Upload
donny-iskandar
View
164
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
Dongeng Binatang Kelinci yang Sombong dan Kura-Kura
Pengarang: Anonim
Sebuah hutan kecil di pinggiran desa jadi tempat hidup sekelompok binatang. Di sana ada kelinci yang
sombong dan suka mengejek binatang lain yang lebih lemah. Binatang lain seperti kura-kura, siput,
semut, ulat, cacing, kupu-kupu tak ada yang suka pada kelinci sombong itu.
Pada suatu saat si kelinci sombong berjalan dengan angkuh mencari korban untuk diejek. Kebetulan dia
bertemu kura-kura. Hei, kura-kura lambat! Kamu jangan cuma jalan dong. Belajarlah berlari biar cepat
sampai, kata kelinci mencibir.
Biar saja, jalanku memang lambat, tapi yang penting tetap selamat. Daripada cepat tapi jatuh dan
terluka, lebih baik tetap selamat, jawab kura-kura. Bagaimana kalau kita adu lari, ajak kelinci
menantang. Kalau kau menang, aku beri hadiah apapun yang kau minta, kata kelinci pongah. Mana
mungkin aku beradu cepat denganmu. Kamu kan bisa lari dan loncat, sedang aku-kan hanya bisa jalan
pelan, karena terbebani rumahku ini, kata kura-kura tahu diri.
Harus mau! Kamu tidak boleh menolak tantanganku. Besok pagi aku tunggu kamu di bawah beringin.
Aku akan menghubungi srigala untuk jadi wasit, kata kelinci. Awas kalau sampai nggak datang kata
kelinci mengancam. Kura-kura hanya diam melongo. Dalam hati dia berkata, Apa mungkin aku
mengalahkan kelinci?
Keesokan harinya kelinci sombong sudah menunggu di bawah beringin. Srigala sudah datang untuk jadi
wasit. Setelah kura-kura ada dan sejumlah binatang hadir jadi penonton, srigala berkata, Peraturannya
begini. Kalian balapan lari mulai dari garis di bawah pohon mangga itu, kata Srigala sambil nunjuk, terus
cepet-cepetan sampai di bawah pohon beringin ini. Yang nginjak garis duluan yang jadi pemenang.
Semua yang hadir pun ngangguk-ngangguk.
Setelah semua siap, Oke, satu.. dua.. tiga.. lari! kata srigala memberi aba-aba. Kelinci langsung
meloncat mendahului kura-kura. Sementara itu kura-kura melangkah pelan karena rumahnya jadi beban.
Ayo kura-kura, lari dong..! teriak Kelinci dari kejauhan sambil mengejek. Baiklah aku tunggu di sini ya,
kata kura-kura mengejek. Kelinci pun duduk-duduk sambil bernyanyi, mengejek kura-kura yang sulit
melangkah.
Karena angin berhembus pelan dan sejuk, tanpa disadari kelinci jadi ngantuk. Celakanya, tak lama
kemudian kelinci pun tertidur. Penonton mengira kelinci hanya pura-pura tidur untuk mengejek kura-kura.
Meskipun pelan, kura-kura terus melangkah sekuat tenaga. Diam-diam dia melewati kelinci yang tertidur,
terus melangkah dan. akhirnya mendekati garis finish. Tepat saat kura-kura hamper menginjak garis
finish, kelinci terbangun. Dia sangat terkejut mendapati kura-kura sudah hampir mencapai finish. Sekuat
tenaga dia berlari dan meloncat, mengejar kura-kura yang diejek dan disepelekannya. Namun apa daya,
semuanya sudah terlambat. Kaki kura-kura telah menyentuh garis finish dan Srigala telah mengibarkan
bendera finish saat kelinci masih berlari. Kura-kura jadi pemenang dan si kelinci sombong terdiam tak
percaya. Kenapa aku bisa tertidur ya? katanya menyesal.
Nah, siapa yang menang? tanya kura-kura pada kelinci. Ya, kaulah yang menang, jawab kelinci malu.
Kamu ingat kan? Kemaren kamu janji aku boleh minta hadiah apa pun bila menang lomba ini kan? Kata
kura-kura mengingatkan. Ya, pilih saja hadiah yang kau ingin, kata kelinci deg-degan. Aku hanya minta
satu hadiah dari kamu. Mulai sekarang kamu jangan sombong lagi, jangan mengejek, dan jangan ganggu
binatang lain kata kura-kura. Hanya itu?! kata kelinci terkejut. Ya, itu saja. Kata kura-kura mantap.
Baik, aku berjanji tidak akan sombong lagi, tidak mengejek, dan aku minta maaf, kata kelinci disaksikan
semua binatang.
Angsa Bertelur Emas
Pengarang: Anonim
Orang orang berkerumun di depan toko penjual telur di sebuah pasar di desa. Yang berada di luar ingin
maju masuk ke dalam, sedangkan yang di dalam ingin lebih dekat lagi ke depan meja. Mereka datang
dari seluruh penjuru negeri karena mendengar ada seekor angsa yang bertelur emas, mereka ingin
melihatnya dengan mata kepala sendiri. Dan akhirnya, di depan mereka semua, hal ajaib itu terjadi persis
seperti yang mereka dengar. Di atas meja, berkilauan di bawah sinar matahari, tergeletak sebuah telur
emas!
Mereka menggenggam erat-erat uang mereka, tangan mereka sampai berkeringat, dan mereka
mengacung- acungkan tangannya berebutan ingin membeli telur itu. Tapi si Pedagang, walaupun dia
sangat bersemangat, hanya bisa menjual satu telur emas sehari. Yang lain terpaksa menunggu karena
si Angsa hanya bisa bertelur satu telur sehari!
Si Pedagang benar-benar tidak puas dengan hal itu, dia ingin segera punya banyak uang. Gagasan yang
hebat lalu terlintas di pikirannya. Pedagang yang rakus itu akan membunuh si Angsa! Ia akan mengambil
semua telur yang ada di dalam tubuhnya sekaligus. Dia sudah tidak sabar ingin segera cepat kaya.
Para pembeli bersorak gembira ketika si Pedagang mengumumkan ide hebatnya itu pada mereka.
Kemudian dengan hati-hati ia mengeluarkan sebuah pisau tajam dan membelah dada burung itu. Orang-
orang menahan nafasnya. Darah si Angsa menetes merah membasahi bulu bulunya yang putih.
"Dia membunuh burungnya!" orang-orang bergumam terpesona.
Lalu seorang nenek tua berkata dengan bijak,"Ya, dan dia telah melakukan kesalahan yang besar! Kamu
semua akan lihat, angsa itu sekarang hanya seekor burung biasa. Tentu saja karena ia sudah mati."
Nenek itu berkata benar. Di sana berbaring seekor angsa yang cantik, dadanya terbelah lebar, tapi tak
ada sebutir telur pun terletak di dalam tubuhnya. Sekarang angsa itu hanya berguna untuk jadi angsa
panggang.
"Dia sudah membunuh angsa yang memberinya telur emas!" seorang petani berkata sedih.
Orang-orang pun meninggalkan toko dan berjalan pulang dengan gontai.
Pemimpin Kodok
Pengarang: Anonim
Dahulu kala, ketika dunia masih sangat muda, ada sebuah kolam di tepi hutan. Di dalamnya tinggal
ratusan ekor kodok yang bisa berbicara. Sungguh menyenangkan jika kita mengendap endap di balik
pohon lalu mendengarkan mereka diam diam ketika mereka sedang berbicara dengan gembira.
Mereka berbicara terlalu banyak sehingga suatu saat mereka kehabisan bahan obrolan. Akhirnya mereka
menjadi bosan tinggal di kolam yang sepi dan mereka menginginkan hiburan. Kodok kodok itu lalu
berkumpul dan memutuskan bahwa mereka menginginkan seorang raja. Lalu mereka berdoa dengan
suara nyaring bersahut sahutan agar mereka dipilihkan seorang raja.
Tiba tiba sebatang batang pohon jatuh dari langit. Batang pohon itu tercebur ke dalam kolam, air terciprat
ke semua arah, menghujani ratusan kodok yang berlompatan ketakutan ke pinggir kolam. Sehari
semalam kodok kodok itu bersembunyi di bawah daun teratai yang mengapung di permukaan kolam,
tidak berani melangkah terlalu dekat dengan raja baru mereka. Seekor kodok yang paling berani di antara
mereka lalu keluar dari tempat persembunyiannya. Dia mendekat dengan hati hati dan mengamati sang
raja. Akhirnya yang lain ikut maju dan berenang hati hati di sekeliling batang pohon yang mengapung itu.
"Raja yang lucu," ucap seekor kodok menghina. Mereka akhirnya menyadari sang raja tidak bisa
menolong atau memerintah mereka. Segera mereka berdoa lagi bersahut sahutan meminta raja yang
lain.
Tak berapa lama, seekor burung bangau yang besar hinggap di tepi kolam. Sebuah mahkota emas
berkilauan tampak di kepalanya. "Wahai kodok kodok, saya adalah raja kalian!" seru sang bangau
dengan suara keras. Lalu dia berjalan cepat ke dalam kolam dan dengan cepat menelan para kodok itu
secepat yang ia bisa.
Para kodok itu berlompatan lagi ketakutan, tapi kali ini mereka tidak bisa menghindari kecepatan paruh
sang bangau.
"Oh kenapa, kenapa kita tidak memerintah diri kita sendiri saja?" seekor kodok bersedih hati.
Sang bangau itu makan hingga perutnya penuh, lalu dia terbang pergi. Tapi para kodok itu sekarang tak
bisa berbicara karena begitu ketakutan. Mulai saat itu yang bisa mereka lakukan hanyalah mengeluarkan
suara kodok ...dodododok...dododok.
Anjing Laut yang Cerdik
Pengarang: Anonim
Pada suatu hari, Rika, si anjing laut perempuan kecil itu cerdik sekali untuk meloloskan rintangan darinya.
Hari ini, Rika mengajak keluarganya jalan-jalan ke dasar laut. Ia berkata.
Ayah,ibu, dan adik. Ayo, jalan-jalan ke dasar laut! ajak Rika.
Nggak! Karena ada ikan hiu, berbahaya! marah ibu Rika.
Iya! Kita bisa digigit lo! protes Ica, adiknya Rika.
Rika tak mau mendengar perkataan keluarganya. Maka, ia jalan-jalan ke dasar laut sendirian tanpa
orang.
Halo!!! Ada orang di sini? panggil Rika sambil berjalan.
Tiba-tiba.. Ada ikan hiu di belakang Rika. Rika terkejut karena di dasar laut ada ikan hiu. Tapi, Rika
tergolong hewan cerdik. Ia bisa meloloskan rintangan yang disebut.
Hai, anjing laut! Sudah empat hari tidak makan kata ikan hiu. Ia menyantap daging Rika.
Mau memakanku? Siapa takut? Boleh saja. kata Rika dengan tanpa rasa takutnya.
Wah.. Asyik! Mau kau makan? tanya ikan hiu dengan girang.
Wah, kamu jangan main-main saja! Nanti kamu bisa tambah girang! seru Rika.
Apa! Kamu menipuku ya! marah ikan hiu sambil bermuka merah.
Nih, aku menyuruh menjaga tanaman milik Nabi Sulaiman. kata Rika.
Apa? Dimana tanamanya? tanya ikan hiu, penasaran.
Itu! jawab Rika sambil menunjuk ganggang lautnya. Tanaman itu tidak bisa dipakai sedangkan, beliau
sedang pergi
Aku boleh makan ya! kata ikan hiu.
Jangan!!!!!..
Emangnya kenapa tak boleh makan?!
Karena kamu dilarang memakan tanpa izin Nabi Sulaiman!
Mau makan atau tidak!
Ba-baiklah begitu.
Maka, ikan hiu memakan beberapa tanaman. Hhhmmmm.. sungguhnya tanaman ini lezat.
Tetapi
Hai! Ikan hiu! jangan makan tanaman kami!! seru salah satu ikan.
Maka, pemilik tanaman itu menggigit seluruh tubuh ikan hiu itu. Ikan hiu juga tidak mau kalah. Ia
menggaruk tubuh ikan itu. Ia berkelahi seru dalam waktu paling lama.
Hihihi.. aku akan meloloskan rintangan ini! Selamat tinggal ikan hiu yang bodoh!
Kisah Burung Elang Yang Malang
Pengarang: Anonim
Alkisah pada suatu hari seorang peternak menemukan telur burung elang. Dia meletakkan telur burung
elang tersebut dalam kandang ayamnya. Telur itu dierami oleh seekor induk ayam yang ada dikandang.
Kemudian pada akhirnya telur elang tersebut menetas, bersamaan dengan telur-telur ayam lain yang
dierami oleh induk ayam.
Elang kecil tumbuh bersama dengan anak-anak ayam yang menetas bersamaan dengannya. Dia
mengikuti apa yang dikerjakan oleh anak-anak ayam tersebut, sambil mengira bahwa dia juga adalah
seekor ayam. Dia ikut mencakar-cakar tanah untuk mencari cacing dan serangga. Dia menirukan suara
ayam, berkotek-kotek dan bermain bersama-sama anak ayam. Kadang dia mencoba mengepakkan
sayapnya tapi sekedar untuk meloncat tidak berapa jauh, seperti yang biasa dilakukan oleh anak-anak
ayam yang lain. Hari-hari berlalu, tahun berganti sampai akhirnya elang ini cukup tua.
Pada suatu hari dia melihat burung terbang tinggi di atas langit. Burung itu terbang melayang dengan
megah menantang angin yang bertiup kencang, tanpa mengepakkan sayap. Burung elang tersebut
bertanya pada temannya, seekor ayam. Siapakah itu yang terbang tinggi ?
Temannya menjawab, dia adalah sang burung Elang, raja dari segala burung. Dia adalah mahluk
angkasa yang bebas terbang menembus awan, kita adalah mahluk biasa yang tempatnya memang
mencari makan di bumi, kita hanyalah ayam. Akhirnya elang ini melanjutkan hidupnya sebagai ayam,
sampai akhir hayatnya. Dia tidak pernah menyadari siapa sejatinya dirinya, selain seekor ayam, karena
itulah yang dia ketahui dan percaya sejak kecil.
Kisah Semut Dan Kepompong
Pengarang: Anonim
Seekor semut merayap dengan gesit di bawah sinar matahari. Memanjat pohon, dan menelusuri ranting
dengan lincah. Dia sedang mencari makanan saat tiba-tiba dia melihat kepompong tergantung di
selembar daun. Kepompong itu terlihat mulai bergerak-gerak sedikit, tanda apa yang ada di dalamnya
akan segera keluar.
Gerakan-gerakan dari kepompong tersebut menarik perhatian semut yang baru pertama kali ini melihat
kepompong yang bisa bergerak-gerak. Dia mendekat dan berkata :
Aduh kasian sekali kamu ini kata semut itu dengan nada antara kasihan dan menghina.
Nasibmu malang sekali, sementara aku bisa lari kesana kemari sekehendak hatiku, dan kalau aku ingin
aku bisa memanjat pohon yang tertinggi sekalipun, kamu terperangkap dalam kulitmu, hanya bisa
menggerakkan sedikit saja tubuhmu. Kepompong mendengar semua yang dikatakan oleh semut, tapi
dia diam saja tidak menjawab.
Beberapa hari kemudian, saat semut kembali ketempat kepompong tersebut, dia terkejut saat melihat
yang kepompong itu sudah kosong yang ada tinggal cangkangnya.
Saat dia sedang bertanya-tanya dalam hati apa yang terjadi dengan isi dari kepompong itu, tiba-tiba dia
merasakan hembusan angin dan adanya kepakan sayap kupu-kupu yang indah di belakangnya.
Wahai semut, lihatlah diriku sekarang baik-baik kupu-kupu yang indah menyapa semut yang tertegun
melihatnya.
Akulah mahluk yang kau kasihani beberapa hari lalu ! Saat itu aku masih ada di dalam kepompong.
Sekarang kau boleh sesumbar bahwa kau bisa berlari cepat dan memanjat tinggi. Tapi mungkin aku tidak
akan perduli, karena aku akan terbang tinggi dan tidak mendengar apa yang kau katakan.
Sambil berkata demikian, kupu-kupu itu terbang tinggi ke udara, meniti hembusan angin, dan dalam
sekejap hilang dari pandangan sang semut
Kisah Semut Dan Merpati
Pengarang: Anonim
Pada suatu hari, seekor semut yang sedang berjalan-jalan mencari makan di pinggir sungai. ?eperti
biasa dia berjalan dengan riang dan karena kurang hati-hati tiba-tiba ia terjatuh ke dalam sungai.
Arus sungai menghanyutkannya, semut itu timbul tenggelam dan kelelahan berusaha untuk menepi tapi
tidak berhasil. Seekor burung merpati yang kebetulan bertengger di ranting pohon yang melintang di atas
sungai melihat semut yang hampir tenggelam dan merasa iba.
Burung merpati ini memetik daun dan menjatuhkannya didekat semut. Semut merayap naik ke atas daun
dan akhirnya berhasil menyelamatkan dirinya dengan bantuan daun tersebut, mendarat di tepi sungai.
Tidak lama kemudian, sang semut melihat seorang pemburu burung sedang mengendap-endap
berusaha mendekati burung merpati yang telah menolongnya tadi. Semut menyadari bahaya yang
membayangi merpati yang baik tersebut, segera berlari mendekati pemburu, dan menggigit kaki sang
pemburu.
Pemburu itu kesakitan dan terkejut, mengibaskan ranting yang tadinya akan digunakan untuk
menangkap burung. Burung Merpati menyadari keberadaan pemburu yang sibuk mengibas-ngibaskan
ranting kesakitan. Akhirnya sang burung pun terbang menyelamatkan dirinya.
Kelinci Pembohong
Pengarang: Anonim
Di padang rumput nan hijau, hiduplah seekor kelinci yang sangat nakalm, setiap hari kerjaannya
mengusili penghuni padang rumput. Pada suatu hari, si kelinci ketemu pak kijang. Dalam hati kelinci
berpikir saya kerjain saja Pak Kijang, tapi bagaimana ya? Si kelinci berpikir keras dan tiba-tiba ide nakal
sampai di kepalanya. Saya pura-pura saja lari Pak Kijang sambil berteriak pak singa ngamuk.
Maka sambil larilah, Si Kelinci sambil berteriak Pak Singa ngamuk! Pak Singa ngamuk!, akhirnya pak
kijang sekeluarga lari tak beraturan, sampai anaknya Pak Kijang jatuh ke jurang.
Puaslah hati Si Kelinci, berbahak-bahak dia, kena saya kerjain Pak Kijang. Begitu bangganya Si Kelinci,
cerdas juga saya Congkak si kelinci.
Si kelinci melanjutkan jalan-jalannya sambil mencari korban berikutnya. Dari kejauhan, Si Kelinci melihat
Pak Kerbau. Dia pun melakukan hal yang sama seperti pada Pak Kijang. Pak Singa ngamuk! Pak singa
Ngamuk teriak Si Kelinci, sambil berlari ke arah Pak Kerbau sekeluarga.
Terang saja Pak Kerbau langsung lari terbirit-birit sampai istri Pak Kerbau yang lagi hamil, keguguran.
Duka Pak Kerbau jadi suka cita Si Kelinci.
Hari berikutnya Pak Kijang bertemu Pak Kerbau, mereka menceritakan kejadian yang mereka alami
kemarin. Selagi mereka asik membahas masalah yang menimpa keluarga mereka yang disebabkan oleh
Si Kelinci, tiba-tiba terdengarlah suara teriakan Si Kelinci dari kejauhan, Tolong, saya dikejar-kejar Pak
Singa, Pak Singa ngamuk! Tolong, tolong, tolooong!, tapi tidak ada yang perduli, ah, paling-paling Si
Kelinci lagi-lagi membohongin kita pikir mereka.
Sekuat tenaga Si Kelinci menghindari kejaran Pak Singa, tapi apalah daya, Pak Singa lebih cepat larinya,
akhirnya Si Kelinci mati dikoyak-koyak Pak Singa dan tidak ada yang perduli.
Seekor Anak Singa
Pengarang: Anonim
Alkisah, di sebuah hutan belantara ada seekor induk singa yang mati setelah melahirkan anaknya. Bayi
singa yang lemah itu hidup tanpa perlindungan induknya. Beberapa waktu kemudian serombongan
kambing datang melintasi tempat itu. Bayi singa itu menggerakgerakkan tubuhnya yang lemah. Seekor
induk kambing tergerak hatinya. Ia merasa iba melihat anak singa yang lemah dan hidup sebatang kara.
Dan terbitlah nalurinya untuk merawat dan melindungi bayi singa itu.Sang induk kambing lalu
menghampiri bayi singa itu dan membelai dengan penuh kehangatan dan kasih sayang. Merasakan
hangatnya kasih sayang seperti itu, sibayi singa tidak mau berpisah dengan sang induk kambing. Ia terus
mengikuti ke mana saja induk kambing pergi. Jadilah ia bagian dari keluarga besar rombongan kambing
itu. Hari berganti hari, dan anak singa tumbuh dan besar dalam asuhan induk kambing dan hidup dalam
komunitas kambing. Ia menyusu, makan, minum, bermain bersama anak-anak kambing lainnya.
Tingkah lakunya juga layaknya kambing. Bahkan anak singa yang mulai berani dan besar itu pun
mengeluarkan suara layaknya kambing yaitu mengembik bukan mengaum! la merasa dirinya adalah
kambing, tidak berbeda dengan kambing-kambing lainnya. Ia sama sekali tidak pernah merasa bahwa
dirinya adalah seekor singa.
Suatu hari, terjadi kegaduhan luar biasa. Seekor serigala buas masuk memburu kambing untuk
dimangsa. Kambing-kambing berlarian panik. Semua ketakutan. Induk kambing yang juga ketakutan
meminta anak singa itu untuk menghadapi serigala.
Kamu singa, cepat hadapi serigala itu! Cukup keluarkan aumanmu yang keras dan serigala itu pasti lari
ketakutan! Kata induk kambing pada anak singa yang sudah tampak besar dan kekar. tapi anak singa
yang sejak kecil hidup di tengah-tengah komunitas kambing itu justru ikut ketakutan dan malah
berlindung di balik tubuh induk kambing. Ia berteriak sekeras-kerasnya dan yang keluar dari mulutnya
adalah suara embikan. Sama seperti kambing yang lain bukan auman. Anak singa itu tidak bisa berbuat
apa-apa ketika salah satu anak kambing yang tak lain adalah saudara sesusuannya diterkam dan dibawa
lari serigala.
Induk kambing sedih karena salah satu anaknya tewas dimakan serigala. Ia menatap anak singa dengan
perasaan nanar dan marah, Seharusnya kamu bisa membela kami! Seharusnya kamu bisa
menyelamatkan saudaramu! Seharusnya bisa mengusir serigala yang jahat itu!
Anak singa itu hanya bisa menunduk. Ia tidak paham dengan maksud perkataan induk kambing. Ia
sendiri merasa takut pada serigala sebagaimana kambing-kambing lain. Anak singa itu merasa sangat
sedih karena ia tidak bisa berbuat apa-apa.
Hari berikutnya serigala ganas itu datang lagi. Kembali memburu kambing-kambing untuk disantap. Kali
ini induk kambing tertangkap dan telah dicengkeram oleh serigala. Semua kambing tidak ada yang berani
menolong. Anak singa itu tidak kuasa melihat induk kambing yang telah ia anggap sebagai ibunya
dicengkeram serigala. Dengan nekat ia lari dan menyeruduk serigala itu. Serigala kaget bukan kepalang
melihat ada seekor singa di hadapannya. Ia melepaskan cengkeramannya. Serigala itu gemetar
ketakutan! Nyalinya habis! Ia pasrah, ia merasa hari itu adalah akhir hidupnya!
Dengan kemarahan yang luar biasa anak singa itu berteriak keras, Emmbiiik!
Lalu ia mundur ke belakang. Mengambil ancang ancang untuk menyeruduk lagi.
Melihat tingkah anak singa itu, serigala yang ganas dan licik itu langsung tahu bahwa yang ada di
hadapannya adalah singa yang bermental kambing. Tak ada bedanya dengan kambing. Seketika itu juga
ketakutannya hilang. Ia menggeram marah dan siap memangsa kambing bertubuh singa itu! Atau singa
bermental kambing itu!
Saat anak singa itu menerjang dengan menyerudukkan kepalanya layaknya kambing, sang serigala telah
siap dengan kuda-kudanya yang kuat. Dengan sedikit berkelit, serigala itu merobek wajah anak singa itu
dengan cakarnya. Anak singa itu terjerembab dan mengaduh, seperti kambing mengaduh. Sementara
induk kambing menyaksikan peristiwa itu dengan rasa cemas yang luar biasa. Induk kambing itu heran,
kenapa singa yang kekar itu kalah dengan serigala. Bukankah singa adalah raja hutan?
Tanpa memberi ampun sedikitpun serigala itu menyerang anak singa yang masih mengaduh itu. Serigala
itu siap menghabisi nyawa anak singa itu. Di saat yang kritis itu, induk kambing yang tidak tega, dengan
sekuat tenaga menerjang sang serigala. Sang serigala terpelanting. Anak singa bangun.
Dan pada saat itu, seekor singa dewasa muncul dengan auman yang dahsyat.
Semua kambing ketakutan dan merapat! Anak singa itu juga ikut takut dan ikut merapat. Sementara sang
serigala langsung lari terbirit-birit. Saat singa dewasa hendak menerkam kawanan kambing itu, ia terkejut
di tengah-tengah kawanan kambing itu ada seekor anak singa.
Beberapa ekor kambing lari, yang lain langsung lari. Anak singa itu langsung ikut lari. Singa itu masih
tertegun. Ia heran kenapa anak singa itu ikut lari mengikuti kambing? Ia mengejar anak singa itu dan
berkata, Hai kamu jangan lari! Kamu anak singa, bukan kambing! Aku takkan memangsa anak singa!
Namun anak singa itu terus lari dan lari. Singa dewasa itu terus mengejar. Ia tidak jadi mengejar kawanan
kambing, tapi malah mengejar anak singa. Akhirnya anak singa itu tertangkap. Anak singa itu ketakutan,
Jangan bunuh aku, ammpuun!
Kau anak singa, bukan anak kambing. Aku tidak membunuh anak singa!
Dengan meronta-ronta anak singa itu berkata, Tidak aku anak kambing! Tolong lepaskan aku!
Anak singa itu meronta dan berteriak keras. Suaranya bukan auman tapi suara embikan, persis seperti
suara kambing.
Sang singa dewasa heran bukan main. Bagaimana mungkin ada anak singa bersuara kambing dan
bermental kambing. Dengan geram ia menyeret anak singa itu ke danau. Ia harus menunjukkan siapa
sebenarnya anak singa itu. Begitu sampai di danau yang jernih airnya, ia meminta anak singa itu melihat
bayangan dirinya sendiri.
Lalu membandingkan dengan singa dewasa.
Begitu melihat bayangan dirinya, anak singa itu terkejut, Oh, rupa dan bentukku sama dengan kamu.
Sama dengan singa, si raja hutan!
Ya, karena kamu sebenarnya anak singa. Bukan anak kambing! Tegas singa dewasa.
Jadi aku bukan kambing? Aku adalah seekor singa!
Ya kamu adalah seekor singa, raja hutan yang berwibawa dan ditakuti oleh seluruh isi hutan! Ayo aku
ajari bagaimana menjadi seekor raja hutan! Kata sang singa dewasa.
Singa dewasa lalu mengangkat kepalanya dengan penuh wibawa dan mengaum dengan keras. Anak
singa itu lalu menirukan, dan mengaum dengan keras. Ya mengaum, menggetarkan seantero hutan. Tak
jauh dari situ serigala ganas itu lari semakin kencang, ia ketakutan mendengar auman anak singa itu.
Anak singa itu kembali berteriak penuh kemenangan, Aku adalah seekor singa! Raja hutan yang gagah
perkasa!
Singa dewasa tersenyum bahagia mendengarnya.
Raja yang Meredam Kekacauan Dunia
Pengarang: Anonim
Kita sering terheran dengan simbol-simbol mitologi China karena di mana pun di dunia, raja dari segala
binatang adalah singa, bukan macan. Konon, menurut legenda China pada zaman dahulu kala, singa
termasuk salah satu shio dari 12 binatang dalam kepercayaan masyarakat China. Tidak ada macan.
Karena singa itu terlalu kejam, Dewa Utama mau menyingkirkan singa dari struktur shio. Tetapi Dewa
Utama tidak bisa begitu saja melakukannya karena singa adalah raja dari segala raja binatang. Kalau
singa mau disingkirkan, perlu binatang baru untuk mengontrol binatang-binatang yang ada. Dia teringat
sama macan.
Macan sendiri adalah makhluk yang tidak penting di dunia manusia, lanjut legenda yang ada. Namun,
ketika macan belajar keahlian bertarung dari kucing, sang macan menjadi ksatria gagah berani. Semua
binatang yang menantang dia akan mati atau luka parah sekali. Macan yang selalu menang dalam
perkelahian menjadi terkenal karena keahliannya.
Karena macan menjadi sangat terkenal, Dewa Utama memanggilnya ke kahyangan. Setibanya di sana,
macan pun berhasil mengalahkan semua ksatria Dewa Utama. Setelah memenangkan semua
pertempuran, macan pun menjadi salah satu ksatria penting Dewa Utama.
Aksara raja
Namun, setelah macan menjadi salah satu ksatria penting Dewa Utama, binatang-binatang di dunia mulai
menyerang manusia karena kurangnya pengawasan. Berbagai kejadian telah menarik perhatian Dewa
Utama, dan kemudian memerintahkan turun ke bumi untuk melindungi umat manusia.
Macan kemudian meminta persyaratan untuk setiap perkelahian yang dimenangkan, ia ingin mendapat
penghargaan. Permintaannya dikabulkan oleh Dewa Utama. Setelah tiba di bumi, macan mempelajari
kalau singa, beruang, dan kuda adalah binatang paling kuat. Macan menantang semua dan menang.
Ketika berbagai makhluk jahat mendengar kemenangan macan, semua bersembunyi di hutan yang tidak
berpenghuni dan tidak pernah terlihat lagi. Seluruh umat manusia berterima kasih kepada macan karena
mengalahkan makhluk-makhluk jahat.
Macan pun kembali ke kahyangan. Karena macan telah menang tiga kali, Dewa Utama menempatkan
tiga garis utama di kening sang macan. Lewat beberapa waktu, dunia kembali dikacaukan oleh seekor
kura-kura yang memiliki kekuatan magis jahat. Bumi dibanjiri air bah oleh kura-kura tersebut.
Macan kembali dikirim ke bumi dan membunuh kura-kura jahat tersebut. Dewa Utama kemudian
memberikan penghargaan dengan menambah garis horizontal di tengah tiga garis yang dihadiahkan di
kening macan. Penambahan garis ini membentuk aksara China wang yang berarti raja. Aksara kanji
wang ini sampai sekarang masih terlihat di kening macan.
Ketika Dewa Utama mendengar kebrutalan singa di dunia, diputuskan status shio singa dicopot dan
macan dipilih untuk menggantikan singa dalam strata shio kepercayaan China. Selain memiliki status
shio, macan pun dinobatkan sebagai raja dari segala binatang. Macan dalam legenda China disimbolkan
sebagai peredam kekacauan yang terjadi di bumi
Arti Sahabat
Namaku altha. aku baru saja lulus SD. perkiraanku jadi anak smp itu asik dan seru. setelah hari
pertama aku masuk di smp. rasanya sih biasa saja. mungkin karena aku belum terlalu akrab sama
teman baruku kali ya.
Waktu istirahat pun tiba. karena aku tidak terlalu akrab aku hanya bisa duduk duduk saja di lapangan
sambil memakan makanan yang baru ku beli dari kantin. tidak lama kemudian ada anak cewek yang
mengajakku berkenalan, nama nya sekar.
hay. kok sendiriann sih.?
aku pun menjawabb hay juga. iya nih aku belum akrab sama teman baruku
oh iya. kamu suka foto gak?
suka banget. aku narsis banget kalau di foto.
hahah kita sehati dong
Setelah lama aku berkenalan dengan sekar, aku pun bersahabat dengan sekar. sekar menceritakan
tentang hobi hobi dia. dan aku salut dengan dia.
Pada suatu hari, ada cowok ganteng yang bikin sekar jatuh hati. aku sih hanya bisa tersenyum.
ternyata cowok yang disukain sekar itu teman SD nya dia. tapi sekar baru punya rasa semenjak di
SMP. nama cowoknya adalah kevin.
sekar pun pdkt sama si kevin. dan akhirnya mereka pun jadian.tapi sekar sama kevin itu gak berani
ngomong berduaan. dan itu bikin sekar ilfil. dan ketika aku dan sekar sedang istirahat. aku melihat
anak yang ganteng banget. yang bikin aku suka pada pandangan pertama. namanya riski. dan aku
langsung memukul bahu sekar.
gila. tuh anak ganteng banget sih kar.
maksut kamu si riski?
ya mana aku tahu kar. aku aja baru lihat dia
oalahh. aku saranin kamu jangan suka sama dia.
lah.kok gitu sih kar?
soalnya aku suka sama si riski
kok gitu sih kar.? kan kamu udah punya si kevin?
udah diemm. pokoknya kalau kamu sampai suka sama si riski. kamu gak usah jadi sahabat aku lagi
lah kok gitu sih kar? sekar langsung berlari meninggalkan aku
Perasaan ku campur aduk. aku suka banget sama si riski sedangkan sahabatku tidak mengijinkan aku
karena dia juga suka sama si riski.
Beberapa hari pun berlalu. semuanya aku lewati tanpa adanya sekar. semua terasa berbeda. biasanya
kalau istirahat gini. aku sama sekar sering ketawa bareng. cerita bareng. tetapi sekarang berbeda.
semuanya aku lewati sendiri.
Aku pun tak kuat dengan keadaan ini. akhirnya aku putuskan untuk minta maaf pada sekar
sekar. dengerin penjelasan aku dulu
apalagi yang mau dijelasin tha?
Aku gak akan suka sama si riski kar
loh emangnya kenapa tha?
karena aku sayang sama kamu sekar. aku nggak mau kehilangan sahabatku.
kamu yakin tha?
yakin lah.!!! aku lebih baik kehilangan riski daripada kehilangan sahabatku kar. masa gara-gara cowok
persahabatan kita rusak?
kamu memang baik banget tha. makasih ya tha.
Setelah aku minta maaf kepada sekar. semuanya kembali seperti semula. aku seneng banget bisa
bersahabat lagi dengan sekar. karena aku gak mau persahabatan rusak hanya gara-gara cowok.
Cerpen Karangan: Marchitha Almathea
Sahabat Kecilku
Dulu waktu masih aku SD dan SMP aku mempunyai 4 orang sahabat yang selalu setia bersamaku.
Mereka adalah teman dari kecilku mereka adalah Hairil, Hasby, Jafar dan Untung.
Pernah suatu saat di sekolah waktu kami sudah SMP, salah seorang temanku ribut di dalam kelas dan
saat itu aku (Jhumar) yang bertindak sebagai ketua kelas memberitahu kepada temanku, dan kataku
pada mereka Bro jangan kamu terlalu ribut nanti kita dimarahi sama pak guru Tapi anehnya malahan
dia tambah ribut mungkin dia sengaja kasi emosi saya, pikiranku seperti itu sama mereka. Tapi saya
tidak ambil hati karena saya berpikir mereka adalah teman dekatku.
Setelah saya sudah cape kasi tau mereka, saya keluar tinggalkan mereka di dalam kelas tapi malahan
mereka ikut juga bersama saya tinggalkan kelas. Berapa jam kemudian salah seorang temanku cewek
melaporkan kami yang keluar tinggalkan ruangan kelas dan akhirnya kami dipnggil menghadap kantor.
Setelah kami sampai di kantor ternyata kami dihukum sama bu guru, dan setelah keluar dari kantor
temanku tertawa lantaran mereka yang berbuat salah saya (Jhumar) yang kena batunya, tapi tak
apalah mereka kan temanku, kataku dalam hati. Beberapa tahun kami bersama menghabiskan waktu
yang tak akan pernah terlupakan sejak dari SD SMP akhirnya kami berpisah lantaran kami
melanjutkan sekolah kami di jenjang SMA.
Setelah kami berpisah aku dan temanku tidak bisa lagi berkomunikasi lantaran waktu dan jarak yang
memisahkan kami. Beberapa bulan kemudian aku mendengar kabar bahwa di antara temanku ada
yang putus sekolah mereka adalah Jafar dan Hasbi, katanya sih lantaran pergaulan disana. Kini
tinggalah aku (Jhumar), Hairil dan Untung yang masih bertahan tapi sayangnya kami berbeda tempat
dan aku juga tidak tau kabar temanku yang dua orang ini bagaimana sekarang.
Beberapa tahun kemudian barulah aku mendengar kabar mereka tapi di antara temanku ini ternyata
satu temanku tersiksa di tempat tinggalnya dan dia sempat cerita sama saya kalau dia tidak betah lagi
tinggal di rumah itu, saya juga tidak tau apa alasannya, dan dia sempat mengeluarkan air mata, waktu
dia bicara sama saya lewat hp, dan aku sarankan sama dia, kataku memang gitu tinggal di rumah
orang tidak ada enaknya dan kita anggap saja sebagai cobaan.
Beberapa bulan kemudian dia kabur dari rumah tempat tinggalnya tanpa sepengetahuan yang punya
rumah dan orang tuanya. setelah dia tau kabur dari rumah, bapaknya sempat mencarinya tetapi tidak
ketemu ternyata selama ini temanku bersembunyi di masjid dan tidur disitu. Bapaknya pun tau kejadian
itu dan Akhirnya bapaknya mengizinkan untuk pindah sekolah, akhirnya aku sempat bertemu dengan
dia karena disaat itu saya juga berada di tempat dia sekolah dan dia bilang padaku hhmmmpp
lamanya baru bertemu sob sudah hampir dua tahun Dia juga sempat bertanya gimana kabar teman
kita yang lain? saya menjawab saya kurang tau juga sob.
Setelah kami lulus dari SMA kami pulang di kampung halaman dan akhirnya kami berkumpul lagi
seperti yang dulu lagi, kaya waktu SD dan SMP. Beberapa bulan lamanya kami disana kami
melanjutkan pendidikan kami lagi yaitu Kuliah, dan akhirnya kami berpisah lagi tapi sayangnya yang
jauh dari kami yaitu temanku yang namanya UNTUNG, itu lantaran keinginan orang tuanya yang dia
turuti kuliah di negeri orang yang jauh, tapi saya besyukur masih bisa bersama temanku yang satu ini
yaitu HAIRIL. Tapi aku masih bisa juga berkomunikasi dengan temanku yang jauh meskipun hanya
lewat hp saja. Aku juga tak lupa sama temanku yang putus sekolah meskipun kami jarang
berkomunikasi tapi kami selalu ingat mereka karena mereka adalah sahabat sejak kecilku
Pesanku pada pembaca jangan sia-siakan SAHABAT mu karena sahabat lebih berharga daripada
pacar, SAHABAT! yang paling mengerti saat kita susah ataupun senang
SEKIAN
Cerpen Karangan: Jhumar Masadian
Bersahabat Bermodal Kebijakan dan Takdir Tuhan
Namaku Veren, Veren Chandra tepatnya Aku sangat kuper (kurang pergaulan) sehingga aku tidak
pernah membuka hatiku untuk laki laki lain. Aku sekolah di SMA Cinta Nusantara 011
Pada saat pulang sekolah, di perjalanan aku mendengar banyak kericuhan. wah, ada ribut apa tuh
batinku. hah, ada yang mau mencoba untuk bunuh diri! Ya ampun gila banget ya tu orang kataku.
Ternyata ia seorang laki laki yang mencoba gantung diri.
Hei, kenapa kamu mau bunuh diri sih apa bebanmu? Bolehkah aku untuk membantu? Teriakku
Tidak, kau tidak mengerti masalahku saat ini teriak laki laki itu
Mungkin aku tidak mengerti masalahmu tetapi aku hanya ingin mencoba menyelamatkanmu, sekarang
katakan masalahmu kataku.. Sementara itu orang orang yang berada disana terdiam.
Oke, kalau kamu maksa, sekarang aku tidak memiliki orang tua, teman temanku menjauhiku, semua
orang di sekitarku juga merasa asing denganku. apa kamu bisa menyelesaikan masalahku. tidak kan?
Kata laki laki tersebut
Tidak, aku akui kalau aku tidak menyelesaikan permasalahanmu tapi kataku namun terpotong
Apa yang telah ku bilang masalahku telah banyak sekarang aku tidak memiliki apapun di muka bumi
ini katanya
Hei bukankah aku belum selesai berbicara? Kau tidak memiliki apapun namun kau masih memiliki
Tuhan yang dapat membantumu. apakah dengan kamu bunuh diri bisa menyelesaikan semua
masalah. kalau hal ini benar benar kau lakukan maka bukan hanya semua orang yang menjauhimu
namun juga Tuhan. Kataku
Laki laki itu pun merenung benar kata dia jika aku bunuh diri, aku akan dibenci semua makhluk dan
juga Tuhan.. Maafkan aku ya Tuhan batin laki laki tersebut. Dan dia mulai turun dari tempat bunuh diri
tersebut
Bagus deh kalau kamu nyadar kataku
Terima Kasih, maukah kamu menjadi temanku?
Ya pasti, nama kamu siapa?
Namaku Roni, namamu?
Aku Veren, memang kamu sekolah dimana?
Aku saat ini bersekolah SMA Kusuma
Salam kenal ya
Ya
Satu bulan, berteman dengan dia, aku merasakan persahabatan yang makin erat.. Tidak ku sangka
aku bisa merasakan yang namanya persahabatan. Persahabatan itu indah jika kita memahami baik arti
persahabatan. Aku mulai banyak belajar dari Roni di antaranya, belajar menghargai orang lain dan
selalu membuka hati.. Sejak persahabatan itu aku mulai membuka hati terhadap laki laki
Pesan Moral:
1. Jangan takut menghadapi masalah karena Tuhan akan selalu di samping anda dan menemani anda.
jika banyak masalah yang datang berdoa dan yakin akan adanya Tuhan
2. Hargailah orang lain, maka orang lain akan menghargai anda..
Cerpen Karangan: Veren Chandra
Sehari Tanpa Tawa Sahabat
Pagi ini pagi yang sangat cerah, matahari bersinar begitu indahnya. Aku pun bersiap-siap untuk
berangkat sekolah, oh iya namaku Ayu tepatnya Anjani Ayu Widati aku kelas 3 SMP, aku mempunyai
sahabat namanya Nia Agustina biasa di panggil Tina. Setiap hari kami berangkat sekolah bersama,
Tina adalah sahabat yang sangat mengerti aku, dia selalu menemaniku dalam suka maupun duka.
Selesai sarapan aku pamitan kepada ayah dan ibu untuk berangkat sekolah, sebelum menuju ke
sekolah seperti biasa aku menjemput Tina yang kebetulan rumahnya searah dengan arah ke sekolah.
Saat sampai di rumahnya aku melihat dia menungguku dengan wajah yang ceria, saat di jalan kami
selalu bercanda dan tertawa lepas, ada saja hal-hal lucu yang kami bahas. Waktu pulang sekolah pun
juga begitu, jalan yang kita lewati selalu ramai dengan tawaan kami.
Sesampainya di rumah, aku langsung ganti baju dan makan, selesai makan aku minta izin kepada ibu
untuk main ke rumah Tina. Di rumah Tina tidak kalah ramai dari waktu kita di jalan, karena di sana juga
ada Elin, Elin adalah teman kami biasa bermain, dia juga tidak kalah lucunya dibanding Tina. Rumah
Tina menjadi ramai karena ulah kami bertiga.
Esoknya seperti biasa aku menjeput Tina untuk sekolah, tapi ternyata hari ini Tina tidak sekolah karena
sakit panas, aku pun langsung masuk ke dalam untuk melihat keadaan Tina. Saat masuk kamar Tina
aku melihat dia sedang tidur di atas ranjang dengan keadaan yang lemas dan wajah yang pucat, aku
pun langsung mendekat dan duduk di sampingnya sambil bertanya Apakah kamu baik-baik saja?
Aku tidak-apa ini hanya sakit panas biasa nanti juga sembuh sendiri, setelah jawaban itu
meyakinkanku aku langsung berpamitan untuk berangkat sekolah.
Saat di jalan terasa sangat berbeda karena tidak ada Tina, jalanan menjadi sepi, yang terdengar hanya
suara kendaraan yang lalu lalang. Waktu pulang juga begitu, jalan yang biasanya ramai karena suara
tawaan kami kini menjadi sepi.
Sesampainya di rumah aku masih memikirkan keadaan Tina, selesai makan aku bergegas pergi ke
rumah Tina untuk menjenguknya. sesampainya di sana ku lihat rumah Tina terlihat sepi, tidak seperti
biasanya yang ramai dengan tawaan Tina dan juga Elin.
Saat aku mengetuk pintu rumahnya yang meyambutku adalah kakaknya Tina, tidak seperti biasanya,
biasanya Tina yang membukakan pintu dengan wajah yang ceria, waktu masuk ke kamarnya aku
melihat Elin sudah berada di situ. Suasana terasa sangat sepi, tanpa ada candaan ataupun tawa, aku
merasa sangat sedih. Esoknya ternyata Tina sudah sembuh, dia sudah menantiku di depan rumahnya
dengan wajah yang kembali ceria, aku merasa senang sekali, sekarang jalanan yang kemarin sepi
menjadi ramai kembali. Ternyata sahabat adalah segala-galanya bagiku.
Cerpen Karangan: Anjani Ayu Widati
Sahabat Pelangi
Hari ini aku pergi bareng kedua sahabat yang palng aku sayangi, yaitu JIHAN dan PHELSCHA.
Sebenarnya sih, gak hari ini saja aku pergi bareng mereka, tapi hampir tiap hari kok. Aku sangat
senang punya sahabat seperti mereka, udah cantik, baik, pintar lagi!. Mereka berdua selalu memotivasi
aku untuk belajar, maka dari itu aku sangat bangga punya sahabat seperti mereka. JIHAN dan
PHELSCHA sudah aku anggap seperti adik aku sendiri.
Tak seperti biasanya, aku melihat senyum dari bibir manis Phelscha yang sangat indah. Entah, kenapa,
hari ini aku sangat senang melihat wajahnya. Senyumnya sangat berbeda dari kemarin-kemarin.
Mataku seolah-olah memiliki magnet yang mau lengket ke wajahnya, pandanganku tak lepas dari
wajahnya. Memang kuakui Phelscah itu memang cantik + manis! jadi tak pernah bosan untuk melihat
wajahnya.
Dari mulai berangkat sekolah sampai tiba di sekolah hanya wajah Phelscha yang aku pandangi. Terus
dari jam pelararan pertama sampai mau yang terakhir hanya wajah Phelscha yang cantik itu yang ku
pikirkan, sampai-sampai guru matematika ku menerangkan pelajarannya aja, gak ku perhatikan. Ya
ALLAH..! apa jangan-jangan aku punya rasa sama Phelscha? Oh, jangan! Jangan sampai itu
terjadi, karena Phelscha itu sahabatku. Itu namanya sama saja aku merusak persahabatan ini. Aku gak
mau kalau sampai-sampai SAHABAT PELANGI itu bubar. SAHABAT PELANGI itu adalah nama
persahabatan kami yang sudah kami bentuk sejak, kurang lebih sih! 1 tahun yang lalu. PELANGI itu
adalah singkatan nama kami bertiga yaitu, PhELscha_jihAN_eGI (aku). Terlepas dari singkatan nama
kami bertiga, PELANGI itu memiliki arti tersendiri loh! Yaitu, PELANGI dapat membuat orang yang,
melihatnya menjadi senang dan warnanya yang bervariasi membuatnya menjadi indah. Begitu juga
dengan kami, meskipun kami memiliki perbedaan, tapi justu perbedaan itu membuat kami saling
melengkapi.
Semuanya berawal dari kejadian satu tahun yang lalu, waktu itu aku adalah siswa baru di kelas 1 IPA
2. Aku duduk di bangku paling belakang, sudut, dan sendiri. Nah, pas kebetulan aja ada 2 orang cewek
cantik yang duduk di bangku yang ada di depan ku, yaitu JIHAN dan PHELSCHA. Dan saat itu aku
kenal mereka.
Awalnya kukira kami hanya sekedar berteman gitu aja! tapi ternyata tidak, justru semakin hari kami
semakin akrab. Aku gak pernah menyangka kalau kami bisa jadi sahabat. Aku harap persahabatan
kami ini gak hanya di SMA ini saja, tapi seterusnya, sampai ajal lah yang memisahkan kami. Menjadi
sahabat mereka adalah hal yang terindah bagi kesempurnaan hidupku.
Tak terasa bel usainya jam pelajaran pun tiba, saatnya pulang. Hari ini Jihan tak bisa pulang bareng
Aku dan Phelscha, karena hari ini ia ada kursus piano. Tapi tiba-tiba aku di ajak nongkrong sama
teman-teman tim futsal 1 IPA 2, di tempat biasa kami ngumpul ketika kami usai latihan. Tanpa pikir
panjang aku pun menerima tawaran tersebut. Katanya, sekalian ada jadwal latihan yang mau di
perbincangkan. Sebenarnya aku kasihan juga sama Phelscha, dia harus pulang sendiri. Tapi gak
apalah namanya juga sekali-sekali. Yang penting aku udah izin sam Phelscha, katanya gak apa kok!
Tak terasa satu jam terlewatkan begitu saja dengan semua pembicaraan ini. Waktu memang cepat
berlalunya ya! Tiba-tiba saja handphone yang ada di genggaman ku, berdering kencang. Aku pun
tersadar dari lamunan ku. Ternyata Jihan lah yang menelfonku, aku pun langsung mengangkatnya.
Aku sangat terkejut dengan berita yang disampaikan nya, katanya Phelscha kecelakaan. Dan sekarang
ia berada di IGD RUMAH SAKIT yang jaraknya tidak jauh dari sekolah. Aku pun langsung bergegas
pergi dari sini dan menuju rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, aku melihat dari kejauhan Jihan
yang sedang duduk di ruang tunggu. Aku pun langsung menghampirinya, sesampai di hadapannya
kulihat dari wajahnya, sepertinya ia baru saja menitikan air matanya. Aku pun bertanya pada Jihan,
Gimana keadaan Phelscha, Han? Tanya ku pada Jihan.
Tapi Jihan malah menjawab, Gak ada. Apa itu maksudnya? aku gak ngerti. Aku pun mengulangi
pertanyaan yang sama. Tapi Jihan malah menatapku dengan tatapan sinisnya kemudian ia pun berdiri
dan mendorongku ke dinding yang ada di samping ku, sambil menarik kedua kerah seragamku
memukuliku dan membenturkan ku hingga berkali-kali, sambil mengatakan
Kembalikan Phelscha! berkali-kali.
Dan tiba-tiba saja ia pun ambruk ke lantai. Aku pun bergegas masuk ke ruangan dimana Phelscha
dirawat. Namun, ketika aku masuk ke ruangan tersebut, Dokter langsung mengatakan
MAAF, KAMI SUDAH MELAKUKAN YANG TERBAIK. NAMUN, APA DAYA TUHAN BERKEHENDAK
LAIN, JADI IKHLASKANLAH.
Aku pun tak percaya dengan semua keadaan ini, airmataku pun mulai memecahkan kesedihanku. Aku
terus memandangi Phelscha, yang sedang diselimuti kain putih nan bersih dan terbaring lemah tak
berdaya serta tak bernyawa lagi. Ku terus mencoba membangunkan Phelscha, berharap sebuah
Mukjizat datang. Tapi itu semua tak berguna lagi, Karena ALLAH telah memberikan Phelscha tempat
yang paling sempurna dari dunia ini, yaitu SURGA. Kini orang yang selalu ada di tiap pagiku, telah
pergi untuk selamanya menghadap YANG MAHA ESA.
~ SELESAI ~
Cerpen Karangan: Dea Fadilla Fallufi