Dokumen.tips Pleno Tut 8 Kelainan Kelainan Kongenital Gigi Geligi

8/17/2019 'Dokumen.tips Pleno Tut 8 Kelainan Kelainan Kongenital Gigi Geligi

http://slidepdf.com/reader/full/dokumentips-pleno-tut-8-kelainan-kelainan-kongenital-gigi-geligi 1/49

Kelainan-kelainan kongenital gigi-

geligi

Tutorial 8

FKG 09



Pertumbuhan dan Perkembangan Gigi

Faktor yang mempengaruhi

Kelainan kongenital gigi geligi

pertumbuhan

Kelainan jumlah

perkembangan

Kelainan bentuk & ukuran

pertumbang

Kelainan struktur

macam

etiologi patogenesis

GX Pemeriksaanpenunjang

MAPPING



LE RNING OBJECTION

1. Menjelaskan macam, etiologi, patogenesis,gejala klinis, dan pemeriksaan penunjang darikelainan kongenital struktur gigi.

2. Menjelaskan macam, etiologi, patogenesis,

gejala klinis, dan pemeriksaan penunjang darikelainan kongenital jumlah gigi.

3. Menjelaskan macam, etiologi, patogenesis,gejala klinis, dan pemeriksaan penunjang darikelainan kongenital bentuk gigi.

4. Menjelaskan mekanisme tetrasiklin dalammenyebabkan kelainan pada gigi geligi



ANOMALI DALAM UKURAN

1. Mikrodonsia

Merupakan bentukan gigi yang berukuran lebih kecil dari ukuran normal.

Etiologi: herediter

Mikrodontia ada 3 tipe, yaitu :

1. True generalized mikrodontia

- ukuran rahang normal

- semua gigi kecil, crown pendek, bentuk seperti palu (insisal lebih kecil dari bagian servikal)

- diastema

2. Relatif generalized microdontia

- ukuran gigi normal/sedikit lebih kecil, ukuran rahang lebih besar

- terdapat diastema

3. Single microdontia

- hanya pada satu gigi, sering pada gigi I-2 dan M-3



2. Makrodonsia

bentukan gigi yang berukuran lebih besar dari normal.

– Etiologi: faktor keturunan.

– Makrodontia ada tiga tipe yaitu :

1. True generalized macrodontia

- semua gigi lebih besar dari normal

- rahang normal berjejal

- macrognathic tidak berjejal

2. Relatif generalized microdontia

- ukuran gigi normal/sedikit lebih besar

- ukran rahang lebih kecil

- terdapat gigi berjejal

3. Single macrodontia

- hanya pada satu gigi

- hasil dari fusi



• Definisi:

Kelainan-kelainan yang terjadi pada gigi-geligi

sejak iu.

• Klasifikasi kelainan kongenital gigi-geligi:

1. Berdasarkan kelainan pada struktur gigi

2. Berdasarkan kelainan pada bentuk gigi3. Berdasarkan kelainan pada jumlah gigi



Berdasarkan kelainan pada struktur

gigi

1. Hipoplasia enamel

2. Amelogenesis imperfecta

3. Dentinogenesis Imperfecta



HIPOPLASIA ENAMEL

Etiologi :

a. Faktor herediter

b. Faktor lingkungan : sifilis kongenital, hipokalsemia, trauma, dll.

Patogenesis :

a. Herediter Gen kerusakan ameloblast fungsinyaterganggu pembentukan email tidak sempurna

hipoplasia

b. Infeksi sifilis kongenital tidak diobati Spirochaeta masukmelewati placenta minggu ke-16 benih gigi cacat

c. hipokalsemia Ca serum darah ameloblast kurangmendeposisikan Ca pada matriks pada tahap aposisi

pembentukan email tidak sempurna hipoplasia





Amelogenesis Imperfecta

- Etiologi: herediter

- Pato :

Salah satu gen yg berpengaruh pd

pmbentukan enamel adl amelogenin. Gen inimrpkn protein yg disekresi oleh ameloblast &brfungsi untk mmbntuk matriks organikenamel. Mutasi pd gen ini sprti penghapusan

dr bbrp gen akan mnybabkan gangguan sebabgen ini brpran dlm pengaturan ketebalanenamel & mineralisasi enamel.



- Klasifikasi:

Tipe 1 : Hipoplasia email• Pato :

Tdk trbentuknya sbgian bsr enamel krn gngguan prtumbhn

sel ameloblast pmbntukan matriksnya jg trganggu.

• GK :

enamel brwarna buram / kekuningan, cekungan2 dasar, emailtipis.

• Ro : radiopack brkurang ketebalan dari enamelberkurang)



Tipe 2 : Hipokalsifikasi email

•Gangguan transportir kalsium o/ ameloblast.

•

GK : email dapat dikorek•Ro : radiopasitas email berkurang, email kelihatan seperti

dimakan rayap dan bintik-bintik pada email.



Tipe 3 : Hipomaturasi email

Ameloblast dpt memproduksi matriks scr

sempurna namun tdk dpt mendeposisikan matriks

yang cukup.

• GK : Tebal email normal, sonde dapat menembus

email yang agak lunak

• Pato : mineralisasi tidak sempurna, ameloblas dapat

memproduksi matriks email tapi tidak mampu

mendeposisikan matriks dalam jumlah yang cukup,

email cenderung untuk patah dan berbintik coklat







o Patogenesis

Perubahan kromosom 4

gen dentino sialophosphoprotein (DSPP)

dentino sialoprotein, dentino glikoprotein, dan dentino fosfoprotein.

Dentino glikoprotein dan dentino fosfoprotein terlibat dalam

pengerasan kolagen dan berperan penting dalam deposisi kristal

mineral di antara serat-serat kolagen (mineralisasi)

Gangguan pada gen DSPP Terganggunya proses mineralisasi pada

dentin

dentinogenesis imperfekta.



o Rontgenologis

Translusen

Ruang pulpa dan saluran akar menyempit secara progresif sesudah erupsi

Akar gigi tipis, transparan, dan pendek





• Patogenesis :

Perkembengan gigi minggu ke 5 IU

Lapisan dasar epitel yang melapisi RM

Membentuk lamina dentalis

Berkembang dan menghasilkan tunas gigi

normal Etiologi:hyperaktifitas

Normal : 10 buah benih tiap rahang Jumlah benih melebihi

jumlah normal



Gambaran klinis dari kelainan Supernumerary theeth adalah :

• Atipis :

– Mesiodens

Element sering berbentuk kerucut , terletak diantara dua incisive central.

– Distomolar

Kebanyakan berbentuk kerucut, dan lebih kecil dibandingkan dengan gigi asli.

– Paramolar

Ada pada Molar rahang atas sisi bukal atau palatal.



• Eutipis :

1. Gigi Incisive

Hampir selalu mirip dengan incisve lateral dan central.

2. Gigi Premolar

3. Molar keempat



hipodontia

• Adalah tidak tumbuhnya satu atau lebih

elemen gigi yang secra normal dijumpai pada

gigi geligi akibat agenesis, yaitu tidak

dibentuknya atau mungkin tidak tumbuhnyabenih gigi.

• Agenesis itu sendiri tdd beberapa macam

- agenesis soliter

- multi agenesis : oligodontia

- agenesis absolut : anodontia



Hipodontia





Agenesis soliter

• Patofisiologi

gangguan pd proses pembentukan gigi

tdk ada kerapatan pd pembentukan gigi

ameloblas tdk mampu bkerja sama dg odontoblas untk

membentuk struktur gigi



Oligodontia dan Anodontia

Oligodontia adalah reduksi multiple jumlah elemen gigi-geligi

tanda klinis :

- agenesis sjumlah besar gigi- pkembangan tdk sempurna (mahkota bntuk kerucut, akarpendek)

- pertumb pros.alveolaris tdksmpurna

- protrusi mandibula

anodontia adalah absennya semua gigi-geligi sbg akibatagenesis multiple



Anodontia



Oligodontia



kelainan pada bentuk gigi

1. Geminasi

2. Fusi

3. Dens in Dente4. Dens Evaginatus

5. Dilaserasi

6. Mutiara enamel7. Taurodontia



Geminasi

• adalah kelainan gigi yang terjadi karena 1

benih gigi berkembang membentuk 2 gigi.

• terdapat dua mahkota gigi yang tidak

sempurna, melekat pada 1 akar dan 1 saluran

akar.



Geminasi

• Etiologi:

trauma

• Patogenesis:

Terjadi pada pre natal pada tahap morfodiferensiasi.

Faktor-faktor penyebab gangguan tahapmorfodiferensiasi pembelahan2 sel yang terjadi tidaksempurna pemisahan benih gigi tdk sempurna

geminasi



Fusi

• suatu kelainan dengan adanya penggabungan

2 bakal gigi menghasilkan 1 bentuk gigi yang

besar.

• akar umumnya mempunyai 2 saluran akar krn

dibentuk oleh 2 benih yang terpisah.

• sulit dibedakan dengan geminasi shg perlu

dilakukan penghitungan jumlah gigi



Fusi

• Etiologi:

Trauma

• Pato:

• Gambar Fusi





• Gambar dens in dente



Dens Evaginatus

Suatu Anomali pertumbuhan, terdiri dari

tonjol ekstra yang langsing, sering runcing

pada permukaan oklusal terutama dijumpai

pada gigi premolar

Pato :





Mutiara Enamel

• Merupakan enamel

berbentuk bola kecil bulatyang dapat dijumpai padaatau di dalam akar, kadang juga pada enamel,terutama pada gigi molaratas

• Mutiara ini dapat tertutup

seluruhnya oleh sementumakar, maka jarang dapatditemukan secara klinis.

•

Pato :



Taurodontia

• Suatu anomali dengan rongga pulpa yang

sangat membesar .

• Pato :

•

Etiologi:Sebagian besar herediter



Taurodontia



Taurodontia



Tahap Pembentukan Gigi









Tahap inisiasi Bud Stage)

(kelainan : dalam jumlah

benih )

Tahap proliferasi Cap Stage)

Tahap histodiferensiasi Bell

Stage)

Tahap morfodiferensiasi (menentukan

bentuk dasar dan ukuran relatif dari gigi)

(kelainan : dalam bentuk )

Prenatal



Tahap aposisi : pengendapan matriks dari

struktur keras gigi (kelainan :

hipoplasia)

Tahap kalsifikasi : bersamaan dgn

pengendapan matriks enamel, terjadi

pengendapan garam2 kalsium organik

(kelainan : hipokalsifikasi)

POSTN T

M k i b h kib



Mekanisme perubahan warna akibat

tetrasiklin

Tetrasiklin mengandung gugus2 hidroksil

Membentuk ikatan bila dikombinasikan dg Ca2+

(unsur pembentuk gigi)

Tetra : mengikat Ca scr irreversible

Berikatan dg kristal hidroksiapatit

di dentin dan enamel



Juga membentuk komplek dan ikatan dg kristal

Hidroksiapatit dlm gigi shg terbentuk senyawa

Ortocalsium phosphat complex

(tertimbun pada gigi)

Perubahan warna gigi

Documents

Dokumen.tips Pleno Tut 8 Kelainan Kelainan Kongenital Gigi Geligi