40
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan tanggung jawab bersama pemerintah dan seluruh komponen masyarakat di Indonesia ini, maka dari itu penggerakan peran serta dan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan dibidang kesehatan sangat diperlukan guna mendukung tercapainya Visi Kemenretian Kesehatan yaitu masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan. Puskesmas merupakan ujung tombak dari Dinas kesehatan yang berperan penting dalam mewujudkan Visi dan Misi Kementerian Kesehatan. Paradigma baru tentang pemahaman konsep kesehatan dan meningkatnya faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat menimbulkan keyakinan bahwa pelayanan kesehatan kuratif saja tidak mungkin dapat menciptakan Indonesia Sehat, bahkan biaya yang akan dikeluarkan pemerintah semakin besar. Untuk itu pembangunan kesehatan yang semula sangat menekankan kepada upaya kesehatan kuratif dan rehabilitatif secara bertahap diubah menjadi upaya kesehatan yang terintegrasi menuju kawasan sehat dengan mengikut sertakan peran aktif masyarakat. Pendekatan baru ini lebih menekankan upaya kesehatan promotif dan preventif yang nota bene merupakan program terdepan yang dilaksanakan di setiap Puskesmas.

Drg. Teladan2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Drg. Teladan2

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan kesehatan merupakan tanggung jawab bersama

pemerintah dan seluruh komponen masyarakat di Indonesia ini, maka dari itu

penggerakan peran serta dan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan

dibidang kesehatan sangat diperlukan guna mendukung tercapainya Visi

Kemenretian Kesehatan yaitu masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.

Puskesmas merupakan ujung tombak dari Dinas kesehatan yang berperan penting

dalam mewujudkan Visi dan Misi Kementerian Kesehatan.

Paradigma baru tentang pemahaman konsep kesehatan dan

meningkatnya faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat

menimbulkan keyakinan bahwa pelayanan kesehatan kuratif saja tidak mungkin

dapat menciptakan Indonesia Sehat, bahkan biaya yang akan dikeluarkan

pemerintah semakin besar. Untuk itu pembangunan kesehatan yang semula

sangat menekankan kepada upaya kesehatan kuratif dan rehabilitatif secara

bertahap diubah menjadi upaya kesehatan yang terintegrasi menuju kawasan

sehat dengan mengikut sertakan peran aktif masyarakat. Pendekatan baru ini

lebih menekankan upaya kesehatan promotif dan preventif yang nota bene

merupakan program terdepan yang dilaksanakan di setiap Puskesmas.

UPT Puskesmas Tembilahan Kota merupakan salah satu dari 27

Puskesmas yang ada di Kabupaten Indragiri Hilir, memiliki visi yang diemban

secara umum adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju Visi Kabupaten yaitu

“Indragiri Hilir Berjaya dan Gemilang Tahun 2025”. Kecamatan Sehat

adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui

pembangunan kesehatan, yaitu masyarakat yang ingin hidup dalam lingkungan

dan prilaku sehat, yang memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan

kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan

yang setinggi-tingginya. Indikasi kecamatan sehat akan dicapai mencakup 4

indikator utama yaitu : 1) Lingkungan sehat, 2) Perilaku sehat, 3) Cakupan

pelayanan kesehatan yang bermutu, 4) Derajat kesehatan penduduk kecamatan

yang tinggi.

Untuk tercapainya Visi Kecamatan Sehat menuju Indonesia Sehat,

Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan

Page 2: Drg. Teladan2

2

(Private Good) dan upaya kesehatan masyarakat (Public Good) yang terdapat di

dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN). Upaya kesehatan tersebut

dikelompokan menjadi 2 bagian yaitu Upaya kesehatan wajib (Basic Six) dan

Upaya kesehatan pengembangan.

Upaya Kesehatan yang dilaksanakan oleh UPT Puskesmas

Tembilahan Kota meliputi Upaya kesehatan wajib (Basic Six) dan Upaya

Kesehatan Pengembangan, sebagai berikut:

1.2 Upaya kesehatan wajib Puskesmas (Basic Six), meliputi:

Promosi kesehatan

Kesehatan lingkungan

Kesehatan ibu dan anak dan KB

Kesehatan gizi

Pemberantasan penyakit menular (P2M)

Upaya pengobatan

1.3 Upaya Kesehatan Pengembangan, meliputi:

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Upaya Kesehatan Gigi

Sekolah (UKGS) serta Kesehatan Gigi dan Mulut

Upaya Kesehatan Olah Raga

Upaya Kesehatan Kerja (UKK)

Upaya Kesehatan Jiwa

Upaya Kesehatan Mata

Upaya Kesehatan Usila

Pembinaan Kesehatan Batra

Perkesmas

Untuk keberhasilan program tersebut tentunya diperlukan SDM yang

handal dan ditunjang dengan menajemen yang baik. Manajemen yang baik selalu

memperhatikan kelengkapan dan akurasi data, baik data dasar maupun data

penunjang lainnya yang terhimpun di dalam Profil Puskesmas. Manajemen

Page 3: Drg. Teladan2

3

Puskesmas adalah rangkaian yang bekerja secara sistimatis untuk menghasilkan

keluaran Puskesmas yang efektif dan efisien.

Rangkaian kegiatan itu meliputi Perencanaan (P1), Penggerakan dan

Pelaksanaan (P2), Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian (P3).

.

Page 4: Drg. Teladan2

4

BAB II

GAMBARAN UMUM

UPT PUSKESMAS TEMBILAHAN KOTA

2.1 Kondisi Geografis

UPT Puskesmas Tembilahan Kota adalah Puskesmas yang terletak di

Ibukota Kabupaten Indragiri Hilir tepatnya di Kecamatan Tembilahan Kota

Jalan Gunung Daek No.06. Puskesmas ini didirikan pada tanggal 12

November 1975, memiliki luas tanah 1,052 m2 dan luas wilayah kerja 103,5

Km2. Wilayah kerja UPT Puskesmas Tembilahan Kota, meliputi seluruh

wilayah Kecamatan Tembilahan Kota yang berbatasan dengan :

Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Batang Tuaka

Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Enok

Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Tembilahan Hulu

Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Sei.Beringin

Kecamatan Batang Tuaka

Gambar 1

PETA WILAYAH KERJA

UPT PUSKESMAS TEMBILAHAN KOTA

Page 5: Drg. Teladan2

5

UPT Puskesmas Tembilahan Kota Kecamatan Tembilahan terletak 1-

4 meter diatas permukaan laut. UPT Puskesmas Tembilahan Kota memiliki

wilayah kerja yang terdiri dari 5 Kelurahan, yaitu :

1. Kelurahan Tembilahan Kota

2. Kelurahan Seberang Tembilahan

3. Kelurahan Pekan Arba

4. Kelurahan Seberang Tembilahan Barat

5. Kelurahan Seberang Tembilahan Selatan

Keadaan tanah di wilayah kerja UPT Puskesmas Tembilahan Kota

sebagian besar terdiri dari tanah gambut dan endapan sungai serta rawa-rawa.

Daerah ini dapat digolongkan kepada daerah beriklim tropis basah dengan

udara yang agak lembab, dengan curah hujan tertinggi pada bulan april dan

terendah pada bulan Agustus. Untuk mencapai daerah pedesaan, sebagian

harus menyebrangi sungai dengan mempergunakan alat transportasi air.

Table 1

JARAK ANTARA KELURAHAN KE IBUKOTA KECAMATAN

No Kelurahan Jarak (Km)

1 Tembilahan Kota 1,00

2 Pekan Arba 3,00

3 Seberang Tembilahan 5,00

4 Seberang Tembilahan Barat *

5 Seberang Tembilahan Selatan *

Sumber : Kantor Camat Tembilahan

* Belum diketahui

Page 6: Drg. Teladan2

6

Table 2

LUAS WILAYAH MASING-MASING KELURAHAN

PADA WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS TEMBILAHAN KOTA

No Kelurahan Luas (Km2)

1 Tembilahan Kota 3,34

2 Seberang Tembilahan 31,56

3 Pekan Arba 19,11

4 Seberang Tembilahan Barat 31,5

5 Seberang Tembilahan Selatan 18

Sumber : Badan Pusat Statistik Kab.INHIL

* Belum diketahui

2.2 Demografi

Penduduk asli Kecamatan Tembilahan adalah suku Melayu yang sering

disebut Melayu Riau, sebagaimana halnya suku Melayu yang ada di daerah Riau

lainnya, suku Melayu di daerah ini juga mempunyai system kekerabatan yang kental

dan penganut Agama Islam yang taat. Hal ini ditandai dengan mudahnya suku-suku

pendatang dan berasilimasi dengan penduduk tempatan.

Jumlah penduduk Kecamatan Tembilahan berdasarkan hasil registrasi

penduduk akhir tahun yang dilaksanakan pada bulan Desember 2009 sebanyak

63.050 jiwa yang terdiri dari laki-laki 33. 644 jiwa dan perempuan 24.930 jiwa

dengan sex ratio 114 serta kepadatan penduduk 320 jiwa / Km2, dan untuk Tahun

2014 yang didapat dari data statistik Jumlah Penduduk 46670 jiwa yang terdiri dari

laki-laki 23458 jiwa dan perempuan 23212 jiwa. Disamping suku Melayu penduduk

Kecamatan Tembilahan terdiri dari berbagai macam suku yaitu: suku Banjar, Bugis,

Jawa, Minang, dan suku Laut. Pada umumnya mereka mempunyai mata pencaharian

Page 7: Drg. Teladan2

7

di bidang Perkebunan, Nelayan dan sebagian lagi bergerak dibidang Kerajinan

Industri dan Perdagangan.

Table 3

JUMLAH PENDUDUK PER KELURAHAN MENURUT JENIS KELAMIN WILAYAH KERJA PUEKESMAS TEMBILAHAN KOTA

No Kelurahan Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 Tembilahan Kota 11.623 10.981 22.604

2 Pekan Arba 3.679 3.338 7.017

3 Seberang Tembilahan 2.336 2.065 4.401

4 Seberang Tembilahan Barat 1.087 946 2.033

5 Seberang Tembilahan Selatan 631 583 1.214

Jumlah 19.356 17.913 37.269

Sumber : Dinas Kesehatan Kab.Inhil

2.3 Visi dan Misi UPT Puskesmas Tembilahan Kota

2.3.1 Visi

Visi UPT Puskesmas Tembilahan Kota adalah “Wujudkan Puskesmas

Tembilahan Kota sebagai Puskesmas Akreditasi Tahun 2016”.

2.3.2 Misi

1. Menyelenggarakan pelayanan yang prima dan berkesinambungan bagi

masyarakat Tembilahan dan sekitarnya.

2. Meningkatkan SDM UPT Puskesmas Tembilahan Kota menjadi insan yang

disiplin dan professional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

3. Menggerakkan segenap potensi masyarakat dalam pembangunan dibidang

kesehatan di kecamatan Tembilahan dan sekitarnya.

4. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Yang berbasis komputer

2.4 Motto UPT Puskesmas Tembilahan Kota

Adapun Motto UPT Puskesmas Tembilahan Kota adalah “Kerja adalah

ibadah, kedisiplinan dan profesionalisme dijunjung tinggi”.

Page 8: Drg. Teladan2

8

2.5 Budaya Pelayanan Kesehatan Puskesmas Tembilahan Kota

Untuk melaksanakan pelayanan kesehatan yang baik, UPT Puskesmas Tembilahan Kota menerapkan ”Budaya LIMA S”, yaitu:

1. SENYUM

2. SALAM

3. SAPA

4. SOPAN

5. SANTUN

2.6 Janji Pelayanan Puskesmas Tembilahan Kota

Dalam melaksanakan pelayanan prima pada masyarakat UPT Puskesmas

Tembilahan Kota juga menerapkan ”Janji Pelayanan” pada semua petugas, yaitu:

1. Memberikan pelayanan dengan ramah.

2. Memberikan pelayanan sesuai standar pelayanan.

3. Bekerja keras dan tepat waktu.

4. Melayani pasien dengan ikhlas.

2.7 Sumber Daya Manusia

Table 5 JUMLAH KETENAGAAN

UPT PUSKESMAS TEMBILAHAN KOTA

No Jenis Ketenagaan Yang Ada Sekarang Kekurangan Status

Kepegawaian Keterangan

1

2

3

4

5

S2 Magister Manajemen

Dokter Umum

Dokter Gigi

Sarjana Kes. Masyarakat

Sarjana Keperawatan

1

2

2

1

3

PNS

PNS

PNS

HONOR ASPIRASI

HONDA

ASPIRASI,TKS

Kepala Pkm

1 Org Kepala Pkm

1 Org dr Ruangan Poli Gigi

1 Org Aspirasi

1 HONDA

1 Org Aspirasi

1 TKS

1 PNS

2 Org TKS

Page 9: Drg. Teladan2

9

6

7

8

9

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

Sarjana Ekonomi

D4 Kebidanan

D3 Keperawatan

D3 Kebidanan

D3 Keperawatan Gigi

D3 Farmasi

D3 Fisioterapi

D3 Analis

D3 Perekam Medik

D1 Kebidanan

SPK

SPAG

SPRG

SPPH

SMAK

SLTA

3

5

17

23

1

1

1

1

1

2

6

1

1

1

2

1

PNS,TKS

PNS,Honor Aspirasi

PNS,TKS,

ASPIRASI

PNS,TKS,

Honda, ASPIRASI

PNS

PNS

PNS

PNS

PNS

PNS

PNS

PNS

HONDA

PNS

PNS,

PNS

4 Org PNS

1 Org Aspirasi

1 Org PNS KasubbagTU

14 Org PNS

1 Org Aspirasi

5 Org Aspirasi

1 org Honda

15 Org PNS

2 Org TKS

Jumlah 76

Page 10: Drg. Teladan2

10

BAB. III

PERMASALAHAN

3.1 Program UKS / UKGS

Pada Tahun 2010 Puskesmas Tembilahan Kota memiliki 2 orang

perawat gigi, pada Tahun 2011 memiliki 1 Dokter Gigi Pelaksana dan 2

orang perawat gigi, hal ini berpengaruh pada pencapaian program kerja

Puskesmas, walaupun belum bisa maksimal karena dipengaruhi dengan

kondisi daerah yang terpisah dengan parit-parit , pemukiman penduduk jauh

dari sekolah ( wilayah kerja Pustu Seberang Tembilahan ) dan kondisi

pasang surut , sehingga membutuhkan biaya yang besar dalam pelaksanaan

program kerja dilapangan.

Tabel.6Data dasar Program UKS / UKGS

UPT. Puskesmas Tembilahan Kota Tahun 2014

No Jenis Kegiatan Tembilahan Kota

Pekan Arba

Seberang Tembilahan

Total

1 Jumlah TK 8 3 3 142 Jumlah SD / MI 9 2 12 233 Jumlah SLTP /

SLTA1 1 3 5

5 Target Pembinaan ke sekolah

2 x 1 thn 2 x 1 thn 2 x 1 thn 2 x 1 thn

6 Jumlah SD UKS / UKGS

9 2 12 23

Tabel. 7 Pencapaian Program UKS / UKGS Tahun 2010

NO Kegiatan Tahun

2010

T C

1 SD/MI UKGS 80 % 70 %

2 Penjaringan SD 90 % 65 %

3 Penjaringan SLTP / SLTA 30 % 100%

4 Sikat Gigi Massal 80 % 70 %

Page 11: Drg. Teladan2

11

3.1.1 Strategi Pemecahan Masalah

Dapat digambarkan dengan diagram Fish Bone ( Data terlampir )

3.2 Penyakit Gigi ( Karies Dental )

Penyakit gigi merupakan salah satu penyakit yang banyak di derita

oleh masyarakat di wilayah kerja UPT. Puskesmas Tembilahan Kota, hal ini

terbukti dengan jumlah kunjungan pasien gigi yang banyak tiap tahunnya dan

masuk tiga besar dalam daftar 10 Penyakit Terbanyak.

Tabel. 8Jumlah Kunjungan pasien gigi

UPT. Puskesmas Tembilahan Kota

No Tahun Penambalan Pencabutan scalling Rujukan Sakit gigi dan konsul

Jumlah pasien

1 2013 5 711 4 22 1356 2098

2 2014 0 657 11 17 1346 2031

3 s/d April 2015

0 258 2 13 394 667

Tabel. 9Daftar 10 Penyakit Terbanyak

UPT. Puskesmas Tembilahan Kota Desember 2014

NO Nama Penyakit Laki-laki Perempuan Jumlah

1 ISPA 2334 2137 4471

2 Penyakit Gigi 847 1054 1901

3 Hipertensi 1034 836 1870

4 GE 850 948 1798

5 Penyakit Kulit 615 733 1348

6 Penyakit Muskuloskeletal 550 610 1160

7 Diabetes Mellitus 346 392 738

8 Migren dan sindrom nyeri kepala lainnya

294 371 665

9 Penyakit Mata 295 348 643

10 Hiperkolesterol 53 75 128

Page 12: Drg. Teladan2

12

Dari hasil penjaringan SD didapat 85 % dari peserta didik yang

diperiksa memiliki gigi berlubang. Tentunya ini harus mendapatkan perhatian

yang khusus dari pemerintah terkait yaitu Puskesmas sebagai Lini terdepan

sebagai pemberi pelayanan kesehatan strata pertama. Bermacam penyakit

dapat ditimbulkan oleh penyakit gigi dan mulut yang dianggap sebagian

orang adalah hal yang sepele dan tidak perlu diperhatikan karena kurangnya

pengetahuan masyarakat tentang kesehatan gigi dan mulut ini.

Tabel. 10Pencapaian Penjaringan SD

Tahun 2010

NO Jumlah siswa yang

diperiksa

Jumlah siswa dengan

gigi berlubang dan

kotor

% Tahun

1 768 orang 653 Orang 85 % 2010

Menjaga kesehatan gigi dan mulut tidak hanya wajib bagi mereka yag sehat

jasmani dan rohani tapi wajib bagi mereka yang sakit . Banyaknya pasien dengan

gangguan jiwa yang ada di wilayah kerja puskesmas dengan kebersihan gigi dan

mulut yang buruk, membuat penulis ingin memberikan perhatian khusus kepada

pasien melalui tim program kesehatan jiwa

Tabel. 11Jumlah Pasien Penyakit Jiwa

No Tahun Skizoprenia / Depresi / ancietas Total

Jawat

Jalan

Kurung /

Pasung

Rujuk

1 2014 35 6 5 46

2 s/d Mei 2015

3 - - 3

Edukasi pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut juga penting bagi

pasien HIV/ AIDS , TB Paru, Balita dan Ibu Hamil ( Bumil ). Pada saat hamil terjadi

perubahan hormon ini juga berpengaruh pada rongga mulut, kondisi rongga mulut

lebih asam dari biasanya, sehingga kerusakan gigi lebih mudah terjadi.

Tabel. 12Jumlah Pasien HIV / AIDS

Page 13: Drg. Teladan2

13

No Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah

1 2013 2 - 2

2 2014 3 - 3

3 s/d Mei 2015 3 1 4

Tabel. 13Jumlah Pasien TB Paru

No Pasien 2013 2014 s/d April 2015

1 TB Paru BTA ( + ) 22 14 6

2 TB MDR - - 1

3 Drop Out ( DO ) 2 6 -

4 Meninggal 1 2 -

5 Pindah - 1 -

Total 25 23 7

Tabel. 14 Jumlah Kunjungan Bumil

No Tahun Jumlah Bumil yang datang

1 2013 1181

2 2014 1087

3 s/d April 2015 250

3.3 Rencana Pemecahan Masalah

3.3.1 Program UKS / UKGS , HIV / AIDS, TB Paru dan KIA

Berdasarkan permasalahan yang ada perlu segera dicari penyelesaiannya,

yaitu :

1. Meningkatkan kerjasama lintas sector dengan pihak sekolah

2. Jadwal kegiatan disesuaikan dengan kondisi lingkungaan

3. Membentuk tim khusus kegiatan

4. Menambah petugas kesehatan terutama di Pustu

5. Menambah Tenaga Dokter Gigi

6. Mengadakan pelatihan dokter kecil sebagai kader kesehatan sekolah

7. Menyediakan alat penunjang pemeriksaan yang lengkap

Page 14: Drg. Teladan2

14

8. Menganggarkan dana khusus untuk daerah yang sulit dijangkau dengan

transportasi darat.

9. Memberikan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut untuk pasien HIV /

AIDS , TB Paru dan Ibu Hamil

3.3.2 Penyakit Gigi Berlubang

Khusus untuk kondisi siswa dengan prosentase gigi berlubang yang tinggi

( 85 % )

1. Meningkatkan kerjasama dengan pihak sekolah

1. Membentuk SD Binaaan yang bebas gigi berlubang ( Karies )

2. Memberikan penyuluhan tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi

dan mulut

3. Melaksanakan sikat gigi secara rutin 2x sehari (pagi setelah sarapan pagi

dan malam sebelum tidur melalui kegiatan sikat gigi massal di sekolah

seminggu sekali

4. Menyediakan bahan tambalan untuk penanganan gigi anak yg berlubang

5. Menyediakan bahan anastesi topical untuk tindakan pencabutan pada gigi

susu yang goyang ( dengan inform consent )

Page 15: Drg. Teladan2

15

BAB. IV

PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1 Sebagai penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

4.1.1 Pembinaan UKS

Kegiatan ini melibatkan kerjasama lintas sektor dan lintas program

( Pemegang Program UKS / UKGS, Promkes, Kesling dan Gizi ). Awal

pembinaan dilakukan pada bulan Maret 2012, Tahap II dilaksanakan pada

Bulan Februari – April 2015. Aspek yang dinilai adalah TRIAS UKS :

4.1.1.1 Pendidikan Kesehatan

4.1.1.2 Pelayanan Kesehatan

4.1.1.3 Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat

Tabel.14Hasil Pembinaan UKS I dan II

NO Jumlah Sekolah

Pencapaian Strata UKS

Pendidikan Kesehatan

Pelayanan Kesehatan

Pembinaan .Lingk. Sekolah Sehat

1 2012 2013 2012 2013 2012 2013 2012 2013

2 19 13 Minimal 5 1 19 13 19 13

3 Standar 7 4 - - - -

4 Optimal - - - - - -

5 Paripurna 7 8 - - - -

Awal pembinaan ( 2012 ) bidang Pendidikan Kesehatan diperoleh 5

sekolah Pencapaian Strata UKS Minimal,7 sekolah Standard dan 7 sekolah

Paripurna, sedangkan dibidang Pelayanan Kesehatan : 1 Sekolah Minimal , 4

sekolah Standard dan 8 sekolah Paripurna sedangkan dibidang Pembinaan

Lingkungan Sekolah Sehat semua sekolah ( 19 sekolah ) memiliki

pencapaian strata UKS Minimal.

Page 16: Drg. Teladan2

16

Hasil Tahap II pembinaan UKS bidang Pendidikan Kesehatan hanya 1

sekolah dengan Strata Minimal , 4 sekolah dengan Strata standard dan 8

sekolah dengan strata Paripurna. Sedangkan dibidang Pelayanan Kesehatan

dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat semua sekolah masih memiliki

strata UKS Minimal.

Tahap III dilakukan Penilaian PHBS terbaik yang diikuti oleh sekolah

yang ada di wilayah kota saja yaitu 9 Sekolah. Hasil Penilaian PHBS ini

diperoleh

1. Juara I SDN 009 Tembilahan

2. Juara II SDS 037 Kasih Lestari Tembilahan

3. Juara II SDN 004 Tembilahan

4.1.2 Pelatihan Dokter Kecil

Pelaksanaan kegiatan UKS / UKGS di sekolah tidak lepas dari peran

serta Dokter Kecil . Jumlah Dokter Kecil pada Tahun 2012 yaitu 20 orang

siswa. Ini menggambarkan bahwa setiap sekolah hanya memiliki 1 orang

Dokter Kecil bahkan ada sekolah yang belum memiliki Dokter Kecil, oleh

karena itu perlu diadakan pelatihan dokter kecil kembali untuk mencetak

kader kesehatan di sekolah. Pelatihan Dokter Kecil Tahun 2012 didanai oleh

Dinas Kesehatan Kab. Indragiri Hilir. Tahun 2013 tidak dilaksanakan

pelatihan Dokter Kecil karena Dinas Kesehatan mengutamakan Pelatihan di

SD Puskesmas yang berada di daerah. Dengan keterbatasan dana, pemegang

program UKS / UKGS memberikan motivasi kepada sekolah yang menjadi

binaan Puskesmas Tembilahan untuk mengadaakan pelatihan dengan dana

swadaya dari sekolah sendiri. Motivasi ini ditanggapi oleh beberapa sekolah

yang ingin memiliki Dokter Kecil di sekolahnya. Akhirnya pada Tahun 2014

Pelatihan Dokter Kecil dilaksanakan dengan dana Swadaya Sekolah sendiri.

Pelatihan Dokter kecil pada tahun ini diadakan oleh Gugus Panglima Sulung

yang terdiri dari SDN 001 , SDN 002 dan SDN 003 Tembilahan.

Page 17: Drg. Teladan2

17

Tahap awal pihak sekolah berkoordinasi dengan pemegang program

UKS / UKGS untuk membicarakan rencana pelaksanaan kegiatan. Pihak

sekolah membuat proposal kegiatan ( terlampir ) yang ditujukan kepada

Puskesmas Tembilahan Kota ; Kepala Puskesmas Tembilahan Kota.

Selanjutnya kegiatan dilaksanakan tanggal 27 Februari 2014. Peserta

Pelatihan berjumlah 32 orang dengan waktu pelatihan 1 hari. Narasumber

pelatihan terdiri dari Dokter, Dokter Gigi, Pemegang Program Gizi, Kesling,

UGD, dan Promkes.

Hasil dari pelatihan ini adalah terlantiknya 32 orang siswa sebagai

Dokter Kecil. Juara I siswa dari SDN 001 , Juara II dan III SDN 003 dan

Juara IV dan V SDN 001. Prestasi yang membanggakan adalah Juara I dari

pelatihan Dokter Kecil Tahun 2014 mendapat Juara V Lomba Dokter Kecil

Tk. Nasional. Pelatihan selanjutnya dilaksanakan tanggal 14 April 2015

dengan jumlah Dokter Kecil 25 orang siswa.

Tabel. 15

Jumlah Dokter Kecil

No Tahun Jumlah Dokter Kecil

1 2012 20

2 2014 32

3 2015 25

Total 77

4.1.3 Membentuk SD Binaan ( Bebas Karies )

Program ini khusus dilaksanakan untuk mengurangi angka gigi

berlubang pada siswa sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan khusus di SDN 023

Tembilahan Jl. Gunung Daek sebagai sekolah percontohan.

Tahapan kegiatan yang dilakukan

4.1.3.1 Melakukan Screening siswa SD kelas 1

Page 18: Drg. Teladan2

18

4.1.3.2 Melakukan evalusi dari hasil screening

NO Jumlah siswa yang discreening

Jumlah siswa dengan gigi geraham berlubang

Jumlah siswa dengan gigi goyang

Tahun

1 72 orang 15 orang ( 20,8

% )

5 orang 2011

2 88 0rang 10 orang ( 11,4

% )

3 orang 2011

4.1.3.3 Mengirimkan form persetujuan tindakan ( Inform Consent ) untuk

orang tua anak yang indikasi dilakukan tindakan penambalan gigi

geraham tetap dan pencabutan gigi susu yang goyang

4.1.3.4 Melakukan Evalusi dari inform consent yang kembali ke petugas

pelaksana kegiatan

NO Inform Consent yang

dikirim

Inform Consent

yang kembali

Tahun

1 20 Lembar 17 Lembar 2011

2 13 Lembar 13 Lembar 2012

4.1.3.5 Membentuk tim pelaksana kegiatan dan mempersiapkan bahan dan

alat penunjang yang diperlukan. Tim pelaksana terdiri dari 1 orang

Dokter Gigi dan 2 orang perawat gigi.

4.1.3.6 Membuat jadwal pelaksanan kegiatan , kegiatan dilaksanakan setiap

hari sabtu karena system belajar mengajar pada hari ini kurang padat

dari hari biasanya dan hal ini disepakati oleh guru sekolah dan tim

pelaksana ( jadwal terlampir )

Page 19: Drg. Teladan2

19

4.1.3.7 Pelaksanan Kegiatan

4.1.3.7.1 Penyuluhan Kesehatan Gigi dan mulut di halaman sekolah

diikuti oleh seluruh siswa sekolah dari kelas 1 – 6 dan guru

sekolah ( foto terlampir )

4.1.3.7.2 Melaksanakan sikat gigi massal dipandu oleh Dokter Gigi

Pelaksana dan dibantu oleh Dokter Kecil ( foto terlampir )

4.1.3.7.3 Tim pelaksana kegiatan mempersiapkan bahan dan alat

untuk penambalan dan pencabutan gigi susu dan mengatur

tempat untuk tindakan dibantu oleh guru sekolah ( foto

terlampir )

4.1.3.7.4 Guru membantu memanggil siswa dengan indikasi

penambalan dan pencabutan gigi susu

4.1.3.7.5 Proses penambalan gigi dan pencabutan gigi sulung ( foto

terlampir )

Hasil Kegiatan :

NO Kegiatan Pencapaian 2011 2012

T C T C1 Penambalan gigi 100% 85 % 100% 100 %2 Pencabutan gigi susu 100% 100 % 100% 100 %3 Penyuluhan kesehatan gigi dan

mulut100 %(578 orang)

97 %(570 orang)

100 %(569 orang)

98 %(560 orang)

Kegiatan SD Binaan khususnya penambalan dan pencabutan di

sekolah tahun 2013 dan 2014 belum bisa dilaksanakan, karena keterbatasan

tenaga dan dana. Pada tahun 2015 SD Binaan dilanjutkan oleh Persatuan

Dokter Gigi Indonesia ( PDGI ) Cabang Indragiri Hilir, pelaksanaan dimulai

dari tanggal 27 Maret 2015 dan saya juga terlibat dalam kegiatan tersebut

sebagai dokter gigi pelaksana.

Harapan penulis kegiatan SD Binaan ini dapat dilanjutkan oleh

pegang Program UKS / UKGS selanjutnya bekerjasama dengan PDGI Cab.

Indragiri Hilir.

Page 20: Drg. Teladan2

20

4.2 Sebagai Tenaga Pemberdayaan Masyarakat

4.2.1 Kegiatan UKS / UKGS

Untuk kegiatan UKS / UKGS telah dilakukan kerjasama dan

silaturrahmi yang lebih baik dengan pihak sekolah, surat pemberitahuan

kegiatan di kirim ke sekolah 2 – 3 hari sebelum jadwal pelaksanaan kegiatan.

Jadwal kegiatan disesuaikan dengan jadwal sekolah yang mata pelajarannya

tidak padat, khusus SD di daerah yang sulit dijangkau karena tergantung air

pasang surut, jadwal disesuikan dengan kondisi pasang surut ( ke SD lebih

pagi dari biasanya ). Dokter Gigi sebagai pemegang program UKS / UKGS

bekerjasama dengan tim puskesmas telah melibatkan smua Sekolah yang ada

di wilayah kerja puskesmas dan melaksanakan kegiatan UKS / UKGS secara

berkelanjutan .

Sebelum turun ke lapangan Tim pelaksana kegiatan melakukan

breafing / persiapan agar pelaksanaan dan pencatatan berjalan dengan lancar

dan cepat. Masing- masing tenaga kesehatan memegang blangko pengisian,

sehingga tenaga kesehatan yang terlibat mengerti tugas dan tanggung

jawabnya masing-masing. Kegiatan dilaksanakan tepat waktu agar tidak

mengganggu proses belajar dan mengajar. Partisipasi Guru sudah lebih baik

dari yang sebelumnya.

Melalui kegiatan UKS / UKGS berupaya agar individu (perorangan) /

kelompok memiliki kesadaran , kemampuan dan melayani diri sendiri untuk

hidup sehat, melalui :

Penyuluhan PHBS dan Kesehatan Gigi dan Mulut ( TK , SD )

Kegiatan penyuluhan PHBS dan Kesehatan Gigi dan Mulut. Kegiatan ini

merupakan kegiatan promotif yang bertujuan untuk :

Page 21: Drg. Teladan2

21

1. Meningkatkan pengetahuan tentang PHBS dan Kesehatan Gigi dan

Mulut bagi setiap siswa dan guru sekolah.

2. Meningkatkan peran serta aktif setiap siswa dan guru, dan sekolah untuk ber-PHBS di sekolah.

3. Memandirikan setiap siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah

ber-PHBS.

4. Adanya bimbingan teknis pelaksanaan pembinaan PHBS di sekolah

Sikat Gigi Massal ( TK, SD )

Penjaringan Kesehatan SD , SLTP dan SMA

Hasil Kegiatan :

NO Kegiatan Tahun

2011 2012

T C T C

1 SD/MI UKGS 90 % 100 % 90 % 100 %

2 Penjaringan SD 100 % 100 % 100 % 100 %

3 Penjaringan SLTP / SLTA 30 % 100 % 30 % 100 %

4 Sikat Gigi Massal 80 % 100 % 80 % 100 %

5 Penyuluhan

PHBS/Kesgimul

65 % 100 % 65 % 100 %

6 Monitoring UKS 65 % 100 %

NO Kegiatan Tahun

2013 2014

T C T C

1 SD/MI UKGS 80 % 100 % 90 % 100 %

2 Penjaringan SD 90 % 100 % 100 % 100 %

3 Penjaringan SLTP / SLTA 30 % 100% 30 % 30 %

4 Sikat Gigi Massal 80 % 74 % 80 % 100 %

5 Penyuluhan 65 % 84 % 65 % 100 %

Page 22: Drg. Teladan2

22

PHBS/Kesgimul

6 Monitoring UKS 65 % 74 % 65 % 74 %

4.2.2 Kunjungan Rumah Pasien dengan Gangguan Jiwa ( ODGJ )

Sebagai tenaga professional yang mengerti pentingnya menjaga

kesehatan gigi dan mulut, penulis ikut berperan aktif dalam tim pembinaan

pasien dengan gangguan jiwa. Karena pada umumnya pasien dengan

gangguan jiwa ( ODGJ ) memiliki kebersihan mulut yang buruk . Kegiatan

ini dilakukan dalam bentuk kunjungan rumah pasien yang dikurung /

dipasung. Kegiatan lintas sektor ini bertujuan untuk memberikan pengobatan

pada pasien dan memberikan edukasi akan pentingnya PHBS diri sendiri.

Kegiatan yang dilakukan :

4.2.2.1 Berkerjasama dengan pihak terkait ( RT setempat )

4.2.2.2 Bersilaturrahmi dengan pihak keluarga pasien

4.2.2.3 Berinteraksi dengan pasien gangguan jiwa

4.2.2.4 Memberikan edukasi ( Dental Health Education / DHE ) kepada

keluarga ODGJ akan pentingnya menjaga kebersihan gigi dan

mulut

4.2.2.5 Memberikan edukasi kapan waktu yang tepat dan berapa kali

menyikat gigi sehari

4.2.2.6 Memberikan bantuan sikat gigi dan pasta gigi untuk ODGJ dan

keluarga

4.2.2.7 Mempraktekan cara sikat gigi di depan ODGJ

4.2.2.8 Melakukan evaluasi ( melalui stiker sikat gigi dan pemeriksaan

plak gigi )

Hasil kunjungan pasien gangguan jiwa ( ODGJ )

Page 23: Drg. Teladan2

23

No Pasien ODGJ Sebelum DHE Setelah DHE1 IL Sikat gigi (-), plak (+),

karang gigi (+) Sikat gigi (+), plak (-), krg gigi (+)

2 Yn sikat gigi (-), plak (+), karang gigi (+), gg goyang (+)

Sikat gigi (+), plak (-), krg gigi (+)

3 Aln Tdk dapat dilakukan Tdk dapat dilakukan

4 SM Sda Sda5 NA Sda Sda6 Ft Sda Sda7 Su Sda Sda

4.2.3 Kegiatan Integrasi Posyandu

Kebersihan gigi dan mulut harus dimulai sejak dini. Sejak gigi

pertama tumbuh. Hal ini harus dimengerti oleh setiap orang tua yang

memiliki anak balita, melalui kegiatan posyandu penulis berupaya agar

kelompok posyandu memiliki kesadaran dan kemampuan melayani diri

sendiri dan anak nya untuk hidup sehat khususnya menjaga kesehatan gigi

dan mulut. Kegiatan ini baru dimulai tahun 2015. Harapan penulis kegiatan

ini tidak hanya dilakukan pada posyandu balita, tapi juga untuk posyandu

usila.

Kegiatan yang dilakukan :

4.2.3.1 Memberikan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut

4.2.3.1.1 Masa pertumbuhan gigi

4.2.3.1.2 Makanan yang baik untuk merangsang pertumbuhan gigi

4.2.3.1.3 Makanan yang harus dihindari

4.2.3.2 Mempraktekan cara sikat gigi yang dan benar untuk ibu dan balita

4.2.3.2 Tanya jawab dengan ibu balita dan kader posyandu

4.2.4 Kegiatan Integrasi KIA

Page 24: Drg. Teladan2

24

Kegiatan yang dilakukan :

4.2.4.1 Melakukan pemeriksaan gigi dan mulut Ibu Hamil dan

Konsultasi Ibu hamil

4.2.4.2 Memberikan edukasi pentingnya menjaga kesehatan gigi dan

mulut pada bumil dan pengaruhnya terhadap kehamilan

4.2.4.3 Memberikan penyuluhan cara sikat gigi yang baik dan benar

4.2.4.4 Memberikan penyuluhan tentang makanan yang baik untuk gigi

dan makanan yang harus dihindari selama hamil

4.2.4.5 Memberikan saran perawatan terhadap gigi yang bermasalah

dan tidak bermasalah

Hasil kegiatan Integrasi KIA

No Tahun Jumlah Bumil yang diedukasi

Kondisi gigi Tidak ada kelainan ( TAK )

Gigi bermasalah / candidiasis

Bumil yang kembali (yang melakukan tindakan gigi )

1 2013 300 5 295 21

2 2014 444 4 440 33

3 s/d April 2015

86 2 84 7

Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut perlu ditingkatkan lagi, agar lebih

banyak lagi pasien yang menyadari akan pentingnya menjaga kesehatan gigi

dan kembali ke puskesmas melakukan tindakan / perawatan gigi yang

bermasalah setelah melahirkan.

4.2.5 Kegiatan Integrasi HIV / AIDS dan TB Paru

Kegiatan yang dilakukan :

4.2.5.1 Melakukan pemeriksaan gigi dan mulut pasien HIV / AIDS

( memakai perlindungan diri : masker dan handscoon )

Page 25: Drg. Teladan2

25

4.2.4.2 Memberikan edukasi pentingnya menjaga kesehatan gigi dan

mulut pada pasien HIV / AIDS dan TB Paru

4.2.4.3 Memberikan penyuluhan cara sikat gigi yang baik dan benar

4.2.4.4 Memberikan edukasi cara penularan penyakit melalui mulut

4.2.3.5 Memberikan saran perawatan terhadap gigi yang bermasalah

dan tidak bermasalah

4.2.3.6 Melakukan Sterilisasi Alat

4.3 Sebagai Pemberi Pelayanan Strata I

Sebagai seorang Dokter Gigi dan Penanggung jawab poli gigi

Puskesmas Tembilahan Kota saya memberikan pelayanan mulai dari

melakukan pelayanan medik gigi dan mulut umum konsul pertama dan

spesialistik konsul pertama, melakukan tindakan khusus medik gigi dan

mulut tingkat sedang dan spesialistik kompleks tingkat I , melakkukan

tindakan darurat medik gigi dan mulut tingkat sederhana dan kompleks

tingkai I, melakukan pemulihan fungsi gigi dan mulut tingkat sederhana dan

kompleks tingkat I, melakukan pemeliharaan fungsi gigi dan mulut,

melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, membuat catatan medik

gigi dan mulut rawat jalan dan melayani atau menerima konsultasi dari luar

atau keluar dan dari dalam. Selain itu saya juga membuat perencanaan untuk

mengusulkan kegiatan dan rencana untuk pelaksanaan kegiatan yang dapat

menunjang pencapaian program UKS / UKGS Seluruh kegiatan tersebut

tertuang dalam Plan Of Action (POA) tahunan program UKS / UKGS. Saya

juga mempunyai uraian tugas tertulis, dalam menjalankan tugas sebagai

Dokter Gigi di Puskesmas.

Untuk setiap kegiatan baik diPuskesmas maupun kegiatan diluar

gedung, saya selalu berkerjasama dan berkoordinasi dengan lintas sektor

maupun lintas program terkait dengan kegiatan yang akan dilaksanakan.

Untuk kegiatan luar gedung biasanya saya selalu berkoordinasi dengan

Page 26: Drg. Teladan2

26

kepala Pskesmas, Kepala Sekolah dan guru UKS . Sedangkan untuk kegiatan

pelayanan di Puskesmas saya selalu berkoordinasi dengan program gizi,

labor, Imunisasi, Promosi keseehatan (Promkes), dan Kesehatan lingkungan

(Kesling )

Untuk pemantauan dan penilaian kegiatan saya akan

mengkomunikasikan pada Kepala Puskesmas hasil capaian program dan

melakukan evaluasi.

4.4 Sebagai Pegawai Puskesmas

Sebagai pegawai Puskesmas yang baik saya memiliki tanggung

jawab untuk setiap tugas yang diberikan. Disiplin dan tepat waktu sesuai

peraturan yang berlaku. Untuk kataatan saya berusaha mematuhi segala

peraturan dan perintah kedinasan serta membuat pertanggung jawaban untuk

setiap kegiatan dalam bentuk laporan hasil kegiatan. Ketulusan dalam

melaksanakan tugas dan pekerjaan dalam bentuk pemberian konseling kepada

pasien yang membutuhkan . Sebagai Dokter Gigi PNS yang berkerja di

Pelayanan saya memiliki Surat Ijin Kerja Dokter Gigi (SIK).

Dalam melaksanakan setiap kegiatan saya selalu berkerja sama

dengan perorangan maupun tim guna mendapatkan hasil yang optimal, saya

membuat jadwal pelaksanaan kegiatan sendiri , begitu juga saat saya harus

lebih banyak melakukan kegiatan diluar gedung maka saya melimpahkan

wewenang saya kepada perawat gigi yang ada untuk melakukan pelayanan di

Puskesmas.

Saya orang yang suka bekerja dan tidak suka menunda-nunda

pekerjaan, karena itu saya ingin rekan kerja saya juga memiliki semangat kerja

yang sama untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Untuk inisiatif dalam

menyelesaikan masalah saya yang pertama memulai melakukan kegiatan SD

Binaan dengan harapan apa yang saya lakukan benar-benar bermanfaat untuk

Page 27: Drg. Teladan2

27

masyarakat dan bisa dilanjutkan nantinya. Alhamdulillah sampai saat ini tidak

ada Staf Puskesmas yang merasa keberatan dengan jadwal turun yang saya

berikan.

4.5 Sebagai Tenaga Profesional ( Dokter Gigi )

Sebagai seorang Dokter Gigi sekaligus pemegang program UKS /

UKGS tahun 2011 – 2014, saya berusaha melaksanakan kegiatan dengan

maksimal, sedapat mungkin saya selalu mendahulukan kepentingan umum

daripada kepentingan pribadi.. Secara perlahan saya mulai melakukan

perubahan, dimulai dari membuat sebuah perencanaan usulan dan pelaksanaan

kegiatan yang dapat mengatasi masalah yang ada. Membenahi pencatatan dan

pelaporan kegiatan. Setiap 1 bulan sekali saya melakukan kunjungan /

pengobatan ke Pustu Seberang Tembilahan yang sebelumnya tidak pernah

dilakukan. Ikut serta dalam kegiatan UKK. Secara profesional saya menjadi

narasumber kegiatan saka bakti husada dan narasumber pelatihan pemegang

program UKGS Puskesmas se Kabupaten Indragiri Hilir.

Saya juga selalu menjalin tali silaturahmi dengan almamater dengan

intens bertukar informasi pekerjaan, kegiatan program terakhir

menginformasikan cara pembuatan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) melalui

media sosial (facebook, email dan telepon).

Selain itu saya juga mengikuti seminar-seminar dan pelatihan yang

berhubungan dengan profesi maupun yang berkaitan dengan program baik

yang di adakan di Tembilahan sendiri maupun di luar kota (Pekanbaru).

Sebagai tenaga kesehatan profesional lainnya saya terdaftar sebagai anggota

organisasi PDGI Cab. Pekanbaru Tahun 2009 – 2013 dan sekarang sebagai

sekretaris organisasi profesi Persatuan Dokter Gigi Indonesia ( PDGI ) Cabang

Indragiri Hilir , memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) serta memiliki Surat

Page 28: Drg. Teladan2

28

Tanda Registrasi (STR) dan Surat Ijin Praktik Dokter (SIPD). Dalam kegiatan

PDGI saya menjadi panitia pelaksana yaitu sebagai sekretaris pelaksana.

Di sore hari saya membuka praktek pribadi di rumah. Praktek

dumulai pukul 16.00 WIB dan berakhir pukul 20.00 WIB. Alamat praktek

berada di Jl. Sri Gemilang Gg. Sri Gemilang II no.1 Kecamatan Pekan Arba

Tembilahan

4.6 Sebagai Anggota Masyarakat

Saya mencontohkan untuk hidup sehat seperti hal yang kecil, tidak

membuang sampah sembarangan, tidak merokok, membiasakan mencuci

tangan sebelum dan setelah melakukan pekerjaan. Saya akif di yasinan dan

arisan di RT. Dilingkungan masyarakat saya mengikuti yasinan yang dilakukan

2 minggu sekali yang dilakukan dari rumah ke rumah dan arisan bulanan kantor

suami setiap 2 bulan sekali. Menjaga Silaturrahmi yang baik sesama tetangga

di lingkungan rumah.