37
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa pembentukan Pemerintah Negara Indonesia yaitu antara lain untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan upaya tersebut, Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 Ayat (3) memerintahkan agar Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Perwujudan dari amanat Undang - Undang Dasar 1945 yaitu dengan diberlakukannya Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang merupakan produk undang-undang pendidikan pertama pada awal abad ke-21. Undang-undang ini menjadi dasar hukum untuk membangun pendidikan nasional dengan menerapkan prinsip demokrasi, desentralisasi, dan otonomi pendidikan yang menjunjung tinggi hak asasi manusia. Sejak Proklamasi

dokumen 1 kurtilas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pendidikan

Citation preview

Page 1: dokumen 1 kurtilas

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa pembentukan

Pemerintah Negara Indonesia yaitu antara lain untuk mencerdaskan kehidupan

bangsa. Untuk mewujudkan upaya tersebut, Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31

Ayat (3) memerintahkan agar Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan

satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta

akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan

undang-undang.

Perwujudan dari amanat Undang - Undang Dasar 1945 yaitu dengan

diberlakukannya Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, yang merupakan produk undang-undang pendidikan pertama

pada awal abad ke-21. Undang-undang ini menjadi dasar hukum untuk membangun

pendidikan nasional dengan menerapkan prinsip demokrasi, desentralisasi, dan

otonomi pendidikan yang menjunjung tinggi hak asasi manusia. Sejak Proklamasi

Kemerdekaan 17 Agustus 1945, undang-undang tentang sistem pendidikan nasional

telah mengalami beberapa kali perubahan.

Pendidikan nasional, sebagai salah satu sektor pembangunan nasional dalam upaya

mencerdaskan kehidupan bangsa, mempunyai visi terwujudnya system pendidikan

sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua

warga Negara Indonesia berkembang menjad manusia yang berkualitas sehingga

mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Makna

manusia yang berkualitas, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional, yaitu manusia terdidik yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Oleh

karena itu, pendidikan nasional harus berfungsi secara optimal sebagai wahana

utama dalam pembangunan bangsa dan karakter.

Page 2: dokumen 1 kurtilas

Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan

dapat mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai

generasi penerus bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor

determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa dan negara Indonesia sepanjang

jaman.

Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan salah

satu unsur yang bisa memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan

proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik. Jadi tidak dapat disangkal

lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi

sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1)

manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang

selalu berubah; dan (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3)

Warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Pengembangan dan

pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi merupakan salah satu strategi

pembangunan pendidikan nasional sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-

Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

B. LANDASAN PENYEMPURNAAN KURIKULUM

1. Landasan Yuridis

Secara konseptual, kurikulum adalah suatu respon pendidikan terhadap kebutuhan

masyarakat dan bangsa dalam membangun generasi muda bangsanya. Secara

pedagogis, kurikulum adalah rancangan pendidikan yang memberi kesempatan

untuk peserta didik mengembangkan potensi dirinya dalam suatu suasana belajar

yang menyenangkan dan sesuai dengan kemampuan dirinya untuk memiliki

kualitas yang diinginkan masyarakat dan bangsanya. Secara yuridis, kurikulum

adalah suatu kebijakan publik yang didasarkan kepada dasar filosofis bangsa dan

keputusan yuridis di bidang pendidikan.

Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945,

Page 3: dokumen 1 kurtilas

Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005, dan Peraturan Menteri PendidikanNasional nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi.

2. Landasan Filosofis

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa (UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Untuk

mengembangkan dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat,

pendidikan berfungsi mengembangkan segenap potensi peserta didik “menjadi

manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang

demokratis serta bertanggungjawab” (UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional).

Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional maka pengembangan

kurikulum haruslah berakar pada budaya bangsa, kehidupan bangsa masa kini, dan

kehidupan bangsa di masa mendatang.

Pendidikan berakar pada budaya bangsa. Proses pendidikan adalah suatu proses

pengembangan potensi peserta didik sehingga mereka mampu menjadi pewaris

dan pengembang budaya bangsa. Melalui pendidikan berbagai nilai dan

keunggulan budaya di masa lampau diperkenalkan, dikaji, dan dikembangkan

menjadi budaya dirinya, masyarakat, dan bangsa yang sesuai dengan zaman

dimana peserta didik tersebut hidup dan mengembangkan diri. Kemampuan

menjadi pewaris dan pengembang budaya tersebut akan dimiliki peserta didik

apabila pengetahuan, kemampuan intelektual, sikap dan kebiasaan, keterampilan

sosial memberikan dasar untuk secara aktif mengembangkan dirinya sebagai

individu, anggota masyarakat, warganegara, dan anggota umat manusia.

Pendidikan juga harus memberikan dasar bagi keberlanjutan kehidupan bangsa

dengan segala aspek kehidupan bangsa yang mencerminkan karakter bangsa masa

kini. Oleh karena itu, konten pendidikan yang mereka pelajari tidak semata

Page 4: dokumen 1 kurtilas

berupa prestasi besar bangsa di masa lalu tetapi juga hal-hal yang berkembang

pada saat kini dan akan berkelanjutan ke masa mendatang. Berbagai

perkembangan baru dalam ilmu, teknologi, budaya, ekonomi, sosial, politik yang

dihadapi masyarakat, bangsa dan umat manusia dikemas sebagai konten

pendidikan. Konten pendidikan dari kehidupan bangsa masa kini memberi

landasan bagi pendidikan untuk selalu terkait dengan kehidupan masyarakat dalam

berbagai aspek kehidupan, kemampuan berpartisipasi dalam membangun

kehidupan bangsa yang lebih baik, dan memposisikan pendidikan yang tidak

terlepas dari lingkungan sosial, budaya, dan alam. Lagipula, konten pendidikan

dari kehidupan bangsa masa kini akan memberi makna yang lebih berarti bagi

keunggulan budaya bangsa di masa lalu untuk digunakan dan dikembangkan

sebagai bagian dari kehidupan masa kini.

Peserta didik yang mengikuti pendidikan masa kini akan menggunakan apa yang

diperolehnya dari pendidikan ketika mereka telah menyelesaikan pendidikan 12

tahun dan berpartisipasi penuh sebagai warganegara. Atas dasar pikiran itu maka

konten pendidikan yang dikembangkan dari warisan budaya dan kehidupan masa

kini perlu diarahkan untuk memberi kemampuan bagi peserta didik

menggunakannya bagi kehidupan masa depan terutama masa dimana dia telah

menyelesaikan pendidikan formalnya. Dengan demikian sikap, keterampilan dan

pengetahuan yang menjadi konten pendidikan harus dapat digunakan untuk

kehidupan paling tidak satu sampai dua dekade dari sekarang. Artinya, konten

pendidikan yang dirumuskan dalam Standar Kompetensi Lulusan dan

dikembangkan dalam kurikulum harus menjadi dasar bagi peserta didik untuk

dikembangkan dan disesuaikan dengan kehidupan mereka sebagai pribadi,

anggota masyarakat, dan warganegara yang produktif serta bertanggungjawab di

masa mendatang.

3. Landasan Teoritis

Kurikulum dikembangkan atas dasar teori pendidikan berdasarkan standar dan

teori pendidikan berbasis kompetensi.

Page 5: dokumen 1 kurtilas

Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan yang menetapkan standar

Nasional sebagai kualitas minimal hasil belajar yang berlaku untuk setiap

kurikulum. Standar kualitas nasional dinyatakan sebagai Standar Kompetensi

Lulusan. Standar Kompetensi Lulusan tersebut adalah kualitas minimal lulusan

suatu jenjang atau satuan pendidikan. Standar Kompetensi Lulusan mencakup

sikap, pengetahuan, dan keterampilan (PP nomor 19 tahun 2005).

Standar Kompetensi Lulusan dikembangkan menjadi Standar Kompetensi Lulusan

Satuan Pendidikan yaitu SKL Sekolah Dasar. Standar Kompetensi Lulusan satuan

pendidikan berisikan 3 (tiga) komponen yaitu kemampuan proses,konten, dan ruang

lingkup penerapan komponen proses dan konten. Komponen proses adalah

kemampuan minimal untuk mengkaji dan memproses konten menjadi kompetensi.

Komponen konten adalah dimensi kemampuan yang menjadi sosok manusia yang

dihasilkan dari pendidikan. Komponen ruang lingkup adalah keluasan lingkungan

minimal dimana kompetensi tersebut digunakan, dan menunjukkan gradasi antara satu

satuan pendidikan dengan satuan pendidikan di atasnya serta jalur satuan pendidikan

khusus (SMK, SDLB, SMPLB, SMALB).

Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk bersikap, menggunakan

pengetahuan dan keterampilan untuk melaksanakan suatu tugas di sekolah,

masyarakat, dan lingkungan dimana yang bersangkutan berinteraksi. Kurikulum

dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta

didik untuk mengembangkan sikap, keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan

untuk membangun kemampuan tersebut. Hasil dari pengalaman belajar tersebut adalah

hasil belajar peserta didik yang menggambarkan manusia dengan kualitas yang

dinyatakan dalam SKL.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan

bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU nomor 20

tahun 2003; PP nomor 19 tahun 2005). Kurikulum berbasis kompetensi adalah

kurikulum yang dirancang baik dalam bentuk dokumen, proses, maupun penilaian

didasarkan pada pencapaian tujuan, konten dan bahan pelajaran serta

penyelenggaraan pembelajaran yang didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan.

Page 6: dokumen 1 kurtilas

Konten pendidikan dalam SKL dikembangkan dalam bentuk kurikulum satuan

pendidikan dan jenjang pendidikan sebagai suatu rencana tertulis (dokumen) dan

kurikulum sebagai proses (implementasi). Dalam dimensi sebagai rencana tertulis,

kurikulum harus mengembangkan SKL menjadi konten kurikulum yang berasal

dari prestasi bangsa di masa lalu, kehidupan bangsa masa kini, dan kehidupan

bangsa di masa mendatang. Dalam dimensi rencana tertulis, konten kurikulum

tersebut dikemas dalam berbagai mata pelajaran sebagai unit organisasi konten

terkecil. Dalam setiap mata pelajaran terdapat konten spesifik yaitu pengetahuan

dan konten berbagi dengan mata pelajaran lain yaitu sikap dan keterampilan.

Secara langsung mata pelajaran menjadi sumber bahan ajar yang spesifik dan

berbagi untuk dikembangkan dalam dimensi proses suatu kurikulum.

Kurikulum dalam dimensi proses adalah realisasi ide dan rancangan kurikulum menjadi

suatu proses pembelajaran. Guru adalah tenaga kependidikan utama yang

mengembangkan ide dan rancangan tersebut menjadi proses pembelajaran.

Pemahaman guru tentang kurikulum akan menentukan rancangan guru (Rencana

Program Pembelajaran/ RPP ) dan diterjemahkan ke dalam bentuk kegiatan

pembelajaran. Peserta didik berhubungan langsung dengan apa yang dilakukan

guru dalam kegiatan pembelajaran dan menjadi pengalaman langsung peserta

didik. Apa yang dialami peserta didik akan menjadi hasil belajar pada dirinya dan

menjadi hasil kurikulum. Oleh karena itu proses pembelajaran harus memberikan

kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya

menjadi hasil belajar yang sama atau lebih tinggi dari yang dinyatakan dalam

Standar Kompetensi Lulusan.

Kurikulum berbasis kompetensi adalah “outcomes-based curriculum” dan oleh

karena itu pengembangan kurikulum diarahkan pada pencapaian kompetensi yang

dirumuskan dari SKL. Demikian pula penilaian hasil belajar dan hasil kurikulum

diukur dari pencapaian kompetensi. Keberhasilan kurikulum diartikan sebagai

pencapaian kompetensi yang dirancang dalam dokumen kurikulum oleh seluruh

peserta didik.

Karakteristik kurikulum berbasis kompetensi adalah:

(1) Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk

Page 7: dokumen 1 kurtilas

Kompetensi Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke dalam Kompetensi Dasar (KD).

(2) Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi

yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata

pelajaran

(3) Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk

suatu mata pelajaran di kelas tertentu.

(4) Penekanan kompetensi ranah sikap, keterampilan kognitif, keterampilan

psikomotorik, dan pengetahuan untuk suatu satuan pendidikan dan mata pelajaran

ditandai oleh banyaknya KD suatu mata pelajaran. Untuk SD pengembangan sikap

menjadi kepedulian utama kurikulum.

(5) Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris kompetensi bukan konsep,

generalisasi, topik atau sesuatu yang berasal dari pendekatan “disciplinary–

based curriculum” atau “content-based curriculum”.

(6) Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling

memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran.

(7) Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi pada

tingkat yang memuaskan dengan memperhatikan karakteristik konten kompetensi

dimana pengetahuan adalah konten yang bersifat tuntas (mastery).

Keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah kemampuan penguasaan konten yang

dapat dilatihkan. Sedangkan sikap adalah kemampuan

penguasaan konten yang lebih sulit dikembangkan dan memerlukan proses pendidikan

yang tidak langsung.

(8) Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan

hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan

kompetensi pada tingkat memuaskan (Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM dapat dijadikan

tingkat memuaskan).

Page 8: dokumen 1 kurtilas

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN, DAN STRATEGI

SD DARUL HIKAM 2 RANCAEKEK

A. VISI dan MISI PENDIDIKAN NASIONAL

Visi :

Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa

untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi

manusia yang berkualitas sehinga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman

yang selalu berubah.

Misi :

1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan

yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia.

2. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh

sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat

belajar.

3. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk

mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral.

4. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai

pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan

nilai berdasarkan standar nasional dan global.

5. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelengaraan pendidikan

berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan RI.

Berangkat dari Visi dan Misi Pendidikan secara Nasional, maka SD Darul Hikam 2

Rancaekek mempertajam Visi dan Misi tersebut sebagai berikut :

B. Visi, Misi, dan Tujuan SD Darul Hikam 2 Rancaekek

Visi SD Darul Hikam 2 Rancaekek

Menjadi sekolah Dasar unggulan melalui budaya (Jati diri, ciri khas, dan

keunggulan) berakhlak berpretasi pada level Kabupaten Bandung

Page 9: dokumen 1 kurtilas

Misi SD Darul Hikam 2 Rancaekek

1. Melaksanakan pendidikan sekolah dasar Islam secara utuh terpadu dan

sempurna untuk membangun akhlakul karimah, siswa, dan semua civitas

akademika

2. Melaksanakan pendidikan umum secara utuh, terpadu dan sempurna untuk

meraih prestasi siswa dan civitas akademika dalam berbagai bidang pendidikan

3. Membangun citra baik sekolah dasar Islam sebagai bagian dari sistem

pendidikan Nasional

4. Membangun silaturahim dan kerjasama dengan orang tua dalam proses

pendidikan Islam bagi putra-putrinya

5. Melaksanakan Pendidikan Sekolah dasar slam yang berkarakter

6. Menjadikan sekolah yang berwawasan lingkungan

Tujuan SD Darul Hikam 2 Rancaekek

Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti

pendidikan lebih lanjut. Merujuk pada tujuan pendidikan dasar tersebut, maka tujuan

Sekolah Dasar Darul Hikam 2 Rancaekek

adalah sebagai berikut :

1. Dapat mengamalkan ajaran agama hasil proses pembelajaran dan kegiatan

pembiasaan;

2. Meraih prestasi akademik maupun non akademik minimal tingkat Kabupaten/Kota.

3. Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bekal untuk

melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi;

4. Menjadi sekolah pelopor dan penggerak di lingkungan masyarakat sekitar ;

5. Menjadi sekolah yang diminati di masyarakat.

6. Termotivasi semua civitas akademik sekolah untuk peduli terhadap lingkungan

7. Terciptanya lingkungan yang K5 (Keindahan,Kenyamanan,Kebersihan,Ketertiban

dan Keamanan)

Page 10: dokumen 1 kurtilas

C. STRATEGI SD DARUL HIKAM

1. Kelembagaan

TUJUAN STRATEGI KEGIATAN

1. Menjadikan

sekolah Islam

terbaik/ terpavorit

2. Melindungi dan

menaungi SDM

yang sudah ada

3. Mempertahankan

dan meningkatkan

status akreditasi

4. Memperbaiki

peringkat di tingkat

Kabupaten,

Provinsi dan

Nasional

5. Menjadikan

sekolah

berwawasan

lingkungan

1. Meningkatkan

Pelayanan

Prima

2. Menjaga

shilaturahim

3. Peningkatan

kualitas SDM,

sarana, sistem

pembelajaran

4. Mempersiapkan

produk

unggulan

5. Meningkatkan

upaya

pengelolaan

menuju sekolah

berwawasan

lingkungan

1. Mengikuti event baik tingkat

kota, provinsi, maupun

tingkat nasional

2. Pengembangan kreatifitas

siswa

3. Pelatihan guru

4. Shilaturahim secara berkala

5. Supervisi

6. Pembinaan menuju

berwawasan lingkungan

7. Memperbanyak kegiatan

sekolah yang memuat

perlindungan dan

pengelolaan lingkungan

hidup /sanitasi sekolah

- Jumsih

- Aksi tanam pohon

- Gerakan pungut sampah

- Piket kelas

- Piket membersihkan WC

- Pemeliharaan tanaman sekolah

- Piket menyiram tanaman

Page 11: dokumen 1 kurtilas

2. Pimpinan sekolah

TUJUAN STRATEGI KEGIATAN

1. Membagi tugas

sesuai dengan

keahlian dan

proporsional

2. Optimalisasi

berjalannya PBM

secara tepat

3. Meningkatkan

koordinasi antara

pimpinan dan guru

4. Menjadi pimpinan

yang aspiratif dan

peduli terhadap

lingkungan

1. Supervisi, keteladanan,

dan focus jabatan

2. Obeservasi secara

berkala

3. Sering menjalin

komunikasi

4. Tanggap terhadap

permasalahan yang

muncul

5. Menjalin dan

mempererat

shilaturrahim dengan

orang tua yang wajar

6. Merencanakan kegiatan

dan anggaran sekolah

memuat upaya

perlindungan dan

pengelolaan lingkungan

hidup

1. Pelatihan

2. Pembinaan

3. Studi Banding

4. Parenting

5. Family Gathering

6. Aksi Tanam pohon

siswa dan orang tua

7. Jumsih siswa dan

orang tua

8. Pembibitan tanaman

9. Pemeliharaan

tanaman

3. Sumber Daya Manusia (SDM)

TUJUAN STRATEGI KEGIATAN

1. Meningkatkan

kualitas SDM

para guru dan

1. Keteladanan,

Pelatihan,

Pembinaan, dan

1. Beasiswa pendidikan

2. Kesejahteraan lebih

ditingkatkan

3. Pelatihan sesuai dengan

Page 12: dokumen 1 kurtilas

karyawan

2. Meningkatkan

prestasi guru

3. Meningkatkan

kedisiplinan guru

dan karyawan

4. Meningkatkan

kepedulian guru

terhadap

lingkungan

Pengawasan

2. Diberi

kesempatan

melanjutkan

pendidikan

3. Kedisiplinan

hadir di sekolah

4. Meningkat

kompetensi

pendidik &

tenaga kepada

melalui

pembinaan guru

& karyawan

terkait

pengelolaan

lingkungan

hidup/sanitasi

lingkungan

sekolah

spesialiasi keguruan

4. Pembinaan/Tausiyah/Inspirasi

Pagi

5. Reward bagi guru yang

berprestasi

6. Mengikutsertakan guru dan

karyawan dalam berbagai

pelatihan pengelolaan

lingkungan hidup/sanitasi

lingkungan

7. Studi banding guru & karyawan

ke sekolah-sekolah

berwawasan lingkungan

4. Kurikulum

Page 13: dokumen 1 kurtilas

TUJUAN STRATEGI KEGIATAN

1. Memiliki dokumen

kurikulum yang

lengkap dan

berwawasan

lingkungan.

2. Meningkatkan

mutu

pembelajaran

1. Mengadakan

evaluasi secara

berkala

2. Monitoring dan

supervisi secara

berkala

3. Menerapkan

Pembelajaran Aktif

Inovatif, Kreatif,

Efektif dan

Menyenangkan.

4. 75 % Struktur

kurikulum memuat

Mapel wajib & Lokal

terkait kebijakan

pengelolaan

sanitasi Lingkungan

sekolah

1. Pelatihan,

seminar, IHT,

dan Workshop

2. Belajar di alam

3. Guest Teacher

dan temu Profesi

4. 75% RPP yang

memuat upaya

pengelolaan

sanitasi

lingkungan

sekolah

5. 75% Kegiatan

pembelajaran

memuat upaya

sanitasi

lingkungan

sekolah

5. Kesiswaan

TUJUAN STRATEGI KEGIATAN

1. Optimalisasi bakat

dan minat

2. Meningkatkan

pelayanan kepada

warga sekolah

3. Meningkatkan

1. Memunculkan

berbagai ekskul

2. Mengadakan

perlombaan

yang dapat

memotivasi

1. Ikut serta dalam

event-event perlombaan

2. Kegiatan Belajar di

alam

3. Mengintegrasikan

program sanitasi

Page 14: dokumen 1 kurtilas

motivasi siswa

untuk peduli

terhadap

lingkungan

siswa

3. Melaksanakan

kegiatan

ekstrakurikuler

4. Memperbanyak

kegiatan siswa

yang memuat

perlindungan

dan pengelolaan

lingkungan

hidup

lingkungan dalam

program kesiswaan

- Jumsih yang terjadwal

- Aksi Tanam pohon pada PHBN

- Gerakan pungut sampah

- Piket kelas

- Lomba kebersihan kelas

- Piket membersihkan WC

- Piket Pemeliharan tanaman

6. Keuangan

TUJUAN STRATEGI KEGIATAN

1. Mendistribusikan

keuangan sesuai

dengan kebutuhan

2. Meningkatkan

sistem pelayanan

keuangan

3. Meningkatkan

kesejahteraan

guru

4. KBM berjalan

dengan lancar

5. Mengalokasikan

1. Inventarisasi

kebutuhan

sekolah

2. Dana otorisasi

diberikan tepat

waktu

3. Dana evaluasi

tepat waktu

4. Kegiatan yang

terprogram

5. RAKS 20 %

memuat

1. Transparansi dalam

pengelolaan

keuangan

2. Meningkatkan

kesejahteraan guru

3. Mendanai kegiatan

evaluasi

4. Pemenuhan sarana

prasarana

pengelolaan sanitasi

lingkungan sekolah

5. Penganggaran

Page 15: dokumen 1 kurtilas

anggaran untuk

pemeliharaan

sanitasi lingkungan

sekolah

program

pengelolaan

sanitasi

lingkungan

sekolah

kegiatan siswa dan

guru terkait

pengelolaan sanitasi

lingkungan sekolah

6. Penganggaran

kegiatan

pembelajaran praktek

pengelolaan sanitasi

lingkungan sekolah

7. Sarana Kerjasama/kemitraan

TUJUAN STRATEGI KEGIATAN

1. Mengadakan

kerjasama dengan

pihak yang

prospektif dalam

berbagai bidang

1. Menjaga sarana

yang ada dan

memperbaiki

yang rusak

2. Adanya

kesamaan

pemahaman visi

dan misi di;

- Kemitraan dalam kewirausahaan

- Kemitraan dalam proses kegiatan ekskul

- Kemitraan dalam pemenuhan sarana dan

1. Menyediakan tempat

sampah yang organik

dan non organik

2. Pemeliharaan secara

berkala

3. Kerjasama dengan pihak

lain

- MOU dengan perusahaan pengadaan seragam

- MOU dengan ROBOCON

- MOU dengan Kwartir Ranting (Pramuka)

- MOU Keisinkhan (Karate)

- MOU dengan Lassy

- MOU pelatih Drum Band

Page 16: dokumen 1 kurtilas

prasarana dalam proses KBM

- Kemitraan dalam pengelolaan sanitasi lingkungan hidup

- MOU dengan GOR Apollo

- MOU dengan Tokoh masyarakat/Aparat terkait penggunaan lapangan

8. Promosi

TUJUAN STRATEGI KEGIATAN

1. Memperkenalkan

sekolah kepada

masyarakat luas

2. Mempertahankan

image sekolah

yang berakhlak

dan berprestasi

3. Memperkenalkan

sekolah

berbudaya

lingkungan

1. Berperan aktif

dalam kegiatan

yang menunjang

terhadap KBM

2. Kemitraan

dengan media

Pemetaan sasaran

promosi

Peliputan kegiatan melalui

media massa.

MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN

MaksudTerselenggaranya pendidikan di SD Darul Hikam 2 Rancaekek sesuai dengan

arah dan kebijakan pemerintah serta melalui kebijakan perguruan Darul Hikam sehingga implementasinya mengarah dan mengakar pada pelaksanaan pendidikan di tingkat satuan pendidikan SD Darul Hikam 2 Rancaekek.Tujuan

Terarahnya pelaksanaan program pendidikan yang terintegrasi kepada Visi dan Misi Perguruan Darul Hikam dengan Visi dan Misi Pendidikan Nasional, dengan prioritas program setahun kedepan menekankan pada gemar beribadah, gemar menuntut ilmu, cinta kebersihan, cinta berprestasi, dan tahu batas-batas pergaulan islami antara pria dan wanita.

Page 17: dokumen 1 kurtilas

SasaranTercapainya tujuan penyelenggaraan pendidikan secara menyeluruh sesuai dengan ruang lingkup yang menunjang terhadap keberhasilan pendidikan di SD Darul Hikam.

BAB IISTRUKTUR KURIKULUM

Page 18: dokumen 1 kurtilas

Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, beban belajar, dan kalender pendidikan. Mata pelajaran terdiri atas mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan

Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh

peserta didik dalam kegiatan pembelajaran pada satuan pendidikan. Kedalaman muatan

kurikulum setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi

yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur

kurikulum.

Kurikulum SD Darul Hikam 2 Rancaekek merupakan kombinasi dari beberapa kurikulum

yang ada di mana sesuai dengan peraturan mentri pendidikan dan kebudayaan no 67 tentang

kurikulum,sekolah menganut Kurikulum 2013 untuk level kelas 1,2,4 dan 5.sedangkan untuk

kelas 3 dan 6 kita masih memakai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di tambah

dengan Kurikulum Khas Darul Hikam sebagi suplemen penguat dari kurikulum yang diterapkan

oleh pemerintah

Adapun rumusan pada kurikulum 2013 sebagai berikut kompetensi inti menggunakan notasi;

1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;

2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;

3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan

4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Dan cakupan untuk kelas 3 dan 6 untuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

sebagai berikut

Tabel 1. Cakupan Kelompok Mata Pelajaran

No Kelompok Mata

Pelajaran

Cakupan

1. Agama dan Akhlak

Mulia

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan

untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral

Page 19: dokumen 1 kurtilas

No Kelompok Mata

Pelajaran

Cakupan

sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

2. Kewarganegaraan

dan Kepribadian

Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan

kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran

dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan

kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai

manusia.

Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa

dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi

manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup,

kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan

pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku

anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.

3. Ilmu Pengetahuan

dan Teknologi

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada

SD/MI/SDLB/Paket A dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi,

dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta

menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang

kritis, kreatif dan mandiri.

4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk

meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan

dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni.

Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan

keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi,

baik dalam kehidupan individual sehingga mampu

menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam

kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan

kebersamaan yang harmonis.

5. Jasmani, Olahraga Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan

Page 20: dokumen 1 kurtilas

No Kelompok Mata

Pelajaran

Cakupan

dan Kesehatan pada SD/MI/SDLB/Paket A dimaksudkan untuk

meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas

dan kesadaran hidup sehat.

Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan

perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang

bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari

perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS,

demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang

potensial untuk mewabah.

Pada pelaksanaanya, SD Darul Hikam 2 Rancaekek memadukan antara kurikulum

Pendidikan Nasional dengan kurikulum Khas/Unggulan Darul Hikam.

Kurikulum yang diterapkan di SD Darul Hikam 2 Rancaekek adalah berorientasi pada mutu,

efektifitas, dan ciri khas dengan mengacu pada Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP).

Selain mengacu kepada Badan Standar Nasional Pendidikan, Konsep dan format

pendidikan Sekolah Dasar Darul Hikam 2 Rancaekek menekankan juga pada

pengembangan SQ, EQ,dan IQ.

Program Pengembangan Diri SD Darul Hikam 2 Rancaekek

A. Kegiatan Pengembangan Diri

1. Shalat Berjamaah

2. Apel Pagi

3. Asmaul Husna

4. Shalat Dhuha

5. Tadarus Al Quran

6. Vocabularies 3 Bahasa

7. Baris berbaris

8. Upacara Bendera

9. Bimbingan Konseling

Page 21: dokumen 1 kurtilas

10. Pelatihan

11. Pesantren Singkat Ramadhan ( PeSan)

12. Pesantren Kelas Akhir

13. Pemantapan

14. Ekstrakulikuler

A. Program Layanan Bimbingan Konseling.

Layanan ini merupakan jenis layanan yang diberikan kepada semua individu melalui

kegiatan-kegiatan klasikal atau kelompok supaya individu dapat memperoleh

perkembangan secara lebih optimal. Jenis layanan ini dapat berupa pemberian informasi

akademik baik mengenai lingkungan sekolah atau dapat berupa informasi tentang rencana

studi yang dilaksanakan di sekolah dasar. Selain itu dalam layanan jenis ini dapat

diberikan informasi tentang layanan karier secara umum, serta layanan-layanan informasi

tentang pertemanan yang efektif.

SASARAN

PENDIDIKA

N

OUT PUT

(TEORI

ESQ)

POLA PENDIDIKAN INDIKATOR OUT PUT

(Al-Qur’an)

Q

O

L

B

U

Potensi

Iman SQ

Pola pendidikan

Muhammad saw:

1. PENYELAMATAN

2. PEMELIHARAAN

3. PENSUCIAN/

TAZKIYAH

4. PENGEMBANGAN

POTENSI DIRI

Pribadi dengan:

1. Akar iman yang kokoh

(istiqomah)Potensi

NafsuEQ

Potensi

Fikir IQ

2. Cabang ranting yang

rimbun (gemar berilmu

dan beramal shaleh

Potensi FisikFISIK

PRIMA

3. Berbuah sepanjang masa

(akhlak rahmatan lil

alamin/pemberi manfaat

bagi

masyarakat/lingkungann

ya

Page 22: dokumen 1 kurtilas

Pelaksanaan Kurikulum SD Darul Hikam 2 Rancaekek bertitik tolak pada pencapaian 10

komponen Budaya Berakhlaq Berprestasi diantaranya yaitu :

1. Rajin beribadah dan biasa shalat berjamaah

2. Disiplin dalam belajar/ bekerja keras

3. Lingkungan bersih, hijau dan bebas rokok

4. Pergaulan Islami terutama antara pria dan wanita

5. Santun bertutur kata dan bersikap

6. Kompak dan peduli sesama kawan

7. Jujur dan bertanggung jawab terhadap tugas

8. Mandiri dan pelopor dalam kebajikan

9. Tradisi amar ma’ruf nahyi munkar

10. Tradisi meraih prestasi dan juara

Dari sepuluh budaya berakhlak berprestasi diatas, SD Darul Hikam 2 Rancaekek

menekankan pada aspek gemar beribadah, gemar menuntut ilmu, cinta kebersihan, cinta

berprestasi, dan tahu batas-batas/pergaulan islami terutama antara pria dan wanita.Oleh karena

itu, struktur kurikulum mata pelajaran yang kami sajikan di SD Darul Hikam 2 Rancaekek

sebagai berikut :

Struktur Kurikulum SD Darul Hikam Rancaekek

NO

KOMPONEN I II II IV V VI

Kelompok A

1 Pendidikan Agama dan Budi pekerti

2 2 2 2 2 2

2 PPKN 5 6 6 4 4 4

3 Bahasa Indonesia 8 8 10 7 7 7

4 Matematika 5 6 6 6 6 6

5 IPA - - - 3 3 3

6 IPS - - - 3 3 3

Kelompok B

Page 23: dokumen 1 kurtilas

7 Seni Budaya & Prakarya 2 2 2 3 3 3

8 Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan

2 2 2 2 2 2

9 Bahasa Sunda 2 2 2 2 2 2

10 PLH 2 2 2 2 2 2

Kelompok Unggulan

11 Bahasa Arab (Muhadatsah) 2 2 2 2 2 2

12 Bahasa Inggris (Conversation) 2 2 2 2 2 2

13 Teknologi Komputer 2 2 2 2 2 2

14 PAI (TCB) 2 2 2 2 2 2

15 PAI (Mentoring) - - - 2 2 2

16 PAI (Al-Qur’an) 2 2 2 2 2 2

Kelompok A adalah mata pelajaran yang memberikan orientasi kompetensi lebih kepada aspek intelektual dan afektif sedangkan kelompok B adalah mata pelajaran yang lebih menekankan pada aspek afektif dan psikomotor. Integrasi konten IPA dan IPS adalah berdasarkan makna mata pelajaran sebagai organisasi konten dan bukan sebagai sumber dari konten. Konten IPA dan IPS diintegrasikan ke dalam mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia dan Matematika yang harus ada berdasarkan ketentuan perundang-undangan. Pembelajaran tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran. Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam 2 (dua) hal, yaitu integrasi sikap, kemampuan/keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran serta pengintegrasian berbagai konsep dasar yang berkaitan. Tema memberikan makna kepada konsep dasar tersebut sehingga peserta didik tidak mempelajari konsep dasar tanpa terkait dengan kehidupan nyata. Dengan demikian, pembelajaran memberikan makna nyata kepada peserta didik. Tema yang dipilih berkenaan dengan alam dan kehidupan manusia. Keduanya adalah pemberi makna yang substansial terhadap bahasa, PPKn, matematika dan seni budaya karena keduanya adalah lingkungan nyata dimana peserta didik dan masyarakat hidup. Disinilah kemampuan dasar/KD dari IPA dan IPS yang diorganisasikan ke mata pelajaran lain yang memiliki peran penting sebagai pengikat dan pengembang KD mata pelajaran lainnya. Berdasarkan sudut pandang psikologis, tingkat perkembangan peserta didik tidak cukup abstrak untuk memahami konten mata pelajaran secara terpisah-pisah. Pandangan psikologi perkembangan dan Gestalt memberi dasar yang kuat untuk integrasi KD yang diorganisasikan dalam pembelajaran tematik. Dari sudut pandang transdisciplinarity maka pengotakan konten kurikulum secara terpisah ketat tidak memberikan keuntungan bagi kemampuan berpikir selanjutnya.

Page 24: dokumen 1 kurtilas

Program Pengembangan Diri SD Darul Hikam 2 Rancaekek

B. Kegiatan Pengembangan Diri

1. Shalat Berjamaah

2. Apel Pagi

3. Asmaul Husna

4. Shalat Dhuha

5. Tadarus Al Quran

6. Vocabularies 3 Bahasa

7. Baris berbaris

8. Upacara Bendera

9. Bimbingan Konseling

10. Pelatihan

11. Pesantren Singkat

Ramadhan ( PeSan)

12. Pesantren Kelas Akhir

13. Pemantapan

14. Ekstrakulikuler

B. Program Layanan Bimbingan Konseling.

Layanan ini merupakan jenis layanan yang diberikan kepada semua individu melalui

kegiatan-kegiatan klasikal atau kelompok supaya individu dapat memperoleh

perkembangan secara lebih optimal. Jenis layanan ini dapat berupa pemberian informasi

akademik baik mengenai lingkungan sekolah atau dapat berupa informasi tentang rencana

studi yang dilaksanakan di sekolah dasar. Selain itu dalam layanan jenis ini dapat

diberikan informasi tentang layanan karier secara umum, serta layanan-layanan informasi

tentang pertemanan yang efektif.