26
Dra. ERLIDAWATI, M.Si Dr. SAFRIDA, S.Pd, M.Si DARUSSALAM, BANDA ACEH

Dra. ERLIDAWATI, M.Si Dr. SAFRIDA, S.Pd, M

  • Upload
    others

  • View
    20

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Dra. ERLIDAWATI, M.Si Dr. SAFRIDA, S.Pd, M

Dra. ERLIDAWATI, M.Si Dr. SAFRIDA, S.Pd, M.Si

Dicetak oleh :

Percetakan & PenerbitSYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS

Darussalam, Banda Aceh

DARUSSALAM, BANDA ACEH

Page 2: Dra. ERLIDAWATI, M.Si Dr. SAFRIDA, S.Pd, M

POTENSI ANTIOKSIDAN SEBAGAI

ANTIDIABETES

Erlidawati

Safrida

Mukhlis

SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS

2018

Page 3: Dra. ERLIDAWATI, M.Si Dr. SAFRIDA, S.Pd, M

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang keras memperbanyak, memfotocopy sebagian

atau seluruh isi buku ini, serta memperjual belikannya

tanpa mendapat izin tertulis dari penerbit.

Diterbitkan oleh Syiah Kuala University Press

Darussalam –Banda Aceh, 23111

Judul Buku : Potensi Antioksidan Sebaagai

Antidiabetes Penulis : Erlidawati, Safrida dan Mukhlis

Penerbit : Syiah Kuala University Press

Telp : (0651) 801222

Email : [email protected]

Cetakan : Pertama, 2018

ISBN : 978-602-5679-72-8

Anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI)

Page 4: Dra. ERLIDAWATI, M.Si Dr. SAFRIDA, S.Pd, M

iii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah dipanjatkan kehadirat Allah SWT,

atas selesainya penulisan buku ajar Potensi Antioksidan Sebagai

Antidiabetes. Penulisan buku ini bertujuan untuk menjadi materi

tambahan mata kuliah Kimia Bahan Alam pada Jurusan

Pendidikan Kimia FKIP Universitas Syiah Kuala.

Penulisan buku ini merupakan tindakan guna memenuhi

tuntutan mahasiswa untuk mendapatkan materi kuliah yang

sesuai dengan perkembangan keilmuan. Penulisan buku ini tidak

mungkin tersaji tanpa bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu,

dalam kesempatan ini, tim penulis tidak lupa mengucapkan

terima kasih yang tiada terhingga kepada keluarga, mahasiswa,

teman-teman staf pengajar Jurusan Pendidikan Kimia dan FKIP

yang telah memberikan dorongan sehingga buku ini dapat selesai.

Penulis menyadari bahwa tulisan dalam buku ini masih

jauh dari kesempurnaan. Hal ini disebabkan keterbatasan ilmu

dan pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu, kritik dan saran

dari semua pihak yang bersifat membangun sangat diharapkan,

untuk penyempurnaan buku ini menjadi lebih baik.

Akhirnya penulis berharap tulisan yang sederhana ini

dapat memberikan kontribusi dan manfaat bagi pembaca pada

umumnya dan mahasiswa pada khususnya.

Banda Aceh, September 2018

Tim Penulis

Page 5: Dra. ERLIDAWATI, M.Si Dr. SAFRIDA, S.Pd, M

v

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar.................................................................

Daftar Isi ........................................................................

iii

v

Daftar Gambar ................................................................

BAB 1 Pendahuluan .......................................................

viii

1

BAB 2 Antioksidan......................................................... 8

2.1 Pengertian Antioksidan ............................... 8

2.2 Fungsi Antioksidan ..................................... 10

2.3 Pengelompokkan Antioksidan ..................... 13

2.4 Antioksidan Sintetik...................................... 13

2.5 Antioksidan Alami ........................................ 14

BAB 3 Mekanisme Kerja Antioksidan .......................... 17

3.1 Antioksidan Primer ....................................... 17

3.2 Antioksidan Sekunder ................................... 19

3.3 Antioksidan Tersier....................................... 20

3.4 Pembentukan Radikal Bebas......................... 21

BAB 4 Metode Pengujian Aktivitas Antioksidan .......... 25

4.1 Metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) . 25

4.2 Superoksida Dismutase (SOD) ..................... 31

BAB 5 Metabolit Sekunder Sebagai Antioksidan........... 38

5.1 Tanin ............................................................. 38

Page 6: Dra. ERLIDAWATI, M.Si Dr. SAFRIDA, S.Pd, M

vi

5.2 Flavonoid ...................................................... 40

5.3 Alkaloid......................................................... 41

5.4 Steroid ........................................................... 44

5.5 Karotenoid..................................................... 45

5.6 Antosianin ..................................................... 49

5.7 Fenol Hidrokuinon ........................................ 55

BAB 6 Potensi Antioksidan Sebagai Antidiabetes ......... 62

6.1 Antioksidan Mengurangi Stress Oksidatif pada

Diabetes Mellitus......................................... 66

6.2 Mekanisme Stress Oksidasi Menimbulkan

Diabetes Mellitus .......................................... 72

6.3 Glikasi Non-Enzimatik dan Glikooksidasi ..

6.4 Mekanisme Kerja Menurunkan Kadar

74

Gula darah ................................................... 80

BAB 7 Diabetes Mellitus ............................................... 85

7.1 Pengertian Diabetes Mellitus ....................... 85

7.2 Gejala Diabetes Mellitus.............................. 85

7.3 Klasifikasi dan Kriteria Diabetes Mellitus... 86

7.4 Metabolisme Glukosa .................................. 91

7.5 Patofisiologi Diabetes Mellitus....................

7.6 Hubungan Diabetes Mellitus Dengan

95

Radikal Bebas ............................................... 100

BAB 8 Terapi Farmakologis .......................................... 106

Page 7: Dra. ERLIDAWATI, M.Si Dr. SAFRIDA, S.Pd, M

vii

8.1 Obat Hipoglikemik Oral (OHO) ................. 106

8.2 Suntikan Insulin .......................................... 110

BAB 9 Aloksan .............................................................. 111

9.1 Definisi dan Sifat Kimia ...........................

9.2 Pengaruh Aloksan Terhadap Kerusakan

111

Sel Beta Pankreas...................................... 111

Daftar Pustaka ................................................................ 114

Page 8: Dra. ERLIDAWATI, M.Si Dr. SAFRIDA, S.Pd, M

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kebutuhan Antioksidan Oleh Tubuh ........... 2

Gambar 2. Sumber Radikal Bebas ................................. 7

Gambar 3. Antioksidan Menetralkan Radikal Bebas...... 9

Gambar 4. Antioksidan Sebagai Penangkal Radikal

Bebas ............................................................

11

Gambar 5. Struktur Senyawa Antioksidan BHT dan

BHA .............................................................

14

Gambar 6. Senyawa Asam Askorbat Antioksidan

Alami ............................................................ 16

Gambar 7. Molekul Enzim Superoksida Dismutase ...... 18

Page 9: Dra. ERLIDAWATI, M.Si Dr. SAFRIDA, S.Pd, M

ix

Gambar 8. Struktur Vitamin C dari Buah Lemon .......... 20

Gambar 9. Antioksidan Tersier ........................................ 21

Gambar 10.

Gambar 11.

Pembentukan Radikal Bebas ........................

Struktur DPPH Sebelum dan Sesudah

22

Bereaksi Dengan Antioksidan ..................... 27

Gambar 12. Mekanisme Reaksi Superoksida Dismutase.. 32

Gambar 13. Skema Pembentukan Eampat ROS Toksik ... 35

Gambar 14. Struktur Tanin Dalam Teh Hijau ............. 39

Gambar 15. Golongan Senyawa Flavonoid ..................... 41

Gambar16. Kerangka atau Inti Dasar Pengelompokkan

Senyawa Alkaloid ......................................... 43

Gambar 17. Kerangka Dasar Senyawa Steroid ................ 45

Gambar 18. Beberapa Golongan Senyawa Karotenoid ... 48

Gambar 19. Kerangka Dasar Senyawa Antosianin .......... 53

Gambar 20. Golongan Senyawa Benzokuinon ................ 58

Gambar 21. Golongan Senyawa Naftokuinon ................. 59

Gambar 22. Golongan Senyawa Antrakuinon ................. 60

Gambar 23. Golongan Senyawa Kuinon Isoprenoid ....... 61

Gambar 24. Faktor Penyebab Diabetes ............................ 65

Gambar 25. Metabolisme Karbohidrat dan Proses yang

Menyebabkan Terbentuknya Diabetes .........

77

Gambar 26. Mekanisme Reaksi Stres Oksidatif pada

Hiperglikemia ..............................................

79

Gambar 27. Hubungan Dabetes dan Hiperglikemia

Page 10: Dra. ERLIDAWATI, M.Si Dr. SAFRIDA, S.Pd, M

x

Dalam Produksi Radikal Bebas •OH ........... 80

Gambar 28. Proses Metabolisme Glukosa ......................... 92

Gambar 29. Skema pengaturan glukosa darah................... 97

Page 11: Dra. ERLIDAWATI, M.Si Dr. SAFRIDA, S.Pd, M

BAB 1. PENDAHULUAN

Tubuh manusia memerlukan bahan pangan yang

memiliki nilai gizi dan rasa yang berkhasiat bagi kesehatan.

Kandungan senyawa atau komponen dalam bahan pangan

adalah berupa serat, karbohidrat, protein, lemak, vitamin,

mineral, dan senyawa metabolit sekunder lainnya yang

memiliki kandungan senyawa yang berpotensi atau memiliki

aktivitas antioksidan. Tubuh membutuhkan karbohidrat, lemak,

protein, vitamin, mineral dan air, karena proses metabolisme

tidak dapat berlangsung kalau tidak ada air. Serat adalah bagian

dari karbohidrat mempunyai peran yang penting dalam

menjaga kesehatan. Sumber serat yang paling utama adalah

sayuran dan buah-buahan. Serat pangan berguna untuk

mencegah berbagai penyakit degeneratif, seperti kanker usus

besar (kanker kolon), aterosklerosis, gangguan jantung,

hipertensi, penyakit batu ginjal, dan diabetes mellitus (Astawan

dan Leomitro, 2008). Tubuh manusia memerlukan antioksidan

untuk mencegah, menghilangkan atau menetralkan radikal

bebas yang terjadi akibat pola makan yang salah atau akibat

factor lainnya.

Potensi Antioksidan Sebagai Antidiabetes 1

Page 12: Dra. ERLIDAWATI, M.Si Dr. SAFRIDA, S.Pd, M

BAB 2 ANTIOKSIDAN

2.1 Pengertian Antioksidan

Antioksidan dalam pengertian kimia adalah senyawa

pemberi elektron (electron donors) dan secara biologis

antioksidan merupakan senyawa yang mampu mengatasi

dampak negatif oksidan dalam tubuh seperti kerusakan elemen

vital sel tubuh. Antioksidan merupakan suatu senyawa atau zat

yang dapat meniadakan, menetralkan, atau menghilangkan efek

radikal bebas. Antioksidan merupakan senyawa yang bersifat

inhibitor, yaitu menghambat atau mencegah interaksi antara

radikal bebas dengan target molekulnya.

Produksi antioksidan di dalam tubuh manusia terjadi

secara alami untuk mengimbangi produksi radikal bebas.

Antioksidan tersebut kemudian berfungsi sebagai sistem

pertahanan terhadap radikal bebas, namun peningkatan

produksi radikal bebas yang terbentuk akibat faktor stress,

radiasi UV, polusi udara dan lingkungan mengakibatkan sistem

pertahanan tersebut kurang memadai, sehingga diperlukan

tambahan antioksidan dari luar.

8 Potensi Antioksidan Sebagai Antidiabetes

Page 13: Dra. ERLIDAWATI, M.Si Dr. SAFRIDA, S.Pd, M

BAB 3 MEKANISME KERJA ANTIOKSIDAN

Berdasarkan mekanisme kerjanya, antioksidan dapat

dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu:

3.1 Antioksidan Primer

Antioksidan primer merupakan zat atau senyawa yang

dapat menghentikan reaksi berantai pembentukan radikal bebas

yang melepaskan hidrogen, berfungsi untuk mencegah

terbentuknya radikal baru, yang dapat mengubah radikal bebas

yang ada menjadi molekul yang berkurang dampak negatifnya

sebelum radikal bebas ini sempat bereaksi. Antioksidan primer

dapat terjadinya reaksi inisiasi dengan cara bereaksi radikal

bebas dan memutus reaksi berantai oksidasi. Mengubah radikal

bebas menjadi produk baru yang lebih stabil, lebih larut dalam

air dan bisa dibuang dari tubuh. Antioksidan primer dapat

berasal dari alam atau sintetis.

Antioksidan primer (antioksidan endogen atau anti-

oksidan enzimatis), contohnya enzim peroksidase dismutase,

katalase dan glutation peroksidase. Enzim-enzim ini mampu

menekan atau menghambat pembentukan radikal bebas dengan

cara memutus reaksi berantai dan mengubahnya menjadi

produk stabil.

Potensi Antioksidan Sebagai Antidiabetes 17

Page 14: Dra. ERLIDAWATI, M.Si Dr. SAFRIDA, S.Pd, M

BAB 4 METODE PENGUJIAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN

Pengujian aktivitas antioksidan dapat dilakukan dengan

beberapa metode, antara lain :

4.1 Metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil)

Radikal DPPH adalah suatu senyawa organik yang

mengandung nitrogen tidak stabil dengan absorbansi kuat pada

λmax 517 nm dan berwarna ungu gelap. Setelah bereaksi dengan

senyawa antioksidan, DPPH tersebut akan tereduksi dan

warnanya akan berubah menjadi kuning. Perubahan tersebut

dapat diukur dengan spektrofotometer, dan diplotkan terhadap

konsentrasi Penurunan intensitas warna yang terjadi

disebabkan oleh berkurangnya ikatan rangkap terkonjugasi

pada DPPH. Hal ini dapat terjadi apabila adanya penangkapan

satu elektron oleh zat antioksidan, menyebabkan tidak adanya

kesempatan elektron tersebut untuk beresonansi. Penentuan

aktivitas antioksiadan dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-

pikrilhidrazil atau α,α-difenil-β-pikrilhidrazil). DPPH

merupakan radikal bebas yang stabil dan tidak membentuk

dimer akibat delokalisasi dari elektron bebas pada seluruh

molekul. Delokalisasi elektron bebas ini juga mengakibatkan

Potensi Antioksidan Sebagai Antidiabetes 25

Page 15: Dra. ERLIDAWATI, M.Si Dr. SAFRIDA, S.Pd, M

BAB 5 METABOLIT SEKUNDER SEBAGAI ANTIOKSIDAN

Metabolit sekunder adalah senyawa yang dihasilkan dari

metabolisme metabolit sekunder yang melibatkan senyawa-

senyawa organik spesifik dan terjadi sangat terbatas di alam.

Metabolit sekunder pada tumbuhan yang berfungsi sebagai

antioksidan adalah senyawa tanin dan flavonoid, alkaloid,

steroid, karotenoid, antosianin, dan fenol hidrokuinon.

5.1 Tanin

Tanin adalah zat organik yang kompleks yang terdiri dari

senyawa fenolik. Tanin merupakan senyawa fenol yang

memiliki berat molekul 500 – 3000 daltons (Da). Berdasarkan

tipe struktur dan aktivitasnya terhadap senyawa hidrolitik, tanin

diklasifikasikan dalam dua kelompok yaitu tanin yang

terkondensasi dan tanin yang terhidrolisis (Hagerman, 2002).

Tanin hidrolisis adalah tanin pada pemanasan dengan

asam klorida atau asam sulfat menghasilkan asam galat atau

asam elagat. Sedangkan tanin terkondensasi adalah tanin pada

pemanasan dengan asam klorida menghasilkan phlobaphenes

seperti phloroglucinol. Tanin yang terhidrolisis biasanya

ditemukan dalam konsentrasi yang lebih rendah pada

38 Potensi Antioksidan Sebagai Antidiabetes

Page 16: Dra. ERLIDAWATI, M.Si Dr. SAFRIDA, S.Pd, M

BAB 6 POTENSI ANTIOKSIDAN SEBAGAI ANTIDIABETES

Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit yang disebabkan

oleh tingginya kadar gula dalam darah akibat gangguan sekresi

insulin. Diabetes mellitus disebut juga penyakit kencing

manis. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, definisi kencing

manis adalah penyakit yang menyebabkan air kencing yang di

produksi bercampur zat gula. Adanya kadar gula yang tinggi

dalam air kencing dapat menjadi tanda-tanda gejala awal

penyakit Diabetes mellitus. DM merupakan sindroma yang

ditandai oleh gula darah yang tinggi (hiperglikemia) menahun

karena gangguan produksi, sekresi insulin atau resistensi

insulin. Insulin adalah sejenis hormon yang di produksi oleh

pankreas dan berfungsi untuk mengendalikan kadar gula dalam

darah. Penurunan sekresi insulin biasanya di sebabkan oleh

resistensi insulin dan kerusakan sel beta pankreas.

Penderita penyakit diabetes mellitus, tubuh pasien tidak

dapat memproduksi atau tidak dapat merespon hormon insulin

yang dihasilkan oleh organ pankreas. Kekurangan insulin

membuat tubuh tidak mampu mengubah glukosa menjadi

sumber energi bagi sel, sehingga respon yang diterima tubuh

adalah rasa lapar dan haus. Namun semakin banyak

62 Potensi Antioksidan Sebagai Antidiabetes

Page 17: Dra. ERLIDAWATI, M.Si Dr. SAFRIDA, S.Pd, M

BAB 7 DIABETES MELLITUS

7. Diabetes Mellitus

7.1 Pengertian Diabetes Mellitus

Penyakit diabetes mellitus merupakan salah satu

gangguan metabolik pada metabolisme karbohidrat,

yakni kondisi glukosa yang kurang dimanfaatkan dan

menyebabkan hiperglikemia (ADA, 2015). Glukosa

adalah unit satuan karbohidrat terkecil digunakan untuk

membentuk energy, (Kusuma (2008). jika glukosa

berlebihan dalam tubuh maka gula darah dapat

diubah menjadi glikogen dalam bentuk cadangan di

hepar, otot dan organ lainnya. Jika proses tersebut tidak

berlangsung seimbang, maka kelebihan glukosa dalam

tubuh akan menimbulkan penyakit yang dalam

istilah medis dikenal dengan diabetes mellitus.

7.2 Gejala Diabetes Mellitus

Gejala klasik diabetes mellitus disebabkan oleh

kelainan metabolisme glukosa. Kurangnya aktivitas insulin

menyebabkan kegagalan pemindahan glukosa dari plasma

ke dalam sel. Glukosa yang diserap ketika makan tidak

Potensi Antioksidan Sebagai Antidiabetes 85

Page 18: Dra. ERLIDAWATI, M.Si Dr. SAFRIDA, S.Pd, M

BAB 8 TERAPI FARMAKOLOGIS

Terapi farmakologis diberikan bersama dengan

pengaturan makan dan latihan jasmani (gaya hidup sehat).

Terapi farmakologis terdiri dari obat oral dan bentuk suntikan.

8.1 Obat Hipoglikemik Oral (OHO)

Berdasarkan cara kerjanya, OHO dibagi menjadi 5

golongan:

a. Pemicu sekresi insulin (insulin secretagogue):

sulfonilurea dan glinid

b. Peningkat sensitivitas terhadap insulin: metformin

dan tiazolidindion

c. Penghambat glukoneogenesis (metformin)

d. Penghambat absorpsi glukosa: penghambat

glukosidase alfa.

e. DPP-IV inhibitor

1. Pemicu Sekresi Insulin

a. Sulfonilurea

Obat golongan ini mempunyai efek utama

meningkatkan sekresi insulin oleh sel beta pankreas, dan

merupakan pilihan utama untuk pasien dengan berat badan

106 Potensi Antioksidan Sebagai Antidiabetes

Page 19: Dra. ERLIDAWATI, M.Si Dr. SAFRIDA, S.Pd, M

BAB 9. ALLOKSAN

9.1 Definisi dan Sifat Kimia

Aloksan adalah suatu substrat yang secara struktural

adalah derivat pirimidin sederhana, aloksan diperkenalkan

sebagai hidrasi aloksan pada larutan encer, nama aloksan

diperoleh dari penggabungan kata allantoin dan oksalurea

(asam oksalurik), nama lain dari aloksan adalah 2,4,5,6-

tetraoxypirimidin; 2,4,5,6-primidinetetron; 1,3-Diazinan-

2,4,5,6-tetron (IUPAC) dan asam Mesoxalylurea 5-

oxobarbiturat. Rumus kimia aloksan adalah C4H2N2O4.

Aloksan murni diperoleh dari oksidasi asam urat oleh asam

nitrat, aloksan adalah senyawa kimia tidak stabil dan senyawa

hidrofilik. Waktu paruh aloksan pada pH 7,4 dan suhu 37oC

adalah 1,5 menit (Lenzen,2008).

9.2 Pengaruh Aloksan terhadap Kerusakan Sel Beta

Pankreas

Aloksan merupakan bahan kimia yang digunakan untuk

menginduksi diabetes pada binatang percobaan, pemberian

aloksan adalah cara yang cepat untuk menghasilkan kondisi

diabetik eksperimental (hiperglikemik) pada binatang

Potensi Antioksidan Sebagai Antidiabetes 111

Page 20: Dra. ERLIDAWATI, M.Si Dr. SAFRIDA, S.Pd, M

DAFTAR PUSTAKA

ADA. (2015). Classification and diagnosis of diabetes. Diabetes Care, 38: 58-516. DOI: 10.2337/dc15-S005

Amrun, M., Umiyah, & Umayah, E. (2007). Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Air Dan Ekstrak Metanol Beberapa Varian Buah Kenitu (Chrysophyllumcainito L.) dari daerah Jember. Berk. Penel. Hayati 2007;13:45-50

Andarwulan, N., H. Wijaya, dan D.T. Cahyono. (1996). Aktivitas Antioksidan dari Daun Sirih (Piper betle L). Teknologi dan Industri Pangan, 29-30.

Arnelia. (2002). Fito-Kimia Komponen Ajaib Cegah PJK, DM, dan Kanker http://Puslitbangbogor.go.id/ 22 Agustus 2006.

Astawan, M., & Leomitro, K. (2008). Khasiat Warna-Warni Makanan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Badarinath, A.V., Rao, K.M., Chetty, C.M.S., Ramkanth, S., Rajan, T.V.S., & Gnanaprakash, K. (2010). A Review on In-vitro Antioxidant Methods: Comparisions, Correlations and Considerations, International Journal of PharmTech Research, 2(2), 1276-1285.

Bajaj S., & Khan A. (2012) Antioxidants and diabetes. Indian J Endocrinol Metab. 16(Suppl. 2), S267-S271.

Balasubramanyam A et al. (2006). Accuracy and predictive value of classification schemes for ketosis-prone diabetes. Diabetes Care 29: 2575-9.

Basuki, E. (2004). Penatalaksanaan Diabetes Terpadu. Jakarta: Balai Perbit FKUI

Campbell, Neil A. (2004). Biologi. Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta : Erlangga. Djojodibroto, Dr. R Darmanto. 2009.

114 Potensi Antioksidan Sebagai Antidiabetes

Page 21: Dra. ERLIDAWATI, M.Si Dr. SAFRIDA, S.Pd, M

Respitologi (Respiratory Medicine). Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran

Ciappesoni, S. (2002). Mekanisme glukoneogenesis. Diakses tanggal 14 april 2014.

Delgado-Vargas, F., A.R. Jimenez, & O. Paredes-Lopez. (2000). Natural Pigments: Carotenoids, Anthocyanins, and Betalains Characteristics, Biosynthesis, Processing, and Stability. Critical Reviews in Food Science and Nutrition. 40. Hlm 173-289

Departemen Kesehatan RI. (2008). Profil kesehatan Indonesia 2007. Jakarta : Depkes RI Jakarta .

Filipponi P, Gregorio F, Cristallini S, Ferrandina C, Nicoletti I, Santeusanio F. Selective impairment of pancreatic A cell suppreession by glucose during acute alloxan – induced insulinopenia: in vitro study on isolated perfused rat pancreas. [Internet]. 2008 [cited 2009 February 18]. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/3522213

Ganong, W. F. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 22. Jakarta: EGC.

Gordon, M.H.J., Pokorny, N., Yanishlieve., & Gordon, M. (2001). Antioksidants in Food. New York : CRC Press.

Gross, J. (1987). Pigments in Fruits. London: Academic Press, 1-55.

Guyton A. C., Hall J. E. (1997). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta : EGC. P. 208 – 212, 219 – 223, 277 – 282, 285 – 287.

Hagerman, A.E. (2002). Condensed Tannin Structural Chemistry. Department of Chemistry and Biochemistry, Miami University, Oxford, OH 45056.

Halliwell, B. (1994). Free radicals, Antioxidant and Human Diseases. London: King College.

Potensi Antioksidan Sebagai Antidiabetes 115

Page 22: Dra. ERLIDAWATI, M.Si Dr. SAFRIDA, S.Pd, M

Harborne, J. B. (1967). Di dalam Markakis, P. Anthocyanins as Food Colors. Academic Press. New York.

Harborne, J. B. (1987). Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Bandung: ITB Press, 354 hal.

Harborne. (1996). Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern MenganalisisTumbuhan. Terbitan Kedua. Terjemahan K. Padmawinata dan I. Soediro. Bandung : ITB

Harliansyah. (2005). Mengunyah Halia menyah penyakit. Universiti kebangsaan. Malaysia.

Herbert, R.B. (1995). Biosynthesis of Secondary Metabolites, 2 edition. New York: Chapman and Hall.

Hernani dan Raharjo, M. (2005) Tanaman Berkhasiat Antioksidan, Cetakan I. Jakarta: Swadaya, 16-17.

Irawan, M.A. (2007). Glukosa dan Metabolisme Energi. Sport Science Brief. 1(6): 12-5.

Jackman, R.L., & J.L. Smith. (1996). Anthocyanins and Betalanins. Natural Food Colorants. Blackie Academic & Proffesional: London.

Janson. (2018). Antioksidan Pencegah Kanker (http://www.ask-jansen.com/antioksidan-pencegah-kanker/

Joyce, L. K. (2007). Pedoman Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik. Jakarta : EGC.

Kumalaningsih, Sri. (2006). Antioksidan Alami: Penangkal Radikal Bebas, Sumber, Manfaat, Cara Penyediaan dan Pengolahan. Surabaya: Trubus Agrisarana.

Kusuma, B. (2008). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Masyarakat Di Indonesia (Tahun 1988-2005)”.Yogyakarta : FE Universitas Islam Indonesia.

Lenzen S. The Mechanism Of Alloxan And Streptozotocin Induced Diabetes [Internet]. (2008). [cited 2009

116 Potensi Antioksidan Sebagai Antidiabetes

Page 23: Dra. ERLIDAWATI, M.Si Dr. SAFRIDA, S.Pd, M

January23]. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18087688?ordinalpos=1&itool=EntrezSystem2.PEntrez.Pubmd.Pubmed_ResultsPanel.Pubmed_DiscoveryPanel.Pubmed_Discovery_RA&linkpos=4&log$=relatedreviews&logdbfrom=pubmed.

Manitto, Paolo. (1992). Buiosintesiss Produk Alami. Semarang: IKIP Semarang Press.

Marks, D. B., Marks, A. D., & Smith, C. M. (2000). Biokimia kedokteran dasar: sebuah pendedekatan klinis. Jakarta: EGC. Mayes P.A. 2003. Lipid yang Memiliki Makna Fisiologis.

Dalam: Murray R.K., Granner D.K., Mayes P.A., Rodwell V.W., ed: Biokimia Harper. Edisi 25. Jakarta: EGC. Hal 148-159.

Misnadiarly. (2006). Diabetes Melitus Gangren, Ulcer, Infeksi, Mengenali gejala, Menanggulangi, dan Mencegah komplikasi. Jakarta: Pustaka Obor Populer.

Murray,Robert K,et al. (2003). Biokimia Harper ed. 25. Jakarta: EGC. P.236-239

Musman, M. (2013). Kimia Bahan Alam Laut. Banda Aceh: Syiah Kuala University Press.

Packer, L. (2000). Antioxidant in Diabetes Management. New York : Marcel Dekker, inc.

Page, David. S. (1997). Prinsip-prinsip Biokimia Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga.

Pennathur. (2001). Hydroxyl Radical–Mediated Protein Damage in Early Atherosclerosis in Diabetes. J Clin Invest. American Society for Clinical Investigation 107(7), 799–801.

Prakash, A. (2001). Antioxidant Activity. Heart of Giant Recource, 19 (2), 1-4.

Potensi Antioksidan Sebagai Antidiabetes 117

Page 24: Dra. ERLIDAWATI, M.Si Dr. SAFRIDA, S.Pd, M

Randox Laboratories Ltd. (1994). Total Antioxidant Status. Ardmore, Diamond Road, Crumlin, Co. Antrim, United Kingdom. BT294 QY.

Robinson, T. (1995). Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, Edisi VI, Hal 191-216, Diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata, ITB, Bandung.

Ronald, A. S. (2004). Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Ruslianti, 2008. Pengobatan Diabetes melalui Pola Makan, Jakarta :Kawan Pustaka.

Sauriasari,R. (2006). Mengenal dan Mengenal Radikal Bebas, (on line), (http://www.beritaiptek.com/zberita beritaiptek-2006-01-22-Mengenaldan-Menangkal Radikal-bebas-shtml, diakses 10 Desember 2006).

Sayuti,K., & Yenrina, R. (2015). Antioksidan, Alami dan Sintetik. Padang: Andalas University Press.

Sherwood,Lauralee. (2001). Fisiologi manusia :dari sel ke sistem. Jakarta : EGC

Shihab, M. Quraish. (2002). Tafsir al-Misbah; Pesan, Kesan, dan Keserasian Alquran Vol.5 Jakarta: Lentera Hati

Soematmaji, D.W. (1998). Peran Stress Oksidatif dalam Patogenesis Angiopati Mikro dan Makro DM. Medica. 5: 318-25.

Suharmiati. (2003). Pengujian Bioaktivitas Anti Diabetes Mellitus Tumbuhan Obat. Cermin Dunia Kedokteran. No. 140. Surabaya: Departemen Kesehatan RI. Halaman 10.

Supari, F. (1996). Radikal Bebas dan Patofisiologi Beberapa Penyakit Prosiding Senyawa Radikal dan Sistem Pangan: Reaksi Biomolekuler, Dampak Terhadap Kesehatan, dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan Dan Gizi Institut Pertanian Bogor Dan Kedutaan Besar Prancis, Jakarta

118 Potensi Antioksidan Sebagai Antidiabetes

Page 25: Dra. ERLIDAWATI, M.Si Dr. SAFRIDA, S.Pd, M

Suryohudoyo, P. (1993). Oksidan, Antioksidan, dan Radikal Bebas (pdf file, didownload tanggal 7 Maret 2013).

Szkudelski T. The mechanism of alloxan and streptozotocin action in B cells of the rat pancreas [Internet]. (2008). [cited 2009 January 23]. Available from: www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11829314

Tiwari, A.K., J.M. Rao. (2002). Diabetes Mellitusand Multiple Therapeutic Approaches of Phytochemicals: Present Status and Future Prospect. Current Science; 83(1), 30-38.

Werdhasari, A. (2014). Peran Anti Oksidan Bagi Kesehatan. Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Balitbangkes Kemenkes RI. Jurnal Biotek Medisiana Indonesia. 3(2), 59-68.

WHO. (2011). Top 10 Causes of Death. www.who.int/mediacentre/factsheets/fs310/en/

Winarsi,H. (2007). Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta: Kanisius.

Potensi Antioksidan Sebagai Antidiabetes 119

Page 26: Dra. ERLIDAWATI, M.Si Dr. SAFRIDA, S.Pd, M

Dra. ERLIDAWATI, M.Si Dr. SAFRIDA, S.Pd, M.Si

Dicetak oleh :

Percetakan & PenerbitSYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS

Darussalam, Banda Aceh

DARUSSALAM, BANDA ACEH