12
Jurnal Ilmu Keperawatan (2016) 4:2 ISSN :2338-6371 Nazari, Yusuf, Tahlil Dukungan Dan Karakteristik Keluarga Dengan Pemenuhan Nutrisi Pada Lansia Family Support and Characteristics of the Caring Family On the Elderly Nutrition Nuri Nazari 1 , Rusli Yusuf 2 , Teuku Tahlil 1 1 Magister Keperawatan, Program Pascasarjana, Universitas Syiah Kuala 2 Bagian Pendidikan, Kependudukan, dan Lingkungan Hidup, FKIP, Universitas Syiah Kuala Abstrak Lansia menunjukkan penurunan kemampuan biologis dan fisiologis akibat dari proses penuaan (degeneratif), sehingga untuk menjaga kesehatan lansia terutama dalam pemenuhan nutrisi sangat besar dipengaruhi oleh bagaimana karakteristik dan dukungan keluarga dalam pemenuhan nutrisi lansia. Metode yang digunakan yaitu kuantitatif studi dengan desain survey analitik digunakan untuk menggali sejauh mana karakteristik dan dukungan keluarga yang berhubungan dengan pemenuhan nutrisi pada lansia. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang tinggal bersama dengan keluarga di wilayah kerja puskesmas ulee kareng, jumlah populasi: 971 lansia. Teknik pengambilan sampel menggunakan Proportionate Stratified Random Sampling sehingga jumlah sampel yaitu 100 lansia. Penelitian ini dilakukan dengan mengisi kuesioner secara terpimpin untuk mengukur karakteristik keluarga, dukungan keluarga, dan mengukur pemenuhan nutrisi pada lansia.Untuk karakteristik dan dukungan keluarga di interpretasi dari hasil pengisian kuesioner secara terpimpin dengan keluarga. Hasil penelitian dengan menggunakan dua analisis data, univariat dan bivariat. Univariat; dukungan keluarga yaitu optimal (67%), karakteristik keluarga optimal (72%), pemenuhan nutrisi lansia seimbang (70%). Bivariat; ada hubungan dukungan keluarga dengan pemenuhan nutrisi lansia (p= 0,002), ada hubungan karakteristik keluarga dengan pemenuhan nutrisi lansia (p= 0,003). Untuk melihat pengaruh yang paling dominan, dukungan keluarga adalah variabel yang paling mempengaruhi dalam pemenuhan nutrisi pada lansia. Kata Kunci: Dukungan, Karakteristik, Keluarga, Nutrisi Lansia. Abstract Elderly showed a decrease in the ability of biological and physiological consequence of the aging process (degenerative), so as to maintain the health of the elderly, especially in nutrition is greatly influenced by how the characteristics and family support in the elderly nutrition.The method used is quantitative analytical study with survey design to explore the extent to which the characteristics and family support related to nutrition in the elderly. The population in this study is the elderly who live with the family in the working area of Ulee Kareng health centers, the number of population: 971 elderly. The sampling technique used Proportionate Stratified Random Sampling so that the number of samples is 100 elderly.The research is done by filling out the questionnaire to measure characteristics guided family, family support, and a measure of nutrition at the elderly.For characteristics and family support in the interpretation of the results of the questionnaires are guided by the family.The results using two data analysis, univariate and bivariate.Univariat; family support that is optimal (67%), family characteristics optimal (72%), elderly balanced nutrition (70%). bivariate; No relationship of nutrition support families with elderly (p = 0.002), there is a relationship with the family characteristics of nutrition elderly (p = 0.031). To see the most dominant influence, family support are the variables that most influence the nutrition of the elderly. Keywords: Support, Characteristics, Family, elderly nutrition. Korespondensi: * Nuri Nazari, Magister Keperawatan, Program Pascasarjana, Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh, Email: [email protected]

Dukungan Dan Karakteristik Keluarga Dengan Pemenuhan

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Dukungan Dan Karakteristik Keluarga Dengan Pemenuhan

Jurnal Ilmu Keperawatan (2016) 4:2

ISSN :2338-6371 Nazari, Yusuf, Tahlil

75

Dukungan Dan Karakteristik Keluarga Dengan Pemenuhan Nutrisi Pada Lansia

Family Support and Characteristics of the Caring Family On the Elderly Nutrition

Nuri Nazari1, Rusli Yusuf2, Teuku Tahlil1

1Magister Keperawatan, Program Pascasarjana, Universitas Syiah Kuala 2Bagian Pendidikan, Kependudukan, dan Lingkungan Hidup, FKIP, Universitas Syiah Kuala

Abstrak

Lansia menunjukkan penurunan kemampuan biologis dan fisiologis akibat dari proses penuaan (degeneratif), sehingga

untuk menjaga kesehatan lansia terutama dalam pemenuhan nutrisi sangat besar dipengaruhi oleh bagaimana

karakteristik dan dukungan keluarga dalam pemenuhan nutrisi lansia. Metode yang digunakan yaitu kuantitatif studi

dengan desain survey analitik digunakan untuk menggali sejauh mana karakteristik dan dukungan keluarga yang

berhubungan dengan pemenuhan nutrisi pada lansia. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang tinggal bersama

dengan keluarga di wilayah kerja puskesmas ulee kareng, jumlah populasi: 971 lansia. Teknik pengambilan sampel

menggunakan Proportionate Stratified Random Sampling sehingga jumlah sampel yaitu 100 lansia. Penelitian ini dilakukan

dengan mengisi kuesioner secara terpimpin untuk mengukur karakteristik keluarga, dukungan keluarga, dan mengukur

pemenuhan nutrisi pada lansia.Untuk karakteristik dan dukungan keluarga di interpretasi dari hasil pengisian kuesioner

secara terpimpin dengan keluarga. Hasil penelitian dengan menggunakan dua analisis data, univariat dan bivariat.

Univariat; dukungan keluarga yaitu optimal (67%), karakteristik keluarga optimal (72%), pemenuhan nutrisi lansia

seimbang (70%). Bivariat; ada hubungan dukungan keluarga dengan pemenuhan nutrisi lansia (p= 0,002), ada hubungan

karakteristik keluarga dengan pemenuhan nutrisi lansia (p= 0,003). Untuk melihat pengaruh yang paling dominan,

dukungan keluarga adalah variabel yang paling mempengaruhi dalam pemenuhan nutrisi pada lansia.

Kata Kunci: Dukungan, Karakteristik, Keluarga, Nutrisi Lansia.

Abstract

Elderly showed a decrease in the ability of biological and physiological consequence of the aging process (degenerative), so

as to maintain the health of the elderly, especially in nutrition is greatly influenced by how the characteristics and family

support in the elderly nutrition.The method used is quantitative analytical study with survey design to explore the extent to

which the characteristics and family support related to nutrition in the elderly. The population in this study is the elderly

who live with the family in the working area of Ulee Kareng health centers, the number of population: 971 elderly. The

sampling technique used Proportionate Stratified Random Sampling so that the number of samples is 100 elderly.The

research is done by filling out the questionnaire to measure characteristics guided family, family support, and a measure of

nutrition at the elderly.For characteristics and family support in the interpretation of the results of the questionnaires are

guided by the family.The results using two data analysis, univariate and bivariate.Univariat; family support that is optimal

(67%), family characteristics optimal (72%), elderly balanced nutrition (70%). bivariate; No relationship of nutrition support

families with elderly (p = 0.002), there is a relationship with the family characteristics of nutrition elderly (p = 0.031). To see

the most dominant influence, family support are the variables that most influence the nutrition of the elderly.

Keywords: Support, Characteristics, Family, elderly nutrition.

Korespondensi:

* Nuri Nazari, Magister Keperawatan, Program Pascasarjana, Universitas Syiah Kuala,

Darussalam, Banda Aceh, Email: [email protected]

Page 2: Dukungan Dan Karakteristik Keluarga Dengan Pemenuhan

Jurnal Ilmu Keperawatan (2016) 4:2

ISSN :2338-6371 Nazari, Yusuf, Tahlil

76

Latar Belakang

Dukungan keluarga merupakan salah satu

bentuk terapi yang diperlukan karena

melalui keluarga berbagai masalah

kesehatan bisa muncul sekaligus dapat

diatasi (Friedman, 1998). Friedman juga

menjelaskan bahwa ada empat jenis

dukungan keluarga yaitu dukungan

instrumental, dukungan informasional,

dukungan penghargaan dan dukungan

emosional. Selain dukungan keluarga,

karakteristik keluarga juga mempengaruhi

kemampuan individu termasuk lansia dalam

mengatasi masalah kesehatan yaitu

pekerjaan, pendapatan, pendidikan, tipe

Keluarga dan usia (Friedman, 2004).

Berdasarkan data survey nasional

perwakilan di Myanmar, Vietnam, dan

Thailand tahun 2011-2012, didapatkan hasil

bahwa di Vietnam lansia berpendapat

bahwa hidup bersama dengan anak telah

menikah akan lebih menyenangkan

dibandingkan tinggal dengan sendiri. Di

Thailand, para lansia berpendapat bahwa

tinggal bersama anak perempuannya yang

telah menikah akan lebih membahagiakan

dibandingkan dengan tinggal sendiri,

sedangkan di Myanmar tidak ditemukan

perbedaan yang signifikan

(Teerawichitchainan B, Pothisiri W, Long GT,

2015).

Sehingga bisa disimpulkan bahwa lansia

yang tinggal bersama dengan keluarganya

akan mendapatkan dukungan dari

keluarganya sehingga lansia akan merasa

nyaman dalam menghadapi semua masalah

yang dihadapinya.

Data BPS (Badan Pusat Statistik)

menunjukkan bahwa Indonesia termasuk

Negara yang memasuki era populasi

berstruktur usia lanjut (Aging Structured

Population) karena jumlah penduduk yang

berusia 60 tahun lebih dari 7,18% atau 14,4

juta jiwa dari total jumlah penduduk

(Henniwati, 2008). Henniwati mengatakan

Pada tahun 2005 jumlah Lansia sudah

berkisar 19,9 juta jiwa atau 8,48%, dan

meningkat menjadi 24 juta jiwa atau 9,77%

dari total penduduk pada tahun 2010, Pada

tahun 2020 diperkirakan angka ini akan

mencapai 29 juta orang atau 11,4%

(Henniwati,2008).

Dari data Profil Kesehatan Aceh 2012

diinformasikan bahwa jumlah lansia yang

ada di Provinsi Aceh adalah sebanyak

873.370 jiwa atau 18% dari jumlah

penduduk. Untuk kota Banda Aceh sendiri

Lansia berjumlah 36.427 jiwa atau 15,5%

dari jumlah seluruh penduduk kota Banda

Aceh. Untuk daerah wilayah kerja

Puskesmas Ulee Kareng dengan jumlah

Page 3: Dukungan Dan Karakteristik Keluarga Dengan Pemenuhan

Jurnal Ilmu Keperawatan (2016) 4:2

ISSN :2338-6371 Nazari, Yusuf, Tahlil

77

penduduk 23.735 jiwa atau 10% dari jumlah

penduduk Nanggroe Aceh Darussalam,

terdapat 971 jiwa Lansia atau 4% dari jumlah

penduduk Ulee Kareng. Kemudian dari data

puskesmas ulee kareng peneliti juga

mendapatkan data bahwa terdapat 86 lansia

atau 8,9% dari jumlah lansia di Ulee Kareng

yang mengalami obesitas, serta tidak

didapati lansia yang mengalami kekurangan

gizi. Meningkatnya jumlah lansia juga

menimbulkan masalah terutama dari segi

kesehatan dan kesejahteraan Lansia yang

memerlukan penanganan yang tepat

(Nugroho, 2006).

Bila dikaitkan dengan budaya Aceh, pada

proses sosialisasi untuk menumbuhkan rasa

sungkan anak-anak Aceh dalam menghadapi

dan berbicara dengan ayahnya. Jika ada

keinginan cukup disampaikan melalui ibunya

saja, hubungan menantu dengan mertua

juga bersifat terbatas, apabila menantu ingin

menyampaikan sesuatu kepada mereka

mertua terkadang disampaikan melalui

pesan kepada istrinya. Hubungan yang

kelihatan tidak terlalu akrab ini bukan

berarti tidak saling memperhatikan dan

menyayangi. Tetapi semata mata untuk

menjaga rasa hormat kepada orangtua

(Rusdi,S & Wibowo,A.B, 2004).

Perawat merupakan ujung tombak dalam

menemukan fenomena yang terjadi

dikomunitas dan keluarga. Perawat

merupakan tenaga kesehatan profesional

yang merupakan sumber daya berharga bagi

individu, keluarga dan masyarakat untuk

memperoleh informasi serta bantuan

kesehatan. Perawat profesional tidak hanya

harus mampu menangani aspek terapeutik

gizi namun juga mengenai unsur yang

penting tentang pencegahan kelebihan atau

kekurangan gizi dan tentang promosi

kesehatan (Friedman, 2004).

Dukungan dan fungsi keluarga dalam

kehidupan lansia sangat penting, karena

setidaknya 85% lansia membutuhkan

dukungan dari keluarga (Stanhope &

Lancaster, 2004).

Menurut Baron & Byrne (2005) keluarga

dapat memberikan empat dukungan yaitu:

1) Dukungan emosional (emosional support)

dimana keluarga memahami keluhan lansia

dan memberikan saran untuk memecahkan

masalah; 2) Dukungan informasional

(informational support), yaitu keluarga

sebagai pencari informasi tentang

kebutuhan nutrisi lansia dan memenuhi

kebutuhan kesehatan keluarga; 3) Dukungan

instrumental (instrumental support),

keluarga memberikan bantuan kepada lansia

baik berupa keuangan, juga membantu

pekerjaan rumah tangga dalam

mempersiapkan makanan dan menyediakan

transportasi untuk membeli kebutuhan

makanan lansia; 4) Dukungan penghargaan

Page 4: Dukungan Dan Karakteristik Keluarga Dengan Pemenuhan

Jurnal Ilmu Keperawatan (2016) 4:2

ISSN :2338-6371 Nazari, Yusuf, Tahlil

78

(appraisal support), keluarga mengapresiasi

anggota keluarganya dan memberikan

umpan balik pada anggota keluarga yang

mengevaluasi diri.

Dukungan-dukungan ini sangat dibutuhkan

oleh lansia dalam pemenuhan nutrisi.

Penilaian status gizipada lansia dilakukan

dengan perhitungan Indeks massa tubuh

(IMT), berdasarkan berat badan (BB) dibagi

dengan tinggi badan (TB) yang dikuadratkan.

IMT merupakan alat sederhana untuk

menilai status gizi orang dewasa.

Hasil penelitian Setiyowati (2007) yang

dilakukan dikabupaten Kendal, menunjukkan

adanya dukungan keluarga dengan

pemenuhan kebutuhan nutrisi pada lansia

dimana responden yang mendapatkan

dukungan cukup baik berjumlah 66,7%,

responden yang mendapatkan pemenuhan

nutrisi baik 59,0%. Dari hasil wawancara

yang peneliti lakukan pada tanggal 23 mei

2015 pada 10 orang lansia yang berusia

diatas 60 tahun dan tinggal bersama dengan

keluarga, diperoleh informasi bahwa

terdapat 7 responden yang mengkonsumsi

makanantinggi lemak namun kurang

mengkonsumsi makanan yang berserat.

Kondisi diatas dapat meningkatkan resiko

lansia mengalami gizi lebih. Berdasarkan hal

tersebut maka penulis merasa tertarik untuk

mengetahui Hubungan Dukungan dan

Karakteristik Keluarga Terhadap Pemenuhan

Nutrisi pada Lansia Di Wilayah Kerja

Puskesmas Ulee Kareng. Alasan penelitian

dilakukan di kecamatan ulee kareng adalah

jumlah lansia di kecamatan ini sebanyak 971

jiwa pada rentang usia 60-90 tahun.

Metode

Metode Penelitian yang digunakan adalah

penelitian kuantitatif dengan rancangan

korelasional, dan menggunakan pendekatan

Cross Sectional. Populasi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Lansia yang

berusia 60 tahun keatas dan yang tinggal

bersama dengan keluarga. Adapun jumlah

lansia yang berusia 60 tahun keatas yang

terdapat di wilayah kerja Puskesmas Ulee

Kareng berjumlah 971 orang lansia. Teknik

pengambilan sampel menggunakan

Proportionate Stratified Random Sampling

sehingga jumlah sampel yaitu 100 lansia.

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 06 April

2016 sampai dengan 29 April 2016 diwilayah

kerja Puskesmas Ulee Kareng.

Pengumpulan data dilakukan dengan

menentukan responden yang akan diambil

sesuai dengan kriteria sampel, instrumen

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

kuesioner berisi tentang karakteristi

keluarga, dukungan keluarga dan

pemenuhan nutrisi lansia.

Page 5: Dukungan Dan Karakteristik Keluarga Dengan Pemenuhan

Jurnal Ilmu Keperawatan (2016) 4:2

ISSN :2338-6371 Nazari, Yusuf, Tahlil

79

Instrumen yang digunakan merupakan

instrumen yang dikembangkan oleh peneliti

sehingga untuk keabsahan instrumen

diperlukan uji instrumen. Uji instrumen telah

dilaksanakan kepada para tenaga ahli gizi

yang bekerja pada Rumah Sakit Umum DR.

Zainoel Abidin dengan menggunakan uji

Content Validity Indeks.

Analisis data di interpretasi menggunakan

univariat dan bivariat. Uji kai kuadrat (chi

square) dilakukan untuk melihat ada

tidaknya asosiasi antara dua variabel yang

bersifat kategorik. Untuk mendapatkan

variabel mana yang paling berpengaruh

terhadap pemenuhan nutrisi pada lansia,

analisis yang digunakan adalah uji korelasi

pearson. Uji ini bertujuan untuk

mendapatkan hubungan yang paling

dominan atau yang paling berpengaruh

terhadap variabel bebas/dependen

(pemenuhan nutrisi lansia).

Dalam pengambilan data peneliti mengikuti

langkah yang sesuai dengan etika penelitian,

peneliti menggunakan standar etika

penelitian berdasarkan komisi nasional etik

penelitian kesehatan (KENPK) dimana

kelayakan penelitian harus

mempertimbangkan; autonomy, anonymity,

confidentially, non maleficence dan justice

(Depkes, 2005). Sebelum melakukan

pengambilan data awal untuk kelanjutan

penelitian, peneliti telah lulus kajian etik

oleh komite etik penelitian keperawatan

pada fakultas keperawatan Universitas Syiah

Kuala.

Hasil

Distribusi ferkuensi responden berdasarkan

data demografinya ditunjukkan pada Tabel 1

berikut ini.

Tabel 1. Distribusi frekuensi respondenberdasarkan data demografi (n = 100)

Kategori Frek Persentase

Umur lansia (tahun) a. 60 – 70 b. 71 – 80 c. > 80

36 23 41

36 23 41

Jenis Kelamin ; a. Laki - laki b. Perempuan

62 38

62 38

Pendidikan Lansia ; a. Pendidikan Rendah (SD, SMP,SMA) b. Pendidikan Tinggi (perguruan

tinggi)

80

20

80

20

Pekerjaan a. Pensiunan b. Wiraswasta

63 37

63 37

Sakit a. Tidak sakit b. Sakit

71 29

71 29

Indeks Masa Tubuh (IMT) a. Normal b. Kurus c. Gemuk

56 29 15

56 29 15

Umur Anggota Keluarga yang merawat a. < 18 b. > 18

16 84

10 90

Pekerjaan a. PNS/ABRI b. Swasta c. Tani

34 25 41

34 25 41

Pendidikan a. Pendidikan Rendah (SD, SMP,SMA) b. Pendidikan Tinggi

34 66

34 66

Penghasilan keluarga a. < 1.900.000 b. > 1.900.000

47 53

47 53

Tanggungan Anggota Keluarga ; a. < 5 b. > 5

67 33

67 33

Tipe Keluarga a. Keluarga besar b. Keluarga inti

63 37

63 37

Page 6: Dukungan Dan Karakteristik Keluarga Dengan Pemenuhan

Jurnal Ilmu Keperawatan (2016) 4:2

ISSN :2338-6371 Nazari, Yusuf, Tahlil

80

Berdasarkan Tabel diatas dapat disimpulkan

bahwa frekuensi tertinggi lansia adalah yang

berusia diatas 80 tahun (41 %), jenis

kelamin laki - laki (62 %), pendidikan rendah

(80 %) pekerjaaan sebagai pensiunan

PNS/ABRI (63 %), tidak pernah mengalami

sakit yang berarti yang membutuhkan

perawatan medis (71 %), serta memiliki

indeks masa tubuh (IMT) pada katagori

normal (56 %). Ditinjau dari karakteristik

keluarga yang merawat lansia, frekuensi

tertinggi adalah anggota keluarga yang

berusia diatas 18 tahun (84 %), pekerjaan

anggota keluarga sebagai petani (41 %),

penghasilan > 1. 900.000 (53 %), tanggungan

anggota keluarga < 5 orang (67 %) dan dengan

keluarga besar (63 %).

Tabel 2. Hubungan dukungan keluarga dengan pemenuhan nutrisi pada lansia

Dukungan Keluarga

Pemenuhan Nutrisi Total

OR (95% CI)

P. value Seimbang Tidak

Seimbang

F % F %

Optimal 54 80,6 13 19,4 67 (100) 4,41 0,002

Kurang Optimal

16 48,5 17 51,5 33 100)

Jumlah 70 70 30 100(100)

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari ke 67

lansia yang mempunyai dukungan keluarga

optimal hampir sepenuhnya (80,6%) yang

mempunyai pemenuhan nutrisi yang

seimbang (p = 0,002). Juga menunjukkan

bahwa ada hubungan yang signifikan antara

dukungan keluarga dengan pemenuhan

nutrisi pada lansia (p=0,002), dengan nilai

OR=4,41 yang berarti keluarga yang

menunjukkan adanya dukungan keluarga

dalam pemenuhan nutrisi pada lansia

memiliki peluang 4,41 kali lebih optimal

dibandingkan dengan dukungan keluarga

yang kurang optimal dalam pemenuhan

nutrisi lansia. Nilai p yang diperoleh lebih

kecil dari nilai (α=0,005) yang menunjukkan

bahwa Ha diterima, yaitu ada hubungan

antara dukungan keluarga dengan

pemenuhan nutrisi pada lansia.

Tabel 3. Hubungan karakteristik keluarga dengan pemenuhan nutrisi lansia

Karakteristik keluarga

Pemenuhan Nutrisi Total

OR (95%

CI)

P.

value Seimbang Tidak

Seimbang

F % F %

Optimal 55 76,4 17 23,6 72 (100) 2,80

0,031

Kurang Optimal

15 53,6 13 46,4 28(100)

Jumlah 70 70 30 30 100(100)

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa dari

ke 72 lansia yang karakteristik keluarga

optimal (76,4%) seimbang dalam

pemenuhan nutrisi lansia. Dari 28 responden

yang karakteristik keluarganya kurang

optimal yaitu menunjukkan hampir

setengahnya (46,4 %) tidak seimbang dalam

pemenuhan nutisi pada lansia.

Dari hasil statistik diperoleh p value 0,031,

yang berarti bahwa secara statistik

menunjukkan ada hubungan yang signifikan

antara karakteristik keluarga dengan

pemenuhan nutrisi pada lansia.

Page 7: Dukungan Dan Karakteristik Keluarga Dengan Pemenuhan

Jurnal Ilmu Keperawatan (2016) 4:2

ISSN :2338-6371 Nazari, Yusuf, Tahlil

81

Nilai p yang diperoleh lebih kecil dari nilai

(α=0,005) yang menunjukkan bahwa Ha

diterima yaitu ada hubungan antara

karakteristik keluarga dengan pemenuhan

nutrisi pada lansia. Hasil uji chi square

diperoleh OR= 2,80 artinya keluarga yang

menunjukkan karakteristik yang optimal

keluarga dalam pemenuhan nutrisi lansia

memiliki peluang 2,80 kali lebih optimal

dibandingkan dengan keluarga yang

pemenuhan nutrisi kurang optimal.

Pembahasan

Dari hasil distribusi frekuensi pada umumnya

diperoleh 80,6 % dukungan keluarga optimal

dalam pemenuhan nutrisi lansia. Analisis chi

square menunjukkan ada hubungan

dukungan keluarga dengan pemenuhan

nutrisi pada lansia dengan (p=0,002), dan

hasil OR= 4,41 artinya keluarga yang

menunjukkan dukungan keluarga dalam

pemenuhan nutrisi lansia memiliki peluang

4,41 kali lebih optimal dibandingkan dengan

keluarga yang pemenuhan nutrisi kurang

optimal.

Hasil penelitian ini menunjukkan ada

hubungan yang signifikan antara dukungan

keluarga dengan pemenuhan nutrisi lansia,

sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha

diterima, dan Ho ditolak, artinya ada

hubungan dukungan keluarga dengan

pemenuhan nutrisi pada lansia. Tingginya

dukungan keluarga yang didapatkan oleh

peneliti sangat besar dipengaruhi oleh

keadaan sosial budaya pada masyarakat

Ulee Kareng, dimana hubungan antar

anggota keluarga sangat erat. Selama

pengumpulan data berlangsung, peneliti

dapat menarik kesimpulan bahwa rata- rata

responden keluarga telah melakukan

pemenuhan nutrisi yang adekuat untuk

lansia yang tinggal bersama dengan

keluarga.

Peneliti juga dapat melihat dukungan

emosional yang ditunjukkan oleh keluarga,

berupa menunjukkan rasa hormat, dan rasa

sayang kepada lansia. Selain itu dukungan

informasional juga ditunjukkan oleh keluarga

seperti ketika peneliti mewawancarai

keluarga, keluarga juga mengajak ikut serta

lansia untuk terlibat dalam tanya jawab

dengan peneliti, hal itu menunjukkan

keluarga secara tidak langsung memberikan

informasi kepada lansia terkait pemenuhan

nutrisi.

Dari hasil demografi menunjukkan sebagian

besar atau 53 keluarga(53 %) yang memiliki

pendapatan diatas UMR Aceh, hal ini

berhubungan dengan tingkat dukungan

instrumental keluarga terhadap pemenuhan

nutrisi lansia, sebelumnya telah disebutkan

bahwa keluarga menyediakan kebutuhan

nutrisi, namun tidak hanya itu, keluarga juga

menyediakan tempat yang layak pada lansia

Page 8: Dukungan Dan Karakteristik Keluarga Dengan Pemenuhan

Jurnal Ilmu Keperawatan (2016) 4:2

ISSN :2338-6371 Nazari, Yusuf, Tahlil

82

yang tinggal bersama dengan keluarga.

Dukungan penghargaan juga telah

disebutkan sebelumnya, bahwa keluarga

menunjukkan rasa hormat pada lansia dan

memberikan dukungan untuk lansia ikut

terlibat dalam acara spiritual dan sosial,

seperti ikut pengajian rutin diluar rumah

bersama dengan masyarakat lain.

Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian

Baylei, et al (2009) bahwa lansia yang tinggal

sendiri lebih besar menunjukkan resiko

obesitas dibandingkan dengan lansia yang

tinggal bersama dengan keluarga, selain itu

juga ditemukan penyakit penyerta yaitu

penyakit yang berhubungan dengan jantung.

Peneliti mendapatkan bahwa sebagian kecil

(15 %) lansia dengan IMT gemuk, ternyata

tidak hanya pada lansia yang tinggal sendiri,

lansia yang tinggal bersama dengan keluarga

juga menunjukkan kegemukan.

Peter, et al., (2015) mengemukakan bahwa

faktor yang berkontribusi terhadap

penurunan status nutrisi pada lansia yang

berumur lebih 65 tahun adalah beban hidup

didukung dengan penyakit penyerta pada

usia lanjut seperti penyakit kardiovaskular

dan penyakit metabolisme dengan peluang

kontribusi (10, 67) artinya lansia yang

memiliki beban hidup beresiko atau

berpeluang sebanyak 10,6 kali untuk terjadi

penyakit kardiovaskuler dan metabolisme

dibandingkan dengan lansia yang tidak

menunjukkan adanya beban hidup.

Beban hidup disini diartikan bahwa lansia

bertanggung jawab penuh atas dirinya tanpa

didukung oleh pasangan ataupun keluarga.

Sehingga dapat disimpulkan lansia yang

tidak memiliki dukungan keluarga beresiko

lebih besar berdampak pada status nutrisi

dibandingkan dengan lansia yang tinggal

dengan keluarga, seperti yang diperoleh

oleh peneliti bahwa sebagian besar keluarga

mendukung kebutuhan instrumental lansia,

atau disebut dengan kebutuhan yang

dibutuhkan oleh lansia.

Hasil penelitian Vriastuti & Suratini (2014)

menunjukkan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan dukungan keluarga dengan

nutrisi lansia pada lansia yang memiliki

riwayat hipertensi 0,000 (p < 0,05). Dapat

kita lihat bahwa ternyata pada lansia yang

memiliki riwayat penyakit kronis sangat

berhubungan dengan dukungan daripada

keluarga. Dalam hasil penelitian ini peneliti

hanya mendapatkan sebagian kecil (29 %)

lansia yang memiliki penyakit seperti

hipertensi dan asma, namun kelemahan

peneliti tidak membuat persentase jenis

penyakit.

Penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa

Kim, et al., (2012) ada pengaruh status

nutrisi lansia pada keluarga yang diberikan

Page 9: Dukungan Dan Karakteristik Keluarga Dengan Pemenuhan

Jurnal Ilmu Keperawatan (2016) 4:2

ISSN :2338-6371 Nazari, Yusuf, Tahlil

83

pendidikan pemenuhan nutrisi pada lansia

yang berada di rumah sakit (P < 0,001).

Setyowati (2013) menunjukkan bahwa

terdapat pengaruh pendidikan kesehatan

terhadap pengetahuan keluarga tentang gizi

pada lansia (-3.063, p=0,001). Hasil

penelitian tersebut menunjukkan bahwa

pendidikan kesehatan dalam pengaturan gizi

pada keluarga untuk lansia membantu

keluarga untuk mandiri dalam

merencanakan dan mengatur gizi lansia.

Sedangkan untuk karakteristik keluarga

diperoleh, Distribusi frekuensi menunjukkan

karakteristik keluarga yaitu sebagian besar

(76,4%) seimbang dalam pemenuhan nutrisi

lansia. Dari hasil statistik diperoleh p value

0,031 berarti secara statistik menunjukkan

ada hubungan yang signifikan antara

karakteristik keluarga dengan pemenuhan

nutrisi lansia. Nilai p yang diperoleh lebih

kecil dari nilai (α=0,005) yang menunjukkan

bahwa Ha diterima sehingga ada hubungan

antara karakteristik keluarga dengan

pemenuhan nutrisi lansia.

Hasil uji chi square diperoleh OR= 2,80

artinya keluarga yang menunjukkan

karakteristik yang optimal keluarga dalam

pemenuhan nutrisi lansia memiliki peluang

2,80 kali lebih optimal dibandingkan dengan

keluarga yang pemenuhan nutrisi kurang

optimal.

Karakteristik keluarga yang dimaksud adalah

pendapatan, pendidikan dan usia keluarga

yang merawat lansia dalam keluarga

tersebut dari karaktersitik itu yang

membedakan gaya hidup lansia terutama

dalam pemenuhan nutrisi pada lansia. Hasil

penelitian ini sesuai dengan yang

dikemukakan oleh Newson, et al., (2013)

bahwa karakteristik keluarga berhubungan

dengan gaya hidup lansia, (P < 0,001), faktor

yang paling besar pengaruh untuk

keseimbangan nutrisi adalah bagaimana

gaya hidup dalam suatu keluarga tersebut.

Pemenuhan nutrisi pada lansia tidak hanya

dinilai bagaimana keseimbangan fisiologis

yang ditunjukkan oleh lansia karena kita

tahu bahwa lansia mengalami proses aging

yang membuat daya fungsi seluruh sistem

didalam tubuh, tidak hanya itu ternyata

karakteristik keluarga sangat berpengaruh

juga terhadap kemampuan kognitif, hasil

penelitian Wreksoatmodjo (2013)

menunjukkan bahwa lanjut usia dengan

fungsi kognitif buruk lebih banyak dijumpai

diantara para lanjut usia yang tinggal di panti

yaitu sebesar 61,8 % daripada kelompok

lanjut usia yang tinggal di keluarga yaitu

sebesar 29,0 %.

Tidak hanya itu, hasil penelitian Nambooze,

et al., (2013) menunjukkan bahwa,

Page 10: Dukungan Dan Karakteristik Keluarga Dengan Pemenuhan

Jurnal Ilmu Keperawatan (2016) 4:2

ISSN :2338-6371 Nazari, Yusuf, Tahlil

84

karakteristik keluarga berhubungan dengan

pemenuhan nutrisi lansia, dari hasil logistik

regresi menunjukkan bahwa, karakteristik

keluarga sangat erat dipengaruhi oleh etnis

(p < 0,05). Hasil penelitian tersebut sangat

mendukung hasil penelitian yang diperoleh

oleh peneliti, karena budaya masyarakat

yang sangat menghormati lansia, maka

sedikit diperoleh karakteristik keluarga yang

tidak seimbang dalam pemenuhan nutrisi 28

%.Dan bahkan IMT lansia diperoleh sebagian

kecil(19 %) berada pada katagori gemuk.

Hasil penelitian lainnya juga menunjukkan;

Garcia, et al., (2007) bahwa karakteristik

keluarga lansia dengan tipe nuclear family,

extended family menunjukkan 62,3 %

overweight. Subekti (2013) menunjukkan

bahwa ada hubungan status kesehatan

keluarga dengan status gizi lansia (p < 0,05),

status kesehatan keluarga dipengaruhi oleh

karakteristik keluarga yang tinggal bersama

dengan lansia.

Secara keseluruhan pemenuhan nutrisi pada

lansia yang tinggal bersama dengan keluarga

di wilayah kerja Puskesmas Ulee Kareng

menunjukkan bahwa ada hubungan antara

dukunga keluarga (p<0,05), karakteristik

keluarga dengan pemenuhan nutrisi

(p<0,05). Dalam aspek pemenuhan nutrisi

indikator yang paling menentukan yaitu hasil

daripada IMT sendiri. Dan sebagian besar

IMT lansia yang tinggal bersama dengan

keluarga sebagian besar berada pada

katagori normal (56%).

Dalam memperoleh pengaruh secara

simultan hubungan dukungan keluarga

dengan pemenuhan nutrisi lansia dan

hubungan karakteristik lansia dengan

pemenuhan nutrisi lansia digunakan uji

pearson korelasi. Nilai yang diperoleh untuk

dukungan keluarga adalah r = 0,329 yang

menunjukkan bahwa ada pengaruh

dukungan keluarga terhadap pemenuhan

nutrisi lansia, pengaruh tersebut

menunjukkan pengaruh yang sedang dan

berpola positif sehingga disimpulkan bahwa

semakin besar dukungan keluarga maka

semakin optimal status nutrisi pada lansia

yang dirawat oleh keluarga.

Untuk karakteristik keluarga, nilai yang

diperoleh adalah r = 0,224 yang

menunjukkan bahwa ada pengaruh tingkat

karakteristik keluarga terhadap pemenuhan

nutrisi pada lansia, pengaruh tersebut

menunjukkan pengaruh yang rendah

sehingga dapat disimpulkan semakin optimal

tingkat karakteristik keluarga maka semakin

optimal status nutrisi pada lansia yang

dirawat oleh keluarga.

Kedua variabel tersebut menunjukkan ada

pengaruh terhadap pemenuhan nutrisi

lansia. Namun dari hasi statistik untuk

dukungan keluarga diperoleh (pengaruh

Page 11: Dukungan Dan Karakteristik Keluarga Dengan Pemenuhan

Jurnal Ilmu Keperawatan (2016) 4:2

ISSN :2338-6371 Nazari, Yusuf, Tahlil

85

sedang) r = 0,329, karakteristik keluarga

(pengaruh rendah) r = 0,224. Maka dapat

disimpulkan bahwa dukungan keluarga lebih

berpengaruh terhadap pemenuhan nutrisi

lansia dibandingkan dengan karakteristik

keluarga.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil

penelitian Steves, et al (2016) yang

menunjukkan bahwa lansia yang tinggal

bersama dengan anggota keluarga yang

menunjukkan care (perhatian, kepedulian,

kasih sayang) lebih produktif dibandingkan

dengan lansia yang tinggal dengan anggota

keluarga pasif. Hal tersebut didukung

dengan yang dikemukakan oleh Mickey

(2009) lansia yang menunjukkan hendaya

dalam fungsi fisiologis, kognitif dan sosial

dapat dihambat oeh keterlibatan keluarga

dalam memberikan peran khusus sebagai

orang yang menunjukkan kepedulian pada

lansia. Nugroho (2011) juga mengatakan

bahwa degeneratif sel pada seluruh sistem

tubuh lansia tidak dapat dicegah, namun

dapat diperlambat dengan dukungan

emosional keluarga dalam merawat lansia.

Kesimpulan

Ada hubungan dukungan keluarga dengan

pemenuhan nutrisi lansia di wilayah kerja

Puskesmas Ulee Kareng Banda Aceh ( p =

0,002), OR; 4,41.

Ada hubungan karakteristik keluarga dengan

pemenuhan nutrisi lansia di wilayah kerja

Puskesmas Ulee Kareng Banda Aceh ( p =

0,031), OR; 2,80.

Ada pengaruh secara simultan dukungan

keluarga dan karakteristik keluarga terhadap

pemenuhan nutrisi lansia. Dukungan

keluarga diperolehr = 0,329, karakteristik

keluarga diperoleh r = 0,224. Dukungan

keluarga lebih berpengaruh terhadap

pemenuhan nutrisi lansia dibandingkan

dengan karakteristik keluarga di wilayah

kerja Puskesmas Ulee Kareng Banda Aceh.

Referensi

Baron & Byrne., (2005). Psikologi Sosial (Terjemahan, Jilid 2, ed 10 ). Jakarta: Erlangga.

Baylei.L., Regan. Miler, E., Paige. Mitchell. C., Diane. Hartman. J., Terry. (2009). Dietary Screening Tool Identifies Nutritional Risk In Older Adults. Journal American Society For Nutrition; 90 (7) 177 – 183

Garcia. S., Sergio. Pena. G., Carmen. Lopez. D., Maria. Cedilo. J., Teresa.et al. (2007). Anthropometric Measures And Nutritional Status In A Healthy Elderly population. Jurnal BMC Publik Health; 7; 2 (9) 1 – 9.

Friedman, M.M. 2004. Family Nursing Research Theory and Practice. 5th Ed. Stamford: Appieton & lange.

Kim. Hee., B. Kim. Ju., M. Lee., Yonna. (2012). The Effect Of A Nuritional Education Program On The Nutritional Status of Elderly Patients In A Long – Term Care Hospital In Jeollanamdo

Page 12: Dukungan Dan Karakteristik Keluarga Dengan Pemenuhan

Jurnal Ilmu Keperawatan (2016) 4:2

ISSN :2338-6371 Nazari, Yusuf, Tahlil

86

Province: Health Behavior, Dietary Behavior, Nutrition Risk Level And Nutrient Intake. Journal Nutrition Riset and Practice; 6 (10) 35- 44.

Mickey. S. (2009). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. EGC. Jakarta.

Nambooze., Joweria. Fujimura., Miho.Inaoka., Tsukasa. (2013). Nutritional Status and Functional Capacity of Community-Dwelling Elderly in Southern Laos. Journal Environ Health Prev Med; 10 (8) 143 – 150.

Newson. S., Rachel. Lion., R. Crawford. J., Robbert. Curtis., V. Elmadfa., I. et al. (2013). Behaviour Change For Better Health: Nutrition, Hygiene And Sustainability. Jurnal of BMC Publik Health; 13 (13) 1- 13.

Nugroho. (2011). Keperawatan Gerontik. EGC. Jakarta

Nugroho,W. 2006. Keperawatan Gerontik, Edisi 2. Jakarta. Egc.

Peter., S. Saris. Wim., H. Mathers. C., Jhon. Feskens., Edith. Navis., Gerjan. et al. (2015) Nutrient Status Assessment in Individuals and Populations for Healthy Aging—Statement from an Expert Workshop; 10 (10491 – 10500).

Setiyowati, S. 2007. Hubungan Dukungan keluarga Dengan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi pada Lansia di Desa Tambah Sari Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal. http://www.digilib.unimus.ac.id.

Setyowati., Wiwik. (2012). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Keluarga Tentang Gizi Lanjut Usia Di Rumah. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Surakarta; 5 (7) 80 – 87.

Stanhope, M., Knollmueller, R.N. 2004. Handbook of Community – Based and Home Health Nursing Practice: Tools for Assessment, Intervention, ang

Education. St. Louis, Missouri: Mosby, Inc.

Steves. Anderson. Smith. J. Hopkins. L. Gittelson. J. (2016). Perceived Social Support From Friends and Parents for Eating Behavior and Diet Quality Among Low-Income, Urban, Minority Youth; Journal Nutr Educ Behav; 48 (5) 304 – 310.

Subekti, Fitri. (2013). Karakteristik Usia Lanjut Dengan Status Gizi. Jurnal Keperawatan Aisyiyah; 3 (9) 50- 59.

Vriastuti & Suatini. (2014). Dukungan Keluarga Dalam Pemenuhan Nutrisi Dengan Tekanan Darah Lansia. Jurnal Keperawatan Aisyiyah; 6 (10) 91 – 101.

Wresoatmodjo. R., Budi. (2013). Perbedaan Karakteristik Lanjut Usia Yang Tinggal Di Keluarga Dengan Yang Tinggal Di Panti. Jurnal Neurologi; 10 (8) 738 – 745.