Upload
others
View
20
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Dra. ERLIDAWATI, M.Si Dr. SAFRIDA, S.Pd, M.Si
Dicetak oleh :
Percetakan & PenerbitSYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS
Darussalam, Banda Aceh
DARUSSALAM, BANDA ACEH
POTENSI ANTIOKSIDAN SEBAGAI
ANTIDIABETES
Erlidawati
Safrida
Mukhlis
SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS
2018
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang keras memperbanyak, memfotocopy sebagian
atau seluruh isi buku ini, serta memperjual belikannya
tanpa mendapat izin tertulis dari penerbit.
Diterbitkan oleh Syiah Kuala University Press
Darussalam –Banda Aceh, 23111
Judul Buku : Potensi Antioksidan Sebaagai
Antidiabetes Penulis : Erlidawati, Safrida dan Mukhlis
Penerbit : Syiah Kuala University Press
Telp : (0651) 801222
Email : [email protected]
Cetakan : Pertama, 2018
ISBN : 978-602-5679-72-8
Anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI)
iii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah dipanjatkan kehadirat Allah SWT,
atas selesainya penulisan buku ajar Potensi Antioksidan Sebagai
Antidiabetes. Penulisan buku ini bertujuan untuk menjadi materi
tambahan mata kuliah Kimia Bahan Alam pada Jurusan
Pendidikan Kimia FKIP Universitas Syiah Kuala.
Penulisan buku ini merupakan tindakan guna memenuhi
tuntutan mahasiswa untuk mendapatkan materi kuliah yang
sesuai dengan perkembangan keilmuan. Penulisan buku ini tidak
mungkin tersaji tanpa bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu,
dalam kesempatan ini, tim penulis tidak lupa mengucapkan
terima kasih yang tiada terhingga kepada keluarga, mahasiswa,
teman-teman staf pengajar Jurusan Pendidikan Kimia dan FKIP
yang telah memberikan dorongan sehingga buku ini dapat selesai.
Penulis menyadari bahwa tulisan dalam buku ini masih
jauh dari kesempurnaan. Hal ini disebabkan keterbatasan ilmu
dan pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu, kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun sangat diharapkan,
untuk penyempurnaan buku ini menjadi lebih baik.
Akhirnya penulis berharap tulisan yang sederhana ini
dapat memberikan kontribusi dan manfaat bagi pembaca pada
umumnya dan mahasiswa pada khususnya.
Banda Aceh, September 2018
Tim Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar.................................................................
Daftar Isi ........................................................................
iii
v
Daftar Gambar ................................................................
BAB 1 Pendahuluan .......................................................
viii
1
BAB 2 Antioksidan......................................................... 8
2.1 Pengertian Antioksidan ............................... 8
2.2 Fungsi Antioksidan ..................................... 10
2.3 Pengelompokkan Antioksidan ..................... 13
2.4 Antioksidan Sintetik...................................... 13
2.5 Antioksidan Alami ........................................ 14
BAB 3 Mekanisme Kerja Antioksidan .......................... 17
3.1 Antioksidan Primer ....................................... 17
3.2 Antioksidan Sekunder ................................... 19
3.3 Antioksidan Tersier....................................... 20
3.4 Pembentukan Radikal Bebas......................... 21
BAB 4 Metode Pengujian Aktivitas Antioksidan .......... 25
4.1 Metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) . 25
4.2 Superoksida Dismutase (SOD) ..................... 31
BAB 5 Metabolit Sekunder Sebagai Antioksidan........... 38
5.1 Tanin ............................................................. 38
vi
5.2 Flavonoid ...................................................... 40
5.3 Alkaloid......................................................... 41
5.4 Steroid ........................................................... 44
5.5 Karotenoid..................................................... 45
5.6 Antosianin ..................................................... 49
5.7 Fenol Hidrokuinon ........................................ 55
BAB 6 Potensi Antioksidan Sebagai Antidiabetes ......... 62
6.1 Antioksidan Mengurangi Stress Oksidatif pada
Diabetes Mellitus......................................... 66
6.2 Mekanisme Stress Oksidasi Menimbulkan
Diabetes Mellitus .......................................... 72
6.3 Glikasi Non-Enzimatik dan Glikooksidasi ..
6.4 Mekanisme Kerja Menurunkan Kadar
74
Gula darah ................................................... 80
BAB 7 Diabetes Mellitus ............................................... 85
7.1 Pengertian Diabetes Mellitus ....................... 85
7.2 Gejala Diabetes Mellitus.............................. 85
7.3 Klasifikasi dan Kriteria Diabetes Mellitus... 86
7.4 Metabolisme Glukosa .................................. 91
7.5 Patofisiologi Diabetes Mellitus....................
7.6 Hubungan Diabetes Mellitus Dengan
95
Radikal Bebas ............................................... 100
BAB 8 Terapi Farmakologis .......................................... 106
vii
8.1 Obat Hipoglikemik Oral (OHO) ................. 106
8.2 Suntikan Insulin .......................................... 110
BAB 9 Aloksan .............................................................. 111
9.1 Definisi dan Sifat Kimia ...........................
9.2 Pengaruh Aloksan Terhadap Kerusakan
111
Sel Beta Pankreas...................................... 111
Daftar Pustaka ................................................................ 114
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Kebutuhan Antioksidan Oleh Tubuh ........... 2
Gambar 2. Sumber Radikal Bebas ................................. 7
Gambar 3. Antioksidan Menetralkan Radikal Bebas...... 9
Gambar 4. Antioksidan Sebagai Penangkal Radikal
Bebas ............................................................
11
Gambar 5. Struktur Senyawa Antioksidan BHT dan
BHA .............................................................
14
Gambar 6. Senyawa Asam Askorbat Antioksidan
Alami ............................................................ 16
Gambar 7. Molekul Enzim Superoksida Dismutase ...... 18
ix
Gambar 8. Struktur Vitamin C dari Buah Lemon .......... 20
Gambar 9. Antioksidan Tersier ........................................ 21
Gambar 10.
Gambar 11.
Pembentukan Radikal Bebas ........................
Struktur DPPH Sebelum dan Sesudah
22
Bereaksi Dengan Antioksidan ..................... 27
Gambar 12. Mekanisme Reaksi Superoksida Dismutase.. 32
Gambar 13. Skema Pembentukan Eampat ROS Toksik ... 35
Gambar 14. Struktur Tanin Dalam Teh Hijau ............. 39
Gambar 15. Golongan Senyawa Flavonoid ..................... 41
Gambar16. Kerangka atau Inti Dasar Pengelompokkan
Senyawa Alkaloid ......................................... 43
Gambar 17. Kerangka Dasar Senyawa Steroid ................ 45
Gambar 18. Beberapa Golongan Senyawa Karotenoid ... 48
Gambar 19. Kerangka Dasar Senyawa Antosianin .......... 53
Gambar 20. Golongan Senyawa Benzokuinon ................ 58
Gambar 21. Golongan Senyawa Naftokuinon ................. 59
Gambar 22. Golongan Senyawa Antrakuinon ................. 60
Gambar 23. Golongan Senyawa Kuinon Isoprenoid ....... 61
Gambar 24. Faktor Penyebab Diabetes ............................ 65
Gambar 25. Metabolisme Karbohidrat dan Proses yang
Menyebabkan Terbentuknya Diabetes .........
77
Gambar 26. Mekanisme Reaksi Stres Oksidatif pada
Hiperglikemia ..............................................
79
Gambar 27. Hubungan Dabetes dan Hiperglikemia
x
Dalam Produksi Radikal Bebas •OH ........... 80
Gambar 28. Proses Metabolisme Glukosa ......................... 92
Gambar 29. Skema pengaturan glukosa darah................... 97
BAB 1. PENDAHULUAN
Tubuh manusia memerlukan bahan pangan yang
memiliki nilai gizi dan rasa yang berkhasiat bagi kesehatan.
Kandungan senyawa atau komponen dalam bahan pangan
adalah berupa serat, karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral, dan senyawa metabolit sekunder lainnya yang
memiliki kandungan senyawa yang berpotensi atau memiliki
aktivitas antioksidan. Tubuh membutuhkan karbohidrat, lemak,
protein, vitamin, mineral dan air, karena proses metabolisme
tidak dapat berlangsung kalau tidak ada air. Serat adalah bagian
dari karbohidrat mempunyai peran yang penting dalam
menjaga kesehatan. Sumber serat yang paling utama adalah
sayuran dan buah-buahan. Serat pangan berguna untuk
mencegah berbagai penyakit degeneratif, seperti kanker usus
besar (kanker kolon), aterosklerosis, gangguan jantung,
hipertensi, penyakit batu ginjal, dan diabetes mellitus (Astawan
dan Leomitro, 2008). Tubuh manusia memerlukan antioksidan
untuk mencegah, menghilangkan atau menetralkan radikal
bebas yang terjadi akibat pola makan yang salah atau akibat
factor lainnya.
Potensi Antioksidan Sebagai Antidiabetes 1
BAB 2 ANTIOKSIDAN
2.1 Pengertian Antioksidan
Antioksidan dalam pengertian kimia adalah senyawa
pemberi elektron (electron donors) dan secara biologis
antioksidan merupakan senyawa yang mampu mengatasi
dampak negatif oksidan dalam tubuh seperti kerusakan elemen
vital sel tubuh. Antioksidan merupakan suatu senyawa atau zat
yang dapat meniadakan, menetralkan, atau menghilangkan efek
radikal bebas. Antioksidan merupakan senyawa yang bersifat
inhibitor, yaitu menghambat atau mencegah interaksi antara
radikal bebas dengan target molekulnya.
Produksi antioksidan di dalam tubuh manusia terjadi
secara alami untuk mengimbangi produksi radikal bebas.
Antioksidan tersebut kemudian berfungsi sebagai sistem
pertahanan terhadap radikal bebas, namun peningkatan
produksi radikal bebas yang terbentuk akibat faktor stress,
radiasi UV, polusi udara dan lingkungan mengakibatkan sistem
pertahanan tersebut kurang memadai, sehingga diperlukan
tambahan antioksidan dari luar.
8 Potensi Antioksidan Sebagai Antidiabetes
BAB 3 MEKANISME KERJA ANTIOKSIDAN
Berdasarkan mekanisme kerjanya, antioksidan dapat
dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu:
3.1 Antioksidan Primer
Antioksidan primer merupakan zat atau senyawa yang
dapat menghentikan reaksi berantai pembentukan radikal bebas
yang melepaskan hidrogen, berfungsi untuk mencegah
terbentuknya radikal baru, yang dapat mengubah radikal bebas
yang ada menjadi molekul yang berkurang dampak negatifnya
sebelum radikal bebas ini sempat bereaksi. Antioksidan primer
dapat terjadinya reaksi inisiasi dengan cara bereaksi radikal
bebas dan memutus reaksi berantai oksidasi. Mengubah radikal
bebas menjadi produk baru yang lebih stabil, lebih larut dalam
air dan bisa dibuang dari tubuh. Antioksidan primer dapat
berasal dari alam atau sintetis.
Antioksidan primer (antioksidan endogen atau anti-
oksidan enzimatis), contohnya enzim peroksidase dismutase,
katalase dan glutation peroksidase. Enzim-enzim ini mampu
menekan atau menghambat pembentukan radikal bebas dengan
cara memutus reaksi berantai dan mengubahnya menjadi
produk stabil.
Potensi Antioksidan Sebagai Antidiabetes 17
BAB 4 METODE PENGUJIAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN
Pengujian aktivitas antioksidan dapat dilakukan dengan
beberapa metode, antara lain :
4.1 Metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil)
Radikal DPPH adalah suatu senyawa organik yang
mengandung nitrogen tidak stabil dengan absorbansi kuat pada
λmax 517 nm dan berwarna ungu gelap. Setelah bereaksi dengan
senyawa antioksidan, DPPH tersebut akan tereduksi dan
warnanya akan berubah menjadi kuning. Perubahan tersebut
dapat diukur dengan spektrofotometer, dan diplotkan terhadap
konsentrasi Penurunan intensitas warna yang terjadi
disebabkan oleh berkurangnya ikatan rangkap terkonjugasi
pada DPPH. Hal ini dapat terjadi apabila adanya penangkapan
satu elektron oleh zat antioksidan, menyebabkan tidak adanya
kesempatan elektron tersebut untuk beresonansi. Penentuan
aktivitas antioksiadan dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-
pikrilhidrazil atau α,α-difenil-β-pikrilhidrazil). DPPH
merupakan radikal bebas yang stabil dan tidak membentuk
dimer akibat delokalisasi dari elektron bebas pada seluruh
molekul. Delokalisasi elektron bebas ini juga mengakibatkan
Potensi Antioksidan Sebagai Antidiabetes 25
BAB 5 METABOLIT SEKUNDER SEBAGAI ANTIOKSIDAN
Metabolit sekunder adalah senyawa yang dihasilkan dari
metabolisme metabolit sekunder yang melibatkan senyawa-
senyawa organik spesifik dan terjadi sangat terbatas di alam.
Metabolit sekunder pada tumbuhan yang berfungsi sebagai
antioksidan adalah senyawa tanin dan flavonoid, alkaloid,
steroid, karotenoid, antosianin, dan fenol hidrokuinon.
5.1 Tanin
Tanin adalah zat organik yang kompleks yang terdiri dari
senyawa fenolik. Tanin merupakan senyawa fenol yang
memiliki berat molekul 500 – 3000 daltons (Da). Berdasarkan
tipe struktur dan aktivitasnya terhadap senyawa hidrolitik, tanin
diklasifikasikan dalam dua kelompok yaitu tanin yang
terkondensasi dan tanin yang terhidrolisis (Hagerman, 2002).
Tanin hidrolisis adalah tanin pada pemanasan dengan
asam klorida atau asam sulfat menghasilkan asam galat atau
asam elagat. Sedangkan tanin terkondensasi adalah tanin pada
pemanasan dengan asam klorida menghasilkan phlobaphenes
seperti phloroglucinol. Tanin yang terhidrolisis biasanya
ditemukan dalam konsentrasi yang lebih rendah pada
38 Potensi Antioksidan Sebagai Antidiabetes
BAB 6 POTENSI ANTIOKSIDAN SEBAGAI ANTIDIABETES
Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit yang disebabkan
oleh tingginya kadar gula dalam darah akibat gangguan sekresi
insulin. Diabetes mellitus disebut juga penyakit kencing
manis. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, definisi kencing
manis adalah penyakit yang menyebabkan air kencing yang di
produksi bercampur zat gula. Adanya kadar gula yang tinggi
dalam air kencing dapat menjadi tanda-tanda gejala awal
penyakit Diabetes mellitus. DM merupakan sindroma yang
ditandai oleh gula darah yang tinggi (hiperglikemia) menahun
karena gangguan produksi, sekresi insulin atau resistensi
insulin. Insulin adalah sejenis hormon yang di produksi oleh
pankreas dan berfungsi untuk mengendalikan kadar gula dalam
darah. Penurunan sekresi insulin biasanya di sebabkan oleh
resistensi insulin dan kerusakan sel beta pankreas.
Penderita penyakit diabetes mellitus, tubuh pasien tidak
dapat memproduksi atau tidak dapat merespon hormon insulin
yang dihasilkan oleh organ pankreas. Kekurangan insulin
membuat tubuh tidak mampu mengubah glukosa menjadi
sumber energi bagi sel, sehingga respon yang diterima tubuh
adalah rasa lapar dan haus. Namun semakin banyak
62 Potensi Antioksidan Sebagai Antidiabetes
BAB 7 DIABETES MELLITUS
7. Diabetes Mellitus
7.1 Pengertian Diabetes Mellitus
Penyakit diabetes mellitus merupakan salah satu
gangguan metabolik pada metabolisme karbohidrat,
yakni kondisi glukosa yang kurang dimanfaatkan dan
menyebabkan hiperglikemia (ADA, 2015). Glukosa
adalah unit satuan karbohidrat terkecil digunakan untuk
membentuk energy, (Kusuma (2008). jika glukosa
berlebihan dalam tubuh maka gula darah dapat
diubah menjadi glikogen dalam bentuk cadangan di
hepar, otot dan organ lainnya. Jika proses tersebut tidak
berlangsung seimbang, maka kelebihan glukosa dalam
tubuh akan menimbulkan penyakit yang dalam
istilah medis dikenal dengan diabetes mellitus.
7.2 Gejala Diabetes Mellitus
Gejala klasik diabetes mellitus disebabkan oleh
kelainan metabolisme glukosa. Kurangnya aktivitas insulin
menyebabkan kegagalan pemindahan glukosa dari plasma
ke dalam sel. Glukosa yang diserap ketika makan tidak
Potensi Antioksidan Sebagai Antidiabetes 85
BAB 8 TERAPI FARMAKOLOGIS
Terapi farmakologis diberikan bersama dengan
pengaturan makan dan latihan jasmani (gaya hidup sehat).
Terapi farmakologis terdiri dari obat oral dan bentuk suntikan.
8.1 Obat Hipoglikemik Oral (OHO)
Berdasarkan cara kerjanya, OHO dibagi menjadi 5
golongan:
a. Pemicu sekresi insulin (insulin secretagogue):
sulfonilurea dan glinid
b. Peningkat sensitivitas terhadap insulin: metformin
dan tiazolidindion
c. Penghambat glukoneogenesis (metformin)
d. Penghambat absorpsi glukosa: penghambat
glukosidase alfa.
e. DPP-IV inhibitor
1. Pemicu Sekresi Insulin
a. Sulfonilurea
Obat golongan ini mempunyai efek utama
meningkatkan sekresi insulin oleh sel beta pankreas, dan
merupakan pilihan utama untuk pasien dengan berat badan
106 Potensi Antioksidan Sebagai Antidiabetes
BAB 9. ALLOKSAN
9.1 Definisi dan Sifat Kimia
Aloksan adalah suatu substrat yang secara struktural
adalah derivat pirimidin sederhana, aloksan diperkenalkan
sebagai hidrasi aloksan pada larutan encer, nama aloksan
diperoleh dari penggabungan kata allantoin dan oksalurea
(asam oksalurik), nama lain dari aloksan adalah 2,4,5,6-
tetraoxypirimidin; 2,4,5,6-primidinetetron; 1,3-Diazinan-
2,4,5,6-tetron (IUPAC) dan asam Mesoxalylurea 5-
oxobarbiturat. Rumus kimia aloksan adalah C4H2N2O4.
Aloksan murni diperoleh dari oksidasi asam urat oleh asam
nitrat, aloksan adalah senyawa kimia tidak stabil dan senyawa
hidrofilik. Waktu paruh aloksan pada pH 7,4 dan suhu 37oC
adalah 1,5 menit (Lenzen,2008).
9.2 Pengaruh Aloksan terhadap Kerusakan Sel Beta
Pankreas
Aloksan merupakan bahan kimia yang digunakan untuk
menginduksi diabetes pada binatang percobaan, pemberian
aloksan adalah cara yang cepat untuk menghasilkan kondisi
diabetik eksperimental (hiperglikemik) pada binatang
Potensi Antioksidan Sebagai Antidiabetes 111
DAFTAR PUSTAKA
ADA. (2015). Classification and diagnosis of diabetes. Diabetes Care, 38: 58-516. DOI: 10.2337/dc15-S005
Amrun, M., Umiyah, & Umayah, E. (2007). Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Air Dan Ekstrak Metanol Beberapa Varian Buah Kenitu (Chrysophyllumcainito L.) dari daerah Jember. Berk. Penel. Hayati 2007;13:45-50
Andarwulan, N., H. Wijaya, dan D.T. Cahyono. (1996). Aktivitas Antioksidan dari Daun Sirih (Piper betle L). Teknologi dan Industri Pangan, 29-30.
Arnelia. (2002). Fito-Kimia Komponen Ajaib Cegah PJK, DM, dan Kanker http://Puslitbangbogor.go.id/ 22 Agustus 2006.
Astawan, M., & Leomitro, K. (2008). Khasiat Warna-Warni Makanan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Badarinath, A.V., Rao, K.M., Chetty, C.M.S., Ramkanth, S., Rajan, T.V.S., & Gnanaprakash, K. (2010). A Review on In-vitro Antioxidant Methods: Comparisions, Correlations and Considerations, International Journal of PharmTech Research, 2(2), 1276-1285.
Bajaj S., & Khan A. (2012) Antioxidants and diabetes. Indian J Endocrinol Metab. 16(Suppl. 2), S267-S271.
Balasubramanyam A et al. (2006). Accuracy and predictive value of classification schemes for ketosis-prone diabetes. Diabetes Care 29: 2575-9.
Basuki, E. (2004). Penatalaksanaan Diabetes Terpadu. Jakarta: Balai Perbit FKUI
Campbell, Neil A. (2004). Biologi. Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta : Erlangga. Djojodibroto, Dr. R Darmanto. 2009.
114 Potensi Antioksidan Sebagai Antidiabetes
Respitologi (Respiratory Medicine). Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran
Ciappesoni, S. (2002). Mekanisme glukoneogenesis. Diakses tanggal 14 april 2014.
Delgado-Vargas, F., A.R. Jimenez, & O. Paredes-Lopez. (2000). Natural Pigments: Carotenoids, Anthocyanins, and Betalains Characteristics, Biosynthesis, Processing, and Stability. Critical Reviews in Food Science and Nutrition. 40. Hlm 173-289
Departemen Kesehatan RI. (2008). Profil kesehatan Indonesia 2007. Jakarta : Depkes RI Jakarta .
Filipponi P, Gregorio F, Cristallini S, Ferrandina C, Nicoletti I, Santeusanio F. Selective impairment of pancreatic A cell suppreession by glucose during acute alloxan – induced insulinopenia: in vitro study on isolated perfused rat pancreas. [Internet]. 2008 [cited 2009 February 18]. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/3522213
Ganong, W. F. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 22. Jakarta: EGC.
Gordon, M.H.J., Pokorny, N., Yanishlieve., & Gordon, M. (2001). Antioksidants in Food. New York : CRC Press.
Gross, J. (1987). Pigments in Fruits. London: Academic Press, 1-55.
Guyton A. C., Hall J. E. (1997). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta : EGC. P. 208 – 212, 219 – 223, 277 – 282, 285 – 287.
Hagerman, A.E. (2002). Condensed Tannin Structural Chemistry. Department of Chemistry and Biochemistry, Miami University, Oxford, OH 45056.
Halliwell, B. (1994). Free radicals, Antioxidant and Human Diseases. London: King College.
Potensi Antioksidan Sebagai Antidiabetes 115
Harborne, J. B. (1967). Di dalam Markakis, P. Anthocyanins as Food Colors. Academic Press. New York.
Harborne, J. B. (1987). Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Bandung: ITB Press, 354 hal.
Harborne. (1996). Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern MenganalisisTumbuhan. Terbitan Kedua. Terjemahan K. Padmawinata dan I. Soediro. Bandung : ITB
Harliansyah. (2005). Mengunyah Halia menyah penyakit. Universiti kebangsaan. Malaysia.
Herbert, R.B. (1995). Biosynthesis of Secondary Metabolites, 2 edition. New York: Chapman and Hall.
Hernani dan Raharjo, M. (2005) Tanaman Berkhasiat Antioksidan, Cetakan I. Jakarta: Swadaya, 16-17.
Irawan, M.A. (2007). Glukosa dan Metabolisme Energi. Sport Science Brief. 1(6): 12-5.
Jackman, R.L., & J.L. Smith. (1996). Anthocyanins and Betalanins. Natural Food Colorants. Blackie Academic & Proffesional: London.
Janson. (2018). Antioksidan Pencegah Kanker (http://www.ask-jansen.com/antioksidan-pencegah-kanker/
Joyce, L. K. (2007). Pedoman Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik. Jakarta : EGC.
Kumalaningsih, Sri. (2006). Antioksidan Alami: Penangkal Radikal Bebas, Sumber, Manfaat, Cara Penyediaan dan Pengolahan. Surabaya: Trubus Agrisarana.
Kusuma, B. (2008). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Masyarakat Di Indonesia (Tahun 1988-2005)”.Yogyakarta : FE Universitas Islam Indonesia.
Lenzen S. The Mechanism Of Alloxan And Streptozotocin Induced Diabetes [Internet]. (2008). [cited 2009
116 Potensi Antioksidan Sebagai Antidiabetes
January23]. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18087688?ordinalpos=1&itool=EntrezSystem2.PEntrez.Pubmd.Pubmed_ResultsPanel.Pubmed_DiscoveryPanel.Pubmed_Discovery_RA&linkpos=4&log$=relatedreviews&logdbfrom=pubmed.
Manitto, Paolo. (1992). Buiosintesiss Produk Alami. Semarang: IKIP Semarang Press.
Marks, D. B., Marks, A. D., & Smith, C. M. (2000). Biokimia kedokteran dasar: sebuah pendedekatan klinis. Jakarta: EGC. Mayes P.A. 2003. Lipid yang Memiliki Makna Fisiologis.
Dalam: Murray R.K., Granner D.K., Mayes P.A., Rodwell V.W., ed: Biokimia Harper. Edisi 25. Jakarta: EGC. Hal 148-159.
Misnadiarly. (2006). Diabetes Melitus Gangren, Ulcer, Infeksi, Mengenali gejala, Menanggulangi, dan Mencegah komplikasi. Jakarta: Pustaka Obor Populer.
Murray,Robert K,et al. (2003). Biokimia Harper ed. 25. Jakarta: EGC. P.236-239
Musman, M. (2013). Kimia Bahan Alam Laut. Banda Aceh: Syiah Kuala University Press.
Packer, L. (2000). Antioxidant in Diabetes Management. New York : Marcel Dekker, inc.
Page, David. S. (1997). Prinsip-prinsip Biokimia Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga.
Pennathur. (2001). Hydroxyl Radical–Mediated Protein Damage in Early Atherosclerosis in Diabetes. J Clin Invest. American Society for Clinical Investigation 107(7), 799–801.
Prakash, A. (2001). Antioxidant Activity. Heart of Giant Recource, 19 (2), 1-4.
Potensi Antioksidan Sebagai Antidiabetes 117
Randox Laboratories Ltd. (1994). Total Antioxidant Status. Ardmore, Diamond Road, Crumlin, Co. Antrim, United Kingdom. BT294 QY.
Robinson, T. (1995). Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, Edisi VI, Hal 191-216, Diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata, ITB, Bandung.
Ronald, A. S. (2004). Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Ruslianti, 2008. Pengobatan Diabetes melalui Pola Makan, Jakarta :Kawan Pustaka.
Sauriasari,R. (2006). Mengenal dan Mengenal Radikal Bebas, (on line), (http://www.beritaiptek.com/zberita beritaiptek-2006-01-22-Mengenaldan-Menangkal Radikal-bebas-shtml, diakses 10 Desember 2006).
Sayuti,K., & Yenrina, R. (2015). Antioksidan, Alami dan Sintetik. Padang: Andalas University Press.
Sherwood,Lauralee. (2001). Fisiologi manusia :dari sel ke sistem. Jakarta : EGC
Shihab, M. Quraish. (2002). Tafsir al-Misbah; Pesan, Kesan, dan Keserasian Alquran Vol.5 Jakarta: Lentera Hati
Soematmaji, D.W. (1998). Peran Stress Oksidatif dalam Patogenesis Angiopati Mikro dan Makro DM. Medica. 5: 318-25.
Suharmiati. (2003). Pengujian Bioaktivitas Anti Diabetes Mellitus Tumbuhan Obat. Cermin Dunia Kedokteran. No. 140. Surabaya: Departemen Kesehatan RI. Halaman 10.
Supari, F. (1996). Radikal Bebas dan Patofisiologi Beberapa Penyakit Prosiding Senyawa Radikal dan Sistem Pangan: Reaksi Biomolekuler, Dampak Terhadap Kesehatan, dan Penangkalan Kerjasama Pusat Studi Pangan Dan Gizi Institut Pertanian Bogor Dan Kedutaan Besar Prancis, Jakarta
118 Potensi Antioksidan Sebagai Antidiabetes
Suryohudoyo, P. (1993). Oksidan, Antioksidan, dan Radikal Bebas (pdf file, didownload tanggal 7 Maret 2013).
Szkudelski T. The mechanism of alloxan and streptozotocin action in B cells of the rat pancreas [Internet]. (2008). [cited 2009 January 23]. Available from: www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11829314
Tiwari, A.K., J.M. Rao. (2002). Diabetes Mellitusand Multiple Therapeutic Approaches of Phytochemicals: Present Status and Future Prospect. Current Science; 83(1), 30-38.
Werdhasari, A. (2014). Peran Anti Oksidan Bagi Kesehatan. Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Balitbangkes Kemenkes RI. Jurnal Biotek Medisiana Indonesia. 3(2), 59-68.
WHO. (2011). Top 10 Causes of Death. www.who.int/mediacentre/factsheets/fs310/en/
Winarsi,H. (2007). Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta: Kanisius.
Potensi Antioksidan Sebagai Antidiabetes 119
Dra. ERLIDAWATI, M.Si Dr. SAFRIDA, S.Pd, M.Si
Dicetak oleh :
Percetakan & PenerbitSYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS
Darussalam, Banda Aceh
DARUSSALAM, BANDA ACEH