121
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK 1 MASTER PLAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kabupaten Gresik sebagai wilayah hinterland kota Surabaya berpotensi menjadi wilayah yang berkembang. Ditinjau dari lokasinya, Kabupaten Gresik dan Kota Surabaya memiliki wilayah ini saling berbatasan. Hal ini berpeluang bagi Kabupaten Gresik sebagai jalur penunjang utama aktivitas ekonomi dan jasa, serta adanya daya tarik internal. Salah satu konsekuensi perkembangan suatu wilayah adalah semakin meningkatnya kebutuhan akan ruang terbangun untuk menampung berbagai jenis kegiatan. Semakin banyak kebutuhan ruang terbangun dapat berpotensi menimbulkan konflik alih fungsi lahan, kerusakan lingkungan, menurunkan daya dukung lingkungan, sehingga perlu dilakukan upaya untuk menjaga, menyeimbangkan dan meningkatkan kualitas lingkungan melalui penyediaan Ruang Terbuka Hijau yang memadai. Sesuai dengan amanat Undang-Undang no 26 tahun 2007 Tentang Penataan Ruang, setiap kabupaten/kota diwajibkan menyediakan sekurang-kurangnya 30% Ruang Terbuka Hijau (RTH), dimana 20% diantaranya merupakan RTH publik dan 10% RTH privat. RTH tersebut dimaksudkan sebagai salah satu instrumen untuk menjaga lingkungan perkotaan yang berkelanjutan secara ekologis dengan peningkatan nilai lahan. RTH sekaligus merupakan ruang publik yang memiliki manfaat rekreatif dan rasa nyaman karena faktor estetikanya. Pemerintah Kabupaten Gresik telah memiliki landasan hukum dalam penanganan RTH melalui Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau. Dalam mengimplementasikan Peraturan Daerah ini melalui kegiatan P2KH dilakukan upaya untuk menata RTH di Kabupaten Gresik pada tahun 2012 dengan produk acuan sebagai arahan penataan berupa Master Plan Kota Hijau. Program Pengembangan Kota Hijau ini akan mengalokasikan ruang yang akan dilindungi dan dipertahankan untuk RTH sesuai dengan kebutuhan yang didasarkan pada faktor kebutuhan RTH berdasarkan fungsi ekologi dan estetika. Diharapkan pula selanjutnya masyarakat sebagai elemen penting pendukung, pelaksana serta pengawas pembangunan turut serta dalam kegiatan Rencana Aksi Kota Hijau (RAKH).

Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

1

M A S T E R P L A N K O T A H I J A U K A B U P A T E N G R E S I K 2 0 1 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Kabupaten Gresik sebagai wilayah hinterland kota Surabaya berpotensi menjadi wilayah

yang berkembang. Ditinjau dari lokasinya, Kabupaten Gresik dan Kota Surabaya memiliki

wilayah ini saling berbatasan. Hal ini berpeluang bagi Kabupaten Gresik sebagai jalur penunjang

utama aktivitas ekonomi dan jasa, serta adanya daya tarik internal. Salah satu konsekuensi

perkembangan suatu wilayah adalah semakin meningkatnya kebutuhan akan ruang terbangun

untuk menampung berbagai jenis kegiatan. Semakin banyak kebutuhan ruang terbangun dapat

berpotensi menimbulkan konflik alih fungsi lahan, kerusakan lingkungan, menurunkan daya

dukung lingkungan, sehingga perlu dilakukan upaya untuk menjaga, menyeimbangkan dan

meningkatkan kualitas lingkungan melalui penyediaan Ruang Terbuka Hijau yang memadai.

Sesuai dengan amanat Undang-Undang no 26 tahun 2007 Tentang Penataan Ruang,

setiap kabupaten/kota diwajibkan menyediakan sekurang-kurangnya 30% Ruang Terbuka Hijau

(RTH), dimana 20% diantaranya merupakan RTH publik dan 10% RTH privat. RTH tersebut

dimaksudkan sebagai salah satu instrumen untuk menjaga lingkungan perkotaan yang

berkelanjutan secara ekologis dengan peningkatan nilai lahan. RTH sekaligus merupakan ruang

publik yang memiliki manfaat rekreatif dan rasa nyaman karena faktor estetikanya.

Pemerintah Kabupaten Gresik telah memiliki landasan hukum dalam penanganan RTH

melalui Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau. Dalam

mengimplementasikan Peraturan Daerah ini melalui kegiatan P2KH dilakukan upaya untuk

menata RTH di Kabupaten Gresik pada tahun 2012 dengan produk acuan sebagai arahan

penataan berupa Master Plan Kota Hijau. Program Pengembangan Kota Hijau ini akan

mengalokasikan ruang yang akan dilindungi dan dipertahankan untuk RTH sesuai dengan

kebutuhan yang didasarkan pada faktor kebutuhan RTH berdasarkan fungsi ekologi dan

estetika. Diharapkan pula selanjutnya masyarakat sebagai elemen penting pendukung,

pelaksana serta pengawas pembangunan turut serta dalam kegiatan Rencana Aksi Kota Hijau

(RAKH).

Page 2: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

2

1.2. MAKSUD, TUJUAN DAN MANFAAT

1.2.1. MAKSUD

Maksud penyusunan Master Plan Kota Hijau Kabupaten Gresik adalah menyusun

panduan penataan RTH yang dapat dijadikan salah satu panduan bagi perwujudan pemanfaatan

ruang yang serasi dan seimbang antara kawasan terbangun dan RTH, sehingga terjamin

pemanfaatan ruang yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan serta lingkungan yang

aman, nyaman, segar, indah, dan bersih.

1.2.2. TUJUAN

Tujuan Penyusunan Master Plan Kota Hijau Kabupaten Gresik adalah untuk menjamin

tersedianya RTH yang Cukup di Kabupaten Gresik khususnya di kawasan Perkotaan, sehingga

terjamin ruang – ruang yang berfungsi sebagai berikut :

1) Area pengembangan keanekaragaman hayati;

2) Area penciptaan iklim mikro dan pereduksi polutan;

3) Tempat rekreasi dan olahraga masyarakat;

4) Pembatas perkembangan perkotaan ke arah yang tidak diharapkan;

5) Pengamanan sumber daya baik alam, buatan maupun historis;

6) Penyediaan RTH yang bersifat privat, melalui pembatasan kepadatan serta kriteria

pemanfaatannya.

1.2.3. MANFAAT

Kegiatan penyusunan dokumen Master Plan Kota Hijau Kabupaten Gresik memiliki

fungsi dan manfaat sebagai berikut:

1) Sebagai pedoman untuk penentuan lokasi RTH kota dan panduan perencanaan RTH

sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

2) Sebagai bahan untuk menetapkan kebijaksanaan pengembangan P2KH.

1.3. LANDASAN HUKUM

Penyusunan Master Plan Kota Hijau Kabupaten Gresik ini disusun dengan berdasarkan

ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, meliputi:

a) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan

untuk Kepentingan Umum;

b) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup;

c) Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

Page 3: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

3

d) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;

e) Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Nasional;

f) Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan;

g) Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-

Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung;

h) Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2002 tentang Hutan Kota;

i) Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2006 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan Umum;

j) Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Pengadaan

Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum;

k) Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung;

l) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman

Penyediaan dan Pemanfaatan RTH di Kawasan Perkotaan;

m) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 12/PRT/M/2009 tentang Pedoman

Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Non Hijau Perkotaan;

n) SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan;

o) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 10 Tahun 2010 tentang Penataan Ruang

Terbuka Hijau.

1.4. RUANG LINGKUP

1.4.1. RUANG LINGKUP PERENCANAAN

Lokasi Penyusunan Master Plan Kota Hijau di Kabupaten Gresik adalah Kawasan

Perkotaan Kabupaten Gresik, yang meliputi 2 Kecamatan terdiri dari:

1) Kecamatan Gresik, dan

2) Kecamatan Kebomas

1.4.2. LINGKUP PERIODE PERENCANAAN

Master Plan Kota Hijau disusun dalam lingkup periode perencanaan maksimal 20 tahun

sesuai dengan RTRW Kabupaten Gresik, dan dilakukan evaluasi secara periodik dalam kurun

waktu setiap 5 tahun. Setelah selesainya kurun waktu 20 tahun, Master Plan ini perlu ditinjau

ulang secara menyeluruh untuk menyesuaikan perkembangan pembangunan yang berjalan.

1.4.3. LINGKUP TARGET GROUP

Penyusunan Master Plan Kota Hijau di Kabupaten Gresik ditujukan untuk Pemerintah

Kabupaten, pihak swasta dan masyarakat, serta para pelaku pembangunan lainnya. Pemerintah

Page 4: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

4

Kabupaten dapat memanfaatkan Master Plan Kota Hijau sebagai salah satu suplemen utama

dalam penetapan kebijakan pembangunan yang berkelanjutan.

1.5. KELUARAN

1.5.1. DOKUMEN TEKNIS

Dalam dokumen teknis Penyusunan Masterplan Kota Hijau ini akan memuat beberapa

laporan, yaitu :

a. Profil Kota/Kabupaten

b. Identifikasi dan Evaluasi RTH Perkotaan (RTH Eksisting)

c. Analisa Kebutuhan RTH Perkotaan

d. Rencana Pembangunan RTH Kota

e. Tabel Indikasi Program

1.5.2. ALBUM PETA

Dalam album peta Penyusunan Masterplan RTH Perkotaan disajikan dengan tingkat

ketelitian skala minimal 1:25.000 dalam format A1 yang dilengkapi dengan data peta digital

yang memenuhi ketentuan sistem informasi geografis (GIS) yang dikeluarkan oleh lembaga yang

berwenang.

Berikut adalah data album peta :

a. Peta eksisting RTH Perkotaan (taman, jalur hijau jalan, sempadan sungai, jalur SUTET,

dll).

b. Peta RTH Perkotaan rencana periode 20 tahun.

c. Peta lokasi prioritas pembangunan RTH Perkotaan skala 1:5.000.

d. Peta tematik (topografi, geologi, hidrologi, resapan air, dll).

Page 5: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

5

1.6. JADWAL PELAKSANAAN

Jadwal pelaksanaan kegiatan Penyusunan Master Plan Kota Hijau Kabupaten Gresik dalam rangka kegiatan P2KH dilaksanakan selama 4

(empat) bulan terhitung sejak awal Bulan Mei hingga akhir Bulan Agustus 2012.

Tabel 1.1 Jadwal Penyusunan Master Plan Ruang Terbuka Hijau dan Raperbup Tentang RTH

Page 6: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

6

1.7. TENAGA AHLI PENDAMPING

Setiap pengerjaan sebuah perencanaan memerlukan sebuah tim sebagai

pekerja/pelaksana, begitu pula dalam penyusunan Masterplan RTH Perkotaan ini. Dalam

sebuah tim didalamnya terdapat beberapa ahli yang lebih spesifik terhadap pekerjaan apa

yang akan dilakukan, dalam hal ini yaitu perencanaan Masterplan RTH Perkotaan yang akan

melibatkan lebih kurangnya 5 tenaga tim ahli, diantaranya yaitu :

1. Ahli Perencanaan atau perancangan Kota

2. Ahli Arsitektur Lansekap atau Arsitektur

3. Ahli pemberdayaan Masyarakat

4. Ahli Pemetaan/Geodesi/GIS

5. Ahli Ekonomi Pembangunan

Page 7: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

7

M A S T E R P L A N K O T A H I J A U K A B U P A T E N G R E S I K 2 0 1 2

BAB II

MUATAN MASTER PLAN RTH KOTA

2.1. PROFIL KOTA

2.1.1. BIOGEOFISIK

2.1.1.1. Letak geografis

Ruang lingkup wilayah perencanaan untuk Master Plan RTH Perkotaan berada di

kawasan Perkotaan Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik. Wilayah ini

dipilih berdasarkan kebutuhan perencanaan yang mengangkat tema RTH Perkotaan sebgai

pemenuhan kebutuhan RTH dalam wilayah perkotaan. Luas wilayah perencanaan adalah 41,13

km2, dengan luas wilayah Kecamatan Gresik 34,01 km2 dan wilayah Kec Kebomas 7,12 km2.

2.1.1.2. Klimatologi

Kondisi klimatologi di kawasan rencana tidak jauh berbeda dengan iklim wilayah

pesisir Kabupaten Gresik pada umumnya. Salah satu komponen iklim yang sangat berpengaruh

yaitu curah hujan. Berdasarkan data dari laporan Gresik Dalam Angka tahun 2009, diketahui

jumlah curah hujan pada wilayah perencanaan seperti yang telihat dalam tabel dan grafik di

bawah ini.

Tabel 2.1. Kondisi curah hujan di Kabupaten Gresik 2009

No Bulan Curah Hujan

(mm)

Hari Hujan

(Hari)

Rata-Rata Per

Hari (mm)

1 Januari 136 12 11,33 2 Februari 200 13 15,38 3 Maret 322 8 40,25 4 April 97 6 16,17 5 Mei 63 6 10,50 6 Juni 25 2 12,50 7 Juli 7 2 3,50 8 Agustus - - - 9 September 55 2 27,50 10 Oktober - - - 11 November 57 2 28,50 12 Desember 83 7 11,86 Jumlah 1.045 60 17,42

Sumber : Kab Gresik Dalam Angka 2010

Page 8: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

8

Gambar 2.1. Grafik Curah Hujan Kabupaten Gresik

Sumber : Kab Gresik Dalam Angka 2010

Dari tabel dan grafik di atas terlihat bahwa curah hujan dan rata-rata per hari tertinggi

terjadi pada Bulan Maret yaitu sebesar 322 dengan rata-rata perhari sebesar 40,25 mm.

sedangkan hari hujan terbanyak terjadi pada Bulan Februari yaitu sebanyak 13 hari.

2.1.1.3. Topografi

Secara keseluruhan kondisi topografi wilayah perencanaan sama dengan kondisi

topografi Kota Gresik pada umunya yaitu berada pada kemiringan 0 – 2%, dan sebagian kecil

mempunyai kelerengan 3 – 15 %, dan 16 – 40 %. Hal ini menunjukkan bahwa wilayah

perencanaan termasuk daratan yang relatif datar. Kondisi kelerengan ini memudahkan

pemanfaatan wilayah perencanaan untuk berbagai jenis peruntukan ruang.

2.1.1.4. Jenis tanah

Hampir seluruh bagian wilayah perencanaan Kec. Gresik – Kec. Kebomas memiliki jenis

tanah Aluvial. Namun pada bagian daerah pegunungan Kapur, wilayah perencanaan memiliki

tanah relatif kurang subur. Adapun kedalaman efektif tanah lebih dari 90 cm.

Page 9: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

9

Gambar 2.2. Peta Kondisi Topografi

Sumber: RDTR dan ZR Kota Gresik 2008, diupdate Citra 2011

Page 10: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

10

Gambar 2.3. Peta Kondisi Geologi

Sumber: RDTR dan ZR Kota Gresik 2008, diupdate Citra 2011

Page 11: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

11

2.1.1.5. Geologi

Berdasarkan Peta Geologi Kabupaten Gresik, susunan satuan batuan atau

Lithostratigrafi di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil Kabupaten Gresik, seperti terlihat

seperti pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Kolom Susunan Satuan Batuan Kabupaten Gresik

Umur Satuan Batuan Kolom Litho-Stratigrafi Deskripsi/Keterangan

K

U

A

R

T

E

R

HOLOSEN/

RESEN

ENDAPAN ALUVIAL,

PANTAI DAN DELTA

Kerakal, kerikil, pasir, lumpur/

lempung mengandung cangkang

fossil

PLEISTOSEN FORMASI

KABUH

BATUAN

GUNUNG

API

BALIBAK

Batupasir

kerikilan, kasar,

konglomeratan,

kemas terbuka,

khusus di pesisir

Gresik

Perselingan

lava, breksi

dan tuff,

khusus di

Pulau Bawean

FORMASI

PULANGAN

Batupasir tufan berlapis baik

bersisipan konglomeratan,

terdapat di Pesisir Gresik

T

E

R

S

I

E

R

MIOSEN

AKHIR

FORMASI

LIDAH

FORMASI

KEPONGAN

Batulempung

biru sisipan batu

pasir lempungan

terdapat di

wilayah pesisir

Gresik

Batupasir

kwarsa sisipan

batulempung

di Pulau

Bawean

MIOSEN

TENGAH

FORMASI

MADURA

FORMASI

GELAM

Batugamping

terumbu di

Pesisir Gresik

Batugamping

terumbu dan

klastik di Pulau

Bawean

Sumber : RZWP Kab Gresik, 2010

Berdasarkan tabel satuan bantuan Kabupaten Gresik, dapat diketahui bahwa susunan

batuan di kawasan wilayah perencanaan, pesisir Kecamatan Ujung Pangkah termasuk jenis

satuan Endapan Aluvial, Pantai Dan Delta yang tersusun dari kerikil, pasir dan lumpur.

Page 12: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

12

2.1.1.6. Hidrologi

Kali Lamong merupakan bagian dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang mengalir

di wilayah Kabupaten Gresik mulai dari Kecamatan Balongpanggang dan bermuara di

Kecamatan Kebomas. Kali Lamong merupakan jenis kali banjir yang mempunyai fluktuasi debit

sangat besar antara musim penghujan dan musim kemarau, sehingga pada musim penghujan

sering terjadi banjir di daerah sekitar sungai, sedangkan pada musim kemarau debit air sangat

kecil bahkan didaerah tertentu kering, kualitas air sangat dipengaruhi oleh intrusi air laut. Selain

kali Lamong Ada beberapa sungai yang terdapat di wilayah perencanaan antara lain Kali Indro,

Kali Tutup Timur, Kali Tutup Barat, Kali Towo, Kali Roomo, dan Kali Tenger.

Pada wilayah Utara Kota, berbatasan dengan Kecamatan Manyar terdapat Telaga Ngipik

yang saat ini telah dimanfaatkan sebagai obyek wisata Giri Wana Tirta, letaknya di sekitar

kompleks Kawasan Industri Gresik dan Petrokimia Gresik. Air di telaga ini dapat juga

dimanfaatkan sebagai cadangan sumber air baku untuk kebutuhan air bagi Kota Gresik.

2.1.1.7. Daerah resapan air

Daerah peresapan air berupa ruang-ruang terbuka hijau di Kecamatan Gresik dan

Kecamatan Kebomas. Penggunaan lahan untuk Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Gresik adalah

89,39 Ha atau sebesar 16,14 % dari total penggunaan lahan dengan penjabaran 4,59 % berupa

makam, 0,91 % kolam, 7,75 % lahan kosong, 2,88 % belukar. Sementara itu, di Kecamatan

Kebomas penggunaan lahan untuk Ruang Terbuka Hijau adalah 562,17 Ha atau sebesar 18,7 %

dari total penggunaan lahan dengan penjabaran 0,18 % berupa makam, 1,99 % kolam, 0,92 %

lahan kosong, 14,21 % belukar, 0,22 % tanah urug dan 1,19 % tambang kapur. Jadi, total Ruang

Terbuka Hijau di wilayah perencanaan adalah 651,56 Ha atau sebesar 18,3 % dari total

penggunaan lahan.

Page 13: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

13

Gambar 2.4. Peta Kondisi Hidrologi Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas

Sumber: RDTR dan ZR Kota Gresik 2008, diupdate Citra 2011

Page 14: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

14

2.1.1.8. Kependudukan

Adapun kondisi kependudukan yang diidentifikasi meliputi kondisi nyata atau faktual

jumlah dan perkembangan penduduk, kepadatan penduduk, dan komposisi penduduk. Masing-

masing kondisi kependudukan tersebut dijabarkan lebih lanjut pada sub bab dibawah ini.

A. Jumlah penduduk

Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah sangat mempengaruhi kegiatan apa saja yang

ada di dalam wilayah tersebut. Pada wilayah studi terdaftar jumlah penduduk dan kepadatan

penduduk yang diperoleh dari Kabupaten Gresik Dalam Angka 2011 serta di dukung oleh RDTR

Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas Tahun 2008 yang diupdate. Berikut adalah tabel

yang menyatakan jumlah penduduk di wilayah studi.

Tabel 2.3. Jumlah Penduduk Wilayah Perencanaan

Nama Kec. Laki-laki Perempuan Jumlah

Kec. Gresik 45.880 45.266 91.146

Kec. Kebomas 48.410 47.018 95.428

Total 94.290 92.284 186.574

Sumber : Kecamatan Kabupaten Gresik Dalam Angka, 2011

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah penduduk pada kedua kecamatan perkotaan ini

hampir sebanding, dengan jumlah penduduk di Kecamatan Kebomas lebih besar.

B. Sebaran penduduk

Besarnya jumlah penduduk di suatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayah yang

interaksinya menunjukkan besarnya tingkat kepadatan penduduknya, sedangkan seberapa

besar jumlah penduduk yang dapat ditampung dalam suatu wilayah akan menunjukkan

seberapa besar daya tampung wilayah terhadap jumlah penduduk. Penduduk di wilayah

perencanaan saat ini cenderung untuk mengelompok pada daerah yang mempunyai tingkat

ketersediaan sarana dan prasarana yang lengkap.

Tabel 2.4. Sebaran dan Kepadatan Penduduk

Nama Kec. Luas Kec.

(Km2)

Jumlah Rumah

Tangga Jumlah Penduduk

Kec. Gresik 5,54 16.486 84.092

Kec. Kebomas 30,06 23.972 95.594

Total 35,60 40.458 179.686

Sumber : Kecamatan Kabupaten Gresik Dalam Angka, 2011

Page 15: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

15

C. Laju pertumbuhan penduduk

Komposisi penduduk yang diidentifikasi meliputi struktur penduduk berdasarkan jenis

kelamin dan mata pencaharian.

1) Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Berikut adalah jumlah penduduk menurut jenis kelamin (laki-laki dan perempuan)

yang terdapat pada Kec. Gresik – Kec Kebomas.

Tabel 2.5. Jumlah Penduduk Menutut Jenis Kelamin

Nama Kec. Laki-laki Perempuan Jumlah

Kec. Gresik 42.459 41.633 84.092

Kec. Kebomas 48.538 47.056 95.594

Total 90.997 88.689 179.686

Sumber : Kecamatan Kabupaten Gresik Dalam Angka, 2011

2) Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Berikut adalah jumalah penduduk menurut matan pencaharian (pertanian, industri,

konstruksi, perdagangan, angkutan, jasa, dll) yang terdapat pada Kec. Gresik – Kec

Kebomas.

Tabel 2.6. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Nama Kec. Pertanian Industri Konstr. Perdag. Angkutan Jasa lainnya

Kec. Gresik 1.792 5.092 241 3.985 232 17.720 9.261 Kec. Kebomas 1.271 19.282 108 2.768 480 1.242 2.108 Total 3.063 24.374 349 6.753 712 18.962 11.369

Sumber : Kecamatan Kabupaten Gresik Dalam Angka, 2011

2.1.2. EKONOMI

2.1.2.1. Perkembangan ekonomi makro

Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Berlaku pada Kabupaten Gresik dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.7. PDRB Kab Gresik Menurut lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku (Juta

Rupiah)

No Sektor Tahun

2006 2007 2008 2009 2010

1 Pertanian 2,551,959.76 2,779,817.89 3,190,366.47 3,498,945.33 3,892,798.01

2

Pertambangan/Penggalian

619,418.81 662,336.36 737,741.92 949,553.67 1,006,361.65

(Sub sektor ) Penggalian

619,418.81 662,336.36 737,741.92 758,397.32 762,759.72

3 Industri Pengolahan

12,444,323.56 14,391,968.14 16,954,065.65 18,858,856.90 20,557,722.58

4 Listrik, Gas & Air Bersih

366,934.28 398,639.14 424,441.53 448,796.40 515,986.99

5 Bangunan/Konstruksi

331,928.30 367,109.02 425,258.87 506,292.68 653,764.51

Page 16: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

16

No Sektor Tahun

2006 2007 2008 2009 2010

6 Perdagangan, Hotel & Restoran

3,695,473.29 4,500,508.16 5,489,378.98 6,323,074.18 7,672,680.96

7 Angkutan & Komunikasi

587,280.43 700,078.15 846,006.71 976,426.78 1,083,579.93

8 Keuangan, Persewaan & Jasa Pers

812,959.93 914,546.41 1,048,005.69 1,154,807.12 1,325,390.74

9 Jasa-jasa 1,117,004.38 1,296,268.81 1,595,023.51 1,828,325.37 2,050,596.35 Jumlah 22,487,282.74 26,031,272.08 30,710,289.32 34,545,078.43 38,758,881.71

Sumber : PDRB Kabupaten Gresik, BPS, 2012

2.1.2.2. Peranan ekonomi daerah terhadap ekonomi nasional

Berdasarkan data PDRB Kabupaten Gresik, penambangan/galian memiliki jumlah yang

bukan mendominasi pemasukan bagi KabupatenGresik karena daerah penghasil tambang galian

hanya tersebar di beberapa desa. Sehingga tidak memberi sumbangan yang terlalu tinggi bagi

wilayah Gresik. Bila dibandingkan dengan data PDRB Jawa Timur dapat dilihat pada tabel di

berikut.

Tabel 2.8. PDRB Jawa Timur Menurut lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku (Juta

Rupiah)

No Sektor Tahun

2006 2007 2008 2009 2010

1 Pertanian 80,910,218.45 89,627,587.45 102,815,940.42 112,233,859.16 122,623,967.68

2

Pertambangan /Penggalian

10,036,669.96 11,651,721.50 13,811,999.33 15,275,669.63 17,030,742.77

(Sub sektor) Penggalian

7,939,824.22 9,014,660.93 10,649,045.16 11,442,223.03 12,083,968.52

3 Industri Pengolahan

137,966,414.65 154,363,456.10 176,922,161.82 193,256,482.06 214,024,729.77

4 Listrik, Gas & Air Bersih

7,030,764.09 8,546,731.79 9,789,252.59 10,625,414.01 11,768,641.20

5 Bangunan/Konstruksi

19,105,282.57 21,100,431.35 24,142,668.27 27,552,354.80 34,993,979.71

6 Perdagangan, Hotel & Restoran

128,690,339.40 150,733,654.30 177,014,046.59 195,184,787.50 229,404,871.55

7 Angkutan & Komunikasi

25,290,593.23 28,576,726.61 32,649,780.82 37,785,346.57 42,947,758.98

8 Keuangan, Persewaan & Jasa Pers

21,771,304.34 25,255,804.60 29,734,777.58 33,145,827.89 38,055,173.52

9 Jasa-jasa 41,485,367.02 47,125,768.21 54,511,047.19 61,787,816.10 67,605,907.67 Jumlah 472,286,953.70 536,981,881.91 621,391,674.61 686,847,557.72

Sumber : PDRB Jawa Timur, BPS, 2012

Page 17: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

17

2.1.3. SARANA DAN PRASARANA

2.1.3.1. Sarana pendidikan

Sarana pendidikan di kawasan perencanaan tersebar di titik permukiman. Pesebaran

fasilitas pendidikan di wilayah perencanaan dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 2.9. Jumlah Fasilitas Pendidikan

Nama Kec.

Negeri Swasta

TK SD SMP SMA/

SMK

PT TK SD/

MI

SMP/

MTs

SMA/

SMK/

MA

PT

Kec. Gresik - 16 4 1 5 13 24 9 10 7

Kec. Kebomas - 20 2 1 - 29 12 6 5 1

Total - 36 6 2 5 42 36 15 15 8

Sumber : Kecamatan Kabupaten Gresik Dalam Angka, 2011

2.1.3.2. Sarana kesehatan

Sarana kesehatan yang di wilayah perencanaan umumnya berada di pusat pelayanan.

Beberapa sarana kesehatan ditunjang dengan ketersediaan apotik.

Tabel 2.10. Jumlah Fasilitas Kesehatan

Nama Kec. RSU

Rumah

Sakit

Bersalin

Poliklinik Puskesmas Puskesmas

Pembantu

Prak.

Dokter Apotek

Kec. Gresik 1 3 3 2 1 24 13

Kec. Kebomas 1 1 7 2 7 22 8

Total 2 4 10 4 8 46 21

Sumber : Kecamatan Kabupaten Gresik Dalam Angka, 2011

2.1.3.3. Sarana Peribadatan

Sarana peribadatan yang di wilayah perencanaan umumnya berada tersebar di kawasan

permukiman. Jumlah dan jenis sarana peribadatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Mayoritas tempat ibadah adalah surau/langgar pada skala administrasi pemerintahan terkecil di

tingkat RW/RT.

Tabel 2.11. Jumlah Fasilitas Peribadatan

Nama Kec. Masjid Surau/

Langgar Gereja Pura Vihara

Kec. Gresik 34 185 5 1 1

Kec. Kebomas 55 260 1 - -

Total 89 445 6 1 1

Sumber : Kecamatan Kabupaten Gresik Dalam Angka, 2011

Page 18: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

18

2.1.3.4. Sarana Prasarana Transportasi

Prasarana dan sarana transportasi di Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas pada

umumnya cukup baik. Kondisi dan panjang jalan serta jumlah dan jenis kendaraan bermotor

pada kedua wilayah tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.12. Panjang Jalan menurut Jenis Permukaannya (Km)

Nama Kec. Jalan Aspal Jalan Cor/

Paving

Jalan

Diperkeras

Jalan

Tanah Jumlah

Kec. Gresik 28,40 7,80 - - 36,20

Kec. Kebomas 40,50 68,00 - - 108,50

Total 68,90 75,80 - - 144,70

Sumber : Kecamatan Kabupaten Gresik Dalam Angka, 2011

Tabel 2.13. Jumlah Kendaraan Bermotor Roda Empat (Unit)

Nama Kec. Bus Truk Pick up Sedan Minibus

Kec. Gresik 36 150 165 84

Kec. Kebomas 81 364 216 174 378

Total 81 400 366 339 462

Sumber : Kecamatan Kabupaten Gresik Dalam Angka, 2011

2.1.3.5. Prasarana Telekomunikasi

Prasarana komunikasi yang ada di wilayah perencanaan yaitu wartel dan warnet, untuk

melayani wilayah permukiman. Jumlah kedua jenis sarana tersebut pada wilayah masing-masing

kecamatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.14. Jumlah Warnet dan Wartel (Unit)

Nama Kec. Warnet Wartel

Kec. Gresik 41 14

Kec. Kebomas (NA) (NA)

Total 41 14

Sumber : Kecamatan Kabupaten Gresik Dalam Angka, 2011

Page 19: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

19

2.2. IDENTIFIKASI DAN EVALUASI RTH KOTA

2.2.1. RUANG TERBUKA HIJAU KOTA

2.2.1.1. Penggunaan Lahan Kota

Secara makro, penggunaan lahan di Kecamatan Gresik dan Kebomas cukup berbeda.

Kecamatan Gresik yang merupakan kota lama didominasi oleh permukiman, perdagangan dan

jasa, sedangkan Kecamatan Kebomas umumnya didominasi oleh industri dan banyaknya lahan

yang belum terbangun. Beberapa penggunaan lahan yang dapat diidentifikasi di wilayah

perencanaan antara lain :

1. Perumahan/Permukiman

Saat ini, kejenuhan yang terdapat di Kecamatan Gresik adalah karena padatnya

permukiman yang ada di sana, sehingga banyak tumbuh permukiman baru di Kecamatan

Kebomas yang memanfaatkan lahan-lahan kosong dan lahan-lahan bekas galian industri.

Kawasan perumahan ini umumnya berkembang secara linier mengikuti pola jaringan

jalan yang ada. Perumahan kepadatan tinggi terdapat di pusat Kota Gresik yaitu di

sepanjang jl. Usman Badar, Jl. G. Suryo, Jl. Sindujoyo, Jl. Kh. Kholil, Jl. Wahid Hasyim, Jl.

Fikih Usman, Jl. Pasar Baru, Jl. Kyai Arem-arem, Jl. Abd. Karim, Jl. Santri, Jl. Hakim Kayat,

Jl. Thamrin, Jl. Malik Ibrahim, Jl. AK. S Tubun, Jl. Pahlawan dan Jl. Harun Tohir.

Jenis perumahan di wilayah perencanaan berupa perumahan permanen (bangunan-

bangunan perumahan lama dan baru). Perumahan baru banyak berkembang di luar

pusat perkotaan menempati lahan kering maupun bekas galian industri Semen Gresik,

antara lain berkembang di Kelurahan Kembangan Perumahan Griya Kembangan (bekas

galian), Perumahan Graha Kembangan Asri, Perumahan Gresik Kota Baru, Bakti Pertiwi,

Sidorukun Indah, Kelurahan Suci Perumahan Suci Permai, Kelurahan Sidomukti, dan

Kelurahan Kedanyang, Perumahan Griya Kedanyang Giri.

Penggunaan lahan untuk perumahan/permukiman di Kecamatan Gresik adalah sebesar

292,37 Ha atau sekitar 52,77 % dari total penggunaan lahan, sedangkan di Kecamatan

Kebomas adalah 509,27 Ha atau sebesar 16,94 % dari total penggunaan lahan.

2. Perdagangan dan Jasa

Kegiatan perdagangan dan jasa banyak dijumpai di pusat Kota Gresik, yaitu di sepanjang

Jl. Usman Badar, Jl. G. Suryo, Jl. Sindujoyo, Jl. Kh. Kholil, Jl. Santri, Jl. Malik Ibrahim, Jl.

Pahlawan dan Jl. Jagung Suprapto (sepanjang jalan Kolektor Primer). Bentuk kegiatan

perdagangan dan jasa ini di antaranya adalah pertokoan, toko, warung, bengkel (bengkel

truk, bengkel sepeda motor dan mobil), pasar, plasa pedakang kaki lima, perdagangan

barang bekas, dan wartel. Saat ini kegiatan tersebut juga mulai berkembang di sepanjang

Page 20: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

20

Jalan Arteri di wilayah Kecamatan Kebomas, yaitu Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo,

Jalan R.A. Kartini dan Jalan Pahlawan.

Penggunaan lahan untuk kegiatan perdagangan dan jasa di Kecamatan Gresik adalah

4.11 Ha atau sebesar 0,74 % dari total penggunaan lahan, sedangkan di Kecamatan

Kebomas adalah 5.03 Ha atau sebesar 0,17 % dari total penggunaan lahan.

3. Perkantoran

Saat ini pusat perkantoran pemerintahan Kota Gresik berada di Bunder yang terletak

Kecamatan Kebomas. Beberapa kantor pemerintahan yang ada di kawasan Bunder ini

sebelumnya berada di sekitar alun-alun kota, namun pembangunan di Gresik yang

semakin dinamis menyebabkan beberapa perkantoran yang mengitari alun-alun

tersebut semakin sumpek dan perlu di pindahkan ke lokasi yang baru yang lebih luas.

Berkembangnya Bunder juga merupakan dampak dari perkembangan infrastruktur kota

yang semakin cepat, sehingga Kawasan Kebomas yang dulu merupakan RTH telah

menjadi kawasan yang ramai hingga ke Bunder. Penyebaran perkantoran pemerintahan

ini terdapat di sepanjang Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo salah satunya kantor pemda

yang berdampingan dengan Rumah Sakit Umum Gresik yang lebih dulu pindah.

Gambar 2.5. Kompleks Pemerintahan Kabupaten Gresik

Penggunaan lahan untuk kegiatan perkantoran di Kecamatan Gresik adalah 2.25 Ha atau

sebesar 0,41 % dari total penggunaan lahan, sedangkan di Kecamatan Kebomas adalah

12,56 Ha atau sebesar 0,42 % dari total penggunaan lahan.

4. Industri dan Pergudangan

Kegiatan industri dan pergudangan banyak tersebar di Kecamatan Kebomas dan masing-

masing industri membentuk kawasan tersendiri. Kegiatan industri dan pergudangan

yang terdapat di Kecamatan Kebomas ini umumnya berada di daerah pesisir karena

dekat dengan pelabuhan serta berada di sepanjang Jl. Kapten Dharmo sugondo dan Jl.

Mayor Sungkono. Selain itu, beberapa industri besar juga terdapat di tengah kota, yaitu

PT. Semen Gresik, PT. Petrokimia dan Kawasan Industri Gresik. Pada umumnya industri-

Page 21: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

21

industri besar tersebut telah memiliki fasilitas yang cukup lengkap di lingkungannya

untuk menunjang kinerja karyawannya. Namun saat ini kegiatan operasional PT. Semen

Gresik sudah dipindahkan ke wilayah Tuban sehingga kawasan industri tersebut sudah

tidak berfungsi sepenuhnya.

Penggunaan lahan untuk kegiatan industri dan pergudangan di Kecamatan Gresik adalah

138,57 Ha atau sebesar 25 % dari total penggunaan lahan, sedangkan di Kecamatan

Kebomas adalah 661,08 Ha atau sebesar 22 % dari total penggunaan lahan.

5. Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Dari keseluruhan wilayah perencanaan, ketersediaan RTH di Kecamatan Gresik sangat

minim jika dibandingan dengan Kecamatan Kebomas. Beberapa bentuk RTH yang

terdapat di wilayah perencanaan adalah makam, kolam, belukar, lahan-lahan kosong,

tanah urug dan tambang kapur. Selain itu, beberapa bentuk RTH di Kecamatan Gresik

yang dapat diidentifikasi karena sudah memiliki fungsi antara lain adalah RTH di

lingkungan PT. Petrokimia dan PT. Semen Gresik, seperti lapangan sepakbola dan golf,

taman-taman kota, RTH di sepanjang jalur pipa gas, dan alun-alun, sedangkan di

Kecamatan Kebomas adalah taman-taman kota dan taman-taman lingkungan.

Penggunaan lahan untuk RTH di Kecamatan Gresik adalah 89,39 Ha atau sebesar 16,14

% dari total penggunaan lahan dengan penjabaran 4,59 % berupa makam, 0,91 % kolam,

7,75 % lahan kosong, 2,88 % belukar. Sementara itu, di Kecamatan Kebomas penggunaan

lahan untuk RTH adalah 562,17 Ha atau sebesar 18,7 % dari total penggunaan lahan

dengan penjabaran 0,18 % berupa makam, 1,99 % kolam, 0,92 % lahan kosong, 14,21 %

belukar, 0,22 % tanah urug dan 1,19 % tambang kapur. Jadi, total Ruang Terbuka Hijau

di wilayah perencanaan adalah 651,56 Ha atau sebesar 18,3 % dari total penggunaan

lahan.

Gambar 2.6. Beberapa Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Gresik

Page 22: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

22

Gambar 2.7. Beberapa Bentuk Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Kebomas

6. Fasilitas Umum dan Sosial

Fasilitas umum dan sosial yang tersebar di wilayah perencanaan antara lain adalah

fasilitas pendidikan, kesehatan, peribadatan, olahraga, serta fasilitas pelayanan umum

lainnya seperti jaringan listrik, air dan telepon.

Penggunaan lahan untuk fasilitas umum dan sosial di Kecamatan Gresik adalah 15,26 Ha

atau sebesar 2,75 % dari total penggunaan lahan, sedangkan di Kecamatan Kebomas

adalah 7,62 Ha atau sebesar 0,25 % dari total penggunaan lahan.

7. Pertanian/Tanah Sawah

Perubahan penggunaan lahan dalam kurun waktu dekade terakhir dari lahan

persawahan menjadi kawasan terbangun perkotaan mengakibatkan makin sempitnya

lahan persawahan perkotaan. Penggunaan lahan untuk pertanian/tanah sawah hanya

terdapat di Kecamatan Kebomas, yaitu sebesar 215,37 Ha atau sebesar 7,16 % dari total

penggunaan lahan.

8. Ladang

Hal yang sama pada lahan pertanian terjadi pula pada perladangan perkotaan.

Penggunaan lahan untuk ladang hanya terdapat di Kecamatan Kebomas, yaitu sebesar

303,85 Ha atau sebesar 10,11 % dari total penggunaan lahan.

9. Perkebunan/Tegalan

Penggunaan lahan untuk kebun hanya terdapat di Kecamatan Kebomas, yaitu sebesar

132,26 Ha atau sebesar 4,40 % dari total penggunaan lahan.

Page 23: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

23

10. Perikanan/Tambak

Tambak merupakan areal penggenangan permanen yang telah mendapat campur tangan

manusia, baik berupa kolam air tawar maupun air laut. Penggunaan lahan

perikanan/tambak ini banyak terdapat di Kecamatan Kebomas, yaitu seluas 596,80 Ha

atau sebesar 19,85 % dari total penggunaan lahan, sedangkan di Kecamatan Gresik

hanya seluas 12,07 Ha atau sebesar 2,18 % dari total penggunaan lahan.

11. Lahan Bekas Tambang PT Semen Gresik

Peruntukan lahan-lahan bekas hak pakai PT. Semen Gresik ada yang diperpanjang, sudah

berakhir haknya dan atau yang sudah beralih haknya. Lahan-lahan bekas Hak Pakai PT.

Semen Gresik ini, di wilayah perencanaan berada di wilayah kecamatan Kebomas.

Berikut ini akan disajikan data, lahan-lahan bekas penambangan, status kepemilikan dan

status penggunaannya.

Page 24: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

24

Tabel 2.15. Daftar Inventarisasi Hak Pakai PT. Semen Gresik (Persero) yang Sudah Berakhir, Belum Berakhir dan Beralih Hak Atas

Tanahnya

No. Letak Tanah

Desa/Kel (Kecamatan)

Luas yang

sudah berakhir

haknya

(Ha)

Luas yang

Diperpanjang

Haknya

(Ha)

Luas yang

sudah beralih

haknya

(Ha)

Keterangan

1 Gulomantung (Kebomas) 0,5000 TN bekas Yasan, berakhir 10-5-2004 belum diperpanjang

2 Gulomantung (Kebomas) 0,0200 TN bekas Yasan, berakhir 10-5-2004 diperpanjang 20 tahun berakhir 30-1-2024 SK Kakan Gresik tgl. 15-12-2004

No. 02-530.2.35.2004

3 Giri (Kebomas) 8,6900 TN bekas Yasan, berakhir 21-12-2004, diperpanjang 20 tahun berakhir 30-1-2024 SK Kakanwil tgl. 7-1-2004 No. 02-530.2.35.2004

4 Sidomukti (Kebomas) 1,6800 TN bekas Yasan, berakhir 10-5-2004, diperpanjang 20 tahun berakhir 30-1-2024 SK Kakanwil tgl. 7-1-2004 No. 03-530.2.35.2004

5 Sidomukti (Kebomas) 3,5400 TN bekas Yasan, berakhir 30-1-2004, diperpanjang 20 tahun berakhir 30-1-2024 SK Kakanwil tgl. 7-1-2004 No. 03-530.2.35.2004

6 Ngargosari (Kebomas) 1,6205 TN bekas Yasan, diperpanjang 20 tahun s/d 30-1-2024 SK Kakanwil BPN tgl. 7-1-2004 No. 01-530.2.35.2004

7 Ngargosari (Kebomas) 2,1205 TN bekas Yasan, diperpanjang 20 tahun s/d 30-1-2024 SK Kakanwil BPN tgl. 7-1-2004 No. 01-530.2.35.2004

8 Ngargosari (Kebomas) 1,1595 TN bekas Yasan, diperpanjang 20 tahun s/d 30-1-2024 SK Kakanwil BPN tgl. 7-1-2004 No. 01-530.2.35.2004

9 Ngargosari (Kebomas) 0,6930 TN bekas HM No. 17, diperpanjang 20 tahun s/d 30-1-2024 SK Kakanwil BPN tgl. 7-1-2004 No. 01-530.2.35.2004

10 Ngargosari (Kebomas) 7,2335 TN bekas HM No. 10,11,12,13,15 dan sebagian 16 diperpanjang 20 tahun s/d 30-1-2024 SK Kakanwil BPN tgl. 7-1-2004 No. 01-530.2.35.2004

11 Ngargosari (Kebomas) 11,3200 TN bekas Yasan, diperpanjang 20 tahun s/d 30-1-2024 SK Kakanwil BPN tgl. 7-1-2004 No. 01-530.2.35.2004

12 Kembangan (Kebomas) 23,5800 Sudah dipecah menjadi P6 dan P7/Kembangan

Page 25: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

25

No. Letak Tanah

Desa/Kel (Kecamatan)

Luas yang

sudah berakhir

haknya

(Ha)

Luas yang

Diperpanjang

Haknya

(Ha)

Luas yang

sudah beralih

haknya

(Ha)

Keterangan

13 Kembangan (Kebomas) 16,6300 Jangka waktu 10 tahun s/d 30-8-2004 (belum diperpanjang) SK Kakan Pertanahan Kab. Gresik menjadi 5 bidang (P24 Luas 18,825 m² untuk RTH dan Mushola, P25 Luas 52,239 m² untuk RTH dan makam, P26 Luas 37,963 m² untuk RTG, P27 Luas 11,418 m² untuk jalan tambang dan rencana jalan kabupaten, P28 Luas 46,288 m² untuk resapan air.

14 Kembangan (Kebomas) 6,9550 P7 sudah dipecah menjadi B2 s/d No... atas nama PT. Swadaya Graha yang kemudian dipecah menjadi 328 bidang.

15 Kembangan (Kebomas) 23,6000 Berakhir tanggal 8-5-2004, kemudian diperpanjang dengan Kep. Ka. BPN No. 16/HP/BPN RI/2006 tanggal 29-09-2006

16 Sidomoro (Kebomas) 0,9200 TN DI 301 : 1784/II/i/97

17 Klangonan (Kebomas) 18,1200 TN bekas Yasan, diperpanjang dengan SK Ka BPN No. 12/HP/BPN/04 tgl 3-3-2004 (20 Tahun) berakhir 03-11-2023

Sumber : PT Semen Gresik, Tahun 2008.

Page 26: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

26

Tabel 2.16. Penggunaan Lahan di Kecamatan Gresik (Ha)

No Kelurahan/

Desa

Penggunaan Lahan (Ha)

Perumahan Fasilitas

Pendidikan

Fas.

Kesehatan

Fas.

Peribadatan

Fasilitas

Olah

raga

Fas.

Umum

Jaringan

Listrik Pergudangan

Pedagangan

& Jasa Perkantoran Industri Tambak Kolam Makam

Lahan

Kosong Belukar Total

1 Ngipik 21.05 0.00 0.00 0.37 4.65 1.06 0.00 0.00 0.60 0.00 24.85 0.00 3.55 0.00 0.55 8.32 65.00

2 Tlogopatut 26.36 0.00 0.37 0.02 0.00 0.09 0.00 0.00 0.00 0.00 2.05 0.00 0.00 0.00 3.08 1.03 33.00

3 Sidokumpul 35.24 0.87 0.00 0.05 0.67 0.00 2.84 0.39 0.00 0.20 25.94 0.00 0.00 2.01 3.80 0.00 72.00

4 Kramatinggil 17.48 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1.56 1.95 21.00

5 Sidorukun 4.80 0.04 0.00 0.00 0.00 0.00 0.23 1.03 0.00 0.00 41.25 0.00 1.48 1.17 0.00 0.00 50.00

6 Pulopancikan 9.51 0.03 0.00 0.04 0.00 0.70 0.00 0.77 0.07 1.76 9.56 0.00 0.00 0.03 0.53 0.00 23.00

7 Gapurosukolilo 3.34 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.02 0.64 0.00 0.00 8.00 0.00 0.00 12.00

8 Tlogobendung 5.93 0.00 0.00 0.00 0.07 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 6.00

9 Pekauman 3.80 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.20 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 4.00

10 Sukorame 16.54 0.21 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.44 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 4.81 0.00 22.00

11 Karangturi 41.62 0.00 0.00 0.00 1.01 0.44 0.00 0.00 0.79 0.00 0.00 0.00 0.00 4.14 15.72 0.28 64.00

12 Trate 7.99 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.01 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 8.00

13 Karangpoh 8.48 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.52 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 9.00

14 Bedilan 7.46 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.09 8.45 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 16.00

15 Kebungson 7.20 0.19 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2.61 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 10.00

16 Pekelingan 4.21 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.08 0.00 3.28 0.00 0.00 0.00 0.00 0.42 8.00

17 Kemuteran 13.37 0.39 0.16 0.00 0.00 0.00 0.00 0.08 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 14.00

18 Sukodono 2.89 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.11 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 3.00

19 Kroman 4.39 0.03 0.02 0.00 0.00 0.27 0.00 0.00 0.00 0.00 0.29 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 5.00

20 Lumpur 10.76 0.03 0.00 0.00 0.00 0.07 0.00 0.00 0.77 0.00 7.31 12.07 0.00 0.00 0.00 0.00 31.00

21 Tlogopojok 39.94 0.00 0.00 0.00 0.36 0.00 0.00 0.00 0.51 0.19 10.07 0.00 0.00 10.07 12.88 3.98 78.00

TOTAL 292.37 1.79 0.55 0.48 6.76 2.62 3.06 2.27 4.11 2.25 136.30 12.07 5.03 25.43 42.95 15.98 554.00

Sumber : Interpretasi Peta Citra Ikonos Tahun 2006 dan Ground Cek Lapangan tahun 2008.

Page 27: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

27

Gambar 2.8. Peta Penggunaan Lahan Eksisting Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas

Sumber: RDTR dan ZR Kota Gresik 2008, diupdate Citra 2011

Page 28: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

28

2.2.1.2. Identifikasi jenis RTH Perkotaan

Pola sebaran RTH yang terdapat di kawasan Kota Gresik yaitu berpola scattered

(tersebar). Sebaran RTH tersebut dapat dilihat pada gambar berikut. Berdasarkan distribusinya

maka dapat diketahui bahwa tanah kering masih mendominasi sebagian besar pemanfaatan

lahan wilayah Kota Gresik, sawah sebagian di Kecamatan Manyar dan Kebomas, sedangkan

lapangan olahraga banyak terdapat di Kecamatan Gresik antara lain lapangan sepak bola,

lapangan golf, lapangan tenis.

Gambar 2.9. Eksisting Persebaran RTH di Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas

Sumber: NSPM RTH Kabupaten Gresik, 2008

Dari persebarannya di Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas, lokasi-lokasi RTH

adalah sebagai berikut:

A. Ruang Terbuka Hijau Publik

Identifikasi jumlah Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik yang terdapat di Kota Gresik

berdasarkan kondisi eksisting, dikelompokkan berdasarkan jenisnya. Jenis-jenis RTH

tersebut diantaranya yaitu taman kota; taman rekreasi; bukit/pegunungan; jalur hijau: jalur

hijau sempadan sungai, jalur hijau sempadan rel kereta api, jalur hijau tegangan tinggi; RTH

pemakaman; parkir terbuka, dan lapangan olahraga.

Page 29: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

29

A.1. RTH Kawasan Taman Kota dan Lingkungan

RTH taman kota adalah taman yang ditujukan untuk melayani penduduk satu kota

atau bagian wilayah kota. Taman kota memiliki fungsi ekologis, rekreatif, estetis, dan

olahraga (terbatas).

Gambar 2.10. RTH Taman Kota dan Taman Bermain di Kecamatan Gresik dan Kecamatan

Kebomas

Sumber: NSPM RTH Kabupaten Gresik, 2008

Tabel 2.17. RTH Taman Kota di Kota Gresik

No Nama Taman Kota Lokasi/Alamat Luas

(Ha) Penanggung Jawab

Taman Kota

1 Alun-alun Jl. Wachid Hasyim 0,80 Dinas PU 2 Segoromadu Jl. Veteran 1,50 Dinas PU 3 Taman GNI Jl. Pangsud – Jl. Pahlawan 0,25 Dinas PU 4 Sidomoro Perempatan sentolan 0,25 Dinas PU 5 Bunderan GKB Jl. Sumatra 1,20 Dinas PU Taman Lingkungan Perumahan dan Pemukiman 6 Taman Randuagung Perum. BP. Randuagung Jl.

Wahidin Sudiro Husodo 2,40 Dinas PU

7 Taman Segunting Perum. Semen Gresik Segunting 12,30 PT. Semen Gresik 8 Taman Tubanan Perum. Semen Gresik Tubanan 5,70 PT. Semen Gresik 9 Taman Sidokumpul Perum. BP Kulon 2,60 Warga BP.Kulon Taman Lingkungan Perkantoran dan Gedung Komersial 10 Taman Tri Darma Jl. Tri Darma 7,50 PT. Petrokimia

Gresik dan PT. AJG

Page 30: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

30

No Nama Taman Kota Lokasi/Alamat Luas

(Ha) Penanggung Jawab

11 Taman Petrokimia Gresik

Perum. Petrokimia Gresik 5,80 PT. Petrokimia Gresik dan PT. AJG

12 Taman pemda Jl. Wahidin Sudiro Husodo 3,75 Dinas PU TOTAL 44,05 Sumber: Data non-fisik program adipura 2007-2008

A.2. RTH Kawasan Hutan Kota

Hutan Kota memiliki fungsi sebagai berikut pelestarian, perlindungan, dan

pemanfaatan plasma nutfah, keanekaragamn hayati, pendidikan, dan penelitian.

Hutan kota yang terdapat di Kota Gresik adalah sebagai berikut:

Gambar 2.11. RTH Hutan Kota di Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas

Sumber: NSPM RTH Kabupaten Gresik, 2008

Tabel 2.18. RTH Hutan Kota di Kota Gresik

No Nama Hutan Kota Lokasi/Alamat Luas

(Ha) Jenis Pohon

Kerapatan

(batang/Ha)

1 Hutan Petrokimia Jl. A.Yani (Perum. Petrokimia Gresik)

6,25 Keben, Sono, Mahoni, Cemara

60

2 Hutan Semen Jl. Veteran (Perum. Sunan Giri)

8,00 Sono, Mahoni, Sengon, Lamtoro

40

Page 31: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

31

No Nama Hutan Kota Lokasi/Alamat Luas

(Ha) Jenis Pohon

Kerapatan

(batang/Ha)

3 Hutan Giri Desa Klangonan, Sekarkurung, dan Kembangan

105,00 Beringin, Kelapa 50

4 Hutan Ngargosari Desa Ngargosari 18,50 Jati, Sono, Sengon

60

5 Hutan Tenggulunan Desa Tenggulanan 75,45 Mangrove, Jati 150 6 Hutan Prambangan Desa Prambangan 13,50 Mangga, Pisang,

Sengon 60

7 Hutan Perkebunan Rakyat dan Holtikultura

Desa Suci, Pongangan, Kembangan

115,24 Tanaman, Budidaya, Tahunan dan Semusim

Jumlah 341,94

Sumber: Data non-fisik program adipura 2007-2008

A.3. RTH Kawasan Pemakaman

Pemakaman merupakan salah satu RTH Publik yang memiliki fungsi pelayanan publik

(umum) dan keindahan. RTH pemakaman yang terdapat di Kota Gresik adalah

sebagai berikut:

Tabel 2.19. RTH Pemakaman di Kota Gresik

No. Nama Kelurahan/

Desa

Luas Wilayah

(m2) Status Tanah Letak Wilayah

1 Kel. Tlogopojok 20.000 Tanah Negara/Makam umum

Sebelah Selatan Kantor Kelurahan

2 Ds. Pulopancikan 3.877 Hak Milik (sertifikat), Makam Islam Pulopancikan

Kel. Sidokumpul (Gumuk)

3 Kel. Sukorame 227 Tanah Negara/Makam Desa

Sebelah Timur Kantor Kelurahan

4 Kel. Tlogopatut 1.000 Makam Desa Sebelah Barat Jl. Dr. Sotema 1.500 Makam Desa Sebelah Barat Makam

Semen Gresik 5 Kel. Ngipik 15.000 Makam Desa Sebelah Diklat PT.

Petrokimia Gresik 5.200 Makam Desa Sebelah Selatan Kantor

Kelurahan 6 Kel. Sidokumpul 10.406 Makam Arab Jl. Panglima Sudirman Gg. VI

20.640 Makam Umum Sumur Songa

Jl. Panglima Sudirman Gg. VI

4.710 Makam Doro Payung Jl. Panglima Sudirman Gg. VI 6.490 Makam Umum Kristen Jl. JA Suprapto

7 Kel. Karangturi 44.800 Makam Desa Sebelah Selatan Makam Tlagapojok

8 TMP 675 - Jl. Pahlawan 750 - Jl. Wahidin Sudirohusodo

Jumlah (13,53 Ha) 135.275 Sumber: Data non-fisik program adipura 2007-2008

Page 32: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

32

Gambar 2.12. RTH Makam di Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas

Sumber: NSPM RTH Kabupaten Gresik, 2008

A.4. Jalur Hijau Sempadan Jalan

Ruang Terbuka Hijau (RTH) sempadan jalan dapat berupa taman pulau jalan dan

median yang memiliki fungsi seperti sebagai peneduh, penyerap polusi udara,

penyerap kebisingan, pemecah angin, pembatas pandang, penahan silau lampu

kendaraan, dan sebagainya.

Tabel 2.20. RTH Median dan Pulau Jalan di Kota Gresik

No Median/Pulau Jalan Lokasi Luas

(Ha) Keterangan

1 Median Gub. Suryo Jl. Gubernur Suryo 0,12 Penghijauan Glodokan PJU 2 Median Veteran Jl. Veteran 0,27 PJU 3 Median Kartini Jl. Kartini 0,16 PJU 4 Median Akses Tol Entrance Jalan Tol Bunder 1,50 PJU 5 Median Dr. Wahidin SH Jl. Dr. Wahidin SH 0,48 Taman dan PJU 6 Pulau Jalan Sidomoro Perempatan Jl. Kartini – Jl. Veteran

– Jl. Pangsud – Jl. Kapt. Dulasim 0,001 PJU, Penghijauan dalam Pot

7 Pulau Jalan Kebomas Perempatan Jl. Sunan Giri– Jl. Kartini-Jl. Dr.Wahidin-Jl. Dr.Sutomo

0,001 Taman Kota dan Lampu Taman

8 Pulau Jalan GNI Perempatan Jl.Pang.Sudirman-Jl.Jagung Suprapto-Jl.Pahlawan-Jl.Malik Ibrahim

0,001 Taman Kota dan PJU

Page 33: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

33

No Median/Pulau Jalan Lokasi Luas

(Ha) Keterangan

9 Pulau Jalan Perlimaan Petro

Pojok Jl. Dr.Sutomo – Jl. Proklamasi 0,001 Taman Kota dan Papan Himbauan

Jumlah 2,354

Sumber: Data non-fisik program adipura 2007-2008

Gambar 2.13. RTH Sempadan Jalan di Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas

Sumber: NSPM RTH Kabupaten Gresik, 2008

A.5. Jalur Hijau Sempadan Sungai

Terdapat delapan sugai yang melintasi kawasan Kota Gresik, tidak semua kondisi

bantaran/sempadan sungai tersebut memiliki jalur hijau. Kegiatan penggunaan lahan

pada bagian bantaran/sempadan sungai yang tidak memiliki jalur hijau didominasi

oleh penggunaan lahan berupa pemukiman. Berikut sungai-sungai yang melewati

kawasan Kota Gresik.

Page 34: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

34

Tabel 2.21. RTH Sempadan Sungai di Kota Gresik

No Nama Sungai Lokasi/Alamat Panjang

Sungai (Km)

Luas Bantaran

(Km2)

1 Kali Lamong Ds. Segoromadu 6,1 73,2 2 Kali Tutup Timur Kel. Pekelingan 1,15 2,3 3 Kali Tutup Barat Kel. Kroman 1,27 2,54 4 Kali Roomo Ds. Roomo 2,7 7,62 5 Kali Tengger Ds. Tengger 1,1 6,6 6 Kalo Towo dan Pelabuhan Petrokimia Kel. Tlogopojok 1,78 7,12 7 Kali Pelabuhan Gresik Kel. Bedilan 0,53 1,06 8 Kali Pelabuhan Semen Kel. Pulopancikan 0,92 1,8

Jumlah 102,24 Sumber: Data non-fisik program adipura 2007-2008

Gambar 2.14. RTH Sempadan Sungai di Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas

Sumber: NSPM RTH Kabupaten Gresik, 2008

A.6. Jalur Hijau Sempadan Pantai

Kota Gresik memiliki garis pantai sepanjang 7.621,4 m. Penggunaan lahan yang

terdapat di sempadan pantai didominasi oleh kegiatan industri dan pemukiman.

Penggunaan lahan lain yang terdapat pada kawasan sempadan pantai berupa tambak

dan hutan mangrove. Berikut luasan hutan mangrove yang terdapat pada beberapa

bagian garis pantai Kota Gresik.

Page 35: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

35

Tabel 2.22. Hutan Mangrove Pantai di Kota Gresik

No. Kawasan Hutan Mangrove Lokasi Luasan

1 Hutan Mangrove Desa Telaga Pojok Kecamatan Gresik 0,20 Ha 2 Hutan Mangrove Desa Lumpur Kecamatan Gresik 0,20 Ha 3 Hutan Mangrove Desa Gulomantung Kecamatan Kebomas 0,30 Ha 4 Hutan Mangrove Desa Tenggulunan Kecamatan Kebomas 0,20 Ha 5 Hutan Mangrove Desa Kedanyang Kecamatan Kebomas 0,90 Ha 6 Hutan Mangrove Desa Terambangan Kecamatan Kebomas 0,75 Ha 7 Hutan Mangrove Desa Segoro Madu Kecamatan Kebomas 0,75 Ha 8 Hutan Mangrove Desa Karang Kiring Kecamatan Kebomas 0,30 Ha 9 Hutan Mangrove Desa Sukorejo Kecamatan Kebomas 0,14 Ha

Jumlah 3,74 Ha Sumber: Data non-fisik program adipura 2007-2008

Gambar 2.15. RTH Sempadan Pantai di Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas

Sumber: NSPM RTH Kabupaten Gresik, 2008

A.7. Jalur Hijau Sempadan Telaga

Kawasan Kota Gresik memiliki empat telaga yaitu Telaga Ngipik, Telaga Pegat, Telaga

Sidomoro dan Waduk Banjar Urip. Telaga Ngipik merupakan telaga yang

dikembangkan potensi wisatanya. Pada sempadan Telaga Ngipik dibangun taman

bermain sebagai pelengkap fasilitas pariwisata alam ini.

Page 36: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

36

Tabel 2.23. Jumlah Luas Jalur Hijau Sempadan Telaga

No. Nama Waduk/Danau/Telaga/Bozem Luasan Waduk (m2)

1. Telaga Ngipik 2.250 2. Waduk Banjar Urip 7.500 3. Telaga Pegat 320 3. Telaga Sidomoro 475

Sumber: Data non-fisik program adipura 2007-2008

Gambar 2.16. RTH Sempadan Telaga di Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas

Sumber: NSPM RTH Kabupaten Gresik, 2008

A.8. Jalur Hijau Sempadan Rel KA

Terdapat dua jalur rel kereta api yang membentang dari wilayah Timur ke Barat dari

Utara ke Selatan pada kawasan Kota Gresik. Rel kereta api yang membentang dari

wilayah bagian Utara ke Selatan melewati kawasan industri di seoanjang tepi pantai

Kota Gresik. Rel kereta api tersebut melayani kebutuhan pengangkutan barang pada

kawasan industri Gresik. Berikut data panjang rel kereta api yang melintasi kawasan

Kota Gresik.

Page 37: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

37

Tabel 2.24. RTH Sempadan Rel KA di Kota Gresik

No Desa yang Dilalui Rel KA Panjang Rel KA (m)

1 Desa Tenggulan –Kemuteran 3.693,7 m

2 Desa Sidorukun – Manyar 2.649,7 m

Sumber: Peta Penggunaan lahan RTRW Kota Gresik, 2011

Gambar 2.17. RTH Sempadan Rel KA di Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas

Sumber: NSPM RTH Kabupaten Gresik, 2008

A.9. Jalur Hijau di Bawah SUTT

Kebutuhan listrik penduduk Kota Gresik dilayani oleh Saluran Udara Tegangan Tinggi

(SUTT) dengan kapasitas 150 Kv. Saluran listrik ini memiliki empat jalur lintasan

sebagaii jalur distribusi untuk melayani kebutuhan listrik warga Kota Gresik. Empat

jalur lintasan SUTT tersebut melewati Desa Sidorukun-Tenggulunan, Desa

Kramatinggil-Segoromadu, Desa Kramatinggil-Kembangan, dan Desa Segoromadu-

Ngipik.

Page 38: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

38

Tabel 2.25. RTH Sempadan SUTT di Kota Gresik

No Desa yang Dilalui SUTT Panjang SUTT (m)

1 SUTT Sidorukun-Tenggulunan 2.093,97 m 2 SUTT Kramatinggil-Segoromadu 2.083,40 m 3 SUTT Kramatinggil-Kembangan 5.152,54 m 4 SUTT Segoromadu-Ngipik 2.093,933 m

Sumber: Peta Penggunaan lahan RTRW Kota Gresik, 2001

Gambar 2.18. RTH Sempadan SUTT di Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas

Sumber: NSPM RTH Kabupaten Gresik, 2008

B. Ruang Terbuka Hijau Privat

Identifikasi jumlah Ruang Terbuka Hijau (RTH) Privat yang terdapat di Kota Gresik

berdasarkan kondisi eksisting, dikelompokkan berdasarkan jenisnya. Jenis-jenis RTH

tersebut diantaranya yaitu RTH pekarangan rumah tinggal, perkantoran, tempat ibadah,

sekolah atau kampus, hotel, rumah sakit, dan lain-lain; RTH Kawasan Industri, dan RTH

Pertanian Perkotaan.

Page 39: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

39

B.1. RTH Kawasan Industri

Terdapat dua jenis kegiatan industri dan pergudangan di Kota Gresik yaitu yang

membentuk kawasan dan yang tersebar (scattered). Kegiatan industri dan

pergudangan di wilayah perencanaan yang membentuk kawasan/kelompok

tersendiri yaitu Komplek Industri Semen Gresik, Petrokimia Gresik, dan Maspion.

Ruang Terbuka Hijau pada kawasan industri tersebut meliputi RTH pekarangan

pemukiman, fasilitas sosial, fasilitas pendidikan, dan kawasan penyangga/buffer zone.

Tabel 2.26. Ruang Terbuka Hijau Kawasan Industri di Kota Gresik

No. Kawasan Industri Luas Wilayah KDB

(%)

Luas RTH

(Ha)

1 Semen Gresik 201,25 60 80,5

2 Petrokimia Gresik 123,125 55 55,41

Jumlah 201,25 135,41

Sumber: Data non-fisik program adipura 2007-2008

Sedangkan industri yang relatif besar tersebar di daerah Selatan dan Barat, seperti

PT. Nusantara Plywood, Perusahaan Nippon Paint, Pabrik Baja Barata, Pabrik Sepatu

New Era, Pabrik spare part kendaraan, SumberMas Plywood dan beberapa lainnya.

Untuk industri dan pergudangan luas seluruhnya adalah 786,685 Ha.

B.2. RTH Kawasan Pemukiman

RTH pekarangan perumahan merupakan RTH yang terdapat pada lingkungan

perumahan baik pemukiman formal maupun informal. RTH yang terdapat pada

pemukiman formal selain RTH perkarangan terdapat juga RTH yang berupa taman

lingkungan, jalur hijau dan pulau jalan. Perumahan yang terdapat di kawasan Kota

Gresik yaitu Perumahan Bhakti Pertiwi Randu Agung (BP), Perumahan Kota Gresik

Baru (GKB), Perumahan Graha Kembangan Asri (GKA), Perumahan Alam Bukit Raya,

Perumahan BP Randu Agung Indah, dan Perumahan BP Kulon.

Tabel 2.27. Ruang Terbuka Hijau Pekarangan Kawasan Perumahan Kota Gresik

No. Nama Perumahan Batasan Lokasi

Luas

Perumahan

(Ha)

KDB Luas RTH

(Ha)

1 BP Randu Agung Utara : Jl. Wahidin Sudirohusodo 18,890 75-90 3,30575

Timur : Jl. Lokal Selatan : Perum. Bukit Randu Agung Indah Barat : Jl. Wahidin Sudirohusodo

2 Perum. Kota Gresik Baru (GKB)

Utara : Ds. Yosowilangun 36,637 60-80 10,991 Timur : Ds. Suci Selatan : Jl.Wahidin Sudirohusodo Barat : Ds. Suci

3 Graha Kembangan Asri

Utara : Jl. Galian 12,923 60-80 3,8769 Timur : Kota Gresik Baru (GKB)

Page 40: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

40

No. Nama Perumahan Batasan Lokasi

Luas

Perumahan

(Ha)

KDB Luas RTH

(Ha)

Selatan : Jl.Wahidin Sudirohusodo Barat : Jl. Galian

4 Alam Bukit Raya Utara : Ds. Suci 8,197 60-80 2,4591 Timur : Jl. Lokal Selatan : Jl.Wahidin Sudirohusodo Barat : Jl. Tol

5 Bukit Randu Agung Indah

Utara : Perum. BP Randu Agung 4,226 75-90 0,739 Timur : Jl. Lokal Selatan : Jl. Galian Barat : Perum.BP Randu Agung

6 BP Kulon Utara : Jl. JA Suprapto 38,242 60-80 11,4726 Timur : Jl. P. Sudirman Selatan : Jl. R.Hakim Barat : Jl. Proklamasi

Sumber: Data non-fisik program adipura 2007-2008

Selain pemukiman formal terdapat juga pemukiman informal, yaitu pemukiman yang

berkembang secara alami di kawasan tertentu. Kawasan perumahan informal

berkembang secara linier mengikuti pola jaringan jalan yang ada. Perumahan

kepadatan tinggi terdapat di pusat Kota Gresik yaitu di sepanjang jl. Usman Badar, Jl.

G. Suryo, Jl. Sindujoyo, Jl. Kh. Kholil, Jl. Wahid Hasyim, Jl. Fikih Usman, Jl. Pasar Baru, Jl.

Kyai Arem-arem, Jl. Abd. Karim, Jl. Santri, Jl. Hakim Kayat, Jl. Thamrin, Jl. Malik

Ibrahim, Jl. AK. S Tubun, Jl. Pahlawan dan Jl. Harun Tohir. Luas penggunaan tanah

untuk perumahan adalah 1.049,988 Ha (sumber : RTRW Revisi Kawasan Kabupaten

Gresik, 2011). Rata-rata proporsi KDB pada tiap persil rumah pada kawasan

pemukiman informal yaitu 75-90%.

B.3. RTH Perdagangan dan Jasa, dan Perkantoran

Aktivitas pada kawasan perdagangan dan jasa merupakan aktivitas yang mampu

menyedot kunjungan terbanyak masyarakat, baik menggunakan kendaraan umum

maupun kendaraan pribadi. Oleh karena itu, keberadaan RTH sangat dibutuhkan pada

masing-masing persil pekarangan fasilitas perdagangan dan jasa. Kegiatan

perdagangan dan jasa banyak dijumpai pusat Kota Gresik di sepanjang jalan Jl. Usman

Badar, Jl. G. Suryo, Jl. Sindujoyo, Jl. Kh. Kholil, Jl. Santri, Jl. Malik Ibrahim, serta

perdagangan dan jasa yang mulai berkembang di sepanjang Jl. Pahlawan dan Jl.

Jagung Suprapto (sepanjang jalan Kolektor primer) jalan Veteran, jalan Kartini dan

Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo. Fasilitas perdagangan yang ada diantaranya yaitu

pertokoan, toko, warung, bengkel (bengkel truk, bengkel sepeda motor dan mobil),

pasar, plasa PK-5, perdagangan barang bekas, wartel. Luas penggunaan tanah untuk

perdagangan dan jasa adalah 17,864 ha dari luas wilayah perencanaan (sumber :

Page 41: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

41

RTRW Revisi Kawasan Kabupaten Gresik, 2011). Rata-rata proporsi KDB pada tiap

persil rumah pada kawasan pemukiman informal yaitu 80-90%.

Fasilitas perkantoran di Kota Gresik banyak tersebar di Jl. Wahidin Sudiro Husodo

dan Jl. Veteran. Rata-rata proporsi KDB pada tiap persil fasilitas perkantoran adalah

60-70%.

2.2.2. EVALUASI RTH KOTA

Dari data eksisting jenis-jenis RTH Kota di wilayah perencanaan di atas dapat diketahui

total luasan RTH yang dimiliki dan berpotensi di wilayah perkotaan Kota Gresik, sebagaimana

dirangkum pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.28. Jenis dan Luasan RTH di Kawasan Perkotaan Kabupaten Gresik

NO JENIS RTH NAMA RTH LUASAN

(Ha) I RTH Publik

1 RTH Kawasan Taman Kota dan Lingkungan

• Alun-alun, Segoromadu, Taman GNI, Sidomoro, Bunderan GKB (Taman Kota);

• Taman Randuagung, Taman Segunting, Taman Tubanan, Taman Sidokumpul (Taman Lingkungan Perumahan);

• Taman Tri Darma, Taman Petrokimia Gresik, Taman Pemda (Taman Lingkungan

Perkantoran & Gedung Komersial)

44,05

2 RTH Hutan Kota Hutan Petrokimia, Hutan Semen, Hutan Ngargosari, Hutan Tenggulunan Hutan Prambanan, Hutan Perkebunan Rakyat dan Hortikultura

341,94

3 RTH Pemakaman Kel. Tlogopojok, Ds. Pulopancikan, Kel. Sukorame, Kel. Tlogopatut, Kel. Ngipik, Kel. Sidokumpul, Kel. Karangturi, TMP

13,53

4 Jalur Hijau Sempadan Jalan Median Gub. Suryo, Median Veteran, Median Kartini, Median Akses Tol, Median Dr. Wahidin SH, Pulau Jalan Sidomoro, Pulau Jalan Kebomas, Pulau Jalan GNI, Pulau Jalan Perlimaan Petro

2,35

5 Jalur Hijau Sempadan Sungai

Kali Lamong, Kali Tutup Timur, Kali Tutup Barat, Kali Roomo, Kali Tengger, Kali Towo dan Pelabuhan Petrokimia, Kali Pelabuhan Gresik, Kali Pelabuhan Semen

102,24

6 Jalur Hijau Sempadan Pantai

Hutan Mangrove Desa-desa: Telaga Pojok, Lumpur, Gulomantung, Tenggulunan, Kedanyang, Terambangan, Segoro Madu, Karang Kiring, Sukorejo

3,74

7 Jalur Hijau Sempadan Telaga (lebar sempadan 50 m)

Telaga Ngipik, Waduk Banjar Urip, Telaga Pegat, Telaga Sidomoro

2,88

8 Jalur Hijau Sempadan Rel KA (lebar sempadan 20 m)

Desa Tenggulan –Kemuteran, Desa Sidorukun – Manyar

25,37

9 RTH Sempadan SUTT (lebar sempadan 50 m)

Sidorukun-Tenggulunan, Kramatinggil-Segoromadu, Kramatinggil-Kembangan, Segoromadu-Ngipik

57,12

JUMLAH (I) 593,22

Page 42: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

42

NO JENIS RTH NAMA RTH LUASAN

(Ha) II RTH Privat

1 RTH Kawasan Industri Semen Gresik, Petrokimia Gresik 135,41 2 RTH Kawasan

permukiman BP Randu Agung, Perum. Kota Gresik Baru (GKB), Graha Kembangan Asri, Alam Bukit Raya, Bukit Randu Agung Indah, BP Kulon

32,85

3 RTH Perdagangan, Jasa, Perkantoran

4,47

JUMLAH (II) 172,73

TOTAL 765,95

Sumber : NSPM RTH Kota Gresik 2008, Hasil Analisa 2012

2.2.3. EVALUASI RTH KOTA BERDASARKAN CITRA SATELIT

Kondisi RTH eksisting berdasarkan data scanning citra satelit dapat diketahui total

luasan RTH yang dimiliki dan berpotensi di wilayah perkotaan Kota Gresik lebih kecil daripada

perhitungan lapangan, adalah sebagai berikut.

Gambar 2.19. Peta Citra Satelit Kota Gresik (Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas)

Sumber: Citra Satelit 2010, Kuartal IV

Page 43: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

43

Tabel 2.29. Hasil Perhitungan Jenis dan Luasan RTH di Kawasan Perkotaan Kabupaten

Gresik berdasarkan Peta Citra

NO JENIS RTH NAMA RTH LUASAN

(Ha) I RTH Publik

1 RTH Kawasan Taman Kota dan Lingkungan

• Alun-alun, Segoromadu, Taman GNI, Sidomoro, Bunderan GKB (Taman Kota);

• Taman Randuagung, Taman Segunting, Taman Tubanan, Taman Sidokumpul (Taman Lingkungan

Perumahan); • Taman Tri Darma, Taman Petrokimia Gresik, Taman

Pemda (Taman Lingkungan Perkantoran & Gedung

Komersial)

44,05

2 RTH Hutan Kota Hutan Petrokimia, Hutan Semen, Hutan Ngargosari, Hutan Tenggulunan Hutan Prambanan, Hutan Perkebunan Rakyat dan Hortikultura

226.70

3 RTH Pemakaman Kel. Tlogopojok, Ds. Pulopancikan, Kel. Sukorame, Kel. Tlogopatut, Kel. Ngipik, Kel. Sidokumpul, Kel. Karangturi, TMP

13,53

4 Jalur Hijau Sempadan Jalan

Median Gub. Suryo, Median Veteran, Median Kartini, Median Akses Tol, Median Dr. Wahidin SH, Pulau Jalan Sidomoro, Pulau Jalan Kebomas, Pulau Jalan GNI, Pulau Jalan Perlimaan Petro

2,23

5 Jalur Hijau Sempadan Sungai

Kali Lamong, Kali Tutup Timur, Kali Tutup Barat, Kali Roomo, Kali Tengger, Kali Towo dan Pelabuhan Petrokimia, Kali Pelabuhan Gresik, Kali Pelabuhan Semen

87,50

6 Jalur Hijau Sempadan Pantai

Hutan Mangrove Desa-desa: Telaga Pojok, Lumpur, Gulomantung, Tenggulunan, Kedanyang, Terambangan, Segoro Madu, Karang Kiring, Sukorejo

3,74

7 Jalur Hijau Sempadan Telaga (lebar sempadan 50 m)

Telaga Ngipik, Waduk Banjar Urip, Telaga Pegat, Telaga Sidomoro

2,77

8 Jalur Hijau Sempadan Rel KA (lebar sempadan 20 m)

Desa Tenggulan –Kemuteran, Desa Sidorukun – Manyar 25,37

9 RTH Sempadan SUTT (lebar sempadan 50 m)

Sidorukun-Tenggulunan, Kramatinggil-Segoromadu, Kramatinggil-Kembangan, Segoromadu-Ngipik

57,12

JUMLAH (I) 463.01

II RTH Privat

1 RTH Kawasan Industri Semen Gresik, Petrokimia Gresik 100,91 2 RTH Kawasan

permukiman BP Randu Agung, Perum. Kota Gresik Baru (GKB), Graha Kembangan Asri, Alam Bukit Raya, Bukit Randu Agung Indah, BP Kulon

32,85

3 RTH Perdagangan, Jasa, Perkantoran

4,47

JUMLAH (II) 138,23

TOTAL 601,24

Dari total luas wilayah perkotaan Kota Gresik seluas 35,60 Km2 atau 3.560 Ha, luas

total RTH (Publik dan Privat) yang dimiliki seluas 601,24 Ha, atau hanya 16,89 % dengan

rincian RTH Publik seluas 13,01 % dan RTH Privat seluas 3,88 %. Jadi kedua kelompok RTH

tersebut masih jauh dibawah target standar minimal pemenuhan RTH Perkotaan menurut

Permen PU Nomor 05/PRT/M/2008.

Page 44: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

44

Dengan demikian dapat disimpulkan berdasarkan Standar Minimal pemenuhan RTH

Perkotaan, untuk RTH Publik 20% dan RTH Privat 10%, maka untuk dapat memenuhinya

dibutuhkan target penambahan luasan RTH Publik sebesar 6,99 % (lebih kurang 248,99 Ha) dan

luasan RTH Privat 6,12 % (lebih kurang 271,77 Ha). Melihat komposisi kedua kelompok RTH

tersebut, yang cukup berat adalah untuk mengejar target Standar Minimal RTH Privat. Hal ini

memerlukan partisipasi yang serius dari masyarakat perkotaan dan sektor swasta agar tidak

lagi menambah luasan kawasan terbangun, atau melalui upaya-upaya peremajaan kawasan

dengan cara membangun kawasan secara vertikal.

2.3. ANALISA KEBUTUHAN RTH KOTA

2.3.1. KEBUTUHAN RTH BERDASARKAN PRESENTASI WILAYAH

Memperhatikan hasil evaluasi diatas, sebagai tindak lanjut upaya-upaya peningkatan

kebutuhan pemenuhan Standar Minimal luasan RTH sesuai dengan ketentuan perundang-

undangan, maka dibutuhkan analisis mendalam melalui pengaturan-pengaturan setiap jenis

RTH yang teridentifikasi di wilayah perkotaan Kota Gresik. Pengaturan-pengaturan yang

dilakukan dijelaskan sebagai berikut.

Memperhatikan hasil evaluasi diatas, sebagai tindak lanjut upaya-upaya peningkatan

kebutuhan pemenuhan Standar Minimal luasan RTH sesuai dengan ketentuan perundang-

undangan, maka dibutuhkan analisis mendalam melalui pengaturan-pengaturan setiap jenis

RTH yang teridentifikasi di wilayah perkotaan Kota Gresik. Kebutuhan RTH diproyeksikan

hingga pada jangka waktu ditetapkannya program P2KH ini selesai pada Tahap I, yaitu hingga

Tahun 2014. Basis perhitungan pertumbuhan penduduk berdasarkan data jumlah penduduk

masing-masing Kecamatan Gresik dan Kebomas dari tahun 2001 hingga tahun 2010, yang

ditunjukkan pada Tabel berikut ini.

Tabel 2.30. Proyeksi Jumlah Penduduk Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas

hingga Tahun 2014

Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa)

Kec. GRESIK Kec. KEBOMAS Jumlah

2001 76.968 71.567

2002 77.465 74.146

2003 80.741 75.833

2004 80.975 77.506

2005 81.804 79.365

2006 82.353 81.375

2007 86.970 87.404

2008 82.540 91.411

2009 83.458 93.365

2010 84.092 95.594

Page 45: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

45

Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa)

Kec. GRESIK Kec. KEBOMAS Jumlah

2011 86.190 98.102

2012 86.999 100.892

2013 87.809 103.683

2014 88.619 106.473 195.092

Sumber : Hasil Analisa 2012

Pengaturan-pengaturan kebutuhan RTH yang dilakukan hingga Tahun 2014 dijelaskan

dalam sub bab berikut.

2.3.1.1. Penyediaan RTH Privat

Penyediaan ruang terbuka hijau (RTH) privat ini didasarkan pada jenis kepemilikan

lahan, berdasarkan hal tersebut, maka persyaratan penyediaan RTH privat berdasarkan fungsi

dan kepemilikan lahan dijelaskan sebagai berikut :

A. Rumah Tinggal :

� Jenis kavling dengan ukuran kurang dari 120 m2 wajib ditanami minimal 1 (satu) pohon

pelindung dan penutup tanah/rumput ;

� Jenis kavling dengan ukuran 120 m2 - 240 m2 wajib ditanami minimal 1 (satu) pohon

pelindung, perdu dan semak hias serta penutup tanah/rumput dengan jumlah yang

cukup ;

� Jenis kavling dengan ukuran 240 m2 - 500 m2 wajib ditanami minimal 2 (dua) pohon

pelindung, perdu dan semak hias serta penutup tanah/rumput dengan jumlah yang

cukup ;

� Jenis kavling dengan ukuran lebih dari 500 m2 wajib ditanami minimal 3 (tiga) pohon

pelindung, perdu dan semak hias serta penutup tanah/rumput dengan jumlah yang

cukup ;

� Terhadap luas kavling yang tidak dimungkinkan untuk ditanami pohon penghijauan

wajib ditanami dengan sistem pot dan tanaman gantung lainnya.

� Setiap Pengembang Perumahan berkewajiban untuk mewujudkan pertamanan /

penghijauan pada lokasi jalur hijau sesuai dengan rencana tapak / site plan yang telah

disahkan oleh Kepala Daerah atau pejabat yang ditunjuk.

Terdapat enam kawasan perumahan yang ada di Kota Gresik yaitu BP Randu Agung, Perum

Kota Gresik Baru (GKB), Graha, Kembangan Asri, Alam Bukit Raya, Bukit Randu Agung

Indah, dan BP Kulon. Kawasan perumahan terbesar yang juga membutuhkan

pengembangan RTH privat terluas yaitu perumahan BP Kulon.

Page 46: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

46

Tabel 2.31. Analisis Luasan Lahan RTH Perumahan Kota Gresik

No. Nama Perumahan Luasan

Perum (m2)

Standar Luasan

RTH Perumahan

Kebutuhan Luasan

RTH Perumahan

1. BP Randu Agung 188.900 10% x 188.900 18.890 m2

2. Perum Kota Gresik Baru (GKB) 366.370 10% x 366.370 36.637 m2 3. Graha Kembangan Asri 129.230 10% x 129.230 12.923 m2 4. Alam Bukit Raya 81.970 10% x 81.970 8.197 m2 5. Bukit Randu Agung Indah 42.260 10% x 42.260 4.226 m2 6. BP Kulon 382.420 10% x 382.420 38.242 m2 Jumlah luasan RTH Perumahan 119.115 m2

Sumber : NSPM RTH Kota Gresik, Diolah 2012

Bentuk RTH yang dibutuhkan untuk dikembangkan oleh kawasan perumahan tersbut dapat

berupa, taman lingkungan, jalur hijau, dan juga areal pemakaman. Kebutuhan yang

ditetapkan berdasarkan hasil analisa adalah sekitar 11,91 Ha.

B. Bangunan Kantor, Hotel, Industri/Pabrik, Bangunan Perdagangan dan Bangunan

Umum lainnya :

� Untuk Bangunan yang mempunyai luas tanah antara 120 m2 -240 m2 wajib ditanami

minimal 1 (satu) pohon pelindung, perdu dan semak hias serta penutup tanah/rumput

dengan jumlah yang cukup ;

� Jenis kavling dengan ukuran luas lebih dari 240 m2 wajib ditanami minimal 3 (tiga)

pohon pelindung, perdu dan semak hias serta penutup tanah/rumput dengan jumlah

yang cukup.

� Setiap jalan diseluruh Daerah diusahakan dapat ditanami dengan tanaman penghijauan

� Setiap pemilik atau pihak yang bertanggungjawab atas lahan terbuka dengan sudut

lereng diatas 15 derajat wajib menanam pohon penghijauan minimal 1 (satu) pohon

pelindung untuk setiap 15 m2 dan rumput dengan jumlah yang cukup.

Di wilayah kota Gresik terdapat dua kawasan industri besar yang yang meliputi kawasan

industri semen gresik dan petrokimia. Pada kawasan industri, RTH dialokasikan 30 % dari

keseluruhan total kawasan ekonomi khusus dengan pembagian RTH publik seperti taman,

median jalan, fasilitas olah raga sebesar 20 % dan RTH privat seperti koefisien dasar hijau

(KDH) bangunan per blok serta pekarangan di permukiman sebesar 10 %.

Tabel 2.32. Analisis Luasan Lahan berdasarkan Jumlah Fasilitas Eksisting

No. Nama Kawasan

Industri

Luasan Kawasan

Industri (m2)

Standar Luasan RTH

Kawasan Industri

Kebutuhan Luasan

RTH Kawasan Industri

1. Semen Gresik 2.012.500 30% x 2.012.500 603.750 m2

2. Petrokimia Gresik

1.231.250 30% x 1.231.250 360.375 m2

Jumlah luasan RTH Kawasan Industri 964.125 m2

Sumber : NSPM RTH Kota Gresik, Diolah 2012

Page 47: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

47

Berdasarkan tabel di atas maka dapat diketahui bahwa jumlah kebutuhan ruang terbuka hijau

yang harus dimiliki kawasan industri yaitu seluas 96,41 Ha.

Tabel 2.33. Analisis Luasan Lahan Berdasarkan Jumlah Fasilitas Eksisting

No. Jenis Fasilitas Jumlah

Unit

Standar Luasan

Lahan

Total

Luasan

KDB

Tiap Persil

1. Fasilitas Pendidikan

TK 50 1.200 m2 60.000 m2

50 - 60 %

SD 83 3600 m2 298.800 m2

SLTP 27 6.000 m2 162.000 m2

SLTA 20 5.000 m2 100.000 m2

Perguruan Tinggi 5 10.000 m2 50.000 m2 2. Fasilitas Kesehatan

RSU 2 86.400 m2 172.800 m2

50 - 60 %

RSB 10 1.600 m2 16.000 m2

Puskesmas 6 2.400 m2 192.000 m2

Puskesmas Pembantu 7 1.200 m2 8400 m2

Polindes 25 300 m2 7500 m2

Poliklinik 18 300 m2 5.400 m2

Apotik 33 350 m2 11.550 m2 3 Fasilitas Peribadatan

Masjid 100 1.750 m2 175.000 m2

50 - 60 % Mushola 369 300 m2 669 m2

Gereja 4 1.750 m2 1754 m2

Vihara 1 1.750 m2 1751 m2

4 Fasilitas Perindustrian

Industri Kerajinan RT 1.819 1.000 m2 1.819 m2

50 -60 % Industri Sedang 111 5.000 m2 555.000 m2

Industri Besar 65 10.000 m2 650.000 m2

5 Fasilitas Perdagangan

Kios 283 100 m2 28.300 m2

70 - 90 % Warung 832 100 m2 83.200 m2

Pertokoan 951 1200 m2 1.141.200 m2

Pasar 3 3000 m2 9.000 m2

Sumber : Evaluasu RTRW Gresik, 2011

Masing-masing fasilitas memiliki ketetapan KDB persil yang berbeda-beda sesuai dengan

ketetapan yang ada pada RTRW Gresik. Sehingga untuk mendapatkan kebutuhan RTH total

kawasan fasum dan fasos maka dilakukan perhitungan KDB dan total luasan lahan fasilitas

umum.

Tabel 2.34. Analisis Kebutuhan RTH Berdasarkan KDB Rencana pada Luasan

Penggunaan Lahan Fasilitas

No. Fasilitas Umum Total Luasan

m2

KDB yang

Ditetapkan

Kebutuhan RTH Total

(Ha)

1 Pemukiman 5.162.770 60 – 70% 1.548.831 - 2.065.108 2 Fasilitas pendidikan 670.800 50 – 60% 268.320 - 335.400 3 Fasilitas kesehatan 413.650 50 – 60% 165.460 - 206.825 4 Fasilitas peribadatan 179.174 50 – 60% 71.670 - 89.587

Page 48: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

48

No. Fasilitas Umum Total Luasan

m2

KDB yang

Ditetapkan

Kebutuhan RTH Total

(Ha)

5 Fasilitas perindustrian 1.206.819 50 – 60% 120.682 - 603.410 6 Fasilitas perdagangan 261.700 70 - 90% 26.170 - 78.510 Jumlah 7.894.913

Sumber : NSPM RTH Kota Gresik, Diolah 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kebutuhan RTH privat kawasan permukiman yang

harus disediakan yaitu maksimal sebesar 206,51 Ha dan minimal sebesar 154,88 Ha. Kebutuhan

RTH privat fasilitas pendidikan yang harus disediakan yaitu maksimal sebesar 33,54 Ha dan

minimal sebesar 26,83 Ha. Kebutuhan RTH privat fasilitas kesehatan yang harus disediakan

yaitu maksimal sebesar 20,68 Ha dan minimal sebesar 16,55 Ha. Kebutuhan RTH privat fasilitas

peribadatan yang harus disediakan yaitu maksimal sebesar 8,96 Ha dan minimal sebesar 7,12

Ha. Kebutuhan RTH privat fasilitas perindustrian yang harus disediakan yaitu maksimal sebesar

60,34 Ha dan minimal sebesar 48,27 Ha. Kebutuhan RTH privat fasilitas perindustrian yang

harus disediakan yaitu maksimal sebesar 60,34 Ha dan minimal sebesar 48,27 Ha. Kebutuhan

RTH privat fasilitas perdagangan yang harus disediakan yaitu maksimal sebesar 7,85 Ha dan

minimal sebesar 2,62 Ha. Jadi, kebutuhan total RTH privat untuk fasum dan fasos adalah

maksimal sebesar 337,88 Ha dan minimal sebesar 256,32 Ha.

2.3.1.2. Penyediaan RTH publik

Sedangkan untuk penyediaan RTH publik, setidaknya dapat tersedia Ruang Terbuka

Hijau sebgai berikut:

� Berbentuk Jalur

� Jalur hijau koridor jalan

� Pulau jalan dan median jalan

� Pedestrian (jalur pejalan kaki)

� Berbentuk Area

� Taman kecamatan

� Taman kota

� RTH Fungsi Tertentu

� RTH sempadan Rel Kereta Api

� RTH sempadan sungai

� Jalur hijau jaringan listrik tegangan tinggi

� Pemakaman

� RTH kawasan Bandara

� RTH kawasan Terminal

Page 49: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

49

2.3.2. KEBUTUHAN RTH BERDASARKAN JUMLAH PENDUDUK

Dalam mempermudah dalam proses perhitungan kebutuhan RTH yang didasarkan pada

jumlah penduduk, maka pendekatan awal yang digunakan adalah dengan membagi wilayah

perencanaan dalam satuan unit lingkungan yang menunjukkan hierarki wilayah. Berdasarkan

NSPM Kabupaten Gresik tahun 2008, bentuk hierarki yang digunakan adalah sebagai berikut :

Tabel 2.35. Hierarki Lingkungan Wilayah Perencanaan

Unit Lingkungan

Perencanaan

Unit Lingkungan

Admisnistrasi

Jumlah Penduduk

yang Mendukung

Lingkungan I Rukun Tetangga 250 jiwa

Lingkungan II Rukun Warga 3000 jiwa

Lingkungan III Kelurahan 30.000 jiwa

Lingkungan IV Kecamatan 200.000 jiwa

Lingkungan V Wilayah kota 1 juta jiwa

Sumber : NSPM Kabupaten Gresik, 2008

Berdasarkan pembagian tersebut, maka kebutuhan pengembangan RTH di wilayah Kecamatan

Gresik dan Kecamatan Kebomas adalah sampai dengan Unit Lingkungan III. Perhitungan

kebutuhan RTH berdasarkan jumlah penduduk dijelaskan sebagai berikut.

2.3.2.1. Taman

� Taman untuk 250 penduduk

Setiap 250 penduduk membutuhkan minimal 1 taman sebagai tempat bermain anak

dengan luas sekurang-kurangnya 250 m2 dengan standar 1 m2/penduduk.

� Taman untuk 2.500 penduduk

Untuk setiap kelompok penduduk 2.500 penduduk diperlukan sekurang-kurangnya 1

daerah terbuka, disamping daerah-daerah terbuka yang sudah ada pada tiap kelompok

250 penduduk. Luas area yang diperlukan 1.250 m2 atau dengan standar 0,5

m2/penduduk. Lokasinya dapat disatukan dengan pusat kegiatan RW.

� Taman dan Lapangan Olah Raga untuk 30.000 penduduk

Sarana ini diperlukan untuk kelompok 30.000 penduduk dapat melayani aktivitas

kelompok di area terbuka. Sarana ini dapat berbentuk taman yang dilengkapi lapangan

olah raga, sehingga berfungsi serba guna dan tetap terbuka, serta ditanam pohon-pohon

yang berfungsi sebagai peneduh. Luas area yang dibutuhkan 9.000 m2 atau dengan

standar 0,3 m2/penduduk.

� Taman dan lapangan Olah Raga untuk 120.000 penduduk

Setiap kelompok penduduk sekurang-kurangnya harus memiliki 1 lapangan hijau

terbuka. Luas area yang diperlukan 24.000 m2 atau dengan standar 0,2 m2/penduduk.

Page 50: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

50

Lokasi tidak harus di pusat kecamatan namun apabila dapat disatukan akan menjadi

lebih baik.

� Taman dan Lapangan Olah Raga untuk 480.000 penduduk

Sarana yang ada berbentuk kompleks, meliputi stadion, taman atau tempat bermain,

area parkir, bangunan-bangunan fungsional. Luas tanah yang dibutuhkan 144.000 m2

atau dengan standar 0,3 m2/penduduk.

Dari standar penyediaan RTH diatas diperoleh kebutuhan RTH di Kecamatan Gresik dan

Kebomas sebagai berikut:

Tabel 2.36. Analisis Hirarki RTH berdasarkan Kriteria Unit Lingkungan III, II, dan I

No. Kecamatan

Jumlah

Penduduk

Tahun

2014

(jiwa)

Unit Lingkungan Perencanaan RTH TOTAL

LUAS Unit L-III Unit L-II Unit L-I

(30.000

jiwa)

Luas

(Ha)

(2.500

jiwa)

Luas

(Ha)

(250

jiwa)

Luas

(Ha) (Ha)

1. Gresik 88.619 2 unit 1,80 9 unit 1,13 25 unit 0,63 3,56 2. Kebomas 106.473 3 unit 2,70 5 unit 0,63 16 unit 0,40 3,73

Jumlah 5 unit 4,50 14 unit 1,76 36 unit 1,03 7,29

Sumber : Hasil Analisis, 2012(Berdasarkan Peraturan Menteri PU Nomor 05?PRT/M/2008)

Dari jumlah penduduk yang diproyeksikan hingga tahun perencanaan 2014, jumlah penduduk

masing-masing Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas diperolah angka kebutuhan

penyediaan RTH Taman Kota hingga Tahun 2014 seluas 7,29 Ha dan jumlah penduduk yang

masih dibawah standar minimal penyediaan RTH Taman Kecamatan yang melayani 120.000

jiwa, dengan luas minimal/kapita 0,2 m2/jiwa (Peraturan Menteri PU Nomor 05/PRT/M/2008).

Pada kondisi eksisting RTH taman kota dan taman lingkungan diperoleh luasan sebesar 44,05

Ha, sehingga untuk kedua kecamatan ini masih mempunyai luasan cadangan kebutuhan RTH

sebesar 36,76 Ha. Cadangan RTH ini harus dipertahankan, dan tidak dibolehkan untuk

dialihfungsikan.

2.3.2.2. Lapangan olah raga

Lapangan olahraga ini berupa lapangan sepak bola dengan tingkat pelayanan sebagian

wilayah kawasan. Kriteria penyediaan lapangan olah raga ini antara lain:

� Didukung jumlah penduduk minimum 30.000 orang.

� Luas lahan/persil/kapling sekitar 0,3 m2 per penduduk atau setiap unit seluas 0,9 Ha.

� Lokasinya tersebar di setiap bagian wilayah kawasan.

Page 51: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

51

Kebutuhan taman dan lapangan olah raga di Kecamatan Gresik dan Kecamatan

Kebomas adalah sebagai berikut:

Tabel 2.37. Analisis Jenis dan Jumlah RTH yang Dibutuhkan

No. Kecamatan Unit

Lingkungan

Jenis RTH yang

Dibutuhkan

Jumlah

(unit) Lokasi

1. Gresik L-III Taman + Lapangan olahraga

2 Dikelompokkan dengan sekolah

L-II Taman + Lapangan olahraga

9 Di pusat kegiatan RW

L-I Taman bermain 25 Di tengah kelompok permukiman

2. Kebomas L-III Taman + Lapangan olahraga

3 Dikelompokkan dengan sekolah

L-II Taman + Lapangan olahraga

5 Di pusat kegiatan RW

L-I Taman bermain 16 Di tengah kelompok permukiman

Sumber : Hasil Analisis, 2012

2.3.2.3. Jalur hijau

Bentuk daerah terbuka selain taman dan lapangan olah raga dapat berupa jalur hijau

dan taman-taman lainnya. Fungsi dari Ruang Terbuka Hijau adalah sebagai paru-paru kota,

keindahan, penyimpan cadangan air/sumur alam juga sebagai filter bagi polusi udara. Jalur hijau

ini berupa penghijauan pada tepi jalan (sempadan jalan), sempadan sungai, sempadan pantai,

sempadan telaga/boozem, sempadan rel Kereta Api, dan jalur hijau di bawah SUTT. dan lain-

lain. Standar kebutuhan penyediaan Ruang Terbuka Hijau adalah 15 m2 per penduduk.

Dengan jumlah penduduk sebesar 195.092 jiwa pada Tahun 2014, maka diproyeksikan

luasan Jalur Hijau yang dibutuhkan minimal adalah 292,64 Ha.

Sedangkan berdasarkan perhitungan standar penyediaan RTH pada setiap sempadan

yang dihitung berdasarkan panjang jalan, sungai, pantai, rel KA, dan keliling telaga/boozem

eksisting diperoleh sebagai berikut.

Tabel 2.38. Analisis Jumlah Kebutuhan Total RTH di Kota Gresik

No. Jenis RTH Luasan RTH (Ha)

Jalur hijau

4. Sempadan Sungai 31.10 5. Sempadan Pantai 76.21 6. Sempadan Telaga 4.64 7. Sempadan Jalan 7.14 8. Sempadan Rel KA 19.03 9. Sempadan SUTT 30.84

Jumlah Total Kebutuhan RTH 168.97

Sumber: Hasil Analisis NSPM RTH Kota Gresik, 2008

Page 52: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

52

Dengan demikian hingga Tahun 2014 masih terdapat defisit target penyediaan RTH

Jalur Hijau sebesar 123,67 Ha.

2.3.2.4. Pemakaman

Sarana lain yang merupakan ruang terbuka adalah pemakaman kota. Kriteria

penyediaan RTH pemakaman adalah lahan yang dibutuhkan 2 m2/penduduk. Jadi luasan

kebutuhan RTH Pemakaman hingga Tahun 2014 adalah 39,02 Ha. Sedangkan luasan RTH

eksisting adalah 24,00 Ha, sehingga masih dibutuhkan luasan lahan RTH Pemakaman sebesar

15,02 Ha.

2.3.2.5. Hutan kota

Setiap hamparan Luas hutan kota minimal 0.25 ha. Luas hutan kota minimal 10 % dari

total wilayah kawasan perkotaan. Jadi kebutuhan luas Hutan Kota untuk Kecamatan Gresik dan

Kecamatan Kebomas berdasarkan standar luasan wilayahnya adalah 10% x (554,29 +

3006,00)Ha = 356,03 Ha. Sedangkan luasan RTH eksisting Hutan Kota adalah 494,40 Ha,

sehingga masih terdapat cadangan luasan RTH Hutan Kota seluas 138,37 Ha.

2.3.3. KEBUTUHAN RTH BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN

Lain halnya pada kota berpenduduk padat, dengan jumlah kendaraan bermotor dan

industri yang tinggi, maka luas RTH kota yang dibangun dapat dihitung berdasar pendekatan

pemenuhan oksigen (Kunto, 1986),dengan rumus :

L = A . v + b . W

20

Keterangan: L = Luas RTH kota (m2) A = Kebutuhan oksigen per orang (kg/jam) b = Rerataan kebutuhan oksigen per kendaraan bermotor (kg/jam) v = Jumlah Penduduk W = Jumlah kendaraan bermotor 20 = Tetapan (kg/jam/Ha)

Kemudian dimodifikasi oleh Dahlan (2003) sebagai berikut :

L = Σ A.i. Vi + Σ Bi. WI + Σ Ci .Zi

20

Keterangan : L = Luas Hutan Kota (Ha) Ai = Kebutuhan Oksigen (O2) per orang (ug/jam)

Page 53: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

53

Bi = Kebutuhan Oksigen (O2) per satuan kendaraan bermotor (kg/jam) Ci = Kebutuhan Oksigen (O2) per satuan industri (kg/jam) Vi = Jumlah Penduduk Wi = Jumlah kendaraan bermotor dari berbagai jenis Zi = Jumlah industri dari berbagai jenis 20 = Konstanta (rerataan oksigen/O2) yang dihasilkan (20kg/jam/Ha)

Selain menggunakan pendekatan Metode Kunto, penentuan luasan RTH berdasarkan

kebutuhan oksigen, juga dapat dilakukan dengan Metode Geravkis dalam Fadelli dkk (2004)

yang dijelaskan dengan rumus sebagai berikut:

Lt = Xt + Zt

(54)(0,9375)

Keterangan : Lt = Luas RTH Kota pada Tahun ke-t (m2) Xt = Jumlah kebutuhan oksigen bagi penduduk pada tahun ke-t Zt = Jumlah kebutuhan oksigen bagi kendaraan bermotor pada tahun ke–t 54 = Tetapan yang menunjukan bahwa 1 m2 luas lahan menghasilkan 54 gram berat kering tanaman per hari 0,9375 = Tetapan yang menunjukan bahwa 1 gram berat kering tanaman adalah setara dengan produksi oksigen 0,9375

Berdasarkan ketentuan yang ada Fadelli dkk (2004), kebutuhan oksigen tiap orang dijelaskan

dengan rumus sebagai berikut :

Xt = Jumlah kebutuhan oksigen manusia (ton/hari) Pt = Jumlah Penduduk pada tahun (t) 4.420,8 = rata-rata kapasitas isap oksigen pada manusia, sebesar 3,07 liter/menit/orang,

setara dengan 4.420,8 liter/hari/orang 1,2 = Konstanta bobot udara, 1 m udara menghasilkan 1,2 kg/m

Sedangkan kebutuhan oksigen pada kendaraan (Zt), dalam ketentuan Fadelli dkk (2004)

dijelaska sebagai berikut :

Ztbensin = Jumlah BBM Bensin x 2,77 x 0,21 x 24 x 10-3 Ztsolar = Jumlah BBM Solar x 2,86 x 0,16 x 24 x 10-3

Dari ketentuan di atas, maka digunakan asumsi sebagai berikut :

Xt = Pt x 4.420,8 Liter/hari/orang x 1,2 kg/m3

Zt = Ztbensin + Ztsolar

Page 54: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

54

� Berdasarkan ketentuan yang ada (Wisesa, 1988), kebutuhan oksigen tiap orang adalah

0,0193 m3/jam yang setara dengan 19,3 liter/jam (0,0193 x 1000), dengan asumsi

kebutuhan per-hari mencapai 463,2 liter/hari (19,3 x 24 jam).

� 1 liter udara O2 = 1,4 gram O2.

� 463,2 liter/hari x 1,4 gram O2 = 648,48 gram O2/hari tiap penduduk.

� Untuk kendaraan bensin membutuhkan bahan bakar 0,200-0,220 kg/PS.jam (rata-rata

0,210 kg/PS.jam). Ketentuan kebutuhan oksigen adalah 1 kg bahan bakar membutuhkan

2,77 kg O2.

� Diasumsikan kebutuhan bahan bakar per-hari untuk kendaraan bermotor adalah 0,210

kg/PS. Jam x 24 jam = 5,04 kg/hari.

� Jadi, kebutuhan oksigen untuk kendaraan bermotor sebesar 5,04 kg/hari x 2,77 kg =

13,9608 Kg O2.

Kebutuhan RTH berdasarkan jumlah penduduk pada kawasan perkotaan Gresik adalah sebagai

berikut:

Pt = 195.091 x 648,48 gram O2/hari = 126.512.611,68 gram O2/hari

Kt = 311.058 x 13,9608 Kg O2 = 4.342.618,53 Kg O2 = 4.342.618.526,40 gram O2

Lt = (126.512.611,68 + 4.342.618.526,40) gram O2 / (54 gr/m2 x 0,9375)

= 4.469.131.138,08 gram O2 / 50,625 gram/m2.

= 88.279.133,59 m2

= 8.827,91 Ha

Berdasarkan perhitungan tersebut, diketahui bahwa kebutuhan luasan RTH di kawasan

perkotaan Gresik (Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas) adalah sekitar 8.827,91 Ha.

2.3.4. KEBUTUHAN RTH BERDASARKAN NETRALISASI KARBON DIOKSIDA

Pohon dapat membantu dalam mengatasi dampak negatif hujan asam melalui proses

fisiologis tanaman yang disebut proses gutasi. Proses gutasi akan memberikan beberapa unsur

diantaranya : Ca, Na, Mg, K dan bahan organik seperti glumatin dan gula (Smith, 1981). Cahaya

matahari akan dimanfaatkan oleh semua tumbuhan baik hutan kota, hutan alami, tanaman

pertanian dan lainnya dalam proses fotosintesis yang berfungsi untuk mengubah gas CO2 dan

air menjadi karbohidrat dan oksigen. Dengan demikian proses ini sangat bermanfaat bagi

manusia, karena dapat menyerap gas yang bila konsentrasinya meningkat akan beracun bagi

manusia dan hewan serta akan mengakibatkan efek rumah kaca. Di lain pihak proses ini

menghasilkan gas oksigen yang sangat diperlukan oleh manusia dan hewan.

Page 55: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

55

Daerah yang merupakan tempat penimbunan sampah sementara atau permanen

mempunyai bau yang tidak sedap. Tanaman dapat digunakan untuk mengurangi bau. Tanaman

dapat menyerap bau secara langsung, atau tanaman akan menahan gerakan angin yang bergerak

dari sumber bau. Akan lebih baik lagi hasilnya, jika tanaman yang ditanam dapat mengeluarkan

bau harum yang dapat menetralisir bau busuk dan menggantinya dengan bau harum.

2.3.5. KEBUTUHAN RTH BERDASARKAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR

Kebutuhan air dalam kota tergantung dari faktor:

• Kebutuhan air bersih per tahun

• Jumlah air yang dapat disediakan oleh PAM

• Potensi air saat ini

• Kemampuan hutan menyimpan air

Faktor-faktor diatas dapat ditulis dalam persamaan

L = Po.K (1 + r - c) t - PAM - Pa

z

Keterangan : L = Luas hutan yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan air (dalam Ha) Po = Jumlah penduduk kota pada tahun ke 0 K = Konsumsi air per kapita (liter/hari) r = Laju kebutuhan air bersih (biasanya seiring dengan laju pertambahan penduduk

kota setempat) t = Tahun c = Faktor koreksi (besarnya tergantung dari upaya pemerintah dalam penurunan laju

pertumbuhan penduduk) PAM = Kapasitas suplai air oleh PAM (dalam m3/tahun) Pa = Potensi air tanah saat ini z = Kemampuan lahan menyimpan air (m3/Ha/tahun)

LAI menggunakan rumus :

LAI = CT [Ls - 0,27 x EXP.0,035 CS 0.15 / (π(CS / 1,25) 2)]

Keterangan : LS = Koefisien Bentuk Daun Rata-Rata (Mean Leaf-Shape Coefficient) untuk masing-

masing kelompok tumbuhan pembentuk hutan kota yang merupakan nisbah antara lebar daun dan panjang daun rata-rata.

CS = Koefisen Bentuk Tajuk Rata-Rata (Mean Crown-Shape Coefficient) untuk masing-masing kelompok tumbuhan pembentuk hutan kota, yang merupakan nisbah antara lebar tajuk dan tinggi tajuk rata-rata.

Page 56: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

56

CT = Koefisien Model Arsitektur Tumbuhan (Plant Architectural Mode Coefficient), yang diperhitungkan berkisar antara 10- 25, dengan rata-rata sebesar 19,72. LS, CS dan CT tidak diukur secara langsung di lapangan, melainkan dianaslisis (dirisalah) berdasarkan Model Arsitektur Pohon yang diperkenalkan pada tahun 1975 oleh Halle & Oldeman (Purnomohadi, 1995).

Berdasarkan pertimbangan isu-isu penting, luas RTH yang harus dibangun, khususnya

pada kota-kota yang memiliki masalah kekurangan air bersih, sebaiknya ditetapkan

berdasarkan pemenuhan kebutuhan akan air seperti rumus berikut (Sutisna et.al, 1987 dalam

Dahlan, 1992):

La = Po.K (1 + r - c) t – PAM.Pa

z

Keterangan : La = luas RTH kota yang harus dibangun Po = Jumlah penduduk K = Konsumsi air per kapita r = Laju peningkatan pemakaian air C = Faktor pengendali PAM = Kapasitas Suplai Perusahaan Air Minum T = Tahun Pa = Potensi air tanah Z = Kemampuan hutan kota dalam menyimpan air

2.4. RENCANA PEMBANGUNAN RTH

2.4.1. PERAN RTH DALAM MEMBENTUK KARAKTER KOTA

Dalam penentuan jenis dan lokasi RTH Perkotaan yang direncanakan dalam masterplan

sebainya dipilih RTH yang memberikan kontribusi signifikan dalam membentuk image sebuah

perkotaan. Beberapa kriteria yang mempu menunjukkan bahwa RTH perkotaan tersebut telah

mampu menjadi icon dan membentuk karakter sebuah kota yaitu dengan adanya RTH mampu

menjadikan sebuah kota nampak teduh dan nyaman yang ditunjukkan dengan keberadaan

penghijauan di jalur hijau yang ditumbuhi pepohonan besar berdaun rindang, yang

menghubungkan dengan seluruh node-node RTH yang ada di kota.

Konsep Struktur Ruang RTH Kota Gresik dibentuk melalui tatanan letak seluruh RTH

yang ada untuk melayani wilayah perkotaan Kota Gresik yang terbagi ke dalam SKP I, II dan III

di Kecamatan Gresik dan SKP I, II, III, IV dan V di Kecamatan Kebomas. Antara setiap RTH

Cluster/Node satu dengan lainnya terhubung dengan RTH Koridor agar membentuk satu

kesatuan Jaringan RTH Kota Gresik dengan Konsep Insect Way Network. Konsep RTH ini akan

menjamin keberlangsungan dan keseimbangan kebutuhan hidup penduduk kota dan organism

hidup lainnya.

Page 57: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

57

Gambar 2.20. Konsep Insect Way Network Struktur RTH Kota Gresik.

Gambar 2.21. Rencana Pola Ruang RTH Kota Gresik

Page 58: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

58

2.4.2. POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN RTH KOTA

Masterplan yang disusun harus pragmatis memperhatikan lokasi-lokasi yang

berpotensi untuk dikembangkan sebagi RTH pada tahun-tahun mendatang sebagai upaya

pemenuhan luasan RTH Perkotaan 30%. Disertai pula tahapan-tahapan perwujudan RTH

Perkotaan di lokasi-lokasi tersebut. Di sisi lain, pemenuhan luasan RTH tidak selalu berarti

pembangunan RTH baru, namun dapat dilakukan melalui akuisisi RTH privat, revitalisasi RTH

yang sudah mengalami alih fungsi, atau melalui pengembangan RTH pada fungsi khusus seperti

RTH sempadan rel, jalur hijau jaringan listrik tegangan tinggi, dll. Alternatif penambahan luasan

RTH tersebut tergambar dalam potensi dan peluang yang telah tertuang di dalam Peta Pola

Ruang RTH Kota Gresik.

Melalui Program P2KH diupayakan terjadinya penambahan luasan RTH Publik dan

Privat. Tetapi dalam program awal kegiatan ini prioritas penambahan luasan RTH ditujukan

untuk RTH Publik. Sasaran berikutnya baru kepada penambahan luasan RTH Privat melalui

mekanisme penerapan insentif dan disinsentif Perda tentang IMB dan RTH Kabupaten Gresik

yang telah ada.

Dalam rangka Program P2KH Tahun 2012 ini, penambahan luasan RTH Publik

dilaksanakan pada tiga lokasi.

1) Lokasi pertama yang berada di Kelurahan Lumpur yang merupakan lahan reklamasi

telah dilaksanakan kegiatan DED untuk pembuatan taman wisata penunjang wisata

religi oleh Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Gresik. Dengan telah adanya kegiatan

penyusunan DED ini, lokasi ini tetap dimasukkan ke dalam Master Plan Kota Hijau,

hanya pelaksanaan kegiatannya akan melibatkan masyarakat untuk berperan serta

dalam memberikan masukan dan saran desain dan kebutuhan RTH yang diinginkan

oleh masyarakat. Luasan RTH Lumpur ini adalah 0,52 Ha.

2) Lokasi yang kedua di pulau jalan Kelurahan Gulomantung kondisinya jauh dari

permukiman kota dan berada di tengah kompleks industri di pinggiran selatan

perkotaan yang berbatasan dengan Kota Surabaya. Lokasi ini masih dapat

dimanfaatkan untuk RTH namun lebih bersifat memberikan fasilitas untuk pekerja

industry dan kampong Rusun Gulomantung yang terdekat. Luasan RTH Pulau Jalan

Gulomantung ini adalah 0,66 Ha.

3) Lokasi yang ketiga masih berada di Kelurahan Gulomantung tetapi berada di utara

lokasi industri, dekat dengan perkampungan masyarakat. Bersebelahan dengan

lokasi RTH ini telah direncanakan pembangunan Rusun untuk Pekerja Industri.

Lokasi ini dinilai paling bermanfaat dan lebih strategis untuk program P2KH ini.

Luasan RTH Gulomantung ini adalah 0,68 Ha.

Page 59: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

59

Gambaran ketiga lokasi ini pada peta Kota Gresik sebagai berikut.

Gambar 2.22. Peta Lokasi Usulan RTH Program P2KH Perkotaan Kota Gresik

RTH Lumpur Sebelah timurnya telah dibangun RTH

taman rekreasi

RTH Gulomantung 2 Sebelah selatannya adalah

perkampungan yang diremajakan menjadi rumah susun

RTH Gulomantung 1 Sebelah utaranya adalah pabrik, dan

sebelah timurnya adalah Rusun

Page 60: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

60

2.4.3. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN RTH KOTA

Pemerintah Kota/Kabupaten harus secara tegas menetapkan kebijakan pengembangan

RTH Perkotaan demi pemenuhan amanat 30% luas RT Perkotaan. Adanya Perda Kabupaten

Gresik Nomor 10 tahun 2010 tentang Penataan RTH dan Penyusunan Master Plan Kota Hijau ini

perlu ditindaklanjuti segera dengan penetapan daerah yang dikonservasi, pelaksanaan

pemanfaatan RTH dan pemeliharaannya, dan pengendalian pemanfaatannya dengan melalui

peningkatan peran serta masyarakat, serta perangkat indentif dan disinsentif.

Mempertimbangkan kebutuhan luasan RTH ini untuk masa depan yang semakin

meningkat dengan kebutuhan pembangunan fisik yang meningkat pula, sedangkan ruang tanah

Kota Gresik telah padat terbangun, maka kebijakan strategis kota masa depan diarahkan ke arah

pengembangan RTH yang tidak hanya secara horizontal produktif, tetapi juga vertikal produktif

yang seimbang dengan kebutuhan pembangunan fisiknya.

2.4.4. ARAHAN PENGEMBANGAN DAN PEMBANGUNAN RTH KOTA

Dalam masterplan RTH Perkotaan harus ditentukan arah pengembangan dan

pembangunan RTH Perkotaan yang disesuaikan dengan karakteristik dan potensi perkotaan dan

kebutuhan masyarakatnya. Dengan keterbatasan ruang lahan perkotaan yang ada saat ini,

arahan pembangunan fisik yang masih bersifat horizontal yang terjadi saat ini di perkotaan Kota

Gresik harus segera diarahkan menuju kea rah pembangunan fisik secara vertical yang diikuti

dengan pemenuhan standar penyediaan RTH Publik dan Privat secara horizontal dan yang

tertentu secara vertikal pula.

Arah pengembangan tersebut tercermin dari kebijakan yang tertuang dalam indikasi

program. Dalam indikasi program yang tertuang di dalam Bab III bagian akhir dari dokumen

Master Plan ini akan terlihat prioritas implementasi kebijakan RTH sebuah perkotaan.

2.4.5. STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA

Arahan pengembangan masterplan RTH Perkotaan tidak seharusnya bertentangan

dengan strategi pembangunan kota. Harus diupayakan agar arah pengembangan RTH Perkotaan

Page 61: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

61

sejalan bahkan mendukung strategi tersebut. Keduanya perlu disinergikan untuk menciptakan

kenyamanan ruang dan kebutuhan biologis mahluk hidup.

Pengembangan jalan-jalan perkotaan yang dibutuhkan bagi kendaraan perlu diimbangi

dengan penyediaan ruang bagi pejalan kaki yang hijau dan nyaman. Ruang-ruang lahan yang

terlantar hendaknya dimanfaatkan untuk meningkatkan ketersediaan RTH perkotaan, menjadi

taman-taman yang aktif maupun pasif. Pemanfaatan lahan terlantar secara pasif juga dapat

mendatangkan nilai ekonomis warga kota melalui program urban farming.

2.4.6. PEMBANGUNAN RTH TAMAN DAN JALUR HIJAU

Salah satu bentuk RTH yang paling umum dan memenuhi fungsi RTH baik dari segi

ekologi maupaun sosial adalah taman. Adapun pengembangan jalur-jalur hijau berfungsi sebagai

pemberi kenyamanan dan keamanan bagi ruang jalan, sungai, rel kereta, SUTT, pantai dan

seterusnya. Baik pengembangan taman maupun jalur hijau merupakan elemen yang wajib

dimuat dalam rencana pengembangan RTH Perkotaan.

RTH untuk taman kota direncanakan mempunyai fungsi sosial tematis sesuai dengan

kebutuhan masyarakat sekitarnya. RTH taman yang berada dekat dengan fasum sekolahan

mempunyai fungsi sebagai fasilitas ruang olah raga dan pengembangan akademik pengetahuan

alam. RTH yang berada dekat perumahan berfungsi beragam, dapat berfungsi Taman Lansia,

Taman Bunga, Taman Anak-anak, Taman Outbound, Taman Berkebun, dan seterusnya.

RTH jalan dan rel kereta memberikan kenyamanan dan keamanan bagi penggunanya.

RTH sungai memberikan fungsi pemeliharaan sungai, mencegah terjadinya banjir dan genangan

air hujan, memberikan barrier terhadap polusi kegiatan didekatnya. RTH SUTT memberikan

Page 62: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

62

jarak aman terhadap kemungkinan bencana dan gangguan medan listrik terhadap manusia di

sekitarnya.

2.4.7. PEMBANGUNAN KAWASAN HUTAN KOTA

Jika kondisi fisik perkotaan yang memungkinkan, sebaiknya masterplan RTH Perkotaan

mencantumkan beberapa bagian wilayah kota yang dikonservasi dan dibiarkan alami dalam

bentuk hutan kota agar fungsi ekologis RTH Perkotaan dapat terpenuhi secara maksimal.

Luasan hutan kota yang lebih besar daripada taman-taman kota lainnya akan memberikan

fungsi ekologis paling besar untuk kebutuhan kota.

Kota Gresik yang mempunyai lahan bekas penambangan untuk kebutuhan bahan baku

semen direncanakan segera dikembalikan fungsi ekologisnya menjadi paru-paru kota melalui

reklamasi dan penghijauan kembali. Pada bagian lahan ini yang pernah dimanfaatkan untuk

pembuangan sampah, akan dimanfaatkan dan dikelola untuk menghasilkan energi dalam bentuk

lain, selain dilakukan kegiatan landfill mining.

2.4.8. PEMBANGUNAN RTH DENGAN FUNGSI KHUSUS

RTH Perkotaan dengan fungsi khusus adalah RTH untuk perlindungan atau

pengamanan, sarana dan prasaranan misalnya melindungi kelestarian sumber daya alam, jalur

pedestrian atau membatasi perkembangan penggunaan lahan agar fungsi utamanya tidak

terganggu.

RTH katagori ini meliputi : jalur hijau sempadan rel kereta api, jalur hijau jaringan

listrik tegangan tinggi, RTH kawasan sempadan sungai, RTH sempadan pantai, dan RTH

pengamanan sumber air baku/mata air.

Page 63: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

63

RTH dengan fungsi khusus ini keberadaannya sangat penting seperti dijelaskan di atas.

Oleh karenanya rencana pengembangannya harus memenuhi standar kebutuhan ruang

penyediaan RTH sesuai dengan fungsi masing-masing.

2.4.9. PEMBANGUNAN RTH PRIVAT (KOEFISIEN DASAR HIJAU)

Penerapan Koefisien Dasar Hijau (KDH) pada lahan-lahan privat yang dimiliki

masyarakat dan swasta diterapkan melalui pengurusan Surat Keterangan Rencana Kota (SKRK)

dan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB). Pengembang diminta untuk memenuhi kewajiban

penyediaan fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum). Dalam pengembangan kawasan

disyaratkan KDH minimal 20% berupa taman.

2.4.10. PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN RTH KOTA

Warga dapat diajak berperan mengelola lahan hijau pekarangan melalui penanaman

pohon rindang dan karpet hijau tanaman dan pembuatan lubang biopori. Selain itu, pemerintah

daerah dapat mulai mendata dan menetapkan RTH privat pekarangan rumah, sekolah,

perkantoran, hingga pengembang (kawasan terpadu, pusat perbelanjaan, hotel, apartemen)

sebagai bagian dari RTH. Insentif bagi warga yang lahannya bersedia diakuisiis berupa

keringanan pajakPBB, pajak air, pembayaran tagihan listrik maupun telepon.

2.4.11. TANAMAN PENGHIJAUAN DI WILAYAH PERKOTAAN

Penghijauan kota dapat menggunakan jenis-jenis tanaman yang lazim digunakan

sebagai tanaman penghijau kota lengkap dengan kelebihan dan kekurangannya. Dapat

disertakan pula teknik penanaman dan pemeliharaan tanaman tersebut sebagai pengetahuan

bagi masyarakat. Tanaman yang digunakan harus sesuai dengan jenis tanah dan kondisi cuaca

mikro (setempat).

Berdasarkan kecenderungan kawasan perkotaan di Kabupaten Gresik, maka arahan

bentuk dan jenis vegetasi yang dapat digunakan dalam rangka pengembangan RTH kawasan

adalah sebagai berikut :

Page 64: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

64

Tabel 2.39. Jenis Vegetasi yang dapat dikembangkan di Wilayah Kota Gresik

No Jenis Vegetasi Keterangan

1. Sono Kembang/ Agsana

Agsana tergolong tanaman keras berbatang lurus yang mudah tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia. Kulitnya bergetah, namun keras kering. Daunnya bersirip, panjangnya ± 8 Cm. berbungga mirip kupu – kupu, kuning dan wangi. Buahnya berbentuk polong, berpenampang ± 1 Dm, bersayap, berbiji 1, agak bundar, tapi ujungnya menyerupai parh.

2. Asem keranji/ Tamarindus indica L.

Perawatan: . Pemupukan 1 kali/ 4 bulan . Pemangkasan insidental

Fungsi : . Tanaman pengarah jalan . Tanaman peneduh

Perbanyakan : . Biji dan cangkok

Kebutuhan Cahaya : . Cahaya penuh

Kelembapan : . Sedang

Kebutuhan Penyiraman : . Penyiraman intensif

Tinggi pohon mencapai 18 m. berdaun majemuk dan menyirip yang berjumlah genap. Bunganya majemuk tandan berwarna kuning. Bunganya berupa polongan bertangkai berwarna coklat rasanya asam. Tajuk pohon ini tidak begitu masif dan bentuk pohonnya cukup unik. Tumbuh di dataran rendah dan dataran tinggi, cahaya penuh/ langsung dengan kelembaban sedang dan penyiraman intensif.

3. Flamboyan/ Delonix regia Raf.

Perawatan :

. Pemupukan NPK kandunagn nitrogen tinggi pada masa pertumbuhan

. Pemupukan NPK kandungan fosfor tinggi pada masa pembungaan

. Pemangkasan insidental Fungsi :

. Point of interest karena warna bunganya menarik

. Tanaman pengarah jalan jika ditanam secara missal

. Tanaman peneduh karena lebar tajuknya cukup besar dan berukuran tinggi.

Perbanyakan :

. Biji, cangkok, dan steak batang. Kebutuhan Cahaya :

. Cahaya penuh Kelembapan :

. Sedang Kebutuhan Penyiraman :

. Penyiraman intensif Bunganya berwarna merah menyala hamper memenuhi tajuknya. Tinggi

Page 65: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

65

No Jenis Vegetasi Keterangan

pohon ini dapat mencapai 20 m. Buahnya termasuk buah polong yang pipih. Jumlah biji pada setiap polong sekitar 10-50 biji.

4. Trembesi / Samanea Saman / Rain Tree

Fungsi : . Tanaman Peneduh . Point of interest . Tanaman hutan kota.

Perbanyakan : . Biji

Tingginya mencapai 15 – 25 m dengan diameter kanopi (payung) lebih besar dari tingginya.

5. Cemara / Araucaria heterophylla

Perawatan :

. Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi pada masa pertumbuhan

. Pemupukan NPK kandungan fosfor tinggi pada masa pembungaan

. Pemupukan dengan pupuk buatan , pupuk kandang atau pupuk kompos.

. Pemangkasan secara insidental Fungsi :

. Point of interest karena keunikan bentuk tajuk dan susunan cabang serta rantingnya

. Tanaman pengarah jalan jika diletakkan secara massal. Perbanyakan :

. Cangkok Kebutuhan Cahaya :

. Cahaya penuh Kelembapan :

. Sedang Kebutuhan Penyiraman :

. Penyiraman intensif Ketinggian pohon ini dapat mencapai 60 m. Cabang – cabang dan ranting – ranting menyerupai daun, berbentuk seperti jarum-jarum yang tumpul. Bunganya memiliki benangsari yang banyak. Buahnya berbentuk runjung. Buah yang sudah tua besar dengan diameter 10-13 cm.

6. Akasia/ Acacia Auriculiformis

Perawatan : . Frekuensi pemupukan 4-6 bulan sekali. . Pemangkasan secara insidental

Fungsi : . Point of interest . Tanaman pengarah jalan yang menarik . Tanaman peneduh karena lebar tajuknya cukup besar dan ukuran

pohon yang cukup tinggi. Perbanyakan :

. Biji dan setek batang Kebutuhan Cahaya :

. Cahaya penuh Kelembapan :

. Sedang Kebutuhan Penyiraman :

. Penyiraman nonintensif

Page 66: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

66

No Jenis Vegetasi Keterangan

Pada lingkungan yang ideal, tingginya dapat mencapai 30-40 m dengan diameter batang 80 -100 cm. berbatang lurus dank eras. Warna kayunya bervariasi dari cokelat sampai merah gelap. Bunganya berdiameter 8 cm, berwarna kuning terang, dan beraroma wangi.

7. Bungur / Lagerstromia speciosa Pers.

Perawatan : . Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi (masa pertumbuhan . NPK kandungan fosfor tinggi (masa pembungaan).

Fungsi : . Tanaman tepi jalan jika ditanam secara missal. . Tanaman peneduh . Point of interest

Perbanyakan : . Biji dan cangkok

Kebutuhan Cahaya : . Cahaya penuh

Kelembapan : . Sedang

Kebutuhan Penyiraman : . Penyiraman intensif

Tingginya dapat mencapai 45 m. Daunnya tunggal, bertangkai cukup pendek, berbentuk oval, elips memanjang, serta berwarna hijau tua dan liat seperti kulit. Bunganya majemuk malai berwarna ungu berbentuk lonceng.

8. Mahoni / Swietenia mahogany Jacq.

Perawatan : . Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi (masa pertumbuhan)

dan NPK kandungan fosfor tinggi (masa pembungaan) . Pemangkasan secara insidental

Fungsi : . Tanaman peneduh . Tanaman pengarah jalan

Perbanyakan : . Biji, cangkok, okulasi.

Kebutuhan Cahaya : . Cahaya penuh

Kelembapan : . Sedang

Kebutuhan Penyiraman : . Penyiraman intensif

Buahnya yang berwarna cokelat muncul di ujung-ujung ranting. Tingginya mencapai 30 m. Daunnya majemuk menyirip genap berwarna hijau tua. Buahnya bertangkai, berbentuk bola, dan berwarna coklat.

9. Akasia / Acacia Longifolia

Perawatan : . Pemupukan pada masa pertumbuhan (NPK dengan N tinggi) dan

pemupukan pada masa pembungaan (NPK dengan kadar P tinggi)

. Pemangkasan secara insidental Fungsi :

. Point of interest

. Tanaman pengarah jalan yang baik jika digunakan secara massal

. Tanaman peneduh karena lebar tajuknya cukup besar dan ukuran pohonnya cukup tinggi

Page 67: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

67

No Jenis Vegetasi Keterangan

Kebutuhan Cahaya : . Cahaya penuh. . Penyinaran dengan seminaungan

Kelembapan : . Sedang

Kebutuhan Penyiraman : . Penyiraman intensif

Daya Tumbuh : . Sedang

Percabangannya rendah dan berdaun rimbun. Tingginya mencapai 15-25 m. Bunga berwarna putih kekuningan yang berbentuk bulir dan bertangkai pendek yang sepintas mirip sikat berwarna kuning. Jika tertiup angin yang sedikit keras, bunganya berguguran. Lokasi tumbuh : Dataran Rendah dan Dataran Tinggi

10. Kiara payung

Perawatan : . Pemupukan pada masa pertumbuhan (NPK dengan N tinggi) dan

pemupukan pada masa pembungaan (NPK dengan kadar P tinggi)

Fungsi : . Tanaman peneduh karena tajuknya lebar dan masif . Tanaman pengarah jalan

Kebutuhan Cahaya : . Cahaya penuh

Kelembapan : . Sedang

Kebutuhan Penyiraman : . Penyiraman intensif

Bentuk tajuknya bulat atau semiglobular bagai payung terbuka. Daun-daunya rimbun berwarna hijau tua mengilap. Ketinggiannya mecapai 25 m. Daunnya merupakan daun majemuk menyirip. Bunganya majemuk malai yang muncul dari ketiak daun. Mahkotanya berwarna putih. Buahnya termasuk buah batu berbentuk bulat memanjang. Lokasi Tumbuh : Pantai, Dataran Rendah dan Dataran Tinggi

11. Tanjung

Perawatan . Pemupukan saat pertumbuhan (NPK berkadar N tinggi) dan saat

pembuangan (NPK dengan kadar P tinggi) . Pemangkasan secara insidental

Fungsi . Tanaman peneduh . Tanaman pengarah jalan . Tanaman tabir (screen) jika ditanam massal sejajar.

Perbanyakan : . Biji dan cangkok

butuhan Cahaya : . Cahaya penuh

Kelembapan : . Sedang

Kebutuhan Penyiraman : . Penyiraman semiintensif

Bentuk tajuknya indah. Perpaduan bentuk dan warna daunnya yang hijau mengilap. Buah matang berwarna hingga jingga. Termasuk jenis pohon bergetah. Tingginya mencapai 15 meter Lokasi tumbuh : Dataran Rendah dan Dataran Tinggi

12. Randu/ Malvaceae Perawatan: . Pemangkasan dilakukan pada awal musim penghujan.

Fungsi : . Tanaman pengarah jalan

Page 68: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

68

No Jenis Vegetasi Keterangan

. Tanaman penahan tanah dari erosi, mencegah banjir dan sebagai tanaman penghijauan.

Perbanyakan : . Stek

Dapat tumbuh setinggi 60-70 m.

13. Glodokan Biasa

Perawatan : . Pemupukan setiap 4 – 6 bulan . Pemangkasan secara insidental

Fungsi : . Tanaman pembatas jalan . Tanaman pengarah jalan

Perbanyakan : . Cangkok dan biji

Kebutuhan Cahaya : . Cahaya penuh

Kelembapan : . Sedang

Kebutuhan Penyiraman : . Penyiraman semiintensif

Bentuk tajuknya bulat. Daunnya berwarna hijau mengilap. Panjang daun 15-20 cm dengan ujung menyempit dan tepinya berombak. Dari ketiak daun atau ranting muncul bunga majemuk yang menghasilkan buah. Buah bulat sebesar 2 cm dan berwarna kuning kehijauan.

14. Glodokan Tiang/ Polyalthia longifolia

Perawatan : . Pemupukan setiap 4-6 bulan . Pemangkasan secara insidental

Fungsi : . Tanaman pengarah jalan dan penghalang tabir yang efektif jika

ditanam sejajar karena tajuknya yang massif dengan bentuk fastigiate

Perbanyakan : . Biji dan cangkok

Kebutuhan Cahaya : . Cahaya penuh

Kelembapan : . Sedang

Kebutuhan Penyiraman : . Penyiraman semiintensif

Tingginya 10-15 m. daun berwarna hijau mengilap, berbentuk lanset memanjang, bagian ujung menyempit, dan tepi daun berombak. Bunga kecil-kecil warna kuning kehijauan muncul dari ketiak daun. Buah glodokan tiang berbentuk bulat memanjang seperti buah melinjo.

Page 69: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

69

No Jenis Vegetasi Keterangan

15. Sawo Kecik/ Manilkara kauki Dup.

Perawatan : . Pemupukan dilakukan saat pertumbuhan (NPK berkadar N tinggi)

dan saat pembungaan (NPK dengan kadar P tinggi) . Pemangkasan secara insidental

Fungsi : . Focal point karena bentuk tajuknya yang indah . Tanaman peneduh . Tanaman pengarah jalan jika ditanam massal.

Perbanyakan : . Biji dan cangkok

Kebutuhan Cahaya : . Cahaya penuh

Kelembapan : . Sedang

Kebutuhan Penyiraman : . Penyiraman semiintensif

Bentuk tajuknya indah. Warna permukaan bawah daun cokelat, sedangkan permukaan atas daun hijau. Kayunya keras, halus, dan berwarna kemerahan. Bunga tunggal dengan mahkota berwarna putih kusam dan berbau harum. Buahnya berbentuk lonjong memanjang dan berwarna cokelat kemerahan atau merah jingga.

16. Biola Cantik/ Ficus Lyrata

Perawatan : . Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi (masa pertumbuhan) . NPK kandungan fosfor tinggi (masa pembungaan). . Pemangkasan insidental

Fungsi : . Tanaman peneduh karena tajuknya cukup lebar . Point of interest

Perbanyakan : . Setek batang dan cangkok

Kebutuhan Cahaya : . Cahaya penuh

Kelembapan : . Sedang

Kebutuhan Penyiraman : . Penyiraman semiintensif

Tingginya dapat mencapai 25 m. helaian daun berbentuk bulat telur, kaku, seperti kulit, dan berwarna hijau tua mengilap. Buahnya seperti buah periuk dengan bunga di dalamnya. Buah berbentuk bulat dan permukaannya terdapat lekukan-lekukan bernoda putih.

17. Ketapang

Perawatan : . Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi pada masa

pertumbuhan. . Pemangkasan insidental.

Fungsi : . Point of interest . Tanaman peneduh khususnya pada lahan parker . Tanaman pengarah jalan

Perbanyakan : . Cangkok dan biji

Kebutuhan Cahaya : . Cahaya penuh dan penyinaran penuh penaungan

Kelembapan : . Sedang

Kebutuhan Penyiraman :

Page 70: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

70

No Jenis Vegetasi Keterangan

. Penyiraman intensif Bentuk tajuknya bertingkat. Tingginya mencapai 35 m. daunnya tunggal dan duduk daunnya tersebar. Helaian daun berbentuk bulat telur, liat seperti kulit, berwarna hijau. Ketika akan rontok, daun berubah warna menjadi jingga. Bunganya majemuk berbulir berwarna putih. Buah ketapang termasuk buah batu yang setelah tua berwarna merah tua.

18. Kayu Putih

Perawatan : . Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi (masa pertumbuhan) . NPK kandungan fosfor tinggi (masa pembungaan). . Pemangkasan insidental

Fungsi : . Tanaman peneduh karena tajuknya lebar . Tanaman pengarah jalan jika ditanam secara massal.

Perbanyakan : . Biji dan cangkok

Kebutuhan Cahaya : . Cahaya penuh

Kelembapan : . Sedang

Kebutuhan Penyiraman : . Penyiraman intensif

Tingginya mencapai 25 m. Kulit batangnya berwarna kuning sampai abu kecokelat-cokelatan dan mudah mengelupas sehingga batang dalamnya terlihat berwarna putih. Daunnya berbentuk bulat telur memanjang seperti lanset, pangkal daun menyempit dan ujung meruncing, berbintik merah dan kaku seperti kulit. Bunganya majemuk paying, sedangkan buahnya berbentuk lonceng dengan tinggi 6-7 mm dan berbiji banyak

19. Beringin Hijau / Ficus benjamina L.

Perawatan : . Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi (masa pertumbuhan) . NPK kandungan fosfor tinggi (masa pembungaan). . Repotting insidental

Fungsi : . Tanaman peneduh karena tajuknya lebar dan ukurannya tinggi . Point of interest

Perbanyakan : . Biji, steak batang, dan cangkok

Kebutuhan Cahaya : . Cahaya penuh

Kelembapan : . Sedang

Kebutuhan Penyiraman : . Penyiraman semiintensif

Tingginya dapat mencapai 30 m. daunnya tunggal bertangkai. Duduk daun tersebar, helaian daun berbentuk bulat telur, dan berujung runcing. Daun muda berwarna merah muda atau merah kecokelatan, lalu berubah menjadi hijau tua.

20. Beringin Putih

Perawatan : . Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi (masa pertumbuhan) . NPK kandungan fosfor tinggi (masa pembungaan). . Repotting insidental

Fungsi : . Tanaman peneduh karena tajuknya lebar dan ukurannya tinggi . Point of interest

Perbanyakan : . Biji, steak batang, dan cangkok

Kebutuhan Cahaya :

Page 71: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

71

No Jenis Vegetasi Keterangan

. Cahaya penuh Kelembapan :

. Sedang Kebutuhan Penyiraman :

. Penyiraman semiintensif Tingginya dapat mencapai 30 m. daunnya tunggal bertangkai. Duduk daun tersebar, helaian daun berbentuk bulat telur, dan berujung runcing. Daun muda berwarna merah muda atau merah kecokelatan, lalu berubah menjadi hijau tua.

21 Pandan Bali / Pandanus amaryllifolius Roxh.

Perawatan: . Frekuensi pemupukan 1 kali/ 3 bulan . Penjarangan secara insidental

Fungsi : . Display point jika dikomposisikan dengan beragam tanaman hiaju

lainnya . Penyemarak pad ataman gaya Bali.

Perbanyakan : . Anakan

Kebutuhan Cahaya : . Cahaya penuh

Kelembapan : . Sedang

Kebutuhan Penyiraman : . Penyiraman intensif

Tinggi perdu tahunan ini 0,5 – 1 m. batang bulat dengan bekas duduk daun, bercabang dan menjalar. Akar tunjang keluar di sekitar pangkal batang dan cabang. Daun tunggal, pangkal memeluk batang, dan tersusun atas tiga baris dalam garis spiral.

22 Kamboja Bali/ Plumeria sp.

Perawatan : . Frekuensi pemupukan 1 kali/ 4 – 6 bulan (pupuk kandang) . Frekuensi pemangkasan 1 kali/ tahun

Fungsi : . Point of interest taman terutama pada taman gaya Bali . Tanaman pengarah jalan

Perbanyakan : . Setek batang dan biji.

Kebutuhan Cahaya : . Cahaya penuh

Kelembapan : . Sedang

Kebutuhan Penyiraman : . Penyiraman semiintensif

Bentuk ujung-ujung percabangannya mirip terompet. Sisi dalam bunga beraneka ragam, seperti kuning, ungu, putiih dan merah. Daunnya berwarna hijau, secara tunggal duduk berkarang bergerombol di ujung tangkai yang memiliki ujung runcing. Tepi daun rata dan tulang daun menyirip. Tanaman asal Amerika ini memiliki buah berbentuk tabung yang memanjang dan berwarna hitam kecokelatan jika telah tua.

23 Kamboja Jepang/ Adenium sp.

Perawatan : . Pemupukan menjelang berbunga (pupuk P) . Frekuensi pemangkasan 1 kali/ bulan.

Fungsi : . Point of interest taman . Tanaman hias pot dengan penggunaan pot ceper dari bahan

keramik atau tanah liat dan penambahan batu kerikil hias sebagai aksen.

Perbanyakan :

Page 72: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

72

No Jenis Vegetasi Keterangan

. Setek batang, cangkok, sambung, dan biji. Kebutuhan Cahaya :

. Cahaya penuh Kelembapan :

. Rendah Kebutuhan Penyiraman :

. Penyiraman nonintensif Tanaman hias berbunga indah ini memiliki bonggol yang unik menyerupai bonsai. Ukurannya lebih mungil disbanding kamboja biasa dengan ketinggian hanya 1 m. Bunga berbentuk terompet dan berwarna menarik. Daun hijau mengilap, tebal, dan berbentuk oval membesar pada bagian ujungnya. Asalnya dari Gurun Sahara, Arizona.

24 Daun Kupu-kupu / Bauhinia blakeana

Perawatan : . Frekuensi pemupukan 4 – 6 bulan sekali . Pemangkasan insidental

Fungsi : . Point of interest . Tanaman tepi jalan yang begitu lebar . Tanaman peneduh

Perbanyakan : . Setek batang

Kebutuhan Cahaya : . Cahaya penuh

Kelembapan : . Sedang

Kebutuhan Penyiraman : . Penyiraman semiintensif

Tinggi pohon semi evergreen ini mencapai 6-12 m. Tajuknya menyebar (spread) dengan lebar 6-7,5 m. DAun berwarna hijau dengan bentuk menyerupai hati. Lebar daun 15 – 20 cm dengan 8 – 10 tulang daun. Daun menutup pada malam hari. Bunganya mirip anggrek yang berwarna magenta selebar 15 cm, tetapi tidak membentuk buah atau polong.

25 Sepatu Dea

Perawatan: . Frekuensi pemupukan 1 kali/ 4 – 6 bulan (pupuk kandang/

kompos) . Pemangkasan secara insidental

Fungsi: . Tanaman pagar dan tabir . Penyemarak taman bergaya tropis

Perbanyakan : . Cangkok dan setek

Kebutuhan Cahaya : . Cahaya penuh

Kelembapan : . Sedang

Kebutuhan Penyiraman : . Penyiraman semiintensif

Jenis hibridnya telah menghasilkan berbagai bentuk dan warna kelopak bunga, diantaranya ungu, kuning, pink, putih, peach atau varigata. Termasuk tanaman berbunga sepanjang tahun dengan berbagai warna. Kemampuan tumbuhnya dapat bertahan hungga 20 tahun dengan 3 m.

26 Palem Botol / Mascarena lagenicaulis

Perawatan : . Frekuensi pemupukan setiap 6 bulan sekali . Pemangkasan dilakukan saat daun mulai mongering

Fungsi : . Pencipta suasana dalam taman bergaya mediterania atau

Page 73: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

73

No Jenis Vegetasi Keterangan

minimalis . Tanaman pengarah pada jalan yang tidak terlalu lebar. . Tanaman pot

Perbanyakan : . Biji

Kebutuhan Cahaya : . Cahaya penuh

Kelembapan : . Sedang

Kebutuhan Penyiraman : . Penyiraman semiintensif

Batang bawah tampak menggelembung, sedangkan batang atas menyempit, tanpak menyerupai bentuk botol. Tajuknya sempit sehingga tidak memerlukan lahan luas.

27 Serut

Semak sampai pohon menengah mencapai tinggi 4 – 10 m. Daunnya bulat telur dengan panjang 4-12 cm, permukaannya kasar, tepi daun bergerigi, ujung runcing, pangkal daun meruncing, tulang daun menyirip.

28 Pinang Sepuluh / Areca Catechu

Perawatan : . Frekuensi pemupukan 4 – 6 bulan sekali . Pemangkasan insidental

Fungsi : . Point of interest pada taman . Tanaman pengarah jalan karena bentuk pohonnya lurus dan tidak

bercabang memberikan kesan simetris. Perbanyakan :

. Biji Kebutuhan Cahaya :

. Cahaya penuh Kelembapan :

. Sedang Kebutuhan Penyiraman :

. Penyiraman semiintensif Tinggi pohon tidak bercabang ini mencapai 25 m. Batangnya berkayu, tegak, berdiameter 15 cm, dan berwarna hijau kecokelatan. Daunnya majemuk berupa roset batang. Bunganya majemuk dan berbentuk bulir terletak di ketiak daun dan berwarna putih kekuningan. Memiliki buah buni berbentuk bulat telur dan berwarna merah jingga. Akarnya merupakan akar serabut.

29 Bintaro

Fungsi : . Point of interest . Tanaman pengarah jalan

Daun Bintaro bentuknya memanjang, simetris, dan menumpul pada bagian ujung dengan ukuran bervariasi, tetapi rata-rata memiliki panjang 25 cm. Tersusun secara spiral, terkadang berkumpul pada ujung roset

Page 74: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

74

No Jenis Vegetasi Keterangan

30 Tabebuia

Tingginya mencapai 5 -50 m. Formasi daunnya opposite berpasangan, majemuk atau palmately terdiri atas 3-7 leaflet. Tabebuia termasuk jenis tanaman berbunga. Lebar bunganya berukuran 3-11 cm

31 Palem Kuning / Chrysalidocarpus lutescens

Fungsi : . Pont of interest . Tanaman Pengarah Jalan

Perbanyakan : . Biji

Dapat tumbuh setinggi 6 m, daunny tersusun majemuk, menyirip. Warna helai daun hijau terang, cenderung kekuningan. Daun memiliki pelepah yang cukup panjang dan menutupi batang yang beruas – ruas.

32 Palem Ekor Tupai

Perawatan : . Frekuensi pemupukan 1 kali / 4 – 6 bulan . Pemangkasan dilakukan saat daun mulai menguning.

Fungsi : . Tanaman pengarah jalan jika ditanam sepanjang jalan utama . Pencipta suasana gaya ataman mediterania karena daunnya

yang unik. Perbanyakan :

. Biji Kebutuhan Cahaya :

. Cahaya penuh Kelembapan :

. Sedang Kebutuhan Penyiraman :

. Penyiraman semiintensif Bentuk kumpulan daun pale mini menyerupai ekor tupai. Daun berwarna hijau tua menjuntai, seperti ekor panjang. Tingginya dapat mencapai 6 m. Lebih suka ditanam di tanah mengandung pasir dan tidak tergenang air.

33 Palem Putri

Perawatan : . Frekuensi pemupukan 1 kali/ 3 bulan . Pemangkasan secara incidental

Fungsi : . Tanaman pengarah jalan . Point of interest pada taman . Penyemarak taman mediterania

Perbanyakan : . Anakan dan biji

Kebutuhan Cahaya : . Cahaya penuh

Kelembapan : . Sedang

Kebutuhan Penyiraman : . Penyiraman semiintensif

Batangnya berwarna merah menyala yang tampak kontras dengan warna

Page 75: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

75

No Jenis Vegetasi Keterangan

hijau daunnya. Daun berbentuk lanset yang tumbuh di tangkai daun. Tanaman asli Asia Tenggara ini tumbuh merumpun. Sebaiknya ditanam dengan penggabungan bebatuan alam berwarna putih atau hijau muda.

34 Palem Sadeng

Perawatan: . Frekuensi pemupukan 1 kali / 4 – 6 bulan . Pemangkasan dilakukan jika daun menguning

Fungsi: . Point of interest . Tanaman pengarah jalan

Perbanyakan: . Biji

Kebutuhan Cahaya : . Cahaya Penuh

Kelembapan : . Sedang

Kebutuhan Penyiraman : . Penyiraman semi intensif

35 Palem Merah / Cyrtostachis renda

Perawatan: . Frekuensi pemupukan 1 kali/ 3 bulan . Pemangkasan secara insidental

Fungsi : . Tanaman pengarah jalan . Point of interest pad ataman . Penyemarak taman mediterania

Perbanyakan : . Anakan dan biji

Kebutuhan Cahaya : . Cahaya Penuh

Kelembapan : . Sedang

Kebutuhan Penyiraman : . Penyiraman semi intensif

Batangnya berwarna merah menyala yang tampak kontras dengan warna hijau daunnya. Daun berbentuk lanset yang tumbuh di tangkai daun. Tanaman asi Asia Tenggara ini tumbuh merumpun. Sebaiknya ditanam dengan penggabungan bebatuan alam berwarna putih atau hijau muda.

36 Palem Phoenix

Perawatan: . Frekuensi pemupukan 1 kali / 4 – 6 bulan . Pemangkasan dilakukan jika daun menguning

Fungsi: . Point of interest pada taman kering atau mediterania

Perbanyakan: . Biji

Kebutuhan Cahaya : . Penyinaran dengan seminaungan

Kelembapan : . Sedang

Kebutuhan Penyiraman : . Penyiraman semi intensif

Sesuai namanya, pale mini berasal dari Canary Island. Kumpulan daunnya menyerupai sisir. Daunnya cukup tajam jika disentuh. Daun berwarna hijau pucat ini cukup tebal dan licin jika dipegang. Buah berwarna merah tumbuh bergerombol dalam tandan-tandan.

Page 76: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

76

No Jenis Vegetasi Keterangan

37 Palem Wregu

Perawatan : . Frekuensi pemupukan 1 kali / 4 – 6 bulan . Penjarangan dilakukan jika rumpun terlalu padat

Fungsi : . Tanaman hias indoor jika ditempatkan di dalam pot silinder

berbahan stainless steel . Screen jika ditanam secara massal

Kebutuhan Cahaya : . Cahaya penuh

Kelembapan : . Sedang

Kebutuhan Penyiraman : . Penyiraman intensif

Tanaman hias asal Cina ini memiliki bentuk daun seperti bintang. Daun berwarna hijau dengan tekstur kasar. Tumbuh merumpun dan tidak memiliki bunga ataupun aroma.

38 Karet

39 Kembang Mentega / Mondokaki

Perawatan : . Pemupukan saat penanaman dan setiap 3 bulan sekali . Frekuensi pemangkasan 1 kali/ bulan

Fungsi : . Tanaman pengarah jalan jika ditanam di dalam taman . Tanaman pembatas taman jika di tanam massal

Perbanyakan : . Setek batang atau cangkok

Kebutuhan Cahaya : . Cahaya penuh

Kelembapan : . Sedang

Kebutuhan Penyiraman : . Penyiraman intensif

Bunganya berwarna putih dengan kuning di bagian tengah muncul di antara ketiak daun. Daun berbentuk corong dan berwarna hijau mengilap pada bagian permukaan. Tinggi tanaman semak ini mencapai 2,5 m dan menyebar luas di kawasan Asia Tenggara.

40 Kelapa

Perawatan : . Frekuensi pemupukan 1 kali / 4 – 6 bulan . Pemangkasan dilakukan saat daun mulai menguning

Fungsi : . Pencipta suasana taman bergaya bali . Tanaman pengarah jalan pada arah rekreasi atau resort

Perbanyakan : . Biji

Kebutuhan Cahaya : . Cahaya penuh

Kelembapan : . Sedang

Kebutuhan Penyiraman : . Penyiraman semiintensif

Tajuk tanaman berbentuk bulat. Daunnya berwarna hijau dengan tekstur

Page 77: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

77

No Jenis Vegetasi Keterangan

kasar. Bunganya berwarna putih dan tidak beraroma. Saat muda buah kelapa berwarna hijau, lalu menguning saat tua.

41 Sengon / Paraserianthes falcataria

Perawatan : . Pemupukan pada masa pertumbuhan (NPK dengan kadar N

tinggi) . Pemangkasan secara insidental

Fungsi : . Tanaman peneduh . Tanaman pengarah jalan

Perbanyakan : . Biji dan cangkok

Kebutuhan Cahaya : . Cahaya penuh

Kelembapan : . Sedang

Kebutuhan Penyiraman : . Penyiraman intensif

Tingginya mencapai 20 – 40 m. Ujung rantingnya berambut. Daunnya majemuk yang berbentuk menyirip rangkap dengan sirip daun 5 – 20 pasang. Bagian bawah daun berwarna hijau kebiruan. Bunganya berbilangan lima dan berwarna putih.

42 Bambu Kuning

Perawatan : . Pemangkasan secara insidental

Fungsi : . Tanaman pembatas jika ditanam secara massal

Perbanyakan : . Tunas

Kebutuhan Cahaya : . Cahaya penuh

Kelembapan : . Sedang

Kebutuhan Penyiraman : . Penyiraman intensif

Bentuk batangnya unik (culms). Berbunga tiap 60 – 120 tahun sekali. Pohon induk akan mati setelah masa itu berlangsung. Peristiwa ini terjadi secara serentak di seluruh dunia. Tipe pertumbuhan yang ditentukan oleh struktur akarnya, yaitu clumpers (simpodial) dan runners (monopodial). Tipe clumpers tumbuh baik di daerah tropis, sedangkan tipe runners tumbuh di dareh beriklim sedang.

43 Kersen / Jamaican Cherry

Fungsi : . Tanaman Peneduh . Point of interest

Tingginya bisa mencapai 12 m. Cabang- cabang mendatar, menggantung di ujungnya membentuk naungan yang rindang. Ranting-ranting berambut halus bercampur dengan rambut kelenjar. Daunnya memiliki system pertulangan yang menyirip,, daun tidak simetris dan tepinya bergerigi.

44 Palem Washigton Perawatan: . Frekuensi pemupukan 1 kali / 4 – 6 bulan

Fungsi: . Point of interest . Tanaman pengarah jalan

Perbanyakan:

Page 78: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

78

No Jenis Vegetasi Keterangan

. Biji Kebutuhan Cahaya :

. Cahaya Penuh Kelembapan :

. Sedang Kebutuhan Penyiraman :

. Penyiraman semi intensif

2.5. DAFTAR PETA

2.5.1. PETA SEBAGAI INPUT

Untuk melengkapi analisis pembangunan RTH kawasan perkotaan, dokumen teknis

masterplan RTH Perkotaan perlu dilengkapi dengan peta-peta tematik sebagai berikut :

a. Peta administrasi Kota/Kabupaten

b. Peta alih fungsi lahan RTH

c. Peta geologi lahan

d. Peta hidrologi

e. Peta tipologi lereng

f. Peta kawasan resapan air

g. Peta sempadan sungai

h. Peta sempadan sutet

i. Peta penggunaan lahan eksisting

2.5.2. PETA SEBAGAI OUTPUT

Sebagai keluaran Dokumen Master Plan Kota Hijau di Perkotaan Kota Gresik,

kelengkapan peta-peta tematik yang dihasilkan yaitu:

a. Peta RTH Eksisting Perkotaan (Publik dan Privat)

b. Peta Konsep Jaringan RTH Perkotaan (Hub/Core/Area dengan Koridor/Jalur

Hijau/Penghubung)

c. Peta Rencana Struktur RTH Perkotaan

d. Peta Rencana Jaringan RTH Perkotaan (RTH, Infrastruktur)

e. Peta Rencana Pola Pengembangan RTH Publik

f. Peta Rencana Pola Pengembangan RTH Privat

g. Peta Rencana Detail Pengembangan Perluasan RTH Prioritas (Skala 1 : 5000)

Page 79: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

79

M A S T E R P L A N K O T A H I J A U K A B U P A T E N G R E S I K 2 0 1 2

BAB III

RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN

3.1. RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN

Ruang Terbuka Hijau di kawasan perkotaan mempunyai fungsi dan manfaat yang sangat

penting, tidak hanya sebagai “paru-paru kota” dan “identitas kota”, tetapi mempunyai fungsi

multi guna, yakni sebagai sarana utama untuk menjaga keseimbangan udara, air dan tanah

(ekosistem kesuburan serta populasi flora dan fauna). Adapun manfaat yang akan dicapai oleh

adanya Ruang Terbuka Hijau adalah sebagai berikut:

� Sarana untuk mencerminkan identitas daerah

� Sarana penelitian, pendidikan dan penyuluhan

� Sarana rekreasi aktif dan pasif serta interaksi social

� Meningkatkan nilai ekonomi lahan perkotaan

� Menumbuhkan rasa bangga dan meningkatkan prestise daerah

� Sarana aktivitas sosial bagi anak-anak, remaja, dewasa dan manula

� Sarana ruang evakuasi untuk keadaan darurat

� Memperbaiki iklim mikro, dan

� Meningkatkan cadangan oksigen di perkotaan.

Penggunaan lahan untuk Ruang Terbuka Hijau umumnya berada pada area tertentu

misalnya pada lahan di atas ketinggian 750 dpl sebagai kawasan konservasi, lahan penyangga

antara kawasan industri dengan kawasan lain, atau lahan yang ditetapkan sebagai taman kota

atau taman lingkungan. Penempatan ruang terbuka hijau perlu mendapat perhatian karena

selama ini Ruang Terbuka Hijau hanya dianggap sebagai pelengkap dan penempatannya sering

tidak direncanakan. Padahal, Ruang Terbuka Hijau ini sangat penting baik karena selain

berfungsi sebagai kawasan konservasi yang menjaga lingkungan perkotaan, juga berfungsi sosial

sebagai tempat rekreasi bagi warga kota. Selain itu, perlu ditetapkan peraturan-peraturan agar

tidak terjadi perubahan pemanfaatan lahan yang menyebabkan semakin berkurangnya Ruang

Terbuka Hijau yang dimiliki oleh sebuah kota.

Rencana penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di wilayah perencanaan dilakukan untuk

mencapai lingkungan kawasan perkotaan Gresik (Kecamatan Gresik dan Kebomas) yang lebih

baik, lingkungan yang secara estetis indah, memiliki karakter yang kuat, sehat, aman dan

mendukung kesejahteraan masyarakatnya. Penataan Ruang Terbuka Hijau di wilayah

perencanaan ini akan diprioritaskan pada kawasan-kawasan yang mempunyai manfaat penting

Page 80: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

80

untuk kualitas lingkungan, keamanan, kelestarian, keserasian, serta keseimbangan ekosistem

lingkungan perkotaan. Kondisi tersebut diharapkan juga meningkatkan nilai lahan dan properti

di kawasan perkotaan Gresik dan Kebomas pada khususnya. Pola pemanfaatan Ruang Terbuka

Hijau secara umum dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.1. Pola Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau

Jenis RTH

(Ruang Terbuka Hijau) Pola Ruang Terbuka Hijau

Kawasan Hijau Lindung 1. Kawasan Sempadan Sungai Kawasan sepanjang kiri dan kanan sungai, termasuk sungai

buatan/kanal/saluran irigasi primer, yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai.

2. Kawasan Sempadan Pantai Kawasan tertentu sepanjang pantai yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi pantai.

3. Kawasan Sekitar Danau/Waduk Kawasan di sekeliling danau/waduk yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi danau/waduk

Kawasan Hijau Budidaya 4. Kawasan Hijau Hutan Kota Pengembangannya diarahkan pada kawasan-kawasan kendala

yang sulit untuk dikembangkan sebagai kawasan terbangun, misalnya lahan dengan kontur curam, serta lahan eks tambang yang tidak memungkinkan untuk direklamasi

5. Kawasan Hijau Pertamanan Pengembangannya diarahkan tersebar secara merata dikaitkan dengan peruntukan pada kawasan terbangun kota sehingga tercipta keserasian dan keseimbangan lingkungan. RTH pertamanan ini merupakan pelengkap pada kawasan pusat kota maupun pusat-pusat lingkungan. Ruang terbuka hijau ini mempunyai fungsi sebagai sarana untuk menciptakan keindahan dan keserasian lingkungan, sekaligus sebagai sarana untuk mempengaruhi iklim mikro.

6. Kawasan Hijau Permakaman Pengembangannya diarahkan secara tersebar dengan memanfaatkan keberadaan permakaman-permakaman umum yang telah ada serta disesuaikan dengan kebutuhan

7. Kawasan Hijau Rekreasi dan Olahraga (Lapangan Olah Raga)

Pengembangannya diarahkan tersebar sesuai dengan jenis dan skala pelayanannya. Lapangan olah raga yang melayani kecamatan menjadi bagian dari pemanfaatan ruang, sedangkan lapangan olah raga lainnya diarahkan pengembangannya di pusat kecamatan dan skala terkecil di pusat lingkungan perumahan

8. Kawasan Jalur Hijau Pengembangannya diarahkan pada jalan-jalan utama yang membentuk rangka Kota Gresik, termasuk jaringan rel kereta api dan jaringan SUTET. Kawasan jalur hijau yang berfungsi sebagai area penyangga merupakan greenbelt bagi kawasan yang dilindunginya.

9. Kawasan Hijau Pekarangan Pengembangannya diarahkan pada kawasan perumahan yang tingkat kepadatan sedang dan kepadatan rendah. Pengembangan ruang terbuka hijau ini perlu dijadikan bagian dari persyaratan pembangunan perumahan, yakni dikaitkan dengan penetapan koefisien dasar bangunan (KDB) yang diperbolehkan dan luas kapling minimum

10. Kawasan Hijau Pertanian Pengembangannya diarahkan untuk tetap mempertahankan lingkungan alami pada kawasan yang masih didominasi oleh kegiatan atau guna lahan pertanian/perkebunan

Sumber : RDTR Kecamatan Gresik-Kebomas 2008, diolah 2012

Page 81: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

81

Penataan RTH di wilayah perencanaan dikembangkan berdasarkan kriteria konsep rencana

sebagai berikut :

� Membentuk jaringan tautan (linkage) yang berorientasi menuju pusat-pusat primer,

yaitu pusat kota lama dan pusat kota baru, serta pusat-pusat sekunder. Linkage tersebut

akan terbentuk melalui komponen-komponen utama RTH sebagai satu kesatuan sistem

RTH yang akan mengangkat karakteristik dan ciri khas dari beberapa kawasan yang

membentuk citra perkotaan Gresik, khususnya di Kecamatan Gresik dan Kebomas.

� Pengembangan RTH sebagai bahasa estetika khusus yang mampu mengekspresikan

suasana melalui detail warna, bentuk garis, shape, proporsi, dan vegetasi yang alamiah,

terutama pada kawasan-kawasan/fungsi kegiatan khusus.

� Pengembangan vegetasi sebagai elemen yang mempertegas figurasi urban void seperti

square, plaza, dan koridor, sehingga dapat berfungsi sebagai elemen pengarah,

penghubung, maupun pengalir pergerakan dari masing-masing core pada kawasan

perencanaan

� Pengembangan RTH yang berfungsi sebagai buffer zone pada kawasan-kawasan khusus

seperti sempadan sungai dan pantai, jalur rel kereta api, dan jalur SUTET

� Pengembangan RTH yang mampu meningkatkan kualitas lingkungan dan

mempertahankan ekosistem lingkungan perkotaan, salah satunya mempertahankan

kawasan hutan untuk paru-paru kota

Adapun komponen-komponen utama dari sistem RTH di wilayah perencanaan antara lain

adalah :

1. Hutan Kota

Hutan kota merupakan komunitas vegetasi berupa pohon dengan asosiasinya yang tumbuh

di lahan kota atau sekitarnya, berbentuk jalur, menyebar atau bergerombol (menumpuk)

dengan struktur menyerupai hutan alam, membentuk habitat yang memungkinkan

kehidupan bagi satwa liar dan menimbulkan lingkungan sehat, susana nyaman, sejuk dan

estetis.

Beberapa tujuan dikembangkannya hutan kota adalah sebagai penyangga lingkungan kota

yang berfungsi untuk :

� Memperbaiki dan menjaga iklim mikro dan nilai estetis

� Meresapkan air

� Menciptakan keseimbangan dan keserasian lingkungan fisik kota

� Mendukung pelestarian dan perlindungan keanekaragaman hayati.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pengembangan Hutan Kota diarahkan pada

kawasan-kawasan kendala yang sulit untuk dikembangkan sebagai kawasan terbangun,

Page 82: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

82

misalnya lahan dengan kontur curam, serta lahan eks tambang yang tidak memungkinkan

untuk direklamasi.

Tabel 3.2. Rencana Bentuk Hutan Kota Gresik

Bentuk Hutan Kota Jenis Tanaman Keterangan

Berbentuk Jalur Hijau

Koridor :

1. Jalur Berstrata Dua : Komunitas tumbuh-tumbuhan hutan kota yang hanya terdiri dari pohon dan rumput / penutup tanah lainnya.

2. Jalur Berstrata

Banyak Komunitas tumbuh-tumbuhan hutan kota selain terdiri dari pepohonan dan rumput juga terdapat semak, terna, liana, epifit, ditumbuhi banyak anakan da npenutup tanah, jarak tanam rapat tidak beraturan, dengan strata dan komposisi mengarah meniru komunitas tumbuh-tumbuhan hutan alam.

Tanjung

• Penanaman - Jarak penanaman : 3-5 meter - Jika ditanam rapat < 3 m berfungsi sebagai

pemecah angin • Fungsi

- Menyerap CO2 sebesar 34,29 kg/tahun - Memiliki daya serap timbal sebesar 0,505

mg/l - Tanaman pengarah jalan - Tanaman peneduh - Meredam kebisingan

• Pemeliharaan - Pemupukan saat pertumbuhan (NPK

berkadar N tinggi) dan saat pembuangan (NPK dengan kadar P tinggi)

- Pemangkasan secara insidental - Penyiraman semiintensif

Flamboyan

• Penanaman - Jarak penanaman : 3-5 meter

• Fungsi - Menyerap CO2 sebesar 42,20 kg/tahun - Tanaman pengarah jalan - Tanaman peneduh

• Pemeliharaan - Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi

pada masa pertumbuhan - Pemupukan NPK kandungan fosfor tinggi

pada masa pembungaan. - Pemangkasan secara insidental - Penyiraman intensif

Kiera Payung

• Penanaman - Jarak : 4 – 6 m - Jika ditanam rapat < 3 m berfungsi sebagai

pemecah angin • Fungsi

- Menyerap Pb sebesar 50,62 (μg/g) - Menyerap CO2 sebesar 404,83 kg/tahun - Tanaman pengarah jalan - Meredam kebisingan

• Pemeliharaan - Pemupukan pada masa pertumbuhan (NPK

dengan N tinggi) dan pemupukan pada masa pembungaan (NPK dengan kadar P tinggi)

- Penyiraman intensif

Page 83: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

83

Bentuk Hutan Kota Jenis Tanaman Keterangan

Palem Putri

• Penanaman - Jarak : 3 - 4 m

• Fungsi - Tanaman pengarah jalan

• Pemeliharaan - Frekuensi pemupukan 1 kali/ 3 bulan - Pemangkasan secara incidental - Penyiraman semiintensif

Mahoni

• Penanaman - Jarak : 4 – 6 m - Jika ditanam rapat < 3 m , dapat berfungsi

sebagai pemecah angin. • Fungsi

- Menyerap CO2 sebesar 295,73 kg/tahun - Tanaman pemecah angin - Tanaman peneduh - Tanaman pengarah jalan - Memiliki kemampuan evapotranspirasi yang

tinggi • Pemeliharaan

- Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi ( masa pertumbuhan) dan NPK kandungan fosfor tinggi (masa pembungaan)

- Pemangkasan secara insidental. - Penyiraman intensif

Rumput Kriminil

• Fungsi - Menyerap NO sebesar 61,64 %

Rumput Manila

• Fungsi - sebagai penutup tanah - menyerap NO2 sebesar 22,58 (μg/g)

Kembang sepatu

• Penanaman - Jarak < 2 m

• Fungsi - Memiliki daya serap NO sebesar 2,03

(μg/g) - Penyemarak taman bergaya tropis - Tanaman pagar dan bergaya tabir - Sebagai pemecah angin

• Perawatan - Frekuensi pemupukan 1 kali/ 4-6 bulan

(pupuk kandang/kompos) - Pemangkasan secara incidental - Penyiraman semiintensif

Page 84: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

84

Bentuk Hutan Kota Jenis Tanaman Keterangan

Bougenville

• Penanaman - Jarak < 2 m

• Fungsi - Menyerap CO sebesar 41,59 % - Sebagai penahan silau lampu kendaraan - Meredam kebisingan -

• Pemeliharaan - Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi (

masa pertumbuhan) dan NPK kandungan fosfor tinggi (masa pembungaan)

- Pemangkasan secara insidental. - Penyiraman intensif

Puring

• Penanaman - Jarak tanam < 1 m (rapat)

• Fungsi - Menyerap CO sebesar 41,59 % - Sebagai penahan silau lampu kendaraan - Meredam kebisingan

• Perawatan - Frekuensi pemupukan 1 kali/3 bulan (pupuk

N) - Pemangkasan secara insidental

Glodogan Tiang

• Penanaman - Jarak tanam < 3m (rapat)

• Fungsi - Glodogan Tiang dapat menyerap NO2

sebesar 3,61 (μg/g) - Sebagai penghalang tabir yang efektif jika di

tanam sejajar. - Sebagai tanaman pengarah jalan.

• Perawatan : - Pemupukan tiap 4-6 bulan - Pemangkasan secara incidental - Penyiraman semiintensif - Cahaya penuh

Berbentuk

Bergerombol :

Hutan kota dengan komunitas tumbuh-tumbuhannya terkonsentrasi pada suatu areal dengan jumlah tumbuh-tumbuhannya minimal 100 pohon dengan jarak tanam rapat tidak beraturan.

Jati

• Penanaman - Jarak : 4 -6 m

• Fungsi - Menyerap CO2 sebesar 135,27 kg/tahun - Meredam Kebisingan

Mahoni • Penanaman - Jarak : 4 – 6 m - Jika ditanam rapat < 3 m , dapat berfungsi

sebagai pemecah angin. • Fungsi

- Menyerap CO2 sebesar 295,73 kg/tahun - Tanaman pemecah angin - Tanaman peneduh - Tanaman pengarah jalan - Memiliki kemampuan evapotranspirasi yang

Page 85: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

85

Bentuk Hutan Kota Jenis Tanaman Keterangan

tinggi • Pemeliharaan

- Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi ( masa pertumbuhan) dan NPK kandungan fosfor tinggi (masa pembungaan)

- Pemangkasan secara insidental. - Penyiraman intensif

Trembesi

• Fungsi - Menyerap CO2 sebesar 28,5 ton/tahun - Menyerap gas NO2 sebesar 35,37 N (μg/g). - Meredam kebisingan - Memiliki kemampuan

evapotranspirasisehingga dapat mengatasi penggenangan

Angsana

• Penanaman - Jarak : 3 m

• Fungsi - Menyerap CO2 sebesar 11,12 kg/tahun

Dadap Merah

• Fungsi - Menyerap CO2 sebesar 4,55 kg/tahun - Tanaman

• Pemeliharaan - Pemupukan 4-6 bulan sekali - Pemangkasan insidental

Bunga Kupu-kupu

• Fungsi - Tanaman peneduh

• Pemeliharaan - Pemupukan 4-6 bulan sekali - Pemangkasan insidental - Penyiraman semiintensif

Puring • Penanaman - Jarak : 2 m

• Fungsi - Menyerap CO2 sebesar 295,73 kg/tahun - Tanaman pemecah angin - Tanaman peneduh - Tanaman pengarah jalan - Memiliki kemampuan evapotranspirasi yang

Page 86: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

86

Bentuk Hutan Kota Jenis Tanaman Keterangan

tinggi • Pemeliharaan

- Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi ( masa pertumbuhan) dan NPK kandungan fosfor tinggi (masa pembungaan)

- Pemangkasan secara insidental. - Penyiraman intensif

Berbentuk Menyebar :

Merupakan Hutan Kota yang tidak mempunyai pola tertentu, dengan komunitas tumbuh-tumbuhannya tumbuh menyebar, terpencar-pencar dalam bentuk rumpun / gerombol-gerombol kecil.

Asam Kranji

• Penanaman - Jarak : 3 - 5 m - Jika ditanam rapat < 3 m berfungsi sebagai

pemecah angin • Fungsi

- Menyerap CO2 sebesar 8,48 kg/tahun - Tanaman peneduh

• Pemeliharaan - Pemupukan 1 kali/4 bulan - Pemangkasan secara insidental. - Penyiraman intensif

Trembesi

• Fungsi - Menyerap CO2 sebesar 28,5 ton/tahun - Menyerap gas NO2 sebesar 35,37 N (μg/g). - Meredam kebisingan - Memiliki kemampuan evapotranspirasi

sehingga dapat mengatasi penggenangan

Akasia

• Penanaman - Jarak : 4 - 6 m

• Fungsi - Menyerap CO2 sebesar 815,19 kg/tahun - Menyerap NO2 sebesar 22,85 (μg/g) - Tanaman peneduh

• Pemeliharaan - Pemupukan pada masa pertumbuhan (NPK

dengan N tinggi) dan pemupukan pada masa pembungaan (NPK dengan kadar P tinggi)

- Pemangkasan secara insidental. - Penyiraman intensif - Penyinaran penuh

Kenanga

• Penanaman - Jarak : 3-5 m

• Fungsi - Menyerap CO2 sebesar 756,59 kg/tahun - Tanaman peneduh - Tanaman penyerap bau

Kemuning • Penanaman - Jarak : 3-5 m

• Fungsi - Menyerap NO2 4,56 (μg/g)

Page 87: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

87

Bentuk Hutan Kota Jenis Tanaman Keterangan

Bambu

• Fungsi - Bambu selain baik untuk meredam kebisingan

juga dapat menurunkan NO2 sebesar 25,33 (μg/g)

• Pemeliharaan - Pemangkasan secara insidental. - Penyiraman intensif

Puring

• Penanaman - Jarak : 2 m

• Fungsi - Menyerap CO2 sebesar 295,73 kg/tahun - Tanaman pemecah angin - Tanaman peneduh - Tanaman pengarah jalan - Memiliki kemampuan evapotranspirasi yang

tinggi • Pemeliharaan

- Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi ( masa pertumbuhan) dan NPK kandungan fosfor tinggi (masa pembungaan)

- Pemangkasan secara insidental. - Penyiraman intensif

Bougenville

• Penanaman - Jarak < 2 m

• Fungsi - Menyerap CO sebesar 41,59 % - Sebagai penahan silau lampu kendaraan - Meredam kebisingan

Beringin

• Fungsi - Menyerap CO2 sebesar 539,90 kg/tahun - Mampu menyerap timbal 1,025 mg/l - Meredam kebisingan - Memiliki kemampuan evapotranspirasi yang

tinggi

Sumber: Hasil Rencana, 2012

Page 88: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

88

2. Taman Kota

Taman dapat diartikan sebagai tanaman yang ditanam dan ditata sedemikian rupa, baik

sebagian maupun semuanya hasil rekayasa manusia untuk mendapatkan komposisi

tertentu yang indah. Setiap jenis tanaman mempunyai karakteristik tersendiri baik menurut

bentuk, warna dan teksturnya.

Taman kota adalah taman yang ditujukan untuk melayani penduduk satu kota atau bagian

wilayah kota. Taman kota dapat dilengkapi fasilitas rekreasi dan olahraga dimana semua

fasilitas tersebut terbuka untuk umum.

RTH berupa taman dapat dimanfaatkan oleh penduduk untuk melakukan berbagai aktivitas

di dalam satu kecamatan. Taman ini dapat berupa taman aktif dengan fasilitas utama

lapangan olahraga, dengan jalur trek lari di seputarnya, atau dapat berupa taman pasif

untuk kegiatan yang lebih bersifat pasif, sehingga lebih didominasi oleh ruang hijau.

Kelengkapan taman ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3. Ketentuan Rencana Penataan Taman Kecamatan

Jenis

Taman

Koefisien

Daerah

Hijau (KDH)

Fasilitas Vegetasi

(luas ≥ 2,4 ha)

Vegetasi (luas

≥ 0,9 ha)

Aktif 70-80% � Lapangan terbuka � Lapangan basket � Lapangan volley � Trek lari, lebar 5 m dan panjang

325 m � WC umum � Parkir kendaraan � Termasuk sarana kios (jika

diperlukan) � Kursi-kursi taman

� Minimal 50 pohon (sedang dan kecil)

� Semak � Perdu � Penutup

tanah

� Minimal 25 pohon (sedang dan kecil)

� Semak � Perdu � Penutup

tanah

Pasif 80-90% � Sirkulasi jalur pejalan kaki,lebar 1,5-2 m

� WC umum � Parkir kendaraan termasuk

sarana kios (jika diperlukan) � Kursi-kursi taman

� Lebih dari 100 pohon tahunan (pohon sedang dan kecil)

� Semak � Perdu � Penutup

tanah

� Lebih dari 50 pohon tahunan (pohon sedang dan kecil)

� Semak � Perdu � Penutup

tanah Sumber: Permen No.5 Tahun 2008 dan Hasil Rencana, 2012

Taman kota yang akan dikembangkan di wilayah perencanaan Beberapa taman kota yang

akan dikembangkan di wilayah perencanaan, antara lain :

� Alun-Alun Pusat Kota Lama

Alun-alun Kota Gresik ini berada di kawasan pusat kota lama, tepatnya di Kecamatan

Gresik pada SKP .I, UP I.9. Saat ini, alun-alun sebagai sebagai wadah interaksi masyarakat

kota dan tempat rekreasi keluarga sudah berjalan sebagaimana fungsinya. Namun

Page 89: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

89

dengan meningkatkan kualitas taman serta fasilitas rekreasi yang menunjang fungsi dari

taman kota ini diharapkan alun-alun tersebut dapat menjadi ruang terbuka yang lebih

aktif dan menjadi identitas serta kebanggaan Kota Gresik.

� Taman Kota Gresik Kota Baru

Taman kota di lingkungan Perumahan Gresik Kota Baru I ini berada di Kecamatan

Kebomas pada SKP III, UP III.4. Taman ini juga dimanfaatkan sebagai wadah interaksi

masyarakat kota karena sudah dilengkapi dengan fasilitas penunjang rekreasi, seperti

taman bermain. Kualitas taman kota ini juga perlu ditingkatkan sehingga menjadi salah

satu meeting point di kawasan kota baru Gresik.

� Taman Kota Pusat Kota Baru

Taman kota yang akan direncanakan di sekitar Jalan Tol Surabaya-Gresik ini berada di

Kecamatan Kebomas pada SKP IV, UP IV.2. Taman kota yang akan dikembangkan dibuat

semacam alun-alun di kawasan kota baru yang dapat dimanfaatkan sebagai wadah

interaksi masyarakat kota dan tempat rekreasi keluarga. Dengan demikian, disamping

sebagai meeting point diharapkan taman kota ini dapat mewakili identitasnya sebagai

kota baru di kawasan perkotaan Gresik (Kecamatan Gresik dan Kebomas).

3. Taman Lingkungan

Taman lingkungan adalah taman yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat melakukan

berbagai aktifitas sosial di lingkungan tertentu. Taman lingkungan ini dapat berupa taman

aktif yang dilengkapi dengan fasilitas rekreasi dan olahraga, atau dapat berupa taman pasif

sehingga lebih didominasi oleh ruang hijau dengan pohon-pohon tahunan.

Taman lingkungan dapat dibedakan berdasarkan skala pelayanannya, seperti Taman Rukun

Tetangga (RT), Taman Rukun Warga (RW), Taman Kelurahan dan Taman Kecamatan.

Taman lingkungan yang akan dikembangkan di wilayah perencanaan adalah minimal

Taman RT yang melayani berbagai kegiatan penduduk dalam satu lingkungan RT.

4. Jalur Hijau Jalan

Ruang Terbuka Hijau pada jalan bermanfaat sebagai pengaman jalan sekaligus sarana

estetika kota. Penataan dan pengembangan RTH jalan di wilayah perencanaan terutama

dilakukan pada jalan-jalan utama yang membentuk rangka perkotaan Gresik (Kecamatan

Gresik dan Kebomas), yaitu Jalan Arteri Primer, Jalan Arteri Sekunder, Jalan Kolektor

Primer, Jalan Kolektor Sekunder serta beberapa Jalan Lokal yang juga berperan penting bagi

sistem transportasi di wilayah perencanaan. Jenis RTH yang dikembangkan antara lain

berupa jalur hijau di sempadan jalan, baik di sekitar pedestrian, pulau jalan maupun di

median jalan.

Page 90: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

90

Tabel 3.4. Rencana Penataan Jenis Vegetasi Koridor Jalan, Median Jalan dan Pulau Jalan

Jenis RTH Kelas Jalan

Jenis vegetasi Keterangan

Jalur Hijau Koridor Jalan

TOL � Tanjung

Jarak penanaman: 4-6 m

Perawatan � Pemupukan saat pertumbuhan (NPK berkadar N tinggi) dan saat pembuangan (NPK dengan kadar P

tinggi) � Pemangkasan secara insidental Fungsi � Tanaman peneduh � Tanaman pengarah jalan � Tanaman tabir (screen) jika ditanam massal sejajar. Perbanyakan : � Biji dan cangkok butuhan Cahaya : � Cahaya penuh Kelembapan : � Sedang Kebutuhan Penyiraman : � Penyiraman semiintensif Bentuk tajuknya indah. Perpaduan bentuk dan warna daunnya yang hijau mengilap. Buah matang berwarna hingga jingga. Termasuk jenis pohon bergetah. Tingginya mencapai 15 meter Lokasi tumbuh : Dataran Rendah dan Dataran Tinggi

� Filicium Decipiens Thw / Kerai Payung, Kere Payung Jarak penanaman: 4-6 m

Perawatan : � Pemupukan pada masa pertumbuhan (NPK dengan N tinggi) dan pemupukan pada masa pembungaan

(NPK dengan kadar P tinggi) Fungsi : � Tanaman peneduh karena tajuknya lebar dan masif � Tanaman pengarah jalan Kebutuhan Cahaya : Cahaya penuh Kelembapan : Sedang Kebutuhan Penyiraman : Penyiraman intensif Daya Tumbuh : Lambat Bentuk tajuknya bulat atau semiglobular bagai payung terbuka. Daun-daunya rimbun berwarna hijau tua mengilap. Ketinggiannya mencapai 25 m. Daunnya merupakan daun majemuk menyirip. Bunganya majemuk malai yang muncul dari ketiak daun. Mahkotanya berwarna putih. Buahnya termasuk buah batu berbentuk bulat memanjang.

TOL � Lagerstromia Speciosa Pers. / Bungur, Ketangi

Perawatan : � Pemupukan pada masa pertumbuhan (NPK dengan N tinggi) dan pemupukan pada masa pembungaan

Page 91: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

91

Jenis RTH Kelas Jalan

Jenis vegetasi Keterangan

Jarak penanaman: 4-6 m

(NPK dengan kadar P tinggi) Fungsi : � Tanaman tepi jalan jika ditanam massal � Tanaman peneduh � Point of interest Kebutuhan Cahaya : Cahaya penuh Kelembapan : Sedang Kebutuhan Penyiraman : Penyiraman intensif Daya Tumbuh : Lambat Tingginya dapat mencapai 45 m. Daunnya tunggal, bertangkai cukup pendek, berbentuk oval, elips memanjang, serta berwarna hijiau tua dan liat seperti kulit. Bunganya majemuk malai berwarna ungu berbentuk lonceng

Arteri Primer

� Glodokan Tiang/ Polyalthia longifolia

Perawatan : � Pemupukan setiap 4-6 bulan � Pemangkasan secara insidental Fungsi : � Tanaman pengarah jalan dan penghalang tabir yang efektif jika ditanam sejajar karena tajuknya yang

massif dengan bentuk fastigiate Perbanyakan : � Biji dan cangkok Kebutuhan Cahaya : � Cahaya penuh Kelembapan : � Sedang Kebutuhan Penyiraman : � Penyiraman semiintensif Tingginya 10-15 m. daun berwarna hijau mengilap, berbentuk lanset memanjang, bagian ujung menyempit, dan tepi daun berombak. Bunga kecil-kecil warna kuning kehijauan muncul dari ketiak daun. Buah glodokan tiang berbentuk bulat memanjang seperti buah melinjo.

Arteri Primer

� Sono Kembang/ Angsana

Fungsi � Tanaman peneduh karena tajuknya lebar dan masif. � Tanaman pengarah jalan.

Perawatan : � Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi (masa pertumbuhan) dan NPK kandungan fosfor tinggi

(masa pembuangan) � Pemangkasan secara insidental Daun majemuk menyirip ganjil. Bunganya merupakan majemuk tandan. Kelopak bunganya berbentuk lonceng

Page 92: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

92

Jenis RTH Kelas Jalan

Jenis vegetasi Keterangan

Jarak tanam: ± 6 m

dengan mahkota bunga berwarna kuning jingga. Tinggi Mencapai ± 40 m

� Akasia/ Acacia Auriculiformis

Perawatan : � Frekuensi pemupukan 4-6 bulan sekali. � Pemangkasan secara insidental Fungsi : � Point of interest � Tanaman pengarah jalan yang menarik � Tanaman peneduh karena lebar tajuknya cukup besar dan ukuran pohon yang cukup tinggi. Perbanyakan : � Biji dan setek batang Kebutuhan Cahaya : � Cahaya penuh Kelembapan : � Sedang Kebutuhan Penyiraman : � Penyiraman nonintensif Pada lingkungan yang ideal, tingginya dapat mencapai 30-40 m dengan diameter batang 80 -100 cm. berbatang lurus dank eras. Warna kayunya bervariasi dari cokelat sampai merah gelap. Bunganya berdiameter 8 cm, berwarna kuning terang, dan beraroma wangi.

Page 93: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

93

Jenis RTH Kelas Jalan

Jenis vegetasi Keterangan

Arteri Sekunder

� Glodokan Biasa

Perawatan : � Pemupukan setiap 4 – 6 bulan � Pemangkasan secara insidental Fungsi : � Tanaman pembatas jalan � Tanaman pengarah jalan Perbanyakan : � Cangkok dan biji Kebutuhan Cahaya : � Cahaya penuh Kelembapan : � Sedang Kebutuhan Penyiraman : � Penyiraman semiintensif Bentuk tajuknya bulat. Daunnya berwarna hijau mengilap. Panjang daun 15-20 cm dengan ujung menyempit dan tepinya berombak. Dari ketiak daun atau ranting muncul bunga majemuk yang menghasilkan buah. Buah bulat sebesar 2 cm dan berwarna kuning kehijauan.

� Sono Kembang/ Angsana

Jarak tanam: ± 6 m

Fungsi � Tanaman peneduh karena tajuknya lebar dan masif. � Tanaman pengarah jalan.

Perawatan : � Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi (masa pertumbuhan) dan NPK kandungan fosfor tinggi

(masa pembuangan) � Pemangkasan secara insidental Daun majemuk menyirip ganjil. Bunganya merupakan majemuk tandan. Kelopak bunganya berbentuk lonceng dengan mahkota bunga berwarna kuning jingga. Tinggi Mencapai ± 40 m

Kolektor Primer

� Palem Ekor Tupai Perawatan : � Frekuensi pemupukan 1 kali / 4 – 6 bulan � Pemangkasan dilakukan saat daun mulai menguning. Fungsi : � Tanaman pengarah jalan jika ditanam sepanjang jalan utama � Pencipta suasana gaya ataman mediterania karena daunnya yang unik. Perbanyakan :

Page 94: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

94

Jenis RTH Kelas Jalan

Jenis vegetasi Keterangan

� Biji Kebutuhan Cahaya : � Cahaya penuh Kelembapan : � Sedang Kebutuhan Penyiraman : � Penyiraman semiintensif Bentuk kumpulan daun pale mini menyerupai ekor tupai. Daun berwarna hijau tua menjuntai, seperti ekor panjang. Tingginya dapat mencapai 6 m. Lebih suka ditanam di tanah mengandung pasir dan tidak tergenang air.

� Palem Putri

Perawatan : � Frekuensi pemupukan 1 kali/ 3 bulan � Pemangkasan secara incidental Fungsi : � Tanaman pengarah jalan � Point of interest pada taman � Penyemarak taman mediterania Perbanyakan : � Anakan dan biji Kebutuhan Cahaya : � Cahaya penuh Kelembapan : � Sedang Kebutuhan Penyiraman : � Penyiraman semiintensif Batangnya berwarna merah menyala yang tampak kontras dengan warna hijau daunnya. Daun berbentuk lanset yang tumbuh di tangkai daun. Tanaman asli Asia Tenggara ini tumbuh merumpun. Sebaiknya ditanam dengan penggabungan bebatuan alam berwarna putih atau hijau muda.

Kolektor Sekunder

� Palem Ekor Tupai Perawatan : � Frekuensi pemupukan 1 kali / 4 – 6 bulan � Pemangkasan dilakukan saat daun mulai menguning.

Page 95: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

95

Jenis RTH Kelas Jalan

Jenis vegetasi Keterangan

Fungsi : � Tanaman pengarah jalan jika ditanam sepanjang jalan utama � Pencipta suasana gaya ataman mediterania karena daunnya yang unik. Perbanyakan : � Biji Kebutuhan Cahaya : � Cahaya penuh Kelembapan : � Sedang Kebutuhan Penyiraman : � Penyiraman semiintensif Bentuk kumpulan daun pale mini menyerupai ekor tupai. Daun berwarna hijau tua menjuntai, seperti ekor panjang. Tingginya dapat mencapai 6 m. Lebih suka ditanam di tanah mengandung pasir dan tidak tergenang air.

Kolektor Sekunder

� Palem Putri

Perawatan : � Frekuensi pemupukan 1 kali/ 3 bulan � Pemangkasan secara incidental Fungsi : � Tanaman pengarah jalan � Point of interest pada taman � Penyemarak taman mediterania Perbanyakan : � Anakan dan biji Kebutuhan Cahaya : � Cahaya penuh Kelembapan : � Sedang Kebutuhan Penyiraman : � Penyiraman semiintensif Batangnya berwarna merah menyala yang tampak kontras dengan warna hijau daunnya. Daun berbentuk lanset yang tumbuh di tangkai daun. Tanaman asli Asia Tenggara ini tumbuh merumpun. Sebaiknya ditanam dengan penggabungan bebatuan alam berwarna putih atau hijau muda.

Lokal � Palem Ekor Tupai Perawatan : � Frekuensi pemupukan 1 kali / 4 – 6 bulan � Pemangkasan dilakukan saat daun mulai menguning. Fungsi :

Page 96: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

96

Jenis RTH Kelas Jalan

Jenis vegetasi Keterangan

� Tanaman pengarah jalan jika ditanam sepanjang jalan utama � Pencipta suasana gaya ataman mediterania karena daunnya yang unik.

Perbanyakan : � Biji Kebutuhan Cahaya : � Cahaya penuh Kelembapan : � Sedang Kebutuhan Penyiraman : � Penyiraman semiintensif Bentuk kumpulan daun pale mini menyerupai ekor tupai. Daun berwarna hijau tua menjuntai, seperti ekor panjang. Tingginya dapat mencapai 6 m. Lebih suka ditanam di tanah mengandung pasir dan tidak tergenang air.

Jalur Hijau Koridor Jalan

Lokal � Sono Kembang/ Angsana

Jarak tanam: ± 6 m

Fungsi � Tanaman peneduh karena tajuknya lebar dan masif. � Tanaman pengarah jalan.

Perawatan : � Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi (masa pertumbuhan) dan NPK kandungan fosfor tinggi

(masa pembuangan) � Pemangkasan secara insidental Daun majemuk menyirip ganjil. Bunganya merupakan majemuk tandan. Kelopak bunganya berbentuk lonceng dengan mahkota bunga berwarna kuning jingga. Tinggi Mencapai ± 40 m

� Pohon Sapu Tangan

Jarak tanam: ± 3-4 m

� Perawatan : Pemupukan dilakukan saat pertumbuhan (NPK berkadar N tinggi) saat pembungaan (NPK dengan kadar P tinggi), Pemangkasan secara insidental

� Fungsi : Point of interest, Tanaman peneduh karena tajuknya yang lebar � Keistimewaan dari pohon ini adalah daun-daun mudanya terlihat terkulai, seperti lipatan. Daun mudanya

seperti sutera menggantung ini berubah warna dari hijau muda, kuning kemerahan, hijau hingga akhirnya hijau tua. Tingginya mencapai 15 m. Daunnya majemuk menyirip. Bunganya merupakan majemuk berwarna putih.

� Lokasi tumbuh : Dataran Rendah dan Dataran Tinggi

� Tinggi Mencapai ± 15 m

Page 97: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

97

Jenis RTH Kelas Jalan

Jenis vegetasi Keterangan

Median Jalan Semua kelas jalan

� Bunga Kertas, Bougenvile, Pohon Sapu Tangan, Rumput, Teh-tehan Pangkas, Palem Botol

� Rumput Paetan

� Perawatan : Pemupukan 1 kali/bulan, Pemangkasan 1 kali/bulan � Fungsi : Tanaman pada penutup tanah pada aera aktivitas Pertama kali menyebar di daerah Amerika Selatan, Meksiko dan Brasil. Daun berbentuk lanset dengan warna hijau kadang kemerehan. Tinggi tanaman kurang dari 10 cm. Tidak mudah rusak walaupun seing terinjak-injak dan akan tumbuh subur pada tanah yang berpasir yang memiliki drainase baik. Ada jenis yang memiliki daun berukuran kecil.

� Cynodon dactylon/ Rumput kawat, rumput gigirinting

� Perbanyakan : benih, rhizome dan stolon � Perawatan : Pemupukan dilakukan 1 kali/bulan (pupuk cair), Pemangkasan sebanyak 1 kali/bulan, jika

dipangkas secara teratur akan tampak seperti karpet halus. Jika ternaungi, tanaman akan mati � Fungsi : Tanaman penutup tanah (lantai tanaman) Tekstur daun rumput asal India ini halus dengan panjang sampai 12 meter. Ada yang berbulu dan ada pula yang tidak. Cocok tumbuh pada tanah berpasir yang berdrainase baik. Tanaman mampu menekan pertumbuhan gulma seta tahan terhadap api dan kekeringan karena adanya rhizome.

� Bunga Kertas

� Perawatan : Pemupulan dilakukan saat penanaman (pupuk kandang), Penjarangan secara insidential � Fungsi : Penyemarak, terutama pada gaya tanaman bunga, Tanaman display Bunganya berwarna indah, seperti merah, putih, kuning dan jingga. Tanaman semusim ini ada yang berkelopak dan bunga tunggal dan berukuran kecil dengan bulu-bulu halus di tiap sisinya. Tanaman yang mudah beradaptasi akan tumbuh optimal hingga mencapai tinggi 50 cm. Tanaman asal meksiko ini akan semakin mempesona jika ditanam secara massal.

Page 98: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

98

Jenis RTH Kelas Jalan

Jenis vegetasi Keterangan

� Bougenville

� Perawatan : Pemupukan 1 kali/3bulan (pupuk K), Pemangkasan setiap 4 bulan sekali � Fungsi : Point of intersest taman, Tanaman pergola tampat parkir, selasar atau balkon rumah. Berbunga sepanjang tahun. Kelopak bunga semuanya beraneka warna (ungu, pink, putih, merah dan kuning) serta mudah untuk disilangkan. Bunga asli pada bugenvil berbentuk seperti tabung dan biasanya berwarna putih. Tinggi tanaman perdu sedang ini 1,2-1,8 meter. Ada yang tegak dan merambat.

� Palem Botol

Perawatan : � Frekuensi pemupukan setiap 6 bulan sekali � Pemangkasan dilakukan saat daun mulai mongering Fungsi : � Pencipta suasana dalam taman bergaya mediterania atau minimalis � Tanaman pengarah pada jalan yang tidak terlalu lebar. � Tanaman pot Perbanyakan : � Biji Kebutuhan Cahaya : � Cahaya penuh Kelembapan : � Sedang Kebutuhan Penyiraman : � Penyiraman semiintensif Batang bawah tampak menggelembung, sedangkan batang atas menyempit, tanpak menyerupai bentuk botol. Tajuknya sempit sehingga tidak memerlukan lahan luas.

Page 99: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

99

Jenis RTH Kelas Jalan

Jenis vegetasi Keterangan

Pulau Jalan Semua kelas jalan

� Bunga Kertas, Bougenvile, Pohon Sapu Tangan, Rumput, Teh-tehan Pangkas, Palem Botol, Kembang Sepatu, Oleander, Puring, Sepatu Dea

� Kembang sepatu

Fungsi � Tanaman pagar dan bergaya tabir � Sebagai pemecah angin Perawatan � Frekuensi pemupukan 1 kali/ 4-6 bulan (pupuk kandang/kompos) � Pemangkasan secara incidental � Penyiraman semiintensif Penanaman: Jarak tanam rapat

� Puring

Fungsi � Memiliki kemampuan evapotranspirasi yang tinggi Pemeliharaan � Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi ( masa pertumbuhan) dan NPK kandungan fosfor tinggi

(masa pembungaan) � Pemangkasan secara insidental. � Penyiraman intensif Perawatan: � Frekuensi pemupukan 1 kali/ 4 – 6 bulan (pupuk kandang/ kompos) � Pemangkasan secara insidental

Page 100: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

100

Jenis RTH Kelas Jalan

Jenis vegetasi Keterangan

� Sepatu Dea

Fungsi: � Tanaman pagar dan tabir � Penyemarak taman bergaya tropis Perbanyakan : � Cangkok dan setek Kebutuhan Cahaya : � Cahaya penuh Kelembapan : Sedang Kebutuhan Penyiraman : � Penyiraman semiintensif Jenis hibridnya menghasilkan berbagai bentuk dan warna kelopak bunga, diantaranya ungu, kuning, pink, putih, peach atau varigata. Termasuk tanaman berbunga sepanjang tahun dengan berbagai warna. Kemampuan tumbuhnya dapat bertahan hungga 20 tahun dengan 3 m.

Sumber : Arahan Rencana RTH Kota Gresik 2012

Page 101: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

101

5. Green Belt

Greenbelt merupakan RTH yang berfungsi sebagai daerah penyangga dan untuk membatasi

perkembangan suatu penggunaan lahan (batas kota, pemisah kawasan, dan lain-lain) atau

membatasi aktifitas satu dengan aktifitas lainnya agar tidak saling mengganggu, serta

pengamanan dari faktor lingkungan sekitarnya. Di dalam konsep RTH wilayah perencanaan,

Greenbelt ini juga merupakan bentuk pengembangan dari RTH lindung, seperti sempadan

sungai, pantai, dan danau/waduk.

� Green belt Kawasan Industri

Ruang Terbuka Hijau/green belt yang difungsikan sebagai buffer zone akan

dikembangkan disekitar pusat kegiatan industri. Tujuan utama pengembangan ruang

terbuka hijau ini diantaranya adalah :

• Membatasi pengaruh yang ditimbulkan oleh kegiatan yang akan dikembangkan

terhadap lingkungan sekitamya atau sebaliknya

• Sebagai pengaman

• Menjaga kelestarian lingkungan

• Sebagai peneduh dan menciptakan lingkungan yang sejuk dan asri

• Mengurangi tingkat polusi, terutama polusi udara dan suara

Kawasan industri sangat potensial terhadap pencemaran udara (CO, CO2, Timbal,

Merkuri, debu) , air dan suara maka Green belt yang difungsikan sebagai buffer zone

akan direncanakan berbentuk memanjang mengikuti batas-batas area industri yang

dipenuhi pepohonan/tanaman yang mempunyai kemampuan menyerap polusi udara, air

dan suara sehingga meminimalisir dampak polusi kawasan-kawasan industri tersebut.

Tabel 3.5. Rencana Jenis Vegetasi Sebagai Buffer Kawasan Industri

Fungsi Buffer Jenis Vegetasi Keterangan

Peredam Kebisingan

Bambu Cina

• Penanaman : < 1 m (rapat)

Kembang sepatu

• Penanaman : < 1 m (rapat)

• Perawatan: - Frekuensi pemupukan 1 kali/ 4 – 6 bulan (pupuk

kandang/ kompos) - Pemangkasan secara insidental

Akasia

• Penanaman : < 3 m (rapat)

• Perawatan : - penyiraman non intensif - cahaya penuh

Page 102: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

102

Fungsi Buffer Jenis Vegetasi Keterangan

Jati

• Penanaman : 3 m (rapat)

Soka

• Penanaman : 3 m (rapat)

• Perawatan - Frekuensi pemupukan 1 kali/3 bulan - Frekuensi pemangkasan 1 kali/ bulan

Penyerap Polusi Udara

Mahoni

• Penanaman : - 3 -4 m

• Perawatan : - Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi (masa

pertumbuhan) dan NPK kandungan fosfor tinggi (masa pembungaan)

- Pemangkasan secara incidental

Tanjung

• Penanaman - Jarak penanaman : 3-4 meter - Jika ditanam rapat < 3 m berfungsi sebagai pemecah

angin • Pemeliharaan

- Pemupukan saat pertumbuhan (NPK berkadar N tinggi) dan saat pembuangan (NPK dengan kadar P tinggi)

- Pemangkasan secara insidental - Penyiraman semiintensif

Asam Kranji

• Penanaman - Jarak : 3 m

• Pemeliharaan - Pemupukan 1 kali/4 bulan - Pemangkasan secara insidental. - Penyiraman intensif

Angsana • Penanaman - 3- 5 m

Page 103: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

103

Fungsi Buffer Jenis Vegetasi Keterangan

Kiara Payung

• Penanaman - Jarak : 3-4 m - Jika ditanam rapat < 3 m berfungsi sebagai pemecah

angin • Pemeliharaan

- Pemupukan pada masa pertumbuhan (NPK dengan N tinggi) dan pemupukan pada masa pembungaan (NPK dengan kadar P tinggi)

- Penyiraman intensif

Penyerap Debu Semen

Mahoni

• Penanaman : - 3 -4 m

• Perawatan : - Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi (masa

pertumbuhan) dan NPK kandungan fosfor tinggi (masa pembungaan)

- Pemangkasan secara insidental

Tanjung

• Penanaman - Jarak penanaman : 3-4 meter - Jika ditanam rapat < 3 m berfungsi sebagai pemecah

angin • Pemeliharaan

- Pemupukan saat pertumbuhan (NPK berkadar N tinggi) dan saat pembuangan (NPK dengan kadar P tinggi)

- Pemangkasan secara insidental - Penyiraman semiintensif

Kiara Payung

• Penanaman - Jarak : 3-4 m - Jika ditanam rapat < 3 m berfungsi sebagai pemecah

angin • Pemeliharaan

- Pemupukan pada masa pertumbuhan (NPK dengan N tinggi) dan pemupukan pada masa pembungaan (NPK dengan kadar P tinggi)

- Penyiraman intensif

Sumber: Hasil Rencana, Tahun 2010

Page 104: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

104

� Green belt Instalasi Berbahaya

Sempadan instalasi berbahaya merupakan ruang terbuka di sekeliling instalasi

berbahaya yang berfungsi sebagai buffer zone sehingga keberadaan instalasi berbahaya

tersebut tidak mengganggu kehidupan budidaya yang ada di sekitarnya.

Green belt pada instalasi berbahaya yang terdapat di wilayah perencanaan antara lain

dilakukan pada jalur Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara

Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) serta jalur pipa saluran gas. Besarnya sempadan pada

instalasi berbahaya ini berkisar antara 15-50 meter tergantung dari tegangan listrik

yang diumpankan ke jalur tegangan tersebut. Penggunaan tanaman/vegetasi yang dipilih

adalah berupa tanaman rendah (rumput dan keluarganya) dan tanaman perdu sehingga

kemungkinan akan menggangu jalur tegangan tinggi kecil sekali. Sesuai dengan Permen

PU No. 5 Tahun 2008, konsep penataan RTH di kawasan sempadan SUTET dijelaskan

sebagai berikut:

Tabel 3.6. Ketentuan Jarak Bebas Minimal Jaringan Listrik

No Lokasi SUTT SUTET

SUTM SUTR Saluran Kabel

66 KV 150 KV 500 KV SKTM SKTR

1 Bangunan Beton 20 20 20 2,5 1,5 0,5 0,3 2 Pompa Bensin 20 20 20 2,5 1,5 0,5 0,3 3 Penimbunan Bahan Bakar 50 20 50 2,5 1,5 0,5 0,3 4 Pagar 3 20 3 2,5 1,5 0,5 0,3 5 Lapangan Terbuka 6,5 20 15 2,5 1,5 0,5 0,3 6 Jalan Raya 8 20 15 2,5 1,5 0,5 0,3 7 Pepohonan 3,5 20 8,5 2,5 1,5 0,5 0,3 8 Bangunan Tahan Api 3,5 20 8,5 20 20 20 20 9 Rel Kereta Api 8 20 15 20 20 20 20

10 Jembatan Besi/Tangga Besi/Kereta Listrik

3 20 8,5 20 20 20 20

11 Dari Titik Tertinggi Tiang Kapal

3 20 8,5 20 20 20 20

12 Lapangan Olah Raga 2,5 20 14 20 20 20 20

13

SUTT Lainnya Penghantar Udara Tegangan Rendah, Jaringan Telekomunikasi, Televisi dan Kereta Gantung

3 20 8,5 20 20 20 20

Sumber : Permen PU. No. 5 Tahun 2008

Kriteria pemilihan vegetasi dan pola tanam untuk RTH sempadan SUTET adalah sebagai

berikut:

� Jenis tanaman yang ditanam adalah tanaman yang memiliki dahan yang kuat, tidak

mudah patah, dan perakaran tidak mengganggu pondasi;

Page 105: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

105

� Akarnya menghujam masuk ke dalam tanah. Jenis ini lebih tahan terhadap

hembusan angin yang besar daripada tanaman yang akarnya bertebaran hanya di

sekitar permukaan tanah;

� Daunnya tidak mudah gugur oleh terpaan angin dengan kecepatan sedang;

� Bukan merupakan pohon yang memiliki bentuk tajuk melebar;

� Merupakan pohon dengan katagori kecil (small tree);

� Fase anakan tumbuh cepat, tetapi tumbuh lambat pada fase dewasa;

� Ukuran dewasa sesuai ruang yang tersedia;

� Pola penanaman pemilihan vegetasi memperhatikan ketinggian yang diijinkan;

� Buah tidak bisa dikonsumsi langsung oleh manusia;

� Memiliki kerapatan yang cukup (50-60%);

� Pengaturan perletakan (posisi) tanaman yang akan ditanam harus sesuai gambar

rencana atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.

� Pemilihan jenis dan ketinggian vegetasi dimaksudkan agar penanaman vegetasi

pada RTH jalur SUTT maupun SUTET, tidak menimbulkan gangguan terhadap

jaringan listrik serta menghindari bahaya terhadap penduduk di sekitarnya. Lokasi

penanaman harus memperhatikan jarak bebas minimum yang diijinkan.

Tabel 3.7. Rencana Jenis Vegetasi Untuk RTH Sempadan SUTET

Bentuk Sempadan Jenis Vegetasi Keterangan

Sempadan SUTET KembangSepatu

• Fungsi - Tanaman pagar dan bergaya tabir - Sebagai pemecah angin

• Perawatan - Frekuensi pemupukan 1 kali/ 4-6

bulan (pupuk kandang/kompos) - Pemangkasan secara incidental - Penyiraman semiintensif

Kiera Payung

• Fungsi : - Jika ditanam rapat < 3 m berfungsi

sebagai pemecah angin - Tanaman peneduh

• Pemeliharaan - Pemupukan pada masa

pertumbuhan (NPK dengan N tinggi) dan pemupukan pada masa pembungaan (NPK dengan kadar P tinggi)

- Penyiraman intensif

Bunga Kupu-kupu • Fungsi - Tanaman peneduh - Memiliki kemampuan evatranspirasi

• Pemeliharaan

Page 106: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

106

Bentuk Sempadan Jenis Vegetasi Keterangan

- Pemupukan 4-6 bulan sekali - Pemangkasan incidental - Penyiraman semiintensif

Bungur

• Fungsi - Pengawet dan penyubur tanah - Pemecah angin

• Perawatan - Pemupukan saat pertumbuhan (NPK

dengan kadar N tinggi) dan saat pembungaan (NPK dengan kadar P tinggi)

- Pemangkasan secara insidental

Sumber: Hasil Rencana, Tahun 2010

� Green belt Sempadan Kereta Api

Meskipun jalur kereta api yang terdapat di wilayah perencanaan tidak berfungsi

maksimal, namun penyediaan Green belt di sempadan jalan rel kereta api dilakukan

untuk membatasi interaksi antara kegiatan masyarakat dengan jalan rel kereta api.

Sesuai dengan peraturan yang ada, garis sempadan jalan rel kereta api pada belokan

adalah lebih dari 23 meter diukur dari lengkung dalam sampai as jalan. Dalam peralihan

jalan lurus ke jalan lengkung di luar as jalan harus ada jalur tanah yang bebas, yang

secara berangsur-angsur melebar dari jarak lebih dari 11 sampai lebih dari 23 meter.

Pelebaran tersebut dimulai dalam jarak 20 meter di muka lengkungan untuk selanjutnya

menyempit lagi sampai jarak lebih dari 11 meter.

Kriteria pemilihan vegetasi untuk RTH untuk sempadan kereta api adalah sebagai

berikut:

� Tumbuh baik pada tanah padat;

� Sistem perakaran masuk kedalam tanah, tidak merusak konstruksi dan bangunan;

� Fase anakan tumbuh cepat, tetapi tumbuh lambat pada fase dewasa;

� Ukuran dewasa sesuai ruang yang tersedia;

� Batang dan sistem percabangan kuat;

� Batang tegak kuat, tidak mudah patah dan tidak berbanir;

Page 107: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

107

� Perawakan dan bentuk tajuk cukup indah;

� Daun tidak mudah rontok karena terpaan angin kencang;

� Buah berukuran kecil dan tidak bisa dimakan oleh manusia secara langsung;

� Tahan terhadap hama penyakit;

� Berumur panjang.

Pola tanam vegetasi di sepanjang rel kereta api harus memperhatikan keamanan

terhadap lalu lintas kereta api, tidak menghalangi atau mengganggu penglihatan masinis,

serta tidak menggangu kekuatan struktur rel kereta api. Pola tanam yang harus

diperhatikan adalah sebagai berikut:

� Jarak maksimal dari sumbu rel adalah 50 m;

� Pengaturan perletakan (posisi) tanaman yang akan ditanam harus sesuai gambar

rencana atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.

Tabel 3.8. Rencana Jenis Vegetasi Untuk RTH Sempadan Rel Kereta Api

Jenis RTH Jenis Vegetasi Keterangan

Sempadan Rel Kereta Api

Glodogan tiang

• Penanaman - < 3 m (rapat)

• Fungsi - Sebagai pemecah angin - Memperkuat struktur tanah di sekitar

rel • Perawatan

- Pemupukan setiap 4- 6 bulan - Pemangkasan secara insidental

Bungur

• Penanaman - < 3 m

• Fungsi - Meredam kebisingan

• Perawatan - Pemupukan saat pertumbuhan (NPK

dengan kadar N tinggi) dan saat pembungaan (NPK dengan kadar P tinggi)

- Pemangkasan secara insidental

Glodogan

• Penanaman - < 3 m (rapat)

• Fungsi - Sebagai Penahan Erosi - Sebagai peneduh

• Perawatan - Pemupukan setiap 4- 6 bulan - Pemangkasan secara insidental

Page 108: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

108

Jenis RTH Jenis Vegetasi Keterangan

Mahoni

• Penanaman - 3 m

• Fungsi - Peredam kebisingan - Memperkuat struktur tanah - Menyerap genangan air

Sumber: Hasil Rencana, Tahun 2010

� Green belt Sempadan Sungai

Kawasan Sempadan Sungai, didefinisikan sebagai kawasan sepanjang kiri dan kanan

sungai, termasuk sungai buatan/ kanal saluran irigasi primer, yang mempunyai manfaat

penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai. Tujuan perlindungan

sempadan sungai adalah melindungi sungai dari kegiatan manusia yang dapat

mengganggu dan merusak kualitas air sungai, kondisi fisik dan dasar sungai serta

mengamankan aliran sungai.

Green belt yang akan direncanakan pada kawasan sempadan pada Sungai Kali Lamong

adalah berbentuk memanjang mengikuti pola sungai dengan menggunakan

pepohonan/tanaman yang difungsikan untuk kawasan resapan air sekaligus

memberikan kesan sejuk pada kawasan sempadan sungai tersebut. Sesuai dengan

peraturan yang ada, besarnya sempadan sungai yang direncanakan adalah :

• Garis sempadan sungai bertanggul di dalam kawasan perkotaan ditetapkan

sekurang-kurangnya 3 meter di sebelah luar sepanjang kaki tanggul

• Garis sempadan sungai tidak bertanggul di dalam kawasan perkotaan yang

mempunyai kedalaman tidak lebih dari 20 meter ditetapkan sekurang-kurangnya

10 - 15 meter dihitung dari tepi sungai pada waktu ditetapkan, sedangkan sungai

dengan kedalaman lebih dari 20 meter ditetapkan sekurang-kurangnya 30 meter

dihitung dari tepi sungai pada waktu ditetapkan.

Penataan mengenai sempadan sungai didasarkan pada Permen No.5 Tahun 2008 :

� Sungai bertanggul:

o Garis sempadan sungai bertanggul di dalam kawasan perkotaan ditetapkan

sekurang-kurangnya 3 m di sebelah luar sepanjang kaki tanggul;

o Garis sempadan sungai bertanggul di luar kawasan perkotaan ditetapkan

sekurang-kurangnya 5 m di sebelah luar sepanjang kaki tanggul;

Page 109: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

109

o Dengan pertimbangan untuk peningkatan fungsinya, tanggul dapat

diperkuat, diperlebar dan ditinggikan yang dapat berakibat bergesernya

garis sempadan sungai;

� Sungai tidak bertanggul:

o Garis sempadan sungai tidak bertanggul di dalam kawasan perkotaan

ditetapkan sebagai berikut:

o Sungai yang mempunyai kedalaman tidak lebih dari 3 m, garis sempadan

ditetapkan sekurang-kurangnya 10 m dihitung dari tepi sungai pada waktu

ditetapkan;

o Sungai yang mempunyai kedalaman lebih dari 3 m sampai dengan 20 m,

garis sempadan ditetapkan sekurang-kurangnya 15 m dihitung dari tepi

sungai pada waktu ditetapkan;

o Sungai yang mempunyai kedalaman lebih dari 20 m, garis sempadan

ditetapkan sekurang-kurangnya 30 m dihitung dari tepi sungai pada waktu

ditetapkan.

Jenis Vegetasi yang dapat direncanakan untuk pengembangan RTH sempadan sungai

memiliki beberapa kriteria, diantaranya adalah sebagai berikut :

� Sistem perakaran yang kuat, sehingga mampu menahan pergeseran tanah;

� Tumbuh baik pada tanah padat;

� Sistem perakaran masuk kedalam tanah, tidak merusak konstruksi dan

bangunan;

� Kecepatan tumbuh bervariasi;

� Tahan terhadap hama dan penyakit tanaman;

� Jarak tanam setengah rapat sampai rapat 90% dari luas area, harus dihijaukan;

� Tajuk cukup rindang dan kompak, tetapi tidak terlalu gelap;

� Berupa tanaman lokal dan tanaman budidaya;

� Dominasi tanaman tahunan;

� Sedapat mungkin merupakan tanaman yang mengundang burung

Tabel 3.9. Rencana Jenis Vegetasi Untuk RTH Sempadan Sungai Kota Gresik

Jenis RTH Jenis Vegetasi Keterangan

Sempadan Sungai Dadap Merah

• Penanaman - 3- 6 m

• Fungsi - Sebagai Penahan Erosi - Sebagai peneduh

• Pemeliharaan - Pemupukan 4-6 bulan sekali - Pemangkasan insidental

Page 110: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

110

Jenis RTH Jenis Vegetasi Keterangan

Nangka

• Penanaman - 3- 6 m

• Fungsi - Sebagai Penahan Erosi

Angsana

• Penanaman - 3- 6 m

• Fungsi - Sebagai Penahan Erosi - Sebagai peneduh

Bambu Tali

• Penanaman - Rapat tidak beraturan

• Fungsi - Sebagai Penahan Erosi - Menjaga pengikisan tanah - Konservasi air dan tanah

Bambu Gombong

• Penanaman - Rapat tidak beraturan

• Fungsi - Sebagai Penahan Erosi

Beringin

• Fungsi - Sebagai Penahan Erosi - Sebagai peneduh - Konservasi Air dan Tanah

Sumber: Hasil Rencana, Tahun 2010

Page 111: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

111

� Green belt Sempadan Pantai

Green belt pada sempadan pantai memiliki fungsi utama sebagai pembatas pertumbuhan

permukiman atau aktifitas lainnya agar tidak mengganggu kelestarian pantai. Pada

kawasan pantai di wilayah perencanaan, besar sempadan yang direncanakan adalah

minimal 100 meter dari batas air pasang tertinggi ke arah darat. Selain penggunaan

formasi Hutan Mangrove yang sangat baik sebagai peredam ombak dan dapat membantu

proses pengendapan lumpur, pemilihan tanaman/vegetasi yang akan digunakan juga

mengutamakan vegetasi yang berasal dari daerah setempat.

6. Makam

Penyediaan RTH pada areal pemakaman disamping memiliki fungsi utama sebagai tempat

penguburan jenazah juga memiliki fungsi ekologis, yaitu sebagai daerah resapan air, tempat

pertumbuhan berbagai vegetasi, pencipta iklim mikro, tempat hidup burung serta fungsi

sosial masyarakat disekitar seperti tempat beistirahat dan sebagai sumber pendapatan.

Penataan makam-makam di wilayah perencanaan dilakukan dengan mengoptimalkan

fungsi makam, yaitu selain untuk pemakaman umum dapat juga difungsikan untuk kawasan

resapan dengan menanami tanaman yang dapat berfungsi sebagai RTH Kota. Kawasan

pemakaman yang menjadi perhatian khusus adalah kawasan Makam Maulana Malik

Ibrahim dan Makam Sunan Giri karena tidak hanya kawasan makam saja yang menjadi

perhatian namun juga penataan lingkungan disekitarnya yang perlu penataan sebagai

kawasan wisata budaya dan religi.

Penyediaan ruang terbuka hijau pada areal pemakaman disamping memiliki fungsi utama

sebagai tempat penguburan jenasah juga memiliki fungsi ekologis yaitu sebagai daerah

resapan air, tempat pertumbuhan berbagai jenis vegetasi, pencipta iklim mikro serta tempat

hidup burung serta fungsi sosial masyarakat disekitar seperti beristirahat dan sebagai

sumber pendapatan.

Untuk penyediaan RTH pemakaman, maka ketentuan bentuk pemakaman adalah sebagai

berikut:

� Ukuran makam 1 m x 2 m;

� Jarak antar makam satu dengan lainnya minimal 0,5 m;

� Tiap makam tidak diperkenankan dilakukan penembokan/perkerasan;

� Pemakaman dibagi dalam beberapa blok, luas dan jumlah masing-masing blok

disesuaikan dengan kondisi pemakaman setempat;

� Batas antar blok pemakaman berupa pedestrian lebar 150-200 cm dengan deretan

pohon pelindung disalah satu sisinya;

� Batas terluar pemakaman berupa pagar tanaman atau kombinasi antara pagar

buatan dengan pagar tanaman, atau dengan pohon pelindung;

Page 112: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

112

� Ruang hijau pemakaman termasuk pemakaman tanpa perkerasan minimal 70% dari

total area pemakaman dengan tingkat liputan vegetasi 80% dari luas ruang

hijaunya.

Tabel 3.10. Rencana Jenis Vegetasi Untuk RTH Pemakaman

Bentuk Sempadan Jenis Vegetasi Keterangan

Makam Kamboja

• Fungsi : - Peneduh - Penghasil Bau

• Pemeliharaan : - Frekuensi pemupukan 1 kali/4-6 bulan

(pupuk kandang) - Frekuensi pemangkasan 1 kali/tahun

Puring

• Penanaman - Jarak : 2 m

• Fungsi - Memiliki kemampuan evapotranspirasi

yang tinggi

• Pemeliharaan - Pemupukan NPK kandungan nitrogen

tinggi ( masa pertumbuhan) dan NPK kandungan fosfor tinggi (masa pembungaan)

- Pemangkasan secara insidental. - Penyiraman intensif

Bungur

• Fungsi : - Penyubur tanah, perakarannya tidak

merusak tanah - Tanaman peneduh

• Pemeliharaan - Pemupukan 4-6 bulan sekali - Pemangkasan insidental

Dadap Merah

• Fungsi : - Menanggulangi genangan - Perakarannya tidak merusak makam - Tanaman peneduh

• Pemeliharaan • Pemeliharaan

- Pemupukan 4-6 bulan sekali - Pemangkasan insidental

Page 113: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

113

Bentuk Sempadan Jenis Vegetasi Keterangan

Tanjung

• Fungsi : - Menanggulangi genangan/ penyerap

air - Tanaman peneduh

• Pemeliharaan - Pemupukan saat pertumbuhan (NPK

berkadar N tinggi) dan saat pembuangan (NPK dengan kadar P tinggi)

- Pemangkasan secara insidental

- Penyiraman semiintensif

Sumber: Hasil Rencana, Tahun 2010

Gambar 3.1. Konsep Rencana Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Sumber : RDTR Kecamatan Gresik-Kebomas 2008

Berdasarkan kebutuhan pengembangan Ruang Terbuka Hijau berupa taman tersebut diatas,

terlihat bahwa kebutuhan taman untuk akhir tahun perencanaan adalah sebesar 220 Ha atau

sebesar 7 % dari luas total Kota Gresik. Sesuai dengan amanat UU No. 26 Tahun 2007 tentang

Page 114: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

114

Penataan Ruang, maka alokasi Ruang Terbuka Hijau disuatu kawasan/kota minimal adalah

sebesar 30 %, dimana 20 % merupakan RTH aktif dan 10 % merupakan RTH pasif. Kebutuhan

RTH aktif di Kota Gresik diarahkan pada pengembangan RTH berupa taman, hutan kota,

sempadan, baik sempadan untuk perlindungan setempat maupun sempadan jalan. Sementara

itu untuk memenuhi kebutuhan RTH pasif di Kota Gresik, diarahkan melalui ruang terbuka yang

terdapat di setiap rumah. Pengaturan RTH pasif ini didasarkan pula pada pengaturan KDB.

Tabel 3.11. Kebutuhan RTH Kecamatan Gresik – Kebomas Tahun 2027

Unit Lingkungan

Jumlah

Penduduk

(jiwa)

Luas Tiap unit

Berdasarkan

Kepadatan (m2)

Jumlah

Sarana

(unit)

Luas

(ha)

Kecamatan Gresik SKP I 64,844 Taman RT 250 250 259 6.48 Taman RW 3,000 15,000 22 32.42 Taman Desa/Kelurahan 30,000 10,000 2 2.16 Taman Kecamatan 120,000 24,000 1 1.30 Taman Kota 480,000 144,000 0 1.95 SKP II 28,902 Taman RT 250 250 116 2.89 Taman RW 3,000 15,000 10 14.45 Taman Desa/Kelurahan 30,000 10,000 1 0.96 Taman Kecamatan 120,000 24,000 0 0.58 Taman Kota 480,000 144,000 0 0.87 SKP III 31,765 Taman RT 250 250 127 3.18 Taman RW 3,000 15,000 11 15.88 Taman Desa/Kelurahan 30,000 10,000 1 1.06 Taman Kecamatan 120,000 24,000 0 0.64 Taman Kota 480,000 144,000 0 0.95 Kecamatan Kebomas

SKP I 53,406

Taman RT 250 250 214 5.34 Taman RW 3,000 15,000 18 26.70 Taman Desa/Kelurahan 30,000 10,000 2 1.78 Taman Kecamatan 120,000 24,000 0 1.07 Taman Kota 480,000 144,000 0 1.60 SKP II 28,891

Taman RT 250 250 116 2.89 Taman RW 3,000 15,000 10 14.45 Taman Desa/Kelurahan 30,000 10,000 1 0.96 Taman Kecamatan 120,000 24,000 0 0.58 Taman Kota 480,000 144,000 0 0.87 SKP III 28,463

Taman RT 250 250 114 2.85 Taman RW 3,000 15,000 9 14.23 Taman Desa/Kelurahan 30,000 10,000 1 0.95 Taman Kecamatan 120,000 24,000 0 0.57 Taman Kota 480,000 144,000 0 0.85 SKP IV 38,685

Taman RT 250 250 155 3.87 Taman RW 3,000 15,000 13 19.34 Taman Desa/Kelurahan 30,000 10,000 1 1.29 Taman Kecamatan 120,000 24,000 0 0.77

Page 115: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

115

Unit Lingkungan

Jumlah

Penduduk

(jiwa)

Luas Tiap unit

Berdasarkan

Kepadatan (m2)

Jumlah

Sarana

(unit)

Luas

(ha)

Taman Kota 480,000 144,000 0 1.16 SKP V 25,046

Taman RT 250 250 100 2.50 Taman RW 3,000 15,000 8 12.52 Taman Desa/Kelurahan 30,000 10,000 1 0.83 Taman Kecamatan 120,000 24,000 0 0.50 Taman Kota 480,000 144,000 0 0.75 Gresik - Kebomas 300,003

Taman Kecamatan 120,000 24,000 3 6.00 Taman Kota 480,000 144,000 1 9.00

Sumber ; RDTR Kecamatan Gresik-Kebomas

3.2. PRASARANA PENDUKUNG PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN

Untuk mendukung upaya pengelolaan dan pemeliharaan RTH Kota Gresik,

direncanakan pula penyediaan prasarana pendukung yang dapat memenuhi kebutuhan kegiatan

tersebut. Adapun kebutuhan prasarana RTH meliputi kecukupan ketersediaan air, prasarana

pengelolaan air limbah dan persampahan, ketersediaan penerangan/energy listrik yang

memadai dan prasarana transportasi pengelolaannya. Adapun peta rencana untuk penyediaan

prasarana yang diperlukan telah direncanakan di dalam RDTR Kecamatan Gresik dan Kebomas.

Gambar 3.2. Rencana Utilitas Kota Gresik

Page 116: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

116

Gambar 3.3. Rencana Alokasi RTH Kecamatan Gresik - Kebomas

Page 117: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

117

Tabel 3.12. Sistem Penyediaan Air Untuk Taman

Sumber

Air

Faktor-faktor Yang Harus

Diperhatikan Cara Penyiraman Tahapan Desain Perawatan

- Sumur Bor

� Jarak min. sumur 15 m dari tangki septictank.

� Debit air yang dibutuhkan.

� Kedalaman tergantung pada kedalaman lapisan akifer yang akan digunakan dan jenis akifernya. Penentuan jenis akifer (tertekan atau tidak) berdasarkan data log bor. Jenis akifer harus mempertimbangkan apakah memiliki permeabilitas rendah atau tinggi, kenaikan air dan tinggi muka air tanah.

� Pompa Alat untuk menghisap air dari lubang bor ke atas permukaan tanah. Pada pemboran air tanah dalam pompa yang lazim digunakan adalah pompa benam (submersible pump).

� Piezometer adalah sebuah alat pengukur muka air tanah yang ditempatkan di dalam sumur pantau. Sumur pantau ditempatkan disekitar sumur pemompaan (tergantung dana yang tersedia).

� Grouting : suatu lapisan buatan (berupa lapisan

Irigasi Sprinkler / Curah berfungsi untuk memberikan air secara merata dan efisien pada areal pertanaman tertentu dengan jumlah dan kecepatan yang sama atau kurang dari daya penyerapan tanah

- Menyusun nilai-nilai faktor rancangan yang meliputi sifat fisik tanah, air tanah tersedia, laju infiltrasi, evatranspirasi tanaman, curah hujan efektif dan kebutuhan irigasi.

- Pembuatan skema tata letak (lay-out) - Penetapan jumlah dan sub unit sprinkler dan blok

irigasi. - Perhitungan rancangan hidrolika sub – unit dilihat

dari karakteristik pompa dan spesifikasi sprinkler - Jika persyaratan hidrolika sub unit tidak terpenuhi

alternative yang dapat dilakukan adalah modifikasi letak, mengubah diameter pipa dan mengganti spesifikasi sprinkler.

- Persyaratan hidrolika jaringan perpipaan harus dipenuhi untuk mendapatkan penyiraman yang seragam (nilai koefisien keseragaman harus > 85%)

a. Perawatan pompa air b. Perawatan sprinkler c. Perawatan jaringan

perpipaan

Irigasi Tetes merupakan cara pemberian air pada tanaman secara langsung, baik pada permukaan tanah maupun di dalam tanah melalui tetesan secara kontinu.

- Menyusun nilai-nilai faktor rancangan yang meliputi sifat fisik tanah, air tanah tersedia, laju infiltrasi, evapotranspirasi tanaman, curah hujan efektif dan kebutuhan air irigasi.

- Pembuatan skema tata letak (lay-out) - Penetapan jumlah dan sub unit dan blok irigasi. - Perhitungan rancangan hidrolika sub – unit dilihat

dari karakteristik hidrolika pipa dan spesifikasi emiter.

- Jika persyaratan hidrolika sub unit tidak terpenuhi alternative yang dapat dilakukan adalah modifikasi tata letak, mengubah diameter pipa dan mengganti spesifikasi emiter.

- Penghtungan total kebutuhan tekanan dan kapasitas system, berdasarkan desain tata letak yang sudah final serta mempertimbangkan karakteristik hidrolika pipa yang digunakan.

- Penentuan jenis dan ukuran pompa air beserta tenaga/ mesin penggeraknya.

a. Perawatan pompa air b. Perawatan filter c. Perawatan jaringan

perpipaan

Page 118: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

118

Sumber

Air

Faktor-faktor Yang Harus

Diperhatikan Cara Penyiraman Tahapan Desain Perawatan

semen) yang berfungsi untuk menahan konstruksi lubang bor (minimum 20 m atau melihat kedalaman sumur dangkal di sekitarnya).

- Persyaratan hidrolika jaringan perpipaan harus dipenuhi untuk mendapatkan penyiraman yang seragam (nilai koefisien keseragaman harus > 95%)

Sumber : Pedoman teknis pengembangan irigasi bertekanan (irigasi sprinkler dan irigasi tetes)

Page 119: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

119

3.3. INDIKASI PROGRAM PEMBANGUNAN RTH KOTA GRESIK

Tabel 3.13. Indikasi Program Pembangunan RTH Kota Gresik 2012-2014

NO KLASIFIKASI DAN

JENIS RTH KOTA FUNGSI LOKASI

LUAS

(Ha)

JANGKA

WAKTU PROGRAM

PEMANGKU

KEPENTINGAN KETERANGAN

I Program Pembangunan RTH Kecamatan Gresik 1. RTH TAMAN Interaksi Sosial,

Ekologis, Estetika

Alun-alun; Taman GNI; Sidomoro; Sidokumpul

3,90 Jangka Pendek; Jangka Menengah

� Pembangunan Taman Lingkungan � Pembangunan Taman Interaksi

Sosial

Badan Lingkungan Hidup

2. RTH JALUR HIJAU JALAN

Sosial, Ekologis, Estetika

Pulau Jalan GNI ; Pulau Jalan Perlimaan Petro

0,002 Jangka Pendek; Jangka Menengah

� Penataan Jalur Hijau Jalan � Penghijauan Jalur Hijau Jalan

Badan Lingkungan Hidup

3. RTH JALUR HIJAU REL KA

Ekologis, Keamanan

Tenggulan –Kemuteran; Sidorukun – Manyar

13,95 Jangka Menengah; Jangka Panjang

� Penataan Jalur Hijau Rel KA � Penghijauan Jalur Hijau Rel KA

Badan Lingkungan Hidup; PT. KAI

Diperlukan pembebasan lahan sempadan rel KA

4. RTH JALUR HIJAU SUNGAI

Sosial, Ekologis, Keamanan

Kali Tutup Timur; Kali Tutup Barat; Kali Pelabuhan Gresik

5,90 Jangka Menengah; Jangka Panjang

� Penataan Jalur Hijau Sungai � Penghijauan Jalur Hijau Sungai

Badan Lingkungan Hidup; Dinas Pekerjaan Umum

Diperlukan pembebasan lahan sempadan sungai

5. RTH JALUR HIJAU WADUK

Pengaman Tepi Waduk

Telaga Sidomoro 0,05 Jangka Pendek; Jangka Menengah

� Penataan Tepian Waduk � Penghijauan Tepian Waduk

Badan Lingkungan Hidup

6. RTH SEMPADAN PANTAI

Ekologis, Keamanan

Telaga Pojok; Lumpur

0,40 Jangka Pendek; Jangka Menengah

� Penataan Tepian Pantai � Penghijauan Tepian Pantai

Badan Lingkungan Hidup; Dinas Kelautan

7. RTH HUTAN KOTA Sosial, Ekologis, Estetika

Hutan Petrokimia; 6,25 Jangka Pendek; Jangka Menengah

� Penataan Hutan Kota � Penghijauan Hutan Kota

Badan Lingkungan Hidup; Swasta

8. RTH PEMAKAMAN Sosial Tlogopojok; Pulopancikan; Sukorame; Tlogopatut; Ngipik; Sidokumpul;

13,38 Jangka Pendek; Jangka Menengah

� Penataan Kawasan Makam � Penghijauan Kawasan Makam

Badan Lingkungan Hidup

Page 120: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

120

NO KLASIFIKASI DAN

JENIS RTH KOTA FUNGSI LOKASI

LUAS

(Ha)

JANGKA

WAKTU PROGRAM

PEMANGKU

KEPENTINGAN KETERANGAN

Karangturi II Program Pembangunan RTH Kecamatan Kebomas 1. RTH TAMAN Interaksi Sosial,

Ekologis, Estetika

Segoromadu; Bunderan GKB; Randuagung; Segunting; Tubanan; Tri Darma; Petrokimia Gresik; Pemda

40,15 Jangka Pendek; Jangka Menengah

� Pembangunan Taman Lingkungan � Pembangunan Taman Interaksi

Sosial

Badan Lingkungan Hidup

2. RTH JALUR HIJAU JALAN

Sosial, Ekologis, Estetika

Median Veteran; Median Kartini; Median Dr. Wahidin SH; Pulau Jalan Sidomoro ; Median Akses Tol; Pulau Jalan Kebomas

2,41 Jangka Pendek; Jangka Menengah

� Penataan Jalur Hijau Jalan � Penghijauan Jalur Hijau Jalan

Badan Lingkungan Hidup

3. RTH JALUR HIJAU REL KA

Ekologis, Keamanan

Tenggulan –Kemuteran

5,08 Jangka Menengah; Jangka Panjang

� Penataan Jalur Hijau Rel KA � Penghijauan Jalur Hijau Rel KA

Badan Lingkungan Hidup; PT. KAI

Diperlukan pembebasan lahan sempadan rel KA

4. RTH JALUR HIJAU SUNGAI

Sosial, Ekologis, Keamanan

Kali Lamong; Kali Pelabuhan Semen

75,00 Jangka Menengah; Jangka Panjang

� Penataan Jalur Hijau Sungai � Penghijauan Jalur Hijau Sungai

Badan Lingkungan Hidup; Dinas Pekerjaan Umum

5. RTH JALUR HIJAU SUTT

Ekologis, Keamanan

SUTT Sidorukun-Tenggulunan; SUTT Kramatinggil-Segoromadu; SUTT Kramatinggil-Kembangan; SUTT Segoromadu-Ngipik

57,12 Jangka Menengah; Jangka Panjang

� Penataan Jalur Hijau SUTT � Penghijauan Jalur Hijau SUTT

Badan Lingkungan Hidup

6. RTH JALUR HIJAU WADUK

Pengaman Tepi Waduk

Telaga Ngipik; Waduk Banjar Urip; Telaga Pegat

1,01 Jangka Pendek; Jangka Menengah

� Penataan Tepian Waduk � Penghijauan Tepian Waduk

Badan Lingkungan Hidup; Dinas Kelautan

7. RTH SEMPADAN PANTAI

Ekologis, Keamanan

Gulomantung; Tenggulunan; Kedanyang; Terambangan;

3,34 Jangka Pendek; Jangka Menengah

� Penataan Tepian Pantai � Penghijauan Tepian Pantai

Badan Lingkungan Hidup; Dinas Kelautan

Page 121: Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final

PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK

121

NO KLASIFIKASI DAN

JENIS RTH KOTA FUNGSI LOKASI

LUAS

(Ha)

JANGKA

WAKTU PROGRAM

PEMANGKU

KEPENTINGAN KETERANGAN

Segoro Madu; Karang Kiring; Sukorejo

8. RTH HUTAN KOTA Sosial, Ekologis, Estetika

Hutan Semen; Hutan Giri; Hutan Ngargosari; Hutan Tenggulunan; Hutan Prambanan

220,45 Jangka Menengah; Jangka Panjang

� Penataan Hutan Kota � Penghijauan Hutan Kota

Badan Lingkungan Hidup; Swasta

Untuk Hutan Semen akan diperpanjang HPLnya untuk alih fungsi dari pertambangan menjadi RTH Hutan Aktif

9. RTH PEMAKAMAN Sosial Taman Makam Pahlawan

0,14 Jangka Pendek; Jangka Menengah

� Penataan Kawasan Makam � Penghijauan Kawasan Makam

Badan Lingkungan Hidup

III Program Pembangunan RTH Privat 1. RTH KAWASAN

INDUSTRI Ekologis Semen Gresik;

Petrokimia Gresik 135,9

1 Jangka Pendek; Jangka Menengah

� Penghijauan RTH Kawasan Industri

Developer Dilaksanakan oleh developer industri semen dan petrokimia

2. RTH KAWASAN PERMUKIMAN

Sosial, Ekologis, Estetika

BP Randu Agung; Perum. Kota Gresik Baru (GKB); Graha Kembangan Asri; Alam Bukit Raya; Bukit Randu Agung Indah; BP Kulon

32,85 Jangka Pendek; Jangka Menengah

� Penataan RTH Lingkungan � Penghijauan RTH Lingkungan

Developer, Kelompok Masyarakat

Sebagian besar melibatkan swadaya masyarakat

3. RTH PERDAGANGAN,JASA, PERKANTORAN

Ekologis, Estetika

Kecamatan Gresik; Kecamatan Kebomas

4,47 Jangka Pendek; Jangka Menengah

� Penataan RTH Kawasan � Penghijauan RTH Kawasan

Developer Dilaksanakan oleh developer

IV Program Penambahan Luasan RTH 1. RTH Reklamasi

Lumpur Sosial, Ekologis, Estetika

Pantai Desa Lumpur

0,52 Jangka Pendek

� Penataan RTH Kawasan � Penghijauan RTH Kawasan

Dinas Pekerjaan Umum

Reklamasi telah selesai. Pelaksanaan oleh Pemkab

2. RTH Median Gulomantung

Ekologis, Estetika

Desa Gulomantung 0,66 Jangka Menengah

� Penataan RTH Kawasan � Penghijauan RTH Kawasan

Dinas Pekerjaan Umum; Swasta

Melibatkan Peranserta Swasta Industri (CSR)

3. RTH Kawasan Industri Gulomantung

Sosial, Ekologis

Desa Gulomantung 0,69 Jangka Pendek

� Penataan RTH Kawasan � Penghijauan RTH Kawasan

Badan Lingkungan Hidup; Pemerintah Pusat; Swasta

Melalui Program P2KH, melibatkan masyarakat