Upload
doanhuong
View
226
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
DISAMPAIKAN PADA
FORUM KOMUNIKASI STATISTIK & SISTEM INFORMASI
PERTANIAN TAHUN 2016
SOLO, 7 APRIL 2016
DUKUNGAN DINAS PERKEBUNAN PROV KALSEL
DALAM MEWUJUDKAN PERCEPATAN DAN
PENINGKATAN KUALITAS DATA
STATISTIK PERKEBUNAN
Luas Wilayah Kalimatan Selatan : 3.753.052 Ha, dengan
rincian pencadangan pemanfaatan lahan berdasarkan RTRWP
Propinsi Kalimantan Selatan Perda No. 9 Tahun 2000 sebagai
berikut :
1. Kawasan Lindung : 842.228 Ha (22,44%)
2. Kawasan Budidaya : 2.753.297 Ha (73,36%)
- Kawasan Hutan Produksi : 891.414 Ha (23,70%)
- Kawasan Pertanian : 1.861.883 Ha (49,61%)
a. Lahan Basah : 628.552 Ha (16,75%)
b. Lahan Kering : 147.208 Ha (3,92%)
c. Tan.Perkebunan : 1.086.123 Ha (28,94%)
3. Kawasan Perindustrian : 8.157 Ha (0,22%)
4. Kawasan Pariwisata : 3.407 Ha (0,09%)
5. Kawasan Lainnya : 145.963 Ha (3,89%)
Dari data perkembangan komoditas perkebunan sampai dengan
tahun 2015 baru termanfaatkan seluas 729.884 Ha dari RTRWP,
artinya ada ± 356.239 ha yang masih ada peluang untuk
pengembangan komoditas-komoditas perkebunan pada tahun-
tahun yang akan datang
Luas areal perkebunan kalsel s/d tahun 2015 seluas 729.884 ha
1. Perkebunan Rakyat 385.084 ha (52,76%)
2. Perkebunan Besar Negara 20.415 ha (2,80%)
3. Perkebunan Besar Swasta 324.385 ha (44,44%)
Jumlah
TBM TM TR/TTM Jumlah Ton Kg/Ha Pekebun (KK)
1 Tabalong 14.915 55.954 5.797 76.666 81.441 1.455 54.169
4.772 859
2 Balangan 13.761 27.212 1.558 42.531 33.067 1.215 36.589
1.814 1.022
3 Hulu Sungai Utara 2.530 4.003 559 7.092 5.493 1.372 7.220
1.022 516
4 Hulu Sungai Tengah 7.691 23.379 1.332 32.402 25.885 1.107 72.632
- -
5 Hulu Sungai Selatan 13.136 25.338 1.443 39.917 39.417 1.556 42.526
5.814 937
6 Tapin 41.915 31.485 3.461 76.861 45.815 1.455 29.650
10.441 578
7 Tanah Laut 21.505 65.410 635 87.550 171.047 2.615 37.187
42.546 813
8 Kotabaru 17.932 140.749 832 159.513 515.422 3.662 53.410
138.469 1.036
9 Tanah Bumbu 17.525 75.363 727 93.615 225.275 2.989 29.069
55.395 1.035
10 Banjar 28.722 35.228 6.250 70.200 33.878 962 40.214
842 299
11 Barito Kuala 22.204 17.006 2.640 41.850 26.694 1.570 29.446
4.817 594
12 Banjarbaru 547 883 - 1.430 940 1.065 1.574
35 438
13 Banjarmasin 80 173 4 257 94 543 530
- -
202.463 502.183 25.238 729.884 1.204.468 2.398 434.216
265.967 936Jumlah Total
Luas Areal Perkebunan (Ha) ProduksiKabupaten/KotaNo.
Jumlah
TBM TM TR/TTM Jumlah Ton Kg/Ha Pekebun (KK)
1 Karet 80.115 173.877 13.752 267.744 185.603 1.067 183.503
2 Kelapa Dalam 5.680 29.535 4.564 39.779 28.792 975 104.884
3 Kelapa Sawit 109.946 284.123 4.980 399.049 975.215 3.432 102.967
265.967 936
4 Kopi 377 3.160 468 4.005 1.941 614 9.636
5 Lada 29 444 144 617 262 590 2.188
6 Cengkeh 7 413 80 500 176 426 1.450
7 Kakao 209 383 201 793 123 321 1.115
8 Jambu Mete - 82 9 91 58 707 414
9 Sagu/Rumbia 3.405 2.848 360 6.613 5.033 1.767 11.628
10 Kemiri 534 2.932 79 3.545 1.927 657 6.084
11 Pinang 47 247 34 328 119 482 2.089
12 Kapuk 35 135 28 198 32 237 553
13 Kenanga 7 24 3 34 10 417 232
14 Kayu Manis 1.034 1.563 50 2.647 1.561 999 2.407
15 Aren 680 1.433 350 2.463 3.163 2.207 4.051
16 Purun 358 984 135 1.477 453 460 1.015
202.463 502.183 25.237 729.883 1.204.468 2.398 434.216
265.967 936Jumlah Total
Luas Areal Perkebunan (Ha) ProduksiKomoditasNo.
Jumlah
TBM TM TR/TTM Jumlah Ton Kg/Ha Pekebun (KK)
1 Perkebunan Rakyat 111.015 254.504 19.565 385.084 382.691 1.504 369.843
45.905 906
2 Perkebunan Negara 5.617 14.148 650 20.415 22.232 1.571 972
3.628 740
3 Perkebunan Swasta 85.831 233.531 5.023 324.385 799.545 3.424 63.401
216.434 947
202.463 502.183 25.238 729.884 1.204.468 2.398 434.216
265.967 936Jumlah Total
Luas Areal Perkebunan (Ha) ProduksiPola PengusahaanNo.
Tingkat
Kecamatan
Manbun
PPL
Kontak Tani
Kelompok Tani
Perangkat Desa
Tingkat
Kabupaten
Staf teknis
Petugas pengolah
data statistik
Seksi yang menangani
perstatistikan
Tingkat
Provinsi
Seksi/ Bidang
pengelola data
statistik
PETUGAS
Jumlah petugas yang menangani statistik perkebunan Kabupaten/Kota &
Kecamatan :
Kabupaten/Kota berjumlah : 13 orang
Kecamatan berjumlah : 148 orang
Pengumpulan dan pengolahan data
per Kecamatan
Oleh
Petugas statistik perkebunan
Kabupaten
Pengumpulan dan pengolahan data
per Kecamatan & Kabupaten
Oleh
Petugas statistik perkebunan
Provinsi
Pengumpulan dan pengolahan data
per Desa
Oleh
Petugas statistik perkebunan
Kecamatan
Sinkronisasi
dan Validasi
Data
1. Ujung tombak pendataan statistik perkebunan berada di
tingkat kecamatan
2. Peran yang mulia dalam pencatatan keberhasilan
pembangunan perkebunan
3. Hati nurani harus digunakan untuk menyusun data
4. Kerangka logis sebagai syarat utama dalam penetapan angka
statistik
1. Perencanaan
2. Evaluasi pembangunan perkebunan
3. Penentuan arah kebijakan
4. Indikator dan laporan kinerja
5. Penentuan peluang investasi bidang perkebunan
Tahap I : Sinkronisasi tingkat Kabupaten/Kota Peserta adalah Manbun/petugas pencatat Kecamatan
Melakukan analisis dengan menggunakan pedoman pelaksanaan (Pedoman
Data Komoditas Perkebunan)
Sinkronisasi dengan instansi terkait (BPS/Dinas terkait)
Tahap II : Sinkronisasi tingkat Provinsi Peserta adalah petugas statistik Kabupaten/Kota
Melakukan analisis dengan menggunakan pedoman pelaksanaan (Pedoman
Data Komoditas Perkebunan)
Sinkronisasi dengan instansi terkait (BPS/Dinas terkait)
Tahap III : Sinkronisasi Nasional Peserta adalah petugas statistik Provinsi
Melakukan analisis dengan menggunakan pedoman pelaksanaan (Pedoman
Data Komoditas Perkebunan)
Sinkronisasi dengan instansi terkait (BPS/Kementerian
terkait/Asosiasi/Dewan Komoditas)
1. Memfasilitasi teknis pengumpulan data
2. Memfasilitasi form-form isian yang harus disampaikan oleh
pengumpul data di lapangan
3. Memfasilitasi peningkatan pengetahuan SDM
Kabupaten/Kota tentang perstatistikan perkebunan
(pelatihan, bimbingan teknis, koordinasi & konsultasi)
4. Pengolahan data yang telah disampaikan Oleh
Kabupaten/Kota dan Kecamatan
5. Pemutakhiran/validasi data Secara periodik dengan
Kabupaten/Kota
6. Pembuatan buku statistik perkebunan Provinsi
7. Publikasi/pelayanan kepada pengguna data (Buku Statistik
Perkebunan & Website Dinas)
1. Memberikan insentif kepada petugas statistik perkebunan
di 13 kabupaten/kota dan 148 petugas kecamatan
2. Menyediakan format form laporan triwulanan dan
semesteran
3. Menyediakan ATK & bahan komputer untuk kabupaten/kota
dan kecamatan
4. Menyediakan biaya perjalanan bimbingan petugas provinsi
ke kabupaten/kota dan biaya pertemuan petugas
kabupaten/kota ke provinsi
5. Menyediakan biaya pengolah dan entry data untuk petugas
provinsi
Tahun anggaran 2016 pengelolaan data statistik perkebunan
provinsi dan kabupaten/kota dibiayai oleh dana APBD Provinsi
Kalimantan Selatan dan dana APBN Ditjenbun (Dekonsentrasi)
Dana APBD Provinsi Kalimantan Selatan : Rp. 233.450.000,-
1. Honor tim statistik
2. ATK database statistik
3. Buku statistik perkebunan
4. Pertemuan database statistik Kabupaten/Kota
5. Akomodasi peserta pertemuan database statistik
Kabupaten/Kota
6. Perjalanan dalam rangka penyusunan database statistik ke
Kab/Kota
7. Perjalanan dalam rangka pertemuan statistik nasional
Dana APBN Ditjenbun (Dekonsentrasi) : Rp. 404.500.000,-
1. ATK dan bahan komputer
2. Insentif petugas statistik provinsi
3. Insentif petugas statistik kabupaten
4. Insentif petugas pengelola website dinas
5. Fotocopy form statistik dan dokumen pertemuan
6. Pertemuan nasional penyusunan data statistik angka
sementara 2016 dan angka estimasi 2017
7. Pertemuan nasional penyusunan data statistik angka tetap
2015
8. Pemutakhiran data ke Kabupaten/Kota
9. Konsultasi/koordinasi ke pusat
10. Pertemuan sinkronisasi data perkebunan angka tetap 2015
dan angka sementara 2016 Kab/Kota
11. Sosialisasi e-statistikbun Ditjenbun dan reviu PDKP
12. Insentif mantri perkebunan kecamatan
Indikator Pendukung :
1. Adanya petugas pengelola data statistik perkebunan sampai tingkat
kecamatan
2. Adanya motivasi dari pimpinan / pejabat kabupaten / kota dan provinsi
yang menangani data statistik khususnya bidang perkebunan
3. Adanya hubungan kerja yang harmonis antara petugas lapangan dengan
pejabat pengelola data statistik pada kabupaten / kota dan provinsi
Beberapa kendala yang dihadapi :
1. Sering terjadi mutasi petugas/mantri perkebunan
2. Walaupun sudah dialokasikan anggaran insentif terhadap petugas di
Kecamatan dan Kabupaten, tetapi masih sering dijumpai alur
penyampaian laporan dari Kabupaten/Kota yang belum tepat waktu
(sering terlambat)
3. Kualitas data seadanya (tidak berkesinambungan) dikarenakan jumlah
petugas yang membidangi statistik perkebunan sangat minim
(1 Kabupaten/Kota hanya satu org), khususnya petugas kecamatan hanya
merupakan tugas tambahan bukan petugas khusus statistik perkebunan
Beberapa kendala yang dihadapi :
4. Sarana dan prasarana pengolah dan penyajian data masih kurang
(laptop/PC, jaringan internet, kendaraan bermotor, dll)
5. Kurangnya wawasan petugas pengelola data statistik, perlu adanya
peningkatan pengetahuan petugas (bimtek/pelatihan), untuk terus
meningkatkan kemampuan SDM petugas pengumpul dan pengolah data
upaya refresh terhadap petugas perlu ditunjang dengan kesiapan
pendanaan
6. SDM yang belum menguasai web programming untuk publikasi data
(e-statistikbun Ditjenbun)
1. Satu angka statistik perkebunan yang valid, handal, mutakhir dan obyektif
2. Para petugas harus memahami dan berfikir secara logis mengenai data
yang diperoleh dari lapangan, sehingga angka yang disajikan valid dan
akurat
3. Statistik perkebunan harus menjadi prioritas utama di daerah.
4. Diupayakan adanya forum koordinasi pada masing-masing tingkatan baik
di Kabupaten, Provinsi maupun Pusat yang melibatkan institusi terkait
untuk menyamakan persepsi tentang angka statistik perkebunan
5. Kedepan yang diupayakan dapat memberikan reward kepada petugas yang
berprestasi.
18