21
LAPORAN AKHIR SISTEM PAKAR Dosen : Dewi Rosita, M.Pd ARDI INDRA LUKMANA 1505045037 PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MULAWARMAN 2017

Dosen : Dewi Rosita, M › 2017 › 11 › ...menyelesaikan masalah tertentu baik sedikit rumit ataupun rumit sekalipuntanpabantuan para ahli dalam bidang tersebut. Sedangkan bagi

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • LAPORAN AKHIR

    SISTEM PAKAR

    Dosen : Dewi Rosita, M.Pd

    ARDI INDRA LUKMANA 1505045037

    PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER

    UNIVERSITAS MULAWARMAN

    2017

  • ii

    for more information contact: @ardichock.wordpress.com @[email protected]

    KATA PENGANTAR

    Alhamdullilah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

    telah memberi rahmat, karunia, serta kasih sayang terbesar-Nya sehingga penulis dapat

    menyelesaikan makalah dengan judul ”Laporan Akhir Sistem Pakar Diagnosis

    Pemyakit Jantung”

    Laporan ini disusun bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem

    Pakar. Selain itu sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan memotivasi

    mahasiswa dalam menyusun karya tulis.

    Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan

    dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan

    kritik dari pembaca sekalian demi memperbaikimakalah ini dalam penulisan lain di

    kemudian hari.

    Dan semoga makalah ini dapat mendatangkan manfaat bagi kita semua.

    Samarinda, 12 November2017

    Penulis

  • iii

    for more information contact: @ardichock.wordpress.com @[email protected]

    Daftar Isi Kata Pengantar ....................................................................................................................................... ii

    Daftar Isi ............................................................................................................................................... iii

    Bab I Pendahuluan ................................................................................................................................. 1

    A. Latar Belakang .............................................................................................................................. 1

    B. Rumusan Masalah ........................................................................................................................ 2

    C. Tujuan Penulisan .......................................................................................................................... 2

    D. Manfaat Penulisan ........................................................................................................................ 3

    Bab II Landasan Teori ............................................................................................................................. 4

    A. Penyakit Jantung........................................................................................................................... 4

    Bab III Metodelogi .................................................................................................................................. 7

    A. Mesin Inferensi ............................................................................................................................. 7

    B. Tabel dari Gejala Jantung ............................................................................................................. 7

    C. Tabel dari Penyakit Jantung .......................................................................................................... 8

    D. Rule .............................................................................................................................................. 8

    E. Tabel Checklist .............................................................................................................................. 9

    F. Pohon Keputusan ....................................................................................................................... 10

    Bab IV Analisis ...................................................................................................................................... 11

    A. Fuzzy Set .................................................................................................................................... 11

    B. Database ..................................................................................................................................... 11

    C. PHP ............................................................................................................................................. 11

    D. Flowchart ................................................................................................................................... 13

    E. User Interface ............................................................................................................................ 14

    Bab V Penutup ...................................................................................................................................... 17

    Daftar Pustaka ..........................................................................................................................................

  • 1

    for more information contact: @ardichock.wordpress.com @[email protected]

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Sistem pakar (expert system) secara umum adalah sistem yang berusaha

    mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat

    menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli.Atau dengan

    kata lain sistem pakar adalah sistem yang didesain dan diimplementasikan dengan

    bantuan bahasapemrograman tertentu untuk dapat menyelesaikan masalah seperti

    yang dilakukan oleh para ahli. Diharapkan dengan sistem ini, orang awam dapat

    menyelesaikan masalah tertentu baik sedikit rumit ataupun rumit

    sekalipuntanpabantuan para ahli dalam bidang tersebut. Sedangkan bagi para ahli,

    sistem ini dapat digunakan sebagai asisten yang berpengalaman,(Handayani dan

    Sutikno, 2008).

    Sistem pakar dimaksudkan untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata

    dimana biasanya akan membutuhkan seorang pakar (seperti dokter, teknisi,

    dan lainnya). Sistem pakar menghasilkan hasil yangkonsisten dan mempunyai

    kecepatan yang konstan daripada kepakaran seseorang. Ini disebabkan oleh

    beberapahal yang bersifat manusiawi dimana dapat

    mempengaruhipengambilan keputusan seorang pakar sepertilingkungan kerja,

    kondisikesehatan dan masalah pribadi.

    Angka kematian para penderita penyakit jantung yang semakin

    meningkat, dikarenakan kurangnyapengetahuan tentang gejala awal penyakit

    jantung dan fasilitas kesehatan khususnya jantung di Indonesia masih sangat

    terbatas. Sehingga dalam bidang kesehatan juga membutuhkan teknologi

    komputer. Salah satunya adalah digunakan untuk mendiagnosa penyakit jantung.

    Aplikasi sistem pakar untuk diagnosa penyakit jantung iniadalah suatu sistem

    yang terkomputerisasi untuk membantu dokter dan masyarakat dalam

    mendiagnosa penyakit jantung. Pada penelitian ini akan dibuat sistem pakar

    menggunakan metode Certainty Factor (faktor kepastian) untuk mendiagnosa

    penyakit jantung pada manusia. Sistem ini dapat memberikan diagnosa awal

    penyakitjantung yang diderita oleh penderita, dari gejala-gejala yang

    dirasakan oleh penderita tanpa harus bertanyalangsung ke pakar (Dokter)

  • 2

    for more information contact: @ardichock.wordpress.com @[email protected]

    Rancangan aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit

    Jantung dibuat dengan aplikasi berbasis web, sehingga bisa diakses

    masyarakat secara luas, selain itu aplikasi ini dapat juga membantu paramedis

    untuk melakukan pengambilan keputusan dalam mendiagnosa penyakit

    Jantung. Certainty factoradalah suatu metodeuntuk membuktikan apakah suatu

    fakta itu pasti ataukah tidak pasti yang biasanya digunakan dalam sistem

    pakar. Metode ini sangat cocok untuk sistem pakar yang mendiagnosis sesuatu

    yang belum pasti. Certainty Factor (CF) merupakan nilai parameter untuk

    menunjukkan besarnya kepercayaan.

    Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dengan mengandalkan kemajuan

    di bidang teknologi dan informasi (Komputer), kiranya pengembangan sebuah

    aplikas i “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Jantung dengan menggunakan

    Metode Fuzzy set” menjadi sangat penting guna memberikan sosialisasi kepada

    masyarakat menyangkut dunia kesehatan, memberikan bekal pengetahuan dan

    pembelajaran, serta memberikan motivasi akan pentingnya peningkatan

    kesehatan bagi masyarakat yang dapat diakses kapan saja.

    B. Rumusan Masalah

    1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Pakar?

    2. Bagimana cara membuat Tabel dari gejala penyakit jantung?

    3. Bagimana cara membuat Pohon Keputusan?

    4. Bagaimana cara mengimplementasikan sistem pakar diagnosa penyakit jantung

    kedalam Metode Fuzzy set

    5. Bagaimana membuat Metode Fuzzy set kedalam bentuk User Interface?

    C. Tujuan Penulisan

    1. Untuk mengetahui apa itu Sistem Pakar.

    2. Untuk dapat membuat Tabel dari gejala penyakit jantung.

    3. Untuk dapat membuat Pohon Keputusan.

    4. Untuk dapat mengimplementasikan diagnosa penyakit jantung kedalam Metode

    Fuzzy set.

    5. Untuik dapat membuat suatu rancangan Metode Certainty Berbasis Web

    kedalamn User Interface

  • 3

    for more information contact: @ardichock.wordpress.com @[email protected]

    D. Manfaat Penulisan

    Untuk dapat mengetahui bagimana implementasi Metode Certainty Berbasis

    Web terhadap Diagnosa Penyakit Jantung

  • 4

    for more information contact: @ardichock.wordpress.com @[email protected]

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Penyakit jantung (kardiovaskular)

    Kardiovaskular merupakan penyebab kematian nomor satu secaraglobal.

    Setiap tahunnya, lebih banyak orang meninggal karena penyakit kardiovaskular

    dari pada penyakit lainnya. Diperkirakan 17,3 juta orang meninggal akibat

    penyakit kardiovaskular pada tahun 2008, ini mewakili 30% dari semua kematian

    secara global. Dari kasus kematian ini, diperkirakan 7,3 juta terjadi karena

    penyakit jantung koroner dan 6,2 juta karena stroke. Lebih dari 80% kematian

    akibat penyakit kardiovaskular terjadi di negara berpenghasilan menengah ke

    bawah dan terjadi seimbang antara laki-laki dan perempuan. Program pencegahan

    penyakit

    kardoivaskular di negara miskin dan berkembang tidak sebanding dengan negara

    maju, akibatnya angka kematian di negara miskin dan berkembang lebih tinggi

    dibanding negara maju. Resiko kematian penderita penyakit kardiovaskular dapat

    menurun dengan kombinasi obat-obatan dan penanganan yang tepat (WHO,

    2013).

    Penyakit kardiovaskular atau jantung diklasifikasikan menjadi beberapa jenis,

    salah satunya yaitu Penyakit Jantung Koroner (PJK) in R, 2011:3). Penyakit

    Jantung Koroner adalah penyakit jantung akibat penyempitan atau penyumbatan

    pembuluh nadi koroner.Penyempitan atau penyumbatan ini dapat menghentikan

    aliran darah ke otot yang sering ditandai dengan rasa nyeri. Dalam kondisi lebih

    parah 2 kemampuan jantung dalam memompa darah dapat hilang (Soehardo

    K,1982:59).

    Gejala yang timbul saat seseorang mengalami penyakit jantung yaitu dispnu

    (pernafasan yang abnormal), nyeri dada, sinkop (hilang kesadaran), palpitasi

    (denyut jantung tidak wajar), pembengkakan pergelangan kaki, letih, sianosis

    (perubahan warna kulit), dan klaudikasio (nyeri pada kaki) (Gray Huon H, dkk,

    2002:2).

    Faktor resiko penyakit jantung koroner dibagi menjadi 2 yaitu faktor yang

    tidak dapat dimodifikasi dan faktor yang dapat dimodifikasi. Faktor resiko yang

    dapat dimodifikasi yaitu: usia, jenis kelamin, dan riwayat keluarga, sedangkan

  • 5

    for more information contact: @ardichock.wordpress.com @[email protected]

    faktor yang dapat dimodifikasi, seperti : hiperlipidemia hipertensi, merokok,

    penyakit diabetes mellitus, gaya hidup yang kurang olahraga, stress psikologis,

    dan obesitas (Bustan M.N., 2000:21). Saat ini, klasifikasi penyakit jantung

    koroner 3 kategori, yaitu asimtomatik, angina pektoris, dan infark miokard akut

    (IMA). Pada penderita asimtomatik tidak pernah mengeluh adanya nyeri dada

    baik saat istirahat maupun beraktivitas, sedangkan pada penderita angina pectoris

    terdapat nyeri saat melakukan aktivitas, untuk infark miokard akut ditandai

    dengan nyeri dada seperti tertekan, teremas, tercekik, berat, tajam dan terasa

    panas. (Gray Huon H, dkk,2002:113).

    Setelah mengetahui faktor-faktor dan gejala penyakit jantung koroner, resiko

    terkena penyakit jantung koroner dapat diminimalisir melalui gaya dan 3 pola

    hidup sehat. Perlu adanya pendiagnosaan untuk mengetahui penyakit

    ini.Pendiagnosaan dapat dilakukan dari riwayat hasil pemeriksaan.

    Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan diantaranya, penelitian oleh

    Sanjeev Kumar dan Gursimranjeet Kaur (2013) tentang penggunaan logika fuzzy

    untuk deteksi penyakit jantung, Ali Adeli, Mehdi Nehsat (2010) tentang

    pendiagnosaan pasien terkena penyakit jantung stadium 0 ( normal ) hingga

    stadium 4, sistem analisa menggunakan inferensi fuzzy mamdani. Penelitian yang

    dilakukan oleh Persi Pamela I, Gayathri P, dan N. Jaisankar (2013) tentang tehnik

    optimasi fuzzy untuk diagnosa penyakit jantung menggunakan algoritma pohon

    pembangkit keputusan, input yang digunakan sebnayak 14 dan menghasilkan 2

    output. Penelitian yang dilakukan oleh Manisha Barman dan J Pal Choudhury

    (2012) tentang sistem aturan basis fuzzy untuk diagnosa penyakit jantung, input

    yang digunakan sebanyak 6 dengan menghasilkan 3 output, yaitu status penyakit

    jantung ringan dan berat, metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

    sistem basis fuzzy.

    Logika fuzzy merupakan salah satu komponen pembentuk soft computing.

    Dasar logika fuzzy yaitu teori himpunan fuzzy, dimana peranan derajat

    keanggotaanya sebagai penentu keberadaan elemen dalam suatu himpunan

    sangatlah penting. Ada beberapa alasan mengapa orang menggunakan logika

    fuzzy, antara lain: konsep matematis yang mendasari penalaran fuzzy sangat

    sederhana dan mudah dimengerti, sangat fleksibel, memiliki toleransi terhadap

    data-data yang tidak tepat dan logika fuzzy mampu memodelkan fungsi-fungsi

    nonlinear yang sangat komplek (Sri Kusumadewi, 2010:1).

  • 6

    for more information contact: @ardichock.wordpress.com @[email protected]

    Kedokteran merupakan salah satu bidang aplikasi teori himpunan fuzzy yang

    telah dipahami sejak awal pada pertengahan tahun 1970-an. Untuk mendiagnosa

    suatu penyakit diperlukan informasi yang jelas terkait pemeriksaan fisik, hasil

    laboratorium dan label diagnosa yang diberikan dokter (Setiadji, 2009:227).

    Dalam penelitian ini akan dilakukan diagnosa untuk penyakit jantung

    koroner (PJK) menggunakan sistem fuzzy Mamdani dengan defuzzifikasi centroid

    dan Mean of Maximum (MOM). Data pasien yang diperoleh sebanyak 90 data,

    dimana data tersebut terdiri dari hasil pemeriksaan pasien, gejala dan hasil

    laboratorium. Berdasarkan data yang diperoleh akan dilakukan diagnosa

    menggunakan sistem fuzzy untuk mendapatkan hasil diagnosa yaitu Asimtomatik,

    Angina Pektoris, dan Infark Miokard Akut (IMA). Penderita PJK Asimtomatik

    tidak pernah mengeluh adanya nyeri dada baik saat istirahat maupun beraktivitas,

    sedangakan penderita PJK Angina Pectoris sering merasa nyeri saat

    berlangsungnya aktivitas, dan penderita PJK Infark Miokard Akut mengalami rasa

    nyeri dada yang lebih berat dibanding jenis PJK lain.

  • 7

    for more information contact: @ardichock.wordpress.com @[email protected]

    BAB III

    METODELOGI

    A. Mesin Inferensi

    Pada perancangan sistem pakar untuk mendiagnosis suatu penyakit dilakukan

    dengan menggunakan mesin inferensi. Mesin inferensi forward chaining

    digunakan dalam sistem ini untuk mendiagnosis suatu penyakit setelah menerima

    gejala-gejala yang diinput oleh user. Setiap jawaban yang akan diberikan oleh

    seorang user akan dicari nilai kesesuaian/kesamaanya dengan nilai gejala suatu

    penyakit tertentu yang ada di dalam knowledge-based tersebut, sehingga

    diperoleh nilai kesesuaian berdasarkan frekuensi dan intensitas untuk masing-

    masing data gejala yang telah diinput pada penyakit tertentu.

    B. Tabel dari Gejala Jantung

    Kode Variabel Gejala Nama Gejala

    BB-1 Dispnu (pernapasan yang abnormal)

    BB-2 Nyeri dada

    BB-3 Sinkop (hilang kesadaran)

    BB-4 Palpitasi (denyut nadi tidak wajar)

    BB-5 Pembengkakan pergelangan kaki

    BB-6 Letih

    BB-7 Sianosis (Perubahan warna kulit)

    BB-8 Klaudikasio (nyeri pada kaki)

    BB-9 Sakit kepala

    BB-10 Tumbuh kembang terhambat

    BB-11 Adanya kelaianan down syndrome

    BB-12 Nafsu makan menurun

    BB-13 Mengeluarkan keringat berlebih

    BB-14 Denyut jantung tidak wajar

    BB-15 Batuk

  • 8

    for more information contact: @ardichock.wordpress.com @[email protected]

    C. Tabel dari Penyakit Jantung

    Kode variabel Penyakit Nama Penyakit

    BC-1 Jantung koroner

    BC-2 Gagal jantung

    BC-3 Jantung rematik

    BC4 Jantung bocor

    BC-5 Katup jantung

    BC-6 Otot jantung

    BC-7 Aritmia jantung

    BC-8 Jantung bawaan

    BC-9 Angina pectoris

    BC-10 Jantung bengkak

    D. Rule

    1. Rule 1

    IF BB-1 AND BB-2 AND BB-3 THEN BC-1

    IF BB-4 AND BB-5 AND BB-6 THEN BC-2

    IF BB-1 AND BB-2 AND BB-6 AND BB-9 THEN BC-3

    IF BB-10 AND BB-11 AND THEN BC-4

    IF BB-1 AND BB-2 AND BNB-3 BB-5 AND BB-6 AND BB-14 THEN

    BC-5

    IF BB-1 AND BB-2 AND BB-3 AND BB-4 AND BB-5 AND BB-6 AND

    BB-9 AND BB-10AND BB-15 THEN BC-6

    IF BB-1 AND BB-2 AND BB-3 AND BB-4 AND BB-6 AND BB-9 THEN

    BC-7

    IF BB-1 AND BB-2 AND BB-6 AND BB-7 AND BB-12 THEN BC-8

    IF BB-1 AND BB-6 AND BB-9 AND BB-11 THEN BC-9

    IF BB-1 AND BB-2 AND BB-5 AND BB-6 AND BB-14 THEN BC-10

  • 9

    for more information contact: @ardichock.wordpress.com @[email protected]

    E. Tabel Checklist

    KODE BC-1 BC-2 BC-3 BC-4 BC-5 BC-6 BC-7 BC-8 BC-9 BC-10

    BB-1

    BB-2

    BB-3

    BB-4

    BB-5

    BB-6

    BB-7

    BB-8

    BB-9

    BB-10

    BB-11

    BB-12

    BB-13

    BB-14

    BB-15

  • 10

    for more information contact: @ardichock.wordpress.com @[email protected]

    F. Pohon Keputusan

    BB-1

    BB-2

    BB-5

    BB-13

    BB-9

    BB-12

    BC-1

    BB-6

    BB-14

    BC-10

    BB-3

    BB-6

    BB-10

    BB-6

    BB-3

    BC-2

    BC-4

    BB-6

    BB-6

    BB-14 BB-3

    BB-10

    BB-4

    BB-6

    BB-3

    BB-6

    BB-14

    BC-5 BB-15

    BC-6

    BC-10

    BB-9

    BC-3

    BB-7

    BB-12

    BC-8 BB-3

    BB-4

    BC-7

    BB-6

    BB-4

    BB-12

    BC-9

  • 11

    for more information contact: @ardichock.wordpress.com @[email protected]

    BAB IV

    ANALISIS

    A. Fuzzy Set

    Logika fuzzy merupakan generalisasi dari logika klasik yang hanya memiliki

    dua nilai keanggotaan, yaitu 0 dan 1.Dalam logika fuzzy nilai kebenaran suatu

    penyataan berkisar dari sepenuhnya benar sampai sepenuhnya salah. Dengan teori

    fuzzy set, suatu objek dapat menjadi anggota dari banyak himpunan dengan derajat

    keanggotaan yang berbeda dalam masing-masing himpunan. Konsep ini berbeda

    dengan teori himpunan klasik (crisp). Teori himpunan klasik tergantung pada logika

    dua-nilai (two-valued logic) untuk menentukan apakah sebuah objek merupakan

    suatu anggota himpunan atau bukan [2] Knowledge-based fuzzy set adalah

    merupakan suatu logika fuzzy yang digunakan untuk menyatakan suatu

    ketidakpastian dalam menentukan keanggotaan dari suatu elemen terhadap suatu set

    dengan memberikan derajat keanggotaan (membership degree) antara 0 sampai

    dengan 1 yang diberikan kepada beberapa orang (knowledge). Definisi knowledge-

    based fuzzy set adalah sebagai berikut: Misal U = {u1, ..., un} sebagai set of element

    dan K = {k1, ..., kn} sebagai set of knowledge, kemudian suatu fuzzy set A, k1(A)

    didefinisikan sebagai sebuah fuzzy set berdasarkan knowledge k1 terhadap universal

    set U dengan suatu mapping dari U ke dalam interval yang tertutup [0,1].[2]

    B. Database

    Basis data (database) adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di

    dalam komputer yang dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak

    (program aplikasi) untuk menghasilkan informasi. Pendefinisian basis data meliputi

    spesifikasi berupa tipe data, struktur data dan juga batasan-batasan pada data yang

    akan disimpan. Basis data merupakan aspek yang sangat penting dalam sistem

    informasi karena berfungsi sebagai gudang penyimpanan data yang akan diolah lebih

    lanjut. Basis data menjadi penting karena dapat mengorganisasi data, menghidari

    duplikasi data, menghindari hubungan antar data yang tidak jelas

    C. PHP

    PHP adalah bahasa pemrograman script server-side yang didesain untuk

    pengembangan web. Selain itu, PHP juga bisa digunakan sebagai bahasa

    pemrograman umum

  • 12

    for more information contact: @ardichock.wordpress.com @[email protected]

    PHP disebut bahasa pemrograman server side karena PHP diproses pada

    komputer server. Hal ini berbeda dibandingkan dengan bahasa pemrograman client-

    side seperti JavaScript yang diproses pada web browser (client).Pada

    awalnya PHP merupakan singkatan dari Personal Home Page. Sesuai dengan

    namanya, PHP digunakan untuk membuat website pribadi. Dalam beberapa

    tahun perkembangannya, PHP menjelma menjadi bahasa pemrograman web

    yang powerful dan tidak hanya digunakan untuk membuat halaman web sederhana,

    tetapi juga website populer yang digunakan oleh jutaan orang seperti wikipedia,

    wordpress, joomla, dll. Saat ini PHP adalah singkatan dari PHP: Hypertext

    Preprocessor, sebuah kepanjangan rekursif, yakni permainan kata dimana

    kepanjangannya terdiri dari singkatan itu sendiri: PHP: Hypertext Preprocessor. PHP

    dapat digunakan dengan gratis (free) dan bersifat Open Source. PHP dirilis dalam

    lisensi PHP License, sedikit berbeda dengan lisensi GNU General Public License

    (GPL) yang biasa digunakan untuk proyek Open Source.

  • 13

    for more information contact: @ardichock.wordpress.com @[email protected]

    D. Flowchart

  • 14

    for more information contact: @ardichock.wordpress.com @[email protected]

    E. User Interface

    Gambar 1.1 Rancangan login masuk interface

    FUZZYSET Diagnosa penyakit jantung

    Username :

    Password :

    Joe

    *****

    LOGIN

    BIODATA ANDA

    Nama :

    Jenis Kelamin :

    Golongan Darah :

    Umur :

    Alamat :

    PROSES BATAL

    Joe

    Pria

    0

    20 tahun

    Jl. Bendungan Benanga

  • 15

    for more information contact: @ardichock.wordpress.com @[email protected]

    Gambar 1.3 Rancangan Input pemilihan gejala-gejala penyakit

    Gambar 1.4 Rancangan input nilai frekuensi dan intensitas gejala

    Silahakan anda pilih gejala yang ada alami

    Judul Jurnal

    Penyakit Jantung

    Jurnal Jantung

    cari

    BERANDA DIAGNOSA PETUNJUK ABOUT

    Dispnu

    Nyeri dada

    Sinkop

    Palpitasi

    Letih

    Sianosis

    Klaudikasio

    Sakit kepala

    Batuk

    Nafsu makan menurun

    Tumbuh kembang

    terhambat

    PROSES BATAL

    Silahakan anda lengkapi frekuensi dan intensitas gejala anda

    Judul Jurnal

    cari

    Penyakit Jantung

    Jurnal Jantung

    BERANDA DIAGNOSA PETUNJUK ABOUT

    PROSES BATAL

    Seberapa anda mengalami lelah?

    Tidak pernah

    Kadang-kadang

    Cukup sering

    sering

    Berapa jam anda bekerjaa

    sehingga lelah?

    0-1jam

    1-5 jam

    5-16 jam

    16-24 jam

  • 16

    for more information contact: @ardichock.wordpress.com @[email protected]

    Gambar 1.5 Rancangan output hasil diagnose penyakit pasien

    Hasil diagnosis penyakit Anda

    Judul Jurnal

    cari

    Penyakit Jantung

    Jurnal Jantung

    BERANDA DIAGNOSA PETUNJUK ABOUT

    Nama : Joe

    Jenis Kelamin : Pria

    Umur : 20 Tahun

    Golongan darah : 0

    Alamat : Jl. Bendungan Benanga

    Gejala yang diderita : - Dispnu

    - Letih

    Prediksi penyakit : Jantung Koroner

    CETAK KEMBALI

  • 17

    for more information contact: @ardichock.wordpress.com @[email protected]

    BAB V

    PENUTUP

    Dari analisa dan pembahasan yang telah dilakukan bahwa dengan adanya

    sistem ini user dapat dengan mudah mengetahui penyakit jantung yang diderita

    penderita dan dengan mudah mendapatkan penjelasan tentang penyakit apa yang

    dideritanya. Sehingga penggunaan parameter frekuensi dan intensitas gejala sangat

    bermanfaat untuk proses diagnose penyakit yang lebih spesifik. Dengan penggunaan

    metode fuzzy set dalam sistem pakar berbasis web ini sangat menentukan hasil akhir

    diagnosa penyakit jantung yang memiliki tingkat keakuratan yang baik .Sehingga

    sistem pakar ini diharapkan mengurangi angka kematian.

  • 18

    for more information contact: @ardichock.wordpress.com @[email protected]

    REFERENCES

    Josua Jaya, Frendy dan Saliwijaya Yuki, 2011. Perancangan Sistem Pakar untuk

    Mendeteksi Penyakit DBD dan Cara Pengobatan dengan Menggunakan

    Gadge Berbasis Android. Universitas Binus. Hal. 23 – 27.t

    Arhami, Muhammad, 2005, Konsep Dasar Sistem Pakar, Yogyaarta: CV. ANDI

    OFFSET.

    Tim Penerbit Andi, 2003, Pengembangan Sistem Pakar Menggunakan Visual Basic,

    Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET.

    Aditya, Alan Nur, 2011, Jago PHP & MySQL, Bekasi: Dunia Komputer.

    Zakaria, Teddy Marcus dan Prijono, Agus, 2007, Perancangan Antarmuka untuk

    Interaksi Manusia dan Komputer, Bandung: Informatika Bandung.

    Lisa , 2010. Perancangan Sistem Pakar untuk Diagnosis Kerusakan Hardware Laptop

    Berbasis Web. Universitas Stikom Dinamika Bangsa Jambi. Hal. 32 - 40.

    Kasron, 2012. Buku Ajar Gangguan Sistem Kardiovaskuler. Yogyakarta: Yulia

    Medika.

    Yahya dan A.Fauzi, FIHA, 2011. Menaklukkan Pembunuh No.1: Mencegah dan

    Mengatasi Penyakit Jantung Koroner secara Tepat dan Cepat. Bandung: PT.

    Mizan Pustaka.

    Indrasari, ristiana, 2011 Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Autis Berbasis

    Web, Semarang:fakultas sistem informasi.