Draft Referat Hipoglikemia

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia

    1/26

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Hipoglikemia ialah suatu penurunan abnormal kadar glukosa darah1.

    Kadar glukosa darah yang normal terjadi karena adanya keseimbangan antara

    penyediaan glukosa dalam darah dengan pemakaiannya oleh tubuh. Bila terjadi

    gangguan pada keseimbangan ini, maka dapat terjadi penurunan kadar glukosa

    darah (hipoglikemia) atau sebaliknya peningkatan kadar glukosa darah

    (hiperglikemia)2.

    Glukosa merupakan sumber utama energi untuk menjalankan fungsi organ

    sebagaimana mestinya. alaupun semua organ tubuh menggunakan glukosa, otak

    manusia menggunakannya hampir se!ara eksklusif sebagai substrat untuk

    metabolisme energi. "leh karena penyimpanan glikogen otak terbatas, pengiriman

    glukosa yang adekuat ke otak merupakan fungsi fisiologis tubuh yang esensial.

    #ekitar $% & dari glukosa darah total dikonsumsi oleh otak. 'eskipun bahan

    bakar lain seperti asam laktat dan badan keton dapat digunakan sebagai substrat

    untuk memproduksi energi, akan tetapi respon yang masih imatur dari neonatus

    membuat penggunaan dari molekulmolekul tersebut tidak memungkinkan.

    engan demikian, neonatus sangat rentan terhadap kondisikondisi yang

    mengganggu pemeliharaan homeostasis glukosa selama masa transisi dari

    intrauterin ke kehidupan mandiri di luar rahim*.

    Hipoglikemia erat kaitannya dengan kelompok usia tertentu dan tahap

    perkembangannya. Berbagai sindrom hipoglikemik ada ke!enderungan terdapat

    pada umurumur khusus1. Hipoglikemia merupakan salah satu gangguan

    metabolik yang sering terjadi pada bayi dan anak1,+,. alam perbandingannya,

    hipoglikemia lebih sering terjadi pada neonatus daripada anak yang lebih besar2.

    'eskipun hipoglikemia merupakan gangguan yang paling sering terjadi, namun

    belum ada definisi yang diterima se!ara uni-ersal untuk gangguan ini1,+,.

    Keran!uan timbul berdasarkan fakta baha rentang normal glukosa darah pada

    setiap neonatus berbeda dan bergantung pada beberapa faktor yaitu berat badan

    1

  • 7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia

    2/26

    lahir, usia gestasi, body stores, riayat makan, dan juga ada tidaknya penyakit

    lain.

    Hipoglikemia telah dihubungkan dengan outcome perkembangan

    neurologis yang buruk. /erdapat bukti baha hipoksemia dan iskemia yang

    diakibatkan hipoglikemia, menyebabkan kerusakan otak yang mungkin

    mengganggu perkembangan neurologis se!ara permanen2. Ketika kadar glukosa

    darah rendah, selsel dalam tubuh terutama otak, tidak menerima !ukup glukosa

    dan akibatnya tidak dapat menghasilkan !ukup energi untuk metabolisme. #elsel

    otak dan saraf dapat rusak dan menyebabkan palsi serebral, retardasi mental, dan

    lainlain0. Hipoglikemia pada manifestasi klinisnya yang ekstrim selain dapat

    mengarah pada terjadinya sekuele yang permanen juga dapat menyebabkan

    kematian.

    enyebab hipoglikemia seringkali sangat kompleks+. Hipoglikemia terjadi

    pada beberapa ma!am kondisi neonatus antara lain prematuritas, retardasi

    pertumbuhan, dan diabetes gestasional. Hipoglikemia dapat berdiri sendiri atau

    disertai oleh kelainan endokrin misalnya diabetes melitus1. Hipoglikemia

    merupakan salah satu komplikasi akut yang paling sering terjadi pada diabetes

    tipe 3. enyebab hipoglikemia pada neonatus sedikit berbeda daripada bayi dan

    anakanak. Hiperinsulinisme atau persistent hyperinsulinemic hypoglycemia of

    infancy (PHHI), adalah penyebab tersering dari hipoglikemia pada * bulan

    pertama kehidupan (ini biasa terjadi pada bayi dengan ibu yang menderita

    diabetes). enyebab lainnya men!akup sepsis, syok, inborn error of metabolism,

    defisiensi hormon, puasa, kelaparan,dan lainlain4.

    "leh karena hipoglikemia mungkin saja asimptomatik, pemeriksaan yang

    rutin terhadap kondisi ini pada situasi yang berisiko tinggi direkomendasikan .

    enilaian yang teliti terhadap !atatan glukosa darah akan membantu prognosis

    untuk kejadian hipoglikemia setidaknya sekitar % persen.

    emberian 5#3 dengan super-isi dapat saja menjadi salah satu pilihan

    terapi pada hipoglikemia yang asimptomatik. 5kan tetapi, hipoglikemia

    simptomatik harus selalu diterapi dengan preparat de6trose parenteral.

    2

  • 7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia

    3/26

    ada neonatus, prognosis tergantung dari berat, lama, adanya gejalagejala

    klinik dan kelainan patologik yang menyertainya, demikian pula etiologi,

    diagnosis dini dan pengobatan yang adekuat0.

    3

  • 7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia

    4/26

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Definisi

    Hipoglikemia adalah suatu sindrom klinik dengan penyebab yang sangat

    luas, sebagai akibat rendahnya kadar glukosa plasma yang akhirnya menyebabkan

    neuroglikopenia.

    efinisi hipoglikemia pada neonatus masih tidak ada kesesuaian, baik

    dalam buku teks maupun dalam jurnal, sehingga definisinya dibuat dari berbagai

    sudut pandang+.

    #e!ara statistik, disebut nilai rendah bila di baah 2 # dari rerata

    populasi sehat. engan pendekatan ini ternyata banyak kendala bila diterapkan

    untuk menentukan hipoglikemia. ertama, hasil tergantung pada asal sampel

    darah, dan metode pemeriksaan. Kedua, jadal menyusui dini sangat berpengaruh

    pada kadar gula darah. Ketiga, 2 persen bayi baru lahir mempunyai satu atau

    lebih faktor risiko terjadi hipoglikemia. Keempat, tidak memungkinkan untuk

    dilakukan penelitian longitudinal dalam menentukan rentang normal kadar gula

    darah karena alasan etika+.

    endekatan berdasarkan manifestasi klinis sering menimbulkan

    interpretasi yang salah karena banyak manifestasi klinis yang sama dengan

    problem neonatus yang lain. endekatan berdasarkan epidemiologi dapat juga

    menyebabkan kesalahan interpretasi karena hipoglikemia menggambarkan

    kelainan biologis yang dapat terjadi dalam rentang ringan sampai berat serta data

    yang diambil hanya dalam kelompok ke!il. #edangkan pendekatan berdasarkankeluaran neurologik sangat terbatas karena kurangnya kasus kontrol, pemeriksaan

    patologi, dan kasus hipoglikemia asimptomatik yang diamati+.

    7ornblath dan 8eisner (1$0) pertama kali yang mempublikasikan kadar

    gula darah pada bayi normal, mereka mendapatkan $& bayi !ukup bulan lebih

    dari *% mg9d: dan $4,+& bayi prematur lebih dari 2% mg9d:. 'ereka

    mendefinisikan hipoglikemia untuk bayi !ukup bulan bila kadar gula darahnya

    kurang dari *% mg9d: dalam +4 jam pertama dan +%% mg9d: setelah usia +4 jam

    4

  • 7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia

    5/26

    setelah lahir. Bayi ke!il masa kehamilan tidak termasuk dalam kelompok ini.

    ;ntuk bayi berat badan lahir rendah, didefinisikan hipoglikemia bila kadar gula

    darah < 2% mg9d:. enelitian lain menunjukkan baha ke!uali pada jam pertama

    kehidupan, baik pada bayi prematur maupun genap bulan yang diberikan minum

    susu seaal mungkin sangat jarang kadar gula darahnya kurang dari +% mg9d:+.

    Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli dapat dikemukakan angkaangka

    nilai kadar glukosa darah9plasma atau serum untuk diagnosis hipoglikemia pada

    berbagai kelompok anak seperti terlihat pada tabel 11.

    Berdasarkan tabel di atas, sebagai batasan hipoglikemia pada bayi aterm

    dengan berat badan 2%% gram atau lebih, kadar glukosa plasma darah lebih

    rendah dari *% mg9dl dalam 2 jam pertama dan +% g9dl pada hari berikutnya,

    sedangkan pada berat badan lahir rendah di baah 2 mg9dl1,$.

    Banyak penulis menganjurkan kriteria hipoglikemia untuk bayi dan anak

    bila kadar gula darah kurang dari +% mg9d:, beberapa penulis dengan kriteria

    yang lebih tinggi, + mg9d:. #ehingga pendekatan yang aman pada bayi dan anak

    dengan kadar glukosa kurang dari % mg9d: harus dipantau dengan baik, bila

    kadar glukosa kurang dari +% mg9d:, maka harus dimulai tindakan untuk

    menegakkan diagnosis dan mulai diberikan terapi. Bila pengukuran kadar glukosa

    digunakan glukometer, maka harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan yang lebih

    akurat, karena kadar glukosa pada whole blood lebih rendah 1& bila

    dibandingkan kadar dalam serum atau plasma+.

    5

  • 7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia

    6/26

    ada neonatus, tidak selalu terdapat korelasi yang jelas antara konsentrasi

    glukosa darah dan manifestasi klinis klasik dari hipoglikemia. /idak adanya gejala

    bukan mengindikasikan baha konsentrasi glukosa normal dan bukan berarti pula

    nilainya kurang dari nilai optimal yang diperlukan untuk mempertahankan

    metabolisme energi di otak. /erdapat bukti baha hipoksemia dan iskemia dapat

    meningkatkan potensi hipoglikemia dalam kerusakan otak yang permanen. Karena

    kekhaatiran terhadap kemungkinan sekuele neurologik, intelektual, atau

    psikologis pada tahuntahun berikutnya, banyak praktisi9klinisi yang menetapkan

    nilai glukosa darah kurang dari % mg9d: pada neonatus harus di!urigai dan

    ditatalaksana dengan agresif. =ilai ini dapat diterapkan setelah 2* jam pas!a

    kelahiran, ketika glukosa se!ara fisiologis men!apai titik nadir. ;ntuk selanjutnya,

    tingkat glukosa mulai meningkat dan men!apai nilai % mg9d: atau lebih setelah

    122+ jam. ada bayi yang lebih besar dan anakanak, konsentrasi glukosa whole

    blood kurang dari % mg9d: (1%1& lebih tinggi pada serum9plasma)

    menunjukkan kondisi hipoglikemia1%.

    i samping itu, belum ada kesepakatan mengenai definisi hipoglikemia

    pada anak dengan diabetes. =amun demikian, nilai glukosa darah kurang dari *,*

    > *,$ mmol9: (0% > % mg9d:) dianggap dapat menempatkan seorang indi-idu

    berisiko mengalami hipoglikemia berat oleh karena glukosa darah pada rentang

    ini berhubungan dengan gangguan pada mekanisme umpan balik hormon yang

    esensial untuk menekan kondisi hipoglikemia. ;ntuk kepentingan klinis, nilai

    kurang dari *,0 mmol9: (0 mg9d:) seringkali dipakai sebagai nilai untuk

    menggambarkan kondisi hipoglikemia pada anak. =amun,American Association

    (ADA) Working roup, merekomendasikan nilai *,$ mmol9: (% mg9d:) sebagai

    nilai batas pada semua kelompok usia untuk tujuan penelitian dalam menge-aluasi

    terapi yang dilakukan dalam manajemen hipoglikemia. "leh karena itu, dalam

    upaya untuk men!egah hipoglikemia dan mempertahankan konsistensi dalam

    pelaporan kasusnya, nilai *,$ mmol9: (% mg9d:) merupakan nilai yang

    direkomendasikan sebagai batas minimum glukosa darah bagi anakanak dan

    deasa dengan diabetes yang tergantung insulin.

    6

  • 7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia

    7/26

    Kadar glukosa plasma pada bayi, anak, dan deasa normalnya % > 1%%

    mg9d:, ditemukan tanda hipoglikemia neurofisiologik pada kadar % > % mg9d:,

    definisi hipoglikemia berat bila kadar kurang dari +% mg9d:, dan terapi berhasil

    bila kadar glukosa lebih dari 0% mg9d:+.

    B. Insidensi

    Penyakit hirschprung dapat terjadi dalam 1:5000 kelahiran. Risiko

    tertinggi terjadinya Penyakit hirschprung biasanya pada pasien yang

    mempunyai riwayat keluarga Penyakit hirschprung dan pada pasienpenderita Down Syndrome. Rectosigmoid paling sering terkena sekitar

    75% kasus !le"ura lienalis atau colon trans#ersum pada 17% kasus.

    $nak kembar dan adanya riwayat keturunan meningkatkan resiko

    terjadinya penyakit hirschsprung. aporan insidensi tersebut ber#ariasi

    sebesar 1.5 sampai 17&% dengan 1'0 kali lebih tinggi pada anak laki dan

    '&0 kali lebih tinggi pada anak perempuan. Penyakit hirschsprung lebih

    sering terjadi secara diturunkan oleh ibu aganglionosis dibanding oleh

    ayah. (ebanyak 1).5% dari kembaran pasien mengalami aganglionosis

    total pada colon *sindroma +uel,er-ilson/. (alah satu laporan

    menyebutkan empat keluarga dengan )) pasangan kembar yang terkena

    yang kebanyakan mengalami long segment aganglionosis.

    C. Etiologi

    Penyakit irschsprung disebabkan karena kegagalan migrasi sel-sel sara! parasimpatis myentericus dari cephalo ke caudal. (ehingga sel

    ganglion selalu tidak ditemukan dimulai dari anus dan panjangnya

    ber#ariasi keproksimal.

    a) Ketiadaan sel-sel ganglion

    2etiadaan sel-sel ganglion pada lapisan submukosa *3eissner/ dan

    pleksus myenteric *$uerbach/ pada usus bagian distal merupakan tanda

    7

  • 7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia

    8/26

    patologis untuk irschsprung4s disease. kamoto dan 6eda

    mempostulasikan bahwa hal ini disebabkan oleh karena kegagalan

    migrasi dari sel-sel neural crest #agal ser#ikal dari eso!agus ke anus pada

    minggu ke 5 smpai 1) kehamilan. eori terbaru mengajukan bahwa

    neuroblasts mungkin bisa ada namun gagal untuk berkembang menjadi

    ganglia dewasa yang ber!ungsi atau bahwa mereka mengalami hambatan

    sewaktu bermigrasi atau mengalami kerusakan karena elemen-elemen

    didalam lingkungn mikro dalam dinding usus. 8aktor-!aktor yang dapat

    mengganggu migrasi proli!erasi di!!erensiasi dan kolonisasi dari sel-sel

    ini mingkin terletak pada genetik immunologis #ascular atau mekanisme

    lainnya.

    b) Mutasi pada RET Proto-oncogene

    3utasi pada R9 proto-oncogeneyang berlokasi pada kromosom

    1011.) telah ditemukan dalam kaitannya dengan irschsprung4s disease

    segmen panjang dan !amilial. 3utasi R9 dapat menyebabkan hilangnya

    sinyal pada tingkat molekular yang diperlukan dalam pertubuhan sel dan

    di!erensiasi ganglia enterik. ;en lainnya yang rentan untuk irschsprung4s

    disease adalah endothelin-< receptor gene *9=>RR< diwariskan dengan pola pseudodominan dan

    ditemukan hanya pada 5% dari kasus biasanya yang sporadis.

    8

  • 7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia

    9/26

    c) Kelainan dalam lingkungan

    2elainan dalam lingkungan mikro pada dinding usus dapat mencegah

    migrasi sel-sel neural crest normal ataupun di!erensiasinya. (uatu

    peningkatan bermakna dari antigen major histocompatibility comple"

    *3?/ kelas ) telah terbukti terdapat pada segmen aganglionik dari usus

    pasien dengan irschsprung4s disease namun tidak ditemukan pada usus

    dengan ganglionik normal pada kontrol mengajukan suatu mekanisme

    autoimun pada perkembangan penyakit ini.

    d) Matriks Protein Ekstraseluler

    3atriks protein ekstraseluler adalah hal penting dalam perlekatan sel dan

    pergerkan dalam perkembangan tahap awal. 2adar glycoproteins laminin

    dan kolagen tipe @A yang tinggi alam matriks telah ditemukan dalam

    segmen usus aganglionik. Perubahan dalam lingkungan mikro ini didalam

    usus dapat mencegah migrasi sel-sel normal neural crest dan memiliki

    peranan dalam etiologi dari irschsprung4s disease.

    D. Patofisiologi

    Pada penyakit ini bagian kolon dari yang paling distal sampai pada

    bagian usus yang berbeda ukuran penampangnya tidak mempunyai

    ganglion parasimpatik intramural.

  • 7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia

    10/26

    bagian proksimalnya.

  • 7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia

    11/26

    Pematangan dari sel ganglion diketahui dipengaruhi oleh reaksi

    succinyldehydrogenase *(=/. $kti#itas en,im ini rendah pada minggu

    pertama kehidupan. Pematangan dari sel ganglion ditentukan oleh reaksi

    (= yang memerlukan waktu pematangan penuh selama ) sampai

    tahun. ipogenesis adalah hubungan antara imaturitas dan

    hipoganglionosis.

    Ke$sa'an sel ganglion

    $ganglionosis dan hipoganglionosis yang didapatkan dapat berasal dari

    #askular atau non#ascular. Bang termasuk penyebab non#ascular adalah

    in!eksi rypanosoma cru,i *penyakit ?hagas/ de!isiensi #itamin

  • 7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia

    12/26

    menegakkan diagnosis. $kan tetapi apabila barium enema dilakukan pada

    hari atau minggu awal kelahiran maka ,one transisi akan sulit ditemukan.

    Penyakit hirschsprung klasik ditandai dengan adanya gambaran spastic

    pada segmen distal intestinal dan dilatasi pada bagian proksimal

    intestinal.

    ). Ge*ala 'lini'

    ;ambaran klinis = dapat kita bedakan berdasarkan usia gejala

    klinis mulai terlihat :

    1. Periode >eonatal

    $da trias gejala klinis yang sering dijumpai yakni pengeluaran

    mekonium yang terlambat muntah hijau dan distensi abdomen.

    Pengeluaran mekonium yang terlambat *lebih dari ) jam pertama/

    merupakan tanda klinis yang signi!ikans. (wenson *1D7'/ mencatat angka

    D% dari pengamatan terhadap 501 kasus sedangkan 2artono mencatat

    angka D'5% untuk waktu ) jam dan 7)% untuk waktu C jam setelah

    lahir. 3untah hijau dan distensi abdomen biasanya dapat berkurang

    manakala mekonium dapat dikeluarkan segera. (edangkan enterokolitis

    merupakan ancaman komplikasi yang serius bagi penderita = ini yang

    dapat menyerang pada usia kapan saja namun paling tinggi saat usia )-

    minggu meskipun sudah dapat dijumpai pada usia 1 minggu. ;ejalanya

    berupa diarrhea distensi abdomen !eces berbau busuk dan disertai

    demam. (wenson mencatat hampir 1E' kasus irschsprung datang

    dengan mani!estasi klinis enterokolitis bahkan dapat pula terjadi meski

    telah dilakukan kolostomi.

    12

  • 7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia

    13/26

    Gambar 5. Penderita Hirschsprung

    ). $nak.

    Pada anak yang lebih besar gejala klinis yang menonjol adalah

    konstipasi kronis dan gi,i buruk *failure to tri!e/. =apat pula terlihat

    gerakan peristaltik usus di dinding abdomen. Fika dilakukan pemeriksaan

    colok dubur maka !eces biasanya keluar menyemprot konsistensi semi-

    liuid dan berbau tidak sedap. Penderita biasanya buang air besar tidak

    teratur sekali dalam beberapa hari dan biasanya sulit untuk de!ekasi.

    +. Pemei'saan ,adiologi

    Pemeriksaan yang digunakan untuk membantu mendiagnosa

    penyakit irschsprung dapat mencakup:

    1. 8oto polos abdomen */

    8oto polos abdomen dapat memperlihatkan loop distensi

    usus dengan penumpukan udara di daerah rektum. Pemeriksaan

    radiologi merupakan pemeriksaan yang penting pada penyakit

    13

  • 7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia

    14/26

    irschsprung. Pada !oto polos abdomen dapat dijumpai gambaran

    obstruksi usus letak rendah meski pada bayi sulit untuk

    membedakan usus halus dan usus besar.

  • 7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia

    15/26

    Gamba -. Teli&at gamba bai$m enema "endeita &is%&"$ng..

    1. $nal manometri *balon ditiupkan dalam rektum untuk mengukur

    tekanan dalam rektum/

    (ebuah balon kecil ditiupkan pada rektum. $no-rektal

    manometri mengukur tekanan dari otot s!ingter anal dan seberapa

    baik seorang dapat merasakan perbedaan sensasi dari rektum

    yang penuh. Pada anak-anak yang memiliki penyakit irschsprung

    otot pada rektum tidak relaksasi secara normal. (elama tes pasien

    diminta untuk memeras santai dan mendorong. ekanan otot

    spinkter anal diukur selama akti#itas. (aat memeras seseorang

    mengencangkan otot spinkter seperti mencegah sesuatu keluar.

    3endorong seseorang seolah mencoba seperti pergerakan usus.

    es ini biasanya berhasil pada anak-anak yang kooperati! dan

    dewasa.

    ).

  • 7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia

    16/26

    . Penatala'sanaan

    (eperti kelainan kongenital lainnya = memerlukan diagnosis

    klinik secepat dan inter#ensi terapi secepat mungkin untuk mendapatkan

    hasil terapi yang sebaik-baiknya.

    1. Preoperati!

    ). perati!

    '. Post operati!

    1. Peo"eatif

    a. =iet

    Pada periode preoperati! neonatus dengan = terutama

    menderita gi,i buruk disebabkan buruknya pemberian makanan

    dan keadaan kesehatan yang disebabkan oleh obstuksi

    gastrointestinal. sebelum operasi pasien dinjurkan untuk puasa

    setelah dilakukan operasi dan !ungsi usus dapat bekerja optimal

    dapat diberikan $(@ atau susu !ormula melalui >; dan untuk

    beberapa pasien dapat diberikan diet tinggi serat seperti buah dan

    sayuran.

    (elama & minggu pasien dianjurkan untuk membatasi

    akti#itas agar luka operasi dapat sembuh baik. (ebagian besar

    memerlukan resulsitasi cairan dan nutrisi parenteral. 3eskipun

    demikian bayi dengan = yang didiagnosis melalui suction rectal

    biopsy danpat diberikan larutan rehidrasi oral sebanyak 15 mE kgtiap ' jam selama dilatasi rectal preoperati#e dan irigasi rectal.

    b. erapi !armakologik

    =igunakan antibiotik yang potensial yang dapat membunuh

    berbagai jenis bakteri seperti bakteri gram positi! dan negati! serta

    bakteri anaerob. (ebaiknya sebelum menentukan jenis antibiotik

    yang dipilih dilakukan kultur sensiti#itas sehingga terapi yang

    diberikan e!ekti!.

    16

  • 7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia

    17/26

    $mpicilin inj )5mg E kg

  • 7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia

    18/26

    ;ambar 7. eknik pembedahan pada irschprung =isease

    Tinda'an Beda& Definitif

    (. Posed$ S0enson

    Prosedur ini adalah prosedur pertama untuk operasi penyakit

    irschsprung dengan metode Gpull-throughH. ehnik ini diperkenalkan

    pertama kali oleh (wenson dan

  • 7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia

    19/26

    pada prosedur (wenson @@ kebocoran anastomosis lebih tinggi dibanding

    dengan prosedur (wenson @.

    ). Posed$ D$&amel.

    Prosedur ini diperkenalkan pada tahun 1D5& sebagai modi!ikasi

    prosedur (wenson oleh karena pada metode (wenson dapat terjadi

    kerusakan ner#i erigentes yang memberi persara!an pada #iscera daerah

    pel#is. =uhamel melakukan diseksi retrorektal untuk menghindari

    kerusakan tersebut dengan cara melakukan penarikan kolon proksimal

    yang ganglionik melalui bagian posterior rektum. Penderita ditidurkan

    dalam posisi litotomi dipasang kateter sehingga #esika urinaria kosong

    dengan maksud agar #isualisasi rongga abdomen lebih jelas. @risan kulit

    abdomen dilakukan secara paramedian atau trans#ersal. $rteria

    hemorrhoidalis superior dipotong diikuti pemotongan mesorektum dan

    rektum. 2olon proksimal dimobilisir sehingga panjang kolon akan

    mencapai anus. Perhatian khusus ditujukan pada #iabilitas pembuluh

    darah dan kolon proksimal dengan cara menghindari regangan yang

    berlebihan. (etelah segmen kolon yang aganglionik direseksi puntung

    rektum dipotong sekitar )-' cm diatas dasar re!leksi peritonium dan

    ditutup dengan jahitan dua lapis. Rongga retrorektal dibuka sehingga

    seluruh permukaan dinding belakang rektum dibebaskan.

    Pada dinding belakang rektum 05 cm dari linea dentata dibuat

    sayatan endoanal setengah lingkaran dan dari lobang sayatan ini segmen

    kolon proksimal yang berganglion ditarik ke distal keluar melewati lubang

    anus dan dibiarkan bebas menggelantung kemudian dilakukan

    anastomosis Gend to sideH setinggi s!ingter ani internus. $nastomosis

    dilakukan dengan pemasangan ) buah klem 2ocher dimana dalam jangka

    waktu &-C hari anastomosis telah terjadi. (tenosis dapat terjadi akibat

    pemotongan septum yang tidak sempurna.

    +. Posed$ Endoe%tal P$ll T&o$g& 1 Soa2e 3.

    19

  • 7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia

    20/26

    Pada prinsipnya tehnik ini adalah merupakan diseksi ekstramukosa

    rektosigmoid yang mula-mula dipergunakan untuk operasi atresia ani letak

    tinggi. Persiapan preoperasi yang harus dilakukan adalah irigasi rektum

    dilatasi anorektal manual serta pemberian antibiotik.

    ahun 1D&0 (oa#e melakukan pendekatan abdominoperineal

    dengan membuang lapisan mukosa rektosigmoid. Posisi pasien terlentang

    dengan !leksi pel#is '0 derajat irisan kulit abdomen pararektal kiri

    melewati lubang kolostomi dan dipasang kateter.

    =inding abdomen dibuka perlapis sampai mencapai peritonium

    kemudian dilakukan preparasi kolon kiri. 2olon distal dimobilisasi dan

    direseksi cm diatas re!leksi peritoneum. =ibuat jahitan traksi pada kolon

    distal yang telah direseksi kemudian mukosa dipisahkan dari muskularis

    kearah distal. apisan otot secara tumpul didorong kedistal hingga 1-) cm

    diatas linea dentata. ewat anus dibuat insisi melingkar 1 cm diatas linea

    dentata. 2olon yang berganglion kemudian ditarik kedistal melewati

    cerobong endorektal. (isa kolon yang diprolapskan lewat anus dipotong

    setelah )1 hari

    !. Posed$ Bole4.

    Prosedur

  • 7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia

    21/26

    anorektal dimana dengan lebar 1 cm satu strip dinding rektum

    ekstramukosa diangkat mulai dari proksimal linea dentata sampai daerah

    yang berganglion.

    6. Posed$ Tansanal Endoe%tal P$ll7T&o$g&.

    ehnik ini dilakukan dengan pendekatan lewat anus. (etelah

    dilakukan dilatasi anus dan pembersihan rongga anorektal dengan

    po#idon-iodine mukosa rektum diinsisi melingkar 1 sampai 15 cm diatas

    linea dentata. =engan diseksi tumpul rongga submukosa yang terjadi

    diperluas hingga & sampai 7 cm kearah proksimal. 3ukosa yang telah

    terlepas dari muskularis ditarik ke distal sampai melewati anus sehingga

    terbentuk cerobong otot rektum tanpa mukosa.

    2euntungan prosedur ini antara lain lama pemondokan dan operasi

    lebih singkat waktu operasi lebih singkat perdarahan minimal !eeding

    dapat diberikan lebih awal biaya lebih rendah skar abdomen tidak ada.

    $kan tetapi masih didapatkan komplikasi enterokolitis konsipasi dan

    striktur anastomosis.

    8. Posteio Sagital Ne$e'tomi ,e"ai fo His%&s"$ng Disease

    eknik ini diperkenalkan oleh Rochadi )005. Rincian teknik

    operasi adalah sebagai berikut:

    Persiapan preoperasi :

    Pemeriksaan !isik yang teliti penilaian keadaan umum penderita

    adanya kelainan bawaan yang lain pemeriksaan laboratorium rutin

    albumin dan pemeriksaan rontgen die#aluasi secara cermat untuk

    menentukan ada tidaknya kontraindikasi pembedahan dan pembiusan.

  • 7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia

    22/26

    terjadi komplikasi dan kemungkinan-kemungkinan terburuk yang mungkin

    terjadi.

    Falannya operasi :

    (etelah dilakukan pembiusan kemudian dipasang pipa lambung

    dan kateter. =ipasang in!us pada tangan dengan menggunakan abbocath

    yang sesuai dengan umur penderita. ehnik ini dilakukan dengan posisi

    pasien tertelungkup.

    (etelah dilakukan desin!eksi pada daerah anogluteal kemudian

    daerah operasi ditutup doek steril. @risan pertama dimulai dengan irisan

    kulit intergluteal dilanjutkan membuka lapisan-lapisan otot yang menyusun

    "muscle comple#$ secara tumpul dan tajam sehingga terlihat dinding

    rektum. apisan otot dinding rektum dibuka memanjang sampai terlihat

    lapisan mukosa menyembul dari irisan operasi. @denti!ikasi daerah setinggi

    linea dentata dilakukan dengan cara memasukkan jari telunjuk tangan kiri

    ke anus. Panjang irisan adalah 1 cm proksimal linea dentata sampai ,one

    transisi yang ditandai dengan adanya perubahan diameter dinding rektum.

    $gar supaya tidak melukai mukosa rektum maka setelah mukosa

    menyembul muskularis dinding rektum dipisahkan dari mukosa dengan

    cara tumpul sehingga lapisan muskularis benar-benar telah terpisah dari

    mukosa. (trip muskularis dinding rektum dengan lebar 05 cm dilepaskan

    dari mukosa sepanjang ,one spastik sampai ,one transisi. 3aterial ini

    dikirim ke bagian Patologi $natomi untuk pemeriksaan pewarnaan

    hematoksilin-eosin guna identi!ikasi sel ganglion $uerbach dan 3eissner.)

    apisan-lapisan otot muscle comple" ditutup kembali seperti

    semula dengan benang Aicryl 'E0 diikuti lapisan subkutis dengan benang

    plain cat-gut )E0 dan lapisan kulit dijahit intra kutan dengan benang Aicryl

    'E0. =ipasang pipa rektum untuk mencegah terjadinya in!eksi pada irisan

    operasi.

    ehnik Posterior (agittal Repair !or irschsprung4s =isease ini

    dilakukan satu tahap tanpa kolostomi dan tanpa pull Ithrough.

    Perawatan pasca operasi :

    22

  • 7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia

    23/26

    Penderita dirawat langsung dibangsal perawatan kecuali apabila

    ada indikasi dirawat terlebih dahulu di @ntensi#e ?are 6nit *@?6/ untuk

    pengamatan pasca operasi yang ketat. Pipa lambung dilepas apabila

    !ungsi gastrointestinal telah kembali normal dan kateter dilepas pada hari

    kedua perawatan. $ntibiotik diberikan sampai ) hari pasca operasi.

    Pengawasan yang teliti pada daerah perineum untuk mencegah terjadinya

    in!eksi dengan melihat ada tidaknya eritema atau selulitis. 6ntuk

    mencegah ekskoriasis diberikan sal! ,inc dan tiap hari kasa betadin

    diganti untuk menutup irisan operasi. $pabila tidak ada komplikasi

    penderita dapat dipulangkan pada hari ke empat pasca operasi. =ilatasi

    anorektal dimulai pada hari ke tujuh pasca operasi dengan menggunakan

    busi hegar nomer enam mula-mula dikerjakan di poliklinik dan kemudian

    dilanjutkan dirumah. indakan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya

    striktur. $pabila terjadi enterokolitis maka diperlukan tindakan pencucian

    rektum pemberian antibiotik dan suspensi kaolin-pektin.

    +. Post /"eatif

    Pada awal periode post operati! sesudah P9RP *Primary

    9ndorectal pull-through/ pemberian makanan peroral dimulai sedangkan

    pada bentuk short segmen tipikal dan long segmen dapat dilakukan

    kolostomi terlebih dahulu dan beberapa bulan kemudian baru dilakukan

    operasi de!initi! dengan metode Pull hough (oa#e =uhamel maupun(wenson. $pabila keadaan memungkinkan dapat dilakukan Pull hough

    satu tahap tanpa kolostomi sesegera mungkin untuk mem!asilitasi

    adaptasi usus dan penyembuhan anastomosis. Pemberian makanan rata-

    rata dimulai pada hari kedua sesudah operasi dan pemberian nutisi

    enteral secara penuh dimulai pada pertengahan hari ke empat pada

    pasien yang sering muntah pada pemberian makanan. @ntolerasi protein

    23

  • 7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia

    24/26

    dapat terjadi selama periode ini dan memerlukan perubahan !ormula. $(@

    tidak dikurangi atau dihentikan.

    Kom"li'asi

    (ecara garis besarnya komplikasi pasca tindakan bedah

    penyakit irschsprung dapat digolongkan atas :

    1. kebocoran anastomose

    ). stenosis

    '. Ruptur kolon

    . 9nterokolitis

    5. gangguan !ungsi spinkter

    G. Pognosis$kibat yang dihasilkan setelah perbaikan penyakit

    irschsprung secara de!initi! adalah sulit untuk ditentukan karena

    terjadi kon!lik pada laporan dalam literatur.

  • 7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia

    25/26

    irschsprung =isease *=/ adalah kelainan kongenital dimana

    tidak dijumpai pleksus auerbach dan pleksus meisneri pada kolon.;ambaran klinis penyakit hirschprung : pada periode neonatal ada

    trias gejala klinis yang sering dijumpai yakni pengeluaran mekonium yang

    terlambat*lebih dari ) jam pertama/ muntah berwarna hijau dan distensi

    abdomen. (edangkan pada anak yang lebih besar gejala klinis yang

    menonjol adalah konstipasi kronis dan gi,i buruk *!ailure to thri#e/ terlihat

    gerakan peristaltik usus di dinding abdomen. riwayat

  • 7/25/2019 Draft Referat Hipoglikemia

    26/26

    ). >elson aldo 9 @lmu 2esehatan $nak 9disi 15 #olume ) 9;?

    Fakarta 1DDD al 1'1& I 1'1D'. (adler . 9mbriologi 2edokteran angman 9disi ke I 7 9;?

    Fakarta 1DD7 al )70.. (abiston =a#id ?