skala menjadi 120

eksemplar. Selain itu, pihak pondok pesantren menyatakan bahwa sebagian

besar dari siswa kelas XII belum kembali ke asrama sehingga responden yang

mengisi menjadi berkurang. Deskripsi responden penelitian dapat dilihat

dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4Deskripsi Responden Penelitian Berdasarkan Jenis KelaminJenis Kelamin Jumlah Subjek Persentase (%)Laki-Laki 56 46.67%Perempuan 64 53.33%Total 120 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui jumlah responden dengan jenis

kelamin laki-laki sebanyak 56 dengan presentase sebesar 46.67%. Responden

dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 64 dengan presentase sebesar

53.33%. Artinya, responden dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak

dibandingkan dengan responden laki-laki.

Page 53: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

37

Tabel 5Deskripsi Responden Penelitian Berdasarkan KelasKelas Jumlah Subjek Persentase (%)X 61 50.83%XI 34 28.33%XII 25 20.83%Total 120 100%

Table di atas menunjukkan bahwa responden yang berada di kelas X

sebanyak 61 orang dengan presentase 50.83%. Responden yang berada di

kelas XI sebanyak 34 orang dengan presentase 28.33%, sedangkan responden

kelas XII sejumlah 25 dengan presentase 20.83%. Artinya, responden kelas X

lebih banyak berpartisipasi dalam mengisi skala penelitian ini.

Tabel 6Deskripsi Responden Penelitian Berdasarkan Asal PondokAsal Pondok Pesantren Jumlah Subjek Persentase (%)Al-Anshar 64 53.33%Hidayatullah 56 46.67%Total 120 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam

penelitian ini merupakan 53% siswa SMA yang berasal dari pondok pesantren

Al-Anshar berjenis kelamin perempuan dan 47% siswa SMA yang berasal

dari pondok pesantren Hidayatullah berjenis kelamin laki-laki. Artinya, siswa

pondok pesantren Al-Anshar menjadi responden terbanyak.

2. Deskripsi Data Penelitian

Tingkat tinggi atau rendahnya dukungan sosial teman sebaya dan regulasi

diri dalam belajar pada siswa SMA Al-Anshar dan Hidayatullah yang

berasrama dapat diketahui melalui deskripsi data penelitian ini. Berikut ini

adalah tabel deskripsi data penelitian :

Page 54: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

38

Tabel 7Deskripsi Data Penelitian

Variabel Hipotetik EmpirisXMin

XMax

Mean SD XMin

XMax

Mean SD

Regulasi Diridalam Belajar

28 196 112 28 156 361 246.30 36.239

DukunganTeman Sebaya

24 96 60 12 36 95 71.99 9.703

Berdasarkan tabel di atas, skor skala yang dihasilkan pada penelitian ini

selanjutnya dikelompokkan menjadi lima kelompok, yaitu; sangat tinggi,

tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Tingkatan pengelompokan dibuat

untuk memasukkan seseorang ke dalam suatu kelompok yang secara

kontinum terpisah sesuai dengan atribut yang diukur (Azwar, 2008).

Pengelompokan atau kategorisasi dapat ditemukan melalui skor empirik

dan skor hipotetik. Skor hipotetik merupakan skor yang idealnya diperoleh

responden penelitian. Skor empirik adalah skor yang diperoleh dari jawaban

responden pada variabel penelitian. Kriteria kategorisasi dibuat dengan

berdasar pada formula sebagai berikut :

Tabel 8.Kriteria Kategorisasi SkalaKategori Norma persentilTinggi X > Mean + SDSedang Mean-SD ≤ X ≤ Mean+SDRendah X < Mean-SDKeterangan :

X = Skor Total

SD = Standar Deviasi

Page 55: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

39

Merujuk pada norma kategorisasi tabel di atas, responden kemudian

dikelompokkan ke dalam tiga kategorisasi pada masing-masing variabel.

Kategorisasi responden penelitian dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 9.Kategorisasi Responden Pada Variabel Regulasi Diri Dalam BelajarKategori Rumus norma Jumlah Persentase (%)Tinggi X >282.539 16 13.3%Sedang 210.061 ≤ X ≤ 282.539 85 70.8%Rendah X < 210.061 19 15.8%Total 120 100%

Berdasarkan tabel di atas, diketahui 16 orang responden berada dalam

kategori tinggi, 85 orang responden pada kategori sedang dan 19 orang

responden pada kategori rendah. Hasil kategorisasi tersebut menunjukkan

bahwa regulasi diri dalam belajar pada siswa SMA di pondok pesantren

Al-Anshar dan Hidayatullah berada pada kategori sedang dengan persentase

sebanyak 70.8%.

Tabel 10.Kategorisasi Responden pada Variabel Dukungan Teman SebayaKategori Rumus norma Jumlah Persentase

(%)Tinggi X > 81.693 14 11.67%Sedang 62.287 ≤ X ≤ 81.693 85 70.83%Rendah X < 62.287 18 15%Total 120 100%

Apabila melihat pada tabel di atas, diketahui sebanyak 14 orang

responden berada dalam kategori tinggi, 85 responden pada kategori sedang

dan 18 respoden pada kategori rendah. Artinya, dukungan sosial teman sebaya

siswa SMA di pondok pesantren Al-Anshar dan Hidayatullah berada dalam

kategori sedang dengan persentase sebesar 70.83%.

Page 56: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

40

3. Uji Asumsi

Data penelitian kemudian dianalisis melalui proses uji asumsi sebagai

syarat dari uji hipotesis penelitian. Proses uji asumsi sendiri terdiri atas uji

normalitas dan uji linearitas. Uji normalitas dan uji linearitas dalm peneitia ini

akan dibantu oleh program statistik SPSS version 23 for windows.

a. Uji Normalitas

Tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data

penelitian tersebar secara normal atau tidak normal. Data yang normal

adalah data yang dapat merepresentasikan populasi penelitian. Sebaliknya,

data yang tidak tersebar secara normal merupakan data yang tidak dapat

merepresentasikan populasi dari penelitian. Uji normalitas dapat

dilakukan melalui uji Kolmogorov-Smirnov dan Saphiro Wilk. Jika nilai

signifikansi di atas 0,05, maka data dapat dikatakan normal (p>0,05).

Akan tetapi, jika koefisien signifikansi kurang dari 0,05, maka data

penelitian dikatakan tidak normal.

Berdasarkan hasil uji normalitas menggunakan Kolomogrov-Smirnov,

dapat diketahui bahwa sebaran data bersifat nomal, baik pada variabel

dukungan sosial teman sebaya maupun regulasi diri dalam belajar

(p>0.05, p=0.200). Hasil uji normalitas dapat dilihat melalui tabel berikut

ini :

Tabel 11Hasil Uji NormalitasVariabel Signifikansi (p) KeteranganDukungan sosial teman sebaya 0.200 NormalRegulasi diri dalam belajar 0.200 Normal

Page 57: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

41

b. Uji Linearitas

Dua variabel dikatakan memiliki hubungan yang linear jika nilai

koefisien signifikansi (p)<0.05. Berikut adalah hasil uji linearitas antara

variabel dukungan sosial teman sebaya dan regulasi diri dalam belajar :

Tabel 12Hasil Uji LinearitasVariabel Koefisien

Linearitas(F)

Signifikansi(p)

Keterangan

Dukungan sosialteman sebaya

2.474 0.120 Tidak Signifikan

Regulasi diridalam belajar

Hasil uji linearitas tersebut membuktikan bahwa dukungan teman

sebaya dan regulasi diri dalam belajar memiliki hubungan yang tidak

linier (p<0.05, p= 0.120). Berdasarkan hasil uji linearitas, diperoleh nilai

F Deviation from linierity yaitu 1.147 dan koefisien signifikansi 0.299

(p>0.05) sedangkan nilai dari F Linierity 2.474 dan koefisien signifikansi

0.120 (p>0.05). Hasil uji linearitas menunjukkan bahwa terdapat

hubungan yang tidak linear dalam penelitian ini. Hal ini dikarenakan

bahwa terdapat empat outliers. Outliers merupakan data yang tidak biasa,

bisa jadi dikarenakan oleh subjek dalam penelitian ini cukup berbeda

dengan kebanyakan. Akibat dari outlier ini, eror standar akan meningkat.

4. Uji Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara

dukungan sosial teman sebaya dan regulasi diri dalam belajar pada siswa

SMA yang berasrama. Semakin tinggi tingkat dukungan sosial teman sebaya,

Page 58: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

42

maka semakin tinggi tingkat regulasi diri dalam belajar siswa. Sebaliknya,

semakin rendah tingkat dukungan sosial teman sebaya, maka semakin rendah

pula regulasi diri dalam belajar.

Hasil uji asumsi menunjukkan bahwa sebaran data dukungan sosial teman

sebaya dan regulasi diri dalam belajar terdistribusi normal. Akan tetapi, hasil

uji linearitas menunjukkan hubungan yang tidak linear sehingga untuk

menguji hipotesis penelitian ini akan digunakan uji korelasi nonparametrik.

Uji korelasi nonparametrik yang digunakan dalam penelitian ini adalah

korelasi Spearman-rho melalui program statistik SPSS version 23.0 for

windows.

Hasil uji hipotesis korelasi dapat ditunjukkan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 13Uji Hipotesis KorelasiVariabel Koefisien

korelasi (r)Koefisien

signifikansi (p)Keterangan

Regulasi Diri dalamBelajar

Dukungan Teman Sebaya

0.134 0.073 TidakSignifikan

Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan Spearman-rho menunjukkan

bahwa tidak terdapat hubungan positif antara dukungan sosial teman sebaya

dan regulasi diri dalam belajar pada siswa SMA Al-Anshar dan Hidayatullah.

Koefisien korelasi (r) yang diperoleh adalah 0.134 namun tidak signifikan

(p<0.05, p=0.073).

Page 59: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

43

5. Analisis tambahan

a. Uji korelasi aspek-aspek dukungan sosial teman sebaya dan variabel

regulasi diri dalam belajar.

Tabel 14Uji korelasi berdasarkan aspek-aspek dukungan teman sebaya danvariabel regulasi diri dalam belajarVariabel Aspek-aspek

Dukungansosial teman

sebaya

Koefisienkorelasi

(r)

Koefisiensignifikansi

(p)

Keterangan

Regulasidiri dalambelajar

DukunganEmosional

0.064 0.245 TidakSignifikan

DukunganInstrumental

0.107 0.123 TidakSignifikan

DukunganInformatif

0.149 0.052 TidakSignifikan

Dukunganpenilaian/penghargaan

0.179 0.025 Signifikan

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa aspek-aspek

dukungan sosial teman sebaya secara umum tidak memiliki hubungan

dengan regulasi diri dalam belajar. Akan tetapi, dukungan sosial teman

sebaya memiliki hubungan dengan regulasi diri dalam belajar pada aspek

dukungan penghargaan dengan signifikansi 0.025 (p<0.05).

b. Regulasi belajar berdasarkan jenis kelamin

Tabel 15Regulasi diri dalam belajar berdasarkan jenis kelaminVariabel Jenis

kelaminMean Koefisien

signifikansi(p)

Keterangan

Regulasi diridalam belajar

Perempuan 242.72 0.249 Tidaksignifikan

Laki-laki 250.39 0.258 Tidaksignifikan

Page 60: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

44

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak ada

perbedaan regulasi diri dalam belajar antara responden perempuan dan

responden laki-laki.

D. Pembahasan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara

dukungan sosial teman sebaya dan regulasi diri dalam belajar pada siswa SMA

yang berasrama. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan

antara dukungan teman sebaya dan regulasi diri dalam belajar, baik pada siswa

pondok pesantren Al-Anshar maupun siswa Pondok Pesantren Hidayatullah.

Hasil penelitian ini berkebalikan dengan hasil penelitian Hidayah (2016) yang

melakukan penelitian dengan variabel yang sama, yaitu dukungan sosial dan

regulasi diri dalam belajar pada siswa SMA. Hidayah (2016) menemukan bahwa

dukungan teman sebaya memiliki hubungan yang positif dengan regulasi diri

dalam belajar. Hasil penelitian Oktariani (2018) menunjukkan bahwa terdapat

hubungan antara dukungan teman sebaya dan regulasi diri dalam belajar. Berbeda

dengan kedua penelitian tersebut, penelitian ini menghasilkan tidak terdapat

hubungan antara dukungan teman sebaya dan regulasi diri dalam belajar.

Regulasi diri dalam belajar merupakan proses yang dimana siswa secara

mandiri mengatur dan mengontrol belajarnya. Zimmerman (2000) mengemukakan

bahwa fokus utama dari regulasi diri dalam belajar berada pada proses yang

secara spesifik digunakan oleh siswa untuk memberikan motivasi dan bimbingan

dalam belajar mereka dengan mandiri. Sesuai dengan pendapat Zimmerman

(2008), regulasi diri dalam belajar bukan sebuah proses reaktif yang terjadi pada

Page 61: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

45

siswa dikarenakan kekuatan impersonal. Kesimpulannya, regulasi diri

menekankan pada proses dimana siswa mengambil tanggung jawab terhadap

pembelajarannya sendiri.

Menurut pakar sosial kognitif, regulasi diri dalam belajar tidak ditentukan

hanya dengan proses personal, melainkan regulasi diri dalam belajar merupakan

proses yang dipengaruhi oleh lingkungan dan perilaku yang dibentuk dalam

sebuah hubungan yang resiprokal (Zimmerman, 1989). Hubungan resiprokal

antara faktor individu, lingkungan dan perilaku tidak bersifat tetap dalam

mempengaruhi satu sama lain. Hal ini telah dijelaskan oleh Bandura (1989) bahwa

hubungan timbal balik tidak berarti bahwa sumber pengaruh yang berbeda

memiliki kekuatan yang sama, namun beberapa mungkin lebih kuat dari yang

lain.

Self regulated learning atau yang disebut regulasi diri dalam belajar

merupakan teori yang diturunkan dari teori sosial kognitif miliki Bandura.

Zimmerman (2000) menjelaskan bahwa formulasi triadik resiprokal milik

Bandura dimana individu, perilaku dan lingkungan memiliki hubungan yang

saling bergantungan dapat menjelaskan esensi dari regulasi diri dalam belajar. Inti

dari teori triadik resiprokal Bandura ini menunjukkan bahwa sebuah perilaku

berasal dari faktor internal dan eksternal sehingga perilaku belajar juga terbentuk

didasari oleh pengaruh diri dan lingkungan (Zimmerman, 2000).

Zimmerman (1989) menjelaskan bahwa pengaruh lingkungan mungkin lebih

kuat daripada perilaku atau personal dalam beberapa konteks. Misalnya, di

sekolah dengan kurikulum yang sangat tertata untuk perilaku di ruang kelas,

Page 62: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

46

banyak bentuk dari regulasi diri dalam belajar seperti perencanaan siswa atau

hadiah untuk diri mungkin tertahan. Sebaliknya, di sekolah dengan kendala

situasional terbatas atau tidak memiliki kurikulum yang tertata menjadikan faktor

personal atau faktor perilaku mungkin lebih dominan mempengaruhi regulasi diri

dalam belajar siswa. Pembelajaran yang diatur sendiri terjadi pada tingkat yang

mana seorang siswa menggunakan proses pribadi untuk secara strategis

meregulasi perilaku dan lingkungan belajar (Zimmerman, 1989).

Pendidikan di SMA reguler dengan SMA di pondok pesantren berbeda, yang

mana pendidikan di pondok pesantren berlangsung selama 24 jam dengan

program yang diatur dengan jelas dan penjadwalan dari waktu ke waktu. Misalnya

dengan jadwal-jadwal yang telah diatur oleh sekolah terkait dengan pembelajaran

di sekolah maupun di asrama. Sama halnya dengan pondok pesantren Al-Anshar

dan pondok pesantren Hidayatullah, keduanya telah memiliki jadwal yang

terstruktur untuk siwa-siswi melakukan aktifitas baik pada waktu sekolah maupun

kegiatan di asrama masing-masing. Oleh karena itu, merujuk pada penjelasan

Zimmerman (1989) di atas, dapat dikatakan bahwa regulasi diri dalam belajar

siswa-siswi pondok pesantren Al-Anshar dan Hidayatullah kemungkinan menjadi

tidak begitu berfungsi.

Zimmerman (1990) menyatakan bahwa faktor personal, perilaku dan

lingkungan dalam kerangka teori sosial kognitif pada hakikatnya merupakan

faktor yang terpisah dan akan saling bergantungan ketika siswa dihadapkan

dengan tugas-tugas akademik. Teori sosial kognitif menekankan bahwa faktor

individu memiliki pengaruh pada efikasi diri siswa terhadap belajar sedangkan

Page 63: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

47

pemberian makna kepada pembelajaran mungkin pengaruh dari faktor lingkungan

(Ormrod, 2008). Berdasarkan pendapat tersebut, dukungan sosial teman sebaya

memainkan peran dalam pemberian makna terhadap proses belajar dan bukan

dalam efikasi diri siswa.

Dukungan teman sebaya diperlukan dalam kehidupan siswa, termasuk proses

belajar. Siswa SMA yang mana termasuk dalam kelompok remaja merasa teman

sebaya lebih mengerti perasaannya dibandingkan orang tua atau orang dewasa

lainnya (Mulyadi, dkk, 2016). Akan tetapi, untuk menetapkan tujuan dalam

belajar seperti karir, remaja masih memilih orang tua sebagai panutan (Mulyadi,

dkk, 2016).

Menurut pandangan Vygotskyian (Ormrod, 2008), belajar yang didasari

regulasi diri diawali dari belajar yang diatur oleh sosial (orang lain bisa menolong

siswa untuk menentukan tujuan dari belajar), selanjutnya bagaimanapun

kemampuan siswa dalam bertanggung jawab terhadap belajarnya akan semakin

meningkat. Sesuai dengan pendapat ahli Vygotskyan tersebut, hasil wawancara

dengan kepala sekolah di pondok pesantren Hidayatullah (9 Agustus 2019)

menyebutkan bahwa siswa di tuntut untuk menyetorkan hafalan Al-Quran kepada

Muhaffidznya masing-masing tanpa melalui teman. Kepala sekolah Pondok

Pesantren Hidayatullah mengungkapkan bahwa pendidikan di pondok pesantren

Hidayatullah di mulai dari kelas tujuh SMP sehingga program simak hafalan dan

belajar oleh teman sebaya dilakukan pada awal masuk Pondok Pesantren. Oleh

karena penelitian ini dilakukan pada siswa SMA pondok pesantren Hidayatullah,

maka dapat di fahami bahwa regulasi diri dalam belajar siswa sudah terbentuk.

Page 64: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

48

Sama halnya dengan pondok pesantren Hidayatullah, pondok pesantren

Al-Anshar juga menerapkan sistem yang sama. Siswa di pondok pesantren

Al-Anshar di wajibkan untuk menyetorkan hafalan Al-Quran langsung kepada

Ustazah pembimbing tanpa melalui simak dengan teman sebaya. Berdaarkan hasil

wawancara tesebut, dapat disimpulkan bahwa regulasi diri dalam belajar pada

siswa kedua pondok pesantren tersebut tidak dipengaruhi oleh rekan sebaya.

Penelitian ini membuktikan bahwa regulasi diri dalam belajar memiliki

hubungan dengan aspek dukungan emosional. Dukungan emosional yang

diperoleh dari teman sebaya berupa pemberian rasa empati, kepedulian dan

perhatian pada siswa mengenai kegiatan belajarnya di sekolah, sehingga siswa

merasa diperhatikan (Kartika, 2018). Hal ini akan berdampak positif bagi

kehidupan siswa di asrama sehingga proses belajarnya semakin baik. Hasil

wawancara dengan salah satu siswa, AM (17 tahun) menyebutkan bahwa dirinya

merasa sangat terbantu ketika temannya memuji atas prestasi atau sesuatu yang

dilakukannya. Selain itu, AM juga menyebutkan bahwa teman-temannya tidak

sering memberikan pinjaman dalam bentuk materi seperti uang karena merasa

setiap siswa juga membutuhkan.

Kelemahan dari penelitian ini adalah kurangnya perhatian peneliti terhadap

variabel-variabel yang kemungkinan berpengaruh terhadap regulasi diri dalam

belajar pada subjek penelitian. Pengisian skala dilaksanakan dengan cara diwakili

oleh pihak pondok pesantren, oleh karena itu siswa tidak dapat menanyakan

kesulitan dalam pengisian skala kepada peneliti secara langsung apabila terdapat

kesulitan dalam mengisi skala penelitian. Kelemahan lain dari penelitian ini

Page 65: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

49

adalah kurangnya data yang ada di lingkungan pondok pesantren tempat peneliti

melakukan penelitian. Data yang dimaksudkan adalah hasil wawancara yang

mendalam dan observasi di lingkungan pondok pesantren. Hasil wawancara dan

observasi berguna supaya peneliti dapat menentukan objek dan variabel

penelitian dengan tepat.

Page 66: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

50

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan positif antara

dukungan teman sebaya dengan regulasi diri dalam belajar pada siswa SMA yang

berasrama. Oleh karena itu, hipotesis penelitian ini ditolak.

B. Saran

1. Bagi Siswa MA Al-Anshar Dan MA Hidayatullah

Siswa pondok pesantren Al-Anshar dan Hidayatullah terutama siswa SMA

diharapkan untuk mempertahankan perilaku belajar yang baik sehingga tujuan

dari pembelajaran siswa semakin bagus.

2. Bagi Kepada Sekolah

Pihak sekolah diharapkan untuk mengembangkan program-program

berkaitan dengan kemandirian belajar sehingga siswa dapat difasilitasi untuk

memiliki regulasi diri dalam belajar yang baik.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya diharapkan untuk lebih memperhatikan prosedur

penggunaan skala. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk meninjau kembali

variabel-variabel yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Selain itu, peneliti

selanjutnya diharapkan untuk meninjau kembali data yang ada di lapangan

Page 67: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

51

sebelum melakukan penelitian. Data penelitian berupa wawancara dan

observasi sangat berpengaruh dalam menentukan objek dan variabel penelitian

sehingga penelitian akan memiliki nilai yang valid sesuai dengan keadaan yang

ada di lapangan.

Page 68: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

52

DAFTAR PUSTAKA

Adicondro, N., & Purnamasari, A. (2011). Efikasi diri, dukungan sosial keluarga

dan self-regulated learning pada siswa kelas viii. Humanitas, 8(1), 17-27.

Ahmed, W., Minnaert, A., Werf, G.v.d., Kuyper, H. (2010). Perceived social

support and early adolescents’ achievement: The mediational roles of

motivational beliefs and emotions. Journal of Youth Adolescence, 39,

36-46.

Apriani, M., & Wahyuni, Z.I. (2015). Pengaruh dukungan sosial teman sebaya

dan regulasi diri terhadap penyesuaian diri santri. Jurnal harkat media

komunikasi Islam tentang gender dan anak, 11(2), 160-171.

Arjanggi, R., & Suprihatin, T. (2010). Metode pembelajaran tutor teman sebaya

meningkatkan hasil belajar berdasar regulasi-diri. Makara, Sosial

Humaniora, 14(2), 91-97.

Arjanggi, R., & Setiowati, E.A. (2013). Meningkatkan belajar berdasar regulasi

diri melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Makara Seri Sosial

Humaniora, 17(1): 55-63.

Azwar, S. (2008). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2012). Penyusunan skala psikologi: Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar

Aziz, A. (2016). Hubungan dukungan sosial dengan self regulated learning pada

siswa SMA Yayasan Perguruan Bandung Tembung. Jurnal Pendidikan

Ilmu-Ilmu Sosial, 8(2), 103-116.

Aziz, A., & Siswanto, K.A.P. (2018). Hubungan antara self regulated learning

dengan kematangan karir pada siswa SMA. Analitika, 10(1), 7-13.

Bandura, A. (1989). Social cognitive theory. Dalam R. Vasta. Six theories of child

development. Greenwich, CT: JAI Press. (pp. 1-60).

Barnard, Lan, & Paton. (2010). Profiles in self-regulated learning in the online

learning environment. International Review of Research in Open and

Distance Learning, 11(1), 62-80

Bintoro , W., Purwanto, E., & Noviyani, D.I. (2013). Hubungan self regulated

learning dengan kecurangan akademik mahasiswa. Educational

Psychology Journal, 2(1), 57-64.

Cohen, S., Mermelstein, R., Kamarck, T., & Hoberman, H. M. (1985). Measuring

the functional components of social support. Dalam I. G. Sarason, & B. R.

Page 69: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

53

Sarason (Eds.), Social Support: Theory, Research and Applications. (pp.

73- 94).

Dimyati, & Mudjiono. (2013). Belajar dan pembelajaran. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Djaali. (2008). Psikologi pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Emeralda, G.N., & Kristiana, I.F. (2017). Hubungan antara dukungan sosial

orang tua dengan motivasi belajar pada siswa sekolah menengah pertama.

Jurnal Empati, 7(3), 154-159.

Etiafani & Anita L. (2015). Self-regulated learning dan kecemasan akademik pada

siswa SMK. Jurnal Empati, 4(4), 144-149.

Febrianela, R. B. (2013). Self-regulation learning (SRL) dengan prestasi

akademik siswa akselerasi. Jurnal Psikologi, 1(1), 202-215.

Friskilia, O.S., & Winata, H. (2018). Regulasi diri (pengaturan diri) sebagai

determinan hasil belajar siswa sekolah menengah kejuruan. Jurnal

Pendidikan Manajemen Perkantoran, 1(2), 37-44.

Hadin, Pauji, H.M., & Arifin, U. (2018). Analisis kemampuan koneksi matematik

siswa MTs ditinjau dari self regulated learning. Jurnal Pembelajaran

Matematika Inovatif, 1(4), 657-666.

Hidayah, W. H., & Rachmahana, S.R. (2016). Hubungan antara dukungan teman

sebaya dan regulasi diri dalam belajar pada siswa SMA. Skripsi (Tidak

Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi & Ilmu Sosial Budaya

Universitas Islam Indonesia.

House, J.S. (1981). Work stress and social support. Reading, Massachusetts:

Addison-Wesley.

Husna, T.A., Mayangsari, M.D., & Rachmah D.N. (2018). Peranan kecerdasan

spiritual terhadap regulasi diri dalam belajar pada santriwati di SMP Darul

Hijrah Puteri Martapura. Jurnal Ecopsy, 5(1), 51-55.

Kadi, A.P.U. (2016). Hubungan kepercayaan diri dan self regulated learning

terhadap prokrastinasi akademik pada mahasiswa psikologi 2013

(Mahasiswa Psikologi Universitas Mulawarman). eJournal Psikologi, 4(4),

457-471.

Karimah, F.N., & Siswati. (2016). Hubungan antara psychological well being

dengan self regulated learning pada remaja putri penghafal al-qur’an di

Pondok Pesantren Khalafi Kabupaten Demak. Jurnal Empati, 5(4),

738-743.

Kartika, P. Pengaruh dukungan sosial kawan sebaya terhadap regulasi diri dalam

belajar siswa sekolah berasrama (boarding school). Skripsi (Tidak

Diterbitkan). Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Page 70: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

54

Kemdikbud. (2018). Profil SMA sekolah menengahatas berasrama. Diakses pada

tanggal 8 Agustus 2019 dari

https://psma.kemdikbud.go.id/index/lib/files/buku/Asrama%20R

PH.pdf.

Kiefer, S.M., Alley, K.M., Ellerbrock, CR. (2015). Teacher and peer support for

young adolescents’ motivation, engagement, and school belonging.

RMLE Online, 38(8), 1-19.

Liu, C.W., dkk. (2012). Revised motivated strategies for learning questionnaire

for secondary school students. The International journal of research and

review, 8, 19-32.

Lubis, I.S.L. (2018). Hubungan Regulasi Diri dalam Belajar dan Efikasi Diri

dengan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa. Jurnal Diversita, 4(2), 90-98.

Lestari, K.A, & Fauziah, N. (2016). Hubungan antara konformitas dengan

motivasi belajar pada siswa di SMA Muhammadiyah Kudus. Jurnal

Empati, 5(4), 717-720.

Maulana, R., Lorenz, M.H., Irnidayanti, Y., & Grift, W.V.D. (2016). Autonomous

motivation in the Indonesian classroom: Relationship with teacher support

through the lens of self-determination theory. Asia-Pacific Edu Res, 25(3),

441–451.

McCown, R., Driscoll, M., & Roop, P.G. (1996). Educational Psychology 2nd

Edition: A Learning-Centered Approach to Classroom Practice.

Massachusetts: Allyn & Bacon.

Nisa, K., Tiatri, S., & Mularsih, H. (2018). Peran dukungan teman sebaya dan

regulasi diri belajar terhadap penyesuaian akademis mahasiswa perguruan

tinggi kedinasan berasrama XYZ. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora,

dan Seni, 2(1), 318-328.

Niven, N. (2002). Psikologi kesehatan: Pengantar untuk perawat dan profesional

kesehatan lain. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC.

Noviawati, E., Yusuf , S., & Nurihsan, J. (2016). Efektivitas program bimbingan

dan konseling kelompok untuk meningkatkan regulasi diri, efikasi diri, dan

prestasi akademik. Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pengajaran Edusentris,

3(2), 175-187.

Nugraha, I., Nurhasanah, & A’yuna, Q. (2018). Hubungan regulasi diri dengan

kecemasan akademis pada siswa SMA Negeri 1 Banda Aceh. Jurnal Ilmiah

Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, 3(2), 25-33.

Ormrod, J.E. (2008). Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh Dan

Berkembang Edisi Keenam Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Page 71: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

55

Pintrich, P.R., Smith, D.A., Garcia, T., & McKeachi, W.J. (1991). Manual for the

used of the motivated strategies for learning questionnaire. Michigan:

NCRIPTAL Michigan University.

Pintrich, R.P. (2000). The role of goal orientation in self-regulated learning. Dalam

M. Boekaerts, P.R. Pintrich, dan M. Zeidner. Handbook of Self-Regulation.

Sandiego: Academic Press. (pp. 13-39).

Pintrich, R.P. (2002). Motivation and classroom learning. Handbook of

educational psychology. Reynolds, W.M., & Miller, G.E. New Jersey:

John Wiley & sons, inc.

Pintrich, P. R. (2003). A motivational science perspective on the role of student

motivation in learning and teaching contexts. Journal of Educational

Psychology, 95(4), 667-686.

Santrock, J.W. (2007). Remaja (edisi ke sebelas). Jakarta: Erlangga.

Sarafino, E.P. (2012). Health psychology: Biopsychosocial interaction 5th edition.

New York: John Willey & Sons, Inc.

Schunk, D.H. (2012). Learning theories: An educational perspective (sixth

edition). Boston: Pearson Education, Inc.

Suciani, D., & Rozali, Y.A. (2014). Hubungan dukungan sosial dengan motivasi

belajar pada mahasiswa Universitas Esa Unggul. Jurnal Psikologi, 12

(2), 43-47.

Sugiyono. (2006). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif

dan R&D). Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sugiyono. (2015). Statistika untuk penelitian. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Syah, M. (2010). Psikologi pendidikan dengan suatu pendekatan baru. Bandung:

Remaja Roesdakarya.

Taylor, E.S., Peplau, L.A., Sears, O D. (2009). Psikologi sosial, edisi kedua belas.

Jakarta: Kencana.

Tunggadewi, T.P., & Indriana, Y. (2017). Hubungan antara dukungan sosial

dengan motivasi belajar pada santri di Pesantren Tahfidz Daarul Qur’An

Jawa Tengah. Jurnal Empati, 7(3), 313- 317.

Winarni, A., & Pratiwi. (2014). Dukungan teman sebaya dan motivasi belajar

siswa pesantren. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas

Psikologi & Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia.

Zimmerman, B. J. (1989). A social cognitive view of self-regulated academic

learning. Journal of Educational Psychology, 81(3).

Page 72: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

56

Zimmerman, B.J., & Martinez-pons, M. (1990). Student differences in

self-regulated learning: Relating grade, sex, and giftedness to self-efficacy

and strategy use. Journal of Educational Psychology, 82(1), 51-59.

Zimmerman, B.J., & Martinez-pons, M. (1992). Perceptions of efficacy and

strategy in the use of self regulation of learning. Dalam D.H.Schunk & J.

Meese. Student perceptions in the classroom: causes and qonsecuences.

Hillsdale, NJ: Erlbaum.

Zimmerman, B. J. (2000). Attaining self-regulated :A social cognitive perspective.

Dalam M. Boekaerts, P.R. Pintrich, dan M. Zeidner. Handbook of

Self-Regulation. Sandiego: Academic Press. (pp. 13-39).

Zimmerman, B.J. (2008). Investigating self-regulation and motivation: historical

background, methodological developments, and future prospects.

American Educational Research Journal, 45(1), 166-183.

Page 73: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

58

Lampiran 1

Skala Penelitian

Page 74: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

59

SKALA PENELITIAN

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

2019

Page 75: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

60

Identitas responden

Nama :

Jenis Kelamin

Kelas :

Usia :

Sekolah :

Dengan mengisi skala ini, maka saya bersedia menjadi responden dalam penelitian

ini.

(.…………..)

Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,

Kepada Yth.

Saudara/i responden

Di tempat-

Saya seorang mahasiswi jurusan Psikologi di Universitas Islam Indonesia,

Yogyakarta. Sehubungan dengan memenuhi tugas akhir, saya memohon saudara/i

untuk mengisi skala ini secara lengkap sesuai dengan keadaan saudara/i.

Peneliti bertanggung jawab secara penuh atas kerahasiaan informasi yang

diberikan responden dan akan digunakan sesuai dengan kepentingan dan etika yang

berlaku. Tidak ada jawaban benar ataupun jawaban salah dalam pengisian skala ini.

Oleh karena itu responden diharapkan untuk mengisi skala sesuai dengan keadaan

diri responden. Atas segala partisipasi saudara/i responden, saya mengucapkan

banyak terima kasih.

Wassalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Hormat Saya

Tsania Fitri Adenia

15320211

Page 76: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

61

BAGIAN A

Petunjuk pengisian skala

1. Berilah tanda centang () pada kolom yang tersedia sesuai dengan keadaan

anda

2. Perhatikan nomor pernyataan dan jangan sampai terlewatkan.

Keterangan pilihan jawaban

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

BENAR

SS S TS STS

☑ □ □ □

SALAH

SS S TS STS

☑ ☑ ☑ ☑

Jangan lewatkan nomer pernyataan!

No Pernyataan Isilah sesuai dengan

keadaan anda!

1. Teman saya akan menghibur di saat saya sedih SS S TS STS

□ □ □ □

2. Teman saya bersedia meminjamkan alat

tulisnya ketika saya mengerjakan tugas

SS S TS STS

□ □ □ □

3. Teman saya memberi tahu tentang info terbaru

tentang penyelesaian tugas

SS S TS STS

□ □ □ □

4. Teman saya memberikan ucapan selamat saat

saya meraih prestasi

SS S TS STS

□ □ □ □

5. Teman saya jarang yang mau memperhatikan

kondisi saya

SS S TS STS

□ □ □ □

Page 77: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

62

6. Sulit bagi teman saya untuk memberikan

pinjaman buku kepada saya meskipun saya

sudah memintanya dengan baik-baik

SS S TS STS

□ □ □ □

7. Saya sering ketinggalan informasi yang ada di

sekolah atau di asrama

SS S TS STS

□ □ □ □

8. Hal positif yang saya lakukan sering diabaikan

oleh teman-teman

SS S TS STS

□ □ □ □

9. Teman saya mampu merasakan kesulitan yang

saya alami

SS S TS STS

□ □ □ □

10

.

Ketika saya sedang mengalami masalah

keuangan, teman saya tidak segan memberikan

bantuan

SS S TS STS

□ □ □ □

11

.

Teman saya memberikan saran kepada saya

dalam mengatasi masalah yang saya hadapi

SS S TS STS

□ □ □ □

12

.

Teman saya menghargai pendapat yang saya

sampaikan

SS S TS STS

□ □ □ □

13

.

Teman saya enggan untuk menanyakan

permasalahan yang sedang saya alami

SS S TS STS

□ □ □ □

14

.

Teman saya jarang meluangkan waktunya untuk

mengajari pelajaran yang belum saya fahami

SS S TS STS

□ □ □ □

15

.

Saya merasa teman saya jarang menyampaikan

info terbaru kepada saya

SS S TS STS

□ □ □ □

16

.

Di saat saya meraih nilai yang bagus, teman saya

jarang memberikan apresiasi positif

SS S TS STS

□ □ □ □

17

.

Teman saya bersedia untuk mendengarkan

curhatan saya

SS S TS STS

□ □ □ □

Page 78: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

63

18

.

Teman saya menawarkan bantuan ketika saya

kesulitan uang

SS S TS STS

□ □ □ □

19

.

Saya dan teman saya sering berbagi pengalaman SS S TS STS

□ □ □ □

20

.

Teman saya memuji prestasi yang saya raih SS S TS STS

□ □ □ □

21

.

Teman saya tidak memberikan semangat kepada

saya saat saya mengalami kesulitan

SS S TS STS

□ □ □ □

22

.

Teman saya enggan membantu saya meskipun

memiliki waktu luang

SS S TS STS

□ □ □ □

23

.

Teman-teman saya jarang mengajak diskusi SS S TS STS

□ □ □ □

24

.

Teman saya sering meremehkan apa yang saya

lakukan

SS S TS STS

□ □ □ □

BAGIAN B

Petunjuk pengisian skala

1. Berilah lingkaran pada pilihan jawaban angka yang tersedia

2. Angka 1 yang berarti sangat tidak sesuai dan angka 7 yang berarti sangat

sesuai.

3. Semakin dekat ke angka 1, maka semakin tidak sesuai dengan diri anda.

Semakin dekat dengan angka 7, maka semakin sesuai dengan diri anda.

4. Perhatikan nomor pernyataan dan jangan sampai terlewatkan.

Page 79: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

64

Contoh soal :

“Saya menyukai apa yang saya pelajari di kelas ini”. Apabila pernyataan tersebut

sangat sesuai dengan diri anda, maka anda dapat melingkari angka 7, misalnya :

1

Sangat

Tidak

Sesuai

Dengan

Saya

2 3 4 5 6 7

Sangat

Sesuai

Dengan

Saya

Jangan lewatkan nomer pernyataan!

1. Ketika saya belajar untuk suatu ujian saya berlatih mengatakan fakta-fakta

penting berulang kali kepada diri saya sendiri

1

Sangat

Tidak

Sesuai

Dengan

Saya

2 3 4 5 6 7

Sangat

Sesuai

Dengan

Saya

2. Saya menggunakan apa yang telah saya pelajari dari tugas pekerjaan rumah

lama dan buku teks untuk melakukan tugas-tugas yang baru

1

Sangat

Tidak

Sesuai

Dengan

Saya

2 3 4 5 6 7

Sangat

Sesuai

Dengan

Saya

3. Ketika saya mempelajari suatu topik, saya mencoba untuk membuat semuanya

saling berkaitan

1

Sangat

Tidak

Sesuai

Dengan

Saya

2 3 4 5 6 7

Sangat

Sesuai

Dengan

Saya

Page 80: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

65

4. Ketika saya membaca materi-materi untuk kelas ini, saya mengucapkan

kata-kata tersebut berulang-ulang untuk diri saya sendiri untuk membantu saya

mengingat

1

Sangat

Tidak

Sesuai

Dengan

Saya

2 3 4 5 6 7

Sangat

Sesuai

Dengan

Saya

5. Saya membuat garis besar bab-bab dalam buku saya untuk membantu saya

belajar

1

Sangat

Tidak

Sesuai

Dengan

Saya

2 3 4 5 6 7

Sangat

Sesuai

Dengan

Saya

6. Ketika membaca, saya mencoba menghubungkan hal-hal yang saya baca

dengan apa yang sudah saya ketahui

1

Sangat

Tidak

Sesuai

Dengan

Saya

2 3 4 5 6 7

Sangat

Sesuai

Dengan

Saya

7. Saya bertanya pada diri sendiri untuk memastikan saya tahu materi yang telah

saya pelajari

1

Sangat

Tidak

Sesuai

Dengan

Saya

2 3 4 5 6 7

Sangat

Sesuai

Dengan

Saya

Page 81: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

66

8. Saya terus belajar meskipun materi pembelajaran membosankan dan tidak

menarik

1

Sangat

Tidak

Sesuai

Dengan

Saya

2 3 4 5 6 7

Sangat

Sesuai

Dengan

Saya

9. Sebelum saya memulai belajar, saya memikirkan hal-hal yang saya akan

butuhkan untuk belajar

1

Sangat

Tidak

Sesuai

Dengan

Saya

2 3 4 5 6 7

Sangat

Sesuai

Dengan

Saya

10. Ketika saya membaca, saya berhenti sesekali dan memeriksa apa yang telah

saya baca

1

Sangat

Tidak

Sesuai

Dengan

Saya

2 3 4 5 6 7

Sangat

Sesuai

Dengan

Saya

11. Dibandingkan dengan siswa-siswa yang lain di kelas ini saya berharap

melakukan dengan baik

1

Sangat

Tidak

Sesuai

Dengan

Saya

2 3 4 5 6 7

Sangat

Sesuai

Dengan

Saya

Page 82: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

67

12. Dibandingkan dengan yang lainnya di kelas ini saya pikir bahwa saya adalah

siswa yang baik

1

Sangat

Tidak

Sesuai

Dengan

Saya

2 3 4 5 6 7

Sangat

Sesuai

Dengan

Saya

13. Saya yakin saya dapat melakukan pekerjaan dengan sangat baik pada

masalah-masalah dan tugas-tugas yang ditugaskan untuk kelas ini

1

Sangat

Tidak

Sesuai

Dengan

Saya

2 3 4 5 6 7

Sangat

Sesuai

Dengan

Saya

14. Saya pikir saya akan menerima nilai yang baik di kelas ini

1

Sangat

Tidak

Sesuai

Dengan

Saya

2 3 4 5 6 7

Sangat

Sesuai

Dengan

Saya

15. Keterampilan belajar saya sangat hebat dibandingkan dengan orang lain di

kelas ini

1

Sangat

Tidak

Sesuai

Dengan

Saya

2 3 4 5 6 7

Sangat

Sesuai

Dengan

Saya

Page 83: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

68

16. Dibandingkan dengan siswa-siswa lain di kelas ini, saya pikir bahwa saya tahu

banyak hal mengenai mata pelajaran

1

Sangat

Tidak

Sesuai

Dengan

Saya

2 3 4 5 6 7

Sangat

Sesuai

Dengan

Saya

17. Saya lebih memilih tugas kelas yang menantang sehingga saya bisa belajar

hal-hal baru

1

Sangat

Tidak

Sesuai

Dengan

Saya

2 3 4 5 6 7

Sangat

Sesuai

Dengan

Saya

18. Saya suka terhadap apa yang saya pelajari di kelas ini

1

Sangat

Tidak

Sesuai

Dengan

Saya

2 3 4 5 6 7

Sangat

Sesuai

Dengan

Saya

19. Saya pikir saya akan dapat menggunakan apa yang saya pelajari di kelas ini di

kelas lain

1

Sangat

Tidak

Sesuai

Dengan

Saya

2 3 4 5 6 7

Sangat

Sesuai

Dengan

Saya

Page 84: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

69

20. Bahkan ketika saya melakukan hal yang buruk di suatu ujian, saya mencoba

belajar dari kesalahan saya

1

Sangat

Tidak

Sesuai

Dengan

Saya

2 3 4 5 6 7

Sangat

Sesuai

Dengan

Saya

21. Saya berpikir apa yang saya pelajari di kelas ini berguna untuk saya ketahui

1

Sangat

Tidak

Sesuai

Dengan

Saya

2 3 4 5 6 7

Sangat

Sesuai

Dengan

Saya

22. Saya sangat gugup selama ujian sehingga saya tidak bisa mengingat apa yang

telah saya pelajari

1

Sangat

Tidak

Sesuai

Dengan

Saya

2 3 4 5 6 7

Sangat

Sesuai

Dengan

Saya

23. Saya merasa gelisah, kesal ketika saya mengikuti ujian

1

Sangat

Tidak

Sesuai

Dengan

Saya

2 3 4 5 6 7

Sangat

Sesuai

Dengan

Saya

24. Saya khawatir akan banyak hal tentang ujian

1

Sangat

Tidak

Sesuai

Dengan

Saya

2 3 4 5 6 7

Sangat

Sesuai

Dengan

Saya

Page 85: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

70

25. Ketika saya mengikuti ujian, saya memikirkan betapa buruk saya

mengerjakannya

1

Sangat

Tidak

Sesuai

Dengan

Saya

2 3 4 5 6 7

Sangat

Sesuai

Dengan

Saya

26. Ketika tugas sulit, saya menyerah atau hanya mempelajari bagian-bagian yang

mudah

1

Sangat

Tidak

Sesuai

Dengan

Saya

2 3 4 5 6 7

Sangat

Sesuai

Dengan

Saya

27. Saya seringkali mendapati diri sendiri membaca buku sekolah, akan tetapi

tidak tahu tentang apa isi bukunya

1

Sangat

Tidak

Sesuai

Dengan

Saya

2 3 4 5 6 7

Sangat

Sesuai

Dengan

Saya

28. Saya mendapati diri saya memikirkan hal-hal lain dan tidak benar-benar

mendengarkan apa yang sedang dikatakan guru, pada saat ia sedang berbicara.

1

Sangat

Tidak

Sesuai

Dengan

Saya

2 3 4 5 6 7

Sangat

Sesuai

Dengan

Saya

Page 86: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

71

Lampiran 2

Tabulasi Data Penelitian

Page 87: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

72

A. Dukungan Sosial Teman Sebaya

No. Dukungan Teman Sebaya

A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13

1 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3

2 3 3 3 2 3 4 2 2 3 2 3 3 3

3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3

4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2

5 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3

6 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3

7 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 2

8 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3

9 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2

10 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3

11 3 4 2 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3

12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2

13 4 3 3 2 2 3 1 2 3 4 3 3 3

14 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3

15 4 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4

16 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3

17 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3

18 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3

19 4 4 3 4 3 4 4 4 3 1 4 3 4

20 4 4 3 3 3 4 2 4 3 4 3 3 3

21 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 4 3 3

22 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3

23 3 4 2 1 1 1 4 1 1 1 4 4 4

24 3 4 3 1 1 4 1 1 1 4 4 1 1

25 3 2 1 3 3 3 3 4 3 2 2 3 2

26 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 2

27 4 3 3 2 4 4 2 2 4 3 3 4 4

28 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3

29 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 2

30 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3

31 3 3 2 2 3 2 4 1 2 4 3 2 1

32 3 4 4 3 3 4 2 2 2 3 4 3 3

33 3 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2

34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

35 3 4 3 3 3 4 4 4 2 4 3 3 3

36 4 3 3 2 2 3 3 2 3 4 4 3 2

37 3 3 2 3 1 3 3 2 2 2 4 3 3

38 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

39 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2

40 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 3 3 2

41 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3

Page 88: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

73

42 3 4 3 4 3 4 2 3 3 4 4 3 3

43 3 3 2 2 2 3 1 2 2 2 3 3 3

44 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4

45 3 3 3 3 3 3 1 3 4 4 4 3 2

46 3 4 2 4 2 3 1 4 3 1 4 3 3

47 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

48 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

49 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 3 3 2

50 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 2

51 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3

52 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3

53 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2

54 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4

55 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4

56 4 4 4 3 3 3 2 2 4 4 4 3 3

57 3 3 4 4 2 4 4 1 3 4 4 4 2

58 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4

59 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3

60 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3

61 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3

62 3 3 1 3 4 3 3 2 3 3 3 2 2

63 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3

64 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3

65 4 4 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3

66 2 3 3 3 2 3 3 1 2 3 3 2 3

67 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2

68 3 3 3 3 4 4 4 4 3 1 3 3 4

69 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3

70 3 3 4 4 2 2 1 1 3 3 4 4 1

71 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3

72 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3

73 3 3 2 2 2 3 3 1 1 1 3 3 3

74 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3

75 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3

76 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3

77 4 3 4 4 3 4 3 2 3 4 4 3 2

78 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3

79 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2

80 2 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3

81 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3

82 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2

83 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4

84 3 3 2 3 2 1 3 2 4 4 4 4 2

85 3 3 3 3 1 1 1 1 2 3 3 2 1

Page 89: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

74

86 3 4 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3

87 1 3 2 1 2 3 2 3 4 3 3 2 3

88 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2

89 3 3 4 4 2 4 3 3 2 2 3 3 3

90 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3

91 3 3 3 2 2 3 4 3 2 1 3 4 2

92 2 4 3 4 3 3 2 2 2 4 4 3 3

93 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2

94 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2

95 3 3 1 4 4 3 4 3 2 4 3 3 3

96 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3

97 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2

98 4 3 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3

99 2 4 3 2 3 4 3 1 3 2 3 3 1

100 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3

101 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3

102 3 3 2 3 1 1 1 1 2 1 1 2 4

103 3 4 3 3 2 3 3 1 2 2 3 2 2

104 4 4 4 3 2 1 4 2 2 2 2 3 1

105 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2

106 4 4 2 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3

107 2 4 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 2

108 4 3 4 4 2 4 3 2 3 4 4 4 2

109 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3

110 2 2 3 2 2 3 3 3 1 2 3 2 3

111 4 4 4 4 3 3 1 1 2 2 4 2 3

112 3 2 3 3 2 3 2 2 2 1 2 2 1

113 4 3 4 4 3 3 3 2 4 3 4 4 2

114 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3

115 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 1

116 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3

117 1 3 2 4 4 3 2 3 4 3 2 1 2

118 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 2

119 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 4 3 3

120 3 2 3 1 2 3 3 1 1 4 4 4 3

No Dukungan Teman Sebaya Tot

al A1

4

A1

5

A1

6

A1

7

A1

8

A1

9

A2

0

A2

1

A2

2

A2

3 A24

1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3

86

2 3 3 2 4 3 4 2 3 4 3 3

70

Page 90: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

75

3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3

70

4 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3

64

5 2 2 2 4 4 4 3 3 3 3 4

78

6 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3

72

7 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3

74

8 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3

78

9 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2

65

10 3 2 2 3 4 4 2 3 3 3 4

77

11 4 3 3 4 4 3 2 4 4 3 3

79

12 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4

79

13 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2

62

14 3 3 3 2 3 4 1 3 3 3 3

72

15 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 3

79

16 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3

80

17 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2

68

18 4 3 2 3 4 4 3 3 4 4 3

82

19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

89

20 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3

79

21 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3

79

22 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3

84

23 4 1 3 1 1 4 1 1 4 4 3

58

24 4 2 1 4 4 4 2 3 3 1 1

58

25 3 2 3 3 3 4 1 3 3 3 3

65

26 1 3 1 3 3 3 4 4 3 4 3

74

Page 91: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

76

27 4 4 2 4 3 4 2 4 3 3 4

79

28 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3

84

29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2

67

30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

73

31 1 3 2 4 4 4 2 4 2 2 2

62

32 4 2 3 4 3 4 3 4 4 3 3

77

33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4

88

34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

72

35 2 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3

76

36 3 4 2 3 3 4 2 3 3 3 2

70

37 3 2 3 4 2 4 3 3 3 3 3

67

38 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3

75

39 3 2 1 1 2 4 2 3 3 3 2

59

40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

69

41 3 4 2 4 3 3 3 4 3 4 3

74

42 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3

81

43 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3

62

44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

94

45 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3

72

46 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4

75

47 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3

75

48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

95

49 3 2 3 2 4 3 4 3 3 3 2

68

50 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4

85

Page 92: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

77

51 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3

74

52 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3

82

53 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2

70

54 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4

86

55 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4

91

56 3 2 2 4 3 4 3 2 3 3 3

75

57 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3

81

58 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4

77

59 2 3 4 3 3 3 3 4 4 2 3

72

60 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3

76

61 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3

71

62 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2

63

63 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 4

74

64 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3

75

65 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2

68

66 3 3 4 3 2 3 3 2 2 2 2

62

67 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3

64

68 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3

81

69 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

73

70 1 2 1 4 4 4 4 1 1 2 2

61

71 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3

79

72 2 2 2 2 3 2 2 4 3 2 2

55

73 2 2 3 3 2 3 3 3 4 1 2

58

74 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3

89

Page 93: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

78

75 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

74

76 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3

70

77 3 2 2 4 4 3 3 3 3 4 2

76

78 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4

81

79 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2

60

80 3 2 3 3 3 3 4 1 3 3 2

67

81 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4

83

82 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4

67

83 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

93

84 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3

69

85 1 1 1 3 3 4 1 3 3 3 4

54

86 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3

75

87 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 1

64

88 3 4 4 3 2 3 3 3 1 2 3

67

89 2 2 2 3 3 4 4 2 2 3 1

67

90 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3

80

91 3 3 3 3 3 4 4 1 3 3 4

69

92 2 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3

73

93 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3

68

94 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2

65

95 3 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4

80

96 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3

69

97 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2

67

98 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3

77

Page 94: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

79

99 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2

61

10

0 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3

72

10

1 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3

66

10

2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

36

10

3 4 3 2 4 3 4 2 3 2 3 1

64

10

4 1 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2

57

10

5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

71

10

6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

78

10

7 1 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3

66

10

8 1 2 4 4 4 3 3 3 3 4 4

78

10

9 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3

67

11

0 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2

58

11

1 3 3 3 3 2 4 4 3 1 3 1

67

11

2 1 2 2 1 1 2 1 2 3 1 1

45

11

3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4

82

11

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

72

11

5 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 2

71

11

6 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2

63

11

7 3 1 3 3 1 3 2 1 3 1 1

56

11

8 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3

84

11

9 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2

65

12

0 3 4 1 2 4 4 1 4 4 4 3

68

Page 95: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

80

B. Regulasi Diri dalam Belajar

N

o.

Regulasi Diri dalam Belajar

B

1

B

2

B

3

B

4

B

5

B

6

B

7

B

8

B

9

B1

0

B1

1

B1

2

B1

3

B1

4

B1

5

1 3 6 6 7 7 6 4 6 6 6 5 2 6 5 1

2 5 6 7 3 7 7 1 1 1 3 1 1 3 1 1

3 7 4 5 4 7 6 7 3 6 7 7 4 4 4 3

4 2 5 4 6 6 3 6 6 5 6 6 3 5 4 3

5 2 6 7 7 6 6 7 3 5 7 5 1 3 3 1

6 6 6 7 7 6 7 6 6 7 6 6 5 5 5 2

7 7 3 7 7 7 7 7 6 7 7 6 6 6 6 2

8 5 4 7 6 4 6 4 4 6 4 4 1 4 4 1

9 5 5 5 5 4 7 5 5 7 6 7 4 6 5 2

10 7 5 6 6 3 7 2 7 7 2 6 1 2 6 2

11 4 4 5 6 7 6 7 5 7 4 2 1 5 1 1

12 4 5 2 7 7 7 4 7 6 5 2 1 2 2 1

13 7 5 6 4 6 6 6 5 6 5 4 3 6 5 3

14 2 5 6 4 3 3 6 2 7 2 4 4 4 2 1

15 7 4 6 4 7 7 7 6 7 6 3 1 4 4 1

16 5 4 2 5 5 5 6 6 5 4 1 2 2 2 1

17 6 5 6 7 7 5 7 7 7 5 1 3 6 5 3

18 7 4 6 7 7 5 6 7 6 7 6 4 7 5 4

19 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 4 3 4 2 2

20 3 5 6 6 7 6 4 3 3 5 4 3 5 4 3

21 6 6 7 7 6 5 7 6 6 2 5 1 6 1 1

22 7 6 7 5 3 6 7 7 7 6 7 3 4 5 6

23 3 1 2 7 6 5 7 2 6 7 7 5 6 7 2

24 7 6 5 7 7 7 7 2 3 7 4 3 1 4 1

25 6 6 5 4 7 6 6 6 7 5 5 2 3 3 2

26 7 7 7 7 7 6 6 7 6 7 7 6 7 6 1

27 7 2 6 7 5 7 7 2 1 1 3 2 4 4 1

28 4 4 5 6 6 5 4 7 3 3 3 2 1 4 1

29 4 4 7 5 5 7 7 5 5 2 3 1 1 1 1

30 7 7 6 7 7 6 7 7 7 6 4 2 6 7 6

31 5 2 6 7 3 4 5 6 4 4 3 1 5 2 1

32 4 7 3 2 7 6 6 2 4 7 3 4 3 2 1

33 6 4 6 7 7 7 6 3 6 7 6 4 5 4 1

34 5 5 5 4 6 6 7 7 6 6 6 4 5 5 4

35 7 7 7 7 7 5 7 5 5 6 7 4 4 6 4

36 6 2 4 3 6 6 6 4 6 6 4 2 4 4 2

37 7 4 7 7 2 7 5 1 3 1 4 3 3 4 1

38 7 5 7 6 2 7 6 1 5 2 4 1 4 4 1

39 6 4 2 6 6 4 7 7 6 4 2 1 4 3 1

40 7 4 4 6 4 5 7 5 5 6 6 4 3 5 2

Page 96: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

81

41 6 6 4 6 7 5 7 4 7 7 7 4 4 6 3

42 7 1 6 5 7 6 7 5 7 5 5 2 1 3 1

43 7 3 1 3 1 3 6 2 2 2 5 1 2 2 1

44 7 6 6 7 5 7 6 6 7 6 7 7 7 7 6

45 6 5 5 4 7 5 5 6 5 6 5 3 5 3 2

46 7 5 4 7 7 7 6 6 5 6 4 4 7 3 4

47 7 6 7 7 7 7 7 5 7 7 2 1 1 2 1

48 7 7 7 7 7 7 7 5 7 7 4 4 4 5 3

49 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 6 6 4 3

50 7 6 7 3 3 6 7 6 5 7 7 4 6 4 1

51 3 2 6 7 2 5 6 3 6 6 1 1 2 3 7

52 7 2 6 7 7 7 7 3 6 2 7 4 2 6 1

53 7 6 5 6 3 7 6 4 7 7 6 5 7 7 4

54 6 6 6 6 6 7 4 2 6 7 7 1 6 7 2

55 7 5 5 7 6 5 7 5 6 7 4 3 3 3 3

56 6 6 6 1 6 7 7 6 7 7 6 4 6 5 1

57 4 4 3 6 5 5 5 4 4 6 6 3 4 5 4

58 7 5 5 7 7 7 7 5 7 7 7 3 3 5 5

59 3 4 4 2 1 4 4 1 6 7 6 1 2 4 1

60 6 6 4 7 4 4 7 4 7 5 7 2 7 5 2

61 5 5 5 4 4 6 5 5 5 6 5 5 5 5 5

62 6 5 4 5 6 5 6 6 7 7 7 2 4 4 1

63 2 5 3 3 6 6 3 6 6 6 3 2 2 3 2

64 7 5 6 7 7 7 6 6 7 6 7 3 6 6 1

65 5 3 5 5 2 6 6 2 2 4 6 6 3 5 5

66 5 5 6 4 7 6 5 4 5 6 6 5 6 5 4

67 6 6 6 6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

68 2 1 5 5 6 7 7 7 7 7 5 1 1 7 1

69 5 7 7 6 6 3 4 6 7 6 7 7 7 7 1

70 6 7 7 6 7 7 6 6 7 7 7 7 7 7 7

71 5 1 3 2 5 5 3 6 5 4 3 6 7 5 4

72 3 3 4 2 6 4 3 5 2 5 3 4 6 5 2

73 3 4 3 2 6 4 5 1 7 7 6 2 2 5 4

74 7 5 7 7 3 7 7 5 7 6 7 7 5 7 3

75 6 7 7 5 7 7 7 6 6 7 7 6 7 7 6

76 3 2 3 5 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4

77 5 6 5 4 6 7 4 7 6 5 6 3 3 3 2

78 4 6 5 7 3 5 5 4 6 6 5 5 5 6 3

79 3 3 4 2 4 5 5 4 3 4 5 2 4 2 4

80 2 4 3 5 4 3 5 4 3 2 5 4 4 2 6

81 7 5 6 7 4 7 1 1 7 7 7 4 7 7 5

82 4 2 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4 2 3 3

83 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 1 7 4 4

84 5 4 2 5 2 2 5 2 2 2 5 2 4 3 2

Page 97: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

82

85 7 7 7 7 7 7 7 5 5 7 7 5 7 6 5

86 7 7 7 5 5 7 7 5 6 7 7 7 7 7 7

87 5 4 1 1 1 2 2 1 6 5 2 1 4 2 1

88 7 7 7 7 7 7 1 7 7 7 7 1 7 7 7

89 4 7 6 6 5 7 4 5 7 1 7 7 7 6 7

90 6 6 5 7 4 7 7 7 7 7 7 5 6 6 3

91 6 5 7 2 4 6 5 1 7 6 5 4 7 6 5

92 7 7 5 6 1 6 7 7 7 7 7 5 6 5 4

93 4 5 5 6 7 7 6 4 6 5 6 4 5 5 3

94 6 7 3 7 6 6 7 7 7 6 7 7 7 7 7

95 3 4 6 6 2 6 4 1 1 6 5 6 4 6 1

96 7 5 5 7 4 5 7 6 1 7 7 1 4 6 2

97 2 3 4 3 6 6 6 7 6 7 7 7 7 6 5

98 3 2 3 5 6 5 4 4 5 6 5 3 3 3 4

99 6 3 3 6 6 4 5 6 4 4 6 5 5 5 4

10

0 4 5 6 5 7 7 7 3 6 7 5 5 7 6 4

10

1 4 5 5 7 2 5 5 5 4 7 4 3 4 4 4

10

2 1 1 1 1 2 3 2 6 4 1 1 5 6 7 7

10

3 7 5 5 7 5 4 5 2 5 7 5 4 4 4 3

10

4 3 6 7 2 2 7 7 7 6 6 7 7 7 7 7

10

5 4 3 5 4 6 7 7 6 5 3 4 6 6 7 7

10

6 7 6 6 7 6 7 7 6 6 7 7 6 6 6 4

10

7 4 2 2 5 3 6 6 5 5 6 7 7 5 6 5

10

8 5 6 5 4 6 7 4 7 5 5 6 3 3 3 3

10

9 6 4 5 5 1 6 6 2 4 3 6 5 5 5 4

11

0 5 3 4 5 3 5 3 5 3 5 5 3 5 3 2

11

1 7 5 6 7 4 7 6 1 3 7 4 4 4 3 3

11

2 7 4 7 7 4 7 7 7 6 4 7 5 7 7 5

11

3 7 7 7 7 7 7 6 7 1 7 7 6 7 7 7

11

4 4 4 5 4 6 5 5 4 5 6 5 4 5 5 4

Page 98: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

83

11

5 7 6 7 6 5 7 7 5 7 6 6 7 5 6 4

11

6 4 2 6 4 6 5 2 5 6 2 6 6 6 6 5

11

7 3 5 6 7 3 7 6 2 3 3 6 5 6 7 4

11

8 7 4 4 6 5 6 6 3 4 6 6 5 3 6 4

11

9 3 4 6 7 7 6 5 6 7 6 7 7 6 4 6

12

0 7 4 7 4 7 7 7 4 7 7 4 6 6 7 5

N

o.

Regulasi Diri dalam Belajar Tot

al B1

6

B1

7

B1

8

B1

9

B2

0

B2

1

B2

2

B2

3

B2

4

B2

5

B2

6

B2

7

B2

8

1 4 5 7 4 6 7 2 1 2 1 2 2 2

236

2 1 4 4 5 3 3 1 1 3 4 5 4 7

170

3 3 5 6 6 7 7 5 4 6 5 3 3 6

276

4 3 1 6 3 5 6 1 1 2 1 1 1 1

201

5 1 3 5 4 6 7 1 1 1 6 5 6 1

220

6 2 4 6 6 7 7 6 5 7 7 5 6 2

301

7 2 2 7 6 6 7 2 1 4 2 2 2 2

266

8 1 4 4 4 7 7 5 2 4 4 5 2 4

223

9 2 6 7 7 6 7 3 1 1 2 2 4 1

247

10 2 7 7 7 7 7 1 1 1 1 1 2 1

224

11 1 2 7 4 6 7 5 1 7 4 5 2 3

228

12 1 5 6 2 6 6 3 1 2 2 1 5 2

200

13 2 6 7 5 6 7 4 5 5 6 3 4 2

269

14 1 6 4 6 4 6 6 1 1 1 2 2 1

187

15 3 7 7 7 6 7 4 3 4 5 2 1 2

259

Page 99: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

84

16 3 5 5 7 6 7 2 2 3 7 4 2 1

211

17 3 6 6 6 5 7 2 1 3 4 6 1 6

259

18 4 7 7 1 7 7 4 4 4 1 7 7 1

283

19 2 6 6 6 6 6 4 5 6 4 4 4 3

263

20 4 6 5 6 6 7 4 5 4 3 2 3 2

241

21 1 5 7 7 7 7 3 1 3 2 2 1 1

234

22 6 7 7 7 7 7 2 1 1 1 2 6 6

278

23 2 5 7 5 7 7 7 4 6 7 7 1 1

269

24 1 2 5 5 7 7 4 6 6 5 6 4 7

255

25 2 4 7 7 6 7 6 2 2 2 4 1 2

243

26 1 7 7 7 4 7 4 4 5 1 4 4 5

295

27 1 1 4 5 5 7 1 1 1 2 2 7 6

189

28 1 3 7 5 7 7 3 2 2 2 2 2 3

201

29 1 1 5 2 3 7 2 2 2 2 3 3 3

179

30 5 6 7 7 7 7 1 1 1 1 1 6 2

279

31 2 4 6 5 6 7 4 1 2 4 4 3 5

210

32 2 7 7 5 7 7 4 7 1 7 3 1 7

241

33 3 7 4 7 7 6 6 6 7 4 2 1 5

280

34 4 6 7 5 6 6 1 1 2 1 2 2 1

245

35 4 7 7 6 7 7 1 1 1 1 1 1 3

265

36 2 3 5 6 6 6 2 2 2 3 2 2 2

210

37 3 7 4 5 7 7 4 1 1 2 4 7 4

215

38 1 5 4 4 7 7 4 4 4 2 7 1 2

218

39 4 5 7 4 7 7 5 6 3 4 1 2 1

234

Page 100: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

85

40 3 4 6 5 6 7 4 3 4 5 5 2 2

249

41 4 5 4 7 7 6 5 3 4 7 3 5 4

282

42 1 4 6 3 3 7 1 3 3 5 3 7 7

225

43 1 2 7 6 7 7 6 2 4 4 4 6 6

190

44 7 7 7 7 7 7 1 7 2 2 2 1 3

308

45 1 4 5 5 5 6 1 1 4 4 4 1 2

223

46 3 6 7 7 5 7 3 1 2 1 1 2 2

253

47 1 4 6 6 7 7 2 1 4 2 2 2 2

234

48 3 3 6 7 7 7 1 1 5 7 1 1 2

274

49 5 5 7 7 7 7 1 4 4 3 3 1 1

295

50 1 6 5 7 6 7 1 1 1 4 1 1 4

242

51 7 6 4 6 6 7 4 2 7 2 3 3 3

231

52 4 1 5 6 7 7 6 2 1 1 7 2 6

243

53 3 6 7 7 7 5 2 3 1 1 7 4 1

270

54 3 7 6 6 6 7 2 1 4 5 2 1 7

262

55 3 5 6 7 6 7 4 3 4 4 4 2 4

260

56 2 6 7 7 7 7 1 2 2 3 1 1 1

253

57 2 4 4 4 6 7 5 3 4 5 5 4 4

237

58 4 3 7 7 5 7 1 1 2 3 3 3 4

264

59 2 6 7 1 5 7 1 2 7 6 4 6 5

203

60 2 2 4 4 7 7 4 4 6 3 3 4 4

251

61 5 6 6 7 6 7 1 1 4 4 1 2 2

249

62 4 5 5 7 2 7 1 2 3 4 4 3 3

240

63 1 5 6 6 6 7 5 5 7 6 2 5 2

233

Page 101: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

86

64 1 5 6 7 6 6 1 1 4 2 5 1 1

259

65 5 4 5 5 6 6 1 1 5 5 7 5 6

234

66 6 5 5 4 7 7 4 5 6 5 7 5 6

284

67 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

273

68 1 7 7 7 7 7 1 1 1 1 1 1 1

221

69 1 4 3 4 7 6 1 1 1 1 1 1 1

233

70 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 6 7

361

71 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

289

72 2 4 4 3 2 3 3 3 4 5 4 2 5

191

73 4 6 5 5 4 3 2 1 1 4 3 6 5

206

74 3 5 5 7 6 7 1 1 1 1 4 1 1

260

75 4 6 6 6 7 7 1 2 2 1 2 1 2

285

76 4 3 4 4 3 5 3 4 5 3 2 1 5

200

77 3 6 3 2 3 3 7 7 6 7 7 7 6

258

78 3 4 5 5 7 6 3 2 4 4 4 5 2

247

79 4 4 5 5 3 3 5 5 3 4 4 4 2

200

80 7 7 7 6 3 3 6 6 6 6 2 3 4

235

81 5 7 7 7 7 7 1 1 1 1 1 1 1

255

82 3 2 4 2 3 5 2 2 2 2 2 3 3

162

83 4 7 7 7 7 7 7 4 1 1 1 1 1

293

84 2 5 5 3 5 5 2 3 2 2 7 1 1

171

85 5 5 7 4 5 7 6 6 6 7 6 7 7

328

86 6 4 6 6 7 7 1 1 2 1 1 1 2

282

87 1 1 4 1 7 7 6 1 1 4 6 1 7

156

Page 102: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

87

88 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

347

89 7 7 7 7 5 7 1 3 2 1 3 5 5

279

90 3 5 7 5 7 7 3 3 3 5 4 4 3

287

91 5 3 4 4 3 4 1 1 1 1 1 2 2

211

92 4 5 1 1 3 5 3 6 5 5 3 3 6

262

93 3 3 4 5 6 5 2 2 2 2 2 2 3

231

94 6 7 7 7 7 7 1 1 5 1 1 2 2

297

95 2 2 3 2 2 7 6 4 6 6 4 1 7

214

96 5 1 7 4 1 6 1 1 1 5 7 7 7

233

97 3 4 6 6 7 7 2 3 2 1 4 2 7

259

98 4 4 5 5 6 7 2 1 3 2 3 4 4

211

99 4 2 4 6 6 7 4 5 4 5 5 3 3

249

10

0 4 3 7 7 7 7 1 2 2 1 7 7 5

269

10

1 3 5 4 5 7 7 4 3 4 4 7 4 5

244

10

2 7 7 2 4 7 6 1 2 3 4 5 4 7

198

10

3 5 3 5 5 7 5 4 1 3 5 4 5 2

241

10

4 6 7 6 7 7 7 2 2 1 1 1 4 2

275

10

5 7 7 7 7 7 7 2 2 3 2 1 1 1

265

10

6 5 6 6 6 6 7 3 5 3 3 1 6 5

300

10

7 6 4 5 6 6 7 5 4 3 4 5 5 5

263

10

8 3 7 3 2 3 3 7 7 7 7 7 4 6

259

10

9 4 4 4 3 6 4 2 2 3 4 5 4 5

220

11

0 3 4 4 5 6 5 3 4 3 5 2 3 6

213

Page 103: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

88

11

1 3 3 3 3 5 5 6 5 5 7 7 1 6

246

11

2 5 6 5 5 7 6 1 1 1 1 1 1 1

261

11

3 1 6 7 6 7 7 1 1 6 7 1 2 1

296

11

4 4 4 5 5 5 6 3 2 2 2 4 4 5

231

11

5 5 4 6 7 7 7 1 2 2 1 2 1 2

271

11

6 4 6 5 5 6 7 2 2 1 1 1 1 1

223

11

7 3 3 6 6 6 6 4 6 2 3 4 3 6

249

11

8 3 3 4 4 5 6 3 4 6 4 5 3 3

245

11

9 6 5 4 3 6 7 3 2 3 3 3 4 4

269

12

0 4 7 6 3 7 5 3 3 5 3 1 4 5

280

Page 104: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

89

Lampiran 3

Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

Page 105: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

90

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas (Dukungan Teman Sebaya)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.900 .901 24

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

A1 68.89 88.803 .429 .342 .898

A2 68.69 89.644 .373 .286 .899

A3 68.88 88.917 .359 .367 .899

A4 68.92 87.254 .454 .585 .897

A5 69.16 84.891 .620 .587 .893

A6 68.79 85.225 .602 .541 .894

A7 69.18 88.650 .323 .428 .900

A8 69.28 84.524 .531 .475 .896

A9 69.31 87.476 .455 .473 .897

A10 68.97 88.335 .326 .325 .901

A11 68.68 87.902 .529 .582 .896

A12 68.92 87.707 .530 .593 .896

A13 69.31 88.484 .364 .366 .899

A14 69.07 85.626 .494 .546 .896

A15 69.18 85.411 .612 .583 .894

A16 69.16 85.966 .522 .487 .896

A17 68.82 86.924 .510 .533 .896

A18 68.89 85.173 .630 .597 .893

A19 68.61 88.341 .486 .457 .897

A20 69.10 85.368 .553 .572 .895

A21 68.89 85.509 .564 .545 .895

A22 68.87 87.360 .507 .552 .896

A23 69.11 86.181 .564 .486 .895

A24 69.16 84.403 .617 .605 .893

Page 106: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

91

Uji Validitas dan Reliabilitas (RMSLQ)

1. Subskala SE

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.855 .854 6

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

B11 19.59 52.042 .510 .368 .854

B12 21.10 45.721 .699 .500 .820

B13 20.11 49.039 .622 .413 .834

B14 20.14 48.139 .702 .534 .820

B15 21.66 45.571 .706 .712 .818

B16 21.48 48.806 .617 .656 .835

2. Subskala IV

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.717 .731 5

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

B17 23.04 17.805 .328 .190 .741

B18 22.27 17.475 .552 .350 .641

B19 22.58 15.405 .576 .346 .624

B20 21.98 17.327 .519 .375 .652

Page 107: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

92

B21 21.46 19.830 .464 .407 .681

3. Subskala LS

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.779 .785 10

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

B1 47.45 76.334 .468 .305 .757

B2 48.07 75.566 .519 .352 .751

B3 47.58 76.211 .508 .467 .753

B4 47.38 77.917 .403 .237 .766

B5 47.61 75.770 .432 .253 .763

B6 46.98 78.722 .544 .425 .752

B7 47.19 78.879 .422 .224 .763

B8 48.09 77.260 .357 .229 .774

B9 47.38 77.379 .435 .261 .762

B10 47.39 76.694 .428 .288 .763

4. Subskala AN

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.833 .833 4

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

B22 9.58 24.146 .637 .449 .799

Page 108: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

93

B23 9.87 23.724 .680 .491 .781

B24 9.29 23.351 .687 .498 .777

B25 9.21 23.225 .644 .457 .797

5. Subskala LOF

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.682 .682 3

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

B26 6.67 11.686 .488 .241 .597

B27 6.98 12.067 .475 .227 .613

B28 6.58 10.850 .523 .274 .551

Page 109: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

94

Lampiran 4

Uji Normalitas

Page 110: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

95

Uji Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Duksos .053 120 .200* .985 120 .193

RMSLQ .045 120 .200* .990 120 .563

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Page 111: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

96

Lampiran 5

Uji Linearitas

Page 112: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

97

Uji Linearitas

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

RMSLQ * Duksos .144 .021 .585 .342

Page 113: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

98

Lampiran 6

Uji Hipotesis

Page 114: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

99

Uji Hipotesis Nonparamterik

Correlations

Duksos RMSLQ

Spearman's rho Duksos Correlation Coefficient 1.000 .134

Sig. (1-tailed) . .073

N 120 120

RMSLQ Correlation Coefficient .134 1.000

Sig. (1-tailed) .073 .

N 120 120

Page 115: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

100

Lampiran 7

Analisis Tambahan

Page 116: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

101

1. Uji Hipotesis Berdasarkan Aspek Dukungan Teman Sebaya dan

Regulasi Diri dalam Belajar

2. Uji Beda Berdasarkan Jenis Kelamin

Group Statistics

JK N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

RMSLQ Perempuan 64 242.72 31.017 3.877

laki-laki 56 250.39 41.322 5.522

Page 117: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

102

Lampiran 8

Surat Permohonan Izin Penelitian

Page 118: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

103

Page 119: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

104

Page 120: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

98

Lampiran 9

Surat Keterangan Selesai Penelitian

Page 121: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

99

Page 122: DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM …

100