19
ANALISIS PENGGUNAAN EJAAN PADA ARTIKEL MAKALAH Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia yang dibimbing oleh : Welsi Damayanti, S.Pd., M.Pd. Oleh: Winni Trinita Maulandhiyani (1304693) 1

· Web viewragam bahasa. Dalam penggunaan bahasa (Indonesia) dikenal berbagai macam ragam bahasa dengan pembagiannya masing-masing, seperti ragam formal-semi formal-nonformal; ujaran-tulisan;

Embed Size (px)

Citation preview

ANALISIS PENGGUNAAN EJAAN PADA ARTIKEL

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia yang dibimbing oleh : Welsi Damayanti, S.Pd., M.Pd.

Oleh:

Winni Trinita Maulandhiyani (1304693)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2014

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah Analisis Penggunaan Ejaan Pada Artikel ini tepat pada waktunya.

Makalah ini merupakan tugas individu dari mata kuliah Bahasa Indonesia yang dibimbing oleh ibu Welsi Damayanti, S.Pd., M.Pd.

Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penyusunan makalah ini. Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna bagi para pembacanya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya berharap kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dan selanjutnya dapat menjadi lebih baik.

Bandung, Mei 2014

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2DAFTAR ISI 3BAB I :PENDAHULUAN 4Latar Belakang 4Rumusan Masalah 5Tujuan 5BAB II : TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 6Pengertian Ejaan ................................................................................................... 6Fungsi Ejaan ......................................................................................................... 6Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar ................................................................ 7Bahasa Indonesia Standar atau Baku .................................................................... 7Kesalahan Berbahasa ............................................................................................ 8BAB III : HASIL DAN PEMBAHASAN 9BAB IV : PENUTUP ..................................................................................................... 11Kesimpulan ........................................................................................................ 11Saran ................................................................................................................... 11DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 12LAMPIRAN .................................................................................................................. 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Disadari atau tidak, penggunaan bahasa akan berubah sesuai dengan kebutuhan penuturnya.Sebagai contoh, bahasa yang digunakan saat seseorang berpidato atau berceramah dalam sebuah seminarakan berbeda dengan bahasa yang digunakannya saat mengobrol atau bercengkrama dengan keluarganya.Bahasa itu akan berubah lagi saat ia menawar atau membeli sayuran di pasar. Kesesuaian antara bahasa danpemakaiannya inidisebut ragam bahasa. Dalam penggunaan bahasa (Indonesia) dikenal berbagai macam ragam bahasa dengan pembagiannya masing-masing, seperti ragam formal-semi formal-nonformal; ujaran-tulisan; jurnalistik; iklan; populer dan ilmiah.

Fungsi bahasa adalah sebagai alat untuk berkomunikasi dalam masyarakat. Dalam pengertian yang luas, komunikasi adalah suatu proses penyampaian maksud atau amanat kepada orang lain dengan menggunakan saluran tertentu (Keraf, 1996:5). Kata-kata kunci dalam pengertian komunikasi ini adalah proses, maksud atau amanat orang lain dan aktivitas komunikasi itu bersifat dinamis. Kegiatan komunikasi dimulai dari keinginan komunikator untuk menyampaikan suatu hal, kemudian dilanjutkan dengan aktivitas mental dalam mengolah gagasan yang akan disampaikan, penataan gagasan itu ke dalam kode-kode kebahasaan (dalam komunikasi verbal).

Maksud atau amanat komunikasi bisa berupa informasi tentang fakta, peristiwa, ungkapan ide, pendapat, perasaan, keinginan, dan sebagainya. Hal-hal itu dituangkan dalam aspek kebahasaan yang berupa kata, kalimat, paragraf (komunikasi tulis) atau paraton (komunikasi lisan), ejaan dan tanda baca dalam bahasa tulis, serta unsur-unsur prosodi (intonasi, nada, irama, tekanan, tempo) dalam bahasa lisan. Penyusunan aspek-aspek kebahasaan itu berkaitan erat dengan bahasa sebagi sitem lambang bunyi dengan karakteristiknya.

Bahasa Indonesia yang digunakan dalam artikel adalah bahasa baku. Oleh karena itu bahasa yang digunakan harus mengikuti kaidah-kaidah kebahasaan yang ada. Kesalahan penggunaan bahasa bisa menimbulkan interpretasi yang berbeda antara orang yang satu dan yang lainnya. Makalah ini akan membahas tentang menganalisis penggunaan ejaan pada artikel dari segi Kata, Kalimat, Kesatuan Paragraf, Topik dan Isi Artikel.

B. Rumusan Masalah

Apa saja kesalahan penggunaan ejaan dalam artikel Fenomena Multimedia? dan Bagaimana perbaikan kesalahan penggunaan ejaan dalam artikel Fenomena Multimedia?

C. Tujuan

Untuk mengetahui apa saja kesalahan penggunaan ejaan dalam sebuah artikel dan untuk mengetahui bagaimana perbaikan kesalahan penggunaan ejaan dalam sebuah artikel.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Ejaan

Ejaan adalah seperangkat kaidah, aturan atau ketentuan yang mengatur pelambangan bunyi bahasa, termasuk bagaimana menggunakan tanda baca (Pusat Bahasa, 1985; Mustakim, 1992).

Dalam sistem ejaan termasuk juga 1) ketetapan tentang bagaimana satuan-satuan morfologi seperti kata dasar, kata ulang, kata majemuk, kata berimbuhan dan partikel-partikel dituliskan; 2) ketetapan tentang bagaimana menuliskan kalimat dan bagian-bagian kalimat dengan pemakaian tanda-tanda baca seperti titik, koma, titik koma, titik dua, tanda kutip, tanda tanya, tanda seru.

Ejaan didasarkan pada konvensi semata-mata, jadi lahir dari hasil persetujuan para pemakai bahasa yang bersangkutan. Ejaan itu disusun oleh seorang ahli bahasa atau oleh suatu panitia yang terdiri atas beberapa orang ahli bahasa, kemudian disahkan atau diresmikan oleh pemerintah. Masyarakat pemakai bahasa mematuhi apa yang telah ditetapkan itu. Ejaan yang kita pakai dewasa ini disebut Ejaan yang Disempurnakan yaitu ejaan yang telah disusun oleh Lembaga Bahasa Nasional (LBN). Ejaan yang sudah disusun itu kemudian ditinjau kembali sebelum disahkan oleh pemerintah. Sebelum ini, ejaan yang kita pakai ialah Ejaan Soewandi (Ejaan Republik) dan ejaan ini pun merupakan Ejaan van Ophuysen yang disempurnakan.

B. Fungsi Ejaan

Menurut Azwardi (2008: 15), ejaan berfungsi sebagai landasan pembakuan tata bahasa, sebagai landasan pembakuan kosakata dan peristilahan, dan juga sebagai alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia. Selain itu, secara praktis, ejaan berfungsi untuk membantu pembaca dalam memahami dan mencerna informasi yang disampaikan secara tertulis.

C. Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

Peranan bahasa yang utama adalah sebagai sarana komunikasi, sebagai alat penyampai maksud dan perasaan seorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Disikapi dari sudut ini, sudah baiklah bahasa seseorang apabila sudah mampu mengemban amanat tersebut. Namun, mengingat bahwa situasi kebahasaan itu bermacam-macam adanya, tidak selamanya bahasa yang baik itu benar, atau sebaliknya, tidak selamanya bahasa yang benar itu baik. Demikian pula halnya dalam bahasa Indonesia, yakni bahasa Indonesia yang baik tidak selalu benar dan bahasa Indonesia yang benar tidak selalu baik (Sloka, 2006:112).

Bertitik tolak dari pengertian tersebut, ada dua syarat utama yang harus dipenuhi oleh setiap pengguna bahasa Indonesia agar bahasa yang digunakannya itu baik dan benar. Kedua syarat yang dimaksudkan itu adalah sebagai berikut: pertama, memahami baik-baik kaidah bahasa Indonesia dan kedua, memahami benar situasi kebahasaan yang dihadapi.

Jadi, bahasa yang baik adalah bahasa yang sesuai dengan situasi pemakaiannya, sedangkan bahasa yang benar adalah bahasa yang menaati kaidah-kaidah kebahasaan.

D. Bahasa Indonesia Standar atau Baku

Bahasa Indonesia bukanlah bahasa dengan sistem yang tunggal. Sebagai bahasa yang hidup, bahasa Indonesia mempunyai variasi-variasi atau ragam-ragam, yang masing-masing memiliki fungsi tersendiri dalamproses komunikasi. Variasi-variasi tersebut sejajar, dalam pengertian tidak ada yang lebih tinggi daripada yang lain. Salah satu variasi tersebut diangkat untuk mendukung fungsi-fungsi tertentu. Variasi tersebut dinamakan bahasa baku atau standar. Variasi-variasi yang lain, yang disebut variasi nonbaku atau nonstandard, tetap hidup dan berkembang sesuai dengan fungsinya, yaitu sebagai alat komunikasi dalam situasi yang tidak resmi.

E. Kesalahan Berbahasa

Kesalahan dalam berbahasa Indonesia mengandung arti suatu hal yang menyimpang dari kaidah-kaidah berbahasa yang benar. Dalam kaitannya dengan hal ini, Safriandi (Gemasastrin, 2009) menulis sebagai berikut.

Dapat dikemukakan bahwa kesalahan berbahasa Indonesia adalah pemakaian bentuk-bentuk tuturan berbagai unit kebahasaan yang meliputi kata, kalimat, paragraf, yang menyimpang dari sistem kaidah bahasa Indonesia baku, serta pemakaian ejaan dan tanda baca yang menyimpang dari sistem ejaan dan tanda baca yang telah ditetapkan sebagaimana dinyatakan dalam buku Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.

Secara umum, kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat diklasifikasikan dalam tiga katagori, yakni kesalahan struktur, kesalahan diksi, dan kesalahan ejaan. (Azwardi, 2008:68). Kesalahan berbahasa terjadi secara sistematis kerena belum dikuasainya sistem kaidah bahasa ya