Upload
fadlan-adima-adrianta
View
230
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 Dukungan Keluarga terhadap kekambuhan pasien HIV
1/27
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis berbagai keadaan psikopatologis yang sangat
mengganggu, melibatkan proses pikir, emosi, persepsi, dan tingkah laku dengan insidensi pada
pria lebih besar daripada wanita.1 Skizofrenia terkait dengan stres, gangguan neurobiologis yang
ditandai dengan gangguan pikiran.2 Data menunjukkan bahwa 1% populasi penduduk dunia
menderita skizofrenia.3! Skizofrenia lebih sering terjadi pada populasi urban dan pada
kelompok sosial ekonomi rendah. " Di seluruh dunia, skizofrenia tidak terdistribusi merata
se#ara geografis. Se#ara historis, pre$alensi skizofrenia di timur laut dan barat merika Serikat
dilaporkan lebih tinggi daripada daerah lain.& Derajat keparahan skizofrenia lebih besar di
negara maju daripada 'egara berkembang. (re$alensi penderita skizofrenia di )ndonesia adalah
*,3 sampai 1 % dan biasanya timbul pada usia sekitar 1+ sampai ! tahun, namun ada juga yang
baru berusia 11 sampai 12 tahun sudah menderita skizofrenia. pabila penduduk )ndonesia
sekitar 2** juta jiwa, maka diperkirakan sekitar 2 juta jiwa menderita skizofrenia -Sinaga, 2**&.
/enurut hasil studi 0ahar dkk dalam ani -1 penderita kesehatan jiwa di )ndonesia
sebesar 1+,!% artinya dari 1*** penduduk terdapat sedikitnya 1+! penduduk dengan gangguan
kesehatan jiwa atau tiap rumah tangga terdapat seorang anggota keluarga yang menderita
gangguan kesehatan jiwa. ika hasil studi ini dapat dijadikan dasar, maka tidak dapat dipungkiri
bahwa telah terjadi peningkatan angka gangguan kesehatan jiwa atau gangguan emosional yang
semula berkisar antara 2* sampai "* per 1*** penduduk, seperti yang ter#antum pada sistem
kesehatan nasional.
Skizofrenia dalam masyarakat umum terdapat *,2 sampai *,+%. 0ila diproyeksikandengan jumlah penduduk )ndonesia yang lebih kurang 2** juta jiwa tahun 1&, maka jumlah
penduduk yang mengalami skizofrenia ada ** ribu sampai 1," juta orang. ngka yang besar ini
menjadi tantangan berat terutama bagi Departemen 4esehatan dalam menangani masalah ini
-/aramis, 2**. Data dari Dinas 4esehatan awa 5imur pada tahun 2**+ menyatakan jumlah
skizofrenia di )ndonesia terutama di awa 5imur men#apai 2% dari populasi -Dinkes, 2**+.
7/25/2019 Dukungan Keluarga terhadap kekambuhan pasien HIV
2/27
umlah tersebut didapatkan dari jumlah kunjungan pasien skizofrenia di rumah sakit besar di
jawa timur dan masih tidak menutup kemungkinan akan ditemukannya kasus tambahan yang
masih belum terdeteksi pada data dinas kesehatan. Data dari puskesmas bantaran kabupaten
probolinggo menunjukkan terdapat 2 pasien jiwa baik kasus lama maupun baru dan 12
diantaranya masih belum berobat. Selain itu terdapat + kasus penderita skizofrenia yang masih
mengalami pasung di ke#amatan bantaran.
(enderita gangguan jiwa sering mendapatkan stigma dan diskriminasi yang lebih besar
dari masyarakat disekitarnya dibandingkan dengan penyakit medis lainnya. /ereka sering
mendapatkan perlakuan yang tidak manusiawi, misalnya perlakuan kekerasan, diasingkan,
diisolasi atau dipasung. (erlakuan ini disebabkan karena ketidaktahuan atau pengertian yang
salah dari keluarga atau anggota masyarakat mengenai skizofrenia -6awari, 2**1. (erilaku
seseorang didasarkan atas pengetahuan yang mereka miliki, jika seseorang memiliki
pengetahuan yang baik maka akan menujukkan sikap positif, sedangkan orang berpengetahuan
yang kurang maka akan mempengaruhi mereka dalam perperilaku yang #enderung negatif.
0egitupula pada keluarga yang memiliki pengetahuan kurang tentang gangguan jiwa skizofrenia
akibatnya keluarga akan menganggap gangguan jiwa penyakit yang memalukan dan membawa
aib bagi keluarga. (enilaian masyarakat terhadap gangguan jiwa sebagai akibat dari dilanggarnya
larangan, gunaguna, santet, kutukan dan sejenisnya berdasarkan keper#ayaan supranatural. 6al
terebut yang mungkin menjadi alasan kenapa pasien skizofrenia masih memiliki kesadaran yang
rendah untuk berobat serta beresiko menimbulkan kejadian kekambuhan bagi pasien skizofrenia
sendiri.
0erdasarkan wawan#ara pada ! keluarga yang merawat penderita Skizofrenia dirumah,
penderita pernah mengalami kekambuhan dan kembali dirawat di rumah sakit jiwa. arak
kekambuhan ber$ariasi pada masingmasing penderita yaitu antara satu bulan sampai satu tahun
setelah dipulangkan dari rumah sakit jiwa. (enelitian yang ditulis oleh Da$ies dalam 4azadi
-2*13 menunjukkan bahwa hampir +*% pasien Skizofrenia mengalami kekambuhan berulang
kali. Dalam sebuah penelitian yang ditulis dalam 5he 6ongkong /edi#al Diary bahwa studi
naturalistik telah menemukan tingkat kekambuhan atau kekambuhan pada pasien skizofrenia
adalah &*+2% hingga lima tahun setelah pasien masuk 7umah Sakit pertama kali -4azadi,
2**+.
7/25/2019 Dukungan Keluarga terhadap kekambuhan pasien HIV
3/27
4ekambuhan pada pasien Skizofrenia merugikan dan membahayakan pasien, keluarga,
dan masyarakat. 4etika tandatanda kekambuhan mun#ul, pasien bisa saja berperilaku
menyimpang seperti mengamuk, bertindak kekerasan seperti menghan#urkan barangbarang atau
yang lebih parah lagi pasien akan melukai bahkan membunuh orang lain atau dirinya sendiri.
ika hal itu terjadi masyarakat akan menganggap bahwa gangguan yang diderita pasien tersebut
sudah tidak bisa disembuhkan lagi. 4eluarga pun akan dirugikan dari segi materi karena jika
pasien kembali menjalani rawat inap di 7umah Sakit iwa maka akan banyak biaya yang harus
mereka keluarkan untuk pengobatan -4azadi, 2*13. Dari beberapa penelitian menunjukkan
bahwa salah satu faktor penyebab terjadinya kekambuhan klien skizofrenia adalah kurangnya
peran serta keluarga dalam perawatan terhadap anggota keluarga yang menderita penyakit
tersebut. /enurut 8lain -2*1* salah satu penyebabnya adalah karena keluarga yang tidak tahu
#ara menangani perilaku klien di rumah. 4eluarga jarang mengikuti proses keperawatan klien
karena jarang mengunjungi klien di rumah sakit, dan tim kesehatan di rumah sakit juga jarang
melibatkan keluarga. 0erdasarkan pemikiran di atas penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul 96ubungan Dukungan 4eluarga 5erhadap 4ekambuhan (asien
Skizofrenia di :ilayah 4erja (uskesmas 0antaran;
1.2 Rumusan Masalah
dapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu 9 dakah 6ubungan ntara 5ingkat
(engetahuan 4eluarga, Sikap 4eluarga, dan Dukungan (erilaku 4eluarga Dengan 5ingkat
4ekambuhan (asien Skizofrenia Di :ilayah 4erja (uskesmas 0antaran 4abupaten
(robolinggo
7/25/2019 Dukungan Keluarga terhadap kekambuhan pasien HIV
4/27
a. 4arakteristik pasien skizofrenia di wilayah kerja (uskesmas 0antaran 4abupaten
(robolinggob. 6ubungan antara tingkat pengetahuan keluarga dengan tingkat kekambuhan pasien
skizofrenia di wilayah kerja (uskesmas 0antaran 4abupaten (robolinggo
#. 6ubungan antara sikap keluarga dengan tingkat kekambuhan pasien skizofrenia diwilayah kerja (uskesmas 0antaran 4abupaten (robolinggo
d. 6ubungan antara dukungan perilaku keluarga dengan tingkat kekambuhan pasien
skizofrenia di wilayah kerja (uskesmas 0antaran 4abupaten (robolinggo
1." Man#aat Peneltan
a. 0agi pengembangan bidang kesehatan, hasil penelitian ini sebagai bahan untuk
meningkatkan pelayanan dalam kesehatan pasien skizofrenia baik dari Dinas 4esehatan
melalui program kesehatan maupun dari (uskesmas sehingga dapat menurunkan tingkatkekambuhan pasien skizofrenia.
b. 0agi pasien skizofrenia, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
pasien skizofrenia agar mereka melalui peningkatan fungsi keluarga mendapat
perhatian dari keluarga dan tenaga kesehatan#. 0agi masyarakat umum, hasil penelitian ini dapat menambah informasi bagi masyarakat
tentang penanganan pasien skizofrenia di lingkup keluarga
7/25/2019 Dukungan Keluarga terhadap kekambuhan pasien HIV
5/27
BAB II
TIN$AUAN PU%TA!A
2.1 %k&'#rena
Skizofrenia berasal dari bahasa unani, 9s#hizein;yang berarti 9terpisah;atau 9pe#ah;, dan
9phren; yang artinya 9jiwa;. (ada skizofrenia terjadi pe#ahnya atau ketidakserasian antara afeksi,
kognitif dan perilaku. Se#ara umum, simptom skizofrenia dapat dibagi menjadi tiga golongan>
yaitu simptom positif, simptom negati$e, dan gangguan dalam hubungan interpersonal.
(ada umumnya ditandai oleh penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari
pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar -inappropriate atau tumpul -blunted.
4esadaran yang jernih -#lear #ons#iousness dan kemampuan intelektual biasanya tetap
terpelihara, walaupun kemunduran kognitif tertentu dapat berkembang kemudian -4aplan, 2**".
Se#ara umum penyebab dari skizofrenia adalah -4aplan, 2**" >
1. ?enetik
(enelitian klasik awal tentang genetika dari skizofrenia, dilakukan pada tahun 13*an,
menemukan bahwa seseorang kemungkinan menderita skizofrenia jika anggota keluarganya
juga menderita skizofrenia dan kemungkinan seseorang menderita skizofrenia adalah
berhubungan dengan dekatnya hubungan persaudaraan tersebut. Dalam kasus kembar
monozigot genetik yang identik, ada sekitar !* persen skizofrenia. 5emuan tersebut
menyatakan bahwa pengaruh geneti# melebihi pengaruh lingkungan. Dalam studi pasien
skizofrenia yang tidak memiliki riwayat penyakit baik dalam garis ibu atau ayah, ditemukan
bahwa mereka yang lahir dari ayah lebih tua dari usia "* tahun rentan gangguan tersebut.gaknya, spermatogenesis pada pria yang lebih tua dikenakan untuk kerusakan epigenetik
lebih besar dari pada pria yang lebih muda.
/odus penularan genetik dalam skizofrenia tidak diketahui, tetapi beberapa gen mun#ul
untuk memberikan kontribusi terhadap kerentanan skizofrenia. @inkage dan studi hubungan
7/25/2019 Dukungan Keluarga terhadap kekambuhan pasien HIV
6/27
genetik telah memberikan bukti kuat untuk sembilan situs linkage> 1A, !A, "p, "A, +(, 1*(,
13B, 1!B, dan 22B. nalisis lebih lanjut dari situs ini kromosom telah menyebabkan
identifikasi gen kandidat tertentu, dan para kandidat terbaik saat ini adalah alpha& ni#otini#
reseptor, D)SC 1, ?7/ 3, C/5, '7? 1, 7?S , dan ? &2. 0arubaru ini, mutasi dari gen
dystrobre$in -D5'0(1 dan neureglin 1 telah ditemukan berhubungan dengan fitur negatif
dari skizofrenia.
2. Eaktor 0iokimia
a. 6ipotesis Dopamin
7umusan yang paling sederhana dari hipotesis dopamine untuk skizofrenia menyatakan
bahwa skizofrenia disebabkan oleh terlalu banyaknya akti$itas dopaminergi#. 5eori
tersebut timbul dari dua pengamatan. (ertama, ke#uali #lozapine, khasiat dan potensi
antipsikotik adalah berhubungan dengan kemampuannya bertindak sebagai antagonis
reseptor dopaminergi# tipe2 -D2. 4edua, obatobatan yang meningkatkan akti$itas
dopaminergi#, yang peling jelas adalah amfetamin, yang merupakan salah satu
psikomimetik. 5eori dasar tidak menguraikan apakah hiperakti$itas dopaminergik karena
terlalu banyak dopamin, terlalu banyak reseptor dopamin, hipersensiti$itas dari reseptor
dopamin untuk dopamin, atau kombinasi dari mekanisme ini. 5ra#ts dopamin di otak yang
dilibatkan juga tidak ditentukan dalam teori, meskipun saluran meso#orti#al dan
mesolimbi# yang paling sering terlibat. 'euron dopaminergik dalam jalur tersebut
berjalan dari badan sel mereka di otak tengah untuk neuron dopamino#epti$e dalam sistem
limbik dan korteks serebral. (elepasan dopamin berlebihan pada pasien dengan
skizofrenia telah dikaitkan dengan tingkat keparahan gejala psikotik positif. da juga
laporan konsentrasi dopamin meningkat pada amigdala, penurunan densitas transporter
dopamin, dan meningkatkan jumlah jenis dopamin reseptor di korteks entorhinal.
7/25/2019 Dukungan Keluarga terhadap kekambuhan pasien HIV
7/27
Satu peranan penting bagi dopamine dalam patofisiologi skizofrenia adalah konsistensi
dengan penelitian yang telah mengukur konsentrasi plasma metabolit dopamine utama,
yaitu homo$anilli# a#id.
b. Serotonin
6ipotesis kini menempatkan kelebihan serotonin sebagai penyebab dari kedua
gejala positif dan negatif dalam skizofrenia. kti$itas antipsikotik antagonis serotonin
kuat generasi kedua #lozapine dan lainnya, ditambah dengan efekti$itas #lozapine untuk
mengurangi gejala positif pada pasien kronis.
#. 'orepinefrin
Sebuah degenerasi neuronal selektif dalam sistem saraf norepinefrin bisa
menjelaskan aspek ini simtomatologi skizofrenia. 'amun, biokimia dan farmakologis
tidak dapat disimpulkan. 0eberapa peneliti telah melaporkan bahwa pemberian
antipsikotik jangka panjang menurunkan akti$itas neuron noradrenergi# di lokus sereleus
dan bahwa efek terapeutik dari beberapa antipsikotik mungkin melibatkan akti$itasnya
pada reseptor adrenergi#1 dan adrenergi#2.
d. ?0
'eurotransmiter penghambatan asam amino Faminobutyri# a#id -?0 telah
terlibat dalam patofisiologi skizofrenia berdasarkan temuan bahwa beberapa pasien
dengan skizofrenia memiliki kehilangan ?0ergi# neuron di hipokampus. ?0
memiliki efek regulasi terhadap akti$itas dopamin, dan hilangnya neuron ?0ergi#
inhibitor dapat menyebabkan hiperakti$itas neuron dopaminergik.
7/25/2019 Dukungan Keluarga terhadap kekambuhan pasien HIV
8/27
e. 'europeptide
'europeptida, seperti substansi ( dan neurotensin, dilokalisasi dengan
neurotransmitter katekolamin dan indolamine dan mempengaruhi tindakan
neurotransmiter ini. (erubahan dalam mekanisme neuropeptida dapat memfasilitasi,
menghambat, atau mengubah pola sistem saraf.
f. ?lutamat
g. ?lutamat telah terlibat karena menelan phen#y#lidine, antagonis glutamat, menghasilkan
sindrom akut mirip dengan skizofrenia. 6ipotesis yang diajukan tentang glutamat
termasuk yang hiperaktif, hypoa#ti$ity, dan glutamatindu#ed neurotoksisitas.
setilkolin dan 'ikotin.
h. Studi postmortem dalam skizofrenia telah menunjukkan penurunan reseptor mus#arini#
dan nikotinat diputamen berekor, hipokampus, dan daerah terpilih dari korteks
prefrontal. 7eseptor ini memainkan peran dalam regulasi sistem neurotransmiter yang
terlibat dalam kognisi.
3. 'euroanatomi
Dua daerah otak yang mendapatkan paling banyak perhatian adalah system limbi#
dan ganglia basalis, walaupun beberapa laporan kontro$ersial mempermasalahkan kelainan
neuropatologis dan neurokimiawi di dalam korteks serebral, thalamus dan batang otak.
6ilangnya $olume otak dilaporkan se#ara luas di otak penderita skizofrenia mun#ul hasil dari
kepadatan berkurang dari akson, dendrit, dan sinapsis yang memediasi fungsi asosiatif dari
otak.
4epadatan Synapti# tertinggi pada usia 1, kemudian dikupas ke nilai dewasa pada
masa remaja awal. Satu teori, sebagian didasarkan pada pengamatan bahwa pasien sering
7/25/2019 Dukungan Keluarga terhadap kekambuhan pasien HIV
9/27
mengalami gejala skizofrenia selama masa remaja, berpendapat bahwa skizofrenia hasil dari
pemangkasan sinaps berlebihan selama tahap pengembangan.
a. Gentrikel Serebri
Computed tomography -C5 s#an pasien dengan skizofrenia se#ara konsisten
menunjukkan pembesaran $entrikel lateral dan ketiga dan beberapa pengurangan $olume
kortikal. (engurangan $olume substansia grisea kortikal telah dibuktikan selama tahap
awal penyakit. 0eberapa peneliti telah berusaha untuk menentukan apakah kelainan
dideteksi oleh C5 progresif atau statis. 0eberapa penelitian telah menyimpulkan bahwa
lesi diamati pada C5 s#an hadir pada awal penyakit dan tidak kemajuan. Studistudi lain,
telah menyimpulkan bahwa proses patologis pada C5 s#an $isualisasi terus kemajuan
selama penyakit. adi, apakah proses patologis aktif terus berkembang pada pasien
skizofrenia masih belum pasti.
b. Sistim @imbik
4arena peranannya dalam mengendalikan emosi, sistem limbik telah diduga
terlibat dalam patofisiologi skizofrenia. Studi sampel otak postmortem dari pasien
skizofrenia telah menunjukkan penurunan dalam ukuran wilayah termasuk amigdala,
hippo#ampus, dan gyrus parahippo#ampal. 5emuan neuropathologi#al setuju dengan
pengamatan yang dibuat oleh pen#itraan resonansi magnetik pasien dengan skizofrenia.
6ippo#ampus tidak hanya lebih ke#il dalam ukuran dalam skizofrenia, tetapi juga
fungsional normal seperti yang ditunjukkan oleh gangguan dalam transmisi glutamat.
Disorganisasi dari neuron dalam hippo#ampus penderita skizofrenia juga telah
dilaporkan.
7/25/2019 Dukungan Keluarga terhadap kekambuhan pasien HIV
10/27
#. 4orteks prefrontalis
da bukti yang #ukup dari studi otopsi otak yang mendukung kelainan anatomi di
korteks prefrontal dalam skizofrenia. Defisit Eungsional di wilayah pen#itraan otak
prefrontal juga telah ditunjukkan. 5elah lama men#atat bahwa beberapa gejala skizofrenia
meniru yang ditemukan pada orang dengan lobotomies prefrontal atau sindrom lobus
frontal.
d. 5halamus
0eberapa studi menunjukkan bukti penyusutan $olume thalamus thalamus atau
kehilangan neuron, di subnu#lei tertentu. )nti dorsal medial thalamus, yang memiliki
hubungan timbal balik dengan korteksprefrontal, telah dilaporkan jumlah neuron. umlah
neuron, oligodendro#ytes, dan astrosit dikurangi dengan 3* sampai ! persen pada
pasien skizofrenia.
e. ?anglia 0asalis dan Cerebellum
0anyak pasien dengan skizofrenia menunjukkan gerakangerakan aneh. ?erakan
aneh dapat men#akup gaya #anggung, wajah meringis, dan stereotypies. 4arena ganglia
basal dan #erebellum terlibat dalam pengendalian gerakan, penyakit di daerah tersebut
terlibat dalam patofisiologi skizofrenia. Studi 'europathologi#al dari ganglia basalis telah
menghasilkan laporan tentang hilangnya sel atau pengurangan $olume.
0eber apa pas ien s ki zo fr en ia memang berasa l dari kel ua rga yang
di sfungs iona l. 5etapi ,adalah kepentingan klinis untuk mengenali perilaku keluarga patologis,
karena perilaku tersebut se#ara bermakna meningkatkan stress emosional yang harus dihadapi
7/25/2019 Dukungan Keluarga terhadap kekambuhan pasien HIV
11/27
oleh skizofrenia yang rentan. 4onsep ikatan ganda -double blind oleh ?regory 0ateson untuk
menggambarkan suatu keluarga hipotetik dimana anakanak mendapatkan pesan yang
bertentangan dari orang tuanya tentang perilaku, sikap, dan perasaan anak. 5heodore @idz
menggambarkan dua pola perilaku keluarga yang abnormal. Dalam satu tipe keluarga, terdapat
keretakan yang menonjol antara orang tua sangat terlalu dekat dengan anak dari jenis kelamin
yang berbeda. (ada jenis keluarga lain, 6ubungan #ondong antara satu orang tua sangat terlalu
dekat dengan anak dari jenis kelamin yang berbeda. (ada jenis keluarga lain, hubungan #ondong
antara satu orang tua melibatkan satu perjuangan tenaga antara orang tua dan menyebabkan
dominasi salah satu orang tua -/aramis, 2**.
2.2 !eluarga
2.2.1 !'nse( !eluarga(engertian keluarga berkembang sesuai dengan kondisi yang ada. (ada mulanya keluarga
diartikan sebagai kumpulan indi$idu yang diikat oleh perkawinan, hubungan darah atau adopsi
yang tinggal bersama dalam satu keluarga. Setiap indi$idu pasti mempunyai keluarga baik se#ara
legal melalui perkawinan antara suami dan istri, hubungan darah yaitu hubungan anak dan
orangtua serta saudara, atau melalui adopsi yang disahkan se#ara hukum menjadi hubungan anak
dan orangtua. (ada tahap selanjutnya pengertian keluarga berkembang menjadi dua atau lebih
indi$idu yang bersamasama diikat olah kedekatan emosi dan kepedulian sesama dan tidak
terbatas pada anggota keluarga yang ada hubungan perkawinan, hubungan darah atau adopsi.
4eluarga merupakan sistem yang paling dekat dengan indi$idu dan merupakan tempat indi$idu
belajar, mengembangkan nilai, keyakinan, sikap dan perilaku. gar keluarga memberikan
dampak terhadap indi$idu yang menjadi anggota keluarga tersebut, maka diharapkan anggota
keluarga dapat berfungsi dan berperan se#ara kondusif. Eriedman -1+ mengidentifikasi !
-lima fungsi keluarga.
1. Eungsi afektif, berhubungan erat dengan pemenuhan aspek psikososial yang ditandai dengan
keluarga yang gembira , bahagia, akrab, merasa dimiliki, gambaran diri yang positif, yang
semua didapatkan melalui interaksi didalam keluarga. Setiap anggota keluarga saling
mengasihi, menghargai, dan mendukung. 4epedulian dan pengertian antar anggota keluarga
merupakan pemenuhan kebutuhan psikologis dalam keluarga. (er#eraian, kenakalan anak,
masalah psikososial dan gangguan jiwa sering dijumpai pada keluarga yang fungsi afektifnya
7/25/2019 Dukungan Keluarga terhadap kekambuhan pasien HIV
12/27
tidak terpenuhi. (asien perilaku kekerasan mungkin berasal dari keluarga yang kurang saling
menghargai, adanya permusuhan, kegagalan yang dipandang negatif. 4ondisi afektif
keluarga yang dapat menimbulkan kekambuhan adalah ekspresi emosi yang tinggi seperti
kritik negatif, usil, permusuhan, atau terlalu mengatur -(haroah, 2***. (enelitian yang
dilakukan di rumah sakit jiwa 0ogor -/aryatini, 1+ menunjukkan bahwa sikap menerima,
toleransi dan mengkritik dari keluarga berhubungan dengan periode kekambuhan pasien.
2. Eungsi sosialisasi adalah proses interaksi dengan lingkungan sosial yang dimulai sejak lahir
dan berakhir setelah meninggal. nggota keluarga belajar disiplin, budaya, norma melalui
interaksi dalam keluarga sehingga indi$idu mampu berperan di masyarakat. 4egagalan
bersosialisasi dalam keluarga, terutama jika norma dan perilaku yang dipelajari berbeda
dengan yang ada di masyarakat dapat menimbulkan kegagalan bersosialisasi di masyarakat.
(asien dengan perilaku kekerasan, mungkin mendapat penguatan yang didapat dari anggota
keluarga. (eristiwa kekerasan dalam keluarga juga merupakan faktor risiko lain bagi perilaku
kekerasan pasien.
3. Eungsi perawatan kesehatan adalah praktek merawat anggota keluarga, termasuk kemampuan
keluarga meningkatkan dan memelihara kesehatan. 4eluarga menentukan apa yang harus
dilakukan jika sakit, kapan meminta pertolongan dan kepada siapa minta pertolongan.
(enelitian yang dilakukan dirumah sakit jiwa @awang dan /enur -:idodo, 2***
menunjukkan bahwa 11 orang -"+ % pasien pernah berobat ke dukun, orang pintar, kiai,
atau peramal sebelum dirawat di rumah sakit. 6al ini terjadi karena kurangnya pengetahuan
keluarga tentang #ara merawat pasien. 4eluarga umumnya membawa pasien kerumah sakit
jiwa karena perilaku kekerasan. leh karena itu selama dirawat di rumah sakit, keluarga
perlu diberikan pendididkan kesehatan agar dapat merawat pasien setelah pulang dari rumah
sakit. 5om#zyk -1 mengatakan ada dua terapi yang perlu dilakukan pada keluarga yaitu
psikoedukasi dan terapi sistemik keluarga agar keluarga mampu merawat pasien. 4eduanya
bertujuan memberdayakan keluarga agar mampu merawat pasien.
". Eungsi reproduksi adalah fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan keturunan. 0elum
ada penelitian tentang faktor perilaku kekerasan yang terkait dengan jumlah saudara kandung
dalam keluarga.
). Eungsi ekonomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga. sumsi krisis
ekonomi meningkatkan perilaku kekerasan se#ara kasat mata dapat dibuktikan. Demikian
7/25/2019 Dukungan Keluarga terhadap kekambuhan pasien HIV
13/27
pula jika keluarga mempunyai kemampuan merawat pasien di rumah akan mengurangi biaya
perawatan dirumah sakit. (enghasilan keluarga akan berkurang dengan adanya anggota
keluarga yang sakit -tidak produktif ditambah anggota keluarga yang harus menemani atau
merawat pasien -tidak produktif.
Seluruh fungsi keluarga ini akan difasilitasi dalam mendukung perawatan pasien di
rumah sakit dan setelah pulang ke rumah. (erlu dikaji siapa yang utama akan memberikan
perawatan kepada pasien setelah pasien pulang dari rumah sakit. (sikoedukasi keluarga
merupakan salah satu bentuk dari inter$ensi keluarga yang merupakan bagian dari terapi
psikososial. (ada psikoedukasi keluarga terdapat kolaborasi dari klinisi dengan anggota keluarga
pasien yang menderita gangguan jiwa berat.
5ujuan dari program psikoedukasi adalah menambah pengetahuan tentang gangguan
jiwa anggota keluarga sehingga diharapkan dapat menurunkan angka kambuh, dan meningkatkan
fungsi keluarga. 5ujuan ini akan di#apai melalui serangkaian kegiatan edukasi tentang penyakit,
#ara mengatasi gejala, dan kemampuan yang dimiliki keluarga.
(ekkala dan /erinder -2**1 menemukan bahwa program psikoedukasi menurunkan kambuh
atau rawat ulang dari bulan menjadi 1+ bulan. Sedangkan Dy#k, et al -2*** menemukan
bahwa kelompok keluarga yang mendapat program psikoedukasi lebih efektif merawat gejala
negatif daripada kelompok standar. Selain itu program psikoedukasi berhasil mengurangi reaksi
negatif dan kejenuhan keluarga yang merawat. Se#ara umum, program komprehensif dari
psikoedukasi adalah sebagai berikut>
a. 4omponen didaktik, berupa pendidikan kesehatan, yang menyediakan informasi tentang
penyakit dan sistem kesehatan jiwa
b. 4omponen ketrampilan, yang menyediakan pelatihan tentang komunikasi, penyelesaian
konflik, peme#ahan masalah, asertif, manajemen perilaku dan manajemen stress
#. 4omponen emosional, memberi kesempatan $entilasi dan berbagi perasaan disertai
dukungan emosional. /obilisasi sumber daya yang dibutuhkan, khusus pada keadaan krisis
d. 4omponen sosial, peningkatan penggunaan jejaring formal dan non formal. (eningkatan
kontak dengan jejaring sumber daya dan sistem pendukung yang ada di masyarakat akan
menguntungkan keluarga dan klien
7/25/2019 Dukungan Keluarga terhadap kekambuhan pasien HIV
14/27
6al H hal yang dilakukan pada saat melakukan psikoedukasi keluarga antara lain>
/engidentifikasi bagaimana reaksi anggota keluarga terhadap keadaan pasien yang
menderita gangguan jiwa.
/engidentifikasi faktor penyebab gangguan jiwa yang diderita oleh pasien.
/engidentifikasi tanda dan gejala prodormal gangguan jiwa yang terjadi pada pasien.
/engajarkan kepada keluarga bagaimana strategi koping yang dapat diterapkan.
/enjelaskan kepada keluarga tentang psikobiologi penyakit jiwa, diagnosis dan
pengobatannya, reaksi keluarga, trauma keluarga, pen#egahan kambuh, guideline
keluarga.
/elakukan peme#ahan masalah se#ara terstruktur
Skizofrenia merupakan gangguan jiwa kronik yang memiliki karakteristik gejala positif
seperti waham dan halusinasi, juga gejala negatif seperti afek tumpul dan apatis. (enyakit ini
juga sering berhubungan dengan ganggguan kognitif dan depresi. (enyakit ini biasanya mulai
mun#ul pada usia dewasa muda dan ditandai dengan terjadinya relaps dengan periode remisi
sempurna atau parsial. (ada kebanyakan kasus, penyakit ini menyebabkan disabilitas, mengenai
seluruh aspek dalam kehidupan dan membutuhkan terapi anti psikotik jangka panjang.
Skizofrenia merupakan gangguan jiwa yang menghan#urkan dan dapat menimbulkan disabilitas.
(re$alensi terjadinya skizofrenia adalah *, H 1, % dan biasanya dimulai pada usia dewasa atau
dewasa muda. 4urang dari 2* % pasien yang dapat mengalami re#o$ery sempurna setelah
episode pertama.
5erapi yang diberikan bertujuan untuk men#apai keadaan remisi pada semua gejala
dengan memaksimalkan kapasitas fungsi dan optimalisasi kualitas hidup. ntipsikotik
kon$ensional seperti klorpromazine dan haloperidol yang diperkenalkan pada tahun 1!* #ukup
efektif dalam mengobati psikosis akut dan men#egah terjadinya relaps. 5erapi untuk men#egah
relaps memerlukan waktu yang lama bahkan bisa seumur hidup sehingga diperlukan obat yang
efektif, aman, dan sedikit efek samping. =ntuk tujuan ini maka dengan mulai mun#ulnya obat
antipsikotik golongan atipikal maka pengobatan skizofrenia mulai berubah dengan menggunakan
7/25/2019 Dukungan Keluarga terhadap kekambuhan pasien HIV
15/27
obat antipsikotik atipikal yang memiliki efek samping lebih sedikit.
/eskipun pengobatan dengan antipsikotik efektif mengurangi angka terjadinya relaps tetapi 3*%
*% pasien mengalami relaps pada satu tahun setelah keluar dari rumah sakit meski mereka
tetap meminum obat.
/engkombinasikan antara pengobatan antipsikotik dengan pendekatan psikososial
merupakan suatu #ara yang efektif dibandingkan hanya dengan obat saja dalam men#egah
terjadinya relaps pada pasien skizofrenia. 4omponen dari terapi psikososial antara lain adalah >
1. (sikoedukasi keluarga dan pasien > pasien, keluarga dan orang kun#i di sekitar pasien
perlu belajar sebanyak mungkin tentang apa itu skizofrenia, bagaimana pengobatannya
sehingga terbentuk pengetahuan dan ketrampilan yang berguna untuk men#egah
timbulnya relaps.
2. 4olaborasi membuat keputusan > penting bagi pasien, keluarga, dan klinisi untuk
memutuskan bersama tentang terapi dan tujuannya. pabila pasien sudah mulai
membaik, dia dapat menjadi bagian dalam pembuatan keputusan ini.
3. /onitoring gejala dan pengobatan > monitoring yang hatihati dapat meyakinkan pasien
untuk minum dan mengidentifikasi se#ara dini tandatanda timbulnya relaps sehingga
pen#egahan dapat dilakukan.
. sistensi dalam men#ari pelayanan kesehatan, asuransi, dll > (asien kadangkala
membutuhkan bantuan dalam men#ari pelayanan kesehatan yang lain seperti medis, gigi,
atau men#ari asuransi kesehatan. 5im terapi, pasien dan keluarga harus berusaha
mengeksplorasi sumbersumber apa saja yang dapat diperoleh atau disediakan. 5ermasuk
di dalamnya apabila pasien sudah mulai ingin bekerja, di#arikan tempat pekerjaan yang
#o#ok.
!. 5erapi suportif perilaku > termasuk dukungan perilaku emosi dan meyakinkan serta
mendorong perilaku sehat pasien dan membantu pasien menerima keadaannya.
". 9(eer support I self help group; > adanya sebuah kelompok yang memiliki jadwal
bertemu yang reguler tergantung pada kebutuhan dan perhatian dari kelompok tersebut.
(embi#ara dapat diundang untuk memberikan pengetahuan, terjadi juga diskusi dan
sharing yang dapat saling menguatkan.
(elayanan yang lain yang juga dapat diberikan pada pasien antara lain adalah>
/engatur jadwal pertemuan kembali dengan dokter
7/25/2019 Dukungan Keluarga terhadap kekambuhan pasien HIV
16/27
sserti$e #ommunity treatment
7ehabilitasi >
J 7ehabilitasi psikososial > membantu pasien melatih
ketrampilan dengan tujuan mendapatkan ataumempertahankan pekerjaan
J rehabilitasi psikiatri > mengajarkan pasien ketrampilan yang
membuatnya dapat meraih tujuan dalam pekerjaan,
pendidikan, sosialisasi dan tempat tinggal
J rehabilitasi pekerjaan > latihan bekerja dan program training
yang dapat membantu pasien untuk menjadi pekerja penuh
waktu
)ntensi$e partial hospitalization
fter#are day treatment
(enelitian yang dilakukan oleh /ar$in dkk pada tahun 2*** menunjukkan bahwa suatu program
untuk men#egah relaps yang mengkombinasikan psikoedukasi keluarga dengan inter$ensi klinik
termasuk obat H obatan, dapat se#ara efektif mengurangi terjadinya relaps pada pasien
skizofrenia.
2.2.2. Peran !eluarga *alam Penanganan Pasen %k&'#rena.
4epedulian masyarakat akan kesehatan khususnya kesehatan jiwa akan meningkatkan
peran serta mereka untuk bertanggung jawab terhadap program pelayanan kesehatan jiwa
masyarakat. (enggunaan sumber daya yang tersedia di masyarakat dapat memberdayakan
indi$idu, keluarga, kelompok dan masyarakat sehingga kesehatan jiwa menjadi tanggung jawab
masyarakat bukan hanya tanggung jawab para profesional -u$ita, 2**.
(eran serta masyarakat sangat penting karena perawatan di rumah sakit jauh lebih mahal,
misalnya biaya perawatan pasien skizofrenia di =S sebesar "!.2 juta dolar per tahun. 0iayaperawatan pasien skizofrenia di rumah oleh keluarga akan menghemat sebesar 2! juta pounds per
tahun. 4eberhasilan pelayanan pada pasien skizofrenia tergantung dari kerjasama tim kesehatan
jiwa di masyarakat -dokter, perawat, pekerja sosial dengan pasien dan keluarganya. nggota
keluarga diperlukan memberikan perawatan di rumah khususnya pen#egahan tersier pada
skizofrenia, serta melakukan fungsinya.
7/25/2019 Dukungan Keluarga terhadap kekambuhan pasien HIV
17/27
(erawatan skizofrenia oleh keluarga>
1. /enurut -Setiadi 2**+ beberapa hal yang harus dilakukan keluarga dalam upaya penyesuaian
diri dengan kehadiran skizofrenia dalam sistem mereka dan #ara mengatasinya adalah>
a. ktif men#ari informasiIpsikoedukasi)nformasiinformasi yang akurat tentang skizofrenia, gejalagejalanya, kemungkinan
perjalannan penyakitnya, berbagai bantuan medis dan psikologis yang dapa
meringankan gejala skizofrenia merupakan sebagian informasi $ital yang sangat
dibutuhkan keluarga. )nformasi yang tepat akan menghilangkan saling menyalahkan
satu sama lain, memberikan pegangan untuk dapat berharap se#ara realistis dan
membantu keluarga mengarahkan sumber daya yang mereka miliki pada usahausaha
yang produktif. (emberian informasi yang tepat dapat dilakukan dengan suatu
program psikoedukasi untuk keluarga.b. Sikap yang tepat adalah SE8 -Sense of humor, ##epting the illness, Eamily
balan#e, 8Kpe#tations whi#h are realisti#.
#. /enurut 5orney-1++ dalam )man Setiasi, keluarga perlu memiliki sikap yang tepat
tentang skizofrenia, sisingkatnya sikapsikap yang tepat itu dengan SE8.d. Support group
0ilamana keluarga menghadapi skizofrenia dalam keluarga mereka seorang diri,
beban itu akan terasa sangat berat, namun bila keluargakeluarga yang samasama
memiliki anggota keluarga skizofrenia bergabung bersama maka beban mereka akan
terasa lebih ringan. /ereka dapat saling menguatkan, berbagi informasi yang mutahir,
bahkan mungkin menggalang dana bersama bagi keluarga yang kurang mampu.
=paya peredaan ketegangan emosional se#ara kelompok juga akan lebih efektif dan
lebih murah.
e. Eamily therapy -obje#t relations family therapy
Eamily therapy dapat menjadi bagian dari rangkaian upaya membantu keluarga agar
sebagai suatu sistem meningkat kohesi$itasnya dan lebih mampu melakukan
penyesuaian diri
f. 4eluarga harus membantu menumbuhkan sikap mandiri dalam diri si penderitaseperti melibatkan dalam kegiata seharihari dan mereka harus sabar dan menerima
kenyatan.
Dukungan keluarga dan teman merupakan salah satu obat penyembuh yang sangat berita bagi
penderita skizofrenia. /enerima kenyataan, menurut Suryantha adalah kun#i pertama proses
7/25/2019 Dukungan Keluarga terhadap kekambuhan pasien HIV
18/27
penyembuhan atau pengendalian skizofrenia. 4eluarga harus tetap bersikap menerima, tetap
berkomunikasi dan tidak mengasingkan penderita. 5indakan kasar, bentakan, atau mengu#ilkan
malah akan membuat penderita semakin depresi bahkan #enderung bersikap kasar. kan tetapi
terlalu memanjakan juga tidak baik.&
(as#a perawatan biasanya penderita akan dikembalikan pada lingkungan keluarga. (enerimaan
kembali oleh keluarga sangat besar artinya, dalam berbi#ara tidak boleh emosional agar tidak
meman#ing kembali emosi penderita. ang penting usahausaha pre$entif berupa hindari frustasi
dan kesulitan psikis lainnya. /en#iptakan kontakkontak so#ial yang sehat dan baik.
/embiasakan pasien memiliki sikap hidup positif dan mau melihat hari depan dengan
keberanian.&
(ada skizofrenia fase aktif penderita mudah terpukul oleh problem yang sederhana sekalipun.
4urangi pemberian tanggung jawab agar tidak membebani penderita dan dapat mengurangi
stress jangka pendek. (enderita mungkin menggunakan katakata yang tidak masuk akal, agar
lebih paham #obalah berkomunikasi dengan #ara lain dan mengajak melakukan akti$itas
bersamasama seperti mendengarkan musi#, melukis, nonton t$, atau menunjukkan perhatian
tanpa ber#akap#akap.
4eluarga menanggung beban dan tanggung jawab merawat anggota keluarga yang sakit
terutama mengatasi perilaku ka#au atau tanpa informasi, ketrampilan dan dukungan yang
memadai. khirakhir ini perhatian para ahli beralih kepada pengaruh keluarga terhadap
timbulnya kekambuhan. Sikap keluarga terhadap penderita dapat ditentukan dengan apa yang
disebut 88 -8motional 8Kpresion yang ter diri atas kritikan atau komentar negati$e, emotional
o$er in$ol$ement, permusuhan terhadap penderita, ketidakpuasan dan kehangatan. 0ila keluarga
88 nya tinggi maka kekambuhan akan tinggi, namun sebaliknya bila 88nya tidak maka
kekambuhan akan tinggi, namun sebaliknya bila 88nya rendah maka kekambuhan pun akan
rendah.
2. /enurut 'urhaeni dkk -2**2 adalah fo#us pada pen#egahan kekambuhan klien gangguan
jiwa antara lain>
a. /engenal adanya penyimpangan awal sedini mungkinb. /engambil keputusan dalam men#ari pertolongan atau bantuan kesehatan sedini
mungkin
7/25/2019 Dukungan Keluarga terhadap kekambuhan pasien HIV
19/27
#. /emberi perawatan bagi anggota keluarga yang sakit, #a#ar atau memerlukan
bantuan dan menaggulangi keadaan darurat kesehatan.d. /en#iptakan lingkungan keluarga yang sehat
e. /emanfatkan sumber yang ada di masyarakat
f. /elaksanakan program rekreasi misalnya> mengajak klien nonton bersama, jalan
santai, pergi ketempat rekreasi.
g. /elakukan kegiatan so#ial dan keagamaan misalnya> mengajak klien arisan bersama,
mengajak pergi ke pura, pengajian dll.h. /en#egah stigma di masyarakat tentang gangguan jiwa seperti> pendekatan pada took
masyarakat atau orang yang berpengaruh dalam rangka mensosialisasikan kesehatan
jiwa dan gangguan jiwa.
i. Saling terbuka dan tidak ada diskriminasi
j. Saling menghargai dan memper#ayaik. /enghadapi ketegangan dangan tenang dan menyelesaikan masalah kritisIdarurat
se#ara tuntas dan wajar.
2.3 !E!AMBUHAN
2.3.1. De#ens !ekam+uhan
4ekambuhan adalah istilah medis yang mendiskripsikan tandatanda dan gejala kembalinya
suatu penyakit setelah suatu pemulihan yang jelas. /enurut 4azadi -2**+ penyebab
kekambuhan pasien Skizofrenia adalah faktor psikososial yaitu pengaruh lingkungan keluarga
maupun sosial.
4ambuh merupakan kondisi dimana pasien kembali menunjukkan gejalagejala skizofrenia
setelah remisi dari rumah sakit. (enderita mengalami kambuh diikuti oleh perburukan sosial
lebih lanjut pada fungsi dasar pasien. 4ekambuhan pasien skizofrenia merupakan istilah yang
se#ara relati$e merefleksikan perburukan gejala atau perilaku yang membahayakan pasien dan
atau lingkunganya. 5ingkat kekambuhan sering di ukur dengan menilai waktu antara lepas rawat
dari perawatan terakhir sampai perawatan berikutnya dan jumlah rawat inap pada periode
tertentu -(ratt,2**". 4eputusan untuk melakukan rawat inap di rumah sakit pada pasien
skizofenia adalah hal utama yang dilakukan atas indikasi keamanan pasien karena adanya
kekambuhan yang tampak dengan tindakan seperti ide bunuh diri atau men#elakakan orang lain,
dan bila terdapat perilaku yang sangat terdisorganisasi atau tidak wajar termasuk bila pasien
tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar berupa makan, perawatan diri dan tempat tinggalnya.
7/25/2019 Dukungan Keluarga terhadap kekambuhan pasien HIV
20/27
Selain itu rawat inap rumah sakit diperlukan untuk halhal yang berkaitan dengan diagnosti# san
stabilitas pemberian medikasi -4azadi, 2**+. (erawatan pasien skizofrenia #enderung berulang,
apapun subtype penyakitnya. 5ingkat kekambuhan lebih tinggi pada pasien skizofrenia yang
hidup bersama anggota keluarga yang penuh ketegangan, permusuhan dan keluarga yang
memperlihatkan ke#emasan yang berlebihan. 5ingkat kekambuhan dipengaruhi juga oleh stress
dalam kehidupan, seperti hal yang berkaitan dengan keuangan dan pekerjaan. 4eluarga
merupakan bagian yang penting dalam proses pengobatan dengan skizofrenia. 4eluarga berperan
dalam deteksi dini, proses penyembuhan dan pen#egahan kekambuhan. (enelitian pada keluarga
di merika, membuktikan bahwa peranan keluarga yang baik akan mengurangi angka perawatan
di rumah sakit, kekambuhan dan memperpanjang waktu antara kekambuhan. /eskipun angka
kekambuhan se#ara otomatis dapat dijadikan sebagai #riteria kesuksesan suatu pengobatan
skizofrenia, tetapi parameter ini #ukup signifikan dalam beberapa aspek. Setiap kekambuhan
berpotensi menimbulkan bahaya bagi pasien dan keluarganya, yakni seringkali mengakibatkan
perawatan kembali rehospitalisasi dan pembengkakan biaya.
2.3.2 ,A!T-R,A!T-R PEN/EBAB !E!AMBUHAN
a 4etidakpatuhan /eminum bat
Eaktor yang paling penting dengan kekambuhan pada skizofrenia adalah ketidakpatuhan
meminum obat. Salah satu terapi pada pasien skzofrenia adalah pemberian antipsikosis. bat
tersebut bekerja bila dipakai dengan benar tetapi banyak dijumpai pasien skizofrenia tidak
menggunakan obat mereka se#ara rutin. 4irakira &% orangorang yang diberi resep obatobat
antipsikotik menolak memakainya -usak, 2**2.
/enurut usak -2**2 fa#tor ketidakpatuhan terhadap pengobatan adalah kurang pahamnya
pasien tentang tujuan pengobatan yang ditetapkan sehubungan dengan prognosisnya, sukarnya
memperoleh obat di luar rumah sakit, mahalnya harga obat, dan kurangnya perhatian dan
kepedulian keluarga yang mungkin bertanggungjawab atas pembelian atau pemberian abat
kepada pasien. 5erapi obat yang efektif dan aman hanya dapat di#apai bila pasien mengetahui
seluk beluk pengobatan serta kegunaanya.
/enurut Sinaga et al. 4riteria ketidakpatuhan terhadap pengobatan adalah jika ditemukan salah
satu keadaan dibawah ini.
1. (ada pasien rawat jalan atau rawat inap dalam &2 jam menunjukkan L dua
7/25/2019 Dukungan Keluarga terhadap kekambuhan pasien HIV
21/27
episode dari>
1 /enolak obat yang diresepkan baik se#ara aktif atau pasif
2 danya bukti atau kerugian menyimpang atau meludahkan obat yang diberikan
3 /enunjukkan keraguraguan terhadap obat yang diberikan.
2. (asien rawat inap dengan riwayat tidak patuh pada pengobatan sewaktu rawat jalan minimal
tidak patuh selama & hari dalam sebulan.
3. (asien rawat jalan dengan riwayat ketidakpatuhan yang sangat jelas seperti sudah pernah
dilakukan keputusan untuk mengawasi dengan ketat oleh orang lain dalam waktu sebulan.
. (asien rawat inap yang mengatakan dirinya tidak dapat menelan obatobatan walaupun tidak
ditemukan kondisi medis yang dapat mengakibatkan hal tersebut.
Eaktor faktor yang mempunyai hubungan dengan ketidakpatuhan minum obat antara lain>
1. Eaktorfaktor sehubungan dengan pasien -keparahan penyakit, instight yang buruk,
komorbid dengan penggunaan zat.
2. Eaktorfaktor sehubungan dengan pengobatan -efek samping obat yang mengganggu,
dosis yang tidak efektif.
3. Eaktor lingkungan -kurangnya dukungan
. Eaktor sehubungan dengan interaksi dengan petugas professional kesehatan.
b Eaktor Sehubungan Dengan (asien
0eberapa karakteristik demografi telah dihubungkan dengan perilaku patuh. =sia masih
merupakan masalah yang kontro$ersial dalam hubungan ketidakpatuhan. 5ampaknya pasien
pasien yang berusia lanjut mempunyai permasalahan tentang kepatuhan terhadap rekomendasi
yang diberikan. Dikalangan usia muda, terutama pria, #enderung mempunyai tingkat kepatuhan
yang buruk terhadap pengobatan. lasan untuk hal ini kemungkinan bahwa pada dewasa muda
sehubungan dengan segala bentuk terapi atau mengatur perjanjian, mereka menganggap dirinya
istimewa dan berbeda dengan yang lain.
Sedangkan pada orang tua, kemungkinan memiliki defisit memori sehingga dapat mempengaruhi
kepatuhan. Selain itu,pada orang tua sering mendapat berbagai ma#am obatobatan sehubungan
dengan komorbiditas fisik. :anita #enderung lebih patuh terhadap pengobatan dibandingkan
dengan pria, begitu juga wanita muda menunjukkan kepatuhan yang lebih baik dibandingkan
yang tua.
7/25/2019 Dukungan Keluarga terhadap kekambuhan pasien HIV
22/27
7/25/2019 Dukungan Keluarga terhadap kekambuhan pasien HIV
23/27
biasanya kekambuhan tidak langsung segera terjadi bila pengobatan dihentikan. 4ekambuh dapat
terjadi beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan setelah obat antipsikotik dihentikan, jadi
penghentian obat tidak terlalu berhubungan dengan buruknya keadaan pasien. Sebagai akibatnya
pasien yang sudah dalam remisi sempurna mempunyai permasalahan apakah remisi tersebut
berhubungan dengan pengobatan yang dilakukanya.
d Eaktor @ingkungan
Dukungan dan bantuan merupakan bagian penting dalam kepatuhan pengobatan. (asien yang
tinggal sendirian se#ara umum mempunyai angka kepatuhan yang rendah dibandingkan dengan
mereka yang tinggal dalam lingkungan yang mendukung. 4emungkinan lain, sikap negati$e
dalam lingkungan sosial pasien terhadap pengobatan psikiatri atau terhadap pasien sendiri dapat
mempengaruhi kepatuhan yang biasanya bila pasien tinggal dengan orang lain. 5idak kalah
penting faktor yang mempengaruhi perilaku pasien terhadap kepatuhan adalah pengaruh obat
terhadap penyakitnya. Sangat penting untuk memberikan dukungan untuk menambah sikap
positif terhadap pengobatan pada pasien. @ingkungan terapetik juga harus diperhitungkan. Dalam
pasien rawat inap dimana teman sekamar pernah mengalami pengalaman buruk terhadap satu
jenis obat dan men#eritakannya maka akan merubah sikap pasien terhadap obat yang sama.
e Eaktor (sikososial
0erbagai ma#am stressor lingkungan kemungkinan berhubungan dengan kekambuhan
skizofrenia. Stessor psikososial adalah setiap keadaan atau peristiwa yang menyebabkan
perubahan dalam kehidupan seseorang yang memaksa orang tersebut untuk beradaptasi.
(erhatian utama ditujukan bagi semua emosi yang diekspresikan -eKpressed emotion dan resiko
terjadinya relaps pada skizofrenia. Sebagai salah satu faktor, yang dimaksud dengan eKpressed
emotion dalam hal ini adalah berupa kebiasaan memperlihatkan kritik atau emosi yang
berlebihan orang tua terhadap anakanaknya.
Selain faktor transaksional keluarga lainya, studi terbaru menunjukkan ketertarikanya terhadap
gaya afektif negati$e -negati$e affae#ti$e style, seperti mengkritik yang berlebihan, sikap
menyalahkan, gangguangangguan, dan dukungan yang tidak adekuat. (asien skizofrenia yang
tinggal dalam lingkungan keluarga dengan eKpressed emotion yang kuat atau gaya afektif
negati$e se#ara signifikan lebih sering mengalami relaps dibandingkan dengan yang tinggal
7/25/2019 Dukungan Keluarga terhadap kekambuhan pasien HIV
24/27
dalam keluarga dengan eKpressed emotion yang rendah, atau gaya yang normal. Studi keluarga
menunjukkan bahwa pasien skizofrenia yang kembali ke lingkungan rumah yang sering terjadi
keadaan kritis, kekerasan atau emosi yang diekspresikan #enderung akan meningkatkan relaps.
Studi :6 menunjukkan out#ome yang lebih baik pada pasien skizofrenia se#ara tradisional, di
'egaranegara non0arat, dimana keluarga lebih toleran. )nter$ensi keluarga terhadap terapi
mungkindapat menurunkan atau paling tidak akan memperlambat relaps pada pasien. )nter$ensi
yang dapat dilakukan keluarga adalah lebih dapat menerima bentuk menejemen yang
kebanyakan pasien tidak dapat menerimanya. Selain itu, per#obaan inter$ensi so#ial keluarga
penderita skizofrenia dengan pengobatan ternyata menghasilkan angka relaps yang sangat rendah
dibandingkan dengan hanya menggunakan pengobatan. @eff dan Gaughn melaporkan bahwa
bentuk empati merupakan bagian dari sekumpulan sikap dengan pengekspresian emosi yang
rendah. Sikap dari keluarga merupakan salah satu predikator yang sangat kuat terhadap relaps
pada skizofrenia.
0erbagai ma#am stessor lingkungan kemungkinan berhubungan dengan relapsnya skizofrenia.
ang dimaksud dengan stressor psikososial adalah setiap keadaan atau peristiwa yang
menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang yang memaksa orang tersebut untuk
beradaptasi atau mengulangi. 0iasanya stressor terjadi dalam kurun waktu satu tahun sebelum
gangguan jiwa saat ini. ang termasuk stressor psikososial adalah>
i. /asalah dengan kelompok pendukung.
4elompok pendukung dalam hal ini adalah keluarga. Salah satu kendala dalam upaya
penyembuhan skizofrenia adalah adanya stigma dalam keluarga dan masyarakat. 0anyak
keluarga yang menganggap bahwa gangguan jiwa skizofrenia adalah penyakit yang
memalukan dan bukan penyakit yang dapat disembuhkan dengan tindakan medis.
(enerimaan keluarga dan lingkungan pada klien skizofreniaakan membantu proses
penyembuhan skizofrenia.
ii. /asalah pendidikan
(endidikan berpengaruh pada proses kekambuhan pasien skizofrenia. 6al ini
bersangkutan dengan pemahaman keluarga tentang skizofrenia dan proses penyembuhan
skizofrenia. 4eluarga dengan tingkat pendidikan yang tinggi akan lebih mudah untuk
memberikan penyuluhan dan pemahaman tentang penganganan skizofrenia,
dibandingkan dengan keluarga yang berpendidikan rendah.
7/25/2019 Dukungan Keluarga terhadap kekambuhan pasien HIV
25/27
iii. /asalah pekerjaan
danya stigma terhadap penyakit skizofrenia menimbulkan beban berupa beban subjektif
maupun objektif bagi penderita dan keluarganya. 0agi penderita hal tersebut menjadi
halangan baginya untuk mendapatkan perlakuan yang layak, kesulitan dalam men#ari
pekerjaan dan sebagainya. Sebuah penelitian di Singapura memperlihatkan terdapat &3%
dari penderita kesulitan mendapatkan pekerjaan, !2% mengalami rendah diri dan !1%
dimusuhi akibat menderita skizofrenia. -osep, 2**.
i$. /asalah perumahan
5empat tinggal yang terlalu ramai dan bising akan memper#epat orang mengalami stres.
7asa tidak aman dan tidak terlindungi membuat jiwa seseorang ter#ekam sehingga
menganggu ketenangan dan ketentraman hidup.
$. /asalah ekonomi
0iaya pengobatan yang mahal ditambah dengan kemampuan ekonomi yang lemah
menngakibatkan beberapa keluarga pasien tidak menebus resep yang telah diberikan,
sehingga pasien tidak meminum obat sesuai dengan yang telah dianjurkan oleh dokter.
6al tersebut akan mempengaruhi kekambuhan pada pasien.
$i. /asalah dengan pelayanan kesehatan
(asien dengan skizofrenia memerlukan pelayanan kesehatan yang terusmenerus untuk
tetapmenjaga agar tidak terjadi kekambuhan. 5ersedianya pelayanan kesehatan akan
mempermudah untuk mengontrol penderita skizofrenia sehingga kekambuhan dapat
diatasi
2." Hu+ungan Psk'e*ukas !eluarga Dengan !eja*an Rela(s Pa*a Pasen %k&'#rena
/emberikan obat antipsikotik pada pasien skizofrenia merupakan langkah pertama untuk
mengobati pasien tetapi sekarang ini semakin disadari bahwa perawatan yang komprehensif
membutuhkan integrasi antara obatobatan, pen#egahan relaps dan rehabilitasi psikososial.
(sikoedukasi keluarga merupakan terapi psikososial yang paling efektif. (sikoedukasi dapat
mengurangi angka rawat dan mengurangi biaya pengobatan pada pasien skizofrenia.
0eberapa studi tentang psikoedukasi keluarga yang telah dilakukan ditunjukkan di bawah ini>
-Shirly et al, 2**"
7/25/2019 Dukungan Keluarga terhadap kekambuhan pasien HIV
26/27
?oldstein dkk. -1&+ melakukan penelitian pada 1* pasien skizofrenia -terutama
kunjungan pertama membandingkan antara psikoedukasi keluarga -orientasi enam krisis,
sesi mingguan #epatM pendidikan, membangun penerimaan, meren#anakan masa depan
dengan pengobatan dengan dosis rendah dan sedang dan hasilnya se#ara bermakna
menurunkan relaps pada grup psikoedukasi keluarga selama " bulan .
Ealloon dkk. -1+2 melakukan penelitian pada 3" pasien skizofrenia yang tinggal
dengan keluarga yang 688 atau dinyatakan sebagai resiko tinggi untuk terjadinya relaps
membandingkan psikoedukasi keluarga -peme#ahan masalah dan latihan kemampuan
komunikasi pada keluarga di rumah. 5erapi intensif selama 3 bulan yang diteruskan
dengan " bulan sesi follow up dengan psikoterapi suportif indi$idual dengan konseling
keluarga yang #epat dan hasilnya Se#ara bermakna menurunkan relaps pada grup terapi
keluarga selama bulan.
@eff dkk. -1+2, 1+! melakukan penelitian pada 2 pasien skizofrenia yang tinggal
dengan keluarga yang 688 membandingkan pendidikan pada keluarga, anggota keluarga,
terapi keluarga di rumah dengan kontrol teratur ke rumah sakit dengan kontak yang
sedikit pada keluarga dan hasilnya se#ara bermakna menurunkan relaps pada grup terapi
keluarga selama bulan M tidak bermakna pada terapi 2 tahun.
?li#k dkk. -1+! 6aas dkk. -1++ melakukan penelitian pada +* pasien dengan
skizofrenia atau gangguan skizofreniform dan "* pasien dengan gangguan afektif mayor
disorder membandingkan inter$ensi pada keluarga yang dirawat selama " sesi>
pendidikan, identifikasi stresor kini dan akan datang dengan (erawatan intensif pasien
rawat yang standar dan hasilnya terapi memiliki efek positif yang bermakna pada gejala
yang terdapat pada pasien perempuan dan kelurga pasien pada subgrup tsb.
6ogarty dkk. -1+", 11 melakukan penelitian pada 1*3 pasien skizofrenia yang
tinggal dengan keluarga yang 688 membandingkan pendidikan, diskusi, komunikasi dan
latihan peme#ahan masalah selama 2 tahun dengan (erawatan harian saja , latihanketrampilan sosial dan hasilnya Se#ara bermakna menurunkan relaps pada grup terapi
keluarga pada follow up tahun 1 dan 2.
/#Earlane dkk. -1! melakukan penelitian pada 1&2 pasien skizofrenia dengan kontak
keluarga 1* jam per minggu dan menghadiri 3 sesi program pendidikanIterapi
membandingkan psikoedukasi pada grup keluarga se#ara bersama dengan (sikoedukasi
7/25/2019 Dukungan Keluarga terhadap kekambuhan pasien HIV
27/27
pada grup keluarga sendiri sendiri dan hasilnya se#ara bermakna terdapat penurunan
relaps pada multifamily
Dari penelitianpenelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa psikoedukasi keluarga dapat se#ara
efektif dan efisien mengurangi kejadian relaps pada pasien skizofrenia dan memperbaiki
fungsional dari pasien.